Karya Tulis Ilmiah PGSD 2012 Indralaya FKIP UNSRI

63
KARYA TULIS ILMIAH “Cara Menulis Karya Ilmiah” Disusun Oleh Kelompok 10: 1.Neni Triana (06121013004) 2.Ririn Dinata (06121013002) 3.Eilwan Wahyudi (06121013028) 4.Herlina Wulandari (06121013040) 5.Khatarina Panjaitan (06121013023) Dosen Pengasuh : 1.Drs. Marwan Pulungan, M.Pd 2.Drs. Umar Effendy, M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN 0

Transcript of Karya Tulis Ilmiah PGSD 2012 Indralaya FKIP UNSRI

KARYA TULIS ILMIAH“Cara Menulis Karya Ilmiah”

Disusun Oleh Kelompok 10:1.Neni Triana (06121013004)

2.Ririn Dinata (06121013002)

3.Eilwan Wahyudi (06121013028)

4.Herlina Wulandari (06121013040)

5.Khatarina Panjaitan (06121013023)

Dosen Pengasuh :

1.Drs. Marwan Pulungan, M.Pd

2.Drs. Umar Effendy, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARJURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN

0

UNIVERSITAS SRIWIJAYA2015

Daftar Isi

Cover ........................................

......................................................

0

Daftar isi

..................................................

............................................ 1

A. Sistematika/cara Penyususnan Laporan Penelitian

..................... 2

1. Bagian Pembuka

.............................................

........................ 2

2. Bagian Inti

.............................................

.................................... 3

3. Bagian Penutup

.............................................

........................ 6

B. Sistematika penyusunan Makalah

.............................................

7

1

C. Penyusunan Abstrak

..................................................

................... 13

1. Pengertian Abstrak

.............................................

........................ 13

2. Kegunaan Abstrak

.............................................

........................ 14

3. Sifat Abstrak

.............................................

........................ 14

4. Karakteristik Abstrak

.............................................

........................ 15

5. Jenis Abstrak

.............................................

........................ 15

6. Penyusunan Abstrak

.............................................

........................ 16

D. Menyusun Proposal

..................................................

................... 22

2

1. Pengertian Proposal

.............................................

........................ 22

2. Lingkup Penelitian

.............................................

........................ 23

3. Komponen dan Sistematika Proposal

................................. 26

Daftar Pustaka

A. SISTEMATIKA/CARA PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

Laporan penelitian merupakan suatu media atau

dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat

umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang

berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan

tersebut (Wardani, 1997).

Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal

yang berkaitan dengan proses kegiatan penelitian.

Dengan demikian isi laporan bukan hanya tentang

3

langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti saja

tetapi juga latar belakang permasalahan, kerangka

berfikir, dukungan teori, dan lain sebagainya yang

bersifat memperkuat makna penelitan yang dilakukan.

Beberapa penulis (Turk & Kirkman, 1982,

Britowidjoyo, 1985: Arifin, 1987; Indriati, 2001),

mengemukan bahwa unsur-unsur dari laporan penelitian 

adalah:

1.      Judul tulisan

2.      Abstrak

3.      Pendahuluan

4.      Bahan dan metode penelitian

5.      Hasil

6.      Pembahasan

7.      Simpulan dan saran

8.      Daftar pustaka

Secara umum, sistematika suatu laporan penelitian

yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu:

1. Bagian Pembuka

Menurut Arifin (1987), bagian pembuka sebuah

laporan penelitian lebih lengkap harus mengandung

komponen-komponen berikut ini:

a) Judul

b) Halaman judul

c) Halaman pengesahan

4

d) Halaman penerimaan

e) Kata pengantar

f) Abstrak

g) Daftar isi

h) Daftar tabel

i) Daftar grafik, bagan, atau skema.

j) Daftar singkatan dan lambing.

Bagian pembuka tersebut pada umumnya digunakan

apabila laporan penelitian merupakan tulisan yang

berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian

yang diterbitkan dalam jurnal atau bagian dari sebuah

buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut

digunakan. Dalam kasus tersebut biasanya yang digunakan

hanyalah judul laporan.

Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya

ilmiah. Dalam judul karya ilmiah harus menampilkan

fakta yang ingin diungkapkan, jelas, positif, singkat,

khas, serta mampu menampilkan kata kunci dari sebuah

tulisan.

Halaman judul diletakkan sesudah halamaan depan atau

cover. Pada halaman ini umumnya terdapat judul,

penulis, dan penerbit. Selanjutnya halaman judul

diikuti oleh pengesahan. Pengesahan terhadap laporan

yang ditulis biasanya dilakukan oleh pemberi dana

5

penelitian atau seseorang yang bertanggung jawab

terhadap penelitian yang dilakukan.

Kata pengantar dituliskan untuk memberikan gambaran

secara umum kepada pembaca tentang latar belakang

konteks penelitian. Pada bagian ini penulis juga

menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu penulis baik dalam pelaksanaan

penelitian maupun dalam penulisan laporannya.

Abstrak digunakan untuk menyampaikan gambaran

singkat mengenai latar belakang, metode, serta temuan

hasil penelitian.

2. Bagian Inti

Pada bagian inti seluruh komponen pendahuluan,

kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi

penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan

saran disajikan secara lengkap.

a. Pendahuluan

Secara umum bagian pendahuluan harus secara

lengkap mengemukakan tentang latar belakang, ruang

lingkup/pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan

pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau

hipotesis.

6

Dalam latar belakang masalah yang baik harus

mengandung tiga hal, yakni:

1) Penelaahan/pembahasan mengenai literatur maupun

hasil penelitian lain yang relevan dengan masalah

yang ingin diteliti.

2) Penjelasan mengapa peneliti menganggap

masalah/topik tersebut penting untuk dipelajari.

3) Manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan aplikasi dan praktek.

Rumusan atau formulasi tujuan penelitian dapat

berupa pernyataan atau hipotesis. Hipotesis adalah suatu

pernyataan sementara mengenai ada tidaknya hubungan

antara 2 atau lebih variable/fenomena yang diteliti.

b. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori

Kajian pustaka merupakan bagian penting yang

mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama

atau serupa.

Dalam sebuah laporan penelitian, seperti tesis

atau disertasi biasanya disusun suatu kerangka teori

berdasarkan hasil analisis atau tujuan pustaka yang

telah dilakukan. Kerangka teori merupakan dasar

pemikiran yang menerangkan dari sudut mana permasalahan

7

ditinjau yang nantinya dijabarkan menjadi berbagai

variabel penelitian.

c. Metodologi Penelitian

Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan

karya ilmiah adalah pada motodologi. Pada bagian ini

biasanya dijelaskan secara terperinci mengenai

pendekatan atau desain penelitian, populasi dan sampel

penelitian, metode pengumpulan  dan analisis data,

serta kelemahan-kelemahan penelitian.

Uraian mengenai pendekatan atau desain penelitian

pada umumnya menjelaskan tentang apakah, misalnya

penelitian yang dilakukan merupakan penelitian

kualitatif atau kuantitatif, sensus/survey, cross-

section atau time-series, eksplorasi atau korelasional,

eksperimen murni atau eksperimen buatan, atau

pendekatan umum lainnya.

Populasi menerangkan mengenai kolompok target yang

menjadi sasaran dalam generalisasi temuan, sedangkan

penjelasan mengenai sampel menjelaskan tentang kelompok

wakil populasi yang dijadikan sumber data penelitian.

Pembahasan tentang metode pengumpulan dan analisis

data pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan

ilmiah. Pada bagian ini penulis harus menyajikan

bagaimana data dikumpulkan dari responden/sampel

penelitian serta metode analisis. Misalnya, apakah data

8

dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner/daftar

pertanyaan, wawancara atau observasi langsung.

Hal yang tidak kalah penting lagi dalam bagian

metodologi penelitian adalah uraian tentang kelemahan-

kelemahan yang membatasi penelitian yang telah

dilakukan. Misalnya: keterbatasan jumlah sampel,

kemungkinan kontaminasi data (apabila penelitian

eksperimental), serta keterbatasan waktu dan dana

penelitian.

d. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan merupakan inti dari sebuah

laporan penelitian. Pada bagian ini penulis harus

menyajikan secara cermat dan jelas mengenai analisis

data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan

kerangka teori yang telah dijelaskan sebelumnya.

Secara umum, bagian ini menekankan tiga hal,

yaitu:

1) Hasil analisis lengkap

2) Hasil analisis pokok yang berhubungan dengan

tujuan dan pernyataan/hipotesis penelitian

3) Pembahasan mengenai hasil tersebut dihubungkan

dengan teori dan penelitian terdahulu yang di

sajikan dalam bagian kajian pustaka dan kerangka

teori.

9

e. Simpulan dan Saran

Bagian ini merupakan bagian akhir dalam dari

laporan penelitian. Effendi (1991) mengemukakan bahwa

simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan

relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang di

lakukan.

Penulisan simpulan dapat dilakukan dengan

menggunakan penomoran (1,2,3,4,5 dan seterusnya)

ataupun secara naratif. Tapi untuk lebih baiknya,

penulisan simpulan dipaparkan dalam bentuk kalimat dan

paragraph.

Setelah simpulan, pada bagian ini juga dipaparkan

pula saran-saran yang berkaitan dengan jenis penelitian

lanjutan yang dapat dilakukan serta saran-saran lain

yang terkait dengan hasil penelitian atau bagaimana

mengatasi hambatan-hambatan yang telah dialami oleh

penulis dalam penelitian yang telah dilakukan. 

3. Bagian Penutup

Bagian ini tidak kalah penting dalam penulisan

sebuah laporan penelitian lengkap adalah bagian

penutup. Bagian penutup pada umumnya, terdiri dari:

a. Daftar pustaka

Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus

dicantumkan oleh penulis, sedangkan lampiran dan daftar

indeks hanya di tulis jika diperlukan.

10

Pada umumnya, hal-hal yang harus dicantumkan dalam

daftar pustaka adalah:

1) Nama penulis

2) Tahun terbit

3) Judul pustaka

4) Tempat terbit

5) Nama penerbit

Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada

urutan nama belakang secara alpabetikel. Secara

terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya

mengikuti aturan yang berlaku secara internasional,

yaitu standar dari association of American phychology (APA).  

Contohnya:

Belawati, T. 2000. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka

dan Jarak

Jauh. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.

b. Lampiran

Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan,

instrument penelitian, seperti kuesioner atau daftar

checklist untuk observasi dan bentuk lain yang telah

dipaparkan dalam bagian inti laporan.

c. Daftar indeks atau glosarium.

11

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang

terdapat dalam pada laporan. Effendi (1991)

mengemukakan bahwa penulisan daftar kata atau indeks

harus berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau

istilah yang akan dituliskan. Penulisan indeks pada

umumnya di tujukan agar pembaca cepat mencari istilah

atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan

tersebut. Penulisan indeks disusun berdasarkan nama

atau subjek secara alpabetikal.

B. SISTEMATIKA PENYUSUNAN MAKALAH

Salah satu bentuk karya ilmiah yang banyak ditulis

adalah makalah, baik itu untuk dipresentasikan pada

suatu pertemuan ilmiah, seperti seminar dan konferensi,

maupun untuk dipublikasikan melalui suatu majalah

ilmiah, seperti jurnal atau bulletin.

Makalah pada dasarnya merupakan bentuk karya

ilmiah yang paling sederhana di antara karya ilmiah

lainnya. Menurut Efendi (1991) makalah diartikan

sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang

pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang

bersifat empiris-objektif. Namun demikian, makalah juga

dapat berupa penyajian pemikiran ataupun mendiskusikan

suatu wacana yang dianalisis secara ilmiah. Penyajian

12

masalah sebuah makalah dapat didasarkan pada proses

berfikir deduktif atau induktif.

Seperti halnya dengan laporan penelitian, secara

umum makalah harus memiliki bagian pembuka, bagian

inti, dan juga bagian penutup. Namun berbeda dengan

laporan penelitian, bagian pembuka pada makalah

biasanya hanya dengan terdiri dari halaman judul yang

berisi keterangan tentang judul, penulis, dan istitusi

afiliasi penulis, serta abstrak. Dengan demikian,

bagian penutup suatu makalah biasanya hanya mengandung

daftar pustaka atau referensi singkat yang berisi

daftar pustaka yang benar-benar dicuplik/disitasi dalam

bagian inti makalah.

Bagian inti, seperti halnya pada laporan

penelitian akan berisi pengantar/pendahuluan,

metodologi penelitian, kajian pustaka dan kerangka

teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran

(Turk & Kirkman 1982; Britowidjoyo, 1985; Arifin, 1987;

Indriati, 2001). Perbedaannya dengan laporan penelitian

adalah penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam makalah

disajikan dalam versi yang lebih singkat. Sistematika

unsur-unsur ini pada bagian ini dapat bervariasi selama

keseluruhan esensi substansi unsur-unsur tersebut

tersampaikan.

13

Pada umumnya, sistematika ini disesuaikan dengan

format standar yang diberikan oleh panitia

seminar/konferensi atau oleh redaktur majalah ilmiah

yang dituju. Sebgaia contoh, berikut adalah sistematika

makalah yang diminta oleh suatu jurnal penelitian.

1. Makalah hasil penelitian

Judul

Nama penulis dan afiliasi institusi

Abstrak

Kata kunci

Pendahuluan (tanpa subjudul)

Berisi uraian tentang latar belakang,

tinjauan pustaka, masalah, tujuan, teknik

penarikan sampel, teknik pengumpulan dan

analisis data, serta aspek lain yang relevan.

Hasil dan Pembahasan

Berisi uraian tentang temuan penelitian dan

pembahasannya

Penutup (tanpa subjudul)

Berisi uraian tentang simpulan penelitian dan

rekomendasi

Referensi

Hanya berisi daftar pustaka yang benar-benar

dirujuk dalam artikel/makalah

2. Makalah non hasil penelitian

14

Judul

Nama penulis dan afiliasi institusi

Abstrak

Kata kunci

Pendahuluan (tanpa subjudul)

Berisi uraian tentang latar belakang,

acuan/konteks, tujuan dan signifikasi

permasalahan/konsep/gagasan yang akan

dibahas, serta aspek lain yang relevan.

Pembahasan (boleh lebih dari satu judul, dengan

satu atau tanpa subjudul)

Berisi uraian/kupasan/kajian dan

pendapat/pendirian/sikap penulis tentang

pokok permasalahan/konsep/gagasan. tentang

temuan penelitian dan pembahasannya

Penutup (tanpa subjudul)

Berisi uraian tentang simpulan dan saran-

saran penulis tentang

permasalah/konsep/gagasan terkait.

Referensi

Hanya berisi daftar pustaka yang benar-benar

dirujuk dalam artikel/makalah

Dari contoh diatas terlihat bahwa ada sedikit

perbedaan sistematika yang diminta oleh jurnal tersebut

antara tata cara penulisan makalah hasil penelitian dan

15

bukan hasil penelitian atau makalah tentang suatu

konsep pemikiran tertentu.

a. Bagian Pembuka

Bagian pembuka pada penulisan makalah sangatlah

sederhana dan umumnya dituangkan dalam halaman judul

saja. Karena sifatnya yang singkat, pada umumnya

terdiri dari 5-20 halaman tergantung keperluan dan

aturan yang dikenakan maka pada makalah tidak lazim

disertakan keterangan, mislanya “daftar isi” dan “kata

pengantar”.

Untuk memberikan gambaran, berikut adalah contoh

halamna muka suatu makalah yang ditulis untuk disajikan

dalam suatu pertemuan ilmiah.

16

MEMBANGUN MASYARAKAT DIGITAL

Oleh:

Tian Belawati

Disajikan pada

National Workshop on ICT Infrastructure &E-readness Assessment, Kementrian

Komunikasi dan Informasi, Jakarta, 23 Mei2002

UNIVERSITAS TERBUKA

Sedangkan untuk abstrak, komponen dan penyusunannya

tidak berbeda dengan abstrak untuk laporan penelitian.

Cara penyusunan dan contoh abstrak akan dibahas pada

kegiatan belajar berikutnya.

b. Bagian Inti

Seperti telah diuraikan, bagian inti makalah hasil

penelitian, seperti halnya pada laporan penelitian,

berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian,

kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan

pembahasan, serta simpulan dan saran (Turk & Kirkman,

1982; Britowidjoyo, 1985; Arifin 1987; Indriati, 2001).

Perbedaannya dengan laporan penelitian, penyampaian

uraian unsur-unsur ini pada bagian inti dapat

bervariasi selama keseluruhan esensi substansi unsur-

unsur tersebut tersampaikan.

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan dalam penulisan makalah yang

diperuntukan pada jurnal, biasanya merupakan suatu

bagian utuh, tetapi terdiri dari 5 tahapan (Weissberg &

Buker, 1990) berikut.

17

Tahap 1 Memberikan penjelasan tentang pernyataan umum

mengenai bidang dan ruang lingkup topik yang

dibahas.

Tahap 2 Memaparkan pernyataan yang lebih khusus

mengenai aspek-aspek dari permasalahan yang

telah diteliti/dikaji dan dilaporkan dalam

karya ilmiah lain.

Tahap 3 Memaparkan signifikasi topik yang akan

dibahas

Tahap 4 Menjelaskan tujuan penulisan

Tahap 5 Pernyataan lain yang dapat menambah penilaian

atau justifikasi terhadap masalah yang

dibahas

Dari paparan tersebut terlihat bahwa pada

penulisan makalah, kajian pustaka biasanya

diintegrasikan penyajiannya dalam bagian pendahuluan

yang memperkuat rasional dan justifikasi/signifikasi

masalah yang dapat menggambarkan salah satu cara

penulisan suatu makalah.

2. Metodologi

Pada bagian ini penulis harus menjelaskan mengenai

metode penelitian yang digunakan sehingga pembaca dapat

18

memahami konteks hasil penelitian yang akan dilaporkan

dalam makalah.

3. Hasil dan Pembahasan

Penyajian hasil penelitian dan pembahasannya harus

disajikan secara ringkas, namun legkap dan jelas.

Memang tidak mudah melakukan hal ini karena hasil suatu

penelitian umumnya sangat ekstensif. Oleh sebab itu,

hasil suatu penelitian lengkap biasanya dituangkan

dalam lebih dari satu makalah yang masing-masing

difokuskan kepada salah satu aspek saja dari penelitian

yang telah dilakukan. Dengan demikian, topik atau aspek

yang diangkat dan dituangkan dalam suatu makalah harus

sangat fokus

c. Bagian Penutup

Bagian penutup, seperti halnya pada laporan

penelitian digunakan untuk menyampaikan simpulan hasil

penelitian yang dilaporkan dalam bagian inti malakah.

Dalam bagian penutup hal lain yang perlu mendapat

perhatian adalah mengenai penyusunan referensi.

Referensi adalah berupa daftar pustaka yang benar-benar

dirujuk dalam artikel/makalh. Dengan demikian, penulis

harus benar-benar memilih daftar pustaka mana yang

dirujuk dalam artikel tersebut. Penulis tidak perlu

19

menulis seluruh daftar pustaka, seperti yang disuusn

dalam laporan penelitian lengkap.

Cara menulis daftar pustaka dalam referensi tidak

berbeda dengan cara penulisan daftar pustaka, yaitu

mengikuti aturan baku penulisan daftar pustaka yang

berlaku. Aturan mana yang digunakan tidak menjadi

masalah, selama penggunaannya konsisten. Salah satu

aturan baku yang sering digunakan adalah standar

internasional dari Association of America Psychology (APA).

C. PENYUSUNAN ABSTRAK

1. Pengertian Abstrak

Secara umum abstrak dapat diartikan sebagai versi

mini dari sebuah karya ilmiah. Menurut Houghton (1975)

abstrak dapat didefinisikan sebagai rangkuman informasi

yang terdapat dalam sebuah dokumen. Menurut American

National Standards Institute (I977) abstrak yang

dipersiapkan dengan baik akan memungkinkan pembaca

untuk mengidentifikasi materi inti dari sebuah dokumen

secara cepat dan akurat sehingga pembaca dapat

mengetahui apakah dokumen tersebut terkait dengan

kebutuhan mereka, kemudian mereka dapat mengambil

keputusan untuk membaca dokumen tersebut secara

menyeluruh atau tidak. 

20

Berkaitan dengan penulisan abstrak untuk karya

ilmiah, sebuah abstrak harus menyajikan rangkuman

singkat dari tiap bagian penting dalam karya ilmiah.

Hal ini dikemukakan juga oleh Day (1993) yang

menyatakan bahwa abstrak karya ilmiah harus memaparkan

(1) tujuan utama dan ruang lingkup penelitian, (2)

bahan dan metode yang digunakan, (3) memberikan

ringkasan hasil, dan (4) simpulan untuk hal-hal yang

mendasar. Sementara Weisberg & Buker (1990) menyebutkan

bahwa abstrak laporan penelitian pada intinya terdiri

dari 5 (Iima) hal penting, yaitu (1) latar belakang,

(2) tujuan, (3) method, (4) hasil, dan (5) simpulan. 

Mengingat abstrak adalah ringkasan singkat dari

sebuah tulisan maka panjangnya abstrak pada umumnya

tidak melebihi 250 kata. Hal lain yang penting juga

diperhatikan dalam penulisan abstrak bahwa abstrak

harus dituliskan sebagai laporan mengenai penelitian

atau kegiatan yang telah dilakukan. Informasi ataupun

simpulan yang dituliskan dalam abstrak harus terdapat

dalam karya ilmiah yang ditulis. Penulisan abstrak

selalu dilakukan pada akhir sebuah penulisan karena

abstrak berisi informasi esensial yang telah dipaparkan

dalam sebuah tulisan. Penjelasan ini menjawab mengapa

abstrak walaupun diletakkan di bagian depan penulisan

tetapi ditulis pada akhir sebuah penulisan.

21

Keringkasan (conciseness) dan keberartian

(significance) merupakan dua konsep penting dalam

pengabstrakan. Abstrak harus ditulis secara jelas,

tepat, komprehensif, tidak terikat (independent) dan

tidak dimaksudkan untuk memberikan kritik terhadap

dokumen. Pembuatan abstrak dapat dilakukan oleh penulis

(author) atau oleh pengabstrak (abstractor). Penulis

merupakan orang yang paling mengetahui isi dokumen

sehingga diharapkan dapat memilih bagian-bagian

terpenting dalam dokumen yang harus dituangkan dalam

abstrak. Adapun yang dapat bertindak sebagai

pengabstrak adalah orang yang mempunyai pengetahuan

yang memadai tentang subjek dokumen yang akan dibuatkan

abstraknya dan memahami metode pembuatan abstrak.

2. Kegunaan Abstrak

Abstrak sebuah karya i1miah dapat diterbitkan

bersama-sama dengan naskah aslinya, tetapi dapat juga

diterbitkan secara tersendiri. Sekarang ini, banyak

terdapat buku kumpulan abstrak. Apabila abstrak

diterbitkan bersama dengan naskah aslinya maka abstrak

dapat berfungsi sebagai petunjuk depan atau heading

bagi pembaca. Dengan membaca abstrak, pembaca

mengetahui tentang isi tulisan tersebut sehingga

pembaca dapat menentukan secara cepat apakah dia perlu

membacanya atau tidak atau membaca dengan cepat.

22

Kegunaan lain dari abstrak adalah dengan membaca

abstrak, pembaca dapat mengetahui secara cepat

perkembangan ilmu dalam bidang tertentu yang ingin

diketahui secara garis besar

3. Sifat Abstrak

Disamping karateristik representasi informasi

secara umum yang telah disebutkan terdahulu, abstrak

yang baik adalah abstrak yang mempunyai sifat-sifat

sebagai berikut:

1) Ringkas: dinyatakan dengan kata atau kalimat yang

ringkas dan terhindar dari ekspresi yang

berlebihan (redundancy).

2) Jelas: menggunakan kata atau kalimat yang jelas

dan terhindar dari arti ganda (ambiguity)

3) Tepat: menggunakan ekspresi yang tepat dan

spesifik dalam menggambarkan isi dokumen

4) Berdiri sendiri: deskripsi dari dokumen

digambarkan secara lengkap dan dapat dimengerti

sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen lain.

5) Objektif: terhindar dari interpretasi dan

penilaian pribadi

4. Karakteristik Abstrak

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penulisan abstrak adalah sebagai berikut.

23

a) Bentuk tulisan bersifat: a) informatif kualitatif

atau kuantitatif bergantung jenis laporan atau

karya ilmiah, dan b) deskriptif, analisis,

induktif, atau deduktif bergantung pada jenis

laporan atau karya ilmiah.

b) Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas 200

s.d. 300 kata

c) Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh,

penjelasan berupa alat, cara kerja, dan proses

yang sudah dikenal atau lazim.

d) Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan

data sampai penyimpulan dan data yang sudah

diolah.

e) Dalam penyusunan abstrak, perlu diperhatikan

ketelitian penyajian sumber informasi asli secara

cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau

istilah yang sama dengan tulisan aslinya.

f) Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan

standar times new roman atau arial, dengan ukuran

tulisan 12 pt.

5. Jenis-jenis Abstrak

Menurut Day (1993) abstrak yang dikenal dalam

penulisan sebuah karya setidaknya ada 2 jenis, yaitu

abstrak informatif dan abstrak deskriptif. Abstrak informatif

merupakan ringkasan dan memuat hal-hal pokok yang asli

24

dalamsebuah karya ilmiah, yang banyak digunakan dalam

penulisan makalah jurnal atau penulisan karya ilmiah

hasil penelitian. Pada umumnya, abstrak . informatif

dirancang untuk merangkum sebuah karya ilmiah yang

harus memaparkan permasalahan, metode penelitian, data

utama hasil penelitian, dan simpulan. Sesuai dengan

isinya, abstrak informatif sering kali mampu

menggantikan kebutuhan pembaea untuk membaea karya

ilmiah secara utuh. Dengan membaca abstrak informatif,

para ilmuwan dapat memperluas wawasan mereka terhadap

informasi tentang jenis-jenis penelitian yang telah

dilakukan oleh para ilmuwan lainnya. Dengan

karakteristik seperti ini, memang tepat bila abstrak

jenis digunakan sebagai heading. 

Jenis abstrak lainnya, yaitu abstrak deskriptif,

yang dirancang untuk menunjukkan subjek atau bahasan

dari sebuah karya ilmiah yang mempermudah ealon pembaca

untuk memutuskan apakah mereka akan membaca seluruh

karya tersebut atau tidak. Abstrak ini tidak dapat

menggantikan karya ilmiah yang utuh. Oleh karena itu,

abstrak jenis ini biasanya digunakan dalam publikasi

berbentuk review materi, laporan seminar, dan lain-

lain, dan biasanya berguna bagi pustakawan dalam

memperluas koleksinya. 

Walaupun abstrak dapat bersifat informatif atau

deskriptif, namun biasanya penuli~n abstrak merupakan

25

kombinasi dari keduanya. Dalam menulis abstrak, penulis

memang seringkali dihadapkan dengan masalah

"menyeimbangkan" antara pemaparan yang singkat versus

terperinci, dan antara pemaparan informatif versus

deskriptif.

6. Penyusunan Abstrak

Seperti telah dijelaskan sebelumnya abstrak harus

ditulis secara singkat. Abstrak untuk karya tulis hasil

penelitian menggunakan jenis abstrak informatif yang

memiliki struktur yang jelas. Seperti telah dijelaskan

sebelumnya menu rut Weisberg & Buker (1990) abstrak

penulisan laporan penelitian pada intinya terdiri dari

5 (lima) hal penting, yaitu (1) latar belakang, (2)

tujuan, (3) metode, (4) hasil, dan (5) simpulan.

Sekarang akan kita bahas secara lebih mendalarn

bagaimana menyusun abstrak untuk karya ilmiah hasil

penelitian. Dalam menyusun abstrak, bagian pertama yang

harus ditulis adalah latar belakang. Latar belakang

yang dituliskan di sini adalah menuliskan beberapa

informasi latar belakang yang penting yang mendasari

pelaksanaan penelitian secara singkat. Informasi yang

melatarbelakangi penelitian harus cukup selektif agar

penulisan tidak terjebak dalam pemaparan yang

berpanjang panjang. Tuliskan informasi latar belakang

26

yang dianggap penting dan perJu dituliskan serta

mendukung pentingnya penelitian tersebut dilakukan.

Penulisan tujuan penelitian dalam abstrak juga

harus dituliskan secara singkat, namun tidak mengurangi

esensi tujuan penelitian. Tujuan yang dituliskan dalam

abstrak dapat pula dilengkapi dengan ruang lingkup

penelitian yang telah dilakukan.

Informasi lain yang harus dituliskan dalam

abstrak adalah metode dan hasil penelitian. Tuliskan

metode penelitian dengan singkat dan jelas, demikian

pula hasil penelitian yang paling penting dan utama.

Bagian terakhir dalam penyusunan abstrak adalah

penulisan simpulan dan rekomendasi. 

Selain memperhatikan struktur penyusunan abstrak,

hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan dan

pemilihan kata-kata yang tepat. Pemilihan kata-kata

dalam penulisan abstrak menjadi sangat penting

mengingat abstrak harus ditulis secara singkat. Apabila

keseluruhan struktur dalam abstrak dapat dituliskan

denga lebih pendek, namun jelas makna tidak perlu

diperpanjang

Di samping penggunaan kata yang tepat, dalam

abstrak juga tidak 

diperlukan bibliografi, gambar atau tabel. Walaupun

abstrak ditulis secara singkat jangan gunakan

27

singkatan. Namun, apabila singkatan tersebut digunakan

berkali-kali dalam penulisan maka singkatan dapat

digunakan setelah untuk pertama kalinya diberikan dalam

versi lengkapnya.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang

penyusunan abstrak, perhatikan contoh abstrak berikut.

Pada contoh tersebut, apabila dibaca dengan cermat

kalimat pertama dan kedua merupakan latar belakang dari

penelitian yang dilakukan, sedangkan berikutnya

dipaparkan tentang tujuan dan ruang lingkup penelitian,

diikuti dengan metodologi yang digunakan dalam

penelitian. Kalimat berikutnya adalah penjelasan

28

Abstrak

Tutorial merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

jarak jauh. Universitas Terbuka (UT) telah mengembangkan

dan menawarkan berbagai modus tutorial melalui berbagai

media. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi, UT juga menawarkan tutorial online melalui

Internet. Makalah ini melaporkan hasil penelitian yang

dilakukan untuk melihat korelasi antara partisipasi

mahasiswa dalam tutorial on/ine dengan hasil belajar

tentang hasil penelitian dan diakhiri dengan simpulan.

Perlu diperhatikan bahwa jumlah kata pada contoh

abstrak di atas hanya 89 kata, namun telah secara

komprehensif menggambarkan keseluruhan isi karya

ilrniah. 

Menuliskan sesuatu secara singkat, tetapi jelas

pada umumnya sulit untuk dilakukan. Dalam menulis

abstrak, penulis kerap kali mengalami abstrak yang

ditulisnya masih terlalu panjang. Jika hal ini terjadi

maka penulis harus membaca kembali abstraknya dengan

cermat kemudian mengurangi hal-hal yang tidak begitu

penting. Walaupun demikian, perlu diperhatikan agar

pengurangan tersebut tidak mengurangi kepentingan.

Menurut Weisberg & Buker (1990) dalam proses

pengurangan atau memperpendek abstrak pada dasarnya

hanya dapat dengan mengurangi dua atau 3 elemen dengan

menfokuskan abstrak pada hasil penelitian. Hal pertama

yang dapat dikurangi adalah latar belakang. Kemudian,

dapat pula dilakukan penyatuan antara tujuan dan metode

penelitian yang digunakan. Pada bagian terakhir

simpulan dan rekomendasi juga dapat dipadatkan dalam

satu atau dua kalimat saja. Salah satu proses

memperpendek abstrak dapat dilakukan dengan cara

menyatukan metode serta mengintegrasikan simpulan dan

rekomendasi. 

29

Contoh abstrak di atas merupakan abstrak yang sudah

sangat pendek.

Namun, sebenarnya abstrak tersebut pada awalnya

mencapai lebih dari 200 kata. Untuk dapat memberikan

contoh bagaimana cara mengurangi abstrak yang terlalu

panjang, perhatikanlah contoh berikut ini. Berikut

adalah versi contoh abstrak di atas ketika masih

terdiri dari 200 kata. 

Kegiatan belajar mahasiswa pada sistem belajar jarak jauh

(SBJJ) dilakukan secara rnandiri oleh mahasiswa di tempat

mereka masing-masing. lnstitusi penyelenggara dalam hal ini

berperan sebagai fasilitator dengan menyediakan layanan

bantuan belajar sesuai kebutuhan rnahasiswa. Dengan

demikian, layanan bantuan belajar yang pada sistem SPJJ

merupakan bagian integral dari keseluruhan sistern yang

tidak dapat ditinggalkan agar jarak antara kegiatan mengajar

(teaching act) dengan belajar (learning act) atau

transactional distance pada proses pernbelajaran dapat

dijembatani. Universitas Terbuka (UT) telah menyelenggarakan

SPJJ selama 20 tahun. Selama kurun waktu tersebut, berbagai

model dan format layanan bantuan belajar telah

dikernbangkan, diujicobakan dan ditawarkan kepada mahasiswa,

di antaranya layanan tutorial. Modus tutorial yang

ditawarkan UT meliputi tutorial tatap muka dan tutorial

jarak jauh melalui pemanfaatan berbagai media, seperti

surat-menyurat, radio, televisi, telepon, dan fox. Seiring

30

dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi serta

jaringan infrastrukturnya di Indonesia, sejak tahun 1997 UT

juga menyediakan layanan tutonal jarak jauh melalui Internet

atau tutorial online. Penelitian yang dilaporkan pada

tulisan ini ditujukan untuk rnelihat efektivitas tutorial

online terhadap upaya untuk meningkatkan hasil belajar

mahasiswa. Secara spesifik makalah ini melaporkan hasil

penelitian yang dilakukan untuk melihat korelasi antara

partisipasi mahasiswa dalam tutorial online dengan hasil

belajar mereka. Data dikumpulkan dari 1000 mahasiswa dalam

160 mata kuliah tutorial online selama dua semester, yaitu

semester 2002.1 dan 2002.2. Data dianalisis dengan uji t dan

hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi

positif antara tingkat partisipasi rnahasiswa dalam tutorial

on line dengan tingkat hasil belajar mereka. Berdasarkan

hasil ini, penulis merekomendasikan bahwa kegiatan tutorial

online perlu terus diakukan.

Pada abstrak tersebut langkah pertama yang harus

dilakukan adalah mengurangi hal yang kurang begitu

diperlukan, yaitu latar belakang. Untuk memperpendek

kalimat maka tujuan dan metode penelitian diupayakan

untuk menjadi satu kalimat. Mengingat hasil penelitian

adalah merupakan hal yang 'utama dan penting maka

pengurangan tidak perlu dilakukan. Untuk menghemat

penggunaan kata tanpa menghilangkan makna dari sebuah

abstrak maka simpulan dan rekomendasi dapat digabung

31

menjadisatu atau dua kalimat. Perhatikan perbaikan yang

dilakukan pada abstrak tersebut dengan cara

menghilangkan (dengan mencoret) dan menggabungkan

kalimat-kalimat yang terkait berikut sehingga jumlah

kata menjadi hanya 89 dari sebelumnya 200:

Tutorial rnerupakan bagian integral dari sistem pendidikan

jarak jauh Kegiatan belajar mahasiswa pada sistem belajar

jarak jauh (SBJJ) dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa di

tempat mereka masing masing. Institusi penyelenggara dalam

hal ini berperan sebagai fasilitator dengan menyediakan

layanan bantuan belajar sesuai kebutuhan mahasiswa. Dengan

demikian, layanan bantuan belajar yang pada sistem SPJJ

merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem yang tidak

dapat ditinggalkanagar jarak antara kegiatan mengajar

(teaching act) dengan belajar (learning act) atau

transactional distance pada proses pembelajaran dapat

dijembatani. Universitas Terbllka (UT) telah

menyelenggarakan SPJJ selama, 20 tahun. Selama kurun waktu

tertentu, berbagai model dan format layanan bantuan belajar

telah di mengembangkan, dimengujicobakan dan dimenawarkan

kepada mahasiswa, di antaranya berbagai layanan tutorial.

Modus tutorial yang ditawarkan UT meliputi tlutorial tatap

muka dan tutorial jarak jauh melalui pemanfaatan melaluli

berbagai media seperti surat menyurat, radio, televisi,

telepon, dan fax. Seiring dengan perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi serta jaringan infrastrukturnya di

Indonesia, sejak tahun 1997 UT juga menyediakan layanan

32

tutorial jarak jauh melalui Internet atau tutorial online

melalui Internet. Penelitian yang dilaporkan pada tulisan

ini tujukan untuk melihat efektivitas tutorial online

terhadap upaya untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Secara spesifik makalah ini melaporkan hasil penelitian yang

dilakllkan untuk melihat korelasi antara partisipasi

mahasiswa dalam tutorial online sengan hasil belajar mereka.

Berdasarkan data dikumpulkan dari 1000 mahasiswa dalam 160

mata kuliah tutorial online selama dua semester, yaitu

semester 2002.1 dan 2002.2. Data dianalisis sengan uji t dan

hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi

positif antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam tuterial

online dengan tingkat hasil belajar mereka. Berdasarkan

hasil ini, penulis merekomendasikan bahwa kegiatan tuterial

online perlu terus dilakukan.

Jika coretan-coretan tersebut dibersihkan maka

abstrak di atas menjadi persis, seperti yang

disampaikan sebelumnya denganjumlah kata 89.

Tutorial merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

jarak. Universitas Terbuka (UT) telah mengembangkan,

mengujicobakan dan menawarkan berbagai layanan tutorial

melalui berbagai media. Seiring dengan perkembangan

teknologi komunikasi dan informasi UT juga menyediakan

tutorial on line melalui Internet. Makalah ini melaporkan

basil penelitian yang dilakukan untuk melihat korelasi

antara partisipasi mahasiswa dalam tutorial on line dengan

33

hasil belajar mereka. Berdasarkan data dari 1000 mahasiswa

dalam 160 mata kuliah tutorial on line selama dua semester,

hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi

positif antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam tutorial

online dengan tingkat hasil belajar mereka

Kata kunci: pendidikan jarak jauh, tutorial on line, hasil belajar

Penulisan abstrak biasanya diikuti dengan

penulisan kata-kata kunci yang digunakan dalam

penyajian makalah. Dari contoh abstrak di atas,

misalnya kata-kata kunci dapat berupa "pendidikan jarak

jauh", "tutorial online", dan "hasil belajar". Kata

kunci dalam penyajian sebuah makalah pada umumnya

dipilih dari kata yang paling mewakili atau

mencerminkan isi dari uraian yang dituliskan dalam

makalah tersebut. Kata kunci biasanya digunakan untuk

mempermudah pencarian makalah yang membahas tentang hal

tersebut. 

D. Menyusun Proposal

1. Pengertian

Proposal penelitian adalah perencanaan penelitian

yang berisi langkah-langkah sistematis dan rasional

yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat digunakan

34

sebagai panduan dalam melaksanakan dan mengendalikan

penelitian.

Setiap penelitian baik penelitian yang menggunakan

metode kuantitatif maupun kualitatif perlu direncanakan

dalam bentuk proposal penelitian. Dengan membuat

proposal ini berarti peneliti telah melaksanakan salah

satu fungsi manajemen penelitian yaitu membuat

perencanaan. Karena terdapat perbedaan mendasar antara

metode kuantitatif dan kualitatif maka proposal antara

metode penelitian kuantitatif dan kualitatif juga

berbeda. Perbedaan mendasar antara metode kuantitatif

dan kualitatif adalah terletak pada aksioma, proses

penelitian, dan karakteristik kedua metode tersebut.

2. Lingkup Penelitian Kualitatif

Sebelum peneliti membuat proposal penelitian

dengan metode kualitatif, maka terlebih dahulu harus

diketahui lingkup penelitian kualitatif. Lingkup ini

berkenaan dengan permasalahan yang cocok diteliti

dengan metode kualitatif serta scope konteks sosial

yang diteliti. Metode kualitatif cocok digunakan untuk

meneliti hal-hal sebagai berikut:

a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-

remang atau mungkin malah gelap. Kondisi semacam

35

ini cocok diteliti dengan metode kualitatif,

karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke

objek, melakukan penjelajahan dengan grand tour

question , sehingga masalah akan dapat ditemukan

dengan jelas. Melalui penelitian model ini,

peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu

objek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak,

tambang emas dan lain-lain

b. Bila ingin memahami makna di balik data yang

tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami

berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan

orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering

mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh, orang

yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan

mata, memiliki makna tertentu. Sering terjadi,

menurut penelitian kuantitatif benar, tetapi

justru menjadi tanda tanya menurut penelitian

kualittaif. Sebagai contoh ada 99 orang menyatakan

bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu orang

menyatakan tidak. Menurut penelitian kuantitatif,

cinta suami kepada istri dapat diukur dari

banyaknya sehari dicium. Menurut penelitian

kualitatif, semakin banyak suami mencium istri,

maka malah tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-

pura. Data untuk mencari makna dati setiap

perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan

36

metode kualitatif, dengan teknik wawancara

mendlam, observasi berperan serta dokumentasi.

c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial

yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti

melakukan penelitian dengan metode kualitatif

dengan cara ikut berperan serta, wawancara

mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.

Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola

hubungan yang jelas.

d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit

dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode

kualitatif, dengan teknik pengumpulsn data

wawancara mendalam, dan observasi berperan serta

untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang

tersebut.

e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif

paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori

yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui

lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui

grounded research. Dengan metode kualitatif peneliti

pada tahap awalnya melakukan penjelajahan,

selanjutnya melakukan pengumpulan data yang

mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang

berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut

selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data

37

yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka

akan menjadi tesis atau teori.

f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial

sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan

metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data

secara triangulasi/gabungan (karena dengan teknik

pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan

apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka

kepatian data akan lebih terjamin. Selain itu

dengan metode kualitatif, data yang diperoleh

diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir

setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan

dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi

provokator, maka sebelum ditemukan siapa

provokator yang dimaksud maka penelitian belum

dinyatakan selesai.

g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah

perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau

masyarakat akan dapat dilacak melalui metode

kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi,

wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang

dipandang tahu, maka sejarah perkembangan

kehidupan raja-raja di Jawa, sejarah perkembangan

masyarakat tertentu sehingga masyarakat tersebut

menjadi masyarakat yang etos kerjanya tinggi atau

rendah. Penelitian perkembangan ini juga bisa

38

dilakukan di bidang pertanian, bidang teknik

seperti meneliti kinerja mobil dan sejenisnya,

dengan melakukan pengamatan secara terus menerus

yang dibantu kamera terhadap proses tumbuh dan

berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil

tertentu.

Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi

sosial tertentu dari situasi sosial yang tunggal,

sampai masyarakat yang kompleks. Situasi sosial

ditunjukkan pada gambar 8.1, dan scope penelitian

digambarkan seperti gambar 8.2 berikut.

Place/tempat

39

Socialsituati

on

Actor/orang

Activity/aktivitas

Gambar 8.1 Situasi sosial (Social situation)

Inti dari situasi sosial adalah orang-orang

(actor) yang melakukan aktivitas pada tempat/lokasi

(space) tertentu.

SCOPE OF RESEARCH SOCIAL UNITS STUDIES

Macro

Micro

Complex Society (masyarakat yang

kompleks)Multiple communities (beberapa

kelompok masyarakat)A single community study

(sekelompok masyarakat)Multiple social institutions

(beberapa lembaga sosial)A single social institution (sau

lembaga sosial)Multiple social situation (beberapa

situasi sosial)Single social situation (satu

situasi sosial)

Gambar 8.2 Scope penelitian kualitatif

40

3. Komponen dan Sistematika Proposal

A. Proposal Penelitian Kuantitatif

Rancangan atau proposal penelitian merupakan

pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti

oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam

menyusun rancangan penelitian, perlu diantisipasi

tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk

mendukung dan menghambat terlaksananya penelitian.

Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu

permasalahan. Masalah merupakan “penyimpangan” dari apa

yang seharusnya dengan apa terjadi, penyimpangan antara

rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori

dengan praktek, dan penyimpangan antara aturan dengan

pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) dan

waktu tertentu.

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

41

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Identifikasi MasalahC. Batasan MasalahD. Rumusan MasalahE. Tujuan PenelitianF. Kegunaan Hasil Penelitian

II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DANPENGAJUAN HIPOTESISA. Deskripsi TeoriB. Keranga BerfikirC. Hipotesis

III. PROSEDUR PENELITIAN

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan

peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu

objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang

ini tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standar

yang ada, baik standar yang bersifat keilmuan maupun

aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang

ini, peneliti harus melakukan analisis masalah,

sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis

masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya

suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan

menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.

b. Identifikasi Masalah

42

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Identifikasi MasalahC. Batasan MasalahD. Rumusan MasalahE. Tujuan PenelitianF. Kegunaan Hasil Penelitian

II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DANPENGAJUAN HIPOTESISA. Deskripsi TeoriB. Keranga BerfikirC. Hipotesis

III. PROSEDUR PENELITIAN

Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah

yang ada pada objek yang diteliti. Semua masalah dalam

objek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan

diteliti sedapat mungkin dikemukakan.

Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik,

maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke

objek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara

ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat

diidentifikasikan.

Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah

diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan

satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang

akan diteliti itu kedudukannya di mana di antara

masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang

diduga berpengaruh positif dan negatif  terhadap

masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut

dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.

c. Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga,

teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan

secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang

telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka

peneliti memberi batasan, di mana akan dilakukan

penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta

43

bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang

lain.

Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya

dapat dirumuskan masalah penelitian.

d. Rumusan Masalah

Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan

(variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana

hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya

masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang

akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.

e. Tujuan Penelitian

Terdapat hubungan antara tujuan dan kegunaan

penelitian dengan permasalahan. Akan tetapi, tujuan

penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada

sampul tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya

untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar

Magister), tetapi tujuan di sini berkenaan dengan

tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan

penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang

dituliskan

f. Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari

tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat

tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara

44

akurat maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil

penelitian ada dua hal yaitu:

1. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.

2. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan

mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang

diteliti.

II. Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan

Hipotesis

a. Deskripsi Teori

Landasan teoritis adalah teori-teori yang relevan

yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel

yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi

jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen

penelitian.

Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat

dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang

betul-betul telah teruji kebenarannya. Di sini juga

diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah

ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang

akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung

pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang

diteliti ada lima, maka jumlah teori yang akan

dikemukakan juga ada lima.

45

b. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan

secara teoritis pertautan antar variabel yang akan

diteliti.

Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu

dikemukakan apabila dalam penelitian

tersebut  berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila

dalam penelitian hanya membahas sebuah variabel atau

lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti di

samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-

masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi

besaran variabel yang akan diteliti. 

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau

lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk

komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka

menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan

komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berpikir.

c. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian yang akan diajukan, maka

46

titik tolak  untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan

masalah penelitian.

III. Prosedur Penelitian

a. Metode

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji

hipotesis, diperlukan metode penelitian. Untuk itu

dibagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa

yang akan digunakan.

b. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan

sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data. Bila

hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan dan

sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi ) maka

sampel yang digunakan sebagai sumber data harus

respresentasif dapat dilakukan dengan cara mengambil

sampel dari populasi secara random sampai jumlah

tertentu.

c. Instrumen Penelitian

Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu

gejala akan menggunakan instrumen penelitian. Jumlah

instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel

47

yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya

lima, maka akan menggunakan lima instrumen.

d. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan sangat penting agar benar-benar

mendapatkan data yang valid dan reliable. Jangan semua

teknik pengumpulan data (angket, observasi, wawancara)

dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.

Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik

pengumpulan data itu adalah: setiap teknik pengumpulan

data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang

untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif

penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi

bila satu teknik di pandang mencukupi maka teknik yang

lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien.

e. Teknik Analisis Data

          Untuk penelitian dengan pendekatan

kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan

dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis

mana yang diajukan, akan menentukan teknik statistik

mana yang digunakan. Jadi sebab membuat rancangan, maka

teknik analisis data ini telah ditentukan. Bila

peneliti tidak membuat hipotesis, maka rumusan masalah

48

penelitian ilmiah itulah yang perlu dijawab. Tetapi

kalau hanya rumusan masalah itu dijawab, maka sulit

membuat generalisasi, sehingga kesimpulan yang

dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang

digunakan, tidak berlaku untuk populasi.

IV. Organisasi dan Jadwal Penelitian

a. Organisasi Penelitian

Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka

diperlukan adanya organisasi pelaksana peneliti.

Minimal ada ketua yang bertanggung jawab dan anggota,

sebagai pembantu ketua.

b. Jadwal Penelitian

Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan

jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal

berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan, dan

berapa lama akan dilakukan.

V. Biaya yang diperlukan

Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung

pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan

pendukungnya, tingkat risiko kegiatan dilakukan, jarak

49

tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta

lamanya penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada

umumnya 60% untuk tenaga, dan 40% persen untuk

penunjang seperti bahan, transpor, sewa alat-alat

komputer. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan

secara rinci.

B. Proposal Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kuantitatif, karena permasalahan

yang diteliti sudah jelas, realitas dianggap tunggal,

tetap, teramati pola fikir deduktif, maka proposal

penelitian kuantitatif dipandang sebagai “blue

print”yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk

melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan

dalam metode kualitatif yang berpandangan bahwa,

realitas dipandang sesuatu holistik, kompleks, dinais

dan penuh makna, dan pola fikir induktif, sehingga

permasalahan belum jelas, maka proposal penelitian

kualitatif yang dibuat masih bersifat sementara, dan

akan berkembang setelah peneliti memasuki objek

penelitian/situasi sosial.

Oleh karena itu proposal penelitian kualitatif

diibaratkan oleh Bogdan seeperti seseorang yang akan

merencanakan piknik. Yang direncanakan dalam piknik

50

adalah baru tempat-tempat yang akan dikunjungi, dann

apa yang ingin diketahui lebih dalam dari tempat

tersebut, akan tergantung pada situasi setelah

seseorang berada ditempat piknik tersebut.

Proposal peneltiian kualitatif berisi garis-garis

besar rencana yang mungkin akan dilakukan. Jadi

perbedaan utama antara proposal yang menggunakan metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak

pada, yang kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah

baku, dan yang kualitatif masih bersifat umum dan

sementara.

Komponen dan Sistematika Proposal

Komponen dan sistematika dalam proposal penelitian

kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti berada di lapangan. Setelah di

lapangan mungkin maslaah, fokus, teori, teknik

pengumpulan data, analisis data, bahkan judul

penelitian bisa berubah

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

51

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Fokus Penelitian

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

II. STUDI KEPUSTAKAAN

A. ......................................

.....................................

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

52

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Fokus Penelitian

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

II. STUDI KEPUSTAKAAN

A. ......................................

.....................................

Walaupun dalam penelitian kualitatif, masalah

bersifat sementara, namun perlu dikemukakan dalam

proposal penelitian. Masalah merupakan penyimpangan

antara yang diharapkan dengan yang terjadi,

penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai,

dan pelaksanaan, penyimpangan antara tujuan dengan

hasil yang dicapai, dan penyimpangan antara pengalaman

masa lampau dengan yang terjadi. Setiap masalah pasti

ada yang melatarbelakangi.

Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukakan

gambaran keadaan yang sedang terjadi selanjutkan

dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan,

tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya

kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah ini perlu

dikemukakan dalam bentuk data.

Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bisa

diperoleh dari sudi pendahuluan, dokumentasi, laporan

penelitian, atau pernyataan orang-orang yang dianggap

kredibel dalam media baik media cetak maupun

elektronika. Penelitian juga tidak harus berangkat dari

masalah, tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat

berkembang menjadi masalah karena potensi tersebut

tidak dapat didayagunakan.

Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat

diatasi, dan mungkin ada potensi yang belum dapat

53

didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian. Jadi

dalam latar belakang masalah ini intinya berisi tentang

jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan

penelitian.

b. Fokus Penelitian

Kalau dalam penelitian kuantitatif, fokus

penelitian ini merupakan batasan masalah. Adanya

keterbatasan baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya

hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak

akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada

pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu

menentukan fokus.

Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus

berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman,

referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang

yang dipandang ahli. Fokus dalam penlitian ini juga

masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

peneliti di lapangan. 

c. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus

penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan

masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan

penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui

penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal

54

bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang

diteliti. Namun bila rumusan masalah ini tidak sesuai

dengan kondisi objek penelitian, maka peneliti perlu

mengganti rumusan masalah penelitiannya.

Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak

berkenaan dengan variabel penelitian, yang bersifat

spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan

kemungkinan apa yang terjadi pada objek/situasi sosial

penelitian tersebut.

d. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah untuk

menemukan, mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan.

Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif

adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya

belum pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode

kualitatif, maka penelitian penemuan pemahaman luas dan

mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks,

memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut

sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola hubungan yang

akhirnya dapat dikembangkan menjadi teori.

Tujuan penelitian dalam proposal penelitian

kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan

berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dalam

proposal tujuan penelitian terkait dengan rumusan

55

masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu setelah

rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.

e. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat.

Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis dan praktis.

Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih

bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun

juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan

masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan

teori, maka akan berguna untuk menjelaskan,

memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.

f. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis.

Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan

sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi,

kemutkahiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori

yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang

diteliti. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan

teori atau referensi yang digunakan. Keaslian terkait

dengan keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti

menggunakan sumber aslinya dalam menggunakan teori.

Jangan sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain

56

II. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis.

Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan

sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi,

kemutkahiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori

yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang

diteliti. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan

teori atau referensi yang digunakan. Keaslian terkait

dengan keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti

menggunakan sumber aslinya dalam menggunakan teori.

Jangan sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain

III. Metode Penelitian

Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah:

alasan menggunakan metode kualitatif, tempat

penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data,

teknik pengumplan data, teknik analisis data, rencana

pengujian keabsahan data.

a. Metode dan Alasan menggunakan Metode Kualitatif

Dalam hal ini yang pelu dikemukakan, mengapa metode

penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.

57

Pada umummnya alasan menggunakan metode kualitatif

karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks,

dinamis, dan penuh makna.

b. Tempat Penelitian

Dalam penelitian kualitatif juga dikemukan di mana

penelitian tersebut akan dilakukan.

c. Instrumen Penelitian

Yang menjadi instrumen utama adalah peneliti

sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu

dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen

penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan

fokus jelas peneliti akan menggunakan instrumen.

Instrumen yang akan digunakan perlu dikemukakan pada

bagian ini.

d. Sampel Sumber Data

Sampel sumber pada proposal masih bersifat

sementara, dan akan berkembang kemudian setelah

peneliti di lapangan.

e. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data

yang utama adalah observasi, wawancara, studi

dokumentasi, atau gabungan ketiganya.

58

f. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data lebih banyak dilakukan

bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan penelitian

kualitatif adalah tahap memasuki lapangan. Tahap kedua

adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan

data dengan minitour quetions, analisis data dilakukan

dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap

selection

g. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji

keabsahan data yang akan dilakukan. Uji keabsahan

meliputi kredibilitas data, uji depenabilitas

(reliabilitas) data, uji transferbilitas, atau uji

komfirmabilitas. Namun yang utama adalah uji

kredebilitas data.

IV. Organisasi dan Jadwal Penelitian

Dalam penelitian kualitatif organisasi penelitian

dan jadwal penelitian juga harus dikemukan seperti

dalam penelitian kuantitatif.

a. Organisasi

59

Organisasi penelitian ini perlu dikemukakan, bila

penelitian dilakukan oleh tim. Dalam organisasi

penelitian ini terdiri atas, Ketua Tim Peneliti,

beberapa anggota peneliti, pengumpul data, bendahara,

tenaga administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan

uraian tugas dan waktu yang tersedia.

b. Jadwal Penelitian

Pada umunya penelitian kualitatif memerlukan waktu

yang relatif lama, antara 6 bulan sampai 24 bulan.

Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan

penelitian. Jadwal penelitian berisi aktivis yang

dilakukan dan kapan akan dilakukan. Berikut ini

diberikan contoh rencana jadwal penelitian kualitatif.

No Kegiatan Bulan ke1 2 3 4 5 6 7 8

1 Penyusunan proposal2 Diskusi proposal3 Memasuki lapangan, grand tour

dan miniatour question,

analisis domain4 Menentukan fokus, minitour

question, analisis taksonomi5 Tahap selection, structural

question, analisis

komponensial

60

6 Menentukan tema, analisis tema7 Uji keabsahan data8 Membuat draf laporan

penelitian9 Diskusi draf laporan

penelitian10 Penyempurnaan laporan

V. Biaya yang diperlukan

Dalam penelitian kualitatif jumlah biaya juga perlu

dikemukakan seperti yang terdapat dalam penelitian

kuantitatif.

Daftar Pustaka

61

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta:

Rineka Cipta.

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah.

Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sandjaja. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Subana. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung:

Pustaka Setia.

Sugiyono. 2014. Memahamai Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

62