Mengukur Timbulan Sampah

39
PENGUKURAN TIMBULAN SAMPAH DI FAKULTAS SASTRA UNVERSITAS JEMBER PAPER (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Kelas B) Oleh : Dieka Armanda K. (132110101001) Tri Bakti Yuniar P. (132110101018) Rani Trisna K. (132110101041) Maulida Khasanah (132110101069) Rizkya Pradita H. (132110101098) Kharta Zarkasi (13211010112 1) Sepillaili Wardatus I. (132110101154) 1

Transcript of Mengukur Timbulan Sampah

PENGUKURAN TIMBULAN SAMPAH DI FAKULTAS SASTRA

UNVERSITAS JEMBER

PAPER

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Kelas

B)

Oleh :

Dieka Armanda K. (132110101001)

Tri Bakti Yuniar P. (132110101018)

Rani Trisna K. (132110101041)

Maulida Khasanah (132110101069)

Rizkya Pradita H. (132110101098)

Kharta Zarkasi (13211010112 1)

Sepillaili Wardatus I. (132110101154)

1

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

2014

2

Pengukuran Timbulan Sampah di Fakultas SastraUniversitas Jember

Kharta1, Dieka 2, Tri Bakti3, Rani4, Maulida5, Rizkya5,Sepillaili6

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

ABSTRAK

Fakultas Sastra merupakan salah fakultas yang ada diUniversitas Jember. Sampah di Fakultas Sastra berupasampah organik dan non organik. Sampah yang dihasilkansetiap harinya yaitu seperti daun, kertas, plastik,bungkus makanan, sisa makanan dan sebagainya. Evaluasiterhadap pengelolaan sampah dibutuhkan untuk dapatmemberikan masukan mengenai hal-hal yang perludiperbaiki dalam pengelolaan sampah agar terlaksanapengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Dalammelakukan studi evaluasi pengelolaan sampah perludilakukan penelitian untuk mengetahui volume timbulansampah, komposisi sampah dan kondisi eksistingnya.Tujuan penelitian ini untuk mengukur timbulan sampahyang terdapat di Fakultas Sastra Universitas Jember.Penentuan sampah organik dan sampah non organikdilakukan dengan sampling sampah pada sumbernya denganmetode SNI 19-3964-1995 tentang Metoda Pengambilan danPengukuran, yang dilakukan selama delapan hariberturut-turut di dua musim yaitu di musim kemarau danmusim hujan. Berdasarkan musim, kepadatan, kelembabanlebih tinggi pada musim hujan dan sebaliknya kadar airyang lebih tinggi di musim kemarau.

Kata Kunci : Timbulan Sampah, Fakultas Sastra

ABSTRACT

1

Faculty of Letters is one of faculties at the University of Jember. Waste inFaculty of Letters in the form of organic waste each and non-organicwaste. Waste produced each day such as leafs, paper, plastic, bottles, foodwrappers, leftover food and etc. Evaluation of waste management isneeded to give suggestion about things that has to be improved in wastemanagement so the proper and environmentally sound wastemanagement could be implemented. The purpose of this research is tofind out the generation rate of waste, composition of waste, and theexisting. The purpose of this research to measure the solid wastecontained in the Faculty of Letters at University of Jember. Determinationof organic waste and non-organic waste is done by sampling the garbageat source by the method SNI 19-3964-1995 concerning Sampling andMeasurement Methods, which is conducted over eight consecutive days intwo seasons, the dry season and the rainy season. Based on the season,density, moisture was higher in the rainy season and vice versa higherwater content in the dry season.

Keywords : Waste, Faculty of Letters

2

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas

dari polusi dan sampah. Salah satu faktor yang

menyebabkan lingkungan tercemar adalah sampah. Sampah

merupakan masalah yang tidak ada habisnya. Produksi

sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Semakin bertambah banyak jumlah penduduk dengan

berbagai aktivitasnya, semakin meningkatkan sampah yang

dapat diproduksi. Hal ini masih menjadi masalah serius

penduduk di perkotaan termasuk menjadi permasalahan di

daerah Jember.

Sampah merupakan materi atau zat, baik yang

bersifat organik maupun anorganik yang dihasilkan dari

setiap aktivitas manusia. Jenis sampah yang dihasilkan

sangat tergantung dari jenis material yang kita

konsumsi. Sampah dapat membawa dampak yang buruk bagi

kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara

sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang

baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan

yang serius. Sehingga diperlukan pengukuran timbulan

dan komposisi sampah yang digunakan untuk perencanaan

dan pengelolaan sampah.

3

Menurut Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata

Ruang Kabupaten Jember Jawa timur, mencatat volume

sampah di wilayah itu sebesar 1.300 meter kubik per

hari. Dari 1.300 meter kubik sampah,sebanyak 750 meter

kubik di antaranya dibuang petugas ke tempat pembuangan

akhir (TPA) Pakusari, sedangkan 550 meter kubik sampah

sisanya dikelola sendiri oleh masyarakat dan

dihancurkan secara swadaya, namun ada juga sampah

tersebut dibuang ke sembarang tempat,salah satunya

sungai.

Fakultas Sastra di Universitas Jember yang

terletak di Kabupaten Jember, Jawa Timur ini merupakan

salah satu dari sekian banyak fakultas yang berpeluang

menjadi penghasil timbulan sampah, sehingga perlu

dilakukan pengukuran timbulan sampah untuk mengetahui

pengelolaan sampah pada fakultas tersebut. Pengukuran

timbulan sampah ini dapat digunakan untuk perencanaan

dan pengelolaan sampah yang lebih baik di Fakultas

Sastra.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui jumlah timbulan sampah di

Fakultas Sastra

2. Untuk mengetahui pengelolaan sampah di Fakultas

Sastra

4

3. Untuk memberikan saran pengelolaan sampah yang

baik.

5

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Sampah

Sampah merupakan bahan buangan dari kegiatan rumah

tangga, komersial, industri atau aktivitas-aktivitas

yang dilakukan oleh manusia lainnya. Sampah juga

merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang

sudah tidak terpakai (Purwendro & Nurhidayat, 2006).

Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya hanya

sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak

digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus

dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai

mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah

sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi

atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal

dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk

kegiatan industri), tetapi yang bukan biologis (karena

human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya

bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk

didalamnya).

2.2 Jenis-jenis Sampah

Jenis-jenis sampah dibedakan menjadi :

1. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari

sisa-sisa potongan hewan atau sayuran dari hasil

6

pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat

yang mudah membusuk, lembab, dan mengandung

sejumlah air bebas.

2. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar

atau yang tidak dapat terbakar yang berasal dari

rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-

kantor, tapi yang tidak termasuk garbage.

3. Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-

zat yang mudah terbakar baik dirumah, dikantor,

industri.

4. Street Sweeping(Sampah Jalanan) berasal dari

pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga

manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri

dari kertas-kertas, daun-daunan.

5. Dead Animal(Bangkai Binatang) yaitu bangkai-

bangkai yang mati karena alam, penyakit atau

kecelakaan.

6. Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu

bangkai- bangkai mobil, truk, kereta api.

Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang

berasal dari industri-industri, pengolahan hasil

bumi.

7. Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari

pembongkaran gedung.

7

8. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal

dari sisa pembangunan, perbaikan dan pembaharuan

gedung-gedung.

9. Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang

umumnya zat organik hasil saringan pada pintu

masuk suatu pusat pengelolahan air buangan.

2.3 Sumber-sumber Sampah

Sumber sumber sampah yang ada di permukaan bumi ini

dapat berasal dari beberapa sumber yaitu

1. Pemukiman penduduk (dihasilkan oleh satu atau

beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu

bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau

di kota)

2. Tempat umum dan tempat perdagangan (memungkinkan

banyak orang berkumpul dan melakukan kegiatan

termasuk juga tempat perdagangan)

3. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah

(tempat hiburan dan umum, jalan umum, tempat

parkir, tempat layanan kesehatan (misalnya rumah

sakit dan puskesmas), kompleks militer, gedung

pertemuan, pantai empat berlibur, dan sarana

pemerintah lain), Industri berat dan ringan,

Pertanian

2.4 Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan,

pengangkutan, pemrosesan , pendaur ulangan, atau

8

pembuangan dari material sampah ini biasanya mengacu

pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan

manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi

dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau

keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk

memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa

melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan

metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis

zat.

Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah

padat yang baik, diantaranya :

1. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat

sumber sampah yang ada dilokasi sumber (kantor,

rumah tangga, hotel dan sebagainya) ditempatkan

dalam tempat penyimpanan sementara, dalam hal

ini tempat sampah. Sampah basah dan sampah

kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang

terpisah untuk memudahkan pemusnahannya.

2. Tahap pengangkutan dari dipo sampah diangkut ke

tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah

dengan mempergunakan truk pengangkut sampah yang

disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota. (Chandra,

2007)

3. Tahap pemusnahan

9

2.5 Metode Pengolahan Sampah

Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat

beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain :

1. Sanitary Landfill

Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang

paling baik. Dalam metode ini, pemusnahan sampah

dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan

cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan

selapis demi selapis.

2. Incenaration

Incenaration atau insinerasi merupakan suatu

metode pemusnahan sampah dengan cara membakar

sampah secara besar-besaran dengn menggunakan

fasilitas pabrik.

3. Composting

Pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi

zat organik oleh kuman-kuman pembusuk pada

kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan bahan

berupa kompos atau pupuk hijau (Dainur, 1995).

4. Discharge to sewers

Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam

sistem pembuangan air limbah. Metode ini dapat

efektif asalkan sistem pembuangan air limbah

memang baik.

5. Dumping

10

Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di

tanah lapangan, jurang atau tempat sampah.

6. Dumping in water

Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut.

Akibatnya, terjadi pencemaran pada air dan

pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya

banjir. (Mukono, 2006)

7. Individual Incenaration

Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa

dilakukan oleh penduduk terutama di daerah

pedesaaan.

8. Recycling

Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah

yang masih dapat dipakai atau di daur ulang.

Contoh bagian sampah yang dapat di daur ulang,

antara lain plastik, kaleng, gelas, besi, dan

sebagainya.

9. Reduction

Metode ini digunakan dengan cara menghancurkan

sampah (biasanya dari jenis garbage) sampai ke

bentuk yang lebih kecil, kemudian di olah untuk

menghasilkan lemak.

10. Salvaging

Pemanfaatan sampah yang dipakai kembali misalnya

kertas bekas. Bahayanya adalah bahwa metode ini

dapat menularkan penyakit (Chandra, 2007).

11

12

BAB III

Lokasi dan Waktu Pengambilan

Untuk mengetahui timbulan sampah yang ada di

Fakultas Sastra Universitas Jember. Gambaran umum

lokasi dan waktu pengambilan akan disajikan pada tabel

berikut:

1 Lokasi Survei Fakultas Sastra

Universitas Jember2 Jumlah Pegawai3. Jumlah Mahasiswa4. Jumlah Ruangan5. Kegiatan yang

Memungkinkan

Menghasilkan Sampah

Saat Perkuliahan,

kegiatan ukm, diklat,

seminar, pentas seni,

pelantikan, ospek, dsb.6. Jumlah Pengambilan

Titik Sampah

Titik Sampah yang ada di

Fakultas Sastra terdapat

10 titik sumber sampah,

diantaranya :

1 titik gazebo depan

1 titik gazebo tengah

2 titik depan ruang

kelas

1 titik depan ruang

dosen

13

1 titik depan ruang

akademik

1 titik samping gedung

Ki Hajar Dewantara

1 titik depan sekret

UKM

1 titik koridor

1 titik depan toilet7. Jumlah Tenaga

Pengolah Sampah

5 orang

8. Waktu Pengambilan

Sampah

Waktu Pengambilan Sampah

selama 8 hari dari

tanggal 28 Maret 2015

hingga 4 April 2015

setiap pukul 06.00

selesai sekitar pukul

06.30 dengan durasi

kurang lebih 30 menit

14

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Data Timbulan Sampah

1. Hari Pertama (Sabtu, 28 Maret 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm)

VOLUME(L)

1 Gazebo Depan 0,57 22 8,82 Gazebo Tengah 2,12 20 83 Depan Ruang Kelas 1 1,08 18,5 7,44 Depan Ruang Kelas 2 0,6 12 4,8

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 1,23 10 4

6 Depan Ruang Akademik 1,48 23 9,2

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,61 22 8,8

8 Depan Sekretariat UKM 1,44 19,5 7,89 Koridor 3,02 32 12,810 Depan Toilet 2,7 22 8,8

TOTAL 15,85

Berat sampah Organik 10,5

Berat sampah Anorganik 5,35

2. Hari Kedua (Minggu, 29 Maret 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm)

VOLUME(L)

1 Gazebo Depan 0,8 83 33,22 Gazebo Tengah 0,27 12 4,83 Depan Ruang Kelas 1 0,75 60 244 Depan Ruang Kelas 2 1,2 28,7 11,48

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,33 14,5 5,8

6 Depan Ruang Akademik 1,8 33 13,2

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,1 21 8,4

8 Depan Sekretariat UKM 0,95 72 28,8

15

9 Koridor 1,85 10 410 Depan Toilet 0,5 11,7 4,68

TOTAL 9,55

Berat Sampah Organik 4.05

Berat Sampah Anorganik 5.5

3. Hari Ketiga (Senin, 30 Maret 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm)

VOLUME(L)

1 Gazebo Depan 0,5 18,5 7,42 Gazebo Tengah 1,3 20,3 8,123 Depan Ruang Kelas 1 0,8 18,2 7,284 Depan Ruang Kelas 2 1,5 25,4 10,16

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,78 37 14,8

6 Depan Ruang Akademik 1,2 21 8,4

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1 17,2 6,88

8 Depan Sekretariat UKM 0,27 14 5,69 Koridor 0,25 28,3 11,3210 Depan Toilet 0,43 19 7,6

TOTAL 8,03

Berat Sampah Organik 5

Berat Sampah Anorganik3.03

4. Hari Keempat (Selasa, 31 Maret 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm) VOLUME(L)

1 Gazebo Depan 0,57 24,9 9,962 Gazebo Tengah 2,63 44,5 17,83 Depan Ruang Kelas 1 0,57 16,4 6,564 Depan Ruang Kelas 2 0,22 12 4,8

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,25 10,2 4,08

6 Depan Ruang Akademik 1,24 21 8,4

16

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,82 32,3 12,92

8 Depan SekretariatUKM 1,02 16 6,4

9 Koridor 3,04 38,7 15,4810 Depan Toilet 1,7 22,1 8,84

TOTAL 13,06

Berat Sampah Organik 10.01

Berat Sampah Anorganik 3.05

5. Hari Kelima (Rabu, 1 April 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm)

VOLUME(L)

1 Gazebo Depan 1,58 40 162 Gazebo Tengah 0,58 17 6,83 Depan Ruang Kelas 1 0,61 15 64 Depan Ruang Kelas 2 0,63 47 18,8

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,05 26 10,4

6 Depan Ruang Akademik 2,41 43 17,2

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,25 44 17,6

8 Depan Sekretariat UKM 1,54 30 129 Koridor 0,52 26 10,410 Depan Toilet 0,47 19 7,6

TOTAL 9,64

Berat Sampah Organik 5.5

Berat Sampah Anorganik 4.14

6. Hari Keenam (Kamis, 2 April 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm)

VOLUME(cm3)

1 Gazebo Depan 1,38 59 23,62 Gazebo Tengah 1,15 30 123 Depan Ruang Kelas 1 0,6 16,9 6,764 Depan Ruang Kelas 2 1,28 31,5 12,6

17

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 1,26 23 9,2

6 Depan Ruang Akademik 0,62 8,7 3,48

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 0,73 27,5 11

8 Depan Sekretariat UKM 1,23 20,8 8,329 Koridor 2,13 33,3 13,3210 Depan Toilet 0,58 22 8,8

TOTAL 10,38

Berat Sampah Organik 3.3

Berat Sampah Anorganik 6.08

7. Hari Ketujuh (Jumat, 3 April 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm)

VOLUME(L)

1 Gazebo Depan 0,29 27,5 112 Gazebo Tengah 1,22 29,6 11,843 Depan Ruang Kelas 1 1,29 39,1 15,644 Depan Ruang Kelas 2 0,17 11,3 4,52

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,65 74,9 29,96

6 Depan Ruang Akademik 0,68 40,3 16,12

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 1,43 23,2 9,28

8 Depan Sekretariat UKM 1,02 19,4 7,769 Koridor 2,23 31,4 12,5610 Depan Toilet 0,94 18,9 7,56

TOTAL 9,92

Berat Sampah Organik 6.52

Berat Sampah Anorganik 3.4

8. Hari Kedelapan (Sabtu, 4 April 2015)

NO. LOKASI BERAT(kg)

TINGGI(cm)

VOLUME(L)

1 Gazebo Depan 0,76 67 26,82 Gazebo Tengah 0,77 47,8 19,12

18

3 Depan Ruang Kelas 1 0,17 25,5 10,24 Depan Ruang Kelas 2 0,48 56,5 22,6

5 Depan Ruang DosenSastra Indonesia 0,37 47 18,8

6 Depan Ruang Akademik 0,43 39 15,6

7 Samping Gedung KiHadjar Dewantara 0,18 20,9 8,36

8 Depan Sekretariat UKM 0,18 15,9 6,369 Koridor 1,01 24,5 9,810 Depan Toilet 0,91 31 12,4

TOTAL 5,26

Berat Sampah Organik 2.20

Berat Sampah Anorganik 3.06

4.2 Grafik Berat Sampah (kg)

4.3 Data Kuisioner

Berdasarkan kuisioner yang kami berikan kepada 16 mahasiwa,

dapat disimpulkan :

No. Pertanyaan Rentan Jawaban1 Sampah apa yang sering anda

hasilkan?

Sampah Organik : 1

orang

Sampah Anorganik : 15

orang

19

2 Seberapa sering anda membuang

sampah setiap hari di Fakultas

Sastra?

Jarang : 14 orang

Sering : 2 orang

3. Apa yang anda lakukan melihat

sampah di sembarang tempat?

Dibiarkan : 9 orang

Dipungut dan dibuang

di tempat sampah : 7

orang4. Di area mana saja anda membuang

sampah?

Gazebo, mushola,

depan ruang kuliah,

depan ruang dosen,

sekitar aula, depan

toilet5. Menurut anda bagaimana

pengelolaan limbah di Sastra?

Tidak bagus : 5 orang

Cukup : 9 orang

Bagus : 2 orang

4.4 Pembahasan Timbulan Sampah

Untuk menghitung timbulan sampah di fakultas sastra

kelompok kami menggunakan kotak berukuran 40 liter dengan

ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 100 cm. Kemudian

kelompok kami melakukan pengambilan sampah selama delapan hari

dihitung semenjak Sabtu, 28 Maret 2015 hingga Sabtu, 4 April

2015. Pengambilan sampah dilakukan pada jam 06.00-06.30 wib.

Alat-alat yang kami gunakan dalam pengambilan sampah, yaitu

handskun dan kantong plastik. Sebelum kami menentukan jam dan

hari pelaksanaan, kami menentukan beberapa titik sampah yang

ada di fakultas sastra. Dari hasil observasi, kami memutuskan

untuk menetapkan sepuluh titik sampah yang ada di sana. Titik

20

sampah tersebut terdiri dari Gazebo Depan, Gazebo Tengah,

Depan Ruang Kelas 1, Depan Ruang Kelas 2, Depan Ruang Dosen

Sastra Indonesia, Depan Ruang Akademik, Samping Gedung Ki

Hadjar Dewantara, Depan Sekretariat UKM, Koridor, Depan

Toilet.

Pada saat perizinan, kami mengalami kendala karena pihak

fakultas tidak memperbolehkan untuk dilakukan observasi. Namun

melalui perantara kepala kebersihan fakultas sastra, kami

akhirnya mampu untuk melakukan untuk pengambilan sampah.

Berikut adalah keterangan pengambilan sampah :

1. Hari pertama (Sabtu, 28 Maret 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 15,85 Kg

Komposisi Sampah

- Organik :

: = 66,25%

- Anorganik :

: = 33,75%

Pada hari pertama, total sampah yang kami dapatkan dari

10 titik sampah yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar

21

15,85 Kg. Pada hari tersebut sampah yang yang paling

banyak dihasilkan di titik sampah sembilan (koridor)

yaitu 3,02 kg dan di titik itu pula dihasilkan volume

sampah terbesar yaitu 32 cm3. Selain itu, kami menemukan

bahwa sampah organik lebih dominan dibanding anorganik

pada hari tersebut dengan proporsi sampah organik 66,25%

dan sampah anorganik 33,75%. Sampah organik yang lebih

dominan adalah sampah nasi sisa kegiatan diklat

mahasiswa.

2. Hari kedua (Minggu, 29 Maret 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 9,5 Kg

Komposisi Sampah

- Organik :

: = 42,4%

- Anorganik :

: = 57,6%

Pada hari kedua, ini bertepatan dengan hari libur

sehingga mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan.

22

Pada hari tersebut kami memperoleh jumlah sampah yang

lebih sedikit dibanding hari pertama. Total sampah yang

kami peroleh yaitu 9,5 Kg v. Berbeda dengan hari

pertama, kami menemukan bahwa massa sampah anorganik

lebih dominan dibanding organik yaitu dengan proporsi

anorganik 57,6% dan organik 42,4%.

3. Hari ketiga (Senin, 30 Maret 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 8,03 Kg

Komposisi Sampah

- Organik :

: = 62,27%

- Anorganik :

: = 37,73%

Pada hari ketiga, jumlah sampah yang dihasilkan massanya

lebih sedikit dibanding hari pertama dan hari kedua

karena pada saat itu awal masuk setelah libur akhir

pekan. Total massa sampah yang kami peroleh adalah 8,03

23

kg yang mana pada saat itu titik sampah empat (depan

ruang kelas 2) menghasilkan massa sampah terbesar yaitu

1,5 kg. Dengan persentase sampah organik 62,27 % dan

sampah anorganik sebesar 37,73%

4. Hari keempat (Selasa, 31 Maret 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 13,06 Kg

Komposisi Sampah

- Organik :

: = 76,64%

- Anorganik :

: = 23,36%

Pada hari keempat, semua titik terisi oleh sampah. Total

sampah yang didapat 13,06 kg. Pada hari tersebut berat

sampah organik lebih dominan dibanding anorganik yaitu

10,01 kg : 3,05 kg dengan proporsi organik 76,64% dan

anorganik 23,36%. Titik sembilan (koridor) merupakan

titik pengasil massa sampah paling besar dibanding yang

lain yaitu 3,04 kg dan titik dua (gazebo tengah)

merupakan titik sampah terbesar

24

5. Hari kelima (Rabu, 1 April 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 9,64 Kg

Komposisi Sampah

- Organik :

: = 57,05%

- Anorganik :

: = 42,95%

Pada hari kelima, timbulan sampah yang dihasilkan tiap

titik pengambilan sampah tidak sampai 3,00 kg. Dari

hasil pengamatan pada hari kelima, timbulan sampah

terbanyak pada titik enam (depan ruang akademik) yaitu

2,41kg. Total timbulan sampah yang kami peroleh sebesar

9,64 kg dengan proporsi sampah organik 57,05% (5,5 kg)

dan sampah anorganik 42,95% (4,14 kg).

6. Hari keenam (Kamis, 2 April 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 10,38 Kg

25

Komposisi Sampah

- Organik :

: = 31,79%

- Anorganik :

: = 68,21%

Pada hari keenam, sampah terbanyak dihasilkan di titik

sembilan (koridor) yaitu 2,13 kg. Total sampah yang

dihasilkan sebesar 10,38 kg. Berat sampah organik yang

didapat yaitu 3,3 kg dan sampah anorganik 6,08 kg dengan

proporsi sampah organik 31,79% dan sampah anorganik

68,21%.

7. Hari ketujuh (Jumat, 3 April 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 9,92 Kg

Komposisi Sampah

- Organik :

26

: = 65,72%

- Anorganik :

: = 34,28%

Pada hari ketujuh, titik sampah sembilan (koridor)

merupakan titik sampah yang menghasilkaan sampah

terbanyak yaitu 2,23 kg. Total sampah yang diperoleh

pada hari tersebut yaitu 9,92 kg. Perbandingan sampah

organik dengan anorganik yaitu 6,52 kg : 3,4 kg dengan

proporsi sampah organik 65,72% dan anorganik 34,28%.

Dari data tersebut, kita bisa lihat bahwa sampah organik

lebih dominan.

8. Hari kedelapan (Sabtu, 04 April 2015)

Kotak Ukuran 40 Liter

- Total Massa Sampah = 5,26 Kg

Komposisi Sampah

- Organik :

: = 41,82%

27

- Anorganik :

: = 58,17%

Pada hari terakhir, total sampah yang di dapatkan dari

10 titik sumber sampah adalah semassa 5,26 kg. Pada hari

ini, timbulan sampah merupakan yang paling sedikit

dibanding dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan

aktivitas kampus yang tidak ada dan bertepatan dengan

hari libur. Menurut data yang telah diambil pada hari

ini, sampah organik lebih sedikit dibanding anorganik

yaitu 2,20 kg : 3,06 kg. Proporsi sampah organik yaitu

41,82% dan anorganik yaitu 58,17%. Titik sampah sembilan

(koridor) merupakan titik sampah terbanyak yaitu 1,01

kg.

4.5 Pembahasan wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada

kepala kebersihan Fakultas Sastra, dapat diketahui bahwa

fakultas tersebut melakukan pengambilan dan pengumpulan sampah

pada pukul 09.00 WIB dan 14.00 WIB. Disana, sampah tidak

mengalami pemisahan antara organik dan anorganik, kemudian

sampah diangkut dengan menggunakan gerobak menuju tempat

pembuangan sampah yang terletak di belakang fakultas. Setelah

mengalami pengangkutan, sampah dibakar di tempat pembuangan

sampah tanpa dilakukan pemilahan dahulu. Namun semenjak28

mendapat teguran dari pihak KSDA (Konservasi Sumber Daya

Alam), pihak kebersihan Fakultas Sastra hanya melakukan

pembakaran sampah pada sore hari saja, yang awalnya dilakukan

dua kali yaitu pagi dan sore.

29

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

1. Total sampah yang dihasilkan di hari pertama sebanyak

15,85 kg. Komposisi sampah organik 66,25% dan komposisi

sampah anorganik 33,75%.

2. Total sampah yang dihasilkan di hari kedua sebanyak 9,55

kg. Komposisi sampah organik 42,4% dan komposisi sampah

anorganik 57,6%.

3. Total sampah yang dihasilkan di hari ketiga sebanyak

8,03 kg. Komposisi sampah organik 62,27% dan komposisi

sampah anorganik 33,73%.

4. Total sampah yang dihasilkan di hari keempat sebanyak

13,06 kg. Komposisi sampah organik 76,64% dan komposisi

sampah anorganik 23,36%.

5. Total sampah yang dihasilkan di hari kelima sebanyak

9,64 kg. Komposisi sampah organik 57,05% dan komposisi

sampah anorganik 42,95%.

6. Total sampah yang dihasilkan di hari keenam sebanyak

10,38 kg. Komposisi sampah organik 31,79% dan komposisi

sampah anorganik 68,21%.

7. Total sampah yang dihasilkan di hari ketujuh sebanyak

9,92 kg. Komposisi sampah organik 65,72 % dan komposisi

sampah anorganik 34,28%.

8. Total sampah yang dihasilkan di hari kedelapan sebanyak

5,26 kg. Komposisi sampah organik 41,82% dan komposisi

sampah anorganik 58,17%.

30

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah

rata-rata sampah organik di Fakultas Sastra lebih banyak di

bandingkan sampah anorganik. Hal tersebut dikarenakan di

Fakultas Sastra terdapat banyak pohon di hampir setiap halaman

kampus, serta sampah-sampah kertas yang dihasilkan dari setiap

mahasiswa maupun dosen. Fakultas Sastra seharusnya mempunyai

sistem pengolahan sampah organik dan anorganik sehingga semua

sampah dapat dikelola tanpa melakukan pembakaran sampah lagi

yang akan menimbulkan polusi udara.

Pembuangan sampah di Fakultas Sastra harusnya dilakukan

dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang memilah

antara sampah organik dan anorganik sebelum diangkut ke tempat

pembuangan akhir sampah yang berada di halaman belakang

Fakutas Sastra. Selain itu sebaiknya jumah tenaga kebersihan

perlu ditambah karena dengan jumlah lima tenaga kebersihan

sampah di Fakultas Sastra masih kurang, sehingga semua area

Fakultas Ekonomi masih tidak dapat dibersihkan secara optimal.

31

LAMPIRAN 1

Wawancara

Mahasiswa : (M)

Petugas Kebersihan : (P)

M : “Assalamualaikum pak”

P : “Waalaikumsalam dek”

M : “Kami dari Fakultas Kesehatan Masyarakat ingin

mewawancarai bapak mengenai sistem pengelolaan

sampah di fakultas sastra”

P : “Iya, silakan. Mau mulai dari mana?”

M : “Bagaimana pengangkutan sampah ke tempat

pembuangan akhir di fakultas ini pak?”

P : “Pertama, sampah yang ada di tempat-tempat

sampah kecil, diangkut dengan gerobak, lalu dibawa

ke belakang yaitu tempat pembuangan akhir langsung

dibakar”

M : “Sebelum dilakukan pembakaran sampah, apakah

dilakukan pemilahan antara sampah organik dan

anorganik?”

P : “Disini, semua sampah langsung dibakar tanpa ada

pemilahan sebelumnya”.

M : “Berapa kali pengangkutan sampah dilakukan?”

32

P : “Dua kali pengangkutan yaitu pagi hari jam 09.00

dan sore hari jam 14.00”.

M : “Kapan waktu pembakarannya pak?”

P : “Kalau dulu dilakukan di pagi hari dan sore hari

dek, tapi setelah mendapat teguran dari KSDA

mengenai pelarangan pembakaran sampah di pagi

hari, dalam dua minggu terakhir ini pembakaran

dilakukan hanya sekali pada sore hari. KSDA hanya

memberi teguran, namun tidak memberikan solusi

tentang pengelolaan sampah disini.”

M : “Berapa jumlah petugas kebersihan di fakultas

ini pak?”

P : “Ada lima petugas”

M : “Apa harapan bapak dalam pengelolaan timbulan

sampah di fakultas ini?”

P : “Harapan saya, diberi solusi tentang waktu

pembakaran yang baik itu jam berapa, lalu bila

tidak boleh dilakukan pembakaran, apa yang

sebaiknya dilakukan dalam mengelola sampah

disini”.

(kemudian, kepala Tata Usaha memanggil petugas

kebersihan)

P : “Maaf dek, saya tidak bisa melanjutkan wawancara

ini, karena barusan di tegur oleh kepala Tata

Usaha, beliau mengatakan, bahwa adek-adek sekalian

33

disuruh menghadap kepada beliau untuk wawancara

lebih lanjut”.

M : “Baik pak. Terimakasih atas informasinya pak”

P : “Sama-sama dek”

NB : kami sekelompok tidak dapat melanjutkan wawancara

ini, karena pihak Fakultas Sastra tidak mengizinkan

kami melakukan observasi.

34

35

LAMPIRAN 2

Kuisioner

36

DAFTAR PUSTAKA

Suyono and Budiman. 2010. Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta : Buku

kedokteran EGC, 2010.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20777/4/

Chapter%20II.pdf (diakses pada tanggal 20 April 2015)

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125808-S-5858-

Hubungan%20kepadatan-Literatur.pdf (diakses pada tanggal 20

April 2015)

http://www.ilmusipil.com/pengertian-sampah (diakses pada

tanggal 20 April 2015)

37