JURNAL SARBAGITA

19
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM DI KAWASAN SARBAGITA Eka tamar Agustini Program Studi Teknik Sipil Universitas Udayana Abstrak Kemacetan lau lintas, seakan memang sudah menjadi bagian keseharian sebuah kota. Peningkatan kepadatan lalu- lintas sangat dirasakan pada jam - jam sibuk di jalan-jalan menuju sekolah, perkantoran maupun daerah wisata terutama pada saat berangkat atau pulang kerja maupun pulang sekolah. Dengan peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi mencapai 2.749.164 unit tahun 2012, dimana dari jumlah tersebut 2.374.604 merupakan jenis sepeda motor, yang menyebabkan Provinsi Bali, khususnya kawasan Sarbagita telah diidentifikasi sebagai kota termacet keenam di Indonesia. Masalah ini timbul terutama disebabkan oleh kondisi dimana tingkat penggunaan kendaraan pribadi yang semakin tinggi dari tahun ke tahun tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas prasarana jalan Untuk mengatasi masalah kemacetan kawasan Sarbagita, pemerintah harusnya mengembangkan Transportasi publik dalam rangka menyediakan pilihan pergerakan bagi masyarakat, sebagai langkah awal dalam mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan ketertiban lalu lintas. Dengan tersedianya angkutan umum massal yang handal maka akan terwujud transporatsi yang efisien bagi semua pihak karena mengurangi kebutuhan kendaraan pribadi dan infrastruktur jalan yang ada. Sayangnya kondisi transportasi umum di kawasan sarbagita sangan memprihatinkan, terbuktinya dengan rendahnya load faktor penumpang yang dibawah 30 %. Kurangnya minat masyarakat menggunakan angkutan umum dikarenakan trayek yang tidak ada koneksitas antara yang satu dengan trayek lainnya, jadwal layanan, waktu tunggu tidak jelas (sering lebih dari 1 jam), aksesibilitas menujua rute pelayanan angkutan umum yang kurang. Untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum, pemerintah harus melakukan perbaikan pelayanan angkutan umum yang ada saat ini. Pengembangan trayek yang disesuaikan dengan demand yang ada, serta memanfaatkan semaksimal mungkin trayek eksisting sebagai angkutan pengumpan (feeder) sehingga tidak terjadi overlapping trayek angkutan eksisting yang ada dengan trans sarbagita. Pengembangan angkutan umum di kawasan sarbagita, seharusnya memiliki keterpaduan pelayanan angkutan umum, yang meliputi keterpaduan fisik dan keterpaduan sistim. Selain memperbaiki angkutan umum di Kota kawasan sarbagita, untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum, pemerintah harus menerapkan kebijakan yang berpihak pada pengguna kendaraan umum dengan menerapkan kebijakan yang membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

Transcript of JURNAL SARBAGITA

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM DI KAWASAN SARBAGITA

Eka tamar AgustiniProgram Studi Teknik Sipil

Universitas Udayana

Abstrak

Kemacetan lau lintas, seakan memang sudah menjadi bagian kesehariansebuah kota. Peningkatan kepadatan lalu- lintas sangat dirasakan pada jam - jamsibuk di jalan-jalan menuju sekolah, perkantoran maupun daerah wisata terutamapada saat berangkat atau pulang kerja maupun pulang sekolah. Dengan peningkatanjumlah kepemilikan kendaraan pribadi mencapai 2.749.164 unit tahun 2012, dimanadari jumlah tersebut 2.374.604 merupakan jenis sepeda motor, yang menyebabkanProvinsi Bali, khususnya kawasan Sarbagita telah diidentifikasi sebagai kota termacetkeenam di Indonesia. Masalah ini timbul terutama disebabkan oleh kondisi dimanatingkat penggunaan kendaraan pribadi yang semakin tinggi dari tahun ke tahun tidakdiikuti dengan peningkatan kapasitas prasarana jalan

Untuk mengatasi masalah kemacetan kawasan Sarbagita, pemerintahharusnya mengembangkan Transportasi publik dalam rangka menyediakan pilihanpergerakan bagi  masyarakat, sebagai langkah awal dalam mengurangi jumlahkendaraan di jalan dan ketertiban lalu lintas. Dengan tersedianya angkutan umummassal yang handal maka akan terwujud transporatsi yang efisien bagi semua pihakkarena mengurangi kebutuhan kendaraan pribadi dan infrastruktur jalan yang ada.Sayangnya kondisi transportasi umum di kawasan sarbagita sangan memprihatinkan,terbuktinya dengan rendahnya load faktor penumpang yang dibawah 30 %.Kurangnya minat masyarakat menggunakan angkutan umum dikarenakan trayekyang tidak ada koneksitas antara yang satu dengan trayek lainnya, jadwal layanan,waktu tunggu tidak jelas (sering lebih dari 1 jam), aksesibilitas menujua rutepelayanan angkutan umum yang kurang.

Untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum,pemerintah harus melakukan perbaikan pelayanan angkutan umum yang ada saatini. Pengembangan trayek yang disesuaikan dengan demand yang ada, sertamemanfaatkan semaksimal mungkin trayek eksisting sebagai angkutan pengumpan(feeder) sehingga tidak terjadi overlapping trayek angkutan eksisting yang adadengan trans sarbagita. Pengembangan angkutan umum di kawasan sarbagita,seharusnya memiliki keterpaduan pelayanan angkutan umum, yang meliputiketerpaduan fisik dan keterpaduan sistim. Selain memperbaiki angkutan umum diKota kawasan sarbagita, untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakanangkutan umum, pemerintah harus menerapkan kebijakan yang berpihak padapengguna kendaraan umum dengan menerapkan kebijakan yang membatasipenggunaan kendaraan pribadi.

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

97

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

PENDAHULUANPembangunan ekonomi dan

perkembangan transportasimempunyai hubungan yangsangat erat dan salingketergantungan. DimanaPertumbuhan ekonomi suatunegara atau bangsa tergantungpada tersedianya pengangkutan(transportasi) dalam negaraatau bangsa yangbersangkutan. Dalam hal iniPerbaikan dalam transportasipada umumnya akan dapatmeningkatkan mobilitaspenduduk, terciptanyapenurunan ongkos pengirimanbarang-barang, terdapatnyapengangkutan barang-barangdengan kecepatan yang lebihtinggi dan perbaikan kualitas/ sifat dari jasa-jasapengangkutan tersebut. Secaralangsung atau tidak langsung,transportasi yang efektif danefisien sangat menentukanperkembangan pembangunanperekonomian pada umumnya.

Pertumbuhan ekonomiyang terus meningkat akanberdampak pada meningkatkantaraf hidup dan kesejahteraanmasyarakat. Dengan kemampuanekonomi yang bagus,masyarakat akan membelikendaraan pribadi untukdipakai setiap hari. Hal inimenyebabkan peningkatanjumlah kendaraan pribadi tiaptahunnya. Kepemilikankenderaan yang meningkattidak diimbangi denganpenambahan jaringan jalan.

Tentu saja akan membebanijaringan jalan yang adaapalagi banyak ruas jalanyang digunakan sebagai saranaselain lalu lintas sepertiparkir, berjualan dan lain-lain.

Permasalahan serupaterjadi di kawasan Sarbagita,dimana perkembangan industripariwisata dan investasiberkembang dengan pesatnya.Kondisi yang demikianberdampak pada peningkatanintensitas kegiatan danpergerakan masyarakat, yangmembutuhkan suatu alattransportasi. Hal inimenyebabkan timbulnya masalahtransportasi di kawasanSarbagita, karena denganmeningkatnya perekonomianmasyarakat, maka semakinmeningkatnya kepemilikankendaraan bermotor.

Masalah ini timbulterutama disebabkan olehkondisi dimana tingkatpenggunaan kendaraan pribadiyang semakin tinggi daritahun ke tahun tidak diikutidengan peningkatan kapasitasprasarana jalan maupunpembatasan jumlah kendaraanpribadi di Kota Denpasar.Sementara keberadaantransportasi publik di Bali,khususnya di Kota Denpasarsemakin terhimpit oleh lajupertumbuhan kendaraanbermotor yang sejalan denganlaju pertumbuhan penduduk.Bahkan hingga 2011, Pulau

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

Dewata telah menampung2.749.164 unit kendaraanbermotor, termasuk jumlahsepeda motor yang mencapai2.374.604 unit (BPS, 2012).Angka tersebut separuh lebihdari jumlah penduduk yangdiperkirakan mencapai angka 4juta orang.

Masyarakat lebihmemilih menggunakan kendaraanpribadi untuk beraktivitasdibandingkan menggunakanangkutan umum. Kurangmenariknya minat masyarakatdalam menggunakan angkutanumum disebabkan olehrendahnya aksesibilitas padasistem jaringan angkutanumum. Dimana jaringan trayekangkutan umum cangkupanpelayanannya hanya 30% dariwilayah kota. Selain haltersebut pemilihan modaangkutan umum di kawasansarbagita juga terbatas, yangsemakin membuat masyarakatenggan menggunakan angkutanumum. Seharusnya Daya tarikpusat kota sebagai pusatkegiatan perlu diimbangidengan penyediaan sarana danprasarana transportasi yangmemadai, dalam hal inifasilitas angkutan umum untukmengurangi penggunaankendaran pribadi.

Untuk mengimbangipesatnya laju perkembangandemand transportasi di

kawasan sarbagita, PemerintahProvinsiinsi Bali mulaimelakukan perbaikan angkutanumum dengan mengembangkanangkutan Trans Sarbagita(Koridor II dan I) sertaangkutan pengumpannya (4trayek di Kota Denpasar dan 2trayek di Badung Selatan).Tapi hingga saat ini transsarbagita belum bisamengatasi kemacetan lalulintas di Kota Denpasar.Sejak beroperasi tahun 2011hingga saat ini load factortrans sarbagita masih dibawah30%. Koridor layanan transsarbagita yang terbatas danaksesibilitasnya yang kurangmembuat masyarakat kurangtertarik menggunakan transsarbagita.

Maka perlu dilakukanpenelitian yang membahasbagaimana cara mengembangkanangkutan umum yang mampumemberikan kemudahan dankenyamanan bagi masyarakatdalam melakukan perjalanan.Sehingga meningkatkan minatmasyarakat menggunakanangkutan umum untukbepergian, yang berdampakpada berkurangnya penggunakankendaraan pribadi di kawasanSarbagita.

Rumusan Masalah

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

2

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

Berdasarkan latarbelakang di atas, maka dibuatsuatu rumusan masalah sebagaiberikut: 1.Bagaimana kondisi

transportasi di ProvinsiBali saat ini ?

2.Bagaimana caramengembangkan angkutan umumdi kawasan Sarbagita untukmengatasi masalah kemacetanyang ada?

3.Kebijakan apa yang dapatdilakukan pemerintah untukmengurangi penggunaankendaraan pribadi?

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahuikondisi transportasi diProvinsi. Bali, menganalisacara mengembangkan angkutanumum di kawasan Sarbagitauntuk mengatasi masalahkemacetan yang ada,menganalisa kebijakan yangdapat dilakukan pemerintahuntuk mengurangi penggunaankendaraan pribadiBatasan Masalah

Untuk memfokuskanpenelitian pada pokokpermasalahan, maka ruanglikup penelitian dibatasiantara lain1. Penelitian menggunakan

sistim study literaturmengenai pengembanganangkutan umum yang telahdilakukan di beberapa

negara dan beberapa kotadi Indonesia

2. Tidak mempertimbangkanfaktor biaya investasi danoperasional yangdiperlukan.

TINJAUAN PUSTAKATransportasi

Transportasi merupakanperpindahan manusia ataubarang dari satu tempat(asal) ke tempat lain(tujuan) dengan menggunakansarana tertentu untuk maksuddan tujuan tertentu (Munawar,2005). Di dalam transportasiterdapat unsur-unsur yangterkait erat dalamberjalannya konseptransportasi itu sendiri.Unsur-unsur tersebut adalahmanusia yang membutuhkan,barang yang dibutuhkan,kendaraan sebagaialat/sarana, jalan danterminal sebagai prasaranatransportasi dan organisasisebagai pengelolatransportasi. Kegiatanmanusia yang bermacam-macammenyebabkan semua aspeksaling berhubungan. Untukitulah diperlukan saranapenghubung yang salah satunyaadalah angkutan umum.Moda Transportasi

Moda merupakan saranayang dibutuhkan dalampemindahan manusia atau

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

3

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

barang dari satu tempat(asal) ke tempat lain(tujuan). Moda transportasiterdiri dari 3 jenis yaitutransportasi darat,transportasi laut dantransportasi udara Dalampenelitian ini modatransportasi yang akanditeliti adalah modatransportasi darat.Kendaraan

Definisi kendaraanberdasarkan Undang-undangNo.22 Tahun 2009 adalah suatusarana angkut di jalan yangterdiri atas kendaraanbermotor, dan kendaraan tidakbermotor. Kendaraan bermotorsendiri didefinisikan sebagaikendaraan yang digerakkanoleh peralatan mekanik berupamesin selain kendaraan yangberjalan di atas rel.Sedangkan kendaraan tidakbermotor adalah setiapkendaraan yang digerakkanoleh tenaga manusia dan/atauhewan.

PenumpangPenumpang dapat

didefinisikan sebagaiseseorang (individu) dan satuperusahaan (kelompok) yangmenggunakan jasa angkutanuntuk suatu perjalanantertentu dengan mengeluarkansejumlah uang sebagai imbalanbagi pengangkut dengan kata

lain dapat didefinisikanorang telah membeli tiket,berarti orang yang melakukanperjalanan dengan menggunakanalat tranportasi yangdisediakan oleh pihakpengangkutan atau perusahaanniaga dan terikat kontrak danpersetujuan dengan pengangkuttertera di dalam tiket denganpengangkut selama perjalanan.Angkutan Umum

Angkutan umum merupakanangkutan yang disediakanuntuk umum dengan sistem sewabayar (Munawar, 2005). Tujuanutama dari keberadaanangkutan umum ini adalahuntuk menyelenggarakanpelayanan angkutan umum yangbaik dan layak bagimasyarakat. Ukuran pelayanannyang baik adalah pelayananyang ramah, aman, cepat,murah dan nyaman.Trayek dan Rute

Trayek didefinisikansebagai tempat-tempat dimanaangkutan umum secara tetapmelayani penumpang (menaikkandan menurunkan penumpang).Suatu rute biasanya merupakansuatu lintasan tetap dariangkutan desa yang melewatidari beberapa daerah, dimanaangkutan umum secara rutinmelayani calon penumpang dandilain pihak calon penumpangmenggunakan angkutan padarute-rute tersebut. Ditinjau

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

4

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

dari kepentingan penumpang,maka suatu rute hendaknyadapat memberikan kemudahandan kenyamanan bagipenumpang, sedangkan ditinjaudari pihak pengelolaangkutan, suatu rute yangbaik adalah rute yang akanmemperbesar tingkatpendapatan dan memperkecilbiaya operasi sehinggakeseluruhan akan mempertinggimargin keuntungan.

Rute angkutan umumbiasanya ditempatkan dandialokasikan dimana memangdiperkirakan ada calonpenumpang yang dilayani. Padaumumnya trayek angkutan umumyang melayani masyarakatdalam suatu wilayah jumlahnyalebih dari satu maka ditinjaudari keseluruhan akan adasuatu sistem jaringan rute,yaitu: sekumpulan rute yangbersama-sama melayanikebutuhan umum masyarakat.

METODE PENELITIANKerangka pemikiran dari

penelitian inidilatarbelakangi olehperkembangan industripariwisata dan investasi dikawasan Sarbagita yangberkembang dengan pesatnya,sehingga meningkatnya ekonomimasyarakat yang berdampakpada kepemilikan kendaraanpribadi terus meningkat.

Sebagai akibat fenomenatersebut tentu terjadipeningkatan aktivitas danpeningkatan pergerakan yangpada akhirnya sudah tentuakan membutuhkan perkembanganjaringan jalan dan jaringantransportasi angkutan umum.

Kondisi eksistingmenunjukkan adanyapermasalahan dengan angkutanumum berupa load faktorrendah, panjang rute trayekangkutan umum, jumlah armada,waktu perjalanan dan waktutunggu dan fasilitaspendukung lainnya. Untukmengantisipasi timbulnyapermasalahan yang lebihkompleks diperlukan kajianuntuk mengetahui Bagaimanacara mengembangkan angkutanumum di kawasan Sarbagitauntuk mengatasi masalahkemacetan yang ada.

Langkah pertama yangdilakukan dalam penelitianini adalah identifikasipermasalah dan penetapantujuan yang dilanjutkandengan studi pustaka dalammenyelesaikan permasalahanyang terjadi.

HASIL DAN PEMBAHASANPermasalahan

Berdasarkan data yangdisampaikan Badan PusatStatistik Provinsi. Bali,tahun 2013 jumlah kepemilikan

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

5

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

kendaraan mencapai 2.749.164unit. Dari jumlah kendaraanbermotor tersebut separuhlebih yakni 1,9 juta unitberoperasi di wilayah KotaDenpasar dan KabupatenBadung.

Pertumbuhan jumlahkendaraan bermotor yangmemadati ruas jalan diProvinsi Bali tidak sebandingdengan panjang jalan yang adadi Provinsi Bali, yang hanyamencapai 7.504 km pada tahun2011. Seperti yangditampilkan pada Gambar 1dibawah, dimana pada Tahun2010 persentase pertumbuhankendaraan mencapai 14,07%sedangkan pertumbuhan panjangjalan hanya mencapai 0,37%.

Gambar 1. Perbandinganpersentase pertumbuhan

kendaraan dan panjang jalan(BPS, 2011)

Permasalahan seriusyang menyebabkan kemacetan diProvinsi Bali adalahmeningkatnya populasitransportasi yang takdiimbangi dengan penambahan

ruas jalan, khususnya dikawasan sarbagita.Pembangunan jalan baru danpelebaran jalan dirasa sudahtidak mungkin lagi, mengingatkawasan Sarbagita sudah padatpenduduk.

Besarnya penggunaankendaraan pribadi dalammelakukan perjalanan darisatu tempat ke tempat yanglain, akan menimbulkanmasalah kemacetan akibatpenggunaan ruang jalan yangtidak effisien. Berdasarkanlaporan trans sarbagita 2013,sebesar 91,20 % perjalananyang dilakukan masyarakat dikawasan Sarbagita menggunakanangkutan pribadi, hanya 0,88%yang menggunakan angkutanumum seperti yang ditampilkanGambar 2

Gambar 2. Prentase penggunaanmoda (Laporan transsarbagita, 2013)

Sebagian besarmasyarakat melakukanperjalanan dengan maksuduntuk bekerja 35,87%. DariGambar 3 dapat disimpulkan

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

6

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

bahwa kegiatan bekerja dansekolah merupakan perjalananyang terbesar di wilayahsarbagita

Gambar 3. Maksud Perjalanan(BSTP 2007)

Sementara dalamperbandingan maksudperjalanan yang dilakukanmasyarakat, dominasi sepedamotor nampaknya terjadi padaseluruh maksud perjalanan,seperti yang ditunjukkanGambar 4. Sementarapenggunaan angkutan umumuntuk berbagai maksud tujuansangatlah rendah.

Gambar 4 Komposisi kendaraanmenurut maksud perjalanan

(BSTP, 2007)

Penggunaan kendaraanpribadi terutama sepedamotor, menyababkan tidakefisiennya penggunaan ruasjalan. Bahkan Di KotaDenpasar rasio volumeterhadap kapasitas ada yangmenunjukkan 0,75 - 0,90(www.dishubin-kom.baliprov.go.id). Iniartinya kondisi lalu lintassudah tidak stabil lagi.Bahkan, di beberapa ruasjalan rasio volumenyamencapai 0,90 atau mendekati1,00. Ini menunjukkan aruslalu lintasnya relatif padatatau mendekati stagnasi.Kondisi Angkutan Umum

Jumlah trayek angkutanumum di kawasan sarbagitaadalah 35 trayek denganjumlah armada angkutan kotayang beroperasi 1.917 buah.Dimana jumlah armadaterbanyak terdapat pada ruteKereneng-Sanur sebesar 212buah seperti yangditampilakan pada Tabeldibawah ini.

Tabel 1. Trayek Angkutan UmumSarbagita

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

7

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

Kreneng - Sanur Angkot 212Kreneng – Teuku Um ar – Gatsu – Kreneng (Lewat Jalan A. Yani) Angkot 118Kreneng – Teuku Um ar – Gatsu – Kreneng (Lewat Jalan Nangka) Angkot 117Tegal - Sanur - Tegal Angkot 67Gunung Agung - Padang Indah - Gunung Agung Angkot 4SuciI – Pesanggaran – Benoa – Suwung kawuh - Suci Angkot 10Suci – Sidakarya – Suwung Kangin – Suci Angkot 27Suci– Pesanggaran – Benoa – Suci Angkot 96Ubung - Kreneng Angkot 120Ubung - Sanglah Angkot 127Kreneng - Sanglah Angkot 95Ubung - Tegal Angkot 54Gunung Agung - Kerobokan M ikrolet 13Suci - Pesanggaran - Km pus Unud M ikrolet 11Gianyar - T. Siring - Tem en M ikrolet 56Gianyar - Ubud - Payangan M ikrolet 33Gianyar - Ubud - T. Lalang - Pujung M ikrolet 29Gianyar - Lebih M ikrolet 2Gianyar - Suwat M ikrolet 6Gianyar - Petak M ikrolet 8Gianyar - Tedung - Keram as - Blahbatuh M ikrolet 0Gianyar - W anayu - Petem on - Sanding M ikrolet 4Batubulan - Singaraja Bus Besar 2Batubulan - Am lapura Bus Sedang 61Batubulan - Am lapura Bus Kecil 90Gianyar Kota - Ibukota Kecam atan Angdes 236Pesiapan - Tabanan - Kediri M ikrolet 84Pesiapan - Tabanan - Tuakilang M ikrolet 31Tuakilang - Tabanan - Kediri M ikrolet 117M arga - Tabanan - Kediri M ikrolet 25Kediri - Tanah Lot M ikrolet 6Tabanan - Buahan - M arga M ikrolet 20Pesiapan - Tabanan - Bongan M ikrolet 21Pesiapan - Yeh Gangga M ikrolet 9Kaba Kaba - Kediri - Tabanan M ikrolet 6Jum lah Arm ada 1917

Jum lah Arm ada

Denpasar

BADUNG

GIANYAR

Tabanan

Kabupaten/Kota Rute Trayek Jenis Angkutan Um um

Sumber: BSTP 2007

Akibat kepemilikankendaraan pribadi baik mobilmaupun sepeda motor yangterus meningkat menyebabkanpersentase pengguna angkutanumum khususnya perkotaan diIndonesia terus mengalamipenurunan, rata-rata 1% pertahun (MTI, 2005). Rendahnyaminat masyarakat menggunakanangkutan umum, menyebabkanarmada angkutan umum yangberoperasi di kawasanSarbagita hanya 30% darikeseluruhan armada yang ada.Sisanya, sudah berubah

bentuk, berubah fungsi,berganti menjadi plat hitam,atau dijual pemiliknya(Organda Provinsi Bali).

Tidak ada koneksitasantara trayek yang satudengan trayek lainnya, jadwallayanan, waktu tunggu tidakjelas (sering lebih dari 1jam), aksesibilitas menujuarute pelayanan angkutan umumyang kurang menyebabkanrendahnya minat masyarakatmenggunakan angkutan umum.Bahkan trayek angkutan umumini masih dikelola olehperseorangan yang tidakmempunyai tanggung jawabterhadap kualitas pelayanankepada konsumen (masyarakat).

Untuk meningkatkanpelayanan angkutan umum diProvinsi Bali, PemerintahProvinsi Bali pada akhirtahun 2011 meluncurkanpengoperasian Bus TransSarbagita, yang direncanakanakan melalui 4 (empat)wilayah administratifkota/kabupaten yaitu : KotaDenpasar, Kab. Badung, Kab.Gianyar, dan Kab. Tabanan.Perencanaan jaringan trayekutama Trans Sarbagitamencakup 17 trayek utama dan36 trayek feeder (11 trayekcabang dan 25 trayek ranting)ke dalam satu kesatuan sistemjaringan pelayanan, dengankoneksitas antar jaringan

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

8

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

tinggi dan menjangkau seluruhwilayah sarbagita. Namunhngga saat ini transsarbagita yang sudahberoperasi baru 2 trayekutama dengan 4 trayekpengumpan di Kota Denpasardan 2 di Kabupaten Badung.

Sayangnya pengembanganangkutan trans sarbagitabelum mampu mengatasikemacetan yang terjadi,terbukti dengan rata - rataload faktor penumpang yangmasih rendah yaitu 25% padatahun 2013, seperti terlihatpada Gambar 5

Gambar 5. Load faktorpenumpang trans sarbagita(Laporan trans sarbagita,2013)

Implementasi koridorangkutan trans sarbagita yangsecara bertahap dan dalamjangka waktu yang lamamembuat rendahnya tingkataksesibilitas kawasanterhadap rute pelayanan yang

ada. Sehingga membuattransfer penumpang menjadisusah. Jarak antar halte yangjauh bahkan lebih dari 500mmembuat masyarakat kesulitandalam mengakses pelayanantrans sarbagita.Perbaikan Trayek AngkutanUmum.

Transportasi publikdiselenggarakan dalam rangkamenyediakan pilihanpergerakan bagi  masyarakat,sebagai langkah awal dalammengurangi jumlah kendaraandi jalan dan ketertiban lalulintas. Dengan tersedianyaangkutan umum massal yanghandal maka akan terwujudtransporatsi yang efisienbagi semua pihak karenamengurangi kebutuhankendaraan pribadi daninfrastruktur jalan yang ada.Pengembangan trans sarbagitamerupakan solusi yang tepatdalam mengatasi kemacetanlalu lintas bila dilaksanakansecara optimal olehpemerintah.

Untuk memberikanaksesibilitas dan koneksitasyang baik di wilayahsarbagita, seharusnya trayekangkutan umum mempehatikanpotensi demand yang ada.Dimana masyarakat di kawasansarbagita sebagian besarmelakukan perjalanan untuktujuan sekolah dan bekerja,

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

9

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

maka jaringan trayek yangdibuat seharusnyamengakomodir kondisi ini.Namun kenyataannya jaringantrayek trans sarbagita yangberoperasi saat ini tidakmelalui kawasan pemukiman,sekolah dan perkantoran.Sementara fasilitas feederyang tersedia sangatlahkurang, yang membuatmasyarakat kesulitan dalampergantian moda.

Pemerintah seharusnyamembangun transportasipublik yang terintegrasi,nyaman dan terjangkauharganya. Terintegrasimaksudnya daya jelajahangkutan umum mampumenjangkau lokasi asalpengguna dan mencapai lokasitujuan sesuai waktu yangdiharapkan.  Trayek angkutanumum yang ada harusnyadilakukan perbaikan dandimanfaatkan semaksimalmungkin sebagai angkutanpengumpan (feeder) sehinggatidak terjadi overlappingtrayek angkutan eksistingyang ada dengan transsarbagita. Dengan adanyafeeder dimana trayeknyamelewati pemukiman penduduk,akan membuat aksesibilitasdan jangkuan pelayananangkutan umum semakin luas.Sehingga mampu menarik minat

masyarakat untuk beralih keangkutan umum.Keterpaduan PelayananAngkutan Umum

Untuk meningkatkan minatmasyarakat dalam menggunakanangkutan umum, seharusnyadidalam pengembangan angkutanumum di kawasan sarbagita,memiliki keterpaduanpelayanan angkutan umum, yangmeliputi keterpaduan fisikdan keterpaduan sistim.

Keterpaduan fisik, yaitutitik simpul pertemuan antarmoda terletak dalam satubangunan, misalnya bandara,terminal bus dan stasiunkereta api merupakan satubangunan atau terletakberdekatan. Sehinggamempermudah kegiatanperpindahan moda, karenauntuk mencapai daerah tujuanmasyarakat tidak hanyamenggunakan satu moda saja.Untuk meningkatkan pelayananangkutan umum di kawasansarbagita seharusnya,jaringan trayek angkutan umummemiliki keterpaduan fisik,seperti di Kota yogyakartadimana pelayanan angkutanumum trans yogyaterintegrasi dengan keretaprameks dan terintegrasidengan bandara Adisucipto.Sementara Bandara Ngurah Raimerupakan salah satu bandaraInternasional di Indonesia,

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

10

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

dimana jumlah penumpangnyameningkat setiap tahunnyabelum terlayani angkutanumum. Kondisi saat inipelayanan transportasi yangtersedia untuk keluar danmasuk Bandara Ngurah Raiadalah jenis angkutan taksi,angkutan sewa dan kendaraanpribadi. Peningkatan jumlahpenumpang di Bandara NgurahRai yang terus meningkat tiaptahunnya, memiliki potensidemand cukup tinggi yangmembutuhkan pelayananangkutan umum yang memadai.Pengembangan jaringan trayektrans sarbagita seharusnyamemfasilitasi penumpangbandara menuju beberapakawasan di sekitar Sarbagita.Seperti trans jogja yangcakupan pelayanannyaterintegrasi dengan bandaradan kereta prameks. Gambar 6mengilustrasikan terjadinyaintegrasi fisik antara transjogja dengan angkutanprameks, batik solo trans danbandara Adisucipto.

Gambar 6. Keterpaduan fisiktrans jogja

Pengembangan angkutanumum trans sarbagita selainmemiliki keterpaduanpelayanan secara fisik denganbandara dan anfkutan feederharusnya dibuat terintegrasidengan fasilitas lainnya,sehingga memudahkan penggunaangkutan umum berpindah moda.Perlu disediakan fasilitaspejalan kaki, fasilitaspesepeda dan fasilitas parkand ride. Sehingga masyarakatyang ingin menggunakan transsarbagita tapi tidakterlayani angkutan feeder,memarkir kendaraan pribadi ditempat parkir yang dekathalte trans sarbagita dankemudian melanjutkanperjalanan denganmenggunakan bus transsarbagita. Seperti transsarbagita koridor I (GWK-Kota), pemerintah sebaiknyamemanfaatkan lahan parkir diGOR Ngurah Rai sebagaifasilitas park and ride,sehingga masyarakat bisamemarkir kendaraan di GORNgurah Rai dan kemudianmelanjutkan perjalananmenggunakan trans sarbagitakoridor I. Gambar 7memperlihatkan angkutan umumyang terintegrasi denganpedestrian, pesepeda dan parkand ride di beberapa negara

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

11

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

Gambar 7 Fasilitaspedestrian, pesepeda dan park

and ride

Dengan tersedianya fasilitastersebut maka mempermudahmasyarakat dalam melakukanperjalanan, sehinggameningkatkan minat masyarakatmenggunakan angkutan umum.

Sementara pengertianketerpaduan sistem, yaitutitik simpul dari masing-masing moda tidak perlu padasatu bangunan, tetapi adasuatu sitem jaringantransportasi yangmenghubungkan titik simpulantar moda, sehinggamerupakan satu kesatuan yangutuh. Keterpaduan secarasistem juga menyangkut jadualkeberangkatan, pelayananpembelian karcis sertapengelolaannya. Denganketerpaduan tersebut, akanmemudahkan perjalanan,walaupun harus berganti modasampai beberapa kali.Keterpaduan antar moda jugaakan meningkatkan penggunaanangkutan umum. Seperti DiJogja salah satu solusi untukmeningkatkan pelayanan kepadapara pengguna jasa angkutanumum adalah denganmengaplikasikan tiketelektronik, atau e-tiket padatrans jogja. Dengan e-tiket,pembayaran akan semakin mudahdilakukan karena waktu yangdibutuhkan untuk bertransaksimenjadi lebih singkat danpenumpang tidak perlu membawauang pecahan kecil. Sistempembayaran elektronik iniakan mengurangi antrianpembelian tiket dan dapatmembantu terjaganya jadwalkeberangkatan, sehingga akan

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

12

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

menambah kenyamanan parapengguna angkutan umum.Selain itu penumpang transjogja dapat berganti bustanpa harus membayar biayatambahan, asalkan masih dalamsatu tujuan. Bus trans jogjajuga dilengkapi GPS, sehinggamasyarakat dapat mengetahuidengan pasti waktu kedatanganbus. Hal tersebut sangatberbeda dengan sistempengoperasian transsarbagita, dimana waktukedatangannya yang tidakpasti, sistem pembayaran yangmanual dan ketika bergantikoridor pelayanan, penumpangharus membayar biayatambahan. Untuk meningkatkanpengguna angkutan transsarbagita, seharusnyapengoperasian trans sarbagitamencontoh keterpaduan sistemyang telah diterapkan ditrans jogja. Kebijakan MendukungAngkutanUmum

Selain memperbaikiangkutan umum di kawasanSarbagita, untuk meningkatkanminat masyarakat menggunakanangkutan umum, pemerintahharus menerapkan kebijakanyang berpihak pada penggunakendaraan umum dibandingkandengan pengguna kendaraanpribadi. Kebijakan yangmembatasi penggunaankendaraan pribadi, seperti :

1. Pembatasan pemilikankendaraan pribadi melaluipeningkatan biaya pemilikankendaraan, pajak bahanbakar, pajak kendaraanbermotor, bea masuk yangtinggi

2.Pembatasan lalu lintastertentu memasuki kawasanatau jalan tertentu,seperti diterapkan diJakarta yang dikenalsebagai kawasan 3 in 1.

3.Pembatasan penggunaankendaraan pribadi menujusuatu kawasan tertentusepertiditerapkannya Electronic RoadPricing (ERP). ERP berhasildengan sangat sukses diSingapura, London, danStokholm;

Dengan kebijakantersebut maka masyarakat akanberpikir dua kali memilikikendaraan pribadi danmenggunakan kendaraan pribadiuntuk berpergian. Sehinggamasyarakat akan lebih memilihmenggunakan angkutan umum.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil

analisa dan pembahasan yangdilakukan pada penelitianini, maka dapat diambilkesimpulan sebagai berikut : 1. Permasalahan serius yang

menyebabkan kemacetan diProvinsi Bali adalah

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

13

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

meningkatnya populasitransportasi yang takdiimbangi denganpenambahan ruas jalan.Pada tahun 2013 jumlahkepemilikan kendaraanbermotor di Provinsi Balimencapai 2.749.164 unit.Dengan persentasepertumbuhan kendaraanmencapai 14,07% sedangkanpertumbuhan panjang jalanhanya mencapai 0,37% padatahun 2010

2. Besarnya penggunaankendaraan pribadi dalammelakukan perjalanan yaitusebesar 91,20 %perjalanan, sedangkanmasyarakat di kawasanSarbagita menggunakanangkutan umum hanya 0,88%

3. Akibat kepemilikankendaraan pribadi baikmobil maupun sepeda motoryang terus meningkatmenyebabkan persentasepengguna angkutan umumkhususnya perkotaan diIndonesia terus mengalamipenurunan, rata-rata 1%per tahun yang menyebabkanarmada angkutan umum yangberoperasi di kawasanSarbagita menurun menjadi30% dari keseluruhanarmada yang ada. Penyebabrendahnya minat masyarakatmenggunakan angkutan umumadalah tidak ada

koneksitas antara trayekyang satu dengan trayeklainnya, jadwal layanan,waktu tunggu tidak jelas(sering lebih dari 1 jam),aksesibilitas menujua rutepelayanan angkutan umumyang kurang.

4. Pengembangan angkutantrans sarbagita juga belumdapat mengatasi masalahkemacetan yang ada. Halini disebabkan karenaimplementasi koridorangkutan trans sarbagitayang secara bertahap dandalam jangka waktu yanglama membuat rendahnyatingkat aksesibilitaskawasan terhadap rutepelayanan yang ada.Sehingga membuatmasyarakat kesulitanberpindah moda

5. Untuk mengatasi masalahkemacetan di kawasansarbagita, pemerintahharus melakukan perbaikanpelayanan angkutan umum.Dengan mengembangkantrayek angkutan umum yangsesuai dengan demand yangada dan kemudahanaksesibilitas menuju rutepelayanan angkutan umum(terlayani feeder).

6. Pengembangan angkutan umumdi kawasan sarbagita,seharusnya memilikiketerpaduan pelayanan

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

14

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

angkutan umum, yangmeliputi keterpaduan fisikdan keterpaduan sistim.

7. Keterpaduan fisik, yaitutitik simpul pertemuanantar moda terletak dalamsatu bangunan, misalnyabandara, terminal bus danstasiun kereta apimerupakan satu bangunanatau terletak berdekatan.Sehingga mempermudahkegiatan perpindahan moda,karena untuk mencapaidaerah tujuan masyarakattidak hanya menggunakansatu moda saja.

8. Keterpaduan sistem, yaitutitik simpul dari masing-masing moda tidak perlupada satu bangunan, tetapiada suatu sitem jaringantransportasi yangmenghubungkan titik simpulantar moda, sehinggamerupakan satu kesatuanyang utuh. Keterpaduansecara sistem jugamenyangkut jadualkeberangkatan, pelayananpembelian karcis sertapengelolaannya.

9. Selain memperbaikiangkutan umum di KotaDenpasar untukmeningkatkan minatmasyarakat menggunakanangkutan umum, pemerintahharus menerapkan kebijakanyang berpihak yang

membatasi penggunaankendaraan pribadi, seperti: Pembatasan pemilikan

kendaraan pribadimelalui peningkatanbiaya pemilikankendaraan, pajak bahanbakar, pajak kendaraanbermotor, bea masuk yangtinggi

Pembatasan lalu lintastertentu memasukikawasan atau jalantertentu, sepertiditerapkan di Jakartayang dikenal sebagaikawasan 3 in 1.

Pembatasan penggunaankendaraan pribadi menujusuatu kawasan tertentusepertiditerapkannya ElectronicRoad Pricing (ERP). ERPberhasil dengan sangatsukses di Singapura,London, dan Stokholm;

DAFTAR PUSTAKABadan Pusat Statistik.

2011. Bali Dalam Angka 2011.Denpasar

Bina Sistem TransportasiPerkotaan. 2007. PerencanaanTeknis Pola Pelayanan Angkutan Umum

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

15

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

Massal Berbasis Jalan di WilayahPerkotaan. Jakarta.

Casmudi. 2013. TransSarbagita Terintegrasi sebagai Solusidan Mengajak Masyarakat untukMengatasi Kemacetan di KotaDenpasar, Bali.http://casmudiberbagi.blogspot.com/2013/08/trans-sarbagita-terintegrasi-sebagai.html. Diakses : 5April 2014.

Dinas Perhubungan. 2013.Laporan Pelayanan Angkutan UmumTrans Sarbagita. Denpasar.

Pemprov Bali. 2012.Angkutan Umum Trans Sarbagita.http://www.dishubinkom.baliprov.go.id/idANGKUTAN-UMUM-Trans-SARBAGITA Diakses : 1Juli 2014

Pemprov Bali. 2013. Trayekdan Rute Angkutan Umum TransSarbagita.http://www.dishubinkom.baliprov.go.id/id/TRAYEK-DAN-RUTE-ANGKUTAN-UMUM-TRANS-SARBAGITA. Diakes 10 Mei2014.

Santosa, Lina Sarasdevi.2012. Analisis KelayakanPengoperasian Bus Trans SarbagitaPada Koridor III. Tugas Akhir.Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Udayana.Denpasar.

Wikipedia. 2011. TrayekAngkutan.http://id.wikipedia.org/wiki/

Trayek_angkutan#Trayek.Diakses : 10 Mei 2014

Wirahaji, IB. 2013.Dampak Pengoperasian AngkutanUmum Trans Sarbagita TerhadapPenggunaan Kendaraan Pribadi,Penghematan Energi Dan KualitasLingkungan.http://gustu107.blogspot.com/2013_03_01_archive.html.Diakses : 5 April 2014

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

16

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur TeknikSipil

Pengembangan Angkutan Umum kawasan Sarbagita

96