Pencapaian dan Pengkajian untuk Bertumbuh - AWS

174
ASX:ATM • JSX:ANTM • SSX:ANTM Pencapaian dan Pengkajian untuk Bertumbuh Laporan Tahunan 2006

Transcript of Pencapaian dan Pengkajian untuk Bertumbuh - AWS

ASX:ATM • JSX:ANTM • SSX:ANTM

Pencapaian dan Pengkajian untuk Bertumbuh

Laporan Tahunan 2006

2006 merupakan tahun uji coba bagi pabrik baru kami. Di tahun 2007 kami akan memberikan hasil nyata

Marjin dan tingkat imbal hasil di atas rata-rata industri akan berlanjut

Jumlah cadangan nikel dan bauksit yang semakin besar

Eksposur ke nikel yang memiliki outlook terbaik di komoditas logam dasar

Manajemen yang berpengalaman dan tata kelola perusahaan yang baik

1

2

3

4

5

“Jika anda hanya memiliki waktu 3 menit silakan lihat bagian ini dan halaman 4”

Mengapa Berinvestasi di Antam?

6

7

8

9

10

Biaya tunai feronikel yang lebih rendah di masa depan menyusul konversi sumber energi

Proyek-proyek yang solid di komoditas nikel yang akan berbiaya lebih rendah serta alumina

Jumlah dividen dan nilai kas yang besar serta kondisi finansial yang kuat untuk mendanai pertumbuhan

Peningkatan imbal hasil bagi pemegang saham

Pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan seirama dengan lingkungan hidup dan masyarakat lokal

� Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

www.antam.com

Laporan tahunan ini memberikan gambaran yang jelas, positif dan benar mengenai perusahaan sebagai informasi yang perlu diketahui pihak terkait (stakeholders)

�Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Daftar Isi

Sekilas Antam

Laporan dari Kami

Mengelola Antam

Laporan Manajemen

Saham Kami

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Keberlanjutan

Laporan Keuangan

Hubungi Kami

Ikhtisar Keuangan 10 Tahun 4Visi dan Misi Kami 6Memperkenalkan Antam 7Bagaimana Kami Mencapainya: Pertumbuhan 8Bagaimana Perbandingan Kerja Kami 9Imbal Hasil bagi Pemegang Saham 10Peristiwa Penting �006 11Strategi Kami 1�Proyek-proyek Utama Kami 1�

Cadangan Kami 14Pertumbuhan Berkelanjutan 15Penghasil Laba Utama Kami: Nikel 16Risiko dan Tantangan 17Penghargaan dan Sertifikasi 18�007: Sejak Awal Tahun Hingga Saat Ini dan Masa Depan 19Daerah Operasi Kami �0Logo Antam yang Baru ��

Laporan Komisaris �4 Laporan Direksi �8

Komisaris �4Direksi �6Tanya Jawab dengan Direksi �8

Manajemen Sumber Daya Manusia 40Tanya Jawab dengan Perpantam (Serikat Pekerja) 4�

Tinjauan Umum Perusahaan 44Tujuan dan Strategi Perusahaan 45 Operasi Utama dan Komposisi Produk 46Izin Eksploitasi 47Pelanggan dan Pasar 49Dinamika Usaha 50Bagaimana Kami Mengelola Risiko 5� Pernyataan Atas Manajemen Risiko dan Audit Internal 5�Ulasan Kinerja Operasi 54Produksi, Penjualan, Pendapatan dan Harga 55Tabel Produksi, Penjualan, Biaya dan Harga Jual 56Biaya Tunai 57Harga Pokok Penjualan 58Program Penghematan Biaya 59Gangguan Usaha – Kegagalan Penutupan Metal Tap Hole FeNi III 60Kronologi FeNi III 61Tinjauan Keuangan – Ringkasan Laporan Keuangan 6�

Imbal Hasil Keuangan 6� Aktiva 6�Pasiva 65Hutang Jangka Panjang 65Arus Kas Bebas 67Aktifitas Lindung Nilai 67 Mengapa Kami Membeli Kembali Obligasi Kami 68Eksplorasi dan Cadangan 69 Tabel Cadangan Terbukti dan Terkira 70Tabel Cadangan dan Sumber Daya Nikel 71Tabel Cadangan dan Sumber Daya Emas 7�Tabel Cadangan dan Sumber Daya Bauksit 7�Eksplorasi: Inisiatif untuk Pertumbuhan Masa Depan 75Proyek Pengembangan Strategis 76Akuisisi 78Belanja Modal 78Tabel Usaha Patungan yang Aktif 80Mengenal Nikel 8�

Informasi Bagi Pemegang Saham 84Kebijakan Dividen 87

Hubungan Investor 88Tanya Jawab dengan Pemegang Saham Mayoritas 90

Pernyataan Atestasi Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan 9�Pernyataan Status Praktik Tata Kelola Perusahaan 94

Standar Etika 104 Internal Audit 105Laporan Komite 106

Mengikutsertakan Stakeholder Kami 11�Melindungi Lingkungan 11�

Keikutsertaan Masyarakat 114

Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan 116Laporan Auditor Independen 117

Laporan Keuangan Konsolidasi 118Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 1�4

Pejabat Perseroan & Unit-unit Bisnis 166Lembaga dan Profesi Penunjang 167

Pernyataan Atas Laporan Tahunan 168Identitas Perusahaan 170

4 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Ikhtisar Keuangan 10 Tahun

* Harga spot rata-rata harian

Penjualan Bersih �58,56 449,55 1.0�1,91 966,15 1.566,15 1.7�5,�� 1.711,40 �.1�8,81 �.858,54 �.�51,�4 5.6�9,40 7�

Harga Pokok Penjualan ��4,0� �5�,�8 450,75 547,7� 860,�8 1.1��,9� 1.�80,48 1.471,91 1.497,70 1.8�7,14 �.887,94 58

Laba Kotor 1�4,54 197,�7 571,16 418,4� 706,0� 61�,�9 4�0,9� 666,90 1.�60,8� 1.4�4,10 �.741,47 9�

Laba sebelum Bunga, Pajak,

Depresiasi dan Amortisasi 1��,�4 149,�4 �86,54 �9�,47 661,6� �6�,81 �64,96 466,18 1.�17,77 1.�94,60 �.778,4� 99

Laba Usaha 87,8� 146,17 475,�� �18,0� 5�7,�8 1�6,�9 �47,4� 447,98 1.096,57 1.099,77 �.40�,69 119

Beban Bunga 50,54 �0,9� 54,56 �9,04 �5,4� 19,00 1�,�0 16,7� �,�0 �5,56 141,96 455

Laba Bersih ��,6� 60,40 �99,�6 ��4,�4 �8�,16 118,91 177,40 ��6,55 810,�5 841,94 1.55�,78 84

Jumlah Saham Beredar (‘000) 100 1.��0.769 1.��0.769 1.��0.769 1.��0.769 1.��0.769 1.907.69� 1.907.69� 1.907.69� 1.907.69� 1.907.69� 0

Laba Bersih per Saham (Rp) - 49,07 �4�,�� 190,40 �11,�1 96,61 9�,99 118,76 4�4,7� 441,�4 81�,96 84

Dividen per Lembar Saham (Rp) - ��,59 10�,87 7�,19 155,66 48,�1 �4,4� �8,60 148,08 150,05 - -

Jumlah Aktiva 7��,�4 1.600,79 1.976,84 �.055,�5 �.516,�4 �.577,�� �.5�5,0� 4.��6,85 6.04�,64 6.40�,71 7.�90,91 14

Jumlah Kewajiban 418,4� 47�,86 589,85 598,01 757,00 890,6� 84�,86 �,54�,�� �.600,18 �.�7�,07 �.009,�0 (11)

Jumlah Hutang Jangka Panjang �06,95 �44,44 �67,0� �51,61 ��6,88 171,86 80,90 1.664,64 �.07�,45 �.59�,66 1.8�9,78 (�9)

Jumlah Ekuitas �04,8� 1.1��,�5 1.�76,�5 1.447,65 1.750,�1 1.680,48 1.675,48 1.78�,51 �.44�,47 �.0�9,64 4.�81,60 41

Modal Kerja Bersih 0,08 451,990 47�,1� 45�,50 76�,04 874,�0 8�7,99 �,100,1� �.064,9� 1.�08,11 �.1�8,09 6�

Imbal Hasil Rata-rata Investasi 1�,7�% 10,96% ��,51% 19,94% �7,10% 5,70% 9,55% 11,17% �1,70% ��,��% 45,41% 40

Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas 11,08% 8,46% ��,95% 16,60% ��,96% 6,9�% 10,57% 1�,10% �8,�5% �0,77% 4�,48% �8

Imbal Hasil Rata-rata Aktiva 4,7�% 5,�0% 16,7�% 11,6�% 16,76% 4,67% 6,95% 6,61% 15,6�% 1�,5�% ��,68% 68

Rasio Lancar 100,07% �78,09% �98,58% �54,96% �5�,9�% �9�,69% �9�,09% 568,0�% ��6,��% �67,8�% �81,�7% 5

Rasio Total Kewajiban

terhadap Ekuitas 1�7,�7% 4�,19% 4�,86% 41,�1% 4�,�5% 5�,00% 50,�7% 14�,60% 147,40% 111,�4% 70,�8% (�7)

Rasio Total Kewajiban terhadap

Aktiva 61,�4% ��,6�% �0,17% �9,10% �0,08% �4,56% ��,4�% 58,78% 59,58% 5�,68% 41,47% (��)

Marjin Laba Kotor �4,7�% 4�,88% 55,89% 4�,�1% 45,08% �5,�9% �5,18% �1,18% 47,61% 4�,80% 48,70% 11

Marjin Laba Usaha �4,49% ��,51% 46,51% ��,9�% �4,�0% 7,�8% 14,46% �0,95% �8,�6% ��,8�% 4�,70% �6

Marjin Laba Bersih 9,10% 1�,4�% �9,�9% �4,�6% �4,46% 6,85% 10,�7% 10,59% �8,�4% �5,90% �7,58% 7

Kas dari Hasil Operasi 58,08 118,04 5�9,65 �18,86 8�5,48 �85,51 �50,16 481,18 764,00 74�,�4 1.690,�� 1�8

Belanja Modal 6�,10 189,49 �98,61 14�,57 98,8� 90,11 10�,�0 6�5,99 1.�64,�6 1.�11,0� (47,�6) (104)

Kas tersedia untuk Investasi (4,0�) (71,45) 141,04 76,�9 7�6,66 �95,41 146,86 (154,80) (600,�6) (568,69) 1.7�7,68 4�4

Nilai tukar (Rp/US$)* �.��7 �.890 10.��4 7.848 8.405 10.�56 9.�16 8.570 8.9�5 9.71� 9.167 (6)

Harga Emas (US$/t.oz)* �87,81 ��1,10 �94,�6 �78,87 �79,18 �71,�5 �10,57 �64,06 409,87 446,14 604,65 �6

Harga Nikel (US$/Lb)* �,40 �,14 �,09 �,74 �,9� �,71 �,08 4,�7 6,�7 6,45 10,96 70

Deskripsi 1996 1997 1998 1999 �000 �001 �00� �00� �004 �005 �006 �006/�005 %

Miliar Rupiah

“Pertumbuhan pendapatan yang konsisten”

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

4 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Saham Kami

5Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laba sebelum Bunga, Pajak,Depresiasi dan Amortisasi(Miliar Rupiah)

�.778

1.�951.�18

466

03 04 05 06

�65

02

Kewajiban terhadap Ekuitas(%)

�1

64

8597

03 04 05 06

16

02

Kas dari Hasil Operasi(Miliar Rupiah)

1.690

74�769

481

03 04 05 06

�50

02

Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas(%)

4�

�1

�8

1�

03 04 05 06

11

02

Pendapatan per Segmen(Miliar Rupiah)

05040302

589190

5�6166

1.47�

55411�

1.07�48�156

06

Nikel Lain-lainEmas

Laba Usaha per Segmen(Miliar Rupiah)

02

11�8

03

415154

-�5

04

1.118169

-10

05

1.��180

-1�

06

188�.5�4

-�1

Nikel Lain-lainEmas

4.7�4

690�05

�.47��.167

�44

“Mengoptimalkan aset guna memaksimalkan imbal hasil”

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

6 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Visi 2010

Misi

Menjadi perusahaan pertambangan

berstandar internasional yang

memiliki keunggulan kompetitif di

pasar global

• Menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, yaitu nikel, emas dan mineral lain, dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta memperhatikan kelestarian lingkungan

• Beroperasi secara efisien (berbiaya rendah)

• Memaksimalkan shareholders dan stakeholders value

• Meningkatkan kesejahteraan karyawan

• Berpartisipasi di dalam upaya menyejahterakan masyarakat di sekitar daerah operasi pertambangan

Inspeksi tanur putar pabrik FeNi III

Yang Menjadi Tujuan Akhir: Visi dan Misi Kami

Berdasarkan visi Antam �010, Antam mempunyai aspirasi untuk menjadi suatu perusahaan pertambangan yang jauh lebih besar dan lebih baik. Perusahaan Pertambangan yang lebih besar, lebih proaktif, lebih produktif, lebih berorientasi ke masa depan, lebih menguntungkan, lebih seimbang dan lebih kompetitif di pasar internasional.

Misi Antam, secara singkat, adalah untuk memenuhi semua komitmen dan kewajiban kami kepada para stakeholders kami: kepada para pemegang saham melalui pertumbuhan laba yang berkesinambungan dan terus-menerus dengan beroperasi secara sangat efisien; kepada para karyawan dengan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui suasana kerja yang sehat, aman dan memuaskan; kepada para pelanggan dengan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi; kepada publik dan masyarakat dengan berpartisipasi aktif dalam usaha-usaha untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat di sekitar kami dan menjaga lingkungan hidup dari wilayah tambang kami.

Sekilas Antam

7Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Memperkenalkan Antam

Antam adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara yang telah melakukan aktivitas eksplorasi, eksploitasi, produksi, proses manufaktur, permurnian serta pemasaran ke seluruh dunia sejak tahun 1968. Antam memiliki pendapatan dalam US dollar dan mengekspor bijih nikel ke Jepang dan Cina, memproses bijih nikel menjadi feronikel untuk penjualan ke perusahaan-perusahaan stainless steel di Eropa dan Asia Timur. Antam juga menjual emas dan produk sampingan dari proses pemurnian emas, yaitu perak, ke pengusaha perhiasan di Indonesia dan luar negeri. Bauksit Antam, yang merupakan bahan baku untuk alumina, dijual ke Jepang dan Cina. Antam mengoperasikan satu-satunya pabrik pemurnian logam mulia di Indonesia.

Dalam hal aset, budaya, dan cara pandang, Antam adalah suatu perusahaan yang terdiversikasi. Namun Antam adalah suatu perusahaan nikel paling tidak hingga akhir dekade ini. Antam terintegrasi secara vertikal. Namun Antam juga bergerak lebih jauh ke bidang hilir untuk menjadi perusahaan yang memproses dan memproduksi logam. Kekuatan Antam antara lain adalah biaya operasinya yang murah, walaupun biaya tunai feronikel pada saat ini cukup tinggi berhubung tingginya harga bahan bakar, dan cadangan tambangnya yang besar.

Antam dimiliki �5% oleh publik, dimana mayoritas dari kepemilikan publik tersebut dikuasai oleh lembaga-lembaga internasional, yang telah memiliki Antam untuk beberapa tahun. Tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Australia, Antam dikenal sebagai perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik dengan transparansi yang tinggi. Antam memiliki hubungan yang baik dengan karyawan dan memiliki pelanggan-pelanggan yang telah memiliki hubungan jangka panjang, puas dan loyal.

Feronikel 49%

Bijih Nikel �5%

Emas 11%

Bauksit 4%

Perak 1%

Lain-lain 1%

Diversifikasi Produk

Orientasi Ekspor

Feronikel EmasSaprolit LimonitBauksit

• Eropa • Korea • Jepang • Taiwan• India • Cina

• Singapura• Indonesia

• Jepang• Eropa Timur

• Jepang• Cina

• Australia• Cina

Rp2,725 triliun

Rp601 miliarRp268 miliar

Rp190 miliar

Rp1,741 triliun

8 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Penyebab utama kinerja keuangan �006 yang sangat baik utamanya adalah satu hal: komoditas nikel. Antam mencapai kinerja profitabilitas tertinggi sepanjang sejarah di tahun �006 dengan didukung kenaikan harga nikel dan peningkatan volume produksi nikel. Menyusul penyelesaian pabrik FeNi III yang memakan waktu tiga tahun, kapasitas produksi nikel Antam naik lebih dari dua kali lipat. Di tahun �006 Antam meningkatkan volume penjualan dan produksi nikel dan merupakan salah satu dari sedikit produsen nikel dunia yang membawa suplai nikel baru ke pasar. Kedatangan suplai baru ini di tengah kondisi pasar yang ketat dan tidak mampu memenuhi tingkat permintaan nikel dunia, terutama yang berasal dari Cina.

Bagaimana Kami Mencapainya: Pertumbuhan

Produksi dan Penjualan

Satuan �005 �006 �006/�005 (%)

Volume Produksi

Feronikel metric ton Ni 7.��8 14.474 97

Bijih Nikel Saprolit wmt �.408.�5� �.49�.961 �

Emas kg �.911 �.87� (1)

t.oz 9�.589 9�.�67 (1)

Volume Penjualan

Feronikel metric ton Ni 6.988 1�.�89 9�

Bijih Nikel Saprolit wmt �.0�5.841 �.�75.466 1�

Emas kg �.6�9 �.�40 (8)

t.oz 116.994 107.�81 (8)

Biaya Tunai, Biaya Produksi dan Harga Jual Rata-rata

Unit �005 �006 �006/�005 (%)

Biaya Tunai

Feronikel US$/lb �,91 4,40 1�

Bijih Nikel Saprolit US$/wmt 14,80 �0,15 �6

Emas US$/t.oz �5�,94 �8�,9� 1�

Biaya Produksi

Feronikel US$/lb 4,�0 6,00 40

Bijih Nikel Saprolit US$/wmt 19,77 �0,�� �

Emas US$/t.oz ��6,�5 �75,�6 1�

Harga Jual Rata-rata

Feronikel US$/lb 6,45 10,1� 57

Bijih Nikel Saprolit US$/wmt 44,64 55,�6 �4

Emas US$/t.oz 446,14 611,59 �7

Sekilas Antam

9Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Meski kami berhasil meningkatkan volume nikel dua kali lipat, diakui terjadi keterlambatan operasi pabrik FeNi III ketika kontraktor EPC berusaha menaikkan tingkat operasi pabrik selama masa uji coba. Walaupun suatu yang normal di bisnis logam, namun tetap disayangkan. Namun prestasi kerja kami bukan karena ditolong oleh harga komoditas yang tinggi. Sebagaimana ditunjukkan oleh tabel dibawah ini, hasil kinerja kami sama baiknya atau lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain yang juga mendapatkan manfaat dari tingginya harga komoditas. Ditahun �007, kami akan mengendalikan FeNi III dan akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari rata-rata industri.

” Hasil kerja kami sebanding atau bahkan lebih baik daripada perusahaan-perusahaan tambang lain yang sebanding“

Bagaimana Perbandingan Kerja Kami

Rasio Kunci

40 Besar Perusahaan

Tambang Dunia

Perusahaan Tambang Indonesia

Antam

�004 �005 �004 �005 �004 �005 �006

Marjin EBITDA �0% �6% �9% 4�% 46% 41% 49%

Marjin Laba Bersih 15% �0% 19% �4% �8% �6% �8%

Imbal Hasil Ekuitas * 19% �5% �7% �9% �8% �1% 4�%

Hutang/ Modal �5% �6% 4�% 51% �% 40% �1%

Rasio Kunci

Perusahaan Tambang Australia

Perusahaan Tambang Indonesia

Antam

Rata-rata 10 tahun (1996-�005)

Rata-rata 10 tahun (1996-�005)

Rata-rata 10 tahun (1996-�005)

Marjin EBITDA NA �8% ��%

Marjin Laba Bersih 1�% 15% 18%

Imbal Hasil Ekuitas * 9% 17% 18%

Hutang/Modal �7% 1�7% 51%

Sumber: PricewaterhouseCoopers, Antam* Perhitungan rasio Imbal Hasil Ekuitas Antam didasarkan pada laba bersih dibagi rata-rata ekuitas, sedangkan PwC menggunakan

nilai ekuitas pada akhir periode.

Sumber: PricewaterhouseCoopers, Antam* Perhitungan rasio Imbal Hasil Ekuitas Antam didasarkan pada laba bersih dibagi rata-rata ekuitas, sedangkan PwC menggunakan

nilai ekuitas pada akhir periode.

Ikhtisar Pendapatan dan Profitabilitas

Laba Usaha

HPP

Penjualan

�00� �00� �004 �005 �006

0,500

1,000

1,500

�,000

�,500

�,000

�,500

5,6�9 (7�%)

�,888 (58%)

�,404 (119%)

Rp T

riliu

n

4,000

4,500

5,000

5,500

0

10 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Memperoleh Tingkat Imbal Hasil bagi Pemegang Saham

Nilai saham kami naik signifikan di tahun �006 dan berkinerja lebih baik dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta sebanyak 49% dan Indeks Pertambangan sebesar 50%. Saham kami juga berkinerja lebih baik dibandingkan indeks bursa dan indeks pertambangan utama di dunia. Hal ini sebenarnya juga terjadi pada periode-periode sebelumnya dengan selama lima tahun terakhir, harga saham kami berkinerja lebih baik dibandingkan IHSG setiap tahun dengan rata-rata �9%. Selama lima tahun terakhir, saham kami berkinerja lebih baik dibandingkan indeks saham dan indeks pertambangan utama dari �4% sampai �04%. Kami telah menghasilkan tingkat imbal hasil bagi pemegang saham secara signifikan selama beberapa tahun terakhir dan kami berharap dapat terus menciptakan nilai bagi pemegang saham.

�005 �006 %

Laba Bersih per Saham 441,�4 81�,96 84

Dividen per Saham (Rp) 150,05 - -

Rata-rata Rasio Harga terhadap Laba 5,6� 1�,00 11�,5

Ringkasan Rasio

�.000

1.600

1.�00

800

400

0Januari Juni Desember

Kinerja Harga Saham vs. IHSG Tahun �006VS. Perusahaan PertambanganPT Timah -6PT Inco -7Inco Ltd ��Falconbridge 4BHP-B Ltd 108Rio Tinto Plc 1�6AngloAmerican 86Harmony 41Barrick Gold 110Newcrest 117Alumina Ltd 171Freeport 80

VS. Indeks

LQ45 54

JSE Composite 49

JSE Mining Index 50

ASX All Ordinaries 67

Dow Jones 99

TS Composite 101

NASDAQ 11�

Hang Seng 54

S&P 500 104

DAX 87

FTSE 80

FTSE All Share Mine 55

RekomendasiAnalis Siaran

PersPelaporan

ke ASXArtikel dari Bloomberg

Informasi di Terminal Bloomberg

Beli �7 (54)

Tahan�� (4)

Jual17 (1�)

�0(1�) 16(�1) 4�(54) ��9(150) 541(645)

Saham yang Diterbitkan 1.907.691.950

Kapitalisasi Pasar Rp15,�6 triliun (US$1,69 miliar)

Rentang Harga Saham Rp�.5�5 – Rp8.450

Harga Saham Rata-rata Rp5.�1�

Volume Perdagangan 1,41 miliar

Volume Rata-rata Harian 5.8��.795

Pemegang Saham Utama:Pemerintah Indonesia (65%)

Pemegang Saham Minoritas Substansial:OppenheimerFunds, Inc. USA (8,81%)

Tanggal Pembayaran Dividen: 7 Juli �006

Jumlah Dividen Final: Rp150,05 per saham,AUD0,108999 per CDI

Rekomendasi Analis dan Liputan Media (Tahun �005 dalam kurung)

Harga saham pada akhir periode di ASX: AUD�,75/CDI

Harga Saham pada akhir periode di BEJ: Rp8.000

Perbandingan Kinerja Saham Antam sebagai berikut, dalam persentase:

9.000

6.000

�.000

0

Harga SahamRp

IHSGAntam

Indeks

VS. Komoditas

Emas 96

Nikel -8

Sekilas Antam

11Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Setelah melalui masa pembangunan pabr ik selama �8 bulan sejak bulan Oktober �00�, dilakukan switch on pabrik FeNi III yang berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Peristiwa Penting 2006

Antam mengumumkan bahwa perusahaan tengah m e l a k u k a n o p t i m a s i d e s a i n d a n r e n c a n a tambang emas Pongkor menyusul adanya struktur batuan dalam tambang y a n g r a p u h u n t u k meningkatkan kondisi kerja yang aman serta meningkatkan tingkat produksi.

Antam menandatangani perjanjian usaha patungan (joint venture agreement, JVA) untuk membangun pabrik Chemical Grade Alumina di Tayan, Kalimantan Barat, Indonesia. JVA tersebut ditandatangani di Tokyo oleh manajemen Antam dan mitra internasionalnya, Showa Denko K.K. (SDK) Jepang, Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited of Singapore (STAR) , dan M arubeni Corporation Jepang.

Antam mengirimkan tim relawan dan logistik dalam upaya meringankan beban para korban gempa di Provinsi Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Antam menerima informasi dari kontraktor turnkey atau Engineering, Procurement and Construction (EPC) pabrik FeNi I I I bahwa telah terjadi kegagalan penutupan metal tap hole pabrik.

2 Juni

5 Juli 10 Agustus

12 Februari 17 Maret 31 Maret

P a d a t a n g g a l � 0 Desember �006, Antam mengumumkan bahwa p e r u s a h a a n t e l a h menandatangani dua perjanjian pinjaman senilai U S $ 1 � 1 j u t a d e n g a n PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri Tbk. Pinjaman dari BCA berjumlah US$71 juta sementara pinjaman dari Bank Mandiri berjumlah US$50 juta.

6 Desember 20 Desember

Antam menandatangani H e a d s o f Ag re e m e n t d e n g a n s e b u a h perusahaan Cina untuk m e m b a n g u n p a b r i k Smelter Grade Alumina di Bintan, kepulauan Riau, Indonesia.

• Antam mengumumkan p e l u n c u r a n l o g o k o r p o r a s i b a r u perusahaan.

• Antam mengumumkan bahwa sehubungan d e n g a n t i n g k a t p a j a k p e n g h a s i l a n (withholding tax rate, WHT) yang lebih tinggi dari yang diekspektasi sebelumnya, perusahaan akan membayar seluruh p e m e g a n g o b l i g a s i Antam Finance Limited (AFL) yang dikeluarkan pada tahun �00�.

1� Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Strategi Kami: Jelas dan Efektif

Strategi kami jelas dan efektif. Kami akan memaksimalkan nilai pemegang saham dengan berfokus pada keunggulan kami, dengan menjalankan operasi yang berkelanjutan, serta dengan mempertahankan kondisi keuangan perusahaan yang solid. Strategi kami berawal dari jumlah cadangan yang merupakan faktor terpenting bagi perusahaan pertambangan.

Saat ini kami memiliki jumlah cadangan nikel dan bauksit yang besar serta cadangan emas yang memadai. Keunggulan kami adalah menemukan, menambang, dan mengolah cadangan tersebut. Untuk memaksimalkan nilai, kami akan bergeser dengan meningkatkan kegiatan pengolahan dan pada saatnya akan menghentikan ekspor bijih semata. Kami memiliki konsumen yang terdiversifikasi dan tersebar di seluruh dunia sehingga kami tidak tergantung pada satu pasar semata dan juga pada China boom. Proyek-proyek kami didesain untuk mengoptimalkan nilai dari cadangan. Kami akan bekerja sama dengan mitra perusahaan kelas dunia untuk mengembangkan proyek-proyek ini yang akan didanai melalui hutang secara agresif dan tanpa recourse ke Antam serta memiliki tingkat imbal hasil ekuitas minimum 15%. Kami bukanlah perusahaan yang ingin meraih keuntungan semata secara cepat dan lebih berfokus pada profitabilitas yang berkelanjutan dan bersifat jangka panjang. Kami juga tidak akan mengambil risiko finansial dan akan menjaga kondisi neraca yang kuat dengan jumlah hutang yang rendah.

Sekilas Antam

1�Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Proyek-proyek Utama Kami

Tayan Chemical Grade Alumina (CGA) (Antam 49%, opsi untuk menambah kepemilikan)• Target operasi �010 • �00.000 ton per tahun CGA• US$��0-�50 juta, 65% didanai melalui hutang tanpa recourse pada pemilik saham• Perusahaan patungan, PT Indonesia Chemical Alumina dibentuk bulan Februari �007• Langkah lanjutan: Updating Bankable Feasibility Study (BFS)

Bintan Smelter Grade Alumina (SGA) (Antam 51%)• Target operasi �010• 400.000 ton per tahun SGA• US$�50 juta, 65% didanai hutang tanpa recourse pada pemilik saham • Tahapan diskusi dengan mitra dari Cina• Tahap selanjutnya: BFS, JVA, Analisa mengenai dampak lingkungan

Obi Iron Cap (Antam 51%)• Target operasi �010• Nickel contained in pig iron atau sponge iron untuk dijual pada perusahaan baja• 65% didanai melalui hutang• HoA ditandatangani dengan Krakatau Steel dan TransAsia (Rusia) bulan Mei �006• Tahap selanjutnya: BFS

FeNi IV (Antam 70%)• Target operasi �01�• 50.000 ton nikel dalam feronikel per tahun • US$1 miliar, 70% didanai hutang• Aliansi dibentuk dengan BHP Billiton • Tahap selanjutnya: BFS

Proyek Nikel Hydromet (Antam �0%)• Target BFS tahun �010• Produk: nikel (plus cobalt) dalam produk intermediary • Kapasitas produksi 50.000 ton per tahun. Biaya modal besar namun dengan biaya operasional

rendah• Aliansi dibentuk dengan BHP Billiton • Tahap selanjutnya: BFS

Fasilitas produksi feronikel di Pomalaa

14 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Cadangan Kami: Besar dan Terus Meningkat

Pada dasarnya, keunggulan suatu perusahaan pertambangan terletak pada jumlah cadangan yang dimilikinya. Contoh paling nyata akan hal ini adalah banyaknya aktivitas merjer dan akuisisi di industri pertambangan yang menunjukkan pentingnya nilai cadangan pada saat terjadi kekurangan suplai komoditas. Cadangan Antam yang berjumlah besar dan berkualitas terutama di komoditas nikel dan bauksit merupakan kekuatan signifikan perusahaan dan akan menjadi basis nilai perusahaan di masa depan. Seiring dengan berkurangnya cadangan emas, Antam berupaya untuk menambahnya dengan melakukan akuisisi. Saat ini Antam memiliki 77 kuasa pertambangan dengan cakupan wilayah 1,� juta hektare. Kesemuanya ini merupakan potensi signifikan untuk pengembangan tambang baru dan fasilitas pemrosesan. Seluruh estimasi cadangan dan sumber daya mineral Antam dilakukan berdasarkan JORC.

Kegiatan eksplorasi di Pomalaa

KomoditasJumlah Bijih Perubahan Produksi

�005 �006 (%) �006

Nikel Saprolit 11�.050 179.850 61 �.494

Nikel Limonit 175.450 185.150 6 860

Emas 4.550 �.86� (15) �78

Bauksit 85.400 84.400 (1) 1.50�

Cadangan dan Sumber Daya Mineral (‘000 wmt)*

Komoditas

Jumlah Cadangan Bijih Perubahan

(%)

Estimasi Tingkat Produksi per Tahun

(‘000 Wmt) **

Estimasi Sisa Umur Tanpa Kegiatan Eksplorasi atau Peningkatan Produksi/

Kegiatan Pengembangan**�005 �006

Nikel Saprolit �0.100 6�.900 11� �.500 18

Nikel Limonit 18.450 51.450 179 1.500 �4

Emas �.��0 �.88� (10) 400 7

Bauksit ��.900 84.400 149 1.500 56

Cadangan Terbukti dan Terkira (‘000 wmt)*

* Berdasarkan Laporan Competent Person per �1 Desember �006 ( pada estimasi emas termasuk sumber daya tereka). Silakan melihat tabel lebih detil pada bagian Eksplorasi dan Cadangan.

** Untuk ilustrasi

Sekilas Antam

15Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Pertumbuhan Berkelanjutan: Bukan Kegiatan Humas Semata

Banyak perusahaan pertambangan menyatakan kepedulian mereka atas lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tambang. Meski kami merasa upaya-upaya tanggung jawab sosial perusahaan sudah cukup baik, kami tidak ingin dianggap sebagai perusahaan yang hanya berkata-kata dan mengumbar janji. Untuk menunjukkan komitmen kami, kami menggandeng konsultan terkemuka, Environmental Resources Management (ERM), untuk membantu dalam pembuatan laporan keberlanjutan. Kami berharap laporan keberlanjutan ini suatu saat akan secara penuh merujuk pada Global Reporting Initiative, yang menetapkan standar laporan keberlanjutan di sektor sumber daya mineral di tingkat internasional. Kami berpandangan bahwa kepedulian terhadap lingkungan hidup dan memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar bukan hanya merupakan sesuatu yang baik, namun juga merupakan keputusan bisnis yang tepat untuk menciptakan keberlanjutan operasi yang menguntungkan.

15Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

16 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Penghasil Laba Utama Kami: Nikel

Laba dan pertumbuhan kami akan dihasilkan dari nikel hingga akhir dekade ini. Kami adalah perusahaan terdiversifikasi dalam hal aset, cadangan dan pandangan masa depan, namun merupakan perusahaan nikel dalam hal laba.

Nikel adalah logam yang menakjubkan dengan pasar yang dinamis sebesar 1,4 juta ton per tahun. Kami percaya bahwa usaha dibidang nikel merupakan usaha di bidang logam dasar yang paling menarik berhubung sangat terbatasnya substitusi/pengganti untuk fungsinya dalam produksi stainless steel seri �00 berkualitas tinggi yang menguasai 75% dari konsumsi stainless steel. Seri �00 itu sendiri memiliki tingkat substitusi yang rendah (sulit disubstitusikan). Permintaan global untuk stainless steel cenderung tumbuh sekitar 6% per tahun, namun karena adanya permintaan yang tinggi dari Cina, permintaan telah naik secara tajam. Namun produksi industrial global adalah yang paling berpengaruh, dimana Cina masih hanya menguasai 18% dari konsumsi global. Dari segi pasokan, produsen masih tidak dapat mengikuti pertumbuhan permintaan sehingga persediaan global berada di tingkat terendah. Proyek-proyek yang dalam persiapan memiliki kapasitas sekitar 150.000 ton nikel baru yang akan memasuki pasar mungkin akhir decade ini. Namun kemungkinan akan ada keterlambatan lebih lanjut berhubung proyek-proyek itu menggunakan bijih kadar rendah dan teknologi tinggi yang mahal konstruksinya. Disamping itu, kegiatan merjer dan akuisisi akhir-akhir ini mengkonsolidasikan pasokan nikel di tangan segelintir produsen saja.

�00� �004 �005 �006 �007 �008 �009 �010

1.000

1.100

1.�00

1.�00

Pasokan Nikel Tidak Dapat Memenuhi Permintaan

kT

Tahun

PasokanKonsumsi

�007 �008 �009 �010 �011 �01� �01� �014 �015 �016 �017 �018

US c/lb 1.688 1.679 1.�50 800 580 510 540 540 650 610 650 750

Harga LME (US c/lb)

Sumber: Brookhunt

Sumber: Brookhunt

“Bila anda menyukai usaha nikel, anda akan menyukai kami”

Sekilas Antam

17Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Risiko dan Tantangan Kami

• Harga nikel adalah fluktuatif dan pada akhirnya akan jatuh, karena menurunnya pertumbuhan permintaan, terutama dari Cina, atau kenaikan tajam pertumbuhan penawaran. Walaupun kami memiliki basis pelanggan yang terdiversifikasi dan tidak tergantung pada Cina, hal ini tetap dapat memiliki akibat yang besar terhadap pendapatan kami.

• Biaya tunai feronikel kami saat ini cukup tinggi karena kami tidak lagi menerima subsidi bahan bakar. Harga bahan bakar sekarang tergantung pada harga minyak internasional. Biaya tunai feronikel adalah sekitar 40% terdiri dari bahan bakar. Bila harga minyak naik, biaya kami juga naik secara tajam.

• Tantangan kami adalah menurunkan biaya tunai dengan melakukan konversi ke sumber energi gas alam, tenaga air atau batubara.

• Tantangan kami adalah menginvestasikan kas kami secara bijaksana untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan.

• Ada risiko jika RUU Minerba diberlakukan maka ekspor bijih tambang kami terhambat. Namun kami sudah mempunyai rencana menghentikan ekspor bijih tambang dan bergerak lebih jauh ke sektor hilir. Larangan ekspor bijih mungkin akan diimplementasikan secara bertahap sehingga tidak mempengaruhi rencana kami.

• Tantangan kami adalah untuk mengoperasikan usaha kami tanpa gangguan dan dalam keadaan yang harmonis dengan masyarakat sekitar dan lingkungan hidup.

Biaya Produksi Antam

�005 (%)* �006 (%)*

Bahan 1� 19

Bahan Bakar 10 17

Jasa �0 16

Penyusutan 9 14

Tenaga Kerja 15 1�,5

Royalti 6 4

*dari total biaya produksi

18 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Penghargaan

Perusahaan Terbaik Asia �006 – Finance Asia:

• Tata Kelola Perusahaan Terbaik (No. 10)

• Hubungan Investor Terbaik (No. 8)

• Komitmen terhadap Dividen Yang Tinggi Terbaik(No. 6)

LACP International �005 Annual Report Award:

• Top 16 dari 1.900 peserta dari 16 negara

• Pemenang Platinum Untuk Kategori Materi

• Pemenang Emas untuk kategori Cover Terbaik.

Anugerah Business Review �006:

• Sekretaris Perusahaan Terbaik

• Program Kemitraan UMKM & Bina Lingkungan Terbaik

• Kinerja Keuangan, Saham dan Dewan Komisaris Terbaik II

• Korporasi Terbaik III

Emiten Terbaik II dalam Investor Award �006

Website Terbaik dalam ‘Indonesia Sustainability Reporting Award �006’

Piagam Terbaik dalam Kriteria Teknis untuk Praktek Tata Kelola Perusahaan untuk Kategori Kapitalisasi

Pasar Kecil/Sedang di Asia Pasifik dari IR Global Rankings

Medali Emas dalam International Conference on Quality Control Circles.

Piagam Pratama kategori Perunggu (Safety Award) tahun �006 dari Kementerian ESDM

Penghargaan dan Sertifikasi

Sertifikasi

Sekilas Antam

19Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

2007: Sejak Awal Tahun Hingga Saat Ini dan Masa Depan

PLTD berkapasitas 10� MW milik Antam

yang dibangun dan dioperasikan oleh

Wartsila

Sejak Awal Tahun Hingga Saat Ini• Serah terima pabrik FeNi III dari kontraktor. Saat ini pabrik FeNi III berjalan dengan baik dan stabil

di tingkat beban 85% atau �6MW• Harga nikel meningkat signifikan ke level tertinggi; marjin laba melonjak tajam• Biaya umpan bijih nikel dari PT Inco meningkat seiring dengan kenaikan harga spot nikel sehingga

biaya tunai feronikel meningkat. Hal ini berlawanan dari ekspektasi awal akan adanya penurunan biaya tunai akibat skala ekonomis.

• Pembentukan Aliansi dengan BHP Billiton untuk mengembangkan proyek FeNi IV dan bijih nikel kadar rendah menggunakan teknologi hydromet

• Pembentukan perusahaan patungan untuk proyek Chemical Grade Alumina Tayan • Ekspor bijih nikel ke Cina dimulai. Ekspor ini ditujukan ke produsen pig iron containing nickel untuk

industri baja nirkarat

…dan Kedepan:• Rapat Umum Pemegang Saham tanggal �0 Mei untuk memutuskan usulan pemecahan saham

(stock split) dengan rasio 1:5• Pengambilan keputusan sumber energi alternatif yang dipilih: gas alam, tenaga air, atau batu

bara• Pengambilan keputusan atas potensi akuisisi aset emas di Indonesia atau area di luar Indonesia• Pengambilan keputusan di perusahaan patungan mana Antam akan meningkatkan kepemilikan

minoritas. Perusahaan-perusahaan patungan ini tersebar di seluruh Indonesia dan bergerak di komoditas nikel, timah hitam/seng, permata, dan emas.

�0 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Daerah Operasi Kami

AB

D

E

F

1.�00 Km

450 Km

23

76

4

5

INDONESIAMALAYSIA

2

MARTABE(Antam mengajukan penawaran deposit

emas di lokasi ini tahun �006)

1

SENGKANG(Ladang Gas yang dimiliki

Energy Equity Epic (Sengkang))

POMALAA TIMUR(Area milik PT Inco yang mensuplai 1

juta wmt bijih nikel pada Antam)

DANAU POSO(Rencana PLTA)

SONORO(Ladang Gas yang

dimiliki Medco)

BATU HIJAU (Antam

mempertimbangkan berinvestasi di tambang

milik Newmont ini)

1

7

8

11

12

8

Kantor Pusat

Aset Rp1,78� triliun

Penjualan N/A

Karyawan ��1

Emas dan Pemurnian

Aset Rp688 miliar

Penjualan Rp690 miliar

Karyawan 769

Bauksit dan Pasir Besi

Aset Rp104 miliar

Penjualan �05

Karyawan ��8

Nikel dan Pemurnian

Aset Rp4,716 triliun

Penjualan Rp4,7�4 triliun

Karyawan 1.6�0

Sekilas Antam

�1Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

C9

GRASBERG(Antam mempertimbangkan berinvestasi di tambang milik

PT Freeport Indonesia ini)

34

56

10

9

Daerah Operasi (100% Antam)

Deskripsi Lokasi

Tambang Bauksit Kijang

Pabrik Pengolahan Emas Cikotok

Tambang Emas Cikidang

Tambang Pasir Besi Kutoarjo

Tambang Pasir Besi Lumajang

Pemurnian Logam Mulia Jakarta

Tambang dan Pabrik Pengolahan Emas Pongkor

Tambang dan Pabrik Pengolahan Nikel Pomalaa

Tambang Nikel Tanjung Buli, Mornopo, Gee

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Proyek Antam

1

3

4

5

6

Proyek Strategis atau dengan kepemilikan signifikan

Tayan Chemical Grade Alumina (CGA) Antam 49%

Bintan Smelter Grade Alumina (SGA) Antam 51%

Obi Iron Cap Antam 51%

FeNi IV Antam 70%

Hydromet Antam �0%

Perusahaan Patungan

PT Nusa Halmahera Minerals* Antam 17,5%

PT Cibaliung Sumberdaya Antam 10,�5%

PT Sorikmas Mining Antam �5%

PT Gag Nickel Antam �5 %

PT Weda Bay Nickel Antam 10%

PT Dairi Prima Minerals Antam �0%

PT Galuh Cempaka* Antam �0%

7

8

9

10

11

12

2

* Sudah beroperasi

Lokasi Eksplorasi Antam

Prospek Lokasi

Nikel Bahubulu, Tapunopaka, Mandiodo

Nikel Tangofa, Langkawe, Wosu

Nikel Buli, Gee

Emas G. Patah-Tiga

Emas Seblat

Emas Papandayan

A

B

C

D

E

F

Catatan: Antam memiliki beberapa area eksplorasi lain yang tidak tercantum dalam peta ini

Kantor Pusat dan Unit Geomin

Emas

Nikel

Pasir Besi

Bauksit

Intan dan Logam Dasar

�� Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

G u n u n g m e n j u l a n g d a r i lengkungan (arc) di tengah, menggambarkan bumi atau alam

Di bawah arc adalah refleksi tiga gunung yang mewakili sumber daya mineral baik di dalam maupun di bawah bumi

Kedua simbol bagian atas dan bawah ini juga menyimbolkan dua model pertambangan: tambang terbuka, dan bawah tanah

Logo ini merepresentasikan Antam, yang ahl i da lam eksplorasi ke bawah bumi, memproduksi bahan mentah dan memprosesnya menjadi metal berharga

B e n t u k s i m e t r i k a l l o g o, dan jenis huruf/penamaan, terutama huruf besar ‘T’ di tengah, menunjukkan Antam yang stabil, kuat, dan solid, namun juga ramah

Logo ini mewakili brand atribusi yang baru, yaitu:- Pilar: Tambang, diversifikasi,

mapan, besar- Atribut rasional: Profesional,

bijaksana, bertanggung jawab, terpercaya

- Atribut kepribadian: Maju, dinamis, terbuka

Logo Antam merupakan komposisi tiga gunung yang mewakili sumber mineral dari produk Antam. � merepresentasikan sumber daya dan produk yang terdiversifikasi

Logo Antam yang Baru

Konsep ‘Tiga Gunung’

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

��Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan dari KamiLaporan Komisaris �4

Laporan Direksi �8

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

�4 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

“Kami merasa cukup puas melihat kinerja Direksi dan seluruh karyawan.”

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

�4 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Saham Kami

�5Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Komisaris

Kami selaku Komisaris pada tahun �006 melaksanakan tugas mengawasi dan memberi nasihat kepada Direksi atas pengurusan perusahaan dibantu lima Komite yaitu Audit, Manajemen Risiko, Good Corporate Governance, Lingkungan dan Pasca Tambang serta Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Kegiatan utama yang dilakukan adalah upaya untuk memastikan diterapkannya GCG dan peningkatan implementasi Good Corporate Governance, upaya untuk meningkatkan kinerja Auditor Internal, penerapan Enterprise Risk Management, restrukturisasi organisasi dan penyempurnaan rencana induk sumber daya manusia, penelaahan atas rencana pengelolaan lingkungan dan pasca tambang.

Kami memfokuskan perhatian pada pengawasan kejadian penting yang dihadapi perusahaan diantaranya selesainya commissioning pabrik Feronikel III pada akhir Desember �006. Kehadiran pabrik Feni III ini sangat berpengaruh besar terhadap perseroan mengingat volume produksinya melebihi produksi Feni I dan II serta bertepatan pula dapat berproduksi pada saat harga komoditi nikel yang sangat tinggi.

Sebagai sebuah perusahaan pertambangan yang selalu berorientasi pada peningkatan nilai tambah, kami terus mengingatkan Direksi untuk mewujudkan rencana proyek-proyek berikutnya seperti chemical grade alumina (CGA) yang sudah diamanatkan oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal �0 Mei �006. Dengan terwujudnya CGA ini akan tercatat sebagai sejarah baru buat Antam yang selama 60 tahun hanya mengekspor bijih bauksit.

Kami mengharapkan menyusul pula proyek smelter grade alumina (SGA) yang juga akan mengolah bijih bauksit menjadi alumina sebagai bahan baku aluminium.

Disamping itu kami mendukung untuk pemanfaatan cadangan bijih nikel yang dimiliki perusahaan yang jumlahnya cukup besar akan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang secara berkesinambungan. Komisaris sependapat dengan Direksi yang sedang menjajaki penggunaan teknologi pengolahan bijih nikel dengan teknologi baru yang tidak menggunakan energi yang besar sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya tunai (cash cost) produksi feronikel.

Untuk mendukung terwujudnya rencana-rencana perusahaan ini, Komisaris mengingatkan faktor yang sangat penting adalah penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi sesuai dengan spesifikasi masing-masing proyek-proyek tersebut. Dengan mulai memasuki pengolahan, teknologi dan produk yang baru berarti akan terlihat beberapa gap competency sumber daya manusia yang tersedia maupun yang dibutuhkan.

Untuk mengisi kekurangan tersebut perlu dipersiapkan dengan baik melalui rekruitmen yang terencana dan training internal/eksternal maupun kegiatan pembelajaran. Kami yakin sekali bahwa pusat pembelajaran ditempatkan sebagai posisi yang strategis dalam struktur organisasi. Kami juga senantiasa memberikan advis kepada Direksi untuk melaksanakan pengembangan serta terus meningkatkan kompetensi pegawai sebagai intangible asset, baik melalui fast track maupun regular recruitment yang ditunjang dengan program pelatihan terpadu guna mendapatkan sumber daya manusia Antam yang handal dan mampu menghasilkan produktivitas

Pemegang Saham yang Terhormat,

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

�6 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

kerja yang tinggi. Struktur organisasi yang ada sekarang perlu ditinjau ulang secara menyeluruh agar dapat mendukung usaha pertumbuhan disertai uraian tugas masing-masing jabatan. Kami sangat memberikan perhatian atas upaya Direksi melakukan evaluasi efektivitas struktur organisasi Antam dalam rangka mendapatkan format organisasi yang lebih tepat dan efisien menjawab tantangan Antam kedepan.

Seiring dengan pemantapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, kami bangga perusahaan mendapat predikat implementasi GCG terbaik pada tahun �006 dari Institusi Independen - Investor Relations Global Ranking. Dilihat dari sudut pandang investor dan pihak luar lainnya, kinerja harga saham adalah puncak capaian selama kurun waktu �8 tahun usia Antam. Meskipun tidak mutlak dapat dikorelasikan sebagai indikator dapat dilihat harga saham Antam yang mencapai di awal IPO sebesar Rp 90�,- naik secara signifikan menjadi sebesar Rp8.000,- pada akhir Desember �006.

Sebagai tindak lanjut penilaian peringkat GCG Antam tahun �005 yang lalu berdasarkan prinsip GCG-Australia Stock Exchange (ASX) dimana ada satu kriteria yang mendapat penilaian kurang memadai yakni pengetahuan dan pengendalian risiko perusahaan yang mendapat nilai kurang baik menurut penilaian Ernst & Young maka kami berinisiatif agar Tim Manajemen Risiko dibentuk dan berperan aktif. Selama tahun �006 Komisaris melalui Komite Manajemen Risiko yang merupakan mitra Tim Manajemen Risiko secara aktif mengadakan pertemuan-pertemuan untuk membahas langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan Tim Manajemen Risiko di Kantor Pusat dan Unit-Unit Bisnis. Mengingat tidak semua risiko yang telah diidentifikasi mempunyai dampak yang sama terhadap perusahaan maka disarankan agar Tim Manajemen Risiko memilah risiko yang mempunyai prioritas tinggi agar dianalisis terlebih dahulu untuk menentukan tindakan mitigasi yang akan diambil dan ditetapkan penanggung jawabnya.

Komisaris merasa cukup puas melihat kinerja Direksi, Manajemen dan seluruh karyawannya karena capaian-capaian target yang menggembirakan terutama capaian laba usaha yang melampaui target walaupun hal ini banyak dipengaruhi oleh karena harga komoditi nikel dan emas yang tinggi pula. Namun demikian, cash cost juga mengalami kenaikan, maka Komisaris secara terus menerus mengingatkan Direksi agar mencari terobosan khususnya memilih energi alternatif yang murah untuk pabrik feronikel yang sekarang masih menggunakan energi yang besar.

Kami mendukung pembayaran lebih awal obligasi sebesar US$�00 juta yang didorong oleh adanya perubahan tax treaty yang menaikkan beban finansial kepada perusahan.

Selain itu Komisaris juga menyetujui peningkatan manfaat pensiun demi meningkatkan kesejahteraan para pensiunan dan memberi ketenangan bagi para karyawan yang suatu saat akan memasuki masa pensiun walaupun menyebabkan kenaikan kewajiban perusahaan lebih dari Rp100 miliar.

Untuk meningkatkan kinerja maupun produktivitas pegawai, Komisaris menekankan agar key performance indicator (KPI), sistim manajemen kerja (SMK), dan sistim manajemen unjuk kerja (SMUK) yang telah disepakati dapat menjadi pedoman pencapaian kerja untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Program rasionalisasi pegawai agar tetap diteruskan dengan pendekatan yang baik untuk membantu menaikkan produktivitas dan menekan biaya produksi.

Program pengelolaan lingkungan dan pasca tambang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pertambangan dan juga merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari perusahaan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dari pengawasan kami terlihat bahwa kegiatan yang terkait dengan lingkungan dan pasca tambang di bekas tambang nikel Gebe, emas Cikotok, dan pasir besi Cilacap selama tahun �006 sudah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku walaupun harus diakui masih ada yang masih perlu ditingkatkan.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

�7Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Dengan adanya perubahan waktu penutupan tambang bauksit Kijang dan emas Cikotok, Komisaris menyarankan untuk dilakukan revisi dokumen rencana penutupan tambang tersebut agar sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat penutupan tambang.

Dalam setiap penutupan tambang telah dilakukan juga program penciptaan serta pembinaan usaha ditempat bekas tambang tersebut untuk menjaga kesinambungan perekonomian masyarakat setempat.

Proyek-proyek lainnya yang perlu dipercepat adalah pemanfaatan cadangan bijih nikel kadar rendah yang volumenya cukup besar yang akan dapat menjadikan Antam setara dengan perusahaan-perusahaan penghasil nikel dunia. Hal ini telah menjadi catatan dari Pemegang Saham Mayoritas pada RUPS tanggal �0 Mei �006 yang lalu, apalagi pengolahannya telah didukung dengan keberhasilan penerapan teknologi baru untuk mengolah bijih nikel kadar rendah oleh banyak perusahaan pertambangan di beberapa negara.

Pada kesempatan ini, Komisaris menyampaikan penghargaan atas upaya-upaya yang telah dilakukan manajemen untuk meningkatkan produktivitas serta menjalin kerjasama dengan investor asing pada saat iklim usaha yang masih belum kondusif khususnya dalam bidang industri pertambangan.

Akhir kata Komisaris juga merasa bangga dan menyampaikan penghargaan atas semangat kerjasama dengan para stakeholder sehingga dengan kekuatan kerjasama ini kesulitan yang bagaimanapun beratnya dapat dihadapi dan diatasi secara bersama-sama.

Atas nama Komisaris

Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris Utama

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

�8 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

“Tahun �006 menjadi tahun pencapaian Antam yang memasuki level baru dan tingkatan yang lebih tinggi dari sisi kapitalisasi pasar, penjualan dan profitabilitas.”

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

�8 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

�9Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Pemegang saham yang terhormat,

Laporan Direksi

Tahun �006 dapat dikategorikan sebagai tahun pencapaian dan pengkajian bagi perusahaan anda. Tahun �006 menjadi tonggak periode dengan selesainya ekspansi proyek pertumbuhan Antam dan masuknya perusahaan ke dalam fase pertumbuhan yang baru. Tahun �006 merupakan tahun uji coba bagi pabrik feronikel yang baru, yang saat ini telah dilakukan serah terima dan berada di bawah kendali perusahaan sepenuhnya. Tahun �006 merupakan tahun yang produktif, dimana capaian produksi feronikel menjadi dua kali lipat dan produksi emas melebihi target internal. Tahun �006 juga menjadi tahun pencapaian dengan Antam memasuki level baru dan juga tingkatan yang lebih tinggi dari sisi kapitalisasi pasar, penjualan dan profitabilitas. Dengan seluruh perubahan ini, kami merasa sudah waktunya untuk memperbarui imej dan citra perusahaan melalui logo baru. Tahun �006 juga membawa kesempatan dan kemungkinan baru seiring dengan sektor pertambangan yang terus menguat dan menghasilkan arus kas dan laba ke tingkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tahun �006 merupakan periode yang menggembirakan bagi Direksi dan semua pihak di Antam menyusul peningkatan marjin laba bersih dan tingkat imbal hasil ekuitas yang masih di atas rata-rata industri. Tahun �006 merupakan periode yang menggembirakan bagi perusahaan pertambangan. Selain itu, dengan lokasi usaha di Indonesia yang kaya akan sumber daya mineral dimana industri pertambangan relatif masih berada dalam tahap awal, kami merasa gembira tingkat imbal hasil yang diperoleh berada di atas rata-rata dari wilayah manapun. Lokasi Indonesia sangatlah strategis dan dekat dengan pasar Cina and India yang tengah bertumbuh menjadi potensi yang besar sebagai pembeli, mitra, dan juga investor. Kami juga terus mengkaji kesempatan-kesempatan baru bagi fase pengembangan perusahaan berikutnya. Kami akan terus menerapkan tiga strategi kami yang simpel dan efektif dimana kami akan fokus pada keunggulan yang dimiliki yakni penemuan, penambangan, ekspor dan pengolahan nikel, emas dan bauksit dari sumber daya yang dimiliki yang berlokasi di Indonesia, mempertahankan struktur finansial yang solid dan leveraged secara moderat, serta berfokus pada operasi yang berkelanjutan sehingga tercipta profitabilitas yang berkelanjutan dan tetap sejalan dengan lingkungan dan masyarakat. Kami menatap tahun �007 sebagai tahun yang solid untuk menciptakan nilai maksimal bagi pemegang saham.

Pencapaian… Kinerja keuangan kami merupakan hasil tertinggi yang didukung harga komoditas yang tinggi serta peningkatan output komoditas nikel. Laba bersih Antam naik 84% menjadi Rp1,55� triliun dengan nilai penjualan Rp5,6�9 triliun, EBITDA naik dua kali lipat menjadi Rp�,778 triliun dan marjin laba bersih naik menjadi �8%. Jumlah kas perusahaan juga tercatat tertinggi dalam sejarah seiring dengan peningkatan lebih dari dua kali lipat arus kas dari aktivitas operasi menjadi Rp1,690 triliun, sehingga posisi kas perusahaan hampir naik dua kali lipat pada akhir tahun menjadi Rp1,1�8 triliun. Kami menghasilkan arus kas bersih sebesar Rp1,7�7 triliun setelah arus kas bersih kami tercatat negatif selama tiga tahun sebelumnya seiring dengan pembiayaan untuk proyek ekspansi kami. Tingkat return on invested capital naik menjadi �1%, lebih dari dua kali lipat hurdle rate kami sebesar 15%, yang menunjukkan perusahaan telah menciptakan nilai yang signifikan di tahun �006.

Kami berhasil menerapkan strategi kami untuk meningkatkan kegiatan pemrosesan dengan selesainya proyek ekspansi yang sangat penting yakni proyek FeNi III yang juga menjadi salah satu penyebab rekor profitabilitas kami. Kami berupaya untuk menjadi perusahaan pengolahan metal untuk memperoleh nilai yang maksimal dari sumber daya kami yang besar. Meski capaian volume produksi dari FeNi III tidak sebesar yang diharapkan, volume produksi total feronikel di tahun �006 tetap naik dua kali lipat menjadi 14.474 TNi.

Kami memperoleh kritik yang membangun terkait pengelolaan proyek ekspansi feronikel pada saat terjadi kegagalan penutupan metal tap hole pada tanggal 1 Juli yang menyebabkan kontraktor (konsorsium unincorporated Mitsui & Kawasaki) harus menutup pabrik untuk perbaikan dan periode commissioning harus tertunda selama empat bulan. Meski saat ini masih belum final, penyebab kerusakan diperkirakan terkait dengan kondisi tanur yang terlalu panas dan tingkat kekentalan feronikel yang terlalu cair. Kami tengah mempertimbangkan hal-hal yang terkait dengan kontraktor.

Kami menyadari bahwa dalam periode commissioning, beberapa kendala dapat terjadi, oleh karena itu tahun �006 juga dapat dikategorikan sebagai tahun uji coba. Selain itu, terdapat pula ekspektasi adanya cost overrun yang besar. Meski demikian, nilai cost overrun yang dibebankan pada Antam sangatlah kecil. Nilai proyek FeNi III sebesar US$��0 juta merupakan nilai pabrik yang memiliki kapasitas terpasang 15.000 TNi dengan asumsi beban 4�MW dan kadar nikel umpan bijih �,�8%, pembangkit listrik berkekuatan 10�MW dan financing charges. Jumlah ini sangatlah kecil jika kita baru membangun proyek ini saat ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan periode payback yang jauh lebih singkat, yakni antara dua sampai tiga tahun dan tingkat imbal hasil rata-rata ekuitas yang jauh melebihi nilai minimum 15%.

Kami telah mengetahui cara mengoperasikan pabrik baru ini secara maksimal. Sebenarnya tidak ada dua pabrik yang sama di dunia. Jika memang memproduksi nikel adalah hal yang mudah, tidak akan ada tahun keempat dimana harga nikel masih tetap tinggi saat ini

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

�0 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

karena suplai sudah akan membanjiri pasar. Pihak ketiga yang kami mintai pendapat mengkonfirmasi bahwa pabrik FeNi III merupakan pabrik yang baik, namun memang dibutuhkan waktu sebelum kami dapat mengoperasikannya pada beban penuh. Kami memiliki pabrik feronikel kelas dunia dan untuk saat ini, kami akan menjalankan pabrik pada tingkat 85% dari kapasitas atau pada beban �6 MW, dimana tingkat produksi berkisar 11.000 TNi. Dengan beban �8 MW dan kadar nikel umpan bijih �,1%, kami akan dapat memproduksi 1�.500 TNi. Tingkat beban ini merupakan beban optimal utilisasi pabrik selama dua tahun pertama masa operasi komersial pabrik. Hal yang sama juga dilakukan oleh operator pabrik kelas dunia lainnya. Kami berharap dapat memproduksi antara �0.000-��.000 TNi dari seluruh fasilitas feronikel Pomalaa pada kondisi normal. Pada tahun �006, capaian produksi feronikel hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dan di tahun �007 kami berharap produksi nikel akan meningkat sekitar 40% menjadi �0.000 TNi.

Kami juga mendapat kemajuan dari sisi perolehan konsumen baru. Pada tahun �006, kami memulai trial shipment bijih nikel ke Cina, sehingga terdapat pesanan baru bijih nikel sebanyak � juta wmt di tahun �007 ke tiga perusahaan di Cina. Kami juga mengirimkan trial shipment komoditas high carbon ferronickel ke India. Selain feronikel, peningkatan penjualan bijih nikel ke Cina merupakan satu-satunya peningkatan volume penjualan, karena untuk komoditas emas, volume produksi diperkirakan akan stabil di level sekitar �.900 kg atau sekitar 100.000 oz. Sampai dengan tahun �010, yakni saat proyek Chemical Grade Alumina Tayan dimulai, tidak ada peningkatan volume produksi lainnya. Kemungkinan besar ekspor bijih nikel dan bauksit akan dihentikan pada tahun �010 seiring dengan kegiatan pengolahan yang dilakukan perusahaan sepenuhnya.

Jika kita lihat kembali tahun �006, dan kendala yang dihadapi saat commissioning FeNi III, beberapa pihak mungkin mengira bahwa kinerja profitabilitas yang mencapai rekor tertinggi semata-mata disebabkan oleh kondisi harga nikel yang tinggi. Meski anggapan ini cukup fair, namun jika anda melihat kinerja kami dibandingkan perusahaan serupa yang juga memperoleh keuntungan dari sisi harga, anda dapat melihat kinerja kami setara, atau bahkan seringkali melebihi perusahaan-perusahaan tersebut. Data terkini yang dipublikasikan bulan Januari �007 oleh PricewaterhouseCoopers berjudul “MineIndonesia �006”, menunjukkan bahwa marjin laba bersih Antam di tahun �005 sebesar �6% tidak hanya di atas rata-rata industri pertambangan Indonesia, melainkan juga di atas Top 40 perusahaan pertambangan global. Marjin EBITDA Antam sebesar 41% dan tingkat imbal hasil rata-rata ekuitas sebesar �1% juga di atas perusahaan pertambangan global. Pada tahun �006, kembali kami meningkatkan marjin dan tingkat imbal hasil kami dengan marjin laba bersih �8%, marjin EBITDA 49% dan tingkat imbal hasil ekuitas 4�%. Rekor kinerja tertinggi kami disebabkan peningkatan volume produksi, sesuatu yang hanya beberapa perusahaan nikel mampu lakukan di tahun �006. Hal ini menyebabkan kami memperoleh keuntungan yang maksimal dari kondisi harga yang tinggi saat ini.

Kami juga mempertahankan posisi produsen berbiaya rendah, dengan tingkat biaya tunai emas US$�84 per ounce, saprolit (bijih nikel kadar tinggi) US$�0 per wet metric ton (wmt), limonit (bijih nikel kadar rendah) US$9 per wmt dan bauksit US$9 per wmt, meski untuk tingkat biaya tunai feronikel naik 1�% menjadi US$4,40 per pon, yang menyebabkan Antam berada di kuartil tertinggi produsen feronikel dunia. Menurunkan biaya feronikel merupakan tantangan kami, meski kenaikan biaya lebih disebabkan faktor yang tidak dapat dikontrol seperti subsidi bahan bakar dan harga nikel, yang mempengaruhi biaya umpan bijih yang diperoleh dari PT Inco. Untuk hal-hal dimana kami memiliki kendali seperti biaya umum dan administrasi, kami berhasil menurunkan tingkat biaya.

Salah satu dari tiga pilar strategi korporasi kami adalah mempertahankan kekuatan keuangan. Kami tidak akan pernah melakukan over-leverage neraca kami dan tingkat hutang akan dijaga pada level maksimum 60% dari modal. Rata-rata gearing ratio kami selama dekade terakhir adalah sekitar 40:60. Kami menyadari bahwa ada keuntungan dalam mengambil pinjaman berbunga rendah untuk meningkatkan tingkat imbal hasil ekuitas dan menurunkan weighted average cost of capital, namun di industri pertambangan, bukan merupakan hal yang umum untuk melakukan pre-finance proyek. Kami hanya akan mengambil pinjaman jika kami sudah yakin bahwa proyek tersebut akan benar-benar berjalan. Kami juga merupakan perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten dengan rata-rata rasio payout sekitar 40% sejak IPO kami di tahun 1997.

Pada tahun �006, kami menurunkan hutang jangka panjang dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun sebanyak 45% menjadi Rp87� miliar (sekitar US$97 juta). Total hutang jangka panjang kami sebesar Rp1,070 triliun lebih kecil dari posisi total kas kami yang naik menjadi Rp1,1�8 triliun, sehingga kami memiliki posisi net cash pada akhir tahun. Kami juga memutuskan untuk melakukan early redemption obligasi perusahaan karena perubahan perjanjian perpajakan. Meski reputasi kami mungkin sedikit menurun di pasar obligasi, kami percaya hal ini bersifat sementara. Kami telah berhasil menurunkan secara signifikan beban finansial tanpa harus membatasi akses perusahaan ke pasar hutang di masa depan. Kami mencapai posisi finansial yang lebih kuat dan menyiapkan diri kami untuk fase pertumbuhan selanjutnya.

Aspek penting lain dari strategi kami adalah terus memfokuskan diri pada keunggulan kami, terus bertumbuh dengan kompetensi yang dimiliki dan lini usaha yang telah terbukti selama lebih dari tiga dekade. Jika memang kami belum memiliki pengalaman atau sumber daya, kami bertumbuh dengan membentuk perusahaan patungan. Pada tahun �006, kami memperoleh kemajuan terkait proyek pertumbuhan selanjutnya yakni proyek Chemical Grade Alumina Tayan yang akan mengolah cadangan bauksit berjumlah besar yang kami miliki di Kalimantan Barat. Langkah maju terkait proyek ini adalah penandatanganan perjanjian usaha patungan di bulan Maret dengan mitra kami dari Jepang dan Singapura. Kami saat ini memiliki jumlah saham terbesar yakni 49%, namun berencana untuk

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

�1Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

melaksanakan opsi penambahan kepemilikan saham menjadi 51%. Jika memang update studi kelayakan proyek ini menunjukkan imbal hasil positif, kami berharap untuk memulai konstruksi yang akan memakan waktu tiga tahun pada akhir tahun �007.

Tahun �006 merupakan tahun pencapaian seiring dengan imbal hasil pemegang saham yang naik signifikan dengan harga saham naik 1��% menjadi Rp8,000 pada akhir tahun. Sekali lagi, kinerja saham ini berada di atas kinerja indeks pertambangan, indeks harga saham gabungan, maupun indeks internasional. Kapitalisasi pasar Antam telah melebihi US$1 miliar, dan kami menjadi lebih dikenal, dan juga lebih memiliki komposisi pemegang saham atau investor kelas dunia baik dari dalam maupun luar negeri.

Pengkajian… Eksplorasi merupakan kunci masa depan setiap perusahaan pertambangan. Prinsip dasar nilai perusahaan pertambangan hanyalah sumber daya yang dimilikinya karena kelangsungan hidup dan profitabilitas perusahaan pertambangan akan terbatas pada jumlah dan kualitas sumber daya yang dimilikinya. Kami menganggap penting kegiatan eksplorasi dan meningkatkan belanja eksplorasi sebesar 7�% menjadi Rp95 miliar di tahun �006, dengan hasil yang signifikan. Kami akan kembali meningkatkan belanja eksplorasi di tahun �007 menjadi Rp154 miliar. Sebagian besar kegiatan eksplorasi kami berfokus pada komoditas nikel, serta emas dan bauksit.

Meski demikian, tahun �006 juga merupakan tahun “eksplorasi” di luar upaya penemuan cadangan bijih baru. Seiring dengan finalisasi konstruksi proyek FeNi III, fase pertumbuhan yang penting, menantang dan juga memakan waktu akhirnya dapat kami selesaikan dengan baik. Pada tahun �006 kami mulai memasuki fase pertumbuhan baru dan melakukan eksplorasi atau pencarian setiap kesempatan yang ada untuk memaksimalkan penciptaan nilai. Meski Antam sudah cukup lama memiliki daftar proyek yang baik, termasuk proyek Chemical Grade Alumina Tayan, seiring dengan jumlah arus kas yang cukup besar yang kami miliki, kami juga mulai mengkaji opsi-opsi menarik yang tersedia.

Kami mengkaji kesempatan untuk membangun proyek smelter grade alumina berkapasitas 400.000 ton dengan perusahaan Cina, yang akan meng-upgrade fasilitas produksi bauksit kami saat ini di tambang Kijang. Meski outlook untuk alumina kurang menggembirakan, kami masih dapat memproduksi komoditas tersebut dengan biaya yang murah, sehingga kelayakan proyek tersebut kemungkinan masih terjaga. Kami mengkaji proyek Obi Iron Cap yang akan menggunakan overburden di pulau Obi untuk membuat pig iron containing nickel untuk dijual pada produsen baja. Kami juga mengkaji beberapa kemungkinan yang ada untuk mengembangkan deposit nikel kami yang berjumlah besar. Kami melakukan pembicaraan dengan dua perusahaan internasional yang berasal dari Jepang dan Australia, untuk menentukan metode terbaik yang selaras dengan rencana kami terkait pendanaan dan teknologi. Meski proyek-proyek ini berada dalam tahapan awal, sebagian besar pada fase pembuatan studi kelayakan, kesemuanya merupakan bagian dari rencana pengembangan perusahaan dan akan menjadi sumber dari nilai masa depan perusahaan.

Kami mengkaji kemungkinan memaksimalkan nilai dari fasilitas feronikel Pomalaa dengan melakukan upgrading rotary kiln dan rotary drier pabrik FeNi II. Sebelumnya, kami telah melakukan upgrade furnace pabrik FeNi II tersebut. Kami juga tengah mempertimbangkan alternatif terbaik bagi pabrik FeNi I yang sebentar lagi membutuhkan overhaul. Sebagai pengganti overhaul tersebut, kami tengah mengkaji kemungkinan mengolah treated ore dari pabrik FeNi I di pabrik FeNi II.

Kami mengkaji kemungkinan melakukan akuisisi terutama di komoditas emas. Kami mengajukan penawaran atas deposit emas berjumlah �,5 juta ounce berlokasi di Martabe, Sumatera, dan mengkaji peluang akuisisi �% saham di tambang emas dan tembaga Batu Hijau milik Newmont. Untuk pertama kalinya, kami juga mengkaji peluang untuk berinvestasi di luar Indonesia.

Kami juga mengkaji perusahaan-perusahaan patungan dimana kami memiliki kepemilikan minoritas untuk mengetahui kemungkinan dukungan atau penambahan kepemilikan.

Tantangan Kami dan Risiko Tantangan utama kami masih tetap biaya tunai feronikel yang naik 1�% menjadi US$4,40 per pon. Sebelumnya kami berharap terjadi penurunan seiring dengan peningkatan produksi, namun meski produksi feronikel telah meningkat dua kali lipat, jumlah tersebut kurang ekonomis untuk menutupi peningkatan biaya yang disebabkan kenaikan harga bahan bakar. Kenaikan harga bahan bakar ini menyebabkan biaya listrik kami mencapai US$0,1� per kilowatt hour. Rencana saat ini adalah untuk menggunakan sumber energi lain dari bahan bakar minyak yang digunakan di pembangkit listrik berkekuatan 10� megawatt di Pomalaa menjadi gas alam, tenaga air, atau batu bara yang lebih murah. Bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar kedua kami dan merupakan setengah dari biaya untuk memproduksi feronikel, sehingga hal inilah yang utama untuk menurunkan biaya. Kami berharap untuk dapat mengambil keputusan sumber energi mana yang paling tepat bagi kebutuhan saat ini dan jangka panjang, sehingga pada tahun �009 kami dapat menurunkan biaya listrik kami menjadi US$0,06 per kilowatt hour dan biaya tunai kami menjadi US$�,50 per pon.

Concern lain adalah biaya yang terkait dengan umpan bijih sebesar 1 juta wmt yang diperoleh dari deposit Pomalaa Timur. Penggunaan umpan bijih ini sesuai dengan perjanjian selama tiga tahun yang ditandatangani pada tahun �00� dengan PT Inco, yang berlaku mulai pertengahan �005 sampai pertengahan �008. Meski pada awalnya biaya umpan bijih Pomalaa Timur lebih murah dari bijih nikel milik

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

�� Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Antam, harga umpan bijih naik signifikan pada kuartal empat �006 karena harga tersebut dikaitkan dengan harga spot nikel. Jika peningkatan harga umpan bijih PT Inco tidak signifikan, maka biaya tunai feronikel Antam akan menurun. Meski kami awalnya berharap adanya penurunan biaya tunai feronikel seiring beroperasinya pabrik FeNi III, kami memperkirakan biaya tunai akan naik tipis daripada kami menghentikan penggunaan umpan bijih dari PT Inco. Hal ini dilakukan untuk menghemat cadangan nikel milik kami. Selain itu, pada saat harga nikel turun, Antam juga akan memperoleh keuntungan dari sisi harga umpan bijih yang lebih murah.

Kami mengkalkulasi bahwa jika harga spot rata-rata nikel di tahun �007 mencapai US$15 per pon, dengan asumsi penggunaan bijih nikel dari PT Inco sejumlah 800.000 wmt, biaya tunai feronikel dapat naik menjadi $5,1� per pon. Jika harga spot rata-rata nikel di tahun �007 mencapai US$�0 per pon, dan dengan asumsi penggunaan bijih nikel PT Inco juga sejumlah 800.000 wmt, maka biaya tunai feronikel dapat naik menjadi US$5,68 per pon. Biaya tunai feronikel akan bergerak naik atau turun seiring dengan pergerakan harga spot rata-rata nikel. Seiring dengan penggunaan bijih nikel yang berkadar lebih rendah, jumlah umpan bijih saprolit yang diperlukan untuk memproduksi �0.000 TNi adalah sekitar 1,65 juta wmt. Kami mengestimasikan bahwa jika Antam hanya menggunakan umpan bijih dari deposit milik sendiri di Pomalaa yang saat ini berjumlah kurang lebih �,5 juta wmt, biaya tunai feronikel akan turun menjadi US$�,80 per pon. Jika kami hanya menggunakan umpan bijih nikel yang berasal dari tambang kami di Mornopo, Maluku Utara, biaya tunai feronikel akan turun menjadi US$4,18 per pon. Jika kami menggunakan 1 juta wmt bijih nikel Pomalaa dan 650.000 wmt bijih nikel Mornopo sebagai umpan bijih, biaya tunai feronikel akan turun menjadi US$�,98 per pon. Kami akan menggunakan bijih nikel dari PT Inco serta bijih nikel dari tambang kami sendiri yang memiliki biaya lebih rendah, sehingga total biaya umpan bijih akan lebih rendah. Kami akan berupaya secara maksimal untuk mengendalikan biaya di pos-pos yang lain. Namun kami juga ingin menyampaikan bahwa meski biaya tunai feronikel meningkat, harga jual feronikel sendiri juga meningkat pada laju yang lebih tinggi sehingga marjin yang diperoleh semakin besar.

Peningkatan harga spot nikel internasional yang naik 64% menjadi US$10,95 per pon dan tampaknya akan berlanjut di tahun �007, sangatlah spektakuler. Meski demikian, dengan peningkatan harga yang signifikan tersebut, terdapat pula risiko penurunan harga yang signifikan pula. Kami berpandangan bahwa harga nikel yang dipengaruhi nilai tukar dolar Amerika, level persediaan serta pertumbuhan industri dunia dapat berkisar antara US$15 - US$17 per pon pada tahun �007 dan akan bertahan cukup tinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sampai akhir dekade, yakni ketika suplai nikel baru memasuki pasar. Kami sebagai produsen akan berfokus pada tingkat biaya dan volume produksi karena kami tidak dapat mengendalikan harga. Kami melakukan aktivitas lindung nilai secara terbatas pada tahun �006 namun mencatatkan rugi akibat lindung nilai seiring dengan peningkatan harga spot yang melebihi strike price pada call option yang kami jual. Pada tahun �007, kami tidak berencana melakukan aktivitas lindung nilai, baik pada komoditas nikel maupun emas.

Diakui bahwa permintaan komoditas Cina yang sangat kuat tampaknya tidak akan berakhir. Meskipun kami meningkatkan hubungan kami dengan Cina dan mengakui bahwa Cina merupakan faktor utama penyebab peningkatan permintaan yang tinggi selama tiga tahun terakhir, kami merasa cukup terproteksi jika terdapat perubahan dramatis ekonomi Cina yang sering dikenal dengan nama hard landing. Hal ini disebabkan pendapatan perusahaan yang berasal dari Cina relatif kecil dan hanya satu dari empat proyek yang kami kerjakan saat ini memiliki keterkaitan dengan Cina. Meski demikian, ada kemungkinan keterkaitan dalam hal proyek ke Cina akan bertambah. Jika ekonomi Cina menurun, harga komoditas juga akan turun, namun kami akan menurunkan level biaya dan meningkatkan volume produksi untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan keuntungan yang berkelanjutan. Kami menggunakan asumsi harga yang jauh dibawah kondisi harga saat ini dalam studi kelayakan proyek-proyek pertumbuhan kami.

Terdapat risiko jika Indonesia mengeluarkan peraturan perundangan yang melarang ekspor bahan mentah, maka Antam akan terkena dampaknya dari sisi pembatasan atau pelarangan ekspor bijih. Kami tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang signifikan karena kami berpendapat hal tersebut akan diterapkan secara bertahap dan sejalan dengan rencana kami untuk menghentikan ekspor bijih sekitar tahun �010.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam menciptakan �006 sebagai tahun yang menggembirakan bagi perusahaan. Kami percaya tahun �007 kembali akan menjadi tahun yang solid bagi kinerja, laba, imbal hasil, dan pencapaian tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

Atas nama Direksi

Ir. Dedi Aditya SumanagaraDirektur Utama

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

��Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Mengelola AntamKomisaris �4

Direksi �6Manajemen Sumber Daya Manusia 40

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

�4 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Dari kiri ke kanan:Ir. Suryo Suryantoro, M.Sc. , Ir. Yap Tjay Soen, MBA , Ir. Wisnu Askari Marantika, Ir. Supriatna Suhala, M.Sc. , Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

�4 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Saham Kami

�5Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris UtamaBergabung dengan perusahaan pada tahun �004. Lulus Insinyur Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1976. Sebelumnya memegang beberapa posisi penting di PT Telkom Tbk yaitu Direktur Rekayasa (199�-1995), Direktur Perencanaan & Teknologi (1995-1996), Staf Ahli Direktur Utama (1996-1997), dan Senior Advisor Dewan Komisaris (�00�-�004). Selain itu pernah menjadi eksekutif pada beberapa perusahaan lain yaitu Direktur Utama PT Elektrindo Nusantara (1997-�000), Komisaris Utama PT Komselindo (1998-1999), Komisaris Utama PT Indosat Tbk (�000-�00�) dan Direktur Utama PT Infoasia Sukses Mandiri (�00�-�006). Saat ini menjabat Wakil Komisaris Utama PT Infoasia Teknologi Global Tbk dan Komisaris PT Infokom Elektrindo. Komisaris Utama Antam sejak �004.

Ir. Suryo Suryantoro, M.Sc. Komisaris Diangkat sebagai Komisaris Antam pada tahun 1999. Lulusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1974. Menerima gelar Master of Science Geologi dan Eksplorasi Mineral dari The University of New South Wales, Australia tahun 1984. Telah mengikuti pendidikan manajemen Sepadya (1989), Sespanas (199�) dan Lemhanas (�00�), training eksplorasi geofisika di KUL-Belgia (1975), pengolahan data satelit eksplorasi mineral di USGS-USA (1986), eksplorasi mineral di Western Australian School of Mines (1989). Memulai karir PNS sebagai Staf Ahli bidang Eksplorasi Geofisika di Direktorat Geologi (1974-1978), Kasi Pengolahan Data Komputer Direktorat Sumberdaya Mineral (1979-1988), Kasubdit Eksplorasi Geofisika dan pemboran Direktorat Sumberdaya Mineral (1989-1995), Sekretaris Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral (1995-1999), Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral (1999-�001), Koordinator Staf Ahli Menteri ESDM (�001-�00�), Kepala Badiklat ESDM (�00�-�006) dan sejak Agustus �006 diangkat sebagai Inspektur Jenderal Departemen ESDM.

Ir. Supriatna Suhala, M.Sc. KomisarisBergabung dengan perusahaan pada tahun 1999. Lulus Insinyur Teknik Tambang Umum dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1975, dan menerima gelar Master of Science dari School of Mines, The University of New South Wales, Sydney, Australia pada tahun 1986. Sebelumnya memegang beragam posisi penting Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, antara lain Kepala Pus-litbang Teknologi Mineral (1995-1997), Direktur Teknik Pertambangan pada Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (1998-1999), Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri (1999-�001), Inspektur pada Inspektorat Jenderal (�001-�00�) dan Kepala Puslitbang Energi dan Ketenagalistrikan (�004-�005). Saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Umum Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

Ir. Yap Tjay Soen, MBA Komisaris IndependenMenerima gelar dari McGill University, Canada, dalam Engineering pada tahun 1976 dan gelar Master in Business Administration pada tahun 1980. Memegang beragam posisi di Citibank Indonesia (1980-1988), Direktur di PT Toyota Astra Motor (1989-199�), Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (199�-199�), Chief Executive Officer dari divisi PT Astra International Auto �000 Group dan perusahaan terafiliasi (199�-1998), Chief Operating Officer dari Asia Food & Properties, Singapore (1998-1999), dan Deputy President Director (Fi-nance, Accounting dan Investor Relations) di PT Bank International Indonesia Tbk (1999-�001) dan Komisaris Independen PT Bank BNI Tbk (�004-�005). Saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Tuban Petro Chemical Industries sejak �00� dan Komisaris Independen PT Bank Mandiri Tbk sejak �005. Komisaris Independen Antam sejak �00�.

Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc. Komisaris IndependenBergabung dengan perusahaan pada tahun �004. Lulus Insinyur Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1976 dan menerima gelas Master of Science dari Departemen Teknik Industri ITB (198�), Inginieur Expert en Mine (1987). Diplome d’Etude Approfondie (1988) dan Doktor (1991) dari Ecole des Mines de Nancy, Prancis. Menjadi Guru Besar Teknik Pertambangan ITB pada tahun �00�. Memiliki pengalaman yang bervariasi dalam bidang pertambangan dan jabatan penting di ITB yaitu Kepala Laboratorium Perancangan Tambang ITB (sejak 199�), Ketua Departemen Teknik Pertambangan ITB (1995-1998), Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM) ITB (1998-�00�), Sekretaris Unit Pengawas Internal ITB (�00�-�00�), Ketua Unit Pengawas Internal ITB (�00�-�004) dan Dekan FIKTM ITB (�004-�005). Ketua Komisi Kelembagaan Senat Akademik ITB (�005-�007) dan Ketua Komisi Internal Majelis Wali Amanat ITB (�006-sekarang). Komisaris Independen Antam sejak �004.

Komisaris

�5Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

�6 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Dari kiri ke kanan:Ir. Alwin Syah Loebis, MM., Ir. Syahrir Ika, MM., Ir. Dedi Aditya Sumanagara, Ir. Darma Ambiar, MM., Kurniadi Atmosasmito, SE., MM.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

�6 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Saham Kami

�7Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Direksi

Ir. Dedi Aditya SumanagaraDirektur UtamaBergabung dengan Antam pada tahun 1975. Lulus Insinyur Tambang Eksplorasi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974. Memegang posisi kunci di Antam selama 1� tahun sebelum menjabat Kuasa Direksi Unit Geomin (1988-199�), Kepala UBP Nikel Operasi Gebe (199�-1994) dan Direktur Pengembangan (1994-1997). Direktur Utama Antam sejak 1997.

Ir. Darma Ambiar, MM. Direktur Pengembangan Bergabung dengan Antam pada tahun 198�. Lulus Insinyur Teknik Metalurgi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1981 serta menerima gelar Magister Manajemen dari Prasetya Mulya. Memegang posisi kunci di Antam selama �1 tahun sebelum menjabat Kepala Perencanaan Strategis Penelitian dan Pengembangan. Direktur Pengembangan Antam sejak �00�.

Kurniadi Atmosasmito, SE., MM. Direktur Keuangan Bergabung dengan Antam pada tahun 1980. Lulus Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1986 serta menerima gelar Magister Manajemen dari LPMI pada tahun 1998. Memegang beberapa posisi kunci di Antam selama �� tahun sebelum menjadi Kepala SPI (�00�-�00�). Direktur Keuangan Antam sejak �00�.

Ir. Alwin Syah Loebis, MM. Direktur Operasi Bergabung dengan Antam pada tahun 198�. Lulus Insinyur Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 198� serta menerima gelar Magister Manajemen dari Prasetya Mulya. Memegang posisi kunci di Antam selama �0 tahun sebelum menjabat Kuasa Direksi UBP Nikel (�00�). Direktur Operasi Antam sejak �00�.

Ir. Syahrir Ika, MM. Direktur Umum dan Sumber Daya ManusiaBergabung dengan Antam pada tahun 1998. Lulus Sarjana Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang pada tahun 198� serta menerima gelar Magister Manajemen dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1995. Memegang beberapa posisi kunci di Departemen Keuangan sejak 1985. Asisten Komisaris Antam (1998-�001) dan Anggota Komite Audit sejak �001. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia sejak �00�.

Laporan Keuangan Hubungi Kami

�7Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan

�8 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Tanya Jawab dengan Direksi

T. Bagaimana anda melihat Antam 5 tahun kedepan ?J. Dedi Aditya Sumanagara: Kami akan menjadi sebuah perusahaan yang jauh lebih besar yang mempunyai keunggulan kompetitif

global di pasar internasional. Untuk mencapai tingkat itu, kami akan tetap berfokus pada bidang-bidang yang menjadi keahlian kami, yaitu nikel, emas dan bauksit. Kami akan bergerak lebih jauh ke sektor hilir karena imbal hasilnya lebih tinggi. Kami akan menurunkan biaya produksi kami dengan melakukan konversi ke sumber energi yang lebih murah. Untuk emas, kami akan mencari kesempatan akuisisi berhubung cadangan kami makin menipis. Kami akan berekspansi ke Cina dan melakukan aliansi dengan perusahaan Cina untuk membangun proyek smelter grade alumina, namun kami tidak akan terkonsentrasi pada pasar tertentu serta tetap mempertahankan basis pelanggan yang terdiversifikasi di seluruh dunia. Kami tidak menjalankan operasi kami dengan tujuan untuk meraih keuntungan sesaat melainkan kami akan beroperasi secara berkesinambungan untuk memastikan keuntungan yang bersifat jangka panjang. Kami mempertahankan neraca yang sehat dan akan lebih memperkuat struktur keuangan dalam rangka peningkatan penggunaan hutang di masa depan. Kami akan terus menerus memaksimalkan nilai pemegang saham kami.

T. Bagaimana status FeNi III mengingat masalah-masalah yang telah dihadapinya ?J. Alwin Syah Loebis: Masalah-masalah yang dihadapi oleh FeNi III sebenarnya cukup umum ditemui di industri

pertambangan. Usaha pertambangan mempunyai masa imbal hasil yang lama, bersifat padat modal dan penuh risiko. Apabila memproduksi nikel itu demikian mudahnya, kita tentunya tidak mengalami kekurangan pasokan nikel yang amat serius hari ini. Pada dasarnya, masalah-masalah yang dihadapi FeNi III telah selesai diatasi. Kontraktor EPC telah menyelesaikan uji coba final di bulan Desember �006 dan telah melakukan serah terima smelter baru tersebut kepada kami pada bulan Januari �007. Pada tahun-tahun awal produksinya, kami akan mengoperasikan FeNi III pada tingkat 85%-90% dari kapasitas terpasangnya, seperti lazimnya perusahaan-perusahaan kelas dunia lainnya dalam mengoperasikan fasilitasnya dalam waktu satu hingga dua tahun setelah mulainya operasi komersial. FeNI III merupakan prestasi keberhasilan yang besar bagi Antam dan menghasilkan nilai yang tinggi bagi Antam dalam situasi harga nikel yang tinggi ini.

T. Dengan telah beroperasinya FeNi III secara komersial, apakah ada rencana lain untuk bergerak lebih lanjut ke bidang hilir ? J. Darma Ambiar: Kami memiliki beberapa rencana proyek pengembangan dan akan terus mengeksplorasi kemungkinan

adanya peluang-peluang lain. Proyek-proyek Chemical Grade Alumina Tayan dan Smelter Grade Alumina

Ir. Dedi Aditya SumanagaraDirektur Utama

Ir. Alwin Syah Loebis, MM.Direktur Operasi

Ir. Syahrir Ika, MM. Direktur Umum dan SDM

Mengelola Antam

�9Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Ir. Darma Ambiar, MM.Direktur Pengembangan

Kurniadi Atmosasmito, SE., MM.Direktur Keuangan

Kijang yang akan memproses bijih bauksit kami, FeNI IV yang akan memproses saprolit kami, Proyek Hydromet yang akan menghasilkan nikel-kobalt dari limonit kami dan proyek Obi Iron Cap yang akan memproses overburden menjadi sponge iron yang mengandung nikel. Proyek Chemical Grade Alumina Tayan berada dalam tahap yang paling matang. Kami akan mendirikan perusahaan patungan diawal tahun �007 dengan partner-partner kami dari Jepang dan Singapura. Kami memiliki saham minoritas yang paling besar 49%, namun kami memiliki opsi untuk meningkatkan kepemilikan saham kami menjadi 51%. Seperti juga proyek-proyek kami lainnya, kami akan menggunakan skema project financing yang agresif dan akan mendapatkan imbal hasil ekuitas minimum 15%.

T. Bagaimana pendekatan anda terhadap tata kelola sumber daya manusia ?J. Syahrir Ika: Kami memandang tenaga kerja kami sebagai salah satu aset yang paling berharga yang perlu

dikembangkan. Kami mengembangkan dan memperbaiki produktivitas dan kepuasan kerja tenaga kerja kami melalui pelatihan dan imbalan yang selaras dengan prestasi kerja individu. Untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para pegawai kami, kami juga akan mengurangi jumlah tenaga kerja dari �.958 karyawan menjadi �.566 karyawan di tahun �009 melalui program-program pensiun dini yang menarik. Kami juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kami dengan meningkatkan proporsi lulusan universitas kami – terutama dengan yang berlatar belakang teknik. Kami akan meningkatkan proporsi insinyur kami dari 4% menjadi sekitar 10% di tahun �009.

T. Apa filosofi anda mengenai hutang ? J. Kurniadi Atmosasmito: Mempertahankan kesehatan keuangan adalah salah satu strategi kami untuk meningkatkan nilai

pemegang saham. Kami akan mempertahankan neraca yang solid dan akan mempertahankan tingkat hutang maksimum 60% dari modal. Walaupun kami sadar bahwa menggunakan hutang akan menaikkan imbal hasil ekuitas (ROE) dan menurunkan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC), kami hanya akan menggunakan hutang apabila kami yakin bahwa suatu proyek akan berjalan.

Kami dapat mengurangi tingkat hutang sebesar 45% menjadi Rp 1,1 triliun di tahun �006. Kami

membeli kembali obligasi kami dengan menggunakan pinjaman bank yang lebih murah untuk menurunkan biaya keuangan yang meningkat sangat tajam sehubungan dengan dibatalkannya Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Mauritius. Dengan demikian kami siap untuk memfinalisasi rencana investasi kami, mencari akuisisi yang cocok dan kalau perlu mendapatkan hutang untuk bertumbuh.

40 Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia termasuk aset Antam yang paling berharga. Antam mengembangkan dan memperbaiki produktivitas dan kepuasan karyawan, antara lain melalui peningkatan pelatihan dan penyelarasan yang lebih baik antara prestasi kerja individu dengan kompensasi.

Pada tahun �006, Antam memiliki �.958 karyawan, penurunan sebesar 7,8% dari tahun �005 dikarenakan adanya karyawan yang pensiun serta program pensiun dini. Untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan, Antam merencanakan untuk lebih lanjut menurunkan jumlah tenaga kerja menjadi �.566 karyawan di tahun �009.

Dari total �.749 karyawan tetap Antam, �48 karyawan (1�%) adalah lulusan S1 universitas dan 1�0 karyawan diantaranya dengan latar belakang teknik (4,4% dari total jumlah karyawan tetap). Mengingat Antam akan mengembangkan operasinya dan meningkatkan aktifitas pemrosesan manufakturnya, Antam merencanakan untuk meningkatkan proporsi lulusan teknik menjadi 10% dari total karyawan tetap di tahun �009.

Program PelatihanAntam menilai pelatihan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, motivasi, sikap, produktivitas dan kemajuan karir para karyawan. Di tahun �006, Antam membelanjakan sekitar Rp �6 miliar untuk pelatihan dan pendidikan karyawan, suatu peningkatan sebesar 7�% dibanding tahun �005. Nilai ini merupakan 1,7% dari laba bersih Antam dan 4% dari biaya karyawan Antam. Rata-rata biaya pelatihan karyawan adalah Rp 8,8 juta, peningkatan sebesar 87% dari tahun �005.

Berhubung Antam meningkatkan produksi dan pendapatannya serta menurunkan jumlah karyawannya, produktivitas karyawan Antam di tahun �006 menunjukan perbaikan dibanding tahun �005. Laba Operasi per karyawan meningkat 1�4%, laba bersih per karyawan meningkat 101%, produksi saprolit per karyawan meningkat sebesar 11%, produksi feronikel per karyawan naik 114% dan produksi emas per karyawan naik 6,6%.

Rencana Suksesi KepemimpinanAntam memiliki suatu program perencanaan suksesi untuk seleksi pimpinan berdasarkan analisa yang sistematis dan objektif atas keterampilan dan kriteria lainnya. Program ini menggunakan proses sebagaimana berikut: mendefinisikan kriteria nominasi, identifikasi calon, identifikasi kebutuhan pengembangan dari calon, pelatihan bagi calon, pengukuran hasil pelatihan, dan peninjauan atas efektifitas program suksesi.

Pada tahun �006, program tersebut masih belum sepenuhnya di implementasikan berhubung Sistim Evaluasi Prestasi Kinerja masih dalam tahap evaluasi. Banyak tantangan-tantangan mengenai bagaimana menghubungkan secara akurat antara prestasi individu pekerja dengan prestasi tim dalam beberapa bidang dalam perusahaan, seperti dalam tim eksploitasi tambang misalnya. Apabila sistim tersebut telah tersedia, yang diharapkan terlaksana ditahun �007, implementasi program rencana suksesi dan pengembangan karir

Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan (%)

�00� �00� �004 �005 �006

Tetap �.487 �.4�1 �.�00 �.85� �.749

Sementara 1�� 1�6 1�9 �17 �09

Total �.609 �.547 �.4�9 �.�09 �.958

Jumlah Karyawan

SD 7,8�

SMP 1�,95

SMU 6�,4�

D� 4,15

S1 Penunjang 6,51

S1 Teknik 4,��

S� Penunjang 1,78

S� Teknik 0,04

S� Teknik 0,00

�006(%)

SD 0,00

SMP 14,0�

SMU 59,04

D� 7,5�

S1 Penunjang 6,6�

S1 Teknik 9,47

S� Penunjang �,57

S� Teknik 0,70

S� Teknik 0,04

�010(%)

�004 �005 �006

Jumlah Karyawan �.4�9 �.�09* �.958

Laba Operasi (Rp Juta) / Karyawan ��0 �54 814

Laba Bersih (Rp Juta) /Karyawan ��6 �6� 5�7

Produksi Saprolit(wmt)/Karyawan 919 1.06� 1.181

Produksi FeNi (Ton) / Karyawan �,�1 �,�9 4,89

Produksi Emas (Kg) / Karyawan 1,08 0,91 0,97

Produktivitas Karyawan

*) Angka ini berbeda dari angka yang tertera di laporan keuangan berhubung angka laporan keuangan mencantumkan jumlah tenaga kerja di anak perusahaan.

Mengelola Antam

41Laporan Tahunan ANTAM �006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

diharapkan dapat ditingkatkan ke fase berikutnya. Karyawan dengan kualitas manajerial dan kepemimpinan yang diatas rata-rata akan diarahkan untuk mengisi jabatan-jabatan pimpinan strategis, sedangkan para karyawan dengan kualitas teknis diatas rata-rata akan diarahkan untuk menjadi spesialis dan profesional teknis yang handal.

Kesejahteraan KaryawanSelain gaji, Antam menyediakan subsidi perumahan, tunjangan transportasi, jaminan kesehatan, asuransi jiwa, tunjangan daerah terpencil, keanggotaan serikat pekerja dan asuransi sosial untuk seluruh karyawan tetap. Di tahun �006, tidak ada kenaikan gaji pokok. Namun, seiring dengan peningkatan pendapatan dan laba, tunjangan kinerja tahunan dinaikkan dari 7 (tujuh) kali gaji maksimum menjadi 9 (sembilan) kali gaji maksimum. Total biaya karyawan Antam naik 9,7% menjadi Rp 6�8 milyar. Kenaikan biaya ini lebih rendah dibandingkan sebagian besar perusahaan-perusahaan tambang internasional yang mengalami kenaikan biaya tenaga kerja jauh lebih besar di tahun �006.

Serikat PekerjaSebagian besar karyawan Antam adalah anggota Persatuan Karyawan Aneka Tambang (Perpantam), serikat pekerja yang terbesar di perusahaan. Beberapa karyawan di Pomalaa juga menjadi anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Antam membina hubungan yang baik dengan Serikat Pekerja dan Antam menilai mereka sebagai rekan.

Di bulan Mei �006, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) �006-�008 telah ditandatangani antara Antam dan Perpantam. Dibandingkan dengan PKB �004-�006, perbaikan tunjangan kesejahteraan karyawan antara lain meliputi perbaikan dibidang penyesuaian biaya hidup, program insentif kerja, tunjangan cuti, tunjangan lembur, jasa kesehatan, tunjangan pensiun, tunjangan perjalanan dinas dan tunjangan kerja tahunan. Antam dan perpantam masih terus mencari jalan yang terbaik untuk mengimplementasi sistim imbalan berdasarkan kinerja bagi tiap individu karyawan.

Program PensiunAntam memiliki dana pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Antam dengan pendanaan yang berasal dari kontribusi karyawan dan perusahaan.

Disamping program pensiun tersebut, pensiunan yang bergabung dengan Antam sebelum 1 Mei �005 menerima jasa kesehatan bagi pensiunan melalui Yayasan Kesehatan Pensiunan Antam hingga Rp 5 juta per tahun, diluar kasus-kasus yang membahayakan hidup. Yayasan Kesehatan Pensiunan Antam menanggung keseluruhan biaya-biaya kasus-kasus yang membahayakan hidup tersebut.

Pensiunan yang bergabung Antam pada tanggal atau setelah 1 Mei �005 menerima jasa kesehatan bagi pensiunan melalui perusahaan asuransi, dimana premi nya di danai 70% oleh Antam dan �0% oleh pensiunan tersebut sewaktu masih aktif bekerja di Antam. Jasa kesehatan bagi pensiunan tersebut adalah maksimum Rp�0 juta per tahun diluar kasus-kasus yang membahayakan hidup. Untuk kasus-kasus yang membahayakan hidup, jasa kesehatan yang diberikan oleh perusahaan asuransi cukup baik dan memadai walaupun tidak seluruhnya ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut.

Direksi

Sekretaris Perusahaan Audit Internal

• Grup Pengembangan Strategis Perusahaan

• Learning Center• Community

Development Group

• Project Management Office

• Teknologi Informasi• Grup Pemasaran dan

Pelayanan Pelanggan

SubsidiariesUBP Nikel

UBPEmas

UBP Bauksit

UBPP Logam Mulia

Unit Geomin Anak-anak Perusahaan

“Produktivitas karyawan Antam naik signifikan di tahun �006”

4� Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Saham Kami Tata Kelola Perusahaan

WAWANCARA DENGAN BAPAK GUNTUR TJORA, KETUA PERPANTAM (PERSATUAN PEGAWAI ANEKA TAMBANG), SERIKAT PEKERJA TERBESAR ANTAM

Tanya Jawab dengan Perpantam (Serikat Pekerja)

Bagaimana anda melihat outlook Antam? Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini industri komoditas tengah memasuki kondisi harga tinggi sepanjang sejarah, dan Antam juga turut menikmati hal ini. Meski demikian, kita juga harus ingat bahwa kondisi biaya perusahaan juga harus dapat diperbaiki. Semua pihak di Antam harus bekerjasama untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sehingga ketika harga komoditas turun, perusahaan masih dapat memperoleh marjin yang baik. Hal ini tidak hanya berdampak positif bagi perusahaan, pemegang saham, dan stakeholders, melainkan juga bagi semua karyawan. Masa depan kita akan tergantung hal-hal yang kita lakukan saat ini.

Bagaimana hubungan anda dengan manajemen? Memang benar bahwa kami dan manajemen kadangkala berbeda pendapat. Namun baik serikat pekerja dan manajemen berada dalam satu “perahu”, yakni Antam. Kami menyadari bahwa perbedaan yang ada harus diatasi secara damai dan bermartabat. Manajemen memperlakukan kami dengan setara, jika kami mempunyai aspirasi untuk disampaikan, kami dapat menyampaikannya secara transparan. Demikian pula jika manajemen merasa terdapat sesuatu yang perlu ditingkatkan, kami juga siap untuk mendengarkan. Baik manajemen maupun serikat pekerja memiliki visi dan tujuan yang sama, namun kadang kala kedua pihak mengambil pendekatan atau jalan berbeda untuk mencapainya. Kami menjalankan roda organisasi Serikat Pekerja Perpantam melalui prinsip dasar (paradigma) “Perpantam untuk Antam yang lebih baik”. Bila ada hal-hal yang belum mendapatkan solusi, kita (Pengusaha dan Pekerja) bersepakat membahas lebih lanjut pada Lembaga Kerjasama Bipartis (LKS Bipartis).

Apakah ada hal lain untuk ditambahkan?Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak; anggota kami, rekan-rekan pekerja, serta tentu saja manajemen atas kerja sama dan partnership yang baik selama ini. Saya berharap kerja sama yang baik ini akan terus berlanjut melalui tatanan saling hormat menghormati pada peran/fungsi masing-masing.

Guntur TjoraKetua Perpantam

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

4� Laporan Tahunan ANTAM �006 www.antam.com

Saham Kami

43Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan ManajemenTinjauan Umum Perusahaan 44

Ulasan Kinerja Operasi 54Tinjauan Keuangan 62

Eksplorasi dan Cadangan 69Eksplorasi: Inisiatif untuk Pertumbuhan Masa Depan 75

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

44 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Tinjauan Umum Perusahaan

DESKRIPSI PERUSAHAANDidirikan tahun 1968 sebagai hasil dari penggabungan beberapa Perusahaan Negara yang bergerak di bidang pertambangan, PT Antam Tbk (Antam) adalah perusahaan pertambangan dan logam Indonesia yang terintegrasi secara vertikal dan berorientasi ekspor. Antam memiliki operasi dan lokasi deposit bijih tambang di seluruh Indonesia dan bergerak di di bidang eksplorasi, eksploitasi, proses manufaktur dan pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi. Antam memiliki cadangan nikel dan bauksit yang termasuk terbesar di Indonesia. Antam juga memiliki jumlah cadangan emas yang cukup besar. Dalam hal aset, cadangan dan prospek masa depan, Antam adalah suatu perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi. Namun di tahun 2006, Antam pada dasarnya adalah perusahaan pertambangan yang terkonsentrasi dibidang nikel dalam hal pendapatan dan laba.

Antam pertama kali menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Jakarta ketika Pemerintah Indonesia menjual 35% sahamnya kepada publik di tahun 1997. Pada tahun 1999, Antam mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Australia sebagai “foreign exempt listing” dan kemudian menjadi anggota penuh Bursa Efek Australia pada tahun 2002. Saham publik perusahaan sebesar 35% secara aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan sebagian besar dimiliki oleh lebih dari 100 investor institusi dari Inggris dan Amerika Serikat.

Pada tahun 2003, Antam menerbitkan obligasi dengan nilai US$ 200 juta melalui anak perusahaan Antam di Mauritius yaitu Antam Finance Ltd. dan obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Pada tahun 2006, dikarenakan dibatalkannya Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Mauritius, Antam menggunakan haknya dalam Perjanjian Obligasi tersebut untuk melakukan pelunasan awal atas obligasi tersebut dengan nilai par.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

44 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

45Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

TUJUAN DAN STRATEGI PERUSAHAANTujuan utama Antam adalah untuk meningkatkan nilai pemegang saham berdasarkan strategi berikut:• Fokus pada Bisnis Inti • Menciptakan Pertumbuhan yang Berkesinambungan • Mempertahankan Kekuatan dan Kesehatan Keuangan

Fokus Pada Bisnis IntiAntam akan terus menempatkan fokus pada segmen bisnis yang Antam paling ketahui dan kuasai yaitu nikel, emas dan bauksit. Selama 35 tahun lebih, Antam telah menguasai keahlian yang mendalam di bidang eksplorasi, eksploitasi, pemrosesan dan pemasaran produk-produk dalam segmen ini. Antam akan memanfaatkan kekuatan Antam di bidang ini untuk memastikan keuntungan yang bersifat jangka panjang.

Menciptakan Pertumbuhan Yang BerkesinambunganAntam merencanakan untuk menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan melalui tindakan-tindakan berikut: • Meningkatkan kualitas cadangan Suatu perusahaan pertambangan tidak dapat beroperasi secara berkesinambungan tanpa secara terus

menerus memperbaharui cadangannya. Oleh karena itu Antam menanamkan “modal yang berisiko” kira-kira 3-5% dari pendapatan tahun sebelumnya dalam kegiatan eksplorasi melalui unit Geomin. Antam yakin bahwa Geomin, divisi yang menemukan tambang emas Pongkor, akan mampu untuk terus mendukung Antam.

• Menciptakan nilai tambah dengan mengurangi penjualan bahan mentah dan meningkatkan aktivitas-aktivitas pemrosesan di bidang hilir

Untuk meningkatkan nilai, Antam akan bergerak lebih jauh ke bidang hilir dengan melakukan lebih banyak aktivitas-aktivitas pemrosesan dan pemurnian dibandingkan dengan aktivitas penjualan barang mentah. FeNi III adalah contoh dari pelaksanaan kebijakan ini dan hasilnya memuaskan. Antam juga berencana untuk menjalankan beberapa proyek lainnya di bidang hilir seperti Proyek Chemical Grade Alumina Tayan dan Proyek Smelter Grade Alumina Kijang yang akan memproses lebih lanjut cadangan bauksit Antam yang besar, proyek FeNI IV yang akan memproses lebih lanjut bijih nikel kadar tinggi milik Antam dan proyek hydrometallurgy yang akan mendapatkan Nikel dari bijih nikel kadar rendah milik Antam.

• Penambahan kapasitas yang berkesinambungan untuk meningkatkan penghasilan kas dan menurunkan biaya per unit

Antam tidak dapat mengendalikan harga komoditas. Oleh karena itu manajemen berkonsentrasi pada hal-hal yang dapat dikendalikan yaitu volume produksi dan pada derajat yang lebih rendah, biaya. Hal ini dilakukan dengan cara pengembangan kapasitas yang akan memaksimalkan output dan meningkatkan penghasilan kas, dan menurunkan biaya per unit melalui skala ekonomi.

• Usaha yang terus menerus untuk mengefisienkan biaya Selain peningkatan kapasitas, Antam juga berusaha untuk menurunkan biaya dengan cara menurunkan

pengeluaran rutin. Untuk menanggulangi kenaikan biaya bahan bakar, Antam telah mengganti bahan bakar untuk pembangkit listriknya dengan menggunakan bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) yang lebih rendah kualitasnya. Namun, MFO juga ternyata masih terlalu mahal dan Antam mempunyai komitmen untuk mendapatkan sumber energi alternatif yang lebih murah seperti gas alam, pembangkit air ataupun batubara.

• Kerjasama strategis dan akuisisi Antam membentuk kerja sama stategis dengan perusahaan-perusahaan internasional untuk mengelola

risiko eksplorasi dan juga mendapatkan akses keuangan dan teknologi. Untuk Proyek Chemical Grade Alumina Tayan, Antam telah membentuk suatu kerjasama strategis dengan beberapa perusahaan dan Singapura dan untuk Proyek Smelter Grade Alumina Kijang, Antam merencanakan untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan Cina. Untuk Proyek FeNi IV dan Proyek Hidrometallurgy (High Pressure Acid Leaching), Antam merencanakan untuk bekerja sama strategis dengan BHP Billiton.

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

46 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Antam juga secara aktif mencari kesempatan untuk melakukan akuisisi, terutama di bidang tambang emas. Dimasa yang lalu, Antam sempat mempertimbangkan untk membeli kepemilikian Pemerintah Indonesia sebesar 9.36% di PT Freeport Indonesia, membeli 3% kepemilikan di tambang emas Batu Hijau yang dipegang oleh Newmont dan juga membeli deposit emas di Martabe di Sumatra. Sehubungan dengan makin menguatnya posisi kas dan neraca Antam, Antam siap untuk melakukan akuisisi atau melakukan investasi yang besar.

• Kesinambungan lingkungan dan sosial Antam mencegah gangguan usaha dan memastikan operasi yang aman dan berkesinambungan dengan

menerapkan tata kelola lingkungan berstandar internasional dan memperlakukan masyarakan disekitar tambang dengan hormat.

Mempertahankan Kekuatan Dan Kesehatan KeuanganAntam mempertahankan kekuatan dan kesehatan keuangannya melalui neraca yang solid dan likuiditas yang sehat untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Dengan menghasilkan sebanyak mungkin kas, Antam memastikan bahwa Antam memiliki cukup dana untuk membayar hutang, mendanai pertumbuhan dan membayar dividen. Selain itu, posisi kas yang kuat dan didukung dengan fasilitas modal kerja akan mempertahankan fleksibilitas dan memberikan perlindungan dari tekanan-tekanan eksternal dan dari keadaan dimana harga-harga komoditas tidak mendukung.

OPERASI UTAMA & KOMPOSISI PRODUKGrup Antam terdiri dari PT Antam Tbk (Antam) dan tiga anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh Antam.

PT Antam Resourcindo menjalankan bisnis pasir besi dan tambang emas Antam yang telah hampir habis masa operasinya di Cikotok, Jawa Barat. Antam Finance Ltd. (Mauritius) dan Antam Europe BV (Belanda) adalah perusahaan yang terkait dengan kegiatan keuangan yang digunakan untuk penerbitan obligasi di tahun 2003. Dengan dilunasinya obligasi tersebut di bulan Desember 2006, anak perusahaan yang terkait dengan keuangan ini mungkin akan ditutup di tahun 2007.

Produk-produk utama Antam adalah feronikel, bijih nikel kadar tinggi, bijih nikel kadar rendah, emas, perak dan bauksit. Pasir besi diproduksi oleh anak perusahaan Antam, PT Antam Resourcindo. Jasa-jasa yang disediakan oleh Antam berupa jasa geologi dan jasa permurnian logam mulia. Penghasil kas paling penting adalah produk-produk nikel dan emas yang secara bersama-sama menghasilkan sekitar 96% dari pendapatan di tahun 2006.

Operasi Antam dibagi atas beberapa unit usaha strategis yang berfungsi sebagai pusat keuntungan: Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel, UBP Emas, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia, UBP Bauksit dan Unit eksplorasi Geomin. Dengan kantor pusat di Jakarta, Antam menjalankan satu tambang nikel dan 3 smelter nikel di Sulawesi Tenggara, tiga tambang nikel di Maluku Utara, satu tambang emas dan satu smelter emas di Jawa Barat, satu tambang bauksit di Riau dan satu pabrik pemurnian logam mulia di Jakarta. Unit-unit usaha nikel, emas dan eksplorasi Antam telah menerima sertifikasi ISO untuk tata kelola kualitas dan lingkungan.

UBP NikelUBP Nikel memproduksi dan mengekspor bijih nikel kadar tinggi (saprolit) dengan kadar minimum nikel sebesar 1,8% dan kadar besi maksimum 25%, bijih nikel kadar rendah (limonit) dengan kadar nikel minimum 1,2% dan kadar besi minimum 25% serta feronikel. Produk-produk nikel meliputi 84% dari pendapatan di tahun 2006.

Karyawan Antam di Pomalaa

mendiskusikan kegiatan operasi

di depan furnace FeNi III.

PT ANTAM Tbk

Antam Finance Ltd.(Mauritius) (100%)

Antam Europe BV(Belanda) (100%)

PT AntamResourcindo (99,98%)

Laporan Manajemen

47Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Antam memiliki kurang lebih cadangan saprolit sebesar 180 juta wet metric ton (wmt) saprolit dan 185 juta wet metric ton limonit. Besarnya cadangan Antam merupakan salah satu keuntungan kompetitif dan cadangan Antam tersebut dapat bertahan hingga beberapa puluh tahun dengan tingkat penambangan saat ini. Walaupun Antam memiliki cadangan yang lebih dari cukup untuk mendukung rencana pengembangan usaha nikelnya, untuk lebih memperpanjang masa tambang cadangannya, Antam mungkin saja mencari pihak ketiga untuk memasok bijih nikel.

Tambang bijih nikel berada di Pomalaa, Gee, Tanjung Buli and Mornopo. Pomalaa, Sulawesi Tenggara, adalah lokasi tambang nikel Antam yang tertua dan telah hampir habis ditambang. Gee, Tanjung Buli dan Mornopo berada Maluku Utara. Mornopo adalah tambang yang cukup baru dibuka (di 2005) dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi produksi bijih nikel Antam di tahun 2006.

Bijih nikel di tiap-tiap lokasi tambang dieksploitasi dengan menggunakan teknik tambang terbuka (open pit mining). Limonit, yang berada di atas lapisan saprolit, lebih murah untuk ditambang dan ditambang terlebih dahulu sebelum kemudian diikuti dengan kegiatan penambangan saprolit. Lebih kurang 20%-25% dari produksi saprolit Antam digunakan sebagai bahan baku untuk produksi feronikel, dan sisanya diekspor. Saprolit terutama di ekspor ke dan Eropa Timur, sedangkan limonit dahulunya diekspor hanya ke Australia, namun mulai tahun 2007 akan lebih banyak diekspor ke Cina.

Operasi tambang di Gee, Tanjung Buli dan Mornopo dilakukan oleh pihak ketiga, PT Minerina Bhakti dan Yudistira Bhumi Bhakti, untuk mengurangi biaya gudang, tenaga kerja dan biaya operasi lainnya. PT Minerina Bhakti dimiliki oleh dana pensiun Antam, namun persyaratan dan kondisi kontrak dibuat berdasarkan tender dan dihargakan berdasarkan harga pasar. Antam menambang kira-kira antara 3 sampai 3,5 juta wmt saprolit dengan biaya tunai sekitar $20 per wmt dan 1 sampai 2 juta wmt limonit dengan biaya tunai $9 per wmt. Namun, Antam dengan mudah dapat meningkatkan tingkat penambangan apabila diperlukan.

Lokasi Izin Eksploitasi Area (ha) Batas Waktu Status

Pongkor 98PPO138 6.047,00 20-Apr-22 Produksi

Emas & Perak

Bauksit

Lokasi Izin Eksploitasi Area (ha) Batas Waktu Status

Kijang KW.96PPO346 2.868,00 13-Dec-09 Produksi

KW.97PPO359 801,50 13-Dec-09 Produksi

Tayan KW.98PPO183 36.410,00 1-Sep-20 Pengembangan

TOTAL 40.079,50

Lokasi Izin Eksploitasi Area (ha) Batas Waktu Status

Pomalaa KW.98PPO213 1.584,00 15-Jul-10 Produksi

KW.98PPO214 2.372,38 15-Jul-10 Produksi

KW.98PPO215 599,40 15-Mar-09 Produksi

KW.98PPO216 3.759,00 15-Mar-09 Produksi

Maniang SK Bupati Kolaka No.27 195,00 9-Feb-08 Produksi

Bahubulu dan Tapunopaka SK Bupati No.161 Tahun 2005 6.213,00 6-Jun-29 Pengembangan

Daerah Buli

(Gee Island, Mornopo & Tanjung Buli) KW.97PPO443 39.040,00 8-Jan-19 Produksi

Pulau Obi KW.97PPO464 9.528,00 10-Mar-28 Pengembangan

TOTAL 63.290,78

Izin Eksploitasi *

Nikel

* Tabel ini hanya menunjukan izin eksploitasi saja dan tidak termasuk seluruh izin usaha pertambangan

48 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Feronikel, yang kira-kira terdiri dari 20% nikel and 80% besi, diproduksi dengan cara melebur (smelting) saprolit. Feronikel diekspor ke pelanggan di Eropa, Korea, Taiwan, India and Cina dalam bentuk batangan (ingot/bars) atau shots (pellets). Feronikel Antam disukai oleh produsen stainless steel karena ada kandungan besinya. Antam hanya mendapatkan bayaran untuk nikel yang terkandung di dalam feronikel, namun kadang-kadang mendapatkan nilai lebih (premium) untuk kandungan besi di dalam feronikel tersebut. Diperlukan lebih kurang 76 ton saprolit untuk memproduksi satu ton feronikel.

Dengan operasi pada kapasitas penuh, dan apabila FeNi III beroperasi dengan daya listrik 42MW serta menggunakan bijih dengan 2,35% kadar nikel, Antam dapat memproduksi 26.000 ton feronikel ; FeNi I dan II masing-masing 5.500 ton dan FeNi III 15.000 ton. Pada tahun 2006, Antam memproduksi 14.474 ton feronikel, dimana 206 ton diantaranya di produksi secara kontrak oleh Pamco dari . Walaupun FeNI III masih dalam tahap produksi percobaan dan masih dibawah kendali kontraktor, FeNi III memproduksi 3.335 ton feronikel. FeNi I dan FeNi II berada di bawah kendali Antam dan beroperasi secara sangat baik dan masing-masing memproduksi 4.833 ton and 6.100 ton feronikel. Pada tahun 2007, Antam berupaya memproduksi 20.000 ton feronikel sehubungan dengan memasukinya FeNI III dalam tahap produksi komersial. Antam tidak akan mengoperasikan FeNi III pada kapasitas penuh, yang merupakan praktek standar dalam dua tahun pertama masa produksi. Disamping itu, dalam lingkungan harga tinggi di tahun 2007 ini, Antam dapat menggunakan saprolit dengan kadar yang lebih rendah dan saprolit yang dibeli dari pihak ketiga. Untuk memaksimalkan nilai FeNi I dan FeNi II, Antam dapat juga meningkatkan kemampuan “rotary kiln” dan “rotary drier “ dari FeNi II, yang tanurnya (furnace) baru-baru ini sudah ditingkatkan kemampuannya. Antam juga sedang mempelajari cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan FeNi I, yang sebentar lagi sudah waktunya untuk diperbaiki. Alternatif lain adalah daripada memperbaiki FeNi I, Antam mungkin dapat juga menggunakan bijih yang telah setengah diproses oleh FeNi I untuk dijadikan bahan baku untuk FeNi II.

Smelter-smelter Antam menggunakan proses phyrometallurgy yang memerlukan tenaga listrik yang sangat tinggi yang dipasok oleh pembangkit listrik tenaga solar berdaya 102MW yang dibangun dan dioperasikan oleh Wartsila dari Finlandia untuk memproses saprolit menjadi feronikel. Dalam beberapa tahun terakhir, biaya bahan bakar Antam telah meningkat secara tajam berhubung Antam tidak lagi menerima subsidi sedangkan harga minyak dunia telah meningkat. Sebagai akibatnya, biaya tunai feronikel Antam menjadi US$4.40 per pon, yang menempatkan Antam di kuartal atas kurva biaya industri. Antam secara aktif berupaya menurunkan biaya tunainya dengan mencari kemungkinan menggunakan sumber energi alternatif yang lebih murah.

Limonit Antam tidak dapat diproses secara ekonomis dengan menggunakan phyrometallurgy. Suatu proses berdasarkan teknologi hydrometallurgy disebut High Pressure Acid Leaching (HPAL) dapat mendapatkan nikel dari limonit secara ekonomis walaupun proses ini mahal dan sukar dipakai. Antam merencanakan untuk membangun pabrik hydometallurgy bersama-sama dengan BHP Billiton dan studi ini akan berjalan di tahun 2007-8.

UBP Emas dan UBPP Logam MuliaUBP emas memproduksi emas murni dan perak dan menyumbang sekitar 12% dari pendapatan di tahun 2006. Perak merupakan produk sampingan (by-product) dari proses pemurnian emas.

Bijih emas ditambang di Pongkor, Jawa Barat, yang dibuka tahun 1993. Ditemukan oleh Geomin, Pongkor adalah satu-satunya tambang dibawah tanah di Indonesia. Bijih emas dilebur ke dalam bentuk bullion dan kemudian dikirim ke Jakarta untuk dimurnikan di pabrik pemurnian logam mulia milik Antam, Logam Mulia. Batangan dan kepingan (coin) emas dan perak kemudian dijual ke pembeli luar negeri dan domestik, sebagian besar produsen perhiasan. Kemurnian dari emas dan perak Antam telah di akreditasi secara internasional oleh London Bullion Market Association (LBMA).

Walaupun Pongkor memiliki kapasitas terpasang 5 ton atau 5.000 kg (161.000 t. oz) emas, dalam beberapa tahun terakhir Antam hanya menargetkan sekitar 3.000 kg (96.600 t.oz) emas dan 25.000 kg perak dari produksi bijih sebesar 400.000 wmt. Hal ini dikarenakan keadaan dinding tambang yang lebih lunak dan kadar emas dalam bijih yang lebih rendah dari yang diharapkan. Pada tahun 2006, Antam memproduksi 2.873 kg emas dan 23.876 perak. Biaya tunai untuk memproduksi emas di tahun 2006 meningkat 13,6% menjadi US$284 per ons, dimana biaya tersebut sebanding dengan biaya tunai emas industri sebesar US$284 per ons.

“Kami akan menurunkan biaya tunai feronikel dengan beralih menggunakan jenis bahan bakar yang lebih murah pada tahun 2009.”

Laporan Manajemen

49Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Antam masih memiliki 8 tahun produksi emas dan perak di Pongkor yang memiliki 2,9 juta wmt cadangan kadar tinggi (rata-rata 9 gram emas per 1 ton bijih).

Logam Mulia, satu-satunya pabrik pemurnian logam mulia di Indonesia, memiliki kapasitas 75 ton emas dan 275 ton perak. Namun, kurang dari setengah kapasitas tersebut digunakan berhubung menurunnya permintaan dari penambang emas pihak ketiga dikarenakan turunnya investasi tambang emas di Indonesia. Berdasarkan fakta sejarah, lebih dari setengah pendapatan jasa logam mulia berasal dari jasa pemurnian logam mulia bagi pihak ketiga. Antam secara terus-menerus berupaya untuk mendapatkan pelanggan baru untuk meningkat penggunaan kapasitas logam mulia.

Unit Bisnis lainnyaAntam juga memiliki UBP Bauksit serta memproduksi pasir besi melalui anak perusahaannya, PT Antam Resourcindo. Kedua komoditas ini menghasilkan sekitar 3,6% dari pendapatan di tahun 2006.

Antam merupakan produsen bauksit tertua di Indonesia. Bauksit merupakan bahan baku untuk produksi alumina. Antam memiliki cadangan sekitar 13,5 juta ton bauksit dan mengekspor sekitar 1,5 juta ton per tahun dengan biaya tunai US$10,83 per wmt. Bijih bauksit ditambang di tambang terbuka di Kijang, Riau, dan diekspor ke produsen alumina di Jepang dan Cina.

Beroperasi sejak tahun 1935, tambang Kijang sebenarnya telah mencapai masa akhir dari usia tambangnya. Namun, ekspor tetap dilakukan dari Kijang berhubung para pelanggan Antam di Cina bersedia untuk membeli bauksit dengan kualitas lebih rendah yang sebelumnya dianggap tidak layak untuk dijual. Antam memiliki rencana untuk membangun pabrik Smelter Grade Alumina di Kijang.

Cadangan bauksit Antam yang terbesar terletak di Tayan, Kalimantan Barat. Sebagai bagian dari strategi Antam untuk bergerak ke bidang hilir, Antam tidak akan mengekspor bijih bauksit, tetapi akan memproses bijih tersebut dengan mendirikan pabrik chemical grade alumina bersama dengan rekan bisnis internasional.

Operasi tambang pasir besi Antam dialihkan ke anak perusahaan Antam yaitu Antam Resourcindo di tahun 2005 dan kontribusinya terhadap pendapatan sangat kecil.

Unit GeominUnit usaha eksplorasi Antam, Unit Geomin, bertanggung jawab atas kegiatan eksplorasi Antam di wilayah lisensi tambang Antam yang sangat luas. Unit Geomin terutama fokus untuk menemukan cadangan emas baru dan untuk menilai secara lebih akurat cadangan nikel dan bauksit Antam. Unit Geomin pada saat ini adalah pusat biaya walaupun unit itu dapat memberikan jasa untuk pihak ketiga. Unit Geomin akan bekerja sama dengan partner/rekan internasional apabila diminta oleh kantor pusat untuk memenuhi persyaratan perjanjian kerjasama dengan partner internasional.

PELANGGAN DAN PASARBasis pelanggan Antam terdiversifikasi dan Antam tidak tergantung kepada satu pelanggan atau negara saja. Sebagian besar produk Antam diekspor ke pelanggan perusahaan internasional yang terkemuka, setia dan bersifat jangka panjang di Eropa Barat dan Asia Timur.

Sejak tahun 2004, Antam mulai membangun relasi usaha dengan pelanggan baru dari Eropa Timur seperti FeniMak dari Macedonia (untuk IMR/Alferon), Pobuzky dan Razno dari Ukraine sehubungan dengam banyaknya smelter nikel di Eropa Timur yang sebelumnya tutup dapat beroperasi kembali berhubung dengan tingginya harga nikel. Antam mendiversifikasikan basis pelanggannya lebih lanjut dengan menjalin relasi usaha dengan perusahaan di India (Ni-Met Metals) dan beberapa perusahaan di Cina di tahun 2006.

Pelanggan-pelanggan baru Antam yang berasal dari Cina menggunakan bijih nikel kadar rendah Antam melalui blast furnace untuk memproduksi pig iron yang mengandung nikel (mirip feronikel berkadar rendah) untuk dijual ke produsen stainless steel berkualitas rendah. Walaupun Cina merupakan sumber utama dari pertumbuhan permintaan nikel beberapa tahun terakhir ini, Antam tidak akan tergantung terlalu besar terhadap pasar Cina dan akan tetap mempertahankan basis pelanggan yang terdiversifikasi dengan pelanggan-pelanggan di seluruh dunia.

50 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Sebagian besar perjanjian penjualan Antam adalah berdasarkan volume, berjangka satu sampai tiga tahun, dan harganya ditentukan berdasarkan harga spot internasional. Antam juga memiliki perjanjian offtake berjangka masing-masing 11 dan 10 tahun untuk operasi komersial FeNi III dangan jumlah 14.000 ton nikel dalam feronikel masing-masing dengan TKN dari Jerman dan Posco dari Korea.

INDIKATOR KINERJAAntam menggunakan volume produksi sebagai indikator kunci untuk kinerja. Tidak seperti harga komoditas atau harga bahan bakar, volume produksi dapat dikendalikan oleh manajemen. Sementara itu volume penjualan secara umum merupakan fungsi dari volume produksi. Perusahaan dianggap berprestasi baik apabila mampu memenuhi atau melebihi target volume produksi. Walaupun tergantung pada faktor-faktor yang diluar kendali dan bervariasi, Antam juga menilai biaya tunai sebagai indikator kinerja perusahaan. Untuk proyek-proyek pengembangan, minimum IRR proyek adalah 15%. Pada level korporasi, minimum ROE yang disyaratkan Antam juga 15%.

DINAMIKA USAHAKesempatan dan AncamanNikel merupakan salah satu dengan performa terbaik dalam boom komoditas saat ini. Harga nikel telah naik secara dramatis dikarenakan permintaan yang tinggi dari industri stainless steel, kekurangan pasokan dan inventori yang semakin sedikit.

Antam dalam posisi yang sangat baik untuk mengambil keuntungan dalam kesempatan ini. Antam merupakan salah satu dari sedikit perusahaan yang mampu menyediakan pasokan nikel dalam keadaan pasar nikel yang sangat ketat ini dengan selesainya pabrik FeNi III yang mulai produksi percobaan di tahun 2006. Antam mampu untuk menaikkan pangsa pasarnya di tahun 2006 menjadi 1,1% dari pasar dunia untuk segmen nikel yang telah diproses. Di tahun 2007 pangsa pasar Antam di segmen ini akan meningkat menjadi sekitar 1,5%. Kuatnya kondisi pasar ini akan menempatkan Antam dalam posisi yang sangat baik untuk melakukan ekspansi lebih lanjut.

“Antam melakukan ekspansi ke Cina untuk menjual bijih nikel. Basis pelanggan Antam yang terdiversifikasi dan loyal adalah salah satu keunggulan Antam”

Pelanggan dan Pasar

Produk Nama Perusahaan – Negara

Saprolit Gokokai (Pamco (via Mitsubishi), Sumitomo Metals Mining Co. (via Mitsui), Nippon Yakin Kogyo (via Marubeni)) - Jepang Raznoimports, Pobuzky – Ukraina (Eropa Timur)FeniMak (for IMR/Alferon) – Macedonia (Eropa Timur)

Limonit Queensland Nickel Pty. Ltd – AustraliaPengiriman uji coba ke Cina

Feronikel Via Avarus AG: Thyssen Krupp Nirosta Avesta, Outu Kompu, Polarit, Arcelor, ALZ BV, – EropaPohang Iron & Steel Co (Posco) – KoreaNikkinko Trading, Atmix (via Mitsubishi), Nisshin Steel, Nippon Yakin Kogyo (via Marubeni) – JepangYieh United Steel - TaiwanNi-Met Metals - IndiaZhangjiagang – pabrik POSCO di Cina

Emas Standard Bank London – Singapura; Berbagai produsen perhiasan lokal – Indonesia

Perak AGR MatheyYamamoryBerbagai produsen perhiasan lokal – Indonesia

Pemurnian Logam Mulia PT Newmont Minahasa Raya, PT Indo Muro Kencana, PT Nusa Halmahera Minerals – Indonesia

Bauksit Nippon Light Metals, Showa Denko, Sumitomo Chemical – JepangChalco, Shangdong Aluminium, Xinfa, Xia Man – Cina

Laporan Manajemen

51Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Segmen bauksit dan emas Antam juga memperoleh keuntungan dari boom komoditas ini. Meningkatnya permintaan dari Cina menyebabkan Antam mampu, diluar perkiraan semula, untuk tetap mengoperasikan tambang bauksit Kijang. Antam juga dalam posisi untuk memproses cadangan bauksitnya menjadi alumina bersama rekan-rekan internasionalnya dan juga mencari kesempatan untuk membeli tambang-tambang emas.

Namun, selalu ada ancaman menunggu di pasar yang sangat cyclical ini. Dengan tingginya harga komoditas saat ini, para produsen mungkin akan berproduksi secara berlebihan hingga terjadi kelebihan pasokan yang menyebabkan industri bergerak dari boom menjadi bust. Antam berupaya keras untuk menurunkan biaya produksi feronikelnya dan melakukan investasi atas kelebihan kas-nya dengan cara bijaksana.

Kekuatan dan KelemahanCadangan Antam yang luas dan tersebar di kepulauan Indonesia yang kaya akan mineral merupakan salah satu keuntungan kompetitif Antam. Berdasakan studi yang dinamakan MineIndonesia 2006 oleh PricewaterhouseCoopers, marjin dan imbal hasil keuangan dari berbisnis tambang di Indonesia lebih tinggi dibanding dengan rata-rata dunia. Walaupun masih ada kekurangan dalam hal kepastian perundang-undangan, situasi ekonomi dan politik telah menjadi stabil.

Kekuatan Antam lainnya adalah operasi yang secara vertikal terintegrasi sehingga Antam dapat mengendalikan biaya dan memastikan produktivitasnya tidak terputus. Selain feronikel, Antam adalah produsen produk-produk dengan biaya yang sangat rendah.

Para karyawan UBP Nikel Pomalaa

berdiri di depan Pabrik Feronikel

Rasio Kunci

40 Besar Perusahaan

Pertambangan Dunia

Perusahaan pertambangan

IndonesiaAntam

2004 2005 2004 2005 2004 2005 2006

Marjin Ebitda 30% 36% 39% 43% 46% 41% 49%

Marjin Laba Bersih 15% 20% 19% 24% 28% 26% 28%

Imbal Hasil Ekuitas 19% 25% 27% 39% 38% 31% 42%

Hutang/Modal 25% 36% 43% 51% 3% 40% 31%

Perusahaan pertambangan

Australia

Perusahaan pertambangan

IndonesiaAntam

Rasio KunciRata-rata 10 tahun

(1996-2005)Rata-rata 10 tahun

(1996-2005)Rata-rata 10 tahun

(1996-2005)

Marjin Ebitda NA 38% 33%

Marjin Laba Bersih 13% 15% 18%

Imbal Hasil Ekuitas 9% 17% 18%

Hutang/Modal 37% 137% 51%

Sumber: PricewaterhouseCoopers, Antam

Sumber: PricewaterhouseCoopers, Antam

Kelemahan Antam adalah biaya produksi feronikel yang relatif tinggi dikarenakan penggunaan BBM untuk pabrik-pabrik peleburan (smelter) nya. Antam berupaya untuk memutuskan di tahun 2007 mengenai sumber bahan bakar pembangkit listrik yang lebih murah yang akan digunakan apakah gas alam, tenaga air ataupun batubara, dengan target implementasi di tahun 2009. Bila Antam telah berhasil melakukan konversi ke sumber energi yang lebih murah, Antam kemungkinan besar akan mendapatkan kembali posisinya sebagai produsen feronikel dengan biaya produksi yang rendah atau sedang.

52 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Melindungi Antam – Bagaimana Kami Mengelola Risiko

Antam menangani risiko secara proaktif dan berusaha memperbaiki kemampuan tata kelola risikonya secara konsisten. Di tahun 2003, Antam membentuk Komite Manajemen Risiko dengan tugas utama menciptakan filosofi risiko dan menyetujui kebijakan risiko. Selanjutnya, Antam mengintegrasikan dan menyelaraskan proses tata kelola risikonya dengan strategi perusahaan dengan mendirikan unit Enterprise Risk Management (ERM) pada tahun 2006.

Unit ERM tersebut akan membantu terciptanya budaya yang selalu waspada terhadap risiko di seluruh organisasi dengan menekankan bahwa setiap pegawai harus mengenal dan awas mengenai risiko yang dihadapi perusahaan. Tugas-tugas ERM unit termasuk: 1) mengindentifikasi, mengevaluasi dan mengelola risiko berdasarkan kebijakan risiko yang telah disetujui serta perundang-undangan yang terkait; 2) Memastikan kordinasi yang yang baik dan benar antar berbagai fungsi tata-kelola risiko di dalam perusahaan dan 3) Memastikan tersedianya rencana kerja yang efektif.

Hal-Hal Yang Membuat Kami TerjagaAntam menghadapi berbagai macam risiko. Risiko yang paling penting dan diawasi secara ketat adalah:

Risiko Operasi. Usaha pertambangan bersifat padat modal dan memerlukan waktu yang lama untuk meraih hasil. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk membangun tambang dan pabrik smelter yang baru. Gangguan serta biaya yang melebihi anggaran akan menunda lebih jauh proyek-proyek tersebut. Hal ini cukup biasa terjadi di bidang pertambangan. Risiko operasi termasuk risiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan pekerja, lingkungan atau masyarakat. Untuk menanggulangi risiko-risiko tersebut, Antam menunjuk kontraktor-kontraktor konstruksi kelas dunia, menerapkan zero-accident policy, menjalin hubungan baik dengat masyarakat sekitar, dan menerapkan standar lingkungan yang diterima secara global. Untuk memastikan Antam memenuhi standar internasional di bidang manajemen dan tata kelola lingkungan, fasilitas nikel dan emas Antam telah mendapatkan sertifikat ISO.

Risiko Harga Komoditas. Harga produk Antam sangat rentan terhadap fluktuasi harga yang besar, seperti yang lazimnya dengan produk-produk komoditas lainnya. Untuk mendapatkan harga yang pasti, Antam mungkin saja melakukan transaksi nilai lindung dengan tujuan utama untuk melindungi perusahaan dari kerugian apabila harga-harga jatuh dibawah biaya produksi. Namun posisi lindung nilai tertentu dapat menyebabkan Antam untuk mengorbankan potensi mendapatkan harga yang lebih tinggi bila tren harga pasar meningkat. Pada tahun 2006, Antam terpaksa melepaskan kemungkinan mendapatkan harga yang lebih tinggi berhubung Antam melakukan transaksi nilai lindung untuk sebagian penjualannya sementara harga pasar komoditi nikel meningkat lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Salah satu jalan yang paling efektif untuk mengelola risiko harga komoditas ini adalah dengan menurunkan biaya produksi berhubung Antam lebih mempunyai kendali atas biaya. Tantangan utama bagi Antam adalah tingginya biaya bahan bakar berhubung Antam menggunakan bahan bakar solar, yang dahulu di subsidi, untuk produksi feronikelnya. Antam berencana untuk mendapatkan sumber energi alternatif yang lebih murah, seperti gas alam, air ataupun batubara, di tahun 2009. Sementara itu Antam telah melakukan beberapa usaha untuk menurunkan biaya seperti memperbaiki dan mengganti peralatan yang sudah tua sehingga memaksimalkan volume produksi, dan menurunkan jumlah tenaga kerja.

Risiko Mata Uang. Sebagian besar pendapatan dan posisi kas Antam adalah dalam US Dollar sedangkan lebih dari setengah dari biaya Antam adalah dalam Rupiah. Walaupun hutang Antam keseluruhannya dalam US Dollar, Antam secara umum akan terpengaruh secara negatif apabila nilai Dolar Amerika melemah terhadap Rupiah. Antam dari waktu ke waktu melakukan transaksi lindung nilai untuk mengelola risiko ini, namun untuk jumlah yang kecil dan hanya untuk melindungi sebagian porsi modal kerja bulanan. Antam sedang mempelajari lebih lanjut dan sedang menyusun suatu kebijakan Tata Kelola Mata Uang dan Likuiditas untuk mengelola risiko ini secara lebih baik lagi.

Risiko Cadangan. Estimasi cadangan Antam mungkin lebih tinggi dari jumlah yang sebenarnya dapat di tambang oleh Antam. Fluktuasi harga dan nilai tukar dapat menyebabkan sebagian cadangan menjadi tidak ekonomis untuk ditambang. Untuk meminimalisir risiko ini, antam membuat estimasi berdasarkan kode Joint Ore Reserves Committee (JORC code) yang merupakan standar internasional. Usaha eksplorasi Antam juga mungkin tidak menghasilkan penemuan yang dapat memperbesar cadangan Antam. Untuk meminimalkan risiko ini, Antam melakukan kerja sama dengan partner internasional yang mungkin dapat membantu di bidang permodalan dan teknologi penambangan yang lebih canggih.

Risiko Perundang-undangan. Dengan didelegasikannya wewenang dari pemerintah pusat, ada ketidak pastian hukum dan perundang-undangan yang menimbulkan risiko dalam hal lisensi, royalti dan perizinan lainnya. Undang-undang No. 41/1999 yang melarang penambangan terbuka di hutan lindung merupakan contoh dari hal tersebut. Beberapa areal eksplorasi Antam dikategorikan ke dalam hutan lindung tersebut walaupun Antam telah mendapatkan izin usaha penambangan sebelumnya. Untuk mengelola risiko ini, Antam menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak agar hak-hak Antam dihormati. Pada tahun 2005, Mahkamah Konstitusi menguatkan keputusan Pemerintah dan DPR yang memberikan izin bagi Antam dan beberapa perusahaan tambang lainnya untuk beroperasi di wilayah tersebut. Contoh lain dari risiko perundang-undangan adalah Rancangan Undang-Undang Mineral dan Batu-bara (Minerba) yang mungkin akan melarang ekspor bijih tambang dan dapat menyebabkan Antam kehilangan sebagian dari pendapatannya. Namun, Antam percaya bahwa pasal terkait dari undang-undang tersebut tidak akan serta merta diberlakukan untuk memberi waktu kepada perusahaan-perusahaan seperti Antam untuk merealisasikan rencananya bergerak di bidang hilir memproses bijih tambang.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

52 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

54 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Ulasan Kinerja Operasi

PENDAPATANDua segmen utama Antam, nikel dan emas, berkontribusi 96% dari pendapatan total tahun 2006 yang berjumlah Rp5,629 triliun. Segmen nikel yang terdiri dari feronikel dan bijih nikel menghasilkan Rp4,734 triliun atau 84% dari total penjualan. Penjualan emas, perak serta hasil jasa pengolahan logam mulia yang kesemuanya merupakan segmen emas berjumlah Rp690 miliar atau 12% dari total penjualan Antam di tahun 2006. Penjualan dari segmen nikel naik 91,5% seiring dengan dimulainya penjualan dari pabrik FeNi III serta adanya peningkatan harga jual. Meski volume penjualan emas turun akibat penurunan produksi, pendapatan dari segmen emas naik 17% karena kenaikan harga jual emas dan perak. Sisa pendapatan Antam yang berjumlah Rp205 miliar berasal dari segmen Lain-lain yang mencakup penjualan bauksit. Pendapatan dari segmen ini naik 8% menjadi Rp205 miliar seiring dengan kenaikan harga jual bauksit. Pada tahun 2006, Antam mengekspor seluruh komoditas nikelnya, sementara pasar ekspor mencakup 57% pendapatan segmen emas. Lebih dari 93% pendapatan Antam berasal dari pasar ekspor.

LABA USAHAAntam memperoleh laba usaha sebesar Rp2,404 triliun pada tahun 2006. Laba usaha segmen nikel naik 107% menjadi Rp2,524 triliun, sementara laba operasi segmen emas naik 136% menjadi Rp188 miliar. Serupa dengan tahun 2005, segmen Lain-lain masih mencatat rugi usaha, dengan rugi usaha tahun 2006 sebesar Rp21 miliar meski operasi bauksit mencatat keuntungan. Kerugian tersebut disebabkan beban biaya dari unit eksplorasi Antam, Geomin. Kantor Pusat merupakan cost centre dan mencatat rugi usaha sebesar Rp288 miliar.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

54 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

55Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

OUTLOOKPada tahun 2007, nikel akan menjadi komoditas yang lebih signifikan bagi pendapatan utama Antam, dengan estimasi kontribusi lebih dari 90%. Seiring dengan operasi komersial pabrik FeNi III pada awal tahun 2007, produksi feronikel diharapkan mencapai sekitar 20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi). Untuk memastikan operasi pabrik FeNi III yang stabil dan berjangka panjang, Antam akan menggunakan umpan bijih nikel laterit dengan kadar antara 2,1-2,2% dan beroperasi pada beban 36–38 MW atau 85% - 90% dari kapasitas. Kapasitas maksimum pabrik sebesar 15.000 TNi dapat dicapai jika pabrik FeNi III beroperasi pada beban penuh 42 MW dan menggunakan bijih nikel dengan kadar 2,38%.

Antam mengestimasikan produksi emas tahun 2007 berkisar antara 2.800 kg sampai 2.900 kg. Untuk bijih nikel, produksi saprolit diperkirakan mencapai 4 juta wmt sementara produksi limonit sebesar 300.000 wmt. Produksi bauksit diperkirakan mencapai 1,5 juta wmt. Antam akan berupaya untuk memaksimalkan kondisi pasar yang baik saat ini terutama untuk komoditas nikel dan bauksit.

VOLUME PRODUKSI,VOLUME PENJUALAN, PENDAPATAN DAN HARGANikelPada tahun 2006, produksi feronikel naik 97% menjadi 14.474 TNi seiring dengan bermulanya produksi FeNi III pada bulan Februari. Volume produksi ini termasuk 206 TNi yang diproduksi melalui toll smelting dengan Pamco Jepang. Pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III masing-masing memproduksi 4.833 TNi, 6.100 TNi, dan 3.335 TNi. Meski switch on pabrik FeNi III dilakukan di bulan Februari 2006, kontraktor pabrik melakukan shut down pabrik pada bulan Juli 2006 menyusul adanya kegagalan penutupan metal tap hole yang membutuhkan perbaikan selama empat bulan sebelum dilakukan kembali switch on pada bulan Oktober 2006.

Volume penjualan feronikel pada tahun 2006 naik 92% menjadi 13.389 TNi seiring dengan kenaikan produksi. Pada tahun 2006 volume penjualan feronikel tercatat lebih rendah dari produksi karena Antam tidak membukukan 1.210 TNi yang sedang dalam pengiriman di bulan Desember. Menyusul kenaikan volume penjualan dan harga jual, pendapatan dari feronikel naik 176% menjadi Rp2,725 triliun. Harga jual rata-rata feronikel yang didasarkan pada harga spot internasional, naik 57% menjadi US$10,12 per pon. Pada tahun 2006 feronikel berkontribusi 49% terhadap pendapatan Antam.

Produksi saprolit naik 3% menjadi 3.493.961 wmt seiring dengan peningkatan produksi di tambang nikel Mornopo. Peningkatan produksi di Mornopo ini menutupi penurunan produksi di Pomalaa. Pada tahun 2006 volume penjualan saprolit naik 12% menjadi 3.375.466 wmt seiring dengan peningkatan produksi di Mornopo. Menyusul kenaikan volume penjualan serta peningkatan harga jual saprolit sebesar 24% menjadi US$55,36 per wmt, pendapatan dari komoditas ini naik 31% menjadi Rp1,741 triliun. Penjualan dari saprolit berkontribusi 31% dari pendapatan Antam tahun 2006.

Pada tahun 2006, produksi limonit, yang mencakup low grade saprolite ore (LGSO) dan bijih nikel kadar rendah, naik 28% menjadi 859.871 wmt. Pada tahun 2006, Antam memproduksi LGSO dari Pomalaa sementara tidak ada produksi bijih nikel kadar rendah dari Buli. Meski volume produksi limonit tercatat naik, volume penjualan limonit turun 12% menjadi 933.668 wmt. Pendapatan dari limonit naik 36% menjadi Rp268 miliar seiring dengan kenaikan harga jual sebesar 65% menjadi US$31,48 per wmt. Pada tahun 2006 penjualan limonit berkontribusi 5% terhadap pendapatan Antam.

Emas, Perak, dan Jasa Pengolahan Logam MuliaMenyusul kinerja produksi emas yang kurang baik pada tahun 2005 yang disebabkan kondisi dinding tambang yang rapuh serta penurunan kadar, Antam melakukan redesain tambang emas Pongkor pada bulan Maret 2006. Produksi emas di tahun 2006 tercatat turun 1% dibanding tahun 2005 menjadi 2.873 kg. Kinerja ini masih lebih tinggi dibandingkan target internal sebesar 2.591 kg seiring dengan kondisi tambang yang meningkat serta hasil dari redesain tambang yang mulai menunjukkan hasil. Produksi perak turun 3% menjadi 23.876 kg. Kadar rata-rata emas di Pongkor mencapai 9,91 grams per ton (gpt), sedikit lebih rendah dibandingkan kadar tahun 2005 yang mencapai 10,06 gpt.

Volume penjualan emas turun 8% menjadi 3.340 kg seiring dengan penurunan produksi. Meski volume produksi dan penjualan emas turun, pendapatan dari komoditas ini naik 19% menjadi Rp601 miliar menyusul kenaikan harga jual rata-rata sebesar 37% menjadi US$611,59 per t.oz. Pendapatan dari

Feronikel(Ton Ni)

8.80

48.

231

02 03 04 05 06

8.93

38.

868

7.94

57.

897

7.33

86.

988

14.4

7413

.389

Penjualan dan Produksi Feronikel dan Bijih Nikel Saprolit

Saprolit (Kadar Tinggi)(wmt)

02 03 04 05 06

3.25

3.33

82.

422.

979

3.30

6.73

32.

244.

434

3.15

2.42

02.

546.

339

3.40

8.25

23.

025.

841

3.49

3.96

13.

375.

466

Produksi

Penjualan

Emas (kg)

02 03 04 05 06

3.81

34.

093 4.

176

4.83

9

3.71

53.

853

2.91

13.

639

2.87

33.

340

Penjualan dan Produksi Emas

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

56 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Satuan 2002 2003 2004 2005 2006 2006/2005 (%)

Volume Produksi

Feronikel

Bijih Nikel• Saprolit • LimonitTotal Bijih Nikel Emas

Perak

Bauksit Pasir Besi

lbs Ni metric ton Ni

wmt wmt wmt t.ozkg t.oz kg wmt wmt

19.409.4748.804

3.253.3381.152.676 4.406.014

122.5913.813

816.532 25.397

1.283.485378.587

19.693.8708.933

3.306.7331.088.696 4.395.429

134.2584.176

918.52528.570

1.262.705 245.409

17.515.7067.945

3.152.420943.056

4.095.476119.437

3.715887.050

27.5911.330.827

89.664

16.177.5027.338

3.408.252672.548

4.080.80093.589

2.911791.051

24.6051.441.899

21.901

31.909.67014.474

3.493.961859.871

4.353.83292.367

2.873767.613

23.8761.501.937

-

9797

3287

(1)(1)(3)(3)4-

Volume Penjualan

EksporFeronikel

Bijih Nikel• Saprolit• Limonit Total Bijih Nikel Emas

Perak

Bauksit Pasir Besi

Dalam NegeriFeronikel

Emas

Perak

Pasir Besi

lbs Nimetric ton Ni

wmtwmtwmtt.ozkgt.ozkg wmt wmt

lbs Ni metric ton Ni t.oz kgt.oz kg wmt

18.137.409 8.227

2.422.979 1.004.976 3.427.955

57.228 1.780

205.668 6.397

1.260.007 -

8.818 4

74.365 2.313

1.374.186 42.742

340.459

19.550.570 8.855

2.244.434 1.087.141 3.331.575

66.872 2.080

856.058 26.627

1.093.965 -

28.660 13

88.702 2.759

356.833 11.099

108.555

17.390.501 7.888

2.546.339 1.373.786 3.920.125

51.278 1.595

171.922 5.347

1.325.559 103.328

19.842 9

72.587 2.258

670.576 20.857

107.933

15.397.366 6.984

3.025.8411.060.240 4.086.081

38.201 1.188

375.192 11.670

1.617.566 23.268

664 4

78.804 2.451

583.63418.15323.268

29.518.38213.389

3.375.466933.668

4.309.13446.872

1.458260.355

8.0981.536.542

-

--

60.5061.882

416.89712.967

-

9292

12(12)

52323

(31)(31)(5)-

(100)(100)(23)(23)(29)(29)

-

Hasil Penjualan

Penjualan Ekspor

Total Penjualan

Rp juta US$ ‘000 juta Rp

1.375.197 149.949

1.711.400

1.823.322 213.473

2.138.811

2.513.839 278.829

2.858.538

2.860.412390.823

3.251.235

5.220.497408.904

5.629.401

835

73

Produksi dan Pejualan

Biaya Tunai, Biaya Produksi dan Harga Jual Rata-rata

Satuan 2002 2003 2004 2005 2006 2005/2006 (%)

Biaya Tunai

Feronikel Bijih Nikel• Saprolit • LimonitEmasBauksit Pasir Besi

US$/lb

US$/wmt US$/wmt US$/t.oz US$/wmt Rp/wmt

2,42

12,00 4,50

165,69 9,08

75.833

3,16

13,94 4,91

175,50 9,73

117.924

3,35

15,12 7,32

183,46 8,00

333.044

3,91

14,80 7,44

252,948,48

-

4,40

20,158,67

283,9310,32

-

13

36171222-

Biaya Produksi

Feronikel Bijih Nikel• Saprolit • Limonit EmasBauksit Pasir BesiKurs rata-rata

US$/Lb

US$/wmt US$/wmt US$/t.oz US$/wmt Rp/wmt Rp/US$

2,62

12,41 4,89

222,55 9,42

80.417 9.280

3,37

14,42 5,21

235,29 10,31

124.683 8.504

3,63

15,49 7,58

259,278,23

350.718 8.935

4,30

19,77 7,52

336,35 8,74

- 9.712

6,00

20,328,72

375,3610,83

-9.167

40

3161224-

(6)

Harga Jual Rata-rata

Feronikel Bijih Nikel• Saprolit • Limonit EmasPerak Bauksit Pasir Besi

US$/lb

US$/wmt US$/wmt US$/t.oz US$/t.oz US$/wmt Rp/wmt

3,05

21,91 8,20

312,22 4,77

11,06 79.418

4,06

28,38 14,96

364,32 4,93

10,93 86.374

6,23

42,35 16,47

411,97 6,64

11,36 150.120

6,45

44,64 19,06

446,14 7,27

11,91 105.180

10,12

55,3631,48

611,5911,8313,60

-

57

2465376314-

Catatan: Operasi pasir besi telah dialihkan ke anak perusahaan PT Antam Resourcindo. Kontribusi pasir besi terhadap Antam relatif kecil

Catatan: Operasi pasir besi telah dialihkan ke anak perusahaan PT Antam Resourcindo. Kontribusi pasir besi terhadap Antam relatif kecil

Laporan Manajemen

57Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

komoditas perak juga naik 7% menjadi Rp73 miliar seiring dengan kenaikan harga jual sebesar 63% menjadi US$11,83 per t.oz. Pada tahun 2006 pendapatan dari komoditas emas dan perak masing-maisng berkontribusi 11% dan 1% terhadap pendapatan Antam.

Jasa pengolahan logam mulia berkontribusi Rp16 miliar terhadap pendapatan Antam.

Bauksit dan Pasir BesiPada tahun 2006, produksi bauksit naik 4% menjadi 1.501.937 wmt dengan volumen penjualan mencapai 1.536.542 wmt, turun 5% dibandingkan tahun 2005 akibat kondisi cuaca pada akhir tahun yang menghambat pengapalan. Meski terjadi penurunan volume penjualan bauksit, pendapatan dari komoditas ini naik 2% menjadi Rp191 miliar. Pada tahun 2006, pendapatan dari bauksit berkontribusi 3% dari total pendapatan Antam.

Sejak tahun 2005, Antam mengalihkan operasi pasir besi pada anak perusahaannya, PT Antam Resourcindo. Pada tahun 2006, komoditas ini menghasilkan pendapatan Rp11 miliar, naik 348,5% dibandingkan tahun 2005.

BIAYA TUNAIFeronikelBiaya tunai feronikel naik 13% menjadi US$4,40 per pon di tahun 2006 menyusul kenaikan biaya material dan jasa penambangan. Sebuah konsultan metal independen terkemuka di London mengestimasikan biaya tunai rata-rata industri feronikel di tahun 2006 mencapai US$3,79 per pon.

Bahan bakar merupakan komponen terbesar biaya tunai feronikel dengan proporsi sebesar 40%. Peningkatan biaya bahan bakar disebabkan kenaikan konsumsi bahan bakar seiring dengan dilakukannya start up pabrik FeNi III serta kenaikan harga bahan bakar menyusul diberlakukannya harga bahan bakar internasional.

Sebagian besar tipe bahan bakar yang digunakan Antam saat ini telah dialihkan menggunakan jenis Marine Fuel Oil (MFO) yang lebih murah dibandingkan dengan jenis Industrial Diesel Oil (IDO) yang lebih mahal. MFO digunakan untuk menghasilkan listrik untuk fasilitas produksi feronikel di Pomalaa yang membutuhkan tenaga listrik besar. Listrik untuk kebutuhan ini dihasilkan dari pembangkit listrik berkapasitas 102 megawatt (MW) yang dibangun, dioperasikan, dan dipelihara oleh Wartsila Finlandia. Pada tahun 2006, harga MFO naik 42% menjadi Rp3.126 per liter sementara harga IDO naik 123% menjadi Rp4.823 per liter. Seiring dengan commissioning pabrik FeNi III konsumsi MFO naik 171% menjadi 124 juta liter dari 46 juta liter di tahun 2005 sementara konsumsi IDO turun 31% menjadi 8 juta liter dari 11 juta liter di tahun 2005.

Komponen terbesar kedua adalah biaya umpan bijih yang berkontribusi 19% terhadap biaya tunai feronikel. Konsumsi bijih nikel kadar tinggi Antam meningkat seiring dengan peningkatan produksi feronikel. Sumber umpan bijih Antam berasal dari tambang nikel Pomalaa dan Mornopo, namun sebagian besar berasal dari deposit milik PT Inco di Pomalaa Timur. Berdasarkan Cooperative Resources Agreement (CRA) antara Antam dan PT Inco yang ditandatangani pada tahun 2003, kedua belah pihak setuju untuk mengembangkan sebagian dari deposit sumber daya milik PT Inco yang berlokasi di Pomalaa Timur, dimana Antam akan membeli sebagian dari deposit tersebut untuk dijadikan umpan bijih pabrik feronikel. Harga dari bijih nikel saprolit yang digunakan Antam didasarkan pada harga spot nikel internasional. Pada tahun 2006 Antam mengkonsumsi 898,4 juta wmt bijih nikel PT Inco dan 186,6 juta wmt bijih nikel dari Pomalaa dan Mornopo.

Pada saat Antam menandatangani perjanjian CRA dengan PT Inco pada tahun 2003, harga rata-rata spot nikel internasional saat itu maupun estimasi harga spot nikel sangat jauh dibawah realisasi harga spot nikel pada tahun 2006 dan juga estimasi tahun 2007. Oleh karena itu, pada tahun 2006 biaya umpan bijih dari PT Inco sedikit lebih mahal dibandingkan biaya umpan bijih yang berasal dari tambang milik Antam. Biaya umpan bijih dari PT Inco pada kuartal keempat 2006 naik secara signifikan dan diestimasikan masih akan tetap cukup tinggi pada tahun 2007. Dengan harga rata-rata nikel internasional US$10,95 per pon, harga rata-rata bijih nikel PT Inco berkisar US$27 per wmt dibandingkan US$20 per wmt untuk harga bijih yang berasal dari tambang milik Antam (US$20 per wmt untuk penambangan dan US$5 per wmt untuk transportasi). Perjanjian CRA dengan PT Inco

Komposisi Penjualan

Ekspor

Lokal

2004(%)

88

12

2005(%)

88

12

2006(%)

7

93

Komposisi Penjualan

Feronikel

Bijih Nikel

Emas

Bauksit

Pasir Besi

2004(%)

34

42

18

5

1

2005(%)

30

46

186

2006(%)

49

35

124

Denominasi Pendapatan

Porsi US$

Porsi Rp

2004(%)

99

1

2006(%)

100

2005(%)

99

1

58 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

menyebutkan bahwa harga bijih nikel akan naik secara gradual diatas $7 per wmt jika harga spot nikel internasional melewati patokan harga US$3,60 per pon. Biaya umpan bijih dari PT Inco naik signifikan pada kuartal empat 2006 seiring dengan harga rata-rata spot internasional yang mencapai sekitar US$15 per pon. Antam telah mempertimbangkan untuk mengakhiri perjanjian CRA karena dapat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan biaya tunai feronikel di tahun 2007. Meski demikian, Antam memutuskan untuk meneruskan perjanjian tersebut karena marjin feronikel yang meningkat serta tidak berkurangnya deposit Antam. Jika harga spot nikel internasional turun, Antam akan memperoleh keuntungan dari sisi penurunan harga umpan bijih nikel.

Pada tahun 2006, biaya tunai bijih nikel saprolit naik 36% menjadi US$20,15 per wmt seiring dengan kenaikan biaya jasa penambangan yang secara tidak langsung terkait dengan kenaikan harga bahan bakar. Sementara biaya tunai limonit naik 17% menjadi US$8,67 menyusul kenaikan biaya tenaga kerja dan jasa.

EmasPada tahun 2006, biaya tunai emas naik 12% menjadi US$283,93 per t.oz. seiring dengan kenaikan biaya material dan tenaga karja. Kenaikan biaya material juga disebabkan pekerjaan redesain tambang emas Pongkor yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat ekstraksi dan keselamatan kerja. Sementara peningkatan biaya tenaga kerja disebabkan kenaikan tunjangan kinerja tahunan bagi karyawan. Pada tahun 2006, material merupakan komponen biaya terbesar, disusul tenaga kerja dan jasa.

Menurut konsultan metal independen di London, biaya tunai rata-rata industri emas di tahun 2006 tercatat US$284 per t.oz.

BauksitBiaya tunai bauksit naik 22% menjadi US$10,32 per wmt seiring dengan kenaikan biaya jasa penambangan yang merupakan komponen terbesar biaya tunai bauksit dengan proporsi 64%. Tenaga kerja merupakan komponen kedua terbesar dengan proporsi 17%.

HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)Harga pokok penjualan Antam naik 58% menjadi Rp2,888 triliun dari Rp1,827 triliun. Meski demikian, kenaikan ini tidak melebihi peningkatan penjualan Antam sehingga marjin kotor Antam naik menjadi 49% dari 44%. Lima komponen terbesar HPP yang berkontribusi 86% adalah bahan, bahan bakar, jasa penambangan, tenaga kerja, dan depresiasi.

Biaya bahan Antam naik 170% menjadi Rp611 miliar seiring dengan kenaikan produksi feronikel yang meningkatkan konsumsi umpan bijih. Biaya bahan juga mencakup bahan pembantu pabrik seperti grease dan suku cadangan. Biaya bahan berkontribusi 19% dari HPP, dibandingkan 12% pada tahun 2005.

Bahan bakar merupakan komponen terbesar kedua HPP dengan kontribusi 18%. Pada tahun 2005, bahan bakar merupakan komponen terbesar keempat dengan kontribusi 10%. Biaya bahan bakar naik 184% menjadi Rp518 miliar seiring dengan kenaikan produksi feronikel. Dari jumlah Rp518 miliar yang dibelanjakan untuk bahan bakar, 99% digunakan untuk operasi feronikel Pomalaa.

Komponen terbesar ketiga HPP adalah jasa penambangan yang memiliki proporsi 17%. Jasa penambangan naik 29% menjadi Rp478 miliar seiring dengan kenaikan biaya penambangan dari kontraktor Antam menyusul kenaikan volume produksi bijih nikel dan harga bahan bakar. Sebagian besar dari biaya jasa penambangan dibayarkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Tarif yang dibayarkan dari penjualan Dasar Perhitungan

Bijih Nikel Saprolit 5% logam

Bijih Nikel Limonit 4% logam

Emas 3,75% logam

Perak 3,25% logam

Pasir Besi 3,75% konsentrat

Bauksit 3,75% bauksit tercuci

Royalti Yang Dibayarkan Ke Pemerintah

002 03 04 05 06

Saprolit (Kadar Tinggi)US$/wmt

60

50

40

30

20

10

20,15

14,8015,1213,9412,00

12,4114,42 15,49

19,77 20,3221,91

55,36

28,38

42,35 44,64

Biaya, Penjualan, dan HargaFeronikelUS$/lb

2,62

3,373,63

4,30

6,00

002 03 04 05 06

6

5

4

3

2

1

2,42

3,16 3,35

3,91

4,40

3,05

4,06

6,236,45

10,12

7

8

9

10

11

002 03 04 05 06

600

500

400

300

200

100

700

EmasUS$/t.oz

312,22

611,59

364,32

411,97 446,14

222,55235,29

259,27

336,35375,36

283,93252,94

183,46175,50165,69

Harga Jual Rata-rata

Biaya Produksi

Biaya Tunai

Laporan Manajemen

59Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

karena dua perusahaan jasa penambangan yang digunakan dimiliki oleh dana pensiun Antam. Pada tahun 2006, Antam membayar PT Minerina Bhakti Rp198 miliar untuk jasa penambangan nikel dan Rp45 miliar pada PT Minerina Cipta Guna untuk jasa penambangan bauksit. Antam juga menggunakan jasa penambangan dari pihak yang tidak terkait seperti Yudistira. Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa menggunakan terms yang sama dengan transaksi dengan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa.

Tenaga kerja merupakan komponen terbesar keempat HPP. Biaya tenaga kerja naik 61% menjadi Rp446 miliar menyusul kenaikan tunjangan kinerja tahunan seiring dengan kenaikan laba perusahaan. Pada tahun 2006, Antam tidak menaikkan tingkat gaji karyawan namun menaikkan tunjangan kinerja tahunan dari tujuh kali penghasilan bulanan di tahun 2005 menjadi sembilan kali penghasilan bulanan di tahun 2006.

Setelah bulan Maret 2006, Antam mulai membukukan depresiasi pabrik FeNi III yang menyebabkan depresiasi naik 154% menjadi Rp426 miliar. Depresiasi merupakan komponen terbesar kelima HPP Antam di tahun 2006.

BEBAN USAHABeban usaha Antam naik 4% menjadi Rp338 miliar seiring dengan kenaikan beban eksplorasi sebesar 293% menjadi Rp32 miliar. Sementara itu, seiring dengan selesainya program pensiun di Pongkor dan Cilacap pada tahun 2006 dan di Gebe pada tahun 2005, Antam membukukan beban umum dan administrasi yang lebih rendah yakni sebesar Rp10 miliar, dibandingkan Rp103 miliar pada tahun 2005. Komponen terbesar biaya umum dan administrasi adalah gaji, upah, dan bonus, yang naik 31% menjadi Rp171 miliar seiring dengan kenaikan tunjangan kinerja akhir tahun. Seiring dengan kenaikan laba bersih, Earning before Interest, Tax, Depreciation and Amortisation (EBITDA) naik 99% menjadi Rp2,778 triliun dibandingkan Rp1,395 triliun di tahun 2005.

BEBAN LAIN-LAINJika dibandingkan tahun 2005 dimana Antam membukukan Pendapatan Lain-lain sebesar Rp103 miliar, pada tahun 2006 Antam membukukan Beban Lain-lain sebesar Rp184 miliar. Pada tahun 2006, komponen terbesar Beban Lain-lain adalah beban bunga yang mencapai Rp142 miliar. Beban bunga Antam naik 455% seiring dengan dibukukannya bunga pinjaman yang terkait dengan proyek tersebut sejak akhir Maret 2006 saat pabrik dilakukan switch on. Antam juga membukukan rugi kurs sebesar Rp58 miliar dibandingkan laba kurs Rp27 miliar pada tahun 2005. Seiring dengan apresiasi Rupiah dari Rp9.830 menjadi Rp9.020 per US$1, nilai Rupiah aset Antam yang berdenominasi dolar Amerika menjadi turun. Selain itu, pada tahun 2006 Antam juga membukukan rugi transaksi lindung nilai sebesar Rp95 miliar. Pada tahun 2006 Antam menerima dividen Rp64 miliar dari perusahaan patungan dengan Newcrest, PT Nusa Halmahera Minerals.

PROGRAM PENGHEMATAN BIAYA (COST REDUCTION PROGRAM, CRP)Antam merupakan produsen berbiaya rendah untuk komoditas bijih nikel, emas, dan bauksit dengan pengecualian komoditas feronikel. Pada tahun 2006, Antam melanjutkan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Untuk feronikel, menyusul kegagalan penutupan metal tap hole yang terjadi saat commissioning pabrik FeNi III, volume produksi tidak mencapai ekspektasi 22.000 TNi. Meski demikian capaian volume produksi sebesar 14.474 TNi hampir dua kali lipat volume produksi tahun 2005. Meskipun terjadi peningkatan produksi, biaya tunai feronikel naik menjadi US$4,40 per pon

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

60 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

seiring dengan mulai berlakunya harga bahan bakar internasional pada tahun 2005 dan kenaikan harga bahan bakar internasional yang menutupi adanya penghematan biaya dari pengoperasian pembangkit listrik yang baru serta skala ekonomis.

Dalam upaya menurunkan biaya tunai feronikel, Antam mengurangi pemakaian IDO yang lebih mahal, dengan proporsi IDO terhadap konsumsi bahan bakar sebesar 6% pada tahun 2006 dibandingkan 19% pada tahun 2005, dan Antam lebih banyak menggunakan MFO yang lebih murah.

Kunci dari penurunan biaya tunai feronikel adalah beralih dari jenis diesel yang mahal ke tenaga air, batubara atau gas, yang direncanakan akan dimulai tahun 2009. Baru-baru ini sebuah perusahaan engineering Kanada mengkonfirmasi kelayakan penggunaan tenaga air, sementara alternatif penggunaan gas saat ini terlihat kurang layak karena faktor harga. Teknologi baru penggunaan batubara sebagai sumber energi yang diberi nama Smart Predictive Line Control juga dipertimbangkan, karena dapat mengeliminasi masalah fluktuasi beban.

Antam juga mengurangi jumlah tenaga kerja pada tahun 2006 seiring dengan rencana mengurangi karyawan tetap menjadi 2.500 pada tahun 2009. Pada tahun 2006, Antam mengurangi 800 orang tenaga kerja tidak tetap di tambang emas Pongkor.

Program CRP Antam di tahun 2006 berhasil menghemat Rp17 miliar pada tahun 2006 dengan meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar di Pomalaa dan meningkatkan teknik pengolahan emas di Pongkor.

PENUTUPAN FASILITASPada tahun 2006, Antam tidak melakukan penutupan fasilitas yang dimilikinya. Untuk keperluan penutupan tambang dan pasca tambang, Antam mengalokasikan Rp89 miliar di tahun 2006. Jumlah ini dialokasikan untuk penutupan tambang bauksit Kijang, tambang emas Cikotok, tambang nikel Pomalaa, Gee dan Buli, dan tambang emas Pongkor.

GANGGUAN USAHA – Kegagalan Penutupan Metal Tap Hole Pabrik FeNi IIIPada tanggal 5 Juli 2006 Antam menerima informasi dari kontraktor turnkey atau EPC pabrik FeNi III yakni konsorsium unincorporated Kawasaki Heavy Industries dan Mitsui Co. Ltd. bahwa terjadi kegagalan penutupan metal tap hole pabrik sehingga pabrik perlu ditutup. Kegagalan ini menyebabkan penutupan pabrik selama empat bulan. Setelah dilakukan perbaikan, kontraktor Antam melakukan switch on pabrik FeNi III pada tanggal 12 Oktober 2006. Pada tanggal 31 Oktober 2006, pabrik FeNi III yang memiliki beban penuh 42 megawatts (MW), telah mencapai beban 24MW dan dilakukan metal tap pertama setelah perbaikan. Pada tanggal 7 November 2006, beban tanur telah mencapai 38 MW namun seiring dengan deviasi pada silica content dalam metal cair maka beban tanur diturunkan sampai 10 MW. Selama kurang lebih 8 minggu dilakukan penyesuaian beban tanur dengan beberapa parameter seperti komposisi umpan bijih untuk memperoleh kestabilan tanur. Kontraktor pada akhirnya dapat menyelesaikan plant test final pabrik FeNi III, yang berjalan sejak tanggal 27 Desember 2006 sampai 1 Januari 2007. Pada tanggal 29 Januari 2007, pabrik FeNi III mulai beroperasi secara komersial menyusul handover pabrik.

Meski pabrik FeNi III dapat memproduksi feronikel sebanyak 15.000 TNi per tahun pada tingkat beban 42 MW dan menggunakan umpan bijih 2,38%, Antam akan memproduksi sekitar 11.000 TNi dengan menggunakan umpan bijih berkadar 2,1-2,2% pada tingkat beban 36–38 MW atau 85% - 90% dari kapasitas. Tingkat ini adalah level optimal pada dua tahun pertama operasi komersial dengan mempertimbangkan faktor produktivitas dan stabilitas.

05040302 06

Marjin Laba Bersih(%)

1011

28

26

28

Laporan Manajemen

Unit BisnisRp Miliar

2005 2006Nikel 2,2 3,7Emas 5,3 11,2Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia - 0,1Bauksit - 1,7Geomin 0,5 -Total 8,0 16,7

Hasil dari Cost Reduction Program

61Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

• November 1997 : Penawaran Perdana (IPO) Antam menghasilkan Rp556,4miliar dimana 73% atau Rp406,2 miliar akan digunakan untuk pembangunan FeNi III.

• Oktober 1998 : Mitsui & Co. Ltd (Mitsui) dari Jepang terpilih sebagai preferred bidder hingga 3 Februari 2000 untuk menjadi kontraktor EPC dan mengatur pendanaan hutang.

• Juli 1999 : Antam mengumumkan bahwa proyek ditunda. Berhubung krisis keuangan regional yang menyebabkan Rupiah mengalami depresiasi yang tajam, hasil IPO tidak mencukupi untuk mendanai proyek tersebut.

• Kuartal III 1999 : Antam mencari alternatif bentuk-bentuk pendanaan yang baru. • Desember 1999 : Antam menandatangani perjanjian penjualan feronikel untuk 12 tahun dengan KTN, Newco dan Mitsui

yang akan berlaku apabila FeNi III mulai berjalan. • April 2000 : Perjanjian penjualan feronikel dengan jumlah 7.000 ton per tahun dengan Posco untuk jangka waktu10

tahun ditandatangani. Penjualan berlaku apabila FeNi III mulai berjalan. • Mei 2000 : Diadakan tender baru untuk EPC berhubung masa berlaku Mitsui sebagai preferred bidder telah

berlalu. • November 2000 : TESSAG INA dari Jerman terpilih sebagai calon kontraktor EPC untuk FeNi III. • Desember 2000 : Dimulainya Uji Tuntas dipimpin oleh IKB Deutsche Industriebank AG, pengatur keuangan yang diberi

mandat untuk menyiapkan Project Information Memorandum yang akan diberikan kepada Hermes, Lembaga Ekspor Kredit Jerman (ECA).

• November 2001 : Antam mengumumkan tentang persetujuan awal Lembaga Ekspor Kredit Jerman atas proposal yang diajukan.

• Kuartal I 2003 : Antam menandatangani perjanjian dengan PT Inco untuk membeli 1 juta wmt saprolit dari cadangan Pomalaa Timur milik Inco sebagai bahan baku untuk smelter Antam. Antam mengharapkan manfaat dari lebih rendahnya ongkos transportasi dibanding bila harus mendatangkan bijih dari Maluku Utara.

• Maret 2003 : Menguatnya nilai Euro menyebabkan nilai EPC melebihi nilai maksimum yang telah disetujui. Kontrak EPC menjadi batal. Skema pembiayaan melalui ECA juga batal.

• Kuartal II 2003 : Antam merencanakan penerbitan obligasi US$ dikombinasikan dengan hutang dari bank lokal untuk membiayai FeNi III.

• Agustus 2003 : Antam menandatangani kontrak EPC dengan konsorsium unincorporated antara Mitsui Co dan Kawasaki Heavy Industries Ltd. dari Jepang untuk pembangunan smelter.

• September 2003 : Antam menerbitkan obligasi sebesar US$200 juta dengan kupon 7,375% melalui anak perusahaan Antam di Mauritius, Antam Finance Ltd.

• Oktober 2003 : Tahap konstruksi smelter FeNi III dimulai. • November 2003 : Antam menandatangani kontrak EPC dengan Wartsila dari Finlandia untuk konstruksi pembangkit listrik

diesel sebesar 102MW untuk memasok listrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III, diikuti dengan fase konstruksi. • Februari 2006 : Masa konstruksi FeNi III selesai. Tahap commissioning dimulai. Namun operasi komersial ditunda

berhubung adanya problem teknis berskala kecil dalam proses produksi. • Juli 2006 : Operasi komersial ditunda lebih lanjut karena kontraktor EPC memberitahu tentang adanya kegagalan

penutupan metal tap hole. • Januari 2007 : Kontraktor EPC menyelesaikan uji coba final dan menyerahkan FeNi III kepada Antam tanggal 29 Januari

2007.

Kronologi FeNi III

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

61Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

62 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Ringkasan Laporan Keuangan *

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dalam ribuan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)

NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dalam ribuan Rupiah)

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dalam ribuan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)

* Ringkasan Laporan Keuangan berikut bukan Laporan Keuangan Konsolidasian Antam yang lengkap. Silakan melihat Laporan Keuangan Konsolidasian Antam beserta catatan yang berada di bagian belakang Laporan Tahunan 2006.

AKTIVA LANCAR

2006 2005

Kas dan setara kasPiutang Usaha – pihak ketiga – netPersediaanPajak dibayar dimukaJumlah aktiva lancar

1.138.182.108900.832.982947.389.575125.056.053

3.317.602.798

639.576.263467.998.026527.289.673263.579.706

2.087.511.802

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva tetap – netJumlah aktiva tidak lancar

3.346.302.8193.973.302.717

3.825.458.8024.315.202.326

JUMLAH AKTIVA 7.290.905.515 6.402.714.128

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Usaha – pihak ketigaBeban yang masih harus dibayarHutang pajakJumlah kewajiban lancar

123.976.561331.881.431422.840.281

1.179.515.758

113.067.259385.120.866225.090.028779.405.791

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo: - Pinjaman obligasi - Pinjaman investasiJumlah kewajiban tidak lancar

-1.070.373.3331.829.784.347

1.678.203.404265.410.000

2.593.662.838

EKUITAS

Jumlah saldo labaJumlah ekuitas

3.304.895.0964.281.602.475

2.053.273.3463.029.642.904

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 7.290.905.515 6.402.714.128

PENJUALAN BERSIH

2006 2005

5.629.401.438 3.251.235.883

Harga Pokok Penjualan (2.887.935.682) (1.827.140.772)

LABA KOTOR 2.741.465.756 1.424.095.111

Jumlah beban usaha (337.772.143) (324.324.172)

LABA USAHA 2.403.693.613 1.099.770.939

Pendapatan lain-lain (183.804.896) 102.907.479

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.219.888.717 1.202.678.418

Beban Pajak Penghasilan (667.111.070) (360.741.438)

LABA BERSIH 1.552.777.307 841.935.961

Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) 813,95 441,34

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

2006 2005

Penerimaan dari pelangganPembayaran kepada pemasok

5.191.490.441(2.432.364.432)

3.070.631.953(1.314.410.841)

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 1.690.317.242 742.341.958

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aktiva tetapBiaya eksplorasi dan pengembanganPendapatan dividen

(85.609.977)(120.386.019)

7.080.484

(1.436.158.392)(192.435.204)

31.966.096

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (169.669.513) (1.614.881.470)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang jangka pendekPembayaran hutang jangka panjangPembayaran dividen

-(1.759.283.363)

(286.285.227)

(38.021.354)(201.541.115)(258.184.029)

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (962.567.950) (505.817.585)

Laporan Manajemen

63Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dalam ribuan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)

IMBAL HASIL KEUANGANImbal Hasil Aktiva atau Return on Asset (ROA) Antam, yang mengindikasikan efisiensi operasi, meningkat menjadi 23% sehubungan dengan telah selesainya konstruksi FeNi III dimana pabrik smelter tersebut telah mulai menghasilkan pendapatan selama masa percobaan, disamping meningkatnya secara umum penjualan serta meningkatnya harga-harga komoditas. Antam mendapatkan ROA yang sehat sehubungan dengan marjin dan asset turnover yang baik. Marjin bersih Antam meningkat menjadi 28% dari 26% di tahun 2005. Marjin laba bersih Antam di tahun 2005 lebih baik daripada marjin laba bersih sektor pertambangan di Indonesia yang mencatat 24% di tahun 2005 dan juga lebih baik daripada marjin laba bersih 40 besar perusahaan pertambangan dunia yang mencatat 20%, menurut laporan terakhir tahun 2006 oleh PricewaterhouseCoopers mengenai tren sektor pertambangan Indonesia.

Imbal hasil ekuitas pemegang saham atau return on shareholders equity (ROE) adalah pengendali utama nilai dan indikator imbal balik absolut bagi pemegang saham. ROE Antam meningkat dari 31% di tahun 2005 menjadi 42% dan sebanding dengan rata-rata industri. Studi PwC mengenai indikator tersebut mengindikasikan pada tahun 2005 ROE untuk sektor pertambangan di Indonesia adalah 39% dan 25% untuk 40 besar perusahaan pertambangan dunia.

Imbal hasil investasi modal atau Return on Invested Capital (ROIC) Antam meningkat menjadi 31%, jauh melampaui hurdle rate atau biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) Antam sebesar 15%, yang mengindikasikan bahwa performa manajemen menghasilkan nilai tambah bagi pemegang saham.

NERACA

Total AktivaPada tahun 2006, 46% dari total aktiva merupakan aktiva lancar dan 54% merupakan aktiva tidak lancar.

Kenaikan sebesar Rp888 miliar atau 14% dari total aktiva yang menyebabkan total aktiva menjadi Rp7,291 triliun adalah dikarenakan kenaikan Rp1,230 triliun atau 59% dari total aktiva lancar menjadi Rp3,318 triliun. Aktiva tidak lancar, sementara itu, berkurang 8% atau Rp3,973 triliun terutama dikarenakan depresiasi dari Aktiva Tetap.

Dalam hal segmen usaha, aktiva nikel tetap merupakan porsi terbesar dari total aktiva yaitu 65%, diikuti oleh aktiva kantor pusat 24%, emas dan jasa pemurnian 9,4% dan lain-lain 1%. Aktiva kantor pusat meningkat 63% menjadi Rp1,783 triliun sejalan dengan peningkatan tajam dari posisi kas dan setara kas milik Antam.

*Laba bersih + Bunga/(Hutang Jangka Panjang + Ekuitas)

2004 2005 2006

Imbal Hasil Aktiva 16% 14% 23%

Imbal Hasil Ekuitas 38% 31% 42%

Return on Invested Capital* 18% 17% 31%

Segmen Usaha 2004 2005 2006

Aktiva(Rp miliar)

Aktiva(Rp miliar)

ROA(%)

Aktiva(Rp miliar)

Pertumbuhan Aktiva

(%)

ROA(%)

Nikel 2.963 4.549 28 4.716 3,7 54

Emas/Perak/Pemurnian 667 655 12.5 688 5 26

Lain-lain 98 105 6 104 -0,9 -37,5

Kantor Pusat 2.315 1.094 -49 1.783 63 -63

ANTAM 6.043 6.403 13 7.291 13,9 21

“Kami menciptakan nilai yang signifikan bagi perusahaan seperti terlihat dari ROIC”

64 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Aktiva LancarAktiva lancar Antam meningkat 59% menjadi Rp3,318 triliun dan sebagian besar terdiri dari kas dan setara kas (34%), persediaan (29%) dan piutang usaha (27%).

Kas dan Setara KasPos ini terdiri dari Rp408 miliar (36%) kas dan Rp730 miliar (64%) setara kas dalam bentuk deposito berjangka. Posisi kas terdiri dari 90% US Dollar dan 10% Rupiah. Deposito berjangka, 100% dalam US dollar, ditempatkan di 8 bank dengan suku bunga berkisar antara 3,75% - 5,30% per tahun.

Kenaikan kas dan setara kas sebesar 78% atau Rp498 miliar menjadi Rp1,138 triliun adalah dikarenakan pendapatan Antam yang meningkat, yang terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan feronikel dan harga nikel yang lebih tinggi.

Piutang UsahaKenaikan 92% atau Rp433 miliar piutang usaha adalah sejalan dengan meningkatnya pendapatan Antam. Porsi terbesar dari piutang usaha Antam adalah piutang kepada Avarus AG (50%), Raznoimport (15%), Nisshin Steel (7%), Marubeni Corporation (7%), Pacific Metal (5,5%) dan Queensland Nikel Pty Ltd. (4,5%). Sekitar 77% dari piutang Antam adalah lancar, 7% lewat 30 hari dan15% lewat lebih dari 30 hari. Rata-rata umur piutang (receivables turnover) adalah 59 hari, sedikit lebih panjang dibanding 53 hari ditahun 2005. Namun, Antam cukup percaya dengan kemampuan dan kemauan pelanggan-pelanggan tersebut di atas untuk memenuhi kewajibannya dan nilai penyisihan piutang ragu-ragu Antam telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

PersediaanLebih dari setengah persediaan Antam adalah dalam bentuk barang jadi yang terdiri dari feronikel (26%), bijih nikel (13%), emas dan perak (9,2%), presipitat emas dan perak (3%), Bauksit (1,3%) dan barang jadi lainnya (0,9%). Sekitar 39% dari persediaan Antam adalah dalam bentuk suku cadang dan pasokan bahan pembantu, sementara barang dalam proses (Work in Progress) berkontribusi atas 7,5% dari inventori.

Persediaan Antam meningkat 80% menjadi Rp947 miliar terutama dikarenakan naiknya biaya-biaya perolehan serta harga penjualan. Barang jadi dan barang dalam proses dicatat berdasarkan metode nilai yang lebih rendah dari biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasikan (lower of cost or net realizable value). Penyebab terbesar dari kenaikan persediaan adalah suku cadang dan pasokan bahan pembantu yang naik sebesar 87% atau Rp173 miliar dan feronikel yang naik sebesar 147% atau Rp147 miliar. Ditahun 2006, umur persediaan adalah 62 hari, sedikit lebih panjang dibanding 59 hari di tahun 2005, walaupun Antam masih menilai umur persediaan tersebut masih dapat diterima.

LikuiditasLikuiditas Antam membaik sehubungan dengan meningkatnya modal kerja Antam dam membaiknya rasio lancar sebesar 3,7% menjadi 2,8X di tahun 2006 dikarenakan meningkatnya aktiva lancar, dimana 34% diantaranya berupa kas dan setara kas. Dengan meningkatnya likuiditas, Antam dapat dengan mudah memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.

Aktiva Tidak LancarAktiva tidak lancar Antam berkurang sebesar 8% menjadi Rp3,973 triliun dikarenakan kenaikan tajam penyusutan aktiva tetap seiring dengan telah selesainya masa konstruksi FeNi III dan dimulainya operasi uji coba pabrik tersebut. Aktiva tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan, merupakan 84% dari nilai aktiva tidak lancar dan berkurang sebesar 13% menjadi Rp3,346 triliun.

Pada akhir tahun 2006, konstruksi FeNi III telah selesai dan smelter ini merupakan komponen terbesar dari aktiva tidak tetap dan dicatat di pos pabrik, mesin dan peralatan. Pabrik, mesin dan peralatan,

2004 2005 20062006 Change

(%)

Rasio Lancar 3,3 x 2,7 x 2,8 x 3,7

Modal Kerja Rp2,065 triliun Rp1,308 triliun Rp 2,138 triliun 63,3

Laporan Manajemen

65Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

diluar akumulasi penyusutan, naik sebesar 265% menjadi Rp2,834 triliun dan merupakan 85% dari aset tetap Antam. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp2,083 triliun adalah FeNi III. Sementara itu kontruksi dalam penyelesaian berkurang secara tajam menjadi Rp50 miliar dari Rp2,263 triliun.

STRUKTUR KEUANGANStruktur keuangan Antam membaik sehubungan dengan fokus Antam untuk mengurangi hutangnya, membeli kembali obligasi Antam dengan menggunakan pinjaman bank yang lebih murah, dan meningkatnya posisi kas Antam sehubungan dengan pertumbuhan pendapatan. Perusahaan dalam posisi yang baik dan sehat untuk meningkatkan jumlah hutangnya apabila diperlukan.

Total PasivaTotal pasiva Antam terdiri dari 39% pasiva lancar dan 61% pasiva tidak lancar. Walaupun pasiva lancar mengalami kenaikan sebesar Rp400 miliar atau 51%, total pasiva Antam berkurang sebesar 11% menjadi Rp3,009 triliun karena pasiva tidak lancar berkurang sebesar 29% atau Rp764 miliar menjadi Rp1,830 triliun.

Pasiva LancarPasiva lancar Antam terdiri dari 35% hutang pajak, 28% beban yang masih harus dibayar, 22% hutang jangka panjang jatuh tempo dalam setahun dan 11% hutang usaha. Pasiva lancar Antam berkurang 51% menjadi Rp1,180 miliar dikarenakan adanya kenaikan 789% dari hutang jangka panjang jatuh tempo dalam setahun menjadi Rp265 miliar, kenaikan 88% hutang pajak menjadi Rp423 miliar dan kenaikan 10% hutang usaha kepada pihak ketiga menjadi Rp124 miliar.

Hutang UsahaKenaikan 9,4% hutang usaha menjadi Rp128 miliar terutama disebabkan adanya kenaikan sebesar 141% dari hutang usaha kepada PT Inco, rekening hutang usaha terbesar, dari mana Antam membeli bijih besi kadar tinggi untuk bahan baku FeNi III. Sejalan dengan dimulainya ujicoba produksi FeNi III, hutang usaha kepada PT Inco meningkat menjadi Rp57 miliar. Hutang usaha lainnya terdiri dari jasa-jasa tambang, bahan baku dan pasokan, serta pembayaran dimuka untuk penjualan produk Antam. Di tahun 2006, 43% dari hutang usaha Antam adalah dalam Rupiah, lebih rendah dari tahun 2005 dimana 51% adalah Rupiah. Umur rata-rata hutang usaha Antam di tahun 2006 adalah 16 hari, lebih pendek dibanding di tahun 2005 dimana umung hutang usaha adalah 23 hari.

Beban Yang Masih Harus Dibayar dan Hutang Pajak Beban yang masih harus dibayar berkurang 14% menjadi Rp332 miliar terutama karena berkurangnya biaya tangguhan untuk konstruksi FeNi III sebesar 47% dan berkurangnya biaya tangguhan untuk progam pension dini juga dengan 47%. Sementara itu hutang panjang meningkat 88% menjadi Rp423 miliar berhubung meningkatnya laba perusahaan.

Pasiva Tidak LancarPasiva tidak lancar berkurang sebesar 29% menjadi Rp1,830 triliun. Hutang jangka panjang merupakan komponen terbesar yaitu 58% dari pasiva tidak lancar. Pensiun dan kewajiban pasca kepegawaian lainnya meningkat Rp111 miliar atau 19% menjadi Rp685 miliar. Sementara itu, total hutang jangka panjang menurun sebesar Rp873 miliar (45%) dan penyisihan kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup berkurang sebesar Rp1,1 miliar (1,5%).

Hutang Jangka PanjangDi awal tahun 2006, hutang jangka panjang Antam berjumlah Rp1,943 triliun yang terdiri dari Rp1,678 triliun (US$171 juta) obligasi yang diterbitkan anak perusahaan Antam, Antam Finance Limited (AFL) yang berbasis di Mauritius, dan Rp265 miliar pinjaman jangka panjang investasi dari BCA. Di akhir tahun 2006, hutang jangka panjang Antam – setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun, telah berkurang 45% menjadi Rp1,070 triliun yang seluruhnya terdiri dari pinjaman dari bank-bank lokal.

2004 2005 2006Perbandingan (%)

2005/2004 2006/2005

Hutang Bersih/EBITDA 0,06 0,93 0,07 1,450 -92,5

EBITDA/Biaya Keuangan 8,29 8,53 13,49 3 58

Rasio Hutang

66 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Selama tahun tersebut, dikarenakan oleh pembatalan perjanjian penghindaran pajak berganda antara Indonesia dan Mauritius di akhir tahun 2004 dan sebagai bagian dari tatakelola keuangan Antam yang hati-hati, Antam menggunakan haknya dalam perjanjian obligasi itu untuk melakukan pelunasan awal atas obligasi tersebut dengan nilai par. Antam telah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membeli kembali obligasi tersebut, namun akhirnya Antam tidak punya pilihan lain lagi kecuali untuk mengambil keputusan tersebut. Pada tanggal 29 Desember 2006, Antam telah melunasi penuh obligasi senilai US$171 juta dengan bunga 7,375% tersebut (apabila pajak pendapatan setelah pembatalan Perjanjian Penghindaraan Pajak Berganda Indonesia dan Mauritius dimasukkan dalam perhitungan, total biaya keuangan adalah 9,22%), dengan menggunakan dana sendiri sebesar US$50 juta, pinjaman dari BCA sebesar US$71 juta dan US$ 50 juta dari Bank Mandiri. Suku bunga dari kedua pinjaman tersebut masing-masing adalah Sibor + 1,5% (setara dengan 6,89% pada saat penandatanganan akad kredit pada bulan Desember 2006). Namun Antam kemudian berhasil mendapatkan suku bunga tetap selama 2 tahun dari Juni 2007 hingga Juni 2009 sebesar 6,61% untuk pinjaman BCA sebesar US$71juta dan 6,75% untuk pinjaman Bank Mandiri sebesar US$50 juta. Kedua pinjaman akan jatuh tempo pada tahun 2011.

Debt Coverage Antam yang membaik merefleksikan filosofi pendanaan Antam yang konservatif dan juga cash generation Antam yang baik. Antam menurunkan hutangnya sebesar 22% menjadi Rp1,335 triliun sementara EBITDA meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp2,778 triliun. Sementara itu, kas dan setara kas meningkat menjadi Rp1,138 triliun. Dengan posisi hutang bersih yang hampir tidak ada dan EBITDA yang lebih dari 13 kali lipat biaya bunga dan biaya keuangan lainnya, Antam dalam posisi yang kuat untuk menambah hutang bila sangat diperlukan.

EkuitasTotal ekuitas Antam naik 41% menjadi Rp4,282 triliun dari Rp3,030 triliun seiring dengan meningkatnya laba ditahan sebesar 61% menjadi Rp3,305 triliun, dimana Rp1,752 triliun telah dicadangkan. Laba ditahan meningkat sehubungan dengan meningkatnya performa operasi Antam yang disebabkan oleh kenaikan volume penjualan feronikel serta kenaikan harga penjualan. Sebagai hasilnya, dan juga dikarenakan penurunan hutang, rasio ekuitas Antam terhadap total aktiva meningkat dari 47% menjadi 60%.

ARUS KASPosisi kas Antam pada tahun 2006 meningkat sebesar Rp499 miliar menjadi Rp1,138 triliun seiring dengan meningkatnya arus kas masuk dari operasi dan menurunnya kegiatan investasi.

Arus Kas dari Kegiatan OperasiArus kas masuk dari kegiatan operasi meningkat 128% menjadi Rp1,690 triliun sejalan dengan meningkatnya penerimaan dari pelanggan sebesar 69% menjadi Rp5,191 triliun merefleksikan meningkatnya penjualan volume feronikel dan harga nikel yang lebih tinggi. Komponen paling besar dari arus kas keluar dari operasi adalah pembayaran kepada pemasok yang meningkat 85% menjadi Rp2,432 triliun, pembayaran pajak yang meningkat 30% menjadi Rp574 miliar. Tidak lazim untuk tahun dimana perusahaan-perusahan pertambangan lainnya meningkatkan biaya tenaga kerjanya, pembayaran Antam kepada Komisaris, Direksi dan karyawan menurun 3% menjadi Rp537 miliar yang merupakan refleksi dari usaha Antam untuk menurunkan biaya produksi.

Arus Kas dari Kegiatan InvestasiArus kas Antam yang digunakan untuk kegiatan investasi berkurang sebanyak 89% menjadi Rp170 miliar sejalan dengan telah berakhirnya masa konstruksi FeNi III. Pembayaran untuk aktiva tetap berkurang 94% menjadi Rp86 miliar. Komponen terbesar dari arus kas untuk kegiatan investasi adalah biaya untuk eksplorasi dan pengembangan sebesar Rp120 miliar yang berkurang 38% dari data 2005. Sejalan dengan langkah Antam untuk memperkuat posisi kasnya dan memperbaiki struktur kapitalnya, Antam mempersiapkan untuk investasi-investasi dimasa depan untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Arus Kas dari Kegiatan PendanaanWalaupun Antam menerima Rp1,091 triliun dari pinjaman jangka panjang, arus kas keluar yang digunakan dalam kegiatan pendanaan meningkat 90% menjadi Rp963 miliar berhubung Antam membayar Rp1,759 triliun hutang jangka panjang dan membayar dividen lebih tinggi menjadi sebesar Rp286 miliar.

Laporan Manajemen

67Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Arus Kas BebasSetelah beberapa tahun mengalami arus kas yang negatif, Antam menghasilkan arus kas bebas sebesar Rp1,737 triliun. Dengan telah selesainya konstruksi FeNi III di tahun 2006, tidak ada lagi belanja modal yang besar di tahun tersebut. Bahkan belanja modal Antam menunjukkan angka negatif Rp47 miliar dikarenakan Antam mengkapitalisasi keuntungan nilai tukar mata uang asing di unit usaha nikelnya. Apabila keuntungan nilai tukar mata uang asing tersebut tidak diperhitungkan, belanja modal Antam berjumlah Rp127 miliar.

KEGIATAN LINDUNG NILAIAntam melakukan kegiatan lindung nilai (hedging) terutama untuk melindungi sebagian pendapatan yang telah dianggarkan berdasarkan asumsi harga yang telah dianggarkan dan dengan jumlah tidak lebih dari 30% produksi tahunan nikel dan emas.

Di tahun 2006, Antam melakukan kegiatan Lindung Nilai untuk penjualan sebagian nikelnya dengan menggunakan produk derivatif dengan nama “zero cost collar” dimana Antam menjual call option (yang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli nikel pada tanggal dan harga strike yang telah ditentukan sebelumnya - menjadi ceiling price Antam) dan membeli put option (yang memberikan hak kepada Antam untuk menjual nikel pada tanggal dan harga strike yang telah ditentukan sebelumnya – menjadi floor price ) dalam volume dan harga yang sama. Kontrak tersebut jatuh tempo tiap bulan dan apabila harga spot nikel tidak lebih tinggi dari harga strike call option dan tidak jatuh lebih rendah dari harga strike put option, tidak ada transaksi yang terjadi dan kontrak option akan berakhir tanpa adanya hak option yang digunakan.

Untuk sebagian dari penjualan emas, Antam menggunakan instrumen forward untuk mendapatkan harga penjualan yang pasti dan ditetapkan dimuka.

Ditahun 2006, Antam melakukan dua belas transaksi forward dengan jumlah 12.000 t.oz emas dengan harga rata-rata forward US$441 per t.oz. Kesepakatan lindung nilai emas tersebut telah terjadi di tahun 2005 sebelum harga emas naik secara dramatis. Lindung nilai Antam untuk nikel mulai di bulan Agustus 2006 dengan jumlah total 3.100 ton (6.834.322 pon), dengan kira-kira 600 ton jatuh tempo tiap bulan hingga akhir tahun. Floor price untuk option-option tersebut berkisar antara US$9,30 per pon hingga US$10,21 per pon sedangkan ceiling price berkisar antara US$12,70 per pon hingga US$13,61 per pon. Transaksi-transaksi option tersebut dilakukan dengan beberapa bank internasional.

Berhubung harga nikel dan emas meningkat di tahun 2006, harga forward emas Antam lebih rendah dari harga pasar pada saat jatuh tempo dan call option nikel Antam digunakan haknya oleh pembeli call option. Sebagai hasilnya, Antam harus melepaskan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi sebesar Rp95 miliar dan secara akuntansi, kehilangan kesempatan ini dicatat sebagai kerugian transaksi lindung nilai.

Antam tidak merencanakan untuk melakukan kegiatan lindung nilai di tahun 2007 berhubung harga emas maupun nikel diharapkan akan tinggi di tahun tersebut.

2003 2004 2005 2006 Perubahan

(%)

Rasio Pembayaran 32,5% 35% 34% -2,9%

Dividen Kas Rp73,6 miliar Rp282,5 miliar Rp286,3 miliar 1,3%

Dividen Kas Per Saham Rp38,60 Rp148,08 Rp150,05 1,3%

Pembayaran Dividen

2004

(Rp miliar)

2005

(Rp miliar)

2006

(Rp miliar)

2006 Perubahan

(%)

Kas Dari Operasi 764 742 1.690 128

Total Belanja Modal 1.364 1.311 -47 -104

Arus Kas Bebas - 600 - 569 1.737 434

68 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Alasan bagi Pembelian Kembali Obligasi dan Pengalihan Hutang

Sehubungan dengan dibatalkannya Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Mauritius yang menyebabkan biaya keuangan Antam yang meningkat dua kali lipat karena meningkatnya tingkat pajak menjadi 20%, Antam menggunakan hak untuk membeli kembali obligasi.

Para penasehat Antam mengindikasikan bahwa berhubung seluruh upaya untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pembatalan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Mauritius telah diambil, tidak digunakannya hak untuk membeli kembali lebih awal sesuai dengan persyaratan dan kondisi dari perjanjian obligasi oleh Antam mungkin dapat menimbulkan query dari pemegang saham.

Suatu kronologi singkat dari peristiwa-peristiwa yang menyebabkan Antam membeli kembali obligasi tersebut lebih awal, menunjukkan bahwa Antam telah berupaya keras dengan mengambil tiap langkah yang mungkin dapat menghindarkan pembelian kembali lebih awal obligasi tersebut. • Pertengahan 2004 : Antam mendapatkan informasi mengenai kemungkinan pembatalan Perjanjian Pembatalan Pajak

Berganda antara Indonesia dan Mauritius. • Agustus2004 : Antam menerbitkan pernyataan mengenai kemungkinan adanya pembatalan Perjanjian Penghindaran

Pajak Berganda antara Indonesia dan Maurtius dengan mengatakan “ Antam dengan ini mengkonfirmasi bahwa Antam akan tetap memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada AFL agar pemegang obligasi AFL tidak terpengaruh.” Pemahaman Antam pada saat itu adalah berpindah ke wilayah jurisdiksi baru akan dapat mengatasi masalah tersebut.

• Desember 2004 : Antam mendirikan Antam Europe B.V. di negeri Belanda dan mengalihkan seluruh hak dan kewajiban AFL kepada Antam Europe B.V.

• Januari 2005 : Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Maurtius dibatalkan dan bunga yang diperoleh AFL atas pinjamannya kepada Antam terkena pajak penghasilan sebesar 20%.

• Januari 2005 : Perjanjian yang baru mengenai Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Belanda diberlakukan dan tidak dapat diubah selama 5 tahun. Perjanjian ini mengandung suatu pasal yang memberi kekecualian bagi kreditur di Belanda, seperti Antam Europe B.V., yang memberi hutang dengan masa jatuh tempo lebih dari dua tahun kepada institusi di Indonesia dari keharusan membayar pajak pendapatan.

• Pertengahan - 2005 : Kantor Pajak Indonesia berpendapat bahwa lembaga tersebut tidak mengizinkan perusahaan-perusahaan untuk memperoleh keringanan pajak dalam Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Belanda karena kedua pemerintah masih belum mencapai kesepakatan dalam hal “aplikasi pelaksanaan” mengenai pasal suku bunga.

• Juni 2005 : Kantor pajak mengeluarkan edaran yang berisi klarifikasi bahwa bunga yang dibayarkan kepada kreditur Belanda dikenakan pajak yang lebih rendah yaitu 10% dan tingkat pajak tersebut berlaku untuk semua hutang. Tidak ada kekecualian dari membayar pajak untuk pinjaman yang jatuh tempo lebih dari dua tahun.

• Juli 2005 : Kantor Pajak mengerluarkan edaran yang memberikan definisi atas istilah “pihak yang mendapatkan manfaat/ beneficial owner” sebagaimana digunakan dalam perjanjian pajak antara Indonesia dengan Negara-negara lain. Sebelumnya, sesuai dengan standar OECD, yang disyaratkan adalah hanya sertifikat pendirian. Definisi baru yang lebih ketat menyatakan bahwa beneficial owner harus merupakan “pihak yang benar-benar menerima pendapatan tersebut…. yaitu pihak yang secara langsung mendapatkan manfaat dari pendapatan tersebut”. Special purpose vehicles secara khusus dinyatakan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Apabila si pemberi pinjaman bukan merupakan pihak yang mendapatkan manfaat / beneficial owner, tingkat pajak yang normal sebesar 20% adalah tingkat pajak yang berlaku.

• Pertengahan 2006 : Antam mendapatkan informasi bahwa Mahkamah Banding di Inggris mengukuhkan keputusan sebuah perusahaan Indonesia yang membayar kembali obligasinya lebih awal sehubungan dengan dibatalkannya Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Mauritius.

• Pertengahan 2006 : Antam menerima beberapa proposal pendanaan yang menarik dari beberapa bank. • Oktober 2006 : Antam menerima surat dari Kantor Pajak bahwa Antam harus membayar pajak pendapatan sebesar

20% untuk pendapatan bunga karena Antam Europe B.V. tidak dikategorikan sebagai “beneficial owner/ pihak yang mendapatkan manfaat”.

• November 2006 : AFL mengirimkan nota pembelian kembali kepada para pemegang obligasi.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

68 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

69Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Eksplorasi dan Cadangan

Menemukan atau memperoleh cadangan baru merupakan kunci dari strategi Antam untuk terus berfokus kepada bisnis inti serta keberlanjutan pertumbuhan perusahaan. Salah satu keunggulan kompetitif Antam adalah cadangan dan sumber daya mineral berkualitas tinggi. Bagi perusahaan pertambangan, profitabilitas masa depan dan keberadaan perusahaan dapat diukur dari jumlah dan kualitas cadangan. Dalam era keterbatasan komoditas seperti saat ini dapat disaksikan nilai dari suatu cadangan yang terlihat dari maraknya aktivitas merjer dan akuisisi. Antam melakukan kegiatan eksplorasi emas secara aktif dalam rangka mengantisipasi cadangan emas yang semakin berkurang dan juga memperkirakan dapat melakukan kegiatan produksi nikel dan bauksit untuk beberapa dekade ke depan.

Kegiatan eksplorasi adalah faktor kunci untuk mempertahankan pertumbuhan dalam hal penemuan baru dan peningkatan klasifikasi mineral ke tingkat yang lebih akurat untuk kemudian dilakukan pendanaan dalam rangka pengembangan lebih lanjut. Unit Geomin Antam melakukan kegiatan eksplorasi meliputi eksplorasi geologi, investigasi geologi, investigasi geofisik, survei, pengeboran,

KomoditasJumlah Bijih Perubahan Produksi

2005 2006 (%) 2006

Nikel Saprolit 112.050 179.850 61 3.494

Nikel Limonit 175.450 185.150 6 860

Emas 4.550 3.863 (15) 378

Bauksit 85.400 84.400 (1) 1.502

Cadangan dan Sumber Daya Mineral (‘000 wmt) *

* Berdasarkan laporan competent person per 31 Desember 2006 (pada estimasi emas termasuk sumber daya tereka).

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

69Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

70 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

analisa lab, pemrosesan data serta melakukan proses pengajuan aplikasi perizinan dari tahap kegiatan penyelidikan umum sampai dengan tahap eksploitasi. Salah satu keberhasilan Unit Geomin Antam adalah penemuan tambang emas Pongkor.

Estimasi cadangan Antam dibuat berdasarkan JORC Code yang diterbitkan oleh The Australasian Institute of Mining and Metallurgy sehingga estimasi cadangan Antam dapat diperbandingkan dengan estimasi perusahaan pertambangan global lainnya. Setiap tahun Antam melaporkan estimasi ini dalam bentuk laporan Competent Person ke ASX seiring dengan tercatatnya Antam pada bursa tersebut.Pada tahun 2006 kegiatan eksplorasi Antam berfokus kepada komoditas nikel, emas dan bauksit serta estimasi cadangan di Indonesia. Dalam laporan “Annual Survey of Mining Companies 2006/2007” oleh The Fraser Institute mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi mineral terbaik. Antam memiliki area dengan izin untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang cukup luas di Indonesia sehingga belum berfokus untuk melakukan kegiatan eksplorasi di luar Indonesia.

Pada tahun 2006 biaya eksplorasi Antam diluar biaya yang dikeluarkan oleh usaha patungan, meningkat 73% menjadi Rp95 miliar dengan rincian biaya eksplorasi nikel mencapai Rp73 miliar, eksplorasi emas mencapai Rp18 miliar dan eksplorasi bauksit mencapai Rp4 miliar. Biaya terbesar diantaranya adalah untuk aktivitas lapangan seperti kegiatan pengeboran dan kegiatan mine design. Antam meningkatkan kegiatan eksplorasi seiring dengan strategisnya cadangan serta pencapaian laba perusahaan. Kegiatan mine design dalam rangka persiapan pembukaan tambang baru dilakukan di pulau Pakal, Pulau Obi dan Tapunopaka. Pada tahun 2007, Antam memperkirakan dapat meningkatkan kegiatan eksplorasi serta adanya peningkatan biaya menjadi Rp154 miliar atau 3% dari pendapatan ekspor Antam tahun 2006.

Estimasi pada tabel diatas menunjukkan jumlah sumber daya dan cadangan yang dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan dan tidak termasuk sumber daya dan cadangan perusahaan patungan. Semua cadangan dan sumber daya nikel Antam berupa nikel laterit.

NikelPada tahun 2006, estimasi cadangan dan sumber daya nikel saprolit (bijih nikel kadar tinggi) dan nikel limonit (bijih nikel kadar rendah) meningkat seiring dengan hasil aktivitas pengeboran detil yang diantaranya peningkatan conto pengeboran serta memperkecil jarak antara lokasi pengeboran. Selain itu peningkatan estimasi cadangan nikel saprolit juga disebabkan oleh turunnya cut off grade nikel saprolit dari 2%-2,2% menjadi 1,6%-1,8%. Penurunan ini merupakan refleksi dari kondisi pasar komoditas yang mengalami keterbatasan suplai serta adanya kenaikan harga yang cukup tinggi.

Pada tahun 2006, Antam melakukan sebagian besar kegiatan eksplorasi nikel di Sulawesi Tenggara, Buli-Maluku Utara serta kepulauan Halmahera dan sekitarnya dalam rangka berfokus kepada keberlanjutan kegiatan operasi saat ini dan perencanaan proyek nikel di masa depan. Antam juga melakukan tahapan awal kegiatan eksplorasi nikel di Tangofa, Langkawe, Baggai, Wosu dan Pulau Seram- Maluku. Kegiatan eksplorasi pada daerah ini meliputi pemetaan geologi, pengeboran dengan spasi 500 m serta analisa conto. Kegiatan eksplorasi lebih lanjut masih perlu dilakukan sebelum estimasi cadangan dapat ditentukan.

Komoditas

Jumlah Cadangan Bijih Perubahan (%)

Estimasi Tingkat Produksi per Tahun **

Estimasi Sisa Umur tanpa Kegiatan Eksplorasi atau Peningkatan Produksi/

Kegiatan Pengembangan **2005 2006

Nikel Saprolit 30.100 63.900 112 3.500 18

Nikel Limonit 18.450 51.450 179 1.500 34

Emas 3.220 2.882 (10) 400 7

Bauksit 33.900 84.400 149 1.500 56

Cadangan Terbukti dan Terkira (‘000 wmt) *

* Berdasarkan laporan competent person per 31 Desember 2006 (pada estimasi emas termasuk sumber daya tereka).** Hanya untuk ilustrasi

“Eksplorasi merupakan kunci bagi setiap perusahaan pertambangan. Meskipun Antam memiliki cadangan yang besar, jumlah belanja eksplorasi kami cukup signifikan dengan anggaran sekitar 3% dari pendapatan”

Laporan Manajemen

71Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Lokasi

Cadangan Sumber Daya

Klasifikasi

Saprolit Limonit

Klasifikasi

Saprolit Limonit

Cut Off Gradewmt (‘000)

Ni(%)

Cut Off Gradewmt (‘000)

Ni(%)

Cut Off Gradewmt (‘000)

Ni (%)

Cut Off Gradewmt (‘000)

Ni (%)

Pomalaa Terbukti Ni > 1,8% 3.600 1,9 Terukur

Terkira Terindikasi

JUMLAH 3.600 1,9 JUMLAH

Bahubulu Terbukti Terukur Ni > 1,8% & Fe <25% 8.400 2,3 Ni > 1,2% & Fe > 25% 5.250 1,5

Terkira Terindikasi Ni >1,8% & Fe <25% 10.000 2,3 NI > 1,2% & Fe > 25% 20.600 1,5

JUMLAH JUMLAH 18.400 2,3 25.850 1,5

Tapunopaka Terbukti Terukur

Terkira Ni > 1,6% & Fe <25% 3.800 2,0 Ni >1,2% & Fe >25% 9.950 1,6 Terindikasi

JUMLAH 3.800 2,0 9.950 1,6 JUMLAH

Mandiodo Terbukti Terukur Ni > 1,2% & Fe > 25% 5.450 1,5

Terkira Terindikasi Ni > 1,8% & Fe <25% 5.700 2,2 Ni > 1,2% & Fe > 25% 21.600 1,5

JUMLAH JUMLAH 5.700 2,2 27.050 1,5

JUMLAH 3.800 2,0 9.950 1,6 24.100 2,28 52.900 1,5

Tanjung Buli Terbukti Ni > 1,8% & Fe< 25% 15.000 2,3 Terukur

Terkira Ni > 1,8% & Fe< 25% 6.500 2,2 Ni > 1,2% & Fe > 25% 13.300 1,5 Terindikasi

JUMLAH 21.500 2,26 13.300 1,5 JUMLAH

Gee Terbukti Ni > 1,8% & Fe< 25% 1.500 2,1 Terukur

Terkira Terindikasi

JUMLAH 1.500 2,1 JUMLAH

Pakal Terbukti Terukur

Terkira Ni > 1,8% & Fe< 25% 13.500 2,4 Ni > 1,2% & Fe > 25% 17.800 1,5 Terindikasi

JUMLAH 13.500 2,4 17.800 1,5 JUMLAH

Sangaji Terbukti Terukur

Terkira Terindikasi Ni > 1,8% & Fe < 25% 74.000 2,3 Ni > 1,2% & Fe > 25% 52.800 1,4

JUMLAH JUMLAH 74.000 2,3 52.800 1,4

Mornopo Terbukti Ni > 1,8% & Fe <25% 16.500 2,2 Terukur

Terkira Ni > 1,8% & Fe <25% 3.500 2,2 Ni > 1,2% & Fe > 25% 10.400 1,4 Terindikasi

JUMLAH 20.000 2,2 10.400 1,4 JUMLAH

P1 Terbukti Terukur

Terkira Terindikasi Ni > 1,8% & Fe < 25% 3.800 2,4 Ni > 1,2% & Fe > 25% 1.650 1,4

JUMLAH JUMLAH 3.800 2,4 1.650 1,4

P8 Terbukti Terukur

Terkira Terindikasi Ni > 1,8% & Fe < 25% 1.650 2,2 Ni > 1,2% & Fe > 25% 1.050 1,3

JUMLAH JUMLAH 1.650 2,2 1.050 1,3

JUMLAH Buli Area

56.500 2,27 41.500 1,47 79.450 2,30 55.500 1,40

Kawasi Terbukti Terukur Ni > 1,8% & Fe < 25% 2.200 2,2 Ni > 1,2% & Fe > 25% 1.200 1,5

Terkira Terindikasi Ni > 1,8% & Fe < 25% 4.600 2,2 Ni > 1,2% & Fe > 25% 5.100 1,5

JUMLAH JUMLAH 6.800 2,2 6.300 1,5

Mala- Mala Terbukti Terukur

Terkira Terindikasi Ni > 1,8% & Fe < 25% 4.500 2,1 Ni > 1,2% & Fe > 25% 12.100 1,5

JUMLAH JUMLAH 4.500 2,1 12.100 1,5

Houl Sagu Terbukti Terukur

Terkira Terindikasi Ni > 1,8% & Fe < 25% 1.100 2,1 Ni > 1,2% & Fe > 25% 6.900 1,5

JUMLAH JUMLAH 1.100 2,1 6.900 1,5

JUMLAH Obi Area

12.400 2,12 25.300 1,5

TOTAL JUMLAH 63.900 2,23 51.450 1,50 115.950 2,28 133.700 1,46

Nikel

72 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Pada 31 Desember 2006, estimasi cadangan bijih nikel kadar tinggi atau saprolit tidak termasuk sumber daya meningkat 112% menjadi Rp63,9 juta wmt. Untuk estimasi cadangan bijih nikel kadar rendah atau limonit meningkat 179% menjadi 51,45 juta wmt. Sumber daya saprolit meningkat 41% dari 82 juta wmt menjadi 115,95 juta wmt sementara sumber daya limonit mengalami penurunan 15% menjadi 133,7 juta wmt.

Sulawesi TenggaraPada tahun 2006, Antam melakukan kegiatan eksplorasi di Sulawesi Tenggara meliputi daerah Pomalaa, Bahubulu, Tapunopaka dan Mandiodo serta daerah prospek Lasolo dan Konawe. Kegiatan eksplorasi berfokus pada penemuan baru dan perhitungan estimasi cadangan yang lebih detil untuk mendukung pabrik feronikel di Pomalaa. Seiring dengan rencana pengembangan tambang baru di daerah Tapunopaka, Antam mencatat untuk pertama kalinya estimasi cadangan terkira di Tapunopaka.

Pada 31 Desember 2006, total cadangan dan sumber daya mineral bijih nikel saprolit di Sulawesi Tenggara meningkat 74% menjadi 31,5 juta wmt sementara untuk bijih nikel limonit mengalami penurunan 16% menjadi 62,85 juta wmt.

Buli (dan sekitarnya), Halmahera, Maluku UtaraAntam melakukan kegiatan eksplorasi di sekitar area pertambangan di Buli, pulau Gee, Tanjung Buli dan Mornopo serta daerah prospek Patani, Sangaji dan Pakal.

Pada 31 Desember 2006, total cadangan dan sumber daya bijih nikel saprolit di Buli meningkat 45% menjadi 135,95 juta wmt sementara bijih nikel limonit menurun 4% menjadi 97 juta wmt.

Pada tahun 2006 Antam meningkatkan sebagian jumlah estimasi di Pakal menjadi estimasi cadangan untuk bijih nikel saprolit dan limonit masing-masing 13,5 juta wmt dan 17,8 juta wmt. Antam masih dalam pemrosesan kompensasi lahan untuk lokasi yang diklasifikasikan sebagai hutan lindung oleh Departemen Kehutanan. Antam akan meningkatkan aktivitas eksplorasi di Sangaji dalam rangka mendukung proyek nikel pyrometallurgy dan hydrometallurgy di masa depan.

Pulau Obi, Halmahera, Maluku UtaraPada tahun 2006, kegiatan eksplorasi di Pulau Obi berfokus pada peningkatan sumber daya terindikasi pada beberapa area prospek. Sebagai hasil dari kegiatan eksplorasi terutama aktivitas pemboran, Antam mencatat untuk pertama kalinya estimasi sumber daya komoditas nikel saprolit dan limonit di Pulau Obi. Untuk selanjutnya Antam mempersiapkan aplikasi perizinan yang diperlukan serta perencanaan lebih lanjut untuk pengembangan Pulau Obi.

EMASPada tahun 2006, eksplorasi emas berfokus pada penemuan baru serta pendetilan estimasi cadangan. Seiring dengan kegiatan penambangan emas yang terus berlanjut di Pongkor, satu-satunya tambang emas bawah di Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat, cadangan emas yang ada semakin menipis. Antam meningkatkan aktivitas eksplorasi emas di Pongkor dan lokasi lainnya serta mempertimbangkan kesempatan akuisisi emas di Indonesia mengingat nilai strategis dari komoditas emas.

Cadangan Sumber Daya

LokasiKlasifikasi

Bijih Emas

Klasifikasi

Bijih Emas

wmt(‘000)

Kadar (g/t) Logam (oz) wmt(‘000)

Kadar (g/t) Logam (oz)

Au Ag Au Ag Au Ag Au Ag

PongkorTerbukti 700 11,71 104,37 240.200 2.140.900 Terukur+Terindikasi

Terkira 2.182 8,1 94,9 526.700 6.154.800 Tereka 981 7,0 81,0 188.000 2.315.500

TOTAL JUMLAH

2.882 9,0 97,2 766.900 8.295.700 JUMLAH 981 7,0 81,0 188.000 2.315.500

Emas

Laporan Manajemen

73Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Pada 31 Desember 2006, total cadangan dan sumber daya bijih emas di Pongkor tidak termasuk sumber daya tereka (inferred resources) turun 36% menjadi 2,8 juta wmt dengan 0,766 juta oz Au dan 8,2 juta oz Ag. Antam memutuskan untuk menurunkan klasifikasi sejumlah cadangan terbukti menjadi cadangan terkira seiring dengan hasil analisa yang menunjukkan tingginya variasi kadar pada beberapa area. Namun seiring dengan redesign tambang emas Pongkor yang diimplementasikan pada tahun 2006, tingkat ekstraksi emas hampir sama dengan tahun 2005 yakni sekitar 2,9 ton. Untuk selanjutnya Antam memperkirakan tingkat ekstraksi akan tetap berada pada tingkat ini.

Kegiatan eksplorasi di Pongkor terutama pada vein Ciurug untuk level dibawah 500 M (L500) menunjukkan mineralisasi emas yang bervariasi. Antam juga melakukan aktivitas geoteknik dalam rangka mendukung pengembangan tambang dibawah L500. Untuk selanjutnya Antam akan melakukan kegiatan eksplorasi yang lebih detil pada level ini.

Pada tahun 2006, Antam melakukan beberapa kegiatan eksplorasi emas di beberapa daerah prospek di Indonesia seperti Papandayan-Jawa Barat, Seblat-Bengkulu, Gunung Patah Tiga-Jambi, Pulau Buru-Maluku dan Sulawesi Tenggara namun belum menunjukkan hasil yang dapat diklasifikasikan ke dalam sumber daya. Antam akan melanjutkan kegiatan eksplorasi yang lebih detil untuk mempelajari potensi mineralisasi yang lebih signifikan.

BAUKSITBauksit adalah bahan mentah utama dalam pemrosesan alumina. Seiring dengan perkembangan proyek Chemical Grade Alumina dan Smelter Grade Alumina, kegiatan eksplorasi difokuskan untuk pendetilan klasifikasi cadangan.

Total estimasi bauksit tercuci dari Kijang, Tayan dan prospek Munggu Pasir mengalami penurunan 1% menjadi 84,4 juta wmt seiring dengan seluruh estimasi sumber daya bijih bauksit diklasifikasikan menjadi estimasi cadangan bijih bauksit. Estimasi cadangan bijih bauksit di Wacopek meningkat 350% menjadi 13,5 juta wmt seiring dengan penurunan cut off grade serta aktivitas eksplorasi yang lebih detil di Wacopek. Estimasi cadangan bauksit tercuci di Tayan dan Munggu Pasir meningkat 129% menjadi 70,4 juta wmt seiring dengan penyelesaian mine design, penurunan cut off grade serta kegiatan eksplorasi yang lebih detil.

Cadangan

LokasiKlasifikasi

Bauksit Tercuci

wmt(‘000)

T-SiO2%

R-SiO2%

Al203%

Wacopek

Terbukti 5.000 15,3 8,0 51,9

Terkira 8.500 16,9 8,7 51,9

JUMLAH 13.500 16,3 8,5 51,9

TayanTerbukti 9.300 20,1 4,1 47,3

Terkira 21.600 12,0 3,7 47,5

Munggu PasirTerbukti

Terkira 40.000 10,3 3,2 46,6

JUMLAH Tayan dan Munggu Pasir 70.900 12,1 3,5 47,0

TOTAL JUMLAH 84.400 12,8 4,3 47,8

Bauksit

74 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sesuai dengan JORC Code, sumber daya mineral didefinisikan sebagai suatu kandungan atau keberadaan mineral yang memiliki nilai ekonomis intrinsik yang berada di dalam atau di permukaan bumi dengan jumlah dan bentuk yang memadai untuk diekstraksi secara ekonomis. Lokasi, jumlah, kandungan, karakteristik geologis dan keberadaan sumber daya mineral ini diketahui, diestimasikan atau diinterpretasikan dari data dan bukti geologis. Istilah sumber daya mencakup mineralisasi yang telah diidentifikasi dan diestimasikan melalui eksplorasi dan pengambilan sampel bahan mineral. Eksplorasi dan pengambilan sampel ini dilakukan di lokasi sumber daya mineral tersebut dengan mempertimbangkan faktor teknis, ekonomis, hukum, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah.

Sumber daya Terindikasi (indicated mineral resource) merupakan bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang memadai. Estimasi ini didasarkan pada eksplorasi, pengambilan sampel, dan pengujian pada Iokasi tersebut yang dilakukan menurut teknik tertentu seperti outcrops, paritan, dan pengeboran inti. Lokasi tempat pengujian biasanya tersebar dengan jarak tertentu untuk keperluan konfirmasi geologis dan kemenerusan kadar, dengan jarak tersebut cukup dekat untuk memperkirakan potensi sumber daya yang ada. Sumber daya Terindikasi memiliki tingkat keakuratan yang lebih rendah dibandingkan sumber daya Terukur.

Sumber daya Terukur (measured mineral resource) merupakan bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Estimasi ini didasarkan pada eksplorasi yang detil dan terpercaya, serta pengambilan sampel dan pengujian pada lokasi tersebut yang dilakukan menurut teknik tertentu seperti outcrops, paritan, dan pemboran inti. Lokasi tempat pengujian biasanya cukup rapat untuk keperluan konfirmasi geologis dan kemenerusan kadar.

Cadangan bijih (ore reserves) merupakan bagian dari sumber daya mineral Terukur atau Terindikasi yang dapat ditambang secara ekonomis. Cadangan bijih merupakan bagian dari sumber daya mineral yang setelah dilakukan penerapan seluruh faktor penambangan, memiliki estimasi tonase dan kadar yang menurut opini pihak yang melakukan estimasi, layak untuk ditambang. Opini ini dikeluarkan setelah rnengkaji seluruh faktor metalurgi, ekonomis, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah. Hasil dari estimasi ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan pertambangan. Untuk memperoleh klasifikasi “cadangan bijih’’, dilakukan kajian menyeluruh yang dapat mencakup studi kelayakan, termasuk memperhitungkan adanya perubahan asumsi atau adanya modifikasi terhadap penambangan, metalurgi, ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Kajian ini dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan penambangan cukup layak untuk dilakukan. Klasifikasi cadangan bijih dibagi dua berdasarkan tingkat ketelitian, yakni cadangan Terkira dan cadangan Terbukti.

Cadangan Terkira (probable ore reserve) merupakan bagian dari sumber daya mineral Terindikasi atau sumber daya Terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan terindikasi ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan penambangan. Untuk memperoleh klasifikasi cadangan terindikasi, dilakukan kajian menyeluruh yang dapat mencakup studi kelayakan, termasuk memperhitungkan adanya perubahan asumsi atau adanya modifikasi terhadap penambangan, metalurgi, ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Kajian ini dilakukan untuk menyampaikan bahwa kegiatan penambangan cukup layak untuk dilakukan. Cadangan Terkira mengindikasikan tingkat ketelitian yang lebih rendah dibandingkan cadangan Terbukti.

Cadangan Terbukti (proved ore reserve) merupakan bagian dari sumber daya Terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan terbukti ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan penambangan. Untuk memperoleh klasifikasi cadangan Terbukti, dilakukan kajian menyeluruh yang dapat mencakup studi kelayakan, termasuk memperhitungkan adanya perubahan asumsi atau adanya modifikasi terhadap penambangan, metalurgi, ekonomis, hukum, Iingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Kajian ini dilakukan untuk menyampaikan bahwa kegiatan penambangan cukup layak untuk dilakukan.

Jumlah cadangan dan sumber daya mineral yang tercantum dalam laporan tahunan ini dihitung berdasarkan informasi yang akurat oleh Saudara Trenggono Sutioso, karyawan tetap perusahaan yang merupakan anggota the Australasian Institute of Mining and Metallurgy dan cukup berpengalaman sebagai seorang Competent Person sesuai dengan ketentuan JORC Code. Meskipun demikian, informasi jumlah cadangan dan sumber daya mineral dalam laporan tahunan ini belum diverifikasi oleh pihak independen. Informasi jumlah cadangan dan sumber daya mineral dalam laporan tahunan ini tidak termasuk cadangan dan sumber daya mineral yang dimiliki oleh perusahaan patungan. Informasi ini merupakan ringkasan dari Laporan Cadangan dan Sumber Daya Mineral per 31 Desember 2006, dimana sumber daya Terukur dan sumber daya Terindikasi digabungkan untuk mempermudah laporan.

31 Desember 2006 Trenggono Sutioso

Informasi Mengenai Jumlah Cadangan dan Sumber Daya

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

74 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

75Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Eksplorasi: Inisiatif untuk Pertumbuhan Masa Depan

Indonesia memiliki jumlah sumber daya mineral yang besar dan merupakan salah satu negara yang dianggap memiliki potensi mineral terbaik di dunia. Hal ini merupakan fakta yang diketahui perusahaan pertambangan dan investor dunia sebagaimana terlihat dalam studi yang dipublikasikan berbagai lembaga seperti the Fraser Institute dan PricewaterhouseCoopers.

Seiring dengan penurunan jumlah hutang, peningkatan volume produksi nikel, dan didukung harga nikel yang tinggi, kemampuan finansial Antam meningkat signifikan sehingga menjadikan Antam dalam posisi net cash dan memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan jumlah hutang dan/atau jumlah investasi.

Pada tahun 2006, seiring dengan selesainya proyek FeNi III, Antam memulai kajian beberapa inisiatif guna fase pertumbuhan berikutnya. Kajian ini termasuk beberapa proyek yang sudah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, serta beberapa kesempatan baru yang tersedia seiring dengan kinerja perusahaan yang menguat, kondisi pasar komoditas yang membaik, serta lokasi perusahaan yang beradai di Indonesia yang kaya akan sumber daya mineral.

Pemerintah juga memiliki komitmen pada pertumbuhan sektor pertambangan dan saat beberapa telah diselesaikan seperti penyelesaian undang-undang pertambangan yang baru, akan muncul pula kesempatan untuk memanfaatkan pasar komoditas yang tengah bertumbuh sekaligus mendukung pengembangan perekonomian nasional.

Secara keseluruhan, Antam memiliki 77 kuasa pertambangan mencakup wilayah seluas 1,3 juta hektare di Indonesia. Kesemuanya ini merupakan potensi signifikan untuk mengembangkan tambang baru dan fasilitas pengolahan di Indonesia. Untuk mengembangkan wilayah yang luas tersebut, terdapat risiko modal serta kebutuhan akses teknologi dan teknik pengolahan terkini.

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

75Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

76 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Proyek Pengembangan Strategis atau dengan Jumlah Kepemilikan SignifikanTayan Chemical Grade Alumina (CGA) (Antam 49%, opsi untuk menambah kepemilikan)• Target operasi 2010 • 300.000 ton per tahun CGA• US$220 - US$250 juta , 65% didanai melalui hutang tanpa recourse pada pemilik saham• Perusahaan patungan, PT Indonesia Chemical Alumina, dibentuk bulan Februari 2007• Langkah lanjutan: Updating Bankable Feasibility Study

Meski Antam memiliki banyak pengalaman dalam kegiatan penambangan, pencucian dan ekspor bijih bauksit, Antam belum memiliki pengalaman dalam pengolahan bijih bauksit sehingga memerlukan kerja sama dalam melakukan hal ini. Pada tahun 2006, Antam mencatat kemajuan dalam hal proyek Chemical Grade Alumina Tayan yang akan mengolah cadangan bauksit berjumlah besar yang Antam miliki berlokasi di Kalimantan Barat. Pada tanggal 31 Maret 2006, Antam menandatangani Perjanjian Usaha Patungan (Joint Venture Agreement, JVA) dengan mitra, yakni Marubeni dan Showa Denko dari Jepang dan Straits Times Amalgamated Resources, yang sahamnya dicatatkan di Singapura. Dalam proyek ini, Antam memiliki kepemilikan terbesar yakni sebesar 49%, namun kami berencana untuk memanfaatkan opsi penambahan kepemilikan menjadi 51%.

Menyusul penandatanganan JVA, Antam dan mitranya mencatat kemajuan dalam proyek ini di awal tahun 2007 dengan pembentukan perusahaan patungan. Selain itu, negosiasi terkait perjanjian pendukung seperti loss-sharing dan offtake agreements juga terus berlanjut. Setelah pembentukan perusahaan patungan, Antam akan mengadopsi sebuah rencana bisnis dan memasuki periode “initial phase”. Pada periode ini, terdapat kebutuhan kontribusi kas sebesar US$3 juta, yang dibagi rata berdasarkan kepemilikan saham masing-masing perusahaan. Aktivitas yang menentukan pada periode ini diantaranya finalisasi dokumen pinjaman, dokumen perjanjian pendukung, penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC), serta updating bankable feasibility study tahun 2003. Seiring dengan estimasi nilai proyek yang meningkat, updating studi kelayakan tersebut akan membantu menentukan apakah proyek ini masih layak secara komersial, dan apakah masing-masing perusahaan akan melanjutkan proyek tersebut.

Tingkat keekonomian proyek Tayan saat ini tengah difinalisasi seiring dengan penyelesaian updating bankable feasibility study yang pertama kali diselesaikan oleh Mizuho pada tahun 2003. Meski demikian, Antam memperkirakan bahwa harga jual chemical grade alumina lebih baik dan tinggi dibandingkan smelter grade alumina serta proyek ini direncanakan akan didanai melalui hutang tanpa recourse pada pemilik saham dengan skim pendanaan kredit ekspor Jepang sebagai penyedia dana utama. Pada saat kontraktor telah terpilih dan studi kelayakan akan menunjukkan tingkat imbal hasil ekuitas melebihi tingkat minimum 15% maka Antam akan meneruskan proyek ini ke tingkat konstruksi yang diperkirakan memakan waktu tiga tahun dan dimulai pada akhir tahun 2007.

Berdasarkan BFS yang dibuat untuk Antam oleh Mizuho pada tahun 2003, proyek Tayan akan memproduksi 300.000 ton chemical grade alumina per tahun dengan potensi pendapatan pada tahun ke-11 sebesar US$151 juta. Meski demikian, estimasi nilai tersebut belum final dan dapat berubah pada saat fase inisiasi proyek.

Bintan Smelter Grade Alumina (SGA) (Antam 51%)• Target operasi 2010• 400.000 ton per tahun SGA• US$250 juta, 65% didanai hutang tanpa recourse pada pemilik saham • Tahapan diskusi dengan mitra dari Cina• Tahap selanjutnya: BFS, JVA, Analisa mengenai dampak lingkungan

Pada tahun 2006, proyek SGA yang belum menjadi pemikiran di tahun 2005 mendapat momentum positif. Proyek yang bernilai US$250 juta dan akan memproduksi 400.000 ton per tahun smelter grade alumina dengan mitra dari Cina juga akan meng-upgrade fasilitas bauksit Antam yang saat

Laporan Manajemen

77Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

ini tersedia di tambang bauksit Kijang. Proyek ini dapat mensuplai smelter grade alumina ke Inalum yang merupakan produsen aluminum di Indonesia, serta konsumen lain di pasar ekspor. Proyek ini direncanakan menggunakan bijih bauksit yang sebelumnya tidak dianggap ekonomis, serta bijih bauksit dari produsen bauksit lainnya. Proyek ini merupakan contoh bagaimana strategi Antam untuk memperoleh nilai maksimal dari kegiatan operasi dan deposit yang dimilikinya dari tambang Kijang yang telah beroperasi 60 tahun. Meskipun outlook alumina saat ini tampak kurang menggembirakan, biaya produksi proyek ini cukup rendah sehingga terdapat kemungkinan proyek ini masih tetap layak meski pada saat harga alumina yang cukup rendah.

Obi Iron Cap (Antam 51%)• Target operasi 2010• Nickel contained in pig iron dan sponge iron untuk dijual pada perusahaan baja• 65% didanai melalui hutang• HoA ditandatangani dengan Krakatau Steel dan TransAsia (Rusia) bulan Mei 2006• Tahap selanjutnya: BFS

Proyek lain yang dieksplorasi Antam adalah proyek Obi Iron Cap yang menggunakan overburden berkualitas rendah (lapisan atas dari deposit) dan limonit di pulau Obi. Sebelumnya deposit ini dianggap tidak ekonomis, namun karena memiliki kandungan besi yang tinggi, dapat digunakan untuk membuat pig iron yang mengandung nikel untuk dijual ke perusahaan baja. Jika nanti hasil studi kelayakan menunjukkan proyek ini cukup ekonomis, namun keberlanjutan proyek ini akan tergantung dari teknologi yang saat ini belum umum digunakan.

FeNi IV (Antam 70%)• Target operasi 2012• 50.000 ton nikel dalam feronikel per tahun • US$1 miliar, 70% didanai hutang • Membentuk aliansi dengan BHP Billiton • Tahap selanjutnya: BFS

Proyek Nikel Hydromet (Antam 30%)• Target BFS tahun 2010• Produk: nikel (plus cobalt) dalam produk intermediary • Kapasitas produksi kemungkinan besar 50.000 ton per tahun. Biaya modal besar namun dengan

biaya operasional rendah• Membentuk aliansi dengan BHP Billiton • Tahap selanjutnya: BFS

Antam juga mengkaji beberapa kemungkinan untuk mengembangkan deposit bijih nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara. Antam mempertimbangkan dua mitra internasional, satu dari Jepang dan BHP Billiton dari Australia untuk memperoleh yang terbaik dengan rencana perusahaan.

Untuk saprolit, atau bijih nikel kadar tinggi, Antam berencana untuk mengembangkan proyek FeNi IV. Sama dengan proyek FeNi I, II dan III, Antam memiliki keahlian pengolahan saprolit menjadi feronikel. Meski demikian, dengan nilai proyek FeNi IV yang dapat mencapai US$1 miliar dan memproduksi 50.000 ton nikel dalam feronikel per tahun, maka skala proyek ini lebih besar dan lebih mahal. Oleh karena itu, Antam berpendapat proyek ini lebih baik dikerjasamakan untuk membagi risiko, meski Antam masih akan memiliki kendali pada proyek ini. Kemungkinan besar pabrik akan dibangun bersebelahan dengan deposit bijih dan tantangan kunci proyek ini adalah pemilihan sumber energi yang paling tepat.

Deposit limonit atau bijih nikel kadar rendah berada di atas deposit saprolit dan umumnya dikesampingkan sebagai overburden. Antam tidak memiliki keahlian untuk mengolah deposit limonit. Oleh karena itu, Antam membutuhkan mitra yang memiliki teknologi hidrometalurgi seperti high pressure acid leaching yang dapat secara ekonomis mengolah limonit. Proyek ini diperkirakan memproduksi 50.000 ton per tahun dan menelan biaya sangat tinggi, dengan perkiraan $2 atau

“Kami memaksimalkan penciptaan nilai melalui aset-aset kami. Antam memiliki posisi yang solid dan bersiap untuk tumbuh lebih lanjut.”

78 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

$3 miliar. Antam kemungkinan memiliki 30% proyek ini dengan kepemilikan sisanya dimiliki perusahaan pertambangan internasional yang menguasai teknologi.

Pada awalnya Antam berencana untuk memisahkan proyek FeNi IV dan proyek nikel Hydromet mengingat Antam memiliki keahlian di proyek feronikel. Meski demikian, Antam berencana menggabungkan kedua proyek tersebut menjadi Project 4.

Meski proyek-proyek ini masih dalam tahapan awal, dan sebagian besar berada di tahapan studi kelayakan, kesemuanya merupakan bagian dari pengembangan perusahaan dan akan menjadi sumber peningkatan nilai masa depan.

Memaksimalkan PomalaaAntam juga mengkaji kemungkinan peningkatan nilai dari fasilitas feronikel Pomalaa melalui upgrading rotary kiln dan rotary drier pabrik FeNi II yang baru saja di-upgrade dan rotary drier, rotary kiln dan furnace pabrik FeNi I. Meskipun hal ini tampak normal, namun saat ini merupakan tantangan untuk memperoleh peralatan dan kontraktor di tengah suplai yang ketat. Tantangan utama hal ini adalah tenaga listrik. Antam juga mempertimbangkan kemungkinan untuk menghentikan serta mengalihkan umpan bijih dari pabrik FeNi I ke pabrik FeNi II.

AkuisisiAntam mengkaji kemungkinan melakukan akuisisi, terutama aset-aset emas. Antam berkeinginan untuk mempertahankan emas sebagai sumber utama pendapatan. Meski demikian, usia deposit emas Antam saat ini tidaklah lebih dari 10 tahun. Di tahun 2006 Antam mencoba untuk membeli deposit emas yang memiliki cadangan 2,5 juta di Martabe, Sumatera. Meski demikian, Antam tidak menaikkan bid price dan tidak memenangkan deposit tersebut. Seperti tahun 2005 saat terbuka kemungkinan perolehan saham pemerintah sebesar 9,36% di PT Freeport Indonesia yang memproduksi emas dan tembaga, di tahun 2006 Antam mempertimbangkan kemungkinan mengakuisisi 3% saham di tambang emas dan tembaga Batu Hijau milik Newmont. Untuk pertama kali, Antam juga mengkaji kemungkinan berinvestasi di luar Indonesia, terutama dalam komoditas emas. Antam memiliki posisi finansial yang solid dan berkeinginan untuk melakukan akuisisi yang sejalan dengan strategi korporasi.

Negotiable Gold ForwardsSaat ini Antam melalui Logam Mulia melakukan penjualan emas batangan dengan metode konvensional, yakni penjualan tunai. Di masa depan, Antam merencanakan untuk menjual emas batangan melalui transaksi forward dengan menerbitkan Negotiable Gold Forwards (NGF). NGF adalah instrumen surat berjangka untuk emas dengan waktu 3 bulan yang diperdagangkan pada Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Pada tahap awal, Antam akan menerbitkan 50 lot NGF dimana satu lot setara dengan 1 kg dan untuk selanjutnya harga akan ditentukan melalui mekanisme lelang. Saat ini Logam Mulia menunggu persetujuan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapepti) untuk menerbitkan instrumen ini.

Selain akan menerbitkan NGF dan untuk meningkatkan produktivitas, Logam Mulia berencana untuk mengimpor dore emas/bullion dari Asia Tenggara untuk kemudian diproses pada fasilitas Logam Mulia bekerja sama dengan Standard Bank dari London. Untuk peningkatan produksi emas batangan bervolume kecil, Antam berencana untuk mengembangkan program sertifikat perhiasan untuk pasar ekspor dan domestik serta memproses anode slime yang merupakan by-product dari proses electrowinning dari anode tembaga.

Belanja ModalAntam menganggarkan Rp927 miliar (sekitar US$100 juta) untuk belanja modal tahun 2007. Antam memperkirakan belanja modal akan sebesar US$50 juta dengan asumsi seiring kemungkinan penundaan pada pengembangan proyek pertambangan dan pemrosesan logam yang umum terjadi di industri ini. Namun apabila Antam menemukan kesempatan akuisisi yang menarik, belanja modal

“Kepemilikan minoritas Antam di perusahaan patungan memiliki prospek nilai yang substansial”

Laporan Manajemen

79Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Antam diperkirakan akan meningkat dengan signifikan. Antam belum memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi dalam hal pembiayaan belanja modal yang diperkirakan dapat dipenuhi melalui dana internal dan pembiayaan bank.

Proyek Usaha Patungan MinoritasAntam mengkaji setiap kesempatan yang ada dalam pengembangan proyek pertambangan. Hal ini dapat dilihat dari penyertaan minoritas Antam pada 12 perusahaan patungan yang sebagian besar masih dalam tahap eksplorasi. Antam mempertimbangkan kemungkinan proyek usaha patungan pada komoditas nikel, emas, timah hitam/seng, dan intan untuk dapat diberikan dukungan lebih lanjut dalam tahap pengembangan dan atau kesempatan peningkatan penyertaan modal.

Terdapat 2 perusahaan patungan yang telah memasuki tahap produksi, yakni PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Galuh Cempaka. Antam terus mengkaji kegiatan dari setiap perusahaan patungan dan diharapkan akan lebih banyak lagi proyek yang dapat beroperasi di masa depan.

Berikut adalah beberapa perusahaan patungan yang menghasilkan arus kas dan dapat memberikan kontribusi nilai yang terukur kepada Antam pada tahun 2006:

PT Nusa Halmahera Minerals (Antam: 17,5%)PT Nusa Halmahera Minerals adalah perusahaan patungan antara Newcrest, perusahaan publik yang tercatat di ASX sebesar 82,5% dengan Antam sebesar 17,5% yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara. PT NHM adalah salah satu perusahaan patungan minoritas pertama yang beroperasi.

Operasi pertambangan di Gosowong telah dimulai sejak 1999 dan selesai pada tahun 2002. Sejak kegiatan eksploitasi dimulai, tambang Gosowong telah memproduksi 772.000 ounces emas dengan rata-rata biaya tunai sebesar US$226 per ounce.

Jumlah (Rp miliar)

Rutin Rp273 (US$30 juta)

Nikel Rp133 (US$15 juta)

Emas Rp117 (US$13 juta)

Pemurnian Logam Mulia Rp3 (US$0,3 juta)

Geomin Rp5 (US$0,58 juta)

Kantor Pusat Rp13 (US$1,5 juta)

Bauksit Rp1,7 (US$0,19 juta)

Pengembangan (termasuk biaya yang ditangguhkan) Rp521 (US$57 juta)

Tayan Chemical Grade Alumina Rp139 (US$15 juta)

Kijang Smelter Grade Alumina Rp35 (US$4 juta)

FeNi IV Rp29 (US$3 juta)

Hydromet Rp10 + Rp31 tangguhan (US$1 juta + US$3 juta tangguhan)

Iron Cap Rp18 (US$2 juta)

Energi Alternatif (salah satu dari tenaga air, gas atau batubara) Rp33 (US$4 juta)

Pengembangan Tambang (pembukaan tambang nikel baru) Rp47 (US$5 juta)

Perijinan Rp21 (US$2 juta tangguhan)

Eksplorasi Emas Rp13 (US1,5 juta tangguhan)

Eksplorasi Nikel Rp108 (US$12 juta tangguhan)

Pengembangan Teknologi Informasi Rp18 (US$2 juta tangguhan)

Aliansi Strategis Rp137 (US$15 juta)

TOTAL Rp931 (US$102m)

Belanja Modal

80 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Setelah kegiatan di Gosowong berakhir, pengembangan pertambangan dimulai pada tambang Toguraci sejak bulan Juli 2003 dan produksi perdana dimulai pada bulan Februari 2004. Untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2006, tambang Toguraci telah memproduksi 145.808 ounces emas dengan biaya tunai produksi sebesar US$377 per ounce serta total biaya sebesar US$419 per ounce.

Tambang emas lainnya yakni Kencana telah memproduksi 41.508 ounces emas. Kencana akan menjadi satu-satunya tambang emas seiring dengan rencana selesainya kegiatan pertambangan di Toguraci pada tahun 2006. Produksi pada tambang Kencana diperkirakan akan meningkat pada tahun 2006 – 2007 seiring dengan perkiraan akan dapat dicapainya kadar emas yang lebih tinggi. PT NHM diperkirakan memiliki deposit sekitar 1,1 juta oz emas.

Pada tahun 2006, PT Nusa Halmahera Minerals membagikan dividen kepada Antam sebesar US$6.994.755,55. Selain itu PT Nusa Halmahera Minerals melunasi pinjaman unsecured dari Antam sebesar US$3.350.000 serta melakukan pembayaran bunga senilai US$286.033. Pinjaman tersebut dimulai pada tahun 2005 untuk mendukung kegiatan pertambangan terutama untuk pengembangan tambang emas Kencana. Diharapkan terdapat peningkatan kegiatan eksplorasi dan produksi, terutama yang berasal dari tambang Kencana.

PT Galuh Cempaka (Antam: 20%)PT Galuh Cempaka mengoperasikan tambang intan alluvial Cempaka di Kalimantan Selatan serta perusahaan patungan kedua yang sudah beroperasi. BDI Mining Corp. salah satu perusahaan yang tercatat di AIM, merupakan pemegang saham mayoritas sebesar 80% sementara Antam sebesar 20%. Antam memiliki opsi untuk meningkatkan tambahan kepemilikan sampai 10% dengan harga setara penyertaan pro rata yang sesuai dengan biaya eksplorasi setelah penyelesaian studi kelayakan.

Kegiatan penambangan telah berlangsung di Main Channel Danau Seran. Pada tahun 2006, PT Galuh Cempaka telah memproduksi sekitar 44.358,01 karat intan dan 36.437,29 grams konsentrat emas dan platinum. PT Galuh Cempaka telah melakukan penjualan intan sebesar 47.977,18 karat melalui pengapalan serta proses tender di Antwerp, Belgia. PT Galuh Cempaka telah memulai penjualan ke Eropa sejak tahun 2005. Total penjualan pada tahun 2006 sekitar US$9.931.054 termasuk penjualan by Product.

Pada tahun 2006, Antam memutuskan untuk belum mengeksekusi opsi yang tersedia serta terus mengkaji kegiatan produksi dan pengembangan PT Galuh Cempaka dengan harapan dapat meningkatkan kepemilikan Antam di masa depan.

Usaha Patungan Lokasi Produk Antam (%) Partner Status

PT Nusa Halmahera Minerals

Halmahera, Maluku Utara

Emas 17,5% Newcrest (ASX Listed) Produksi dan Pengembangan

PT Cibaliung Sumber Daya Pandeglang, Banten

Emas 10,25% Austindo (ASX Listed) Pengembangan

PT Sorikmas Mining Mandailing Natal, Sumatera Utara

Emas 25% Oropa (ASX listed) Pengembangan

PT Gag Nikel Raja Ampat, Papua Barat

Nikel 25% BHP Billiton(LSE/ASX listed)

Pengembangan

PT Weda Bay Nikel Halmahera Tengah, Maluku Utara

Nikel 10% Weda Bay Minerals (TSE listed), anak perusahaan Eramet

Pengembangan

PT Dairi Prima Minerals Dairi, Sumatera Utara

Timah Hitam/Seng

20% Herald Resources (ASX Listed)

Pengembangan

PT Galuh Cempaka Danau Seran, Cempaka, Banjar Baru, Tanah Laut-Kalimantan Selatan

Permata 20% BDI Mining Corp (LSE/AIM Listed)

Produksi dan Pengembangan

Usaha Patungan Aktif

Laporan Manajemen

81Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Berikut adalah beberapa proyek patungan minoritas yang merefleksikan nilai blue sky:

PT Cibaliung Sumberdaya (Antam: 10,25%)PT Cibaliung Sumberdaya yang berlokasi di Banten adalah usaha patungan untuk komoditas emas antara Antam (kepemilikan 10,25%) dengan Austindo Resources Corporation NL, sebuah perusahaan publik yang tercatat di ASX (kepemilikan 89,75%).

Total perkiraan biaya investasi untuk proyek Cibaliung mencapai US$37 juta dan dibiayai melalui partisipasi ekuitas sebesar US$11 juta dan fasilitas pinjaman dari ANZ Bank sebesar US$26 juta. Terdapat indikasi kenaikan biaya investasi seiring dengan adanya beberapa aspek teknis. Saat ini Cibaliung telah menarik seluruh fasilitas bank sebesar US$26 juta dan terus melakukan negosiasi terkait kemungkinan tambahan hutang serta partisipasi ekuitas untuk menyelesaikan pengembangan proyek Cibaliung.

Pada tahun 2006, Antam melakukan kontribusi modal sendiri sebesar US$625.000 dalam rangka mempertahankan kepemilikan sebesar 10,25% di Cibaliung. Antam memperkirakan umur tambang selama 6-7 tahun dengan asumsi jumlah cadangan mencapai 1,4 juta ton dengan rata-rata kadar emas mencapai 10,47 gram per ton serta tingkat ekstraksi 0,22 juta ton. Saat ini Cibaliung sedang melakukan kajian untuk rencana pertambangan alternatif sehingga diharapkan akan dapat berproduksi secara terbatas pada kuartal kedua tahun 2007.

PT Dairi Prima Minerals (Antam: 20%)PT Dairi Prima Minerals adalah perusahaan patungan yang bergerak di proyek komoditas seng (zinc) dan timah hitam (lead) antara Antam (kepemilikan 20%) dan Herald Resources Ltd, sebuah perusahaan publik yang tercatat di ASX (kepemilikan 80%). Proyek tersebut berlokasi di Sumatera Utara. Antam memiliki opsi tambahan sebesar 10% untuk meningkatkan kepemilikan dengan harga sebesar 15% berdasarkan biaya pengembangan yang timbul sampai dengan tanggal pelaksanaan opsi.

Aktivitas pengembangan berlanjut sepanjang tahun 2006 dengan tujuan untuk segera mungkin dapat menjalankan kegiatan operasi penambangan seng dan timah hitam seiring dengan kuatnya harga komoditas saat ini. Proyek ini berlanjut dibawah kondisi negosiasi yang tertuang dalam kontrak EPCM engineering. Penandatanganan formal untuk kontrak tersebut diharapkan pada tahun 2007 dan sangat tergantung persetujuan perizinan kehutanan.

Seiring dengan tertundanya izin kehutanan serta adanya finalisasi layout dan desain pabrik, dari hasil perhitungan ulang anggaran didapatkan nilai investasi sebesar US$182 juta. Dari nilai investasi tersebut, sebesar US$12 juta telah digunakan perusahaan untuk kegiatan pengembangan. Dairi menerima persetujuan fasilitas pinjaman dari Societe Generale CIB Australia sebesar US$70 juta.

Pada tahun 2006 Antam memutuskan untuk tidak mengeksekusi opsi yang ada dan terus mengkaji kondisi perusahaan dengan harapan dapat meningkatkan kepemilikan Antam di masa depan.

PT Weda Bay Nikel (Antam: 10%)PT Weda Bay Nikel adalah perusahaan patungan antara Antam (kepemilikan 10%) dengan Weda Bay Minerals Inc. (kepemilikan 90%), sebuah perusahaan publik yang tercatat di Toronto Stock Exchange dan anak perusahaan dari Eramet S.A. Proyek Weda Bay berlokasi di Halmahera Tengah, Maluku Utara. Pada proyek ini Antam memiliki opsi untuk meningkatkan kepemilikan sebesar 15% setelah penyelesaian studi kelayakan pada harga yang setara dengan penyertaan pro rata dari biaya pengembangan yang terjadi sampai dengan tanggal pelaksanaan opsi.

Pada tahun 2006, Weda Bay Minerals diakuisisi melalui friendly takeover bid oleh Eramet S.A., sebuah perusahaan Perancis yang bergerak di bidang pertambangan dan pemrosesan logam berskala internasional dengan nilai sekitar US$250 juta. Hal ini menunjukkan upaya lebih lanjut untuk dapat meningkatkan pengembangan proyek Halmahera di Indonesia. Antam mempertimbangkan untuk mengeksekusi opsi yang ada sehingga dapat meningkatkan kepemilikan pada proyek ini namun akan mengkaji kemungkinan tersebut lebih lanjut seiring dengan masih dilakukannya studi kelayakan.

82 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Nikel adalah logam berwarna putih perak yang keras namun dapat dibentuk. Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel lazim digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri. Nikel terutama sangat berharga untuk fungsinya dalam pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat (stainless steel).

Sekitar 70% dari produksi nikel digunakan untuk produksi stainless steel, sementara sisanya digunakan untuk berbagai penggunaan industri seperti baterai, elektronika, aplikasi industri pesawat terbang, dan turbin-

turbin pembangkit listrik bertenaga gas. Pertumbuhan permintaan akan nikel dengan demikian sangat erat dengan pertumbuhan industri stainless steel serta sektor-sektor tersebut diatas, yang mempunyai korelasi tinggi dengan Produksi Industri (Industrial Production). Produksi Industri global mencatat pertumbuhan 5,1% didukung oleh pertumbuhan yang tinggi di berbagai ekonomi negara maju maupun berkembang – terutama Cina – di tahun 2006.

Harga nikel diperkirakan akan tetap tinggi di tahun 2007 dan 2008 berhubung ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran dalam proporsi yang sedemikan rupa sehingga akan diperlukan beberapa tahun sebelum produsen dapat mengatasi ketidak seimbangan tersebut. Beberapa proyek tambang yang diharapkan dapat memberikan pasokan nikel dalam jumlah yang besar ke pasar di tahun 2007, seperti proyek Ravensthorpe milik BHP di Australia dan proyek Goro milik CVRD di New Caledonia mengalami pembengkakan biaya dan keterlambatan. Dengan demikan produk-produk mereka tidak akan mencapai pasar hingga tahun 2008 atau 2009.

Konsultan metal, Brookhunt, memperkirakan harga nikel akan tetap tinggi untuk beberapa tahun kedepan dengan harga rata-rata diperkirakan US$16,88 per pon di tahun 2007 dan US$16,79 di tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang tetap tinggi akan industri stainless steel dan industri logam campuran lainnya, kekurangan produksi serta persediaan di London Metal Exchange (LME) yang terus menurun dengan cepat. Mereka memperkirakan harga-harga akan mulai menurun di tahun 2009.

Berhubung tingginya harga nikel, telah ada beberapa usaha untuk mensubstitusi peran nikel dalam produk-produk stainless steel. Nikel terutama sangat berperan dalam fungsinya mempertahankan mikrostruktur dan sifat “austenitis” dari stainless steel yang membuat stainless steel memiliki fleksibilitas dan sifat mudah dibentuk yang baik. Manganese, dikombinasikan dengan nitrogen, dapat mensubstitusi peran nikel dalam hal ini. Beberapa produk dengan menggunakan kombinasi tersebut, dinamakan “ new 200 series” telah diproduksi dalan jumlah yang cukup besar di Cina. Namun, mengurangi proporsi nikel juga mengurangi jumlah chromium yang dapat diikat dalam stainless steel tersebut, yang menyebabkan logam campuran tersebut menjadi kurang tahan terhadap karat. Hal ini menyebabkan ruang lingkup kegunaan stainless steel jenis tersebut menjadi kurang luas. Dengan demikian, walaupun proporsi nikel dalam stainless steel dapat dikurangi dan digantikan oleh material lain, kualitas stainless steel tersebut menjadi berkurang. Ada batas maksimum seberapa besar proporsi nikel dapat dikurangi sebelum logam campuran tersebut kehilangan karakteristiknya sebagai stainless steel.

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pasokan 1430 1508 1609 1681 1751 1840 1893 1936 1982 1999 2034 2109

Konsumsi 1454 1536 1610 1659 1680 1785 1880 1935 1989 1990 2037 2118

Keseimbangan -24 -27 -1 21 72 55 13 0 -7 9 -3 -9

Keseimbangan Pasokan dan Konsumsi Nikel DuniaPrimary Refined Nickel 2000 - 2018 (kt)

Sumber: Brookhunt

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Harga 1.688 1.679 1.250 800 580 510 540 540 650 610 650 750

Harga LME (US c/lb)

Sumber: Brookhunt

Mengenal Nikel

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

82 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Saham Kami

83Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan Laporan Keuangan Hubungi Kami

Saham KamiInformasi Bagi Pemegang Saham

Laporan Keberlanjutan

84 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Informasi Bagi Pemegang Saham

Seiring dengan kondisi perekonomian dunia yang berkinerja cukup baik dan didukung dengan kuatnya permintaan konsumsi di Amerika Serikat serta pertumbuhan ekonomi di Cina, kondisi pasar saham dunia yang bullish selama tiga tahun terakhir tampaknya akan kembali berlanjut. Tahun 2006 merupakan tahun yang baik untuk pasar modal dunia, terutama emerging market. Kondisi emerging market pada bulan Mei mengalami gejala penurunan pada saat bursa mengalami tekanan, namun seperti yang dapat disaksikan pada akhir tahun 2006, penurunan tersebut ternyata merupakan koreksi yang dapat dipahami. Pasar saham di Amerika dan Eropa seperti The Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan FTSE mengalami kenaikan masing-masing 16%, 14% dan 11% sementara di pasar saham di kawasan Asia Pasifik seperti The Nikkei, Hang Seng dan ASX mengalami kenaikan masing-masing 7%, 34% dan 20%. Emerging market juga mengalami kenaikan yang cukup besar seperti yang dapat dilihat pada bursa di Vietnam, Filipina dan Malaysia masing-masing sebesar 144,5%, 42% dan 27% dan 22%, sementara bursa Thailand mengalami penurunan sebesar 5%.

Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa saham yang berkinerja terbaik di dunia. Seiring dengan kondisi keamanan yang stabil serta kondisi ekonomi yang terus bertumbuh, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan tertinggi pada 1.814 di tahun 2006 serta ditutup pada 1.805 atau mengalami kenaikan 55% sepanjang tahun 2006. Kapitalisasi pasar meningkat menjadi Rp1.238,5 triliun serta rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan 10% menjadi Rp1,85 triliun. Jakarta Mining Index mengalami peningkatan 9% dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp114,7 triliun atau 9,2% dari total kapitalisasi pasar BEJ.

Imbal Hasil Bagi Pemegang SahamAntam mencatat imbal hasil yang signifikan bagi pemegang saham seiring dengan kenaikan harga saham sebesar 122% dari Rp3.600 menjadi Rp8.000 yang merupakan harga saham tertinggi sepanjang sejarah. Nilai rata-rata perdagangan meningkat 90% menjadi Rp29 miliar sementara volume perdagangan mengalami penurunan 7% menjadi 1,41 miliar saham. Kapitalisasi pasar Antam meningkat 124% menjadi Rp15 triliun (US$1,69 juta) pada akhir tahun 2006 dan tercatat sebagai perusahaan publik terbesar ke-19 berdasarkan kapitalisasi pasar atau 1,2% dari total kapitalisasi pasar BEJ.

Pada tahun 2006, harga saham Antam berkinerja lebih baik dari IHSG dan Jakarta Mining Index masing-masing 49% dan 50%. Selain itu harga saham Antam juga berkinerja jauh lebih baik dari beberapa indeks pertambangan dan bursa dunia seperti NASDAQ, S&P 500, Dow Jones dan FTSE All Share Mine masing-masing 112%, 103%, 99% dan 55%.

Saham AntamSaat ini saham Antam diperdagangkan di BEJ serta merupakan anggota Papan Utama, LQ 45 (45 saham terlikuid di BEJ), Jakarta Islamic Index dan Jakarta Mining Index. Saham Antam diperdagangkan pula pada Bursa Efek Surabaya dan The Australian Stock Exchange (ASX).

Pada tahun 1999, saham Antam untuk pertama kalinya dicatat pada ASX dengan status Foreign Exempt Listing dan pada tahun 2002 status tersebut ditingkatkan menjadi tercatat penuh

Deskripsi

Jumlah Saham Prioritas

Dwiwarna (Seri A) Pemerintah RI

Jumlah Saham Biasa(Seri B)

Pemerintah RI

Jumlah Saham Biasa

(Seri B) Publik

Jumlah Lembar Saham

Nilai nominal Rp500 per saham1. Initial Public Offering (IPO) tahun 19972. Saham Bonus* tahun 2002

1

1

799.999.999

1.239.999.999

430.769.000

667.691.950

1.230.769.000

1.907.691.950

Kronologi Saham

* RUPS Luar Biasa tanggal 19 Juni 2002 memutuskan untuk memberikan saham bonus dari kapitalisasi tambahan modal disetor (agio saham). Setiap 100 saham menerima 55 saham baru. Pada tanggal 30 Juli 2002, Antam menyetujui penerbitan 676.922.950 saham seri B baru senilai Rp338 miliar dari IPO Antam pada tahun 1997.

“Di tahun 2006, Antam memberikan imbal hasil yang signifikan ke pemegang saham seiring dengan peningkatan harga saham sebesar 122% dari Rp3.600 di awal tahun menjadi Rp8.000 yang merupakan rekor tertinggi.”

Saham Kami

85Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Pemegang Saham Terbesar (20 Terbesar)

Kepemilikan Saham

Pemerintah RI 65%

Publik 35%

PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM %

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA 1.240.000.000 65,00

JP MORGAN CHASE BANK US RESIDENT (NORBAX INC) 167.984.600 8,81

INVESTOR BANK AND TRUST COMPANY (WEST) 48.546.500 2,54

MS + CO INC CLIENT AC 40.274.700 2,11

SSB PS1O PACIFIC SELECT FUND EMERGING MARKETS 19.779.390 1,04

CB INTL PLC (LUX BRANCH) S/A PIONEER ASSET MGMT SA 15.256.500 0,80

GS LND SEG AC 12.740.000 0,67

DANA PENSIUN PERTAMINA 12.006.625 0,63

CB LONDON S/A HAUCK AND AUFHAEUSER BANQUIERS (LUX) 10.885.500 0,57

CB LONDON S/A PIONEER INVESTMENT MANAGER SGRPA 10.511.000 0,55

MS + CO INT LTD CLIENT AC 10.165.300 0,53

PICTET AND CIE 9.243.500 0,48

JP MORGAN CHASE BANK UK RESIDENTS (CHASE NOMINEES LIMITED) 8.730.900 0,46

SKANDINAVISKA ENSKILDA BANK 8.859.000 0,46

MELLON S/A CTC EMG MKT I 7.169.000 0,38

GOV OF SINGAPORE INV CORP PTE LTD A/C C 6.909.763 0,36

BBH LUXEMBOURG S/A FIDELITY FD, SICAV-EMERG MKTS FD 6.790.500 0,36

SSB ZV96 DAILY ACTIVE EMERGING MARKETS 6.499.000 0,34

THE NORTHERN TRUST S/A AVFC 6.387.500 0,33

CREDIT SUISSE ZURICH 6.254.500 0,33

Volu

me

(‘000

)

Harga Saham Antam

Harga dan Volume Saham Antam pada tahun 2006

9.000

8.000

7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Har

ga S

aham

(Rp)

Volume

Tipe Investor Domestik Asing

Jumlah Saham Jumlah Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Pemegang Saham

Retail 35.615.650 2.902 988.500 37

Institusi 51.775.559 260 411.327.641 186

JUMLAH 87.391.209 3.162 412.316.141 223

Komposisi Pemegang Saham Antam yang memiliki kurang dari 5%per 31 Desember 2006

86 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

(full ASX listing). Saham Antam diperdagangkan sebagai Chess Depository Interests (CDI) dimana satu CDI merepresentasikan lima saham biasa dan dapat saling dikonversikan. Pada tahun 2006 terdapat 3.332 CDI yang diperdagangkan di ASX. Jumlah saham yang diperdagangkan dalam CDI tersebut relatif tidak banyak walaupun harga saham meningkat 817% dibandingkan tahun 2005.

Sebagai konsekuensi dari ASX listing, Antam harus mematuhi peraturan yang lebih ketat serta rekomendasi yang terkait dengan corporate governance, cadangan dan sumber daya mineral, kegiatan operasi serta keterbukaan dalam aspek keuangan. Selain itu dengan tercatatnya saham Antam di Australia diharapkan akan dapat meningkatkan reputasi Antam pada pasar modal internasional.

Komposisi Pemegang SahamKepemilikan saham Antam sebesar 65% dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sementara 35% dari modal ditempatkan atau 667.691.950 saham dipegang oleh publik.

Pada akhir 2006, pemegang saham publik terbesar adalah Oppenheimer Developing Market Fund sebesar 9%. 212 pemegang saham asing memiliki sekitar 87% dari saham publik Antam yang diperdagangkan pada Bursa Efek Jakarta. Sebagian besar pemegang saham asing tersebut adalah investor institusi yang mewakili 30% dari total saham Antam serta berdomisili di Amerika Serikat dan Eropa. Pemegang saham publik domestik terbesar adalah individu (1,86%), reksadana (1,11%) dan dana pensiun (0,88%).

Jumlah SahamModal dasar Antam sebesar Rp3,8 triliun yang terdiri dari 1 saham prioritas Dwiwarna dan 7.599.999.999 saham biasa dengan nilai nominal Rp500 per lembar. Modal ditempatkan dan disetor penuh tercatat Rp954 miliar yang terdiri dari 1 saham prioritas dan 1.907.691.949 saham biasa.

Jenis Saham Jumlah Hak Suara/Hak Istimewa

Saham Prioritas(Saham Dwiwarna Kelas A)

1

• Dapat meminta diselenggarakan RUPSLB• Menunjuk calon dan menyetujui Komisaris dan

Direksi yang dipilih dalam RUPS/RUPSLB• Tidak dapat mengalihkan kepemilikan saham

prioritas kepada pemegang saham lain• Hanya dapat dimiliki oleh Pemerintah Republik

Indonesia• Harus menyetujui keputusan untuk menertibkan

saham

Saham Biasa (Saham Kelas B) 1.907.691.949

• Setiap saham sebanding dengan satu hak suara pada saat RUPS/RUPSLB

• Pemegang saham yang memiliki lebih dari 10% dapat meminta diadakannya RUPS/RUPSLB dan meminta agenda-agenda yang akan dibahas dalam RUPS/RUPSLB

Jumlah Pemegang Saham Untuk Setiap Jenis Saham Serta Hak Suara

RUPS= Rapat Umum Pemegang SahamRUPSLB= Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Pemerintah RI

Investor Institusi Domestik

Investor Ritel Domestik

Investor Asing

05040302 06

Komposisi Pemegang Saham(%)

65

15,1

8.2

11,7

65 65 65 653,44,4

27,2

5,06,9

23,1 28,7 30,4

1,92,73,3

3,0

2005 2006

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Tertinggi (Rp) 2.550 2.500 2.725 3.625 4.675 6.050 5.900 8.450

Terendah (Rp) 1.730 2.050 1.975 2.400 3.525 3.650 4.300 5.450

Penutupan (Rp) 2.250 2.400 2.725 3.575 4.350 4.625 5.500 8.000

Volume (Juta) 691,4 278,39 227,75 368,09 393,9 476,9 328,4 212,5

Nilai (Miliar) 826 642 567 1.171 3.135 34.158 18.803 16.534

Aktivitas Pergerakan Harga Saham*

* Harga Saham yang disesuaikan setelah penerbitan saham bonus tahun 2002

Saham Kami

87Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Kebijakan DividenKebijakan dividen Antam adalah membagikan dividen kas kepada pemegang saham sedikitnya satu tahun sekali. Semenjak tahun 1997, kebijakan dividen Antam adalah membagikan dividen dengan rasio payout minimal 30% dari laba bersih setelah pajak, kecuali diputuskan lain dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Rata-rata rasio payout dividen Antam dalam kurun 5 tahun terakhir adalah 36,8% dan jika dihitung dari penawaran umum (IPO) Antam tahun 1997 maka rata-rata rasio payout dividen adalah 39,3%.

Pada RUPS Antam tanggal 30 Mei 2006 memutuskan bahwa Antam harus membagikan dividen sebesar 34% dari laba bersih (rasio payout) tahun 2005 sebesar Rp286,3 miliar atau Rp150,05 per saham. Jumlah ini sedikit lebih tinggi dari pembayaran dividen sebesar Rp282,5 miliar atau Rp148,08 per saham pada tahun sebelumnya. Tanggal ex dividen adalah 26 Juni 2006 untuk pasar tunai sementara recording date adalah 23 Juni 2006 jam 16.00. Pembayaran dividen dilakukan pada tanggal 7 Juli 2006.

Realisasi Utilisasi Dana Hasil Penawaran UmumPada tahun 2004, Antam telah menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum tahun 1997. Silahkan melihat tabel dibawah ini untuk realisasi detil dari hasil penawaran umum tersebut.

Jumlah Kepemilikan Jumlah Saham Jumlah Pemilik

1 - 1.000 296.302 826

1.001 - 5.000 1.994.827 732

5.001 - 10.000 6.478.850 739

10.001 - 100.000 20.975.850 859

100.001 - 1.000.000 56.096.342 150

>1.000.000 1.821.849.779 81

Total 1.907.691.950 3.387

Distribusi Pemegang Saham(Termasuk Pemegang CDI)

Penggunaan Jumlah Dana (%)Jumlah Dana

(Rp Miliar)Realisasi

(Miliar Rp)

Ekspansi Pabrik FeNi III 73 406,152 381,646

Pembangunan PLTU Pomalaa 9 50,074 -

Perbaikan dan Modernisasi Pabrik FeNi I 8 44,510 127,998

Pembayaran Hutang kepada Bank BDN 5 29,243 29,243

Pengembangan Usaha UBPP Logam Mulia 5 26,394 17,486

Jumlah 100 556,373 556,373

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum(Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006)

88 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Hubungan Investor

Peningkatan Transparansi Akuntabilitas Lebih Baik = =

Yudi K. Nurhadi ([email protected])Eko Endriawan ([email protected])

Fajar Triadi ([email protected])Cameron Tough ([email protected])

Pada saat Anda membaca Laporan Tahunan ini, kami juga mengundang Anda untuk menghubungi divisi Hubungan Investor dalam rangka mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Antam. Bagi Antam sangatlah penting untuk dapat berkomunikasi secara dua arah kepada semua pemegang saham dalam rangka membangun pemahaman mengenai perusahaan. Hubungan Investor Antam memahami bahwa penyampaian kinerja perusahaan harus dilakukan melalui upaya berkelanjutan dalam hal transparansi dan keterbukaan sehingga dapat membantu pemegang saham dalam mengambil keputusan investasi dengan baik.

Untuk dapat menciptakan transparansi, Antam berfokus kepada penyediaan informasi yang berkualitas, akurat dan detil yang disampaikan dengan tepat waktu dan seimbang. Hubungan Investor Antam berupaya untuk dapat bekerja dengan integritas serta kejujuran sehingga akan meningkatkan kredibilitas dan dapat menjembatani antara kepentingan perusahaan dengan pemegang saham. Tujuan utama dari Hubungan investor Antam adalah untuk dapat menciptakan pemahaman mengenai Antam yang akhirnya diharapkan dapat membantu penurunan biaya modal perusahaan.

Divisi Hubungan Investor Antam bekerja di bawah Sekretaris Perusahaan yang melapor kepada Direktur Utama. Dalam menjalankan tugas, Hubungan Investor bekerja sama dengan erat dengan semua Direksi, unit bisnis serta divisi-divisi terkait. Sinergi antara Hubungan Investor dengan seluruh organ perusahaan sangatlah vital dalam rangka memahami fakta perusahaan yang terjadi dan sebaliknya dapat menyampaikan informasi dari pelaku pasar modal kepada perusahaan.

Sepanjang tahun 2006, beberapa pekerjaan yang ditangani oleh Hubungan Investor Antam adalah berpartisipasi dalam beberapa konferensi investasi di Jakarta, Bandung, Singapura, Hong Kong, Kuala Lumpur dan New York. Selain itu Antam menyelenggarakan non deal road shows di Singapura, Hong Kong, London, Edinburgh, Boston, New York dan San Francisco. Antam berpartisipasi secara aktif dalam Investor Days (juga merupakan public expose) yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ), ratusan one-on-one meetings, kemudian menyelenggarakan 2 (dua) tur kunjungan, yakni kunjungan ke pabrik FeNi III yang diikuti oleh investor obligasi dan ekuitas serta kunjungan pemegang saham keempat terbesar ke fasilitas Logam Mulia di Jakarta. Antam juga melakukan beberapa program advertising pada media massa serta kanal TV keuangan internasional. Selain itu Antam menyelenggarakan conference call untuk mendiskusikan dan menjelaskan alasan buy back obligasi. Hubungan Investor Antam juga menangani komunikasi hubungan investor melalui media email dan telepon.

Dengan menekankan pada tujuan untuk dapat berkomunikasi secara dua arah, Hubungan Investor Antam kembali mengundang Anda untuk dapat “menghubungi kami” untuk informasi lebih lanjut mengenai Antam.

Saham Kami

89Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Kinerja Lebih Baik Peningkatan Coverage Peningkatan Nilai Pemegang Saham= =

Mr. David Chang, Director of Research, UOB KH Securities“Perusahaan dengan tingkat transparansi yang cukup serta akses kepada manajemen. Hal-hal ini dibutuhkan untuk tata kelola perusahaan yang baik serta akuntabilitas kepada stakeholders.”

Mr. Eddy Soeparno, Investment Banking, PT Merrill Lynch Indonesia“Bagaimana Antam akan melihat pertumbuhan perusahaan untuk 3-5 tahun ke depan? Apakah dari kegiatan operasi inti feronikel atau dari proyek-proyek lainnya?”

Mr. Made Sentana, Acting Bureau Chief, Dow Jones Newswires, Jakarta“Manajemen Antam menunjukkan keyakinannya, selalu melihat kesempatan diluar batas bisnis tradisional perusahaan.”

Mr. Michael Chambers, Head of Sales, CLSA Indonesia“Harga komoditas yang tinggi. Antam memiliki banyak aset yang belum diberdayakan secara finansial. Untuk merealisasikan nilai, Antam harus cepat melakukan large deals di komoditas nikel, alumina dan sebagainya. Kalau tidak, Antam berisiko akan kehilangan kesempatan besar.”

Ms. Erika Marthalina, Buyside Investment Analyst, Bahana (Trust Company of the West)“Percepat realisasi proyek untuk mengganti sumber energi dengan tujuan untuk mengurangi biaya perusahaan.”

Kunjungan investor dari AS

pada bulan Maret 2006 ke Logam

Mulia

Tur investor dan analis ke pabrik FeNi III pada bulan Mei 2006

Pada tanggal 24 April 2007, Hubungan Investor Antam menanyakan kepada beberapa kalangan komunitas keuangan dengan pertanyaan sebagai berikut: “ Jika Anda dapat menyampaikan satu hal saja kepada manajemen Antam, apakah itu?” Di bawah ini adalah beberapa jawaban yang kami terima.

90 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Tanya Jawab dengan Pemegang Saham Mayoritas

WAWANCARA DENGAN BAPAK ROES ARYAWIJAYA, DEPUTI MENTERI NEGARA BUMN BIDANG USAHA PERTAMBANGAN, INDUSTRI STRATEGIS, ENERGI DAN TELEKOMUNIKASI

Sebagai permulaan, saat ini masih ada concern terkait dengan intervensi pemerintah ke manajemen. Bagaimana sebenarnya hubungan pemerintah dengan Antam? Apakah benar ada intervensi dari pemerintah?Sampai saat ini memang Negara RI memiliki 65% saham Antam dan publik memegang 35%. Namun demikian, pemegang saham publik tidak perlu khawatir karena kami sebagai pemegang saham mayoritas selalu menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) secara konsisten dan konsekuen oleh semua organ persero yaitu RUPS, Direksi dan Komisaris. Hubungan antara Pemerintah dengan Antam yang dalam hal ini Kementerian Negara BUMN adalah

sebagai pemegang saham yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pemegang saham publik. Sesuai ketentuan peraturan perundangan, Pemerintah tidak dapat mempengaruhi Direksi maupun Komisaris selain melalui RUPS yang merupakan otoritas tertinggi dalam suatu perseroan. Pemerintah menyadari bahwa segala bentuk intervensi dalam pengelolaan perusahaan hanyalah akan berdampak negatif tidak hanya terhadap nilai saham Pemerintah pada Antam, tetapi juga terhadap iklim usaha di Indonesia secara keseluruhan. Jadi perlu saya tekankan bahwa Pemerintah tidak melakukan intervensi selain melalui mekanisme korporasi dan sarana yang dibenarkan oleh ketentuan peraturan perundangan yaitu RUPS.

Dengan hak pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mengangkat anggota Komisaris dan Direksi, bagaimana pemerintah melakukan seleksi terhadap calon Komisaris dan Direksi?Seperti halnya pemegang saham lainnya, Pemerintah sangat concern terhadap perkembangan usaha Antam. Pemerintah selalu berupaya untuk memilih orang yang terbaik, yang dapat berasal dari internal maupun eksternal perusahaan, untuk diusulkan menjadi Direksi berdasarkan ketentuan peraturan perundangan. Proses seleksi dilakukan melalui mekanisme fit and proper test yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu penyusunan long list dan short list, tes psikologi serta wawancara. Adapun faktor yang dinilai meliputi pengalaman kerja, kompetensi, dedikasi dan integritas calon Direksi.

Apa rencana pemerintah terkait BUMN Pertambangan? Pernah diberitakan pemerintah akan membentuk holding bernama IRC? Bagaimana anda melihat nilai IRC terhadap Antam?Kalau kita melihat tren bisnis pertambangan secara global, maka hanya perusahaan yang besar dan kuat permodalannya yang akan memenangkan persaingan. Oleh karena itu, BUMN Pertambangan di Indonesia harus mengikuti tren bisnis global kalau ingin tetap eksis, tumbuh dan berkembang dalam kegiatan usahanya. Pemerintah merencanakan untuk membentuk holding company atau IRC dengan cara memasukkan 65% saham Pemerintah yang berada di Antam, Bukit Asam dan Timah serta saham Pemerintah yang berada di perusahaan pertambangan lain yang kepemilikannya minoritas seperti PT Freeport Indonesia dan PT Inalum. Selain itu IRC juga diberi special rights terkait dengan ijin penambangan di Indonesia.

Dengan mempertimbangkan tren peningkatan harga yang pertumbuhannya belum pernah terjadi selama 30 tahun terakhir dan melihat potensi cadangan industri sumber daya mineral yang dimiliki, IRC memiliki positioning yang sangat baik untuk memanfaatkan kesempatan yang muncul ini. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh konsultan Citigroup, tahun 2007 ini merupakan momentum yang paling tepat untuk pembentukan IRC. Saat ini rencana pembentukan IRC tersebut masih menunggu keputusan dari Menteri Negara BUMN selaku Kuasa Pemegang Saham Negara RI.

Apakah ada rencana divestasi lanjutan saham pemerintah di Antam? Pada tahun 2004 ada rencana pemerintah melakukan divestasi lanjutan sebesar 14%. Apakah rencana tersebut masih valid?Sampai dengan saat ini belum ada rencana divestasi lanjutan saham Pemerintah pada Antam. Program privatisasi tahun 2007 difokuskan pada perusahaan perbankan, konstruksi, jalan tol dan kertas dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai pemegang saham.

Kita sampai pada akhir wawancara. Apakah bapak ada hal lain untuk ditambahkan?Terima kasih banyak atas kesempatan wawancara ini. Saya ingin menambahkan bahwa Pemerintah selalu mendukung upaya-upaya manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan dan nilai pemegang saham yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Manajemen harus selalu menempatkan kepentingan perusahaan di atas segalanya dan mengambil keputusan yang akan

memperkuat perusahaan, serta mampu meningkatkan nilai berjangka panjang bagi pemegang saham.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

90 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

91Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Tata Kelola PerusahaanPernyataan Atestasi tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan 92

Pernyataan atas Status Praktik Tata Kelola Perusahaan 94

Laporan Komite106

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

92 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Pernyataan Atestasi Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Jakarta, 18 April 2007

Komisaris dan DireksiPT. ANEKA TAMBANG TBK.

Yang terhormat Bapak Komisaris dan Direksi,

Kami telah mengevaluasi praktik tata kelola perusahaan Antam per Maret 2007 dengan fokus utama pada praktik-praktik terbaik yang diterima secara internasional dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan menurut Bursa Saham Australia (Australian Stock Exchange - ASX).

RUANG LINGKUP PEKERJAANRuang lingkup penugasan kami ditetapkan di dalam surat penugasan dan dapat diringkas sebagai evaluasi independen terhadap praktik tata kelola perusahaan di Antam. Kami juga telah mereview kepatuhan praktik tata kelola perusahaan di Antam terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik menurut ASX.

Sebagai bagian dari penugasan, kami telah melakukan verifikasi terhadap akurasi “Pernyataan atas Status Praktik Tata Kelola Perusahaan” yang ditampilkan manajemen dalam Laporan Tahunan Antam tahun 2006. Kami menyimpulkan bahwa pernyataan manajemen tersebut telah dibuat sesuai dengan hasil evaluasi corporate governance yang kami lakukan.

KESIMPULANBerdasarkan evaluasi yang kami lakukan sesuai ruang lingkup penugasan, kami menyimpulkan bahwa praktik-praktik yang dilakukan Antam adalah sebagai berikut:

Tugas dan WewenangFungsi, tugas dan wewenang Dewan Direksi dan Komisaris tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Antam telah menyusun Piagam (Charter) untuk Komisaris dan Direksi yang menjelaskan posisi setiap anggota Komisaris dan Direksi, batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab mereka.

Kecakapan, pengalaman dan keahlian Board, serta akses ke tenaga ahli yang diperlukanSebagai kelompok (dewan), Komisaris dan Direksi telah memiliki kecakapan utama yang diperlukan. Di samping itu, Komisaris telah membentuk lima komite untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris.

Independensi Komisaris dan DireksiSecara formal, dua dari lima komisaris Antam adalah komisaris independen. Namun demikian pada praktiknya, dapat dipandang terdapat satu lagi komisaris independen mengingat Komisaris Utama juga memenuhi kriteria independen sebagaimana diatur oleh ASX.

Aktifitas Lingkungan, Sosial dan KomunitasPemberdayaan masyarakat, reklamasi, rehabilitasi dan kemitraan merupakan kegiatan utama tanggung jawab sosial (CSR) Antam. Sebagai bagian dari laporan tahunan 2005, Antam mempublikasikan secara terpisah Sustainability Report yang berisi aktivitias-aktivitas Antam yang terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial. Di tahun 2006, pihak ketiga dikontrak untuk melakukan penilaian terhadap program CSR.

Tata Kelola Teknologi InformasiAntam telah menyelesaikan standar operasi dan prosedur untuk teknologi informasi yang meliputi prosedur untuk mengelola perubahan terhadap perangkat lunak, pengembangan aplikasi, software quality assurance, manajemen implementasi, manajemen konfigurasi, manajemen incidents, IT problems, IT security dan disaster recovery plan. Antam telah membangun disaster recovery center yang berlokasi di Jatiluhur, Jawa Barat. Namun demikian, kami mencatat bahwa monitoring terhadap fungsi Teknologi Informasi oleh Internal Audit masih terbatas.

Transparansi dan PengungkapanSaat ini sedang disusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengungkapan informasi. Antam perlu segera memformalisasikannya agar dapat menjadi pedoman yang lebih efektif terhadap pengendalian pengungkapan.

Fungsi Manajemen RisikoAntam sedang memulai penerapan Enterprise Risk Management (ERM). Corporate Risk Management Group (CRMG) bertanggung jawab dalam menjalankan dan memonitor pelaksanaan aktivitas pengelolaan risiko Perusahaan serta memastikan koordinasi yang baik dalam proses pengelolaan risiko tersebut. Kebijakan dan prosedur detil untuk ERM juga telah disusun.

Tata Kelola Perusahaan

93Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Sistem Pengendalian InternalDirektur Utama dan Direktur Keuangan Antam telah melakukan sertifikasi integritas dan kewajaran dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Sertifikasi ini telah didukung dengan mekanisme atestasi secara formal. Meskipun demikian, kami mencatat bahwa Antam belum memiliki proses yang memadai untuk menilai efektifitas desain dan operasional pengendalian internal terkait dengan pelaporan keuangan. Terkait dengan hal ini, Antam dapat memberdayakan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) untuk meningkatkan perannya dalam memastikan integritas pengendalian internal pada pelaporan keuangan.

Strategi KomunikasiAntam memperlakukan semua pemegang saham secara setara dan selalu berupaya agar hak semua investor, termasuk pemegang saham minoritas dan asing, dilindungi.

Pengawasan KinerjaSebagai kelanjutan dari penyusunan KPI untuk Direksi, Antam saat ini memasuki tahap awal implementasi sistem yang baru untuk penilaian kinerja Direksi. Karena baru terdapat KPI untuk Direksi, maka sebaiknya juga disusun KPI untuk Komisaris dan komite-komitenya. Jika dilaksanakan dengan baik, maka proses ini dapat meningkatkan efektivitas peran Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Standar EtikaAntam telah menyusun kebijakan etika dan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang memberikan pedoman bagi manajemen dan karyawan dalam menjaga integritas dan melaporkan praktik-praktik yang tidak etis. Antam belum memiliki kebijakan formal yang mengatur perdagangan saham perusahaan oleh komisaris, direksi, manajemen dan karyawan. Kebijakan ini sedang dalam proses penyusunan.

Peringkat Antam menurut prinsip GCG dari ASX adalah sebagai berikut:

Pernyataan dan asersi yang dibuat dalam evaluasi ini didasarkan pada review dokumen dan interview di Kantor Pusat Antam.Kami tidak melakukan validasi terhadap informasi yang diberikan oleh manajemen pada saat pelaksanaan review. Manajemen Antam bertanggungjawab untuk meyakinkan bahwa informasi yang diberikan ke kami adalah benar, akurat dan mutakhir.

Sincerely,

Bangkit KuncoroPartner

Prinsip-Prinsip ASXPeringkat Antam

Baik --------- Buruk

1 Meletakkan pondasi yang kuat bagi pengelolaan dan pengawasan perusahaan.

2 Struktur direksi dan komisaris yang memberi nilai tambah

3 Meningkatkan proses pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab.

4 Menjaga integritas dalam pelaporan keuangan.

5 Pengungkapan informasi secara tepat waktu dan seimbang.

6 Menghargai hak pemegang saham.

7 Mengetahui dan mengendalikan risiko.

8 Mendorong peningkatan kinerja.

9 Sistem remunerasi yang adil dan bertanggungjawab.

10 Mengenali kepentingan para stakeholder

94 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Ringkasan EksekutifSejak menjadi perusahaan publik, Good Corporate Governance (GCG) selalu dipandang sebagai elemen penting bagi Antam dalam mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia. Selain itu, sebagai salah satu BUMN terbesar dan paling berpengaruh, Antam ingin menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebangkitan Indonesia dengan cara memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan menjadi panutan bagi perusahaan lainnya di Indonesia, khususnya BUMN.

Beberapa contoh upaya yang dilakukan selama tahun 2006 dalam rangka GCG antara lain adalah finalisasi dan implementasi KPI untuk Direksi, tahap awal implementasi Enterprise Risk Management, penyusunan Corporate Sustainability Report dan penilaian terhadap efektivitas Satuan Kinerja Audit Internal. Secara keseluruhan, praktik GCG di Antam telah meningkat secara positif dari tahun sebelumnya. Terlebih dengan semakin meningkatnya tantangan yang dihadapi perusahaan, individu Antam lebih bersedia untuk melakukan perubahan yang diperlukan dan meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadapi tantangan ke depan.

Komisaris beserta kelima Komite yang dibawahinya, Direksi dan eksekutif kunci Antam lainnya juga terus meningkatkan kapabilitas mereka dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Mereka juga terus memperkuat hubungan kerjasama di antara mereka dan mempererat hubungan dengan Staf di bawahnya. Singkatnya, Antam menyadari pentingnya menjaga hubungan kerjasama antara governance body, manajemen dan staf dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan praktik pelaksanaan GCG di Antam.

Penjelasan mengenai praktik tata kelola perusahaan dibandingkan dengan rekomendasi dari ASX, disajikan dalam uraian berikut termasuk jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau tidak dilakukan sehubungan dengan rekomendasi tersebut. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Antam memberikan penjelasan untuk setiap rekomendasi yang tidak dilakukan.

1: Meletakkan Pondasi yang Kuat bagi Pengelolaan dan Pengawasan PerusahaanSistem tata kelola perusahaan di Indonesia adalah ”two tier system” yang memisahkan peran dari organ yang menjalankan perusahaan (Direksi) dengan organ yang bertugas mengawasi dan memberikan arahan (Komisaris).

Anggaran dasar Antam menjelaskan fungsi, tugas dan tanggung jawab dari Komisaris dan Direksi. Antam telah memiliki piagam formal untuk Direksi dan Komisaris yang dapat diakses di situs Antam. Piagam ini mengatur peran dan tanggung jawab dari setiap anggota Direksi dan Komisaris.

Direksi Antam bertanggung jawab terhadap penyusunan arahan strategis perusahaan, yang harus disetujui oleh Komisaris. Direksi juga bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi yang telah disetujui dan menjalankan perusahaan secara efisien, termasuk pengendalian dan sistem pertanggungjawabannya.

Komisaris bertanggung jawab mengawasi Direksi dan menyetujui rencana strategis dan rencana tahunan perusahaan. Komisaris dapat memberhentikan sementara Direksi jika yang bersangkutan terbukti melanggar anggaran dasar atau tidak melaksanakan tugasnya. Komisaris juga bertanggung jawab terhadap pemantauan implementasi GCG oleh Direksi.

Komisaris telah membentuk lima komite yang masing-masing dipimpin oleh seorang Komisaris, untuk mendukung pelaksanaan peran dan tanggung jawab Komisaris. Komite-komite tersebut adalah Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Corporate Governance, Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia, dan Komite Pasca Tambang.

2: Struktur Direksi dan Komisaris yang Memberi Nilai Tambah bagi PerusahaanAnggota Komisaris dan Direksi diangkat oleh Pemegang Saham dalam RUPS untuk periode kerja selama lima tahun. Mereka dapat dipilih kembali untuk lima tahun berikutnya.

Tidak ada perubahan komposisi pada tahun 2006. Komisaris terdiri dari dua anggota yang berasal dari Departemen Pertambangan dan Energi dan tiga anggota lainnya adalah para profesional dengan latar belakang yang beragam yaitu keuangan, teknik, pertambangan dan manajemen. Demikian pula halnya, tidak terdapat prubahan struktur anggota Direksi. Empat dari lima Direksi telah bekerja di Antam lebih dari 20 tahun, sedangkan seorang lainnya sebelumnya menjabat di Departemen Keuangan.

Pernyataan Atas Status Praktik Tata Kelola Perusahaan

“Tata kelola perusahaan yang baik tidak hanya berarti melakukan sesuatu yang baik, melainkan juga pengambilan keputusan yang baik.”

Tata Kelola Perusahaan

95Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Pinsip GCG dari ASX

Bagaimana Antam Mengadopsi

RekomendasiReferensi Hal yang kurang sesuai dengan

rekomendasi ASX dan alasannyaSeluruh

nya Sebagian

1. Meletakkan pondasi yang kuat bagi pengelolaan dan pengawasan perusahaan

1.1 Memformalkan & mengungkapkan fungsi komisaris dan fungsi Direksi (manajemen). √ • Piagam Komisaris• Piagam Komite-komite• Piagam Direksi

2. Struktur Komisaris dan Direksi yang memberi nilai tambah bagi perusahaan

2.1 Mayoritas Komisaris dan Direksi sebaiknya independen. √ • Surat Penunjukkan• Daftar Riwayat Hidup Komisaris

Mayoritas dari Dewan Komisaris bukan komisaris independen.Alasan:Peran komisaris dalam two-tier system adalah independen dari Direksi.

2.2 Komisaris Utama sebaiknya seorang komisaris independen. √ • Daftar Riwayat Hidup Komisaris Utama yang memenuhi criteria independen dari ASX

2.3 Komut dan Dirut tidak dipegang oleh orang yang sama. √ • Surat Penunjukkan

2.4 Komisaris sebaiknya membentuk komite nominasi. √ • Piagam Komite Nominasi, Remunerasi & Pengembangan Sumber Daya Manusia

Komite NRPSDM tidak diketuai oleh komisaris independen.Alasan:Seluruh komisaris independen telah menjadi ketua komite-komite lainnya.

2.5 Menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip no 2 √ • Laporan Tahunan• www.antam.com

3. Mendorong proses pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab

3.1 Menyusun Standar Etika sebagai pedoman bagi Komisaris, Direksi, Dirut, Dirkeu dan jajaran eksekutif kunci lainnya.

√ • Standar etika

3.2 Mengungkapkan kebijakan perdagangan saham perusahaan oleh Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan.

√ • Usulan (draft) Kebijakan Perdagangan Saham

Belum ada pengungkapan kebijakan perdagangan saham. Alasan:Kebijakan ini sedang disusun.

3.3 Menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip no 3 √ • Laporan Tahunan• www.antam.com

4. Menjaga integritas dalam pelaporan keuangan

4.1 Direktur Utama dan Direktur Keuangan menyatakan secara tertulis bahwa laporan keuangan ditampilkan secara benar dan wajar sesuai dengan kondisi yang ada dan tunduk pada standar-standar akuntansi.

√ • Laporan Tahunan

4.2 Terdapat Komite Audit. √ • Piagam Komite Audit

4.3 Struktur Komite Audit sesuai dengan rekomendasi. √ • Piagam Komite Audit • CV Komite Audit

4.4 Komite audit memiliki piagam formal. √ • Piagam Komite Audit

4.5 Menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip no 4 √ • Laporan Tahunan• www.antam.com

5. Pengungkapan informasi secara tepat waktu dan seimbang

5.1 Membuat kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dari ASX.

√ • Pedoman Kebijakan Perusahaan Belum terdapat kebijakan dan prosedur yang secara khusus mengatur kepatuhan terhadap persyaratan pengungkapan.Alasan:Kebijakan & prosedur ini sedang disusun

5.2 Menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip no 5 √ • Laporan Tahunan• www.antam.com

6. Menghargai hak-hak pemegang saham

6.1 Merancang & mengungkapkan strategi komunikasi untuk mendorong komunikasi yang efektif.

√ • Pedoman Kebijakan Perusahaan• Laporan tahunan• www.antam.com

6.2 Auditor eksternal hadir di RUPS untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar audit.

√ • Undangan RUPS kepada auditor eksternal

7. Mengetahui dan mengendalikan risiko

7.1 Terdapat kebijakan pengawasan dan manajemen risiko. √ • Piagam Komite Manajemen Risiko, Kebijakan & Prosedur

7.2 Direktur Utama dan Direktur Keuangan menyatakan tertulis:• Integritas dari laporan keuangan• Manajemen risiko perusahaan, sistem kepatuhan dan kontrol internal telah

dijalankan secara efisien dan efektif di seluruh aspek yang material

√ • Laporan Tahunan Belum terdapat penilaian terhadap disain dan operasional pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan. Alasan:Direktur Utama dan Direktur Keuangan memiliki mekanisme formal atestesi untuk mendukung sertifikasi atas integritas dan kewajaran laporan keuangan.

7.3 Menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip no 7 √ • Laporan Tahunan• www.antam.com

8. Mendorong peningkatan kinerja

8.1 Mengungkapkan proses evaluasi kinerja Komisaris, Komite-komite, Direksi dan pejabat kunci.

√ Antam belum mengungkapkan prosedur evaluasi kinerja Komisaris, Komite-komite, Direksi dan pejabat kunci. Alasan:Jika Antam telah menyelesaikan evaluasi kinerja secara formal, maka prosedur ini akan diinformasikan ke publik.

9. Remunerasi yang wajar dan bertanggung jawab

9.1 Mengungkapkan kebijakan remunerasi yang memungkinkan investor untuk memahami (i) biaya dan manfaat dari kebiijakan tersebut (ii) hubungan antara remunerasi yang dibayarkan dengan kinerja perusahaan.

√ • Laporan Tahunan Antam belum mengungkapkan kebijakan remunerasi Komisaris dan Direksi, biaya dan manfaatnya serta hubungan antara remunerasi yang dibayarkan dengan kinerja perusahaan. Alasan:Sistem evaluasi kinerja Direksi baru saja diterapkan dan sedang dalam proses kajian efektivitasnya.

9.2 Komisaris membentuk komite remunerasi √ • Piagam Komite NR&PSDM

9.3 Memisahkan secara jelas remunerasi untuk Komisaris dan Direksi √ • Laporan Tahunan

9.4 Pembayaran remunerasi berdasarkan ekuitas telah sesuai dengan batasan yang telah disetujui pemegang saham.

√ • Tidak terdapat remunerasi atas dasar equitas

9.5 Menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip no 9 √ • Laporan Tahunan• www.antam.com

10. Mengenali kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders)

10.1 Membuat dan mengungkapkan code of conduct sebagai pedoman kepatuhan hukum dan kewajiban-kewajiban lainnya terhadap stakeholders.

√ • Standar etika• www.antam.com

Antam belum memiliki mekanisme untuk membaca kembali dan menandatangani standar etika secara tahunan.Alasan:Kondisi saat ini masih dipandang memadai untuk melindungi kepentingan stakeholders, namun rekomendasi ini akan menjadi pertimbangan.

96 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Secara keseluruhan, Komisaris dan Direksi Antam memiliki kombinasi keahlian yang diperlukan yaitu: perencanaan strategis, pengetahuan tentang industri, pengalaman bisnis dan manajemen, akuntansi, keuangan, hukum, pasar internasional, pasar modal, dan pengetahuan tentang risiko dan kontrol.Dari ke 5 anggota Komisaris, secara formal terdapat dua Komisaris Independen. Namun, pada praktiknya, Presiden Komisaris pada dasarnya juga memenuhi kriteria independensi menurut definisi ASX.

Jabatan Komisaris Utama dan Direktur Utama tidak dipegang oleh orang yang sama. Komisaris Utama adalah Wisnu A Marantika, sedangkan Direktur Utama adalah D. Aditya Sumanagara.

Di tahun 2006, Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM, yang terdiri dari 3 orang anggota, banyak terlibat dalam mengkaji Indikator Kinerja Kunci (KPI) Direksi yang sebelumnya telah digunakan (ditetapkan tahun 2005 dan diterapkan pada saat evaluasi kinerja tahun 2006) serta mengkaji dan membahas perbaikan Indikator Kinerja Kunci tersebut untuk tahun 2006 (akan diterapkan sebagai parameter evaluasi kinerja tahun 2007).

Hal yang kurang sesuai dengan rekomendasi ASX:Mayoritas anggota Komisaris dan Direksi tidak independen. Alasan mengapa Antam tidak dapat melaksanakan rekomendasi ini adalah karena Pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas yang memiliki wewenang untuk menominasikan Direksi dan Komisaris. Meskipun demikian, dalam sistem two-tier, peran Komisaris secara alamiah adalah independen dari peran Direksi, yang bertindak sebagai Direktur Eksekutif dalam sistem one-tier.

Tidak semua anggota Komite Nominasi adalah independen. Komite ini juga tidak diketuai oleh Komisaris Utama maupun Komisaris Independen. Antam tidak melaksanakan rekomendasi ini karena semua Komisaris Independen yang ada telah menjadi ketua untuk Komite-komite Komisaris lainnya, yaitu: Komite GCG, Komite Audit dan Komite manajemen Risiko.

3: Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan yang Etis dan Bertanggung JawabDalam rangka menjaga nilai-nilai etika, Antam telah membuat kebijakan tentang etika seperti yang tercantum dalam Bab 3 Pedoman Kebijakan Perusahaan dan telah menyusun Standar Etika Perusahaan (code of conduct) yang memberikan pedoman yang harus diikuti oleh jajaran perusahaan dalam berhubungan dengan karyawan, pemasok, pemerintah dan pihak-pihak lainnya yang relevan dengan aktivitas perusahaan. Kebijakan tentang etika dan standar etika ini tersedia di situs Antam. Antam tidak memisahkan code of conduct untuk Direksi dan karyawan.

Hal yang kurang sesuai dengan rekomendasi ASX: Antam belum mengungkapkan kebijakan formal yang mengatur perdagangan saham, opsi dan surat berharga perusahaan lainnya yang dilakukan oleh Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan. Hal ini karena saat ini kebijakan perdagangan surat berharga tersebut sedang disusun. Di samping itu, pada kenyataannya, tidak banyak jumlah saham yang dimiliki oleh Komisaris dan Direksi serta karyawan, dan tidak adanya opsi saham.

4: Menjaga Integritas dalam Pelaporan KeuanganDirektur Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan telah melakukan sertifikasi integritas dan kewajaran dari laporan keuangan tahunan perusahaan.

Komite Audit Antam terdiri dari lima anggota, dipimpin oleh Komisaris Independen yang memiliki pengalaman yang mendalam di bidang pertambangan. Ketua Komite dibantu oleh 4 orang anggota independen. Dua orang diantaranya adalah akuntan dan empat orang diantaranya memiliki pengalaman di bidang akuntansi.

Piagam Komite Audit Antam yang disetujui oleh Komisaris, menjelaskan peran, wewenang, tanggung jawab, struktur, komposisi dan persyaratan keanggotaan. Piagam ini secara reguler dikaji dan pengkajian serta pembaharuan terakhir dilakukan pada bulan Desember 2006. Piagam Komite Audit ditampilkan pada situs Antam, namun dokumen yang dipublikasikan bukan versi terakhir.

Sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Audit Intern, tanggung jawab utama dari komite audit adalah mereview laporan keuangan perusahaan, melakukan seleksi, penunjukan dan pemantauan auditor eksternal, mengevaluasi efektivitas dari sistem pengendalian internal perusahaan, mengkaji kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan mereview implementasi manajemen risiko.

Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi

NamaJumlah Saham

Ir. Supriatna Suhala MSc. Komisaris

25.000

Ir. D. Aditya Sumanagara Direktur Utama

55.000

Ir. Alwin Syah Loebis, MMDirektur Operasi

62.000

Ir. Darma Ambiar, MMDirektur Pengembangan

54.250

Kurniadi Atmosasmito, SE, MM Direktur Keuangan

31.000

Tata Kelola Perusahaan

97Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Selama tahun 2006, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 29 kali dengan topik utamanya adalah kinerja operasi dan keuangan perusahaan, seleksi auditor eksternal, kinerja mereka dan temuan yang dihasilkan, rencana kerja perusahaan, isu-isu akuntansi, laporan auditor internal, dan beberapa inisiatif manajemen seperti program pengurangan biaya, proyek Alumina Tayan, sistem manajemen risiko dan manajemen dana pensiun.

PricewaterhouseCoopers (PwC) telah mengaudit laporan keuangan Antam sejak tahun 2003. Untuk jasa audit keuangan tahun 2006, Antam membayar PwC Rp1,6 miliar. PwC tidak memberikan jasa audit atau konsultansi lain kepada perusahaan di tahun 2006.

5: Pengungkapan Informasi Secara Tepat Waktu dan SeimbangBab 5 Pedoman Kebijakan Perusahaan mengatur hubungan dengan pihak eksternal.

Filosofi perusahaan berkaitan dengan pengungkapan informasi adalah bahwa pengungkapan informasi kepada pihak eksternal harus bersifat wajar, terbuka, jujur, akurat, tepat waktu dan bijaksana dalam rangka meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholder perusahaan. Sekretaris perusahaan adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam menentukan informasi mana yang akan diungkapkan. Informasi penting yang sebelumnya belum pernah dipublikasikan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

Antam telah memiliki draft tertulis kebijakan pengungkapan informasi, akan tetapi kebijakan tersebut belum diformalkan sebagai acuan dalam pengungkapan informasi.

Secara khusus perusahaan telah menyediakan topik “Corporate Governance” pada website perusahaan yang antara lain berisi dokumen, kebijakan, piagam Komisaris dan Direksi, piagam komite-komite komisaris dan informasi terkait dengan kebijakan dan praktik tata kelola perusahaan dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kebijakan dan praktik tata kelola perusahaan kepada para investor dan pemegang saham.

Dalam laporan tahunan, Antam menjelaskan hasil-hasil keuangan dalam beberapa bagian yaitu Kinerja Antam, Ikhtisar Keuangan, Diskusi dan Analisis Manajemen terhadap Tinjauan Keuangan dan laporan Keuangan Konsolidasi. Isi dan substansinya diharapkan dapat bermanfaat bagi investor dalam melakukan penilaian terhadap aktivitas dan hasil-hasil yang dicapai perusahaan.

Hal yang kurang sesuai dengan rekomendasi ASX: Walaupun Pedoman Kebijakan Perusahaan mengatur mengenai hubungan dengan pihak eksternal, akan tetapi kebijakan tersebut dirasakan masih bersifat umum. Oleh karena itu, Antam saat ini sedang menyusun kebijakan dan prosedur formal untuk pengungkapan informasi. Kebijakan dan prosedur pengungkapan informasi ini nantinya akan menjadi pedoman pengungkapan informasi yang dirancang untuk menjamin kepatuhan terhadap peraturan pencatatan di bursa dan akuntabilitas manajemen.

6: Menghargai Hak Pemegang SahamMeskipun Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas, Antam memperlakukan seluruh pemegang sahamnya secara setara dan menjamin dilindunginya hak-hak dari investor termasuk pemegang saham minoritas dan asing. Pemegang saham diberi informasi yang memadai tentang hal-hal yang material, dan tepat waktu, sehingga memungkinkan mereka melakukan penilaian dan melaksanakan hak untuk memilih.

Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dengan pemegang saham, Antam menggunakan situs perusahaan dan cara elektronik lainnya seperti email, untuk menyampaikan informasi yang relevan ke publik dan berkomunikasi dengan pemegang saham. Publikasi perusahaan dalam bentuk press release, presentasi, dan laporan keuangan baik interim maupun tahunan tersedia dalam situs antam dan hal ini tetap ditampilkan untuk informasi dalam periode tiga tahun terakhir.

Antam juga menggunakan rapat umum pemegang saham sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan pemegang saham dan memberikan kesempatan memadai kepada para pemegang saham untuk berpartisipasi dalam rapat tersebut.

98 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Auditor eksternal hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan, apabila dibutuhkan, dalam rapat tersebut dapat memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan audit laporan keuangan dan perlakuan akuntansi.

7: Mengetahui dan Mengendalikan RisikoBab 4 Pedoman Kebijakan Perusahaan mengatur mengenai kebijakan Antam dalam manajemen risiko dan pemantauannya. Komisaris telah membentuk Komite Audit dan manajemen Risiko yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas risiko-risiko, termasuk kajian terhadap proses identifikasi risiko dan implementasi manajemen risiko oleh manajemen.

Antam juga telah berhasil memulai penerapan Enterprise Risk Management (ERM) dan terus berusaha meningkatkan kinerja dan kapabilitas ERM yang dimiliki. Salah satu hasil dari ERM adalah profil/peta risiko untuk Antam secara keseluruhan.

Selain itu, setiap tahun Direktur Utama dan Direktur Keuangan Antam memberikan pernyataan tanggung jawab terhadap laporan keuangan konsolidasi, yang mengandung makna telah terdapat sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang memadai.

Hal yang kurang sesuai dengan rekomendasi ASX:Pada prinsipnya Antam menyadari pentingnya pengendalian internal. Kebijakan dan prosedur yang dibuat adalah dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai akan tercapainya tujuan-tujuan perusahaan. Namun demikian, Antam belum memiliki proses yang memadai untuk menilai efektivitas pengendalian internal baik secara disain maupun operasional, yang terkait dengan pelaporan keuangan.

Selain itu, Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) akan meningkatkan peran mereka dalam memastikan integritas pengendalian internal yang berhubungan dengan pelaporan keuangan.

8: Mendorong Peningkatan KinerjaSepanjang tahun 2006, Komisaris melalui Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia memfokuskan diri pada finalisasi kriteria evaluasi kinerja (KPI) untuk Direksi yang telah diperbaharui dan mekanismenya untuk Direksi, baik secara Dewan maupun secara individu. Mekanisme penilaian kinerja yang baru tersebut, saat ini telah diterapkan secara penuh.

Disamping itu, Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia juga melakukan rapat secara ekstensif dengan anggota Direksi untuk mengkaji dan membicarakan implementasi penilaian kinerja dan rencana suksesi dari eksekutif kunci lainnya, serta perbaikan dari Piagam Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia dan rencana kerja untuk 2007.

Hal yang kurang sesuai dengan rekomendasi ASX:Antam tidak mengungkapkan prosedur evaluasi kinerja untuk komisaris dan Direksi, Komite-komite Komisaris, anggota Direksi secara individu dan pejabat kunci. Namun demikian, jika Antam sudah memiliki mekanisme formal untuk evaluasi kinerja, prosedur ini akan diungkapkan ke publik

9: Sistem Remunerasi yang Adil dan BertanggungjawabRemunerasi untuk Direksi dikaji setiap tahun oleh Komisaris melalui Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia. Remunerasi Direksi dan Komisaris diputuskan pada RUPS. Paket Remunerasi Direksi ini meliputi pembayaran tetap dan insentif. Direksi Antam tidak menerima remunerasi atas dasar maupun dalam bentuk ekuitas.

Saat ini remunerasi untuk Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan indeks dari pendapatan tahun-tahun sebelumnya dan besarnya aset, disesuaikan dengan kompleksitas sektor industrinya, kemudian dikombinasikan dengan survei rata-rata gaji eksekutif BUMN pertambangan lainnya, BUMN lain dan perusahaan swasta.

Gaji Direksi dihitung berdasarkan 90% dari gaji Direktur Utama. Gaji Komisaris Utama dan anggota Komisaris adalah masing-masing 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama. Tantiem akhir tahun dihitung berdasarkan kinerja perusahaan.

Antam saat ini sedang melaksanakan uji coba sistem evaluasi kinerja yang baru untuk Komisaris dan Direksi. Dengan sistem baru ini, remunerasi Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan kinerja individu.

Tata Kelola Perusahaan

99Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Hal yang kurang sesuai dengan rekomendasi ASX:Antam belum mengungkapkan kebijakan remunerasi untuk Direksi, biaya dan manfaatnya, serta kaitannya dengan kinerja perusahaan. Hal ini karena Antam baru saja menerapkan evaluasi kinerja untuk Direksi dan sedang dikaji efektivitasnya. Bila sistem evaluasi kinerja ini telah diimplementasikan secara efektif, Antam akan mengungkapkannya.

10: Mengenali Kepentingan Pihak-pihak yang Terkait dengan Perusahaan (Stakeholders)Antam telah menyusun dan mendistribusikan standar etika perusahaan (code of conduct) yang juga dapat diakses di situs Antam. Standar ini memberikan pedoman perilaku bagi manajemen dan karyawan dalam memenuhi kewajiban legal dan kewajiban lain perusahaan terhadap pihak-pihak terkait (stakeholders), termasuk pemegang saham, komunitas, pelanggan, pemasok dan pemerintah.

Standar Etika ini juga menjelaskan bagaimana perusahaan memantau dan menjamin kepatuhan terhadap standar tersebut.

Hal yang kurang sesuai dengan rekomendasi ASX:Antam belum menciptakan mekanisme bagi manajemen dan karyawan untuk membaca dan menandatangani ulang standar etika perusahaan secara tahunan.

KOMISARIS ANTAMBerdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2004 Komisaris terdiri dari 5 (lima) anggota termasuk 2 (dua) anggota Komisaris Independen. Di dalam melaksanakan tugasnya Komisaris selalu menempatkan kepentingan yang terbaik untuk Perusahaan di atas kepentingan-kepentingan lainnya. Secara umum Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan dan nasihat terhadap Direksi sesuai dengan kaidah good corporate governance serta menempatkan kepentingan yang terbaik untuk Perusahaan di atas kepentingan-kepentingan lainnya dalam rangka mewujudkan visi korporasi Antam, serta mewakili kepentingan pemegang saham.

Komisaris memiliki Charter yang merupakan pedoman bagi Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, efisien, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Komisaris membentuk komite-komite di tingkat Komisaris dalam rangka membantu tugas-tugas Komisaris dan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini komite-komite yang dimiliki adalah Komite GCG, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM, dan Komite Lingkungan dan Pasca Tambang dimana setiap komite dipimpin oleh seorang anggota Komisaris. Tugas, wewenang, dan keanggotaan komite-komite yang dimaksud diatur dalam Charter tersendiri.

Nama

Per Bulan

Jumlah Per

Bulan

Jumlah Per

Tahun

Jumlah

Tantiem

Jumlah

Penghasilan

Setahun dan

Tantiem*

Jumlah

Penghasilan

Setahun dan

Tantiem 2005*Gaji

Tunjangan

Perumahan

Tunjangan

TransportasiListrik

Direktur Utama 47.600.000 10.000.000 1.500.000 1.500.000 60.600.000 727.200.000 983.000.000 1.805.400.000 1.805.400.000

Direktur 42.840.000 9.000.000 1.350.000 1.350.000 54.540.000 654.480.000 884.700.000 1.624.860.000 1.624.860.000

Remunerasi Direksi (Rupiah)

* Termasuk Tunjangan hari raya dan produksi

Remunerasi Komisaris (Rupiah)

Nama

Per Bulan

Jumlah per Bulan

Jumlah per Tahun

Jumlah Tantiem

Jumlah Penghasilan Setahun dan

Tantiem*

Jumlah Penghasilan Setahun dan

Tantiem 2005*Gaji

Tunjangan Transportasi

Tunjangan Perumahan

Tunjangan Komunikasi

Komisaris Utama 19.040.000 3.000.000 1.000.000 1.000.000 24.040.000 288.480.000 393.200.000 719.760.000 719.760.000

Komisaris 17.136.000 3.000.000 800.000 800.000 21.736.000 260.832.000 353.880.000 648.984.000 648.984.000

* Termasuk Tunjangan hari raya dan produksi

100 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Secara umum tugas dan tanggung jawab Komisaris adalah: • Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi serta memberikan

persetujuan atas rencana pengembangan Perusahaan, rencana jangka panjang Perusahaan (RJPP), rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan (RKAP), serta pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan peraturan perundangan yang berlaku.

• Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepada Komisaris menurut Anggaran Dasar, peraturan perundangan yang berlaku dan atau berdasarkan RUPS.

• Mewakili Perusahaan dan bertanggung jawab kepada RUPS.• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan

tersebut.• Memantau efektivitas praktik pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance) yang

diterapkan Perusahaan dan bilamana perlu melakukan penyesuaian untuk pelaksanaannya.• Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja.• Melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi.• Menentukan dan melaksanakan sistim nominasi, evaluasi, remunerasi yang transparan bagi Direksi

setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite NRPSDM yang selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS.

• Memastikan bahwa sistim nominasi, remunerasi, evaluasi, kinerja para pejabat senior yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi telah ada dan dilaksanakan secara transparan dan konsisten.

Penilaian kinerja Komisaris berdasarkan kriteria umum yaitu kehadiran dalam rapat Komisaris, kehadiran dalam rapat Komite serta faktor lain. Remunerasi bagi anggota Komisaris diberikan dengan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS yang sebelumnya sudah dikaji oleh Komisaris melalui pendalaman yang dilakukan oleh Komite NRPSDM. Remunerasi bagi anggota Komisaris tidak boleh dihitung berdasarkan kinerja perusahaan.

DIREKSI ANTAMBerdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2003 anggota Direksi Antam terdiri dari 5 (lima) Direktur, termasuk seorang Direktur Utama. Sebagai pedoman Direksi dalam melaksanakan tugasnya maka Antam telah menetapkan Pedoman Pelaksanaan Kerja Direksi, yang juga disebut Charter Direksi.

Secara umum tugas dan tanggung jawab Direksi adalah:• Memimpin, mengurus dan mengendalikan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan

senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi perusahaan.• Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan.• Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan (RKAP), serta rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perusahaan dan menyampaikannya kepada Komisaris guna mendapatkan pengesahan.

• Melaksanakan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik.• Menyelenggarakan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi

dan aset perusahaan.

Anggota Direksi Antam juga memiliki kewajiban untuk menjaga Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Direksi, dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan perusahaan untuk keuntungan pribadi, terutama berkaitan dengan insider trading serta wajib mentaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan perusahaan.

Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) setelah mendengar pendapat Komisaris. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi sebagai berikut:

Tata Kelola Perusahaan

101Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

NamaKomite

Posisi diluar ANTAMGCG NRPSDM Audit MR LPT

Ir. Wisnu Askari MarantikaKomisaris Utama K Wakil Komisaris Utama PT Infoasia Teknologi Global

Tbk

Ir. Suryo Suryantoro, MSc.Komisaris K Inspektur Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Ir. Supriatna Suhala, MSc.Komisaris K Kepala Biro Umum Departemen ESDM

Ir. Yap Tjay Soen, MBA.Komisaris Independen K Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries dan

Komisaris Independen PT Bank Mandiri Tbk

Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, MSc.Komisaris Independen K Ketua Komisi Internal Majelis Wali Amanat Institut

Teknologi Bandung

Ir. A. Dohar Siregar A Komisaris Utama PT Nusa Halmahera Minerals

Dr. Edison Panjaitan A Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Ir. Amir Faizal Suud A Widyaiswara, Pusdiklat Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Nursaleh Adiwinata MSc. A Mantan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral dan Batubara

Drs. Kanaka Puradiredja, Ak. A Senior Partner dari KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono.

Drs. Eddie M. Gunadi, QIA. A Senior Partner dari Kantor Akuntan Publik BDO Tanubrata, Sutanto, Sibarani

Edwar Nurdin, Ak. MA. A Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi Kementerian Negara BUMN

Alida Basir Astarsis, SE. Ak. A Senior Project Controller, PT Unilever Indonesia Tbk

Sutirta Budiman, CFA A Risk Management & Corporate Finance Consultant pada Sutirta & Co.

Dr. Ir. Bambang Setiawan A Direktur Pembinaan Program Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi

Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai A Deputi Meneg Pembangunan Daerah Tertinggal

Ir. Gde Suratha, MSc. A Peneliti Madya Bidang Geoteknologi Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

K : KetuaA : Anggota

GCG : Good Corporate GovernanceNRPSDM : Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDMMR : Manajemen RisikoLPT : Lingkungan dan Pasca Tambang

Data Komite-Komite di Tingkat Komisaris

102 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Direktur Utama• Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas korporasi dan unit bisnis, agar seluruh

kegiatan berjalan sesuai dengan visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan.

• Menyelaraskan seluruh inisiatif-inisiatif internal perusahaan, serta memastikan terjadinya peningkatan kemampuan bersaing perusahaan.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas operasional di bidang pelaksanaan audit internal, hubungan investor, kehumasan, hubungan internal dan pelayanan hukum, serta memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi.

• Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi internalisasi prinsip-prinsip GCG dan Standar Etika secara konsisten dalam perusahaan.

• Memastikan informasi yang terkait dengan korporasi selalu tersedia bila diperlukan oleh Komisaris.

Direktur Operasi• Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang produksi,

pemasaran, keselamatan kerja, lingkungan, pemeliharaan dan rekayasa, penutupan tambang, serta kantor-kantor perwakilan di luar negeri.

• Mengembangkan program efisiensi dan manajemen mutu serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit-unit kerja.

• Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Komisaris.

Direktur Keuangan• Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang

kebendaharaan, pendanaan, akuntansi, anggaran serta teknologi informasi.• Merencanakan, mencari dan memastikan penyediaan dana untuk pengembangan perusahaan sesuai

dengan rencana strategis perusahaan.• Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Komisaris.

Direktur Umum dan SDM• Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang

organisasi, SDM, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, pelayanan umum serta pengembangan kemasyarakatan.

Rapat Dewan Komisaris Rapat DireksiRapat Komisaris

dan Direksi

Jumlah Rapat 12 Jumlah Rapat 15 Jumlah Rapat 13

Komisaris

Ir. Wisnu A. Marantika

Ir. Suryo Suryantoro, MSc.

Ir. Supriatna Suhala, MSc.

Ir. Yap Tjay Soen, MBA

Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, MSc.

Direksi

Ir. D. Aditya Sumanagara

Ir. Alwin Syah Loebis, MM.

Kurniadi Atmosasmito, SE., MM.

Ir. Darma Ambiar, MM.

Ir. Syahrir Ika, MM.

Kehadiran pada Rapat

Tata Kelola Perusahaan

103Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

• Mengembangkan hubungan baik dengan kalangan pemerintahan, segenap pihak luar dan stakeholders lainnya serta memastikan terselenggaranya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan secara efektif dan tepat guna.

• Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Komisaris.

Direktur Pengembangan• Mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Jangka

Panjang Perusahaan (RJPP).• Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional di bidang

eksplorasi, penelitian dan pengembangan, studi kelayakan, serta pembangunan proyek-proyek pertumbuhan perusahaan.

• Mengembangkan hubungan baik dengan mitra strategis serta mencari dan menangkap peluang bisnis baru.

• Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Komisaris.

Evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh Komisaris dengan penilaian kinerja berdasarkan kriteria yang dituangkan dalam KPI (Key Performance Indicator). Beberapa kriteria umum tersebut diantaranya kinerja Direksi kolektif terhadap pencapaian perusahaan sesuai dengan RJPP/RKAP, pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance, ada tidaknya benturan kepentingan yang muncul serta ketaatan dalam melaksanakan Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan, ketetapan RUPS dan ketetapan Komisaris.

Remunerasi anggota Direksi diputuskan dalam RUPS dengan mempertimbangkan saran dari Komisaris. Remunerasi Direksi terkait dengan prestasi kerja berdasarkan evaluasi Komisaris atas saran dari Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan SDM.

Dalam tahun 2006 Direksi Antam mengikuti berbagai pelatihan, seminar, konferensi, baik sebagai peserta maupun sebagai pembicara. Beberapa pelatihan yang diikuti diantaranya executive briefing mengenai Malcolm Baldrigde, pelatihan mengenai dana pensiun, activity based costing, pengelolaan lingkungan pada sektor pertambangan dan minyak dan gas bumi, knowledge management, dan compensation management. Direksi Antam juga menjadi pembicara dalam berbagai seminar baik di dalam maupun luar negeri seperti seminar mengenai privatisasi, industri tambang Indonesia maupun pendanaan industri, strategic management, maupun tanggung jawab sosial perusahaan.

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan Antam memiliki misi membantu Direksi dalam menyelenggarakan hubungan yang baik antara Perseroan sebagai emiten dengan regulator dan lembaga-lembaga penunjang pasar modal, kalangan investor, masyarakat luas dan stakeholders. Selain itu Sekretaris Perusahaan juga melaksanakan tugas-tugas lain yang dipercayakan Direksi sehubungan dengan peran sebagai pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan bisnis Perseroan.

Di dalam menjalankan misinya tersebut, beberapa aktivitas yang dilakukan Sekretaris Perusahaan diantaranya:• Mengembangkan strategi hubungan dengan stakeholders guna menunjang aktivitas Perseroan.• Membina identitas dan citra Perseroan untuk menunjang peningkatan nilai Perseroan.• Memenuhi kewajiban Perseroan dengan pihak terkait dengan pasar modal dan pemegang saham

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.• Membina hubungan dengan pemerintah, investor dan media.• Mengelola media komunikasi internal dan eksternal perusahaan.• Mengelola aktivitas komunikasi korporat yang dilaksanakan.

Terkait tugasnya tersebut, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas tiga aktivitas utama yakni:• Aktivitas pengelolaan informasi keuangan dan hubungan investor;• Aktivitas pelayanan hukum dan pengelolaan komunikasi perusahaan.• Aktivitas keadministrasian yang berhubungan dengan segenap pelaksanaan tugasnya.

104 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Bimo Budi Satriyo, SH, MMBergabung dengan perusahaan pada tahun 1990. Lulusan Sarjana Hukum Universitas Diponegoro dan Magister Manajemen dalam Hubungan Internasional Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Sebagian besar perjalanan karir di Antam ditoreh dalam bidang hukum dan diangkat sebagai Senior Manager Legal Affairs Antam pada tahun 2000. Sejak tahun 2007 beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. Beliau ikut berperan dalam kesuksesan IPO Antam di tahun 1997 yang menjadi satu-satunya IPO BUMN pada masa krisis serta dalam penerbitan obligasi senilai US$200 juta tahun 2003 guna membiayai proyek FeNi III.

STANDAR ETIKABagi Antam, GCG dipandang sebagai paduan antara peraturan atau regulasi yang mengatur perilaku Insan Antam dengan etika, perilaku atau nilai-nilai yang dianut oleh Insan Antam sendiri. Kedua hal ini harus berjalan seirama agar penerapan GCG dapat berjalan dengan sukses dan berkelanjutan. Antam juga menyadari bahwa memecahkan masalah dalam konteks benar atau salah – etis dan tidak etis – merupakan hal yang sangat sulit untuk dijustifikasi kebenarannya. Oleh karena itu, disusunlah Standar Etika Antam sebagai landasan berpikir bagi setiap Insan Antam mengenai hal-hal yang berkenaan dengan etika.

Standar Etika merupakan upaya untuk membangun sebuah budaya Perseroan yang kokoh dan tepat. Insan Antam merupakan individu-individu yang membentuk Perseroan. Bagaimana Insan Antam berperilaku satu sama lain dan berhubungan dengan pihak-pihak di luar Antam, akan menentukan budaya Perseroan. Hal ini menambah arti pentingnya Standar Etika Perseroan ini.

Standar Etika Perseroan merupakan prinsip-prinsip dasar dari praktek-praktek etika dalam berbisnis yang menjadi dasar acuan bagi standar perilaku Insan Antam dan Antam sebagai sebuah perusahaan. Isi dari Standar Etika Perseroan ini disarikan dari nilai-nilai etika bisnis yang selama ini telah dikembangkan oleh Antam sebagai budaya kerja Perseroan. Standar Etika Perseroan disusun dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip pedoman perilaku yang praktis, dengan isi yang mencakup antara lain:

1. Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Pertambangan3. Kesempatan Kerja yang Adil4. Benturan Kepentingan5. Pembayaran Tidak Wajar6. Hadiah dan Hiburan7. Hubungan dengan Pemerintah8. Hubungan dengan Pemasok9. Perdagangan Internasional10. Kerahasiaan Informasi11. Pengawasan dan Penggunaan Aset

Penyebaran konsep Standar Etika Antam dilakukan melalui sosialisasi ke seluruh unit bisnis untuk mendapat masukan dari seluruh karyawan. Hal ini juga dilakukan agar isi Standar Etika lebih “membumi” dan dapat mengakomodir isu-isu yang ada di tingkat unit bisnis. Puncaknya, dilakukan penandatanganan Pernyataan Komitmen Pribadi Insan Antam Terhadap Standar Etika Antam yang dilakukan oleh Komisaris, Direksi, dan diikuti seluruh karyawan unit bisnis pada tanggal 30 September 2003. Untuk membantu permasalahan yang muncul terkait Standar Etika, Antam juga membentuk Helpline Antam yang merupakan adalah pelayanan internal yang disediakan bagi Insan Antam untuk bertanya, memberitahukan atau melaporkan masalah-masalah yang berhubungan dengan Standar Etika Perseroan, baik melalui telepon, email maupun secara langsung. Saat ini penasehat helpline Standar Etika adalah Sekretaris Perusahaan, Kepala Hukum dan Kepala Sumber Daya Manusia.

Penanganan atas pelaporan pelanggaran terhadap Standar Etika dilakukan dengan membentuk Tim Musyawarah Kepegawaian di tingkat Kantor Pusat atau Unit Bisnis untuk melakukan investigasi atas dugaan pelanggaran Standar Etika. Jika terbukti telah terjadi pelanggaran atas Standar Etika Perseroan maka sifat dari tindakan disipliner yang diberikan akan diusulkan oleh Tim Musyawarah Kepegawaian Kantor Pusat atau Unit Bisnis kepada Direksi atau pimpinan Unit Bisnis. Jika diperlukan, Tim Musyawarah Kepegawaian dapat melakukan eskalasi atas permasalahan yang terjadi kepada Direksi dan Komisaris untuk mendapatkan pemecahan dan tindakan penanganan yang sesuai.

Bimo Budi Satriyo, SH, MM

Tata Kelola Perusahaan

105Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Insan Antam yang melakukan pelanggaran atas Standar Etika Perseroan dapat dikenai tindakan-tindakan disipliner termasuk pemutusan hubungan kerja; dan jika melibatkan pelanggaran hukum, permasalahan dapat teruskan kepada pihak yang berwajib. Sifat dari tindakan disipliner yang diambil, akan tergantung dari keseriusan pelanggaran yang dilakukan serta situasi-situasi terkait.

Selain Standar Etika, Antam juga membangun budaya perusahaan yang mengedepankan nilai-nilai Pengembangan diri, Integritas, Harmoni dan Reputasi – biasa disingkat menjadi PIONIR – yang merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip GCG - Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility (pertanggungjawaban), Independensi dan Fairness (kewajaran). Dengan nilai-nilai PIONIR, diharapkan segenap Insan Antam mampu untuk selalu mengasah dan meningkatkan keterampilan serta pengetahuan untuk mengembangkan diri; jujur, memiliki loyalitas dan integritas tinggi pada perusahaan; mampu bekerja sama dan bersinergi dengan sesama Insan Antam; serta menjaga reputasi baik perusahaan.

INTERNAL AUDIT ANTAMInternal Audit Antam secara struktural bertanggung jawab kepada Direktur Utama, dan mempunyai hubungan fungsional dengan Komite Audit. Internal Audit mempunyai misi membantu Direktur Utama dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan bahwa pengendalian internal, manajemen risiko, dan implementasi tata kelola perusahaan pada proses-proses dalam perusahaan telah berjalan sesuai dengan ketentuan. Satuan kerja ini juga memberikan jasa konsultasi dan sebagai katalisator untuk membantu manajemen.

Lingkup pekerjaan Internal Audit sesuai Internal Audit Charter meliputi Etika dan Norma Pemeriksaan, penelaahan atas kinerja perusahaan, pelaksanaan GCG, pasca tambang, remunerasi, nominasi dan SDM, pengaduan karyawan dan pihak ketiga, pelaporan risiko dan pelaksanaan manajemen risiko, pelaksanaan tugas khusus, hubungan dengan pihak lain, kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan pelaksanaan aktivitas konsultasi lainnya. Internal Audit bekerja sama dengan Tim Manajemen Risiko dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan Berbasis Risiko (PKPTBR).

Internal Audit Antam mempunyai visi ingin menjadi Internal Audit yang profesional dan mitra manajemen yang independen dan terpercaya guna mencapai visi dan misi perusahaan. Untuk dapat merealisasikan visinya Internal Audit menjalankan program transformasi yang mencakup 3 sasaran utama yaitu pertama, right direction, adanya ketepatan dan keselarasan arah yang tertuang dalam internal audit charter, kebijakan, prosedur dan pedoman audit; kedua, right people, mewujudkan internal auditor yang profesional agar mampu menjalankan fungsi pengawas, konsultan dan katalisator guna memperbaiki operasi dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan; ketiga, properly equipped, diperlengkapi dengan baik berupa metodologi audit berbasis risiko, tools & technology, dan knowledge management guna menunjang efektivitas dan efisiensi tugas Internal Audit.

Internal Audit telah berhasil memenuhi seluruh target (Key Performance Indicator) yang ditetapkan untuk tahun 2006. Realisasi Laporan Hasil Audit (LHA) tahun 2006 sebanyak 11 LHA. Pada tahun 2006 dilaksanakan assessment terhadap satuan kerja Internal Audit oleh konsultan independen (Ernst & Young) dalam rangka memelihara quality assurance secara berkala (3 tahunan). Pada tahun ini telah dilakukan revisi terhadap Internal Audit Charter sesuai rekomendasi hasil assessment.

Pada tahun 2007 diimplementasikan PKPTBR dengan pendekatan proses bisnis yang berisiko tinggi baik di level korporasi maupun unit bisnis. Jumlah LHA yang direncanakan pada tahun 2007 sebanyak 15 LHA.

Pada tahun 2007 akan dilaksanakan program-program inisiatif sesuai rekomendasi hasil assessment antara lain restrukturisasi organisasi Internal Audit, dan penempatkan kembali personel Internal Audit sesuai persyaratan organisasi yang baru, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk memenuhi hal ini dilakukan program assessment terhadap personel Internal Audit yang ada maupun kader berdasarkan job profile Internal Auditor yang meliputi 3 kriteria yaitu auditor yunior, madya dan senior; Untuk mengembangkan Internal Auditor profesional dilakukan program pelatihan dan pengembangan Internal Auditor secara berkesinambungan. Mengingat keterbatasan jumlah SDM dari internal perusahaan, direncanakan untuk merekrut senior auditor dari luar. Untuk ketepatan arah, akan dilakukan program review dan revisi terhadap kebijakan, prosedur dan pedoman audit yang ada.

Tim Sekretaris Perusahaan

106 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

LAPORAN KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Komite Good Corporate Governance (GCG) mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Komisaris memberikan pendapat profesional dan independen yang berfokus pada lima lingkup pekerjaan yaitu penelaahan & pengkajian ulang Anggaran Dasar; pemastian telah diterapkannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan, mengevaluasi struktur dan keanggotaan komite di tingkat Komisaris, melakukan penilaian kepatuhan terhadap Undang-undang dan ketentuan yang berlaku, serta pelaksanaan tugas khusus jika diperlukan.

Untuk mencapai hal tersebut Komite GCG melakukan rapat internal atau bekerjasama dengan mitra kerja di tingkat manajemen yakni Tim Implementasi GCG. Sepanjang tahun 2006, Komite GCG mengadakan 11 rapat internal dan rapat dengan Tim Implementasi GCG diluar penugasan sebagai nara sumber di dalam Rapat internal Tim Implementasi GCG. Rapat Komite GCG yang dihadiri oleh Tim Implementasi GCG sangat diperlukan untuk tindak lanjut operasional di lapangan, yang merupakan domain manajemen. Seluruh anggota Komite GCG memiliki kualifikasi, kompetensi serta latar belakang yang memadai di bidangnya masing-masing. Komite GCG telah dapat memberikan penilaian yang independen mengenai aktivitas perusahaan yang dibahas dalam rapat-rapat internal maupun rapat dengan Tim Implementasi GCG selama tahun 2006.

Pada tahun 2006, Komite berpendapat belum diperlukan perubahan atas isi semua charter Komite di level Komisaris. Selain itu Komite juga memberi usulan Agenda RUPS Luar Biasa 2006 yang terkait adanya penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dalam hubungannya dengan GCG, namun belum terealisir.

Saran Komite agar setiap tahun dilakukan penilaian implementasi GCG di perusahaan telah dilaksanakan dengan mengundang konsultan independen Ernst & Young yang melakukan penilaian implementasi GCG di tahun 2006.

Dalam beberapa kali pertemuan dengan Tim Implementasi GCG, Komite GCG mengingatkan agar program kerja yang sedang dikerjakan tahun 2006, seperti melakukan survei tanggapan karyawan atas penerapan GCG, sosialisasi lanjutan GCG, penyempurnaan Pedoman Kebijakan Perusahaan, Kebijakan Manajemen dan Standar Prosedur Operasi serta penyegaran persepsi GCG di tingkat Komisaris dan Direksi melalui Workshop GCG agar segera dituntaskan dalam tahun 2007.

Komposisi keanggotaan Komite GCG tidak berubah dari tahun sebelumnya yang terdiri dari Wisnu Askari Marantika, Komisaris Utama, sebagai ketua dan Edison Panjaitan dan A. Dohar Siregar masing-masing sebagai anggota.

RIWAYAT HIDUP SINGKATA. Dohar Siregar – Anggota Komite GCG Dilahirkan di Padang Sidempuan pada tahun 1945, lulus dari jurusan Teknik Pertambangan Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan langsung berkarir di berbagai unit bisnis dan proyek eksplorasi logam dasar & emas di Antam. Dari tahun 1992–1994 mengepalai Proyek Pertambangan Emas Pongkor dan melalui pembangunan tambang ini mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan dari Presiden RI pada tahun 1997. Tercatat sebagai General Manager pertama Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor pada tahun 1994-1995 dan kemudian menjadi Sekretaris Perusahaan hingga tahun 2004. Saat ini menjadi anggota Organisasi Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), anggota Komite GCG Antam dan Komisaris Utama PT Nusa Halmahera Minerals.

Edison Panjaitan – Anggota Komite GCG Bergabung di Antam sejak tahun 2004. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung, kemudian melanjutkan pendidikan program S-2 di bidang Ekonomi Pembangunaan pada University of Pittsburgh, PA, USA dan memperoleh pendidikan program S-3 di bidang public policy pada universitas yang sama. Pada saat ini menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

Kehadiran Dalam Rapat Formal Komite GCG

Nama IndependensiTingkat

Kehadiran

1. Ir. Wisnu Askari MarantikaKetua

Independen 10

2. Ir. A. Dohar SiregarAnggota

Independen 11

3. DR. Edison PanjaitanAnggota

Independen 11

Laporan Komite

3 1 2

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

107Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

LAPORAN KOMITE AUDIT

Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dalam konteks meyakinkan bahwa :

1. Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk diterapkannya Standar Akuntansi yang sesuai;

2. Risiko usaha telah dikelola dengan baik dan sistem pengendalian internal telah dilaksanakan secara memadai, serta;

3. Aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan beretika dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tugas-tugas tersebut dilaksanakan melakukan interaksi yang intensif dengan Direksi, manajemen dan auditor internal serta auditor eksternal. Komite Audit tidak menduplikasi pekerjaan pihak-pihak tersebut tetapi mengandalkan sepenuhnya pada informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait tersebut.

Berkaitan dengan hal yang dikemukakan di atas, perlu ditegaskan bahwa Direksi bertanggung-jawab sepenuhnya atas penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan yang berlaku, kecukupan dalam pengelolaan risiko, dan keandalan dari sistem pengendalian internal serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku. Sedangkan auditor internal dan auditor eksternal bertanggung-jawab atas pelaksanaan auditnya.

Komite Audit membahas dan mengkaji perencanaan audit auditor internal dan auditor eksternal dan secara berkala membahas temuan-temuan mereka.

Pada saat finalisasi audit laporan keuangan, auditor eksternal menyampaikan isu-isu signifikan yang ditemui dalam pelaksanaan auditnya dan membahasnya dengan Komite Audit.

Salah satu fokus utama Komite Audit pada tahun 2006 adalah upaya untuk meningkatkan kinerja Auditor Internal, upaya ini dilaksanakan antara lain dengan :1. Menyarankan agar fungsi auditor internal dikaji oleh konsultan independen.2. Mendorong perubahan dalam pendekatan audit dari pendekatan konvensional yang lebih cenderung bersifat compliance audit

menjadi pendekatan audit yang berbasis risiko serta lebih bersifat mitra bagi manajemen.3. Memonitor kemajuan terlaksananya kedua hal diatas secara periodik.

Selain upaya untuk meningkatkan kinerja auditor internal, selama tahun 2006, Komite Audit bersama dengan Komite Manajemen Risiko juga membahas isu-isu penting yang terkait dengan:1. Proses akuntansi dan penyusunan laporan keuangan;2. Pelaksanaan cost reduction program;3. Rencana investasi pada proyek alumina Tayan;4. Manajemen dana pensiun;5. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Dalam tahun 2006, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 29 kali, termasuk 27 kali bersama-sama dengan Komite Manajemen Risiko.

RIWAYAT HIDUP SINGKATKanaka Puradiredja – Anggota Komite AuditBergabung sebagai anggota Komite Audit Antam pada tahun 2004. Lulus Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung tahun 1971. Sebelumnya menjadi Managing Partner dan Chairman dari KPMG Indonesia selama lebih dari 20 tahun dan sejak tahun 2000 menjadi Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono. Saat ini juga menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan IAI, Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia serta anggota Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh.

Eddie M. Gunadi – Anggota Komite AuditBergabung dengan Antam tahun 2004. Lulus dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1975. Sebelumnya menempati berbagai posisi keuangan di PT Pupuk Sriwidjaja dan pernah menjadi Direktur Keuangan PT Mega Eltra (Persero) dan Direktur Utama PT Cipta Niaga (Persero). Saat ini menjadi anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, anggota Komite Audit PT Bank Ekspor Indonesia, dan Senior Partner KAP BDO Tanubrata, Sutanto, Sibarani.

Kehadiran Dalam Rapat Formal Komite Audit

Nama IndependensiTingkat

Kehadiran

1. Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, MSc.Ketua

Independen 29

2. Drs. Kanaka Puradiredja, Ak.Anggota

Independen 21

3. Drs. Eddie M. Gunadi, QIAAnggota

Independen 24

4. Edwar Nurdin, Ak. MAAnggota

Non Independen

26

5. Alida Basir Astarsis, SE, Ak.Anggota

Independen 26

3 4 1 5 2

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

108 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Edwar Nurdin – Anggota Komite AuditBergabung sebagai anggota Komite Audit Antam pada tahun 2004. Tamat sebagai akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1992 dan melanjutkan pendidikan pada bidang Applied Economics di University of Michigan, USA, tamat pada tahun 1995. Mulai bekerja sebagai pegawai negeri sipil pada Departemen Keuangan pada tahun 1985. Pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2004, ditugaskan pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan pada tahun 2004-2006, ditugaskan pada Tim Pemberesan BPPN. Pada tahun 2004 sampai dengan 2006, menjadi anggota Komite Audit PT Hutama Karya. Mulai bulan April 2006 sampai sekarang berstatus sebagai pegawai Departemen Keuangan yang dipekerjakan pada Kementerian Negara BUMN, jabatan terakhir Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi.

Alida Basir Astarsis – Anggota Komite AuditAnggota Komite Audit sejak Agustus 2005. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga jurusan Akuntansi tahun 1979. Pernah bekerja di PT Astra Graphia Surabaya dan kemudian memulai karir di PT Unilever Indonesia sebagai Management Trainee pada tahun 1979 hingga pensiun sebagai Group Audit Manager pada Desember 2004.

LAPORAN KOMITE NOMINASI, REMUNERASI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Komisaris dengan cara memberikan pendapat profesional dan independen agar dapat dipastikan terlaksananya proses Nominasi, Remunerasi, dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Komite NRPSDM terdiri dari tiga orang diketuai oleh seorang Komisaris merangkap sebagai anggota. Pada bulan September 2006, dilakukan pergantian anggota komite, Dra. Retno Setyaningrum, MM. yang digantikan oleh Nursaleh Adiwinata M.Sc.

Pada tahun 2006 Komite NRPSDM melaksanakan 18 kali rapat dengan rincian 8 kali rapat internal Komite, 4 kali rapat dengan Direktur Umum dan SDM Antam, 1 kali rapat dengan Komisaris, Direksi dan Visitek sebagai konsultan, 4 kali rapat dengan manajemen Antam dan Visitek serta 1 kali pertemuan dengan pengurus Perpantam.

Tugas-tugas yang telah dilaksanakan Komite dalam tahun 2006 antara lain:1. Memantau, mendorong dan memberi arahan pelaksanaan rekrutmen

SDM Antam melalui jalur percepatan (fast track recruitment). 2. Bersama dengan manajemen dan konsultan, Komite telah membahas

penyusunan dan penetapan SMK/KPI Direksi. 3. Evaluasi konsep KPI Direksi tahun 2005 sebelum ditetapkan Komisaris

dan Komite telah aktif mengikuti dan mempelajari konsep SMK/KPI Direksi tahun 2006 sebelum memberikan rekomendasi untuk ditetapkan Komisaris.

Pada tahun 2006 Komite melakukan kajian dan perhitungan besaran gaji, honorarium, fasilitas serta tunjangan lainnya untuk Direksi dan Komisaris tahun 2006 berdasarkan kinerja perusahaan tahun 2005 untuk ditetapkan dalam RUPS pada bulan Mei 2006. Komite telah pula mempelajari dan memberikan saran dan pendapat mengenai kebijakan dan sistem remunerasi pegawai Antam.

Dalam rangka pemantauan hubungan industrial di Antam, Komite telah melakukan pertemuan terpisah dengan Direksi dan pengurus Perpantam. Komite berpendapat hubungan industrial yang ada di lingkungan Antam berlangsung dengan baik, demokratis dan transparan.

Komite juga telah mencermati peraturan dan mekanisme penyiapan Direksi dan Komisaris anak perusahaan dan telah memberikan pendapat kepada Komisaris Antam dalam rangka memberikan rekomendasi calon Komisaris dan Direksi JVCo Tayan.

Dalam hal pemantauan pengelolaan SDM dan efektifitas struktur organisasi, disamping melakukan pertemuan dengan Direksi, Komite telah pula melakukan kunjungan kerja ke seluruh unit bisnis dan unit Antam.

Komite telah memberikan pendapat perlunya dikaji dan dievaluasi kembali struktur organisasi yang ada agar lebih efektif dan lebih efisien dan diikuti penyiapan pengembangan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan tuntutan keadaan dan tantangan Antam kedepan.

Kehadiran Dalam Rapat Formal Komite NR&PSDM

Nama IndependensiTingkat

Kehadiran

1. Ir. S. Suryantoro, MSc.Ketua

Non

Independen17

2. Ir. Amir Faizal Suud Anggota

Non

Independen18

3. Dra. Retno Setyaningrum, MM.*)Anggota

Non

Independen11

4. Nursaleh Adiwinata, MSc. **)Anggota

Independen 7

* Aktif sampai dengan bulan Agustus 2006** Aktif sejak bulan September 2006

4 2 1

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

109Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Kehadiran Dalam Rapat Formal Komite Lingkungan Pasca Tambang

Nama IndependensiTingkat

Kehadiran

1. Ir. Supriatna Suhala, MSc.Ketua

Non Independen

11

2. Prof. Dr. Ir. Made Astawa RaiAnggota

Independen 12

3. Ir. Gde Suratha, MSc.Anggota

Non Independen

11

RIWAYAT HIDUP SINGKATAmir Faizal Suud – Anggota Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaMengawali tugas di Antam bulan Juni 2002 sebagai anggota Komite Audit, kemudian anggota Komite Pasca Tambang (September 2003 – Agustus 2004) dan anggota Komite NRPSDM sejak September 2004. Lulusan Teknik Pertambangan ITB tahun 1976, dengan karir dimulai di Direktorat Migas Jakarta (1976). Menduduki berbagai posisi di lingkungan Departemen ESDM, termasuk pernah menjabat sebagai Kepala Kanwil Departemen Pertambangan dan Energi Bali, NTB, NTT dan Timtim dan Kepala Kanwil Departemen ESDM Sumatera Utara. Sejak tahun 2002 menjadi Widyaiswara Utama Pusdiklat Geologi Departemen ESDM.

Nursaleh Adiwinata, M.Sc. – Anggota Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaBergabung dalam Komite NRPSDM sejak September 2006. Lulusan Akademi Geologi dan Pertambangan Bandung 1970, program Magister University of Birmingham, lulus tahun 1981. Asisten Geologis PT Alcoa Mineral of Indonesia (1971-1975) dan menjabat berbagai posisi di Departemen ESDM diantaranya sebagai Kasubdit Penanaman Modal, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (1998-2001) dan terakhir sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral dan Batubara (2001-2006).

KOMITE LINGKUNGAN DAN PASCA TAMBANG

Tugas dan fungsi utama Komite Lingkungan dan Pasca Tambang (LPT) adalah membantu Komisaris dalam mengawasi efektivitas pengelolaan lingkungan dan pasca tambang agar dapat dipastikan terlaksananya pengelolaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan Good Mining Practices. Pengawasan dilaksanakan dengan cara mengkaji dan memberikan pendapat profesional dan independen terhadap rencana pengelolaan lingkungan dan pasca tambang serta pelaksanaannya, memantau kepatuhan perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengevaluasi kebijakan manajemen dalam pengelolaan lingkungan, penutupan tambang, dan pasca tambang, serta mengindentifikasi kemungkinan dampak.

Pada tahun 2006, Komite LPT telah melaksanakan program kerjanya yang meliputi penelaahan atas rencana pengelolaan lingkungan dan pasca tambang serta pelaksanaannya, pengamatan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, evaluasi kebijakan pengelolaan lingkungan dan pasca tambang, merevisi Charter Komite LPT, dan mengunjungi unit bisnis perusahaan. Komite mengadakan rapat internal sebanyak 4 kali, rapat gabungan dengan Tim Lingkungan dan Pasca Tambang 6 kali, dan sebagai nara sumber dalam rapat dengan Direksi 2 kali. Tidak ada perubahan komposisi anggota Komite.

Komite LPT telah menelaah lima rencana dan pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan dan Pasca Tambang di tambang emas Cikotok, tambang pasir besi Cilacap, tambang nikel Gebe, Buli, dan Pulau Gee, serta tambang bauksit Kijang. Kelima unit pertambangan ini secara umum telah melaksanakan pengelolaan lingkungan dan program penutupan tambang secara komprehensif dan dapat diterima. Komite juga telah melakukan kunjungan kerja ke tambang nikel Buli, Pulau Gee, Pulau Gebe dan Pomalaa, tambang pasir besi Kutoarjo dan Cilacap, serta studi banding untuk melihat pengelolaan lingkungan dan rehabilitasi lahan bekas tambang nikel milik PT Inco di Soroako.

Untuk tahun 2006, Komite berpendapat bahwa secara umum pengelolaan lingkungan, penutupan tambang, dan pasca tambang pada perseroan telah dilaksanakan dengan baik, tampak ada peningkatan keseriusan dan komitmen manajemen untuk memperbaiki kinerjanya. Terjadi perubahan cara pandang yang tak lagi memisahkan masalah teknis pengelolaan lingkungan dan reklamasi dari kegiatan pertambangan, namun sudah menjadi satu kesatuan secara keseluruhan, sehingga terjadi sinkronisasi sejak perencanaan dan memudahkan dalam pelaksanaan.

Pada tahun 2006, Komite merekomendasikan perseroan agar menerapkan teknologi modern (seperti bioremediation) disertai upaya peningkatan kompetensi tenaga pengelola dan pelaksana untuk mempercepat keberhasilan program reklamasi lahan bekas tambang, lebih mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan penutupan tambang dan pasca tambang agar terjadi sinergi dalam pembangunan wilayah di sekitar lokasi tambang, memperkuat struktur organisasi pengelola lingkungan dan pasca tambang dengan kewenangan yang lebih besar dan sumber daya manusia yang memadai, serta membuat standarisasi pengelolaan lingkungan dan pasca tambang termasuk Standard Operating Procedure (SOP).

2 1 3

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

110 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

RIWAYAT HIDUP SINGKATProf. Dr. Ir. Made Astawa Rai – Anggota Komite Lingkungan dan Pasca TambangBergabung dengan perusahaan pada tahun 2003. Lulus Insinyur Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1976. Menerima gelar Ingenieur Expert en Techniques Minieres (1980), Diplome d’Etude Approfondie (1981), dan Doktor (1984) dari Ecole des Mines de Náncy Peráncis. Menjadi Guru Besar Teknik Pertambangan ITB pada tahun 2003. Memiliki pengalaman yang bervariasi dalam bidang pertambangan dan pembuatan terowongan serta berbagai jabatan penting di ITB. Pernah menjabat Deputi Menteri Muda Urusan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Bidang Sumber Daya Pembangunan (2001 – 2002), Deputi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Bidang Sumber Daya Pembangunan (2002 – 2005). Saat ini menjabat sebagai Deputi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Bidang Pengembangan Sumber Daya.

Ir. Gde Suratha, MSc. – Anggota Komite Lingkungan dan Pasca TambangBergabung dengan perusahaan pada tahun 2005. Lulus sebagai Insinyur Teknik Pertambangan ITB pada tahun 1977, dan mendapatkan gelar Master of Science di bidang Geomekanika dari ITB pada tahun 1993. Menjadi pegawai negeri pada Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara dengan berbagai bidang pengalaman, yaitu Kepala Laboratorium Geoteknik, Kepala Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun, Koordinator Kelompok Program Utama Geoteknologi Tambang, dan menjadi Peneliti Madya sampai sekarang, dan menjadi anggota Komite Lingkungan dan Pasca Tambang sejak 2005.

LAPORAN KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Komite Manajemen Risiko bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Komisaris memberikan pendapat profesional dan independen agar dapat memastikan terlaksananya prinsip-prinsip Manajemen Risiko di perseroan.

Selama tahun 2006, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan 24 rapat internal dengan dengan manajemen Antam, dimana sebagian besar dari rapat tersebut juga dihadiri oleh Komite Audit. Topik utama pembahasan dalam pertemuan-pertemuan tersebut meliputi perkembangan Enterprise Risk Management dan implementasinya, Cost Reduction Program, pelaksanaan proyek alumina Tayan, kinerja Dapen Antam, perkembangan assessment internal audit dan implementasinya, proses pembuatan laporan keuangan perusahaan, proyek-proyek baru, ketaatan hukum perusahaan, kode etik perusahaan dan status litigasi yang dihadapi perusahaan.

Seluruh anggota Komite Manajemen Risiko memiliki kualifikasi, kompetensi serta latar belakang yang memadai dibidangnya masing-masing. Komite Manajemen Risiko telah dapat memberikan penilaian yang independen mengenai aktivitas perusahaan yang dibahas dalam rapat-rapat internal dan dengan manajemen perusahaan selama tahun 2006.

Selama tahun 2006, komposisi keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari Yap Tjay Soen, Komisaris Independen Antam, sebagai ketua dan Sutirta Budiman dan Bambang Setiawan sebagai anggota.

Sutirta Budiman, CFA – Anggota Komite Manajemen RisikoPada tahun 1981 lulus dengan Bsc. (Hon.) dibidang Electrical Engineering dari Imperial College of Science, Technology and Medicine, London University, Inggris. Memulai karir profesionalnya di tahun 1982 dengan bergabung di Citibank Executive Development Program. Selama di Citibank, Sutirta telah bekerja di berbagai bagian bank dan mengikuti bermacam program pelatihan di dalam dan di luar negeri dengan jabatan terakhir sebagai Vice President dan Senior Risk Manager. Pada akhir tahun 1989, Sutirta adalah bagian dari tim yang mendirikan sebuah bank umum nasional sebagai Direktur Manajemen Risiko. Di tahun 1993, bergabung dengan PT Aneka Kimia Raya Tbk. sebagai Group Finance Director. Di akhir tahun 1997 menjadi President Director PT Asiana Multikreasi Tbk. Sutirta juga menjadi anggota Komite Pemantau Risiko di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. semenjak Agustus 2005.

Bambang Setiawan – Anggota Komite Manajemen RisikoDiangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko pada tahun 2006. Lulusan Teknik Pertambangan ITB tahun 1976. Menerima gelar Doktor (S3) di bidang Geologi Ekonomi dari Ecole Nationale Supérieure Des Mines de Paris tahun 1993. Memulai karir PNS sebagai Staf Ahli bidang Eksplorasi di Badan Tenaga Atom Nasional (1976-1978) dan terakhir menjabat sebagai Kasubdit Mineral Logam Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral (2001-2005). Sejak Desember 2005 diangkat menjadi Direktur Pembinaan Program Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.

Kehadiran Dalam Rapat Formal Komite Manajemen Risiko

Nama IndependensiTingkat

Kehadiran

1. Ir. Yap Tjay Soen, MBAKetua

Independen 12

2. Sutirta Budiman, BSc. ACGIAnggota

Independen 22

3. DR. Ir. Bambang SetiawanAnggota

Non

Independen21

1 2 3

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

111Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keberlanjutan

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

112 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

LAPORAN INI MERUPAKAN LAPORAN SINGKAT DARI LAPORAN KEBERLANJUTAN ANTAM 2006 YANG DISIAPKAN BERSAMA KONSULTAN KAMI, ENVIRONMENTAL RESOURCE MANAGEMENT (ERM) INDONESIA. LAPORAN KEBERLANJUTAN 2006 YANG MEMILIKI LEBIH DARI 50 HALAMAN INI TERSEDIA SECARA TERPISAH.

Untuk kedua kalinya, di tahun 2006 Antam mempublikasikan secara detail aktivas keberlanjutan perusahaan di dalam Laporan Keberlanjutan 2006. Setiap tahun Antam akan melaporkan kinerja aspek keberlanjutan dan pencapaian yang telah diperoleh.

Laporan ini mengkaji kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dicapai Antam pada tahun 2006. Format yang digunakan mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI) terbaru, G3. Laporan ini berfokus pada aspek-aspek terpenting bagi perusahaan pertambangan, seperti terlihat pada suplemen sektoral GRI Mining and Metals.

Meskipun sistem pelaporan kami masih belum sepenuhnya mengacu pada GRI saat ini, kami sedapat mungkin mengacu pada G3 dan berkomitmen mengacu sepenuhnya sebelum tahun 2010.

Komitmen keberlanjutan kami adalah secara konsisten dan terus menerus menganalisa serta merespons tantangan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi yang muncul. Mengembangkan strategi keberlanjutan memerlukan upaya untuk mendengar dan berbagi pengalaman dengan stakeholders kami. Pendekatan kami adalah untuk menetapkan tujuan keberlanjutan berdasarkan analisis ini dan meningkatkan penggunaan indikator kinerja untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang kami lakukan di masa depan.

Mengembangkan analisis dampak yang mendalam merupakan titik awal untuk mengerti tantangan aspek keberlanjutan. Hal ini akan dicapai melalui transparansi dengan stakeholders kami. Antam berupaya untuk mengevaluasi dampak ini melalui proses kolaborasi dengan karyawan dan stakeholders yang terkena dampak paling maksimal. Kami mencoba untuk mengidentifikasi dampak bagi stakeholders kami secara bertanggung jawab. Pada tahun 2006, upaya-upaya kami berfokus pada tiga area utama: Menurunkan Ketergantungan Jangka Panjang dari Masyarakat Sekitar, Rehabilitasi Lingkungan yang dilakukan bersamaan dengan Peningkatan Kondisi Sosio-Ekonomi, dan Memperkuat Upaya-upaya Pemerintah Setempat.

Kunjungi situs kami, www.antam.com, untuk melihat versi lengkap Laporan Keberlanjutan 2006. Laporan ini membawa kami selangkah lebih dekat ke pelaporan berdasarkan Global Reporting Initiatives.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

113Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Anak-anak sekolah di lingkungan

operasi Antam di Pomalaa.

Mengikutsertakan Stakeholders KamiSebagai perusahaan pertambangan, terdapat potensi timbulnya dampak, baik positif maupun negatif bagi stakeholders kami, terutama bagi masyarakat dimana kami beroperasi. Antam sangatlah sensitif terhadap isu ini dan oleh sebab itu kami berupaya maksimal untuk menghormati hak masyarakat dan budaya setempat. Pengikutsertaan dan partnerships dengan stakeholders kami terutama dengan masyarakat setempat merupakan prioritas utama karena kami ingin mereka turut berkembang bersama perusahaan dan kami juga tidak ingin hidup terisolir dan kehidupan masyarakat setempat. Pendekatan kami untuk mengikutsertakan stakeholders dan masyarakat setempat dilakukan melalui tiga aktivitas utama:1. Program Pengembangan Masyarakat yang didanai dari operasi Antam;2. Program Kemitraan dengan bekerja sama dengan pengusaha lokal;3. Program Bina Lingkungan serta;4. Pengikutsertaan secara informal dari manajemen dan karyawan dengan tokoh masyarakat setempat dan

masyarakat berdasarkan prinsip saling menghormati.

Dengan aktivitas-aktivitas ini, kami menyadari bahwa peran pemerintah setempat masihlah sangat penting, meskipun kami juga memiliki interaksi dan aktivitas yang aktif dengan pihak administrasi tingkat desa. Kami bekerja sama dengan institusi penelitian atau organisasi pembangunan termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk membantu mengidentifikasi aktivitas apa saja yang dapat dikerjakan oleh masyarakat. Kami menyelenggarakan pertemuan kelompok dengan masyarakat dan tokoh setempat untuk mendengarkan aspirasi dan harapan mereka.

Melindungi LingkunganSeluruh karyawan Antam, di semua tingkatan dan di semua unit bisnis, mematuhi Filosofi Lingkungan perusahaan dan berkomitmen untuk mengembalikan fungsi semula wilayah yang digunakan saat kegiatan pertambangan selesai. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Filosofi Lingkungan Antam:

Penggunaan lahan atau eksploitasi ekonomis sumber daya mineral bersifat temporer dan semua upayan harus dilakukan untuk mengembalikan fungsi lahan seperti semula pada saat kegiatan pertambangan telah selesai.

Dengan kegiatan operasi kami yang menggunakan metode penambangan bawah tanah dan terbuka, baik di wilayah terpencil, pantai, maupun memiliki populasi, menyebabkan Antam harus memiliki prinsip keberlanjutan dan system manajemen lingkungan yang unik. Sebagai tambahan, setiap unit bisnis juga memiliki kebijakan lingkungan sendiri yang tetap berpatokan pada Kebijakan Lingkungan korporasi karena harus pula menyesuaikan dengan isu dan masalah lokal yang spesifik.

Antam mengikuti program PROPER yang mendorong perusahaan untuk tidak sekedar mematuhi kinerja lingkungan yang standar semata, melainkan juga melebihi kriteria tersebut. Sebelumnya, Antam telah meningkatkan standar PROPER yang dimilikinya dari Merah menjadi Biru dan kami menargetkan untuk memiliki PROPER Hijau untuk semua unit bisnis kami pada atau sebelum tahun 2010. Peringkat Emas merupakan peringkat tertinggi yang dapat diraih, dan peringkat yang lebih rendah adalah Hijau, Biru, Merah, dan Hitam.

Melalui belanja rehabilitasi lingkungan, kami dapat mengkaji efisiensi dari seluruh inisiatif dan sistem manajemen lingkungan serta analisa cost-benefit kami. Tren peningkatan biaya pemeliharaan lingkungan sejak 2001 menunjukkan bahwa kami mengerti adanya dampak positif dari “investasi” manajemen lingkungan. Lebih dari itu, Antam belum pernah terkena denda atau sanksi dari pemerintah untuk pelanggaran peraturan perundangan terkait lingkungan hidup. Mengurangi risiko lingkungan merupakan hal yang sejalan dengan pengurangan risiko ekonomi dan pada saat yang sama juga meningkatkan penerimaan stakeholders atas keberadaan perusahaan.

Provisi untuk lingkungan dan reklamasi di tahun 2006 tercatat sebesar Rp72 miliar. Di tahun 2006, Antam membelanjakan Rp40,3 miliar untuk keperluan rehabilitasi lingkungan, naik 87,5% dibandingkan tahun 2005. Untuk tahun 2007, Antam menganggarkan Rp46 miliar untuk keperluan rehabilitas lingkungan. Di tahun 2006, Antam merehabilitasi 262,64 hektare lahan terganggu di tahun 2006, dengan total lahan terganggu yang telah direhabilitasi sejak tahun 1990 mencapai 3.648 hektare.

Sumber Daya Manusia dan Tenaga Kerja Sumber daya manusia (SDM) Antam merupakan aset yang penting dan kami menganggap karyawan kami sebagai partner dalam mengoperasikan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan menyediakan semaksimal mungkin lingkungan dan kondisi kerja yang terbaik yang dapat dilakukan perusahaan. Kami juga percaya bahwa sebagai imbalannya karyawan kami akan berkontribusi secara optimal bagi pertumbuhan perusahaan.

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

114 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Seluruh aktivitas terkait SDM dan praktik kerja mengacu pada Kebijakan SDM yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan tenaga kerja di Indonesia. Manajemen Antam dan serikat pekerja menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang menentukan kondisi kerja bagi karyawan Antam. Dengan PKB yang sejalan dengan UU No. 13/2003 yang didasarkan pada ratifikasi ILO Core Conventions, Antam berarti juga telah sejalan dengan praktik terbaik internasional dalam hal sektor tenaga kerja dan SDM.

Saat ini terdapat dua serikat kerja di Antam yakni PERPANTAM dan SPSI yang mewakili karyawan di Antam. Serikat pekerja bertanggung jawab untuk bernegosiasi dengan manajemen dalam hal seluruh aspek kondisi kerja. Jika kondisi kerja ini disepakati maka PKB akan ditandatangani yang berlaku selama dua tahun.

Peraturan terkait jam kerja, lembur, cuti, cuti sakit, cuti hamil, dan lain-lain, tidak hanya sejalan dengan peraturan perundangan nasional, namun juga melebihi praktik yang umum digunakan. Selain fasilitas seperti jaminan sosial, asuransi, pensiun, kesehatan, dan kompensasi lainnya, Antam juga membayarkan berbagai tunjangan kesejahteraan yang seringkali tidak diberikan perusahaan lain. Sebagai contoh, kebijakan pensiun Antam adalah menyediakan bantuan kesehatan untuk ribuan pensiunan serta keluarga mereka termasuk tiga anak (sampai dengan umur maksimal 25 tahun).

Manajemen dan seluruh karyawan Antam menyadari bahwa K3 adalah tanggung jawab semua pihak dan seluruh kemungkinan pekerjaan yang membahayakan harus dihindari. Dalam konteks ini, Antam mengacu secara ketat pada Kebijakan K3 yang dimiliki.

Antam memiliki kebijakan nihil kecelakaan kerja di semua unit operasinya. Di tahun 2006, terjadi 31 kecelakaan kerja yang terdiri dari 18 kecelakaan ringan, 12 kecelakaan berat, dan 1 kecelakaan fatal. Antam membelanjakan Rp760 juta untuk keperluan K3 di tahun 2006.

Tempat kerja yang mengadopsi prinsip kesetaraan akan meningkatkan antusiasme dan iklim kerja untuk berkontribusi pada perusahaan. Kebijakan SDM Antam memastikan bahwa seluruh proses SDM perusahaan harus berdasarkan perlakuan yang setara dan berdasarkan kinerja serta bebas dari nepotisme. Antam memiliki komitmen untuk menciptakan kesempatan kerja yang adil, termasuk larangan segala bentuk diskriminasi. Standar Etika Antam mewajibkan bahwa rekrutmen karyawan, keikutsertaan dalam pelatihan, pembayaran kompensasi dan tunjangan kerja harus setara tanpa melihat agama/kepercayaan, ras/kebangsaan, warna kulit, jenis kelamin (termasuk kehamilan), umur, ketidakmampuan, status, atau karakteristik lain.

Untuk deskprisi detil mengenai Standar Etika, silahkan lihat bagian Tata Kelola Perusahaan.

Keikutsertaan MasyarakatKami turut membantu masyarakat sekitar tambang dengan cara memberdayakan masyarakat setempat serta mengembangkan usaha lokal, dengan pandangan bahwa perusahaan tidak hanya peduli melainkan juga untuk memastikan risiko usaha kami terminimalisir.

Tidak ada hal lain yang lebih penting kecuali mengikutsertakan stakeholders kami dalam aktivitas yang membuat mereka merasa produktif dan partisipatif dalam semua operasi kami.

Program pengembangan masyarakat didanai secara langsung oleh perusahaan yang termasuk inisiatif di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemanfaatan pekerja lokal. Selain itu, Antam juga memiliki Program Bina Lingkungan dengan dana berasal dari 1% laba bersih Antam serta Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Menengah dengan dana 1 – 3% dari laba bersih perusahaan.

Melalui program-program ini dan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat lokal, kami telah membantu 1.918 mitra binaan yang tersebar di sembilan provinsi. Kami berencana untuk membentuk Asosiasi Mitra Binaan Antam pada bulan Agustus 2007. Melalui asosiasi ini, kami berharap bahwa melalui 1.918 mitra binaan yang ada, Antam akan dapat memperkuat kemampuan mereka terkait program-program tanggung jawab sosial kami sehingga akan tercipta masyarakat yang lebih efisien dan produksi serta pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Antam juga akan memanfaatkan asosiasi tersebut sebagai engine of growth dalam program keberlanjutan kami dengan stakeholders setempat.

Pada tahun 2006, Antam membelanjakan Rp32,6 miliar dalam program pengembangan masyarakat, naik 92% dibandingkan tahun 2005.

Staf Rumah Sakit Antam di

Pomalaa yang juga memberikan

layanan bagi masyarakat sekitar.

Pengusaha lokal binaan Antam

menunjukkan hasil budidaya

hasil laut.

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

115Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan KeuanganSurat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 116Laporan Auditor Independen kepada Pemegang Saham 117Neraca Konsolidasian 118Laporan Laba Rugi Konsolidasian 120Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 121Laporan Arus Kas Konsolidasian 123Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 1241. Informasi Umum 1242. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 1263. Kas Dan Setara Kas 1334. Kas Yang Dibatasi Penggunaannya 1345. Piutang Usaha – Pihak Ketiga 1346. Persediaan 1357. Investasi Dalam Perusahaan Kontrak Karya 1368. Pinjaman Ke Perusahaan Kontrak Karya 1369. Aktiva Tetap 13610. Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Tangguhan 13811. Biaya Tangguhan 13912. Hutang Usaha 13913. Beban Yang Masih Harus Dibayar 14014. Perpajakan 14015. Hutang Jangka Panjang 14516. Penyisihan Untuk Pengelolaan Dan Reklamasi Lingkungan Hidup 14717. Modal Saham 14718. Tambahan Modal Disetor – Bersih 14819. Dividen 14820. Penjualan Bersih 14921. Harga Pokok Penjualan 14922. Beban Usaha 15023. Biaya Karyawan 15124. Kewajiban Pensiun Dan Imbalan Pasca-Kerja Lainnya 15125. Informasi Mengenai Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 15526. Laba Bersih Per Saham Dasar 15627. Aktiva Dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing 15628. Informasi Segmen Usaha 15729. Perjanjian Penting, Ikatan Dan Kontinjensi 15930. Kondisi Ekonomi 16131. Ikhtisar Perbedaan Signifikan Antara Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (“PABU’)

Di Indonesia Dan Di Australia 16232. Peristiwa Sesudah Tanggal Neraca 16333. Reklasifikasi Akun 163

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

116 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

118 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 1/1

NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan 2006 2005 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,3 1.138.182.108 639.576.263 Kas yang dibatasi penggunaannya 2a,4 55.905.683 100.916.796 Piutang usaha – pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang sejumlah Rp 5.076.041 (2005: Rp Nil) 2g,5 900.832.982 467.998.026 Piutang lain – lain, setelah dikurangi penyisihan piutang sejumlah Rp 14.346.076 (2005: Rp 1.032.115) 78.208.155 48.541.572 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sejumlah Rp 5.913.049 (2005: Rp 6.853.990) 2h,6 947.389.575 527.289.673 Pajak dibayar dimuka 2o,14a 125.056.053 263.579.706 Biaya dibayar dimuka 36.222.732 31.058.156 Aktiva lancar lainnya 35.805.510 8.551.610 Jumlah aktiva lancar 3.317.602.798 2.087.511.802 AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi dalam perusahaan Kontrak Karya 2e,7 36.687.722 30.929.169 Pinjaman ke perusahaan Kontrak Karya 8 - 32.930.500 Aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 1.480.480.342 (2005: Rp 1.077.942.090) 2i,9 3.346.302.819 3.825.458.802 Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 63.171.003 (2005: Rp 50.764.518) 2l,10 375.807.790 267.828.256 Biaya tangguhan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 39.592.231 (2005: Rp 34.918.987) 2k,11 39.769.094 25.124.724 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2o,14d 164.875.722 123.118.091 Biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup tangguhan 3.164.788 3.663.302 Aktiva tidak lancar lainnya 6.694.782 6.149.482

Jumlah aktiva tidak lancar 3.973.302.717 4.315.202.326 JUMLAH AKTIVA 7.290.905.515 6.402.714.128

119Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 1/2

NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan 2006 2005 KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - Pihak ketiga 12 123.976.561 113.067.259 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2j,12,25 3.527.944 3.467.623 Hutang lain-lain 15.605.787 19.282.384 Beban yang masih harus dibayar 13 331.881.431 385.120.866 Hutang pajak 2o,14b 422.840.281 225.090.028 Bagian kewajiban jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun: - Penyisihan kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup 2m,16 17.097.087 3.887.631 - Pinjaman investasi 15b,15c 264.586.667 29.490.000 Jumlah kewajiban lancar 1.179.515.758 779.405.791 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: - Pinjaman obligasi 2t,15a - 1.678.203.404 - Pinjaman investasi 15b,15c 1.070.373.333 265.410.000 - Penyisihan kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup 2m,16 71.829.221 72.896.390 Kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya 2p,2q,2r,24 687.581.793 577.153.044 Jumlah kewajiban tidak lancar 1.829.784.347 2.593.662.838 HAK MINORITAS 2b 2.935 2.595 EKUITAS Modal saham – modal dasar 1 saham prioritas dan 7.599.999.999 saham biasa, modal ditempatkan dan disetor penuh 1 saham prioritas dan 1.907.691.949 saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per saham 17 953.845.975 953.845.975 Tambahan modal disetor - bersih 2s,18 2.526.309 2.526.309 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (999.538) (1.337.359) Selisih akibat transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 1b 21.334.633 21.334.633 Saldo laba : - Dicadangkan 1.752.117.789 1.240.531.831 - Belum dicadangkan 1.552.777.307 812.741.515 Jumlah saldo laba 3.304.895.096 2.053.273.346 Jumlah ekuitas 4.281.602.475 3.029.642.904 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 7.290.905.515 6.402.714.128

Laporan Keuangan

120 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 2

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

Catatan 2006 2005 PENJUALAN BERSIH 2n,20 5.629.401.438 3.251.235.883 HARGA POKOK PENJUALAN 21 (2.887.935.682) (1.827.140.772) LABA KOTOR 2.741.465.756 1.424.095.111 BEBAN USAHA 22 Umum dan administrasi (294.545.546) (302.574.015) Penjualan dan pemasaran (11.292.302) (13.623.215) Eksplorasi (31.934.295) (8.126.942) Jumlah beban usaha (337.772.143) (324.324.172) LABA USAHA 2.403.693.613 1.099.770.939 PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga 31.377.627 22.230.436 Beban bunga dan keuangan (141.957.223) (25.559.493) (Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih (58.027.291) 26.696.821 Pendapatan dividen 64.289.368 37.607.172 Kerugian atas transaksi kontrak lindung nilai (95.045.761) (7.174.450) Rugi pembelian kembali obligasi (29.719.959) (6.384.602) Lain-lain - bersih 45.278.343 55.491.595 (183.804.896) 102.907.479 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.219.888.717 1.202.678.418 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 14c (667.111.070) (360.741.438)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 1.552.777.647 841.936.980 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (340) (1.019) LABA BERSIH 1.552.777.307 841.935.961 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh) 2u,26 813,95 441,34

121Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERU

SAH

AA

N P

ERSE

ROA

N (P

ERSE

RO) P

T A

NEK

A T

AM

BAN

G T

bk

D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

Cata

tan

atas

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asia

n m

erup

akan

bag

ian

tak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

.

Lam

pir

an 3

/1

LAPO

RAN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

U

NTU

K T

AH

UN

YA

NG

BER

AK

HIR

31

DES

EMB

ER 2

006

DA

N 2

005

(Dal

am ri

bua

n Ru

pia

h)

Selis

ih k

urs

Selis

ih tr

ansa

ksi

Tam

baha

n pe

njab

aran

re

stru

ktur

isas

i

Sald

o la

ba

m

odal

dis

etor

- la

pora

n en

titas

Belu

m

Ca

tata

n

Mod

al s

aham

bers

ih

ke

uang

an

se

peng

enda

li

Dic

adan

gkan

dica

dang

kan

Ju

mla

h Sa

ldo

1 Ja

nuar

i 200

6

95

3.84

5.97

5

2.52

6.30

9

(1.3

37.3

59)

21.3

34.6

33

1.24

0.53

1.83

1

812.

741.

515

3.

029.

642.

904

Laba

ber

sih

-

-

-

-

-

1.55

2.77

7.30

7

1.55

2.77

7.30

7 Ca

dang

an u

mum

-

-

-

-

51

1.58

5.95

8

(511

.585

.958

) -

Div

iden

19

-

-

-

-

-

(286

.258

.227

) (2

86.2

58.2

27)

Alo

kasi

unt

uk d

ana

bina

lin

gkun

gan

-

-

-

-

-

(8.4

19.3

60)

(8.4

19.3

60)

Alo

kasi

tant

iem

dire

ksi d

an k

omis

aris

-

-

-

-

-

(6

.477

.970

) (6

.477

.970

) Se

lisih

kur

s ka

rena

pen

jaba

ran

lapo

ran

keua

ngan

-

-

33

7.82

1

-

-

-

337.

821

Sald

o 31

Des

emb

er 2

006

953.

845.

975

2.

526.

309

(9

99.5

38)

21.3

34.6

33

1.75

2.11

7.78

9

1.55

2.77

7.30

7

4.28

1.60

2.47

5

122 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERU

SAH

AA

N P

ERSE

ROA

N (P

ERSE

RO) P

T A

NEK

A T

AM

BAN

G T

bk

D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

Cata

tan

atas

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asia

n m

erup

akan

bag

ian

tak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

.

Lam

pir

an 3

/2

LAPO

RAN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

U

NTU

K T

AH

UN

YA

NG

BER

AK

HIR

31

DES

EMB

ER 2

006

DA

N 2

005

(Dal

am ri

bua

n Ru

pia

h)

Selis

ih k

urs

Selis

ih tr

ansa

ksi

Tam

baha

n pe

njab

aran

re

stru

ktur

isas

i

Sald

o la

ba

m

odal

dis

etor

- la

pora

n en

titas

Belu

m

Ca

tata

n

Mod

al s

aham

bers

ih

ke

uang

an

se

peng

enda

li

Dic

adan

gkan

dica

dang

kan

Ju

mla

h Sa

ldo

1 Ja

nuar

i 200

5

95

3.84

5.97

5

2.52

6.30

9

255.

637

21

.334

.633

73

0.46

0.26

2

734.

045.

477

2.

442.

468.

293

Laba

ber

sih

-

-

-

-

-

841.

935.

961

84

1.93

5.96

1 Ca

dang

an u

mum

-

-

-

-

51

0.07

1.56

9

(510

.071

.569

) -

Div

iden

19

-

-

-

-

-

(245

.097

.267

) (2

45.0

97.2

67)

Alo

kasi

unt

uk d

ana

bina

ling

kung

an

-

-

-

-

-

(8.0

71.0

87)

(8.0

71.0

87)

Selis

ih k

urs

kare

na p

enja

bara

n la

pora

n ke

uang

an

-

-

(1.5

92.9

96)

-

-

-

(1.5

92.9

96)

Sald

o 31

Des

emb

er 2

005

953.

845.

975

2.

526.

309

(1

.337

.359

) 21

.334

.633

1.

240.

531.

831

81

2.74

1.51

5

3.02

9.64

2.90

4

123Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 4/1

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah)

2006 2005 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 5.191.490.441 3.070.631.953 Pembayaran kepada pemasok (2.432.364.432) (1.314.410.841) Pembayaran kepada komisaris, direktur dan karyawan (537.458.313) (554.307.603) Pembayaran bunga (206.386.327) (34.485.298) Pembayaran pajak (573.816.628) (440.916.204) Penerimaan bunga 31.377.627 27.760.656 Penurunan/(kenaikan) kas yang dibatasi penggunaannya 45.011.113 (54.466.796) Penerimaan dari restitusi pajak 201.221.833 25.672.364 (Pembayaran)/penerimaan lainnya (28.758.072) 16.863.727 Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 1.690.317.242 742.341.958 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aktiva tetap (85.609.977) (1.436.158.392) Penerimaan klaim asuransi 20.983.011 10.473.382 Biaya eksplorasi dan pengembangan (120.386.019) (192.435.204) Biaya ditangguhkan (19.317.614) (1.896.851) Pendapatan dividen 7.080.484 31.966.096 Hasil penjualan dari aktiva tetap 408.655 6.099.999 Investasi dalam perusahaan Kontrak Karya (5.758.553) - Pinjaman kepada perusahaan Kontrak Karya (9.527.069) (32.930.500) Pelunasan pinjaman oleh perusahaan Kontrak Karya 42.457.569 - Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (169.669.513) (1.614.881.470)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang jangka pendek - (38.021.354) Pembayaran hutang jangka panjang (1.759.283.363) (201.541.115) Penerimaan hutang jangka panjang 1.091.420.000 - Pembayaran dividen (286.285.227) (258.184.029) Pendistribusian laba ditahan untuk alokasi bina lingkungan (8.419.360) (8.071.087) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (962.567.950) (505.817.585) KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 558.079.779 (1.378.357.097) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 639.576.263 1.998.551.871 PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING ATAS KAS DAN SETARA KAS (59.473.934) 19.381.489 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.138.182.108 639.576.263

Lihat Catatan 9 untuk rincian aktivitas investasi non-kas, untuk kapitalisasi biaya bunga, rugi selisih kurs, dan amortisasi diskonto atas hutang obligasi.

124 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/1

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (“Perusahaan” atau “Antam”) didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968, dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang”, dan diumumkan dalam Tambahan No. 36, Berita Negara No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang ”. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir adalah pada tanggal 19 Juni 2002 sehubungan dengan perubahan jumlah modal dasar Perusahaan, modal ditempatkan dan disetor penuh serta pembagian saham bonus. Perubahan ini diaktakan oleh Notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 23 tanggal 19 September 2002. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-13196 HT.01.04 TH 2002 tanggal 17 Juli 2002. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan galian tersebut. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari 1.230.769.000 modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) dan Bursa Efek Surabaya (“BES”) pada tanggal 27 November 1997. Pada tahun 2002, saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Australia sebagai Chess Depository Interest (CDI). Unit yang diperdagangkan di Bursa Efek Australia adalah sejumlah 381.538.390 unit CDI yang merupakan 1.907.691.950 saham biasa seri B.

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris Ir. S. Suryantoro, MSc. Ir. Supriatna Suhala, MSc. Komisaris Independen Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, MSc. Ir. Yap Tjay Soen, MBA Direktur Utama Ir. D. Aditya Sumanagara Direktur Kurniadi Atmosasmito, S.E., M.M. Ir. Alwin Syah Loebis, M.M. Ir. Darma Ambiar, M.M. Ir. Syahrir Ika, M.M. Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai karyawan tetap sejumlah 2.749 orang (2005: 3.239). Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1. Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia.

125Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/2

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

b. Anak perusahaan Perusahaan melakukan konsolidasi dengan anak perusahaan di bawah ini karena mempunyai kepemilikan mayoritas atau hak untuk mengendalikan operasi atau memiliki investasi tidak langsung melalui anak perusahaan. Persentase Jumlah Aktiva Sebelum Anak Kepemilikan Mulai Eliminasi Perusahaan Domisili Jenis Usaha 2006 dan 2005 Beroperasi 2006 2005 Eksplorasi dan PT Antam operator Resourcindo Indonesia tambang 99,98% 1997 38.994.543 42.532.260 Antam Finance Perusahaan Limited Mauritius investasi 100% 2003 494.305 1.710.121.468 Antam Perusahaan Europe B.V. Belanda investasi 100% 2004 23.376.321 1.733.019.754

PT Antam Resourcindo PT Antam Resourcindo (“AR”) memulai aktivitas operasinya pada tanggal 16 Juli 1997 yang sebelumnya merupakan anak perusahaan dari International Antam Resources Limited (“IARL”) yang merupakan anak perusahaan Antam di Kanada dengan kepemilikan 82%. Pada tahun 2003, Perusahaan menjual 82% kepemilikannya di IARL dan memperoleh 99,98% kepemilikan di AR. Sebagai bagian dari pelepasan IARL, Perusahaan mengambil alih kepemilikan AR secara langsung yang sebelumnya dimiliki secara tidak langsung lewat IARL. Nilai buku AR yang diperoleh dari restrukturisasi 16.287.951 Dikurangi: Nilai buku (negatif) IARL yang dilepas dalam restrukturisasi (5.046.682) Selisih yang timbul dari restrukturisasi entitas sepengendali 21.334.633 Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar AR, ruang lingkup kegiatan AR adalah bergerak dalam jasa kontraktor pertambangan dan jasa konsultasi termasuk kegiatan pemasaran dan penjualan barang tambang. Antam Finance Limited Antam Finance Limited (“AFL”) adalah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Perusahaan, didirikan pada tanggal 4 September 2003 di Mauritius. Pada tanggal 30 September 2003, AFL menerbitkan obligasi dalam dolar Amerika Serikat di mana Perusahaan bertindak sebagai penjamin senilai AS$200 juta dengan harga jual 97,3483% dan tingkat bunga 7,375% yang dibayar setiap tanggal 30 September dan 30 Maret. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 30 September 2010. Hasil dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk pembangunan pabrik Feronikel III di Pomalaa - Sulawesi Tenggara. Pada tanggal 30 Desember 2004, AFL mengalihkan kepada Antam Europe BV (anak perusahaan lain yang sepenuhnya dimiliki Perusahaan) kepemilikan atas pinjaman kepada Perusahaan sebesar AS$195 juta.

Lihat Catatan 15 mengenai pelunasan seluruh obligasi senilai AS$200 juta.

126 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/3

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Anak perusahaan (lanjutan)

Antam Europe B.V. Untuk menunjang dan memperluas kegiatan pemasaran produk feronikel di Eropa, Perusahaan mendirikan anak perusahaan yang berkedudukan di Belanda, Antam Europe B.V, pada tanggal 25 November 2004. Anak perusahaan ini berperan sebagai kantor perwakilan pemasaran wilayah Eropa, sekaligus mengelola pendanaan dan mencari peluang pendanaan di masa yang akan datang. Berdasarkan Share Premium Contribution Agreement antara Perusahaan dan Antam Europe BV tertanggal 21 Desember 2004, Perusahaan harus menempatkan dana sebesar AS$1.950.000 (Dolar AS penuh) sebagai penyertaan di Antam Europe BV, dan Antam Europe BV harus memberikan fasilitas kredit pinjaman sebesar AS$1.930.500 (Dolar AS penuh) kepada Perusahaan. Sesuai dengan perjanjian yang disebutkan di atas, Perusahaan telah mentransfer dana sejumlah AS$19.500 (Dolar AS penuh) ke rekening bank Antam Europe B.V pada tanggal 21 November 2004.

Untuk memperkuat kegiatan pendanaannya, AFL, anak perusahaannya yang berkedudukan di Mauritius, pada tanggal 30 Desember 2004 mengalihkan kepada Antam Europe BV kepemilikan atas pinjaman kepada Antam sebesar AS$195 juta. DB Trustees (Hong Kong) Limited, sebagai wali amanat bagi pemegang obligasi, pada tanggal 30 Desember 2004 menerbitkan pemberitahuan kepada para pemegang obligasi sehubungan dengan pengalihan yang dilakukan AFL tersebut. Kewajiban AFL seperti yang dimuat dalam obligasi yang diterbitkannya tidak terpengaruh oleh transaksi pengalihan yang disebutkan di atas.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan disusun oleh Dewan Direksi dan diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2007. Berikut adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur publik sebagaimana yang dirumuskan oleh BAPEPAM. a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana yang dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun yang bersangkutan. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berbeda dalam hal tertentu dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Australia. Penjelasan mengenai perbedaan signifikan antara kedua prinsip akuntansi yang berlaku umum tersebut dan estimasi pengaruhnya terhadap laba bersih dan ekuitas konsolidasian disajikan pada Catatan 31. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dinyatakan dalam dan dibulatkan menjadi ribuan Rupiah.

127Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/4

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Prinsip – prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan 99,98% kepemilikan yaitu AR, dan kepemilikan penuh atas AFL dan Antam Europe BV. Semua transaksi dan saldo material antara perusahaan-perusahaan dalam grup yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh anak-anak perusahaan.

c. Penjabaran mata uang asing

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca yaitu sebagai berikut: 2006 2005 (Dalam Rupiah penuh) 1 Dolar AS 9.020 9.830 100 Yen Jepang 7.580 8.342 1 Euro 11.858 11.660 Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

d. Investasi jangka pendek Investasi pada efek yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual dinilai berdasarkan nilai wajarnya. Perubahan pada nilai pasar “efek yang diperdagangkan” dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, sedangkan perubahan pada nilai pasar efek yang diklasifikasikan “tersedia untuk dijual” dicatat sebagai bagian tersendiri dalam ekuitas dan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat realisasinya.

e. Investasi dalam perusahaan Kontrak Karya Investasi dalam perusahaan Kontrak Karya (“KK”) dicatat berdasarkan nilai wajar dari aktiva yang diserahkan ke perusahaan Kontrak Karya atau penyertaan yang diterima oleh Perusahaan, mana yang lebih dapat ditentukan secara andal.

f. Instrumen keuangan derivatif Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif antara lain adalah kontrak-kontrak future yang terutama bertujuan untuk memberi lindung nilai atas risiko yang berkaitan dengan fluktuasi harga emas. Sehubungan dengan lindung nilai atas nilai wajar yang memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, laba atau rugi yang timbul dari penilaian kembali instrumen lindung nilai pada nilai wajarnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Laba atau rugi atas saldo transaksi yang dilindungnilaikan yang berhubungan dengan risiko lindung nilai disesuaikan terhadap nilai tercatat dari saldo transaksi yang dilindungnilaikan dan laba atau rugi tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

128 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/5

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Piutang usaha Piutang usaha disajikan dalam nilai bersihnya setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan hasil penelaahan atas tingkat kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

h. Persediaan Barang jadi dan barang dalam proses dicatat dengan nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersihnya. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya. Persediaan suku cadang dan bahan pembantu dinilai dengan harga perolehannya, yang ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan dikurangi dengan penyisihan untuk persediaan usang. Penyisihan persediaan usang digunakan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.

i. Aktiva tetap dan penyusutan Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya. Semua aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode estimasi periode kuasa pertambangan atau umur aktiva tetap, yang mana yang lebih pendek, sebagai berikut: Tahun

Prasarana 6 – 20 Bangunan 10 - 20 Pabrik, mesin dan peralatan 3 - 18 Kendaraan 4 - 8 Peralatan dan perabotan kantor 4 - 8

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan tambahan imbalan ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang berlaku. Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut siap digunakan. Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aktiva tertentu (qualifying asset), dikapitalisasi sampai saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu qualifying asset, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi dalam periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek yang diperoleh dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan suatu qualifying asset, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran qualifying asset tersebut. Tingkat kapitalisasi adalah tingkat rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang digunakan untuk mendanai qualifying asset dari seluruh pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk proses pembangunan aktiva tertentu.

129Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/6

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) Setiap tanggal neraca, perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva. Aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya, termasuk aktiva tak berwujud ditelaah apabila ada kejadian atau perubahan yang mengindikasikan nilai tercatat aktiva tersebut mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aktiva dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tersebut, yaitu nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai aktiva. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aktiva dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penurunan nilai aktiva dicatat sebagai pendapatan di periode dimana pemulihan itu terjadi.

j. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” mendefinisikan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada

di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries).

ii) Perusahaan asosiasi. iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara

di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan atas perusahaan tersebut, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut.

iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, termasuk komisaris, direksi, manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.

Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat harga, kondisi, dan persyaratan yang ditetapkan antara pihak-pihak tersebut. Transaksi antara Perusahaan dengan perusahaan yang dimiliki negara tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7.

k. Biaya tangguhan Biaya yang dikeluarkan dalam jumlah signifikan dan yang diperkirakan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaatnya.

l. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan

Biaya eksplorasi dan pengembangan diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan pembebanannya sebagai aktiva bila biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang signifikan dalam area of interest terkait masih berlangsung. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya eksplorasi tangguhan sebesar nilai yang tidak bisa diharapkan untuk dipulihkan di masa yang akan datang. Biaya eksplorasi dari area of interest yang telah berada pada tahap produksi diamortisasi berdasarkan unit produksi selama periode berjalan.

130 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

l. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (lanjutan) Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk biaya-biaya untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi dalam area of interest yang bersangkutan. Biaya pengembangan diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi umur tambang atau periode kuasa penambangan, yang mana yang lebih pendek. Biaya yang tidak diamortisasi dihapuskan pada saat Perusahaan menentukan bahwa tidak ada lagi nilai yang dapat diharapkan dari area of interest yang bersangkutan di masa mendatang. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest yang bersangkutan.

m. Kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Restorasi, rehabilitasi dan biaya lingkungan hidup lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi. Perusahaan memiliki kewajiban tertentu untuk merestorasi, merehabilitasi daerah pertambangan dan penghentian pengoperasian aset sesudah produksi selesai. Perusahaan menghitung besarnya kewajiban tersebut dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang masa penambangannya sehingga diperoleh jumlah yang cukup untuk memenuhi kewajiban tersebut ketika produksi sudah selesai. Perubahan taksiran biaya restorasi dan lingkungan hidup yang akan terjadi dihitung secara prospektif berdasarkan sisa umur tambang.

n. Pendapatan dan beban

Penjualan dari produk diakui sebagai penghasilan pada saat pengalihan risiko kepada pelanggan dan:

bentuk dari produk telah sesuai untuk pengiriman serta tidak terdapat proses lebih lanjut yang diperlukan oleh produsen;

kuantitas serta kualitas dari produk dapat ditentukan dengan cukup akurat;

produk telah diserahkan kepada pelanggan serta tidak lagi dibawah pengendalian fisik dari produsen atau hak kepemilikannya telah diserahkan kepada pelanggan; dan

harga jual dapat ditentukan dengan cukup akurat.

Harga jual emas dan perak pada umumnya didasarkan atas harga yang ditetapkan oleh London Bullion Market Association pada tanggal transaksi. Penghasilan jasa diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).

o. Perpajakan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai dalam menentukan pajak tangguhan. Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari saldo rugi fiskal diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

131Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

p. Kewajiban pensiun Perusahaan memiliki berbagai program pensiun sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan Perusahaan. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Program pensiun iuran pasti adalah sebuah program pensiun dimana perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aktiva yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada periode kini dan sebelumnya. Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aktiva program, yang disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh temponya kurang lebih sama dengan kewajiban yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dimana bila kerugian aktuarial ini melebihi 10% nilai kini kewajiban dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Perusahaan akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan. Oleh karena itu Perusahaan tidak perlu melakukan penyesuaian atas imbalan pensiun yang disediakan.

q. Kewajiban imbalan pasca-kerja lainnya i. Imbalan pelayanan kesehatan pensiun

Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan pasca-kerja untuk pensiunan mereka. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja sampai usia pensiun dan memenuhi masa kerja minimum tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini masih harus dibayar sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi kualifikasi.

ii. Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan hubungan kerja diakui sebagai beban ketika karyawan dihentikan sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan yang berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kemungkinannya untuk dibatalkan rendah. Pesangon yang akan dibayarkan lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kininya.

132 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Imbalan purnajasa Perusahaan juga memberikan imbalan purnajasa kepada semua karyawan tetapnya. Kewajiban imbalan purnajasa dicatat berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode projected unit credit yang dilakukan oleh aktuaris independen. Imbalan yang diberikan adalah imbalan pasti yang berkaitan dengan kematian, cacat tetap, dan imbalan pensiun yang tergantung dari lamanya masa kerja. Perusahaan mengakui timbulnya biaya pada saat Perusahaan menerima imbalan ekonomis dari jasa yang diberikan karyawan.

s. Biaya emisi saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun tambahan modal disetor.

t. Hutang obligasi Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung hasil emisi, dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.

u. Laba per saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

v. Pelaporan segmen Perusahaan menyajikan pelaporan segmen untuk tujuan mengevaluasi kinerja segmen dan alokasi dari sumber daya. Pelaporan segmen disajikan berdasarkan produk sebagai segmen usaha dan area pemasaran sebagai segmen geografis.

w. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

133Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/10

3. KAS DAN SETARA KAS

2006 2005 Kas Rupiah 490.473 339.859 Dolar AS 56.240 34.258 Yen Jepang 32.997 - 579.710 374.117 Bank Rupiah - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.835.830 18.386.138 - PT Bank Danamon Tbk 11.232.935 - - PT Bank Central Asia Tbk 9.936.975 3.244.584 - PT Bank Permata Tbk 597.202 53.162 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 288.235 17.705.727 - Citibank N.A. 274.447 - - ABN Amro Jakarta 52.160 - - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.231 15.892 Dolar AS - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 241.587.531 216.483.000 - Citibank N.A. 75.915.179 558.786 - Deutsche Bank Mauritius 38.974.825 1.147.780 - Citco Bank Nederland MV 5.963.211 3.320.327 - ABN Amro Jakarta 3.928.334 305.947 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 9.231 9.828 - PT Bank Central Asia Tbk 7.649 7.186 Yen Jepang - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 227.403 97.789 407.832.378 261.336.146 Deposito berjangka Rupiah - PT Bank Niaga Tbk - 19.997.500 - PT Bank Danamon Tbk - 10.000.000 - PT Bank Mega Tbk - 5.021.000 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 5.000.000 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 5.000.000 - PT Bank Permata Tbk - 5.000.000 - ABN Amro Jakarta - 1.000.000 Dolar AS - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 202.950.000 147.450.000 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 189.420.000 9.830.000 - PT Bank Mega Tbk 90.200.000 - - PT Bank Niaga Tbk 90.200.000 51.607.500 - PT Bank Artha Graha Tbk 45.100.000 - - PT Bank NISP Tbk 45.100.000 - - PT Bank Bukopin Tbk 45.100.000 68.810.000 - Deutsche Bank Singapura 21.700.020 - - PT Bank Permata Tbk - 49.150.000 729.770.020 377.866.000 1.138.182.108 639.576.263

134 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/11

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Tingkat bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2006 2005 Deposito Dolar AS 3,75% - 5,30% 0,65% - 4,25% Deposito Rupiah 8,00% - 12,75% 7,00% - 13,00%

4. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

2006 2005 Deposito berjangka Dolar AS - ABN Amro Bank Singapura 55.905.683 81.256.796 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 19.660.000 55.905.683 100.916.796 Merupakan deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dalam penerbitan letter of credit .

5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA

2006 2005 Dolar AS Avarus AG 451.144.445 119.753.807 Raznoimport Limited 135.285.658 141.026.079 Nisshin Steel Co. Ltd. 64.453.551 - Marubeni Corporation 64.273.022 - Pacific Metal Co. Ltd. 48.816.571 - Mitsui & Co. Ltd. 8.960.721 24.237.994 Queensland Nickel Pty. Ltd. 39.758.923 37.460.263 Standard Bank London 21.821.422 - Sinosteel Shanghai Company 15.108.027 - Changzou Chemate International Trade Co. Ltd. 12.131.717 - Liaocheng Xinfa Huayu Alumina 9.595.666 16.423.281 Yano Metal Company - 50.258.611 Mitsubishi Corporation - 32.504.435 Nikkinko Trading - 23.993.945 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 29.348.592 18.096.110 900.698.315 463.754.525 Rupiah Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 5.210.708 4.243.501 905.909.023 467.998.026 Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu (5.076.041) - 900.832.982 467.998.026

135Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/12

5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (lanjutan) Umur piutang usaha tersebut di atas adalah sebagai berikut:

2006 2005 Lancar 702.853.492 287.543.678 Lewat jatuh tempo: 1 sampai 30 hari 65.035.678 76.468.374 31 sampai 90 hari 100.903.208 70.261.941 Lebih dari 90 hari 37.116.645 33.724.033 905.909.023 467.998.026 Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

6. PERSEDIAAN

2006 2005 Persediaan produk: Feronikel 247.260.427 100.200.148 Bijih nikel 122.125.364 108.227.731 Emas dan perak 87.682.061 53.615.557 Presipitat emas dan perak 28.843.595 20.449.183 Bijih bauksit 11.988.893 11.904.236 Pasir besi 4.681.064 9.494.903 Logam mulia lainnya 3.166.720 1.831.452 505.748.124 305.723.210 Barang dalam proses 70.621.751 23.508.540 Suku cadang dan bahan pembantu 376.932.749 204.911.913 953.302.624 534.143.663 Dikurangi: Penyisihan persediaan usang - suku cadang (5.913.049) (6.853.990) 947.389.575 527.289.673 Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan emas dan perak telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan fisik dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$16.299.140 (2005: AS$12.098.051). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut. Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang telah cukup untuk menutupi potensi kerugian atas persediaan usang.

136 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/13

7. INVESTASI DALAM PERUSAHAAN KONTRAK KARYA

2006 Jenis Persentase Harga Perusahaan Domisili usaha kepemilikan perolehan PT Nusa Halmahera Minerals Indonesia Eksplorasi dan 17,5% Rp 30.929.169 (”NHM”) operator tambang PT Cibaliung Sumberdaya Indonesia Explorasi dan 10,25% Rp 5.758.553 operator tambang Rp 36.687.722 2005 Jenis Persentase Harga Perusahaan Domisili usaha kepemilikan perolehan PT Nusa Halmahera Minerals Indonesia Eksplorasi dan 17,5% Rp 30.929.169 (”NHM”) operator tambang Akun ini merupakan penyertaan saham pada perusahaan Kontrak Karya dengan kepemilikan kurang dari 20% yang dicatat dengan metode harga perolehan.

8. PINJAMAN KE PERUSAHAAN KONTRAK KARYA Akun ini merupakan pinjaman tanpa jaminan kepada PT Nusa Halmahera Minerals untuk menunjang kegiatan operasional tambang. Total fasilitas pinjaman yang diberikan adalah AS$7 juta. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 3%. Per 31 Desember 2006, pinjaman ini telah dilunasi.

9. AKTIVA TETAP

2006 Pengurangan/ 31 Desember 1 Januari 2006 Penambahan Pemindahan 2006

Harga perolehan Tanah 29.237.850 271.811 (165.000) 29.344.661 Prasarana 607.735.836 685.430 37.355.643 645.776.909 Bangunan 214.494.739 3.776.732 (8.052.255) 210.219.216 Pabrik, mesin dan peralatan 1.666.712.302 29.971.237 2.071.753.571 3.768.437.110 Kendaraan 47.995.969 5.074.102 (4.039.012) 49.031.059 Peralatan dan perabotan kantor 74.303.784 3.909.709 (3.927.781) 74.285.712 2.640.480.480 43.689.021 2.092.925.166 4.777.094.667 Aktiva dalam penyelesaian 2.262.920.412 (91.052.157) (2.122.179.761) 49.688.494

4.903.400.892 (47.363.136) (29.254.595) 4.826.783.161 Akumulasi penyusutan Prasarana 324.929.378 62.330.956 (1.642.266) 385.618.068 Bangunan 63.213.960 10.425.100 (8.224.228) 65.414.832 Pabrik, mesin peralatan 597.183.556 347.722.450 (10.931.759) 933.974.247 Kendaraan 29.773.702 4.752.308 (3.639.231) 30.886.779 Peralatan dan perabotan kantor 62.841.494 5.654.229 (3.909.307) 64.586.416 1.077.942.090 430.885.043 (28.346.791) 1.480.480.342 Nilai buku 3.825.458.802 3.346.302.819

137Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/14

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2005 Pengurangan/ 31 Desember 1 Januari 2005 Penambahan Pemindahan 2005 Harga perolehan Tanah 15.210.240 2.494.114 11.533.496 29.237.850 Prasarana 560.759.805 1.326.239 45.649.792 607.735.836 Bangunan 94.704.301 2.622.406 117.168.032 214.494.739 Pabrik, mesin dan peralatan 970.018.915 28.887.744 667.805.643 1.666.712.302 Kendaraan 40.529.762 1.432.943 6.033.264 47.995.969 Peralatan dan perabotan kantor 69.769.736 7.818.566 (3.284.518) 74.303.784 1.750.992.759 44.582.012 844.905.709 2.640.480.480 Aktiva dalam penyelesaian 1.859.469.549 1.266.444.971 (862.994.108) 2.262.920.412 3.610.462.308 1.311.026.983 (18.088.399) 4.903.400.892 Akumulasi penyusutan Prasarana 268.576.475 58.893.821 (2.540.918) 324.929.378 Bangunan 52.693.905 11.190.568 (670.513) 63.213.960 Pabrik, mesin dan peralatan 515.604.101 88.611.825 (7.032.370) 597.183.556 Kendaraan 23.682.975 6.505.990 (415.263) 29.773.702 Peralatan dan perabotan kantor 57.045.803 9.060.655 (3.264.964) 62.841.494 917.603.259 174.262.859 (13.924.028) 1.077.942.090 Nilai buku 2.692.859.049 3.825.458.802 Perusahaan memiliki 63 bidang tanah dengan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan sisa umur antara 1 sampai 30 tahun. Manajemen meyakini bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah ini karena tanah tersebut diperoleh secara legal dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang cukup. Efektif sejak 1 Januari 2006, Perusahaan melakukan perubahan perkiraan masa manfaat ekonomis dari beberapa komponen dari aktiva mesin/alat produksi pabrik Feronikel 1 dan 2. Perubahan ini diterapkan secara prospektif dan mengakibatkan penambahan depresiasi untuk tahun berjalan sebesar Rp 98.481.963. Nilai buku, kas yang diterima dan untung/(rugi) penjualan aktiva tetap selama tahun 2006 adalah sebesar masing-masing Rp Nil, Rp 408.655 dan Rp 408.655 (2005: Rp 10.518.772, Rp 6.099.999 dan (Rp 4.418.772)). Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetap Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko bencana alam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, kekerasan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$489.667.793 (2005: AS$463.023.401) yang menurut pendapat manajemen memadai untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Biaya penyusutan aktiva tetap untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 dialokasikan sebagai berikut:

2006 2005 Harga pokok penjualan 426.135.440 167.834.018 Beban umum dan administrasi 4.749.603 6.428.841 430.885.043 174.262.859

138 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/15

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Aktiva dalam penyelesaian Aktiva dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal neraca.

2006 2005 Prasarana 25.372.833 21.090.572 Mesin dan peralatan 24.315.661 2.241.829.840 49.688.494 2.262.920.412 Jumlah beban bunga dan amortisasi diskonto atas hutang obligasi yang dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian adalah masing-masing Rp 34.567.991 dan Rp 2.043.009 (2005: Rp 136.530.946 dan Rp 9.020.445), sedangkan pendapatan bunga dan untung/(rugi) selisih kurs yang (ditambahkan)/dikurangkan dari kapitalisasi adalah masing-masing sebesar Rp 938.980 dan Rp 119.158.264 (2005: Rp 5.530.219 dan (Rp 93.831.789)). Rata-rata tingkat kapitalisasi biaya pinjaman adalah 58,9% (2005: 90,9%). Persentase penyelesaian aktiva dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2006 mencapai 61,66% dan diperkirakan akan selesai pada 2010.

10. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN

2006 2005 Tahap eksplorasi* Tayan 72.608.405 51.881.296 Kendari 67.905.547 59.933.404 Sangaji 65.817.745 50.113.708 Pulau Obi 29.722.291 8.515.678 Pakal 14.678.932 12.660.176 Maba 5.490.453 5.490.453 Cibaliung 1.286.078 - Lain-lain 11.687.286 5.355.343 269.196.737 193.950.058 *) Perusahaan telah menemukan cadangan di area-area tersebut Tahap pengembangan/produksi: Tanjung Buli 46.288.422 46.709.843 Mornopo 40.824.567 7.645.493 Kijang 38.906.639 26.769.951 Cikidang 20.484.666 20.484.666 Pongkor 19.809.425 19.809.425 Pulau Maniang 2.272.804 2.027.804 Pulau Gee 1.195.533 1.195.534 169.782.056 124.642.716 Dikurangi: Akumulasi amortisasi (63.171.003) (50.764.518) 106.611.053 73.878.198 375.807.790 267.828.256 Amortisasi yang dibebankan ke harga pokok penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 adalah Rp 12.406.485 (2005: Rp 11.599.886).

139Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/16

11. BIAYA TANGGUHAN

2006 2005 Biaya Biaya pengembangan sistem informasi 48.032.773 36.436.934 Biaya mobilisasi peralatan 18.439.981 16.835.919 Lain-lain 12.888.571 6.770.858 79.361.325 60.043.711 Akumulasi amortisasi Biaya pengembangan sistem informasi (29.558.618) (28.761.301) Biaya mobilisasi peralatan (3.291.635) (1.604.062) Lain-lain (6.741.978) (4.553.624) (39.592.231) (34.918.987) 39.769.094 25.124.724 Amortisasi yang dibebankan ke harga pokok penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 adalah Rp 2.697.963 (2005: Rp 2.724.111) dan beban umum dan administrasi adalah Rp 1.975.281 (2005: Rp Nil).

12. HUTANG USAHA

2006 2005 Pihak ketiga: PT Inco Tbk 57.024.911 23.665.280 Ni-Met Metals & Minerals Inc. 6.512.963 - PT Sumber Setia Budi 6.264.290 18.482.407 CV Kasam Drilling 4.331.182 - PT Alberta Makmur Utama 3.448.453 1.169.290 PT RTM Global Integration 2.332.965 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 milliar) 44.061.797 69.750.282 123.976.561 113.067.259Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Koperasi karyawan dan pensiunan Perusahaan 2.524.779 2.514.978 PT Minerina Bhakti 813.975 - PT Reksa Griya Antam 189.190 152.645 PT Minerina Adhikara - 800.000 3.527.944 3.467.623 127.504.505 116.534.882 Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dan saldo kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2006 2005 Dolar AS 70.714.884 53.457.089 Rupiah 55.085.272 59.748.496 Yen Jepang 1.459.777 1.531.112 Euro 244.572 1.798.185 127.504.505 116.534.882 Hutang usaha timbul dari transaksi pembelian barang dan jasa.

140 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/17

12. HUTANG USAHA (lanjutan) Rincian umur hutang adalah sebagai berikut:

2006 2005 < 30 hari 112.402.848 82.787.093 30 sampai 90 hari 12.585.514 27.924.246 91 sampai 180 hari 2.383.351 5.823.543 181 sampai 360 hari 132.792 - 127.504.505 116.534.882

13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2006 2005 Jasa penambangan dan pengangkutan 65.460.261 86.612.330 Pembangunan Pabrik Feronikel III 56.783.737 107.209.585 Iuran eksploitasi 54.432.642 30.625.751 Pembelian bahan baku 50.748.152 21.967.517 Pensiun dini karyawan 40.200.065 76.227.002 Gaji dan kesejahteraan karyawan 32.245.864 7.597.779 Bunga 3.899.005 31.717.109 Sewa 3.305.131 2.527.508 Lain-lain 24.806.574 20.636.285 331.881.431 385.120.866

14. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

2006 2005 Pajak Pertambahan Nilai 125.056.053 263.579.706

b. Hutang pajak 2006 2005 Pajak penghasilan: - Pasal 29 407.771.162 207.318.796 - Pasal 23/26 13.081.587 10.123.814 - Pasal 21 1.315.966 7.647.418 Pajak Pertambahan Nilai 441.375 - Pajak Bumi dan Bangunan 230.191 - 422.840.281 225.090.028

141Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/18

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban pajak penghasilan 2006 2005 Perusahaan Kini 708.021.253 371.105.213 Tangguhan (41.469.089) (11.951.010) 666.552.164 359.154.203Anak perusahaan Kini 847.448 1.977.310 Tangguhan (288.542) (390.075) 558.906 1.587.235Konsolidasian Kini 708.868.701 373.082.523 Tangguhan (41.757.631) (12.341.085) 667.111.070 360.741.438 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 2005 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 2.219.888.717 1.202.678.418 Dikurangi: Laba sebelum pajak penghasilan – anak perusahaan (707.927) (11.880.201) Laba sebelum pajak penghasilan – Perusahaan 2.219.180.790 1.190.798.217 Perbedaan waktu: Perbedaan antara depresiasi aktiva tetap komersial dan fiskal 36.495.065 9.417.251 Pensiun dan kewajiban imbalan pasca-kerja lainnya 110.428.751 32.565.293 Biaya penyisihan untuk penutupan tambang - karyawan (36.026.937) (2.934.590) Biaya penyisihan untuk penutupan tambang - lingkungan 12.100.140 - Penyisihan piutang ragu-ragu dan persediaan usang 17.449.062 (1.314.689) 140.446.081 37.733.265 Perbedaan permanen: Kegiatan sosial 11.063.802 4.835.826 Koreksi dan denda pajak 7.384.345 13.653.362 Beban jamuan 6.957.486 6.483.509 Kenikmatan natura karyawan 2.906.279 2.246.288 Biaya majalah dan buku 1.869.698 1.991.970 Biaya pendidikan 1.005.663 528.337 Iuran keanggotaan dan profesi 210.156 744.599 Pendapatan yang dikenai pajak final (30.895.121) (21.939.662) 502.308 8.544.229 Penghasilan kena pajak - Perusahaan 2.360.129.179 1.237.075.711

142 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/19

14. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

2006 2005 Perhitungan pajak penghasilan: 10% x Rp 50.000 5.000 5.000 15% x Rp 50.000 7.500 7.500 30% x Rp 2.360.029.179 708.008.753 - 30% x Rp 1.236.975.711 - 371.092.713 Jumlah beban pajak 708.021.253 371.105.213 Dikurangi: Pajak dibayar dimuka: - Pasal 25 296.924.521 141.591.491 - Pasal 22 2.143.388 18.286.341 - Pasal 23 1.877.686 5.885.895 300.945.595 165.763.727 Hutang pajak penghasilan badan – Perusahaan 407.075.658 205.341.486 Hutang pajak penghasilan badan – anak perusahaan 695.504 1.977.310 407.771.162 207.318.796 Jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2005 di atas telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahunan. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan Perusahaaan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2006 2005 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 2.219.888.717 1.202.678.418 Penambahan: Laba bersih sebelum pajak penghasilan anak perusahaan (707.927) (11.880.201) Laba sebelum pajak penghasilan – Perusahaan 2.219.180.790 1.190.798.217 Beban pajak dihitung dengan tarif 30% 665.754.237 357.239.466 Ditambah/(dikurangi): Kegiatan sosial 3.319.141 1.450.748 Koreksi dan denda pajak 2.215.304 4.096.008 Beban jamuan 2.087.246 1.945.053 Kenikmatan natura karyawan 871.884 673.886 Biaya majalah dan buku 560.910 597.591 Biaya pendidikan 301.699 158.501 Iuran keanggotaan dan profesi 63.046 223.380 Pengaruh tarif pajak bertingkat (17.500) (17.500) Pendapatan yang dikenai pajak final (9.268.536) (6.581.899) Penyesuaian tahun lalu 664.733 (631.031) Beban pajak penghasilan – Perusahaan 666.552.164 359.154.203 Beban pajak penghasilan – anak perusahaan 558.906 1.587.235 667.111.070 360.741.438

143Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/20

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Aktiva pajak tangguhan – bersih

Dibebankan pada laporan laba-rugi Penyesuaian 1 Januari 2006 konsolidasian tahun lalu 31 Desember 2006 Biaya penyisihan untuk penutupan tambang 23.035.206 3.630.042 - 26.665.248 Biaya penyisihan untuk pensiun dini karyawan saat penutupan tambang 23.044.486 (10.808.081) (176.385) 12.060.020 Penyisihan piutang ragu-ragu dan persediaan usang 2.365.832 5.234.717 - 7.600.549 Perbedaan nilai buku aktiva tetap komersial dan fiskal (73.912.866) 10.948.519 (488.348) (63.452.695) Pensiun dan kewajiban pasca-kerja lainnya 173.145.913 33.128.625 - 206.274.538 147.678.571 42.133.822 (664.733) 189.147.660 Penyisihan aktiva pajak tangguhan (23.035.206) - - (23.035.206) Aktiva pajak tangguhan - Perusahaan, bersih 124.643.365 42.133.822 (664.733) 166.112.454 Kewajiban pajak tangguhan - anak perusahaan, bersih (1.525.274) 288.542 - (1.236.732) Aktiva pajak tangguhan - konsolidasian, bersih 123.118.091 42.422.364 (664.733) 164.875.722

Dibebankan pada laporan laba-rugi Penyesuaian 1 Januari 2005 konsolidasian tahun lalu 31 Desember 2005 Biaya penyisihan untuk penutupan tambang 24.449.906 (1.414.700) - 23.035.206 Biaya penyisihan untuk pensiun dini karyawan saat penutupan tambang 23.924.863 (880.377) - 23.044.486 Penyisihan piutang ragu-ragu dan persediaan usang 2.129.208 (394.407) 631.031 2.365.832 Perbedaan nilai buku aktiva tetap komersial dan fiskal (76.738.041) 2.825.175 - (73.912.866) Kewajiban pensiun dan pasca-kerja lainnya 163.376.325 9.769.588 - 173.145.913 137.142.261 9.905.279 631.031 147.678.571 Penyisihan aktiva pajak tangguhan (24.449.906) 1.414.700 - (23.035.206) Aktiva pajak tangguhan - Perusahaan, bersih 112.692.355 11.319.979 631.031 124.643.365 Kewajiban pajak tangguhan - anak perusahaan, bersih (1.915.349) 390.075 - (1.525.274) Aktiva pajak tangguhan - konsolidasian, bersih 110.777.006 11.710.054 631.031 123.118.091

144 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/21

14. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Surat ketetapan pajak

Perusahaan menerima restitusi Pajak Pertambahan Nilai sebagai berikut:

Nomor Surat Tanggal Periode Ketetapan Pajak Surat Ketetapan Pajak Jumlah Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) 00016/407/04/051/05 27 Desember 2005 September 2004 Rp 5.548.694 SKPLB PPN 00017/407/04/051/05 27 Desember 2005 Oktober 2004 Rp 7.507.376 SKPLB PPN 00018/407/04/051/05 27 Desember 2005 Nopember 2004 Rp 22.896.921 SKPLB PPN 00019/407/04/051/05 27 Desember 2005 Desember 2004 Rp 70.806.815 SKPLB PPN 00020/407/04/051/05 28 Desember 2005 Agustus 2004 Rp 5.018.444 SKPLB PPN 00003/407/05/051/06 13 Juni 2006 Januari 2005 Rp 10.995.392 SKPLB PPN 00005/407/05/051/06 13 Juni 2006 Februari 2005 Rp 4.731.836 SKPLB PPN 00004/407/05/051/06 13 Juni 2006 Maret 2005 Rp 27.447.546 SKPLB PPN 00007/407/05/051/06 4 Juli 2006 April 2005 Rp 30.160.548 SKPLB PPN 00008/407/05/051/06 4 Juli 2006 Mei 2005 Rp 13.123.741 SKPLB PPN 00009/407/05/051/06 4 Juli 2006 Juni 2005 Rp 2.868.393 SKPLB PPN 00031/407/05/051/06 22 Desember 2006 Juli 2005 Rp 7.206.992 SKPLB PPN 00026/407/05/051/06 22 Desember 2006 Agustus 2005 Rp 10.152.356 SKPLB PPN 00027/407/05/051/06 22 Desember 2006 September 2005 Rp 4.590.007 SKPLB PPN 00028/407/05/051/06 22 Desember 2006 Oktober 2005 Rp 8.821.187 SKPLB PPN 00029/407/05/051/06 22 Desember 2006 Nopember 2005 Rp 6.530.471 SKPLB PPN 00030/407/05/051/06 22 Desember 2006 Desember 2005 Rp 7.847.066 Perusahaan telah setuju restitusi diatas dan membiayakan selisih antara jumlah yang ditagihkan dengan jumlah yang diakui dalam surat-surat ketetapan pajak ke laporan laba rugi konsolidasian. Pada Januari 2006, Perusahaan telah menerima restitusi PPN untuk bulan Agustus-Desember 2004 senilai Rp 111.778.250 dari sejumlah Rp 114.153.610 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak. Pada Juni 2006, Perusahaan telah menerima restitusi PPN untuk bulan Januari-Maret 2005 senilai Rp 43.290.901 dari sejumlah Rp 45.524.866 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak. Pada Juli 2006, Perusahaan telah menerima restitusi PPN untuk bulan April-Juni 2005 senilai Rp 46.152.682 dari sejumlah Rp 48.917.641 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak.

f. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.

145Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/22

15. HUTANG JANGKA PANJANG

2006 2005 Obligasi - 1.678.203.404 Pinjaman investasi: - PT Bank Central Asia Tbk (AS$98.000.000 pada 31 Desember 2006) 883.960.000 294.900.000 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$50.000.000 pada 31 Desember 2006) 451.000.000 - Bagian pinjaman investasi jatuh tempo dalam satu tahun (264.586.667) (29.490.000) Bagian pinjaman investasi jatuh tempo lebih dari satu tahun 1.070.373.333 265.410.000 1.334.960.000 1.973.103.404 a. Obligasi

2006 2005 Obligasi (AS$Nil pada 2006, AS$175 juta pada 2005) - 1.720.250.000 Diskonto yang belum diamortisasi (AS$Nil pada 2006, AS$4,3 juta pada 2005) - (42.046.596)

- 1.678.203.404

Pada tanggal 1 Oktober 2003, Perusahaan menerima uang dari hasil penerbitan obligasi sebesar AS$194.696.600 atau 97,3483% dari AS$200.000.000 (dolar AS penuh) (nilai nominal obligasi). Bunga dari obligasi ini adalah 7,375% per tahun. Obligasi tersebut diterbitkan pada tanggal 30 September 2003 oleh Antam Finance Limited, anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan, yang berkedudukan di Mauritius, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin. Perusahaan sebagai penjamin dalam kondisi tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan menjamin setiap pembayaran pokok, bunga dan setiap tambahan pokok pinjaman jika ada secara tepat waktu sesuai dengan jatuh temponya. Obligasi dicatatkan pada Singapore Stock Exchange (SGX). Wali Amanat obligasi ini adalah DB Trustees (Hong Kong) Limited. Bunga atas obligasi ini dibayar pada setiap tanggal 30 Maret dan 30 September. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2010. Hasil dari penerbitan obligasi tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik Feronikel III di Pomalaa-Sulawesi Tenggara. Obligasi Perusahaan mendapat peringkat B dari Standard & Poor’s rating, divisi dari McGraw-Hill Companies, Inc., dan B2 dari Moody’s Investors Services Inc. Syarat dan ketentuan terpenting yang berkaitan dengan obligasi ini adalah sebagai berikut: a. Perusahaan tidak dibenarkan untuk membuat perjanjian jaminan selain yang diizinkan dalam perjanjian

obligasi; b. Perusahaan harus memastikan bahwa tidak ada anak perusahaannya yang membuat perjanjian jaminan

selain yang diizinkan dalam perjanjian obligasi; c. Perusahaan dibatasi untuk melakukan pinjaman lainnya sehubungan dengan adanya batasan dalam

dua rasio keuangan; d. Perusahaan harus memastikan bahwa semua anak perusahaannya tidak akan menjual, menyewakan,

mengalihkan atau melepaskan aktivanya selain yang diizinkan dalam perjanjian obligasi; e. Perusahaan tidak akan melakukan peleburan, atau penggabungan dengan perusahaan lain tanpa

mematuhi aturan-aturan tertentu seperti yang disebutkan dalam perjanjian obligasi;

146 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/23

15. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Obligasi (lanjutan)

f. Perusahaan tidak boleh membeli saham atau aktiva dengan nilai tertentu dari pihak lain; g. Perusahaan harus memastikan bahwa tidak ada anak perusahaannya yang membayarkan dividen atau

mendistribusikan hasil dari kepemilikan sahamnya; h. Perusahaan harus memastikan bahwa tidak ada anak perusahaannya yang membuat perjanjian

pinjaman selain yang diizinkan; i. Perusahaan tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas usaha, memiliki aktiva dan menimbulkan

kewajiban selain yang berhubungan dengan pendanaan operasi Perusahaan. Sampai dengan 31 Desember 2006, Perusahaan telah melakukan pembelian kembali seluruh obligasi dari nilai nominal AS$200 juta yang diterbitkan pada bulan September 2003 oleh anak perusahaan Antam Finance Limited (AFL) yang seyogyanya baru jatuh tempo pada bulan September 2010. Dengan demikian, tidak ada saldo obligasi yang masih beredar per 31 Desember 2006.

b. PT Bank Central Asia Tbk

Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit antara PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dan Perusahaan pada tanggal 20 Oktober 2003, BCA setuju untuk menyediakan suatu fasilitas pinjaman investasi sebesar AS$60 juta tanpa jaminan. Pada tanggal 13 Desember 2006, perjanjian kredit ini diubah, dan fasilitas pinjaman ditambah sebesar AS$121 juta tanpa jaminan. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai sebagian dari Proyek Feronikel III di Pomalaa dan untuk pembiayaan kembali obligasi yang telah diterbitkan perusahaan. Fasilitas kredit sejumlah AS$60 juta berlaku untuk masa 12 bulan sejak tanggal 20 Oktober 2003 dan akan dilunasi dalam masa 28 bulan sejak saat pengambilan pertama hingga 84 bulan sejak tanggal perjanjian. Suku bunga fasilitas tersebut ditentukan sebesar suku bunga BCA Prime Lending dikurangi 1%. Fasilitas kredit sejumlah AS$121 juta berlaku untuk masa 12 bulan sejak tanggal 13 Desember 2006 dan akan dilunasi dalam masa 60 bulan sejak saat pengambilan pertama hingga 60 bulan sejak tanggal perjanjian. Suku bunga fasilitas tersebut ditentukan sebesar Singapore Inter Bank Offering Rate (SIBOR) ditambah 1,5%. Pada tanggal 30 Maret 2004, Perusahaan menarik fasilitas tersebut sebesar AS$30 juta dengan suku bunga 7% yang berlaku untuk 2 tahun pertama sejak tanggal penarikan. Sejak 1 April 2006, suku bunga sebesar 7,5% atau BCA Prime Lending dikurangi 1% akan berlaku selama lima tahun berikutnya. Fasilitas pinjaman investasi sebesar AS$71 juta telah ditarik pada tanggal 21 Desember 2006 dengan suku bunga 6,86% yang berlaku setahun sejak tanggal penarikan. Rata-rata tingkat bunga selama tahun 2006 adalah 13,8% (2005: 8,1%).

c. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) dan Perusahaan pada tanggal 15 Desember 2006, Mandiri setuju untuk menyediakan suatu fasilitas pinjaman investasi sebesar AS$50 juta tanpa jaminan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali sebagian obligasi yang telah diterbitkan Perusahaan. Fasilitas ini berlaku untuk masa 12 bulan sejak tanggal perjanjian dan akan dilunasi dalam masa 6 bulan sejak saat pengambilan pertama hingga 60 bulan sejak tanggal perjanjian. Suku bunga fasilitas tersebut ditentukan sebesar Singapore Inter Bank Offering Rate (SIBOR) ditambah 1,5%. Pada tanggal 21 Desember 2006, Perusahaan menarik fasilitas tersebut sebesar AS$50 juta dengan suku bunga 6,86% yang berlaku selama setahun sejak tanggal penarikan.

147Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/24

16. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup adalah jumlah yang masih harus dibayar yang merupakan estimasi biaya penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang. Penyisihan ini dihitung dengan menggunakan metode unit yang diproduksi secara akrual dengan mempertimbangkan estimasi total biaya penutupan tambang dan sisa cadangan yang masih ada di suatu daerah pertambangan. Estimasi terkini untuk biaya ini telah dihitung oleh manajemen berdasarkan hasil penelaahan konsultan independen. Manajemen yakin bahwa akumulasi biaya penyisihan telah cukup untuk menutup semua kewajiban sampai dengan tanggal neraca yang timbul dari kegiatan penutupan tambang. Mutasi penyisihan untuk pengelolaan lingkungan hidup dan reklamasi adalah sebagai berikut:

2006 2005 Saldo awal tahun 76.784.021 81.499.688 Penambahan selama tahun berjalan 21.076.823 22.263.886 Pembayaran aktual selama tahun berjalan (8.934.536) (26.979.553) Saldo akhir tahun 88.926.308 76.784.021 Dikurangi: Bagian kewajiban lancar (17.097.087) (3.887.631) Bagian jangka panjang 71.829.221 72.896.390

17. MODAL SAHAM 2006 Jumlah saham Jumlah ditempatkan Persentase (dalam Rupiah Pemegang saham dan disetor kepemilikan penuh) Saham Prioritas (Saham seri A Dwiwarna) Pemerintah Republik Indonesia 1 - 500 Saham Biasa (Saham Seri B) Pemerintah Republik Indonesia 1.239.999.999 65 619.999.999.500 Open Heimer FD. Inc. 167.984.600 9 83.992.300.000 Ir. D. Aditya Sumanagara (Direktur Utama) 55.000 - 27.500.000 Ir. Alwin Syah Loebis, M.M. (Direktur) 62.000 - 31.000.000 Ir. Darma Ambiar, M.M. (Direktur) 54.250 - 27.125.000 Kurniadi Atmosasmito, S.E., M.M. (Direktur) 31.000 - 15.500.000 Ir. Supriatna Suhala, MSc (Komisaris) 25.000 - 12.500.000 Masyarakat (masing-masing kepemilikan di bawah 5%) 499.480.100 26 249.740.050.000 1.907.691.950 100 953.845.975.000

148 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/25

17. MODAL SAHAM (lanjutan) 2005 Jumlah saham Jumlah ditempatkan Persentase (dalam Rupiah Pemegang saham dan disetor kepemilikan penuh) Saham Prioritas (Saham seri A Dwiwarna) Pemerintah Republik Indonesia 1 - 500 Saham Biasa (Saham Seri B) Pemerintah Republik Indonesia 1.239.999.999 65 619.999.999.500 Open Heimer FD. Inc. 188.284.700 10 94.142.350.000 Ir. D. Aditya Sumanagara (Direktur Utama) 155.000 - 77.500.000 Ir. Alwin Syah Loebis, M.M. (Direktur) 62.000 - 31.000.000 Ir. Darma Ambiar, M.M. (Direktur) 54.250 - 27.125.000 Kurniadi Atmosasmito, S.E., M.M. (Direktur) 31.000 - 15.500.000 Ir. Supriatna Suhala, MSc (Komisaris) 15.000 - 7.500.000 Masyarakat (masing-masing kepemilikan di bawah 5%) 479.090.000 25 239.545.000.000 1.907.691.950 100 953.845.975.000 Pemegang saham seri A memperoleh hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak menyetujui penunjukan dan pemberhentian anggota komisaris dan direksi dan hak untuk menyetujui perubahan anggaran dasar.

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH

2006 dan 2005 Tambahan modal disetor saat emisi saham 387.692.100 Biaya emisi saham (46.704.316) Konversi tambahan modal disetor menjadi saham bonus (338.461.475) 2.526.309

19. DIVIDEN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tanggal 28 Mei 2006, para pemegang saham menyetujui usulan pembagian dividen kas dari laba bersih tahun 2005 sejumlah Rp 286.258.227 atau Rp 150,054 (Rupiah penuh) per saham (2005: Rp 245.097.267 atau Rp 128,48 (Rupiah penuh) per saham). Sampai dengan 31 Desember 2006, Perusahaan telah membayar dividen kas ini.

149Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/26

20. PENJUALAN BERSIH

2006 2005 Produk pertambangan - pihak ketiga : Feronikel 2.724.767.165 986.089.778 Bijih nikel 2.009.015.340 1.486.376.927 Emas 601.305.309 506.833.996 Bijih bauksit 190.819.493 187.232.118 Perak 73.030.479 68.140.485 Pasir besi 10.975.478 2.447.325 Logam mulia lainnya 1.597.385 1.520.536 5.611.510.649 3.238.641.165Jasa – pihak ketiga : Pemurnian logam mulia dan jasa lainnya 17.890.789 12.594.718 5.629.401.438 3.251.235.883 Rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih besar dari 10% dari nilai penjualan bersih:

2006 2005 Ekspor – pihak ketiga Avarus AG 1.274.616.892 456.764.195 Pohang Steel Corp. 740.545.375 277.379.772 Pacific Metal & Co. 610.674.869 - Mitsui & Co. Ltd. 134.192.400 328.920.708 Mitsubishi Corporation 5.464.380 661.264.456 Lain - lain (kurang dari 10% penjualan bersih) 2.455.003.277 1.136.083.502 5.220.497.193 2.860.412.633 Lokal - pihak ketiga Lain - lain (kurang dari 10% penjualan bersih) 408.904.245 390.823.250 5.629.401.438 3.251.235.883

21. HARGA POKOK PENJUALAN

2006 2005 Biaya produksi: Pemakaian bahan 611.066.348 226.257.473 Pemakaian bahan bakar 518.114.323 182.321.441 Jasa penambangan bijih 478.220.160 370.172.849 Gaji, upah, bonus, dan kesejahteraan karyawan 446.512.515 277.021.107 Penyusutan 426.135.440 167.834.018 Royalti/iuran eksploitasi 127.445.635 106.446.139 Transportasi 84.419.130 62.135.464 Sewa 74.110.737 59.068.453 Air dan listrik 31.063.632 25.513.443 Pemeliharaan dan perbaikan 27.465.160 25.208.206 Tenaga kerja tidak langsung 25.770.954 74.966.557 Pengamanan 23.898.473 18.321.427 Biaya operasional 23.074.218 19.208.704

150 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/27

21. HARGA POKOK PENJUALAN (lanjutan)

2006 2005 Jasa pengolahan Pamco 18.536.275 66.274.888 Biaya penutupan tambang 18.334.211 5.460.393 Asuransi 17.921.515 23.206.237 Pajak dan retribusi 17.466.379 17.999.263 Amortisasi 15.104.448 14.323.997 Perjalanan dinas 9.394.860 8.417.112 Pos dan telekomunikasi 3.760.146 5.457.367 Lain – lain 137.259.248 76.590.856 3.135.073.807 1.832.205.394 Barang dalam proses: Awal tahun 23.508.540 24.310.488 Akhir tahun (70.621.751) (23.508.540) 3.087.960.596 1.833.007.342 Barang jadi: Awal tahun 305.723.210 299.856.640 Akhir tahun (505.748.124) (305.723.210)

2.887.935.682 1.827.140.772 Rincian pemasok yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari total pembelian barang dan jasa untuk kegiatan produksi:

2006 2005 Pihak ketiga: PT Pertamina (Persero) 510.778.038 195.496.146 Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dan saldo kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

22. BEBAN USAHA

2006 2005 Administrasi dan umum: Gaji, upah, bonus, dan kesejahteraan karyawan, direksi, dan komisaris 170.702.711 130.461.544 Pendidikan 11.764.329 6.538.144 Perjalanan dinas 10.902.887 8.379.255 Jasa profesional 10.021.036 3.859.741 Jasa bank 6.938.441 - Perlengkapan kantor 6.849.628 6.583.126 Sewa 6.229.702 4.508.719 Alat tulis 5.612.278 5.741.174 Penyusutan 4.749.603 6.428.841 Jasa dan pemeliharaan 3.562.735 3.593.896 Pos dan telekomunikasi 3.192.260 3.077.620 Listrik dan air 2.205.143 2.607.947 Amortisasi 1.975.281 - Pensiun dini karyawan 9.645.568 103.389.572 Lain-lain 40.193.944 17.404.436 294.545.546 302.574.015 Penjualan dan pemasaran: Kantor Perwakilan - Tokyo 11.292.302 13.623.215 Eksplorasi 31.934.295 8.126.942 337.772.143 324.324.172

151Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/28

23. BIAYA KARYAWAN

2006 2005 Biaya karyawan 642.986.180 585.838.780 Biaya karyawan terdiri dari beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan serta tenaga kerja tidak langsung yang telah dialokasikan ke harga pokok penjualan dan beban usaha (lihat Catatan 21 dan 22).

24. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCA-KERJA LAINNYA Hak imbalan karyawan dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharma Konsilindo (“Dayamandiri”). Laporan aktuaris yang terakhir bertanggal 15 Maret 2007.

2006 2005 Kewajiban di neraca konsolidasian terdiri dari: Imbalan pensiun 71.237.462 (967.437) Imbalan kesehatan pasca-kerja 442.002.253 444.868.454 Imbalan pasca-kerja lainnya 116.082.185 78.647.977 Imbalan kerja jangka panjang lainnya 58.259.893 54.604.050 687.581.793 577.153.044 Dibebankan ke Laporan Laba Rugi Konsolidasian (Catatan 21 dan 22): Imbalan pensiun 95.909.185 4.456.881 Imbalan kesehatan pasca-kerja 65.935.900 58.397.269 Imbalan pasca-kerja lainnya 51.565.114 29.652.496 Imbalan kerja jangka panjang lainnya 8.166.491 15.789.807 221.576.690 108.296.453 a. Imbalan Pensiun

Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Kep-369/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997 yang telah diubah dengan Surat Keputusan No. Kep-348/KM.17/2000 tertanggal 11 September 2000 untuk mendirikan Dana Pensiun Antam, yang dikelola oleh pengurus yang terpisah, bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan periode kerja tertentu, apabila karyawan tersebut pensiun, cacat, atau meninggal dunia. Jumlah yang diakui di neraca konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 2006 2005 Nilai kini dari kewajiban yang didanai 445.031.064 314.699.375 Nilai wajar dari aktiva program (375.485.285) (315.548.381) 69.545.779 (849.006) Keuntungan/(kerugian) aktuarial yang belum diakui 1.691.683 (967.437) Aktiva yang tidak diperkenankan pada saat akhir tahun - 849.006 Kewajiban/(aktiva) di neraca 71.237.462 (967.437)

152 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/29

24. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCA-KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Imbalan Pensiun (lanjutan)

Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2006 2005 Biaya bunga 33.830.146 32.908.160 Biaya jasa kini 3.173.406 2.850.581 Hasil yang diharapkan dari aktiva program (33.923.291) (32.150.866) Pengakuan sekaligus biaya jasa lalu-vested 93.677.930 - Perubahan dalam aktiva yang tidak diperkenankan (849.006) 849.006 Jumlah, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 21 dan 22) 95.909.185 4.456.881 Dari jumlah yang dibebankan, masing-masing Rp 66.243.640 (2005: Rp 3.788.349) dan Rp 29.665.545 (2005: Rp 668.532), termasuk jumlah yang dibebankan ke dalam harga pokok penjualan dan beban umum dan administrasi. Hasil aktual aktiva program tahun 2006 adalah sebesar Rp 47.333.541 (2005: Rp 36.761.713). Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah: 2006 2005 Saldo awal tahun (967.437) 9.757.008 Beban tahun berjalan 95.909.185 4.456.881 Iuran dibayarkan (23.704.286) (15.181.326) Saldo akhir tahun 71.237.462 (967.437) Asumsi utama yang digunakan oleh Dayamandiri adalah sebagai berikut: 2006 2005 Tingkat diskonto 9,5% 11% Hasil yang diharapkan dari aktiva program 9,5% 11% Kenaikan gaji di masa depan 8% 8%

b. Imbalan kesehatan pasca-kerja

Perusahaan menyediakan skema program imbalan kesehatan pasca-kerja. Metode akuntansi dan frekuensi penilaian dari imbalan ini sama seperti yang digunakan pada program pensiun manfaat pasti. Sebagai tambahan asumsi yang digunakan pada program pensiun, asumsi aktuarial utama yang digunakan oleh Dayamandiri pada tahun 2006 dan 2005 adalah kenaikan jangka panjang pada biaya kesehatan sebesar 9% per tahun. Jumlah yang diakui di neraca konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 2006 2005 Nilai kini kewajiban yang didanai 1.060.819.200 621.941.257 Nilai wajar dari aktiva program (141.907.437) (86.488.749) 918.911.763 535.452.508 Kerugian aktuarial yang belum diakui (476.909.510) (90.584.054) Kewajiban di neraca 442.002.253 444.868.454

153Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/30

24. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCA-KERJA LAINNYA (lanjutan)

b. Imbalan kesehatan pasca-kerja (lanjutan) Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2006 2005 Biaya jasa kini 7.467.213 5.677.013 Biaya bunga 67.345.508 61.092.329 Hasil yang diharapkan dari aktiva program (12.228.643) (10.995.821) Amortisasi atas kerugian aktuarial 3.351.822 2.623.748 Jumlah, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 21 dan 22) 65.935.900 58.397.269 Dari jumlah yang dibebankan, masing-masing Rp 42.165.950 (2005: Rp 49.637.679) dan Rp 23.769.950 (2005: Rp 8.759.590), termasuk dalam harga pokok penjualan dan beban umum dan administrasi. Hasil aktual aktiva program tahun 2006 adalah sebesar Rp 10.926.955 (2005: Rp 5.220.754). Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah: 2006 2005 Saldo awal tahun 444.868.454 404.542.701 Beban tahun berjalan 65.935.900 58.397.269 Imbalan dibayarkan - (1.271.516) Iuran dibayarkan (68.802.101) (16.800.000) Saldo akhir tahun 442.002.253 444.868.454

c. Imbalan pasca-kerja lainnya Perusahaan juga menyediakan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti imbalan purna jasa, pesangon, kompensasi atas akumulasi cuti yang tidak digunakan, kompensasi untuk repatriasi, tunjangan kematian dan penghargaan khusus. 2006 2005

Nilai kini kewajiban 190.025.079 150.467.403 Biaya jasa lalu yang belum diakui – imbalan non vested (19.355.117) (2.282.494) Kerugian aktuarial yang belum diakui (54.587.777) (69.536.932)

Kewajiban di neraca 116.082.185 78.647.977 Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2006 2005 Biaya jasa kini 8.666.285 5.291.011 Biaya bunga 22.410.466 14.551.810 Amortisasi atas kerugian aktuarial 6.425.730 4.066.018 Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested 1.767.267 471.284 Pengakuan langsung biaya - vested 12.295.366 - Kerugian curtailment - 461.452 Kerugian dalam penyelesaian - 4.810.921 Jumlah, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 21 dan 22) 51.565.114 29.652.496

154 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/31

24. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCA-KERJA LAINNYA (lanjutan)

c. Imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan) Dari jumlah yang dibebankan, masing-masing Rp 43.613.054 (2005: Rp 25.204.622) dan Rp 7.952.060 (2005: Rp 4.447.874), termasuk dalam harga pokok penjualan dan beban umum dan administrasi. Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah: 2006 2005 Saldo awal tahun 78.647.977 89.141.901 Beban tahun berjalan 51.565.114 29.652.496 Imbalan dibayarkan (14.130.906) (40.146.420) Saldo akhir tahun 116.082.185 78.647.977 Asumsi utama yang digunakan oleh Dayamandiri adalah sebagai berikut: 2006 2005 Tingkat diskonto 10,5% 13% Kenaikan gaji di masa depan 8% 8%

d. Imbalan kerja jangka panjang lainnya Selain imbalan pensiun, imbalan kesehatan pasca-kerja dan imbalan pasca-kerja lainnya, Perusahaan juga menyediakan imbalan kerja jangka panjang berupa tunjangan masa pra-pensiun, tunjangan perumahan dan tunjangan jasa. Jumlah yang diakui di neraca konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 2006 2005 Nilai kini kewajiban 58.259.893 54.604.050 Kewajiban di neraca 58.259.893 54.604.050 Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2006 2005 Biaya bunga 5.736.659 1.799.998 Biaya jasa kini 3.351.712 1.899.569 (Keuntungan)/kerugian aktuarial diakui pada tahun berjalan (921.880) 12.090.240Jumlah, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 21 and 22) 8.166.491 15.789.807 Dari jumlah yang dibebankan, masing-masing Rp 7.536.791 (2005: Rp 13.421.336) dan Rp 629.700 (2005: Rp 2.368.471), termasuk dalam harga pokok penjualan dan beban umum dan administrasi.

155Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/32

24. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCA-KERJA LAINNYA (lanjutan)

d. Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan) Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah: 2006 2005 Saldo awal tahun 54.604.050 41.146.140 Beban tahun berjalan 8.166.491 15.789.807 Imbalan dibayarkan (4.510.648) (2.331.897) Saldo akhir tahun 58.259.893 54.604.050 Asumsi utama yang digunakan Dayamandiri sama dengan asumsi utama pada imbalan pasca kerja lainnya (lihat Catatan 24c).

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

2006 2005 Pembelian barang/jasa - PT Minerina Bakti 198.436.749 227.222.862 - PT Minerina Cipta Guna 44.599.215 27.732.429 - Koperasi karyawan dan pensiunan Perusahaan 34.784.063 56.762.746 - PT Reksa Griya Antam 13.009.219 8.066.640 - PT Minerina Adhikara - 1.239.967 290.829.246 321.024.644 (Persentase dari total harga pokok penjualan dan beban usaha) 9,01 % 14,92% Gaji dan kompensasi untuk Komisaris dan Direksi 12.221.316 12.953.125 (Persentase dari total biaya karyawan) 1,90% 2,21% Kewajiban Hutang usaha: Koperasi karyawan dan pensiunan perusahaan 2.524.779 2.514.978 PT Minerina Bhakti 813.975 - PT Reksa Griya Antam 189.190 152.645 PT Minerina Adhikara - 800.000 3.527.944 3.467.623 (Persentase dari total kewajiban) 0,12% 0,10% Oleh karena sifat dari hubungan ini, terdapat kemungkinan bahwa transaksi–transaksi dengan syarat dan kondisi dengan pokok-pokok yang disebutkan di atas tidak sama dengan transaksi–transaksi yang terjadi dengan pihak ketiga.

156 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/33

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat transaksi

PT Minerina Bakti Anak perusahaan dari

Dana Pensiun Antam Jasa kontraktor tambang

PT Minerina Cipta Guna Anak perusahaan dari Dana

Pensiun Antam Jasa kontraktor tambang

PT Reksa Griya Antam Anak perusahaan dari Dana

Pensiun Antam Penyewaan ruang kantor, pemeliharaan dan

kebersihan

PT Minerina Adhikara Anak perusahaan dari Dana

Pensiun Antam Pengelolaan perikanan untuk

pengembangan masyarakat Koperasi karyawan dan

pensiunan Perusahaan Koperasi karyawan dan

pensiunan Pembelian bahan baku dan penyediaan

tenaga kerja kontrak

26. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.

2006 2005 Laba bersih untuk pemegang saham 1.552.777.307 841.935.961 Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan lembar saham) 1.907.692 1.907.692 Laba bersih per saham dasar (dalam satuan Rupiah) 813,95 441,34 Perusahaan tidak memiliki efek yang bersifat dilutif baik pada 31 Desember 2006 dan 2005.

27. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

2006 2005 Mata uang Mata uang asing Rupiah asing Rupiah (nilai penuh) ekuivalen (nilai penuh) ekuivalen Aktiva Kas Dolar AS 6.235 56.240 3.485 34.258 Yen Jepang 435.337 32.997 - - Bank Yen Jepang 3.000.227 227.403 1.172.220 97.789 Dolar AS 40.619.286 366.385.960 22.566.923 221.832.854 Deposito berjangka Dolar AS 80.905.767 729.770.020 33.250.000 326.847.500 Kas yang dibatasi penggunaannya Dolar AS 6.197.969 55.905.583 10.266.205 100.916.796 Piutang usaha Dolar AS 99.855.689 900.698.315 47.177.469 463.754.525 Jumlah aktiva 2.053.076.518 1.113.483.722

157Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/34

27. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

2006 2005 Mata uang Mata uang asing Rupiah asing Rupiah (nilai penuh) ekuivalen (nilai penuh) ekuivalen Kewajiban Hutang usaha Dolar AS 7.117.730 64.201.921 5.438.158 53.457.089 Yen Jepang 19.259.293 1.459.764 18.353.709 1.531.112 Euro 20.625 244.571 154.220 1.798.185 Beban yang masih Dolar AS 8.599.063 77.563.548 6.342.102 62.342.861 harus dibayar Yen Jepang 177.943.228 13.487.260 - - Hutang obligasi Dolar AS - - 170.722.625 1.678.203.404 Kredit investasi-Mandiri Dolar AS 50.000.000 451.000.000 - - Kredit investasi-BCA Dolar AS 98.000.000 883.960.000 30.000.000 294.900.000 Jumlah kewajiban 1.491.917.064 2.092.232.651 Aktiva/(kewajiban) moneter bersih 561.159.454 (978.748.929) Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2006 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka aktiva bersih dalam mata uang asing Perusahaan akan naik sekitar Rp 6,6 miliar. Kegiatan usaha Perusahaan dipengaruhi oleh risiko kurs mata uang asing terutama dolar AS. Perusahaan tidak melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing karena risiko ini diminimalisir dengan adanya pinjaman dalam mata uang asing dan sebagian besar penjualan Perusahaan dalam mata uang asing.

28. INFORMASI SEGMEN USAHA

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan bahwa segmen usaha merupakan segmen primer, sedangkan segmen geografis adalah segmen sekunder. Segmen usaha dapat dibedakan menjadi dua kegiatan usaha utama, yaitu nikel serta emas dan pemurnian. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi. Informasi menurut segmen usaha yang merupakan segmen primer adalah sebagai berikut: 2006 Segmen utama Emas dan Kantor Nikel Pemurnian Lain-lain Pusat Jumlah Penjualan bersih 4.733.782.506 690.334.261 205.284.671 - 5.629.401.438 Hasil Laba/(rugi) usaha 2.523.719.802 188.299.034 (20.672.983) (287.652.240) 2.403.693.613 Pendapatan bunga 1.773.322 994.319 717.060 27.892.926 31.377.627 Beban bunga dan keuangan (65.372) - - (141.891.851) (141.957.223) Beban pajak - - - (667.111.070) (667.111.070) Pendapatan/ (beban) lain-lain - bersih 23.357.239 (10.261.384) (19.293.095) (67.028.060) (73.225.300) Laba sebelum hak minoritas 2.548.784.991 179.031.969 (39.249.018) (1.135.790.295) 1.552.777.647

158 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/35

28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

2006 Segmen utama Emas dan Kantor Nikel Pemurnian Lain-lain Pusat Jumlah

Informasi lainnya Aktiva segmen 4.715.687.549 687.719.515 104.068.844 1.783.429.607 7.290.905.515 Kewajiban segmen 307.218.918 44.226.775 76.853.881 2.581.000.531 3.009.300.105 Perolehan aktiva tetap (104.044.870) 48.203.781 8.477.953 - (47.363.136) Penyusutan dan amortisasi 340.023.828 94.207.385 10.309.896 3.423.662 447.964.771 2005 Segmen utama Emas dan Kantor Nikel Pemurnian Lain-lain Pusat Jumlah

Penjualan bersih 2.472.466.705 589.089.735 189.679.443 - 3.251.235.883 Hasil Laba/(rugi) usaha 1.221.239.992 79.904.886 (11.668.963) (189.704.976) 1.099.770.939 Pendapatan bunga 932.608 982.838 284.385 20.030.605 22.230.436 Beban bunga dan keuangan (188.063) - - (25.371.430) (25.559.493) Beban pajak - - - (360.741.438) (360.741.438) Pendapatan/(beban) lain-lain - bersih 69.597.930 1.214.431 17.011.436 18.412.739 106.236.536 Laba/(rugi) sebelum hak minoritas 1.291.582.467 82.102.155 5.626.858 (537.374.500) 841.936.980 Informasi lainnya Aktiva segmen 4.549.245.987 654.894.633 104.743.405 1.093.830.103 6.402.714.128 Kewajiban segmen 364.304.696 75.068.463 76.647.242 2.857.048.228 3.373.068.629 Perolehan aktiva tetap 1.218.369.200 78.073.869 13.874.839 709.075 1.311.026.983 Penyusutan dan amortisasi 75.541.980 98.340.752 12.524.856 2.179.268 188.586.856 Informasi menurut segmen geografis yang merupakan segmen sekunder adalah sebagai berikut: Segmen sekunder Emas dan Nikel Pemurnian Lain-lain Jumlah 2006 Penjualan bersih: Ekspor 4.733.782.506 295.895.194 190.819.493 5.220.497.193 Lokal - 394.439.067 14.465.178 408.904.245 Jumlah 4.733.782.506 690.334.261 205.284.671 5.629.401.438

159Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/36

28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

Segmen sekunder Emas dan Nikel Pemurnian Lain-lain Jumlah 2005 Penjualan bersih: Ekspor 2.471.802.312 201.378.202 187.232.118 2.860.412.632 Lokal 664.393 387.711.533 2.447.325 390.823.251 Jumlah 2.472.466.705 589.089.735 189.679.443 3.251.235.883

29. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI

a. Kewajiban keuangan kuasa pertambangan

Sebagai pemegang kuasa pertambangan, Perusahaan berkewajiban untuk membayar iuran konsesi untuk setiap hektar dari kuasa pertambangan yang dieksplorasi, dikembangkan dan dieksploitasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Besarnya iuran konsesi tergantung dari jenis mineral dan tingkat produksinya.

b. Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup Kegiatan usaha Perusahaan telah, dan di masa mendatang, mungkin dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam peraturan pengelolaan lingkungan hidup. Kebijakan Perusahaan adalah berusaha untuk memenuhi, jika memungkinkan, semua ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan menerapkan ukuran yang secara teknis dapat dibuktikan dan secara ekonomis memungkinkan. Perusahaan telah membentuk penyisihan atas taksiran kewajiban pengelolaan lingkungan hidup (lihat Catatan 16).

c. Pemilikan Perusahaan pada perusahaan pertambangan patungan Perusahaan mempunyai kepemilikan pada perusahaan patungan sebagai berikut tanpa penyetoran kas (”free carried”): Status pada Persentase tanggal Pemilikan 31 Desember 2006 PT Sorikmas Mining 25 Eksplorasi PT Gag Nikel 25 Proses studi kelayakan* PT Galuh Cempaka 20 Produksi PT Dairi Prima Minerals 20 Proses studi kelayakan PT Gorontalo Minerals 20 Tidak ada kegiatan PT Sumbawa Timur Mining 20 Tidak ada kegiatan PT Bima Wildcat Minahasa 15 Tidak ada kegiatan PT Pelsart Tambang Kencana 15 Tidak ada kegiatan PT Weda Bay Nickel 10 Pra-studi kelayakan * Kegiatan eksplorasi ditunda sementara karena area pertambangan berada di areal taman nasional. Perusahaan hanya akan melakukan penyetoran dana untuk operasional perusahaan-perusahaan diatas sesuai dengan persentase kepemilikan Perusahaan bila telah memasuki masa produksi.

161Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/38

29 PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) i. Peraturan Kehutanan yang baru

Pada 10 Maret 2006, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan menteri No. P.14/Menhut-II/2006 (Peraturan 2006) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang mengatur penggunaan hutan untuk aktivitas non-kehutanan. Berdasarkan Peraturan 2006 tersebut, suatu perusahaan dapat diberikan ijin kehutanan untuk menggunakan kawasan hutan untuk aktivitas non-kehutanan (misalnya aktivitas bisnis) dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan, selama jangka waktu lima tahun (dapat diperpanjang). Salah satu syarat penting yang telah ditentukan dalam Peraturan 2006 tersebut adalah menyediakan kawasan non-hutan sebesar dua kali luas kawasan hutan yang digunakan (”lahan kompensasi”). Terdapat juga persyaratan teknis berkaitan dengan lahan kompensasi, yaitu statusnya harus ”clear and clean”, letaknya berbatasan langsung dengan kawasan hutan, terletak dalam sub-daerah aliran sungai (atau daerah aliran sungai) yang sama dengan kawasan hutan yang digunakan dan dapat dihutankan kembali dengan cara konvensional. Kemudian, lahan kompensasi tersebut harus dijadikan hutan. Untuk meyakinkan status ”clear and clean”, lahan kompensasi harus mempunyai suatu kepemilikan hak atas tanah. Atau, sebagai alternatif, jika dalam 2 tahun Perusahaan tidak dapat menyediakan lahan kompensasi yang disyaratkan, Perusahaan harus membayar penerimaan negara bukan pajak secara tahunan kepada Departemen Kehutanan sejumlah 1% dari ”total nilai produksi”. Peraturan 2006 tersebut tidak mengatur bagaimana menentukan ”total nilai produksi”. Sampai dengan tanggal laporan ini, manajemen sedang menganalisa dampak Peraturan 2006 ini terhadap Perusahaan. Manajemen berkeyakinan bahwa Peraturan 2006 ini tidak akan berdampak secara signifikan terhadap Perusahaan.

30. KONDISI EKONOMI

Perekonomian Indonesia mengalami perbaikan selama tahun 2006. Pemerintah memiliki komitmen untuk mengambil kebijakan ekonomi makro yang konservatif, pengelolaan hutang dalam negeri dan kebijakan fiskal, yang dilaksanakan di paruh kedua tahun 2005, membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih stabil dan dampaknya adalah peningkatan rating country risk dan nilai tukar (rupiah) yang stabil. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil Pemerintah, keputusan lembaga pemberi pinjaman internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor–faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Perusahaan. Di dalam industri pertambangan sendiri, terdapat tantangan tambahan antara lain sebagai berikut: - ketidakpastian sehubungan dengan penundaan penyelesaian Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU

Minerba); - ketidakpastian terkait dengan penundaan dalam penyelesaian implementasi Undang – undang Otonomi Daerah

maupun keputusan mengenai revisi atas Undang-Undang ini; - ketidakjelasan mengenai perubahan-perubahan terakhir atas peraturan Perpajakan dan Pengelolaan Limbah

Berbahaya dan dampak dari Undang-undang Perhutanan; dan - berlanjutnya perselisihan dengan masyarakat dan pemerintah setempat yang meminta kompensasi tambahan

dari perusahaan yang beroperasi di daerahnya. Secara keseluruhan, tantangan-tantangan tersebut dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan sebagai berikut: - kesulitan dalam mendapatkan dana tambahan baik dalam hal syarat pembiayaan dan/ atau jumlah pendanaan;

dan - pemerintah daerah dapat menekan perusahaan untuk mengkontribusikan dana tambahan untuk program

pembangunan daerah.

162 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/39

30. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Tantangan-tantangan tersebut di atas dapat mempengaruhi kegiatan operasi dan hasil operasi Perusahaan. Kesemuanya ini telah dipertimbangkan dengan matang oleh manajemen dalam mengevaluasi tingkat aktivitas Perusahaan di Indonesia baik sekarang maupun di masa yang akan datang termasuk dampaknya terhadap penurunan kegiatan operasinya. Manajemen yakin bahwa Perusahaan telah memiliki reputasi sebagai perusahaan yang baik dan melaksanakan bisnis sesuai dengan praktik tata kelola yang baik dan dengan demikian hasil operasi atau kondisi keuangan pada masa yang akan datang diharapkan tidak terpengaruh secara material oleh ketidakpastian ini. Namun operasi perusahaan dan kinerja keuangan dapat terpengaruh oleh harga produknya sendiri, yang sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar dunia.

31. IKHTISAR PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM (“PABU“) DI INDONESIA DAN DI AUSTRALIA Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan disusun berdasarkan PABU di Indonesia yang dalam hal-hal tertentu berbeda dengan PABU di Australia. Efektif sejak 1 Januari 2005, praktik akuntansi di Australia telah menerapkan “Australian equivalents International Financial Reporting Standard (AIFRS)”. Perbedaan yang signifikan yang berpengaruh terhadap Perusahaan sehubungan penerapan AIFRS adalah dalam hal kebijakan kapitalisasi rugi kurs, amortisasi hak atas tanah, penerapan metode bunga efektif atas amortisasi diskonto atau premi obligasi, dan pembebanan biaya pengelolaan lingkungan hidup dan reklamasi.

a) PABU di Indonesia memperkenankan kapitalisasi rugi kurs yang terjadi atas pinjaman dalam mata uang asing yang digunakan untuk perolehan aktiva tetap akibat dari depresiasi mata uang secara luar biasa dimana terhadap hal tersebut secara praktis tidak memungkinkan untuk melakukan lindung nilai (hedging). Selisih kurs tersebut dikapitalisasi ke dalam nilai tercatat aktiva yang bersangkutan sepanjang nilai tercatat setelah penyesuaian tersebut tidak melebihi nilai terendah antara biaya penggantian dan nilai yang dapat diperoleh kembali dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut.

AIFRS di Australia tidak memperkenankan kapitalisasi rugi kurs atas pinjaman yang timbul sebagai akibat dari depresiasi mata uang secara luar biasa. Dalam keadaan ini, rugi kurs tersebut dibebankan langsung ke laporan laba rugi.

b) PABU di Indonesia tidak memperkenankan amortisasi hak atas tanah kecuali dalam kondisi tertentu.

Pengecualian tersebut dalam hal penurunan kualitas tanah, pemakaian tanah di daerah terpencil yang bersifat sementara, dan prediksi manajemen atas kepastian perpanjangan hak kemungkinan besar tidak diperoleh.

AIFRS mengharuskan hak atas tanah yang memiliki jangka waktu tertentu, walaupun dapat diperpanjang, harus diamortisasi selama jangka waktu tersebut.

c) AIFRS menyaratkan penerapan metode bunga efektif dalam amortisasi diskonto atau premium obligasi,

sementara PABU di Indonesia memperkenankan penerapan metode garis lurus seperti yang diterapkan oleh Perusahaan.

d) Dengan berlakunya PSAK 33 sejak 1 Januari 1995, PABU di Indonesia tetap memperkenankan penangguhan

biaya pengelolaan lingkungan hidup dan reklamasi lingkungan akibat kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang timbul sebelum berlakunya PSAK 33. Biaya tangguhan ini diamortisasi pada saat mulainya produksi komersial sebagai biaya produksi. AIFRS mengharuskan biaya tangguhan ini dibiayakan segera.

160 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/37

29 PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

d. Perjanjian untuk mengadakan studi kelayakan dan/atau mendirikan usaha patungan dalam kegiatan eksplorasi, evaluasi dan pengembangan Perusahaan menandatangani perjanjian usaha patungan dengan Herald Mining Group (“HMG“) untuk melakukan pekerjaan eksplorasi, evaluasi dan pengembangan mineral sehubungan dengan kuasa pertambangan milik sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan HMG yang berlokasi di Sumatera Utara, sebagai berikut: Persentase Nomor Kuasa Pertambangan Lokasi pemilikan KW99JLP005 Kendit 20% KW98APP035 Parongil 20% Berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 039/40.00/OJG/2002 tanggal 2 April 2002 mengenai perluasan daerah KK dalam tahap eksplorasi milik PT Dairi Prima Minerals, sebuah perusahaan afiliasi lainnya dari HMG, kedua wilayah KK di Kendit dan Parongil sedang dalam proses penggabungan dengan wilayah KK PT Dairi Prima Minerals.

e. Perjanjian penjualan Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan mempunyai beberapa komitmen untuk menjual kepada beberapa pelanggan produk-produk tertentu dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu yang berkisar antara satu bulan hingga dua tahun.

f. Perjanjian Kerjasama Proyek Alumina Pada tanggal 31 Maret 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Showa Denko K.K, Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited, dan Marubeni Corporation (”Pihak-pihak”) untuk membentuk suatu perseroan terbatas penanaman modal asing (”JVCO”) yang diusulkan akan diberi nama ”PT Indonesia Chemical Alumina” atau nama lain yang disetujui oleh semua pihak. JVCO akan melakukan eksploitasi, penambangan bauksit, memproduksi dan menjual produk-produk hasilnya sesuai kesepakatan bersama pihak-pihak tersebut di masa yang akan datang.

g. MOU penyediaan gas alam dari Sengkang

Pada tanggal 23 Mei 2006, Perusahaan menandatangani MOU (”Memorandum of Understanding”) dengan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd untuk menentukan kelayakan secara teknis dan konvensional atas penyediaan gas untuk Power Plant milik Perusahaan dari lapangan gas Walanga di area PSC (”Production Sharing Contract”) Sengkang.

h. Tuntutan hukum Perusahaan menghadapi beberapa tuntutan dari penduduk setempat di Tanjung Pinang mengenai masalah lingkungan yang diduga diakibatkan oleh operasi pertambangan. Manajemen berpendapat bahwa tuntutan tersebut tidak memiliki alasan kuat dan apapun kewajiban yang mungkin timbul tidak akan berpengaruh signifikan terhadap posisi keuangan Perusahaan.

163Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/40

31. IKHTISAR PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM (“PABU“) DI INDONESIA DAN DI AUSTRALIA (lanjutan) Di bawah ini adalah ikhtisar penyesuaian yang signifikan terhadap laba bersih dan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 apabila AIFRS diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian, sebagai pengganti prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2006 2005 Laba bersih berdasarkan laporan laba rugi konsolidasian berdasarkan PABU Indonesia 1.552.777.307 841.935.961 Penyesuaian AIFRS: Penambahan /(pengurangan) karena: a) Amortisasi rugi kurs yang dikapitalisasi berdasarkan PABU Indonesia 9.063.859 9.063.859 b) Amortisasi hak atas tanah selama estimasi masa imbalan (956.147) (1.058.486) c) Penyesuaian atas amortisasi diskonto obligasi dan biaya perolehan obligasi (11.549.751) 5.624.222 d) Amortisasi biaya pengelolaan lingkungan hidup dan reklamasi tangguhan 498.515 953.752 e) Efek pajak atas penyesuaian di atas 596.213 (4.739.861) Perkiraan laba bersih menurut AIFRS 1.550.429.996 851.779.447 Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) 812,73 446,50 Ekuitas per neraca konsolidasian berdasarkan PABU Indonesia 4.281.602.475 3.029.642.904 Penyesuaian AIFRS: Penambahan /(pengurangan) karena: a) Amortisasi rugi kurs yang dikapitalisasi berdasarkan PABU Indonesia (31.089.274) (40.153.133) b) Amortisasi hak atas tanah selama estimasi masa imbalan (8.352.275) (7.396.128) c) Penyesuaian atas amortisasi diskonto obligasi dan biaya perolehan obligasi - 11.549.751 d) Amortisasi biaya pengelolaan lingkungan hidup dan reklamasi tangguhan (3.164.786) (3.663.301) e) Kewajiban pajak tangguhan 10.276.218 8.695.950 Penyesuaian bersih (32.330.117) (30.966.861) Perkiraan ekuitas menurut AIFRS 4.249.272.358 2.998.676.043

32. PERISTIWA SESUDAH TANGGAL NERACA

Serah terima Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel III Pada tanggal 24 Januari 2007, Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel III telah diserah-terimakan secara resmi dari konsorsium kontraktor Kawasaki Heavy Industries dan Mitsui Ltd. Company kepada Perusahaan selaku pemilik dari proyek tersebut.

33. REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun tertentu pada 31 Desember 2005 telah diklasifikasi untuk tujuan komparatif dengan pelaporan di tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006. Penjualan bersih sebesar Rp 36.032.950 direklasifikasi ke pendapatan lain-lain sehubungan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Deposito berjangka sebesar Rp 54.466.796 direklasifikasikan ke kas yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan jaminan dalam penerbitan letter of credit.

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

164 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

165Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Hubungi Kami

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

166 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Pejabat Perseroan dan Unit-Unit Bisnis

InternAL AUDItTutik Kustiningsih Senior Vice President Internal

Audit

SekretArIS PerUSAhAAnBimo Budi Satriyo Senior Vice President Corporate

Secretary

PejABAt kAntor PUSAtBachtiar Maggalatung Senior Manager Program

Management OfficeSurianto Senior Manager Tokyo

RepresentativeRinanti Agnes Arsadjaja Senior Manager Operations

Controlling Hikmat Gunantara Senior Manager Legal Affairs Pim Premono Senior Manager Marketing and

Customer Support Group Hari Widjajanto Senior Manager Corporate

Strategic Development GroupTuhiyat Senior Manager Accounting and

BudgetingTantiyo Budi Senior Manager Treasury and

Financial EngineeringAchmad Djamalilleil Senior Manager Information

Technology GroupSuharno Senior Manager Human

ResourcesAri Karnalin Senior Manager Learning CentreIbrahim S. Senior Manager Community

Development Group PejABAt UnIt BISnIS Denny Maulasa Senior Vice President Unit Bisnis

Pertambangan NikelWinardi Senior Vice President Unit Bisnis

Pertambangan EmasRobinson Tampubolon Vice President Unit Bisnis

Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia

Lukman Alie Vice President Unit Bisnis Pertambangan Bauksit

Widyo Soesilo Vice President Unit Geomin

UnIt BISnIS PertAMBAnGAn nIkeLtambang nikel dan Pabrik Feronikel PomalaaJl. Jend. Ahmad Yani No. 5Pomalaa, Kolaka 93652, Sulawesi TenggaraTel. : (62-405) 310 171Fax. : (62-405) 310 833e-mail : [email protected]

operasi Maluku UtaraP. Buli, Maba, Halmahera TengahTel. - Fax. : (62-21) 781 2736

kantor Perwakilan MakassarJl. Dr. Sam Ratulangi No. 60Makassar 90122 Sulawesi SelatanTel. : (62-411) 872 234, 871 648, 872 012Fax. : (62-411) 872 237e-mail : [email protected]

kantor Perwakilan ternateJl. Batuangus No. 11Ternate 97727, Maluku UtaraTel. : (62-921) 22221, 21686Fax. : (62-921) 22819

UnIt BISnIS PertAMBAnGAn eMASPO Box 1, Pos NanggungBogor 16650, Jawa BaratTel. : (62-251) 369 999Fax. : (62-251) 681 543e-mail : [email protected]

UnIt BISnIS PenGoLAhAn DAn PeMUrnIAn LoGAM MULIA Jl. Pemuda - Jl. Raya Bekasi Km. 18Pulogadung, Jakarta 13010Tel. : (62-21) 475 7108Direct marketing (62-21) 478 65492Fax. : (62-21) 475 0665, 296 3043e-mail : [email protected] [email protected]

UnIt BISnIS PertAMBAnGAn BAUkSItJl. Bintan KijangTanjung Pinang 29151, Kepulauan RiauTel. : (62-771) 61177, 61520Fax. : (62-771) 61921

UnIt GeoMInJl. Pemuda No. 1Pulogadung, Jakarta 13210Tel. : (62-21) 475.5380Fax. : (62-21) 475 9860e-mail : [email protected]

kAntor PerWAkILAn AntAM tokyo New Aoyama Building, East 15071-1, Minami Aoyama, 1-ChomeMinato-ku, Tokyo 107-0062, JapanTel. : (03-3423) 8031Fax. : (03-3423) 8033

167Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan

Lembaga dan Profesi Penunjang

AUDItorharyanto Sahari & rekanGedung PricewaterhouseCoopersJl. HR Rasuna Said, Kav C-3Jakarta, 12920IndonesiaTel. : (62-21) 521 2901-06Fax. : (62-21) 5212911 –12www.pwc.com

BIro ADMInIStrASI eFekPt Datindo entrycomPuri DatindoBelakang Wisma Diners ClubJl. Jend. Sudirman Kav 34Jakarta, 10220IndonesiaTel. : (62-21) 570 9009Fax. : (62-21) 570 9026e-mail : [email protected]

BAnkBank MandiriBank BNIBank Central AsiaABN AMRO Bank NVCitibank

AGen LokAL DAn kAntor reGIStrASI DI AUStrALIAroger PenmanWHK Australia15th Floor, 309 Kent StreetSydney, NSW 2000AustraliaTel. : (61-2) 9262 2155Fax. : (61-2) 9262 2190e-mail : [email protected]. www. whk.com.au

Untuk mendapatkan Laporan Tahunan Antam atau untuk memperoleh informasi lainnya silakan:

Sekretaris PerusahaanGedung Aneka TambangJl. Letjen. T. B. Simatupang No. 1Lingkar Selatan, Tanjung BaratJakarta, 12530IndonesiaTel. : (62-21) 780 5119Fax. : (62-21) 781 2822e-mail : [email protected]

• Laporan tahunan ini juga tersedia dalam Bahasa Inggris. Silakan hubungi kami untuk mendapatkannya.

Computershare registry Services PtyLevel 3, 60 Carrington St.Sydney, NSW 1115AustraliaTel. : (61-2) 8234 5000Fax. : (61-2) 8234 5050, (61-2) 8234 5180www.computershare.com

Hubungi Kami

168 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

169Laporan Tahunan ANTAM 2006www.antam.com

Laporan Keuangan Hubungi KamiLaporan Keberlanjutan Hubungi Kami

170 Laporan Tahunan ANTAM 2006 www.antam.com

Sekilas Antam Laporan dari Kami Mengelola Antam Laporan Manajemen Tata Kelola PerusahaanSaham Kami

Identitas Perusahaan

* Laporan ini berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dianggap sebagai perdagangan masa depan (forward looking statements) sehingga hasil-hasil nyata

Perusahaan, pelaksanaan atau pencapaian-pencapaiannya dapat berbeda dari hasil yang diperoleh melalui pandangan masa depan (forward looking

statements) yang antara lain merupakan hasil dari perubahan-perubahan ekonomi dan politik baik nasional maupun regional, perubahan nilai tukar

valuta asing, perubahan harga dan permintaan dan penawaran pasar komoditas, perubahan kompetisi perusahaan, perubahan undang-undang atau

peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi, kebijakan-kebijakan dan pedoman-pedoman serta perubahan asumsi-asumsi yang digunakan dalam membuat

pandangan masa depan (forward looking statements).

nama Perusahaan

PT ANTAM Tbk

Berkedudukan di Jakarta

Pembentukan

5 Juli 1968

Modal Dasar

Rp3,800 triliun

Modal Ditempatkan dan Disetor

Rp953,8 miliar

kepemilikan

Pemerintah Republik Indonesia 65%

Publik 35%

Bidang Usaha

Antam merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral terdiversifikasi Indonesia yang

terkemuka. Dengan kegiatan yang terintegrasi secara vertikal, Antam bergerak dalam bidang usaha

pertambangan berbagai jenis bahan galian serta menjalankan usaha bidang industri, perdagangan,

pengangkutan dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut.

hubungi kami

PT ANTAM Tbk

Gedung Aneka Tambang

Jl. Letjen TB Simatupang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat

Jakarta 12530

Indonesia

Tel. : (62-21) 789 1234, 781 2635

Fax. : (62-21) 789 1224

E-mail : [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs www.antam.com. Silakan hubungi kami untuk

bergabung dalam layanan distribusi berita melalui e-mail Antam NewsAlerts.

Dapatkan informasi terkini mengenai Antam dengan menjadi anggota NewsAlerts Antam. Anda akan menerima email ketika Antam membuat pengumuman serta mendapatkan informasi-informasi lainnya.

Kami ingin memulai dialog yang berkesinambungan dengan Anda. Harap hubungi:

Fajar Triadi ([email protected])Yudi K. Nurhadi ([email protected])Eko Endriawan ([email protected])Cameron Tough ([email protected])

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Agenda 2007Laporan Keuangan Kuartal I 30 April 2007Laporan Kegiatan Kuartal I 30 April 2007Laporan Kegiatan Kuartal II 31 Juli 2007Laporan Keuangan Semester I 31 Agustus 2007Laporan Kegiatan Kuartal III 31 Oktober 2007Laporan Keuangan 9 Bulan Pertama 31 Oktober 2007

Rapat Umum Pemegang Saham Jakarta, Indonesia 30 Mei 2007

Pembayaran Dividen Juli 2007

Catatan: Agenda ini dapat berubah

PT ANTAM Tbk

Kantor PusatGedung Aneka TambangJl. Letjen TB Simatupang No. 1Lingkar Selatan, Tanjung BaratJakarta 12530, Indonesia

Tel. : (62-21) 789 1234, 781 2635Fax. : (62-21) 789 [email protected]

> www.antam.com

Laporan Tahunan 2006