Praktek Persidangan Perdata [Pengadilan Negeri]

32
Truth & justice Can't be sold Praktek Kemahiran Persidangan Perdata Robaga G. Simanjuntak Desember 2011 [email protected] advokat-rgsmitra.com

Transcript of Praktek Persidangan Perdata [Pengadilan Negeri]

Truth & justice Can't be sold

Praktek Kemahiran Persidangan Perdata

Robaga G. SimanjuntakDesember 2011

[email protected]

Tahap Administratif s.d. Pemanggilan

Hakim Ketua Majelis1. Menetapkan hari sidang

pertama ; dan2. Memerintahkan

Panitera perkara membuat dan mengirimkan surat panggilan.

PANITERA/JURUSITA Membuat dan

mengirimkan surat panggilan sidang 1 kepada para pihak

beserta berita acaranya.

Kepala PANITERA Kepala PERKARA

PERDATA Menerima pendaftaran gugatan dan mencatatkannya dalam buku register

perkara perdata.Meneruskan perkara

kepada Ketua PN

KETUA PENGADILAN NEGERI Setelah

membaca berkas gugatan, menetapkan

Majelis Hakim yang akan memeriksa dan

mengadili perkara

PENGGUGAT Mendaftarkan

Gugatan melalui Kepala Panitera

Pengganti PN yang berwenang dengan

membayar uang muka perkara

Penggugat Menerima surat

panggilan & menandatangani

berita acara [Relaas]

Tergugat Menerima salinan gugatan,

surat panggilan &menandatangani

berita acara [Relaas]

TAHAP YUDISIALSIDANG I

KEMUNGKINAN:- Penggugat dan Tergugat hadir

maka sidang dibuka dan Majelis Hakim wajib mengupayakan perdamaian. Bila mereka setuju untuk berdamai maka dibuatlah Akta van dading (130 HIR), akan tetapi bila tidak tercapai perdamaian maka sidang dilanjutkan.

- Penggugat hadir Tergugat tidak hadir, hakim akan memeriksa Berita Acara Panggilan bila telah sah dan patut maka Tergugat akan dipanggil kembali (127 HIR). Apabila ternyata Tergugat tetap tidak hadir juga maka perkara tersebut diputus secara verstek(125 HIR).

- Penggugat tidak hadir, Tergugat hadir, hakim memeriksa BAP, dan mengadakan pemanggilan kembali pad pihak yang tidak hadir (126HIR), bila Penggugat tetap tidak hadir maka perkara diputus secara gugur. (124 HIR)

- Penggugat dan Tergugat tidak hadir, maka akan dilakukan pemanggilan kembali hingga biaya perkara habis.

- Mediasi(PERMA No. 2 tahun 2003)

JAWAB MENJAWAB1. JawabanDibuat oleh Tergugat.Bentuk:- Eksepsi, yakni tanggapan yang tidak

mengenai pokok perkara. Eksepsi ada 2, yaitu (1) eksepsi materiil atauperemptoir (antara lain: kompetensi (Pasal 125 ayat (2), 133, 134 dan 136 HIR, nebis in idem, objek yang sama juga sedang disidangkan) dan (2) eksepsi formil atau dilatoir (antara lain: gugatan premature, gugatan kurang pihak, obscuur libel, dll).

- Jawaban, yakni tanggapan mengenai pokok perkara. Isinya ada 3 yaitu: mengakui, menolak, dan referte.

- Rekonpensi, yakni gugatan balasan (132 huruf a dan b HIR).

2. ReplikDibuat oleh Penggugat, guna mempertahankan dalil-dalil dalam gugatan dan mematahkan dalil-dalil dalam jawaban Tergugat.

3. Duplik Dibuat oleh Tergugat, guna mempertahankan dan memperkuat dalil-dalil dalam jawaban dan mematahkan dalil-dalil dalam replik Penggugat.

PEMBUKTIAN- Siapa yang mendalilkan sesuatu, dia

harus membuktikan (Pasal 163 HIR).- Alat bukti (Pasal 164 HIR): (1) Bukti

Surat (biasa, otentik, akte di bawah tangan, Pasal 137 dan 165 HIR); (2) Saksi (Pasal 145 ayat (1) HIR); (3) Persangkaan (hakim dan undang-undang); (4) Pengakuan (dalam sidang dan diluar sidang, Pasal 174-176 HIR); dan (5) Sumpah (diminta oleh hakim dan pihak lawan, Pasal 155, 156, 158, dan 177 HIR).

PUTUSAN DAN EKSEKUSI- Penggolongan putusan: (1) Putusan akhir, yakni

putusan yang mengakhiri sengketa, dan (2) Putusan sela, yakni putusan yang diberikan guna memperlancar jalannya persidangan.

- Sifat putusan: (1) Condemnatoir (menghukum); (2) Declaratoir (menyatakan); (3) Constitutive(menimbulkan hubungan hukum baru dan menghilangkan hubungan hukum yang lama).

- Asas-asas eksekusi: (1) Dijalankan apabila pihak yang kalah tidak secara sukarela menjalankan isi putusan; (2) Dijalankan terhadap putusan inkracht(kecuali putusan Sertamerta, provisi, gorsse akte, perdamaian); (3) Dilaksanakan dibawah perintah Ketua Pengadilan Negeri, dll.

- Macam eksekusi: (1) eksekusi riil; (2) eksekusi membayar sejumlah uang; (3) Eksekusi melakukan suatu pekerjaan, dll.

TAHAP YUDISIAL

4

Sidang hari I Mediasi

Berhasil Akta Perdamaian

Pembacaan Gugatan Jawaban

Replik

DuplikPembuktianKesimpulan

PutusanHakimUpaya

Hukum

Upaya Hukum

Putusan Hakim $

Upaya HukumBiasa

Upaya Hukum

LuarBiasa

Banding

Kasasi

Verzet

Peninjauan Kembali

Derden Verzet

Actor Sequitur Forum Rei• Asas dalam hukum perdata yang menentukan kompetensi relative

pengadilan, menurut asas ini gugatan harus diajukan kepada Pengadilandi tempat tinggal Tergugat.

• Filosofi Actor Sequitur Forum Rei: karena materi / isi gugatan Penggugatbelum tentu terbukti benar menurut hukum atau belum tentu suatugugatan pasti dikabulkan tuntutannya oleh Pengadilan. Jadi, sungguhtidak layak jika Tergugat harus dipaksa menghadap / memenuhipanggilan Pengadilan sesuai tempat tinggal Penggugat. Berdasarkanpengertian ini, maka hak-hak Tergugat-pun harus dihormati dan diakuiselama belum terbukti kebenaran isi Gugatan Penggugat, dan Tergugattidak bisa dipaksa berkorban untuk kepentingan Penggugat yangmisalnya belum tentu tinggal satu wilayah dengan Tergugat, danTergugat-pun harus dianggap sebagai pihak yang benar sebelum terbuktisebaliknya.

Penyimpangan Asas Actor sequitur forum rei[asas ini tidak diterapkan dalam setiap kasus]

• Penyimpangan asas diatur dalam pasal 118 ayat 3 HIR (Pasal142 ayat 3 RBg) : apabila Tergugat tidak mempunyai tempattinggal yang dikenal atau tempat tinggal yang nyata atauapabila Tergugat tidak dikenal, maka gugatan diajukan kepadaPengadilan tempat tinggal Penggugat.

• Apabila gugatan itu mengenai benda tetap, dalam kondisi inigugatan diajukan ke pengadilan ditempat benda tetap ituterletak (vide : pasal 118 ayat 3, 142 ayat 5 RBg) yang hukumperdata dikenal dengan istilah forum rei sitae.

PEN

GG

UG

ATTergugat alamat tidak diketahui atau tidak

menentu atau tidak dikenal

Gugatan diajukan ke domisili Pengadilan Penggugat

Gugatan Mengenai Benda Tetap / benda tak bergerak

Gugatan diajukan ke domisili / Wilayah Pengadilan Dimana Benda

Tak Bergerak itu berada

GUGATAN (a)

• Gugatan prinsipnya didefinisikan sebagaituntutan hukum guna pemenuhan hak dankewajiban tertentu, yang diajukan olehseseorang atau lebih (sebagai Penggugat)terhadap seseorang/suatu badan hukum ataulebih (sebagai Tergugat).

• Gugatan dapat diajukan, baik itu secara secaralisan (Pasal 120 HIR) ataupun tertulis (Pasal118 HIR), oleh se-seorang a/ pihak yangmerasa dirugikan.

GUGATAN (b)• Syarat Gugatan:

– Formil, harus memuat: (1) Tempat, tanggal pembuatan gugatan; dan (2) ditandatangani oleh pihak yang mengajukan (partij materiil) atau kuasa hukumnya (partij formil) diatas materai secukupnya (Rp. 6.000,-) yang diberi tanggal.

– Materiil, harus memuat:• Persona Standi on Judicio (identitas jelas semua pihak dalam gugatan, baik

itu Penggugat maupun Tergugat). Dalam bagian ini minimal harus memuat nama lengkap, pekerjaan, dan alamat dari masing-masing pihak.

• Posita/Fundamentum Petendi (dalil-dalil gugatan). Dalam bagian ini harus diuraikan secara rinci dan sistimatis tentang:– fakta-fakta perbuatan, peristiwa dan/atau kerugian yang dialami.– Fakta-fakta dan dasar hukum dengan menunjuk sifat melawan hukum,

ketentuan hukum ataupun asas-asas hukum mana saja yang sudah dilanggar berdasarkan fakta-fakta perbuatan atau peristiwa, missal melanggar Pasal 1365 BW, Pasal 1234 BW, Pasal 38 UU RI No. 23/1997, dll

• Petitum (tuntutan). Bagian ini dapat merangkum semua tuntutan hukum untuk diputuskan oleh Majelis Hakim agar dipenuhi oleh Tergugat. Disini tuntutan dapat dinyatakan sepanjang tuntutan itu sudah diuraikan sebelumnya dalam bagian posita dan berdasarkan hukum, serta tidak melawan hak

GUGATAN (c)• Gugatan diajukan kepada (Pasal 118 HIR): (1) Pengadilan negeri

dalam wilayah hukum tempat tinggal Tergugat; (2) JikaTergugat lebih dari satu, maka dapat diajukan kepadapengedilan negeri dalam wilayah hukum salah satu tempattinggal Tergugat; (3) Jika tempat tinggal Tergugat tidakdiketahui, maka gugatan dapat diajukan kepada pengedilannegeri dalam wilayah hukum dimana terakhir kali Tergugatbertempat tinggal. Terkecuali, terhadap gugatan yang secarakhusus menyangkut sengketa terhadap suatu barang, meskitempat tinggal Tergugat tidak diketahui pasti gugatan dapatdiajukan kepada pengadilan negeri dalam wilayah hukumtempat barang sengketa berada; dan (4) Jika ternyata Tergugatbertempat tinggal diluar negeri, maka gugatan harus diajukankepada pengadilan negeri di Ibu kota Negara RI (PengadilanNegeri Jakarta Pusat).

• Secara garis besar, proses beracara di pengadilan negeri dalamperkara perdata terbagi dalam 2 tahapan, yaitu (1) tahapadministratif, dan (2) yudisial.

PERMOHONAN SITA JAMINAN

• Sita jaminan (beslag) dapat dimohonkan olehPenggugat dalam gugatannya atau secaraterpisah dengan suatu permohonan tersendiriyang diajukan kepada Majelis Hakim yangmemerika dan mengadili perkara.

• Penyitaan pada prinsipnya dapat diletakanbaik itu terhadap benda bergerak maupuntidak bergerak guna menjamin pelaksanaanputusan.

Jenis-Jenis Sita JaminanConservatoirPs. 227 HIR

Revindicatoir

Ps. 226 HIRMarital Pandbeslag

Sita yang diletakan, baik itu

terhadap benda

bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki atau

berada dalam penguasaan Tergugat.

Sita yang diletakan terhadap benda

bergerak milik

Penggugat yang berada

dalam penguasaan Tergugat.

Sita yang dimohonkan

oleh istri, baik terhadap

benda bergerak

maupun tidak bergerak

yang dimiliki atau berada

dalam penguasaan

suami.

Sita yang diletakan, baik itu terhadap

benda bergerak maupun tidak milik Tergugat

guna pemenuhan

suatu kewajiban tertentu, misal dalam kasus wanprestasi

sewa menyewa tanah atau

bangunan.

Ikut Sertanya Pihak Ke-Tiga

BENTUK-BENTUK PENGIKUTSERTAAN PIHAK KETIGA

Vrijwaring

Ps. 70-76 RV

VoegingPs. 297 – 282

RV

TussenkomstPs. 297 – 282

RV- Seseorang/suatu

badan hukum ditarik masuk ke dalam perkara oleh salah satu pihak, ia ditarik sebagai penjamin bagi pihak itu.

- Bersifat pasif.

- Seseorang/suatu badan hukum masuk kedalam suatu perkara atas inisiatifnya sendiri dan bergabung dengan salah satu pihak guna membela kepentingan pihak tersebut.

- Bersifat aktif.

- seseorang masuk kedalam suatu perkara untuk membela kepentingan dirinya sendiri, tanpa bergabung dengan salah satu pihak yang berperkara.

- Bersifat aktif

UPAYA HUKUMVerzet

Ps. 129 HIR

- Dapat ditempuh bilamana Tergugat dijatuhkan putusan verstek.- Diajukan kepada pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan verstek dlm tenggat waktu 14 hari sejak putusan diberitahukan.

- Menangguhkan eksekusi, terkecuali terhadap putusan uitvoerbar bij voerad (Ps. 180 ayat (1) & Ps. 128 ayat (2) HIR)

Darden VerzetPs. 195 (6)

HIR

- Diajukan oleh mereka yang merasa hak miliknya diletakkan sita eksekutorial oleh Pengadilan Negeri.

- Memasukkan surat bantahan dengan nomor register baru.- Bantahan diajukan kepada Pengadilan Negeri yang menetapkan sita eksekutorial.

BandingUU RI

No.2/1986

- Diajukan dalam tenggat waktu 14 hari sejak putusan dibacakan atau diberitahukan.

- Memori banding tidak diwajibkan.- Diajukan oleh pihak yang tidak puas terhadap putusan Pengadilan Negeri.

KasasiUU 14/1970 Jo. UU 14/1985 Jo.UU 35/1999 Jo.

UU 4/2004

- Diajukan dalam tenggat waktu 14 hari sejak putusan dibacakan atau diberitahukan.

- Memori kasasi diwajibkan untuk disampaikan dalam tenggat waktu 14 hari setelah pernyataan kasasi.

- Alasan-alasan kasasi: (1) tidak berwenang atau melampaui batas wewenang; (2) salah penerapan hukum; (3) lalai yang menyebabkan batalnya putusan; (Ps. 30 UU RI No. 14/1985).

JawabanT E R G U G A T

Tergugat dalam mengajukan jawaban, jangan lupa untuk sertakan Rekonpensi /

Gugatan Balik [jika ada]. Hanya dalam tahap ini Gugat Balik Boleh diajukan

Jawaban & Eksepsi [Tangkisan]• Pasal 125 ayat (2), 132 dan 133 HIR hanya

memperkenalkan eksepsi kompetensi absolut dan relatif. Namun, Pasal 136 HIR mengindikasikan adanya beberapa jenis eksepsi.

• Dari Ilmu Hukum, jenis eksepsi terbagi atas :1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)2. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi

Kompetensi3. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)

Kompetensi

• Kompetensi Absolut (ps. 134 HIR) “ Jika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tidak termasuk wewenang

pengadilan negeri, maka pada sembarang waktu dalam pemeriksaanperkara itu, boleh diminta supaya hakim mengaku tidak berwenang, danhakim itu pun, karena jabatannya, wajib pula mengaku tidak berwenang.”(Rv. 132; IR. 136, 190.)

• Kompetensi Relatif (Ps. 133 HIR Jo. 118 HIR).“Jika si tergugat dipanggil menghadap pengadilan negeri, sedang menurut

peraturan pasal 118 ia tak usah menghadap pengadilan negeri itu, makabolehlah ia meminta supaya hakim menyatakan diri tidak berwenangdalam hal itu, asal saja permintaan itu diajukan dengan segera padapermulaan persidangan hari pertama; permintaan itu tidak akandiperhatikan lagi, jika si tergugat telah mengadakan suatu perlawanan lain.(Rv. 131; IR. 136, 191.)

Jenis Eksepsi Add. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)• Yaitu jenis eksepsi yang berkenaan dengan syarat formil gugatan.• Eksepsi Prosesual dibagi dua bagian, yaitu:

1. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Absolut– Eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri yang sedang melakukan pemeriksaan

perkara tersebut dinilai tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, karenapersoalan yang menjadi dasar gugatan tidak termasuk wewenang pengadilan negeritersebut melainkan wewenang badan peradilan lain, misalnya PTUN atau Pengadilan Agama.

– Eksepsi ini dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan perkara berlangsung, bahkan hakim pun wajib pula mengakuinya karena jabatannya (Ps. 134 HIR).

2. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Relatif– Eksepsi yang menyatakan bahwa suatu pengadilan negeri tertentu tidak berwenang untuk

mengadili perkara tersebut, karena tempat kedudukan atau obyek sengketa tidak beradadalam wilayah hukum Pengadilan Negeri yang sedang memeriksa atau mengadili perkaratersebut.

– Eksepsi ini tidak diperkenankan diajukan setiap waktu, melainkan harus diajukan padapermulaan sidang, yaitu sebelum diajukan jawab menyangkut pokok perkara.

• Putusan dituangkan dalam bentuk:- Putusan sela (interlocutoir), apabila eksepsi ditolak; atau- Putusan akhir, apabila eksepsi dikabulkan.

Eksepsi / Tangkisan / Sanggahan

• Dilatoire, gugatan pokok tidak akan berhasil, misalnyagugatan diajukan premature.

• Peremptoire, meskipun mengakui kebenaran gugatan tapiada tambahannya yang sangat prinsipal hingga gugatangagal.

• Disqualificatoire, Penggugat tidak berkualitas sebagaiPenggugat.

• Plurium litis consortium, Tergugat tidak lengkap.• Non adimpleti contractus, Tergugat tidak memenuhi

prestasi karena Penggugat justru cidera janji.• Rei judicatie (ne bis in idem), Perkara ini sudah pernah

diputus dan sudah berkekuatan hukum yang tetap.

• Van litispendentie, Perkara yang sama kini masih dalam proses peradilan dan belum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

• Van connexiteit, Perkara ini ada hubungannya dengan perkara yang masih ditangani oleh pengadilan /instansi lain dan belum ada putusan.

• Obscuur libel,gugatan tidak jelas• Van beraad, gugatan ini belum waktunya diajukan.

Eksepsi / Tangkisan / Sanggahan

JAWABAN & GUGATAN REKONPENSIPerkara No : ……./Pdt.G/2000/PN.JS

Dalam Perkara Perdata Antara :PT. ABC

TERGUGAT Konpensi / Penggugat RekonpensiMelawan

PT. XYZ Penggugat Konpensi/ Tergugat Rekopensi

Persona Standi - Dalam JawabanJakarta,

Kepada Yth.,Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta *Bpk. Gayus Tambunan – Ketua MajelisBpk. Nazarudin – Anggota Majelis HakimBpk. Bowo – Anggota Majelis HakimDalam Perkara No. :

Dengan hormat,• Untuk dan atas nama klien kami, PT. XYZ yang dalam hal ini diwakili oleh

Tn. Andre dalam kedudukannya selaku Direktur Utama PT. XYZ, yangdalam melakukan tindakan hukum dalam perkara ini diwakili olehKantor LKBH-Hukum UWI berdasarkan surat Kuasa Khusus (terlampir),selanjutnya sebagai Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalamRekovensi, bersama ini menyampaikan Jawaban dalam Konvensi danGugatan dalam Rekovensi, antara lain sebagai berikut :

Posita Jawaban

Dalam KonpensiDalam Eksepsi• Diuraikan eksepsi secara mendetail, rinci dan selalu sertakan dasar hukum• Dalam menguraikan eksepsi agar selalu di sampaikan tangkisan / sanggahan terhadap dalil

penggugat berdasarkan dasar dan pemikiran logika hukum yang wajar• Eksepsi yang sangat kuat, tidak perlu melanjutkan untuk menyampaikan bantahan / sanggahan

lebih lanjut terhadap pokok perkara. Misalkan perkara seharusnya merupakan kewenangan mutlakPengadilan Agama namun Gugatan diajukan melalui Pengadilan Negeri.

Dalam Pokok Perkara1. Bahwa Tergugat mohon apa yang telah diuraikan di atas dianggap telah termasuk pula dalam pokok

perkara ini.2. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat kecuali yang secara tegas

diakui oleh Tergugat.3. Dalam pokok perkara menguraikan berbagai bantahan, agar selalu didasarkan kepada fakta, bukti

dan saksi-saksi, tak lupa selalu mendasarkan pada teori hukum, doktrin, sumber-2 hukum positifserta yurisprudensi.

Dalam Rekopensi1. Dalam rekonpensi diuraikan mengenali alasan / alibi / fakta-fakta bagi Tergugat Konpensi untuk

mengajukan Gugatan Bali kepada Penggugat2. Untuk mengajukan rekonpensi, diuraikan sebagaimana seorang Penggugat mengajukan Gugatan.3. Rekonpensi yang logis harus se-iring materi gugatan penggugat

Petitum Di Dalam JawabanBerdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas maka Tergugat dalamKonpensi [Penggugat Rekopensi] mohon perkenaan Majelis HakimPengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memutuskan sebagai berikut :

Dalam KonpensiDalam EksepsiMenerima Eksepsi Tergugat seluruhnyaMenyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

Dalam Pokok Perkara• Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima• Menetapkan biaya perkara kepada Penggugat Konpensi [Tergugat

Rekonpensi].

26

REKONVENSI• Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugat balasan (gugat balik)

terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya [Pasal 132a ayat (1) HIR].• Pada dasarnya gugatan rekonvensi harus diajukan bersama-sama dengan jawaban tergugat

(Pasal 132b HIR jo 158 RBg).• Tujuan rekonvensi antara lain:

1. Menegakkan Asas Peradilan Sedehana2. Menghemat biaya perkara3. Mempercepat penyelesaian sengketa4. mempermudah pemeriksaan5. menghindari putusan yang saling bertentangan

• Komposisi para pihak dihubungkan dengan Gugatan Rekonvensia. Komposisi Gugatan

– Gugatan Penggugat disebut gugatan konvensi (gugatan asal), sedangkan– Gugatan tergugat disebut gugatan rekonvensi (gugatan balik)

b. Komposisi para Pihak– Penggugat asal sebagai Penggugat Konvensi pada saat yang bersamaan – berkedudukan menjadi Tergugat Rekonvensi. Sedangkan Tergugat Asal sebagai Penggugat

Rekonvensi pada saat yang bersamaan berkedudukan sebagai Tergugat Konvensi.• Baik gugatan konvensi (gugat asal) maupun gugatan rekonvensi (gugat balasan) pada umumnya

diperiksa bersama-sama dan diputus dalam satu putusan hakim. Pertimbangan hukumnyamemuat dua hal, yaitu pertimbangan hukum dalam konvensi dan pertimbangan hukum dalamrekonvensi.

Prosedur Upaya Hukum Banding1. Permohonan banding dapat diajukan dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah putusan

diucapkan, atau seielah diberitahukan. dalam hal putusan tersebut diucapkan diluar hadir.2. Terhadap permohonan banding yang diajukan melampaui tenggang waktu tersebut, tetap

dapat diterima dan dicatat dengan membuat surat keterangan Panitera bahwa permohonanbanding telah lampau.

3. Pernyataan banding dapat diterima, apabila panjar biaya perkara banding yang ditentukandalam SKUM [Surat Kuasa Untuk Membayar telah dibayar lunas.

4. Jika panjar biaya banding yang telah dibayar lunas, Pengadilan wajib membuat aktapernyataan banding, dan mencatat permohonan banding tersebut dalam Register IndukPerkara Perdata dan Register Banding.

5. Permohonan banding dalam waktu 7 (tujuh) hari harus telah disampaikan kepada lawan[Termohon Banding].

6. Tanggal penerimaan, memori dan kontra memori banding, harus dicatat, dan salinannyadisampaikan kepada masing-masing pihak, dengan membuat relaspemberitahuan/penyerahannya.

7. Sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi, harus diberikan kesempatan kepadakedua belah pihak untuk mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage) dan dituangkandalam akta.

8. Dalam 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan banding diajukan, berkas banding berupa harussudah dikirim ke Pengadilan Tinggi.

9. Biaya perkara banding untuk Pengadilan Tinggi harus disampaikan melalui Bank Pemerintahdan tanda bukti pengiriman uang harus dikirimkan bersamaan dengan pengiriman berkasbersangkutan.

10. Dalam menentukan biaya banding harus diperhitungkana. biaya pencatatan peryataan banding ;b. besarnya biaya banding yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi ;c. biaya pengiriman uang melalui Bank/Kantor Pos ;d. ongkos kirim berkas ;e. biaya pemberitahuan, berupa :

a. biaya pemberitahuan akta banding ;b. biaya pemberitahuan memori banding ;c. biaya pemberitahuan kontra memori banding ;d. biaya pemberitahuan memeriksa berkas bagi pembanding ;e. biaya pemberitahuan memeriksa berkas bagi terbanding ;f. biaya pemberitahuan bunyi putusan bagi pembanding ;g. biaya pemberitahuan bunyi putusan bagi terbanding.

Prosedur Upaya Hukum Banding

Saksi & Kesaksian

• Dalam pemeriksaan di persidangan, saksi akan diperiksa olehpengacara yang memanggilnya, untuk memberikankesaksian dan mendukung alibinya.

• Pengacara tidak akan memanggil saksi, jika kesaksiannyatidak mendukung posisi perkara atau klien yang diwakilinya.

• Seorang pengacara akan membawa dan mengarahkan anda[melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya] untukmemberikan informasi yang mendukung kasusnya secarajelas, tepat dan meyakinkan

1

Saksi & Kesaksian• Sebaiknya saksi mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,

demikian pula apabila ada bukti-bukti yang ada dan mungkin dapatdiajukan / diperlihatkan, hal ini agar dipersiapkan saksi sebelumpersidangan. Dalam praktek saksi sangat sulit membuat suatucatatan-catatan, karena disini akan muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada anda secara lisan [sehingga terjadikondisi tanya-jawab].

• Ada ancaman pidana berdasarkan pasal 242 ayat (1) KUHPidana :Barang siapa dalam keadaan di mana undang-undang menentukansupaya memberi keterangan di atas sumpah atau mengadakan akibathukum kepada keterangan yang demikian, dengan sengaja memberiketerangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan,secara pribadi maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu,diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

2

Saksi & Kesaksian• Dalam praktek saksi sangat sulit membuat suatu

catatan-catatan, karena disini akan muncul berbagaipertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada andasecara lisan [sehingga terjadi kondisi tanya-jawab].

• Saksi harus menyampaikan / memberitahu, bagian mana dari bukti atau pertanyaan yang dirasa tidak

3

• Pengacara memiliki banyak cara yang berbeda untukmenjebak, mereka yang tidak menyadari, akan mengikuti danmemberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan olehPengacara [lawan].