MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA KOMANDO LATIHAN RENCANA GARIS BESAR LATIHAN GELADI POSKO I...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA KOMANDO LATIHAN RENCANA GARIS BESAR LATIHAN GELADI POSKO I...
RAHASIA(LATIHAN)
MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA KOMANDO LATIHAN
RENCANA GARIS BESAR
LATIHAN GELADI POSKO I LATGAB TNI TAHUN 201D
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Perkembangan lingkungan strategis sangat dipengaruhi
oleh kepentingan dan tujuan dari suatu kelompok/negara.
Disadari atau tidak bahwa kepentingan nasional masing-masing
negara turut memacu dan meningkatnya ketergantungan antar
negara yang satu dengan negara yang lain, pada sisi lain
dinamika perkembangan politik dan ekonomi global yang sangat
fluktuatif berpotensi menimbulkan ketegangan antar negara.
Penyelesaian konflik-konflik secara Unilateral oleh negara-
negara yang kuat mempertajam konflik antar negara dan
apabila tidak dapat diselesaikan secara politik, maka akan
berkembang menjadi konflik yang lebih besar dan melibatkan
negara-negara di sekitarnya. Indonesia yang berada di
wilayah Asia Tenggara yang diwarnai oleh dinamika politik
dan ekonomi yang sangat tinggi serta kedaaan geografi yang
RAHASIA(LATIHAN)
RAHASIA(LATIHAN)
2
cukup luas dan sosial budaya yang beragam sangatlah rawan
terhadap perkembangan keamanan yang disebabkan oleh
kepentingan-kepentingan negara maju.
b. Dihadapkan pada perkembangan situasi dan kondisi
tersebut serta berdasarkan amanat UU RI No 34 tahun 2004 TNI
dalam perannya sebagai alat pertahanan negara, maka untuk
mengantipasi dan merespon kontijensi yang mungkin terjadi
perlu dirumuskan proses perencanaan dan pelaksanaan operasi
yang bersifat gabungan yang dipersiapkan melalui latihan
gabungan TNI (Kampanye Militer). TNI yang merupakan komponen
utama Hanneg yang bertugas pokok menegakkan kedaulatan
negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia memiliki
unsur-unsur yang bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi
militer dalam rangka proyeksi penggunaan kekuatannya ke
Mandala Operasi melalui laut dan udara yang bersifat taktis
maupun strategis, diharapkan memiliki kemampuan dalam proses
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran operasi
dalam rangka kesiagaan operasional yang mampu menghadapi
berbagai kontijensi dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
c. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka perlu
dilaksanakan Latihan Gabungan TNI sebagai media untuk
melatih kemampuan para Perwira TNI dalam proses perencanaan,
persiapan, pelakasanaan dan pengakhiran operasi serta
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
3
mewujudkan siaga operasional Kotamaops TNI dari aspek
perencanaan operasi guna mencegah, menangkal dan menindak
setiap bentuk ancaman yang timbul dan membahayakan
kedaulatan dan keutuhan NKRI.
2. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Memberikan gambaran tentang pokok-pokok rencana
penyelenggaraan latihan kepada seluruh unsur yang terlibat
dan terkait dalam penyelenggaraan Geladi Posko I Latgab TNI
201D.
b. Tujuan. Guna memperoleh tanggapan, koreksi,
persetujuan dan arahan lebih lanjut dari Pimpinan TNI agar
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melanjutkan penyusunan
rencana Geladi Posko I Latgab TNI 201D.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Rencana Garis Besar ini
memuat pokok-pokok kegiatan Latihan mulai dari tahap perencanaan
sampai dengan pengakhiran dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Landasan Penyelenggaraan Latihan.
c. Pokok-pokok Penyelenggaraan Latihan.
d. Ringkasan Cerita Latihan.
e. Penutup.
4. Dasar.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
4
a. Renyudha TNI tahun 2014
b. Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/AA/II/2013 tangggal
A Feb 201D tentang Petunjuk Pelaksanan Program dan Anggaran
Unit Organisasi Mabes TNI TA. 201D.
c. Program Kerja dan Anggaran Mabes TNI bidang Operasi
tahun 201D antara lain tentang Latihan Gabungan TNI TA 201D.
d. Surat Perintah Panglima TNI Nomor : Sprin/CC/III/201D
tanggal 28 Maret 201D tentang perintah untuk
menyelenggarakan Latihan Geladi Posko I Rencana Kampanye
Militer TA 201D; dan
e. Direktif Latihan Panglima TNI tentang Geladi Posko
Latihan Gabungan TNI TA 201D.
BAB II
LANDASAN PENYELENGGARAAN LATIHAN
5. Latar Belakang Latihan.
a. Perkembangan situasi yang ditandai dengan bergabungnya
kembali separatis bersenjata GAM ke pangkuan NKRI melalui
kesepakatan damai Helsinki berangsur-angsur menjadikan
keamanan wilayah di Aceh mulai kondusif, namun riak-riak
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
5
kecil masih terjadi akibat munculnya rasa ketidakpuasan
masyarakat terhadap Kepemimpinan Pejabat yang berasal dari
orang-orang yang pernah bergabung dengan GAM. Gangguan
keamanan masih terjadi meskipun dengan skala yang relatif
rendah.
b. Perebutan pengaruh terutama di kawasan Asia Pasifik
telah mulai terlihat agak jelas dimana Amerika telah
menjalin kemitraan dengan beberapa negara di kawasan Asia
Timur, Asia Selatan maupun Asia Tenggara bahkan sampai ke
Pasifik. Kolaborasi Amerika Serikat, Jepang dan Korea
Selatan untuk membendung pengaruh Cina di dunia sudah mulai
terlihat jelas bahkan India pun tidak mau ketinggalan dengan
konsep Blue Water Navy yang ingin mendominasi kekuatan di
Samudera Hindia sebagai salah satu negara di kawasan Asia
Pasifik, maka Indonesia akan terkena dampak dari perebutan
pengaruh ini terutama wilayah Barat yang paling berdekatan
dengan wilayah pengaruh tersebut khususnya Aceh yang sangat
kaya akan sumber kekayaan alamnya.
c. Perkembangan dunia saat ini dipengaruhi oleh bangkitnya
negara Cina dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
terutama peningkatan kemampuan ekonomi yang melesat begitu
cepat. Hal ini akan berdampak pada dominasi Amerika Serikat
di berbagai belahan dunia yang mulai terusik dengan
keberadaan Cina saat ini. Berbagai upaya dilakukan oleh
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
6
kedua negara untuk memperebutkan pengaruh di kawasan yang
bila tidak diantisipasi akan berakibat pada terjadinya
konflik multi negara karena adanya pengaruh kepentingan.
d. Sumber daya alam berupa pertambangan dan sumber energi
yang dimiliki oleh Propinsi NAD berupa minyak dan gas bumi
serta sumber energi lainnya merupakan potensi kekayaan
daerah yang dapat dimanfaatkan dan dikelola untuk
kepentingan masa kini dan mendatang. Keberadaan PT. ARUN
di Lhok Seumawe, PT Exxon Mobil Oil di Lhok Sukon serta
obyek vital lainnya seharusnya dapat dikelola dengan baik
bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat setempat, namun
kenyataannya kekayaan tersebut tidak dinikmati oleh seluruh
masyarakat Aceh yang mengakibatkan munculnya gerakan
separatis yang menginginkan kemerdekaan, dan menimbulkan
ketidakstabilan keamanan di wilayah Aceh.
6. Urgensi Latihan.
a. Untuk menguji kesiapsiagaan operasional unsur TNI dalam
menjaga kedaulatan dan memelihara keutuhan wilayah NKRI dari
setiap ancaman yang mungkin terjadi, khususnya di wilayah
Aceh;
b. Untuk mengantisipasi situasi wilayah Aceh yang telah
stabil, namun tidak menutup kemungkinan akan diganggu oleh
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
7
kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan
tertentu pula, dan;
c. Untuk memberikan Psy War atau Deterence Effect kepada
kelompok ekstrim dan pendukungnya atau pihak-pihak lain yang
memiliki tujuan mengganggu jalannya pembangunan di Aceh.
d. Untuk menguji doktrin, buku-buku petunjuk dan protap-
protap yang dimiliki oleh TNI dalam menghadapi ancaman
militer.
7. Tema Latihan. Komando Gabungan TNI melaksanakan Kampanye Militer di
Wilayah Aceh dalam rangka mengembalikan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
8. Pokok-Pokok Hasil Latihan Yang Lalu.
a. Naskah Latihan. Naskah latihan sudah dapat mengantar
pada pemahaman pelaku khususnya dalam pengerahan satuan
Kogasgab untuk melaksanakan operasi, namun pelaku belum
dapat memperkirakan jumlah kekuatan musuh yang harus
dihadapi meskipun oleh penyelenggara telah dihantar melalui
penyampaian kejadian-kejadian yang mendukung.
b. Kelompok Perancang Latihan (KPL). Kelompok perancang
latihan tidak bisa bekerja secara efektif karena sering
mengalami perubahan personel selama penyusunan rencana
latihan, dan sebagian personel yang ada sering mendapat
tugas di luar tugas KPL.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
8
c. Komando Latihan. Dapat menyelenggarakan latihan dengan
lancar meskipun masih ada penugasan-penugasan staf yang
lain.
d. Pelaku. Pelaku dapat melaksanakan latihan dengan
lancar, meskipun dalam proses perncanaan operasi model
Biltus masih agak bingung.
e. Mekanisme Latihan. Dapat berlangsung dengan baik
sesuai Sisbinlat penyelenggaraan Latihan, sehingga dapat
mengarah pada realisme latihan.
f. Latihan Geladi Posko I serta Latihan Model/TFG/TAMG.
1) Latihan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
rencana meskipun pada awalnya ada hambatan karena
pelaku belum sepenuhnya dapat menganalisa kejadian-
kejadian yang terjadi padahal dari kejadian-kejadian
tersebut akan mengarahkan pelaku pada kegiatan yang
harus dilakukan.
2) Latihan Model/TFG/TAMG dapat mewadahi kepentingan
operasi laut, udara dan memadukan kegiatan satuan darat
(infanteri) meskipun pada awalnya pelaku kurang
memahami model ini.
BAB III
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
9
POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN LATIHAN
9. Tujuan Latihan. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan
Panglima dan Staf Kogab dalam merencanakan Kampanye Militer yang
mencakup hal-hal keterpaduan, kerja sama dan koordinasi melalui
proses pengambilan keputusan militer.
10. Sasaran Latihan.
a. Aspek Strategis. Tersusunnya dokumen strategis pada
tataran operasional yang merupakan bagian dari Rencana
Strategis TNI.
b. Aspek Operasional:
1) Panglima dan Staf Kogab mampu mengaplikasikan dan
menerapkan Doktrin Operasi Gabungan terkait dalam
rangka menyusun Rencana Kampanye Militer; dan,
2) Mampu menyusun dan menguji konsep Rencana Kampanye
Militer melalui Tactical Floor Game (TFG).
c. Aspek Psikologis. Mampu memahami dalam bekerja sama
pada satu Komando Operasi Gabungan yang terintegrasi dalam
menyusun Rencana Kampanye Militer.
d. Aspek Litbang:
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
10
1) Terujinya doktrin yang berkaitan dengan Kampanye
Militer; dan
2) Mendapatkan data-data dan temuan-temuan untuk
dijadikan bahan penyempurnaan doktrin Rencana Kampanye
Militer dan doktrin pendukung lainnya.
11. Materi latihan yang akan dikembangkan.
a. Materi latihan yang akan dikembangkan. Materi latihan
yang ingin dikembangkan pada Latihan Geladi Posko I adalah
bagaimana Pangkogab beserta Staf mampu menterjemahkan dan
menganalisa Direktif Panglima TNI, selanjutnya melaksanakan
proses Pengambilan Keputusan Militer dalam rangka merumuskan
Rencana Kampanye Militer di wilayah Aceh. Langkah-langkah
kegiatan dalam proses Pengambilan Keputusan Militer yang
ingin dikembangkan meliputi :
1) Analisa Tugas Pokok (ATP) Panglima dan Analisa
Tugas (AT) Staf Kogab termasuk Analisa ancaman dan
Analisa Daerah Operasi serta analisa tugas-tugas
disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi
intelijen;
2) Penyusunan Perintah Persiapan dan Petunjuk
Perencanaan berdasarkan dari hasil Analisa Tugas Pokok
Panglima dan Staf Kogab;
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
11
3) Perumusan, penganalisaan dan pengolahyudhaan Cara
Bertindak (CB) Panglima dan Staf Kogab;
4) Pengambilan Keputusan CB yang terbaik dan
perumusan Keputusan dan Konsep Umum Operasi (KUO);
5) Penyusunan Konsep Rencana Kampanye Militer beserta
lampiran-lampirannya sesuai dengan tuntutan tugas
operasi yang akan dilaksanakan;
6) Pengujian konsep Rencana Kampanye Militer melalui
TFG; dan
7) Penyempurnaan Rencana Kampanye Militer.
b. Materi latihan pada Latihan Geladi Posko I Kampanye
Militer meliputi:
1) Operasi Intelijen Strategis;
2) Operasi Udara (Operasi Serangan Udara Strategis,
Operasi Lawan Udara Ofensif, Operasi Dukungan Udara,
dan Operasi Informasi);
3) Operasi Laut Gabungan;
4) Operasi Amfibi;
5) Operasi Lintas Udara;
6) Operasi Pendaratan Administrasi;
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
12
7) Operasi Darat Gabungan;
8) Operasi Khusus; dan
9) Operasi Teritorial.
12. Macam, Metode, Tingkat dan Sifat Latihan.
a. Macam Latihan : Latihan taktis tanpa pasukan.
b. Metoda Latihan : Geladi Posko I.
c. Tingkat Latihan : Satu Tingkat.
d. Sifat Latihan : Satu pihak dikendalikan.
13. Referensi.
a. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/62/IX/2010 tanggal
8 September 2010 tentang Buku Petunjuk Induk Latihan TNI;
b. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/55/VII/2011
tanggal 5 Juli 2011 tentang Buku Petunjuk Administrasi
Penyelenggaraan Latihan TNI;
c. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/258/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Operasi Gabungan;
d. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/259/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Operasi Darat Gabungan;
e. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/260/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Operasi Laut Gabungan;
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
13
f. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/261/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Operasi Udara Gabungan;
g. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/262/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Operasi Lintas Udara;
h. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/263/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Operasi Pendaratan Administrasi;
i. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/264/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Operasi Amfibi;
j. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/265/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Kampanye Militer;
k. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/266/IV/2013 tanggal 5
April 2013 tentang Doktrin Proses Pengambilan Keputusan
Militer; dan
h. Referensi lain sesuai kebutuhan.
14. Penyelenggaraan Latihan.
a. Organisasi Latihan.
1) Tahap Perencanaan awal.
a) Pimpinan Umum Latihan :
Panglima TNI
b) Dirlat : Dankodiklat
TNI
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
14
c) Ketua KPL :
Dankodiklat TNI
d) Wakil Ketua KPL : Kas Kostrad
e) Tim Evaluasi : Irjen
TNI
f) Penasehat/Nara sumber : Asops Panglima
TNI dan para Asops
Kas Angkatan.
g) Anggota KPL : Pamen Angkatan
masing-masing
h) Struktur Organisasi (terlampir)
2) Tahap Perencanaan lanjutan.
a) Unsur Pimpinan.
(1) Pimpinan umum Latihan : Panglima
TNI
(2) Dirlat : Dankodiklat TNI
(3) Ketua KPL :
Dankodiklat TNI
(4) Wakil Ketua KPL : Kaskostrad
b) Staf Latihan.
(1) Deputy Strategi : Asintel
Kaskostrad
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
15
(2) Deputy Olah Yudha : Asops
Pangarmabar
(3) Deputy MinLog : Aslog
Pangkolinlamil
(4) Deputy Litbang : Dirbinjianbang
Seskoad
(5) Deputy Komlek : Askomlek Koopsau
I
c) Penasehat Latihan : Asops Panglima TNI
& Asops Kas
Angkatan.
d) Tim Evaluasi : Irjen TNI
e) Set Latihan : Waasops Kas
Kostrad.
f) Struktur Organisasi. (terlampir)
2) Tahap persiapan dan pelaksanaan .
a) Unsur Pimpinan.
(1) Pimpinan umum Latihan : Panglima
TNI
(2) Dirlat : Dankodiklat TNI
(3) Ketua KPL : Dankodiklat TNI
(3) Wakil Ketua KPL : Kaskostrad
b) Unsur Wasdal.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
16
(1) Kawasdal : Danseskoad
(2) Waka Wasdal : Asops
Pangarmabar
(3) Sekretaris wasdal : Asops Kasdam IM
(4) Katim Pengendali : Pati Mabes TNI
AD.
(5) Katim Wasit : Pati Mabes TNI
AL.
(6) Katim Penilai : Pati Mabes TNI
AU.
(7) Wasit : Pati / Pamen
Mabes TNI /
Angkatan dan dari
Sesko TNI.
c) Penasehat Latihan : Asops Panglima TNI
& Asops Kas
Angkatan.
d) Staf Latihan.
(1) Deputy Strategi : Asintel
Kaskostrad
(2) Deputy Olah Yudha : Asops
Pangarmabar
(3) Deputy MinLog : Aslog
Pangkolinlamil
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
17
(4) Deputy Litbang : Dirbinjianbang
Seskoad
(5) Deputy Komlek : Askomlek
Pangkoopsau I
e) Pendukung Latihan.
(1) Denma Latihan : Dandenma Mabes
TNI
(2) Sekretaris Latihan : Waasops
Kaskostrad
(3) Hub Latihan : Ka Sat Komlek
Mabes TNI.
f) Pelaku : 450 orang.
g) Struktur Organisasi. (terlampir)
3) Tahap Pengakhiran.
a) Unsur Pimpinan.
(1) Pimpinan umum Latihan : Panglima
TNI
(2) Dirlat : Dankodiklat TNI
(3) Ketua KPL : Dankodiklat TNI
(4) Wakil Ketua KPL : Kaskostrad
b) Staf Latihan.
(1) Deputy Strategi : Asintel
Kaskostrad
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
18
(2) Deputy Olah Yudha : Asops
Pangarmabar
(3) Deputy MinLog : Aslog
Pangkolinlamil
(4) Deputy Litbang : Dirbinjianbang
Seskoad
(5) Deputy Komlek : Askomlek
Pangkoopsau I
c) Tim Evaluasi : Irjen
TNI
d) Penasehat/Nara sumber : Asops Panglima
TNI dan para Asops
Kas Angkatan.
e) Denma Latihan : Dandenma Mabes
TNI
f) Sekretaris Latihan : Waasops
Kaskostrad
e) Struktur Organisasi pada lampiran.
b. Konsep Umum Operasi Latihan. Rencana penyelenggaraan
lati-han dibagi dalam 4 tahap kegiatan, yaitu :
1) Tahap I. Perencanaan Latihan (Tgl 28 Maret
s.d 21 September 201D) .
a) Menerima direktif Latihan
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
19
b) Membentuk KPL.
c) Menyusun RGB.
d) Paparan RGB
e) Penyusunan Buku Naskah Latihan.
f) Paparan Naskah Latihan.
g) Penyempurnaan Naskah Latihan.
2) Tahap II. Persiapan Latihan (Tgl 22 September
s.d 5 Oktober 201D).
a) Pendistribusian Naskah Latihan.
b) Penyusunan organisasi pelaku.
c) Penyusunan Komando Latihan.
d) Penyiapan sarana Komlek.
e) Briefing Pelaku dan Wasdal.
f) Penataran Wasdal.
g) Pengecekan kesiapan akhir.
3) Tahap III. Pelaksanaan Latihan (Tgl 6 s.d 10
Oktober 201D).
a) Tanggal 6 Oktober 201D.
(1) Upacara Pembukaan Latihan.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
20
(2) Taklimat Panglima TNI kepada Pangkogab
dan para Pangkogasgab.
(3) Pembuatan ATP dari Pangkogab dan para
Pangkogasgab.
(4) Rapat Gabungan Pertama (Jukcan kepada
staf dan Prinsiap kepada Para Pangkogasgab)
(5) Membuat Kirstaf dan Kirpang.
b) Tanggal 7 Oktober 201D.
(1) Paparan Kir dari Para staf Kogab kepada
Pangkogab (para Pangkogasgab hadir).
(2) Paparan Kir dari Para staf Kogasgab
kepada para Pangkogasgab.
(3) Kogab dan Kogasgab membuat konsep KUO.
c) Tanggal 8 Oktober 201D.
(1) Rapat gabungan kedua (paparan KUO para
Pangkogasgab).
(2) Pangkogab Paparan KUO kepada Panglima
TNI (bila KUO disetujui RGB).
(3) Pangkogab dan para Pangkogasgab susun
RGB (sebagai langkah awal susun konsep RO).
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
21
d) Tanggal 9 Oktober 201D.
(1) Rapat gabungan ketiga (paparan konsep RO
para Pangkogasgab).
(2) Perbaikan konsep RO Kogab (agar selaras
dengan RO Satwah).
(3) Pangkogab paparan RO kepada Panglima
TNI.
(4) Revisi RO.
e) Tanggal 10 Oktober 201D
(1) Kogab dan para Pangkogasgab melakukan
uji RO.
(2) Perbaikan RO.
(3) Kaji ulang dan upacara penutupan
Latihan.
4) Tahap IV. Pengakhiran Latihan (Tgl 11 Oktober s.d
25 Oktober 201D)
a) Pembuatan Laporan.
b) Pembubaran Komando Latihan.
15. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Latihan.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
22
a. Tempat : Latihan Geladi Posko I di Mako
Divif I/K Cilodong.
b. Waktu : Tanggal 6 s.d 10 Oktober 201D (5 hari)
16. Dukungan Administrasi.
a. Administrasi.
1) Personel. Personel peserta Latihan berjumlah
450 Orang terdiri dari :
a) Komando Latihan dan pendukung sebanyak : 141
orang
b) Pelaku Latihan sebanyak 244 orang terdiri
dari unsur-unsur :
(1) Kogab : 32 orang.
(2) Kohanudnas : 20 orang
(3) Kogasudgab : 32 orang
(4) Kogaslagab : 32 orang
(5) Kogasgabfib : 32 orang
(6) Kogasgablinud : 32 orang
(7) Kogasgabratmin : 32 orang
(8) Kogasratgab : 32 orang
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
23
c) Unsur pendukung : 65 orang
2) Logistik.
a) Bekal. Dukungan bekal berupa makan akan
didukung dari Komando Latihan.
b) Bahan bakar minyak. Didukung sesuai anggaran.
c) Materiil. Menggunakan materiil satuan masing-
masing.
3) Anggaran Latihan didukung Mabes TNI, sesuai
program tahun 201D sebesar Rp. 910.000.000 (Sembilan
ratus sepuluh juta rupiah)
17. Komando, Kendali dan Komunikasi.
a. Komando.
1) Direktur Latihan adalah Dankodiklat TNI.
2) Markas Komando Direktur Latihan : di Mako Divif
I/K Cilodong.
b. Kendali.
1) Kendali latihan oleh Dirlat.
2) Kendali Wasdal oleh Ka Wasdal.
c. Komunikasi. Perhubungan menggunakan Proskom TNI
yang berlaku.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
24
BAB V
RINGKASAN CERITA LATIHAN
18. Daerah Latihan. Meliputi daerah Aceh, Sumatera Utara dan
sekitarnya.
a. Penunjukan :
1) Peta Darat (wilayah darat Aceh).
a) Peta Ikhtisar Asia Tenggara
Kedar : 1 : 2.500.000
Tahun : 1968
b) Peta Ikhtisar TOP Aceh Utara
Kedar : 1 : 250.000
Tahun : 1968
c) Peta Darat : Daerah Istimewa Aceh
Kedar : 1 : 50.000
(1) Lembar 0635 –I dan II (LHOK
SUKON).
(2) Lembar 0635–III dan IV (L.
SEUMAWE).
(3) Lembar 0634 – I (COT GIREK).
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
25
(4) Lembar 0634 – IV (PAYA
BAKONG).
(5) Lembar 0535 – I & II (MATANG
G. 2).
(6) Lembar 0535 – III dan IV
(BIREUEN).
(7) Lembar 0534 – I (LAMPAHAN).
(8) Lembar 0534 – IV (BLANG
RAKAL).
(9) Lembar 0435 – I dan II
(SAMALANGA).
(10) Lembar 0434 – I (G. PEUET
SAGUE).
2) Peta Laut (Peta Laut Selat Malaka dan Lautan
Hindia sekitar Aceh).
a) Peta Ikhtisar Kepulauan Indonesia Bagian
Barat, Timur dan sekitarnya.
Skala : 1 : 4.000.000
Lembar : No. 2 dan 3
Tahun : 1963
b) Peta Laut Selat Sumatera & Samudra Pasifik.
Skala : 1 : 500.000
Lembar : No. 403
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
26
Tahun : 1980
c) Peta Olah Yudha.
Skala : 1 : 2000.000
Lembar : No. 500, 504 dan 505
Tahun : 1978
d) Peta Laut Selat Malaka, Selat Karimata, Laut
Jawa & Samudera Hindia.
Skala : 1 : 1.000.000
Lembar : No. 78, 68, 104, 61, 103, 102,
101
e) Daftar Pasut dan Almanak Nautika tahun 2007
g) ADO Indonesia bagian barat.
3) Peta Udara (wilayah udara diatas wilayah darat &
laut Aceh).
a) Jet Navigation Chart (JNC).
Kedar : 1 : 2.000.000
Tahun : 1973
Lembar : JNC-54, JNC-69 dan JNC-70
b) Operational Navigation Chart (ONC)
Kedar : 1 : 1.000.000
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
27
Tahun : 1984
Lembar : L-9, L-10, M-10
c) Tactical Pilotage Navigation Chart (TPC)
Kedar : 1 : 500.000
Tahun : 1970
Lembar : L-9C, L-9B, L-10A, L-10C, L-10D,
M-10A, M-10B, M -10C.
d) Joint Operations Grafic-Air (JOG)
Kedar : 1 : 250.000
Tahun : 1990
Lembar : NB 46-12, NB 46-16, NA 47-1, SA
48-14 dan NA 47-16
e) En Route Chart. Indonesia Bagian Barat,
Januari 2007.
f) Air Almanac 2007.
b. Daerah waktu : WIB (GMT + 7 Jam).
19. Skenario Latihan.
a Situasi Internasional.
1) Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi
digital merupakan hasil kemajuan peradaban bangsa-
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
28
bangsa di dunia, dominasi penguasaan teknologi tersebut
telah dijadikan sebagai media efektif bagi negara-
negara tertentu untuk mengembangkan perang modern
terhadap negara-negara lawan/bakal lawan. Dampak yang
terjadi bersifat kompleks, vital dan sangat luas pada
seluruh aspek kehidupan bangsa negara sasaran.
2) Di samping isu-isu demokratisasi, lingkungan hidup
dan senjata pemusnah massal, dan isu-isu penegakan HAM
secara global, negara adidaya mengeluarkan kebijakan
berstandar ganda, satu sisi menggunakan kekuatan
militer dengan tidak terukur dan mengabaikan HAM untuk
membela kepentingannya, di sisi lain memaksa negara
lain agar menghormati dan menegakan HAM dalam
penyelesaian masalah internalnya. Penerapan gagasan
negara adidaya tentang ”Regional Maritime Security
Initiatif” untuk menggelar kekuatan maritimnya pada
jalur laut vital dan rawan seperti di Selat Malaka
maupun ALKI , jika Indonesia tidak mampu menjamin
keamanan di kawasan tersebut. Hal itu merupakan bentuk
campur tangan asing terhadap masalah dalam negeri
Indonesia. Dari gambaran pengaruh global, sangat
jelas bahwa suatu negara yang tidak memiliki kekuatan
(termasuk Indonesia) dalam pergaulan bangsa di dunia
hanya akan selalu menjadi alat bagi negara yang kuat
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
29
dan akan selalu mendapat tekanan untuk mengikuti arah
kebijakan kepentingannya.
b. Situasi Regional.
1) Perkembangan global yang berimplikasi kepada
ketergantungan antar bangsa-bangsa di dunia telah
mempengaruhi situasi regional di berbagai kawasan
dunia. Fenomena spesifik di tiap regional dapat berupa
bentuk-bentuk hubungan yang dinamis antar negara di
dalamnya. Penerapan hubungan secara geo politik dan geo
strategi sering menyebabkan dinamika kehidupan regional
diwarnai permasalahan bahkan konflik yang sulit
diselesaikan secara tuntas seperti yang terjadi di
Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur dan AsiaTenggara
masing-masing dengan issu Arab – Israel dan Irak, basis
Al-Qaeda di Afghanistan, issu sarang teroris, konflik
semenanjung Korea dan kepulauan Spratly serta krisis
nuklir Iran dan konflik China-Taiwan.
2) Negara-negara di AsiaTenggara umumnya memiliki
potensi sumber daya dan bahan baku melimpah. Meskipun
hubungan antar negara telah terwadahi dalam forum ASEAN
namun masih menghadapi berbagai permasalahan dan
kemungkinan potensi konflik tetap ada antara lain
masalah batas wilayah dan issu sarang terorisme
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
30
internasional. Disamping masalah regional, masing-
masing negara juga menghadapi masalah internal yang
bila dikaitkan dengan issu global dapat menjadi peluang
ikut campur tangan negara lain dengan tujuan tertentu.
3) Luasnya wilayah Indonesia yang kaya akan sumber
daya alam telah menarik minat Negara SONORA untuk
berupaya menguasai sebagian wilayah tersebut, khususnya
pulau-pulau terluar wilayah NKRI yang kurang
diawasi/diamankan oleh Pemerintah Indonesia. Untuk
mencapai tujuan tersebut SONORA akan membangun kekuatan
militernya dan berusaha menguasai Kepulauan Andaman dan
Nicobar yang akan dijadikan sebagai pangkalan aju serta
menggelar kapal-kapal perang dan pesawat patroli di
sekitar wilayah laut India.
4) Di Asia Selatan beberapa negara terlibat
persaingan kekuatan militer untuk mempertahankan
kepentingan nasional masing-masing. Konflik perbatasan
antar negara sering diwarnai bentrokan bersenjata
terbatas antar kedua pihak dan sangat berpotensi
terjadinya perang terbuka. Tuntutan kebutuhan bahan
baku negara Sonora untuk memenuhi kebutuhan energi
industri dan penduduknya yang telah mencapai 1,5 milyar
lebih telah mendorong niatnya mencari sumber-sumber
bahan baku ke Asia Tenggara guna menguasai SDA, Sonora
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
31
berusaha membentuk negara Boneka yang kaya akan SDA.
Strategi yang di gunakan yaitu dengan memanfaatkan
momentum yang ada dengan cara memberikan dukungan
terhadap gerakan-gerakan separatis di negara yang
sedang bergejolak. Setelah negara terbentuk maka
dengan leluasa Sonora dapat memanfaatkan SDA di negara
tersebut.
c. Situasi Nasional. Dari aspek Geografi, Demografi dan
sumber kekayaan alam, Indonesia memiliki banyak potensi
sumber daya nasional sekaligus kerawanannya. Posisi silang
Indonesia yang berada di antara benua Asia dan Australia,
serta antara Lautan Hindia dan Pasifik, dengan jumlah
penduduk lebih kurang 237 juta jiwa, yang terdiri lebih dari
700 suku bangsa yang berbeda bahasanya. Sumber kekayaan
alam berupa minyak dan gas bumi, batu bara, tambang emas
dan sumber energi lainnya merupakan potensi-potensi yang
dapat dimanfaatkan dan harus dikelola untuk kepentingan
masa kini dan mendatang. Hal ini tidak menutup kemungkinan
menjadi sumber perhatian bahkan perebutan negara-negara
lain di dunia.
1) Ideologi. Makin lunturnya pemahaman Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara dari sebagian besar
rakyat Indonesia, Pancasila hanya sebatas pada
penghafalan dan belum sampai pada tataran implementasi
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
32
serta pengamalan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Bahkan ada upaya-upaya dari beberapa pihak
tertentu untuk mengganti ideologi Pancasila dengan
ideologi lain, seperti ide/perjuangan untuk mendirikan
negara Islam.
2) Politik.
a) Pemerintah
(1) LKMD sebagai pranata pemerintah tingkat
bawah belum berfungsi sebagaimana mestinya
dan masyarakat pendatang lebih respek
terhadap lembaga-lembaga yang bersifat agama
dan adat.
(2) Kewibawaan pemerintah tingkat kecamatan
kebawah masih rendah, hal ini terjadi sebagai
refleksi dari sikap dan tindak tanduk aparat
itu sendiri yang kurang mampu dan bertanggung
jawab terhadap tugasnya dan dalam
pendekatannya dengan masyarakat.
b) Organisasi politik dan organisasi masa.
(1) Pengaruh ulama terhadap masyarakat
strata menengah kebawah sangat dominan,
kehidupan rakyatnya banyak diwarnai oleh apa
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
33
yang diajarkan ulama, karenanya peranan MUI
cukup menentukan dan perlu pengendalian dan
penggalangan oleh aparat.
(2) Organisasi yang berciri agama Islam
lebih cepat memperoleh simpati dari
masyarakat, sering dimanfaatkan oleh pihak-
pihak tertentu untuk kepentingan politiknya
dengan kedok agama, sehingga dapat
mempengaruhi rakyat.
(3) Kesadaran politik rakyat masih jauh dari
yang diharapkan, karenanya program Parpol
serta ormas sulit dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
3) Ekonomi.
a) Masih terbatasnya sarana transportasi dan
tingginya kebutuhan hidup karena pengaruh kenaikan
BBM dan TDL menimbulkan kesulitan pengangkutan dan
pemasaran komoditi yang dihasilkan oleh masyarakat
desa/pedalaman, begitu pula terbatasnya pelabuhan
yang memadai, sehingga kebanyakan barang ekspor
dikirim melalui Medan, Sumut.
b) Beberapa proyek obyek vital strategis di
daerah Aceh telah mampu mengangkat kesejahteraan
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
34
sebagian masyarakat, tapi belum secara menyeluruh
sehingga masih terjadi adanya kesenjangan sosial
ekonomi antara karyawan perusahaan / BUMN dan
BUMNIS dengan masyarakat sekitarnya.
c) Perdagangan tingkat menengah keatas
didominasi oleh pedagang dari etnis Cina yang
lebih berorientasi kepada keuntungan pribadi
semata dari pada kepentingan sosial.
4) Sosial Budaya.
a) Pendidikan. Pendidikan formal untuk tingkat
SD dan SMP kendati sudah sampai ke tingkat
Kecamatan dan Desa, tapi kurang diminati oleh
masyarakat sehingga banyak yang putus sekolah,
akibatnya angka pertumbuhan pengangguran terus
meningkat. Pesantren cukup diminati, baik oleh
orang tua maupun pemuda dan anak-anak yang
jumlahnya cukup banyak dan tersebar diberbagai
pelosok wilayah Aceh.
b) Tenaga Kerja. Kemampuan bersaing antara
tenaga kerja lokal dengan dari luar daerah tidak
sebanding dari segi kualitas/ketrampilan, sehingga
kesempatan memperoleh pekerjaan diproyek-proyek
semakin sulit akibatnya rasa iri dan bahkan
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
35
frustasi semakin meningkat. Pengangguran yang
kalah bersaing tersebut banyak bergabung dengan
TKI gelap mencari pekerjaan ke Malaysia. Diantara
pemuda Aceh yang menjadi TKI gelap tersebut ada
yang direkrut oleh kaki tangan GAM yang ada di
Malaysia untuk menjadi simpatisannya.
5) Pertahanan dan keamanan.
a) Kemungkinan sabotase terhadap proyek vital
oleh pihak tertentu, perlu diwaspadai secara terus
menerus, mengingat berbagai keterbatasan sarana
yang dimiliki dan kewaspadaan terhadap karyawan
tertentu yang bekerja di obyek vital tersebut.
b) Kemungkinan terjadinya masalah SARA cukup
besar, mengingat wawasan berfikir dan fanatisme
suku dan agama sebagian masyarakat masih sempit,
sehingga dapat menganggu Kamtibmas.
c) Walaupun GAM sebagai sayap militer telah
dibubarkan dan kekuatannya tidak lagi potensial,
tetapi secara ideologi politik dan psikologis
masih perlu diwaspadai dan diantisipasi.
d. Musuh.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
36
1) Sekutu dari Negara Sonora pada MEI 201A telah
menetapkan strategi pertahanan laut yang berlapis
sampai sejauh 500 NM untuk mewadahi berbagai
kepentingan Negara Lawan demi kelangsungan industrinya.
Untuk itu secara diam-diam Negara Lawan aktif
memperkuat Pangkalan Ajunya di Kepulauan Andaman dan
Nicobar dengan menempatkan kekuatan satu Tentara
Lapangan (Tralap) yang diperkuat oleh kekuatan laut dan
udaranya.
2) Untuk mengatasi kelangkaan dan keterbatasan
sumberdaya alam sebagai penopang industrinya, Negara
Sonora memanfaatkan keterbukaan hubungan diplomatik
antara RI dengan beberapa negara di kawasan AsiaTenggara.
Pada akhir MEI 201A Negara Sonora mengirimkan dan memasukkan
para agen dan kader inflitrannya secara tertutup dengan
penggalangan, membantu persenjataan, latihan militer
dan dukungan logistik yang diperlukan, baik melalui
laut maupun udara ke Thailand, Malaysia termasuk
Indonesia khususnya wilayah Aceh, dengan pertimbangan
sebagai berikut :
a) Wilayah Aceh yang berada di ujung barat NKRI
dan merupakan jalur lalu lintas laut dan udara,
merupakan wilayah yang mudah dikenal dan mudah
dijangkau oleh Negara Sonora yang menempati P.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
37
Andaman sebagai Pangkalan Aju yang bergerak
melalui perairan Andaman, Selat Malaka maupun
Samudera Hindia.
b) Kondisi di Aceh memiliki sumber daya alam
cukup banyak dan terdapat organisasi Aceh Merdeka
(GBSA) yang bertentangan dengan Pemerintah.
Kekuatan organik TNI di Aceh masih relatif kecil
bila dihadapkan dengan luas wilayahnya, hal ini
membuat Sonora berkeinginan untuk invasi dan
menanamkan pengaruhnya untuk menggalang masyarakat
Aceh khususnya GBSA.
c) Di sisi lain golongan ekstrim lainnya yang
selama ini selalu mengadakan aksi melawan terhadap
pemerintah, melihat ada peluang dalam mewujudkan
impiannya bila bergabung dengan GBSA yang telah
mendapat bantuan dari Negara Sonora.
3) Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
diinginkan, Negara Sonora telah mendukung GSBA untuk
memperoleh kemerdekaannya. Untuk itu Negara Sonora
menyusun strategi secara matang melalui pentahapan
sebagai berikut :
a) Tahap I. Pada awal JUN 201A merencanakan
infiltrasi dan kegiatan subversif di wilayah
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
38
Thailand bagian barat dan Malaysia bagian barat
dan Indonesia bagian Barat (Aceh) untuk
menciptakan gangguan keamanan di daerah tersebut.
b) Tahap II. Pada pertengahan JUN 201A Negara
Sonora menguasai Kepulauan Andaman. Kemudian pada
akhir JUN 201A, P. Andaman Selatan dan P. Nicobar
diperkuat untuk digunakan sebagai Pangkalan Aju
laut dan udara dalam mendukung gerakannya menuju
ke Aceh.
c) Tahap III. Pada pertengahan JUL 201A
membangun instalasi Radar, stasiun Komunikasi
serta menempatkan beberapa kapal dan beberapa
pesawat tempur sergap di P. Nicobar.
d) Tahap IV. Pada akhir JUL 201A merencanakan
untuk invasi ke sebagian wilayah Indonesia bagian
barat (Aceh) melalui jalan pendekat perairan
Andaman – Selat Malaka – wilayah Aceh dan
selanjutnya menduduki wilayah Aceh untuk
menguasai SDA di Wilayah tersebut.
e. Pasukan sendiri.
1) Dalam rangka menanggulangi gangguan Kamtibmas dan
menegakkan kewibawaan pemerintahan di wilayah Aceh,
maka Panglima TNI memerintahkan seluruh Kotama operasi
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
39
TNI terutama Kodam Iskandar Muda untuk melaksanakan
Operasi bantuan kepada Polri.
2) Situasi yang berkembang semakin memburuk dengan
adanya teror GSBA terhadap masyarakat. Pemerintahan di
Aceh tidak dapat berjalan dengan efektif karena adanya
rasa ketakutan dari aparat Pemda dalam menjalankan roda
pemerintahan di daerah. Situasi Ipoleksosbud Hankam
semakin memprihatinkan dengan adanya kejadian
penculikan anggota DPRD, Atlit Olah Raga, Pelajar
Putri, pembakaran gedung-gedung sekolah serta pemboman
dan penembakan terhadap masyarakat sipil maupun anggota
TNI/Polri. Menghadapi keadaan yang semakin tidak
terkendali Pemda Propinsi NAD atas persetujuan DPRD
mengajukan pemberlakuan keadaan darurat sipil kepada
Pemerintah Pusat. Atas usulan Pemda Propinsi NAD, maka
Presiden RI melakukan rapat terbatas guna mengetahui
dan membahas perkembangan situasi yang terjadi. Hasil
rapat terbatas tersebut selanjutnya diajukan ke DPR dan
setelah disetujui, maka Presiden memberlakukan keadaan
“Darurat Sipil” di wilayah Aceh sejak 26.0800 JUL 201A.
sampai ada pencabutan dan perubahan lebih lanjut.
3) Menyikapi SONORA membangun kekuatannya di
pangkalan aju (P. Andaman dan P. Nicobar) dan akan
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
40
merencanakan invasi ke wilayah Aceh, maka pada 28.0800
JUL 201A Panglima TNI memerintahkan para Pangkotama Ops
TNI untuk meningkatkan pelaksanaan operasi rutin sesuai
dengan kewenangan masing-masing, meliputi :
a) BAIS TNI, melaksanakan operasi intelijen
strategis dan intelijen taktis di dalam dan di
luar negeri untuk mendapatkan data maupun
informasi musuh.
b) Kohanudnas, melaksanakan operasi pertahanan
udara dalam rangka mengatasi pelanggaran wilayah
udara nasional yang melalui media udara dan
memberi dukungan kepada Kotama Operasi lainnya.
c) Kodam Iskandar Muda, melaksanakan operasi
bantuan kepada Polri untuk mengembalikan kondisi
Kamtibmas di Aceh dan Kodam I/BB melaksanakan
operasi imbangan di wilayahnya.
d) Koarmabar, melaksanakan operasi gabungan laut
dalam rangka pengendalian laut di perairan kawasan
barat khususnya di perairan selat Malaka yang
dilaksanakan oleh Guspurlabar dan Guskamlabar
dibantu unsur lainnya.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
41
e) Koopsau I, melaksanakan serangan udara
strategis dalam rangka mengamankan wilayah udara
Koopsau I.
4) Pemberontakan bersenjata yang dilaksanakan GSBA
terus meningkat dengan dibantu oleh pihak Sonora dan
mengarah pada tindakan secara sporadis serta ingin
menggulingkan Pemerintahan di Aceh, sehingga sudah
tidak bisa diatasi lagi dengan pemberlakuan Darurat
Sipil, maka atas saran Gubernur, DPRD dan FKPD Aceh
pada 06.0800 JAN 201D Presiden RI atas persetujuan DPR
memberlakukan keadaan Darurat Militer di wilayah Aceh
dan menunjuk Pangdam Iskandar Muda selaku Penguasa
Darurat Militer Daerah (PDMD) yang selanjutnya
merencanakan pembentukan Koops di Aceh dengan mewadahi
unsur TNI terkait.
5) Kekuatan GSBA yang didukung kekuatan Negara Sonora
yang cukup besar tidak dapat diatasi oleh Koops TNI
maupun Kotama Operasi TNI lainnya sehingga situasi
semakin memburuk. Atas perkembangan situasi ini
Panglima TNI mengerahkan PPRC TNI untuk mengatasinya,
namun mengalami kegagalan. Selanjutnya GSBA
memproklamirkan dan menyatakan berdirinya Negara Aceh
Merdeka (NAM) terlepas dari NKRI.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
42
6) Dengan diproklamirkannya NAM, Negara Sonora
semakin meningkatkan aktivitasnya dalam mengembangkan
ambisi untuk penguasaan Aceh yang kaya dengan sumber
daya alam. Untuk mewujudkan ambisinya Negara Sonora
telah merencanakan untuk mengirimkan bantuan pasukan,
peralatan perang dan logistik ke Aceh. Niat Negara
Sonora ini sudah merupakan bentuk invasi ke Wilayah
NKRI.
7) Dalam rangka mengurungkan niat negara Sonora
tersebut, Pemerintah melakukan langkah berupa upaya
diplomatik namun tidak mendapatkan hasil, disamping itu
semangat ASEAN juga tidak dapat membantu mengingat
persoalan di dalam negeri masing-masing. Demi
mengembalikan kedaulatan dan keutuhan NKRI, Presiden
Republik RI atas persetujuan DPR RI pada 25.0600 MAR
201D menyatakan negara dalam keadaan bahaya serta dalam
keadaan “Darurat Perang“ di Aceh dengan daerah mandala
operasi yang meliputi :
a) Daerah Operasi.
1) 920 00’E, 100 00’N.
2) 910 00’E, 060 00’N.
3) 950 00’E, 020 00’N.
4) 1000 00’E, 040 00’N
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
43
5) 960 00’E, 100 00’N.
b) Daerah Komunikasi.
1) 950 00’E, 020 00’N.
2) 980 00’E, 020 00’N.
3) 1030 00’E, 010 00’N.
4) 1000 00’E, 040 00’N.
20. Gerakan Kedua Belah Pihak.
a. Pemeran Latihan.
1) Musuh.
a) Musuh diperankan oleh pengendali dengan
menggunakan taktik dan teknik Sonora.
b) Dalam pelaksanan Latihan Geladi Posko I akan
disampaikan melalui berita pengendalian baik
berupa berita Radio maupun Surat Telegram sesuai
dengan Protap/mekanisme Latihan Geladi Posko I.
2) Pasukan Sendiri.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
44
a) Panglima TNI dan para Pejabat Staf Panglima
TNI maupun para Kas Angkatan dan para Pejabat Staf
Angkatan diperankan oleh Wasdal.
b) Para Panglima Kotama Operasi TNI beserta
jajarannya, satuan Samping dan Bawah yang
dilibatkan diperankan oleh Wasdal.
c) Pangkogab dan Staf diperankan oleh pelaku.
b. Gerakan Musuh.
1) Perkembangan situasi dan kondisi Ipoleksosbud
sampai dengan Mei 201A ternyata menunjukan eskalasi
yang semakin meningkat terutama di Aceh bagian Utara.
Situasi tersebut telah dimanfaatkan oleh berbagai
golongan ekstrim didukung Sonora dalam upaya mencapai
tujuan perjuangannya.
2) Kegiatan mereka masih cenderung bersifat tertutup
dengan memanfaatkan setiap gejolak sosial di
masyarakat, sebagai akibat dari berbagai kelemahan
yang dilakukan oleh aparatur pemerintah untuk
memperoleh simpati dan dukungan dari rakyat. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan antara lain penggalangan,
sabotase, subversi dan teror serta melemparkan isu
terhadap pemerintah melalui berbagai aksi propaganda
dan selebaran gelap.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
45
3) Pada Mei 201A aktivitas musuh telah semakin
meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas
sebagai akibat ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Berbagai kebijaksanaan pemerintah yang dirasa merugikan
rakyat kecil telah semakin memperkuat posisi GSBA dalam
menghimpun kekuatan, sehingga di beberapa daerah
Bireun, Matang Glumpang Dua, Gandapura, Arun, Lhok
seumawe, Lhok Sukon dan Cot Girek telah berhasil
membentuk kelompok organisasi bersenjata yang menamakan
dirinya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mereka telah
berani melaksanakan aksi kekerasan bersenjata dalam
rangka mematangkan situasi serta menghilangkan
kewibawaan pemerintah.
4) Berbagai aksi kekerasan bersenjata berupa
perampokan, pembunuhan, perompakan di laut, teror dan
sabotase serta serangan terhadap pos-pos TNI terpencil
telah terjadi di daerah-daerah, antara lain di Blang
Mangga (9565), Syamtalira (8178), Lhok Sukon (1357),
Lhok Seumawe (9472), Arun (8178), Bireun (4575),
Gandapura (0677), Matang Glumpang Dua (5474) dan di
beberapa tempat di Aceh Timur dan Aceh Utara.
5) Setelah berhasil menempatkan kekuatan militernya
di P. Andaman dan P. Nicobar sebagai pangkalan Aju
dengan kekuatan 1 Tralap selanjutnya Sonora pada akhir
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
46
Jul 201A melakukan invasi dengan arah gerakan sebagai
berikut :
a) 1 Divisi bergerak menuju ke Thailand.
b) 1 Divisi bergerak menuju ke Malaysia.
c) 1 Divisi bergerak menuju selatan ke wilayah
Aceh dengan terlebih dahulu meninggalkan kekuatan
1 Menif sebagai unsur tinggal di Pangkalan Ajunya.
6) Sebagian unsur depan Sonora yang berusaha merebut
Aceh dapat ditahan dan dihancurkan oleh kekuatan unsur
udara dan unsur laut dari Guspurlabar yang
melaksanakan operasi rutin. Sisa unsur depan Sonora
berhasil menembus, menduduki dan menguasai sebagian
wilayah pesisir timur Aceh Utara dengan tidak
mengalami hambatan, bahkan mampu melakukan sabotase dan
melumpuhkan Satrad Sabang, menguasai lapangan terbang
dan pelabuhan yang berada di Sabang. Kondisi ini
memberi kemudahan bagi Sonora dalam memberikan bantuan
kepada GSBA, sehingga pada akhir Des 201A berhasil
menghimpun kekuatan serta mengembangkan kegiatan di
wilayah pesisir timur Aceh. Pada awal Jan 201D, unsur
depan Sonora dan GSBA berhasil menguasai sebagian
daerah pesisir timur Aceh yang merupakan sasaran awal
dalam rangka melanjutkan gerakannya ke Selatan.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
47
Kekuatan unsur depan Sonora dan GSBA sebanyak 450 orang
berhasil link up menduduki wilayah pesisir pantai timur
Aceh dengan kekuatan 3 Yonif + Mako Menif-6 dan
perkuatannya yang tergelar sebagai berikut:
a) Kekuatan Darat.
(1) Posko Menif 32 Batupat Barat (KV 8477),
Yon 32 Mampree (KV 7971), Yon Armed 105 di
Batupat Barat (8477), 3 Cuk PSU 12,7 (KV
8476), Ton Morbe (KV 8576) Blang Pulo. unsur-
unsurnya :
(a) KI-A/32 Pinto Makmur (KV 7278)
diperkuat 3 Cuk Mo 60, 3 Cuk Mo 80 dan 3
Cuk PSU 12,7, 60 orang GSB.
I. Ton I Lhok Krek (KV 7177).
II. Ton II Paloh Igeuh (KV 7679).
III. Ton III Cot Trueng (KV 7280).
(b) KI-B/32 Teupee (KV 8072).
(c) KI-C/32 Desa Sejahtera (KV 9062).
(2) Posko Yon 31 Le Rhob Barat (KV 1073) di
perkuat 1 Rai Armed 105, 3 Cuk Morbe, 3 Cuk
STTB 90, 62 orang GSB.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
48
(a) KI-A / 31 Meuka Dayaeh (KV 0374)
diperkuat 2 Cuk STTB 90, 2 Cuk PSU
12,7.
I. Ton I/A Jurang Ara (KV 0176)
diperkuat 2 CUK SMS, 2 CUK STTB
90.
II. Ton II/A Ulee Uee (KV 0576)
diperkuat 2 CUK SMS, 2 CUK Mo 60.
III. Ton III/A Jeulanga Tengah (KV
0272) diperkuat 2 CUK SMS, 1 CUK
STTB 90.
(b) KI-B / 31 Cot Tring (KV 1172)
diperkuat 2 Cuk STTB 90, 2 Cuk PSU
12,7.
I. Ton I/B Cerecak Timur (KV
0974) diperkuat 2 CUK SMS, 1 CUK
STTB 90.
II. Ton II/B Blang Kuta (KV 1175)
diperkuat 2 CUK
III. Ton III/B Gle Mendang (KV
0972) diperkuat 2 CUK SMS, 1 CUK
STTB 90.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
49
(c) KI-C / 31 Kuede Tambua (KV 1575)
diperkuat 2 Cuk STTB 90, Mo 80.
I. Ton I/C Δ (KV 1476)
diperkuat 3 CUK SMS.
II. Ton II/B Blang Panjang (KV
1978) diperkuat 3 CUK STTB 90.
III. Ton III/B Lhok Dagang (KV
0272) diperkuat 3 CUK Mo 60.
(3) Posko Yon 33 Mampan (KV 0460), diperkuat
1 Ray Armed 105, 3 Cuk Morbe, 3 Cuk STTB dan
75 oarng GSB.
(a) KI-A/33 Teupi Nara (KV 0365).
(b) KI-B/33 Mampan (KV 0460).
(c) KI-C/33 Blang Dalam (KV 0453).
b) Kekuatan laut.
(1) Di Pangkalan Awal Negasor : 4 MA,14
PK, 14 PKR, 7 CR, 5 BS, 3 PR, 9 AT, 4 BCM, 5
BU, 4 SS, dan 2 CC (Kapal Induk).
(2) Di Andaman : 1 MA, 6 PK, 3 PKR, 2
CR, 2 BS, 2 PR, 4 AT,2 BCM, 1 BU dan 2 KS.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
50
c) Kekuatan Udara.
(1) Di Pangkalan awal. 10 MIG-21, 10
MIG-23, 6 MIG-27, 6 MIG-29, 10 AN-12,
6 MI-6, 6 MI-8, 4 MI-4, 4 Site ZSU-57-
2, 2 Site, Meriam ZSU-23-4 dan 2 Radar
GCI (240 NM).
(2) Di Pulau Andaman. 4 MIG-21, 4
MIG-23, 2 AN-12, 4 MI-6, 4 MI-8, 1 Meriam
ZSU-23-4 dan 1 Radar EW (240 NM).
(3) Di wilayah Little Nicobar Island
(Lanud Nicobar). 4 MIG-27. 4 MIG-21,
2 AN-12, 2 MI-4, 2 MI-8, 1 Meriam ZSU-23-4
Ujung RW dan 1 Radar EW/GCI (240 NM).
d) Di Wilayah Great Nicobar Island. (Lanud
Port Blair). 4 M-6, 1 AN-12 dan Pusat
Pemerintahan dan Pelabuhan.
c. Gerakan Pasukan Sendiri.
1) Dari laporan intelijen bahwa Sonora pada awal APR
201D akan mengerahkan kekuatannya dari P. Nicobar
menuju ke arah Aceh, Panglima TNI segera mengerahkan
kekuatan satuan TNI AL dan AU untuk memukul mundur
kekuatan laut dan udara Sonora sebelum menuju wilayah
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
51
yurisdiksi NKRI. Akibat pukulan satuan TNI AL dan AU
Sonora banyak mengalami kerugian personel dan Materiil,
sedangkan sisa kekuatannya melanjutkan gerakannya untuk
bergabung dengan GSBA dan selanjutnya menguasai wilayah
Aceh.
2) Memperhatikan kecenderungan perkembangan kondisi
stabilitas di wilayah Kodam Iskandar Muda yang
semakin sulit untuk dikendalikan, maka segera diambil
langkah-langkah penindakan untuk mengembalikan
kewibawaan pemerintah. Pada 06.0800 JAN 201D setelah
pemberlakuan darurat militer, maka dilaksanakan operasi
keamanan yang dilaksanakan oleh Polri dan Koops TNI
organik setempat namun pelaksanaan konsep operasi
represif kurang membawa hasil yang diharapkan.
Melihat perkembangan situasi tersebut, Pangdam Iskandar
Muda memerintahkan untuk mengadakan pembendungan dan
mengisolir musuh dengan mengerahkan Yonif 111 di Langsa
Aceh Timur, Yonif 112 di Banda Aceh, Yonif 113 di
Bireun, Yonif 114 di Rembele Takengon, Yonif 115 di
Pase raja dan Yonif-116 di Alue Penyaring Meulaboh.
Selanjutnya Pangdam Iskandar Muda melaporkan situasi di
daerahnya kepada Panglima TNI.
3) Menilai perkembangan situasi di dalam negeri dan
di luar negeri dimana pemerintah telah memutuskan bahwa
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
52
tindakan subversif dan infiltrasi Sonora ke Aceh perlu
mendapat perhatian khusus, maka Panglima TNI dalam
sidang Wanhankamnas menyarankan untuk segera mengambil
langkah penanggulangan guna menghancurkan kekuatan
separatis di Aceh serta tindakan penangkalan terhadap
kemungkinan invasi Sonora.
4) Dengan menggunakan jalur diplomatik, Bais TNI
maupun unsur intelijen telah melakukan pengintaian
strategis terhadap kegiatan musuh yang berpangkalan di
P. Andaman dan P. Nicobar, meskipun demikian Sonora
berhasil melaksanakan infiltrasi dengan memanfaatkan
kelemahan pertahanan setempat. Untuk mengantisipasi
kemungkinan ada ancaman serangan udara, maka
Pangkohanudnas dan Pangkoopsau I agar meningkatkan
kewaspadaannya di wilayah udara Pulau Sumatera.
5) Tindakan Sonora yang telah menganeksasi P. Andaman
dan P. Nicobar serta berniat melakukan invasi ke
Indonesia pada awal APR 201D telah mengundang Dewan
Keamanan PBB untuk bersidang dan memutuskan untuk
mengirimkan kekuatan multi nasionalnya apabila
Indonesia menyetujuinya. Negara-negara ASEAN mendesak
RI untuk memanfaatkan pasukan multi nasional tersebut,
namun Presiden atas persetujuan DPR memutuskan untuk
menanggulangi agresi Sonora tersebut dan memerintahkan
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
53
Panglima TNI untuk segera bertindak dengan menggelar
operasi gabungan TNI.
6) Presiden Republik Indonesia menetapkan Mandala
Perang dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a) Wilayah Darat.
(1) Daerah Tempur meliputi wilayah Propinsi
Aceh.
(2) Daerah perbekalan meliputi wilayah
Sumut.
(3) Daerah komunikasi meliputi wilayah
Provinsi Sumsel dan Riau.
(4) Daerah belakang meliputi Propinsi
Lampung dan Jabar.
b) Wilayah laut dan udara dengan daerah
operasinya : perairan dan udara diatas Aceh,
Samudera Hindia, perairan Laut dan udara P.
Andaman dan Utara Selat Malaka.
7) Panglima TNI membentuk Kogab dan menunjuk
Pangkogab Wilhan sebagai Pangkogab untuk mengembalikan
integritas dan kedaulatan wilayah Aceh ke dalam NKRI.
Daerah Aceh dinyatakan sebagai daerah Mandala Operasi
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
54
dengan Kogab sebagai pelaksana operasi di daerah
tersebut, serta Kogasgab-Kogasgabnya sebagai berikut :
a) Kogasgablinud terdiri Brigif
Linud-17/Kostrad.
b) Kogasratgab terdiri dari :
(1) 3 Brigif Satgasrat (Brigif-13/K dan
Brigif-17/K dan Brigif-2 Mar)
(2) Yonif 111, Yonif 112, Yonif 113, Yonif
114, Yonif 115 dan Yonif 116 sebagai sat
Organik memperkuat dan dikendalikan
Pangkogasratgab.
(3) Yonkav 1/Kostrad, Men Armed-2/K dan Yon
zipur-9/K.
(4) Sat Banmin Divif -1/K
c) Kogasgabfib terdiri dari 1 Brigade Pasrat
dari Brigade Marinir 2/Cilandak Jkt dan Satgasla.
d) Kogasgabratmin terdiri dari Satgas Laut,
Satgas Lindung dan Satgas Darat.
e) Kogaslagab terdiri dari Satgasla dan
Satlakopsud.
RAHASIALATIHAN
RAHASIA(LATIHAN)
55
f) Kogasudgab terdiri dari Satlakopsud Sabang,
Iskandar Muda, Medan, Pekanbaru, Padang dan
Tanjung Pinang.
8) Berdasarkan perintah Panglima TNI tersebut
masing-masing Komando dari Kogab dan Kogasgab membuat
Perintah Persiapan (Prinsiap) satuannya, untuk
mendukung operasi yang direncanakan.
VI. PENUTUP
21. Demikian RGB Latihan Geladi Posko I Latgab TNI Tahun 201D
ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan latihan dan mohon
untuk mendapatkan koreksi, arahan dan persetujuan.
Lampiran :
RAHASIALATIHAN
Dikeluarkan diSerpong
Pada tanggal April 2014
Komandan Kodiklat TNIselaku
Direktur Latihan,
Imam Suyudi