LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA GANGGUAN MOBILISASI

21
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA GANGGUAN MOBILISASI Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan I Mahasiswa Semester III Prodi D-IV Keperawatan Disusun oleh: Nur’aini Maghfuroh (P07120213028) Reza Mahrizal (P07120213033)

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA GANGGUAN MOBILISASI

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA GANGGUAN MOBILISASIDisusun untuk Memenuhi Tugas Praktik KlinikKeperawatan I Mahasiswa Semester III Prodi

D-IV Keperawatan

Disusun oleh:Nur’aini Maghfuroh (P07120213028)Reza Mahrizal (P07120213033)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN2014

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MOBILISASI

Disusun oleh:Nur’aini Maghfuroh (P07120213028)Reza Mahrizal (P07120213033)

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal … Desember 2014

Mengetahui,

Pembimbing Pendidikan PembimbingLapangan

Yustiana Olfah, APP, M.Kes ……………………………….NIP NIP

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian1. Mobilisasi merupakan gerak yang beraturan,

terorganisasi dan teratur.2. Mobilisasi adalah suatu kemampuan individu untuk

bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengantujuan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas gunamempertahankan kesehatannya.

3. Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerakdengan bebas. (Musrifatul Uliyah dan A. Aziz A. H.,2008; 10)

4. Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergeraksecara bebas dan teratur untuk memenuhi kebutuhansehat menuju kemandirian dan mobilisasi yang mengacupada ketidakmampuan seseorang untuk bergerak denganbebas. (Perry dan Potter, 1994)

5. Sebagai suatu keadaan dimana ketika seseorangmengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerakfisik. (America Nursing Diagnosis Association)(Nanda)

B. Tujuan Mobilisasi1. Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia2. Untuk mencegah terjadinya trauma3. Untuk mempertahankan tingkat kesehatan4. Untuk mempertahankan interaksi social dan peran

sehari – hari5. Untuk mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

C. Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo yang berartiotot dan kata Skeletal yang berarti tulang.1. Otot ( Muskulus / Muscle )

Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuanmengubah energi kimia menjadi energi mekanik/geraksehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkanrangka, sebagai respons tubuh terhadap perubahanlingkungan.Otot disebut alat gerak aktif karena mampu

berkontraksi, sehingga mampu menggerakan tulang.Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untukberkontraksi.a. Fungsi Sistem Otot

1) Pergerakan2) Penopang tubuh dan mempertahankan postur3) Produksi panas

b. Jenis-Jenis Otot

1) Berdasarkan letak dan struktur selnya, dibedakanmenjadi: Otot Rangka (Otot Lurik)

Otot rangka merupakan otot lurik, volunter(secara sadar atas perintah dari otak), danmelekat pada rangka, misalnya yang terdapatpada otot paha, otot betis, otot dada.Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

Otot PolosOtot polos merupakan otot tidak berlurik daninvolunter (bekerja secara tak sadar). Jenisotot ini dapat ditemukan pada dindingberongga seperti kandung kemih dan uterus,serta pada dinding tuba, seperti pada sistemrespiratorik, pencernaan, reproduksi,urinarius, dan sistem sirkulasi darah.Kontraksinya kuat dan lamban.

Otot JantungOtot Jantung juga otot serat lintanginvolunter, mempunyai struktur yang samadengan otot lurik. Otot ini hanya terdapatpada jantung. Bekerja terus-menerus setiapsaat tanpa henti, tapi otot jantung jugamempunyai masa istirahat, yaitu setiap kaliberdenyut.

2) Berdasarkan gerakannya dibedakan menjadi : Otot Antagonis, yaitu hubungan antarotot yang

cara kerjanya bertolak belakang/tidak searah,menimbulkan gerak berlawanan.

Otot Sinergis, yaitu hubungan antar otot yangcara kerjanya saling mendukung/bekerjasama,

menimbulkan gerakan searah. Contohnya pronatorteres dan pronator kuadrus.

c. Mekanisme Kontraksi OtotDari hasil penelitian dan pengamatan dengan

mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen danHuxly (1995) mengemukakan teori kontraksi otot yangdisebut model Sliding Filamens. Model inimenyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkanadanya dua set filamen didalam sel otot kontraktilyang berupa filamen aktin dan miosin.

Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosinbertautan dan saling menggelincir satu sama lain,sehingga sarkomer pun juga memendek.

Dalam otot terdapat zat yang sangat pekaterhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yangterangsang menyebabkan asetilkolin teruraimembentuk miogen yang merangsang pembentukanaktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksisehingga otot yang melekat pada tulang bergerak.

2. Rangka (skeletal)Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari

tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebagaitempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untukmempertahankan sikap dan posisi.Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya

mengikuti kendali otot. Akan tetapi tulang tetapmempunyai peranan penting karena gerak tidak akanterjadi tanpa tulang.a. Fungsi Rangka

1) Penyangga; berdirinya tubuh, tempat melekatnyaligamen-ligamen, otot, jaringan lunak dan organ.

2) Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) danlipid (yellow marrow)

3) Produksi sel darah (red marrow)4) Pelindung; membentuk rongga melindungi organ

yang halus dan lunak.5) Penggerak; dapat mengubah arah dan kekuatan otot

rangka saat bergerak karena adanya persendian.b. Jenis Tulang

1) Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifatfisiknya, yaitu: Tulang Rawan (kartilago)

a) Tulang Rawan Hyalin: kuat dan elastisterdapat pada ujung tulang pipa.

b) Tulang Rawan Fibrosa: memperdalam ronggadari cawan-cawan (tl. Panggul) dan ronggaglenoid dari skapula.

c) Tulang Rawan Elastik: terdapat dalam dauntelinga, epiglotis dan faring.

Tulang Sejati (osteon)Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusunberbagai sistem rangka. Permukaan luar tulangdilapisi selubung fibrosa (periosteum). Lapistipis jaringan ikat (endosteum) melapisirongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikulitulang kompak.

2) Berdasarkan matriksnya, yaitu: Tulang kompak, yaitu tulang dengan matriks

yang padat dan rapat. Tulang Spons, yaitu tulang dengan matriksnya

berongga.3) Berdasarkan bentuknya, yaitu:

Ossa longa (tulang pipa/panjang), yaitu tulangyang ukuran panjangnya terbesar. Contohnya oshumerus dan os femur.

Ossa brevia (tulang pendek), yaitu tulang yangukurannya pendek. Contohnya tulang yangterdapat pada pangkal kaki, pangkal lengan,dan ruas-ruas tulang belakang.

Ossa plana (tulang pipih), yaitu tulang yangukurannya lebar. Contohnya os scapula(tengkorak), tulang belikat, tulang rusuk.

Ossa irregular (tulang tak beraturan), yaitutulang dengan bentuk yang tak tentu. Contohnyaos vertebrae (tulang belakang).

Ossa pneumatica (tulang berongga udara).Contohnya os maxilla.

c. Organisasi Sistem RangkaSistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang yangmembentuk suatu kerangka tubuh. Rangka digolongkankedalam tiga bagian sebagai berikut.1) Rangka Aksial

Rangka Aksial terdiri dari 80 tulang yangmembentuk aksis panjang tubuh dan melindungiorgan-organ pada kepala, leher, dan dada. Tengkorak (cranium), yaitu tulang yang

tersusun dari 22 tulang; 8 tulang kranial dan14 tulang fasial.

Tulang Pendengaran (Auditory) terdiri dari 6buah

Tulang Hioid, yaitu tulang yang berbentukhuruf U, terdapat diantara laring dan

mandibula, berfungsi sebagai pelekatanbeberapa otot mulut dan lidah 1 buah

Tulang Belakang (vertebra), berfungsimenyangga berat tubuh dan memungkinkan manusiamelakukan berbagai macam posisi dan gerakan,misalnya berdiri, duduk, atau berlari. Tulangbelakang berjumlah 26 buah

Tulang Iga/Rusuk (costae), yaitu tulang yangbersama-sama dengan tulang dada membentukperisai pelindung bagi organ-organ pentingyang terdapat di dada, seperti paru-paru danjantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengantulang belakang, berjumlah 12 ruas

2) Rangka ApendikularRangka apendikuler merupakan rangka yangtersusun dari tulang-tulang bahu, tulangpanggul, dan tulang anggota gerak atas dan bawahterdiri atas 126 tulang.Secara umum rangka apendikular menyusun alatgerak, tangan dan kaki. Tulang rangkaapendikular dibagi kedalam 2 bagian yaituekstrimitas atas dan ekstrimitas bawah.

D. EtiologiPenyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri,lemah, kekakuan otot, ketidakseimbangan, dan masalahpsikologis. Osteoartritis merupakan penyebab utamakekakuan pada usia lanjut. Gangguan fungsi kognitifberat seperti pada demensia dan gangguan fungsi mentalseperti pada depresi juga menyebabkan imobilisasi.

Kekhawatiran keluarga yang berlebihan dapat menyebabkanorangusia lanjut terus menerus berbaring di tempat tidurbaik di rumah maupun dirumah sakit (Setiati danRoosheroe, 2007).Penyebab secara umum:1. Kelainan postur2. Gangguan perkembangan otot3. Kerusakan system saraf pusat4. Trauma lanngsung pada system mukuloskeletal dan

neuromuscular5. Kekakuan otot

E. PatofisiologiMobilisasi atau kemampuan seseorang untuk bergerak

bebas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yangharus terpenuhi. Tujuan mobilisasi adalah memenuhikebutuhan dasar (termasuk melakukan aktifitas hidupsehari-hari dan aktifitas rekreasi), mempertahankan diri(melindungi diri dari trauma), mempertahankan konsepdiri, mengekspresikan emosi dengan gerakan tangan nonverbal. Immobilisasi adalah suatu keadaan di manaindividu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasangerak fisik. Mobilisasi dan immobilisasi berada padasuatu rentang. Immobilisasi dapat berbentuk tirah baringyang bertujuan mengurangi aktivitas fisik dan kebutuhanoksigen tubuh, mengurangi nyeri, dan untuk mengembalikankekuatan. Individu normal yang mengalami tirah baringakan kehilangan kekuatan otot rata-rata 3% sehari(atropi disuse).

Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistemneuromuskular, meliputi sistem otot, skeletal, sendi,ligament, tendon, kartilago, dan saraf.

Otot Skeletal mengatur gerakan tulang karena adanyakemampuan otot berkontraksi dan relaksasi yang bekerjasebagai sistem pengungkit. Ada dua tipe kontraksi otot:isotonik dan isometrik. Pada kontraksi isotonik,peningkatan tekanan otot menyebabkan otot memendek.Kontraksi isometrik menyebabkan peningkatan tekanan ototatau kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau gerakanaktif dari otot, misalnya, menganjurkan klien untuklatihan kuadrisep. Gerakan volunter adalah kombinasidari kontraksi isotonik dan isometrik. Meskipunkontraksi isometrik tidak menyebabkan otot memendek,namun pemakaian energy meningkat. Perawat harus mengenaladanya peningkatan energi (peningkatan kecepatanpernafasan, fluktuasi irama jantung, tekanan darah)karena latihan isometrik. Hal ini menjadi kontraindikasi pada klien yang sakit (infark miokard ataupenyakit obstruksi paru kronik).

Postur dan Gerakan Otot merefleksikan kepribadiandan suasana hati seseorang dan tergantung pada ukuranskeletal dan perkembangan otot skeletal. Koordinasi danpengaturan dari kelompok otot tergantung dari tonus ototdan aktifitas dari otot yang berlawanan, sinergis, danotot yang melawan gravitasi. Tonus otot adalah suatukeadaan tegangan otot yang seimbang. Ketegangan dapatdipertahankan dengan adanya kontraksi dan relaksasi yangbergantian melalui kerja otot. Tonus otot mempertahankanposisi fungsional tubuh dan mendukung kembalinya aliran

darah ke jantung. Immobilisasi menyebabkan aktifitasdan tonus otot menjadi berkurang.

Skeletal adalah rangka pendukung tubuh dan terdiridari empat tipe tulang: panjang, pendek, pipih, danireguler (tidak beraturan). Sistem skeletal berfungsidalam pergerakan, melindungi organ vital, membantumengatur keseimbangan kalsium, berperan dalampembentukan sel darah merah.

Sendi adalah hubungan di antara tulang. Ligamenadalah ikatan jaringan fibrosa yang berwarna putih,mengkilat, fleksibel mengikat sendi menjadi satu samalain dan menghubungkan tulang dan kartilago. Tendonadalah jaringan ikat fibrosa berwarna putih, mengkilat,yang menghubungkan otot dengan tulang. Kartilago adalahjaringan penghubung pendukung yang tidak mempunyaivaskuler, terutama berada di sendi dan toraks, trakhea,laring, hidung, dan telinga.

Propriosepsi adalah sensasi yang dicapai melaluistimulasi dari bagian tubuh tertentu dan aktifitas otot.Proprioseptor memonitor aktifitas otot dan posisi tubuhsecara berkesinambungan. Misalnya proprioseptor padatelapak kaki berkontribusi untuk memberi postur yangbenar ketika berdiri atau berjalan. Saat berdiri, adapenekanan pada telapak kaki secara terus menerus.Proprioseptor memonitor tekanan, melanjutkan informasiini sampai memutuskan untuk mengubah posisi.

F. Manifestasi Klinis1. Respon fisiologik dari perubahan mobilisasi, adalah

perubahan pada:

a. muskuloskeletal seperti kehilangan daya tahan,penurunan massa otot, atropi dan abnormalnya sendi(kontraktur) dan gangguan metabolisme kalsium

b. kardiovaskuler seperti hipotensi ortostatik,peningkatan beban kerja jantung, dan pembentukanthrombus

c. pernafasan seperti atelektasis dan pneumoniahipostatik, dispnea setelah beraktifitas

d. metabolisme dan nutrisi antara lain laju metabolic;metabolisme karbohidrat, lemak dan protein;ketidakseimbangan cairan dan elektrolit;ketidakseimbangan kalsium; dan gangguan pencernaan(seperti konstipasi)

e. eliminasi urin seperti stasis urin meningkatkanrisiko infeksi saluran perkemihan dan batu ginjal

f. integument seperti ulkus dekubitus adalah akibatiskhemia dan anoksia jaringan

g. neurosensori: sensori deprivation2. Respon psikososial dari antara lain meningkatkan

respon emosional, intelektual, sensori, dansosiokultural. Perubahan emosional yang paling umumadalah depresi, perubahan perilaku, perubahan dalamsiklus tidur-bangun, dan gangguan koping.

3. Keterbatasan rentan pergerakan sendi4. Pergerakan tidak terkoordinasi5. Penurunan waktu reaksi ( lambat )

G. Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi1. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang tergantung dari tingkatpendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapatmeningkatkan kesehatannya. Demikian halnya denganpengetahuan kesehatan tentang mobilitas seseorangakan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yangsehat

2. Proses penyakit dan injuriAdanya penyakit tertentu yang diderita seseorang akanmempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yangpatah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi secarabebas. Demikian pula orang yang baru menjalanioperasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung untukbergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harusistirahat di tempat tidur karena menderita penyakittertentu.

3. KebudayaanKebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalammelakukan aktifitas

4. Tingkat energySetiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atauenergi, orang yang lagi sakit akan berbedamobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat

5. Usia dan status perkembanganSeorang anak akan berbeda tingkat kemampuanmobilitasnya dibandingkan dengan seorang remaja. Anakyang selalu sakit salam masa pertumbuhannya akanberbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkandengan anak yang sering sakit.

H. Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan Fisik

a. Mengkaji skelet tubuhAdanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhantulang yang abnormal akibat tumor tulang.Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuhyang tidak dalam kesejajaran anatomis. Angulasiabnormal pada tulang panjang atau gerakan padatitik selain sendi biasanya menandakan adanya patahtulang.

b. Mengkaji tulang belakang Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang

belakang) Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang

bagian dada) Lordosis (membebek, kurvatura tulang belakang

bagian pinggang berlebihan)c. Mengkaji system persendian

Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif,deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan, adanyakekakuan sendi

d. Mengkaji system ototKemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dankoordinasi, dan ukuran masing-masing otot. Lingkarekstremitas untuk mementau adanya edema atauatropfi, nyeri otot.

e. Mengkaji cara berjalanAdanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidaknormal. Bila salah satu ekstremitas lebih pendekdari yang lain. Berbagai kondisi neurologist yangberhubungan dengan cara berjalan abnormal (mis.caraberjalan spastic hemiparesis – stroke, caraberjalan selangkah-selangkah – penyakit lower motor

neuron, cara berjalan bergetar – penyakitParkinson).

f. Mengkaji kulit dan sirkulasi periferPalpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yanglebih panas atau lebih dingin dari lainnya danadanya edema. Sirkulasi perifer dievaluasi denganmengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktupengisian kapiler.

g. Mengkaji fungsional klien Kategori tingkat kemampuan aktivitas

TINGKATAKTIVITAS/ MOBILITA

S

KATEGORI

0 Mampu merawat sendiri secara penuh1 Memerlukan penggunaan alat2 Memerlukan bantuan atau pengawasan

orang lain3 Memerlukan bantuan, pengawasan

orang lain, dan peralatan4 Sangat tergantung dan tidak dapat

melakukan atau berpartisipasi dalamperawatan

Rentang gerak (range of motion-ROM)1) Fleksi merupakan gerak menekuk atau

membengkokkan, sedangkan Ekstensi merupakangerak meluruskan

2) Adduksi merupakan mendekati tubuh, sedangkanAbduksi merupakan gerak menjauhi tubuh

3) Supinasi merupakan gerak menengahkan tangan,sedangkan Pronasi merupakan gerakmenelungkupkan tangan

4) Inversi merupakan gerak memiringkan( membuka ) telapak kaki kea rah dalam tubuh,sedangkan Eversi merupakan gerak memiringkan(membuka) telapak kearah luar

Derajat kekuatan otot

SKALA PERSENTASEKEKUATAN NORMAL

(%)

KARAKTERISTIK

0 0 Paralisis sempurna1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi

otot dapat di palpasi ataudilihat

2 25 Gerakan otot penuh melawangravitasi dengan topangan

3 50 Gerakan yang normal melawangravitasi

4 75 Gerakan penuh yang normalmelawan gravitasi dan melawantahanan minimal

5 100 Kekuatan normal, gerakan penuhyang normal melawan gravitasidan tahanan penuh

2. Pemeriksaan Penunjanga. Sinar –X tulang menggambarkan kepadatan tulang,

tekstur, dan perubahan hubungan tulang.

b. CT scan (Computed Tomography) menunjukkan rincianbidang tertentu tulang yang terkena dan dapatmemperlihatkan tumor jaringan lunak atau cideraligament atau tendon. Digunakan untukmengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulangdidaerah yang sulit dievaluasi.

c. MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah tehnikpencitraan khusus, noninvasive, yang menggunakanmedan magnet, gelombang radio, dan computer untukmemperlihatkan abnormalitas.

d. Pemeriksaan Laboratorium:Hb ↓pada trauma, Ca↓ pada imobilisasi lama, AlkaliFospat ↑, kreatinin dan SGOT ↑ pada kerusakan otot.

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajia tanggal :

Tanggal MRS :

Ruang :

Jam MRS :

No rekam medis :

Diagnosa medis :

A. PENGKAJIANI. Identitas klien

Nama : Umur : Jenis kelamin : Agama : Pendidikan :Pekerjaan :Suku / bangsa :Alamat :Status perkawinan:

PENANGGUNG JAWAB PASIENIdentitas klienNama : Umur : Jenis kelamin : Agama : Pendidikan :Pekerjaan :

Hubungan dengan pasien :Alamt :

II. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat kesehatan keluarga Genogram

III. PEMERIKSAAN FISIK1. Tanda-Tanda Vital:

S, N, T, RR Kesadarn pasien : Keadaan umum :

2. Pengkajian pernapasan 3. Pengkajian sirkulasi kardiovaskular 4. Pengkajian neuro sensori/persyarafan 5. Pengkajian eliminasi /perkemihan 6. Pengkajian makanan dan cairan / pencernaaa 7. Pengkajian muskoleskeletal dan integument 8. Pengkajian system endokrin9. Pengkajian hygiene dan kebiasaan10. Pengkajian psikososial11. Pengkajian spiritual12. Terapi obat13. Pemeriksaan penunjang

CT-Scan, Rontgen, Laboratorium,

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan

kerusakan sensori presepsi

2. Nyeri akut berhubungan dengan cidera fisik3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

umum4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan

neurovaskuler

Daftar Pustaka

Asmadi. 2008. Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta :Salemba Medika.

Perry & Potter. 2006. Buku Ajar Fundal Mental Keperawatan Konsep,Proses Dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika

Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan Dasar Manusia & ProsesKeperawatan. Jakarta : Salemba Medika.