Pendidik dalam pendidikan islam
Transcript of Pendidik dalam pendidikan islam
Pendidik dalam Pendidikan Islam
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu PendidikanIslam” yang di bina oleh Bapak Dr. Siswanto, M.Pd.I
Di Susun Oleh :
Ainul Muttaqin (18201201010029)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmatnya kami dapat menyusun makalah yang
berjudul “Pendidik dalam Pendidikan Islam” untuk memenuhi
tugas dari dosen pengampu matakuliah Ilmu Pendidikan Islam
yaitu Bapak Dr. Siswanto, M.Pd.I.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita yakni baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang
telah membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua sumber
yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini baik
secara tertulis atau sumber-sumber lainnya.
Selanjutnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini terdapat kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu kami
terbuka untuk menerima kritik dan saran dari semua pembaca
demi perbaikan penyusunan makalah berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.
Pamekasan, 23 Maret 2014
iii
DAFTAR ISI
Sampul ………………………………... i
Kata Pengantar………………………………... i
i
Daftar Isi
………………………………... i
i
iBab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ………………………………... 1B. Rumusan Masalah ………………………………... 2C. Tujuan ………………………………... 2
Bab II PembahasanA. Pengertian Pendidik dalam
Pendidikan Islam
………………………………...3
B. Macam-macam Pendidik dalam
Islam
………………………………...5
C. Kedudukan Pendidik dalam Islam ………………………………... 8D. Tugas dan Tanggung jawab
Pendidik
………………………………...8
E. Syarat Menjadi pendidik dalam
Pendidikan Islam
………………………………... 1
0F. Sifat Pendidik dalam Pendidikan
Islam
………………………………... 1
1Bab III Penutup
A. Kesimpulan………………………………... 1
3
B. Kritik dan Saran………………………………... 1
5
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah kata pendidikan sudah tidak asing lagi untuk di
dengar, yang mana pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan di dunia ini. Tidak bisa di
pungkiri dalam sebuah pendidikan selalu terdapat tujuan yang
ingin dicapai, tujuan tersebut bisa di capai dengan adanya
beberapa faktor, salah satunya dengan adanya seorang
pendidik, di dalam segi bahasa pendidik merupakan orang yang
mendidik atau memberikan pendidikan, sedangkan pendidik
dalam pendidikan islam merupakan seseorang yang berkewajiban
karena tuntutan agama untuk menyalurkan ilmunya dan
bertanggung jawab atas ilmu yang di dapat dan di salurkan
kepada orang lain, yang mana agama menyerahkan tanggung
jawab dan amanat pendidikan tersebut, sedangkan yang
menerima amanat dan tanggung jawab sebuah pendidikan ialah
semua orang yang ada di bumi ini. Dengan kata lain pendidik
merupakan suatu sifat yang telah melekat dalam setiap jiwa
manusia, seperti halnya orang tua yang wajib untuk mendidik
anaknya.
Seorang pendidik harus memiliki dasar ilmu pengetahuan
yang sangat banyak, karena setiap waktu pendidikan pasti
akan berubah sesuai dengan berputarnya bumi. Seperti yang
disebutkan diatas seorang pendidik bukan hanya guru saja,
tetapi juga termasuk diri sendiri, orang tua, bahkan
1
masyarakat/lingkungan. Dengan demikian seorang pendidik
mempunyai peranan masing-masing dalam menjalankan suatu
pendidikan, dan dalam setiap peranan tersebut harus
dipertanggung jawabkan. Selain itu pendidik juga mempunyai
peranan utama dalam proses pendidikan, yaitu dengan adanya
pendidik diharapkan bisa menciptakan peserta didik yang
diharapkan dalam tuntutan agama, yang lebih baik dari
seseorang yang tidak mengenal pendidikan dan dapat
mempertahankan agamanya.
Oleh karena itu kami disini akan mendeskripsikan
tentang semua masalah pendidik supaya bisa dijadikan
perhatian dan pelajaran bagi semua pendidik.
2
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi pendidik dalam pendidikan islam ?
2. Siapa saja yang menjadi pendidik dalam pendidikan islam ?
3. Bagaimana kedudukan pendidik dalam pendidikan islam ?
4. Apa tugas dan tanggung jawab pendidik dalam pendidikan
islam ?
5. Apa syarat untuk menjadi seorang pendidik dalam
pendidikan islam ?
6. Bagaimana sifat pendidik dalam pendidikan islam ?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui semua
hal tentang pendidik, baik dari pengertian sampai sifat bagi
seorang pendidik. Selain dari pada itu makalh ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam,
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seorang pendidik,
calon pendidik, dan pengawas pendidik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidik dalam Pendidikan Islam
Di dalam kegiatan belajar-mengajar pasti ada yang
sering kita sebut dengan pendidik dan peserta didik, yang
mana keduanya memiliki keterikatan yang sangat kuat, karena
pendidik tanpa peserta didik tidak akan terjadi kegiatan
belajar mengajar, begitu juga sebaliknya. Sebelum melangkah
lebih jauh tentang pendidik dalam pendidikan islam, terlebih
dahulu kita harus mengetahui pengertian dari pendidikan
islam tersebut, pendidikan islam adalah suatu kajian yang
memuat teori-teori pendidikan serta data-data dan
penjelasannya sesuai dengan perspektif islam.1 Sebagaimana
teori Barat, pendidik dalam Islam adalah orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didiknya
dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik,
baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun
psikomotorik (karsa).2
Dalam literature Islam, seorang pendidik biasa disebut
sebagai ustadz, mu’allim, murabbiy, mursyid, mudarris, dan mu’addib.3
Kata ustadz biasanya digunakan untuk memanggil
seorang professor, hal ini bermakna bahwa seorang
1 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: LKiSYogyakarta, 2009)., hal. 222 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)., hal. 74-75.3 Muhaimin, Wacana pengembangan Pendidikan Islam, (Surabaya: Pusat Studi Agama, Politik dan Masyarakat (PSAPM), 2004)., hal 209-213
4
guru dituntut untuk komitmen terhadap
profesionalisme dalam mengemban tugasnya.
Kata mualim berasal dari kata ‘ilm yang berarti
menangkap hakekat sesuatu. Dalam setiap ‘ilm
terkandung dimensi teoritis dan dimensi amaliah.
Hal ini mengandung makna bahwa seorang guru
dituntut untuk menjlaskan hakikat ilmu pengetahuan
yang dikerjakannya, serta menjelaskan dimensi
teoritis dan praktisnya, dan berusaha
membangkitkan siswa untuk mengamlkannya.
Kata murabbiy berasal dari kata dasar Rabb. Tuhan
adalah sebagai Rabb-al-‘alamin dan Rabb al-nash, yakni
yang menciptakan, mengatur, dan memelihara alam
seisinya termasuk manusia. Manusia sebagai
khalifah-Nya diberi tugas untuk menumbuh
kembangkan kreativitasnya agar mampu mengkreasi,
mengatur dan memelihara alam seisinya. Dari
pengertian ini pendidik adalah seseorang yang
mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mempu
berkreasi, sekaligus mengatur dan memelihara
kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi
dirinya.
Kata mursyid biasa digunakan untuk guru dalam
Thariqah (Tasawuf). Seorang mursyid (guru) beusaha
menularkan penghayatan akhlak dan kepribadiannya
kepada peserta didiknya, baik yang berupa etos
5
ibadahnya, etos kerjanya, etos belajarnya, maupun
dedikasinya yang serba Lillahi Ta’ala (karena mengharap
ridha Allah semata). Dengan demikian dalam konteks
pendidikan mengandung makna bahwa guru merupakan
model atau sentral indentifikasi diri, yakni pusat anutan
dan teladan bahkan konsultan bagi pesrta didiknya.
Kata mudarris berasal dari kata darasa-yadrusu-darsan
wa durusann wa dirasatan,yang berarti terhapus, hilang
bekasnya, menghapus, menjadikan usang, melatih,
mempelajari. Dilihat dari pengertian ini, maka
tugas guru adalah berusaha mencerdaskan peserta
didiknya, menghilangkan ketidaktahuan atau
memberantas kebodohan mereka, serta memilih
ketidaktahuan atau memberantas kebodohan mereka,
serta melatih ketrampilan mereka sesuai dengan
bakat,minat dan kemampuannya.
Kata muadddib berasal dari kata adab, yang berarti
moral, etika, dan adab, atau kemajuan lahir dan
batin. Jadi guru adalah orang yang beradab
sekaligus memiliki peran dan fungsi untuk
membangun peradaban (civilization) yang
berkualitas di masa depan.
Pengertian pendidik secara umum dapat diartikan sebagai
orang yang bertanggung jawab atas pendidik dan pengajaran.4
Sedangkan secara bahasa pendidik adalah orang yang
4 Khoirin Rosyadi, Pendidikan Profetik. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004)., hlm. 172
6
pekerjaanya mengajar. Dalam konteks yang lebih luas setiap
individu adalah pendidik, oleh sebab itu ia harus menjaga
dan meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menjadi
tauladan bagi sesamnya. Sedangkan pendidik dalam islam
adalah setiap individu yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan subjek didik.5
Seorang pendidik merupakan komponen yang sangat penting
dalam system kependidikan, karena pendidiklah yang akan
mengantarkan anak didik pada tujuan yang telah ditentukan,
yang mana tujuan pendidikan islam adalah
menciptakan/membentuk manusia yang sempurna (insan kamil)
yang sesuai dengan ukuran islam. Hal tersebut tidak mudah
seperti membalikkan sebuah telapak tangan, mengapa
demikian ! karena seorang pendidik memiliki tanggung jawab
yang sangat besar untuk menjadikan peserta didik lebih baik
dari sebelum-sebelumnya.
B. Macam-macam Pendidik dalam Islam
Terdapat banyak pendidik dalam islam dikarenakan setiap
individu merupakan pendidik. Diantara pendidik yang terdapat
dalam islam yaitu :
1. Allah SWT
Kita sebagai umat islam percaya akan kekuasaan Allah
SWT, karena Allah yang menciptakan langit dan bumi
beserta isinya, yang memberikan kemampuan tehadap manusia
5 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, op.cit., hal. 37
7
untuk berfikir. Sudah terdapat berbagai bukti bahwa Allah
lah yang menjadi pendidik pertama dai antara Firman-Nya :
Artunya : Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam6. (Q.S. Al-
Fatihah: 2)
Artinya: dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!" (Q.S. Al-Baqarah: 31)
Berdasarkan ayat-ayat diatas sudah jelas bahwa Allah
merupakan pendidik pertama dan yang utama bagi semua
makhluk bahkan seluruh alam.7
2. Nabi Muhammad SAW
Nabi merupakan utusan langsung dari Allah SWT, sudah
terlihat jelas dalam firman Allah SWT surat Al-Baqarah
ayat 151 :
6 Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.7 Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bandung: Penerbit Angkasa, 2003)., hal.13
8
Artinya : Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami
kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Q.S. Al-Baqarah: 151)
Selain itu Nabi Muhammad diturunkan kedunia ini untuk
menjadi seorang pendidik sesuai dengan sabdanya : “Bu’iststu
li-akuna mu’alliman” yang berarti Aku diutus ke dunia untuk menjadi
guru/pendidik.8
3. Orang tua
Pada kenyataannya di dalam islam yang pertama dan
paling utama bertanggung jawab dalam kemajuan
perkembangan anak didik adalah orang tua, seperti firman
Allah SWT :9
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-
Tahriim: 6)
8 Moh. Kosim, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Pamekasan: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan, 2006)., hal. 459 Arifuddin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kultura (GP Press Group), 2008)., hal. 6
9
Dalam pernyataan orang tua merupakan pendidik yang
pertama dan utama, berbeda dengan Allah SWT, yang mana
orang tua menjadi pendidik yang utama dalam segi
keluarga.
Setiap orang tua memiliki tugas penting untuk
memberikan pendidikan kepada anaknya. Hal tersebut
dikarenakan, anak merupakan penerus dari keturunannya,
anak merupakan kebanggan bagi orang tua kepada orang
lain, dan doa anak yang shaleh merupakan amal yang tidak
putus-putus bagi orang tuanya.10 Orang tua adalah orang
yang paling berjasa bagi setiap anak, karena dari awal
kelahirannya setiap anak melibatkan peran penting dari
orang tuanya.
Orang tua menjadi sosok yang utama selain mempunyai
tanggung jawab dari agama, juga mempunyai kewajiban untuk
menjadikan anak mereka memiliki masa depan yang gemilang,
yaitu masa depan yang baik, sehat dan mempunyai
pengetahuan yang tinggi, baik pengetahuan umum maupun
pengetahuan agama, selain itu orang tua tidak boleh
lepas dari tanggung jawabnya karena sebab merekalah
seorang anak dilahirkan. Oleh karena itu semua prestasi
tersebut tidak mungkin bisa diraih oleh orang tua tanpa
pendidikan yang baik bagi anak-anak mereka.11
4. Pendidik
10 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, Op.Cit., hal. 3711 ibid., hal. 40
10
Pendidik merupakan pengganti dari orang tua, di dalam
mendidik anak orang tua tidak bisa melaksanakan
pendidikan terhadap anaknya secara maksimal, oleh karena
itu orang tua menitipkan kepada seorang pendidik di dalam
lembaga pendidikan.
Ada beberapa factor orang tua menitipkan anak mereka
kepada pendidik, yaitu :
1. Keterbatsan waktu yang tersedia para orang tua.
2. Keterbatasan penguasaan ilmu dan tekhnologi yang
dimiliki para orang tua.
3. Efisiensi biaya yang dibutuhkan dalam proses
pendidikan anak.
4. Efektivitas program pendidikan anak.12
12 ibid., hal. 41
11
C. Kedudukan Pendidik dalam Islam
Dalam ajaran islam posisi guru mendapatkan tempat
terormat dan mulia di sisi Allah. Sesuai dengan Firman-Nya
dalam surat al-mujadalah ayat 11 :13
……….
........ Artinya : Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang berilmu (beberapa derajat lebih tinggi) (Q.S.
Al-Mujadalah : 11)
Penghargaan Islam yang tinggi kepada pendidik tidak
bisa dilepasakan karena islam sangat menahrgai ilmu
pengetahuan. Beberapa factor yang mengungkapakan tentang
penghagaan islam terhadap ilmu pengetahuan dalam tulisan
Asma Hasan Fahmi (1979),14 diantaranya :
1. Tinta ulama’ lebih berharga dari pada darah syuhada.
2. Orang yang berpengetahuan melebihi orang yang senang
beribadah, yang berpuasa dan menghabiskan waktu
malamnya untuk mengerjakam shalat, bahkan melebihi
seseorang yang berperang di jalan Allah.
3. Apabila meninggal seorang alim, maka terjadilah
kekosongan dalam islam yang tidak diisi kecuali oleh
seseorang yang alim lainnya.
13 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008).,hal. 15014 Khoirin Rosyadi, Pendidikan Profetik. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004)., hlm. 177
12
Kedudukan pendidik dalam pandangan masyarakat sangatlah
mulia, seorang pendidik di anggap sebagai pahlawan tanpa
tanda jasa. Oleh karena itu kita harus menghargai seorang
pendidik/guru, sama seperti menghargai orangtua kita,
seperti kata pepatah “Orang Tua adalah guruku di rumah, dan Guru
adalah orangtuaku di sekolah”. Karenanya juga kita bisa mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk.
D. Tugas dan Tanggung jawab Pendidik
Di dalam islam tugas seorang pendidik merupakan tugas
yang sangat mulia, hal ini sesuai dengan ajaran islam yang
menempatkan orang yang beriman dan beilmu lebih tinggi
derajatnya bila dibandingkan dengan manusia lainnya.
Imam Al-Ghazali mengemukakan bahwa tugas seorang
pendidik adalah, menyempurnakan, membersihkan, menyucikan,
serta membawa hati manusia untuk bertaqarrub kepada Allah
SWT. Hal tersebut karena pendidikan adalah upaya untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.15
Secara umum tugas seorang pendidik adalah mendidik.
Dalam artian seorang pendidik melakukan kegiatan belajar
mengajar, baik memberikan ilmu, memberi contoh, memuji,
memberikan dorongan, menghukum, dan lain sebagainya. Selain
itu seorang pendidik juga harus menjadi motivator dan
fasilitator dalm kegiatan belajar mengajar untuk
mengembangkan potensi seorang anak didik menjadi lebih baik
lagi dan semakin dipahami.
15 Arifuddin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, Op. Cit., hal. 64
13
Di dalam suatu kegiatan belajar pendidik juga harus
memiliki strategi/metode dalam mengajar. Di mana dalam
strategi juga dibicarakan pendekatan pengajaran dalam
penyampaian informasi, memilih sumber belajar, penunjang
pengajaran, menentukan dan menjelaskan peranan siswa.16 Hal
tersebut dilakukan agar setiap peserta didik bisa memahami
apa yang dijelaskan oleh guru dan bisa melakukannya dalam
kegiatan sehari-hari mereka.
Tugas seorang pendidik sudah tercantum dalam UU Sistem
Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39, yaitu :
1. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
adminstrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
2. Pendidik merupakan tenaga professional yang berugas
merencanakan dan melaksankan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran,, melakukan pembibingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidik pada
perguruan tinggi.17
Ada beberapa tugas pendidik yang dapat disebutkan
antara lain ialah :
1. Mengetahui karakter seorang murid.
16 Usman dan Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputar Pers, 2002)., hal. 12317 Hasan Basri dan Bani Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II), (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010)., hal. 97
14
2. Guru harus berusaha meningkatkan keahliannya, baik
dalam bidang yang diajarkannya maupun dalam cara
mengajarkannya.
3. Guru harus mengamalkan ilmunya, jangan berbuat
berlawanan dengan ilmu yang diajarkannya.18
Selain itu terdapat tugas pendidik yang dapat
dijabarkan dalam beberapa pokok pikiran, yaitu :
1. Sebagai Pengajar (instruksional) yang bertugas
merencanakan program yang disusun, dan akhirnya
dengan pelaksanaan penilaian setelah program
tersebut dilaksanakan.
2. Sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan peserta
didik pada tingkat kecerdasan kepribadian sempurna
(insan kamil), seiring dengan tujuan penciptaan-Nya.
3. Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin,
mengendalikan diri (baik diri sendiri, peserta
didik, maupun masyarakat), upaya pengarahan,
pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan
partisipasi atas program yang di lakukan.19
Melihat tugas seorang pendidik diatas, kita dapat
berfikir bahwa tugas dan tanggung jawab yang dipikul oleh
para pendidik sangat berat sekaligus sangat mulia, karena
pendidik memiliki tanggung jawab untuk menjadikan peserta
didik seperti yang dituntut oleh keinginan agama, selain itu
oleh pendidiklah peserta didik bisa mencapai cita-cita yang
18 Khoirin Rosyadi, Pendidikan Profetik, Op.Cit., hlm. 18019 Arifuddin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, Op. Cit., hal. 65-66
15
diinginkannya dan menjadi orang yang berbudi pekerti luhur
serta mempunyai sopan santun.
E. Syarat Menjadi Pendidik dalam Pendidikan Islam
Untuk menjadi seorang pendidik tidaklah mudah,
diperlukan banyak persyaratan yang dituntut untuk bisa
menjalankan tugas-tugas kependidikannya dengan optimal.
Ada beberapa syarat dalam menjadi pendidik, diantaranya
:20
1. Tentang umur, harus sudah dewasa.
2. Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani.
3. Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya
dan menguasai ilmu mendidik (termasuk ilmu
mengajar).
4. Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi.
Selain itu Cahyadi Tkariawan juga menyebutkan beberapa
kemampuan khas yang harus dimiliki oleh para pendidik
(muslim khususnya) yaitu :21
1. Kemampuan berbahasa Arab.
2. Kemampuan berbahasa Indonesia.
3. Kemampuan menulis dengan huruf arab.
4. Kemampuan menulis dengan huruf latin.
5. Kemampuan berbicara (secara logis, teratur,
sistematik, dan mudah dipahami).
6. Kemampuan beretorika (berpidato/berceramah).
20 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,2011)., hal. 8021 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, Op.Cit., hal. 153
16
7. Kemampuan mendengarkan pembicaraan anak didik,
misalnya berupa masukan, keluhan, permintaan,
pertanyaan, bahkan kritikan mereka.
8. Kemampuan menyegarkan suasana, agar tetap kondusif
dan peserta didik tetap bersemanga belajar.
9. Kemampuan berkomunikasi secara efektif.
10. Kemampuan bercerita, misalnya kisah para Nabi,
Rasul, Sahabat Rasullullah, dan para
pahlawan/mujahid Islam.
11. Kemampuan memimpin forum.
12. Kemampuan merespon dan menyelesaikan masalah
peserta didik.
Dalam menjadi pendidik tidak boleh merasa puas atau
merasa sudah baik dalam mendidik karena hal itu merupakan
tanda bahwa pendidik tersebut tidak mawu berproses untuk
menjadi lebih baik lagi. Pendidik yang ideal merupakan
pendidik yang pada saat bersamaan siap menjadi peserta
didik, dengan kata lain menyelam sambil minum air yaitu
bukan hanya bertugas untuk mengajar tetapi juga harus
belajar dari kejadian setiap saat yang terjadi.
F. Sifat Pendidik dalam Pendidikan Islam
Dalam konteks pendidikan islam, guru adala spiritual father
atau bapak –rohani bagi murid. Guru yang memberi santapan
jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak dan membenarkannya, maka
17
menghormati guru berarti penghormatan terhadap anak-anak
pula.22
Dalam kenyataannya untuk membedakan antara tugas,
syarat, dan sifat sangat sulit. Sifat merupakan pelengkap
dari syarat-syarat, sehingga pendidik bisa dikatakan
memenuhi syarat maksimal. Oleh karena itu, menjadi pendidik
hendaklah memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Zuhud dan iklhas.
2. Bersih lahir dan batin.
3. Pemaaf, sabar, dan mampu mengendalikan diri.
4. Bersifat kebapakan atau keibuan (dewasa).
5. Mengenal dan memahami pesrta didik dengan baik (baik
secara individual maupun kolektif). 23
Para ahli pendidikan Islam selalu mencampurkan tugas,
syarat, dan sifat guru. Hal ini dapat dipahami karena
ketiganya memang mempunyai hubungan yang sangat erat. Sifat-
sifat guru yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat
disederhanakan sebagai berikut:
1. Kasih sayang kepada anak didik.
2. Lemah lembut.
3. Rendah hati.
4. Menghormati ilmu yang bukan pegangannya.
5. Adil
6. Menyenangi ijtihad.
22 Abd. RAchman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)., hal. 11123 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, Op.Cit., hal. 44
18
7. Konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan.
8. Sederhana.24
24 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam,Op.Cit., hal. 84
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi Pendidik
Pengertian pendidik dalam KBBI adalah pendidik adalah
orang yang pekerjaanya mengajar, sedangkang dalam islam
pendidik berarti orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didiknya dengan upaya
mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi
afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik
(karsa). Dalam literaratur islam pendidik sering disebut
dengan kata ustadz, mu’allim, murabbiy, mursyid, mudarris, dan
mu’addib.
2. Macam-macam Pendidik
Pendidik dalam islam terdapat 4 macam, diantaranya :
1. Allah SWT
2. Nabi Muhammad SAW
3. Orang Tua
4. Pendidik
3. Kedudukan Pendidik
Kedudukan seorang pendidik dalam ajaran islam
mendapatkan tempat terormat dan mulia, sama dengan kata
pepatah bahwa pendidik merupakan pahlawan tanpa tanda
jasa. Di sisi Allah pendidik juga mendapatkan tempat yang
mulia, sesuai dengan Firman-Nya dalam surat al-mujadalah
ayat 11
20
4. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik
Seorang pendidik di dalam negeri Indonesia telah
mendapatkan tugas dan tanggung jawab yang tertulis dalam
UU Sistem Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39. Peraturan
diatas bukan hanya ditujukan pada pendidik islam tetapi
juga utnuk semua pendidik. Selain itu terdapat beberapa
tugas dan kewajiban guru yang dapat disebutkan
diantaranya :
1. Mengetahui karakter seorang murid.
2. Guru harus berusaha meningkatkan keahliannya, baik
dalam bidang yang diajarkannya maupun dalam cara
mengajarkannya.
3. Guru harus mengamalkan ilmunya, jangan berbuat
berlawanan dengan ilmu yang diajarkannya.
Selain itu terdapat tugas pendidik yang dapat
dijabarkan dalam beberapa pokok pikiran, yaitu :
1. Sebagai Pengajar (instruksional) yang bertugas
merencanakan program yang disusun, dan akhirnya
dengan pelaksanaan penilaian setelah program
tersebut dilaksanakan.
2. Sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan
peserta didik pada tingkat kecerdasan kepribadian
sempurna (insan kamil), seiring dengan tujuan
penciptaan-Nya.
3. Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin,
mengendalikan diri (baik diri sendiri, peserta
21
didik, maupun masyarakat), upaya pengarahan,
pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan
partisipasi atas program yang di lakukan.
5. Syarat Menjadi Pendidik
Syarat menjadi pendidik sangatlah sederhana tapi
kebanyakan seorang pendidik mengentengkan syarat tersebut
terutama dalam syarat menjadi seorang pendidik Islam,
beberapa syarat umum dalam menjadi pendidik :
1. Tentang umur, harus sudah dewasa.
2. Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani.
3. Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya
dan menguasai ilmu mendidik (termasuk ilmu
mengajar).
4. Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi.
Adapun syarat khusus/khas dalam pendidik islam adalah
sebagai berikut :
1. Kemampuan berbahasa Arab.
2. Kemampuan berbahasa Indonesia.
3. Kemampuan menulis dengan huruf arab.
4. Kemampuan menulis dengan huruf latin.
5. Kemampuan berbicara (secara logis, teratur,
sistematik, dan mudah dipahami).
6. Kemampuan beretorika (berpidato/berceramah).
7. Kemampuan mendengarkan pembicaraan anak didik,
misalnya berupa masukan, keluhan, permintaan,
pertanyaan, bahkan kritikan mereka.
22
8. Kemampuan menyegarkan suasana, agar tetap kondusif
dan peserta didik tetap bersemanga belajar.
9. Kemampuan berkomunikasi secara efektif.
10. Kemampuan bercerita, misalnya kisah para
Nabi, Rasul, Sahabat Rasullullah, dan para
pahlawan/mujahid Islam.
11. Kemampuan memimpin forum.
12. Kemampuan merespon dan menyelesaikan masalah
peserta didik.
6. Sifat-sifat Pendidik
Dalam kenyataannya untuk membedakan antara tugas,
syarat, dan sifat sangat sulit. Sifat merupakan pelengkap
dari syarat-syarat, sehingga pendidik bisa dikatakan
memenuhi syarat maksimal. Oleh karena itu, menjadi pendidik
hendaklah memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Zuhud dan iklhas.
2. Bersih lahir dan batin.
3. Pemaaf, sabar, dan mampu mengendalikan diri.
4. Bersifat kebapakan atau keibuan (dewasa).
5. Mengenal dan memahami pesrta didik dengan baik
(baik secara individual maupun kolektif).
B. Saran
Kami berharap dengan membaca makalah ini seorang
pendidik bisa lebih baik lagi dan lebih professional dalam
bidangnya masing-masing, karena pendidik memiliki peran yang
penting dalam kesejahtraan seorang anak didiknya. selain
23
dari itu kami berharap tidak ada lagi sifat meremehkan baik
tugas, syarat, dan sifat dari seorang pendidik karena itu
merupakan kunci kesuksesan seorang pendidik. Mungkin makalah
ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mohon saran
dari dosen pembimbing dan teman-teman, supaya kedepannya
kami bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.
24
Daftar Pustaka
Arif, Arifuddin. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kultura
(GP Press Group).
Assegaf, Abd. Rachman. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:
Rajawali Pers.
Hasan Basri dan Bani Ahmad Saebani. 2010. Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II).
Bandung: CV Pustaka Setia.
Kosim, Moh. 2006. Pengantar Ilmu Pendidika., Pamekasan: Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Pamekasan.
Muchtar, Heri Jauhari. 2008. Fikih Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin. 2004. Wacana pengembangan Pendidikan Islam. Surabaya: Pusat
Studi Agama, Politik dan Masyarakat (PSAPM).
Nata, Abuddin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung, Penerbit
Angkasa.
Rosyadi, Khoirin. 2004. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Rosyadi, Khoirin. 2002. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LKiSYogyakarta.
Usman dan Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.
Jakarta: Ciputar Pers.
Tafsir, Ahmad. 2011. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya.
25