Mengukur Timbulan Sampah
Transcript of Mengukur Timbulan Sampah
PENGUKURAN TIMBULAN SAMPAH DI FAKULTAS SASTRA
UNVERSITAS JEMBER
PAPER
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Kelas
B)
Oleh :
Dieka Armanda K. (132110101001)
Tri Bakti Yuniar P. (132110101018)
Rani Trisna K. (132110101041)
Maulida Khasanah (132110101069)
Rizkya Pradita H. (132110101098)
Kharta Zarkasi (13211010112 1)
Sepillaili Wardatus I. (132110101154)
1
Pengukuran Timbulan Sampah di Fakultas SastraUniversitas Jember
Kharta1, Dieka 2, Tri Bakti3, Rani4, Maulida5, Rizkya5,Sepillaili6
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
ABSTRAK
Fakultas Sastra merupakan salah fakultas yang ada diUniversitas Jember. Sampah di Fakultas Sastra berupasampah organik dan non organik. Sampah yang dihasilkansetiap harinya yaitu seperti daun, kertas, plastik,bungkus makanan, sisa makanan dan sebagainya. Evaluasiterhadap pengelolaan sampah dibutuhkan untuk dapatmemberikan masukan mengenai hal-hal yang perludiperbaiki dalam pengelolaan sampah agar terlaksanapengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Dalammelakukan studi evaluasi pengelolaan sampah perludilakukan penelitian untuk mengetahui volume timbulansampah, komposisi sampah dan kondisi eksistingnya.Tujuan penelitian ini untuk mengukur timbulan sampahyang terdapat di Fakultas Sastra Universitas Jember.Penentuan sampah organik dan sampah non organikdilakukan dengan sampling sampah pada sumbernya denganmetode SNI 19-3964-1995 tentang Metoda Pengambilan danPengukuran, yang dilakukan selama delapan hariberturut-turut di dua musim yaitu di musim kemarau danmusim hujan. Berdasarkan musim, kepadatan, kelembabanlebih tinggi pada musim hujan dan sebaliknya kadar airyang lebih tinggi di musim kemarau.
Kata Kunci : Timbulan Sampah, Fakultas Sastra
ABSTRACT
1
Faculty of Letters is one of faculties at the University of Jember. Waste inFaculty of Letters in the form of organic waste each and non-organicwaste. Waste produced each day such as leafs, paper, plastic, bottles, foodwrappers, leftover food and etc. Evaluation of waste management isneeded to give suggestion about things that has to be improved in wastemanagement so the proper and environmentally sound wastemanagement could be implemented. The purpose of this research is tofind out the generation rate of waste, composition of waste, and theexisting. The purpose of this research to measure the solid wastecontained in the Faculty of Letters at University of Jember. Determinationof organic waste and non-organic waste is done by sampling the garbageat source by the method SNI 19-3964-1995 concerning Sampling andMeasurement Methods, which is conducted over eight consecutive days intwo seasons, the dry season and the rainy season. Based on the season,density, moisture was higher in the rainy season and vice versa higherwater content in the dry season.
Keywords : Waste, Faculty of Letters
2
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas
dari polusi dan sampah. Salah satu faktor yang
menyebabkan lingkungan tercemar adalah sampah. Sampah
merupakan masalah yang tidak ada habisnya. Produksi
sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Semakin bertambah banyak jumlah penduduk dengan
berbagai aktivitasnya, semakin meningkatkan sampah yang
dapat diproduksi. Hal ini masih menjadi masalah serius
penduduk di perkotaan termasuk menjadi permasalahan di
daerah Jember.
Sampah merupakan materi atau zat, baik yang
bersifat organik maupun anorganik yang dihasilkan dari
setiap aktivitas manusia. Jenis sampah yang dihasilkan
sangat tergantung dari jenis material yang kita
konsumsi. Sampah dapat membawa dampak yang buruk bagi
kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara
sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang
baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan
yang serius. Sehingga diperlukan pengukuran timbulan
dan komposisi sampah yang digunakan untuk perencanaan
dan pengelolaan sampah.
3
Menurut Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata
Ruang Kabupaten Jember Jawa timur, mencatat volume
sampah di wilayah itu sebesar 1.300 meter kubik per
hari. Dari 1.300 meter kubik sampah,sebanyak 750 meter
kubik di antaranya dibuang petugas ke tempat pembuangan
akhir (TPA) Pakusari, sedangkan 550 meter kubik sampah
sisanya dikelola sendiri oleh masyarakat dan
dihancurkan secara swadaya, namun ada juga sampah
tersebut dibuang ke sembarang tempat,salah satunya
sungai.
Fakultas Sastra di Universitas Jember yang
terletak di Kabupaten Jember, Jawa Timur ini merupakan
salah satu dari sekian banyak fakultas yang berpeluang
menjadi penghasil timbulan sampah, sehingga perlu
dilakukan pengukuran timbulan sampah untuk mengetahui
pengelolaan sampah pada fakultas tersebut. Pengukuran
timbulan sampah ini dapat digunakan untuk perencanaan
dan pengelolaan sampah yang lebih baik di Fakultas
Sastra.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah timbulan sampah di
Fakultas Sastra
2. Untuk mengetahui pengelolaan sampah di Fakultas
Sastra
4
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Sampah
Sampah merupakan bahan buangan dari kegiatan rumah
tangga, komersial, industri atau aktivitas-aktivitas
yang dilakukan oleh manusia lainnya. Sampah juga
merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang
sudah tidak terpakai (Purwendro & Nurhidayat, 2006).
Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya hanya
sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus
dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai
mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah
sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi
atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal
dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk
kegiatan industri), tetapi yang bukan biologis (karena
human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya
bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk
didalamnya).
2.2 Jenis-jenis Sampah
Jenis-jenis sampah dibedakan menjadi :
1. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari
sisa-sisa potongan hewan atau sayuran dari hasil
6
pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat
yang mudah membusuk, lembab, dan mengandung
sejumlah air bebas.
2. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar
atau yang tidak dapat terbakar yang berasal dari
rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-
kantor, tapi yang tidak termasuk garbage.
3. Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-
zat yang mudah terbakar baik dirumah, dikantor,
industri.
4. Street Sweeping(Sampah Jalanan) berasal dari
pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga
manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri
dari kertas-kertas, daun-daunan.
5. Dead Animal(Bangkai Binatang) yaitu bangkai-
bangkai yang mati karena alam, penyakit atau
kecelakaan.
6. Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu
bangkai- bangkai mobil, truk, kereta api.
Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang
berasal dari industri-industri, pengolahan hasil
bumi.
7. Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari
pembongkaran gedung.
7
8. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal
dari sisa pembangunan, perbaikan dan pembaharuan
gedung-gedung.
9. Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang
umumnya zat organik hasil saringan pada pintu
masuk suatu pusat pengelolahan air buangan.
2.3 Sumber-sumber Sampah
Sumber sumber sampah yang ada di permukaan bumi ini
dapat berasal dari beberapa sumber yaitu
1. Pemukiman penduduk (dihasilkan oleh satu atau
beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu
bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau
di kota)
2. Tempat umum dan tempat perdagangan (memungkinkan
banyak orang berkumpul dan melakukan kegiatan
termasuk juga tempat perdagangan)
3. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah
(tempat hiburan dan umum, jalan umum, tempat
parkir, tempat layanan kesehatan (misalnya rumah
sakit dan puskesmas), kompleks militer, gedung
pertemuan, pantai empat berlibur, dan sarana
pemerintah lain), Industri berat dan ringan,
Pertanian
2.4 Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan,
pengangkutan, pemrosesan , pendaur ulangan, atau
8
pembuangan dari material sampah ini biasanya mengacu
pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan
manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan
metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis
zat.
Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah
padat yang baik, diantaranya :
1. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat
sumber sampah yang ada dilokasi sumber (kantor,
rumah tangga, hotel dan sebagainya) ditempatkan
dalam tempat penyimpanan sementara, dalam hal
ini tempat sampah. Sampah basah dan sampah
kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang
terpisah untuk memudahkan pemusnahannya.
2. Tahap pengangkutan dari dipo sampah diangkut ke
tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah
dengan mempergunakan truk pengangkut sampah yang
disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota. (Chandra,
2007)
3. Tahap pemusnahan
9
2.5 Metode Pengolahan Sampah
Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain :
1. Sanitary Landfill
Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang
paling baik. Dalam metode ini, pemusnahan sampah
dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan
cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan
selapis demi selapis.
2. Incenaration
Incenaration atau insinerasi merupakan suatu
metode pemusnahan sampah dengan cara membakar
sampah secara besar-besaran dengn menggunakan
fasilitas pabrik.
3. Composting
Pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi
zat organik oleh kuman-kuman pembusuk pada
kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan bahan
berupa kompos atau pupuk hijau (Dainur, 1995).
4. Discharge to sewers
Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam
sistem pembuangan air limbah. Metode ini dapat
efektif asalkan sistem pembuangan air limbah
memang baik.
5. Dumping
10
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di
tanah lapangan, jurang atau tempat sampah.
6. Dumping in water
Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut.
Akibatnya, terjadi pencemaran pada air dan
pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya
banjir. (Mukono, 2006)
7. Individual Incenaration
Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa
dilakukan oleh penduduk terutama di daerah
pedesaaan.
8. Recycling
Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah
yang masih dapat dipakai atau di daur ulang.
Contoh bagian sampah yang dapat di daur ulang,
antara lain plastik, kaleng, gelas, besi, dan
sebagainya.
9. Reduction
Metode ini digunakan dengan cara menghancurkan
sampah (biasanya dari jenis garbage) sampai ke
bentuk yang lebih kecil, kemudian di olah untuk
menghasilkan lemak.
10. Salvaging
Pemanfaatan sampah yang dipakai kembali misalnya
kertas bekas. Bahayanya adalah bahwa metode ini
dapat menularkan penyakit (Chandra, 2007).
11
BAB III
Lokasi dan Waktu Pengambilan
Untuk mengetahui timbulan sampah yang ada di
Fakultas Sastra Universitas Jember. Gambaran umum
lokasi dan waktu pengambilan akan disajikan pada tabel
berikut:
1 Lokasi Survei Fakultas Sastra
Universitas Jember2 Jumlah Pegawai3. Jumlah Mahasiswa4. Jumlah Ruangan5. Kegiatan yang
Memungkinkan
Menghasilkan Sampah
Saat Perkuliahan,
kegiatan ukm, diklat,
seminar, pentas seni,
pelantikan, ospek, dsb.6. Jumlah Pengambilan
Titik Sampah
Titik Sampah yang ada di
Fakultas Sastra terdapat
10 titik sumber sampah,
diantaranya :
1 titik gazebo depan
1 titik gazebo tengah
2 titik depan ruang
kelas
1 titik depan ruang
dosen
13
1 titik depan ruang
akademik
1 titik samping gedung
Ki Hajar Dewantara
1 titik depan sekret
UKM
1 titik koridor
1 titik depan toilet7. Jumlah Tenaga
Pengolah Sampah
5 orang
8. Waktu Pengambilan
Sampah
Waktu Pengambilan Sampah
selama 8 hari dari
tanggal 28 Maret 2015
hingga 4 April 2015
setiap pukul 06.00
selesai sekitar pukul
06.30 dengan durasi
kurang lebih 30 menit
14
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Data Timbulan Sampah
1. Hari Pertama (Sabtu, 28 Maret 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm)
VOLUME(L)
1 Gazebo Depan 0,57 22 8,82 Gazebo Tengah 2,12 20 83 Depan Ruang Kelas 1 1,08 18,5 7,44 Depan Ruang Kelas 2 0,6 12 4,8
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 1,23 10 4
6 Depan Ruang Akademik 1,48 23 9,2
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,61 22 8,8
8 Depan Sekretariat UKM 1,44 19,5 7,89 Koridor 3,02 32 12,810 Depan Toilet 2,7 22 8,8
TOTAL 15,85
Berat sampah Organik 10,5
Berat sampah Anorganik 5,35
2. Hari Kedua (Minggu, 29 Maret 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm)
VOLUME(L)
1 Gazebo Depan 0,8 83 33,22 Gazebo Tengah 0,27 12 4,83 Depan Ruang Kelas 1 0,75 60 244 Depan Ruang Kelas 2 1,2 28,7 11,48
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,33 14,5 5,8
6 Depan Ruang Akademik 1,8 33 13,2
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,1 21 8,4
8 Depan Sekretariat UKM 0,95 72 28,8
15
9 Koridor 1,85 10 410 Depan Toilet 0,5 11,7 4,68
TOTAL 9,55
Berat Sampah Organik 4.05
Berat Sampah Anorganik 5.5
3. Hari Ketiga (Senin, 30 Maret 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm)
VOLUME(L)
1 Gazebo Depan 0,5 18,5 7,42 Gazebo Tengah 1,3 20,3 8,123 Depan Ruang Kelas 1 0,8 18,2 7,284 Depan Ruang Kelas 2 1,5 25,4 10,16
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,78 37 14,8
6 Depan Ruang Akademik 1,2 21 8,4
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1 17,2 6,88
8 Depan Sekretariat UKM 0,27 14 5,69 Koridor 0,25 28,3 11,3210 Depan Toilet 0,43 19 7,6
TOTAL 8,03
Berat Sampah Organik 5
Berat Sampah Anorganik3.03
4. Hari Keempat (Selasa, 31 Maret 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm) VOLUME(L)
1 Gazebo Depan 0,57 24,9 9,962 Gazebo Tengah 2,63 44,5 17,83 Depan Ruang Kelas 1 0,57 16,4 6,564 Depan Ruang Kelas 2 0,22 12 4,8
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,25 10,2 4,08
6 Depan Ruang Akademik 1,24 21 8,4
16
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,82 32,3 12,92
8 Depan SekretariatUKM 1,02 16 6,4
9 Koridor 3,04 38,7 15,4810 Depan Toilet 1,7 22,1 8,84
TOTAL 13,06
Berat Sampah Organik 10.01
Berat Sampah Anorganik 3.05
5. Hari Kelima (Rabu, 1 April 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm)
VOLUME(L)
1 Gazebo Depan 1,58 40 162 Gazebo Tengah 0,58 17 6,83 Depan Ruang Kelas 1 0,61 15 64 Depan Ruang Kelas 2 0,63 47 18,8
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,05 26 10,4
6 Depan Ruang Akademik 2,41 43 17,2
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,25 44 17,6
8 Depan Sekretariat UKM 1,54 30 129 Koridor 0,52 26 10,410 Depan Toilet 0,47 19 7,6
TOTAL 9,64
Berat Sampah Organik 5.5
Berat Sampah Anorganik 4.14
6. Hari Keenam (Kamis, 2 April 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm)
VOLUME(cm3)
1 Gazebo Depan 1,38 59 23,62 Gazebo Tengah 1,15 30 123 Depan Ruang Kelas 1 0,6 16,9 6,764 Depan Ruang Kelas 2 1,28 31,5 12,6
17
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 1,26 23 9,2
6 Depan Ruang Akademik 0,62 8,7 3,48
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 0,73 27,5 11
8 Depan Sekretariat UKM 1,23 20,8 8,329 Koridor 2,13 33,3 13,3210 Depan Toilet 0,58 22 8,8
TOTAL 10,38
Berat Sampah Organik 3.3
Berat Sampah Anorganik 6.08
7. Hari Ketujuh (Jumat, 3 April 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm)
VOLUME(L)
1 Gazebo Depan 0,29 27,5 112 Gazebo Tengah 1,22 29,6 11,843 Depan Ruang Kelas 1 1,29 39,1 15,644 Depan Ruang Kelas 2 0,17 11,3 4,52
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,65 74,9 29,96
6 Depan Ruang Akademik 0,68 40,3 16,12
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,43 23,2 9,28
8 Depan Sekretariat UKM 1,02 19,4 7,769 Koridor 2,23 31,4 12,5610 Depan Toilet 0,94 18,9 7,56
TOTAL 9,92
Berat Sampah Organik 6.52
Berat Sampah Anorganik 3.4
8. Hari Kedelapan (Sabtu, 4 April 2015)
NO. LOKASI BERAT(kg)
TINGGI(cm)
VOLUME(L)
1 Gazebo Depan 0,76 67 26,82 Gazebo Tengah 0,77 47,8 19,12
18
3 Depan Ruang Kelas 1 0,17 25,5 10,24 Depan Ruang Kelas 2 0,48 56,5 22,6
5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,37 47 18,8
6 Depan Ruang Akademik 0,43 39 15,6
7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 0,18 20,9 8,36
8 Depan Sekretariat UKM 0,18 15,9 6,369 Koridor 1,01 24,5 9,810 Depan Toilet 0,91 31 12,4
TOTAL 5,26
Berat Sampah Organik 2.20
Berat Sampah Anorganik 3.06
4.2 Grafik Berat Sampah (kg)
4.3 Data Kuisioner
Berdasarkan kuisioner yang kami berikan kepada 16 mahasiwa,
dapat disimpulkan :
No. Pertanyaan Rentan Jawaban1 Sampah apa yang sering anda
hasilkan?
Sampah Organik : 1
orang
Sampah Anorganik : 15
orang
19
2 Seberapa sering anda membuang
sampah setiap hari di Fakultas
Sastra?
Jarang : 14 orang
Sering : 2 orang
3. Apa yang anda lakukan melihat
sampah di sembarang tempat?
Dibiarkan : 9 orang
Dipungut dan dibuang
di tempat sampah : 7
orang4. Di area mana saja anda membuang
sampah?
Gazebo, mushola,
depan ruang kuliah,
depan ruang dosen,
sekitar aula, depan
toilet5. Menurut anda bagaimana
pengelolaan limbah di Sastra?
Tidak bagus : 5 orang
Cukup : 9 orang
Bagus : 2 orang
4.4 Pembahasan Timbulan Sampah
Untuk menghitung timbulan sampah di fakultas sastra
kelompok kami menggunakan kotak berukuran 40 liter dengan
ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 100 cm. Kemudian
kelompok kami melakukan pengambilan sampah selama delapan hari
dihitung semenjak Sabtu, 28 Maret 2015 hingga Sabtu, 4 April
2015. Pengambilan sampah dilakukan pada jam 06.00-06.30 wib.
Alat-alat yang kami gunakan dalam pengambilan sampah, yaitu
handskun dan kantong plastik. Sebelum kami menentukan jam dan
hari pelaksanaan, kami menentukan beberapa titik sampah yang
ada di fakultas sastra. Dari hasil observasi, kami memutuskan
untuk menetapkan sepuluh titik sampah yang ada di sana. Titik
20
sampah tersebut terdiri dari Gazebo Depan, Gazebo Tengah,
Depan Ruang Kelas 1, Depan Ruang Kelas 2, Depan Ruang Dosen
Sastra Indonesia, Depan Ruang Akademik, Samping Gedung Ki
Hadjar Dewantara, Depan Sekretariat UKM, Koridor, Depan
Toilet.
Pada saat perizinan, kami mengalami kendala karena pihak
fakultas tidak memperbolehkan untuk dilakukan observasi. Namun
melalui perantara kepala kebersihan fakultas sastra, kami
akhirnya mampu untuk melakukan untuk pengambilan sampah.
Berikut adalah keterangan pengambilan sampah :
1. Hari pertama (Sabtu, 28 Maret 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 15,85 Kg
Komposisi Sampah
- Organik :
: = 66,25%
- Anorganik :
: = 33,75%
Pada hari pertama, total sampah yang kami dapatkan dari
10 titik sampah yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar
21
15,85 Kg. Pada hari tersebut sampah yang yang paling
banyak dihasilkan di titik sampah sembilan (koridor)
yaitu 3,02 kg dan di titik itu pula dihasilkan volume
sampah terbesar yaitu 32 cm3. Selain itu, kami menemukan
bahwa sampah organik lebih dominan dibanding anorganik
pada hari tersebut dengan proporsi sampah organik 66,25%
dan sampah anorganik 33,75%. Sampah organik yang lebih
dominan adalah sampah nasi sisa kegiatan diklat
mahasiswa.
2. Hari kedua (Minggu, 29 Maret 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 9,5 Kg
Komposisi Sampah
- Organik :
: = 42,4%
- Anorganik :
: = 57,6%
Pada hari kedua, ini bertepatan dengan hari libur
sehingga mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan.
22
Pada hari tersebut kami memperoleh jumlah sampah yang
lebih sedikit dibanding hari pertama. Total sampah yang
kami peroleh yaitu 9,5 Kg v. Berbeda dengan hari
pertama, kami menemukan bahwa massa sampah anorganik
lebih dominan dibanding organik yaitu dengan proporsi
anorganik 57,6% dan organik 42,4%.
3. Hari ketiga (Senin, 30 Maret 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 8,03 Kg
Komposisi Sampah
- Organik :
: = 62,27%
- Anorganik :
: = 37,73%
Pada hari ketiga, jumlah sampah yang dihasilkan massanya
lebih sedikit dibanding hari pertama dan hari kedua
karena pada saat itu awal masuk setelah libur akhir
pekan. Total massa sampah yang kami peroleh adalah 8,03
23
kg yang mana pada saat itu titik sampah empat (depan
ruang kelas 2) menghasilkan massa sampah terbesar yaitu
1,5 kg. Dengan persentase sampah organik 62,27 % dan
sampah anorganik sebesar 37,73%
4. Hari keempat (Selasa, 31 Maret 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 13,06 Kg
Komposisi Sampah
- Organik :
: = 76,64%
- Anorganik :
: = 23,36%
Pada hari keempat, semua titik terisi oleh sampah. Total
sampah yang didapat 13,06 kg. Pada hari tersebut berat
sampah organik lebih dominan dibanding anorganik yaitu
10,01 kg : 3,05 kg dengan proporsi organik 76,64% dan
anorganik 23,36%. Titik sembilan (koridor) merupakan
titik pengasil massa sampah paling besar dibanding yang
lain yaitu 3,04 kg dan titik dua (gazebo tengah)
merupakan titik sampah terbesar
24
5. Hari kelima (Rabu, 1 April 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 9,64 Kg
Komposisi Sampah
- Organik :
: = 57,05%
- Anorganik :
: = 42,95%
Pada hari kelima, timbulan sampah yang dihasilkan tiap
titik pengambilan sampah tidak sampai 3,00 kg. Dari
hasil pengamatan pada hari kelima, timbulan sampah
terbanyak pada titik enam (depan ruang akademik) yaitu
2,41kg. Total timbulan sampah yang kami peroleh sebesar
9,64 kg dengan proporsi sampah organik 57,05% (5,5 kg)
dan sampah anorganik 42,95% (4,14 kg).
6. Hari keenam (Kamis, 2 April 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 10,38 Kg
25
Komposisi Sampah
- Organik :
: = 31,79%
- Anorganik :
: = 68,21%
Pada hari keenam, sampah terbanyak dihasilkan di titik
sembilan (koridor) yaitu 2,13 kg. Total sampah yang
dihasilkan sebesar 10,38 kg. Berat sampah organik yang
didapat yaitu 3,3 kg dan sampah anorganik 6,08 kg dengan
proporsi sampah organik 31,79% dan sampah anorganik
68,21%.
7. Hari ketujuh (Jumat, 3 April 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 9,92 Kg
Komposisi Sampah
- Organik :
26
: = 65,72%
- Anorganik :
: = 34,28%
Pada hari ketujuh, titik sampah sembilan (koridor)
merupakan titik sampah yang menghasilkaan sampah
terbanyak yaitu 2,23 kg. Total sampah yang diperoleh
pada hari tersebut yaitu 9,92 kg. Perbandingan sampah
organik dengan anorganik yaitu 6,52 kg : 3,4 kg dengan
proporsi sampah organik 65,72% dan anorganik 34,28%.
Dari data tersebut, kita bisa lihat bahwa sampah organik
lebih dominan.
8. Hari kedelapan (Sabtu, 04 April 2015)
Kotak Ukuran 40 Liter
- Total Massa Sampah = 5,26 Kg
Komposisi Sampah
- Organik :
: = 41,82%
27
- Anorganik :
: = 58,17%
Pada hari terakhir, total sampah yang di dapatkan dari
10 titik sumber sampah adalah semassa 5,26 kg. Pada hari
ini, timbulan sampah merupakan yang paling sedikit
dibanding dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan
aktivitas kampus yang tidak ada dan bertepatan dengan
hari libur. Menurut data yang telah diambil pada hari
ini, sampah organik lebih sedikit dibanding anorganik
yaitu 2,20 kg : 3,06 kg. Proporsi sampah organik yaitu
41,82% dan anorganik yaitu 58,17%. Titik sampah sembilan
(koridor) merupakan titik sampah terbanyak yaitu 1,01
kg.
4.5 Pembahasan wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada
kepala kebersihan Fakultas Sastra, dapat diketahui bahwa
fakultas tersebut melakukan pengambilan dan pengumpulan sampah
pada pukul 09.00 WIB dan 14.00 WIB. Disana, sampah tidak
mengalami pemisahan antara organik dan anorganik, kemudian
sampah diangkut dengan menggunakan gerobak menuju tempat
pembuangan sampah yang terletak di belakang fakultas. Setelah
mengalami pengangkutan, sampah dibakar di tempat pembuangan
sampah tanpa dilakukan pemilahan dahulu. Namun semenjak28
mendapat teguran dari pihak KSDA (Konservasi Sumber Daya
Alam), pihak kebersihan Fakultas Sastra hanya melakukan
pembakaran sampah pada sore hari saja, yang awalnya dilakukan
dua kali yaitu pagi dan sore.
29
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
1. Total sampah yang dihasilkan di hari pertama sebanyak
15,85 kg. Komposisi sampah organik 66,25% dan komposisi
sampah anorganik 33,75%.
2. Total sampah yang dihasilkan di hari kedua sebanyak 9,55
kg. Komposisi sampah organik 42,4% dan komposisi sampah
anorganik 57,6%.
3. Total sampah yang dihasilkan di hari ketiga sebanyak
8,03 kg. Komposisi sampah organik 62,27% dan komposisi
sampah anorganik 33,73%.
4. Total sampah yang dihasilkan di hari keempat sebanyak
13,06 kg. Komposisi sampah organik 76,64% dan komposisi
sampah anorganik 23,36%.
5. Total sampah yang dihasilkan di hari kelima sebanyak
9,64 kg. Komposisi sampah organik 57,05% dan komposisi
sampah anorganik 42,95%.
6. Total sampah yang dihasilkan di hari keenam sebanyak
10,38 kg. Komposisi sampah organik 31,79% dan komposisi
sampah anorganik 68,21%.
7. Total sampah yang dihasilkan di hari ketujuh sebanyak
9,92 kg. Komposisi sampah organik 65,72 % dan komposisi
sampah anorganik 34,28%.
8. Total sampah yang dihasilkan di hari kedelapan sebanyak
5,26 kg. Komposisi sampah organik 41,82% dan komposisi
sampah anorganik 58,17%.
30
5.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah
rata-rata sampah organik di Fakultas Sastra lebih banyak di
bandingkan sampah anorganik. Hal tersebut dikarenakan di
Fakultas Sastra terdapat banyak pohon di hampir setiap halaman
kampus, serta sampah-sampah kertas yang dihasilkan dari setiap
mahasiswa maupun dosen. Fakultas Sastra seharusnya mempunyai
sistem pengolahan sampah organik dan anorganik sehingga semua
sampah dapat dikelola tanpa melakukan pembakaran sampah lagi
yang akan menimbulkan polusi udara.
Pembuangan sampah di Fakultas Sastra harusnya dilakukan
dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang memilah
antara sampah organik dan anorganik sebelum diangkut ke tempat
pembuangan akhir sampah yang berada di halaman belakang
Fakutas Sastra. Selain itu sebaiknya jumah tenaga kebersihan
perlu ditambah karena dengan jumlah lima tenaga kebersihan
sampah di Fakultas Sastra masih kurang, sehingga semua area
Fakultas Ekonomi masih tidak dapat dibersihkan secara optimal.
31
LAMPIRAN 1
Wawancara
Mahasiswa : (M)
Petugas Kebersihan : (P)
M : “Assalamualaikum pak”
P : “Waalaikumsalam dek”
M : “Kami dari Fakultas Kesehatan Masyarakat ingin
mewawancarai bapak mengenai sistem pengelolaan
sampah di fakultas sastra”
P : “Iya, silakan. Mau mulai dari mana?”
M : “Bagaimana pengangkutan sampah ke tempat
pembuangan akhir di fakultas ini pak?”
P : “Pertama, sampah yang ada di tempat-tempat
sampah kecil, diangkut dengan gerobak, lalu dibawa
ke belakang yaitu tempat pembuangan akhir langsung
dibakar”
M : “Sebelum dilakukan pembakaran sampah, apakah
dilakukan pemilahan antara sampah organik dan
anorganik?”
P : “Disini, semua sampah langsung dibakar tanpa ada
pemilahan sebelumnya”.
M : “Berapa kali pengangkutan sampah dilakukan?”
32
P : “Dua kali pengangkutan yaitu pagi hari jam 09.00
dan sore hari jam 14.00”.
M : “Kapan waktu pembakarannya pak?”
P : “Kalau dulu dilakukan di pagi hari dan sore hari
dek, tapi setelah mendapat teguran dari KSDA
mengenai pelarangan pembakaran sampah di pagi
hari, dalam dua minggu terakhir ini pembakaran
dilakukan hanya sekali pada sore hari. KSDA hanya
memberi teguran, namun tidak memberikan solusi
tentang pengelolaan sampah disini.”
M : “Berapa jumlah petugas kebersihan di fakultas
ini pak?”
P : “Ada lima petugas”
M : “Apa harapan bapak dalam pengelolaan timbulan
sampah di fakultas ini?”
P : “Harapan saya, diberi solusi tentang waktu
pembakaran yang baik itu jam berapa, lalu bila
tidak boleh dilakukan pembakaran, apa yang
sebaiknya dilakukan dalam mengelola sampah
disini”.
(kemudian, kepala Tata Usaha memanggil petugas
kebersihan)
P : “Maaf dek, saya tidak bisa melanjutkan wawancara
ini, karena barusan di tegur oleh kepala Tata
Usaha, beliau mengatakan, bahwa adek-adek sekalian
33
disuruh menghadap kepada beliau untuk wawancara
lebih lanjut”.
M : “Baik pak. Terimakasih atas informasinya pak”
P : “Sama-sama dek”
NB : kami sekelompok tidak dapat melanjutkan wawancara
ini, karena pihak Fakultas Sastra tidak mengizinkan
kami melakukan observasi.
34
DAFTAR PUSTAKA
Suyono and Budiman. 2010. Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta : Buku
kedokteran EGC, 2010.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20777/4/
Chapter%20II.pdf (diakses pada tanggal 20 April 2015)
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125808-S-5858-
Hubungan%20kepadatan-Literatur.pdf (diakses pada tanggal 20
April 2015)
http://www.ilmusipil.com/pengertian-sampah (diakses pada
tanggal 20 April 2015)
37