Kewirausahaan - TABUNGAN (1)
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Kewirausahaan - TABUNGAN (1)
1
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
“TABUNGAN”
Taman Bunga Buah dan Bacaan
Disusun oleh Kelompok 1 (A1) :
1. Aditia Karyadi (D3-0313-062)
2. Anshorrullah Al Haqqani (D3-0313-071)
3. Muhamad Zulhilmi (D3-0313-066)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
(STIE) BINANIAGA Jl. Pajajaran No. 100 Bogor
2014
2
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah kewirausahaan ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “TABUNGAN”.
Makalah ini berisikan informasi tentang beberapa ide kami mengenai kewirausahaan yang
bermanfaat dan berdaya guna di masyarakat. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang pentingnya sifat kewirausahaan yang harus
dikembangkan mulai dari diri sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu pendapat, kritik dan saran dari semua pihak baik Dosen maupun rekan-rekan Mahasiswa/i
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Bogor, 14 Juli 2014
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN :
Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab 1 PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Metode Penulisan 4
Bab 2 PEMBAHASAN 5
2.1 Taman Bunga dan Buah dengan Sistem Hidroponik 5
2.2 Taman Bacaan 6
Bab 3 PERENCANAAN 8
3.1 Taman Bunga dan Buah 8
A. Tekhnik Penanaman 8
B. Prospek Usaha Tanaman Hidroponik 9
C. Pemasaran 10
3.2 Taman Bacaan 11
A. Tahap Persiapan 11
B. Evaluasi dan Tindak Lanjut 11
Bab 4 PENUTUP 12
4.1 Kesimpulan 12
4.2 Saran 12
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “TABUNGAN”(Taman Bunga Buah dan Bacaan)
maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan “TABUNGAN”?
2. Mengapa dibuat bisnis tersebut?
3. Dimana bisnis tersebut akan diaplikasikan?
4. Bagaimana peluang usaha, pemasaran, produksi, dan keuangan dari bisnis tersebut?
5. Bagaimana target usaha kedepannya?
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memaparkn ide usaha dan
menjelaskannya secara detail agar ide usaha kami dapat dipahami dengan mudah dan
bermanfaat.
1.3 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber di Internet.
Dengan cara menyeleksi beberapa definisi dari tekhnik hidroponik, vertikultur, pendirian
taman bacaan dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam
metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan ide usaha ini.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian
TABUNGAN adalah singkatan dari Taman Bunga Buah dan Bacaan. Suatu ide bisnis
yang kami rundingkan dan kami analisis bersama-sama. Taman Buah dan Bunga akan kami
buat menggunakan sistem atau tekhnik hidroponik. Taman buah dan bunga dengan sistem
hidroponik ini akan bersifat terbuka bagi masyarakat sekitar, terutama ibu rumah tangga di
sekitar lokasi usaha kami, sehingga dapat mempelajari tekhnik bercocok tanam dengan
sumber daya yang terbatas. Sementara Taman Bacaan akan kami buat menyatu dengan taman
hidroponik kami, sehingga akan jadi lebih menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat
disekitar kami. Taman bacaan akan berisi buku-buku bacaan menarik untuk anak-anak dan
beberapa koleksi buku pengetahuan serta kumpulan cerita inspiratif yang dapat dikunjungi
dan dibaca oleh siapapun yang berkunjung. Tujuan utama dari pembuatan Taman bacaan ini
adalah meningkatkan serta menumbuhkan minat baca dan kesadaran akan pentingnya
membaca, karena dengan membaca kita dapat mengetahui dunia secara luas, seperti kata
pepatah “Buku adalah Jendela Dunia.”
2.1 Taman Bunga dan Buah dengan Sistem Hidroponik. HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan
air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro yang berarti
air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir,
sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa.
Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan
halaman yang sempit dan juga mahasiswa yang bertempat di tempat kos untuk
menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlu tanah!
Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang sempit dapat
ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman buah dapat
menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet
karena dapat dipakai ulang.
SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang
terus berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju
cepat. Tidak dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa yang
akan terjadi dengan dunia?
Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk dibangun rumah-rumah
masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang. Di sisi lain, sekarang sedang
maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang pertanian. Setelah
melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu jalan menuju kesejahteraan
manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman
yang berhasil dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang
6
memang menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih
banyak.
Namun bioteknologi tidak semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari
perkumpulan lingkungan hidup semacam Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru
akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal. Tanaman hidroponik bisa
dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran
dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini
antara lain:
Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat
merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi
CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga
tidak membutuhkan tempat yang luas, kecuali untuk tujuan produksi masal.
Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari
sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah
yang dipakai
Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari
kotoran dan hama
Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan
lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.
Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman.
Tidak perlu banyak tenaga kerja.
Lingkungan kerja lebih bersih.
Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan
cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah.
Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu.
Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran
seperti lobak, phak choy, brokoli, sawi, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan
strowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian
yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan
makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.
2.2 Taman Bacaan
Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta dalam usaha melestarikan
program Pendidikan Non Formal salah satunya adalah melalui TBM (Taman Bacaan
Masyarakat ). Melalui pembudayaan baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya,
meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan
tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Dengan membaca pula
seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian adalah pola
7
menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani,
mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua ini telah ditatanya dalam caranya yang
khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dari tingkah lakunya
dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya (Heuken,1989).
Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca buku
seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi
yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, membaca dapat diartikan
“membaca untuk hidup”, artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif,
lebih mengerti ‘tabiat’ dunia (Widarso,1994).
Minat dan kebutuhan masyarakat untuk gemar membaca memerlukan perhatian serius
dari pemerintah, dari aktor pendidikan, dan dari pihak yang peduli pentingnya membaca.
Melihat fenomena diatas, kami, mahasiswa STIE BINANIAGA jurusan Akuntansi
memiliki sebuah harapan dalam rangka memberikan fasilitas baca guna
meningkatkan kemajuan masyarakat secara umum.
8
BAB 3
PERENCANAAN
3.1 Taman Bunga dan Buah
A. Teknik Penanaman
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang
pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang
menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar,
hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan
yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan
untuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa
berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponik
terbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca,
baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan
daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah
diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai :
Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa
Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupa
ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya di alirkan
secara pelan-pelan atau tidak perlu di alirkan. Jika tidak di alirkan, maka
ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di
atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen.
Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan
pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan
aluminium foil, kertas pembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya
untuk menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di
dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa
menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya
setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi
kembali dengan air atau larutan ber nurtrisi yang baru.
Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan
terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik
ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapat
diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satu
teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah teknik
lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik ini
menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
9
dan tanaman di semai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut di
alirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan
tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air
yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan
lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,
batubata, dan media lainnya yang di sterilkan terlebih dahulu sebelum di
pergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi
dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan
bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. Unsur
pH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P,
K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B,
Mo, dan Cl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara
melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat
digunakan untuk larutan hara, pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam
pupuk tersebut. Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil,
arangsekam, spons, batu apung, dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitas tidak
melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidak
boleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen
akan menyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan
kekurangan air. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak
mengandung oksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui
gelembung udara seperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium,
penggantian larutan nutrisi secara rutin, membersihkan atau mencabut akar
tanaman yang terlalu panjang, dan memberikan lubang ventilasi pada tempat
penanaman.
B. Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa
Bpk.Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang
memperkenalkan sistim bercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran
hidroponik mulai diperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada
sekitar tahun 90-an. Sekarang, sayur hidroponik dapat dibeli di beberapa
supermarket terkenal. Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali
lebih mahal daripada harga sayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena
sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen
yang berhigenitas tinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik, sehingga
sayuran hidroponik yang dijual di beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan
10
vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya
permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah
lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenis
hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik
untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluang
ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti
Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman
hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100
m2 sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air,
pipa saluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian
investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu
peluang usaha yang pantas untuk digeluti !
C. Pemasaran
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh
perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik
atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk
(bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena
kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat
tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem
penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan
produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga
diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.
Tanaman yang akan kami budidayakan komoditasnya masih sangat minim di
daerah Bogor, sehingga peluang usaha bagi kami terbuka lebar. Pasar produk yang
akan kami usahakan antara lain menjadi penyuplai sayuran organik untuk Rumah
Makan, Supermarket, maupun Pasar tradisional. Penyuplai sayuran di daerah
Bogor cenderung lebih banyak dari luar kota. Dengan memproduksi dan
memasarkan di daerah sendiri maka ongkos produksi serta harga jual kami lebih
rendah, sehingga dapat bersaing dengan supplier sayuran yang lain.
Sementara untuk tanaman hias kami akan mengembangkan varietas unggul
dari anggrek, seperti anggrek bulan yang memiliki daya jual yang cukup tinggi.
Kami akan memasarkannya dan diusahakan dapat menjadi pemasok kepada
penjual tanaman hias atau florist yg ada disekitaran Bogor. Budidaya kami akan
memantau keinginan pasar untuk tanaman hias, sehingga dapat bergerak fleksibel
untuk bisa terus bersaing di pasar tanaman hias.
11
3.2 Taman Bacaan
Rancangan Model Pelaksanaan Taman Baca Masyarakat (TBM) Berbasis
Lingkungan. Pengadaan Taman Baca Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan
dibangun melalui langkah-langkah sebagai berikut:
A. Tahap Persiapan
Identifikasi kebutuhan bacaan, dengan adanya need-assesment, kita bisa
memperoleh gambaran tentang kondisi masyarakat sekitar serta kebutuhan
masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan menentukan target-target perkumpulan atau
kegiatan serta pengadaan buku bacaan yang sesuai serta dibutuhkan oleh
masyarakat sekitar. Data tentang tingkat kebutuhan bisa diperoleh dari hasil
pengamatan atau observasi, wawancara langsung dengan masyarakat sekitar,
serta dokumen-dokumen lain yang tersedia.
Pengadaan bahan bacaan. Bahan bacaan yang digunakan dalam Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan ini disesuaikan dengan kebutuhan serta
minat masyarakat. Seperti misalnya untuk kegiatan posyandu atau PAUD, dipilih
bacaan mengenai pemilihan gizi yang baik untuk anak, bacaan mengenai
pertolongan pertama pada kecelakaan, atau tentang penyusunan menu sehat bagi
anak yang sekiranya mendukung minat serta kebutuhan masyarakat yang
bersangkutan. Untuk ibu-ibu rumah tangga usia produktif, disediakan jenis buku
ketrampilan memasak, menjahit atau sejenisnya. Pengadaan buku buku
bacaan melalui pengumpulan buku bekas yang telah melalui tahap
filterisasi serta bantuan donatur/ pihak pihak terkait.
Pengorganisasian Taman bacaan, pemilihan pengurus dari masyarakat sekitar
secara sukarela.
Pengurus dipilih antara 2-3 orang yang tugasnya meliputi :
1. Pengadaan sarana prasarana.
2. Pengelolaan buku
3. Pelayanan baca.
Pemilihan didasarkan pada karakteristik-karakteristik, antara lain; mudah
menjalin hubungan teman, memiliki minat untuk membantu, dapat diterima orang
lain, toleran terhadap perbedaan, secara sukarela bersedia mengelola TBM
lingkungan.
B. Evaluasi dan rencana tindak lanjut.
Evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi dilakukan dari tiap tahap
pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan (mulai dari
tahap persiapan, serta pelaksanaan dan pengorganisasian).
12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ketika badai (krisis) datang,
Sebagian orang yang takut dan pesimis
Memilih segera membangun dinding yang tebal
Untuk menahan badai agar bisa selamat
Sekalipun resikonya adalah kelaparan
Sebagian orang lagi justru berpikiran berbeda
Ia memilih untuk membuat kincir angin
Agar bisa memanfaatkan badai itu untuk kepentingannya
“Sekarang bagaimana dengan Anda?”
Maka dengan sikap apa kita menghadapi keburukan itu dengan merubahnya menjadi
kebaikan untuk diri kita sendiri dan orang lain.
Pada dasarnya kita telah diberikan nikmat atas alam di muka bumi ini, maka dengan
apa kita menyikapi nikmat yang telah diberikan itu. Dan dari makalah ini kami
menegaskan untuk kembali lagi kepada alam yang seharusnya kita jaga dan kita
manfaatkan dengan baik.
4.2 Saran
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat
menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk
tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman,
sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk tidak
menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak mengandung zat
kimia yang akan mencemari tanah sekitar.
Dan pada akhirnya masyarakat harus bisa memperluas wawasan bahwa di luar sana
masih banyak yang kurang akan ilmu pengetahuan dari kehidupan sekitar. Dan pada
akhirnya akan membangun inisiatif generasi muda-mudi bangsa yang perlu diperluas.