makalah inovasi PT. PLN (Persero) Area Cilacap

46
i MAKALAH Diajukan sebagai persyaratan untuk mengikuti Lomba Karya Inovasi 2013 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta Area Cilacap Tahun 2013

Transcript of makalah inovasi PT. PLN (Persero) Area Cilacap

i

MAKALAH

Diajukan sebagai persyaratan untuk mengikuti Lomba Karya Inovasi 2013

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta

Area Cilacap

Tahun 2013

ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Dengan ini menyatakan bahwa karya inovasi dengan Judul :

Portable Change Over Switch (P-COS) untuk Penyeimbangan Beban pada Trafo

Distribusi Tanpa Padam

Yang dibuat oleh :

1. Agung Siswoyo NIP (8809007K)

2. Agus Revai NIP (8809009K)

3. Zuhdan Febri Wibowo NIP (8812061ZY)

Disetujui untuk mengikuti

Lomba Karya Inovasi PT PLN (Persero)

Bidang

TECHNICAL SUPPORTING

Semarang, 20 Mei 2013

General Manager

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta :

(DJOKO R. ABUMANAN)

iii

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Agung Siswoyo Tanda Tangan :

NIP : 8809007K

Jabatan : JE RENDALKON

2. Nama : Agus Revai Tanda Tangan :

NIP : 8809009K

Jabatan : JE HARDIS

3. Nama : Zuhdan Febri Wibowo Tanda Tangan :

NIP : 8812061ZY

Jabatan : AE HARDIS

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi kami yang berjudul Portable Change Over

Switch (P-COS) untuk Penyeimbangan Beban pada Trafo Distribusi Tanpa

Padam adalah merupakan karya inovasi baru yang original dan belum pernah dibuat

sebelumnya baik di unit kami maupun di unit-unit PLN dan anak Perusahaan PLN.

Apabila dikemudian hari ada tuntutan/klaim mengenai karya inovasi yang dibuat maka kami

siap mempertanggungjawabkan segala konsekuensinya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Mengetahui,

Cilacap, 20Mei 2013

PEMBINA KM

PT PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY

JAMALUDIN TERAYU AMBA

MANAJER AREA

PT PLN (Persero) Area Cilacap

HARI SANTOSO

iv

PERNYATAAN IMPLEMENTASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Agung Siswoyo Tanda Tangan :

NIP : 8809007K

Jabatan : JE RENDALKON

2. Nama : Agus Revai Tanda Tangan :

NIP : 8809009K

Jabatan : JE HARDIS

3. Nama : Zuhdan Febri Wibowo Tanda Tangan :

NIP : 8812061ZY

Jabatan : AE HARDIS

menyatakan bahwa karya inovasi berjudul:

Portable Change Over Switch (P-COS) untuk Penyeimbangan Beban pada Trafo

Distribusi Tanpa Padam

Telah diimplementasikan

sejak tanggal 09 Oktober 2012 di PT PLN (Persero) Area Cilacap Rayon Sidareja

Dan bersedia untuk dilakukan audit lapangan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Disetujui oleh,

Cilacap, 20Mei 2013

PEMBINA KM

PT PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY

JAMALUDIN TERAYU AMBA

Tim Pembina Karya Inovasi

ARIEF YUDI PRAKOSA

MANAJER

PT PLN (Persero) Area Cilacap

HARI SANTOSO

v

KLAIM INOVASI

Dengan ini menyatakan bahwa inovasi yang berjudul Portable Change Over Switch

(P-COS) untuk penyeimbangan Beban pada Trafo Distribusi Tanpa Padam adalah

inovasi baru, benar-benar murni hasil karya inovasi PT PLN (Persero) Area Cilacap dan

belum pernah dijadikan inovasi oleh inovator-inovator sebelumnya baik di unit kami maupun

di unit-unit PLN dan anak Perusahaan PLN.

Tim Inovator

1. AgungSiswoyo ……………….

2. AgusRevai ……………….

3. ZuhdanFebriWibowo ……………….

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEMANDIRIAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

AgungSiswoyo No. Induk : 8809007K

AgusRevai No. Induk : 8809009K

ZuhdanFebriWibowo No. Induk : 8812061ZY

Menyatakan bahwa karya inovasiPortable Change Over Switch (P-COS) untuk

penyeimbangan Beban pada Trafo Distribusi Tanpa Padamini benar-benar karya inovasi

yang kami rencanakan, desain dan assembling sendiri tanpa melibatkan pihak ketiga.

Tim Inovator

1. AgungSiswoyo ……………….

2. AgusRevai ……………….

3. ZuhdanFebriWibowo ……………….

vii

ABSTRAK

Kontinuitas penyaluran energi listrik merupakan harapan bagi semua pelanggan listrik.

Dengan semakin baiknya kontinuitas penyaluran energai listrik maka semakin meningkat pula kenyamanan pelanggan serta dapat meningkatkan citra bagi perusahaan. Akan tetapi dalam proses pendistribusian energi listrik faktor susut atau losses sangat diperhatikan, sehingga banyak pekerjaan yang bertujuan untuk menekan atau memperkecil losses tersebut. Salah satu pekerjaan yang bertujuan untuk menekan losses adalah

penyeimbangan beban trafo distribusi. Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut akan mengakibatkan pemadaman pada pelanggan dan tentunya ini mengurangi kontinuitas penyaluran energi listrik.

Pengembangan suatu cara atau metode dengan menggunakan alat bantu sangat

diperlukan agar dapat memberi solusi pekerjaan yang seharusnya mengakibatkan pemadaman dapat dilaksanakan tanpa mengakibatkan pemadaman. Untuk itu inovator menciptakan karya inovasi yang berjudul “Portable Change Over Switch (P-COS) untuk Penyeimbangan Beban pada Trafo Distribusi Tanpa Padam”. yaitu sebuah alat bantu yang digunakan pada proses pekerjaan penyeimbangan beban trafo distribusi sehingga dapat dilakukan tanpa menyebabkan padamnya peralatan listrik pada pelanggan.

Prinsip kerja alat ini adalah dengan melakukan proses switching yang diperlukan saat

pemindahan phasa pelanggan dengan sangat cepat yaitu±15 milidetik. Dibangun dengan

dua buah Solid State Relay (SSR) berkapasitas 40A yang dilengkapi dengan zerro cross detector dan suber circuit dan input relay yang dikontrol oleh mikrokontroler maka alat ini dapat berfungsi dengan baik saat digunakan untuk pemindahan phasa sambungan pelanggan 1 phasa dalam pekerjaan penyeimbangan beban trafo dan tidak mengakibatkan padamnya peralatan listrik pada pelanggan.

Kata kunci : Kontinuitas, penekanan losses, peyeimbangan beban, tanpa padam

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Dan tak lupa kami haturkan sanjungan kepada

Rasulullah Shalallahu „Alaihi Wassalam sehingga kami dapat menciptakan suatu inovasi

yang berjudul “Portable Change Over Switch (P-COS) untuk Penyeimbangan Beban pada

Trafo Distribusi Tanpa Padam”.

Dalam pembuatan inovasi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan penuh dari

pihak manajemen PT PLN (Persero) Area Cilacap, oleh karena itu kami menyampaikan

banyak terima kasih kepada:

Bapak Djoko R. Abumanan, selaku General Manajer PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Tengah dan D.I. Yogyakarta

Bapak Hari Santoso selaku Manajer PT PLN (Pesero) Area Cilacap yang telah

memberikan dukungan dan fasilitas sehingga dapat terciptanya inovasi ini.

Bapak Sumarsono, S.T. selaku Asman Konstruksi PT PLN (Pesero) Area Cilacap,

terima kasih atas segala kesabaran dan kesediaannya meluangkan waktu untuk

membimbing serta memberi dukungan sehingga inovasi ini dapat terselesaikan.

Bapak Ronny Afrianto selaku Asman Jaringan PT PLN (Pesero) Area Cilacap, terima

kasih telah memberikan banyak masukan dan arahan yang sangat bermanfaat.

Bapak Jamaludin Saleba selaku koordinator Knowledge Management PT PLN

(Persero) Area Cilacap.

Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberi

dorongan, bantuan dan doa dalam pembuatan inovasi ini baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Kritik dan saran yang membangun sangat berguna bagi kami sebagai masukan agar

karya inovasi ini dapat berkembang dan lebih bermanfaat bagi PT PLN (Persero) tercinta.

Cilacap, Mei 2013

Inovator

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

PERNYATAAN PERSETUJUAN............................................................................................ ii

PERNYATAAN ORIGINALITAS ............................................................................................. iii

PERNYATAAN IMPLEMENTASI .......................................................................................... iv

KLAIM INOVASI .................................................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEMANDIRIAN ............................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 3

2.1 Ketidakseimbangan Beban pada Trafo ................................................................ 3

2.2 Solid State Relay ................................................................................................. 4

2.2.1 Kelebihan SSR .................................................................................................... 4

2.2.2 Zerro Cross Function ........................................................................................... 5

2.2.3 Snuber Circuit ...................................................................................................... 5

2.3 Mikrokontroler ...................................................................................................... 6

2.4 Kedip Tegangan .................................................................................................. 7

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................... 9

3.1 Diskripsi Alat ........................................................................................................ 9

3.2 Time Delay Switching .......................................................................................... 9

3.3 Gambar Alat ...................................................................................................... 11

3.4 Skema dan Cara Kerja Alat ............................................................................... 12

BAB IV MANFAAT DAN ANALISA RESIKO......................................................................... 13

4.1 Manfaat Finansial .............................................................................................. 13

4.2 Manfaat Non Finansial ....................................................................................... 13

4.3 Analisa Resiko ................................................................................................... 14

BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 15

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 15

5.2 Saran ................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

LAMPIRAN 1 : LAY OUT PCB ............................................................................................. 17

LAMPIRAN 2 : SKEMA RANGKAIAN .................................................................................. 18

LAMPIRAN 3 : RINCIAN BIAYA........................................................................................... 19

LAMPIRAN 4 : SOP PENGGUNAAN ALAT ......................................................................... 20

LAMPIRAN 5 : MANUAL BOOK........................................................................................... 23

LAMPIRAN 6 : DATA SHEET SOLID STATE RELAY .......................................................... 27

LAMPIRAN 7 : DOKUMENTASI PEMBUATAN ALAT .......................................................... 29

x

LAMPIRAN 8 : FOTO IMPLEMENTASI ............................................................................... 30

LAMPIRAN 9 : HASIL IMPLEMENTASI ............................................................................... 31

BIODATA INOVATOR ......................................................................................................... 36

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bidang distribusi tenaga listrik, susut atau losses merupakan suatu tolok ukur

yang sangat diperhatikan. Semakin kecil nilai susut maka semakin tinggi efisiensi dari sistem

distribusi tenaga listrik tersebut.Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk menekan

angka susut, salah satunya dari segi teknis yaitu dengan penyeimbangan beban trafo

distribusi. Trafo dengan beban yang seimbang akan mempunyai arus netral yang lebih kecil

dibandingkan dengan trafo dengan beban tidak seimbang sehingga susut yang dihasilkan

juga akan lebih kecil(Julius Sentosa S. Dkk : Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap

Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi).Dalam pelaksanaannya di lapangan,

pekerjaan penyeimbangan beban trafo akan menyebabkan padamnya aliran listrik pada

pelanggan yang terhubung dengan sambungan rumah (SR) yang dipindahkan phasanya.

Meskipun durasi padam tidak begitu lama,hal ini tentunya menjadi kendala karena akan

mengganggukenyamanan pelanggan yang sedang menggunakan listrik sehingga kepuasan

pelanggan terhadap pelayanan listrik menjadi berkurang.

Dari permasalahan ini diperlukan penciptaan suatu inovasi alat bantu pekerjaan

penyeimbangan beban trafo tanpa mengakibatkan padamnya aliran listrik pada pelanggan.

Untuk itu inovator menciptakan karya inovasi yang berjudul “Portable Change Over Switch

(P-COS) untuk Penyeimbangan Beban pada Trafo Distribusi Tanpa Padam”.Dengan

bantuan alat ini maka diharapkan pekerjaan penyeimbangan beban trafo distribusiyang

bertujuan untuk menekan susut teknis tetap bisa berjalan tanpa mengganggu kenyamanan

dan mengurangi kepuasan pelanggan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan karya inovasi ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai wujud penerapan CoP (Community of Practise) dan knowledge management

dari PT PLN (Pesero) Area Cilacap.

2. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang dikuasai sehingga dapat

menambah nilai kerja.

3. Memberikan solusi dalam pekerjaan peyeimbangan beban trafo distribusi sehingga

dapat dilakukan tanpa terkendala pemadaman ke pelanggan.

4. Meningkatkan kontinuitas penyaluran energi listrik ke pelanggan sehingga dapat

meningkatkan citra perusahaan.

2

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan makalah inovasi ini adalah penggunaan peralatan bantu

(technical suporting) pada proses pemindahan phasa pelanggan 1 phasa dengan

kemampuan maksimal 35 Ampere dalam hal pekerjaan penyeimbangan beban trafo

distribusi.

1.4 Metodologi

Metodologi dalam pembuatan karya inovasi ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Mendiskusikan bersama untuk mengatasi masalah

3. Mendefinisikan maksud dan tujuan

4. Mengkaji berbagai alternatif teknis untuk mencapai tujuan

5. Mengumpulkan material referensi

6. Menuangkan dalam bentuk rancangan

7. Perakitan, pemograman dan uji coba lapangan

8. Pemantauan kendala dan keandalan

9. Eavulasi dan penyempurnaan

10. Implementasi

11. Dokumentasi serta penulisan makalah

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Ketidakseimbangan Beban pada Trafo

Ketidakseimbangan beban pada trafo menyebabkan adanya arus pada penghantar

netral. Arus tersebut adalah hasil dari penjumlahan dari arus ketiga fasa dan sudut yang

terbentuk oleh faktor daya beban (cos). Gambar 2.1 memperlihatkan dimana In adalah

hasil penjumlahan dari ketiga vektor arus dan tegangan.

Gambar 2.1 : Vektor arus dan tegangan

Maka besarnya In = Σ I x Cos

= Ir x Cos r + Is x Cos (s + 120º) + It x Cos (t + 240º)

Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai In = 0, maka arus setiap fasa harus sama Ir =

Is = It dan faktor daya beban setiap fasa harus sama Cos r = Cos s = Cos t. Dengan

kondisi beban yang menyebar di setiap jaringan dan mayoritas beban adalah pelanggan 1

phasa maka kondisi tersebut sulit terpenuhi. Akan tetapi usaha agar dapat mencapai

keseimbangan beban selalu dilakukan dan menjadi kegiatan rutin yaitu dengan pekerjaan

peyeimbangan beban trafo distribusi baik 1 phasa maupun 3 phasa.

4

2.2 Solid State Relay

Prinsip kerja dari sebuah Solid State Relay (SSR)adalah sama dengan relay mekanik

yang mempunyai kontak gerak, akan tetapi dalam SSR tidak terdapat kontak yang bergerak

karena proses switchingnya dilakukan secara elektronik oleh perangkat semikonduktor

seperti thyristors, triacs, diodes, and transistors. Optical semiconductors atau yang disebut

dengan photocouplers digunakan untuk mengisolasi antara input dan output. Gambar 2.2 di

bawah ini merupakan contoh gambaran untuk SSR dengan output beban AC.

Gambar 2.1 : Representative Example of Switching for AC Loads

2.2.1 Kelebihan SSR

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SSR dibandingkan dengan relay

mekanikadalah sebagai berikut:

1) Pada SSR tidak terdapat bagian yang bergerak seperti halnya pada relay mekanik.

Sehingga tidak mungkin terjadi „no contact‟ karena kontaktor tertutup debu bahkan

karat.

2) Karena tidak terdapat kontaktor yang bergerak maka pada SSR tidak terjadi peristiwa

„bounce‟ yaitu peristiwa terjadinya pantulan kontaktor pada saat terjadi perpindahan

5

keadaan. Dengan kata lain dengan tidak adanya bounce maka tidak terjadi percikan

bunga api pada saat kontaktor berubah keadaan.

3) Proses perpindahan dari kondisi „off‟ ke kondisi „on‟ atau sebaliknya sangat cepat

sehingga SSR dapat dengan mudah dioperasikan bersama-sama dengan zero-

crossing detektor. Dengan kata lain opersai kerja solid state relay dapat disinkronkan

dengan kondisi zero crossing detektor.

4) SSR sangat sensitif sehingga dapat dioperasikan langsung dengan menggunakan

level tegangan CMOS bahkan level tegangan TTL. Rangakain kontrolnya menjadi

sangat sederhana karena tidak memerlukan level konverter.

2.2.2 Zerro Cross Function

Zerro Cross function akan menyalakan SSR ketika tegangan output AC mendekati 0

(nol) volt. Inrush current yang besar akan muncul saat beban pertama kali menyala(starting).

Dengan menggunakan zerro cross function arus beban dalam proses switching akan mulai

dari titik yang mendekati nol, sehingga dapat mereduksi inrush current dan noise yang

ditimbulkan pada saat proses switching. Gambar 2.3 menggambarkan tentang perbedaan

ketika menggunakan zerro cross function dan tanpa menggunakan zerro cross function pada

gelombang AC.

2.2.3 Snuber Circuit

Ketika SSRyang menggunakan triac atau thyristor pada rangkaian output digunakan

pada beban AC yang bersifat induktif maka akan terjadi tegangan surja (surge voltage)

dalam rentang waktu yang sangat singkat saat proses switching ON maupun OFF sehingga

dapat menyebabkan kesalahan kerja pasa SSR (malfunction). Oleh karena itu pada SSR

rangkaian snuber circuit didesain untuk mereduksi tegangan surja tersebut dengan

Gambar 2.3 : zero cross function

6

membatasi rate-of-rise (dv/dt) tegangan yang melewati rangkaian semikonduktor pada saat

turn off. Gambar 2.4 memperlihatkan rangkaian snuber circuit dan surge voltage pada

gelombang AC.

Gambar 2.4 : snuber circuit & surge voltage

2.3 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya sudah terdapat mikroprosesor, I/O

pendukung dan memori. Pada umumnya mikrokontroler tediri dari bagian-bagian seperti

Alamat (address), Data, Pengendali, Memori (RAM atu ROM), dan bagian Input-Output.

Bentuk Mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.5 Mikrokontroler AT89C51

7

Mikrokontroler yang digunakan dalam alat ini adalah jenis ATMEL AT89C51 dengan

berbagai features yaitu:

Compatible with MCS-51™ Products

4K Bytes of In-System Reprogrammable Flash Memory

Endurance: 1,000 Write/Erase Cycles

Fully Static Operation: 0 Hz to 24 MHz

Three-level Program Memory Lock

128 x 8-bit Internal RAM

32 Programmable I/O Lines

Two 16-bit Timer/Counters

Six Interrupt Sources

Programmable Serial Channel

Low-power Idle and Power-down Modes

2.4 Kedip Tegangan

Kediptegangan (Voltage dip/ sag) didefinisikan sebagai penurunan tegangan AC (rms)

sebesar 0.1 s/d 0.9 pu, selama 1/2 siklus s/d beberapa milidetik (SE Direksi PT PLN

(Pesero) No. 12.E/012/DIR/2002 mengenai Tarif Dasar Listrik) yang disebabkan oleh adanya

waktu pemutusan dari peralatan proteksi ketika terjadi gangguan dari sistem tenaga listrik.

Gambar 2.6 memperlihatkan suatu kedip tegangan pada gelombang sinusoidal.

Gambar 2.6: voltage dig / sag

8

Dalam suatu sistem tenaga listrikterjadinya kedip tegangan ini tidak dapat dihindari dan

durasinya tergantung dari lamanya pemutusan gangguan atau fault clearing time peralatan

proteksi. Batas maksimal waktu pemutusan dari sebuah breaker/ pemutus tenaga yang

dijinkan adalah 0,1 detik atau 100 milidetik (Kendys Manurung: Diklat pengenalan proteksi

sistem distribusi, Udiklat Pandaan). Hal inilah yang dapat dijadikan acuan dari pengaturan

time delay switching pada alat Portable Change Over Switch (P-COS). Artinya kita dapat

melakukan suatu switching pada peralatan dengan batas toleransi maksimum kedip

tegangan adalah 100 milidetik.

9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Diskripsi Alat

Komponen utama dari alat ini adalah dua buah Solid State Relay yang berfungsi untuk

mengeksekusi proses switching, satu buah mikrokontroler yang berfungsi untuk mengatur

time delay switching dan memberikan perintah pada input Solid State Relay dan memberi

masukan pada tampilan LCD 2 x 16 yang akan menampilkan langkah-langkah tahapan pada

saat penggunaan alat, Tiga buah jumper probe L1, L2 dan Output yang berfungsi untuk

memparalel sementara SR dengan alat P-COS dan dilengkapi dengan sarung kalep pada

box alat sehingga dapat mempermudah saat digunakan di tiang.

Pada prinsipnya cara kerja Portable Change Over Switch (P-COS) adalah dengan

memparalel sementara SR (Sambungan Rumah) yang akan dipindahkan phasanya pada

JTR (Jaringan Tegangan Rendah) dan mengeksekusi proses pemindahan phasanya pada

alat P-COS ini. Cara pemindahan phasa dalam penyeimbangan beban yang biasa

digunakan adalah dengan memotong SR begitu saja dan memindahkannya ke phasa lain

yang berakibat padamnya penyaluran energi listrik pada pelanggan dari SR yang akan

dipindah. Dengan bantuan P-COS proses pemindahan SR ke phasa yang lain dilakukan

dengan proses switching yang sangat cepat yaitu ±15 milidetik sehingga tidak menyebabkan

padamnya peralatan pada pelanggan terutama komputer.

3.2 Time Delay Switching

Yang dimaksud dengan time delay switching dalam hal ini adalah lamanya waktu tunda

perpindahan dari kondisi relay L1 mulai offsampai dengan relay L2 kondisi on atau dengan

kata lain lamanya kedip tegangan yang timbul karena proses perpindahan phasa dari L1 ke

L2. Pengaturan ini digunakan untuk menghindari terjadinya hubung singkat antara phasa

satu dengan phasa lainya saat proses switching. Pengaturan time delay switching pada input

SSR adalah 15 milidetik dan pada output SSR akan menghasilkan rentang waktu ± 15

milidetik. Gambar di bawah ini menjelaskan proses perpindahan phasa pada gelombang

sinusoidal. Sebagai contoh akan diperlihatkan perpindahan phasa dari R ke T dimana

perbedaan sudut phasanya adalah 240°.

10

Contoh perpindahan phasa dari R ke phasa T pada gelombang sinosoidal

Gambar 3.1 : time delay switching antara input dan output

Dari gambar di atas terlihat bahwa time delay switching antara input dan output

berbeda, karena adanya zerro cross function pada SSR dan karakteristik SSR yang akan

mulai off ketika tegangan beban mendekati nol volt. Maka dapat diperoleh hasil time delay

switching antara phasa R ke phasa T adalah sebesar 240° atau 13,3 milidetik. Atau untuk

180° 360° 90° 270° 0°

Vr

Vs Vt

120°

Gelombang AC 3 phasa Sudut tegangan antar phasa

11

JTR 1 phasa yang antara phasa X1 dan X2 perbedaan sudutnya adalah 180° maka

diperoleh nilai sebesar 180° atau 10 milidetik.

3.3 Gambar Alat

Berikut adalah gambar dan nama bagian dari Portable Change Over Switch (P-COS)

(tampak atas) (tampak atas)

(tampak samping)

Gambar 3.2 : gambar dan bagian-bagian alat

Layar LCD

LED Indikator L1

LEDIndikator Power

Saklar POWER

Jamper Probe L1

Jamper Probe L2

Jamper Probe Out put

LED Indikator L2

Tombol Change Over

Sarung kalep

12

3.4 Skema dan Cara Kerja Alat

Gambar 3.3 di bawah ini menerangkan skema tentang bagaimana alat ini dibagun.

Push button switch sebagai input akan memberikan perintah ke mikrokontroler yang

didalamnya sudah di setting time delay switching. Dari mikrokontroler akan memberikan

output ke display LCD sebagai panduan petugas yang mengoperasikan dan juga

memberikan perintah ke SSR untuk mengeksekusi proses perpindahan phasa.

Sedangkan gambar 3.4 menerangkan tentang pengunaan alat pada JTR. Yang perlu

diperhatikan adalah pada pemasangan jumper probe L1, L2 dan Output. Jumper L1

dipasang pada sisi JTR sesuai dengan sambungan phasa SR yang sudah ada. Jumper L2

dipasang pada sisi JTR phasa yang akan ditujukan perpindahannya, sedangkan jumper

Output dipasang pada sisi SR yang akan dipotong. Sebagai contoh kita akan memindahkan

phasa SR dari phasa R ke phasa T, maka jumper L1 dipasang pada sisi JTR phasa R dan

jumper L2 dipasang pada sisi JTR phasa T sedangkan output dipasang pada sisi SR yang

akan dipotong dan dipindahkan. Jumper probe alat ini bersifat temporer sesuai dengan

penggunaan alat yang difungsikan secara portable. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

manual book penggunaan alat dan SOP(Standing Operational Procedure) pekerjaan

penyeimbangan beban trafo distribusi tanpa padam yang ada pada lampiran makalah ini.

Gambar 3.3 Skema alat Gambar 3.4 Cara pemasangan jumper probe pada JTR

13

BAB IV

MANFAAT DAN ANALISA RESIKO

4.1 Manfaat Finansial

Berikut adalah analisa manfaat dari segi finansial, dari data-data yang didapat pada

PT PLN (Persero) Area Cilacap (laporan teknik dan laporan pemeliharaan Gardu distribusi

yantek 2012) diperoleh sebagai berikut:

Rp/kWh penjualan rata-rata sesuai RKAP 2012 = 775

Rata-rata pemindahan beban / SLP (I) = 6 A

Rata-rata waktu pemindahan beban / SLP (t) = 0.25 jam

Rata-rata pemindahan SLP dalam 1 trafo (n) = 5 bh

Tegangan (V) = 220 Volt

Cos Ф = 0.9

Maka kesempatan penjualan kWh yang terselamatkan adalah

(V.I.t.n.cos Ф.Rp/kWh) /1000 =(220 x 6 x 0,25 x 5 x 0,9 x 775) / 1000 = Rp 1.150,-

(seribu seratus lima puluh rupiah) rata-rata per trafo yang diseimbangkan.

Target pekerjaan penyeimbangan beban trafo distribusi adalah sebesar 10 % dari

trafo terukur setiap bulan, sedangkan SLA (Service Level Agreement) untuk pengukuran

trafo distribusi adalah sebanyak 1.164 komulatif se Area Cilacap dari jumlah trafo terpasang

6.972 buah (Amandemen Kontrak Yantek PT PLN (Persero) Area Cilacap tahun 2012). Ini

berarti jika menggunakan alat bantu P-COS dalam penyeimbangan beban trafo distribusi

maka dalam 1 bulan dapat menyelamatkan kesempatan penjualan kWh sebesar = Rp

1.150 ,- x (1.164x10%)= Rp. 133.860,- tiap bulan.

4.2 Manfaat Non Finansial

Manfaat yang lebih signifikan adalah secara non finansial, yaitu :

Memberikan solusi dalam pekerjaan peyeimbangan beban trafo distribusi sehingga

dapat dilakukan tanpa terkendala pemadaman ke pelanggan

Meningkatkan kontinuitas penyaluran energi listrik ke pelanggan

Meningkatkan citra perusahaan

14

4.3 Analisa Resiko

Ada beberapa resiko yang bisa terjadi saat penggunaan alat P-COS seperti yang

tersaji dalam tabel analisa resiko di bawah ini.

Resiko yang pertama adalah petugas di lapangan bisa tersengat listrik karena alat ini

digunakan untuk bekerja dalam keadaan bertegangan rendah. Untuk mencegah dan

mengurangi terjadinya resiko ini maka petugas harus melaksanakan SOP penggunaan alat

dan selalu menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.

Resiko yang kedua adalah peralatan gagal bekerja dan mengalami kerusakan.

Munculnya resiko ini disebabkan pemasangan jamper terbalik. Jamper L1 dan jamper SR

harus pada phasa yang sama. Apabila terpasang pada phasa yang berbeda maka akan

terjadi hubung singkat menyebabkan peralatan gagal bekerja dan menjadi rusak. Untuk

mencegah terjadinya resiko ini maka pada peralatan dipasang relay untuk mendeteksi beda

tegangan antara jamper L1 dan jamper SR. Relay akan bekerja mengaktifkan buzzer saat

terjadi kesalahan pemasangan jamper. Selain itu ketiga jamper diberi label dan pembedaan

warna agar lebih mudah dan tidak tertukar saat pemasangan.

Resiko yang ketiga adalah daya baterai habis. Akibatnya peralatan tidak akan bisa

nyala. Usaha pencegahannya adalah dengan memasang indikator baterai pada peralatan

sehingga bisa diketahui kondisi baterai saat dayanya high atau low. Jika indikator baterai

telah menunjukan kondisi low maka lebih baik ganti baterai dahulu sebelum peralatan

digunakan untuk bekerja.

NO RESIKO DESKRIPSI RESIKOPENYEBAB DAMPAK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

Bahaya

tersengat

Listrik

Petugas di

lapangan dapat

tersengat listrik

Bekerja

dalam

Keadaan

Bertegangan

Kecelakaan

Kerja4

Ada SOP, Petugas

bekerja harus

dengan

menggunakan Alat

Pelindung Diri (APD)

2

Pengecekan

penggunaan

APD

2 Peralatan rusak

peralatan dapat

mengalami

kerusakan dan

gagal bekerja bila

terjadi salah

pasang jamper

Pemasangan

jamper

terbalik

Peralatan

menjadi

rusak

4

peralatan ditambah

dengan sensor

tegangan sehingga

tidak akan bekerja

bila pemasangan

jamper terbalik.

Peralatan sudah

dilengkapi dengan

1

Pembedaan

warna pada

jamperan

dan

pelabelan

3Daya baterai

peralatan habis

alat tidak dapat

bekerja/digunakan

Kapasitas

baterai yang

kecil

Peralatan

tidak dapat

digunakan

atau gagal

bekerja

4

Dipasang indikator

baterai pada

peralatan untuk

mengetahui kondisi

baterai

1

Disediakan

baterai

cadangan

pada box

peralatan

1

Pemindahan

SR

pelanggan

untuk

Penyeimbang

an Beban

Trafo tanpa

Padam

NoSASARAN/F

OKUS

IDENTIFIKASI RESIKOLEVEL

RESIKO

KONTROL YANG

TELAH ADA

LEVEL

RESIKO

SETELAH

KONTROL

EKSISTING

MITIGASI BUKTI

15

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Time delay switching dari alat ini sangat singkat yaitu±15 milidetik sehingga kedip

tegangan yang timbul saat proses switching tidak menyebabkan padamnya perlatan

listrik pada pelanggan terutama komputer.

2. Dengan menggunakan “Portable Change Over Switch (P-COS) untuk Penyeimbangan

Trafo Distribusi Tanpa Padam” dapat memberikan solusi pada pekerjaan

penyeimbangan beban trafo distribusi sehingga tidak terkendala pemadaman pada

pelanggan.

5.2 Saran

Pelaksanaan pekerjaan penyeimbangan beban trafo distribusi biasanya tidak

dilaksanakan langsung oleh pegawai PLN, melainkan regu pelayanan teknik atau pihak

ketiga, oleh karena itu perlu adanya supervisi dan pengawasan agar implementasi alat dapat

berguna dengan baik dan optimal.

16

DAFTAR PUSTAKA

[1] Julius Sentosa S. dkk, Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan

Losses pada Trafo Distribusi.Jurnal Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Jurusan

Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya.

[2] http://elektronika-dasar.com/artikel-elektronika/kelebihan-dan-kekurangan-solid-state-

relay-ssr

[3] http://www.atmel.com/images/doc0265.pdf

[4]http://hynux.net/eng/mall/view_item.php

[5] http://www.skycraftsurplus.com/220vacspst40ampsolidstaterelay.aspx&usg

[6] Allen-Bradley publication SGI-1.1, Safety Guidelines for the

Application, Installation and Maintenance of Solid-State Control

[7] SE Direksi PT PLN (Pesero) No. 12.E/012/DIR/2002 mengenai Tarif Dasar Listrik

[8] Amandemen Kontrak Yantek PT PLN (Persero) Area Cilacap tahun 2012

[9] Kendys Manurung.Diklat Pengenalan Proteksi Sistem Distribusi, Udiklat Pandaan

[10] Laporan Teknik PT PLN (Persero) Area Cilacap tahun 2012

[11] Bagus Hari Sasongko. Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C. ANDI

Yogyakarta 2012

17

LAMPIRAN 1 : LAY OUT PCB

18

LAMPIRAN 2 : SKEMA RANGKAIAN

19

LAMPIRAN 3 : RINCIAN BIAYA

No Rincian Sat Volume Harga Jumlah

I RANGKAIAN KONTROL

1 mikrokontroler AT89S51 bh 1 17,500 17,500

2 kristal 12 Mhz bh 1 10,500 10,500

3 Resistor bh 10 400 4,000

4 kapasitor elektrolit 1000uF/16V bh 1 2,500 2,500

4 kapasitor elektrolit 30 uF/16V bh 1 1,800 1,800

5 kapasitor keramik milar 33k bh 2 1,600 3,200

6 IC regulator LM7805 bh 1 12,000 12,000

10 Transistor BC547 bh 2 2,500 5,000

11 PCB dan pembuatannya set 1 52,000 52,000

12 tinol bh 1 60,000 60,000

13 push button switch bh 1 3,500 3,500

14 switch on/off bh 1 5,000 5,000

15 LCD 2 x 16 bh 1 50,500 50,500

16 kabel flexibel 16 pin bh 1 14,500 14,500

17 trimpot bh 1 1,500 1,500

18 Lampu LED breket bh 3 3,500 10,500

19 soket batery bh 2 1,500 3,000

20 batrere 9V bh 2 24,000 48,000

21 lem bakar bh 1 5,000 5,000

23 Kabel NYAF 0,5 mm mtr 1 8,000 8,000

24 spaser bh 4 1,000 4,000

25 terminal 16 pin bh 2 2,500 5,000

II KELENGKAPAN RELAY

1 SSR Type HSR-2D404Z bh 2 250,000 500,000

2 skun kabel 2,5 mm bh 8 2,500 20,000

3 kabel NYAF 2,5 mm mtr 1 2,000 2,000

4 Isolasi bakar 10 mm mtr 1 5,000 5,000

4 Isolasi bakar 25 mm mtr 1 8,000 8,000

5 fuse 30 A lengkap dengan dudukan set 1 8,500 8,500

III PROBE

1 clamp aki 400 A bh 1 115,000 115,000

2 conector baut set 3 55,000 165,000

IV BOX

1 mika ketebalan 0,5 cm mtr 0.5 320,000 160,000

2 lem perekat bh 2 5,500 11,000

3 amplas halus bh 1 5,000 5,000

4 cat surfacer bh 2 21,000 42,000

5 skrup ulir dia 2.5 mm bh 12 250 3,000

6 pembuatan stiket PVC bh 1 35,000 35,000

7 pembuatan sarung kalep set 1 35,000 35,000

8 pembuatan box kemasan alat set 1 150,000 150,000

V JASA PERAKITAN ls 1 225,000 225,000

1,816,500Rp

Terbilang : Satu juta delapan ratus enam belas ribu lima ratus rupiah

JUMLAH TOTAL

20

LAMPIRAN 4 : SOP PENGGUNAAN ALAT

SOP (STANDING OPERATION PROCEDURE)

PENYEIMBANGAN BEBAN TRAFO DISTRIBUSI TANPA PADAM Dengan Alat “Portable Change Over Switch (P-COS)”

DIS.HAR.

I. PETUGAS YANG TERKAIT

1. Supervisor Pemeliharaan Distribusi/ Teknik 2. Petugas Perbekalan 3. Petugas Pemeliharaan 4. Petugas Pengawas Pekerjaan

II. PERALATAN KERJA

1. Mobile Unit Pemeliharaan 2. Single Line Diagram 3. Tangga Fiber Glass 11 m 4. Tool set 5. Hand Press Hidraulik 6. Tambang/ Hand Line 7. Rol gantung 8. Tang Ampere 9. Portable Change Over Switch

10. Kantong alat kerja 11. Radio Komunikasi 12. Buku Operating Manual P-COS

III. PERALATAN K-2

1. Helm/Topi Pengaman 2. Sabuk Pengaman 3. Sarung tangan 4. Sepatu kerja 5. Pakaian kerja 6. Perlengkapan PPPK

IV. MATERIAL

1. Isolasi 2. Tap connector 6-25 mm2 3. CCO 50-70/10-16 mm2

21

V. LANGKAH KERJA

1. Pelaksana menerima Perintah Kerja (PK) dari Supervisor Pemeliharaan Distribusi/Teknik

2. Mempelajari Single Line diagram sesuai dengan lokasi Pekerjaan 3. Membuat permintaan material untuk penyeimbangan beban (Kode 7) 4. Mempersiapkan material dan alat kerja yang akan digunakan 5. Menuju ke lokasi pekerjaan sesuai Perintah Kerja. 6. Melakukan pengecekan kondisi lingkungan pekerjaan dan mencatat data trafo yang

akan diseimbangkan. 7. MenggunakanAlatPelindungDiri (APD) lengkapdanmemperhatikan K2 dan K3

sebelummemulaipekerjaan. 8. Menentukan tarikan SR yang akan dipindahkan phasanya dengan mengukur besarnya

arus yang dibutuhkan sesuai kebutuhan untuk penyeimbangan beban trafo. 9. Melaksanakan penyeimbangan beban trafo tanpa padam dengan alat PCOS seperti

yang telah dijelaskan pada manual book P-COS meliputi :

a. Kupas SR secukupnya untuk memasang jumper output.

b. Pasang jumper probe L1 ke phasa JTR yang terhubung dengan SR yang akan dipindahkan.

c. Pasang jumper probe L2 ke phasa JTR lain yang menjadi tujuan pindahnya SR.

d. Pasang jumper output ke SR yang akan dipindahkan.

e. Pastikan ketiga jumper terpasang dengan benar dan sudah terhubung.

f. Nyalakan PCOS dengan menekan tombol power, LED indikator POWER akan menyala.

g. Setelah menyala beberapa saat, akan muncul tulisan “PASANG JUMPER!” pada LCD PCOS. Pastikan kembali ketiga jumper kabel sudah terhubung dengan benar.

h. Tekan tombol “change over” maka LED indikator L1 menyala dan pada LCD akan muncul tulisan “POTONG SR”. Ini artinya P-COS sudah memparalel SR yang akan dipindahkan dengan phasa yang terhubung.

i. Potong SR kemudin tekan kembali tombol “change over” akan muncul tulisan “change over success”, LED indikator L1 mati dan LED indikator L2 menjadi nyala. Ini artinya P-COS sudah memindahkan jumper SR dari phasa L1 ke phasa L2 dan sudah aman bila SR dipindahkan ke phasa L2.

j. Pindahkan SR ke phasa L2 dan hubungkan dengan benar menggunakan tap connector atau CCO.

k. Bila SR sudah dipastikan terhubung ke phasa yang baru, matikan P-COS dengan menekan tombol POWER.

l. Lepas ketiga jumper. 10. Melakukan pengecekan hasil pelaksanaan pekerjaan untuk memastikan pekerjaan

telah dilaksanakan dengan baik. 11. Melakukan pengukuran arus pada sisi TR trafo untuk mengetahui beban sesudah

diseimbangkan dan sesuai dengan yang diinginkan. 12. Memastikan peralatan kerja tidak ada yang tertinggal diatas jaringan. 13. Melakukan pengecekan peralatan kerja dan alat pelindung diri yang digunakan sudah

dalam kondisi lengkap dan pembersihan lokasi pekerjaan.

22

VI. PELAPORAN

Membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan kepada atasannya.

Demikian SOP ini disusun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Cilacap, 9 Oktober 2012

MANAJER

HARI SANTOSO

23

LAMPIRAN 5 : MANUAL BOOK

MANUAL BOOK

PORTABLE CHANGE OVER SWITCH (P-COS)

I. DESKRIPSI UMUM

P-COS adalah alat bantu yang digunakan pada proses pekerjaan penyeimbangan

beban trafo distribusi sehingga dapat dilakukan tanpa menyebabkan padamnya peralatan

listrik pada pelanggan. Komponen utama dari alat ini adalah dua buah Solid State Relay

yang berfungsi untuk mengeksekusi proses switching, satu buah mikrokontroler yang

berfungsi untuk mengatur time delay switching dan memberikan perintah pada input Solid

State Relay dan memberi masukan pada tampilan LCD 2 x 16 yang akan menampilkan

langkah-langkah tahapan pada saat penggunaan alat, Tiga buah jumper probe L1, L2 dan

Output yang berfungsi untuk memparalel sementara SR dengan alat P-COS dan dilengkapi

dengan sarung kalep pada box alat sehingga dapat mempermudah saat digunakan di tiang.

Pada prinsipnya cara kerja Portable Change Over Switch (P-COS) adalah dengan

memparalel sementara SR (Sambungan Rumah) yang akan dipindahkan phasenya pada

JTR (Jaringan Tegangan Rendah) dan mengeksekusi proses pemindahan phasanya pada

alat P-COS ini. Cara pemindahan phasa dalam penyeimbangan beban yang biasa

digunakan adalah dengan memotong SR begitu saja dan memindahkannya ke phasa lain

yang berakibat padamnya penyaluran energi listrik pada pelanggan dari SR yang akan

dipindah. Dengan bantuan P-COS proses pemindahan SR ke phasa yang lain dilakukan

dengan proses switching yang sangat cepat yaitu ±15 milidetik sehingga kedip tegangan

yang timbul akibat proses switching tidak menyebabkan padamnya peralatan pada

pelanggan terutama komputer.

24

II. GAMBAR ALAT DAN NAMA BAGIAN

Jumper Probe L1

Jumper Probe L2

Alat Utama

Saklar POWER

Tombol Change

Over

LED Indikator L2

LED Indikator

Power

LED Indikator L1

Layar LCD

Jumper Probe OutPut

25

III. PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Pasang jumper probe L1 ke phasa JTR yang terhubung dengan SR yang akan

dipindahkan.

2. Pasang jumper probe L2 ke phasa JTR lain yang menjadi tujuan pindahnya SR.

3. Pasang jumper probe Output ke SR yang akan dipindahkan.

4. Pastikan ketiga jumper terpasang dengan benar dan sudah terhubung.

5. Nyalakan P-COS dengan menekan tombol power, LED indikator POWER akan menyala.

6. Setelah menyala beberapa saat, akan muncul tulisan “PASANG JUMPER!” pada LCD P-

COS.Pastikan kembali ketiga jumper kabel sudah terhubung dengan benar.

7. Tekan tombol “change over” maka LED indikator L1 menyala dan pada LCD akan muncul

tulisan “POTONG SR”. Ini artinya P-COS sudah memparalel SR yang akan dipindahkan

dengan phasa yang terhubung.

8. Lakukan pemotongan SR kemudin bila sudah, tekan kembali tombol “change over” akan

muncul tulisan “change over succes”, LED indikator L1 mati dan LED indikator L2

menjadi nyala. Ini artinya P-COS sudah memindahkan jumperan SR dari phasa L1 ke

phasa L2 dan sudah aman bila SR dipindahkan ke phasa L2.

9. Pindahkan SR ke phasa L2 dan hubungkan dengan benar menggunakan tap connector

atau CCO.

10. Bila SR sudah dipastikan terhubung ke phasa yang baru, matikan P-COS dengan

menekan tombol POWER.

11. Lepas ketiga jumper probe.

12. Pemindahan beban dengan menggunakan P-COS selesai.

26

IV. DIMENSI ALAT

27

LAMPIRAN 6 : DATA SHEET SOLID STATE RELAY

Hanyoung Nux HSR2 SSR Relays

Description

HSR-2D (dc input) and HSR-2A (ac input) offer single phase non-conact relay with high reliability power control for use in heaters and other resistance type loads.

Specification

Model HSR-2D10 HSR-2D20 HSR-2D30 HSR-2D40

Input

Rated voltage 5 - 24 V d.c

Voltage use range 4 - 32 V d.c

Impedance Max. 1 kΩ

Operation voltage Max. 3 V

Release voltage Min. 2.5 V

Output

Rated load voltage 100 - 240 V a.c

Load voltage range

85 - 240 V a.c

Rated load current 10 A 20 A 30 A 40 A Input current 170 A 250 A 315 A

Operating time 1 m Sec +(1/2 cycle for sine wave)

Release time 1 m Sec +(1/2 cycle for sine wave)

Output voltage drop 1.3 V 1.6 V 1.7 V 1.8 V Leakage current 10 mA 15 mA

Insulation resistance d.c 500 V 100 M? (Between I / O terminal and case)

Dielectric strength 60 Hz 1 min a.c 2,500 V

Vibration 10 - 55 Hz Double amplitude width 1.5 mm

Shock 1,000 m/s2 (Approx. 100G)

Storage temperature -30 �C ~ 90 �C

Ambient temperature -30 �C ~ 80 �C

Ambient humidity 45 ~ 85 % RH Net weight Approx. 130g

28

Model Suffix code Description

HSR Single-Phase Non-Contact Relay

Input control voltage D

4 - 32 V d.c

A

90 - 264 V a.c

Rated load current

10

10 A

20

20 A

30

30 A

40

40 A

50

50 A

70

70 A

Rated load voltage 2

90 - 264 V a.c (Low)

4

90 - 480 V a.c (High)

Operating method Z

Zero Cross Switching

R

Random Switching

with or without heatsink - No mark(No heatsink)

T With heatsink(only for 50, 70 A)

29

LAMPIRAN 7 : DOKUMENTASI PEMBUATAN ALAT

30

LAMPIRAN 8 : FOTO IMPLEMENTASI

31

LAMPIRAN 9 : HASIL IMPLEMENTASI

PENYEIMBANGAN BEBAN TRAFO DENGAN P-COS Tanggal 31 Oktober 2012

No. Lokasi Tanggal Merk Kapasitas

Sebelum diseimbangkan

Setelah diseimbangkan Petugas

a b a b

1 MJG 02-270-190 31-10-2012 SINTRA 50 41,5 31,6 36,5 38,6 Slamet P/Pangestu

2 MJG 05-577-4-32 30-10-2012 J P 50 30,3 46,05 73,5 75,5 Slamet P/Pangestu

3 MJG 05-686-S 7-B 5 30-10-2012 VOLTRA 50 9,5 35,6 57,4 49,8 Slamet P/Pangestu

4 MJG 05-724-U 6-T 9 30-10-2012 VOLTRA 50 23,2 42,8 68,5 65,3 Slamet P/Pangestu

5 MJG 05-724-54-72-77 31-10-2012 B D 50 86 16,7 52,3 48,9 Slamet P/Pangestu

6 MJG 05-724-S54-B72-S116 31-10-2012 BD 50 54 65,4 48,7 59,7 Slamet P/Pangestu

7 MJG 05-669-B61-U5 30-10-2012 BD 25 21,9 5,45 29,6 30,5 Slamet P/Pangestu

8 MJG 05-669-B61-U18 30-10-2012 JP 50 22,95 2,6 23,7 24,8 Slamet P/Pangestu

9 MJG 05-724-91 31-10-2012 B D 50 60,8 31,8 46 50,5 Mudzakir/Pangestu

10 MJG 05-577-U4-T4 30-10-2012 BD 50 11,85 10,1 23,7 24,4 Slamet P/Pangestu

11 LMS 05-762-4G-4-51 31-10-2012 SINTRA 50 7,2 77,1 41,6 43,7 Slamet P/Pangestu

12 LMS 05-762-4G-5 31-10-2012 BD 50 30,7 47,5 38,4 40,2 Slamet P/Pangestu

13 LMS 05-796-U11 31-10-2012 BD 50 144 37,5 95,7 87,7 Slamet P/Pangestu

14 LMS 05-820 31-10-2012 TRAFINDO 50 46,4 93,4 67,6 72,5 Slamet P/Pangestu

15 MJG 05-669-B35-S11 30-10-2012 BD 25 4,85 18,9 27,6 26,9 Slamet P/Pangestu

16 MJG 05-578 30-10-2012 SINTRA 50 38 35,2 75,5 74,5 Slamet P/Pangestu

17 MJG 05-717-U5 30-10-2012 COOPER 25 16,05 15,8 29,5 27,6 Slamet P/Pangestu

18 LMS 05-762-T4-U45 31-10-2012 COOPER 25 67,8 17,1 42,4 40,7 Slamet P/Pangestu

32

Tanggal 29 dan 30 Desember 2012

No. Lokasi Tanggal Merk Kapasitas

Sebelum Diseimbangkan

Setelah Diseimbangkan Petugas

a b n a b n

1 LMS 05-472-S91 29-12-2012 SINTRA 50 95,9 31,6 32 59,3 68,2 26,2 Slamet P/Pangestu

2 LMS 05-515-37-30 30-12-2012 COOPER 25 35,7 6,9 15 23,9 18,7 7,5 Slamet P/Pangestu

3 MJG 05-316 29-12-2012 COOPER 25 8,8 40,8 35 26,3 26,3 16,8 Slamet P/Pangestu

4 MJG 05-321 29-12-2012 COOPER 25 6,3 37,6 33 18,5 25,3 23,1 Slamet P/Pangestu

5 LMS 05-365 30-12-2012 TRAFINDO 50 26,2 40,8 0 31,3 35,7 0 Slamet P/Pangestu

6 LMS 05-401 30-12-2012 BD 50 74,3 108 5 89,2 93,1 1,7 Slamet P/Pangestu

7 LMS 05-472-S11 30-12-2012 TRAFINDO 50 59,2 89,2 34 74,2 72,7 16,2 Slamet P/Pangestu

8 LMS 05-472-45 29-12-2012 BD 50 108 56,8 26 92,2 82,4 23,6 Slamet P/Pangestu

9 LMS 05-472-S65-B27 29-12-2012 COOPER 25 5,7 46,9 26 21,3 31,5 23,3 Slamet P/Pangestu

10 LMS 05-472-S65-T35 29-12-2012 COOPER 25 8 65,5 25 32,5 42,6 12 Slamet P/Pangestu

11 LMS 05-478 29-12-2012 B D 50 42,5 83,2 25 63,7 67,7 12,8 Slamet P/Pangestu

12 LMS 05-506 29-12-2012 BD 50 28,6 78,5 0 48,5 63,7 0 Slamet P/Pangestu

13 LMS 05-515-S 45-T 17 30-12-2012 COOPER 25 49,5 18 20 30,6 36,8 7,3 Suyatno/Sutio

14 LMS 05-472-16 30-12-2012 COOPER 25 35,9 9,8 20 27,9 17,8 6,3 Slamet P/Pangestu

15 LMS 05-472-49-2 29-12-2012 BD 50 86,7 49 30 79,3 56,7 19,8 Slamet P/Pangestu

16 LMS 05-484 30-12-2012 BD 50 36 69,3 0 48,7 56,5 0 Slamet P/Pangestu

17 LMS 05-469 30-12-2012 JP 50 17,9 40,5 25 21,7 36,7 13,7 Slamet P/Pangestu

18 LMS 05-492 30-12-2012 BD 50 40 21,7 22 33,1 28,6 9,1 Slamet P/Pangestu

33

Tanggal 11 Januari 2013

No. Lokasi Tanggal Merk Kapasitas

Sebelum Diseimbangkan

Setelah Diseimbangkan Petugas

A b n a b n

1 LMS 05-539-U8 11/01/2013 COOPER 25 39,5 17,4 36,3 31,2 26,4 29 Slamet P/Pangestu

2 LMS 05-558-U7-T74-S9 11/01/2013 COOPER 50 22,9 13,4 26 13,4 23,6 4,7 Slamet P/Pangestu

3 LMS 05-558-U7-T74-S37 11/01/2013 SINTRA 50 54,9 27,2 34,3 32,6 37,6 26 Slamet P/Pangestu

4 LMS 05-558-U7-T88 11/01/2013 COOPER 25 41,6 17,1 29,5 32,5 26,7 20 Slamet P/Pangestu

5 LMS 05-558-U7-T117 11/01/2013 COOPER 25 38,9 14,2 38,2 29,2 25,7 27 Slamet P/Pangestu

6 LMS 05-530 11/01/2013 SINTRA 50 51,9 18,1 32,1 41,2 32,6 22 Slamet P/Pangestu

7 LMS 05-558-U54-T07-S4 11/01/2013 SINTRA 50 28,2 65,2 27 48,3 39,8 23 Slamet P/Pangestu

8 LMS 05-558-U1 11/01/2013 SINTRA 50 51 97,2 30 64,2 75,8 24 Slamet P/Pangestu

9 LMS 05-558-U7-T74-S12 11/01/2013 JP 25 11,1 48,1 41,1 62,8 48,8 36 Slamet P/Pangestu

10 LMS 05-558-U22 11/01/2013 COOPER 25 62,4 17,6 28,1 37,6 41,7 22 Slamet P/Pangestu

34

Tanggal 27 Februari 2013

No Lokasi Tanggal Merk Kapasitas

Sebelum Diseimbangkan

Setelah Diseimbangkan Petugas

a b n a b n

1 MJG05-684-14 27-02-2013 VOLTRA 50 87 53 15 66 73 10,7 Slamet P/Pangestu

2 MJG 05-684-21-7 27-02-2013 COOPER 25 54 15 13 32 37 8,2 Slamet P/Pangestu

3 MJG 05-685-7-B5 27-02-2013 VOLTRA 50 17 86 20 59 52 11,3 Slamet P/Pangestu

4 MJG 05-700-S 6 27-02-2013 SINTRA 50 61 18 6 38 38 15,2 Slamet P/Pangestu

5 MJG05-724-U14 27-02-2013 JP 50 109 47 11 76 78 4,8 Slamet P/Pangestu

6 MJG 05-669-B35-S12 27-02-2013 BD 25 13 33 21 23 22 6,5 Slamet P/Pangestu

7 MJG 05-669-35-40 27-02-2013 COOPER 25 28 6,6 13 17 18 1,8 Slamet P/Pangestu

8 MJG 05-669-61-36-7 27-02-2013 BD 50 86 38 27 59 64 12,6 Slamet P/Pangestu

9 MJG 05-669-114 27-02-2013 TRAFINDO 50 15 32 27 21 26 4 Slamet P/Pangestu

10 MJG 05-669-115-8 27-02-2013 COOPER 50 37 16 8 30 23 0 Slamet P/Pangestu

11 MJG 05-669-157 27-02-2013 VOLTRA 50 64 16 11 39 43 12,3 Slamet P/Pangestu

12 MJG 05-669-35-U6-T7 27-02-2013 COOPER 25 14 46 40 28 32 0 Slamet P/Pangestu

13 MJG 05-721-U6 27-02-2013 BD 50 54 93 47 70 77 12,6 Slamet P/Pangestu

14 MJG 05-669-35-S6 27-02-2013 COOPER 25 64 4,3 58 36 31 7,9 Slamet P/Pangestu

15 MJG 05-669-B100 27-02-2013 TRAFINDO 50 28 17 0 23 22 9,2 Slamet P/Pangestu

16 MJG 05-669-115-54 27-02-2013 JP 25 27 5,7 14 13 20 20,7 Slamet P/Pangestu

17 MJG 05-685-7 27-02-2013 MORAWA 25 7,7 42 20 21 29 12,5 Slamet P/Pangestu

18 MJG 05-669-61-45-24 27-02-2013 JP 50 44 90 54 73 61 10,8 Slamet P/Pangestu

35

Tanggal 30 Maret 2013

No. Tiang Tanggal Merk Kapasitas

Sebelum Diseimbangkan

Setelah Diseimbangkan Petugas

a b n a b n

1 LMS 05-701-S76-9 30-03-2013 COOPER 25 66,3 128,8 8,8 38 33 8,8 Slamet P/Pangestu

2 LMS 05-754-12-B12 30-03-2013 COOPER 25 19,7 47,4 22,8 32 39 22,8 Slamet P/Pangestu

3 LMS 05-701-47-76-5 30-03-2013 COOPER 25 134,3 27,9 15,8 30 33 15,8 Slamet P/Pangestu

4 LMS 05-735 30-03-2013 SINTRA 50 49,4 89 21,2 69 71 21,2 Slamet P/Pangestu

5 LMS 05-754-S 12-B 12-S 2 30-03-2013 COOPER 25 29,4 68 0 22 33 0 Slamet P/Pangestu

6 LMS 05-754-17-4-S20 30-03-2013 SINTRA 50 22,2 40,9 15,2 55 50 15,2 Slamet P/Pangestu

7 LMS 05-754-17-8 30-03-2013 TRAFINDO 50 42,9 104,8 22 70 78 22 Slamet P/Pangestu

8 LMS 05-754-17-21 30-03-2013 TRAFINDO 50 143,4 43,7 6 50 49 6 Slamet P/Pangestu

9 LMS 05-754-17-25-6-U5 30-03-2013 COOPER 25 62,5 13,9 23,4 40 36 23,4 Slamet P/Pangestu

10 LMS 05-754-36-42 30-03-2013 COOPER 25 43,1 12,8 9,2 30 38 9,2 Slamet P/Pangestu

11 LMS 05-756 30-03-2013 SINTRA 50 21,1 61,3 20,1 37 46 20,1 Slamet P/Pangestu

12 LMS 05-759 30-03-2013 COOPER 50 12,3 76,1 6,3 39 49 6,3 Slamet P/Pangestu

13 LMS 05-756 30-03-2013 SINTRA 50 25,4 74,4 27,2 44 56 27,2 Slamet P/Pangestu

14 LMS 05-729 30-03-2013 SINTRA 50 26 63,6 3,6 57 63 3,6 Slamet P/Pangestu

15 LMS 05-762-4-7-6 30-03-2013 COOPER 25 17,7 53,4 17,1 40 50 17,1 Slamet P/Pangestu

16 LMS 05-722-S10 30-03-2013 COOPER 25 67,4 29,1 0 49 48 0 Slamet P/Pangestu

17 LMS 05-762-T4-U6 30-03-2013 SINTRA 50 14,6 41 16,3 29 24 16,3 Slamet P/Pangestu

18 LMS 05-701-47-76-16 30-03-2013 JP 50 43,3 66,5 32,5 94 101 32,5 Slamet P/Pangestu

36

BIODATA INOVATOR

Nama : Agung Siswoyo

NIP : 8809007K

Unit Asal : PT.PLN (Persero) Area Cilacap

No Hp : 081327386758

Alamat Email : [email protected]

Nama : Agus Revai

NIP : 8809009K

Unit Asal : PT.PLN (Persero) Area Cilacap

No Hp : 081390716039

Alamat Email : [email protected]

Nama : Zuhdan Febri Wibowo

NIP : 8812061ZY

Unit Asal : PT.PLN (Persero) Area Cilacap

No Hp : 08562908926

Alamat Email : [email protected]