PENGARUH DIET TINGGI ASAM LEMAK TERHADAP FUNGSI ENDOTEL PEMBULUH DARAH TIKUS JANTAN STRAIN WISTAR

13
PENGARUH DIET TINGGI ASAM LEMAK TERHADAP FUNGSI ENDOTEL PEMBULUH DARAH TIKUS JANTAN STRAIN WISTAR Rinita Amelia*, Fadil Oenzil**, ElizaNasrul*** *Program Studi Ilmu Biomedik, Universitas Andalas, Padang ** Bagian Biologi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang Abstrak: Diet tinggi asam lemak berpengaruh terhadap fungsi sel endotel pembuluh darah. Stress oksidasi, jejas endotel dan proses inflamasi yang dapat berdampak pada disfungsi endotel. Penelitian bertujuan melihat pengaruh diet tinggi asam lemak terhadap fungsi endotel pembuluh darah, menggunakan kadar Nitrat Oxide dan Interleukin-6 sebagai parameter. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, 25 ekor tikus dibagi dalam 5 kelompok. P1 diet standar ditambah lemak sapi , P2 diet standar ditambah VCO, P3 diet standar ditambah minyak jagung, P4 diet standar ditambah minyak zaitun, dan Kontrol (K-) yang diberikan diet standar. Pemberian diet tinggi asam lemak ini dengan memperhitungkan semua sampel mendapat diet tinggi lemak sebesar 30% dari total kalori/hari. Setelah perlakuan 2 bulan, dilakukan pemeriksaan NO dan Interleukin-6 dengan tekhnik ELISA. Perbedaan kadar rerata antara kelompok diuji denga tes ANOVA yang dilanjutkan dengan Benferroni, dimana uji statistik dinyatakan bermakna bila didapat harga p < 0,05. Hasil Penelitian ada perbedaan rerata kadar IL-6 antara kelompok K: 55,6 pg/ml, P1: 88,4 pg/ml, P2: 70,8 pg/ml, P3 dan P4: 68,4 pg/ml dengan nilai p < 0,05. Setelah di uji post hoc terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan semua perlakuan ( p < 0,05 ) tetapi antara minyak zaitun dengan VCO dan minyak jagung tidak ditemukan perbedaan bermakna. Hasil penelitian terhadap rerata kadar Nitrat Oxide ( NO ) terlihat ada perbedaan meski tidak bermakna, tetapi terlihat pemberian lemak sapi dapat menurunkan kadar NO, sedangkan VCO, Minyak jagung dan minyak zaitun meningkatkan kadar NO. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diet tinggi asam lemak berpengaruh terhadap perubahan kadar IL-6 dan NO. Diperlukan penelitian lanjutan tekhnik imunohistopatologi endotel untuk menilai langsung derajat kerusakan sel endotel akibat diet tinggi berbagai asam lemak sebagai prediktor penyakit kardiovaskuler. Kata kunci : Nitrit Oxide, Interleukin 6, Asam Lemak, Sel Endotel

Transcript of PENGARUH DIET TINGGI ASAM LEMAK TERHADAP FUNGSI ENDOTEL PEMBULUH DARAH TIKUS JANTAN STRAIN WISTAR

PENGARUH DIET TINGGI ASAM LEMAK TERHADAP FUNGSI ENDOTELPEMBULUH DARAH

TIKUS JANTAN STRAIN WISTAR

Rinita Amelia*, Fadil Oenzil**, ElizaNasrul****Program Studi Ilmu Biomedik, Universitas Andalas, Padang

** Bagian Biologi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang

Abstrak: Diet tinggi asam lemak berpengaruh terhadap fungsi sel endotel pembuluh darah. Stress oksidasi,jejas endotel dan proses inflamasi yang dapat berdampak pada disfungsi endotel. Penelitian bertujuan melihatpengaruh diet tinggi asam lemak terhadap fungsi endotel pembuluh darah, menggunakan kadar Nitrat Oxidedan Interleukin-6 sebagai parameter.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, 25 ekor tikus dibagi dalam 5 kelompok. P1 dietstandar ditambah lemak sapi , P2 diet standar ditambah VCO, P3 diet standar ditambah minyak jagung, P4 dietstandar ditambah minyak zaitun, dan Kontrol (K-) yang diberikan diet standar. Pemberian diet tinggi asamlemak ini dengan memperhitungkan semua sampel mendapat diet tinggi lemak sebesar 30% dari totalkalori/hari. Setelah perlakuan 2 bulan, dilakukan pemeriksaan NO dan Interleukin-6 dengan tekhnik ELISA.Perbedaan kadar rerata antara kelompok diuji denga tes ANOVA yang dilanjutkan dengan Benferroni, dimanauji statistik dinyatakan bermakna bila didapat harga p < 0,05.

Hasil Penelitian ada perbedaan rerata kadar IL-6 antara kelompok K: 55,6 pg/ml, P1: 88,4 pg/ml, P2:70,8 pg/ml, P3 dan P4: 68,4 pg/ml dengan nilai p < 0,05. Setelah di uji post hoc terdapat perbedaan bermaknaantara kelompok kontrol dengan semua perlakuan ( p < 0,05 ) tetapi antara minyak zaitun dengan VCO danminyak jagung tidak ditemukan perbedaan bermakna. Hasil penelitian terhadap rerata kadar Nitrat Oxide ( NO )terlihat ada perbedaan meski tidak bermakna, tetapi terlihat pemberian lemak sapi dapat menurunkan kadar NO,sedangkan VCO, Minyak jagung dan minyak zaitun meningkatkan kadar NO.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diet tinggi asam lemak berpengaruh terhadap perubahankadar IL-6 dan NO. Diperlukan penelitian lanjutan tekhnik imunohistopatologi endotel untuk menilai langsungderajat kerusakan sel endotel akibat diet tinggi berbagai asam lemak sebagai prediktor penyakit kardiovaskuler.

Kata kunci : Nitrit Oxide, Interleukin 6, Asam Lemak, Sel Endotel

PENDAHULUANPenyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan

masalah kesehatan di negara maju dan negarasedang berkembang. Di seluruh dunia didapatkan50 juta kematian tiap tahun karena PJK, 39 jutaterdapat di negara sedang berkembang ( MacGill,2000 ).Dislipidemia merupakan salah satu factor resikoutama aterosklerosis yang menjadi dasar penyakitPJK, disamping factor resiko lain seperti merokok,obesitas, hipertensi dan diabetes mellitus ( Wijaya1998, Perkeni 2004)

Asam lemak terutama terdapat sebagai esterdalam minyak dan lemak alami tetapi bisa terdapatdalam bentuk teresterifikasi sebagai asam lemakbebas yakni suatu bentuk transpor yang terdapat didalam plasma. Asam lemak yang terdapat dalamlemak alami biasanya adalah turunan rantai lurusyang mengandung atom karbon berjumlah genap.Rantai tersebut dapat jenuh (tidak mengandungikatan rangkap) atau tidak jenuh (mengandung satuatau lebih ikatan rangkap).

Pengaruh konsumsi makanan yangmengandung asam lemak jenuh (ALJ), asam lemaktak jenuh (ALTJ) dan kolesterol terhadapkonsentrasi kolesterol serum telah jelas darisejumlah penelitian eksperimental (Hegsted et al.,1965; Etem et al., 1965a). Begitupun studiepidemiologi menerangkan bahwa diet tinggilemak jenuh dan kolesterol berhubungan dengantimbulnya PKV dini (Schaefer, 1997; Shekelle etal., 1981). Studi lain pada awal penelitian Keysjuga menyatakan bahwa jenis lemak adalah faktorpenting yang menentukan kadar kolesterol dalamdarah. ALJ berhubungan dengan kenaikankolesterol serum sedangkan ALTJ menurunkankadar serum kolesterol (Kinsell et al ., 1952).Studi-studi berikutnya juga menerangkan hubunganantara ALJ dengan aterosklerosis. Pada beberapaeksperimen dengan binatang dan manusia yangdiberi makan ALJ maka secara konsistenmenaikkan kadar serum kolesterol dibandingkanALTJ (Grundy dan Denke, 1990).

THE IMPACT OF HIGH DIET OF FATTY ACID ON THE FUNCTION OFENDOTEL CELL OF STRAIN WISTAR MALE RAT'S BLOOD VESSEL

*Biomedical Study Program, Andalas University, Padang** Biology Department, Faculty of Medicine, Andalas University, Padang

Abstract : High diet of fatty acid has strong impact on the function of endotel cell of strain wistarmale rat's blood vessel. Oxidation stress, endotel lesion and inflammation process may bring about theimpact on endotel dis-function This research is aimed to disclose the influence of high diet of fatty acidon endotel function of blood vessel, using Nitric Oxide and Interleukin-6 as parameter.

This research is categorized into the experimental one, by employing 25 rates divided into 5groups. P1 with standard diet is added to cow fat, P2 with standard diet added to VCO, P3 withstandard diet added to corn oil, P4 with standard diet to olive oil, and Control (K-) distributed tostandard diet. The allocation of this fatty acid-high diet conducted by taking into account all samplesshows that the fatty-high diet is 30% of total calorie/day. After 2-months treatment, NO andinterleukin-6 are observed by using ELISA technique. The average different of content among thegroups is tested using ANOVA method, which is then followed by Benferroni, in which the statisticaltesting is declared significant if p < 0.05.

The research result indicates the average different of content IL-6 among the groups K: 55.6pg/ml, P1: 88.4 pg/ml, P2: 70.8 pg/ml, P3 and P4: 68.4 pg/ml with value p < 0.05. After being testedusing post hoc method, it shows the significant different between control group and all treatments (p <0.05); however, significant different is not found between olive oil with VOC and corn oil. Theresearch result on the average Nitric Oxide (NO) is marked by the presence of difference. In spite ofbeing insignificant, the finding shows that cow fat could reduce NO content; meanwhile VCO, corn oiland olive oil can increase NO content.

The result of this research may be concluded that fatty acid-high diet has influence on IL-6and NO content change. Thus, it is necessary to conduct further research using immunohistopathologyof endotel to make direct measurement on the degree of endotel cellular damage due to high diet ofvarious fatty acid as the predictor of cardiovascular disease.

Keywords: Nitric Oxide, Interleukin-6, Fatty Acid, Endotel Cell

Bentuk kolesterol LDL yang teroksidasi(oxLDL) berperan penting pada patogenesisdisfungsi endotel. Jejas vaskuler awal dari yangdapat menyebabkan aterosklerosis mengakibatkandinding vaskuler permeabel terhadap berbagailipoprotein seperti VLDL kolesterol, kilolomikron,dan kolesterol LDL, sehingga mengakibatkanterperangkapnya lipid tersebut pada lapisan intimadari vaskuler.Kolesterol LDL kemudian akanmengalami oksidasi oleh superoxide yangdihasilkan oleh NAD(P)H oxidase makrofag.

Hiperkolesterolemia cenderungmengakibatkan oksidasi LDL melalui peningkatansubstrat, perubahan konformasi LDL yang lebihrentan terhadap oksidasi dan peningkatan produksiO2- vaskuler. OxLDL dapat merangsang sejumlahproses redox-sensitive yang mempunyai dampakjelek terhadap fungsi endotel. Melaluipenghambatan terhadap eNOS dan inaktifasi NO,oxLDL dapat menurunkan bioavailabilitas NO.OxLDL dapat mempromosi proses inflamasimelalui aktifasi pembentukan sitokin inflamasi danmolekul adhesi melalui jalur redox-sensitive.Pelepasan mediator inflamasi pada gilirannya dapatmengaktifkan produksi ROS, termasuk diantaranyaNAD(P)H oxidase dan SOD. Melalui prosestersebut dapat dikatakan bahwa oxLDL merupakankonsekuensi dan mediator stres oksidatif. Dengankata lain terlibat dalam siklus mempertahankansuasana oksidatif stres terhadap lipoprotein yangpada gilirannya menyebabkan suasana inflamasidan stres oksidatif yang lebih jauh.

Jaringan lemak mensintesa berbagai macamhormone , sitokin proinflamasi dan factorpertumbuhan seperti seluruh komponen sistim RA,Tumor Necrosis Factor (TNFα) , Interleukin 6 (IL-6), Leptin, Plasminogen activator inhibitor-1 (PAI-1), Transforming Growth Factor β ( TGF-β ) danresistin. Faktor – faktor inflamasi ini dapatmempengaruhi terjadinya disfungsi endotel, padakondisi hiperkolesterolemia yang dipicupengeluarannya oleh makrofag (foam cell) akibatox-LDL yang menghasilkan keadaan stressoksidatif

Sel endotel adalah lapisan yang meliputipermukaan dalam pembuluh darah yang berfungsisebagai membrane selektif yang membatasi darahdengan jaringan sekitar pembuluh darah (Smith etal., 2005 ). Sel endotel berperan penting dalammempertahankan fungsi homeostasis sistimkardiovaskuler. Sel endotel bertanggung jawabdalam mempertahankan permeabilitas sertapertukaran zat antara darah dan jaringan sekitarnya,menghasilkan zat vasoaktif dan prosesangiogenesis, juga berfungsi sebagaitromboresisten ( Thomas an Ramwel , 2004 ).

Pengaruh diet tinggi asam lemak terhadap selendotel menarik untuk diamati mengingatketerkaitan sel endotel dengan beberapa penyakitkardiovaskuler dan metabolit. Beberapa kelainan

kardiovaskuler, seperti hipertensi, dislipidemia danDiabetes Melitus, berkaitan dengan terjadinyadisfungsi endotel, bisa sebagai dasar ataukomplikasi dari penyakit tersebut ( Franco, 2005 ).

Penurunan kadar NO terjadi karena sintesaNO yang menurun atau akibat degradasi yangmeningkat sehingga berlebihannya produksi anionsuperoksid yang berakibat terjadi penurunanpenghambatan proses aterogenik dan trombogenikdan penurunan kemampuan dilatasi arteri koroner (Zieman, 2001 ). Di sisi lain beberapa ahliberpendapat bahwa kadar NO lebih berperansebagai petanda adanya disfungsi endotel danbukan merupakan faktor risiko koroner yangindependen (Paulus, 2001) .Ada satu studi yang gagal menemukan hubunganantara asupan tinggi lemak dengan fungsi endoteladalah studi yang dilakukan oleh Nelson et al(1995)

Oleh karena itu , dari latar belakang tersebutdiatas peneliti merasa tertarik untuk mengetahuilebih jauh tentang pengaruh pemberian diet tinggiasam lemak jenuh rantai panjang dan sedangmaupun asam lemak tidak jenuh tunggal dan gandaterhadap kejadian disfungsi endotel pembuluhdarah dengan menggunakan parameter yangberkaitan dengan fungsi endotel pembuluh darahyakni kadar NO dan IL6 serum darah tikus.

Tujuan Penelitian untuk Membuktikan adapengaruh diet tinggi asam lemak jenuh rantaipanjang dan sedang serta diet tinggi asam lemaktidak jenuh tunggal dan ganda terhadap kadar NOdan IL6 serum darah tikus jantan strain wistar

METODEPenelitian ini merupakan penelitian

laboratorium (experimental research) denganrancangan penelitian true experimental design-postest only control group design. Penelitiandilaksanakan di Laboratorium Farmakologi danFisiologi Fakultas Farmasi UNAND untukpersiapan bahan dan sampel serta pengkondisiandan adaptasi hewan percobaan yang dilanjutkan ketahap intervensi dan perlakuan. Pemeriksaan KadarNO dan IL6 dilakukan di laboratorium BiomedikFakultas Kedokteran UNAND. Populasi padapenelitian ini adalah tikus putih jenis Rattusnovergicus Strain Wistar yang diperoleh dari UnitPengembangan Hewan Percobaan (UPHP)Surabaya. Sampel penelitian merupakan bagiandari populasi penelitian dengan kriteria inklusi,seperti: berjenis kelamin jantan, berumur ± 3,5bulan, memiliki berat 100-150 gram, sedangkankriteria eksklusi pada penelitian ini, yaitu: tikusyang tidak mau makan dan tikus yang mengalamipenurunan keadaan fisik atau mati. Besar sampelyang digunakan pada penelitian ini berjumlah 30ekor yang didapatkan dengan menggunakan rumusAbo Crombi. Tikus percobaan dibagi menjadi 3kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol negatif, dan 2

kelompok perlakuan, yang dikandangkan secaraterpisah. Tiap kelompok, kecuali kontrol negatifdiberi perlakuan sesuai dengan prosedur ALJPasam palmitat (C16:0) dari lemak sapi, ALJS asamlaurat (C12:0) dari VCO, ALTJ ganda dari minyakjagung dan ALTJ Tunggal dari minyak zaitundiberikan secara oral sebanyak 2,5 ml/hr selama 2bulan. Data yang diperoleh meliputi karakteristiksampel, kadar NO serum dan kadar IL6 serumdarah tikus.

HASILSetelah di dapat data hasil penelitian,

selanjutnya dilakukan uji normalitas data sebelumdata diolah berdasarkan model-model penelitianyang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untukmendeteksi distribusi data dalam suatu variabelyang akan digunakan dalam penelitian. Data yangbaik dan layak untuk membuktikan model-modelpenelitian tersebut adalah data yang memilikidistribusi normal.

Tabel 5.1 Distribusi rata-rata Pengaruh DietTinggi Lemak terhadap dar NO danIL-6 pada tikus jantan strain wistar

VAR N Mean SD Min Max p

NO 25 14.49 5.57 8.74 35.13 0.114

IL-6 25 70.32 12.02 50.0 96.0 0.371

* This is a lower bound of the true significance.Dari uji statistik didapatkan bahwa seluruh variabelyang di uji terdistribusi secara normal.

Tabel 5.2. Hasil Rerata Kadar NO BerdasarkanKelompok Perlakuan

Grup Rerata SD Min Mak P

K- 12,23 2,07 10,02 14,83

P1 10,53 1,62 8,74 12,54

P2 16,43 4,35 12,43 23,02 0,142

P3 14,60 3,74 10,48 19,65

P4 18,65 9,73 11,24 35,13

Keterangan : K- = Diet Normal, P1 = Diet Normal + LemakSapi 2,5 ml/hr,P2 = Diet Normal + VCO 2,5 ml/hr, P3 = DietNormal +Minyak Jagung 2,5 ml/hr, P4 = Diet Normal + MinyakZaitun 2,5 ml/hr

Grafik 5.1:Rata-Rata Kadar Nitrit Oxidel (umol/L)padaBerbagai Kelompok

Keterangan : K- = Diet Normal, P1 = Diet Normal + LemakSapi 2,5 ml/hr,P2 = Diet Normal + VCO 2,5 ml/hr, P3 = DietNormal +Minyak Jagung 2,5 ml/hr, P4 = Diet Normal + MinyakZaitun 2,5 ml/hr

Tabel 5.3. Hasil Rerata Kadar IL-6Berdasarkan Kelompok Perlakuan

Grup Rerata SD Min Maksim

p

K- 55,60 4,77 50.00 62,00P1 88,40 7,18 80,00 96,00P2 70,80 7,01 62,00 78,00 < 0,01P3 68,40 5,90 62,00 74,00P4 68,40 4,56 64,00 74,00

* p < 0,05

Dari tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa terjadipeningkatan kadar IL-6 untuk semua perlakuanterhadap control (K-). Dimana kadar rerata IL-6tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan 1 (P1)yaitu 88,40 pg/ml dengan standar deviasi 7,18pg/ml. Kemudian diikuti dengan kelompokperlakuan 2 (VCO) yaitu 70,80 pg/ml. Sedangkankadar rerata IL6 pada kelompok perlakuan 3 dan 4( minyak jagung dan minyak zaitun) memilikikadar Interleukin-6 yang sama yaitu 68,40 pg/ml.Adapun hasil analisis statistik Anova one waydidapatkan nilai p < 0,001 (p < 0,05), berarti padaalpha 5% dapat disimpulkan ada perbedaan yangsignifikan rerata kadar Interleukin-6 di antarakelima kelompok perlakuan. Untuk menelusurilebih lanjut kelompok mana saja yang berhubungansignifikan, maka dilakukan analisis multiplecomparisons post hoc bonferroni dan diketahuibahwa semua kelompok berbeda secara signifikantiap perlakuan dibandingkan dengan kontrol negatif(tabel 5.4. ), tetapi jika dibandingkan pada masing-masing perlakuan, antara minyak zaitun denganVCO dan minyak jagung tidak berbeda secarasignifikan ( tabel 5.5. )

kelompok perlakuan, yang dikandangkan secaraterpisah. Tiap kelompok, kecuali kontrol negatifdiberi perlakuan sesuai dengan prosedur ALJPasam palmitat (C16:0) dari lemak sapi, ALJS asamlaurat (C12:0) dari VCO, ALTJ ganda dari minyakjagung dan ALTJ Tunggal dari minyak zaitundiberikan secara oral sebanyak 2,5 ml/hr selama 2bulan. Data yang diperoleh meliputi karakteristiksampel, kadar NO serum dan kadar IL6 serumdarah tikus.

HASILSetelah di dapat data hasil penelitian,

selanjutnya dilakukan uji normalitas data sebelumdata diolah berdasarkan model-model penelitianyang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untukmendeteksi distribusi data dalam suatu variabelyang akan digunakan dalam penelitian. Data yangbaik dan layak untuk membuktikan model-modelpenelitian tersebut adalah data yang memilikidistribusi normal.

Tabel 5.1 Distribusi rata-rata Pengaruh DietTinggi Lemak terhadap dar NO danIL-6 pada tikus jantan strain wistar

VAR N Mean SD Min Max p

NO 25 14.49 5.57 8.74 35.13 0.114

IL-6 25 70.32 12.02 50.0 96.0 0.371

* This is a lower bound of the true significance.Dari uji statistik didapatkan bahwa seluruh variabelyang di uji terdistribusi secara normal.

Tabel 5.2. Hasil Rerata Kadar NO BerdasarkanKelompok Perlakuan

Grup Rerata SD Min Mak P

K- 12,23 2,07 10,02 14,83

P1 10,53 1,62 8,74 12,54

P2 16,43 4,35 12,43 23,02 0,142

P3 14,60 3,74 10,48 19,65

P4 18,65 9,73 11,24 35,13

Keterangan : K- = Diet Normal, P1 = Diet Normal + LemakSapi 2,5 ml/hr,P2 = Diet Normal + VCO 2,5 ml/hr, P3 = DietNormal +Minyak Jagung 2,5 ml/hr, P4 = Diet Normal + MinyakZaitun 2,5 ml/hr

Grafik 5.1:Rata-Rata Kadar Nitrit Oxidel (umol/L)padaBerbagai Kelompok

Keterangan : K- = Diet Normal, P1 = Diet Normal + LemakSapi 2,5 ml/hr,P2 = Diet Normal + VCO 2,5 ml/hr, P3 = DietNormal +Minyak Jagung 2,5 ml/hr, P4 = Diet Normal + MinyakZaitun 2,5 ml/hr

Tabel 5.3. Hasil Rerata Kadar IL-6Berdasarkan Kelompok Perlakuan

Grup Rerata SD Min Maksim

p

K- 55,60 4,77 50.00 62,00P1 88,40 7,18 80,00 96,00P2 70,80 7,01 62,00 78,00 < 0,01P3 68,40 5,90 62,00 74,00P4 68,40 4,56 64,00 74,00

* p < 0,05

Dari tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa terjadipeningkatan kadar IL-6 untuk semua perlakuanterhadap control (K-). Dimana kadar rerata IL-6tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan 1 (P1)yaitu 88,40 pg/ml dengan standar deviasi 7,18pg/ml. Kemudian diikuti dengan kelompokperlakuan 2 (VCO) yaitu 70,80 pg/ml. Sedangkankadar rerata IL6 pada kelompok perlakuan 3 dan 4( minyak jagung dan minyak zaitun) memilikikadar Interleukin-6 yang sama yaitu 68,40 pg/ml.Adapun hasil analisis statistik Anova one waydidapatkan nilai p < 0,001 (p < 0,05), berarti padaalpha 5% dapat disimpulkan ada perbedaan yangsignifikan rerata kadar Interleukin-6 di antarakelima kelompok perlakuan. Untuk menelusurilebih lanjut kelompok mana saja yang berhubungansignifikan, maka dilakukan analisis multiplecomparisons post hoc bonferroni dan diketahuibahwa semua kelompok berbeda secara signifikantiap perlakuan dibandingkan dengan kontrol negatif(tabel 5.4. ), tetapi jika dibandingkan pada masing-masing perlakuan, antara minyak zaitun denganVCO dan minyak jagung tidak berbeda secarasignifikan ( tabel 5.5. )

0

5

10

15

20

K- P1 P3 P2

Perbedaan Rerata Kadar NOBerdasarkan Kelompok Perlakuan

Kelompok Perlakuan

Kada

rRe

rata

Nit

rit

Oxi

deum

ol/L

)

16,4314,60

10,5312,23

kelompok perlakuan, yang dikandangkan secaraterpisah. Tiap kelompok, kecuali kontrol negatifdiberi perlakuan sesuai dengan prosedur ALJPasam palmitat (C16:0) dari lemak sapi, ALJS asamlaurat (C12:0) dari VCO, ALTJ ganda dari minyakjagung dan ALTJ Tunggal dari minyak zaitundiberikan secara oral sebanyak 2,5 ml/hr selama 2bulan. Data yang diperoleh meliputi karakteristiksampel, kadar NO serum dan kadar IL6 serumdarah tikus.

HASILSetelah di dapat data hasil penelitian,

selanjutnya dilakukan uji normalitas data sebelumdata diolah berdasarkan model-model penelitianyang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untukmendeteksi distribusi data dalam suatu variabelyang akan digunakan dalam penelitian. Data yangbaik dan layak untuk membuktikan model-modelpenelitian tersebut adalah data yang memilikidistribusi normal.

Tabel 5.1 Distribusi rata-rata Pengaruh DietTinggi Lemak terhadap dar NO danIL-6 pada tikus jantan strain wistar

VAR N Mean SD Min Max p

NO 25 14.49 5.57 8.74 35.13 0.114

IL-6 25 70.32 12.02 50.0 96.0 0.371

* This is a lower bound of the true significance.Dari uji statistik didapatkan bahwa seluruh variabelyang di uji terdistribusi secara normal.

Tabel 5.2. Hasil Rerata Kadar NO BerdasarkanKelompok Perlakuan

Grup Rerata SD Min Mak P

K- 12,23 2,07 10,02 14,83

P1 10,53 1,62 8,74 12,54

P2 16,43 4,35 12,43 23,02 0,142

P3 14,60 3,74 10,48 19,65

P4 18,65 9,73 11,24 35,13

Keterangan : K- = Diet Normal, P1 = Diet Normal + LemakSapi 2,5 ml/hr,P2 = Diet Normal + VCO 2,5 ml/hr, P3 = DietNormal +Minyak Jagung 2,5 ml/hr, P4 = Diet Normal + MinyakZaitun 2,5 ml/hr

Grafik 5.1:Rata-Rata Kadar Nitrit Oxidel (umol/L)padaBerbagai Kelompok

Keterangan : K- = Diet Normal, P1 = Diet Normal + LemakSapi 2,5 ml/hr,P2 = Diet Normal + VCO 2,5 ml/hr, P3 = DietNormal +Minyak Jagung 2,5 ml/hr, P4 = Diet Normal + MinyakZaitun 2,5 ml/hr

Tabel 5.3. Hasil Rerata Kadar IL-6Berdasarkan Kelompok Perlakuan

Grup Rerata SD Min Maksim

p

K- 55,60 4,77 50.00 62,00P1 88,40 7,18 80,00 96,00P2 70,80 7,01 62,00 78,00 < 0,01P3 68,40 5,90 62,00 74,00P4 68,40 4,56 64,00 74,00

* p < 0,05

Dari tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa terjadipeningkatan kadar IL-6 untuk semua perlakuanterhadap control (K-). Dimana kadar rerata IL-6tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan 1 (P1)yaitu 88,40 pg/ml dengan standar deviasi 7,18pg/ml. Kemudian diikuti dengan kelompokperlakuan 2 (VCO) yaitu 70,80 pg/ml. Sedangkankadar rerata IL6 pada kelompok perlakuan 3 dan 4( minyak jagung dan minyak zaitun) memilikikadar Interleukin-6 yang sama yaitu 68,40 pg/ml.Adapun hasil analisis statistik Anova one waydidapatkan nilai p < 0,001 (p < 0,05), berarti padaalpha 5% dapat disimpulkan ada perbedaan yangsignifikan rerata kadar Interleukin-6 di antarakelima kelompok perlakuan. Untuk menelusurilebih lanjut kelompok mana saja yang berhubungansignifikan, maka dilakukan analisis multiplecomparisons post hoc bonferroni dan diketahuibahwa semua kelompok berbeda secara signifikantiap perlakuan dibandingkan dengan kontrol negatif(tabel 5.4. ), tetapi jika dibandingkan pada masing-masing perlakuan, antara minyak zaitun denganVCO dan minyak jagung tidak berbeda secarasignifikan ( tabel 5.5. )

P2 P4

Perbedaan Rerata Kadar NOBerdasarkan Kelompok Perlakuan

NO

Kelompok Perlakuan

18,6416,43

P=0,142

Tabel 5.4. Uji post Hoc Benferroni IL-6 padamasing-masing Kelompok Perlakuan

Kelompok Selisih

Rata-rata

(pg/ml)

p valueKontrol Perlakuan

Kontrol

Negatif

P1 -32,80 < 0,001*

P2 -15,20 0,007 *

P3 -12,80 0,029 *

P4 -12,80 0,029 *

* p < 0,05

Perbedaan rerata kadar IL-6 terlihat bermaknaantara kelompok kontrol dengan semua perlakuan (P1,P2,P3 dan P4 )

Grafik 5.2 : Rata-Rata Kadar Interleukin-6 (pg//ml ) pada Berbagai Kelompok

Dari grafik 5.2. terlihat adanya peningkatan kadarrerata IL-6 untuk semua perlakuan terhadapkontrol, dimana kadar rerata IL-6 tertinggi terlihatpada kelompok P1( minyak sapi), diikuti dengankelompok 2 ( VCO ) sedangkan pada kelompokperlakuan 3 dan 4 kadar IL-6 nya sama.

Penelitian ini menemukan terjadi perubahankadar NO darah tikus jantan strain wistar setelahdiberi perlakuan diet tinggi berbagai asam lemak (tabel 5.1). Penurunan kadar NO terjadi padakelompok yang diberi tambahan lemak sapi dalamdiet standarnya. Sedangkan pada kelompok yangdiberi tambahan VCO, minyak jagung dan minyakzaitun kadar NO sedikit mengalami peningkatandibanding kelompok kontrol negative ( K- ) yaitukelompok yang hanya diberi diet standar saja.Peningkatan rerata kadar NO tertinggi adalah padakelompok yang diberi minyak zaitun. Penurunanataupun peningkatan rerata kadar NO dibandingkontrol secara statistik tidak bermakna ( p > 0,05 ).

Penelitian ini membuktikan bahwa tidakterdapat perbedaan bermakna kadar rerata NOdiantara kelompok K- (kontrol negatif), P1 (lemaksapi), P2 (VCO), P3 (minyak jagung) dan P4

(minyak zaitun). Meskipun demikian, apabiladilihat dari selisih rata-rata tiap perlakuan (P1, P2,P3 dan P4) dibandingkan kontrol negatif (K-),maka akan tampak perbedaan tersebut. Perbedaanselisih rata-rata kadar NO yang paling besarterdapat pada kelompok K- dengan P4 (minyakzaitun) yaitu -6,42 umol/L. Pada kelompok K- inihanya diberikan makanan standar tanpa pemberianminyak jenis apapun. Sedangkan pada kelompokP4 disamping diberikan makanan standar, jugadiberikan minyak zaitun sebagai intervensinya.Minyak zaitun memiliki komposisi berbagai jenisasam lemak dengan nilai tertinggi terdapat padaasam lemak tidak jenuh tunggal (ALTJT) yaituasam oleat (C18:1;9). Sama dengan penelitian FitoM dan kawan-kawan (2008) yang menemukanbahwa konsumsi minyak zaitun murni dapatmenstabilkan aliran darah pasien dengan PenyakitJantung Koroner.

Penelitian lain menemukan bahwa diet asamlemak oleat mengurangi resiko penyakit jantungkoroner dengan menurunkan kadar LDL serumyang berperan sebagai prekursor pembentukan plakaterosklerosis, yang nantinya akan mengganggufungsi endotel dengan menurunkan aktivitas eNOSyang berpengaruh terhadap kadar NO serum. Padapenelitian ini peningkatan kadar NO pada diettinggi asam lemak oleat ini ( minyak zaitun ) sesuaijuga dengan studi dari Cuevas (2004), yangmenemukan terjadinya peningkatan aliran darahatau vasodilatasi, juga asam oleat dapatmemperbaiki fungsi endotel jika dibanding dengandiet karbohidrat.

Terjadinya penurunan kadar NO pada diettinggi asam lemak jenuh rantai panjang, yangmemiliki komposisi tertinggi asam palmitat tampakpada pemberian lemak sapi. Sesuai denganpenelitian Vogel et al ( 1997 ) menemukanmakanan tinggi asam lemak jenuh dan asam lemaktrans dapat terjadi penurunan kadar NO.

Penurunan pembentukan NO dapatmengakibatkan terjadinya disfungsi endotel.Walaupun eNOS, suatu enzim pembentuk NO,diekspresikan secara konstitutif, namunekspresinya tetap dimodulasi oleh shear stress,lipoprotein atherogenik, dan sitokin. Perubahanekspresi eNOS dapat mengakibatkan gangguansintesis NO ( Brunori, 1999 ). Partikel LDL yangkecil, padat, dan kaya akan trigliserida merupakanLDL yang sering ditemukan pada hiperlipidemia,adalah lipoprotein yang dalam keadaan glycated,rentan terhadap modifikasi oksidatif melaluimekanisme bertahap. Oksidasi akan mengkonversiLDL menjadi partikel aterogenik, sehingga terjadipenurunan bioavailabilitas NO, dan secara tidaklangsung gangguan fungsi dilatasi endotel ( Ito,1999 )

Sama pada penelitian ini tampak padapemberian lemak sapi yang banyak mengandungasam palmitat terjadi sedikit penurunan kadar NO

0

20

40

60

80

100

K- P3 P4 P2 P1

Perbedaan Rerata Kadar IL-6 BerdasarkanKelompok Perlakuan

Kada

r Re

rata

IL-6

(pg/

ml)

Kelompok Perlakuan

68.40

55,60

68.40 70.80

88,41

Tabel 5.4. Uji post Hoc Benferroni IL-6 padamasing-masing Kelompok Perlakuan

Kelompok Selisih

Rata-rata

(pg/ml)

p valueKontrol Perlakuan

Kontrol

Negatif

P1 -32,80 < 0,001*

P2 -15,20 0,007 *

P3 -12,80 0,029 *

P4 -12,80 0,029 *

* p < 0,05

Perbedaan rerata kadar IL-6 terlihat bermaknaantara kelompok kontrol dengan semua perlakuan (P1,P2,P3 dan P4 )

Grafik 5.2 : Rata-Rata Kadar Interleukin-6 (pg//ml ) pada Berbagai Kelompok

Dari grafik 5.2. terlihat adanya peningkatan kadarrerata IL-6 untuk semua perlakuan terhadapkontrol, dimana kadar rerata IL-6 tertinggi terlihatpada kelompok P1( minyak sapi), diikuti dengankelompok 2 ( VCO ) sedangkan pada kelompokperlakuan 3 dan 4 kadar IL-6 nya sama.

Penelitian ini menemukan terjadi perubahankadar NO darah tikus jantan strain wistar setelahdiberi perlakuan diet tinggi berbagai asam lemak (tabel 5.1). Penurunan kadar NO terjadi padakelompok yang diberi tambahan lemak sapi dalamdiet standarnya. Sedangkan pada kelompok yangdiberi tambahan VCO, minyak jagung dan minyakzaitun kadar NO sedikit mengalami peningkatandibanding kelompok kontrol negative ( K- ) yaitukelompok yang hanya diberi diet standar saja.Peningkatan rerata kadar NO tertinggi adalah padakelompok yang diberi minyak zaitun. Penurunanataupun peningkatan rerata kadar NO dibandingkontrol secara statistik tidak bermakna ( p > 0,05 ).

Penelitian ini membuktikan bahwa tidakterdapat perbedaan bermakna kadar rerata NOdiantara kelompok K- (kontrol negatif), P1 (lemaksapi), P2 (VCO), P3 (minyak jagung) dan P4

(minyak zaitun). Meskipun demikian, apabiladilihat dari selisih rata-rata tiap perlakuan (P1, P2,P3 dan P4) dibandingkan kontrol negatif (K-),maka akan tampak perbedaan tersebut. Perbedaanselisih rata-rata kadar NO yang paling besarterdapat pada kelompok K- dengan P4 (minyakzaitun) yaitu -6,42 umol/L. Pada kelompok K- inihanya diberikan makanan standar tanpa pemberianminyak jenis apapun. Sedangkan pada kelompokP4 disamping diberikan makanan standar, jugadiberikan minyak zaitun sebagai intervensinya.Minyak zaitun memiliki komposisi berbagai jenisasam lemak dengan nilai tertinggi terdapat padaasam lemak tidak jenuh tunggal (ALTJT) yaituasam oleat (C18:1;9). Sama dengan penelitian FitoM dan kawan-kawan (2008) yang menemukanbahwa konsumsi minyak zaitun murni dapatmenstabilkan aliran darah pasien dengan PenyakitJantung Koroner.

Penelitian lain menemukan bahwa diet asamlemak oleat mengurangi resiko penyakit jantungkoroner dengan menurunkan kadar LDL serumyang berperan sebagai prekursor pembentukan plakaterosklerosis, yang nantinya akan mengganggufungsi endotel dengan menurunkan aktivitas eNOSyang berpengaruh terhadap kadar NO serum. Padapenelitian ini peningkatan kadar NO pada diettinggi asam lemak oleat ini ( minyak zaitun ) sesuaijuga dengan studi dari Cuevas (2004), yangmenemukan terjadinya peningkatan aliran darahatau vasodilatasi, juga asam oleat dapatmemperbaiki fungsi endotel jika dibanding dengandiet karbohidrat.

Terjadinya penurunan kadar NO pada diettinggi asam lemak jenuh rantai panjang, yangmemiliki komposisi tertinggi asam palmitat tampakpada pemberian lemak sapi. Sesuai denganpenelitian Vogel et al ( 1997 ) menemukanmakanan tinggi asam lemak jenuh dan asam lemaktrans dapat terjadi penurunan kadar NO.

Penurunan pembentukan NO dapatmengakibatkan terjadinya disfungsi endotel.Walaupun eNOS, suatu enzim pembentuk NO,diekspresikan secara konstitutif, namunekspresinya tetap dimodulasi oleh shear stress,lipoprotein atherogenik, dan sitokin. Perubahanekspresi eNOS dapat mengakibatkan gangguansintesis NO ( Brunori, 1999 ). Partikel LDL yangkecil, padat, dan kaya akan trigliserida merupakanLDL yang sering ditemukan pada hiperlipidemia,adalah lipoprotein yang dalam keadaan glycated,rentan terhadap modifikasi oksidatif melaluimekanisme bertahap. Oksidasi akan mengkonversiLDL menjadi partikel aterogenik, sehingga terjadipenurunan bioavailabilitas NO, dan secara tidaklangsung gangguan fungsi dilatasi endotel ( Ito,1999 )

Sama pada penelitian ini tampak padapemberian lemak sapi yang banyak mengandungasam palmitat terjadi sedikit penurunan kadar NO

P1

Perbedaan Rerata Kadar IL-6 BerdasarkanKelompok Perlakuan

IL-6

70.80

88,41

P< 0,001

Tabel 5.4. Uji post Hoc Benferroni IL-6 padamasing-masing Kelompok Perlakuan

Kelompok Selisih

Rata-rata

(pg/ml)

p valueKontrol Perlakuan

Kontrol

Negatif

P1 -32,80 < 0,001*

P2 -15,20 0,007 *

P3 -12,80 0,029 *

P4 -12,80 0,029 *

* p < 0,05

Perbedaan rerata kadar IL-6 terlihat bermaknaantara kelompok kontrol dengan semua perlakuan (P1,P2,P3 dan P4 )

Grafik 5.2 : Rata-Rata Kadar Interleukin-6 (pg//ml ) pada Berbagai Kelompok

Dari grafik 5.2. terlihat adanya peningkatan kadarrerata IL-6 untuk semua perlakuan terhadapkontrol, dimana kadar rerata IL-6 tertinggi terlihatpada kelompok P1( minyak sapi), diikuti dengankelompok 2 ( VCO ) sedangkan pada kelompokperlakuan 3 dan 4 kadar IL-6 nya sama.

Penelitian ini menemukan terjadi perubahankadar NO darah tikus jantan strain wistar setelahdiberi perlakuan diet tinggi berbagai asam lemak (tabel 5.1). Penurunan kadar NO terjadi padakelompok yang diberi tambahan lemak sapi dalamdiet standarnya. Sedangkan pada kelompok yangdiberi tambahan VCO, minyak jagung dan minyakzaitun kadar NO sedikit mengalami peningkatandibanding kelompok kontrol negative ( K- ) yaitukelompok yang hanya diberi diet standar saja.Peningkatan rerata kadar NO tertinggi adalah padakelompok yang diberi minyak zaitun. Penurunanataupun peningkatan rerata kadar NO dibandingkontrol secara statistik tidak bermakna ( p > 0,05 ).

Penelitian ini membuktikan bahwa tidakterdapat perbedaan bermakna kadar rerata NOdiantara kelompok K- (kontrol negatif), P1 (lemaksapi), P2 (VCO), P3 (minyak jagung) dan P4

(minyak zaitun). Meskipun demikian, apabiladilihat dari selisih rata-rata tiap perlakuan (P1, P2,P3 dan P4) dibandingkan kontrol negatif (K-),maka akan tampak perbedaan tersebut. Perbedaanselisih rata-rata kadar NO yang paling besarterdapat pada kelompok K- dengan P4 (minyakzaitun) yaitu -6,42 umol/L. Pada kelompok K- inihanya diberikan makanan standar tanpa pemberianminyak jenis apapun. Sedangkan pada kelompokP4 disamping diberikan makanan standar, jugadiberikan minyak zaitun sebagai intervensinya.Minyak zaitun memiliki komposisi berbagai jenisasam lemak dengan nilai tertinggi terdapat padaasam lemak tidak jenuh tunggal (ALTJT) yaituasam oleat (C18:1;9). Sama dengan penelitian FitoM dan kawan-kawan (2008) yang menemukanbahwa konsumsi minyak zaitun murni dapatmenstabilkan aliran darah pasien dengan PenyakitJantung Koroner.

Penelitian lain menemukan bahwa diet asamlemak oleat mengurangi resiko penyakit jantungkoroner dengan menurunkan kadar LDL serumyang berperan sebagai prekursor pembentukan plakaterosklerosis, yang nantinya akan mengganggufungsi endotel dengan menurunkan aktivitas eNOSyang berpengaruh terhadap kadar NO serum. Padapenelitian ini peningkatan kadar NO pada diettinggi asam lemak oleat ini ( minyak zaitun ) sesuaijuga dengan studi dari Cuevas (2004), yangmenemukan terjadinya peningkatan aliran darahatau vasodilatasi, juga asam oleat dapatmemperbaiki fungsi endotel jika dibanding dengandiet karbohidrat.

Terjadinya penurunan kadar NO pada diettinggi asam lemak jenuh rantai panjang, yangmemiliki komposisi tertinggi asam palmitat tampakpada pemberian lemak sapi. Sesuai denganpenelitian Vogel et al ( 1997 ) menemukanmakanan tinggi asam lemak jenuh dan asam lemaktrans dapat terjadi penurunan kadar NO.

Penurunan pembentukan NO dapatmengakibatkan terjadinya disfungsi endotel.Walaupun eNOS, suatu enzim pembentuk NO,diekspresikan secara konstitutif, namunekspresinya tetap dimodulasi oleh shear stress,lipoprotein atherogenik, dan sitokin. Perubahanekspresi eNOS dapat mengakibatkan gangguansintesis NO ( Brunori, 1999 ). Partikel LDL yangkecil, padat, dan kaya akan trigliserida merupakanLDL yang sering ditemukan pada hiperlipidemia,adalah lipoprotein yang dalam keadaan glycated,rentan terhadap modifikasi oksidatif melaluimekanisme bertahap. Oksidasi akan mengkonversiLDL menjadi partikel aterogenik, sehingga terjadipenurunan bioavailabilitas NO, dan secara tidaklangsung gangguan fungsi dilatasi endotel ( Ito,1999 )

Sama pada penelitian ini tampak padapemberian lemak sapi yang banyak mengandungasam palmitat terjadi sedikit penurunan kadar NO

yang mana mengungkapkan bahwa stress oksidatifsudah mulai terjadi pada kelompok yang diberi diettinggi asam lemak palmitat, sehingga pada selendotel pembuluh darah tikus jantan strain wistarterjadi penurunan aktifitas enzim e-NOS yangditandai dengan penurunan kadar NO.

Studi Lichtenstein & Schwab ( 2000 ) danstudi lain ( Heilbron et al.,1999; Vogel et al., 1997) menyatakan bahwa asupan lemak tinggi cendrungmengalami gangguan metabolisme glukosa danfungsi endotel . Tapi ada satu dari studi yang gagalmenemukan hubungan antara asupan tinggi lemakdengan metabolism glukosa dan fungsi endoteladalah studi yang dilakukan Nelson et al., 1995.

Peningkatan rerata kadar NO pada penelitianini juga terlihat pada kelompok perlakuan yangdiberi VCO, minyak jagung dan minyak zaitunyang artinya pada tikus percobaan belum terjadigangguan fungsi endotel. Hal ini didukung studiyang menyatakan bahwa asam lemak oleat yangdominan terdapat pada minyak zaitun dianggapbersifat netral terhadap kolesterol atau mungkindapat menurunkan konsentrasi LDL kolesterol (Mensink, 1994; de Largeril et al.,1998). Jadidengan menurunnya LDL kolesterol dapatmengurangi stress oksidatif pada endotel sehinggafungsi endotel dalam memproduksi NO tidakbanyak dipengaruhi. Berbeda dengan penelitianEder K ( 2003 ) yang menemukan konsumsi asamlinoleat konyugasi dapat menurunkan kadar NOsehingga memberikan pengaruh buruk terhadapfungsi endotel dalam mengatur tonus pembuluhdarah dan agregasi platelet..

Peningkatan rerata kadar NO padapenelitian ini , yang seiring dengan pemberian diettinggi asam lemak laurat (VCO), linoleat (minyakjagung) dan asam lemak oleat, walaupun secarastatistik tidak signifikan, salah satunya dapatdisebabkan oleh karena produksi NO darah tidakdiproduksi oleh sel endotel saja, akan tetapi banyaksel lain yang berkontribusi dalam prosespembentukan NO dalam darah ( Sureda et al.,2006).

Kemampuan teknis peneliti dalammendeteksi aktifitas e-NOS dalam menghasilkanNO sebenarnya tidak bisa diungkap jelas karenapemeriksaan NO yang dilakukan tidak spesifikterhadap fungsi endotel, mungkin akan lebihbermakna kalau yang dilakukan adalahpemeriksaan langsung terhadap kadar e-NOS.Sehingga penelitian ini tidak dapat membuktikanbahwa perubahan kadar NO yang terjadi akibatpemberian diet tinggi berbagai asam lemakterhadap tikus jantan strain wistar memangberhubungan dengan fungsi sel endotel pembuluhdarah. Namun demikian penelitian inimembuktikan bahwa adanya perbedaan diet tinggiberbagai asam lemak terhadap kadar NO pembuluhdarah.

Penelitian ini menunjukan ada perubahan kadar IL-6 kelompok tikus jantan strain wistar yangmendapat perlakuan berbagai konsumsi asamlemak yaitu minyak sapi, VCO, minyak jagung danminyak zaitun. Besarnya peningkatan rerata kadarIL-6 dalam darah tikus tergantung dengan jenisasam lemak apa yang diberikan pada kelompokperlakuan. Peningkatan rerata kadar IL-6 yangterjadi pada semua kelompok perlakuan secarastatistik bermakna dengan p < 0,05. Penelitian jugamengungkap bahwa diantara keempat perlakuanyang diberikan terhadap tikus jantan strain wistarini maka pemberian tinggi asam lemak palmitat ygdiperoleh dari lemak sapi merupakan perlakuanyang paling bermakna dengan p < 0,001 . ( tabel5.5 dan tabel 5.6 ).

Aterosklerosis merupakan suatu penyakitakibat proses inflamasi yang dihubungkan dengankadar IL-6 dan kadar CRP sebagai predictorPenyakit Jantung Koroner ( Tzoulaki et al., 2005 ).Peningkatan IL-6 merupakan prediktor kejadiandiabetes mielitus dan penyakit kardiovaskuler(Barzilai and Rudin, 2005). Pada banyak studimenemukan konsumsi minyak zaitun murni efektifmenurunkan IL-6 dan CRP pada pasien PJK. LDLyang terkandung dalam asam oleat menurunkanfaktor kemotaktik monosit dibanding dengan asamlinoleat yang LDL nya mudak mengalami oksidasi( Tsimikas et al.,1999 ). Esposito et al ( 2004 )menemukan terjadinya penurunan marker inflamasipada pasien dengan sindroma metabolik denganmemberikan intervensi minyak zaitun selama 2tahun. CRP dan IL-6 adalah marker dari inflamasisistemik yang secara tidak langsung sebagaiprediktor PJK dalam peranannya sebagaiaterogenesis. Juga dlaporkan efek diet mediteraniayang terdiri dari minyak zaitun murni diberikanpada pasien dengan resiko tinggi PJK selama 3bulan, dapat menurunkan marker inflamasi ( Ridkeret al., 2000 )

Penelitian pada manusia asam linoleatdapat meningkatkan sekresi sitokin proinflamasidibanding dengan konsumsi omega 3 yangdiperoleh dari minyak ikan yang dapat menurunkansekresi sitokin proinflamasi ( SimopaulosP.A.,2002 ). Sama juga dengan penelitian Calder (2006 ) yang menemukan diet asam linoleatmempengaruhi proses inflamasi denganmeningkatkan produksi PGE2 dan LTB4 yangdirangsang oleh endotoksin sel Mononuklear padaorang sehat selama 7 minggu dibandingkan denganasam lemak omega 3 yang menurunkan produksimediator inflamasi. Begitu juga menurut studi DeCatarina R ( 2000 ) menemukan asam lemakomega 3 menurunkan ekspresi molekul adhesi (ICAM-1 , VCAM-1 ) dan respon endotoksinbakteri terhadap kadar IL-6, IL-8, TNF, dan IL-4

Konsumsi asam lemak tak jenuh ganda(ALTJG) 6 berpengaruh terhadap kadar asamarakhidonat sehingga meningkatkan kadar

eikosanoid sebagai mediator inflamasi sepertiprostaglandin, leukotrien, dan berbagai zatmetabolit (Calder, P.C., 2006). Konsentrasi jumlahasam arakhidonat yang terdapat pada sel inflamasidipengaruhi oleh intake nutrisi dan prekursornya,yaitu asam linoleat 6 seperti yang banyak terdapatdi dalam minyak jagung. Peningkatan intake asamlinoleat sebesar 6,5 gr/hr pada manusia darikonsumsi yang biasanya hanya 10-15 gr/hr tidakmenunjukkan adanya perbedaan pada konsentrasiasam arakhidonat (Moreno et al., 2001). Sedangkanpenurunan jumlah konsumsi asam linoleat 6 dankonsumsi 3 yang tetap pada makanan yangmengandung lemak akan meningkatkan kadarplasma eikosapentanoid pada plasma fosfolipidsehingga konsumsi 3 ini akan membantumenurunkan kadar c reaktive protein (CRP), LDLdan meningkatkan kadar HDL yang berfungsisebagai antiprotektif dengan menghambat sitokin(Brown and Hu, 2001).

Perbedaan rerata kadar IL-6 tidakbermakna pada kelompok P4 ( Minyak zaitun )dengan P2 (VCO) dan P3 ( Minyak jagung).Minyak zaitun memiliki komposisi berbagai jenisasam lemak dengan nilai tertinggi terdapat padaasam lemak tidak jenuh tunggal (ALTJT) yaituasam oleat (C18:1;9). VCO memiliki komposisiberbagai jenis asam lemak dengan nilai tertinggiterdapat pada asam lemak jenuh (ALJ) rantaisedang yaitu asam laurat (C12:0). Kandungan asamlemak jenuh pada VCO yang didominasi oleh asamlaurat yang merupakan asam lemak jenuh rantaisedang atau medium chain trigliceride (MCT).MCT di dalam tubuh akan diubah menjadimonolaurin untuk meningkatkan fungsi dan efekterhadap kesehatan. Efek imunomodulator VCOdisebabkan karena VCO cepat diserap oleh tubuhdan langsung ditransport melalui sirkulasi langsungke mitokondria untuk memproduksi energi (Dayrit,2003). Di samping itu, VCO juga mampu menekaninterleukin yang merangsang sel-sel hati danmenurunkan produksi prostaglandin dan leukotrien(Krisnawati, 2007). Penelitian yang lain juga telahmembuktikan bahwa masyarakat yang banyakmengkonsumsi minyak kelapa akan memiliki kadarEPA dan DHA yang lebih tinggi daripada yangkurang menggunakan minyak kelapa. EPA(C20:5;5,8,11,14,17) dan DHA(C22:6;4,7,10,13,16,19) merupakan kelanjutanreaksi berantai metabolisme ALTJG asam linolenat 3 yang akhirnya akan menghasilkan marker antiinflamasi seperti PGE3 dan LTB5 serta turunan(derived) 3 eicosanoid. Masyarakat yang banyakmenggunakan minyak kelapa (ALJS; asam laurat;C12:0) maka enzim desaturase dan elongasesepenuhnya terpakai secara efektif untukmensintesis EPA dan DHA. Sedangkan padamasyarakat yang kurang memakai minyak kelapa,sebagian enzim-enzim penting tadi terpakai untukmenetralkan asam lemak lain dari minyak non

kelapa sehingga pembentukan EPA dan DHAmenjadi tidak optimal (Lipoeto, 2006).

Diet tinggi asam lemak merupakan salahsatu stress oksidatif yang diterima oleh semua seltubuh. Segala sesuatu yang dapat mengancamkeberlangsungan sel atau jaringan tubuh, salahsatunya dijawab dengan terjadinya prosesinflamasi. Proses inflamasi merupakan respontubuh yang timbul guna melindungi tubuh, organ,jaringan atau sel dari segala sesuatu yang dapatmenimbulkan kerusakan ( Eryati, 2006 ). Prosesinflamasi akan menyebabkan pengeluaranmediator-mediator inflamasi dan sitokin ( Karnen,2006 ). Penelitian ini membuktikan bahwa prosesinflamasi telah terjadi pada saat tubuhmengkonsumsi diet tinggi asam lemak. Derajatpeninggian kadar IL-6 dapat menjadi gambarantingkatan proses inflamasi yang terjadi. Artinyasemakin banyak kadar IL-6 yang terbentuk makatingkat inflamasi juga semakin berat, berarti stressoksidatif yang terjadi pada tubuh juga semakinberat.

Peningkatan IL-6 pada penelitian ini belumdapat menelusuri penyebab yang berkontribusipaling besar, mengingat selain sel endotel, IL-6juga diproduksi oleh organ lain, tapi diduga bahwasel endotel ikut berkontribusi dalam peningkatankadar IL-6 dalam darah tikus jantan strain wistarsetelah mendapatkan perlakuan diet tinggi berbagaiasam lemak. Perlu penelitian lanjutan denganmenggunakan tekhnik imunohistopatologi untukmenilai langsung derajat kerusakan endotel yangterjadi akibat respon inflamasi yang terus menerusterjadi akibat pemberian diet tinggi berbagai jenisasam lemak dalam dosis dan lama pemberiantertentu.

KESIMPULANTerlihat pada pemberian lemak sapi terjadi

sedikit penurunan kadar rerata NO sedangkan padapemberian VCO,minyak jagung dan minyak zaitun terlihat sedikitpeningkatan. dibanding kontrol, walaupun secarastatistik tidak bermakna

Ada pengaruh diet tinggi asam lemak jenuhrantai panjang dan sedang dengan asam lemaktidak jenuh tunggal dan ganda terhadap kadar IL-6darah tikus jantan strain wistar, dimana kadar rerataIL-6 tertinggi adalah pada pemberian lemak sapi,diikuti dengan VCO sedangkan pada pemberianminyak jagung dan minyak zaitun kadar rerata IL-6nya sama

SARAN Adanya pengaruh diet tinggi asam lemak

jenuh rantai panjang dan dan rantai sedangserta asam lemak tidak jenuh rantai tunggaldan ganda terhadap kadar IL-6 darah tikusjantan strain wistar. Penelitian lanjutan

perlu dilakukan untuk melihat sejauh manakontribusi sel endotel pembuluh darahterhadap peningkatan kadar IL-6 ini.Dimana penelitian lanjutan denganmenggunakan tehnik imunohistopatologiuntuk menilai tingkat kerusakan sel endotelpembuluh darah yang terjadi akibat responinflamasi yang terus menerus pada selendotel sehingga berdampakterjadinyadisfungsi endotel pada pemberiandiet tinggi asam lemak

Tidak terdapatnya perbedaan bermaknakadar NO mungkin disebabkan waktu yangkurang dalam pemberian perlakuan karenadiperlukan waktu yang lama pada pembuluhdarah untuk terjadi disfungsi endotel

Penilaian aktifitas eNOS bersamaan dengankadar NO merupakan hal yang ideal untukmengungkap segala sesuatu yang berkaitandengan salah satu fungsi endotel dalammenghasilkan zat vasoaktif.

Penggunaaan Lemak Hewani yangberdampak buruk terhadap endotel agarmenjadi pertimbangan dalam diet.Sedangkan penggunaan minyak zaitun ,VCO dan minyak jagung dapat menjadipilihan yang lebih baik yang terus meneruspada sel endotel sehingga berdampakterjadinya disfungsi endotel pada pemberiandiet tinggi asam lemak

Tidak terdapatnya perbedaan bermaknakadar NO mungkin disebabkan waktu yangkurang dalam pemberian perlakuan karenadiperlukan waktu yang lama pada pembuluhdarah untuk terjadi disfungsi endotel

Penilaian aktifitas eNOS bersamaan dengankadar NO merupakan hal yang ideal untukmengungkap segala sesuatu yang berkaitandengan salah satu fungsi endotel dalammenghasilkan zat vasoaktif.

Penggunaaan Lemak Hewani yangberdampak buruk terhadap endotel agarmenjadi pertimbangan dalam diet.Sedangkan penggunaan minyak zaitun ,VCO dan minyak jagung dapat menjadipilihan yang lebih baik

DAFTAR PUSTAKA

1. Adam JMF. Obesitas dan Diabetes Melitustipe 2. Dalam: John MFA, editor Obesitasdan sindroma metabolic. Bandung: 2006.9-20

2. Adi S. Sel Lemak dan fungsi endokrin.Dalam: John MFA, editor . Obesitas dansindroma metabolic. Bandung: 2006. 43-60

3. Arab Lenore, Biomarkers of Fat and FattyAcid Intake. North Carolina: The Journal ofNutrition 2003; 133: 925S-932S

4. Boedina Siti. Imunologi : Diagnosis danProsedur Laboratorium. Jakarta: BalaiPenerbit FK UI . 2007

5. Brown et al., Dietary Modulation ofEndothelial Function: Implications forCardiovascular Disease. USA: The AmericanJournal of Clinical Nutrition 2001; 73: 673-686

6. Bagby SP. Obesity initiated metabolicsyndrome & the kidney: a recipe for chronickidney disease. Epidemiology 2003; 14: 479-87

7. Barzilai N, Rudin E, , Inflamatory peptidesderived from adipose tissue,Imunity &vAgeing, 2005

8. Berne R.M, Levy M.N, CardiovascularPhysiology, 8th ed., Mosby.2000

9. Blucher M, Kratzsch J, Paschke R. PlasmaLevels of Tumor Necrosis Factor-alpha,Angiotensin II, Growth Hormone, and IGF-IAre Not Elevated in Insulin-Resistant ObeseIndividuals With Impaired GlucoseTolerance. Diabetes Cre 2001;328:328-334.

10. Bravo E, Napolitano M, Lopez-Soldado I,Valeri M, et al. HypercholerterolaemiaAlters the Responses of The Plasma lipidProfile and Inflammatory Markers toSupplementation of the Diet with n-3Polyunsaturated Fatty Acids from Fish Oil.Eur J Clin 2006; 36(11): 788-795

11. Calder, P.C. Long Chain PolyunsaturatedFatty Acids and Inflammation ScandinavianJournal of Food and Nutrition 2006a; 50(S2): 54-61.

12. Calder, P.C. n-3 Polyunsaturated FattyAcids, Inflammation, and InflammatoryDiseases. American Journal of ClinicalNutrition 2006b; 83: 1505S-19S.

13. Chagnac A, Weinstein T, Korzets A,Ramadan E, Hirch J, et al. Glomerularhemodynamics in severe obesity. Am Jphysiol Renal Physiol 2000;278: 817-22

14. Chan N, Vallace P. Nitric oxide. In: Hunt Bj,PostonL, Schachter M, Halliday A(eds).And Introduction to vascular biology.Cambridge University Press ; 2002: 2nd ed.:216-58.

15. Ceriello A. New Insights on Oxidative Stressand Diabetic Complications May Lead to aCausal: Antioxidant Therapy. Diabetes Care2003;26:1589-1596.

16. Cayatte A, Palacino J, Horten K, Cohen P.Chronic Inhibition of Nitric OxideProduction Accelerates Neointima Formationand Impairs Endothelial Function inHypercholesterolemic Rabbits. ArteiosclerThromb 1994;14:753-759.

17. Chinen Ichiro et al., Vascular Lipotoxicity:Endothelial Dysfunction via Fatty AcidInduced Reactive Oxygen SpeciesOverproduction in Obese Zucker DiabeticFatty Rats. USA: Endocrinology 2007; 148:160-165

18. Cuevas Ada et al., Diet and EndothelialFunction. Santiago : Biol Res 2004 ;37: 225-230

19. Daval M., Foufelle F., Ferre P. Functoin ofAMP-activated protein kinase in adiposetissue, 2006 J Physiol, 574.1, pp 55-62 136

20. Daval M., Foufelle F., Ferre P. Functoin ofAMP-activated protein kinase in adiposetissue, 2006 J Physiol, 574.1, pp 55-62 136

21. Dharma Rahajuningsih dkk., DisfungsiEndotel pada Preeklamsia. Jakarta: MajalahKesehatan UI Vol. 9 No. 2; 2005: 63-69

22. De Caterina et al.. Fatty Acid Modulation ofEndothelial Activation. USA: The AmericanJournal of Clinical Nutrition; 2000: 71:213S-23S

23. De Caterina R, Libby P, Peng HB, et al. Nitricoxide decreses cytokine-induced endothelialactivation. Nitric oxide selectively reducedendothelial expression of adhesionmolecules and proinflammatory cytokines. JClin Invest 1995; 96:60- 8.

24. De Caterina, R., Antonella Z., Serena D.T.,Rosalinda M., Marika M. NutritionalMechanisms that Influence CardiovascularDisease. American Journal of ClinicalNutrition 2006; 83: 421S-426S.

25. Darwin Eryati, Imunologi dan Infeksi.Padang: Andalas University Press. 2006

26. De las Heras N, Aragoncillo P, Maeso R,Vazquez-Perez S, Navarro-Cid J, DeGasparoM, et al. AT1 Receptor Antagonism ReducesEndothelial Dysfunction and IntimalThickening in Atherosclerotic Rabbits.Hypertension 1999;34(4):969-101.

27. Eder, K., Sabine S., Karin B., Ramona K.Conjugated Linoleic Acids Lower The Releaseof Eicosanoids and Nitric Oxide from Human

Aortic Endothelial Cells. Journal of Nutrition2003; 133: 4083-4089.

28. Engeli,S., Negrel R., Sharma,A.M.,Physyology and Pathophysiology of adiposetissue Renin-Angiotensin system,Hipertension, ;2000: 35, pp 1270-1277

29. Fawcett Don W, Text Book of Histology(edisi bahasa Indonesia, alih bahasaTambayong J), edisi 12, EGC, Jakarta 2002

30. Fito, M., M. Cladellas, R. de la Torre, J.Marti, D. Munoz, H. Schroder et al. AntiInflammatory Effect of Virgin Olive Oil inStable Coronary Disease Patients: ARandomized, Crossover, Controlled Trial.European Journal of Clinical Nutrition 2008;62: 570-574.

31. Funahshi T, nakamura T, Shimomura I, MedaK, kuriyama H, takahashi M, Arita Y, Kihara S,Matsuzawa Y, Role of Adipocytokines onPathogenesis of Atherosclerosis in VisceralObesity,1999: Internal Medicine38(2), pp202-206

32. Fung Teresa et al., Diet Quality Scores andPlasma Concentrations of Markers ofInflammation and Endothelial Dysfunction.USA: The American Journal of ClinicalNutrition 2005; 82: 163-173

33. Garna Karnen, Imunologi Dasar Ed. 7.Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2006

34. Ghafoorunissa et al., Dietary (n-3) LongChain Polyunsaturated Fatty Acids PreventSucrose-Induced Insulin Resistance in Rats.USA: The Journal of Nutrition 2005:135:2634-2638

35. Hadi,H, Beban Ganda Masalah Gizi danImplikasinya terhadap Kebijakan .2005

36. Haluzik M., Parizkova J., Haluzik M.M.Adiponectin and Its Role in the Obesity-Induced Insulin Resistance and RelatedComplications, 2004 :Physiol Res.53, pp 123-129

37. Havel P.J., Control of energy homeostasisdan insulin action by adipocyte hormones:leptin, acylation prptein and adiponectin,Current Opinion in Lipidology,2002; 13, pp51-59

38. Havel,P.J., Section IV: lipid Modulators ofIslet Fuction, Upate on adipocyte HormonesRegulation of Energy Blance and

Carbohydrate/Lipid Metabolism, Diabetes 1,2004; 53, pp 143-152

39. Henegar JR, Bigler H, Henegar LK, Tyagi SC,Hall JE. Functional & Structural changes inthe kidney in the early stage of obesity . JAm Soc Nephrol 2001; 12: 1211-17

40. Huang A, Sun D, Kaley G, Koller A.Superoxide released to high intra-arteriolarpressure reduces nitric oxide-mediatedshear stress- and agonist-induced dilations.Circ Res. 1998;83:960-965.

41. Hernandez-Presa M, Bustos C, Ortego M,Tunon J, Renedo G, Ruiz-Ortega M, et al.Angiotensin-Converting Enzyme InhibitionPrevents Arterial Nuclear Factor-{kappa}BActivation, Monocyte ChemoattractantProtein-1 Expression, and MacrophageInfiltration in a Rabbit Model of EarlyAccelerated Atherosclerosis. Circulation1997;95(6):1532-101.

42. Handayani Dian dan Bambang Prijadi, 2007.Pengaruh Pasta Tomat terhadap Jumlah SelBusa Aorta Tikus dengan Diet Aterogenik.Malang: Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol.XXIII, No. 2 Agustus 2007, hal 93-99

43. Hardiningsih Riani dan Novik Nurhidayat,2006. Pengaruh Pemberian PakanHiperkolesterolemia terhadap Bobot BadanTikus Putih Wistar yang Diberi Bakteri AsamLaktat. Bogor: Biodiversitas Vol. 7 No. 2,April 2006: 127-130

44. Hennig Bernhard et al. High Energy Diets,Fatty Acids and Endothelial Cell Function:Implications for Atherosclerosis. USA:Journal of The American College ofNutrition,2001 Vol. 20 No. 2, 97-105

45. Indrawaty L., Zat Gizi dan Makanan padaPenyakit Kardiovaskuler. Padang: AndalasUniversity Press,2006 : 6-22

46. Ito A, Tsao PS, Adimoolam S, Kimoto M,Ogawa T, Cooke JP. Novel Mechanism forEndothelial Dysfunction: Dysregulation ofDimethylarginine DimethylaminohydrolaseCirculation 1999;99(24):3092-508.

47. Iwashima M, Sichiri M, Marumo F.Transfection of inductable nitric oxidesynthase gene causes apoptosis in vascularsmooth muscle cells. Circulation 1998; 98:1212-18

48. J. Moreno et al., Olive Oil Decreases BothOxidative Stress and The Production ofArachidonic Acid Metabolites by TheProstaglandin G/H Synthase Pathway in RatMacrophages. USA: The Journal of Nutrition2001:131: 2145-2149

49. James Michael et al., DietaryPolyunsaturated Fatty Acids andInflammatory Mediator Production. USA:The American Journal of Clinical Nutrition 71(suppl):2000: 343S-348S

50. James PT, Leach R, Kalamara E, Shayeghi M,The worldwide obesity Obes Res 2001; 9 (suppl 4 ) : 2288-338

51. Jeremy RW, McCarron H, Sullivan D. Effectsof Dietary L-Arginine on Atherosclerosis andEndothelium-Dependent Vasodilatationinthe Hypercholesterolemic Rabbit: ResponseAccording to Treatment Duration, AnatomicSite, and Sex. Circulation 1996;94(3):498-101

52. .Khambham N, Markowitz GS, Valery AM,Lin J, Agatti VD. Obesity relatedglomerulopathy : an emerging epidemic.Kidney International 2001; 59: 1498-509

53. Kris-Etherton, P.M. Monounsaturated FattyAcids and Risk of Cardiovascular Disease.Journal of American Heart Association1999;100: 1253-1258.

54. Kunsch C, Medford R. Oxidative stress as aregulator of gene expression in thevasculature. Circ Res 1999;85:753-766

55. Kuroki T, Isshiki K, King G. Oxidative stress:the lead or supporting actor in thepathogenesis of diabetic complications. J AmSoc Nephrol 2003;14:S216-S220.

56. Kersshaw E.E., Flier J.S., Adipose Tissue asan Endocrine Organ, The Journal of ClinicalEndocrinology& Metabolism 89,2004: pp2548-2556

57. Kumar V, Abbas A, Fausto N; Robbins andCotrans pathologic basic of disease, ed 7,Philadelphia, 2005, Saunders; Buetler TM,Krauskopf A, Ruegg UT:News Physiol Sci2004.19: 120-3.

58. Lawrence, Gatot.Implikasi Klinis DisfungsiEndotel Dan Radikal Bebas. J Med Nus.2004; 25: 94-102.

59. Libby, Peter. Inflammation andCardiovascular Disease Mechanisms.American Journal of Clinical Nutrition 2006;83 (suppl): 456S-60S.

60. Lipinski B. Pathophysiology of OxidativeStress in Diabetes Mellitus. J DiabetesComplication 2001;15:203-210.

61. Lawrence GS, Wahid S, Yusuf I, Kabo P,Wijaya A. High Sensitivity C-Reactive Proteinin Cluster of Metabolic Syndrome. In: 8thAsia Pacific Society of Pathologists Congress;Bali, Indonesia.2003

62. Lawrence GS, Bakri S. High Sensitivity C-Reactive Protein in Hypertensive andDyslipidemic Patients. In: The 9th Congressof The Indonesian Heart Association,Cardiology Update-XI & InterventionalCardiology-V ;Surabaya, Indonesia. 2002

63. Lopez, G.E., Matthias B.S., JoAnn E.M.,James B.M., Christine M.A., Nader R. et al.Consumption of (n-3) Fatty Acids is Relatedto Plasma Biomarkers of Inflamation andEndothelial Activation ini Women. Journal ofNutrition 2004; 134: 1806-1811

64. . Lopez, Garcia Esther. Major DietaryPatterns are Related to PlasmaConcentrations of Markers of Inflammationand Endothelial Dysfunction. AmericanJournal of Clinical Nutrition 2004; 80: 1029-1035.

65. Grover A, Samson S, Fomin V, Werstiuk E.Effects of peroxide and superoxide oncoronary artery: angiotensin II andsarcoplasmic reticulum Ca2+ pump. Am JPhysiol 1995;269:C546-C553.

66. Murray dkk. Biokimia Harper. Jakarta:EGC.2009

67. Mustafa Zainal dkk., Radikal Bebas sebagaiPrediktor Aterosklerosis pada Tikus WistarDiabetes Melitus. Jakarta: Cermin DuniaKedokteran 2000; No. 127 ; 30-31

68. Muwarni Sri dkk., 2006. Diet Aterogenikpada Tikus Putih (Rattus novergicus strainWistar) sebagai Model HewanAterosklerosis. Malang: Jurnal KedokteranBrawijaya, Vol. XXII, No. 1, April 2006, hal 7-9

69. Moro M, Darley-Usmar V, Lizasoain I, Su Y,Knowles R, Radomski M, et al. The formation

of nitric oxide donors from peroxynitrite. BrJ Pharmacol. 1995;116:1999-2004.

70. Miller FJ, Gutterman DD, Rios CD, HeistadDD, Davidson BL. Superoxide Production inVascular Smooth Muscle Contributes toOxidative Stress and Impaired Relaxation inAtherosclerosis. Circ. Res. 1998;82(12):1298-1012

71. .Nicholls Stephen et al., Consumption ofSaturated Fat Impairs The Anti InflammatoryProperties of High Density Lipoproteins andEndothelial Function. USA: Journal of TheAmerican College of Cardiology 2006;Vol.48 No.4 pages 715-720

72. Ouchi N, Kihara S, Arita Y, Maeda K KuriyamaH, Okamoto Y, et al. Novel modulator forendothelial adhesion molecules. Adipocytederived plasma protein adiponectin.Circulation 1999;100:2473-6.

73. Perona, J.S., Jose M.G., Jose M.S., Lina B.,Valentina R. The Unsaponifiable Fraction ofVirgin Olive Oil in Chylomicrons from MenImproves The Balance betweenVasoprotective and Prothrombotic FactorsReleased by Endothelial Cells. Journal ofNutrition 2004; 134: 3284-3289.

74. Poderoso J, Peralta J, Lisdero C, Carreras M,Radisic M, Schopfer F, et al. Nitric oxideregulates oxygen uptake and hydrogenperoxide release by isolated beating ratheart. Am J Physiol 1998;274:C112-C119.

75. Potter DD, Sobey CG, Tompkins PK, RossenJD, Heistad DD. Evidence That Macrophagesin Atherosclerotic Lesions ContainAngiotensin II. Circulation 1998;98(8):800-1012

76. .Paulus W,Frantz S. Kelly R. Nitric Oxide andCardiac Contractility in Human Heart Failure.Circulation. 2001;104:2260-2.

77. Qian H, Neplioueva V, Shetty GA, ChannonKM, George SE. Nitric Oxide Synthase GeneTherapy Rapidly Reduces Adhesion MoleculeExpression and Inflammatory Cell Infiltrationin Carotid Arteries of Cholesterol-FedRabbits. Circulation 1999;99(23):2979-1012

78. . Radi R, Beckman J, Freeman B.Peroxynitrite oxidationof sulfhydryls: thecytotoxic potential of endothelial-derived

superoxide and nitric oxide. J Biol Chem1991;266:4244-4250.

79. Ridker. P.M., Hennekens. C.H., Buring. J.E &Riferi. N: C- Reactive Protein and OtherMarkers of Imflamation in The Prediction ofCardiovascular Disease in Women. N.England.J. Med 2000; 342: 836-843

80. Rossner S. Obesity: the disease of thetwenty century. International journal ofobesity 2002;26:S2-4.

81. Sugondo S. Obesitas. Dalam: Aru WS,Bambang S, Idrus A, editor. Buku ajar ilmupenyakit dalam jilid III ed 4. Jakarta: PusatPenerbitan Departemen Ilmu PenyakitDalam FKUI;2006.1941-7

82. Sulistyowati Y, Obesitas–Pathofisiologi danpenatalaksanaanya Medisia, 2,2006; pp 13-18

83. Sharma K. Adiponectin regulatesalbuminuria & podocyt function in mice. J.Clin. Invest 2008; 1645-56

84. Squadrito G, Pryor W. Oxidative chemistry ofnitric oxide: the roles of superoxide,peroxynitrite and carbon dioxide. Free RadicBiol Med. 1998;25:392-403.

85. Selvinna dkk., Disfungsi Endotel dan ObatAnti Hipertensi. Jakarta: Majalah CerminDunia Kedokteran 2005;147: 20-25

86. Shimabukuro Michio et al., Effects ofDietary Composition on PostprandialEndothelial Function and AdiponectinConcentrations in Healthy Humans: AcrossOver Controlled Study. USA: The AmericanJournal of Clinical Nutrition 2007; 86: 923-928

87. Sies Helmut et al. Nutritional, Dietary andPostprandial Oxidative Stress. USA: TheJournal of Nutrition 2005; 135: 969-972

88. Simopoulos, A.P. Review. Omega-3 FattyAcids in Inflammation and AutoimmuneDiseases. Journal of the American College ofNutrition 2002; 21: 495-505.

89. Supangat Andi, Statistika dalam KajianDeskriptif, Inferensi dan Non Parametrik.Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup.2007

90. Sukandar Enday,. Stres Oksidatif sebagaiFaktor Risiko Penyakit Kardiovaskular.

Bandung: Majalah Farmacia 2006; Vol. 6No.1

91. Sutadi Sri M.. Kadar Nitric Oksida dan FaktorVon Willebrand sebagai Petanda DisfungsiEndotel pada Sirosis Hati. Medan: USUDigital Library,2003; 1-6

92. Toborek Michal et al. Unsaturated FattyAcids Selectively Induce An InflammatoryEnvironment in Human Endothelial Cells.USA: The American Journal of ClinicaNutrition 2002; 75: 119-125

93. Trayhurn P., Beattie J.H., Physiological roleof adipose tssue: white adipose tissue as anendocrine and secretory organ, Proceedingof the Nutrition Society, 60,2001; pp 329-339

94. Wahba, IM, Mark RH. Obesity & obesityinitiated metabolic syndrome : mechanisticlinks to chronic kidney disease. Clin J Am SocNephrol 2007; 2: 550-62

95. Witjaksono F. Body mass Index and waistcircumference among Indonesian adult fromurban commodities. In Tjokroprawiro A,Soegih R, Soegondo S, et al, editors. 3 rdNational Obesity; 2004; Jakarta: ISSO; 2004;2004

96. West NEJ, Qian H, Guzik TJ, Black E, Cai S,George SE, et al. Nitric Oxide Synthase(eNOS) Gene Transfer Modifies VenousBypass Graft Remodeling: Effects onVascular Smooth Muscle Cell Differentiationand Superoxide Production. Circulation2001;104(13):1526-508

97. .Wilcoz JN, Subramanian RR, Sundell CL,Tracey WR, Pollock JS, Harrison DG, et al.Expression of Multiple Isoforms of NitricOxide Synthase in Normal andAtherosclerotic Vessels. Arterioscler ThrombVasc Biol 1997;17:2479-2488.

98. Wang B-Y, Ho H-KV, Lin PS, Schwarzacher SP,Pollman MJ, Gibbons GH, et al. Regression ofAtherosclerosis: Role of Nitric Oxide andApoptosis. Circulation 1999;99(9):1236-1012.

99. Wink D, Mitchell J. Chemical biology ofnitric oxide: insights into regulatorycytotoxic, and cytoprotective mechanisms ofnitric oxide. Free Radic Biol Med1998;25:434-456.

100.Yanwirasti, 2008. Langkah-langkah PokokPenelitian Biomedik. Padang: FK UnandPress, hal 31-147

101.Zhao et al., 2004. Dietary α Linolenic AcidReduces Inflamatory and LipidCardiovascular Risk Factors inHypercholesterolemic Men and Women. TheJournal of Nutrition 134: 2991-2997

102.Zieman SJ l: Upregulation of the nitric oxide-cGMP patway in aged myocardiumphysiological response to L-arginne, Circ Res;2001; 88: 97