KEWIRAUSAHAAN STMIK WIT CIREBON

32
BAB I KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP) 1) Arti penting kewirausahaan Kewirausahaan ke-an : sifat Wira : utama, gagah, berani/teladan. Usaha : proses kegiatan untuk mendapatkan keadaan lebih baik. Jadi kewirausahaan adalah sifat keutamaan, kegagahan, keberanian / keteladanan dalam melakukan kegiatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik melalui pembuatan / penambahan manfaat dari sesuatu guna dijual dengan tujuan memperoleh keuntungan. Wirausaha adalah orang – orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan – kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan. Dengan kata lain, kewirausahaan adalah orang – orang yang mempunyai prilaku wirausaha,”jadi wirausaha adalah orang yang memiliki inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko dan berorientasi pada laba”. 2) Bentuk – bentuk Enterpreneurship (BAGS) 1) Business Enterpreneur a. Owner Enterpreneur: pemilik bisnis (wirausaha mandiri) b. Professional Enterpreneur: memiliki daya wirausaha namun bekerja pada perusahaan orang lain.

Transcript of KEWIRAUSAHAAN STMIK WIT CIREBON

BAB I

KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP)

1) Arti penting kewirausahaan

Kewirausahaan ke-an : sifat

Wira : utama, gagah, berani/teladan.

Usaha : proses kegiatan untuk mendapatkan

keadaan lebih baik.

Jadi kewirausahaan adalah sifat keutamaan, kegagahan,

keberanian / keteladanan dalam melakukan kegiatan untuk

mendapatkan sesuatu yang lebih baik melalui pembuatan /

penambahan manfaat dari sesuatu guna dijual dengan tujuan

memperoleh keuntungan.

Wirausaha adalah orang – orang yang mempunyai kemampuan

melihat dan menilai kesempatan – kesempatan bisnis,

mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil

keuntungan.

Dengan kata lain, kewirausahaan adalah orang – orang yang

mempunyai prilaku wirausaha,”jadi wirausaha adalah orang yang

memiliki inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko

dan berorientasi pada laba”.

2) Bentuk – bentuk Enterpreneurship (BAGS)

1) Business Enterpreneur

a. Owner Enterpreneur: pemilik bisnis (wirausaha

mandiri)

b. Professional Enterpreneur: memiliki daya wirausaha

namun bekerja pada perusahaan orang lain.

2) Academic Enterpreneur: Aktivis akademis yang mengajar /

mengelola usaha dibidang pendidikan.

3) Government Enterpreneur: Seseorang / keluarga yang

mengelola disebuah instansi pemerintahan yang memiliki

jiwa wirausaha.

4) Social Enterpreneur: pendiri organisasi social yang

menghimpun dana masyarakat untuk tugas 2 sosial.

6 M:

1) MAN : manusia/ sumber daya manusia

2) MATERIAL : bahan baku

3) METHOD : management

4) MACHINE : mesin

5) MODAL : dana

6) MARKET : pasar

Ciri2 enterpreneur menurut EMAN SUHERMAN:

E : ENERGIK (tidak loyo, gesit, cekatan)

M : MODERN (berfikir sesuai tuntutan zaman)

A : ANTISIPATIF (mampu menghadapi berbagai situasi yang terjadi)

N : NATURALITATIF (bersifat natural/alami)

S : SMART (pintar, cerdas)

U : URGENT (mementingkan kemitraan/mitra itu penting)

H : HUMANITY (berprikemanusiaan, berjiwa social)

E : EMPATI ( merasakan perasaan orang lain)

R : RASIONAL (berfikir secara akal sehat)

M : MOTIVATION (dorongan,motivasi)

A : ATTANTION (memberikan perhatian kepada orang lain)

N : NEEDS (membutuhkan orang lain)

PRINSIP WIRAUSAHA : “LEBIH BAIK JADI ORANG PENTING, TAPI AKAN

LEBIH PENTING JADI ORANG BAIK”.

BAB II

POTENSI BISNIS

Peluang usaha untuk melihat peluang usaha diperlukan adanya:

1) Pengamatan tentang alam (iklim,cuaca), keadaan sekeliling,

gejala social/tingkat kelas social.

2) Cari informasi : produk dan produksi, design, manfaat produk

(inti produk, wujud produk, fisik produk)

Dasar : perkiraan, lokasi, rantai, pelayanan, saingan.

Sumber dana: lembaga, modal sendiri, modal pinjaman (syarat

pinjaman)

Lain2: sumber tenaga, aturan2 pemerintah.

Prinsip2 dalam usaha:

Dimulai dari kecil.

Gunakan modal sendiri

Apakah sesuai dengan keahlian yg dimiliki

Tidak terpengaruh orang lain

Tidak latah

Lihat permintaan/mengerti pola permintaan

Lihat saingan (mamacu untuk lebih unggul)

Tampil beda.

PRINSIP EKONOMI

Berorientasi pada laba dgn memperhatikan aspek pasar dan

pemasaran, social ekonomi, financial, teknologi.

Permintaan pasar

Modal

Resiko

Sumber tenaga

Bahan baku

Keahlian khusus/teknis

Saingan

Peralatan

Prospek/peluang usaha dimasa yang akan datang

Peraturan pemerintah

Penawaran

Situasi ekonomi nasional/internasional

MENGORGANISIR

Memilih tenaga kerja/qualitas SDM

Pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab.

Giliran kerja

Tujuan

Hubungan harmonis

DALIL – DALIL DALAM WIRAUSAHA

Cari laba netto

Tenaga lebih dari satu

Ada 3 unsur : produksi, konsumen, produk/bag.

BAB III

RISET PASAR

Pengertian riset pasar (melakukan penelitian)

Riset pasar meliputi penemuan pasar baru yang ingin dimasuki .

Hal – hal yang perlu diketahui adalah:

1) Kebutuhan apa yang sedang dibutuhkan

2) Ciri – ciri khusus pelanggan

3) Keistimewaan produk kita dari pesaing (inti produk, wujud

produk, fisik produk)

4) Tingkat efektifitas promosi (promotional mix)

PENGUMPULAN DATA

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data:

1) Daya beli masyarakat

2) Pola konsumsi

3) Dll.

LOKASI USAHA

Dekat dengan pasar

Komunikasi mudah

Transportasi mudah dijangkau

Tersedianya karyawan yang mampu

Tersedianya bahan mentah

PROFIL USAHA

Rintisan usaha baru

Pengembangan

Mana yang dipilih

Promosi yang ditawarkan melalui:

1) Advertising

2) Promosi penjualan

3) Public relation

4) Publisitas

5) Personal sealing

Teori yang mendukung KWU:

1) Teori ekonomi : teori yang mempelajari tentang makro dan mikro

perekonomian

2) Teori psikologi : teori yang mempelajari tentang sifat – sifat

kepribadian wirausaha

3) Teori prilaku : teori yang mempelajari tentang bagaimana

wirausaha harus bisa melakukan sesuatu

4) Teori keterasingan : teori yang mempelajari tentang bagaimana

wirausaha menghadapi masa depan/mampu menghadapi masa depan.

BAB IV

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

Maksud dan tujuan : untuk menentuka kelayakan suatu usaha,

untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan mempunyai

prospek yang akan datang. Sebagai alat untuk bisa

mengendalikan jalannya suatu usaha.

Rencana kerja adalah suatu penelitian tentang dapat atau

tidaknya suatu proyek (proyek investasi) untuk bisa

dilaksanakan dengan berhasil.

Aspek2 penyusunan rencana usaha : aspek yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan rencana.

1) Aspek pemasaran:

Dimana produk/jasa dipasarkan?

Siapa saja yang menjadi sasaran dalam pemasaran.

Berapa omset pemasaran dalam jangka waktu tertentu.

Bagaimana system/cara pembayaran dalam pemasaran.

Berapa harga yang dapat diterima secara umum dan dapat

bersaing dgn prod. Yg sejenis(pesaing).

2) Aspek Produksi:

Teknologi/peralatan

Bahan yang akan diproses

Rencana proses kerja

Fasilitas pembantu yang dibutuhkan

Ketrampilan yang dimiliki tenaga kerja

Tersedia atau tidaknya suku cadang

3) Aspek Keuangan

Laba rata – rata /bulan

Perhitungan BEP (Break Event Point)

Pendapatan rata – rata karyawan

Kemampuan menggunakan modal kerja

4) Aspek Sosial Ekonomi

Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja

Efek social,seperti pengaruh terhadap budaya masyarakat

dan tingkat pendapatan

Dampak lingkungan yang mungkin terjadi, dll.

BAB V

PERILAKU WIRAUSAHA

1) Kenapa perlu berwirausaha?

a. Seseorang perlu mengembangkan diri

b. Kekayaan harus digali, diolah, dan ditingkatkan nilainya.

c. Kebutuhan seseorang meningkat

d. Dalam kenyataan ada proyak yang tak dikerjakan sendiri

e. Banyak pengusaha malas

2) Ciri wirausaha

Memiliki potensi

Dapat menolong diri sendiri

Mampu memenuhi kebutuhan sendiri

Mengatasi kemiskinan

Tak tergantung pada alam

Memiliki modal

Tak bergantung pada orang lain tapi bisa bekerjasama

3) Bentuk bidang usaha

a. Bidang Ekonomi

Jenis usaha: industry, jasa, perdagangan, pertanian.

Kebutuhan: makan, sandang, perumahan, transformasi,

kebutuhan lain.

4) Memulai usaha

a. Peluang usaha: pengamatan, cari informasi.

b. Pasar: perkiraan, lokasi, rantai pemasaran, pelayanan,

saingan.

c. Dana : lembaga, syarat – syarat pinjaman

d. Lain – lain : sumber tenaga kerja, aturan – aturan

pemerintah.

5) Prinsip dalam usaha:

a. Dimulai dari kecil

b. Gunakan modal sendiri

c. Keahlian cocok

d. Tak terpengaruh pada orang lain

e. Tidak latah

f. Lihat permintaan

g. Lihat saingan

h. Tampil beda

6) Prinsip Ekonomi

a. Keuntungan

b. Permintaan

c. Modal

d. Resiko

e. Sumber tenaga kerja

f. Bahan baku

g. Keahlian teknis

h. Saingan

i. Peralatan

j. Prospek

k. Penaawaran

l. Peraturan pemerintah

BAB VI

PRIBADI WIRAUSAHA DAN CARA MENGEMBANGKANNYA

NO

.

KEPRIBADIAN CARA MENGEMBANGKANNYA

1. TAQWA:sifat percaya

kepada Tuhan dan

berprilaku sesuai

tuntutan agama.

a. Ibadah

b. Mensyukuri nikamat Tuhan

2. HARGA DIRI:sifat

mencintai diri

sendiri.

a. Posisi wajar

b. Tidak mudah tersinggung

c. Tunjukan anda bisa

diperhitungkan

d. Hindari peluang dilecehkan

orang lain

3. KEMAUAN KUAT : sesuatu

kekuatan yang dapat

membuka jalan

memecahkan dan

menyelesaikan masalah

a. Terbiasa menyelesaikan

masalah dengan tuntas

b. Olahraga

c. Membaca buku – buku

pengetahuan

4. TEKUN: sifat telaten

menghadapi setiap

pekerjaan.

a. Belajar sabar

b. Latihan konsentrasi

c. Perhatikan Sesuatu secara

detail5. TANGGUH :sifat mempu

memikul beban yang

banyak.

a. Menahan diri

b. Mau menderita

c. Hidup sederhana

d. Kerja keras6. ULET: kemampuan

menggunakan segala

kesempatan

a. Peka terhadap lingkungan

b. Haus masalah

c. Olahraga agar energik

7.DISIPLIN: DISIPLIN: sifat taat a. Kerja terencana

b. Kegiatan teratur

c. Bagi waktu

8. EFEKTIF: menghasilkan

sesuatu

a. Orientasi pada tujuan

(laba)

b. Menghitung kuantitatif

9. EFISIEN: tepat waktu a. Hemat

b. Membeli yang perlu

c. Memanfaatkan waktu

10

.

BERANI: sikap berani

mengambil resiko.

a. Sering mencoba kemampuan

yang dimiliki.

b. Sering membuat keputusan.

11

.

TAK LEKAS PUAS: sifat

yang ingin berbuat

lebih.

a. Mengenal kemampuan yang

dimiliki.

b. Sering membuat keputusan.

12

.

BERINISIATIF: sifat

mendahului orang lain.

a. Peka

b. Ungkap masalah.

13

.

PERCAYA DIRI: yakin

pada kemampuan.

a. Mengenal kemapuan

b. Mengenal kelemahan14

.

RASIONAL: sikap

berfikir yang

menggunakan akal

obyektif.

a. Sering diskusi

b. Putusan berdasarkan fakta

dan data

15

.

KOMUNIKATIF: sifat

terbuka dan pandai

berbicara.

a. Sering diskusi

b. Latihan menjual suatu

produk

16

.

TELITI: sifat berfikir

detail.

a. Kerja sampai tuntas

b. Memahami sesuatu secara

detail

17

.

BERFISIK KUAT: kondisi

fisik sehat jasmani

dan rohani serta

energik.

a. Olahraga

b. Gizi baik

c. Beladiri

18

.

JUJUR: suatu sifat apa

adanya, tidak

berbohong.

a. Latihan disiplin

b. Ibadah

19

.

AHLI : sesuai dengan

bidangnya

a. Rajin belajar.

20

.

MANDIRI a. Menyelesaikan dengan

tangan sendiri

DIKI : Disiplin, Inovatif, Kreatif, Inisiatif.

DAKIP : Disiplin, Antisipatif, Kreatif, Inovatif, Produktif.

MANJUR : Mandiri dan Jujur.

4P1D : Product, Price, Place, Promotion, Distribution.

AIDAS : Attantion, Interest, Decired, Action, Satisfaier.

P3K : Program Kesehatan, Keselamatan, dan Kesejahteraan

Karyawan.

ISO : International Standart Organisation.

KEWIRAUSAHAAN LANJUT

25/4/2014

MATERI PEMBAHASAN I :

1. Makna kewirausahaan dalam menggapai keberhasilan

2. Jiwa wirausaha terdapat pada setiap insan

3. Profil wirausaha saleshmanship

4. Perlukah seorang pemimpin berjiwa wirausaha?

5. Pengangguran dan kesempatan kerja

6. Perlukah pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat?

BAB I

MAKNA KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGGAPAI KEBERHASILAN

1. Pengertian kewirausahaan

Menurut Suryana kewirausahaan adalah kemampuan kreatif

dan inovatif yang dijadikan untuk mencari peluang menuju

sukses.

Menurut Prof. Yuyus Suryana kewirausahaan merupakan

gabungan kreatifitas, tantangan, kerja keras dan

kepuasan.

Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang

ada dengan memperkenalkan barang & jasa baru dengan

menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan

baku baru.

New product adalah produk lama yang inti produknya

dimodifikasi.

Inti produk / utility / manfaat diantaranya yaitu fisik

product (warna, bentuk, isi, kemasan, aksesoris, rasa),

wujud product (qualitas, merk, corak, modal, ciri khas)

Brand name (nama merek yang dapat diucapkan)

BAB II

JIWA WIRAUSAHA TERDAPAT PADA SETIAP INSAN

Kesuksesan seseorang tergantung pada sebagian besar

kepada bagaimana kita dengan baik merundingkan cara kita

melalui hubungan sehari – hari dengan orang lain tanpa

adanya perselisihan dan pertentangan.

Orang yang pandai berunding demikian adalah orang yang

mengerti seni menjual atau mampu mempengaruhi orang lain.

Contoh:

Bila orang mencari pinjaman dari Bank dia harus

meyakinkan Banker pada rencana pinjaman tsb. Sehingga

tergambar terjelas bahwa ia dapat melunasi hutangnya.

Kriteria peminjaman dari Bank antara lain:

5C: Caracter, Capasity, Condition of Economic, Capital,

Collateral.

4P: Personality, Purpose, Prospek, Payment.

3R: Return, Repayment, Risk bearing ability

02/05/14

BAB III

PROFIL WIRAUSAHA SEORANG SALESMANSHIP

Salesmanship adalah penting di dalam menciptakan dan

mengembangkan lapang pekerjaan. Keberhasilan salesmanship

terbesar adalah oleh kaum wanita dibanding pria, karena mereka

lebih lembut, lebih anggun, dan lebih mudah menggunakan

siasatnya. Salesmanship tidak digunakan hanya kepada pemasaran

barang & jasa, tetapi menjual ide yang melekat pada diri kita.

Menjual ide atau keahlian berfikir atau berhasil menggunakan

siasat menjual dan wirausaha salesmanship menggunakan ilmu

jiwa dalam menjual ide, jasa dan barang.

Menurut Jeane Beltrand Salesmanship adalah

1. Menjual merupakan suatu kemampuan yang sekaligus menunjukkan

loyalitas kita.

2. Menjual merupakan suatu kemampuan profesional yang bersifat

umum di dalam tugas memberikan pelayanan, pertolongan dan

kerjasama.

3. Menjual merupakan suatu kemampuan di dalam pelaksanaan

kerja, tugas, dan kewajiban buruh.

4. Menjual merupakan suatu kemampuan yang mempunyai segi

penampilan kejujuran, keramahan, dan penyesuaian.

5. Menjual merupakan suatu kemampuan dalam segi menulis,

mendesaign, menemukan, menciptakan, menyusun serta membentuk

hasrat atau keinginan masyarakat.

BAB IV

PERLUKAH SEORANG PEMIMPIN BERJIWA WIRAUSAHA?

Seorang pemimpin sangat penting dalam memiliki jiwa wirausaha.

Di dalam penjualan siasat kita dalam menjual hendaknya selalu

lues dan fleksibel.

Pemimpin yang berhasil dimasa mendatang hendaklah dapat

menyusun suatu peraturan berdasarkan pengalamannya yang

berharga sebagai pedoman atau dasar kepemimpinan yang

berhasil.

BAB V

PENGANGGURAN DAN KESEMPATAN KERJA

Masalah pengangguran dan kemiskinan adalah masalah besar yang

dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini dan beberapa tahun

kedepan.

Selain masalah pengangguran, masalah kesempatan kerja terus

bertambah. Krisis moneter melanda keseluruhan dunia yang

berdampak keras pada perekonomian Indonesia. Banyak perusahaan

yang bangkrut, banyak PHK dan jumlah pengangguran bertambah

secara drastis.

Akibat krisis global ini, berakibat terhadap penambahan

pengangguran di Indonesia yang terjadi melalui beberapa jalur,

antara lain:

1. Krisis global menurunkan daya beli negara maju yang

mengakibatkan penurunan import negara tsb.

2. Dunia usaha negara maju kekurangan liquiditas (kemampuan

perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek) sehingga

mereka menarik sejumlah dana mereka dalam bentuk saham di

pasar modal dari Indonesia.

3. Daya beli masyarakat juga terus menurun mengakibatkan pasar

menjadi lesu sehingga dunia usaha terpaksa menurunkan

produksi dan mengakibatkan PHK yang menambah jumlah barisan

pengangguran.

4. Sebagian TKI yang bekerja di luar negeri mengalami PHK dan

kembali ke Indonesia.

09/5/14

BAB VI

PERLUKAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI MASYARAKAT?

Sekarang ini banyak anak muda mulai tertarik dan melirik

profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan

(enterpreneur).

Untuk menambahkan wirausaha – wirausaha baru, diperlukan

adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Fungsi MSDM (Management Sumber Daya Manusia) neurut Edwin B.

Flippo: (Procurement)

1. Recruitment : penarikan tangga kerja

2. Development : Pengembangan tenaga kerja

3. Compentation : kompensasi / balas jasa (tawar – menawar

tenaga kerja dengan perusahaan mengenai upah kerja).

4. Integration : penyatuan keinginan tenaga kerja dan

perusahaan.

5. Maintenance : pemeliharaan tenaga kerja.

Penambahan fungsi MSDM dari Malayu Hasibuan:

6. Disipline : kedisiplinan tenaga kerja

7. Separation : pemutusan hubungan kerja (PHK)

Di era globalisasi kita akan menyaksikan bagaimana hebatnya

persaingan bisnis perusahaan nasional, maka untuk itu

diperlukan keuletan yang luar biasa dalam menghadapinya

serta tanggap dan jeli terhadap informasi bisnis

disekitarnya.

MATERI PEMBAHASAN II :

BAB I

KONSEP DASAR DAN PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

A. Konsep Dasar Kewirausahaan dan Wirausaha

Konsep kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan

inovatif yang di jadikan dasar untuk menciptakan sesuatau

yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan

bertindak inovatif untuk menciptakan peluang usaha

melalui suatu proses pembentukan atau pertumbuhan suatu

bisnis yang berorientasi memperoleh profit dengan

penciptaan nilai dan pembentukan produk atau jasa baru

yang inovatif.

Konsep dasar wirausaha (Enterpreneur) adalah lebih

menunujuk pada sifat, watak dan ciri – ciri yang melekat

pada seorang enterpreneur.

B. Perkembangan Dunia Usaha

Perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

pasang surut, karena di pengaruhi oleh faktor geografis,

budaya, ekonomi dan pengaruh perkembangan perekonomian

dunia.

Faktor yang mendorong perkembangan dunia

kesirausahaan di Indonesia ada 5 faktor yaitu:

1. Kebutuhan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.

2. Kebutuhan akan ketidaktergantungan atau kebebasan.

3. Kebutuhan akan pembaharuan.

4. Mencapai tingkat pendapatan yang lebih baik.

5. Kemampuan menyekolahkan anak dan mensejahterakan

keluarga.

Faktor yang menghambat dunia kewirausahaan

Faktor penghambat sebagai pendorong pertumbuhan

kewirausahaan di Indonesia.

1. Ukuran nilai sosio – culture (budaya yang berlaku di

masyarakat).

2. Kehidupan ekoonomi ; seperti kebijakan pemerintah,

praktek bisnis dan kebijakan – kebijakan lain.

3. Keadaan dunia pendidikan.

C. Perkembangan Usaha di Indonesia

Perkembangan usaha di Indonesia dari dulu hingga

sekarang masih terkonsentrasi pada sektor pertanian.

Namun keberadaan usaha kecil sekarang di Indonesia sangat

strategis dan relatif tahan terhadap goncangan krisis

ekonomi sehingga mampu menjadi penyanggah dan penopang

perekonomian nasional.

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

1. Definisi Karakter

2. Proses Pembentukan Karakter

3. Pentingnya Karakter Bagi Kehidupan

4. Ciri – ciri Karakter Wirausaha

1. Pengertian Karakter

Karakter adalah sebagai tabiat, watak, sifat – sifat kejiwaan,

akhlaq atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang

lain.

2. Proses Pembentukan Karakter

Karakter tidak bisa dikembangkan didalam kesenangan dan

ketentraman. Hanya melalui pengalaman, percobaan, dan

penderitaan jiwa yang dapat diperkuat, visi dibersihkan,

ambisi diilhami dan sukses dicapai.

3. Pentingnya Karakter Bagi Kehidupan

Karakter harus menjadi pondasi bagi kecerdasan dan

pengetahuan. Dengan kecerdasan dan pengetahuan itu sendiri

memang bisa diperjualbelikan.

Kesuksesan tergantung sebagian besar kepada bagaimana kita

dengan baik merundingkan cara kita melalui hubungan sehari –

hari dengan orang lain tanpa adanya perselisihan dan

pertentangan.

Orang yang pandai berunding adalah orang yang mengerti seni

menjual, sedangkan seni menjual merupakan salah satu dari

perwujudan dari jiwa dan karakter seseorang wirausaha.

4. Ciri – Ciri Karakter Wirausaha

Menurut MC Celland :

1. Needs for achievement (Kebutuhan untuk berprestasi), lebih

menyukai resiko tinggi (High Risk)

2. Bekerja lebih giat yang memerlukan kemampuan mental.

3. Tidak bekerja lebih giat karena adanya imbalan uang.

4. Personal Achievement

5. Menunjukkan kinerja yang baik yang memberikan umpan balik

yang positif.

6. Berorientasi ke masa depan.

PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA

1. Menenal diri sendiri

2. Aspek – aspek pengenalan diri

3. Komponen dan macam konsep diri

4. Penilaian diri wirausaha

5. Tekad untuk menjadi wirausahawan

6. Memberdayakan potensi diri

1. Mengenal Diri Sendiri

Dalam mengembangkan diri sebagai seorang wirausahawan kita

perlu mengenal siapa diri kita sebenarnya dan bagaimana

orang lain menilai diri kita.

Kita harus menyadari setiap manusia mempunyai pribadi yang

berbeda. Kepribadian seseorang dibentuk sebagai hasil

hubungan timbal balik antara bakat yang dimiliki dan

pengalaman selama hidup.

Dalam pengenalan diri tidak terlepas dari konsep diri,

yaitu :

1. keyakinan – keyakinan atas nilai yang membentuk sikap dan

prilaku kita.

2. Aspek – aspek pengenalan diri

Aspek – aspek pengenalan diri seorang wirausaha

meliputi aspek perilaku, sikap dan sistem nilai

wirausaha, karakteristik individual, tehnik mawas diri,

umpan balik dan tanggapan kelompok masyarakat.

3. Komponen dan Macam Konsep Diri

Komponen dalam konsep diri yang harus dikenali yaitu

komponen perseptual (persepsi), konseptual, dan attitude

(sikap) yaitu perasaan yang dimiliki tentang dirinya,

sikapnya terhadap status ini dan prospeknya di masa depan.

4. Penilaian diri wirausaha

Penilaian potensi diri sendiri (wirausaha) meliputi

aspek kepribadian, kedisiplinan, kretifitas, motifasi,

keberanian menghadapi resiko tinggi dan kepercayaan diri.

5. Tekad untuk menjadi wirausahawan

Manusia hidup wajib berusaha

Setiap usaha ada yang bersifat pasti dan tidak pasti

artinya setiap kita melakukan usaha akan dihadapkan pada

dua kemungkinan yaitu berhasil atau gagal. Untuk itu kita

mengantisipasinya untuk melakukan tindakan cepat dan tepat

agar tidak menimbulkan kelabilan jiwa apalagi suatu

kegagalan.

6. Memberdayakan potensi diri

Memberdayakan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya

mendapatkan diri pada posisi yang tepat, dimana posisi yang

tepat adalah implementasi pemberdayaan diri untuk

mempejelas posisi individu dilingkungan masyarakat.

7. Ketrampilan yang harus dimiliki wirausaha

Ketrampilan yang harus dimiliki wirausaha ada 5, yaitu:

1. Mempunyai ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi

dan memperhitungkan resiko.

2. Mempunyai ketrampilan memimpin dan mengelola.

3. Mempunyai ketrampilan teknis bidang usaha.

4. Mempunyai ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi.

5. Mempunyai ketrampilan kreatif, inovatif, menciptakan

nilai tambah.

QUIZ KEWIRAUSAHAAN LANJUT

1. Jelaskan orang yang bagaimana yang disebut sebagai wirausaha?

2. Apakah kewirausahaan dapat dipelajari untuk membentuk jiwa

wirausaha? Berikan alasannya!

3. Sebutkan dan jelaskan konsep daripada kewirausahaan dan konsep

dasar wirausaha!

4. Sebutkan karakteristik wirausaha menurut Eman Suherman dan Mc

Celland!

5. Apakah yang dimaksud dengan wirausaha berani mengambil resiko

tinggi (High Risk)?

JAWABAN

1. Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada

dengan memperkenalkan barang dan jasa baru dengan menciptakan

bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.

2. Ya, karena jiwa wirausaha dan kesuksesan seseorang tergantung

pada sebagian besar bagaimana kita dengan baik merundingkan

cara kita melalui hubungan sehari – hari dengan orang lain

tanpa adanya perselisihan dan pertentangan.

3. Konsep dasar kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda melalui befikir kreatif dan bertindak

inovatif untuk menciptakan peluang usaha melalui suatu proses

pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis yang berorientasi

memperoleh profit dengan menciptakan nilai dan pembentukan

produk atau jasa baru yang inovatif.

4. Menurut Eman Suherman : DAKIP (Disiplin, Aktif, Kreatif,

Inovatif dan Produktif)

Menurut Mc Celland :

1. Needs for achievement (Kebutuhan untuk berprestasi), lebih

menyukai resiko tinggi (High Risk)

2. Bekerja lebih giat yang memerlukan kemampuan mental.

3. Tidak bekerja lebih giat karena adanya imbalan uang.

4. Personal Achievement

5. Menunjukkan kinerja yang baik yang memberikan umpan balik

yang positif.

6. Berorientasi ke masa depan.

321

4

5

5. Wirausaha yang mampu mengenal dirinya sendiri baik karakter

dan konsep diri sehingga ia dapat menganalisa dan

mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi untuk

mengembangkan usahanya menjadi lebih maju dan lebih baik.

MOTIVASI BERPRESTASI

1. Teori Motivasi

2. Pekerja Keras

3. Tidak Pernah Menyerah

4. Memiliki Semangat

5. Memiliki Komitment

1. TEORI MOTIVASI

Motivasi adalah merupakan dorongan dalam diri manusia yang

menyebabkan ia berbuat sesuatu.

Teori motivasi ada 3, antara lain:

a. Menurut Abraham Maslow

Hirarchi kebutuhan (tingkatan kebutuhan) ada 5, yaitu:

1. Basic Needs (kebutuhan pokok),

exm : Sandang, Pangan, Seksologi.

2. Safety Needs (kebutuhan akan rasa aman)

3. Social Bilonging Needs (kebutuhan pengakuan status)

4. Esteem Needs (kebutuhan akan penghargaan)

5. Self Actualization (pengembangan diri).

b. Menurut Herzberg

1. Teori Satisfier (kepuasan)

2. Teori Dissatisfier (ketidakpuasan)

Exm: Gaji tinggi, resiko tinggi pekerja, tanggung jawab

besar.

c. Menurut David Mc. Celland (teori prestasi)

1. Kebutuhan akan affiliation (kekeluargaan / kekerabatan)

2. Kebutuhan akan power (kekuatan)

3. Kebutuhan akan achievement (prestasi)

2. PEKERJA KERAS (HARD WORKING)

Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan

seseorang. Jika mau berusaha mulailah berusaha sejak subuh.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan etos kerja

wirausaha ada 8, yaitu:

1. Kerja itu suci (suci berarti diabdikan, diuntukkan atau

diorientasikan pada yang suci (Allah SWT.)).

2. Kerja itu sehat (bekerja membuat tubuh, roh dan jiwa menjadi

sehat).

3. Kerja itu rahmat (yaitu karunia yang diberikan oleh yang maha

kuasa).

4. Kerja itu amanah (melalui kerja kita menerima amanah dari

seseorang).

5. Kerja itu seni (adanya aturan, unsur keindahan, dan unsur

harmoni).

6. Kerja itu ibadah (beribadah kepada yang diatas dan untuk

keluarga).

7. Kerja itu mulia (wujud pelayanan nyata kepada orang lain).

8. Kerja itu kehormatan (menjaga kehormatan semaksimal mungkin

untuk menghasilkan mutu setinggi – tingginya).

3. TIDAK PERNAH MENYERAH

Seorang wirausaha jangan loyo, pasrah, menyerah, tak mau

berjuang. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan kita harus mampu

melihat ke depan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam –

idamkan. Hadapi kegagalan karena kegagalan merupakan vitamin

untuk menguatkan dan menajamkan kemampuan berwirausaha.

4. MEMILIKI SEMANGAT

Seorang wirausaha harus tampil beda, memiliki kualitas prima

dan telah mempersiapkan sebagai juru kunci keberhasilan

wirausaha.

5. MEMILIKI KOMITMENT

Komitment yang tinggi sangat diperlukan dalam meraih

kesuksesan. Arti komitment:

Komitment adalah sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari

individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya.

ORIENTASI KE MASA DEPAN

1. PENDAHULUAN

2. VISIONER

3. BERFIKIR POSITIF

4. BERPENGETAHUAN LUAS

1. PENDAHULUAN

Untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha perlu dimulai

dengan mimpi dan berusaha mewujudkan mimpi ini menjadi

kenyataan melalui proses dan tindakan nyata.

Karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang

berorientasi ke masa depan yaitu:

1. Visioner

2. Berfikir positif

3. Memiliki pengetahuan yang luas

2. VISIONER

Visioner adalah orang yang berorientasi ke masa depan yaitu

orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.

Pandangan jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas

dengan karya yang sudah ada sekarang, oleh sebab itu ia selalu

mempersiapkan dengan mencari peluang.

3. BERFIKIR POSITIF (POSOTIF THINKING)

Wirausaha yang handal ialah wirausaha yang mampu membaca,

menangkap dan mengolah peluang yang muncul. Peluang yang

muncul harus dikembangkan. Peluang akan hilang karena negatif

thinking.

Contoh negatif thinking yang harus dihilangkan :

1. Rasa takut

2. Iri hati dan dendam

3. Kemalasan

4. Kebiasaan buruk

5. Bersifat arogan

Contoh positif thinking yang harus dikembangkan :

1. Selalu menggunakan fikiran secara produktif.

2. Bergaul dengan orang yang berfikiran dan bertindak

wirausaha.

3. Fleksibel terhadap ide

4. Dapat mengubah lingkungan yang lebih positif

5. Dapat menyelesaikan konflik dengan cepat

6. Kemampuan mengambil keputusan

Mengenai kegunaan cara berfikir positif mengarahkan

pengusaha untuk berfikir masuk akal. Melalui fikiran yang

jernih dan positif akan mempunyai pengaruh yang sangat baik

terhadap keberhasilan usaha.

4. PENGETAHUAN YANG LUAS (KNOWLEDGE)

Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk

bisnis yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu

selama satu atau dua tahun untuk dapat mempelajari dasar –

dasar usaha. Zaman sekarang pendidikan nomer satu. Tenaga tak

terdidik harganya murah sekali, sebaliknya orang terdidik

memiliki ilmu plus ketrampilan akan dibayar mahal.

Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi,

melainkan pendidikan dalam bentuk kursus penataran, pelatihan

dan banyak membaca buku. Pendidikan dalam bentuk diploma dan

strata I (S1) akan sangat membantu seseorang menemukan dan

mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha.

Tetapi hal yang terpenting adalah adanya tambahan pengetahuan.