Laporan Unit 3 Pengamatan Mikroskopis
-
Upload
universitasnegerimakassar -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Laporan Unit 3 Pengamatan Mikroskopis
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan
judul “Pengamatan Mikroskopis” disusun oleh :
Nama :Maulyda Awwaliyah.P
NIM :1414142006
Kelas :Biologi
Kelompok : IV (Empat)
telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten/
Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.
Makassar,Januari 2014
Koordinator Asisten, Asisten,
Djumarirmanto, S.Pd. Ita Puspita
NIM. 1114140033
Mengetahui,Dosen Penanggung Jawab
Dr s. Hamka L, MS NIP.19621231 198602 1 005
\
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan dan hewan memiliki sel yang mempunyai
persamaandan perbedaan. Lalu apakah yang akan
terjadi jika sel-sel tersebut menyatu. Secara
mikroskopis tumbuhan dan hewan memiliki tubuh yang
tersusunatas banyak sel yang menyatu sehingga
membentuk jaringan. Jaringanyang bersatu akan
membentuk organ seperti organ hati, ginjal, dan
jantung. Organ-organ yang bersatu akan membentuk
sistem organ sehingga mampumenjalankan kegiatan
seperti transportasi, pencernaan, dan ekskresi.
Meskipun jaringan sama-sama berasal dari sel,
namun memiliki fungsiyang berbeda antara satu
jaringan dengan jaringan lain. Hal ini
dikarenakansel telah mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel.Demikian
juga jaringan tumbuhan dan hewan juga memiliki peran
yang beda.Sehingga jaringan tersebut mampu
menjalankan fungsinya.
Jaringan sangat berpengaruh besar terhadap
kelangsungan hidup suatu makhluk hidup, dapat
dikatakan jika jaringan jaringan pada makhluk hidup
tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka pasti
akan mengganggu organ-organ dan tentunya akan
berakibat fatal. Hal inilah yang mendasari munculnya
disiplin ilmu Histology. Yaitu ilmu pengetahuan yang
membahas tentang jaringan.
Struktur tubuh tumbuhan dan hewan, mulai dari
bagian yang kasat mata sehingga memudahkan kita
dalam menelitinya, sampai dengan bagian-bagian dalam
yang sudah tidak terlihat jelas oleh panca indera
kita sehingga kita membutuhkan bantuan suatu alat
khusus dalam menelitinya.
Keterbatasan panca indera yang kita miliki
tidak menghalangi dalam melakukan penelitian, sebab
dengan kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu
pengetahuan seperti saat ini, sangat menunjang kita
dalam melakukan suatu penelitian. Seperti hanya
penemuan mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek, yang
sangat membantumanusia dalam mengamati penyusun
tubuh makhluk hidup yang mikroskopis. Mikroskop
sangat membantu dalam meneliti struktur suatu
makhluk hidup yang berukuran renik atau tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang.
Maka berdasarkan latar belakang diatas,
sehingga kami melaksanakan suatu kegiatan praktikum
untuk mengamati dan menyelidiki secara langsung
struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun
organ-organ hewan dengan menggunakan mikroskop
biologi.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-
macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh
hewan tersebut.
2. Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-
macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh
tumbuhan tersebut.
C. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh setalah melakukan
praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa akan mengetahuistruktur dan macam-macam
jaringan yang menyusun organ-organ hewan dengan
cara mengamatinya langsung dengan menggunakan
mikroskop.
2. Mahasiswa akan mengetahuistruktur dan macam-macam
jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dengan
cara mengamatinya langsung dengan menggunakan
mikroskop.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat
satu sama lain. Ilmu yang mempelajari tentang struktur
jaringan disebut histology. Berbagai jaringan tersusun
dan terorganisasi dalam bentuk organ. Jaringan tubuh
hewan dibedakan atas empat macam jaringan utama, yaitu:
Jaringan epitel, jaringan ikat/penyokong, jaringan
otot, dan jaringan saraf (Tim Penyusun, 2014).
Jaringan epitel sering disebut epithelium.
Jaringan ini memiliki permukaan bebas yang menghadap
cairan tubuh atau lingkungan luar. Menurut (Susilowati,
dkk, 2000), ciri-ciri umum jaringan epitel sebagai
berikut:
1. Sel-sel penyusunnya saling berikatan erat sehingga
membentuk lapisan sel
2. Bentuk sel dan bentuk inti sel bervariasi
3. Mempunyai lamuna basalis
4. Mempunyai permukaan sel yang disesuaikan dengan
fungsinya
Jaringan epitel juga berfungsi mengangkut bahan-
bahan dari dan kejaringan dan rongga yang
dipisahkannya. Epitel kulomner pada saluran pencernaan
mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam rongga usus dan
juga menyerap produk akhir pencernaan makanan dari
padanya. Epitel juga melapisi tabung air dan rongga
paru-paru (W.Sappe, dkk, 2013).
Jaringan pengikat adalah jaringan yang terdiri
dari sel-sel yang relatif berjauhan letaknya dengan
ruang interseluler dan mengandung matriks. Jaringan
pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan atau organ
dengan jaringan atau organ lainnya. Membungkus organ-
organ, mengganti jaringan yang rusak serta menetralkan
racun (Wahyuningsih, dkk, 1999).
Jaringan pengikat atau biasa juga disebut jaringan
ikat atau jaringan penyambung terdapat di antara
jaringan-jaringan atau organ-organ. Di pandang dari
komposisi strukturalnya, jaringan pengikat pengikat
mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut dan zat
dasar. Jaringan pengikat dapat di klasifikasikan
menjadi jaringan pengikat biasa, jaringan pengikat
dengan sifat khusus dan jaringan penyokong (penunjang)
(Susilowati, dkk, 2000).
Jaringan otot dibagi menjadi tiga macam yaitu oto
skelet, otot polos dan otot jantung. Otot skelet
terlihat baralur dan beberapa sel terkemas menjadi
satu. Otot ini bekerja dipengaruhi kehendak misalnya
otot bisep. Otot polos berbeda dengan otot skelet,
tidak dipengaruhi kehendak, misalnya otot-otot yang
terdapat pada organ dalam tubuh. Otot ini terlihat
terpisah-terpisah dan ujungn-ujungnya pipih. Otot
jantung saling berhubungan, sehingga bila salah satunya
menerima sinyal untuk berkontraksi semua sel akan
terstimulasi ( Latunra, 2004).
Menurut (Susilowati, dkk, 2000), jaringan saraf
terdiri dari atas dua macam sel, yaitu sel saraf
(neuron) dan sel jaringan antar saraf (neuroglia).
Neuron atau sel saraf merupakan sel utama dari jaringan
saraf yang memiliki sifat iritabilitas dan
konduktivitas. Neuroglia adalah sel jaringan antar
saraf atau penunjang sel saraf. Bentuk neugrolia sangat
bervariasi dan berukuran jauh lebih kecil dari neuron.
Jaringan saraf dibentuk oleh sel yang disebut
neuron, yang berfungsi mengantar impuls saraf
elektrokimia. Setiap neuron terdiri atas badan sel yang
berisikan nucleus, memiliki dua atau lebih penjuluran
sitoplasma, serabut saraf yang dilalui impuls. Ada dua
jenis serabut saraf: 1) dendrit serabut saraf yang
mengantar impuls kebadan sel. 2) akson yang meneruskan
impuls menjauhi badan sel. Hampir seluruh sel-sel tubuh
kita berhubungan dengan neuron. Sambungannya terikat
menjadi system saraf meliputi seluruh bagian tubuh
(W.sappe dkk, 2013).
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan
erat satu sama lain, mempunyai struktur fungsi yang
sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan
disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan
terorganisasi dalam bentuk organ (Tim Penyusun, 2014).
Jaringan tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas
jaringan muda (meristem) dan jarigan dewasa yang
terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan
parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.
Berbagai jaringan tersebut menyusun berbagai organ
tubuh tumbuhan (Tim Penyusun, 2014).
Pada tumbuhan terdapat bermacam jaringan yang
berbeda bentuk dan fungsinya, Menurut Yudiarti (2004),
secara garis besar tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi
enam, yaitu :
1. Jaringan Muda (Meristem)
a. Tersusun oleh sel-sel embrional.
b. Membran selnya tipis, ruang sel penuh dengan
protoplasma, dan vakuolanya kecil.
c. Selnya selalu mengadakan pembelahan.
Fungsinya yaitu untuk melakukan pembelahan. Terletak
pada titik tumbuh akar (sel apikal) dan titik tumbuh
batang.
2. Jaringan Dasar (Parenkim)
a. Paling banyak dan umum dijumpai.
b. Dinding selnya tipis, jika terjadi penebalan,
penebalannya tipis.
c. Merupakan sel-sel yang masih memiliki kegiatan.
Fungsinya yaitu untuk menyimpan cadangan makanan,
sebagai tempat berlangsungnya fotosisntesis, dan
sebagai jaringan penyokong. Terdapat pada korteks,
empulur batang, pada daging buah (berupa cadangan
makanan).
3. Jaringan Pelindung
Untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh luar, dikenal
dua jenis, yaitu
a. Epidermis
1) Terdapat pada lapisan luar dari tumbuhan
2) Tersusun dari selapis sel yang sangat rapat
3) Kadang-kadang berbentuk trikoma, sel buliform,
dan stoma.
b. Gabus
1) Terdapat dibagian tepi alat tumbuhan, terutama
pada tumbuhan berumur panjang.
2) Terjadi karena epideris telah mati, dan jaringan
gabus ini menggantikan fungsi epidermis.
3) Terdapat pada lentisel
4. Jaringan Penguat
a. Sel-selnya berdinding tebal dan mengandung lignin.
b. Lignin memberikan sifat keras pada dinding selnya.
Manfaatnya yaitu untuk memberi kekuatan pada alat
tumbuhan yang berada diatas tanah, memberi kekuatan
atau keseimbangan pada pertumbuhan tanaman, sehingga
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Jenis-jenis jaringan penguat :
a. Kolenkim
1) Jaringan ini melaksanakan fungsinya pada organ
tumbuhan yang masih aktif.
2) Terdapat penembalan pada sudut-sudutnya.
3) Dinding selnya terdiri dari selulosa dan
pektin.
4) Terdapat pada tangkai daun, tulang daun, dan
ranting.
b. Sklerenkim
1) Jaringan ini berfungsi pada organ tumbuhan
yang tidak aktif, atau sebagai alat untuk
bertahan terhadap tekanan dari luar.
2) Terdapat penebalan yang merata.
3) Dinding selnya terdapat lignin.
4) Terdapat pada korteks.
5. Jaringan Pengangkut
Pada jaringan pengangkut, dapat dibedakan menjadi :
a. Xylem
Disebut juga pembuluh kayu. Fungsinya untuk
mengambil zat mineral dari dalam tanah untuk
keperluan fotosintesis.
b. Floem
Disebut juga pembuluh tapis. Fungsinya untuk
mengedarkan hasil fotosintesis itu keseluruh tubuh
tumbuhan.
6. Idioblast
a. Merupakan sekumpulan sel dalam suatu jaringan yang
berbeda bentuk dengan fungsi tertentu.
b. Biasanya merupakan alat ekskresi dan kelenjar.
c. Sering pula disebut jaringan sekresi.
Pada tumbuhan dijumpai beberapa alat sekresi, yaitu
a. Saluran getah, terdapat pada tanaman karet.
b. Sel-sel resin, terdapat pada tanaman damar.
c. Sel-sel zat penyamak, terdapat pada tanaman bakau.
d. Kelenjar pencernaan pada bunga kantung Semar.
BAB IIIMETODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Rabu / 24 Desember 2014
Waktu : Pukul 10.00-12.00 WITA
Tempat : Green House Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Lap kasar
c. Lap halus
2. Bahan
a. Preparat awetan otot jantung
b. Preparat awetan otot polos
c. Preparat awetan otot lurik
d. Preparat awetan batang dikotil
e. Preparat awetan Helianthus t.s odr root (Monokotil)
f. Preparat awetan Daun Ficus elastica (Karet Kebo)
(Dikotil)
g. Preparat awetan Zea mays (Monokotil)
C. Prosedur Kerja
1. Jaringan Hewan
a. Jaringan Otot
1. Mengamati preparat awetan jaringan otot polos,
otot lurik dan otot jantung dengan pembesaran
kuat.
2. Memperhatikan dan menngambar macam-macam sel otot,
bentuk dan letak intinya serta arah serabutnya.
2. Jaringan Tumbuhan
1. Siapkan mikroskop berdasarkan aturan tata cara
penggunannya
2. Ambil preparat awetan jaringan akar, batang dan
daun yang mewakili golongan monootil dan dikotil
3. Amati ciri struktur dan letak masing-masing
jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun
tersebut.
4. Gunakan perbesaran objektif 4x untuk melihat
preparat secara keseluruhan, kemudian ganti dengan
perbesaran objektif 10x untuk mengamati bagian
jaringan yang lebih jelas.
5. Gambarkanlah jaringan ketiga organ tersebut secara
keseluruhan dan sebutkan bagian-bagiannya.
6. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan gambar
berikutnya.
7. Pelajari fungsi masing-masing jaringan yang
menyusun organ tumbuhan tersebut.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
a. Jaringan Hewan No.
Hasil Pengamatan GambarPembanding
Keterangan
1.
OtotJantung
1. Membransel
2. Inti sel
3. Sekat4. Discus
Intercalaris
2. Otot Polos1. Membran
sel2. Inti
sel
3. Otot Lurik1. Sekat2. Inti
sel
b. Jaringan Tumbuhan
No. Hasil Pengamatan Gambar
PembandingKeterangan
11 2 2
1
12
2
12
21
34 34
1. Batang Dikotil1. Xylem2. Floem3. Empulur4. Kambium
2. Helianthus t.s.old root (akartanaman bunga Matahari)Akar monokotil1. Xylem2. Floem3. Epiderm
is
3. Daun Ficus elastica (Karet Kebo)Daun Dikotil1. Epidermi
s atas2. Parenkim
palisade3. Floem4. Xylem
4. Batang Zea MaysBatang monokotil1. Xylem2. Floem
1
23
4
1
2
3
123 4
123
1 12
2
3
3
44
22 11 1
B. Pembahasan
a. Jaringan Hewan
Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis
yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa
struktur tubuh hewan disusun oleh beberapa sel yang
disebut jaringan.Terdapat bermacam-macam jaringan
pada hewan yakni . jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf.
Pengamatan yang kami lakukan pada jaringan
hewan yaitu jaringan otot menggunakan preparat otot
jantung, otot polos dan otot lurik. Jaringan otot
merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel otot
yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot
mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung
karena molekulmolekul protein yang membangun sel
otot dapat memanjang dan memendek.
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan
diperoleh informasi bahwa pada otot jantung terdapat
membrane sel, inti sel, sekat dan Discos
Intercalaris. Otot jantung berbentuk silindris atau
serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik
yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu
dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai
satu atau dua inti yang terletak di tengah
sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak
(otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter
dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf
otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara
otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi
lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat
di jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung
menyebabkan jantung menguncup dan mengembang untuk
mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot
jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu
pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat
dengan mikroskop.
Pengamatan otot polos yang kami lakukan
menggunakan perbesaran 4x10 menghasilkan informasi
bahwa pada otot polos juga terdapat membrane sel dan
inti sel. Otot polos mempunyai serabut kontraktil
yang tidak memantulkan cahaya berselang-seling,
sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen.
Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong,
bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam
setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang
terletak di tengah dan bentuknya pipih.
Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh
kehendak kita (otot tidak sadar) sehingga disebut
otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut
saraf dari sistem saraf otonom. Kontraksi otot polos
sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah.
Otot polos terdapat pada alat-alat tubuh bagian
dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya
pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran
pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan.
Otot polos berfungsi memberi gerakan di luar
kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran
pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk
mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil
mata.
Adapun hasil pengamatan kami pada jaringan otot
lurik memberikan informasi bahwa pada otot lurik
juga terdapat inti sel dan membrane sel serta
terdapat sekat. Otot lurik mempunyai serabut
kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling
gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau
serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut
panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan
terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik
bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga
disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut
saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik
cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot
lurik disebut juga otot rangka karena biasanya
melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan
trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir,
kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi
sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi
secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan
tulang dan tubuh.
b. Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis
yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa
struktur tubuh hewan disusun oleh beberapa sel yang
disebut jaringan.Terdapat bermacam-macam jaringan
pada tumbuhan yakni jaringan muda(meristem) dan
jaringan dewasa yang terdiri atas jaringan
dasar(parenkim), jaringan pelindung terdiri dari
jaringan epidermis dan gabus, jaringan pengangkut
terdiri dari xylem dan floem, jaringan penguat
terdiri dari kolenkim dan sklerenkim serta
idioblas.
Hasil pengamatan batang dikotil yang kami
lakukan memberikan informasi bahwa pada penampang
batang dikotil yang kami amati terdapat jaringan
pengangkut berupa xylem dan floem. Xylem bertugas
mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari
akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2
macam, yaitu trakea dan trakeid. Trakeid adalah sel-sel
tumbuhan yang dindingnya mengalami lignifikasi
(penebalan oleh senyawa lignin) dan sel-selnya akan
mati setelah dewasa. Sedangkan floem bertugas
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Floem dicirikan dengan adanya
komponen pembuluh tapis dan sel pengiring. Komponen
pembuluh tapis merupakan sel-sel memanjang yang
ujungnya bersatu membentuk suatu pembuluh.
Selain itu pada batang dikotil yang kami amati
juga terdapat Empulur dan Kambium. Empulur disini
bertugas untuk menyimpan cadangan makanan bagi
tumbuhan sedangkan kambium bertugas untuk
pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar ke
samping.
Pengamatan yang kami lakukan terhadap batang
monokotil dalam hal ini batang Zea mays (jagung)
memberikan informasi bahwa pada batang monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup, artinya di antara xylem dan
floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium
pada monokotil menyebabkan batang monokotil tidak
dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak
terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Hal inilah
yang menyebabkan umumnya batang tumbuhan Monokotil
umumnya mempunyai ukuran yang relatif sama dari
pangkal sampai ke ujung batang.Berbeda dengan batang
dikotil yang pada umumnya mempunyai batang yang
bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin
mengecil serta dapat mempunyai percabangan atau
tidak karena adanya aktifitas cambium.
Hasil pengamatan daun dikotil yang kami lakukan
memberikan informasi bahwa pada penampang daun
dikotil yang kami amati terdapat Jaringan Epidermis
serta jaringan tiang. Jaringan Epidermis terletak
dipermukaan atas dan bawah daun. Berfungsi untuk
melindungi bagian dalam sel daun dari kekeringan
serta menjaga bentuk daun agar tetap. Jaringan
Epidermis ini terdiri atas selapis sel kecuali pada
tanaman Ficus elastica (Karet Kebo) yang kami amati.
Pada daun dikotil juga terdapat mesofil
(jaringan dasar) Pada kebanyakan daun
Dicotyledoneae, mesofil terdiferensiasi menjadi
parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim
spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade
bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas,
dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak
teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit
kloroplas, dan tersusun renggang.
Adapun hasil pengamatan kami terhadap daun
monokotil memberikan informasi tentang adanya
jaringan pengangkut berupa xylem dan floem yang
menyusun daun monokotil tersebut. Jaringan pembuluh
daun ( xilem dan floem) merupakan lanjutan dari
jaringan batang dan tangkai daun. Jaringan pembuluh
terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun
yang berfungsi sebagai alat transport dan sebagai
penguat pada daun. Secara anatomi Tumbuhan dikotil
umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun
menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil
memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar
atau melengkung.
A. Kesimpulan
a. Jaringan Hewan
Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
jaringan yang menyusun organ-organ pada hewan
terdapat jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
b. Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
jaringan yang menyusun organ-organ pada tumbuhan
terbagi atas jaringan muda (meristem) dan jaringan
dewasa yang terdiri atas jaringan dasar
(parenkim), jaringan pelindung terdiri dari
jaringan epidermis dan gabus, jaringan pengangkut
terdiri dari xylem dan floem, jaringan penguat
terdiri dari kolenkim dan sklerenkim serta
idioblas.
B. Saran
1. Untuk laboratorium: Agar sebaiknya alat-alat yang
disediakan diperhatikan kualitasnya, seperti yang
terjadi pada kelompok kami, karena preparat yang
kami dapatkan itu retak sehingga identitas dari
preaparat tersebut tidak kami ketahui. Barulah
setelah pengamatan kami mengetahuinya berdasarkan
ciri yang terlihat.
2. Untuk asisten: Agar sebaiknya memberikan arahan
dan batasan yang jelas dalam setiap kegiatan
praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum
berlangsung.
3. Untuk praktikan: Agar sebaiknya dalam penggunaan
mikroskop diperhatikan dengan baik agar tidak
terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Latunra, Ilham. 2004. Diktat Biologi Dasar. Makasaar: ProgramTingkat Pertama Bersama, Universitas Hasanuddin
Susilowati, dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan,Fisiologi
Tumbuhan, Zoology Vertebrata, Struktur Hewan. Malang:Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas NegeriMalang.
Tim Penyusun, 2014 . Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar Jurusan Biologi FMIPA UNM.
W. Sappe, Lukman. dkk. 2013. Bahan Ajar Biologi Dasar BagianPertama.Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Wahyuningsih, Tri. dkk.1999.Praktikum Biologi III. Makassar:
FMIPA UNM
Yudiarti, dkk. 2004. Buku Ajar Biologi. Semarang :Manajemen Usaha Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro Semarang
LAMPIRANJAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana letaknya,
berapa banyak inti dalam setiap sel?
Jawab : Bentuknya seperti gelendong yang masing-masing
ujungnya runcing dan berinti satu yang terletak di
tengah. Otot polos terdapat pada dinding usus,
pembuluh darah, saluran kemih, dan saluran ekskresi.
2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa, berapa
banyak inti pada setiap serabut?
Jawab : Kumpulan serabut otot lurik disebut vasikulis,
dan setiap serabut pada otot lurik terdiri atas
banyak inti yang terdapat di tepi sel.
3. Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot
lurik, dan otot jantung yang anda temukan?
Jawab : Perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan
otot jantung yaitu :
a. Otot polos berbentuk gelondong dengan inti
satu yang terletak di tengah. Otot lurik berbentuk
panjang dengan inti banyak yang terletak di tepi
sel. Otot jantung berbentuk panjang (seperti otot
lurik) dengan jumlah inti banyak yang terletak di
tengah-tengah sel.
b. Otot polos terdapat pada dinding usus,
pembuluh darah, saluran kemih, dan saluran
ekskresi. Otot lurik terdapat pada rangka, dan
otot jantung terdapat pada dinding jantung.
4. Apa yang disebut lamella, lakuna, kanalikuli ?
Jawab :
a. Lamella :Lapisan tulang yang tersusun secara
kontras.
b. Lakuna : Rongga kecil yang terdapat di antara
lamella havers
c. Kaalikuli : Saluran havers dan matrik mirip tempat
saluran sitoplasma osteosit
5. Apa fungsi dari saluran Havers?
Jawab: Fungsi saluran haverssebagai saluran untuk
membentuk jaringan darah. Oleh karena itu jaringan
ini juga berfungsi dalam pemelihara kehidupan karena
berisi pembuluh darah.