Laporan Praktikum Fisika Dasar - Resistor

15
LAPORAN PRAKTIKUM 2 RESISTOR Oleh : Dwi Sukma Aji 141910201031 LABORATORIUM LISTRIK DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2015

Transcript of Laporan Praktikum Fisika Dasar - Resistor

LAPORAN PRAKTIKUM 2

RESISTOR

Oleh :

Dwi Sukma Aji 141910201031

LABORATORIUM LISTRIK DASAR

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu memahami tentang fungsi dan penggunaan resistor.

2. Mahasiswa mampu memahami cara kerja dan pembuatan resistor.

3. Mahasiswa mampu mengukur besarnya nilai resistansi pada resistor.

1.2 Latar Belakang

Resistor adalah komponen yang disebut juga dengan hambatan listrik yang

berfungsi untuk mengendalikan arus litrik yang melewati rangkaian, resistor

juga dapat mengendalikan tegangan. Nilai resistor dapat dilihat dari cincin

atau dengan cara mngekur menggunakan Ohmmeter, namun terkadang nilai

dari pengukuran tidak sama dengan nilai pembacaan gelang. Untuk

mengetahui lebih jelas tentang resistor, kita akan melakukan praktikum ke 2

ini.

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Resistor yang disebut juga dengan hambatan listrik berfungsi untuk

mengendalikan arus listrik yang melewati rangkaian, resistor juga dapat

mengendalikan tegangan listrik. Resistor merupakan komponen elektronika

yang selalu digunakan untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian tertutup. Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negative,

tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja

maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien

temperature, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan

symbol omega (Ω) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang

bersifat resistif.

Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan

kebutuhan suatu rangkaian elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh rangkaian elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi

rendah dengan bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).

Resistor dibagi menjadi dua yaitu:

1. Resistor statis / tetap, resistor tetap adalah resistor yang nilainya tidak

berubah-ubah. Nilai dari resistor statis telah ditentukan pada waktu

pembuatannya dengan di wakili oleh cincin warna yang berjumlah 4

atau 5 buah. Cincin-cincin ini sebagai kode nilai resistansi/ hambatan,

jadi warna cincin-cincin resistor akan berbeda pada tiap ukurannya.

2. Resistor Variabel (Variable Resistor), adalah jenis resistor yang

nilainya berubah- ubah sesuai rentang / range jangkauan kemampuan

resistor tersebut.

3

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

1. Cutter

2. 10 buah resistor

3. Ohmmeter digital

3.3 Prosedur Praktikum

1. Ambil beberapa jenis resistor yang ada.

2. Pilih resistor resistif terlebih dahulu untuk mengerti dalam pembacaan

resistor dengan menggunakan manual pembacaan gelang.

3. Setelah membaca gelang dan toleransi ambil resistor dengan ukuran

berbeda-beda.

4. Gunakan cutter untuk menghilangkan cat yang ada di gelang resistor

hingga ferit terlihat.

5. Coba kupas ferit sedikit dan ukur nilai resistornya.

6. Mencatat setiap perubahan yang terjadi.

7. Gunakan avometer digital sebagai penunjuk nilai resistansinya.

8. Catat hasil perubahan pada lembar kerja, setelah itu buatlah analisa dan

kesimpulannya.

4

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Data Hasil Praktikum

No. Nilai Sesuai Bacaan

(Ω) Nilai Setelah Di Kupas

(Ω) Nilai Pengukuran

(Ω)

1 1,5KΩ 1,541KΩ 1,49KΩ

2 3KΩ 8,76KΩ 3,308KΩ

3 82Ω 149,2Ω 84,3Ω

4 56KΩ 58,6KΩ 55,4KΩ

5 1KΩ 1,089KΩ 0,999KΩ

6 47KΩ 48KΩ 46,3KΩ

7 2Ω 3,4Ω 2Ω

8 330KΩ 353,8KΩ 328,3KΩ

9 2,2KΩ 309KΩ 2,19KΩ

10 180Ω 183,5Ω 180,8Ω

5

4.2 Analisa Pembahasan

Resisitor adalah salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif

dimana komponen ini tidak membutuhkan arus listrik untuk berkerja. Resisitor

memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai

besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω (ohm). Sesuai

dengan nama dan kegunaannya untuk membatasi atau menghambat arus listrik

yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai sifat

resistif (menghambat) yang umumya terbuat dari bahan ferit.

Pada praktikum kali ini kita mempelajari bagaimana caranya membaca

sebuah nilai pada resistor secara manual dengan membaca warna cincinnya dan

dengan menggunakan ohm meter digital. Resistor memiliki 12 warna dan dari

warna itu mewakili nilai-nilai tertentu yang digunakan untuk perhitungan

secara manual dan tiap resistor mempunyai nilai toleransi. Kita mengupas

beberapa resistor untuk mengetahui hubungan antara luas penampang resistor

dan hambatan yang dihasilkan dari resistor tersebut sesuai dengan rumus yang

ada yaitu luas penampang (A) didapat dengan hasil perkalian dari konstanta

resistansi ( ) dengan panjang kawat penghantar (L) dan dibagi dengan

hambatan (R).

Pada praktikum kali ini kita menyiapkan 10 buah resistor yang memiliki

nilai berbeda-beda, siapkan ohm meter digital, cutter. Pertama kita hitung dulu

nilai resistornya dengan membaca cincinnya, dalam praktikum ini kita

menemukan resistor yang bercincin 4 dan 5. Cara membacanya untuk cincin 4

yaitu untuk warna ke-1 dan ke-2 sebagai angka, warna ke-3 sebagai multiplier,

warna ke-4 sebagai nilai toleransi. Untuk membaca cincin 5 yaitu warna ke-1

ke-2 ke-3 sebagai angka, warna ke-4 sebagai multiplier dan warna ke-5 sebagai

nilai toleransi. Setelah kita hitung, kita mendapatkan hasil perhitungan pada

praktikum ini adalah 1,5KΩ; 3 KΩ; 82Ω; 56KΩ; 1KΩ; 47KΩ; 2Ω; 330KΩ;

2,2KΩ; 180Ω.

Langkah yang kedua kita ukur 10 resistor tadi yang sudah diukur pada

langah pertama menggunakan ohmmeter digital satu persatu, caranya yaitu

dengan menempelkan probe(+) dan probe(-) di kedua ujung kaki resistor dan

6

kita amati nilai yang sering muncul atau berhenti pada suatu nilai tertentu

pada ohmmeter digital. Setelah kita amati, kita mendapatkan nilai sebesar 1,49

KΩ; 3,308KΩ; 84,3Ω; 55,4KΩ; 0,999KΩ; 46,3KΩ; 2Ω; 328,3KΩ; 2,19KΩ;

180,8Ω. Nilai yang didapatkan dari hasil perhitungan manual dan dengan

ohmmeter digital ada sedikit perbedaan dikarenakan setiap resistor memiliki

nilai toleransi masing-masing, sebagai contoh warna emas itu 5%, warna silver

itu 10% dan tanpa warna itu 20%.

Langkah yang ketiga ialah setelah kita dapatkan nilai dari perhitungan

manual dan menggunakan ohmmeter digital, kita lakukan pengerikan untuk

memperkecil luas penampang menggunakan cutter pada badan resistor hingga

warna cat pada resistor itu hilang dan bahan ferit yang ada di dalam resistor

terlihat. Pengerikan pada praktikum ini dilakukan menggunakan cutter pada

resistor hingga luas penampangnya semakin kecil, di usahakan pada saat

mengerik hingga halus agar hasil yang di dapatkan maksimal, kemudian

setelah kita kerik lalu ukur kembali dengan cara yang sama pada langkah kedua

yaitu dengan menempelkan probe(+) dan probe(-) di kedua ujung kaki resistor

kemudian kita amati nilai yang muncul atau berhenti pada suatu nilai tertentu

pada ohmmeter digital, setelah diamati didapatkan nilai 1,541KΩ; 8,76KΩ;

149,2Ω; 58,6KΩ; 1,089KΩ; 48KΩ; 3,4Ω; 353,8KΩ; 309KΩ; 183,5Ω. Ternyata

hasil yang didapatkan pada pengukuran sebelum dikerik dan setelah dikerik

ada perbedaan yaitu ada kenaikan nilai di setiap masing-masing resistor.

Dari praktikum yang kami lakukan tentang resistor ini mungkin data yang

dihasilkan kurang akurat karena ada beberapa faktor seperti resistor yang kita

ukur sudah sedikit kehilangan resistansinya karena sudah pernah dipakai

ataupun dari ohmmeter digital yang kita gunakan keadaannya dalam kondisi

kurang baik. Maka dari itu untuk meminimalisir hal itu kita melakukan

pengukuran pada resistor secara berulang-ulang dan kita amati setiap nilai yang

muncul pada ohmmeter digital.

Berdasarkan data praktikum yang telah kami lakukan, bahwa kita

melakukan pengerikan tujuannya adalah untuk memperkecil luas penampang

yang akan mengakibatkan nilai dari hambatan itu semakin besar.

7

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari beberapa percobaan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Setiap resistor memiliki toleransi yang berbeda-beda, contohnya pada

data nomor enam, resistor 4 cincin berwarna kuning ungu orange emas

kita dapatkan nilai 47KΩ dan toleransi untuk warna emas adalah 5%,

untuk hasil perhitungan menggunakan ohmmeter digital didapatkan

46,3KΩ, maka nilai tersebut masuk dalam toleransi 5%.

2. Semakin kecil luas penampang resistor, maka semakin besar nilai

resistansinya. Terbukti pada data nomor delapan dengan nilai resistor

sebelum dikupas adalah 328,3KΩ dan setelah dikupas kulit nilai

resistansi menjadi 353,8KΩ.

3. Setiap resistor mempunyai nilai resistansi yang berbeda-beda,

contohnya pada data lima dan enam. Nilai tersebut diketahui dengan

membaca cincin di kedua resistor tersebut. Resistor data nomor lima

berwarna cokelat hitam hitam cokelat cokelat yang bernilai 1KΩ

dengan toleransi 1% dan pada data nomor enam berwarna kuning ungu

orange emas yang bernilai 47KΩ dengan toleransi 5%.

4. Pada saat kita melakukan pengerikan atau memperkecil luas penampang

resistor maka kita akan mendapatkan nilai hambatannya semakin tinggi.

Terbukti pada data, misal nilai pengukuran pada ohmmeter sebelum

dikerik yaitu 2Ω dan setelah dikerik menjadi 3,4Ω, ada kenaikan

sebesar 1,4Ω.

5. Semakin kecil nilai toleransi pada resistor maka resistor tersebut

semakin baik karena kesalahan pembacaan rentang nilai hambatan pada

ohmmeter digital itu kecil. Misal pada data nomor lima yaitu

toleransinya sebesar 1% jadi hanya selisih 0,001KΩ saja.

8

6. Saat resistor di kerik hingga lapisan feritnya, maka akan terlihat seperti

lilitan di dalam resistor, semakin banyak lilitan tersebut bisa dipastikan

nilai hambatannya semakin tinggi. Misal pada data nomor delapan yaitu

sebesar 330KΩ.

9

DAFTAR PUSTAKA

Fidianti, Novia (2014). Makalah Resistor.

https://www.academia.edu/6257997/MAKALAH_RESISTOR [Diakses 21 Maret

2015]

Fazrin, Sofhian (2012). Resistor. http://www.slideshare.net/ptik/resistor-

12155946?related=4 [Diakses 21 Maret 2015]

10

LAMPIRAN

1. Biodata Praktikan

2. Biodata Asisten

3. Foto Praktikum

4. PDF Nilai Post Test Awal dan Post Test Akhir

11

BIODATA PRAKTIKAN

PRAKTIKUM KE 2

MATA PRAKTIKUM RESISTOR

1. Nama : Dwi Sukma Aji

2. Tempat Tanggal Lahir : Purbalingga, 18 Mei 1996

3. NIM : 141910201041

4. Nomor HP/PIN BB : 085643440383

5. Email : [email protected]

6. Alamat dijember : Rusunawa Putra, M2009

7. Alamat Asal : Purbalingga, Jawa Tengah

12

BIODATA ASISTEN

PRAKTIKUM KE 2

MATA PRAKTIKUM RESISTOR

1. Nama : Choirul Umam

2. Tempat Tanggal Lahir :

3. NIM : 1219102010xx

4. Nomor HP/PIN BB : 085649488907

5. Email :

6. Alamat dijember :

7. Alamat Asal :

3x4

13

FOTO PRAKTIKUM

PRAKTIKUM KE 2

MATA PRAKTIKUM RESISTOR

14

PDF NILAI POST TEST AWAL DAN POST TEST AKHIR

PRAKTIKUM KE 2

MATA PRAKTIKUM RESISTOR