Pengertaian Sholat, Zakat, Puasa, Haji

29
Pengertaian Sholat, Zakat, Puasa, Haji BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan Hukum Islam di kalangan ummat Islam adalah sebagai patokan dan pedoman untuk mengatur kepentingan masyarakat dan menciptakan masyarakat yang islami. Kehidupan yang teratur dan sepantasnya diyakini dapat diterima oleh setiap manusia walaupun menurut manusia ukurannya berbeda-beda. Hukum Islam sebagai Negara yang bukan mendasari berlakunya hukum atas hukum agama tertentu, maka Indonesia mengakomodir semua agama, karena itu hukum Islam mempunyai peran besar dalam menyumbangkan materi hukum atas hukum Indonesia. Begitu juga dalam agama islam, terdapat berbagai banyak hokum dan berbagai kewajiban yang terkandung di dalamnya, yakni Puasa, Zakat, Sholat, Haji dan Muamalah. Maka oleh itu kami sebagai pemakalah akan mencoba untuk menjabarkan kewajiban-kewajiban yang ada di dalam agam islam. B. Rumusan Masalah 1. Apa Sajakah Pengertian Sholat, Puasa, Zakat, Haji, Muamalah? 2. Dan Apa Saja Hal-Hal yang Membatalkannya? 3. Pengertian Muamalah Dan Beberapa Pembagiannya? C. Tujuan Mengetahui apa yang di maksud dengan Pengertian Pengertian Sholat,Puasa, Zakat, Haji, Muamalah Dan Beberapa Syarat Dan Rukun- rukunya supaya kita di kemudian hari dapat memahami apa yang BAB II PEMBAHASAN A. Sholat 1. Hukum Sholat Lima Waktu Salat yang mula-mula diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya adalah Salat Malam, yaitu sejak diturunkannya Surat al-Muzzammil (73) ayat 1-19. Setelah beberapa lama kemudian, turunlah ayat berikutnya, yaitu ayat 20:

Transcript of Pengertaian Sholat, Zakat, Puasa, Haji

Pengertaian Sholat, Zakat, Puasa, Haji

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Keberadaan Hukum Islam di kalangan ummat Islam adalah sebagaipatokan dan pedoman untuk mengatur kepentingan masyarakat danmenciptakan masyarakat yang islami. Kehidupan yang teratur dansepantasnya diyakini dapat diterima oleh setiap manusia walaupunmenurut manusia ukurannya berbeda-beda. Hukum Islam sebagai Negarayang bukan mendasari berlakunya hukum atas hukum agama tertentu,maka Indonesia mengakomodir semua agama, karena itu hukum Islammempunyai peran besar dalam menyumbangkan materi hukum atas hukumIndonesia.

Begitu juga dalam agama islam, terdapat berbagai banyak hokumdan berbagai kewajiban yang terkandung di dalamnya, yakni Puasa,Zakat, Sholat, Haji dan Muamalah. Maka oleh itu kami sebagaipemakalah akan mencoba untuk menjabarkan kewajiban-kewajiban yangada di dalam agam islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Sajakah Pengertian Sholat, Puasa, Zakat, Haji, Muamalah?

2. Dan Apa Saja Hal-Hal yang Membatalkannya?

3. Pengertian Muamalah Dan Beberapa Pembagiannya?C. Tujuan

Mengetahui apa yang di maksud dengan Pengertian PengertianSholat,Puasa, Zakat, Haji, Muamalah Dan Beberapa Syarat Dan Rukun-rukunya supaya kita di kemudian hari dapat memahami apa yang

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sholat1. Hukum Sholat Lima Waktu

Salat yang mula-mula diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW danpara pengikutnya adalah Salat Malam, yaitu sejak diturunkannyaSurat al-Muzzammil (73) ayat 1-19. Setelah beberapa lamakemudian, turunlah ayat berikutnya, yaitu ayat 20:

* ¨bÎArtinya : Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri

(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atausepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamakamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwakamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Diamemberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dariAl Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakitdan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; danorang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah(bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat danberikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yangkamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allahsebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlahampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang.

Dengan turunnya ayat ini, hukum Salat Malam menjadi sunat.Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, dan ulamasalaf lainnya berkata mengenai ayat 20 ini, "Sesungguhnya ayatini menghapus kewajiban Salat Malam yang mula-mula Allahwajibkan bagi umat Islam.

Dalam banyak hadits, Nabi Muhammad telah memberikanperingatan keras kepada orang yang suka meninggalkan Sholat,diantaranya ia bersabda: "Perjanjian yang memisahkan kitadengan mereka adalah sholat. Barangsiapa yang meninggalkansholat, maka berarti dia telah kafir."

Orang yang meninggalkan sholat maka pada hari kiamat akandisandingkan bersama dengan orang-orang laknat, berdasarkanhadits berikut ini: "Barangsiapa yang menjaga sholat maka iamenjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamatdan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mendapatkancahaya, bukti dan keselamatan dan pada hari kiamat ia akanbersama Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf."[3]

Hukum Sholat dapat dikategorisasikan sebagai berikut :a. Fardhu, Sholat fardhu ialah sholat yang diwajibkan untuk

mengerjakannya. Sholat Fardhu terbagi lagi menjadi dua,yaitu :o Fardhu ‘Ain : ialah kewajiban yang diwajibkan

kepadamukallaf langsung berkaitan dengan dirinya dantidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan olehorang lain, seperti Sholat lima waktu, dan Sholatjumat(Fardhu 'Ain untuk pria).

o Fardhu Kifayah : ialah kewajiban yang diwajibkan kepadamukallaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya.Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagianorang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak adaorang yang mengerjakannya maka kita wajibmengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidakdikerjakan. Seperti Sholat jenazah.

b. Nafilah (Sholat sunnat),Sholat Nafilah adalah Sholat-Sholat yang dianjurkan atau disunnahkan akan tetapi tidakdiwajibkan. Sholat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaituo Nafil Muakkad adalah Sholat sunnat yang dianjurkan

dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib),seperti Sholat dua hari raya, Sholat sunnat witirdanSholat sunnat thawaf.

o Nafil Ghairu Muakkad adalah Sholat sunnat yangdianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti Sholatsunnat Rawatib dan Sholat sunnat yang sifatnyainsidentil (tergantung waktu dan keadaan, sepertiSholat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadigerhana).

2. Rukun-Rukun SholatAdapun beberapa rukun atau hal yang menjadi syarat syahnya

sholat ada 13, yakni diantaranya :1. Berdiri2. Niat3. Takbiratul ihram4. Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat5. Ruku' dengan thuma'ninah6. I'tidal dengan thuma'ninah7. Sujud dua kali dengan thuma'ninah8. Duduk antara dua sujud dengan thuma'ninah9. Duduk dengan thu'maninah serta membaca tasyahud akhir dan10. sholawat kepada nabi11. berlindung kepada Allah dari siksa jahannam &kubur serta

fitnah hidup dan mati dan kekejian fitnah dajjal12. Membaca salam yang pertama13. Tertib (melakukan rukun secara berurutan)

3. Hal-Hal yang Membatalkan SholatShalat seseorang akan batal apabila ia melakukan salah

satu di antara hal-hal berikut ini:1. Makan dan minum dengan sengaja. Hal ini ber-dasarkan sabda

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam yang artinya :

"Sesungguhnya di dalam shalat itu ada kesibukkan tertentu."(Muttafaq 'alaih) (1)

2. Berbicara dengan sengaja, bukan untuk kepentinganpelaksanaan shalat."Dari Zaid bin Arqam radhiallaahu anhu, ia berkata, 'Dahulukami berbicara di waktu shalat, salah seorang dari kamiberbicara kepada temannya yang berada di sampingnya sampaiturun ayat: 'Dan hendaklah kamu berdiri karena Allah (dalamshalatmu) dengan khusyu'(1), maka kami pun diperintahkanuntuk diam dan dilarang berbicara." (Muttafaq 'alaih)

3. Meninggalkan salah satu rukun shalat atau syarat shalatyang telah disebutkan di muka, apabila hal itu tidak iaganti/sempurnakan di tengah pelaksanaan shalat atau sesudahselesai shalat beberapa saat. Hal ini berdasarkan haditsRasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam terhadap orangyang shalatnya tidak tepat: "Kembalilah kamu melaksanakan shalat, sesungguhnya kamubelum melaksanakan shalat." (Muttafaq 'alaih). Lantaranorang itu telah meninggalkan tuma'ninah dan i'tidal.Padahal kedua hal itu termasuk rukun.

4. Banyak melakukan gerakan, karena hal itu bertentangandengan pelaksanaan ibadah dan membuat hati dan anggotatubuh sibuk dengan urusan selain ibadah. Adapun gerakanyang sekadarnya saja, seperti memberi isyarat untukmenjawab salam, membetulkan pakaian, menggaruk badan dengantangan, dan yang semisalnya, maka hal itu tidaklahmembatalkan shalat.

5. Tertawa sampai terbahak-bahak. Para ulama se-pakatmengenai batalnya shalat yang disebabkan tertawa sepertiitu. Adapun tersenyum, maka kebanyakan ulama menganggapbahwa hal itu tidaklah merusak shalat seseorang.

6. Tidak berurutan dalam pelaksanaan shalat, sepertimengerjakan shalat Isya sebelum mengerjakan shalat Maghrib,maka shalat Isya itu batal sehingga dia shalat Maghribdulu, karena berurutan dalam melaksanakan shalat-shalat ituadalah wajib, dan begitulah perintah pelaksanaan shalatitu.

7. Kelupaan yang fatal, seperti menambah shalat menjadi duakali lipat, umpamanya shalat Isya' delapan rakaat, karenaperbuatan tersebut merupakan indikasi yang jelas, bahwa iatidak khusyu' yang mana hal ini merupakan ruhnya shalat.

B. Puasa

1. Hukum Puasa RomadhonPuasa pada bulan Ramadhan adalah merupakan salah satu

rukun Islam, Allah Ta’ala berfirman:

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamuberpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamubertakwa.”(QS.Al Baqarah:183)

“Maka barangsiapa diantara kamu melihat bulan itu (Ramadhan), hendaklah iaberpuasa.” (QS. Al Baqarah:185)

Dari Abu Abdirrahman Abdullah ibnu Umar Ibnul Khaththabradhiallahu ‘anhuma berkata: “Aku telah mendengar RasulullahShalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Islam dibangun diatas limaperkara: bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah danMuhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikanhaji dan puasa pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari , Muslim)

2. DefinisiPuasa ialah menahan diri dari makan, minum dan bersenggama

mulai dari terbit fajar yang kedua sampai terbenamnya matahari.Firman Allah Ta'ala:

Artinya : "….dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putihdari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai(datang) malam...." (Al-Baqarah:187)

Puasa Ramadhan wajib dikerjakan setelah terlihatnya hilal,atau setelah bulan Sya'ban genap 30 hari. Puasa Ramadhan wajibdilakukan apabila hilal awal bulan Ramadhan disaksikan seorangyang dipercaya, sedangkan awal bulan-bulan lainnya ditentukandengan kesaksian dua orang yang dipercaya.

Puasa Ramadhan diwajibkan atas setiap muslim yang baligh(dewasa), aqil (berakal), dan sanggup untuk berpuasa. Adapunsyarat-syarat wajibnya puasa Ramadhan ada empat, yaitu Islam,berakal, dewasa dan mampu. Para ulama mengatakan anak kecildisuruh berpuasa jika kuat, hal ini untuk melatihnya,sebagaimana disuruh shalat pada umur 7 tahun dan dipukul padaumur 10 tahun agar terlatih dan membiasakan diri.

3. Syarat Sahnya PuasaDalam menjalani puasa terdapat beberapa syarat yang

menjadi rukun syahnya puasa, diantaranya Syarat-syarat sahnyapuasa ada enam, yakni :

1. Islam: tidak sah puasa orang kafir sebelum masuk Islam.2. Akal: tidak sah puasa orang gila sampai kembali berakal.

3. Tamyiz: tidak sah puasa anak kecil sebelum dapatmembedakan (yang balk dengan yang buruk).

4. Tidak haid: tidak sah puasa wanita haid, sebelum berhentihaidnya.

5. Tidak nifas: tidak sah puasa wanita nifas, sebelum sucidari nifas.

6. Niat: menyengaja dari malam hari untuk setiap hari dalampuasa wajib. Hal ini didasarkan pada sabda Nabishallallahu'alaihi wasallam: "Barangsiapa yang tidak berniat puasa padamalam hari sebelum fajar, maka tidak sah puasanya."(HR.Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa'i dan At-Tirmidzi. Ia adalah hadits mauquf menurut At-Tirmidzi). Danhadits ini menunjukkan tidak sahnya puasa kecuali diiringidengan niat sejak malam hari yaitu di salah satu bagianmalam. Niat itu tempatnya di dalam hati, danmelafazdkannya adalah bid'ah yang sesat, walaupun manusiamenganggapnya sebagai satu perbuatan baik. Kewajiban niatsemenjak malam harinya ini hanya khusus untuk puasa wajibsaja, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernahdatang ke Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudianbeliau bersabda (yang artinya): "Apakah engkau punyasantapan siang? Maka jika tidak ada aku akan berpuasa"[Hadits Riwayat Muslim 1154].

4. Hal-Hal Yang Membatalkannya Puasa1. Makan dan minum dengan sengaja. Jika dilakukan karena

lupa maka tidak batal puasanya.2. Jima' (bersenggama).3. Memasukkan makanan ke dalam perut. Termasuk dalam hal ini

adalah suntikan yang mengenyangkan dan transfusi darah.4. Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani,

bersentuhan, ciuman atau sebab lainnya dengan sengaja.Adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasakarena keluamya tanpa sengaja.

5. Keluamya darah haid dan nifas. Manakala seorang wanitamendapati darah haid, atau nifas batallah puasanya, baikpada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari.

6. Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minumandari perut melalui mulut. Hal ini didasarkan pada sabdaNabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barangsiapa yang muntah tanpasengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yangmuntah dengan sengaja maka wajib qadha." (HR. Ahmad, AbuDawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi). Dalam lafazh laindisebutkan: "Barangsiapa muntah tanpa disengaja, maka ia

tidak (wajib) mengganti puasanya." Diriwayatkan oleh Al-Harbi dalam Gharibul Hadits (5/55/1) dari Abu Hurairahsecara maudu' dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam SilsilatulAhadits Ash-Shahihah No. 923.

7. Murtad dari Islam -semoga Allah melindungi kita darinya.Perbuatan ini menghapuskan segala amal kebaikan. FirmanAllah Ta'ala: "Seandainya mereka mempersekutukan Allah,niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah merekakerjakan." (QS. Al-An'aam: 88).

C. Haji1. Pengertian Haji

Haji (Bahasa Arab:  (Hajj ,ح�ج� adalah rukun (tiang agama)Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa.Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yangdilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik,dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapakegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yangdikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbedadengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiamdiri) diPadang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhirsetelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) padatanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebuthari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaandengan perayaan ibadah haji ini.

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju danmengunjungi. [1] Menurut etimologi bahasa Arab, kata hajimempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja.Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dantempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadahtertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalamdefinisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), jugaArafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktutertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampaisepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadahtertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah,melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

2. Jenis ibadah haji

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yangingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalamhal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAWdalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji danumrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrahber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk hajijika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampaidengan selesai dari nahar.

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.1. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji

disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baikmenyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam halini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketikamengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebutberniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadahhaji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihramkembali untuk melaksanakan umrah.

2. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang ataubersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu dibulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakanpakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahunyang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadahdidalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpaterlebih dahulu pulang ke negeri asal.

3. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukanatau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalahmenyatukan atau menyekaliguskan berihram untukmelaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukandengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani danmelaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai,meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut AbuHanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan duathawaf dan dua sa'i.

3. Syarat Syahnya HajiDalam hajipun terdapat beberapa syarat yang menjadi rukun

wajib dalam mendapatkan syahnya haji yang di laksanakan,diantaranya adalah :

1. Agama Islam2. Dewasa / baligh (bukan mumayyis)3. Tidak gila / waras4. Bukan budak (merdeka)

4. Rukun Haji

Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalamberhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan, makadinyatakan gagal haji alias tidak sah, harus mengulang dikesempatan berikutnya.

1. Ihram2. Wukuf3. Thawaf4. Sa'i5. Tahallul

D. Zakat1. Pengertian Zakat

Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan umat Islammenjelang akhir bulan Ramadan, sebagai pelengkap ibadahpuasa.Zakat merupakan salah satu rukun ketiga dari Rukun Islam.

Secara harfiah zakat berarti "tumbuh", "berkembang","menyucikan", atau "membersihkan". Sedangkan secaraterminologi syari'ah, zakat merujuk pada aktivitas memberikansebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untukorang-orang tertentu sebagaimana ditentukan.

Setiap umat Muslim berkewajiban untuk memberikan sedekahdari rezeki yang dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis didalam Al-Qur’an. Pada awalnya, Al-Qur’an hanya memerintahkanuntuk memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas, tidakwajib). Namun, pada kemudian hari, umat Islam diperintahkanuntuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun662 M. Nabi Muhammad melembagakan perintah zakat ini denganmenetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang kaya untukmeringankan beban kehidupan mereka yang miskin.[1]. Sejak saatini, zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal inimenunjukan bahwa pada kemudian hari ada pengaturan pemberianzakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut.[2].

Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipildan didistribusikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat.Kelompok itu adalah orang miskin, janda, budak yang inginmembeli kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang dan tidakmampu membayar.[3]. Syari’ah mengatur dengan lebih detailmengenai zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan.Kejatuhan para kalifah dan negara-negara Islam menyebabkanzakat tidak dapat diselenggarakan dengan berdasarkan hukumlagi.

2. Macam-Macam ZakatZakat terbagi atas dua tipe yakni:

a) Zakat FitrahZakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul

Fitri pada bulan Ramadan. Besar Zakat ini setara dengan2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerahbersangkutan.

b) Zakat Maal (Harta)Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan,

hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak.Masing-masing tipe memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.

3. Hukum Dalam Menunaikan ZakatZakat merupakan salah satu[rukun Islam], dan menjadi salah

satu unsur pokok bagi tegaknya [syariat Islam]. Oleh sebab ituhukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telahmemenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategoriibadah, seperti:salat,haji,dan puasa yang telah diatur secararinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah,sekaligusmerupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapatberkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia. Sepertiyang telah di firmankan oleh aalam kitabnya :

Nåk÷]ÏBur `¨B x8â“ÏJù=tƒ ’Îû ÏM»s%y‰¢Á9$# ÷bÎ*sù (#qäÜôãé&$pk÷]ÏB (#qàÊu‘ bÎ)ur öN©9 (#öqsÜ÷èム!$pk÷]ÏB #sŒÎ) öNèdšcqäÜy‚ó¡tƒ ÇÎÑÈ öqs9ur óOßg¯Rr& (#qàÊu‘ !$tB ÞOßg9s?#uäª!$# 

¼ã&è!qß™u‘ur (#qä9$s%ur $uZç6ó¡ym ª!$# $oYŠÏ?÷sã‹y™ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù ÿ¼ã&è!qß™u‘ur !$¯RÎ) ’n<Î) «!$# šcqç6Ïîºu‘ÇÎÒÈ * 

$yJ¯RÎ) àM»s%y‰¢Á9$# Ïä!#t�s)àÿù=Ï9 ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur tû,Î#ÏJ»yèø9$#ur $pköŽn=tæ Ïpxÿ©9xsßJø9$#uröNåkæ5qè=è% †Îûur É>$s%Ìh�9$# tûüÏBÌ�»tóø9$#ur †ÎûurÈ@‹Î6y™ «!$# Èûøó$#ur 

È@‹Î6¡¡9$# ( ZpŸÒƒÌ�sù šÆÏiB «!$# 3ª!$#ur íOŠÎ=tæ ÒO‹Å6ym ÇÏÉÈArtinya : "Diantara mereka (orang-orang munafik) ada yang memburuk-

burukkanmu karena sedekahmu. Tetapi jika diberi sebagian darinya, mereka senang:jika tiada diberi, mereka murka. Sekiranya mereka rela dengan apa yang diberikan,Allah dan RasulNya kepadanya dan mengatakan, "Allah cukup bagi kami, Allah danRasulNya akan memberi kami sebagian dari karuniaNya. Kepada Allah kamimemanjatkan harapan." sedekah hanyalah bagi fakir miskin, para amil, paramuallaf yang dibujuk hatinya, mereka yang diperhamba, mereka yang mandihutang, jihad di jalan allah, dan orang yang terlantar dalam perjalanan. demikiandiwajibkan allah. allah maha tahu maha bijaksana."

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa hukum dalammenunaikan zakat bagi orang yang mampu adalah wajib dan bagiorang yang tidak mampu di sunnahkan untuk mengusahakannya.

4. Orang-Orang yang berhak menerima zakat

Dalam Quran surat at Taubah ayat 58-60, yang telah disebutkan di atas bahwa sudah jelaslah disini, bahwa golonganyang berhak menerima zakat (mustahiq) ada delapan golongan,yaitu:1) Fakir dan Miskin

Fakir dan miskin adalah golongan yang pertama dan keduadisebutkan dalam surat at Taubah, dengan tujuan bahwasasaran zakat adalah menghapuskan kemiskinan dan kemelaratandalam masyarakat Islam. Menurut pemuka ahli tafsir, Tabari,yang dimaksud fakir, yaitu orang dalam kebutuhan, tapi dapatmenjaga diri tidak meminta-minta. Sedangkan yang dimaksuddengan miskin, yaitu orang yang dalam kebutuhan dan sukameminta-minta.

2) Amil zakatSasaran ketiga adalah para amil zakat. Yang dimaksud

dengan amil zakat adalah mereka yang melaksanakan segalakegiatan urusan zakat, mulai dari para pengumpul sampaikepada bendahara dan para penjaganya. Juga mulai daripencatat sampai kepada penghitung yang mencatat keluar masukzakat.

3) Golongan muallafYang dimaksudkan dengan golongan muallaf, antara lain

adalah mereka yang diharapkan kecenderungan hatinya ataukeyakinannya dapat bertambah terhadap Islam, atauterhalangnya niat jahat mereka atas kaum Muslimin, atauharapan akan adanya kemanfaatan mereka dalam membantu danmenolong kaum Muslimin dari musuh.

4) Untuk memerdekakan budak belianCara membebaskan bisa dilakukan dengan dua hal: Pertama,

menolong hamba mukatab, yaitu budak yang telah adaperjanjian dan kesepakatan dengan tuannya, bahwa bila iasanggup menghasilkan harta dengan nilai dan ukuran tertentu,maka bebaslah ia. Kedua, seseorang dengan harta zakatnyaatau seseorang bersama temannya membeli seorang budakkemudian membebaskan. Atau penguasa membeli seorang budakdari harta zakat yang diambilnya, kemudian ia membebaskan.

5) Orang yang berutangGharimun (orang yang berhutang) adalah termasuk golongan

mustahiq. Menurut Ibnu Humam dalam al Fath, gharim adalahorang yang mempunyai piutang terhadap orang lain dan bolehmenyerahkan zakat kepadanya karena keadaannya yang fakir,bukan karena mempunyai piutangnya. Ada dua golongan bagiorang yang mempunyai utang, yaitu golongan yang mempunyai

utang untuk kemaslahatan diri sendiri, seperti untuk nafkah,membeli pakaian, mengobati orang sakit. Golongan lain adalahorang yang mempunyai utang untuk kemaslahatan orang lain,seperti mendamaikan dua golongan yang bermusuhan, orang yangbergerak di bidang sosial, seperti yayasan anak yatim, rumahsakit untuk fakir, anak yatim piatu dan lain-lain.

6) Di jalan AllahQuran menggambarkan sasaran zakat yang ketujuh dengan

firmanNya: "Di jalan Allah". Sabil berarti jalan. Jadisabilillah artinya jalan yang menyampaikan pada ridha Allah,baik akidah maupun perbuatan. Sabilillah adalah kalimat yangbersifat umum, mencakup segala amal perbuatan ikhlas, yangdigunakan untuk bertakkarub kepada Allah, denganmelaksanakan segala perbuatan wajib, sunat dan bermacamkebajikan lainnya.

Sedangkan fihak-fihak di luar dari 8 golongan (asnaf) initidak dibenarkan menerima uang dari zakat. Tetapi tidaktertutup fihak-fihak tersebut menerima bantuan dari infaq. Jadisasaran zakat lebih spesifik dari pada infaq.

E. Muamalah1. Pengertian Muamalah2. Hukum Muamalah Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKAIbnu Qoyyim al-Jauziyah. 2006. Tuntunan Shalat Rasulullah. Jakarta : Akbar

Press.Dr. Akram Ridha. Indahnya Ramadhan Di Rumah Kita. Jakarta : Robbani Press.Dr. Abdullah bin Muhammad. Meraih Puasa Sempurna. Jakarta : Pustaka Ibnu

Katsir.Dr. Yusuf al-Qaradhaw. 100 Tanya Jawab Haji, Umroh & Kurban. Jakarta : Gema

Insani.Dr. Yusuf al-Qaradhaw. Hukum Zakat. Jakarta : Litera Antar Nusa.Sayyid Sabiq. Panduan Zakat (Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah). Jakarta :

Pustaka Ibnu Katsir.Nogarsyah Moede Gayo, Pustaka pintar haji dan umrah, Inovasi, Jakarta:2003.HR. Ahmad, al-Bukhari, Muslim dan Malik dari 'Aisyah RA.Ust. H. Bobby Herwibowo, Lc. & Hj. Indriya R. Dani, S.E., Panduan Pintar

Haji & Umrah. QultumMedia. Jakarta. 2008.Smith,Huston.2001.Agama-agama Manusia.Jakarta:OBOR.Heyneman, Stephen P.,2004.Islam and Social Policy.Nashville: Vanderbilt

University Press.Gibb, H. A. R., 1957.Mohammedanism.London: Oxford University Press.

Pass,Steven.2006.Beliefs and Practices of Muslims. Jakarta: GMP.Panduan Pintar Zakat. H.A. Hidayat, Lc. & H. Hikmat Kurnia.

Makalah puasa dan zakat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dankarunia- Nya kepada kita semuanya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalahini. Makalah ini berjudul “puasa dan zakat”. Makalah ini disusun untuk memenuhitugas dari matakuliah Agama 2 ( fiqih ) yang diberikan oleh dosen yang bernamaBapakMASNUR, M.AG M.Si. selain itu juga makalah ini dapat membantu kitamenjadi kreatif dan terampil, serta dapat memperluas ilmu pengetahuan tentangPuasa dan Zakat. Dalam pembuatannya, penyusun mendapatkan bantuan dari berbagaipihak, baik secara moral maupun material orangtua juga yang memberikan dukunganbaik materi maupun spirit, serta teman teman yang saya sayangi.

Penyusun  menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh darisempurna dan penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifatmembangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacaterutama bagi penyusun sendiri.

Pekanbaru,  Juni 2012

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam memiliki 5 rukun Islam yang wajib untuk dijalankan,diantaranya adalah puasa dan zakat. Puasa adalah menahan diri dari makan dan

minum sert asegala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbitfajar hingga terbenam matahari. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah.

Sedangkan zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan umat Islammenjelang akhir bulan Ramadan, sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat merupakansalah satu rukun ketiga dari Rukun Islam. Kewajiban puasa dan zakat inisebagaimana juga kewajiban-kewajiban lainnya seperti shalat dan ibadah hajiharus ditunaikan oleh umat Islam. Namun kurangnya pengetahuan masyarakatterhadap hari-hari penting puasa termasuk yang wajib dan yang diharamkanmerupakan hambatan dalam kehidupan beragama. Hambatan yang menyebabkabkewajiban zakat belum meluas tertunaikan dalam masyarakat. Hambatan-hambatanini ada yang bersifat inheren di dalam tubuh umat Islam sendiridan ada yangbersifat eksteren (pengaruh dari luar).

1.2 Rumusan masalah

1.              Apakah puasa dan zakat itu ?2.              Apa sajakah jenis-jenis puasa dan zakat itu ?3.              Siapa sajakah yang berhak menerima zakat ?

1.3 Tujuan

1.         Mengerti dan memahami pengertian puasa dan zakat.2.       Dapat mengetahui dan memahami jenis jenis puasa dan zakat.3.       Dapatmengetahui dan memahami pembagian zakat yang benar

menurut syariat islam4.       Dapat menambah ilmu tentang puasa dan zakat

BAB 2PEMBAHASAN

2.1  Puasa Dan Zakat

Puasa dalam bahasa Arab disebut shiam atau shaum yang artinya menahandiri dari sesuatu. Ke dalam pengertian ini termasuk menahan diri dari berbicaradengan orng lain. Pengertian yang tersebut terakhir itu terdapat di dalamfirman Allah, seperti termaktub dalam Q.S. 19, Maryam: 26:

ا سي� وم إ�ن�� ي م إل� ل ك� ��ن� إ ل ا ف�� م�� و من� ص� ح� لر رت+� ل� ذ. �ي ن�� ن2 ي إ� ول �ق+ إ ف�� ذ� ح� �ر إ ب;ش9 ن� إل� م�ا ت�+ري?ن� م� ا� ا ف�� ن�� ي +ري ع� ي وق� ;Jن ر لي وإش9 �ك ف��

Artinya:  Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat

seorang manusia Maka katakanlah (hai Maryam), sesungguhnya aku telahbernadzar (untuk) berpuasa karena Allah Yang Maha Pemurah, maka aku tidakberbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini. ( Maryam : 26)

Puasa itu hukumnya wajib seperti yang terdapat dalam surat al-baqarahayat 183 yang berbunyi :

ون� �ق+ ت+ Rم ت� �ك ل ع م ل� �لك ن� ق�+ن; ي�ن� م� ذ� ي إل� ل ب; ع� ت+ �ما ك� ام� ك� ي م� إل�ص �ك ي ل ب; ع� ت+ �وإ ك� �ي� ي�ن� إم� ذ� ها إل� �ي? �ا إ ن�Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasasebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamubertakwa.(Al-baqarah :183)

Menurut pengertian terminologi syar‟i, puasa adalah suatu ibadatyang mempunya isyarat dan rukun tertentu, diamalkan di siang hari sejakdari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan cara menahan diri darimakan, minum, hubungan seksual, disertai dengan perilaku meninggalkanperbuatan-perbuatan tidak terpuji yang bisa mengurangimakna/nilainya/pahalanya.

Puasa yang diamalkan dengan memenuhi semua persyaratan tersebut besarsekali makna dan pahalanya, apalagi jika diingat bahwa puasa itu adalah salahsatu dari lima rukun Islam. Al-Ghazali membagi pengertian puasa menjadi tiga bagian, yaitu yang pertama,puasa umum adalah puasa sekedar menahan diri dari makan, minim, dan hubunganseksual. Dan karena umumnya manusia yang berpuasa berada dalam tingkat ini makapuasa merekadisebut puasa umum, artinya demikianlah kebanyakan puasamanusia.Yang kedua, puasa khusus adalah puasa yang diamalkan di samping denganisi umumtersebut di atas juga menyempurnakannya dengan menahan diri darimengatakan, mendengar, dan memandang atau melihat sesuatu yang kurang baik,kurang pantas, yang menyinggung/menyakiti orang lain, atau yang sia-sia dan takberguna. Dan karena puasa tingkat ini dapat diamalkan oleh mereka yang sudahbisa disebut khusus maka puasa mereka yang sudah bisa disebut khusus maka puasamereka disebut khusus.Yang ketiga, puasa khusus al-khusus adalah puasa yangdiamalkan di samping dengan kedua isi dua kategori puasa di atas disempurnakanpula dengan puasa hati yaitumenahan hati dari memikirkan, mengkhayalkan ataumembayangkan hal-hal duniawi yang rendah selama berpuasa. Dan karena puasasemacam ini hanya bisa dilakukan oleh merekay ang sangat khusus maka puasamereka disebut puasa khusus al-khusus atau puasasuper khusus.

Hari-hari yang dilarang untuk puasa, yaitu : saat lebaran idulfitri 1 syawal dan idul adha 10 dzulhijjah, Hari tasyriq : 11, 12, dan13 zulhijjah

Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjaditahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakirmiskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuhmenjadi lebih sehat.

Orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa sebelum waktunya adalah :

o    Dalam perjalanan jauh 80,640 km (wajib qodo puasa)o    Sedang sakit dan tidak dapat berpuasa (wajib qodo puasa)o    Sedang hamil atau menyusui (wajib qada puasa dan membayar fidyah)o    Sudah tua renta atau sakit yang tidak sembuh-sembuh (wajib membayar

fidyah ¾ liter beras atau bahan makanan lain)

Syarat Wajib Puasa :•Berakal. Orang gila tidak wajib berpuasa.•Balig.•Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat, misalnya karena sudah tua atausakit, tidak wajib mengerjakan puasa.

Syarat Syah Puasa :

•Islam. Orang yang beragama selain islam tidak syah puasa.•Mumayyiz (dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik).•Suci dari haid dan nifas. Orang yang haid ataupun nifas itu tidak sahberpuasa, tetapi keduanya wajib untuk menqada puasa sebanyak puasayang telah ditinggalkan.•Dikerjakan dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa. Dilarangberpuasa pada dua hari raya dan hari tasyriq.Sabda Rasulullah Saw:“Dari Anas, ‘Nabi telah melarang berpuasa lima hari dalam satu tahun;hari raya idul fitri, hari raya haji, tiga hari tasyriq (tanggal11,12,dan 13 bulan haji).” (H.R. Daruqutni).

Rukun Puasa :

•Niat pada malam hari, yaitu setiap malam selama bulan ramadhan.Sabda Rasulullah Saw:“Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malamnya sebelum fajarterbit, maka tiada puasa baginya.” (riwayat lima imam ahli hadits)Kecuali puasa sunnah, boleh berniat pada siang hari, asal sebelumzawal (matahari condong ke barat).“Dari Aisyah, ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah Saw, datang (kerumah saya). Beliau bertanya; Adakah makanan padamu? Saya menjawab,‘tidak ada apa-apa.’ Beliau lalu berkata; kalau begitu baiklahsekarang saya puasa.’ Kemudian pada hari lain beliau datang pula. Lalukami berkata, ‘Ya Rasulullah, kita telah diberi hadiah kue haisun.’Beliau berkata, ‘mana kue itu? Sebenarnya saya dari pagi puasa.’ Lalubeliau makan kue itu.” (Riwayat jamaah ahli hadis, kecuali bukhari)•Menahan diri dari segala yang membatalkan sejak terbit fajar hinggaterbenamnya matahari.

Sunnah-sunnah Puasa :

•Menyegerakan berbuka puasa.•Berbuka dengan kurma, sesuatu yang manis, atau dengan air.•Berdoa sewaktu berbuka puasa•Makan sahur, dengan maksud supaya menambah kekuatan ketika puasa.•Mengakhirkan makan sahur.•Memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang puasa.•Memperbanyak sedekah.•Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya (belajar ataumengajar) karena mengikuti perbuatan Rasulullah Saw.

Perkara yang Membatalkan Puasa :

•Makan dan minum. Makan dan minum yang membatalkan puasa ialah apabiladilakukan dengan sengaja. Kalau tidak sengaja, misalnya lupa, tidakmembatalkan puasa.•Muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang kembali ke dalam. •Bersetubuh.

•Keluar darah haid atau nifas.•Gila. Bilamana itu terjadi pada siang hari, maka batallah puasa.•Keluar mani dengan sengaja.

Macam-macam puasa :1.      Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib bagi orang yang sehat.Sedangkan bagi yang sakit atau mendapat halangan dapat membayar puasaramadhan di lain hari selain bulan ramadan. Puasa ramadhan dilakukanselama satu bulan penuh di bulan romadhon kalender hijriah / islam.Puasa ramadhan diakhiri dengan datangnya bulan syawal di manadirayakan dengan lebaran ied / idul fitri.

2.      Puasa Senin Kamis

Puasa senin kamis hukumnya adalah sunah / sunat di mana tidak adakewajiban dan paksaan untuk menjalankannya. Pelaksanaan puasa seninkamis mirip dengan puasa lainnya hanya saja dilakukannya harus padahari kamis dan senin saja, tidak boleh di hari lain.

3.      Puasa Nazar

Untuk puasa nazar hukumnya wajib jika sudah niat akan puasa nazar.Jika puasa nazar tidak dapat dilakukan maka dapat diganti denganmemerdekakan budak / hamba sahaya atau memberi makan / pakaian padasepuluh orang miskin. Puasa nazar biasanya dilakukan jika ada sebabnyayang telah diniatkan sebelum sebab itu terjadi. Nazar dilakukan jikamendapatkan suatu nikmat / keberhasilan atau terbebas dari musibah /malapetaka. Puasa nazar dilakukan sebagai tanda syukur kepada AllahSWT atas ni'mat dan rizki yang telah diberikan.

4.      Puasa Bulan Syaban / Nisfu Sya'ban

Puasa nisfu sya'ban adalah puasa yang dilakukan pada awalpertengahan di bulan syaban. Pelaksanaan puasa syaban ini mirip denganpuasa lainnya.

5.      Puasa Pertengahan Bulan

Puasa pertengahan bulan adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan sesuai tanggalan hijriah. Pelaksanaan puasapertengahan bulan mirip dengan puasa lainnya.

6.      Puasa Asyura

Puasa asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 di bulanmuharam / muharram. Pelaksanaan puasa assyura mirip dengan puasalainnya.

7.      Puasa Arafah

Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 di bulanzulhijah untuk orang-orang yang tidak menjalankan ibadah pergi haji.Pelaksanaan arafah mirip dengan puasa lainnya.

8.      Puasa Syawal

Puasa syawal dikerjakan pada 6 hari di bulan syawal. Puasa syawalboleh dilakukan pada 6 hari berturut-turut setelah lebaran idul fitri.Pelaksanaan arafah mirip dengan puasa lainnya.

Zakat adalah nama atau sebutan dari suatu hak Allah SWT yang dikeluarkanseseorangkepada fakir miskin. Kata zakat itu aslinya ialah tumbuh, suci, danberkah.Firman Allah SWT :

م لي ع ع� مت � س� م وإهلل �ه ن� ل� ك كm س� Rت� لا ن� ص� همs إ� لي ع� ل ها وص� هم ي�; ي ك� ر. �م وت�+ �ه� �ر طه �ة+� ت�+ ذق+ هم ص� وإل� م� �ن� إ ذ� م� �ح��Artinya:

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamumembersihkan [658] dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka.Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui .(At-Taubah: 103)

Zakat adalah memberikan harta apabila telah mencapai satu nisabdan haul kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-ayarattertentu. Nisab adalah ukuran tertentu dari harta yang dimiliki yangwajib dikeluarkan zakatnya. Sedangkan haul adalah genap satu tahun.

Zakat merupakan pembersihan dan penyucian terhadap jiwa seoranghamba Allah.

Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang ke lima, dan disebutberiringan dengan shalat pada ayat 82. Dan Allah SWT menetapkan hukum wajibnya,baik denan Kitab-Nya maupun dengan Sunnah Rasul-Nya serta Ijma‟dari umatnya(Sabiq,Sayyid. 1993)

Macam-macam Zakat :

1.Zakat FitrahZakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan saat menjelang hari

raya idul fitri. Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadhan, palinglambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Shalat Ied. Jika waktupenyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidaktermasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.

Pada prinsipnya seperti definisi di atas,setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya, keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya baik orangdewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita. Berikut adalah syaratyang menyebabkan individu wajib membayar zakat fitrah:

·Individu yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari keperluantanggungannya pada malam dan pagi hari raya.

·Anak yang lahir sebelum matahari jatuh pada akhir bulan Ramadhan danhidup selepas terbenam matahari.

· Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan dantetap dalam Islamnya.

· Seseorang yang meninggal selepas terbenam matahari akhir Ramadhan.Besarnya zakat Fitrah adalah 1 sha‟ yaitu 2176 gram atau 2,2 Kg

beras atau makanan pokok. Dalam prakteknya jumlah ini digenapkan menjadi 2,5Kg, karena untuk kehati-hatian. Hal ini dianggap baik oleh para ulama.

Menurut madzhab hanafi, diperbolehkan mengeluarkan zakat Fitrah denganuang seharga ukuran itu, jika dianggap lebih bermanfaat bagi mustahik.. Waktumengeluarkan zakat Fitrah adalah sejak awal bulan puasa Ramadhanhingga sebelum shalat Idul Fitri maka dianggap sedekah sunah.

Zakat Fitrah boleh dikeluarkan langsung kepada mustahik atau dibayarkanmelaluiamil zakat.5. Amil atau panitia zakat Fitrah boleh membagikan zakatkepada mustahik setelah shalat Idul Fitri. Jika terjadi perbedaan Hari Raya,maka panitia zakat Fitrah yang berhari raya terlebih dahulu tidak bolehmenerima zakat Fitrah setelah mereka mengerjakan shalat Idul Fitri.

Panitia Zakat Fitrah hendaknya mendoakan kepada orang yang membayarzakat,agar ibadahnya selama Ramadhan diterima dan mendapat pahala. Doa yangsering dibaca oleh yang menerima zakat, diantaranya:

2.Zakat Mal

Zakat mal adalah zakat yang berkaitan dengan harta benda.

Macam zakat mal:•Zakat binatang ternak.•Zakat emas dan perak.•Zakat tanaman.•Zakat perniagaan atau perdagangan.•Zakat biji dan buah-buahan.

Golongan yang menerima zakat   ( Mustahik Zakat) :             Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq) baik zakatfitrah atau zakat mal (harta),yaitu sesuai dengan firman Allah SWT :

م ي ك م ح� لي � ع� وإهلل ن� إهلل ة+� م� ض� �رت� ل ق� ي ب� إل�س ن� وإي�; ل إهلل ي ب� ارم�ين� وف�ي س� ع� ات; وإل� م وف�ي إل�رف�+ �ه �وي�; �ل �ة+ ف�+ ف� ل� �و �يها وإل�م ل ن� ع� لي ام� ع وإل� ين� ق+رإء وإل�مساك� �ق� ل ات+� ل� ذف�+  إ�ن��ما إل�ص Artinya :

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu‟allaf yang dibujukhatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalanAllah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapanyang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .”(At-taubah : 60) Allah telah mejelasakan delapan golongan yang berhak menerima zakat. Yaitu:1. Fakir: orang yang hanya mampu memenuhi kurang dari separoh kebutuhanya.2. Miskin: orang yang mampu memenuhi lebih dari separoh kebutuhanya, namuniabelum   mampu memenuhi kebutuhannya secara menyeluruh, maka ia diberizakatuntuk beberapa bulan kebutuhanya.3. Amil Zakat: orang yang ditugaskan oleh penguasa (pemerintah) untukmengumpulkanzakat dari orang yang membayar zakat.mereka di beri upah yang layaksesuai denganpekerjaan mereka.4. Para muallaf yang dibujuk hatinya: adalah orang orang yang baru memelukislam,mereka diberi zakat agar hti mereka lunak menerima islam dan agarkeimanan dihatimereka tetap teguh5. Zakat juga di berikan untuk memerdekakan budak dan membebaskan tawananperangyang tertawan oleh pihak musuh.6. Orang-orang yang berhutang: mereka adalah orang-orang yang terbebanihutangmereka di beri zakat untuk melunasi hutang mereka dengan syaratnyaharusberagama islam, tidak mampu melunasi hutang, dan tidak berhutang untukmembiayaikemaksiatan.

7. Fisabilillah: mereka adalah para mujahid yang berperang dengan suka relatanpamendapat gaji dari pemerintah, mereka di beri zakat untuk diri merekasendiri atauuntuk membeli senjata.8. Orang yang sedang dalam pejalanan yaitu para musafir yang kehabisan bekaluntukmelanjutkan perjalananya, maka ia diberi zakat sekedar kebutuhanya,sehingga iasampai ke tujuanya

Adapun orang-orang yang tidak boleh menerima zakat ada dua golongan:1. Anak cucu keluarga Rasulullah SAW2. Sanak Famili orang yang berzakat, yaitu bapak, kakek, istri, anak, cucu,dan lain-lain.

BAB IIIKESIMPULAN DAN PENUTUP

1.Kesimpulan1.      Puasa adalah menahan dengan niat ibadah dari makanan, minuman,

hubungan suami istri dan semua hal yang membatalkan puasa2.      Zakat adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu.

2.PenutupAgama Islam sangat memperhatikan masalah puasa karena dalam ilmu

fiqih puasa dan zakat itu sangat pengting sama seperti halnya shalat.Shalat, adalah tiang agama karena tanpa shalat berarti kita sama sajameruntuhkan agama. Ibarat rumah, kalau tidak ada tiangnya tentu akanruntuh. Puasa adalah menahan nafsu. Islam mengajak kita berpuasa agarmenahan nafsu. Zakat adalah pensucian harta yng kita dapatkan.

Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Jika terdapatkesalahan harap dimaklumi, karena manusia tidak pernah luput darikesalahan.

DAFTAR PUSTAKA· http://Zakat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html[28 November

2010]Huda, Nuril. 2010.

·  http://Tentang Zakat Fitrah « Berbagi Ilmu.html [28 November 2010]Sabiq,Sayyid. 1993

· http://www.scribd.com/doc/75966488/Makalah-Agama-Zakat

Makalah Shoum (puasa) dan ZakatBAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

        Zakat dan shaum merupakan salah satu rukun islam yang lima. Perintah berzakat disebut beriringan dengan perintah shalat pada 82 ayat di dalam Al-qur’an. Allah Swt telah menetapkan hukum wajibnya, baik dengan kitabnya maupun dengan sunnah rasulNya.        Zakat ialah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya, apabila telah mencapai nisab tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula. Macam-macam zakat ada yang berkaitan denga badan yaitu zakat fitrah dan ada zakat yang berkaitan dengan harta yaitu zakat ternak, buah-buahan, barang dagangan, dsb.        Ash-shoum itu sendiri menurut bahasa berarti menahan, sedang menurut syara shoum ialah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar dini hari sampai terbenamnya matahari dengan disertai niat. Dalam melaksanakan shaum ( puasa ) ada yang di wajikan bagi setiap muslim yaitu puasa pada bulan suci ramadhan, puasa kifaratdan puasa nadzar adapula puasa sunah yaitu salah satunya puasa enam hari pada bulan syawal, puasa senin kamis, dsb.           Pada kesempatan kali ini kelompok kami mempunyai pokok bahasan seputar shoum dan zakat. Tema yang kami ambil adalah keutamaanshoum (puasa) dan zakat, sedangkan judul yang kami bahas adalah kaifiat shoum (puasa) ramadhan dan zakat fitrah .

B.    Rumusan masalah1.    Apa pengertian puasa ramadhan dan zakat fitrah ?2.    Bagaimana tata cara yang benar dalam melaksanakan puasa ramadhan

dan zakat fitrah?3.    Apa kafiat dari puasa ramadhan dan zakat fitrah ?4.    Siapa saja orang yang berhak menerima zakat dan berapa banyaknyazakat fitrah yang harus dikeluarkan ?

BAB II PEMBAHASAN

1.1    Puasa RamadhanPuasa menurut arti berasal dari kata as-Shiyam yang berarti menahan diri. Sedangkan menurut istilah syara puasa adalah menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari disertai dengan niat. Sebagai umat muslim tentu kitadiwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Dengan puasa kita dapat mengendalikan hawa nafsu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.2) Allah Swt telah memerintahkan kepada hambaNya untuk berpuasa. FirmanNya pada surat Al-Baqarah ayat 183 :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”Bulan ramadhan adalah bulan angung yang dimuliakan oleh semua umat beragama. Allah Swt telah melimpahkan banyak kenikmatan pada bulan inisemua umat mendapat bagiannya sendiri-sendiri untuk memuliakan ramadhan. Sebagaimana yang diterima dari Abu Huarairah bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,“shalat yang lima waktu, jum’at ke jum’at, dan ramadhan ke ramadhan berikutnya menghapuskan kesalahan-kesalahan yang terdapat di antara masing-masing selama kesalahan besar dijauhi”. (Riwayat Muslim).

1.2    Syarat-syarat Wajib Puasa•    Beragama islam•    Baligh dan berakal•    Suci dari haid dan nifas•    Kuasa (ada kekuatan). (tidak sakit dan bukan yang sudah tua, mereka ini boleh tidak berpuasa tetapi wajib membayar fidyah).

1.3    Syarat - syarat Sahnya Puasa•    Islam•    Tamyiz (arang-orang/anak-anak yang dapat membedakan antara yang baik dan buruk).•    Suci dari haid dan nifas•    Tidak di dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, yaitu diluar bulan ramadhan.

1.4    Rukun Puasa

Ada dua rukun puasa, yang masing-masing merupakan unsur terpenting yaitu :•    Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, semenjak terbit fajar hingga terbenam matahari. Sebagaimana firman Allah Swt :“ Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa”. (Al-Baqarah :187).•    Berniat, sebagaimana firman Allah Swt :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus,dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus”.  (Al-Baiyinah : 5).Berniat itu hendaknya sebelum fajar, pada setiap bulan ramadhan.

1.5    Hal - hal yang Membatalkan Puasa

•    Makan dan minum yang disengaja•    Muntah yang disengaja•    Haid•    Nifas

•    Bersetubuh pada siang hari di bulan ramadhan, untuk masalah yang satu ini puasa seseorang tidak skedar batal. Tetapi dia juga harus membayar kifarat atas kesalahannya•    Gila.5)

1.6    Sunnat - sunnat Puasa

    Di dalam puasa pada bulan ramadhan, ada beberapa sunnat, yaitu :•    Makan sahur meskipun sedikit•    Mengakhirkan makan sahur selama belum terbit fajar (sampai waktu imsak, kira-kira sepuluh menit sebelum subuh). Menyegerakan berbuka apabila nyata-nyata telah masuk magrib. Dalam riwayat dari hadist Abu hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda : “Hambaku yang paling Akucintai ialah yang paling cepat berbuka puasa”.•    Memperbanyak amal kebajikan, bersedekah, membaca Al-Qur’an dan sebagainya•    Memperbanyak i’tikaf di mesjid.4)

1.7    Kaifiat (hikmah) dari Puasa Ramadhan    Setiap kewajiban yang turun kepada manusia dari Allah Swt. MelaluiRasul-Nya menyimpan suatu hikmah. Manusia memang dengan sendirinya dapat memahami manfaat dan hikmah yang ada dalam suatu ibadah tersebut. Tetapi tidak berarti bahwa hikmah dan manfaat suatu ibadah dapat diketahui semuanya oleh seorang hamba. Tujuan dari ibadah adalahmengharap ridha Allah Swt, maka hikmah, manfaat, dan keutamaan ibadah puasa dapat kita lihat sebagai berikut :•    Untuk latihan bersabar (bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang d’benci oleh Allah Swt, karena sabar pada hakikatnya adalah kondisi ketika seseorang dapat mengalahkan  motivasi syahwatnya denganmotivasi religiusnya)•    Jihad melawan hawa nafsu •    Peredam hawa nafsu (meredam nafsu dan emosi, selama puasa manusiameredam nafsunya, menjadikannya lemah hingga dapat dikendalikan olehnya)•    Memberikan syafa’at di hari kiamat (karena salah satu fungsi syafa’at adalah mengeluarkan hamba dari neraka)•    Untuk memahami arti nikmat tuhan

•    Membawa dua kebahagiaan•    Mempersempit ruang gerak bagi syaitan.2)

2.1    Zakat Fitrah

         Zakat fitrah ialah, zakat yang wajib disebabkan berbuka dari puasa ramadhan, hukumnya wajib atas setiap diri muslim, biar kecil atau dewasa, laki-laki atau wanita, budak belian atau merdeka.Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar r.a. Ia berkata : “ Rasulullah saw. Telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan ramadhan berupa satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum,  kepada seluruh umat islam, baik budak atau orang merdeka, laki- laki, perempuan besar ataukecil.” 3)        Dan menurut sebagian ulama boleh dikeluarkan dalam bentuk uangyang seharga dengan itu. Karena tujuan zakat fitrah adalah demi terpeliharanya kesejahteraan orang fakir dan untuk memenuhi kebutuhannya.

2.2    Orang - Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujukhatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S At-Taubah : 60).    Adapun orang - orang yang berhak menerima zakat firah yaitu :•    Fakir    •    Miskin•    Yang diserahi mengurus zakat (memungut dan membagiknan)•    Yang sedang diperlembut hatinya•    Budak-budak belian (dalam memerdekakan dirinya)•    Yang berhutang•    Sabilillah (membela agama Allah)•    Anak jalan (yang kehabisan bekal dalam perjalanan yang tidak untuk bermaksiat).6)

2.3    Banyaknya Zakat Fitrah yang Harus di Keluarkan    Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Sa’id Khuddri, berkata :

“adalah kita mengeluarkan zakat fitrah satu sha’ daripada makanan pokok,  atau satu sha daripada gandum atau satu sah’ daripada kurma, atau satu sha’ daripada keju,atau satu sha daripada kismis.”

2.4    Kaifiat (hikmah) dari Zakat Fitrah         Zakat firah itu disyariatkan pada bulan Sya’ban tahun kedua hijiriyah, hikmahnya ialah untuk mensucikan diri dari perbuatan tak bermanfaat dan perkataan kosong serta keji, serta untuk memberi makan orang-orang miskin. 

  BAB III PENUTUP

•    Kesimpulan      Puasa pada dasarnya adalah latihan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang di benci oleh Allah Swt. Dan hikmah dari zakat fitrah pada dasarnya didapat dalam wilayah personal dan sosial sekaligus. Secara personal, zakat fitrah mennyucikan diri dari perbuatan tak bermanfaat dan perkataan kosong serta keji. Sedang zakatfitrah secara sosial dimaksudkan agar kegembiraan Idul Fitri menyebar di segala pihak. Termasuk orang-orang fakir dan miskin. Zakat adalah rukun islam yang ke tiga dan puasa adalah rukun islam yang ke empat. Dan posisi rukun didalam islam adalah bagaikan pondasi rumah. Jika rusak atau rapuh maka rumah tersebut dapat dipastikan roboh. Islam adalah agama yang memiliki lima pondasi utuh : syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Kelima pondasi inilah yang dapat mewujudkan sosok muslim yang sempurna, jika semua terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan syarat-syaratnya.

•    Daftar Pustaka

1)    Muhammad Al-Jamal, Ibrahim. 1981. Fikih Wanita. Semarang : Asy Syifa.2)    A. Ghazaly. Yusni. 2006. Puasa Sepanjang Tahun Bersama Nabi. Jakarta : Alifbata.3)    Sabiq, Sayid. 1990. Fikih Sunah. Bandung : Alma’arif.

4)    Rifa’i, Moh. 1978. Ilmu Fikih Islam. Semarang : Karya Toha Putra.5)    Rasyid, Sulaiman. 2005. Fikih Islam. Bandung : Sinar Baru Algensindo.