Pengaruh Kegiatan Perdagangan Pasar Lawang Terhadap Bangunan Kuno di Sekitar Pasar Lawang

13
MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK Dian Pratiwi, Turniningtyas Ayu R., Abdul Wahid H STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH Tri Yunita Fadmawati, Ismu Rini Dwi Ari, Dian Dinanti PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK INFRASTRUKTUR JEMBATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG Mita Lestari, I Nyoman Suluh Wijaya, Turniningtyas Ayu Rachmawati PEMODELAN PEMILIHAN MODA BARU TREM TERHADAP PENGGUNA MODA EKSISTING DI KORIDOR JALAN RAYA DARMO, KOTA SURABAYA Zita Setyaningrum, Fauzul Rizal Sutikno, Dian Dinanti PENINGKATAN KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA MAKAM BUNG KARNO Haiga Vilard, Johannes Parlindungan Siregar, Kartika Eka Sari DAMPAK AKTIVITAS GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA JALAN Inggita Ken Sariti, Aris Subagiyo, Nailah Firdausiyah KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN PASAR LAWANG TERHADAP BANGUNAN KUNO DISEKITAR PASAR LAWANG Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari DAYA DUKUNG WISATA KUSUMA AGROWISATA KOTA BATU Indah Nur Puspitasari, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA TAMBAKLEKOK, KECAMATAN LEKOK, KABUPATEN PASURUAN Syahri Ramadhan Ahmad, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto EVALUASI KINERJA IPAL DURI KOSAMBI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH Muhammad Suko Adi Pratama, Dimas Wisnu Adrianto, Kartika Eka Sari ALTERNATIF SEKTOR NON PERTAMBANGAN YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN PASKA TAMBANG DI KABUPATEN KUTAI TIMUR Devi Triwidya Sitaresmi, Surjono, Chairul Maulidi PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI, DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUASAN BERMUKIM KORBAN LUMPUR SIDOARJO DI KAHURIPAN NIRWANA VILLAGE Yusrina Farahiyah, Turniningtyas Ayu Rachmawati, Dian Kusuma Wardhani PERMODELAN JARAK FISIK DAN NONFISIK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DESA SIDOHARJO KABUPATEN PONOROGO Aninda Disi Utami, Ismu Rini Dwi Ari, Mustika Anggraeni EVALUASI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI RDF DI TPA TEGAL ASRI KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR Dian Indra Rini, Christia Meidiana, Mustika Anggraeni FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT APLIKASI BIOGAS DI DESA ARGOSARI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Siti Nuriska, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari ARAHAN MITIGASI BENCANA LONGSOR KECAMATAN BUMIAJI Retno Wulandari, Arief Rachmansyah, Turniningtyas Ayu R. PENGARUH PENAWARAN WISATA TERHADAP MOTIVASI WISATA DI KABUPATEN NGANJUK Lina Kurniasih, Nindya Sari, Dian Kusuma Wardhani PENINGKATAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA PUGER Diah Arifina Febriyanti, Nindya Sari, Dimas Wisnu Adrianto MITIGASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN SEKITAR SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG Affriza Eka Satria Pratama, Abdul Wahid Hasyim, Turniningtyas Ayu Rachmawati PENILAIAN DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN SOSIAL ATAS PERTAMBANGAN BATUBARA DI KECAMATAN SANGATTA UTARA Anjela Rindasari, Surjono, Mustika Anggraeni ZONASI WILAYAH PESISIR PADA KAWASAN DENGANKERUSAKAN EKOSISTEM TERBESAR DI ZONA TIRTAYASA KABUPATEN SERANG Arizal Sina Putra, Abdul Wahid Hasyim, Aris Subagiyo KONSEP PEMANFAATAN KAWASAN STADION KRIDOSONO SEBAGAI RUANG PUBLIK SENI MURAL DI KOTA YOGYAKARTA Suci Cisika Putri, Surjono, Johannes Parlindungan Siregar KETERKAITAN KINERJA PEMILAHAN SAMPAH ANORGANIK DENGAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BANGUN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO Riza Kurnia Dewi, Christia Meidiana, Dian Dinanti PENGEMBANGAN LOST SPACE DI EX-KAWASAN PUSAT KEGIATAN KARESIDENAN BESUKI KABUPATEN BONDOWOSO Eka Agustiningrum, Dian Kusuma Wardhani,Eddi Basuki Kurniawan KAJIAN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN DARI ASPEK LINGKUNGAN Ari Wicaksono, Dimas Wisnu Ardianto, Mustika Anggraeni Vol. 4 No. 2 April 2015 E-ISSN : 2338-1760 JURNAL

Transcript of Pengaruh Kegiatan Perdagangan Pasar Lawang Terhadap Bangunan Kuno di Sekitar Pasar Lawang

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK

Dian Pratiwi, Turniningtyas Ayu R., Abdul Wahid H

STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH

Tri Yunita Fadmawati, Ismu Rini Dwi Ari, Dian Dinanti

PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK INFRASTRUKTUR JEMBATAN

KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

Mita Lestari, I Nyoman Suluh Wijaya, Turniningtyas Ayu Rachmawati

PEMODELAN PEMILIHAN MODA BARU TREM TERHADAP PENGGUNA MODA EKSISTING DI KORIDOR JALAN RAYA DARMO,

KOTA SURABAYA

Zita Setyaningrum, Fauzul Rizal Sutikno, Dian Dinanti

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA MAKAM BUNG KARNO

Haiga Vilard, Johannes Parlindungan Siregar, Kartika Eka Sari

DAMPAK AKTIVITAS GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA JALAN

Inggita Ken Sariti, Aris Subagiyo, Nailah Firdausiyah

KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN

BANGUNAN KUNO

Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani

PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN PASAR LAWANG TERHADAP BANGUNAN KUNO DISEKITAR PASAR LAWANG

Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari

DAYA DUKUNG WISATA KUSUMA AGROWISATA KOTA BATU

Indah Nur Puspitasari, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto

KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA TAMBAKLEKOK, KECAMATAN LEKOK, KABUPATEN PASURUAN

Syahri Ramadhan Ahmad, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto

EVALUASI KINERJA IPAL DURI KOSAMBI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENGANGKUTAN DAN

PENGOLAHAN LIMBAH

Muhammad Suko Adi Pratama, Dimas Wisnu Adrianto, Kartika Eka Sari

ALTERNATIF SEKTOR NON PERTAMBANGAN YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN PASKA TAMBANG DI KABUPATEN KUTAI

TIMUR

Devi Triwidya Sitaresmi, Surjono, Chairul Maulidi

PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI, DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUASAN BERMUKIM KORBAN LUMPUR

SIDOARJO DI KAHURIPAN NIRWANA VILLAGE

Yusrina Farahiyah, Turniningtyas Ayu Rachmawati, Dian Kusuma Wardhani

PERMODELAN JARAK FISIK DAN NONFISIK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DESA SIDOHARJO KABUPATEN

PONOROGO

Aninda Disi Utami, Ismu Rini Dwi Ari, Mustika Anggraeni

EVALUASI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI RDF DI TPA TEGAL ASRI KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR

Dian Indra Rini, Christia Meidiana, Mustika Anggraeni

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT APLIKASI BIOGAS DI DESA ARGOSARI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN

MALANG

Siti Nuriska, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

ARAHAN MITIGASI BENCANA LONGSOR KECAMATAN BUMIAJI

Retno Wulandari, Arief Rachmansyah, Turniningtyas Ayu R.

PENGARUH PENAWARAN WISATA TERHADAP MOTIVASI WISATA DI KABUPATEN NGANJUK

Lina Kurniasih, Nindya Sari, Dian Kusuma Wardhani

PENINGKATAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA PUGER

Diah Arifina Febriyanti, Nindya Sari, Dimas Wisnu Adrianto

MITIGASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN SEKITAR SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG

Affriza Eka Satria Pratama, Abdul Wahid Hasyim, Turniningtyas Ayu Rachmawati

PENILAIAN DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN SOSIAL ATAS PERTAMBANGAN BATUBARA DI KECAMATAN SANGATTA UTARA

Anjela Rindasari, Surjono, Mustika Anggraeni

ZONASI WILAYAH PESISIR PADA KAWASAN DENGANKERUSAKAN EKOSISTEM TERBESAR DI ZONA TIRTAYASA KABUPATEN

SERANG

Arizal Sina Putra, Abdul Wahid Hasyim, Aris Subagiyo

KONSEP PEMANFAATAN KAWASAN STADION KRIDOSONO SEBAGAI RUANG PUBLIK SENI MURAL DI KOTA YOGYAKARTA

Suci Cisika Putri, Surjono, Johannes Parlindungan Siregar

KETERKAITAN KINERJA PEMILAHAN SAMPAH ANORGANIK DENGAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BANGUN

KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO

Riza Kurnia Dewi, Christia Meidiana, Dian Dinanti

PENGEMBANGAN LOST SPACE DI EX-KAWASAN PUSAT KEGIATAN KARESIDENAN BESUKI KABUPATEN BONDOWOSO

Eka Agustiningrum, Dian Kusuma Wardhani,Eddi Basuki Kurniawan

KAJIAN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN DARI ASPEK LINGKUNGAN

Ari Wicaksono, Dimas Wisnu Ardianto, Mustika Anggraeni

Vol. 4 No. 2 April 2015

E-ISSN : 2338-1760

JURNAL

Pengantar

Tim Redaksi

Pelindung/ Patron

Dean of Faculty of Engineering Brawijaya University

Penanggung Jawab/ Publisher

Head of Department of Urban and

Regional Planning

Faculty of Engineering, Brawijaya University

Ketua Dewan Redaksi/

Editor in Chief

Dr. Eng. Christia Meidiana, ST., MT

Dewan Redaksi/ Editorial Board

Dr. Ir. Surjono, MTP Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., PhD Dr. Ir. A. Wahid Hasyim., MSP

Dr. Ir. Agus Dwi Wicaksono. Lig. Ler. Reg Dr. Eng. Turningtyas Ayu R, ST., MT

Imma Widyawati Agustin, ST. MT. PhD Dr. I Nyoman Suluh Wijaya, ST., MT

Redaktur Pelaksana/Editorial Staff

Mustika Anggraeni, ST., MSi

Nur Herfianti, A. Md Eka Trisye Mufida, SE

Jurnal Pure diterbitkan oleh Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Pada volume ini tersaji 26 naskah dengan berbagai tema dalam koridor keilmuan Perencanaan Wilayah dan Kota. Jurnal PURE hadir sebagai wadah bagi peneliti dan akademisi untuk menyampaikan hasil karya ilmiah yang terbit empat kali dalam setahun. Jurnal PURE bertujuan untuk dapat berkontribusi meningkatkan khasanah keilmuan Perencanaan Wilayah dan Kota. Keberhasilan terbitnya volume ini tentu saja tidak lepas dari kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami selaku tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penerbitan jurnal ini. Akhir kata, dengan terbitnya jurnal ini semoga bermanfaat bagi semua pihak. TIM REDAKSI

DAFTAR ISI

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN

NGANJUK

Dian Pratiwi, Turniningtyas Ayu R., Abdul Wahid H

125 - 134

STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH

Tri Yunita Fadmawati, Ismu Rini Dwi Ari, Dian Dinanti

135 - 144

PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK INFRASTRUKTUR

JEMBATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

Mita Lestari, I Nyoman Suluh Wijaya, Turniningtyas Ayu Rachmawati

145 - 156

PEMODELAN PEMILIHAN MODA BARU TREM TERHADAP PENGGUNA MODA EKSISTING DI

KORIDOR JALAN RAYA DARMO, KOTA SURABAYA

Zita Setyaningrum, Fauzul Rizal Sutikno, Dian Dinanti

157 - 166

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA MAKAM BUNG KARNO

Haiga Vilard, Johannes Parlindungan Siregar, Kartika Eka Sari

167 - 174

DAMPAK AKTIVITAS GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN

TERHADAP KINERJA JALAN

Inggita Ken Sariti, Aris Subagiyo, Nailah Firdausiyah

175 - 184

KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO

Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani

185 - 190

PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN PASAR LAWANG TERHADAP BANGUNAN KUNO

DISEKITAR PASAR LAWANG

Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari

191 - 198

DAYA DUKUNG WISATA KUSUMA AGROWISATA KOTA BATU

Indah Nur Puspitasari, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto

199 - 208

KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA TAMBAKLEKOK, KECAMATAN LEKOK,

KABUPATEN PASURUAN

Syahri Ramadhan Ahmad, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto

209 - 218

EVALUASI KINERJA IPAL DURI KOSAMBI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Muhammad Suko Adi Pratama, Dimas Wisnu Adrianto, Kartika Eka Sari

219 - 228

ALTERNATIF SEKTOR NON PERTAMBANGAN YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN PASKA

TAMBANG DI KABUPATEN KUTAI TIMUR

Devi Triwidya Sitaresmi, Surjono, Chairul Maulidi

229 - 236

PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI, DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUASAN BERMUKIM

KORBAN LUMPUR SIDOARJO DI KAHURIPAN NIRWANA VILLAGE

Yusrina Farahiyah, Turniningtyas Ayu Rachmawati, Dian Kusuma Wardhani

237 - 250

PERMODELAN JARAK FISIK DAN NONFISIK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN

DESA SIDOHARJO KABUPATEN PONOROGO

Aninda Disi Utami, Ismu Rini Dwi Ari, Mustika Anggraeni

251 - 260

EVALUASI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI RDF DI TPA TEGAL ASRI KECAMATAN

WLINGI KABUPATEN BLITAR

Dian Indra Rini, Christia Meidiana, Mustika Anggraeni

261 - 270

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT APLIKASI BIOGAS DI DESA ARGOSARI

KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

Siti Nuriska, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

271 - 278

ARAHAN MITIGASI BENCANA LONGSOR KECAMATAN BUMIAJI

Retno Wulandari, Arief Rachmansyah, Turniningtyas Ayu R.

279 - 288

PENGARUH PENAWARAN WISATA TERHADAP MOTIVASI WISATA DI KABUPATEN NGANJUK

Lina Kurniasih, Nindya Sari, Dian Kusuma Wardhani

289 -298

PENINGKATAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

PUGER

Diah Arifina Febriyanti, Nindya Sari, Dimas Wisnu Adrianto

299 - 310

MITIGASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN SEKITAR SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG

Affriza Eka Satria Pratama, Abdul Wahid Hasyim, Turniningtyas Ayu Rachmawati

311 - 320

PENILAIAN DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN SOSIAL ATAS PERTAMBANGAN BATUBARA DI

KECAMATAN SANGATTA UTARA

Anjela Rindasari, Surjono, Mustika Anggraeni

321 - 326

ZONASI WILAYAH PESISIR PADA KAWASAN DENGANKERUSAKAN EKOSISTEM TERBESAR DI

ZONA TIRTAYASA KABUPATEN SERANG

Arizal Sina Putra, Abdul Wahid Hasyim, Aris Subagiyo

327 - 338

KONSEP PEMANFAATAN KAWASAN STADION KRIDOSONO SEBAGAI RUANG PUBLIK SENI

MURAL DI KOTA YOGYAKARTA

Suci Cisika Putri, Surjono, Johannes Parlindungan Siregar

339 - 348

KETERKAITAN KINERJA PEMILAHAN SAMPAH ANORGANIK DENGAN PENDAPATAN

MASYARAKAT DESA BANGUN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO

Riza Kurnia Dewi, Christia Meidiana, Dian Dinanti

349 - 358

PENGEMBANGAN LOST SPACE DI EX-KAWASAN PUSAT KEGIATAN KARESIDENAN BESUKI

KABUPATEN BONDOWOSO

Eka Agustiningrum, Dian Kusuma Wardhani,Eddi Basuki Kurniawan

359 - 368

KAJIAN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN DARI ASPEK LINGKUNGAN

Ari Wicaksono, Dimas Wisnu Ardianto, Mustika Anggraeni

369 - 378

Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015 191

PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN PASAR LAWANG TERHADAP BANGUNAN KUNO

DISEKITAR PASAR LAWANG

Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 – Telp. (0341) 567886

Email : [email protected]

ABSTRAK

Lawang merupakan daerah berkembang di Kabupaten Malang. Sektor industri dan perdagangan sangat diandalkan diwilayah ini.Hampir seluruh kota-kota di Indonesia memiliki kawasan kota lama yang menyimpan nilai sejarah perkembangannya. Kawasan kota lama tersebut adalah kawasan pusat Kota Lawang yang merupakan cikal bakal dari pertumbuhan Lawang.Kawasan Pusat Kota Lawang memiliki tingkat kegiatan yang meningkat selama beberapa tahun, perkembangan yang mencolok terlihat pada kawasan perdagangan yang berada di sekitar Pasar Lawang. Kawasan Pasar Lawang mempunyai tingkat aksesibilitas yang tinggi, karena wilayahnya dilewati oleh jalur Surabaya-Malang sehingga mampu menghubungkan Lawang dengan kota-kota lainnya seperti Pasuruan, Pandaan dan Surabaya.Adanya perkembangan suatu kota membawa Lawang berkembang menjadi daerah yang komersial yang dituntut untuk mengikuti perkebangan kota saat ini. Kualitas bangunan dan lingkungan mulai terabaikan yang pada akhirnya menyebabkan kemrosotan kualitas bangunan dan lingkungan, serta citra sebagai kawasan yang masih memiliki nilai sejarah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh kegiatan perdagangan Pasar Lawang terhadap bangunan kuno disekitarnya..Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistic, analisis citra kawasan dan analisis sincronic-diacronik.Hasil studi ditemukan bahwa variabel yang mempengaruhi kegiatan Pasar Lawang terhadap bangunan kuno adalah jarak dan pendapatan. Kata kunci: Bangunan kuno, pasar, kegiatan perdagangan.

ABSTRACT Lawang is a developing area in Malang. Industrial and trade sectors are very reliable there. Almost all cities in Indonesia has heritage area that conserve the history value of its development. The heritage area is the Lawang downtown area as the major growth in Lawang. Lawang downtown area has increasing level of activities for several years, the rapid developments in the trading area were around Lawang market. Lawang market area has a high level of accessibility, because the area crossed by the Surabaya-Malang route so that connecting Lawang with other cities such as Pasuruan, Pandaan, and Surabaya. The development ofit caused Lawang city brought Lawang into a commercial area that is required to keep the current development. Building and environment quality began to neglect surround. This research aims to identify the effect of Lawang market trading activities on ancient building surrounding there. This study used a logistic regression analysis, image analysis, and sinchronic - diachronic analysis. The results of the analysis of the effect of Lawang market activities to ancient buildings, variables that effect is distance and incom.

Keywords : ancient building, market, trading activities.

PENDAHULUAN

Kota akan selalu terus berkembang berdasarkan tingkat kebutuhan dan perkembangan jaman, secara tidak langsung akan mengalami barbagai perubahan. Berdasarkan Undang-Undang No 11 tahun 2010 tentang benda cagar budaya lebih ditekankan pada upaya pelestarian dan pemugaran objek-objek yang dianggap suatu benda atau terkait dengan bangunan-bangunan. Lawang

merupakan daerah berkembang di Kabupaten Malang. Sektor industri dan perdagangan sangat diandalkan diwilayah ini. Hampir seluruh kota-kota di Indonesia memiliki kawasan kota lama yang menyimpan nilai sejarah perkembangannya. Kawasan kota lama tersebut adalah kawasan pusat kota lawang yang merupakan cikal bakal dari pertumbuhan Lawang. Kawasan pusat kota Lawang memiliki tingkat kegiatan yang meningkat selama beberapa tahun, perkembangan yang mencolok

PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN TERHADAP BANGUNAN KUNODI SEKITAR PASAR LAWANG

192 Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015

terlihat pada kawasan perdagangan yang berada di sekitar Pasar Lawang. Kawasan pasar Lawang mempunyai tingkat aksesibilitas yang tinggi, karena wilayahnya dilewati oleh jalur Surabaya-Malang sehingga mampu menghubungkan Lawang dengan kota-kota lainnya seperti Pasuruan, Pandaan dan Surabaya. Selain itu menurut Peraturan Bupati Malang no 8 tahun 2012 Pasar Lawang merupakan salah satu pasar kelas I di kabupaten Malang sehingga Pasar Lawang mempunyai aktifitas yang padat dan ramai dikunjungi oleh orang-orang Malang maupun luar kota Malang.

Pada saat ini banyak sekali ditemukan rumah-rumah berarsitektur kuno yang dulunya dipergunakan sebagai rumah persistirahatan yang diperkirakan berumur lebih dari 50 tahun. Bangunan-bangunan kuno tersebut menempati kapling-kapling besar yang merupakan kawasan perumahan informal yang tertata. Bahkan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan menetapkan Hotel Niagara dan beberapa rumah tinggal di Lawang merupakan Cagar Budaya di Kabupaten Malang

Adanya perkembangan suatu kota membawa Lawang berkembang menjadi daerah yang komersial yang dituntut untuk mengikuti perkebangan kota saaat ini. Kualitas bangunan dan lingkungan mulai terabaikan yang pada akhirnya menyebabkan kemrosotan kualitas bangunan dan lingkungan, serta citra sebagai kawasan yang masih memiliki nilai sejarah. Fenomena-fenomena pembangunan kota pada negara-negara berkembang melalui pembangunan infrastruktur seringkali membawa dampak negative terhadap citra kawasan (Dinas Tata Kota 1994:8). Sudah banyak bangunan kuno yang sudah dibongkar dan dijadikan bangunan baru seperti bangunan ruko istana lawang yang dahulu merupakan bangunan kuno yaitu sebuah rumah sakit peninggalan belanda. Pasar Lawang sebelah uatara dulunya juga merupakan bangunan kuno yaitu porseles serta masih ada bangunan kuno peninggalan belanda lainnya yang juga dirubah menjadi bangunan baru

METODE PENELITIAN

Wilayah studi

Lokasi penelitian adalah di Kawasan Pasar Lawang yang terletak di Kecamatan Lawang. Pasar Lawang merupakan salah satu pasar dengan aktivitas perdagangan yang padat yang dilalui oleh jalan utama yang

menghubungkan antara Kota Malang dan Kota Surabaya. Berikut merupakan batas fisik wilayah penelitian(gambar 1): Sebelah utara : sungai Kalibiru Sebelah selatan : Jalan Thamrin Sebelah barat : Jalan Argopuro Sebelah timur : Jalan Tawang Agro

Gambar 1. Peta wilayah studi

Pemilihan Sampel

Observasi terhadap bangunan kuno tidak dilakukan pengambilan sampel karena jumlah populasi bangunan bersejarah di wilayah studi berdasarkan identifikasi awal berjumlah 53 bangunan. berdasarkan teori kepustakaan dinyatakan bahwa jumlah populasi yang berjumlah kurang dari 100 akan lebih baik jika diambil seluruhnya sebagi sampel penelitian (Arikunto, 1997), dengan demikian observasi bangunan kuno bersejarah dilakukan terhadap seluruh populasi. Menurut batasan pemilihan sampel, jumlah bangunan kuno yang berada di sekitar Pasar Lawang berjumlah 53bangunan

Metode analisis data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis citra kawasan, regesi logistik dengan tahapan analisis sebagai berikut: menentukan variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu penyebab perubahan fisik bangunan kuno berdasarkan aktivitas perdagangan di Pasar

Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari

Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015 193

Lawang.Terdiri dari: jarak pasar terhadapa bnagunan kuno, aksesibilitas, jenis/bentuk perdagangan.Variabel independen, yaitu tingkat perubahan fisik banguanan kuno.Data yang digunakan untuk variabel dependen adalah dikotomi atau tipe nominal 0= tidak berpengaruh dan 1= berpengaruh. Sedangkan data yang digunakan untuk variable independent bertipe ordinal. Analisis ini menggunakan spss sebagai alat untuk menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Langkah pertama memasukkan data ke spss; (2) Menu analyze → regression → binary logistic; (3) Masukkan dependent dan independent data; (4) Method pilih enter; (5) Klik option lalu pada statistics and plots klik classification plots dan hosmer-lomeshow goodness off fit lalu klik continue; dan (6) Abaikan bagian lain lalu tekan ok. Responden untuk analisis regresi adalah pemilik bangunan kuno. Bangunan kuno yang terdapat di wilayah studi berjumalah 53 bangunan yang tersebar di seluruh wilayah studi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik bangunan dan kawasan

Usia Bangunan Kuno di kawasan sekitar Pasar Lawang, yaitu antara 100 sampai 60 tahun. Bangunan kuno yang sangat menonjol di kawasan Pasar Lawang yang saat ini masih berdiri kokoh yaitu Hotel Niagara yang merupakan bangunan tertua di Kawasan Pasar Lawang. Sebagian besar kepemilikan bangunan di wilayah studi adalah hak milik pribadi dengan jumalah presentasenya 87%.

Status kepemilikan bangunan menunjukkan hak dan wewenang penggunan bangunan terhadap bangunan yang saat ini digunakan. Status bangunan berupa hak milik, milik pemerintah, milik yayasan, sewa pada orang lain dan hak guna bangunan. Usia bangunan kuno yang mendominasi di wilayah studi yaitu usia bangunan 71-80 tahun sebanyak 37%.

Fungsi bangunan yang terdapat di sekitar Pasar Lawang sangat beragam, diantaranya rumah tinggal, sekolah, sarana kesehatan, kantor, serta terdapat beberapa bangunan yang berfungsi sebagai bangunan komersil yaitu penginapan/hotel. Sebagian besar fungsi bangunan di wilayah studi adalah rumah tinggal dengan presentase 58%.

gaya bangunan kuno yang berada di Lawang memiliki 4 model gaya bangunan yaitu

Nederland Indische, The Empire Style, Art Nouveau, De Stijl, Niuwe Bouwen. Gaya bangunan yang mendominasi di wilayah studi yaitu gaya bangunan kontemporer yang berjumlah 1780 bangunan (97%).

Citra Kawasan

Path Pasca kemerdekaan kawasan studi berkembang sangat pesat dan banyak terjadi perubahan di kawasan studi. Path berupa jalan utama ynag dikenal dengan Jl.Thamrin serta cabang dari jalan thamrin yang sering dilewati masyarakat setempat.Landmark pasca kemerdekaan, kawasan studi berkembang sangat pesar, perkembangan kawasan diikuti dengan pertambahan penduduk dan bangunan di sekitarnya. Perkembangan jaman yang semakin modern membuat bangunan kuno banyak yang tersisihkan oleh adanya bangunan baru yang lebih modern.Tiga bangunan kuno yang dulunya menjadi lendmark atau tengeran di wilatyah studi kini kondisinya sudah berubah tidak terawatt dan terabaikan.Hotel Niagara merupakan satu-satunya landmark dari jaman belanda sampi sekrang yang masih bertahan.Node Setelah Indonesia merdeka para penduduk mualai membangun wilayahnya masing-masing tak terkecuali dengan Lawang. (Tabel 1 dan Gambar 2)

Tabel 1. Matriks perkembangan citra kawasan di wilayah studi

Citra Kawasan

Masa Kerajaan Singhasari

Masa penjajahan Belanda

Masa penjajahan Jepang

Pasca kemerdekaan sampai sekarang

Path jalan setapak

Jalan utama di kawasan studi

Jalan utama di wilayah studi

Jalan utama dan jalan pendukung di wilayah studi

Node Belum terdapat node

Pasar Tradisional, stasiun Lawang

Stasiun Lawang

Pasar Tradisional, stasiun Lawang, Stadion.

Landmark

Belum terdapat landmark

Hotel Niagara, sebuah kantor pemerintahan, bank swasta

Hotel Niagara, bank swasta, dan kantor pemerintahan

Hotel niagara

Lawang yang semakin berkembang membuat pasar Lawang menjadi semakin ramai dan sekarang sudah menjadi pasar kelas I dan ramai dikunjungi.Stasiun Lawang juga masih tetap berada dijalan utama dan sampi saat ini masih berfungsi.Adanya ruang terbuka di wilayah studi (stadion) yang berada di belakang

PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN TERHADAP BANGUNAN KUNODI SEKITAR PASAR LAWANG

194 Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015

pekantoran merupakan tempat aktivitas warga disekitar wilayah studi. (Gambar 2)

Gambar 2. Peta citra kawasan

Analisis karakteristik Pasar Lawang

Pasar Lawang di bagi menjadi dua yaitu pasar sebelah utara dan pasar sebelah selatan. Luas Pasar sebelah selatan yaitu 8.159 m2 dan luas pasar sebelah utara yiatu 3.500 m2.(Gambar 3). Pasar utara Lawang baru dibangun 1970an, untuk jumlah bangunan berupa toko berjumlah 173 unit, bedak 405 unit, Los 729 unit. berikut Dapat diketahui bahwa dari empat kriteria yang disebutkan yaitu luas area, tingkat keramaian pasar dalam melakukan transaksi jual beli barang, letak pasar, dan skala pelayanan Pasar Lawang belum memenuhi kriteria Pasar Kelas I karena luas wilayah pasar Lawang hanya 11.659 m2 yang seharusnya untuk luas pasar kelas I minimal 12.000m2. Pasar Lawang beroperasi sampai 24 jam setiap hari. Hanya PKL diluar bangunan pasar Lawang yang buka sampai 24 jam.Kegiatan di dalam bangunan pasar hanya beroperasi mulai pukul 04.00 WIB sampai 20.00 WIB.Berikut merupakan kriteria pasar berdasarkan Perda Kota Malang No. 20 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar (Tabel 2).

Tabel 2. Kelas retribusi pasar berdasarkan Perda Kota Malang No. 20 Tahun 2001

Kriteria Retribusi pasar

Kelas I Pasar Lawang

Luas pasar Luas ≥ 12.000m2 s/d ≤ 50.000 m2.

11.659 m2

Tingkat keramaian

Jam 04.00 s/d 20.00 WIB 04.00 s/d 04.00 WIB (24 jam)

Letak Pasar 1) Berada di Jalan Protokol dan mempunyai lebih dari 235 tempat berjualan, pedagang lebih dari 250 orang 2) Bukan Jalan Protokol dan mempunyai lebih dari 475 tempat berjualan dengan pedangan lebih dari 500 orang

Berada di jalan protocol dengan tempat berjualan yang berjumalah 1307 tempat, pedagang lebih dari 1307 orang

Skala pelayanan

Pasar Regional Pasar Regional

Gambar 3. Peta Pasar Lawang

Sinkronik-Diakronik kawasan Pasar Lawang

Keterkaitan hubungan antara sinkronik diakronik di Kawasan Pasar Lawang dari masa Kerajaan Singhasari sampai terbangunnya Pasar Lawang yang dikaji meliputi jumlah bangunan, guna lahan, aspek ekonomi, politik dan sosial-budaya.(Gambar 4):

Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari

Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015 195

Gambar 4. Hubungan keterkaitan antara

sinkronik diakronik di Kawasan Pasar Lawang A. Masa Kerajaan Singhasari (…….-1767) politik dan ekonomi masih dikuasai oleh kerajaan Singhasari termasuk juga Lawang yang saat itu menjadi pintu masuk Kerajaan Singhasari dari wilayah lainnya. (Gambar 5)

Gambar 5. Peta masa Kerajaan Singhasari

Bentukan awal fisikkawasan Lawang pada masa kerajaan Singhasari di pengaruhi oleh kekuasaan raja Singhasari. Kondisi social budaya serta perekonomian di Lawang.

B. Masa Penjajahan Belanda (1767-1942) Faktor politik berpengaruh pada perubahan bentukan fisik di wilayah studi. Kekuasaan di pegang oleh Belanda, ditambah Lawang yang mepunyai hawa yang sejuk serta lahan yang subur membuat Belanda tertarik untuk membuat tempat tinggal di Lawang Mulailah terbentuk permukiman orang-orang belanda yang secara tidak langsung berpengaruh padakondisi sosial budaya serta perekonomian

di Lawang.(Gambar 6)

Gambar 6. Peta masa Penjajahan Belanda

C. Masa Penjajahan Jepang (1942-1945) Semua kekuasaan di wilayah studi juga di

pegang oleh Jepang. Permasalahan yang terlihat mencolok pada kondisi perekonomian di Indonesia termasuk di Lawang. Terjadi krisis ekonomi dimana-mana, semua petani diwajibkan menyetorkan hasil panen ke pemerintah Jepang. politik (kekuasaan) di pegang seutuhnya oleh Jepang. kondisi tersebut berpengaruh terhadap perubahan perkembangan fisik kawasan serta social budaya di wilyah studi.(Gambar 7) D. Masa setelah kemerdekaan (sebelum

dibangun pasar Lawang) Setelah Indonesia merdeka banyak

perubahan2 yang terjadi di seluruh Indonesia termasuk di wilayah studi Lawang. perubahan yang terjadi meliputi faktor ekonomi, politik dan

PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN TERHADAP BANGUNAN KUNODI SEKITAR PASAR LAWANG

196 Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015

sosial budaya. faktor tersebut mempengaruhi perubahan fisik kawasan maupun bangunan di wilayah studi. (Gambar 8)

Gambar 7. Peta masa Penjajahan Jepang

Gambar 8. Peta pasca kemerdekaan (sebelum dibangun pasar Lawang)

E. Pasca kemerdekaan (setelah dibangun pasar Lawang) Faktor ekonomi di kawasan studi dimulai

dari peremajaan pasar Lawang, hal itu disebabkan meningkatkatnya kebutuhan masyarakat di sekitar pasar, selain itu letak pasar yang strategis membuat pasar sangat cepat berkembang. Tidak heran jika pasar Lawang saat ini sudah menjadi pasar kelas I di kabupaten Malang dan sekaligus menjadi kunjungan para wisatawan yang berkunjung ke Malang. Banyak bangunan kuno bekas Belanda yang dialih fungsikan bahkan dibongkar dan dibuat bangunan baru yang berupa ruko.misal bangunan perseles yang merupakan tempat tinggal bekas belanda kini dibongkar dan dijadikan pasar baru Lawang. Rumah sakit belanda sekrang menjadi ruko istana lawang, dan sebagainya. (Gambar 9)

Gambar 9. Peta pasca kemerdekaan (sebelum dibangun pasar Lawang)

Analisis pengaruh pasar terhadap bangunan kuno

A .Analisis perubahan bangunan kuno Bangunan-bangunan kuno yang ada di kawasan sekitar Pasar Lawang sudah banyak yang mengalami perubahan.Namun masih ada beberapa bangunan yang masih asli atau tidak mengalami perubahan.Terdapat 32 bangunan

Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari

Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015 197

yang mengalami perubahan dan sisanya 6 yang masih terjaga keasliannya dan tidak mengalami perubahan. Terdapat tiga kriteria perubahan bangunan kuno di sekitar pasar Lawang yaitu perubahan besar, perubahan sedang dan perubahan kecil.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3. Tingkat perubahan bangunan kuno No

Jenis perubahan

Aktivitas Perubahan Jumlah

1 Perubahan kecil

Tetap mempertahankan bentuk khas bangunan, hanya melakukan pemeliharaan dan pergantian kmponen (dengan tetap menjaga terpeliharanya latar visual yang cocok, seperti bentuk dan skala) untuk tetap menjaga aspek fungsional

13

2 Perubahan sedang

Tetap mempertahankan bentuk khas bangunan, hanya melakukan pemeliharaan dan pergantian komponen (dengan tetap menjaga terpeliharanya latar visual yang cocok seperti bentuk dan skala) dengan penambahan sejumlah elemen fungsionaluntuk meningkatkan fungsi

23

3 Perubahan besar

Melukukan perubahan fisik pada bangunan yang menyebabkan hilangnya bentuk khas dari bangunan

17

Dari gambar 10 terlihat perubahan

bangunan kuno di sekitar Pasar Lawang dengan total bangunan yang mengalami perubahan besar berjumlah 17 bangunan dengan radius tidak lebih dari 270 m kearah selatan Pasar Lawang dan 201 meter kearah barat Pasar Lawang. Bangunan yang mengalami perubahan dengan radius 500 meter dari pasar, 65% mengalami perubahan sedang dan sisanya 35% mengalami perubahan besar. sedangkan bangunan yang mengalami perubahan besar dengan jarak radius tidak lebih dari 773 meter berjumalah 3 bangunan atau 28% dan bangunan mengalami perubahan sedang berjumlah 13 bangunan atau 82%.

Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kegiatan perdagangan terhadapbangunan kuno yaitu dengan menggunakan analisis regresi logistik. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 53,dan variable independent atau variabel bebasnya adalah jarak (X1), waktu tempuh (X2), moda transportasi (X3), kebersihan pasar (X4), fasilitas parkir (X5),pendapatan (X6), yang telah di uji validitas dan reliabilitas.

Gambar 10. Perubahan bangunan kuno

Berikut merupakan hasil dari analisis regresi logistik dengan menggunakan spss. (Tabel 4). Tabel 4. Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

X1 -1,403 0,709 3,917 1 0,048 0,246

X2 -0,570 1,207 0,223 1 0,637 0,565

X3 1,909 1,300 2,157 1 0,142 6,748

X4 -0,184 0,815 0,051 1 0,821 0,832

X5 0,062 0,587 0,011 1 0,917 1,063

X6 2,561 1,070 5,724 1 0,017 12,943

Constant -2,561 1,808 2,008 1 0,157 0,077

Persamaan analisis regresi logistik pada table adalah sebagai berikut: (oods) = e b0 + b1(jrk) + b2 (WT)+ b3(MT) + b4(LP)+ b5(FP) + b6(pdptn)

Keterangan: e : bilangan eksponensial b0 : konstanta b1 : koefisien regresi jarak b2 : koefisien regresi waktu tempuh b3 : koefisien regresi moda transportasi b4 : koefisien regresi kebersihan pasar b5 : koefisien regresi fasilitas parkir b6 : koefisien regresi pendapatan

hasil dari output bias dimasukkan ke dalam persamaan sebagai berikut: (oods) = e 2.561 – 1.403(jarak) + 2.561(pendapatan)

PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN TERHADAP BANGUNAN KUNODI SEKITAR PASAR LAWANG

198 Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015

Dari analisis tersebut maka dapat diketahui bahwa dari enam variable ada tiga variable yang berpengaruh terhadap perubahan bangunan kuno yaitu, jarak (X1), dan pendapatan (X6)

a) Jarak Dapat diketahui bahwa jarak berpengaruh negative sebesar 1.403 yang artinya bahwa setiap bangunan kuno yang jaraknya ke pasar berkurang atau jarak bangunan semakin dekat dengan pasar akan cenderung mengalami perubahan bangunan atau semakin bertambahnya jarak antara bangunan kuno ke pasar akan menurunkan peluang perubahan bangunan sebesar 0,294 kali.

b) Pendapatan Dapat diketahui bahwa pendapatan berpengaruh positif dengan memiliki koefisien sebesar 2561, nilai tersebut berarti semakin tinggi pendapatannyamaka akan berpengaruh pada perubahan bangunan kuno atau menurunnya pendapatan akan menurunkan peluang perubahan bangunan sebesar 0,294 kali.

KESIMPULAN

Berdasarkan empat kriteria pasar kelas I yaitu luas area, tingkat keramaian pasar dalam melakukan transaksi jual beli barang, letak

pasar, dan skala pelayanan Pasar Lawang belum memenuhi kriteria Pasar Kelas I karena luas wilayah pasar Lawang hanya 11.659 m2 yang seharusnya untuk luas pasar kelas I minimal 12.000m2.

Terdapat dua variable kegiatan perdagangan Pasar Lawang yang berpengaruh terhadap perubahan bangunan kuno yaitu, jarak, dan pendapatan .

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1992. UU Republik Indonesia No 11 tahun 2010 Tentang Benda Cagar Budaya

Handinoto. 1996. Perkembangan kota Malang pada Jaman Kolonial (1914-1940). Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Handinoto. 2010. Arsitektur dan kota-kota di Jawa pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

Murti, Cipto dan Wjiaya, Holi. 2013. Pengaruh Kegiatan Komersial Terhadap Fungsi Bangunan Bersejarah Di Koridor Jalan Malioboro Yogyakarta. Jurnal Teknik PWK Volume 2 Nomor 1 2013. Universitas Diponegoro

Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Zahnd, Markus. 2006. Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

PEDOMAN PENULISAN NASKAH

1. Redaksi menerima tulisan/naskah dalam bidang perencanaan wilayah dan kota. Naskah berupa hasil penelitian yang belum dan tidak akan dipublikasikan dalam media cetak lain.

2. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut: a. Bagian awal : judul, nama penulis (disajikan lengkap tanpa gelar), instansi penulis, alamat dan

nomer telepon instansi, email penulis, abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris tidak lebih dari 200 kata diketik satu spasi, memuat tujuan, metode dan hasil, dan kata kunci/keyword).

b. Bagian Utama : Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan. c. Bagian akhir: Daftar Pustaka.

3. Judul ditulis singkat tetapi jelas menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak dikemukakan, ditulis seluruhnya dengan huruf capital.

4. Teknis Penulisan: a. Tulisan disusun 2 kolom, dengan huruf Calibri 11, spasi tunggal. Judul ukuran 12 (bold, huruf

besar), judul bab ukuran 11 (bold, huruf besar), dan sub bab bold dan huruf capital di awal kalimat. Abstraksi ukuran 10 cetak miring (italic).

b. Penulisan paragraf dimulai ditepi kiri baris, paragraph baru berupa paragraf masuk. c. Judul tabel ditulis diatas tabel dan judul gambar ditulis dibawah gambar. Setiap gambar dan

tabel mempunyai nomor urut, dimulai dari satu. d. Tulisan/artikel ditulis sebanyak 10 atau 12 halaman. e. Sistem penulisan daftar rujukan menggunakan sistem Harvard. Penunjukannya di dalam

naskah dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan di antara tanda kurung pada akhir kalimat, contoh (Raharjo, 2005)

f. Daftar Pustaka ditulis dalam Calibri 11 dengan ketentuan kelaziman penulisan suatu daftar pustaka dengan urutan penulis buku rujukan berdasarkan abjad, contoh : Tamin, O. 2009.Perencanaan Transportasi Kota dan Wilayah. Jakarta. Gramedia.

g. Margin jurnal dengan batas atas : 2 cm, bawah : 2 cm, dalam : 3 cm, luar : 2 cm 5. Bila diperlukan, redaksi akan mengubah dan memperbaiki ejaan. Tata tulis dan tata bahasa

naskah yangdimuat tanpa merubah intisari artikel.