Makalah praktek fitokimia asam kandis new

21
TUGAS FITOKIMIA 1 ASAM KANDIS (Garcinia parvifolia) Kelompok 2 : - Asteria Triwahyuni (1043050019) - Feliks Antonius (1043050074)

Transcript of Makalah praktek fitokimia asam kandis new

TUGAS FITOKIMIA 1ASAM KANDIS

(Garcinia parvifolia)

Kelompok 2 :

- Asteria Triwahyuni(1043050019)

- Feliks Antonius(1043050074)

- Tetty Riyanti(1043050075)

Fakultas Farmasi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

2013PENDAHULUAN

Asam Kandis merupakan tanaman yang banyak dijumpai di daerahSumatra dan Kalimantan. Asam kandis merupakan salah satutanaman rempah yang potensinya perlu dikembangkan. Secarabotani asam kandis masih kurang dikenal dan orang lebih banyakmengetahui asam kandis dari buah yang sudah diiris tipis dansudah dikeringkan yang digunakan untuk bumbu masak dansebagai obat tradisional.

Buah asam kandis dapat dimanfaatkan sebagai rempah padamasakan yang berasal dari Sumatera seperti rendang, satepadang, gulai ikan, asam padeh dan dapat dijadikan selai,campuran kari, cuka, acar serta berkhasiat sebagai antikolesterol dan pelangsing. Buah keringnya digunakan untukmengobati gangguan empedu.

Deskripsi tanamanAsam kandis (Garcinia parvifolia) merupakantanaman yang berasal dari India, sekerabat dengan manggis danasam gelugur. Tinggi tanaman dapat mencapai sekitar 15 m. DiIndia tanaman ini disebut kokkam, di Malaysia disebut asamkandis, di Thailand disebut mada-luang (Chia-ng Mai), mada,chakassa, di Kali-mantan disebut buran, di Lampung disebutkunyi' talerang dan di Sumatera Barat disebut asam kandih.

Batang tanaman asam kandis beralur, terkelupas (sekerabatdengan manggis serta asam gelugur), pendek dan lurus, kayunyaberwarna cokelat kelabu, bergetah putih,lengket. Tajuknyaberbentuk seperti piramid, lebat dengan batang utama tegak dancabang-cabang tumbuh mendatar, seperti pohon manggis. Seluruhbagian tanaman tidak berbulu.

Daun lanset memanjang, sempit, panjang 12 - 24 cm dan lebar 4– 7 cm. Daun muda berwarna hijau muda, tulang utama menonjoldengan banyak tulang daun kecil-kecil pendek letaknya sejajar,setelah tua daun berwarna hijau tua,lembaran atas berkilap,panjang tangkai daun 1 - 2,5 cm.

Bunga berwarna putih, ada di ketiak daun berjumlah 4 - 10kuntum, berdiameter sekitar 1 cm, bunga betina mempunyaikepala putik bercuping 5, daun mahkota dan daun kelopakmasing-masing terdiri dari 5 helai, panjang gagang bunga 2 -3,5 cm.

Asam kandis merupakan tumbuhan hutan yang kulit buahnyaseperti buah rambai tapi lebih tebal, rasanya sangat asam,buahnya bergetah, berbentuk agak membulat, meruncing, dengandiameter mencapai 9 cm. Di dalam buah terdapat biji 1 - 5butir, dengan panjang sekitar 2,5 cm, berwarna cokelatterbungkus daging buah yang berwarna kuning-jingga dan meng-hasilkan minyak.

TEORIKajian kimia terperinci ke atas Garcinia parvifolia telahmenghasilkan dua triterpinoid

1. stigmasterol

2. β sitosterol

3. 6 deoksijacareubin

4. daphnifolin

5. rubraxanton

6. satu benzofenon

7. isoxanthochymol

8. dan satu alkaloid, kafein.

Struktur ini ditentukan dengan menggunakan eksperimenspekstroskopi seperti NMR, MS, IR dan UV.

Secara Farmakologis :

Memiliki efek sitotoksik :

- Ekstrak mentah heksan dan aseton pada Garcinia parvifoliajuga dianggap aktif ke atas sel CEM*SS dengan nilai IC50kurang daripada 30 mikrogram/ml di mana ekstrak mentahkloroform menunjukkan aktiviti yang kuat dengan nilaiIC50 6.5 mikrogram/ml

Senyawa rubraxanthone dan isocowanol dari daging asam kandis :

- Kedua senyawa itu terbukti bersifat antiplatelet sehinggamampu mencengah penyempitan pembuluh darah karenamenumpuknya keping darah atau trombosit sebagai pencetuspenyakit degeneratif seperti stroke.

Daunnya berkhasiat antibakteri :

- Senyawa parvifoliquinone, parvifoliols B, C, E,garcidepsidone B, nigrolineaisoflavone A, danmangostinone yang terkandung di dalamnya ampuh melawanStaphylococcus aureus. Bakteri itu penyebab radang paru-paru, meningitis alias radang selaput otak, osteomielitisatau infeksi tulang, dan infeksi saluran kemih padamanusia

Memiliki efek antiplasmodium :

- Uji larva telah dijalankan dengan menggunakan larva jenisAedes aegypti. Ekstrak mentah Garcinia parvifoliamenunjukkan aktivitis yang sederhana terhadap larvadengan memberikan nilai LC50 kurang daripada 100mikrogram/ml. Rubraxanthone menunjukkan aktivitis yangkuat terhadap larva dengan nilai LC50 15,49 mikrogram/ml.

- Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ekstrak n-heksanakulit batang G. parvifolia (Miq) mengandung turunansenyawa ksanton yaitu 1,3,6-trihidroksi-2-(3-metilbut-2-enil)-7-metoksi-8-(3-metilbut-2-enil)ksanten-9-o memilikiaktivitas antiplasmodium pada kultur P. falciparum strain

FCR-3 sebesar 9,368 ± 1,6 mg/mL untuk masa inkubasi 24jam, 3,005 ± 1,5 mg/mL untuk masa inkubasi 72 jam. Padastrain D10 dengan nilai IC50 sebesar 9,341 ± 1,5 mg/mLuntuk masa inkubasi 24 jam dan 6,885 ± 1,7 mg/mL untukinkubasi 72 jam.

- Hasil tes in vitro menunjukkan ekstrak metanol akar danekstrak n-heksana akar dan kulit batang memilikiaktivitas antiplasmodium yang lebih kuat daripada ekstrakbagian lain dari tanaman dengan IC50 <10 mg mL-1 (Tabel1). Sebuah nilai IC50 <10 mg mL-1 diklasifikasikansebagai memiliki aktivitas antiplasmodium yangkuat .Kekuatan yang berbeda dari ekstrak antiplasmodialdari bagian tanaman yang berbeda mungkin karena jumlahyang berbeda dari xanthone di bagian-bagian tanaman. G.parvifolia kulit telah terbukti mengandung sembilansanton kecil

Aktivitas antioksidan dievaluasi dengan 2,2 difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) assay. Pengujian menggunakan radikalbebas yang menunjukkan penyerapan karakteristik pada 517 nm(ungu) (Velaskez et al., 2003). Reaksi antara pemulungan (DPPH•) dan antioksidan (HA) dapat ditulis sebagai:

Antioksidan bereaksi dengan DPPH yang merupakan radikal bebasyang stabil dan direduksi menjadi DPPH - bentuk H. Tingkatperubahan warna menunjukkan potensi pemulungan senyawaantioksidan atau ekstrak dalam hal kemampuan menyumbangkanhidrogen (Benabadji et al., 2004). Dibandingkan dengan ekstrakdari satu bagian tanaman, ekstrak buah memiliki lebih rendahIC50> 100 mg mL-1.

Hidrolisa ekstrak methanol :

- Ekstrak methanol + HCl 2 N, panaskan selama 1 jam laludinginkan.

- Masukkan dalam corong pisah , sari dengan eter, sampaiterpisah menjadi 2 fase.

- Ambil fase aqua.

Data Skrining:

a. Sari hexan

No Identifikasi

Cara Kerja Teori Pengamatan Hasil

1 Minyakatsiri

Sari hexan diuapkan sampaikering, tambahkan alcohol,uapkan

(+) Bau aromatis

Tercium bau khas aromatis

Positif

2 Lemak Sari hexan diuapkan sampaikering, tambahkan KOH 5 %(penyabunan)

(+) Tetes Minyak ( kertas saring)

Tidak terdapat nodatetesan minyak pada kertas saring

Negatif

3 Steroldantriterpenoid

Sari hexan diuapkan sampaikering, tambahkan asam asetatanhidrat , tambahkankloroform dan asam sulfatpekat

Ekstrak dalam plat tetes ,tambahkan Asam sulfat pekat ,tambahkan asam asetat anhidrat

Terpenoid (+):Cincin hijau, merah dalam tabung reaksi

Steroid (+):Cincin hijau, biru (dalam plat tetes)

Tidak ada cincin yang terbentuk

Ada cincin hijau

Negatif terpenoid

Positif steroid

4 Alkaloid Sari hexan diuapkan sampaikering, sampai menjadi ekstrakkental , tambahkan HCl 2 N ,3-6 tetes, ambil lapisan asam.

- Tambahkan Meyer- Tambahkan Dragendoff

- Tambahkan Bouchardat

(+) Endapan putih(+) Endapan coklat merah jingga

(+) Endapan coklat

Tidakada endapanTidak ada endapan

Tidak ada endapan

NegatifNegatif

Negatif

5 Kumarin Sari hexan diuapkan sampaikering, tambahkan air panas ,dinginkan , bagi menjadi 2tabung

(+) Fluorosensikehijauan / kebiruan

Tidak ada flurosensi

Negatif

Simplisiakering

Hexan

Ampas Sari Hexan

- Pembanding- Tambahkan NH4OH 10 %

Lihat di lampu UV

b. Sari kloroform

No Identifikasi

Cara Kerja Teori Pengamatan Hasil

1 Tanin Sari kloroform tambahkan 3tetes FeCl3

(+) Biru kehijauan / hijau tua

Warna coklat Negatif

2 Gulapereduksi

Sari kloroform tambahkan 2tetes Fehling A dan B,panaskan di waterbath

(+) Endapan merah bata

Ada endapan merah coklat

Positif

3 Alkaloid Simplisia halus tambahkankloroform tambahkan NH4OH,saring , ekstrak diuapkan,tambahkan HCl 2 N ,kocok,ambil lapisan asam, bagimenjadi 4 tabung :

- Pembanding- Tambahkan Meyer- Tambahkan Dragendoff

- Tambahkan Bouchardat

(+) Endapan putih(+) Endapan coklat merah jingga(+) Endapan coklat

Tidak ada endapanTidak ada endapan

Tidak ada endapan

NegatifNegatif

Negatif

4 Emodol Sari kloroform dipekatkan ,dinginkan , tambahkan NH4OH25%, kocok

Warna merah Lapisan bawahwarna coklat kotor

Negatif

5 Flavonoid

Sari kloroform tambahkan HClpekat, tambahkan logam Mgterbentuk warna merah,dinginkan, tambahkan AmilAlkohol, kocok :

FlavonoidTanin

Warna kuning Negatif

Ampas kering

Kloroform

AmpasSari

- Warna merah naik ke atas- Warna merah tetap di bawah

Negatif

6 Kumarin Sari kloroform diuapkan sampaikering, tambahkan air panas ,dinginkan , bagi menjadi 2tabung

- Pembanding- Tambahkan NH4OH 10 %

Lihat di lampu UV

(+) Fluorosensi kehijauan / kebiruan

Tidak ada flurosensi

Negatif

7

Steroiddantriterpenoid

Sari kloroform diuapkan sampaikering, tambahkan asam asetatanhidrat , tambahkankloroform dan asam sulfatpekat melalui dinding tabungreaksi

Ekstrak dalam plat tetes ,tambahkan Asam sulfat pekat

*Terpenoid (+):Cincin hijau, merah dalam tabung reaksi

Steroid (+):Cincin hijau, biru (dalam plattetes)Terpen : ungu, merah coklat

Coklat tua

Coklat tua

Coklat tua

Negatif

Negatif

Negatif

c. Sari Metanol

No Identifikasi

Cara Kerja Teori Pengamatan Hasil

1 Tanin Sari metanol tambahkan 3 tetesFeCl3

(+) Biru kehijauan / hijau tua

Warna coklat Negatif

2 Gulapereduksi

Sari metanol tambahkan 2 tetesFehling A dan B, panaskan diwaterbath

(+) Endapan merah bata

Ada endapan merah coklat

Positif

3 Alkaloid Sari methanol + HCl, jikabening langsung diuji, jikatidak + Amonium Hidroksida(untuk membusakan garamalkaloid) + kloroform, kocok,ambil lapisan kloroform + HCl2 N , ambil lapisan air , bagimenjadi 4 tabung :

Ampas kering

Metanol

- Pembanding- Tambahkan Meyer- Tambahkan Dragendoff

- Tambahkan Bouchardat

(+) Endapan putih(+) Endapan jingga

(+) Endapan coklat

≠endapan≠endapan

≠endapan

NegatifNegatif

Negatif

4 Emodol Sari metanol dipekatkan ,dinginkan , tambahkan NH4OH25%, kocok

Warna merah Lapisan bawah warna coklat kotor

Negatif

5 Flavonoid Sari metanol tambahkan HClpekat, tambahkan logam Mgterbentuk warna merah,dinginkan, tambahkan AmilAlkohol, kocok :- Warna merah naik ke atas- Warna merah tetap di bawah

FlavonoidTanin

Larutan coklat

Negatif Negatif

6 Kumarin Sari metanol diuapkan sampaikering, tambahkan air panas ,dinginkan , bagi menjadi 2tabung

- Pembanding- Tambahkan NH4OH 10 %

Lihat di lampu UV

(+) Fluorosensi kehijauan / kebiruan

Tidak ada flurosensi

Negatif

7 Steroldantriterpenoid

Sari metanol diuapkan sampaikering, tambahkan asam asetatanhidrat , tambahkankloroform dan asam sulfatpekat melalui dinding tabungreaksi

Ekstrak dalam plat tetes ,tambahkan Asam sulfat pekat

Steroid : cincinhijau/biruTerpen : cincin hijau/merah

Steroid : hijau/biruTerpen : ungu,merah coklat

Coklat tua

Coklat tua

Coklat tua

Negatif

Negatif

Negatif

d. Hidrolisis

Sari methanol + HCl 2 N sama banyak, direfluks selama 1jam timbul kekeruhan didinginkan disari dengan etilasetat. Dikocok lalu diambil lapisan atas terhadap hasilhidrolisis dilakukan pemeriksaan seperti yang dilakukanpada sari methanol.

AmpasSari

No Identifikasi

Cara Kerja Teori Pengamatan Hasil

1 Tanin Sari hidrolisa tambahkan 3tetes FeCl3

(+) Biru kehijauan / hijau tua

Hijau Positif

2 Gulapereduksi

Sari hidrolisa tambahkan 2tetes Fehling A dan B,panaskan di waterbath

(+) Endapan merah bata

Ada endapanmerah coklat

Positif

3 Alkaloid Sari hidrolisa + HCl , jikabening langsung diuji, jikatidak + Amonium Hidroksida(untuk membusakan garamalkaloid) + kloroform, kocok,ambil lapisan kloroform + HCl2 N , ambil lapisan air , bagimenjadi 4 tabung :

- Pembanding- Tambahkan Meyer- Tambahkan Dragendoff

- Tambahkan Bouchardat

(+) Endapan putih(+) Endapan jingga

(+) Endapan coklat

≠endapan≠endapan

≠endapan

NegatifNegatif

Negatif

4 Emodol Sari hidrolisa dipekatkan ,dinginkan , tambahkan NH4OH25%, kocok

Warna merah Lapisan bawah warnacoklat kotor

Negatif

5 Flavonoid Sari hidrolisa tambahkan HClpekat, tambahkan logam Mgterbentuk warna merah,dinginkan, tambahkan AmilAlkohol, kocok :- Warna merah naik ke atas- Warna merah tetap di bawah

FlavonoidTanin

Larutan coklat

Negatif Negatif

6 Kumarin Sari hidrolisa diuapkan sampaikering, tambahkan air panas ,dinginkan , bagi menjadi 2tabung

- Pembanding- Tambahkan NH4OH 10 %

Lihat di lampu UV

(+) Fluorosensi kehijauan / kebiruan

Tidak ada flurosensi

Negatif

7 Steroldantriterpen

Sari hidrolisa diuapkan sampaikering, tambahkan asam asetatanhidrat , tambahkan

Steroid : cincinhijau/biruTerpen : cincin

Coklat tua Negatif

oid kloroform dan asam sulfatpekat melalui dinding tabungreaksi

Ekstrak dalam plat tetes ,tambahkan Asam sulfat pekat

hijau/merah

Steroid : hijau/biruTerpen : ungu,merah coklat

Coklat tua

Coklat tuaNegatif

Negatif

Kromatografi Lapis TipisI. Tujuan :- Pemisahan senyawa dari suatu kelompok senyawa.- Identifikasi zat yang terkandung dalam senyawa.- Mencari eluen yang cocok untuk kromatografi kolom.- Identifikasi senyawa.

II. Alat & Bahan :

i. Alat :1. Lempeng KLT2. Pipa kapiler3. Gelas ukur4. Corong5. Chamber6. Lampu UV

ii. Bahan :1. Eluen = Hexan : Etil asetat (7:3)

III. Cara Kerja :

1. Ekstrak yang digunakan untuk KLT dipekatkan terlebihdahulu dengan cara diuapkan di water bath.

2. Plat KLT disiapkan 5 x1 cm.3. Menandai dengan pensil,batas bawah dan batas atas pada

plat.

4. Menotolkan ekstrak degan menggunakan pipa kapiler yangtelah dikecilkan lubangnya dengan dibakar. Dikeringkansebentar di udara terbuka.

5. Mengisi chamber dengan eluen. Kemudian menjenuhkan eluendengan cara menambahkan kertas saring ke dalam chamber.Bila sudah jenuh, maka seluruh bagian kertas saring akanterbasahi dengan eluen.

6. Memasukkan plat yang telah ditotolkan ekstrak ke dalamchamber yang berisi eluen tersebut. Elusidasi sampaitanda batas pada plat KLT.

7. Mengamati noda yang terbentuk secara visual di bawahsinar UV dan disemprot dengan pereaksi/penampak noda yangsesuai.(dipakai H2SO4 10 %)

8. Menghitung Rf yang didapat.

IV. Data :

- Jarak yang ditempuh spot : Ekstrak hexane = 4,7 Ekstrak CHCl3 = 4,8 Ekstrak methanol = 4,8 Ekstrak air = 4,8

- Rf = Jarak tempuh spot Jarak tempuh solvent

- Rf ekstrak hexane = 4,7 / 5 = 0,94- Rf ekstrak CHCl3 = 4,8 / 5 = 0,96- Rf ekstrak methanol = 4,8 / 5 = 0,96- Rf ekstrak air = 4,9 / 5 = 0,98

PEMBAHASANPada percobaan kali ini kami menggunakan ekstraksiberingkat. Ekstraksi ini dimulai dengan pelarut yangmempunyai sifat non polar yaitu heksana, kemudian ampasnyadikeringkan kemudian ampas yang kering itu diekstraksi

kembali dengan CHCl 3 yang mempunyai sifat semi polar yaituetil asetat.Ampas yang dihasilkan dikeringkan kembali laludiekstraksikan dengan methanol yang kepolarannya lebihtinggi dari heksana dan etil asetat. Terakhir, ampasnyadikeringkan dan diekstraksi dengan pelarut yang mempunyaisifat polar yang tinggi yaitu air.

Perlakuan di atas dimaksudkan untuk mendapatkan semuasenyawa dan membaginya sesuai dengan sifat kepolaran darisenyawa itu sendiri sesuai dengan pelarutnya mengikutiprinsip Like dissolve Like. Sehingga senyawa sepertiglukosida terlarut dalam pelarut air sesuai dengan sifatkepolarannya.

Reaksi dalam pengamatan skrinning yang dilakukan dapatmemberikan hasil warna yang tidak mutlak sama persis denganteorinya. Hal ini disebabkan, banyaknya senyawa kompeksdalam sampel khususnya dari bahan alam, sehingga antarasenyawa yang satu dengan senyawa yang lain bisa salingmempengaruhi yang mengakibatkan reaksi warna atau endapanyang terbentuk tidak sesuai dengan teori.

Dalam penyimpanan perlu diperhatikan dengan baik. Wadah yangdipakai harus terlindung dari sinar matahari langsung danditutup dengan kedap udara, sebab jika tidak,udara dapatmasuk memicu terjadinya proses oksidasi dan diduga ada zatyang mudah menguap yang dapat keluar dari wadah.

Reagen yang digunakan juga dapat mempengaruhi hasilskrinning. Bila reagen tersebut telah disimpan dalam waktulama dan tidak ada penutupnya dapat menyebabkan reagenteroksidasi. Bila hal ini terjadi maka kualitas reagenmenjadi menurun dan percobaan skrinning menjadi tidak valid .

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah proses penguapanterlebih dahulu yang dilakukan untuk menguji adanya beberapasenyawa seperti pemeriksaan minyak atsiri, pemeriksaansterol dan triterpenoid dan lainnya perlu dilakukan denganbaik sampai sari heksan diuapkan sampai kering. Sebab heksan

yang dipakai sebagai pelarut akan dapat mempengaruhi dalamproses skrinning dengan reagen-reagen yang digunakan.

Dalam skrining heksana, asam kandis positif mengandungminyak atsiri yang dibuktikan dengan terciumnya bau aromatisdan mengandung steroid yang dibuktikan dengan adanya cincinhijau. Hasil ini sesuai dengan teori yang mengatakan asamkandis mengandung stigmasterol yang merupakan golongansteroid..

Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpenaasiklik. Ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yangtergabung. Cincin A, B dan C beranggotakan enam atom karbon, dancincin D beranggotakan lima.

Kolestrol merupakan steroid yang terbanyak di dalam tubuh manusia. Kolestrol memiliki struktur dasar inti steroid yangmengandung gugus metil, gugus hidroksi yang terikat pada cincin pertama, dan rantai alkil. Kami mengambil contoh reaksi kolesterol yang steroid untuk menjelaskan reaksi yangterjadi jika steroid ditambahkan asam asetat anhidrat dan H2SO4(P)

Fungsi penambahan asam asetat anhidrat untuk membentuk adanyaturunan asetil yang terdapat pada steroid. Pada uji ini digunakankloroform yang berfungsi untuk melarutkan steroid. Selanjutnyayaitu penambahan asam sulfat yang berfungsi untuk mengekstraksisehingga terbentuk cincin merah kecoklatan antara air maupunetanol dengan kloroform.

Untuk minyak atsiri tidak disebutkan di teori karenapengujian senyawa-senyawa dalam asam kandis menggunakanspekstroskopi seperti NMR, MS, IR dan UV. Sehinggapengamatan organoleptis tidak teramati

Dalam skrining kloroform, asam kandis positif mengandunggula pereduksi yang dibuktikan adanya endapan merah cokelatyang berarti mempunyai golongan gula (karbohidrat) yang dapatmereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalahglukosa dan fruktosa .

Dalam skrining metanol, asam kandis positif mengandung gulapereduksi yang dibuktikan adanya endapan merah bata sesuaidengan teori dari buku penuntun praktikum fitokimia I. Hasilini serupa dengan hasil skrining dalam kloroform, sehinggadapat ditarik kesimpulan memang asam kandis memiliki gulapereduksi.

Uji Fehling dalam penentuan ada/tidaknya gula pereduksibertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Ujung darisuatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugusaldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa,

fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa),kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagaigula pereduksi.

Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A(CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat). Dalampereaksi ini ion Cu²+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalamsuasana basa akan diendapkan menjadi CuO2. Fehling Bberfungsih mencegah Cu²+ mengendap dalam suasana alkali.

Reaksi yang terjadi dalam uji fehling adalah :

Dalam hidrolisis, asam kandis positif mengandung tannin yangdibuktikan setelah penambahan 3 tetes FeCl3 akan membentukwarna hijau. Terjadinya pembentukan warna hijau ini karenaterbentuknya senyawa kompleks antara logam Fe dan tanin.Senyawa kompleks terbentuk karena adanya ikatan kovalenkoordinasi antara ion atau atom logam dengan atom nonlogam(Effendy, 2007). Persamaan Reaksi antara senyawaan tanindengan FeCl3 pada gambar 6.2

Xanthone yaitu substansi kimia alami, yang tergolong senyawapolyhenolic yang dapat digunakan sebagai zat untuk mengatasiberbagai penyakit. Xanthone memiliki manfaat sebagaipengobatan untuk penyakit jantung, aterosklorosis (plak dipembuluh darah), hipertensi dan trombosis.Dalam asam kandisterdapat 2 senyawa xanthone yang terkenal memilki khasiatyaitu isoxanthochymol dan rubraxanton. Sayang dalampercobaan kali ini tidak dilakukan uji senyawa xanthone.

Dalam percobaan kromatografi lapis tipis,digunakan lempengKLT sebagai fase diamnya yang terbuat dari silica gel.Eluenyang kami pakai yaitu Heksana : Etil asetat (7:3) sebagaifase geraknya. Fungsi kertas saring dalam proses ini adalahuntuk menjenihkan suasana di dalam chamber. Jika tidak dalamsuasana jenuh dikuatirkan akan mempengaruhi hasil darikromatografi. Selain itu,dalam pencelupan kertas saring jugaharus perlahan dan tegak lurus serta tinggi eluen harus pasdengan garis yang dibuat dengan pensil 1 cm dari bawahkertas. Jika melebihi dari garis maka zat kita akan melarutdengan eluen dan tidak naik ke atas. Jika tidak tegak lurusdalam pencelupannya makan arah rambat sampe kita akan miringdan bisa bersinggungan dengan senyawa lain yang sedang naikke atas akibatnya hasil KLT ini menjadi tidak valid.

0,5 cm

Jarak solvent = 5 cm

1,0 cm

Baik sebelum dan sesudah disemprotkan H2SO4 10% sebagailarutan penampak noda, KLT kami tidak menunjukkan adanyaflorosensi di bawah sinar UV. Berarti dalam asam kandistidak memiliki zat yang berfluorosensi.

KESIMPULANAsam kandis

Positif mengandung minyak atsiri dan steroid pada ektrak heksana.

Positf mengandung gula pereduksi pada ekstrak kloroform.

Positif mengandung gula pereduksi pada ekstrak metanol. Dalam proses hidrolisis positif mengandung tannin.

Nilai Rf untuk :

Ektrak heksana asam kandis = 0,94 Ektrak kloroform asam kandis = 0,96 Ektrak metanol asam kandis = 0,96 Ektrak air asam kandis = 0,98

DAFTAR PUSTAKA

Darwis, Michellia .2009.Warta Peneltian dan Pengembangan Tanaman Industri vol 15. Balittro .http://www.scribd.com/doc/68760758/Bin-a-Hong

Rahmani,M.dkk.2009.Chemical Constituents of Garcinia parvifolia(Guttiferae).Malaysia. University Putra Malaysia. http://myais.fsktm.um.edu.my/8308/1/Series_B_Journal_7_pg_105-110_.pdf

Dachriyanus,dkk.2004.Senyawa Antioksidan dari Tumbuhan Garcinia parvifolia MIQ.Padang.Universitas Andalas.http://repository.unand.ac.id/3664/1/J2.pdf

Syamsudin,dkk.2007.Aktivitas antiplasmodium dari dua fraksiekstrak n-heksana kulitbatang asam kandis(Garcinia parvifolia Miq).Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada. http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/7._18-4-2007-syamsudin.pdf

Penyimpanan Bahan Determinasi.Bedugul. LIPI-UPT. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-262-609956245-bab%20vi%20tari.pdf.