78 femme fatale, sosok yang berani, seksi, dan berbahaya

25
78 NO ADEGAN KODE TELEVISI DESKRIPSI Analisis INTERPRETASI REALITAS REPRESENTASI 1. a. Penampilan: Harley bekulit putih, berambut panjang berwarna pirang, dengan bagian ujung rambutnya dicat warna merah dan hijau. Ia juga memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya. b. Pakaian: Harley mengenakan t-shirt tanpa lengan yang sudah sobek di beberapa bagian. c. Lingkungan: Harley berada di sebuah penjara khusus, dimana jeruji selnya dipasangi aliran listrik. d. Dialog: Hayley berkata pada penjaga: “Aku tidur di manapun, kapanpun, dengan siapapun sesukaku.” e. Tingkah Laku: Hayley cenderung tidak bisa diam di selnya. Ia melilit sejumlah kain bajunya untuk dijadikan ayunan. Bahkan ia menjilat jeruji untuk menggoda penjaga a. Kamera: menggunakan teknik long shot, kemudian beralih ke teknik medium shot hingga teknik close up b. Tata Cahaya: pencahayaan di awal scene cukup terang dan fokus kepada Harley c. Musik: You Don’t Own Me Grace Adegan ini adalah kemunculan awal Harley Quinn di film. Ia berada di sebuah penjara khusus, dengan penjagaan ketat, dan tidak ada narapidana lain di selnya. Walaupun Harley di penjara, ia tidak mengenakan seragam yang bisa dikenakan narapidana. Ia malah mengenakan t-shirt tanpa lengan yang sudah sobek di beberapa bagian Di adegan ini nampak Harley sedang bergelantungan di jeruji sel, kemudian ada sekelompok penjaga mendatanginya. Salah satu penjaga mengatakan untuk turun dan menjauhi jeruji besi, namun Harley malah menjilat jeruji tersebut dan Dalam film ini Harley ditampilkan sebagai perempuan yang bertubuh langsing, berkulit putih dan berambut panjang berwarna pirang. Tampilannya ini merupakan streotip perempuan cantik yang banyak ditampilkan media barat. Di scene ini, ia bersikap agresif kepada kepala sipir. Karakter Harley Quinn memang identik dengan femme fatale, sosok yang berani, seksi, dan berbahaya Pencahayaan di awal scene cukup terang dan fokus kepada Harley. Sementara pengambilan Harley berambut pirang dan berkulit putih. Di kalangan masyarakat Barat, wanita berambut pirang dianggap sebagai seseorang yang kurang cerdas, dan hanya mengandalkan kecantikan dan rambut pirangnya saja. Stereotip ini dikenal dengan sebutan Dumb Blonde. Lagu yang mengiringi adegan ini dan dialog antara Harley Quinn dan kepala sipir menunjukan bahwa Quinn adalah sosok perempuan yang independen dan tak ingin diatur oleh patriarki. Kepala sipir merupakan gambaran ide laki-laki di masyarakat sebagai pengatur perempuan.

Transcript of 78 femme fatale, sosok yang berani, seksi, dan berbahaya

78

NO ADEGAN KODE TELEVISI DESKRIPSI Analisis INTERPRETASI

REALITAS REPRESENTASI

1. a. Penampilan: Harley

bekulit putih, berambut

panjang berwarna pirang,

dengan bagian ujung

rambutnya dicat warna

merah dan hijau. Ia juga

memiliki tato di beberapa

bagian tubuhnya.

b. Pakaian: Harley

mengenakan t-shirt tanpa

lengan yang sudah sobek

di beberapa bagian.

c. Lingkungan: Harley

berada di sebuah penjara

khusus, dimana jeruji

selnya dipasangi aliran

listrik.

d. Dialog: Hayley berkata

pada penjaga: “Aku tidur

di manapun, kapanpun,

dengan siapapun

sesukaku.”

e. Tingkah Laku: Hayley

cenderung tidak bisa diam

di selnya. Ia melilit

sejumlah kain bajunya

untuk dijadikan ayunan.

Bahkan ia menjilat jeruji

untuk menggoda penjaga

a. Kamera:

menggunakan

teknik long shot,

kemudian beralih

ke teknik medium

shot hingga teknik

close up

b. Tata Cahaya:

pencahayaan di

awal scene cukup

terang dan fokus

kepada Harley

c. Musik: You Don’t

Own Me – Grace

Adegan ini adalah

kemunculan awal

Harley Quinn di film.

Ia berada di sebuah

penjara khusus,

dengan penjagaan

ketat, dan tidak ada

narapidana lain di

selnya.

Walaupun Harley di

penjara, ia tidak

mengenakan seragam

yang bisa dikenakan

narapidana. Ia malah

mengenakan t-shirt

tanpa lengan yang

sudah sobek di

beberapa bagian Di

adegan ini nampak

Harley sedang

bergelantungan di

jeruji sel, kemudian

ada sekelompok

penjaga

mendatanginya.

Salah satu penjaga

mengatakan untuk

turun dan menjauhi

jeruji besi, namun

Harley malah

menjilat jeruji

tersebut dan

Dalam film ini

Harley ditampilkan

sebagai perempuan

yang bertubuh

langsing, berkulit

putih dan berambut

panjang berwarna

pirang.

Tampilannya ini

merupakan streotip

perempuan cantik

yang banyak

ditampilkan media

barat.

Di scene ini, ia

bersikap agresif

kepada kepala sipir.

Karakter Harley

Quinn memang

identik dengan

femme fatale,

sosok yang

berani, seksi, dan

berbahaya

Pencahayaan di

awal scene cukup

terang dan fokus

kepada Harley.

Sementara

pengambilan

Harley berambut

pirang dan berkulit

putih. Di kalangan

masyarakat Barat,

wanita berambut

pirang dianggap

sebagai seseorang

yang kurang cerdas,

dan hanya

mengandalkan

kecantikan dan rambut

pirangnya saja.

Stereotip ini dikenal

dengan sebutan Dumb

Blonde.

Lagu yang mengiringi

adegan ini dan dialog

antara Harley Quinn

dan kepala sipir

menunjukan bahwa

Quinn adalah sosok

perempuan yang

independen dan tak

ingin diatur oleh

patriarki.

Kepala sipir

merupakan gambaran

ide laki-laki di

masyarakat sebagai

pengatur perempuan.

79

f. Gerakan: Harley berayun-

ayun di jeruji selnya

layaknya pemain sirkus

g. Ekspresi: Harley tertawa

menggoda ketika

berbicara dengan penjaga.

Ia juga menampilkan

ekspresi tidak takut

menggoda penjaga

untuk menemaninya

di dalam sel. Si

penjaga menolak

karena ada beberapa

rekannya yang

menjadi korban

keganasan Harley. Ia

pun menyuruh agar

Harley tidur di

bawah, namun

Harley tidak mau,

hingga akhirnya ia

disetrum melalui

jeruji besi selnya.

kamera

menggunakan

teknik long shot,

kemudian beralih

ke teknik medium

shot hingga teknik

close up.

Teknik ini

digunakan agar

penonton lebih

mengenal profil

Hayley, mulai dari

bahasa tubuh

hingga emosinya.

Dan perempuan mesti

tunduk dengan laki-

laki.

Quinn melawan

patriarki ini dengan

sikap feminin-nya

yang menggoda.

Terbukti 5 sipir yang

berhasil dia kalahkan.

Namun pada akhirnya

Quinn tetap tak bisa

mengalahkan laki-laki

karena sistem yang

membelenggunya.

Seperti halnya listrik,

sistem patriarki

melumpuhkan gerak

perempuan..

2.

a. Penampilan: Amanda

berkulit hitam dan

berambut pendek

b. Pakaian: Amanda

mengenakan celana dan

jas hitam sebagai outer di

bagian dalam tampak ia

mengenakan blazer

bercorak. Ia juga

mengenakan anting dan

kalung mutiara.

c. Lingkungan: Amanda

turun dari sebuah mobil

dengan membawa dua

a. Kamera:

menggunakan

teknik long shot,

kemudian beralih

ke teknik medium

shot hingga

teknik close up

b. Tata cahaya:

pencahayaan di

adegan Amanda

ini cenderung

gelap, memang

scene ini diambil

saat malam hari.

Adegan ini

merupakan awal

kemunculan Amanda

Waller di film ini. Ia

turun dari sebuah

mobil dengan

pengawalan. Ketika

ia berjalan menuju

restoran, ia melihat

seseorang yang

menjual t-shit

bertuliskan

Remember. T-shirt

itu mengingatkan

dirinya, akan misi

Di film ini Amanda

merupakan

politikus

terpandang yang

dihormati dan

disegani.

Amanda

mengenakan

celana, blazer dan

jas hitam. Setelan

yang dipilih

Amanda

merupakan pakaian

formal, yang

Amanda berkulit

hitam, menunjukkan ia

ras Afrika-Amerika.

Kelompok etnis ini

merupakan minoritas

di Amerika Serikat.

Etnis kulit hitam

memiliki sejarah

kelam di Amerika,

dulunya mereka

dijadikan sebagai

budak oleh orang kulit

putih. Saat ini etnis

kulit hitam cukup

memiliki keterwakilan

80

koper, ia menuju ke

sebuah restoran yang

dijaga oleh dua orang

bersenjata api.

d. Dialog: “Dunia berubah

ketika Superman terbang

melintasi langit. Lalu

berubah lagi saat dia

berhenti terbang. Karena

itulah aku di sini” (narasi

oleh Amanda)

e. Ekspresi: Amanda

tersenyum ketika melihat

penjual t-shirt yang

bertuliskan Remember,

dimana t-shirt tersebut

dibuat untuk mengenang

Superman.

c. Musik: Sympathy

for the Devil –

The Rolling

Stones

yang akan dia

lakukan

mengadopsi gaya

maskulin.

di Amerika, apalagi

semenjak Barack

Obama menjadi

presiden kulit hitam

pertama di AS.

Yang menarik, scene

ini menggunakan latar

musik Sympathy for

the Devil oleh The

Rolling Stones. Lagu

yang dirilis pada tahun

1968 ini sering disalah

artikan lagu tentang

satanisme, namun

sebenarnya lagu ini

bercerita tentang sisi

gelap seseorang. Lagu

ini mewakili misi yang

akan dijalankan

Amanda untuk

mengumpulkan para

kriminal kelas kakap

3..

a. Pakaian: Amanda

mengenakan blazer

bercorak dengan, anting

dan kalung mutiara. Ia

juga mengenakan jam

tangan berwarna emas.

b. Lingkungan: Amanda

berada di sebuah restoran

untuk melakukan meeting

c. Dialog: Amanda berkata

kepada petinggi militer :

a. Kamera:

Menggunakan

teknik long shot,

medium shot. dan

close up

Amanda melakukan

pertemuan dengan

beberapa orang di

sebuah restoran

dengan penjagaan

yang ketat.

Tampaknya orang-

orang ini adalah

politikus yang

memiliki jabatan

cukup penting di

pemerintahan.

Setting restoran

dalam scene ini

terlihat formal

dan mewah. Hal

itu menunjukkan

bahwa mereka

yang berada pada

ruangan tersebut

begitu berkelas

dan memiliki

Dalam program Task

Force X , Amanda

sengaja memilih para

kriminal sebagai

pasukan karena

mereka memiliki

kelemahan yang bisa

dimanfaatkan olehnya.

Kepercayaan diri

Amanda akan misi ini

sangat tinggi. Bahkan

Amanda

81

“Dia akan mematuhi

perintahku seperti Kitab

Suci”

d. Ekspresi: Amanda tampak

percaya diri ketika

memaparkan misi yang

akan ia jalankan

Amanda mengajukan

program Task Force

X, yang merupakan

sebuah pasukan

khusus yang terdiri

dari beberapa

kriminal kelas berat.

Misi ini awalnya

tidak disetujui,

namun Amanda

mendesak

terbentuknya Task

Force X demi

keamanan negara.

derajat yang

tinggi. Awalnya, kamera

mengambil dalam

bentung long shot

yang

memperlihatkan

suasana saat

Amanda berdiskusi

dengan petinggi

militer di sebuah

restoran. Saat

percakapan

dilakukan, kamera

berubah menjadi

medium shot.

Ketika Amanda

menekankan poin

penting, kamera

berubah menyorot

close up

menganalogikan

dirinya sebagai Tuhan,

yang membuat kitab

suci. Para kriminal

tersebut akan tunduk

dan patuh kepadanya.

4.

a. Pakaian: Gaya pakaian

Harleen Frances Quinzel

yang rapi dengan kemeja

dan rok di atas lutut serta

jas dokter. Ia juga

mengenakan sepatu high

heels

b. Tata rias: Make up yang

dikenakan cenderung

natural

c. Perilaku: Harleen Quinzel

jatuh cinta dengan joker.

Bahkan dia rela

a. Kamera:

menggunakan

teknik medium

shot untuk

menggambarkan

ekspresi tokoh

Adegan ini

menceritakan tentang

perubahan dr.

Harleen Frances

Quinzel yang

merupakan psikiater

untuk Joker saat

menjadi narapidana

di Arkham Asylum.

Harleen yang

mestinya

menyembuhkan

Joker malah jatuh

cinta dan memenuhi

Harleen Quinzel

adalah seorang

psikiater yang

menangani Joker di

Rumah Sakit Jiwa.

Pakaian yang

dikenakannya

cukup formal. Di

awal adegan,

kamera menyorot

sepatu high heels

yang dikenakan

Harleen. Wanita

yang memakai

Harleen Quinzel jatuh

cinta dengan Joker.

Dr.Quinzel rela

melakukan apapun

demi Joker, termasuk

menyediakan senjata,

bahkan disakiti dengan

sengatan listrik. Hal

ini menunjukkan

bahwa Dr.Quinzel atau

Harley Quinn masih

didominasi oleh Joker.

82

memenuhi segala

permintaan Joker,

termasuk disakiti dengan

sengatan listrik.

d. Dialog: Dialog yang dia

ucapkan saat disiksa

Joker dengan sengatan

listrik di otak, “Aku bisa

menahannya.”

permintaan

pasiennya seperti

menyediakan senjata

untuk melarikan diri.

Bahkan dia rela

disengat listrik oleh

Joker sebagai balas

dendam karena Joker

merasa dijadikan

objek praktik

kedokteran jiwa.

sepatu hak tinggi

dinilai memiliki

tampilan yang lebih

menarik, namun

sepatu jenis ini

cenderung tidak

nyaman digunakan.

Oleh karena itu ada

istilah “Beauty is

Pain”.

5.

a. Pakaian: Harley Quinn

mengenakan baju badut

berwarna merah hitam. Ia

juga mengenakan baju

berwarna emas, dengan

beberapa arloji yang

melingkar di lengan.

b. Tata rias: Harley

mengenakan riasan yang

tebal dengan lipstick

berwarna merah.

c. Dialog: “Kau adalah

hadiahku untuk si gagah

tampan ini.” kata Joker

ketika menyerahkan

a. Kamera:

menggunakan

teknik medium

shot untuk

menunjukkan

reaksi antar tokoh

dan

memperlihatkan

masing-masing

ekpresi

Dr.Quinzel telah

berubah menjadi

Harley Quinn, dia

menjadi pasangan

Joker dan dijuluki

Raja dan Ratu Kota

Gotham. Joker tak

hanya menganggap

Harley sebagai

pasangan tetapi juga

barang. Terbukti

ketika temannya

mengaggumi Harley,

Joker seenaknya

menyerahkan

pasangannya sebagai

hadiah. Temannya

Setelah menjadi

Harley Quinn, Dr

Quinzel berubah

menjadi perempuan

yang berbeda. Gaya

pakaian Harleen

Frances Quinzel

yang rapi dengan

kemeja dan rok di

atas lutut serta jas

dokter. Berubah

menjadi Harley

Quinn yang

berpakaian terbuka.

Make up yang

dikenakan juga

berubah dari yang

Harley Quinn dan

Joker adalah pasangan

kriminal yang ternama

di kota Gotham.

Namun hubungan

kedua tokoh ini tidak

setara. Harley Quinn

adalah sub dari Joker

yang mendominasi.

Ketika Joker memberi

perintah kepada

Harley untuk menjadi

hadiah bagi temannya.

Harley tidak menolak,

ia selalu mematuhi apa

kata Joker.

83

Harley Quinn kepada

temannya.

d. Ekspresi: Harley selalu

melihat Joker dengan

pandangan memuja.

e. Perilaku: Harley berani

melawan Batman di air,

padahal ia tak bisa

berenang.

menolak karena takut

dengan Joker.

Hingga Joker pun

membunuhnya.

Harley Quinn

dianggap lebih gila

dan nekat

dibandingkan Joker.

Waktu dikejar

Batman, dialah yang

menembaki

superhero itu

sekaligus menyuruh

Joker untuk

mengencangkan laju

mobil. Sayangnya,

mobil itu jatuh ke

sungai. Saat Batman

mendekati mereka di

dalam air, Harley

Quinn lebih berani

melawan Batman

daripada Joker

hingga akhirnya

terpukul hingga

pingsan.

tipis menjadi tebal,

terutama di bagian

mata dan bibir.

Rambut pirangnya

dicat merah jambu

dan biru toska di

ujungnya

Harley sering kali

berlaku agresif,

termasuk menari-

nari di klub.

Namun ketika

Joker

memanggilnya ia

selalu patuh kepada

perintah Joker.

Bahkan ia rela

dijadikan hadiah

kepada laki-laki

lain.

Saat berbicara dan

memandang Joker,

Harley sering

menampilkan ekspresi

memuja. Bagi Harley,

Joker adalah

segalanya.

Tanpa Joker, Harley

Quinn akan tetap

menjadi Harleen

Frances Quinzel,

seorang psikiater

bukan penjahat. Untuk

mengimbangi kegilaan

Joker, Quinn sampai

berbuat yang lebih gila

bahkan nekat agar bisa

diterima sebagai

pasangan Joker.

Artinya, ada kesadaran

semu yang dirasakan

oleh Harley Quinn.

Sejatinya, meskipun

dia diperlakukan

sebagai ratu, tetap saja

berada pada dominasi

Joker.

84

6.

a. Lingkungan: Adegan ini

berada di ruangan rapat

militer Amerika Serikat.

Topik yang dibicarakan

mengenai pertahanan

negara. Amanda Wallar

merupakan satu-satunya

presentasi. Dia berdiri

tepat di ujung meja rapat

di mana ujung

seberangnya adalah

pemimpin tertinggi

militer. Dia mengusulkan

pembentukan pasukan

khusu yang berlatar

belakang penjahat

b. Pakaian: Busana yang

dikenakan Amanda

dominasi hitam dengan

gaya yang khas yaitu

anting dan kalung

mutiara.

c. Dialog: Di rapat tersebut

Amanda berhasil

meyakinkan para petinggi

militer dengan

memanipulasi

Enchantress, penyihir

perempuan yang

merasuki DR June Moon.

Dialognya “Saya ingin

membentuk sekumpulan

orang jahat yang bisa

melakukan kebaikan. Saat

diragukan, Amanda

a. Saat awal rapat,

kamera

mengambil

gambar medium

long shot untuk

memperlihatkan

kedudukan

Amanda dalam

rapat tersebut.

Namun saat

Amanda

menjelaskan

program dan

meyakinkan

petinggi militer,

kamera yang

digunakan

adalah medium

shot dan

medium close up

untuk

memperlihatkan

ekpresinya yang

tanpa senyum.

Adegan ini

menggambarkan saat

Amanda Waller

mengusulkan

pembentukan

pasukan dari para

penjahat. Tujuannya

adalah melawan

penjahat yang

metahuman. Amanda

memperkenalkan

satu persatu anggota

pasukan ini termasuk

antropolog June

Moon yang sering

dirasuki penyihir

jahat alias

Enchantress.

Mulanya para

petinggi militer

menolak, apalagi

setelah melihat

Enchantress yang

dianggap mereka

seperti sulap. Namun

karena Amanda

memanipulasi

Enchantress untuk

mengambilkan

dokumen Menteri

Pertahanan Iran di

Teheran, dan berhasil

membawa rencana

perang Iran, para

Peneliti melihat, di

sini Amanda

kehilangan sisi

femininnya.Sikap

femininnya hanya

terlihat dari

asesoris yang

dikenakannya yakni

anting dan kalung

mutiara klasik.

Sikap Amanda

cenderung

maskulin yakni

ingin menguasai,

mempunyai jiwa

kompetensi, tak

berperasaan, kuat,

dan kejam. Amanda

sama sekali

mengabaikan

masalah

keseimbangan dan

kedamaian yang

diharapkan oleh

June Moon. Dia

dengan tak

berperasaan

memanipulasi June

Moon berubah

menjadi

Enchantress

meskipun Moon tak

menginginkan.

Dapat dilihat dari sini,

Amanda ingin

usulanhya diterima

oleh para petinggi

militer dengan

paradigam

maskulintasnya.

Amanda tidak

menggunakan sisi

femininya untuk

meraih kesetaraan

dengan laki-laki.

Pengambilan gambar

dalam adegan ini

menegaskan hal

tersebut.

85

menawarkan berkas yang

selama ini dicari oleh

militer. “Bagaimana

kalau brankas Menteri

Pertahanan Iran di

Teheran?”. Ternyata

isinya adalah persenjataan

yang dimiliki oleh Iran.

Pihak Amerika sudah

belasan tahun

mencarinya,

d. Ekspresi Amanda saat

rapat serius. Namun juga

mendominasi kepada

bawahannya, berhasil

memaksa melakukan

sesuatu yang tidak

diinginkan bawahannya.

Baik laki-laki maupun

perempuan.

petinggi akhirnya

setuju.

Doktor June Moon

selalu menolak saat

berubah menjadi

Enchantress tapi dia

tidak punya pilihan

karena jantung

enchantress dikuasai

oleh Amanda.

Setelah menjadi

manusia kembali,

Amanda menyuruh

Flag membawa pergi

June Moon.

Bentuk manipulasi

yang dilakukan

oleh Amanda

terhadap June

Moon adalah

jantung penyihir

yang disimpannya

dan hubungan

romantika antara

Flag dan Moon.

7.

a. Lingkungan: Bertempat

di Belle Reve Special

Security Barracks.

Adegan ini menceritakan

tentang Amanda Waller

dan tangan kanannya,

Flag, bernegosiasi dengan

para penjahat yang akan

menjadi anggota Suicide

Squad

b. Pakaian: Busana yang

dikenakan Amanda

cenderung gelap, bahkan

a. Mayoritas

gambar pada

adegan ini

menggunakan

teknik medium

shot untuk

menunjukan

ekspresi

masing-masing

karakternya.

Ada beberapa

yang mengambil

medium long

AmandaWaller dan

Rick Flag

mengunjungi

Belle Reve Special

Security Barracks.

Untuk bernegosiasi

dengan penjahat

yang akan

digabungkan dalam

suicide squad. Para

penjahat itu adalah

pasangan penjahat

Joker yakni Harley

Amanda

mempunyai sifat

maskulin dengan

ditunjukkan

sikapnya yang

ingin menguasai

para penjahat. Segi

femininnya

ditunjukan lewat

warna pink atau

merah jambu yang

menghiasi

pakiannya. Warna

Dari atribut yang

dimiliki, Amanda

sejatinya double

minority di Amerika.

Dia dari kelompok

kulit hitan dan seorang

perempuan. Tapi

nyatanya Amanda

lebih mempunyai

power dibanding

sejumlah karakter lain

di sini seperti Rick

Flag dan Kepala Sipir

86

termasuk payungnya yang

berwarna hitam. Namun

masih ada warna cerah

yaitu warna pink di syal

yang dia kenakan.

c. Dialog: Terdapat

beberapa dialog yang

menggambarkan sosok

Amanda yang berasal dari

karakter lain. Misalnya

saat masuk dalam

penjara, petugas

mengatakan “Kenapa

tidak menjilat padanya,

Dia bosnya,”

Saat bertemu dengan

Harley Quinn, pasangan

joker itu bertanya

‘Apakah kau sang iblis?”

Amanda menjawab

“Mungkin”.

Saat Deadshot

bernegosiasi, dia

menyebutkan sejumlah

syarat dihadapan Flag

tapi ternyata dia tak

bernegosiasi dengan Flag

karena dianggap kacung

“Kau pikir aku bicara

padamu? Tidak, Kacung.

Aku bicara dengan

bosmu,” kata Deadshot.

d. Ekspresi Flag menaruh

hormat kepada Amanda.

Sedangkan ekspresi

shot seperti

waktu Amanda

bertemu dengan

Harley Quinn.

Amanda berada

di atas

sedangkan

Quinn ada di

bawah.

Sementara

dengan karakter

laki-laki lain,

Amanda berdiri

sejajar.

b. Pencahayaan:

Warna tone

pada adegan ini

adalah hitam

dan abu-abu, tak

ada warna putih

bersih. Bahkan

warna baju

oranye yang

dikenakan para

penjahat juga

berwarna

kusam.

Quinn, gangster yang

bisa mengendalikan

api Chato Santana/El

Diablo, pejahat

berkulit buaya

Waylon Jones/Killer

Croc dan sniper

pembunuh handal

Floyd Lawton

Deadshot.

ini dianggap

sebagai warna

perempuan dan

jarang digunakan

tokoh laki-laki

kecuali yang

berkarakter

flamboyan

Dalam scene ini

terlihat bahwa

Amanda lebih

mempunyai kuasa

dibandingkan tokoh

lain, hal ini bisa

dilihat dari

pengambilan

gambar dan dialog

antara Amanda

dengan tokoh

karakter lain.

Saat bertemu

Harley Quinn,

posisi Amanda

dianggap lebih

tinggi, dilihat dari

pengambilan

gambar dan dialog

yang diucapkan.

yang laki-laki dan kulit

putih.

87

Harley Quinn saat

mengatakan “Apakah

kamu iblis?” adalah

pandangan ketakutan.

8.

a. Pakaian: Awalnya Harley

Quinn mengenakan

seragam penjara,

kemudian ia mengganti

pakaiannya dengan t-shirt

dan celana pendek

berwarna putih, merah,

biru. Ia juga mengenakan

bra berwarna merah dan

hitam.

b. Tata rias: Harley

berdandan mengenakan

lipstick warna merah

favoritnya.

c. Perilaku: Harley senang

karena bisa menggunakan

barang-barangnya

sebelum ia dipenjara. Ia

bahkan tak peduli saat

orang-orang melihatnya

berganti baju di depan

umum.

d. Ekspresi: Harley tertawa

kegirangan ketika melihat

barang-barangnya

a. Kamera:

Mayoritas adegan

menggunakan

teknik medium

shot. Ada juga

adegan yang

menggunakan

teknik long shot

untuk

menunjukkan

suasana sekitar.

Namun pada saat

Harley berganti

baju, kamera

menyorot bra

yang dikenakan

Harley secara

close up.

Harley dan rekan-

rekannya tampak

senang, karena bisa

menggunakan

barang-barang

sebelum mereka

dipenjara. Harley

sempat mengambil

baju badut berwarna

merah hitam yang

menjadi baju

maskotnya. Namun

ia lebih memilih

mengenakan t-shirt

dan celana pendek

yang warnanya

senada dengan

rambut Harley.

Dalam adegan ini,

Harley tampak

senang dan percaya

diri. Ia juga tak

peduli ketika semua

orang melihatnya

sedang berganti

baju.

Harley juga terlihat

memakai liptik

merah yang

menjadi ciri

khasnya.

Warna merah

sendiri memiliki

arti agresivitas,

gairah, kuat,

sensualitas dan

bahaya (Dameria,

2007). Hal itu

menunjukkan

bahwa Harley

digambarkan

perempuan yang

berani dan kuat

untuk berkompetisi.

Film ini terkesan

menyorot bahwa

Harley memiliki tubuh

ideal. Ketika ia

mengganti bajunya,

kamera menyorot bra

yang dikenakan Harley

dengan teknik

pengambilan close up.

Harley memiliki badan

yang proporsional,

tinggi, langsing,

berkulit putih dan

berambut blonde.

Karakteristik tubuh

Harley dipandang

sebagai tubuh ideal

orang Barat.

Harley sebagai satu-

satunya penjahat

wanita di tim Suicide

Squad tampak tak

kenal takut. Dia juga

tampak mendominasi

pembicaraan. Bersama

Dead Shot, ia menjadi

penggerak Suicide

Squad.

88

9.

a. Pakaian: Amanda

mengenakan putih

bergaris dengan dalaman

berwarna pink fanta.

Anting dan kalung

mutiara klasik yang

menjadi ciri khasnya

Amanda juga dikenakan.

b. Ekspresi Amanda waktu

terjadi huru hara tetap

tenang, tidak panik.

c. Dialog: Ada dialog yang

berkaitan dengan

Amanda. “Dengarlah

suara Tuhan” kata Rick

Flag saat menunjukkan

sabak yang mengeluarkan

gambar Amanda yang

akan menyembutkan misi

penyelamatan.

Dialog Amanda “Jika

gagal kalian mati. Jika

ada masalah di Flag,

kalian juga mati. Ingat

aku mengawasi, aku

mengetahui semuanya.”

Perintah ini ditimpali

Deadshot “Dibanding

a. Pengambilan

adegan ini

semuanya

medium shot

kecuali waktu

Amanda

mengucapkan

ancaman, dialog

Flag yang

menyebut

atasannya Tuhan,

dan pujian

Deadshot untuk

Amanda.

Pengambilan

gambar yang

mengiringi dialog

tersebut dengan

close up untuk

menunjukkan

ekspresi tokoh-

tokohnya.

Kaburnya

Enchantress dan

bergabung dengan

Incubus membuat

Midwest City

menjadi chaos.

Banyak penduduk

yang mesti

mengungsi.

Sementara militer

terpaksa

mengaktifkan para

penjahat, 4 berasal

dari penjara

sedangkan dua orang

lainnya yakni Kapten

Boomerang dan

Slipknot penjahat

yang baru ditangkap.

Mereka mendapatkan

misi dari Amanda

untuk

menyelamatkan

seorang tokoh

penting hidup-hidup.

Jika gagal, mereka

semua akan mati.

Capra membedakan

karakteristik

kepemimpinan

feminitas dan

maskulinitas

(Parashakti, 2015).

Pemimpin

feminitas

mempunyai

karakteristik

seimbang,

responsif, kerja

sama, intuitif, dan

mempersatukan.

Sementara

kepemimpinan

maskulintas

mempunyai

karakteristik yakni

banyak tuntutan,

agresif, dan

kompetitif.

Dilihat dari

tuntuntan dan

agresifitas Amanda

yang disertai

ancaman saat

Amanda mempunyai

kuasa untuk

mengontrol para

penjahat yang sulit

diatur. Dengan dingin,

dia memaksa semua

penjahat mengikuti

perintahnya. Artinya

Amanda lebih

mempunyai kuasa

dibanding para

penjahat dan prajurit

militer yang mayoritas

laki-laki. Bahkan,

pengaruh Amanda

terlihat lebih kuat

dibanding Flag yang

laki-laki dan berkulit

putih.

Suasana di lokasi

Amanda yang serba

teratur dan tempat

penjahat yang

berantakan

menunjukkan bahwa

Amanda berada pada

pihak yang ideal

89

dirimu, dia lebih hebat,”

seraya melihat Flag

d. Lingkungan: Setting para

penjahat di outdoor

dengan suasana yang

sedang chaos sedangkan

Amanda di perkantoran

yang serba teratur.

Amanda juga

menyuruh para

penjahat mengikuti

perintah Rick Flag.

Amanda mengancam

dia tahu semua yang

terjadi di kelompok

itu. Dia mengawasi

dari jauh.

memerintahkan

pasukkanya dia

mempunyai

karakteristik

maskulin.

dibandingkan para

penjahat.

10.

a. Lokasi: Kota Midwest

City yang porak-poranda

b. Ekspresi: Harley tampak

khawatir setelah Slipknot

dibunuh Rick Flag. Ia

khawatir bisa jadi dirinya

juga akan dibunuh.

c. Dialog: “Itu baru aplikasi

pembunuh”, ujar Harley

ketika Flag meledakkan

bom di kepala Slipknot.

“Tetaplah jahat cantik,”

kata Deadshot saat

berdiskusi dengan Harley.

a. Kamera:

pengambilan

adegan ini

menggunakan

teknik medium

shot

Captain Boomerang

dan Slipknot

berupaya kabur. Dari

tim, padahal di

kepala mereka

tertanam bom yang

setiap saat meledak

ketika mereka kabur

atau tidak patuh

kepada perintah Flag.

Hingga akhirnya

Slipknot terbunuh.

Harley mengagumi

cara Flag membunuh

Slipknot, tapi dia

Marshall

menjelaskan

mengenai

karakteristik

mengenai

karakteristik

individu saat

berada di tim yakni

maskulinitas dan

feminitas (Sparrow

& Rigg, 1993).

Feminitas

mempunyai sikap

saling

ketergantungan;

Dilihat dari adegan

tersebut dan analisis,

Harley Quinn

mengandalkan sisi

feminitasnya untuk

mengatasi masalah.

Meski demikian,

rekan-rekannya

sesama penjahat tetap

menganggap dia

setara, tak

menganggap lebih

rendah. Ini terbukti

dari cara rekannya

memperlakukan dia.

90

juga khawatir ia akan

terbunuh dengan cara

yang sama.

Deadshot yang

mengetahui bahwa

Harley akan

mendapat bantuan

dari Joker,

menghampiri Harley

dan merencanaka

misi untuk kabur

penggabungan;

mendukung; kerja

sama; kemauan

menerima; waspada

terhadap pola-

polakeseluruhan,

dan keberadaan.

Sementara sikap

maskulinitas lebih

pada penonjolan

diri, pemisahan,

independen,

kontrol, dan

kompetisi.

Dilihat dari adegan

tersebut, Harley

Quinn lebih pada

feminitas dengan

mengajak kerja

sama antar-penjahat

dan memperhatikan

pola-pola

keseluruhan

kelompok. Ini

berbeda dengan

Slipknot yang lebih

mengandalkan

pemisahan diri.

11.

a. Perilaku: Harley

menambaki musuh

dengan sigap. Ia sama

sekali tak takut dengan

musuh yang jumlahnya

lebih banyak.

c. Kamera:

pengambilan

adegan ini

menggunakan

teknik medium

shot

Pasukan Incubus

menyerang Suicide

Squad. Walau jumlah

mereka lebih banyak,

Harley tak takut dan

dengan sigap

Posfeminis

mengganggap

kesetaraan antara

laki-laki dan

perempuan bisa

muncul tanpa harus

menghilangkan sisi

Harley Quinn telah

dianggap setara oleh

rekan-rekannya ketika

melihat dia bisa

menaklukkan musuh.

91

b. Dialog: “Terima kasih.”

Kata Flag. “Diam.” Ujar

Harley.

melumpuhkan

mereka.

Ketika Flag

ditangkap musuh,

Harley lah yang

menolongnya. Hley

juga tak segan

mengulurkan tangan

untuk membantu

Flag berdiri. Flag

mengucapkan terima

kasih namun Harley

tak

memperdulikannya.

feminitasnya. Inilah

yang terlihat dari

Harley Quinn yang

dia dapat

memunculkan sisi

feminitasnya dan

maskulinitasnya

secara bersamaan.

Dia berpenampilan

feminin dengan

gincu merah

merona tetapi juga

bisa menyerang

musuh.

12.

a. Lokasi: Di sebuah

pertokoan Midwest City

yang tidak berpenghuni

b. Perilaku: Harley

memecah etalase toko dan

mengambil tas yang

disukainya.

c. Dialog: “Kami orang

jahat, ini yang kami

lakukan.”

d. Ekspresi: Harley

memecah kaca secara

tiba-tiba dan tersenyum

dengan santai saat

mengambil barang

incarannya

a. Kamera:

pengambilan

adegan ini

menggunakan

teknik long shot

dan medium shot

Setelah mengalahkan

pasukan musuh,

Suicide Squad

meneruskan

perjalannnya. Namun

tiba-tiba Harley

memecahkan etalase

kaca pertokoan dan

mengambil barang

yang disenanginya.

Ciri maskulin

adalah sikap

agresif. Adegan ini

menunjukkan sikap

Harley Quinn yang

agresif saat melihat

sesuatu yang

diinginkan yaitu

tas.

Harley Quinn

mempunyai

keseimbangan

maskulinitas dan

feminitas dalam

dirinya.

92

13.

a. Pakaian: Harley

mengenakan kemeja biru

lengan panjang.

b. Lokasi: di jalanan kota

Gotham

c. Perilaku: Harley Quinn

pada adegan ini adalah

mengejar Joker dengan

mengendari motor laki-

laki. Setelah berhasil

menyalip, dia kemudian

menghadang di depan

mobil Joker

d. Ekspresi: Harley Quinn

menunjukkan rasa marah

kepada Joker

e. Dialog: Saat berhadapan

dengan Joker, dialog yang

disampaikan adalah

“Sudah kubuktikan aku

mencintaimu, terima saja.

a. Kamera:

pengambilan

adegan ini

menggunakan

teknik dan

medium shot

dan close up

Setelah dibantu oleh

Harleen Quinzel,

Joker malah

meninggalkannya

dan mengabaikan

perasaan dokternya

itu. Harleen

kemudian

mengejarnya dengan

menggunakan motor

besar dan menyalip

Joker.

Harleen kemudian

menghadang Joker

seraya

mengacungkan pistol

sambil memaksa

menerima cintanya.

Dilihat dari baju

kemeja berwarna

biru, identik dengan

laki-laki,

penggunaan motor

besar, dan

memaksa Joker

dengan acungan

pistol,

menunjukkan

bahwa Harleen

Quinzel

mempunyai sifat

maskulin berupa

agresif dan

penaklukkan.

Sifat Harleen

Quinzel ini malah

melampaui sisi

maskulin dari

Joker.

Bila adegan

sebelumnya, Harleen

Quinzel terlihat

didominasi oleh Joker,

adegan ini justru

sebaliknya. Joker

tampak takluk

dihadapan Harleen

Quinzel. Ini

menunjukkan sikap

feminisnya mulai

muncul.

93

14.

a. Pakaian: Harley

mengenakan kemeja biru

lengan panjang.

b. Lokasi: di sebuah pabrik

dengan tabung

pengolahan besar di

bawahnya.

c. Perilaku: Harley Quinn

pada adegan ini

mengikuti tantangan dari

Joker untuk bunuh diri

terjun ke tabung

pengolahan

d. Ekspresi: Harley Quinn

menunjukkan senyuman

saat memandang Joker

a. Gambar diambil

dengan kamera

close up dan

medium shoot

saat interaksi

terjadi. Tapi

untuk

menggambarkan

tindakan masing-

masing karakter,

diambil

menggunakan

long shoot.

Setelah mengancam,

Harleen Quinzel

diajak Joker untuk

membuktikan

cintanya dengan cara

terjun ke tabung

pengolahan di sebuah

pabrik yang terlihat

mendidih. Harleen

Quinzel pun

menyanggupi.

Setelah Harleen

Quinzel terjun, Joker

awalnya membalikan

badan ingin

meninggalkannya.

Namun kemudian

Joker tak jadi pergi

namun malah ikut

terjun untuk

Joker kembali

memanupulasi

kesadaran Harleen

Quinzel. Hal ini

kembali

menunjukkan

dominasi Joker atas

dokter pribadinya

itu.

Namun kepasrahan

dan sikap feminin

dari Harleen justru

menggerakkan sisi

maskulin Joker

untuk melindungi

Harleen.Pendar

warna biru dan

merah

menunjukkan

keseimbangan

Adegan itu bisa

diinterpretasikan

bahwa sikap feminin

Harleen lah yang lebih

menggerakan Joker

untuk mencintainya

dibanding maskulin

ketika mengacungkan

pistol.

Aliran posfeminis

memberi kesempatan

kepada perempuan

untuk memilih

maskulin atau feminin

agar setara dengan

laki-laki.

94

e. Dialog: Saat berhadapan

dengan Harleen Quinzel,

dialog yang disampaikan

joker adalah “Maukah

kamu mati demi aku”.

Dan Harleen Quinzel

menyanggupi.

menyelamatkan

Harleen Quinzel

yang akan

tenggelam. Pendar

biru dan pink fanta

pun bermunculan di

sekitar mereka.

antara laki-laki dan

perempuan.

15.

a. Lokasi: Setting gedung

dengan tangga tinggi.

Nuansa suram yang

melingkupi gedung.

b. Pakaian: Seperti

sebelumnya, Amanda

mengenakan blazer putih

dengan dalaman pink

fanta sedangkan para

pasukan militer dan

penjahat mayoritas

menggunakan warna

kelabu.

c. Dialog yang

menggambarkan Amanda

muncul dari Deadshot,

“Mereka kira, kita

menyelematkan Nelson

mandela”, “aku bisa jaga

diri,” jawab Amanda.

Setelah Amanda

menembaki bawahannya

di ruangan, Deadshot

berkomentar “Astaga, itu

baru wanita kejam, Dan

aku terbiasa jahat”. “Aku

menyukainya,” kata

a. Kamera:

Pengambilan

gambar untuk

menunjukkan

awal ruangan

baru selalu

dengan longshot

untuk

menunjukkan

interaksi antara

Amanda dan

orang sekitarnya.

Termasuk saat dia

menembaki

bawahannya.

Sedangkan saat

para karakater

berbicara kepada

Amanda,

pengambilan

gambar berubah

menjadi middle

close up yang

menunjukan

ekspresi dua atau

lebih karakter

secara bersamaan

Setelah berhasil

mengalahkan para

zombi yang dibuat

Enchantress dan

Incubus, para

pasukan dan penjahat

menuju ruangan

untuk

menyelematkan

tokoh penting.

Deadshot sebagai

pemimpin penjahat

dan Flag sebagai

pemimpin pasukan

masuk dalam

ruangan yang

ternyata berisi

Amanda dan

bawahannya.

Amanda menyuruh

bawahannya

mematikan driver.

Saat para

bawahannya

berkemas, Amanda

ternyata justru

Seperti uraian

sebelumnya,

karakteristik

maskulinitas adalah

agresif, kompetisi,

dan banyaknya

tuntutan. Adegan

penembakan ini

menunjukkan sisi

maskulin dari

Amanda.

Perempuan yang

terlalu mempunyai

sisi maskulin justru

dianggap

menyeramkan oleh

laki-laki.

Amanda ternyata

mempunyai kuasa atas

penjahat dan

bawahannya. Dia

dengan mudah

membunuh dan

mengancam bahkan

kepada pihak yang

loyal kepadanya.

Baju yang cerah dan

penampilan yang rapi

dibanding para

penjahat yang

berantakan dan kelabu

ternyata tak membuat

Amanda berbeda

dengan mereka. Film

ini ingin menunjukkan

bahwa Amanda dan

para penjahat sama-

sama jahat.

Namun meskipun para

penjahat

menyelamatkan

Amanda, ternyata

95

Killer Croc setelah

mendapatkan ancaman

dari Amanda. Dialog

yang melibatkan Amanda

sendiri “aku

konsekuensimu,” katanya

pada Flag. “Biar

kutangani,” katanya pada

Katana saat bawahannya

itu ingin membunuh para

penjahat yang

mengancam. “Jangan

terlalu semangat padaku

dan merusak

kesenangan,” katanya

menunjukan aplikasi

membunuh.

Dialog yang melibatkan

Amanda sendiri “aku

konsekuensimu,” katanya

pada Flag. “Biar

kutangani,” katanya pada

Katana saat bawahannya

itu ingin membunuh para

penjahat yang

mengancam. “Jangan

terlalu semangat padaku

dan merusak

kesenangan,” katanya

menunjukan aplikasi

membunuh.

menembak mati

semuanya.

Flag dan Deadshot

terkejut. Saat keluar

ruangan, para

penjahat juga terkejut

karena selama ini

yang diselamatkan

menurut mereka

tidak cukup penting.

Para penjahat

mengancam Amanda

namun dia berhasil

mengatasinya dengan

menunjukkan

aplikasi membunuh.

Sekali tekan, kepala

penjahat akan

meledak. Mereka

pun tak berkutik.

mereka menganggap

dia tak cukup penting.

Artinya, para penjahat

patuh kepada Amanda

bukan karena segan

atau hormat melainkan

takut.

Dilihat dari sini,

feminis yang

menggunakan

maskulinitas

(penguasaaan dan

konfrontasi) agar

setara dengan laki-laki

justru ditakuti.

96

16.

a. Pakaian: Harley Quinn

dan Amanda Waller

sama-sama menggunakan

pakaian dengan dominasi

putih dan merah.

b. Lingkungan: Adegan ini

di lantai teratas sebuah

gedung

c. Ekspresi: Amanda terlihat

marah sedangkan Harley

Quinn nampak bahagia

d. Dialog yang ada:

“Tembak wanita itu,”

kata Amanda saat

menyuruh Deadshot

membidik Harley Quinn

yang kabur. “Akan

kulakukan apapun

untukmu,” kata Joker

kepada Harley Quinn.

a. Kamera

mengambil long

shoot saat

menyorot

Harley Quinn

kabur. Amanda

Waller disorot

dengan

mengunakan

medium shoot.

Kamera menjadi

close up saat

Harley Quinn

berdialog

dengan Joker.

Setelah Amanda

berhasil dibebaskan,

dia akan

menyelamatkan diri

menggunakan

helicopter. Saat

itulah Harley Quinn

kabur karena

dijemput oleh Joker

yang membajak

helicopter.

Amanda kemudian

menyuruh Deadshoot

menembak mati.

Deadshoot menolak

karena simpati

dengan Harley

Quinn. Namun

setelah diancam,

Deadshoot akhirnya

mengarahkan

senapannya ke

Harley Quinn meski

dengan sengaja

membuat meleset.

Harley Quinn

akhirnya berada pada

helicopter yang sama

dengan Joker. Saat

Harley melepas

kerinduan dengan

Joker, Amanda

menyuruh pasukan

menembak

Harley Quinn

menampilkan

karakter yang

feminin di adegan

ini yakni patuh,

mencari

keseimbangan ke

Joker, dan

mengaggungkan

kebersamaan.

Sebaliknya,

Amanda justru

agresif dan

penguasaan.

Melihat ini, Harley

dibantu oleh Joker

agar bebas.

Sebaliknya

Amanda justru

diingkari oleh

Deadshoot sebagai

bawahannya.

Posfeminis

menyerahkan cara

mengatasi

persoalan dengan

solusi masing-

masing. Bisa

maskulin atau

feminin.

Meski sama-sama

perempuan, Amanda

Waller dan Harley

Quinn mempunyai

cara yang berbeda.

Amanda memilih cara

maskulin sedangkan

Harley Feminin.

Namun yang menarik

adalah bagaimana para

laki-laki menyikapi

tindakan yang

dilakukan oleh

perempuan. Dari

adegan itu dapat

dilihat bahwa laki-laki

lebih membantu

perempuan yang

mengedepankan

feminitas.

97

helicopter. Harley

jatuh, sementara

helicopter yang

ditumpangi Joker

meledak. Harley

menangis.

17.

a. Lingkungan: setting

gambar ada di sekitar

jatuhnya helicopter, di

atas gedung tempat para

penjahat dan bawahannya,

dan kantor militer di

lokasi lain.

b. Dialog: Dialog yang ada

seperti “Amanda jatuh, ini

sudah berakhir,” kata

petinggi militer. “Tanpa

Amanda, kau tidak

mendapatkan apa-apa,”

kata Flag kepada

Deadshot saat penjahat itu

menolak menolong

Amanda.

a. Pengambilan

gambar dilakukan

dengan longshot

untuk

menunjukkan

jalannya cerita.

Sedangkan saat

dialog,

menggunakan

middle close up

yang menjelaskan

interaksi antar-

karakter

Setelah Amanda

gagal menyuruh

Deadshot membunuh

Harley Quinn yang

kabur, dia naik

helicopter untuk

menyelamatkan diri.

Saat terbang, Incubus

membuat helicopter

itu jatuh. Amanda

segera mengambil

senapan laras

panjang dan

menembaki zombi.

Sementara itu,

setelah melihat

helicopter yang

ditumpangi Amanda

jatuh, petinggi

militer tampak

menyerah dan

mengatakan

semuanya telah

berakhir. Sedangkan

Flag dan pasukannya

Adegan ini menarik

meski gambar

Amanda minim

ditampilkan di sini.

Amanda yang

biasanya sering

menggunakan

diplomasi untuk

menjalankan

misinya ternyata

juga bisa

menggunakan

senjata atau

kekerasan.

Pentingnya

Amanda juga

ditunjukkan oleh

orang-orang yang

disekitarnya.

Amanda dianggap

menjadi tokoh

kunci dalam

program yang

melibatkan para

penjahat.

Artinya, para tokoh-

tokoh ini mempunyai

ketergantungan

terhadap Amanda. Dia

menjadi sosok yang

mendominasi meski

tidak diketahui hidup

atau mati. Di sini,

perempuan tidak lagi

dianggap sebagai sub-

ordinatnya laki-laki.

98

berencana

menyelamatkan

Amanda. Deadshot

menolak, tapi Flag

mengatakan Amanda

penting bagi mereka

kalau ingin

mendapatkan hadiah

kesepakatan awal.

18.

a. Lingkungan: Setting dan

suasana terasa chaos ,

tidak beraturan. Ini

merupakan Adegan

penangkapan Amanda

Waller oleh Enchantress

dan Incubus.

b. Dialog Amanda dengan

Enchantress “Bagaimana

mengalahkan

pasukanmu,” tanya

Enchantress. “Coba saja,

Jalang,” jawab Amanda.

c. Perilaku: Reaksi Amanda

saat bertemu dengan

Enchantress masih

bersikap tenang. Namun

ketika tentakel-tentakel

akan mengendalikan

otaknya, dia menjadi

ketakutan

a. Kamera

mengambil

gambar medium

close up untuk

Amanda

sedangkan

Enchantress lebih

pada medium

shoot.

Pengambilan pada

Amanda untuk

memperlihatkan

perubahan reaksi.

Sedangkan pada

Enchantress lebih

menunjukan pada

kekuatannya.

Amanda Waller

ditangkap oleh

Enchantress dan

Incubus. Dia dipaksa

membuka kotak yang

berisi jantung

Enchantress.

Amanda tidak

berkutik.

Setelah mendapatkan

jantungnya,

Enchantress

menanyakan

bagaimana

mengalahkan

pasukannya tetapi

Amanda menolak

menjawab. Tentakel

Enchantress

kemudian mengarah

pada otak Amanda

untuk mengetahui

rahasia dan strategi

yang telah dibuat.

Ketakutan Amanda

bukan pada

Enchantress

melainkan lebih

pada strategi yang

dia simpan di

otaknya. Dia takut

Enchantress

mengetahui

strateginya

sehingga dapat

menguasai dunia.

Artinya, Amanda

tak takut kepada

siapapun kecuali

pada sesuatu yang

ada didirinya.

Posisi Enchantress

yang berada di atas

sedangkan Amanda

ada di bawah

menunjukkan

Amanda

sebenarnya sudah

Dilihat dari ideologi

feminis, perempuan

baru bisa berdaya atau

setara bila dia

mempunyai intrumen

yang dapat mereka

kuasai. Jika mereka

tidak punya,

perempuan akan

kembali menjadi sub-

ordinat.

99

tidak mempunyai

kuasa pada orang di

sekitarnya, di ruang

tersebut.

19.

a. Lingkungan: Adegan ini

bersetting di bar yang tidak

digunakan namun masih

terdapat banyak minuman.

b. Ekspresi Harley Quinn

masih seperti biasa, tidak

menampilkan perasaan sedih

kecuali saat mendengar kisah

keluarga El Diablo

c. Dialog yang disampaikan

oleh Harley Quinn,

“Minumlah bersama kami,”

saat mengajak Killer Croc.

“Ide bagus, sayang,” katanya

saat El Diablo memilih hanya

air putih. “Orang normal

memakai pengering rambut.

Kita bukan orang normal,”

katanya kepada El Diablo

yang masih teringat

keluarganya yang mati

karena ketidaksengajaannya.

“Kalian punya kerjaan yang

lebih bagus?” kata Harley

Quinn mengikuti Flag dan

Deadshoot.

a. Pengambilan

kamera untuk

Harley Quinn

berupa medium

long shoot saat

berinteraksi

dengan karakter

lain. Sedangkan

saat berkata

dengan orang lain

menggunakan

medium shoot

sehingga ekspresi

lebih jelas.

Adegan ini

menjelaskan setelah

Deadshoot

menemukan catatan

tentang Enchantress

dari tas Amanda.

Para penjahat

kemudian marah

dengan Flag dan

masuk ke dalam

sebuah bar.

Dalam bar tersebut,

Harley Quinn

menjadi bartender

yang bertugas

mengambil minuman

bagi teman-

temannya. Dalam

adegan ini, Harley

Quinn bahwa sebagai

penjahat jangan

terlalu berharap

hidup menjadi orang

normal.

Berkat Harley Quinn

pula, teman-

temannya mengikuti

Flag untuk

Adegan ini

menunjukkan

bahwa Harley

Quinn mampu

menghadirkan

kebersamaan

dengan teman-

temannya dan

mendamaikan

mereka.

Analogi pengering

yang diistilahkan

oleh Harley Quinn

untuk orang normal

berarti juga

mengatakan

kesalahan-

kesalahan mereka

sebagai penjahat

akan sulit dihapus.

Selaras dengan

posfeminis, Harley

Quinn solider

dengan perbedaan

yang ada namun

tetap memandang

hal yang setara.

Apapun bentuknya,

Sifat Harley Quinn

menunjukan

solidaritasnya terhadap

perbedaan-perbedaan

yang terjadi di antara

perempuan dan laki-

laki. Perbedaan

tersebut mencakup ras,

kelas, orientasi

seksual, fisik, selera,

dan sebagainya.

Kesediaannya dalam

membangun koalisi

dan hubungan dekat

yang positif dengan

kubu pria atau

kelompok lain yang

sama-sama melawan

pengekangan.

100

menyerang

Enchantress,

pilihan hidupnya,

Harley Quinn

menghargai teman-

temannya

20.

a. Lingkungan: Adegan

Harley Quinn dan Joker

ini berada dalam meja

makan dan dapur

ditemanin oleh dua balita.

Harley Quin

menggendong anaknya.

Sedangkan Joker tampak

bermain dengan anak

yang lebih besar.

b. Pakaian yang dikenakan

Joker dan Harley Quinn

menggunakan baju biasa

bukan yang komikal

seperti biasanya. Rambut

Joker yang berwarna

hitam, dia memakai baju

jas hitam. Sementara

Harley Quinn

menggunakan kardigan

merah dan rol rambut.

c. Ekspresi yang

ditampilkan adalah

bahagia.

a. Kamera

mengambil

gambar medium

shoot untuk

menunjukkan

interaski dan

reaksi antar-

karakter.

Adegan ini adalah

imajinasi yang

ditanamkan oleh

Enchantress dalam

kepala Harley Quinn.

Harley Quinn

membayangkan

bahwa dia

membangun rumah

tangga yang

harmonis dengan

Joker. Dia

membayangkan

mempunyai dua anak

dari Joker sementara

pasangannya itu

digambarkan sebagai

kepala keluarga yang

bekerja kantoran,

sayang keluarga dan

anak.

Bayangan Harley

Quinn ini

menunjukkan

hasrat terpendam

yang diinginkan

olehnya. Dia

sejatinya ingin

menjadi perempuan

normal yang hidup

bahagia dengan

pria yang

dicintainya.

Sayangnya, cita-

cita ini tak pernah

terwujud.

Posfeminis

menghargai apapun

pilihan semua

perempuan selama

mereka terbebas

dari patriarrki.

Konsep ideal antara

peran dan hubungan

laki-laki dan

perempuan hanya

menjadi bayangan

semu bila perempuan

terjebak pada

kesadaran palsu.

101

21.

a. Lingkungan: Adegan ini

bersetting di reruntuhan

gedung Midwest City setelah

Enchantress berhasil

dikalahkan

b. Dialog yang digunakan

Deadshot “Kenapa kau tak

mati?” “Terima kasih,” kata

Amanda ketika Harley Quinn

meminta dia mengapresiasi

tindakan para penjahat yang

menyelamatkan dunia.

a. Pengambilan

gambar

dilakukan secara

medium shoot

untuk

menunjukan

interaksi dan

ekpresi pada

karakter.

Enchantress berhasil

dikalahkan dan June

Moon akhirnya

kembali ke Flag.

Tiba-tiba Amanda

yang terbebas dari

penyandraan datang

sambil mengangkat

aplikasi membunuh.

Para penjahat geram

karena Amanda

seolah tidak tahu

terima kasih.

Amanda mengancam

dengan aplikasi itu

agar para penjahat

tidak bebas dan

hanya mendapatkan

pengurangan

hukuman disertai

kompensasi

permintaan penjahat

saat dipenjara

Amanda ternyata

masih mempunyai

kuasa atas diri

penjahat meski

mereka berhasil

menyelamatkan

dunia.

Meskipun

demikian, Amanda

akhirnya muncul

sikap femininnya

yaitu memberikan

keseimbangan bagi

para penjahat

sebagai kompensasi

bantuan.

Dalam ideologi

posfeminisme,

keseimbangan

antara maskulin

dan feminin

menjadi penting

untuk mencapai

tujuan bersama.

Perempuan bisa

mempunyai kesetaraan

atau posisi yang lebih

tinggi dibanding laki-

laki ketika menyadari

kekuatan dirinya

sendiri. Seperti yang

ada di Amanda, karena

dia memiliki alat yang

membuat pihak lain

tunduk.

22.

Credit scene

a. Lingkungan: Suasana

temaram di restauran

yang sepi

b. Dialog: Amanda berkata

pada Bruce Wayne

(Batman), “Kau percaya

pada persahabatan, aku

percaya pada pengaruh,”

a. Gambar diambil

dengan medium

shoot untuk

memperlihatkan

interaksi dan

ekpresi para

pemain.

Bruce Wayne

meminta data dari

Amanda yang berisi

orang rahasia yang

ada di tangannya.

Orang-orang tersebut

ternyata adalah Barry

Allen (Flash) dan

Adegan ini dapat

diinterpretasikan

bahwa pola pikir

Amanda lebih

maskulin dibanding

Wayne. Dia lebih

memilih dominasi

daripada

keseimbangan.

Karakter feminin atau

maskulin tidak

bergantung pada jenis

kelamin melainkan

pada pola pikir.

102

c. Ekspresi Amanda tetap

dingin dan tenang.

d. Gaya busana Amanda

androgini, kali ini tanpa

kalung mutiara klasiknya

Arthur Curry

(Aquamen).

Alasan Wayne

meminta itu adalah

karena dia

membutuhkan teman

untuk membela

kebenaran. Ini

berbeda dengan

Amanda yang justru

mengandalkan

pengaruh untuk

melawan kejahatan.

Hal ini semakin

dikukuhkan dengan

busana yang

dipakai Amanda

lebih bersifat

androgini. Dia

menghilangkan sisi

feminin dalam

dirinya.