Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah ID 2. IKHTISAR JABATAN
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah ID 2. IKHTISAR JABATAN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 115 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 1 5 -
1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah ID
2. IKHTISAR JABATAN :
Melaksanakan penyiapan perumusan pelaksanaan kebijakan pinjaman dan hibah, pelaksanaan evaluasi terhadap analisis kelayakan biaya pinjaman, penyiapan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka persiapan dan
pelaksanaan perjanjian pinjaman dan hibah, pelaksanaan analisis terhadap draft perjanjian pinjaman dan hibah, penyiapan pelaksanaan kegiatan negosiasi
dan penatausahaan perjanjian pinjaman dan hibah, penyiapan perumusan peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan pinjaman dan hibah serta penyusunan laporan persiapan dan pelaksanaan pinjaman dan hibah yang
berasal dari Asian Development Bank (Energy and Water Sectors dan Workshop/Seminar Nominations).
3. TUJUAN JABATAN :
Tersedianya dokumen kebijakan pengelolaan pinjaman dan hibah yang prudent dan akuntabel, tersedianya dokumen pelaksanaan pinjaman/hibah sesuai
dengan persyaratan yang dapat dipertanggungjawabkan, serta tersusunnya standardisasi proses bisnis pengelolaan pinjaman dan hibah yang mampu menghasilkan tata kelola yang baik (good governance), memadai dan memenuhi
kaidah-kaidah manajemen utang yang mengacu pada best practices sehingga pinjaman/hibah yang dikelola dapat memberikan manfaat yang optimal.
4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :
4.1. Merumuskan konsep bahan masukan perencanaan dan pengembangan organisasi direktorat.
4.1.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
perencanaan dan pengembangan organisasi direktorat (antara lain
Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, RKA-K/L dan Road Map) tahun lalu dan tahun
berjalan; 4.1.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan
menyusun konsep bahan masukan perencanaan dan
pengembangan organisasi direktorat; 4.1.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan perencanaan dan
pengembangan organisasi direktorat, dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.2. Merumuskan konsep pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan Pinjaman dan Hibah.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 116 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 1 6 -
4.2.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari permasalahan yang menjadi latar belakang perlunya rumusan
pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan pinjaman dan hibah; 4.2.2. Memberi tugas pelaksana untuk mengumpulkan peraturan yang
berkaitan dengan latar belakang masalah dan menyusun konsep pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan pinjaman dan hibah;
4.2.3. Membahas konsep bahan pelaksanaan kebijakan teknis
pengelolaan pinjaman dan hibah bersama para Kepala Seksi dan Kepala Subdirektorat;
4.2.4. Memberi tugas pelaksana untuk menyusun konsep bahan
pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan pinjaman dan hibah sesuai hasil pembahasan;
4.2.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan pinjaman dan hibah serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.3. Merumuskan konsep standardisasi materi perjanjian dan peraturan
perundang-undangan serta ketentuan pelaksanaan yang mendukung pengelolaan Pinjaman dan Hibah.
4.3.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari permasalahan yang menjadi latar belakang perlunya penyusunan standardisasi materi perjanjian dan peraturan perundang-
undangan serta ketentuan pelaksanaan yang mendukung pengelolaan Pinjaman dan Hibah;
4.3.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan lainnya, dan menyusun konsep standardisasi materi perjanjian dan peraturan
perundang-undangan serta ketentuan pelaksanaan yang mendukung pengelolaan Pinjaman dan Hibah;
4.3.3. Meneliti dan mengoreksi konsep standardisasi materi perjanjian
dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan pelaksanaan yang mendukung pengelolaan Pinjaman dan Hibah sebagai bahan
pembahasan internal; 4.3.4. Mengkoordinasikan pembahasan internal konsep standardisasi
materi perjanjian dan peraturan perundang-undangan serta
ketentuan pelaksanaan yang mendukung pengelolaan Pinjaman dan Hibah bersama Kepala Subdirektorat, para Kepala Seksi dan
Pelaksana; 4.3.5. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep standardisasi
materi perjanjian dan peraturan perundang-undangan serta
ketentuan pelaksanaan yang mendukung pengelolaan Pinjaman dan Hibah sesuai hasil pembahasan sebelumnya;
4.3.6. Meneliti dan mengoreksi konsep standardisasi materi perjanjian
dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan pelaksanaan yang mendukung pengelolaan Pinjaman dan Hibah sesuai hasil
pembahasan serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 117 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 1 7 -
4.4. Merumuskan konsep bahan pertemuan dengan pemberi Pinjaman/Hibah (Lender/Donor) dalam rangka penyusunan rencana Pinjaman/Hibah.
4.4.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
maksud dan tujuan pertemuan dengan Lender/Donor; 4.4.2. Memberi tugas pelaksana untuk mengumpulkan data
Pinjaman/Hibah yang sedang berjalan dari Lender/Donor yang
bersangkutan, usulan proyek pada Blue Book dan menyusun konsep bahan pertemuan dengan Lender/Donor beserta daftar
inventarisasi permasalahan Pinjaman/Hibah yang sedang berjalan; 4.4.3. Membahas konsep bahan pertemuan dengan Lender/Donor beserta
daftar inventarisasi permasalahan Pinjaman/Hibah yang sedang berjalan dengan Kepala Subdirektorat dan pelaksana dan Memberi
tugas pelaksana untuk menyusun konsep bahan pertemuan dengan Lender/Donor sesuai hasil pembahasan;
4.4.4. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan pertemuan dengan
Lender/Donor dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat; 4.4.5. Mendampingi Kepala Subdirektorat dalam pertemuan dengan
Lender/Donor, mempelajari dan meneliti hasil pertemuan dengan Lender/Donor;
4.4.6. Memberi tugas pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil pertemuan dengan Lender/Donor;
4.4.7. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil pertemuan dengan
Lender/Donor serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.5. Merumuskan analisis kelayakan pembiayaan atas usulan kegiatan yang sebagian/seluruh dananya bersumber dari Pinjaman/Hibah.
4.5.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari usulan pembiayaan kegiatan yang sebagian/seluruh dananya
bersumber dari Pinjaman/Hibah; 4.5.2. Memberi tugas pelaksana untuk melakukan penelaahan dan
penghitungan Effective Cost terhadap persyaratan dan biaya
pinjaman dari usulan pembiayaan kegiatan yang sebagian/seluruh dananya bersumber dari Pinjaman/Hibah;
4.5.3. Membahas hasil penelaahan dan perhitungan Effective Cost terhadap usulan pembiayaan kegiatan yang sebagian/seluruh dananya bersumber dari Pinjaman/Hibah dengan Kepala
Subdirektorat dan Pelaksana dan Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep analisis kelayakan pembiayaan atas usulan
kegiatan yang sebagian/seluruh dananya bersumber dari Pinjaman/Hibah sesuai hasil pembahasan;
4.5.4. Meneliti dan mengoreksi konsep analisis kelayakan pembiayaan
atas usulan kegiatan yang sebagian/seluruh dananya bersumber dari Pinjaman/Hibah dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 118 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 1 8 -
4.5.5. Mendampingi Kepala Subdirektorat dalam pembahasan bersama instansi terkait, mempelajari dan meneliti hasil pembahasan
bersama instansi terkait serta Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil pembahasan bersama instansi
terkait; 4.5.6. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil pembahasan
bersama instansi terkait serta menyampaikan kepada Kepala
Subdirektorat. 4.6. Merumuskan konsep usulan pinjaman untuk membiayai proyek yang
sudah memenuhi kriteria kesiapan proyek.
4.6.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari surat Bappenas mengenai kelayakan proyek beserta Daftar Kegiatan dengan memperhatikan ketentuan Batas Maksimal
Pinjaman; 4.6.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun surat usulan pinjaman
kepada Lender; 4.6.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat usulan pinjaman kepada
Lender dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.7. Merumuskan bahan pelaksanaan kick-off dan wrap-up meeting dalam
rangka fact finding mission dari calon Lender.
4.7.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari surat usulan Fact Finding Mission terhadap proyek yang diusulkan;
4.7.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan bahan-bahan
yang terkait usulan proyek dan menyusun konsep surat undangan kick-off dan wrap-up meeting kepada pihak-pihak terkait apabila
pelaksanaan Fact Finding Mission dilaksanakan di Direktorat Pinjaman dan Hibah;
4.7.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat undangan kick-off dan wrap-up meeting dan konsep bahan pertemuan, serta menyampaikan
kepada Kepala Subdirektorat; 4.7.4. Mendampingi Kepala Subdirektorat dalam pelaksanaan kick-off dan
wrap-up meeting dalam rangka Fact Finding Mission bersama
pihak-pihak terkait serta mempelajari dan meneliti hasil kick-off meeting dan draft MOU yang dibahas dalam wrap-up meeting bersama instansi terkait;
4.7.5. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan kick-off meeting dan wrap-up meeting disertai permintaan penandatanganan minutes of meeting oleh Direktur;
4.7.6. Meneliti, mengoreksi konsep laporan kick-off meeting dan wrap-up meeting.
4.8. Merumuskan bahan pelaksanaan kegiatan kick-off dan wrap-up meeting
dalam rangka appraisal mission dari calon Lender.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 119 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 1 9 -
4.8.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari surat usulan Appraisal Mission terhadap proyek yang diusulkan;
4.8.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan bahan yang terkait usulan proyek dan menyusun konsep surat undangan kick-
off dan wrap-up meeting kepada pihak-pihak terkait apabila pelaksanaan Appraisal Mission dilaksanakan di Direktorat
Pinjaman dan Hibah; 4.8.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan pertemuan, konsep surat
undangan serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
4.8.4. Mendampingi Kepala Subdirektorat dalam pelaksanaan kick-off dan wrap-up meeting dalam rangka Appraisal Mission bersama pihak
terkait; 4.8.5. Mempelajari dan meneliti hasil kick-off dan wrap-up meeting dan
draft MoU yang dibahas bersama instansi terkait; 4.8.6. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan kick-off
dan wrap-up meeting dan draft MoU yang dibahas bersama instansi terkait, disertai permintaan penandatanganan minutes of meeting
oleh Direktur dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.9. Melaksanakan kunjungan Appraisal Mission ke lokasi proyek.
4.9.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
surat permintaan personil dalam rangka kunjungan lapangan tim Appraisal Mission dari Executing Agency atau Lender/Donor;
4.9.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan dokumen usulan
kegiatan dan menyusun konsep ringkasan usulan kegiatan sebagai bahan pelaksanaan kunjungan tim Appraisal Mission;
4.9.3. Meneliti dan mengoreksi konsep ringkasan usulan kegiatan dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
4.9.4. Melaksanakan kunjungan ke lokasi proyek atau memberi tugas
Pelaksana untuk melakukan kunjungan bersama tim Appraisal Mission, calon Lender dan instansi terkait;
4.9.5. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan pelaksanaan kunjungan Appraisal Mission;
4.9.6. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan pelaksanaan kunjungan Appraisal Mission dan menyampaikan kepada Kepala
Subdirektorat.
4.10. Merumuskan penelaahan Draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement.
4.10.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dari pihak
Lender/Donor; 4.10.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep bahan daftar
tanggapan (bahan matrix to negotiate) atas draft Loan/Credit/ Grant Rescheduling Agreement;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 120 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 0 -
4.10.3. Membahas konsep bahan daftar tanggapan (bahan matrix to negotiate) atas draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dengan Pelaksana;
4.10.4. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep bahan daftar
tanggapan (bahan matrix to negotiate) atas Loan/Credit/Grant/ Rescheduling Agreement sesuai hasil pembahasan;
4.10.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan daftar tanggapan (bahan matrix to negotiate) atas draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.11. Merumuskan konsep Surat Keputusan Tim Negosiasi (apabila
disyaratkan).
4.11.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari kemungkinan disyaratkannya Surat Keputusan Tim Negosiasi oleh Lender/Donor;
4.11.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep surat Direktur perihal permintaan usulan nama anggota tim negosiasi kepada Bappenas, Executing Agency dan instansi terkait;
4.11.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur perihal permintaan usulan nama anggota tim negosiasi kepada Bappenas, Executing Agency dan instansi terkait dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat, serta mempelajari dan meneliti usulan nama
anggota tim negosiasi dari Bappenas, Executing Agency dan instansi terkait;
4.11.4. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep Surat Keputusan Tim Negosiasi;
4.11.5. Meneliti dan mengoreksi konsep Surat Keputusan Tim Negosiasi
serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.12. Mengkoordinasikan kegiatan rapat inter kementerian/lembaga (interkem).
4.12.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
draft Loan/Grant/Rescheduling Agreement dari pihak Lender/Donor dan bahan matrix to negotiate;
4.12.2. Memberi tugas pelaksana untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep surat undangan rapat interkem pembahasan atas draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat undangan rapat interkem pembahasan draft Loan/Credit/Grant/ Rescheduling Agreement kepada instansi terkait serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
4.12.4. Mendampingi Kepala Subdirektorat dan mencatat hasil diskusi
dalam rapat interkem pembahasan draft Loan/Credit/Grant/ Rescheduling Agreement;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 121 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 1 -
4.12.5. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil rapat interkem pembahasan dan daftar tanggapan (matrix to negotiate) atas draft Loan/Credit/ Grant/Rescheduling Agreement;
4.12.6. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil rapat interkem
pembahasan dan daftar tanggapan (matrix to negotiate) atas draft Loan/Credit/Grant/ Rescheduling Agreement, dan menyampaikan
kepada Kepala Subdirektorat.
4.13. Mengkoordinasikan pelaksanaan negosiasi dengan Pihak Lender/Donor. 4.13.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
surat usulan negosiasi dari pihak Lender/donor dan Keputusan Menteri Keuangan tentang Tim Negosiasi (apabila disyaratkan);
4.13.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan bahan negosiasi, menyusun konsep surat undangan negosiasi atau dalam hal negosiasi dilaksanakan secara korespondensi menyiapkan konsep
surat tanggapan atas draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement kepada Lender/Donor;
4.13.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat undangan negosiasi kepada para anggota Tim Negosiasi beserta daftar tanggapan draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat atau dalam hal negosiasi dilaksanakan secara korespondensi menyiapkan konsep surat
tanggapan atas draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement kepada Lender/Donor;
4.13.4. Mendampingi Kepala Subdirektorat dan/atau Direktur dalam pelaksanaan negosiasi draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dengan pihak Lender/Donor serta mencatat hal-hal penting selama pelaksanaan negosiasi.
4.14. Merumuskan konsep bahan laporan hasil negosiasi dengan pihak Lender/Donor.
4.14.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
hasil negosiasi dengan pihak Lender/Donor; 4.14.2. Memberi tugas Pelaksana untuk konsep bahan laporan hasil
negosiasi kepada Kepala Subdirektorat Pinjaman dan Hibah II;
4.14.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan laporan hasil negosiasi dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat Pinjaman dan Hibah II.
4.15. Merumuskan konsep dokumen pelaksanaan perjanjian pinjaman (Power of Attorneydan Evidence of Authority).
4.15.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari dokumen pelaksanaan perjanjian pinjaman (Power of Attorney dan Evidence of authority);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 122 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 2 -
4.15.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep Power of Attorney dan konsep Evidence of Authority dari Menteri Keuangan
kepada pejabat yang ditunjuk untuk menandatangani dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pinjaman;
4.15.3. Meneliti dan mengoreksi konsep Power of Attorney dan konsep Evidence of Authority dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.16. Mengkoordinasikan pelaksanaan penandatanganan Loan/Credit/Grant/
Rescheduling Agreement.
4.16.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
surat usulan penandatanganan Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dari pihak Lender/Donor dalam hal penandatanganan
dilakukan secara seremonial; 4.16.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mempersiapkan pelaksanaan
penandatanganan Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dan
konsep bahan pidato pimpinan dan press release dalam hal penandatanganan dilakukan secara seremonial, dalam hal
Lender/Donor menandatangani Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement terlebih dahulu (sirkular), Memberi tugas Pelaksana
untuk menyusun konsep nota dinas Direktur perihal permintaan penandatanganan Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement kepada Direktur Jenderal;
4.16.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur, konsep surat undangan dan konsep bahan pidato pimpinan dan press release, serta dokumen lain yang berkaitan dengan persiapan penandatanganan Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement
serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat; 4.16.4. Menghadiri proses penandatanganan
Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dan memberi tugas
Pelaksana untuk menyusun konsep surat Direktur perihal penyampaian Loan/Credit/Grant/ Rescheduling Agreement kepada Lender/Donor, Badan Pemeriksa Keuangan dan instansi terkait lainnya dan konsep nota dinas permintaan nomor register kepada
Direktur Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen; 4.16.5. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur perihal
penyampaian Loan/Credit/Grant/ Rescheduling Agreement kepada Lender/Donor, Badan Pemeriksa Keuangan dan instansi terkait lainnya, dan konsep nota dinas Direktur perihal permintaan nomor
register serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.17. Memeriksa kegiatan perekaman General Information Loan/Credit/ Grant/Rescheduling Agreement.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 123 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 3 -
4.17.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari dokumen Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dan
dokumen lainnya; 4.17.2. Memberi tugas pelaksana untuk mencatat data/informasi
pinjaman/hibah ke dalam Loan/Grant Summary, merekam General Information Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement ke dalam
sistem DMFAS, serta menyusun konsep nota dinas Direktur perihal penyampaian pemberitahuan perekaman General Information kepada Direktur Evaluasi Akuntansi dan Setelmen dengan
dilampiri General Information Sheet; 4.17.3. Meneliti dan mengoreksi konsep nota dinas Direktur perihal
penyampaian pemberitahuan kepada Direktur Evaluasi Akuntansi dan Setelmen.
4.18. Merumuskan konsep permintaan penerbitan Legal Opinion.
4.18.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari persyaratan pemenuhan Condition Precedent untuk memastikan
perlunya dilakukan penyusunan Legal Opinion sesuai dengan loan/credit/grant agreement;
4.18.2. Memberi tugas pelaksana untuk menyusun konsep surat Direktur
perihal permintaan penerbitan Legal Opinion kepada Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan dan draft Legal Opinion atau dalam hal disyaratkan penerbitan Legal Opinion oleh Menteri Hukum dan HAM, memberi tugas Pelaksana untuk
menyusun konsep surat Direktur Jenderal perihal permintaan penerbitan Legal Opinion kepada Menteri Hukum dan HAM dan
draft Legal Opinon; 4.18.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur kepada Kepala Biro
Hukum, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan dan draft Legal Opinion atau dalam hal disyaratkan penerbitan Legal Opinion oleh Menteri Hukum dan HAM, meneliti dan mengoreksi konsep
surat Direktur Jenderal dan draft Legal Opinion kepada Menteri Hukum dan HAM, serta menyampaikan kepada Kepala
Subdirektorat.
4.19. Merumuskan konsep pemenuhan Conditions Precedent.
4.19.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
persyaratan lain dalam rangka pengefektifan perjanjian pinjaman sesuai Loan/Credit/ Grant/Rescheduling Agreement;
4.19.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusunn konsep surat konfirmasi Direktur kepada Executing Agency dan instansi terkait perihal pemenuhan conditions precedent yang menjadi
kewajibannya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 124 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 4 -
4.19.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat konfirmasi Direktur kepada Executing Agency dan instansi terkait, serta menyampaikan kepada
Kepala Subdirektorat. 4.19.4. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
kelengkapan dokumen conditions precedent sesuai persyaratan Loan/Credit/ Grant/Rescheduling Agreement;
4.19.5. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep surat Direktur
perihal penyampaian pemenuhan conditions precedent kepada Lender/Donor;
4.19.6. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur perihal penyampaian pemenuhan conditions precedent kepada Lender/ Donor, dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.20. Mengkoordinasikan kegiatan supervisi pelaksanaan pinjaman/hibah. 4.20.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
supervisi pelaksanaan pinjaman/hibah; 4.20.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep surat tugas
kegiatan supervisi pelaksanaan pinjaman/hibah serta
mengumpulkan data proyek terkait performance indicator dan perkembangan penarikan pinjaman/hibah;
4.20.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat tugas kegiatan supervisi pelaksanaan pinjaman/hibah serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
4.20.4. Melakukan peninjauan ke lokasi proyek atau ikut serta dalam peninjauan atau Memberi tugas Pelaksana untuk melakukan
peninjauan ke lokasi proyek; 4.20.5. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan
kegiatan supervisi pelaksanaan pinjaman/hibah;
4.20.6. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan kegiatan supervisi pelaksanaan pinjaman/hibah serta menyampaikan kepada Kepala
Subdirektorat.
4.21. Merumuskan konsep laporan pelaksanaan proyek pinjaman/hibah yang
memerlukan tindak lanjut/perhatian khusus. 4.21.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
konsep laporan pelaksanaan pinjaman/hibah yang memerlukan tindak lanjut/perhatian khusus;
4.21.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan data/informasi dan menyusun daftar inventarisasi mengenai pelaksanaan dan permasalahan terkait pinjaman/hibah;
4.21.3. Membahas daftar inventarisasi mengenai pelaksanaan dan permasalahan terkait pinjaman/hibah bersama Kepala
Subdirektorat dan Pelaksana;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 125 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 5 -
4.21.4. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan pelaksanaan pinjaman/hibah yang memerlukan tindak
lanjut/perhatian khusus sesuai dengan hasil pembahasan; 4.21.5. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan pelaksanaan
pinjaman/hibah yang memerlukan tindak lanjut/perhatian khusus serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.22. Merumuskan konsep penyelesaian permasalahan yang terjadi pada proyek yang dibiayai pinjaman/hibah.
4.22.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari permasalahan yang terjadi pada proyek yang dibiayai pinjaman/hibah;
4.22.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai perkembangan proyek dan menyusun konsep
bahan rekomendasi penyelesaian masalah; 4.22.3. Membahas konsep bahan rekomendasi bersama Kepala
Subdirektorat dan Pelaksana serta Memberi tugas Pelaksana untuk
menyusun konsep surat undangan kepada instansi terkait dan/atau Lender/Donor untuk membahas permasalahan tersebut;
4.22.4. Meneliti dan mengoreksi konsep surat undangan, serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
4.22.5. Mendampingi Kepala Subdirektorat dalam rapat koordinasi
pembahasan permasalahan dan mencatat hal-hal penting serta rekomendasi pemecahan masalah;
4.22.6. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil rapat pembahasan dengan instansi terkait dan/atau Lender/Donor dan menyiapkan konsep surat penyelesaian permasalahan kepada
instansi terkait dan/atau Lender/Donor; 4.22.7. Meneliti dan mengoreksi konsep surat penyelesaian permasalahan
kepada Lender/Donor dan/atau instansi terkait, serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.23. Merumuskan konsep usulan pelaksanaan penangguhan atau pembatalan
sebagian/seluruh Pinjaman/Hibah.
4.23.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari usulan penangguhan atau pembatalan sebagian/seluruh
Pinjaman/Hibah dari Executing Agency, Bappenas atau Lender/Donor;
4.23.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai perkembangan proyek dan menyusun konsep bahan rekomendasi atas usulan penangguhan atau pembatalan
sebagian/seluruh Pinjaman/Hibah; 4.23.3. Membahas konsep bahan rekomendasi bersama Kepala
Subdirektorat dan Pelaksana serta Memberi tugas Pelaksana untuk
menyusun konsep surat undangan kepada instansi terkait untuk membahas usulan tersebut;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 126 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 6 -
4.23.4. Meneliti dan mengoreksi konsep surat undangan rapat pembahasan penangguhan atau pembatalan sebagian/seluruh
Pinjaman/Hibah serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
4.23.5. Mendampingi Kepala Subdirektorat dalam rapat koordinasi pembahasan penangguhan atau pembatalan sebagian/seluruh Pinjaman/Hibah dan mencatat hal-hal penting dan rekomendasi;
4.23.6. Memberi tugas Pelaksana untuk menyiusun konsep surat Direktur perihal persetujuan atau penolakan penangguhan atau pembatalan sebagian/seluruh Pinjaman/Hibah;
4.23.7. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur perihal persetujuan atau penolakan penangguhan atau pembatalan sebagian/seluruh
Pinjaman/Hibah serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.24. Merumuskan konsep usulan Amandemen Loan/Credit/Grant Agreement.
4.24.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari usulan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement;
4.24.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan data dan
informasi mengenai perkembangan proyek dan menyusun konsep bahan rekomendasi atas usulan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement;
4.24.3. Membahas konsep bahan rekomendasi bersama Kepala
Subdirektorat dan Pelaksana dan Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep surat undangan kepada instansi terkait untuk membahas permasalahan tersebut;
4.24.4. Meneliti dan mengoreksi konsep surat undangan, serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
4.24.5. Mendampingi Kepala Subdirektorat dalam rapat koordinasi
pembahasan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement dan mencatat hal-hal penting serta rekomendasi;
4.24.6. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil rapat koordinasi pembahasan dan menyusun konsep surat
Direktur perihal pengusulan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement kepada Lender/Donor atau penolakan usulan amanademen Loan/Credit/Grant Agreement kepada Executing Agency;
4.24.7. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur perihal
pengusulan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement kepada Lender/Donor atau penolakan usulan amanademen Loan/Credit/ Grant Agreement kepada Executing Agency, serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 127 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 7 -
4.24.8. Meneliti dan mempelajari surat persetujuan atau penolakan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement dari Lender/Donor dan
memberi tugas Pelaksana untuk menyiapkan konsep surat Direktur perihal pemberitahuan persetujuan atau penolakan
amandemen Loan/Credit/Grant Agreement kepada Executing Agency dan Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen;
4.24.9. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur perihal pemberitahuan persetujuan atau penolakan usulan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement kepada Executing Agency dan
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, serta menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.25. Merumuskan konsep usulan penjadwalan kembali cicilan pokok, bunga,
dan kewajiban pembayaran lainnya (Rescheduling).
4.25.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
rekomendasi untuk melakukan Rescheduling; 4.25.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep surat Direktur
Jenderal perihal permintaan Rescheduling kepada Lender; 4.25.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur Jenderal perihal
permintaan rescheduling kepada Lender, serta menyampaikan
kepada Kepala Subdirektorat, dan meneliti serta mempelajari MOU dari Lender sebagai kesepakatan rescheduling;
4.25.4. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep surat Direktur Jenderal perihal penyampaian MoU rescheduling kepada Lender;
4.25.5. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur Jenderal perihal penyampaian MoU rescheduling, dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.26. Mengkoordinasikan permintaan nominasi peserta workshop/seminar/
training yang dibiayai oleh Lembaga Penyelenggara/ Lender/Donor.
4.26.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari surat permintaan nominasi peserta workshop/seminar/training yang dibiayai oleh penyelenggara workshop/seminar/training;
4.26.2. Memberi tugas pelaksana untuk menysusun konsep surat Direktur mengenai permintaan nominasi peserta kepada instansi
terkait sesuai dengan materi/bidang workshop/seminar/training dan persyaratan dari penyelenggara workshop/seminar/training;
4.26.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat Direktur mengenai permintaan nominasi peserta workshop/seminar/training kepada instansi terkait, menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.26.4. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari surat penyampaian nominasi peserta workshop/seminar/training dari instansi pengirim;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 128 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 8 -
4.26.5. Memberi tugas Pelaksana untuk meneliti kelengkapan dokumen dan menyusun konsep surat Direktur mengenai pengusulan
nominasi peserta workshop/seminar/training kepada penyelenggara workshop/seminar/training;
4.26.6. Meneliti dan mengoreksi konsep surat pengusulan nominasi peserta workshop/seminar/training kepada penyelenggara workshop/seminar/ training dan menyampaikannya kepada Kepala Subdirektorat.
4.27. Merumuskan bahan masukan penyusunan dan penyempurnaan Standard Operating Procedure.
4.27.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
penyusunan penyempurnaan Standard Operating Procedure; 4.27.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan peraturan
perundang-undangan, peraturan pelaksanaan, data dan informasi
lain yang relevan, serta menyusunn konsep bahan masukan terhadap penyusunan dan penyempurnaan Standard Operating Procedure;
4.27.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan terhadap
penyusunan dan penyempurnaan Standard Operating Procedure dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.28. Merumuskan konsep bahan masukan evaluasi kinerja direktorat.
4.28.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari evaluasi kinerja Direktorat (antara lain dokumen pengukuran kinerja, ABK, Laporan IKU, dan LAKIP) tahun lalu dan tahun
berjalan; 4.28.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan
menyusun konsep konsep bahan masukan evalusi kinerja
direktorat; 4.28.3. Meneliti dan mengoreksi konsep konsep bahan masukan evalusi
kinerja Direktorat, dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.29. Merumuskan konsep bahan masukan profil risiko dan monitoring risiko Direktorat
4.1.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
permintaan bahan masukan profil risiko dan monitoring risiko
direktorat; 4.1.2. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep bahan
masukan pemetaan profil risiko dan monitoring risiko Direktorat;
4.1.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan pemetaan profil risiko dan monitoring risiko Direktorat, dan menyampaikan kepada
Kepala Subdirektorat.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 129 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 2 9 -
4.30. Merumuskan konsep bahan jawaban pemerintah atas pertanyaan DPR mengenai kegiatan Pinjaman/Hibah.
4.30.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari daftar pertanyaan DPR mengenai Pinjaman/Hibah;
4.30.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan data dan
menyusun konsep bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat;
4.30.3. Membahas konsep bahan masukan jawaban pemerintah atas
pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat bersama para Kepala Subdirektorat dan Kepala Seksi;
4.30.4. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat sesuai dengan hasil pembahasan;
4.30.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat, serta
menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat.
4.31. Merumuskan konsep bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Aparat Pengawasan Fungsional.
4.31.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan mempelajari
Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional;
4.31.2. Memberi tugas Pelaksana untuk mengumpulkan data dan
menyusun konsep bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan
fungsional; 4.31.3. Membahas konsep bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil
Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan
fungsional bersama Kepala Subdirektorat dan para Kepala Seksi; 4.31.4. Memberi tugas Pelaksana untuk menyusun konsep bahan
masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional sesuai dengan hasil pembahasan;
4.31.5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional, serta menyampaikan kepada Kepala
Subdirektorat.
4.32. Membimbing pegawai pada Seksi Pinjaman/Hibah ID untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja.
4.32.1. Memberikan nasehat, menegakan dan meningkatkan disiplin bawahan;
4.32.2. Memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan diri;
4.32.3. Mengusulkan mutasi dan promosi bawahan; 4.32.4. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan bawahan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 130 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 0 -
5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :
5.1. Arahan dan disposisi Kepala Subdirektorat Pinjaman/Hibah I; 5.2. Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan
Kinerja, RKA-K/L dan Road Map tahun lalu; 5.3. Blue Book; 5.4. Green Book;
5.5. Daftar Kegiatan; 5.6. Batas Maksimal Pinjaman (BMP);
5.7. Draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement; 5.8. Draft Project Appraisal Document (PAD) atau Report and Recommendation of
the President (RRP); 5.9. Project Administration Manual (PAM) atau Project Operation Manual (POM);
5.10. Memorandum of Understanding (MoU); 5.11. Bahan Matrix to Negotiate;
5.12. Matrix to negotiate; 5.13. Agreed Minutes of Negotiation atau Minutes of Discussion; 5.14. Laporan monitoring pelaksanaan pinjaman/hibah; 5.15. Usulan penangguhan atau pembatalan Loan/Credit/Grant Agreement; 5.16. Usulan amandemen Loan/Credit/Grant Agreement; 5.17. Usulan penjadwalan kembali cicilan pokok, bunga, dan kewajiban
pembayaran lainnya (Rescheduling). 5.18. Surat Permintaan Nominasi peserta Workshop/Seminar/Training yang
dibiayai oleh Lembaga Penyelenggara/Lender/Donor. 5.19. Kesepakatan dan keputusan rapat teknis; 5.20. Konsep surat/nota dinas dari para Kepala Subdirektorat;
5.21. Nota Dinas dari unit internal DJPU; 5.22. Surat dari instansi terkait; 5.23. Surat dari Lender/Donor; 5.24. Data realisasi pinjaman dan hibah; 5.25. Daftar Pertanyaan DPR;
5.26. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :
6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
6.4. Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pengendalian
Jumlah Kumulatif Defisit APBN, APBD, serta Jumlah Kumulatif Pinjaman
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6.6. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;
6.7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 131 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 1 -
6.8. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah;
6.9. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan APBN beserta dengan amandemennya;
6.10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6.11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.10/2006 tentang Tata Cara
Pemberian Hibah Kepada Daerah; 6.12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.10/2006 tentang Tata Cara
Pemberian Pinjaman Daerah Dari Pemerintah yang Dananya Bersumber
Dari Pinjaman Luar Negeri; 6.13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.10/2006 tentang Tata Cara
Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri; 6.14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008 tentang Hibah
Daerah;
6.15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.07/2008 tentang Tata Cara Penyaluran Hibah Kepada Pemerintah Daerah;
6.16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.05/2009 tentang Sistem Akuntansi Hibah;
6.17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.01/2010 tentang Rencana
Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010 – 2014; 6.18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.01/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen Keuangan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PM.01/2006;
6.19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PM.01/2007; 6.20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) di Lingkungan
Departemen Keuangan); 6.21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan; 6.22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
6.23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2008 Pedoman Penetapan, Evaluasi, Penilaian, Kenaikan dan Penurunan Jabatan dan
Peringkat bagi Pemangku Jabatan Pelaksana di Lingkungan Departemen Keuangan;
6.24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan
Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.25. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
6.26. Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor PER.005/M.PPN/06/2006 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pengajuan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 132 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 2 -
Usulan Serta Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri;
6.27. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2006 tentang Tata cara Pembukuan dan Pengesahan Atas Realisasi Hibah Luar
Negeri Pemerintah Yang Dilaksanakan Secara Langsung; 6.28. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengenai pelaksanaan
Pinjaman dan Hibah;
6.29. Peraturan yang telah ditetapkan oleh Lender/Donor; 6.30. Standard Operating Procedures (SOP).
7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep bahan masukan Rencana Strategis; 7.2. Konsep bahan masukan Rencana Kerja; 7.3. Konsep bahan masukan Rencana Kerja Tahunan;
7.4. Konsep bahan masukan Penetapan Kinerja; 7.5. Konsep bahan masukan RKA-K/L;
7.6. Konsep bahan masukan Road Map; 7.7. Konsep Rumusan Pelaksanaan Kebijakan Teknis Mengenai Pengelolaan
Pinjaman dan Hibah;
7.8. Konsep Rancangan Standardisasi Materi Perjanjian dan Peraturan Perundang-Undangan serta Ketentuan Pelaksanaan dalam Pengelolaan
Pinjaman dan Hibah; 7.9. Konsep Bahan pertemuan dengan Pemberi Pinjaman dan Hibah
(Lender/Donor) Dalam Rangka Penyusunan Rencana Pinjaman dan Hibah;
7.10. Konsep Analisis Kelayakan Pembiayaan yang Sebagian/Seluruh Dananya Bersumber dari Pinjaman dan Hibah;
7.11. Konsep Surat usulan pinjaman (formal request) kepada Lender; 7.12. Konsep Bahan Kick-Off dan Wrap-Up Meeting dalam rangka Fact Finding
Mission; 7.13. Konsep Surat undangan Kick-Off dan Wrap-Up Meeting dalam rangka Fact
Finding Mission; 7.14. Konsep Bahan Kick-Off dan Wrap-Up Meeting dalam rangka Appraisal
Mission; 7.15. Konsep Surat undangan Kick-Off dan Wrap-Up Meeting dalam rangka
Appraisal Mission; 7.16. Konsep tanggapan atas Draft Exchange of Notes, Draft Government
Arrangement dan/atau Draft Financial Protocol kepada Kementerian Luar
Negeri; 7.17. Konsep Bahan daftar tanggapan (bahan matrix to negotiate) atas draft
Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement; 7.18. Konsep Surat Keputusan Tim Negosiasi; 7.19. Konsep Daftar tanggapan (matrix to negotiate) atas draft
Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement dan konsep Keputusan Menteri Keuangan tentang Tim Negosiasi (apabila disyaratkan);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 133 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 3 -
7.20. Konsep Surat Undangan Negosiasi kepada Lender atau Konsep Surat Tanggapan atas draft Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement kepada
Lender; 7.21. Konsep Laporan Hasil Negosiasi;
7.22. Konsep Power of Attorney; 7.23. Konsep Evidence of Authority;
7.24. Konsep Surat undangan penandatanganan Loan/Credit/Grant/ Rescheduling Agreement;
7.25. Konsep Bahan pidato pimpinan dan press release. 7.26. Konsep Surat Penyampaian Loan/Credit/Grant/Rescheduling Agreement; 7.27. Konsep Nota Dinas Permintaan Nomor Register; 7.28. Konsep Nota Dinas penyampaian informasi data induk/general information
sheet; 7.29. General Information Sheet; 7.30. Konsep Surat Permintaan Penerbitan Legal Opinion;
7.31. Konsep Legal Opinion; 7.32. Konsep Surat Permintaan Konfirmasi Pemenuhan Conditions Precedent; 7.33. Konsep Surat Penyampaian Dokumen Conditions Precedent kepada Lender; 7.34. Konsep Laporan Hasil Supervisi;
7.35. Konsep Laporan pelaksanaan proyek pinjaman/hibah yang memerlukan tindak lanjut/perhatian khusus;
7.36. Konsep Surat Penyelesaian Permasalahan yang Terjadi pada Proyek yang
Dibiayai Pinjaman/Hibah; 7.37. Konsep Surat Persetujuan atau Penolakan Penangguhan atau Pembatalan
Sebagian/Seluruh Pinjaman dan Hibah; 7.38. Konsep Surat usulan persetujuan atau Penolakan Amandemen
Loan/Credit/Grant Agreement; 7.39. Konsep Surat Pemberitahuan persetujuan atau Penolakan Amandemen
Loan/Credit/Grant Agreement; 7.40. Konsep urat Permintaan Nominasi Peserta Workshop/Seminar/Training
yang dibiayai oleh Lembaga Penyelenggara/Lender/Donor 7.41. Konsep Surat Penyampaian Nominasi Peserta Workshop/Seminar/Training
kepada Lembaga Penyelenggara/Lender/Donor 7.42. Konsep bahan masukan Rancangan Standard Operating Procedure;
7.43. Konsep bahan masukan Dokumen Pengukuran Kinerja; 7.44. Konsep bahan masukan Analisis Beban Kerja;
7.45. Konsep bahan masukan Laporan Key Performance Indicator; 7.46. Konsep bahan masukan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah; 7.47. Konsep bahan masukan pemetaan profil risiko dan monitoring risiko
Direktorat;
7.48. Konsep bahan masukan Jawaban Pemerintah Atas Pertanyaan DPR Mengenai Pinjaman dan Hibah;
7.49. Konsep bahan masukan Tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang
Telah Dilakukan oleh Aparat Pengawasan Fungsional; 7.50. DP3.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 134 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 4 -
8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan konsep analisis kelayakan pembiayaan atas usulan kegiatan akan dibiayai sebagian/seluruhnya dari pinjaman/hibah;
8.2. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Subdirektorat; 8.3. Mengajukan konsep usulan penangguhan atau pembatalan
pinjaman/hibah;
8.4. Mengajukan konsep usulan perpanjangan closing date dan amandemen Loan/Grant Agreement;
8.5. Mengajukan konsep usulan penjadwalan kembali pinjaman (rescheduling).
9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran atas konsep analisis kelayakan pembiayaan atas usulan
kegiatan yang akan dibiayai sebagian/seluruhnya dari pinjaman/hibah;
9.2. Kebenaran atas usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Subdirektorat; 9.3. Kebenaran atas konsep usulan penangguhan atau pembatalan pinjaman;
9.4. Kebenaran atas konsep usulan perpanjangan closing date dan amandemen Loan/Grant Agreement;
9.5. Kebenaran atas konsep usulan penjadwalan kembali pinjaman
(rescheduling).
10. DIMENSI JABATAN: 10.1. Dimensi Finansial:
10.1.1. Nilai pembiayaan yang direncanakan akan diadakan untuk satu tahun anggaran, baik dalam bentuk Pinjaman Tunai maupun
Pinjaman Kegiatan yang berasal dari Asian Development Bank (Energy and Water Sectors dan Workshop/Seminar Nominations).
10.1.1. Nilai penerimaan hibah dari donor baik berupa hibah yang
direncanakan maupun hibah yang tidak direncanakan (diterima pada saat tahun anggaran berjalan).
10.2. Dimensi Non-Finansial: 10.2.1. Jumlah lender/donor dari Asian Development Bank (Energy and
Water Sectors dan Workshop/Seminar Nominations); 10.2.2. Jumlah Kementerian/Lembaga sebanyak 13 Kementerian Negara
dan 12 Lembaga/Badan sebagai pelaksana Kegiatan yang dibiayai
melalui pinjaman dan/atau hibah; 10.2.3. Jumlah Pemerintah Daerah sebanyak 33 Provinsi dan 38
Kabupaten/Kota sebagai pelaksana Kegiatan yang dibiayai melalui
pinjaman dan/atau hibah; 10.2.4. Bahan masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja
Tahunan, RKA K/L, PK, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Pengukuran Kinerja, Analisis Beban Kerja, Road Map, IKU, Laporan Capain IKU, serta Profil dan Monitoring Risiko
Direktorat;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 135 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 5 -
10.2.5. Unit koordinasi terkait kebijakan pembiayaan melalui pinjaman luar negeri:
10.2.5.1. Internal Kementerian Keuangan 10.2.5.2. Internal Ditjen Pengelolaan Utang;
10.2.5.3. Biro Hukum Kementerian Keuangan; 10.2.5.4. Bappenas; 10.2.5.5. Kementerian/Lembaga Lainnya;
10.2.5.6. Pemerintah Daerah/BUMN; 10.2.5.7. Lender/Donor
10.2.6. Jumlah Sumber Daya Manusia yang mendukung pelaksanaan pengelolaan pinjaman dan hibah sebanyak 3 pegawai.
10.2.7. Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengelolaan pinjaman.
11. HUBUNGAN KERJA :
11.1. Kepala subdirektorat dalam hal menerima tugas dan pengarahan serta
mengajukan usul, saran, dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas; 11.2. Kepala seksi di lingkungan Direktorat Pinjaman/hibah dalam hal
koordinasi pelaksanaan negosiasi dan administrasi pelaksanaan
pinjaman/hibah; 11.3. Para Pelaksana dalam hal koordinasi pelaksanaan negosiasi dan
administrasi penyelesaian pinjaman/hibah; 11.4. Para pejabat di lingkungan Ditjen Perbendaharaan dalam hal
pelaksanaan pembuatan aturan pelaksanaan penarikan pinjaman/hibah
melalui kas negara; 11.5. Para pejabat di lingkungan Ditjen Anggaran dalam hal alokasi dana
pinjaman/hibah dan pendamping ke dalam DIPA penerima
pinjaman/hibah; 11.6. Para pejabat di lingkungan Ditjen Perimbangan Keuangan dalam hal
alokasi dana pinjaman/hibah dan pendamping ke dalam DIPA untuk penerima pinjaman/hibah dalam rangka dekonsentrasi;
11.7. Para pejabat Departemen Hukum dan HAM dan atau Biro Hukum
Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan RI dalam hal penyusunan legal drafting/documents;
11.8. Para pejabat di lingkungan Badan Kebijakan Fiskal dalam hal indikator
pinjaman yang diperkenankan; 11.9. Para pejabat di lingkungan Bappenas dalam hal penyusunan program-
program yang dibiayai dengan pinjaman/hibah; 11.10. Para pejabat Bank Indonesia dalam hal persiapan pembukaan initial
deposit;
11.11. Para pejabat di lingkungan Departemen Luar Negeri dalam hal pelaksanaan tugas negosiasi di luar negeri;
11.12. Para Pejabat dari Kementerian Koordinator Perekonomian dalam hal penetapan alokasi pinjaman/hibah dan pelaporan pelaksanaan pinjaman/hibah;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 136 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 6 -
11.13. Para pejabat di lingkungan Kementerian/Lembaga dalam hal pelaksanaan penyusunan besaran pinjaman/hibah ke dalam DIPA;
11.14. Para Lender/Donor dalam hal pelaksanaan tugas negosiasi dan administrasi pinjaman/hibah.
12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :
12.1. Potensi kenaikan biaya pinjaman sebagai akibat terjadinya keterlambatan penarikan pinjaman/hibah karena terlambatnya pelaksanaan proyek, sehingga diperlukan penelitian kesiapan proyek dan pemahaman klausul-
klausul dalam perjanjian serta pemantauan pelaksanaan proyek secara intensif dan berkala agar pinjaman/hibah dapat ditarik sesuai dengan
rencana penarikan pinjaman dan terhindar dari tambahan biaya pinjaman;
12.2. Koordinasi debt management dengan cash management belum optimal
sehingga menyebabkan terjadinya idle cash, sehingga perlu meningkatkan koordinasi antara unit pengelola kas dengan unit pengelola utang secara
lebih baik. 13. RISIKO JABATAN :
Tidak ada.
14. SYARAT JABATAN :
14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c) 14.2. Pendidikan formal : Strata 1 14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk. IV
14.4. Syarat lainnya : 14.4.1. Menguasai bidang pengelolaan pinjaman/hibah; 14.4.2. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan;
14.4.3. Menguasai analisis finansial; 14.4.4. Memahami Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang; 14.4.5. Standar Kompetensi:
14.4.5.1. In-Depth Problem Solving & Analysis (2);
14.4.5.2. Planning and Organizing (2); 14.4.5.3. Continuous Improvement (2);
14.4.5.4. Policies, Processes & Procedures (2); 14.4.5.5. Stakeholder Service (3);
14.4.5.6. Integrity (3); 14.4.5.7. Team Leadership (2);
14.4.5.8. Negotiation (2); 14.4.5.9. Written Communication (2).
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 137 -
5.1
.1.1
.1.1
.1.1
.1.
Pa g e - 1 3 7 -
15. KEDUDUKAN JABATAN :
Analis Pinjaman dan Hibah ID Senior
Analis Pinjaman dan Hibah ID Junior
Pemroses Bahan Pinjaman dan Hibah ID Senior
Pemroses Bahan Pinjaman dan Hibah ID Junior/Staf Senior
Penyaji Bahan Pinjaman dan Hibah ID Senior/Staf Junior
Penyaji Bahan Pinjaman dan Hibah ID Junior
Penata Usaha Senior/Staf Pemula
Penata Usaha Junior
Penatausaha Pemula
KEPALA SEKSI PINJAMAN DAN
HIBAH IA
KEPALA SEKSI PINJAMAN DAN
HIBAH IB
KEPALA SEKSI PINJAMAN DAN
HIBAH IC
KEPALA SEKSI PINJAMAN DAN
HIBAH ID
KEPALA SUBDIREKTORAT
PINJAMAN DAN HIBAH I