pengaruh kualitas produk, harga, dan iklan terhadap ...

90
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CFC (STUDI KASUS PADA CFC BEJI DEPOK 1)” SKRIPSI Program Studi ManajemenStrata 1 OLEH : HERYANTO HOTNAULI SIHOMBING 041101573125001 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA JAKARTA 2017

Transcript of pengaruh kualitas produk, harga, dan iklan terhadap ...

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CFC (STUDI KASUS

PADA CFC BEJI DEPOK 1)”

SKRIPSI

Program Studi Manajemen– Strata 1

OLEH :

HERYANTO HOTNAULI SIHOMBING

041101573125001

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

JAKARTA

2017

“PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CFC (STUDI KASUS

PADA CFC BEJI DEPOK 1)”

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA EKONOMI

Program Studi Manajemen-Strata 1

OLEH :

HERYANTO HOTNAULI SIHOMBING

041101573125001

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

JAKARTA

2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul : “PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CFC (STUDI KASUS PADA CFC BEJI

DEPOK 1)”. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia.

Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan baik sevara moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat selesai. Selain itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua, Ayahnda Herbert Sihombing dan Ibunda Ratna Ida Simanjuntak

terimakasih atas kasih sayang, doa, dukungan moral dan material yang telah

diberikan, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas penantianmu selama ini.

2. Dr. Yusriani Sapta Dewi, M.Si Rektor Universitas Satya Negara Indonesia.

3. Adolpino Nainggolan, SE.,M.Ak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara

Indonesia.

4. GL. Hary Prasetya SE,MM Ketua Jurusan Manajemen. Yang telah banyak

memberikan “Segala bentuk tindakan dan pemikiran yang bertujuan untuk

mewujudkan sebuah cita – cita bersama” paramahasiswa/i.

5. Dr. Rismita, SE, M.Pd sebagai dosen pembimbing I saya yang bersedia meluangkan

waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Subagiyo, SE., MM sebagai dosen pembimbing II, yang penuh perhatian dan

kesabaran dalam memberikan bimbingan.

7. Dr. Arifin Siagian, SE., MM pembimbing akademik saya yang banyak memberikan

ilmu yang bermanfaat selama masa perkuliahan berlangsung,

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi beserta staff TU.

9. Untuk keluarga tercinta, kakak penulis Irianti Sihombing, Amir Sihombing, dan adik

penulis Tumiar Sihombing yang selalu membuat penulis tetap semangat melakukan

penelitian ini. Terimakasih selalu mendoakan penulis dalam melakukan penelitian ini.

10. Manjer dan staff CFC Beji Depok 1 yang telah membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini.

11. Ali Ruslan, SE, Surya Warman Siahaan, Firman Dody S.Pi, Oggy Ginanjar S.Sos,

Bosman Arianto, SE, Wisnu, Lavenia, Patricia yang telah banyak membantu penulis

dalam mengerjakan skripsi dalam segi apapun. Terimakasih semoga kalian

mendapatkan pahala yang setimpal, tanpa kalian semua skripsi ini tidak akan cepat

selesai, penulis tidak akan pernah lupa dengan kalian.

12. Seluruh Tenaga pendukung (Security, Driver, dan Cleaning Service) Universitas

Satya Negara Indonesia, yang telah banyak memberikan fasilitas dan semangat

kepada penulis.

13. Keluarga besar KAM UNITED tercinta, Bang Leo, Mas Agus, Surya (Doyok), Ali

Ruslan, Susi, Tile, Mas Bayu, Dizi, Mamet, Fitrah, mega, rudi, Genang, Ajiz Suto,

Bowo, Geary, Megy, Banceng, Erik, Carolus, Begeng, jojon, gembul. Terimakasih

telah memberikan juara 2 sebanyak 2 kali dan juara 3 sebanyak 1 kali di turnamen

internal USNI bagi penulis, semoga ada penerus lagi untuk tim futsal kita dan bias

makin solid lagi kebersamaannya, tidak lupa juga untuk ucapkan “Untuk satu nama

KAM UNITED #haaaauuuuuuwww”.

14. Seluruh teman – teman seperjuangan semasa kuliah di Universitas Satya Negara

Indonesia, Jakarta Selatan. Latif, Banceng, Tegar, Fahir, Amal, Abed, Ipul, Inez,

Yuli, Jenny, Putri, Mila Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu

namanya yang mendukung penyelesaian skripsi ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalas semua bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

15. Keluarga besar FE USNI angkatan 2006 (Adit,SE, dll), 2007(Cahyo,SE, dll)

2008(Tina,SE, dll), 2010 ( Mugyono,SE, Rony,SE,dll) 2011( Tegar, latip, Banceng,

Inez, dll) 2012(Yohanes, Bosman, Nanang, dll) 2013( Irfan Taufi, M. Nuzlaini,

Rangga Wibowo, Doyok, Lia, Eli, Eka, dll) 2014(Gilbert, Harry, Dany, Babe, Aji,

Bowo, Adhi, Jordi,dll) 2015 (Ichrom, Kelvin,dll) 2016(Agung, Ajeng, dll)

16. Teman Seperjuangan skripsi, Dody, Doyok, Reza Rozaki, Baged, Terimakasih selalu

kompak dalam menyusun skripsi ini hingga akhir, walaupun kita beda angkatan

akhirnya kita lulus juga bersama-sama. Penulis tidak akan pernah lupa dengan

perjuangan kita selama skripsi.

17. Para Alumni-Alumni USNI, Terimakasih banyak atas ilmu-ilmu yang kalian berikan

selama ini, semoga bermanfaat bagi penulis dan, USNI dan Negara.

18. Seluruh Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Universitas Satya Negara Indonesia

(OK-USNI)

19. Pakde Gedor. yang telah banyak memberikan inspirasi kepada penulis.

20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu namanya yang mendukung

penyelesaian skripsi ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua bentuk

bantuan yang telah diberikan kepadapenulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

dan kesalahan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis, semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai

tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi setiap

pembaca dan kalangan akademis pada umumnya.

Jakarta, Agustus 2017

Heryanto Hotnauli Sihombing

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk, Harga,

dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian pada CFC Beji Depok 1 secara parsial dan

simultan. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal. Sampel dalam

penelitian ini adalah pengunjung CFC Beji Depok 1 dengan responden 100 orang.

Data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data

menggunakan teknik kuisioner. Analisis data yang diginakan adalah kuantitatif dengan

menggunakan SPSS versi 22.0.

Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa satu variable yaitu,

Kualitas Produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian.

Sedangkan dua variable yaitu, Harga dan Iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan Pembelian sedangkan secara simultan Kualitas Produk, Harga, dan Iklan

secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Iklan, Keputusan Pembelian

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of Product Quality, Price,

and Advertising on Purchase Decision on CFC Beji Depok 1 partially and

simultaneously. The research method is a causal research. Samples in this study were

CFC Beji Depok 1 visitors with 100 respondents.

The data used are primary data. Methods of data collection using questionnaire

techniques. The analysis of digested data is quantitative using SPSS version 22.0.

The results of this study partially indicate that one variable that is, Product

Quality has a significant and positive effect on Purchase Decision. While the two

variables, Price and Advertising have no significant effect on Purchase Decision while

simultaneously Product Quality, Price, and Ads together have a significant and positive

influence on Purchase Decision.

Keywords: Product Quality, Price, Ads, Purchase Decisi\

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN SENDIRI .........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJIAN ................................................................iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................................viii

ABSTACT .................................................................................................................ix

DAFTAR ISI ..............................................................................................................x

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................8

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ............................................8

1.3.1 Tujuan Penelitian ......................................................................8

1.3.2 Kegunaan Penelitian .................................................................9

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................11

2.1Pengertian Pemasaran ...............................................................................11

2.1.1 Bauran Pemasaran .....................................................................11

2.2 Kualitas Produk ........................................................................................13

2.2.1.1 Tingkatan Produk ...................................................................16

2.3 Harga ........................................................................................................17

2.3.1.Pengertian Kebijaksanaan harga ...............................................18

2.3.1 Dimensi Persepsi Harga ............................................................21

2.4 Iklan .........................................................................................................22

2.4.1 Ukuran Iklan .............................................................................23

2.4.2 Frekuensi Pemasangan iklan .....................................................23

2.5 Keputusan Pembelian...............................................................................24

2.6 Penelitian Terdahulu ................................................................................28

2.7 Kerangka Pemikiran.................................................................................30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................32

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................32

3.1.1 Waktu Penelitian .......................................................................32

3.1.2 Tempat Penelitian .....................................................................32

3.2 Desain Penelitian .....................................................................................32

3.3 Variabel dan Definisi Operasional ...........................................................32

3.3.1 Variabel Penelitian ....................................................................32

3.3.2 Definisi Operasional .................................................................35

3.4 Perumusan Hipotesis ................................................................................37

3.5 Skala Pengukuran Data ............................................................................38

3.6 Metode Pengumpulan Data ......................................................................39

3.7 Jenis Data .................................................................................................40

3.8 Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................40

3.8.1 Populasi Penelitian ....................................................................40

3.8.2 Sampel Penelitian......................................................................41

3.9 Metode Analisis Data ...............................................................................42

3.9.1 Analisis Kuantitatif ...................................................................42

3.10 Uji Normalitas Data ...............................................................................43

3.10.1 Uji Normalitas .........................................................................43

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................44

3.10.3 Uji Multikolonearitas ..............................................................44

3.10.4 Uji Heteroksekditas .................................................................45

3.10.5 Uji Auto Korelasi ....................................................................46

3.11 Uji Hipotesis ..........................................................................................47

3.11.1 Analisis Deskriptif ..................................................................47

3.11.2 Analisis Korelasi .....................................................................48

3.12 Analisis Linear Berganda .......................................................................48

3.13 Uji F (Uji simultan) ................................................................................49

3.14 Uji t ( Uji Parsial) ...................................................................................50

3.15 Koefisien determinasi ............................................................................50

BAB IV HASL DAN PEMBAHASAN ....................................................................52

4.1. Hasil penyebaran Kuisioner ....................................................................52

4.2 Profil Responden .....................................................................................53

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian ...............................................................56

4.3.1 Uji Validitas ..............................................................................56

4.3.2 Uji Reabilitas ............................................................................58

4.4 Uji Normalitas Data .................................................................................60

4.4.1 Uji Normalitas Residual ............................................................61

4.4.2 Uji Multikoloniearitas ...............................................................62

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas..............................................................63

4.4.4 Uji Auto Korelasi ......................................................................64

4.5 Koefisien Korelasi ...................................................................................66

4.5.1 Analisa Regresi Linear Berganda .............................................68

4.5.2 Uji F ..........................................................................................70

4.5.3 Uji t ...........................................................................................70

4.5.4 Koefisien Determinasi ..............................................................73

4.6 Pembahasan..............................................................................................73

4.6.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian .....73

4.6.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian.....................74

4.6.3 Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian ......................75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................76

5.1 Kesimpulan ..............................................................................................76

5.2 Saran ........................................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

1.1 Daftar top 10 perusahaan restoran tahun 2014 ....................................................2

1.2 Top Brand Index ..................................................................................................3

3.1 Operasional variable ............................................................................................35

4.1 Hasil Penyebaran Kuisioner .................................................................................52

4.2 Jenis Kelamin .......................................................................................................53

4.3 Pekerjaan ..............................................................................................................54

4.4 Usia ......................................................................................................................55

4.5 Penghasilan ..........................................................................................................55

4.6 Uji Validitas .........................................................................................................56

4.7 Uji Reabilitas Kualitas Produk.............................................................................59

4.8 Uji Reabilitas Harga .............................................................................................59

4.9 Uji Reabilitas Iklan ..............................................................................................59

4.10 Uji Reabilitas Keputusan pembelian ..................................................................59

4.11 Uji Normalitas Data ...........................................................................................60

4.12 Uji Multikolonieritas ..........................................................................................62

4.13 Uji Auto Korelasi ...............................................................................................65

4.14 Koefisien Korelasi .............................................................................................66

4.15 Analisis Linear Berganda ...................................................................................68

4.16 Uji F ...................................................................................................................70

4.17 Statistik t tabel....................................................................................................71

4.18 Uji t ....................................................................................................................71

4.19 Koefisien Determinasi .......................................................................................73

DAFTAR GAMBAR

2.1 Tahap Proses Pembelian Konsumen ....................................................................28

2.2 Kerangka Pemikiran.............................................................................................30

4.1 Uji Normalitas Residual .......................................................................................61

4.2 Uji Heteroskedastisitas.........................................................................................64

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar riwayat hidup

Lampiran 2 Kuisioner penelitian

Lampiran 3 Surat riset dari perusahaan CFC Beji Depok 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Beragam bisnis/usaha yang ada, tidak terlepas dari kekayaan sumber daya

melimpah di Indonesia. Masyarakat komsumtif menjadikan pasar potensial

(Potensial Markets) bagi pelaku-pelaku bisnis/usaha mikro maupun makro.

Perkembangan persaingan bisnis/usaha saat ini sangatlah pesat, begitu

kompetitif dengan kecanggihan teknologi yang menjadi faktor pendukung

bisnis/usaha itu sendiri. Salah satunya adalah usaha/bisnis berbasis waralaba

di Indonesia. Bisnis waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya

diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan

intlektual atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan

suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain

tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Usaha waralaba dimulai sejak tahun 1985 yaitu dari berbagai skala

bisnis/usaha terutama bisnis makanan, seperti Pizza Hut, Kentucky Fried

Chicken (KFC), MC.Donald, California Fried Chicken (CFC), dan lain-lain.

Bisnis/usaha waralaba mempunyai sistem yang terintegrasi, mudah dijangkau

investor sehingga memberikan kemudahan dalam mengakses pertumbuhan

secara kuantitas unit/gerai. Usaha/bisnis waralaba makanan seperti restoran

makanan cepat saji (Fast Food) saat ini, sangatlah diminati masyarakat selaku

pasar atau konsumen dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

Sebagaimana tabel dibawah ini memperlihatkan bahwa banyak perusahaan-

perusahaan yang terlibat dalam industri makanan cepat saji (Fast Food) di

Indonesia yang didirikan dengan sistem waralaba (Franchise)

yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1 Daftar Top 10 Perusahaan Restoran Fast Food di Indonesia

Tahun 2014

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan

antara restoran cepat saji di Indonesia begitu kompetitif, dimana jumlah gerai

akan semakin bertambah dengan terusnya perusahaan-perusahaan melakukan

ekspansi. Adapun berbagai perusahaan fast food yang telah berhasil masuk dalam

top brand index pada tahun 2014, sebagai berikut:

No Nama Restoran Nama Perusahaan

Jumlah

Gerai

1 Kentucky Fried Chicken Grup Gelael/PT fast food Indonesia Tbk 400

2 Pizza Hut PT Sriboga Ratujaya 200

3 A&W Yum! Brands Inc 200

4 California Fried Chicken PT Pionerindo Gourmet Internasional Tbk 183

5 Hoka-Hoka Bento Paulus Arifin/PT Eka Boganiti 134

6 Texas Chicken PT Cipta Selera Murni 133

7 Mc Donald’s PT Rekso Nasional Food 112

8 Papa Ron’s Pizza PT Setiamandiri Mitratama Tbk 34

9 Burger King PT Sari Burger Indonesia 18

10 Izzi Pizza PT Sri Agung Cahaya Sakti 6

11 Avenue Pizza John Lutsi/PT Soho Musik 3

Tabel 1.2

Top Brand Index

Merek Top Brand Index 2014

KFC 57,3 %

Mc Donald’s 26,0%

A&W 2,2%

CFC 1,9%

Pizza Hut 1,8%

Dan lain-lain 10,80%

Sumber: www.topbrand-award.com tahun 2014

Dilihat dari tabel diatas, menerangkan bahwa California Fried Chicken

(CFC) terletak di urutan rendah pada top brand index 2014 dikarenakan strategi

kinerja bisnis dan penjualan belum meningkat terutama pada ekspansi yang

menyasar di wilayah Indonesia Timur dan Barat.

Diantara Perusahaan-perusahaan waralaba restoran makanan cepat saji

(fast food) saat ini, yang terus melakukan penetrasi pasar (market) pada pangsa

pasar salah satunya ialah perusahaan California Fried Chicken (CFC). Perusahaan

California Fried Chicken (CFC) didirikan di Jakarta pada tahun 1983 oleh PT

Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk, awalnya merek (brands) California Fried

Chicken (CFC) masih dimiliki oleh Amerika Pioneer Take Out namun sejak 1989

brands tersebut sepenuhnya milik Indonesia, perusahaan melepaskan diri dari

usaha waralaba menjadi pemegang waralaba penuh yang memproduksi dan

memasarkan brands produk sendiri yaitu California Fried Chicken/CFC (sumber:

https://www.money.id).

Hingga saat ini, California Fried Chicken/CFC memiliki lebih dari 180

gerai di seluruh Indonesia. California Fried Chicken (CFC)

menyajikan berbagai macam makanan seperti spaghetti, nasi goreng, mie goreng,

ayam merica, dan masih banyak lagi (https://id.wikipedia.org/wiki/California_Frie

d_Chicken).

Restoran makanan cepat saji (fast food) California Fried Chicken (CFC)

terus mencari strategi dalam meningkatkan kinerja bisnis dan penjualan dengan

melakukan ekspansi yang menyasar pada wilayah Indonesia Timur dan Barat.

Pemilik restoran cepat saji atau fast food California Fried Chicken (CFC), PT

Pioneerindo Gourment International Tbk (PTSP), terus memutar otak untuk

meningkatkan penjualan, tujuannya agar perusahaan dapat kembali menikmati

kegurihan berbisnis. Dalam mempengaruhi keputusan pembelian, California Fried

Chicken (CFC) terus mengembangkan diri dengan memberikan Kualitas Produk,

Harga, Promosi melalui Iklan-iklan dan strategi lainnya untuk memberikan

kepuasaan pada konsumen/pelanggan.

Kualitas Produk yang diberikan California Fried Chicken (CFC) sangat

menjamin ekspektasi, dengan banyaknya menu yang tersedia memberikan banyak

pilihan bagi konsumen/pelanggan dalam memanjakan lidah dalam memenuhi

kebutuhan yang diinginkannya. Menurut Saidni dan Arifin (2012:5) kualitas

produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya

kepada konsumen. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari

produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan

kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Harga juga merupakan salah satu elemen dan magnet yang dipergunakan

CFC dalam mempengaruhi minat beli konsumen demi menghasilkan pendapatan

penjualan perusahaan. Menurut Buchari Alma (2014:169) di dalam ekonomi teori,

pengertian harga, nilai, dan utility, merupakan konsep yang saling berhubungan.

Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang

yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs),

keinginan (wants), dan memuaskan konsumen (satisfaction). Jadi, Harga (Price)

adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Fakor-faktor yang

mempengaruhi penetapan harga menurut Swastha dalam Muslichah dan Sinaga

(2010:65) adalah kondisi perekonomian, penawaran dan permintaan, elastisitas

permintaan, persingan, biaya, tujuan manager, dan pengawasan pemerintah.

Upaya menarik minat beli konsumen/pelanggan dalam mencapai tujuan

(goals) target penjualan, iklan juga memberikan peranan dalam pendistribusian

produk CFC pada pangsa pasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:454) Iklan

adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang dan jasa secara

nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

Perusahaan tidak hanya membuat produk bagus tapi mereka juga harus

menginformasikannya kepada konsumen mengenai kelebihan produknya dan

dengan hati-hati memposisikan produknya dalam benak konsumen. Promosi

ditujukan umtuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan

yang ada. Salah satu alat promosi massal adalah iklan.

Dari beberapa elemen seperti Kualitas Produk, Harga dan Iklan yang

diaktualisasikan CFC, bertujuan untuk menyikapi persaingan pangsa pasar yang

begitu kompetitif, dimana beberapa elemen strategi tersebut dapat mempengaruhi

perilaku konsumen/pelanggan dalam menentukan pilihan pembelian atau

keputusan pembelian pada brands CFC. Menurut Schiffman dan Kanuk

(2007:486) dalam rangkaian usaha yang berkisar yang paling tinggi sampai paling

rendah, kita dapat membedakan tiga tingkat pengambilan Keputusan Pembelian

konsumen spesifik yaitu pemecahan masalah yang mendalam, pemecahan

masalah yang terbatas, dan perilaku respon yang rutin.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

variabel Kualitas Produk, Harga dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian. Dalam

penelitian Marchelyno Sundalangi (2014) tentang “Kualitas Produk, Daya Tarik

Iklan, dan Potongan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pizza Hut

Manado”. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan kualitas produk, daya

tarik iklan dan potongan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen dengan nilai yang signifikan. Kualitas produk berpengaruh dominan

terhadap keputusan pembelian konsumen.

Penelitian Pramudi Artanto (2016) “Pengaruh Kualitas Produk, Citra

Merek, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada A&W”. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk dan Citra Merek memiliki

pengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan harga

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan

nilai koefisien determinasi parsial variabel citra merek menjadi variabel yang

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian Aulia Rosyida (2016) “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Pizza Hut Darmo Surabaya”. Menyimpulkan bahwa

masing-masing variabel produk, harga, tempat, dan promosi mempunyai pengaruh

yang nyata terhadap keputusan pembelian Pizza Hut Darmo Surabaya. Variabel

harga adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian

Pizza Hut Darmo Surabaya.

Dengan adanya hasil observasi objek penelitian dan penelitian-penelitian

terdahulu maka penulis ingin melakukan penelitian tentang “PENGARUH

KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN CFC (STUDI KASUS PADA CFC BEJI DEPOK 1)”.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan

Pembelian CFC Beji Depok 1 ?

2. Apakah terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian CFC

Beji Depok 1 ?

3. Apakah terdapat pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian CFC

Beji Depok 1 ?

4. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Iklan terhadap

Keputusan Pembelian CFC Beji Depok 1 ?

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian CFC Beji Depok 1.

b. Untuk mengetahui pengaruh Harga terhadap Keputusan

Pembelian CFC Beji Depok 1.

c. Untuk mengetahui pengaruh Iklan terhadap Keputusan

Pembelian CFC Beji Depok 1.

d. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Iklan

terhadap Keputusan Pembelian CFC Beji Depok 1.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini digunakan sebagai salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana ekonomi juga menambah

wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman serta

perbandingan dari teori-teori dan ilmu pengetahuan yang

diperoleh di bangku kuliah dengan realitas yang ada di

perusahaan, khususnya mata kuliah Pemasaran.

b. Bagi Akademik

Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi

untuk memperluas ilmu pengetahuan juga sebagai acuan dan sumber

literatur bahan pertimbangan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang

akan melakukan penelitian pada variabel Kualitas Produk, Harga,

dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen dimasa yang

akan datang.

c. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

yang berguna sebagai bahan evaluasi maupun masukan data secara

kuantitatif maupun kualitatif bagi perusahaan dalam rangka

menentukan strategi dalam

menyikapi persaingan/kompetensi dari para kompetitor/ pesaing.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Buchari Alma (2014:1) istilah pemasaran dalam bahasa Inggris

dikenal dengan nama marketing. Kata marketing ini boleh dikata sudah diserap ke

dalam bahasa kita, namun juga diterjemahkan dengan istilah pemasaran. Asal kata

pemasaran adalah pasar. Apa yang dipasarkan itu, ialah barang dan jasa.

Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual tetapi

lebih luas dari itu. di dalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli,

menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir

dan sebagainya. Di dalam marketing usaha ini kita kenal sebagi fungsi-fungsi

marketing.

2..1.1 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua

ini ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau

konsumen yang dipilih. Pada hakekatnya bauran pemasaran adalah

mengelola unsur-unsur marketing mix supaya dapat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan

menjual produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan pada

pelanggan dan konsumen. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong

dalam bukunya Principle of Marketing (2012:75) adalah seperangkat alat

pemasaran terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller dalam bukunya Marketing

Management (2012:47), mendefinisikan bauran pemasaran sebagai

seperangkat alat pemasaran perusahaan menggunakan untuk mengejar

tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

1. Produk (Product)

Suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar

produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat

memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan dari konsumen

2. Harga (Price)

Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari

memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau

ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua

pembeli.

3. Tempat (Place)

Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditunjukan untuk

mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi,

pergudangan, dan sebagainya.

4. Promosi (Promotion)

Sebagai salah satu cara pemasaran untuk mengkomunikasikan dan

menjual suatu produk kepada konsumen yang berpotensi.

2.2 Kualitas Produk

Kualiatas produk adalah kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya

yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan

dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya. Produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu

yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui

pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan

kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula

didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui

hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan (Swasta, 2002:16). Ada delapan (8) dimensi kualitas

produk, yaitu:

1) Kinerja (performance)

Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini

manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi

pertimbangan pertama kita dalam membeli suatu produk.

2) Fitur Produk

Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang

melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option

bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur sering kali

ditambahkan. Idenya, fitur biasa meningkatkan kualitas produk kalau

pesaing tidak memiliki.

3) Keandalan (reability)

Dimensi keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat

menjalankan fungsinya.

4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang

dinyatakan suatu produk. Ini semacam “janji” yang harus dipenuhi oleh

produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai

dengan standarnya.

5) Daya Tahan (durability)

Daya tahan menunjukkan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu

produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya

tahannya tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih

berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti.

6) Kemampuan diperbaiki (serviceability)

Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar

kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu

diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk

yang tidak atau sulit diperbaiki.

7) Keindahan (aestethic)

Keindahan menyangkut tampilan produk yang bisa membuat konsumen

suka. Ini sering kali dilakukan dalam bentuk desain produk atau

kemasannya. Beberapa merk diperbarui “wajahnya” supaya lebih cantik

dimata konsumen.

8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan.

Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih

berkualitas dibanding dengan merek-merek yang tidak didengar.

Menurut Tjiptono (2008) Klasifikasi produk bisa dilakukan berbagai

macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat

diklasifikasikan ke dalam kedua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau

dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:

1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah

sabun, minuman, dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.

2. Barang Tahan Lama

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan

lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal

adalah satu tahun lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, dan

komputer.

2.2.1.1 Tingkatan Produk

Ada beberapa tingkatan produk yang diungkapkan oleh Kotler

dalam Buchari Alma (2014:141), yaitu:

1. Core benefit, yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu yang

dibeli oleh konsumen. Aspek mendasar ini harus bisa dipenuhi

secara baik oleh produsen, seperti orang mau menginap dihotel,

agar ia dapat tidur dan istirahat secara memuaskan, orang masuk

restoran, ingin makan enak dan memuaskan.

2. Basic product, sekarang core benefit dirubah menjadi basic product.

Oleh sebab itu kamar tidur hotel diberi perlengkapan, tempat tidur,

kamar mandi, handuk, dsb.

3. Expected product, konsumen mempunyai suatu harapan terhadap

barang dan jasa yang dibelinya.

4. Augmented product, yaitu ada sesuatu nilai tambah yang diluar apa

yang dibayangkan oleh konsumen, misalnya dikamar ada TV

dengan remote control, memiliki berbagai saluran/channels,

layanan prima, dsb. Augmented produk ini mempunyai kelemahan

dan dapat digunakan sebagai alat persaingan.

5. Potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain

untuk masa depan. Produsen harus mencari tambahan nilai lain,

yang dapat memuaskan langganannya, dan dapat disajikan sebagai

surprise bagi langganan.

2.3 Harga

Pengertian harga menurut Kotler (2012:27), harga didefinisikan suatu

jumlah uang yang dibebankan pada suatu produk atau jasa. Secara lebih luas,

harga adalah gabungan keseluruhan nilai yang harus ditukarkan oleh

pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari penggunaan sebuah produk

atau jasa.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang seringkali

dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan

pembelian tidak biasa dikesampingkan oleh perusahaan. Swastha dan Irawan

(2009:93) mendefinisikan harga sebagai jumlah uang (ditambah beberapa

produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

produk dan pelayanannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan

harga menurut Swastha dalam Musclichah dan Sinaga (2010:65) adalah

kondisi perekonomian, penawaran dan permintaan, elastisitas permintaan,

persaingan, biaya, tujuan manager, dan pengawasan pemerintah.

2.3.1 Pengertian Kebijaksanaan Harga

Menurut Buchari Alma (2014:170) kebijaksanaan harga

atau price policies = politik harga = kebijaksanaan harga, ialah

keputusan mengenai harga-harga yang akan diikiuti untuk suatu

jangka waktu tertentu. Price policies dapat ditinjau dari tiga (3)

sudut, sebagai berikut :

1) Produsen

Para produsen berkepentingan untuk mengetahui harga

penjualan eceran dari produknya, karena sukses marketing

produknya tergantung dari harga penawaran kepada konsumen.

Produsen yang memproduksi barang baru mempunyai dua pilihan

dalam proses price policiesnya yaitu:

1. Skiming price, yaitu memasang harga setinggi

mungkin dengan alasan:

- Demand bersifat in elastis pada waktu barangnya

dipasarkan.

- Pasaran ditujukan kepada konsumen-konsumen yang kaya.

- Bertujuan untuk mengembalikan modal yang telah tertanam

dalam waktu singkat.

- Tidak dikhawatirkan masuknya pesaing baru.

2. Penetration Price, ini dikebalikkan dari skiming price, yaitu

memasang harga yang rendah pada permulaan pemasaran,

kemudian dinaikan bertahap. Alasan-alasan policy ini ialah:

- Diperkirakan demand bersifat elastis

- Volume produksi yang besar, biaya-biaya akan dapat

ditekankan.

- Takut masuknya calon-calon pesaing.

2) Wholesaler

Para produsen bisa juga mepergunakan beberapa macam

price policies yang dipakai oleh Wholesaler seperti:

1. Geographical Price Quotation

Produsen dapat menetapkan harga-harga yang berbeda sesuai

dengan besarnya ongkos angkut karena perbedaan

geografis.

2. Price Adjusted To Buyers Position

Maksudnya untuk masing-masing golongan pembelian dibeli harga

yang berbeda.

3. Price Based on Quantity Purchased

Hara-harga disesuaikan dengan besarnya jumlah pembelian.

4. Dumping

Menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih murah dari harga

dalam negeri.

5. Discount Methods of Quoting Prices

Biasanya perushaan mempunyai price policy yang sama tetapi

berbeda dalam pemberian discount.

3) Retailer

Ada beberapa macam price policy yang dilakukan oleh retailer

yaitu sebagai berikut:

1. Margin pricing, adalah penentuan harga penjualan yang dikehendaki

tergantung kepada biaya-biaya yang telah dikeluarkan, lambat atau cepatnya

peredaran barang, tingkat bunga yang berlaku, resiko kerusakan dan

perkembangan harga.

2. Pricing Lining, policy harga disini ialah menggolongkan barang- barang

kedalam kelompok yang berharga satuan Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00

Rp.50.000,00 dsb.

3. Competitor Prices, mengikuti price leader atau loss leader, loss leader

artinya harganya ditetapkan dibawah harga umum.

4. Discount House, adalah suatu toko eceran yang menjual barang- barang

dari merek yang terkenal.

5. Judgement Pricing, dasar penetapan harga disini berdasarkan atas kira-

kira saja.

6. Customary Prices, dalam jangka panjang harga-harga sesuatu barang

itu tetap stabil.

7. Odd Prices, price policy ini biasanya memasang harga seperti

Rp.2.975 untuk harga yang seharusnya Rp.3.000. Dengan harga

tersebut secara psikologis konsumen merasa memperoleh untung besar,

membayar Rp.2.975 daripada membayar Rp.3.000.

8. Combination Offers, sering kita lihat di pasar orang menjual sisir diikat

dengan minyak rambut+cermin harga Rp.15.000. Ini namanya

combinations offer.

2.3.2 Dimensi Persepsi Harga

Menurut Herman dalam penelitian yang dijalankan oleh

Kaura (2012), terdapat tiga indikator dalam mengukur persepsi

harga meliputi:

1. Harga yang tepat (Appropriate Price)

Appropriate price merujuk pada bagaimana harga yang diterapkan

memang sesuai dengan harga untuk sebuah produk, dalam artian, produk

yang dijual memiliki manfaat yang memang sesuai dengan harga yang

diterapkan.

2. Expectation Needs

Apabila harga yang diterapkan sesuai dengan manfaat yag didapatkan,

maka harga tersebut akan membentuk persepsi harga yang baik di mata

konsumen.

3. Good Value of Money

Persepsi harga yang baik dapat terbentuk dari sejauh mana harga

tersebut dapat memberikan nilai yang baik dengan menerapkan harga

yang ekonomis.

2.4 Iklan

Banyak orang berpendapat bahwa antara iklan dan promosi adalah

sama. Sebaliknya ada yang berpendapat bahwa iklan sebagian dari promosi

sehingga dengan demikian kegiatan dari iklan meliputi kegiatan promosi.

Pendapat ini adalah benar iklan merupakan bagian dari promosi, karena iklan

adalah salah satu cara untuk melaksanakan promosi. Menurut Buchari Alma

(2014:195), iklan sama dengan advertising yaitu yang suka dipasang pada

media massa seperti surat kabar, majalah, radio, TV, Film, Bioskop, bahkan

juga ada iklan keluarga, kematian, pernikahan, kelahiran, anak hilang dan

sebagainya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:454) iklan adalah segala

bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh

suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Kotler

(2012:278) dimensi iklan yaitu: Tujuan (mission), Video, Audio, Talent dan

Penetapan Waktu Media.

2.4.1 Ukuran Iklan (Format)

Menurut Buchari Alma (2014:196), ukuran iklan tergolong

menjadi dua (2) bagian, yaitu:

1. Ukuran mutlak, yaitu harus berapa cm2 ukuran suatu alat reklame

tersebut agar dapat menarik perhatian yang lebih besar.

2. Ukuran nisbi, yaitu perbandingan ukuran sesuatu iklan dengan

besarnya lembaran surat kabar. Ahli-ahli yang telah menyelidiki ukuran

mutlak sesuatu iklan, yaitu Nehall dan Heim, Cutler dan karowski.

2.4.2 Frekuensi Pemasangan Iklan

Iklan supaya berhasil baik, hendaknya dipasang secara terus-

menerus. Kalau ingatan orang terhadap barang itu mulai lupa, maka oleh

kekuatan ulangan akan teringat lagi dan bernyala terus, sehingga tidak

terdesak oleh ingatan dari merek lain. Menurut penyelidikan Strong dalam

Buchari Alma (2014:197) jarak yang paling baik itu adalah satu minggu,

maka hasilnya akan kurang. Bila jaraknya terlalu pendek maka hasilnya

mungkin besar, akan tetapi persentase kelebihan hasil tidak akan sebanding.

Kapan iklan harus dipasang ada dua pertimbangan yaitu:

1. Beberapa saat sebelum orang-orang mendapat uang, agar supaya

keinginan membeli betul-betul dapat dilaksanakan. Dan jika yang

ditujunya para pegawai bulanan, maka pemasangan iklan hendaknya

dilakukan beberapa hari sebelum tanggl pembayaran gaji.

2. Pandangan lain menyatakan bahwa iklan itu pada umumnya jarang

dibaca oleh karena mereka kekurangan waktu. Oleh sebab itu

disarankan agar memasang iklan pada hari Sabtu, karena besoknya

Minggu hari libur, sehingga orang akan mempunyai cukup waktu untuk

dibaca iklan.

2.5 Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:487) , tidak semua situasi

pengambilan keputusan konsumen menerima tingkat pencarian informasi yang

sama. Jika semua keputusan pembelian membutuhkan usaha yang besar, maka

pengambilan keputusan konsumen akan merupakan proses melelahkan yang

menyita waktu, dalam ragkaian usaha berkisar yang paling tinggi sampai paling

rendah, dapat dibedakan menjadi tiga (3) tingkat pengambilan keputusan

konsumen spesifik, yaitu :

1. Pemecahan masalah yang luas

Konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan serangkaian

kriteria guna menilai merek-merek tertentu dan banyak informasi yang sesuai

mengenai setiap merek yang akan dipertimbangkan.

2. Pemecahan masalah yang terbatas

Pada tingkat pemecahan masalah ini, konsumen telah menetapkan kriteria

dasar untuk menilai kategori produk dan berbagai merek dalam kategori

tersebut, tetapi belum sepenuhnya menetapkan pilihan terhadap kelompok

merek tertentu.

3. Perilaku sebagai respon yang rutin

Pada tingkat ini, konsumen sudah mempunyai beberapa pengalaman

mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan

baik untuk menilai berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan.

Ada empat (4) model keputusan dalam mengenai pengambilan keputusan

konsumen melaui empat (4) pandangan, sebagai berikut :

1) Pandangan ekonomi

Dalam bidang ekonomi teoritis, yang menggambarkan dunia

persaingan sempurna, konsumen sering diberi ciri sebagai pengambil

keputusan yang rasional.

2) Pandangan pasif

Yang sangat berlawanan dengan pandangan ekonomi yang rasional

mengenai konsumen adalah pandangan pasif yang menggambarkan

konsumen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk pada kepentingan

melayani diri dan usaha promosi para pemasar. Dalam pandangan pasif,

para konsumen dianggap sebagai pembeli yang menurutkan kata hati dan

irrasional, siap menyerah kepada tujuan dan kekuasaan pemasar.

3) Pandangan kognitif

Konsumen sering digambarkan sebagai mau menerima maupun

dengan aktif mencari produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan mereka

dan memperkaya kehidupan mereka. Model kognitif memfokuskan kepada

proses konsumen mencari dan menilai informasi mengenai merek dan

saluran ritel yang dipilih.

4) Pandangan emosional

Walaupun sudah lama menyadari adanya model pengambilan

keputusan yang emosional atau implusif (menurut desakan hati), para

pemasar sering lebih suka memikirkan konsumen model ekonomi maupun

model pasif.

Menurut Kotler dan Keller (2013:184), proses keputusan pembelian

konsumen melalui lima (5) tahap :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau

kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. Pemasar harus

mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan

mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat

mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

2. Pencarian Informasi

Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat (4)

kelompok :

a. Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, rekan.

b. Komersial. Iklan, situs Web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.

c. Publik. Media masa, organisasi pemeringkat konsumen.

d. Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

Setiap sumber informasi melaksanakan fungsi yang berbeda dalam

mempengaruhi keputusan pembelian. Secara umum, konsumen menerima

informasi terpenting tentang sebuah produk dari komersial yaitu sumber

yang didominasi pemasar. Akan tetapi, informasi yang paling efektif

sering berasal dari sumber pribadi atau sumber public yang merupakan

otoritas.

3. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep yang akan membantu kita memahami proses evaluasi:

Pertama, konsumen berusaha memuaskan kebutuhan. Kedua, konsumen

mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat

masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai

kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk

memuaskan kebutuhan.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi antarmerek dalam

bentuk pilihan, konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli

merek yang paling disukai. Dalam maksud pembelian, konsumen dapat

membentuk lima (5) sub keputusan, yaitu merek, penyalur, kuantitas, waktu,

dan metode pembayaran.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan

melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal

menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang

mendukung keputusannya. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan

pembelian. Pemasar harus mengamati kepuasan pasca pembelian, tindakan

pasca pembelian, dan penggunaan produk pasca pembelian.

Gambar 2.1

Model Lima (5) Tahap Proses Pembelian Konsumen

Sumber : Kotler dan Keller, 2013

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian dan menjadi bahan pertimbangan

yaitu sebagai berikut:

Perilaku

Konsumen

Keputusan

Pembelian

Evaluasi

Alternatif

Pencarian

Informasi

Pengenalan

Masalah

1. Penelitian Marchelyno Sundalangi et.al (2014) tentang “Kualitas

Produk, Daya Tarik Iklan, dan Potongan Harga Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Pizza Hut Manado”. Hasil penelitian menunjukkan secara

simultan kualitas produk, daya tarik iklan dan potongan harga berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen dengan nilai yang signifikan.

Kualitas produk berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian

konsumen.

2. Penelitian Pramudi Artanto et.al (2016) “Pengaruh Kualitas

Produk, Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada

A&W”. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk dan

Citra Merek memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan

Pembelian. Sedangkan harga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap

Keputusan Pembelian. Berdasarkan nilai koefisien determinasi parsial

variabel citra merek menjadi variabel yang berpengaruh dominan

terhadap keputusan pembelian.

3. Penelitian Aulia Rosyida et.al (2016) “Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Pizza Hut Darmo Surabaya”.

Menyimpulkan bahwa masing-masing variabel produk, harga, tempat,

dan promosi mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian

Pizza Hut Darmo Surabaya. Variabel harga adalah variabel yang

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian Pizza Hut Darmo

Surabaya.

2.7 Kerangka Pemikiran

Bentuk penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kausal yang

merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih

variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent

variable). Berikut ini adalah bentuk kerangka pemikiran yang akan diteliti.

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

` Sumber : Diolah penulis 2017

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat disusun hipotesis penelitian

sebagai berikut :

1) Hipotesis Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian CFC :

H1:Tidak terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian CFC.

2) Hipotesis Harga terhadap Keputusan Pembelian CFC :

H2: Tidak terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian CFC.

Kualitas Produk

Harga

Keputusan Pembelian

Iklan

3) Hipotesis Iklan terhadap Keputusan Pembelian CFC :

H3: Tidak terdapat pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian CFC

4) Hipotesis Kualitas Produk, Harga, dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian

CFC :

H4: Tidak terdapat pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Iklan terhadap

Keputusan Pembelian CFC

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2017 sampai dengan bulan

Juli 2017.

3.1.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di CFC Beji Depok 1.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan adalah menggunakan penelitian

kausal, merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih

variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent

variable).

3.3 Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, dalam Sasongko

2013). Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu variabel terikat

(dependent variable) dan variabel bebas (independent variable).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (independent variable)

Variable independent yang dilambangkan dengan (X)

adalah variabel yang mempengaruhi variable dependent, baik yang

pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif

(Ferdinand, dalam Sasongko 2013). Variabel dalam penelitian ini

adalah :

1.1 Kualitas Produk (X1)

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) Kualitas produk

adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya,

meliputi tampilan produk yang menarik, produk terjamin

kebersihannya, rasa makanan yang disajikan enak, produk yang

disajikan sesuai dengan kebutuhan.

1.2 Harga (X2)

Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya. Harga

juga mengkomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari

produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk atau jasa yang

dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga

tinggi dan menghasilkan laba yang besar (Kotler, Keller; 2013:67).

Harga merupakan salah satu unsur penting dalam strategi

pemasaran pada produk atau jasa, harga merupakan salah satu

acuan bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian,

harga yang ditetapkan perusahaan jika sesuai dengan harapan

konsumen maka akan memicu terjadinya pembelian yang

dilakukan konsumen sehingga menciptakan penjualan dan

memberikan keuntungan/profit bagi perusahaan.

1.3 Iklan (X3)

Pada hahikatnya iklan adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran. yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan. Fandy Tjiptono (2014:219).

2. Variabel terikat (dependent variable)

Menurut Sugiono (2014:39) variabel terikat atau

dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah :

2.1 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan tahap action dari

keputusan yang dilakukan konsumen dalam memenuhi

kebutuhannya melalui serangkaian proses dari beberapa alternatif

penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:487), tidak semua situasi

pengambilan keputusan konsumen menerima tingkat pencarian

informasi yang sama.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dapat dibuat melalui dua cara, yakni

pertama dengan membuat definisi dengan mendasarkan pada teori yang

ada, dan cara kedua berdasarkan teori dibuat sendiri batasan- batasan atau

pengertian-pengertian sesuai dengan pemahaman dan keperluan peneliti

(Jusuf Soewadji; 2012:126).

Tabel 3.1

Tabel Definisi Operasional

Variable

Penelitian

Dimensi Indikator Skala

Kualitas

Produk (X1)

Kotler dan

Amstrong

(2012:283)

1. Tampilan

produk

(model)

2. Kebersihan

3. Rasa Makanan

1. Tampilan Produk

yang menarik

1. Produk terjamin

kebersihannya

1. Rasa makanan yang

disajikan enak

2. Produk yang disajikan

sesuai dengan kebutuhan

Likert

Iklan (X2)

Fandy

Tjiptono

(2014:222)

1. Iklan yang

mudah diingat

2. Kandungan

pesan dalam

iklan

1. Iklan yang menarik

sehingga mudah diingat

konsumen

1. Iklan yang dapat

mengubah persepsi

konsumen terhadap

karakteristik produk yang

menonjol

2. Konsumen mengerti

kandungan pesan dalam

Likert

3. Informasi akurat

iklan

1.Informasi yang

disampaikan dalam iklan

sesuai dengan mutu

produk

Harga (X3)

Menurut

Fandy

Tjiptono

(2014:151)

1. Perbandingan

harga dengan

harga produk

lain

2. Keterjangk

auan harga

3. Sesuai kualitas

1. Harga terjangkau bagi

konsumen

2.Kesesuaian harga

dengan kualitas produk

1. Harga sesuai dengan

porsi produk yang

disajikan

1.Harga yang kompetitif

dibandingkan dengan

harga produk lain

Likert

Keputusan

Pembelian (Y)

Schiffman dan

Kanuk

(2007:487)

1. Pengenalan

2. Pencarian

informasi

1. Pada Kualitas Produk

1. Pada Iklan

2. Pada Harga

Likert

Sumber : data yang diolah penulis, 2017

3.4 Perumusan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014:63), hipotesis adalah suatu jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan dan dikatakan sementara.

Hipotesis yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian CFC :

Ho1: Tidak terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

CFC.

Ha1: Terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian CFC.

2) Hipotesis Harga terhadap Keputusan Pembelian CFC :

Ho2: Tidak terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian CFC.

Ha2:Terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian CFC.

3) Hipotesis Iklan terhadap Keputusan Pembelian CFC :

Ho3: Tidak terdapat pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian CFC.

Ha3: Terdapat pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian CFC

3.5 Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah skala Roscoe. Skala ini digunakan dalam pengukuran skala ordinal. Skala

ini membedakan intensitas sikap atau perasaan seseorang terhadap suatu hal

tertentu. Jawaban disetiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju, yakni :

Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : data yang diolah penulis, 2017

3.6 Metode Pengumpulan Data

Di dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan, maka

teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari dan

membaca buku–buku, literatur–literatur serta bahan–bahan buku bacaan

lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, untuk

memperoleh data teoritis yang relevan dengan pokok persoalan yang

dibahas.

2) Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung ke

perusahaan yang dijadikan objek penelitian untuk mengumpulkan data

yang diperlukan. Data tersebut dapat diperoleh melalui :

2.1 Wawancara

Penulis mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang

terlibat langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.

2.2 Observasi

Obervasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kegiatan

perusahaan sehingga hasil observasi tersebut dapat dibandingkan

dengan hasil wawancara untuk memperoleh data dan bukti yang lebih

akurat.

2.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berisi pernyataan yang mewakili tiap variabel.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

kuesioner.

3.7 Jenis Data

Data yang akan digunakan sebagian besar adalah data primer, menurut

Jusuf Soewadji (2012:147) Data primer adalah data yang diperoleh peneliti

langsung dari objek yang diteliti. Data primer secara khusus dikumpulkan untuk

menjawab pertanyaan atau pernyataan penelitian. Data primer dapat diambil dari

individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

kuesioner di CFC Beji Depok.

3.8 Populasi dan Sampel Penelitian

3.8.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya (Sugiyono2011:80). Populasi dalam penelitian ini

adalah Konsumen CFC Beji Depok periode 2017.

3.8.2 Sampel Penelitian

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Metode pemilihan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Non Probability,

merupakan teknik pengambilan sample yang tidak memberikan

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011:84).

Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

teknik Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011:85).

Dalam penelitian ini responden yang dipilih adalah 40

responden/konsumen CFC Beji Depok dengan kriteria Usia, Jenis

Kelamin, Pekerjaan dan Penghasilan.

Penetapan sampel menggunakan rumus ( Sugiyono 2011 ).

Rumus :

n = (10) x k

n = (10) x 4 = 40

keterangan :

n = Sampel

k = Variabel penelitian yang digunakan

10 = Jumlah observer menurut pendapat hair

3.9 Metode Analisis Data

3.9.1 Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan

dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan

tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka dan analisis menggunakan

statistik. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data,

dan penemuan hasil Sugiyono (2010;119). Dalam penelitian ini, analisis

data kuantitatif yang digunakan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa cermat

suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam hal ini

peneliti menggunakan metode korelasi pearson, yaitu cara

mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya. Skor total adalah

penjumlahan seluruh item dengan skor totalnya. Skor total adalah

penjumlahan seluruh item pada satu variabel (r hitung). Kemudian

pengujian signifikan dilakukan dengan kriteria menggunakan r table

pada tingkat signifikan 0,05 (Duwi Priyatno, 2014:51).

Dasar pengambilan keputusan :

r hitung > r tabel = valid

r hitung < r tabel = tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabel atau

handal tidaknya kuesioner yang merupakan indikator dari suatu

variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60

(Ghozali 2011:47). Uji raliabilitas digunakan untuk mengetahui

keajegan atau konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan

kuesioner. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas,

dimana item yang masuk pengujian adalah item yang sangat valid

saja. Untuk menentukan apakah instrument reliabel atau tidak

menggunakan batasan 0,6.

3.10 Uji Normalitas Data

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribsi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data

statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali

2011:160)..

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Duwi Priyatno (2014:89), uji asumsi klasik digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya normalitas residual, multikolinieritas,

autokorelasi, dan heteroskedastisitas pada model regresi. Model regresi

linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut

memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu data residual terdistribusi normal,

tidak adanya multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

korelasi antara variabel bebas (independen). Dilakukan dengan cara

menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika variabel-

variabel independen saling berkorelasi (diatas 0,9) dan nilai R2 yang

dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai

tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor) >

10 maka mengindikasikan adanya multikolinieritas (Ghozali 2011:140).

Menurut Duwi Priyatno (2014:99), multikolinieritas artinya antar

variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki

hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna ( koefisien

korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel

bebasnya.

3.10.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali 2011:145).

Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar

SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-

studentized (Ghozali 2011).

Adapun dasar atau kriteria pengambilan keputusan berkaitan

dengan gambar tersebut adalah (Ghozali 2011):

1. Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola

tertentu dan teratur (bergelombang,melebar kemudian

menyempit),maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisas

2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar,

maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

3.10.5 Uji Autokorelasi

Menurut Duwi Priyatno (2014:106), autokorelasi merupakan

korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau

tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi.

Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut :

1. DU < DW < 4-DU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi

autokorelasi.

2. DW < DL atau DW > 4-DL maka Ho ditolak, artinya

terjadi autokorelasi.

3. DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak

ada kepastian atau kesimppulan yang pasti.

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Analisis Deskriptif

Menurut Duwi Priyatno (2014:30) analisis deskriptif digunakan

untuk menggambarkan tentang statistik data seperti min, max, mean, sum,

standard deviasi, variance, range, dan lain-lain dan untuk mengukur

distribusi data dengan skewness dan kurtosis. Menurut

Sugiyono (2004) dalam (Duwi Priyatno, 2014:30), analisis deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi. Sedangkan Iqbal Hasan (2001:7)

menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang

mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah

dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan

atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan.

Dengan data statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala,

atau persoalan.

3.11.2 Analisis Korelasi

Menurut Duwi Priyatno (2014:123), analisis korelasi sederhana

adalah hubungan antara dua variabel. Dalam perhitungan korelasi akan

didapat koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antar dua

variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0

sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1, maka hubungan semakin

erat, jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.

3.12 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Duwi Priyatno (2014:148), regresi linier berganda digunakan

untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel bebas (independent variable)

terhadap satu variabel terikat (dependent variable). Adapun bentuk umum

persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ e

Dimana : Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b1, b2,b3,b4 = Besaran koefisien dari

masing-masing variabel

X1 = Kualitas Produk

X2 = Harga

X3 = Iklan

e = Error

3.13. Uji f (Uji Simultan)

Uji f digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Ghozali, 2011:98) :

Ho : b1 = b2 = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : b1 > b2 > 0, artinya semua variabel independen merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan angka probabiltas signifikansi sebesar 5 %(α =

0,05)Apabila probabilitas signifikasi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak artinya semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen. Apabila probabilitas signifikasi < 0.05, maka Ho ditolak

dan Ha diterima artinya semua variabel independen signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

2. Dengan membandingkan nilai f hitung dengan f tabel Apabila f tabel > f

hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila f tabel < f hitung, maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

3.14 Uji t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2011:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

H0 : b1 = 0, artinya variabel-variabel bebas secara individual tidak mempengaruhi

variabel terikat.

Ha : b1 > 0, artinya variabel-variabel bebas secara individual mempengaruhi

variabel terikat.

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Taraf Signifikan (α = 0,05 )

b. Distribusi t dengan derajat kebebasan ( n )

c. Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

d. Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

3.15 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan proporsi variabel

dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independennya. Nilai

koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R

2 yang kecil berarti kemampuan

variabel independen hampir memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien

determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan

terhadap model. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan nilai adjusted R2

pada saat mana model regresi yang terbaik (Ghozali 2011:97).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penyebaran Kuisioner

Penelitian ini diperoleh penulis dengan cara menyebarkan kuisioner

kepada pengunjung CFC Beji Depok 1. Sesuai dengan rencana peneliti ingin

memperoleh sampel sebesar 40 responden, kuisioner yang disebar kepada

pengunjung CFC Beji Depok 1 sebanyak 40 kuisioner dan dikembalikan sebanyak

40 kuisioner. Maka 40 kuisioner tersebut yang kemudian diolah sebagai data

dalam penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 4.1

Tabel Hasil Penyebaran Kuisioner

Keterangan Jumlah

Kuisioner yang disebar 40

Kuisioner yang kembali dalam keadaan utuh 40

(Response) 100%

Kuisioner yang tidak kembali -

Kuisioner yang kembali tapi pengisiannya tidak lengkap -

Kuisioner yang kembali tapi tidak diisi -

Kuisioner yang layak dianalisis 40

Sumber : Data Diolah Sendiri

Pada table 4.1 kuisioner yang kembali dalam keadaan utuh sebanyak 40

eksemplar (responserate 100%), sebanyak 40 kuisioner dapat digunakan untuk

diolah karena memenuhi, dan semua jawaban dapat dijawab baik oleh responden.

Dan tidak terdapat kuisioner yang pengisiannya tidak lengkap dan tidak terdapat

kuisioner dalam keadaan kosong atau tidak diisi. Karena penentuan sampel

dilakukan terlebih dahulu memastikan bahwa responden sesuai dengan criteria

pengambilan sampel.

4.2 Profil Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari 40 responden, maka didapatkan

kondisi responden tentang jenis kelamin, pekerjaan, usia, dan penghasilan.

Pengolahan yang dilakukan terhadap responden dalam peneliti ini bertujuan untuk

mengetahui dengan jelas mengenai gambaran data responden tersebut sebagai

subjek penelitian. Berikut adalah karakteristik masing-masing responden:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Sumber : Output SPSS 22.0

Berdasarkan hasil data table 4.2, dapat diketahui bahwa mayoritas

responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah Perempuan. Dari 40

responden yang diambil sebagai sampel, pengunjung CFC Beji Depok 1

perempuan berjumlah 20 orang (50,0%), sedangkan laki-laki yaitu 20 orang

(50,0%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 20 50,0 50,0 50,0

Perempuan 20 50,0 50,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Tabel 4.3

Sumbe

r :

Output

SPSS

22.0

B

erdasarkan hasil data table 4.3, dapat diketahui pula bahwa mayoritas responden

yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mempunyai pekerjaan sebagai

pelajar/Mahasiswa dengan jumlah 22 0rang (55,0%). Dari 40 responden yang

diambil sebagai sampel, Karyawan 14 orang (35,0%), wiraswasta 2 orang (5,0%),

sedangkan Lainnya yaitu sebanyak 2 orang (5,0%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.4

S

Sumber : Output SPSS 22.0

Berdasarkan hasil data table 4.4, dapat diketahui pula bahwa mayoritas

responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah berusia 15-20 tahun

dengan jumlah 23 0rang (57,5%). Dari 40 responden yang diambil sebagai

sampel, berusia 21-25 tahun 16 orang (40,0%), dan berusia 26-30 tahun 1 orang

(2,5%).

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Mahasiswa/Pelajar 22 55,0 55,0 55,0

Karyawan 14 35,0 35,0 90,0

Wiraswasta 2 5,0 5,0 95,0

Lainnya 2 5,0 5,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 15-20 23 57,5 57,5 57,5

21-25 16 40,0 40,0 97,5

26-30 1 2,5 2,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

d.Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Tabel 4.5

S

Sumber : Output SPSS 22.0

Berdasarkan hasil data table 4.5, dapat diketahui pula bahwa mayoritas

responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah memiliki penghasilan 3

juta dengan jumlah 27 0rang (67,5%). Dari 40 responden yang diambil sebagai

sampel, berpenghasilan 2-3 juta 12 orang (30,0%), sedangkan berpenghasilan < 2

juta 1 orang (2,5%).

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk df = n-2. Dalam penelitian ini

df = 40-2 atau df = 38 dengan α = 0.05 didapat rtabel sebesar 0.312. Jika rhitung

> rtabel berarti pernyataan tersebut dikatakan valid. Hasil uji validitas untuk

rhitung (per item) seperti pada tabel berikut :

Penghasilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 juta 27 67,5 67,5 67,5

2-3 juta 12 30,0 30,0 97,5

< 2 juta 1 2,5 2,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

Tabel 4.6

Uji Validitas

Variabel Kode

Item

rhitung rtabel Kriteria

Kualitas Produk (X1) KPR 1

KPR 2

KPR 3

KPR 4

0,497

0,439

0,474

0,482

0.312

0.312

0.312

0.312

Valid

Valid

Valid

Valid

Harga (X2) H 1

H 2

H 3

H 4

H 5

H 6

0,677

0,318

0,308

0,335

0,316

0,399

0.312

0.312

0.312

0.312

0.312

0.312

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Iklan (X3) I 1

I 2

I 3

I 4

0,560

0,702

0,371

0,358

0.312

0.312

0.312

0.312

Valid

Valid

Valid

Valid

Keputusan

Pembelian (Y)

KP 1

KP 2

KP 3

KP 4

0,793

0,593

0,614

0,840

0.312

0.312

0.312

0.312

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Output SPSS 22.0

Berdasarkan pengujian pada table uji validitas, diketahui bahwa

rhitung dari variable Kualitas Produk dengan 4 indikator pernyataan senilai

(0,497), (0,439), (0,474), dan (0,482) lebih besar dari rtabel senilai (0,312).

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variable kualitas produk dengan

4 indikator pernyataan dalam penelitian ini adalah valid.

Berdasarkan pengujian pada table uji validitas, diketahui bahwa

rhitung dari variable Harga dengan 6 indikator pernyataan senilai (0,677),

(0,318), (0,308), (0,335), (0,316) dan (0,399) lebih besar dari rtabel senilai

(0,312). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variable harga dengan 6

indikator pernyataan dalam penelitian ini adalah valid.

Berdasarkan pengujian pada table uji validitas, diketahui bahwa

rhitung dari variable Iklan dengan 4 indikator pernyataan senilai (0,560)

(0,702), (0,371), dan (0,358) lebih besar dari rtabel senilai (0,312). Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa variable Iklan dengan 4 indikator

pernyataan dalam penelitian ini adalah valid.

Berdasarkan pengujian pada table uji validitas, diketahui bahwa

rhitung dari variable Keputusan Pembelian dengan 4 indikator pernyataan

senilai (0,793), (0,593), dan (0,614) dan (0,840) lebih besar dari rtabel

senilai (0,312). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variable

Keputusan Pembelian dengan 4 indikator pernyataan dalam penelitian ini

adalah valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabel atau handal

tidaknya kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali

2011) nilai reliabilitas variabel ditunjukan oleh koefisien Cronbach Alpha,

suatu variabel dikataka reliabel apabila koefisien Cronbach Alpha > 0,60

(Ghozali 2011 : 47).Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

Cronbach‟ s Alpha, dimana hasil Output SPSS 22.0 adalah sebagai

berikut :

a. Hasil Uji Reability Kualitas Produk(X1)

Tabel 4.7

Sumber: Output SPSS

b. Hasil Uji Reability Harga(X2)

Tabel 4.8

Sumber: Output SPSS

c. Hasil Uji Reability Iklan(X3)

Tabel 4.9

Sumber: Output SPSS

d. Hasil Uji Reability Keputusan Pembelian(Y)

Tabel 4.10

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,663 5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,670 7

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,668 5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,782 5

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Output SPSS diatas maka didapat dibandingan cronbach’s

alpha Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat bahwa dimensi Kualitas Produk ,

Harga, Iklan dan Keputusan Pembelian mempunyai alpha lebih dari 0.60

artinya semuanya memiliki nilai reliabilitas yang tinggi. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang dipakai dapat dipercaya dan

dapat diandalkan.

4.4 Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah sampel yang

diselidiki berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas

adalah jika nilai taraf signifikan lebih besar 0,05 maka dinyatakan

berdistribusi normal. Hasil rangkuman ji normalitas disajikan berikut ini:

Tabel 4.11

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kualitas_produk .138 40 .054 .949 40 .068

harga .127 40 .102 .946 40 .054

iklan .128 40 .098 .932 40 .019

keputusan_pembelian .136 40 .059 .953 40 .096

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua variabel dikatakan

normal karena meperoleh nilai signifikan diatas 0,05.

4.4.1 Normalitas Residual

Gambar 4.1

Sumber : Output SPSS 22.

Berdasarkan normal probability plot diatas terlihat bahwa garis

yang menggambarkan data sesungguhnya membentang mengikuti sumbu

x dan mengikuti garis diagonal, sehingga dapat diketahui bahwa distribusi

data dalam penelitian ini normal.

4.4.2 Multikolinearitas.

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel indepeden. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable

bebasnya. Uji multikolinieritas dalam SPSS dilakukan dengan uji regresi,

dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan Koefisien

korelasi atas variable bebas. Untuk menguji multikolinearitas dapat

dilihat dari output SPSS pada nilai Tolerence dan nilai VIF. Berdasarkan

nilai Tolerence nilai yang terbentuk harus diatas 10% dan bila

menggunakan VIF nilai yang terbentuk harus kurang dari 10. Untuk

mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat

dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.12

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Output SPSS

Hasil data Uji Multikolinearitas dari tabel 4.12 dapat diketahui

bahwa masing-masing variable, Kualitas Produk, Harga, Iklan dan

memiliki nilai VIF yang kurang dari 10. Dan nilai Tolerence yaitu diatas

10% Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa dalam model regresi linier berganda untuk semua

variabel independen terbebas dari masalah multikolinearitas.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 12,987 3,379 3,843 ,000

KP -,011 ,174 -,010 -,061 ,952 ,886 1,129

Harga -,208 ,120 -,269 -1,732 ,092 ,924 1,082

Iklan ,373 ,152 ,376 2,454 ,019 ,950 1,053

a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

4.4.3 Heteroskedastisitas

Uji Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang tetap maka disebut homoskedastisitas

kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas

karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,

sedang, dan besar).

Gambar 4.2

Sumber: Output SPSS

Dari output diatas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas, dan titik- titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y. jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas dalam model regresi.

4.4.4 Uji Auto Korelasi

Uji auto korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi

antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada

model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering

digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis

nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima,

yang berarti tidak ada autokorelasi.

3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),

maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Tabel 4.13

Uji Auto Korelasi

D

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,442a ,196 ,129 1,651 2,011

a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, KP

b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

Dari hasil table diatas ddidapat nilai Durbin Watson yang dihasilkan dari model

regresi 2,011. Karena nilai durbin Watson terletak diantara dU dan 4-dU, maka

hipotesis nol ditolak, yang berarti tidak ada auto korelasi.

4.5 Koefisien Korelasi

Tabel 4.14

Sumber: Output SPSS

Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :

0 – x = Korelasi Sangat Lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,50 = Korelasi Cukup

0,5 – 0,75 = Korelasi Kuat

> 0,75 – 1 = Korelasi Sangat Kuat

Correlations

KP Harga Iklan

Keputusan_pem

belian

KP Pearson Correlation 1 ,274 ,222 ,000

Sig. (2-tailed) ,088 ,169 1,000

N 40 40 40 40

Harga Pearson Correlation ,274 1 ,091 -,238

Sig. (2-tailed) ,088 ,577 ,140

N 40 40 40 40

Iklan Pearson Correlation ,222 ,091 1 ,350*

Sig. (2-tailed) ,169 ,577 ,027

N 40 40 40 40

Keputusan_pembelian Pearson Correlation ,000 -,238 ,350* 1

Sig. (2-tailed) 1,000 ,140 ,027

N 40 40 40 40

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Gambar 4.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan table 4.14 diperoleh koefisien sebagai berikut :

1. Koefisien korelasi antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian adalah

1,000 dengan arah hubungan yang positif dan nilai probabilitas pada kolom

Sig. (2-tailed) 1,000 < 0,05, hal ini menunjukan Kualitas Produk tidak

berhubungan positif dan signifikan dengan keputusan pembelian dengan

tingkat keeratan yang kuat.

2.Koefisien korelasi antara Harga dengan Keputusan Pembelian pembelian adalah

0,140 dengan arah hubungan yang positif dan nilai probabilitas pada kolom

Sig. (2-tailed) 0,000< 0,05, hal ini menunjukan Harga tidak berhubungan

positif dan signifikan dengan keputusan pembelian dengan tingkat keeratan

yang cukup.

3. Koefisien korelasi antara Iklan dengan Keputusan Pembelian pembelian

adalah 0,027 dengan arah hubungan yang positif dan nilai probabilitas pada

kolom Sig. (2-tailed) 0,027< 0,05, hal ini menunjukan Iklan tidak berhubungan

positif dan signifikan dengan keputusan pembelian dengan tingkat keeratan yang cukup.

Kualitas Produk(X1)

Harga (X2)

Iklan (X3)

Keputusan

Pembelian (Y)

4.5.1 Analisa Regresi Berganda

Dengan menggunakan Statistical Package For The Sosial Science

(SPSS) 22.0 for Windows diperoleh hasil koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 4.15

Sumber:

Output

SPSS

M

e

t

ode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari

variabel-variabel independen, yaitu Kualitas Produk (X1), Hartga (X2),

Iklan (X3), terhadap Keputusan Pembelian (Y). Adapun model persamaan

yang digunakan menurut Sugiyono (2006 : 211):

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan program IBM Spss

Statistic 22.0, maka diperoleh hasil regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 6,465 + 0.218X1 + 0.103X2+ 0,033X3

Persamaan hasil dari regresi linier diatas menjelaskan tentang

pengaruh variabel independen yang termasuk yaitu Kualitas Produk (X1),

Harga (X2), Iklan (X3), Dan dari variabel dependen yaitu Keputusan

Pembelian (Y).

Hasil dari analisis persamaan regresi berganda tersebut dapat di

interpretasikan sebagai berikut :

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12,987 3,379 3,843 ,000

KP -,011 ,174 -,010 -,061 ,952

Harga -,208 ,120 -,269 -1,732 ,092

Iklan ,373 ,152 ,376 2,454 ,019

a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

a. Berdasarkan Tabel 4.15 Nilai Konstanta sebesar 12,987. Hal ini berarti

jika Kualitas Produk, Harga, dan Iklan nilainya 0, maka keputusan

pembelian bernilai positif yaitu sebesar 12,987.

b. Berdasarkan Tabel 4.15 Nilai Koefisien variable kualitas produk

meningkatkan satu satuan yakni bernilai -0,011. Hal ini dapat diartikan

bahwa keputusan pembelian tidak meningkat satu satuan.

c. Berdasarkan Tabel 4.15 Nilai Koefisien variable Harga tidak

meningkatkan satu satuan yakni bernilai -0,208. Hal ini dapat diartikan

bahwa keputusan pembelian tidak meningkat satu satuan yaitu sebesar -

0,208.

d. Iklan meningkatkan satu satuan yakni bernilai 0,373. Hal ini dapat

diartikan bahwa keputusan pembelian meningkat satu satuan yaitu sebesar

0,373.

4.5.2 Uji F (Secara Simultan)

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui apakah variabel independen

(Kualitas Produk, Harga dan Iklan) secara bersama–sama berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen (Keputusan Pembelian).

Tabel 4.16

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 23,869 3 7,956 2,919 ,047b

Residual 98,131 36 2,726

Total 122,000 39

a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

b. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, KP

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan table 4.16 hasil uji ANOVA atau uji F didapatkan F

hitung sebesar 2,919. Dari hasil uji koefisien regresi secara bersama – sama

diatas diperoleh signifikansi 0,047. Karena tingkat signifikansi 0,047 >

0,05 sehingga Ha ditolak artinya variabel Kualitas Produk, Harga dan

Iklan tidak berpengaruh secara bersama – sama terhadap Keputusan

Pembelian.

4.5.3 Uji- t (Uji Parsial)

Uji-t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel bebas (Kualitas Produk, Harga, Iklan) secara parsial atau

individual terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

Tabel 4.17

Titik Peresentase Distribusi t (df= 38-40)

Tingkat Signifikansi

Pada table statistic diatas dengan signifikansi 0,05 atau dengan

derajat kebebasan (df) = n-2 = 40-2 = 48. Hasil yang diperoleh untuk ttabel

sebesar 1,68595, sedangkan thitung dapat dilihat dari hasil Output SPSS

22.0 dibawah ini

Tabel 4.18

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12,987 3,379 3,843 ,000

KP -,011 ,174 -,010 -,061 ,952

Harga -,208 ,120 -,269 -1,732 ,092

Iklan ,373 ,152 ,376 2,454 ,019

Pr

Df

0,25

0,50

0,10

0,20

0,05

0,10

0,025

0,050

38 0.68100 1.30423 1,68595 2,02439

39 0.68083 1.30364 1,68488 2,02269

40 0.68067 1.30308 1,68385 2,02108

a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.18 tersebut dapat diketahui hasil uji signifikan

secara parsial koefisien regresi variable Kualitas Produk, Harga, dan Iklan

tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Untuk lebih jelasnya

dijelaskan per variable sebagai berikut. Jika probabilitasnya lebih kecil

dari 0,05 maka Ha diterima sedangkan jika probabilitasnya lebih besar dari

0,05 maka Ha ditolak.

Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut :

1. Variabel Kualitas Produk (X1)

Nilai thitung pada variable Kualitas Produk (X1) adalah sebesar -0,061

dengan tingkat signifikan 0,952 maka Ha ditolak Ho diterima.

Kesimpulan: Bahwa variable Kualitas produk tidak berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

2. Variabel Harga (X2)

Nilai thitung pada variable Harga (X2) adalah sebesar -1,732 dengan

tingkat signifikansi 0,092 karena 0,092 > 0,05 maka Ho diterima dan

Ha ditolak.

Kesimpulan : Bahwa variable Harga tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Variabel Iklan (X3)

Nilai thitung pada variable iklan (X3) adalah sebesar 2,454 dengan

tingkat signifikansi 0,019 karena 0,019 < 0,05 maka Ho diterima dan

Ha diterima.

Kesimpulan : Bahwa variable Iklan ada berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan pembelian.

4.5.4 Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.19

Sumber: Output SPSS

Dari Tabel 4.19 dapat dilhat bahwa nilai Adjust R Square adalah

0.129 R Square disebut juga dengan koefisien determinasi sehingga dalam

hal ini berarti 12,9 % menunjukan bahwa variabel independen (Kualitas

Produk, Harga dan Iklan) terhadap variabel dependen (keputusan

pembelian). Sedangkan sisanya sebesar 87.1% (100%- 0,12,9%)

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,442a ,196 ,129 1,651 2,011

a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, KP

b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil pengujian alat analisis pada penelitian ini menunjukkan

bahwa variable kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Dalam membeli suatu produk konsumen memiliki beberapa

pertimbangan, khususnya dalam ini konsumen CFC Beji Depok 1 akan

membeli produk berdasarkan segi kinerja, daya tahan dan estetika. Hal ini

sejalan dengan apa yang disampaikan Kotler dan Keller (2013), Kualitas

Produk adalah kemampuan yang bias dinilai dari suatu produk daam

menjalankan fungsinya, yang merupakan suatu gabungan dari daya tahan,

keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut lainnya

dari suatu produk.

4.6.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil pengujian alat analisis pada penelitian ini menunjukkan

bahwa variable harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Dalam membeli suatu produk konsumen juga akan mempertimbangkan

harga produk, konsumen akan berani membeli apabila harga yang

ditawarkan sudah sesuai dengan apa yang akan didapatkannya. Hal ini

sejalan dengan apa yang dikatakan Kotler dan Armstrong (2011), harga

adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau

jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

4.6.3 Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil pengujian alat analisis pada penelitian ini menunjukkan

bahwa variable Iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dalam

membeli suatu produk konsumen juga akan mempertimbangkan iklan,

konsumen akan berani membeli apabila iklan yang disajikann sudah

sesuai dengan apa yang akan didapatkannya. Hal ini sejalan dengan apa

yang dikatakan Kotler dan Armstrong (2012), iklan adalah segala bentuk

penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu

sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji tentang Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Iklan

terhadap Keputusan Pembelian CFC pada pelanggan di Beji Depok 1. Berdasarkan

hasil analisis penelitian yang dilakukan peneliti dalam pembahasan bab IV,

Keputusan Pembelian yang diperoleh oleh seorang konsumen dalam melakukan

pembelian yang didasarkan pada bukti nyata yang diperoleh atau disarankan oleh

konsumen. Pada saat ini banyak perusahaan-perusahaan lain yang ingin unggul

dalam menciptakan CFC yang berkualitas. dari hasil pengujian hipotesis (uji t) yang

dihasilkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas Produk (X1) tidak berpengaruh secara signifikan dan positif

terhadap Keputusan Pembelian . Hal ini terlihat dari hasil uji t yang

menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau -0,061 < 1,68595 dengan nilai

signifikansi 0,952 > 0,05.

2. Harga (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan

Pembelian. Hal ini terlihat dari hasil uji t yang menunjukkan bahwa thitung

> ttabel atau -1,732 < 1,68595 dengan nilai signifikansi 0,092 > 0,05.

3. Iklan (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

Hal ini terlihat dari hasil uji t yang menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau

2,454 < 1,68595 dengan nilai signifikansi 0,019 < 0,05.

4. Iklan (X3) merupakan variable independen yang mempunyai pengaruh

terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan variabel Kualitas Produk dan

Harga tidak mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

5.2 Saran

Saran dimunculkan dari teori – teori yang telah dibangun dan didasarkan

pada hasil penelitian yang diperoleh. Hasil statistik deskriptif dalam penelitian ini

dapat digunakan sebagai sumber tambahan referensi dan tambahan informasi dalam

menyususn strategi pemasaran CFC untuk semakin meningkatkan volume penjualan.

Berkaitan penelitian yang telah dilakukan penulis dapat memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Perusahaan CFC Beji Depok 1, meningkatkan daya saing harga dengan

cara melihat kembali tentang kebijakan potongan harga agar lebih sesuai dengan

kemampuan konsumen yang lebih baik, lebih meningkatkan iklan dalam

penjualan agar konsumen mengetahui segala tentang suatu produk CFC dalam

keputusan pembelian.

2. Bagi konsumen, ketika para masyarakat kota Depok memutuskan untuk

membeli Pruduk lain, didasari oleh banyak pertimbangan seperti Kualitas

Produk, Harga dan Iklan akan mempengaruhi seseorang dalam membuat segala

perubahan keputusan salah satunya adalah mempengaruhi keputusan pembelian.

Keputusan konsumen melibatkan interaksi antara pemikiran, perasaan, tindakan

masyarakat, dan lingkungan. Jadi pemasar perlu memahami apa produk dan

merek yang berarti bagi konsumen, apa yang konsumen harus lakukan untuk

membeli serta menggunakannya, selain itu juga perlu tahu pengaruh dari

belanja, pembelian, dan konsumsi.

3. Bagi kompetitor, penelitian disarankan agar menambah pengaruh – pengaruh

variabel lain terhadap Keputusan Pembelian, agar bisa mendapatkan gambaran

yang lebih luas penelitian tersebut.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Heryanto Hotnauli Sihombing

Tempat/Tanggal Lahir : Jayapura, 17 Februari 1991

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen Protestan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Serimpi IV No. 497 RT/RW 003/010

Mekarjaya, SukmajayA

Pendidikan

SD Yaspen Tugu Ibu Depok Tahun 1998-2003 (Berijazah)

SMPN 4 Depok Tahun 2003-2006 (Berijazah)

SMA PSKD 7 Depok Tahun 2006-2009 (Berijazah)

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Jakarta, Agustus 2017

Penulis

(Heryanto Hotnauli Sihombing)

041101573125001