Negara Indonesia Merdeka 2014

80
NEGARA INDONESIA MERDEKA Percikan Pemikiran Pendiri Bangsa “Cukup Sudah Jadi bangsa Kuli, Bangkit Jadi Bangsa Mandiri” Kita mau menjadi satu Bangsa yang bebas Merdeka, berdaulat penuh, bermasyarakat adil makmur, satu Bangsa Besar yang Hanyakrawati, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kertaraharja, otot kawat balung wesi, ora tedas tapak palune pande, ora tedas gurindo. (Pidato Presiden RI Sukarno tanggal 17 Agustus 1963) Kado Hari Menuju Republik Indonesia 19 Februari Ulang Tahun Tan Malaka Pengantar Di awal millennium yang ditandai oleh kesepakatan dunia akan cita-cita memuliakan martabat kemanusiaan yakni mengikis problem kemanusiaan yang sudah setua peradaban yang berupa kemiskinan, kemelaratan dan kesengsaraan dengan hiasan ketidak adilan berdasarkan kelas, gender, demografi dan ketimpangan antar wilayah dengan bangsa-bangsa di dalamnya. Suatu dunia yang memprihatinkan dimana kematian sia-sia masih banyak terjadi baik karena terabaikannya kesehatan, tiadanya fasilitas air, lingkungan dan pemukiman

Transcript of Negara Indonesia Merdeka 2014

NEGARA INDONESIA MERDEKA

Percikan PemikiranPendiri Bangsa

“Cukup Sudah Jadi bangsa Kuli, BangkitJadi Bangsa Mandiri” Kita mau menjadi satuBangsa yang bebas Merdeka, berdaulatpenuh, bermasyarakat adil makmur, satuBangsa Besar yang Hanyakrawati, gemahripah loh jinawi, tata tentremkertaraharja, otot kawat balung wesi, ora

tedas tapak palune pande, ora tedasgurindo. (Pidato Presiden RI Sukarno tanggal 17Agustus 1963)

Kado Hari Menuju Republik Indonesia19 Februari Ulang Tahun Tan Malaka

Pengantar

Di awal millennium yang ditandai olehkesepakatan dunia akan cita-citamemuliakan martabat kemanusiaan yaknimengikis problem kemanusiaan yang sudahsetua peradaban yang berupa kemiskinan,kemelaratan dan kesengsaraan dengan hiasanketidak adilan berdasarkan kelas, gender,demografi dan ketimpangan antar wilayahdengan bangsa-bangsa di dalamnya. Suatudunia yang memprihatinkan dimana kematiansia-sia masih banyak terjadi baik karenaterabaikannya kesehatan, tiadanyafasilitas air, lingkungan dan pemukiman

yang sehat. Pendek kata hidup yang membuatmanusia tiada bermartabat ditengahperadaban manusia yang telah mencapaiteknologi digital dan perdaganganfinancial serta kreativitas yang tidakpernah dibayangkan sebelumnya. Kesepakatanitu dikenal sebagai Millenium DevelopmentGoal.

Kesepakatan MDGs menjadi terseok manakalamulai mengurai keselamatan lingkungan,perdagangan dan investasi serta bagaimanasebaiknya Negara berperan. Tiga isu besaritulah yang dominant menguasai wacanapembangunan yang tidak secara langsungdisinggung dalam MDGs, dan untuk Indonesiayang paling mengemuka adalah yang terakhirdengan tema NEO LIBERAL. Sesungguhnya inibukanlah isu baru, awal 1960-an di jagatbalantika politik nasional hinggal binggardengan isu yang lebih serius lagi yakniNEKOLIM.

Dalam pemilihan presiden secara langsungyang berlangsung pada 8 juli 2009 isuNEOLIB begitu popular dan menjadi wacana

yang paling dihujat oleh hampir seluruhpeserta. Terlepas dari perdebatan yangsangat artificial itu, bagi kami, yangpaling esensial dan fundamental adalahbagaimana pemerintah yang menjadi pemenangpemilu (Presiden dan Legislatif) dapatmerealisasikan cita-cita bernegara-bangsaRepublik Indonesia. Oleh karenanya,sebagai orang yang pernah bersentuhandengan lembaga-lembaga terhormat yangmendesain blue print pembangunan, kamimenganggap penting untuk mengingatkan agarjangan asal membingkai secara teknokratikrencana pembangunan apalagi asal jiplak(termasuk petuah NEKOLIM) tanpamempertimbangkan tujuan bernegara-bangsa.

Hampir 69 tahun kita telah merdeka, telahbanyak kaum terdidik mendedikasikankehidupannya bagi keberlangsungan Negara-bangsa baik di legislative, eksekutifmaupun yudikatif dan taman pendidikan.Namun kita sadar bahwa fakta yang takdapat diingkari adalah belumterealisasinya apa yang dicitakan dandiwajibkan oleh konstitusi, malahan kita

terjebak dalam iklim otoritarianbirokratik rente yang militeristik, dankini kita saling tuding sebagai neolib.Sedikit atau banyak ia hadir di dapurpembangunan kita. Sosoknya begitu nyata,dimana dominasi asing dalam perekonomiankita, bahkan untuk penanggulangankemiskinan saja harus memakai uang asing,sudah sedemikian tiada bermartabatkahmoralitas kita sebagai suatu Negara-bangsa? Rasanya tak perlu lagi kitaberdebat.

Pada kesempatan ini, kami akanmenyampaikan gagasan tokoh pendirirepublic dan partai yang dahulu pernahmenguasai negeri tercinta ini. Sekalipundisusun oleh kaum terdidik yang tidaksebanyak yang ada di depkeu-Bappenas danDPR atau Parpol namun hemat kami kualitasdedikasinya bagi rakyat jelas taktertandingi oleh GBHN, Propenas dan BahkanRPJM yang sekarang ataupun platform partaipolitik yang sedang berjaya.

Kelugasan menuliskan persoalan dan programyang diungkapkan menunjukkan dekatnya jiwamereka, tanpa bungkus intelektualisme danteknokratisme yang membuat terasing danrakyat menjadi tak lagi dapatmengontrolnya. Sofistikasi tentu bukanlahpenipuan agar rakyat lengah terhadapsetiap rupiah yang dikeluarkan Negarauntuk kesejahteraan yang berubah menjadikekayaan elite, kegenitan intelektualismedan kemakmuran asing. Inilah yangdimaksudkan dengan kualitas dedikasinya.

Namun ditengah deraan yang demikian, adasecercah harapan bahwa pijar-pijarkebangkitan Negara-bangsa yang bermula diarea perencanaan dan pembiayaan (planningand budgeting), menejemen pembangunanberdasarkan kinerja dan tekad tata kelolayang baik dan bersih sedang berderapmenuju Indonesia Raya, adil berkemakmurandan makmur berkeadilan, Negara-bangsa yangsejahtera.

Rusdi tagaroa

Pelataran Pemikiran

Negara Kesejahteraan (NK) merupakan suatubentuk negara yang dalam penyelenggaraanpemerintahannya menitik beratkan padaupaya pemenuhan dan perlindungankesejahteraan warga Negara, jadi praksisekonomi-politik dan social pemerintahansecara sistemik menjamin seluruh warganegara memperoleh kesejahteraan. BentukNK ini adalah pilihan ekstrim yang menolakantara individualisme lawan sosialisme-komunisme, pasar lawan perencanaanterpusat negara serta antara adanyapemilikan individu lawan tanpa pemilikan.NK tidak mau terejebak dalam perdebatanfilosofis dua kutub pemikiran, melainkanberupaya menggabungkan aspek positif

keduanya seraya merancang policy yangberbasis dua nilai falsafati tersebut.

Dalam NK kedua nilai dan instrumen hidupbersamaan dengan pengelolaan negara, jadipasar dan peran negara sama dominannya,pemilikan individu dan pemupukan kapitaldibenarkan tumbuh subur, namun pajakprogresif atas penumpukan nilai lebih itudilangsungkan secara intensif, sehinggakehidupan individu dan kolektif berkembangbersama dan saling menunjang. Kemajuanseseorang berimplikasi terhadapkesejahteraan warga lainnya. Tidaklahmengherankan dalam NK, strukturmasyarakatnya, barang dan jasa publikdiorganisasikan secara berbeda dengannegara-negara penganut kapitalisme ataukomunisme semata. Esping-Andersenmengungkapkan bahwa:

“…negara kesejahteraan bukan hanyasuatu mekanisme untuk melakukanintervensi terhadap, atau mengoreksistruktur ketidak-setaraan yang ada;namun, merupakan suatu systemstratifikasi social khas. Negara

kesejahteraan merupakan suatukekuatan yang dinamis dalam penataanulang relasi social…”1

Sederhananya, Negara kesejahteraanmemiliki aspek menonjol dalam tiga halseperti yang dilihat oleh S Kuhnle dan SEOHort yaitu:

a. Dekomodifikasi, b. Stratifikasi Sosial khas dan c. Penciptaan lapangan Kerja.

Ketiga hal ini penting karena salingdukung, dimana untuk menerapkan kebijakansocial dibutuhkan modal nasional yangkuat, dalam hal ini akan dapat dicapaidengan kerja keras warganya sehinggamelahirkan pertumbuhan ekonomi yangkemudian akibat kebijakan sosialnya justrumenciptakan formasi social khas dimanaterdapat jaminan bagi seluruh warganyauntuk menikmati hak social dan terlindungidari hidup tanpa martabat akibatkemelaratan. Pandangan ini memperlihatkanbahwa pertumbuhan ekonomi berbasislapangan kerja ini subordinat dari1 Esping-Andersen , The three world of welfarecapitalism (1990), hal 21

kebijakan social yang mencerminkan skemakesejahteraan.

Jadi negara kesejahteraan bukan merupankonstruksi atau desain ekonmi (makro)atau pembangunanisme –sekalipun masihdominan penganut keynisian- melainkansuatu suatu utopia social-politik yangdiperjuangkan dengan impian yangbertumpu pada pengakuan universal haksocial (ecosoc-right), mengatasikemiskinan dan kesenjangan kelas atausocial, dimana peran afirmatif negaramemperoleh basis dukungan politik yangluas melalui pembangunan karakter dankebangsaannya serta berbagai kebijakandan kelembagaan social.2

Pandangan tersebut membutuhkan suatu basislegitimasi yang kuat, sekalipun mungkinperan di luar pemerintah, namun dalamproses inisiatif jelas membutuhkan peranpemerintah dan untuk itu adalah sangatpenting adanya dukungan basis politik.2 Lihat Darmawan Triwibowo dan Sugeng Bahagijo,Mimpi Negara kesejahteraan (2006) hal 94-95.

Tanpa basis politik yang kuat akan terjadiseperti halnya di negara komunis ataunegara berkembang yang mana menjadikannegara dan elitenya menjadi predator ataupemburu rente3 untuk kepentinganrelatifnya.

Dukungan basis politik yang memadai hanyamungkin diperoleh bila ada kesadarannasional untuk membentuk karakter tertentudalam bernegara bangsa, terutama yangdicitakan bersama. Pengertian inimenunjukkan hubungan timbal balik antararezim pemerintahan dan konstituennya yangdirepresentasikan oleh partai politik dankelompok masyarakat sipil (kepentinganlainnya). Cita-cita bersama yang dimaksudadalah kesejahteraan. Tidaklahmengherankan bila Mashall memformulasikan:

3 Baca Arief Budiman, Negara Otoriter BirokratRente kasus Indonesia dan Korea, juga riset LIPIMenyingkap Akar Persoalan Ketimpangan Ekonomi diDaerah Sebuah Kajian Ekonomi Politik (Pamator2001)

“…istilah tersebut (negarakesejahteraan) merujuk pada suatukomitmen politik yang baru, penulisanulang kontrak social antara negaradan warganya… yang melibatkanpengakuan atas hak social seluruhwarga dan merefleksikan suatu tekaduntuk menjembatani kesenjangan kelassocial yang ada…”4

Dalam upaya mencapai kondisi kesejahteraanseperti yang diuraikan di atas,dibutuhkan kondisi obyektif untukmendukung tercapainya cita-cita, adapunkondisi obyektif yang diperlukansetidaknya ada dua aspek yakni: a. Aspekfundamental dan b. aspek instrumental.Aspek Fundamental merupakan aspek dasaryang menentukan tingkat keberhasilan aspekinstrumental yang merupakan serangkaiankebijakan publik dari pemerintahan dansecara langsung menyentuh kesejahteraanseluruh warganya. Esping-Andersen (1990)mensyaratkan empat pilar utamaterbentuknya NK yaitu:4 Esping-Andersen (1990) hal 34

a. Social Citizenshipb. Fulldemocracyc. Modern Industrial Relation system d. Right to Education

Pemenuhan hak social warganya melaluimekanisme bukan pasar (dekomodifikasi)menggambarkan hak social warga yang wajibdipenuhi oleh negara, yang mana dalamprosesnya menggunakan demokrasi yangberkeadilan, demokrasi politik dandemokrasi ekonomi melalui strategi systemhubungan industrial dan pendidikan yangmemungkin kebijakan social dilakukan tanpahambatan social-politik.Sedangkan aspek instrumental yang sangatpenting dan dianggap secara langsungberhubungan dengan tingkat kesejahteraanadalah:

a. Ketenagakerjaanb. Pendidikanc. Kesehatand. Jaminan Sosiale. Perumahan

f. Kelompok Rentan

Dalam konteks Republik Indonesia,masyarakat tanpa kemiskinan, sejahteraadil dan makmur merupakan cita-cita atautujuan berdirinya negara bangsa ini.Dalam konstitusi jelas tujuan initermaktub dalam pembukaan dan batang tubuhUUD 1945. Hal ini merupakan basisdukungan politik terhadap gagasan negarakesejahteraan di Indonesia, dukungan iniakan semakin kuat legitimasinya apabilastatement dalam konstitusi tersebut memangmerupakan suatu kristalisasi perjuangandan wacana yang dicitakan oleh parapendiri negara, karena merupakankeberlanjutan dari gagasan yangdirepresentasikan dari kepentingan rakyatsebelum kemerdekaan.

Cita-cita negara bangsa yang termaktubdalam konstitusi dalam hal ini UUD 1945akan sulit direalisasikan bila tidakmemperoleh dukungan basis politik terutamapartai politik yang merepresentasikankekuatan social yang ada, untuk itulah

diperlukan suatu penulusuran terhadappartai politik yang di zamannya cukupsignifikan dalam memberi pengaruh bagijalannya pemerintahan atau bahkan memimpinpemerintahan dalam periode tertentu.

Hingga saat ini, pengkajian mengenai halini masih sangat terbatas, dan untukmengisi kekosongan itulah dilakukan studiini dengan melihat dukungan legitimasidari para pendiri republik bagi gagasannegara kesejahteraan yang dalam hal iniakan diwakili oleh Soekarno, Hatta dan TanMalaka5 yang disaamping alasanketokohannya juga untuk sekedar menujukkankonfigurasi politik yang ada saat itu.Basis dukungan berikutnya adalah denganmelihat partai politik yang akan diwakilioleh partai Nasional Indonesia, PartaiSosialis Indonesia dan Partai Masyumiuntuk periode 1945 – 1965. Berikutnyabagaimana pergulatan setiap eramerealisasikannya di masa itu

5 Sebenarnya juga Sutan syahrir, karena sudah adastudi yang dilakukan oleh tim riset paramadina takdibahas dan dianjurkan membacanya

Sketsa Pemikiran

Kolonialisme-Imperialisme yang sosoknyahadir di Indonesia dalam bentukpemerintahan Hindia-Belanda, dimana rakyathidup dalam suasana yang penuh dengankesengsaraan, kemelaratan, tidak dapatmenikmati pendidikan, kelaparan dankeskitan bahkan kematian yang absurd. Dilain sisi kekayaan bumi Indonesia baikyang berupa tetumbuhan maupun kekayaanyang terdapat dalam perut ibu pertiwi,terus diekslorasi dan diekspoitasi dandinikmati kaum penjajah dengan seluruhantek-anteknya terutama bangsa eropah,cina dan asial lainnya, termasuk kaumfeudal dan priyayi. Situasi ini merupakansuatu kondisi utama yang melingkupi corakpemikiran para pendiri republik ini,tidaklah mengherankan bila seluruhkomponen pejuang itu pekat dengan cita-cita rakyat sejahtera, adil dan makmur,anti imperialisme yang merupakan wujudkapitalisme yang membawa kekejaman dan

penderitaan bagi rakyat, mereka kritisterhadap kelas dan elitisme.

Para pejuang ini saling kenal, bersahabat,dan garis merah pemikirannya-pun salingberpengaruh satu-sama lain sekalipun adaperbedaan-perbedaan yang tak terhindarkandan tak mungkin tersembunyikan. SebelumIndonesia merdeka ketiganya sama yakinnyabahwa kemerdekaan itu akan datang danhanya tinggal menunggu waktu momentum itudatang, tahun 1925 Tan Malaka Menulis bukuNar de Republiek Indonesia (NRI), tahun1932 Hatta menulis brosur Ke ArahIndonesia Merdeka (KIM) dan 1933 Soekarnojuga kemudian menulis Menuju IndonesiaMerdeka (MIM). Bila kita lacak dariketiga karya monumental itu kemudiandirujuk dengan karya lainnya baik sebelumkemerdekaan maupun setelahnya akanmenampakkan suatu panorama pemikirantentang utopia Indonesia Merdeka, dimanarakyatnya hidup sejahtera tanpakesenjangan social yang berarti karenademokrasi politik dan ekonomi dijalankan

dengan baik. Sama-rata Sama-rasa dibidang politik, ekonomi dan social.

Hampir di seluruh karya mereka menunjukkankeberpihakan dan pembelaannya terhadaprakyat yang menghadapi kemiskinan,ketimpangan social dan kelas,pengangguran, penderitaan kaum buruh dantani yang dieksploitasi, ketidakberdayaandilapangan politik, pendek kata adanyastruktur social yang tidak adil akibatkapitalisme-imperialisme, feodalisme,elitisme karenanya mereka mencitakankemerdekaan dari penjajahan, berdaulat,adil-makmur dan sejahtera.

Soekarno mengekspresikan cita-citakemerdekaan dan masyarakat yangdimpikannya seperti yang termaktub dalamrisalah MIM6 sebagai berikut:

“Diseberang jembatan itu jalan pecahjadi dua: satu ke dunia keselamatanMarhaen, satu ke dunia kesengsaraan

6 Dikutip dari Di Bawah Bendera Revolusi hal,315-316 dan 321-322 dan 322

Marhaen; satu ke dunia sama-rata-sama-rasa, satu ke dunia sama-ratap-sama-tangis. Celakalah Marhaen,bilamana kereta itu masuk ke jalanyang kedua, menuju kealamannyakemodalan Indonesia dan keburjuisanIndonesia. Oleh karena itu Marhaenawas- lah awas! Jagalah yang kereta-kemenangan nanti tetap dalamkendalianmu, jagalah politieke machtnanti jatuh didalam tanganmu, didalamtangan besi kami, didalam tangan bajakamu!”

“Lemparlah jauh-jauh nasionalismekeburjuisan dan nasionalismekeningratan itu, bantingkanlahmenjadi debu nasionalisme keburjuisandan nasionalisme keningratan itudiatas itu buntalan ke-Rakyatanmassa!...Mereka punya nasionalismebukanlah nasionalisme kemanusiaan,bukan nasionalisme yang inginkeselamatan massa, mereka punyanasionalisme adalah nasionalismeburjuis, yang paling jauh hanya ingin

Indonesia Merdeka saja, dan tidak maumerubah susunan masyarakat sesudahIndonesia Merdeka. Mereka bisa jugarevolusioner, tetapi borjuisrevolusioner, tidak Marhaenistisrevolusioner, tidak sosiorevolusioner!”

“Dengungkan sampai melintasi tanahdatar dan gunung dan samudra, bahwaMarhaen diseberangkan jembatan emasakan mendirikan suatu masyarakat yangtiada keningratan dan tiadakeburjuisan, tiada kelas- kelas dantiada kapitalisme!”

Betapa gelora Soekarno yang menyala itumenggambarkan idenya tentang suatu tatananmasyarakat di masa Indonesia Merdeka,dimana rakyat terpenuhi hak-hak sosialnyadan tiada kesenjangan yang nyata.Semangat ini tidak hanya dimiliki olehSoekarno, dengan gayanya yang khas dantajam. Hatta juga menginginkan suatutransformasi social dalam Indonesia

merdeka sehingga rakyat tidak hanyadijadikan perkakas.

“Kebangsaan cap ningrat membayangkansuatu Indonesia yang terlepas daritangan Belanda, akan tetapi takluk kebawah kekuasaan mereka….. dalamkebangsaan yang seperti itu, rakyatyang banyak tidak terhitung. Hanyakaum ningrat atau kaum bangsawan yangmenjadi ukuran bangsa! … Bagaimanapula rupa kebangsaan yang bercap kaumintelek? Menurut paham intelek, kaumterpelajar atau kaum cerdik pandai,Indonesia Merdeka haruslah berada dibawah kekuasaan mereka sendiri.Negeri tidak maju dan makmur kalautidak dikemudikan oleh orang yangberpengetahuan tinggi … Sebab itunasib rakyat dan urusan negeri ada ditangan kaum intelek. ..Akan tetapibukan kebangsaan ningrat dan bukanpula kebangsaan intelek yangdikehendaki oleh Pendidikan NasionalIndonesia, melainkan kebangsaanrakyat. “Karena rakyat itu badan dan

jiwa bangsa”. Dan rakyat itulah yangmenjadi ukuran tinggi rendah derajadkita. Dengan rakyat kita akan naikdan dengan rakyat kita akan turun.Hidup dan matinya Indonesia merdekasemuanya itu tergantung kepadasemangat rakyat….. Kalau Indonesiasampai merdeka, mestilah ia menjadiKerajaan Rakyat, berdasar kemauanrakyat”.7.

Sedangkan yang dicitakan oleh Tan Malaka,tak pelak lagi sebagaimana layaknyaKomunis (setelah merdeka menjadi Murbais)yakni masyarakat Proletaris, namundemikian Tan Malaka adalah seorangrasional dan juga tak dapat begitu sajamenggadaikan sepenuh hatinya menggantungIndonesia pada Internasionalisme. Coraknasional tetap nampak cita rasanya, adapunungkapan mengenai cita-cita MasyarakatIndonesia merdeka terekam sebagai berikut:

7 Hatta, Ke Arah Indonesia Merdeka 1932 dalamKarya lengkap Bung Hatta: 1. Kebangsaan danKerakyatan, hal 227, LP3ES, hal 216

“Juga sesudah kemerdekaan nasionaltercapai kerjasama yang erat antaraproletar dan bukan proletar adalahsuatu syarat yang mutlak. Jikakerjasama itu terputus, terlebih-lebih jika orang-orang bukan proletarmenjadi lawan buruh industri, makakemerdekaan nasional hanya memberikansatu jalan bagi perbudakan nasionalbaru. Tak jauh daripada Indonesiaterdapat pencuri-pencuriinternasional seperti imperialis-imperialis : Inggris, Amerika,Jepang, yang nanti akan melancarkanserangan imperialisme pada tiap-tiapkesempatan yang baik. SelamaIndonesia ke dalam tetap bersatu dansolider, selama itu mereka akanmenangguhkan usahanya merampasIndonesia. Akan tetapi begitu lekasperpecahan di dalam, mereka akansegera mendapatkan jalan melaksanakanuntuk sekian kalinya politik devide etimperanya (memecah belah rakyat dalamgolongan-golongan untuk dikuasai)Indonesia terdiri dari pelbagai pulau

yang berada pada pelbagai tingkatankebudayaan, memberikan lapangan baikbagi pencuri-pencuri internasional.Daerah-daerah di luar Jawa yangbersifat sangat borjuis kecil akanmudah dapat diperalat melawan Jawayang sangat Proletaris8

Dari ungkapan di atas, jelaslah bahwacita-cita para pendiri republikmenginginkan suatu tatanan masyarakat yangberkeadilan dan setara secara politik danekonomi, dimana rakyat hidup sejahteratidak merasa ada ancaman yang membuatnyajatuh melarat karena pemerintahan akanselalu memperhatikan kepentingannya.Pandangan-pandangan tersebut, cukuplahmemadai untuk menggambarkan suasanapikiran para pendiri Republik Indonesiatentang Kemerdekaan yang diharapkannya dantatanan masyarakat yang dicitakan. Dengandemikian, tampaklah bahwa mereka sepakatpentingnya (bahkan menentukan) perannegara dalam menentukan kesejahteraanrakyat, sekalipun bila ditelisik, Hatta8 Tan Malaka, Naar De Republiek Indonesia , hal 29

akan wasa-was Indonesia jatuh kedalamotoriterianisme dan kediktatoran9 sebagaiargument rezim untuk mencapainya.

Bila kita coba sandingkan istilah-istilahkonseptual negara kesejahteraan denganpendapat Soekarno-Hatta dan Tan Malakaterasa ada padanan, sekalipun tidaksedetail dalam konsep negarakesejahteraan, hal ini dapat disadarimengingat pendapat itu bersifat umum dandalam kerangka gerakan politik untukmerebut kemerdekaan dan jugamempertahankannya. Berikut ini matrikyang coba disanding padankan:

NEGARAKESEJAHTERAAN

SOEKARNO HATTA TANMALAKA

SocialCitizenship

Marhaenisme

DaulatRakyat

Proletar dan

9 Hal ini dapat dipahami mengingat Tan Malaka dan kaum komunis percaya pada diktatur prpletariat, danSoekarnoisme atau Marhaenisme berkecendurang otoriter setidaknya dalam pandangan Hatta mengingatcorak aksi politik PNI. Lihat tulisan Ong Hok Ham,…. Dalam Manusia dalam Kemelut Sejarah

NonProletar

FullDemocracy

DemokrasiBerkeadilan (SocioDemocracy)

Demokrasi-Kerakyatan

DemokrasidipimpinProletar

ModernIndustrialRelationsystem

GotongRoyong

PerusahaanNegaradanKoperasi

AntiPemilikan danMilikNegara

Right ToEducation

PendidikanKesadaranMassaAksi

PendidikanNasional

MassaAksi, PendidikanKerja

Untuk melihat lebih mendalam mengenaikonsepsi kesejahteraan rakyat yangdicitakan para pendiri republik itu, tiadasalahnya bila kita coba bedah lebih jauhlagi mengenai pemikiran mereka termasuk

program-program yang diusulkan pada partaiataupun pemerintahan saat mereka telahmenggenggam kekuasaan pemerintahanIndonesia Merdeka. Marilah kita meninjausatu persatu.

Soekarno: Romantika MarhaenismeTanpa Kelembagaan-Pelembagaan

Soekarno yang merupakan Presiden pertamaRepublik Indonesia dikenal sebagaipencetus Marhenisme ini, hampir diseluruhkaryanya, memperlihatkan ambisinya untukmenciptakan suatu tatanan Marhanisme yaitumasyarakat gotong-royong, dimana suasanacultural yang penuh dengan jiwa dan gairahkerja sama antar individu untukmenyelesaikan persoalan yang dihadapi olehindividu dan terutama berhubungan denganaspek social. Ketertarikannya terhadappolitik sejak ia muda, ketika bersekolahlanjutan dan tinggal bersama tokoh politikHOS Tjokro Aminoto di Surabaya tidak hanyaberkenalan dengan tokoh SI melainkan juga

memiliki guru penganut paham SosialDemokrat yang kerap meminjami buku-bukusosialis.

Karena bakat dan lingkungannya itu pula iatelah tumbuh menjadi propagandis Islam dansosialisme melalui tulisan-tulisannya,pengetahuan dan keterampilannya dalamberpolitik semakin matang ketika iamelanjutkan kuliahnya di ITB. Sebagaiaktivis politik, ia mulai banyakberkenalan dengan ide-ide sosialisme dankebangsaan selama di Bandung baik karenapersentuhan dengan para aktivis pergerakanlainnya maupun dengan sosialis lainnya.Soekarno terhitung terlambat memasukiaktivitas politik riel, sebelum di PNI iatidak menjadi anggota partai apapun,kecuali kelompok studi untuk mengasahpemikirannya.

Ide-ide kerakyatan mewarnai pikirannya,namun ia gamang dengan proletar yangbaginya belum nampak kekuatannya diIndonesia, ia juga kritis terhadap ide-idesosialisme elitis yang seakan menjaga

jarak dengan massa, ia juga tidak yakindengan Islamisme sebagai dasar gerakan.Nasionalisme itulah yang menjadi rumahbagi kristalisasi dasar perjuangannya, dankarena kegandrungannya pada analisa KarlMarx, namun tidak sepakat dengan proletarsebagai sosko guru satu-satunya revolusi,maka Marhaenisme adalah pengejawantahanideology revolusionir pilihannya.Nasionalisme radikal menjadi garispolitiknya sekalipun ia lebih sukamenyebut Socio-nasionalisme, socio-demokrasi.

Marhaenisme adalah massa revolusioner yangmerupakan bagian terbesar rakyatIndonesia, dimana mereka bukanlah orangyang hanya menjual tenaganya saja atauproletar, melainkan orang yang punya alatproduksi yang terbatas seperti petani,pedagang, perajin, dalain sebagainya.

Gagasan Hak Kesejahteraan

Gagasan Soekarno di alam kemerdekaanberpengharapan seluruh warga yang

Marhaenis, terutama rakyat hidup dalamkemakmuran, dimana hak-hak dasarnya untukhidup bermartabat terpenuhi, memilikiharga diri, karena rakyat melaluiperwakilannya mengatur dan mengelolapemerintahan sesuai dengan kehendakrakyat.

“Negara Indonesia bukan satu negarauntuk satu orang, walaupun golongansaya. Tetapi mendirikan negara untuksemua, satu buat semua semua buatsatu”.10

Dalam proses perjuangan rakyat akankemerdekaan bukan sekedar karena inginmerdeka saja tetapi kemerdekaan itu adalahgerbang untuk kesejahteraan mereka,Soekarno memformulasikan dalam MIM:

“Rakyat Indonesia bergerak tidakkarena ideal tetapi bergerak karenaingin cukup makan, ingin cukup tanah,

10 Tujuh bahan pokok indoktrinasi, departemenPenerangan R.I, kutip dari bung karno I Juni 1945,cetakan khusus departemen penerangan R.I. hal. 23

ingin cukup perumahan, ingin cukuppendidikan, ingin cukup minum, senidan kultur”.11

Lebih jelas lagi mengenai kesejahteraanini Soekarno mengusulkan menjadi landasandasar bernegara-bangsa, dalam pidatousulan mengenai dasar negara IndonesiaMerdeka – yang kemudian dikenal sebagaihari lahirnya Pancasila 1 Juni 1945,Soekarno mengungkapkan:

“Prinsip kesejahteraan, prinsip tidakakan ada kemiskinan didalam Indonesiamerdeka…. apakah kita mau IndonesiaMerdeka , yang kaum kapitalisnyamerajalela , ataukah semua rakyatnyasejahtera, yang semua orang cukupmakan, cukup pakaian, hidup dalamkesejahteraan, merasa dipangku olehibu pertiwi yang cukup memberisandang pangan kepadanya ? mana yang

11 Dikutip Tujuh bahan pokok indoktrinasi, departemen Penerangan R.I, kutip dari bung karno I Juni 1945, cetakan khusus departemen penerangan R.I. tentang Mafesto Politik hal 28

kita pilih saudara-saudara ? Rakyatingin sejahtera. Rakyat yang tadinyamerasa dirinya kurang makan , kurangpakaian menciptakan dunia baru yangdidalamnya ada keadilan dibawahpimpinan ratu adil. Maka oleh karenaitu, jikalau kita memang betul-betulmengerti, mengingat, menyinta rakyatIndonesia, mari kita terima prinsiphal sociale rechtvardigheid ini,yaitu bukan saja persamaan politik,saudara-saudarapun diatas lapanganekonomi kita harus mengadakanpersamaan. Artinya kesejahteraanbersama yang sebaik-baiknya.12

Gagasan Demokrasi Keadilan

Soekarno sedari muda gandrung akan jalanpolitik untuk mencapai cita-cita Indonesiamerdeka, ia tidak menyetujui kekerasantermasuk militer, scenario demokrasilahyang menjadi pilihan politiknya. Olehkarena itulah, demokrasi menjadi salah12 Manifesto politik republik Indonesia 17 Agustus1959, Departemen penerangan R.I .h.25-26

satu impiannya, namun bukanlah demokrasiyang melahirkan individualisme-kapitalisme, melainkan demokrasi politik,ekonomi dan social. Demokrasiberkeadilan!

Dalam Pidato 1 Mei, Soekarno menyatakan:Saya yakin bahwa syarat yang mutlak untukkuatnya Negara Indonesia ialahpermusyawaratan perwakilan.13 Kemudiandipertegas lagi dalam manifesto Politikyang berbunyi:

“Kesatu, Pembentukan satu negaraRepublik Indonesia yang berbentuknegara kesatuan dan Negara Kebangsaanyang demokratis dengan wilayahkekuasaan dari Sabang sampe Merauke.Kedua pembentukan satu masyarakatyang adil dan makmur materiil danspirituil dalam wadah negara kesatuanrepublik Indonesia itu. 14

13 ibid14 Manifesto politik republik Indonesia 17 Agustus1959, Departemen penerangan R.I, h.12

Demikianlah gagasan demokrasi yangdiimpikan oleh Soekarno. Dapatlah dipahamibila kemudian setelah secara politikteramputasi sejak dilaksanakannya kabinetparlemeter dimasa UUD 1945 awal dan UUDRIS serta UUDS 1950, Ia membuat DekritPresiden untuk kembali ke UUD 1945 agar iamampu merealisasikan impiannya.

“Jadi jelaslah bahwa kewajiban-kewajiban revolusi Indonesia bukanuntuk mendirikan negara federal,kekuasaan dictator atau republikkapitalis. Kewajiban-kewajibanrevolusi Indonesia ialah untukmembentuk satu Republik Kesatuan ,kesatuan yang demokratis dimana Irianbarat juga termasuk didalamnya,dimana kedaulatan ada ditangan rakyat, yang dilakukan sepenuhnya olehmajelis permusyawaratan rakyat(Sesuai) UUD 1945 pasal 1 ayat 2 ,dimana hak-hak azasi dan hak-hakwarga negara dijunjung tinggi danmembentuk masyarakat adil dan makmur,cinta damai dan persahabatan dengan

semua negara didunia guna membentuksatu dunia baru15

Gagasan System Hubungan Indusrial atauMasyarakat Gotong Royong

Sesungguhnya dalam konteks hubunganindustrial, sebagai penggandrung Marxisdan jiwanya bersemai paham sosialisme,Soekarno gamang. Terkadang ia antipemilikan, namun juga menerima pemilikanyang tidak menguasai hidup orang banyak,memiliki dalam jumlah terbatas sepertiformulasinya mengenai Marhaenisme. DalamMarhaenisme yang diidentikkan dengan massarakyat, tidak secara jelasmempertentangkan kelas social yang ada diIndonesia sedikit sekali disinggung kaumkaya dan kaum paria diperhadapkan secaradiametral, semuanya direduksi olehSoekarno, yang mungkin karena jumlahnyajauh sangat kecil. Bahkan Soekarno seringjuga memunculkan istilah Gotong royong,yang dianggap lebih dinamis dari15 Ibid. h. 13

kekeluargaan, dan ini mencerminkan spiritasli Indonesia yang suka kerja keras dantolong-menolong. Jadi dinamika ekonomihendaknya dikelola dalam konteks ini,dimana yang menguasai hajad hidup orangbanyak dikelola oleh negara sedangkan yangmenjadi usaha rakyat namun mendukungtujuan revolusi terus diperkenankanberjalan.

Selain gagasan dalam agitasi danpropaganda, Soekarno ketika mulai efektifmenjadi Presiden dalam kabinetpresidensiel, mulai memikirkan bentukekonomi yang dicitakan dahulu, yangdicitakan UUD 1945, dalam program yangdikenal MANIPOL-USDEK, adapun secara garisbesarnya sebagai berikut:

Bidang Ekonomi

1. Retooling alat-alat produksi danalat distribusi, semuadireorganisasi dibelokkan setirnyakearah pelaksanaan pasal 33 UUD1945 dengan mempergunakan relnyademokrasi terpimpin

2. Semua alat vital dalam produksi dansemua alat vital dalam distribusiharus dikuasi atau sedikitnyadiawasi Pemerintah

3. Segala modal dan tenaga yangterbukti progresif dapat diikut-sertakan dalam pembangunanIndonesia

4. Tenaga modal “funds and forces”bukan asli yang sudah menetap diIndonesia yang menyetujui, lagipula sanggup membantu terlaksananyaprogram kabinet Kerja akan mendapattempat dan kesempatan yang wajardalam usaha-usaha kita, dan dapatdisalurkan kearah pembangunanperindustrian misalnya dalam sectorindustri menengah yang masihterbuka bagi inisiatif partikelir.

5. Mencoret sama sekali ‘hak eigendom”tanah dan hokum pertanahanIndonesia, dan hanya kenal hakmilik tanah bagi orang Indonesia,sesuai dengan pasal 33 UUD 1945

Gagasan Pendidikan

Gagasan pendidikan yang penting bagiSoekarno adalah gagasan pendidikan massaaksi, atau semangat revolusioner karenauntuk mencapai kemerdekaan dan melanjutkanjalannya revolusi. Kesadaran nasionalmenjadi hal yang fundamental bagisoekarno, tidaklah mengherankan paskaderkrit,. Ia merumuskan kesadaran socialsebagai berikut:

Pengejawantahan kesadaran social ituialah:

1. Semangat Persatuan2. semangat Gotong royong yang dinamis3. semangat Ho Lopis Kuntul Baris

Ordening politik ekonomi social padahakekatnya adalah inti atau jiwa darirevolusi kita, dan konsepsi hidup yangmenjiwai revolusi itu adalah kekuasaanyang pokok dari kehidupan nasional kita.

Soekarno dan Gagasan Negara PenentuKesejahteraan

Mencermati uraian di atas, aras pemikiranSoekarno memang pekat dengan kesejahteraanrakyat dan untuk mencapai itu analisisnyayang kritis terhadap system yang dominansangat tajam, akar cultural yangdimilikinya (ia tak pernah mengenyampendidikan atau pergaulan politik semasamuda di negeri asing) menjadikan gagasan-gagasannya sering berbeda dengan teori-teori dasarnya yang berasal dari barat.Tak jarang, ia sering dikritik seringmengutip pendapat ahli secara keliru, dania tak menggubris bahkan mengulanginyakarena baginya kutipan atau pendapat ahlihanya penting untuk keperluan politiknyabukan dalam konteks teori.

Suasana perjuangan kemerdekaan dan perangdingin menjadikannya lebih mementingkanhal-hal yang umum agar tidak terjadiperpecahan yang merugikan negara-bangsayang susah payah dibangun bersamaperjuangan rakyat, oleh karenanya gagasankesejahteraannya secara teoritis penuhdengan kegamangan disamping detailnya takpernah dipikirkannya secara serius

mengingat persoalan besar lainnya sepertikemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan,persatuan nasional lebih menyitaperhatiannya. Tentulah bisa dipahami bilakerangka gagasan negara kesejahteraanluput dari perhatiannya, sekalipun usaha-usaha dan ikhtiar untuk menujukesejahteraan seluruh warga dominan dalamsetiap pidato dan tindakan politiknya.

Hatta : Kader Daulat Rakyat DiMenara Mercusuar

Seperti halnya Soekarno, Hatta jugamerupakan sosok intelektual dan aktivispolitik yang dipengaruhi oleh pikirankritis dan progresif terhadap system yangdominan di zamannya, tidaklah mengherankanbila ia begitu memahami pikiran-pikiranMarx dan sosialis lainnya, tak hanya ituia aktif dalam kelompok sosialis eropah.

Namun demikian, orisinalitas pikirankeindonesiaan pekat mewarnai gagasan-gasandalam upaya kemerdekaan dan kesejahteraanrakyat. Ia dikenal sebagai bapak KoperasiIndonesia, dan karena penguasaannyasebagai sarjana ekonomi, tak mengherankanbila dialah yang paling gigih untukmerealisasikan demokrasi ekonomi-ekonomikerakyatan, bahkan anti pemilikan terhadapbarang dan jasa yang menguasai hajad hiduporang banyak (rakyat).

Hatta, pemuda yang dilahirkan dari negeriMinangkabau dengan corak masyarakat desarelatif lebih demokratis tinimbang Jawa,sekalipun baginya tetap menganggapaparatur ditingkat desa masih bercorakfeodalistis atau duli tuanku. Hattaterjun ke dunia politik seralit di usiamuda, bahkan ketika kuliah di Belanda iamenjadi aktivis partai sosialis Belandadan sering terlibat dalam rapat-rapatsosialis di Eropah.

Aktivitas politik internasionalnya tidakmenjadikannya terasing dari tanah airnya,

sekalipun berharap terhadap sosialiseropa, namun ia tetap menganggap pentingNasionalisme. Kebangsaan Indonesia. Danoleh karenanya kemudian ia terjun dalamkancah politik nasional terutama setelahgerakan nasional mengalami masa yangsulit. Hatta lebih percaya padapentingnya pendidikan kaderisasi danpelembagaan dari pada pendidikan massayang berifat kharismatis dan propagandis,karena gerakan akan sangat bergantung padaseseorang bukan pada banyak orang dankelembagaan.

Gagasan Kemerdekaan yang diperjuangkanHatta juga dalam missi kesejahteraanrakyat, kemerdekaan adalah awal untukmenata masyarakat adil-makmur, dimanakesejahteraan rakyat mampu diberikan olehpemerintahan yang berkuasa atas dasardaulat rakyat. Daulat rakyat, dimanarakyat memerintah rezim yang ada untukmemenuhi keperluan dan keinginannya.

Gagasan Daulat Rakyat bukan Daulat Tuanku:Demokrasi Kerakyatan

Hatta berpandangan bahwa kesejahteraanharuslah dinikmati oleh seluruh rakyat,rakyat memiliki hak untuk hidup layak.Konsepsi ekonomi politik Hatta jelasmengkhawatirkan akan adanya eksploitasibaik oleh borjuasi maupunintelektual/teknokrat. Bagi Hattakedaulatan rakyat adalah final, hak rakyatadalah mengatur pemerintahan untukkesejahteraan dirinya, dan oleh karenaitulah demokrasi kerakyatan pentingadanya.

Hatta percaya jalan demokrasi adalah yangpaling tepat dalam merealisasikan cita-cita negara-bangsa seperti yang tercantumdalam pembukaan UUD 1945, adapun yangdimaksudkan dengan demokrasi ini bukansekedar demokrasi persamaan hak sehinggamenimbulkan ketimpangan dan bahkanmeningkat eksploitasi oleh pemilikkapital, oleh karenanya dibutuhkandemokrasi ekonomi yang lebih berdimensi

keadilan, rakyat harus mengaturpengelolaan sumberdaya ekonomi sehinggademokrasi bukannya untuk menjadikannyarakyat sebagai alat saja.

“Pendeknya, cara mengaturpemerintahan negeri, cara menyusunperekonomian negeri, semuanya harusdiputuskan oleh rakyat denganmufakat. Pendek kata, rakyat itudaulat alias raja atas dirinya. Tidaklagi orang seorang atau sekumpulorang pandai atau satu golongan kecilsaja yang memutuskan nasib rakyat danbangsa, melainkan rakyat sendiri.Inilah arti kedaulatan Rakyat! Inilahsuatu dasar demokrasi atau kerakyatanyang seluas-luasnya. Tidak saja dalamhal politik, melainkan juga dalam halekonomi dan social ada demokrasi,keputusan dengan mufakat rakyat yangbanyak”.16

Dalam proses pembuatan UUD 1945 terdapatsatu pasal yang sangat fundamental bagi16 Ibid, hal 217

terbentuknya negara demokrasi, apalagidalam usulan-usulan para peserta sidangBPUPKI nyata-nyata terdapat paham yanganti demokrasi, misalnya Soepomo denganbentuk negara integralistiknya yangdiasosiasikan senada dengan fasisme Hitlerdan sesuai dengan jiwa dan kulturkeindonesiaan, satunya rakyat danpemerintahan, negara kekeluargaaan.Negara yang mereduksi hak warga. Hattamengusulkan pentingnya hak bersuara atauberpendapat, hak berorganisasi, berkumpulatau berserikat yang kemudiandiformulasikan menjadi pasal 2817.

Gagasan Usaha Bersama dan Koperasi : Bangunanhubungan Industrial Ideal

Implementasi gagasan Hatta sesungguhnyadapat dilacak saat ia memimpin kabinetparlementer, ataupun saat kabinet Syahrirdan Natsir, dimana kedua orang ini cukup

17 Pengantar Dewan Redaksi pada Karya lengkap Bung Hatta: 2. Kemerdekaan dan Demokrasi, hal xix , LP3ES, 1998

dekat baik politik maupun culturaldisamping memiliki posisi strategis saatkedua sahabatnya memegang pemerintahandirinya sebagai Wapres. Yang jelas danpasti, Hatta sangat berperan penting danmerintis kelembagaan ekonomi Indonesiamerdeka mulai dari pembentukan perbankannasional, koperasi dan perencanaanpembangunan ekonomi nasional gunamerealisasikan cita-citanya dan juga apayang diformulasikan di dalam pasal 33 UUD1945.18 Adapun substansinya memuatdemokrasi ekonomi yang diidealkannya;

“…bahwa produksi dikerjakan olehsemua untuk semua di bawah pimpinanatau pemilikan anggota–anggotamasyarakat, bangun perusahaan yangsesuai dengan prinsip ini koperasi”.19

18 Pengantar Dewan Redaksi dalam Karya lengkapBung Hatta: 2. Kemerdekaan dan Demokrasi, hal xxi ,LP3ES, 1998.

19 Pengantar Dewan Redaksi pada Karya lengkap Bung Hatta: 2. Kemerdekaan dan Demokrasi, hal xix , LP3ES, 1998

Kemudian dilain kesempatan Hattamenjelaskan tentang perekonomian indonesiamerdeka dalam konteks hubungan yang lebihluas sebagi berikut:

“Perekonomian Indonesia Merdeka diatur dengan usaha bersama. Denganini tidak dimaksud akan mematikanperusahaan yang kecil-kecil yanghanya dapat dikerjakan oleh orangseorang saja dan tiada menyinggungkeperluan umum. Usaha bersamadilakukan terhadap kepada penghasilanyang besar-besar yang mengenaikeperluan umum dan kemakmuran rakyatsemuanya. Desentralisasi ekonomidilakukan dengan memakai koperasisebagai perekonomian. JadinyaIndonesia ibarat satu taman berisipohon-pohon koperasi, yang buahnyadipungut oleh rakyat yang banyak”20

20 Hatta Ke Arah Indonesia Merdeka 1932 dalamKarya lengkap Bung Hatta: 1. Kebangsaan danKerakyatan, hal 227, LP3ES, 1998.

Hatta dan Gagasan Negara MemastikanKesejahteraan

Seperti diuaraikan di atas, gagasan negaraIndonesia merdeka dalam bayangan Hattadilukiskan oleh Taufik Abdullah dalam“Demokrasi dan tanggung Jawab” dengantepat yakni:

“ …Hatta mengajukan konsep ‘negarapengurus’ dan menentang negarakekuasaan atau mchstaat. Dalambentuk negara inilah, menurut Hatta,system demokrasi, yang bertolak daripengakuan akan kedaulatan rakyat yangbercorak gotong royong dapatdiwujudkan. Dalam konteks ini pula iaberhasil mengajukan konsepperekonomian yang bercorakkooperatif. …meskipun UUD 1945cenderung lebih berat kepadaeksekutif, sebagaimana juga diakuiHatta ketika ia mengajukan perlunya

pasal yang memberi tempat bagi hakbersuara dan berserikat.”21

Hatta memandang penting peran rezim dalammeraih cita-cita mensejahterakan rakyat,ia menentang Individualime yang melahirkankapitalisme-imperialisme, namun memberiruang setiap individu memiliki hak politikdan ekonomi. Tidaklah mengherankan bilagagasannya dipenuhi oleh isu demokrasidaulat rakyat atau demokrasi kerakyatanserta corak perekonomian bersama ataukoperasi sebagai pengejawantahan demokrasiekonomi. Seperti ungkapannya:

“Demokrasi kita bukan demokrasipolitik saja, demokrasi kita bercoraksocial. Tujuannya yang terakhir ialahkemerdekaan manusia dari segalatindasan.” Atau “.. Dalam UUD kitamemberikan ketentuan, bahwa di dalamdemokrasi individu, orang seorang dankolektivitet sama-sama terpelihara.Orang-seorang untuk semuanya dan

21 Taufik Abdullah, Demokrasi dan tanggung Jawab, Ibid hal xxix

semuanya untuk orang seorang, agarsupaya terwujud cita-cita terutama didalam Mukaddimah UUD, yaitukebahagiaan, kesejahteraan,perdamaian dan kemerdekaan dalammasyarakat dan negara hokum Indonesiamerdeka yang berdaulat sempurna.22

Dalam hal pembangunan, semasa Hattasebagai perdana mentri yang menghadapitekanan dari Belanda dan pembentukan RIS,mau tidak mau harus meninjau ulangprogramnya dan itu berarti rasionalisasi.Dalam beberapa isu misalnya menyangkutPHK, Krisis pangan akibat daerah surpluspangan dikuasai Belanda kembali, danpenghasilan buruh yang kecil Hattameresponnya:

“Segala tindakan menuju rasionalisasiitu tidak boleh berakibat denganmenimbulkan pengangguran, yang padadasarnya merugikan masyarakat. Bagitiap-tiap tenaga yang dikeluarkandari jabatan karena berlebih harus

22 Hatta Demokrasi dan Otonomi, Ibid hal 415

dibangunkan sumber usaha baru, yangmemberi penghidupan yang layakkepadanya.” Sedangkan dalam isumakanan Hatta menganjurkan pentingnyaupaya makanan bagi rakyat tetapberkecukupan baik melalui impormaupun merancang Sumatra menjadiladang pangan mengingat tanahnya yangluas, sedangkan dalam pengupahanperburuhan ia merespon tuntutan SOBSIdalam kongresnya di Malang“Keuntungan yang pantas bagi kapitaldan upah buruh yang berdasarperikemanusiaan” sedangkan di bidangpendidikan Hatta menganjurkan “Pendidikan rakyat didahulukan,Pengajaran adalah alat untukmenyempurnakan pendidikan itu, supayadengan menyempurnakan pendidikan itutercapai ketinggian kebudayaanbangsa.”23

Sedangkan di bidang pertanahan yangmerupakan gantungan hidup sebagian besar23 Program Kabinet Presiden dan Titik Berat Perjuangan Politik Kita, Ibid hal 162-164

rakyat politik agraria Hatta sangat lugas,selain menghapus hak konversi di Yogya danSoerakarta melalui UU 13, 1948, sejak UUtersebut hilanglah hak tanah yang bersifatfeodal. Bahkan dalam Konferensi BTI 26Januari 1946 Hatta menyatakan:

“Pada dasarnya, menurut Hukum adatlama di Indonesia, tanah adalahkepunyaan masyarakat. Orang seorangboleh memakainya sebanyak yang perlubaginya dan keluarganya dan selama iasanggup mengerjakannya. Karena itutimbullah hak memakai turun-temurunyang sudah sama rupanya dengan hakmilik sendiri.

Berdasar kepada semangat UUD kita,boleh ditetapkan bahwa tiap-tiaporang boleh mempunyai tanah sebanyakyang dapat dikerjakannya sendiridengan keluarganya denganmemperhatikan dasar tolong-menolongyang dilakukan di desa-desa.

Milik tanah besar hasrus dihapuskan.Harus dipelajari dengan teliti berapabesarnya maksimum milik tanah yangdibolehkan. Sebaliknya harus puladiusahakan supaya tanah yang dimilikiitu cukup hasilnya untuk menjaminhidup yang bercahaya bagi pak tani,cukup untuk dimakannya sekeluargaserta dengan lebihnya untuk membelipakaian serta keperluan lainnya,pembayar pajak, iuran perkumpulanserta sekolah anaknya. Milik tanahyang terlalu kecil mengembangkanpauperisme, kemelaratyan hidupdanharus dikoreksi dengan jalantransmigrasi.

Pemindahan hak milik tanah ke tanganorang lain boleh dengan seizingpemerintah desa (lurah dengan badanperwakilan desa). Milik tanahberarti dalam Republik Indonesiamenerima suatu kewajiban terhadapproduksi dengan pedoman menghasilkansebanyak-banyaknya untuk memperbesarkemakmuran rakyat.

Tanah milik yang terlantar, tidakdikerjakan, berarti suatu keteledoranterhadap masyarakat dan hak miliknya ituharus diambil oleh negara”.24 Paparan di atas menunjukkan betapa Hattalebih detail dalam menata kelembagaan danprogram negara-bangsa dari pada Soekarnoyang bersifat lebih umum dan menarik minatrakyat.

Tan Malaka : Guru Revolusioner TanpaPanggung

“Bahwa kamu (orang Indonesia) sanggup danmesti belajar dari Barat. Tapi kamu jangan jadipeniru Barat, melainkan seorang murid dariTimur yang cerdas … juga jangan dilupakan,bahwa kamu belum seorang murid, bahkanbelum seorang manusia, bila kamu tak inginmerdeka dan belajar bekerja sendiri … seseorang

24 Keterangan Pemerintah tentang Politiknya kepada Badan Pekerja KNIP, Ibid hal 204

yang ingin menjadi murid Barat atau manusia,hendaknya ingin merdeka dengan memakaisenjata barat yang rasional”.25

Sebagai seorang revolusioner yangkesepian, Tan malaka yang tumbuh dari alamcultural Minangkabau dan dibesarkanlingkungan Islami kemudian menjelajahipemikiran Karl Mark, telah membuatsosoknya yang controversial dalamrevolusi, pemikirannya yang bertebarandengan gagasan brilian untuk Indonesiamerdeka. Penderitaan rakyat, menjadibagian dari jalan hidupnya pula, olehkarenanyalah gagasan tentang masyarakatIndonesia yang dicitakannya sungguhromantik, masyarakat sama rata di berbagailapangan kehidupan.

Analisa dan hasrat revolusionrernya yangmenggema dalam jiwanya, ia hempaskan dalamkarya-karya klasiknya, dalam diskusi-diskusinya, pamflet-pamfletnya bahkandengan tindakannya. Sebagai bangsapengembara, layaknya orang minang, ia25 Tan malaka massa Actie.

melintas berbagai mancanegara dan terusmelakukan agitasi dan propaganda diberbagai tempat tersebut. Jadilah ialegenda misterius, namanya dikenal namunsosoknya samar-samar. Karyanya mengenaiMassa-Aksi dan Naar De Republiek Indonesiadi akui Soekarno turut memberikan pengaruhpikiran dan tindakan politiknya, hal inidiakui sewaktu bertemu muka dengan Tanmalaka pertama kali setelah kemerdekaan.

Kecakapannya telah membuatnya menjadikomintern, namun juga sekaligus tak begitudisukai koleganya karena kemerdekaannyadalam berpikir, baginya Pan Islamisme danNasionalisme adalah strategis. Dan selamaKomunisme belum tercapai, apalagi dengankondisi obyektif Indonesia, ia menganggappenting persekutuan antara proletar dannon proletar. Dengan kesadaran danpimpinan proletarlah susunan masyarakatkomunis dapat dicapai. Kaitan dengankemerdekaan berpikir adalah keyakinannyaatas kekuatan Ide, Mrazek melukiskannya:“Kekuatan Ide (the power of idea) sebagaiperangsang perubahan social, bukan

kekuatan dinamis dari pertentangan kelas”26

Selain itu, Alfian melihat Tan Malakalebih mencitrakan seorang nasionalis daripada komunis-internasionalis, hal initerutama ketika mendirikan PARI danberbagai pikiran dan tindakan politikuntuk kemerdekaan bangsa sertaperselisihannya dengan PKI dan Komintern.

Karena Komunismenya ia tersekat ruang,berjarak dengan para revolusionerkebangsaan atau bapak RI, sekalipun iasempat menjadi salah seorang penerimatestament politik Soekarno-Hatta. DalamNaar Republiek Indonesia dia menyampaikansuatu program untuk mencapai cita-citaIndonesia merdeka yang diimpikannya, danbila itu terlaksana ia menggambarnyasebagai berikut:

“Jika kita dapat melaksanakan programini di Indonesia Merdeka, maka

26 Rudolf Mrazek, Tan Malaka: A Political Personality’s Structure of Experience, dikutip dariAlfian, Tan Malaka: Pejuang Revolusioner yang kesepian, dalam Manusia Dalam Kemelut sejarah, hal 142,

kemerdekaan semacam itu akan lebihnyata daripada yang dinamakan merdekadi banyak negara-negera modern didunia. Buruh Indonesia akan memilikiindustri-industri besar dan melakukankekuasaan yang nyata baik dalamekonomi maupun dalam politik negara.Penindasan dan pemerasan yang padamasa sekarang ini diderita olehburuh-buruh Jepang, Amerika, Inggris,dll. tak akan ada lagi. Hubungansosial antar budak dan majikan akanmemberikan tempat pada persamaan dankemerdekaan. Laba yang berjuta-jutajumlahnya yang sekarang mengalir kedalam saku-saku lintah darat, yangbertempat tinggal Zorgvliet (Den Haag)akan dapat digunakan untuk memajukanindustri Indoenesia (tekstil danpabrik-pabrik mesin, galangan-galangan kapal dan pekerjaan-pekerjaan tenaga air). Kecuali itulaba itu akan dapat digunakan untukbantuan keuangan pada petani-petani,pedagang-pedagang kecil, industri-industri kecil dsb. Pendek kata

program kita bukan hanya meliputiperburuhan dalam arti kata yangsangat sempit, akan tetapi dalamseluruh rakyat Indonesia.”27

Dan bagi kaum non proletar, iaberpengharapan dengan pimpinan proletarakan diperoleh suatu kesadaran untuk hidupsama-rata sama-rasa, melalui prosesdemokrasi dan pembangunan karakternasional akan diperoleh kesukarelaan.

“Bilamana mereka menginsyafi ini,maka mereka akan dengan sukarelamenyerahkan diri kepada perusahaan-perusahaan negara dan akanmeninggalkan perusahaan kecilnya.”28

Titik inilah terjadi perbedaan mendasarantara Tan Malaka dengan Soekarno danHatta, sekalipun keduanya sama-samamempelajari dan memahami histories ilmiahdari Karl Marx. Persoalan demokrasiinilah yang membuatnya berbeda dengan para

27 Hal 2628 Hal 27

bapak Republik lainnya, sebagai seorangkomunis ia percaya pentingnya perandiktatur proletar dalam masa peralihanmasyarakat kapitalis-feodalistis diIndonesia menuju komunis. Sekalipun,sesungguhnya, Tan Malaka memberi ruangbagi non proletar dan pentingnya hak azasimanusia29, bayangan Tan Malaka tentang halini dipaparkan sebagai berikut:

“Diktator Proletariat yang tulen akandapat membahayakan prikehidupanekonomi di Indonesia, terlebih jikarevolusi dunia tak kunjung datang.Akibatnya daripada itu bagian yangterbesar daripada penduduk, yaituorang-orang yang bukan proletar,sangat mudah dihasut melawan buruhIndonesia yang kecil jumlahnya.

Untuk menjamin pripenghidupan ekonomidi Indonesia dalam kemerdekaannasional yang mungkin datang, kepadapenduduk yang bukan proletar harus

29 Program Sosial point 6 dan lihat hak Azasi Manusia dalam “dari Penjara ke Penjara”

diberikan kesempatan (dalam jatahyang terbatas) mengusahakan hak milikperseorangan dan perusahaan-perusahaan kapitalisme. Lebihdaripada itu, negeri harus memberikankepadanya bantuan baik materiilmaupun moril, untuk mempertinggiproduksinya. Sudah barang tentu,perusahaan-perusahaan besar harussegera dinasionalisi. Dengan demikiankegiatan ekonomi rakyat dapatdiperkembangkan tanpa kekuatiran akandatangnya kasta-kasta atau golonganlainnya. Dengan demikian pertimbanganekonomi antara proletar dan bukanproletar dapat dicapai dandipertahankan.30

Karenanya dalam “Indonesia Merdeka”cara bagaimanapun kepada orang-orangbukan proletar harus diberikankesempatan mengeluarkan suaranya.Akan tepat adanya, jika buruh dalamperang kemerdekaan nasional yangmungkin datang, mewujudkan barisan

30 Hal 20

pelopor daripada seluruh rakyat, makaperusahaan-perusahaan besar akanjatuh ditangannya dan selaras denganitu kekuasaan politik. Perimbanganpolitik dengan orang-orang bukanproletar akan mudah dapat diciptakan,yang mana akan sangat penting adanyabagi Indonesia Merdeka.31

Sedangkan pandangannya mengenaikemerdekaan sebagai hak rakyat untuk hidupmerdeka, sejahtera dan tanpa tekanan ataupenindasan, kesadaran rakyat telah samapaipada pertaruhan jiwanya untuk merebut hakitu.

“Bukan karena sumpah, jimat, suaragaib atau segala kegelapan-kegelapanfeodal yang selama ini menjadisandaran hidup rakyat “Priangan” akantetapi karena hak-hak yang nyata danwajar sebagai manusia yang mendorongmereka mengorbankan jiwanya untukmendapatkan hak-hak itu.” .32

31 Hal 2132TM Hal 14

jadi Tan Malaka yakin bahwa warga negaramemiliki hak untuk hidup sejahtera, adildan makmur, yang diungkapkannya sebagaihidup nyata, wajar sebagai manusia sepertibangsa eropah yang mengalaminya.

“Masyarakat Indonesia baru yang diinginkanTan Malaka dan sekaligus menjadi tujuanrevolusinya ialah masyarakat Indonesiayang merdeka dan sosialis. Masyarakatsemacam itu hanya bisa lahir kalaudilandasi oleh dasar kerakyatan,kerakyatan itulah dalam terminiologipolitiknya ‘Murbaisme’ yang menjadi tujuanrevolusi Tan Malaka.33

Gagasan Indonesia Merdeka

Sesungguhnya hampir tidak mungkinmenyebutkan tawaran program Tan Malakabagi kaum komunis ini sebagai gagasan baginegara-kesejahteraan, hal ini karenanegara dictator proletariatlah yangdicitakannya sekalipun ada catatan sepertidiaungkapkan di atas. Namun tidak ada

33 Alfian, opcit, hal 152-153

salahnya melihat tawaran program TanMalaka sebagai pembanding, program yangditawarkannya sesungguhnya cukupkomprehensif menyangkut berbagai halmendasar baik ekonomi, politik dan socialjuga nmenyangkut peranan militer dankepolisian. Program ini menunjukkankonsistensi antara pemikiran dantindakannya sebagai revolusioner yangnasionalis, mencapai Indonesia merdeka.Saat kemerdekaanpun, dimasa revolusifisik, program senada di gelar oleh TanMalaka yang kemudian kelak dikenal denganGerpolek dalam rangka mewujudkan gagasanrevolusi total, kemerdekaan 100%.34 Dankemudian juga disempurnakan lagi menjadiProgram Minimum dari Persatuan perjuanganyang terdiri atas 7 pasal yakni

34 Alfian , Idem, hal 163. Strategi itu antara lainmenyangkut keperluan membentuk lasykar rakyat, pembagian tanah kepada si miskin, hak buruh dalam mengintrol produksi, membuat rencana ekonomi perang, pengusiran tentara asing perlucutan tentarajepang dan strategi politik, ekonomi dan social. Awalnya buku ini berjudul Muslihat.

1. Berunding atas pengakuan kemerdekaan100%

2. Pemerintahan Rakyat (dalam artikemauan pemerintah sesuai kemauanrakyat)

3. Tentara rakyat (Kemauan Tentarasesuai kemauan rakyat)

4. Menyelenggarakan tawanan Eropah

5. Melucuti Senjata jepang

6. Menyita hak dan milik musuh

7. Menyita perusahaan (pabrik, bengkeldan lain-lain) dan pertanian(perkebunan, pertambangan dan lain-lain) musuh35

Gagasan Tan Malaka jelas visikesejahteraan yang diangankannya, satusama lainnya saling terkait danberpengaruh, ia berada dalam suatu

35 M.Yamin, Sapta Darma dikutip dari Alfian, ibid, hal 165

kerangka sitem yang diyakininya sebagaikomunis.

A. EKONOMI.

1. Menasionalisi pabrik-pabrik dan tambang-tambang sepertitambang arang batu,timah, minyak dantambang emas.

2. Menasionalisi hutan-hutan dan perusahaan-perusahaan modernseperti perusahaangula, karet, teh kopi,kina, kelapa, nila dantapioka.

3. Menasionalisiperusahaan-perusahaanlalulintas danangkutan.

4. Menasionalisi bank-bank, perusahaan-perusahaanperseorangan dan

maskapai-maskapaiperniagaan besarlainnya.

5. Me-elektrifisirIndonesia denganmembangun indsutri-industri baru denganbantuan negara sepertipabrik-pabrik mesindan tekstil dangalangan pembikinankapal.

6. Mendirikan koperasi-koperasi rakyat denganbantuan kredit yangmurah dari negara.

7. Memberikan bantuanhewan dan alat-alatkerja kepada kaum taniuntuk memperbaikipertaniannya danmendirikan kebun-kebunpercobaan negara.

8. Pemindahan pendudukbesar-besaran biayanegara dari Jawa ke

daerah-daerah luarJawa.

9. Pembagian tanah-tanahyang tidak ditanamiantara petani-petanimelarat dan yang tidakmempunyai tanah denganbantuan uangmengusahakan tanah-tanah itu.

10. Menghapuskansisa-sisa feodal dantanah-tanah partikelirdan membagikan yangtersebut belakanganini kepada petanimelarat dan proletar.

B. POLITIK.

1. Kemerdekaan Indonesiadengan segera dan takterbatas.

2. Membentuk republikfederasi dari pebagaipulau-pulau Indonesia.

3. Segera memanggil rapatnasional dan yangmewakili semua rakyatdan agama diIndonesia.

4. Segera memberi hakpolitik sepenuhnyakepada pendudukIndonesia baik laki-laki maupun wanita.

C. SOSIAL. 1. Gaji minimum,

kerja 7 jam danperbaikan jamkerja danpenghidupanburuh.

2. Perlindungankerja denganpengakuan hakmogok di antaraburuh.

3. Pembagiankeuntungan bagiburuh di

industri-industribesar.

4. Membentukmajelis-majelisburuh diIndustri-industribesar.

5. Pemisahan gerejadan negara danmengakuikemerdekaanagama.

6. Memberikan hak-hak sosial,ekonomi, danpolitik kepadasemua warganegara Indonesiabaik laki-lakimaupun wanita.

7. Menasionalisasirumah-rumah besardan membangunrumah-rumah barudan distribusirumah-rumah

antara buruhnegara.

D. PELAJARAN DAN PENDIDIKAN.

1. Wajib belajar bagianak-anak semua warganegara Indonesiadengan Cuma-Cumasampai umur 17 tahundengan bahasaIndonesia sebagaibahasa pengantar danbahasa Inggris sebagaibahasa asing yangterutama.

2. Menghapuskan sistempelajaran sekarang danmenyusun sistem yanglangsung berdasarkanatas kepentingan-kepentingan Indonesiayang sudah ada danyang akan dibangun.

3. Memperbaiki danmemperbanyak jumlah

sekolah-sekolahkejuruan, pertanian,dan perdagangan danmemperbaiki danmemperbanyak jumlahsekolah-sekolah bagipegawai-pegawai tinggidi lapangan teknik danadministrasi.

E. MILITER.

1. Menghapuskan tentaraimperialis danmengadakan milisirakyat untukmempertahankanRepublik Indonesia.

2. Menghapuskan kehidupandi kamp-kamp (tangsi-tangsi) dan semua UUyang merendahkanmiliter rendahanmengijinkan bertempatdi kampung-kampung dandi rumah-rumah baru

yang dibangun untukmereka, perlakuanlebih baik danmempertinggi gajimereka.

3. Memberikan haksepenuhnya untukmengadakan organisasidan rapat kepadamiliter Indonesia.

F. POLISI.

1. Pemisahan pangrehpraja, polisi, danjustisi.

2. Memberikan hak-haksepenuhnya kepadatiap-tiap terdakwaunutk melindungi dirimenentang hakim dimuka pengadilan, danmembebaskan terdakwadalam waktu 24 jamjika bukti dan saksi-saksi bagi mereka

ternyata cukup.Tiap-tiap perkara yangmempunyai dasar hukum,harus diselesaikandalam waktu lima hariyang sesuai tertib dandi muka umum.

G. RENCANA AKSI.

1. Menuntut 7 jam kerja,gaji minimum dansyarat-syarat kerjadan penghidupan yanglebih baik bagi buruh.

2. Mengakui SarekatSekerja dan hak mogok.

3. Organisasi dan petaniuntuk hak-hak ekonomidan politik.

4. Penghapusan peenalosanctie.

5. Menghapuskan hukum-hukum dan undang-undang untuk menindaspergerakan politik,

seperti hak-hakpemerintah untuk :

1. Mengasingkantiap-tiap orangyang dipandangberbahaya bagipemerintah.

2. Melarangpemogokan.

3. Melarang danmembubarkanrapat-rapat.

4. Melarangpenyiaran pers.

5. Melarangmemberikanpelajaran-pelajaran danpengakuansepenuhnya ataskemerdekaanbergerak.

6. Menuntut hakberdemonstrasi,

demonstrasi massa diseluruh Indonesiamelawan penindasanekonomi dan politikseperti : pajakpembebasan dengansegala tawanan politikdan pengembalian orangbuangan politik, massaaksi yang mana harusdiperkuat denganpemogokan umum danmelawan pemerintah.

7. Menuntut hapusnyaVolksraad, Raad van Indiedan Algemeene Secretarisdan pembentukanMajelis Nasional(National Assembly) darimana nanti akandipilih BadanPelaksana yangbertanggung jawab

kepara MajelisNasional.36

UUD 1945 : KRISTALISASI TUJUANINDONESIA BERNEGARA-BANGSA

Sesungguhnya posisi kesejahteraan dalamkonstitusi Repulik Indonesia baik UUD 1945dan amandemennya, maupun UUDS 1950 yangdigunakan antara 1950 – 1957 tidaklahberbeda, menjadi tujuan bernegara-bangsa.Setiap pemerintahan yang berkuasa ataumemperoleh mandate dari rakyat, harusmencapai tujuan Negara-bangsa salahsatunya yakni kesejahteraan. Daripembukaan hingga batang tubuh konstitusi,UUD 1945, jelas menggambarkan posisi NKRIberikut visi dan misinya sebagai Negara-bangsa dalam pergaulan internasionalmaupun kewajiban terhadap warga Negaranya,menghormati, melindungi dan memenuhi hak36 Hal 21-24

azasinya dan menciptakan kondisi yang adildan demokratis.

Dengan Jelas dokumen ini menunjukkanbetapa perkembangan nasionalismeIndonesia telah sampai pada tahapyang paling matang. Indonesia yangtampil dalam dokumen ini adalahsebuah Indonesia yang sadarsepenuhnya dengan tempatnya dalamdinamika perjalanan sejarah –sadarakar-akar sejarahnya serta mempunyavisi yang jelas pada masa depan.Indonesia yang tampil adalah sebuahbangsa yang ingin mendirikan negaranasional yang modern dengan landasanyang religius, humanis, bersatu,demokratis, dan berkeadilan. Dengandasar itulah Negara Nasional yangdidirikan itu sesungguhnya sebuahwahana untuk mempertahankan bangsadan tanah air , meningkatkankesejahteraan masyarakat,mencerdaskan kehidupan bangsa dan

ikut menjamin perdamaian dunia yangabadi dan adil37

Marilah kita lihat beberapa statement yangberkaitan dengan doktrin Negarakesejahteraan, artinya gambaran sistemikyang terdapat dalam UUD 1945 danamandemennya dalam kerangka pencapaiankesejahteraan warganya seperti, Esping-Andersen (1990) mensyaratkan empat pilarutama terbentuknya NK yaitu:

a. Social Citizenshipb. Fulldemocracyc. Modern Industrial

Relation systemd. Right to Education

Pemenuhan hak social warganya melaluimekanisme bukan pasar (dekomodifikasi)menggambarkan hak social warga yang wajibdipenuhi oleh negara, yang mana dalamprosesnya menggunakan demokrasi yangberkeadilan, demokrasi politik dan37Taufik Abdullah, Demokrasi dan tanggung Jawab, op.cit hal xxix

demokrasi ekonomi melalui strategi systemhubungan industrial dan pendidikan yangmemungkin kebijakan social dilakukan tanpahambatan social-politik.Sedangkan aspek instrumental yang sangatpenting dan dianggap secara langsungberhubungan dengan tingkat kesejahteraanadalah:

a. Ketenagakerjaanb. Pendidikanc. Kesehatand. Jaminan Sosiale. Perumahanf. Kelompok Rentan

UUD 1945 dalam pembukaan menyatakan:melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraanumum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.Selanjutnya, pasal-pasal dalam UUD 1945dan amandemennya menyuratkan danmenyiratkan jaminan akan pelaksanaan halitu.

Basis Dukungan Partai Politik MewujudkanKonstitusi : Negara Menjamin Kesejahteraan

PNI

Partai Nasionalis Indonesia berideologiMarhaenisme, mengingat partai inimerupakan kelanjutan dari PNI yangdidirikan Soekarno, maka yang dominandalam kerja partai adalah merealisasikancita-cita politik Soekarno seperti yangterumuskan dalam marhaenisme dan MencapaiIndonesia Merdeka (brosur partai jelmaanPNI yakni Partindo). Sekalipun demikian,pengaruh pikiran Hatta dan Syahrirpun takbisa terhapuskan begitu saja mengingatkeduanya juga bahu-membahu membangun PNIsekalipun kemudian bersimpangan jalan saatmeneruskan PNI yang ditinggalkan Soekarnokarena di tahan Belanda dengan nama baruyakni Pendidikan Nasional Indonesia.

Ketika masa revolusi fisik, PNI memangberdiri diseberang jalan denagn pemerintah

yang berkuasa karena lebih memilihPersatuan Perjuangan sebagai koalisistrategis tinimbang dengan PSI yangmendominasi kabinet syahrir waktu itu.Soekarno setelah kemerdekaan memang tidaklagi aktif dalam satu partai termasuk diPNI sekalipun menggunakan nama danideology gagasannya38. Program kerja PNImenunjukkan watak sosio-nasionalisme dansosio-demokrasi, bahkan secara langsungberhubungan dengan hak social rakyatseperti pertanahan, perburuhan dan usahanasional. Di bidang pendidikan dan socialtak kalah detailnya, dan tentu sajakeinginan utamanya untuk menata strukturmasyarakat ke arah Marhaenis.

Untuk mewujudkan itu, menghadapi pemilu1955, PNI menyusun program yangkomprehensif sesuai aspirasi anggotanyadan ideology yang dianutnya.

I. PolitikA. Gerakan Massa

38 Namun banyak partai kebangsaan yang menggunakan marhaenisme sebagai ideologinya.

a. Umum1. Menayadarkan rakyat akan

hak-haknya sebagai warganegara dan caramemperjuangkannya selakugerakan massa yang teratur(perserikatan, rapat umum,demonstrasi dansebagainya)

2. Menganjurkan dan membanturakyat berorganisasi untukmengusahakankepentingannya dalammasyarakat

3. Menjalankan pendidikankemasyarakatan dikampung-kampung denganmengusahakan gotong-royonguntuk keperluan hiduprakyat dikampung(keamanan, kematian,pinjaman barang-barang,kredit, kesenian,keagamaan dan sebagainya).

b. Kalangan tani

c. kalangan buruhd. Kalangan Pemudae. Kalangan Wanita

B. Ketatanegaraan dan PemerintahanC. Hubungan Luar Negeri

II. Perekonomian dan KeuanganA. Umum

1. Mengakui dan menghargaitenaga kerja (arbeid)sebagai factor pentingdalam menyusun ekonominasional yang terpimpin,menuju ekonomi marhaenis

2. Mengusahakan kemakmuranrakyat sebesar-besarnyadan memperjuangkanpembagian kemakmuranmenurut prestasi sertaberdasarkan kebutuhanmasing-masing

3. Mengusahakan susunanekonomi nasionalberdasarkan hak dankewajiban-kewajiban yangsama antara warga negara

dengan mengutamakan dasarkoperatif. Menggiatkanusaha-usaha nasional dilapangan, pertanian,perindustrian,perdagangan, perikanan,pertambangan, pengangkutandan sebagainya.

4. Memperjuangkan adanyaundang-undang yangmelindungi usaha-usahanasional terhadap usaha-usaha asing

5. Membuka daerah-daerahperekonomian baru.

6. Mengusahakan supayaperhubungan perdagangandengan luar negeri adalahditangan pengusaha-pengusaha nasional danatau pemerintah

7. Mengusahakan baik dipuasat maupun di daerahberdirinya majelis-majelisekonomi yang terdiri dariwakil-wakil buruh, wakil-

wakil pengusaha dan wakil-wakil pemerintah.

B. Chususa. Produksi

1. Menasionalisirperusahaaan-perusahaanvital yang melayanikebutuhan hidup orangbanyak dengan rencana yangtertentu

2. Memperluas daerahpenanaman bahan makanandan bahan eksport

3. Memperhebat transmigrasidengan rencana yangtertentu (planning) denganpimpinan pemerintah atausukarela

b. Distribusi1. menyempurnakan distribusi

barabg-barang kebutuhanrakyat dari kota-kota kedesa

2. Menyempurnakan perhubunganantara antara Indonesia

(Inter-Insulair) di darat,di laut dan di udara

c. Modal1. Mengusahakan pembentukan

modal nasional yangdipelopori negara

2. Pemasukan modal asingtidak boleh mengganggukepentingan nasional

3. Menghapuskan tanah-tanahpartikelir dan pemilikantanah yang luas (grootgrondbezit), menujupembagian tanah secaraadil yang menjaminpenghidupan yang layakbagi petani

4. Meninjau kembali pemakaiantanah-tanah erprfpacht dankonsesi dari perusahaan-perusahaan asing menujupenghapusannya

5. Mengadakan undang-UndangAgraria yang mengatur danmenjamin hak-hak tanahbagi warga negara

6. Menghapuskan dan menolakhak bangsa asing memilikitanah (eigendom), kecualiuntuk usaha-usaha social,kebudayaan dan keduataanatas dasar resiprositet

7. Membatasi hak milik danhak waris

d. Keuangan1. Mendorong berdirinya bank-

bank kredit olehpemerintah dan partikelir,untuk keperluanperusahaan-perusahaannasional umumnya danperusahaan-perusahaanpertanian khususnya

2. Memberantas system ijondan lintah darat

3. Menyehatkan keuangannegara

4. Mengatur pemakaian alat-alat pembayaran luarnegeri (devisa) berdasaratas kepentingan nasional

5. Mengusahakan system pajakke arah pembagianpendapatan nasional(national income) seadil-adilnya

6. Mengusahakan berdirinyabank-bank buruh dan taniuntuk jaminan sosial

III. Pendidikan, Pengajaran danklebudayaan

1. Memperjuangkan supaya selekas mungkindiadakannya UU pendidikan danpengajaran atas dasar nasional

2. Mempersiapkan UU Wajib belajar(Leerplicht).

3. Memperjuangkan tambahnya sekolah-sekolah rendah, menengah dan tinggi(umum dan vak) dengan berangsur dalamwaktu 10 tahun, sehingga tiap-tiapanak yang memerlukan sekolah mendapattempat.

4. Memperhebat pemberantasan buta hurufdengan rencana 10 tahaun

5. Memperjuangkan pengluasan pendidikanorang dewasa dalam pengetahuan vak

6. Memperjuangkan diadakannya daftarpelajaran yang praktis

7. Memperjuangkan supaya pemerintahmenyediakan beasiswa sebanyak-banyaknya untuk murid-murid yangtidak mampu, untuk menuntut pelajarandi dalam maupun di luar negeri

8. Memperjuangkan adanya pengajaranCuma-Cuma sekurang-kurangnya disekolah-sekolah rakyat

9. Memberantas usaha-usaha perguruanyang karena mencari untung tidakmemperhatikan mutu pelajaran

10. Mengatur dengan UU perguruanbangsa asing, agar tidak merugikankepentingan negara

11. Mengadakan perpustakaan danalat-alat bacaan rakyat seluas-luasnya

12. Mengusahakan berdirinyaperkumpulan-perkumpulan olah-raga dankepanduan dimana-mana

13. Mengadakan lembaga-lembagarakyat untuk mengadakan ceramah-ceramah dan kursus-kursus(volkksuniversitelien)

14. Mengadakan taman-taman bermainbagi nak-anak (kindergaten), tempatbertamasya dan tempat beristirahatbagi nak-anak (kindervacantie-kolonies)

15. Mengusahakan berdirinya lembaga-lembaga kesenian rakyat

16. Supaya pemerintah membantudengan nyata-nyata usaha-usahanasional di lapangan percetakan,penerbitan, persurat-kabaran, filmdan sandiwara.

17. Mengusahakan persurat kabaranasing di larang

18. Mengusahakan berdirinya musium-musium dan diadakannya perlindungandan pengawasan terhadap geduing-gedung, bangunan-bangunan, dantempat-tempat yang bersejarah

19. Menghormati tiap-tiap agamamelaksanakan kebebasan beragama danmemperlakukan semua agama dengan carayang sama dan adil

20. Mengintensipir sensur danpengawasan terhadap film, lektur danpropaganda negeri asing

21. Menolak pengaruh kebudayaanasing yang merusak moral masyarakat

IV. Sosial, Perburuhan, KesehatanMasyarakat

1. Mengusahakan supaya diperhebatpembangunan perumahan dan usaha-usahamenyehatkan rakyat

2. mengusahakan adanya rumah-rumahperawatan bagi fakir miskin, anak-anak yatim dan piatu, orang-orangcacat, orang-orang tua dan janda-janda terlantar

3. Memberantas pelacuran4. Mengushakan adanya UU perburuhan yang

menjamin hak-hak kedudukan danpenghidupan buruh yang layak.

5. Mengusahakan adanya peraturan yangmewajibkan majikan mengadakan jaminansocial dan perumahan bagi buruh.

6. Mengganti secara teratur dan menurutrencana pendek tenaga-tenaga asingdengan tenaga-tenaga Indonesia, danmembatasi masuknya tenaga-tenadaasing dari luar negeri yang dapatmendesak lapangan kerja bagi tenagaIndonesia

7. Memberantas atau mengurangipengangguran dengan mengadakanlapangan-lapangan kerja baru

8. Menghilangkan diskriminasi diantaratingkatan-tingkatan dan golongan-golongan dalam masyarakat

9. Memberantas sisa-sisa feodalisme10. Mempercepat diadakannya UU Pokok

Perkawinan11. Menghidupkan rasa kesosialan dan

kesadaran demokrasi dengan rupa-rupacara

12. Melaksanakan hak-hak manusia(human right) dan hak demokrasi.

MASYUMI Partai Masyumi sebagai partai dengan azasIslam dapatlah digolongkan modern, hal initerlihat dari program-programnya yangprogresif, tak kalah dengan partaikebangsaan dan kiri di Indonesia lainnya.Hal ini dapat dipahami, mengingatpergaulan para pendidrinya yang terlibatdalam perjuangan revolusi kemerdekaan

nasional, ia lahir dari kandungan rakyatterjajah dan hidup dalam penderitaan.Apalagi tokoh-tokohnya (Agus salimdiantaranya) ada pula yang merupakan tokohteras dari Sarekat Islam yang terkenalkritis dan bahkan ketua partaikharismatisnya HOS Tjokroaminoto pernahmenulis Islam Sosialisme. Takmengherankan bila banyak program progresifyang senada dengan kaum sosialis, apalagiNatsir adalah tokoh yang satu culturaldengan Hatta, Syahrir dan Tan malaka yangdikenal sosialis.

Program Partai penuh dengan gagasandemokratis dan menghargai hak azasi,tidaklah mengherankan bila gagasankesejahteraan mewarnai program-programyang ada, sekalipun tidak mempertentangkelas namun mereka menghindarkanterjadinya kesenjangan yang lebar antarpendduduk, tidaklah mengherankan bilagagasan reformasi agraria, Kebijakanjaminan social, ketentuan mengenaiperburuhan tercakup dengan jelas dalampolitik kesejahteraan partai.

PROGRAM PERJUANGAN MASJUMI

I. KENEGARAAN

1. Negara Hukum Berbentuk Republik

Masjumi bertujuan mewujudkannegara hukum berdasarkan atasajaran-ajaran Islam, yangmenjamin keselamatan jiwa danharta-benda semua penduduk diIndonesia, baik warganegaramaupun orang asing. Bentuknegara yang lebih sesuai denganazas-azas demokrasi dalam Islam,ialah REPUBLIK.

2. Kebebasan Beragama

Sesuai dengan ajaran Islam, makaMasjumi berpendirian bahwakebebasan beragama harus dijaminoleh Negara.

3. Sistem Pemerintahan

Masjumi berpendapat bahwasebaiknya Pemerintah berbentukPresidentiil, di mana Presidensebagai Kepala Eksekutipbertanggung jawab kepada DPR.

4. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat(DPR)

Mengingat bahwa Indonesiaterdiri dari daerah-daerah yangmempunyai bermacam-macam sifatdan kepentingan, maka Masjumiberpendirian bahwa agarkepentingan daerah-daerah ituterjamin, DPR harus terdiri dari2 (dua) badan, yaitu:

a. Parlemen yang anggota-anggotanya dipilih secaralangsung dan rahasia atasdasar perwakilan berimbangoleh pemilih-pemilihseluruh Indonesia, yang

dibagi atas beberapadaerah pemilihan.

b. Senat yang anggota-anggotanya dipilih secaralangsung dan rahasia olehpemilih-pemilih di daerahmasing-masing atas dasarsuara terbanyak dan tiap-tiap daerah mendapatjumlah perwakilan yangsama. Perhubungankekuasaan antara dua badanitu, selanjutnya diaturdalam Undang-Undang.

5. Hak-Hak Azasi ManusiaHak-hak azasi manusia dijamindalam Undang-Undang dasar.

6. Kaum WanitaDengan mengakui bahwa perbedaansifat dan pembawaan antara kaumWanita dan kaum Pria membawapula perbedaan tugas danlapangan pekerjaan bagi masing-masing kaum, maka Masjumi

berpendapat bahwa hak-hakpolitik, sosial dan ekonomi kaumwanita sederajat dengan kaumpria.

II. PEREKONOMIAN

1. Ekonomi Terpimpin

-- Perekonomian Negara diaturmenurut dasar Ekonomi Terpimpin.Produksi dan distribusi barang-barang dilakasanakan menurutrencana tertentu, dan berpedomankepada pelaksanaan kesejahteraanrakyat seluas-luasnya.-- Monopoli oleh perusahaan-perusahaan partikelir yangmerugikan masyarakat dilarang.Konkurensi yang terbatas,diawasi oleh Pemerintah agarsupaya bergerak ke arah yangmembangun (konstruktif).-- Politik harga dan upah harussesuai dengan keadaanperekonomian umum dalam negeri.

-- Untuk memperkokoh ekonomiNasional, maka berbagai macamkoperasi harus dibangun denganbantuan Pemerintah.

2. Nasionalisasi.Pada azasnya perusahaan-perusahaan vital dinasionalisirmenurut rencana yang tertentu.Urutan nasionalisasi adalahsebagai berikut:

a. Bank Sirkulasi (sudahdilaksanakan).

b. Perusahaan-perusahaanperhubungan yang pokok, didarat, di udara, dan dilaut.

c. Perusahaan-perusahaankeperluan umum(openbarenuts-bedrijven).

d. Perusahaan-perusahaantambang. Pelaksanaannasionalisasi dengan tidakmenyimpang dari urutanprioritet tersebut diatas, dijalankan mengingat

keadaan dan keuangannegara.

3. Industrialisasi.Untuk membikin Indonesiasebanyak-banyaknya bebas dariimpor hasil-hasil perindustriandari luar negeri, dan untukmembuka kesempatan bekerja bagirakyat yang luas, istimewa didaerah-daerah yang sudah terlalupadat penduduknya, maka perludiselenggarakan industrialisasidalam jangka waktu pendek.

4. Modal AsingMengingat bahwa modal nasionalmasih belum mencukupi untukmembiayai industrialisasi itu,maka dibuka kemungkinan bagimodal asing untuk mendirikanindustri-industri baru atasdasar “mutual profit”, yaituatas dasar syarat-syarat yangmenguntungkan pihak Indonesiadan pihak pengusaha-pengusahaasing.

5. Kaum TaniSebagai faktor sosial danpolitik yang menstabilisir,kedudukan kaum tani diperkuatdengan mempertinggikesejahteraannya. Pemerintahharus memberi perlindungan,bantuan moril dan materil kepadamereka dengan cara terutama:

a. Memberantas pemerasan kaumtani oleh golongan manapunjuga.

b. Menghapuskan sistem tuantanah menurut hukum, danmembagikan tanah kepadakaum tani.

c. Menghapuskan beban-bebanatas kaum tani yang tidakadil.

d. Membangun berbagai macamkoperasi dari, oleh danuntuk kaum tani.

e. Menjamin harga penjualanyang layak bagi hasil-hasil bumi yang dihasilkan

oleh kaum tani, dan upahterendah buat pekerja-pekerja kaum tani.

6. Kaum Nelayan

Kaum nelayan, yang merupakangolongan masyarakat penting diIndonesia yang terdiri darikepulauan, harus diperbaikikedudukannya oleh Pemerintah,antara lain dengan:

a. Membantu dan melindungikoperasi-koperasi nelayan.

b. Menyediakan pendidikanserta latihan-latihanuntuk mempertinggikecakapan mereka.

c. Memperluas modernisasialat-alat penangkapanikan.

d. Memperluas danmemodernisir pelabuhan-pelabuhan perikanan laut.

e. Menjamin penjualan ikanyang menguntungkan kaumnelayan dan masyarakat.

7. AgrariaUndang-undang agraria dari zamankolonial disesuaikan dengankepentingan masyarakat.Politikagraria dengan memperhatikanpasal 5 di atas ditujukan kepadausaha-usaha untukmelipatgandakan produksipertanian, terutama bahanmakanan.

8. Middenstand IndonesiaPemerintah membuka jalan bagimiddenstand Indonesia, golonganyang sosial dan politik pentingartinya, untuk berkembang danmemperkuat masyarakat kedudukannya.

III. KEUANGAN1. Bank-Bank Partikelir

Mesti diadakan undang-undangbank yang mengatur syarat-syaratnya buat bank-bank yang

sudah ada dan yang akandidirikan, baik bank-banknasional maupun bank-bank asing.Politik kridit bank-bank itudiawasi oleh Pemerintah yangdiatur dalam undang-undang.

2. Pajak-PajakSistim pajak sekarang hendaknyadisederhanakan. Jumlah pajakdipungut oleh Pemerintah, tidakboleh melampaui kekuatanmasyarakat. Politik pajakditujukan kepada pembagian adildari pendapatan dan kekayaannasional dan kepada memajukanperusahaan-perusahaan nasional.Pajak-pajak indrek, di manamungkin harus diganti denganpajak direk. Barang-barangkeperluan rakyat banyak,sedapat-dapatnya jangandikenakan pajak.Pajak Kemewahan Diperluas.

IV. SOSIAL

1. Untuk menjamin ketentuan hidupyang layak bagi kaum buruh, danuntuk mencapai kegembiraanpekerja dan perdamaian kerjadalam proses produksi, makaperlu perundangan pertanggungansosial dan perundanganperburuhan diadakan ataudisempurnakan, seperti:

(A). Di lapangan pertanggungansosial: a. Peraturan kecelakaan b. Peraturaninvaliditet c. Peraturan hari tua d. Peraturan penyakit e. Peraturanpengangguran (B). Di lapangan perburuhan: a. Perjanjianperburuhan b. Upah terendah c. Pemberhentian buruh

d. Istirahat e. Penyelesaianpertikaian perburuhan.

2. Upah Buruh Buruh berhak diberi upahsosial (social loon) di sampingupah kerja (arbeidsloon), artinyaa; upahharus sedemikian rupa hingga

memungkinkan mereka untukberkeluarga dan untuk menyimpanbuat hari tua.

Upah keluarga(gezinsloon), yaitu upah menurut banyaknyaanak- Anak si buruh,adalah kurang adil terhadap majikan.

3. Sarekat-Sarekat Buruh Pemerintah bertugasmembimbing dan membantu mendidiksarekat- sarekat buruh kea rah yangmembangun (constructief) untuk

mencapai ketahanan rohanidan ekonomi.

4. Perbaikan MasyarakatUntuk memperbaiki keadaanmasyarakat, perlu diadakanperaturan-peraturan mengenai:

a. Pemeliharaan anak-anakterlantar

b. Reklasiringc. Pemberantasan perjudian dan

pelacurand. Dan lain-lainnya.

5. Korban-Korban PerjuanganNegara wajib memberi jaminanhidup yang layak kepada:

a. Kaum cacat dan keluarganyab. Janda-janda dan anak-anak

dari pejuang-pejuangkemerdekaan yang telahgugur

6. TransmigrasiPemindahan penduduk dari Jawa kelain-lain daerah di Indonesia

harus dipercepat menurut rencanayang tertentu.

V. Pendidikan dan Kebudayaan1. Pendidikan dan pengajaran

Di samping sekolah-sekolah umumpemerintah, diperluas sekolah-sekolah partikelir yangberdasarkan atas ajaran-ajaranagama dengan subsidi negara.Pengajaran di sekolah rendah danmenengah tidak hanya semata-mataditujukan hanya untuk menuntutilmu pengetahuan umum, melainkanjuga untuk mendapat kecakapankejuruan (vak).Pendidikan agama di sekolah-sekolah pemerintah, ditujukankepada pembentukan pemuda-pemudamenjadi anggota masyarakat yangberjiwa kemasyarakatan,bertanggungjawab, berdisiplindan berkesusilaan.Pemuda-pemuda yang berbakat,yang orang tuanya tidak mampu,

harus diberi beasiswa yangcukup. Pendidikan jasmani di sekolah-sekolah maupun di luar itu,diperluas dan dipertinggimutunya dengan pimpinanpemerintah.Pendidikan rohani didasarkanmenurut agamanya masing-masing.

2. Gerakan KebudayaanGerakan kebudayaan disalurkandan dibimbing oleh pemerintahkea rah budi dan watak yangluhur.

3. Pemuda-PemudiPemerintah memajukan danmenunjang gerakan-gerakan pemudaseperti kepanduan dan lain-lainnya.

VI. Politik Luar Negeri1. Penjajahan

Masjumi menentang tiap-tiappenjajahan karena bertentangan

dengan azas-azas Islam, yangmenjunjung tinggiperikemanusiaan dan keadilan,dan menyokong tiap-tiap usahauntuk menghapuskannya.

2. Politik perdamaian dunia danpersahabatanBerpangkal kepada ajaran-ajaranIslam yang mengajarkan hidupdamai dengan semua bangsa, makaMasjumi berpendirian bahwapolitik luar negeri Indonesiabertujuan kepada mempertahankanperdamaian dunia dan mencaripersahabatan dengan semuabangsa, terutama dengan bangsa-bangsa yang berazaskan Ketuhanandan demokrasi.

3. Persatuan Bangsa-BangsaIndonesia turut aktif memperkuatkedudukan U.N.O. sebagai badaninternasional yang memeliharadan mempertahankan perdamaiandunia.

4. Ketertiban Dunia yangBerkesusilaan (MoreleWereldorde).Untuk mencapai ketertiban duniayang lebih baik dan yangmenjamin perdamaian dunia, makaMasjumi berpendirian bahwanegara-negara harus menghormatihak-hak satu sama lain danmenjunjung tinggi perjanjian-perjanjian antara bangsa-bangsaberdasar atas azas-azaskesusilaan.

5. Bantuan Luar NegeriPersetujuan-persetujuan mengenaibantuan luar negeri gunamempercepat pembangunan negaradapat diterima, jika tidakmembawa kewajiban-kewajibanmiliter dan kewajiban-kewajibanpolitik yang membatasikedaulatan negara.

PSI

Partai Politik yang banyak digerakkan kaumintelektual dan memiliki pemahamanmengenai social demokrasi secara mendalamini, memiliki program yang sangat sistemikdan mengacu pada cita-cita negarakesejahteraan dengan jaminan social yangluas. Pikiran Hatta-Syahrir kelihatnnyamenancap kukuh dalam partai ini, sekalipunpartai ini bukanlah kelanjutan dari PNIyang pernah mereka dirikan dizamankolonial.

Reputasi Syahrir yang pernah menjabatmenjadi perdana mentri di masa awalkemerdekaan dan kematangannya sebagaisosdem yang pernah langsung terjun didaerah asalnya yakni eropah, tampak dalamprogram ini. Kematangan program socialPSI sangatlah nyata turunan dari ideologymereka dalam berpolitik. Politikkesejahteraan partai begitu luas mencakuphampir seluruh sector kehidupan, bahkanperumahan yang banyak terabaikan dalamprogram partai lain, PSI mempertegasdengan perumahan di pedesaan danperkotaan. Program PSI nampak visioner

dan bahkan melampaui zamannya, mungkinkarena melihat kecenderungan perkembangannasional yang sedang bergerak tanpakendali akibat mempertahankan kemerdekaan.

PROGRAM PARTAI SOSIALIS INDONESIA

POLITIK1. Hak-hak azasi manusia seperti

tercantum dalam Declaration ofHuman Rights dijamin.

2. Kerakyatan itu harus bersifatberat ke bawah, artinyadesentralisasi dan otonomiberakhir di kesatuan yang palingkecil, yaitu desa atau kesatuanhidup lain yang setingkat denganitu. Penyelenggaraan kekuasaanadalah demikian rupa, sehinggakesatuan yang lebih tinggimengerjakan lapangan-lapanganyang tidak dapat dikerjakan olehkesatuan-kesatuan yang lebihrendah, dengan pengertian bahwakekuasaan-kekuasaan dan

kewajiban-kewajiban yangtertentu yang menjamin kedudukanNegara, tidak boleh diserahkankepada kesatuan-kesatuan yanglebih rendah.

3. Dewan perwakilan harus terdiriatas dua dewan, yaitu DewanPerwakilan Rakyat serta DewanPerwakilan Golongan yang sekadarmerupakan penyempurnaan fahamkerakyatan yang kurang tercapaidalam bentuk Dewan PerwakilanRakyat saja.

4. Alat-alat kelengkapan negaraterdiri atas:1. Presiden

2. Dewan Menteri 3. a. Dewan PerwakilanRakyat

b. Dewan PerwakilanGolongan

4. Mahkamah Agung 5. Dewan PengawasKeuangan 6. Dewan PerancangNegara

5. Presiden tidak dapatdiganggu-gugat dan merupakan lambangbangsa. 6. Anggota Mahkamah Agungdan anggota Dewan Pengawas Keuangan harus bebas darisegala pengaruh eksekutif dan legislativedan diangkat secara yangditentukan oleh undang-undang. 7. Harus diadakan DewanPerancang Negara yang terutama

mengadakan perencanaan siasatekonomi negara untuk menyelenggarakan kemakmuranrakyat yang dicapai dengan usaha- usaha:

1. Negara2. Perseorangan3. Organisasi Rakyat (Koperasi)

EKONOMI

1. Proses ekonomi diatur oleh negaramenurut rencana.

2. Proses ekonomi dipimpin dan diawasioleh negara.

3. Negara mendorong dan membimbinginisiatif masyarakat untuk memperkuatdasar perekonomian rakyat.

4. Keuangan negara dan susunan moneter(uang, kridit dan bank) diatur dandikemudikan demikian rupa, hinggamenjamin serta ikut membantu secaraaktif kegiatan-kegiatan ekonomi kearah tingkat keseimbangan ekonomiyang memuaskan satu sama lainnya agarmenjamin tenaga pembeli pada rakyatbanyak untuk memperoleh barang-barangpokok keperluan hidup.

5. Kekuatan rakyat diatur dandiorganisir. Koperasi dijadikan dasarkehidupan rakyat.

6. Mengusahakan perbaikan dan pengluasanproduksi, sehingga negeri dan rakyatkita dapat menyelenggarakan keperluanhidupnya sendiri, sedikit-sedikitnya ,mengenai kebutuhannyasehari-hari yang terpenting sepertiberas, sayuran, lauk-pauk danpakaian.

7. Memajukan industrialisasi untukmemajukan struktur ekonomi yangseimbang, mempertinggi tingkatproduksi serta memperluas kesempatanbekerja untuk daerah-daerah yangberkelebihan penduduknya.

8. Memajukan transmigrasi yang harusdiselenggarakan dalam hubungan yanglangsung dan integral denganpembukaan dan pembangunan daerah-daerah baru, yaitu perkembangan danperencanaan kemungkinan industri,kehutanan dan kegiatan-kegiatanekonomi lainnya.

9. Pendidikan keahlian untukmempertinggi nilai kecakapan tenagaIndonesia serta memperbesarkecerdasan rakyat di lapanganekonomi.

PERBURUHAN

1. Mengusahakan menghilangkanpengangguran dan eksploitasi darimanusia

oleh manusia.

2. Menjamin hak-hak dasar sosialseperti:--- hak untuk bekerja;--- hak untuk menerima upah; yangmencukupi kebutuhan hidup buruh sekeluarga;

--- hak mendapat penghasilan yangsama untuk pekerjaan yang sama; --- hak untuk beristirahat; --- hak untuk memperoleh perawatankesehatan jika sakit atau hamil; --- hak jaminan hidup untukwarganegara yang tidak mampu bekerja,oleh karena pengangguran, cacat,sakit, atau lanjut umurnya;

--- hak keluarga untukmemperoleh bantuan, supaya tidak merosot kehidupannya, jikalaumendapat anak.

3. Mengusahakan perwujudan azaskerakyatan dalam perusahaan(industrieele

demokratisering).4. Penyempurnaan Undang-Undang

Perburuhan dan jaminan sosial serta

peraturan-peraturan lainnya.

PERTANIAN

1. Mengusahakan sistim penghasilanagraria yang dapat mencukupikebutuhan

masyarakat.2. Menjamin supaya penghasilan kaum tani

mencukupi kebutuhan hidupnya sekeluarga.3. Pembagian pusat-pusat produksi

agraria, terutama bahan makanan,merata

seluruh Indonesia. 4. Perbaikan pengairan dan pembukaan

daerah pengairan baru.5. Perbaikan pertanian rakyat di tanah

kering.6. Perbaikan kedudukan petani tanaman

ekspor di dalam proses produksi danproses ekonomi lainnya.

7. Pembentukan lumbung-lumbung desa,perbaikan urusan kridit di desa-desadan penghapusan beban-beban desa(dessa-diensten).

8. a. Memperbanyak kebun-kebunpercontohan, percobaan, bibit danlain-lain perbaikan dan usaha-usahadi lapangan tehnis dari pertanianrakyat. Di antaranya: pemberantasanpenyakit dan hama, mempergunakanhasil-hasil pengetahuan modern dilapangan pertanian, alat-alatpertanian yang praktis dan sesuaidengan sifat dan bentuk pertanianrakyat, pemakaian pupuk dan lain-lainlagi.b. Menggiatkan usaha-usaha tambahan(nevenbedrijf) dari kaum tani:peternakan ayam, itik, ikan,pekarangan dan lain-lain lagi.

9. Memperbanyak Balai PendidikanMasyarakat Desa atau lembaga yang

serupa dengan itu. 10. Perbaikan perhubungan danpengangkutan ke dan dari daerah-daerah

produksi (di air dan di darat).

KEPEGAWAIAN

1. Berusaha melenyapkan birokrasidengan terbentuknya alat negarayang Zakelijk, yang didasarkan kepadaepisiensi, keperluan dankemampuan masyarakat sendiri.

2. Mempertinggi mutu alat negara.

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1. Mengusahakan supaya pengajarandiarahkan pada kebutuhanmasyarakat dengan tidakmelepaskan pokok dasarpendidikan.

2. Mengusahakan supaya pengajaranlebih praktis, baik yangmengenai sistimnya maupun yangmengenai metodenya.

3. Mendemokratisir pengajaranhingga sekolah terbuka untukanak-anak dari segala lapisandan kemampuan ekonominya tiadalagi menjadi halangan untukmenuntut ilmu dan keahlian.

4. Kedudukan, nasib dan kecakapanguru harus mendapat perhatiansepenuhnya.

5. Mengutamakan pendidikan danlatihan keahlian, supaya dapatmencukupi keperluan usahapembangunan di segala lapanganyang sedang berjalan danmenyesuaikan pelajaran padakeperluan-keperluan yang terasanyata.

6. Perguruan tinggi harus diberikeleluasaan untuk berkembangsebaik-baiknya dengan memberikanotonomi padanya, denganperaturan-peraturan jangansampai diabaikan dalam usahanyauntuk mempertinggi mutunya,kebutuhan masyarakat akantenaga-tenaga ahli.

7. Pendidikan jasmani lebihdisempurnakan.

8. Pendidikan masyarakat harusdisesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat yang sebenarnyadengan tujuan:

a. Menambah keahlian;b. Memberi jalan guna menambah

pengetahuan atau kecakapan.9. Menghargakan dan membantu segala

pernyataan kehidupan kebudayaan rakyat di dalambermacam ragamnya dan turut bergiat mengusahakan kemajuannyaserta perkembangannya.10.Mengusahakan pembacaan dan

perpustakaan sertapenyelenggaraan keperluan kebudayaan rakyat yanglainnya, yang merupakan hiburandengan jalan modern (radio,film, dsb), sehingga memudahkankemajuan kehidupan rohaninya(kebudayaannya).

PEMUDA

1. Memajukan gerakan pemuda yangsehat rohani dan jasmaninya,sehingga bibit kelanjutankehidupan bangsa dan rakyatdapat terus bertambah baik dan

dapat memperbaiki jenismanusia, yang mestimelanjutkan kemajuan sosialuntuk kemanusiaan.

2. Memperhatikan latihan badananak-anak dan pemuda denganmemajukan kepanduan,keolahragaan serta memberikanpimpinan yang sebaik-baiknyauntuk latihan badan, kepanduanserta keolahragaan itu.

SOSIAL

1. Melawan kejahatan perseorangandan kolektif, terutama dengan

menjamin kehidupan ekonomi,dengan lain perkataan dengan jalan sosial-ekonomis danpendidikan.2. Menambah kesempatan untuk

pekerjaan bagi kaum wanita,supaya memudahkan baginyamencapai emansipasi yangsebenarnya, dengan dasar

persamaan sepenuhnya dilapangan politik, ekonomi dansosial antara kaum wanita danlaki-laki.

3. Mengusahakan supaya dapattercapai aturan-aturan danalat-alat untuk menjaminkesehatan dan pendidikan anak-anak oleh orang tuanya.

4. Mengusahakan adanya jaminanuntuk anak yatim daninvaliden.

5. Mengusahakan adanya jaminanuntuk orang-orang yang tua.

6. Memajukan kesejahteraan sosialdan jaminan sosial.

KESEHATAN DAN MAKANAN RAKYAT

1. Menyelenggarakan kesehatanrakyat dalam arti kebaikanjasmani,

rohani dan sosial, yangsatu tidak dapat dipisahkan dariyang lain.

2. Mengusahakan tercapainyahygiene masyarakat dari kota-kota

sampai kedesa-desa.

3. Menyelenggarakan kesejahteraanIbu dan bayi sebelum dan

sesudah melahirkan.4. Mempertinggi derajat makanan

rakyat, sehingga tercapaistandard

tenaga yang diperlukandari rakyat, dengan jalanmendahulukan produksi di lapanganpertanian, perkebunan,peternakan, dan perikanan, untuk mencapaitujuan itu.

PERUMAHAN DAN KOTA

Memperhatikan dan memperbaikiperumahan rakyat sertapembangunan kota yang sesuaidengan jiwa program ini, yaitu

bersifat sejahtera, supaya tiap-tiap orang dapat hidup dalamkeadaan hygienis, cukup sekolah,perawatan kesehatan, tempatpenitipan bayi (crèches), tempatkesempatan berbelanja sehari-hari, perpustakaan dan tempathiburan untuk kebudayaan sertatempat-tempat berolah raga,serta pula memperhatikankeelokan dan keindahan.

PERUMAHAN RAKYAT DESA

Memperhatikan dan memperbaikiperumahan rakyat di desa-desa,supaya tiap orang dapat hidupdalam keadaan hygienis dansejahtera, dengan mendahulukandaerah-daerah yang menjadikorban akibat perjuangankemerdekaan dan kekacauan.

INTERNASIONAL

1. Memajukan kerjasamainternasional sehingga tiadamungkin lagi

terjadi peperangan dansegala perselisihan dapatdiselesaikan dengan jalan bertukarpikiran dan damai ataupun dengan arbitrase-internasional.2. Memperkuat kedudukan dan kuasa

organisasi-organisasi dalam usaha yang disebut diatas, seperti UNO dengan cabang- cabangnya (bagian-bagiannya) dan organisasi-organisasi internasional lainnya.3. Mengusahakan kerjasama yang

rapat antara negara-negarayang baru memperolehkemerdekaannya di Asia atasdasar:

a. mencegah tergantungnyaperdamaian di duniadengan

menghebatnya pertentanganantara dua golonganke- kuasa an Soviet danAmerika Serikat.

b. untuk kepentingan-kepentingan yang samadan/ atau bersama dilapangan ekonomi, sosialdan kebudayaan.

Pemerintahan Mewujudkan Kebijakan danPembangunan: Kesejahteraan ResidualResultante Ketegangan Politik Sejak proklamasi kemerdekaan 17 agustus1945. pemerintahan republik Indonesiadipmpin oleh Soekarno-hatta yang notabeneadalah proklamator. UUD 1945 memangmemandatkan hal demikian, dimana RIdipimpin oleh seorang presiden dan wakilpresiden. Karena reputasi dan kehendaksejarah, kedua orang tersebut setelahpaska kolonial Belanda selalu bersama

sekalipun terdapat berbagai pandangan yangberbeda diantara keduanya. Perbedaan itudiabaikan untuk mewujudkan Indonesiamerdeka yang sama mereka cintai danimpikan. Namun demikian dinamika sejarahnegara proklamasi yang penuh denganketidakpastian, dimana kedatangan sekutuuntuk perlucutan senjata Jepang, jugadiiringi kedatangan kolonialis Belanda ekspemerintah Hindia Belanda.

Berbagai isu berkembang dan merebaksehingga menimbulkan ketidakpastian, makapemerintahan RI yang baru berdiri beberapabulan dengan UUD 1945 harus berkompromidengan situasi, maka sejak 14 November1945 dibentuklah Kabinet Sjahrir pertama,dimana perdanamentrinya adalah SutanSjahrir. Secara konstitusi ini merupakanpelanggaran, karena UUD 1945 tidakmengenal jabatan perdana mentri. Namunputusan ini diambil secara bulat olehPresiden dan wakil Presiden atas dukunganKNIP yang awalnya merupakan penasehatpresiden berubah menjadi semacam dewan

perwakilan rakyat, dewan dimana sjahrirmempertanggung jawabkan pekerjaannya.

Perjalanan kabinet antara tahun 1945hingga 1950 penuh gejolak seiring denganrevolusi yang terjadi, berjuangmempertahankan kedaulatan dari ancamanasing (Belanda yang ingin kembali) danadanya pengakuan internasional atasproklamasi 17 Agustus 1945. Selain itu,terdapat intrik-intrik kekuasaan secarainternal baik antar golongan partai,aktivis revolusi dengan politisi dan jugagolongan pendukung jepang dan gerakanbawah tanah melawan Jepang, serta politikinternasional yang diwarnai pengaruhsekutu satu sisi dan Soviet uni di sisilain, atau perang dingin. Hal ini tentumempengaruhi strategi dan taktik yangharsus dijalankan oleh Soekarno-Hatta atauresultante keduannya dengan kekuatanpolitik yang ada saat itu.

Setidaknya, lima tahun perjalananIndonesia awal ini telah terjadipergantian hingga 12 kali kabinet , dari

gambaran ini memperlihatkan bahwa situasipolitik yang labil, kabinet jatuh bangun.Soekarno-Hatta tetap menjadi symbolnegara. Hatta sempat dua kali menjadiperdana mentri, namun tak bisa jugamembendung kejatuhan kabinetnya. Adapunrezim pemerintahan selama lima tahun awaltersebut sebagai berikut39:

1. Kabinet Presidensiil : 2 September 1945 s.d. 14

November 19452.   Kabinet Sjahrir ke I : 14 Nopember 1945 s.d. 12

Maret 19463.   Kabinet Sjahrir ke II : 12 Maret 1945 s.d. 2Oktober 19464.   Kabinet Sjarir ke III : 2 Oktober 1946 s.d. 3Juli 19475.   Kabinet Amir Sjarifudin ke I : 3 Juli 1947 s.d.

20 Januari 19486.   Kabinet Amir Sjarifudin ke II : 11 Nopember 1947

s.d. 20 Januari 19487.   Kabinet Hatta ke I (Kabinet Presidensiil) : 20

Januari 1948 s.d. 4 Agustus 1948 8.   Kabinet Darurat : 19 Desember 1948 s.d. 13 Juli

19499.   Kabinet Hatta k II (Kabinet Presidensiil) : 4

Agustus 1949 s.d. 20 Desember 194910. Kabinaet Susanto (Kabinet Peralihan) : 20

Desember 1949 s.d. 21 Januari 1950

39 wikipedia

11. Kabinet Halim (Republik Indonesia Jogya-Jakarta) :21 Januari 1950 s.d. 6 September 1950

12. Kabinet Republik Indonesia Serikat Pertama danTerakhir : 20 Desember 1949 s.d. 6 September 1950

Dari gambaran kabinet tersebut, nampakdominasi PSI, semangat sosio-nasionalismerupanya mempertemukan arah kekuatanpolitik, sehingga syahrir dan amir yangbergerak bersama pemuda dan dimasa jepangbergerak bawah tanah menjadi perdanamentri. Namun bila dilihat komposisikabinet, maka konstruksi politik yang adamendekati gagasan Soekarno mengenaiNasionalisme, Agama dan marxisme40. Anggotakabinet tersebut terdiri dari PSI,Masyumi, PNI dan PKI.

Semasa perjuagan fisik ini, dimanaperhatian nasional adalah mempertahankanproklamasi dan kedaulatan NKRI, ternyatajuga lahir bebebrapa kebijakan yangstrategis bak bagi kehidupan demokrasimaupun kesejateraan, hal tersebut adalahmaklumat X dari Hatta yang membuka krandemokrasi yakni berdirinya partai-partai40 Adam malik

sehingga terhindar dari ide monolitik yangsempat mencuat dengan ide partai pelopor.Kebijakan strategis lainnya berhubungandengan kehidupan perburuhan.

Dinmika politik yang terjadi masa inimenggambarkan gesekan antara ‘partaiberkuasa’ dengan oposannya terutmaberkaitan dengan isu hasil diplomasi danjuga mengenai peran-peran kelompokberkuasa yang dikuasai olehteknokrat/intelektual berhadapan dengankelompok radikal-idelogis yang tidakberpendidikan tinggi yang penuh denganselimut romatika perjuangan. Jatuhbangunnya cabinet tidak bias dilepaskandari konteks yang demikian, bila sajadikerucutkan maka akan tampak adanya tigasumbu kekuatan besar dalam republic yangbaru merdeka ini yakni: Soekarno-Hattasebagai obor kebangsaan dan dua sumbupenyangganya yakni Syahrir-Amir Sjarifudindengan kekuatan diplomasi dan teknokratnyadan Tan Malaka-Sudirman dengan persatuanperjuangannya.

Diantara gemuruh politik tersebut, kaumburuh relative memperoleh keuntungan,karena sudah terorganisir dan ideologypartai yang memposisikannya sebagaikelompok strategis, beberapa kebijakanlahir seperti: Undang-undang KecelakaanTahun  1947 Nomor 33 dari RepublikIndonesia, Undang-Undang PengawasanPerburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dariRepublik Indonesia, Peraturan Pemerintah(PP) 1948 No. 18 (18/1948) tentangKecelakaan yang merupakan perubahan dariPeraturan Pemerintah No. 2, tahun 1948.

Masa UUDS dan Konstituante 1950 - 1957

Setelah masa diplomasi dan revolusi fisiktelah memperoleh pengakuan internasionalkhususnya Belanda, pejuang dan parapendiri republic sesungguhnya diliputikekecewaan terutama mengenai kedaulatanatas Irian Barat, betuk Negara serikat danperekonomian nasional yang masih dibawahpenguasaan Belanda. Dengan langkah-

langkah yang pasti, dibangun kembaliNegara Kesatuan Republic Indonesia danterealisasi 6 September 1950 denganmenggunakan UUDS 1950, dimana bentukpemerintahan berupa parlementer denganperdana mentri Natsir.

Tak jauh berbeda dengan pemerintahan dizaman 1945-1949, masa 1950-an situasipolitik Indonesia sebangun dengansebelumnya, bila masa sebelumnya begitudominannya PSI dan Masjumi, maka 7 tahunberikutnya di dominasi oleh peran Masjumidan PNI, seiring denga kejatuhan politiksjahrir. Usia kabinet juga tak bertahanlama, berikut ini kabinet yang ada antaratahun 1950-195741 yaitu:

a. Kabinet Natsir (Kabinet Republik IndonesiaKesatuan ke I) : 6 September 1950 s.d. 27April 1951

b. Kabinet Sukiman (Kabinet Republik IndonesiaKesatuan ke II) 27 April 1951 s.d. 3 April1952

c. Kabinet Wilopo (Kabinet Republik IndonesiaKesatuan ke III) 3 April 1952 s.d.1 Agustus1953

41 wikipedia

d. Kabinet Ali Sastroamidjoyo ke I (KabinetRepublik Indonesia ke IV): 1 Agustus 1953 s.d.12 Agustus 1955

e. Kabinet Burhanuddin Harahap (Kabinet RepublikIndonesia Kesatuan ke V): 12 Agustus 1955 s.d.24 Maret 1956

f. Kabinet Ali Sastroamidjoyo ke II (Kabinet Rep.Indonesia Kesatuan ke VI): 24 Maret 1956s.d. 9 April 1957

Kejatuhan cabinet biasanya akibat mosidari lawan politiknya atau oposisi dalamparlemen yang waktu itu disebut DPRS yangmerupakan perluasan dari KNIP dengankomposisi kekuatan politik yang ada, jadibukan hasil pemilu. Disamping juga akibatcabinet menemui jalan buntu karenaberbagai pesoalan yang muncul terutamasehubungan dengan isu Irian Barat,perekonomian nasional, otonomi daerah danmunculnya ketidakpuasan daerah (militer).

Sekalipun cabinet jatuh bangun, namunkesadaran membangun sudah mulai bersemidikalangan elite, sekalipun masih taksedikit yang beranggapan revolusi belumselesai akibat Irian Barat yang masihdicengkeram Belanda dan perekonomian

nasional masih dicengkeram kekuatan asingterutama sector keuangan, pertambangan,perkebunan dan perdagangan. Secarainternalpun timbul persoalan denganpenduduk asli non pribumi yang jugamenguasai distribusi akibat kebijakancolonial yakni bangsa china.

Mengatasi situasi yang demikian,dicetuskanlah Program Benteng, yangberusaha memotong transfer of paymenterutama ke Belanda yang masih besar.Dimana selama tahun 1950 – 1957penghasilan total yang diterima Belandadiperkirakan oleh Meier sebagai berikut:

Pada tahun 1950 penghasilan total Belandayang diperoleh dari hubungan ekonomi denganIndonesia (ekspor ke Indonesia, pengolahanbahan-bahan mentah, penghasilan daripenanaman modal di Indonesia, transfer uangpensiun dan tabungan, dan lain-lain)merupakan 7,8 persen dari pendapatan nasionalBelanda. 8,2 persen (1951); 7,0 persen(1952); 5,8 persen (1953); 4,6 persen (1954);4,1 persen (1955); 3,3 persen (1956); dan 2,9persen (1957)42.

42 (Meier 1994: 649).

Program pembangunan ini sesuangguhnyadirintis semasa cabinet Hatta yangmembentuk dewan siasat perekonomian yanglangsung diketuai oleh wapres, yangkemudian setelah 1950-an pelembagaannyasemakin kuat dan jelas, terutama sejakkementrian kemakmuran dibawahi SoemitroDjojohadikusumo seorang teknokrat yangdikenal dekat dengan PSI, adapun namaprogram tersebut dikenal dengan ProgramBanteng.

Program Sumitro Djojohadikusumomenggambarkan dengan jelasmaksud dari rencana ini.Dimulai pada tahun 1951, BINmengucurkan dana sebesar Rp 160juta untuk membiayai proyek-proyek industri. Berbagai macamindustri termasuk pengolahankaret, semen, tekstildidirikan. Pemerintah menguasaikepemilikan serta manajemennya.Namun pemilik modal dalamnegeri tidak mampu memobilisirmodal mereka untuk menjadi

partner dalam industri-industritersebut dan juga tak mampumenemukan usaha lain yang lebihmenguntungkan.   Beberapa perusahan yang dibeliatau didirikan oleh pemerintahadalah Indonesia ServiceCompany -perusahan milikpemerintah yang membeli GeneralMotor; di Tanjung Priokmendirikan PT. PELNI. UpayaPemerintah Indonesia untukmengembangkan sektor industrimanufaktur modern yang dikuasaidan dikendalikan oleh orangIndonesia sendiri dimulaidengan Rencana Urgensi Ekonomiyang bertujuan mendirikanberbagai industri skala besar.Menurut rencana ini,pembangunan industri-industriakan dibiayai dulu olehpemerintah kemudian akandiserahkan kepada pihak swastaIndonesia, koperasi, atau

dikelola sebagai usaha patunganantara pihak swasta nasionaldan Pemerintah Indonesia.(Anspach 1969: 163) Untukmemperkuat perlawanan terhadapimperialisme, dan disisi lainmemperkuat kemandirian ekonominasional, maka pada tahun 1950pemerintah Soekarnomendeklarasikan poros kekuatanekonomi baru yakni gerakanBanteng. Program ini memilikitujuan utama untukmembangkitkan industri nasionalterutama yang berbasiskankepemilikan pribumi danmenempatkan sektor ekonomi yangvital, seperti perdagangan danimpor dibawah pengendaliannegara.   Tujuan mulia program Bantengternyata berbeda dalamprakteknya, borjuasi nasionalIndonesia yang terdiri darikaum priyayi dalam partai-

partai berkuasa -seperti PNIdan Masyumi- tidak memilikikapasitas borjuisme yang cukup.Pada prakteknya munculkelompok-kelompok pengusahapribumi yang menyalahgunakanlisensi ini: dengan menjualnyakepada pengusaha asing,terutama pengusaha-pengusahacina. Pengusaha-pengusahapribumi “dadakan” tersebut samasekali tidak memiliki bekalkemampuan usaha yang memadai.Akhirnya mereka hanya“menyewakan” lisensi yangmereka punyai tersebut kepadapengusaha-pengusaha swastalainnya, yang umumnya berasaldari pengusaha keturunan Cina.Praktek kongkalingkong ini lahyang melahirkan istilah Ali-Baba. Si Ali yang memilikilisensi dan si Baba yangmemiliki uang untukmemodalkerjai lisensi tersebut.

Kejatuhan Kabinet sebelumnya tidaklangsung meniadakan rencana perekonomiannasional melawan kolonialisme Belanda danasing, hal ini dapat dipahami mengingatpandangan dan makna kemerdekaan yangdipahami para pendiri republic, ataupunpartai politik dan juga organ partailainnya seperti serikat buruh dan taniyang pada tahun lima puluhan semakin giatuntuk merealisasikan cita-cita politiknya.

Pada tahun 1953, dilakukan nasionalisasiterhadap Bank Java dan kemudian namanyaberubah menjadi ”Bank Indonesia”. Sertamembentuk dua Financial Bank yaitu: BankIndustri Negara (BIN) yang akan membiayaiproyek-proyek indutri; dan Bank NegaraIndonesia (BNI) yang menyediakan foreign-exchange sekaligus membiayai kegiatan impor.Di samping itu, karena desakan kaum kiri dannasionalis, kabinet Wilopo akhirnya melakukannasionalisasi terhadap perusahaan listrik danpenerbangan . Selanjutnya pemerintahmembiayai perusahan negara melalui BIN disektor produksi semen, tekstil, perakitanmobil, gelas, dan botol. Langkah terakhirpemerintah adalah berusaha memutuskan kontrolBelanda dalam bidang perdagangan ekspor-impor

dengan mendirikan Pusat PerusahaanPerdagangan pada tahun 1948 untuk mengeksporproduk pertanian Indonesia. Pemerintah jugamendirikan USINDO pada tahun 1956 untukmengekspor industri manufaktur -yang dibiayaioleh BIN- dan mengimpor bahan mentah untukkeperluan industri mereka. Semua langkahintervensi pemerintah dalam bidang ekonomiini ditujukan untuk membangun infrastrukturbagi perkembangan kelas kapitalis dalamnegeri.

Nasionalisasi semakin bergelora seiringdengan tuntutan dari gerakan buruh dantani yang merasakan langsung eksploitasiatas diri mereka dalam pereusahaan asing,rapat-rapat akbar, demonstrasi dan utusan-utusan gerakan menemui eksekutif ataupartai dan juga kongres organisasi buruhdan tani seakan dalam harmoninasionalisasi.. Iklim politik inilah yangmenguasai ruang politik saat itu.Organisasi buruh yang terus meyuarakankepentingannya dengan sendirinyamemperoleh banyak perhatian dan respon,ditahun 1950an ini lahir beberapaperaturan perburuhan baik menyangkut

pengupahan, cuti, maupun perselisihanperburuhan.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1951 tentangPernyataan Berlakunya Undang-undangKecelakaan Tahun  1947 Nomor 33 dari RepublikIndonesia untuk seluruh Indonesia (LembaranNegara Tahun 1951 Nomor 3) belum mengatursecara lengkap jaminan social tenaga kerjaserta tidak sesuai lagi dengan kebutuhan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 tentangPernyataan berlakunya Undang-UndangPengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23dari Republik Indonesia untuk seluruhIndonesia (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor4);

Undang-Undang No. 22 tahun 1957 (L.N. tahun1957 No. 42) tentang penyelesaianperselisihan perburuhan, perlu diadakanketentuan tentang pengangkatan danpemberhentian ketua, anggota dan anggota-pengganti dari Panitia PenyelesaianPerselisihan Perburuhan Daerah;

Selan UU juga ada beberapa PP seperti cutihamil, perjajian perburuhan, dan istirahatburuh.

Disamping itu, pemerintahan yang berkuasasangat responsive dalam memberikan jaminansocial bagi hari tua (pensiunan), anakaparatur pemerintah, kesehatan kaummiskin, ibu hamil dan penyandang cacat danlainnya. Semangat untuk mensejahterakanrakyatnya sesuangguhnya juga terjadi dipedesaan, memang responnya sangat lambandibandingkan terhadap perburuhan misalnyaselama 7 tahun tersebut baru lahir sekitartiga PP yang menyangkut peraturanpenguasaan tanah Negara, pengelolaanTindakan-Tindakan Mengenai Tanah-TanahPerkebunan Konsesi, dan pembangunanmasyarakat desa. Dan puncaknya terjadipada tahun 1960 dengan lahirnyya UUPA.

Masa Demokrasi Terpimpin 1957 - 1966

Masa gonjang-ganjing politik diakhiri olehSoekarno secara dramatis dengandikeluarkannya Dekrit Presiden, dimanaIndonesia kembali menggunakan UUD 1945sebagai konstitusi. Ketegangan politiksegera terjadi dan untuk ini Indonesiamembayarnya dengan cukup mahal dimana

Hatta mengundurkan diri sebagai bentukkritik bagi Soekarno yang dianggapotoriter43. Setelah merilis DemokrasiKita, Soekarno sendirian merealisasikanangan-angannya tentang Indonesia yangdiharapkan. Bila sebelumnya Soekarnolebih menjadi simbul, maka setelah dekritia menjadi actor tunggal dengan dukunganpartai politik dan militer. Kepiawaiannyadalam menej konflik telah membawanya lebihjauh ke dalam ide-ide semasa perjuangandulu, maka lahirlah USDEK, MANIPOL, danNASAKOM.

Proyek Nasionalisasi yang digawangimiliter dalam bentuk perusahaan Negaramerupakan usaha mewujudkan ekonominasional yang BERDIKARI, bahkan di tingkatinternasional ia menciptakan sayapkekuatan baru dengan panji NEW EmergingForces dengan proyek GANEFO-nya. Masa43 Banyak pengamat menganggap Soekarno inkonstitusional karena dewan konstituante telah mencapai berbagai kemajuan, andai saja ada waktu pasti akan segera menghasilkan UUD. Baca Adnan Buyung Nasution (Disertasi) sekitar perdebatan dewan konstituante.

inilah Indonesia memimpin dunia denganproyek Anti NEKOLIM-nya. Namun rupanyaSoekarno sesungguhnya tidak sejalan denganpihak militer dan parpol yang terbuktikemudian meletuskan peristiwa G 30 S/PKIatau GESTOK yang membawa petaka bagikekuasaan dan cita-citanya. Nasionalisasiyang diharapkan dapat menjadi rodapenggerak bagi gerakan Indonesia yang NEFOAnti NEKOLIM dan menjadi Negara BERDIKARIgagal seperti gagalnya program Banteng-nyaMasyumi-PSI.

Selain Wacana dan guratan politik yangtegas sebagai Negara-bangsa, karyaterbesar pemerintah di masa ini adalahperencanaan pembangunan semesta 9 tahundengan perancangnya DEPERNAS yangmerupakan cikal bakal Bappenas sekarang.Banyak yang menyitir secara sinismemengenai hasil dewan ini, dimana lebihdianggap sebagai karya sastra tinimbangdokumen perencanaan, bukan karenaketebalan melainkan karena pimpinannyaadalah Muh Yamin yang dikenal sebagaisastrawan. Namun bila kita telusuri

sesungguhnya perencanaan yang ada dalambuku ini, sifatnya jauh lebihrepresentative tinimbang MUSRENBANG saatini yang cenderung tipuan, lebih jelaskarena sudah jelas target dan biayanyatidak seperti sekarang dimana RPJM hanyakata manis dan target sehingga bisaberubah tiap tahun sesuai kehendakteknokrat dan politisi karena sifatnyalebih umum dan berakibat sering takterpenuhinya target pembangunan.

Di masa inilah gagasan gagasan besarSoekarno meluruk dan mengoyak tata duniayang tidak adil, sayangnya dia tidakmemperoleh dukungan memadai dalammengimplementasikan intrepretasinyamengenai Indonesia Merdeka. Dalam pidatoyang berjudul “Banting Stir untukBerdikari” di depan sidang umum MPRStanggal 11 April 1965, Soekarno menyerukankepada seluruh kekuatan pokok revolusi:buruh, petani, mahasiswa progresif,perempuan, termasuk etnis tionghoa untukmemperbesar kekuatan ekonomi Indonesiaagar lepas dari kepentingan asing. Sangat

jelas bahwa Indonesia pernah punya sejarahpanjang dalam melakukan pergulatanmembangun haluan ekonomi baru, yaituberdikari untuk melepaskan diri daribelenggu kolonialisme.

Catatan tambahan44

Masa Transisi 1966 – 1980 : Pergulatan Demokrasi Nasional dan Asing

Setelah tercabik-cabik akibat permainan politik ditengah arus perang dingin barat dan timur yang berkonsekwensi terhadap jatuhnya rezim demokrasi terpimpin Soekarno, munculnya rezim yang menyebut diri Orde Baru dengan arsitektur politisi militer, golkar dan birokrasi-teknokrat mewujudkan pembangunanisme yang memperolehdukungan barat. Konsekwensinya adalah integrasi hampir tanpa syarakat ke dalam sistem dunia yang dominan yaitu percaturan

44 Studi dilakukan hanya hingga akhir kepemimpinan Soekarno. Jadi selanjutnya diberi judul catatan tambahan yang merupakan sketsa analisis situasi d masa orde berikutnya.

ekonomi-politik dan sosial-budaya yang dikungkungi Negara colonial di masa lalu. Investasi dan pinjaman asing mengalir untuk menstabilisasi perekonomian yang diporakporandakan akibat pergulatan timur dan barat, dan kejadian ini berulang dengan diakhir rezim 1998 yang merepresentasikan pertarungan elit ekonomi-politik otoririter dan neolib pimpinan asing yang memperdaya kekuatan demokratik rakyat.

Masa transisi ini penuh dengan prestasi namun juga penindasan, prestasi karena lingkaran kekuasaan masih mengadaptasi tuntutan gerakan rakyat, misalnya tuntutanMalari (15 januari 1974) melahirkan Banpres dan Inpres pembangunan pertanian, kesehatan dan pendidikan serta pentingnya modal nasional. Gerakan Mahasiswa 1977/1978 mempertajam tuntutan Malari dan menggambarkan situasi Indonesia dalam suatu: “Indonesia Di Bawah Sepatu Laras” dan pemerintah merespon dengan Pembangunanyang mempertimbangkan Pendekatan KebutuhanDasar yang kemudian mempopulerkan istilah

9 kebutuhan pokok dan 8 jalur pemerataan pembangunan.

Kebijakan dan program tahun 70-an yang lahir dari pergulatan politik yang penuh ketegangan antara rezim dan oposan melahirkan suatu prestasi di decade berikutnya seperti swasembada pangan, pendidikan dan kesehatan yang meningkat tajam serta tentu saja kesejahteraan bertambah baik sekalipun kemudian menimbulkan kesenjangan yang tajam akibat kebijakan Negara Otoriter Birokrat Rente istilah Arief Budiman, dimana Birokrasi dikuasai dan dikendalikan oleh Militer.

Masa Konsolidasi Ekonomi-Politik dan Deregulasi-Debirokrasi

Masa 1970-an tersebut yang menjadi dasar kemajuan pedesaan baik ekonomi dan sosial yang berimplikasi terhadap penanggulangan kemiskinan. Sayangnya apa yang dilakukan masa ini tidak berkelanjutan, karena 5 tahun sejak 1980 terjadi konsolidasi kekuasaan yang kemudian menjadikan cikal

bakal sentralisasi ekonomi-politik dan sosial-budaya pada elite pusat bahkan intrepretasi ideology dan konstitusi. Social-Enginering Masyarakat Politik melalui Massa Mengambang dan Perwakilan Korporasi Negara (Representasi yang direstui), Kampus menjadi NKK-BKK, Penyeragaman Desa melalui UU No 5/1979 dantentu saja puncaknya adalah UU No 5 tahun 1985.

Di masa ini pulalah lahir kekuatan konglomerat yang merupakan lingkaran elit serta munculnya bisnis keluarga istana. Situasi ini bersamaan dengan fatwa apa yang dikenal dengan deregulasi dan debirokrasi yang merupakan penjabaran dariStruktural Ajustment Program (SAP) dari Washington Consensus yang mempersiapkan suatu jalan siasat baru yakni Neoliberal.

Merajalelanya liberalisasi keuangan dan perbankkan sejak awal 1980-an inilah yang menjadi dasar terjerembabnya perekonomian nasional yang semakin tidak terkendali yang berakhir dengan krisis moneter dan

kejatuhan rezim. Industri perbankkan yang meluas dan merebak, pasar modal dan spekulasi keuangan menjadi acuan, dan industrialisasi substitusi impor serta ekstraksi yang diproteksi telah mengalahkan pembangunan pertanian dan pedesaan akibat ilusi dari teori pembangunanisme terutama WW Rostow. Peranasing semakin menguat dalam perekonomian yang demikian.

Satu-satunya prestasi yang membanggakan adalah program IDT dan Mobilisasi deklarasi Jimbaran yang dilanjutkan denganTakesra dan Kukesra sekaligus pengendaliankependudukan. Katup penyangga ini tak berarti sama sekali akibat kebijakan makronya lebih eksploitatif, sehingga sentralisasi menciptakan perangkap yang membuat lumpuhnya daya beli masyarakat.

Situasi ini juga membuat gerah actor asing, yang sengaja atau tidak, telah mendorong terjadinya krisis moneter yang kemudian berdomino menjadi krisis multidimensi dan membuka jalan reformasi.

Reformasi yang sayangnya lebih siap dihadapi oleh pihak pendukung asing atau neolib, sehingga struktur strategisnya masih dalam cengkeraman kelompok ini dan gagasan konstitusi seperti yang dipikirkanoleh pendiri republic kembali tidak memperoleh jalan.

Masa Reformasi: Ilusi Konstitusionalis danPemberdayaan

Setelah kejatuhan rezim Soeharto, kebijakan nasional dalam cengkeraman rezimWashington Consensus. Rezim yang memenangkan pemilu tersandera, bahkan berbagai proses pembuatan UU kembali seperti di masa kejatuhan Soekarno lihatlah bagaimana proses pembuatan UU PMA, UU Sumberdaya Air, UU Migas dan lainnya bahkan bila rezim ini gagal merubah misalnya UUD 1945 mereka menyodok melalui kebijakan privatisasi atau beragamkebijakan mentri yang intinya adalah privatisasi dan liberalisasi yang disamarkan dengan kemitraan dan partisipasi, bahkan demokrasi dan tata

pemerintahan yang baik. BI telah menjadi instrument moneter (dan itu berarti elite dan asing) tinimbang untuk kesejahteraan rakyat. Independensinya diartikan memegang teguh dalil kapitalime, dimana perbankkan harus memegang prinsip C5 yang berarti hanya mungkin diakses oleh kelas menengah. BI telah menjadi Negara dalam Negara, ia tidak bisa berpihak pada rakyatsecara total seperti yang dilakukan oleh M.Yunus dengan Grameen Bank dan Wholeseller atau setara bank central nya. Kekayan sumberdaya alam dibagi antar elitetermasuk asing atas nama investasi, tender, dan lainnya.

Kemudian yang terjadi seperti kita alami sector riel dan sector rakyat tertatih tatih tumbuh bahkan menghadapi ancaman dengan beragam isu mulai dari ISO, Lingkungan, Kesehatan yang pada intinya memarginalkan produksi dan industri rakyat. Sebaliknya mereka tidak mau meliberalisasi pasar kerjanya, menutup rapat dengan berbagai persyaratan atas nama profesionalitas.

Kemiskinan turun lamban tetapi kesenjanganmakin melebar sehingga rakyat merasakan kemelaratan sekalipun yang dikata-gorikan tidak miskin. Biaya penanggulangan kemiskinan yang makin besar ternyata tidakserta merta mempercepat pengura-ngan angkakemiskinan. Tetapi yang pasti semakin tinggi biaya penanggulangan kemiskinan adalah semakin besarnya Utang luar negeri.Pemberdayaan yang menjadi kunci program pada realitasnya justru menciptakan ketergantungan baik biaya maupun pendamping, program ini gagal mentransformasikan pedesaan serta mendistruksi sistem perencanaan dan penganggaran yang ada.

Bahkan ada yang melihat program pemberdayaan berbasis utang (WB) ini merupakan kuda troya Neolib. Jadi, jangan berharap terhadap penanggulangan kemiskinan yang demikian, yang sudah teruji dari program ini layaknya suatu sinetron berseri, terus berlanjut tanpa

kepastian dan bila berakhir maka berakhir pula keberlanjutannya.

Kemiskinan yang diderita tidak kurang dari31 juta rakyat versi BPS atau hampir separuh warga versi Bank dunia, adalah realitas kekinian. Merekalah yang hidup dalam situasi serba sulit bahkan tanpa martabat, sementara kekayaan sumberdaya alam dinikmati oleh pihak asing dan segelintir elit dan hidup dalam kelimpahankemewahan. Pembangunan jelas tidak berpihak pada mereka karena terbatas sekali yang terentas dari kemiskinannya sekalipun biayanya berlipat ganda dari pembagian rata garis kemiskinan. Misalkan saja setiap hari kita memberikan mereka uang Rp.6.000, maka selama setahun membutuhkan tidak lebih dari 71.000.000.000.000 agar mereka di atas garis kemiskinan. Dari program penanggulangan kemiskinan yang terentas dari kemiskinan hanyalah 2 juta orang dengan biaya di atas Rp 50 trilliun, bila saja programnya dalam bentuk pembagian

hanya membutuhkan sekitar Rp 4 triliun saja untuk dua juta orang.

Pertanyaan Etis dan Ideologisnya : Bermoralkah Pembangunan yang kita lakukan ? Sesungguhnya Pembangunan atau APBN dan BI bekerja untuk kepentingan dan keuantungan siapa ? Partai Politik didirikan untuk apa dan siapa? Kalau demikian. Bagaimana mandate Daulat Rakyat ?

RAKYAT MENUNGGU JAWABAN