Pemeriksaan Diagnostik

21
HAND OUT Topik : Pemeriksaan Diagnostik Sub Pokok : Menjelaskan konsep dasar pemeriksaan diagnostik Objektif Perilaku Mahasisw a : Setelah Mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengertian pemeriksaan diagnostik 2. Menjelaskan jenis-jenis pemeriksaan diagnostik 3. Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik 4. Mejelaskan dan melakukan persiapan pengambilan spesimen 5. Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan radiologi Referens i : 1. Johnson R. Taylor W. (2000). Skill For Midwifery Practice 2. Smith S. Duell D. (1985). Clinical Nursing Skill 3. Varney. (1997). Varney’s Midwifery 4. Hotma R. dkk. (2000). Pemeriksaan Fisik 5. Carcio H.A. (1999)., Advanced Health Assesment Of Woman 6. Maryunani, A. (2002). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan 7. Hidayat, A. Aziz Aimul. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Penerbit Salemba Medika, Jakarta 8. Uliyah, M., dkk, (2012), Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK) I, Surabaya, Health Book Publishing KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN 2 PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI HAND OUT AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON FIKY ROFIQOHE.F., SKM 2014 - 2015

Transcript of Pemeriksaan Diagnostik

HAND OUT

Topik : Pemeriksaan DiagnostikSubPokok

: Menjelaskan konsep dasar pemeriksaan diagnostik

ObjektifPerilakuMahasiswa

: Setelah Mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkandapat :1. Menjelaskan pengertian pemeriksaan diagnostik2. Menjelaskan jenis-jenis pemeriksaan diagnostik3. Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik4. Mejelaskan dan melakukan persiapan pengambilan

spesimen5. Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan radiologi

Referensi

: 1. Johnson R. Taylor W. (2000). Skill For Midwifery Practice2. Smith S. Duell D. (1985). Clinical Nursing Skill3. Varney. (1997). Varney’s Midwifery4. Hotma R. dkk. (2000). Pemeriksaan Fisik5. Carcio H.A. (1999)., Advanced Health Assesment Of Woman6. Maryunani, A. (2002). Keterampilan Dasar Praktik

Klinik Kebidanan7. Hidayat, A. Aziz Aimul. (2008). Keterampilan Dasar

Praktik Klinik Kebidanan. Penerbit Salemba Medika,Jakarta

8. Uliyah, M., dkk, (2012), Keterampilan DasarKebidanan (KDK) I, Surabaya, Health Book Publishing

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN 2PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

HAND OUT

AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON

FIKY ROFIQOHE.F., SKM2014 - 2015

A. PENGERTIAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentangrespon individu, keluarga dan komunikan terhadap suatumasalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupunpotensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangatpenting dalam membantu diagnosa, memantau perjalananpenyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perludiketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaanlaboratorium. Terdapat 3 faktor utama yang dapatmengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :1. Pra instrumentasi

Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antarapetugas, pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerjasama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasilpemeriksaan laboratorium Yang termasuk dalam tahapan prainstrumentasi meliputi :a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir

Pada tahap ini perlu diperhatikan benar apa yangdiperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke dalamformulir. Hal ini penting untuk menghindaripengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantupersiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien danmenyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secaralengkap meliputi identitas pasien : nama,alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, dataklinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalaudiperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal inipenting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupundapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasienyang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.

b. Persiapan penderita1) Puasa

Dua jam setelah makan sebanyak kira-kira 800 kaloriakan mengakibatkan peningkatan volume plasma,sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akanberkurang. Perubahan volume plasma akan

mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahandalam plasma dan jumlah sel darah.

2) ObatPenggunaan obat dapat mempengaruhi hasilpemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe,vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid akanmenurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akanmeningkatkan jumlah leukosit dan trombosit.Pemberian transfusi darah akan mempengaruhikomposisi darah sehingga menyulitkan pembacaanmorfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaianhemostasis. Antikoagulan oral atau heparinmempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.

3) Waktu pengambilanUmumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil padapagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadarbeberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebihpekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksabila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi danindikasi khusus atas perintah dokter. Selain itujuga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktuberhubung dengan tingkat kegawatan pasien danmemerlukan penanganan segera disebut pemeriksaansito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlaheosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasidiurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktupengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi padapagi hari dan lebih rendah pada sore hari denganselisih 40-100 ug/dl. Jumlah eosinofil akan lebihtinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari danlebih rendah dari tengah malam sampai pagi.

4) Posisi pengambilanPosisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volumeplasma 10% demikian pula sebaliknya. Hal lain yangpenting pada persiapan penderita adalah menenangkandan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagaisopan santun atau etika sehingga membuat penderita

atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadiobyek.

c. Cara pengambilan sampelPada tahap ini perhatikan ulang apa yang harusdikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien ataukeluarganya sebagai etika dan sopan santun,beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu tanyakanidentitas pasien sebelum bekerja sehingga tidaktertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasienlain. Karena kepanikan pasien akan mempersulitpengambilan darah karena vena akan konstriksi.Darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler.Syarat mutlak lokasi pengambilan darah adalah tidakada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pucat dantidak sianosis. Lokasi pengambilan darah vena :umumnya di daerah fossa cubiti yaitu vena cubiti ataudi daerah dekat pergelangan tangan. Selain itu salahsatu yang harus diperhatikan adalah vena yang dipilihtidak di daerah infus yang terpasang/sepihak haruskontra lateral. Darah arteri dilakukan di daerah lipatpaha (arteri femoralis) atau daerah pergelangan tangan(arteri radialis). Untuk kapiler umumnya diambil padaujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah ataujari manis dan anak daun telinga. Khusus pada bayidapat diambil pada ibu jari kaki atau sisi lateraltumit kaki.

d. Penanganan awal sampel dan transportasiPada tahap ini sangat penting diperhatikan karenasering terjadi sumber kesalahan ada disini. Yang harusdilakukan :1) Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan

label dan formulir. Kalau sistemnya memungkinkandapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya(lunas)

2) Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yangmengandung antikoagulan

3) Segera tutup penampung yang ada sehingga tidaktumpah

4) Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baikmelakukan penundaan

5) Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentuseperti darah arteri untuk analisa gas darah, harusmenggunakan suhu 4-8° C dalam air es bukan es batusehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segerasampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30menit.

Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangatmempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contohpenundaan pengiriman darah akan mengakibatkanpenurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Halini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Padaurin yang ditunda akan terjadi pembusukan akibatbakteri yang berkembang biak serta penguapan bahanterlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaanhematologi juga berubah sesuai dengan waktu.

2. Interpretasi Dataa. Menentukan aspek positif klien

Jika klien memerlukan standar kriteria kesehatan,perawat kemudian menyimpulkan bahwa klien memilikiaspek positif tersebut dapat digunakan untukmeningkatkan atau membantu memecahkan masalah klienyang dihadapi.

b. Menentukan masalah klienJika klien tidak memenuhi standar kriteria maka klientersebut mengalami keterbatasan dalam aspekkesehatannya dan memerlukan pertolongan.

c. Menentukan masalah klien yang pernah dialamiPerawat dapat menyimpulkan bahwa daya tahan tubuhklien tidak mampu untuk melawan infeksi tersebut.

d. Menentukan keputusanPenentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yangditemukan. Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapiperlu peningkatan status dan fungsi kesehatan

e. Masalah yang akan muncul Mengumpulkan data yang lengkap untuk lebihmengidentifikasi masalah- masalah yang akan muncul.

f. Masalah kalaboratifBerkonsultasi dengan tenaga kesehatan lainprofessional yang kompeten dan berkalaborasi untukpenyelesaian masalah tersebut.

3. Validasi DataTenaga kesehatan memvalidasi data yang telah diperolehagar akurat dan dilakukan bersama klien, keluarga danmasyarakat. Validasi dilakukan dengan mengerjakanpertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang kejelasan  interpretasi data.

B. JENIS-JENIS PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKJenis-jenis pemeriksaan diagnostik yaitu :1. Ultrasonografi (USG)

USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan diatas permukaan  kulit/ di rongga tubuh menghasilkan suatuultrasound di dalam jaringan. Pemeriksaan ini digunakanuntuk melihat struktur jaringan tubuh, untuk mendeteksiberbagai kelainan pada abdomen, otak, jantung dan ginjal.

2. RontgenRontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaanyang memanfaatkan peran sinar x untuk melakukan skriningdan mendeteksi kelainan pada berbagai organ diantaranyajantung, abdomen, ginjal, ureter, kandung kemih,tenggorokan dan rangka.

3. Pap Smear (Papanicolaou Smear)Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakanuntuk mendeteksi adanya kanker serviks atau selprakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks sertamengkaji respons terhadap kemoterapi dan radiasi.

4. EndoskopiPemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untukmendeteksi adanya kelainan pada saluran cerna.Contoh : varises, esophagus, neoplasma, peptic ulcer

5. ColonoskopiPemeriksaan dilakukan pada saluran colon dan sigmoiduntuk mendeteksi adanya kelainan pada saluran colon.Contoh : varises, hemoroid, neoplasma dll

6. CT ScanPemeriksaan spesifik/khusus untuk melihat organ yanglebih dalam dan terlokalisir serta khusus.Contoh : organ dalam tengkorak dan organ dalam abdomen

7. MamografiMerupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yangdilakukan pada bagian payudara untuk mendeteksi adanyakista / tumor dan menilai payudara secara periodik.

8. Elektroensefalografi (EEG)Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik padaotak (melihat kelainan pada gelombang otak) denganmemasangkan elektroda pada bagian kepala klien.Indikasi : epilepsy, trauma capitis

9. Elektrokardiografi (EKG)Pemeriksaan dilakukan untuk melihat sistemhantaran/konduksi dari jantung indikasi : Miocard Infark(MCI), Angna fektoris, gagal jantung.

C. PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Persiapan alat

Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selaludiperhatikan instruksi dokter sehingga tidak salahpersiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.

2. Pengambilan darahYang harus dipersiapkan antara lain : - kapas alkohol 70%, karet pembendung (torniket) semprit sekali pakaiumumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampung kering bertutup danberlabel. Penampung dapat tanpa anti koagulan ataumengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yangdiminta oleh dokter. Kadang-kadang diperlukan pulatabung kapiler polos atau mengandung antikoagulan.

3. Penampungan urin

Digunakan botol penampung urin yang bermulut lebar,berlabel, kering, bersih, bertutup rapat dapat steril(untuk biakan) atau tidak steril. Untuk urin kumpulandipakai botol besar kira-kira 2 liter dengan memakaipengawet urin.

4. Penampung khususBiasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi ataupemeriksaan khusus yang lain. Yang penting diingatadalah label harus ditulis lengkap identitas penderitaseperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaansehingga tidak tertukar.

D. PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN1. Darah

Tempat pengambilan darah untuk berbagai macam pemeriksaanlaboratorium,a. Perifer (pembuluh darah tepi)b. Venac. Arterid. Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau daun

telinga bagian bawahe. Pada bayi dan anak kecil dapat diambil pada ibu jari

kaki atau tumitBentuk pemeriksaana. Jenis/golongan darahb. HB untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan ginjalc. Hematokrit untuk mengukur konsentrasi sel darah merah

dalam darahd. Trombosit untuk mendeteksi adanya trombositopenia dan

trombosise. SGPT (serum Glumatik Piruvik Transaminase) untuk

mendeteksi adanya kerusakan hepatoselulerf. Albumin untuk mendeteksi adanya gangguan hepar

seperti luka bakar dan gangguan ginjalg. Asam urat untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, luka

bakarh. Billirubin (Direct : deteksi ikterik, Indirect :

anemia & malaria)i. Gula darah untuk mendeteksi diabetesPersiapan alata. Lanset darah atau jarum khususb. Kapas alcohol

c. Kapas keringd. Alat pengukur Hb/kaca objek/botol pemeriksaan,

tergantung macam pemeriksaane. Bengkokf. Hand scoong. Perlak dan pengalasProsedur kerjaa. Mendekatkan alatb. Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta

langkah prosedurc. Memasang perlak dan pengalasd. Memakai hand scoone. Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung

jenis pemeriksaanf. Kulit dihapushamakan dengan kapas alcoholg. Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcoholh. Merapikan alati. Melepaskan hand scoon

2. UrineKegunaana. Menafsirkan proses-proses metabolismeb. Mengetahui kadar gula pada tiap-tiap waktu makan

(pada pasien DM)Jenis pemeriksaana. Urine sewaktu

Urine yang dikeluarkan sewaktu-waktu bilamanadiperlukan pemeriksaan

b. Urine pagiUrine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien banguntidur.

c. Urine pasca prandialUrine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasienmakan (1,5-3 jam sesudah makan)

d. Urine 24 jamUrine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam.

Persiapan alata. Formulir khusus untuk pemeriksaan urine

b. Wadah urine dengan tutupnyac. Hand scoond. Kertas etikete. Bengkokf. Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratoriumProsedur tindakana. Mencuci tanganb. Mengisi formulirc. Memberi etiket pada wadahd. Memakai hand scoone. Menuangkan 100 cc urine dari bengkok ke dalam wadah

kemudian ditutup rapat.f. Menyesuaikan data formulir dengan data pada etiketg. Menuliskan data dari formulir ke dalam buku ekspedisih. Meletakkan wadah ke dalam bengkok atau tempat khusus

bertutup.i. Membereskan dan merapikan alatj. Melepas hand scoonk. Mencuci tangan

3. FaecesPengertianMenyiapkan feses untuk pemeriksaan laboratorium dengancara pengambilan yang tertentuTujuanUntuk menegakkan diagnosaPemeriksaan tinja untuk pasien dewasaUntuk pemeriksaan lengkap meliputi warna, bau,konsistensi, lendir, darah, dan telur cacing. Tinja yangdiambil adalah tinja segar.Persiapan alata. Hand scoon bersihb. Vasselinec. Botol bersih dengan penutupd. Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnyae. Bengkokf. Perlak pengalasg. Tissue

h. Tempat bahan pemeriksaani. SampiranProsedur tindakana. Mendekatkan alatb. Memberitahu pasienc. Mencuci tangand. Memasang perlak pengalas dan sampirane. Melepas pakaian bawah pasienf. Mengatur posisi dorsal recumbentg. Memakan hand scoonh. Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus

dengan arah keatas kemudian diputar kekiri dankekanan sampai teraba tinja

i. Setelah dapat dikeluarkan perlahan-lahan laludimasukkan ke dalam tempatnya.

j. Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkandengan tissue.

k. Melepas hand scoonl. Merapikan pasienm. Mencuci tanganUntuk pemeriksaan kultur (pembiakan) pengambilan tinjadengan cara steril. Caranya sama dengan cara thoucer,tetapi alat-alat yang digunakan dalam keadaan steril.

4. Cairan pervaginamPersiapan alata. Kapas lidi sterilb. Objek gelasc. Bengkokd. Sarung tangan e. Spekulumf. Kain kassa, kapas sublimatg. Bengkokh. Perlak

Prosedur a. Memberitahu dan memberi penjelasan pada klien tentang

tindakan yang akan dilakukanb. Mendekatkan alat

c. Memasang sampirand. Membuka dan menganjurkan klien untuk menanggalkan

pakaian bagian bawah (jaga privacy pasien)e. Memasang pengalas dibawah bokong pasienf. Mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk (dorsal

recumbent)g. Mencuci tanganh. Memakai sarung tangani. Membuka labia mayora dengan ibu jari dan jari

telunjuk tangan yang tidak dominanj. Mengambil sekret vagina dengan kapas lidi dengan

tangan yang dominan sesuai kebutuhank. Menghapus sekret vagina pada objek gelas yang

disediakanl. Membuang kapas lidi pada bengkokm. Memasukkan objek gelas ke dalam piring petri atau ke

dalam tabung kimia dan ditutupn. Memberi label dan mengisi formulir pengiriman

spesimen untuk dikirim ke laboratoriumo. Membereskan alatp. Melepas sarung tanganq. Mencuci tanganr. Melakukan dokumentasi tindakan

5. SputumPengertianSputum atau dahak adalah bahan yang keluar dari bronchiatau trakhea, bukan ludah atau lendir yang keluar darimulut, hidung atau tenggorokan.TujuanUntuk mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yangada dalam tubuh pasien sehingga diagnosa dapatditegakkan.IndikasiPasien yang mengalami infeksi/peradangan saluranpernafasan (apabila diperlukan).Persiapan alata. Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup

b. Botol bersih dengan penutupc. Hand scoond. Formulir dan etikete. Perlak pengalasf. Bengkokg. Tissue

Prosedur tindakana. Menyiapkan alatb. Memberitahu pasienc. Mencuci tangand. Mengatur posisi duduke. Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan

bengkok.f. Memakai hand scoong. Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat

yang sudah disiapkan (sputum pot)h. Mengambil 5cc bahan, lalu masukkan ke dalam botoli. Membersihkan mulut pasienj. Merapikan pasien dan alatk. Melepas hand scoonl. Mencuci tangan

E. PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN RADIOLOGI1. USG Abdomen dan Gynecologi - Obstetri

a. Pengertian Ultrasonografi (USG)Adalah suatu tehnik pemeriksaan radiologi denganmemanfaatkan gelombang suara atau ultrasound yangdipancarkan melalui transducer ke organ abdomen.

b. Tujuan1) Untuk memperlihatkan struktur morfologis organ-

organ abdomen, seperti : hati, kandung empedu,pankreas, lien, ginjal, vesica urinaria, prostas,adneksa, struktur vascular termasuk arteri danvena, serta kelenjar sekitarnya (mesenterium, paraaorta, para iliaka), keadaan usus-usus, keadaanuterus.

2) Penilaian dalam pemeriksaan ini meliputi strukturmasing-masing organ abdomen, struktur vasculerdan bilier (apakah terdapat batu atau endapan, SOLatau kista, hematoma), pembesaran kelenjar ataubendungan pada sistem urinarius (apakah terdapatcairan bebas atau ascites)

3) Untuk melihat dan mengamati kehidupan fetussebelum kelahiran

4) Penilaian kehamilan meliputi : posisi janin, letakplasenta, cairan amnion, kelainan mayor janin,jumlah janin, umur kehamilan, taksiran partus,berat janin, jenis kelamin, lilitan talipusat

5) Untuk melihat dugaan adanya kehmailan di luaruterus dan kehmailan ektopik terganggu (KET)terutama ditujukan untuk melihat cauran bebas didalam cavum douglassi atau dalam rongga abdomen,kadang-kadang dapat dilihat janin

6) Untuk kasus-kasus dengan infeksi pelvis diperlukanpemeriksaan USG untuk melihat daerah adneksa(terdapat fokal abses seperti tubo ovarial abses,dsb)

c. Ruang lingkupPemeriksaan ini dilakukan seumur hidup, untukpemeriksaan USG Gynecologi – Obstetri dilakukan padawanita dewasa

d. Langkah-langkah1) Persiapan alat

a) Pesawat USGb) Jellyc) Tissue atau handuk

2) Persiapan pasiena) Pada keadaan akut seperti trauma, tidak perlu

dilakukan persiapan seperti puasa. Pemeriksaanditujukan untuk melihat keadaan organ-organserta kemungkinan adanya cairan bebas intraabdominal

b) Pada keadaan efektif, diperlukan puasa untukmendapatkan hasil yang optimal. Puasadiperlukan sekitar 8 – 10 jam sebelumnya atausebaiknya dilakukan pemeriksaan USG pagi harisebelum makan pagi

c) Untuk neonatus hanya kira-kira sekitar 3 – 5jam saja. Puasa terutama ditujukan bila inginmenilai kandung empedu dan salurannya. Untukpemeriksaan lain misalnya ginjal, tidakdiperlukan puasa sebelumnya

d) Untuk menilai pankreas dengan optimal, pasienminum air ter;lebih dahulu sebanyak kira-kira500 cc (untuk dewasa) agar lambung terisi airdan pankreas mudah dinilai.

e) Untuk pemeriksaan kehamilan normal tidakdiperlukan persiapan, tetapi untuk pemeriksaankehamilan dalam keadaan patologis (seperti KET,infeksi pelvis) pasien diminta minum terlebihdahulu agar buli terisi air dan dapat digunakansebagai jendela untuk melihat struktur uterusdan adneksa

e. Prosedur pemeriksaan1) Untuk menilai/melihat ginjal

Tehnik pemeriksaannya :a) Untuk melihat ginjal kanan, posisikan pasien

supine pada mid axillary atau subdistal maupunintercostal

b) Pasien LLD (Left Lateral Decubitus) untuk mempermudahpemeriksaan karena pada posisi supine kadang-kadang akan menyulitkan

c) Untuk melihat ginjal kiri, posisikan pasien RLD(Right Lateral Decubitus)

d) Letakkan transducer pada intercostal 9 – 10atau subcostal pada mid axillary

e) Buat irisan longitudinal pada axis ginjalf) Irisan transversal pada kutub atas (upper pole),

pertengahan dan pada kutub bawah (lower pole)

g) Pasien diminta tarik nafas panjang dan tahannapas, kemudian lakukan pengambilan gambar

h) Kadang-kadang dilakukan pada punggung vertebrauntuk memperjelas gambaran karena ada otot-otottebal di bagian depan

2) Untuk menilai/melihat liverTehnik pemeriksaannya :a) Pasien tidur terlentang atau LLDb) Pasien diminta tarik nafas panjang dan tahan

nafasc) Buat irisan transversal dan longitudinal pada

daerah subcostald) Lakukan pada kedua lobus dari lobus kiri ke

lobus kanan3) Untuk menilai/melihat pankreas

Tehnik pemeriksaannya :a) Pasien supine di atas bed atau meja pemeriksaanb) Buat irisan longitudinal sepanjang axis vena

cava untuk memperlihatkan caput pankreasc) Buat irisan transversal melalui lobus kiri

sebagai acusitc window untuk memperlihatkanbody dan tail dengan menampakkan vena lienalissebagai landmark

4) Untuk menilai/melihat uterusTehnik pemeriksaannya :a) Pertama dilakukan scanning secara longitudinal,

hal ini untuk melihat apakah kandung kemihterisi air dengan baik, bila belum pemeriksaanditunda

b) Pasien diminta untuk minum lagi dan diperiksaulang 30 – 40 menit kemudian

2. Rontgen atau Pemotretan Schedella. Pengertian

Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada tulang kepalaatau tengkorak dengan menggunakan tehnik radiografi

b. Tujuan

Untuk mendiagnosa kelainan atau fraktur pada tulangkepala atau tengkorak

c. Ruang lingkupPemeriksaan ini dilakukan untuk semua umur

d. Prosedur pemeriksaan1) Antero Posterior (AP)

Posisi pasien :a) Supine di atas bed atau meja pemeriksaanb) Mid Sagittal Plane (MSP) : tubuh diatur tegak

lurus terhadap pertengahan bed atau mejapemeriksaan

Posisi obyek :Posisi kepala diatur menunduk sehinggaInfraorbitomeatal Line (IOML) tegak lurus terhadapbed atu meja pemeriksaan dan diatur true APPosisi sinar :FFD : 90 cmCR : vertikal tegak lurus kasetCP : pada glabella

2) LateralPosisi pasien :a) Supine atau semiprone di atas bed atau meja

pemeriksaanb) Untuk pasien dengan cedera kepala berat,

dilarang memenipulasi pasien terutama biladiduga adanya fraktur cervical. Dalam hal inidibuat foto lateral dengan sinar horizontal

Posisi obyek :Kepala dirotasikan dengan sisi yang akan difotodekat dengan kasetKepala diatur true lateral, dengan cara mid linedari kepala diatur sejajar dengan bed atau mejaperiksaan, atur interpopullary tegak lurus dengankasetPosisi sinar :FFD : 90 cmCR : vertikal tegak lurus kaset

CP : pada daerah sella tursicae. Faktor eksposi

Untuk anak-anak : UntukDewasa :KV : 60 – 70 KV : 70 –85mAS : 10 – 15 mAS : 15 -25

f. Sarana1) Kaset dan film ukuran 24 x 30 cm2) Pesawat rontgen, control table dan marker

3. Pap Smear (Papanicolaou Smear)Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakanuntuk mendeteksi adanya kanker serviks atau selprakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks sertamengkaji respons terhadap kemoterapi dan radiasi.Persiapan dan pelaksanaan :a. Lakukan informed consentb. Tidak ada pembatasan makanan dan cairan c. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan irigasi vagina

(pembersihan vagina dengan zat lain) memasukan obatmelalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam

d. Spekulum yang sudah dilumasi dengan air dengan airmegalir dimasukan ke vagina.

e. Pap stick digunakan untuk mengusap serviks kemudianpindahkan ke kaca mikroskop dan dibenamkan ke dalamcairan fiksasi.

f. Berikan label nama dan tanggal pemeriksaan 4. Mammografi

Merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yangdilakukan pada bagian payudara untuk mendeteksi adanyakista / tumor dan menilai payudara secara periodik.Persiapan dan Pelaksanaan :a. Lakukan informed consent b. Tidak ada pembatasan cairan dan makanan c. Baju dilepas sampai pinggang dan perhiasan pada leherd. Gunakan pakaian kertas / gaun bagian depan terbuka

e. Anjurkan pasien untuk duduk dan letakan payudara satuper satu diatas meja kaset sinar x.

f. Lalu lakukan pemeriksaan5. Laparoskopi

a. PengertianSuatu pemeriksaan dengan cara untuk melihat ronggaabdomen dengan bantuan laparoskop melalui dindingabdomen depan, yang sebelumnya telah dilakukanpneumoperitoneum

b. Tujuan1) Untuk menegakkan diagnostik dan diagnosa banding

dari penyakit/infeksi genetalia interna2) Untuk pemantauan pada saat dilakukan tindakan

histereskopi3) Untuk mengangkat dan mencari translokasi AKDR4) Second look operation, apabila diperlukan operasi

sebelumnya5) Infertilitas primer dan sekunder

c. Prosedur pemeriksaanAnastesi untuk pemeriksaan laparaskopi :1) Untuk anastesi lokal

Untuk laparoskopi yang tidak memerlukan waktu lamadan intervensi berat dapat dilakukan dengananastesi lokal (seperti pemasangan cincin/kliptuba pada tindakan sterilisasi)

2) Untuk anastesi regionalHanya digunakan apabila anastesi inhalasimerupakan kontra indikasi.Efek samping : dapat terjadi vasodilatasi danhipotensi yang mendadak

3) Untuk anastesi umumAman dilakukan oleh spesalis anastesi.

Posisi pasien :Posisi yang digunakan yaitu posisi trendelenburg,dengan sudut kemiringan 15 – 250 (150 biasanya sudahcukup). Selain itu bokokng pasien harus lebihmenjorok ke depan, melewati ujung bed atau meja

pemeriksa agar hidrotubator yang telah dipasang dapatdigerakkan bebas.