Struktur Garis (Geologi Struktur)

26
Praktikum Geologi Struktur Struktur Garis BAB III STRUKTUR GARIS 3.1. Tujuan Tujuan dari praktikum struktur garis kali ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui bagian-bagian dan istilah struktur garis. 2. Mengetahui simbol-simbol pada struktur garis. 3. Menyelesaikan permasalahan struktur garis dengan metode grafis. 3.2. Dasar Teori Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya. Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur garis. Struktur garis dalam geologi struktur dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu struktur garis riil dan struktur garis semu Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati secara langsung M. Faisal Amiruddin H1C112251

Transcript of Struktur Garis (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

BAB III

STRUKTUR GARIS

3.1. Tujuan

Tujuan dari praktikum struktur garis kali

ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagian-bagian dan istilah struktur

garis.

2. Mengetahui simbol-simbol pada struktur garis.

3. Menyelesaikan permasalahan struktur garis

dengan metode grafis.

3.2. Dasar Teori

Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk

garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur

garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar

dan lain sebagainya. Garis merupakan unsur dari

bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu

bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai

struktur garis. Struktur garis dalam geologi

struktur dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu

struktur garis riil dan struktur garis semu

Struktur garis riil adalah struktur garis yang

arah dan kedudukannya dapat diamati secara langsung

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

di lapangan, misalnya gores yang terdapat pada

bidang sesar.

*Sumber : Artikel Geologi

Struktur Affardi, 2013

Gambar 3.1Struktur Patahan atau Sesar

Struktur garis semu adalah struktur garis yang

arah serta kedudukannya ditafsirkan dari orientasi

suatu unsur struktur yang membentuk pada satu

kelurusan atau liniasi. Liniasi adalah keadaan

dimana mineral-mineral prismatik membentuk

kenampakan penjajaran pada batuan seperti genggaman

pensil. Contohnya pada suatu fragmen breksi besar,

mineral-mineral pada batuan beku, arah liniasi pada

struktur batuan, kelurusan sungai, topografi dan

sebagainya.

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber :

http://www.pitt.edu, 2013

Gambar 3.2Fragmen Breksi Besar

Berdasarkan pembentukannya, struktur garis

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Struktur Garis Primer

Struktur garis primer meliputi liniasi atau

penjajaran dari mineral yang terdapat pada batuan

beku tertentu dan arah liniasi dari struktur

sedimen.

(Anonim, 2013)

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber : http://4.bp.blogspot.com, 2013

Gambar 3.3 Lapisan - lapisan SedimenGraded Bedding

2. Struktur Garis Sekunder

Struktur garis sekunder meliputi gores garis

liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan

dari sungai, garis poros lipatan, topografi dan

lain-lain.

Dalam mempelajari struktur garis, ada

beberapa istilah-istilah yang digunakan dan harus

dipahami, agar mempermudah dalam menggambarkannya.

Istilah-istilah yang digunakan tersebut, yaitu :

1. Arah Penunjaman (Trend)

Arah penunjaman atau trend adalah jurus dari

bidang vertikal yang melalui garis dan

menunjukkan arah penunjaman garis tersebut. Trend

hanya menunjukkan suatu arah tertentu.

2. Penunjaman (Plunge)

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Plunge adalah suatu sudut vertikal yang

diukur dari arah bawah pada suatu bidang vertikal

di antara garis horizontal.

3. Arah Kelurusan (Bearing)

Bearing adalah suatu jurus bidang vertikal

yang melalui suatu garis tetapi tidak menunjukkan

suatu arah daripada penunjaman garis itu atau

menunjukkan arah dimana salah satu arahnya

merupakan suatu sudut pelurus.

4. Rake (Pitch)

Rake adalah suatu besar sudut yang terletak

di antara dua garis horizontal yang diukur pada

bidang dimana garis tersebut berada, besarnya

sama dengan atau lebih kecil.

*Sumber : http://upload.wikimedia.org, 2013

Gambar 3.4

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Contoh Rake (Pitch)

D

A

*Sumber : http://3.bp.blogspot.com, 2013

Gambar 3.5Struktur Garis

Keterangan :

AE = Struktur garis pada bidang ABCD

AL = Arah Penunjaman (trend)

α = Rake (pitch)

θ = Penunjaman (plunge)

Penulisan (notasi) struktur garis dapat

dinyatakan dengan plunge dan trend. Sedangkan pada

sistem azimuth hanya mengenal satu cara penulisan,

yaitu : N XoE, Yo dimana :

Yo = plunge yang besarnya 0o – 90o

Xo = trend yang besarnya 0o – 360o

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Untuk sistem kwadran penulisannya tergantung

posisi kwadran yang diinginkan, seperti halnya pada

struktur bidang, dimana :

Sistem Kwadran = S 45o E, 20o maka Sistem Azimuth =

N 135o E, 20o

Sistem Kwadran = N 45o W, 25o maka Sistem Azimuth =

N 315o E, 25o

Dalam garis trend hasil dari pengukuran yang

dituliskan dengan tepat sesuai dengan arah

pembacaan kompas, dan pada satu titik dimana

ada struktur garis yang akan diukur diberikan tanda

panah pada ujung-ujung garis

tersebut sesuai dengan arah yang ditunjukkannya.

Untuk itu perlu dituliskan besar penunjaman pada

ujung tanda anak panah tersebut.

: Trend and plunge of line

: Horizontal line

: Double line

: Attitude of elongated pebble

: Attitude of mineral grains

: Or the bed

*Sumber : http://3.bp.blogspot.com, 2013Gambar 3.6

Simbol Struktur Garis

M. Faisal Amiruddin H1C112251

30

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Adapun cara pengukuran struktur garis dengan

kompas geologi antara lain sebagai berikut :

1. Pengukuran struktur garis yang mempunyai Trend

Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah

gores garis pada bidang sesar, arah arus

pembentukan struktur sedimen dan garis sumbu

lipatan.

a. Pengukuran Arah Trend

1) Tempelkan alat bantu (dapat berupa buku

lapangan atau (clipboard) pada posisi tegak

dan sejajar dengan struktur garis yang akan

diukur.

2) Tempelkan sisi W atau E kompas pada

posisi kanan atau kiri alat bantu dengan

visir kompas (sighting arm) mengarah ke

penunjaman struktur garis tersebut.

3) Levelkan atau horizontalkan kompas (bull’s

eye level dalam keadaan horizontal), maka harga

yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah

harga arah penunjamannya (trend).

b. Pengukuran Plunge (Sudut Penunjaman)

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

1) Tempelkan sisi W kompas pada sisi atas

alat bantu yang masih dalam keadaan

vertikal.

2) Levelkan dinometer dan baca besaran sudut

vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada

skala dinometer.

*Sumber :

http://2.bp.blogspot.com, 2013

Gambar 3.7Mengukur Plunge Menggunakan Kompas

1. Pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai

trend (horisontal)

Adapun yang termasuk dalam struktur garis

ini pada umumnya berupa arah-arah kelurusan (arah

liniasi fragmen breksi sesar, arah kelurusan

sungai, arah kelurusan garis sesar). Jadi yang

perlu diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.

a.

Pengukuran Rake (Pitch)

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

1) Buat garis horizontal pada bidang dimana

struktur garis tersebut berada (sama dengan

jurus bidang tersebut) yang memotong struktur

garis yang akan diukur rake-nya.

2) Ukur besar sudut lancip yang dibentuk

oleh garis horizontal, dengan struktur garis

tersebut menggunakan busur derajat.

Pengukuran struktur garis yang tidak

mempunyai trend (horizontal).

b. Pengukuran Bearing

1) Arah visir kompas sejajar dengan unsur-

unsur kelurusan struktur garis yang akan

diukur, misalnya sumbu memanjang fragmen

breksi besar.

2) Pada posisi dalam langkah pertama,

levelkan kompas (bull’s eye level dalam keadaan

horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh

jarum utara kompas adalah harga arah bearing-

nya.

*Sumber :

http://ekobudiarta.files.wordpress.com, 2013M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Gambar 3.8Mengukur Bearing Menggunakan Kompas

Penentuan tebal dan kedalaman dalam geologi

struktur pada dasarnya merupakan aplikasi dari

metode grafis dan geometris. Tebal merupakan jarak

tegak lurus antara dua bidang yang sejajar, yang

merupakan batas lapisan batuan.

Secara garis besar, masalah–masalah penentuan

ketebalan dapat dibedakan berdasarkan cara

perhitungannya, yaitu :

1. Perhitungan Berdasarkan Pengukuran Langsung

Perhitungan secara langsung dapat dilakukan

di lapangan dengan syarat kemiringan lereng tegak

lurus dengan kemiringan lapisan, seperti :

a. Medan datar atau tidak berelief dengan lapisan

relatif tegak.

b. Medan vertikal dengan lapisan relatif

horizontal.

2. Perhitungan Berdasarkan Pengukuran Tidak Langsung

Perhitungan secara tidak langsung ini dapat

dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada

beberapa faktor, yaitu :

a. Keadaan Topografi adalah keadaan bentuk muka

bumi pada daerah tertentu.

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber : http://1.bp.blogspot.com,2013

Gambar 3.9Peta Topografi

b. Kedudukan Lapisan Batuan adalah perbedaan

disetiap lapisan batuan yang d bedakan menurut

umurnya.

*Sumber :

http://daoezy.files.wordpress.com, 2013

Gambar 3.10Kedudukan Lapisan batuan

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Pada gambar (a) aliran lava membakar lapisan

dibawahnya, dan lapisan 5 mengandung inklusi dari

aliran lava, sehingga lapisan 4 lebih muda dari

lapisan 3, namun lebih tua dari lapisan 5 dan 6.

Pada gambar (b) lapisan batuan dibawah dan diatas sill

(lapisan 3) terbakar, menunjukkan bahwa sill tersebut

lebih muda daripada lapisan 2 dan 4, namun umur

lapisan 5 terhadap sill tidak dapat ditentukan.

*Sumber : http://3.bp.blogspot.com, 2013

Gambar 3.11Kedudukan Lapisan Batuan

Dari gambar di atas, dapat diamati pada gambar

(a) granit lebih muda daripada batupasir karena

batupasir terpanggang pada bidang kontaknya dengan

granit dan granit mengandung inklusi batupasir. Pada

gambar (b) Inklusi granit di dalam batupasir

menunjukkan granit lebih tua daripada batupasir.

Unsur-unsur yang dijumpai di lapangan yang

dipakai sebagai data perhitungan geometri adalah:M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

1. Lebar singkapan

2. Kedudukan ataupun kemiringan lapisan batuan

3. Besar sudut lintasan arah jurus lapisan

4. Besar sudut kemiringan lereng (slope)

Kedalaman merupakan jarak vertikal dari

ketinggian tertentu (permukaan air laut) ke arah

bawah terhadap suatu titik, garis atau bidang.

Secara garis besar, masalah–masalah penentuan

kedalaman dapat dibedakan atau dibagi berdasarkan

cara perhitungannya menjadi dua, yaitu :

1. Perhitungan berdasarkan pengukuran tegak lurus

jurus lapisan.

2. Perhitungan berdasarkan pengukuran tidak tegak

lurus jurus lapisan.

Pola singkapan adalah suatu bentuk penyebaran

batuan dan struktur yang tergambarkan dalam peta

geologi . Dalam pembuatan peta geologi, dilakukan

dengan cara mengamati singkapan-singkapan batuan

yang dijumpai. Pengamatan singkapan batuan biasanya

dilakukan dengan mengambil jalur di sekitar aliran

sungai di sepanjang aliran sungai inilah dapat

dijumpai singkapan batuan dengan baik.

Pengamatan yang dilakukan, yaitu :

1. Data singkapan dari flap lokasi pengamatan

diplotkan pada peta dasar (peta topografi) berupa

simbol, tanda, warna.

2. Batas litologi, garis sesar, sumbu lipatan dapat

berupa garis penuh (tegas) bila diketahui denganM. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

pasti atau berupa garis putus-putus jika

diperkirakan.

3. Legenda peta diurutkan sesuai dengan urutan

stratigrafi (hukum superposisi).

4. Penyebaran satuan batuan (pola singakapannya

dapat ditarik batasnya diantara satuan batuan

yang bersama dengan memperhatikan hukum V).

Aturan-aturan hukum V adalah sebagai berikut :

a. Lapisan horizontal akan membentuk pola

singkapan yang mengikuti pola garis kontur.

b. Lapisan dengan kemiringan yang berlawanan

dengan arah kemiringan lereng maka

kenampakan lapisan akan memotong lembah

dengan pola singkapan membentuk huruf V yang

berlawanan dengan arah kemiringan lembah.

c. Pada lapisan tegak akan membentuk pola

singkapan berupa garis lurus dimana pola

singkapan ini tidak dipengaruhi oleh keadaan

topografi.

d. Lapisan yang miring searah dengan arah

kemiringan lereng dimana kemungkinan lapisan

lebih besar daripada kemiringan lereng

akan membentuk pola singkapan dengan huruf V

searah dengan arah kemiringan lereng.

e. Lapisan dengan kemiringan yang searah dengan

kemiringan lereng dimana besar kemiringan

lapisan lebih kecil dari kemiringan lereng,

maka pola singkapannya akan membentuk huruf VM. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

yang berlawanan dengan arah kemiringan lereng

atau lembah.

f. Lapisan yang kemiringannya searah dengan

kemiringan lembah dan besarnya kemiringan

lapisan sama dengan kemiringan lereng atau

lembah, maka pola singkapan tampak.

Besar dan bentuk dari pola singkapan

tergantung dari beberapa hal, yakni:

1. Tebal Lapisan

Ketebalan lapisan batuan bervariasi, mulai

dari yang tipis sampai yang tebal. Kemampuan

menghitung ketebalan lapisan batuan sangat

diperlukan dalam dunia pertambangan.

*Sumber : http://www.lp.itb.ac.id, 2013

Gambar 3.12Peta Geologi yang Menampakkan Tebal Lapisan

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

2. Topografi atau Morfologi

Topografi merupakan peta dasar yang sering

dipakai untuk memetakan peta lainnya. Dalam peta

ini ada satu komponen utama yaitu ketinggian atau

topografi yang memperlihatkan morfologi luar.

*Sumber :

http://musnajamusn.files.wordpress.com, 2013

Gambar 3.13 Contoh Peta Topografi atau Morfologi

3. Besar Kemiringan (Dip) Lapisan

Kemiringan (dip) lapisan batuan adalah

kecondongan suatu garis pada sudut lereng

terbesar dari suatu bidang miring, diukur tegak

lurus jurus (strike).

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber : http://dc350.4shared.com,

2013

Gambar 3.14Besar Kemiringan Lapisan

4. Bentuk Struktur Lipatan

 Struktur lipatan merupakan salah satu

struktur geologi yang paling umum dijumpai pada

batuan sedimen klastik dan sering pula ditemukan

pada batuan vulkanik dan metamorf.

*Sumber : http://4.bp.blogspot.com,2013

Gambar 3.15Struktur Lipatan

Suatu gambaran yang memperlihatkan keadaan

geologi secara vertikal, sehingga diketahui

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

hubungan satu dengan lainnya. Dalam

pembuatan penampang geologi dipilih suatu jalur

tertentu sedemikian rupa, sehingga dapat

memperlihatkan dengan jelas semua keadaan geologinya

secara vertikal. Dalam hal ini dipilih atau dibuat

suatu jalur yang arahnya tegak lurus terhadap jurus

umum lapisan batuan, sehingga dalam penampang

akan tergambarkan keadaan kemiringan lapisan yang

asli (true dip). Namun pembuatan penampang terkadang

juga melalui jalur yang tidak tegak lurus terhadap

jurus lapisan batuan maka disini penggambaran besar

kemiringan lapisannya adalah merupakan kemiringan

lapisan semu (apparent dip) yang besarnya sesuai

dengan arah sayatan terhadap jurus lapisan batuan.

Adapun Rekonstruksinya pembuatan penampang

geologi, yaitu :

1. Perhatikan arah sayatan penampang terhadap jurus

umum lapisan (tegak lurus atau tidak).

2. Buat base line yang panjangnya sama dengan panjang

garis penampang peta geologi.

3. Buat end line dan berikan angka–angka yang

menunjukkan ketinggian sesuai dengan skalanya.

4. Buat profile line dengan cara mengeplot ketinggian

garis kontur yang terpotong garis penampang dan

kemudian hubungkan.

5. Gambarkan keadaan geologinya, meliputi batas

lapisan, batas struktur dan lainnya yang

terpotong oleh garis penampang.M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Penamaan dari suatu sesar adalah tergantung

dari dasar klasifikasi yang digunakan, berdasarkan

orientasi pola tegasan utama yang menyebabkannya

antara lain :

1. Thrust fault, jika tegasan utama maksimum dan

intermediet adalah horizontal.

*Sumber : http://homepage.ufp.pt, 2013

Gambar 3.16Thrust Fault

2. Normal fault, jika pola tegasan utama maksimum

adalah vertikal.

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber : http://www.artinaid.com,

2013

Gambar 3.17Normal Fault

3. Wrench fault (strike slip fault), jika pola tegasan utama

maksimum dan minimum adalah horizontal.

*Sumber :

http://www.kgs.ku.edu

Gambar 3.18Wrench Fault

Lipatan merupakan basil perubahan bentuk dan

suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau

kumpulan dan lengkungan pada unsur garis atau bidang

di dalam bahan tersebut.

Mekanisme gaya yang menyebabkan ada dua macam :

1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang

arahnya sejajar dengan permukaan lempeng.

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber : http://2.bp.blogspot.com, 2013

Gambar 3.19Buckling

2. Bending (pelengkungan), disebabkan oleh gaya tekan

yang arahnya tegak lurus permukaan lempeng.

*Sumber :

http//aero103.blogspot.com, 2013 

3.20Bending

Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan

yang terlipat dapat di bedakan menjadi 4 macam

lipatan, yaitu :

1. Flexure atau competent folding termasuk di dalamnya

parallel fold adalah Daerah yang berstruktur lipatan,

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

kubah dan struktur patahan, pada dasarnya

disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya saja tenaga

endogen pembentuk ketiga daerah struktur lipatan,

kubah, dan patahan tidak sama. Pada daerah

berstruktur lipatan, disebabkan oleh tenaga

endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan,

sehingga batuan sedimen yang letak lapisan-

lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau

bergelombang.

*Sumber : geology.cwru.edu

Gambar 3.21 Similar fold

2. Flow atau incompetent folding termasuk di dalamnya

similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana

lapisan-lapisan yang terlipat atau dilipat dengan

bentuk-bentuk yang sama sampai kedalam. Antiklin

maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah

kedalam maupun keatas.

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber : http://hypocentre.files.wordpress.com

Gambar 3.22 Incompetent Folding

3. Shear folding adalah pada proses buckling terjadi

perubahan pola keterikan batuan, dimana pada

bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu

rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan

tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah

bidang lapisan terja ditegasan kompresi. 

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

*Sumber : sciencedirect.com

Gambar 3.23Shear folding

4. Aexure and flow folding adalah lipatan yang

terbentuk akibat bekas aliran, biasanya menunjukan

aliran lipat, lipatan tersebut juga merupakan

fitur dari banyak instrusi batuan beku dan

glasier.

(Anonim, 2013)

*Sumber :

http://upload.wikimedia.org

Gambar 3.24 Flow Folding

3.3. Alat dan Bahan

3.3.1.Alat

M. Faisal Amiruddin H1C112251

Praktikum Geologi StrukturStruktur Garis

Alat-alat yang digunakan pada praktikum

struktur garis ini adalah :

a. Clipboard

b. Pensil Mekanik

c. Pulpen

d. Penggaris

e. Busur

f. Jangka

g. Milipen

h. Pensil Warna

i. Penghapus

3.3.2.Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum

struktur garis ini adalah kertas A4S dan lembar

kerja.

M. Faisal Amiruddin H1C112251