Makalah Geologi Tentang Museum Geologi Bandung - xdocs.net

10
MAKALAH GEOLOGI TENTANG MUSEUM GEOLOGI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum Geologi merupakan salah satu objek studi tour yang diberikan oleh guru yang dijadikan oleh penulis sebagai bahan karya tulis. Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya tulis ini dibuat berdasarkan hal-hal sebagai berikut : a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya b. Penyelidikan, mengamati dan diamati sutu objek c. Penulisan dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa dan menarik kesimpulan. 1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.2.1 Pembatasan Masalah Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah karya tulis ini adalah : 1. Pengertian Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa lampau 2. Ciri-ciri atmosfer dan manfaatnya 3. Bentuk muka bumi 4. Bentuk-bentuk batuan pada proses permukaan bumi 5. Jenis-jenis hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau) 1.2.2 Perumusan Masalah Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ? 2. Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang ! 3. Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer ? 4. Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ? 5. Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau ? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian dalam perumusan karya tulis ini adalah : 1. Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan. 2. Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi 3. Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi. 1.4 Metode Penelitian Metode yang disetujui dengan teknik Studi Kepustakaan dan Literatur. Yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa buku, diktat, dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang dibahas di dalam karya tulis ini.

Transcript of Makalah Geologi Tentang Museum Geologi Bandung - xdocs.net

MAKALAH GEOLOGI TENTANG MUSEUM

GEOLOGI BANDUNG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Museum Geologi merupakan salah satu objek studi tour yang diberikan oleh guru yang

dijadikan oleh penulis sebagai bahan karya tulis.

Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil

observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya tulis ini dibuat berdasarkan hal-hal

sebagai berikut :

a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya

b. Penyelidikan, mengamati dan diamati sutu objek

c. Penulisan dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa dan menarik

kesimpulan.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian ini, maka diperlukan

beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah karya tulis ini adalah :

1. Pengertian Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa lampau

2. Ciri-ciri atmosfer dan manfaatnya

3. Bentuk muka bumi

4. Bentuk-bentuk batuan pada proses permukaan bumi

5. Jenis-jenis hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau)

1.2.2 Perumusan Masalah

Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan

sebagai berikut :

1. Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ?

2. Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang !

3. Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer ?

4. Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?

5. Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penelitian dalam perumusan karya tulis ini adalah :

1. Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.

2. Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi

3. Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang disetujui dengan teknik Studi Kepustakaan dan Literatur. Yaitu pengetahuan

yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa buku, diktat, dan media lainnya yang

tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang dibahas di dalam karya tulis ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Museum Geologi

2.1.1 Pengertian

Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi, awalnya

museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang

dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah Belanda pada zaman dahulu.

2.1.2 Jumlah Pengunjung

Dari tahun 1969samapi tahun 1998 Museum Geologi pengunjung pun terus meningkat

jumlahnya, 85 % terdiri dari pelajardan mahasiswa yang ingin menambah ilmu

pengetahuannya dalam bidang geologi atau sejenisnya, karena pada sistem peragaan yang

disusun pada tahun 1929 kurang informatif, maka mulai tahun 1993 dijajagi proyek

kerjasama dengan pemerintah Jepang dengan pengembangan museum geologi proyek

kerjasama saat ini diselesaikan pertengahan yaitu pada bulan Agustus 2002 dan diresmikan

tanggal 22 Agustus 2002.

2.2 Sejarah Perkembangan Muka Bumi

2.2.1 Pengertian

Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa

perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa

bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan

hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun

yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari

mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen

dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan

bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.

Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang

menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000

tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di

dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil

Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun).

Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi

perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks.

Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.

Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :

1. Zaman Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)

Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut dengan Ondwana yang

merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika, sebagian Asia, AustraliaAntartika

danlain-lain.

2. Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)

Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra, meluapnya samudra dan terjadinya

zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini.

3. Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)

Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn sekarang kita kenal

sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai Amerika Utara.

4. Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)

Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa Gondwana daerah Eropa Timur

dan Greenland terjadi pada masa ini.

5. Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)

Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim daerahnya tergantung pada

letak geografis dan astronomisnya masing-masing.

6. Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)

Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai menyurut karena terjadi

pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering

gurun pasir di daerah utara.

Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :

1. Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)

Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es di daerah

selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai terbentuk di Pangea.

2. Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)

Benua Pangea terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara

memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika Selatan memisahkan diri

dari daratan Antartikan dan Australia.

3. Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)

Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah Asia dan terbentuklah

iklim sedang di daerah India.

Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :

1. Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)

Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil. Kala ini ditandai

dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid.

2. Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)

Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak menuju daerah Asia,

mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua

membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan permukaan air laut merendah.

3. Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)

Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi secara luas di daerah

Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala Oligosen ini.

4. Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)

Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin berkurang.

5. Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)

Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.

6. Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)

Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi beberapa kali Glasisasi. Pada

zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu

pula pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi benar-benar lebih hangat.

2.2.2 Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya

Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau Sphere yang

berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer ini

penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan serta

meteor-meteor dan sebagainya.

Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan udara itu makin

tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen ((N2) sebanyak 78 %, oksigen (O2) 21 %,

Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %.

Nitrogen (N2) dalam atmosfer merupakan unsur yang tidak mudah bergabung dengan unsur

lain, sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan. Sementara

itu oksigen (O2) merupakan unsur yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal

ini dapat dilihat dalam proses pelapukan oksigen pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas

pada mahluk hidup.

Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam karbondioksida (CO2)

meskipun sedikit merupakan unsur yang snagat penting karena sangat menyerap panas

matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhandan proses fotosintesis yaitu mengubah zat

mata menjadi karbohidrat.

Atmosfer mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :

1. Troposfer (troposphere)

a. Ketinggiannya tidak sama yaitu sebagai berikut :

1) di daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)

2) di daerah khatulistiwa, tingginya antara 0 – 16 km dml

3) tinggi rata-rata lebih kurang 12 km dml

b. Masa udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih kurang

80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer.

c. Karakteristik suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin

rendah sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600 C. Lapisan

masa udara terdingin inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik

setiap 100 meter, suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah

troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang berpengaruh terhadap

kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi. Proses-proses cuaca seperti hujan, angin, awan

dan sebagainya terjadi pada lapisan ini.

2. Atratosfer (stratosphere)

a. Ketinggiannya antara 15 – 55 km di muka laut.

b. Masa udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan bagian

atas yaitu di sekitar batas stratosfer dengan mesofer (zona stratopause) merupakan

konsentrasi gas ozon (O2) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai

pelindung bumi karena unsur-unsur matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan

infra merah dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari sampai ke

permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan mahluk hidup.

c. Suhu udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai 00

C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer.

3. Mesoder (mesosphere)

a. Ketinggiannya antara 55 – 75 km

b. Suhu udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit

yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi). Dilapisan

mesofer batu meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur

sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari

benturan-benturan batuan meteorit.

4. Termosfer (thermosphere)

a. Ketinggiannya dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui.

b. Lapisan paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer ini

ketinggiannya antara 75 – 375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau

pembentuakn gas ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi.

Pada ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km suhunya

mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat bergemerlap.

2.2.3 Bentuk Muka Bumi

Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan dasar laut. Dasar

lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan. Dasar lautan menjadi tempat

menggenangnya air.

a. Bentuk muka Bumi di Daratan

Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau lautan. Daratan

tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000 meter dari permukaan laut.

1) Daratan rendah pantai, tingginya antara 0 m – 200 m diatas permukaan laut.

2) Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut :

♣ Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m – 500 m diatas permukaan laut

♣ Pegunungan menegah, tingginya antara 501 m – 1.500 diatas permukaan laut

♣ Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan laut.

♣ Gunung yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung

berpuncak tinggi umumnya dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di

pegunungan menengah.

♣ Lembah, ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah,

letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang curam,

dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir selalu terdapat

sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk grabon. Grabon terbentuk

dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi Indonesia graben banyak dijumpai di

bagian-bagian pegunungan misalnya patahan semangko Usumatera) yang panjangnya 1650

km.

Bukit adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi

pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi

yang relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut.

b. Daratan dan potensinya bagi kehidupan

Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang kehidupan manusia.

Lebih-lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang baik, seperti di bumi nusantara kita.

Iklim dikatakan baik apabila curah hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang.

Dengan demikian memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta

hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara terlampau

rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun hujan.

Daratan pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan asal vulkanik.

Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan bercurah hujan banyak.

Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup vegetasi yang berpopulasi besar.

2.2.4 Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi

Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

a. Batuan beku ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami

pendinginan dan menjadi beku

1. Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian

dalam trosfer (di dalam bumi).

2. Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema).

3. Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.

Tabel contoh batuan beku

Batuan beku dalam Batuan beku gang / kerok Batuan beku luar

Diorit

Diorit kwarsa

Gabro

Granit

Sieris Aplidioris

Apli-Spessafer

Odinit

Porfit – diorit

Porfit – granit

Porfit – sierit Andesis

Basalt

Batu apung

Daasit

Uparis

Trachis

b. Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan

gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis)

batuan sedimen menjadi keras.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai

berikut :

1) Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan bahan asal.

Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya, kerikil,

pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan

saling membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan

asal).

2) Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia pelarutan,

penguapan dan oksidasi. Misalnya batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur (HCO3)

yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2.

3) Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya

mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut yang

tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, turang belulang, kotoran burung

(guano) yang menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi 4 yaitu :

1) Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin

yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las.

2) Batuan sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir

yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan konglonurat.

3) Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es)

yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari

lelereng gunung yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.

4) Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut

(gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya pasir

putih dan pasir besi di pantai.

Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut :

1) Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian

dan alur sungai.

2) Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam delta (pasir dan lumpur)

3) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir

4) Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena

5) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan

lumpur dari darat.

c. Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang

telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu atau

tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.

Ada beberapa macam metamorfosis yaitu :

1) Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk

karena perubahan suhu misalnya marmer, batu kapur dan antrosit terjadi dari batu bara.

Metamorfosis kemal terdiri :

a. Pyrometamorfosis yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya marmer dan anteasit

b. Pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas dari magma yang

sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan bentuk mineral batu misalnya,

pembentukan biji timah dan bangka.

c. Hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas bakar gas

yang memprosesnya. Misalnya andesit diubah menjadi propilit.

2) Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya

perubahan tekanan misalnya, batu sabah dan batu bara.

3) Metamorfosis regional, yaitu proses batuan-batuan metamorf yang terbentuk karena faktor

suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama misalnya batuan genesis, sabah, dan serpih.

2.3 Kehidupan pada Masa Lampau

2.3.1 Pengertian

Khidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah yang berartikan untuk unsur

pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa, sejarah sebagai peristiwa, sebagai ilmu serta

sebagai seni.

Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat pada

masa lampau. Dalam pengertian ini, kata “sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan

masyarakat” sangat penting sebab segala sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan hubungan

dan kehidupan masyarakat bukanlah sejarah, selanjutnya kata “masa lampau” karena suatu

kehidupan atau peristiwa yang terjadi pada hari bukanlah sejarah..

Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan kembali atau diceritakan

kembali sebagai hasil rekonstruksi atau sejarah (sejarahwan) terhadap sebagai periwtiwa,

contohnya sebagai buku hasil penelitian.

Sejarah sebagai ilmu adalah serangkaian langkah (prosedur) yang harus ditempuh oleh

peneliti sejarah dalam menyusun kembali (merekonstruksi) susunan peristiwa sejarah.

Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan dengan suatu kaidah

dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya sejarah (historyography) tidak

hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi juga karya seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-

hasil peninggalan-peninggalan , bagaimana yang disebutkan sebagian peninggalan zaman

dulu yang tentunya di museum geologi.

2.3.2 Jenis-jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (masa lampau)

Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah (masa

lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.

a. Fosil

Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosli

manusia purba yang ada disini yaitu :

1. Meganehtropus Palaeojavanicus

Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan

tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar

bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah

banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.

2. Phylecanthropus Erectus

Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm

dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua,

hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100

cm.

3. Homosapiens

Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan

dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar

dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta

tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi

mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350

– 1450 cm.

Disini juga terdapat fosil hewan dan tumbuhan diantaranya :

1. Elephas Maximus

2. Bovid

3. Corvus 59 B

4. Fosil daun

5. Cypirinis Carpio

6. Phyton Retigulanus

Akan tetapi tidak kami jelaskan, hanya sebagian diantaranya :

1. Fosil Phyton Reugulatius, dan

Fosil ini merupakan fosli ular yang ditemukan di Indonesia, Ciharaman kabupaten Bandung.

Diameter 5 m. Morfologinya mendekati jenis phyton rehtulatus, diperkirakan umurnya

30.000 - 40.000 tahun yang lalu.

2. Elephand Maximus

Fosil gajah yang rahang bawahnya merupakan terlengkap jenisnya di Indonesia (saudara

imam) pada waktu menggali sumur di rumahnya 16 Mei 2002 (teredap dalam batu pasir

konglomerat 20.000 – 30.000 tahun yang lalu.

b. Alat atau Benda pada Masa Lampau

Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya

sehari-hari yaitu :

1) Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :

a. Kapak Penimbas (Chopper)

b. Serut genggam (Sropper)

c. Kapak penerak (Chopping tool)

d. Pahat genggam (hand adec)

e. Kapak genggam awai (Proto hand axe)

2) Alat serpih

Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk. Alat ini digunakan

sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali

sejenis umbi-umbian.

3) Alat tulang

Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang. Tulang-tulang ini dibentuk

dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk

sesuai kebutuhan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Museum geologi merupakan tempat dari hasil peninggalan-peninggalan pada zaman dulu

yang baik sebagai tempat ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan yang

dilakukan oleh kalangan pelajar.

Permukaan bumi merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mendapat

perubahan dari zaman ke zaman.

3.2 Saran

Bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi atau

tempat sejenisnya agar dijaga kelestariaannya serta adanya perkembangan agar pada waktu

kelak nanti para generasi penerus bisa mengetahuinya.

Permukaan bumi perlu dijaga dan dilestarikan agar alam tidak marah.

PENDAHULUAN

A. KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Kelas VII SMPN 3 Cikarang Utara mengadakan study tour ke Bandung untuk menambah wawasan pengetahuan yang lebih banyak. Selama ini siswa hanya mendapat pengetahuan dari sekolah, dan banyak dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu. Bisa kita ambil contoh,siswa yang hanya mendapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari guru namun mereka belum melihat sejarahnya langsung, dan dengan di adanya study tour ke Bandung yang khsususnya merupakan kota sejarah akan lebih menambah pengetahuan siswa.

B. ULASAN YANG DIBAHAS

Pentingnya di adakan kegiatan study tour ke Bandung untuk menambah pengetahuan siswa.

C. PERTANYAAN PERTANYAAN SEKITAR KEGIATAN

1. Apa Kota Bandung itu?

2. Bagaimana deskripsi gedung IPTEK itu?

3. Dimana tempat berbelanja oleh oleh di Bandung?

4. Bagaimana deskripsi Trans Studio Bandung itu?

5. Bagaimana deskripsi alat transportasi yang digunakan pada saat pelaksanaan Study Tour?

D. TUJUAN LAPORAN PERJALANAN

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenai kota Bandung dan objek-objek wisata sejarah maupun rekreasi di Kota Kembang.

E. MANFAAT LAPORAN PERJALANAN

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

2. Mengenalkan siswa dengan kota Bandung.

3. Memberi pengalaman berkunjung ke Bandung.

4. Untuk melihat keindahan karya Allah SWT.

F. METODE PENULISAN LAPORAN PERJALANAN WISATA