Judul Program Judul dalam pelaksanaan program Kewirausahaan ini adalah Pemanfaatan
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Judul Program Judul dalam pelaksanaan program Kewirausahaan ini adalah Pemanfaatan
A. Judul Program
Judul dalam pelaksanaan program Kewirausahaan ini
adalah Pemanfaatan Labu Kuning Sebagai Bahan Dasar Kue
Tradisional (Donat) Kaya Vitamin.
B. Latar Belakang Masalah
Begitu banyaknya tanaman yang ada di Indonesia,
salah satunya adalah tanaman labu kuning. Labu kuning
sebagai tanaman yang tumbuh subur hampir di seluruh
daerah di Indonesia, baik di Jawa, Sulawesi Selatan,
Sumatra Barat dan Kalimantan Selatan, dengan komoditas
yang telah ditanam pada luasan tidak kurang dari 300
hektar ([email protected]).
Labu kuning termasuk jenis tanaman menjalar dari
famili Cucurbitaceae. Ia disebut labu kuning karena
daging buahnya berwarna kuning. Di Jawa Barat sering
disebut labu parang, ada juga yang menamakan labu manis
atau labu merah, sementara nama Inggrisnya adalah
Pumpkin.
Buah labu kuning yang berbentuk bulat pipih,
lonjong atau panjang dengan banyak alur (15-30 alur).
Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 gram
per hari. Buahnya besar dan warnanya bervariasi (buah
muda berwarna hijau, sedangkan yang lebih tua berwarna
kuning pucat). Daging buah tebalnya sekitar 3 cm dan
rasanya agak manis. Bobot buah rata-rata 3-5 kg. Untuk
ukuran labu besar, beratnya ada yang dapat mencapai 20
kg per buah. Buah labu kuning mempunyai kulit yang
1 1
sangat tebal dan keras, sehingga dapat bertindak
sebagai penghalang laju respirasi, keluarnya air
melalui penguapan, maupun masuknya udara penyebab
proses oksidasi. Hal tersebut yang menyebabkan labu
kuning relatif awet dibandingkan buah-buahan lainnya.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pemanfaatan tanaman labu kuning berkembang
sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat Indonesia
umumnya memanfaatkan labu kuning yang masih muda
sebagai sayuran seperti lodeh, asem-asem, dan brongkos.
Buah labu kuning dapat diolah menjadi desert seperti
kolak waluh dan dawet. Di salah satu propinsi Indonesia
yaitu Propinsi Sulawesi Selatan, labu kuning
dimanfaatkan sebagai campuran dalam membuat bubur
Manado dan sayuran bayam. Selain itu pemanfaatan labu
kuning yang dikukus dapat digunakan menjadi beraneka
ragam kue seperti lepet, jenang, dodol dan lain-lain.
Sedangkan bagian-bagian dari tanaman labu kuning
yang umum dimanfaatkan adalah biji labu kuning yang
dikenal sebagai Semen Cucurbitae, yang kaya minyak dan
dapat digunakan sebagai obat cacing pita. Sekitar 500-
800 biji segar tanpa kulit bisa digunakan sebagai obat
pembasmi cacing pita pada orang dewasa. Pemanfaatan
biji labu kuning selain digunakan sebagai obat, biji
labu kuning yang tua juga dapat dikonsumsi sebagai
kuaci setelah digarami dan dipanggang. Air perasan buah
2
labu kuning juga dipercaya dapat mengobati luka akibat
racun binatang.
Tanaman labu kuning ini cocok tumbuh di daerah
tanah kering, beberapa kota dengan tanah kering yang
cocok ditanami labu kuning ini adalah Sidoarjo dan
Bojonegoro. Sedangkan kota Malang merupakan tempat
strategis untuk tempat pengembangan usaha. Hal ini
dikarenakan kota Malang merupakan kota pariwisata yang
mempunyai banyak obyek wisata, sehingga banyak
wisatawan yang berkunjung ke kota Malang. Hal inilah
yang mendorong penulis untuk memanfaatkan kesempatan
ini dengan mengolah labu kuning sebagai makanan kaya
vitamin.
Pada umumnya masyarakat kurang memanfaatkan secara
maksimal labu kuning sebagai peluang usaha, sehingga
harga labu kuning menjadi murah. Untuk itu dengan
pengolahan labu kuning diharapkan akan mempunyai
potensi nilai ekonomi yang tinggi.
Hal itulah yang mendorong penulis untuk mengolah
labu kuning sebagai makanan yang kaya akan vitamin
dalam bentuk donat. Penulis mengolah labu kuning
sebagai donat dikarenakan dengan melonjaknya harga-
harga kebutuhan pokok seperti tepung terigu sebagai
bahan pokok pembuatan donat jika dikombinasikan dengan
labu kuning, maka penggunaan tepung terigu relatif
sedikit. Begitupula dengan gula yang harganya mahal
apabila dikombinasikan dengan labu kuning sebagai
3
donat, maka penggunaan gula relatif sedikit, hal ini
dikarenakan labu kuning tersebut sudah mempunyai rasa
manis dan mempunyai banyak vitamin. Sehingga donat labu
kuning tidak kalah bersaing dengan donat biasa yang
memakai tepung, bahkan keuntungan yang diperoleh dari
pengolahan labu kuning sebagai donat mempunyai harga
yang relatif murah. Kandungan vitamin dan gizi dalam
labu kuning dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1 Komposisi beberapa zat gizi beberapa jenis
labu dalam 100 gr.
No. Zat Gizi Labu Kuning Labu Siam1. Kalori
(kal)
34 -
2. Protein
(gr)
1,1 0,6
3. Lemak (gr) 0,3 -4. Mineral
(gr)
0,8 0,3
5. Kalsium
(mg)
45 14
6. Karbohidrat
(gr)
- 6,5
7. Vit A (IU) 813 6008. Vit C (mg) 700 515
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI
Berdasarkan hal diatas, pada program PKMK ini,
penulis bermaksud untuk melakukan pemanfaatan labu
kuning sebagai makanan kaya vitamin sebagai bahan dasar
4
kue tradisional donat dan diharapkan dapat menambah
penghasilan atau pendapatan bagi mahasiswa serta
meningkatkan kreativitas mahasiswa.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pelaksanaan program
kewirausahaan ini, sebagai berikut:
a. Bagaimana membuat dan mengembangkan usaha produk
labu kuning?
b. Bagaimana strategi memperoleh keuntungan yang
berkelanjutan dalam usaha produk kue tradisional
(donat) kaya vitamin?
c. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya
pemanfaatan usaha produk kue tradisional (donat)
kaya vitamin?
d. Bagaimana membuat dan mengembangkan donat labu
kuning dalam berbagai varian?
D. Tujuan Program
Tujuan dalam pelaksanaan program kewirausahaan
ini, sebagai berikut :
a. Mengetahui cara membuat dan mengembangkan usaha
produk labu kuning.
b. Mengetahui strategi memperoleh keuntungan yang
berkelanjutan dalam usaha produk kue tradisional
(donat) kaya vitamin.
c. Mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan
adanya pemanfaatan usaha produk kue tradisional
(donat) kaya vitamin.
5
d. Mengetahui cara pembuatan dan pengembangan donat
labu kuning dalam berbagai varian.
E. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program
kewirausahaan ini, sebagai berikut:
1. Terciptanya produk donat labu kuning dengan
aneka rasa yang memiliki nilai jual lebih tinggi
di masyarakat.
2. Terjadinya hubungan kemitraan dengan para petani
labu kuning. Dengan demikian labu kuning dari
petani bisa langsung terdistribusikan tanpa harus
melalui pasar.
3. Meningkatkan nilai ekonomi labu kuning yang
selama ini hanya diolah sebagai sayur, sup, atau
desert.
F. Kegunaan Program
Kegunaan makanan olahan labu kuning dalam
pelaksanaan program kewirausahaan ini, sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat
a. Produk makanan yang berasal
dari labu kuning bermanfaat bagi kesehatan
masyarakat karena banyak mengandung vitamin.
b. Menciptakan peluang usaha bagi
masyarakat karena dapat membuka lapangan usaha.
2. Bagi mahasiswa
6
a. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam
menumbuhkan peluang usaha produk donat labu
kuning.
b. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang
cara pembuatan donat labu kuning.
3. Bagi
pengembangan keilmuan
Mengetahui suatu hal yang baru sebagai pemicu
pemanfaatan labu kuning.
G. Gambaran Umum Rencana Usaha
Kondisi geografis wilayah Indonesia yang beriklim
tropis merupakan salah satu faktor pendukung bagi
pengembangan labu kuning (Cucurbita Moschata). Labu kuning
termasuk jenis tanaman menjalar dari famili
Cucurbitaceae, yang berpotensi untuk dikembangkan secara
komersil karena memiliki banyak manfaat. Sebagian orang
mengetahui bahwa labu kuning hanya digunakan sebagai
sayuran, sup atau desert. Padahal masih banyak manfaat
lain dari labu kuning, ada beberapa manfaat yang telah
dikembangkan untuk memperoleh keuntungan, salah satunya
dengan membuat donat labu kuning.
Meskipun demikian, pemanfaatan labu kuning sebagai
makanan tradisional dengan modal usaha yang cukup
rendah. Oleh karena, berdasarkan pada orientasi pola
hidup masyarakat sekarang ini yang semakin konsumtif,
7
terutama terhadap makanan dan minuman. Maka peluang
usaha pemanfaatan labu kuning sebagai produk makanan
akan memberikan prospek yang cerah bagi kesempatan
usaha. Hanya dengan modal yang dapat disesuaikan
berdasarkan jenis usaha, baik usaha kecil, menengah
atau besar sekalipun. Dengan demikian, pengembangan
labu kuning dapat bernilai ekonomis yang cukup tinggi
sehingga menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Selain itu, pemanfaatan labu kuning sebagai produk
makanan tidak mengurangi kandungan gizi yang ada pada
labu kuning, sehingga fungsi lain dari labu kuning
sebagai bahan dasar sayur, sup, atau desert, masih
dapat dinikmati oleh konsumen dalam bentuk makanan yang
menyehatkan. Dalam pengembangan labu kuning menjadi
produk makanan terdapat satu kelebihan khusus yang
diharapkan dapat menambah jenis makanan khas dari
wilayah Malang khususnya. Kelebihan produk ini adalah
tahan lama, mudah untuk didapat, mudah untuk dikonsumsi
dan tetap menyehatkan tubuh. Kota Malang dipilih
sebagai tempat untuk memasarkan produk donat labu
kuning, karena kota Malang mempunyai lokasi strategis
yaitu sebagai kota pariwisata yang mempunyai banyak
obyek wisata, sehingga banyak wisatawan datang untuk
berkunjung. Selain itu kota Malang dikenal sebagai kota
pelajar, sehingga banyak pelajar-pelajar dari berbagai
kota yang datang ke kota Malang untuk melanjutkan studi
pendidikannya.
8
Donat labu kuning ini diberi merk ”Pumpkin Donuts”,
pemberian merk ini diambil dari bahasa inggris dari
labu kuning itu sendiri. Berbagai varian bentuk dan
rasa dari Pumpkin Donuts dibagi menjadi empat, antara
lain pumpkin pineapple yang berisi selai nanas, pumpkin
strawberry yang berisi selai straberri, pumpkin banana
yang berisi pisang dan pumpkin reguler adalah donat yang
diolesi dengan cokelat.
Bagan alur pembuatan labu kuning menjadi donat.
9
Labu kuning ukuran sedang
Proses: membersihkan dan mengupas kulit labu kuningmencuci daging labu kuningmengukus daging labu kuningmenghaluskan daging labu kuningmencampur semua bahanmendiamkan adonan ± 30 menit sampai mengembangmembentuk adonan bulat-bulatmenggoreng donat sampai matangmemberi hiasan pada donat
10. mengemas donat
Donat labu kuning beraneka rasa
Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan Pumpkin
Donuts dengan berbagai varian rasa dan bahan-bahan apa
saja yang dibutuhkan akan dijabarkan proses
pembuatannya berikut ini:
1. Bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan
a. Bahan :
500 gram labu kuning, kukus dan haluskan
500 gram tepung terigu
100 gram gula
200 gram mentega tawar
3 butir telur
1/2 sdt garam
1/2 sdm ragi
50 gram susu bubuk
1 liter minyak goreng
Untuk hiasan : cokelat, selai nanas, selai
strawberry, dan pisang
b. Alat-alat :
Mangkuk kecil
Mangkuk besar
Sendok kecil
Garpu 1
Pisau
Nampan plastik
Loyang untuk mencetak
Sendok penggorengan
10
Tirisan penggorengan
Wajan
Kompor gas
Sendok pengaduk
Serbet
Timbangan
Blender
Plastik
Panci pengukus
c. Proses pengolahan :
Pada pengolahan labu kuning ini langkah awal
yang perlu dilakukan adalah membersihkan atau
mengupas kulit labu kuning dengan menggunakan
pisau atau alat sejenisnya sehingga dapat
dihasilkan daging buah labu kuning yang
bersih dari kulitnya.
Langkah berikutnya adalah mencuci daging buah
labu kuning menggunakan air untuk
menghilangkan kotoran didalamnya. Langkah
ketiga adalah menaruh daging buah labu kuning
yang telah dicuci bersih ke dalam panci
pengukus. Labu kuning dikukus kurang lebih
selama 15 menit ( tergantung seberapa banyak
daging labu kuning yang direbus ). Pengukusan
ini dilakukan untuk melunakkan labu kuning.
Setelah dikukus daging buah labu kuning siap
11
untuk dijadikan bahan baku pembuatan produk
makanan labu kuning.
2. Cara pembuatan Pumpkin Donuts:
1. Telur + gula dikocok sampai merata.
2. Masukkan tepung terigu + ragi + susu bubuk +
garam.
3. Campurkan labu kuning yang telah dikukus +
dihaluskan
4. Masukkan mentega, diamkan selama ± 30 menit
sampai mengembang
5. Bentuk adonan bulat-bulat dengan diameter ± 1
cm
6. Goreng sampai matang kuning kecoklatan.
7. Hias sesuai selera
3. Untuk mendapatkan hasil gorengan yang bagus :
Jangan sering dibolak balik, supaya kue tidak
menyerap banyak minyak
Pada waktu menggoreng, gunakan minyak yang
cukup sampai semua kue terendam minyak agar
hasil gorengan kuning merata.
Pada saat menghias, pastikan donat dalam
keadaan tidak panas. Panas sekecil apapun akan
membuat hiasan sulit melekat pada donat.
Agar Pumpkin Donuts mempunyai daya tarik bagi
konsumen, pengemasan menjadi hal yang sangat penting,
karena dengan pengemasan yang baik akan menentukan
kualitas dari produk makanan tersebut. Dengan
12
pengemasan ini dapat ditentukan pula seberapa lama
produk makanan tersebut dapat bertahan dan baik untuk
dikonsumsi serta seberapa besar manfaat yang masih
dapat diberikan oleh produk makanan tersebut.
Pengemasan yang baik juga dapat meningkatkan daya beli
masyarakat karena pengemasan yang menarik akan
menimbulkan daya beli masyarakat, karena pengemasan
yang menarik akan menimbulkan gairah konsumen untuk
mengkonsumsi makanan yang ada dalam kemasan tersebut.
Pengemasan pumpkin donuts dikemas dengan kardus yang
berisi 4 buah donat dan berbagai bentuk ukuran kardus
yang disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Kegiatan selanjutnya adalah pemasaran produk
pumpkin donuts yang meliputi: perencanaan teknik promosi
dan pangsa pasar yang dituju. Pemasaran ini merupakan
ujung tombak suatu usaha, sehingga lancar tidaknya
suatu usaha tergantung dari cara produk tersebut
dipasarkan. Secara umum teknik promosi yang akan
dilaksanakan yaitu dengan membuka stand penjualan
pumpkin donuts dan pemasangan spanduk, sehingga konsumen
merasa tertarik dan kemudian akan membeli. Sedangkan
pangsa pasar yang dituju adalah masyarakat umum dan
pelajar khususnya di kota Malang. Sedangkan untuk
pemasaran pumpkin donuts aneka rasa terbagi menjadi tiga
jalur: langsung ke konsumen, melalui pengecer dan
melalui distributor.
13
Kegiatan pemasaran langsung kepada konsumen
berarti menjual tanpa melalui jasa perantara lain. Cara
ini dilakukan pada perusahaan dengan kapasitas yang
kecil atau secara skala rumah tangga. Keuntungan
menggunakan jalur pemasaran ini adalah harga jual lebih
tinggi karena tidak memberikan potongan atau rabat
kepada pengecer atau distributor.
Kegiatan pemasaran melalui jalur pengecer bisa
disebut pemasaran tidak langsung karena pumpkin donuts
tidak langsung dijual kepada konsumen tetapi melalui
pengecer. Dengan kegiatan pemasaran ini bisa dijual di
tempat-tempat yang ramai seperti terminal bus, jalan-
jalan besar, serta pengecer di pasar modern seperti
mall, atau supermarket.
Kegiatan pemasaran melalui jalur distributor
disebut sebagai pemasaran tidak langsung karena pumpkin
donuts dijual kepada konsumen melalui distributor.
Distributor ini umumnya berada di kota-kota besar,
ibukota, kabupaten. Dengan demikian pumpkin donuts dapat
dikenal di masyarakat secara luas.
H. Metode Pelaksanaan Program
Metode pelaksanaan program kreatifitas ini melalui
beberapa prosedur yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan pembimbing mengenai proposal
PKMK.
14
2. Riset pemasaran.
3. Membuat desain dengan rincian: a) Membuat
inovasi rasa, b)Membuat kemasan, c) Membuat
label produk.
4. Menyiapkan tempat, peralatan dan perlengkapan.
5. Melakukan kegiatan produksi.
6. Merintis jaringan pemasaran.
7. Evaluasi program membuat dan menyusun rencana
tindak lanjut.
8. Membuat laporan dan menyusun rencana ke depan.
I. Jadwal Kegiatan Program
Waktu pelaksanaan program selama satu bulan, sejak
studi literatur (bulan ke I) dan berakhir setelah
selesai penyusunan laporan PKMK (bulan ke IV).
Adapun gambaran proses kegiatan dan waktu
pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Proses Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
No
.Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IVI I
I
II
I
IV I I
I
II
I
IV I I
I
II
I
IV I I
I
II
I
IV
1. Konsultas
i
Pembimbin
g2. Riset
Market3. Membuat
Rancangan
Desain
15
4. Penyiapan
Tempat5. Melakukan
Kegiatan6. Merintis
Jaringan
Pemasaran7. Evaluasi
Program8. Membuat
Laporan
dan RTL
J. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Diana Ambarwati
b. NIM / DNI : 106412403874/PADP
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/ S1 Pend.
Administrasi Perkantoran
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri
Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Faiqo Soroya Badri
b. NIM / DNI : 306432404410/ ESP
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/ S1 Ilmu
Ekonomi dan Studi
Pembangunan
16
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri
Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Wahyu Indarwati
b. NIM / DNI : 904413474262/PADP
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/ S1 Pend.
Administrasi Perkantoran
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri
Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 Jam/minggu
K. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1. Nama lengkap dan gelar : Wahju Wibowo,
A.Md.,Se.,M.Si
2. Golongan pangkat dan NIP : III/c, 132297353
3. Jabatan fungsional : Lektor Kepala
4. Fakultas / Program Studi : Ekonomi/Manajemen
5. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri
Malang
6. Bidang Keahlian : Sosial Ekonomi
7. Riwayat Pendidikan : - SDN Ngasem I
Bojonegoro (1983)
- SMPN 6 Blitar
(1986)
- SMAK Diponegoro Blitar
(1989)
17
- D3 Ekonomi Adm.
Perusahaan
Universitas Jember
(1993)
- S1 Jurusan Manajemen
Keuangan
STIESIA Surabaya
(1996)
- S2 Ilmu Manajemen
Universitas
Airlangga Surabaya
(2001)
- S3 Ilmu Pend. EkonomiPasca
sarjana Universitas Negeri
Malang (Studi Lanjut)
L. Rincian Biaya
MODAL AWAL 4 BULAN PERTAMA
A. Biaya produksi
Labu kuning 135 kg @2500 Rp 337.500
Gula pasir 55 kg @7000 Rp 385.000
Mentega 45 kg @10000 Rp 450.000
Tepung terigu 72 kg @4500 Rp 324.000
Telur 450 butir @650 Rp 292.500
Garam 2 kg @1500 Rp 3.000
Ragi 2 kg @15000 Rp 30.000
Susu bubuk 13,5 kg @45000 Rp 607.500
18
Minyak goreng 12liter @12000 Rp 144.000
Elpiji 2 buah @15250 Rp 30.500
Selai nanas 12 kg @15000 Rp 180.000
Selai strawberry 12 kg @15000 Rp 180.000
Pisang Rp 100.000
Cokelat bubuk 1 kg @80000 Rp 80.000
Tenaga kerja/bulan Rp 25000/orang Rp 300.000
Rp3.444.000
Biaya produksi dalam 4 bulan Rp3.444.000
B. Biaya peralatan
Mangkuk kecil 3 @5000 Rp 15.000
Mangkuk besar 3 @10000 Rp 30.000
Pisau 3 @5000 Rp 15.000
Nampan plastik 3 buah @ 15000 Rp 45.000
Loyang untuk mencetak 3 @20000 Rp 60.000
Sendok penggorengan 2 @5000 Rp 10.000
Tirisan penggorengan 2 @5000 Rp 10.000
Wajan 2 @25000 Rp 50.000
Kompor gas 2 @ 140000 Rp 280.000
Sendok pengaduk 3 @ 5000 Rp 15.000
Panci pengukus 2 @30000 Rp 60.000
Timbangan 2 @ 200000 Rp 400.000
Blender 1 Rp 300.000
Plastik 2m @6500 Rp 13.000
Serbet 2 @12000 Rp 24.000
Rp1.327.000
Biaya peralatan dalam 4 bulan Rp1.327.000
19
C. Biaya lain-lain
Biaya listrik Rp 10000/bulan Rp 40.000
Biaya air Rp 10000/bulan Rp 40.000
Biaya telepon Rp 15000/bulan Rp 60.000
Biaya transportasi Rp 30000/bulan Rp
120.000
Biaya pemasaran 2 bulan pertama Rp 30.000
Biaya pemasaran 2 bulan berikutnya Rp 40.000
Biaya pengemasan Rp 99.750/bulan Rp
399.000
Perincian:
1. Spanduk Rp 25.000
2. Kardus Rp 74.750
Rp 729..000
Biaya lain-lain dalam 4 bulan Rp
729.000
Total modal awal 4 bulan pertama Rp
5.500.000
Tabel 3. Modal Kerja (4 Bulan Pertama)
Kebutuhan modal kerja
Produksi 8000 buah @ 431 Rp
3.448.000
Biaya telepon Rp
60.000
Biaya air Rp
40.000
20
Biaya listrik Rp
40.000
Biaya transportasi Rp
120.000
Biaya pemasaran Rp
70.000
Biaya pengemasan Rp
399.000
Total modal kerja Rp
4.177.000
Kebutuhan modal kerja per buah Rp
522,00
Tabel 4. Prakiraan Penjualan
Bulan I II III IV
Produksi 1000 1500 2225 3275
Modal kerja selama 4 bulan pertama Rp
4.177.000
Penjualan 890 1365 2047 3144
Penjualan selama 4 bulan pertama Rp
7.446.000
Laba kotor selama 4 bulan pertama Rp
3.269.000
Keterangan :
1. Produk memiliki empat rasa selama empat bulan
pertama.
21
2. Produk diproduksi 1000 buah dan meningkat sebanyak
500 buah pada bulan kedua, 725 buah pada bulan
ketiga dan 1050 buah pada bulan keempat.
3. Modal kerja satu bungkus adalah Rp 522,00.
4. Penjualan 89% pada bulan 1, 91% pada bulan 2, 92%
pada bulan 3 dan 96% pada bulan 4 dengan harga Rp
1.000,00 per buah.
22
D. BEP
Investasi Rata-rata
biaya /bulan
Sewa tempat per th Rp 1.200.000 Pegawai 2
orang Rp 40.000
Spanduk Rp 350.000 Bonus
23
Promosi Rp 700.000 (20 buah x Rp 1000
x 2%) Rp 400
Produk untuk awal pembukaanRp 2.000.000 Beban sewa
tempat Rp 100.000
Kemasan produk + kebutuhan
Listrik+air+telepon Rp
35.000
administrasi Rp 1.000.000 Lain-lain
Rp 5.000
Lain-lain Rp 250.000
Total investasi Rp 5.500.000 Total biaya
per bulan Rp 144.400
Rata-rata pendapatan per bulan
Rp 900.000
( Rp 1000 x 30 buah x 30 hari )
Keuntungan bersih per bulan
Rp 755.600
BEP = total investasi = Rp 5.500.000 = 7 bulan
keuntungan Rp 755.600
24
M. Daftar Pustaka
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Ri
Info Gizi. Labu Kuning, (Online), (http://[email protected],
diakses 28 Februari 2008).
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan
Penelitian. Edisi Keempat. Malang: Biro Administrasi
Akademik, Perencanaan, dan Sistem Informasi
bekerja sama dengan Penerbit Universitas Negeri
malang.
25