Makalah uas inovasi ummi mukarramah bio-a-6
-
Upload
iaincirebon -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of Makalah uas inovasi ummi mukarramah bio-a-6
INOVASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI
PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN PEMBELAJARAN
BERBASIS ELEKTRONIK (E-LEARNING)
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Ujian Akhir
Semester (UAS)
Mata Kuliah : Inovasi
Pembelajaran Biologi
Dosen pengampu : Ipin Aripin, M.Pd
Disusun Oleh:
Nama : Ummi Mukarramah
NIM : 14111620100
Kelas : Biologi - A / VI
JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala atas limpahan rahmat, segala syukur dan
inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah inovasi pembelajaran biologi ini dengan judul
“Inovasi Pembelajaran Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran
Berbasis Komputer dan Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-
Learning)”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah inovasi
pembelajaran Biologi yang diampu oleh bapak Ipin
Aripin, M. Pd.
Makalah ini berisi pemaparan terkait inovasi
pembelajaran yang dikaitkan dengan pembelajaran biologi
berbasis komputer/ elektronik menggunakan produk
pembelajaran dari jaringan teknologi modern masa kini
berupa internet baik dari segi audio maupun dari segi
visualnya.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya pemerhati pendidikan. Dan
tentunya dalam penyusunan makalah ini mungkin didapati
beberapa kekurangan baik dalam segi pemaparan maupun
sistematika penulisannya, dan oleh karenanya penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini ke depannya.
Akhirnya hanya kepada Allah-lah, penulis
bertawakkal dan berserah diri.
Cirebon, Juni
2014
Ummi Mukarramah
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR.....................................i
DAFTAR ISI.........................................ii-
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................1
B. Rumusan Masalah...............................2
C. Tujuan........................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER........3
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Komputer...3
2. Model Pembelajaran Berbasis Komputer........3
3. Peranan Media dalam Pembelajaran Berbasis
Komputer...............4
4. Keuntungan dan Kelemahan Media Pembelajaran
Berbasis
Komputer....................................
............................................
.....4
5. Cara Pengembangan Pembelajaran Berbasis
Komputer................6
6. Langkah Pengembangan Pembelajaran Berbasis
Komputer..........7
7. Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer di
Kelas..................8
8. Indikator
Penilaian......................................
............................8
9. Pentingnya Pembelajaran Berbasis
Komputer.............................9
10..............................................Hasil
Penelitian.....................................
..................................10
B. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS ELEKTRONIK
(E-
LEARNING)......................................
..................................11
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Elektronik
(E-Learning).......11
2. Fungsi Pembelajaran
Elektronik..................................
...............12
3. Manfaat Pembelajaran
Elektronik..................................
.............12
4. Kelemahan Pembelajaran
Elektronik..................................
.......14
5. Pembelajaran Berbasis Web (Web Based
Learning)..................15
6. Pengembangan Web Based
Learning......................................
16
7. Model Pengembangan Pembelajaran Elektronik
(E-Learning)....18
8. Prosedur Pengembangan Pembelajaran Elektronik
(E-Learning)....18
9. Hasil
Penelitian.....................................
...................................20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................
.................................................
.....22
B. Saran.............................................
..................................................
........22
DAFTAR
PUSTAKA.................................................
......................................23-24
TENTANG
PENULIS................................................
......................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan pembelajaran klasikal dengan
menggunakan metode ceramah sampai saat ini masih
sangat disukai oleh para guru karena memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode yang
lain. Keunggulan metode ceramah antara lain hemat
dalam penggunaan waktu dan media, disamping itu juga
ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi
pembelajaran. Dengan metode ceramah, guru akan mudah
mengontrol kecepatan mengajar sehingga mudah
menentukan kapan selesainya penyampaian seluruh isi
pembelajaran. Namun, harus diakui tidak selamanya
pembelajaran dengan ceramah dapat berlangsung dengan
baik. Gejala negatif yang sering dikeluhkan guru
adalah siswa menjadi cepat bosan dan tidak
memperhatikan materi yang diceramahkan. Siswa saling
berbicara dengan temannya tanpa menghiraukan guru
yang sedang berceramah, merupakan pemandangan kelas
yang biasa. Mengingat adanya kelemahan dalam
pembelajaran yang menggunakan guru sebagai sumber
belajar utama, maka perlu ada usaha untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut.
Berdasarkan beberapa kajian teoretis dan
empiris, untuk mengatasi kelemahan tersebut
penggunaan teknologi informasi (TI) dalam
pembelajaran dianggap salah satu pemecahan yang
sesuai. Apapun bentuknya, pemanfaatan TI dalam
pembelajaran membawa perubahan tradisi atau budaya
pembelajaran. Pemanfaatan TI dalam pembelajaran
dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri atau juga
digabungkan dengan proses pembelajaran langsung
((tatap muka di kelas) yang mengandalkan kehadiran
guru. Model pembelajaran/ sumber belajar yang
berhubungan dengan TI dan kini menjadi perhatian
dunia pendidikan adalah model pembelajaran berbasis
komputer dan pembelajaran melalui media elektronik
(e-learning) berbasis web base learning (WBL). (Wena,
2011: 202).
Model pembelajaran ini didasarkan atas
perkembangan teknologi informasi (TI) melalui
teknologi internet, dan telah memunculkan apa yang
disebut dengan e-education atau e-learning, yaitu
kegiatan pendidikan atau pembelajaran melalui media
elektronik, khususnya melalui jaringan internet.
Dari hal itu, penulis tertarik untuk menggagas
dan membahas inovasi pembelajaran biologi
menggunakan strategi pembelajaran berbasis komputer
dan pembelajaran berbasis elektronik (e-learning)
dalam makalah ini dan ada bentuk produk ataupun
konsep produk yang dihasilkan dari inovasi
pembelajaran yang diterapkan. Dan diharapkan inovasi
pembelajaran tersebut dapat berguna untuk
pengembangan pembelajaran biologi terhadap siswa dan
bagi guru yang menerapkannya.
B. Rumusan Masalah
Berikut ini rumusan masalah yang akan
dipaparkan dalam makalah diantaranya yaitu:
1. Apa saja konsep-konsep pengembangan inovasi
pembelajaran berbasis komputer?
2. Apa saja konsep-konsep pengembangan inovasi
pembelajaran berbasis elektronik (e-learning)?
C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah
dipaparkan, maka tujuan dari penyusunan makalah ini
yaitu:
1. Mengetahui konsep-konsep pengembangan inovasi
pembelajaran berbasis komputer.
2. Mengetahui konsep-konsep pengembangan inovasi
pembelajaran berbasis elektronik (e-learning).
BAB II
PEMBAHASAN
A. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Komputer
Pembelajaran berbasis komputer adalah
pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat
bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan
melalui media komputer sehingga kegiatan proses
belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang
bagi siswa. Dengan rancangan pembelajaran komputer
yang bersifat interaktif, akan mampu meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran berbasis komputer menurut Hick dan
Hyde (dalam Joiner, 1982) adalah a teaching process
directly involving a computer in the presentation of instructional
matenals in an interactive mode to provide and control the
individualized learning environment for each individual student.
Dalam definisi tersebut, dengan pembelajaran
berbasis komputer siswa akan berinteraksi dan
berhadapan secara langsung dengan komputer secara
individual sehingga apa yang dialami oleh seorang
siswa akan berbeda dengan apa yang dialami oleh
siswa lain. Salah satu ciri yang paling menarik dari
pembelajaran berbasis komputer terletak pada
kemampuan berinteraksi secara langsung dengan siswa.
2. Model Pembelajaran Berbasis Komputer
Menurut Heinich, dkk. (1986) dalam Denny
Setiawan (2008: 7.23) terdapat beberapa model
penyampaian materi pembelajaran berbasis komputer,
yaitu sebagai berikut:
a. Latihan dan praktik
Dalam model pembelajaran berbasis komputer ini
siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan atau
masalah untuk dipecahkan, kemudian komputer akan
memberi respons (umpan balik) atas jawaban yang
diberikan siswa. Model ini hampir sama dengan
pekerjaan rumah yang diberikan pada siswa,
kemudian guru memberikan umpan balik. Namun,
dalam pembelajaran berbasis komputer, balikan
akan diberikan segera pada masing-masing siswa
sehingga tahu dimana letak kesalahannya.
b. Tutorial
Model pembelajaran berbasis komputer ini
menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks
yang berisi materi pembelajaran, latihan yang
disertai umpan balik.
c. Simulasi
Model pembelajaran berbasis komputer ini
menyajikan pembelajaran dengan sistem simulasi
yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
3. Peranan Media dalam Pembelajaran Berbasis Komputer
Secara umum, beberapa isi pembelajaran memuat
prinsip-prinsip atau konsep-konsep yang cukup rumit
dan abstrak. Permasalahan yang sangat rumit dan
kompleks bagi siswa yang memiliki kemampuan sedang-
sedang saja, tentu akan membutuhkan waktu yang lama
untuk mempelajarinya. Untuk bisa memahami dengan
cepat, mudah dan benar, konsep/ prinsip dalam
pembelajaran yang sifatnya abstrak, rumit, dan
kompleks memerlukan multimedia (program komputer)
yang sesuai dengan isi pembelajaran tersebut.
Gambar-gambar multimedia melalui komputer akan
berusaha secermat dan senyata mungkin melukiskan
konsep/ prinsip dalam suatu pembelajaran yang
bersifat abstrak dan kompleks menjadi sesuatu yang
nyata, sederhana, sistematis dan sejelas mungkin.
Dengan demikian, penggunaan pembelajaran melalui
komputer dalam pembelajaran akan membuat kegiatan
pembelajaran berlangsung secara tepat guna dan
berdaya guna sehingga hasil belajar siswa dapat
diringkatkan.
4. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis
Komputer
a. Keuntungan
Pembelajaran berbasis komputer mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan jenis perangkat
lunak lain untuk pembelajaran yang
mengakomodasikan keragaman karakteristik siswa.
Keuntungan yang akan diperoleh dengan
pembelajaran berbasis komputer, yaitu sebagai
berikut:
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk
memecahkan masalah secara individual.
3) Menyediakan presentasi yang menarik dengan
animasi.
4) Menyediakan pilihan isi pembelajaran yang
banyak dan beragam.
5) Mampu mebangkitkan motivasi siswa dalam
belajar.
6) Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode
mengajar dengan baik.
7) Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa
terhadap materi yang disajikan.
8) Merancang siswa belajar dengan penuh semangat,
materi yang disajikan mudah dipahami oleh
siswa.
9) Siswa mendapat pengalaman yang bersifat
konkret, retensi siswa meningkat.
10) Memberi umpan balik secara
langsung.
11) Siswa dapat menentukan sendiri
laju pembelajaran.
12) Siswa dapat melakukan evaluasi
diri.
Sedangkan Wankat dan Oreonovicz (1993)
menjelaskan bahwa keuntungan utama metode
pembelajaran berbasis komputer adalah memberi
kemudahan bagi guru dalam mengembangkan materi
pembelajaran lebih lanjut. Demikian pula
pembelajaran berbasis komputer memiliki bebrapa
keuntungan antara lain:
1) Dapat
mengakomodasi siswa yang lamban karena dapat
menciptakan iklim belajar yang efektif dengan
cara yang lebih individual.
2) Dapat
merangsang siswa untuk mengerjakan latihan
karena tersedianya animasi grafis, warna, dan
musik.
3) Kendali berada
pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat
disesuaikan dengan tingkat kemampuan.
Mengacu pada beberapa keuntungan yang
diperoleh tersebut, maka penggunaan komputer dalam
pembelajaran diyakini dapat meningkatkan hasil dan
motivasi belajar siswa. Peningkatan hasil belajar
dan motivasi belajar siswa secara langsung
merupakan indikator efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu,
pengembangan pembelajaran berbasis komputer dalam
pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dan
harus dilakukan oleh guru.
b. Kelemahan
Disamping memiliki kelebihan, pembelajaran
komputer juga memiliki beberapa kelemahan, antara
lain sebagai berikut:
1) Hanya efektif jika digunakan oleh satu orang
atau kelompok kecil. Kelemahan ini mudah
diatasi karena saat ini pengadaan komputer
sangat mudah, dan hampir tiap lembaga
pendidikan mampu menyediakan satu komputer
untuk satu anak dalam setiap pembelajaran.
2) Jika tampilan fisik isi pembelajaran tidak
dirancang dengan baik atau hanya merupakan
tampilan seperti pada buku teks biasa,
pembelajaran melalui media komputer tidak akan
mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
(siswa cepat bosan).
3) Guru yang tidak memahami aplikasi program
komputer tidak dapat merancang pembelajaran
lewat media komputer, ia harus bekerja sama
dengan ahli programer komputer grafis, juru
kamera, dan teknisi komputer.
5. Cara Pengembangan Pembelajaran Berbasis Komputer
Ada beberapa model pengembangan pembelajaran
yang dapat digunakan dalam membuat pembelajaran
berbasis komputer. Berikut ini diberikan salah satu
contoh untuk mengembangkan pembelajaran berbasis
komputer, dengan menggunakan pengembangan
pembelajaran Model Banathy yang digambarkan sebagai
berikut:
1. Merumuskan tujuan
2. Pengembang
3. Analisis kegiatanbel
4. Mendesainsistem
5. Melaksanakan
Gambar 1: Pengembangan pembelajaran model
banathy (Suparman, 1991)
6. Langkah Pengembangan Pembelajaran Berbasis Komputer
a. Pengembangan Bahan Ajar
Sesuai dengan model pengembangan yangdijadikan
pijakan dasar dalam proses pengembangan, prosedur
pengembangan dilakukan dengan urutan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Menetapkan rumusan tujuan pembelajaran
2) Mengembangkan tes untuk mengukur ketercapaian
tujuan
3) Menganalisis kegiatan belajar
4) Mendesain sistem pembelajaran
5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
melakukan evaluasi
6) Mengadakan perbaikan
b. Pengembangan Media Komputer
Dari kegiatan diatas, akan dihasilkan
rancangan pembelajaran untuk mata pelajaran
tertentu. Setelah rancangan pembelajaran
dihasilkan, langkah selanjutnya adalah
6. Mengadakan
mengembangkan pembelajaran tersebut ke dalam
program komputer sesuai dengan rancangan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Proses
pengembangannya dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:
1) Perancangan bahan ajar ke dalam komputer
2) Pembuatan media untuk pembelajaran meliputi
pengambilan gambar daan pembuatan animasi.
3) Penggabungan gambar/ animasi ke dalam bahan
ajar komputer.
4) Tim yang terlibat: untuk produksi melibatkan
programer komputer grafis, juru kamera,
teknisi dan objek lingkungan yang terkait
dengan pembelajaran.
7. Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer di Kelas
Secara operasional kegiatan guru dan siswa
selama proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai
berikut:
No. Peran Guru Peran Siswa1. Merancang dan mengembangkan
isi pembelajaran dalam
bentuk komputer.
Belajar secara
mandiri.
2. Memberi bimbingan individual
pada setiap siswa yang
membutuhkan.
Mendiskusikan
topik/ masalah
yang dirasa
belum jelas
dengan guru.
3. Fasilitator bagi kegiatan
belajar siswa.
Menilai kemajuan
belajar (self
evaluation).4. Selalu melakukan update
terhadap bahan ajar.
8. Indikator Penilaian
Ada beberapa indikator penilaian yang dapat
digunakan untuk menilai apakah produk pembelajaran
berbasis komputer telah memenuhi syarat
pembelajaran. Secara umum indikator-indikator
tersebut antara lain sebagai berikut:
a.Tingkat kedalaman materi. Apakah materi/ isi
pembelajaran yang disajikan lewat media komputer
telah sesuai dengan tuntutan kurikulum?
b.Urutan penyajian/ pengorganisasian isi pembelajaran. Apakah
urutan penyajian/ pengorganisasian isi
pembelajaran telah dilakukan dengan baik atau
telah mengikuti kaidah-kaidah teori pembelajaran?
c.Kejelasan penggunaan bahasa. Apakah bahasa yang
digunakan telah dipahami oleh siswa dengan baik?
d.Kejelasan tabel, gambar/ grafik/ animasi. Apakah tabel,
gambar/ grafik/ animasi telah sesuai dengan
materi/ isi pembelajaran? Apakah tabel, gambar/
grafik/ animasi mampu merangsang motivasi belajar
siswa?
e.Tampilan secara keseluruhan. Apakah tampilan fisik
secara keseluruhan pembelajaran melalui media
komputer telah baik dan menarik?
9. Pentingnya Pembelajaran Berbasis Komputer
Masalah pembelajaran yang terkait dengan
lambatnya pemahaman siswa terhadap konsep teori yang
bersifat abstrak perlu diatasi. Jika hal ini
dibiarkan, efektivitas dan efisiensi pembelajaran
rendah. Pada akhirnya, hal ini akan mengakibatkan
rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
perlu dicari upaya yang sistematis guna meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Salah satu
upayanya adalah dengan mengembangkan model
pembelajaran berbasis komputer. Dengan pembelajaran
berbasis komputer, siswa akan lebih mudah memahami
konsep-konsep yang bersifat abstrak, hal ini pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
Mengacu pada masalah tersebut, pengembangan
pembelajaran berbasis komputer sangat penting bagi
guru, siswa dan sekolah.
a. Bagi Guru
Pembelajaran berbasis komputer sangat penting
bagi guru karena 1) guru akan lebih banyak
berperan sebagai fasilitator bagi siswa, 2)
memberi alternatif variasi metode pembelajaran,
3) menolong mengembangkan media pembelajaran,
karena tidak semua guru memiliki kreativitas dan
waktu untuk melakukannya, 4) memberi pedoman bagi
pengembangan lebih lanjut, dan 5) meminimalkan
tingkat kesalahpahaman konsep/ teori yang sering
dialami siswa sehingga efektivitas dan efisiensi
pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
b. Bagi Siswa
Bagi siswa sangat bermanfaat karena: 1) siswa
akan lebih mudah dan cepat memahami materi
pembelajaran yang bersifat abstrak, karena
konsep/ teori yang bersifat abstrak tersebut akan
disajikan secara cermat dan konkret, sehingga
mudah ditangkap oleh panca indera, 2) mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa selama proses
pembelajaran, 3) meningkatkan hasil belajar
siswa, 4) kendali belajar berada pada siswa
sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan
dengan tingkat kemampuannya, dan 5) dapat
mengakomodasi siswa yang lambat karena dapat
menciptakan iklim yang efektif dengan cara yang
lebih individual.
c. Bagi Sekolah
Dengan adanya model pembelajaran berbasis
komputer yang dikembangkan melalui kegiatan ini,
maka di sekolah 1) akan tersedia bahan ajar yang
telah divalidasi sesuai dengan bidang teknik
sipil sehingga setiap guru dapat menggunakan
dengan mudah dan efektivitas serta efiseinsi
pembelajaran secara keseluruhan akan meningkat,
2) pengembangan isi pembelajaran akan sesuai
dengan pokok-pokok bahasan, dan 3) sebagai
pedoman praktis implementasi pembelajaran sesuai
dengan kondisi dan karakteristik pembelajaran.
10. Hasil Penelitian
Menurut beberapa hasil penelitian, ternyata
pembelajaran berbasis komputer menunjukkan hasil
yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional (Dede dan Swigger, 1998; Wilkinson,
1984). Hasil penelitian Morrison, Ross dan O’Dell
(1991) menemukan bahwa pembelajaran model
pembelajaran berbasis komputer lebih efektif
dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional.
Dengan metode pembelajaran berbasis komputer, siswa
akan lebih mudah melakukan kontrol belajar, memilih
urutan pembelajaran, memudahkan mengerjakan tugas-
tugas, dan melakukan evaluasi secara mandiri.
Pembelajaran berbasis komputer memiliki keuntungan
dibandingkan metode lainnya karena mampu
mengembangkan interaksi dan memberi balikan secara
segera pada siswa (Wankat dan Oreonovicz, 1993:
158). Selain itu, pembelajaran berbasis komputer
memiliki tingkat motivasional yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional
(Smith, 1991).
B. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS ELEKTRONIK (E-
LEARNING)
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-
Learning)
Penerapan e-learning sebagai bagian integral dari
sistem pembelajaran telah dilakukan oleh beberapa
lembaga pendidikan. Misalnya, Departemen Pendidikan
Jerman, Inggris, dan Perancis telah menyusun suatu
rencana induk strategis untuk memanfaatkan TI dalam
pembelajaran e-education. Sedangkan Italia telah
membangun infrastruktur e-education dengan membangun
lebih dari 15.000 sambungan internet sekolah. Di
Amerika Serikat, siswa SMA diperbolehkan untuk
menyelesaikan pendidikan mereka melalui sistem e-
education. Di Singapura, telah disusun suatu rencana
strategis pembangunan lingkungan pendidikan melalui
dunia cyber yang terpadu, dan pada tahun 1998
Singapura telah membangun lingkungan belajar
berbasis TI di sekolah-sekolah melalui program
SingaporeONE@school.
Pada dasarnya, e-learning telah mulai diterapkan
sejak tahun 1970-an (Waller dan Wilson, 2001).
Secara umum terdapat beberapa hal penting sebagai
persyaratan pelaksanaan e-learning, yaitu sebagai
berikut:
a. Kegiatan proses pembelajaran dilakukan melalui
pemanfaatan jaringan.
b. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat
membantu siswa apabila mengalami kesulitan
belajar.
c. Adanya lembaga penyelenggara/ pengelola e-
learning.
d. Adanya sikap positif dari siswa dan tenaga
pendidik terhadap teknologi komputer dan
internet.
e. Tersedianya rancangan sistem pembelajaran yang
dapat dipelajari/ diketahui oleh setiap siswa.
f. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan belajar
siswa dan mekanisme umpan balik yang
dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Pada pihak lain disebutkan bahwa pembelajaran
e-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai
metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta
didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar
lainnya. (Brown, 2000; Feasey, 2001).
2. Fungsi Pembelajaran Elektronik
Menurut Siahaan (2002) setidaknya ada tiga
fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai suplemen pembelajaran yang sifatnya
pilihan/ opsional.
E-learning berfungsi sebagai suplemen
(tambahan), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah siswa akan memanfaatkan
materi pembelajaran elektronik atau menggunakan
pembelajaran model konvensional. Jadi, dalam hal
ini tidak ada kewajiban/ keharusan bagi siswa
untuk mengakses materi pembelajaran elektronik.
Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan
pengetahuan atau wawasan.
b. Sebagai pelengkap (komplemen) pembelajaran.
E-learning berfungsi sebagai komplemen (pelengkap)
pembelajaran apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas
konvensional (Lewis, 2002). Sebagai komplemen
berarti materi pembelajaran elektronik
diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau
remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran konvensional.
c. Sebagai pengganti (substitusi) pembelajaran.
E-learning sebagai pengganti (substitusi) jika
pembelajaran elektronik sepenuhnya digunakan
dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi ini,
siswa hanya belajar lewat pembelajaran elektronik
saja, tanpa menggunakan model pembelajaran
lainnya.
3. Manfaat Pembelajaran Elektronik
Pembelajaran elektronik (e-learning) bermanfaat
bagi berbagai pihak yang terkait.
a. Bagi siswa
Dengan kegiatan pembelajaran melalui e-learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar
siswa yang optimal, dimana siswa dapat mengakses
bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-
ulang. Di samping itu siswa juga dapat
berkomunikasi dengan guru setiap saat. Hal ini
tentu berbeda dengan pembelajaran konvensional,
dimana proses belajar siswa dan guru telah
ditentukan waktu dan tempatnya.
b. Bagi guru
Menurut Soekartawi (2003), dengan adanya
kegiatan pembelajaran e-learning ada beberapa
manfaat yang diperoleh guru, yaitu 1) lebih mudah
melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang terjadi, 2)
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
peningkatan wawasannya karena waktu luang yang
dimiliki relatif lebih banyak, 3) mengontrol
kebiasaan belajar peserta didik. Bahkan, guru
juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya
belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama
suatu topik dipelajari, serta berapa kali topik
tertentu dipelajari ulang, 4) mengecek apakah
peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan
setelah mempelajari topik tertentu, dan 5)
memeriksa jawaban peserta didik dan
memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik
menurut A. W. Bates, 1995 dan K. Wulf, 1996
terdiri atas 4 hal, yaitu 1) meningkatkan kadar
interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru,
2) memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran
dari mana dan kapan saja, 3) menjangkau peserta
didik dalam cakupan yang luas, dan 4) mempermudah
penyempurnaan dan penyampaian materi
pembelajaran.
c. Bagi sekolah
Dengan adanya model pembelajaran e-learning berbasis
web, maka di sekolah 1) akan tersedia bahan ajar
yang telah divalidasi sesuai dengan bidangnya
sehingga setiap guru dapat menggunakan dengan
mudah serta efektivitas dan efisiensi
pembelajaran secara keseluruhan akan meningkat,
2) pengembangan isi pembelajaran akan sesuai
dengan pokok-pokok bahasan, 3) sebagai pedoman
praktis implementasi pembelajaran sesuai dengan
kondisi dan karakteristik pembelajaran, dan 4)
mendorong menumbuhkan sikap kerja sama antara
guru dengan guru dan guru dengan siswa dalam
memecahkan masalah pembelajaran.
4. Kelemahan Pembelajaran Elektronik
Disamping banyaknya manfaat yang didapat
melalui pembelajaran elektronik (e-learning), namun
ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa e-learning
juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Wildavsky
(2001), kelemahan utama pembelajaran e-learning adalah
sebagai berikut: a. frekuensi kontak secara
langsung antar sesama siswa maupun antar siswa
dengan narasumber sangat minim, dan b. peluang
siswa untuk bersosialisasi dengan siswa lain sangat
terbatas. Guna mengatasi kelemahan tersebut, dapat
dipecahkan dengan lingkungan pembelajaran
elektronik yang dapat menciptakan dan mengembangkan
“rasa bermasyarakat” dikalangan siswa sekalipun
mereka terpisahkan secara geografis. Demikian pula
guru dapat menugaskan para siswa untuk bekerja
dalam beberapa kelompok untuk mengembangkan dan
mempresentasikan pembelajaran yang diberikan. Para
siswa yang mengerjakan tugas pembelajaran secara
berkelompok dapat bekerja sama melalui fasilitas
homepage atau web. Pada sisi lain, para siswa juga
dapat saling berkontribusi secara individual atau
melalui diskusi kelompok dengan menggunakan e-mail.
(Website Kudos, 2002).
Satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami
adalah bahwa e-learning tidak dapat sepenuhnya
menggantikan kegiatan pembelajaran konvensional di
kelas (Lewis, 2002). E-learning dapat menjadi partner
atau saling melengkapi dengan pembelajaran
konvensional di kelas. E-learning bahkan menjadi
komplemen besar terhadap model pembelajaran di
kelas atau sebagai alat yang ampuh untuk program
pengayaan. Sekalipun diakui bahwa belajar mandiri
merupakan “basic thrust” kegiatan pembelajaran
elektronik, namun jenis kegiatan pembelajaran ini
masih membutuhkan interaksi yang memadai sebagai
upaya untuk mempertahankan kualitasnya (Reddy,
2002).
5. Pembelajaran Berbasis Web (Web Based Learning)
Pembelajaran berbasis web (web based learning)
atau sering juga disebut on-line learning merupakan
suatu sistem atau proses untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui
aplikasi web dan jaringan internet (Simamora, 2003).
Meskipun pada prinsipnya web learning dapat berjalan
di area lokal (LAN), namun web based learning merupakan
perwujudan dari upaya pengembangan e-learning dengan
basis web. Perbedaan web based learning dan web
information lainnya terletak pada proses interaksi
antara siswa dan guru atau antara siswa sendiri
(Simamora, 2003). Beberapa kelebihan dari
pemanfaatan internet untuk web based learning antar
lain sebagai berikut:
a. Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik, semuanya
dapat dibangun dalam aplikasi internet.
b. Melalui internet, lembaga pendidikan akan dapat
lebih fokus pada program penyelenggaraan
pendidikan/ latihan.
c. Program web based learning dapat dilaksanakan dan
di-update secara cepat.
d. Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time
(chatting/ video conference) maupun non real time (e-mail,
bulletin board, mailing list).
e. Dapat mengakomodasi keseluruhan proses belajar,
mulai dari registrasi, penyampaian materi,
diskusi, evaluasi, dan juga transaksi.
f. Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat
global.
g. Materi dapat dirancang secara multimedia dan
dinamis.
h. Siswa dapat terhubung ke berbagai perpustakaan
maya di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai
media penelitian dalam meningkatkan pemahaman dan
bahan ajar.
i. Guru dapat secara cepat menambah referensi bahan
ajar yang bersifat studi kasus, tren industri dan
proyeksi teknologi ke depan melalui berbagai
sumber untuk wawasan peserta terhadap bahan ajar.
(Simamora, 2003).
6. Pengembangan Web Based Learning
Simamora (2003) mendeskripsikan komponen-
komponen web based learning, baik dalam interaksi
langsung maupun interaksi tidak langsung adalah
sebagai berikut:
a. Interaksi secara tidak langsung dalam web based
learning dapat diwujudkan menggunakan:
1) Elektronik mail (e-mail), merupakan layanan yang
paling banyak digunakan dalam web. E-mail dapat
dimanfaatkan siswa sebagai media komunikasi
pribadi untuk bertanya terhadap materi yang
diajarkan, meminta bantuan, menerima masukan
dan partisipasi lain;
2) Newsgroup, merupakan media komunikasi antar
siswa untuk diskusi dan berkolaborasi dalam
suatu kelompok tertentu. Bentuk diskusi
newsgroup dapat dikelompokkan dalam satu topik
tertentu dan keseluruhan tanggapan, pendapat
dari siswa dapat dilihat seluruh komunitas
yang tergabung dalam newsgroup tersebut;
3) Bulletin board file exchange, merupakan media
komunikasi untuk dapat mempertukarkan dokumen,
mengirim dokumen yang ditugaskan oleh guru dan
kolaborasi dokumen antar siswa.
b. Untuk interaksi secara langsung (real time) melalui
web based learning dapat dilakukan dengan
menggunakan:
1) Chat: merupakan media komunikasi langsung antar
siswa dalam bentuk teks. Salah satu program
yang dipakai untuk chat adalah IRC (Internet Relay
Chat) atau UNIX talk program;
2) Application sharing: menggunakan aplikasi khusus
yang memungkinkan suatu grup berkolaborasi
secara langsung pada suatu dokumen kerja
dengan melakukan editing secara jarak jauh;
3) Audio/ video conference: menggunakan aplikasi
perangkat lunak khusus yang memungkinkan
terjadinya komunikasi audio/ video conference,
beberapa aplikasi komersil web learning telah
menyediakan fasilitas audio/ video conference
melalui web.
E-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya
didukung oleh jasa teknologi, seperti telepon,
audio, video tipe, transmisi satelit atau komputer
(Sukartawi, 2003). Menurut Simamora (2003), bagian
terminologi e-learning adalah sebagai berikut:
Gambar 2: kedudukan Web Learning (Simamora, 2003)
Dari gambar diatas, dapat dipetakan kedudukan
web based learning dalam sekumpulan jenis pembelajaran
jarak jauh:
a. Distance learning merupakan seluruh bentuk
pembelajaran jarak jauh, baik yang berbasis
korespondensi (modul cetak) maupun yang berbasis
teknologi informasi.
b. E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh
yang memanfaatkan teknologi komunikasi dan
informasi, misalnya internet, video/
audiobroadcasting, video/ audioconference, dan CD ROM.
c. Online learning memanfaatkan teknologi internet,
internet yang dikenal dengan world wide web (WWW)/
web base learning (WBL).
Distance LearningE-learning Online LearningComputer Based LearningWeb Based Learni
Technology BasedLearning
d. Computer base learning memanfaatkan komputer
sebagai terminal akses ke proses belajar (computer
base training/ CBT, CD-ROM learning).
7. Model Pengembangan Pembelajaran Elektronik (E-
Learning)
Pembelajaran e-learning dapat menggunakan berbagai
model pengembangan pembelajaran. Salah satu contoh
adalah dengan menggunakan pengembangan pembelajaran
yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3: Model pengembangan pembelajaran
e-learning
8. Prosedur Pengembangan Pembelajaran Elektronik (E-
Learning)
Menentukan mata pelajaran yang akan
Mengidentifikasi silabus
Mengembangkan Web Based
Uji cobaproduk
pembelajaranWeb Based
Menyusun petunjuk penggunaan program
MemproduksiWeb BasedLearning
Sesuai dengan model pengembangan diatas, maka
prosedur pengembangan dilakukan sebagai berikut:
a. Menentukan mata pelajaran yang akan dikembangkan
Langkah pertama dalam menentukan mata
pelajaran yang akan dikembangkan adalah mengkaji
situasi lapangan dengan cara observasi langsung
terhadap sistem pembelajaran khususnya dalam mata
pelajaran yang akan dikembangkan dalam bentuk e-
learning.
b. Mengembangkan Web Based Learning (WBL)
Untuk mengembangkan Web Based Learning (WBL)
dilakukan dalam beberapa langkah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan umum pembelajaran.
2) Menentukan tujuan khusus pembelajaran.
3) Menentukan karakteristik siswa.
4) Menyusun materi pembelajaran.
5) Mendesain software Web Based Learning (WBL)
dilakukan dua langkah, yaitu a) menentukan
jenis software Web Based Learning (WBL) dan hardware
yang digunakan, dan b) menyusun alur program
pengembangan software Web Based Learning (WBL).
Salah satu contoh alur pengembangannya sebagai
berikut:
Dafta Login
Halaman
Gambar 4: Alur Program
Pengembangan Web Based Learing (WBL)
6) Membuat sistem keamanan data Web Based Learning
(WBL): proteksi data dalam Web Based Learning
(WBL) ini adalah dalam rangka bertujuan untuk
perlindungan hak cipta bagi pengembang, serta
perlindungan data terhadap penyalahgunaan
informasi.
c. Memproduksi Web Based Learning (WBL)
Setelah dihasilkan alur program Web Based Learning
(WBL) maka dapat dimulai memproduksi software
sesuai alur. Dalam memproduksi pembelajaran
terlebih dahulu dilakukan pengkajian isi
pembelajaran oleh ahli bidang studi.
d. Menyusun petunjuk penggunaan program
Pilihan
ForumDisku
MateriPembelaja
ForumKonsultas
Chatting
PilihanKelompo
Pilihan
Pilihan
IsiPesan
HalamanDiskusi Materi Soa
Kiriman
LihatPesan
Menyusun petunjuk penggunaan program meliputi
penjelasan tujuan program dan petunjuk
menjalankan program.
e. Menyediakan jaringan
Komponen hardware dan software serta beberapa
persyaratan hardware lain yang harus ada untuk
mengimplementasikan Web Based Learning (WBL), yaitu
jaringan lokal (intranet) dan jaringan
interkoneksi internasional (internet).
f. Proses instalasi produk pembelajaran
Hal ini dilakukan dengan mendaftarkan alamat
virtual ke dalam IIS agar dapat diakses oleh
siswa/ client. Jika Web Based Learning (WBL) diletakkan
dalam internet maka sebelumnya harus dipesan
alamat web tersebut agar bisa terdaftar dalam
internet. Alamat tersebut terwakili oleh sebuah
alamat internet protocol (IP address) yang menjadi
sebuah jalur bagi web tersebut untuk bergabung
dalam koneksi virtual. Layanan yang menyediakan
fasilitas ini adalah para pengusaha jasa privider-
provider yang ada misalnya Globalnet, Indonet, dan
sebagainya. Maka Web Based Learning (WBL) harus
diletakkan di provider yang telah ditunjuk
tersebut. Sedangkan lembaga/ sekolah sebagai
pengelola dapat melakukan akses penuh pada Web
Based Learning (WBL) dengan diberi fasilitas FTP (file
transfer protocol). Dengan FTP pengelola dapat
membaca maupun mengedit file yang ada pada sumber
Web Based Learning (WBL) yang ada pada jaringan
internet. Secara otomatis jika terdapat perubahan
format web atau kerusakan data dapat diperbaiki
dari jarak jauh oleh pengelola.
9. Hasil Penelitian
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan e-learning sebagai pelengkap pembelajaran
konvensional dapat meningkatkan kreativitas dan
hasil belajar siswa. Penelitian Hajj (2006),
menyimpulkan bahwa:
a. Terjadinya aktivitas peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai
dengan jumlah hit yang mengakses situs belajar.
b. Terjadi peningkatan motivasi peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai
dengan jumlah balikan yang diperoleh dalam
webmail situs belajar.
c. Menurunnya tingkat kejenuhan peserta didik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Terjadinya peningkatan pemahaman peserta didik
terhadap materi pembelajaran yang dapat dilihat
dari kualitas balikan terhadap tes dan pertanyaan
yang ada dalam situs belajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan penjelasan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran berbasis komputer merupakan
pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai
alat bantu. Melalui pembelajaran ini, bahan ajar
disajikan melalui media komputer sehingga
kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih
menarik dan menantang bagi siswa.
2. Terdapat tiga model penyampaian materi
pembelajaran berbasis komputer yaitu latihan dan
praktik, tutorial, dan simulasi.
3. WBL sering juga disebut on-line learning merupakan
suatu sistem atau proses untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui
aplikasi web dan jaringan internet.
4. Meskipun pada prinsipnya, web learning dapat
berjalan di area lokal (LAN),WBL merupakan
perwujudan dari upaya pengembangan e-learning dengan
basis web. Perbedaan WBL dan web information lainnya
terletak pada proses interaksi antara siswa dan
guru atau antara siswa sendiri.
B. Saran
Untuk penerapan pembelajaran biologi, sangat
penting untuk terus mengembangkan inovasi
pembelajaran terutama pembelajaran dengan basis
komputer ataupun e-learning. Teknologi masa kini terus
maju dan mengalami perubahan yang semakin canggih.
Namun dalam bidang pendidikan, pemanfaatan
menggunakan teknologi masih minim. Oleh karena itu,
perlu ada inovasi agar peserta didik mampu
memanfaatkan teknologi masa kini untuk pemahamannya
dalam belajar memahami materi pembelajaran dan
mengaplikasikannya untuk hal yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, M. D. 2000. Education World: Technology in the Classroom:
Virtual High School, Part I, The Voice of Experience
(diterjemahkan). Http://www.education-world.com/a-
tech/tech052.shtm, diakses pada tanggal 5 Juni
2014, pukul 11.35 wib.
Dede, C., Swigger, K. 1998. The Evolution of Instructional
Design Principles for Intelligent Computer-Assisted Instruction
(diterjemahkan). Journal of Instruction
Development. 11 (1), 15-22.
Joiner, L. M. dkk. 1982. Micro Computer in Education
(diterjemahkan). Holmes Beach, Florida: Learning
Publisher.
Lewis, D. E. 2002. A Departure from Training by the Book, More
Companies Seeing Benefit of E-Learning, The Boston Globe Staff,
5/26/02
(diterjemahkan).Http:www.bostonworks.boston.com/glo
be/articles/052602/elearn.html, diakses pada
tanggal 5 Juni 2014, pukul 11.40 wib.
Morrison, G. R., Ross, S. M., O’Dell, J. K. 1991.
Application of Research to the Design of Computer Based Instruction
(diterjemahkan). Dalam Instructional Technology
oleh Garry J. Angglin. Colorado: Libraries
Unlimited, Inc.
Reddy, V. Venugopal, Manjulika, S. 2002. From Face to Face
to Virtual Tutoring: Exploring the Potentials of E-Learning Support,
Indira Gandhi National Open University (diterjemahkan).
Journal of Research in Science Teaching. 33 (8).
Setiawan, Denny, dkk. 2008. Komputer dan Media
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Simamora, L. 2003. Cakrawala Pendidikan E-Learning: Konsep dan
Perkembangan Teknologi yang Mendukung. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Smith, K. dkk. 1991. Active Learning: Cooperative in the College
Classroom (diterjemahkan). Edina MN: Interactive
Book Company.
Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar E-Learning: Teori dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Teknodik.
Wankat, P. C., Oreovocz, F. S. 1993. Teaching Engineering
(diterjemahkan). New York: McGraw Hill, Inc.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer
(Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi
Aksara.
Website kudos . 2002. “What is e-learning?”
(diterjemahkan). Http://www.kudospid.com/learning-
solution/definition, diakses pada tanggal 5 Juni
2014, pukul 11.50 wib.
Wildavsky, B. 2001. Want More From High School/ Special Report:
E-Learning 10/15/01 (diterjemahkan).
Http://www.usnews//edu/e-learning/articles, diakses
pada tanggal 5 Juni 2014, pukul 12.15 wib.
Wilkonson, G. L. 1984. Media dalam Pembelajaran: Penelitian
Selama 60 Tahun (diterjemahkan oleh Drs. Zulkarrimein
Nasution). Jakarta: Rajawali.
TENTANG PENULIS
Ummi Mukarramah, adalah seorang Mahasiswi yang
sedang menempuh pendidikan di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati
Cirebon (angkatan tahun 2011). Menempuh
pendidikan di fakultas Tarbiyah jurusan
Tadris IPA-Biologi kelas Biologi-A,
semester 6. Turut aktif juga di
organisasi mahasiswa jurusan atau
Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO). Berikut profil
lengkapnya di sosial media:
E-mail : [email protected]
Facebook : [email protected]