pengelolaan bank sampah sebagai upaya pembentukan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of pengelolaan bank sampah sebagai upaya pembentukan ...
PENGELOLAAN BANK SAMPAH SEBAGAI UPAYA
PEMBENTUKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PESERTA
DIDIK DI SMA KHARISMA BANGSA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Alda Nurarian Dhea
NIM 11150150000066
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
Skripsi berjudul Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Upaya Pembentukan
Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik Di SMA Kharisma Bangsa disusun
oleh Alda Nurarian Dhea Nomer Induk Mahasiswa 11150150000066, diajukan
kepada fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 30 Januari 2020 di
hadapar-r dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana 51
(S.Pd) dalarn bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sawangan, 3 Februari 2020
Panitia Ujian Munaqosah
I(etua Sidang (l(etraa Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal Tanda Tangan
Dr.Iwan Purwanto,Ⅳ 質.Pd
NIP.19730424200801 1012
Sckertaris(Sckeltaris Jumsan Pendidikan IPS) 〃フレ/tz。
Andl^i Noor Ardiansyah.Ⅳ IoSi
NIP.198403122015031002
PenguJl I
Prof Dr.Ulfah Faiarini,MoSi
NIP。 196708281993032006
PenguJl H
Dr.Ho Nurochim.MoM
NIP.195907151984031003
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
SIシ |プ ′
師 だ
LEMBAR PENGESAⅡ AN BIMttINGAN SKRIPSI
Slcipsi bettudul Penge101aan Bank salnpah sebagai upaya Penlbentuk[ln
Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik DI sMA]KharisIIla Bangsidisusun
olch Alda Nwarian Dhea,NIM.H150150000066:Jurusan Pendidikan 1lmu
Pengetahuan sOsial, Fakultas 11lnu Tarbiyah dan Kcguruan, Universitas lslam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakartao Telah melalui bil■ bingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yallg berhalc untuk di■iikall pada sidang munaqosah sesuai
ketentuan yang ditetapkan,olch fakultas。
Sawangan, 2l Januari ZOZO
Yang mengesahkan
Dr.Jakiatin Nisa,M.Pd.
NIP。 198312052011012012
Pembimbing II
014118001
Tri HarttwX S.Pd.
UJI REFERENSI
Selumh referensi yal■ g digunよ an dalam penelitian skripsi yang bcttudul
``Pengelolaan Bank Sanlpah Sebagai Upaya Penlbentukan Sikap Peduli
Lingkungan Peserta lDidik]DI SMA Kharisma Bangsa" yang disusun olch
Alda Nurarian Dhea, NIM。 11150150000066 Prograln Studi Pendidikan 11lnu
Pengetahuan Sosial Fakultas IIInu Tarbiyah dan Keguruan Universitas lslam
Negel・ i Syarif Hidayatullah Jalcarta,telah ditti kebCradaannya olch dOsen
pembilnbing skripsi pada tangga1 21 Januari 2020。
Sawangan, 2 1 ,lanu an 2020
Vlengetahui,
Pembimbing I
刀〃■
Dr.Jakiatin Nisa,MoPd.
NIP。 198312052011012012
Ⅳ質。Si
NII)N.02014118001
KEMEMERIAN AGAMKUIN JAKARTAFI『]KЛ L E Jrr′″″ ハb%Crp″ ″r′ 54′2′滋 黎 s″
Tま TCrbit : I Maret 2010
No.Revlsl:
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
FITK― FR¨AKD_089
Saya yang bertanda tangm di bawah ini,
Nama :Alda Nurttian Dhea
Tempat/TgloLahir:Tangerang,2 Mci1997
NIM :11150150000066
罰Шttsan/Prodi :Pendidiktt 1lmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi :Pengelolaan Bank Samp〔 山 Sebagai Upaya Pembentukm
Sibり Peduli Lingkunga Peserta Didik DI SMA Kharisma
Bangsa
Dosen Pembimbing :1.Dr.Jakiatin Nistt M.Pd.
2.Tri Httjawati,SoPd。 ,MoSi
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karyasendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jak劉咸a,20 Januari 2020
hasisrva Yhs.
da NurananNIM.11150150000066
i
ABSTRAK
Alda Nurarian Dhea (NIM: 11150150000066). Pengelolaan Bank Sampah
Sebagai Upaya Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik Di
SMA Kharisma Bangsa.
Tujuan penelitian adalah: (1) untuk menggambarkan pelaksanaan bank
sampah di SMA Kharisma Bangsa, (2) untuk mengetahui hasil pembentukan
sikap peduli lingkungan peserta didik melalui pelaksanaan bank sampah di SMA
Kharisma Bangsa, dan (3) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
pengelolaan bank sampah sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan
peserta didik SMA Kharisma Bangsa.
Metode dalam penelitian adalah metode kualitatif. Kualitatif ditunjukan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena ataupun sikap yang dilakukan
manusia baik individu maupun kelompok. Prosedur pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, serta dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan proses pelaksanaan bank sampah di SMA
Kharisma Bangsa meliputi sosialisasi, pemilahan sampah di kelas, pemilahan
sampah oleh pengurus, penimbangan, pencatatan, penyerahan uang hasil sampah
dari pengepul sampah, selanjutnya hasil pembentukan sikap peduli lingkungan
peserta didik setelah adanya bank sampah di SMA Kharisma Bangsa, mengenai
memilah sampah masih ada sebagian peserta didik yang belum baik dalam
memilah sampah, selanjutnya ikut serta dalam usaha pelestarian berkaitan dengan
peserta didik mulai mengurangi penggunaan kemasan berbahan plastik dan
peserta didik sadar memungut sampah yang berserakan di dekatnya, kebersihan
kelas sebagian besar kelas sudah bersih, dibandingkan sebelum adanya bank
sampah, faktor pendukung bank sampah diantaranya dukungan Bapak dan Ibu
guru, managemen sekolah, peserta didik khususnya pengurus bank sampah,
beberapa orangtua peserta didik, serta Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang
Selatan. Sedangkan faktor penghambat bank sampah di SMA Kharisma Bangsa
ialah kurangnya perencanaan manajemen waktu, beberapa peserta didik belum
mendukung, pengepul sampah datang terlambat saat penimbangan.
Kata kunci: Bank Sampah, Sikap Peduli Lingkungan, SMA Kharisma
Bangsa.
ii
ABSTRACT
Alda Nurarian Dhea (NIM: 11150150000066). Waste Bank Management as
an Effort to from Students Environmental Care Attitude in Senior High
School Kharisma Bangsa.
The purpose of this research is: (1) to describe the implementation of the
waste bank in Senior High School Kharisma Bangsa. (2) to find out the results of
the formation of student’s environmental care attitudes through the
implementation of the waste bank in Senior High School Kharisma Bangsa. (3) to
find out the supporting and inhibiting factors of waste bank management as an
effort to form an attitude of caring for the environment of Senior High School
Kharisma Bangsa students.
The method used in this research is qualitative. Qualitative showed to
describe and analyze the phenomena or attitudes of humans, both individuals, and
groups. Data collection procedures in this study using interviews, observation, and
documentation.
The results showed the process of implementing a waste bank in Senior
High School Kharisma Bangsa socializing, includes sorting waste in class,
sorting waste by the management of the waste bank, weighing, handing over
money from waste collectors. Next the results of formation of students
environmental care attitudes after the implementation waste bank in Senior High
School Kharisma Bangsa, regarding sorting trash there are still some students not
good at sorting trash, then participating in conservation efforts related to students
began to reduce the use of plastic packaging and students pick up trash scattered
nearby, cleanliness class as a class is clean compared to before the waste bank.
Factors supporting waste bank among others support from teachers, school
management, students especially the management waste bank, several parents of
students and Environmental Services South Tangerang City. While the inhibiting
factors for a waste bank in Senior High School Kharisma Bangsa are lack of time
management planning, some students don’t support, garbage collectors arrive late
when weighing waste.
Keywords: Waste Bank, Environment Care Attitude, Senior High School
Kharisma Bangsa.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta syukur peneliti panjatkan kepada Allah
SWT, karena dengan izin dan ridhoNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan kepada seluruh umatnya yang
mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.
Dalam mengerjakan skripsi ini peneliti membutuhkan waktu yang sangat
panjang sampai di tengah-tengah penulisan skripsi ini menemukan kendala,
namun pada akhirnya Allah SWT memberikan cahaya serta pembelajaran bagi
peneliti. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, skripsi ini tidak
mungkin selesai tanpa bimbingan, motivasi serta dukungan dari banyak pihak.
Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. Selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua program studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan.
4. Bapak Andri Noor Ardiansyah M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Cut Dhien Nourwahida, M.A., selaku Dosen Pembimbing Akademik,
yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis.
6. Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd dan Tri Harjawati, S.Pd, M.Si, yang telah
meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing peneliti guna
terselesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah
memberikan ilmunya selama ini di bangku perkuliahan.
iv
8. Kedua orang tua tercinta Bapak Budi Irianto dan Ibu Ony Maryana yang
senantisasi menyemangati, dan tak pernah lelah untuk mendoakan putrinya
agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta kedua Kaka ku tersayang
Defrian Dio Rahiim S.E. dan Ridho Rianfo yang sudah memberikan
motivasi baik materil maupun moril.
9. Kedua Kaka Iparku yang sangat baik Anis Royanis S.Pd dan Larasati S.E.
yang selalu menyemangati ku, maupun mendengarkan curahan hatiku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Ketiga keponakan ku yang Solihah dan Solih, Khaulah, Maryam, dan
Hamzah penghibur kegundahan dalam menyelesikan skripsi, terima kasih
atas canda dan tawamu yang membuat ku semakin semangat menyelesaikan
skripsi ini.
11. Dhony Hestung Gitomo, S.E. selaku pembina bank sampah SMA Kharisma
Bangsa yang sudah mau meluangkan waktunya dalam membantu dan
mendukung kegiatan penelitian dengan memberikan informasi-informasi
yang selama ini peneliti butuhkan saat penelitian.
12. Peserta didik SMA Kharisma Bangsa yang sudah bersedia peneliti
wawancarai diantaranya: Hakim, Adnan, Putri, Nadya, Keisya, Kumara,
Dwiki, Dafin, dan Ismail serta karyawan kebersihan Bapak Sandri terima
kasih sudah meluangkan waktunya serta memberi informasi yang selama ini
peneliti butuhkan.
13. Sahabat Jannahku InshaAllah Vera Yanti, Septiana Rahmawati, Nugrahainy
Siti Nur Afifah, Ayu Nurfitria, Yunita Tri Diyah Utami, Fathonah
Narimastiti, Shelina Rahmani, terima kasih telah berpores bersama-sama
dari semester 1 sampai sekarang, penyemangat, penolong, pengingat untuk
diriku selama di bangku perkuliahan.
14. My Ukhties Disti, Enggar, Moza, Asih, Nia, Sarah, Annisa, Aghnia, Piw.
15. Segenap Keluarga Besar LDK SYAHID 22 Forkat Az-Zukhruf.
16. Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Angkatan 2015 yang telah mengukir kisah dan cerita bersama selama di
bangku perkuliahan.
v
17. Teman-teman terkenang sepanjang perjalanan praktikum terbanyak
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi Geografi angkatan 2015.
18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu sehingga laporan skripsi ini terselesaikan dengan baik dan lancar.
Hanya ucapan terima kasih sebesar-besarnya yang dapat peneliti sampaikan,
semoga bantuan dan doa yang telah diberikan dapat menjadi catatan amal
kebaikan dihadapan Allah SWT aamiin.
Sebagai manusia biasa yang banyak kekurangannya, tentu dalam penulisan
skripsi ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayahNya kepada kita semua aamiin.
Tangerang Selatan, 4 Januari 2020
Alda Nurarian Dhea
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAAN
LEMBAR PENGESAHAAN BIMBINGAN SKRIPSI
UJI REFRENSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
ABSTRACT ..................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 9
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................. 11
A. Program Bank Sampah ........................................................................................ 11
vii
1. Bank Sampah................................................................................................. 11
a. Pengertian Bank Sampah ........................................................................ 11
b. Mekanisme Kerja Bank Sampah ............................................................. 13
c. Tujuan Bank Sampah .............................................................................. 18
d. Manfaat Bank Sampah ............................................................................ 19
B. Sikap Peduli Lingkungan .................................................................................... 20
2. Sikap Peduli Lingkungan .............................................................................. 20
a. Pengertian Sikap Peduli Lingkungan ...................................................... 20
b. Pentingnya Sikap Peduli Lingkungan ..................................................... 21
c. Indikator Sikap Peduli Lingkungan......................................................... 24
C. Hasil Penelitian Relevan ..................................................................................... 25
D. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 33
1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ...................................................... 33
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ..................................................................... 34
C. Sumber dan Jenis Data ........................................................................................ 35
1. Data Primer ................................................................................................... 35
2. Data Sekunder ............................................................................................... 37
D. Prosuder dan Pengumpulan Data ........................................................................ 37
1. Wawancara ................................................................................................... 37
2. Observasi ....................................................................................................... 42
3. Studi Dokumentasi ........................................................................................ 43
E. Pemeriksaan Keabsahaan Data............................................................................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 48
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ............................................................. 48
1. Profil Sekolah ................................................................................................ 48
2. Visi dan Misi ................................................................................................. 49
3. Pengurus Bank Sampah Tahun 2018 ............................................................ 50
viii
B. Deskripsi Data ..................................................................................................... 51
1. Proses Pelaksanaan Bank Sampah di SMA Kharisma Bangsa ..................... 51
2. Hasil Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA
Kharisma Bangsa Melalui Pelaksanaan Bank Sampah ................................. 57
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Bank Sampah
Sebagai Upaya Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik
SMA Kharisma Bangsa ................................................................................. 67
C. Pembahasan ........................................................................................................ 74
1. Proses Pelaksanaan Bank Sampah di SMA Kharisma Bangsa ..................... 74
2. Hasil Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA
Kharisma Bangsa Melalui Pelaksanaan Bank Sampah ................................. 77
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Bank Sampah
Sebagai Upaya Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik
SMA Kharisma Bangsa ................................................................................. 81
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 87
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................................ 89
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 89
B. Implikasi .............................................................................................................. 90
C. Saran ................................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 100
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nama Sampah dan Waktu Terurainya Sampah ................................................ 4
Tabel 2.1 Beberapa Penelitian Relevan .......................................................................... 25
Tabel 3.1 Jadwal Penyusunan dan Penelitian ................................................................. 34
Tabel 3.2 Informan yang diwawancarai .......................................................................... 36
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ..................................................................... 39
Tabel 3.4 Pedoman Observasi ......................................................................................... 42
Tabel 3.5 Pedoman Dokumentasi ................................................................................... 43
Tabel 4.1 Biaya Pendidikan SMA Kharisma Bangsa Tahun Pelajaran 2019-2020 ........ 49
Tabel 4.2 Faktor Pendukung Bank Sampah .................................................................... 68
Tabel 4.3 Faktor Penghambat Bank Sampah .................................................................. 72
Tabel 4.4 Faktor Internal dan Eksternal Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan
Bank Sampah di SMA Kharisma Bangsa ....................................................... 85
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Program Bank Sampah Denpasar .................................. 15
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 32
Gambar 3.1 Peta Tempat Penelitian ................................................................................ 33
Gambar 3.2 Trianggulasi Teknik .................................................................................... 44
Gambar 3.3 Tranggulasi Sumber .................................................................................... 45
Gambar 3.4 Model Interaktif........................................................................................... 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Pembina Bank Sampah
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Peserta Didik SMA Kharisma Bangsa
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Karyawan Kebersihan SMA Kharisma
Bangsa
Lampiran 4 : Transkip Wawancara Seluruh Informan
Lampiran 5 : Pedoman Observasi
Lampiran 6 : Hasil Observasi Penelitian
Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian Di SMA Kharisma Bangsa
Lampiran 8 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 10 : Surat Keputusan Bank Sampah
Lampiran 11 : Sertifikat Penghargaan Bank Sampah
Lampiran 12 : Surat Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 13 : Lembar Uji Refrensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke
empat di dunia, berdasarkan data yang dikutip dari Badan Perencanan
Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2018 mencapai 265 juta jiwa.1 Jumlah penduduk Indonesia setiap
tahunnya terus mengalami peningkatan, hal ini menyebabkan jumlah
sampah yang dihasilkan juga semakin meningkat. Dikutip dari Tribunnews
Bogor, Asisten Deputi Pelatihan dan Pendidikan, Kementrian Koordinator
Kemaritiman Republik Indonesia, Dr. Tb Haeru Rahayu mengatakan,
“Bahwa Indonesia menduduki posisi kedua setelah Tiongkok sebagai
penghasil limbah plastik di laut terbesar di dunia, ini dapat dibuktikan
sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia”.2 Hal ini juga dinyatakan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dalam sebuah keterangan
tertulis yang diterima kompas.com bahwa, “Indonesia merupakan negara
penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah
plastik ini sangat berbahaya”.3
Dari hasil penjelasan tersebut sangat memprihatinkan hal ini pula
menyebabkan tercemarnya lingkungan, salah satu contoh nyatanya masih
banyak masyarakat Indonesia membuang sampah sembarangan,
sebagaimana yang diberitakan oleh VOA Indonesia, tercemarnya sungai di
Surabaya Karang Pilang, disebabkan masyarakat masih membuang
sampah sembarangan, khususnya popok sekali pakai. Andreas seorang
1Databoks.katadata, 2018, Jumlah Penduduk Indonesia Mencapai 265 Juta Jiwa, 2018,
(https://databoks.katadata.co.id). Diakses pada tanggal 6 Desember 2018 jam 16.12. 2Soewidia Henaldi, Hasil Riset, Indonesia Penyumbang Sampah Plastik di Laut Terbesar
Kedua di Dunia, 2018, (https://bogor.tribunnews.com). Diakses pada tanggal 22 Maret 2019 jam
16.19. 3Sherly Puspita, Indonesia Penyumbang Sampah Plasik Terbesar Kedua di Dunia, 2018,
(https://megapolitan.kompas.com). Diakses pada tanggal 23 Maret 2019 jam 13.03.
2
aktivis lingkungan mengatakan dari hasil penelitiannya, tidak hanya
sungai yang tercemar, namun sumber air bersih dan ikan tercemar juga.4
Pencemaran ini pun ikut terjadi di sungai Batang Bakarek-Karek Kota
Padang, dimana masih banyak prilaku masyarakat yang membuang
sampah sembarangan, data laporan tahunan program Kesehatan
Lingkungan Puskesmas Kota Padang menyebutkan, “Masyarakat yang
tinggal dibagian hilir Bakarek-Karek banyak menderita dermitatis dan
diare”.5 Membuang sampah sembarangan dampaknya tidak hanya terjadi
pencemaran lingkungan, namun dapat menjadi penyebar bibit penyakit,
bau yang tidak sedap dan meninggalkan pemandangan yang sangat buruk
untuk dilihat.
Kurangnya pengelolaan sampah plastik di Indonesia sangat terasa
sebagaimana yang dikatakan Surakusumah di kota Bandung.
Pengelolaan sampah masih sangat kurang permasalahan ini yang
menjadikan kota Bandung sebagai kota sampah jilid kedua antara lain:
Kemampuan pelayanan penggunaan sampah sampai saat ini oleh
PD kebersihan belum optimal, lembaga ini hanya dapat melayani
pengelolaan sampah hanya sekitar 65%. Kemudian permasalahan
lainnya, masyarakat kota Bandung tidak memisahkan sampah organik
dan non organik sehingga menyebabkan pengelolaan sampah menjadi
lebih sulit dan tidak efisien, kemudian terbatasanya luas lahan untuk
TPA di kota Bandung, sehingga menyebabkan permasalahan utama
untuk lokasi penampungan sampah.6
Dari pernyataan di atas, peneliti dapat simpulkan kurangnya
pengelolaan sampah plastik di Indonesia disebabkan, kurangnya pelayanan
pemerintahan dalam mengelolah sampah, serta minimnya informasi
mengenai pengelolaan sampah, kesadaran dari masyarakat dalam
mengelolah sampah belum muncul, berkurangnya lahan ataupun ruang
TPA (Tempat Pembuangan Akhir), kerena bertambah tingginya kepadatan
4Petrus Riski, Ikan Sungai Surabaya Tercemar Sampah Plastik, 2018,
(https://voaindonesia.com). Diakses pada tanggal 22 Maret 2019 jam 16.32. 5Novirza Yulida, dkk, “Prilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah di Aliran Sungai
Batang Bakarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatra Barat”, BKM Journal of Communtiy
Medicine and Public Health, Vol. 32, No. 10, 2016, h. 374. 6Wahyu Surakusumah, Permasalahan Sampah Kota Bandung dan Alternatif Solusinya,
2012, h. 12, (file.upi.edu). Diakses pada tanggal 22 Maret 2019 jam 20.10.
3
penduduk yang menyebabkan masih kurangnya pengelolaan sampah
plastik di Indonesia.
Dari banyaknya penyebab kerusakan lingkungan, menurut
Surakusumah yang sudah disimpulkan sebelumnya, salah satunya
kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelolah sampah, kesadaran ini
menjadi sangat penting untuk melestarikan lingkungan, sebagaimana yang
tertulis firman Allah SWT dalam Q.S Ar-Rum: 41
لعلهم ي رجعون ليذيقهم ب عض ٱلذي عملوا ظهر ٱلفساد ف ٱلب ر وٱلبحر با كسبت أيدي ٱلناس ١٤
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka
merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)”. (Q.S. Ar-Rum [30]: 41)7
Firman yang telah disampaikan Allah dalam Q.S Ar-Rum: 41
mengenai akibat prilaku manusia terhadap alam, tidak hanya berdampak
bagi manusia itu sendiri, namun makhluk hidup lainnya pun juga
merasakan akibat kerusakan yang diperbuat tangan manusia, kesadaran
akan lingkungan terkadang baru terasa saat bencana datang, salah satu
penyebabnya masih banyak manusia membuang sampah sembarangan,
tidak peduli mengelolah sampah dengan baik, dan menganggap membuang
sampah sembarangan merupakan hal yang biasa.
Jumlah sampah plastik yang belum di kelola masih cukup banyak,
barang ataupun pembungkus makanan dan minuman, terutama yang
berbahan plastik yang sering kita gunakan dalam waktu singkat, namun
untuk menguraikan itu semua membutuhkan waktu yang cukup lama.
berikut merupakan tabel nama sampah dan waktu lamanya sampah
tersebut terurai oleh mikroorganisme (dekomposisi).
7Al-Quran Surah Ar-Rum: 41, (Cordoba), Cet. 1 Oktober 2012, h. 408.
4
Tabel 1.1 Nama Sampah dan Waktu Terurainya Sampah
Sumber: Yanti Herlanti, dkk., 2013, Pendidikan Lingkungan Sejak Dini.8
Dari tabel di atas terlihat jelas, sampah yang sering kita hasilkan
membutuhkan waktu penguraian dari paling singkat sebulan, dan paling
lama jutaan tahun bahkan styrofoam dikatakan tidak dapat terurai.
Sebagaimana yang diberitakan CNN Indonesia, Direktur SWI (Sustainable
Waste Indonesia), Dini Trisyanti mengatakan, “Ada 1,3 juta sampah
8Yanti. Herlanti, dkk., Pendidikan Lingkungan Sejak Dini, (Tangerang Selatan: IEPF
(Indonesian Education Promoting Foundation, 2013), Cet. 1, h. 77.
Nama Sampah Waktu Dekomposisi
Kulit Pisang 1-2 bulan
Kantong kertas 1 bulan
Cardboard/kardus 2 bulan
Kertas Buku Tulis 3 bulan
Buku komik 6 bulan
Wool, kaos kaki dsb. 1 tahun
Kulit jeruk 2 tahun
Kardus bungkus susu 5 tahun
Filter rokok 12 tahun
Kantong plastik 20-100 tahun
Polyfilm warpping 25 tahun
Sepatu kulit 45 tahun
Kaleng 50-100 tahun
Botol plastik 50-100 tahun
Iaper/pampers 550 tahun
Cangkir/bungkus polysyrene 500 tahun lebih
Kaleng minum alumunium 350-1 juta tahun
Gelas/kaca 1-2 juta tahun
Ban mobil, Styrofoam Mungkin tidak
5
plastik pertahun yang tidak dikelola, sampah plastik yang tidak dikelola ini
biasanya tertimbun di tanah atau ikut mengalir ke sungai”.9
Dari kurangnya pengelolaan sampah plastik sampai lamanya sampah
plastik terurai, mengingat masih rendahnya sikap peduli lingkungan
masyarakat Indonesia, dari hasil penelitian Ratna dan Anggit di SDN
Prawit I No. 69 Surakarta, sikap peduli lingkungan siswa masih rendah,
dalam pembuangan dan pemilahan sampah, “Perilaku pembuangan
sampah yang dapat dilihat adalah belum tersedianya tempat sampah
terpisah, masih ada siswa yang membuang sampah sembarangan, belum
adanya fasilitas untuk mendaur ulang atau mengolah sampah”.10
Menumbuhkan sikap peduli lingkungan sangat penting dimulai dari diri
sendiri, pada umumnya setiap masyarakat menginginkan lingkungan yang
ada disekitarnya baik, rapih serta bersih, namun masih banyak masyarakat
yang tidak mementingkan jauh kedepan mengenai keberlangsungan
lingkungan bagi anak cucunya kelak.
Untuk mengurangi permasalahan pengelolaan sampah dan
menyadarkan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungannya,
pemerintah berusaha mengurangi permasalahan tersebut, salah satunya
dengan membuat program bank sampah. Bank sampah merupakan tempat
pengumpulan sampah kering yang telah di pilah-pilah sesuai dengan jenis
sampahnya, dimana kegiatan ini memiliki pengurus atau teller yang
mencatat nasabah peyetor sampah lalu ditulis dibuku tabungan nasabah,
dan pengurus bank sampah menjualnya ke pengepul sampah. Bank sampah
ini berawal dari lingkungan tempat tinggal warga, namun sekarang sudah
merambah ke sekolah-sekolah.
9CNN Indonesia, Riset: 24 Persen Sampah di Indonesia Masih Tak Terkelola, 2018,
(http://cnn.Indonesia.com). Diakses tanggal 23 Maret 2019 jam 14.35. 10
Ratna & Anggit, “Penanaman Sikap Peduli Lingkungan dan Sikap Ilmiah Siswa
Sekolah Dasar melalui Sosialisasi Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan”, Jurnal
ADWIDYA, Vol. II, No. 1, 2018, h. 75.
6
Dari sekolah-sekolah yang sudah menerapkan bank sampah, salah
satunya bank sampah di SMA Kharisma Bangsa, dari hasil wawancara
yang pertama kali peneliti lakukan, Bapak Dhony menuturkan berawal dari
keprihatinan beliau melihat kelas setelah akhir pembelajaran, banyak
sampah yang berserakan. Hal ini menunjukan belum munculnya sikap
peduli lingkungan peserta didik SMA Khraisma Bangsa, maka berawal
dari sini, beliau mencari informasi mengenai bank sampah, dan pada
akhirnya Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan mendukung
beridirinya bank sampah di SMA Kharisma Bangsa pada hari Rabu, 21
Februari 2018 yang telah diresmikan oleh Kepala Bidang persampahan
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Bapak Wisman Syah,
ST, M.Si. Bapak Dhony berharap setelah adanya program bank sampah ini
lingkungan sekolah menjadi bersih dan peserta didik SMA Kharisma
Bangsa sendiri dapat bertanggung jawab terhadap sampah yang
dihasilkannya.11
Kegiatan bank sampah yang dilakukan di SMA Kharisma Bangsa,
berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti saat disana, yang
menjadi pengurus program bank sampah peserta didik yang mengambil
mata pelajaran Global Perspective kelas X dan kelas XI hanya memantau
serta mengarahkan adik-adik kelasnya, sementara kelas XII tidak diikut
sertakan karena fokus untuk UN. Setiap kelas diberi dua tong sampah
untuk sampah yang tidak dapat didaur ulang dan sampah botol plastik,
setiap 2-3 minggu sekali sampah tersebut di ambil pengurus untuk
dikumpulkan, dipilah sesuai dengan jenisnya, dan ditimbang, biasanya
penimbangan dilakukan pada minggu ke 3 atau ke 4 sekalian di jemput
oleh pengepul sampah, saat melakukan pra observasi, peneliti melihat
pengurus bank sampah jumlahnya hanya 5 orang peserta didik perempuan
pada saat itu melakukan penimbangan dan pemilahan sampah botol plastik
11
Hasil wawancara dengan pembina bank sampah SMA Kharisma Bangsa, Bapak Dhony
Hestung Gitomo, S.E., pada tanggal 8 November 2018.
7
bersih, kotor, tutup botol, dan kardus, setelah melakukan itu, lalu dicatat di
buku pengurus berapa jumlah berat sesuai jenis sampah yang ditimbang.12
Adapun sedikit hambatan dalam melaksanakan kegiatan bank sampah
di SMA Kharisma Bangsa, diantaranya waktu untuk memilah sampah
tidak banyak dan menentukan waktu untuk penimbangan masih berubah-
ubah karena harus mengikuti jadwal kegiatan sekolah lainnya yang cukup
padat.13
Program bank sampah sekolah yang dilakukan penelitian
sebelumnya oleh Putri Hana tahun 2017, hasil penelitiannya dapat
disimpulkan, siswa terbiasa membuang sampah ditempat sampah yang
sesuai dengan jenisnya, siswa akan tergerak hatinya untuk memungut
sampah dengan baik dan benar, siswa memiliki pandangan bahwa sampah
adalah sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi, terciptanya
lingkungan sekolah yang bebas dari wujud sampah dan bau sampah14
.
Maka dari alasan itu peneliti tertarik mengambil penelitian dengan
judul “Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Upaya Pembentukan Sikap
Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Kharisma Bangsa”. Dengan
adanya penelitian ini, diharapkan adanya wawasan tentang pelaksanaan
bank sampah yang dilaksankan di sekolah, sekolah ternyata tidak hanya
mengajarkan dari sisi akademik saja, tetapi mengajarkan pembentukan
sikap yang lebih peduli terhadap lingkungannya, dimana sampah tersebut
secara tidak langsung merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia, jadi jika sampah tersebut dikelola, dioptimalkan
dan diminimalisir di tingkat sekolah, setidaknya dapat mengurangi
permasalahan sampah di tingkat nasional.
12
Hasil Wawancara dengan pembina bank sampah SMA Kharisma Bangsa, Bapak Dhony
Hestung Gitomo, S.E., serta Observasi pada tanggal 31 Januari 2019. 13
Hasil Wawancara dengan pembina bank sampah SMA Kharisma Bangsa, Bapak Dhony
Hestung Gitomo, S.E., pada tanggal 14 Maret 2019. 14
Putri, “Pemanfaatan Bank Sampah Malang (BSM) Sebagai Sumber Belajar Budaya
Bersih Siswa SDN Kauman 1 Malang”, Skripsi pada UIN Malang, Malang, 2017, h. 97-98, tidak
dipublikasikan.
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat masalah-masalah
yang berkaitan dengan penelitian ini. Masalah tersebut diidentifikasikan
sebagai berikut:
1. Indonesia penyumbang sampah plastik ke laut nomer 2 di dunia,
sehingga menyebabkan beberapa ikan di laut mati karena
mengkonsumsi sampah plastik.
2. Tercemarnya lingkungan karena masih banyak masyarakat Indonesia
membuang sampah sembarangan.
3. Kurangnya pengelolaan sampah plastik di Indonesia.
4. Lamanya penguraian sampah plastik menyebabkan sampah plastik
tertimbun di dalam tanah maupun mengalir ke sungai.
5. Rendahnya sikap peduli lingkungan masyarakat Indonesia dalam
menangani sampah.
6. Belum munculnya sikap peduli lingkungan peserta didik SMA
Kharisma Bangsa.
C. Pembatasan Masalah
Setelah peneliti memaparkan identifikasi masalah yang terjadi, agar
penelitian tidak meluas, maka peneliti membatasi permasalahan yaitu
proses pelakasanaan bank sampah, belum munculnya sikap peduli
lingkungan peserta didik SMA Kharisma Bangsa, dan faktor pendukung
serta penghambat pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma Bangsa.
D. Perumusan Masalah
Agar dapat memfokuskan penelitan yang dilakukan oleh peneliti,
peneliti membuat beberapa pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaiana pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma Bangsa?
2. Bagaimana hasil pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik
melalui pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma Bangsa?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat pengelolaan bank sampah
sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di
SMA Kharisma Bangsa?
9
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah di uraikan sebelumnya,
maka terdapat beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma
Bangsa.
2. Untuk mengetahui hasil pembentukan sikap peduli lingkungan peserta
didik melalui pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma Bangsa.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengelolaan
bank sampah sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan
peserta didik SMA Kharisma Bangsa.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai pengelolaan bank sampah sebaga upaya
pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA Kharisma
Bangsa ini di harapkan memiliki beberapa manfaat bagi berbagai pihak,
yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini akan membantu peneliti dalam meningkatkan
wawasan pengetahuan mengenai pengelolaan bank sampah sebagai
upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA
Kharisma Bangsa.
b. Bagi Bidang Pendidikan
Dapat dijadikan referensi sekolah lain yang ingin membentuk
bank sampah sekolah.
c. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang bank
sampah sekolah, proses pelaksanaan bank sampah di SMA
Kharisma Bangsa, hasil pembetukan sikap peduli lingkungan
peserta didik melalui bank sampah, serta faktor pendukung dan
10
penghambat pengelolaan bank sampah sebagai upaya pembentukan
sikap peduli lingkungan peserta didik SMA Kharisma Bangsa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah SMA Kharisma Bangsa
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman acuan untuk
mengevaluasi pengelolaan bank sampah di SMA Kharisma
Bangsa, agar dapat terus berjalan dan membentuk sikap peduli
lingkungan peserta didik SMA Kharisma Bangsa.
b. Bagi Peserta Didik
Penelitian ini diharapkan menyadarkan peserta didik sebagai
generasi bangsa selanjutnya, untuk lebih sadar dan peduli terhadap
lingkungannya, terutama dalam mengelola sampah yang dihasilkan
diri sendiri.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya
untuk menambah salah satu sumber referensi data dan informasi
agar peneliti selanjutnya menghasilkan penelitian yang lebih baik
dari sebelumnya.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Program Bank Sampah
a. Pengertian Bank Sampah
Sebagian orang pernah mendengar bank sampah, namun ada
juga sebagian orang yang tau, tetapi tidak memahami apa bank
sampah itu sendiri. Bank sampah menurut Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomer 13 Tahun 2012 adalah “tempat
pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang
dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi”.1 Pernyataan
ini selaras dengan Eka dalam buku panduan sistem bank sampah
dan 10 kisah sukses.
Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering
secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan
serta aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah,
dan meyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga
masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi dari menabung
sampah.2
Dalam pelaksanaan program bank sampah ini sangat
membutuhkan peran dari masyarakat itu sendiri yang akan
melaksanakannya, mengapa harus dimulai dari masyarakat.
Sebagaimana yang diterangkan Rochyani dalam jurnalnya.
Ide dari pelaksanaan program Bank Sampah di Indonesia berasal
dari masyarakat Bantul, tepatnya Dusun Bandegan Yogyakarta.
Program tersebut dilaksankan pada bulan Oktober 2008.
Gagasan awal datang dari Bambang Suwerda, dosen Politeknik
Kesehatan Yogyakarta. Bank Sampah Bantul didirikan sebagai
upaya untuk meminimalisir dampak lingkungan yang berada di
1Permen LH RI Nomer 13 Tahun 2012, Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse,
dan Recycle Melalui Bank Sampah, 2013, h. 2, (ditjenpp.kemenkumhan.go.id). Diakses pada
tanggal 28 Juni 2019 jam 13.38. 2Eka Utami, Buku Panduan Sistem Bank Sampah & 10 Kisah Sukses, 2013, h. 2,
(https://www.unilever.co.id). Diakses pada tanggal 28 Juni 2019 jam 14.48.
12
masyarakat Badegan. Pasca Gempa Bumi 26 Mei 2006 yang
melanda Kota Bantul, banyak warga masyarakat Bandegan
yang terkena penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) yang
disebabkan karena lingkungan yang tercemar.3
Berawal dari lingkungan masyarakat Dusun Bandegan
Yogyakarta, akhirnya program bank sampah ini hampir diikuti di
kota, desa bahkan sekolah di 34 provinsi di Indonesia.
Sebagaimana yang diberitakan AntaraNews, Direktur Jendral
Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya,
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Rosa
Vivien Ratnawati mengatakan, “Bank sampah itu kurang lebih
7.000, dengan nasabahnya dapat mencapai ratusan ribu orang”.4
Diharapkan dengan bertambah tingginya partisipasi
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan program bank sampah,
dapat mengurangi timbulan penggunaan sampah dan tercemarnya
lingkungan, harapan ini turut disampaikan pula sebagaimana tertera
dalam Buku Profil Bank Sampah Indonesia 2012 sebagai berikut.
Pembangunan bank sampah ini harus menjadi momentum awal
membina kesadaraan kolektif masyarakat untuk memulai
memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah, karena
sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi
budaya baru Indonesia.5
Dalam penjualan tidak semua jenis sampah dapat dijual di
bank sampah, sebagaimana yang sudah tertera dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomer 13 Tahun 2012, mengenai
pelaksanaan bank sampah, poin jenis sampah yang dapat ditabung,
di bank sampah antara lain:
3Rochyani Naditya, dkk, “Implementasi Peraturan Daerah Kota Malang Nomer 10 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan Sampah”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No. 6, 2013, h.
1087. 4M Razi Rahman, Jumlah bank sampah di Indonesia sekitar 7000, 2019,
(http://m.antaranews.com). Diakses pada tanggal 29 Juni 2019 jam 17.36. 5Asisten Deputi Pengelolaan Sampah, & Deputi Pengelolaan B3, Limbah B3 dan
Sampah, Buku Profil Bank Sampah Indonesia Tahun 2012, 2012, h. V, (https://www.yampu.com).
Diakses pada tanggal 29 Juni jam 18.04.
13
1) kertas, yang meliputi koran, majalah, kardus, dan dupleks;
2) plastik, yang meliputi plastik bening, botol plastik, dan
plastik keras lainnya; dan
3) logam, yang meliputi besi, alumunium, dan timah.
Bank sampah dapat menerima sampah jenis lain dari penabung
sepanjang memiliki nilai ekonomi.6
Berdasarkan dari pengertian di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan, bank sampah merupakan suatu kegiatan kolaborasi
antara lingkungan dan ekonomi, bagi lingkungan agar masyarakat
sadar untuk memilah, memanfaatkan sampah yang masih dapat
didaur ulang seperti plastik, kertas, dll, sehingga mengurangi
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah, sedangkan
kegiatan ekonomi menambah sedikit penghasilan berupa uang dari
sampah yang biasanya dibuang begitu saja.
b. Mekanisme Kerja Bank Sampah
Dalam setiap menjalankan program dibutuhkan cara kerja
untuk mencapai kinerja yang diinginkan, begitu juga dengan
program bank sampah memiliki mekanisme kerja, sebagaimana
yang telah tertera dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomer 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah,
pasal 5, mengenai mekanisme kerja bank sampah, meliputi:
1) pemilahan sampah;
2) penyerahan sampah ke bank sampah;
3) penimbangan sampah;
4) pencatatan;
5) hasil penjualan sampah yang diserahkan di masukan kedalam
buku tabungan; dan
6) bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana.7
Hal ini juga disampaikan Shofiyatul dalam penelitiannya di
bank sampah Bintang Mangrove, Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya, yang memiliki mekanisme bank sampah seperti:
6Permen LH RI Nomer 13Tahun 2012, loc.cit., point G, h. 2.
7Permen LH RI Nomer 13 Tahun 2012, loc.cit,. h. 3.
14
“memilah sampah, menyetor sampah ke bank sampah, menimbang
sampah, mencatat hasil yang di dapat oleh nasabah kemudian
pengangkutan”.8
Pemilahan sampah menurut Budiasih adalah kegiatan yang
diawali adanya pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengelolaan sampai pembuangan melalui organisasi yang bergerak
dibidang lingkungan, agar terciptanya lingkungan yang bersih.9
Jadi pemilahan sampah merupakan upaya, untuk memisahkan
berbagai jenis sampah, agar dipisahkan sesuai dengan jenis
sampahnya, sehingga tidak saling campur baur antara sampah yang
sejenis dengan yang lainnya.
Jenis sampah yang biasanya dapat dipilah, sebagaimana yang
dikatakan Setyo dan Nurhidayat dikutip oleh Yulia Kurniaty, dkk.
Sampah dipisah menjadi 3, yaitu sampah organik, anorganik dan
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Sampah organik merupakan
sampah yang mudah membusuk seperti buah, sayuran, dll,
sedangkan sampah anorganik sulit terurai seperti plastik, kaleng
dll, dan sampah berbahaya seperti bekas bahan kimia, baterai dll.10
Dari ketiga jenis sampah diatas, Mita mengatakan, “Jenis
sampah yang ditampung oleh bank sampah adalah sampah
anorganik”.11
Damayanti dan Susilih menambahkan, “Umumnya
masyarakat yang mengikuti bank sampah memilah sampah
8Shofiyatul Muntazah, “Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya
Pembedayaan Masyarakat di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak
Kecamatan Gunung Anyar Surabaya” J+UNESA, Vol 4, No. 1, 2015, h. 4. 9Kun Sri Budiasih, “Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah yang Baik”,
Makalah Program PPM Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 2010, h. 5. 10
Yulia Kurniaty, dkk, “Mengefektifkan Pemisahan Jenis Sampah Sebagai Upaya
Pengelolaan Sampah Terpadu di Kota Magelang”, Jurnal Varia Justicia, Vol 12, No. 1, 2016, h.
140. 11
Mita Novianty, “Dampak Program Bank Sampah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
di Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan”, Jurnal USU, Vol. 2, No. 4, 2013, h.
9.
15
menjadi 5 jenis sampah yakni plastik, kertas, beling, logam dan
B3”.12
Pemilahan sampah menjadi hal pertama yang dilakukan dalam
mekanisme kerja bank sampah, berikut merupakan bagan
mekanisme program bank sampah menurut Ni Made dan I Nengah
mengenai Bank Sampah di Kota Denpasar.
Sumber: Ni Made dan I Nengah, 2018, E-Jurnal EP Unud.13
Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Program Bank Sampah Denpasar
Berdasarkan bagan diatas mengenai mekanisme program bank
sampah menurut penelitian Ni Made dan I Nengah di Kota
Denpasar sudah baik, dikarenakan masyarakatnya pun turut
12
Risza Damayanti dan Sri Susilih, Efektivitas Pengelolaan Sampah melalui Bank
Sampah, 2014, (https://lib.ui.ac.id). Diakses pada tanggal 2 Juli 2019 jam 13.10. 13
Ni Made Via Prayati dan I Nengah Kartika, “Analisis Pengaruh Program Bank Sampah
Terhadap Pendapatan Nasabah Bank Sampah di Kota Denpasar”, E-Jurnal EP Unud, Vol. 7, No.
6, 2018, h. 1262.
PILAH SAMPAH
SESUAI JENIS
SAMPAH YANG
DITENTUKAN
SETORKAN KE
BANK SAMPAH
REGISTRASI ATAU
PENDAFTARAN
SAMPAH DITIMBANG
DICATAT DAN
DIBUKUKAN
NASABAH
MENERIMA BUKU
BANK SAMPAH
MENGOLAH
SAMPAH MENJADI
KERAJINAN
DENGAN NASBAH
SEBAGAI
PENGERAJIN
BANK SAMPAH
MENJUAL
KERAJINAN DAN
MEMBERI UPAH
KEPADA NASBAH
YANG MENJADI
PENGERAJIN
16
membuat kerajinan dari hasil pemilahan sampah tersebut, meski
tidak semua mekanisme program bank sampah terdapat pembuatan
kerajinan serta menjual kerajinan seperti itu.
Jika sudah merencanakan mekanisme atau cara kerja dari
program bank sampah, dibutuhkan juga sistem yang terdiri dari
komponen saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan, menurut
Eka dalam buku panduan sistem bank sampah dan 10 kisah sukses
mengatakan;
Pelaksanaan bank sampah dilakukan pada saat hari yang telah
disepakati. Pengurus siap dengan keperluan administrasi dan
peralatan timbangan. Nasabah datang ke kantor bank dan lokasi
penimbangan dengan membawa sampah yang telah dipilah.
Nasabah akan mendapatkan uang yang disimpan dalam bentuk
tabungan sesuai dengan nilai sampah yang disetor.14
Adapun tambahan penjelasan pelaksanaan bank sampah yang
tertulis dalam buku “Bank Sampah”, yang diterbitkan Dinas
Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, diantaranya:
1) Pengurus mempersiapkan tempat dan perlengkapan
timbangan
Pengurus mempersiapkan tempat dan perlengkapan
penimbangan yang sudah disepakati sebelumnya kepada
masyarakat sekitar atau nasabah. Seperti :
- Timbangan gantung
- Gawang timbangan
- Buku catatan transaksi nasabah
- Buku kas pengurus
- Alat tulis, cutter, gunting, spidol, dan kalkulator
2) Pengurus melakukan konfirmasi kepada Bank Sampah Induk
atau pengepul untuk jadwal penimbangan
Pengurus satu hari sebelum penimbangan melakukan
konfirmasi kepada Bank Sampah Induk atau pengepul untuk
jadwal penimbangan sampah (tempat dan waktu)
3) Para nasabah datang ke lokasi membawa sampah
Para nasabah datang ke lokasi penimbangan dengan
membawa sampah Non organik yang mempunyai nilai jual
14
Eka Utami, loc.cit,. h. 8.
17
dari rumah atau tempatnya masing-masing, sesuai dengan
waktu dan tempat yang telah disepakati
4) Pengurus melakukan pemilahan, penimbangan dan
pencatatan
Pengurus melakukan pemilahan, penimbangan, pencatatan
yang dihasilkan oleh nasabah, dan bank sampah induk atau
pengepul
5) Nasabah menerima catatan atau buku tabungan
Nasabah menerima catatan atau buku tabungan hasil
penimbangan dari pengurus yang isinya adalah catatn jumlah
sampah yang dibawa oleh nasabah
6) Memberikan uang hasil penimbangan
Bank Sampah Induk atau pengepul memberikan uang hasl
penimbangan pada hari itu kepada pengurus Bank Sampah
7) Pengambilan uang tabungan sesuai waktu yang disepakati
Nasabah dapat mengambil hasil uang tabungan bank
sampah sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan
pengurus atau minimal bulan sekali.15
Dari beberapa penjelasan mekanisme kerja bank sampah
diatas, peneliti menyimpulkan mekanisme kerja bank sampah pada
umumnya, (1) pemilahan sampah, (2) sampah tersebut diserakan ke
pengurus bank sampah, (3) pengurus menyiapkan segala
administrasi (catatan) dan peralatan timbangan, (4) sampah tersebut
ditimbang, (5) pengurus mencatat jumlah tambungan sampah ke
buku tabungan nasabah, (6) nasabah mendapatkan buku laporan
tabungan sampah, dan uang akan diberikan sesuai dengan
kesepakatan bersama yang telah ditentukan, (7) pengurus menjual
sampah dari nasabah ke pengepul sampah, sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Setiap mekanisme kerja bank sampah tidak
semuanya sama, ada yang menyelengarakan secara sederhana
seperti memilah, mengumpulkan, dan menjualnya ke pengepul
sampah, namun ada juga dibuat kerajinan dan menjual hasil
kerajinan tersebut, semua itu tergantung bagaiamana kemampuan
masing-masing pengurus dan nasabah yang mengumpulkan
sampahnya ke bank sampah. Sebagaimana Helena mengatakan,
15
DLH Tangsel, Bank Sampah, (Tangerang Selatan: Dinas Lingkungan Hidup Kota
Tangerang Selatan, 2018), h. 11-15.
18
“untuk proses efektivitas dan efisiensi sangat dipengaruhi oleh
mentor, pengurus dan pengepul”.16
c. Tujuan Bank Sampah
Dengan berdirinya bank sampah pasti ada tujuan yang ingin
dicapai, Anih mengatakan tujuan didirikannya bank sampah adalah
untuk membantu menangani pengelolaan sampah di Indonesia,
serta untuk memberi kesadaran bagi masyarakat akan lingkungan
yang sehat dan bersih.17
Selain itu Wardani, Arsal dan Gunawan
mengatakan, tujuan berdirinya bank sampah terdiri dari 3,
lingkungan, kesehatan dan ekonomi, bagi lingkungan agar
masyarakat tumbuh kepeduliannya terhadap sampah, bagi
kesehatan menciptakan lingkungan sehat jauh dari sampah yang
dibuang sembarangan, dan ekonomi masyarakat mendapatkan
manfaat langsung ekonomi dari sampah yang telah dipilah.18
Selanjutnya tambahan dari tujuan bank sampah sebagaimana yang
tertera dalam buku bank sampah yang diterbitkan Dinas
Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, diantaranya:
“Menciptakan Lingkungan Bersih, Hijau & Asri, Mengurangi
jumlah sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir, Mengubah
Prilaku Masyarakat, Mengedukasi Masyarakat Peduli Lingkungan,
dan Memberikan Keuntungan Bagi Penghasil Sampah”.19
Dari beberapa pendapat diatas mengenai tujuan bank sampah,
peneliti dapat menyimpulkan, tujuan bank sampah adalah untuk
memotivasi masyarakat untuk mau mengelolah sampah yang masih
16
Helena J Kristina, “Model Konseptual Untuk Mengukur Adaptabilitas Bank Sampah di
Indonesia”, Jurnal J@TI Undip, Vol IX, No. 1, 2014, h. 22. 17
Anih Sri Suryani, “Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah”, Jurnal
Aspirasi, Vol. 5, No. 1, 2014, h. 75. 18
Anisatul Wardani, Thriwaty Arsal, & Gunawan., “Fungsi Sosial Ekonomi dalam
Pengelolaan Bank Sampah di Desa Penundan, Kecamatan Banyu Putih, Kabupaten Batang”,
Jurnal Solidarity, Vol. 5, No. 2, 2016, h. 107. 19
DLH Tangsel, loc.cit., h. 6.
19
dapat didaur ulang, serta mencoba mengubah pola pikir masyarakat
bahwa sampah masih memiliki manfaat ekonomis.
d. Manfaat Bank Sampah
Setelah tujuan tersebut dilaksankan dengan baik dan benar
maka akan ada manfaat yang dirasakan dari adanya bank sampah
ini, sebagaimana Mayang, Haryono, dan Kholisya mengatakan,
manfaat adanya bank sampah tidak hanya dari sisi ekonomi bagi
masyarakat, namun dapat membantu pemerintah menekan
terjadinya bencana banjir, akibat masyarakat membuang sampah
sembarangan dan tidak memanfaatkan barang-barang bekas yang
masih bisa digunakan.20
Adapun manfaat tambahan bank sampah
sebagaimana yang dikatakan Linda, “kegiatan ini juga memberikan
ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat tentang bagaimana
mengolah sampah dengan baik dan juga meningkatkan ekonomi
para anggotanya”.21
Manfaat lainnya dari adanya Bank Sampah
sebagaimana yang tertera dalam buku Bank Sampah yang
diterbitkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan,
diantaranya: “Membantu mengatasi permasalahan sampah,
Menambah pendapatan keluarga dari sampah yang ditabung,
Membuat sampah menjadi barang ekonomi, Menyadarkan
masyarakat akan kepentingan kebersihan, Menciptakan jiwa
enterprenuer bagi masyarakat di bidang pengelolaan sampah,
Membuat lingkungan lebih bersih”.22
20
Siska Mayang, Sugeng Haryono & Umi Kholisya., “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pengelolaan Sampah Menjadi Nilai Ekonomis dan Pembentukan Bank Sampah di Kelurahan
Tanjung Barat”, Jurnal Proceeding of Community Development, Vol. 1, 2017, h. 161. 21
Roza Linda, “Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Melalui Daur Ulang Sampah Plastik
(Studi Kasus Bank Sampah Berlian Kelurahan Tangkerang Labuai”, Jurnal Al-Iqtishad, Vol. 1,
No. 12, 2016, h.16. 22
DLH Tangsel, loc.cit., h. 7.
20
B. Sikap Peduli Lingkungan
2. Sikap Peduli Lingkungan
a. Pengertian Sikap Peduli Lingkungan
Dalam menjalankan kehidupan, manusia pasti akan
menunjukan sikap ketika menghadapi berbagai kondisi, sikap yang
ditunjukan sebagai dari perasaan yang sedang dirasakannya. Sikap
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bentuk
tubuh, teratur, perbuatan, pendirian, bertingkah laku.23
Sedangkan
Pupuh, dkk menyatakan, “Sikap pada umumnya selalu mendahului
perbuatan, maka dikatakanlah sikap itu sebagai kesiapan untuk
berbuat atau merespons”.24
Selanjutnya Sujana, dkk mengatakan,
“sikap merupakan reaksi seseorang terhadap suatu objek sikap
dapat berupa merupakan suatu pandangan, kepercayaan, perasaan
dan prilakunya”.25
Azwar mengatakan faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap adalah “pengalaman pribadi, kebudayaan,
orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi lembaga
pendidikan dan lembaga agama”.26
Dari beberapa pengertian diatas mengenai sikap, peneliti
menyimpulkan sikap merupakan bentuk berupa respons didasari
atas kesadaraan diri sendiri, maupun adanya pengaruh dari luar,
ketika dirinya dihadapkan suatu situasi yang membuat dirinya
bertindak.
Selanjutnya mengenai peduli lingkungan, peduli lingkungan
Amirul Mukminin mengatakan, “peduli lingkungan merupakan
sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
lingkungan alam di sekitarnya dan pengembangan upaya-upaya
23
KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (https://kbbi.web.id). Diakses pada
tanggal 5 Juli 2019 jam 10.39. 24
Pupuh, Faturrohman, dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2012), h. 103. 25
Kukuh Sujana, Sugeng Haryadi, dan Edy Purwanto., “Hubungan Antara Sikap dan
Prilaku Peduli Lingkungan pada Mahasiswa”, Jurnal Ecopsy, Vol. 5, No. 2, 2018, h. 82. 26
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR, 2011), h. 30.
21
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi”.27
Selaras
dengan Yosina, dkk mengatakan, “Kepedulian lingkungan
merupakan sikap yang dimiliki seseorang dalam bertindak terhadap
lingkungannya seperti mengelola, menjaga dan melestarikan”.28
Handayani melengkapi mengenai sikap peduli lingkungan
menurutnya, “sikap peduli lingkungan berarti sikap yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melestarikan,
memperbaiki, dan mencegah kerusakan dan pencemaran
lingkungan. Sikap-sikap itu dapat dilihat dari respon prilaku atau
konatif (respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai
prilaku)”.29
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap
peduli lingkungan merupakan pilihan yang diambil seseorang
untuk melakukan hal-hal kebaikan bagi lingkungannya,
menghindari perbuatan yang dapat merusak lingkungan serta
antusias mengikuti kegiatan memperbaiki ataupun menyelamatkan
lingkungan.
b. Pentingnya Sikap Peduli Lingkungan
Lingkungan menurut Beroya adalah, “sebagai sesuatu yang
melingkupi organisme yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya, pada saat yang sama juga dapat memengaruhi
lingkungannya”.30
Hal ini berkaitan dengan lingkungan hidup
sebagaimana Wulandari mengatakan, “lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
27
Amirul Mukminin, “Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah
Adiwiyata Mandiri”, Jurnal TA’DIB, Vol. XIX, No. 02, 2014, h. 232. 28
Yossina, Selamet Rianto dan Loli Setriani., Kepedulian Siswa dalam Lingkungan
Sebagai Outcome Program Adiwiyata di SMA N 14 Padang, 2016 h. 232, (jim.stkip-pgri-
sumbar.ac.id). Diakses pada tanggal 5 juli jam 21.28. 29
Ani Handayani, “Peningkatkan Peduli Lingkungan melalui Implementasi Pendekatan
Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran IPA Kelas IV.1 di SD N Keputrian “A”
Skripsi pada UNY, Yogyakarta, 2013, h. 26, telah dipublikasikan. 30
I Gusti Bagas Arjuna, Geografi Lingkungan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013),
h. 26.
22
hidup termasuk manusia dan prilakunya sehingga tercipta suatu
hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi”.31
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa,
lingkungan merupakan tempat hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya dimuka bumi, sebagai salah satu yang menempatkan
lingkungan, sudah seharusnya manusia menjaga lingkungan dan
menjauhkan hal-hal yang dapat merusak lingkungannya.
Akhir-akhir ini isu mengenai lingkungan sangat banyak
diperbincangkan, didiskusikan, dan dikritisi, karena sudah mulai
banyak terjadinya perubahan lingkungan. Berikut merupakan
faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan di bagi menjadi dua
yaitu:
1) Alam dalam bentuk bencana (disaster caused)
Seisme, tsunami, vulkanisme, badai, erosi, banjir, longsor,
polusi, dan kekeringan.
2) Manusia (human caused), yang dikenal juga sebagai
kegiatan antropogenik, seperti: deforestasi, erosi, aplikasi
pestisida, kebakaran, penambangan, urbaniasai, dan polusi.32
Dari kedua faktor tersebut, faktor alam memang tidak dapat
kita hindari, dan faktor manusia yang masih sering kita temukan,
seperti yang dikatakan faktor manusia yang menyebabkan
perubahan lingkungan, salah satunya membuang sampah
sembarangan, hal ini nyata masih banyak terjadi, sebagaimana hasil
penelitian Riswan, dkk mengatakan, “Kecamatan Daha Selatan
yang sebagaian besar wilayah dilalui oleh sungai Negara, sebagian
masyarakat terbiasa membuang sampah secara sembarangan di
sekitar rumah ataupun hulu sungai”.33
Sri mengatakan,
“Masyarakat kurang peduli dengan dampak yang dapat ditimbulkan
31
Ria Wulandari, “Metode Kunjungan Lapangan untuk Menanamkan Kepedulian
Terhadap Lingkungan Hidup”, Jurnal Pedagogia, Vol. 5, No. 1, 2016, h. 73. 32
I Gusti Bagas Arjuna, op.cit., h. 99. 33
Riswan, Henna Rya Sunoko, Agus Hadiyarto., “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di
Kecamatan Daha Selatan”, Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 9, No. 1, 2011, h. 31.
23
sampah bila tidak dikelola dengan baik.”.34
kurangnya sikap peduli
terhadap lingkungan inilah yang meyebabkan kerusakan
lingkungan, hal yang sama juga dikatakan Ranita, “Kerusakan
lingkungan disebabkan oleh prilaku manusia yang tidak peduli
terhadap lingkungan”.35
Tanpa disadari kita sering melakukan hal-
hal kecil namun dampaknya cukup serius bagi lingkungan.
Maka dari itu kita dapat memulai memunculkan sikap peduli
lingkungan dimulai dari sendiri, selaras dengan yang diungkapkan
Wulandari, “Kepedulian terhadap lingkungan sekitar dimulai dari
diri sendiri dan dengan melakukan tindakan sederhana seperti
membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan air secara
berlebihan, dan mengurangi penggunaan plastik”.36
Selain dimulai dari sendiri, pentingnya lingkungan sekitar
juga mendukung pembentukan sikap peduli lingkungan,
sebagaimana dari hasil penelitian Riana sikap peduli lingkungan
dapat muncul dari lingkungan sosial, baik itu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.37
Dari pernyataan
Riana sebelumnya, kemudian dipejelas lagi dari teori
perkembangan ekologis Bonfrenbrenner mengatakan
“miskrosistem, pada hakikatnya adalah setting di mana individu
menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini
antara lain adalah keluarga, teman seusia, sekolah dan tetangga”.38
Salah satunya dari lingkungan sekolah menerapkan pelaksanaan
bank sampah sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan
34
Sri Endhes Isthofiyani, Andreas P, dan Retno Sri., “Persepsi dan Pola Prilaku
Masyarakat Bantaran Sungai Damar dalam Membuang Sampah di Sungai”, Jurnal JISE, Vol. 5,
No. 2, 2016, h. 131. 35
Ranita Vindriyana, “Upaya Sekolah dalam Membentuk Sikap Peduli Lingkungan Siswa
Melalui Ekstrakulikuler di SMAN 2 Temanggung”, Jurnal Hanata Widya, Vol. 6, No. 8, 2017, h.
3. 36
Ria Wulandari, op.cit., h. 69. 37
Riana Monalisa Tamara, “Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Sikap
Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur”, Jurnal Pendidikan
Geografi, Vol, 16, No. 1, 2016, h. 53. 38
Dadang Supardan, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: Yayasan
Rahardja, 2015), h. 278.
24
khusunya berkaitan dengan mengelola sampah yang dihasilkan diri
sendiri, dengan adanya pelaksanaan bank sampah di sekolah,
sampah akan terkelola dengan baik sehingga menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih terbebas dari sampah, hal ini dapat
terlaksana bilamana salah satu tujuan bank sampah dapat memberi
edukasi kepada masyarakat untuk peduli lingkungan, khusunya
masyarakat sekolah peserta didik, sehingga adanya pelaksanaan
bank sampah di lingkungan sekolah dapat dijadikan upaya
pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik.
c. Indikator Sikap Peduli Lingkungan
Berdasarkan paparan yang telah dituliskan sebelumnya sikap
peduli lingkungan merupakan pilihan yang diambil seseorang
untuk melakukan hal-hal baik bagi lingkungannya, menghindari
perbuatan yang dapat merusak lingkungan, dan antusias mengikuti
kegiatan memperbaiki ataupun menyelamatkan lingkungan.
Adapun dari hasil penelitian Mas Aditia, Hariyanto, dkk.
Bentuk kegiatan prilaku peduli lingkungan siswa pada sekolah
adiwiyata terbagai menjadi 1. Kebersihan Kelas, 2. Pengelolaan air,
3. Pengelolaan energi, 4. Pengelolaan sampah, 5. Peduli lingkungan
sekitar. dari pengelolaan sampah indikator yang ditampilkan berupa
1. Kebiasaan Membuang Sampah, 2. Memilah Sampah, dan, 3.
Perlakuan Barang Bekas Layak Pakai.39
Selanjutnya Badarudin dalam penelitiannya menunjukan
indikator sikap peduli lingkungan yaitu:
1. Menghargai alam dan ekosistem.
2. Ikut serta dalam usaha pelestarian dan menjaga lingkungan.
3. Menyelamatkan lingkungan hidup dengan tidak merusak dan
mencemari lingkungan.
39
Mas Aditia Nugroho, dkk, “Prilaku Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata
Perdesaan dan Perkotaan di Jawa Tengah Tahun 2016”, Jurnal Edu Geography, Vol. 5, No. 2,
2017, hlm. 34.
25
4. Mencintai, menyayangi dan peduli kepada alam.
5. Tidak merugikan dan mengancam ekosistem mahluk hidup di
alam semesta
6. Memanfaatkan alam sesuai kebutuhan.40
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, indikator sikap peduli
lingkungan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah memilah
sampah, ikut serta dalam usaha pelestarian dan menjaga kebersihan
kelas. Selanjutnya indikator ini akan dijabarkan menjadi kisi-kisi
untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti juga menelusuri karya ilmiah
yang relevan dengan pengelolaan bank sampah sebagai upaya
pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMA Kharisma
Bangsa. Akhirnya peneliti menemukan beberapa hasil penelitian yang
relevan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Beberapa Penelitian Relevan
No.
Nama/Tahun
Judul
Persamaan dan
Perbedaan
1. Putri Hana Wahyu
Rahmatika (2017)
Pemanfaatan Bank
Sampah Malang (BSM)
Sebagai Sumber Belajar
Budaya Bersih Siswa
SDN Kauman 1 Malang
Persaman: Sama-
sama meneliti tentang
bank sampah sekolah.
Perbedaan: Dari
penelitian ini dengan
penelitian yang
dilakukan adalah tidak
mengukur sikap
peduli lingkungan
40
Badarudin, “Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan dan Prestasi Belajar IPA
Menggunakan Model Problme Based Learning Berbasis Literasi pada Subtema Lingkungan
Tempat Tinggalku di kelas VI MI Muhammadiyah Kramat”, Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia,
Vol. 3, No. 2, 2018, hlm. 53.
26
peserta didik dan beda
tempat yang di teliti.
2. Mahbuban MS (2016) Pemberdayaan
Masyarakat Melalui
Bank Sampah (Studi
kasus bank sampah sinar
lestari RW 09 Keluruhan
Sorosutan
Persaman: Sama-
sama meneliti untuk
melihat manfaat yang
dihasilkan dari adanya
bank sampah.
Perbedaan: Dari
penelitian ini berfokus
pada penelitian bank
sampah Masyarakat
kelurahan Sorosutan,
sedangkan peneliti
melakukan penelitian
bank sampah di
sekolah.
3. Melda Fitria (2015) Peran Bank Sampah
Sekolah di Pekan Baru
Persaman: Sama-
sama meneliti
bagaimana peran bank
sampah sekolah.
Perbedaan: Dari
penelitian ini sampel
yang di gunakan
seluruh sekolah di
Riau yang
menerapkan sistem
program bank
sampah, sedangkan
peneliti yang akan di
lakukan hanya di satu
27
sekolah tingkat SMA
di Kota Tangerang
Selatan.
4. Dwi Muhammad Arif
(2015)
Pengelolaan Bank
Sampah Sebagai
Pengembangan Karakter
Peduli Lingkungan Di
SMP Negeri 3 Pati
Persaman: Sama-
sama meneliti
bagaimana
pengelolaan bank
sampah sekolah.
Perbedaan: Dari
penelitian ini menguji
pengembangan
karakter peduli
lingkungan siswa di
SMP Negeri 3 Pati,
sedangkan peneliti
akan meneliti hasil
pembentukan sikap
peduli lingkungan
peserta didik di SMA
Kharisma Bangsa.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang sudah ada, penelitian
yang berkaitan dengan yang akan peneliti lakukan, ada beberapa yang
memiliki kesamaan variabel dari penelitian yang akan peneliti lakukan
diantaranya:
Putri Hana, tahun 2017 dengan judul penelitian “Pemanfaatan Bank
Sampah Malang (BSM) Sebagai Sumber Belajar Budaya Bersih Siswa
SDN Kauman 1 Malang”, jenis penelitian skripsi, dipublikasikan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, lokasi
penelitian di Sekolah Dasar Negeri Kauman Malang, metode yang
28
digunakan dalam penelitian ini kualitatif, teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut: Siswa terbiasa membuang sampah
ditempat sampah yang sesuai dengan jenisnya, siswa akan tergerak hatinya
untuk memungut sampah dengan baik dan benar, siswa memiliki
pengetahuan sekaligus pengalaman mengelola sampah dengan baik dan
benar, siswa memiliki pandangan bahwa sampah adalah sesuatu yang
bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi, terciptanya lingkungan sekolah
yang bebas dari wujud sampah dan bau sampah. Terdapat persamaan dan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu
persamaan dengan penelitian Putri, terdapat pada variabel independen
mengenai bank sampah, dan penelitian Putri juga sama meneliti
bagaimana proses bank sampah di sekolah, sedangkan perbedaannya Putri
variabel depedennya mengenai sumber belajar budaya bersih, sedangkan
peneliti yang akan dilakukan sikap peduli lingkungan, lalu putri subjek
penelitiannya peserta didik sekolah dasar, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti subjek penelitiannya peserta didik sekolah menengah
atas.
Mahbuban MS, tahun 2016 dengan judul penelitian “Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Bank Sampah (Studi kasus bank sampah sinar lestari
RW 09 Keluruhan Sorosutan)”, jenis penelitian skripsi, dipublikasikan
Universitas Islam Negeri Yogyakarta, lokasi penelitian bank sampah sinar
lestari RW 09 Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta,
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif
kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara
dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
Proses pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah dalam proses
pemberdayaan melalui tiga tahapan yaitu: 1. Tahap penyadaran, 2.
Pembekalan keterampilan, 3. Partisipasi. Dampak positif adanya bank
sampah lestari ialah: dampak sosial, terjadinya silaturahmi antar sesama
29
nasabah, dampak ekonomi, masyarakat mempunyai dampak ekonomi,
dampak lingkungan, keberadaan bank sampah sinar lestari meningkatkan
kenyamanan lingkungan yang sehat dan bersih. Terdapat persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu persamaan
dengan penelitian Mahbuban yakni mengenai bank sampah serta melihat
cara kerjanya, namun perbedaan penelitian Mahbuban variabel independen
mengenai pemberdayaan masyarakat, bank sampah sebagai variabel
dependen, sedangkan penelitian ini variabel independen mengenai bank
sampah sedangkan dependennya sikap peduli lingkungan, bank sampah
yang diteliti Mahbuban di masyarakat, sedangkan peneliti mengadakan
penelitian di bank sampah sekolah.
Melda Fitria, tahun 2015 dengan judul penelitian “Peran Bank
Sampah di Kota Pekan Baru”, jenis penelitian jurnal, dipublikasikan
Universitas Riau, lokasi penelitian 20 bank sampah sekolah di Kota Pekan
Baru, metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif, teknik
pengambilan data menggunakan interview dan observasi. Hasil penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut: Melalui bank sampah murid yang
menjadi nasabah mendapatkan penambahan penghasilan karena Bank
Sampah memberikan imbal balik berupa pendapatan yang didapat dari
sampah yang di tabungkan. Kendala yang dihadapi oleh bank sampah ini
terjadi karena kurangnya sosialisasi ke masyarakat oleh pemerintah.
Upaya pemerintah dalam menghadapi kendala bank sampah adalah dengan
melakukan sosialisasi secara bertahap atau rutin, supaya masyarakat tau
betul manfaat dari adanya bank sampah ini. Terdapat persamaan dan
perbedan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu persamaan dengan
penelitian Melda meneliti bank sampah di sekolah sedangkan
perbedaannya penelitian yang dilakukan Melda mengambil populsi 30
sekolah yang memiliki bank sampah di Kota Pekan Baru, sedangkan
peneliti hanya mengambil 1 populasi sekolah yang memiliki bank sampah
di Kota Tangerang Selatan.
30
Dwi Muhammad Arif, tahun 2015 dengan judul penelitian
“Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Pengembangan Karakter Peduli
Lingkungan Di SMP Negeri 3 Pati”, jenis penelitian skripsi,
dipublikasikan Universitas Negeri Semarang, lokasi penelitian SMP
Negeri 3 Pati, metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif,
teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara,
dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Hal yang
didapatkan dari program bank sampah SMP Negeri 3 Pati memiliki 4
tahap, 1. Tahap sosialisasi, 2. Setiap kelas di berikan tanggung jawab
mengelola 1 kg sampah, 3. Setelah itu ditimbang dan dicatat petugas bank
sampah, 4. Setiap akhir semester kumpulan sampah akan dijual ke
pengepul. Lalu faktor penghambat bank sampah ini masih ada beberapa
siswa yang malas-malasan untuk mengikuti kegiatan bank sampah ini.
Terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitan yang akan dilakukan,
yaitu persamaan dengan penelitian Arif sama-sama meneliti bank sampah
sekolah, serta melihat apakah ada perubahan terhadap peduli lingkungan
peserta didik yang mengikuti program bank sampah tersebut, sedangkan
perbedaanya penelitian Arif mengambil subjek penelitian di tingat SMP,
sedangkan peneliti akan melakukan penelitian program bank sampah di
tingkat SMA.
D. Kerangka Berpikir
SMA Kharisma Bangsa merupakan salah satu sekolah di Kota
Tangerang Selatan, yang ikut serta berpartisipasi mengikuti program bank
sampah yang di selenggarakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang
Selatan. Pembina bank sampah sekolah Kharisma Bangsa menyampaikan
tujuan di dirikannya bank sampah di sekolah ini, untuk mengajak warga
sekolah berpartisipasi menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, selain
itu terdapat harapan agar peserta didik sadar dan lebih peduli lagi terhadap
lingkungannya, terutama mengelola sampah yang dihasilkan dirinya
sendiri, pada peringatan HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) 24 Februari
31
2019, sekolah Kharisma Bangsa mendapatkan penghargaan sebagai Bank
Sampah terbaik tingkat SMA se Kota Tangerang Selatan. Diharapkan
dengan adanya hal ini pelaksanaan bank sampah dapat dijadikan upaya
pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA Kharsima
Bangsa.
Dengan hal tersebut secara sederhana kerangka berpikir pengelolaan
bank sampah sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta
didik SMA Kharisma Bangsa dapat digambarkan sebagai berikut.
32
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
BANK SAMPAH
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan
Tujuan
1. Menciptakan Lingkungan Bersih, Hijau & Asri. 2. Mengurangi Jumlah Sampah ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). 3. Mengubah Prilaku Masyarakat. 4. Mengedukasi Masyarakat Peduli Lingkungan. 5. Memberikan Keuntungan Bagi Penghasil Sampah.
Manfaat
1. Membantu mengatasi permasalahan sampah. 2. Menambah pendapatan keluarga dari sampah yang
ditabung. 3. Membuat sampah menjadi barang ekonomi. 4. Menyadarkan masyarakat akan kepentingan kebersihan. 5. Menciptkan jiwa enterprenuer bagi masyarakat di bidang
pengelolaan sampah. 6. Membuat lingkungan lebih bersih.
Pelaksanaan Bank
Sampah
1. Pengurus mempersiapkan tempat perlengkapan penimbangan.
2. Pengurus melakukan konfirmasi Bank Sampah
Induk atau pengepul untuk jadwal penimbangan. 3. Para nasabah datang ke lokasi membawa
sampah. 4. Pengurus melakukan pemilahan penimbangan
dan pencatatan. 5. Nasabah menerima catatan atau buku tabungan. 6. Pengepul memberikan uang hasil penimbangan. 7. Pengambilan uang tabungan sesuai waktu yang
disepakati.
Masyarakat
Lingkungan di
Kharisma
Bangsa
UPAYA PEMBENTUKAN SIKAP PEDULI
LINGKUNGAN PESERTA DIDIK DI SMA
KHARISMA BANGSA
PENGELOLAAN BANK
SAMPAH
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian
Tempat yang akan dijadikan penelitian, berada di Jalan Terbang
Layang No. 21, Pondok Cabe Udik, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Berikut merupakan peta titik SMA Kharisma Bangsa.
Gambar 3.1 Peta Tempat Penelitian
Waktu penyusunan dan penelitian skripsi ini akan berjalan pada
bulan Maret 2019 sampai dengan Januari 2020. Adapun alokasi waktu
penelitian yang peneliti buat agar dalam pelaksanaan penelitian ini
terarah dan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
34
Tabel 3.1 Jadwal Penyusunan dan Penelitian
No.
Kegiatan
Bulan/Tahun 2019
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Augst Sep Okt
1. Pra
Penelitian
2. Revisi
Proposal
3. Penyusanan
Rencana
Penelitian
4. Penyusunan
Instrumen
Penelitian
5. Izin
Penelitian
6. Pengumpulan
Data
Penelitian
No.
Kegiatan
Bulan/Tahun 2020
Nov Des Jan Feb Mar Agust Sep Okt Nov Des
7. Pengelolaan
Data
Penelitian
8. Analisis dan
Pembahasan
Data
9. Penyususnan
Laporan
10. Penyerahan
Skripsi
11. Sidang
Munaqosah
12. Revisi
Skripsi
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah yang sudah peneliti uraikan
sebelumnya, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, persitiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan
pemikiran manusia secara individu maupun kelompok.1 Adapun tujuan
1Djunaidi Gony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2016), h. 13.
35
peneliti dalam melaksankan penelitian ini untuk menyelidiki suatu proses,
maka dalam penelitian ini peneliti menggunan metode penelitian studi
kasus. Penelitian kasus adalah suatu proses pengumpulan data dan
informasi secara mendalam, mendetail, intensif, holistik, dan sistematis
tentang orang, kejadian, social setting (latar sosial), atau kelompok dengan
menggunakan berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi
untuk memahami secara efektif bagaimana orang, kejadian, latar alami
(social setting) itu beroprasi atau berfungsi sesuai dengan konteksnya.2
C. Sumber dan Jenis Data
Informan kunci dalam penelitian ini pembina bank sampah, sebagai
orang yang berpengaruh dalam pelaksanaan bank sampah di SMA
Kharisma Bangsa, beliau pun memiliki banyak pengalaman yang bisa
diceritakan dari awal berdirinya bank sampah, sampai pelaksanannya saat
ini, setelah informan kunci tersebut diperoleh, selanjutnya peneliti
menetapkan 3 orang informan, masing-masing anggota aktif maupun yang
pernah menjadi anggota aktif bank sampah dan 3 orang informan
tambahan dari peserta didik bukan pengurus bank sampah di SMA
Kharisma Bangsa.
Pelaksanaan bank sampah sebagai upaya pembentukan sikap peduli
lingkungan peserta didik di SMA Kharisma Bangsa, maka diperlukan data
sebagai berikut:
1. Data Primer
Sumber data primer atau data yang diperolah langsung dari
sumbernya, dengan wawancara mendalam melalui informan kunci
pembina bank sampah untuk mengetahui proses pelaksanaan bank
sampah, selanjutnya informan gabungan terdiri dari pembina bank
sampah, peserta didik, dan karyawan kebersihan SMA Kharisma
Bangsa mengenai hasil pembentukan sikap peduli lingkungan peserta
didik setelah adanya bank sampah, serta informan kunci lagi pembina
2Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2014), h. 339.
36
bank sampah, mengenai faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan bank sampah sebagai upaya pembentukan sikap peduli
lingkungan peserta didik di SMA Kharisma Bangsa.
Berikut merupakan nama-nama informan yang peneliti ambil
sebagai data primer, informan yang diwawancari oleh peneliti adalah:
Tabel 3.2 Informan yang diwawancarai
No. Nama Jabatan Kelas
1. Dhony Hestung Gitomo,
S.E.
Pembina bank sampah
SMA Kharisma Bangsa.
-
2. Nurrahmany Muhammad
Luqman Hakim
Ketua bank sampah
SMA Kharisma Banga.
XII A
Level
3. Siti Halimah Indrani Anwar Pengurus bank sampah
SMA Kharisma Banga.
XI
Cambrige
4. Keisha Hanifa Alma Mayra Pengurus bank sampah
SMA Kharisma Banga.
XI A
Level
5. Kumara Evan Janottama Peserta didik non
pengurus bank sampah
SMA Kharisma Bangsa.
XI
Oxford
6. Dhafin Arga Wira Peserta didik non
pengurus bank sampah
SMA Kharisma Bangsa.
XI MIT
7. Ismail Talha Kenel Peserta didik non
pengurus bank sampah
SMA Kharisma Bangsa.
X MIT
8. Sandri Karyawan kebersihan
SMA Kharisma Bangsa.
-
37
2. Data Sekunder
Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.3 Data sekunder dalam
penelitian ini bersumber dari dokumen-dokumen penting mengenai
pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma Bangsa, seperti data
pengurus bank sampah, catatan hasil penjualan dan lain sebagianya.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam
penelitian, kerena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.4
Berikut 3 macam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Wawancara
Wawancara menurut Gorden merupakan percakapan antara dua
orang dimana salah satunya bertujuan untuk menggali dan
mendapatkan informasi untuk suatu tujuan tertentu.5
Model wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan wawancara terstruktur dan tidak terstuktur, wawancara
terstruktur merupakan model pilihan apabila pewawancara mengetahui
apa yang tidak diketahuinya, dan karenanya dapat membuat kerangka
pertanyaan yang tepat untuk memperolehnya, sedangkan wawancara
tidak terstruktur sebuah model pilihan, apabila pewawancara tidak
mengetahui tentang apa yang tidak diketahuinya, dan karena itu harus
berpedoman pada informan untuk menceritakan pada mereka.6
Dalam wawancara terstruktur peneliti akan menggali informasi
yang mendalam terkait dengan pelaksanaan bank sampah, perubahan
sikap peduli lingkungan peserta didik setelah terlaksanannya bank
sampah, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan bank
sampah di SMA Kharisma Bangsa, sedangkan wawancara tidak
3Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 225. 4Ibid., h. 224.
5Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Group, (Jakarta: Rajawali Pers,
2015), h. 29. 6Djunaidi Gony dan Fauzan Almanshur, op.cit., h. 183.
38
terstruktur merupakan pertanyaan yang diajukan yang sebelumnya
peneliti tidak mempersiapkan pertanyaannya. Wawancara ini akan
diajukan kepada pembina bank sampah, peserta didik, dan karyawan
kebersihan SMA Kharisma Bangsa.
39
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
No. Fokus Penelitan Indikator Fokus Pernyataan Pertanyaan Sumber Data
1.
Pelaksanaan Bank Sampah
Sosialisasi
- Latar belakang bank
sampah
Pembina Bank
Sampah SMA
Kharisma Bangsa
- Cara mengetahui adanya
bank sampah
Peserta Didik dan
Karyawan
Kebersihan SMA
Kharisma Bangsa
Pelaksanaan terdiri dari:
- Pemilahan sampah
- Penimbangan sampah
- Pencatatan
- Hasil penjualan sampah yang
diserahkan di masukan kedalam
buku tabungan
- Bagi hasil penjualan sampah
- Proses pelaksanaan bank
sampah
Pembina Bank
Sampah dan Peserta
Didik SMA Kharisma
Bangsa
40
antara penabung dan pelaksana
Orang atau Pelaksana
- Pihak yang dilibatkan Pembina Bank
Sampah, Peserta
Didik, dan Karyawan
Kebersihan SMA
Kharisma Bangsa
2.
Hasil Pembentukan Sikap
Peduli Lingkungan Setelah
Adanya Pelaksanaan Bank
Sampah
Memilah Sampah - Sikap memilah sampah
peserta didik sebelum
adanya bank sampah
Pembina Bank
Sampah dan
Karyawan
Kebersihan SMA
Kharisma Bangsa
- Sikap memilah sampah
peserta didik sesudah
adanya bank sampah
Pembina Bank
Sampah dan
Karyawan
Kebersihan SMA
Kharisma Bangsa
- Pelajaran yang didapat
setelah adanya bank sampah
Peserta Didik SMA
Kharisma Bangsa
Ikut serta dalam usaha pelestarian - Kegiatan pelestarian yang
41
dilakukan Peserta Didik SMA
Kharisma Bangsa - Ikut atau tidak dalam
pelaksanaan bank sampah
Kebersihan Kelas - Menjalankan Piket Pembina Bank
Sampah dan
Karyawan
Kebersihan SMA
Kharisma Bangsa
3. Faktor Pendukung dan
Penghambat Bank Sampah
Dalam Membentuk Sikap
Peduli Lingkungan
- Faktor Pendukung Bank
Sampah
Pembina Bank
Sampah SMA
Kharisma Bangsa
- Bentuk Dukungan
- Faktor Penghambat Bank
Sampah
- Solusi yang diberikan
42
2. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas yang sistematis
terhadap gejala-gejala baik bersifat fiskal maupun mental.7
Dalam mengobservasi penelitian ini, peneliti menggunakan observasi
partisipatif, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.8
Peneliti mengambil langkah menjadi seorang observer partisipasi,
kerena peneliti ingin mendapatkan data yang mendalam terkait mengenai
kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan bank sampah, pihak yang
dilibatkan dalam pelaksanaan bank sampah, sikap peduli lingkungan yang
dilakukan peserta didik terutama dalam hal mengelolah sampah, fasilitas
apa saja yang menunjang pelaksanaan bank sampah dalam membentuk
sikap peduli lingkungan, serta ikut merasakan suka dan dukanya yang
dirasakan subjek penelitian.
Tabel 3.4 Pedoman Observasi
No. Aspek yang di amati
Ya Tidak Keterangan
1. Pengurus bank sampah
melakukan sosialisasi ke
kelas – kelas untuk
mengumpulkan sampah botol
plastik.
2. Perwakilan peserta didik per
kelas mengantarkan sampah
botol plastik ke Multiple
Purpose Hall (MPH).
3. Pengurus bank sampah
memisahkan tutup botol
sampah botol plastik.
4. Sampah di timbang pengurus
7Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2018), h.
22. 8Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 458.
43
bank sampah.
5. Pengurus mencatat jumlah
sampah yang di kumpulkan
setiap kelas.
6. Sampah di timbang kembali
oleh pengepul sampah.
7.
Pengepul sampah
memberikan sejumlah uang
dari hasil penimbangan
sampah kepada pengurus
bank sampah.
8. Kelas bersih setelah di tinggal
peserta didik pulang sekolah.
9. Adanya 2 tong sampah di
setiap kelas, 1 untuk sampah
botol plastik dan satunya
untuk sampah campuran.
10. Adanya perlengkapan saat
penimbangan yang memadai.
3. Studi Dokumentasi
Teknik studi dokumentasi, digunakan untuk mempelajari berbagai
sumber dokumentasi. Penggunaan teknik ini dimaksudkan untuk
mengungkapkan peristiwa, objek dan tindakan-tindakan yang dapat
menambah pemahaman peneliti terhadap gejala-gejala masalah yang
diteliti.9 Dalam penelitian ini menggunakan dokumen tertulis, meliputi
catatan hasil penimbangan yang dilakukan pengurus bank sampah, struktur
pengurus dan dokumen tertulis lainnya, sedangkan untuk gambar, peneliti
akan mengambilnya mengenai kegiatan pelaksanaan bank sampah mulai
dari pengumpulan sampah, pemilahan, penimbangan, pencatatan sampai
penjualan ke pengepul sampah, serta aktifitas peserta didik yang berkaitan
dengan bank sampah yang dapat membentuk sikap peduli lingkungannya.
Tabel 3.5 Pedoman Dokumentasi
No. Dokumen Sumber Data
1. Data jumlah peserta didik
pengurus bank sampah di
SMA Kharisma Bangsa.
Pihak pembina bank sampah SMA
Kharisma Bangsa.
9Ajat Rukjat, op.cit., 26.
44
2. Dokumen berkas
penjulan sampah.
Pengurus bank sampah SMA
Kharisma Bangsa
3. Surat keputusan bank
sampah SMA Kharisma
Bangsa dari Kepala
Sekolah.
Pihak Kepala Sekolah SMA
Kharisma Bangsa.
4. Sertifikat penghargaan
yang pernah di dapatkan
bank sampah SMA
Kharisma Bangsa.
Pihak pembina bank sampah SMA
Kharisma Bangsa.
5. Foto-foto pendukung saat
melakukan observasi
kegiatan bank sampah
dan wawancara dengan
narasumber.
Dokumentasi peneliti.
E. Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam melaksankan pemerikasaan keabsahan (kebenaraan) data peneliti
menggunkan trianggulasi. Trianggulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Trianggulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Peneliti menggunakan observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Berikut
merupakan contoh gambar trianggulasi teknik.10
Gambar 3.2 Trianggulasi Teknik
10
Sugiyono, op.cit., h. 477.
Observasi
partisipatif
Wawancara
mendalam
Dokumentasi
Sumber
data
sama
45
Sumber: Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Bisnis.11
Trianggulasi sumber data berarti, untuk mendapatkan data dari sumber
yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.12
Berikut merupakan contoh
gambar trianggulasi sumber.
Gambar 3.3 Trianggulasi Sumber
Sumber: Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Bisnis.13
Jadi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi teknik dan
sumber.
Teknik trianggulasi ini dapat di capai dengan cara:
1. Membandingkan hasil wawancara, pengamatan dan dokumen pada
sumber data yang sama.
2. Membandingkan hasil wawancara yang mendalam dari berbagai
informan (sumber data).
F. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses sistematis pencarian dan
pengaturan transkip, wawancara, observasi, catatan lapangan, dokumen,
foto, dan material lainnya untuk meningkatkan pemahaman penelitian
tentang data yang telah dikumpulkan, sehingga memungkinkan temuan
penelitian dapat disajikan dan diinformasikan kepada orang lain.14
11
Ibid., h. 478. 12
Ibid., h. 477. 13
Ibid., h. 478. 14
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Preadamedia Group, 2014), h. 400.
Wawancara
mendalam
A
B
C
46
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data menggunakan
model penelitian kualitatif versi Miles dan Hubermen, analisis data terdiri
dari reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan.
1. Kondensasi (Reduksi Data)
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengategorisasikan, mengarahkan, membuang data
yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data.15
2. Penyajian Data
Data yang tercatat di lapangan selanjutnya diorganisasikan dan
disajikan dalam bentuk teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan.
Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun
dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami sehingga memudahkan
untuk dikondensasi (dirangkum).16
3 . Simpulan atau Verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan di akhir
penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada simpulan untuk
melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran
simpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian itu
dilaksankan.17
15
Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017), h. 135. 16
Ibid., h. 133. 17
Ibid., h. 135.
47
Agar lebih mudah memahami alur dari analisi data versi Miles dan
Hubermen, maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini, jika di
dalam verifikasi data masih ada yang diragukan, maka perlu
melakukan pengecekan kembali pada pengumpulan data.
Gambar 3.4 Model Interaktif
Sumber: Husaini Usman dan Purnomo Setiday, dalam Miles,
Hubermen, & Saladana.18
18
Ibid., h. 136.
Pengumpulan
Data Peyajian Data
Kondensasi
Data
Simpulan/
Verifikasi
89
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian yang
telah di lakukan. Maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma Bangsa, terdiri
dari 6 proses yaitu. Pertama, pengurus melakukan sosialisasi ke kelas-
kelas, mengingatkan peserta didik membuang sampah sesuai dengan
jenis tong sampah yang telah disediakan dan mengumpulkannya saat
hari penimbangan. Kedua, pemilahan sampah di kelas dilakukan oleh
peserta didik, memilah sampah botol plastik untuk dimasukan ke
dalam tong sampah khusus botol plastik yang sudah tersedia di kelas
masing-masing. Ketiga, pemilahan sampah oleh pengurus, pengurus
memilah sampah lagi dengan cara memisahkan tutup botol plastik,
sampah gelas plastik, dan kertas-kertas. Keempat, penimbangan.
Kelima, pengurus melakukan pencatatan total berat sampah sesuai
dengan jenis sampah yang telah di timbang dan dari kelas berapa saja
yang menyetor. Keenam, pengepul sampah memberikan sejumlah
uang dari hasil penimbangan sampah kepada pengurus bank sampah.
2. Hasil pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA
Kharisma Bangsa melalui pelaksanaan bank sampah, dari adanya
pelaksanaan bank sampah sikap peduli lingkungan peserta didik SMA
Kharisma Bangsa mengenai memilah sampah masih ada sebagian
peserta didik yang belum memilah sampah dengan baik, mengenai ikut
serta dalam usaha pelestarian khususnya bagi pengurus bank sampah
yang memang aktif terlibat langsung, sehingga banyak pengalaman
yang mereka peroleh, dari pengalaman tersebut mereka mempunyai
banyak pengetahuan sehingga sikap peduli lingkungan yang sudah
mereka jalankan sudah memikirkan jauh kedepan seperti mengurangi
penggunaan kemasan berbahan plastik dan styrofoam,
90
mereka lebih memilih membawa botol minum, dan tempat makan dari
rumah. Sedangkan yang bukan pengurus bank sampah mereka pun
sikap peduli lingkungnya sudah mulai muncul, mereka sadar bahwa
sampah merupakan tanggung jawab bersama, apabila melihat sampah
yang berserakan mereka ambil dan membuangnya ke tong sampah,
mengenai sikap peduli lingkungan selanjutnya berkaitan dengan
kebersihan kelas, memang belum semua kelas terlaksana piket
kebersihannya, namun sebagaian besar sudah bersih dibandingkan
sebelum adanya pelaksanaan bank sampah.
3. Faktor pendukung pelaksanaan bank sampah sebagai upaya
pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMA Kharisma
Bangsa ialah:
1. Dukungan dari Bapak dan Ibu guru.
2. Dukungan dari managemen sekolah berupa pengadaan 2 tempat
sampah, khusus sampah botol plastik dan sampah campuran di
setiap kelas.
3. Dukungan dari peserta didik, khusunya pengurus bank sampah.
4. Dukungan dari orang tua peserta didik.
5. Dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan.
Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan bank sampah sebagai
upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMA
Kharisma Bangsa adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya perencanaan manajemen waktu.
2. Beberapa peserta didik belum mendukung.
3. Pengepul sampah datang tidak tepat waktu.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya
terkait dengan pengelolaan bank sampah sebagai upaya pembentukan
sikap peduli lingkungan peserta didik di SMA Kharisma Bangsa. Berikut
91
merupakan temuan yang diperoleh, implikasi dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Pengelolaan bank sampah ternyata salah satunya dapat membentuk
sikap peduli lingkungan peserta didik, sehingga pengoptimalan
pengelolaan bank sampah sebaiknya dapat terus dilakukan oleh pihak
SMA Kharisma Bangsa.
2. Menambah wawasan bagi pihak sekolah lainnya, bahwa optimalisasilah
kunci dalam pengelolaan bank sampah dalam membentuk sikap peduli
lingkungan peserta didik.
C. Saran
Setelah peneliti melakukan pemaparan mengenai kesimpulan dan
implikasi di atas, sebagai tindak lanjut bersama dengan ini peneliti
menyampaikan saran untuk dapat menjadi masukan bagi SMA Kharisma
Bangsa, khususnya dalam upaya pembentukan sikap peduli lingkungan
peserta didik di SMA Khraisma Bangsa melalui pelaksanaan bank sampah,
adapun saran yang diberikan sebagian berikut:
1. Bagi Pihak SMA Kharisma Bangsa
Saran bagi manajemen SMA Kharisma Bangsa adalah:
1. Mendukung secara penuh secara finansial dan fasilitas pengadaan
tong sampah.
2. Pihak sekolah mengecek keberadaan tong sampah baik itu
perawatan dan pengawasaan fasilitas tong sampah, bisa melibatkan
office boy sebagai salah satu pemberi informasi mengenai keadaan
fasilitas tong sampah.
3. Memberikan dukungan yang sangat kuat baik dari kepala sekolah,
guru-guru maupun orang tua peserta didik, ketiga elemen ini sangat
mendukung pelaksanaan bank sampah di sekolah dalam
membentuk sikap peduli lingkungan bagi peserta didik.
4. Seluruh warga sekolah diharapkan ikut berkontribusi aktif dalam
pelaksanaan bank sampah.
92
2. Bagi Manajemen Pengurus Bank Sampah
Saran bagi manajemen pengurus bank sampah adalah:
1. Manajemen internal terutama dari pembina dan pengurus bank
sampah, segera memperbaiki penentuan waktu penimbangan harus
sudah pasti, sehingga bisa menyesuaikan dengan kegiatan sekolah
yang lainnya.
2. Penetapan pengurus bagian penugasan penimbangan sudah di
putuskan di awal, sehingga muncul tanggung jawab saat proses
penimbangan bank sampah.
3. Setelah lengsernya kepengurusan bank sampah, maka segera
lakukan regenerasi pengurus bank sampah selanjutnya, agar
pelaksanaan bank sampah di SMA Kharisma Bangsa dapat terus
berjalan.
4. Kertas catatan setiap penimbangan sampah di jilid menjadi satu,
agar tidak mudah hilang dan arsip catatan tersimpan dengan rapih.
5. Bagi pengurus bank sampah agar dapat memiliki inisiatif tetep
menjalankan kegiatan bank sampah dan tidak selalu bergantung
pada pembina bank sampah.
6. H-3 penimbangan pengurus bank sampah, melakukan sosialisasi
ke kelas-kelas bahwa tanggal sekian dan jam sekian akan ada
penimbangan.
7. Beberapa jam saat akan penimbangan pengurus
menginformasikan kembali lewat speaker sekolah agar terdengar
seluruh kelas, untuk membawa pollybag yang sudah berisi sampah
botol plastik masing-masing kelas untuk di bawa ke MPH.
3. Bagi Peserta Didik
Saran bagi peserta didik adalah:
1. Setiap kelas ada PJ (penanggung jawab) untuk mengingatkan
temannya untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya saat di
kelas.
93
2. Perhatikan kembali implementasi pelaksanaan bank sampah,
seperti sampah botol plastik sebelum dibuang, dibuka label dan
diremas terlebih dahulu.
3. Membuat daftar nama penanggung jawab di setiap kelas yang
memindahkan sampah botol plastik bila sudah penuh ke gudang.
4. Bagi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan
Saran bagi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan
adalah:
1. Minimal 6 bulan sekali memberi motivasi atau penyuluhan kembali
ke sekolah-sekolah yang sudah berkontribusi dalam pelaksanaan
bank sampah, sehingga dapat menanggulangi terjadinya ke pasifan
pelaksanaan bank sampah di sekolah.
5. Bagi Peneliti Lain
Saran bagi peneliti lain, agar peneliti selanjutnya dapat mengambil
pelajaran dari peneliti, sehingga penelitan selanjutnya dapat lebih baik
lagi adalah:
1. Peneliti lain bisa meneliti lebih dalam lagi mengenai faktor
pendukung bank sampah di antaranya meliputi (dukungan dari
Bapak dan Ibu guru, dukungan dari managemen sekolah,
dukungan dari peserta didik khusunya pengurus bank sampah,
dukungan orang tua peserta didik, dan dukungan dinas
lingkungan hidup kota Tangerang Selatan), dan faktor
penghambatnya meliputi (kurangnya perencanaan manajemen
waktu, beberpa peserta didik belum mendukung, pengepul
sampah datang tidak tepat waktu) terhadap efektivitas bank
sampah menggunakan metode kuantitatif.
2. Jika ingin mendapatkan data yang lebih mendalam serta fleksibel
lakukan survey terlebih dahulu ke beberapa sekolah-sekolah yang
besedia memberikan izin bagi peneliti untuk mengambil data
secara mendalam serta fleksibel.
94
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Anonim, Bank Sampah. Tangerang Selatan: Dinas Lingkungan Hidup Kota
Tangerang Selatan, 2018.
Arjuna, Bagas Gusti. Geografi Lingkungan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2013.
Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset, 2011.
Fathurrohman., dkk., Guru Profesional. Bandung: PT Refika Aditama, 2012.
Ghony, dan Almanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016.
Herdiansyah, Haris. Wawancara Observasi, dan Focus Group. Jakarta: Rajawali
Press, 2015.
Herlinta, Yanti, dkk., Pendidikan Lingkungan Sejak Dini. Tangerang Selatan:
IEPF, 2013.
Rukjat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: DEEPUBLISH,
2018.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2011.
. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2017.
Supardan, Dadang. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Yayasan
Rahardja, 2015.
Usman, Husaini dan Setiady, Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
Bumi Aksara, 2017.
95
Yusuf, Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana, 2014.
Skripsi:
Hana, Putri. “Pemanfaatan Bank Sampah Malang (BSM) Sebagai Sumber Belajar
Budaya Bersih Siswa SDN Kauman 1 Malang”, Skripsi Universitas
Negeri Islam Maulana Ibrahim Malang: 2017. tidak dipublikasikan.
Handayani, Ani. “Peningkatkan Peduli Lingkungan Melalui Implementasi
Pendekatan Sains Tekonologi Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran IPA
Kelas IV.1 di SD N Keputrian “A”, Skripsi pada Universitas Negeri
Yogyakarta: 2013. tidak dipublikasikan.
Jurnal:
Badarudin. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan dan Prestasi Belajar IPA
Menggunakan Model Problme Based Learning Berbasis Literasi pada Subtema
Lingkungan Tempat Tinggalku di kelas VI MI Muhammadiyah Kramat. Jurnal
Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2018
Endhes, P & Sri. Persepsi dan Pola Prilaku Masyarakat Bantaran Sungai Damar
dalam Membuag Sampah di Sungai. Jurnal JISE. Vol. 5, 2016.
Linda, Roza. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Melalui Daur Ulang Sampah Plastik
(Studi Kasus Bank Sampah Berlian Kelurahan Tangkerang Labuai). Jurnal
Al-Iqtishad. Vol. 1, 2016.
Kristina, J. Model Konseptual Untuk Mengukur Adaptabilitas Bank Sampah di
Indonesia. Jurnal J@ati Undip. Vol. XI, 2014.
Kurniaty, Yulia, dkk. Mengefektifkan Pemisahan Jenis Sampah Sebagai Upaya
Pengelolaan Sampah Terpadu di Kota Magelang. Jurnal Varia Justicia.
Vol. 12, 2016.
96
Made & Kartika. Analisis Pengaruh Program Bank Sampah Terhadap Pendapatan
Nasabah Bank Sampah di Kota Denpasar. E-Jurnal EP Unud. Vol. 7,
2018.
Mayang, Haryono, dkk. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah
Menjadi Nilai Ekonomis dan Pembentukan Bank Sampah di Kelurahan
Tanjung Barat. Jurnal Proceeding of Community Development. Vol. 1,
2017.
Monalisa, Riana. Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Sikap
Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur”.
Jurnal Pendidikan Geografi. Vol. 16, 2016.
Mukminin, Amirul. Strategi Pembentuk Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah
Adiwiyata Mandir. Jurnal IAIN Sulthan TA’DIB. Vol. XIX, 2014.
Muntazah, Shofiyatul. Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya
Pembedayaan Masyarakat di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan
Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar Surabaya. Jurnal
J+UNESA. Vol 4, 2015.
Naditya, Rochyani. Implementasi Peraturan Daerah Kota Malang Nomer 10
Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah. Jurnal Administrasi Publik
(JAP), Vol. 1, No. 6.
Novianty, Mita. Dampak Program Bank Sampah Terhadap Sosial Ekonomi
Masyarakat di Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.
Jurnal USU. Vol. 2, 2013.
Nugroho, Aditia. Prilaku Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata Perdesaan dan
Perkotaan di Jawa Tengah Tahun 2016, Jurnal Edu Geography, Vol. 5, No. 2,
2017
Riswan, Sunoko & Hadiyarto. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan
Daha Selatan, Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 9, 2011.
97
Sujana, Kukuh, Haryadi, Sugeng, dkk,. Hubungan Antara Sikap dan Prilaku
Peduli Lingkungan Pada Mahasiswa. Jurnal Ecopsy Universitas Negeri
Semarang. Vol. 5, 2018.
Suryani, Sri. Peran Bank Sampah dalam Efektifitas Pengelolaan Sampah. Jurnal
Aspirasi. Vol. 5, 2014.
Vindriyana, Ranita. Upaya Sekolah dalam Membentuk Sikap Peduli Lingkungan
Siswa Melalui Ekstrakulikuler di SMAN 2 Temanggung. Jurnal Hanata
Widya.Vol. 6, 2017.
Wardani, Arsal, dkk. Fungsi Sosial Ekonomi dalam Pengelolaan Bank Sampah di
Desa Penundan, Kecamatan Banyu Putih, Kabupaten Batang. Jurnal
Solidarity. Vol. 5, 2016.
Widiyaningrum & Wicaksono. Penanaman Sikap Peduli Lingkungan dan Sikap
Ilmiah Siswa Sekolah Dasar melalui Sosialisasi Program Sekolah Peduli
dan Berbudaya Lingkungan” Jurnal Adiwidya, Vol. II, 2018.
Wulandari, Ria. Metode Kunjungan Lapangan untuk Menanamkan Kepedulian
Terhadap Lingkungan Hidup. Jurnal Pedagogia. Vol. 5, 2016.
Yulida, Novirza, dkk. Prilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah di Aliran
Sungai Batang Bakarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatra Barat. BKM
Journal of Community Medicine and Public Health, Vol 32, 2016.
Makalah yang dipublikasikan:
Budiasih, Sri. “Pemilahan Sampah Sebagai Upaya Pengelolaan Sampah yang
Baik” Makalah Program PPM Universitas Negeri Yogyakarta: 2010.
Internet:
Anonim, “Buku Profil Bank Sampah Tahun 2012”, https://www.yampu.com, 29
Juni 2019.
98
Anonim. “Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2018”, www.databooks.co.id, 6
Desember 2018.
Anonim, “Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup Nomer 13 Tahun 2012,
Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank
Sampah”, ditjenpp.kemenkumhan.go.id, 28 Juni 2019.
Anonim, “Riset: 24 Persen Sampah di Indonesia Masih Tak Terkelola”,
http://cnn.indonesia.com, 23 Maret 2019.
Anonim. “Profil SMA Kharisma Bangsa”, https://sma.kharismabangsa.sch.id, 12
Desember 2019.
Damayanti & Susilih. “Efektfitas Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah”,
https://lib.ui.ac.id, 2 Juli 2019.
Henaldi, Soewidia. “Hasil Riset, “Indonesia Penyumbang Sampah Plastik di Laut
Terbesar Kedua di Dunia”, https://bogor.tribunnews.com, 22 Maret 2019.
KBBI. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. (https://kbbi.web.id), 5 Juli 2019.
Puspita, Sherly. “Indonesia Penyumbang Sampah Plasik Terbesar Kedua di
Dunia”, https://megapolitan.kompas.com, 23 Maret 2019.
Riski, Petrus. “Ikan Sungai Surabaya Tercemar Sampah Plastik”,
https://voaindonesia.com, 22 Maret 2019.
Surakusumah, Wahyu. “Permasalahan Sampah Kota Bandung dan Alternatif
Solusinya”, http://file.upi.edu, 23 Maret 2019
Utami, Eka. “Buku Panduan Sistem Bank Sampah & 10 Kisah Sukses”,
https://www.unilever.co.id, 28 Juni 2019.
Rahman, Razi. “Jumlah Bank Sampah di Indonesia Sekitar 7000”,
http://m.antarnews.com, 29 Juni 2019.
Yossinia, Rianto, & Setriani “Kepedulian Siswa dalam Lingkungan Sebagai
Outcome Program Adiwiyata di SMA N 14 Padang”, jim.stkip-pgri-
sumbar.ac.id, 5 juli 2019.
99
Wawancara:
Gitomo, D. Hestung. Wawancara. Tangerang Selatan, 8 November 2018.
Gitomo, D. Hestung. Wawancara. Tangerang Selatan, 31 Januari 2019.
Gitomo, D. Hestung. Wawancara. Tangerang Selatan, 14 Maret 2019.
Gitomo, D. Hestung. Wawancara. Tangerang Selatan, 21 Oktober 2019.
Hakim, M. Luqman. Wawancara. Tangerang Selatan, 24 Oktober 2019.
Indiriani, S. Halimah. Wawancara. Tangerang Selatan, 24 Oktober 2019.
Janottama, K. Evan. Wawancara. Tangerang Selatan, 28 Oktober 2019.
Kenel, I. Talha. Wawancara. Tangerang Selatan, 28 Oktober 2019.
Mayra, K. Hanifa. Wawancara. Tangerang Selatan, 24 Oktober 2019.
Sandri. Wawancara. Tangerang Selatan, 29 Oktober 2019.
Wira, D. Arga. Wawancara. Tangerang Selatan, 28 Oktober 2019.