LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL DI PUSKESMAS GONDANG REJO KARANGANYAR
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL DI PUSKESMAS GONDANG REJO KARANGANYAR
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
DI PUSKESMAS GONDANG REJO KARANGANYAR
DISUSUN OLEH:
ZEPLEN CHITRA ELPIOLITA
NIM. SN14049
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
A. Definisi Antenal
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana
berupa observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu
hamil,untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan ( Muchtar Rustam,
2008).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan
sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya
diharapkan sehat dan baik (Wiknjosastro, 2002)
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara
berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2007).
B. Tanda dan Gejalan Antenatal
Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala
antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal
terhadap tingginya kadar progesterone dan menghilang
setelah tiga bulan.
letih,sakit kepala
merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi
atau 20 minggu pada wanita hamil pertama.
perubahan pada mamae
frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah
pada organ-organ pelvic sehingga meningkatkan
sensitivitas jaringan, tekanan uterus pada kandung
kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek
stimulasi hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar
dan peningkatan suplay darah ke pelvic .
b. Probabilitas ( objektif)
Pembesaran uterus
- melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada
minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual
- tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari
pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi
menjauh kemumudian ke posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada
dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi
terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh
stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak
teratur.
Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda positif kehamilan
Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec
pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler),
DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-
12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
adanya gerakan janin pada palpasi
Teraba bagian janin pada palpasi
Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga
uterus pada pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr
X Ray.
3. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan
dengan mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah
yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin,
kadar tertinggi 500 SI hCG.
C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan
a. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa
perubahan. Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang
terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang
paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi
hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan
menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut
dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan
elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga
struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap
regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai
dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik.
Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan
dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan
berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick,
Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang
dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan pada
payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit dan
pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG)
digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan.
Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan
muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar
susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik
yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan
sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara.
Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli
kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2
bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada
payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini
menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa
penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam
dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan
pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat
diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu).
Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau
folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua
bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari
payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau
hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula
terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi
pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit
yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami
hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya
serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong
dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada
area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau
daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali
menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian
terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan
memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan
berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan
dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan
muntah yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun
demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan
sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab
metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa.
Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila
terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
i. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia
kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual muntah
ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan
berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus
dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan
ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena
terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan
pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan
pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai
persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan
ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung
kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II
dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal
kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang
efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah
memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat
hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada
ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan
tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah
posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri)
tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering
daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik
maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan
tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti
kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa
sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit
dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang
terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk
gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan
merasa kesulitan memasang kancing / rok celana
panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat
badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran
rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh
menahan air.
ii. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan
membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim
akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan
20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar
(umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi
pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar
pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu
hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat
adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari
hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan
tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering
terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan
akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal
yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga
mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh
lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang
di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau
di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang
tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah
bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa
nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau
tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi
beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama
kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar
akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan
tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke
seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama
masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya
menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan
gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan
ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3,
karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih
gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah
bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat
menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark
terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan,
biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat
peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak
dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga
dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan
cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting
dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar.
Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan
itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan,
dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini
karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan
cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit
pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki
bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan
terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri
yang terlalu lama.
iii. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-
pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi
dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh
sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena
tekanan rahim yang membesar kearah usus selain
perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi
aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu,
banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga
didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun
kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum
persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas
diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya
tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga
ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga
panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama
kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki,
yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga
terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan,
kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi
faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa
sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan
akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan
akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan
membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh
perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
II. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu
hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode
Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa
benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-
benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan
dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan
selalu mendapat perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan
merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan
diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain
yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya,
perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan akan
mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan
kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk
pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu
penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku
kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai
“Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-
tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus
pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan
Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan
bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil
lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada
kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya
jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir
tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul
pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak
normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan
kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat
dialami oleh ibu dan ayah selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa
kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum)
dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-
umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga
rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di
bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur
banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim,
peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai
darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta, (Handerson 2006)
III. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pada ibu
Perubahan psikologis Perubahan fisiologis
Krisis situasional,perub.psikologis,ketidakstabilan
hormon
GIT
Instabilitas hormone
Asamlambung
meningkat
Rasasebah/mual
Muntah
Intakemakananmenurun
Perub.nutrisi kurang
darikebutuhan
Sist.kardio vascular
Peningkatan TD
Sakitkepala
Nyeri
Sist.urinaria
Penekananvesika
urinariakarena
pembesaranuterus
FrekuensiBAK
meningkat
Gangguaneliminasi
urin
Kebersihangenitalmenurun
Ansietas
Perub.proses
keluarga
Perubahanperansebagai
calon ibu
Kopingindividu
tdkefektif
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan fisiologis Perubahanpsikologi
sSist.endok
rin
Inotropik
Hiperpegmintasi
Perub.bodyimage
Perub.cardiac output
Resikociderajanin &maternal
Sist.kardiovaskular
Sekresialdosteronmeningkat
Retensi H2O &Na+
volume plasmameningkat
TD meningkat
Sakit kepala
Nyeri
Sist.reproduksi
Vaskularisasi
serviks &vagina
Sensitifitas serviksmeningkat
Rangsangseksual
Perub.polaseksual
Sist.integumen
Estrogenmeningkat
Kulitmeregang
Striaegravidarum
Perub.bodyimage
Sist.GIT
Progesterone meningkat
Saliva &asam
lambungmeningkat
Peristalticmenurun
Pengosonganlambunglambat
Kembung,mual,
Musculosceletal
BB janinmeningkat
Posturtubuh
berubah
Lordosisberlebihan
Nyeri
Sist.respirasi
Desakanuterus kediafragma
Ekspansiparutidak
maksimal
Gangguanpolanafas
Krisissituasion
al
Prosesadaptasi
Persiapananggotabaru dlamkeluarga
AnsietasPerub.per
an
Trimester III
TRIMESTER III
Perubahan fisiologis Perubahanpsikologis
Pembesaran uterus Sistem endokrin
Retensi H2O & Na+
Persiapanmelahirkan
Perub.skelet &
persendian
Beratuterusmenigkat
Perub.pusat
gravitasitubuh
Menekansaraf
sekitar
Pelepasanmediatornyeri
(prostaglandin,
histamin)
Nyeri
Menekanparu
Ekspansiparu
menurun
Gangguanpola nafas
Urineoutput
menurun,volumeplasma
meningkat,tekanan
hidrostatik menurun
Edemaekstremita
s
Kelebihanvolumecairan
Vasokontriksi
pembuluhdarah
TDmeningkat
Hipertrofiventrikel
Penurunancardiacoutput
Resikociderajanin &maternal
Primi:kurang
pengetahuan
Ansietas
E. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI
(2007) yaitu, jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan
dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi yang
terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1) Perdarahan
2) Pre-eklampsia/eklampsia
3) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4) Hidramnion
5) Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1) Penyakit Jantung
2) Tuberculosis
3) Anemia
4) Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi
akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi,
2009).
F. Penatalaksanaan Medis
i. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat
perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah
kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan
sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena dianggap
untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan
komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan
sebagainya (Mochtar, 19998). Anjurkan wanita tersebut
makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal,
akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun
nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama
kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan
untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah,
mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang
meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini
dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut.
Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai
16 kg (Wiknjosastro, 2002).
ii. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik
saat hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara
pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita
yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih
kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus
prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil
dilarang merokok (Wiknjosastro, 2002).
iii. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar,
terutama pada triwulan I dan II kehamilan. Ada obat yang
teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang
sekarang telah ditarik dari peredaran (Wiknjosastro,
2002).
iv. Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan.
Mandi diperlukan untuk kebersihan/ hygiene terutama
perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat
bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/
ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998).
Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu
atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya
jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita
hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh
(Wiknjosastro, 2002).
v. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan
yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan
16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya
koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan
dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah
masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan (Wiknjosastro, 2002).
vi. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek
dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan
perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga
timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan
gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat
mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia
sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut,
misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi
sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari
itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus
memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil
(Wiknjosastro, 2002).
vii. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar
negeri dan di dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi
ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di
Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka
untuk wanita hamil pencacaran merupakan pencacaran ulang
dan tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka
pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan
untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat
melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya
infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil
yang baru pertama sekali dicacar. Maka dari itu,
dianjurkan agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan
sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk
melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid
tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).
viii. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan
menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh
sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus
sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong
payudara dari bawah, bukan menekan dari depan. Dua bulan
sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering
dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara
dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air
sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting susu masuk
ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik
keluar (Mochtar, 2008).
G. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
a. Pengkajian
1. Anamnesa
Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
Ada Planing terlebih dahulu
Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk
mengumpulkan data, interpretasi pasien terhadap status
kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan
utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan
saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat
psikososial,persiapan persalinan.
Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva,
ikhterik pada sclera.
Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal,
caries gigi, bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak,
pembesaran slauran limfe.
- Dada
Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
Jantung :kaji keadaan jantung pasen
Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan,
putting susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah
keluar/belum, kebersihan areola mamae.
- Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan
untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
Periksa bentuk perut
(melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus
otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman
sign,kekuatan tonus otot,kram kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran
cairan/darah dr jalan lahir,hemoroid,tanda
Chadwick,godell sign,hegar sign.
Persiapan persalinan
Obat-obatan yang di pakai saat ini
Hasil pemeriksaan penunjang
b. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
I. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
II. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
III. TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cairan
tanTri semester iPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
ansietas
Kekurangan
Tujuan :
Setelah dilakukan
intervensi
keperawatan selama
2x24 jam kekurangan
nutrisi klien
tercukupi
Kriteria hasil :
Nafsu makan klien
meningkat
Klien tidak mual dan
muntah
Nilai laboratorium
(transferin, albumin,
dan elektrolit) dalam
batas normal
NOC: kontrol kecemasandan coping, setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam cemas ps hilang atau berkurang dg:Indikator:Ps mampu:
Mengungkapkan cara mengatasi cemas
Mampu menggunakancoping
Manajemen Nutrisi
Anjurkan masukan kalori sesuai kebutuhan
Ajari klien tentang dietyang benar sesuai kebutuhan tubuh
Monitor catatan makanan yang masuk atas kandungan gizi dan jumlah kalori
Timbang berat badan secara teratur
Anjurkan penambahan intake protein, zat besidan vit C yang sesuai
Pastikan bahwa diet mengandung makanan yangberserat tinggi untuk mencegah sembelit
Beri makanan protein tinggi , kalori tinggi dan makanan bergizi yangsesuai
Pastikan kemampuanklien untuk memenuhikebutuhan gizinya.
Penurunan kecemasan Aktifitas:
1. Bina Hub. Saling percaya
2. Libatkan keluarga3. Jelaskan semua
Prosedur4. Hargai pengetahuan
ps tentang penyakitnya
5. Bantu ps untuk mengefektifkan sumber support
Berikan reinfocement
volume cairan
Dapat tidur Mengungkapkan
tidak ada penyebab fisik yang dapat menyebabkn cemas
Kebutuhan volume cairan terpenuhi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam dengan kriteria hasil :
Tidak ada mual muntah
Turgor kulit DBN Tidak ada tanda
dehidrasi Pasien mau makan
dan minum TTV dalam batas
normal
untuk menggunakan Sumber Coping yang efektif
a. tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
b. Tinjau ulang riwayatkemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)
c. Kaji suhu dan turgorkulit, membrane mukosa,TD, suhu, masukan/haluran.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB setiap hari.
e. Anjurkan peningkatanmasukan minuman berkarbonat, makan enamkali sehari dengan jumlah yang sedikit danmakanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.
Tri Semester iiGangguanpola nafas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan :a. Tidak ada
Airway management Posisikan klien u/
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi klien
retraksi dinding dada
b. Tidak menggunkan otot bantu pernafasan
c. Bunyi paru vasikuler
d. Menunjukkan jalan nafas yang patenRR 16-20 x/m
perlunya pemasanganalat jalan nafas buatan
Lakukan fisioterpi dada jika perlu
Keluarkan sekret Dengan batuk atau
suction Auskultasi suara
nafas, catat adanyasuara tambahan
Tri Semester iiiIntoleransi aktivitas
Kelebihan volumecairan
Perubaha
Klien dapat toleransi terhadap aktivitas setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam , dengan kriteria hasil
Klien mampu memenuhi aktivitas sehari-hari
Pasien mengerti akifitas apa sajayang boleh dilakukan selama kehamlan
Ttv dalam batas normal
Hb dalam batas normal
Tidak ada anemis
Kelebihan volume cairan teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam , dengan kriteria hasil :
Indeks massa tubuh dalam batasnormal
TTV dalam batas normal
Tidak ada tanda-tanda Hak
Manajemen energi1. Observasi kemampuan klien
2. Bantu klien dalam pemenuhan ADL
3. Ajarkan pada keluarga tentang pentingnya perawatan diri
4. Observasi TTV sebelum dan sesudah aktivitas
5. Kolaborasi padakeluarga pemberian pengawasan ekstra
6. tentukan siklustidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
7. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
8. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi suplemenzat besi setiap hari,sesuai indikasi.
a.Pantau berat badan secara teratur.
b. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran
n eliminasi urin
Pasien mengerti akan terjadi perubahan eliminasi urin selama kehamilan , Setelah dilakukan tindaka keperawatanDengan kriteria hasil :
Klien mengerti tentang perubahanperkemihan selamakehamilan denga tri semester ketiga
Pasien mengerti perlunya masukan cairan sesuai kebutuhan
cairan.
c. Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak menambahkan garammeja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium).
d. Anjurkan meninggikanekstremitas secara periodic selama sehari.
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dan diet.
d. Anjurkan klien untukmelakukan posisi miringkiri saat tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
e. Anjurkan klien untukmenghindari posisi tegak atau supine dalamwaktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung: Elemen.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Antenatal.http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf. Diakses tanggal 18 Januari 2014. Pukul 19.37 WIB.
George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diaksestanggal 18 januari 2014. Pukul 19.14 WIB.
Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo
Publisher, Ungaran.
Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Muchtar Rustam.(2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan denganIntervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh:Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.