pendidikan anti korupsi

21
NAMA KELOMPOK : Dedy Kurniawan (135534003) Muhammad Purwo Cahyono (105534008) Bintang Yudha Wisudawan (135534008) Masrifah (135534023) Muhammad Faiz Amrullah (135534027) Maria Ulfa (135534040) Matakuliah PKN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Transcript of pendidikan anti korupsi

NAMA KELOMPOK : Dedy Kurniawan (135534003)

Muhammad Purwo Cahyono (105534008)Bintang Yudha Wisudawan (135534008)

Masrifah (135534023) Muhammad Faiz Amrullah (135534027)

Maria Ulfa (135534040)

Matakuliah PKN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

PENGERTIAN KORUPSI

Istilah korupsi dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia adalah kejahatan, dapat disuap, tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab. ( S. Wojowasito – WJS Poerwardaminta : 1978 )Korup Korupto

r Korupsi

Bentuk – Bentuk Korupsi Suap

menyuap

pemerasan

Penggelapan dalam jabtan

Perbuatan curang

Gratifikasi

FAKTOR POLITIK

Politik dapat menyebabkan terjadinya korupsi karena Contoh : korupsi politik misalnya perilaku curang (politik uang) pada pemilihan anggota legislatif ataupun pejabat-pejabat eksekutif, dana ilegal untuk pembiayaan kampanye, penyelesaian konflik parlemen melalui cara-cara ilegal dan teknik lobi yang menyimpang

FAKTOR HUKUM Faktor hukum dapat terjadi korupsi karena adanya diskriminasi dan tidak adilnya sistem hukum, rendahnya sistem perundang undangan di indonesia. Contonya : Dalam pengadilan terjadinya sanksi yang bersifat diskriminasi dan equivalen dengan perbuatan yang dilarang sehingga tidak tepat sasaran serta dirasa terlalu ringan atau terlalu berat (kasus proyek Ambalang)

Tindakan korupsi mudah timbul karena ada kelemahan di dalam peraturan perundang – undangan, ada (6) sebagai berikut :

adanya peraturan perundang-undangan yang bermuatan kepentingan pihak-pihak tertentu.

kualitas peraturan perundang-undangan kurang memadai.

peraturan kurang disosialisasikan. sanksi yang terlalu ringan. penerapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu.

lemahnya bidang evalusi dan revisi peraturan perundang-undangan

FAKTOR EKONOMI Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal itu dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan. Diantaranya adalah kekuasaan pemerintah yang dibarengi dengan faktor kesempatan bagi pegawai pemerintah untuk memenuhi kekayaan mereka, Dengan demikian korupsi bukan disebabkan oleh kemiskinan, tapi justru sebaliknya, kemiskinan disebabkan oleh korupsi (Pope : 2003)

FAKTOR ORGANISASI Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi

Penyebab tingginya kasus korupsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa

Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil

Lemahnya komitmen dan kosistensi penegakan hukum dan perundangan

Rendahnya Integritas dan profesionalisme

Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan, keuangan, dan birokrasi belum mapan

Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KORUPSI

Faktor internal, merupakan faktor pendorong korupsi dari dalam diri, yang dapat dirinci menjadi : Aspek Perilaku Individu

Sifat tamak/rakus manusia Moral yang kurang kuat Gaya hidup yang konsumtif

Aspek Sosial

Faktor eksternal, pemicu perilaku korup yang disebabkan oleh faktor di luar diri pelaku. Ada 4 Aspek : Aspek Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi Aspek Ekonomi Aspek Politis Aspek Organisasi

Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan Tidak adanya kultur organisasi yang benar

Kurang memadainya sistem akuntabilitas Kelemahan sistim pengendalian manajemen Lemahnya pengawasan

DAMPAK MASIF KORUPSI Dampak Ekonomi1. Lesunya Pertumbuhan Ekonomi dan

Investasi2. Penurunan Produktifitas3. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa

Bagi Publik4. Menurunnya Pendapatan Negara Dari

Sektor Pajak5. Meningkatnya Hutang Negara

Dampak Sosial dan Kemiskinan Masyarakat1. Mahalnya Harga Jasa dan Pelayanan

Publik2. Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat3. Terbatasnya Akses Bagi Masyarakat

Miskin4. Meningkatnya Angka Kriminalitas5. Solidaritas Sosial Semakin Langka dan

Demoralisasi

Runtuhnya Otoritas Pemerintah 1. Matinya Etika Sosial Politik2. Tidak Efektifnya Peraturan dan

Perundang-undangan3. Birokrasi Tidak Efisien Dampak Terhadap Penegakan Hukum1. Fungsi Pemerintahan Mandul2. Hilangnya Kepercayaan Rakyat

Terhadap Lembaga Negara

Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi

1. Munculnya Kepemimpinan Korup2. Hilangnya Kepercayaan Publik

pada Demokrasi3. Menguatnya Plutokrasi4. Hancurnya Kedaulatan Rakyat

Dampak Terhadap Pertahanan dan Keamanan

1. Kerawanan Hankamnas Karena Lemahnya Alusista dan SDM

2. Lemahnya Garis Batas Negara3. Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam

Masyarakat Dampak Kerusakan Lingkungan1. Menurunnya Kualitas Lingkungan2. Menurunnya Kualitas Hidup

NILAI-NILAI ANTI KORUPSI

KeadilanKebenaran

KesederhanaanKerja keras

Pertanggungjawaban

KedisiplinanKemandirian

KepedulianKejujuran

PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI AKUNTABILITA TRANSPARASI Kewajaran Kebijakan Kontrol kebijakan

Upaya Pemberantasan Korupsi

Berbagai Strategi dan/atau Upaya Pemberantasan Korupsi

1. Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi 2. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik3. Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan

Masyarakat4. Pengembangan dan Pembuatan berbagai

Instrumen Hukum yang mendukung Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

5. Monitoring dan Evaluasi6. Kerjasama Internasional

TERIMAH KASIH

TERIMAH KASIH TERIMAH KASIH

TERIMAH KASIH