KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA ...
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA
PEMBELAJARAN SAVI
Tesis
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan
Oleh
Novira Rahmadian Mahendra
0401517018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Man Jadda Wajada; siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan berhasil”
“Man Shabara Zhafira; siapa yang bersabar pasti beruntung”
Tesis ini saya persembahkan untuk:
Ayah dan Ibu tercinta, Endro Wicaksono dan Musiamah
Suami tercinta, Muarif Abas
Adik tersayang, Wildan Mahendra Putra
Almamater Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Dan teman-teman seperjuangan Pascasarjana Pendidikan Matematika 2017
v
ABSTRAK
Mahendra, N.R. 2019. “Kemampuan Representasi Matematis Siswa Ditinjau dari
Adversity Quotientí pada Pembelajaran SAVI”. Tesis. Program Studi
Pendidikan Matematika. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I Dr. Isnarto, M.Si., Pembimbing II Dr. Mulyono, M.Si.
Kata Kunci: Kemampuan Representasi Matematis, Adversity Quotient, SAVI
Kemampuan representasi matematis berguna untuk siswa agar dapat
merepresentasikan ide-ide matematis ketika menemui kesulitan dalam menyelesaikan
persoalan. Daya juang siswa atau adversity quotient juga berkontribusi dalam mencapai
keberhasilan untuk menyelesaikan masalah. Pembelajaran somatic, auditory,
visualization, intellectually (SAVI) membantu meningkatkan kemampuan untuk
mengekspresikan ide mereka (intellectually) jika mereka mencoba melakukan sesuatu
(somatic) untuk menghasilkan gambar, diagram, atau grafik (visual) dan membahas apa
yang mereka lakukan (auditory). Sehingga pembelajaran SAVI sebagai inovasi untuk
mengembangkan kemampuan representasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kualitas pembelajaran SAVI terhadap kemampuan representasi
matematis dan mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari
adversity quotient. Jenis Penelitian ini adalah mixed method tipe squential explanatory. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 16 Semarang. Kelas VIII C dan VIII
D menjadi sampel penelitian. Instrumen penelitian: angket adversity quotient, soal tes
kemampuan representasi matematis, pedoman wawancara, lembar observasi aktivitas
siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Teknik analisis data menggunakan analisis data
kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian: (1) Kualitas pembelajaran SAVI terhadap kemampuan
representasi matematis berkategori baik. (2) Deskripsi kemampuan representasi matematis
siswa ditinjau dari adversity quotient yaitu (1) siswa kategori quitter mampu menguasai
indikator kemampuan representasi matematis (IKRM) 1, (2) siswa kategori camper
mampu menguasai indikator kemampuan representasi matematis (IKRM) 1, IKRM 2, dan
IKRM 4, (3) siswa kategori climber mampu menguasai indikator kemampuan representasi
matematis (IKRM) 1, IKRM 2, IKRM 3, IKRM 4.
Siswa kategori quitter, camper, dan climber mampu menggambar bangun geometri
untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaian. Siswa Camper dan Climber
mampu membuat persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan
dan mampu menulis langkah-langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-kata.
Subjek Climber mampu menulis interpretasi dari suatu representasi.
vi
ABSTRACT
Mahendra, N.R. 2019. “Mathematics Representation Ability Viewed From Adversity
Qutient on SAVI Learning”. Thesis. Mathematics Education Department.
Graduate School. Universitas Negeri Semarang. Advisor I Dr. Isnarto, M.Si.
Advisor II Dr. Mulyono, M.Si.
Keywords: Mathematics representation ability, Adversity Quotient, SAVI
Mathematics representation ability is useful to allow students representing their
mathematics ideas when facing problems in solving questions. The effort of students or
called as adversity quotient also contributed in achieving success to solve the problems.
Somatic, auditory, visualization, and intellectual (SAVI) facilitated to improve mathematic
expressing ideas (intellectually) if they tried (somatic) to create figures, diagram, or graphs
(visual) and discussed what they were doing (auditory). So, SAVI learning as innovation
could develop MRA of the students. This research aims to describe SAVI learning quality
to Mathematics representation ability and describe Mathematics representation ability seen
from adversity quotient. This mixe method research used sequential explanatory. The population was all
VIII graders of SMP N 16 Semarang. The VIII C students and VIII D students were the
samples. The research instruments were adversity quotient, Mathematics representation
ability test, interview guideline, student activity observation sheet, and teacher activity
observation sheet. The data analysis technique used qualitative and quantitative data.
Findings: (1) SAVI learning quality toward Mathematics representation ability was
well. (2) The description of Mathematics representation ability seen from adversity
quotient were: quitter typed students could master Mathematics representation ability
indicators (IMRA) 1, the camper students could master MRA ability indicators (IMRA) 1,
2, and 4, and (3) the climber students could master MRA indicators (IMRA) 1, 2, 3, and 4. Quitter, camper, and climber could draw geometrical figures to explain problems
and facilitated the solution. Camper and climber students could create equation and
mathematical model from other given representation and were able to write solution stages
of mathematical problem solution by words. Climber subjects could write the
interpretation from a representation.
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Analisis Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari Adveristy Quotient
pada pembelajaran SAVI”. Shalawat serta salam semoga Allah Subhanahu wata’ala tetap
melimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam, keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya. Tujuan penulis menyusun tesis ini adalah untuk memenuhi salah
satu persyaratan meraih gelar Magister pada Program Studi Pendidikan Matematika di
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Tesis ini berisi data hasil penelitian dengan menampilkan data berupa kualitatif dan
kuantitatif. Analisis data dengan menggunakan uji proporsi, uji t-test, uji beda rataan, dan
uji beda proporsi untuk mengetahui efektifitas hasil belajar siswa dan analisis kualitatif
untuk mengetahui kualitas pembelajaran SAVI, deskripsi kemampuan representasi
matematis ditinjau dari adversity quotient. Pembahasan mengenai deskripsi pembelajaran
yang dilakukan dan temuan-temuan selama penelitian.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dna penghargaan setinggi-tingginya kepada
pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terimakasih peneliti
sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Dr. Isnarto, M.Si (Pembimbing I), dan
Dr. Mulyono, M.Si (Pembimbing II) yang telah meluangkan waktu memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan tesis ini.
Ucapan terimakasih juga peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan
kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang.
3. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan bimbingan dan ilmu selama menempuh pendidikan.
viii
4. Kepala sekolah SMP N 16 Semarang yang telah mengijinkan dan membantu peneliti
melakukan penelitian.
5. Guru matematika kelas VIII C dan kelas VIII D di SMP N 16 Semarang yang telah
membantu peneliti selama melakukan penelitian.
Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi
maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan memberikan
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Semarang,
Novira Rahmadian M
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
PRAKATA .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 9
1.3 Cakupan Masalah ................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................. 10
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 13
2.1 Teori Belajar ....................................................................................... 13
2.1.1 Teori Bruner .......................................................................... 13
2.1.2 Teori Piaget .......................................................................... 14
2.1.3 Teori Gagne .......................................................................... 15
x
2.1.4 Teori Ausubel ....................................................................... 16
2.1.5 Teori Van Hiele .................................................................... 16
2.2 Kemampuan Representasi Matematis .................................................. 17
2.3 Model Pembelajaran SAVI .................................................................. 22
2.4 Model Pembelajaran PBL ................................................................... 26
2.5 Adveristy Quotient .............................................................................. 29
2.6 Materi Bangun Ruang Sisi Datar ......................................................... 33
2.7 Kualitas Pembelajaran ......................................................................... 34
2.8 Kerangka Teoritis ................................................................................ 37
2.9 Kerangka Berpikir ............................................................................... 39
2.10 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 43
3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 43
3.2 Populasi .............................................................................................. 45
3.3 Sampel ................................................................................................ 46
3.4 Subjek Penelitian ................................................................................ 47
3.5 Data dan Sumber Data Penelitian ........................................................ 48
3.6 Variabel Penelitian .............................................................................. 48
3.7 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 49
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif ..................................... 49
3.7.2 Teknik Pengumpulan Data Kualitatif ....................................... 49
3.7.2.1 Teknik Angket ................................................................ 49
3.7.2.2 Teknik Wawancara ......................................................... 49
3.7.2.3 Teknik Dokumentasi ....................................................... 50
3.7.2.4 Teknik Observasi ............................................................ 51
3.8 Instrumen dan Perangkat Pembelajaran ............................................... 51
3.8.1 Perangkat Pembelajaran ........................................................... 51
3.8.2 Instrumen Pengumpulan Data Kuantiatif ................................ 52
3.8.3 Instrumen Pengumpulan Data Kualitatif .................................. 52
3.8.3.1 Angket Adversity Respon Profile (ARP) ........................... 53
xi
3.8.3.2 Pedoman Wawancara ....................................................... 54
3.8.3.3 Lembar Observasi ............................................................ 55
3.9 Teknik Analisis Data ........................................................................... 56
3.9.1 Analisis Kevalidan Perangkat Pembelajaran dan Instrumen ..... 56
3.9.2 Analisis Kelayakan Instrumen Tes ........................................... 58
3.9.2.1 Validitas ........................................................................... 58
3.9.2.2 Reliabilitas ....................................................................... 60
3.9.2.3 Taraf Kesukaran ............................................................... 61
3.9.2.4 Daya Pembeda .................................................................. 62
3.9.3 Analisis Kepraktisan ................................................................ 65
3.10 Analisis Data ....................................................................................... 66
3.10.1 Kualitas Pembelajaran ............................................................. 66
3.10.2 Analisis Data Kuantitatif ......................................................... 68
3.10.2.1 Analisis Data Awal ...................................................... 68
3.10.2.1.1 Uji Normalitas .................................................. 68
3.10.2.1.2 Uji Homogenitas .............................................. 70
3.10.2.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Data Awal .................. 70
3.10.2.2 Analisis Data Akhir ...................................................... 71
3.10.2.2.1 Uji Normalitas ................................................ 72
3.10.2.2.2 Uji Homogenitas ............................................. 72
3.10.2.2.3 Uji Hipotesis I (Uji Ketuntasan Klasikal) ........ 72
3.10.2.2.4 Uji Hipotesis 2 (Uji Rata-Rata) ....................... 74
3.10.2.2.5 Uji Hipotesis 3 (Uji Beda Rata-Rata) ............... 77
3.10.2.2.6 Uji Hipotesis 4 (Uji Beda Proporsi) ................. 80
3.10.3 Analisis Data Kualitatif .......................................................... 82
3.11 Keabsahan Data .................................................................................. 84
3.12 Analisis Data Kualitatif dan Kuantiatif ................................................ 85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 87
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 87
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................. 87
xii
4.1.1.1 Deskripsi Data Hasil Angket Adversity Quotient .............. 89
4.1.1.2 Deskripsi Validitas Perangkat Pembelajaran ..................... 92
4.1.1.3 Deskripsi Kepraktisan Model Pembelajaran ..................... 94
4.1.1.4 Deskripsi Data Hasil Kemampuan Representasi Matemat is 97
4.1.1.4.1 Tes Kemampuan Awal .......................................... 97
4.1.1.4.2 Tes Kemampuan Representasi Matematis ............. 98
4.1.2 Analisis Pengolahan Data ....................................................... 99
4.1.2.1 Analisis Data Kuantitatif .................................................. 99
4.1.2.1.1 Uji Analisis Awal ................................................. 99
4.1.2.1.2 Uji Hipotesis ......................................................... 101
4.1.2.2 Analisis Data Kualitatif
4.1.2.2.1 Analisis Kemampuan Representasi Matematis
ditinjau Adveristy Quotient .................................. 110
4.1.2.2.1.1 Subjek Penelitian Siswa Quitter D-02 ...... 110
4.1.2.2.1.2 Subjek Penelitian Siswa Quitter D-24 ...... 122
4.1.2.2.1.3 Subjek Penelitian Siswa Camper D-04 ..... 134
4.1.2.2.1.4 Subjek Penelitian Siswa Camper D-30 ..... 147
4.1.2.2.1.5 Subjek Penelitian Siswa Climber D-19 ..... 160
4.1.2.2.1.6 Subjek Penelitian Siswa Climber D-28 ..... 173
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 185
4.2.1 Kualitas Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually
(SAVI) ................................................................................... 185
4.2.2 Kemampuan Representasi Matematis ditinjau dari Adversity
Quotient .................................................................................. 192
4.2.2.1
4.2.2.2
Pembahasan Analisis Representasi Matematis Siswa dengan
Adversity Quotient kategori Quitter .................................
Pembahasan Analisis Representasi Matematis Siswa dengan
199
4.2.2.3
Adversity Quotient kategori Camper ................................
Pembahasan Analisis Representasi Matematis Siswa dengan
Adversity Quotient kategori Climber .................................
202
206
xiii
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 210
5.1 Simpulan ............................................................................................. 210
5.2 Saran ................................................................................................... 213
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 214
LAMPIRAN ................................................................................................ 223
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Nilai Rata-rata Ulangan Harian Kelas VIII A SMP N 16
Halaman
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 ............................................. 7
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Representasi Matematis ............................ 22
Tabel 2.2 Komponen-komponen Pembelajaran SAVI .................................. 24
Tabel 2.3. Langkah-langkah model pembelajaran SAVI ............................... 26
Tabel 2.4 Tahapan Model PBL .................................................................... 28
Tabel 2.5 Indikator Kualitas Pembelajaran ................................................... 37
Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi Experimental Design .............................. 44
Tabel 3.2 Data dan sumber data penelitian ................................................... 47
Tabel 3.3 Pengkategorian Adversity Quotient ............................................... 54
Tabel 3.4 Kategori rata-rata skor validitas perangkat pembelajaran .............. 57
Tabel 3.5 Hasil Analisis Validitas Instrumen Tes Uji Coba .......................... 59
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ................................................... 62
Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba ........................... 62
Tabel 3.8 Kriteria Daya Beda ....................................................................... 63
Tabel 3.9 Hasil Analisis Daya Beda Tes Uji Coba ........................................ 64
Tabel 3.10 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ........................................ 65
Tabel 3.11 Kriteria Keaktifan Siswa ............................................................ 66
Tabel 3.12 Kriteria Kualitas Pembelajaran ................................................... 67
Tabel 4.1 Jadwal Mengajar .......................................................................... 88
Tabel 4.2 Hasil Validasi Angket Adversity Quotient oleh Validator .............. 90
Tabel 4.3 Hasil Angket Adversity Quotient Siswa Kelas VIII D ................... 90
Tabel 4.4 Penggolongan Adversity Quotient Siswa Kelas VIII D .................. 91
Tabel 4.5 Subjek Quitter Penelitian Terpilih ................................................ 92
Tabel 4.6 Subjek Camper Penelitian Terpilih ............................................... 92
Tabel 4.7 Subjek Climber Penelitian Terpilih ............................................... 92
Tabel 4.8 Kode Validator Ahli .....................................................................
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Validator terhadap Perangkat Pembelajaran dan
93
xv
Instrumen Penelitian ................................................................... 94
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Observasi Aktivitas Guru ............................... 95
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Observasi Aktivitas Siswa ............................. 96
Tabel 4.12 Deskripsi Statistik Kemampuan Awal Siswa .............................. 97
Tabel 4.13 Deskripsi Statistik Kemampuan Representasi Siswa Eksperimen 98
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Awal .............................. 100
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Awal .......................... 101
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Awal ........ 102
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Akhir ............................. 104
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Akhir ..........................
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas
105
Eksperimen .............................................................................
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Uji Ketuntasan Belajar Rata-rata Kelas
Eksperimen ..............................................................................
106
107
Tabel 4.21 Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Akhir ................. 108
Tabel 4.22 Perhitungan Uji Beda Proporsi ...................................................
Tabel 4.23 Analisis Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari
Adversity Quotient Siswa .........................................................
109
194
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Halaman
pada Representasi Visual butir 1 .............................................. 5
Gambar 1.2 Contoh Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
pada Representasi Visual butir 2 .............................................. 5
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ................................................................... 41
Gambar 3.1 bagan pemilihan subyek peneltian ............................................. 47
Gambar 3.2 Visualisasi kurva normal ........................................................... 68
Gambar 3.3 Visualisasi uji kesamaan rata-rata ............................................. 71
Gambar 3.4 Visualisasi uji pihak kanan ....................................................... 73
Gambar 4.1 Hasil jawaban subjek D-02 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 1 poin a ............... 111
Gambar 4.2 Hasil jawaban subjek D-02 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 2 poin a ............... 113
Gambar 4.3 Hasil jawaban subjek D-02 terkait kemampuan membuat persamaan
atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 2 poin b ................. 115
Gambar 4.4 Hasil jawaban subjek D-02 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 3 poin b ................ 117
Gambar 4.5 Hasil jawaban subjek D-02 terkait kemampuan menulis
interpretasi dari suatu representasi pada soal nomor 1 poin b ... 119
Gambar 4.6 Hasil jawaban subjek D-02 terkait kemampuan menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-kata
pada soal nomor 3 poin a ........................................................ 121
Gambar 4.7 Hasil jawaban subjek D-24 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
xvii
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 1 poin a ...............
Gambar 4.8 Hasil jawaban subjek D-24 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 2 poin a ..............
123
124
Gambar 4.9 Hasil jawaban subjek D-24 terkait kemampuan membuat persamaan
atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 2 poin b ................ 127
Gambar 4.10 Hasil jawaban subjek D-24 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 3 poin b ................ 129
Gambar 4.11 Hasil jawaban subjek D-24 terkait kemampuan menulis
interpretasi dari suatu representasi pada soal nomor 1 poin b .. 131
Gambar 4.12 Hasil jawaban subjek D-24 terkait kemampuan menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-
kata pada soal nomor 3 poin a .................................................. 132
Gambar 4.13 Hasil jawaban subjek D-04 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 1 poin a .............. 134
Gambar 4.14 Hasil jawaban subjek D-04 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 2 poin a............... 136
Gambar 4.15 Hasil jawaban subjek D-04 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 2 poin b ................ 139
Gambar 4.16 Hasil jawaban subjek D-04 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 3 poin b
Gambar 4.17 Hasil jawaban subjek D-04 terkait kemampuan menulis
interpretasi dari suatu representasi pada soal nomor 1 poin b .. 143
Gambar 4.18 Hasil jawaban subjek D-04 terkait kemampuan menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-
xviii
kata pada soal nomor 3 poin a. .................................................
Gambar 4.19 Hasil jawaban subjek D-30 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 1 poin a ..............
Gambar 4.20 Hasil jawaban subjek D-30 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
145
147
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 2 poin a ............... 149
Gambar 4.21 Hasil jawaban subjek D-30 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 2 poin b ................. 152
Gambar 4.22 Hasil jawaban subjek D-30 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 3 poin b ................ 156
Gambar 4.23 Hasil jawaban subjek D-30 terkait kemampuan menulis
interpretasi dari suatu representasi pada soal nomor 1 poin b .. 156
Gambar 4.24 Hasil jawaban subjek D-30 terkait kemampuan menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-
kata pada soal nomor 3 poin a .................................................. 158
Gambar 4.25 Hasil jawaban subjek D-19 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 1 poin a ............... 160
Gambar 4.26 Hasil jawaban subjek D-19 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 2 poin a ............... 163
Gambar 4.27 Hasil jawaban subjek D-19 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 2 poin b ................ 165
Gambar 4.28 Hasil jawaban subjek D-19 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 3 poin b ................ 168
Gambar 4.29 Hasil jawaban subjek D-28 terkait kemampuan menulis
xix
interpretasi dari suatu representasi pada soal nomor 1 poin b ..
Gambar 4.30 Hasil jawaban subjek D-19 terkait kemampuan menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-
kata pada soal nomor 3 poin a ..................................................
Gambar 4.31 Hasil jawaban subjek D-28 terkait kemampuan membuat gambar
bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
170
172
memfasilitasi penyelesaian pada soal nomor 1 poin a .............. 174
Gambar 4.32 Hasil jawaban subjek D-28 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 2 poin b ................ 177
Gambar 4.33 Hasil jawaban subjek D-28 terkait kemampuan membuat
persamaan atau model matematis dari permasalahan atau
informasi yang diberikan pada soal nomor 3 poin b ................ 179
Gambar 4.34 Hasil jawaban subjek D-28 terkait kemampuan menulis
interpretasi dari suatu representasi pada soal nomor 1 poin b ... 182
Gambar 4.35 Hasil Jawaban subjek D-28 terkait kemampuan menulis langkah-
langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-
kata pada soal nomor 3 poin a .................................................. 183
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN ................................. 223
Lampiran A1 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran ............................... 224
Lampiran A2 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran .................................. 305
Lampiran A3 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran .............. 306
Lampiran A4 Silabus ................................................................................... 307
Lampiran A5 RPP ........................................................................................ 331
Lampiran A6 Bahan Ajar ............................................................................. 341
Lampiran A7 LKS ....................................................................................... 359
Lampiran A8 LTS ........................................................................................ 374
LAMPIRAN B ANALISIS UJI COBA ..................................................... 389
Lampiran B1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba TKRM .............................................. 390
Lampiran B2 Soal Uji Coba TKRM ............................................................. 392
Lampiran B3 Kunci Jawaban Soal Uji Coba TKRM .................................... 394
Lampiran B4 Rubik Penskoran Soal Uji Coba TKRM .................................. 406
Lampiran B5 Daftar Nilai Uji Coba TKRM ................................................. 407
Lampiran B6 Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba TKRM ........................ 409
Lampiran B7 Analisis Reliabilitas Soal Uji Coba TKRM ............................. 412
Lampiran B8 Analisis Daya Pembeda Butir Soal TKRM ............................. 413
Lampiran B9 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba TKRM ........ 414
Lampiran B10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba TKRM ...................................... 418
LAMPIRAN C INSTRUMEN PENELITIAN .......................................... 419
Lampiran C1 Lembar Validasi Instrumen Penelitian .................................... 420
Lampiran C2 Hasil Validasi Instrumen Penelitian ........................................ 471
Lampiran C3 Rekapitulasi Hasil Validasi Instrumen Penelit ian .................... 472
Lampiran C4 Kisi-Kisi Angket Adversity Quotient ...................................... 473
Lampiran C5 Angket Adversity Quotient ...................................................... 475
Lampiran C6 Lembar Penilaian Adversity Quotient....................................... 485
Lampiran C7 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Awal .................................... 486
Lampiran C8 Soal Tes Kemampuan Awal .................................................... 488
xxi
Lampiran C9 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal ........................... 489
Lampiran C10 Kisi-Kisi Soal TKRM ........................................................... 494
Lampiran C11 Soal TKRM ........................................................................... 496
Lampiran C12 Kunci Jawaban TKRM ......................................................... 497
Lampiran C13 Rubik Penskoran Tes Representasi Matematis ...................... 503
Lampiran C14 Pedoman Wawancara ........................................................... 504
Lampiran C15 Lembar Observasi Siswa ...................................................... 506
Lampiran C16 Lembar Observasi Guru ........................................................ 509
LAMPIRAN D DATA AWAL .................................................................. 512
Lampiran D1 Daftar Nilai Data Awal ........................................................... 513
Lampiran D2 Uji Normalitas Data Awal ...................................................... 515
Lampiran D3 Uji Homogenitas Data Awal ................................................... 517
Lampiran D4 Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal ....................................... 518
Lampiran D5 Hasil Perhitungan Batas Tuntas Aktual (BTA) ....................... 520
LAMPIRAN E DATA AKHIR .................................................................. 522
Lampiran E1 Daftar Nilai TKRM Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 523
Lampiran E2 Uji Normalitas Data Akhir ...................................................... 524
Lampiran E3 Uji Homogenitas Data Akhir .................................................. 526
Lampiran E4 Uji Hipotesis 1 ........................................................................ 527
Lampiran E5 Uji Hipotesis 2 ........................................................................ 529
Lampiran E6 Uji Hipotesis 3 ........................................................................ 531
Lampiran E7 Uji Hipotesis 4 ........................................................................ 533
Lampiran E8 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................ 535
Lampiran E9 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru .................................. 540
Lampiran E10 Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi ................................... 542
Lampiran E11 Hasil Penggolongan Angket Adveristy Quotient .................... 543
LAMPIRAN F LAIN-LAIN ...................................................................... 544
Lampiran F1 Jadwal Penelitian .................................................................... 546
Lampiran F2 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Tesis ................. 547
Lampiran F3 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 548
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia
dan juga dapat mencetak manusia menjadi sumber daya manusia yang trampil
dibidangnya. UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan tujuan pendidikan yaitu “...bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pemerintah telah
melakukan upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dengan penggunaan
kurikulum 2013, dimana berdasar permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama, standar kompetensi lulusan yang
dimiliki peserta didik memuat sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan.
Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pada bagian kedua, menunjukkan bahwa setiap jenjang pendidikan baik dasar,
menengah maupun pendidikan tinggi wajib memuat matematika sebagai salah satu
mata pelajaran atau mata kuliahnya. Taubah, Isnarto, & Rochmad, (2018); Rohman,
Mulyono, & Dwidayati (2016) berpendapat bahwa matematika adalah ilmu abstrak
dengan penalaran bersifat dedeuktif yang membutuhkan logika dalam
pernyataannya yang dilengkapi dengan bukti melalui kegiatan pemecahan masalah.
1
2
Menurut Suyitno (2006:11) mathematics is a queen of scienses atau
matematika adalah ratu dari ilmu pengetahuan karena topik matematika dapat
dikembangkan tanpa campur tangan ilmu lain dan mathematics is a servant of
sciences yang berarti matematika adalah pelayan pengetahuan, karena matematika
dibutuhkan oleh semua ilmu pengetahuan. Mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan
bekerjasama (BSNP, 2006:139).
National Council of Teacher Mathematics (2000) menyebutkan bahwa
terdapat lima kemampuan dasar matematika yang merupakan standar yakni
pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof),
komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi
(representation). Kenyataannya kemampuan matematis siswa masih rendah. Hal ini
didasarkan pada hasil Trends International Mathematics and Science Study
(TIMSS) dan Programme for Internasional for Students Assessment (PISA).
Berdasarkan laporan TIMMS 2015 (Provasnik, Kastberg, Lemanski, Roey, &
Jenkins, 2012) siswa kelas VIII di Indonesia menempati posisi ke 36 di antara 40
negara. Berdasarkan hasil studi PISA tahun 2015 Indonesia berada pada rangking
63 dari 65 negara. Hasil tersebut menyiratkan masih rendahnya prestasi matematika
siswa, salah satunya yaitu kemampuan representasi matematis.
Kemampuan representasi yaitu suatu bentuk atau susunan yang dapat
menggambarkan, mewakili, atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara (Hwang,
Chen, Dung, & Yang, 2007). Menurut Tyas, Sujadi, & Riyadi (2016) dalam proses
3
pembelajaran matematika, diperlukan kemampuan untuk mengungkapkan dan
merepresentasikan gagasan atau ide matematis. Kemampuan representasi
matematis diperlukan siswa untuk memahami konsep-konsep matematika dan
untuk mengomunikasikan ide-ide matematika. Pendapat ini diperkuat oleh Kartini
(2009) yang mengatakan bahwa representasi sangat berperan penting dalam
peningkatan pemahaman konsep matematika. Kemampuan representasi matematis
diartikan sebagai kemampuan mengungkapkan atau merepresentasikan gagasan
atau ide matematis sebagai alat bantu untuk menemukan solusi dari masalah
matematika. Adapun beberapa bentuk representasi matematis seperti verbal,
gambar, numerik, simbol aljabar, tabel, diagram, dan grafik merupakan bagian yang
tak dapat dipisahkan dalam pembelajaran matematika.
Pentingnya representasi matematis dapat dilihat dari standar representasi yang
ditetapkan oleh NCTM. NCTM (2000) menetapkan bahwa program pembelajaran
dari pra-taman kanak-kanak sampai kelas 12 harus memungkinkan siswa untuk: (1)
Menciptakan dan menggunakan representasi untuk mengorganisir, mencatat, dan
mengomunikasikan ide-ide matematis; (2) Memilih, menerapkan, dan
menerjemahkan representasi matematis untuk memecahkan masalah; dan (3)
Menggunakan representasi untuk memodelkan dan menginterpretasikan fenomena
fisik, sosial, dan fenomena matematis.
Berdasarkan uraian tersebut, maka representasi matematis memiliki peran
penting dalam mengembangkan kemampuan matematika, mengomunikasikan
pemikiran siswa, menunjukkan tingkat pemahaman siswa, serta merupakan bagian
penting dalam pemecahan masalah.
4
Kesulitan siswa dalam mengungkapkan ide-ide dalam bentuk representasi
matematis dirasakan oleh sebagian besar siswa Indonesia. Hal tersebut juga
dirasakan oleh siswa SMP N 16 Semarang. Berdasarkan hasil observasi siswa kelas
VIII SMP N 16 Semarang, sebanyak 70 siswa kelas VIII diminta untuk
mengerjakan dua butir soal. Butir pertama memuat aspek representasi visual dan
representasi ekspresi matematis, sedangkan butir soal kedua memuat aspek
representasi visual, ekspresi matematis dan representasi teks. Soal yang diberikan
sebagai berikut: (1) CV Mega Raya membeli sebuah truk baru seharga
�� 420.000.000,00 dan harga mengalami penyusutan �� 12.000.000,00 pertahun.
Persamaan penyusutan sebagai berikut: � = 420.000.000 − 12.000.000�
dengan
� menyatakan harga truk dan � menyatakan usia truk dalam tahun. Tentukan
titik
potong garis dengan sumbu-� dan sumbu-�. Gambar grafik pada
koordinat
cartesius yang menunjukkan penyusutan. (2) Diketahui suatu fungsi g(�)=
3�+3
mempunyai daerah asal {-2,1,0,1,2} (a) tentukan daerah hasil dari fungsi tersebut, (b) gambarkan dalam diagram panah apabila diketahui daerah kawan yaitu {�| −
4 ≤ � ≤ 10, � ��������
�����}.
Siswa menyelesaikan persoalan tersebut dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal representasi matematis siswa keseluruhan. Berdasarkan hasil tes
diperoleh rata-rata 47,5 dengan data nilai tertinggi yaitu 75 dan nilai terendah yaitu
0. Hasil yang diperoleh 2,8% siswa tidak menjawab dua butir soal yang diberikan,
sedangkan 40% siswa belum tepat menyajikan kembali data ke dalam bentuk grafik
6
Gambar 1.1 Contoh Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa pada
Representasi Visual butir 1.
Butir soal 2, siswa juga belum tepat menyajikan data yang telah ditemukan ke dalam
bentuk diagram.
Gambar 1.2 Contoh Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa pada
Representasi Visual butir 2.
Hasil tes menunjukkan 30% siswa tidak dapat menyelesaikan masalah dengan
melibatkan ekspresi matematis yaitu menemukan daerah hasil jika diketahui fungsi
dan daerah asal dan 85,8% siswa tidak dapat menyajikan kembali dalam bentuk
diagram. Hasil tes siswa juga menunjukkan bahwa 57,1 % siswa belum dapat
memenuhi aspek representasi tertulis yaitu menuliskan daerah kawan jika data
7
ditulis dalam bentuk notasi. Seluruh siswa belum menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah. Hal ini berarti diperlukan adanya peningkatan kemampuan
representasi matematis siswa.
Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika di SMP N 16 Semarang, siswa kurang mampu merepresentasikan ide-
ide matematis pada soal matematika dalam bentuk gambar, simbol maupun kata-
kata untuk memfasilitasi dalam penyelesaian masalah. Hafalan dan hasil akhir
menjadi fokus siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika. Daya juang siswa
dalam menyelesaikan soal matematika juga bermacam-macam. Ada siswa yang
mau bekerja keras dan tidak berhenti sebelum menemukan solusi permasalahan,
ada siswa yang mau mencoba dan menyerah ketika menemui kesulitan, juga ada
siswa yang tidak mau mencoba ketika dihadapkan pada soal cerita atau soal yang
lebih rumit dari latihan soal biasanya. Daya juang siswa dalam menghadapi
kesulitan disebut dengan adversity quotient.
Adversity quotient adalah kemampuan seseorang dalam berjuang
menghadapi dan mengatasi masalah, hambatan atau kesulitan yang dimilikinya
serta akan mengubahnya menjadi peluang keberhasilan dan kesuksesan (Stoltz,
2000:9). Berhasil tidaknya suatu pembelajaran tidak hanya didukung oleh
kecerdasan kognitif siswa, tetapi emosional siswa dalam menyelesaikan masalah
juga mendukung tercapainya tujuan pembelajaran (Maftukhah, Nurhalim, &
Isnarto, 2017). Sehingga Stoltz (2000:35) berpendapat bahwa siswa yang memiliki
adversity quotient yang tinggi maka akan mengarahkan segala potensi yang dimiliki
untuk memberikan hasil yang terbaik, serta akan selalu termotivasi untuk
8
berprestasi. Maka apabila siswa memiliki adversity quotient yang tinggi, maka dia
akan lebih terdorong untuk mengarahkan dirinya pada hasil terbaik dengan upaya
optimal memanfaatkan peluang dan aktif dalam bertindak. Dengan ini dapat
disimpulkan bahwa perlunya mengetahui adversity quotient siswa dan mendorong
untuk memiliki daya juang yang tinggi agar memudahkan siswa merepresentasikan
matematika.
Hasil penilaian ulangan harian pada tahun ajaran 2017/2018 di SMP N 16
Semarang menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian pada materi bangun
ruang adalah yang paling rendah. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Hasil Nilai Rata-rata Ulangan Harian Kelas VIII A SMP N 16
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018
No Materi Rata-rata
1. Teorema Pythagoras 78
2 Lingkaran 82
3 Bangun Ruang Sisi Datar 73
4 Statistika 85
5 Peluang 80
Penguasaan materi bangun ruang sisi datar membutuhkan kemampuan representasi
matematis yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa
mengatakan bahwa mengalami kesulitan dalam materi bangun ruang terutama jika
diberikan soal cerita. Hal tersebut mengharuskan siswa menguasai kemampuan
representasi matematis untuk mempermudah menyelesaikan soal-soal dalam materi
bangun ruang sisi datar.
Pengetahuan guru terhadap adversity quotient siswa yang berbeda dan
kesulitan siswa pada materi bangun ruang sisi datar dapat membantu untuk
menentukan model pembelajaran yang tepat. Menurut Sutarna (2018) model
9
pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematik
yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasi
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan mengajar sehingga pemilihan
model pembelajaran akan memberi arah jalannya proses belajar mengajar yang
menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Penggunaan model matematika
yang sesuai akan membantu pemahaman konsep untuk mengemukakan ide/gagasan
matematika siswa (Sternberg, 2012:270). Pemilihan model harus dapat
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif dalam kelas, memperoleh
informasi lebih banyak dengan mencoba, bertanya dan mengklarifikasi informasi
yang mereka peroleh. Serta siswa melakukan aktifitas fisik dengan bergerak dan
berbuat untuk menggali informasi lebih banyak, hal ini diharapkan mampu
mendorong siswa untuk memiliki daya juang yang tinggi. Salah satu model
pembelajaran yang memberikan kesempatan tersebut yaitu model pembelajaran
somatic, auditory, visualization, intellectually (SAVI).
SAVI merupakan model pembelajaran yang melibatkan gerakan, seperti
gerak fisik anggota badan tertentu, berbicara, mendengarkan, melihat, mengamati,
dan menggunakan kemampuan intelektual untuk berpikir, menggambarkan,
menghubungkan dan membuat simpulan (Lestari & Yudhanegara, 2015:57). Meire
dalam Khusna & Heryaningsih (2018) menyatakan bahwa siswa dapat
meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan ide mereka (intellectually) jika
mereka memindahkan sesuatu (somatic) untuk menghasilkan gambar, diagram,
grafik, dan lain-lain (visual) sambil membahas apa yang mereka lakukan (auditory).
Hal ini diperlukan siswa dalam mengembangkan kemampuan representasi
10
matematisnya, dimana siswa harus mampu mengekspresikan ide mereka ke dalam
bentuk matematis lain untuk memudahkan dalam menemukan solusi dari
permasalahan yang dihadapi. Maka model pembelajaran SAVI dapat mendukung
siswa dalam mengembangkan dan memaksimalkan kemampuan representasi
matematisnya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian untuk mengkaji
lebih dalam bagaimana kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari
adversity quotient pada pembelajaran somatic, auditory, visualization,
intellectually (SAVI).
1.2 Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan pada latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut.
1. Kesulitan siswa SMP N 16 Semarang mengungkapkan kembali ide-ide dalam
bentuk ekspresi matematis.
2. Perbedaan tingkatan adversity quotient siswa dalam menyelesaikan persoalan
matematika.
3. Keinginan guru untuk mengetahui penerapan pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam merepresentasikan ide-ide matematis mereka secara
bebas.
4. Proses pembelajaran yang belum menarik perhatian siswa
1.3 Cakupan Masalah
Cakupan Masalah dengan Judul “Kemampuan Representasi Matematis Siswa
ditinjau dari Adversity Quotient dalam Pembelajaran SAVI” adalah sebagai berikut:
11
1. Objek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 16 Semarang pada materi
bangun ruang sisi datar yakni prisma dan limas.
2. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana kemampuan representasi
matematis ditinjau dari adversity quotient siswa kelas VIII SMP N 16
Semarang.
3. Penelitian ini menerapkan dan menguji kualitas pembelajaran somatic,
auditory, visualization, intellectually (SAVI) pada materi bangun ruang sisi
datar untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis ditinjau dari
adversity quotient.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang
dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas pembelajaran somatic, auditory, visualization,
intellectually (SAVI) pada materi bangun ruang sisi datar dalam
meningkatkan kemampuan representasi matematis?
2. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari adversity
quotient dalam pembelajaran somatic, auditory, visualization, intellectually
(SAVI)?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
12
1. Menjelaskan kualitas pembelajaran somatic, auditory, visualization,
intellectually (SAVI) pada materi bangun ruang sisi datar dalam
meningkatkan kemampuan representasi matematis.
2. Mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari
adversity quotient dalam model pembelajaran somatic, auditory,
visualization, intellectually (SAVI).
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran terhadap
upaya peningkatan prestasi belajar siswa berdasarkan tingkatan adversity quotient
siswa itu sendiri. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya.
1.6.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengaplikasikan materi kuliah yang didapatkan serta
memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam mengamati dan menganalisis
kemampuan representasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi Siswa
Mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas serta
meningkatkan kerjasama antar siswa dalam kelompok hingga pada akhirnya
meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
13
c. Bagi Guru
Sebagai referensi atau masukan dalam rangka penyusunan model pembelajaran
yang disesuaikan dengan adversity quotient siswa guna meningkatkan prestasi
belajar siswa.
d. Bagi Sekolah
Dapat memberikan sumbangan bagi sekolah dalam upaya perbaikan kualitas
pembelajaran dan mutu pendidikan.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Teori Belajar
2.1.1 Teori Bruner
Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah model
dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan. Bruner menganggap
bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh
manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang baik. Selain itu, Bruner
menyatakan bahwa proses perkembangan kognisi dan representasi pada anak
dipengaruhi oleh aktivitas dan lingkungannya. Bruner (Rifa’i & Anni, 2012:37)
memiliki keyakinan bahwa ada tiga tahap perkembangan kognitif yaitu (1) Enaktif,
dalam tahap ini anak memahami lingkungannya; (2) Ikonik, dalam tahap ini anak
membawa informasi yang dibawa anak melalui imajinasi; (3) Simbolik, dalam tahap
ini tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman konseptual sudah
berkembang. Bruner sebagaimana dikutip Al-Tabany (2014:38) menyarankan agar
siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip
untuk memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen yang mengizinkan
mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.
Keterkaitan penelitian ini dengan teori belajar Bruner ialah tahapan
perkembangan kognitif yang disampaikan Bruner juga merupakan tahapan dalam
merepresentasikan suatu persoalan dan didukung oleh pembelajaran SAVI dimana
tahapan pembelajaran SAVI memuat tahapan perkembangan kognitif yang
disampaikan oleh Bruner misalnya pada tahap enaktif memuat proses auditory,
pada tahap ikonik memuat proses visual, tahap simbolik memuat proses somatic
13
14
dan dilajutkan dengan proses intellectually untuk membantu siswa menemukan
rumus dan penyelesaian masalah pada materi prisma dan limas.
2.1.2 Teori Piaget
Menurut Piaget sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2012:207), terdapat
tiga prinsip utama dalam pembelajaran, yaitu (1) belajar aktif, (2) belajar lewat
interaksi sosial, dan (3) belajar lewat pengalaman sendiri.
(1) Belajar aktif
Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari
dalam subyek belajar. Sehingga untuk membantu perkembangan kognitif anak,
kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar
sendiri, misalnya melakukan percobaan, manipulasi simbol-simbol, mengajukan
pertanyaan dan menjawab sendiri, serta membandingkan penemuan sendiri dengan
penemuan temannya.
(2) Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya
interaksi diantara subyek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama membantu
perkembangan kognitif anak. Melalui interaksi sosial, perkembangan kognitif anak
akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan.
(3) Belajar lewat pengalaman sendiri
Perkembangan kognitif anak lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan berkomunikasi. Pembelajaran
di sekolah hendaknya dimulai dengan memberikan pengalaman-pengalaman nyata
daripada dengan pemberitahuan-pemberitahuan, atau pertanyaan-pertanyaan yang
15
jawabannya harus persis seperti yang dikehendaki pendidik. Hal ini membelenggu
anak, juga tidak menunjang perkembangan kognitif anak yang lebih bermakna.
Keterkaitan penelitian ini dengan teori belajar Piaget ialah adanya partisipasi
siswa secara aktif dalam pembelajaran membantu siswa meningkatkan kemampuan
representasi matematis. Proses pembelajaran SAVI yang dirancang oleh peneliti
melibatkan siswa untuk aktif dan memberi kesempatan siswa memunculkan ide
representasi matematisnya dengan berpikir, mecoba, melihat, dan berdiskusi untuk
menemukan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar khususnya
prisma dan limas serta menggunakannya dalam penyelesaian masalah
2.1.3 Teori Gagne
Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Saad & Ghani (2008:51), terdapat
delapan tipe belajar. Delapan tipe belajar tersebut, yaitu belajar isyarat, belajar
stimulus respon, belajar rangkaian gerak, belajar rangkaian verbal, belajar
memperbedakan, belajar pembentukan konsep, belajar pembentukan aturan, dan
belajar pemecahan masalah. Menurut Gagne, pemecahan masalah merupakan
proses belajar yang paling tinggi karena harus mampu memanfaatkan pengetahuan
yang dimilikinya untuk memecahkan masalah (Suyitno, 2004:37).
Keterkaitan teori Gagne juga terdapat dalam pembelajaran SAVI salah
satunya yaitu tipe belajar menurut Gagne termuat dalam proses-proses
pembelajaran SAVI yang dapat membantu siswa untuk memecahkan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah berkaitan erat dengan kemampuan siswa pada
aspek representasi matematis dalam penyelesaian tugas matematika. Suatu masalah
dianggap rumit dan kompleks bisa menjadi lebih sederhana jika strategi dan
16
pemanfaatan representasi matematis yang digunakan sesuai dengan permasalahan
tersebut. Sebaliknya, permasalahan menjadi sulit dipecahkan jika penggunaan
representasinya keliru.
2.1.4 Teori Ausubel
Teori ini terkenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya pengulangan
sebelum belajar di mulai. Dia membedakan antara belajar menemukan dengan
belajar menerima dan perbedaan antara belajar menghafal dan belajar bermakna.
Keterkaitan dengan representasi matematika, yaitu belajar bermakna yang
berarti apa yang sudah diperoleh di kaitkan dengan keadaan lain sehingga lebih
dimengerti dan belajar menemukan yang berarti konsep ditemukan oleh siswa
sendiri. Hal ini dalam representasi matematika, siswa dalam mengomunikasikan
ide/gagasan matematika yang dipelajari dengan cara tertentu untuk menemukan
solusi dari permasalahan yang ada. Dalam proses-prosesnya pembelajaran SAVI
memberi kesempatan siswa untuk merepresentasikan ide-ide matematisnya
sehingga belajar menjadi lebih bermakna.
2.1.5 Teori Van Hiele
Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah bangun ruang sisi datar yang
termasuk dalam cakupan geometri. Kerami menyatakan bahwa geometri adalah
ilmu mengenai bangun, bentuk, dan ukuran benda-benda (Fauziah, Mariani, &
Isnarto, 2017). Teori Van Hiele menyatakan bahwa terdapat lima tahap belajar anak
dalam belajar geometri yaitu tahap pengenalan, tahap analisis, tahap pengurutan,
tahap dedukasi dan tahap akurasi. (Suherman, 2006:51)
Suherman (2006) mengemukakan ada tiga unsur utama dalam pengajaran
matematika menurut Van Hiele, yaitu waktu, materi pengajaran dan metode
17
pengajaran yang diterapkan. Apabila hal ini diperhatikan dan dijalankan secara baik
akan meningkatkan kemampuan berfikir siswa pada tingkatan yang lebih tinggi.
Dengan demikian tahapan berpikir yang di lalui siswa dalam belajar geometri
menurut Van Hiele sangat penting. Tahapan tersebut digunakan sebagai dasar
pencapaian konsep siswa mengenai geometri.
Keterkaitan teori Van Hiele dalam penelitian ini yaitu dipilihnya materi
geometri yaitu bangun ruang sisi datar pada sub materi prisma dan limas dan
metode pembelajaran menjadi salah satu tahapan penting pengajaran menurut Van
Hiele yang mempengaruhi tahapan berpikir siswa dalam belajar geometri. Proses
pembelajaran SAVI memaksimalkan siswa dalam melalui tahapan-tahapan siswa
dalam belajar geometri khususnya pada prisma dan limas.
2.2 Kemampuan Representasi Matematis
Representasi matematis merupakan suatu ungkapan dari ide dan gagasan
siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika (Fitri, Munzir, & Duskri,
2017). Menurut Hayatunnizar (2016) representasi merupakan bentuk interpretasi
pemikiran siswa terhadap suatu masalah, yang digunakan sebagai alat bantu untuk
menemukan solusi dari masalah tersebut. Menurut Selevani (2017) representasi
matematis adalah ungkapan-ungkapan dari ide- ide matematika (masalah,
pernyataan, definisi, dan lain-lain) yang digunakan untuk memperlihatkan
(mengkomunikasikan) hasil kerjanya dengan cara tertentu (cara konvensional atau
tidak konvensional) sebagai hasil interpretasi dari pikirannya. Sedangkan
kemampuan representasi matematis adalah kemampuan mengungkapkan ide-ide
matematika (masalah, pernyataan, solusi, definisi, dan lain-lain) kedalam salah satu
bentuk: (1) Gambar, diagram grafik, atau tabel; (2) Notasi matematik,
18
numerik/simbol aljabar; dan (3) Teks tertulis/kata-kata, sebagai interpretasi dari
pikirannya.
Menurut Lestari & Yudhanegara (2015:83) kemampuan representasi
matematis adalah kemampuan menyajikan kembali notasi, simbol, tabel, gambar,
grafik, diagram, persamaaan atau ekspresi matematis terdiri atas representasi
visual, gambar, teks, persamaan atau ekspresi matematis. Dalam proses
pembelajaran matematika, suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap orang yang
belajar matematika yaitu diperlukan kemampuan untuk mengungkapkan dan
merepresentasikan gagasan/ide matematis yang dapat membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang peserta didik
harus mampu mengemukakan ide-idenya dalam suatu konfigurasi yang dapat
menyajikan sesuatu hal dalam suatu cara tertentu (Nadia, Waluyo, & Isnarto, 2017).
Jones (Damayanti & Afriansyah, 2018) berpendapat ada beberapa alasan perlunya
representasi, yaitu: “Memberi kelancaran siswa dalam membangun suatu konsep
dan berpikir matematik serta memiliki kemampuan dan pemahaman konsep yang
kuat dan fleksibel yang di bangun oleh guru melalui representasi matematis”.
Representasi matematika berperan dalam meningkatkan pemahaman konsep
matematika dan menyelesaikan masalah matematika siswa (Supandi, Waluya, &
Rochmad 2018); (Junita 2016); (Narulita, Mulyono, & Sunarmi, 2013).
Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam
memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat (Fajriah & Sari, 2016). Representasi tidak dapat
dipisahkan dari matematika karena merupakan multiple concretizations dari konsep
19
yang dapat mempermudah seseorang dan membuat matematika lebih menarik
(Novikasari & Fauzi, 2019). Pentingnya representasi sistem representasi secara
kognitif dalam model Goldin digunakan untuk merencanakan, memantau, dan
mengendalikan proses pemecahan masalah matematis (I. Dewi, Saragih, &
Khairani, 2017). Oleh karena itu, perlunya menggali kemampuan representasi
siswa dalam proses pembelajaran matematika.
Representasi yang memenuhi persyaratan tertentu seperti kompleksitas,
keterkaitan, dan kekuatan simbolisasi, dan abstraksi akan memperluas dan
memperkaya kecerdasan permodelan dalam pemecahan masalah di kehidupan
nyata (Atsnan, Gazali, & Nareki, 2018); (Wong, 2017). Menurut Goldin & Kaput
(1996) & Lesh & Doerr (2003) representasi mengacu pada susunan karakter,
gambar, atau benda konkret yang melambangkan ide abstrak dan mungkin
termasuk materi manipulatif (objek fisik), gambar atau diagram, situasi kehidupan
nyata, bahasa lisan, atau simbol tertulis. Sejalan dengan pendapat Hwang et al.,
(2007:197) representasi matematis merupakan proses pemodelan sesuatu dari dunia
nyata ke dalam konsep dan simbol yang abstrak.
Pape & Tchoshnov berpendapat bahwa representasi mempermudah siswa
dalam memahami matematika yang abstrak menjadi konkret, sehingga mudah
dipahami. Sebaiknya siswa dibiasakan dan dilatih untuk membuat representasi
sendiri (Sulistyowaty, Kusumah, & Priatna, 2019). Menurut Halat & Peker
(2011:2) guru dapat memberikan pembelajaran dengan mengajarkan konsep
matematika yang abstrak, walaupun pada dasarnya siswa lebih mudah memahami
konsep yang konkret tetapi dengan menggunakan simbol dan notasi matematika
20
siswa dapat merepresentasikan pemahamannya. Hal ini berarti penggunaan simbol
dan notasi memudahkan siswa dalam merepresentasikan permasalahan matematika
yang abstrak. Siswa lebih mudah memahami persoalan matematika yang diberikan
sehingga dapat menyelesaikannya. Dampak yang ditimbulkan dari keterbatasan
kemampuan representasi matematis adalah ketika siswa memecahkan masalah,
cara penyelesaian yang digunakan cenderung melihat keterkaitan unsur-unsur
penting dalam masalah didominasi representasi simbolik, tanpa memperhatikan
representasi bentuk lain (Hernawati, 2016); (Fuad, 2016).
Jitendra, Nelson, Pulles, Kiss, & Houseworth (2016) mengungkapkan bahwa
representasi dapat mendukung pembelajaran ketika instruksi mendukung
pemahaman representasi sebelum menggunakannya untuk menjelaskan konsep
matematika. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa perlunya
memberi gambaran kepada siswa mengenai representasi matematis sebelum
memulai untuk mengajak siswa menerapkan representasi matematis dalam
penyelesaian persoalan sehari-hari.
Minarni, Napitupulu, & Husein (2016) menjelaskan bahwa representasi
matematis dapat direpresentasikan ke dalam representasi visual dan non visual.
Representasi visual termasuk grafik, tabel, sketsa / gambar, dan diagram;
representasi non visual termasuk representasi numerik, dan persamaan matematika
atau model matematika. Menurut Hwang et al., (2007) representasi matematis
terbagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut: (1) representasi bahasa (spoken
language); yaitu menerjemahkan sifat-sifat yang diamati dan hubungan dalam
permasalahan matematika ke dalam kata-kata tertulis, (2) representasi gambar
21
(Static Picture); yaitu menerjemahkan permasalahan matematika kedalam
representasi gambar, tabel, diagram atau grafik, (3) representasi simbol (Written
symbol); yaitu menerjemahkan permasalahan matematika ke dalam rumus,
persamaan atau ekspresi matematis. Indikator representasi matematis menurut
Dewi & Arini (2018); Fitrianna, Dinia, Mayasari, & Nurhafifah (2018) yaitu siswa
dapat menyajikan masalah ke dalam ide matematika yang dapat berupa gambar,
diagram, dan ekspresi matematika.
Menurut Hiebert dan Carpenter (1992) dalam Astuti (2017) representasi dapat
dinyatakan sebagai representasi internal dan eksternal. Berpikir tentang ide
matematika yang kemudian dikomunikasikan memerlukan representasi eksternal
yang wujudnya antara lain verbal, gambar, dan benda konkrit. Berpikir tentang ide
matematika yang memungkinkan pikiran seseorang bekerja atas dasar ide tersebut
merupakan representasi internal. Representasi internal tidak dapat diamati karena
ada di dalam mental. Representasi berkaitan dengan dua hal yaitu proses dan
produk (Sulastri, Marwan, & Duskri, 2017).
Kemampuan representasi matematis yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan untuk menyajikan gagasan matematika meliputi penerjemahan
masalah atau ide-ide matematis ke dalam representasi visual, representasi gambar,
representasi persamaan atau ekspresi matematis dan representasi kata (Lestari &
Yudhanegara, 2015:84). Indikator kemampuan representasi matematis menurut
Mudzakir (2006) melalui: (1) representasi visual (membuat gambar situasi dunia
nyata untuk mengklarifikasi masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya), (2)
representasi verbal (menjawab pertanyaan menggunakan kata-kata atau teks
22
tertulis), dan (3) representasi simbolik (memecahkan masalah yang melibatkan
simbol aritmatika) (D. P. Sari & Rosjanuardi, 2018); (Oktaria, Alam, &
Sulistiawati, 2016). Indikator kemampuan representasi matematis yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu menurut Lestari & Yudhanegara (2015:84)
terdapat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Representasi Matematis
Aspek Indikator
Representasi Visual Membuat gambar bangun geometri
untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaian.
Representasi Ekspresi
Matematis
Membuat persamaan atau model
matematis dari representasi lain
yang diberikan.
Representasi Kata Menulis interpretasi dari suatu
representasi
Menulis langkah-langkah
penyelesaian masalah matematis
dengan kata-kata
2.3 Model Pembelajaran SAVI
Pembelajaran di lingkungan sekolah harus didesain untuk menjadikan
pembelajaran yang mandiri dan menggunakan pendekatan ilmiah (Giyarsih, 2016).
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI) merupakan model
pembelajaran yang melibatkan gerakan, seperti gerak fisik anggota badan tertentu,
berbicara, mendengarkan, melihat, mengamati dan menggunakan kemampuan
intelektual untuk berpikir, menggambarkan, menghubungkan dan membuat
simpulan (Lestari & Yudhanegara, 2015); (Wijayanti & Sungkono, 2017);
(Rosalina & Pertiwi, 2018). Tujuan utama dari model pembelajaran SAVI yaitu
adalah siswa yang aktif dalam aktivitas fisik atau aktivitas intelektual dalam proses
pembelajaran (Khusna & Heryaningsih, 2018). Model pembelajaran SAVI dalam
23
pembelajaran memberikan pengaruh yang baik, pembelajaran yang menerapkan
SAVI memberikan hasil terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar maupun
prestasi belajar, peningkatan menyimak cerita, peningkatan keterampilan,
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan berfikir kritis (Wijayanti &
Sungkono, 2017).
Meire dalam Khusna & Heryaningsih (2018) menyatakan bahwa siswa dapat
meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan ide mereka (Intellectually) jika
mereka memindahkan sesuatu (Somatic) untuk menghasilkan gambar, diagram,
grafik, dan lain-lain (Visual) sambil membahas apa yang mereka lakukan
(Auditory). Hal ini diperlukan siswa dalam mengembangkan kemampuan
representasi matematisnya, dimana siswa harus mampu mengekspresikan ide
mereka ke dalam bentuk matematis lain untuk memudahkan dalam menemukan
solusi dari permasalahan yang di hadapi.
Meier juga mengemukakan bahwa pembelajaran dengan SAVI adalah
pembelajaran yang melibatkan indra pada tubuh yang mendukung pembelajaran,
belajar dengan bergerak aktif secara fisik dengan memanfaatkan indra sebanyak
mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau pikiran terlibat dalam proses belajar
(Taneo, Suyitno, & Wiyanto, 2015). Shoimin (2014:177) menjelaskan bahwa
pembelajaran SAVI menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat
indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI kependekan dari somatic yang berarti
belajar berbuat dan bergerak yakni belajar dengan mengalami dan melakukan.
Auditory yang berarti belajar dengan berbicara dan mendengar yakni belajar
haruslah melalui mendengar, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi,
24
mengemukakan pendapat dan menanggapi. Visualization yang berarti belajar
dengan mengamati dan menggambarkan yakni belajar haruslah menggunakan
indera mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca,
menggunakan media dan alat peraga. Intellectually yang berarti belajar dengan
memecahkan masalah dan berpikir yakni belajar haruslah dengan konsentrasi
pikiran dan berlatih menggunakan melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi,
menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan
menerapkannya. Sejalan dengan (Sardin, 2016) mengemukakan bahwa unsur-
unsur SAVI mudah di ingat yaitu; Somatis (Belajar dengan bergerak dan berbuat),
Auditori (Belajar dengan berbicara dan mendengar), Visual (Belajar dengan
mengamati dan menggambarkan), Intelektual (Belajar dengan memecahkan
masalah dan merenung).
Lestari & Yudhanegara (2015:57) mengemukakan komponen-komponen
dalam pembelajaran SAVI dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Komponen-komponen Pembelajaran SAVI
Komponen Deskripsi
Somatic Beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengoptimalkan unsur somatic dalam proses
belajar matematika, yaitu: Gerakan tangan membuat gambar bangun datar
Gerakan tangan melengkapi tabel matematika
Menggerakan berbagai komponen tubuh tertentu
secara benar yang mendukung proses
pembelajaran
Gerak tangan dalam memperagakan cara
membuat gambar di depan kelas.
Auditory Beberapa kegiatan auditory dalam pembelajaran matematika antara lain:
Membicarakan dan mengkomunikasikan materi
pelajaran dan bagaimana upaya menerapkan
25
Memperagakan suatu gambar dan menjelaskan
gambar tersebut kepada siswa Mendengarkan materi yang disampaikan dan
merangkum apa yang didengar
Visuallization Beberapa proses belajar visual yang dapat di
terapkan dalam pembelajaran matematika antara
lain:
Mengamati gambar kemudian memaknainya
melalui penyelesaian pada lembar kerja siswa
Memvisualisasikan hasil pengamatan ke dalam
gambar atau tabel
Intellectually Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
Menyelesaikan masalah atau soal-soal matematis
pada lembar kerja siswa Menganalisis pengalaman atau kasus yang
berkaitan dengan matematika Menciptakan makna pribadi misalnya menarik
simpulan dari hasil belajar matematika.
Menurut Meier (Nio, 2016) pembelajaran SAVI akan tercapai dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan baik jika empat tahap berikut dilaksanakan dengan
baik. Empat tahapan tersebut adalah sebagai berikut: (1) Tahap Persiapan yaitu
guru membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan positif mengenai
pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi
optimal untuk belajar, (2) Tahap Penyampaian yaitu guru membantu siswa
menemukan materi belajar yang baru dengan cara menarik, menyenangkan,
relevan, melibatkan panca indra, dan cocok untuk semua gaya belajar. (3) Tahap
Pelatihan yaitu guru membantu siswa mengintegrasikan dan menyerap
pengetahuan dan keterampilan baru dengan ber-bagai cara (4) Tahap Penampilan
Hasil yaitu guru membantu siswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau
keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan
penampilan hasil akan terus meningkat.
26
Shoimin (2014:178) menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang
digunakan dalam model pembelajaran SAVI. Adapun langkah-langkah
pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Langkah-langkah model pembelajaran SAVI
Tahapan Aktivitas Guru Komponen
Tahap
persiapan
Guru membangkitkan minat
siswa, memberikan perasaan
positif mengenai pengalaman
belajar yang akan datang, dan
menetapkan mereka pada
situasi optimal untuk belajar
Auditory,
Visuallization
Intellectually
Tahap
Penyampaian
(Kegiatan Inti)
Guru membantu siswa
menemukan materi belajar
baru dengan cara melibatkan
pancaindra untuk semua gaya
belajar.
Somatic, Auditory,
Visuallization,
Intellectually
Tahapan
Pelatihan (Kegiatan
Guru membantu siswa
mengintegrasikan dan
menyerap pengetahuan dan
Somatic, Auditory,
Visuallization,
Intellectually
Inti)
Tahap
Penampilan
Hasil (Tahap
Penutup)
keterampilan baru dengan berbagai cara.
Guru membantu siswa
menerapkan dan memperluas
pengetahuan atau
keterampilan baru mereka
sehingga hasil belajar melekat
dan akan meningkat.
Auditory,
Visuallization,
Intellectually
2.4 Model Pembelajaran PBL
Model PBL menggunakan pendekatan konstruktivistik dimana pembelajaran
berpusat pada peserta didik sehingga dapat membuat mereka berperan aktif dalam
pembelajaran. Firmansyah (Fauzan, Gani, & Syukri, 2017) mengatakan bahwa
PBL merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik
menggali pengalaman autentik sehingga mendorong mereka aktif belajar,
mengkonstruksi pengetahuan, dan mengintegrasikan konteks belajar di sekolah dan
27
kehidupan nyata secara ilmiah. Peserta didik tidak sekedar mendengarkan,
mencatat, dan menghafal materi yang disampaikan oleh guru, tetapi diharapkan
mampu berfikir, mencari, mengolah data, dan berkomunikasi dalam proses
pembelajaran
Arends, I, Kilcher, & Ann (2010: 392) menyatakan karakteristik model PBL
adalah sebagai berikut: (1) Driving question or problem (pengajuan pertanyaan atau
masalah), (2) Interdisciplinary focus (berfokus pada keterkaitan antar disiplin
ilmu), (3) Authentic investigation (penyelidikan autentik), (4) Production of
artifacts and exhibits (membuat produk atau presentasi), (5) Collaboration
(kerjasama).
Sanjaya (2007: 220) menjelaskan bahwa model PBL mempunyai kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan dalam pembelajaran PBL yaitu: (a) Meningkatkan
minat, motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta didik. (b) Menantang
kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi peserta didik. (c) Membantu peserta didik mentransfer
pengetahuan peserta didik untuk memahami masalah dunia nyata. (d) Membantu
peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka lakukan. (e) Mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. (f) Memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
miliki dalam dunia nyata.
Sedangkan kelemahan dalam pembelajaran PBL yaitu: (a) Memerlukan
waktu yang panjang dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain. (b)
28
Ketika peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari dapat dipecahkan, maka mereka merasa enggan
untuk mencobanya. Tahapan Model PBL disajikan dalam Tabel 2.4 sebagai
berikut:
Tabel 2.4 Tahapan Model PBL
Langkah- Langkah
Model PBL Kegiatan yang dilakukan guru
1. Orientasi Peserta
didik pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, dan
memotivasi peserta didik terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah
2. Mengorganisir
peserta didik
dalam belajar
Guru membagi peserta didik kedalam kelompok.
Guru membantu peserta didik dalam mendefinisikan
dan mengorganisir tugas-tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah.
3. Membimbing
penyelidikan
individual
maupun
kelompok
4. Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
Guru mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
video dan model dan membantu mereka membagi
tugas dengan temannya.
5. Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
dan proses yang digunakan.
Model PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang
direkomendasikan dalam kurikulum 2013. Model PBL digunakan sekolah dalam
pembelajaran.
29
2.5 Adveristy Quotient
Adversity Quotient (AQ) adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk
menentukan keberhasilan seseorang, terutama keberhasilan siswa dalam belajar
matematika (Ardiansyah, Junaedi, & Asikin, 2018). Amir, Kurniati, & Prahmana
(2017) menyatakan bahwa “AQ means one’s struggle power in facing
obstacles/barrier” yang berarti bahwa AQ merupakan kekuatan perjuangan
seseorang dalam menghadapi rintangan / penghalang. AQ adalah kecerdasan untuk
tahan terhadap kesulitan (Aryani, Amin, & R, 2018); (Merianah, 2019). AQ dimulai
pada perkembangan kognitif. Remaja akan belajar bagaimana merespons atau
menyelesaikan beberapa pertanyaan dari masalah. Pengalaman anak-anak sudah
mulai berkembang ketika mereka dilahirkan di mana mereka dapat meningkatkan
atau mengembangkannya (Yanti, Koestoro, & Sutiarso, 2018).
Stoltz (2000:16) berpendapat bahwa di antara banyak kekuatan yang
dipegang oleh individu, salah satu kekuatan individu adalah sejauh mana seorang
individu mampu bertahan menghadapi kesulitan dan kemampuan untuk mengatasi
kesulitan atau yang biasa disebut Adversity Quotient (AQ). Sejalan dengan
pendapat Suhartono (2016); Chanifah (2015) AQ merupakan intelejensi khusus
yang berkaitan dengan kemampuan seseorang menghadapi problematika
kehidupan. Sehingga dapat dianalogikan bahwa AQ merupakan intelejensi khusus
yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Jika
individu mampu bertahan menghadapi kesulitan dan mengatasi kesulitan, maka
individu akan mencapai kesuksesan dalam hidup.
30
AQ dapat digunakan sebagai pembinaan mental bagi peserta didik untuk
menghindari masalah psikologis. Peserta didik mampu melihat dari sisi positif,
lebih berani mengambil resiko, sehingga tuntutan dan harapan dijadikan sebagai
dukungan. Keberadaan AQ di kelas membantu peserta didik dalam meningkatkan
kemampuan dan prestasi belajar yang dicapai (Ismawati, Mulyono, & Hindarto,
2017). Parvathy & Praseeda (2014) berpendapat bahwa siswa menghadapi banyak
situasi atau hambatan dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan untuk mengatasi
atau memecahkan masalah ini, adversity quotient diperlukan.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan AQ adalah
optimisme (Amalia & Dewi, 2018). Masalah dalam matematika biasanya berbentuk
soal yang harus dicari penyelesaiannya, dan untuk menyelesaikan soal matematika
dibutuhkan proses berpikir yang baik untuk memahami konsep matematika
maupun strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut (Indrawati,
Muzaki, & Febrilia, 2019). Sejalan dengan pendapat Dina, Amin, & Marsiyah
(2018) faktor keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah dipengaruhi oleh
beberapa hal, salah satunya adalah tingkat kesulitan siswa. Kesulitan yang dihadapi
oleh dua siswa mungkin berbeda dalam masalah yang sama. Kesulitan yang
dihadapi merupakan kesempatan siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Fakta bahwa ada siswa saat ini yang mudah menyerah dalam mengerjakan soal
matematika adalah karena kesulitan dalam proses penyelesaian masalah yang
mereka hadapi (Hidayat, Wahyudin, & Prabawanto, 2018). Oleh karena itu, para
siswa harus memotivasi diri mereka sendiri dan berusaha mengatasi kesulitan
mereka dalam menyelesaikan masalah. Sejalan dengan pendapat Kinchin dalam
31
Ahmad (2016) prestasi belajar yang lebih tinggi mungkin diraih ketika siswa
memiliki motivasi tinggi, karena motivasi merupakan faktor penentu sejauh mana
siswa dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Siswa yang memiliki AQ yang
baik akan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam
pembelajaran matematika. Sejalan dengan pendapat Matore, Khairani, & Razak
(2015) bahwa dalam perspektif pendidikan, AQ adalah kemampuan yang
dibutuhkan untuk terus berjuang ketika siswa menghadapi kesulitan dalam
mencapai kesuksesan mereka. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari AQ dalam
pembelajaran matematika.
Stoltz (2000:138) mengelompokkan orang ke dalam tiga kategori AQ,
yaitu: quitter (AQ rendah), camper (AQ sedang), dan climber (AQ tinggi). Menurut
Imamuddin & Isnaniah (2018) quitter hanya menerima pembelajaran ataupun
tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan mengerjakannya dengan motivasi yang
rendah, sedangkan camper, prestasi mereka tidak tinggi dan kontribusinya tidak
besar juga. Climber prestasinya tinggi dan kontribusinya besar. Penjelasan masing-
masing kategori menurut Stoltz dalam Suhartono (2016) menyatakan Quitter
merupakan orang yang berhenti. Dalam kehidupan nyata, quitter adalah seorang
yang menyerah ketika menghadapi tantangan. Mereka adalah orang yang berhenti
menyelesaikan masalah, meskipun masalah tersebut belum tuntas. Mereka merasa
tidak mampu melanjutkan usahanya dalam menyelesaikan masalah. Camper adalah
orang yang yang berada posisi tertentu. Dalam kehidupan nyata, camper adalah
yang puas dengan posisi yang sudah diperoleh. Camper merasa cukup dengan apa
yang diperolehnya, sehingga mereka tidak melanjutkan kembali usahanya sampai
32
maksimal. Climber berarti orang yang senantiasa mempunyai tekat untuk sampai
puncak tertinggi. Dalam kehidupan nyata, seorang climber akan selalu berusaha
menghadapi rintangan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang climber
akan senantiasa bertahan dalam kesulitan dan menghadapi kesulitan dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan. Climber berusaha untuk mencapai puncak usaha
mereka. Siswa yang memiliki AQ tinggi tentu lebih mampu mengatasi kesulitan
yang sedang dihadapi. Namun, bagi siswa dengan tingkat AQ lebih rendah
cenderung menganggap kesulitan sebagai akhir dari perjuangan dan
menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah (Hidayat & Sariningsih,
2018); (Wulandari, 2019).
Angket Adversity Response Profile (ARP) yang di modifikasi untuk bidang
pendidikan digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam tiga kategori, yaitu
siswa quitter, camper, dan climber. Stoltz (2000:120) menyatakan bahwa ARP
sudah digunakan oleh lebih dari 7.500 orang dari seluruh dunia dengan berbagai
macam karier, usia, ras, dan budaya. Hasilnya mengungkapkan bahwa ARP
merupakan instrumen yang valid untuk mengukur respon orang terhadap kesulitan.
Suhartono (2016) menjelaskan bahwa Adversity Response Profile memuat 30 cerita
peristiwa. Setiap peristiwa disertai dua pernyataan yang menggunakan skala bipolar
lima poin. Pernyataan-pernyataan tersebut ada yang bersifat negatif dan juga yang
bersifat positif. Ada 20 pernyataan yang bersifat negatif. Menurut Stoltz (2000:121)
pernyataan negatif inilah yang diperhatikan skornya, karena kita lebih
memperhatikan respon-respon terhadap kesulitan. ARP mengukur seluruh
komponen AQ, yaitu Control (C), Original dan Ownership (O2), Reach (R) dan
33
Endurance (E). Rentangan skor AQ adalah 40 s.d. 200, sedangkan rentang skor
masing-masing komponen adalah 10 s.d. 50.
Adversity quotient atau AQ yang dimaksud dalam penelitian ini sesuai dengan
penjelasan Stoltz yaitu kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan, atau
dapat dianalogikan bahwa AQ merupakan intelejensi khusus yang berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (Suhartono, 2016). Dalam hal ini
masalah yang dimaksud yaitu merepresentasikan persoalan matematis. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan angket Adversity Respone Profile (ARP) yang
telah di modifikasi untuk bidang pendidikan. Hasilnya digunakan untuk
mengkategorikan AQ menjadi tiga kategori yaitu: quitter, camper, dan climber
(Stoltz, 2000:17).
2.1 Materi Bangun Ruang Sisi Datar
Clements & Battista (1992) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran geometri
antara lain untuk mengembangkan berpikir logis, mengembangkan intuisi spasial
(keruangan), menanamkan pengetahuan untuk belajar matematika lebih lanjut dan
menginterpretasikan argumen-argumen secara matematis (Damaryanti, Mariani, &
Mulyono, 2017). Menurut Purwatiningsih (Santanapurba & Hidayanti, 2018)
permasalahan pada siswa adalah sulit mengidentifikasi bangun geometri terutama
unsur-unsur pada bangun ruang balok.
Berdasarkan standar isi mata pelajaran matematika SMP/MTs kurikulum
2013, bangun ruang sisi datar merupakan salah satu materi yang diajarkan pada
siswa SMP kelas VIII semester dua dengan kompetensi dasar yaitu menentukan
luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas. Namun yang menjadi
34
fokus dalam penelitian ini adalah menentukan luas permukaan dan volume bangun
ruang sisi datar yaitu prisma dan limas. Dalam penelitian ini akan dilakukan 1 kali
pembagian angket penggolongan adversity quotient, tes kemampuan awal untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dilanjutkan dengan pembelajaran selama 4 kali
pertemuan dan dilakukan tes kemampuan representasi matematis setelah seluruh
pembelajaran selesai.
2.2 Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran merupakan keberhasilan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Gurnito (2016) menyatakan kualitas pembelajaran yaitu mutu atau
efektivitas tingkat pencapaian belajar terdiri dari tujuan, bahan pelajaran, strategi,
alat belajar, siswa dan guru. Hightower, Lloyd, & Swanson (2011) menyatakan
bahwa pembelajaran yang berkualitas merupakan serangkaian kegiatan yang dapat
meningkatkan pencapaian kompetensi siswa.
Mengukur keberhasilan pembelajaran, Danielson (2013) mengungkapkan
empat domain untuk mengukur kualitas pembelajaran, yaitu: (1) Planning and
preparation (Perencanaan dan persiapan), (2) Classroom environment (Lingkungan
kelas), (3) instruction (pengajaran), (4) Profesional responbility (tanggung jawab
professional).
Menurut Depdiknas (2004: 7), terdapat tujuh indikator kualitas pembelajaran:
(1) aktivitas siswa, yaitu segala bentuk kegiatan siswa baik secara fisik maupun
non- fisik; (2) keterampilan guru mengelola pembelajaran, yaitu kecakapan
melaksanakan pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran; (3) hasil
belajar siswa, yaitu perubahan perilaku setelah mengalami aktivitas belajar; (4)
35
iklim pembelajaran, mengacu pada interaksi antar komponen- komponen
pembelajaran seperti guru dan siswa; (5) materi, disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa; (6) media pembelajaran,
merupakan alat bantu untuk memberikan pengalaman belajar pada siswa; dan (7)
sistem pembelajaran di sekolah, yaitu proses yang terjadi di sekolah.
Menurut Nieveen & Plomp (2013: 160) kualitas pembelajaran dibedakan
menjadi empat aspek yaitu aspek validitas yang memuat relevansi dan konsistensi,
aspek kepraktisan dan aspek efektivitas. Aspek validitas merupakan kesesuaian
model dengan pengetahuan dan konsisten secara internal. Aspek kepraktisan
merupakan pendapat ahli atau praktisi mengenai model yang diterapkan dan secara
nyata penerapannya melalui aktivitas guru dan aktivitas siswa memiliki kriteria
baik dan aspek efektivitas merupakan ketuntasan hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran.
Menghasilkan pembelajaran yang bermakna dan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan maka proses pembelajaran harus berlangsung secara efektif (Lubis &
Surya, 2016), (N. Sari & Surya, 2017). Menurut Hamdani (Hidayati, 2017)
efektivitas merupakan ukuran ketercapaian tujuan berdasarkan tingkat keberhasilan
dan kesesuaian antara tujuan yang ingin dicapai dengan rencana yang ditetapkan
melalui suatu usaha. Kriteria efektivitas meliputi hasil ketuntasan belajar
perorangan dan klasikal siswa yang dijabarkan sebagai berikut : (1) siswa telah
tuntas secara individu apabila telah mencapai 75%, (2) siswa telah mencapai
ketuntasan klasikal apabila minimal 75% siswa telah mencapai ketuntasan
36
individual, (3) rata-rata kemampuan siswa menjadi lebih baik, (4) proporsi
kemampuan siswa menjadi lebih baik.
Penelitian ini menggunakan kriteria kualitas pembelajaran yang dijabarkan
oleh Nieveen. Nieveen (Afadil, Suyono, & Poedjiastoeti, 2016) menyatakan bahwa
kualitas model pembelajaran berdasarkan tiga kriteria yaitu (1) Validitas yang
meliputi relevansi dan konsistensi, (2) Kepraktisan merupakan model yang
dikembangkan dapat diterapkan, dan (3) efektifitas merupakan penerapan model
pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Dalam penelitian ini kualitas pembelajaran ditinjau secara kualitatif dan
kuantitatif. Secara kualitatif yaitu validitas atau tahap perencanaan, Kepraktisan
atau tahapan proses pembelajaran.Validitas berkaitan dengan perencanaan
pembelajaran yaitu perangkat pembelajaran (silabus, RPP, Buku ajar, LKS, LTS)
dikategorikan valid yang divalidasi oleh validator ahli. Kepraktisan berkaitan
dengan proses pembelajaran yaitu pengelolaan proses dengan model pembelajaran
SAVI dalam kriteria minimal baik melalui pengamatan oleh observer. Secara
kuantitatif yaitu efektifitas berkaitan dengan hasil pelaksanaan pembelajaran yaitu
(1) siswa telah tuntas secara individu apabila yaitu rata-rata skor kemampuan
representasi matematis siswa lebih dari atau sama dengan batas lulus aktual (2)
siswa telah mencapai ketuntasan klasikal apabila mencapai batas minimal lebih dari
75%, (3) rata-rata kemampuan siswa menjadi lebih baik, dan (4) proporsi hasil
kemampuan representasi matematis siswa lebih baik.
Penjabaran Aspek kualitas pembelajaran matematika yang akan diteliti pada
Tabel 2.5 adalah sebagai berikut:
37
Tabel 2.5 Indikator Kualitas Pembelajaran
Aspek Indikator
Validitas Validitas perangkat pembelajaran.
Validitas instrumen penelitian tes kemampuan
represenasi matematis siswa.
Kepraktisan Observasi aktivitas guru dan siswa pada
pembelajaran SAVI.
Efektivitas Siswa tuntas kemampuan representasi matematis
secara klasikal.
Rata-rata kemampuan representasi matematis di atas
KKM.
Rata-rata kemampuan representasi matematis siswa
pada pembelajaran SAVI lebih baik dari kelas
kontrol.
Proporsi kemampuan representasi matematis siswa
pada pembelajaran SAVI lebih baik dari kelas
kontrol.
Sudjana (2005) mengatakan bahwa batas lulus aktual didapat berdasarkan
nilai rata-rata aktual atau nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa. Pada penentuan
nilai BLA unsur yang diperlukan yaitu rata-rata aktual dan simpangan baku aktual.
Pada penelitian ini penamaan batas lulus aktual diubah menjadi batas tuntas aktual
(BTA). Pada penelitian ini BTA dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
��� = �̅ + 1
�𝐷 4
2.3 Kerangka Teoritis
Merepresentasikan permasalahan matematika memiliki arti matematika
disajikan kedalam bahasa yang mudah dimengerti. Siswa perlu mengamati dan
menemukan pola atau aturan spesifik di dalam masalah tersebut. Proses formulasi
yang dilakukan siswa dalam mengartikulasikan dan merefleksikan masalah yang
38
sama dengan cara atau pandangan yang berbeda-beda dari gambar, simbol, tabel,
diagram, atau media lain dalam matematika memiliki tingkat kesulitan yang tidak
sama bagi tiap siswa dan respon siswa terhadap kesulitan yang di hadapi berbeda.
Sejauh mana seorang individu mampu bertahan menghadapi kesulitan dan
kemampuan untuk mengatasi kesulitan atau yang biasa disebut Adversity Quotient
(Stoltz, 2000:9). Adversity Quotient sangat dibutuhkan seorang siswa dalam
menghadapi kesulitan (Suhartono, 2016). Disimpulkan bahwa perlunya guru
mengetahui kategori AQ yang di miliki siswa agar memahami dan mendorong
siswa merepresentasikan permasalahan matematika sesuai kategori AQ yang
dimiliki siswa.
Kemampuan representasi matematis berperan penting dalam membangun
hubungan-hubungan dalam matematika. Kemampuan representasi matematis
memiliki hubungan positif dengan Adversity Quotient, AQ merupakan faktor
penting yang mempengaruhi sikap guru dalam mengambil kebijakan ketika siswa
menyelesaikan masalah menggunakan representasi matematisnya sendiri
(Suhartono, 2016). Kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat
permasalahan yang muncul mengenai representasi matematis dan ketidakpahaman
guru terkait penggolongan AQ siswa. Permasalahan yang sama ditemukan peneliti
di SMP N 16 Semarang pada saat melakukan observasi.
Pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
SAVI. SAVI merupakan model pembelajaran yang melibatkan gerakan, seperti
gerak fisik anggota badan tertentu, berbicara, mendengarkan, melihat, mengamati,
dan menggunakan kemampuan intelektual untuk berpikir, menggambarkan,
39
menghubungkan dan membuat simpulan (Lestari & Yudhanegara, 2015). Meire
dalam Khusna (2018) menyatakan bahwa siswa dapat meningkatkan kemampuan
untuk mengekspresikan ide mereka (Intellectually) jika mereka memindahkan
sesuatu (Somatic) untuk menghasilkan bergambar, diagram, grafik, dan lain-lain
(Visual) sambil membahas apa yang mereka lakukan (Auditory). Hal ini diperlukan
siswa dalam mengembangkan kemampuan representasi matematisnya.
2.4 Kerangka Berpikir
Matematika merupakan alat untuk mengembangkan cara berpikir dan
bernalar. Pembelajaran matematika sangat penting diberikan kepada siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar, serta kreativitas dari siswa.
Kemampuan mengungkapkan gagasan/ide matematis dan merepresentasikan
gagasan/ide matematis merupakan suatu hal yang harus dilalui oleh setiap orang
yang sedang belajar matematika. Kemampuan representasi ini diperlukan sebagai
elemen penting dalam rangka mengkomunikasikan ide/gagasan atau pemahaman
baik untuk diri sendiri maupun disampaikan kepada orang lain.
Tujuan pembelajaran matematika diantaranya adalah mengembangkan
representasi matematis. Kemampuan representasi matematis merupakan
kemampuan yang sangat penting untuk diperhatikan guru. Faktor lain yang perlu
diperhatikan guru dalam mengajar yaitu adversity quotient siswa. Adversity
quotient adalah kemampuan seseorang dalam berjuang menghadapi dan mengatasi
masalah, hambatan atau kesulitan yang dimilikinya serta mengubahnya menjadi
peluang keberhasilan dan kesuksesan. Siswa dengan AQ tinggi mengarahkan
segala potensi yang dimiliki untuk memberikan hasil yang terbaik, dan selalu
40
termotivasi untuk berprestasi. Fakta di lapangan guru belum memeprhatikan faktor
lain yang dalam diri siswa yaitu adversity quotient dalam pembelajaran di SMP N
16 Semarang.
Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran belum
terungkap. Pembelajaran belum menekankan hal yang benar-benar menjadi fokus
dan menjadi kebutuhan siswa. Guru harus mampu menerjemahkan ide-ide
matematika yang rumit menjadi representasi agar siswa dapat memahami. Perlu
adanya suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan representasi
matematis dan AQ siswa pada materi geometri. Pemilihan model harus dapat
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif dalam kelas, memperoleh
informasi lebih banyak dengan mencoba, bertanya dan mengklarifikasi informasi
yang mereka peroleh. Serta siswa melakukan aktifitas fisik dengan bergerak dan
berbuat untuk menggali informasi lebih banyak, hal ini diharapkan mampu
mendorong siswa untuk memiliki daya juang dalam menyelesaikan persoalan.
Salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan tersebut yaitu model
pembelajaran somatic, auditory, visualization, intellectually (SAVI). Kerangka
berpikir dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
41
Sesuai peraturan pemerintah No. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada bagian kedua, setiap
jenjang pendidikan baik dasar,
menengah maupun pendidikan tinggi
wajib memuat matematika sebagai
salah satu mata pelajaran atau mata
kuliahnya guna membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis,
kreatif, serta kemampuan
bekerjasama (BSNP, 2006:139).
NCTM (2000) salah satu kemampuan
dasar matematika yang harus di
miliki siswa yaitu representasi
(representation). representasi sangat
berperan penting dalam peningkatan
pemahaman konsep matematika
(Kartini, 2009)
Tujuan matematika disekolah
mengembangkan kemampuan
menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara
lain melalui lisan, grafik, peta,
diagram dalam menjelaskan gagasan
1. Siswa jarang diberi
kesempatan untuk
menghadirkan
representasinya sendiri
2. Objek matematika yang
abstrak
3. Ketidaktahuan Guru
tentang karakteristik
AQ siswa yang berbeda
Kemampuan siswa dalam
menggunakan berbagai jenis
representasi sebagai cara dalam
pemecahan masalah masih
rendah.
AQ merupakan
kemampuan
seseorang dalam
menyelesaikan
masalah
(Suhartono, 2016)
Teori Bruner, Teori
Piaget, Teori Gagne,
Teori Ausubel
Diperlukan penerapan
pembelajaran SAVI Mengelompokkan
siswa berdasarkan AQ
Analisis
Kualitas pembelajaran SAVI dalam
meningkatkan representasi matematis
siswa
Menjelaskan pola kemampuan representasi
matematis siswa ditinjau dari AQ
1. Perangkat pembelajaran baik/sangat baik
2. Pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan respon siswa
baik/ sangat baik
3. Proporsi siswa yang mencapai ketuntasan KKM klasikal
sebesar 75%
4. Rata-rata posttest mencapai KKM
5. Rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol
6. Peningkatan kemampuan representasi matematika siswa
Penggolongan
berdasarkan AQ :
Quitter, Campers,
Climbers
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
42
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian pada kualitas pembelajaran salah satunya yaitu pada
aspek efektivitas pembelajaran SAVI terhadap kemampuan matematis siswa.
Kemampuan representasi matematis siswa pada pembelajaran SAVI mencapai
kefektifan yang telah ditentukan, yakni:
1. Kemampuan representasi matematis dalam model pembelajaran SAVI
mencapai ketuntasan belajar klasikal.
2. Rata- rata kemampuan representasi matematis dalam model pembelajaran S
AVI lebih dari batas tuntas aktual (BTA).
3. Rata-rata kemampuan representasi matematis dalam model pembelajaran SAVI
lebih dari rata-rata kemampuan representasi matematis dalam pembelajaran
PBL.
4. Proporsi kemampuan representasi matematis dalam model pembelajaran SAVI
lebih dari proporsi kemampuan representasi matematis pada pembelajaran
PBL.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya maka
dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Kualitas pembelajaran model SAVI terhadap kemampuan representasi
matematis siswa kelas VIII SMPN 16 Semarang terbagi menjadi tiga indikator
yaitu validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Kualitas pada tahap validitas dapat
dilihat dari hasil validasi ahli dan uji coba empiris yakni diperoleh hasil valid.
Kualitas pada tahap kepraktisan dilihat dari hasil pengamatan observer dengan
bantuan lembar observasi siswa dan guru yakni diperoleh hasil dengan kategori
baik, artinya pembelajaran model SAVI telah memenuhi kriteria praktis.
Kualitas pada tahap efektivitas dilihat berdasarkan: (a) Hasil belajar siswa pada
aspek kemampuan representasi matematis dalam pembelajaran matematika
dengan model SAVI tuntas secara klasikal mencapai minimal 75%. (b) Hasil
rata-rata kemampuan representasi matematis siswa dalam model pembelajaran
SAVI telah memenuhi BTA. (c) Rata-rata kemampuan representasi matematis
kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata kemampuan representasi
matematis kelas kontrol. (d) Proporsi kemampuan representasi matematis siswa
yang tuntas dikelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Menunjukkan
bahwa pembelajaran SAVI berkualitas.
211
212
2. Kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari adversity quotient
menunjukkan hasil yang berbeda untuk tiap kategori adversity quotient.
Diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari adversity
quotient kategori quitter yaitu menguasai indikator kemampuan
representasi matematis (IKRM) 1 dan kurang mampu menguasai IKRM
2, 3, dan 4. Sehingga kategori quitter mampu menguasai representasi
matematis pada aspek representasi visual. Hasil analisis kemampuan
representasi matematis siswa kategori quitter adalah sebagai berikut:
1) Subjek mampu menggambar bangun geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaian dengan lengkap.
2) Subjek tidak mampu membuat persamaan atau model matematika
dari representasi lain yang diberikan.
3) Subjek tidak mampu menulis interpretasi dari suatu representasi.
4) Subjek mampu menulis langkah-langkah penyelesaian masalah
matematis dengan kata-kata dengan tepat namun tidak lengkap.
b. Kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari adversity
quotient kategori camper siswa yaitu menguasai indikator kemampuan
representasi matematis (IKRM) 1, IKRM 2, dan IKRM 4 dan kurang
mampu menguasai IKRM 3. Sehingga siswa camper menguasai
representasi matematis pada aspek representasi visual dan representasi
213
ekspresi matematis. Hasil analisis kemampuan representasi matematis
kategori camper adalah sebagai berikut:
1) Subjek mampu menggambar bangun geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaian dengan lengkap.
2) Subjek mampu membuat persamaan atau model matematika dari
representasi lain yang diberikan.
3) Subjek tidak mampu menulis interpretasi dari suatu representasi.
4) Subjek mampu menulis langkah-langkah penyelesaian masalah
matematis dengan kata-kata dengan tepat dan lengkap.
c. Kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari adversity
quotient kategori climber yaitu siswa mampu menguasai indikator
kemampuan representasi matematis (IKRM) 1, IKRM 2, IKRM 3 dan
IKRM 4. Sehingga siswa climber menguasai representasi matematis
pada aspek representasi visual, representasi ekspresi matematis, dan
representasi kata. Hasil analisis kemampuan representasi matematis
kategori climber adalah sebagai berikut:
1) Subjek mampu menggambar bangun geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaian dengan lengkap.
2) Subjek mampu membuat persamaan atau model matematika dari
representasi lain yang diberikan.
214
3) Subjek mampu menulis interpretasi dari suatu representasi dengan
lengkap.
4) Subjek mampu menulis langkah-langkah penyelesaian masalah
matematis dengan kata-kata dengan tepat dan lengkap.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian ini, terdapat beberapa saran diantaranya sebagai
berikut:
1. Pada aspek visual dalam pembelajaran SAVI guru perlu menggunakan media
pembelajaran yang menarik agar siswa terpusat pada informasi awal yang
diberikan guru.
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang jumlah atau persentase masing-
masing adversity quotient siswa untuk dapat dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran dengan pemberian motivasi yang berbeda pada tiap kategori.
Misalnya pada kategori quitter mendapat konseling tentang motivasi dalam
belajar lebih sering daripada kategori camper dan kategori climber mengingat
kemauan belajar dari masing-masing kategori adversity quotient siswa tidak
sama.
3. Perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient
dengan kemampuan representasi matematis siswa.
215
DAFTAR PUSTAKA
Afadil, Suyono, & Poedjiastoeti, S. (2016). Validasi Model Pembelajaran Untuk
Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep
Mahasiswa. In Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 “Mengubah Karya
Akademik Menjadi Karya Bernilai Ekonomi Tinggi” (pp. 630–637). Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Ahmad, S. R. S. (2016). Pengaruh Math Phobia, Self-Efficacy, Adversity Quotient dan
Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika, 3(2), 259–272.
Al-Tabany, T. I. B. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan
Kontekstual: Konsep Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Amalia, M. D., & Dewi, M. P. (2018). Relationship Between Optimism And Adversity Quotient ( Aq ) On Insurance Agent. International Journal For Social Studies,
4(7), 82–87.
Amir, Z., Kurniati, A., & Prahmana, R. C. I. (2017). Adversity Quotient in
Mathematics Learning ( Quantitative Study on Students Boarding School in
Pekanbaru ). International Journal on Emerging Mathematics Education
(IJEME), 1(2), 169–176.
Ardiansyah, A. S., Junaedi, I., & Asikin, M. (2018). Student ’ s Creative Thinking Skill
and Belief in Mathematics in Setting Challenge Based Learning Viewed by
Adversity Quotient. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 7(143), 61–70.
Arends, Richard, I., Kilcher, & Ann. (2010). Teaching for Student Learning: Becoming
an Accomplished Teacher. New York: Routledge.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Rosdakarya.
Arikunto, S. (2013). Arikunto,2013. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Aryani, F., Amin, S., & R, S. (2018). Students ’ Algebraic Reasonsing In Solving
Mathematical Problems With Adversity Quotient. Journal of Physics: Conference
Series, 947(12044), 1–5.
Astuti, E. P. (2017). Representasi Matematis Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Masalah Matematika. Jurnal Tardis Matematika, 10(1), 70–82.
216
Atsnan, M. F., Gazali, R. Y., & Nareki, M. L. (2018). Pengaruh pendekatan problem
solving terhadap kemampuan representasi dan literasi matematis siswa. Jurnal RI,
5(2), 135–146.
Badan Standart Nasional Pendidikan. (2006). Standart Isi untuk Satuan Dasar dan
Menengah: Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/Mts. Jakarta:
Badan Standart Nasional Pendidikan.
Chanifah, N. (2015). Profil Pemecahan Masalah Kontekstual Geometri Siswa SMP
Berdasarkan Adversity Quotient (AQ). Jurnal APOTEMA, 1(2), 59–66.
Creswell, J. W. (2009). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Creswell, J. W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Damaryanti, D. ., Mariani, S., & Mulyono. (2017). The Analysis of Geometrical
Reasoning Ability Viewed from Self-Efficacy on Connected Mathematic Project
(CMP) Learning Etnomathematics-Based. Unnes Journal of Mathematics
Education, 6(3). https://doi.org/10.15294/ujme.v6i3.17126
Damayanti, R., & Afriansyah, E. A. (2018). Perbandingan Kemampuan Representasi
Matematis Siswa antara Contextual Teaching and Learning dan Problem Based
Learning. JIPM:Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 7(1), 30–39.
Danielson, C. (2013). The Framework for Teaching Evaluation Instrument. Virginia:
Association for Supervision and Curriculum Development.
Darojat, L. (2016). Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Open Ended Berdasarkan AQ dengan Learning Cycle 7E. Unnes Journal of
Mathematics Education Research, 5(1), 1–8.
Depdiknas. (2014). Permendikbud No.58 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
Dewi, I., Saragih, S., & Khairani, D. (2017). Analisis Peningkatan Kemampuan
Representasi Matematis Siswa SMA Ditinjau dari Perbedaan Gender. Jurnal
Didaktik Matematika, 4(2), 115–124.
Dewi, N., & Arini, F. (2018). Developing Calculus Textbook Model that Supported
With GeoGebra to Enhancing Students ’ Mathematical Problem Solving and
Mathematical Representation. Journal of Physics: Conference Series, 983(12154), 1–5.
Dina, N. ., Amin, S. ., & Marsiyah. (2018). Flexibility in Mathematics Problem Solving
Based on Adversity Quotient. Journal of Physics: Conference Series, 947(12025), 1–5.
217
Fajriah, N., & Sari, D. (2016). Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Pada Materi SPLDV Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-
Share Di Kelas VIII SMP. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 68– 75.
Fauzan, M., Gani, A., & Syukri, M. (2017). Penerapan Model Problem Based Learning
pada Pembelajaran Materi Sistem Tata Surya untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 5(1), 27–35. https://doi.org/23384379
Fauziah, I., Mariani, S., & Isnarto. (2017). Kemampuan Penalaran Geometris Siswa
pada Pembelajaran RME dengan Penekanan Handso on Activity Berdasarkan
Aktivitas Belajar Abstrak. Unnes Journal of Mathematics Education Research,
6(1), 30–37.
Fitri, N., Munzir, S., & Duskri, M. (2017). Meningkatkan Kemampuan Representasi
Matematis melalui Penerapan Model Problem Based Learning. Jurnal Didaktik
Matematika, 4185(1), 59–67.
Fitrianna, A. Y., Dinia, S., Mayasari, & Nurhafifah, A. Y. (2018). Mathematical
Representation Ability of Senior High School Students : An Evaluation from
Students ’ Mathematical Disposition. Journal of Research and Advance in
Mathematics Education, 3(1), 46–56.
Fuad, M. N. (2016). Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah
Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender. Kreano: Jurnal Matematika
Kreatif-Inovatif, 7(2), 145–152.
Giyarsih. (2016). Active Sharing Knowledge untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Guru-Guru Matematika SMA/SMK Binaan Melalui Pendampingan
Di Kulon Progo. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 4(2), 93–99.
Goldin, G., & Kaput, J. J. (1996). A joint perspective on the idea of representation in
learning and doing mathematics, 397–430.
Gurnito. (2016). Peningkatan Kualitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Contextual Teaching And Learning. Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter
(JIPK), 1(1), 28–33. https://doi.org/2541-0385
Halat, E., & Peker, M. (2011). The Impacts of Mathematical Representations
Developed Through Webquest and Spreadsheet Activities on The Motivation of
Pre-service Ellementary School Teachers. The Turkish Online Journal of
Educational Tecnology(TOJET), 10(2), 259–267.
Hayatunnizar. (2016). Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis melalui Pendidikan Matematika Realistik pada Konsep Pecahan di Sekolah Dasar Negeri
1 Sibreh. Jurnal Didaktik Matematika, 3(2), 119–128.
218
Hernawati, F. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan
Pendekatan PMRI Berorientasi pada Kemampuan Representasi Matematis.
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3(1), 34–44.
Hidayat, W., & Sariningsih, R. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
dan Adversity Quotient Siswa SMP Melalui Pembelajaran Open Ended. Journal
Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 109–118.
Hidayat, W., Wahyudin, & Prabawanto, S. (2018). The Mathematics Argumentation
Ability and Adversity Quotient (AQ) Of Pre-Service Mathematics Teacher.
Journal on Mathematics Education, 9(2), 239–248.
Hidayati, N. (2017). Efektivitas Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif
(Adobe Flash CS6) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN
Jurug Sewon. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 3(3), 169–172.
Hightower, A. M., Lloyd, S. C., & Swanson, C. B. (2011). Improving Student Learning
By Supporting Quality Teaching : Bethesda: Editional Projects in Education, Inc.
Hwang, W.-Y., Chen, N., Dung, J.-J., & Yang, Y.-L. (2007). Multiple Representation
Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem Solving using a
Multimedia Whiteboard System. Educational Technology & Society, 10(2), 191– 212.
Imamuddin, M., & Isnaniah. (2018). Profil Kemampuan Spasial Mahasiswa Camper
dalam Merekonstrksi Irisan Prisma Ditinjau dari Perbedaan Gender. Jurnal
Matematika Dan Pembelajaran, 6(1), 31–39.
Indrawati, K. A. D., Muzaki, A., & Febrilia, B. R. A. (2019). Profil Berpikir Siswa
dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear. Jurnal Didaktik
Matematika, 4185(1), 68–83. https://doi.org/10.24815/jdm.v6i1.12200
Ismawati, A., Mulyono, & Hindarto, N. (2017). Unnes Journal of Mathematics
Education Research Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam
Problem Based Learning dengan Strategi Scaffolding Ditinjau dari Adversity
Quotient. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 6(1), 48–58.
Jitendra, A. K., Nelson, G., Pulles, S. M., Kiss, A. J., & Houseworth, J. (2016). Is
Mathematical Representation of Problems an Evidence-Based Strategy for
Students With Mathematics Difficulties ? Exceptional Children, 83(1), 8–25.
https://doi.org/10.1177/0014402915625062
Junita, R. (2016). Kemampuan Representasi dan Komunikasi Matematis Peserta Didik
SMA Ditinjau dari Prestasi Belajar dan Gaya Kognitif. Pythagoras: Jurnal
Pendidikan Matematika, 11(2), 193–206.
Karsim, Suyitno, H., & Isnarto. (2017). Influence of IQ and Mathematical Disposition
219
Toward the Problem Solving Ability of Learners Grade VII Through PBL
Learning Model with the Assistance LKPD. Unnes Journal of Mathematics
Education, 6(3), 352–359. https://doi.org/10.15294/ujme.v6i3.16936
Kartini. (2009). Peranan Representasi dalam Pembelajaran Matematika. In Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (pp. 978–979).
Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Khusna, H., & Heryaningsih, N. Y. (2018). The influence of mathematics learning
using SAVI approach on junior high school students ’ mathematical modelling
ability. Journal of Physics, 948(1), 1–5. https://doi.org/doi :10.1088/1742- 6596/948/1/012009
Kolai, K., Zainudin, & Suryani. (2014). Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik
melalui Penerapan Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA Kelas IV. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(3).
Lesh, R., & Doerr, H. M. (2003). Beyond Constructivism, Models and Modeling
Perspectives on Mathematics Problem Solving, Learning, and Teaching. London:
Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.
Lubis, C. M., & Surya, E. (2016). Analisis Keefektifan Belajar Matematika Melalui
Pendekatan Stop Think Do pada Siswa MTs. Budi Agung. Jurnal Pendidikan
Matematika, 4(2), 273–282.
Maftukhah, N. A., Nurhalim, K., & Isnarto. (2017). Kemampuan Berpikir Kreatif
dalam Pembelajaran Model Connecting Organizing Reflecting Extending
Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Abstrak. Journal of Primary Education, 6(3), 267–276.
Matore, M. E. E. M., Khairani, A. Z., & Razak, N. A. (2015). The Influence of AQ on
the Academic Achievement among Malaysian Polytechnic Students.
International Education Studies, 8(6), 69–74.
https://doi.org/10.5539/ies.v8n6p69
Merianah. (2019). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Adversity Quotient terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SDIT IQRA ’ 1 Kota
Bengkulu. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 4(1), 29–35.
Minarni, A., Napitupulu, E. E., & Husein, R. (2016). Mathematical Understanding and
Representation Ability of Public Junior High School in North Sumatra. Journal
on Mathematics Education, 7(1), 43–56.
Nadia, L. N., Waluyo, S. T. B., & Isnarto. (2017). Analisis Kemampuan Representasi
220
Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Peserta Didik melalui Inductive Discovery Learning Abstrak. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 6(2), 242–
250.
Narulita, A. A., Mulyono, & Sunarmi. (2013). Keefektifan Pembelajaran Model
Designed Student-Centered Instructional terhadap Kemampuan Representasi
Peserta Didik. Unnes Journal of Mathematics Education, 2(3), 61–65.
Nieveen, N., & Plomp, T. (2013). Educational Design Research. Netherlands:
Netherlands Institute for Curriculum Development.
Nio, T. H. (2016). Pendekatan SAVI (Somatic Auditori Visual Intelektual) untuk
Meningkatkan Kreativitas, Kemandirian Belajar, dan Kepercayaan Diri dalam
Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika X Universitas Negeri
Semarang, 509–522.
Novikasari, I., & Fauzi. (2019). Pengaruh Self-Regulated Learning terhadap
Kemampuan Representasi Matematika Mahasiswa dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah. Jurnal Matematika Dan Pembelajaran, 7(1), 126–135.
Oktaria, M., Alam, A. K., & Sulistiawati. (2016). Penggunaan Media Software
GeoGebra untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP
Kelas VIII. Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 7(1), 108–116.
Parvathy, U., & Praseeda. (2014). Relationship between Adversity Quotient and Academic Problems among Student Teachers, 19(11), 23–26.
Provasnik, S., Kastberg, D., Lemanski, N., Roey, S., & Jenkins, F. (2012). Highlights
From TIMSS 2011 Mathematics and Science Achievement of U.S. Fourth- and
Eighth-Grade Students in an International Context (NCES 2013-009).
Wasgington, DC: National Center for Education Statistics, Institute of Education
Sciences, U.S. Department of Education.
Pujiastuti, E., Waluya, B., & Mulyono. (2018). Tracing for the problem-solving ability
in advanced calculus class based on modification of SAVI model at Universitas
Negeri Semarang Tracing for the problem-solving ability in advanced calculus
class based on modification of SAVI model at Universitas Neg. Journal of
Physics: Conference Series, (983).
Rifa’i, A., & Anni, C. T. (2012). Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Rohman, M. G., Mulyono, & Dwidayati, N. (2016). Kemampuan Aljabar Siswa dalam
Pembelajaran Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Saintifik.
Unnes Journal of Mathematics Education Research, 5(1), 9–16.
Rosalina, E., & Pertiwi, H. C. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatic,
221
Auditori, Visual, dan Intelektual) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika (Judika Education), 1(2), 71–82.
Rosita, D., & Rochmad. (2016). Analisis Kesalahan Siswa dalam Pemecahan Masalah
Ditinjau dari Adversity Quotient pada Pembelajaran Creative Problem Solving.
Unnes Journal of Mathematics Education Research, 5(2), 106–113.
Saad, N. S., & Ghani, S. A. (2008). Teaching Mathematics in Secondary Schools:
Theories and Practices. Perak: Universitas Pendidikan Sultan Idris.
Sahara, R., Mardiyana, & Saputro, D. R. S. (2018). Discovery learning with SAVI
approach in geometry learning. Journal of Physics: Conference Series, 1013(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1013/1/012125
Samosir, R., Sugiharto, & Siman. (2017). Influence Of Somatic , Auditory , Visual ,
Intelectual Approach ( Savi ) And Learning Motivation To Students Social
Studies Results Of Grade Iv Of 060809 Public Elementary School Medan Denai
Academic Year 2016 / 2017. IOSR Journal of Research & Method in Education
(IOSR-JRME), 7(5), 83–86. https://doi.org/10.9790/7388-0705078386
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.
Bandung: Kencana Prenada Media.
Santanapurba, H., & Hidayanti, D. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Berbasis Adobe Flash CS3 pada Materi Bangun Ruang Balok untuk
Siswa SMP/MTS Kelas VIII. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1),
26–33.
Sardin. (2016). Efektivitas Model Pembelajaran SAVI Di Tinjau dari Kemampuan Penalaran Formal pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Baubau. Edumatica, 6(1),
37–45.
Sari, D. P., & Rosjanuardi, R. (2018). Errors Of Students Learning With React Strategy
In Solving The Problems Of Mathematical Represnetation Ability. Journal on
Mathematics Education, 9(1), 121–128.
Sari, N., & Surya, E. (2017). Efektivitas Penggunaan Teknik Scaffolding Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Smp Swasta Al-Washliyah
Medan. Edumatica:Jurnal Pendidikan Matematika, 7(April), 1–10.
https://doi.org/2088-2157
Selevani, D. (2017). Studi Eksplorasi tentang Representasi Matematis Siswa SMP
untuk Bahasan SPLDV (Sistem Persamaan Linear Dua Variabel) Ditinjau
Berdasarkan Extended Level Triad ++. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan
Matematika, 5(1), 53–62.
Shoimin. (2014). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
222
Ar-Ruzz Media.
Sternberg, R. J. (2012). Cognitive Psychology, Sixth Edition. Canada: Wadsworth,
Cengage Learning.
Stoltz, P. G. (2000). Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Alih Bahasa: Hermaya.
Jakarta: Grasindo.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2010). Metedologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metedologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metedologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhartono. (2016). Adversity Quotient sebagai Acuan Guru dalam Memberikan Soal
Pemecahan Masalah Matematika. INOVASI, XVIII(2), 62–70.
Suherman, E., & dkk. (2006). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Edisi Revisi). Bandung: JICA UPI.
Sulastri, Marwan, & Duskri, M. (2017). Kemampuan Representasi Matematis Siswa
SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Jurnal Tardis
Matematika, 10(1), 51–69.
Sulistyowaty, R. K., Kusumah, Y. S., & Priatna, B. A. (2019). Peningkatan
Kemampuan Representasi Matematis melalui Pembelajaran Collaborative
Problem Solving. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(2), 153–162.
Supandi, S., Waluya, S. ., & Rochmad, R. (2018). Think-Talk-Write Model for Abilities In Mathematical Representation. International Journal of Instruction,
11(3), 77–90.
Suryapuspitarini, B. K., & Dewi, N. R. (Nino A. (2018). Problem Solving Ability
Viewed From The Adversity Quotient on Mathematics Connected Mathematics
Project Learning (Cmp) With Etnomathematics Nuanced. Unnes Journal of
Mathematics Education Research, 7(2), 123–129.
Sutarna, N. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatic Auditory Visual
Intellectualy) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Profesi
Pendidikan Dasar, 5(2), 119–126.
Suyitno, A. (2004). Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
223
Suyitno, H. (2006). Pengantar Filsafat Matematika. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.
Taneo, P. N. L., Suyitno, H., & Wiyanto. (2015). Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Karakter Kerja Keras melalui Model SAVI Berpendekatan Kontekstual.
Unnes Journal of Mathematics Education Research, 4(2), 122–129.
Taubah, R., Isnarto, & Rochmad. (2018). Student Critical Thinking Viewed from
Mathematical Self-efficacy in Means Ends Analysis Learning with the Realistic
Mathematics Education Approach. Unnes Journal of Mathematics Education
Research, 7(2), 189–195.
Tyas, W. H., Sujadi, I., & Riyadi. (2016). Representasi Matematis Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Matematika pada Materi Aritmatika Sosial dan
Perbandingan Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15
Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 4(8), 781–792.
Wijayanti, S., & Sungkono, J. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
mengacu Model Creative Problem Solving berbasis Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectually. Al-Jabar:Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 101–
110.
Wong, T. T. (2017). The unique and shared contributions of arithmetic operation
understanding and numerical magnitude representation to children ’ s
mathematics achievement. Journal of Experimental Child Psychology, 164, 68– 86. https://doi.org/10.1016/j.jecp.2017.07.007
Wulandari, I. P. (2019). Berpikir Kritis Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa
Ditinjau dari Adversity Quotient. Prisma: Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 2, 629–636.
Yanti, A. P., Koestoro, B., & Sutiarso, S. (2018). The Students Creative Thinking
Process Based on Wallas in Solving Mathematical Problems Viewed from
Adversity Quotient/Type Climbers. Al-Jabar:Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 51–61.
223
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lampiran A1 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran
Lampiran A2 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
Lampiran A3 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
Lampiran A4 Silabus
Lampiran A5 RPP
Lampiran A6 Bahan Ajar
Lampiran A7 LKS
Lampiran A8 LTS
305
Lampiran A2
Hasil Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran
Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran Validator 1
No
Perangkat/Instrumen Rata-rata
Nilai
Kategori
1. Silabus 4,8 Sangat Baik 2. RPP 4,75 Sangat Baik
3. LKS 4,6 Sangat Baik
4. LTS 4,6 Sangat Baik
Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran Validator 2
No
Perangkat/Instrumen Rata-rata
Nilai
Kategori
1. Silabus 4,45 Sangat Baik 2. RPP 4,3 Sangat Baik
3. LKS 4,4 Sangat Baik
4. LTS 4,4 Sangat Baik
Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran Validator 3
No
Perangkat/Instrumen Rata-rata
Nilai
Kategori
1. Silabus 4,45 Sangat Baik 2. RPP 4,75 Sangat Baik
3. LKS 4,6 Sangat Baik
4. LTS 4,6 Sangat Baik
306
Lampiran A3
Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
No Perangkat/Instrumen Rata-rata Nilai Rata-
Kategori
V1 V2 V3 Rata
1. Silabus 4,8 4,45 4,45 4,56 Sangat Baik 2. RPP 4,75 4,3 4,75 4,6 Sangat Baik
3. LKS 4,6 4,4 4,6 4,53 Sangat Baik
4. LTS 4,6 4,4 4,6 4,53 Sangat Baik
Kode
Validator Keterangan
V1 Dosen Pendidikan Matematika UNNES
V2 Dosen Pendidikan Matematika UNNES
V3 Guru Matematika SMP N 16 Semarang
307
Lampiran 4
SILABUS
Mata pelajaran : Matematika
Satuan pendidikan : SMP N 16 Semarang
Kelas/ semester : VIII/II
KI Sikap Spiritual : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI Sikap Sosial : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI Pengetahuan : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)
berdasarakan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI Keterampilan : Mengolah, menyajikan dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
308
Kompetensi Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Materi pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber belajar
Pengetahuan
3.9 Membedakan
dan menentukan
luas permukaan
dan volume
bangun ruang
sisi datar (kubus,
balok, prisma,
dan prisma).
3.9.1 Menentukan
luas permukaan
prisma.
3.9.2 Menentukan
luas permukaan
limas.
3.9.3 Menentukan
Volume
prisma.
3.9.4 Menentukan
Volume limas.
Bangun Ruang
Sisi Datar
Pertemuan I
Luas
permukaan
Prisma
Pertemuan II
Luas
permukaan
Limas
Pertemuan III
Volume
Prisma
Pertemuan VI
Volume Limas
Guru :
• Memberi contoh
benda di sekitar
yang
merepresentasikan
bangun ruang sisi
datar.
• Mengingatkan
kembali cara
membuat jaring-
jaring.
• Menentukan
unsur-unsur
bangun ruang sisi
datar.
• Menjelaskan
rumus luas dan
volume bangun
ruang sisi datar.
Sikap :
observasi aktivitas
siswa
Pengetahuan:
1. LKS:
menemukan
rumus luas
permukaan dan
volume bangun
ruang sisi datar
limas).
2. Tes Tertulis
(Kuis)
Mengerjakan soal
yang berkaitan
dengan rumus
luas permukaan
dan volume
bangun ruang sisi
datar (kubus,
8 JP
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2016.
Matematika
SMP/MTs Kelas
VIII. Buku Guru.
Jakarta :
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2016.
Matematika
SMP/MTs Kelas
VIII. Buku Siswa.
Jakarta :
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
(prisma dan
309
Kompetensi Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Materi pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber belajar
Siswa
• Mencermati model
atau benda di
sekitar yang
merepresentasikan
bangun ruang sisi
datar.
• Melakukan
percobaan untuk
menemukan jaring-
jaring bangun ruang
sisi datar.
• Melakukan
percobaan untuk
menemukan rumus
luas permukaan dan
volume bangun
ruang sisi datar.
• Menyajikan hasil
pembelajaran
balok, prisma dan
limas).
Internet
Lingkungan
sekitar. Keterampilan
4.9 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
luas permukaan
dan volume
bangun ruang
sisi datar (kubus,
balok, prima dan
limas), serta
gabungannya.
4.9.1 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan luas
permukaan
prisma.
4.9.2 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan luas
permukaan
limas.
4.9.3 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan volume
prisma.
4.9.4 Menyelesaikan
masalah yang
Keterampilan :
1. LTS: Berdiskusi
menyelesaikan
permasalahanyan
g berhubungan
dengan luas
permukaan dan
volume prisma
dan limas.
2. Tes Tertulis
(Kuis)
Menyelesaikan
soal pemecahan
masalah yang
berhubungan
dengan luas
permukaan dan
310
Kompetensi Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Materi pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber belajar
berkaitan
dengan volume
limas.
tentang bangun
ruang sisi datar.
• Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
bangun ruang sisi
datar.
volume prisma
dan limas.
Kepala Sekolah
………………………
NIP.
Semarang, ……………………..
Guru Matematika
………………………………
NIM.
311311
Lampiran A5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 01
Sekolah : SMP N 16 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ 2
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam ber interaksi secara
efektif dengan lingkungan seosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/
teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.9 Membedakan dan menentukan luas
permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prisma, dan
limas).
3.9.1 Menentukan luas permukaan
prisma
312312
4.9 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas),
serta gabungan
4.9.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas
permukaan prisma
C. Indikator Kemampuan Representasi Matematis
Indikator Bentuk Operasional
Representasi Visual Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaian
Representasi Ekspresi
Matematis
Membuat persamaan atau model matematis dari
permasalahan atau informasi yang diberikan.
(Menggunakan simbol, rumus dan perhitungan dengan
benar)
Representasi Teks Tertulis Menulis Interpretasi dari suatu representasi.
(Menulis penggambaran/penafsiran informasi
menggunakan kata-kata dari suatu representasi)
Menulis langkah-langkah penyelesaian masalah
matematis dengan kata-kata
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan model Somatic, Auditory, Visuallization, Intelectually (SAVI) berbantuan
APM, MV 01, LKS 01 dan LTS 01 pada materi luas permukaan prisma diharapkan
siswa dapat:
3.9.1 Menentukan luas permukaan prisma
4.9.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan prisma
E. Materi Pembelajaran
Luas Permukaan Prisma
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, mengomunikasikan).
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan Penugasan
313313
3. Model Pembelajaran : Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI).
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : LKS 01, LTS 01, APM, dan MV 01.
2. Alat : Laptop, LCD proyektor, papan tulis, dan spidol.
3. Sumber Belajar :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika SMP/MTs Kelas
VIII Buku Siswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Model SAVI Komponen
SAVI
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Siswa dan guru memulai pembelajaran
tepat waktu.
Tahap
Persiapan
Auditory
Visualization
10 menit
2. Guru mengucap salam dan siswa
menjawab salam
3. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa
dengan meminta ketua kelas memimpin
doa sebelum pembelajaran dimulai jika
jam pertama, dan menanyakan PR dan
miminta siswa untuk
mengumpulkannya.
4. Guru menyiapkan kondisi siswa agar
siap menerima pelajaran, seperti
menanyakan kehadiran siswa serta
menyiapkan buku pelajaran dan alat
tulis, memperhatikan kerapian pakaian
314314
siswa, serta mengingatkan kebersihan
kelas.
5. Siswa menyimak informasi dari guru
mengenai materi yang akan dipelajari
tentang luas permukaan prisma
6. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru
(MV 01 slide 2)
7. Guru menyampaikan motivasi kepada
siswa dengan menampilkan foto
Ridwan Kamil dan salah satu karyanya
yaitu masjid Al-Irsyad. Untuk dapat
merancang bangunan indah seperti ini
arsitek harus menguasai materi bangun
ruang salah satu sub materinya adalah
luas permukaan prisma. (MV 01 slide 3)
Manfaat mempelajari luas permukaan
prisma dalam kehidupan sehari-hari
contohnya untuk mendesain eksterior
rumah, produk, tenda (MV 01 slide 4 ).
8. Guru menjelaskan tahapan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
siswa (MV 01 slide 5).
9. Guru melakukan apersepsi mengenai
luas segi tiga, segi lima dan segi enam
serta unsur-unsur prisma (MV 01 slide
6)
Menemukan rumus luas permukaan prisma (60 menit)
315315
10. Guru mendemonstrasikan APM prisma
dan jaring-jaringnya. Siswa mengamati
jaring-jaring prisma yang
didemonstrasikan yaitu unsur-unsur
prisma untuk mendorong rasa ingin
tahu siswa (mengamati).
Tahap
penyampaian
Visualization 5 menit
11. Guru mengelompokkan siswa, masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa
dengan cara berhitung dan siswa
dipersilakan berkelompok sesuai
kelompoknya masing-masing.
Intellectual
12. Masing-masing kelompok siswa
menerima LKS 01 dan APM bangun
prisma dari guru untuk menentukan
luas permukaan prisma.
Somatic,
Visualization,
Auditory,
Intellectual
20 menit
13. Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang ada pada
LKS 01 dengan bimbingan guru untuk
mengumpulkan informasi dalam
menentukan luas permukaan prisma,
kemudian megolah data dari informasi
yang didapat dengan mengisi LKS 01
(mengumpulkan informasi).
14. Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan
pada LKS 01 untuk menemukan rumus
luas permukaan prisma (menalar).
15. Salah satu kelompok siswa
mempresentasikan hasil diskusi di
5 menit
316316
depan kelas dan kelompok lain
bertanya atau menanggapi presentasi
yang dilakukan (mengomunikasikan).
16. Guru memberi konfirmasi melalui MV
01 tentang kegiatan LKS 01 yang
dilakukan siswa untuk menentukan
rumus luas permukaan prisma (MV 01
slide 7-11).
Visualization,
Auditory,
Intellectual
17. Siswa dengan panduan guru
menyimpulkan rumus luas permukaan
prisma (MV 01 slide 12) (Menarik
kesimpulan).
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan prisma
18. Posisi siswa masih sama dalam keadaan
berkelompok, guru membagikan LTS
01.
Tahap
Pelatihan
Visualization 15
menit
19. Guru meminta siswa untuk mengamati
masalah pada LTS 01 mengenai luas
permukann prisma (mengamati).
20. Siswa berdiskusi untuk mengumpulkan
informasi agar dapat menyelesaiakan
masalah pada LTS 01 (mengumpul
kan informasi)
Auditory,
Intellectual
21. Siswa berdiskusi menyelesaiakan
masalah yang ada pada LTS 01
(menalar).
317317
22. Siswa menuliskan jawaban dari
permasalahan pada LTS 01 yang telah
disediakan.
Somatic
23. Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dengan percaya diri
(mengomunikasikan).
5 menit
24. Kelompok lain untuk bertanya atau
memberikan tanggapan dari presentasi
yang telah dilakukan dengan percaya
diri (mengomunikasikan).
Auditory,
Intellectual
25. Guru bersama siswa melakukan
konfirmasi atas jawaban siswa dalam
menyelesaikan masalah pada LTS 01.
Auditory,
Visualization,
Intellectual
Kegiatan Penutup
26. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya jika masih mengalami
kesulitan dan membuat rangkuman
mengenai luas permukaan prisma.
Tahap
Penampilan
Hasil
Somatic 10
menit
27. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran
Auditory,
Visualization
28. Guru memberikan kuis 01 kepada siswa
dan mengumpulkannya (5 menit)
Intellectual
29. Guru memberi PR/tugas rumah
30. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu
luas permukaan limas pada buku siswa
318318
31. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan salam
I. Penilaian Hasil Belajar
No.
Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Tujuan
1.
Sikap
Observasi
Lembar
Observasi
Mengetahui sikap
spiritual dan tanggung
jawab siswa selama
pembelajaran
2. Pengetahuan dan
Keterampilan :
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
luas permukaan prisma
Tes
Tertulis
Uraian
(Kuis)
Mengetahui penguasaan
kemampuan pemecahan
masalah siswa yang
terimplementasikan
dalam masalah
kehidupan sehari-hari
pada sub materi luas
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Semarang, ……………………..
Peneliti
NIP. NIM.
Kepala Sekolah
NIP.
319319
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 02
Sekolah : SMP N 16 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ 2
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan seosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/
teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.9 Membedakan dan menentukan luas
permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prisma, dan
limas).
3.9.2 Menentukan luas permukaan
limas
320320
4.9 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas),
serta gabungan
4.9.6 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas
permukaan limas
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan model Somatic, Auditory, Visuallization, Intelectually (SAVI) berbantuan
APM, MV 02, LKS 02 dan LTS 02 pada materi luas permukaan prisma diharapkan
siswa dapat:
3.9.2 Menentukan luas permukaan limas
4.9.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan limas
D. Materi Pembelajaran
Luas Permukaan limas
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, mengomunikasikan).
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan Penugasan
3. Model Pembelajaran : Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : LKS 02, LTS 02, APM, dan MV 02.
2. Alat : Laptop, LCD proyektor, papan tulis, dan spidol.
3. Sumber Belajar :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika SMP/MTs Kelas
VIII Buku Siswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
321321
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Model SAVI Komponen
SAVI
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Siswa dan guru memulai
pembelajaran tepat waktu.
Tahap
Persiapan
Auditory
Visualization
10 menit
2. Guru mengucap salam dan siswa
menjawab salam.
3. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa
dengan meminta ketua kelas memimpin
doa sebelum pembelajaran dimulai jika
jam pertama, dan menanyakan PR dan
miminta siswa untuk
mengumpulkannya.
4. Guru menyiapkan kondisi siswa agar
siap menerima pelajaran, seperti
menanyakan kehadiran siswa serta
menyiapkan buku pelajaran dan alat
tulis, memperhatikan kerapian pakaian
siswa, serta mengingatkan kebersihan
kelas.
5. Siswa menyimak informasi dari guru
mengenai materi yang akan dipelajari
tentang luas permukaan limas.
6. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru
(MV 02 slide 2)
322322
7. Guru menyampaikan motivasi kepada
siswa dengan menampilkan foto Leoh
Ming Pei dan salah satu karyanya yaitu
Piramida Louvre. Untuk dapat
merancang bangunan indah seperti ini
arsitek harus menguasai materi bangun
ruang salah satu sub materinya adalah
luas permukaan limas. (MV 02 slide 3)
Manfaat mempelajari luas permukaan
limas dalam kehidupan sehari-hari
contohnya untuk mendesain eksterior
rumah, mengestimasi jumlah atap
rumah (MV 02 slide 4 ).
8. Guru menjelaskan tahapan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
siswa (MV 02 slide 5).
9. Guru melakukan apersepsi mengenai
luas segi tiga, persegi panjang dan
persegi serta unsur-unsur prisma (MV
02 slide 6).
Menemukan rumus luas permukaan prisma (60 menit)
10. Guru mendemonstrasikan APM limas
dan jaring-jaring nya. Siswa mengamati
jaring-jaring limas yang
didemonstrasikan untuk mendorong
rasa ingi tahu siswa (mengamati).
Tahap
penyampaian
Visualization 5 menit
323323
11. Guru mengelompokkan siswa, masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa
dengan cara berhitung dan siswa
dipersilakan berkelompok sesuai
kelompoknya masing-masing.
Intellectual
12. Masing-masing kelompok siswa
menerima LKS 02 dan APM bangun
limas dari guru untuk menentukan luas
permukaan limas.
Somatic,
Visualization,
Auditory,
Intellectual
20 menit
13. Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang ada pada
LKS 02 dengan bimbingan guru untuk
mengumpulkan informasi dalam
menentukan luas permukaan prisma,
kemudian megolah data dari informasi
yang didapat dengan mengisi LKS 02
(mengumpulkan informasi).
14. Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan
pada LKS 02 untuk menemukan rumus
luas permukaan prisma (menalar).
15. Salah satu kelompok siswa
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain
bertanya atau menanggapi presentasi
yang dilakukan (mengomunikasikan).
10 menit
16. Guru memberi konfirmasi melalui MV
02 tentang kegiatan LKS 02 yang
dilakukan siswa untuk menentukan
Visualization,
Auditory,
Intellectual
324324
rumus luas permukaan limas (MV 02
slide 7-10).
17. Siswa dengan panduan guru
menyimpulkan rumus luas permukaan
limas (MV 02 slide 11) (Menarik
kesimpulan).
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan prisma
18. Posisi siswa masih sama dalam keadaan
berkelompok, guru membagikan LTS
02.
Tahap
Pelatihan
Visualization 20
menit
19. Guru meminta siswa untuk mengamati
masalah pada LTS 02 mengenai luas
permukann limas (mengamati).
20. Siswa berdiskusi untuk mengumpulkan
informasi agar dapat menyelesaiakan
masalah pada LTS 02 (mengumpul
kan informasi)
Auditory,
Intellectual
21. Siswa berdiskusi menyelesaiakan
masalah yang ada pada LTS 02
(menalar).
22. Siswa menuliskan jawaban dari
permasalahan pada LTS 02 yang telah
disediakan.
Somatic
23. Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas dengan
percaya diri (mengomunikasikan).
5 menit
24. Kelompok lain untuk bertanya atau
memberikan tanggapan dari presentasi
Auditory,
Intellectual
325325
yang telah dilakukan dengan percaya
diri (mengomunikasikan).
25. Guru bersama siswa melakukan
konfirmasi atas jawaban siswa dalam
menyelesaikan masalah pada LTS 02.
Auditory,
Visualization,
Intellectual
Kegiatan Penutup
26. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya jika masih mengalami
kesulitan dan membuat rangkuman
mengenai luas permukaan limas.
Tahap
Penampilan
Hasil
Somatic 10
menit
27. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran
Auditory,
Visualization
28. Guru memberikan kuis 02 kepada siswa
dan mengumpulkannya (5 menit)
Intellectual
29. Guru memberi PR/tugas rumah
30. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu
volume prisma pada buku siswa
31. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan salam
H. Penilaian Hasil Belajar
326326
No.
Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Tujuan
1.
Sikap
Observasi
Lembar
Observasi
Mengetahui sikap
spiritual dan tanggung
jawab siswa selama
pembelajaran
2. Pengetahuan dan
Keterampilan :
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
luas permukaan limas
Tes
Tertulis
Uraian
(Kuis)
Mengetahui penguasaan
kemampuan pemecahan
masalah siswa yang
terimplementasikan
dalam masalah
kehidupan sehari-hari
pada sub materi luas
permukaan limas, untuk
perbaikan proses
pembelajaran dan/atau
pengambilan nilai.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Semarang, ……………………..
Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
Kepala Sekolah
NIP.
327327
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 03
Sekolah : SMP N 16 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ 2
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan seosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/
teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.9 Membedakan dan menentukan luas
permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prisma, dan
limas).
3.9.3 Menentukan volume prisma.
4.9 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas),
serta gabungan
4.9.7 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan volume
prisma.
328328
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan model Somatic, Auditory, Visuallization, Intelectually (SAVI) berbantuan
APM, MV 03, LKS 03 dan LTS 03 pada materi luas permukaan prisma diharapkan
siswa dapat:
3.9.3 Menentukan volume prisma.
4.9.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume prisma.
D. Materi Pembelajaran
Volume prisma
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, mengomunikasikan).
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan Penugasan
3. Model Pembelajaran : Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : LKS 03, LTS 03, APM, dan MV 03.
2. Alat : Laptop, LCD proyektor, papan tulis, dan spidol.
3. Sumber Belajar :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika SMP/MTs Kelas
VIII Buku Siswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Model SAVI Komponen
SAVI
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Siswa dan guru memulai pembelajaran
tepat waktu.
Tahap
Persiapan
Auditory
Visualization
10 menit
2. Guru mengucap salam dan siswa
menjawab salam.
329329
3. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa
dengan meminta ketua kelas memimpin
doa sebelum pembelajaran dimulai jika
jam pertama, dan menanyakan PR dan
miminta siswa untuk
mengumpulkannya.
4. Guru menyiapkan kondisi siswa agar
siap menerima pelajaran, seperti
menanyakan kehadiran siswa serta
menyiapkan buku pelajaran dan alat
tulis, memperhatikan kerapian pakaian
siswa, serta mengingatkan kebersihan
kelas.
5. Siswa menyimak informasi dari guru
mengenai materi yang akan dipelajari
tentang volume prisma.
6. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru
(MV 03 slide 2)
7. Guru menyampaikan motivasi kepada
siswa dengan menampilkan foto
Archimedes seorang ilmuan yang salah
satunya berhasil menemukan
perhitungan bangun ruang. (MV 03
slide 3) Manfaat mempelajari volume
prisma (MV 03 slide 4 ).
330330
8. Guru menjelaskan tahapan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
siswa (MV 03 slide 5).
9. Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan prasyarat
mengenai balok (MV 03 slide 6).
Menemukan rumus luas permukaan prisma (60 menit)
10. Guru menunjukkan APM berupa model
balok. Guru meminta salah satu siswa
untuk mengiris model balok tersebut
menjadi 2 bagian yang sama melalui
bidang diagonalnya. Siswa mengamati
bangun yang terbentuk. (mengamati).
Tahap
penyampaian
Visualization 5 menit
11. Guru mengelompokkan siswa, masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa
dengan cara berhitung dan siswa
dipersilakan berkelompok sesuai
kelompoknya masing-masing.
Intellectual
12. Masing-masing kelompok siswa
menerima LKS 03 dari guru untuk
menentukan volume prisma.
Somatic,
Visualization,
Auditory,
Intellectual
20 menit
13. Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang ada pada
LKS 03 dengan bimbingan guru untuk
mengumpulkan informasi dalam
menentukan volume prisma, kemudian
megolah data dari informasi yang
331331
didapat dengan mengisi LKS 03
(mengumpulkan informasi).
14. Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan
pada LKS 03 untuk menemukan rumus
volume prisma (menalar).
15. Salah satu kelompok siswa
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain
bertanya atau menanggapi presentasi
yang dilakukan (mengomunikasikan).
10 menit
16. Guru memberi konfirmasi melalui MV
03 tentang kegiatan LKS 03 yang
dilakukan siswa untuk menentukan
rumus volume prisma (MV 03 slide 7-
9).
Visualization,
Auditory,
Intellectual
17. Siswa dengan panduan guru
menyimpulkan rumus volume prisma
(MV 03 slide 10) (Menarik
kesimpulan).
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan prisma
18. Posisi siswa masih sama dalam keadaan
berkelompok, guru membagikan LTS
03.
Tahap
Pelatihan
Visualization 20
menit
19. Guru meminta siswa untuk mengamati
masalah pada LTS 03 mengenai
volume prisma (mengamati).
20. Siswa berdiskusi untuk mengumpulkan
informasi agar dapat menyelesaiakan
Auditory,
Intellectual
332332
masalah pada LTS 03 (mengumpulkan
informasi)
21. Siswa berdiskusi menyelesaiakan
masalah yang ada pada LTS 03
(menalar).
22. Siswa menuliskan jawaban dari
permasalahan pada LTS 03 yang telah
disediakan.
Somatic
23. Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas dengan
percaya diri (mengomunikasikan).
5 menit
24. Kelompok lain untuk bertanya atau
memberikan tanggapan dari presentasi
yang telah dilakukan dengan percaya
diri (mengomunikasikan).
Auditory,
Intellectual
25. Guru bersama siswa melakukan
konfirmasi atas jawaban siswa dalam
menyelesaikan masalah pada LTS 03.
Auditory,
Visualization,
Intellectual
Kegiatan Penutup
26. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya jika masih mengalami
kesulitan dan membuat rangkuman
mengenai luas permukaan prisma.
Tahap
Penampilan
Hasil
Somatic 10
menit
27. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran
Auditory,
Visualization
28. Guru memberikan kuis 03 kepada siswa
dan mengumpulkannya (5 menit)
Intellectual
29. Guru memberi PR/tugas rumah
333333
30. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu
luas volume limas pada buku siswa
31. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan salam
H. Penilaian Hasil Belajar
No.
Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Tujuan
1.
Sikap
Observasi
Lembar
Observasi
Mengetahui sikap
spiritual dan tanggung
jawab siswa selama
pembelajaran
2. Pengetahuan dan
Keterampilan :
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
volume prisma
Tes
Tertulis
Uraian
(Kuis)
Mengetahui penguasaan
kemampuan pemecahan
masalah siswa yang
terimplementasikan
dalam masalah
kehidupan sehari-hari
pada sub materi volume
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Semarang, ……………………..
Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
Kepala Sekolah
NIP.
334334
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 04
Sekolah : SMP N 16 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ 2
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan seosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/
teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.9 Membedakan dan menentukan luas
permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prisma, dan
limas).
3.9.4 Menentukan volume limas.
4.9 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas),
serta gabungan
4.9.8 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan volume
limas.
335335
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan model Somatic, Auditory, Visuallization, Intelectually (SAVI) berbantuan
APM, MV 04, LKS 04 dan LTS 04 pada materi luas permukaan prisma diharapkan
siswa dapat:
3.9.4 Menentukan volume limas.
4.9.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume limas.
D. Materi Pembelajaran
Volume limas
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, mengomunikasikan).
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan Penugasan
3. Model Pembelajaran : Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : LKS 04, LTS 04, APM, dan MV 04.
2. Alat : Laptop, LCD proyektor, papan tulis, dan spidol.
3. Sumber Belajar :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika SMP/MTs Kelas
VIII Buku Siswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Model SAVI Komponen
SAVI
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Siswa dan guru memulai pembelajaran
tepat waktu.
Tahap
Persiapan
Auditory
Visualization
10 menit
2. Guru mengucap salam dan siswa
menjawab salam.
336336
3. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa
dengan meminta ketua kelas memimpin
doa sebelum pembelajaran dimulai jika
jam pertama, dan menanyakan PR dan
miminta siswa untuk
mengumpulkannya.
4. Guru menyiapkan kondisi siswa agar
siap menerima pelajaran, seperti
menanyakan kehadiran siswa serta
menyiapkan buku pelajaran dan alat
tulis, memperhatikan kerapian pakaian
siswa, serta mengingatkan kebersihan
kelas.
5. Siswa menyimak informasi dari guru
mengenai materi yang akan dipelajari
tentang volume limas.
6. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru
(MV 04 slide 2)
7. Guru menyampaikan motivasi kepada
siswa dengan menampilkan foto Leoh
Ming Pei arsitektur terkenal yang
merancang bangunan menyerupai
limas. (MV 04 slide 3) Manfaat
mempelajari volume prisma (MV 04
slide 4).
337337
8. Guru menjelaskan tahapan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
siswa (MV 04 slide 5).
9. Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan prasyarat
mengenai unsur-unsur kubus dan limas
(MV 04 slide 6-7).
Menemukan rumus luas permukaan prisma (60 menit)
10. Guru mengelompokkan siswa, masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa
dengan cara berhitung dan siswa
dipersilakan berkelompok sesuai
kelompoknya masing-masing.
Tahap
penyampaian
Visualization 5 menit
Intellectual
11. Masing-masing kelompok siswa
menerima LKS 04 dari guru untuk
menentukan volume limas.
Somatic,
Visualization,
Auditory,
Intellectual
20 menit
12. Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang ada pada
LKS 04 dengan bimbingan guru untuk
mengumpulkan informasi dalam
menentukan volume limas, kemudian
megolah data dari informasi yang
didapat dengan mengisi LKS 04
(mengumpulkan informasi).
13. Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan
pada LKS 04 untuk menemukan rumus
volume limas (menalar).
338338
14. Salah satu kelompok siswa
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain
bertanya atau menanggapi presentasi
yang dilakukan (mengomunikasikan).
10 menit
15. Guru memberi konfirmasi melalui MV
04 tentang kegiatan LKS 04 yang
dilakukan siswa untuk menentukan
rumus volume limas (MV 04 slide 8-9).
Visualization,
Auditory,
Intellectual
16. Siswa dengan panduan guru
menyimpulkan rumus volume limas
(MV 04 slide 10) (Menarik
kesimpulan).
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan prisma
17. Posisi siswa masih sama dalam keadaan
berkelompok, guru membagikan LTS
04.
Tahap
Pelatihan
Visualization 20
menit
18. Guru meminta siswa untuk mengamati
masalah pada LTS 04 mengenai
volume prisma (mengamati).
19. Siswa berdiskusi untuk mengumpulkan
informasi agar dapat menyelesaiakan
masalah pada LTS 04 (mengumpulkan
informasi)
Auditory,
Intellectual
20. Siswa berdiskusi menyelesaiakan
masalah yang ada pada LTS 03
(menalar).
339339
21. Siswa menuliskan jawaban dari
permasalahan pada LTS 04 yang telah
disediakan.
Somatic
22. Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas dengan
percaya diri (mengomunikasikan).
5 menit
23. Kelompok lain untuk bertanya atau
memberikan tanggapan dari presentasi
yang telah dilakukan dengan percaya
diri (mengomunikasikan).
Auditory,
Intellectual
24. Guru bersama siswa melakukan
konfirmasi atas jawaban siswa dalam
menyelesaikan masalah pada LTS 04.
Auditory,
Visualization,
Intellectual
Kegiatan Penutup
25. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya jika masih mengalami
kesulitan dan membuat rangkuman
mengenai volume limas.
Tahap
Penampilan
Hasil
Somatic 10
menit
26. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran
Auditory,
Visualization
27. Guru memberikan kuis 04 kepada siswa
dan mengumpulkannya (5 menit)
Intellectual
28. Guru memberi PR/tugas rumah
29. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi bab bangun ruang
sisi datar karena pertemuan selanjutnya
yaitu ulangan harian materi prisma dan
limas.
340340
30. Guru menutup pelajaran dengan doa
dan salam
H. Penilaian Hasil Belajar
No.
Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Tujuan
1.
Sikap
Observasi
Lembar
Observasi
Mengetahui sikap
spiritual dan tanggung
jawab siswa selama
pembelajaran
2. Pengetahuan dan
Keterampilan :
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
volume limas
Tes
Tertulis
Uraian
(Kuis)
Mengetahui penguasaan
kemampuan pemecahan
masalah siswa yang
terimplementasikan
dalam masalah
kehidupan sehari-hari
pada sub materi volume
limas, untuk perbaikan
proses pembelajaran
dan/atau pengambilan
nilai.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Semarang, ……………………..
Guru Mata Pelajaran
NIP.
Kepala Sekolah
NIP.
NIP.
342
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi Peta
Konsep Aspek
Pencapaian KD,
dan Indikator
Materi
1. Luas Permukaan Prisma
2. Luas Permukaan Limas
3. Volume Prisma
4. Volume Limas
343
Bangun Ruang Sisi Datar
Luas Permukaan volume
Prisma
Limas
Pencapaian:
Kemampuan Representasi
matematis
344
Kemampuan yang ingin di capai yaitu kemampuan representasi matematis dengan
indikator sebagai berikut:
Indikator Bentuk Operasional
Representasi Visual Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaian
Representasi Ekspresi
Matematis
Membuat persamaan atau model matematis dari permasalahan atau informasi yang diberikan. (Menggunakan simbol, rumus dan perhitungan dengan benar)
Representasi Teks Tertulis Menulis Interpretasi dari suatu representasi. (Menulis penggambaran/penafsiran informasi menggunakan
kata-kata dari suatu representasi)
Menulis langkah-langkah penyelesaian masalah matematis
dengan kata-kata
345
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Membedakan dan
menentukan luas
permukaan dan volume
bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan
limas).
Pertemuan 1
3.9.5 Menentukan luas permukaan prisma
Pertemuan 2
3.9.6 Menggunakan rumus luas permukaan limas.
Pertemuan 3
3.9.7 Menentukan volume prisma
Pertemuan 4
3.9.8 Menentukan volume limas
4.9 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi
datar (kubus, balok,
prisma, dan limas), serta
gabungan
Pertemuan 1
4.9.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
luas permukaan prisma
Pertemuan 2
4.9.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas permukaan limas
Pertemuan 3
4.9.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume prisma
Pertemuan 4
4.9.12 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume limas
346
LUAS PERMUKAAN PRISMA
Gambar1.1 Model
Prisma Segitiga
Gambar 1.2
Model Prisma
Gambar 1.3
Model Prisma
PENGERTIAN PRISMA
Gambar-gambar di atas (gambar 1, 2 dan 3) menyatakan bangun ruang yang
dinamakan prisma. Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh daerah (region)
bidang datar yang sama yang memuat garis sejajar serta memiliki bidang tegak
berbentuk daerah persegi atau daerah persegi panjang. Dua daerah bidang datar yang
sama itu disebut dengan bidang alas dan bidang tutup.
Jenis prisma ada beberapa macam yang diberi nama sesuai bentuk bidang alas
model prisma. Contoh: gambar (1) mewakili prisma segitiga. Gambar (2) mewakili
prisma segilima, sedangkan gambar (3) dinamakan prisma segienam. Jika kita
perhatikan semua model prisma (1), (2), dan (3) maka prisma-prisma tersebut
mempunyai rusuk-rusuk yang tegak. Model prisma seperti ini menggambarkan prisma
tegak.
347
UNSUR-UNSUR PRISMA
Gambar (4) adalah model prisma segilima ABCDE.FGHIJ.
Bidang pada prisma tersebut adalah daerah ABCDE (bidang alas) dan
daerah FGHIJ (bidang tutup) yang berbentuk bangun datar segilima.
Sedangkan bidang-bidang tegaknya, yaitu daerah ABGF, daerah
BCHG, daerah CDIH, daerah DEJI, dan daerah EAFJ berbentuk
daerah persegi panjang.
Jumlah rusuk pada prisma segilima ini adalah 15 buah,
dengan rusuk tegaknya adalah ruas garis AF, BG, CH, DI, dan EJ.
Sedangkan rusuk-rusuk lainnya adalah ruas garis AB, BC, CD, DE,
EA, FG, GH, HI, JF, dan IJ.
Gambar 1.4
Model Prisma Segilima
Bidang Diagonal Prisma
Perhatikan gambar (5) berikut! Bidang ACHF
Gambar 1.5 Model Prisma
Segilima
merupakan bidang diagonal prisma yang dibatasi oleh dua
diagonal bidang, serta dua rusuk tegak. Bidang seperti ACHF
inilah yang dinamakan dengan bidang diagonal prisma.
Perhatikan kembali bidang diagonal ACHF pada
gambar di samping. Bidang ini dibatasi oleh diagonal bidang
AC dan FH yang saling sejajar dan sama panjang, serta garis
yang memuat rusuk tegak AF dan CH yang sejajar, sama
panjang, dan tegak lurus dengan bidang alas dan tutup, maka
bentuk dari bidang diagonal ACHF adalah daerah persegi
panjang.
348
Gambar 1.6 Model Prisma
Segitiga
Menggambar Prisma
Untuk menggambar sebuah prisma, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Terdapat dua bidang yang sejajar dan kongruen (bentuk dan ukurannya sama) yaitu
bidang alas dan bidang tutup.
2. Rusuk-rusuk tegak pada prisma panjangnya sama.
3. Gambar rusuk-rusuk yang tidak terlihat oleh pandangan mata, digambar dengan
garis putus-putus.
JARING-JARING PRISMA
Jika prisma segitiga ABC.DEF pada gambar (6) kita
iris sepanjang rusuk DE, FE, CF, BE, dan AD
kemudian kita buka dan bentangkan, maka akan
membentuk bangun datar seperti terlihat pada
gambar (7). Gambar (7) tersebut merupakan model
jaring-jaring prisma segitiga.
Gambar 1.7 Model jaring-jaring
prisma segitiga
349
luas bidang permukaan
LUAS PERMUKAAN PRISMA
Prisma Segitga Prisma Segi Empat Prisma Segi Lima Prisma Segi Delapan
Gambar 1.8 bangun prisma
Untuk menghitung prisma dapat kita lakukan dengan
menjumlahkan luas bangun datar pada model jaring-jaring prisma tersebut. Berikut
merupakan daftar bangun-bangun prisma beserta model jaring-jaringnya.
350
Balok juga dapat dikatakan prisma segi empat, sehingga luas
permukaan prisma bisa didapat dari luas permukaan balok. Akan
tetapi pada luas permukaan prisma yang ditekankan adalah luas
351
alas, keliling alas, dan tinggi.
Perhatikan gambar di samping ini, untuk luas permukaan
prisma segi empat sama dengan luas permukaan balok, yaitu
L = 2 (pl + pt + lt)
L = 2pl + 2pt + 2lt
L = 2pl + (2pt + 2lt)
L = 2 × Luas alas + (2p + 2l)t
L = 2 × Luas alas + Keliling alas × tinggi
Sehingga luas prisma secara umum adalah
L = 2 × Luas alas + Keliling alas × tinggi
Gambar 1.9 Model Prisma segiempat
352
LUAS PERMUKAAN LIMAS
Perhatikan arsitektur bangunan berikut!
Berbentuk apakah model bangunan tersebut?
sumber:
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Piramida_Mesir
sumber:
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Louvre_Pyramid
Gambar 2.1 bangunan di dunia berbentuk model limas
Gambar-gambar diatas menyerupai bentuk bangun limas. Kedua bangunan tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
Bangun limas seperti gambar disamping dibatasi oleh satu alas
yang berbentuk persegi dan empat sisi tegak yang berbentuk
segitiga.
Gambar 2.2 Limas segiempat beraturan
Model bangun limas ada bermacam-macam, salah satunya jika dilihat dari bentuk
alasnya, limas dapat dibedakan seperti gambar berikut:
Gambar 2.3 Macam-macam model bangun limas
353
Model a dinamakan limas segitiga, model b dinamakan limas segiempat, model c
dinamakan limas segilima, dan model d dinamakan limas segienam.
1. Pengertian Limas
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh bagian bidang (daerah) segitiga
ataupun daerah segi banyak dan dapat pula dikatakan sebagai segi-n sebagai alas
dan beberapa bagian bidang berbentuk segitiga sebagai bagian bidang tegak yang
bertemu pada suatu titik puncak.
Gambar 2.4 Model limas segiempat
Model Limas dengan puncak T dan daerah
alasnya ABCD dinyatakan dengan
T.ABCD.
Pada limas, bagian bidang banyak tersebut
disebut bagian bidang alas, bagian bidang
segitiga disebut bagian bidang tegak, titik-
titik sudut persekutuannya disebut titik
puncak sedangkan rusuk-rusuk yang
melalui puncak disebut rusuk tegak dan
jarak dari puncak ke bidang alas disebut tinggi limas.
2. Macam-macam Limas s
a. Limas sisi-n sembarang
Yaitu apabila bagian bidang alasnya segi-n sembarang dan puncaknya titik
sembarang, maka limas tersebut disebut Limas sisi-n Sembarang.
b. Limas sisi-n beraturan (limas beraturan) yaitu apabila bagian bidang alasnya
berupa bidang banyak segi-n beraturan dan proyeksi titik puncaknya pada
bagian bidang alas berhimpit dengan titik pusat bagian bidang alasnya.
354
Gambar 2.5 Model Prisma Segiempat
Pada limas beraturan garis tinggi dari
puncak pada sisi tegaknya disebut
apotema.
Tabel. 2.1. Mencari Luas Permukaan Macam-macam Limas
Model Limas Model Jaring-jaring Limas Luas Permukaan
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 + 𝐿4
= 𝐿�����ℎ ��𝑔𝑖�𝑖𝑔� + 3. 𝐿�𝑖���𝑔 ��𝑔��
= 𝐿�𝑖���𝑔 ���� + �����ℎ 𝐿�𝑖���𝑔 ��𝑔��
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 + 𝐿4 + 𝐿5
= 𝐿�����ℎ ��𝑔𝑖��𝑝�� + 4. 𝐿�𝑖���𝑔 ��𝑔��
= 𝐿�𝑖���𝑔 ���� + �����ℎ 𝐿�𝑖���𝑔 ��𝑔��
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 + 𝐿4 + 𝐿5 + 𝐿6
= 𝐿�����ℎ ��𝑔𝑖�𝑖�� + 5. 𝐿�𝑖�𝑖 ��𝑔��
= 𝐿���� + �����ℎ 𝐿�𝑖�𝑖 ��𝑔��
355
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 + 𝐿4 + 𝐿5 + 𝐿6 + 𝐿7
= 𝐿�����ℎ ��𝑔𝑖���� + 6. 𝐿�𝑖���𝑔
��𝑔��
= 𝐿�𝑖���𝑔 ���� + �����ℎ 𝐿�𝑖���𝑔 ��𝑔��
Sifat-sifat yang dapat dibuktikan kebenarannya pada limas :
❖ luas seluruh sisi tegak pada limas beraturan sama dengan setengah hasil kali
apotema dan keliling bidang alas
❖ luas seluruh sisi tegak limas beraturan terpancung sama dengan setengah hasil
kali apotema dengan jumlah keliling bidang atas dan bidang alasnya
356
VOLUME PRISMA
Pernahkah kalian melihat benda-benda di samping? Berbentuk
apakah benda-benda tersebut? Dapatkah pula kalian
menghitung volumenya?
Perhatikan gambar berikut!
b a
Jika model balok ABCD.EFGH pada gambar (a) dibagi dua melalui bidang
diagonal ACGE, maka akan diperoleh dua buah model prisma segitiga, yaitu model
prisma segitiga ACD.EGH dan model prisma segitiga ABC.EFG karena bidang
diagonal balok membagi model balok menjadi dua bagian sama besar, maka:
Volume balok = 2 × volume prisma segitiga.
Volume prisma segitiga = 1
× ������ ����� 2
357
= 1
× �� × �� ×
�� 2
= 1
× ���� �����𝑔 ���� × �� 2
= 1
× (���� ∆��� + ���� ∆���) × �� 2
= 1
× (2 × ���� �����ℎ ∆���) × �� 2
= (���� �����ℎ ∆���) × ��
= ���� �����ℎ ���� × ���𝑔𝑔� ������
Apakah untuk menentukan rumus vo lume pr isma yang lain dapat
menggunakan rumus vo lume pr isma segit iga? Perhat ikan gambar d i
samping ini!
Jika model pr isma segienam beraturan kit a ir is pada bidang diagonal ADJG,
BEKH, dan CFLI, maka kit a akan mendapatkan enam model pr is ma
segit iga beraturan, maka vo lume model segienam beraturan dapat
dinyatakan dalam bentuk ber ikut.
Volume pr isma segienam ABCDEF.GHIJKL
= 6 x vo lume pr isma segit iga BCO.HIT
= 6 x Luas daerah BCO x TO
= luas daerah segienam ABCDEF x TO
= luas daerah alas x t inggi pr isma
Maka untuk setiap pr isma ber laku rumus:
Rumus Volume Prisma
V = A t
A merupakan luas daerah alas prisma dan
t merupakan tinggi prisma.
358
Volume Limas
Perhatikan gambar berikut!
Jika kita membuat semua diagonal ruangnya maka diagonal-diagonal tersebut akan
berpotongan pada satu titik dan membagi kubus ABCD.FEGH menjadi enam Limas
segiempat yang kongruen. Keenam limas kongruen tersebut adalah O.ABCD, O.
BCGF , O. CDHG, O. ADHE, O. ABFE, dan O. FGHE.
Dari uraian di atas maka :
Volume kubus = 6 × Volume limas segiempat.
Volume limas segiempat = 1
× 𝑉����� �����
6
= 1
× � × � ×
� 6
=
1 × (� × �)× 2 ×
1 �
6 2
Jadi vo lume model limas adalah
V = 𝟏
At 𝟑
= 1
× 2 × 𝐿��� �����𝑔 ���� × 𝑇𝑂 6
=
1 × 𝐿��� ���� × ���𝑔𝑔� ����� 3
Dengan, V = Volume model limas A = luas bagian bidang alas limas dan
t = tinggi limas
359
1
Lampiran A7
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 0 Alokasi waktu :
10 menit
Satuan Pendidikan : SMP N 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Dengan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectual (SAVI) siswa dapat menentukan luas
permukaan prisma.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini
berdasarkan hasil diskusi dengan anggota
kelompok kalian.
2. Tuliskan jawabannya langsung pada LKS ini.
Anggota Kelompok: 1. ..................................... 2. ..................................... 3. .....................................
4. .....................................
Mengingat kembali (Visualization)
1. Berbentuk apakah bangun pada gambar 1 (i)? . . . .
(i) (ii) 2. Berbentuk apakah bangun pada gambar 1 (ii)? . . . .
(iii)
Gambar 1
3. Berbentuk apakah bangun pada gambar 1 (iii)? . . . .
1. Berbentuk apakah bangun tersebut?
2. Berpakah banyak sisinya?
3. Berbentuk apa saja sisi?
Gambar 1
360
Mengamati (Visualization)
Gambar (a) Gambar (b) Gambar (c)
Gambar 2. (a) jam kayu (b) tenda pramuka (c) paving
Sumber : www.google.com
Berbentuk apakah gambar a, b dan c?
Berbentuk apakah sisi-sisinya?
Menalar (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual)
Perhatikan gambar prisma dan alat praga prisma masing-masing.
Gambarkan sisi model bangun prisma disamping.
𝐿2
𝐿3 𝐿4 𝐿5
𝐿1
𝐿1 𝐿2
𝐿3 𝐿3 𝐿3
1. Ada berapa banyak sisi model prisma tersebut?
2. Berbentuk apakah sisi-sisinya?
3. Berapakah luas daerah bangun 1?
361
4. Berapakah luas daerah bangun 2?
5. Berapakah luas daerah bangun 3?
6. Berapakah luas daerah bangun 4?
7. Berapakah luas daerah bangun 5?
8. Berapakah total luas daerah kelima bangun tersebut?
9. Apakah ada sisi yang memiliki panjang rusuk yang sama?
10. Panjang rusuk yang sama adalah ��=.......=........= t
11. Tulislah luas daerah semua sisi prisma?
Luas daerah permukaan prisma = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 + 𝐿4 + 𝐿5
= (2 × 𝐿1) + 𝐿3 + 𝐿4 + 𝐿5
= (2 × ���� �����ℎ ��𝑔���𝑔� ���) + (�� × ��)
+ (�� × ��) + (�� × ��)
= 2 luas daerah segitiga DEF + (...t ) + (...t ) + (...t )
= 2 luas daerah segitiga DEF + (.... + .... + ....)t
= 2 .............................. +......... ............................
Menyimpulkan (Intellectual)
Jadi dapat disimpulkan bahwa jika tinggi prisma = t, dan luas
permukaan prisma adalah 𝐿 maka,
Luas Permukaan Prisma = t
362
L
Satuan
2
EMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 0
Pendidikan : SMP N 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Dengan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual
(SAVI) siswa dapat menentukan luas permukaan Limas.
Petunjuk Pengerjaan:
3. Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan hasil
diskusi dengan anggota kelompok kalian.
4. Tuliskan jawabannya langsung pada LKS ini.
Alokasi waktu :
10 menit
Anggota Kelompok: 5. ..................................... 6. ..................................... 7. .....................................
8. .....................................
Mengingat kembali (Visualization)
t l a p s
Bangun apakah itu? Bangun apakah itu? Bangun apakah itu?
Apa rumus
luasnya?
Apa rumus luasnya? Apa rumus
luasnya?
363
T Dari gambar disamping:
• Bangun disamping adalah model bangun…..
• Yang merupakan bagian bidang alas D C
adalah......
• Yang merupakan titik puncak adalah......
• Rusuknya berjumlah.....
A B • Bagian bidang alasnya adalah model bangun
.....
• Bagian bidang tegaknya adalah model
bangun............
Mengamati & menalar (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual)
Model Limas Model Jaring-jaring
Limas
Luas Permukaan Model Limas
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 + ⋯ + ⋯
= 𝐿��𝑔𝑖�� �𝑖���𝑔 ���� + �����ℎ 𝐿��𝑔𝑖�� �𝑖���𝑔….
𝐿 = ⋯ + 𝐿2 + ⋯ + 𝐿4 + ⋯
= 𝐿……. + �����ℎ 𝐿…………………
364
𝐿 = ⋯ + ⋯ + ⋯ + ⋯ + ⋯ + ⋯
= ⋯ + �����ℎ … … … … …
…
𝐿 = ⋯ + ⋯ + ⋯ + ⋯ + ⋯ + ⋯ + ⋯
= ⋯ … … … + �����ℎ … … …
….
Luas Permukaan Prisma = …………………………………….
365
3
L
Satuan
EMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 0
Pendidikan : SMP N 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Dengan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual
(SAVI) siswa dapat menentukan volume prisma.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan hasil
diskusi dengan anggota kelompok kalian.
2. Tuliskan jawabannya langsung pada LKS ini.
Alokasi waktu :
10 menit
Anggota Kelompok:
1. ............................ 2. ..................................... 3. .....................................
4. .....................................
Ayo mengingat kembali! (Visualization, Intellectual)
Perhatikan gambar di samping!
1. Gambar di samping merupakan bangun …
2. Panjangnya adalah …
3. Lebarnya adalah …
4. Tingginya adalah …
5. Volume = ….
Perhatikan gambar di samping!
1. Gambar di samping merupakan bangun …
2. Yang disebut sebagai bidang alas adalah …
3. Tingginya adalah ….=…..=…..
366
Ayo menalar!(Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual)
Perhatikan gambar berikut!
a b
Jika model balok ABCD.EFGH pada gambar (a) dibagi menjadi dua melalui bidang
diagonal ACGE, maka akan diperoleh dua buah model prisma segitiga, yaitu
………………. dan ……………
Karena bidang diagonal balok membagi balok menjadi dua bagian sama besar, maka:
Volume balok = …. × Volume prisma segitiga.
Volume prisma segitiga = 1
× …. 2
= × … .× … .× ….
= × ���� �����𝑔 ���� × ….
= × (���� ∆ … . +���� ∆ … . ) × ….
= × (2 × ���� ∆ … . ) × ….
= … … … . × ….
= … … … … … … … … × … … … …
367
Apakah untuk menentukan rumus volume model prisma yang lain dapat menggunakan
rumus volume model prisma segitiga? Berikan pendapatmu!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Perhatikan gambar disamping ini!
Jika model prisma segienam beraturan kita iris pada bidang ADJG,
BEKH, dan CFLI, maka kita akan mendapatkan enam buah model
prisma segitiga beraturan, maka volume model segienam beraturan dapat
dinyatakan dalam bentuk berikut.
Volume model prisma segienam ABCDEF.GHIJKL
= ...... volume prisma segitiga BOC.HTI
= ……. x ……. x …
= ……. x …….
= ……. x …….
Ayo menyimpulkan! (Intellectual)
Rumus Volume
Prisma
Jika A menyatakan luas daerah alas prisma
dan t menyatakan tinggi prisma maka:
Buatlah kesimpulan tentang volume prisma menggunakan kata-kata!
Volume prisma adalah...........................................................................................
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
368
4
L
Satuan
EMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 0
Pendidikan : SMP N 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Dengan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual
(SAVI) siswa dapat menentukan volume limas.
Petunjuk Pengerjaan:
13. Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan hasil
diskusi dengan anggota kelompok kalian.
14. Tuliskan jawabannya langsung pada LKS ini.
Alokasi waktu :
10 menit
Anggota Kelompok: 9. ..................................... 10. ..................................... 11. .....................................
12. .....................................
Mengingat Kembali (Somatic, Visuallization, Intellectuall)
Perhatikan gambar di samping!
1. Gambar disamping merupakan model bangun ...
2. Panjang rusuk =….
3. Ruas garis diagonal ruang =…, …, …, dan …
4. Volume gambar disamping = … × … × …
Perhatikan gambar di samping! 1. Gambar disamping merupakan model bangun ...
2. Bagian bidang Alas berbentuk …
3. Bagian bidang tegak berberntuk ...
Bagian bidang tegak …, ..., …, dan …
4. Panjang Rusuk Tegak …, …., …, dan …
369
5. Panjang ruas garis tinggi ...
Buatlah pertanyaan dengan me ngg una kan kat a “ volume dan limas”
............................................................................................................................. .
........................................................................................ ......................................
............................................................................................................................. .
............................................................................................ ..................................
............................................................................................................................. .
Ayo mengumpulkan Informasi (Somatic, Auditory, Visuallization, Intellectuall)
370
Jika kita membuat semua ruas garis diagonal ruangnya maka diagonal-diagonal tersebut
akan berpotongan pada satu titik dan membagi model kubus ABCD.FEGH menjadi …
bagian model Limas segiempat yang kongruen. Keenam model limas kongruen tersebut
adalah O.ABCD, ………, ………., ………, ………,dan ……….
Dari uraian di atas maka:
Volume model kubus = … × Volume model limas segiempat.
Volume model limas segiempat = 1
× …
6
= …
× … × … × …
...
= …
× (… . × ….) × … . × 1
� … 2
Ayo Menyimpulkan (Intellectuall)
= …
× … . × … … … … … … … … × …. …
= ...
× … … … … … × …. ...
Rumus Volume
Limas
Jika A menyatakanluas alas limas dan t tinggi
limas maka:
V = …. …. ⬚
Buatlah kesimpulan tentang volume limas menggunakan kata-kata
Volume prisma adalah..............................................................................................
371
LEMB
Satuan
AR KEGIATAN SISWA (LKS) 04
Pendidikan : SMP N 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Dengan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual
(SAVI) siswa dapat menentukan volume limas.
Petunjuk Pengerjaan:
19. Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan hasil
diskusi dengan anggota kelompok kalian.
20. Tuliskan jawabannya langsung pada LKS ini.
Alokasi waktu :
10 menit
Anggota Kelompok: 15. ..................................... 16. ..................................... 17. .....................................
18. .....................................
Mengingat Kembali (Somatic, Visuallization, Intellectuall)
Perhatikan gambar di samping!
5. Gambar disamping merupakan model bangun ...
6. Panjang rusuk =….
7. Ruas garis diagonal ruang =…, …, …, dan …
8. Volume gambar disamping = … × … × …
Perhatikan gambar di samping! 6. Gambar disamping merupakan model bangun ...
7. Bagian bidang Alas berbentuk …
8. Bagian bidang tegak berberntuk ...
Bagian bidang tegak …, ..., …, dan …
9. Panjang Rusuk Tegak …, …., …, dan …
10. Panjang ruas garis tinggi ...
372
Buatlah pertanyaan dengan me ngg una kan kat a “ volume dan limas”
............................................................................................................................. .
....................................................................................................................... .......
............................................................................................................................. .
........................................................................................................................... ...
............................................................................................................................. .
Ayo mengumpulkan Informasi (Somatic, Auditory, Visuallization, Intellectuall)
Jika kita membuat semua ruas garis diagonal ruangnya maka diagonal-diagonal tersebut
akan berpotongan pada satu titik dan membagi model kubus ABCD.FEGH menjadi …
bagian model Limas segiempat yang kongruen. Keenam model limas kongruen tersebut
adalah O.ABCD, ………, ………., ………, ………,dan ……….
Dari uraian di atas maka:
Volume model kubus = … × Volume model limas segiempat.
373
Volume model limas segiempat = 1
× … 6
= …
× … × … × …
...
= …
× (… . × ….) × … . × 1
� … 2
Ayo Menyimpulkan (Intellectuall)
= …
× … . × … … … … … … … … × …. …
= ...
× … … … … … × …. ...
Rumus Volume
Limas
Jika A menyatakanluas alas limas dan t tinggi
limas maka:
V = …. …. ⬚
Buatlah kesimpulan tentang volume limas menggunakan kata-kata
Volume prisma adalah..............................................................................................
374
Lampiran A8 Nama kelompok : No : Kelas :
Identitas kelompok
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) 01 Alokasi w aktu : 10 menit
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas permukaan prisma
Petunjuk Pengerjaan 1. Tuliskan identitas diri
kalian pada tempat yang telah disediakan.
2. Selesaikan masalah di bawah ini dengan menuliskan langkah- langkah penyelesaian (diketahui, ditanyakan dan jawaban).
Kiara ingin bertukar kado dengan temannya.
Dia bermaksud ingin membungkus kado yaitu
sebuah coklat berbentuk prisma segitiga.
Ukuran satu coklat yaitu memiliki panjang 15
cm dan alas coklat berbentuk segitiga sama sisi
dengan ukuran panjang sisi 4 cm. Jika Kiara
ingin memberikan coklat kepada 6 orang
temannya, berapa minimal luas kertas kado
yang dibutuhkan Kiara untuk membungkus
kado coklat tersebut? (√3 =1,7)
Represnetasi Visual Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah
Informasi apa saja yang kalian peroleh dari soal?
Diketahui :
Ditanya :
375
Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaian
Buatlah gambar bangun ruang yang di asumsikan sama dengan bentuk coklat dan beri
keterangan pada gambar.
Representasi Ekspresi Matematis Membuat persamaan model matematika dari representasi lain yang diberikan
Buatlah permisalan dari informasi dan gambar yang kamu buat.
Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
Tulisalah langkah-langkah apa yang kamu lakukan untuk mennetukan luas kado satu
buah coklat.
376
Representasi teks tertulis Menulis interpretasi dari suatu representasi
Tulisalah langkah-langkah apa yang kamu lakukan untuk mennetukan luas kado enam
buah coklat.
Pak Samsul enam bulan lalu membeli sebuah tempat
duduk mungil berbentuk prisma segitiga. Karena salah
satu sisinya terkena cutter saat anaknya sedang membuat
tugas seni, pak Samsul ingin mengganti lapisan sekeliling
tempat duduk tersebut. Adapun yang dilakukan pak
Samsul yaitu mengukur ukuran tempat duduk tersebut
dan diperoleh ukuran sisi alasnya berturut-turut 40cm,
40cm dan 50cm serta tinggi tempat duduk tersebut adalah
50cm. Bantulah pak Samsul untuk menentukan ukuran
minimal kain yang harus dibeli hanya untuk melapisi
sekeliling tempat duduk tersebut.
377
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Prisma dan Limas
Tujuan : Siswa dapat menentukan luas
permukaan prisma
5 menit
KUIS 01
Alokasi waktu :
Petunjuk pengerjaan:
1. Tulis identitas Anda 2. Baca dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas
a. Tulis apa yang diketahui
b. Tulis apa yang ditanya
c. Kerjakan soal sesuai dengan langkah pengerjaan
d. Tulis kesimpulan
3. Bekerjalah secara jujur
4. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan
panjang sisi masing-masing 17 cm, 8 cm, dan 15 cm. Jika
tinggi prisma 50 cm, hitunglah luas permukaan prisma itu!
378
Nama kelompok : No : Kelas :
Identitas kelompok
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) 02 Alokasi w aktu : 10 menit
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas permukaan limas.
Petunjuk Pengerjaan 3. Tuliskan identitas diri
kalian pada tempat yang telah disediakan.
4. Selesaikan masalah di bawah ini dengan menuliskan langkah- langkah penyelesaian (diketahui, ditanyakan dan jawaban).
Bella berencana membuat beberapa tempat
kado seperti gambar di samping dengan bahan
selembar kertas karton besar berukuran 1 � ×
0,7 �. Tempat kado tersebut berbentuk limas
dengan alas persegi dan luas keempat sisi tegak sama. Panjang sisi alas adalah 10 cm dan tinggi
sisi tegak adalah 15 cm. Hitung banyak limas
maksimum yang dapat dibuat Bella dengan
kertas karton tersebut!
Represnetasi Visual Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah
Informasi apa saja yang kalian peroleh dari soal?
Diketahui :
Ditanya :
Sumber : Google
379
Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaian
Buatlah gambar bangun ruang yang di asumsikan sama dengan bentuk tempat kado
dan beri keterangan pada gambar.
Representasi Ekspresi Matematis Membuat persamaan model matematika dari representasi lain yang diberikan
Buatlah permisalan dari informasi dan gambar yang kamu buat.
Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
Tulisalah langkah-langkah apa yang kamu lakukan untuk menentukan luas satu buah
kado berbentuk limas.
380
Representasi teks tertulis Menulis interpretasi dari suatu representasi
Tulisalah langkah-langkah apa yang kamu lakukan untuk menentukan banyak tempat
kado yang dibuat.
Seorang tukang bangunan diminta untuk mengecat atap
gazebo yang berbentuk limas segiempat dengan alas
persegi panjang seperti gambar di samping. Ukuran atap
gazebo sebagai berikut; panjang alas 9 meter, lebar alas 5
meter, dan tinggi limas6 meter. Jika 1 liter cat dapat
digunakan untuk 10 m2 atap, hitung banyak cat yang
dibutuhkan untuk mengecat seluruh permukaan atap! Sumber: Google
381
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Prisma dan Limas
Tujuan : Siswa dapat menentukan luas
permukaan limas.
5 menit
KUIS 02
Alokasi waktu :
Petunjuk pengerjaan:
1. Tulis identitas Anda 2. Baca dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas
e. Tulis apa yang diketahui
f. Tulis apa yang ditanya
g. Kerjakan soal sesuai dengan langkah pengerjaan
h. Tulis kesimpulan
3. Bekerjalah secara jujur
4. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
Seorang tukang bangunan diminta untuk menganti genteng
atap pos satpam yang berbentuk model limas segiempat
dengan bidang alas persegi seperti gambar di samping.
Ukuran atap gazebo sebagai berikut; panjang sisi bidang alas
4 meter dan tinggi limas 2 meter. Jika tiap genteng berbentuk
persegi panjang dengan ukuran 20�� × 25��. Berapa
banyak genteng yang paling sedikit, untuk menutupi permukaan atap tersebut!
382
Nama kelompok : No : Kelas :
Identitas kelompok
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) 03 Alokasi w aktu : 10 menit
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume prisma.
Petunjuk Pengerjaan 5. Tuliskan identitas diri
kalian pada tempat yang telah disediakan.
6. Selesaikan masalah di bawah ini dengan menuliskan langkah- langkah penyelesaian (diketahui, ditanyakan dan jawaban).
Sebuah tenda pramuka berbentuk prisma tegak
segitiga. Panjang tenda 4 m, sedangkan
lebarnya 2,5 m. Jika volume tenda 10m3, maka
tentukan tinggi tenda tersebut.
Sumber : Google
Represnetasi Visual Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah
Informasi apa saja yang kalian peroleh dari soal?
Diketahui :
Ditanya :
383
Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaian
Buatlah gambar bangun ruang yang di asumsikan sama dengan bentuk tenda dan beri
keterangan pada gambar.
Representasi Ekspresi Matematis Membuat persamaan model matematika dari representasi lain yang diberikan
Buatlah permisalan dari informasi dan gambar yang kamu buat.
Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
Tulisalah langkah-langkah apa yang kamu lakukan untuk menentukan tinggi tenda
tersebut.
Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi dengan panjang sisinya 4 cm dan
tinggi 10 cm. Jika panjang sisi alasnya diperbesar tiga kali dari ukuran semula.
Tentukan perbandingan volume prisma semula dengan volume prisma setelah
panjang sisi alasnya diperbesar!
384
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Prisma dan Limas
Tujuan : Siswa dapat menentukan volume
prisma.
5 menit
KUIS 03
Alokasi waktu :
Petunjuk pengerjaan:
1. Tulis identitas Anda 2. Baca dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas
i. Tulis apa yang diketahui
j. Tulis apa yang ditanya
k. Kerjakan soal sesuai dengan langkah pengerjaan
l. Tulis kesimpulan
3. Bekerjalah secara jujur
4. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
Kolam renang berbentuk prisma dengan alas
berbentuk trapesium siku-siku yang
panjangnya 30 m, lebarnya 10 m, kedalaman
air pada ujung dangkal 3 m terus melandai
hingga pada ujung dalam 5 m.
a) tulislah dikatahui, ditanya, dijawab
b) hitunglah volume air kolam renang.
385
Nama kelompok : No : Kelas :
Identitas kelompok
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) 04 Alokasi w aktu : 10 menit
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Tujuan :
Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume limas.
Petunjuk Pengerjaan 7. Tuliskan identitas diri
kalian pada tempat yang telah disediakan.
8. Selesaikan masalah di bawah ini dengan menuliskan langkah- langkah penyelesaian (diketahui, ditanyakan dan jawaban).
Volume sebuah Loyang kue berbentuk
limas yaitu 520 cm3. Jika alasnya
berbentuk segitiga dengan panjang
alas 12 cm dan tingginya 10 cm.
Tentukan tinggi limas tersebut!
Represnetasi Visual Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah
Informasi apa saja yang kalian peroleh dari soal?
Diketahui :
Ditanya :
Sumber : Google
386
Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaian
Buatlah gambar bangun ruang yang di asumsikan sama dengan bentuk loyang dan beri
keterangan pada gambar.
Representasi Ekspresi Matematis Membuat persamaan model matematika dari representasi lain yang diberikan
Buatlah permisalan dari informasi dan gambar yang kamu buat.
Pedagang akan membuat kue bugis koci atau kue
mendut yang di asumsikan bentuknya menyerupai
limas segiempat. Bentuk alas kue tersebut persegi
dengan ukuran panjang sisi 8 cm dan tinggi kue 6 cm.
jika pedagang ingin membuat 100 kue bugis koci,
berapa banyak isi adonan bugis koci yang
dibutuhkan? Apabila tiap 20 kue bugis koci
membutuhkan satu pack tepung beras, berapa pack
tepung beras yang dibutuhkan?
387
Satuan Pendidikan : SMP 16 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi pokok : Prisma dan Limas
Tujuan : Siswa dapat menentukan volume
limas.
5 menit
KUIS 04
Alokasi waktu :
Petunjuk pengerjaan:
1. Tulis identitas Anda
2. Baca dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas
m. Tulis apa yang diketahui
n. Tulis apa yang ditanya
o. Kerjakan soal sesuai dengan langkah pengerjaan
p. Tulis kesimpulan 3. Bekerjalah secara jujur
4. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
Sebuah limas alasnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran 48
cm x 21 cm dan tingginya 18 cm. Tentukan Volume limas tersebut!
389
LAMPIRAN B ANALISIS UJI COBA
Lampiran B1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba TKRM
Lampiran B2 Soal Uji Coba TKRM
Lampiran B3 Kunci Jawaban Soal Uji Coba TKRM
Lampiran B4 Rubik Penskoran Soal Uji Coba TKRM
Lampiran B5 Daftar Skor Uji Coba TKRM
Lampiran B6 Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba TKRM
Lampiran B7 Analisis Reliabilitas Soal Uji Coba TKRM
Lampiran B8 Analisis Daya Pembeda Butir Soal TKRM
Lampiran B9 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba TKRM
Lampiran B10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba TKRM
390
Lampiran B1
KISI-KISI UJI COBA KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/II
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
Jumlah Soal : 7 butir Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.9 Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok,
prisma, dan limas)
4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas), serta gabungannya.
391
Indikator
Bentuk Operasional
Indikator Soal Nomor
soal
Representasi
Visual
Membuat gambar bangun
geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi
penyelesaian.
Menggambarkan bangun prisma
1a
Menggambarkan bangun limas segiempat
2a
Menggambarkan ilustrasi soal bangun prisma dengan alas segitiga sama
sisi
3a
Menggambar ilustrasi soal menjadi bangun ruang limas 5a
Menggambar kue mendut menjadi bangun ruang yang di asumsikan. 6a
Representasi
Ekspresi Matematis
Membuat persamaan atau model
matematis dari permasalahan
atau informasi yang diberikan.
(Menggunakan simbol, rumus
dan perhitungan dengan benar)
Menghitung luas seluruh permukaan bangun prisma segitiga sama sisi
jika tinggi segitiga belum diketahui.
3b
Menentukan lebih dari satu luas selimut prisma tanpa tutup. 4
Menentukan sisa luas plastik penutup dengan menentukan luas selimut limas jika tinggi sisi tegak limas belum ditentukan.
5c
Menentukan tinggi limas 7
Representasi
Teks Tertulis
Menulis Interpretasi dari suatu
representasi. (Menulis
penggambaran/penafsiran
informasi menggunakan kata-
kata dari suatu representasi)
Menentukan dan menjelaskan selimut prisma 1b
Menjelaskan diagonal ruang limas
2b
Menulis langkah-langkah
penyelesaian masalah matematis
dengan kata-kata.
Menuliskan langkah-langkah dalam menentukan sisa luas permukaan
limas.
5b
Menuliskan langkah-langkah dalam menentukan volume limas. 6b
392
Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 80 menit Kelas/Semester Pokok Bahasan
: VIII/II : Prisma dan Limas
Bentuk Soal : Uraian
Lampiran B2
SOAL UJI COBA KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Petunjuk pengerjaan soal
1. Tulis identitas Anda pada lembar jawaban. 2. Baca dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas
a. Tulis apa yang diketahui
b. Tulis apa yang ditanya
c. Kerjakan soal sesuai dengan langkah pengerjaan
d. Tulis kesimpulan
3. Bekerjalah secara jujur
4. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
1. a) Lukislah sebuah prisma segitiga ABC.DEF
b) Tentukan mana yang merupakan selimut prisma. Jelaskan.
2. a) Lukislah sebuah limas segiempat T.ABCD,
b) Sebutkan yang merupakan diagonal ruang limas. Jelaskan
3. Kiara ingin bertukar kado dengan temannya. Dia bermaksud ingin
membungkus kado yaitu sebuah coklat berbentuk prisma. Ukuran satu
coklat yaitu memiliki panjang 15 cm dan alas coklat berbentuk segitiga
sama sisi dengan ukuran panjang sisi 4 cm.
a. Gambarlah ilustrasi coklat menjadi bangun ruang yang di maksud.
b. Berapa minimal luas kertas kado yang dibutuhkan Kiara untuk
membungkus kado coklat tersebut?
4. Siswa kelas 8 akan membuat name table berbentuk prisma tanpa
alas pada meja masing-masing. Name table akan dibuat dengan
ukuran panjang 25 cm. Bagian samping kanan dan kiri berbentuk
segitiga sama kaki dengan panjang sisi yang sama yaitu 10 cm dan
panjang sisi lainnya 12 cm. Bagian kertas yang akan di lem yaitu
1,5 cm. Desain name table seperti gambar di bawah. Berapa luas
karton yang dibutuhkan untuk 1 kelas apabila terdiri dari 34 siswa?
Desain name table
25 cm
10 cm 12 cm 10 cm 1,5 cm
393
5. Sebuah atap tenda untuk stand makanan berbentuk seperti pada
gambar di samping. Alas atap tenda berbentuk persegi dengan
ukuran 4m x 4m. panjang sisi dari titik sudut atap sampai ke
titik puncak atap yaitu 2,5 m.
a. Gambarlah ilustrasi bangun ruang yang sesuai.
b. Tulislah langkah-langkah mengerjakan penyelesaian.
c. Berapa sisa plastik untuk menutup atap tenda apabila
tersedia 20�2
6. Pedagang akan membuat kue bugis koci atau kue mendut yang
diasumsikan bentuknya menyerupai limas segiempat. Bentuk alas
kue tersebut persegi dengan ukuran panjang sisi 8 cm dan tinggi
kue 6 cm.
a) Tulis langkah-langkah dalam mengerjakan penyelesaian.
b) jika pedagang ingin membuat 100 kue bugis koci, berapa
banyak isi adonan bugis koci yang dibutuhkan?
7. Ibu Anita ingin membuat kue dengan bentuk menyerupai
limas segitiga. Loyang kue seperti gambar di samping.
Volume sebuah loyang kue yaitu 520 cm3. Alasnya berbentuk
segitiga dengan panjang alas 12 cm dan tingginya 10 cm. Jika
Ibu Anita ingin membeli kardus untuk membungkusnya,
tentukan tinggi loyang tersebut!
39
4
Lampiran B3
KUNCI JAWABAN TES UJI COBA
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
1 a. Lukislah sebuah prisma segitiga
ABC.DEF b. Tentukan mana yang merupakan
selimut prisma. Jelaskan.
Selesaian:
a. Melukis prisma segitiga ABC.DEF
Membuat gambar
bangun geometri
untuk memperjelas
masalah dan
memfasilitasi
penyelesaian
Representasi
visual
4
39
5
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
b. Menentukan Selimut Prisma Selimut Prisma = Bidang ABED
Bidang BCFE
Bidang ACFD
Penjelasan Selimut Prisma segitiga
Bidang ABED, BCFE, dan ACFD merupakan selimut
prisma karena bidang tersebut terletak di antara dua
penampang atau alas prisma segitiga.
Menulis
Interpretasi dari
suatu representasi
(menulis
penggambaran/pen
afsiran informasi
menggunakan
kata-kata dari
suatu representasi)
Representasi
teks tertulis
4
Total skor jawaban soal nomor 1 8
2 a. Lukislah sebuah limas segiempat
T.ABCD, b. Sebutkan yang merupakan
diagonal ruang limas. Jelaskan.
Penyelesaian :
a. Melukis Limas Segiempat T.ABCD
Membuat gambar
bangun geometri
untuk memperjelas
masalah dan
memfasilitasi
penyelesaian
Representasi
visual
4
39
6
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
b. Menentukan diagonal ruang limas segiempat Limas segiempat tidak memiliki diagonal ruang.
Penjelasan diagonal ruang limas segiempat
Limas segiempat tidak memiliki diagonal ruang
karena setiap titik sudut selalu sebidang jika
dihubungkan.
Menulis
Interpretasi dari
suatu representasi
(menulis
penggambaran/pen
afsiran informasi
menggunakan
kata-kata dari
suatu representasi)
4
Total skor jawaban soal nomor 2 8
3. Kiara ingin bertukar kado dengan
temannya. Dia bermaksud ingin
membungkus kado yaitu sebuah
coklat berbentuk prisma. Ukuran satu
coklat yaitu memiliki panjang 15 cm
dan alas coklat berbentuk segitiga
sama sisi dengan ukuran panjang sisi
4 cm. a. Gambarlah ilustrasi coklat
menjadi bangun ruang yang di
maksud.
b. Berapa minimal luas kertas kado
yang dibutuhkan Kiara untuk
membungkus kado coklat
tersebut?
Diketahui :
Ada 6 buah coklat dengan bentuk masing-masing prisma
segitiga.
Panjang coklat = �𝑝�𝑖��� = 15 cm
Alas coklat bertentuk segitiga sama sisi. Sisi alas coklat 4 cm
√3 =1,7
�����ℎ ������(�) = 6 ���ℎ
Ditanya : a) Gambarlah ilustrasi coklat menjadi bangun ruang
prisma. b) Berapa minimal luas kertas kado yang dibutuhkan
Kiara untuk membungkus kado coklat tersebut?
2
a. Bangun prisma segitiga sama sisi Membuat gambar
bangun geometri
untuk memperjelas
Representasi
Visual
4
39
7
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
4 cm
12 cm 4 cm t
2 cm
masalah dan
memfasilitasi
penyelesaian
39
8
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
b) Menentukan tinggi segitiga
��𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔� = √42 − 22
= √16 − 4
= √12
= 2√3
Menentukan luas permukaan prisma segitiga
Luas prisma = 2 × ���� ���� + �������𝑔
���� × �𝑝�𝑖���
= 2 ×
1 × ���� × � + �������𝑔 ����
× 2 �𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔�
�𝑝�𝑖���
= 2 × 1
× 4 × 2√3 + (4 + 4 + 4) × 15 2
= 8√3 + 180
= 8 × 1,7 + 180
= 193,6 ��2
𝐽��� ���� ������ ���� ����� ����
������ �����ℎ
193,6 ��2
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
=
Representasi
ekspresi
matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 3 10
4. Siswa kelas 8 akan membuat name
table pada meja masing-masing.
Name table akan dibuat dengan
ukuran panjang 25 cm. Bagian
Diketahui :
�𝑝�𝑖��� = 25 cm
����𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔� = 10 cm ����𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔� = 12 cm
Lebar kertas lem = 1,5 cm
2
39
9
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
samping kanan dan kiri berbentuk
segitiga sama kaki dengan panjang
sisi yang sama yaitu 10 cm dan
panjang sisi lainnya 12 cm. Bagian
kertas yang akan di lem yaitu 1,5 cm.
Desain name table seperti gambar di
bawah. Berapa luas karton yang
dibutuhkan untuk 1 kelas apabila
terdiri dari 34 siswa?
Ditanya : Berapa banyak karton yang dibutuhkan untuk membuat
name tabel satu kelas?
Penyelesaian:
Bangun prisma segitiga sama kaki tanpa tutup
20 cm
10 cm 12 cm 10 cm 1,5 cm
2
Menentukan satu luas selimut prisma
Luas selimut prisma = keliling alas × �𝑝�𝑖���
= (2 × ����𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔� + ����𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔� + ���� ���) × �𝑝�𝑖���
= (2 × 10 + 12 + 1,5) × 25
= 33,5 × 25
= 837,5 ��2
Jadi satu name tabel memperlukan luas karton seluas 837,5 ��2
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
Representasi
ekspresi
matematis
4
40
0
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
Menentukan Luas karton 34 siswa/ satu kelas Luas karton 1 kelas = siswa x luas selimut prisma
= 34 x 837,5
= 28.475 ��2
Jadi luas karton yang dibutuhkan satu kelas untuk membuat name tabel seluas 28.475��2.
perhitungan
dengan benar)
Total skor jawaban soal nomor 4 8
5. Sebuah atap tenda untuk stand
makanan berbentuk seperti pada
gambar di samping. Alas atap tenda
berbentuk persegi dengan ukuran 4m
x 4m. panjang sisi dari titik sudut atap
sampai ke titik puncak atap yaitu 2,5
m.
a. Gambarlah ilustrasi bangun ruang
yang sesuai.
Diketahui: Limas segiempat dengan alas berbentuk persegi.
𝑃���� = 4 � Sisi miring = 2,5 m Luas plastik = 20 �2
Ditanya: a) Gambarlah ilustrasi bangun ruang yang sesuai.
b) Tulislah langkah-langkah mengerjakan penyelesaian.
c) Berapa sisa plastik untuk menutup tenda?
2
40
1
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
b. Tulislah langkah-langkah
mengerjakan penyelesaian. c. Berapa sisa plastik untuk menutup
atap tenda apabila tersedia 20�2
Penyelesaian:
a) Bangun limas segiempat memiliki empat sisi tegak.
2,5 m
4 m
Salah satu penampang sisi tegak
2,5 m
Membuat gambar
bangun geometri
untuk memperjelas
masalah dan
memfasilitasi
penyelesaian
Representasi
visual
4
b) Langkah-langkah pembelajaran : 1. Menentukan tinggi sisi tegak menggunakan
rumus phytagoras. 2. Menentukan luas selimut limas segiempat
3. Menentukan plastik pembungkus yang tersisa
Menulis langkah- langkah
penyelesaian
masalah matematis
dengan kata-kata
Represnetasi teks tertulis
4
40
2
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
4. Menyimpulkan hasil
c) Menentukan tinggi sisi tegak menggunakan rumus
phytagoras.
��𝑖�𝑖 �𝑒𝑔�� = √(2,5)2 − 22
= √6,25 − 4
= √2,25
= 1,5 m Jadi tinggi sisi tegak adalah 1,5 m
Menentukan luas selimut limas segiempat Luas selimut limas = 4 x luas sisi tegak
= 4 × 1
× � × � 2 �𝑖�𝑖 �𝑒𝑔��
= 4 ×
1 × 4 × 1,5
2
= 12 �2
Jadi luas tutup stand adalah 12 �2
Menentukan plastik pembungkus yang tersisa Sisal plastik = 20 �2 – 12 �2
= 8 �2
Jadi sisa plastik pembungkus atap stand adalah 8�2
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
Representasi
ekspresi
matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 5 14
6. Pedagang akan membuat kue bugis koci atau kue mendut yang di
asumsikan bentuknya menyerupai
limas segiempat. Bentuk alas kue
Diketahui : s =8 cm
��𝑖��� = 6 �� Jumlah kue yang dibuat = 100 buah
2
40
3
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
tersebut persegi dengan ukuran
panjang sisi 8 cm dan tinggi kue 6
cm.
a. Tulis langkah-langkah dalam
mengerjakan penyelesaian.
b. jika pedagang ingin membuat
100 kue bugis koci, berapa
banyak isi adonan bugis koci
yang dibutuhkan?
Ditanya:
a. Tulis langkah-langkah dalam mengerjakan
penyelesaian. b. jika pedagang ingin membuat 100 kue bugis koci,
berapa banyak isi adonan bugis koci yang
dibutuhkan?
Penyelesaian:
Bentuk kue = limas segiempat dengan alas berbentuk
persegi
6 cm
8 cm
2
a. Langkah-langkah penyelesaian :
1. Menggambar bangun limas segiempat
2. Menentukan volume satu buah limas
3. Mennetukan volume 100 buah limas 4. Menyimpulkan hasil penyelesaian
Menulis langkah-
langkah
penyelesaian
masalah matematis
dengan kata-kata
Representasi
teks tertulis
4
40
4
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
b. Menentukan volume satu adonan
volume limas = 1
× � × � 3 ����
�𝑖���
= 1
× � × � × � 3 �𝑖���
=
1 × 8 × 8 × 6
3
=128 ��3
Jadi banyak adonan satu kue yaitu 128 ��3
Menentukan volume 100 adonan Banyak adonan = 100 x 128 ��3
= 12800 ��3
Jadi banyak adonan untuk membuat 100 kue yaitu 12800 ��3 .
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
Represnetasi
ekspresi
matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 6 12
7 Ibu Anita ingin membuat kue dengan
bentuk menyerupai limas segitiga.
Loyang kue seperti gambar di
samping. Volume sebuah loyang kue
yaitu 520 cm3. Jika alasnya berbentuk
segitiga dengan panjang alas 12 cm
dan tingginya 10 cm. jika Ibu Anita
ingin membeli kardus untuk
membungkusnya, tentukan tinggi
loyang tersebut!
Diketahui : Volume sebuah loyang kue berbentuk limas yaitu
V= 520 cm3
alasnya berbentuk segitiga
panjang alas = p =12 cm
tingginya = t = 10 cm
Ditanya : Tentukan tinggi limas tersebut
2
40
5
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
Menentukan tinggi Limas
������ ����� = 1
× ����
���� × � 3
520 =
1 × 12 × 10 × �
3
520 = 40× �
t = 520
40
t = 13 cm
jadi tinggi Loyang kue adalah 13 cm
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
Representasi
ekspresi
matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 7 6
Total skor keseluruhan 66
����
����� =
����
��������
66
× 100
Lampiran B4
40
6
RUBIK PENILAIAN TES UJI COBA KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
Skor
Representasi Teks Tertulis
Representasi Visual
Representasi Ekspresi Matematis
4 Menulis langkah-langkah atau strategi menyelesiakan
msalah secara matematis, jelas, logis, serta dapat
membuat interpretasi hasil sesuai dengan permasalahan
Membuat gambar bangun
secara benar, lengkap dan
sistematis
Membuat model matematika dengan
benar dan melakukan perhitungan
ekspresi matematis dengan akurat dan
sistematis.
3 Menulis langkah-langkah atau strategi menyelesiakan masalah secara matematis, jelas, dan logis. Namun
dalam menginterpretasikan hasil belum sesuai dengan
permasalahan.
Membuat gambar bangun secara benar akan tetapi
keterangan kurang lengkap
Membuat model matematika dengan benar, akan tetapi saat melakukan
perhitungan ekspresi matematis
kurang tepat
2 Menulis langkah-langkah atau strategi menyelesiakan
masalah dengan benar, tetapi kurang lengkap, serta
interpretasi hasil belum sesuai dengan permasalahan.
Membuat gambar bangun
secara benar tetapi tidak
ada keterangan
Membuat model matematika dengan
benar, tetapi salah dalam perhitungan
ekspresi matematis
1 Hanya sedikit menulis langkah-langkah atau strategi
menyelesaikan masalah, serta salah dalam
menginterpretasikan hasil.
Membuat gambar bangun
tetapi tidak sesuai dengan
permasalahan
Kurang tepat dalam model
matematika dan salah dalam
perhitungan ekspresi matematis.
0 Tidak ada jawaban, meskipun jawaban ditemukan, itu menunjukkan ketidaktahuan konsep dan karenanya informasi yang
diberikan tidak signifikan
Lampiran B5
40
7
Daftar Skor Uji Coba TKRM
No.
Kode Responden
Nomor Butir Soal
1a 1b 2a 2b 3a 3b 4 5a 5b 6
1 B-20 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2
2 B-7 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3
3 B-16 3 2 4 4 4 3 4 4 4 1
4 B-5 4 4 4 2 2 2 2 4 4 3
5 B-6 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2
6 B-2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2
7 B-30 1 1 4 4 4 3 3 4 3 2
8 B-1 2 2 4 2 3 3 4 3 3 2
9 B-36 4 4 4 3 3 2 3 3 2 0
10 B-27 4 4 3 4 2 2 2 1 3 1
11 B-10 4 4 4 1 2 2 1 3 4 0
12 B-4 2 4 4 2 1 3 1 2 3 2
13 B-8 2 4 3 1 3 4 1 2 2 2
14 B-12 4 4 4 2 1 2 2 2 3 0
15 B-17 4 4 2 1 4 0 2 3 2 2
16 B-28 4 4 3 1 1 1 3 1 3 2
17 B-31 4 4 2 2 1 2 2 2 2 2
18 B-21 4 4 4 1 2 2 2 2 1 0
19 B-24 4 4 2 1 2 2 2 3 2 0
20 B-33 2 2 4 3 2 2 2 2 2 1
21 B-34 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2
22 B-22 4 3 4 1 1 2 1 2 2 1
23 B-32 3 4 1 2 2 1 1 2 2 3
24 B-14 4 4 1 1 2 1 1 1 1 4
40
8
25 B-19 4 4 1 2 1 2 1 0 1 4
26 B-9 4 4 3 1 2 2 2 0 1 0
27 B-29 2 2 2 2 1 1 3 2 4 0
28 B-35 1 2 3 0 1 2 2 3 3 2
29 B-11 4 4 3 0 2 3 1 0 1 0
30 B-3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1
31 B-13 4 4 1 1 2 1 1 0 1 2
32 B-25 4 4 1 0 2 1 1 0 1 1
33 B-26 1 2 2 1 2 1 2 2 2 0
34 B-15 4 4 1 0 1 1 1 1 1 0
35 B-18 4 1 2 1 0 1 1 0 1 1
36 B-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
409
Kode Responden
Butir
soal no 1
(X)
Skor
Total (Y)
2
2
XY
B-20 3 34 9 1156 102
B-7
3
33
9
1089
99
B-16 3 33 9 1089 99
B-5 4 31 16 961 124
B-6 2 31 4 961 62
B-2 3 29 9 841 87
Lampiran B6
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1
Rumus :
� ∑ �� − (∑ �)(∑ �) ��� =
√{� ∑ �2 − (∑ �)
2 }{� ∑ �2 − (∑ �)
2 }
Keterangan :
��� : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,
� : banyak peserta tes,
∑ � : jumlah skor item,
∑ � : jumlah skor total,
∑ �2 : jumlah kuadrat skor item
∑ �2 : jumlah kuadrat skor total
∑ �� : jumlah perkalian skor item dan skor total.
Kriteria :
Jika ��� > ����𝑒� maka soal dikatakan valid dan sebaliknya.
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
X Y
410
B-30 1 29 1 841 29
B-1 2 28 4 784 56
B-36 4 28 16 784 112
B-27 4 26 16 676 104
B-10 4 25 16 625 100
B-4 2 24 4 576 48
B-8 2 24 4 576 48
B-12 4 24 16 576 96
B-17 4 24 16 576 96
B-28 4 23 16 529 92
B-31 4 23 16 529 92
B-21 4 22 16 484 88
B-24 4 22 16 484 88
B-33 2 22 4 484 44
B-34 3 22 9 484 66
B-22 4 21 16 441 84
B-32 3 21 9 441 63
B-14 4 20 16 400 80
B-19 4 20 16 400 80
B-9 4 19 16 361 76
B-29 2 19 4 361 38
B-35 1 19 1 361 19
B-11 4 18 16 324 72
B-3 3 17 9 289 51
B-13 4 17 16 289 68
B-25 4 15 16 225 60
B-26 1 15 1 225 15
B-15 4 14 16 196 56
B-18 4 12 16 144 48
B-23 1 10 1 100 10
113 814 395 19662 2552
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
� ∑ �� − (∑ �)(∑ �) ��� =
√{� ∑ �2 − (∑ �)
2 }{� ∑ �2 − (∑ �)
2}
411
36(2552) − (113)(814) ⟺ ��� = √{36(395) − (113)2}{36(19662) − (814)2}
⟺ ��� = −0,0136
Dengan taraf signifikan 5% dan N = 36, diperoleh ����𝑒� = 0,329.
Karena ��� < ����𝑒� maka butir soal nomor 1 tidak valid.
412
�
�
)
Lampiran B7
Perhitungan Reliabilitas Instrmen Tes Uji Coba
Rumus :
Keterangan :
� �𝜋 = (
� − 1)(1 −
∑ 𝜎𝑖 2
𝜎 2 )
�𝜋 : koefisien reliabilitas yang dicari,
∑ 𝜎𝑖 2 : jumlah varians skor butir soal,
𝜎�
2 : varians skor total,
� : banyaknya butir soal.
Rumus untuk mencari varians adalah sebagai berikut. 2
Kriteria :
∑ �2 − ( ∑ �
)
𝜎2 = � �
Jika �𝜋 > ����𝑒� maka item tes yang diuji cobakan dapat dikatakan reliabel
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
Σ𝜎 = 𝜎1 + 𝜎2 + 𝜎3 + ⋯ + 𝜎10
= 11.516 + 11.071 + 13.714 + ⋯ + 13.357
=124.397
(814)2 19,662− 𝜎 = 36 = 35,9016 36
10 �11 = ( 35,902−12,4397
( ) 10−1 35,9016
= 0,726
Pada a = 5% dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0.329
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
413
Lampiran B8
Perhitungan Daya Beda Soal Nomor 1
Rumus :
�̅ �������� ���� − �̅ �������� ����ℎ 𝐷 =
Kriteria Daya Pembeda :
���� ��������
Indeks Daya Pembeda Kriteria
0,00 − 0,20 Jelek
0,21 − 0,40 Cukup
0,41 − 0,70 Baik
0,71 − 1,00 Baik sekali
𝐷 < 0,00 Semuanya tidak baik, sebaiknya
dibuang saja
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 B-20 1 1 B-24 1
2 B-7 1 2 B-33 0
3 B-16 1 3 B-34 1
4 B-5 1 4 B-22 1
5 B-6 0 5 B-32 1
6 B-2 1 6 B-14 1
7 B-30 0 7 B-19 1
8 B-1 0 8 B-9 1
9 B-36 1 9 B-29 0
10 B-27 1 10 B-35 0
11 B-10 1 11 B-11 1
12 B-4 0 12 B-3 1
13 B-8 0 13 B-13 1
14 B-12 1 14 B-25 1
15 B-17 1 15 B-26 0
16 B-28 1 16 B-15 1
Jumlah 11 Jumlah 12
11 12 𝐷 =
18 −
18 = −0,056
Jadi, daya pembeda butir soal nomor 1 dikatakan jelek.
414
Lampiran B9
Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Nomor 1
Rumus :
� � = 𝐽�
dimana
�: indeks kesukaran
� = �����ℎ ����� �������� �����
JS = Jumlah Soal
Kriteria :
0,00 < 𝑃 ≤ 0,30 : Soal sukar
0,30 < 𝑃 ≤ 0,70 : Soal sedang
0,70 < 𝑃 ≤ 1,00 : Soal mudah
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kode Siswa Skor Nomor 1
B-20 3
B-7 3
B-16 3
B-5 4
B-6 2
B-2 3
B-30 1
B-1 2
B-36 4
B-27 4
B-10 4
B-4 2
B-8 2
B-12 4
415
B-17 4
B-28 4
B-31 4
B-21 4
B-24 4
B-33 2
B-34 3
B-22 4
B-32 3
B-14 4
B-19 4
B-9 4
B-29 2
B-35 1
B-11 4
B-3 3
B-13 4
B-25 4
B-26 1
B-15 4
B-18 4
B-23 1
dengan menggunakan rumus diperoleh:
� � = 𝐽�
= 26
= 0,722 23
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
416
Lampiran B10
Analisis Hasil Uji Coba
Tes Kemampuan Representasi Matematis
No.
Kode Responden
Nomor Butir Soal
1a 1b 2a 2b 3a 3b 4 5a 5b 6
1 B-20 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2
2 B-7 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3
3 B-16 3 2 4 4 4 3 4 4 4 1
4 B-5 4 4 4 2 2 2 2 4 4 3
5 B-6 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2
6 B-2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2
7 B-30 1 1 4 4 4 3 3 4 3 2
8 B-1 2 2 4 2 3 3 4 3 3 2
9 B-36 4 4 4 3 3 2 3 3 2 0
10 B-27 4 4 3 4 2 2 2 1 3 1
11 B-10 4 4 4 1 2 2 1 3 4 0
12 B-4 2 4 4 2 1 3 1 2 3 2
13 B-8 2 4 3 1 3 4 1 2 2 2
14 B-12 4 4 4 2 1 2 2 2 3 0
15 B-17 4 4 2 1 4 0 2 3 2 2
16 B-28 4 4 3 1 1 1 3 1 3 2
17 B-31 4 4 2 2 1 2 2 2 2 2
18 B-21 4 4 4 1 2 2 2 2 1 0
19 B-24 4 4 2 1 2 2 2 3 2 0
20 B-33 2 2 4 3 2 2 2 2 2 1
Pem
bed
a
417
21 B-34 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2
22 B-22 4 3 4 1 1 2 1 2 2 1
23 B-32 3 4 1 2 2 1 1 2 2 3
24 B-14 4 4 1 1 2 1 1 1 1 4
25 B-19 4 4 1 2 1 2 1 0 1 4
26 B-9 4 4 3 1 2 2 2 0 1 0
27 B-29 2 2 2 2 1 1 3 2 4 0
28 B-35 1 2 3 0 1 2 2 3 3 2
29 B-11 4 4 3 0 2 3 1 0 1 0
30 B-3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1
31 B-13 4 4 1 1 2 1 1 0 1 2
32 B-25 4 4 1 0 2 1 1 0 1 1
33 B-26 1 2 2 1 2 1 2 2 2 0
34 B-15 4 4 1 0 1 1 1 1 1 0
35 B-18 4 1 2 1 0 1 1 0 1 1
36 B-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Val
idit
as B
uti
r S
oal
SX 113 117 96 64 75 72 71 72 83 51
SX2 113 117 96 64 75 72 71 72 83 51
SXY 2552 2663 2315 1643 1867 1776 1746 1831 2044 1225
rxy -0.014 0.079 0.588 0.765 0.739 0.677 0.691 0.765 0.750 0.296
rtabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329
Keterangan
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid Tidak
Valid
Tingkat
Kesukaran
B 30 30 24 13 14 14 14 18 19 9
JS 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
P 0.83 0.83 0.67 0.36 0.39 0.39 0.39 0.50 0.53 0.25
Keterangan Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah
Day
a
BA 13 14 14 8 10 9 9 11 13 2
BB 13 12 6 1 0 1 1 3 2 3
JA 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
JB 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
418
D 0.00 0.11 0.44 0.39 0.56 0.44 0.44 0.44 0.61 -0.06
Keterangan Jelek Jelek Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Jelek
Rel
iabil
itas
s 1.15 1.11 1.37 1.49 1.22 1.09 0.94 1.60 1.13 1.34
Ss 12.44
Sst 35.90
r11 0.726
Keterangan r11 > r tabel = Reliabel
Keterangan Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang
Rangkuman Hasil Analisis Soal Uji Coba
No Soal
Validitas Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Reliabilitas Keterangan
1a Tidak Valid Sedang Jelek 0,726 Dibuang
1b Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
2a Valid Sedang Baik Digunakan
2b Valid Sedang Cukup Digunakan
3a Valid Sedang Baik Digunakan
3b Valid Baik Digunakan
4 Valid Baik Digunakan
5a Valid Baik Digunakan
5b Valid Baik Digunakan
6 Tidak Valid Jelek Dibuang
Berdasarkan hasil perhitungan analisis butir soal di atas, maka diambil keputusan untuk menggunakan soal nomor 2a, 2b, 3a, 3b, 4, 5a,
5b.
419
LAMPIRAN C INSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran C1 Lembar Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran C2 Hasil Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran C3 Rekapitulasi Hasil Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran C4 Kisi-Kisi Angket Adversity Quotient
Lampiran C5 Angket Adversity Quotient
Lampiran C6 Lembar Penilaian Adversity Quotient
Lampiran C7 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Awal
Lampiran C8 Soal Tes Kemampuan Awal
Lampiran C9 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal
Lampiran C10 Kisi-Kisi Soal TKRM
Lampiran C11 Soal TKRM
Lampiran C12 Kunci Jawaban TKRM
Lampiran C13 Rubik Penskoran Tes Representasi Matematis
Lampiran C14 Pedoman Wawancara
Lampiran C15 Lembar Observasi Siswa
Lampiran C16 Lembar Observasi Guru
471
Lampiran C2
Hasil Lembar Validasi Instrumen Penelitian
Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator 1
No Perangkat/Instrumen Rata-rata
Nilai
Kategori
1. Soal TKRM 4,8 Sangat Baik 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 5,0 Sangat Baik
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru 5,0 Sangat Baik
4. Lembar Wawancara 4,85 Sangat Baik
Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator 2
No Perangkat/Instrumen Rata-rata
Nilai
Kategori
1. Soal TKRM 4,4 Sangat Baik 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 4,5 Sangat Baik
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru 4,25 Sangat Baik
4. Lembar Wawancara Sangat Baik
Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator 3
No Perangkat/Instrumen Rata-rata
Nilai
Kategori
1. Soal TKRM 4,4 Sangat Baik 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 5,0 Sangat Baik
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru 5,0 Sangat Baik
4. Lembar Wawancara 4,85 Sangat Baik
472
5,0 4,25 5,0 4,75 Sangat Baik
4,85 4,6 4,85 4,76 Sangat Baik
Lampiran C3
REKAPITULASI HASIL VALIDITAS INSTRUMEN PENELTIAN
No Perangkat/Instrumen Rata-rata Nilai Rata-
Kategori
V1 V2 V3 Rata
1. Soal TKRM 4,8 4,4 4,4 4,53 Sangat Baik
2. Lembar Observasi
Aktivitas Siswa 5,0 4,5 5,0 4,83 Sangat Baik
3. Lembar Observasi
Aktivitas Guru
4. Lembar Wawancara
Kode
Validator Keterangan
V1 Dosen Pendidikan Matematika UNNES
V2 Dosen Pendidikan Matematika UNNES
V3 Guru Matematika SMP N 16 Semarang
473
KISI-KISI ANGKET ADVERSITY QUOTIENT
Angket Adversity Quotient dibuat dengan mengadopsi angket baku Adversity
Respone Profile (ARP). Indikator, item soal positif dan negatif, jumlah soal dan
keterangan jawaban disesuaikan dengan ARP. Komposisi C O R E disesuaikan pula
dengan ARP. Hal yang membedakan keduanya hanya pada peristiwa dalam setiap soal.
Peristiwa dalam soal harus dimodifikasi dan disesuaikan dengan peristiwa yang
dialami oleh siswa SMP. Akan disertakan ARP sebagai kelengkapan instrumen untuk
mengukur AQ.
Indikator ITEM
Negatif Positif
Control
(Kendali)
1a, 6a, 8a, 9a, 16a, 18a,
19a, 26a, 28a, 29a
10a, 13a, 17a, 23a, 27a
Orgin (Asal-usul) 1b, 8b, 16b, 19b, 29b 10b, 13b, 23b
Ownership (tanggung jawab)
6b, 9b, 18b, 26b, 28b
17b, 27b
Reach (jangkauan) 2a, 4a, 7a, 11a, 12a, 14a, 15a, 21a, 22a, 24a
3a, 5a, 20a, 25a, 30a
Endurance (daya tahab) 2b, 4b, 7b, 11b, 12b, 14b, 15b, 21b, 22b, 24b
3b, 5b, 20b, 25b, 30b
Keterangan:
1. Control
Dimensi ini mempertanyakan berapa banyak kendali yang seseorang rasakan
terhadap se buah peristiwa yang menimbulkan kesulitan? Kata kuncinya ialah
merasakan.
474
2. Orgin & Ownership
Dimensi ini mempertanyakan dua hal yaitu siapa atau apa yang menjadi asal usul
kesulitan dan sampai sejauh manakah seseorang mengakui akibat-akibat kesulitan
itu.
3. Reach
Dimensi ini mempertanyakan sejauh manakah kesulitan akan menjangkau bagian-
bagian lain dari kehidupan seseorang.
4. Endurance
Dimensi ini mempertanyakan berapa lamakah kesulitan akan berlangsung dan
berapa lamakah penyebab kesulitan itu akan berlangsung.
475
Lampiran C5
SKALA ADVERSITY QUOTIENT
(ADVERSITY RESPONE PROFILE)
Definisi Konseptual
Adversity Quotient (AQ) yang didefinisikan sebagai kecerdasan dalam menghadapi
kesulitan adalah kemampuan individu dalam merespon dan menyikapi
kesulitan/hambatan yang dihadapi dalam berbagai peristiwa yang tidak
menyenangkan atau problem dalam kehidupan (kegiatan belajar mengajar)
Defisini Operasional
Adversity Quotient (AQ) adalah kemampuan respon yang diperoleh berdasarkan
hasil ukur beberapa dimensi dalam AQ yaitu control ©, atau kendali, orgin (Or)
atau asal-usul, Ownership (Ow) atau pengakuan, reach ® atau jangkauan dan
endurance (E) atau daya tahan.
1. IDENTITAS RESPONDEN
Nama:………………………………
Kelas:……………………………….
2. PETUNJUK PENGISIAN
a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini dengan baik
b. Ini bukan tes. Setiap butir pernyataan bertujuan memberi pemahaman baru
mengenai aspek penting tentang cara anda berpikir, belajar dan bekerja.
c. Ada 30 peristiwa yang mengandung hambatan/kesulitan.
d. Selesaikan pernyataan-pernyataan untuk setiap peristiwa dengan cara
sebagai berikut:
1) Bayangkan setiap pernyataan sebagai suatu peristiwa yang seolah-olah
sedang terjadi meskipuntampaknya tidak realistis.
476
2) Untuk kedua pertanyaan yang mengikuti setiap peristiwa, lingkarilah salah
satu angka 1, 2, 3, 4, 5 yang merupakan jawaban anda.
Contoh :
Anda merasa takut apabila ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan di kelas.
Yang menyebabkan saya merasa takut adalah sesuatu yang
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Jika anda melingkari angka 1 maka anda merasa bahwa rasa takut anda saat
ditunjuk guru merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi diri anda pada setiap
keadaan dalam kehidupan anda.
Jika anda melingkari angka 5 maka anda merasa bahwa rasa takut anda saat
ditunjuk guru merupakan sesuatu yang tidak akan mempengaruhi diri anda pada
setiap keadaan dalam kehidupan anda.
Penyebab saya merasa takut :
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
Jika anda melingkari angka 1 maka anda merasa bahwa rasa takut anda saat
ditunjuk guru merupakan sesuatu yang akan selalu ada, dan selalu anda rasakan.
Jika anda melingkari angka 5 maka anda merasa bahwa rasa takut anda saat
ditunjuk guru merupakan sesuatu yang hanya muncul pada saat itu dan anda
yakin rasa takut itu tidak akan pernah ada lagi.
Cara mengerjakan contoh :
Anda merasa takut apabila ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan di kelas.
Yang menyebabkan saya merasa takut adalah sesuatu yang
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Dengan melingkari angka 2 berarti angka 2 merupakan jawaban anda
477
Penyebab saya merasa takut :
Akan selalu ada
1
2
3 4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
Dengan melingkari angka 5 berarti angka 5 merupakan jawaban anda.
1. Teman-teman satu kelas tidak menerima ide dan pendapat anda dalam diskusi
dan tanya jawab dalam suatu mata pelajaran.
Yang menyebabkan teman-teman satu kelas saya tidak menerima ide dan pendapat
saya merupakan sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5
Dapat saya
kendalikan
sepenuhnya
Penyebab teman-teman saya tidak menerima ide dan pendapat saya sepenuhnya
berkaitan dengan :
saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau
faktor lain
2. Pada saat presentasi di dalam kelas, teman-teman anda tidak tanggap dan tidak
memperhatikan. Yang menyebabkan teman-teman saya tidak tanggap dan tidak memperhatikan
presentasi saya di depan kelas adalah sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab orang tidak tanggap dengan presentasi saya :
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
3. Anda mendapat nilai baik/tinggi pada ujian untuk pelajaran yang paling anda
anggap sulit.
Yang menyebabkan saya memperoleh nilai baik/tinggi adalah sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Saya memperolah nilai bagus:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
478
4. Hubungan/relasi anda dengan guru tidak baik (harmonis).
Yang menyebabkan hubungan kami semakin jauh dan tidak harmonis adalah sesuatu
yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab tidak harmonisnya hubungan kami adalah:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
5. Suatu hari anda diminta untuk memberi saran oleh orangtua
Yang menyebabkan oramg tua meminta saran saya adalah sesuatu yang :
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab orang tua meminta saran saya:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
6. Anda bertengkar hebat dengan orang tua anda karena anda merasa orang tua
pilih kasih.
Yang menyebabkan pertengkaran hebat adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya
kendalikan
Akibat dari pertengkaran ini adalah sesuatu yang sata rasa:
Bukan tanggung
jawab saya sama
sekali
1
2
3
4
5
Tanggung jawab
saya sepenuhnya
7. Anda diminta guru untuk pindah tempat duduk jika ingin tetap melanjutkan
ulangan.
Yang menyebabkan saya diminta untuk pindah tempat duduk:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab saya diminta untuk pindah tempat duduk:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
479
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
8. Sahabat anda tidak memberikan ucapan selamat pada hari ulang tahun anda.
Yang menyebabkan sahabat saya tidak memberikan selamat adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
9. Seorang sahabat karib anda sakit parah
Yang menyebabkan sahabat karib saya sakit parah adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Akibat peristiwa ini adalah sesuatu yang saya rasa:
Bukan tanggung
jawab saya sama
sekali
1
2
3
4
5
Tanggung jawab saya
sepenuhnya
10. Seorang teman mengajak anda mengikuti lomba olimpiade
Yang menyebabkan saya diajak adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Alasan saya diajak sepenuhnya berkaitan dengan :
Saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau faktor
lain
11. Anda mencalonkan diri menjadi ketua kelas, tapi anda tidak terpilih menjadi
ketua kelas
Yang menyebabkan saya tidak menjadi ketua kelas adalah sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab saya tidak menjadi ketua kelas:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
12. Anda mendapat respon negatif dari sahabat karib anda. Yang menyebabkan saya mendapat respon negatif adalah sesuatu yang:
480
saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau faktor
lain
Penyebab saya mendapat respon negatif tersebut:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
13. Anda mendapat nilai tertinggi di kelas pada mata pelajaran matematika
Penyebab saya mendapat nilai tertinggi adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Saya memperoleh nilai tertinggi sepenuhnya berkaitan dengan:
Saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau faktor
lain
14. Ayah anda di diagnosis mengidap penyakit yang sulit diobati Yang menyebabkan ayag saya menderita penyakit yang sulit diobati adalah sesuatu
yangberkaitan dengan:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab ayah saya menderita penyakit yang sulit diobati:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
15. Nilai raport anda terdapat nilai merah
Yang menyebabkan nilai rapot saya terdapat nagka merah adalah sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi ini saja
Penyebab nilai raport saya terdapat angka merah:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
16. Anda terlambat tiba di sekolah
Penyebab saya terlambat tiba disekolah adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Saya terlambat tiba di sekolah sepenuhnya berkaitan dengan:
481
17. Guru dan teman anda sepakat untuk menunjuk anda sebagai ketua kelas
Penyebab saya dipilih menjadi ketua kelas adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Saya dipilih menjadi ketua kelas sepenuhnya berkaitan dengan:
saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau faktor
lain
18. Kelompok yang anda ketuai mendapatkan nilai paling rendah
Yang menyebabkan kelompok mendapat nilai paling rendah adalah:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Akibat dari peristiwa itu adalah sesuatu yang saya rasa:
Bukan tanggung
jawab saya sama
sekali
1
2
3
4
5
Tanggung jawab saya
sepenuhnya
19. Tiba-tiba orang tua anda menawarkan untuk memotong uang saku anda sebesar
50 persen kalau anda ingin terus bersekolah.
Yang menyebabkan uang saku saya dipotong adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Penyebab uang saku saya dipotong sepenuhnya berkaitan dengan:
saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau faktor
lain
20. Anda menerima hadiah tidak terduga pada hari ulang tahun anda.
Yang menyebabkan saya mendapatkan hadiah adalah sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab anda mendapatkan hadiah adalah:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
482
Saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau faktor
lain
21. Transportasi yang anda kendarai menuju ke sekolah mogok dijalan. Yang menyebabkan transportasi yang anda kendarai mogok di jalan adalah sesuatu
yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab transportasi yang saya kendarai mogok:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
22. Anda belum menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Yang menyebabkan saya belum menyelesaikan tugas yang diberikan guru adalah
sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab saya belum menyelesaikan tugas yang diberikan guru:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
23. Anda terpilih sebagai ketua OSIS/Ekstrakulikuler
Penyebab anda terpilih sebagai ketua OSIS/Ekstrakulikuler adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Penyebab saya terpilih sebagai ketua OSIS/Ekstrakulikuler sepenuhnya berkaitan
dengan:
24. Anda tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada anda. Yang menyebabkan saya tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada
saya dalah sesuatu yang berkaitan dengan:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab saya tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
483
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
25. Tugas yang anda kerjakan sangat memuaskan sehingga guru memuji anda
didepan teman-teman.
Yang menyebabkan saya dipuji oleh guru didepan teman-teman adalah sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab saya dipuji oleh guru didepan temna-teman saya:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
26. Saat pembagian rapor, guru memperingatkan anda untuk lebih rajin belajar.
Yang menyebabkan guru memperingatkan saya adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Hasil dari peristiwa itu adalah sesuatu yang saya rasa:
Bukan tanggung
jawab saya sama
sekali
1
2
3
4
5
Tanggung jawab saya
sepenuhnya
27. Karena kesuksesan kegiatan OSIS yang anda ketuai, kepala sekolah merasa
senang dna menuji anda. Yang menyebabkan saya dipuji kepala sekolah adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Hasil dari peristiwa itu adalah sesuatu yang saya rasa:
Bukan tanggung
jawab saya sama
sekali
1
2
3
4
5
Tanggung jawab saya
sepenuhnya
28. Sarana pembelajaran di kelas sangat minim dan tidak memadai Yang menyebabkan sarana pembelajaran dikelas sangat minim dan tidak memadai
adalah sesuatu yang:
484
Hasil dari peristiwa itu adalah sesuatu yang saya rasa:
Bukan tanggung
jawab saya sama
sekali
1
2
3
4
5
Tanggung jawab saya
sepenuhnya
29. Anda tidak naik kelas
Penyebab saya tidak naik kelas adalah sesuatu yang:
Tidak dapat saya
kendalikan
1
2
3
4
5 Dapat saya kendalikan
sepenuhnya
Penyebab saya tidak naik kelas sepenuhnya berkaitan dengan:
Saya
1
2
3
4
5 Orang lain atau faktor
lain
30. Anda terpilih untuk mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan keluar negeri
Yang menyebabkan saya mendapat beasiswa adalah sesuatu yang:
Berkaitan semua
aspek kehidupan
saya
1
2
3
4
5
Berkaitan dengan
situasi saat ini saja
Penyebab saya mendapat beasiswa:
Akan selalu ada
1
2
3
4
5 Tidak akan pernah
ada lagi
Peristiwa C- 𝑶𝒓 - 𝑶𝒘 -
R- E-
1
2
4
6
7
8
9
11
12
14
15
16
18
19
21
22
24
26
28
29
485
Lampiran C6
Lembar Penilaian
Angket Adversity Respone Profile
1. Secara vertikal, jumlahkan
skor Or dan Ow Anda.
Masukkan dalam kotak-kotak
itu.
2. Tambahkan jumlah Or dan Ow
Anda untuk mendapatkan
angka O2
3. Secara terpisah hitunglah C,
R, dan E Anda dengan
menjumlahkan angka-angka
dalam setiap kolom.
Masukkan hasilnya ke dalam
kolom yang tepat.
4. Mulai dari kiri ke kanan,
jumlahkan angka-angka C, O2,
R, E Anda untuk mendapatkan
AQ keseluruhan.
Masukkan hasilnya kedalam
segitiga di bawah.
C O2 R E
48
6
Lampiran C7
KISI-KISI TES KEMAMPUAN AWAL REPRESENTASI MATEMATIS
Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/II
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 50 menit
Jumlah Soal : 3 butir
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.9 Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
balok, prisma, dan limas)
4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas), serta gabungannya.
48
7
Indikator
Bentuk Operasional
Indikator Soal Nomor
soal
Representasi
Visual
Membuat gambar bangun geometri untuk
memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaian.
Menggambarkan sketsa kubus
1a
Menggambarkan sketsa balok
3a
Representasi
Ekspresi
Matematis
Membuat persamaan atau model matematis
dari permasalahan atau informasi yang
diberikan.
(Menggunakan simbol, rumus dan perhitungan
dengan benar)
Menghitung panjang kawat yang digunakan untuk membuat
kerangka kubus jika panjang sisi kubus belum diketahui.
1a
Menentukan harga kain yang harus dibeli jika luas belum
diketahui.
3c
Representasi Teks Tertulis
Menulis Interpretasi dari suatu representasi.
(Menulis penggambaran/penafsiran informasi
menggunakan kata-kata dari suatu
representasi)
Menjelaskan pilihan yang harus dipilih dengan mencari
ukuran luas balok.
2
Menulis langkah-langkah penyelesaian
masalah matematis dengan kata-kata.
Menuliskan langkah-langkah untuk menentukan harga suatu
kain.
3b
Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 50 menit Kelas/Semester Pokok Bahasan
: VIII/II : Prisma dan Limas
Bentuk Soal : Uraian
488
Lampiran C8
SOAL TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Petunjuk pengerjaan soal
1. Tulis identitas Anda pada lembar jawaban. 2. Baca dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas
a. Tulis apa yang diketahui
b. Tulis apa yang ditanya
c. Kerjakan soal sesuai dengan langkah pengerjaan
d. Tulis kesimpulan
3. Bekerjalah secara jujur
4. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
1. Rania ingin membuat kerangka dari sebuah kubus dengan kawat. Diketahui luas
permukaan kubus tersebut yaitu 1350 ��2 .
a. Gambarlah model kerangka kubus tersebut!
b. Berapa total panjang kawat yang diperlukan Rania untu membuat model
kerangka kubus tersebut?
2. Untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, Kampung Durian
Runtuh mengadakan gerak jalan dan pembagian doorprize. Untuk itu, setiap kepala
keluarga diharapkan menyumbangkan hadiah kecil untuk doorprize. Bu Ita
berencana menyumbang sabun batangan 5 buah. Ukuran setiap sabun adalah
(9 × 5 × 3) ��. Jika terdapat dua pilihan untuk membungkus sabun batang yaitu
satu bungkus persabun atau membungkus sekaligus lima sabun batang, mana yang
harus dipilih Bu Ita? Beri penjelasan atas jawaban anda.
3. Sebuah spring bed dengan panjang 1,8 m, lebar 1,2 m dan tinggi 0,2 m.
a. Gambarlah sketsa spring bed tersebut.
b. Tuliskan langkah-langkah untuk menyelesaiakn poin c.
c. Jika harga kain tersebut �𝑝 45.000 per �2 , tentukan harga total kain yang
diperlukan untuk membungkus seluruh bagian spring bed tersebut.
489
Lampiran C9
KUNCI JAWABAN
TES KEMAMPUAN AWAL REPRESENTASI MATEMATIS
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
1. Rania ingin membuat kerangka dari
sebuah kubus dengan kawat.
Diketahui luas permukaan kubus
tersebut yaitu 1350 ��2. c. Gambarlah model kerangka
kubus tersebut!
d. Berapa total panjang kawat
yang diperlukan Rania untu
membuat model kerangka
kubus tersebut?
Diketahui : L.Kubus = 1350 ��2.
Ditanya : a) Sketsa Model
b) Panjang kawat yang diperlukan untuk
membuat kerangka kubus.
2
Penyelesaian:
a) Sketsa Model
H G
E F
C
A B
Membuat gambar
bangun geometri
untuk memperjelas
masalah dan
memfasilitasi
penyelesaian
Representasi
visual
4
490
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
b) Panjang kawat yang diperlukan
menentukan sisi kubus
𝐿 = 6�2
⇔ 1350 = 6�2
⇔ 225 = �2
⇔ �2 = 15
Panjang sisi kubus 15 cm
Menentukan panjang kawat yang diperlukan Panjang kawat = 12 x 15cm
= 180 cm
Jadi panjang kawat minimal yang diperlukan untuk
membuat kerangka kubus adalah 180 cm
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
Representasi
Ekspresi Matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 1 10
2. Untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia,
Kampung Durian Runtuh
mengadakan gerak jalan dan
pembagian doorprize. Untuk itu,
setiap kepala keluarga diharapkan
menyumbangkan hadiah kecil untuk
doorprize. Bu Ita berencana
menyumbang sabun batangan 5 buah.
Ukuran setiap sabun adalah (9 × 5 ×
Diketahui : Ada 5 buah sabun
Ukuran: (9 × 5 × 3) ��
Ditanya : Jika terdapat dua pilihan untuk membungkus sabun batang
yaitu satu bungkus persabun atau membungkus sekaligus
lima sabun batang, mana yang harus dipilih Bu Ita? Beri
penjelasan atas jawaban anda.
2
491
3) ��. Jika terdapat dua pilihan
untuk membungkus sabun batang yaitu satu bungkus persabun atau
membungkus sekaligus lima sabun
batang, mana yang harus dipilih Bu
Ita? Beri penjelasan atas jawaban
anda.
Penyelesaian :
Menentukan ukuran kertas kado untuk membungkus
tiap sabun:
Luas kertas kado minimum
𝐿 = 2(�� + �� + ��)
= 2((9 × 5) + (9 × 3) + (5 × 3))
= 2(45 + 27 + 15)
= 2 × 87 = 174 ��
���� 5 ����� = 174 × 5
= 870 ��2
Jadi, luas kertas kado minimum yang dapat digunakan Bu Ita untuk membungkus kado adalah 870 ��2
Menentukan ukuran kertas kado untuk membungkus seluruh sabun:
5 sabun ditumpuk secara vertical, ukurannya menjadi (9 × 5 × 15) ��.
Luas kertas kado minimum 𝐿 = 2(�� + �� + ��)
= 2((9 × 5) + (9 × 15) + (5 × 15))
= 2(45 + 135 + 75)
= 2 × 255
= 510
Jadi, luas kertas kado minimum yang dapat digunakan Bu Ita untuk membungkus kado adalah 510 ��2
Pilihan untuk membungkus sabun menjadi satu adalah pilihan yang tepat, karena kertas kado yang diperlukan
Menulis
Interpretasi dari
suatu representasi.
(Menulis
penggambaran/pen
afsiran informasi
menggunakan
kata-kata dari suatu representasi)
Representasi
Teks tertulis
4
493
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
Total skor jawaban soal nomor 2 6
3. Sebuah spring bed dengan panjang
1,8 m, lebar 1,2 m dan tinggi 0,2 m.
d. Gambarlah sketsa spring bed
tersebut. e. Tuliskan langkah-langkah
untuk menyelesaiakn poin c.
f. Jika harga kain tersebut
�𝑝 45.000 per �2 , tentukan
harga total kain yang diperlukan untuk
membungkus seluruh bagian spring bed tersebut.
Diketahui :
panjang 1,8 m, lebar 1,2 m dan tinggi 0,2 m
Ditanya: a. Gambarlah sketsa spring bed tersebut.
b. Tuliskan langkah-langkah untuk menyelesaiakn
poin c.
c. Jika harga kain tersebut �𝑝 45.000 per
�2 , tentukan harga total kain yang diperlukan
untuk membungkus seluruh bagian spring bed tersebut.
2
Penyelesaian: a. Sketsa spring bed berbentuk balok
1,8
0,2
1,2
4
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
a. Langkah-langkah penyelesaian :
1. Menggambar sketsa balok
2. Menentukan luas satu buah persegi panjang tanpa
alas 3. Menentukan harga kain seluruhnya
4. Menyimpulkan hasil penyelesaian
Menulis langkah-
langkah
penyelesaian
masalah matematis
dengan kata-kata
Representasi
teks tertulis
4
b. Menentukan harga total kain
Menentukan luas permukaan tanpa alas
𝐿 = (� × �) + 2(� × �) + 2(� × �) = (1,8 × 1,2) + 2(1,2 × 0,2) + 2(1,2 × 0,2)
= 2,16 + 0,48 + 0,72
= 3,36 �2
Menentukan harga kain : Harga total = ���� × ℎ��𝑔� ��������
= 3,36 × 45.000
= 151.200
Jadi harga total kain yang diperlukan untuk membungkus seluruh bagian spring bed adalah
�𝑝 151.200.
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
Represnetasi
ekspresi
matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 3 14
Total skor keseluruhan 30
���� � ���� =
495
Lampiran C10
KISI-KISI TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/II
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 65 menit
Jumlah Soal : 4 butir
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.9 Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
balok, prisma, dan limas)
4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas), serta gabungannya.
496
Indikator
Bentuk Operasional
Indikator Soal Nomor
soal
Representasi Visual
Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi
penyelesaian.
Menggambarkan bangun limas segiempat 1a
Menggambarkan ilustrasi soal bangun prisma dengan alas segitiga sama sisi
2a
Representasi
Ekspresi Matematis
Membuat persamaan atau model
matematis dari permasalahan
atau informasi yang diberikan.
(Menggunakan simbol, rumus
dan perhitungan dengan benar)
Menghitung luas seluruh permukaan bangun prisma segitiga sama sisi
jika tinggi segitiga belum diketahui.
2b
Menentukan lebih dari satu luas selimut prisma tanpa tutup. 4
Menentukan lebih dari satu volume limas segiempat 3b
Representasi
Teks Tertulis
Menulis Interpretasi dari suatu
representasi. (Menulis
penggambaran/penafsiran
informasi menggunakan kata-
kata dari suatu representasi)
Menjelaskan diagonal ruang limas 1b
Menulis langkah-langkah
penyelesaian masalah matematis
dengan kata-kata.
Menuliskan langkah-langkah dalam menentukan volume limas. 3a
497
Lampiran C11
SOAL TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 65 menit
Kelas/Semester : VIII/II Bentuk Soal : Uraian
Pokok Bahasan : Prisma dan Limas
Petunjuk pengerjaan soal
1. Tulis identitas Anda pada lembar jawaban. 2. Baca dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas
e. Tulis apa yang diketahui
f. Tulis apa yang ditanya
g. Kerjakan soal sesuai dengan langkah pengerjaan
h. Tulis kesimpulan
3. Bekerjalah secara jujur
4. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
1. a) Lukislah sebuah limas segiempat T.ABCD,
b) Sebutkan yang merupakan diagonal ruang limas. Jelaskan
2. Kiara ingin bertukar kado dengan temannya. Dia bermaksud ingin
membungkus kado yaitu sebuah coklat berbentuk prisma. Ukuran satu
coklat yaitu memiliki panjang 15 cm dan alas coklat berbentuk segitiga
sama sisi dengan ukuran panjang sisi 4 cm.
a. Gambarlah ilustrasi coklat menjadi bangun ruang yang di maksud.
b. Berapa minimal luas kertas kado yang dibutuhkan Kiara untuk
membungkus kado coklat tersebut?
3. Pedagang akan membuat kue bugis koci atau kue mendut yang
diasumsikan bentuknya menyerupai limas segiempat. Bentuk alas
kue tersebut persegi dengan ukuran panjang sisi 8 cm dan tinggi
kue 6 cm.
a) Tulis langkah-langkah dalam mengerjakan penyelesaian.
b) jika pedagang ingin membuat 100 kue bugis koci, berapa
banyak isi adonan bugis koci yang dibutuhkan?
49
8
Lampiran C12
KUNCI JAWABAN
TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
1. a. Lukislah sebuah limas segiempat
T.ABCD,
b. Sebutkan yang merupakan
diagonal ruang limas. Jelaskan.
Penyelesaian :
a. Melukis Limas Segiempat T.ABCD
Membuat gambar
bangun geometri
untuk memperjelas
masalah dan
memfasilitasi
penyelesaian
Representasi
visual
4
b. Menentukan diagonal ruang limas segiempat Limas segiempat tidak memiliki diagonal ruang.
Penjelasan diagonal ruang limas segiempat
Limas segiempat tidak memiliki diagonal ruang
karena setiap titik sudut selalu sebidang jika
dihubungkan.
Menulis
Interpretasi dari
suatu representasi
(menulis
penggambaran/pen
afsiran informasi
menggunakan
kata-kata dari
suatu representasi)
4
49
9
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
Total skor jawaban soal nomor 1 8
2. Kiara ingin bertukar kado dengan
temannya. Dia bermaksud ingin
membungkus kado yaitu sebuah
coklat berbentuk prisma. Ukuran satu
coklat yaitu memiliki panjang 15 cm
dan alas coklat berbentuk segitiga
sama sisi dengan ukuran panjang sisi
4 cm. a. Gambarlah ilustrasi coklat
menjadi bangun ruang yang di
maksud.
b. Berapa minimal luas kertas kado
yang dibutuhkan Kiara untuk
membungkus kado coklat
tersebut?
Diketahui :
Ada 6 buah coklat dengan bentuk masing-masing prisma
segitiga.
Panjang coklat = �𝑝�𝑖��𝑎 = 15 cm
Alas coklat bertentuk segitiga sama sisi. Sisi alas coklat 4 cm
√3 =1,7
�����ℎ ������(�) = 6 ���ℎ
Ditanya : a) Gambarlah ilustrasi coklat menjadi bangun ruang
prisma.
b) Berapa minimal luas kertas kado yang dibutuhkan
Kiara untuk membungkus kado coklat tersebut?
2
a. Bangun prisma segitiga sama sisi
4 cm
12 cm 4 cm
t
2 cm
Membuat gambar
bangun geometri
untuk memperjelas
masalah dan
memfasilitasi
penyelesaian
Representasi Visual
4
50
0
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
b) Menentukan tinggi segitiga
��𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔𝑎 = √42 − 22
= √16 − 4
= √12
= 2√3
Menentukan luas permukaan prisma segitiga
Luas prisma = 2 × ���� ���� + �������𝑔
���� × �𝑝�𝑖��𝑎
= 2 ×
1 × ���� × � + �������𝑔 ����
× 2 �𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔𝑎
�𝑝�𝑖��𝑎
= 2 × 1
× 4 × 2√3 + (4 + 4 + 4) × 15 2
= 8√3 + 180
= 8 × 1,7 + 180
= 193,6 ��2
𝐽��� ���� ������ ���� ����� ���� ������ �����ℎ
193,6 ��2
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
=
Representasi
ekspresi
matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 2 10
Pedagang akan membuat kue bugis
koci atau kue mendut yang di
Diketahui : s =8 cm
2
50
1
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
asumsikan bentuknya menyerupai
limas segiempat. Bentuk alas kue
tersebut persegi dengan ukuran
panjang sisi 8 cm dan tinggi kue 6
cm.
a. Tulis langkah-langkah dalam
mengerjakan penyelesaian.
b. jika pedagang ingin membuat
100 kue bugis koci, berapa
banyak isi adonan bugis koci
yang dibutuhkan?
��𝑖�𝑎� = 6 �� Jumlah kue yang dibuat = 100 buah
Ditanya:
a. Tulis langkah-langkah dalam mengerjakan
penyelesaian. b. jika pedagang ingin membuat 100 kue bugis koci,
berapa banyak isi adonan bugis koci yang
dibutuhkan?
Penyelesaian: Bentuk kue = limas segiempat dengan alas berbentuk
persegi
6 cm
8 cm
c. Langkah-langkah penyelesaian :
5. Menggambar bangun limas segiempat
6. Menentukan volume satu buah limas
7. Mennetukan volume 100 buah limas 8. Menyimpulkan hasil penyelesaian
Menulis langkah-
langkah
penyelesaian
masalah matematis
dengan kata-kata
Representasi
teks tertulis
4
50
2
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
d. Menentukan volume satu adonan
volume limas = 1
× 𝐿 × � 3 𝑎�𝑎� �𝑖�𝑎�
=
1 × � × � × �
3 �𝑖�𝑎�
= 1
× 8 × 8 × 6 3
=128 ��3
Jadi banyak adonan satu kue yaitu 128 ��3
Menentukan volume 100 adonan Banyak adonan = 100 x 128 ��3
= 12800 ��3
Jadi banyak adonan untuk membuat 100 kue yaitu 12800 ��3 .
Membuat
persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
Represnetasi
ekspresi
matematis
4
Total skor jawaban soal nomor 3 12
4. Siswa kelas 8 akan membuat name
table pada meja masing-masing.
Name table akan dibuat dengan
ukuran panjang 25 cm. Bagian
samping kanan dan kiri berbentuk
segitiga sama kaki dengan panjang
sisi yang sama yaitu 10 cm dan
panjang sisi lainnya 12 cm. Bagian
kertas yang akan di lem yaitu 1,5 cm.
Desain name table seperti gambar di
bawah. Berapa luas karton yang
dibutuhkan untuk 1 kelas apabila
terdiri dari 34 siswa?
Diketahui :
�𝑝�𝑖��𝑎 = 25 cm
����𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔𝑎 = 10 cm 𝐴���𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔𝑎 = 12 cm Lebar kertas lem = 1,5 cm
Ditanya : Berapa banyak karton yang dibutuhkan untuk membuat
name tabel satu kelas?
2
Penyelesaian:
Bangun prisma segitiga sama kaki tanpa tutup
2
50
3
No
Soal
Alternatif Penyelesaian Bentuk
Operasional
Indikator Skor
Maksimal
20 cm
10 cm 12 cm 10 cm 1,5 cm
Menentukan satu luas selimut prisma
Luas selimut prisma = keliling alas × �𝑝�𝑖��𝑎
= (2 × ����𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔𝑎 + 𝐴���𝑆𝑒𝑔𝑖�𝑖𝑔𝑎 + ���� ���) × �𝑝�𝑖��𝑎
= (2 × 10 + 12 + 1,5) × 25
= 33,5 × 25
= 837,5 ��2
Jadi satu name tabel memperlukan luas karton seluas 837,5 ��2
Membuat persamaan atau
model matematis
dari permasalahan
atau informasi
yang diberikan.
(Menggunakan
simbol, rumus dan
perhitungan
dengan benar)
Representasi ekspresi
matematis
4
Menentukan Luas karton 34 siswa/ satu kelas Luas karton 1 kelas = siswa x luas selimut prisma
= 34 x 837,5
= 28.475 ��2
Jadi luas karton yang dibutuhkan satu kelas untuk membuat name tabel seluas 28.475��2.
Total skor jawaban soal nomor 4 8
Total skor keseluruhan ����
�������� ���� ����� = × 100 38
38
50
4
Lampiran C13
RUBIK PENILAIAN TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
Skor
Representasi Teks Tertulis
Representasi Visual
Representasi Ekspresi Matematis
4 Menulis langkah-langkah atau strategi menyelesiakan
msalah secara matematis, jelas, logis, serta dapat
membuat interpretasi hasil sesuai dengan permasalahan
Membuat gambar bangun
secara benar, lengkap dan
sistematis
Membuat model matematika dengan
benar dan melakukan perhitungan
ekspresi matematis dengan akurat dan
sistematis.
3 Menulis langkah-langkah atau strategi menyelesiakan masalah secara matematis, jelas, dan logis. Namun
dalam menginterpretasikan hasil belum sesuai dengan
permasalahan.
Membuat gambar bangun secara benar akan tetapi
keterangan kurang lengkap
Membuat model matematika dengan benar, akan tetapi saat melakukan
perhitungan ekspresi matematis
kurang tepat
2 Menulis langkah-langkah atau strategi menyelesiakan
masalah dengan benar, tetapi kurang lengkap, serta
interpretasi hasil belum sesuai dengan permasalahan.
Membuat gambar bangun
secara benar tetapi tidak
ada keterangan
Membuat model matematika dengan
benar, tetapi salah dalam perhitungan
ekspresi matematis
1 Hanya sedikit menulis langkah-langkah atau strategi
menyelesaikan masalah, serta salah dalam
menginterpretasikan hasil.
Membuat gambar bangun
tetapi tidak sesuai dengan
permasalahan
Kurang tepat dalam model
matematika dan salah dalam
perhitungan ekspresi matematis.
0 Tidak ada jawaban, meskipun jawaban ditemukan, itu menunjukkan ketidaktahuan konsep dan karenanya informasi yang
diberikan tidak signifikan
505
Lampiran C14
Pedoman Wawancara
Kemampuan Representasi Matematis
A. Tujuan wawancara
Menganalisis kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal
berdasarkan adversity quotient.
B. Metode wawancara
Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tak struktur dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Pertanyaaan yang diajukan disesuaikan dengan ide yang di sajikan dalam
bentuk representasi matematis oleh siswa.
2) Pertanyaan yang diajukan tidak harus sama tetapi memuat inti permasalahan
yang sama.
3) Apabila siswa mengalami kesulitan dengan pertanyaan tersebut, peneliti dapat
memberikan pertanyaan yang lebih sederhana dan mudah dipahami tanpa
menghilangkan inti permasalahan.
C. Pelaksanaan
1) Siswa diberikan suatu soal, kemudian siswa menjawab secara tertulis.
2) Peneliti bertanya kepada siswa berdasarkan pada pedoman wawancara untuk
mengklarifikasi jawaban siswa dengan lebih mendalam.
3) Apabila jawaban hasil wawancara dirasa masih kurang jelas, peneliti meminta
siswa untuk menuliskan ulang jawaban sesuai dengan yang ia ucapkan apabila
diperlukan.
D. Lembar wawancara terintegrasi dengan indikator kemampuan representasi
matematis
506
No Indikator Kemampuan Representasi Matematis
Poin pertanyaan
1 Representasi Visual 1) Dapatkah kamu mengungkapkan informasi yang kamu peroleh dari soal?
2) Menurutmu, apakah informasi pada soal
sudah cukup untuk menjawab persoalan
yang ditanyakan?
3) Ketika menemui soal bangun ruang sisi
datar apakah kamu membuat gambarnya?
4) Apakah kamu menemui kesulitan dalam
membuat gambar? Dimana kesulitannya?
5) Apa tujuan kamu membuat model atau
gambar dari persoalan yang kamu temui?
2. Representasi Ekspresi
Matematis
1) Ketika menemui soal mengenai luas dan
volume pada materi bangun ruang sisi
datar, apakah kamu membuat persamaan
matematisnya?(rumus-rumus
matematika).
2) Apa tujuan kmau membuat persamaan
matematis dari persoalan yang kamu
temui?
3) Apakah kamu telah mengetahui rumus- rumus prasyarat yang digunakan untuk
menyelesaikan soal berkaitan dengan
bangun ruang sisi datar?
4) Rumus atau konsep apa yang kamu masih
merasa kesulitan untuk menggunakannya
dalam menyelesaikan persoalan?
3. Representasi Teks Tertulis 1) Apakah kamu mencatat terlebih dahulu
rencana atau langkah-langkah dalam
menyelesaikan persoalan yang akan kamu
lakukan?
2) Apakah kmau menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan saat
menyelesiakan persoalan? Mengapa?
3) Coba sampaikan hasil penyelesaian soal
beserta langkah-langkahnya dengan kata-
kata sendiri? Apakah kamu mengalami
kesulitan?
507
Lampiran C15
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Observer :
Pertemuan Ke :
Kelas :
Materi :
Sekolah :
Hari/ Tanggal :
A. Petunjuk Pengerjaan
1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan teliti, jika ada
pernyataan yang kurang jelas tanyakanlah
2. Lingkarilah pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pengamatan
berdasarkan indikator keriteria yang telah ditentukan.
B. Pernyataan
No
Aspek yang diamati
Skor Indikator Perolehan
Skor
1.
Memperhatikan guru
menyampaikan
motivasi dalam
pembelajaran dan
tujuan pembelajaran
matematika bangun
ruang
1. Tidak mendengarkan guru atau
melakukan aktivitas diluar
kegiatan
2. Kurang mengamati ketika guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran matematika
3. Ragu-ragu dalam mengamati
guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Memperhatikan guru
menyampaikan pembelajaran
matematika
5. Sangat memperhatikan ketika
guru menyampaikan tujuan
pembelajaran matematika
2.
Bertanya kepada guru
tentang masalah yang
terjadi
1. Tidak mengajukan pertanyan
atau melakukan aktivitas di luar
kegiatan
508
2. Kurang aktif dalam bertanya
3. Ragu-ragu dalam bertanya
4. Bertanya dengan aktif kepada
guru
5. Sangat aktif bertanya kepada
guru
3.
Menjawab pertanyaan
guru tentang materi
yang diberikan
1. Tidak menjawab pertanyaan
guru
2. Mampu menjawab pertanyaan
guru namun belum tepat
3. Ragu-ragu dalam menjawab
pertanyaan guru
4. Mampu memberikan jawaban
dengan tepat sesuai pertanyaan
guru
5. Mempu memberikan jawaban
dan menjelaskan dengan tepat
sesuai pertanyaan guru
4.
Melakukan analisis
dan mencoba
memahami dan
mengaplikasikan
rumus ke dalam soal
1. Tidak melakukan percobaan
atau melakukan aktivitas di luar
percobaan yang dilakukan
2. Hanya melihat teman dalam
melakukan percobaab pada LKS
3. Melakukan percobaan tetapi
masih melakukan aktivitas di
luar percobaan yang dilakukan
4. Melakukan percobaan pada LKS
dengan baik
5. Aktif dalam melakukan
percobaan pada LKS
5.
Diskusi dengan
kelompok tentang
permasalahan yang
sednag dihadapi
1. Tidak melakukan diskusi atau
melakukan aktivitas diluar yang
diamati
2. Kurang aktif dalam melakukan
diskusi kelompok
3. Aktif berdiskusi dalam
kelompok
509
4. Aktif berdiskusi dalam
kelompok
5. Sangat aktif dalam melakukan
diskusi kelompok
6.
Memcahkan masalah
secara individual pada
Kuis
1. Tidak menuliskan jawaban kuis
2. Menuliskan jawaban kuis
dengan melihat teman
3. Menuliskan jawaban kuis
namun masih melihat / bertanya
teman
4. Menuliskan jawaban LKS tanpa
melihat teman tetapi kurang
tepat.
5. Menguliskan jawaban LKS
tanpa melihat teman dengan
lengkap dan benar.
Semarang, 2019
Obsever,
………………………………
510
Lampiran C16
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Nama Pengamat :
Pertemuan Ke- :
Materi :
Sekolah :
Hari/Tanggal :
A. Petunjuk pengisian
1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan teliti, jika ada
pernyataan yang kurang jelas tanyakanlah.
2. Berilah tanda cek ()pada salah satu jawaban yang sesuai dengan
pengamatan berdasarkan indikator kriteria yang telah di tentukan.
B. Pernyataan
No
Indikator/ Aspek yang Diamati Penilaian Skor
Ya Tidak 1 2 3 4 5
A Pendahuluan Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Melakukan kegiatan apresepsi
4. Memberikan motivasi kepada siswa
B Kegiatan Inti Pembelajaran
Penguasaan Materi Pembelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
6. Mengkaitkan materi dengan jelas,
sesuai dengan hierarki belajar dan
karakteristik siswa
7. Menyampaikan materi dengan jelas,
sesuai dengan hirarki belajar dan
karakteristik siswa
8. Mengkaitkan materi dengan realitas
kehidupan sehari-hari
Pendekatan/ Strategi Pembelajaran
511
9. melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang
akan dicapai dan karakteristik siswa.
10. melaksanakan pembelajaran secara
runtut.
11. Menguasai kelas
12. Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat realistik
13. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya sikap
aktif dan kritis
14. Membimbing siswa dalam
menemukan solusi dari
permasalahan yang diberikan
15. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan model pembelajaran
yang digunakan
Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
16. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
17. Menghasilkan pesan yang menarik
18. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
19. Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa dalam pembelajaran
20. Menunjukkan sikap terbuka
terhadap respon siswa
21. Menumbuhkembangkan sikap
positif dan antusiasme siswa
dalam belajar.
22. Membimbing siswa dengan
berpartisipasi dalam diskusi
kelompok
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
512
23. Memantau kemajuan belajar
selama proses pembelajaran
24. Memantau jalannya diskusi
kelompok
25. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi
Penggunaan Bahasa
26. Menggunakan bahasa lisan dan
tulis secara jelas, baik, dan benar
27. Menyampaiakn pesan dengan gaya
yang sesuai
C Penutup
28. Melaksanakan refleksi atau
membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
29. melakukan evaluasi
30. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan kegiatan atau
tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
Kriteria Penilaian
Skor 5 : Jika disampaikan dengan sangat jelas/Tepat/Terarah/Runtut
Skor 4 : Jika disampaikan dengan Jelas/Tepat/Terarah/Runtut
Skor 3 : Jika disampaikan dengan Cukup Jelas/Tepat/Terarah/Runtut
Skor 2 : Jika disampaikan dengan Kurang Jelas/Tepat/Terarah/Runtut
Skor 1 : Tidak terpenuhi
Semarang, 2019
Obsever,
………………………………
513
LAMPIRAN D DATA AWAL Lampiran
D1 Daftar Nilai Data Awal Lampiran D2
Uji Normalitas Data Awal Lampiran D3
Uji Homogenitas Data Awal
Lampiran D4 Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal
Lampiran D5 Hasil Perhitungan Batas Lulus Aktual (BLA)
514
Lampiran D1
DATA AWAL
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 D-1 62 1 C-1 75
2 D-2 55 2 C-2 62
3 D-3 55 3 C-3 68
4 D-4 72 4 C-4 62
5 D-5 60 5 C-5 70
6 D-6 62 6 C-6 68
7 D-7 68 7 C-7 68
8 D-8 60 8 C-8 62
9 D-9 62 9 C-9 67
10 D-10 55 10 C-10 70
11 D-11 70 11 C-11 77
12 D-12 69 12 C-12 65
13 D-13 65 13 C-13 55
14 D-14 70 14 C-14 75
15 D-15 65 15 C-15 68
16 D-16 55 16 C-16 55
17 D-17 62 17 C-17 62
18 D-18 69 18 C-18 79
19 D-19 80 19 C-19 62
20 D-20 75 20 C-20 69
21 D-21 60 21 C-21 60
22 D-22 60 22 C-22 55
23 D-23 65 23 C-23 60
24 D-24 55 24 C-24 55
25 D-25 68 25 C-25 70
26 D-26 62 26 C-26 65
27 D-27 69 27 C-27 69
28 D-28 60 28 C-28 62
29 D-29 72 29 C-29 72
30 D-30 69 30 C-30 65
31 D-31 68 31 C-31 72
32 D-32 69 32 C-32 62
33 D-33 72 33 C-33 50
34 D-34 68 34 C-34 50
515
Lampiran D2
1) Hipotesis :
UJI NORMALITAS DATA AWAL
𝐻0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2) Menentukan taraf signifikansi yaitu 𝛼 = 5%
3) Menentukan statistik yang digunakan yaitu Kolmogorov-smirnof.
4) Menentukan kriteria yang digunakan yaitu 𝐻0 diterima jika 𝐷ℎ𝑖���𝑔 < 𝐷���𝑒�
5) Menentukan statistik nilai 𝐷ℎ𝑖���𝑔 menggunakan rumus 𝐷 = |𝑃� − ����𝑒� |
Rata-Rata : 64,912
N : 68
s : 6,753
Nilai fi fk pk Zi Ztabel |pk- ztabel|
50 2 2 0.029 -2.208 0.014 0.016
55 9 11 0.162 -1.468 0.071 0.091
60 7 18 0.265 -0.727 0.234 0.031
62 12 30 0.441 -0.431 0.333 0.108
65 6 36 0.529 0.013 0.505 0.024
67 1 37 0.544 0.309 0.621 0.077
68 8 45 0.662 0.457 0.676 0.015
69 7 52 0.765 0.605 0.728 0.037
70 5 57 0.838 0.753 0.774 0.064
72 5 62 0.912 1.050 0.853 0.059
75 3 65 0.956 1.494 0.932 0.023
77 1 66 0.971 1.790 0.963 0.007
79 1 67 0.985 2.086 0.982 0.004
80 1 68 1.000 2.234 0.987 0.013
516
Dari data perhitungan diperoleh 𝐷ℎ𝑖���𝑔 = 0.108 dan harga 𝐷���𝑒� = 0,165 dengan α
=
5%
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
0,108 0,165
Karena 𝐷ℎ𝑖���𝑔 < 𝐷���𝑒� maka 𝐻0 diterima. Jadi, data berasal dari
populasi
berdistribusi normal.
517
Lampiran D3
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL
Hipotesis
𝐻0 : 𝜎1 2 = 𝜎2
2 (kedua kelompok memiliki varians sama)
𝐻1 : 𝜎12 ≠ 𝜎2
2 (kedua kelompok memiliki varians tidak sama)
Pengujian
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
𝐹 = � � � 𝑖� � � �𝑒� �𝑒� � �
���𝑖��� �𝑒��𝑒�𝑖�
Kriteria pengujian
𝐻0 �𝑖���𝑖�� �𝑝��𝑖�� 𝐹 ≤ 𝐹1⁄2𝛼(��−1);(��−1)
Dari perhitungan data diperoleh :
Sumber variasi Kelompok
Eksperimen Kelompok
Kontrol
Jumlah 2208 2206
n 34 34
𝑥 66,94 66.88
Varians (s2) 39,6328 52,9554
Standart deviasi (s) 6,30 7.28
Berdasarkan rumus d atas diperoleh:
𝐹 = 56 ,96
= 1,3362 39,63
Pada 𝛼 = 5% dengan dk pembilang = nb-1 = 33 dan dk penyebut = nk -1 = 33, maka
𝐹(0,05)(33;33) = 1,79
Daerah penerimaan Ho
1,3362 1,79
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama.
518
Lampiran D4
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA DATA AWAL
1) Hipotesis
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 yaitu kedua kelas memiliki rata-rata yang sama.
𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 yaitu kedua kelas memiliki rata-rata yang berbeda.
2) Tentukan besarnya taraf signifikan (5%)
3) Statistik Hitung dan Kriteria Pengujian
𝑥1 − 𝑥2 � =
�√
1 +
1
�𝑖����
�1 �2
(�1 − 1)�12 + (�2 − 1)�2
2
� = √ �1 + �2 − 2
Dengan kriteria pengujian,
tolak 𝐻� jika −�(1−𝛼)(�1+�2−2) < � > �(1−𝛼)(�1 +�2 −2)
Dari data diperoleh :
Sumber variasi Kelompok
Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah 2208 2206 n 34 34 𝑥 64,94 64,88
Varians (s2) 39,6328 52,9554
Standart deviasi (s) 6,30 7.28
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
� = √ ( 34 − 1) 39 , 63 +( 34 − 1) 52 ,96
= 6,803 34+34−2
519
� = 64 ,94 − 66 ,88
= 0,036 6,803√
1 +
1 34 34
Pada 𝛼 = 5% dengan dk= 34+34-2=64 diperoleh �(0,95)(64) = 1,67
Daerah
penerimaan Ho
-1,67 0,036 1,67
Karena t berada pada daerah penerimaan 𝐻0 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata
kelompok eksperimen tidak berbeda dengan kelompok kontrol. Artinya kedua
kelompok kelas sampel memiliki kemampuan awal yang sama.
520
Lampiran D5
Hasil Perhitungan Batas Lulus Aktual (BLA)
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 D-1 62 1 C-1 75
2 D-2 55 2 C-2 62
3 D-3 55 3 C-3 68
4 D-4 72 4 C-4 62
5 D-5 60 5 C-5 70
6 D-6 62 6 C-6 68
7 D-7 68 7 C-7 68
8 D-8 60 8 C-8 62
9 D-9 62 9 C-9 67
10 D-10 55 10 C-10 70
11 D-11 70 11 C-11 77
12 D-12 69 12 C-12 65
13 D-13 65 13 C-13 55
14 D-14 70 14 C-14 75
15 D-15 65 15 C-15 68
16 D-16 55 16 C-16 55
17 D-17 62 17 C-17 62
18 D-18 69 18 C-18 79
19 D-19 80 19 C-19 62
20 D-20 75 20 C-20 69
21 D-21 60 21 C-21 60
22 D-22 60 22 C-22 55
23 D-23 65 23 C-23 60
24 D-24 55 24 C-24 55
25 D-25 68 25 C-25 70
26 D-26 62 26 C-26 65
27 D-27 69 27 C-27 69
28 D-28 60 28 C-28 62
29 D-29 72 29 C-29 72
30 D-30 69 30 C-30 65
31 D-31 68 31 C-31 72
32 D-32 69 32 C-32 62
33 D-33 72 33 C-33 50
521
1
34 D-34 68 34 C-34 50
S 2208.00 S 2206.00
n1 34 n2 34
𝑥1 64.94 𝑥2 64.88
s12 39.6328 s2
2 52.9554
��1 6.295 s2 7.277
Diperoleh Batas Lulus Aktual sebagai berikut:
�𝐿� = 𝑥 + ( 1
) 4
× 𝑆�1
= 64,94 + ( 1
) 4
× 6,295
= 66,51
Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh batas lulus aktual untuk tes kemampuan representasi matematis yaitu 67.
522
LAMPIRAN E DATA AKHIR
Lampiran E1 Daftar Nilai TKRM Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran E2 Uji Normalitas Data Akhir
Lampiran E3 Uji Homogenitas Data Akhir
Lampiran E4 Uji Hipotesis 1
Lampiran E5 Uji Hipotesis 2
Lampiran E6 Uji Hipotesis 3
Lampiran E7 Uji Hipotesis 4
Lampiran E8 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lampiran E9 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lampiran E10 Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi
Lampiran E11 Hasil Penggolongan Angket Adveristy Quotient
523
Lampiran E1
DAFTAR NILAI AKHIR
TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 D-1 75 1 C-1 75
2 D-2 59 2 C-2 62
3 D-3 69 3 C-3 48
4 D-4 79 4 C-4 67
5 D-5 82 5 C-5 80
6 D-6 89 6 C-6 57
7 D-7 72 7 C-7 60
8 D-8 71 8 C-8 57
9 D-9 75 9 C-9 71
10 D-10 79 10 C-10 69
11 D-11 75 11 C-11 69
12 D-12 75 12 C-12 79
13 D-13 86 13 C-13 71
14 D-14 69 14 C-14 68
15 D-15 75 15 C-15 62
16 D-16 59 16 C-16 52
17 D-17 72 17 C-17 69
18 D-18 69 18 C-18 80
19 D-19 89 19 C-19 75
20 D-20 86 20 C-20 67
21 D-21 75 21 C-21 75
22 D-22 70 22 C-22 64
23 D-23 78 23 C-23 71
24 D-24 75 24 C-24 58
25 D-25 78 25 C-25 70
26 D-26 65 26 C-26 79
27 D-27 71 27 C-27 65
28 D-28 86 28 C-28 69
29 D-29 70 29 C-29 75
30 D-30 49 30 C-30 75
31 D-31 72 31 C-31 74
32 D-32 75 32 C-32 74
33 D-33 75 33 C-33 71
34 D-34 86 34 C-34 69
524
Lampiran E2
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
1) Hipotesis :
𝐻0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻� : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2) Menentukan taraf signifikansi yaitu 𝛼 = 5%
3) Menentukan statistik yang digunakan yaitu Kolmogorov-smirnof.
4) Menentukan kriteria yang digunakan yaitu 𝐻0 diterima jika 𝐷ℎ𝑖���𝑔 < 𝐷���𝑒�
5) Menentukan statistik nilai 𝐷ℎ𝑖���𝑔 menggunakan rumus 𝐷 = |𝑃� − ����𝑒� |
Rata-Rata : 71,426
N : 64
s : 8,742
Nilai fi fk pk Zi Ztabel |pk- ztabel|
48 1 1 0.015 -2.680 0.004 0.011
49 1 2 0.029 -2.565 0.005 0.024
52 1 3 0.044 -2.222 0.013 0.031
57 2 5 0.074 -1.650 0.049 0.024
58 1 6 0.088 -1.536 0.062 0.026
59 2 8 0.118 -1.421 0.078 0.040
60 1 9 0.132 -1.307 0.096 0.037
62 2 11 0.162 -1.078 0.140 0.021
64 1 12 0.176 -0.849 0.198 0.021
65 2 14 0.206 -0.735 0.231 0.025
67 2 16 0.235 -0.506 0.306 0.071
68 1 17 0.250 -0.392 0.348 0.098
69 8 25 0.368 -0.278 0.391 0.023
70 3 28 0.412 -0.163 0.435 0.023
71 6 34 0.500 -0.049 0.481 0.019
72 3 37 0.544 0.066 0.526 0.018
74 2 39 0.574 0.294 0.616 0.042
75 14 53 0.779 0.409 0.659 0.121
78 2 55 0.809 0.752 0.774 0.035
79 4 59 0.868 0.866 0.807 0.061
525
80 2 61 0.897 0.981 0.837 0.060
82 1 62 0.912 1.209 0.887 0.025
86 4 66 0.971 1.667 0.952 0.018
89 2 68 1.000 2.010 0.978 0.022
Dari data perhitungan diperoleh 𝐷ℎ𝑖���𝑔 = 0,121 dan harga 𝐷���𝑒� = 0,165 dengan α
=
5%
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan
Ho
0,121 0,165
Karena 𝐷ℎ𝑖���𝑔 < 𝐷���𝑒� maka 𝐻0 diterima. Jadi, data berasal dari
populasi
berdistribusi normal.
526
Lampiran E3
UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR
Hipotesis
𝐻0 : 𝜎1 2 = 𝜎2
2 (kedua kelompok memiliki varians sama)
𝐻1 : 𝜎12 ≠ 𝜎2
2 (kedua kelompok memiliki varians tidak sama)
Pengujian
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
𝐹 = � � � 𝑖� � � �𝑒� �𝑒� � �
���𝑖��� �𝑒��𝑒�𝑖�
Kriteria pengujian
𝐻0 �𝑖���𝑖�� ����𝑖�� 𝐹 ≤ 𝐹1⁄2𝛼(��−1);(��−1)
Dari perhitungan data diperoleh :
Sumber variasi Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
Jumlah 10120 9308
n 34 34
𝑥 74,41 68,44
Varians (s2) 74,7950 60,6336
Standart deviasi (s) 8,65 7.79
Berdasarkan rumus d atas diperoleh:
𝐹 = 74 ,80
= 1,2336 60,63
Pada 𝛼 = 5% dengan dk pembilang = nb-1 = 33 dan dk penyebut = nk -1 = 33, maka
𝐹(0,05)(33;33) = 1,79
Daerah penerimaan Ho
1,2336 1,79
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama.
527
0
Lampiran E4
UJI KETUNTASAN KLASIKAL
DATA TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
1) Hipotesis :
𝐻0 ∶ 𝜋 ≤ 0,75 (hasil belajar siswa pada aspek kemampuan representasi
matematis dalam pembelajaran matematika dengan model
SAVI tidak tuntas secara klasikal)
𝐻1 ∶ 𝜋 > 0,75 (hasil belajar siswa pada aspek kemampuan representasi
matematis dalam pembelajaran matematika dengan model
SAVI tuntas secara klasikal)
2) Menentukan taraf signifikan 𝛼 = 5 %.
3) Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji proporsi satu pihak (uji pihak
kanan). 4) Kriteria pengujiannya adalah tolak 𝐻0 jika Z ≥ �0.5− 𝛼 , dengan �0.5− 𝛼 diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan peluang (0.5 − 𝛼) .
5) Menentukan statistik nilai z hitung menggunakan rumus
Rumus yang digunakan:
𝑧 =
𝑥 −𝜋
𝑛
√ 𝜋0 ( 1 − 𝜋0 )
𝑛
Pengujian Hipotesis :
𝒙 𝒏 𝝅𝟎
30 34 0.75
𝑥 : banyaknya siswa yang nilainya ≥ 68.
� : jumlah sampel
528
0
𝑧 =
𝑧 =
𝑥 −𝜋
𝑛
√ 𝜋0 ( 1 − 𝜋0 )
𝑛
30
−0,75 34
√ 0 , 75( 1 − 0 ,
75 ) 34
𝑧 = 0, 882− 0,
75
√0,0055147
𝑧 =
0, 132
0,074
𝑧 = 1,783
Pada taraf 𝛼 = 5% diperoleh 𝑧(0,45) = 1.64
Dari perhitungan diperoleh Z = 1,783 Harga �0.5− 𝛼 dengan 𝛼 = 5% adalah 1,64
Karena � = 1,78 > �0.5−𝛼 = 1,64 maka H0 ditolak.
Daerah
penerimaan Ho
1,68 1,78
Karena Z hitung berada pada daerah penolakan H0, maka dapat disimpulkan hasil
belajar siswa pada aspek kemampuan representasi matematis dalam pembelajaran
matematika dengan model SAVI tuntas secara klasikal.
529
� =
� =
� =
Lampiran E5
UJI RATA-RATA
NILAI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
1) Hipotesis :
𝐻0 ∶ 𝜇 ≤ 67, (artinya kemampuan representasi matematis siswa dalam model
pembelajaran SAVI belum mencapai ketuntasan.)
𝐻1 ∶ 𝜇 > 67, (artinya kemampuan representasi matematis siswa dalam model
pembelajaran SAVI mencapai ketuntasan.)
2) Menentukan besar taraf signifikan 𝛼 = 5%
3) Rumus yang digunakan uji hipotesis rata-rata, uji satu pihak (uji pihak kanan)
4) Kriteria Pengujian : H0 ditolak apabila �ℎ𝑖���𝑔 ≥ �1− 𝛼 dengan �1− 𝛼 diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang dan 1-𝛼 dan �� = (� − 1).
5) Statistik Hitung :
𝑥 − 𝜇0 𝑠
√𝑛
Pengujian Hipotesis :
Jumlah 10123
N 34
n-1 33
Rata-Rata 74,41
Varians 74,79
Standart Deviasi 8,65
𝑥 − 𝜇0
𝑠
√𝑛
74, 41−
67
8,65
√34
� = 7, 41
1,48
� = 4,99
530
Diperoleh �tabel dengan 𝛼 = 5% dan dk = 34-1 = 33 adalah 1,68
Karena �ℎ𝑖���𝑔 = 4,99 ≥ �1− 𝛼 = 1,68 maka 𝐻0 ditolak .
Daerah
penerimaan Ho
1,68 4,99
Karena �ℎ𝑖���𝑔 berada pada daerah penolakan 𝐻0, maka dapat disimpulkan
bahwa
kemampuan representasi matematis siswa dalam model pembelajaran SAVI mencapai
ketuntasan.
531
Lampiran E6
UJI KESAMAAN RATA-RATA
DATA TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
1) Hipotesis
𝐻0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2 Rata-rata kemampuan representasi matematis kelas eksperimen
kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan representasi
matematis kelas kontrol.
𝐻0 : 𝜇1 > 𝜇2 Rata-rata kemampuan representasi matematis kelas eksperimen lebih
dari rata-rata kemampuan representasi matematis kelas kontrol.
2) Tentukan besarnya taraf signifikan (5%)
3) Statistik Hitung dan Kriteria Pengujian
𝑥1 − 𝑥2 � =
�√
1 +
1
�𝑖����
�1 �2
(�1 − 1)�12 + (�2 − 1)�2
2
� = √ �1 + �2 − 2
Dengan kriteria pengujian,
tolak 𝐻� jika � > �(1−𝛼)(�1 +�2 −2)
Dari data diperoleh :
Sumber variasi Kelompok
Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah 10120 9308 n 34 34 𝑥 74,41 68,44
Varians (s2) 74,7950 60,6336
Standart deviasi (s) 8,65 7,79
532
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
� = √ ( 34 − 1) 74 , 80 +( 34 − 1) 60 ,63
= 8,22887 34+34−2
� = 74 ,41 − 68 ,44
= 2,992 8,22887√
1 +
1
34 34
Pada 𝛼 = 5% dengan dk= 34+34-2=64 diperoleh �(0,95)(64) = 1,67
diperoleh hasil � = 2,992 > ����𝑒� = 1,67 maka tolak 𝐻� .
Daerah
penerimaan Ho
1,67 2,992
Karena t berada pada daerah penolakan 𝐻0 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata
kemampuan representasi matematis kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan
representasi matematis kelas kontrol.
533
Lampiran E7
Uji Beda Proporsi
a) Hipotesis Statistik:
𝐻0 : 𝜋1 ≤ 𝜋2 Proporsi kemampuan representasi matematis siswa pada
pembelajaran SAVI kurang dari atau sama dengan proporsi
kemampuan representasi matematis siswa pada pembelajaran
Problem Based Learning.
𝐻1 : 𝜋1 > 𝜋2 Proporsi kemampuan representasi matematis siswa pada
pembelajaran SAVI lebih dari proporsi kemampuan representasi
matematis siswa pada pembelajaran kelas kontrol.
b) Statistik yang digunakan
(𝑥1 )−(
𝑥2 )
�ℎ𝑖���𝑔 = 𝑛1 𝑛2
√�� {( 1
)+( 1
)} 𝑛1 𝑛2
� = 𝑥 1 + 𝑥 2
�1+�2
dan � = 1 − �
Dimana
𝑥1 = banyaknya siswa yang tuntas di kelas eksperimen
𝑥2 = banyaknya siswa yang tuntas di kelas kontrol
�1 = banyak siswa di kelas eksperimen
�2 = banyak siswa di kelas kontrol
c) Kriteria Pengujian
𝐻0 ditolak jika �ℎ𝑖���𝑔 ≥ ����𝑒� dengan ����𝑒� = �(0,5−𝛼), 𝛼 = 5%
d) Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh:
534
(
Eksperimen Kontrol
𝑥 30 23
� 34 34
Berdasarkan rumus diatas diperoleh:
� = 30 +23
= 53
= 0,828 34+34 64
� = 1 − 0,82 = 0,18
30)−(
23)
0,88−0,67
�ℎ𝑖���𝑔 = 34 34
= √0,82.0,18{(
1 )+(
1 )}
(0,1476).(0,058) = 2,4705
34 34
Pada 𝛼 = 5% diperoleh ����𝑒� = �(0,5−0,05) = 1,64. Karena �ℎ𝑖���𝑔 ≥
����𝑒�
maka 𝐻0 ditolak.
e) Kesimpulan
Daerah
penerimaan Ho
1,68 2,74
Karena �ℎ𝑖���𝑔 = 2,74 ≥ ����𝑒� = 1,68 maka 𝐻0 ditolak. Jadi
Proporsi
kemampuan representasi matematis siswa pada pembelajaran SAVI lebih dari
proporsi kemampuan representasi matematis siswa pada pembelajaran kelas
kontrol.
535
Lampiran E8
HASIL LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Data Pertemuan ke-1
No KODE
SISWA
ASPEK
1 2 3 4 5 6
1 D-1 5 3 3 3 3 3
2 D-2 5 3 3 3 3 2
3 D-3 0 0 0 0 0 0
4 D-4 5 3 3 4 5 4
5 D-5 5 3 3 4 4 3
6 D-6 5 4 4 4 4 3
7 D-7 5 3 3 3 3 3
8 D-8 5 3 3 3 3 3
9 D-9 5 3 3 3 3 3
10 D-10 5 4 3 3 3 3
11 D-11 5 3 3 3 3 2
12 D-12 5 3 3 3 3 3
13 D-13 5 3 3 3 3 2
14 D-14 5 3 3 3 3 3
15 D-15 5 3 3 3 4 4
16 D-16 5 3 3 3 4 3
17 D-17 5 3 3 3 3 2
18 D-18 5 4 4 4 4 3
19 D-19 5 5 5 5 5 4
20 D-20 5 5 5 5 5 4
21 D-21 5 3 3 3 3 3
22 D-22 5 4 4 4 3 3
23 D-23 5 4 4 4 4 4
24 D-24 5 3 3 3 3 3
25 D-25 5 5 5 5 5 4
26 D-26 5 4 4 4 4 4
27 D-27 5 4 4 4 4 3
28 D-28 5 5 5 5 5 4
29 D-29 5 4 4 4 4 4
30 D-30 5 5 5 4 4 3
31 D-31 5 4 4 4 4 3
32 D-32 5 5 5 5 5 4
33 D-33 5 5 5 5 5 4
34 D-34 5 5 5 5 4 4
536
Jumlah 165 124 123 124 125 104
Rata-rata 3.764706
Persentase 77.27%
Data Pertemuan ke-2
No KODE
SISWA
ASPEK
1 2 3 4 5 6
1 D-1 5 3 3 3 3 3
2 D-2 4 3 3 3 3 2
3 D-3 0 0 0 0 0 0
4 D-4 5 3 3 4 5 4
5 D-5 5 3 3 4 4 3
6 D-6 5 4 4 4 4 3
7 D-7 5 3 3 3 3 3
8 D-8 5 3 3 3 3 3
9 D-9 4 3 3 3 3 3
10 D-10 5 4 3 3 3 3
11 D-11 5 3 3 3 3 2
12 D-12 5 3 3 3 3 3
13 D-13 5 3 3 3 3 2
14 D-14 5 3 3 3 3 3
15 D-15 5 3 3 3 4 4
16 D-16 5 3 3 3 4 3
17 D-17 5 3 3 3 3 2
18 D-18 5 4 4 4 4 3
19 D-19 5 5 5 5 5 4
20 D-20 0 5 5 5 5 4
21 D-21 4 3 3 3 3 3
22 D-22 5 4 4 4 3 3
23 D-23 5 4 4 4 4 4
24 D-24 5 3 3 3 3 3
25 D-25 5 5 5 5 5 4
26 D-26 5 4 4 4 4 4
27 D-27 5 4 4 4 4 3
28 D-28 5 5 5 5 5 4
29 D-29 5 4 4 4 4 4
30 D-30 5 5 5 4 4 3
31 D-31 5 4 4 4 4 3
32 D-32 5 5 5 5 5 4
33 D-33 5 5 5 5 5 4
537
34 D-34 5 5 5 5 4 4
Jumlah 157 129 128 125 125 110
Rata-rata 3.794118
Persentase 80.63%
Data Pertemuan ke-3
No KODE
SISWA
ASPEK
1 2 3 4 5 6
1 D-1 5 3 3 3 3 3
2 D-2 4 3 3 3 3 2
3 D-3 4 0 0 0 0 0
4 D-4 5 3 3 4 5 4
5 D-5 5 3 3 4 4 3
6 D-6 0 4 4 4 4 3
7 D-7 5 3 3 3 3 3
8 D-8 5 3 3 3 3 3
9 D-9 0 3 3 3 3 3
10 D-10 5 4 3 3 3 3
11 D-11 5 3 3 3 3 2
12 D-12 5 3 3 3 3 3
13 D-13 5 3 3 3 3 2
14 D-14 5 3 3 3 3 3
15 D-15 5 3 3 3 4 4
16 D-16 5 3 3 3 4 3
17 D-17 5 3 3 3 3 2
18 D-18 4 4 4 4 4 3
19 D-19 5 5 5 5 5 4
20 D-20 5 5 5 5 5 4
21 D-21 5 3 3 3 3 3
22 D-22 5 4 4 4 3 3
23 D-23 5 4 4 4 4 4
24 D-24 4 3 3 3 3 3
25 D-25 5 5 5 5 5 4
26 D-26 5 4 4 4 4 4
27 D-27 4 4 4 4 4 3
28 D-28 5 5 5 5 5 4
29 D-29 5 4 4 4 4 4
538
30 D-30 4 5 5 4 4 3
31 D-31 5 4 4 4 4 3
32 D-32 5 5 5 5 5 4
33 D-33 5 5 5 5 5 4
34 D-34 5 5 5 5 4 4
Jumlah 154 133 133 131 129 116
Rata-rata 3.901961
Persentase 82.92%
Data Pertemuan Ke-4
No KODE
SISWA
ASPEK
1 2 3 4 5 6
1 D-1 5 5 5 5 5 5
2 D-2 5 3 3 3 3 3
3 D-3 5 3 3 3 3 3
4 D-4 5 5 5 5 5 5
5 D-5 5 4 4 4 4 3
6 D-6 5 5 5 5 5 4
7 D-7 5 5 5 5 5 4
8 D-8 5 5 5 5 5 4
9 D-9 4 4 4 4 4 3
10 D-10 5 4 4 4 3 3
11 D-11 5 4 4 4 4 3
12 D-12 5 4 4 4 4 4
13 D-13 5 5 5 5 5 5
14 D-14 5 4 4 4 4 2
15 D-15 5 3 4 4 4 4
16 D-16 5 4 4 4 3 3
17 D-17 5 4 4 4 4 2
18 D-18 5 4 4 4 4 4
19 D-19 5 5 5 5 5 5
20 D-20 5 5 5 5 5 5
21 D-21 5 4 4 4 4 3
22 D-22 5 4 4 4 4 3
23 D-23 5 5 5 5 4 3
24 D-24 3 3 3 3 3 2
25 D-25 5 3 4 4 4 3
539
26 D-26 4 4 4 4 4 3
27 D-27 5 4 4 4 4 4
28 D-28 5 5 5 5 5 4
29 D-29 5 4 4 4 4 4
30 D-30 5 5 5 5 5 4
31 D-31 4 4 3 4 4 3
32 D-32 5 5 5 5 5 4
33 D-33 5 5 5 5 5 4
34 D-34 5 5 5 5 4 4
Jumlah 165 145 149 147 143 122
Rata-rata 4.254902
Persentase 85.39%
Rekapitulasi Hasil Lembar Aktivitas Siswa
Pertemuan ke-
Rata-rata Skor
Presentase
Kriteria
1 3,76 77,27% Baik
2 3,79 80,63% Baik
3 3,90 82,92% Baik
4 4,25 85,39% Sangat Baik
Rata-rata 3,92 81,55% Baik
540
Lampiran E9
HASIL LEMBAR OBSERVASI GURU
INDIKATOR PERTEMUAN
1 2 3 4
1 3 3 3 4
2 3 2 4 3
3 3 2 4 3
4 3 3 4 4
5 4 4 5 5
6 4 4 5 4
7 4 4 4 4
8 5 4 4 5
9 5 4 5 5
10 4 4 4 4
11 4 4 4 4
12 4 4 5 4
13 5 5 5 5
14 5 5 4 3
15 5 5 4 4
16 3 4 4 4
17 4 4 3 3
18 4 4 3 5
19 3 4 4 4
20 3 5 4 4
21 3 5 4 5
22 3 5 4 5
23 4 4 4 4
24 4 3 4 4
25 4 3 3 3
26 3 3 3 4
27 5 4 3 4
28 4 4 4 5
29 3 3 3 4
30 3 3 4 3
Jumlah 114 115 118 122
541
Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi Guru
Pertemuan
ke-
Rata-rata Skor
Presentase
Kriteria
1 3,80 76% Baik
2 3,83 77% Baik
3 3,93 79% Baik
4 4,06 81% Baik
Rata-rata 3,90 78% Baik
542
Lampiran E10
REKAPITULASI HASIL KEPRAKTISAN PEMBELAJARAN
Hasil kepraktisan pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran dengan
penilaian yang memuat dua aspek yaitu observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas
siswa, data disajikan dalam tabel berikut.
No.
Aspek Penilaian Rata-rata
tiap Aspek
Rata-Rata
Interpretasi
1. Observasi Aktivitas Guru 3,908
3,91
Baik 2. Observasi Aktivitas Siswa 3,928
36 33 31 132 Camper 20 9 10 19 11 8 58 Quitter
27 11 15 26 30 38 121 Camper
32 19 14 33 22 22 109 Camper
39 20 21 41 46 43 169 Climber
33 17 14 31 38 32 134 Camper
25 13 15 28 40 38 131 Camper
33 12 18 30 36 35 134 Camper
38 13 22 35 30 39 142 Climber
39 19 22 41 44 33 157 Climber
38 16 16 32 35 28 133 Camper
34 17 16 33 25 22 114 Camper
43 23 21 44 41 44 172 Climber
31 16 15 31 27 30 119 Camper
36 7 14 21 25 23 105 Camper
Kode
Total C- Total Or- Tota
Ow
D-1 32 17 19
54
3
Lampiran E11
HASIL PENGGOLONGAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA
l
Total O Total R- Total E- Total
Penggolongan AQ - AQ
D-2
D-3
D-4
D-5
D-6
D-7
D-8
D-9
D-10
D-11
D-12
D-13
D-14
D-15
54
4
29 9 16 25 34 28 116 Camper
36 11 21 32 32 32 132 Camper
41 23 22 45 47 46 179 Climber
42 23 20 43 44 45 174 Climber
37 11 17 28 37 31 133 Camper
31 15 15 30 30 29 120 Camper
33 13 20 33 38 26 130 Camper
15 7 6 13 16 11 55 Quitter
33 10 18 28 41 30 132 Camper
31 11 15 26 32 30 119 Camper
24 13 14 27 20 19 90 Camper
43 21 20 41 40 46 170 Climber
36 16 20 36 33 28 133 Camper
25 11 16 27 25 33 110 Camper
12 11 12 23 22 18 75 Camper
37 13 24 37 24 31 129 Camper
38 22 21 43 45 42 168 Climber
33 15 13 28 37 32 130 Camper
D-16 25 9 14 23 21 21 90 Camper
D-17
D-18
D-19
D-20
D-21
D-22
D-23
D-24
D-25
D-26
D-27
D-28
D-29
D-30
D-31
D-32
D-33
D-34
54
5
Rekapitulasi Hasil Penggolongan Adversity Quotient Siswa
No Penggolongan AQ Jumlah Siswa
1. Quitter 2
2. Camper 24
3. Climber 8
Penentuan Subjek Penelitian
No Kategori Subjek Penelitian
1.
Quitter D-2
D-24
2.
Camper D-4
D-30
3.
Climber D-19
D-28
546
LAMPIRAN F LAIN-LAIN
Lampiran F1 Jadwal Penelitian
Lampiran F2 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Tesis
Lampiran F3 Dokumentasi Penelitian
547
3.
Sabtu, 13 April 2019
matematis
Tes penggolongan AQ
4.
Senin, 15 April 2019
Tes kemampuan awal representasi
matematis kelas eksperimen dan kelas
5.
Selasa, 16 April 2019
kontrol
KBM pertemuan 1 kelas eksperimen
6. Rabu, 17 April 2019 KBM pertemuan 1 kelas kontrol
7. Kamis, 18 April 2019 KBM pertemuan 2 kelas eksperimen
8. Senin, 29 April 2019 KBM pertemuan 2 kelas kontrol
9. Selasa, 30 April 2019 KBM pertemuan 3 kelas eksperimen
10. Rabu, 1 Mei 2019 KBM pertemuan 3 kelas kontrol
11. Jumat, 3 Mei 2019 KBM pertemuan 4 kelas kontrol
12. Selasa, 7 Mei 2019 KBM pertemuan 4 kelas eksperimen
13. Rabu, 8 Mei 2019 TKRM kelas kontrol
14. Kamis, 9 Mei 2019 TKRM kelas eksperimen
15. Jumat, 10 Mei 2019 Wawancara kelas kontrol
16. Sabtu, 11 Mei 2019 Wawancara kelas eksperimen
Lampiran F1
Jadwal Penelitian
No Tanggal Kegiatan
1. Observasi kelas
Tes uji coba kemampuan representasi 2. Senin, 15 April 2019