Materi Kuliah(Ilmu Pendidikan Islam)
Transcript of Materi Kuliah(Ilmu Pendidikan Islam)
ILMU PENDIDIKAN ISLAMDosen Pengampu : Indry Nirma Yunizul Pesha,
S.Pd.I, M.Ag
Kelas / Sumber : Elektro / 1
Kelompok : 1 (satu)
Jeri Darussalam (054114053) Kiki Baehaki (054114027)
Norma Pratiwiriani (054114005) Siti Maryam (054114037)
Universitas Pakuan
2014/2015
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agarhidup sesuai ajaran islam ( Zuhairani ; 1983 ; 27). Syariat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang jika hanya diajarkan saja, tapi harus dengan berbagai metode pendekatan, tidak hanya bersifat teoritis tetapijuga praktis. Jika kita kaitkan dengan zaman sekarang banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi diIndonesia khususnya pada kalangan remaja. Banyak remajayang meniru gaya barat seperti cara berpakaian dan pergaulan bebas yang tentu saja menyimpang dari ajaran agam yang sudah di tentukan. Hal ini tentu saja akan berdampak negatif bagi remaja.
B.Rumusan Masalah
1. Apakah masih ada nilai-nilai agama Islam pada remaja sekarang ?
2. Bagaimana tingkah laku remaja di masa sekarang?3. Apa hubungannya antara ilmu pendidikan islam dengan
tingkah laku remaja?4. Solusi ilmu pendidikan islam dengan tingkah laku
remaja?
C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu ilmu pendidikan islam.2. Untuk mengetahui bagaimana saja tingkah laku remaja
di zaman sekarang.3. Untuk mengetahui hubungan antara ilmu pendidikan
islam dengan tingkah laku remaja.4. Untuk mengetahui solusi antara ilmu pendidikan
islam dengan tingkah laku remaja.
Bab 2
Pembahasan
I. Pengertian Pendidikan IslamA. Pengertian pendidikan islam menurut bahasa
Kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang,
dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata
kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya
adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “alama”.
Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya
“tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam
bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja
rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi
muhammad SAW.
B. Pengertian pendidikan islam menurut para ahli
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan islam adalah
bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama
islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam.
Menurut Musthafa Al-Ghulayaini : Pendidikan Islam
ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak
dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air
petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah
satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya
berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk
kemanfaatan tanah air.
Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat
diambil kesimpulan adanya titik persamaan yang secara
ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan
Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa
kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki
kepribadian muslim.
Sedangkan yang dimaksud dengan Ilmu ialah suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat
alamiah.
Dengan demikian Ilmu Pendidikan Islam ialah uraian
secara sistematis dan ilmiah tentang bimbingan atau
tuntutan pendidikan kepada anak didik dalam
berkembangnya agar tumbuh secara wajar berpribadi
muslim.
C. Ruang lingkup ilmu pendidikan islam
Ilmu Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup
sangat luas, karena didalamnya banyak segi – segi atau
pihak – pihak yang ikut terlibat baik langsung atau
tidak langsung.Objek ilmu pendidikan islam ialah
situasi pendidikan yang terdapat pada dunia pengalaman.
Diantara objek atau segi ilmu pendidikan islam dalam
situasi pendidikan islam:
1. Perbuatan Mendidik sendiri
Sikap atau tindakan menuntun, membimbing,memberikan
pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik
untuk menuju ke tujuan pendidikan islam.
2. Anak didik
Yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam
pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan
mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk
membawa anak didik ke arah tujuan pendidikan islam yang
di cita – citakan.
3. Dasar dan tujuan pendidikan islam
Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber
dari segala kegiatan pendidikan islam ini dilakukan.
Maksudnya pelaksanaan pendidikan islam yaitu arah
kemaana anak didik akan dibawa.
4. Pendidikan
Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan islam.
Pendidik ini mempunyai peran penting karena berpengaruh
kepada baik atau tidaknya hasil pendidikan islam.
5. Materi pendidikan islam
Yaitu bahan – bahan atau pengalaman – pengalaman
belajar ilmu agama islam yang disusun yang sedemikian
rupa untuk disajikan kepada anak didik.
6. Metode pendidikan islam
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh
pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi
pendidikan islam agar materi pendidikan islam tersebut
dapat dengan mudah diterima oleh anak didik
7. Evaluasi pendidikan
Yaitu memuat cara – cara bagaimana mengadakan
evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak
didik.
8. Alat – alat pendidikan islam
Yaitu alat – alat yang dapat digunakan selama
melaksanakan pendidikan islam agar tujuan pendidikan
islam tersebut lebih berhasil.
9. Lingkungan sekitar
Yang dimaksud ialah keadaan – keadaan yang ikut
berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan
islam.
D. Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam
Bahwa Ilmu Pengetahuan Islam memiliki arti dan
peranan penting dalam kehidupan. Hal tersebut
disebabkan ilmu pendidikan islam memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Ia melakukan pembuktian terhadap teori-teori
kependidikan isalam yang merangkum aspirasi atau cita-
cita islam yang harus di ihtisarkan agar menjadi
kenyataan.
2. Ia memberikan bahan-bahan informasi tentang
pelaksanaan pendidikan dalam segala aspeknya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan islam
tersebut.
3. Sebagai pengoreksi (korektor) terhadap kekurangan
teori-teori yang dipegangi oleh ilmu pendidikan islam,
sehingga kemungkinan pertemuan antara teori dan praktek
semakin dekat dan hubungan antar keduanya makin
bersifat interaktif (saling mempengaruhi)
Mengenai pentingnya mempelajari Ilmu Pengetahuan
Islam ini Prof.HM. Arifin Med menyatakan sebagai
berikut :
a) Pendidikan sebagai usaha membentuk pibadi manusia
harus melalui proses panjang dengan resultat (hasil)
yang tidak dapat diketahui dengan segera, berbeda
dengan membentuk benda mati yang dapat dilakukan sesuai
dengan keinginan “pembuatnya”.
b) Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh
Allah dengan tujuan untuk mensejahterakan dan
membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di dunia
dan di akhirat, baru dapat mempunyai arti fungsional
dan aktul dalam diri manusia bila mana dikembangkan
melalui proses kependidikan yang sistematis
c) Ruang lingkup kependidikan Islam adalah
mencangkup segala bidang kehidupan manusia dimana
manusia mampu memanfaat kan sebagai tempat menanam
benih-benih amaliyah yang buuahhnya akan dipetik di
akhirat nanti, maka pembentukan sikap dan nilai-nilai
amaliyah dalam pribadi manusia baru dapat efektif
bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang
berjalan diatas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan
kependidikan.
II. TINGKAH LAKU REMAJA ZAMAN SEKARANGA. Definisi tingkah laku remaja
Secara umum remaja dapat dilihat dan diamati
sebagai suatu fase dalam siklus pembentukan kepribadian
manusia. Fase remaja ini mempunyai ciri-ciri tersendiri
yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya.
Ciri-ciri yang menonjol dari fase remaja yang tertuang
dalam pola-pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan
generasi Muda, diantaranya kemurnian idealismenya,
keberanian, dan keterbukaan dalam menyerap nilai-nilai
dan gagasan –gagasan baru, memiliki semangat
pengabdian, spontanitas, dinamis, inovatif serta
kreatif. Umumnya para remaja menggunakan potensi-
potensi yang ada pada dirinya dengan kegiatan-kegiatan
yang positif yang berguna bagi dirinya maupun bagi
masyarakat, bangsa, dan negara. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa masih ada dari sebagian remaja yang
sikap dan perilakunya mengarah pada prilaku menyimpang.
Perilaku menyimpang tersebut biasa berwujud perbuatan-
perbuatan yang melanggar norma-norma hukum, sosial dan
agama seperti ; perkelahian antara pelajar (tawuran),
penyalahgunaan obat-obatan terlarang, membolos dari
sekolah, penodongan, dan melakukan berbagai tindak
pidana lainnya. Perbuatan mereka yang demikian jelas
menimbulkan masalah dan kerugian bagi dirinya sendiri,
keluarga, masnyarakat dan negara.
B. Jenis-jenis Tingkah Laku Menyimpang
Jenis-jenis perilaku menyimpang dibedakan menjadi
dua,yaitu :
Penyimpangan menurut sifatnya,yaitu :
a. Penyimpangan Sosial Primer :
Penyimpangan sosial yang bersifat sementara atau
temporer yaitu penyimpangan ini hanya terjadi beberapa
kali saja dan tidak terus berulang,pelaku dari
penyimpangan ini biasanya masih diterima oleh
lingkungan sosialnya.
b. Penyimpangan Sosial Sekunder :
Penyimpangan sosial ini bersifat terus-menerus atau
berulang,sehingga pelaku sulit untuk diterima atau
bahkan akan ditolak oleh lingkungan sosialnya.Pelaku
penyimpangan ini disebabkan karena ia tidak bisa
berlaku sesuai dengan status dan perannya dalam
lingkungan sosialnya.
Penyimpangan menurut remaja,yaitu :
a) Penyimpangan Individual :
Penyimpangan ini dilakukan oleh individu atau
seseorang dan disebabkan karena ia tidak bisa atau
belum bisa untuk mengendalikan dirinya.
Penggolongan sesuai dengan kadarnya :
1) Pembandel.
2) Pembangkang.
3) Pelanggar.
4) Perusuh/Penjahat.
5) Munafik.
b) Penyimpangan Kelompok :
Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok
orang,mereka mematuhi norma-norma yang berlaku di
kelompok mereka, tapi norma-norma tersebut bertentangan
dengan norma-norma yang berlaku di lingkungan sosial.
c) Penyimpangan Campuran :
Penyimpangan ini berasal dari perpaduan antara
penyimpangan individu dengan penyimpangan kelompok,pada
awalnya penyimpangan ini dilakukan oleh
individu,kemudian orang tersebut menemukan sebuah
kelompok yang menurutnya memiliki norma
tersendiri,namun pada dasarnya norma kelompok tersebut
bertentangan dengan norma yang berlaku di lingkungan
sosial.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi munculnya
Tingkah Laku Menyimpang pada Remaja
Faktor Intern adalah dalam diri individu, yang
terdiri dari dua golongan :
Faktor Psikologis.
a. Intelegensi
b. Bakat
c. Minat
d. Motivasi
e. Perasaan dan sikap
III. HUBUNGAN ANTARA ILMU PENDIDIKAN ISLAM DENGAN
TINGKAH LAKU REMAJA
1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah
proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan secara
sederhana berarti proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya penga-jaran dan pelatihan.
Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa pendidikan
adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh
sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani
siterdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan
bagi perannya di masa yang akan datang. Pendidikan
dalam pengertian yang luas adalah meliputi perbuatan
atau semua usaha generasi tua untuk mengalihkan
(melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan
serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai
usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi
fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah.
Pendidikan Islam menurut M. Al-Athiyah adalah
pendidikan yang ideal di mana ilmu yang diajarkan
mengandung kelezatan-kelezatan rohani untuk dapat
sampai kepada hakekat ilmiah dan akhlak terpuji.
Mencapai suatu akhlak yang sempurna bukan berarti bahwa
kita tidak mementingkan pendidikan jasmani, tetapi kita
memperhatikan segi-segi akhlak seperti segi-segi
lainnya. Anak-anak membutuhkan kekuatan jasmani, akal,
ilmu dan anak-anak juga membutuhkan pendidikan budi
pekerti, perasaan, kemauan, cita rasa dan kepribadian.
Menurut konsepsi ilmu pendidikan Islam, manusia
dengan aspek-aspek kepribadiannya yang berkembang sejak
dini dapat dipengaruhi oleh para pendidik (formal atau
non-formal dan informal) dengan corak dan bentuk
idealitas yang diingin-kan mereka dalam batas-batas
fitrahnya. Konsepsi pendidikan model Islam, tidak hanya
melihat bahwa pendidikan itu sebagai upaya
"mencerdaskan" semata (pendidikan intelek, kecerdasan),
melainkan sejalan dengan konsep Islam tentang manusia
dan hakekat eksistensinya. Pendidikan Islam sebagai
suatu pranata sosial, juga sangat terkait dengan
pandangan Islam tentang hakekat keberadaan (eksistensi)
manusia. Oleh karena itu, pendidikan Islam juga
berupaya untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran
bahwa manusia itu sama di depan Allah, perbedaanya
adalah kadar ketaqwaan sebagai bentuk perbedaan secara
kualitatif".
B. ETIKA PERGAULAN REMAJA DALAM ISLAM
Etika mesti merupakan sesuatu yang mutlak supaya
tidak membingungkan, karena etika Islam bukan sekedar
teori tetapi juga pernah dipraktekkan oleh sejumlah
manusia dalam suatu zaman, sehingga mereka muncul
sebagai penyelamat dunia dan pelopor peradaban. Etika
Islam berbeda dengan etika yang lain, mempunyai sosok
dalam diri Muhammad saw. telah menjadi contoh indah
dari etika Islam. Etika Islam juga bersumber dalam QS.
al-Baqarah (2):2 sebagai berikut:
ن� ي� ق� ه هدى للمت� ي� �ي��ب� ف اب� لار لك الكت� .ذ�“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa”.26F27
Oleh karena itu kedudukan akhlak dalam kehidupan
manusia menempati tempat yang penting sekali, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan
bangsa. Sebab jatuh bangunnya, jaya hancurnya,
sejahtera rusaknya suatu bangsa dan masyarakat,
tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila
akhlaknya baik (ber-akhlak), akan sejahteralah lahir
batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya buruk (tidak
berakhlak) maka rusaklah lahir dan batinnya.
Al-Qur’an berkali-kali menyatakan bahwa imbalan
(hukuman) terhadap keburu-kan adalah keburukan serupa,
yang dimaksudkan sebagai penolakan (negasi) terhadap
yang buruk, tetapi imbalan (pahala) terhadap kebaikan
justru dilipat gandakan berkali-kali, sebagaimana QS.
al-An’am (6):160:
لمون� ظ& �لها وهم لاي لا مت. ى ا0 ج�ز� �لا ي �ة� ف ي7 السي� �اء ب �الهم ومن� ج مت. ر ا7 له عش. �ة�E ف الحسي� �اء ب �.من� ج“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh
kali lipat amalnya; dan barang siapa membawa perbuatan yang jahat
maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
Hal senada diungkapkan Santrock bahwa remaja
(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan
transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Para ahli umumnya sepakat bahwa rentangan masa
remaja berlangsung dari usia 11-13 tahun sampai dengan
18-20 th. Pada rentangan periode ini terdapat beberapa
indikator perbedaan yang signifikan, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, para
ahli mengklasikasikan masa remaja ini ke dalam dua
bagian yaitu:
1) remaja awal (11-13 th s.d. 14-15 th)
2) remaja akhir (14-16 th s.d.18-20 th).
Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai
perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang
mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi
si remaja. pabila tidak disertai dengan upaya pemahaman
diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat
menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan
kriminal. Problema yang mungkin timbul pada masa remaja
diantaranya:
(1) Problema berkaitan dengan perkembangan fisik dan
motorik, berkaitan dengan perkembangan kognitif dan
bahasa.
(2) Problema berkaitan dengan perkembangan perilaku
sosial, moralitas dan keagamaan, problema berkaitan
dengan perkembangan kepribadian, dan emosional. Masa
remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri
(self identity).
Islam telah mengatur etika pergaulan remaja
perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang
dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku
tersebut harus diperhatikan, dipelihara dan
dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi
batasan dalam pergaulan adalah:
(1) Menutup Aurat, Islam telah mewajibkan perempuan
untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan
kebersihan hati.
(2) Menjauhi Perbuatan Zina, Islam adalah agama yang
menjaga kesucian. Dalam al-Qur’an Allah berfirman dalam
surat al-Isra’ ayat 32 yang artinya. “Dan janganlah
kamu mendekati zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan buruk”.
Dalam tata cara pergaulan remaja semua agama dan
tradisi mengatur tata cara pergaulan tersebut. Agama
Islam sebagai pedoman hidup ummatnya juga telah
mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi
nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi:
a). Mengucapkan Salam,
b). Meminta Izin,
c). Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang
lebih muda,
d). Bersikap santun dan tidak sombong,
e). Berbicara dengan per-kataan yang sopan,
f). Tidak boleh saling menghina,
g).Tidak boleh saling benci dan iri hati,
h). Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
bermanfaat,
i). Mengajak untuk berbuat kebajikan
IV. Solusi ilmu pendidikan islam dengan tingkah laku
remaja
Dari berbagai permasalahan yang terjadi dikalangan
remaja masa kini, maka tentunya ada beberapa solusi
yang saya tawarkan dalam pembinaan dan perbaikan remaja
masa kini.
a. Membentuk Lingkungan yang Baik.
Sebagaimana disebutkan di atas lingkungan merupakan
faktor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia,
maka untuk menciptakan generasi yang baik kita harus
menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih
banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang
sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan
masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan, jika hal
ini mampu kita lakuakan, maka peluang bagi remaja atau
anak untuk melakuakan hal yang negative akan sedikit
berkurang.
b. Pembinaan dalam Keluarga.
Sebagaimana disebut diatas bahwa keluarga juga
punya andil dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi
untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari
diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah
pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang
paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski dalam
gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca
do’a setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan
bimbingan agama yang baik kepada keluarga dan masih
banyak hal lagi yang bisa kita lakukan, memang tidak
mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi
kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
c. Sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang
memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja,
ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk
memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program
mentoring pembinaan remaja lewat kegiatan keagamaan
seperti rohis, sispala, patroli keamanan sekolah dan
lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen
organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan
remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.
Bab 4
Kesimpulan : Pendidikan agama Islam ialah uraian secara
sistematis dan ilmiah tentang bimbingan atau tuntutan
pendidikan kepada anak didik dalam berkembangnya agar
tumbuh secara wajar berpribadi muslim. Ajaran Islam
tidak hanya teoritis tetapi juga praktis, ajaran Islam
tidak hanya memisahkan iman dan amal shaleh tetapi
merupakan kesatuan yang padu untuk membentuk
kepribadian muslim yang sebenarnya, proses tersebut
dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai
suatu aktivitas asasi dan profesi.
Dari berbagai kondisi yang terjadi saat ini adalah
lemahnya nilai-nilai ajaran Islam pada kaula muda
sehingga yang terjadi adalah kemerosotan mental pada
kalangan remaja, biasanya ini dipengaruhi oleh faktor
lingkungan jadi yang harus bertindak pertama kali
adalah faktor lingkungan itu sendiri terutama keluarga.
Daftar Pustaka
Bahan-bahan yang diambil, di akses di
www.google.com melalui beberapa sumber, yaitu: