Hemangioma (Case Report)
Transcript of Hemangioma (Case Report)
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE“HEMANGIOMA”
Denny Heriawan, S.KGPembimbing : Manuel DHL, drg., Sp.PM
Pendahuluan
Hemangioma adalah tumor jinak yang terjadi akibat
gangguan pada perkembangan dan pembentukn pembuluh darah dan
dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah, termasuk
pada organ seperti hati, limpak, otak, tulang, kulit dan
mukosa. Hemangioma dikarakteristikkan dengan proliferasi sel
endotel yang sangat cepat, diikuti dengan involusi secara
bertahap. Kebanyakan hemangioma baru muncul pada minggu ke-8
setelah lahir dan lesi akan hilang dengan sendirinya setelah
berapa tahun.1,2,3
Hemangioma sering dijumpai pada bayi dan anak-anak, namun
tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang dewasa.
Prevalensi hemangioma ± 1-3% pada neonatus dan ± pada bayi
sampai dengan usia 1 tahun. Seringnya hemangioma ditemukan
pada daerah kepala dan aleher yaitu sebesar 60%. Pada daerah
rongga mulut sering ditemukan di bibir, lidah dan mukosa
bukal. Hemangioma lebih sering terjadi pada perempuan
dibanding laki-laki dengan rasio 3:1, dan lebih sering
mengenai ras kulit putih.4,5,6,7
Etiologi terjadinya hemangioma sampai saat ini masih
belum diketahui secara pasti. Penyebabnya diduga berhubungan
dengan mekanisme kontrol pertumbuhan pembuluh darah. Adapun
hipotesis yang menyatakan bahwa sel plasenta, seperti trophoblast
sebagai sel awal terbentuknya hemangioma serta adanya
kemungkinan pengaruh genetik terhadap timbulnya hemangioma,
hal ini memerlukan penelitian yang lebih lanjut untuk
memastikannya.8
Pada awalnya, tumor muncul sebagai sebuah sel, kemudian
tumbuh dan mulai membelah membentuk sel-sel baru. Awalnya,
sel-sel ini mendapatkan nutrisi dari pembuluh darah
didekatnya. Akan tetapi, karena sel terus membelah, maka sel
yang berada di tengah menjadi berda jauh dari pembuluh darah,
sehingga sel tersebut harus memiliki pembuluh darah sendiri.
Tanpa pembentukan pembuuh darah yang baru, tumor tidak akan
bisa tumbuh lebih besar dari 1mm. Agar tumor dapat berkembang,
diperlukan pembuluh darah melalui angiogenesis, Untuk proses
angiogenesis tersebut antara lain diperlukan vascular endothelial
growth factor (VEGF) yang merupakan peptida angiogenik yang sangat
berpotensi dalam mengendali pengembangan hematopoietic stem cell dan
pengubahan matriks ekstrasel. In vitro VEGF merangsang degradasi
matriks ekstrasel dan proliferasi, migrasi dan pembentukan
rongga pembuluh pada sel endotel pembuluh darah. In vivo mengatur
permiabilitas dinding kapiler yang merupakan hal penting dalam
proses awal angiogenesis. 9
Secara histologik dibedakan berdasarkan besarnya pembuluh
darah yang terlibat. Mulliken dan Glowacki membagi hemangioma
ke dalam 3 bentuk, yaitu : (1) hemangioma kapiler, (2)
hemangioma kavernosa dan (3) hemagioma campuran. Disamping itu
hemangioma diklasifikasikan menurut jumlah lesi yang timbul.
Kebanyakan dari pasien hemangioma memiliki lesi tunggal,
tetapi ada juga pasien yang memiliki lesi lebih dari satu.8
Laporan Kasus
Seorang pria berusia 73 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi
dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr.
Moestopo (beragama) dengan keluhan muncul benjolan pada bibir,
lidah, dan di dalam mulut. Berdasarkan hasil anamnesa,
benjolan muncul sejak kecil di dalam mulut dan bibir, lalu
kira-kira 3 tahun yang lalu ada benjolan pada lidah
dikarenakan pernah mengalami trauma (kegigit). Benjolan tidak
terasa sakit dan tidak pernah mengecil atau menghilang, pasien
pernah melakukan perawatan pembuangan jaringan (benjolan)
didalam mulut pipi bagian kiri kurang lebih 6 tahun yang lalu.
Berdasarkan riwayat penyakit pasien menderita diabetes militus
yang tidak terkontrol.
Pemeriksaan klinis extra oral diapat wajah pasien
asimetris, pada bagian bibir atas dan bawah (Gambar 1)
terdapat massa berukuran >1 cm berwarna hitam keunguan,
blanching negatif, dan tidak sakit . Pada kelenjar
submandibularis dilakukan palpasi dengan hasil teraba, keras,
tidak sakit. Pada pemeriksaan intra oral diketahui pasien
memiliki kebersihan mulut buruk, pada bagian mukosa pipi kanan
dan kiri (Gambar 2) terdapat massa ukuran 1 cm dengan warna
hitam keunguan, blanching negatif, dan tidak sakit. Pada
bagian mukosa labial atas dan bawah (Gambar 3) didapati massa
berukuran >1 cm dengan warna hitam keunguan, blanching negatif
dan tidak sakit. Pada bagian kanan lidah (Gambar 4) terdapat
massa berukuran >1 cm dengan warna merah keunguan, blanching
negatif, dan tidak sakit.
Berdasarkan pemeriksaan klinis dan anamnesis, diagnosa
pada pasien ini dicurigai hemangioma. Perawatan yang dilakukan
pada pasien ini adalah menginformasikan pada pasien bahwa
penyakit ini adalah tumor jinak pembuluh darah yang disebabkan
oleh pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal dan juga
dapat disebabkan oleh trauma serta dapat ditangani dengan
merujuk kebagian bedah mulut untuk dilakukan tindakan
pembedahan/eksisi untuk pembuangan jaringan tersebut. Pasien
juga diberikan informasi untuk selalu menjaga dan meningkatkan
kebersihan mulut.
Gambar 1Massa berukuran >1 cm pada bagian bibir atas dan bawah
Gambar 2Massa berukuran 1 cm pada bagian mukosa pipi
Gambar 3
Massa berukuran >1 cm pada bagian mukosa labial atas dan bawah.
Gambar 4Massa berukuran >1 cm pada bagian lidah kanan
gambar 5Gambaran radiografi panoramik pasien
Daftar Pustaka
1. Greenberg MS and Glick M. Burket’s Oral Medicine. 11th ed.Spain : BC Decker Inc, 2008:139.
2. Sloan SB and Wilk R. Oral hemangiomas. 10 Juni2010.<http://www.emedicine.medscape.com> (22 Agustus2010).
3. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral & MaxillofacialPathology. 2nd ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company,2002:467
4. Dilsiz A, Aydin T, Gursan N. Capillary hemangioma as a rarebenign tumor of the oral cavity : a case report. Cases Journal2009;2:8622.
5. Schwartz RA, Lin RL. Arterial vascular malformation includinghemangiomas and lymphangiomas. 1 Maret 2010.<hhtp://www.emedicine.medscape.com> (29 Juni 2015).
6. Correa PH, Nunes LCC, Johann ACBR, de Aguiar MCF, GomezRS, Mesquita RA. Prevalence of oral hemangioma,vascularmalformation and varix in a Brazilian population. Braz oral res2007;21(1).
7. Taksande AM, Vilhekar KY. Cavernous Hemangioma of the buccalmucosa in child. Journal of Chinese Clinical Medicine2008;2(3).
8. Katz DA, Damron TA. Orthopedic Surgery for Hemangioma. 29September 2010.<http://emedicine.medscape.com/article/1255694-overview>(29 Juni 2015).
9. Langlais RP, Miller CS. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yangLazim. Alih bahasa. Budi Susetyo. Jakarta :Hipokrates,1994: 21,58-60,72-3,82-3,106-7
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE“ORAL TRUSH”
Denny Heriawan, S.KGPembimbing : Manuel DHL, drg., Sp.PM
Pendahuluan
Laporan Kasus
Seorang pria berusia 42 tahun datang ke Rumah Sakit Gigidan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr.Moestopo (beragama) dengan keluhan terrdapat lapisan putih dilidah, terasa panas dan perih serta menyebabkan rasa tidak
nyaman saat makan. Berdasarkan anamnesa sekitar satu tahunyang lalu pasien merasakan lidah berwarna putih kecoklatanterasa panas dan perih serta tidak nyaman saat makan, padaawalnya lapisan putih sedikit makin lama makin bertambahbanyak, ada kebiasaan merokok lebih dari satu bungkus perharisejak umur 12 tahun dan lidah tidak pernah disikat, pasienterakhir minum alkohol 2 bulan yang lalu sebanyak satu botol.
Pada pemeriksaan klinis intra oral didapatkan kebersihanmulut sedang, bagian dorsum lidah (Gambar 1) terdapat plakputih kecoklatan dan tebal. Berdasarkan pemeriksaan klinis dananamnesa pasien dicurigai oral trush atau pseudomembrancandidiasis. Perawatan yang diberikan untuk pasienmenginstruksikan untuk meningkatkan kebersihan mulut dengancara menghentikan kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol.Pasien diberikan obat kumur minosep 0,2% yang dikumur 2 kalisehari, didiamkan 60 detik tanpa dibilas, dan juga vitner zdiminum setelah makan 1x sehari, serta membersihakn lidahdengan kasa.
Gambar 1
Plak putih kecoklatan pada bagian lidah