L K P P U N H A S

180
LKPP UNHAS

Transcript of L K P P U N H A S

LKPP

UNHAS

LKPP

UNHAS

LKPP

UNHAS

LKPP

UNHAS

LKPP

UNHAS

LKPP

UNHAS

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAB I. PENDAHULUAN

A. PROPIL LULUSAN PROGRAM STUDI

Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang manajemen,

social dan ekonomi dalam bidang agribisnis peternakan dengan adaptif dan kreatif dalam

B. KOMPETENSI LULUSAN

Kompetensi Utama

a. kemampuan menerapkan aspek teknis peternakan, teknologi hasil peternakan kepada

masyarakat.

b. kemampuan mengelola usaha agribisnis peternakan.

c. mampu melakukan usaha mandiri (berwirausaha) di bidang peternakan

d. kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah manajemen, sosial dan ekonomi

bidang peternakan

e. kemampuan membuat dan menganalisis studi kelayakan usaha peternakan.

f. kemampuan membina dan mengembangkan masyarakat dalam menerapkan inovasi dan

teknologi di bidang peternakan

Kompetensi Pendukung

a. kemampuan menyusun dan menganalisis laporan keuangan perusahaan peternakan

b. mampu melakukan presentasi dan negosiasi untuk meyakinkan masyarakat dalam

bidang sosial ekonomi peternakan

c. kemampuan untuk mengolah dan menganalisis serta pengambilan keputusan

berbasis computer.

Kompetensi Lainnya

a. kemampuan mengembangkan diri berdasarkan wawasan budaya bahari

b. mampu bekerjasama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan

c. mampu membuat media dan presentasi multimedia.

1

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

ANALISIS KEBUTUHAN

2

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

3

LKPP

UNHAS

4

LKPP

UNHAS

5

LKPP

UNHAS

6

LKPP

UNHAS

7

LKPP

UNHAS

8

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN I

KONSEP DASAR STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK 10

9

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAB II. KONSEP DASAR STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK

1. PENDAHULUAN

Sasaran Pembelajaran

Dapat Menjelaskan tentang konsep dasar Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek dan

pentingnya studi kelayakan dan evaluasi proyek.

Strategi Pembelajaran

- ice breking

- ceramah

- interaktif.

Manfaat pembelajaran

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa Matakuliah ini merupakan mata kuliah

aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat memberikan gambaran tentang konsep dasar studi

kelayakan dan evaluasi peroyek dan mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan

di bidang peternakan.

Deskripsi Matakuliah

Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat

membuat seorang yang ingin melakukan suatu usaha tidak cukup mengandalkan

pegalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya. Oleh Karena itu, dalam mendirikan

sutu usaha, dituntut untuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan

dijalankan, dengan tujuan apakah ide bisnis ini layak untuk dilaksanakan atau tidak. Ide

bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan apabila dapat mendatangkan manfaat yang

lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dampak negative yang ditimbulkan.

Melihat pentingngnya studi kelayakan dan evaluasi proyek dilakukan sebelum

mendirikan suatu usaha, maka dianggap perlu untuk mengetahui dan memahmi

menyangkut konsep dasar studi kelayakan dan evaluasi proyek dan pentingnya studi

kelayakan dan evaluasi proyek untuk dilaksanakan.

B. URAIAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. Definisi Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek

10

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Sebelum mendefinisikan studi kelayakan usaha dan evaluasi proyek, maka terlebih

dahulu dibicarakan mengenai perencanaan usaha. Sering kali dikemukakan bahwa

mengapa dilakukan perencanaan bagi suatu masyarakat atau bangsa dikaitkan dengan

filsafah kemasyarakatan yang dianut oleh suatu negara. Pada masyarakat yang menganut

suatu falsafah kemasyarakatan sosialisme, atau bahkan intervensionisme terdapat suatu

keyakinan bahawa arah pembanguan masyarakat yang baik hanya dapat dilakukan melalui

suatu pengarahan atau “campur tangan” pemerintah. Dasar-dasar alasan yang

melatarbelakangi adalah karena tanpa adanya pengarahan atau campur tangan pemerintah

maka perkembangan masyarakat tidak didasarkan pada:

a. penggunaan sumber-sumber pembanguan secara efektif dan efisien

b. keperluan mendobrak ke arah perubahan struktural ekonomi dan sosial masyarakat

c. arah pembangunan untuk kepentingan nasional.

Namun demikian kenyataan tersebut dewasa ini tidak begitu berlaku lagi. Hal ini

disebabkan karena terdapatnya berbagai macam perencanaan dari yang sifatnya ketat

kepada yang sifatnya longgar di negara-negara yang menganut falsafah yang berbeda-beda.

Kecuali itu perencanaan dipergunakan lebih sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai

tujuan dengan baik. Bahkan ada perencanaan yang mengusahakan mengurangi keterlibatan

pemerintah dalam kegiatan perkembangan sosial ekonomi masyarakat.

Perencanaan dilihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan

baik mendapatkan alasan yang lebih kuat untuk melakukan perencanaan:

a. dengan adanya perencanaan diharapkan terdapat suatu pengarahan kegiatan, adanya

pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian

tuijuan pembangunan

b. dengan perencanaan maka dilakukan satu perkiraan (forecasting) terhadap hal-hal

dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-

potensi dan prospek-prospek perkembangan serta juga mengenai hambatan-hambatan

dan resiko-resiko yang mengkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya

ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin

c. perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara

yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang

terbaik (the best combination)

11

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

d. dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan dari segi

pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya

e. dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk

mengadakan pengawasan atau evaluasi (control/evaluation).

Dari segi ekonomi, dasar alasan perencanaan adalah:

a. penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara

efektif dan efisien. Diusahakan dihindarinya pemborosan pemborosan. Suatu usaha

untuk mencapai output/hasil secara maksimal dari penggunaan resource/sumber-sumber

yang tersedia

b. perkembangan ekonomi yang mantap, atau pertumbuhan ekonomi yang secara terus

menerus meningkat

c. stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.

Mengapa dilakukan perencanaan ekonomi dan tidak diserahkan sepenuhnya kepada

ekonomi pasar? Dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:

a. perlunya penanggulangan terhadap instabilitas ekonomi atau terdapatnya fluktuasi

konjungtur

b. ekonomi pasar dapat menghasilkan distribusi pendapatan yang kurang adil

c. mekanisme pasar mempunyai kekurangan-kekurangan dalam hal upah.

d. kebocoran-kebocoran ekonomi pasar.

e. perencanaan ekonomi juga seiring dilakukan untuk menanggapi perubahan-perubahan

besar.

Bagi negara-negara baru berkembang, dasar alasannya ditambah antara lain:

a. keyakinan ideologi politik. Seperti dikemukakan terdahulu maka nagara-negara

berkembang cenderung menganut falsafah kemasyarakatan sosialistis.

b. belum sempurna atau lemahnya mekanisme pasar. Dan ini akan mengakibatkan

kepincangan dalam mekanisme pasar misalnya dalam hubungan harga-harga (price

relationship) yang mungkin tidak mendorong perkembangan ekonomi yang sehat.

c. perubahan struktur ekonomi. Banyak negara baru berkembang struktur ekonominya

berat sebelah agraris atau ekstraktif, yang membawa kelemahan-kelemahan struktural

tertentu antara lain infleksibilitas suplai serta daya adsorbsi kesempatan kerja yang

lebih terbatas.

12

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

d. tingkat investasi yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendapatan yang

rendah. Dan pada umumnya juga tingkat tabungannya. Dengan demikian

menyebabkan tingkat investasi rendah. Investasi merupakan variabel pokok dalam

pembinaan modal dan pertumbuhan ekonomi.

e. belum berkembangnya kemampuan wirausaha (entrepreneur). Dengan kenyataan ini

maka peran kegiatan produktif dalam masyarakat tidak dapat banyak diserahkan

kepada sektor kegiatan usaha swasta. Kelompok ini penting sampai seorang pengarang

mengemukakan bahwa ada negara yang bisa cepat maju karena terdapanya kelompok

wirausaha (entrepreneur) yang kuat dalam masyarakat tersebut.

f. teknologi yang masih rendah. Teknologi juga merupakan variabel penting lain dalam

proses pembangunan.

Selanjutnya yang perlu pula dibicarakan terlebih dahulu sebelum mengerti secara

mendalam apa yang dimaksud studi kelayakan bisnis dan evaluasi proyek yaitu

mengetahui pengertian investasi, jenis-jenis investasi dan kegiatannya serta pengertian

proyek dan bisnis.

Investasi adalah penanaman modal dalam sktu relatif panjang uatu kegiatan yang

memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal

yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu, baik bersifat fisik ataupun non

fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, dan proyek penelitian dan pengembangan.

Proyek adalah alat untuk menterjemahkan rencana menjadi kenyataan. Dalam

istilah ekonomi, suatu kegiatan yang menggunakan modal/faktor produksi diharapkan

mendapatkan manfaat (benefit) setelah suatu jangka waktu tertentu dinamakan proyek.

Dengan perkataan lain, dengan suatu proyek inilah manusia akan berusaha untuk

meningkatkan tataf hidupnya.

“A project is investment activity, where we expend capital resources to create a p[assets

from which we can experct to realize benefits over and extended period of time, or the

whole complex of activities in valued in using resource to gain benefits, is aproject”. (J.

Price Gittinger, 1972:1 dalam Djamin Zulkarnain, 1993).

Apabila diperhatikan pengertian atau defenisi mengenai proyek tersebut, akan

terlihat masalah modal yang ditanam (investasi modal) yang merupakan biaya (cost of

project), manfaat (benefit) yang diharapkan, serta jangka waktu (umur ekonomis proyek).

13

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Lazimnya suatu proyek mempunyai umur ekonomis (economic life) tahunan, dan

manfaat (benefit) yang akan diperoleh dari modal investasi, baru akan dapat dinikmati

setelah beberapa tahun proyek tersebut berjalan (in operation). Dalam hubungan inilah

demi tercapainya apa yang diharapkan dari suatu proyek tersebut, perencanaan suatu

proyek serta perhitungan-perhitungan pendahuluan (forecasting) yang didasarkan pada

suatu analisis benefit cost ratio adalah penting.

Alasan yang dapat dikemukakan betapa pentingnya suatu proyek sebelum

dilaksanakan harus terlebih dahulu direncanakan dengan seksama, sebagaimana telah

disebutkan sebelumnya kiranya dapatlah dipahami mengapa perencanaan dianggap

sebagai syarat mutlat bagi realisasi usaha pembangunan, terutama bagi negara-negara yang

sedang berkembang (developing country), dimana tingkat pendapatan yang masih rendah,

kekurangan modal untuk investasi/pembangunan, kekurangan tenaga ahli serta tingkat

teknologi yang masih rendah.

Dalam prakteknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara

lain :

1) adanya permintaan pasar

artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus

disediakan. Hal ini disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi

atau memang belum ada sama sekali,

2) untuk meningkatkan kualitas produk

bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau

mutu suatu produk. Hal ini dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.

3) kegiatan pemerintah

Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbagai produk

melalui proyek-proyek tertentu.

Kemudian pengertian bisnis adalah kegaiatan atau usaha yang dilakukan untuk

memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai

bidang, baik jumlah maupun waktunya.

Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia bisnis, baik keuntungan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang.Bentuk keuntungan yang diharapkan lebih banyak

14

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

dalam bentuk finansial. Besarnya keuntungan telah ditetapkan sesuai dengan target yang

diinginkan sesuai dengan batas waktunya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan bisnis

adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau

usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha

tersebut dijalankan.

Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan

informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung dan dianalisis hasil penelitian tersebut

dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha

yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal dari

penelitian tersebut.

Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakaukan

untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang

lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan

dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan

non-finansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan juga

akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, akan

tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat yang luas.

Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai

aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai

tertentu. Namun keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja.

Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan

dinilai nantinya.

Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya antar usaha

jasa dan usaha non jasa. Akan tetapi aspek-aspek yang digunakan untuk menyatakan layak

atau tidaknya adalah sama, sekalipun bidang usahanya berbeda.

Penilaian masing-masing aspek nantinya harus dinilai secara keseluruhan bukan

berdiri sendiri-sendiri. Jika ada aspek yang kurang layak akan diberikan beberapa saran

perbaikan, sehingga memenuhi criteria tersebut sebaiknya jangan dijalankan.

2. Siapa Yang Membutuhkan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek

Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan

dilakukan oleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berkepetingan terhadap usaha

15

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

atau proyek yang dijalankan. Perusahaan yang melakukan studi kelayakanakan

bertanggung jawab terhadap hasil yang mereka katakan layak, sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan merasa yakin dan sangat percaya dengan hasil studi kelayakan yang telah

dilakukan.

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut

antara lain :

pemilih usaha

Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis studi

kelayakan yang telah dibuat, hal ini disebabkan para pemilik tidak mau jika sampai

dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu hasil studi kelayakan

yang sudah dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilik, apakah akan member

keuntungan atau tidak.

kreditor

jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan

lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan

yang telah dibuat. Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau sampai kreditnya

atau pinjaman yang diberikan akan macet akibat usaha atau proyek tersebut

sebenarnya tidak layak untuk dijalankan. Oleh karena itu untuk usaha-usaha tertentu

pihak perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam

sebelum pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam.

pemerintah

bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah bisnis

yang akan dijalankan akan memberikan manfaat bagi perekonomian secara umum.

Kemudian bisnis juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat luas, seperti

penyediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan

dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya, baik terhadap manusia, binatang

maupun tumbuh-tumbuhan.

masyarakat luas

bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat sekitarnya, akan

memberikan manfaat seperti tersedianya lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar

lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudian manfaat lain adalah

terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan (terisolasi). Adanya bisnis tentu juga

16

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

akan menyediakan sarana dan prasarana. Misalnya, dengan dibukanya fasilitas umum,

seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, rumah sakit, sarana ibadah dan fasilitas

lainnya.

manajemen

hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen

perusahaan untuk menjalankan apa-apaYang sudah ditugaskan. Kinerja tersebut dapat

dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen

yang menjalankan usaha.

3. Pentingnya Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek

Banyak kendala yang dihadapi oleh pengusaha dalam mewujudkan bahkan dalam

melaksanakan usahanya. Salah satu kendala tersebut tampak dalam merencanakan serta

memaparkan (mempresentasikan) rencana usahanya. Seringkali permohonan kredit kepada

pihak penyandang dana atau bank tidak disertai dengan dengan sebuah feasibility study (studi

kelayakan) yang dituangkan dalam project proposal. Padahal feasibility study ini

selalu diminta oleh penyandang dana atau Bank, sebagai syarat pertama dalam mengajukan

permohonan kredit atau dalam kerangka kerjasama usaha.

Sekalipun project proposal telah dibuat, seringkali didapati ketidaklengkapan

bahkan kesalahan dalam penyusunannya yang berakibat permohonan kerdit tersebut

ditolak. Walaupun usaha yang diusulkan tersebut sebenarnya sangat menguntungkan.

Dari pengalaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa project Proposal yang baik dan

benar, sesuai dengan tuntutan para penyandang dana atau bank, merupakan hal yang sangat

penting untuk memulai sebuah usaha ataupun memperbesar usaha.

Selain untuk kepentingan penyandang dana atau Bank, project proposal ini juga

penting untuk pelaksana usaha (pengusaha). Dalam ilmu manajemen kita mengenal apa

yang disebut dengan fungsi manajemen. Salah satu teorinya mengemukakan 4 (empat)

buah langkah yang sering diistilahkan POAC, yaitu; 1) Planning (perencanaan), seperti

telah dijelaskan sebelumnya, 2) Organizing (Pengorganisasian), 3) Actuating

(Penggerakan) dan 4) Controlling (Pengawasan). Setiap langkah dalam pembangunan atau

17

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

perluasan sebuah usaha selalau berlandaskan kepada hal tersebut dengan menitikberatkan

pada planning sebagai langkah awal keberhasilan.

Project Proposal merupakan pemaparan secara lengkap (actualisasi) suatu planning

usaha (bisnis) sebelum usaha tersebut dilaksanakan. Dengan demikian project proposal

dapat digunakan sebagai titik acuan teraktual untuk melaksanakan proyek, selain sebagai

bahan untuk mengajukan permohonan bantuan kredit serta pertanggungjawabannya kepada

pihak penyandang dana atau Bank.

Untuk kepentingan-kepentingan tersebut, berdasarkan project proposal yang

diajukan maka dan terutama bank akan selalau mempertimbangkan selalau

mempertimbangkan proyek tersebut berdasarkan beberapa hal berikut:

Pedoman “5C” (The five C’s of Credit)

Komponen “5C” tersebut terdiri dari:

1. character (karakter)

penyandang dana atau Bank akan mempertimbangkan pemberian kredit berdasarkan

peneilaian terhadap segi pribadi, watak dan kejujuran pemohon kredit dalam

pemenuhan kewajiban-kewajiban finansialnya.

2. capacity

penyandang dana atau Bank akan mempertimbangkan pemberian kredit dengan

melihat kemampuan pemohon kredit beserta sifatnya termasuk kemampuan

manajemen dan keahlian di bidangnya.

3. capital

menunjukkan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan, yang diperlihatkan oleh

ratio financial dan penekanan komposisi tangible net worth. Penyandang dana atau

bank harus mengetahui bagaimana perimbangan antara jumlah hutang dengan jumlah

modal sendiri (Equity).

4. collteral

adalah sejumlah aktiva (barang modal) peminjam yang dapat dipakai sebagai jaminan

atas kredit yang akan diberikan oleh penyandang dana atau bank, termasuk bila ada

permintaan bank untuk mengasuransikan aktiva peminjam tersebut. Pada umumnya

besarnya nilai jaminan yang diminta adalah sebesar 125% dari total nilai pinjaman

yang diajukan.

18

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Penyandang dana atau bank dapat pula memberikan persyaratan tambahan untuk

tujuan pengamanan kredit (Covenants) yang diberikan, melalui persetujuan bersama

antara penyandang dana dengan peminjam secara fleksibel yang dapat ditinjau

kembali sesuai situasi dan kondisi saat ini, yaitu:

a. asuransi milik peminjam

b. pernyataan peminjam bahwa tidak akan meminjam barang modal untuk mendapatkan

pinjaman dari sumber lain

c. pembatasan atas jumlah pinjaman dari sumber lainnya

d. penetapan agar perusahaan senantiasa memelihara Net Working Capital yang cukup

e. persyaratan-persyaratan dalam penunjukan pimpinan perusahaan, penambahan barang

modal dan pembagian keuntungan

5. conditions

penyandang dana atau bank harus menilai prospek peminjam dana dengan proyek

yang diusulkan, terhadap beberapa hal yang dapat memepengaruhi kondisi saat itu,

misalnya kebijakan pemerinyah khususnya ekonomi atau trend ekonomi yang terjadi.

Selain faktor 5C, penyandang dana atau bank juga akan memegang pedoman lainnya

yang dikenal dengan “3R”, sebagai berikut:

1. return

merupakan penilaian penyandang dana atau bank terhadap penggunaan kredit, yaitu

apakah dari kredit tersebut dapat diperoleh pendapatan (return) yang cukup untuk

menutup biaya yang telah dikeluarkan

2. repayment capacity

merupakan penilaian penyandang dana atau bank atas kemampuan pemohon kredit

dan usulan proposal proyeknya dalam membayar kembali (repayment capacity)

peminjam sesuai waktu yang diusulkan (repayment schedule)

3. risk-bearing ability

merupakan penilaian penyandang dana atau bank atas jaminan (collateral) yang

diberikan oleh pemohon krediat dalam menanggung resiko kegagalan atau

ketidakpastian atas penggunaan kredit dalam melaksanakan usulan proyeknya.

19

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

4. Maksud Dan Tujuan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek

Analisa terhadap suatu proyek menyertai sejumlah tahapan kegiatan. Dalam hal ini,

berbagai unsur dipersiapkan dan diuji untuk mencapai suatu keputusan. Oleh karena itu

persiapan suatu proyek (project preparation) dapat dilihat sebagai suatu rangkaian yang

akhirnya harus ditunjang dengan sejumlah penelaahan (studi) dan dokumen-dokumen

untuk memungkinkan pengambilan keputusan (decision). Demikian pula ruang lingkup

serta ketepatan dari informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam

berbagai tahap proyek, tergantung dari sifat-sifat inheren (inheren caracteritic) seperti

tujuan yang akan dicapai (the object of project), besarnya project (size of project), tingkat

kompleksitas dan resiko.

Maksud serta tujuan analisis/evaluasi project adalah untuk melakukan perhitungan-

perhitungan (forecasting) agar pilihan kita tepat dalam rangka usaha kita untuk melakukan

suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan kita salah, berarti akan gagal usaha kita

untuk memperbaiki tingkat hidup, ini berati pula pengorbanan/penghamburan terhadap

sumber/faktor produksi yang memang sudah terbatas ketersediaannya (langka). Oleh

karena itulah, sebelum kita mengambil keputusan (decision) untuk melakukan investasi

terhadap suatu proyek, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang, perlu dilakukan

perhitungan-perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentikan hasil

dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost) dengan

kemanfaatan (benefits) yang diharapkan dari masing-masing alternative untuk sekarang (at

present) dan kemudian hari (in the future).

Jadi suatu proyek adalah rangkaian kegiatan investasi yang dengan menggunakan

modal/sumber produksi diharapakan mendapatkan kemanfaatan (benefits) setelah jangka

waktu tertentu (over an axtended period of time).

Suatu proyek merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan baik berupa barang maupun jasa. Dengan perkataan lain, kalau kita

kaitkan proses perencanaan secara nasional dimana pelaksanaan dari suatu perencanaan

tersebut akhirnya dituangkan dalam bentuk proyek, maka dalam hal ini proyek diartikan

sebagai alat untuk menterjemahkan reencana menjadi kenyataan. Jadi singkatanya, melalui

pelaksanaan suatu proyek maka hal-hal yang potensiil akan menjadi riil.

C. PENUTUP

20

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal Perlatihan:

a) Jelaskan definisi dari Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek.

b) Jelaskan siapa-siapa yang membutuhkan studi kelayakan dan evaluasi

Proyek?

c) Jelaskan tujuan dari studi kelayakan dan Evaluasi Proyek?

3. Daftar Bacaan:

Djamin, Zulkarnain. 1993. Perencanaan dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta

Johan, Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

Kasmir,. dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.

Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin-Maliki Press, Malang.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

21

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN II

DESAIN STUDI KELAYAKAN

BAB III. DESAIN STUDI KELAYAKAN

A. PENDAHULUAN

1. Sasarana Pembelajaran

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang desain studi kelayakan menyangkut: a)

identifikasi kesempatan usaha , b) tujuan keputusan investasi, c) aspek-aspek studi

kelayakan d) alat dan kerangka analisis dan e) kriteria penilaian studi kelayakan.

2. Strategi Pembelajaran

- ice Breking

- ceramah

- interaktif.

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang desain studi kelayakan dan mengaplikasikan

langsung dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan.

23

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

4. Deskripsi Matakuliah

Dalam melakukan studi kelayakan bisnis maka yang perlu dilakukan adalah

terlebih dahulu melakukan identifikasi usaha dan menentukan tujuan keputusan

investasi. Setelah itu membuat desain studi kelayakan yang meliputi penetuan

aspek-aspek yang akan diteliti, jenis data yang digunakan, sumbar data dan cara

memperolehnya. Kemudian masing-masing aspek tersebut perlu dianalisis sehingga

mempunyai gambaran kelayakan masing-masing aspek. Untuk itulah diperlukan alat

dan kerangka analisis untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari berbagai

sumber. Desain ini dilakukan sangat tergantung pada tujuan investasi yang telah

ditetapkan.

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Identifikasi Kesempatan Usaha

Untuk melakukan identifikasi kesempatan usaha terdapat beberpa cara yang dapat

dilakukan (Husnan dan Suwarsono, 2000 dalam Sucipto Agus 2010), yaitu :

a. mempelajari impor

terdapat sebagian pasar yang masih belum terpenuhi dengan produksi dalam negeri

sehingga harus melakukan impor, apalagi terdapat kecendrungan meningktnya

kecendrungan meningkatnya kecendrungan melakukan impor sehingga masih terdapat

peluang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tersebut.

b. menyelidiki material lokal

terdapatnya sumber daya local yang melimpah, murah, berkualitas merupakan

kesempatan untuk melakukan eksploitasi/brusaha.

c. mempelajari kertampilan tenaga kerja

tersedianya tenaga-tenaga terampil pada bidang-bidang tertentu bisa dimanfaatkan

untuk membuat jenis-jenis industry yang berbeda

d. melakukan studi industri

melihat dan mengamati industri-industri yang sedang berkembang, yang

mengidentifikasikan bahwa usaha tersebut masih menguntungkan

e. menerapkan kemajuan teknologi

24

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

memanfaatkan kemajuan teknologi terlebih dahulu sebelum pihak lain

memanfaatkannya, sehingga akan memperoleh competitive advantage terlebih dahulu

f. mempelajari hubungan industry pertumbuhan satu industri bisa dipastikan akan

berpengaruh terhadap pertumbuhan industry yang lain, sehingga perlu dikaji input dan

output dari suatu industri tersebut berkaitan

g. menilai rencana pembangunan

kebijakan rencana pembangunan oleh pemerintah akan berdampak pada kebutuhan

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rencana pembangunan tersebut, sehingga

terdapat peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi

h. melakukan pengamatan di tempat lain

melakukan studi banding usaha wilayah lain yang memungkinkan untuk diterapkan di

wilayah kita.

2. Tujuan Keputusan Investasi

Investasi adalah penanaman modal dalam sktu relatif panjang uatu kegiatan yang

memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal

yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu, baik bersifat fisik ataupun non

fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, dan proyek penelitian dan pengembangan.

Di Negara-negara yan sedang membangun (Developing-Countries), umumnya

terdapat dua sumber dana investasi, yaitu investasi dalam negeri (ID) dan investasi luar

negeri (IF).

Investasi dalam negeri yaitu di Indonesia bersumber dari :

a. tabungan pemerintah (public saving)

b. tabungan masyarakat (privat saving).

Proyek-proyek yang biaya investasinya bersumber dari dana pemerintah (tabungan

pemerintah), dinamakan proyek pemerintah atau proyek nasional, yang menitik beratkan

pada manfaat (benefit) yang akan diperoleh dari investasi proyek tersebut untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat banyak, dengan perkataan lain, menitik beratkan

pada manfaat ekonomisnya. Sedangkan proyek-proyek yang biaya investasinya bersumber

dari dana swasta (tabungan masyarakat) tujuannya adalah untuk memperoleh manfaat

semaksimal mungkin dalam arti keuntungan yang sebesar-besarnya. Jadi proyek tersebut

menitik beratkan pada manfaat finansialnya.

25

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Demi tercapainya apa yang diharapkan dari proyek itulah, maka sebelum kita

mengambil keputusan untuk melakukan investasi, terlebih dahulu harus

dianalisa/dievaluasi dari segala aspek melalui suatu studi kelayakan, yang pada umumnya

meliputi; anilsa pasar (market anlysis ), analisa teknis (technical analysis), analisa financial

(financial analysis), dan analisa profitabilitas sosial (social profitability analysis).

Terdapat beberapa langkah proses pengambilan keputusan investasi, di antaranya adalah :

a) menetapkan tujuan dan jenis keputusan investasi yang akan dipilih

b) mengidentifikasi alternatrif-alternatif investasi

c) melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh informasi dalam rangka

mewujudkan ide dari proyek yang akan dilaksanakan dalam hal ini memutuskan untuk

memilih dari beberapa alternative investasi yang ada. Jika studi pendahuluan tidak

menjamin dilakukan studi kelayakan atau terdapat tanda-tanda bahwa bisnis investasi

tidak layak, maka studi kelayakan tidak dilanjutkan dan perlu melakukan kajian ulang

terhadap tujuan investasi

d) melakukan studi kelyakan bisnis dalam rangka melaksanakan keputusan investasi. Jika

studi kelayakan ini tidak menjamin pelaksanaan keputusan investasi perlu dikaji ulang

dari penetapan tujuan investasi

e) melaksanakan keputusan investasi, pelaksanaan ini harus sesuai dengan tujuan

investasi, jika tidak maka harus kembali mengkaji tujuan investasi.

3. Aspek-aspek Studi Kelayakan

Di dalam melakukan pra studi kelayakan penelaahan dititik beratkan pada aspek-

aspek sebagai berikut:

a) product description, menyangkut sifat-sifat daripada produk tersebut (product

characteristic), serta kemungkinan-kemungkinan sebagai substitusi daripada produk-

produk yang sudah ada di pasaran

b) deskription of market, menyangkut keadaan pasar saat ini serta proyeksi potensi pasar

dengan memperhitungkan kemungkinan persaingan dengan melihat pada aspek-aspek

sebagai berikut:

berapa pabrik yang ada saat ini, dan bagaimana keahlian mereka dalam

memproduksi?

26

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

berapa jumlah seluruh produksi nasional, import dan eksport?

adakah insentif yang dapat diharapkan dari pemerintah?

berapa estimate konsumsi saat ini?

berapa estimate produksi jangka panjang dan atau bagaimana konsumsi di masa

mendatang?

struktur harganya (price structure)?

c) Outline dari pada ilmu teknik yang berlainan (technological variants), menyangkut

pemilihan jenis teknologi yang ada saat ini untuk membuat produk tersebut harus

dilukiskan sejelas mungkin. Juga masalah-masalah pokok yang merupakan faktor yang

menentukan dalam keberhasilan produksi, yaitu:

masalah tenaga kerja, baik jumlah maupun keahlian khusus

pemasaran serta bahan baku

masalah sarana angkutan dan biaya angkutan

masalah air, kuantitas, kualitas serta keterbatasannya

persaingan, perpajakan, pengawasan lingkungan dan sebagainya.

d) tersedianya faktor-faktor produksi utama, seperti bahan baku, air, tenaga listrik/penggerak

(power), minyak/fuel, dan tenaga kerja terdidik (labour skill) harus diuji untuk

meyakinkan adanya faktor-faktor tersebut.

e) cost estimate dan profit estimate, menyangkut kebutuhan/biaya investasi, biaya operasi,

serta keuntungan yang dapat diharapkan.

f) data-data lain. Didalam merencanakan industri baru, faktor-faktor yang mungkin

merupakan fakor terpenting dalam melakukan evaluasi meliputi:

sikap lokal terhadap industri baru

pendidikan, rekreasi dan data-data masyarakat setempat.

tersedianya lokasi untuk proyek tersebut.

Adapun aspek-aspek dalam studi kelayakan yaitu sebagai berikut:

aspek hukum

Aspek hukum dimaksudkan untuk meyakinkan apakah secara hukum rencana bisnis dapat

dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap

direalisasikan, bisnis akan mengalami risiko yang besar terutama akan dihentikan oleh

pihak yang berwajib atau akan diprotes oleh masyarakat. Analisis aspek hukum

mengkaji tentang legalitas rencana yang akan dibangun dan dioperasikan.

27

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

aspek manajemen dan organisasi

Aspek manajemen agak sukar untuk dianalisis, tetapi aspek ini dapat merupakan

“kunci” bagi keberhasilan suatu proyek atau dapat pula merupakan penyebab gagalnya

suatu proyek. Aspek ini menyangkut capability/keahlian (skill) dari pesonalia dalam

proyek yang bersangkutan. Sedangkan untuk aspek organissasi ini menyangkut

masalah hubungan administrasi proyek tersebut dengan pejabat-pejabat/

instansi-instansi pemerintah, baik mengenai wewenang maupun tanggung jawab.

aspek ekonomi dan pemasaran

Aspek ini menyangkut masalah input supplies (goods and services) yang diperlukan,

baik pada saat pembangunan proyek tersebut (construction works) ataupun setelah

proyek yang bersangkutan mulai beroperasi (starting producing), terutama hal

bagaimana penerapan strategi pemasaran dalam rangka meraih sebagian pasar

potensial atau peluang pasar yang ada.

aspek teknis

Aspek teknis menyangkut input output of real goods and service yang diperlukan

dalam proses produksi dari suatu proyek yang bersangkutan.

aspek financial

Menyangkut masalah perbandingan antara biaya dan manfaat/hasil usaha (revenue

earned) yang dapat dicapai/diperoleh dari proyek tersebut; apakah modal yang

diperlukan terjamin tersedianya; apakah proyek tersebut sanggup membayar kembali

utang-utangnya; apakah proyek tersebut sanggup berkembang dengan kemampuannya

sendiri (self sufficient) dikemudian hari.

aspek sosial

Dalam menjalankan suatu usaha hendaknya memperhatikan keseimbangan

kehidupan sosial kerena perusahaan hidup bersama dengan komponen-komponen lain

yang berada dalam satu tatanan kehidupan yang fluralis dan kompleks, sehingga

perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial, sehingga dalam kehidupan

bermasyarakat dapat hidup saling menguntungkan.

aspek lingkungan

Aspek lingkungan dilakukan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan

dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis

28

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap

usaha.

4. Alat dan Kerangka Analisis

Untuk melakukan analisis data umumnya memkai analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data

yang bersifat kualitatif. Hasil dari analisis adalah berupa uraian dalam bentuk naratif,

selain itu analisis kualitatif juga bisa mempertajam hasil analisis kuantitatif. Sedangkan

analisis kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan model-model statistik misalnya

pengunakan anaisis regresi, least square dan model-model perhitungan lain ynag sesuai.

5. Kriteria Penilaian

Telah di utarakan sebelumnya, bahwa lazimnya suatu proyek mampu mempunyai

umur ekonomis (economic life) tahunan (kurang dari atau di atas 5 tahuh, bahkan dapat

mencapi di atas 5 tahun). Bagi proyek-proyek yang yang mempunyai umur ekonomis

kurang dari atau maksimum 5 tahun, kiranya agak muda untuk melakukan perkiraan-

perkiraan perhitungan. Tetapi proyek-proyek yang yang mempunyai umur ekonomis di

atas lima tahun atau puluhan tahun, kiranya agak sukar untuk melakukan perhitungan-

perhitungan. Khususnya ramalan mengenai perkembangan ekonomi di masa-masa sepuluh

tahun mendatang.

Dengan adanya masalah-masalah inilah, maka untuk keperluan analisa-analisa

perkiraan (force-casting ) terhadap suatu rencana investasi proyek, terhadap dua ukuran/

kriteria yang dapat dipergunakan, yakni :

(1) Undiscounted-Criterion

Ukuran/kriteria ini tidak mempersoalkan apa yang akan diperoleh dikemudian hari

(in the future), berapa nilainya sekarang (present value) diukur dengan nilai uang sekarang.

Kriteria ini dapat dipergunakan untuk menganalisa proyek-proyek yang mempunyai :

1. umur ekonomis di bawah atau maksimum lima tahun

2. turn-over capital yang cepat (quick-yielding project)

Alat-alat untuk melakukan analisa ini antara lain :

29

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a. membandingkan antara keuntungan yang diharapkan (=Marginal efficiency of

Capital = MEC), dengan tingkat bunga yang berlaku (interest rate=i). hasil analisa

atau perhitunga, ada tiga kemungkinannya :

- bila MEC lebih besar dari i , ( MEC>i ) rencana investasi dapat diteruskan.

- bila MEC lebih kecil dari i (MEC < i ) rencana investasi ditolak

- bila MEC sama dengan i, (MEC = i) tercapai break event, dalam hal ini tergantung

pada investor, apakah akan diteruskan atau ditolak/ditunda.

b. ranking by inspection

analisa ini menitik beratkan pada selisih antara gross benefit (benefit kotor) dengan

biaya operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance cost).

c. payback period

analisa investasi didasarkan pada pelunasan biaya investasi oleh net benefit.

(2) Discounted-Criterion

Ukuran kriteria ini mempersoalkan apa yang akan diperoleh di kemudian hari (in

the future), berapa nilainya sekarang (present value) dengan perkataan lain, semua aliran

biaya (cost) dan manfaat (benefits) selama umur ekonomis proyek,kita ukur dengan nilai

uang sekarang. artinya kita mendiscount nilai dikemudian hari dengan suatu discount

faktor, misalnya denga ukuran tingkat bunga (i) yang berlaku saat ini/sekarang, sebagai

discount faktor. Hasil daripada perhitungan. Ada tiga kemungkinannya :

- bila B/C lebih besar dari 1, rencana investasi dapat dilaksanakan

- bila B/C lebih kecil dari 1, rencana investasi disarankan ditolak/batal

- bila B/C sama dengan 1, tercapai break-event, dalam hal ini tergantung pada pemilik

modal/perencana, apakah rencana investasi diteruskan atau dibatalkan/ditunda.

C. PENUTUP

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah.

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal Perlatihan

30

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a. Jelaskan tujuan dari keputusan investasi.

b. Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek dalam studi kelayakan.

c. Jelaskan riteria penilai dalam studi kelayakan

3. Daftar Bacaan

Djamin, Zulkarnain. 1993. Perencanaan dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta

Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.

Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin- Maliki Press, Malang.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

31

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN III

ASPEK HUKUM

BAB IV. ASPEK HUKUM

PENDAHULUAN

1. Sasarana Pembelajaran

Dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek

hukum.

2. Strategi Pembelajaran

ceramah

interaktif

tugas Mandiri.

32

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek hukum dalam studi kelayakan dan

mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan.

4. Deskripsi Matakuliah

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan

keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Suatu usaha terkadang mengami kegagalan

karena terbentur masalah hukum atau tidak memperoleh izin dari pemerintah setempat.

Sebaik apapun prospek bisnis yang akan dijalankan, kalau legalitas usaha tidak ada , maka

usaha tersebut tidak akan dapat beroperasi dalam waktu yang lama dan berkelanjutan,

sehingga setiap bisnis yang akan dilakukan harus dilengkapi dengan legalitas uasaha (

memenuhi syarat aspek hukum).

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan

keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Analisis aspek hukum mengkaji tentang

legalitas rencana bisnis yang akan dibangun dan dioperasikan. Hal ini berarti bahwa setiap

rencana bisnis yang akan didirikan dan dibangun serta dioperasikan di wilayah tertentu

harus memenuhi aturan hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Pengertian Aspek Hukum

Aspek hukum merupakan aspek yang pertama kali harus dikaji. Hal ini karena jika

berdasarkan analisis pada aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka proses

tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-aspek yang lain.

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus

dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis uasaha

berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otomi daerah

menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal

yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.

33

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Pemerintah menetapkan ketentuan hukum dan perizinan investasi dengan tujuan

menjaga ketertiban bagi masyarakat secara luas. Masyarakat di sekitar lokasi bisnis

diharapkan akan medapatkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan dampak

negatif dari adanya suatu investasi bisnis.

2. Aspek Hukum (legalitas).

Semua warga negara harus taat pada hukum yang berlaku di Negara dimana warga

Negara berdomisili, begitu juga setiap usaha yang dalam bentuk perusahaan. Setiap usaha

yang berjalan tanpa adanya pencatatan atau pendaftaran secara hukum, akan dianggap

sebagai usaha illegal, dan akan dikenai sanksi jika dideteksi di kemudian hari.

Oleh karena itu hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini dilakukan

secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi yang jelas sampai ke

tangan yang memang berkompoten untuk mengeluarkan surat-surat atau dokumen-dokuman

yang hendak kita teliti. Demikian juga bagi mereka yang hendak menyiapkan

suatu proyek atau usaha maka perlu dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan

aspek hukum ini. Secara spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis

bertujuan untuk :

a) menganalisis legalitas atas usaha yang akan dijalankan

b) menganalisis ketepatan bentuk badan hokum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan

c) menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan

perizinan

d) menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibiayai

dengan pinjaman.

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang

meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

kelengkapan atas data ijin usaha, meliputi:

a. akta pendirian usaha dari notaris setempat apakah berbentuk badan usaha PT, CV,

perseorangan, dll.

b. NPWP (nomer pokok wajib pajak)

c. surat tanda daftar perusahaan

d. surat ijin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempat

34

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

e. surat rekomendasi dari kadin setempat

f. surat tanda rekanan dari pemda setempat

g. SIUP setempat

h. surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen penerangan.

Sementara itu kelengkapan data ijin lokasi pendirian,meliputi:

a. sertifikat (akte tanah)

b. bukti pembayaran PBB yang terakhir

c. rekomendasi dari RT/RW,

d. rekomendasi dari kecamatan dan

e. KTP dari pemrakersa proyek atau bisnis.

Setelah kelengkapan data tersebut terpenuhi, selanjutnya dilakukan penganalisisan.

Teknik analisis yang digunakan untuk menilai apakah proyek atau bisnis yang akan

didirikan layak dari aspek hukum adalah teknik kualitatif (judgement). Dalam teknik ini

tolak ukurnya adalah kelengkapan dari data yang disyaratkan oleh aparat pemerintah dan

diterbitkannya surat-surat ijin tersebut.

Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:

o badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang

akan didirikan

o komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komoditas) yang diperbolehkan atau

dilarang undang-undang

o cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak

o teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau tidak.

A. Jenis-Jenis Badan Usaha

Kegiatan bisnis tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha dan perizinan yang

diperlukan untuk menjalankan usaha. Bentuk badan usaha yang dipilih tergantung pada

modal yang dibutuhkan dari jumlah pemilik. Pemilihan usaha didasarkan oleh beberapa

pertimbangan sebagai berikut :

1. besarnya modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis

2. tingkat kemampuan dan tanggung jawab hokum dan keuangan

3. bidang industry yang dijalankan

4. persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

35

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Berikut ini beberapa bentuk badan hukum beserta kelebihan dan kekurannya

masing – masing :

1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh

seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan

perusahaan. Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi

dengan milik perusahaan, maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan

perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan.

Peraturan perundangan : tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan

perseorangan, yang diperlukan hanya izin permohonan dari kantor perizinan setempat.

2. Firma (Fa)

Firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai

nama bersama (Manullang, 1975 dalam Suliyanto). Jadi ada bebrpa orang yang

bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Para anggota berkumpul merupakan

anggota aktif sehingga satu perusahaan dikelola dan dimiliki oleh beberapa orang.

Peraturan Perundangan : ketentuan-ketentuan tentang firma diatur dalam pasal 16

Kitab Undang – Undang Dagang yang bunyinya :” Perseroan di bawah firma adalah

suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan di bawah nama bersama”. Agar

lebih jelas peraturan-peraturan tersebut diperkuat oleh pasal 16 dan 18 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian,

dimana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan sesuatu

dengan maksud laba yang diperoleh dibagi antara mereka.

3. Komanditer (CV)

Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk

mengelola usaha bersama , dimana sebagian anggota merupakan anggota aktif,

sedangkan anggota lain merupakan anggota fasif.

Peraturan perundangan : ketentuan – ketentuan tentang Perserikatan

Komanditer (CV) diatur dalam pasal 19 UU Hukum Dagang yang bunyinya: “

Persekutuan secara melepas uang yang dinamakan persekutuan komanditer didirikan

antara satu orang atau beberapa sekutu yang secara tanggung – menanggung

36

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu dan satu orang atau lebih sebagai

pelepas uang pada pihak lain”.

4. Perseroan Terbatas (PT)

Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan

untuk mengelola usaha bersama, di mana perusahaan memberikan kesempatan kepada

masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli

saham perusahaan. Pada PT, penanganan aspek hokum yang rumit karena dalam

pendirian Pt memerlukan akta notaries dan izin khusus untuk usaha tertentu.

5. Koperasi

Pengertian koperasi menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun

1992 tentang operkoperasian, “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan

asas kekluargaan.

6. Perusahaan Negara (PN)

Perusahaan Negara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang

modalnya secara keseluruhan dimilki oleh negara, kecuali jika ada hal-hal khusus

berdasarkan Undang- Undang. Tujuan dari pendirian perusahaan negara ini adalah

untuk membangun ekonomi nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur.

B. Macam-macam Izin Usaha

Kegiatan usaha di manapun selalu memerlukan berbagai dokumen penunjangf

usaha beserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya. Dokumen dan

izin-izin ini diperlukan untuk melindungi kepentingan perusahaan itru sendiri dari berbagai

hal.

Dalam prakteknya terdapat beragi jenis usaha yang dijalankan. Banyaknya izin dan

jenis-jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin

yang dimaksud adalah :

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Izin-izin usaha

Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki.

37

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang

harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis usaha perusahaan tersebut.

Izin-izin tersebut antara lain :

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

Izin Usaha Tambang

Izin Usaha Perhotelan danPariwisata

Izin Usaha Farmasi dan Rumah Sakit

Izin Usaha Pertanian dan Peternakan

Izin Domisili, dimana perusahaan/lokasi proyek berada

Izin Gangguan

Izin Mendirikan Banguan

Izin Tenaga Kerja Asing jika perusahaan mengfgunkan tenaga asing.

Di smping keabsaha dokumen di atas maka yang paling penting adalah penelitian

dokumen lain, yaitu :

Bukti Diri

Sertifikat Tanah

Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)

Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu.

C. Prosedur Perizinan/Legalitas

Langkah-Langkah Mendirikan Badan Usaha

1. Perusahaan Perseorangan

Persiapan :

1. menyiapkan KTP yang akan mendirikan perusahaan perseorangan

2. menentukan nama calon perusahaan

3. menentukan tempat kedudukan perusahaan

4. menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari perusahaan perseorangan

tersebut.

Pendaftaran ke notaris

38

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Setelah semua kelengkapan tersebut terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mendaftar ke

notaries untuk mendapatkan akta notaris tentang pendirian perusahaan

perseorangan.

2. Perserikatan Komanditer

Persiapan :

1. membuat kesepakatan antar pihak yang akan membentuk Perserikatan

komanditer

2. menyiapkan KTP pihak yang membentuk CV

3. menentukan calon nama yang akan digunakan oleh CV

4. menentukan tempat kedudukan CV

5. menentukan pihak yang akan bertindak selaku persero aktif dan pihak yang akan

bertindak selaku persero pasif

6. menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari Perserikatan Komanditer

tersebut.

Pendaftaran ke notaris

Untuk mendapatkan akta notaries tentang pendirian CV

Pendaftaran ke Pengadilan Negeri : Untuk memperkokoh posisi CV, sebaiknya

Perserikatan Komanditer yang telah didrikan dengan akta notaris didaftarkan pada

pengadilan negeri setempat dengan membawa kelengkapan berikut :

- surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama CV yang bersangkutan.

3. Perseroan Terbatas

Pembuatan akta notaris :

1. nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan

kewarganegaraan pendiri

2. susunan, nama lengkap, tempat tanggal lahir,pekerjaan, tempat tinggal,

pekerjaan, dan kewarganegaraan anggota Direksi dan Komisaris yang

pertama diangkat.

3. nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham,

dan nilai nominasi atau nilai yang diperjanjikan dan saham yang telah ditempatkan

dan disetor pada saat pendirian.

Anggaran Dasar Perusahaan

39

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

1. nama dan tempat kedudukan perseroan

2. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

3. jangka waktu berdirinya perseroan

4. besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor

5. jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada jumlah saham untuk tiap

klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap

saham.

6. susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris

7. penetapan tempat dan tata cara penyelengaraan Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS).

8. tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota direksi

dan komisaris.

9. tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden

10. ketentuan-ketentuan lain menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Pengesahan Menteri Kehakiman

Akta notaris yang telah dibuat harus mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman

untuk mendapatkan status sebagai badan hukum. DDalam Pasal 9 UU PT disebutkan

Menteri Kehakiman akan memberikan pengesahan dalam jangka waktu paling lama 60

hari setelah diterimanya permohonan pengesahan PT, lengkap dengan lampiran-lampirannya.

Jika permohonan tersebut ditolak, Menteri Kehakiman memberitahukan

kepada pemohon secara tertulis disertai dengan alasannya dalam jangka waktu 60 hari itu

juga.

Pendaftaran Wajib

Akta pendirian/Anggaran Dasar disertai pengesahan dari Menteri Kehakiman

selanjutnya wajib didaftar dalam daftar perusahaaan paling lambat 30 hari setelah tanggal

pengesahan PT atau tanggal diterimanya laporan.

Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara

Apabila pendaftaran dalam daftar perusahaan telah dilakukan, direksi mengajukan

permohonan telah dilakukan, dierksi mengajukan permohonan pengumuman perseroan di

dalam Tambahan Berita Negara (TBN) paling lambat 30 hari terhitung sejak pendaftaran.

D. Pengurusan Izin Usaha dan Izin Lokasi

40

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

1. Pengurusan NPWP

o untuk orang pribadi : KTP atau KK

o untuk Badan Usaha : fotocopy akta pendirian, KTP pengurus, Surat keterangan

kegiatan usaha dari lurah, dan Surat TDP.

2. Pengurusan Izin Prinsip

Surat permohonan yang ditujukan ke Bupati, Proposal perencanaan modal, fotocopy

akta pendirian usaha, NPWP, KTP, gambar lokasi, surat kuasa apabila yang mengajukan

bukan direksi.

3. Pengurusan izin Lokasi

Untuk memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal Dokumen

yang diperlukan : Proposal perencanaan penanaman modal, denah lokasi tempat usaha,

fotocopy akta pendirian perusahaan, NPWP, KTP, surat kesanggupan membayar ganti

rugi.

4. Izin Mendirikan Bangunan

KTP, Sertifikat tanah yang sah, pembayaran PBB tahun terakhir, rekomendasi dinas,

gambar rencana bangunan, perhitungan konstruksi dan instalasi, permohonan

dilegalisasi lurah dan camat.

5. Izin HO ( Hinder Ordonansi)

Izin gangguan dan atau kerugian atau bahaya. Foto copy IMB, KTP, NPWP, Akta

pendirian, PBB, sertifikat tanah, gambar denah lokasi persetujuan tetangga atau

masyarakat, SPPL, berita acara, pemeriksaan kecamatan.

6. Surat Izin Usha Perdagangan (SIUP)

KTP asli keterangan tempat usaha dari lurah, akta pendirian, pengesahan Men. Keh.

(PT), izin HO, rekomendasi dinas, NPWP, susunan pengurus, pas foto pemilik, pengurus

dan penanggung jawab.

7. Tanda Daftar Perusahaan

KTP asli keterangan tempat usaha dari lurah, akta pendirian, fotokopi pengesahan Men.

Keh, izin HO, NPWP, susunan pengurus.

8. Izin Usaha Industri

41

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Untuk nilai investasi Rp 200.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) diberikan pada

perusahaan industry. KTP, persetujuan prinsip, akta pendirian, izin HO, NPWP,

dokumen AMDAL.

9. Izin Usaha Perluasan

Perusahaan yang menambah kapasitas produksi melebih yang telah diizinkan.

KTP, akta pendirian, izin HO,NPWP, dokumen AMDAL.

10. Izin Reklame

Izin pemasangan reklame di tempat umum. Rekomendasi dari dinas, Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah, tanda lunas sewa rekomendasi pemasangan reklame, IMB,

NPWP, surat pernyataan kesanggupan pembongkaran reklame yang telah habis masa

berlakunya.

11. Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)

Untuk perusahaan layanan jasa pelaksanaan kontruksi. Sertifikat badan usaha, akta

pendirian, NPWP, TDP, surat keterangan domisili, pas foto pemilik, Pembina

penanggung jawab, surat izin lokasi dari Bupati, rekomendasi kadin, surat tanda

rekaman dari pemda setempat, SIUP, surat tanda terbit, sertifikat tanah.

C. PENUTUP

1. Tugas-Tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal perlatihan

a. Jelaskan tujuan analisis aspek hukum pada studi kelayakan!

b. Jelaskan mengapa aspek hukum penting pada studi kelayakan!

c. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis izin usaha!

3. Daftar Bacaan

42

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.

Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin- Maliki Press, Malang.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

43

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN IV

ASEK EKONOMI DAN PEMASARAN

44

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAB V. ASPEK EKONOMI DAN PEMASARAN

A. PENDAHULUAN

1. Sasaran Pembelajaran

dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek

ekonomi dan pemasaran pada studi kelayakan

2. Strategi Pembelajaran

- ceramah

- tugas Mandiri.

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek ekonomi dan pemasaran yang dianalisis dalam

studi kelayakan dan mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di

bidang peternakan.

4. Deskripsi Matakuliah

Aspek pasar dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam studi

kelayakan dan evaluasi proyek, karena tidak akan mungkin bisnis didirikan dan

dioperasikan jika tidak ada pasar yang siap menerima produk dari perusahaan. Jika pasar

yang dituju tidak jelas, prospek bisnis ke depan pun menjadi tidak jelas, sehingga resiko

kegagalan bisnis menjadi besar. Oleh karena itu perlu mengkaji lebih jauh hal-hal

mengenai aspek pasar dan Pemasaran

Pada aspek pasar menganalisis jenis produk yang akan diproduksi, banyaknya

produk yang diminta oleh konsumen, seta banyaknya produk yang ditawarkan oleh

konsumen. Sedangkan aspek pemasaran menganalisis cara dan strategi agar produk yang

dihasilkan dapat sampai ke konsumen dengan lebih efisien dibandingkan pesaing.

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Analisis permintaan (demand) dan penawaran (suplay)

45

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh besarnya permintaan dan

penawaran produk yang akan dihasilkan. Selain itu, untuk menjamin kelancaran proses

produksi pasokan bahan yang cukup dari para pemasok harus tersedia. Artinya bahan harus

tersedia bagi perusahaan untuk membuat produk pada tingkat produksi yang

menguntungkan. Keterkaitan antara pasar input, proses produksi, dan pasar output dapat

dilihat pada gambar 1.

Berdasarakan Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa luas kotak A merupakan

kemampuan dari semua perusahaan yang menghasilkan input bagi perusahaan, namun

perusahaan tidak akan semua membeli input dari pasar input. Hal ini disesuaikan dengan

kebutuhan, keterbatasan kemampuan perusahaan, baik dari segi keuangan maupun

penyimpanan, serta adanya input yang dibeli oleh perushaan-perusahaan lain. Pada analisis

pasar input hal yang paling penting bagi perusahaan adalah apakah input senantiasa

tersedia di pasar sesuai dengan jumlah kebutuhan dan kemampuan perusahaan.

Analisis potensi pasar hasil produksi merupakan hal yang sangat penting dalam

menentukan kelayakan bisnis pada aspek pasar dan pemasaran. Potensi pasar hasil

produksi harus berada pada tingkat yang menguntungkan. Artinya potensi yang ada harus

berada pada tingkat di mana perusahaan dapat menutup semua biaya dan memperoleh

margin keuntungan yang cukup.

Permintaan akan produk dapat dibedakan menjadi permintaan efektif dan permintaan

potensial. Permintaan efektif adalah permintaan sejumlah produk yang diperkirakan pasti

46

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

akan dibeli, sedangkan permintaan potensial merupakan permintaan sejumlah produk yang

mungkin akan dibeli oleh masyarakat atau industri pada masa yang akan dating.

Analisis permintaan (demand) digunakan untuk mengetahui secara riil jumlah

kebutuhan produk/jasa yang akan dihasilkan di daerah tertentu dan dalam periode waktu

tertentu pula. Permintaan suatu produk perlu dianalisis secara cermat. Hal ini karena

permintaan produk sering kali berubah. Faktor-faktor yang dapat menentukan besarnya

permintaan adalah sebagai berikut:

perubahan jumlah penduduk

pertambahan jumlah penduduk akan menyebabkan pertambahan jumlah produk yang

dibutuhkan. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin besar pula potensi pasar suatu

produk. Daerah dengan jumlah penduduk yang banyak memilki potensi pasar yang

lebih besar dibandingkan daerah yang jumlah penduduknya sedikit.

perubahan pendapatan

peningkatan pendapatan akan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan daya beli

masyarakat yang beli akan semakin banyak sehingga potensi pasar suatu produk juga

akan semakin besar. Daerah dengan pendapatan penduduk yang tinggi memilki potensi

pasar yang lebih tinggi dibandingkan daerah dengan pendapatan penduduk yang rendah.

perkembangan mode

perkembangan mode sangat berpengaruh terhadap potensi pasar. Produk dengan mode

yang sedang popular akan memilki potensi pasar yang besar. Namun, setelah produk

tersebut tidak popular, penjualan akan mengalami penurunan. Pelaku bisnis harus

mampu memproyeksikan selera pasar pada masa yang akan dating untuk menyesuaikan

produk dengan selera pasarnya.

perubahan harga produk yang dihasilkan

perubahan tingkat harga akan mengubah kemampuan masyarakat untuk membeli

produk. Jika harga naik maka kemampuan masyarakat untuk membeli produk akan

menurun sehingga potensi pasar akan menurun. Sebaliknya jika harga turun,

kemampuan masyarakat untuk membeli produk akan semakin besar sehingga potensi

pasar akan naik. Perubahan harga sangat dipengaruhi biaya untuk menghasilkan produk

tersebut.

perubahan harga produk subtitusi

47

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

perubahan tingkat harga produksi komplementer berpengaruh terhadap permintaan

produk yang akan dihasilkan. Jika harga produk subtitusi menurun maka permintaan

produk yang dihasilkan akan menurun karena konsumen akan berpindah pada produk

subtitusi yang lebih murah. Demikian pula sebaliknya, jika harga produk subtitusi

meningkat permintaan produk yang dihasilkan akan meningkat.

perubahan harga produk komplementer

perubahan tingkat harga produksi komplementer berpengaruh terhadap permintaan

produk yang akan dihasilkan. Jika harga produk komplementer menurun maka

permintaan produk yang dihasilkan juga meningkat. Sebaliknya jika harga produk

komplementer menurun maka permintaan produk yang dihasilkan juga akan menurun.

Produk yang akan dihasilkan harus memiliki potensi pasar yang cukup untuk

menghasilkan keuntungan.

2. Pemasaran dan Prospeknya

Aspek pemasaran berisi rencana-rencana yang akan dilaksanakan dalam pemasaran

produk, serta beberapa data yang mendukung rencana pemasaran tersebut.

Analisa pasar ini dapat dilakukan terpisah, sebagai studi tersendiri atau merupakan

bagian dalam keseluruhan (economic) studi kelayakan. Berbeda dengan studi yang telah

dilakukan dalam pra studi kelayakan. Di dalam studi kelayakan, studi pasar dianalisis lebih

mendalam, karena harus dapat memberikan jawaban apakah dari aspek pemasaran, proyek

yang direncanakan tersebut dapat dilanjutkan atau tidak. Apabila hasil analisa

menunjukkan keragu-raguan dalam pemasaran hasil produksinya kelak, lebih baik rencana

proyek tersebut ditunda saja atau ditolak. Perlu dicatat bahwa tidak semua rencana proyek

(rencana produksi) memerlukan analisa pasar. Bagi proyek-proyek pemerintah atau bagi

proyek-proyek industri yang pemasarannya sudah pasti karena adanya kebutuhan produk

tersebut, maka di dalam produk-produk semacam ini tidak diperlukan lagi analisa pasar.

Tetapi bagi produk yang sama sekali baru, misalnya membangun industri baru; analisa

pasar harus dilakukan.

Langkah-langkah dalam proses analisa pasar adalah sebagai berikut:

a) menentukan tujuan studi (the objective of study)

Tujuan analisa pasar adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain sebagai

berikut:

48

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

bagaimana area pemasaran?

bagaimana system dan kapasitas produksi yang akan dilaksanakan?

bagaimana model/bentuk produk yang akan ditawarkan kepada industri/ konsumen

yang mana?

berapa yang diharapkan dapat dijual kepada setiap konsumen setiap tahunnya dan

berap harganya?

saluran distribusi yang mana yang paling efisen?

selain industri-industri, perorangan mana yang akan merupakan pembeli nyata

(actual buyer)?

b) Melakukan pengumpulan data

Proses pengumpulan data dapat dilakukan secara informal investigation, yaitu melalui

wawancara dengan pemilik-pemilik pabrik/para industriawan yang memproduksi barang

yang hampir serupa, dengan para makelar (brokers), pesaing (competitor),

langganan serta perorangan lainnya di ruang laingkup industri. Apabila data-data yang

diperoleh dengan cara investigasi informal ini sudah dapat memberikan gambaran

mengenai situasi kemungkinan pemasarannya, maka kita dapat meningkatkan pada

formal market studi.

c) Formal market studi

Studi pemasaran meliputi analisa-analisa yang menyangkut masalah:

mengetes data-data yang diperoleh melalui investigasi informal (informal

investigation) dengan melakukan penyelidikan pasar (market survey)

menganalisa hambatan-hambatan yang mungkin akan dihadapi di daerah pemasaran

serta menganalisis sampai dimana hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi

pernyataan apa yang hendak dicapai (a statemen of objective), penjelasan mengenai

prosedur penyelidikan pasar (procedure market research) yang dipergunakan,

uraian mengenai sifat (characteristic) daripada keadaan pasar yang ada saat ini,

perkiraaan terhadap keadaan pasar di masa yang akan datang terhadap barang-

barang produksi dan si pemakai akhir (forcast feature market demand production

and end use), rencana penjualan (sales plan), kesimpulan serta saran-saran dalam

hal mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin akan dihadapi. Apabila laporan

akhir dari analisa (market analysis) menunjukkan hasil-hasil positif, maka dapat

ditingkatkan pada analisis teknis.

49

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Adapun inti penyajian aspek pemasaran dalam studi kelayakan bisnis dan evalusi

proyek antara lain adalah:

1. informasi permintaan pasar (maket demand) atas produk hasil usaha dan keterkaitannya

dengan volume penjualan yang direncanakan

2. harga jual produk, perkembangan serta analisanya

3. usaha (strategi dan siasat) pemasaran yang tepat untuk usulan yang dimaksud

4. standar kualitas produk yang ditetapkan serta prosedur untuk memenuhi standar tersebut.

perihal kompetititor dan startegi serta siasat untuk memenangkan kompetisi.

Sementara itu dalam pemasaran perlu diperhatikan apa yang disebut Marketing

Mix atau 4P yang terdiri dari; product (produk), price (harga), place (tempat), dan

promotion (promosi). Berdasarkan marketing mix disusun uraian aspek pemasaran sebagai

berikut:

1. permintaan pasar (market demand) atas produk

sebaiknya disajikan dalam bentuk angka baik (%) maupun angka nominal dari

jumlah permintaan, serta grafik dan atau data naik/turun (fluktuasi) jumlah

permintaan dalam kurun periode tertentu (misalnya per tahun/per semester)

sajikan kesimpulan dari data tersebut dan pengaruhnya terhadap rencana usaha.

2. harga beli produk oleh pasar

sajikan harga beli produk terbaru (saat dibut proyek proposal), serta ramalan harga

beli pada masa yang akan datang

sajikan perkembangan harga beli produk tersebut dalam mkurun periode tertentu

dalam bentuk grafik dan atau data (misalnya pertahun atau persemester)

sebagai tambahan, sajikan pula kesimpulan dari data diatas disertai pengaruhnya

terhadap rencana usaha yang direncanakan.

3. standar kualitas produk yang diminta pasar

setiap produk memiliki standar kualitas tertentu yang harus dipenuhi oleh produsen

jika produsen tersebut dapat diterima pasar

sajikan data lengkap tentang standar kualitas produk dari produk yang direncanakan

4. kontrak pemesanan dan penjualan atas produk

adalah hal yang jauh lebih baik apabila dalam pembangunan usaha telah ada

hubungan negosiasi dengan para calon pembeli dari produk yang akan diproduksi,

sehingga kontrak pemesanan dan pembelian produk sekalipun itu masih berupa

50

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

draft kontrak dan belum dalam bentuk dokumen kontak (contrak of sales) atau letter

of intent (LOI) dapat disajikan

dalam draft maupun dalam kontrak pemesanan dan penjualan minimal, cantumkan

jumlah produk yang akan dijual, harga jual, dan syarat penyerahannya, standar

kualitas produk yang dikehendaki, dan tempat penyerahan barang.

5. distribusi penjualan produk

distribusi penjualan produk adalah proses pengiriman produk yang telah dan yang

akan dibeli dari tempat usaha atau pabrik sampai ke tempat pembeli.

untuk menjalankan fungsi tersebut maka diperlukan pengetahuan tentang beberapa hal

yang mempengaruhi distribusi, antara lain:

1. rantai distribusi barang produk

tepat tidaknya rantai distribusi yang direncanakan (dari pabrik hingga

konsumen)

transportasi dan biaya operasionalnya.

2. perkembangan trend bisnis

3. pergeseran daya beli

4. perubahan pola konsumsi

5. perubahan kebiasaan cara pembelian oleh pembeli

6. lokasi pembeli dan perubahan lokasi pembeli

7. inovasi produk baru

8. rencana layanan purna jual (after sales service)

6. product life cycle (siklus hidup produk)

dalam pemasaran, perlu kiranya menyadari adanya suatu product life cycle, karena

semua produk pasti akan melalui life cycle. Siklus hidup produk akan membantu

calon pengusaha atau pengusaha dalam mengontrol produk dan pemasarannya

terhadap perkembangan produk usaha dan pesaing

7. promosi (iklan yang efektif)

promise bukan merupakan sati-satunya usaha untuk keberhasilan pemasaran,

namun promosi yang konsekuen adalah merupakan staretgi pemasaran yang

ampuh dan efektif.

51

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

yang dilakukan sesering mungkin juga dapat mengingatkan konsumen

terhadap produk yang dijual (sambil mendesak pasar untuk membeli produk

yang dipasarkan dan mengajak melupakan produk lain), sekaligus dapat

mengatasi pemasaran dan pasar yang selalu berubah.

rencanakan promosi yang akurat serta biay promosinya. Keseluruhan rencana

dan strategi promosi yang akurat harus disajikan secara jelas dalam project

proposal yang akan diusulkan.

8. persaingan dan pesaing

persaingan timbul karena adanya pesaing. Persaingan dalam dunia bisnis

adalah hal biasa, namun jika dianggap sepele akan berakibat buruk. Untuk

menyikapi keadaan ini pengusaha harus merancang taktik dan strategi

pemasaran yang senantiasa dikembangkan dari waktu ke waktu, misalnya

pembentukan tim monitoring pesaing dan produknya. Cara ini dianggap dapat

menangkis serangan dari pesaing secara efektif.

seluruh rancangan taktik dan staregi pemasaran khusunya dalam menghadapi

pesaing harus dikemukakan dalam proyek proposal. Karena hal ini dapat

segera menjadi jawaban langsung terhadap pertanyaan yang seringkali diajukan

oleh penyandang dana, yaitu mengenai persaingan dan cara mengatasi pesaing.

9. layanan penjualan dan purna jual

kualitas pelayanan adalah startegi yang paling baik dalam meningkatkan

penjualan dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Karena itu dalam

proyek proposal perlu dikemukakan bagaimana rencana layanan penjualan dan

layanan purna jual terhadap produk yang akan direncanakan untuk diproduksi.

Keburukan dalam pelayanan, misalnya keterlambatan penyerahan produk, akan

mengakibatkan hilangnya goodwill (nama baik) dan mendapatkan cap unreliable

(tidak dapat diandalkan). Sedangkan goodwill itu sendiri merupakan aktiva

inmaterial yang ada dalam perusahaan. Goodwill dapat nerupa keunggulan

produk, reputasi perusahaan, dan kemampuan pengelolaan (managerial skill)

10. ramalan penjualan

52

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

dalam proyek proposal, terutama bila produk yang dihasilkan belum memiliki pembeli,

data hasil ramalan usaha sangat diperlukan dalam menentukan perhitungan Profit Loss

Proforma sebagai factor income usaha.

Ramalan adalah proyeksi masa lalu ke masa depan. Oleh karena itu hasil sebuah

ramalan penjualan haruslah dibuat sedekat dan seakurat mungkin dengan kenyataan yang akan

terjadi.

Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. selalu mengikuti dan menganalisa seluruh operasi usaha

2. membuat catatan data yang terjadi dalam usaha yang sedang atau akan dijalankan

mencatat data (misalnya: volumen penjualan, jumlah pesanan, perkembangan

modal usaha)

menghimpun seluruh informasi yang berkaitan dengan usaha yang sedang atau akan

dijalankan

mempelajari selurh peraturan pemerintah yang berpengaruh terhadap usaha.

Ramalan penjualan dapat dilakukan dengan 3 cara perhitungan antar lain sebagai

berikut:

1. tanpa pola (irregular)

2. sekular pertambahan

3. sekular perbandingan.

Untuk menggambarkan ketiga cara tersebut, berikut disajikan contoh perhitungan

peramalan pada Tabel 1.

Maka perhitungan untuk ramalan penjualan tahun 2006 adalah sebagai berikut:

1. dengan Cara Tanpa Pola (Irregular)

jumlah volume penjualan 2005 = 23.350 unit

jumlah bulan dalan tahun 2005 = 12 bulan

rata-rata volume penjualan/bulan= 1.946 unit

53

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

maka ramalan volume penjualan pada :

kuartal I tahun 2006

= rataan volume penjulan perbulan x jumlah bulan dalam kuartal = 1.946 unit/bulan x 3 bulan

= 5.838 unit

semester I tahun 2006

= Rataan vol penjulan perbulan x jml bulan dlm semester

= 1.946 unit/bulan x 6 bulan

= 11.675 unit

2. sekular pertambahan

menghitung ramalan melalui sekuler pertambahan adalah dengan menanbahkan besar

kenaikan volume penjualan pada hasil periode terakhir.

Untuk perhitungan diperlukan data dari table di atas:

volume penjualan semester I 2005 = 10.400 unit

volume penjualan semester II 2005 = 12.950 unit

selisih penjulan semester I dan II = 2.550 unit

rataan kenaikan volume penjulan perbulan = 2.550:12 = 213 unit/bulan

menghitung secara sekuler petambahan adalah :

volume penjualan semester II 2005 = 12.950 unit

rataan kenaikan vol penjulana/bulan = 213 unit (+)

volume penjualan semester I 2006 = 13.163 unit

3. Sekuler Perbandingan

Menghitung secara sekuler perbandingan adalah dengan mengalikan factor pembanding

terhadap hasil periode terakhir

54

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dengan cara sekuler perbandingan ini, diramalkan volume penjualan akan

bertambah 25% setipa 6 bulan atau setiap semester.

Selain melalui ramalan volume penjualan, ada cara lain yang juga dapat dilaklakukan,

yaitu berdasarkan pengalaman yang disebut “factor musiman”. Misalnya suatu produk

memiliki permintaan yang tinggi pada bulan novenber hingga januari, yaitu saat musim

dingin di eropa misalnya. Melalui ramalan volume penjualan, maka dapat ditetapkan

ramalan jumlah income yang akan diterima perusahaan dari hasil penjualan produknya

3. Strategi pemasaran

Strategi pemsarana adalah seangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan

yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing

tingkatan serta lokasinya. Menurut Kotler dalam 1997 dalam Suliyanto 2010

menyatakan bahwa strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu

segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi

pasar (positioning). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar dan posisi pasar maka

strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga,

penyaluran/distribusi, dan promosi (Assauri, 1999 dalam suliyanto, 2010) dapat disusun.

1) Segmentasi Pasar (Segmenting)

Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi-bagi pasar (segmen pasar) yang

bersifat homogeny (Swasta, 1984 dalam Suliayanto, 2010). Pasar suatu produk

sangat beraneka ragam, baik dilihat dari sisi kebutuhan, keinginan, maupun dari daya

beli. Segmentasi pasar bertujuan agar perusahaan lebih mudah dalam melayani

berbegai kebutuhan dan keinginan pasar. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan

beberapa cara sebagai berikut :

55

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

- geografis, yaitu kegiatan membegai-bagi pasar didasarkan atas lokasi konsumen atau

daerah penjualan, misalnya lokasi kota dan desa, lokasi pantai dan pegunungan dan

lain-lain

- segmentasi demografis yaitu kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktor

demografis, misalnya umur, jenis kelamin dan lain-lain

- segmentasi psikografis yaitu kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktor-

faktor psikologis, misalnya sikap, gaya hidup dan lain-lain.

Syarat-syarat segmentasi diperlukan saat melakukan segmentasi yaitu :

- dapat diukur

- dapat dijangkau

- cukup besar

- dapat dilaksanakan

2) Penetapan Pasar Sasaran (Targeting)

Targeting adalah pemilihan pasar sasaran dari kumpulan pembeli dengan

kebutuhan karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Pemilihan target pasar

perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

- sumber daya perusahaan

sumber daya perusahaan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi

pembedaan maupun dengan strategi pembedaan

- variabilitas produk

- pemasaran tanpa pembedaan cocok untuk produk yang standar, misalnya telur,

gula pasir.

- tahapan produk dalam daur hidup

produk dalam tingkat kedewasaan dalam siklus hidup produk lebih cocok

menggunakan strategi konsentrasi, yaitu memilih salah satu target pasar

- variabilitas pasar

jika selera pasar cendrung homogen maka strategi tanpa pembedaan akan lebih

tepat .

- strategi Pesaing

jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka perusahaan akan lebih

dihargai jika menggunakan strategi dengan pembedaan.

56

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

3) diferensiasi

diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk

membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997).

Diferensiasi dapat dilakukan melalui 5 dimensi yaitu :

- diferensiasi produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja,

kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan

produk

- diferensiasi pelayanan, membedakan pelayanan utama bersadarkan kemudahan

pemesan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan,

pemeliharaan dan perbaikan

- diferensiasi saluran, langkah perbedaan melalui cara membentuk saluran distribusi,

jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran-saluran tersebut

- diferensiasi personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan,

kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap, dan komunikasi yang baik

- diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas

melalui penetapan posisi, perbedaan lambing, dan perbedaan iklan.

4. Strategi produk

Produk akan menjadi hal yang penting karena produk akan dinikmati oleh para

konsumen sehingga penentuan kualitas dan kuantitas sangat krusial. Untuk penentuan

produk ini, diperlukan sebuah penelitian yang mendalam termasuk dari segi desain bentuk

luarnya, komunikasinya ke konsumen.

Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-

manfaat apa yang akan diberikan oleh produk tersebut. Manfaat –manfaat tersebut

dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk. Untuk produk barang,

misalnya dalam bentuk mutu yang menunjukkan kemampuan suatu produk untuk

menjalankan fungsinya, cirri produk yang merupakan sarana kompetitif untuk

membedakan produk perusahaan dengan produk kompetito, desain yang dapat

menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Jadi produk barang tidak

hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simple,

aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusi.

57

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Setiap produk memiliki siklus hidup produk (Product life cycle) yang berbeda dari

masa ke masa dan memiliki proses keuntungan yang berbeda di tiap tahapan.

Product life cycle ini memiliki empat tahapan utama yaitu :

1. introductory stage (tahap perkenalan)

2. growth stage (tahap pertumbuhan)

3. maturity stage (tahap kedewasaan)

4. decline stage (tahap kemunduran).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gamber 2.

58

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dari tahap kedewasaan menuju tahap kemunduran, suatu produk akan melewati suatu

tahap yang dinamakan dengan tahap kejenuhan.

Ciri-ciri serta langkah antisipasi dari masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

1. introductory stage (tahap perkenalan)

cirinya :

tingkat penjualan masih rendah

tidak memilki pesaing langsung

biaya produksi dan pemasaran yang masih tinggi

langkah antisipasi:

adanya segmentasi (pembatasan) target konsumen dalam promosi

politik harga:

the skim cream pricing (harga penyaring)

memberikan harga tinggi dengan maksud menjaring konsumen yang mampu

membeli dengan harga tinggi dan bila telah tercapai maka harga diturunkan.

harga penetrasi

yaitu penetapan harga serendah rendahnya dengan syarat memiliki posisi produk

yang kurang kuat di pasar dan biaya produksi yang rendah.

2. growth stage (tahap pertumbuhan)

cirinya :

peningkatan penjualan

banyaknya pesaing

langkah antsipasi:

Peningkatan kualitas (mutu) produk

Menurunkan harga jual

Memperbaiki saluran distribusi.

3. maturity stage (tahap kedewasaan)

cirinya :

persaingan yang tajam

kensumen banyak termasuk kalangan menengah ke bawah

sering terjadi fluktuasi harga yang menyebabkan penurunan laba.

langkah antsipasi:

59

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

melakukan inovasi terhadap produk

peningkatan promosi

sistem distribusi yang baik

4. decline stage (tahap kemunduran)

Cirinya :

market demand (permintaan pasar) menurun

pesaing berkurang

harga menurun

penjualan menurun

Langkah antsipasi:

melakukan inovasi produk termasuk mutu produk

melaksanakan perubahan pada kuantitas, kualitas dan packing (kemasan) produk.

mengeliminasi (menghapus) beberapa produk untuk mencapai laba pada produk

yang masih ada.

mengeliminasi (menghapus) seluruh produk.

Tahap kejenuhan yang terjadi antara maturity dan decline stage memiliki ciri sebagai

berikut:

tingkat penjulan mulai menurun

adanya permintaan model produk baru

jumlah pesaing konstan

fluktuasi harga jarang terjadi.

Langkah antsipasi:

perluasan segmentasi pasar

penggantian model produk

pembentukan distribusi baru.

Adapun strategi produk yang dilakuak oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan

suatu produk adalah :

penentuan Logo dan Motto

logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan motto merupakan serangkaian

kata-kata yang berisiskan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik

logo maupun motto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan

motto adalah sebagai berikut :

60

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

1) untuk bertahan hidup

dalam hal ini tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud agar produk

atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, dengan catatan harga murah tapi masih

dalam kondisi yang menguntungkan.

2) untuk memaksimalkan laba

tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat

ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau

tinggi

3) untuk memperbesar market share

penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah pelanggan

meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan

4) mutu produk

tujuannya untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki

kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga ditentukan

setinggi mungkin. Karena masih ada anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah

produk yang harganya lebih tinggi dari harga pesaing

5) karena pesaing

dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar

harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.

Besarnya nilai harga yang harus dipasang tentu disesuaikan dengan tujuan

penentuan harga. Terdapat beberapa metode dalam penentuan suatu harga produk antara lain:

1. modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan:

a. menurut pelanggan

yaitu harga yang dibedakan berdasarkan konsumen utama (primer) atau nasabah

biasa (sekunder). Konsumen utama adalah konsumen yang loyal dan memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan.

b. menurut bentuk produk

harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki

oleh suatu produk, misalnya untuk kartu kredit ada master card dan ada visa card.

c. menurut tempat

62

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi/wilayah, daerah dimana produk atau

jasa ditawarkan.

d. menurut waktu

yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat berupa

jam, hari, mingguan, atau bulanan.

2. penetapan harga untuk produk baru

a) market skimming pricing

yaitu harga awal produk yang ditetaptikan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa

produk atau jasa memiliki kualitas tinggi

b) market penetration pricing

yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk

menguasai pasar.

6. Strategi distribusi

Kegiatan pemasaran yang ketiga adalah penentuan lokasi dan distribusi baik untuk

kantor cabang, kantor pusat, pabrik ataupun gudang. Penentuan lokasi dan distribusi

beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar

nasabah mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau

jasa. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman

kepada seluruh konsumennya.

Kegiatan pemasaran selanjutnya adalah menentukan metode dan jalur yang akan

dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar. Strategi distribusi adalah penting untuk

menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan

fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi adalah:

1. pertimbangan pembeli atau faktor pasar

karakteristik pelanggan mempengaruhi keputusan apakah menggunakan suatu

pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan

frekuensi pembelian. Juga perlu dipertimbangkan sasaran pelanggan apakah

63

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

sasarannya pasar konsumen atau pasar industri. Lokasi geografis dan ukuran pasar juga

penting dipertimbangkan

2. karakteristik produk

produk yang kompleks, dibuat khusus dan mahal cenderung menggunakan saluran

distribusi yang pendek dan langsung. Contoh: alat kedokteran. Daur hidup produk juga

menentukan pilihan saluran distribusi, pada tahap awal pembuatan produk dijual secara

langsung tapi dalam perkembangannya dapat menggunakan jasa perantara. Kepekaan

produk, produk yang tak tahan lama memerlukan saluran distribusi yang pendek

3. faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan

Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial dan pemasaran yang besar,

dapat (lebih baik) menggunakan saluran langsung. Sebaliknya perusahaan yang kecil

dan lemah lebih baik menggunakan jasa perantara.

Suatu saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi-fungsi

yang menghubungkan produsen kepada konsumen akhir. Dasar penentuan saluran

distribusi untuk produk konsumen dan saluran distribusi untuk produk industri terdiri dari

yai

Sedangkan fungsi-fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan oleh perantara adalah:

fungsi transaksi

yang meliputi menghubungi dan mengkomunikasikan dengan calon pelanggan untuk

membuat mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan dan

manfaat dari produk tersebut.

fungsi logistik

64

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

yang meliputi mengangkut dan menyortir barang untuk mengatasi perbedaan sementara

dan tempat menyimpan untuk memelihara dan melindungi barang.

fungsi fasilitas

yang meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni mengumpulkan informasi

tentang anggota-anggota saluran dan pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah memastikan

bahwa anggota saluran tersebut mempunyai uang yang cukup guna memudahkan aliran

barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir.

C. PENUTUP

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal Perlatihan

a. Jelaskan strategi pemasaran dalam studi kelayakan !

b. Jelaskan strategi produk dalam studi kelayakan!

c. Jelaskan strategi produk dalam studi kelayakan!

3. Daftar Bacaan

Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.

Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FATETA IPB. Bogor.

65

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin- Maliki Press, Malang.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

66

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN V

ASPEK TEKNIK PRODUKSI

BAB VI. ASPEK TEKNIS PRODUKSI

A. PENDAHULUAN

1. Sasarana Pembelajaran

dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek teknis

produksi

2. Strategi Pembelajaran

ceramah

tugas Mandiri.

3. Manfaat Pembelajaran

67

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek teknis produksi dalam studi kelayakan dan

mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan.

4. Deskripsi Matakuliah

Penilaian terhadap aspek teknis penting dilaksanakan sebelum bisnis dijalankan,

karena akan sangat terkait dengan teknik/operasional, sehingga akan berakibat fatal di

kemudian hari jika akan dilakukan analsis.

Pada aspek teknis ini akan diuraikan mengenai produk dan material, penentuan

lokasi,spesifikasi mesin dan peralatan dan penentuan lay-out (tata letak). Kelengkapan

kajian aspek teknik sangat tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. Dengan demikian

analisis ini dilakukan untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya.

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Produk dan Material

Langkah pertama dari analisis teknis ini adalah untuk menentukan alternative yang

dapat dilaksanakan untuk memproduksi produk yang bersangkutan.

Informasi data yang diperlukan dalam analisis teknis ini terdiri dari:

a) informasi produk (produk information), meliputi:

desain dan spesifikasi pelaksanaan (desain and performance specification)

tingkatan kualitas (quality level)

kebutuhan pelayanan (service requirement)

b) informasi pasar (market information), meliputi:

Perkiraan penjualan (sales forcast)

Pelayanan penyerahan yang dibutuhkan (delivery service requirement)

Lokasi dari pemakai (customer location)

c) Informasi material (material information), meliputi:

Spesifikasi (specification)

Pengadaan (availability)

Waktu penyerahan (delivery lead time)

Tempat pelayanan (service location)

68

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

d) Analisa lainnya, meliputi:

Kemampuan dalam pengadaan modal (capital availability)

Kemampuan dalam pengadaan tenaga kerja (labour availability)

Informasi mengenai produk (produk information) dapat dilakukan pada tahap

seleksi pendahuluan (pre selection) dan telah dianalisa lebih lanjut dalam analisa pasar

(market analysis), demikian pula mengenai market informasi. Informasi mengenai

spesifikasi dari bahan-bahan mentah (raw materials), pengadaan (availability) dan

informasi-informasi lain yang menyangkut bahan bahan dapat diperoleh (berasal) dari

spesifikasi produk (product specification).

Berdasarkan masukan dari bagian pemasaran dengan dikombinasikan dengan

teknologi yang dimiliki, maka design produk dimulai. Tentunya perancangan ini tidak

akan sekali langsung jadi, akan tetapi melalui beberapa tahapan uji coba. Untuk produk

yang canggih tentunya akan dilakukan uji coba yang lama dan berulang-ulang.

Rancangan (design) produk adalah suatu proses yang melibatkan semua bagian di

perusahaan, karena produk itu akan dipasarkan ke konsumen dan juga mempengaruhi

harga dan biaya produksi. Dengan produk yang sudah disetujui dan mau diluncurkan, akan

ditentukan keperluan material per unit, harga material per unit, kapasitas sumber daya

manusia yang diperlukan, cara penjualan, harga dan keuntungan yang akan dicapai.

2. Penentuan Lokasi

Penentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan

dengan baik dan mendalam dengan memperhatikan sumber daya yang mau dipakai baik

sumner daya bahan baku, sumber daya manusia, transportasi, dampak terhadap lingkungan

sekitar, dan lainnya. Lokasi sebuah perusahaan adalah untuk jangka panjang dan investasi

awal pembangunan gedung selalu mahal serta tidak dapat dengan mudah dipindahkan dan

dijual kembali.

Begitu juga untuk produk jasa, penentuan lokasi sangat penting, sehingga sangat

menjadikan sebagai salah satu P yakni Physical Apperance. Konsumen sendiri yang akan

dating menikmati jasa di tempat

69

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Penentuan lokasi bisnis ditentukan oleh beberapa variabel yang dapat digolongkan

menjadi variabel utama (primer) dan variabel pendukung (sekunder).

Variebel-variabel utama dalam pemilihan lokasi bisnis yaitu :

1. ketersediaan bahan mentah

merupakan variabel utama yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi bisnis.

Hal –hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :

a) jumlah bahan mentah yang dibutuhkan dalam satu periode dan selama

investasi

b) harga bahan mentah, baik sekarang maupun proyeksi harga bahan mentah

pada masa yang akan datang

c) kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber bahan mentah yang ada di lokasi

tersebut

d) biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum bahan mentah diproses

2. letak pasar yang dituju

lokasi bisnis sebaiknya lebih mendekat ke pasar jika biaya transportasi barang jadi ke

konsumen lebih besar dibandingkan biaya transportasi bahan mentah ke lokasi bisnis

3. ketersediaan sumber energi, air, dan sarana komunikasi

4. ketersediaan tenaga kerja→ jumlah tenaga kerjayang dibutuhkan, upah tenaga kerja

karakteristik sikap dan tingkat keterampilan tenaga kerja yang ada, biaya pendahuluan

yang diperlukan sebelum tenaga kerja bekerja

5. ketersediaan fasilitas transportasi. Ketersedian sarana transportasi yang baik dapat

mengatasi kelemahan daerah tersebut sebagai akibat lemahnya faktor-faktor pemilihan

lokasi lain.

Variabel-varirabel pendukung dalam pemilihan lokasi bisnis :

hukum, peraturan dan adat istiadat yang berlakuk di masyarakat setempat

iklim, keadaan tanah, dan struktur topografis lain

sikap masyarakat terhadap ide bisnis yang akan dijalankan

rencana pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang

biaya pengerasan tanah.

Dalam melakukan pilihan terhadap lokasi, hendaknya didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan sebagai berikut:

70

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a) faktor pemasaran, menyangkut masalah adanya potensi pengembangan pemasaran, dan

lokasi para pesaing (competitor)

b) peraturan-peraturan pemerintah serta perpajakan, menyangkut masalah-masalah adanya

insentive (perangsang) bagi industri-industri baru, undang undang perburuhan serta hak

penggunaan tanah

c) faktor tenaga kerja, menyangkut tingkat upah, biaya hidup, adanya tenaga terdidik, serikat

buruh dan produktifitas buruh

d) faktor tenaga penggerak (power), menyangkut sarana kelistrikan, apakah ada pembatasan-

pembatasan penggunaan tenaga listrik, masalah bahan bakar, dan sebagainya

e) faktor sumber bahan mentah, air, apakah sumber tersebut cukup tersedia

f) faktor pemerintah setampat, bagaimana sambutan pemerintah setempat terhadap kaum

industriawan setempat

g) faktor lingkungan, seperti sarana angkutan, jalan, jembatan, telekomunikasi, sekolah,

sarana rekreasi, rumah sakit, serta sarana-sarana untuk saluran pembuangan (waste

disposal).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah

dengan pertimbangan sebagai berikut:

dekat dengan kawasan industri

dekat dengan lokasi perkantoran

dekat dengan lokasi pasar

dekat dengan pusat pemerintahan

dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat

mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi

sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik, dll).

Kemudian setelah lokasi diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menentukan

lay-out gedung dan ruang kantor. Lay-out masing-masing gedung, ruangan tentu berbeda-

beda. Usahakan lay-out ruangan senyaman mungkin dengan susunan meja, kursi dan

peralatan lainnya. Demikian juga untuk lay-out pabrik. Dalam hal penyusunan mesin juga

harus diperhatikan faktor keamanan. Kedua lay-out ini saling mendukung kenyamanan dan

keamanan karyawan dan konsumen dalam berurusan dengan perusahaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay-out gedung adalah sebagai berikut:

71

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

bentuk gedung yang memberikan kesan bonafide

lokasi luas dan aman

keamanan di sekitar gedung

tersedia tempat ibadah

tersedia fasilitas telepon umum atau fasilitas lainnya.

Sedangkan untuk lay-out ruangan yang harus diperhatikan adalah:

1. suasana ruangan terkesan luas dan lega

2. tata letak kursi dan meja serta perobatan lainnya

3. mesin, penerangan dan ventilasi

4. hiasan dalam ruangan

3. Spesifikasi Mesin dan Peralatan

Penelaahan terhadap alternative-alternative tingkat teknis ini sangat penting di dalam

studi kelayakan untuk proyek-proyek di Negara sedang berkembang, sebab

peralatan/mesin-mesin yang kita pesan berasal dari Negara maju (developed countries)

yang padat modal (capital intensive), dengan demikian mesin-mesin tersebut mempunyai

tingkat teknologi yang tinggi yang kurang mempergunakan tenaga manusia. Sedangkan

mesin-mesin/peralatan ini akan dipergunakan di negara-negara berkembang (developing

countries) yang padat karya (labour intensive) dan kurang memilki tenaga-tenaga

terdidik/ahli (scarce of technical skill). Oleh karena itu di dalam memilih alternative mesin-

mesin/peralatan-peralatan harus di dasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

2) Kapasitas output produksi

3) Kualitas kemampuan (quality capacity)

4) Tenaga yang diperlukan (baik jumlah maupun keahlian)

5) Peralatan tersebut dikenal dan mudah penggunaannya

6) Mudah dalam perawatan, maksudnya, suku cadang (spare parts) mudah

diperoleh dan mudah untuk memperoleh tenaga teknis untuk memperbaikinya

7) Bahan yang diperlukan

8) Biaya untuk pemasangan

9) Kebutuhan tenaga penggerak (power), air, udara, bahan baku atau bahan-bahan

lainnya yang diperlukan.

10) Umur ekonomis dari peralatan/mesin tersebut

72

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

11) Resiko teknis

12) Import atau produksi dalam negeri.

Dewasa ini para produsen yang memiliki mesin produksi dalam menjual produknya

menyertakan informasi yang berhubungan dengan mesin tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Factory Plant Layout (susunan peralatan/mesin produksi pabrik).

2. Kondisi luas dan konstruksi bangunan pabrik yang dibutuhkan.

3. Flow chart produksi dan fungsi masing-masing peralatan mesin.

4. Jumlah kebutuhan detail tenaga operator mesin produksi.

5. Kapasitas maksimum produksi perjam baik input (total bahan baku yang diolah) maupun

output (total produk yang dihasilkan).

6. Spesifikasi mesin produksi, antara lain:

Ukuran masing-masing mesin (panjang X tinggi x lebar).

Kebutuhan minimal operasional mesin produksi, misalnya kebutuhan power/listrik

(KW), air (Lt/h) air/udara (NL/min), steam (Kg/h), dll.

Peralatan mesin tambahan lain yang disediakan sendiri oleh importer, yang telah

diproduksi di Negara pembelian mesin produksi tersebut (pembelian disebut dengan

local purchase), misalnya generator set (genset) untuk memenuhi kebutuhan listrik,

dll.

Berdasarkan informasi di atas kita dapat mengambil keputusan apakah akan

menggunakan mesin produksi tersebut atau memilih mesin produksi lain. Keputusan ini

dapat diambil dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Investasi (biaya) untuk pembangunan pabrik. Sebagai contoh:

a) Harga mesin itu sendiri

b) Berdasarkan factory plant layout, biaya pembengunan pabrik termasuk luias tanah yang

diperlukan.

c) Dari spesifikasi mesin:

Ukuran mesin untuk menghitung biaya transportasi ke pabrik, yaitu biaya sewa truk

trailer dengan panjang tertentu.

Terhadap consumption mesin produksi yang dibutuhkan, apakah dapat terpenuhi dan

bila terpenuhi berapakah biaya yang harus disiapkan.

2. Kapasitas maksimum produksi per jam terhadap:

73

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a) Input: apakah tersedia bahan baku dan berapakah biaya yang harus disiapkan untuk

penyediaan bahan baku.

b) Output: apakah hasil produknya dapat memberikan income (pendapatan) yang memadai

(baik dari sisi kuatitas dan kualitas) sehingga menjadi proyek tersebut layak (feasible)

3. Dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dihitung besarnya biaya operasional dan

investasi yang dibutuhkan.

4. Dengan mempelajari flow chart produksi dan fungsi masing-masing peralatan mesin,

maka dapat dipelajari kehandalan, efektifitas, dan efisiensi dari mesin tersebut.

Seluruh data informasi mengenai mesin produksi tersebut disampaikan dalam

proyek proposal, baik dalam uraian aspek produksi maupun dalam aspek keuangan,

sebagai bahan perhitungan dalam menilai layak (feasible) atau tidak layaknya proyek

tersebut untuk dilaksanakan. Sedangkan gambar layout factory plan dan data spesifikasi

mesin disajikan dalam bagian lampiran.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa masalah mesin produksi ini juga

dapat mempengaruhi dan medukung seluruh perencanaan usaha yang diharapkan.

Namun demikian seiring dijumpai beberapa produsen mesin produksi tidak

mempersiapkan pembangunan pabrik dengan cara seperti di atas (satu paket), sehingga

perusahaan harus melakukan perencanaan produksi sendiri.

Berdasarkan data-data yang dipertoleh sebagaimana tersebut di atas, maka untuk

memilih alternative peralatan/mesin mana yang akan dipergunakan/dibeli, dilakukan

analisis ekonomi terhadap setiap alternative mesin/peralatan tersebut dengan oenekanan

analisa pada investasi yang ada (initial investment), umur ekonomi, dan biaya operasional

(operating cost). Mengenai analisis ekonomi ini akan dibicarakan/dibahas lebih lanjut.

Apabila telah diputuskan alternative peralatan/mesin mana yang akan digunakan,

maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan kerangka susunan (lay out of phisycal

facilities) dan berdasarkan kerangka susunan tersebut mulailah dijajaki kemungkinan/

pilihan terhadap lokasi dimana proyek tersebut akan dibangun.

4. Lay Out Pabrik/Produksi

Layout pabrik merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang

diperlukan dalam proses produksi. Baik untuk produksi barang maupun jasa, tata letak

74

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

(Layout) menjadi penting karena jika memunculkan hambatan dan bisa meningkatkan

biaya produksi, menjadikan penghamburan sumber daya yang sia-sia, tata letak yang ada,

penumpukan produk-produk, serta menghambat produksi, maka perlu dilakukan

pembenahan tata letak .

Layout yang baik memiliki kriteria :

a) Meminimalkan jarak angkut antar bagain,

b) Aliran material yang baik,

c) Efektif dalam penggunaan ruang,

d) Luwes dan indah,

e) Memberikan keselamatan atas barang-barang yang diangkut,

f) Memungkinkan adanya perluasan bisnis,

g) Meminimalkan biaya produksi,

h)memberikan jaminan keamanan yang cukup bagi keselamatan tenaga kerja.

Layout dapat diatur berdasarkan kriteria berikut :

a) Produk oriented Layout, yaitu pengaturan mensin atau work stations menurut urut-

urutan proses produksi, mulai dari proses bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Layout ini banyak digunakan pada pabrik dengan proses produksi berkesinambungan

(continous production process). Transportasi material dari satu mesin ke mesin

lainnya dilakukan dengan menggunakan ban berjalan (conveyor).

b) Process oriented layout, yaitu pengelompokan operasi kegiatan mesin-mesin,

peralatan dan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan yang sama pada satu area

tertentu di dalam pabrik. Pendekatan ini disebut juga sebagai fungtional layout.

Type layout dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut:

a) Layout proses atau fungsional yaitu proses mesin dan peralatan yang memfunyai

fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang

tertentu. Layout ini cocok bagi perusahaan yang berproduksi untuk pesanan dimana

banyak pesanan yang berbeda, baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.

b) Layout produk atau garis, yaitu produk mesin dan peralatan disusun berdasarkan

urutan operasi yang diperlukan untuk produk yang akan dibuat. Layout ini cocok

digunakan bagi perusahaan yang berproduksi secara terus- menerus dalam jumlah

yang besar.

75

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

c) Layout kelompok yaitu mesin dan peralatan yang memuat serangkaian komponen

yang sama dikelompokkan pada suatu tempat. Layout ini merupakan kombinasi antara

Layout produk dan Layout proses.

Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan yaitu :

a) Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan.

b) Pemakaian ruangan yang sukses

c) Mengurangi biaya produksi maupun investasi

d) Aliran material menjadi lancer

e) Biaya pengangkutan material dan barang jadi menjadi rendah

f) Kebutuhan persediaan yang rendah

g) Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.

Dalam manajemen produksi dikenal 3 (tiga) cara penyusunan mesin produksi atau

peralatan produksi, yaitu:

a. Penyusunan secara departemental (process/functional layout)

Yaitu penempatan mesin yang sejenis dalam satu ruangan yang sama. Contohnya,

mesin pabrik tekstil.

Kelebihan:

Kerusakan satu buah mesin tidak akan mempengaruhi mesin lain dalam ruangan tersebut,

serta tidak akan membuat proses produksi lainnya terganggu.

Kekurangan:

Tingginya ongkos transport intern pabrik (misalnya ongkos angkut barang produksi dalam

proses dari satu ruangan produksi ke ruang produksi lainnya.

b. Penyusunan secara product layout (volgroep)

Yaitu seluruh mesin disusun dalam suatu rangkaian proses produksi, sehingga barang

produksi dalam proses mengalir dari mesin pertama hingga terakhir yang menghasilkan

final product.

\Kelebihan:

Rendahnya ongkos transport intern pabrik, karena barang produksi dalam proses mengalir

dari satu mesin ke mesin lain secara otomatis.

Kekurangan:

Bila terjadi kerusakan mesin maka rangkaian mesin berikutnya akan mengalami stagnasi

(penganmgguran) yang selanjutnya akan mendongkrak biaya produksi.

76

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

c. Penyusunan secara fixed position layout.

Yaitu penyusunan produksi dengan meletakkan seluruh komponen proses produksi di

(dekat) tempat produksi dilaksanakan. Penyusunan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan

yang proses produksinya selalu berpindah tempat.

Untuk Lay-out masing-masing gedung, ruangan tentu berbeda-beda. Usahakan lay-

out ruangan senyaman mungkin dengan susunan meja, kursi dan peralatan lainnya.

Demikian juga untuk lay-out pabrik. Dalam hal penyusunan mesin juga harus diperhatikan

faktor keamanan. Kedua lay-out ini saling mendukung kenyamanan dan keamanan

karyawan dan konsumen dalam berurusan dengan perusahaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay-out gedung adalah sebagai berikut:

Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafide

Lokasi luas dan aman

Keamanan di sekitar gedung

Tersedia tempat ibadah

Tersedia fasilitas telepon umum atau fasilitas lainnya.

Sedangkan untuk lay-out ruangan yang harus diperhatikan adalah:

1. Suasana ruangan terkesan luas dan lega

2. Tata letak kursi dan meja serta perobatan lainnya

3. Mesin, penerangan dan ventilasi

4. Hiasan dalam ruangan

C. Penutup

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang diberikan

oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal Perlatihan

a) Jelaskan variebel-variabel utama dalam pemilihan lokasi bisnis.

b) Jelaskan pertimbangan dalam memilih mesin-mesin dan peralatan pada aspek

77

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

produksi. c) Jelaskan 3 macam tipe layout (tataletak) pabrik/proses produksi.

2. Daftar Bacaan

Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.

Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FATETA IPB. Bogor.

Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin-Maliki Press, Malang.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

78

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN VIASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

VII. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. PENDAHULUAN

79

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

1. Sasarana Pembelajaran Dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek

organisasi dan manajemen

2. Strategi Pembelajaran

ceramah

tugas mandiri

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek manajemen dan organisasi yang dianalisis dalam

studi kelayakan dan mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di

bidang peternakan

4. Deskripsi Matakuliah

Analisis aspek manajemen dan organisasi merupakan salah satu aspek yang penting

dalam studi kelayakan bisnis.Untuk menjalankan proyek dan mengoperasikan bisnis

diperlukan manajemen. Aspek manajemen dalam pembahasan ini lebih terkait dengan

manajemen proyek dan manajemen sumber daya manusia. Sedangkan aspek organisasi

berkaitan dengan bentuk organisasi dan segala kelengkapan yang akan dibuat dan

selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusia untuk menduduki dan

memegang bagian dari fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan. Proses

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan tidak akan optimal

apabila prinsip-prinsip manajemen tidak diterapkan secara konsisten.

B. URAIAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. Manajemen Proyek

80

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Manajemen proyek dibentuk untuk merealisasikan kegiatan yang telah

direncanakan dalam studi kelayakan bisnis dengan batas waktu tertentu. Kegiatan dalam

manajemen proyek terkait dengan pembangunan di bidang fisik sebelum bisnis beroperasi.

Pembangunan fisik dilakukan untuk menyediakan sarana dan prasaran operasional

perusahaan yang akan didirikan/ dibangun. Batasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan

pembangunan instruktur ini menjadi ciri khas suatu proyek sebab berhubungan alokasi

sumber dan jadwal kegiatan.

Dengan demikian, sebenarnya masa pembangunan proyek adalah bukan hanya

pembangunan sarana fisik saja, tetapi berbagai sarana lain, sampai proyek melakukan

produksi percobaan. Kegiatan yang penting adalah bagaimana kita bisa menjadwalkan

berbagai kegiatan yang memerlukan berbagai sumber daya, mengkoordinasikan kegiatan-

kegiatan tersebut agar membentuk suatu kesatuan kegiatan, sehingga proyek nantinya bisa

beroperasi tepat pada waktunya. Tentu saja dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan ini

perlu diperhatikan factor biaya. Secara umum akan ada trade off antara biaya dan waktu

penyelesaian. Semakin cepat waktu penyelesaian semakin tinggi biaya yang harus

ditanggung.

Agar kegiatan proyek dapat berjalan dengan baik, maka kegiatan tersebut harus

direncanakan dengan baik serta pengendalian kegiatan yang tepat guna. Perencanaan

dipakai sebagai acuan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

ditetapkan, kemudian dipakai sebagai alat pengendalian. Alat yang dip[akai untuk

melakukan perencanaan dan pengendalian pekerjaan dinamakan jadwal dan kegiatan

menyusun jadwal tersebut dinamakan penjadwalan. Sebuah proyek hanya mungkin

dilaksanakan dalam waktu yang paling singkat apabila pekerjaan yang disusun sedemikian

rupa sehingga sistematis dan tidak tumpang tindih.

Perencanaan jaringan kerja disusun menurut urutan pelaksanaan pekerjaan secara

sistematis dan terpadu sehingga dicapai waktu penyelesaian dan alokasi sumber daya

perusahaan secara optimal dinamai penjadwalan proyek.

Pada umumnya manfaat penjadwalan proyek adalah :

Menyediakan informasi mengenai urutan pekerjaan menurut prioritasnya

Menyediakan informasi mengenai saat memulai dan saat seharusnya menyelesaikan

sebuah tugas pekerjaan

81

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Memberikan informasi mengenai pekrjaan yang dapat ditunda pelaksanaannya dengan

tanpa menunda waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan

Memberikan informasi mengenai pekerjaan yang dapat dipercepat penyelesaiannya

serta waktu percepatan yang memenuhi syarat sehingga percepatan itu memberikan

manfaat yang optimal kepada perusahaan

Untuk memudahkan pengendalian pekerjaan serta memudahkan pengalokasian dan

pengendalian penggunaan sumber daya perusahaan.

2. Struktur Organisasi/Kelembagaan

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen

bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi. Struktur organisasi

menggambarkan peran formal, prosedur, mekanisme pengawasan, kewenangan, dan proses

pengumpulan kebijakan. Tujuan disusunnya struktur organisasi adalah agar pekerjaan

dapat diselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian tugas kerja.

Pembagian departemen atau bagian-bagian dalam suatu organisasi dapat

dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Struktur organisasi fungsional

Struktur organisasi fungsional merupakan struktur organisasi yang mengelompokkan

individu-individu pada organisasi berdasarkan pekerjaan yang sama. Struktur demikian

cocok diterapkan pada organisasi yang masih kecil dengan sumber daya terbatas dan lini

produk yang dihasilkan tidak banyak. Bentuk dari struktur organisasi fungsional dapat dilihat

pada gamber 3.

82

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

b. Struktur organisasi produk

Struktur organisasi produk merupakan struktur organisasi yang mengelompokkan

individu-individu berdasarkan jenis produk yang dihasilkan/dipasarkan. Pada struktur

organisasi ini individu-individu yang memproduksi/memasarkan produk yang sama

dikelompokkan menjadi satu titik. Struktur organisasi ini cocok diterapkan jika organisasi

tersebut memproduksi lini produk yang banyak. Bentuk struktur organisais produk dapat

dilihat pada gambar 4.

Struktur organisasi produk memiliki kelebihan dan kekurangan yang di uraikan pada tabel

berikut :

83

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

c. Struktur organisasi matriks

Struktur organisasi matriks merupakan kombinasi dari struktur organisasi fungsional

dan strukttur organisasi produk. Pada struktur organisasi ini seseorang dalam organisasi

memiliki dua posisi, baik posisi pada fungsi maupun posisi pada produk yang

dihasilkan/dipasarkan. Struktur organisasi matriks cocok untuk organisasi yang kompleks.

Struktur organisasi matriks memiliki kelebihan dan kekurangan yang di uraikan pada

tabel berikut:

3. Job Deskripsi Jabatan dan Job Spesifikasi Ketenagakerjaan

84

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a) Job Deskripsi Jabatan

Deskripsi jabatan merupakan uraian tentang tugas, kewajiban suatu jabatan tertentu.

Dengan adanya deskripsi jabatan, maka diharapkan dapat mengetahui seluk- beluk

pekerjaan, mulai dari fungsi pekerjaan, tugas, tanggung jawab dan wewenang, pengawasan

yang diberikan dan diterima, hubungan dengan jabbatan-jabatan lain, bahan dan alat yang

digunakan, kondisi kerja, penjelasan istilah dalam pekerjaan, dan keterangan tambahan

yang diperlukan. Fungsi setiap departemen harus jelas, tidak terjadi tumpang tindih dalam

kegiatan pekerjaan, dan menghindari adanya pengulangan pekerjaan yang sama oleh

bagian yang berbeda.

Deskripsi jabatan semestinya memuat hal-hal sebagai berikut :

- Identifikasi jabatan

- Ringkasan jabatan

- Tugas yang akan dilaksanakan

- Pengawasan yang diberikan dan diterima

- Hubungan dengan jabatan-jabatan lainnya

- Bahan-bahan, alat-alat dan mesin yang digunakan

- Kondisi kerja

- Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim

- Komentar tambahan untuk melengkapi penjelasan sebelumnya.

Untuk lebih jelasnya mengenai deskripsi jabatan, maka diberikan contoh deskripsi

jabatan Kepala Cabang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai berikut :

85

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

b) Job spesifikasi Ketenagakerjaan

Setelah deskripsi pekerjaan dibuat, langkah selanjutnya adalah menentukan siapa saja

yang akan menjalankan pekerjaan tersebut. Untuk dapat menjalankan pekerjaan sesuai

dengan yang telah diuraikan dalam deskripsi jabatan, diperlukan orang yang cocok atau

mampu melaksanakan segala tugas dan kewajiban sesuai dengan deskripsi jabatannya.

Proses penentuan kriteria orang yang dapat memangku jabatan disebut dengan spesifikasi

jabatan.

Spesifikasi jabatan adalah penentuan syarat-syarat minimum yang dapat diterima

agar seseorang dapat menjalankan suatu pekerjaan dengan baik. Contoh spesifikasi jabatan

untuk seorang teller pada sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sebagai berikut.

86

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

C. PENUTUP

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal Perlatihan

a. Jelaskan apa pentingnya manajemen dalam suatu proyek!

b. Jelaskan pembagian departemen atau bagian-bagian dalam suatu organisasi !

c. Jelaskan hal-hal yang dimuat dalam deskripsi jabatan!

87

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

3. Daftar Bacaan:

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.

Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin-Maliki Press, Malang.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

88

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN VII

ASPEK FINANSIAL

89

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAB VIII. ASPEK FINANSIAL

A. PENDAHULUAN

1. Sasarana Pembelajaran

Dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek

finansial

2. Strategi Pembelajaran

Ceramah

Tugas Mandiri

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek finansial dalam studi kelayakan dan

mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan.

4. Deskripsi Matakuliah

Aspek finansial merupakan aspek terpenting dalam sebuah proyek proposal karena

melalui aspek finansial dapat diketahui dengan sesungguhnya seluruh keadaan proyek

yamg direncanakan. Setiap penyandang dana atau bank selalu meminta pengusaha

(pengusul proyek proposal) untuk menyampaikan Cash Flow Projection (proyeksi aliran

kas).

Sebuah proyek proposal bisa ditolak oleh penyandang dana karena kesalahan,

ketidak-telitian dan bahkan ketidaktahuan pengusaha dalam menyajikan aspek financial

karena meraka menganggap proyek yang diajukan tidak layak untuk dilaksanakan. Oleh

sebab itu kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi sangat dituntut dalam penyusunan aspek

finansial.

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Identifikasi Komponen Biaya dan Penerimaan

Langkah-langkah yang diperlukan dalam proses analisa financial, adalah:

Langkah pertama, tentukan:

90

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

1) Rencana/target penjualan (sales plan): berdasarkan data-data yang diperoleh dari analisa

pasar, dtentukan hasil penjualan (sales revenue) setiap tahunnya, yaitu:

Q x Price.

2) Hasil-hasil/pendapatan (income) lainnya setiap tahun.

3) Biaya-biaya meliputi:

a. Biaya operasional (operation cost), antara lain:

i. Bahan mentah/bahan penolong

ii. Energi seperti: solar, bensin, listrik, telepon, air dan sebagainya

iii. Gaji (manager fee), upah buruh

iv. Peralatan kantor

v. Biaya latihan keterampilan

vi. Biaya pemeliharaan (mainternance cost)

vii. Biaya-biaya overhead lainnya.

b. Penyusutan (depresiasi)*)

c. Pembayaran utang /kredit**), meliputi:

Angsuran hutang pokok (principal)

Angsuran bunga (interest)

d. Pajak***)

Penjelasan:

*) = Tidak diperhitungkan lagi dalam evaluasi sebagai pengeluaran (project

expenditures), sebab investasi sudah diperhitungkan sebagai biaya. Apabila

penyusutan diperhitungkan lagi dalam evaluasi, akan terjadi “double counting”.

Yang dimasukkan dalam perhitungan adalah salvage value-nya pada akhir umur

proyek, dan salvage value ini akan menambah profit/revenue.

Di dalam neraca perhitungan rugi laba, penyusutan dihitung sebagai biaya operasi

yang merupakan cerminan biaya modal.

**) = Angsuran utang pokok dan angsuran bunga, dalam evaluasi yang menitik beratkan

pada analisa ekonomis, tidak diperhitungkan. Tetapi dalam evaluasi yang menitik

beratkan pada analisa finansial, harus diperhitungkan.

***) = Pajak, dalam evaluasi yang menitik beratkan pada analisa ekonomis, tidak

diperhitungkan, merupakan “transfer of payment”

91

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

b. Langkah-kedua, berdasarkan data-data analisa pasar dan analisa teknis, serta data-data

yang diperoleh dan dihitung dalam langkah pertama, kita mengidentifikasi biaya dan

manfaat proyek (cost and benefit) sbb:

Biaya Proyek

Pada hakekatnya biaya proyek dapat digolongkan menjadi :

1. Investment (capital) cost, lazim dinyatakan sebagai initial investment = Ko

2. Operation/production and mainternance cost.

1) Investment (Ko):

Merupakan biaya-biaya proyek yang dikeluarkan untuk keperluan investasi

(sebelum proyek beroperasi), misalnya: untuk tanah, konstruksi, peralatan dan

sebagainya.

Biaya investasi proyek dapat diperhitungkan pada waktu:

a. Investasi tersebut dikeluarkan

Cara perhitungan ini akan timbul pada proyek-proyek yang dana investasinya tidak

terikat untuk suatu proyek tertentu.

b. Pinjaman untuk investasi dilunasi beserta bunganya.

Biasanya perhitungan ini akan timbul apabila prpyek dibiayai oleh dana

khusus/pinjaman khusus untuk proyek tersebut.

Berbagai Macam Investasi Cost (biaya investasi)

a. Engineering dan feasibility studies

1) Preliminary design

Misalnya: biaya untuk feasibility study, biaya ini tidak diperhitungan dalam biaya proyek,

karena belum ada kepastian proyek diterima atau tidak.

2) Final design.

Biaya-baiaya untuk final design, diperhitungkan dalam biaya investasi, karena final design

dibuat setelah proyek diputuskan untuk dilaksanakan.

b. Tanah

Biaya tanah untuk proyek diperhitungkan sebagai biaya proyek, sedangkan dalam

analisa ekonomi disebut foregone output (hasil yang hilang), karena tanah digunakan

untuk proyek.

92

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

c. Biaya konstruksi dan pengadaan peralatan

1) Peralatan

Perlu diteliti untuk peralatan yang di impor. Dalam analisa ekonomi perlu diperhatikan

diterapakan atau tidaknya shadow price dari devisa.

2) Bahan-bahan

Perlu diteliti apakah merupakan barang yang diperdagangkan atau tidak. Dalam analisa

ekonomi, bila barang bersifat tradeable maka harga yang dipakai adalah harga c.i.f. (untuk

barang barang impor) dan harga f.o.b. (untuk barang barang eksport).

3) Tenaga kerja

Tenaga kerja perlu diperhatikan apabila merupakan:

Skilled labour (tenaga ahli/berpengalaman)

Dalam analisa financial dan ekonomi biasanya digunakan adalah gaji/upah yang

diterima karena gaj/upah skilled labour dianggap sama dengan shadow wage-nya.

Unskilled labour (buruh/tenaga tidak berpengalaman).

Dalam analisa ekonomi, yang dihitung adalah shadow wage-nya (foregone output) dari

unskilled labour, yang biasanya lebih rendah dari upahnya. (dijelaskan lebih lanjut

dalam analisa ekonomi).

d. Bunga selama masa konstruksi

Kadang-kadang biaya bunga dimasukkan dalam biaya investasi tetapi tidak dibayar

sebelum proyek mulai menghasilkan. Dalam hal ini selama masa konstruksi bunga

bukan merupakan biaya ekonomis.

Tetapi bila bunga harus dibayar selama masa konstruksi, perlu diperhatikan, bila biaya

investasi diperhitungkan pada saat investasi dikeluarkan, maka perlu dihitung karena

sudah termasuk dalam biaya investasi keseluruhan. Bila yang nerupakan biaya adalah

pelunasan dan bunga, modal/hutang, maka bunga masa konstruksi diperhitungkan.

e. Modal kerja

Dianggap biaya dan dimasukkan sebagai biaya tahun pertama digunakan.

Disamping biaya investasi tersebut di atas, ada investasi yang merupakan

pembaharuan /penggantian (replacement) yang pengeluarannya terjadi pada waktu proyek

sedang berjalan.

Nilai investasi dan modal kerja yang masih tersisa waktu proyek berakhir memiliki value

karena merupakan keuntungan proyek.

93

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

2) Biaya produksi dan pemeliharaan (O & M cost)

Merupakan biaya rutin tahunan yang dikeluarkan untuk operasi/produksi dan

pemeliharaan (O& M cost).

Yang termasuik biaya-biaya rutin ini adalah biaya biaya untuk:

a) Bahan baku yang digunakan dalam produksi

b) Bahan penolong

c) Air, listrik, telepon

d) Bahan bakar

e) Peralatan kantor

f) Pemeliharaan gedung-gedung, mesin-mesin dan sebagainya

g) Gaji,upah

h) Lain-lain.

Beberapa biaya lain yang tidak termasuk dalam biaya proyek:

a) Sunk cost : biaya yang sudah dikeluarkan sebelum ada keputusan proyek dilaksanakan.

b) Penyusutan : tidak dimasukkan dalam biaya proyek, karena biaya investasi telah

dimasukkan biaya proyek. Pemasukan penyusutan sebagai biaya proyek akan

menimbulkan double counting.

Project Benefit

Pada hakekatnya benefit (manfaat) dari proyek biasanya digolongkan menjadi :

1) direct benefit

2) indirect benefit

3) intangible benefit.

Selengkapnya diuraikan berikut ini:

1) Direct Benefit

Direct benefit ini disebabkan karena adannya kenaikan nilai output proyek yang

dapat disebabkan karena:

a. Kenaikan dalam nilai produk fisik

Dalam hal ini kita asumsikan permintaan produk elastis. Dengan penurunan harga 1%, tiga

jumlah barang yang diminta naik lebih dari 1% sehingga total penerimaan total naik.

b. Perbaikan kualitas produk

94

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Bila kualitas produk naik, maka meskipun jumlah produk tetap, harga bias naik (karena

nilai produk naik), sehingga penerimaan total naik.

c. Perubahan lokasi dan waktu penjualan

Dengan merubah/menindahkan waktu dan lokasi penjualan hasil produksi, menunjukkan

permintaan produk naik, sehingga total penerimaan bisa naik.

d. Perubahan bentuk (grading processing)

Misalnya: penggilingan daging: pengalengan daging dan sebagainya. Benefit dari proyek

biasa terjadi karena adanya penurunan cost yang berupa:

Mekanisasi: dengan penggunaan mesin, akan mengakibatkan penghematan waktu, hal

ini akan mengurangi biaya per unit.

Perubahan biaya pengangkutan: dengan pembaharuan alat transport proyek,

mengakibatkan penghematan waktu pula, sehingga mengakibatkan pengurangan biaya.

Penurunan atau penghindaran kerugian: misalnya proyek pergudangan, menghindari

kerusakan barang.

2) Indirect Benefit

Benefit yang timbul di luar proyek (faktor eksternal) yang disebabkan karena adanya

proyek lain. Misalnya:

Benefit yang timbul karena adanya proyek jalan raya.

Benefit yang timbul karena adanya Economic Advantage dari proyek lain.

Benefit yang timbul karena adanya mutu tenaga kerja.

3) Intangible Benefit

Benefit proyek yang timbul yang sulit diukur dengan uang, misalnya:

Perbaikan lingkungan

Perbaikan distribusi pendapatan

Perbaikan keamanan dan sebagainya.

Dari item-item tersebut di atas kita persiapkan project budget (biaya proyek), meliputi

perkiraan:

1. Anggaran pelaksanaan (implementasi budget)

2. Anggaran operasional (operasional budget)

Contoh kedua anggaran yaitu anggaran pelaksanaan dan anggaran opeasional masing-

masing dapat dilihat pada tabel 5 dan 6 :

95

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

c. Langkah ketiga, berdasarkan data-data yang tersebut di atas, kita susun rencana

penerimaan dan pengeluaran (pro forma income statement). Pro forma income

96

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

statetment ini penting dalam rangka financial forecasting karena akan menggambarkan

the income projection, yang akan mejawab, apakah rencana investasi proyek tersebut

menguntungkan (profitable) pada tingkat produksi (at the volume of production) yang

direncanakan, serta kemungkinan-kemungkinan untuk perluasan/expansion di

kemudian hari serta pembagian keuntungan kepada pemegang sahamnya. Dengan

perkataan lain, pro forma income statement ini akan menjawab,alternative mana yang

layak (feasible alternatives)

2. Penyusunan Cash Flow

Aspek keuangan merupakan aspek terpenting dalam sebuah proyek proposal karena

melalui aspek keuangan dapat diketahui dengan sesungguhnya seluruh keadaan proyek

yamg direncanakan. Setiap penyandang dana atau bank selalu meminta pengusaha

(pengusul proyek proposal) untuk menyampaikan Cash Flow Projection (proyeksi aliran

kas).

Sebuah proyek proposal bias ditolak oleh penyandang dana karena kesalahan, ketidak-

telitian dan bahkan ketidaktahuan pengusaha dalam menyajikan aspek financial karena

meraka menganggap proyek yang diajukan tidak layak untuk dilaksanakan. Oleh sebab itu

kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi sangat dituntut dalam penyusunan aspek keuangan.

Dalam aspek keuangan, perlu disajikan berbagai perhitungan keuangan atas

rencana usaha. Berikut ini uraian mengenai cara perhitungan aspek keuangan.

1. Total Investasi

Uraian total investasi dibagi dalam 3 bagian:

Bagian penjelasan atas investasi

Total investasi secara umum

Break down (perincian detail) dari total investasi.

Ad. 1.1. Bagian penjelasan atas investasi.

Sub aspek pinjaman dana (The Loan) :

a) Nilai total pinjaman dana

b) Besaranya bunga atas pinjaman tersebut (%pertahun)

c) Lama masa pinjaman dana (term of loan) dalam bulan, semester, tahun dsb)

d) Grace period atau masa tunda di awal pembayaran pinjaman, bias dalam

bulan, semester, tahun, dst.

97

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

e) Biaya penmgurusan bank (financing cost) yang dibebankan (biasanya

dalam bentuk persentase dari total investasi).

f) Modal sendiri (equity) yang diikut sertakan dalam investasi proyek.

g) Informasi lain yang berkaitan dengan investasi yang dimohonkan.

Ad. 1.2. Total investasi secara umum

Total investasi yang diminta disajikan secara umum dengan menyampaikan

hal berikut:

a) Investasi untuk barang modal dan fasilitasnya (prasarana/infrastruktur)

b) Investasi untuk working capital (modal kerja)

c) Investasi untuk biaya pra-operasional

d) Investasi untuk contingencies (biaya tak terduga)

Adapun besarnya contingencies biasanya dalam bentuk persentase dari

total investasi (prasrana/infrastruktur + modal kerja + biaya pra-operasi).

Besarnya persentase ditetapkan berdasarkan keyakinan terhadap harga-

harga atau biaya-biaya yang telah dicantumkan dalam total investasi di

atas, dan berdasarkan perkiraan kenaikan harga barang dan biaya lainnya

yang dibutuhkan.

Apabila yakin dengan biaya atau harga barang yang telah dimasukkan ke

dalam investasi, maka besarnya contingencies ± 5%, namun jika tidak

yakin biasanya lebih besar dari 5%.

Ad. 1.3. Break down total investasi

Adalah perhitungan detail dari total investasi secara umum yang telah diuraikan

sebelumnya.

2. Profit Loss Proforma

Profit loss proforma adalah estimasi (perkiraan) perhitungan keuntungan usaha yang

direncanakan. Melalui perhitungan ini dapat diketahui pula kerugian usaha yang

mungkin terjadi (hasil negative di akhir perhitungan)

Pada dasarnya table profit loss proforma memuat selisih hasil perhitungan

antara penerimaan (revenue/income) dari hasil penjualan produk dengan segala macam

pengeluaran yang berkaitan dengan produksi. Karenanya table terdiri dari:

Biaya prpduksi

98

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Biaya operasi

Pembayaran bunga pinjaman

Pembayaran pajak

Hasil selisih perhitungan disebut laba bersih/net profit/earning after tax (EAT).

Dalam profit loss proforma ataupun statement, pengembalian pokok pinjaman

(capital payment) bukan merupakan bagian dari pengeluaran yang diperhitungkan.

Perhitungan pengembalian capitan payment diperhitungkan dalam cash flow projection

atau cash flow statement, karena pengembalian pokok pinjaman merupakan

pembelanjaan yang telah dilaksanakan pada waktu lampau. Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa profit los proforma/statement juga menggambarkan atau mengukur

operasional produksi dengan menganalisa besarnya biaya produksi yang dikeluarkan.

3. Cash Flow Projection

Cash flow adalah suatu cara tertentu untuk mengetahui dana kas yang sesungguhnya

ada dalam aliran (flow) dana keuangan perusahaan.

Tabel cash flow projection terdiri dari:

a. Dua macam aliran kas (cash flow), yaitu:

Cash inflow (aliran kas masuk)

Cash out flow (aliran kas keluar)

b. Net cash flow (net cash proceeds/proceeds) yaitu selisih antara cash inflow dengan

cash outflow.

Dalam bagian cash inflow terdapat nilai earning after tax (EAT) yang kemudian

ditambahkan dengan nilai depresiasi. Perlu disampaikan di sini bahwa dalam ilmu

ekonomi dikenal 2 (dua) paham mengenai depresiasi:

1. Depresiasi adalah biaya yang akan digunakan untuk mengganti peralatan/barang

yang didepresiasikan, bila usia kegunaan peralatan/barang tersebut telah habis. Atas

dasar alas an itulah maka depresiasi bukan merupakan bagian dari income,

sekalipun sesungguhnya dana tersebut ada di dalam keuangan perusahaan.

Sehingga depresiasi tidak lagi menjadi bagian dari net cash flow.

2. depresiasi adalah sumber dana yang tersedia dan merupakan dana kas yang belum

terpakai. Karena itu dalam perhitungan cash flow, depresiasi dimasukkan sebagai

bagian dari inflow, sehingga depresiasi menjadi bagian net cash flow.

99

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Panduan ini mengacu pada paham kedua (2), yaitu depresiasi merupakan sumber dana

yang belum terpakai, sehingga dihitung dalam cash flow projection (dalam cash

inflow).

NPV (Net Present Value)

NPV merupakan salah satu teknik capital budgeting yang banyak digunakan

karena pertimbangan nilai waktu uang. Dengan demikian NPV merupakan alat untuk

mengimbangi kekurangan dari payback period.

NPV merupakan selisih antara net cash flow yang didiskonto (discount) pada

tingkat bunga minimum (pada tingkat cost of capital), dengan nilai investasi (initial

investasi/capital outlays)

Dalam proses perhitungan yang harus dihitung pertama kali adalah nilai sekarang yang

diinginkan atas dasar “discount rate”.

Apabila hasil perhitungan NPV adalah:

1. Positif atau net cash flow lebih besar dari initial investasi, maka investasi yang

diusulkan diterima.

2. Negatif, maka investasi yang diusulkan ditolak.

IRR (Internal Rate Return)

Adalah tingkat bunga (%) yang akan menyatakan jumlah nilai sekarang dari net

cash flow yang diharapkan diterima dengan jumlah initial investasi dari proyek.

IRR dapat pula didefenisikan sebagai tingkat bunga yang dapat membuat NPV

sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan

sama dengan pengeluaran modal (initial investment/capital outlays).

Pada dasarnya IRR ≥ 0 menunjukkan proyek usaha yang direncanakan adapt

diterima, tetapi akan lebih baik lagi bila IRR lebih besar dari rate of return yang

dikehendaki (cost of capital).

Dalam melakukan perhitungan secara manual, daftar faktor harus digunakan untuk

menghitung nilai sekarang dari jumlah tahunan di waktu yang akan datang.

Contoh Perhitungan:.

Sebuah usaha memiliki net cash flow pada table 7.

100

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Untuk menghitung NPV dan IRR dengan cara manual mengikuti cara sebagai berikut:

1. Melakukan coba-coba dengan mencari tingkat bunga dalam daftar factor untuk

menghitung nilai sekarang dari jumlah tahunan di waktu yang akan dating, hingga

ditemukan rate yang sebenarnya.

2. Selanjutnya dengan mencoba angka bunga tertentu dan kemudian mencatat faktornya

sesuai dengan tahun rencana usaha. Langkahnya adalah:

a) Dengan bunga yang dicari dan factor-faktornya, carilah nilai NPV negative

yang terkecil.

b) Kemudian dengan bunga yang lebih kecil dari bunga yang menghasilkan NPV

negative terkecil. Carilah nilai NPV positif terkecil yang paling dekat dengan

angka NPV negative terkecil yang telah dihitung sebelumnya.

c) Kemudian gunakan rumus:

The Payback Period Analysis

Merupakan analisa terhadap waktu yang diperlukan untuk menutup kembali

(membayar lunas) investasi yang digunakan, dengan memakai perhitungan sebagai berikut:

1. Nilai dalam earning after tax (EAT) dan depresiasi dalam perhitungan profit loss

proforma.

2. Total nilai rata-rata net cash flow dalam perhitungan cash flow projection.

Ad. 1 Menggunakan Profit Loss Proforma

101

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Perhitungan payback period melalui profit loss proforma adalag dengan

menggunakan nilai earning after tax (EAT) dan nilai depresiasi.

Contoh : Data EAT dan Depresiasi dilihat pada table 8.

Perhitungan payback period:

Untuk menghitung maksimum payback period digunakan tabel cash flow projection,

dapat di lihat pada Tabel 9 (lihat lampiran)

Ad. 2 Menggunakan Cash Flow Projection Dalam payback period analysis, semakin pendek waktu yang diperlukan untuk

menutup kembali poko pinjaman maka investasi yang dilakukan semakin aman.

Tetapi seberapa besarnya kemungkinan investasi dapat diterima atau tidak,

maka harus ditetapkan berdasarkan apa yang disebut maximum payback period.

Bila payback period terjadi sebelum maksimum payback period maka investasi

disarankan untuk diterima. Sebaliknya jika melebihi maximum payback period

maka investasi dapat ditolak.

Seberapa tepat terjadinya payback period dan tahun berapa maximum payback

period sehingga investasi ini dapat diterima atau ditolak, dihitung dengan cara

berikut ini:

102

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Berdasarkan hasil sebelumnya diketahui bahwa payback period terjadi di tahun ke-

3, dengan nilai Rp 600.000,00 (angka positif pertama selama perhitungan

dilakukan). Maka investasi yang diusulkan dapat diterima.

3. Kriteria Kelayakan Finansial

Suatu proyek yang direncanakan tentu dengan maksud agar proyek tersebut dapat

memberikan keuntungan dan manfaat. Oleh karena itu dalam setiap perencanaan proyek

harus dipertimbangkan dan dihitung apakah proyek yang kan dilaksanakan itu

menguntungkan atau tidak. Jika proyek yang akan dilaksanakan, dianggap menguntungkan

maka proyek tersebut layak untuk dikerjakan, demikian pula sebaliknya, jika dari hasil

analisis diragukan apakah proyek akan dapat memberikan manfaat atau keuntungan, maka

proyek tersebut tidak layak. Pengertian “menguntungkan” dapat berbeda antara proyek

perorangan atau proyek swasta dengan proyek pemerintah.

Pengertian menguntungkan bagi perusahaan perorangan atau swasta adalah

keuntungan financial, sedangkan pengertian keuntungan pada proyek pemerintah adalah

manfaat yang mungkin berupa keuntungan ekonomi, social, keamanan, politis, karena

proyek pemerintah umumnya ditujukan untuk kepentingan orang banyak.

Suatu proyek hanya dapat memberikan keuntungan atau manfaat jika proyek itu

dapat dijalankan. Proyek hanya dapat dijalankan jika memenuhi persyaratan teknis, tidak

melanggar hokum, dapat diterima oleh masyarakat, dan dari segi politis serta keamanan

juga dapat diterima. Secara umum untuk dapat menyatakan proyek itu layak atau tidak,

perlu terlebih dahulu memenuhi tiga aspek utama:

1. Secara Teknis (prosedur, teknologis, organisasi) dapat dikerjakan.

2. Secara ekonomis dan financial menguntungkan.

103

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

3. Secara hukum, social, politis, keamanan dan lingkungan dapat

dipertanggungjawabkan.

Untuk dapat melakukan perhitungan yang didasarkan pada perbandingan

(comparison) antara benefit (B) dengan cost (C), kita pergunakan criteria (evaluation

criterion) yang didasarkan pada:

1. Undiscounted criteria, antara lain:

a) Membandingkan MEC dengan tingkat bunga (i), meliputi:

Bila MEC > (i), proyek adalah feasible

Bila MEC < (i), proyek tidak feasible

Bila MEC = (i), proyek break even point, (pada tingkat ini, tergantung pada investor,

apakah akan dilaksanakan atau tidak).

b) Rangking by inspection. Memilih investasi yang didasarkan atas selisih antara gross

benefits dengan operation dan mainternance cost (O & M cost)

c) Payback period, penilaian investasi, didasarkan pada pelunasan biaya investasi (cost) oleh

net benefit.

Undiscounted criterion ini, adalah ukuran atau criteria tanpa memperhitungkan apa yang

akan diperoleh dikemudian hari, nilainya saat ini.

Bagi proyek-proyek yang mempunyai economic life yang panjang (misalnya 5 – 20

tahun), penggunaan undiscounted criterion ini terlalu besar resikonya. Undiscounted

criterion dapat dipakai untuk proyek-proyek yang mempunyai economic life pendek (di

bawah 5 tahun).

2. Discounted criteria.

Pengujian-pengujian/evaluasi yang dasarkan pada discounted criterion ini, adalah untuk

mengetahui berapakan manfaat (benefit) serta biaya-biaya (cost) selama umur ekonomi

proyek (in the future) nilainya saat ini (at present = t0 ) diukur dengan nilai uang sekarang

(present value). Caranya adalah dengan menggunakan discounting factor, sebagai berikut:

104

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Hasil dari formula tersebut di atas harus menunjukkan NPV positif (+) yang akan

diperoleh dari jumlah benefit kotor setiap tahunnya (total annual gross benefit)

dikurangi jumlah biaya pertahunnya, hasilnya didiscount dengan discount factor untuk

tahun yang bersangkutan, kemudian dikurangi dengan Ko (initial investment).

Cara lain untuk mengevaluasi suatu proyek feasible, adalah dengan menghitung

IRR (perhitungan tingkat investasi atau tingkat penghasilan lebih). Tingkat investasi (IRR),

adalah suatu tingkat bunga (dalam hal ini sama artinya discount rate) yang menunjukkan

bahwa jumlah nilai sekarang neto (NPV) sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi

proyek. Dengan perkataan lain, IRR adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash

flow sesudah di-presen-value-kan sama jumlahnya dengan investmen cost, project cost

atau initial cost, atau dengan rumus :

105

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Di dalam analisis IRR, kita akan mencari pada tingkat bunga berapa (discount rate)

akan dihasilkan NPV sama dengan, atau mendekati Ko, dengan perkataan lain NPV = 0.

Untuk menentukan berapa tepatnya tingkat bunga yang ideal, adalah dengan

melakukan percobaan-percobaan terus atau dengan menggunakan metode

interpolasi/penyisipan diantara bunga-bunga yang lebih rendah (yang menghasilkan NPV

positif) dengan tingkat bunga yang lebih tinggi (yang menghasilkan NPV negative) yang

dapat dituangkan dalam rumus:

d. Tahap Penyusunan Report

Berdasarkan hasil evaluasi disusunlah report, yang merupakan ringkasan daripada

rencana usulan investasi proyek yang bersangkutan, yang mencakup:

1) Latar belakang (background), akan mencerminkan socio economic profile.

2) Tujuan pembangunan proyek (the specific objective)

3) Lokasi proyek, penjelasan mengenai letak luas tanah, serta alasan mengapa lokasi

tersebut dipilih

4) Scope of the project, meliputi:

a. Technical aspect, yang menggambarkan resources requirement profile

b. Struktur organisasi serta managementnya

5) a) Project budget, meliputi:

- implementation budget

- operational budget

b) Pro forma income statement

6) Masalah pembiayaan proyek, meliputi:

a. berapa modal sendiri dapat disediakan

b. sumber dana lain dari mana dan bagaimana persyaratannya.

106

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

c. Kesulitan-kesulitan apa yang mungkin dihadapi dalam hal pembiayaan proyek tersebut, serta bagaimana pemecahannya untuk mengatasi kesulitas tersebut.

7) Aspek hukum (legal issue), meliputi antara lain, izin usaha, masalah pembelian/pembebasan tanah, masalah saham, pajak dan sebagainya.

8) Monitoring proyek, berhubungan dengan system control/pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan, baik pada saat implementasinya, maupun pada saat proyek mulai beroperasi (actual operation). Sistem control dapoat dilakukan dengan cara PERT/CPM atau GANTT CHART.

9) Project benefit meliputi manfaat apa yang akan diperoleh baik bagi masyarakat di daerah lokasi proyek, maupun bagi pembangunan secara keseluruhan (projrct contribution to the national economic development).

10) Analisa financial/ekonomi, didasarkan pada : a. Net present value (NPV) b. Benefit cost ratio (B/C) c. Internal rate return (IRR)

11) Comments and recommendation, dengan memperhatikan faktor externalities, yang akan merupakan bahan/dasar untuk pengambilan keputusan (decision making).

Tahap persiapan suatu rencana proyek, mulai dari tahap brainstorming/identifikasi sampai pada tahap pengambilan keputusan, dapat dilukiskan dalam gambar 5 mengenai tahap persiapan suatu rencana investasi proyek. Gambar 5. Diagram Tahap Persiapan Suatu Rencana Investasi Proyek.

107

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Apa yang telah diuraikan sebelumnya (lihat diagram) merupakan tahapan persiapan

suatu proyek, mulai dari mengidentifikasi beberapa alternative sampai pada tahap

pengambilan keputusan. Setelah keputusan diambil (decision made) proyek mana atau

alternative mana yang akan dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan

proyek tersebut.

a. Tahap Pelaksanaan (project implementation)

Kegiatan yang diakukan pada tahap ini meliputi antara lain:

1. negosiasi dengan lembaga keuangan/perbankan, kontraktor, dan para supplier (dalam

maupun luar negeri).

2. penandatanganan kontrak-kontrak

3. engineering design

4. pelaksanaan pembangunan proyek (construction work)

Agar pelaksanaan proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah

direncanakan/ditetapkan, maka sebelum pekerjaan dimulai, maka terlebih dahulu

dipersiapakan suatu network planning (baik dengan GANT CHART maupun PERT/CPM

108

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Network). Dengan network planning ini kita memonitor pelaksanaan pekerjaan, sehingga

pengawasan dapat dilakukan seefektif mungkin.

Apabila pekerjaan konstruksi sudah selesai dilaksanakan,peralatan-peralatan/mesin-

mesin, instalasi listrik, air dan sebagainya, telah siap dikerjakan, maka diadakan

percobaan-percobaan (trial run). Bila dalam masa percobaan ini tidak ditemukan

kekurangan-kekurangan, maka ini berarti proyek sudah siap untuk beroperasi.

b. Tahap Operasi (Project Operation)

Tahap ini merupakan tahap saat proyek mulai memberikan hasil/manfaat (benefit).

Disinilah kita (dalam tahap operasi) berhadapan dengan unsur ekonomis proyek (economic

life of the project), yang lazimnya dinyatakan dengan symbol “t” (time factor) di dalam

analisa-analisa. Setelah proyek berjalan (in operation) maka timbul masalah lain, yaitu

monitoring dan pengawasan.

c. Monitoring dan Pengawasan

Dalam pelaksanaan suatu proyek, monitoring memegang peranan penting karena

akan memberikan informasi data-data secara sistematis dan umpan balik (feed-back)

kepada pimpinan/perencana, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan

keputusan dapat diambil dengan tepat.

Hasil monitoring yang telah dilakukan akan merupakan input bagi perencana untuk

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan suatu proyek setelah proyek itu berjalan untuk

suatu periode tertentu ataupun untuk melakukan evaluasi pada akhir umur proyek. Evaluasi

yang dilakukan setelah proyek berjalan (in operation) dinamakan post evaluation dan

evaluasi yang dilakukan pada saat proyek belum berjalan (in the planning stage),

dinamakan pre evaluation.

d. Tahap Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan pada tahap ini adalah evaluasi setelah proyek berjalan.

Baik/tidaknya hasil evaluasi yang dilakukan tergantung pada input yang diperoleh dari

monitoring system yang dilakukan selama proyek berjalan. Hasil evaluasi ini akan

memberikan umpan balik (feed back) kepada perencana mengenai apakah proyek yang

telah berjalan, telah memberikan hasil sesuai dengan target yang telah direncanakan,

masalah-masalah apa yang merupakan hambatan selama proyek beroperasi, dan umpan

balik ini akan merupakan bahan bagi perencana untuk melakukan perencanaan selanjutnya

untuk proyek-proyek yang hampir sama.

109

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dari apa yang telah diuraikan di atas tahapan analisa dalam suatu studi kalayakan

dapat dilukiskan secara skematis pada gambar 6 .

110

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dari apa yang telah diuraikan, maka tahap-tahap mulai dari tahap identifikasi

sampai tahap evaluasi akhir (post evaluation), dapat digambarkan ke dalam project cycle,

sebagaimana dapat dilihat pada gambar 7.

111

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

112

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Angka 94,73, berarti bahwa hasil bersih (net benefit) yang kita terima selama 5 tahun mendatang sebesar 620,00, nilainya sekarang (NPV) sebesar 94,73 dengan memperhitungkan asumsi tingkat bunga 10% setiap tahun.

113

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Cara lain untuk mengevaluasi feasibility suatu proyek, adalah dengan menghitung IRR (perhitungan tingkat investasi atau tingkat penghasilan lebih). Tingkat investas (IRR), adalah suatu tingkat bunga (dalam hal ini sama artinya dengan discount rate) yang menunjukkan jumlah nilai sekarang netto (NPV) sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi proyek. Dengan perkataan lain, tingkat investasi adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash flow sesudah di PV-kan sama jumlahnya dengan investment cost, project cost atau initial cost, atau dengan rumus:

114

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Di dalam analisis IRR, kita akan mencari pada tingkat bunga berapa (discount rate)

akan dihasilkan NPV sama dengan, atau mendekati Ko, dengan perkataan lain NPV = 0.

Sebagai contoh: rencana proyek pabrik kertas, dimana Ko sama dengan US$

172.000 pada tingkat bunga (DF) 15% diperoleh total discount net cash flow US$ 299.38

dikurangi US$ 113.00 sama dengan US$ 186.280, berarti total discount net cash flow (atau

total discounted net benefit) dari tahun 2001 sampai 2006 masih lebih besar dari Ko, yaitu

adanya kelebihan US$ 14.280 (diperoleh dari US$ 186.280 dikurangi US$172.000). Ini

berarti, tingkat bunga (DF) 15% masih kurang tinggi. Oleh karena itu kita harus terus

mencoba menaikkan tingkat bunga.

Percobaan pertama kita naikkan tingkat bunga (DF) menjadi 16% masih ada

kelebihan US$ 5.320 (NPV = +), ternyata tingkab bunga (DF) 16 masih kurang tinggi.

Sehingga kita harus melakukan percobaan kedua, misalkan kita naikkan tingkat bunga (DF)

sampai 20%. Pada tingkat bunga 20%, hasilnya adalah negative., yaitu US$ 28.730 (NPV

= -). Ini berarti tingkat bunga (DF) 20% terlalu tinggi. Dengan demikian tingkat bunga

dimana jumlah investasi sama dengan NPV atau NPV = 0 terletah di bawah 20% dan

diatas 15%.

Untuk menentukan berapa tepatnya tingkat bunga yang ideal, adalah dengan

melakukan percobaan-percobaan terus atau dengan menggunakan metode

interpolasi/penyisipan diantara bunga-bunga yang lebih rendah (yang menghasilkan NPV

positif) dengan tingkat bunga yang lebih tinggi (yang menghasilkan NPV negative) yang

dapat dituangkan dalam rumus):

115

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Berdasarkan hasil information gathering serta perhitungan-perhitungan

pendahuluan yang telah dilakukan terhadap suatu rencana investasi proyek,

menunjukkan data-data sebagai berikut :

a) Jumlah investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 70.000.000,-. Dari jumlah tersebut

hanya 30.000.000,- yang dapat disediakan sendiri, sedang sisanya diharapkan akan

dapat diperoleh dari keradi perbankan.

b) Hasil usaha pada tahun pertama (t1) diperoleh Rp 35.000.000,-, tahun kedua (t2)

diperoleh 45.000.000,-, tahun ketiga (t3) sampai tahun keenam (t6) diperoleh Rp

70.000.000,-, dan pada akhir umur proyek (t6) diperkirakan salvage value akan

mencapai Rp 20.000.000,-

c) Biaya-biaya (dalam jutaan rupiah)

Biaya operasi dan pemeliharaan: t1 sebesar Rp 40.000.000,-: t2 sebasar

Rp40.800.000,-; t3 sampai t5 sebesar Rp 30.000.000,- dan t6 sebesar Rp 30. 000.000,-

Pajak keuntungan 20% setahun, mulai diperhitungkan pada tahun ketiga (t3) dan

seterusnya.

Kredit perbankan

Dari perkiraan cash flow ternyata pihak bank dapat menyetujui kredit yang diperlukan

sebesar Rp 40.000.000,-, dengan syarat-syarat : 1) bunga 12% setahun, 2) pembayaran

kembali 6 tahun termasuk masa tenggang waktu 2 tahun dan selama tenggang waktu,

bunga tetap dibayar

Dari data-data tersebut, diharapkan untuk menghitung barapakah return to capital invested

akan diperoleh selama umur ekonomis proyek, bila diasumsikan bahwa opportunity cost of

capital adalah 15% setahun.

116

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

117

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Artinya return to capital invested selama umur ekonomis proyek (6 tahun) adalah 22,93%

Contoh 2):

Para investor di Amerika dapat mengharapakan pengembalian (return) sebesar 10

sampai 20% pertahun (sebelum dikenakan pajak) dari setiap dollar yang diinvestasikan

pada suatu proyek, atau para investor tersebut dapat pula tanpa bersusah payah membeli

surat-surat berharga yang dijamin memperoleh keuntungan, katakanlah 8% setahun.

Seandainya ada suatu rencana proyek yang akan dibangun dengan data pada table 16.

118

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Jumlah investment dan operating cost sama dengan Ko +C

Jumlah gross sales sama dengan benefit

Dari datapada table 16 kita harus memutuskan apakah rencana proyek pabrik

tersebut menguntungkan atau tidak (feasible or not feasible). Langkah pertama dalam kita

menganalisis adalah menghitung net benefit (sebelum discounting) yaitu dengan

menjumlahkan semua benefit dan dikurangi dengan semua biaya. Langkah selanjutnya

adalah net benefit kita kalikan dengan discounting factor untuk setiap tahun (annual benefit

x discounting factor). Kemudian annual discounted benefit tersebut kita jumlahkan maka

akan diperoleh total discounted net benefit (present value). Masalahnya adalah, pada

tingkat berap akan kita pergunakan discounting factor.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa para investor di Amerika dapat

mengharapkan pengembalian sebesar 10 -20% setiap tahun dari setiap dollar yang yang

diinvestasikan pada suatu proyek, atau tanpa bekeja sama sekali dapat memperoleh

keuntungan 8% setahun apabila mereka membeli surat-surat berharga (high grade bonds).

Oleh karena itu seorang investor akan tertarik untuk melakukan investasi suatu proyek

apabila ia dapat mengharapkan return yang lebih besar dari 8%, katakanlah 15% pertahun.

Jadi bila rencana pabrik tersebut tidak dapat memberikan return lebih besar dari 15%

setahun, maka rencana proyek pabrik tersebut dianggap bukanlah merupakan competitive

investment, dan sebaliknya tidak dilanjutkan sebagai investasi.

Berdasarkan pertimbangan di atas kita dapat mencoba menggunakan 15% sebagai

discounting factor dalam analisa kita, dan tahun 2000 kita anggap sebagai permulaan

proyek (t0). Dengan demikian investasi permulaan (Ko) adalah US$ 172.000, sedangkan

manfaat-manfaat (benefit) dan operating cost baru timbul mulai tahun pertama (2001)

proyek berjalan (in actual operation), sebagaimana dilihat dalam perhitungan NPV .

119

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dari hasil perhitungan ternyata IRR (tingkat penghasilan lebih) adalah 16,62%,

berarti lebih tinggi dari tingkat keuntungan minimum yang diharapkan, yaitu 15%. IRR

sama dengan 16,62% artinya dari setiap US$ atau rupiah yang diinvestasikan selama umur

ekonomis proyek akan memberikan return to capital invested 16,62% kali US$ 172, sama

dengan US$ 28,59. jadi rencan investasi pabrik tersebut ditinjau dari segi ekonomis

ternyata feasible dan dinyatakan “go”.

Dengan demikian apabila hasil evaluasi kita berdasarkan NPV meragukan maka

dengan hasil evaluasi IRR, keraguan tersebut akan hilang. Dengan perkataan lain, hasil

120

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

evaluasi berdasarkan IRR ini akan meyakinkan kita untuk memutuskan apakah suatu

proyek dinyatakan “go” atau tidak.

Perlu diketahui, bahwa tidak semua usulan rencana investasi proyek dapat

dievaluasi berdasarkan analisa B/C, misalnya proyek-proyek irigasi atau proyek

pembangunan jalan yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak dan mempunyai

dampak (impact) terhadap kehidupan ekonomi secara keseluruhan. Sehubungan dengan hal

tersebut maka untuk proyek-proyek semacam ini, evaluasi kita dasarkan pada NPV dan

IRR. Oleh karena itu di dalam kita mengevaluasi suatu feasibility project, kita perlu

melakukan langkah-langkah :

a) Menghitung dahulu NPV;

b) Menghitung IRR, untuk meyakinkan perhitungan berdasarkan NPV;

c) Apabila telah kita peroleh hasil IRR, berapapun hasilnya (%), kita pergunakan IRR

tersebut sebagai discount rate untuk menghitung B/C-nya (bagi proyek-proyek yang dapat

dihitung B/C-nya).

Analisis sensitivitas

Apabila suatu rencana proyek sudah diputuskan untuk dilaksanakan dengan

didasarkan pada perhitungan-perhitungan serta pada hasil evaluasi NPV, B/C dan IRR),

namun di dalam kenyataan tidak tertutup kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan dalam

perhitungan yang “meleset” yang disebabkan kenaikan-kenaikan harga misalnya: baik

pada saat proyek mulai dikerjakan, maupun pada saat proyek mulai berproduksi, misalnya

karena adanya kenaikan harga bahan baku sehingga biaya produksi meningkat, atau

karena turunnya harga hasil produksi yang menyebabkan akan berkurangnya benefit yang

diharapkan semula. Dengan adanya kemungkinan-kemungkinan tersebut, berarti harus di

adakan analisa kembali untuk mengetahui sampai dimana atau sampai sejauh mana dapat

diadakan penyesuaian-penyesuaian (adjustment) sehubungan dengan adanya perubahan

harga tersebut. Tindakan menganalisa kembali ini dinamakan analisis sensitivitas.

Analisis sensitivitas, bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil

analisa proyek jika ada suatu perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya maupun

benefit.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dasar perhitungan biaya produksi ataupun

benefit memperlihatkan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:

121

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a. Kenaikan dalam biaya konstruksi, misalnya karena perhitungan yang terlalu rendah yang

kemudian ternyata pada saat pelaksanaannya biaya meningkat disebabkan kenaikan harga

peralatan-peralatan, ataupun kenaikan harga bahan bangunan.

b. Perbahan dalam harga hasil produksi, misalnya karena turunnya harga hasil produksi

dipasaran pada umumnya.

c. Terjadinya penundaan pelaksanaan pekerjaan (terjadi delay dalam implementasi).

d. Dalam usaha pertanian mungkin pula terjadi kesalahan perhitungan dalam hasil per hektar.

Contoh dari analisis sensitivitas dalam suatu usaha penggilingan padi yang

berdasarkan perhitungan-perhitungan yang telah dilaksanakan sebelum proyek dilaksanakan

menunjukkan hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel 19 (lihat lampiran)

NPV = Rp 4.965 juta ……… (+)

B/C = 1,33 ……… > 1

IRR = 33,8%

Evaluasi didasarkan pada discount factor 15%. Setelah usaha dilaksanakan ternyata terjadi

peningkatan pada biaya produksi dan pemeliharaan (O & M Cost) sebesar 30%, dan

perhitungan mengenai kenaikan biaya operational sebesar 30%.

C. PENUTUP

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal Pelatihan

122

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a. Jelaskan tujuan analisis aspek finansial dalam studi kelayakan proyek/usaha!

b. Jelaskan hal-hal yang dikaji dalam aspek finansial dalam studi kelayakan proyek/ usaha!

c. Jelaskan tiga aspek utama yang menyatakan bahwa proyek itu layak atau tidak untuk

dilaksanakan !

3. Daftar Bacaan

Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian (terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FATETA IPB. Bogor.

Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin-Maliki Press, Malang.

123

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN VIII

ASPEK SOSIAL

BAB XI. ASPEK SOSIAL

A. PENDAHULUAN

1. SasaranaPembelajaran

Dapat memahami hal penting yang harus diuraikan pada aspek sosial

2. Strategi Pembelajaran

124

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Ceramah

Tugas Mandiri

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek sosial yang dianalisis dalam studi kelayakan dan

mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan

4. Deskripsi Matakuliah

Aspek sosial (masyarakat) merupakan aspek yang harus dibahas secara jelas dan jujur

dalam sebuah project proposal, setelah serentetan dampak ekonomi yang berpatokan

pada profitabilitas (tingkat keuntungan) yang tertinggi. Dalam menjalankan bisnisnya

perusahaan hendaknya memperhatikan keseimbnagan kehidupan sosial karena perusahaan

hidup bersama dengan komponen-komponen lain yang berada dalam satu tatanan

kehidupan yang pluralis dan kompleks, sehingga perusahaan mempunyai tanggung jawab

sosial. Karena di samping mencari keuntungan, perusahaan juga mengembangkan misi

sosial kemasyarakatan sehingga dapat hidup saling menguntungkan.

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Sebagaimana telah di bahas sebelumnya, bahwa penentuan lokasi usaha harus

mempertimbangkan aspek sosial ekonomi untuk mencapai keuntungan semaksimal

mungkin. Namun alangkah jauh lebih bagus lagi bila masyarakat setempat

dapat diikutsertakan dalam usaha sehingga penghasilan masyarakat dapat meningkat.

Masyarakat dapat berperan serta dalam bentuk, misalnya:

Sebagai tenaga kerja

Sebagai penyuplai bahan baku (bahan pembantu)

Catering (penyedia makanan) untuk konsumsi karyawan, dll.

2. Analisis Sosial

125

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dalam penyusunan proyek proposal pada bagian ini hendaknya menyampaikan hal-

hal sebagai berikut:

1. Jumlah masyarakat di sekitar tempat usaha yang dilibatkan dalam operasi usaha detail

dengan posisinya masing-masing.

2. Rata-rata pendapatan dan atau peningkatan pendapatan atas masyarakat setempat yang

terlibat usaha selama usaha diestimasikan berjalan.

3. Kelebihan lain yang didapatkan masyarakat setempat selain terlibat langsung dalam usaha

yang direncanakan berjalan.

Apabila terdapat hal yang mungkin dapat menimbulkan dampak kurang baik bagi

masyarakat setempat, perlu juga dikemukakan langkah antisipasi untuk mengatasinya.

Dan komponen sosial yang perlu ditelaah antara lain meliputi :

a. Komponen demografi

Struktur penduduk

Tingkat kepadatan penduduk

Pertumbuhan penduduk

Tenaga kerja

b. Komponen budaya

Kebudayaan (adat istiadat)

Proses sosial

Warisan budaya

Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan

c. Kesehatan Masyarakat

Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan

berpengaruh terhadap kesehatan

Proses dan potensi terjadinya pencemaran

Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian)

Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

Jadi dari aspek sosial perlu dianalisis bahwa apakah jika usaha atau proyek bisnis

yang dijalankan akan memberikan manfaat sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya.

Diharapkan proyek bisnis yang dijalankan nantinya dapat memberi dampak yang lebih

126

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

positif lebih banyak. Atinya dengan berdirinya usaha atau proyek tersebut secara sosial

dapat memberikan manfaat di bandingkan dengan kerugiannya.

3. Dampak Sosial

Adapun dampak sosial yang timbul akibat adanya suatu proyek atau investasi,

antara lain meliputi :

Adanya perubahan demografi melalui terjadinya :

Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata

pencaharian, pendidikan dan agama.

Perubahan tingkat kepadatan penduduk

Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi.

Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi angkatan kerja maupun

tingkat pengangguran.

b. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya :

Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai dan norma

budaya setempat.

Terjadinya proses sosial baik proses asosiatif/kerjasama, proses disosiatif konflik

sosial, akulturasi, asimilasi dan integrasi maupun sosial lainnya.

Perubahan pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti (hak

ulayat), pendidikan, agama dan keluarga.

Perubahan warisan budaya seperti perusakan situs purbakala maupun cagar budaya.

Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan

kekuasaan.

Perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepimpinan formal dan informal

mekanisme pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran

nilai kepemimpinan.

Perubahan sikap dan peresepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan.

Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli dan

pendatang.

Perubahan adaptasi ekologis.

Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya :

127

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana

pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.

Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran.

Perubahan potensi b esarnya dampak timbulnya penyakit, seperti peningkatan angka

kesakitan dan angka kematian.

Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang berisiko terjadinya penyakit.

Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat

Perubahan kondisi sanitasi lingkungan.

Perubahan status gizi masyarakat.

Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses penyebaran penyakit.

C. PENUTUP

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan dikumpulkan

tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Soal Pelatihan

a. Jelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan proyek proposal dilihat pada

aspek sosialnya!

b. Sebukan dan jelaskan dampak sosial yang timbul akibat adanya suatu proyek atau

investasi!

Daftar Bacaan

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta

Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin- Maliki Press, Malang.

128

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN IX

ASPEK LINGKUNGAN

BAB X. ASPEK LINGKUNGAN

129

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

A. PENDAHULUAN

1. SasaranaPembelajaran

Dapat menjelaskan hal-hal penting yang diuraikan pada aspek lingkungan.

2. Strategi Pembelajaran

Ceramah

Tugas Mandiri

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek lingkungan yang dianalisis dalam studi

kelayakan dan mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang

peternakan

4. Deskripsi Matakuliah

Aspek analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian

kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi

kelyakan ini nantinya akan sangat berguna untuk para perencana, serta juga bagi

pengambilan keputusan.

Oleh karena itu sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaiknya

dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik

dampak sekarang maupun di masa yang akan datang. Studi ini di samping untuk

mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi

dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan Analisis Dampak Lingkungan

Hidup (AMDAL).

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Pengertian AMDAL

Pembangunan apapun akan selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan

sekelilingnya, tidak terkecuali dampak terhadap lingkungan hidup.

130

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Banyak lembaga baik pemerintah maupun swadaya masyarakat yang berperan

dalam masalah lingkungan hidup, mulai dari Bapedal (Badan Pengendali Dampak

Lingkungan) hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lainnya. Tetapi alangkah jauh

lebih berperan penting lagi bila kesadaran itu timbul dari pelaku bisnis itu sendiri.

Menyadari akan besarnya dampak kegiatan pembangunan yang dapat berpengaruh

besar terhadap lingkungan hidup maka pemerintah mengeluarkan UU N0. 4 tahun 1982

tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan, sedangkan pelaksanaannya dituangkan

dalam PP No. 29 tahun 1986. Undang undang beserta peraturan pelaksanaan tersebut

dimaksudkan sebagai sarana untuk melakukan pencegahan terhadap suatu rencana

kegiatan, misalnya proyek yang mungkin dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Dalam undang-undang tersebut pengelolaan lingkungan hidup diwajibkan berpegang pada

asas kelestarian lingkungan yang serasi dan seimbang bagi peningkatan kesejahteraan

manusia. Hal ini berarti kegiatan pembangunan proyek dan pengoperasian unit hasil

proyek harus berpatokan pada wawasan lingkungan. Untuk mencapai maksud tersebut

diusahakan dengan cara sebagai berikut:

Memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan lokasi proyek dan alam

sekitarnya.

Mengelola penggunaan sumber daya secara bijaksana dengan merencanakan,

memantau, dan mengendalikan secara bijaksana.

Memperkecil dampak negative dan memperbesar dampak positif.

Dengan demikian, diharapkan dapat menjamin pembangunan yang

berkesinambungan dengan tidak menurunkan potensi sumber daya yang dapat

diperbaharui.

Oleh karena itu sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaiknya

dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik

dampak sekarang maupun di masa yang akan datang. Studi ini disamping untuk

mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi

dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan AMDAL.

Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan di

sekitarnya, baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek yang akan dijalankan.

Arti keberadaan suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang

131

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

berada di sekitar rencana lokasi, baik dampak rencana usaha dan atau kegiatan terhadap

kegiatan-kegiatan yang sudah ada.

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian kegiatan

studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi kelyakan

ini nantinya akan sangat berguna untuk para perencana, serta juga bagi pengambilan

keputusan.

Jadi pengertian AMDAL menurut PP no 27 tahun 1999 pasal 1 adalah telaah secara

cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan.

Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk mengalisis apakah proyek yang

akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tik dan jika ya, maka diberikanlah

jalan alternatif pencegahannya.

2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan proses yang panjang dengan

sistematika urutan langkah tertentu yang garis besarnya terlihat pada gambar 4 dengan

keterangan sebagai berikut:

1. Usulan proyek

Usulan proyek datang dari pemrakarsa, yaitu orang atau badan yang mengajukan yang

bertanggungjawab atas suatu rencana kegiatan yang di laksanakan.

2. Penyajian Informasi Lingkungan

Usulan proyek kemudian mengalami penyaringan yang bertujuan menentukan perlu

tidaknya di lengkapi dengan ANDAL. Penyaringan di lakukan dengan “Penyajian

informasi lingkungan – PIL”. PIL di susun oleh pemrakarsa sesuai dengan pedoman yang

tetapkan. Penilian terhadap PIL dikerjakan oleh sebuah komisi yang di bentuk oleh instansi

yang bertanggungawab yang menentukan usulan proyek ke dalam 3 kemungkinan:

Perlu dibuatkan ANDAL, karena dinilai proyek akan menimbulkan dampak penting

terhadap lingkungan. Langkah selanjutnya adalah membuat TOR untuk menyusun

ANDAL.

Tidak perlu dibuatkan ANDAL karena diperkirakan tidak akan menimbulkan dampak

penting. Pemrakarsa kemudian menyiapkan RPL dan RKL.

PIL kurang lengkap dan kembalikan ke pemrakarsa untuk perbaikan sebelum diajukan

kembali.

132

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dalam hal itu, bila pemrakarsa sejak awal berpendapat bahwa usulan proyeknya akan

memiliki dampak penting maka pemrakarsa bersama instansi yang betanggung jawab dapat

langsung membuat ANDAL dengan terlebih dahulu menyiapkan kerangka acuan. Jadi, dalam

hal ini tidak diperlukan PIL. Pada PP No. 51 tahun 1993 ketentuan mengenai PIL tersebut

ditiadakan.

3. Menyusun Kerangka Acuan

Bila instansi yang bersangkutan memutuskan perlu membuat AMDAL, maka

pemrakarsa bersama instansi tersebut menyusun kerangka acuan TOR sesuai dengan pedoman

yang ditetapkan bagi analisis dampak lingkungan lingkungan.

133

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

4. Membuat AMDAL

Pemrakarsa membuat AMDAL sesuai pedomam yang ditetapkan, kemudian

diajukan kepada instansi yang bertanggung jawab untuk dikaji dan mendapatkan

keputusan. Terdapat 3 kemungkinan penilaian :

a. ANDAL disetujui kemudian pemrakarsa melanjutkan membuat RKL dan RPL.

b. ANDAL ditolak karenma dianggap kuranm lengkap atau kurang sempurna. Untuk ini

perlu perbaikan dan diajukan kembali.

c. ANDAL ditolak karena diperkirakan dampak negative yang tidak dapat ditanggulangi oleh

ilmu dan teknologi yang telah ada lebih besar dibanding dampak positif

Untuk butir c. pemrakarsa diberi kesempatan mengajukan keberatan kepada instansi

yang berwenang.

5. dan 6 Membuat RKL dan RPL

Bila ANDAL telah disetujui maka pemrakarsa melanjutkan dengan membuat rencana

pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL) untuk diajukan

kepada instansi yang bertanggung jawab. Demikian pula halnya dengan usulan atau

rencana proyek ANDAL yang tidak perlu karena tidak ada dampak penting.

7 dan 8. Implementasi Pembangunan Proyek dan Aktivitas Pengelolaan Lingkungan.

Bila RKL dan RPL telah disetujui maka implementasi proyek dapat dimulai yang

kemudian dilakukan aktifitas pengelolaan lingkungan. Telah disebutkan di atas bahwa

hanya usulan proyek yang diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap

lingkungan saja yang diwajibkan membuat ANDAL. Dalam hubungan ini, indikasi

dampak penting suatu kegiatan terhadap lingkungan hidup ditandai oleh hal-hal sebagai

berikut:

Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Luas wilayah penyebaran dampak.

Intensitas dampak

Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena.

Sifat kumulatif dampak.

Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

134

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Lebih lanjut, berdasarkan pengalaman dan tingkat pertimbangan ilmu sereta

teknologi diidentifikasi 8 kategori kegiatan yang potensial dapat menimbulkan dampak

penting terhadap lingkungan yaitu:

Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam

Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tidak terbarui.

Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan

dan kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam.

Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial dan budaya.

Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat, mempengaruhi pelestarian kawasan

konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya.

Introduksi jenis tumbuhan, jenis hewan, jazat renik.

Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.

Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar mempengaruhi

lingkungan.

Terlihat bahwa ketentuan dan identifikasi di atas masih umum dengan kriteria yang

amat luas.. Kedaan demikian memberikan kepada pihak pengambil keputusan kesempatan

pengkajian yang ekstensif, tetapi lebih mengandung lebih besar kemungkinan perbedaan

interpretasi. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang subjective dan banyaknya variabel

yang bersangkutan seperti pengalaman, latar belakang pendidikan, dan pandangan hidup

dari penilai. Ditambah lagi faktor-faktor sosial, ekonomi dan politik yang mendorong

diusahakannnya prioritas yang dapat berbeda dari satu daerah atau negara dengan negara

lainnya.

A. Pihak yang Berkepentingan Pada AMDAL

Karena masalah lingkungan hidup menyangkut kehidupan masyarakat yang amat

luas, maka pihak yang berkepentingan dengan pengkajian lingkungan hidup pun terdiri

dari berbagai kalangan yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pemrakarsa

Pemrakarsa adalah pihak yang mempunyai inisiatif mengajukan rencana

kegiatan atau proyek. Dapat sebagai perorangan atau suatu badan. Pemrakarsa dapat

juga sebagai pemilik proyek atau pihak lain (konsultan) yang diserahi tugas

mengadakan AMDAL. Untuk proyek E-MK, misalnya proyek pembangunan industri,

maka sewajarnya bila pemrakarsa adalah pihak yang pertama-tama memiliki

135

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

perkiraan atau pengetahuan teknis mengenai jenis dan lingkup kegiatan yang akan

dikerjakan (lahan yang akan terkena pembangunan, tenaga kerja yang diperlukan, jenis

pekerjaan, dll) serta identifikasi limbah yang akan dihasilkan oleh operasi industri

yang akan dibangun. Jadi, pemrakarsa yang akan berperan aktif dalam memberikan

deskripsi proyek dan telaah lapangan, baik mengenai sifat fisik, maupun sosial budaya.

Mungkin sekali pada tahap awal proyek informasi mengenai hal tersebut masih

bersifat umum, tetapi bila dianggap perlu pengkajian dapat dilanjutkan pada tahap

berikutnya. Pemrakarsa juga mempunyai kesempatan untuk memperoleh sumber dari

para pakar dan tenaga ahli, misalnya dari konsultan dan telaah kepustakaan untuk

mengidentifikasi dampak dan lingkungan analisisnya. Keterangan mengenai hal-hal

tersebut akan menjadi bahan utama dalam menyiapkan ANDAL.

2. Instansi yang Betanggung Jawab

Di Indonesia instansi yang akan betanggung jawab adalah instansi pemerintah

yang memiliki wewenang memberi keputusan atau persetujuan pelaksanaan rencana

kegiatan. Untuk menilai dokumen AMDAL dibentuk komisi pusat dan daerah dengan

tugas-tugas antara lain, menetapkan kerangka acuan untuk pembuatan ANDAL

menilai ANDAL, menilai RKL dan RPL. Agar dapat melaksanakan pekerjaan itu,

anggota tim yang dibentuk instansi tersebut harus menguasai peraturan perundang-

undangan, PP, GBHN, kebijaksanaan pemerintah, prosedur, kondisi sosial, ekonomi,

kependudukan dan lain-lain yang erat hubungannya dengan lingkungan. Disamping

berfungsi sebagai penilai dan meberikan persetujuan, instansi tersebut karena sifat

profesinya dan keahliannya seringkali dapat menjadi nara sumber yang berbobot baik

dalam aspek sosial, politik, budaya maupun teknik untuk penyusunan lingkup analisis

dan TOR.

3. Masyarakat

Masyarakat yang berkepentingan khususnya mereka yang akan terkena

dampak dan mereka yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan pada umumnya

dapat terdiri dari perorangan atau organisasi, pemikir, pakar, pemimpin informal, dll.

Karena sebagai pihak yang akan merasakan langsung dampak yang akan timbul, maka

masukan dari masyarakat perlu didengarkan dan diperhatikan. Bahkan seringkali harus

diciptakan suatu kondisi yang mendorong partisipasi dan keacuhan masyarakat

sehingga memahami apa yang akan terjadi dan siap menghadapinya. Di masyarakat

136

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

sering pula terdapat pakar-pakar dan ahli lingkungan yang dapat dihubungi dan

diminta masukan bagi maksud identifikasi dan lingkup analisis. Mengirim daftar

pertanyaan (kuisioner) kepada anggota masyarakat merupakan salah satu cara untuk

mengetahui pendapat mereka terhadap kegiatan proyek yang akan dilakukan. Dengan

penyaring dan menganalisis jawaban yang akan menambah informasi yang diperlukan

dalam menyusun lingkup analisis.

B. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Beberapa hal yang perlu diketahui menyangkut perangkat Undang-undang dan Peraturan

Penmerintah mengenai dampak lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

Pemerintah telah membuat perangkat peraturan, antara lain :

I. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan

lingkungan hidup, beserta penjelasannya, yang secara singkat diuraikan sebagai

berikut :

a) Defenisi lingkungan hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan

mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan

hidup perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (Bab I Pasal

I ayat 1)

b) Pengelolaan lingkungan hidup

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melstarikan fungsi lingkungan

hidup yang meliputi kebijaksaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,

pemulihan, pengawasan, dan pendalian lingkungan hidup. (Bab I Pasal I Ayat 2)

c) Pencemaran dan limbah perusak lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah masukknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,

energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia

sehingga kualitasnya menjadi turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. (Bab I Pasal 1

Ayat 12)

137

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Limba bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang

yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun dan karena sifat atau

konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,

dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup, dan atau dapat

membahayakan lingkungan hidup kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta

mahluk hidup lainnya. (Bab I Pasal 1 Ayat 18)

d) Kewajiban masyarakat

Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta

mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup (Bab III

Pasal 6 Ayat 1).

Setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan berkewajiban memberikan

informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingklungan hidup (Bab II

Pasal 6 Ayat 2).

e) Perizinan kegiatan usaha

Setiap usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap

lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup untuk

memperoleh izin melakukan usaha dan atau kegiatan (Bab VI Pasal 18 Ayat 1)

Izin melakukan usaha dan atau kegiatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1)

diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku (Bab VI Pasal 18 ayat 2).

Dalam izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan persyaratan dan

kewajiban untuk melakukan upaya pengemdalian dampak lingkungan hidup (Bab VI

Pasal 18 Ayat 3).

DSalam menerbitkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan, wajib diperhatikan:

a. Rencana tata ruang

b. Pendapatan masyarakat

c. Pertimbangan dan rekomendasi pejabat yang berwenag yang berkaitan dengan usaha

dan atau kegiatan tersebut (Bab VI Pasal 19 Ayat 1).

Keputusan izin melakukan usaha dan atau kegiatan wajib diumumkan (Bab VI Pasal

19 Ayat 2)

Tanpa suatu keputusan izin, setiap orang dilarang melakukan pembungan limbah ke

media lingkungan hidup (Bab VI Pasal 20 Ayat 1).

138

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Kewenangan menerbitkan atau menolak p[ermohonan izin sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) berada pada menteri (Bab VI Pasal 20 Ayat 4).

f) Sanksi atas pelanggaran.

Barang siapa yang secara melanggar hokum dengan sengaja melakukan perbuatan

yang mengakibatkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup, dinacam

dengan pidana penjara palaing lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak

Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan mati atau luka

berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima

belas) tahun dan denda paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta

rupiah) (Bab IX Pasal 41 Ayat 1 dan 2).

Barang siapa yang karena kealpaannya melakukan perb uatan yang mengakibatkan

pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara

paling lama 3 (tiga) tahun dan denda palin g banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta

rupiah)

Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang mati

atau luka berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana lenjara paling lama 5

(lima) tahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (sertus lima puluh juta rupiah)

(Bab IX Pasal 42 Ayat 1 dan 2).

Selain itu ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam kitab undang-undang Hukum

Pidana dan Undang Undang ini, terhadap pelakuk tindak pidana lingkungan hidup

dapat pula dikenakan tindakan tata tertib berupa :

a. Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana; dan atau

b. Penutupan seluruhnya atau sebagian perusahaan; dan atau

c. Perbaikan akibat tindak pidana; dan atau

d. Mewajibkan mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak; dan atau

e. Menempatkan perusahaan dibawah pengampunan paling lama 3 (tiga) tahun (Bab IX

Pasal 47).

Sementara itu dengan melalui Sistem Manajemen Kulitas ISO 14000 yang

menetapkan standarisasi lingkungan hidup dalam proses produksi dan hal ini merupakan

upaya tindakan preventif yang proaktif bagi lingkungan hidup.

139

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

II. Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah

Berbahaya dan Beracun (Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999 tanggal 7 Oktober 1999)

dan penjelasannya.

Yang dimaksud dengan limbah bahan berbahaya dan beracun atau yang disebut dengan

“limbah B3” adalah limbah yang mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,

menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Untuk menangani limbah B3 diperlukan sarana

pengelolaan limbah B3 atau disebut pula dengan “Waste Management”.

Adapun proses dari Waste Management meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Pengelolaan Limbah

Terdiri dari beberapa tahapan yaitu penyimpanan limbah, pengumpulan limbah,

pengangkutan limbah, dan penimbunan limbah.

Minimalisasi Limbah

Merupakan usaha untuk memperkecil semakisimal mungkin limbah B3 dengan

bebrapa cara, antara lain pengembangan teknologi maju pengolahan limbah baik untuk

perolehan kembali (recovery), penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle),

maupun memperbanyak pusat pengolahan limbah dan pengembangan kerjasama

secara internasional.

Usaha untuk meminimalkan limbah saat ini telah dilakukan oleh dunia, seperti negara-

negara Eropa yang mensyaratkan kemasan (packing) produk yang harus bersifat

recovery, reuse atau recycle bila ingin diterima di pasar.

C. PENUTUP

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang

diberikan oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

3. Soal Perlatihan

a. Jelaskan pengetian AMDAL dalam kaitannya dengan studi kelayakan pproyek atau usaha

bisnis!

140

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

b. Berikan alasan anda mengapa sebelum investasi dijalankan, perlu lebih dahulu dilakukan studi AMDAL?

c. Sebutkan dan Jelaskan siapa yang berkepentingan pada AMDAL!

4. Daftar Bacaan

Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian (terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Pradana Media, Jakarta.

Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FATETA IPB. Bogor.

Zulkarnain Jamin 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

BAHAN PEMBELAJARAN X

ASPEK MONITORING DAN EVALUSI PELAKSANAAN PROYEK /USAHA

141

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAB XI. ASPEK MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN

PROYEK USAHA

A. PENDAHULUAN

1. SasaranaPembelajaran

Dapat memahami proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan proyek/usaha

2. Strategi Pembelajaran

Ceramah

Tugas Mandiri

3. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan gambaran tentang aspek monitoring dan evaluasi yang dianalisis dalam

studi kelayakan dan mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang

peternakan

142

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

4. Deskripsi Matakuliah

Apabila keputusan telah diambil, proyek mana yang akan dilaksanakan, disini

timbul masalah bagaimana mengontrol pelaksanaan proyek tersebut, baik pada tahap

implementasi, maupun pada tahap operasional (saat proyek mulai berproduksi). Untuk

dapat melakuka pengawasan yang baik terhadap kegiatan-kegiatan di lapangan, diperlukan

sistem monitoring yang baik.

Monitoring memegang peranan penting dalam pelaksanaan suatu proyek atau

pekerjaan, karena monitoring akan memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan

(managers) dan para perencana, sehingga pimpinan dapat mengetahui setiap saat apa yang

terjadi di lapangan. Apabila terjadi hambatan-hambatan yang akan membawa akibat

tertundannya suatu kegiatan, pimpinan dapat segera mengambil langkah-langkah

pengamanannya agar kesukaran dapat segera diatasi, sehingga pelaksanakaan

pekerjaan/kegiatan dapat selesai sesuai dengan rencana. Dengan perkataan lain,

penggunaan system monitoring yang baik (PERT/CPM ataupun Gantt-Chart), memungkinkan

pimpinan dapat melakukan control/pengawasan yang efektif

B. URAIAN PEMBELAJARAN

1. Monitoring dan Evaluasi (Perspektif Manajemen, Focus dan Substansi)

“Monitoring is a systematic gathering of information and feed back for timely

control and decision” (Alberto D. Pene, 1980:78). Monitoring report akan memberikan

umpan balik (feed back) pada pimpinan sehingga pimpinan dapat mengetahui setiap saat

apa yang terjadi di lapangan. Apabila terjadi hambatan-hambatan dalam suatu kegiatan,

pimpinan dapat dengan segera mengambil langkah langkah penanganannya agar persoalan

dapat segera di atasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat waktunya.

Dengan perkataan lain, dengan system monitoring yang baik, pimpinan dapat

melaksanakan control yang efektif.

Dalam pelaksanaan suatu proyek, monitoring memegang peranan penting, karena

monitoring report akan memberikan input bagi perencana untuk melakukan evaluasi

terhadap terhadap pelaksanaan proyek tersebut dan perencanaan selanjutnya. Oleh karena

itu, untuk dapat melaksanakan monitoring yang baik, diperlukan:

143

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

a. Sistem reporting yang baik, yang memerlukan adanya komunikasi di antara

penanggung jawab masing-masing bagian kegfiatan (project team members) sehingga

dapat diketahui apa yang sedang terjadi di lapangan.

b. Orang yang tepat (right people), maksudnya, (a) penaggung jawab terhadap setiap

kegiatan: (b) pimpinan yang dapat mengintegrasikan laporan dari suatu kegiatan ke

kegiatan lainnya, untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian dalam kegiatan.

Apabila diperhatikan fase the project cycle tersebut, mulai dari fase I sampai fase

IV, dilakukan kegiatan- kegiatan sebagaimana dapat dilihat pada diagram tahap. Persiapan

suatu rencana investasi, mulai dari setting up the the objective sampai pada pengambilan

keputusan alternative yang akan dilaksanakan. Semua kegiatan-kegiatan ini dilakukan

oleh pemilik proyek. Kemudian dalam rangka kredit yang diperlukan maka project

proposal yang diajukan kepada bank (lembaga keuangan) dilakukan appraisal (pengujian)

oleh bank yang bersangkutan, untuk dianalisa/evaluasi apakah rencana investasi tersebut

ditinjau dari segia perbankan adalah bankable, sehingga dapat disetujui untuk diberikan

kredit yang diperlukan.

Untuk melakukan pengujian/analisa ini, biasanya bank/lembaga keuangan yang

bersangkutan, akan mengirim seorang appraisal mission. Setelah pihak bank yang

bersangkutan menyetujui permohonan kredit yang diperlukan didasarkan pada hasil

appraisal mission, maka pelaksanaan proyek tersebut dapat dimulai (fase-V). dalam tahap

pelaksanaan proyek, pihak bank yang bersangkutan akan mengiring/menempatkan tenaga-

tenaga supervisi untuk mengawasi apakah kredit yang diberikan digunakan sesuai dengan

rencana. Kemudian, setelah proyek berjalan, diadakan evaluasi kembali (post evaluation

fase-VIII) untuk mengetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.

Untuk melakukan pengawasan/fungsi control yang baik inilah, fungsi monitoring

memegang peranan penting.

c. Informasi yang benar. Informasi yang benar hanya dapat diperoleh bila penggungjawab

setiap kegiatan/langkah di tangani oleh orang-orang yang tepat.

d. Waktu yang tepat. Gejala-gejala hendaknya dilaporkan/diatasi sebelum terjadi, agar dapat

dilakukan tindakan-tindakan pengamanan jauh sebelumnya.

2. Siklus Proyek dan Jenis Evaluasinya.

144

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Untuk mengetahui saat melakukan monitoring, kiranya perlu diketahui dahulu the project cycle sebagaimana berikut ini:

Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat adanya tiga periode sebagai berikut:

1) Gestation period, terdiri atas :

a. Planning stage, meliputi kegiatan-kegiatan/fase (I) indentifikasi, fase (II) formulasi, fase

(III) analisis, fase (IV) evaluasi dan pengambilan keputusan. Pada planning stage ini

evaluasi yang dilakukan adalah sebelum keputusan diambil, dinamakan pre evaluation.

b. Implementation stage, tahap mulainya pelaksanaan proyek (fase V).

2) Operation period, adalah tahap proyek mulai in actual project/proyek mulai

berproduksi (fase VI), yang mencerminkan pula ekonomis proyek (economic life of

the project)

3) Post evaluation period, merupakan periode (fase VIII) dimana akan dilakukan evaluasi

setelah proyek berjalan beberapa saat atau setelah berakhirnya umur ekonomis proyek.

Hasil daripada post evaluation ini, akan memberikan jawaban, apakah proyek berjalan

sesuai dengan rencana atau tidak, dan hasil dari post evaluasi ini sangat tergantung

pada sistem monitoring (fase-VII) yang dilakukan selama proyek berjalan, yang akan

memberikan feed back bagi perencanaan selanjutnya.

145

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Di dalam suatu struktur manajemen langkah-langkah apakah yang harus dilakukan

seorang pimpinan proyek agar dapat dilakukan monitoring serta system reporting yang

baik terhadap pelaksanaan suatu proyek. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut:

Langkah pertama.

Pada langkah pertama dilakukan:

a. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan serta menentukan penanggung jawab dari setiap

kegiatan, jangka waktu untuk penyesuaian setiap kegiatan serta penentuan waktu untuk

penyelesaian seluruh proyek.

b. Menentukan (a) tahap dari setiap kegiatan, (b) resource requirements and rate of

consumption.

Langkah kedua

Berdasarkan data-data pada langkah pertama di atas, dibuatlah :

1. PERT (Program Evaluation and Review Technique)

PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation dan Review Technique atau

teknik menilai dan meninjau kembali program. Teknik ini dikembangkan oleh Navy

Special Projects Office (Biro Proyek-proyek Khusus Angkatan Laut Amerika Serikat)

dalam kerjasama dengan Booz, Allen and Hamilton, suatu perusahaan konsultasi

manajemen.

Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin

mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan dan konflik produksi;

mengkoordinasikan dan mensingkronisasikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan

pekerjaan; dan mempercepat selesainya proyek. Teknik ini memungkinkan dihasilkannya

suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur. PERT merupakan metode untuk menentukan

jadwal dan anggaran dari sumber-sumber, sehingga suatu pekerjaan yang sudah ditentukan

lebnih dahulu dapat diselesaikan tepat pada waktunya. PERT merupakan suatu fasilitas

komunikasi dalam hal bahwa PERT dapat melaporkan kepada manajer, perkembangan

yang terjadi, baik yang bersifat menguntungkan maupun tidak. PERT dapat menjaga agar

para manajer mengetahui dan mendapat keterangan ini secara teratur. Lebih dari itu semua,

PERT merupakan suatu pendekatan yang baik sekalai untuk mencapai penyelesaian proyek

tepat pada waktunya.

146

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Harap diperhatikan bahwa baik PERT maupun teknik manajemen yang lain tidak

dapat memecahkan persoalan yang dihadapi oleh para manajer. Sebaliknya teknik ini

membantu seorang manajer untuk menyadari masalah yang dihadapinya, pemecahannya

yang bersifat realistis, serta kekuatan dan kelemahahnya menilai semua faktor dan

pertimbangan yang mempunyai hubungan dengan keputusan mereka. Walaupun PERT

tidak dapat menggantikan kecerdasan dan pengamatan serta pengalaman dan kebijakan

seorang manajer, tetapi dapat menjadi pembantu dan alat yang sangat berarti dalam

membuat keputusan.

PERT bukanlah merupakan suatu alat manajemen yang baru dan revolusioner.

Sebagaimana kebanyakan teknik manajemen, PERT merupakan perkembangan dari usaha-

usaha terdahulu yang dilakukan para manajer untuk dapat melaksanakan pengendalian

yang lebih baik terhadap hal-hal yang harus mereka pimpin.

Ada dua konsep yang harus diperhatikan dalam PERT :

a) Event : Suatu event (kejadian) adalah suatu keadaan yang terjadi pada suatu saat

tertentu)

b) Aktivitas : Suatu aktivitas adalah pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

kejadian.

Dalam jaringan PERT, kejadian biasanya dilukiskan dalam bentuk lingkaran, dan

aktivitas-aktivitas dilukiskan dalam bentuk tanda panah yang menghubungkan dua buah

lingkaran. Gambar 9 menggambarkan dua event yang dihubungkan oleh suatu aktivitas.

Event-event ini diberi nomor agar kita dapat membedakannya. Tiap-tiap even

menggambarkan titik waktu tertentu; event 1 dapat menggambarkan titik waktu “pekerjaan

dimulai”, dan 2 event dapat menggambarkan titik waktu “pekerjaan selesai”. Tanda panah

atau aktivitas yang menghubungkan kedua event ini menggambarkan pekerjaan yang

sesuangguhnya dikerjakan; ia menggambarkan waktu-yaitu waktu yang dibutuhkan untuk

merencanakan dan melaksanakan pekerjaan yang sebenarnya.

Gambar 9. Dua event dihubungkan oleh suatu aktivitas

Dari gambar yang sederhana ini kita dapat lihat bahwa event-event ini sendiri tidak

membutuhkan waktu tetapi hanya merupakan tanda saat dimulainya atau berakhirnya suatu

147

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

aktivitas. Jadi dalam PERT, yang membutuhkan waktu, uang dan sumber-sumber adalah

aktivitas-aktivitas dan bukan event. Dalam hal ini H.L Gantt sangat tepat dalam

menyatakan event-event sebagai babakan, dengan pengertian bahwa event ini

menunjukkan saat dimulai dan berakhirnya pekerjaan dan bukan menunjukkan pekerjaan

itu sendiri.

Berikut ini diberikan dua defenisi resmi.

Suatu event dalam PERT adalah:

“Suatu keadaan yang terjadi seketika itu juga pada titik waktu tertentu, tetapi keadaan itu

sendiri tidak membutuhkan waktu atau sumber-sumber.”

Suatu aktivitas dalam PERT adalah:

“Bagian tertentu dari suatu proyek kerja, yang membutuhkan waktu dan sumber-sumber

untuk menyelesaikannya.”

Misalkan saja langkah pertama dalam pembangunan sebuah rumah adalah

penggalian fondamennya. Langkah pertama ini akan dinyatakan dalam terminologi PERT

pada Gambar 9. Event 1 akan dinyatakan sebagai “penggalian fondamen dimulai”; event 2

akan dinyatakan sebagai “penggalian fondamen selesai”. Aktivitasnya, yang berdasarkan

sistem PERT dinamakan aktivitas 1-2 (menunjukkan event-event permulaan dan akhir),

akan dinyatakan sebagai penggalian fondamen.

Dari contoh sederhana ini dapat kita lihat dengan mudah bahwa event 1 dan 2

sendiri tidak membutuhkan waktu; event ini hanya menandakan permulaan dan akhir

pekerjaan. Aktivitas 1-2 menunjukkan kerja yang sesungguhnya dibutuhkan. Perhatikan

jaringan PERT dalam Gambar 5. nyata bahwa aktivitas mengalir dari kiri ke kanan; ini

adalah hukum umum yang berlaku bagi semua jaringan PERT. Juga perhatikan bahwa

antara 2 event hanya terdapat satu aktivitas, dan diberi nama sesuai dengan even permulaan

dan akhir.

Gambar 10 menunjukkan beberapa jaringan PERT yang sederhana dengan masing-

masing event dan aktivitas-aktivitasnya dinyatakan dalam terminology PERT yang tepat.

Jadi berdasarkan gambar tersebut kita dapat membedakan masing-masing even, dapat

menunjuk pada setiap aktivitas yang terdapat dalam jaringan. hubungan event-aktivitas ini

merupakan pengertian dasar yang menjadi dasar PERT.

Istilah jaringan menunjukkan bahwa jika beberapa event dan aktivitas digabungkan

dan kemudian hasilnya digambarkan pada gambar 10. Gambar tersebut akan berbentuk

148

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

seperti jaringan. Ada kemungkinan terdapatnya beberapa cabang tergantung pada rumitnya

proyek.

Misalnya, jaringan yang digambarkan dalam Tabel 21 dan gambar 11. menunjukkan

event dan aktivitas yang dibutuhkan untuk menanan sebuah pipa saluran kecil diantara

sebuah sumur dengan sebuah rumah. Mula-mula setiap aktivitas digambarkan dalam Tabel

20 bersama dengan event permulaan dan event akhir. Kemudian semua event dan aktivitas

ini digambarkan bersama-sama untuk membentuk jaringan yang hasilnya digambarkan

dalam gambar 11.

149

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Jelas bahwa jaringan yang digambarkan dalam gambar 11 merupakan jaringan jenis

garis lurus; artinya, bagi setiap aktifitas berlaku syarat bahwa aktivitas yang berbeda tepat

sebelumnya harus diselesaikan lebih dahulu agar aktivitas yang terdapat tepat sesudahnya

dapat dimulai. Tentu saja banyak terdapat jaringan yang tidak termasuk jenis ini. Jika

misalnya kita ingin menggambarkan penanaman dua buah pipa saluran yang sejenis dan

kita ingin menunjukkan secara khusus bahwa pekerjaan yang satu dapat berlangsung tanpa

tergantung pada pekerjaan lain, maka jaringan yang dihasilkan akan berbentuk seperti

gambar 12. Di sini diasumsikan bahwa masing-masing pipa saluran meliputi ketujuh

aktivitas yang sama seperti yang ditunjukkan oleh gambar 12.

Dalam gambar 13, aktivitas-aktivitas yang menunjukkan kerja yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pipa saluran 1 (aktivitas 1-2, 2-3, 3-4, 4-5, 5-6, dan 6-7) dapat

150

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

dilangsungkan tanpa harus tergantung pada aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pipa saluran yang lain. Misalnya, yang terletak di sebelah atas, aktivitas 5-6

tidak dapat dimulai sebelum aktivitas 4-5 diselesaikan.

Aktivitas-aktivitas pada pipa saluran yang terletak di atas, yaitu 1-2, 2-3, 3-4 dan

seterusnya, biasanya dikatakan mempunyai hubungan seri; artinya tidak ada satupun

aktivitas yang dapat dimulai sebelum aktivitas yang terdapat tepat sebelumnya

diselesaikan. Sedangkan aktivitas-aktivitas yang terpisah (misalnya 4-5 dan 9-10)

dikatakan mempunyai hubungan parallel; ini berarti bahwa masing-masing dapat

dilaksanakan tanpa harus tergantung pada yang lain. Jelas bahwa kita tidak dapat

menganggap proyek gabungan dua pipa saluran ini sudah selesai, sebelum semua aktivitas

pada kedua pipa saluran ini diselesaikan.

Kebanyakan dari jaringan PERT tidak hanya terdiri dari event dengan hubungan

paralel atau hubungan seri yang sederhana saja. Jika terdapat saling hubungan yang rumit

dalam suatu jaringan, maka tentu saja jaringan itu harus digambarkan oleh suatu diagram.

Perhatikanlah suatu jaringan yang digambarkan dalam gambar 14. Berdasarkan

pengetahuan kita sebelumnya mengenai dasar-dasar jaringan, dapat kita ketahui bahwa

event 1 nerupakan event yang pertama dari jaringan ini. Event ini biasanya dinamakan

event permulaan jaringan dan dinamakan demikian sebab ia tidak berasal dari suatu

aktivitas. Dengan cara yang sama, dapat kita lihat bahwa event 8 merupakan event akhir

jaringan, ia dinamakan demikian karena ia tidak mengakibatkan terjadinya suatu aktivitas.

Kita masih dapat melihat beberapa hubungan lain dari gambar 14. dengan

memperhatikan event 6, kita dapat melihat bahwa ia berasal dari aktivitas-aktivitas 5-6 dan

2-6; dengan demikian dapat kita katakan bahwa event 6 merupakan event akhir bagi dua

buah aktivitas. Berdasarkan alasan yang sama dapat kita lihat bahwa event 2

mengakibatkan dimulainya dua aktivitas, yatu aktivitas 2-5 dan 2-6; jadi dapat kita katakan

bahwa event 2 merupakan event permulaan bagi dua aktivitas. Event 8 merupakan event

akhir dari tiga aktivitas dan disamping itu juga merupakan event akhir jaringan

151

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Gambar 14. Hubungan Antar Event

Sebagai iktisar dasar-dasar jaringan, maka dalam Tabel 21 dimuat seluruh aktivitas

yang terdapat dalam gambar 14 bersama dengan event dan event akhirnya. Disamping itu,

juga dituliskan semua event yang menjadi event permulaan dari sesuatu aktivitas dan

semua event yang menjadi event akhir bagi suatu aktivitas. Akhirnya dimuat juga event-event

yang menjadi event permulaan dan event akhir dari jaringan.

152

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

2. CPM (CRITICAL PATH METHOD)

Di samping PERT, metode jalur kritis (CPM) yaitu metode untuk merencanakan

dan mmengendalikan proyek-proyek, merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan

diantara semua sistem lain yang menggunakan sistem pembentukan jaringan.

Perbedaan pokok antara CPM dan PERT adalah bahwa CPM memasukkan konsep

biaya dalam proses perencanaan dan pengendalian. Dengan ini tidak berarti bahwa konsep

PERT sama sekali tidak mengabaikan konsep biaya. Dalam PERT diasumsikan bahwa

besarnya biaya berubah-ubah sesuai dengan lamanya waktu dari aktivitas-aktivitas yang

terdapat dalam suatu proyek. Jadi jika kita telah berhasil mempersingkat waktu untuk suatu

proyek maka diasumsikan bahwa dengan demikian biaya untuk proyek ini juga berhasil

diperkecil. Selanjutnya harus pula diasumsikan bahwa penyingkatan waktu selama satu

minggu yang dilakukan terhadap suatu aktivitas yang terletak pada suatu jalur kritis,

secara ekonomis adalah sama produktifnya dengan penyingkatan waktu selama satu

153

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

minggu yang dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas lain yang terletak pada jalur kritis yang

lain. Jika waktu tercepat yang diharapkan untuk event akhir jaringan telah berhasil

dikurangi, maka dianggap bahwa biaya juga telah berhasil dikurangi.

Perbedaan penting lain antara CPM dengan PERT terletak pada metode untuk

menentukan perkiraan waktu. Para pemakai CPM dianggap mempunyai dasar yang lebih

kuat sebagai landasan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan

setiap aktivitas.

Perbedaan utama dalam penerapan kedua teknik ini dapat dimengerti jika kita

perbandingkan suatu perusahaan, misalnya perusahaan bangunan dengan perusahaan

lainnya, perusahaan atau biro penelitian dan pengembangan misalnya. Seorang estimator

yang cerdik dari suatu perusahaan bangunan akan memberikan perkiraan biaya dan angka-

angka mengenai waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu fondasi beton. Mungkin

saja terdapat perbedaan kecil di sana-sini tetapi jika perusahaannya pernah mengerjakan

pekerjaan itu sebelumnya, maka perkiraannya mengenai biaya dan waktu biasanya akan

cukup tepat.

Prinsip-prinsip pembentukan jaringan dalam CPM mirip sekali dengan prinsip-

prinsip yang telah dibahas sebelumnya dalam PERT. Jadi mereka yang sudah mengenal

PERT dengan baik, tidak memenuhi kesulitan lagi dalam mempergunakan CPM, sejauh

hal itu menyangkut pembentukan jaringannya. Perbedaan utama terletak pada penentuan

perkiraan waktunya.

Metode Perkiraan Waktu.

Dalam sistem CPM ditentukan dua jenis perkiraan waktu dan biaya untuk setiap

aktivitas yang terdapat dalam jaringan. Kedua perkiraaan ini adalah perkiraan normal (normal

estimate) dan perkiraan cepat (crash estimate). Perkiraan waktu yang normal kira-kira

sama dengan perkiraan waktu yang paling mungkin dalam PERT. Biaya normal

adalah tentu saja biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam waktu

normal. Perkiraan waktu cepat adalah waktu yang dibutuhkan untuk suatu proyek jika

biaya yang dikeluarkan tidak jadi pertimbangan dalam usaha mempersingkat waktu.

a) Penyusunan kegiatan

b) Berdasarkan major events tersebut pada butir 1 ditetapkan waktu yang diperlukan untuk

setiap pelaksanaan kegiatan seperti yang yang terlihat pada tabel 22.

154

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Catatan : panah putus-putus menunjukkan dummy activities.

Penjelasan :

Network dapat dilakukan dengan percobaan-percobaan berdasarkan time boundaries,

events dan activities, sehingga diperoleh suatu gambar yang layak dikemukakan (a

presentable one) yang penting adalah menunjukkan urutan yang paling masuk akal dan

ada hubungan 155imbale balik antara kegiatan-kegiatan.

155

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dari gambar tersebut di atas, dapat kita melihat dengan menarik garis (panah) dari titik

(0) yang merupakan saat mulainya (starting events), akan berakhir pada event (8) yang

merupakan saat berakhirnya (ending event). Dari event tersebut dapat kita tentukan

“critical paths”

Jadi “critical paths” merupakan langkah kegiatan yang menentukan, karena pada langkah

ini diperlukan kesempurnaan langkah-langkah penunjangnya. Angka-angka disisi panah

menunjukkan jangka waktu (duration) dari setiap pelaksanaan kegiatan (activity). Jadi ada

delapan activities dan dari ke-8 activities, terdapat 4 path, dapat dilihat pada Tabel 23.

Dummy activities (panah putus-putus) bukanlah suatu kegiatan, hanya menujukkan

hubungan antar kegiatan kegiatan. Contoh, dummy activity (5 – 7) artinya bahwa sebelum

percobaan mesin dapat dilakukan (try-run) yaitu activitiy (7 – 8), para teknisi sudah harus

mendapat latihan.

Dari empat path tersebut kita melihat bahwa path 2 mempunyai jangka waktu

terpanjang (the longest total duration) yaitu 39 minggu (0-1-3-7-8) dan inilah yang

dinamakan the critical path (jalur kritis) artinya seluruh kegiatan untuk penyelesaian

proyek tersebut diperlukan waktu = 39 minggu dan setiap delay dalam pekerjaan

sepanjang sepanjang jalur kritis tersebut akan dapat menyebabkan menurunnya (delay)

keseluruhan proyek-proyek. Kadang-kadang dalam pelaksanaan pekerjaan, ada kegiatan

yang memerlukan jangka waktu pelaksanaan lebih panjang dari yang telah ditentukan.

156

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dalam hal ini waktu dapat dirubah dan dengan sendirinya jalur kritis harus dirubah atau

disesuaikan.

(2) Time Scale Network

Setelah diadakan perbaikan-perbaikan kita meningkat ke jadwal waktu kegiatan yang

harus dimulai.

(3) Gantt Chart

Time scaled network akan pula digambarkan/diterjemahkan dalam bentuk gantt chart.

Misalnya project implementation dimulai pada tanggal 1 september 1997. selesai

dalam waktu 39 minggu = 9 bulan, 3 minggu.

Start actual operation = minggu terakhir bulan juni 1998. sebagaimana terlihat pada

Gambar 16 (lihat lampiran)

Langkah ketiga

Berdasarkan PERT /CPM atau GANTT CHART tersebut, masing-masing penanggung

jawab kegaiatan, menyusun suatu progress report. Progress reports dibuat/disusun oleh

operation level berdasarkan standar operational procedure (SOP), dimana SOP ini

ditetapkan oleh pimpinan proyek yang meliputi:

1. Laporan-laporan (reports)

Time schedule setiap kegiatan

Utilization of funds (financial allocation)

Keperluan peralatan (equipment requirement)

Kebutuhan tenaga kerja (manpower)

2. Penunjuk suhu (thermometer identification)

Misalnya sebagai “thermometer” ditetapkan kegiatan dari volume pekerjaan dalam

suatu jangka waktu tertentu. Hal ini akan menunjukkan apakah pelaksanaan suatu

pekerjaan berada pada schedule atau tidak.

5. Pengendalian suhu (standar of thermometer)

Menunjukkan persentase pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu minggu atau

satu bulan.

4. Penyimpangan-penyimpangan (deviation)

Bila ada penyimpangan-penyimpangan dari jadwal waktu/standar of thermometer,

dijelaskan.

157

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Berdasarkan progress reports yang diterima dari setiap penanggung jawab

pelaksanaan, wakil pimpinan proyek akan memonitornya/mencatat pada gantt chart. Dari

progress reports ini akan dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan, dan kalau ada

penyimpangan, assisten manager akan melaporkan kepada manager (pimpinan proyek).

Berdasarkan laporan yang diterima pimpinan proyek akan segera memanggil para

penanggung jawab pelaksana, untuk melakukan tindakan-tindakan pengamanannya.

3. PETA GANTT (Gantt Chart)

PERT bukanlah merupakan salah satu alat manajemen yang baru dan revolusioner.

Sebagaimana kebanyakan teknik manajemen, PERT merupakan perkembangan dari usaha-

usaha terdahulu yang dilakukan para manajer untuk dapa melaksanakan pengendalian yang

lebih baik terhadap hal-hal yang harus mereka pimpin.

Sebagaian besar daripada para pelajar bidang manajemen tentunya mengenal nama

H.L. Gantt. Gantt hidup dalam masa yang sama dengan F.W Taylor, yang merupakan

“bapak scientific management (manajemen yang ilmiah)”. Dalam usaha untuk

menanggulangi masalah pengendalian produksi, Gantt berhasil menciptakan peta Gantt

158

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

yang terkenal itu, yang sampai sekarang masih dapat dijumpai dalam kantor para manajer

bagian pengendalian produksi; kemungkinan besar beberapa pendapat Gantt yang telah

dikembangkan inilah yang menjadi pelopor PERT.

Gantt mempergunakan apa yang dinamakan Gantt milestone chart (peta tonggak

batas Gantt); peta ini pada dasarnya menggambarkan pekerjaan yang harus dilakukan,

tetapi lebih penting lagi adalah peta ini juga menunjukkan saling hubungan yang terdapat

antar semua fase atau tingkat dari pekerjaan. Dengan perkataan lain, secara sederhana peta

ini menunjukkan koordinasi yang dibutuhkan antara berbagai tingkatan dari suatu proyek.

Gambar 14. menunjukkankan salah satu dari Gantt milestone chart, dengan

menggunakan alat ini, dengan skala waktu yang terdapat pada garis dasar, orang dapat

dengan mudah mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu

proyek.

Masing-masing lingkaran atau milestone yang terdapat dalam peta ini

menggambarkan penyelesaian tingkatan tertentu dari keseluruhan pekerjaan, dan tentu

saja, masing-masing segi empat menunjukkan suatu tugas tertentu. Ketiga segi empat

bersama-sama menggambarkan keseluruhan proyek.

Peta Gantt ini menunjukkan hubungan yang terdapat diantara babakan dalam satu

tugas yang sama; dari Gambar 8 dapat kita lihat bahwa babakan 2 tidak dapat dimulai sebelum

babakan 1 selesai. Dengan memperhatikan ketiga babakan yang terdapat dalam tugas Y, dapat

kita lihat juga bahwa babakan 4 tidak dapat dimulai seblum babakan 3

selesai. Tetapi bagaimana dengan hubungan antara tugas X dengan tugas Y atau antara

tugas Y dengan tugas Z? Dengan berdasar pada peta Gantt tidak menunjukkan apakah

babakan 6 dapat dimulai sebelum babakan 2 diselesaikan atau tidak. Atau juga, apakah

159

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

babakan 6 dan 7 tergantung pada babakan yang terdapat pada tugas X atau tidak? Dan

disinilah terletak batas kesanggupan alat ini. Singkatnya melalui Gantt milestone chart dapat

kita ketahui hubungan antara dua babakan tertentu yang terdapat dalam satu tugas, tetapi peta

ini tidak menunjukkan hubungan yang terdapat antara babakan yang terletak dalam tugas yang

berbeda.

Para pencipta PERT memperbaiki Gantt milestone chart yang asli dan mengubahnya sehingga

dapat menunjukkan saling hubungan diantara semua babakan yang terdapat dalam keseluruhan

proyek. Pada dasarnya, hal ini dilaksanakan dalam tiga langkah peralihan. Kita akan lebih

menghargai kelebihan PERT dari teknik perencanaan dan pengendalian yang dikebangkan

Gantt tadi, jika kita mengikuti langkah-langkah ini secara lebih teliti dan terinci yang terlihat

pada Tabel 24 (lihat lampiran)

C. PENUTUP

1. Tugas-tugas

a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah

b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang diberikan

oleh dosen.

c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan

dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

6. Soal Perlatihan

a. Jelaskan pengetian monitoring pada pelaksanaan proyek proposal!

b. Berikan alasan anda aspek monitoring dan evaluasi memegang peranan penting pada

pelaksanaan proyek proposal!

c. Sebutkan dan jelaskan apa yang diperlukan pada pelaksanaan monitoring !

3. Daftar Bacaan

Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

160

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian (terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Pradana Media, Jakarta.

Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FATETA IPB. Bogor.

161

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

BAHAN PEMBELAJARAN XI

PRESENTASI LAPORAN PROYEK

BAB XII. PRESENTASI LAPORAN STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK

162

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

A. PENDAHULUAN

1. Sasarana Pembelajaran

Dapat menyajikan laporan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek

2. Strategi Pembelajaran

Mata kuliah ini menggunakan metode pembelajaran Project Base yang dipadukan

dengan ceramah dan tugas-tugas kajian pustaka dan review penelitian relevan.

Metode pembelajaran Project Base ini menuntut aktivitas langsung mahasiswa

dalam menyelesaikan project yang telah ditugaskan secara individu dalam bentuk

suatu laporan laporan studi kelayakan lengkap. Semua tahapan kegiatan tersebut

dipantau dan dibimbing langsung oleh asisten dan dosen mata kuliah dengan

melakukan asistensi secara berkala dan terjadwal, tutorial; dan presentasi didepan

kelas.

d. Manfaat Pembelajaran

Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat

memberikan dapat membuat laporan studi kelayakan dan mengaplikasikan langsung

dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan.

163

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

B. URAIAN BAHAN PEMBELAJARAN

Sebelum memulai membuat suatu laporan studi kelyakan dan Evaluasi Proyek, kita

harus mempersiapkan lebih dahulu kerangka konseptual. Sebuah project proposal haruslah

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Detai dan jelas

2. Ringkas

3. Tepat

4. Sistematis

5. Kesatupaduan

6. Saling berkaitan (Coherency)

7. Self Explanatory (dapat menjelaskan dirinya sendiri)

Sebuah project proposal yang baik tersusun secra berurutan sebagai berikut:

A. Kata Pengantar

B. Daftar Isi

C. Resume (summary)

D. Latar Belakang Perusahaan (Company Profile) dan atau Pribadi (Curriculum Vitae)

E. Aspek Hukum

F. Aspek Manajemen dan Organissasi

G. Aspek Ekonomi dan Pemasaran

H. Aspek Teknis Produksi

I. Aspek Finansial

J. Aspek Sosial

K. Aspek Lingkungan

L. Lampiran,

Namun demikian ada pula yang mengemukakan bahwa project proposal pada

intinya terbagi dalam 4 (empat) bagian utama, yaitu:

1. The description of business (pemaparanm rencana usaha)

2. The marketing plan (perencanaan marketing/pemasaran)

3. The financial management plan (perencanaan manajemen keuangan)

4. The management plan (perencanaan manajemen).

164

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

KESIMPULAN

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh setiap Negara khusunya Negara yang sedang

berkembang (developing countris) adalah di satu pihak adanya sumber-sumber faktor

produksi yang terbatas ketersediaannya (limited resources), seperti tenaga kerja, modal,

tanah, keahlian (tingkat teknologi yang masih rendah), serta factor produksi lainnya; di lain

pihak adanya kebutuhan manusia yang beraneka ragam dalam rangka memenuhi

kebutuhannya. Dengan adanya sumber faktor produksi yang terbatas tersedianya, pilihan

harus dilakukan di antara alternative-alternative mana yang akan dapat memberikan

manfaat semaksimal mungkin dalam tujuan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang

beraneka ragam tersebut. Dalam kita melakukan pilihan diantara alternative-alternative

penggunaan sumber faktor produksi yang terbatas tersebut, analisa proyek merupakan

salah satu metode/cara dalam mengevaluasi alternative-alternative tersebut yang

didasarkan pada perbandingan antara manfaat (benefit) dan biaya (cost).

Untuk dapat melakukan perhitungan yang didasarkan pada perbandingan

(comparison) antara benefit (B) dengan cost (C), kita pergunakan criteria (evaluation

criterion) yang didasarkan pada undiscounted criterion

Undiscounted criteria, antara lain:

a) Membandingkan MEC dengan tingkat bunga (i), meliputi:

Bila MEC > (i), proyek adalah feasible

Bila MEC < (i), proyek tidak feasible

Bila MEC = (i), proyek break even point, (pada tingkat ini, tergantung pada investor,

apakah akan dilaksanakan atau tidak).

b) Rangking by inspection. Memilih investasi yang didasarkan atas selisih antara gross

benefits dengan operation dan mainternance cost (O & M cost)

c) Payback period, penilaian investasi, didasarkan pada pelunasan biaya investasi (cost) oleh

net benefit.

Undiscounted criterion ini, adalah ukuran atau criteria tanpa memperhitungkan apa

yang akan diperoleh dikemudian hari, nilainya saat ini.

Bagi proyek-proyek yang mempunyai economic life yang panjang (misalnya 5 – 20

tahun), penggunaan undiscounted criterion ini terlalu besar resikonya. Undiscounted

criterion dapat dipakai untuk proyek-proyek yang mempunyai economic life pendek (di

165

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

bawah 5 tahun), dan sifat usaha adalah quick fielding project, artinya proyek tersebut

mempunyai turned over capital yang cepat dengan modal yang relative kecil.

Untuk proyek-proyek dengan modal investasi yang cukup besar dan umur ekonomi

yang panjang (di atas lima tahun bahkan sampai puluhan tahun), oleh karena itu untuk

proyek-proyek semacam ini, seyogyanya untuk melakukan evaluasi dengan discounted

criterion.

Discounted Criterion

Kriteria /ukuran ini digunakan dalam evaluasi suatu proyek yang didasarkan pada

perhitungan/perbandingan anatara manfaat (benefit) yang akan diterima dengan biaya

(cost) yang harus dikeluarkan selama umur ekonomis proyek, berapa nilainya sekarang (at

present). Dengan perkataan lain, kita menghitung present value (PV) of a stream of future

income.

Untuk menghitung present value (PV) dipergunakan ukuran-ukuran yang

dinamakan initial selection criterion (ISC), yaitu:

- Ko = initial investment (modal pendahuluan)

- b = benefits

- c = costs

- i = tingkat bunga, dipakai sebagai DF

- t = tahun (economic life)

Apabila ISC tersebut dituangkan dalam formula-formula, maka diperoleh rumus

sebagai berikut:

Hasil-hasil perhitungan dengan mempergunakan rumus di atas, adalah apabila hasil

akhir perhitungan NPV adalah positif (+), maka proyek adalah feasible, sebaliknya bila

negative (-), proyek tidak feasible. Demikian pula dalam perhitungan benefit dan cost.

Apabila perbandingan/rasio antara benefit dan cost lebih besar atau sama dengan satu (1)

maka rencana proyek yang bersangkutan adalah feasible, tetapi apabila perbandingan

(ratio) tersebut lebih kecil dari satu (<1), rencana proyek tersebut sebaiknya dibatalkan

166

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Sebagaimana telah diuraikan terdahulu, bahwa berbicara soal manfaat suatu proyek

(benefit of project), maka ada manfaat yang dapat diukur/dinilai dengan uang yang dap

berupa manfaat langsung dan mafaat tidak langsung, dan benefit ini dinamakan tangible

benefit. Tetapi adapula benefit yang tidak dapat/sukar diukur dengan nilai uang walaupun

dapat kita rasakan manfaatnya, dinamakan intangible benefit. Untuk intangible benefit ini,

salah satu cara/alat untuk menganalisisnya, adalah analisis cost effectiveness.

Proyek merupakan alat untuk menjadikan suatu rencana menjadi kenyataan. Ini

dapat pula berarti, bila pelaksanaan suatu proyek mengalami kegagalan-kegagalan yang

mungkin disebabkan karena kurang matangnya persiapan-persiapan, berarti pula gagalnya

rencana-rencana sebagaimana diharapkan semula, serta penghamburan sumber/factor

produksi yang sudah terbatas tersedianya (limited resources) dalam masyarakat.

Oleh Karen itu dalam merencanakan suatu proyek, hendaknya diikuti tahapan-

tahapan dalam suatu project cycle demi keberhasilan suatu rencana. Apabila kita ikuti

tahapan-tahapan dalam project cycle tersebut, maka sebelum kiat meningkat pada tahap

evaluasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, terlebih dahulu dilakukan

pengujian-pengujian (appraisals). Pada tahap appraisals ini pengujian dilakukan melalui

analisa-analisa, yang merupakan suatu kesatuan studio kelayakan (project feasibility

study), meliputi enam aspek sebagai berikut :

Aspek hukum

Aspek hukum dimaksudkan untuk meyakinkan apakah secara hukum rencana bisnis

dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap

direalisasikan, bisnis akan mengalami risiko yang besar terutama akan dihentikan oleh

pihak yang berwajib atau akan diprotes oleh masyarakat. Analisis aspek hukum

mengkaji tentang legalitas rencana yang akan dibangun dan dioperasikan.

Aspek manajemen dan organisasi

Aspek manajemen agak sukar untuk dianalisis, tetapi aspek ini dapat merupakan

“kunci” bagi keberhasilan suatu proyek atau dapat pula merupakan penyebab gagalnya

suatu proyek. Aspek ini menyangkut capability/keahlian (skill) dari pesonalia dalam

proyek yang bersangkutan. Sedangkan untuk aspek organissasi ini menyangkut

masalah hubungan administrasi proyek tersebut dengan pejabat-pejabat/instansi-instansi

pemerintah, baik mengenai wewenang maupun tanggung jawab.

Aspek ekonomi dan Pemasaran

167

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Aspek ini menyangkut masalah input supplies (goods and services) yang diperlukan,

baik pada saat pembangunan proyek tersebut (construction works) ataupun setelah

proyek yang bersangkutan mulai beroperasi (starting producing), terutama hal

bagaimana penerapan strategi pemasaran dalam rangka meraih sebagian pasar potensial

atau peluang pasar yang ada.

Aspek teknis

Aspek teknis menyangkut input output of real goods and service yang diperlukan dalam

proses produksi dari suatu proyek yang bersangkutan.

Aspek financial

Menyangkut masalah perbandingan antara biaya dan manfaat/hasil usaha (revenue

earned) yang dapat dicapai/diperoleh dari proyek tersebut; apakah modal yang

diperlukan terjamin tersedianya; apakah proyek tersebut sanggup membayar kembali

utang-utangnya; apakah proyek tersebut sanggup berkembang dengan kemampuannya

sendiri (self sufficient) dikemudian hari.

Aspek sosial

Dalam menjalankan suatu usaha hendaknya memperhatikan keseimbangan kehidupan

sosial kerena perusahaan hidup bersama dengan komponen-komponen lain yang berada

dalam satu tatanan kehidupan yang fluralis dan kompleks, sehingga perusahaan

mempunyai tanggung jawab sosial, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat dapat

hidup saling menguntungkan.

Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan dilakukan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan

dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis

terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap

usaha.

Apabila hasil pengujian/analisa tehadap aspek-aspek tersebut menunjukkan positif,

maka barulah kita meningkat pada tahap mengevaluasinya.

Di dalam melakukan evaluasi yang didasarkan pada analisis finansial,

penekanannya terletak pada “private returns”; sedangkan dalam analisa ekonomis,

penekanan terletak pada “the social returns” atau “the economic returns” , dimana proyek

dilihat sampai seberapa jauh sumbangannya terhadap perkembangan ekonomi secara

keseluruhan.

168

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

Apabila keputusan telah diambil, proyek mana yang akan dilaksanakan, disini

timbul masalah bagaimana mengontrol pelaksanaan proyek tersebut, baik pada tahap

implementasi, maupun pada tahap operasional (saat proyek mulai berproduksi). Untuk

dapat melakuka pengawasan yang baik terhadap kegiatan-kegiatan di lapangan, diperlukan

sistem monitoring yang baik.

Monitoring memegang peranan penting dalam pelaksanaan suatu proyek atau

pekerjaan, karena monitoring akan memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan

(managers) dan para perencana, sehingga pimpinan dapat mengetahui setiap saat apa yang

terjadi di lapangan. Apabila terjadi hambatan-hambatan yang akan membawa akibat

tertundannya suatu kegiatan, pimpinan dapat segera mengambil langkah-langkah

pengamanannya agar kesukaran dapat segera diatasi, sehingga pelaksanakaan

pekerjaan/kegiatan dapat selesai sesuai dengan rencana. Dengan perkataan lain,

penggunaan system monitoring yang baik (PERT/CPM ataupun Gantt-Chart),

memungkinkan pimpinan dapat melakukan control/pengawasan yang efektif.

169

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian (terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Djamin Zulkarnain Jamin 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Pradana Media, Jakarta.

Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FATETA IPB. Bogor.

Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit UiMaliki Press, Malang.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

170

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

LAMPIRAN

171

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

172

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

173

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

174

LKPP

UNHAS

Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek

175

LKPP

UNHAS