Makalah uas inovasi ummi mukarramah bio-a-6

44
INOVASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN PEMBELAJARAN BERBASIS ELEKTRONIK (E-LEARNING) MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran Biologi Dosen pengampu : Ipin Aripin, M.Pd Disusun Oleh: Nama : Ummi Mukarramah NIM : 14111620100 Kelas : Biologi - A / VI JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH

Transcript of Makalah uas inovasi ummi mukarramah bio-a-6

INOVASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN PEMBELAJARAN

BERBASIS ELEKTRONIK (E-LEARNING)

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Ujian Akhir

Semester (UAS)

Mata Kuliah : Inovasi

Pembelajaran Biologi

Dosen pengampu : Ipin Aripin, M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Ummi Mukarramah

NIM : 14111620100

Kelas : Biologi - A / VI

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2014

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

Wa Ta’ala atas limpahan rahmat, segala syukur dan

inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

makalah inovasi pembelajaran biologi ini dengan judul

“Inovasi Pembelajaran Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran

Berbasis Komputer dan Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-

Learning)”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah inovasi

pembelajaran Biologi yang diampu oleh bapak Ipin

Aripin, M. Pd.

Makalah ini berisi pemaparan terkait inovasi

pembelajaran yang dikaitkan dengan pembelajaran biologi

berbasis komputer/ elektronik menggunakan produk

pembelajaran dari jaringan teknologi modern masa kini

berupa internet baik dari segi audio maupun dari segi

visualnya.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan khususnya pemerhati pendidikan. Dan

tentunya dalam penyusunan makalah ini mungkin didapati

beberapa kekurangan baik dalam segi pemaparan maupun

sistematika penulisannya, dan oleh karenanya penulis

mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi

perbaikan dan kesempurnaan makalah ini ke depannya.

Akhirnya hanya kepada Allah-lah, penulis

bertawakkal dan berserah diri.

Cirebon, Juni

2014

Ummi Mukarramah

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR.....................................i

DAFTAR ISI.........................................ii-

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................1

B. Rumusan Masalah...............................2

C. Tujuan........................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER........3

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Komputer...3

2. Model Pembelajaran Berbasis Komputer........3

3. Peranan Media dalam Pembelajaran Berbasis

Komputer...............4

4. Keuntungan dan Kelemahan Media Pembelajaran

Berbasis

Komputer....................................

............................................

.....4

5. Cara Pengembangan Pembelajaran Berbasis

Komputer................6

6. Langkah Pengembangan Pembelajaran Berbasis

Komputer..........7

7. Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer di

Kelas..................8

8. Indikator

Penilaian......................................

............................8

9. Pentingnya Pembelajaran Berbasis

Komputer.............................9

10..............................................Hasil

Penelitian.....................................

..................................10

B. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS ELEKTRONIK

(E-

LEARNING)......................................

..................................11

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Elektronik

(E-Learning).......11

2. Fungsi Pembelajaran

Elektronik..................................

...............12

3. Manfaat Pembelajaran

Elektronik..................................

.............12

4. Kelemahan Pembelajaran

Elektronik..................................

.......14

5. Pembelajaran Berbasis Web (Web Based

Learning)..................15

6. Pengembangan Web Based

Learning......................................

16

7. Model Pengembangan Pembelajaran Elektronik

(E-Learning)....18

8. Prosedur Pengembangan Pembelajaran Elektronik

(E-Learning)....18

9. Hasil

Penelitian.....................................

...................................20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................

.................................................

.....22

B. Saran.............................................

..................................................

........22

DAFTAR

PUSTAKA.................................................

......................................23-24

TENTANG

PENULIS................................................

......................................25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendekatan pembelajaran klasikal dengan

menggunakan metode ceramah sampai saat ini masih

sangat disukai oleh para guru karena memiliki

beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode yang

lain. Keunggulan metode ceramah antara lain hemat

dalam penggunaan waktu dan media, disamping itu juga

ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi

pembelajaran. Dengan metode ceramah, guru akan mudah

mengontrol kecepatan mengajar sehingga mudah

menentukan kapan selesainya penyampaian seluruh isi

pembelajaran. Namun, harus diakui tidak selamanya

pembelajaran dengan ceramah dapat berlangsung dengan

baik. Gejala negatif yang sering dikeluhkan guru

adalah siswa menjadi cepat bosan dan tidak

memperhatikan materi yang diceramahkan. Siswa saling

berbicara dengan temannya tanpa menghiraukan guru

yang sedang berceramah, merupakan pemandangan kelas

yang biasa. Mengingat adanya kelemahan dalam

pembelajaran yang menggunakan guru sebagai sumber

belajar utama, maka perlu ada usaha untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan tersebut.

Berdasarkan beberapa kajian teoretis dan

empiris, untuk mengatasi kelemahan tersebut

penggunaan teknologi informasi (TI) dalam

pembelajaran dianggap salah satu pemecahan yang

sesuai. Apapun bentuknya, pemanfaatan TI dalam

pembelajaran membawa perubahan tradisi atau budaya

pembelajaran. Pemanfaatan TI dalam pembelajaran

dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri atau juga

digabungkan dengan proses pembelajaran langsung

((tatap muka di kelas) yang mengandalkan kehadiran

guru. Model pembelajaran/ sumber belajar yang

berhubungan dengan TI dan kini menjadi perhatian

dunia pendidikan adalah model pembelajaran berbasis

komputer dan pembelajaran melalui media elektronik

(e-learning) berbasis web base learning (WBL). (Wena,

2011: 202).

Model pembelajaran ini didasarkan atas

perkembangan teknologi informasi (TI) melalui

teknologi internet, dan telah memunculkan apa yang

disebut dengan e-education atau e-learning, yaitu

kegiatan pendidikan atau pembelajaran melalui media

elektronik, khususnya melalui jaringan internet.

Dari hal itu, penulis tertarik untuk menggagas

dan membahas inovasi pembelajaran biologi

menggunakan strategi pembelajaran berbasis komputer

dan pembelajaran berbasis elektronik (e-learning)

dalam makalah ini dan ada bentuk produk ataupun

konsep produk yang dihasilkan dari inovasi

pembelajaran yang diterapkan. Dan diharapkan inovasi

pembelajaran tersebut dapat berguna untuk

pengembangan pembelajaran biologi terhadap siswa dan

bagi guru yang menerapkannya.

B. Rumusan Masalah

Berikut ini rumusan masalah yang akan

dipaparkan dalam makalah diantaranya yaitu:

1. Apa saja konsep-konsep pengembangan inovasi

pembelajaran berbasis komputer?

2. Apa saja konsep-konsep pengembangan inovasi

pembelajaran berbasis elektronik (e-learning)?

C. Tujuan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah

dipaparkan, maka tujuan dari penyusunan makalah ini

yaitu:

1. Mengetahui konsep-konsep pengembangan inovasi

pembelajaran berbasis komputer.

2. Mengetahui konsep-konsep pengembangan inovasi

pembelajaran berbasis elektronik (e-learning).

BAB II

PEMBAHASAN

A. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Komputer

Pembelajaran berbasis komputer adalah

pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat

bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan

melalui media komputer sehingga kegiatan proses

belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang

bagi siswa. Dengan rancangan pembelajaran komputer

yang bersifat interaktif, akan mampu meningkatkan

motivasi siswa dalam belajar.

Pembelajaran berbasis komputer menurut Hick dan

Hyde (dalam Joiner, 1982) adalah a teaching process

directly involving a computer in the presentation of instructional

matenals in an interactive mode to provide and control the

individualized learning environment for each individual student.

Dalam definisi tersebut, dengan pembelajaran

berbasis komputer siswa akan berinteraksi dan

berhadapan secara langsung dengan komputer secara

individual sehingga apa yang dialami oleh seorang

siswa akan berbeda dengan apa yang dialami oleh

siswa lain. Salah satu ciri yang paling menarik dari

pembelajaran berbasis komputer terletak pada

kemampuan berinteraksi secara langsung dengan siswa.

2. Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Menurut Heinich, dkk. (1986) dalam Denny

Setiawan (2008: 7.23) terdapat beberapa model

penyampaian materi pembelajaran berbasis komputer,

yaitu sebagai berikut:

a. Latihan dan praktik

Dalam model pembelajaran berbasis komputer ini

siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan atau

masalah untuk dipecahkan, kemudian komputer akan

memberi respons (umpan balik) atas jawaban yang

diberikan siswa. Model ini hampir sama dengan

pekerjaan rumah yang diberikan pada siswa,

kemudian guru memberikan umpan balik. Namun,

dalam pembelajaran berbasis komputer, balikan

akan diberikan segera pada masing-masing siswa

sehingga tahu dimana letak kesalahannya.

b. Tutorial

Model pembelajaran berbasis komputer ini

menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks

yang berisi materi pembelajaran, latihan yang

disertai umpan balik.

c. Simulasi

Model pembelajaran berbasis komputer ini

menyajikan pembelajaran dengan sistem simulasi

yang berhubungan dengan materi yang dibahas.

3. Peranan Media dalam Pembelajaran Berbasis Komputer

Secara umum, beberapa isi pembelajaran memuat

prinsip-prinsip atau konsep-konsep yang cukup rumit

dan abstrak. Permasalahan yang sangat rumit dan

kompleks bagi siswa yang memiliki kemampuan sedang-

sedang saja, tentu akan membutuhkan waktu yang lama

untuk mempelajarinya. Untuk bisa memahami dengan

cepat, mudah dan benar, konsep/ prinsip dalam

pembelajaran yang sifatnya abstrak, rumit, dan

kompleks memerlukan multimedia (program komputer)

yang sesuai dengan isi pembelajaran tersebut.

Gambar-gambar multimedia melalui komputer akan

berusaha secermat dan senyata mungkin melukiskan

konsep/ prinsip dalam suatu pembelajaran yang

bersifat abstrak dan kompleks menjadi sesuatu yang

nyata, sederhana, sistematis dan sejelas mungkin.

Dengan demikian, penggunaan pembelajaran melalui

komputer dalam pembelajaran akan membuat kegiatan

pembelajaran berlangsung secara tepat guna dan

berdaya guna sehingga hasil belajar siswa dapat

diringkatkan.

4. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis

Komputer

a. Keuntungan

Pembelajaran berbasis komputer mempunyai

kelebihan dibandingkan dengan jenis perangkat

lunak lain untuk pembelajaran yang

mengakomodasikan keragaman karakteristik siswa.

Keuntungan yang akan diperoleh dengan

pembelajaran berbasis komputer, yaitu sebagai

berikut:

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk

memecahkan masalah secara individual.

3) Menyediakan presentasi yang menarik dengan

animasi.

4) Menyediakan pilihan isi pembelajaran yang

banyak dan beragam.

5) Mampu mebangkitkan motivasi siswa dalam

belajar.

6) Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode

mengajar dengan baik.

7) Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa

terhadap materi yang disajikan.

8) Merancang siswa belajar dengan penuh semangat,

materi yang disajikan mudah dipahami oleh

siswa.

9) Siswa mendapat pengalaman yang bersifat

konkret, retensi siswa meningkat.

10) Memberi umpan balik secara

langsung.

11) Siswa dapat menentukan sendiri

laju pembelajaran.

12) Siswa dapat melakukan evaluasi

diri.

Sedangkan Wankat dan Oreonovicz (1993)

menjelaskan bahwa keuntungan utama metode

pembelajaran berbasis komputer adalah memberi

kemudahan bagi guru dalam mengembangkan materi

pembelajaran lebih lanjut. Demikian pula

pembelajaran berbasis komputer memiliki bebrapa

keuntungan antara lain:

1) Dapat

mengakomodasi siswa yang lamban karena dapat

menciptakan iklim belajar yang efektif dengan

cara yang lebih individual.

2) Dapat

merangsang siswa untuk mengerjakan latihan

karena tersedianya animasi grafis, warna, dan

musik.

3) Kendali berada

pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat

disesuaikan dengan tingkat kemampuan.

Mengacu pada beberapa keuntungan yang

diperoleh tersebut, maka penggunaan komputer dalam

pembelajaran diyakini dapat meningkatkan hasil dan

motivasi belajar siswa. Peningkatan hasil belajar

dan motivasi belajar siswa secara langsung

merupakan indikator efektivitas dan efisiensi

pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu,

pengembangan pembelajaran berbasis komputer dalam

pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dan

harus dilakukan oleh guru.

b. Kelemahan

Disamping memiliki kelebihan, pembelajaran

komputer juga memiliki beberapa kelemahan, antara

lain sebagai berikut:

1) Hanya efektif jika digunakan oleh satu orang

atau kelompok kecil. Kelemahan ini mudah

diatasi karena saat ini pengadaan komputer

sangat mudah, dan hampir tiap lembaga

pendidikan mampu menyediakan satu komputer

untuk satu anak dalam setiap pembelajaran.

2) Jika tampilan fisik isi pembelajaran tidak

dirancang dengan baik atau hanya merupakan

tampilan seperti pada buku teks biasa,

pembelajaran melalui media komputer tidak akan

mampu meningkatkan motivasi belajar siswa

(siswa cepat bosan).

3) Guru yang tidak memahami aplikasi program

komputer tidak dapat merancang pembelajaran

lewat media komputer, ia harus bekerja sama

dengan ahli programer komputer grafis, juru

kamera, dan teknisi komputer.

5. Cara Pengembangan Pembelajaran Berbasis Komputer

Ada beberapa model pengembangan pembelajaran

yang dapat digunakan dalam membuat pembelajaran

berbasis komputer. Berikut ini diberikan salah satu

contoh untuk mengembangkan pembelajaran berbasis

komputer, dengan menggunakan pengembangan

pembelajaran Model Banathy yang digambarkan sebagai

berikut:

1. Merumuskan tujuan

2. Pengembang

3. Analisis kegiatanbel

4. Mendesainsistem

5. Melaksanakan

Gambar 1: Pengembangan pembelajaran model

banathy (Suparman, 1991)

6. Langkah Pengembangan Pembelajaran Berbasis Komputer

a. Pengembangan Bahan Ajar

Sesuai dengan model pengembangan yangdijadikan

pijakan dasar dalam proses pengembangan, prosedur

pengembangan dilakukan dengan urutan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Menetapkan rumusan tujuan pembelajaran

2) Mengembangkan tes untuk mengukur ketercapaian

tujuan

3) Menganalisis kegiatan belajar

4) Mendesain sistem pembelajaran

5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan

melakukan evaluasi

6) Mengadakan perbaikan

b. Pengembangan Media Komputer

Dari kegiatan diatas, akan dihasilkan

rancangan pembelajaran untuk mata pelajaran

tertentu. Setelah rancangan pembelajaran

dihasilkan, langkah selanjutnya adalah

6. Mengadakan

mengembangkan pembelajaran tersebut ke dalam

program komputer sesuai dengan rancangan

pembelajaran yang telah dirumuskan. Proses

pengembangannya dilakukan dengan langkah-langkah

berikut:

1) Perancangan bahan ajar ke dalam komputer

2) Pembuatan media untuk pembelajaran meliputi

pengambilan gambar daan pembuatan animasi.

3) Penggabungan gambar/ animasi ke dalam bahan

ajar komputer.

4) Tim yang terlibat: untuk produksi melibatkan

programer komputer grafis, juru kamera,

teknisi dan objek lingkungan yang terkait

dengan pembelajaran.

7. Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer di Kelas

Secara operasional kegiatan guru dan siswa

selama proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai

berikut:

No. Peran Guru Peran Siswa1. Merancang dan mengembangkan

isi pembelajaran dalam

bentuk komputer.

Belajar secara

mandiri.

2. Memberi bimbingan individual

pada setiap siswa yang

membutuhkan.

Mendiskusikan

topik/ masalah

yang dirasa

belum jelas

dengan guru.

3. Fasilitator bagi kegiatan

belajar siswa.

Menilai kemajuan

belajar (self

evaluation).4. Selalu melakukan update

terhadap bahan ajar.

8. Indikator Penilaian

Ada beberapa indikator penilaian yang dapat

digunakan untuk menilai apakah produk pembelajaran

berbasis komputer telah memenuhi syarat

pembelajaran. Secara umum indikator-indikator

tersebut antara lain sebagai berikut:

a.Tingkat kedalaman materi. Apakah materi/ isi

pembelajaran yang disajikan lewat media komputer

telah sesuai dengan tuntutan kurikulum?

b.Urutan penyajian/ pengorganisasian isi pembelajaran. Apakah

urutan penyajian/ pengorganisasian isi

pembelajaran telah dilakukan dengan baik atau

telah mengikuti kaidah-kaidah teori pembelajaran?

c.Kejelasan penggunaan bahasa. Apakah bahasa yang

digunakan telah dipahami oleh siswa dengan baik?

d.Kejelasan tabel, gambar/ grafik/ animasi. Apakah tabel,

gambar/ grafik/ animasi telah sesuai dengan

materi/ isi pembelajaran? Apakah tabel, gambar/

grafik/ animasi mampu merangsang motivasi belajar

siswa?

e.Tampilan secara keseluruhan. Apakah tampilan fisik

secara keseluruhan pembelajaran melalui media

komputer telah baik dan menarik?

9. Pentingnya Pembelajaran Berbasis Komputer

Masalah pembelajaran yang terkait dengan

lambatnya pemahaman siswa terhadap konsep teori yang

bersifat abstrak perlu diatasi. Jika hal ini

dibiarkan, efektivitas dan efisiensi pembelajaran

rendah. Pada akhirnya, hal ini akan mengakibatkan

rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,

perlu dicari upaya yang sistematis guna meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Salah satu

upayanya adalah dengan mengembangkan model

pembelajaran berbasis komputer. Dengan pembelajaran

berbasis komputer, siswa akan lebih mudah memahami

konsep-konsep yang bersifat abstrak, hal ini pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

Mengacu pada masalah tersebut, pengembangan

pembelajaran berbasis komputer sangat penting bagi

guru, siswa dan sekolah.

a. Bagi Guru

Pembelajaran berbasis komputer sangat penting

bagi guru karena 1) guru akan lebih banyak

berperan sebagai fasilitator bagi siswa, 2)

memberi alternatif variasi metode pembelajaran,

3) menolong mengembangkan media pembelajaran,

karena tidak semua guru memiliki kreativitas dan

waktu untuk melakukannya, 4) memberi pedoman bagi

pengembangan lebih lanjut, dan 5) meminimalkan

tingkat kesalahpahaman konsep/ teori yang sering

dialami siswa sehingga efektivitas dan efisiensi

pembelajaran dapat dicapai secara optimal.

b. Bagi Siswa

Bagi siswa sangat bermanfaat karena: 1) siswa

akan lebih mudah dan cepat memahami materi

pembelajaran yang bersifat abstrak, karena

konsep/ teori yang bersifat abstrak tersebut akan

disajikan secara cermat dan konkret, sehingga

mudah ditangkap oleh panca indera, 2) mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa selama proses

pembelajaran, 3) meningkatkan hasil belajar

siswa, 4) kendali belajar berada pada siswa

sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan

dengan tingkat kemampuannya, dan 5) dapat

mengakomodasi siswa yang lambat karena dapat

menciptakan iklim yang efektif dengan cara yang

lebih individual.

c. Bagi Sekolah

Dengan adanya model pembelajaran berbasis

komputer yang dikembangkan melalui kegiatan ini,

maka di sekolah 1) akan tersedia bahan ajar yang

telah divalidasi sesuai dengan bidang teknik

sipil sehingga setiap guru dapat menggunakan

dengan mudah dan efektivitas serta efiseinsi

pembelajaran secara keseluruhan akan meningkat,

2) pengembangan isi pembelajaran akan sesuai

dengan pokok-pokok bahasan, dan 3) sebagai

pedoman praktis implementasi pembelajaran sesuai

dengan kondisi dan karakteristik pembelajaran.

10. Hasil Penelitian

Menurut beberapa hasil penelitian, ternyata

pembelajaran berbasis komputer menunjukkan hasil

yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional (Dede dan Swigger, 1998; Wilkinson,

1984). Hasil penelitian Morrison, Ross dan O’Dell

(1991) menemukan bahwa pembelajaran model

pembelajaran berbasis komputer lebih efektif

dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional.

Dengan metode pembelajaran berbasis komputer, siswa

akan lebih mudah melakukan kontrol belajar, memilih

urutan pembelajaran, memudahkan mengerjakan tugas-

tugas, dan melakukan evaluasi secara mandiri.

Pembelajaran berbasis komputer memiliki keuntungan

dibandingkan metode lainnya karena mampu

mengembangkan interaksi dan memberi balikan secara

segera pada siswa (Wankat dan Oreonovicz, 1993:

158). Selain itu, pembelajaran berbasis komputer

memiliki tingkat motivasional yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

(Smith, 1991).

B. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS ELEKTRONIK (E-

LEARNING)

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-

Learning)

Penerapan e-learning sebagai bagian integral dari

sistem pembelajaran telah dilakukan oleh beberapa

lembaga pendidikan. Misalnya, Departemen Pendidikan

Jerman, Inggris, dan Perancis telah menyusun suatu

rencana induk strategis untuk memanfaatkan TI dalam

pembelajaran e-education. Sedangkan Italia telah

membangun infrastruktur e-education dengan membangun

lebih dari 15.000 sambungan internet sekolah. Di

Amerika Serikat, siswa SMA diperbolehkan untuk

menyelesaikan pendidikan mereka melalui sistem e-

education. Di Singapura, telah disusun suatu rencana

strategis pembangunan lingkungan pendidikan melalui

dunia cyber yang terpadu, dan pada tahun 1998

Singapura telah membangun lingkungan belajar

berbasis TI di sekolah-sekolah melalui program

SingaporeONE@school.

Pada dasarnya, e-learning telah mulai diterapkan

sejak tahun 1970-an (Waller dan Wilson, 2001).

Secara umum terdapat beberapa hal penting sebagai

persyaratan pelaksanaan e-learning, yaitu sebagai

berikut:

a. Kegiatan proses pembelajaran dilakukan melalui

pemanfaatan jaringan.

b. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat

membantu siswa apabila mengalami kesulitan

belajar.

c. Adanya lembaga penyelenggara/ pengelola e-

learning.

d. Adanya sikap positif dari siswa dan tenaga

pendidik terhadap teknologi komputer dan

internet.

e. Tersedianya rancangan sistem pembelajaran yang

dapat dipelajari/ diketahui oleh setiap siswa.

f. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan belajar

siswa dan mekanisme umpan balik yang

dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.

Pada pihak lain disebutkan bahwa pembelajaran

e-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang

memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai

metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta

didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar

lainnya. (Brown, 2000; Feasey, 2001).

2. Fungsi Pembelajaran Elektronik

Menurut Siahaan (2002) setidaknya ada tiga

fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan

pembelajaran di dalam kelas, yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai suplemen pembelajaran yang sifatnya

pilihan/ opsional.

E-learning berfungsi sebagai suplemen

(tambahan), apabila peserta didik mempunyai

kebebasan memilih, apakah siswa akan memanfaatkan

materi pembelajaran elektronik atau menggunakan

pembelajaran model konvensional. Jadi, dalam hal

ini tidak ada kewajiban/ keharusan bagi siswa

untuk mengakses materi pembelajaran elektronik.

Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang

memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan

pengetahuan atau wawasan.

b. Sebagai pelengkap (komplemen) pembelajaran.

E-learning berfungsi sebagai komplemen (pelengkap)

pembelajaran apabila materi pembelajaran

elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi

pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas

konvensional (Lewis, 2002). Sebagai komplemen

berarti materi pembelajaran elektronik

diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau

remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran konvensional.

c. Sebagai pengganti (substitusi) pembelajaran.

E-learning sebagai pengganti (substitusi) jika

pembelajaran elektronik sepenuhnya digunakan

dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi ini,

siswa hanya belajar lewat pembelajaran elektronik

saja, tanpa menggunakan model pembelajaran

lainnya.

3. Manfaat Pembelajaran Elektronik

Pembelajaran elektronik (e-learning) bermanfaat

bagi berbagai pihak yang terkait.

a. Bagi siswa

Dengan kegiatan pembelajaran melalui e-learning

dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar

siswa yang optimal, dimana siswa dapat mengakses

bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-

ulang. Di samping itu siswa juga dapat

berkomunikasi dengan guru setiap saat. Hal ini

tentu berbeda dengan pembelajaran konvensional,

dimana proses belajar siswa dan guru telah

ditentukan waktu dan tempatnya.

b. Bagi guru

Menurut Soekartawi (2003), dengan adanya

kegiatan pembelajaran e-learning ada beberapa

manfaat yang diperoleh guru, yaitu 1) lebih mudah

melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang

menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan

perkembangan keilmuan yang terjadi, 2)

mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna

peningkatan wawasannya karena waktu luang yang

dimiliki relatif lebih banyak, 3) mengontrol

kebiasaan belajar peserta didik. Bahkan, guru

juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya

belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama

suatu topik dipelajari, serta berapa kali topik

tertentu dipelajari ulang, 4) mengecek apakah

peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan

setelah mempelajari topik tertentu, dan 5)

memeriksa jawaban peserta didik dan

memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik

menurut A. W. Bates, 1995 dan K. Wulf, 1996

terdiri atas 4 hal, yaitu 1) meningkatkan kadar

interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru,

2) memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran

dari mana dan kapan saja, 3) menjangkau peserta

didik dalam cakupan yang luas, dan 4) mempermudah

penyempurnaan dan penyampaian materi

pembelajaran.

c. Bagi sekolah

Dengan adanya model pembelajaran e-learning berbasis

web, maka di sekolah 1) akan tersedia bahan ajar

yang telah divalidasi sesuai dengan bidangnya

sehingga setiap guru dapat menggunakan dengan

mudah serta efektivitas dan efisiensi

pembelajaran secara keseluruhan akan meningkat,

2) pengembangan isi pembelajaran akan sesuai

dengan pokok-pokok bahasan, 3) sebagai pedoman

praktis implementasi pembelajaran sesuai dengan

kondisi dan karakteristik pembelajaran, dan 4)

mendorong menumbuhkan sikap kerja sama antara

guru dengan guru dan guru dengan siswa dalam

memecahkan masalah pembelajaran.

4. Kelemahan Pembelajaran Elektronik

Disamping banyaknya manfaat yang didapat

melalui pembelajaran elektronik (e-learning), namun

ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa e-learning

juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Wildavsky

(2001), kelemahan utama pembelajaran e-learning adalah

sebagai berikut: a. frekuensi kontak secara

langsung antar sesama siswa maupun antar siswa

dengan narasumber sangat minim, dan b. peluang

siswa untuk bersosialisasi dengan siswa lain sangat

terbatas. Guna mengatasi kelemahan tersebut, dapat

dipecahkan dengan lingkungan pembelajaran

elektronik yang dapat menciptakan dan mengembangkan

“rasa bermasyarakat” dikalangan siswa sekalipun

mereka terpisahkan secara geografis. Demikian pula

guru dapat menugaskan para siswa untuk bekerja

dalam beberapa kelompok untuk mengembangkan dan

mempresentasikan pembelajaran yang diberikan. Para

siswa yang mengerjakan tugas pembelajaran secara

berkelompok dapat bekerja sama melalui fasilitas

homepage atau web. Pada sisi lain, para siswa juga

dapat saling berkontribusi secara individual atau

melalui diskusi kelompok dengan menggunakan e-mail.

(Website Kudos, 2002).

Satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami

adalah bahwa e-learning tidak dapat sepenuhnya

menggantikan kegiatan pembelajaran konvensional di

kelas (Lewis, 2002). E-learning dapat menjadi partner

atau saling melengkapi dengan pembelajaran

konvensional di kelas. E-learning bahkan menjadi

komplemen besar terhadap model pembelajaran di

kelas atau sebagai alat yang ampuh untuk program

pengayaan. Sekalipun diakui bahwa belajar mandiri

merupakan “basic thrust” kegiatan pembelajaran

elektronik, namun jenis kegiatan pembelajaran ini

masih membutuhkan interaksi yang memadai sebagai

upaya untuk mempertahankan kualitasnya (Reddy,

2002).

5. Pembelajaran Berbasis Web (Web Based Learning)

Pembelajaran berbasis web (web based learning)

atau sering juga disebut on-line learning merupakan

suatu sistem atau proses untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui

aplikasi web dan jaringan internet (Simamora, 2003).

Meskipun pada prinsipnya web learning dapat berjalan

di area lokal (LAN), namun web based learning merupakan

perwujudan dari upaya pengembangan e-learning dengan

basis web. Perbedaan web based learning dan web

information lainnya terletak pada proses interaksi

antara siswa dan guru atau antara siswa sendiri

(Simamora, 2003). Beberapa kelebihan dari

pemanfaatan internet untuk web based learning antar

lain sebagai berikut:

a. Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik, semuanya

dapat dibangun dalam aplikasi internet.

b. Melalui internet, lembaga pendidikan akan dapat

lebih fokus pada program penyelenggaraan

pendidikan/ latihan.

c. Program web based learning dapat dilaksanakan dan

di-update secara cepat.

d. Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time

(chatting/ video conference) maupun non real time (e-mail,

bulletin board, mailing list).

e. Dapat mengakomodasi keseluruhan proses belajar,

mulai dari registrasi, penyampaian materi,

diskusi, evaluasi, dan juga transaksi.

f. Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat

global.

g. Materi dapat dirancang secara multimedia dan

dinamis.

h. Siswa dapat terhubung ke berbagai perpustakaan

maya di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai

media penelitian dalam meningkatkan pemahaman dan

bahan ajar.

i. Guru dapat secara cepat menambah referensi bahan

ajar yang bersifat studi kasus, tren industri dan

proyeksi teknologi ke depan melalui berbagai

sumber untuk wawasan peserta terhadap bahan ajar.

(Simamora, 2003).

6. Pengembangan Web Based Learning

Simamora (2003) mendeskripsikan komponen-

komponen web based learning, baik dalam interaksi

langsung maupun interaksi tidak langsung adalah

sebagai berikut:

a. Interaksi secara tidak langsung dalam web based

learning dapat diwujudkan menggunakan:

1) Elektronik mail (e-mail), merupakan layanan yang

paling banyak digunakan dalam web. E-mail dapat

dimanfaatkan siswa sebagai media komunikasi

pribadi untuk bertanya terhadap materi yang

diajarkan, meminta bantuan, menerima masukan

dan partisipasi lain;

2) Newsgroup, merupakan media komunikasi antar

siswa untuk diskusi dan berkolaborasi dalam

suatu kelompok tertentu. Bentuk diskusi

newsgroup dapat dikelompokkan dalam satu topik

tertentu dan keseluruhan tanggapan, pendapat

dari siswa dapat dilihat seluruh komunitas

yang tergabung dalam newsgroup tersebut;

3) Bulletin board file exchange, merupakan media

komunikasi untuk dapat mempertukarkan dokumen,

mengirim dokumen yang ditugaskan oleh guru dan

kolaborasi dokumen antar siswa.

b. Untuk interaksi secara langsung (real time) melalui

web based learning dapat dilakukan dengan

menggunakan:

1) Chat: merupakan media komunikasi langsung antar

siswa dalam bentuk teks. Salah satu program

yang dipakai untuk chat adalah IRC (Internet Relay

Chat) atau UNIX talk program;

2) Application sharing: menggunakan aplikasi khusus

yang memungkinkan suatu grup berkolaborasi

secara langsung pada suatu dokumen kerja

dengan melakukan editing secara jarak jauh;

3) Audio/ video conference: menggunakan aplikasi

perangkat lunak khusus yang memungkinkan

terjadinya komunikasi audio/ video conference,

beberapa aplikasi komersil web learning telah

menyediakan fasilitas audio/ video conference

melalui web.

E-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya

didukung oleh jasa teknologi, seperti telepon,

audio, video tipe, transmisi satelit atau komputer

(Sukartawi, 2003). Menurut Simamora (2003), bagian

terminologi e-learning adalah sebagai berikut:

Gambar 2: kedudukan Web Learning (Simamora, 2003)

Dari gambar diatas, dapat dipetakan kedudukan

web based learning dalam sekumpulan jenis pembelajaran

jarak jauh:

a. Distance learning merupakan seluruh bentuk

pembelajaran jarak jauh, baik yang berbasis

korespondensi (modul cetak) maupun yang berbasis

teknologi informasi.

b. E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh

yang memanfaatkan teknologi komunikasi dan

informasi, misalnya internet, video/

audiobroadcasting, video/ audioconference, dan CD ROM.

c. Online learning memanfaatkan teknologi internet,

internet yang dikenal dengan world wide web (WWW)/

web base learning (WBL).

Distance LearningE-learning Online LearningComputer Based LearningWeb Based Learni

Technology BasedLearning

d. Computer base learning memanfaatkan komputer

sebagai terminal akses ke proses belajar (computer

base training/ CBT, CD-ROM learning).

7. Model Pengembangan Pembelajaran Elektronik (E-

Learning)

Pembelajaran e-learning dapat menggunakan berbagai

model pengembangan pembelajaran. Salah satu contoh

adalah dengan menggunakan pengembangan pembelajaran

yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3: Model pengembangan pembelajaran

e-learning

8. Prosedur Pengembangan Pembelajaran Elektronik (E-

Learning)

Menentukan mata pelajaran yang akan

Mengidentifikasi silabus

Mengembangkan Web Based

Uji cobaproduk

pembelajaranWeb Based

Menyusun petunjuk penggunaan program

MemproduksiWeb BasedLearning

Sesuai dengan model pengembangan diatas, maka

prosedur pengembangan dilakukan sebagai berikut:

a. Menentukan mata pelajaran yang akan dikembangkan

Langkah pertama dalam menentukan mata

pelajaran yang akan dikembangkan adalah mengkaji

situasi lapangan dengan cara observasi langsung

terhadap sistem pembelajaran khususnya dalam mata

pelajaran yang akan dikembangkan dalam bentuk e-

learning.

b. Mengembangkan Web Based Learning (WBL)

Untuk mengembangkan Web Based Learning (WBL)

dilakukan dalam beberapa langkah sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan umum pembelajaran.

2) Menentukan tujuan khusus pembelajaran.

3) Menentukan karakteristik siswa.

4) Menyusun materi pembelajaran.

5) Mendesain software Web Based Learning (WBL)

dilakukan dua langkah, yaitu a) menentukan

jenis software Web Based Learning (WBL) dan hardware

yang digunakan, dan b) menyusun alur program

pengembangan software Web Based Learning (WBL).

Salah satu contoh alur pengembangannya sebagai

berikut:

Dafta Login

Halaman

Gambar 4: Alur Program

Pengembangan Web Based Learing (WBL)

6) Membuat sistem keamanan data Web Based Learning

(WBL): proteksi data dalam Web Based Learning

(WBL) ini adalah dalam rangka bertujuan untuk

perlindungan hak cipta bagi pengembang, serta

perlindungan data terhadap penyalahgunaan

informasi.

c. Memproduksi Web Based Learning (WBL)

Setelah dihasilkan alur program Web Based Learning

(WBL) maka dapat dimulai memproduksi software

sesuai alur. Dalam memproduksi pembelajaran

terlebih dahulu dilakukan pengkajian isi

pembelajaran oleh ahli bidang studi.

d. Menyusun petunjuk penggunaan program

Pilihan

ForumDisku

MateriPembelaja

ForumKonsultas

Chatting

PilihanKelompo

Pilihan

Pilihan

IsiPesan

HalamanDiskusi Materi Soa

Kiriman

LihatPesan

Menyusun petunjuk penggunaan program meliputi

penjelasan tujuan program dan petunjuk

menjalankan program.

e. Menyediakan jaringan

Komponen hardware dan software serta beberapa

persyaratan hardware lain yang harus ada untuk

mengimplementasikan Web Based Learning (WBL), yaitu

jaringan lokal (intranet) dan jaringan

interkoneksi internasional (internet).

f. Proses instalasi produk pembelajaran

Hal ini dilakukan dengan mendaftarkan alamat

virtual ke dalam IIS agar dapat diakses oleh

siswa/ client. Jika Web Based Learning (WBL) diletakkan

dalam internet maka sebelumnya harus dipesan

alamat web tersebut agar bisa terdaftar dalam

internet. Alamat tersebut terwakili oleh sebuah

alamat internet protocol (IP address) yang menjadi

sebuah jalur bagi web tersebut untuk bergabung

dalam koneksi virtual. Layanan yang menyediakan

fasilitas ini adalah para pengusaha jasa privider-

provider yang ada misalnya Globalnet, Indonet, dan

sebagainya. Maka Web Based Learning (WBL) harus

diletakkan di provider yang telah ditunjuk

tersebut. Sedangkan lembaga/ sekolah sebagai

pengelola dapat melakukan akses penuh pada Web

Based Learning (WBL) dengan diberi fasilitas FTP (file

transfer protocol). Dengan FTP pengelola dapat

membaca maupun mengedit file yang ada pada sumber

Web Based Learning (WBL) yang ada pada jaringan

internet. Secara otomatis jika terdapat perubahan

format web atau kerusakan data dapat diperbaiki

dari jarak jauh oleh pengelola.

9. Hasil Penelitian

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan e-learning sebagai pelengkap pembelajaran

konvensional dapat meningkatkan kreativitas dan

hasil belajar siswa. Penelitian Hajj (2006),

menyimpulkan bahwa:

a. Terjadinya aktivitas peserta didik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai

dengan jumlah hit yang mengakses situs belajar.

b. Terjadi peningkatan motivasi peserta didik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai

dengan jumlah balikan yang diperoleh dalam

webmail situs belajar.

c. Menurunnya tingkat kejenuhan peserta didik

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Terjadinya peningkatan pemahaman peserta didik

terhadap materi pembelajaran yang dapat dilihat

dari kualitas balikan terhadap tes dan pertanyaan

yang ada dalam situs belajar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan penjelasan diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran berbasis komputer merupakan

pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai

alat bantu. Melalui pembelajaran ini, bahan ajar

disajikan melalui media komputer sehingga

kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih

menarik dan menantang bagi siswa.

2. Terdapat tiga model penyampaian materi

pembelajaran berbasis komputer yaitu latihan dan

praktik, tutorial, dan simulasi.

3. WBL sering juga disebut on-line learning merupakan

suatu sistem atau proses untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui

aplikasi web dan jaringan internet.

4. Meskipun pada prinsipnya, web learning dapat

berjalan di area lokal (LAN),WBL merupakan

perwujudan dari upaya pengembangan e-learning dengan

basis web. Perbedaan WBL dan web information lainnya

terletak pada proses interaksi antara siswa dan

guru atau antara siswa sendiri.

B. Saran

Untuk penerapan pembelajaran biologi, sangat

penting untuk terus mengembangkan inovasi

pembelajaran terutama pembelajaran dengan basis

komputer ataupun e-learning. Teknologi masa kini terus

maju dan mengalami perubahan yang semakin canggih.

Namun dalam bidang pendidikan, pemanfaatan

menggunakan teknologi masih minim. Oleh karena itu,

perlu ada inovasi agar peserta didik mampu

memanfaatkan teknologi masa kini untuk pemahamannya

dalam belajar memahami materi pembelajaran dan

mengaplikasikannya untuk hal yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, M. D. 2000. Education World: Technology in the Classroom:

Virtual High School, Part I, The Voice of Experience

(diterjemahkan). Http://www.education-world.com/a-

tech/tech052.shtm, diakses pada tanggal 5 Juni

2014, pukul 11.35 wib.

Dede, C., Swigger, K. 1998. The Evolution of Instructional

Design Principles for Intelligent Computer-Assisted Instruction

(diterjemahkan). Journal of Instruction

Development. 11 (1), 15-22.

Joiner, L. M. dkk. 1982. Micro Computer in Education

(diterjemahkan). Holmes Beach, Florida: Learning

Publisher.

Lewis, D. E. 2002. A Departure from Training by the Book, More

Companies Seeing Benefit of E-Learning, The Boston Globe Staff,

5/26/02

(diterjemahkan).Http:www.bostonworks.boston.com/glo

be/articles/052602/elearn.html, diakses pada

tanggal 5 Juni 2014, pukul 11.40 wib.

Morrison, G. R., Ross, S. M., O’Dell, J. K. 1991.

Application of Research to the Design of Computer Based Instruction

(diterjemahkan). Dalam Instructional Technology

oleh Garry J. Angglin. Colorado: Libraries

Unlimited, Inc.

Reddy, V. Venugopal, Manjulika, S. 2002. From Face to Face

to Virtual Tutoring: Exploring the Potentials of E-Learning Support,

Indira Gandhi National Open University (diterjemahkan).

Journal of Research in Science Teaching. 33 (8).

Setiawan, Denny, dkk. 2008. Komputer dan Media

Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Simamora, L. 2003. Cakrawala Pendidikan E-Learning: Konsep dan

Perkembangan Teknologi yang Mendukung. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Smith, K. dkk. 1991. Active Learning: Cooperative in the College

Classroom (diterjemahkan). Edina MN: Interactive

Book Company.

Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar E-Learning: Teori dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta: Teknodik.

Wankat, P. C., Oreovocz, F. S. 1993. Teaching Engineering

(diterjemahkan). New York: McGraw Hill, Inc.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer

(Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi

Aksara.

Website kudos . 2002. “What is e-learning?”

(diterjemahkan). Http://www.kudospid.com/learning-

solution/definition, diakses pada tanggal 5 Juni

2014, pukul 11.50 wib.

Wildavsky, B. 2001. Want More From High School/ Special Report:

E-Learning 10/15/01 (diterjemahkan).

Http://www.usnews//edu/e-learning/articles, diakses

pada tanggal 5 Juni 2014, pukul 12.15 wib.

Wilkonson, G. L. 1984. Media dalam Pembelajaran: Penelitian

Selama 60 Tahun (diterjemahkan oleh Drs. Zulkarrimein

Nasution). Jakarta: Rajawali.

TENTANG PENULIS

Ummi Mukarramah, adalah seorang Mahasiswi yang

sedang menempuh pendidikan di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati

Cirebon (angkatan tahun 2011). Menempuh

pendidikan di fakultas Tarbiyah jurusan

Tadris IPA-Biologi kelas Biologi-A,

semester 6. Turut aktif juga di

organisasi mahasiswa jurusan atau

Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO). Berikut profil

lengkapnya di sosial media:

E-mail : [email protected]

Facebook : [email protected]