analisis time value of money dalam pinjaman bank - e ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of analisis time value of money dalam pinjaman bank - e ...
1
ANALISIS TIME VALUE OF MONEY DALAM PINJAMAN BANK
KONVENSIONAL MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSalah SatuSyarat
guna Memperoleh Gelas SarjanaEkonomi (SE)
Pada S1 Jurusan Perbankan Syariah
Oleh:
DIVA YULIA
NIM. 3314.332
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
1439 H/2018 M
5
HALAMAN PERSEMBAHAN
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan,
(Al-Mujaadillah:11)
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku,
sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman
hidupnya sebagai pedoman untukku, yang telah memberi warna-warni
kehidupanku. Kubersujud dihadapan-Mu, Engkau berikan kesempatan untuk
bisa sampai di penghujung awal dari sebuah perjuanganku, segala puji bagi-
Mu Ya Allah.
Ungkapan hatiku sebagai ucapan terima kasihku
Alhamdulillah.................
Alhamduilillah................
Alhamdulillahirabbil’alamin.......
Sujud syukurku kupersembahkan kepada-Mu Tuhan Yang Maha Agung , Maha
Tinggi, Maha Adil dan Maha Penyayang,
Atas takdir-Mu yang telah Engkau berikan, menjadikan ku manusia yang
senantiasa berfikir, berilmu, dan bersabar dalam menghadapi setiap ujian
yang Kau berikan dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini
menjadikan langkah baru bagiku untu meraih cita-cita besarku yang telah ku
buat.
Kupersembahkan tugas akhir ini untuk orang-orang yang ku sayang atas kasih
sayang yang diberikan kepadaku,
6
Teristimewa Ayahanda Syafril, dan Ibunda Emmi Farmi tersayang,dan yang
terhormat. Kupersembahkan sebuah karya kecil dan sebuah goresan tulisan
yang di dapat dari didikan kalian. Ku hanya bisa mengucapkan TERIMA KASIH
atas semua kesempatan untuk menuntut ilmu selama ini, tidak ku ketahui
bagaimana perjuangan kalian untuk memberikan ilmu bagi ku, hujan, panas
kalian lalui demi anakmu bisa mendapatkan ilmu yang tinggi.
Ku berdoa disetiap shalatku kepada Allah agar kalian diberikan kesehatan,
diampuni segala dosa, bukakanlah pintu rezeki, dan maafkanlah segala
kekhilafan mereka.
Takkan terlupakan ucapan terima kasih juga ku sampaikan kepada kakakku
Nike, adikku Revi, abang iparku Romi, saudaraku dila serta keponakan
tersayangku Lathif yang selalu memberi dukungan dalam mengerjakan tugas
akhir ini.
Juga tak terlupakan ucapan terima kasih kepada tante ku Hilda, serta
nenekku Mardiana yang selalu memarahiku dalam membuat tugas akhir ini.
Ucapan terima kasih juga ku sampaikan kepada seluruh sahabat dan teman ku
yang selalu memberikan semangat dalam menulis tugas akhir ini yaitu
sesmiyanti, nurul hidayah asmi, fadila mayang sari, sari ramadhani, ranti
rahmayeni, selalu ada di setiap duka dan suka ku dalam mengerjakan tulisan
ini.
“best thing in life is seeing a smile on the faces of your parents, adn realize
that you are the reason”
“Tuhan selalu memiliki sesuatu untuk Anda, kunci untuk setiap masalah,
cahaya untuk setiap bayangan, bantuan untuk setiap kesedihan dan rencana
untuk hari esok”
“tak bisa hidup sendiri jika ingin mencapai sebuah keberhasilan, bantuan dari
orang lain sangat dibutuhkan walau terkadang dalam bentuk yang semu”
Ku hentakkan jemari ini dengan penuh perasaan, hingga ku teteskan air mata
kebahagian dan ku akhiri dengan petikan “alhamdulillahirobbil’alamin”
Tombol titik pada keyboard laptop ku menjadi akhir dari penulisan tugas akhir
ini dan juga menjadi akhir persembahanku ....
7
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Analisis Time Value Of Money Dalam
Pinjaman Bank Konvensional Menurut Perspektif Ekonomi Islam” yang
disusun oleh Diva Yulia, Nim: 3314.332, jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bukittinggi atas bimbingan Bapak Yuwarman Mansur, SE, MM, dan Ibu Hj.
Zulhelmi, SE, MM.
Latar belakang penulis mengangkat judul ini karena seperti yang kita
ketahui bahwa kegiatan perekonomian masyarakat tidak terlepas dari
namanya uang, dan dalam proses pinjam meminjaman pada bank
konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerapan time value of money dalam pinjaman bank konvensional yang
dilihat dari pandangan ekonomi islam.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kepustakaan (library research). Penulis memperoleh bahan dari berbagai
literatur pada perpustakaan dan literatur lain yang berkaitan dengan peneliti
yang penulis lakukan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diketahui
bahwa pandangan ekonomi islam terhadap nilai waktu uang dalam pinjaman
bank konvensional adalah implikasi konsep time value of money yaitu adanya
bunga. Sedangkan bunga erat kaitannya dengan riba, dan riba adalah haram
serta zulm (zalim). Sedangkan pandangan ekonomi islam terhadap pinjaman
bank konvensional adalah kredit atau pinjaman dibolehkan dalam hukum
jual-beli secara islami. Kredit adalah membeli barang dengan harga yang
berbeda antara pembayaran dalam bentuk tunai bila dengan tenggang waktu.
Ini dikenal dengan istilah : bai` bit taqshid atau bai` bits-tsaman `ajil.
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam penulis ucapkan untuk junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1 Perbankan Syariah untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini yaitu “ Analisis
Time Value Of Money Dalam Pinjaman Bank Konvensional Menurut
Perspektif Ekonomi Islam”.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya, penulis tujukan khusus untuk
Ayahanda tercinta Syafril dan Ibunda tercinta Emmi Farmi, karena berkat
didikan, bimbinan, dukungan, pengorbanan, kasih sayang dan doa yang selalu
menyertai berbagai aktivitas penulis terutama dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan menjaga beliau berdua.
Penulisan skripsi ini tidak terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan
serta bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan
9
rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa dan membantu alam
penyelesaian skripsi ini, diantaranya:
1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum, Selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bukittinggi,
2. Bapak Harfandi, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam,
3. Ibu Sandra Dewi, SE, MM selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan
Syariah yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk
menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.
4. Bapak Yuwarman Mansur, SE, MM selaku pembimbing I. Terima
kasih atas bimbingan yang telah diberikan selama penulis
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Hj. Zulhelmi, SE, MM selaku pembimbing II. Terima kasih atas
bimbingan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi
ini.
6. Ibu Era Sonita, SE, M.Si Selaku penasehat akademik yang telah
memberikan nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.
7. Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan sabar mengajari
penulis sehingga penulis bisa melanjutkan karya ilmiah dalam bentuk
skripsi ini.
8. Bapak/Ibu pegawai perpustakaan yang telah menyediakan fasilitas
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10
9. Saudara-saudara yang selalu ada saat suka dan duka yang selalu
bersedia mendengarkan keluhan penulis dan selalu menyemangati
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan yang selalu ceria dan bersemangat dalam
menggapai cita-cita, yaitu seluruh mahasiswa S1 Perbankan Syariah
angkatan 2014 yang sama-sama berjuang, khususnya untuk keluarga
besar PS I angkatan 2014.
Selanjutnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Doa dan harapan penulis kepada semua pihak yang memberikan
bantuan, semoga Allah SWT membalas serta melimpahkan rahmat-Nya kepada
kalian semua. Amin ya rabbal alamin.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis sajikan
karya ilmiah ini dalam bentuk skripsi dengan harapan bisa bermanfaat bagi kita
semua.
Bukittinggi, September 2018
Penulis,
DIVA YULIA
3314.332
11
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................7
C. Batasan Masalah.....................................................................................8
D. Rumusan Masalah..................................................................................8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................8
F. Penjelasan Judul.....................................................................................9
G. Kajian Terdahulu..................................................................................11
H. Sistematika Penulisan ..........................................................................13
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Konsep Time Value Of Money
1. Pengertian Time Value of Money..................................................15
2. Pengertian Uang Dalam Ekonomi Konvensional..........................17
3. Fungsi Uang...................................................................................18
B. Bank Konvensional
1. Pengertian bank..............................................................................19
2. Fungsi bank....................................................................................20
3. Pengertian pinjaman atau kredit bank konvensional......................22
4. Jenis-jenis pinjaman pada bank konvensional...............................23
C. Konsep time value of money menurut ekonomi islam
1. Pengertian uang dalam ekonomi islam..........................................26
2. Fungsi uang dalam ekonomi islam.................................................29
3. Jenis-jenis uang dalam ekonomi islam...........................................31
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis dan objek Penelitian....................................................................35
B. Jenis dan Sumber Data.........................................................................35
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................................36
12
D. Teknik pengolahan data.......................................................................38
E. Teknik Analisa Data.............................................................................39
BAB IV: HASIL PENELITIAN
A. Time value of money
1. Konsep time value of money................................................................41
2. Pengertian time value of money...........................................................42
3. Metode-metode time value of money..................................................44
4. Penyebab munculnya time value of money.........................................47
B. Analisis time value of money dalam pinjaman bank konvensional menurut
perspektif ekonomi islam
1. Pandangan ekonomi islam terhadap time value of money terjadi karena
inflasi dan bunga..................................................................................49
1) Pandangan ekonomi islam terhadap inflasi....................................49
2) Pandangan ekonomi islam terhadap bunga....................................60
2. Pandangan ekonomi islam terhadap pinjaman bank konvensional
..............................................................................................................61
3. Pandangan ekonomi islam terhadap time value of money...................64
4. Konsep economic value of time dalam ekonomi islam.......................69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................72
B. Saran..........................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam semua transaksi yang dilakukan dalam perekonomian
semua tidak terlepas dari yang namanya uang. Uang yang digunakan
sebagai alat tukar dalam bertransaksi untuk memperoleh barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada awalnya manusia memenuhi
kebutuhannya secara sederhana dan mandiri. Mereka memperoleh
makanan dari cara berburu atau memakan berbagai macam buah-buahan,
dengan cara sederhana mereka memenuhi kebutuhannya, mereka belum
membutuhkan orang lain. Masing-masing individu memenuhi kebutuhan
makannya secara mandiri.
Dalam periode yang dikenal sebagai periode prabarter ini, manusia
belum mengenal transaksi perdagangan atau kegiatan jual beli. Semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan peradabannya semakin maju, jumlah
dan jenis kebutuhan manusia juga semakin beragam. Sehingga mereka
tidak lagi bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, mereka mulia
menggunakan sistem barter. Sistem barter adalah suatu sistem yang dalam
transaksinya hanya mengunakan barang-barang kebutuhan. Sistem ini
mempunyai kelemahan yaitu semakin sulitnya menciptakan keinginan
yang sama pada waktu yang bersamaan (double coincidence of wants) dari
pihak-pihak yang melakukan pertukaran ini.
14
Keadaan demikian tentu akan mempersulit muamalah antar
manusia. Itulah sebabnya diperlukan suatu alat tukar yang dapat diterima
oleh semua pihak, alat tukar demikian disebut uang. Pertama kali uang
dikenal dalam peradaban Sumaria dan Babylonia.1 Dalam sejarah islam
uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan
Persia, yangmana mata uang emas yaitu dinar diambil dari Romawi,
dirham adalah mata uang dari perak diambil dari Persia.2
Dalam sistem perekonomian manapun, fungsi utama uang adalah
sebagai alat tukar (medium exchange). Ini adalah fungsi utama uang, dari
fungsi utama ini, diturunkan fungsi-fungsi yang lain, yaitu uang sebagai
standar of value (pembakuan nilai), store of value ( penyimpan kekayaan),
unit of account (satuan penghitungan), dan standard of defferred payment
(pembakuan pembayaran tangguh). Namun ada satu hal yang sangat
berbeda dalam memandang uang, antara sistem kapitalis dengan sistem
islam. Dalam kapitalis perekonomian, uang tidak hanya sebagai alat tukar
yang sah (legal tender), melainkan juga sebagai komoditas. Menurut
sistem kapitalis, uang juga dapat diperjualbelikan dengan kelebihan baik
on the spot maupun secara tangguh. Lebih jauh, dengan cara pandang
demikian, maka uang juga dapat disewakan (leasing). Dalam islam apapun
yang berfungsi sebagai uang, maka fungsinya hanyalah sebagai medium of
1 Nurul huda dkk,Ekonomi Makro Islam:Pendekatan teoritis,(Jakarta,Kencana),2008.hal
76 2 Nurul huda dkk,Ekonomi Makro Islam:Pendekatan teoritis,...........,hal 90
15
exchange. Ia bukan suatu komoditas yang bisa diperjualbelikan dengan
kelebihan on the spot maupun bukan.
Imam Ghazali menjelaskan bahwa emas dan perak hanyalah logam
yang di dalam substansinya (zat itu sendiri) tidak ada manfaat atau
tujuannya. Menurut beliau “kedua-duanya tidak memiliki apa-apa tetapi
keduanya berarti segala-galanya”. Keduanya ibarat cermin, ia tidak
memiliki warna namun ia bisa mencerminkan semua warna. Jadi uang
tidak punya harga namun dapat merefleksikan semua harga. Uang
bukanlah komoditas sehingga tidak dapat diperjualbelikan. Memperjual
belikan uang ibarat memenjarakan uang, sebab hal ini akan mengurangi
jumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar.3
Dalam membicarakan fungsi uang terdapat perbedaan antara
ekonomi islam dan ekonomi konvensional. Dalam ekonomi konvensional,
ada yang mengatakan bahwa uang berfungsi sebagai store of value
(penyimpan nilai atau kekayaan).4 Berbeda dengan sistem ekonomi islam
uang berfungsi sebagai public good (flow concept), sedangkan dalam
ekonomi konvensional uang adalah private goods atau milik pribadi (stock
concept).5Dalam sistem perekonomian, uang digunakan sebagai alat tukar
dalam bertransaksi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila uang
tidak digunakan, uang tidak produktif dalam usaha, uang akan tertimbun
dan hanya akan membuat lemah perekonomian dan akan terjadi inflasi.
3 Nurul huda dkk, Ekonomi Makro Islam:Pendekatan teoritis,............,hal 78
4 Adiwarman Karim, Ekonomi makro islami, (Jakarta,PT Rajagrafindo),2014,hal 89
5 Adiwarman Karim, Ekonomi makro islam,...............,hal 88
16
Saat uang dikaitkan dengan waktu, akan menimbulkan pandangan yang
berbeda dari setiap orang. Ada yang menafsirkan bahwa sangat penting
dalam kegiatan ekonomi, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda
terhadap waktu memiliki nilai terhadap uang. Perbedaan pandangan
masing-masing terhadap fungsi uang, apabila dikaitan dengan waktu,
karena waktu dan uang sangat erat kaitannya.
Dalam sistem ekonomi konvensional memiliki pandangan berbeda
dengan sistem ekonomi islam. Pada ekonomi konvensional memandang
uang dari konsep time value of money. Time value of money merupakan
suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang.6 Ada dua hal yang
menjadi penyebab munculnya konsep time value of money menurut
ekonomi konvensional yaitu presence of inflation dan interest rate. Pada
inflasi, nilai uang akan berbeda nilainya dengan uang yang akan datang,
seperti satu rupiah akan lebih berharga sekarang dari pada satu rupiah
yang akan datang.7
Sedangkan dalam ekonomi islam tidak mengenal konsep time
value of money, karena islam lebih mengenal economic value of time yaitu
suatu konsep yang memandang bahwa waktulah yang mempunyai nilai
ekonomi. Jika waktu digunakan semaksimal mungkin akan menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang produktif dan dari produksi tersebut akan
6 Adiwarman Karim,Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta,PT
Rajagrafindo),2004,hal 524 7 Adiwarman Karim,Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,...........,hal 525
17
menghasilkan return. Konsep ini lahir untuk membantah bahwa yang
bernilai itu adalah waktu daripada uang, karena sudah dijelaskan dalam Al
quran dalam surah Al-Ashr ayat 1-3:8
Artinya:“ 1. demi masa.2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian,3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Turunnya surah ini menjelaskan bahwa akan pentingnya menjaga
wakttu agar manusia tidak merugi di dunia maupun akhirat. Dalam sebuah
hadis yabg diriwayatkan oleh imam Tahabrani melalui jalur sahabat
Ubaidillah bin Hushain, diceritakan bahwa para sahabat Rasulullah SAW,
tidak berpisah sebelum mereka saling membacakan surat ini kepada
temannya. Imam Syafi‟i pernah menyatakan „‟seandainya umat islam
memikirkan kandungan surat ini niscaya (petunjuk-petunjuk-Nya)
mencukupi mereka”.9
Agar masyarakat berniat menyimpan uang di bank, maka pihak
perbankan memberikan rangsangan berupa bunga, hadiah, pelayanan dan
balas jasa lainnya sehingga menambah minat masyarakat untuk
menyimpan uangnya di bank. Setelah memperoleh dana dari masyarakat
8 Al quran surat Al asrh 1-3
9 Tafsir Ibnu Katsir, jilid IV,hal 550
18
dalam bentuk simpanan, maka dana tersebut diputar kembali ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit. Dalam pemberian kredit
juga dikenakan bunga dan biaya administrasi kepada debitur. Dimana
besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan.
Semakin besar bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga pinjaman
dan demikian pula sebaliknya. Di samping bunga simpanan pengaruh
besar kecil bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang
diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko macet, pajak
serta pengaruh lainnya.10
Kredit konvensional berbasis bunga karena berasumsikan time
value of money, bahwa uang sejatinya hanyalah alat tukar (medium of
exchange) berubah menjadi komoditas yang dapat beranak pinak biaya
karena kesempatan dan faktor waktu saja, tanpa faktor peran manusia yang
mengusahakannya. Dalam UU No 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.11
10
Direktorat pembina SMK,Dasar-dasar perbankan 1,(Jakarta,Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan),2013,hal 89 11
Thamrin Abdullah,Bank dan lembaga keuanga,(Jakarta,PT RajaGrafindo Persada),2014,hal 163
19
Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan
bunga tagihan. Sementara pemilik modal hanya tinggal menunggu uang
tanpa harus melakukan sesuatu. Adapun bunga sebagaimana yang
diaplikasikan dalam bank konvensional adalah memberi keuntungan tanpa
bekerja, sehingga menghilangkan semangat bekerja dan menyebabkan
kemalasan, dan mematikan produktivitas, bunga memperburuk distribusi
pendapatan, dan bunga juga mengembangkan egoisme dan melemahkan
ikatan komunal. Bank konvensional tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas
pinjam-meminjam (hutang).
Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji
konsep time value of money dalam pinjaman bank konvensional, oleh
karena itu penulis mengambil judul “Analisis Time Value Of Money
Dalam Pinjaman Bank Konvensional Menurut Perspektif Ekonomi
Islam”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Pinjaman bank konvensional memang terdapat bunga didalamnya.
2. Dalam islam sistem bunga tersebut dilarang karena termasuk kedalam
riba. Pada produk bank konvensional masih mengandung unsur riba
dan bunga baik di dalam objek akad dan transaksinya.
20
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas makanya penulis hanya
membatasi pokok persoalan pada time value of money dalam pinjaman
bank konvensional saja. Pembatasan yang dilakukan untuk menghindari
permasalahan dalam penyusunan tulisan ini, dan dapat menjadi terarah dan
terfokus pada satu pembahasan saja.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak belakang dari latar belakang masalah di atas,maka
penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah
konsep time value of money dalam pinjaman bank konvensional menurut
perspektif ekonomi islam.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
ditemukan maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep
time value of money dalam pinjaman bank konvensional menurut
perspektif ekonomi islam
2. Manfaat penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
ditemukan maka manfaat penelitian bagi peneliti adalah:
21
a. Penelitian ini dapat memberikan konstribusi pemikiran tentang
ekonomi islam
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
tentang ilmu syariah secara umum dan ilmu muamalah.
F. Penjelasan Judul
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil
judul penelitian yang akan dilakukan adalah Analisis Time Value Of
Money Dalam Pinjaman Bank Konvensional Menurut Perspektif
Ekonomi Islam.
Sebelum melangkah jauh dalam membahas proposal ini dan untuk
menjembatani pemikiran penulis dengan pembaca agar dapat persamaan
pemahaman dalam memahami proposal ini, maka penulis akan
menjelaskan istilah-istilah yang akan dibahas dalam proposal ini:
Analisis :suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki
mutu, hasil pekerjaan dengan jalan melakukan
mekanisme kerja dan lain-lain, termasuk pula
lingkungan teknik dan lingkaran kerja yang ada.
Time value of money :suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang
sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang
masa yang akan datang atau suatu konsep yang
22
mengacu pada perbedaan nilai uang yang
disebabkan karena perbedaan waktu.
Pinjaman :suatu jenis hutang yang dapat melibatkan semua
jenis benda berwujud walaupun biasanya lebih
sering diidentikan dengan pinjaman moneter.
Bank konvensional :Segala sesuatu yang menyangkut usaha secara
konvensional, yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum
berdasarkan prosedur dan ketentuan yang
ditetapkan.
Perspektif :Suatu perangkat nilai, gagasan, kerangka
konseptual dan perangkat asumsi yang berpengaruh
terhadap persepsi seseorang sehingga akhirnya akan
mempengaruhi tindakan seseorang yang berada
dalam kondisi tertentu.
Ekonomi islam :Ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia
yang perilakunya diatur berdasarkan agama islam
dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum
dalam rukun iman dan rukun islam.
23
G. Kajian Terdahulu
Sampai saat ini penyusun telah menemukan beberapa literatur dan
buku yang membahas tentang time value of money, walaupun dalam
penyajiannya terlalu singkat dan kurang memadai. Karya penelitian
tentang time value of money, diantaranya adalah:
Adiwarman A Karim dalam buku Ekonomi Makro Islami,
mengatakan bahwa nilai waktu adalah bagaimana seseorang
memanfaatkan waktu itu. Semakin efektif (tepat guna) dan efisien (tepat
cara), maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan
mendatangkan keuntungan di dunia bagi saiapa saja yang
melaksankannya.12
Harmono dalam buku Manajemen Keuangan Berbasis Balanced
Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, Dan Riset Bisnis, mengatakan bahwa
konsep fundamental yang mendasari pengambilan kebijakan keuangan
adalah konsep nilai waktu uang.13
Made Sudana dalam buku Manajemen Keuangan Perusahaan,
bahwa time value of money adalah konsep yang penting untuk
12
Adiwarman Karim,Ekonomi makro islami,(Jakarta,PT Rajagrafindo),2014 13
Harmono,Manajemen Keuangan berbasis balanced scorecard,(Jakarta,PT Bumi
Aksara),2009
24
dipertimbangkan dan diterapkan dalam pengambilan keputusan di bidang
keuangan, khususnya yang bersifat jangka panjang.14
Selain dari buku-buku yang ditemukan oleh peneliti, peneliti juga
menemukan hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti dari skripsi-skripsi peneliti sebelumnya, sebagai berikut:
Handrianur, Nim 106046101623, UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas
Syariah dan Hukum, dalam skripsinya yang berjudul Analisis Unsur-
Unsur Gharar Pada Perkreditan Bank Konvensional yang mengatakan
bahwa kebanyakan perbankan syariah di Indonesia mengadopsi produk
perbankan konvensional khususnya pada produk pendanaan yang
kemudian diganti dengan syariah. Akan tetapi produk tersebut tidak
dianalisa lebih dalam secara keislamannya baik dari halal, haram dan
samar-samar (gharar) hukum tersebut. Perbedaan penelitian ini adalah
penulis meneliti tentang waktu yang diberikan dalam pengembalian
pinjaman yang diberikan, dan apa ada tambahan (bunga) di dalam
pengembalian tersebut.15
Fatimatiuz Zahro, Nim 02381650, Universitas Negeri Sunan
Kalijaga, Fakultas Syariah berjudul Implementasi Time Value Of Money
Dalam Sistem Tempo Pembelian HP Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi
Kasus Macell Gejayan Yogyakarta). Dalam penelitian ini membahas akan
14
Made Sudana,Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek,(Jakarta:
Erlangga),2015 15
Handrinur, Analisis Unsur-Unsur Gharar Pada Perkreditan Bank Konvensional,skripsi
mahasiswa fakultas syariah dan hukum UIN syarif hidayatullah jakarta,tahun 2010
25
pelaksanaan pembelian tempo yang masih tidak diterima oleh konsumen
merasa terugikan, karena uang dan barang dijadikan sebagai modal
sirkulasi. Perbedaan penelitian adalah nilai waktu uang yaitu hasil akhir
dari keuntungan yang diperoleh walaupun keduanya sama-sama
menghasilkan.16
H. Sistematika Penulisan
Supaya penelitian ini terlihat memiliki hubungan yang sama kuat
antara keseluruhan pembahasan, maka perlu dibuat sistematika penulisan,
yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, penjelasan judul dan kajian terdahulu dan sistematika
penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
Mengemukakan tentang pandangan ekonomi konvensional
terhadap time value of money, pinjaman bank konvensional, dan
pandangan ekonomi islam terhadap time value of money.
16
Fatimatuz Zahro,”Implementasi Time Value Of Money Dalam Sistem Tempo Pembelian
HP Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus Macell Gejayan Yogyakarta)”,skripsi mahasiswa
fakultas syariah UIN sunan kalijaga Yogyakarta,tahun 2008.
26
BAB III : METODE PENELITIAN
Berisikan metodelogi penelitian, jenis penelitian, jenis data dan
teknik pengumpulan data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
penulis.
BAB V : PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
27
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep time value of money
1. Time value of money
a. Pengertian time value of money
Time value of money memiliki pengertian dari beberapa para ahli
ekonomi, diantaranya adalah:
a. Time value of money adalah “a dollar today is worth more than
a dollar in the future because dollar today can be invested to get a
return”. Artinya bahwa dolar hari ini lebih bernilai dari satu dolar
pada masa depan karena satu dolar hari ini dapat diinvestasikan
untuk mendapatkan pengembalian.17
b. Time value of money adalah konsep yang penting untuk
dipertimbangkan dan diterapkan dalam pengambilan keputusan di
bidang keuangan, khususnya yang bersifat jangka panjang.18
c. Time value of money adalah salah satu kerangka pemikiran
terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan modern.19
17
Adiwarman A.Karim,Bank islam anilisis fiqh dan keuangan,(Jakarta:PT
Rajagrafindo,2014),hal 334 18
Made Sudana,Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek,(Jakarta:
Erlangga:2015),hal 77 19
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,(Yogyakarta,CV
ANDI OFFEST),2011,hal97
28
b. Metode-metode yang digunakan time value of money
Teknik perhitungan dari konsep nilai waktu uang
menggunakan teknik sederhana dan variasinya, yaitu menentukan
nilai masa depan dari sejumlah uang saat ini; nilai saat ini dari
sejumlah uang masa depan; nilai masa depan suatu anuitas
(sejumlah uang yang konstan secara berkala); nilai saat ini suatu
anuitas; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan periode
berganda; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan periode tak
terhingga; tingkat keuntungan yang diinginkan atau tingkat
bunga.20
1) Konsep future value
Bunga berganda (compound interest) atau sering
disebut dengan bunga majemuk menunjukan bahwa bunga
suatu pokok pinjaman (atau simpanan) juga akan dikenakan
bunga pada periode selanjutnya.21
2) Konsep present value
Present value (nilai sekarang) merupakan jumlah yang
jika dimiliki sekarang dan diinvestasikan pada tingkat bunga
tertentu r%, maka akan sama dengan penerimaan yang akan
datang pada tanggal jatuh tempo.
20
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,.............,hal 101 21
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,.............,hal 102
29
3) Konsep future value annuity
Anuitas didefenisikan sebagai suatu pembayaran
berkala (atau seri penerimaan) dari suatu jumlah yang tetap
selama waktu tertentu. Pembayaran tersebut dapat dilakukan
pada setiap akhir periode (tahun) atau dapat juga setiap awal
periode. Apabila dibayar pada awal periode, maka disebut
anuitas due.
4) Konsep present value annuity
Suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari
nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang diterima setiap
akhir periode pada jangka waktu tertentu. Apabila pembayaran
dilakukan pada awal tahun. Maka disebut dengan present value
annuity due.
2. Pengertian uang dalam ekonomi konvensional
Dalam ekonomi konvensional uang diartikan secara
interchangeability (bolak balik), yaitu uang sebagai alat tukar dan uang
sebagai capital. Menurut konsep ekonomi konvensional, konsep uang
tidak begitu jelas dalam buku “Money Interest and Capital” karya
Colin Rogers, mengatakan bahwa uang diartikan sebagai uang dan
capital secara bergantian. Capital bersifat stock concept dan
merupakan private goods. Uang yang mengendap merupakan milik
seseorang dan menjadi milik pribadi (private goood).
30
3. Fungsi uang
Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau
diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun
utang. Uang dapat didefenisikan sebagai segala sesuatu yang secara
umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai satuan pengukur nilai (unit of account)
Nilai suatu barang dapat diukur dan diperbandingkan
misalnya, di Indonesia rupiah adalah dasar pengukur nilai dari
barang-barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar.
Seseorang dapat mengukur nilai sebuah mobil atau rumah
dengan rupiah, bahkan dengan diketahuinya nilai rupiah dari
mobil, antara mobil dan rumah, maka dapat pula diketahui pula
perbandingan nilai mobil dan rumah.
b. Sebagai alat tukar menukar (medium of exchange)
Fungsi ini memisahkan antara keputusan membeli dengan
keputusan menjual. Adanya uang sebagai alat di dalam tukar-
menukar dapat menghilangkan perluya ada kesamaan
keinginan sebelum terjadinya pertukaran. Kesamaan inginan
harus ada lebih dahulu untuk terjadinya tukar-menukar barang
dengan barang (barter).
31
c. Sebagai alat penimbun atau penyimpanan (store of value)
Kekayaan seseorang dapat berupa barang atau uang. Dalam
bentuk barang misalnya: rumah, mobil, perhiasan dan
sebagainya, sedangkan dalam bentuk uang misalnya: uang kas
dan surat-surat berharga. Dengan demikian seseorang dapat
menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang kas. Dalam
pengertian inilah uang berfungsi sebagai alat penimbun
kekayaan.22
B. Bank konvensional
1. Pengertian bank
Pengertian bank secara umum adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.23
Pengertian bank konvensional, yaitu bank yang dalam
aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun penyaluran dana,
memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah
imbalan dalam persentase tertentu dari dana bank untuk suatu periode
tertentu.24
22
Nopirin,Ekonomi moneter,(Yogyakarta:BPFE),1992,hal 2 23
Kementrian pendidikan dan kebudayan,Dasar-dasar perbankan,(Jakarta:2013),hal 12 24
Hamzah Hafied,Lembaga keuangan syariah,(Makasar:PT UMITOHA UKHUWAH
GRAFIKA:2013),hal 1
32
Dalam pengertian bank konvensional menurut Undang-Undang No
10 tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan juga bentuk kredit atau juga
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
2. Fungsi bank
Sebagai lembaga keuangan bank memiliki fungsi dalam
perekonomian modern, yaitu:
a. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan oleh bank umum adalah uang giral,
yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan
(kliring). Bank sentral dapat mengurangi atau menambah
jumlah uang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan
bank umum menciptakan uang giral.
b. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
Salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-
jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa
jasa yang amat terkenal adalah kliring, transfer uang,
penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran
kredit, tunai, fasilitas yang mudah dan nyaman seperti kartu
ATM, sistem pembayaran elektronik.
33
c. Penghimpunan dana simpanan masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum
adalah dana simpanan. Kemampuan bank umum menghimpun
dana jauh lebih besar dibanding dengan lembaga keuangan
lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan
disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, umumnya
dalam penyaluran kredit.
d. Mendukung kelancaran transaksi internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan
dan memperlancar transaksi Internasional, baik transaksi
barang atau jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan
transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul
karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter
masing-masing negara.
e. Penyimpanan barang-barang berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah salah satu jasa
yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum.
Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang
mereka miliki seperti perhiasan, uang, surat-surat berharga
dalam kotak yang segaja disediakan oleh bank umum sewakan
yaitu save deposit box.
34
f. Pemberian jasa-jasa lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum
juga semakin luas. Saat ini kita dapat membayar listrik,
telepon, membeli pulsa, mengirim uang melalui ATM,
membayar gaji karyawan dengan mengunakan jasa-jasa bank.
3. Pengertian pinjaman atau kredit bank konvensional
Pinjaman atau kredit konvensional adalah akad bathil karena
tiadanya transaksi “penyeimbang” atau “penganti” yang berupa
transaksi bisnis atau komersial yang melegitimasi adanya penambahan
atau margin tertentu secara adil sesuai syariah. Kredit konvensional
berbasis bunga karena berasumsikan time value of money, bahwa uang
yang sejatinya hanyalah alat tukar (medium of exchange) berubah
menjadi komoditas yang dapat beranak pinak hanya karena
kesempatan dan faktor waktu saja, tanpa faktor peran manusia yang
mengusahakannya.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor
10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
35
pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.25
4. Jenis-jenis pinjaman pada bank konvensional
Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula
kebutuhan akan dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan
jenis kredit juga menjadi beragam. Hal ini disesuaikan dengan
kebutuhan dana yang diinginkan nasabah. Dalam praktiknya kredit
yang diberikan oleh bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk
masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit
dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:26
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang
biasanya digunakan untuk keperluan usaha atau membangun
proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
b. Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk
keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif yang digunakan untuk meningkatkan usaha
atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk
menghasilkan barang atau jasa.
25
Kasmir,Dasar-dasar Perbankan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2013),hal 113 26
Kasmir,Dasar-dasar Perbankan,...........,hal 119
36
b. Kredit konsumtif yang digunakan untuk dikonsumsi secara
pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan
jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau
dipakai oleh orang atau badan usaha.
c. Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada
pedagang dan digunakan untuk membiayai aktivitas
perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang
dagangan tersebut.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka
waktu kurang dari satu tahun dan biasanya digunakan untuk
keperluan modal kerja.
b. Kredit jangka menengah yaitu jangka waktu kreditnya berkisar
antara satu tahun sampai dengan tiga tahun dan biasanya kredit
ini digunakan untuk melakukan investasi.
c. Kredit jangka panjang merupakan kredit yang masa
pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu
pengembaliannya di atas tiga tahun atau lima tahun. Biasanya
kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan
karet, kelapa sawit, dll.
37
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang diberikan
dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk
barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal
senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus
melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur.
b. Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa
jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan
dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau
nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan bank
atau pihak lain.
5. Dilihat dari segi sektor usaha
a. Kredit pertanian merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa
jangka pendek atau jangka panjang.
b. Kredit peternakan merupakan kredit yang diberikan unuk
sektor peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka
panjang misalnya peternakan sapi atau kambing.
c. Kredit industri merupakan kredit yang diberikan untuk
membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah atau
industri besar.
38
d. Kredit pertambangan merupakan kredit yang diberikan kepada
usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya
dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau
timah.
e. Kredit pendidikan merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula
berupa kredit untuk para mahasiswa.
f. Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada para
kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pegawai.
g. Kredit perumahan yaitu kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan dan biasanya berjangka panjang.27
C. Konsep time value of money menurut ekonomi islam
1. Pengertian uang dalam ekonomi islam
a. Pengertian uang
Secara etimologi, defenisi uang (nuqud) ada beberapa makna:28
1. Al-Naqdu: yang baik dari dirham, dikatakan dirhamun naqdu
yakni baik. Ini adalah sifat.
2. Al-Naqdu: meraih dirham dikatakan naqada al-darahima
yanquduha naqdan, yakni meraihnya (menggenggan,
menerima).
27
Kasmir,Dasar-dasar Perbankan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2013),hal 123 28
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan
Islami,(Jakarta,PT Rajagrafindo Persada),2005,hal:2
39
3. Al-Naqdu: membedakan dirham dan mengelurkan yang palsu.
4. Al-Naqdu: tunai, lawan tunda, yakni memberikan bayangan
segara.
b. Pengertian nuqud
Kata nuqud tidak terdapat dalam Alquran maupun Hadits Nabi
SAW, karena bangsa Arab umumnya tidak menggunakan kata nuqud
untuk menunjukkan harga. Mereka menggunakan sebutan dinar untuk
mata uang emas, dan dirham untuk mata uang perak. Selain dinar, dirham,
mereka juga menggunakan kata wariq untuk dirham perak, kata „ain untuk
dinar emas. Sedangkan fulus (uang tembaga) adalah alat tukar tambahan
yang digunakan untuk membeli barang-barang murah. Kata dirham, dinar,
wariq terdapat dalam Alquran dan hadis,29
dalam surah Ali-imran ayat
75:30
Artinya: “di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya
29
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan
Islami,............,hal:3 30
Al quran surah Ali Imran:75
40
kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya
kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. yang demikian itu
lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi Kami terhadap
orang-orang ummi. mereka berkata Dusta terhadap Allah,
Padahal mereka mengetahui.”
c. Pengertian uang menurut para ahli ekeonomi islam
1. Dr. Muhammad Zaki Syafi‟i, mendefenisikan uang yaitu
segala sesuatu yang diterima oleh khalayak untuk
menunaikan kewajiban-kewajiban.
2. J.P Coraward, mendefenisikan uang yaitu segala sesuatu
yang diterima secara luas sebagai media pertukaran,
sekaligus berfungsi sebagai standar ukuran nilai harga dan
sebagai media penyimpan kekayaan.
3. Boumoul dan Gandlre, mendefenisikan uang yaitu uang
mencakup seluruh sesuatu yang diterima secara luas
sebagai alat pembayaran, diakui secara luas sebagai alat
pembayaran utang dan pembayaran harga barang dan jasa.31
4. Dr.Ismail Hasyim, mendefenisikan uang yaitu sesuatu yang
diterima secara luas dalam peredaran, digunakan sebagai
media pertukaran, sebagai standar ukuran nilai harga, dan
31
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
10
41
media penyimpanan nilai, juga digunakan sebagai alat
pembayaran untuk kewajiban bayar yang ditunda.
5. Dr. Sahir Hasan, mendefenisikan uang yaitu pengganti
materi terhadap segala aktivitas ekonomi, yaitu media atau
alat yang memberikan kepada pemilikinya daya beli untuk
memenuhi kebutuhannya, juga dari segi peraturan
perundangan menjadi alat bagi pemiliknya untuk memenuhi
segala kewajiban.32
2. Fungsi uang dalam ekonomi islam
Dalam ilmu ekonomi fungsi uang dalam melancarkan kegiatan
perdagangan dibedakan menjadi empat jenis yaitu:
a. Uang sebagai standar ukuran harga dan unit hitungan
Fungsi ini termasuk yang paling utama dan terpenting
dari fungsi uang. Karena itu para ahli ekonomi semestinya
mengutamakan fungsi ini dalam defenisi uang yang
berdasarkan pandangan terhadap fungsi-fungsinya secara
ekonomi dari seluruh fungsi-fungsi lain. Dan ini yang tidak
dilakukan oleh para ahli ekonomi. Uang adalah standar ukur
harga, yakni sebagai media pengukur nilai harga komoditi dan
32
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
11
42
jasa, dan perbandingan harga setiap komoditas dengan kooditas
lainnya.33
b. Uang sebagai media pertukaran (medium of exchange)
Uang adalah alat tukar yang digunakan setiap individu
untuk pertukaran komoditas dan jasa. Fungsi ini menjadi sangat
penting dalam ekonomi maju, di mana pertukaran terjadi oleh
banyak pihak. Seseorang tidak memproduksi setiap apa yang
dibutuhkan, tapi terbatas pada barang tertentu, atau bagian dari
barang dan jasa tertentu, yang dijual kepada orang orang untuk
selanjutnya ia gunakan untuk mendapatkan barang dan jasa apa
yang ia butuhkan.
c. Uang sebagai media penyimpanan nilai
Menyimpan barang itu sendiri tentu sangat susah,
karena ada yang tidak bisa bertahan lama, ada yang
membutuhkan biaya tambahan dalam pemeliharaannya.
Sedangkan uang berfungsi untuk menyimpan daya tukar
dengan mudah. Demikianlah proses penjualan barang dan jasa
dengan pembayaran uang jika tidak dilanjutkan dengan proses
pembelian, tapi menyimpan uang itu, yakni cukup dengan
proses nilai barang (uang), jelas fungsi uang sebagai media
penyimpanan nilai.
33
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
12
43
d. Uang sebagai standar pembayaran tunda
Sebahagian ahli ekonomi berpendapat bahwa uang
adalah unit ukuran dan standar untuk pembayaran tunda.
Sebagian lagi berpendapat sebagai media pembayaran yang
ditunda. Menurut mereka bahwa proses jual beli tidak selalu
selesai dengan uang kontan, tapi atas dasar utang sekiranya
pemilik barang memajang barangnya di pasar dan bertemu
pembeli yang sedang tidak membawa uang, lalu ia jual dengan
pembayaran utang.34
3. Jenis-jenis uang dalam ekonomi islam
Jenis-jenis uang dalam islam terdiri dari:
a) Uang komoditas (Commodity Money)
Uang komoditas dipandang sebagai bentuk yang
paling lama. Sejak orang-orang menemukan kesulitan
dalam sistem barter, mereka kemudian menjadikan salah
satu barang komoditas yang bisa diterima secara luas, dan
dari segi kuantitas mencukupi kebutuhan untuk berfungsi
34
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
20
44
sebagai alat tukar menukar dan unit hitungan barang
komoditi dan jasa lainnya.35
b) Uang logam (Metallic Money)
Penggunaan uang logam merupakan fase kemajuan
dalam sejarah uang. Kita sudah mengenal berbagai
kesulitan-kesulitan yang dihadapi manusia ketika
bertransaksi menggunakan uang komoditas. Namun
perkembangan kehidupan ekonomi dan peningkatan proses-
proses perdaganan, membuat sulit untuk terus melanjutkan
penggunaan uang komoditas. Dari sini orang-orang
memikirkan untuk menemukan media yang lebih gampang
dan memudahkan mereka melakukan proses jual beli, juga
kekurangan-kekurangan uang komoditas tidak ditemukan
lagi, mereka akhirnya menggunakan uang-uang logam.36
c) Uang kertas
Uang kertas yang kita gunakan sekarang, bentuk dan
sistemnya adalah hasil dari perkembangan asa yang
panjang. Kertas-kertas yang dinamakan banknote yaitu janji
bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik
kertas ini ketika ada permintaan. Uang kertas muncul
35
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
63 36
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
67
45
pertama kali pada tahun 910 M di Cina. Kelebihan
tersendiri bagi penduduk Cina sebagai penemu pertama.
Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar
penopang logam emas dan perak 100 %. Sekitar abad 10 M,
pemerintah Cina menerbitkan uang kertas yang tidak
ditopang total, dan pada abad ke 12 M, Cina sudah
mengenalkan uang kertas yang tidak bisa ditukarkan
dengan emas dan perak.37
d) Uang bank (Bank Money)
Kita sudah membahas bahwa awal kemunculan
kertas-kertas banknote ketika terjadi penitipan mata uang
logam di lembaga keuangan dan menerima akta yang
menyertakan titipan. Hal itu karena khawatir terhadap
resiko kehilangan uang logam atau resiko pencurian. Akta-
akta itu bukan uang, tapi adalah hak atas uang karena itu
lebih mudah dibawa tanpa khawatir terhadap pencurian
atau kehilangan.
Uang berkembang dari fase uang kertas ke uang bank dalam
bentuk yang sama seperti perkembangan uang dari fase uang logam ke
fase uang kertas. Seperti halnya orang-orang melakukan penitipan uang-
uang emas di tempat tukang emas dan tempat penukaran emas pada
37
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
76
46
awalnya, kemudian di bank-bank setelah kemunculannya, mendorong
lembaga-lembaga untuk membuat uang kertas. Hal itu juga, bahwa orang-
orang terus melakukan penyimpanan uang-uang kertas ini di bank-bank
yang mendorong kemunculan uang bank tapi dalam cara baru, yaitu
transfer simpanan dari satu rekening ke rekening yang lain dengan cara
pengendalian catatan.38
38
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,......,hal
84
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan objek penelitian
1. Jenis penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan jenis penelitian
kepustakaan atau library research yaitu mengumpulkan karya tulis
ilmiah yang bertujuan dengan objek penelitian atau pengumpulan
data yang bersifat kepustakaan.
2. Objek penelitian
Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah time
value of money dalam pinjaman bank konvensional menurut
perspektif ekonomi islam.
B. Jenis dan sumber data
1. Data primer
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang hanya dapat di
peroleh dari sumber asli atau pertama yang harus secara langsung
diambil dari sumber aslinya melalui narasumber yang tepat dan
yang di jadikan responden atau orang yang dijadikan objek
48
penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sasaran untuk
mendapatkan informasi atau data dalam penelitian.39
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga
tinggal dicari dan dikumpulkan. Dalam penelitian ini data yang
digunakan oleh peneliti adalah data sekunder. Dalam penelitian
ini data sekunder dapat diperoleh dari karya-karya ilmiah seperti
buku-buku, perpustakaan, jurnal, dokumen, dan karya-karya
yang mendukung penelitian ini.
C. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah satu pekerjaan penting
dan sangat menentukan dalam suatu penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan atau library reseach yaitu suatu teknik
pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen,
buku-buku, catatan-catatan, media eletronik, dan bahan-bahan
yang relevan dengan pemasalahan yang di bahas.
1. Observasi
Dalam penelitian kualitatif, observasi dipahami sebagai
pengamatan langsung terhadap objek, untuk mengetahui
39
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, (Yogyakarta:Graha
Ilmu, 2006), hal. 123 & 129
49
kebenarannya, situasi, kondisi, konteks, ruang, serta maknanya
dalam upaya pengumpulan data suatu penelitian.40
2. Wawancara
Wawancara merupakan perangkat untuk memproduksi
pemahaman situasional (situated understanding) yang bersumber
dari episode-episode interaksional khusus. Wawancara adalah
salah satu perangkat metodologi favorit bagi peneliti kualitatif.41
Wawancara dilakukan dengan mewawancarai ahli ekonomi yang
berada di kampus Iain Bukittinggi.
3. Dokumentasi
Dokumen atau dokumentasi dalam penelitian mempunyai
dua makna yang sering dipahami secara keliru oleh peneliti
pemula:42
a. Pertama, dokumen yang dimaksudkan sebagai alat bukti
tentang sesuatu, termasuk catatan-catatan, foto, rekaman video
atau apapun yang dihasilkan oleh seorang peneliti. Dokumen
bentuk ini lebih cocok disebut sebagai dokumentasi kegiatan
kenang-kenangan.
b. Kedua, dokumen yang berkenaan dengan peristiwa atau
momen atau kegiatan yang telah lalu, yang padanya mungkin
40
Ibrahim,Metodologi Penelitian Kualitatif,(Pontianak:2015),hal 83 41
Ibrahim,Metodologi Penelitian Kualitatif,.............................,hal 90 42
Ibrahim,Metodologi Penelitian Kualitatif,.............................,hal 96
50
dihasilkan sebuah informasi, fakta dan data yang diinginkan
dalam penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dokumentasi. Adapun data yang penulis
kumpulkan pada penelitian ini merujuk pada buku-buku yang
berkaitan dengan pembahasan yang menjadi objek penelitian yang
nantinya akan mengarahkan penulis untuk menganalisa objek
penelitian diantaranya: buku ekonomi makro islam: pendekatan
teoritis (Nurul Huda dkk), buku ekonomi makro islam (Adiwarman
A.Karim), buku bank islam : analisis fiqh dan keuangan
(Adiwarman A.Karim), buku dasar-dasar perbankan 1 (direktorat
pembina SMK), buku bank dan lembaga keuangan (Thamrin
Abdullah), buku manajemen keuangan berbasis balanced scorecard
(Harmono), buku dinar solution (Muhaimin Iqbal), buku
manajemen keuangan dan aktualisasi syariah modern (Najmudin),
buku ekonomi moneter (Nopirin), buku lembaga keuangan syariah
(Hamzah Hafied), buku dasar-dasar perbankan (Kasmir), buku
mata uang islam: telaah komprehensif sistem keuangan (Ahmad
Hasan).
51
D. Teknik pengolahan data
Setelah semua data yang dikumpulkan diperoleh,
kemudian penulis mengolah data-data tersebut dengan
mengunakan teknik analisis deskriptif. Data yang diperoleh pada
penelitian ini tidak dituangkan dalam bentuk angka, bilangan
atau statistik, tetapi data tersebut dituangkan dalam bentuk
kalimat berupa penjelasan. Kemudian akan di analisis dengan
menggunakan analisa data kualitatif yang diungkapkan dalam
bentuk kalimat serta uraian-uraian.43
E. Teknik analisa data
Untuk mengetahui secara lebih mendalam khususnya
bagaimana konsep time value of money dalam pinjaman bank
konvensional menurut perspektif ekonomi islam, maka
diperlukan teknik analisis isi “content analisys” yaitu suatu
metode studi analisis data secara sistemtatis dan objektif.44
Adapun tahapan analisis data dalam penelitian kualitatif
yang peneliti gunakan yaitu:45
43
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Social dan Ekonomi, (Jakarta:Kencana Prenada
Media Group, 2013), hal. 124 44
Ibrahim,Metodologi Penelitian Kualitatif,..................,hal 118 45
Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,(Bandung:Alfabeda,
2009), hal. 29
52
a. Reduksi data
Mereduksi data maksudnya adalah merangkum, memilih hal-
hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema
dan polanya. Maka dalam penelitian ini peneliti akan menfokuskan
pada konsep time value of money dalam pinjaman bank
konvensional menurut perspektif ekonomi islam.
b. Penyajian data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Disini peneliti akan menyajikan data dalam
bentuk teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah peneliti pahami.
c. Conslusion drawing
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan ini diharapkan dapat menjawab rumusan
masalah yang telah peneliti rumuskan sebelumnya dengan
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka
kesimpulan yang dihasilkan merupakan kesimpulan yang kredibel.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Time Value Of Money
1. Konsep time value of money
Konsep fundamental yang mendasari pengambilan kebijakan
keuangan adalah konsep nilai waktu uang. Ketika membandingkan
arus kas yang mengandung resiko, arus kas datang lebih awal memiliki
nilai manfaat yang lebih besar dibandingkan arus kas yang datang
kemudian. Sebagai contoh, nilai rupiah hari ini memiliki nilai manfaat
yang lebih tinggi dibanding nilai rupiah satu tahun yang akan datang.
Hal itu disebabkan rupiah hari ini akan memperoleh pendapatan bunga
dan memberikan kesejahteraan lebih dibanding rupiah yang diterima
pada akhir tahun kemudian.
Contohnya, uang Rp 5000.000 yang diterima dalam dua tahun
akan memberikan kesejahteraan lebih dibandingkan uang Rp 5000.000
yang diterima dalam jangka waktu tiga tahun, meskipun jumlah arus
kas yang tanpa memperhitungkan nilai waktu uang besarnya sama.
Kasus tersebut, memiliki kejadian waktu yang berbeda dan arus kas
lebih awal memiliki potensi mendapatkan interest yang berpengaruh
terhadap besarnya nilai relatif yang akan diterima.46
46
Harmono, Manajemen Keuangan:Berbasis Balanced Scorecard,(Jakarta: PT Bumi
Aksara:2009),hal 28
54
Konsep nilai waktu uang ada disebabkan oleh tarif bunga. Tarif
bunga adalah perbedaan antara nilai barang sekarang dengan nilai yang
akan datang. Semakin lama nilai barang sekarang memiliki nilai yang
lebih dibanding nilai barang yang akan datang, maka tarif bunga
menjadi positif.47
Konsep nilai waktu uang penting untuk dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan di bidang keuangan, baik keputusan investasi
maupun keputusan pembelanjaan, terutama keputusan yang sifatnya
jangka panjang. Pada jangka panjang, pengeluaran kas untuk investasi
dilakukan pada periode waktu tertentu, tetapi penerimaan arus kas
yang dihasilkan dari investasi tersebut biasanya memakan waktu lebih
dari satu periode atau diterima secara bertahap. Adanya perbedaan
waktu antara saat arus kas dikeluarkan untuk investasi dan saat arus
kas diterima sebagai hasil dari investasi, maka akan terjadi perbedaan
nilai waktu uang atas arus kas tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengambilan keputusan investasi jangka panjang perlu
dipertimbangkan konsep nilai waktu uang.48
2. Pengertian time value of money
Nilai waktu uang atau time value of money adalah konsep yang
penting untuk dipertimbangkan dan diterapkan dalam pengambilan
keputusan di bidang keuangan, khususnya yang bersifat jangka
47
Harmono, Manajemen Keuangan:Berbasis Balanced Scorecard,.........,hal 29 48
Made Sudana,Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek,(Jakarta:
Erlangga:2015),hal 78
55
panjang.49
Time value of money memiliki pengertian dari beberapa
para ahli ekonomi, diantaranya adalah:
a. Time value of money adalah “a dollar today is worth more than a
dollar in the future because dollar today can be invested to get a
return”. Artinya bahwa dolar hari ini lebih bernilai dari satu dolar
pada masa depan karena satu dolar hari ini dapat diinvestasikan
untuk mendapatkan pengembalian.50
b. Time value of money adalah konsep yang penting untuk
dipertimbangkan dan diterapkan dalam pengambilan keputusan di
bidang keuangan, khususnya yang bersifat jangka panjang.
c. Time value of money adalah salah satu kerangka pemikiran
terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan modern.51
Dari pengertian time value of money diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian dari time value of money adalah nilai dari jumlah
uang yang ada sekarang akan berharga dari pada nilai uang yang akan
datang walaupun jumlah uang sama akan lebih berharga uang sekarang
dipergunakan atau dihabiskan, daripada menggunakan atau
menghabiskan uang dimasa yang akan datang.
49
Made Sudana,Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek,...........,hal 77 50
Adiwarman A.Karim,Bank islam anilisis fiqh dan keuangan,(Jakarta:PT
Rajagrafindo,2014),hal 334 51
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,(Yogyakarta,CV
ANDI OFFEST),2011,hal97
56
3. Metode – metode time value of money
Teknik perhitungan dari konsep nilai waktu uang menggunakan
teknik sederhana dan variasinya, yaitu menentukan nilai masa depan
dari sejumlah uang saat ini; nilai saat ini dari sejumlah uang masa
depan; nilai masa depan suatu anuitas (sejumlah uang yang konstan
secara berkala); nilai saat ini suatu anuitas; nilai masa depan dan nilai
saat ini dengan periode berganda; nilai masa depan dan nilai saat ini
dengan periode tak terhingga; tingkat keuntungan yang diinginkan atau
tingkat bunga.52
1) Konsep future value atau nilai akan datang
Bunga berganda (compound interest) atau sering disebut
dengan bunga majemuk menunjukan bahwa bunga suatu pokok
pinjaman (atau simpanan) juga akan dikenakan bunga pada
periode selanjutnya.53
Future value adalah nilai uang di masa
yang akan datang dari sejumlah uang tertentu yang dimiliki
sekarang.54
Rumus dari future value adalah:
52
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,............, hal 101 53
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,............, hal 102 54
Made Sudana,Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek,........., hal 78
FVt = V0 × FVIF t,r
57
Keterangan:
FVt = future value, nilai yang akan datang pada tahun ke –t
V0 = nilai pada tahun ke- 0 (saat ini)
FVIF = future value interest factor
t = jumlah periode
r = tingkat bunga, atau tingkat keuntungan
2) Konsep present value atau nilai sekarang
Present value (nilai sekarang) merupakan jumlah yang jika
dimiliki sekarang dan diinvestasikan pada tingkat bunga tertentu
r%, maka akan sama dengan penerimaan yang akan datang pada
tanggal jatuh tempo.55
Nilai sekarang adalah nilai sekarang dari
sejumlah uang tertentu yang akan diterima di masa akan datang.
Rumus dari nilai sekarang:
Keterangan:
PV0 = present value, nilai sekarang pada tahun ke- 0
Vt = nilai masa yang akan datang pada tahun ke-t
PVIF = present value interest factor
55
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,............, hal 105
PV0 = Vt × PVIFt,r
58
3) Konsep future value annuity
Anuitas didefenisikan sebagai suatu pembayaran berkala
(atau seri penerimaan) dari suatu jumlah yang tetap selama
waktu tertentu. Pembayaran tersebut dapat dilakukan pada
setiap akhir periode (tahun) atau dapa juga setiap awal periode.
Apabila dibayar pada awal periode, maka disebut future value
annuity due.56
Rumus dari future value annuity adalah:
Rumus dari future value annuity due adalah:
4) Konsep present value annuity
Suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari
nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang diterima setiap
akhir periode pada jangka waktu tertentu. Apabila pembayaran
dilakukan pada awal setiap tahun maka disebut dengan present
value annuity due.
56
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern,............, hal 105
FVAt = a × FVIFAt,r
(1 + r) FVAr,t =a[(1 + r)n + (1 + r)
n-1 + ..... + (1 + r)
1]
59
Rumus dari present value annuity adalah:
Rumus dari present value annuity due adalah:
4. Penyebab munculnya time value of money
Dalam praktik ekonomi konvensional dikenal dengan konsep time
value of money yaitu konsep yang di adopsi dari model biologi yang
menganggap bahwa nilai uang di masa kini akan lebih berharga di
bandingkan dengan di masa mendatang. Konsep time value of money
adalah sebuah konsep dimana nilai uang di masa kini akan lebih
berharga di bandingkan dengan di masa mendatang. Seiring
berjalannya waktu maka uang harus ditingkatkan nilai nominalnya
agar nilai rillnya tetap sama. Jadi uang harus selalu bertambah dan
bertambah karena berjalannya waktu.57
Konsep ini disebut oleh para ekonom sebagai positive time
preference menegaskan bahwa nilai komoditi pada saat ini lebih
57
Naili Rahmawati, Konsep Time Value Of Money Perspektif Islam,Fakultas Syariah Dan
Ekonomi Islam Iain Mataram, Jurnal Ekonomi Islam, Vol 5 No.1,2014
PVA = a × PVIFAt,r
60
rendah dibandingkan nilainya dimasa depan. Konsep ini muncul
karena adanya anggapan bahwa uang disamakan dengan barang hidup
yang dapat menjadi lebih besar dan berkembang seiring berjalannya
waktu.
Teori diskonto aliran kas atau cashflow discounted theory,
mendasarkan diri pada konsep nilai waktu uang atau time value of
money. Konsep diskonto sangat penting dalam analisis teori modal dan
investasi, yang disajikan secara bersamaan dengan dengan cost of
capital dan tidak dapat dipisahkan dengan konsep time value of money.
Secara praktis digunakan dalam evaluasi proyek ataupun keputusan
investasi, misalnya model net present value (NPV), cost benefit
analyisis, internal required rate of return (IRR), deviden model dalam
asset valution dan seterusnya. Diskonto ini lah yang dimaksud dengan
time value of money. Konsep utama time value of money adalah
bahwa nilai penerimaan pembayaran dimasa depan dapat dikonversi
kenilai setara hari ini.58
58
Zumaroh, Konsep Time Value Of Money Dan Economic Value Of Time,Stain Jurai
Siwo Metro, Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah, Vol 3, No. 2,2015
61
B. Analisis time value of money dalam pinjaman bank konvensional
menurut perspektif ekonomi islam
1. Pandangan ekonomi islam terhadap time value of money terjadi
karena inflasi dan bunga
1) Pandangan ekonomi islam terhadap inflasi
a. Pengertian inflasi
Inflasi dalam arti singkat adalah kecenderungan dari harga-
harga untuk menarik secara terus-menerus. Inflasi adalah suatu
keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum
mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Inflasi menurut
Beodiono adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik
secara menyeluruh dan terus menerus.
b. Bentuk-bentuk inflasi
Bentuk- bentuk dari inflasi dapat dibedakan berdasarkan
tingkat keparahan, sumber dan penyebabnya.
1. Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat dibedakan
atas ringan, sedang, berat, dan sangat parah.
a. Inflasi ringan adalah inflasi yang masih belum begitu
mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini dapat dengan
mudah dikendalikan. Harga-harga yang naik secara umum,
namun belum menimbulkan krisis di bidang ekonomi.
Inflasi ringan berada di bawah 10% per tahun.
62
b. Inflasi sedang adalah inflasi yang belum membahayakan
kegiatan ekonomi. Tetapi inflasi ini bisa menurunkan
kesejahteraan orang-orang berpenghasilan tetap, inflasi ini
berkisar antara 10%-30% per tahun.
c. Inflasi berat adalah inflasi ini sudah mengacaukan kondisi
perekonomian, pada inflasi berat ini biasanya orang
cenderung menyimpan barang. Dan pada umumnya orang
mengurungkan niatnya untuk menabung, karena bunga
pada tabungan lebih rendah daripada laju inflasi, inflasi ini
berada pada kisaran 30%-100% per tahun.
d. Inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah mengacaukan
perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Inflasi yang sangat
berat berada pada 100% keatas setiap tahun.
2. Inflasi berdasarkan sumbernya
Inflasi berdasarkan sumbernya, inflasi dibedakan atas
inflasi yang bersumber dari luar negeri dan inflasi yang
bersumber dari dalam negeri.
a. Inflasi yang bersumber dari luar negeri adalah inflasi yang
terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri. Pada
perdagangan bebas, banyak negara yang saling
berhubungan dalam perdagangan. Bila suatu negara
mengimpor barang pada negara yang yang mengalami
63
inflasi, maka otomatis kenaikan harga tersebut (inflasi)
akan memengaruhi harga-harga dalam negerinya sehingga
menimbulkan inflasi.
b. Inflasi yang bersumber dari dalam negeri adalah inflasi
yang bersumber dari dalam negeri dapat terjadi karena
pencetakan uang baru oleh pemerintahan atau penerapan
anggaran defisit. Inflasi yang bersumber dari dalam negeri
juga dapat terjadi karena kegagalan panen. Kegagalan
panen menyebabkan penawaran pada suatu pada suatu jenis
barang berkurang, sedangkan permintaan tetap, sehingga
harga-harga akan naik.
3. Inflasi berdasarkan penyebabnya
Inflasi berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan
atas inflasi karena kenaikan permintaan dan inflasi karena
biaya produksi.
a. Inflasi karena kenaikan permintaan adalah inflasi karena
kenaikan permintaan terkandang tidak dapat dipenuhi
produsen. Oleh karena itu, harga cenderung naik, hal ini
sesuai dengan hukum ekonomi “jika permintaan naik
sedangkan penawaran tetap, sedangkan penawaran tetap
maka harga cenderung naik”.
64
b. Inflasi karena kenaikan biaya produksi adalah inflasi karena
kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga penawaran
barang naik, sehingga dapat menimbulkan inflasi.
c. Sebab-sebab terjadinya inflasi
Inflasi disebabkan oleh kenaikan permintaan dan kenaikan
biaya produksi, yaitu:59
1. Inflasi karena kenaikan permintaan (demand pull inflation)
Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan untuk
beberapa jenis barang. Dalam hal ini, permintaan mayarakat
meningkatkan secara agregat. Peningkatan permintaan ini dapat
terjadi karena peningkatan belanja pada pemerintah,
peningkatan permintaan akan barang untuk di ekspor, dan
peningkatan permintaan barang bai kebutuhan swasta.
Kenaikan permintaan masyarakat ini mengakibatkan harga-
harga naik karena penawaran tetap.
2. Inflasi karena biaya produksi (cost push inflation)
Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi.
Kenaikan pada biaya produksi terjadi akibat karena kenaikan
harga-harga bahan baku, misalnya karena keberhasilan serikat
buruh dalam menaikkan upah atau karena kenaikan harga
bahan bakar minyak, kenaikan biaya produksi mengakibatkan
harga naik dan terjadilah inflasi.
59
Siti Astiyah,Inflasi:Seri Kebanksentralan,(Jakarta:PPSK;2099),Hal 11
65
3. Inflasi karena jumlah uang yang beredar bertambah
Teori ini diajukan oleh kaum klasik yang mengatakan
bahwa ada hubungan antara jumlah uang yang beredar dan
harga-harga. Bila jumlah barang itu tetap, sedangkan uang
beredar bertambah dua kali lipat maka harga akan naik dua kali
lipat.
d. Dampak yang ditimbulkan inflasi
Dampak inflasi tidak selalu berdampak buruk bagi
perekonomian, inflasi yang terkendali justru dapat meningkatkan
kegiatan perekonomian. Berikut akibat-akibat yang ditmbulkan
oleh inflasi terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, yaitu:
1. Pendapatan
Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat, perubahan
dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa
kondisi, inflasi dapat mendorong perkembangan ekonomi.
Inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas
produksinya, dengan demikian akan tumbuh kesempatan kerja
baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun
bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap inflasi akan
menyebabkan mereka rugi karena penghasilan yang tetap itu
jika ditukarkan dengan barang dan jasa akan semakin sedikit.
66
2. Ekspor
Pada keadaan inflasi, daya saing untuk barang ekspor
berkurang, berkurangnya daya saing terjadi karena harga
barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan para
eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya
saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah
berkurang, devisa yang diperoleh juga semakin kecil.
3. Minat orang menabung
Pada masa inflasi, pendapatan rill para penabung berkurang
karena jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya
berkurang karena laju inflasi.
4. Kalkulasi harga pokok
Keadaan inflasi menyebabkan perhitungan untuk
menetapkan harga pokok dapat terlalu kecil atau bahkan terlalu
besar. Oleh karena itu persentase dari inflasi tidak teratur, kita
tidak dapat memastikan berapa persen inflasi masa tertentu.
Akibatnya penetapan harga pokok dan harga jual sering tidak
tepat, keadaan inflasi ini dapat mengacaukan perekonomian,
terutama untuk produsen.
e. Langkah untuk mengatasi inflasi
Tingkat inflasi yang terlalu tinggi dapat membahayakan
perekonomian suatu negara, oleh karena itu inflasi harus segera
67
diatasi. Tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi inflasi dapat
berupa kebijakan moneter, kebijakan fiskal..
1. Kebijakan moneter
a. Kebijakan penetapan persediaan kas, bank sentral dapat
mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar
dengan jalan menetapkan persediaan uang kas pada bank –
bank. Dengan mewajibkan bank-bank umum uang dapat
diedarkan oleh bank-bank umum menjadi sedikit, dengan
mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan.
b. Kebijakan diskonto, untuk mengatasi inflasi, bank sentral
dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara
meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar
masyarakat terdorong untuk menabung, dengan demikian
diharapkan jumlah uang beredar dapat berkurang sehingga
tingkat inflasi dapat ditekan.
c. Kebijakan operasi pasar terbuka, melalui kebijakan ini,
bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar
dengan cara menjual surat-surat berharga, misalnya surat
utang negara (sun). Semakin banyak jumlah surat berharga
yang terjual, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga
dapat mengurangi tingkat inflasi.
68
2. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi
penerimaan dan pengeluaran pemerintah, kebijakan itu dapat
memengaruhi tingkat inflasi, kebijakan itu antara lain adalah:
a. Menghemat pengeluaran pemerintah, pemerintah dapat
menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran,
sehingga permintaan akan barang dan jasa berkurang yang
pada akhirnya dapat menurunkan harga.
b. Menekan tarif pajak, pemerintah dapat menaikkan tarif
pajak. Naiknya tarif pajak untuk rumah tangga dan
perusahaan akan mengurangi tingkat konsumsi.
f. Perspektif ekonomi islam terhadap inflasi
Inflasi menurut Rahardja dan Manurung yaitu gejala kenaikan
harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus.
Sedangkan menurut Sukirno, inflasi adalah kenaikan dalam harga
barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah lebih
besar dibandingkan dengan penawaran di pasar.
Dalam islam tidak mengenal inflasi, karena mata uang yang
dipakai adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang
stabil dan dibenarkan oleh islam. Penurunan nilai dinar atau dirham
memang masih mungkin terjadi, yaitu ketika nilai emas yang
menompang nilai nominal dinar itu mengalami penurunan.
69
Diantaranya akibat ditemukannya emas dalam jumlah yang besar,
tapi keadaan ini kecil sekali kemungkinannya.60
Kondisi defisit pernah terjadi pada zaman Rasulullah dan ini
hanya terjadi satu kali yaitu sebelum Perang Hunain. Al-Maqrizi
membagi inflasi ke dalam dua macam, yaitu inflasi akibat
berkurangnya persediaan barang dan inflasi akibat kesalahan
manusia. Inflasi jenis yang pertama inilah yang terjadi pada zaman
Rasulullah dan khulafaur rasyidin, yaitu kekeringan atau karena
peperangan. Inflasi akibat kesalahan manusia ini disebabkan oleh
tiga yaitu korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang
memberatkan, serta jumlah uang yang berlebihan.
Dalam pemikiran islam menurut Majid mengatakan bahwa,
untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, pemerintah islam
menggunakan dua kebijakan, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kedua kebijakan ini telah dipraktekkan pada zaman
Rasulullah dan khulafaur rasyidin yang kemudian dikembangkan
oleh para ulama.
Tujuan kebijakan fiskal dalam islam adalah untuk menciptakan
stabilitas ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
pemerataan pendapatan, ditambah dengan tujuan lain yang
terkandung dalam aturan islam yaitu islam menetapkan pada
60
Nurul huda dkk,Ekonomi Makro Islam:Pendekatan teoritis,...........,hal 190
70
tempat yang tinggi ekonomi islam terwujudnya persamaan dan
demokrasi ekonomi islam akan dikelola untuk membantu dan
mendukung ekonomi masyarakat yang terbelakang dan untuk
memajukan serta menyebarkan ajaran islam seluas mungkin.61
a) Penggunaan kebijakan fiskal dalam menekan laju inflasi, hal
ini jelas karena penekanan laju inflasi akan lebih menonjol
dibandingkan dengan cost- push inflation itu sendiri. Cost-
push inflation atau inflasi desakan ongkos adalah inflasi yang
disebabkan karena peningkatan harga akibat naiknya biaya-
biaya.
b) Penggunaan kebijakan fiskal dalam mempercepat pertumbuhan
ekonomi, selama pertumbuhan ekonomi merupakan tingkat
tabungan, kebijakan fiskal harus menjadi tujuan dengan
pencapaian mobilitas maksimum dari fungsi tabungan.
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus stabilitas,
islam tidak mengunakan instrumen bunga atau ekspansi moneter
melalui pencetakan uang baru atau defisit anggaran. Yang
dilakukan adalah mempercepat perputaran uang dan pembangunan
infrastruktur sektor rill.
Kebijakan moneter Rasulullah selalu terkait dengan sektor rill
perekonomian. Hasilnya adalah pertumbuhan sekaligus stabilitas.
61
Nurul huda dkk,Ekonomi Makro Islam:Pendekatan teoritis,............,hal 191
71
Islam memiliki pandangan yang khas mengenai sistem moneter
atau keuangan. Menurut Syekh Abdul Qadim Zallum mengatakan
bahwa, sistem moneter atau keuangan adalah sekumpulan kaidah
pengadaan dan peraturan keuangan dalam suatu negara.62
Pada zaman Rasulullah dan khulafaur rasyidin kebijakan
moneter dilaksanakan tanpa menggunakan instrumen bunga sama
sekali. Dalam perekonomian kapitalis tingkat bunga seringkali
berfluktuasi, uang yang sengaja hanya disimpan pun akan terus
menerus berubah. Penghapusan bunga dan kewajiban membayar
zakat sebesar 2,5% setahun tidak hanya dapat meminimalisasikan
permintaan spekulatif akan uang maupun penyimpanan uang yang
diakibatkan oleh tingkat bunga diatas, melainkan juga memberikan
stabilitas yang lebih tinggi terhadap permintaan uang.
Preferensi likuiditas yang muncul dari motif spekulatif oleh
karenanya tidak penting dalam perekonomian islam. Variabel yang
harus diformulasikan dalam kerangka kebijakan moneter dalam
perekonomian islam adalah stok uang, bukan tingkat suku bunga.63
Perekonomian Arab di zaman Rasulullah bukanlah ekonomi
terbelakang yang hanya mengenal barter, bahkan jauh dari
gambaran seperti itu. Valuta asing dari Persia dan Romawi dikenal
oleh seluruh lapisan masyarakat Arab, bahkan menjadi alat bayar
62
Nurul huda dkk,Ekonomi Makro Islam:Pendekatan teoritis,..........,hal 193 63
Nurul huda dkk,Ekonomi Makro Islam:Pendekatan teoritis,.............,hal 194
72
resmi: dinar dan dirham. Sistem devisa bebas diterapkan, tidak ada
halangan sedikit pun untuk mengimpor dinar atau dirham.
2) Pandangan ekonomi islam terhadap bunga
Pengertian bunga menurut kamus ekonomi yaitu interest atau
bunga adalah pembayaran untuk penggunaan dana-dana. Ekonomi
islam yang didasarkan pada prinsip syariah tidak megenal konsep
bunga karena menurut islam bunga adalah riba yang haram hukumnya.
Artinya bisnis dalam islam yang didasarkan pada prinsip syariah tidak
mengenal pembebanan bunga oleh pemilik modal atau investor atas
penggunaan uang yang dipinjamkan oleh kreditur kepada debitur.
Konsep bunga adalah konsep yang dipraktikkan dalam bisnis
berdasarkan kapitalisme. Konsep tersebut tidak memedulikan atau
mempertimbangkan apakah bisnis debitur mendapatkan keuntungan
atau mengalami kerugian.64
Baik bisnis debitur mendapatkan keuntungan atau mengalami
kerugian, kreditur tetap saja menerima atau sebaliknya debitur
membayar bunga. Memang tidak selalu bunga ditetapkan tinggi oleh
investor atau kreditur seperti bank. Penetapan bunga yang rendah akan
dirasakan sangat membantu dan menguntungkan bagi debitur hanya
ketika bisnis debitur mengalami kemajuan. Namun ketika bisnis
debitur mengalami kegagalan dan tidak lagi dapat menjadi sumber
64
Sutan Remy Sjahdeini,Perbankan Syariah:Produk-Produk Dan Aspek-Aspek
Hukumnya,(Jakarta:Pt Adhitya Andrebina Agung:2014),hal 157
73
untuk menghasilkan uang bagi debitur untuk mencicil dan melunasi
bunga pokok pinjamannya, maka bunga rendah tersebut dapat berubah
menjadi monster yang sangat menakutkan bagi debitur.
Dalam syariah, imbalan dari modal tidak boleh berbentuk bunga,
karena bunga dianggap riba yang hukumnya haram menurut syariah.
Menurut syariah, imbalan modal harus dalam bentuk keuntungan
(profit). Oleh karena itu, modal tidak boleh dipinjamkan kepada pihak
lain kecuali dipinjamkan tanpa bunga. Modal dapat menghasilkan
bukan dalam bentuk bunga tetapi dalam bentuk keuntungan dengan
cara menggunakan modal tersebut untuk bertransaksi jual beli antara
pemilik modal dengan pembeli.65
2. Pandangan ekonomi islam terhadap pinjaman bank konvensional
Perbankan dan keuangan Islam merupakan salah satu industri
dengan pertumbuhan tercepat di dunia saat ini. Dilihat dari segi
produk, sesungguhnya sistem keuangan dan perbankan Islam
merupakan pengajewantahan atau pelaksanaan mekanisme syariah
Islam itu sendiri. Setidaknya terdapat lima jenis model akad yang bisa
diterapkan dalam pembiayaan Islam, meliputi mudharabah,
musyarakah, ijarah (leasing), Bay as-Salam, Bay al-Murabahah (bay
Bi Thasaman Adjil).
65
Sutan Remy Sjahdeini,Perbankan Syariah:Produk-Produk Dan Aspek-Aspek
Hukumnya,........,hal 158
74
Dalam islam istilah kredit disebut dengan istilah pembiayaan.
Pembiayaan adalah penyediaan atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak yang lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil yang telah disepakati.66
Kredit dibolehkan dalam hukum jual-beli secara islami. Kredit
adalah membeli barang dengan harga yang berbeda antara pembayaran
dalam bentuk tunai bila dengan tenggang waktu. Ini dikenal dengan
istilah : bai` bit taqshid atau bai` bits-tsaman `ajil.67
Bai‟ bits tsaman
„ajil adalah harga belakangan. Maksudnya harga barang itu berbeda
dengan bila dilakukan dengan tunai. Gambaran umumnya adalah
penjual dan pembeli sepakat bertransaksi atas suatu barang (x) dengan
harga yang sudah dipastikan nilainya (y) dengan masa pembayaran
(pelunasan) (z) bulan. Namun sebagai syarat harus dipenuhi ketentuan
berikut :68
a. Harga harus disepakati di awal transaksi meskipun pelunasannya
dilakukan kemudian. Misalnya : harga rumah Rp 100 juta bila
dibayar tunai dan Rp 150 juta bila dibayar dalam tempo 5 tahun.
66
Fasiha, Islamic Finance:Konsep dan Aplikasi dalam Lembaga Keuangan Syariah,(
Sulawesi Selatan, Laskar Perubahan, 2016),hal 14 67
Ahmad Sarwat,Fiqh Muamalat,..........hal 188 68
Ahmad Sarwat,Fiqh Muamalat,..........hal 189
75
b. Tidak boleh diterapkan sistem perhitungan bunga apabila
pelunasannya mengalami keterlambatan sebagaimana yang sering
berlaku.
c. Pembayaran cicilan disepakati kedua belah pihak dan tempo
pembayaran dibatasi sehingga terhindar dari praktek bai` gharar
(penipuan).
Penerapan kredit dalam islam yang di bolehkan dan yang tidak
seperti contoh, Ahmad menawarkan sepeda motor pada Budi dengan
harga Rp12 juta. Karena Budi tidak punya uang tunai Rp12 juta, maka
dia minta pembayaran dicicil (kredit). Untuk itu Ahmad minta
harganya menjadi Rp. 18 juta yang harus dilunasi dalam waktu 3
tahun. Harga Rp. 18 juta tidak berdasarkan bunga yang ditetapkan
sekian persen, tetapi merupakan kesepakatan harga sejak awal.
Transaksi seperti ini dibolehkan dalam Islam.
Contoh dari kredit yang tidak diperbolehkan, Ali menawarkan
sepeda motor kepada Iwan dengan harga Rp. 12 juta. Iwan membayar
dengan cicilan dengan ketentuan bahwa setiap bulan dia terkena bunga
2 % dari Rp. 12 juta atau dari sisa uang yang belum dibayarkan.
Transaksi seperti ini adalah riba, karena kedua belah pihak tidak
menyepakati harga dengan pasti, tetapi harganya tergantung dengan
besar bunga dan masa cicilan. Yang seperti ini jelas haram.
76
Menurut Anwar Iqbal Qureshi bahwa fakta-fakta yang objektif
menegaskan bahwa islam melarang setiap pembungaan uang, tetapi hal
ini tidak berarti bahwa islam melarang perkreditan, sebab menurut
beliau sistem perekonomian modern tidak akan lancar tanpa adanya
kredit atau pinjaman.69
3. Pandangan ekonomi islam terhadap time value of money
Konsep time value of money atau disebut juga oleh para
ekonom sebagai positive preference menyebutkan bahwa nilai
komoditi pada saat ini lebih tinggi dibandingkan nilainya di masa
depan. Konsep capital and interest dan positive thoery of capital yang
dikembangkan oleh ekonom menyebutkan bahwa positive preference
merupakan pola ekonomi yang normal, sistematis, dan rasional. Islam
mengenal prinsip bahwa uang dan kekayaan harus digunakan untuk
kebiasaan baik bukan dieksploitasi, tidak boleh berlebih-lebihan, dan
tidak dibiarkan sia-sia menganggur.
Islam sangat menghargai waktu, tetapi penghargaannya tidak
diwujudkan dalam rupiah tertentu atau persentase bunga tetap. Karena
hasil yang nyata dari optimalisasi waktu itu variable, tergantung jenis
usaha, sektor industri, lama usaha, keadaan pasar, stabilitas politik,
produk yang dijual, jaringan pemasaran, termasuk siapa pengelolanya.
Dalam islam tidak mengenal adanya time value of money, yang dikenal
69
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2002), hal 301
77
adalah economic value of time. Teori time value of money adalah
sebuah kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu pertumbuhan
populasi dan tidak ada di ilmu finance.
Dalam ekonomi konvensional penerapan time value of money
tidak senaif yang dibayangkan, misalnya dengan mengabaikan
ketidakpastian return yang akan diterima. Bila unsur ketidakpastian
return ini dimasukkan, ekonomi konvensional menyebut
kompensasinya sebagai discount rate. Jadi discount rate lebih bersifat
umum dibandingkan istilah interest rate.
Dalam ekonomi konvensional, ketidakpastian return dikonversi
menjadi suatu kepastian melalui premium for uncertainty. Dalam
setiap investasi tentu selalu ada probabilitas untuk mendapat positive
return, negative return (pengembalian negatif), dan no return. Adanya
probabilitas inilah yang menimbulkan ketidakpastian. Probabilitas
untuk mendapatkan negative return dan no return yang dipertukarkan
dengan sesuatu yang pasti premium for uncertainty (ketidakpastian).
Landasan atau keadaan yang digunakan oleh ekonomi
konvensional inilah yang ditolak dalam ekonomi islam yaitu keadaan
mendapatkan hasil tanpa memperhatikan suatu risiko dan memperoleh
hasil tanpa mengeluarkan suatu biaya.
Dalam islam, keuntungan bukan saja keuntungan di dunia
namun yang dicari adalah keuntungan di dunia dan akhirat. Oleh
78
karenanya, pemanfaatan waktu itu bukan saja harus efektif dan efisien
namun ia juga harus didasari keimanan. Keimanan inilah yang akan
mendatangkan keuntungan di akhirat. Sebaliknya, keimanan yang
tidak mampu mendatangkan keuntungan di dunia, berarti keimanan
yang tidak diamalkan.
Dalam Al-quran disebutkan nilai waktu, termasuk nilai
ekonomi waktu ditentukan oleh keimanan, amal baik, saling
mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran. Hal ini terkandung
dalam firman Allah dalam surah Al-Ashr ayat 1-3:70
Artinya:“ 1. demi masa.2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian,3. kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Turunnya surah ini menjelaskan bahwa akan pentingnya
menjaga wakttu agar manusia tidak merugi di dunia maupun akhirat.
Dalam sebuah hadis yabg diriwayatkan oleh imam Tahabrani melalui
jalur sahabat Ubaidillah bin Hushain, diceritakan bahwa para sahabat
Rasulullah SAW, tidak berpisah sebelum mereka saling membacakan
surat ini kepada temannya. Imam Syafi‟i pernah menyatakan
70Al-Ashr 1-3
79
„‟seandainya umat islam memikirkan kandungan surat ini niscaya
(petunjuk-petunjuk-Nya) mencukupi mereka
Dari surah tersebut menunjukkan bahwa waktu bagi semua
orang adalah sama kuantitasnya, yaitu 24 jam sehari, 7 hari dakam
seminggu. Namun nilai dari waktu adalah tergantung pada bagaimana
seseorang memanfaatkan waktu. Semakin efektif dan efisien, maka
akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan
mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang
melaksanakannya. Selain itu juga dalam islam tidak dikenal dengan
money demand of speculation (spekulasi permintaan uang), karena
spekulasi tidak diperbolehkan.71
Kebalikan dari sistem konvensional yang memberikan bunga
atas harta, Islam malah menjadikan harta sebagai objek zakat. Uang
adalah milik masyarakat sehingga menimbun uang di bawah bantal
(dibiarkan tidak produktif) dilarang, karena hal itu berarti mengurangi
jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dalam pandangan islam,
uang adalah flow concept, sehingga harus selalu berputar dalam
perekonomian, semakin cepat uang berputar dalam perekonomian,
maka akan semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat dan
semakin baik perekonomian.
71
Tafsir Ibnu Katsir, jilid IV, hal 550
80
Implikasi konsep time value of money adalah adanya bunga.
Sedangkan bunga erat kaitannya dengan riba, dan riba adalah haram
serta zulm (zalim). Dan agama melarangnya, sehingga dianggap tidak
sesuai dengan keadilan dimana “al-al-qhumu bi qhurni”
(mendapatkan hasil tanpa mengeluarkan resiko), dan “al-khraj bil
adhamam” (memperoleh hasil tanpa mengeluarkan biaya). Hal ini
didasarkan pada firman Allah dalam surah Al-baqarah ayat 278 :72
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang-orang yang beriman.
Tafsir Al Jalalain: Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kamu kepada Allah dan tinggalkanlah, maksudnya
jauhilah sisa yang tinggal dari riba, jika kamu beriman dengan
sebenarnya, karena sifat atau ciri-ciri orang yang beriman adalah
mengikuti perintah Allah. Ayat ini diturunkan tatkala sebagian
sahabat masih juga menuntut riba dimasa lalu walaupun riba
tersebut telah dilarang. 73
Adanya ijma‟ menentang bunga, mengantarkan pada
pembicaraan tentang alternatif terhadap sistem intermediasi
72Al-baqarah 278 73
Tafsir Al Jalalain, hal. 201
81
keuangan modern yang berbasis bunga. Sistem yang diajukan ini
dimaksudkan untuk lebih banyak mengandalkan pada modal
sendiri (equity) dan sedikit pada kredit, yang terdiri dari kombinasi
mode-mode primer seperti mudharabah (kemitraan pasif),
musyarakah (kemitraan aktif), dan model-model sekunder seperti
murabahah (cost plus service change), ijarah (sewa), ijarah wa
iqtina‟ (sewa beli), salam (foward delivery contract), dan isthisna
(contracted production).74
4. Konsep economic value of time dalam ekonomi islam
1. Pengertian economic value of time
Economic value of time adalah sebuah konsep dimana
waktulah yang memiliki nilai ekonomi, bukan uang yang memiliki
nilai waktu. Dan economic value of time dapat diartikan
memaksimumkan nilai ekonomis suatu dana pada periodik waktu.
Dasar perhitungan pada prinsip yang berbasis time value of money
adalah bunga sedangkan dasar perhitungan pada prinsip yang
berbasis economic value of time adalah nisbah. Economic value of
time relatif lebih adil dalam perhitungan kontrak yang bersifat
pembiayaan bagi hasil (profit sharing). Konsep bagi hasil (profit
sharing) berdampak pada tingkat nisbah yang merupakan
kesepakatan antara kedua belah pihak.
74
Rahmat Ilyas,Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam,Stain Syaikh
Abdurrahman Siddik Bangka Belitung,Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam,Vol 4,No 1 2016
82
2. Kritik terhadap time value of money
Kuntitas waktu sama bagi semua orang, yaitu 24 jam
sehari, 7 hari sepekan. Namun nilai dari waktu akan berbeda dari
satu orang ke orang lainnya. Faktor yang menentukan nilai waktu
adalah bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu, semakin
efektif (tepat guna) dan efisien (tepat cara), maka akan semakin
tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan mendatangkan
keuntungan di dunia bagi siapa saja yang melaksanakannya. Dalam
islam keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan di dunia,
tetapi juga di akhirat. Pemanfaatan waktu itu bukan saja harus
efektif dan efisien, tapi ia juga harus didasari dengan keimanan.
Dalam ekonomi konvensional time value of money
didefenisikan sebagai: “A dollar today is worth more than a dollar
in the future because a dollar today can be invested to get a
return” (sebuah dolar ini bernilai lebih dari satu dolar di masa
depan karena satu dolar hari ini dapat diinvestasikan untuk
mendapat pengembalian).75
Defenisi ini tidak akurat karena setiap
investasi selalu mempunyai kemungkinanan untuk mendapatkan
positive, negative, atau no return. Itu sebabnya dalam teori finance
selalu dikenal risk-return relationship. Menurut ekonomi
konvensional, ada dua hal yang mendasari konsep time value of
money yakni:
75
Adiwarman Karim,Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan,...............,hal:524
83
a. Presence of inflation
Katakanlah tingkat inflasi 10% per tahun,seseorang
dapat membeli sepuluh potong goreng pisang hari ini dengan
membayar sejumlah Rp 10.000. Namun bila ia membelinya
tahun depan, dengan sejumlah uang yang sama yaitu Rp 10.000
ia hanya dapat membeli sembilan pisang goreng. Oleh karena
itu ia akan meminta kmpensasi untuk hilangnya daya beli
uangnya akibat inflasi.
b. Interest rate
Interest rate merupakan kompensasi yang diharapkan oleh
pemilik modal untuk mendapatkan kelebihan dari
pengembalian modal dari investasi atau pinjaman berjangka.
Aplikasi dari nilai waktu dapat dilihat dari kontrak pinjam
meminjam atau sewa menyewa yang mengenakan bunga
sebagai keuntungan karena nilai bunga semata-mata adalah
imbalan.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktek time value of money dalam bank konvensional tidak dapat
diterima oleh bank syariah, karena bank syariah tidak mengenal time value
of money tetapi economic value of money. Konsep time value of money
merupakan bunga yang sangat dilarang oleh islam. Dalam bank syariah
lebih mengenal economic value of time karena waktulah yang lebih
mempunyai nilai ekonomi dalam menjalankan transaksi dan pekerjaan.
Kredit dibolehkan dalam hukum jual-beli secara islami. Kredit
yang diperbolehkan dalam islam dikenal dengan istilah bai` bits-tsaman
`ajil atau harga belakangan.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas dapat dikemukan saran sebagai berikut:
1. Seperti yang kita ketahui bahwa time value of money merupakan
bunga yang termasuk riba dan hukumnya adalah haram, sebaiknya kita
harus berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli apakah ada
tambahan bunga atau tidak dalam transaksi jual beli.
2. Sebaiknya sebelum melakukan transaksi jual beli, kita harus bisa
memilih apakah di bayar tunai atau secara kredit dengan tenggang
waktu yang di berikan.
3. Dan semoga skripsi ini bisa jadi pedoman bagi peneliti selanjutnya.
86
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim,Ekonomi makro islami,Jakarta,PT Rajagrafindo,2014
Adiwarman Karim,Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,Jakarta,PT
Rajagrafinda,2004
Ahmad Hasan,Mata Uang Islam:Telaah Komprehensif Sistem Keuangan
Islami,Jakarta,PT Rajagrafindo Persada,2005
Ahmad Sarwat,Fiqh Muamalat,Jakarta:Kampus Syariah,2009
Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Social dan Ekonomi,
Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2013
Direktorat pembina SMK,Dasar-dasar perbankan 1,Jakarta,Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan,2013
Fasiha,Islamic Finance:Konsep dan Aplikasi dalam Lembaga Keuangan
Syariah, Sulawesi Selatan, Laskar Perubahan,2016
Harmono,Manajemen Keuangan berbasis balanced scorecard,Jakarta,PT
Bumi Aksara,2009
Hendi Suhendi,Fiqh Muamalah,Jakarta: RajaGrafindo Persada: 2002
Hamzah Hafied,Lembaga keuangan syariah,Makasar:PT Umitoha
Ukhuwah Grafika:2013
Ibrahim,Metodologi Penelitian Kualitatif,Pontianak:2015
Jonathan Sarwono,Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif,
Yogyakarta:Graha Ilmu,2006
Kasmir,Dasar-dasar Perbankan,Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2013
Nurul huda dkk,Ekonomi Makro Islam:Pendekatan
teoritis,Jakarta:Kencana,2008
Najmudin,Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah
Modern,Yogyakarta:CV Andi Offest,2011
Nopirin,Ekonomi moneter,Yogyakarta:BPFE,1992
87
Made Sudana,Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan
Praktek,Jakarta: Erlangga,2015
Sugiono,Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Bandung:Alfabeda,2009
Siti Astiyah,Inflasi:Seri Kebanksentralan,Jakarta:PPSK:2009
Sutan Remy Sjahdeini,Perbankan Syariah:Produk-Produk Dan Aspek-
Aspek Hukumnya,Jakarta: Pt Adhitya Andrebina Agung:2014
Tafsir Ibnu Katsir, jilid IV,hal 550
Tafsir Al Jalalain, hal. 201
Thamrin Abdullah,Bank dan lembaga keuanga,Jakarta,PT RajaGrafindo
Persada,2014
Handrinur, Analisis Unsur-Unsur Gharar Pada Perkreditan Bank
Konvensional,skripsi mahasiswa fakultas syariah dan hukum UIN syarif
hidayatullah jakarta,tahun 2010
Fatimatuz Zahro,”Implementasi Time Value Of Money Dalam Sistem
Tempo Pembelian HP Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus Macell Gejayan
Yogyakarta)”,skripsi mahasiswa fakultas syariah UIN sunan kalijaga
Yogyakarta,tahun 2008
Naili Rahmawati, Konsep Time Value Of Money Perspektif Islam,Fakultas
Syariah Dan Ekonomi Islam Iain Mataram, Jurnal Ekonomi Islam, Vol 5
No.1,2014
Zumaroh, Konsep Time Value Of Money Dan Economic Value Of
Time,Stain Jurai Siwo Metro, Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah, Vol 3, No.
2,2015
Rahmat Ilyas,Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam,Stain Syaikh
Abdurrahman Siddik Bangka Belitung,Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam,Vol
4,No 1 2016