Matematika Terapan PGSD Indralaya 2012 FKIP UNSRI
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Matematika Terapan PGSD Indralaya 2012 FKIP UNSRI
MATEMATIKA TERAPAN “Persamaan Linear Satu Peubah dan Dua Peubah”
Disusun Oleh Kelompok 2:1.Neni Triana (06121013004)
2.Gian Handini (06121013009)
3.Dian Anggraini (06121013012)
4.Putri Fauziah (06121013016)
5.Hasni Mardiana (06121013026)
6.Fahmi Hidayat (06121013033)
Dosen Pengasuh :
1.Dra. Masrinawatie, M.Pd
2.Dra. Toybah, M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARJURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
1
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2015
KALIMAT TERTUTUP DAN KALIMAT TERBUKA
Sebuah kalimat dapat dibuat dengan kata-kata biasa
atau dengan menggunakan lambang-lambang tertentu. Dalam
matematika sebuah kalimat dapat digolongkan ke dalam
dua golongan besar, yaitu kalimat tertutup dan kalimat
terbuka.
A. Kalimat Tertutup (Pernyataan)
Perhatikan kalimat-kalimat ini.
1. 6 + 4 = 10
2. 9 adalah bilangan genap.
3. Jika x bilangan asli maka 2x + 2 bilangan ganjil
Dari ketiga kalimat diatas terlihat bahwa ruang
lingkup pembahasan hanya ada kemungkinan, yaitu benar
atau salah. Dengan rincian kalimat (1) menyatakan
kalimat yang benar karena memberikan informasi yang
sesuai dengan keadaan yang adaa. Kalimat 2 dan 3
menyatakan kalimat yang salah karena informasi yang
diberikan bertentangan dengan kenyataan yang ada.
Kalimat benar atau salah disebut kalimat tertutup atau
pernyatan.
B. Kalimat Terbuka, Variabel, dan Konstanta
2
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
1. + 2 = 6
2. 2x – 3 = 7
3. adalah bilangan ganjil yang kurang dari 5
Ketiga kalimat di atas belum dapat ditentukan
sebagai kalimat benar atau salah karena masih
bergantung pada unsur tertentu. Kalimat (1) bergantung
pada , kalimat (2) pada x , dan
kalimat (3) pada .
Kalimat-kalimat tersebut disebut kalimat terbuka.
Unsur tertentu dari masing-masing kalimat terbuka
disebut peubah atau variabel. Kalimat (1) akan menjadi
kalimat tertutup jika diisi. Jika diisi 4 maka
kalimat dikatakan benar dan jika diisi selain 4 maka
kalimat dikatakan salah. Adapun pengganti variabel
berupa bilangan disebut konstanta.
C. Himpunan Penyelesaian Suatu Kalimat Terbuka
3
1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum
diketahui nilai kebenarannya (benar atau salah)
2. Variabel adalah lambang atau simbol yang dapat
diganti oleh sembarang anggota dari himpunan
semesta
Setiap kalimat terbuka yang memuat variabel harus
diganti oleh satu atau beberapa anggota himpunan
semesta yang didefinisikan. Pengganti variabel yang
membuat kalimat terbuka menjadi kalimat yang benar
disebut penyelesaian (solusi). Himpunan dari semua
penyelesaian disebut himpunan penyelesaian.
Contoh:
1. x – 2 = 6, pengganti x yang benar adalah 8.
Penyelesaiannya adalah x = 8 dan himpunan
penyelesaiannya adalah {8}.
2. t adalah bilangan genap, t ∈ {2, 4, 5, 7, 8, 9,10}.
Pengganti t yang benar adalah 2, 4, 8, 10.
Himpunan penyelesaiannya adalah {2, 4, 8, 10}.
3. 2r + 1 = 3 dengan r ∈ {2, 3, 4, 5}.Pengganti r yang benar tidak ada. Himpunan
penyelesaiannya adalah ∅ atau { }.
Keterangan : ∅ atau { } berarti himpunan
kosong. “∈ berarti anggota.
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (Satu Peubah)
Perhatikan kaliamat-kalimat terbuka berikut ini.
4
Himpunan Penyelesaian adalah himpunan semuapengganti dari variabel-variabel pada kalimatterbuka yang membuat kalimat tersebut menjadibenar. Himpunan penyelesaian sering disingkat
a. a + 1 = 6 c. 6 + 2y = 3y – 1 e. t2
– 6 = 10
b. x – 2 = 6 d. x – 8 = 3x – 6 f. 3x
– y = 6
Kalimat-kalimat terbuka tersebut mengandung tanda
sama dengan (=) dan beberapa variabel, maka dapat
dicirikan sebagai berikut.
1. Bentuk (a) sampai (d) disebut persamaan linear
satu variabel (PLSV)
2. Bentuk (e) disebut persamaan kuadrat dengan
satu variabel
3. Bentuk (f) disebut persamaan linear dengan dua
variabel.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
A. Penyelesaian dan Himpunan Penyelesaian Suatu
Persamaan
Ahmad ingin menjawab secara mencongak soal
persamaan linear satu variabel 3x = 9 dengan x variabel
bilangan asli. Dia mengganti x dengan 3 sehingga
kalimat terbuka 3x = 9 menjadi benar.
5
1. Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat
tanda sama dengan (=).
2. Persamaan yang hanya memuat satu variabel
dengan pangkat satu disebut persamaan linear
3x = 9 → 3 . 3 = 9 (benar).
x = 3 adalah penyelesaian/jawaban akar
PLSV 3x = 9.
Jadi, himpunan penyelesaian dar 3x = 9 adalah {3}.
Selain cara mencongak, kita juga dapat
menyelesaikan persamaan linear dengan satu variabel
dengan cara substitusi satu per satu variabel yang
terdefinisi sehingga persamaan itu menjadi kalimat yang
benar.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian y + 1 = 2, y
anggota pada himpunan bilangan asli.
Jawab:
Untuk menyelesaikan persamaan di atas, kita menggunakan
cara substitusi yaitu mengganti y dengan setiap anggota
bilangan asli sehingga kalimat itu menjadi benar.
Untuk y = 1, maka 1 + 1 = 2 (merupakan kaliamt benar)
Untuk y = 2, tidak perlu dilakukan lagi karena kita
telah mendapatkan kalimat benar untuk y = 1.
6
Penyelesaian suatu persamaan linear dengan satu
variabel adalah bilangan pengganti dari variabel
pada daerah definisi persamaan yang membuat
persamaan menjadi pernyataan yang benar.
Penyelesaian dari y + 1 = 2 adalah y = 1 dan HP = {1}.
B. Kalimat Matematika (Model Matematika)
Suwarno akan menterjemahkan kalimat cerita: “x
dikurangkan dengan 6 menghasilkan 10” ke dalam kalimat
matematika. Ia membuat persoalan di atas menjadi sangat
mudah, yaitu : x – 6 = 10 (kalimat matematika).
Kalimat matematika adalah kalimat yang ditulis
dengan lambang-lambang matematika yang dapat membuat
kalimat itu menjadi benar ataupun salah.
Untuk menterjemahkan kalimat cerita ke dalam
kalimat matematika, diperlukan beberapa penguasaan
tentang pengertian istilah-istilah dan penulisannya.
Istilah Penulisan Istilah Penulisa
nJumlah x dan
y
x + y Hasil bagi x dan y xy
Selisih x
dan y
x - y Selisih kuadrat x
dan yx2 - y2
Kebalikan x 1x
Kuadrat selisih x
dan y(x−y)2
Kuadrat x x2 Kuadrat jumlah x (x+y)2
7
dan yHasil kali x
dan y
xy Jumlah kuadrat x
dan yx2 + y2
C. Penyelesaian Kalimat Terbuka yang Berbentuk Cerita
Untuk menyelesaikan kalimat terbuka yang berbentuk
cerita, dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.
Perhatikan cara penyelesaian kalimat cerita berikut.
1. Kalimat cerita : p dan (q + 35)
menyatakan dua bilangan
yang sama. Jika q = 15 dan p
∈ himpunan bilangan asli, berapakh p?
Kalimat matematika : p = q + 35 dan q = 15,
p = ?
Penyelesaian : p = 15 + 35 = 50 ( 50 ∈himpunan
bilangan asli)
Himpunan Penyelesaian : HP = {50}.
8
1. Terjemahkan kalimat cerita itu ke dalam
kalimat matematika yang berbentuk persamaan.
Jika perlu, gunakan gambar (sketsa diagram)
2. Kalimat cerita : hasil kali t dan 4
adalah 28, berapakh t?
Kalimat matematika : 4t = 28, t = ?
Penyelesaian : t =7 (karena 4.7 = 28
adalah kalimat benar)
Himpunan Penyelesaian : HP = {7}.
Contoh:
Sebuah buku cerita setebal 238 halaman sedang dibaca
oleh Kevin dalam beberapa hari. Dalam 6 hari ia telah
membaca sebanyak 103 halaman. Berapa halaman yang harus
dibaca oleh Kevin untuk mengetahui akhir cerita buku
tersebut?
Jawab:
Misalkan jumlah halaman yang tersisa/bekum dibaca = x,
maka kalimat matematikanya adalah : 103 + x = 238.
Penyelesaian :
x = 135 (karena 103 + 135 = 238 merupakan kalimat
benar).
Jadi, Kevin harus membaca sebanyak 135 halaman lagi
untuk mengetahui akhir cerita buku tersebut.
D. Persamaan yang Ekuivalen
Perhatikan persamaan-persamaan berikut ini.
9
1. x + 6 = 18, maka himpunan penyelesaiannya adalah
{12}
2. x – 2 = 10, maka himpunan penyelesaiannya adalah
{12}
3. 3x – 6 = 30, maka himpunan penyelesaiannya adalah
{12}
1. Menyelesaikan persamaan dengan sifat-sifat operasi
suatu persamaan yang ekuivalen
Untuk menentukan penyelesaian suatu persamaan
linear dengan satu variable, kita dapat menggunakan
sifat-sifat berikut ini.
a. Sifat penambahan
Persamaan berikut ini, akan kita selsesaikan
dengan sifat penambahan.
x– 3 = 10 dengan x ∈ (bilangan
asli)
10
Persamaan yang ekuivalen adalah suatu persamaan yang
mempunyai himpunan penyelesaian yang sama, apabila
pada persamaan itu dikenakan suatu operasi
tertentu. Notasi ekuivalen adalah .
Kedua ruas suatu persamaan boleh ditambah
dengan bilangan yang sama untuk mendapatkan
persamaan yang ekuivalen.
↔ x – 3 + 3 = 10 + 3 kedua ruas ditambah 3
↔ x + 0 = 13
↔ x = 13
Jadi, penyelesaian dari x – 3 = 10 adalah x = 13.
b. Sifat pengurangan
Persamaan berikut ini, akan kita selesaikan dengan
sifat pengurangan
p + 2 = 9 dengan p ∈ (bilangan
cacah)
↔ p + 2 - 2 = 9 - 2 kedua ruas dikurangi
3
↔ p + 0 = 7
↔ p = 7
Jadi, penyelesaian dari p + 2 = 9 adalah p = 7.
c. Sifat perkalian
11
Kedua ruas suatu persamaan boleh dikurangi
dengan bilangan yang sama untuk mendapatkan
persamaan yang ekuivalen.
Kedua ruas suatu persamaan boleh dikalikan
dengan bilangan yang sama untuk mendapatkan
persamaan yang ekuivalen.
Berikut ini kita akan selesaikan dengan
penambahan.
34 p = 9 dengan p ∈ (bilangan rasional)
↔ 34 p x 43 p = 9 x
43 p kedua ruas dikalikan
43 p
↔ p = 3 x 4
↔ p = 12
Jadi, penyelesaian dari 34 p = 9 adalah p = 12.
d. Sifat pembagian
Berikut ini akan diselesaikan sebuah persamaan
dengan sifat pembagian
5x = 20 dengan x ∈ (bilangan
cacah)
↔ 5x : 5 = 20 : 5 kedua ruas dibagi 5
12
Kedua ruas suatu persamaan boleh dibagi dengan
bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan
yang ekuivalen.
↔ x = 4
Jadi, penyelesaian 5x = 20 adalah x = 4.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persaman berikut
ini dengan variable x merupakan anggota himpunan asli.
4x – 8 = 6x – 12.
Kemudian lukislah himpunan penyelesaian tersebut dalam
garis bilangan.
Jawab:
4x – 8 = 6x – 12
↔ 4x – 8 + 12 = 6x – 12 + 12 kedua ruas
ditambah 12
↔ 4x + 4 = 6x + 0
↔ 4x + 4 = 6x
↔ 4x + 4 - 4x = 6x – 4x kedua ruas dikurangi
4x
↔ 0 + 4 = 2x
13
↔ 4 = 2x
↔ 2x = 4
↔ 2x : 2 = 4 : 2 kedua ruas
dibagi 2
Jadi, HP = {2}.
Garis bilangan :
1 2 3 4
2. Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan lawan
dan kebalikan bilangan
Pada pembahasan yang lalu kita telah menerapkan
keempat sifat operasi pada persamaan yang ekuivalen
untuk menyelesaikan suatu persamaan. Pada pembahsan
kali ini kita perluas lagi sehingga didapat cara yang
lebih mudah, yaitu dengan menggunakan lawan dan
kebalikan bilangan
a. Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan lawan
14
Hal yang patut diingat sebelum kita menyelesaikan
persamaan dengan menggunakan lawan adalah definisi
tentang lawan tersebut.
Ruas kiri dan ruas kanan suatu persamaan
dipisahkan oleh tanda ”=”.
Misalnya persamaan:
x – a = b
ruas kiri ruas kanan
Dalam menyelesaikan persamaan, kita usahakan agar
variabel yang akan dicari bernilai positif dan berdiri
sendiri di satu sisi.
Agar lebih jelas, perhatikan bentuk-bentuk berikut
ini.
(i) Bentuk :
15
Lawan dari +a adalah –a, lawan
dari –a adalah +a
Jika suatu elemen (variabel bilangan)
berpindah ruas maka elemen tersebut juga
berubah taanda menjadi “lawannya”.
x – a
x = b ↔ x = b
pindah ruas berubah tanda
(ii) Bentuk :
x = b ↔ x = b
pindah ruas berubah tanda
(iii) Bentuk :
Usahakan x positif
a – x = b
a = b + x
a – b = x
b. Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan
kebalikan bilangan
Untuk menyelesaikan persamaan dengan menggunakan
kebalikan bilangan, hal yang patut diingat adalah
16
x + a
x – a
– a + a
+ a – a
ab merupakan kebalikan dari
ba ,
dengan a ≠ 0 , b ≠ 0
1a merupakan kebalikan dari a,
Apabila di dalam persoalan kita jumpai bentuk-
bentuk berikut ini, gunakanlah perkalian dengan
kebalikannya.
(i) Bentuk :
x = c ↔ x = c . ↔ x = bca
lakukan perkalian dengan kebalikan ab
(ii) Bentuk :
x = b ↔ x = b . ↔ x =ba
lakukan perkalian dengan kebalikan a
PERSAMAAN LINEAR DENGAN DUA VARIABEL (Dua Peubah)
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan
linear yang memiliki dua variabel, dengan pangkat
masing-masing variabel adalah satu. Persamaan linier
17
ab x
ax =
ab
ba
a1a
dua variabel dapat dicirikan dengan memuat dua variabel
dan kedua variabelnya berpangkat satu. Bentuk umum
persamaan linier dua peubah dengan peubah x dan y dapat
dinyatakan sebagai berikut.
a1 x + b1 y = c1
atau a2 x + b2 y =
c2
dengan a1 , a2 , b1 , b2, dan c1 , c2 adalah bilangan real, x dan y adalah
variabel.
Pada persamaan pertama a1 atau b1 boleh nol tetapi tidak
boleh kedua-duanya, demikian juga pada persamaan kedua,
a2 atau b2 salah satunya boleh nol dan tidak boleh
kedua-duanya nol.
Contoh persamaan linear dengan dua Variabel.
a. 2x + 3y = 12
b. 5x – 2y = 7
c. x + y = -6
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear x
+ y = 4 untuk x dan y anggota bilangan cacah!
Jawab :
x + y = 4
18
ax + by = c
dengan a, b, danc R
x = 0, maka x + y = 4
0 + y = 4
y = 4 – 0
y = 4
x = 1, maka x + y = 4
1 + y = 4
y = 4 – 1
y = 3
x = 2, maka y = 2
x = 3, maka y = 1
x = 4 , maka y = 0
x = 5 , maka y = -1 (tidak memenuhi)
Pasangan berurutan (0,4), (1,3), (2,2), (3,1),
(4,0) merupakan penyelesaian, sedangkan (5, -1) buka
penyelesaian karena y = -1 bukan bilangan cacah. Jadi
himpunan penyelesaian dari x + y = 4 adalah {(0,4),
(1,3), (2,2), (3,1), (4,0)}
Secara geometris, grafik himpunan penyelesaian
dari persamaan linear x + y = 4 dengan x dan y bilangan
cacah adalah koordinat titik-titik pada bidang
Cartesius.
19
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel dapat
diselesaikan dengan beberapa cara, diantaranya adalah
dengan menggunakan:
a. Metode Substitusi
Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan
mengganti atau menyulih suatu variabel dengan variabel
dari persamaan lain melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
Langkah-langkah menggunakan metode subtitusi
1. Pilih salah satu persamaan (jika ada pilih yang
paling sederhanan), kemudian nyatakan x sebagai
fungsi y atau y sebagai fungsi x.
2. Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke persamaan
yang lainnya.
Contoh:
Himpunan penyelesaian sistem persamaan 4x + y = 12 dan
2x + y = 8 adalah…
20
Jawab :
Dari persamaan 2x + y = 8 y = 8 – 2x …………………………(1)
Persamaan (1) disubtitusikan ke persamaan 4x + y = 12,
diperoleh :
4x + (8 – 2x) = 12 4x + 8 – 2x = 12
2x = 4
x = 2
Nilai x = 2 subsitusikan ke persamaan (1), maka
diperoleh :
y = 8 – 2x
y = 8 – 2(2)
y = 8 – 4
y = 4
Jadi himpunan penyelesaian sitem persamaan tersebut
adalah (2,4)
b. Metode Eliminasi
Mengeliminasi artinya menghilangkan sementara atau
menyembunyikan salah satu variabel sehingga dari dua
variabel menjadi hanya satu variabel dan sistem
persamaannya dapat diselesaikan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
21
1. Perhatikan koefisien x atau y
2. Nilai x dicari dengan cara mengeliminasi peubah
y sedangkan nilai y dicari dengan cara
mengeliminasi peubah x.
Contoh:
Carilah himpunan penyelesaian dari 2x – y = 6 dan x + y
= 3 !
Jawab:
Untuk mencari nilai y, kita eliminasi peubah x:
2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 | x 2 |2x + 2y = 6 -
-3 y = 0
y = 0
Untuk mencari nilai x, kita eliminasi peubah y:
2 x – y = 6
x + y = 3 -
3x = 9
x = 3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0,
ditulis HP = {(3,0)}
22
c. Metode Grafik
Metode Grafik adalah metode penyelesaian SPLDV
yang dilakukan dengan cara menggambar grafik dari kedua
persamaan tersebut yang kemudian menentukkan titik
potongnya.
Langkah-langkah menggambar grafik :
1. Menggambar grafik masing-masing persamaan pada
sebuah bidang Certesius dengan menggunakan metode
titik potong sumbu.
2. Bila kedua garis itu berpotongan pada sebuah titik
potong himpunan penyelesaiannya tepat memiliki
sebuah anggota, yaitu (x,y)
3. Bila kedua garis itu sejajar (tidak berpotongan)
maka himpunan penyelesainya tidak memiliki
anggota, yaitu {}atau∅4. Bila kedua garis itu berimpit, maka himpunan
penyelesaiannya memiliki anggota yang tak hingga
banyaknya.
Contoh :
Jika x dan y memenuhi sistem persamaan : 2x + y = 5 dan
3x – 2y = -3
Maka nilai x + y sama dengan…
Jawab :
23
Grafik persamaan garis 2x + y = 5
Titik potong dengan sumbu X, maka y = 0
2x + 0 = 5 2x = 5
x = 52
Titik potongnya (52 ,0) Titik potong dengan sumbu Y, maka x = 0
2 (0) + y = 5 y = 5 titik potong (0,5)
Grafik persamaan garis 3x – 2y = -3
Titik potong dengan sumbu X, maka y = 0
3x – 2 (0) = -3 3x = -3
x = -1
Titik potong (-1, 0)
Titik potong dengan sumbu Y, maka x = 0
3 (0) – 2y = -3 2y = -3
y = 32
Titik potongnya (0, 32 )
(0,5)
24
Garis 3x-2y=-3
(1,3)
(0, 32 )
(52 ,0)(-1,0)
Garis 2x +
y = 5
d. Metode Campuran dari Metode Eliminasi dan
Substitusi
Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel dapat dilakukan dengan metode campuran dari
eliminasi dan subtitusi. Metode gabungan eliminasi dan
substitusi dilakukan dengan cara mengeliminasi salah
satu variable kemudian dilanjutkan dengan
mensubstitusikan hasil dari eliminasi tersebut.
Contoh :
25
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 3x + 4y
= 17 dan 5x + 7y =28
Jawab :
Mengeliminasi x
3x + 4y = 17 │× 5 │ 15x + 20y = 85
5x + 7y =28 │× 3 │ 15x + 21y = 84 –
-y = 1
y = -1
Substitusikan nilai y = -1 ke persamaan 3x + 4y = 17,
diperoleh :
3x + 4y = 17
3x + 4(-1) = 17
3x = 17 + 4
3x = 21
x = 7
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(7,-1)}.
26
Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penggunaan sistem persamaan linear satu variabel
juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh 1:
Harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp.
25.000,00. Harga 2 buah buku tulis dan 7 buah pensil
adalah Rp. 29.000,00. Berapakah harga 2 lusin buku
tulis dan 4 lusin pensil ?
Jawab:
Misalkan, harga sebuah buku tulis dilambangkan x dan
harga sebuah pensil dilambangkan y.
Dengan demikan diperoleh :
4x + 3y = Rp25.000,00 …. (i)
2x + 7y = Rp 29.000,00 …. (ii)
Misalkan sistem persamaan linear dua variabel diatas
akan diselesaikan dengan metode eliminasi.
Langkah awal
Hilangkan variabel x
4x + 3y = 25.000|x 1|4x + 3y = 25.000
2x + 7 y = 29.000|x 2|4x+14y = 58.000
27
-11 y = –
33.000
y = 3. 000
Langkah kedua
kita dapat menggunakan metode substitusi.
Masukkan nilai y = 3. 000 ke salah satu persamaan.
Misalkan (i), diperoleh :
4x + 3.3000 = 25.000
4x = 25.000 – 9.000
x = 4.000
Dengan demikian, diperoleh bahwa harga sebuah buku
tulis adalah Rp 4.000,00 dan harga sebuah pensil adalah
Rp3.000,00. harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil
adalah :
= 2. 12. Rp 4.000,00 + 4.12.Rp3.000,00
= 24. Rp 4.000,00 + 48.Rp3.000,00
= Rp 96.000,00 + Rp144.000,00
= Rp 240.000,00
Jadi harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah
Rp 240.000,00
28
Contoh 2:
Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000,
kemudian apabila membeli 5 buah mangga dan 4 buah
jeruk adalah Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan
membeli 4 buah mangga dan 5 . buah jeruk ?
Jawab:
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas
diperlukan penggunaan model matematika.
Misal:
Harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk
adalah y
Maka model matematika soal tersebut di atas adalah :
2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500
Ditanya 4 x + 5 y = ?
Kita eliminasi variable x :
2x + 3 y = 6000 | x 5 | = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y = 11500 | x 2 | = 10x + 8 y =
23.000 - ( karena x persamaan 1 dan 2 +)
7y = 7000
29
y = 1000
masukkan ke dalam suatu persamaan :
2x + 3 y = 6000
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000
(harga sebuah jeruk)
sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah
mangga dan 5 buah jeruk adalah
4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
= 6000 + 5000 = Rp. 11.000
30
Daftar Pustaka
Kanginan, Marthen. 2004. Matematika. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Sajaka, Kanita Agus. 2010. Matematika. Jakarta: Yudhistira.
Sulasim. 2006. Matematika. Jakarta: Yudhistira.
Wilson, Sukino Simangunsong. 2007. Matematika SMP. Jakarta: Erlangga.
Wirodikromo, Sartono. 2003. Matematika. Jakarta: Erlangga.
31