Makalah Fisika Dasar ' Sistem Partikel '
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Makalah Fisika Dasar ' Sistem Partikel '
SISTEM PARTIKEL ‘Makalah Fisika Dasar’
Disusun oleh :
Devi Adi Nufriana
Agus Novian
Nurshinta
Waluyo Eka Prasetyo
Teknik Informatika
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
Brebes, Jawa Tengah, Indonesia
2014/2015
i | P a g e
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL .............................. i
DAFTAR ISI .................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................... 1
BAB I I PEMBAHASAN ‘SISTEM PARTIKEL’... 2
A............................ Pusat Massa 2
B. Gerak Pusat Masa .................... 4
C. Momentum Sudut, Tenaga Sinetik Sistem 5
D. Impuls Dan Momentum ................. 7
E. Momentum Dan Tumbukan................ 8
BAB III PENUTUP ............................ 12
A. Kesimpulan ........................ 12
B. Daftar Pustaka ..................... 12
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel.
Bahkan debu-pun terdiri dari partikel-partikel. Semua yang
ada di bumi ini dapat ditinjau dengan mekanika newton.
Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan berbagai
fenomena yang berhubungan dengan sistem diskrit (partikel).
Hukum dasar ini tercakup dalam formulasi Hukum Newton
tentang gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum
mekanika pada sistem partikel dan benda benda yang terdiri
dari partikel yang kontinyu (benda tegar).
Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar
adalah bahwa suatu partikel hanya dapat mengalami gerak
translasi (gerak lurus) saja, karena secara logika, jika
suatu partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan
terlihat bergerak rotasi melainkan akan tetap terlihat
bergerak lurus saja. Hal ini dikarenakan partikel tersebut
sangat kecil. Sedangkan benda tegar selain dapat mengalami
gerak translasi juga dapat bergerak rotasi yaitu gerak
1 | P a g e
mengelilingi suatu poros ataupun mengalami gerak keduanya
secara serempak yaitu translasi-rotasi.
BAB II
PEMBAHASAN ‘SISTEM PARTIKEL’
Sistem Partikel adalah sistem ataupun benda yang
terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda
yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar
secara kontinyu pada benda.
A. Pusat Massa
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang
ada di dalam suatu sistem. Istilah pusat massa sering
dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun demikian
mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak
keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang
sama, akan tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat
2 | P a g e
gravitasi merujuk pada lokasi rerata dari gaya gravitasi
yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan suatu
torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus
diperhitungkan dalam pengoperasian satelit-satelit buatan.
Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel
didefinisikan sebagai berikut
r⃗pm=m1r1+m2
r2+…+¿ mnrn
m1+m2+…+mn=∑i
miri
M¿.........(1)
Dengan r⃗i adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan.
M=∑imi.........
(2)
r⃗pm=∑imi (r⃗pm+r⃗i)
M =r⃗pm+∑imir⃗i
M........(4)
sehingga dapat disimpulkan bahwa
∑imir⃗i=0 .......(5)
3 | P a g e
Lihat gambar di samping. Dengan
mengganti
r⃗i = r⃗pm + r⃗i di mana r⃗i
adalah posisi partikel ke-i
relatif terhadap pusat massa,
maka pers. Menjadi
Bila bendanya bersifat kontinyu, maka menjadi fungsi pusat
massa akan menjadi integral :
Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka;
xpm=∑i=1
nm1x1
M ,ypm=∑i=1
nm1y1M ,zpm=
∑i=1
nm1z1
M.........(7)
Kecepatan masing-masing partikel penyusunnya;
vpm=∑i
nmivi
M........(8)
4 | P a g e
r⃗pm=∫rdmM =∫ rρ (r )dv
M ....(6)
dengan dm adalah elemen massa pada
posisir⃗i
ρ (r )=rapatmassapadaposisir
dm=ρ (r )dv→elemenmassadalam
B. Gerak Pusat Massa
Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi
pusat massa. Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif
persamaan pusat massa;
v⃗pm=∑imir⃗i
M.......(9)
Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh
Mv⃗pm=∑imiv⃗i=∑
ip⃗i..........(10)
Besaran Mv⃗pm yang dapat kita anggap sebagai momentum pusat
massa, tidak lain adalah total momentum sistem (jumlahan
seluruh momentum partikel dalam sistem). Dengan
menderivatifkan pers.diatas terhadap waktu, diperoleh
Ma⃗pm=∑i
d p⃗idt
=¿∑iF⃗i ¿ ........(11)
dengan F⃗i adalah total gaya yang bekerja pada partikel ke-
i. Persamaan di atas menunjukkan bahwa gerak pusat massa
ditentukan oleh total gaya yang bekerja pada sistem.
Gaya yang bekerja pada sistem dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis, gaya internal yaitu gaya antar partikel
5 | P a g e
di dalam sistem, dan gaya eksternal yaitu gaya yang berasal
dari luar sistem. Untuk gaya internal, antara sembarang dua
partikel dalam sistem, i dan j misalnya, akan ada gaya pada
i oleh j dan sebaliknya (karena aksi-reaksi), tetapi
F⃗ij+F⃗ji=F⃗ij−F⃗ij=0 .........(12)
Sehingga jumlah total gaya internal pada sistem akan
lenyap, dan
Ma⃗pm=∑iF⃗ieks=F⃗eks .........(13)
Jadi gerak pusat massa sistem hanya ditentukan oleh total
gaya eksternal yang bekerja pada sisem. Ketika tidak ada
gaya eksternal yang bekerja pada suatu sistem, maka
ddt∑i
p⃗i=0........(14)
Atau berarti total momentum seluruh partikel dalam system
konstan,
C. Momentum Sudut, Tenaga Kinetik Sistem
Vektor posisi dan kecepatan partikel ke- i dalam sistem
banyak dapat dinyatakan sebagai;
6 | P a g e
r⃗i=r⃗pm+r⃗ipm
dan
v⃗i=v⃗pm+v⃗ipm
Dimana dan masing- masing adalah vektor posisi dan
kecepataan partikel ke- i terhadaap pusat massa. Dari
persamaan- persamaan (1), (5), (14) diperoleh
∑mir⃗i=0⃗ ..........(15)
Dan
∑miv⃗i=0 ...........(16)
Persamaan (15) dan (16) menyatakan bahwaa vektor posisi
dan kecepatan sistem terhadap pusat massanya ( terhadap
dirinya sendiri) adalah nol.
Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan sebagai,
L⃗=∑ r⃗ixmi v⃗i ........................(17)
L⃗=r⃗ipmxMv⃗pm+∑ r⃗ipmxmi v⃗ipm......(18)
Suku pertama ruas kanan persamaan berasal dari gerak pusat
massanya, sering disebut momentum sudut orbital atau
lintasan, dan suku keduanya berasal dari gerak partikel-
7 | P a g e
partikel penyusun terhadap pusat massanya, sering disebut
momentum sudut spin.
Apabila ada torsi ( moment gaya) eksternal yang bekerja
pada sistem makaa berlaku persamaan,
τeks=∑ τ⃗i=˙⃗L ...............(19)
Yang berarti pula jika resultan torsi eksternal nol, maka
momentum sudutnya kekal, sebagai hukum kekekalan momentum
sudut.
Tenaga kinetik sistem banyak partikel didefinisikan
sebagai,
K=∑Ki=∑ 12mi(v⃗j.v⃗i) .................(20)
Dengan persamaan (13) (14) (16) tenaga kinetik sistem
dirumuskan menjadi,
K=12Mvpm+∑
12mivipm ................(21)
Atau
K=Kpm+K(pm) ...................(22)
8 | P a g e
Merupakan penjumlahan dari tenaga kinetik pusat massa dan
tenaga kinetik partikel- partikel penyusun terhadap pusat
massanya.
D. Impuls dan Momentum
Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantamtongkat pemukul, tongkat bersentuhan dengan bola hanyadalam waktu yang sangat singkat, sedangkan pada waktutersebut tongkat memberikan gaya yang sangat besar padabola. Gaya yang cukup besar dan terjadi dalam waktu yangrelatif singkat ini disebut gaya impulsif.
Dari hukum ke-2 Newton diperoleh
F=dpdt
∫ti
tf
Fdt=∫pi
pf
dp
I=∫ti
tf
Fdt=∆P=impuls
Dilihat dari grafik tersebut, impuls dapat dicari dengan
menghitung luas daerah di bawah kurva F(t) (yang diarsir).
9 | P a g e
Bila dibuat pendekatan bahwa gaya tersebut konstan, yaitu
dari harga rata-ratanya, Fr , maka
I=Fr∆t=∆p
Fr=I∆t
=∆p∆t
“ Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel“.
E. Kekekalan Momentum dalam Tumbukan
10 | P a g e
m 1 m 2
V 2
V
Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat
bertumbukan kedua partikel saling memberikan gaya (aksi-
reaksi), F12 pada partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada
partikel 2 oleh partikel 1.
Perubahan momentum pada partikel 1 :
∆p1=∫ti
tf
F12dt=Fr12∆t
Perubahan momentum pada partikel 2 :
∆p2=∫ti
tf
F21dt=Fr21∆t
Karena F21 = - F12 maka Fr21 = - Fr12 oleh karena itu p1
= - p2
Momentum total sistem : P = p1 + p2 dan perubahanmomentum total sistem :
∆P=∆P1+∆P2
11 | P a g e
F F 21
v2'v1'
m 1
m 2
bertumbuka
“Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan tidakmengubah momentum total sistem”.
selama tumbukan gaya eksternal (gaya grvitasi, gayagesek) sangat kecil dibandingkan dengan gaya impulsif,sehingga gaya eksternal tersebut dapat diabaikan.
Tumbukan Satu Dimensi
a) Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya tenaga
kinetik selama proses. Bila tenaga kinetiknya kekal,
tumbukannya bersifat elastik. Sedangkan bila tenaga
kinetiknya tidak kekal tumbukannya tidak elastik. Dalam kondisi
setelah tumbukan kedua benda menempel dan bergerak bersama-
sama, tumbukannya tidak elastik sempurna.
Sebelum Tumbukan SesudahTumbukan
m1 m2 m1
m2
v1 v2 v’1
v’2
Dari Kekekalan Momentum :
m1.v1 + m2.v2 = m1v’1 + m2v’2
12 | P a g e
Dari kekekalan tenaga kinetik :
12 m1 v1
2+ 12m2 v22 = 12m1v’1
2 + 12m2v2’2
Koefisien restitusi e=1
e=−(v'
1❑−v'
2❑)
(v1−v2❑)
b) Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Dari kekekalan momentum :
m 1 m 2 m 1+m 2
v1 v2
v'
m1 v1 + m2 v2 =( m1+ m2 ) v’
dengan koefisien restitusi e = 0. Kekekalan tenaga mekanik
tidak berlaku, berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini
berubah/berasal dari tenaga potensial deformasi (perubahan
bentuk).
c) Tumbukan Lenting Sebagian
13 | P a g e
V1 > v2
Setelah tumbukan kedua benda berpisah, energi
kinetik hilang dan momentum tetap. Dari kekekalan
momentum :
m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2
dengan koefisien restitusi 0 ≤ e ≤1
Tumbukan Dua Dimensi
y sesudah
sebelum bertumbukan
m1 v’1
θ1
14 | P a g e
m 1
θ2 x
Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak dalam arah
x : m2 v’2
m1v1 + m2v2 = m1(v’1 cos 1)+ m2(v’2 cos 2)
untuk komponen gerak dalam komponen y :
0 = m1v’1 sin 1- m2v’2 sin 2
Dalam tumbukan dua dimensi juga terdapat tumbukan lenting
sempurna,lenting sebagian, dan tidak lenting sama
sekali.Bila dianggap tumbukannya lenting :
12m1 v1
2 + 12m2 v22 = 12m1v’1
2 + 12 m2v2’2
15 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
Sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda
yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel)
maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang
dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.
Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel
didefinisikan sebagai berikut
r⃗pm=m1r1+m2
r2+…+¿ mnrn
m1+m2+…+mn=∑i
miri
M¿
Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan
sebagai,
o L⃗=∑ r⃗ixmi v⃗i , L⃗=r⃗ipmxMv⃗pm+∑ r⃗ipmxmi v⃗ipm
Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum
partikel
I=Fr∆t=∆p, Fr=I∆t
=∆p∆t
Tumbukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tumbukan
lenting sempurna, tumbukna lenting sebagian, dan
tumbukan tidak lenting sama sekali.
16 | P a g e