KARANG TARUNA

74
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami segenap muda - mudi Karang Taruna “ Setyo Manunggal “ dusun Mredo Kulon Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta berhasil membuat “Buku Karang Taruna Setyo Manunggal”. Buku ini berisikan pengertian karang Taruna, tujuan , tugas pokok, fungsi, data umum, keanggotaan & kepengurusan, mekanisme kerja, forum-forum, kebijakan, strategi dan program, tugas kepengurusan, pedoman dasar, dll. Dengan adanya buku ini di harapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh anggota dan memajukan kualitas organisasi ini. Pada akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan buku ini. Semoga dapat bermanfaat bagi semua. Aamiin Ya Rabball ‘Aalamiin. 1

Transcript of KARANG TARUNA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, kami segenap muda - mudi Karang

Taruna “ Setyo Manunggal “ dusun Mredo Kulon

Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta berhasil

membuat “Buku Karang Taruna Setyo Manunggal”.

Buku ini berisikan pengertian karang

Taruna, tujuan , tugas pokok, fungsi, data

umum, keanggotaan & kepengurusan, mekanisme

kerja, forum-forum, kebijakan, strategi dan

program, tugas kepengurusan, pedoman dasar,

dll. Dengan adanya buku ini di harapkan dapat

menjadi pedoman bagi seluruh anggota dan

memajukan kualitas organisasi ini.

Pada akhirnya kami sampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan buku ini. Semoga dapat bermanfaat

bagi semua. Aamiin Ya Rabball ‘Aalamiin.

1

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................1

DAFTAR ISI...................................2

BAB I - PENDAHULUAN..........................4

A.Organisasi Dan Sistem.....................4

B.Unsur – Unsur Dalam Organisasi............4

C.Pengertian Sistem.........................5

D.Organisasi Sebagai Suatu Sistem...........6

E.Proses Dalam Organisasi...................6

BAB II - TENTANG KARANG TARUNA...............8

A.Pengertian Karang Taruna.................10

B.Identitas Karang Taruna..................13

2

Mredo Kulon, 1

Maret 2015

Ketua Umum KTSM

C.Tujuan, Tugas Pokok Dan Fungsi Karang

Taruna...................................15

D.Keanggotaan Dan Kepengurusan.............18

E.Mekanisme Kerja Karang Taruna............20

F.Forum – Forum Karang Taruna..............23

G.Unit Teknis Karang Taruna................24

H.Pembina Dan Majelis Karang Taruna........25

I.Kebijakan, Strategi Dan Program..........28

J.Klasifikasi Karang Taruna................31

K.Mars Karang Taruna.......................34

L.Sumpah Pemuda............................36

BAB III - KARANG TARUNA SETYO MANUNGGAL.....37

A.Identitas Karang Taruna..................37

B.Bagan Kepengurusan.......................40

C.Tugas Kepengurusan.......................40

D.Pedoman Dasar............................44

BAB IV - PENUTUP............................50

A.Saran....................................50

B.Tambahan.................................50

3

BAB I

PENDAHULUAN

A.Organisasi Dan Sistem

Organisasi dibentuk oleh sekelompok

orang yang mempunyai tujuan yang sama. Mereka

4

perlu membentuk organisasi karena kemampuan

individual untuk mencapai tujuan tersebut

secara sendiri-sendiri relatif terbatas.

Dengan meng-himpun berbagai kemampuan

individual maka kemampuan kelompok untuk

mencapai tujuan semakin besar.

Di dalam organisasi tersebut dilakukan

pembagian tugas serta koordinasi agar

kemapuan - kemampuan yang ada dapat

dimafaatkan secara optimal. Melalui kedua

proses terbut kemungkinan terjadinya

duplikasi pekerjaan dan pertentangan /

konflik dapat dibatasi. Berdasarkan uraian

diatas maka organisasi dapat didefinisikan

sebagai : “Kemampuan orang yang me-ngadakan

pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk

mencapai tujuan bersama.”

B.Unsur – Unsur Dalam Organisasi

Unsur - unsur pokok dalam satu organisasi

adalah :

5

1. Tujuan yang disepakati oleh anggota –

anggota organisasi. Tujuan ini menjadi

“jiwa” organisasi.

2. Proses yang mengubah masukan / sumber

daya yang dimiliki menjadi keluarran/hasil

sebagai mana diinginkan.

3. Pembaggian tugas diantara anggota –

anggota organisasi. Termasuk disini adalah

pembagian tugas dan wewenag secara

horizontal maupun secara vertikal.

4. Kerja sama dan koordinasi supaya

pembagian pekerjaan menjadi efektif dan

efisien.

C.Pengertian Sistem

Suatu sistem adalah : “Kesatuan dari

pembagian – pembagian yang saling berhubungan dan

saling bergantung untuuk mencapai suatu tujuan.”

Bagian – bagian dari sistem saling

berhubungan secara teratur dan seluruh bagian

tadi menjadi satu kesatuan, bukan sekedar

6

kumpulan dan bagian – bagian. Karena

merupakan kesatuan maka bagian – bagian

tersebut saling bergantung dan tidak dapat

dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan.

Setiap bagian dari suatu sistem adalah

merupakan sub sistem dari sistem tersebut.

Dengan demikian suatu sistem terdiri dari

beberapa sub sistem masing – masing sub

sistem dan seterusnya. Sebagai konsekwensi

maka kegagalan suatu sub sistem akan

berpengaruh terhadap seluruh sistem.

D.Organisasi Sebagai Suatu Sistem

Suatu organisasi adalah sistem dimana

setiap bagiannya merupakan sub sistem dari

organisasi tersebu. Bagian – bagian

organisasi harus saling berhubungan dan

bergabung agar tujuan yang diinginkan dapat

dicapai. Hal ini dapat dimengerti daya yang

7

digunakan maupun keluaran yang dihasilkan

oleh suatu bagian mempunyai hubungan dengan

bagian lainnya.

Organisasi juga dipandang sebagai

bagiandari sistem yang lebih besar yaitu

lingkungan. Hal ini disebabkan karena dalam

kenyataannya suatu organisasi selalu

berhubungann dengan dunia/lingkungan

/masyarakat. Dalam hal ini organisasi

dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang

peka / terpengaruh dalam perubahan –

perubahan dalam lingkungannya dan juga dapat

mempangaruhi.

E.Proses Dalam Organisasi

Dengan keterbatasan sumberdaya yang

dimiliki seta adanya pengaruh lingkungan,

sumber daya tersebut harus melalui

serangakaian proses agar tujuan organasasi

dapat dicapai secara efisien. Proses tersebut

dalam pengertian organisasi disebut sebagai

8

proses manajemen. Unsusr – unsur dalam proses

manajemen adalah :

A. Perencanaan

B. Pengorganisasian

C. Penghargaan

D. Pengendalian

Dalam pelaksanaan manajemen sehari –

hari banyak faktor yang tidak sepenuhnya

dapat dilaksanakan. Banyak pula peerubahann

yang terjadi baik yang didalam maupun diluar

organisasi. Pada umumnya kita tidak dapat

menduga dengan pasti hal – hal yang akan

terjadi dimasa yang akan datang. Oleh karena

itu diperlukan pengamatang yang terus menerus

terhadap hasi;l –hasil yang dicapai serta

kemungkinan terjadi penyimpangan. Halis

pengamatan ini dievaluasi dan digunakan

sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

selanjutnya dan disebut sebagai umpan balik.

9

BAB II

TENTANG KARANG TARUNA

Karang Taruna untuk pertama kalinya lahir

pada tanggal 26 September 1960 di Kampung

Melayu, Jakarta. Dalam perjalanan sejarahnya,

Karang Taruna telah melakukan berbagai

kegiatan, sebagai upaya untuk turut

menanggulangi masalah-masalah Kesejahteraan

Sosial terutama yang dihadapi generasi muda

10

dilingkungannya, sesuai dengan kondisi daerah

dan tingkat kemampuan masing-masing.

Pada mulanya, kegiatan Karang Taruna

hanya sebatas pengisian waktu luang yang

positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian,

kepanduan (pramuka), pendidikan keagamaan

(pengajian) dan lain-lain bagi anak yatim,

putus sekolah, tidak sekolah, yang berkeliaran

dan main kartu serta anak-anak yang terjerumus

dalam minuman keras dan narkoba. Dalam

perjalanan sejarahnya, dari waktu ke waktu

kegiatan Karang Taruna telah mengalami

perkembangan sampai pada sektor Usaha Ekonomis

Produktif (UEP) yang membantu membuka lapangan

kerja/usaha bagi pengangguran dan remaja putus

sekolah.

Pada masa Pemerintahan Orde Baru, nama

Karang Taruna hanya diperuntukkan bagi

kepengurusan tingkat Desa/Kelurahan serta

Unit/Sub Unit saja (tingkat RT/RW). Sedangkan

11

kepengurusan tingkat Kecamatan sampai Nasional

menggunakan sebutan Forum Komunikasi Karang

Taruna (FKKT), hal tersebut diatur dalam

Kepmensos No 11/HUK/1988. Krisis Moneter yang

melanda bangsa ini tahun 1997 turut memberikan

dampak bagi menurunnya dan bahkan terhentinya

aktivitas sebagian besar Karang Taruna. Saat

dilaksanakan Temu Karya Nasional (TKN) IV tahun

2001 di Medan, disepakatilah perubahan nama

menjadi Karang Taruna Indonesia (KTI). Oleh

karena masih banyaknya perbedaan persepsi

tentang Karang Taruna maka pada TKN V 2005 yang

diselenggarakan di Banten tanggal 10-12 April

2005, Namanya dikembalikan menjadi Karang

Taruna. Ketetapan ini kemudian diatur dalam

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005

tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Dengan

dikeluarkannya Permensos ini diharapkan tidak

lagi terjadi perbedaan penafsiran tentang

Karang Taruna, dalam arti bahwa pemahaman

12

tentang Karang Taruna mengacu kepada Peraturan

Menteri Sosial tersebut.

Keberadaan Karang Taruna dengan berbagai

kegiatan yang dilaksanakan selama ini, bertumpu

pada landasan hukum yang dimiliki, yang terus

diperbaharui sesuai dengan tuntutan, kebutuhan

dan perkembangan masalah kesejahteraan sosial

serta sistem pemerintahan yang terjadi. Sampai

saat ini, landasan hukum yang dimiliki Karang

Taruna adalah Keputusan Menteri Sosial RI No.

13/HUK/KEP/l/1981 tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Karang Taruna, Ketetapan MPR No.

II/MPR/1983 tentang GBHN yang menempatkan

Karang Taruna sebagai wadah Pembinaan Generasi

Muda, serta Keputusan Menteri Sosial RI No.

83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang

Taruna.

A.Pengertian Karang Taruna

Karang Taruna adalah organisasi

kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna

13

merupakan wadah pengembangan generasi muda

nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran

dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan

untuk masyarakat khususnya generasi muda di

wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas

sosial sederajat, yang terutama bergerak

dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai

organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna

merupakan wadah pembinaan dan pengembangan

serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan

kegiatan ekonomis produktif dengan

pendayagunaan semua potensi yang tersedia

dilingkungan baik sumber daya manusia maupun

sumber daya alam yang telah ada. Sebagai

organisasi kepemudaan, Karang Taruna

berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman

Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang

struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-

masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan

sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud

14

dari pada regenerasi organisasi demi

kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota

Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun

masa yang akan datang. Karang Taruna

beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART

nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i

berusia mulai dari 16 - 35 tahun) dan batasan

sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 25

tahun.

Karang Taruna didirikan dengan tujuan

memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada

para remaja, misalnya dalam bidang

keorganisasian, ekonomi, olahraga,

ketrampilan, advokasi, keagamaan dan

kesenian.

Karang Taruna adalah Organisasi Sosial

wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh

dan berkembang atas dasar kesadaran dan

tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk

masyarakat terutama generasi muda di wilayah

15

desa/ kelurahan dan terutama bergerak di

bidang usaha kesejahteraan sosial. Rumusan

tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1.Karang Taruna adalah suatu organisasi

sosial, perkumpulan sosial yang dibentuk

oleh masyarakat yang berfungsi sebagai

sarana partisipasi masyarakat dalam

melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial

(UKS).

2.Sebagai wadah pengembangan generasi muda,

Karang Taruna merupakan tempat

diselenggarakannya berbagai upaya atau

kegiatan untuk meningkatkan dan

mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya

generasi muda dalam rangka pengembangan

sumber daya manusia (SDM).

3.Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas

dasar adanya kesadaran terhadap keadaan dan

permasalahan di lingkungannya serta adanya

16

tanggung jawab sosial untuk turut berusaha

menanganinya. Kesadaran dan tanggung jawab

sosial tersebut merupakan modal dasar

tumbuh dan berkembangnya Karang Taruna.

4.Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari

generasi muda, diurus atau dikelola oleh

generasi muda dan untuk kepentingan

generasi muda dan masyarakat di wilayah

desa/kelurahan atau komunitas adat

sederajat. Karenanya setiap desa/kelurahan

atau komunitas adat sederajat dapat

menumbuhkan dan mengembangkan Karang

Tarunanya sendiri.

5.Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan

Sosial berarti bahwa semua upaya program

dan kegiatan yang diselenggarakan Karang

Taruna ditujukan guna mewujudkan

kesejahteraan sosial masyarakat terutama

generasi mudanya.

17

B.Identitas Karang Taruna

Karang Taruna memiliki identitas berupa

lambang, bendera, panji, lagu, yang merupakan

identitas resmi Karang Taruna. Lambang Karang

Taruna mengandung unsur-unsur sekuntum bunga

teratai yang mulai mekar, dua helai pita

terpampang dibagian atas dan bawah, sebuah

lingkaran, dengan bunga Teratai Mekar sebagai

latar belakang. Keseluruhan lambang tersebut

mengandung makna:18

1.Bunga Teratai yang mulai mekar melambangkan

unsur remaja yang dijiwai semangat

kemasyarakatan (sosial).

2.Empat helai Daun Bunga dibagian bawah,

melambangkan keempat fungsi Karang Taruna

yaitu:

a)Memupuk kreativitas untuk belajar

bertanggung jawab;

b)Membina kegiatan-kegiatan sosial,

rekreatif, edukatif, ekonomis produktif,

dan kegiatan lainnya yang praktis;

c)Mengembangkan dan mewujudkan harapan

serta cita-cita anak dan remaja melalui

bimbingan interaksi yang dilaksanakan

baik secara individual maupun kelompok;

d)Menanamkan pengertian, kesadaran dan

memasyarakatkan penghayatan dan

pengamalan Pancasila.

19

3.Tujuh helai Daun Bunga bagian atas

melambangkan Tujuh unsur kepribadian yang

harus dimiliki oleh anak dan remaja:

a)Taat : Taqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b)Tanggap : Penuh perhatian dan peka

terhadap masalah;

c)Tanggon : Kuat, daya tahan fisik dan

mental;

d)Tandas : Tegas, pasti, tidak ragu, teguh

pendirian;

e)Tangkas : Sigap, gesit, cepat bergerak,

dinamis;

f)Trampil : Mampu berkreasi dan berkarya

praktis;

g)Tulus : Sederhana, ikhlas, rela

memberi, jujur.

4.Pita dibagian bawah bertuliskan Karang

Taruna mengandung arti:

20

a)Karang : pekarangan, halaman, atau

tempat;

b)Taruna : remaja.

Secara keseluruhan berarti tempat atau

Wadah Pembinaan Remaja.

5.Pita dibagian atas bertuliskan “ADITYA

KARYA MAHATVA YODHA” yang berarti:

a)ADITYA : Cerdas, penuh pengalaman.

b)KARYA : Pekerjaan.

c)MAHATVA : Terhormat, berbudi luhur.

d)YODHA : Pejuang, patriot.

Secara keseluruhan berarti Pejuang yang

berkepribadian, berpengetahuan dan

terampil.

6.Lingkaran menggambarkan sebuah tameng,

sebagai lambang Ketahanan Nasional.

7.Bunga Teratai yang mekar berdaun lima helai

melambangkan lingkungan kehidupan

masyarakat yang sejahtera merata

berlandaskan Pancasila.

21

8.Arti warna:

a)Putih: Kesucian, tidak tercela, tidak

ternoda.

b)Merah: Keberanian, sabar, tenang, dan

dapat mengendali-kan diri, tekad pantang

mundur.

c)Kuning: Keagungan atas keluhuran budi

pekerti.

C.Tujuan, Tugas Pokok & Fungsi

1. Tujuan Karang Taruna :

a)Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan

kesadaran tanggung jawab sosial setiap

generasi muda warga Karang Taruna dalam

mencegah, menangkal, menanggulangi dan

mengantisipasi berbagai masalah sosial.

b)Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan

generasi muda warga Karang Taruna yang

trampil dan berkepribadian serta

berpengetahuan.

22

c)Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi

muda dalam rangka mengembangkan

keberdayaan warga Karang Taruna.

d)Termotivasinya setiap generasi muda

Karang Taruna untuk mampu menjalin

toleransi dan menjadi perekat persatuan

dalam keberagaman kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

e)Terjalinnya kerjasama antara generasi

muda warga Karang Taruna dalam rangka

mewujudkan taraf kesejahteraan sosial

bagi masyarakat.

f)Terwujudnya kesejahteraan sosial yang

semakin meningkat bagi generasi muda di

desa/kelurahan atau komunitas adat

sederajat yang memungkinkan pelaksanaan

fungsi sosialnya sebagai manusia

pembangunan yang mampu mengatasi masalah

kesejahteraan sosial dilingkungannya.

23

g)Terwujudnya pembangunan kesejahteraan

sosial generasi muda di desa/kelurahan

atau komunitas adat sederajat yang

dilaksanakan secara komprehensif,

terpadu dan terarah serta

berkesinambungan oleh Karang Taruna

bersama pemerintah dan komponen

masyarakat lainnya.

2.Tugas Pokok Karang Taruna :

Tugas pokok Karang Taruna adalah

bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen

masyarakat lainnya untuk menanggulangi

berbagai masalah kesejahteraan sosial

terutama yang dihadapi generasi muda, baik

yang bersifat preventif, rehabilitatif

maupun pengembangan potensi generasi muda

di lingkungannya.

3.Fungsi Karang Taruna :

a)Penyelenggara Usaha Kesejahteraan

Sosial.

24

b)Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan

bagi masyarakat.

c)Penyelenggara pemberdayaan masyarakat

terutama generasi muda secara

komprehensif, terpacu dan terarah serta

berkesinambungan.

d)Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa

kewirausahaan bagi generasi muda di

lingkungannya.

e)Penanaman pengertian, memupuk dan

meningkatkan kesadaran tanggung jawab

sosial generasi muda.

f)Penumbuhan dan pengembangan semangat

kebersamaan, jiwa kekeluargaan,

kesetiakawanan sosial dan memperkuat

nilai-nilai kearifan dalam bingkai

Negara Kesatuan Republik lndonesia.

g)Pemupukan kreatifitas generasi muda

untuk dapat mengembangkan tanggung jawab

sosial yang bersifat rekreatif, kreatif,

25

edukatif, ekonomis produktif dan

kegiatan praktis lainnya dengan

mendayagunakan segala sumber dan potensi

kesejahteraan sosial di lingkungannya

secara swadaya.

h)Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan

advokasi sosial bagi penyandang masalah

kesejahteraan sosial.

i)Penguatan sistem jaringan komunikasi,

kerjasama, informasi dan kemitraan

dengan berbagai sektor lainnya.

j)Penyelenggara Usaha-usaha pencegahan

permasalahan sosial yang aktual.

D.Keanggotaan & Kepengurusan

1.Keanggotaan

Anggota Karang Taruna terdiri dari

pemuda yang dalam keanggotannya terbagi

menjadi dua jenis yaitu anggota pasif dan

anggota aktif.

26

a)Anggota Pasif adalah keanggotaan yang

bersifat stelsel pasif (Keanggotaan

otomatis), yakni seluruh remaja dan

pemuda yang berusia 16 s/d 35 tahun;

b)Anggota Aktif adalah keanggotaan yang

bersifat pengurus Inti, berusia 17 s/d

25 tahun dan selalu aktif mengikuti

kegiatan Karang Taruna.

2.Kepengurusan

Secara umum, untuk menjadi pengurus

Karang Taruna seseorang harus memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a)Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b)Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;

c)Berdomisili di wilayah tingkatannya yang

dibuktikan dengan identitas resmi;

d)Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang

sehat;

27

e)Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan

mampu bekerja dengan timnya maupun

dengan berbagai pihak;

f)Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 25

tahun;

g)Mengetahui dan memahami aspek

keorganisasian serta ke-Karang Taruna-

an;

h)Peduli terhadap lingkungan

masyarakatnya;

Pengurus Karang Taruna dipilih dan

disahkan dalam Temu Karya. Pengurus Karang

Taruna dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua

sebelumnya. Pengurus Karang Taruna

berfungsi sebagai Pelaksana Organisasi

dalam diwilayahnya. Karang Taruna memiliki

Pengurus minimal 15 Orang, masa bhakti 2

(Dua) Tahun dengan struktur

sekurang-kurangnya terdiri dari :

a)Ketua;

28

b)Wakil Ketua 1;

c)Wakil Ketua 2;

d)Sekretrais 1;

e)Sekretaris 2;

f)Sekretaris 3;

g)Bendahara 1;

h)Bendahara 2;

i)Bendahara 3;

j)Seksi Pendidikan dan Pelatihan;

k)Seksi Lingkungan Hidup dan Kesehatan;

l)Seksi Kerohanian;

m)Seksi Olahraga dan Seni Budaya;

n)Seksi Hubungan Masyarakat dan Kemitraan;

o)Seksi Inventaris dan Perlengkapan.

E.Mekanisme Kerja Karang Taruna

1. Mekanisme Kerja

Pengurus Karang Taruna melaksanakan

fungsi-fungsi operasional di bidang

kesejahteraan sosial sebagai tugas pokok

Karang Taruna dan fungsinya serta program

29

kerja lainnya yang dilaksanakan bersama

pemerintah dan komponen terkait sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Pengurus Karang Taruna dalam

mengoperasionalkan tugas pokok dan fungsi

serta program kerjanya bersama pemerintah

dan komponen terkait, harus sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mekanisme kerja sebagai langkah-langkah

dalam proses penyelenggaraan suatu tugas

dan fungsi serta program kerja Karang

Taruna yang perlu ditempuh oleh pengurus

Karang Taruna, mencakup pentahapan antara

lain :

Pendataan potensi / sumber dan

permasalahan kesejahteraan sosial;

Perencanaan program;

Sosialisasi program-program yang

direncanakan;

30

Pelaksanaan program;

Pemantauan dan evaluasi;

Pencatatan dan pelaporan.

Mekanisme kerja (langkah) guna melaksanakan

pentahapan tersebut ditempuh melalui :

a)Pembicaraan dan pembahasan bersama dalam

pertemuan atau rapat pengurus. Rapat

setidaknya dapat merumuskan dan

menetapkan antara lain hal-hal sebagai

berikut :

a)Kegiatan apa yang akan dikerjakan;

b)Siapa yang mengkoordinasikan dan

melaksanakan kegiatan tersebut;

c)Dukungan dana yang diperlukan dan

bagaimana memperolehnya;

d)Siapa saja dan pihak mana saja yang

perlu dihubungi;

e)Pelaksanaannya bagaimana;

f)Dan lain-lain yang perlu diputuskan

dalam rapat;

31

b)Pertemuan kembali untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan, baik hasil,

faktor pendukung dan permasalahan yang

dihadapi dalam rangka menetapkan

langkah-langkah berikutnya.

Operasionalisasi tugas pokok, fungsi dan

program kerja Karang Taruna dibidang

kesejahteraan sosial yang dikerjasamakan

dengan pihak lain perlu dikoordinasikan

dengan instansi sosial sebagai pembina

fungsional.

2. Mekanisme Hubungan

Mekanisme hubungan komunikasi, informasi,

kerja sama dan kolaborasi antar Karang

Taruna dengan wadah pengurus di lingkup

kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan

nasional adalah bersifat koordinatif,

konsultatif dan kolaboratif secara

fungsional serta bukan operasional.

32

Penjabaran dari mekanisme hubungan tersebut

adalah sebagai berikut:

a)Bersifat koordinatif, bahwa mekanisme

hubungan tersebut sifatnya untuk lebih

menserasikan dan menselaraskan

pelaksanaan fungsi masing-masing;

b)Bersifat konsultatif, bahwa mekanisme

hubungan tersebut sifatnya perundingan

untuk saling memberikan nasehat atau

masukan dari kedua belah pihak sesuai

fungsinya masing-masing;

c)Bersifat kolaboratif, bahwa mekanisme

hubungan tersebut sifatnya untuk lebih

meningkatkan kerja sama kedua belah

pihak sesuai fungsinya masing-masing;

F.Forum-forum Karang Taruna

Apa yang dilakukan Karang Taruna dapat

diinformasikan ke pengurus, antara lain

melalui forum pertemuan yang diselenggarakan

bersama. Dalam forum dapat terjadi adanya

33

saling tukar informasi dan pengalaman serta

masukan atau saran-saran yang saling mengisi

dan melengkapi. Maka diadakan Forum Pertemuan

Karang Taruna. Bentuk-bentuk forum tersebut

terdiri dari :

1. Forum Internal

a) Forum Rutin Bulanan

b) Forum Panitia

c) Forum Evaluasi

d) Forum Insidental

2. Forum Eksternal

a) Temu Karya

b) Forum Antar Karang Taruna

c) Forum Pleno

d) Studi Banding

Bentuk-bentuk forum tersebut diadakan

terutama untuk lebih mendayagunakan Pengurus

Karang Taruna sebagai pranata jaringan

komunikasi, informasi, kerja sama dan

34

kolaborasi Karang Taruna. Panduan

penyelenggaraan dan Mekanisme forum-forum

tersebut selanjutnya ditetapkan dalam bentuk

Peraturan Organisasi dan Pedoman Pelaksanaan

yang dikeluarkan oleh forum pengambilan

keputusan secara bertingkat dengan tetap

mengacu pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah

Tangga Karang Taruna.

G.Unit Teknis Karang Taruna

Karang Taruna dapat membentuk unit

teknis, sesuai dengan kebutuhan pengembangan

organisasi dan program-programnya.

Pembentukan unit teknis pada umumnya didasari

atas pertimbangan sebagai berikut:

1.Unit teknis antara lain dapat berupa badan

usaha, kelompok-kelompok kerja, dan

sebagainya;

2.Pembentukan unit teknis dilakukan melalui

forum pertemuan atau rapat yang dipandang

representatif dan sesuai kapasitasnya untuk

35

itu, seperti antara lain dalam rapat

pengurus;

3.Unit teknis merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari kelembagaan Karang Taruna

(berada dalam struktur organisasi Karang

Taruna);

4.Unit teknis disahkan dan dilantik oleh

Karang Taruna yang membentuknya;

5.Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya,

unit tekhnis harus berkoordinasi dan

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada

Karang Taruna;

6.Unit tekhnis dapat diisi oleh mereka baik

yang duduk dalam kepengurusan, aktivis, dan

warga Karang Taruna yang dipandang memiliki

pengetahuan dan ketrampilan serta ahli

dalam bidang yang berkaitan dengan unit

tekhnis yang bersangkutan.

H.Pembina & Majelis Pertimbangan

1. Pembina Karang Taruna

36

Karang Taruna memiliki Pembina Utama,

Pembina Umum, Pembina Fungsional dan

Pembina Teknis dengan urutan sebagai

berikut :

a)Pembina Utama Karang Taruna adalah

Presiden Republik Indonesia.

b)Pembina Tingkat Pusat :

Pembina Umum adalah Menteri Dalam

Negeri

Pembina Fungsional adalah Menteri

Sosial

Pembina Teknis adalah Pimpinan

Departemen / Kementerian Negara atau

Lembaga terkait.

c)Pembina Tingkat Provinsi :

Pembina Umum adalah Gubernur.

Pembina Fungsional adalah Kepala Dinas

/ Instansi Sosial Provinsi

37

Pembina Teknis adalah Pimpinan

Instansi / Lembaga / Badan Daerah

Provinsi.

d)Pembina Tingkat Kabupaten/Kota:

Pembina Umum adalah Bupati / Walikota.

Pembina Fungsional adalah Kepala Dinas

/ Instansi Sosial Kabupaten/Kota.

Pembina Teknis adalah Pimpinan

Instansi / Lembaga / Badan Daerah

Kabupaten/Kota yang terkait.

e)Pembina Tingkat Kecamatan:

Pembina Umum adalah Camat.

Pembina Fungsional adalah Kepala Seksi

/ Unit Kecamatan yang tugasnya

berkaitan langsung dengan Bidang

Kesejahteraan Sosial.

Pembina Teknis adalah Pimpinan Unit

Kecamatan yang terkait dengan

penyediaan dukungan bagi peningkatan

fungsi Karang Taruna.

38

f)Pembina Tingkat Desa/Kelurahan:

Pembina Umum adalah Kepala Desa /

Lurah.

Pembina Fungsional adalah Kepala Seksi

/ Unit Desa/Kelurahan yang tugasnya

berkaitan langsung dengan Bidang

Kesejahteraan Sosial.

Pembina Teknis adalah Pimpinan Unit

Desa/Kelurahan yang terkait dengan

penyediaan dukungan bagi peningkatan

fungsi Karang Taruna.

2. Majelis Pertimbangan Karang Taruna

Majelis Pertimbangan Karang Taruna

disingkat MPKT, adalah wadah penghimpun

mantan pengurus Karang Taruna dan tokoh

masyarakat lain yang berjasa dan bermanfaat

bagi kemajuan Karang Taruna, yang tidak

memiliki hubungan struktural dengan

kepengurusan Karang Taruna-nya. Setiap

Karang Taruna dapat membentuk MPKT yang

39

dilakukan melalui forum Temu Karya di

masing-masing wilayahnya, yang kemudian

dikukuhkan oleh forum tersebut. Susunan

MPKT terdiri dari :

a)Seorang Ketua merangkap anggota;

b)Seorang Sekretaris merangkap anggota;

c)Beberapa Wakil Sekretaris (sesuai

kebutuhan) merangkap anggota;

d)Anggota yang jumlahnya ditentukan sesuai

dengan jumlah mantan aktivis Karang

Taruna diwilayah masing-masing ditambah

beberapa tokoh yang dianggap layak

apabila memungkinkan.

Diminta atau tidak diminta MPKT dapat

memberikan masukan berupa pemikiran-

pemikiran atau saran-saran dan bantuan,

sebagai bahan pertimbangan Pengurus Karang

Taruna dalam menyelenggarakan program

kegiatan. MPKT dapat diikutsertakan dalam

40

rapat atau pertemuan yang diselenggarakan

Pengurus Karang Taruna.

I.Kebijakan, Strategi & Program

Kebijakan dan Strategi pemberdayaan

Karang Taruna diarahkan pada terwujudnya

kemandirian peran dibidang pembangunan

kesejahteraan sosial.

1.Kebijakan

a)Memantapkan pemahaman tentang Karang

Taruna sebagai organisasi sosial yang

tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat

di kalangan masyarakat terutama pembina,

pengurus dan aktivis Karang Taruna;

b)Meningkatkan peran aktif Karang Taruna

dalam:

Upaya pencegahan timbulnya

permasalahan sosial di kalangan

generasi muda;

Memberikan pelayanan kepada penyandang

masalah Kesejahteraan Sosial;

41

Membina dan mengembangkan ketrampilan

dan kewirausahaan guna terciptanya

kesempatan dan lapangan kerja bagi

generasi muda;

Menciptakan kader pemimpin dan kader

pembangunan serta dalam proses

pembauran bangsa dikalangan generasi

muda;

Turut melestarikan dan mempertahankan

ciri budaya maupun jati diri bangsa;

c)Memantapkan komunikasi, kerjasama,

pertukaran informasi dan kolaborasi

antar Karang Taruna dalam rangka

pengembangan program/kegiatannya serta

memperkuat ikatan persaudaraan dan

kebersamaan antar Karang Taruna;

d)Pemberdayaan Karang Taruna dilaksanakan

dan menjadi tanggung jawab bersama

pemerintah, lembaga swasta dan

masyarakat, dalam keterpaduan intra dan

42

inter sektoral, serta pengembangan

jalinan kemitraan;

e)Pemutakhiran data Karang Taruna secara

periodik dan berkesinambungan.

2. Strategi

a)Meningkatkan intensitas dan kualitas

sosialisasi melalui kegiatan penyuluhan

dan bimbingan sosial serta publikasi

berbagai kegiatan Karang Taruna melalui

media cetak, elektronik maupun media

lainnya.

b)Peningkatan pendidikan dan pelatihan

bagi pengurus maupun aktivis Karang

Taruna dalam bidang manajemen

organisasi, kepemimpinan dan kaderisasi

serta ketrampilan teknis.

c)Pengembangan fasilitas dan bantuan

stimulan untuk mendorong dan

mengembangkan kegiatan yang dilaksanakan

Karang Taruna dari berbagai pihak yang

43

memiliki perhatian terhadap Karang

Taruna.

d)Meningkatkan kegiatan bersama antar

Karang Taruna, antara lain melalui

kegiatan bulan bhakti dan studi karya

bhakti Karang Taruna.

e)Pemberian penghargaan kepada Karang

Taruna yang memiliki prestasi tinggi,

dan penghargaan pada pembina umum dan

teknis serta dunia usaha yang banyak

memberikan perhatian terhadap

perkembangan Karang Taruna di wilayah

atau lingkungannya.

f)Pendampingan dengan melibatkan pengurus

dan aktivis Karang Taruna yang

berkemampuan dalam program atau kegiatan

yang dilaksanakan di daerahnya.

g)Meningkatkan jalinan kemitraan dalam

Pemberdayaan Karang Taruna baik antar

instansi pembina, antara Karang Taruna

44

dengan instansi pembina, antara Karang

Taruna dengan dunia usaha, maupun antara

Karang Taruna dengan lembaga-lembaga

masyarakat.

3.Program

Berdasarkan kebijakan dan strategi yang

telah dirumuskan tersebut, besaran program

Pemberdayaan Karang Taruna meliputi:

a)Pendataan Karang Taruna;

b)Penyuluhan/motivasi Karang Taruna;

c)Pendidikan dan Pelatihan Karang Taruna;

d)Pengembangan kegiatan Karang Taruna;

e)Pengembangan jaringan kerjasama

kemitraan Karang Taruna;

f)Bantuan Stimulan;

g)Pendampingan Karang Taruna;

h)Publikasi / Sosialisasi Karang Taruna;

i)Pemantapan pembina Karang Taruna;

j)Penghargaan.

J.Klasifikasi Karang Taruna

45

1. Karang Taruna "Tumbuh"

Indikator Karang Taruna "Tumbuh" antara

lain, adalah:

a)Secara formal karang taruna telah

dibentuk dan telah memiliki struktur

kepengurusan, namun belum lengkap;

b)Program/kegiatannya masih sederhana,

terbatas dan belum tersusun secara

tertulis;

c)Administrasi organisasi dan kegiatan

belum teratur secara rapi;

d)Peran dan kegiatannya masih bersifat

insidentil;

e)Anggota yang terlibat dalam kegiatan,

baru terdiri dari sebagaian kecil

generasi muda yang ada di desa/kelurahan

setempat.

2. Karang Taruna "Berkembang"

Indikator Karang Taruna "Berkembang" antara

lain, adalah:

46

a)Struktur organisasi, kepengurusain dan

jumlah pengurus lengkap;

b)Mekanisme, tata kerja dan program

kerjanya sudah teratur, sistematis dan

teradministrasikan secara tertulis ;

c)Administrasi organisasi dan kegiatan

belum teratur secara rapi;

d)Peran dan kegiatannya mulai kontinyu dan

mulai mengarah pada kegiatan yang

berdampak ekonomis;

e)Anggota yang terlibat dalam kegiatan,

terdiri dari sebagian besar generasi

muda yang ada di desa/kelurahan

setempat;

f)Anggota yang terlibat dalam kegiatan,

mulai bertambah dan telah menjangkau

sebagian besar generasi muda yang ada di

wilayah desa/kelurahan setempat;

g)Tingkat keswadayaan dan keswadanaan

masih terbatas;

47

h)Kemampuan untuk mengembangkan

kegiatan-kegiatan yang lebih berdampak

ekonomis bagi masyarakat masih kurang;

i)Program/kegiatannya mulai mendapat

dukungan dari sebagian masyarakat

setempat.

3. Karang Taruna "Maju "

Indikator Karang Taruna "Maju" antara lain,

adalah:

a)Secara administrasi, organisasi, dan

kepengurusan telah lengkap;

b)Program/kegiatannya telah berjalan baik,

teratur, berkesinambungan serta memiliki

prospek yang jelas;

c)Kegiatan yang dilaksanakan telah

mencakup kegiatan yang bersifat

preventif, pelayanan dan pengembangan

yang memberi manfaat lebih banyak bagi

warga masyarakat ;

48

d)Kegiatan telah mencakup penanganan

masalah, baik sosial psikologis maupun

sosial ekonomis seperti : narkoba,

keterlantaran, tindak kekerasan, ekonomi

lemah dan lain-lain;

e)Tingkat keswadayaan dan keswadanaan

mampu mendukung pelaksanaan program-

program yang telah ditetapkan;

f)Program/kegiatannya dapat menciptakan

lapangan kerja, terutama bagi anggota;

g)Pelaksanaan kegiatan mulai menggunakan

pendekatan pekerjaan sosial;

h)Memiliki sarana/prasarana kegiatan yang

permanen;

i)Program yang direncanakan berorientasi

pada kegiatan Usaha Kesejahteraan Sosial

dan Usaha Ekonomis Produktif;

j)Telah menjalin kerjasama dengan

organisasi/lembaga lain diluar Karang

Taruna;

49

k)Anggota yang terlibat dalam kegiatan,

terdiri dari sebagian besar generasi

muda yang ada di desa/kelurahan

setempat.

4. Karang Taruna "Percontohan/Berprestasi"

Karang Taruna percontohan adalah kondisi

sebagaimana Karang Taruna maju akan tetapi

telah melaksanakan dan mengembangkan

program-program yang menciptakan generasi

muda dilingkungannya untuk mampu

berpartisipasi mengembangkan

program-program pembangunan nasional yang

diperlukan oleh lingkungan.

K.Mars Karang Taruna

KARANG TARUNA memiliki lagu Mars yang

diciptakan oleh Gunadi Said. Lagu Mars ini

pertama kali dikumandangkan saat

dilangsungkannya Musyawarah Kerja Karang

Taruna pada tahun 1975.

50

51

L. Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda adalah bukti otentik

bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa

Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah

seharusnya segenap rakyat Indonesia

memperingati momentum 28 Oktober sebagai

hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses

kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan

buah dari perjuangan rakyat yang selama

ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan

kaum kolonialis pada saat itu, kondisi

ketertindasan inilah yang kemudian mendorong

para pemuda pada saat itu untuk membulatkan

tekad demi mengangkat harkat dan martabat

hidup orang Indonesia asli, tekad inilah

yang menjadi komitmen perjuangan rakyat

Indonesia hingga berhasil mencapai

kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada

52

17 Agustus 1945. Adapun isi dari sumpah

pemuda tersebut berbunyi :

Pertama :

“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah

darah yang satu, tanah air Indonesia.”

Kedua :

“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang

satu, bangsa Indonesia.”

Ketiga :

“Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa

persatuan, bahasa Indonesia.”

BAB III

KARANG TARUNA SETYO MANUNGGAL

A.Identitas Karang Taruna

Karang Taruna Setyo Manunggal adalah

suatu organisasi kemasyarakatan yang

beranggotakan pemuda-pemudi dusun Mredo

Kulon, Bangunharjo, Sewon, Bantul,

53

Yogyakarta. Organisasi ini berdiri cukup lama

dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

Visi Karang Taruna Setyo Manunggal

adalah Menjadi Karang Taruna motorik dalam

pembangunan dusun. Sedangkan misinya adalah :

1. Mengabdikan diri dalam

masyarakat.

2. Mengembangkan akhlak budi pekerti

yang luhur.

3. Melestarikan nilai-nilai budaya

dalam masyarakat.

4. Mempererat tali persaudaraan

antar anggota karang karuna.

5. Mengadakan kegiatan - kegiatan

kepemudaan dalam masyarakat.

6. Mengembangkan kreativitas dan

bakat pemuda melalui  organisasi

kepemudaan.

7. Menciptakan kondisi dusun yang

aman dan tenteram.

54

8. Berkontribusi dalam pembangunan

dusun.

Karang Taruna Setyo Manunggal memiliki

identitas berupa lambang berupa roda gigi dan

4 (Empat) Tangan. Keseluruhan lambang

tersebut mengandung makna :

1. Roda gigi melambangkan suatu penggerak

di lingkungan masyarakat.

2. Delapan gigi yang terdapat pada roda

gigi melambangkan delapan peran organisasi

dalam masyarakat, yaitu :

a)Mengayomi

b)Melindungi55

c)Melayani

d)Mengabdi

e)Mendidik

f)Memajukan

g)Memotori

h)Menginspirasi

3. Empat tangan yang saling berpegang

melambangkan kerja sama.

4. Dua bintang yang berarti organisasi

tersebut berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

5. Roda gigi bagian atas bertuliskan Karang

Taruna mengandung arti :

a)Karang : pekarangan, halaman, atau

tempat;

b)Taruna : remaja.

Yang berarti tempat atau Wadah Pembinaan

Remaja.

6. Roda gigi bagian bawah bertuliskan Setyo

Manunggal yang merupakan nama organisasi

kita yang mengandung arti :

56

a)Setyo : Setia, Loyal, Solid, Mengabdi.

b)Manunggal : Tunggal, Bersatu.

Yang berarti Setia bersatu.

7. Arti warna :

a)Putih: Kesucian, tidak tercela, tidak

ternoda.

b)Merah : Keberanian, sabar, tenang, dan

dapat mengendali-kan diri, tekad pantang

mundur.

8. Mredo Kulon RT 06 – 07 merupakan

identitas desa, tempat organisasi ini

berada.

Secara keseluruhan berarti tempat atau

wadah pembinaan remaja yang berani

bekerjasama untuk menggerakkan kemajuan di

masyarakat sesuai dengan asas Pancasila dan

UUD 1945.

B.Bagan Kepengurusan

57

C.Tugas Kepengurusan

1. Ketua Umum

a)Memimpin & bertanggung jawab atas

jalannya organisasi

b)Acceptor / orang yang memutuskan

kebijakan

c)Pembimbing, penengah dan pelindung bagi

seluruh anggota organisasi

d)Mengkoordinasi seluruh anggota

organisasi

2. Wakil Ketua I

58

a)Mengkoordinasi seksi-seksi bidang

program kerja

b)Penanggung jawab di bidang program kerja

c)Pendamping ketua umum

d)Dewan Penasehat ketua umum

3. Wakil Ketua II

a)Mengkoordinasi seksi-seksi bidang

kelembagaan dan pendukung

b)Penanggung jawab di bidang kelembagaan

dan pendukung

c)Penanggung jawab di bidang program kerja

d)Pendamping ketua umum

4. Bendahara I

a)Dewan pengurus administrasi kas simpan

pinjam

b)Bertanggung jawab atas segala

administrasi

c)Menyampaikan laporan administrasi secara

transparan

5. Bendahara II

59

a)Dewan pengurus administrasi kas

organisasi yang meliputi iuran rutin,

denda gotong royong dan kas eksternal

b)Bertanggung jawab atas segala

administrasi

c)Menyampaikan laporan administrasi secara

transparan

6. Bendahara III

a)Dewan pengawas administrasi dari

Bendahara I dan Bendahara II

b)Membantu tugas Bendahara I dan Bendahara

II

c)Penegak hukum perbendaharaan

7. Sekretaris I

a)Dewan pengurus dokumentasi keuangan

iuran rutin

b)Membuat undangan pertemuan rutin

c)Bertanggung jawab atas segala

dokumentasi

60

d)Menyampaikan laporan dokumentasi secara

transparan

8. Sekretaris II

a)Dewan pengurus dokumentasi keuangan

iuran rutin

b)Menyebarkan undangan pertemuan rutin

c)Bertanggung jawab atas segala

dokumentasi

d)Menyampaikan laporan dokumentasi secara

transparan

9. Sekretaris III

a)Dewan pengurus dokumentasi absensi

anggota

b)Menyebarkan undangan pertemuan rutin

c)Bertanggung jawab atas segala

dokumentasi

d)Menyampaikan laporan dokumentasi secara

transparan

10. Seksi Lingkungan Hidup dan

Kesehatan

61

a)Team yang bergerak di bidang lingkungan

hidup, kebersihan dan kesehatan

b)Menggalangkan kegiatan gotong royong

rutin / insidental

11. Seksi Kerohanian

a)Team yang bergerak di bidang kerohanian

dan bina mental

b)Mengadakan kegiatan event bidang

kerohanian seperti pengajian, kegiatan

ramadhan, kegiatan hari raya, lomba

takbir dan lain sebagainya

12. Seksi Olahraga dan Seni

Budaya

a)Team yang bergerak di bidang

keolahragaan dan kesenian

b)Mengadakan event bidang keolahragaan dan

kesenian seperti pentas seni, teater,

band, badminton, futsal, sepeda gembira

dan lain sebagainya

62

13. Seksi Hubungan Masyarakat

dan Kemitraan

a)Team yang bergerak di bidang hubungan

masyarakat dan kemitraan

b)Menjalin hubungan dengan organisasi /

lembaga lain seperti perkumpulan bapak-

bapak, ibu-ibu, karang taruna dusun /

desa dan masyarakat

c)Menggalang dana untuk anggota karang

taruna / masya-rakat

14. Seksi Inventaris dan

Perlengkapan

a)Team yang bergerak di bidang inventaris,

perlengkapan dan arsip

b)Membuat daftar arsip dan administrasi

segala inventaris / asset milik

organisasi

c)Menyimpan dan merawat inventaris

organisasi

63

15. Seksi Pendidikan dan

Pelatihan

a)Team yang bergerak di bidang pendidikan,

pelatihan, sosialisasi, studi banding

dan lain-lain

b)Mengadakan event yang terkait dengan

bidang pendidikan dan pelatihan

D.Pedoman Dasar

1. Keanggotaan

a)Keanggotaan karang taruna berlaku selama

anggota mempunyai / masih mempunyai

kemauan mengikuti karang taruna.

b)Bagi calon anggota baru karang taruna,

akan mendapat undangan resmi untuk masuk

dalam organisasi karang taruna.

c)Untuk anggota karang taruna yang ingin

keluar / off sementara dari keanggotaan

karang taruna, diharapkan berpamitan

kepada rekan-rekan karang taruna dalam

64

pertemuan resmi dan wajib menyelesaikan

administrasi yang belum lunas.

d)Setiap anggota karang taruna mempunyai

hak dan kewajiban yang sama.

2. Kemasyarakatan

a)Menjaga kesopanan dalam pergaulan dengan

masyarakat.

b)Tidak membuat keresahan dalam

masyarakat.

c)Dapat menjaga nama baik karang taruna.

d)Tidak boleh mengatasnamakan karang

taruna untuk kepentingan pribadi.

e)Ikut berperan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan, baik atas nama karang

taruna maupun pribadi.

3. Kegiatan

a)Ada lima jenis kegiatan dalam karang

taruna, yaitu :

Kegiatan rutin. Contoh : gotong royong

dan forum rutin sebulan sekali.

65

Kegiatan event. Contoh : lomba 17-an,

lomba takbir, pengajian hari raya,

dll.

Kegiatan program. Contoh : pembuatan

plang jalan, membuat lapangan

badminton, merenovasi gardu,

pembangunan gapura, dll.

Kegiatan insidental. Contoh : gotong

royong memasang perlengkapan sripah,

laden sripah, laden pengajian, laden

takjilan, nyinom, bersih-bersih masjid

menjelang ramadhah, panitia zakat,

dll.

Kegiatan santai. Contoh : Makrab,

sepeda gembira, piknik, camping, dll.

b)Setiap anggota diharapkan mengikuti

setiap kegiatan bila dapat meluangkan

waktu.

c)Bila berhalangan hadir dalam kegiatan,

diharapkan izin dengan panitia kegiatan.

66

4. Perkumpulan 

a)Perkumpulan rutin dilaksanankan satu

bulan sekali setiap tanggal 1 malam dan

dimulai tepat pukul 20.00 WIB.

b)Perkumpulan rutin dilaksanakan di rumah

setiap anggota berdasarkan undian.

c)Tidak boleh meninggalkan ruangan selama

perkumpulan berlangsung, jika terpaksa

keluar ruangan harus menjadapat ijin

dari ketua.

d)Pada saat perkumpulan handphone

dimatikan atau di modus diam (silent).

e)Setiap anggota berkewajiban menjaga

suasana yang kondusif pada saat

perkumpulan berlangsung.

f)Berpakaian bebas, rapi dan sopan (tidak

boleh memakai celana pendek bagi laki-

laki)

67

g)Perkumpulan rutin dapat ditunda dan

dimajukan tergantung kondisi dengan

persetujuan bersama.

h)Saat perkumpulan rutin, setiap anggota

wajib membayar iuran rutin sebesar Rp

3000,-

i)Untuk anggota yang menyelenggarakan

perkumpulan rutin di rumahnya, berhak

mendapat dana sosial Rp 50.000,-

j)Setiap anggota berhak berpendapat dan

wajib menghargai pendapat orang lain.

k)Pengambilan keputusan dilakukan melalui

musyawarah, dan jika dalam musyawarah

tidak mencapai mufakat, maka pengambilan

keputusan dilakukan melalui jalur suara

terbanyak (voting).

l)Keputusan yang sudah disepakati tidak

dapat diganggu gugat, kecuali ada

pertimbangan lain yang lebih baik, dan

harus dimusyawarahkan.

68

m)Apabila berhalangan hadir dalam

perkumpulan, harap izin / mengabari

ketua.

n)Apabila ada anggota yang tidak berangkat

tiga kali berturut-turut tanpa

keterangan, maka akan mendapatkan sanksi

menyelenggarakan perkumpulan di

rumahnya.

5. Keuangan

a)Keuangan dalam karang taruna diurus oleh

bendahara.

Bendahara 1 : bertugas mengurusi dana

usaha / simpan pinjam.

Bendahara 2 : bertugas mengurusi iuran

rutin, denda gotong royong dan

pemasukan tambahan.

Bendahara 3 : bertugas mengawasi dan

membantu kinerja bendahara 1 dan 2.

b)Setiap anggota berhak meminjam uang

dalam kas dana usaha dengan ketentuan :

69

Peminjaman dilakukan pada akhir

pertemuan rutin.

Setiap anggota yang meminjam wajib

mengembalikan uang yang dipinjam pada

pertemuan rutin bulan depan senilai

dengan yang dipinjam ditambah bunga

10%.

Kebijakan tunai dalam peminjaman uang

ditentukan oleh bendahara 1.

Apabila peminjam tidak dapat

mengembalikan uang dalam waktu yang

sudah ditetapkan, maka peminjam akan

dikenakan denda sebesar 50% + 10%.

Ketentuan ini tidak dapat diganggu

gugat.

c)Setiap anggota wajib membayar iuran

rutin sebesar Rp 3000,- saat perkumpulan

rutin.

d)Stokan iuran rutin diadakan tiga bulan

sekali.

70

e)Apabila ada anggota yang tidak dapat

mengikuti gotong royong rutin, akan

dikenakan denda sebesar Rp 7000,- (besar

nominal dapat berubah tergantung dengan

kesepakatan bersama)

6. Sanksi

Bagi setiap anggota karang taruna yang

melanggar peraturan karang taruna, akan

ditindak tegas sesuai dengan norma dan

peraturan yang berlaku di masyarakat.

7. Ketentuan Tambahan

e)Apabila ada anggota / keluarga dari

anggota karang taruna yang sakit dan

opname di rumah sakit lebih dari tiga

hari, maka berhak mendapat dana sosial

dari karang taruna sebesar Rp 100000,-

f)Apabila ada anggota masyarakat yang

bukan anggota / tidak memiliki anggota

dalam karang taruna yang sakit dan

opname di rumah sakit lebih dari tiga

71

hari, maka berhak mendapat dana sosial

dari karang taruna sebesar Rp 50000,-

g)Apabila ada anggota karang taruna yang

menikah, maka berhak mendapat hadiah /

kado dari iuran semua anggota karang

taruna senilai Rp 5000,-

h)Pengadaan kegiatan / pengadaan sarana

prasarana dalam kegiatan karang taruna

yang memerlukan dana boleh mengambil

dana dari bendahara 1 / bendahara 2 atau

iuran anggota atas kesepakatan bersama.

i)Pedoman Dasar Karang Taruna ini dapat

berubah atas persetujuan dan musyawarah

anggota.

72

BAB IV

LAIN-LAIN/PENUTUP

A.Saran

Dalam buku ini kami meyadari bahwa

masih banyak kesalahan pada penyusunan dan

penulisannya. Oleh karena itu, kami

mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya

membangun untuk menyempurnakan penyusunan

buku yang lebih baik. Kami berharap semoga

buku ini dapat bermanfaat.

B.Tambahan

1. Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam

perangkat buku ini merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dengan perangkat lainnya

yang tertuang dalam Pedoman Dasar dan

Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna

Nasional.

73

2. Hal-hal yang belum ditentukan dalam

perangkat buku ini akan diatur kemudian

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

74