Kewirausahaan - TABUNGAN (1)

12
1 MAKALAH KEWIRAUSAHAAN TABUNGANTaman Bunga Buah dan Bacaan Disusun oleh Kelompok 1 (A1) : 1. Aditia Karyadi (D3-0313-062) 2. Anshorrullah Al Haqqani (D3-0313-071) 3. Muhamad Zulhilmi (D3-0313-066) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINANIAGA Jl. Pajajaran No. 100 Bogor 2014

Transcript of Kewirausahaan - TABUNGAN (1)

1

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“TABUNGAN”

Taman Bunga Buah dan Bacaan

Disusun oleh Kelompok 1 (A1) :

1. Aditia Karyadi (D3-0313-062)

2. Anshorrullah Al Haqqani (D3-0313-071)

3. Muhamad Zulhilmi (D3-0313-066)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) BINANIAGA Jl. Pajajaran No. 100 Bogor

2014

2

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah kewirausahaan ini

yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “TABUNGAN”.

Makalah ini berisikan informasi tentang beberapa ide kami mengenai kewirausahaan yang

bermanfaat dan berdaya guna di masyarakat. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan

informasi kepada kita semua tentang pentingnya sifat kewirausahaan yang harus

dikembangkan mulai dari diri sendiri.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu pendapat, kritik dan saran dari semua pihak baik Dosen maupun rekan-rekan Mahasiswa/i

yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bogor, 14 Juli 2014

Penyusun

3

DAFTAR ISI

HALAMAN :

Halaman Judul 1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Bab 1 PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Tujuan Penulisan 4

1.3 Metode Penulisan 4

Bab 2 PEMBAHASAN 5

2.1 Taman Bunga dan Buah dengan Sistem Hidroponik 5

2.2 Taman Bacaan 6

Bab 3 PERENCANAAN 8

3.1 Taman Bunga dan Buah 8

A. Tekhnik Penanaman 8

B. Prospek Usaha Tanaman Hidroponik 9

C. Pemasaran 10

3.2 Taman Bacaan 11

A. Tahap Persiapan 11

B. Evaluasi dan Tindak Lanjut 11

Bab 4 PENUTUP 12

4.1 Kesimpulan 12

4.2 Saran 12

4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan judul makalah ini “TABUNGAN”(Taman Bunga Buah dan Bacaan)

maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan “TABUNGAN”?

2. Mengapa dibuat bisnis tersebut?

3. Dimana bisnis tersebut akan diaplikasikan?

4. Bagaimana peluang usaha, pemasaran, produksi, dan keuangan dari bisnis tersebut?

5. Bagaimana target usaha kedepannya?

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memaparkn ide usaha dan

menjelaskannya secara detail agar ide usaha kami dapat dipahami dengan mudah dan

bermanfaat.

1.3 Metode Penulisan

Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber di Internet.

Dengan cara menyeleksi beberapa definisi dari tekhnik hidroponik, vertikultur, pendirian

taman bacaan dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam

metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan ide usaha ini.

5

BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian

TABUNGAN adalah singkatan dari Taman Bunga Buah dan Bacaan. Suatu ide bisnis

yang kami rundingkan dan kami analisis bersama-sama. Taman Buah dan Bunga akan kami

buat menggunakan sistem atau tekhnik hidroponik. Taman buah dan bunga dengan sistem

hidroponik ini akan bersifat terbuka bagi masyarakat sekitar, terutama ibu rumah tangga di

sekitar lokasi usaha kami, sehingga dapat mempelajari tekhnik bercocok tanam dengan

sumber daya yang terbatas. Sementara Taman Bacaan akan kami buat menyatu dengan taman

hidroponik kami, sehingga akan jadi lebih menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat

disekitar kami. Taman bacaan akan berisi buku-buku bacaan menarik untuk anak-anak dan

beberapa koleksi buku pengetahuan serta kumpulan cerita inspiratif yang dapat dikunjungi

dan dibaca oleh siapapun yang berkunjung. Tujuan utama dari pembuatan Taman bacaan ini

adalah meningkatkan serta menumbuhkan minat baca dan kesadaran akan pentingnya

membaca, karena dengan membaca kita dapat mengetahui dunia secara luas, seperti kata

pepatah “Buku adalah Jendela Dunia.”

2.1 Taman Bunga dan Buah dengan Sistem Hidroponik. HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan

air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro yang berarti

air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir,

sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa.

Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan

halaman yang sempit dan juga mahasiswa yang bertempat di tempat kos untuk

menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlu tanah!

Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang sempit dapat

ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman buah dapat

menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet

karena dapat dipakai ulang.

SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang

terus berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju

cepat. Tidak dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa yang

akan terjadi dengan dunia?

Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk dibangun rumah-rumah

masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang. Di sisi lain, sekarang sedang

maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang pertanian. Setelah

melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu jalan menuju kesejahteraan

manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman

yang berhasil dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang

6

memang menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih

banyak.

Namun bioteknologi tidak semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari

perkumpulan lingkungan hidup semacam Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru

akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal. Tanaman hidroponik bisa

dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran

dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini

antara lain:

Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat

merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi

CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.

Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga

tidak membutuhkan tempat yang luas, kecuali untuk tujuan produksi masal.

Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya

Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari

sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah

yang dipakai

Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari

kotoran dan hama

Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan

lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.

Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.

Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman.

Tidak perlu banyak tenaga kerja.

Lingkungan kerja lebih bersih.

Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan

cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah.

Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu.

Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran

seperti lobak, phak choy, brokoli, sawi, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan

strowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian

yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan

makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.

2.2 Taman Bacaan

Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta dalam usaha melestarikan

program Pendidikan Non Formal salah satunya adalah melalui TBM (Taman Bacaan

Masyarakat ). Melalui pembudayaan baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya,

meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan

tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Dengan membaca pula

seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian adalah pola

7

menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani,

mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua ini telah ditatanya dalam caranya yang

khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dari tingkah lakunya

dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya (Heuken,1989).

Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca buku

seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi

yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, membaca dapat diartikan

“membaca untuk hidup”, artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif,

lebih mengerti ‘tabiat’ dunia (Widarso,1994).

Minat dan kebutuhan masyarakat untuk gemar membaca memerlukan perhatian serius

dari pemerintah, dari aktor pendidikan, dan dari pihak yang peduli pentingnya membaca.

Melihat fenomena diatas, kami, mahasiswa STIE BINANIAGA jurusan Akuntansi

memiliki sebuah harapan dalam rangka memberikan fasilitas baca guna

meningkatkan kemajuan masyarakat secara umum.

8

BAB 3

PERENCANAAN

3.1 Taman Bunga dan Buah

A. Teknik Penanaman

Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang

pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang

menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar,

hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan

yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan

untuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa

berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan

lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponik

terbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca,

baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan

daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah

diisi.

Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai :

Teknik Larutan Statis

Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa

Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupa

ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya di alirkan

secara pelan-pelan atau tidak perlu di alirkan. Jika tidak di alirkan, maka

ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di

atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen.

Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan

pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan

aluminium foil, kertas pembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya

untuk menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di

dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa

menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya

setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi

kembali dengan air atau larutan ber nurtrisi yang baru.

Teknik Larutan Alir

Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan

terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik

ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapat

diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satu

teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah teknik

lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik ini

menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,

9

dan tanaman di semai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut di

alirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan

tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air

yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan

lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

Teknik Agregat Media

Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,

batubata, dan media lainnya yang di sterilkan terlebih dahulu sebelum di

pergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi

dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan

bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.

Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan

Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. Unsur

pH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P,

K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B,

Mo, dan Cl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara

melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat

digunakan untuk larutan hara, pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam

pupuk tersebut. Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil,

arangsekam, spons, batu apung, dll.

Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitas tidak

melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidak

boleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.

Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen

akan menyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan

kekurangan air. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak

mengandung oksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui

gelembung udara seperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium,

penggantian larutan nutrisi secara rutin, membersihkan atau mencabut akar

tanaman yang terlalu panjang, dan memberikan lubang ventilasi pada tempat

penanaman.

B. Prospek Usaha Tanaman Hidroponik

Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa

Bpk.Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang

memperkenalkan sistim bercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran

hidroponik mulai diperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada

sekitar tahun 90-an. Sekarang, sayur hidroponik dapat dibeli di beberapa

supermarket terkenal. Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali

lebih mahal daripada harga sayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena

sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen

yang berhigenitas tinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik, sehingga

sayuran hidroponik yang dijual di beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan

10

vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya

permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah

lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.

Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenis

hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik

untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluang

ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti

Singapura dan Malaysia.

Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman

hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100

m2 sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air,

pipa saluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian

investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu

peluang usaha yang pantas untuk digeluti !

C. Pemasaran

Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh

perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik

atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk

(bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena

kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat

tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem

penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan

produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga

diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.

Tanaman yang akan kami budidayakan komoditasnya masih sangat minim di

daerah Bogor, sehingga peluang usaha bagi kami terbuka lebar. Pasar produk yang

akan kami usahakan antara lain menjadi penyuplai sayuran organik untuk Rumah

Makan, Supermarket, maupun Pasar tradisional. Penyuplai sayuran di daerah

Bogor cenderung lebih banyak dari luar kota. Dengan memproduksi dan

memasarkan di daerah sendiri maka ongkos produksi serta harga jual kami lebih

rendah, sehingga dapat bersaing dengan supplier sayuran yang lain.

Sementara untuk tanaman hias kami akan mengembangkan varietas unggul

dari anggrek, seperti anggrek bulan yang memiliki daya jual yang cukup tinggi.

Kami akan memasarkannya dan diusahakan dapat menjadi pemasok kepada

penjual tanaman hias atau florist yg ada disekitaran Bogor. Budidaya kami akan

memantau keinginan pasar untuk tanaman hias, sehingga dapat bergerak fleksibel

untuk bisa terus bersaing di pasar tanaman hias.

11

3.2 Taman Bacaan

Rancangan Model Pelaksanaan Taman Baca Masyarakat (TBM) Berbasis

Lingkungan. Pengadaan Taman Baca Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan

dibangun melalui langkah-langkah sebagai berikut:

A. Tahap Persiapan

Identifikasi kebutuhan bacaan, dengan adanya need-assesment, kita bisa

memperoleh gambaran tentang kondisi masyarakat sekitar serta kebutuhan

masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan menentukan target-target perkumpulan atau

kegiatan serta pengadaan buku bacaan yang sesuai serta dibutuhkan oleh

masyarakat sekitar. Data tentang tingkat kebutuhan bisa diperoleh dari hasil

pengamatan atau observasi, wawancara langsung dengan masyarakat sekitar,

serta dokumen-dokumen lain yang tersedia.

Pengadaan bahan bacaan. Bahan bacaan yang digunakan dalam Taman Bacaan

Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan ini disesuaikan dengan kebutuhan serta

minat masyarakat. Seperti misalnya untuk kegiatan posyandu atau PAUD, dipilih

bacaan mengenai pemilihan gizi yang baik untuk anak, bacaan mengenai

pertolongan pertama pada kecelakaan, atau tentang penyusunan menu sehat bagi

anak yang sekiranya mendukung minat serta kebutuhan masyarakat yang

bersangkutan. Untuk ibu-ibu rumah tangga usia produktif, disediakan jenis buku

ketrampilan memasak, menjahit atau sejenisnya. Pengadaan buku buku

bacaan melalui pengumpulan buku bekas yang telah melalui tahap

filterisasi serta bantuan donatur/ pihak pihak terkait.

Pengorganisasian Taman bacaan, pemilihan pengurus dari masyarakat sekitar

secara sukarela.

Pengurus dipilih antara 2-3 orang yang tugasnya meliputi :

1. Pengadaan sarana prasarana.

2. Pengelolaan buku

3. Pelayanan baca.

Pemilihan didasarkan pada karakteristik-karakteristik, antara lain; mudah

menjalin hubungan teman, memiliki minat untuk membantu, dapat diterima orang

lain, toleran terhadap perbedaan, secara sukarela bersedia mengelola TBM

lingkungan.

B. Evaluasi dan rencana tindak lanjut.

Evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi dilakukan dari tiap tahap

pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan (mulai dari

tahap persiapan, serta pelaksanaan dan pengorganisasian).

12

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ketika badai (krisis) datang,

Sebagian orang yang takut dan pesimis

Memilih segera membangun dinding yang tebal

Untuk menahan badai agar bisa selamat

Sekalipun resikonya adalah kelaparan

Sebagian orang lagi justru berpikiran berbeda

Ia memilih untuk membuat kincir angin

Agar bisa memanfaatkan badai itu untuk kepentingannya

“Sekarang bagaimana dengan Anda?”

Maka dengan sikap apa kita menghadapi keburukan itu dengan merubahnya menjadi

kebaikan untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Pada dasarnya kita telah diberikan nikmat atas alam di muka bumi ini, maka dengan

apa kita menyikapi nikmat yang telah diberikan itu. Dan dari makalah ini kami

menegaskan untuk kembali lagi kepada alam yang seharusnya kita jaga dan kita

manfaatkan dengan baik.

4.2 Saran

Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat

menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk

tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman,

sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk tidak

menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak mengandung zat

kimia yang akan mencemari tanah sekitar.

Dan pada akhirnya masyarakat harus bisa memperluas wawasan bahwa di luar sana

masih banyak yang kurang akan ilmu pengetahuan dari kehidupan sekitar. Dan pada

akhirnya akan membangun inisiatif generasi muda-mudi bangsa yang perlu diperluas.