Makalah Konsep Dakwah dalam Islam

31
MAKALAH “MEMAHAMI KONSEP DAKWAH DALAM ISLAM” Disampaikan untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Retorika Dakwah Dosen Pengampu: Imam Suprabowo, S.Sos.I, M.Pd.I Disusun oleh: Sifa B. Maghfirah 20130710028 Sutan Kumala Pontas Nst. 20130710036 Quartin Qonita Q. 20130710037 Chairunnisa Larasati 20130710038 Eni Fatmawati 20130710039

Transcript of Makalah Konsep Dakwah dalam Islam

MAKALAH

“MEMAHAMI KONSEP DAKWAH DALAM ISLAM”

Disampaikan untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Retorika Dakwah

Dosen Pengampu: Imam Suprabowo, S.Sos.I, M.Pd.I

Disusun oleh:

Sifa B. Maghfirah 20130710028

Sutan Kumala Pontas Nst.

20130710036

Quartin Qonita Q.

20130710037

Chairunnisa Larasati 20130710038

Eni Fatmawati 20130710039

Alfa Nuri Syahiroh

20130710040

KOMUNIKASI DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Karena

berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Memahami Konsep Dakwah dalam Islam”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Retorika

Dakwah di program studi Komunikasi dan Konseling Islam di

Fakultas Agama Islam pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Imam Suprabowo, S.Sos.I, M.Pd.I selaku dosen

pembimbing mata kuliah Retorika Dakwah dan kepada segenap pihak

yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan

makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat

kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu

kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para

pembaca demi kesempurnaan makalah.

Yogyakarta, 10 Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................i

Daftar Isi ............................................. ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang................................. 1

Bab II Pembahasan

A. Dakwah dalam Islam

2.1 Definisi Dakwah ............................... 2

2.2 Metode Dakwah dalam Islam ..................... 2

2.3 Jenis-jenis Dakwah dalam Islam .................3

B. Dasar Hukum Dakwah dalam Islam.........................4

C. Profil Tokoh Retorika

Pembaharu

1. Mustafa Kemal Pasha.....................7

2. KH. Ahmad Dahlan........................8

Pendakwah

1. Ustadz Jefri Al-Buchory...............10

2. Ustadz Yusuf Mansur...................10

3. Ustadz Nur Maulana....................15

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ................................... 17

Daftar Pustaka...........................................18

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Dakwah merupakan istilah yang khusus dalam islam, ia

merupakan suatu kewajiban yang harus dipertanggungjawabkan ke

semua muslim yang mempunyai kemampuan. Islam memrintahkan kita

sebagai umatnya untuk menyampaikan kebenaran walaupun Cuma

satu ayat. Islam mengahruskan adanya dakwah yang terus

menerus dilakukan ditengah umat. Tanpa adanya dakwah maka akan

banyak kemudharatan yang terjadi.

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang lalai dan tidak

ada yang maksum terbebas dari dosa kecuali para Nabi dan

Rasul. Nasihat adalah pengingat dan petunjuk untuk meluruskan

tingkah laku manusia yang salah. Kegiatan dakwah adalah tugas

utama dari para Nabi dan Rasul, olehkarena itu melanjutkan

misi dakwah adalah tindakan yang mulia karena dengan kita

berdakwah kita mencontoh perbuatan Nabi dan Rasul.

Dakwah tidak dapat dilepaskan dari islam. Dakwah dapat

dilakukan oleh siapa saja yang telah menyatakan keislamannya,

di dalam surah al Ashr dicantumkan bahwa orang-orang yang

tidak merugi adalah orang-orang yang beriman, beramal sholih

dan saling menasehati.

Retorika dakwah berkembang seiring dengan perkembangan

dakwah islam, aktifitas dakwah sendiri sejak ada sejak adanya

agama islam, karena memang islam yang mewajibkan umatnya

berdakwah bagi yang mampu. Dalam merealisasikan fungsinya,

islam sebagai agama dakwah, Allah mengutus Nabi dan Rasulnya

sebagai orator-orator yang membimbing dan mengajak manusia

dimuka bumi untuk takut dan taat kepada Allah SWT.

BAB II

PEMBAHASANA. Dakwah dalam Islam

2.1 Definisi Dakwah

Dakwah secara bahasa berasal dari kata arab yakni (fiil

madhi ) yang berarti memanggil, menamakan mengundang, menyeru,

mengajak, mendoakan yang didalam nya terkadang terkandung

unsur menyampaikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Kata ini berasal dari fi’il ( kata kerja) da’a yad’u

yang artinya memanggil mengajak menyeru dan mendorong ke suatu

tujuan.1

Penegertian dakwah secara terminologi atau istilah yaitu

suatu kegiatan untuk menyampaikan dan mengajarkan serta

menyampaikan dan mempraktikannya ajaran islam didalam

kehidupan sehari-hari. Banyak para ulama yang mempunyai

pendapat yang berbeda mengenai pendapat tentang makna dakwah

namun para ulama sepakat bahwa dakwah diartikan seperti yang

diatas.

Dakwah berkaitan sekali dengan retorika karena retorika

diartikan sebagai seni untuk berbicara baik,jela, kuat,

1 Pdf. Dakwah dalam perspektif al-quran dan hadist.hal 98.

teliti, benar dan yang dicapai berdasarkan bakat alam.2 Seni

dan kepandaian berbicara dibutuhkan dibanyak medan didalam

kehidupan manusia, khusunya dalam berdakwah. Dalam berdakwah

seorang dai juga harus mempunyai retorika yang baik.

2.2 Metode Dakwah dalam Islam

Dalam dakwah terdapat banyak cara untuk menyampaikan

isi pesan dakwahnya tergantung pada kemauan, kemapuan dan

lain-lain. Namun dalam islam telah ada surat alquran yang

sudah menjelaskannya.

ن� سن� إ�� ح ي� إ� ي� ه� ت�� ال �� هم ب ل اد� � � وج ة� سن! ح � إل ة� ظ% � موع � وإل مة� ك ح� ال �� ك/ ب � ب�1 ل� ر ي� ب�6 لى س إدع إ��

ن� ي>� د� مهي� ال �� لم ب ع و إ� لة� وه ي� ب�6 ن� س ل ع ! من� ض �� لم ب ع و إ� ك/ ه ب�1 ر

Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang

lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Yang secara garis besar telah terbagi menjadi tiga

bagian, metode dakwah tersebut adalah sebagai berikut :

2 Pdf. Retorika dan dakwah islam. Hal 109.

a)Hikmah atau Bijaksana artinya segala ucap tindakan yang

dilakukan berdasarkan ilmu yang benar karena didasarkan pada

rasa keadilan serta pertimbangan yang seksama sambil

memperhatikan situasi dan kondisi medan serta sasaran dalam

mencapai tujuan.

b)Mauizhah hasanah atau nasehat yang baik merupakan tutur kata

pendidikan dan nasehat yang baik. Dakwah dengan cara ini

merupakan dakwah yang paling mudah dilakukan dan sasarannya

juga mudah, murah biyayanya dan cepat sampai pada sasaran.

Dakwah ini biasanya dilakukan dimasjid-masjid, ceramah, tablig

penyuluhan dll.

c)Mujadalah billati hiya ahsan (mendiskusikan). Metode ini

dilakukan dengan cara bertukar pikiran dengan baik.

Mengindahkan kesopanan atau kode etik bukan untuk mencari

popularitas. Bentuk-bentuknya dapat berupa panel diskusi,

seminar, dialog, lokakarya dll.3

2.3 Jenis-jenis Dakwah dalam Islam

Dilihat dari jenisnya dakwah islam terbagi menjadi dua,

yaitu dakwah bil-lisan dan dakwah bil-haal ( dakwah melalui

ucapan atau dakwah melalui perbuatan).

Dakwah bil-lisan biasanya hanya bersifat menyampaikan

atau bersifat tabligh. Dapat berupa ajaran seseorang atau

sekelompok orang untuk mengikuti perintah Allah dan menjauhi

larangan-Nya. Sedangkan dakwah bil- haal yaitu suatu dakwah3 Ibid. Hal 114-115.

yang disamping dilakukan dengan lisan dan juga mereka

melakukannya dengan amal perbuatan. Dengan memberikan contoh

pula atau senagai teladan bagi mad’u nya tentunya contoh yang

baik.

Dakwah bil-lisan bila tidak diikuti dengan perbuatan

atau dicontohkan oleh seorang da’i maka akan kurang bermakna.

Terlebih jika seorang da’i melakukan perbuatan yang terlarang

maa terjadilah bumerang dan cemoohan dari orang lain. Namun

demikian bukan berarti dakwah bil-lisan tidak berarti hanya

saja cocok di acara-acara tertentu seperti khotbah jumat,

khotbah idul adha, khotbah idul fitri dan lain-lain.

B. Dasar Hukum Dakwah Islam

Dakwah adalah merupakan proses penyelenggaraan suatu

usaha atau aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan sengaja.

Usaha yang diselenggarakan itu berupa mengajak orang untuk

beriman dan mentaati Allah SWT atau memeluk agama Islam amar

ma’ruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat nahi Munkar. Proses

penyelenggaraan usaha tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan

tertentu, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang

diridhai Allah SWT4

Banyak sekali ayat yang menjelaskan mengenai kewajiban

berdakwah, akan tetapi hal ini juga menimbulkan perdebatan

dikalangan ulama tentang kewajiban dakwah Islam bertititk

4 Sholeh, A Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Yogyakarta: Surya Sarana Grafika. 2010. Hal 9-10

tolak dari perbedan interperetasi terhadap ayat Al-Qur’an

surat Ali ‘Imran ayat 104, yaitu:

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang

munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.( Qs.Ali Imran 104)

Berdasarkan ayat diatas, menurut Ibn Katsir, ada dua

pendapat yang berbeda, sebagai menyatakan kewajiban suatu

kelompok (kifayah) dan sebagaian lain menyatakan kewajiban

individual(‘ain) perbedaan dimunculkan dari penafsiran

terhadap kata min. Golongan pertama menyatakan bahwa kata min

dalamayat tersebut berarti littab’id( sebagian), jadi dakwah

merupakan kewajiban yang bersifat kolektif (kifayah) alasannya

karena kegiatan dakwah memerlukan ilmu dan tidak setiap

individu mampu melaksanakannya. Pendapat ini diperkuat dengan

surat At-Taubah ayat 122

Artinya : Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya . Mengapa tidak

pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya (Qs.At-taubah 122)

Golongan kedua menafsirkan kata min berarti lilbayan

yakni sebagai penjelas, dengan demikian dakwah menjadi

kewajiban individu hal ini diperkuat oleh surat Ali Imran ayat

110

هون� ن! M � وت معروف! ال �� مرون� ب ا� � اس� ب لي! � ت� ل � ح ر� ! خ إ� ة� م ر إ� ي� م خ! ت� ب! ك

ر� ك مي! � إل ن� عArtinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar (Q.S Ali

Imran 110)

Dimana kata kuntum menunjukkan pada setiap individu.5

Perdebatan-perdebatan yang muncul seharusnya tidak

menjadi perdebatan panjanag yang pada akhirnya akan melemahkan

strategi dan kiat kita dalam mengembangkan dakwah Islam,

menurut penulis dan sejalan dengan pendapat M. Quraish Shihab

bahwa betul dakwah merupakan kewajiban individu, tetapi harus5 Abdul basit,M.AG.Wacana Dakwah Kontemporer.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2006 hal 36

ada kelompok khusus yang menangani dakwah secara profesional,

kewajiban dakwah secara individul berlaku pada tingkatan wa

tawashaw bi al-haq watawashaw bi al-shabr . sementara secara kolektif,

kewajiban dakwah memerlukan organisasi menejemen dan

organisasi yang kuat.6

Pendapat senada juga dikemukakan oleh M.Natsir bahwa

wajib dakwah merupakan kewajiban tiap-tiap muslim yang

mukallaf,tanpa kecuali,dalam kehidupan sehari-hari dalam

kehidupan sehari-hari menurut kemampuan masing-masing, dengan

demikian wajib bagi umat Islam untuk mengembangkan risalah

secara keseluruhan dalam hubungan umat sendiri dan memebwa

kekalangan umat-umat lainnya.

Dengan demikian doktrin mengenai kewajiban dakwah

merupakan doktrin yang terkait dengan tanggungjawab sosial

untuk membangun dakwah untuk menjadi institusi sosial yang ada

ditengah-tengah masyarakat, sebagai institusi sudah seharusnya

dakwah islam diorganisir secara baik dan modren sehingga

bener-bener dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Ibn Khaldun jauh-jauh hari telah mengemukakan didalam

muqoddimahnya bahwa dakwah dan ashabiyah (persaudaraan)

merupakan institusi penting yang dapat membangkitkan negara

dan masyarakat, oleh karena itu sistem negara, pemerintahan

dan politik akan memiliki kekuatan dan otoritas yang tinggi

6 Ibid hal 38

manakala sistem tersebut bersumber dari persaudaraan,dan

tabligh yang dibawa oleh para orator (komunikator).7

C. Profil Tokoh Retorika Islam

Banyak tokoh-tokoh islam baik pembaharu ataupun

pendakwah (da’i) yang menjadi acuan bagi masyarakat. Dan

masyarakat sendiri juga tentu melihat retorika atau gaya

bicara mereka dalam menyampaikan syiar nya. Berikut beberapa

profil tokoh pembaharu dan penyiar atau da’i (yang ada di

Indonesia).

1. Mustafa Kemal Pasha

Mustafa Kemal Ataturk lahir diselanik, 12 maret 1881 an

meninggal di istana Dolmahbace, Istanbul,Turki 10 november

1938. Pada masa kesultanan usmani, sebagian sultan memiliki

gaya kepemimpinan Free Rein Leader, dimana tipe ini membiarkan

anggotanya berjalan dengan sedikit kontrol dari pemimpinnya.

Gaya kepemimpinan ini dilakukan oleh para sultan dikarenakan

Kesultanan Usmani memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas

menyulitkan para sultan untuk mengontrol secara baik.

Berbeda dengan kepemimpinan Mustafa Kamal Pasha yang

bermodal gaya kepemimpinan autokratis tipe keras. Gaya

kepemimpinannya yang egois dan selalu memperlakukan bawahanya

7 Ibid hal 39

dengan alat-alat organisasi dan kurang menghargai pendapat

dari bawahannya. Mustafa Kemal menuntut adanya ketaatan penuh

dari bawahannya dalam menegakkan disiplin dan mematuhi setiap

kebijakan yang dikeluarkannya.

Mustafa Kemal merupakan seorang ahli diplomasi yang

handal. Hal ini terlihat pada saat usmani mengalami penurunan

harga diri akibat perjanjian serves yang harus ditanda tangani

karena kalah dalam perang dunia 1. Mustafa kemal datang

sebagai arsitek perjanjian lanjutan Laussane yang mampu

mengankat harga diri turki dimata para pemenang perang.

Meskipun Turki harus mengganti sistem pemerintahan dari

Kesultanan Usmani menjadi Republik Turki, namun hal tersebut

adalah cara Mustafa Kemal agar Turki diterima dalam pergaulan

Internasional dengan citra baru.

Mustafa Kemal mencoba memperkenalkan Turki sebagai

negara yang berusaha mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa

barat yang dianggap telah berperadapan tinggi. Mustafa kemal

dalam setiap kebijakannya yang berusaha menyesuaikan Turki

dengan perkembangan Zaman yang dinamis, berusaha membawa Turki

agar sejajar dengan bangsa barat.

Oleh karena ini keberhasilan Mustafa Kemal dalam

melaksanakan diplomasi untuk mensejajarkan Turki dengan bangsa

barat sangatlah subjektif. Mustafa kemal sebagai pemimpin

boneka yang diperinytah oleh negara-negara barat untuk

mrngikuti kebijakan yang dibuatnya. Mustafa Kemal tidak mampu

mempertahankan tradisi Islam yang merupakan ciri Khas Turki.

Namun, dari pihak agama menilai usaha modernisasi yang

dilakukan mustafa kemal merupakan Usaha sekularisasi.8

2. KH. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus

1868, Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Ia

merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang

keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia

termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik

Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo,

yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.

Bagi Kiai Dahlan, Islam hendak didekati serta dikaji

melalui kacamata modern sesuai dengan panggilan dan tuntutan

zaman, bukan secara tradisional. Beliau mengajarkan kitab suci

Al Qur'an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak

hanya pandai membaca ataupun melagukan Qur'an semata,

melainkan dapat memahami makna yang ada di dalamnya. Dengan

demikian diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai

dengan yang diharapkan Qur’an itu sendiri. Menurut

pengamatannya, keadaan masyarakat sebelumnya hanya mempelajari

Islam dari kulitnya tanpa mendalami dan memahami isinya.

Sehingga Islam hanya merupakan suatu dogma yang mati.

Kegiatan dakwah pun tidak ketinggalan. Beliau semakin

meningkatkan dakwah dengan ajaran pembaruannya. Di antara

8 Pdf.langkah diplomasi Mustafa kemal Pasha dalam mensejajarkan Turki ditengahLingkungan Dengan bangsa barat. Hal 89-97.

ajaran utamanya yang terkenal, beliau mengajarkan bahwa semua

ibadah diharamkan kecuali yang ada perintahnya dari Nabi

Muhammad SAW. Beliau juga mengajarkan larangan ziarah kubur,

penyembahan dan perlakuan yang berlebihan terhadap pusaka-

pusaka keraton seperti keris, kereta kuda, dan tombak. Di

samping itu, beliau juga memurnikan agama Islam dari

percampuran ajaran agama Hindu.

Ketika mengadakan dakwah di Banyuwangi, beliau diancam

akan dibunuh dan dituduh sebagai kiai palsu. Walaupun begitu,

beliau tidak mundur. Beliau menyadari bahwa melakukan suatu

pembaruan ajaran agama (mushlih) pastilah menimbulkan gejolak

dan mempunyai risiko. Dengan penuh kesabaran, masyarakat

perlahan-lahan menerima perubaban yang diajarkannya.

Tujuan mulia terkandung dalam pembaruan yang

diajarkannya. Segala tindak perbuatan, langkah dan usaha yang

ditempuh Kiai ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa Islam

itu adalah Agama kemajuan. Dapat mengangkat derajat umat dan

bangsa ke taraf yang lebih tinggi. Usahanya ini ternyata

membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia yang mayoritas

beragama Islam. Banyak golongan intelektual dan pemuda yang

tertarik dengan metoda yang dipraktekkan Kiai Dahlan ini

sehingga mereka banyak yang menjadi anggota Muhammadiyah.

Dalam perkembangannya, Muhammadiyah kemudian menjadi salah

satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia.

Melihat metoda pembaruan KH Ahmad Dahlan ini, beliaulah

ulama Islam pertama atau mungkin satu-satunya ulama Islam di

Indonesia yang melakukan pendidikan dan perbaikan kehidupan

um’mat, tidak dengan pesantren dan tidak dengan kitab

karangan, melainkan dengan organisasi. Sebab selama hidup,

beliau diketahui tidak pernah mendirikan pondok pesantren

seperti halnya ulama-ulama yang lain. Dan sepanjang

pengetahuan, beliau juga konon belum pernah mengarang sesuatu

kitab atau buku agama.9

Dalam film Sang Pencerah ada beberapa model komunikasi

yang digunakan Ahmad Dahlan, yaitu :

1. Qaulan Baligha, tercermin pada saat Ahmad Dahlan memberikan

bagaimana cara bersujud dan berwudhu.

2. Qaulan Karima, tercermin pada saat ahmad Dahlan

bermusyawarah dengan para ulama dalam menjawab pertanyaan,

beliau tetap tenang dan menggunakan bahasa yang sopan,

lembut dan pantas.

3. Qaulan Maisura, beliau selalu menjelaskan atau mengajari

mad’u dengan bahasa-bahasa yang sederhana sehingga mudah

dimengerti oleh para mad’u.

4. Qaulan Ma’rufa yang terpresentasikan dalam bentuk

kepeduliannya terhadap anak-anak yang belum sekolahlalu

beliau mengajak untuk bersekolah di tempatnya.

5. Qaulan Sadida, beliau selalu jujur dan berbicara apa adanya

ketika mengatakan arah kiblat melenceng.10

9 http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/12/biografi-kh-ahmad-dahlan.html10 Hasan Baidhowi, Model Komunikasi Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam Film Sang Pencerah, 2014

Adapun profil pendakwah ataupun ustadz yang ada di

Indonesia beberapa di antaranya:

1. Ustadz Jefri Al-Buchori

Jefri Al-Buchori lahir di Jakarta, anak ketiga dari

Ayah, Ismail Modal (alm) dan Ibu, Tatu Mulyana. Berdasarkan

wawancaranya dengan Gatra, masa kecilnya dihabiskan di daerah

Pangeran Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat

banyak bar dan diskotek. Jefri tidak pernah merasakan kelas 4

sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07 Karang

Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5. Sejak kecil ia

telah menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan

kesenian. Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di

Pesantren modern di Daar el Qolam

Gintung, Balaraja, Tangerang,  namun ia hanya mengikuti

pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat

lulus[3] dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku

yang tidak terpuji. Sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat

untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil

Quran) hingga tingkat provinsi.

Masa mudanya kerap diidentikan dengan narkoba, dan

bermain bilyar. Selepas Madrasah (setingkat SMA) beliau

melanjutkan pendidikan di Akademi Broadcasting di Rawamangun,

Jakarta, namun beliau tidak menamatkan kuliah dikarenakan

lebih mementingkan bermain bilyar.11

11 http://id.wikipedia.org/wiki/Jefri_Al_Buchori

Pengalamannya semasa sekolah mengantarkannya menjadi

ustad yang lugas dan tegas. Di setiap ceramahnya beliau selalu

menjelaskan dengan gamblang apa yang dibolehkan dan apa yang

dilarang oleh Islam. Sebelum meninggal Jefri Al buchori

terkenal sebagai ustad yang gaul. Usianya yang terbilang muda

memudahkan beliau untuk bergaul dengan mad’u – mad’u kalangan

remaja yang notabenenya tidak suka diceramahi. Beliau sering

menggunakan bahasa-bahasa yang biasa digunakan oleh para

remaja, sehingga para remaja dengan mudah memahami apa yang

disampaikan.

2. Ustadz Yusuf Mansur

Profil

Ustadz Yusuf Mansur dikenal sebagai pimpinan Pondok

Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan

pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember

1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz

terkenal seperti sekarang. Mari kita simak biografi dan kisah

hidup Yusuf Mansur dari masa susah beliau.

Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang

berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan

sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah

Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah

di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena

lebih suka balapan motor.

Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika.

Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang

jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf

merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah

bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal

dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz

Yusuf kembali masuk bui pada 1998.

Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah

tentang shodaqoh. Selepas dari penjara, Ustadz Yusuf berjualan

es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula,

akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan

dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak

buah.

Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan

dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja

di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari

Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya

di penjara saat rindu dengan orang tua. Takdinyana, buku itu

mendapat sambutan yang luar biasa.

Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut.

Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di

banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah

dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.

Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan

Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record

dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of

Giving dan Keluarga.

Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni

peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati

bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui

tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.

Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA

YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus

Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek

pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul

sama selama Januari-April 2008.

Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun

Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada.

Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran

(PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium

sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari

PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui

pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran

Wisatahati.

Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf

bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah

Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

Setelah mengalami masa kelam keluar masuk penjara,

ustadz yusuf Mansur mulai bangkit kembali. Beliau memulai

bisnisnya dengan berjualan es di sekitar terminal kalideres.

Dari ketekunan, keuletan serta ilmu sedekah yang diyakininya,

bisnis ustadz yusuf Mansur terus berkembang, dari yang awalnya

menggunakan termos beralih ke gerobak dan mempunyai banyak

anak buah.

Awal sukses perjalanan karier ustadz yusuf Mansur

dimulai dari perkenalannya dengan sebuah LSM. Selama di LSM

itulah ustadz yusuf Mansur meluncurkan buku pertamanya yaitu

wisata hati mencari tuhan yang hilang. Tanpa diduga, buku

pertamanya itu, mendapat sambutan yang luar biasa dari

masyarakat. Berawal dari buku tersebut, ustadz yusuf Mansur

kebanjiran order bedah buku dan sebagai penceramah agama. Di

tengah ceramahnya, ustadz yusuf Mansur selalu menyisipkan ilmu

sedekah yang disertai dengan berbagai keajaiban dan kisah

nyata.

Selanjutnya karier Ustadz Yusuf Mansur makin mengkilap

setelah bertemu dengan yusuf Ibrahim seorang produser dari

label PT Virgo Ramayana Record yang menggandengnya menggarap

kaset tausiah Kun Fayakun, The Power of Giving dan Keluarga.

Kemudian bersama wisata hati dan sinemaArt, Ustadz yusuf

Mansur juga meluncurkan Kasih Hati yang menyerukan keutamaan

sedekah melalui tayangan berdasarkan kisah nyata. Kemudian

bersama Zaskia Medca, Agus Kuncoro dan Dessy Ratnasari, ustadz

yusuf menggarap film berjudul Kun fayakun yang merupakan

proyek dari kegiatan roadshow selama januari-april 2008.

Melalui yayasan wisata hati yang dibentuknya, beliau

juga menyediakan layanan sms kun fayakun untuk memberikan

jawaban atas permasalahan yang ada. Ustadz yusuf Mansur juga

menggagas Program Pembibitan Penghafal Al-quran (PPPA), sebuah

program yang menyiapkan calon-calon penghafal alquran dan juga

menjadi ladang sedekah bagi keluarga besar wisata hati.

Metode Dakwah Ust. Yusuf Mansyur

Ustadz Yusuf Mansyur memang menjadi inspirasi bagi

kebanyakan orang saat ini. Bukan hanya karena penuturannya

tentang konsep shodaqoh dalam Al-Quran, tetapi juga karena

kisah hidup Ustadz Yusuf Mansyur yang jatuh bangun dan menarik

untuk kita ambil hikmahnya.

Dakwah Ust. Yusuf Mansur memang dikenal dengan

anjurannya yang untuk bersedekah. Ust. Yusuf Mansur ingin

mendorong umat agar menginfaqkan hartanya di jalan ALLAH

Retorika Dakwah

Banyak orang yang meragukan cara dakwah Ustadz Yusuf

mansur yang terkesan keluar dari ranah dakwah yang sebenarnya.

Di mana tidak seperti ulama kebanyakan yang melakukan

dakwahnya dengan banyak dakwah bil qouli (ceramah) tapi ada sisi

lain yang justru disengaja diretas oleh ustadz muda ini dengan

cara dakwah bil haali (tindakan) dan banyak menggunakan teknik

manajemen bisnis dengan mengambil momentum sedekah.

Mungkin ada sesuatu yang aneh menurut kaca mata

masyarakat yang tidak memahami esensi dakwah yang dilakukan

beliau, karena ada sebagian masyarakat yang memahami dakwah

hanya terbatas ceramah di masjid, atau pengajian di mimbar-

mimbar mushola padahal hakekatnya dakwah itu sangat kompleks

menyangkut semua elemen kehidupan masyarkat.

Sebelum memahami lebih jauh apa sebenarnya kiprah yang

ingin dijalankan Ustadz Yusuf mansur dengan dakwah kombinasi

ini semestinya kita mengenal dahulu pengertian dakwah bil haal

yaitu menurur Dr. Syamsul Munir Amir, MA. (dalam Ilmu dakwah,

148) menyatakan bahwa dakwah bil haal adalah aktivitas dakwah

Islam yang dilakukan dengan amal nyata terhadap kebutuhan

penerima dakwah tersebut. Sehingga tindakan nyata tersebut

sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima dakwah.

Manifestasi dari dakwah bil haal itu sendiri bisa

berbentuk bakti sosial kemasyarakatan seperti khitanan massal,

bantuan sosial, bisa juga berbentuk membangun sarana umum yang

bermanfaat bagi masyarakat luas, seperti membangun rumah

sakit, puskesmas, panti sosial dan semua bentuk pembangunan

yang ditujukan untuk membantu kepentingan orang banyak.

Jika melihat apa yang telah dilakukan oleh Ustadz Yusuf

mansur dengan bisnis Patungan Usaha sesuai syari’ah sudah

sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini,

di mana dakwah tidak hanya berbentuk ceramah akan tetapi

langsung tepat sasaran pada hal yang benar dibutuhkan

masyarakat banyak sehingga apa yang menjadi cita-cita dakwah

ala Rasulullah benar-benar terbukti nyata. Di mana beliau

memadukan konsep teoritis dengan bisnis yang tentu saja

bertujuan untuk meningkatkan ekonomi anggotanya.

Sebagaimana apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW

dalam kegiatan dakwahnya beliau tidak pernah meninggalkan

dakwah bil haal ini, seperti juga apa yang dilakukan oleh para

sahabat.

Ada banyak dakwah yang telah dilakukan oleh ulama saat

ini, di mana mereka tidak hanya bergelut di dalam masjid tapi

lebih mengarah kepada perwujudan dari apa yang telah

disampaikan dan tentu saja tidak meninggalkan esensi dakwah

bil qouli itu sendiri karena dakwah bilqouli merupakan dasar

dari dilakukannya dakwah bil haal seperti halnya ketika kita

mengatakan janganlah berlaku boros maka para ulama pun

menciptakan lembaga keuangan syariah seperti yang saat ini

banyak dibangun sebagai bentuk wahana masyarakat mendapatkan

pelayanan dalam bidang keuangan.

Karakteristik

Ustad Yusuf Mansur selalu mengusung tema “shadaqoh”

atau sedekah dalam setiap dakwahnya. Dia mengajak ummat Islam

untuk rajin bersedekah. Sebagian besar ummat Islam memahami

sedekah adalah sebuah pemberian secara ikhlas untuk membantu

orang dhuafa, misalnya memberi sedekah kepada pengemis, anak

yatim, orang miskin, dan kaum papa lainnya. Setelah memberi

sedekah umumnya kita melupakan pemberian tadi dan menganggap

sedekah sebagai hal yang biasa saja.

Tapi, di “tangan” ustad Yusuf Mansur, makna sedekah

(giving) lebih dari sekedar memberi. Dia menulis di dalam

bukunya, The Power of Giving, tentang manfaat bersedekah. Sedekah

tidak hanya untuk mensucikan harta, tetapi juga dapat

menghapus dosa, memperoleh ampunan Allah, mendapatkan ridha

dan kasih sayang dari Allah, memperoleh bantuan dari Allah,

dan memakbulkan doa-doa. Dia menjelaskan konsep yang bernama

“matematika sedekah”. Konsep matematika sedekah tidak sama

dengan matematika yang kita kenal. Dasarnya ada pada Al-Qur’an

Surat Al-An’am ayat 160 dimana Allah menjanjikan balasan 10

kali lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (bersedekah

adalah salah satu perbuatan baik).

3. Ustadz Nur Maulana

Profil

Muhammad Nur Maulana (lahir di Makassar, 20

September 1974; umur 40 tahun) adalah seorang Da'i atau

pendakwah yang menampilkan dakwahnya dengan bahasa dan cara

penyampaian yang sangat mudah diterima oleh masyarakat. Ia

adalah lulusan dari Pondok Pesantren An-Nahdah Makassar

tahun 1994, selain sebagai penceramah ia merupakan Guru Agama

Islam di sebuah sekolah dasar Islam Athirah dan Pondok

Pesantren An-Nahdah.

Saat ini, pria yang menikahi istrinya, Nur Aliah 8

Agustus 2008 lalu, juga aktif menyampaikan dakwahnya di salah

satu acara di stasiun televisi swasta Trans TV.12

Retorika

Ustadz Maulana memiliki cara bicara yang kocak dan juga

khas bahkan dalam setiap ceramahnya dia menambahkan sedikit

humor agar audiens tidak bosan. Cara bicara yang seperti

itulah yang menjadi nilai jual dari sosok ustadz Maulana meski

sebagian orang mengatakan bahwa gaya bicara yang khas itu

mirip dengan gaya bicara seorang banci.

Namun gaya ceramahnya yang khas, ringan, dan selalu

diselingi senda gurau ini membuat Nur Maulana ini dihujani

berbagai kritik di jejaring sosial. Cara ceramah Nur Maulana

dianggap lebay, kurang berwibawa dan maaf, kemayu.Banyak yang

mengatakan bahwa gaya ustadz tersebut sangat tidak pantas

untuk sebuah ceramah agama. Katanya ustadz bicara dan

bertindak dengan gaya bencong atau banci, tetapi hadirin dan

para penonton malah senang.

Namun banyak juga yang memuji cara ceramah Nur Maulana,

yang dianggap telah membawa warna baru dalam dunia ceramah.

Meski ringan dan diselingi lelucon, materi ceramah Nur Maulana

12 http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_Nur_Maulana&oldid=7762106

berbobot. Bahkan banyak yang memuji pengetahuan agamanya yang

luas. 13

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Dakwah secara bahasa berasal dari kata arab yakni (fiil

madhi ) yang berarti memanggil, menamakan mengundang, menyeru,

mengajak, mendoakan yang didalam nya terkadang terkandung

unsur menyampaikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan

13 genenetto.blogspot.com/2011/06/Gaya-Ceramah-Muhammad-Nur-Maulana(Islam-Itu-Indah-Trans-TV).html

tertentu. Kata ini berasal dari fi’il (kata kerja) da’a yad’u

yang artinya memanggil mengajak menyeru dan mendorong ke suatu

tujuan.

Penegertian dakwah secara terminologi atau istilah yaitu

suatu kegiatan untuk menyampaikan dan mengajarkan serta

menyampaikan dan mempraktikannya ajaran islam didalam

kehidupan sehari-hari. Banyak para ulama yang mempunyai

pendapat yang berbeda mengenai pendapat tentang makna dakwah

namun para ulama sepakat bahwa dakwah diartikan seperti yang

diatas.

Sebagai seorang da’i dituntut untuk mampu berpegang

teguh kepada kode etik dakwah, diantaranya adalah ; Qaulan

Sadida, Qaulan Baligha, Qaulan Maisura, Qaulan Ma’rufa, Qaulan

Layina, Qaulan Karima.

DAFTAR PUSTAKA

Basit, Abdul.Wacana Dakwah Kontemporer.Yogyakarta:Pustaka

Pelajar. 2006

Sholeh, A Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Yogyakarta: Surya

Sarana Grafika. 2010

Sumber Pdf.

Pdf Dakwah dalam Perspektif Al-Quran dan Hadist

Pdf Retorika dan Dakwah Islam

Pdf Langkah diplomasi Mustafa Kemal Pasha dalam Mensejajarkan Turki Ditengah Lingkungan dengan Bangsa Barat

Sumber Internet

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_Nur_Maulana&oldid=7762106

genenetto.blogspot.com/2011/06/Gaya-Ceramah-Muhammad-Nur-Maulana(Islam-Itu-Indah-Trans-TV).html

http://id.wikipedia.org/wiki/Jefri_Al_Buchori

http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/12/biografi-kh-ahmad-dahlan.html