Laporan Unit 3 Pengamatan Mikroskopis

27
HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengamatan Mikroskopis” disusun oleh : Nama : Maulyda Awwaliyah.P NIM : 1414142006 Kelas : Biologi Kelompok : IV (Empat) telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten/ Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima. Makassar, Januari 2014 Koordinator Asisten, Asisten, Djumarirmanto, S.Pd. Ita Puspita NIM. 1114140033 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Dr s. Hamka L, MS NIP.19621231 198602 1 005

Transcript of Laporan Unit 3 Pengamatan Mikroskopis

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan

judul “Pengamatan Mikroskopis” disusun oleh :

Nama :Maulyda Awwaliyah.P

NIM :1414142006

Kelas :Biologi

Kelompok : IV (Empat)

telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten/

Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar,Januari 2014

Koordinator Asisten, Asisten,

Djumarirmanto, S.Pd. Ita Puspita

NIM. 1114140033

Mengetahui,Dosen Penanggung Jawab

Dr s. Hamka L, MS NIP.19621231 198602 1 005

\

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan dan hewan memiliki sel yang mempunyai

persamaandan perbedaan. Lalu apakah yang akan

terjadi jika sel-sel tersebut menyatu. Secara

mikroskopis tumbuhan dan hewan memiliki tubuh yang

tersusunatas banyak sel yang menyatu sehingga

membentuk jaringan. Jaringanyang bersatu akan

membentuk organ seperti organ hati, ginjal, dan

jantung. Organ-organ yang bersatu akan membentuk

sistem organ sehingga mampumenjalankan kegiatan

seperti transportasi, pencernaan, dan ekskresi.

Meskipun jaringan sama-sama berasal dari sel,

namun memiliki fungsiyang berbeda antara satu

jaringan dengan jaringan lain. Hal ini

dikarenakansel telah mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel.Demikian

juga jaringan tumbuhan dan hewan juga memiliki peran

yang beda.Sehingga jaringan tersebut mampu

menjalankan fungsinya.

Jaringan sangat berpengaruh besar terhadap

kelangsungan hidup suatu makhluk hidup, dapat

dikatakan jika jaringan jaringan pada makhluk hidup

tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka pasti

akan mengganggu organ-organ dan tentunya akan

berakibat fatal. Hal inilah yang mendasari munculnya

disiplin ilmu Histology. Yaitu ilmu pengetahuan yang

membahas tentang jaringan.

Struktur tubuh tumbuhan dan hewan, mulai dari

bagian yang kasat mata sehingga memudahkan kita

dalam menelitinya, sampai dengan bagian-bagian dalam

yang sudah tidak terlihat jelas oleh panca indera

kita sehingga kita membutuhkan bantuan suatu alat

khusus dalam menelitinya.

Keterbatasan panca indera yang kita miliki

tidak menghalangi dalam melakukan penelitian, sebab

dengan kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu

pengetahuan seperti saat ini, sangat menunjang kita

dalam melakukan suatu penelitian. Seperti hanya

penemuan mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek, yang

sangat membantumanusia dalam mengamati penyusun

tubuh makhluk hidup yang mikroskopis. Mikroskop

sangat membantu dalam meneliti struktur suatu

makhluk hidup yang berukuran renik atau tidak dapat

dilihat dengan mata telanjang.

Maka berdasarkan latar belakang diatas,

sehingga kami melaksanakan suatu kegiatan praktikum

untuk mengamati dan menyelidiki secara langsung

struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun

organ-organ hewan dengan menggunakan mikroskop

biologi.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa

diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-

macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh

hewan tersebut.

2. Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa

diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-

macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh

tumbuhan tersebut.

C. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh setalah melakukan

praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa akan mengetahuistruktur dan macam-macam

jaringan yang menyusun organ-organ hewan dengan

cara mengamatinya langsung dengan menggunakan

mikroskop.

2. Mahasiswa akan mengetahuistruktur dan macam-macam

jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dengan

cara mengamatinya langsung dengan menggunakan

mikroskop.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat

satu sama lain. Ilmu yang mempelajari tentang struktur

jaringan disebut histology. Berbagai jaringan tersusun

dan terorganisasi dalam bentuk organ. Jaringan tubuh

hewan dibedakan atas empat macam jaringan utama, yaitu:

Jaringan epitel, jaringan ikat/penyokong, jaringan

otot, dan jaringan saraf (Tim Penyusun, 2014).

Jaringan epitel sering disebut epithelium.

Jaringan ini memiliki permukaan bebas yang menghadap

cairan tubuh atau lingkungan luar. Menurut (Susilowati,

dkk, 2000), ciri-ciri umum jaringan epitel sebagai

berikut:

1. Sel-sel penyusunnya saling berikatan erat sehingga

membentuk lapisan sel

2. Bentuk sel dan bentuk inti sel bervariasi

3. Mempunyai lamuna basalis

4. Mempunyai permukaan sel yang disesuaikan dengan

fungsinya

Jaringan epitel juga berfungsi mengangkut bahan-

bahan dari dan kejaringan dan rongga yang

dipisahkannya. Epitel kulomner pada saluran pencernaan

mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam rongga usus dan

juga menyerap produk akhir pencernaan makanan dari

padanya. Epitel juga melapisi tabung air dan rongga

paru-paru (W.Sappe, dkk, 2013).

Jaringan pengikat adalah jaringan yang terdiri

dari sel-sel yang relatif berjauhan letaknya dengan

ruang interseluler dan mengandung matriks. Jaringan

pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan atau organ

dengan jaringan atau organ lainnya. Membungkus organ-

organ, mengganti jaringan yang rusak serta menetralkan

racun (Wahyuningsih, dkk, 1999).

Jaringan pengikat atau biasa juga disebut jaringan

ikat atau jaringan penyambung terdapat di antara

jaringan-jaringan atau organ-organ. Di pandang dari

komposisi strukturalnya, jaringan pengikat pengikat

mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut dan zat

dasar. Jaringan pengikat dapat di klasifikasikan

menjadi jaringan pengikat biasa, jaringan pengikat

dengan sifat khusus dan jaringan penyokong (penunjang)

(Susilowati, dkk, 2000).

Jaringan otot dibagi menjadi tiga macam yaitu oto

skelet, otot polos dan otot jantung. Otot skelet

terlihat baralur dan beberapa sel terkemas menjadi

satu. Otot ini bekerja dipengaruhi kehendak misalnya

otot bisep. Otot polos berbeda dengan otot skelet,

tidak dipengaruhi kehendak, misalnya otot-otot yang

terdapat pada organ dalam tubuh. Otot ini terlihat

terpisah-terpisah dan ujungn-ujungnya pipih. Otot

jantung saling berhubungan, sehingga bila salah satunya

menerima sinyal untuk berkontraksi semua sel akan

terstimulasi ( Latunra, 2004).

Menurut (Susilowati, dkk, 2000), jaringan saraf

terdiri dari atas dua macam sel, yaitu sel saraf

(neuron) dan sel jaringan antar saraf (neuroglia).

Neuron atau sel saraf merupakan sel utama dari jaringan

saraf yang memiliki sifat iritabilitas dan

konduktivitas. Neuroglia adalah sel jaringan antar

saraf atau penunjang sel saraf. Bentuk neugrolia sangat

bervariasi dan berukuran jauh lebih kecil dari neuron.

Jaringan saraf dibentuk oleh sel yang disebut

neuron, yang berfungsi mengantar impuls saraf

elektrokimia. Setiap neuron terdiri atas badan sel yang

berisikan nucleus, memiliki dua atau lebih penjuluran

sitoplasma, serabut saraf yang dilalui impuls. Ada dua

jenis serabut saraf: 1) dendrit serabut saraf yang

mengantar impuls kebadan sel. 2) akson yang meneruskan

impuls menjauhi badan sel. Hampir seluruh sel-sel tubuh

kita berhubungan dengan neuron. Sambungannya terikat

menjadi system saraf meliputi seluruh bagian tubuh

(W.sappe dkk, 2013).

Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan

erat satu sama lain, mempunyai struktur fungsi yang

sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan

disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan

terorganisasi dalam bentuk organ (Tim Penyusun, 2014).

Jaringan tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas

jaringan muda (meristem) dan jarigan dewasa yang

terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan

parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.

Berbagai jaringan tersebut menyusun berbagai organ

tubuh tumbuhan (Tim Penyusun, 2014).

Pada tumbuhan terdapat bermacam jaringan yang

berbeda bentuk dan fungsinya, Menurut Yudiarti (2004),

secara garis besar tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi

enam, yaitu :

1. Jaringan Muda (Meristem)

a. Tersusun oleh sel-sel embrional.

b. Membran selnya tipis, ruang sel penuh dengan

protoplasma, dan vakuolanya kecil.

c. Selnya selalu mengadakan pembelahan.

Fungsinya yaitu untuk melakukan pembelahan. Terletak

pada titik tumbuh akar (sel apikal) dan titik tumbuh

batang.

2. Jaringan Dasar (Parenkim)

a. Paling banyak dan umum dijumpai.

b. Dinding selnya tipis, jika terjadi penebalan,

penebalannya tipis.

c. Merupakan sel-sel yang masih memiliki kegiatan.

Fungsinya yaitu untuk menyimpan cadangan makanan,

sebagai tempat berlangsungnya fotosisntesis, dan

sebagai jaringan penyokong. Terdapat pada korteks,

empulur batang, pada daging buah (berupa cadangan

makanan).

3. Jaringan Pelindung

Untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh luar, dikenal

dua jenis, yaitu

a. Epidermis

1) Terdapat pada lapisan luar dari tumbuhan

2) Tersusun dari selapis sel yang sangat rapat

3) Kadang-kadang berbentuk trikoma, sel buliform,

dan stoma.

b. Gabus

1) Terdapat dibagian tepi alat tumbuhan, terutama

pada tumbuhan berumur panjang.

2) Terjadi karena epideris telah mati, dan jaringan

gabus ini menggantikan fungsi epidermis.

3) Terdapat pada lentisel

4. Jaringan Penguat

a. Sel-selnya berdinding tebal dan mengandung lignin.

b. Lignin memberikan sifat keras pada dinding selnya.

Manfaatnya yaitu untuk memberi kekuatan pada alat

tumbuhan yang berada diatas tanah, memberi kekuatan

atau keseimbangan pada pertumbuhan tanaman, sehingga

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Jenis-jenis jaringan penguat :

a. Kolenkim

1) Jaringan ini melaksanakan fungsinya pada organ

tumbuhan yang masih aktif.

2) Terdapat penembalan pada sudut-sudutnya.

3) Dinding selnya terdiri dari selulosa dan

pektin.

4) Terdapat pada tangkai daun, tulang daun, dan

ranting.

b. Sklerenkim

1) Jaringan ini berfungsi pada organ tumbuhan

yang tidak aktif, atau sebagai alat untuk

bertahan terhadap tekanan dari luar.

2) Terdapat penebalan yang merata.

3) Dinding selnya terdapat lignin.

4) Terdapat pada korteks.

5. Jaringan Pengangkut

Pada jaringan pengangkut, dapat dibedakan menjadi :

a. Xylem

Disebut juga pembuluh kayu. Fungsinya untuk

mengambil zat mineral dari dalam tanah untuk

keperluan fotosintesis.

b. Floem

Disebut juga pembuluh tapis. Fungsinya untuk

mengedarkan hasil fotosintesis itu keseluruh tubuh

tumbuhan.

6. Idioblast

a. Merupakan sekumpulan sel dalam suatu jaringan yang

berbeda bentuk dengan fungsi tertentu.

b. Biasanya merupakan alat ekskresi dan kelenjar.

c. Sering pula disebut jaringan sekresi.

Pada tumbuhan dijumpai beberapa alat sekresi, yaitu

a. Saluran getah, terdapat pada tanaman karet.

b. Sel-sel resin, terdapat pada tanaman damar.

c. Sel-sel zat penyamak, terdapat pada tanaman bakau.

d. Kelenjar pencernaan pada bunga kantung Semar.

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Rabu / 24 Desember 2014

Waktu : Pukul 10.00-12.00 WITA

Tempat : Green House Biologi FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Mikroskop

b. Lap kasar

c. Lap halus

2. Bahan

a. Preparat awetan otot jantung

b. Preparat awetan otot polos

c. Preparat awetan otot lurik

d. Preparat awetan batang dikotil

e. Preparat awetan Helianthus t.s odr root (Monokotil)

f. Preparat awetan Daun Ficus elastica (Karet Kebo)

(Dikotil)

g. Preparat awetan Zea mays (Monokotil)

C. Prosedur Kerja

1. Jaringan Hewan

a. Jaringan Otot

1. Mengamati preparat awetan jaringan otot polos,

otot lurik dan otot jantung dengan pembesaran

kuat.

2. Memperhatikan dan menngambar macam-macam sel otot,

bentuk dan letak intinya serta arah serabutnya.

2. Jaringan Tumbuhan

1. Siapkan mikroskop berdasarkan aturan tata cara

penggunannya

2. Ambil preparat awetan jaringan akar, batang dan

daun yang mewakili golongan monootil dan dikotil

3. Amati ciri struktur dan letak masing-masing

jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun

tersebut.

4. Gunakan perbesaran objektif 4x untuk melihat

preparat secara keseluruhan, kemudian ganti dengan

perbesaran objektif 10x untuk mengamati bagian

jaringan yang lebih jelas.

5. Gambarkanlah jaringan ketiga organ tersebut secara

keseluruhan dan sebutkan bagian-bagiannya.

6. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan gambar

berikutnya.

7. Pelajari fungsi masing-masing jaringan yang

menyusun organ tumbuhan tersebut.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

a. Jaringan Hewan No.

Hasil Pengamatan GambarPembanding

Keterangan

1.

OtotJantung

1. Membransel

2. Inti sel

3. Sekat4. Discus

Intercalaris

2. Otot Polos1. Membran

sel2. Inti

sel

3. Otot Lurik1. Sekat2. Inti

sel

b. Jaringan Tumbuhan

No. Hasil Pengamatan Gambar

PembandingKeterangan

11 2 2

1

12

2

12

21

34 34

1. Batang Dikotil1. Xylem2. Floem3. Empulur4. Kambium

2. Helianthus t.s.old root (akartanaman bunga Matahari)Akar monokotil1. Xylem2. Floem3. Epiderm

is

3. Daun Ficus elastica (Karet Kebo)Daun Dikotil1. Epidermi

s atas2. Parenkim

palisade3. Floem4. Xylem

4. Batang Zea MaysBatang monokotil1. Xylem2. Floem

1

23

4

1

2

3

123 4

123

1 12

2

3

3

44

22 11 1

B. Pembahasan

a. Jaringan Hewan

Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis

yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa

struktur tubuh hewan disusun oleh beberapa sel yang

disebut jaringan.Terdapat bermacam-macam jaringan

pada hewan yakni . jaringan epitel, jaringan ikat,

jaringan otot, dan jaringan saraf.

Pengamatan yang kami lakukan pada jaringan

hewan yaitu jaringan otot menggunakan preparat otot

jantung, otot polos dan otot lurik. Jaringan otot

merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel otot

yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.

Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot

mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung

karena molekulmolekul protein yang membangun sel

otot dapat memanjang dan memendek.

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan

diperoleh informasi bahwa pada otot jantung terdapat

membrane sel, inti sel, sekat dan Discos

Intercalaris. Otot jantung berbentuk silindris atau

serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik

yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu

dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai

satu atau dua inti yang terletak di tengah

sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak

(otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter

dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf

otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara

otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi

lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat

di jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung

menyebabkan jantung menguncup dan mengembang untuk

mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot

jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu

pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat

dengan mikroskop.

Pengamatan otot polos yang kami lakukan

menggunakan perbesaran 4x10 menghasilkan informasi

bahwa pada otot polos juga terdapat membrane sel dan

inti sel. Otot polos mempunyai serabut kontraktil

yang tidak memantulkan cahaya berselang-seling,

sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen.

Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong,

bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam

setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang

terletak di tengah dan bentuknya pipih.

Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh

kehendak kita (otot tidak sadar) sehingga disebut

otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut

saraf dari sistem saraf otonom. Kontraksi otot polos

sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah.

Otot polos terdapat pada alat-alat tubuh bagian

dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya

pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran

pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan.

Otot polos berfungsi memberi gerakan di luar

kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran

pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk

mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil

mata.

Adapun hasil pengamatan kami pada jaringan otot

lurik memberikan informasi bahwa pada otot lurik

juga terdapat inti sel dan membrane sel serta

terdapat sekat. Otot lurik mempunyai serabut

kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling

gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau

serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut

panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan

terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik

bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga

disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut

saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik

cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot

lurik disebut juga otot rangka karena biasanya

melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan

trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir,

kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi

sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi

secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan

tulang dan tubuh.

b. Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis

yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa

struktur tubuh hewan disusun oleh beberapa sel yang

disebut jaringan.Terdapat bermacam-macam jaringan

pada tumbuhan yakni jaringan muda(meristem) dan

jaringan dewasa yang terdiri atas jaringan

dasar(parenkim), jaringan pelindung terdiri dari

jaringan epidermis dan gabus, jaringan pengangkut

terdiri dari xylem dan floem, jaringan penguat

terdiri dari kolenkim dan sklerenkim serta

idioblas.

Hasil pengamatan batang dikotil yang kami

lakukan memberikan informasi bahwa pada penampang

batang dikotil yang kami amati terdapat jaringan

pengangkut berupa xylem dan floem. Xylem bertugas

mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari

akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2

macam, yaitu trakea dan trakeid. Trakeid adalah sel-sel

tumbuhan yang dindingnya mengalami lignifikasi

(penebalan oleh senyawa lignin) dan sel-selnya akan

mati setelah dewasa. Sedangkan floem bertugas

mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh

bagian tubuh tumbuhan. Floem dicirikan dengan adanya

komponen pembuluh tapis dan sel pengiring. Komponen

pembuluh tapis merupakan sel-sel memanjang yang

ujungnya bersatu membentuk suatu pembuluh.

Selain itu pada batang dikotil yang kami amati

juga terdapat Empulur dan Kambium. Empulur disini

bertugas untuk menyimpan cadangan makanan bagi

tumbuhan sedangkan kambium bertugas untuk

pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar ke

samping.

Pengamatan yang kami lakukan terhadap batang

monokotil dalam hal ini batang Zea mays (jagung)

memberikan informasi bahwa pada batang monokotil

terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe

kolateral tertutup, artinya di antara xylem dan

floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium

pada monokotil menyebabkan batang monokotil tidak

dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak

terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Hal inilah

yang menyebabkan umumnya batang tumbuhan Monokotil

umumnya mempunyai ukuran yang relatif sama dari

pangkal sampai ke ujung batang.Berbeda dengan batang

dikotil yang pada umumnya mempunyai batang yang

bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin

mengecil serta dapat mempunyai percabangan atau

tidak karena adanya aktifitas cambium.

Hasil pengamatan daun dikotil yang kami lakukan

memberikan informasi bahwa pada penampang daun

dikotil yang kami amati terdapat Jaringan Epidermis

serta jaringan tiang. Jaringan Epidermis terletak

dipermukaan atas dan bawah daun. Berfungsi untuk

melindungi bagian dalam sel daun dari kekeringan

serta menjaga bentuk daun agar tetap. Jaringan

Epidermis ini terdiri atas selapis sel kecuali pada

tanaman Ficus elastica (Karet Kebo) yang kami amati.

Pada daun dikotil juga terdapat mesofil

(jaringan dasar) Pada kebanyakan daun

Dicotyledoneae, mesofil terdiferensiasi menjadi

parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim

spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade

bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas,

dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak

teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit

kloroplas, dan tersusun renggang.

Adapun hasil pengamatan kami terhadap daun

monokotil memberikan informasi tentang adanya

jaringan pengangkut berupa xylem dan floem yang

menyusun daun monokotil tersebut. Jaringan pembuluh

daun ( xilem dan floem) merupakan lanjutan dari

jaringan batang dan tangkai daun. Jaringan pembuluh

terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun

yang berfungsi sebagai alat transport dan sebagai

penguat pada daun. Secara anatomi Tumbuhan dikotil

umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun

menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil

memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar

atau melengkung.

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

a. Jaringan Hewan

Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis

yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

jaringan yang menyusun organ-organ pada hewan

terdapat jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan

otot, dan jaringan saraf.

b. Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan praktikum pengamatan mikroskopis

yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

jaringan yang menyusun organ-organ pada tumbuhan

terbagi atas jaringan muda (meristem) dan jaringan

dewasa yang terdiri atas jaringan dasar

(parenkim), jaringan pelindung terdiri dari

jaringan epidermis dan gabus, jaringan pengangkut

terdiri dari xylem dan floem, jaringan penguat

terdiri dari kolenkim dan sklerenkim serta

idioblas.

B. Saran

1. Untuk laboratorium: Agar sebaiknya alat-alat yang

disediakan diperhatikan kualitasnya, seperti yang

terjadi pada kelompok kami, karena preparat yang

kami dapatkan itu retak sehingga identitas dari

preaparat tersebut tidak kami ketahui. Barulah

setelah pengamatan kami mengetahuinya berdasarkan

ciri yang terlihat.

2. Untuk asisten: Agar sebaiknya memberikan arahan

dan batasan yang jelas dalam setiap kegiatan

praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan

yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum

berlangsung.

3. Untuk praktikan: Agar sebaiknya dalam penggunaan

mikroskop diperhatikan dengan baik agar tidak

terjadi kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Latunra, Ilham. 2004. Diktat Biologi Dasar. Makasaar: ProgramTingkat Pertama Bersama, Universitas Hasanuddin

Susilowati, dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan,Fisiologi

Tumbuhan, Zoology Vertebrata, Struktur Hewan. Malang:Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas NegeriMalang.

Tim Penyusun, 2014 . Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar Jurusan Biologi FMIPA UNM.

W. Sappe, Lukman. dkk. 2013. Bahan Ajar Biologi Dasar BagianPertama.Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Wahyuningsih, Tri. dkk.1999.Praktikum Biologi III. Makassar:

FMIPA UNM

Yudiarti, dkk. 2004. Buku Ajar Biologi. Semarang :Manajemen Usaha Fakultas

Peternakan Universitas Diponegoro Semarang

LAMPIRANJAWABAN PERTANYAAN

1. Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana letaknya,

berapa banyak inti dalam setiap sel?

Jawab : Bentuknya seperti gelendong yang masing-masing

ujungnya runcing dan berinti satu yang terletak di

tengah. Otot polos terdapat pada dinding usus,

pembuluh darah, saluran kemih, dan saluran ekskresi.

2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa, berapa

banyak inti pada setiap serabut?

Jawab : Kumpulan serabut otot lurik disebut vasikulis,

dan setiap serabut pada otot lurik terdiri atas

banyak inti yang terdapat di tepi sel.

3. Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot

lurik, dan otot jantung yang anda temukan?

Jawab : Perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan

otot jantung yaitu :

a. Otot polos berbentuk gelondong dengan inti

satu yang terletak di tengah. Otot lurik berbentuk

panjang dengan inti banyak yang terletak di tepi

sel. Otot jantung berbentuk panjang (seperti otot

lurik) dengan jumlah inti banyak yang terletak di

tengah-tengah sel.

b. Otot polos terdapat pada dinding usus,

pembuluh darah, saluran kemih, dan saluran

ekskresi. Otot lurik terdapat pada rangka, dan

otot jantung terdapat pada dinding jantung.

4. Apa yang disebut lamella, lakuna, kanalikuli ?

Jawab :

a. Lamella :Lapisan tulang yang tersusun secara

kontras.

b. Lakuna : Rongga kecil yang terdapat di antara

lamella havers

c. Kaalikuli : Saluran havers dan matrik mirip tempat

saluran sitoplasma osteosit

5. Apa fungsi dari saluran Havers?

Jawab: Fungsi saluran haverssebagai saluran untuk

membentuk jaringan darah. Oleh karena itu jaringan

ini juga berfungsi dalam pemelihara kehidupan karena

berisi pembuluh darah.