KUMPULAN PERATURAN DALAM PELAYARAN
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of KUMPULAN PERATURAN DALAM PELAYARAN
KUMPULAN PERATURAN DALAM PELAYARAN
1. Sebutkan jenis2 pencemaran laut seperti yg diatur dlm MARPOL 73 /78.
1. ANNEX I. Pencemaran oleh minyak (2 Oktober 1983).
2. ANNEX II. Pencemaran oleh bahan cair beracun dlm bentuk curah (6 April 1987).
3. ANNEX III. Pencemaran oleh barang berbahaya dlm bentuk terbungkus (1 Juli 1991).
4. ANNEX IV. Pencemaran dari kotoran manusia atau hewan (Sewage).
5. ANNEX V. Pencemaran oleh sampah (Garbage).
6. ANNEX VI. Pencemaran oleh Asap Cerobong kapal (Udara)
2. a). Oil Record Book dibagi 2 :
1. Bagian 1 mengenai operasi di kamar Mesin.
2. Bagian 2 mengenai operasi Bongkar muat Cargo & Ballast.
b). Kegiatan yg perlu dicatat Di Oil
Record Book .
1. Engine Record Book
- membersikan tangki-tangki bahan bakar
- pengisian bahan bakar dan pengosongkan bahan bakar
- pembuangan air got
- pembuangan tanki-tanki endap dari slop tank
- pembuangan residu.
2. Cargo & Ballast Record Book:
Waktu UTC,hari,tanggal,bulan, tahun
Pelabuhan tolak dan pelabuhan tujuan
Jenis muatan
Volume muatan/ volume ballast M3
Identitas tangki-tangki
Jenis kegiatan yang dilakukan
Posisi kapal pada saat dilakukan kegiatan
c). Kapal Yg wajib memiliki Oil Record Book :
- Tanker ukuran 150 GT keatas.
- Selain Tanker ukuran 400 GT keatas
3. a. Ship Board Emergency Contingency Plan adalah Rencana / Program kerja untuk
menanggulangi segala macam kemungkinan akan timbulnya keadaan darurat diatas
kapal yg didasarkan pada suatu pola terpadu , yg mampu mengintegrasikan activitas/
upaya penanggulangan secara cepat,tepat,aman & terkendali atas dukungan dr instansi
terkait & sumber daya manusia & Fasilitas yg tersedia
b). Load on top prosedure adalah : Sisa minyak didalam Sludge tank untuk kapal
dibongkar ke sludge tank di darat / dimasukan kedalam tangki kembali dicampur
dengan muatan
c). Oil pollution emergency plants
diperuntukan bagi :
Tanker minyak ukuran 150 grt atau lebih dan kapal lain selain tanker ukuran
400 grt atau lebih.
Semua Instalansi terpasang atau terapung lepas pantai/ struktur yang
digunakandlm kegiatan operasi mi- gas, eksplorasi, produk -si, dan bongkar
muat.
Semua pelabuhan dan fasi- litas bongkar muat yang beresiko menimbulkan
pencemaran.
4. a). Proses COW yaitu :
Muatan minyak mentah yang disirkulasikan kembali sebagai media pencuci tangki yang
sedang dibongkar muatannya seungga endapan minyak dlm tangki berkurang
b). Alat alat untuk penaggulangan pencemaran oleh minyak :
- OWS : utk memisahkan minyak dgn air.
- OFE : Oil filtering eqpt / utk mengatur pembuangan minyak dilaut sebanyak 15 ppm
- ODM : Untuk memonitor pembuangan minyak.
- Oil Born : alat utk melokalisir tumpahan minyak
- Skimmer : Alat utk menyekap tumpahan minyak
- Oil Bag : Kantong minyak
- Sorbent : Alat utk menyerap tumpahan minyak
- Wilden pump : utk menyerap tumpahan minyk dan di pompa ke slop tank
- Spraying unit : Mentemprot tumpahan minyak di laut,
5. a). Alat yg hrs di lengkapi untuk pencegahan pencemaran di laut :
- OWS ( Oil Water Separator ) alat yg berfuingsi untuk memisahkan minyak dan
air.
- ODM ( Oil Discarging Monitor ) Suatui alat yg berfungsi untuk mengontrol
buangan sisa kelaut yg di lengkapi dg alat control.
- SBT ( segregated Ballast Tank ) Suatiu alat yg berfungsi untuk menampung zat
beracun dan air bekas cucian tanki
- COW (Crude OIL Washing ) Suatu alat yg berfungsi untuk mengurangi endapan
minyak dan tanki.
- CBT ( Cleaning Ballast Tank ) Berfungsi untuk membersihkn tanki bekas
pemuatan .
6. a). SHIPBOARD OIL POLUTION EMERGENCY PLAN ( SOPEP)
adalah Rencana / Program kerja untuk menanggulangi timbulnya keadaan
darurat/polusi diatas kapal yg disebabkn oleh tumpahan minyak.
b). Faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan tumpahan minyak
ada 4 faktor yaitu :
- Pembuangan minyak akibat dr pengoperasian kapal selama pencucian tanki.
- Pembuangan air bilge (got) yg mengandung minyak.
- Tumpahan yang berasal dari kecelakaan pelayaran (kandas, tenggelam,
tabrakan).
- Tumpahan minyak selama loading, tubrukan dll.
7. a.Untuk siapakah Annex 1 marpol 73/78 di berlakukan ?
Peraturan-peraturan untuk pencegahan pencemaran minyak di peruntukan kepada
kapal berukuran >150 GT.
b.Kapal-kapal apakah yang diwajibkan memiliki sertifikat IOPP?
Yaitu : - semua kapal tangki minyak berukuran > 150 GT.
- kapal lainnya dengan ukuran > 400 GT terhitung tgl 2 oktober 1983.
c.Sebutkan survey-survey untuk sertifikat IOPP ?
Yaitu sebelum sertifikat surver pertama (initial survey) harus dilakukan : surveyor
akan melakukan survey pada kapal dan memastikan bahwa struktur system
peralatan keselamatan dan materialnya adalah memuaskan dan memenuhi
persyaratan-persyaratan dari peraturan-peraturan serta dalam kondisi baik.sertifikat
IOPP berlaku untuk 5 tahun terhitung dari tanggal pertama kali setelah periode ini
suatu survey perubahan harus dilakukan dan sertifikat diterbitkan kembali.
8 . a).Terangkan bedanya SBT dengan dedicatet ballast tank?
- Segregatet ballast tank (SBT) yaitu tolak bara yang diisi kedalam suatu tangki
yang sama sekali terpisah dari tangki muat dan system bahan bakar (tangki
permanent khusus ballast/muatan lain dari minyak/zat cair beracun).
- Dedicated Ballast yaitu ballast bersih yang diangkut dalam tangki muat yang
digunakan untuk ballast kapal.
b). Kapal2 yang harus dilengkapi
dgn tangki ballast terpisah (SBT) :
- kapal tangki baru < 20.000 DWT
- kapal tangki baru > 20.000 DWT
- kapal tangki lama < 40.000 DWT
- kapal tangki lama > 40.000 DWT
9. A. Sludge Tank ialah tangki untuk menampung minyak kotor hasil pemisahan oleh
OWS terhadap air got.(Kapasitas minimum 2% dr volume tanki muatan)
B. Oil Water Separator (OWS) ialah suatu alat yang gunanya untuk memisahkan
minyak dari air yang berasal dari bilga (got) kamar mesin.
C. Water Interface Detector ialah suatu alat untuk mengukur ketebalan /
kandungan minyak yang berada diatas permukaan air didalam tangki muatan dan
tangki ballast
10. a) Apa kegunaan Oil Discharging Monitor (ODM) dan Control System (CS).
Sistim pengawasan & pemantauan buangan air berminyak dari cucian tangki
muat, endapan2 residu dalam tanki muat, pembongkaran ballast kotor.
CS : alat ini mampu merekam minyak yg keluar dalam liter / mill laut sampai 15
ppm. Bila melebihi alarm berbunyi.
b). Bagaimana fungsi kerja keseluruhan dari sistim ODM dan CS
Alat ini memberikan rekaman kualitas air yg dibongkar secara
terus menerus dan mampu merekam minyak yang keluar dlm liter / mill
laut, serta jumlah total yg terbongkar, atau kandungan minyak dg kecepatan
pembongkarannya. Rekaman diperlukan untuk menunjukkan waktu dan tgl.
11. a) . Guna dari IGS.( Inert Gas System ) adalah untuk :
Untuk mengurangi kadar oxygen di dlm tangki smp batas tdk memungkinkan lagi
terjadinya kebakaran atau ledakan di dlm tanki
b). Cara mengatasi tumpahan minyak Dengan oil containment boom yang/
digunakan untuk mengumpulkan tumpahan minyak, kemudian diambil dengan
skimmer yang gunanya untuk mencegah genangan minyak terdampar ke pantai
12. a. IOPP (International oil pollution prevention): sertifikat international mengenai
pencegahan polusi bagi kapal tanker yang berlayar di perairan international dan
berlaku untuk 5 th sekali.
b. Survey yang di lakukan untuk mendapatkan IOPP ialah
- Pemeriksaan permulaan untuk mengetahui bahwa kapal yang di pasarkan telah
sesui dengan ANNEX I MARPOL 73/78
- Di periksa setiap 5 tahun sekali
- Selama masa berlakunya IOPP
c. Survey tambahan :
- Survey yang dilakukan sewaktu apabila ditemui kondisi kapal di bawah standart
13. a. Yang di maksud dgn pencemaran ialah : Suatu kejadian yg
menyebabkan terganngunya keseimbangan lingkungan yg menyebabkan kerugian
pada manusia itu sendiri.
b. Cara mencegah terjadinya polusi ialah :
- Harus berhati-hati dlm bekerja terutama dlm pengoperasian kpl.
- Gunakan peralatan sebaik mungkin.
c. Cara menaggulangi terjadinya polusi yaitu :
- Kalau terjadi polusi segera ambil tindakan dg cepat seingga tdk meluas
kemana-mana.
14. Civil leability convention 1959
mengatur tentang :
- Korban dari pencemaran minyak yg asalnya dari kpl, dpt mengklaim konvensi
,ganti rugi thd pemilik kpl yg bertanggung jawab thd pencemaran yg terjadi.
a. Dari segi tanggung jawab :
- Tanggung jawab dari yg memiliki kpl tersebut atas terjadinya pencemaran.
b. Claim ganti rugi tsb kadaluarsa sejak : terjadi musibah, tetapi dlm waktu
tertentu tdk di laporkan dan di anggap hilang.
c. CLC berlaku bagi kpl : yg negaranya telah meratifikasi konvensi sesuai dg
kepres no = 18 /1978 bulan juni 1978
15. a).Air ballast bersih ialah : Air ballast bersih dan tidak ada cerminan minyak
di atasnya.
b).Daerah khusus ialah : Wilayah laut karena alasan tehnis yg berhubungan dgn
oceanografi dan ekologi yg mengikat dlm hal pencegahan pencemaran laut oleh
minyak yg di persyaratkan .( mediteranian sea, Black sea, Baltic Sea, Gulf area, Gulf
of aden & Red sea)
16. Zat cair beracun di bagi atas 4 katagori,jelaskan:
a.Sangat berbahaya yaitu bahan cair beracun yang apabila di buang kelaut dari
pembersihan tangki dapat menimbulkan bahaya besar terhadap sumber daya laut
maupun kesehatan manusia.
b.Berbahaya yaitu bahan cair beracun yang apabila dibuang kelaut dari pembersihan
tangki dapat menimbulkan bahaya terhadap sumber daya laut maupun kesehatan
manusia.
c.Bahaya kecil yaitu bahancair beracun yang apabila di buang kelaut dapat
menimbulkan bahaya kecil terhadap sumber daya laut maupun kesehatan manusia.
d.Bahaya yang dapat dikenal yaitu bahan cair beracun yang apabiladi buang kelaut
dapat menimbulkan bahaya yang dapat dikenal terhadap sumber daya laut maupun
kesehatan manusia.
17. A. Pembuangan minyak atau campuran berminyak dari Ruang Mesin dilarang
(untuk semua kapal), kecuali memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Kapal sedang berlayar
Kapal tidak berada pada daerah khusus
Kapal berada pada jarak minimum 12 mil laut dari daratan
Kandungan minyak < 100 PM
Kapal mengoperasikan suatu Sistem Pemonitoran + Pengendalian pembuangan
minyak + Perlengkapan pemisah air berminyak + Sistem Penyaringan Minyak.
B. Pembuangan minyak atau campuran berminyak dari Ruang Muat dilarang
(untuk kapal tangki minyak), kecuali memenuhi persyaratan – persyaratan
sebagai berikut :
Kapal sedang berlayar
Kapal tidak berada pada daerah khusus
Kapal berada > 50 mil laut dari daratan
Volume pembuangan seketika dari kandungan minyak max 60 ltr/mil.
o Total kapasitas minyak yang dibuang ke laut
o Kapal tangki minyak baru =1/30.000 x jumlah muatan
o Kapal tangki minyak lama = 1/15.000 x jumlah muatan
Kapal mengoperasikan suatu Sistem Pemonitoran dan Pengendalian Muatan +
Tangki Endap (SLOP TANK).
18. Peraturan 5 Annex II Marpol 73 / 78 mengenai Bahan Cair Baracun, mengatur
mengenai :
A. Bahan Cair Beracun kategori A atau bahan yang bercampur dengan air pembersih
tangki / air ballast tidak boleh dibuang ke laut disemua lokasi.
B. Bahan Cair Beracun kategori B atau air ballast, cucian tangki atau sisa – sisa lain /
campuran2 yang mengandung bahan2 demikian dilarang, kecuali :
- Kapal sedang meneruskan pelayarannya dg kecepatan min 7 knots.
- Procedur – procedur dan penataan – penataan untuk pembuangan disetujui oleh
Badan Pemerintah.
- Jumlah max muatan yang terbuang dari masing – masing tangki dan sistem
saluran pipa
- pipa yang berhubungan dengannya tidak melampaui 1 M3 atau 1/3.000
Kapasitas tangki dalam M3.
- Pembuangan dilakukan dibawah garis air.
- Pembuangan dilakukan 12 mil laut dari daratan terdekat dengan kedalaman air
minimum 25 meter.
19. Lembaga – lembaga yang dibentuk secara Internasional untuk menjamin ganti
rugi pencemaran yang diakibatkan karena minyak !
TOVALOP (Tanker Owner Voluntary Agreement Concerning Liability for Oil
Pollution) yg berdiri pd tahun 1969, dibentuk oleh pemilik kapal.
CRISTAL (Contract Regarding and Interim Supplement to Tanker Liability of Oil
Pollution) yang berdiri pada tahun 1971, dibentuk oleh pemilik minyak yang
diangkat oleh kapal tangki anggota TOVALOP.
P & I Club (Protection and Indemnity Club) yaitu lembaga perlindungan
pengganti kerugian yang merupakan gabungan dari beberapa Perusahaan
Asuransi.
20. Dokumen – dokumen yang harus dibawa oleh kapal tangki minyak selama
berlayar ialah :
- Oil Record Book (Buku Catatan Minyak) bagian I dan bagian II.
- Loading and Damage Stability Information Book
- ODM Operation Manual
- Crude Oil Washing Operation and Equipment Manual
- Clean Ballast Tank Operation Manual
- Instruction and Operation Manual of OWS and Filtering Equipment
- Shipboard Oil Pollution Emergency Plan (SOPEP)
21. Isi dari P & I MANUAL ialah :
- Gambaran utama dari Annex II Marpol 73 / 78
- Uraian dari perlengkapan dan tata susunan kapal
- Procedure2 pembongkaran muatan dan pemasangan tangki muatan
- Procedure2 yang berhubungan dengan pembersihan tangki2 muatan,
pembuangan residu, pengisian tolak bara dan pembuangan tolak bara.
22. a. Nama apa yang tidak boleh digunakan untuk penanda (marking)bahan
merusak dalam kemasan.
Jawab : Nama yang tidak boleh digunakan adalah nama-nama niaga tidak boleh
digunakan sebagai nama teknis yang tepat dan selanjutnya ditandai dengan label
khusus atau cetakan label yang menyatakan bahwa isinya berbahaya.
b. - Kotoran dari kapal adalah :
Kotoran-kotoran dari toilet, WC, Urinal, ruang perawatan, kotoran hewan, serta
campuran dari buangan tersebut..
- Sampah kapal adalah :
Semua jenis sisa-sisa makanan, bahan-bahan buangan rumah tangga dan bahan-
bahan lainnya, tidak termasuk ikan segar dan bagian-bagian lain yang terjadi selama
pengoperasian kapal.
23. Sebutkan contoh bahan cair yang merusak kategori A, B,C, D
- Kategori A :Acetan, Cyonohitrin , carbon disulphed, Campherl oil.
- Kategori B : Acrilonitrite, Akyl Alchohol, Benzel Clorida, Cloropom.
- Kategori C : Bensenes, Hydroxida, Cyclohexane.
- Kategori D : Butylene, Cyclohexanol.
24. Sebutkan persyaratan ukuran kapal tanker yg hrs dilengkapi
dengan Double Bottom dan Double Hull !
- Double Bottom untuk ukuran 600 DWT – 5.000 DWT.
- Double Bottom dan Double Hull utk ukuran kapal : 5.000 DWT ke atas.
25. a.Sebutkan daerah-daerah khusus sesuai annex I marpol 73/78?
Yaitu daerah laut baltik,laut hitam,daerah teluk,daerah laut tengah(mediterian sea
area),daerah laut merah(red sea area).
b. Apa yang dimaksud dengan daerah khusus?
Yaitu wilayah laut karena alas an teknis sehubungan dengan oseonografi dan
ekologi serta sifat-sifat khusus lalu lintasnya dalam hal pencegahan pencemaran
laut oleh minyak
26. a.Jelaskan secara singkat sejarah perkembangan peraturan internasional
tentang pencagahan pencemaran di laut?
Yaitu pada tahun 1967 terjadi pencemaran terbesar ketika tangker TORREY CANYON
kandas di pantai selatan inggris dan menumpahkan 35 juta gallon crued oil. Peristiwa
ini tela menambah pandangn masyarakat internasional dan sejak saat itu mulai
dipikirkan bersam tentang pencegahan pencemaran secara lebih serius.sebagai
hasilnya adalah sidang mengenai internasional convention for oil pollution ship tahun
1973 protokol 1978 dan konvensi ini di kenal dengan marpor 1973/1978 yang masih
berlaku sampai sekarang.
b. Apa yg dimaksud pencemaran laut :
-Pencemaran disebabkan karena adanya kegiatan pelayaran sehingga dpt
mengakibatkan kpl tubrukan,kpl kebakaran, kpl kandas, kpl tenggelam.
Maka tdk langsung pencemaran tumphan minyak yg berasal dari kpl tersebut dpt
mengakibatkan adanya pencemaran lingkungan hidup hingga dpt menimbulkan
bahaya terhadapsumber daya laut maupun kesehatan manusia atau menyebabkan
bahaya terhadap manfaat dan penggunaan lingkungan atau jiwa manusia serta
merusak sumber hayati dan kehidupan dilaut (ekosistim).
27. a. Apa tujuan dari konvensi CLC 1969 ? yaitu:
- kewajiban ganti rugi oleh pemilik kapal oleh kerusakan lingkungan laut yang
disebabkan oleh pencemaran minyak.
- Kewajiban pemilik kapal untuk membentuk suatu system ansuransi tersendiri.
- Pemilik kapal dibatasi kewajibannya dalam jumlah tertentu tergantung dari
besarnya tonnase kapal.
b. Apa yang anda ketahui dengan sertifikat CLC 1969? Yaitu kompensasi ganti
rugi kerusakan akibat pencemaran yang disebabkan oleh tumpahan muatan minyak
dari kapal tangker
28. a. 4 sistem utama dari ODM & fungsinya masing2 :
- Oil content meter
- Flow meter
- Computing unit
- Suatu system pengendalian, aliran yg menggunakan katup penghenti aliran
keluar kapal (Overboard Valve Control System)
Persyaratan pembuangan minyak campuran air yang mengandung minyak dari
kapal.
b. Garbage management
diperuntukan bagi : kapal ukuran ≥ 400 GT & membawa ≥ 15 orang
29. Bagaimana cara pembuangan bahan cair yang merusak kategori C di
dalam daerah khusus
- Pembuangan harus di setujui oleh badan pemerintahan.
- Kapal sedang berlayar dg kec.7 knot untk kapal bertenaga, 4 knot kapal tak
bertenaga.
- Jml max. muatan yg terbuang tidak melampaui 1 : 30000 capacity tank.
- Pembuangan di bawah grs air.
- Jarak pembuangan > 12 mil dari daratan yang mempunyai kedalaman air
tdk kurang 25 meter.
30. a. Berapakah ukuran sludge tank untuk kapal tanker ?
Ukuran sludge tank : Capacitas sludge tank minimum 3 % dari kapasitas angkut
muatan kapal. Bila dilengkapi SBT Capasitas dpt berkurang menjadi 2 %.
b. - Existing ship (kapal lama) yaitu sebuah kapal bukan baru
- New ship:
- sebuah kapal yang kontrak
pembangunannya dipesan 1 juni
1979
- lunas kapal diletakkan 1980
- kapal diserahkan 1982
31. Jelaskan bagaimana procedure bersih untuk kapal sebelum tiba di Pelabuhan
Muat dan pada waktu Kapal tiba di Pelabuhan Muat :
- Sebelum Kapal tiba di Pelabuhan Muat :
Kapal tangki minyak setelah selesai membongkar muatannya di Pelabuhan bongkar,
memerlukan air ballast untuk menstabilkan kapal agar dapat berlayar kembali
dengan aman menuju Pelabuhan Maut.
Air ballast diisikan kedalam beberapa tangki bekas muatan sebelum meninggalkan
Pelabuhan Bongkar Air ballast kotor tersebut biasanya dibuang di tengah Laut dan
diisi kembali dengan air yang lebih bersih
-Kapal tiba di Pelabuhan Muat :
Air ballast bersih tersebut di buang di Pelabuhan Muat agar tangki – tangki muatan
yang berisi air ballast dapat diisi lagi dengan muatan minyak.
32. Konstruksi persyaratan konstruksi dan peralatan bagi Kapal Tangki Minyak 1.K
≥ 150 GRT ialah :
Jenis : - Crude Oil < 2.000 DWT
- Product Oil < 30.000 DWT
a. OWS
b. Strorage Tank
c. Standard Discharge Connection
d. Segregation of Fuel Oil / Ballast Tank
e. Slop Tank (Tangki Endap)
f. Oil Water Interface Detector (Alat pengamat batas antara minyak dan air)
g. Oil Discharge Monitoring & Control System (Pemonitoran dan Pengawasan
buangan berminyak)
h. Discharge Manifold for shore reception facilities (Manifold Pembuangan dari
Ruang Muat ke Saran Penampungan di darat)
i. Discharge of Effluent to Sea above Ballast Water Line (Pembuangan Limbah
Ruang Muat ke laut diatas garis air)
j. Means for Stopping Discharge (Peralatan untuk menghentikan pembuangan
limbah berminyak dari Ruang Muat, kecuali Kapal Lama)
k. Tank Size Limitations (Pembatasan ukuran tangki), kecuali kapal lama
l. Subdivision & Stability, kecuali Kapal Lama
m. Oil Record Book (Buku Catatan Minyak)
33. a. Minyak dikategorikan sebagai penyebab polusi yang terberat dan
berbahaya, sebab
Minyak merupakan bahan organik yang tidak dapat diuraikan.
Minyak dapat mengakibatkan punahnya tumbuh – tumbuhan maupun binatang
laut.
Untuk menanggulangi pencemaran oleh minyak diperlukan waktu yang lama
dan biaya yang besar