EKONOMI MONETER ISLAM txt

71
EKONOMI MONETER ISLAM OLEH: DWI CONDRO TRIONO

Transcript of EKONOMI MONETER ISLAM txt

EKONOMI MONETER ISLAM

OLEH: DWI CONDRO TRIONO

ISI MATERI:1. ADA APA DENGAN MATA UANG KERTAS

(FIAT MONEY)?2. MENGAPA DAPAT TERJADI?3. MENGAPA HARUS EMAS DAN PERAK?4. HUKUM KEMBALI KEPADA DINAR DAN

DIRHAM5. HUKUM SEPUTAR RIBA6. HUKUM JUAL BELI SAHAM7. KESIMPULAN

BAGIAN IADA APA DENGAN MATA UANG

KERTAS (FIAT MONEY)?

1. Volatilitasnya sangat tinggi

RAJAH 1. Nilai Tukar Volatility Dunia Tahun 1880 – 1995(Sumber: Bordo & Jonung 2001)

Dampak volatilitas Volatilitas menimbulkan uncertainty dan selanjutnya meningkatkan additional cost dalam perdagangan.

Sebuah riset yang mempelajari volatilitas mata uang G-3 (AS, Jepun dan Jerman) menjelaskan: kenaikan 1 % dari nilai tukar mata uang ini menurunkan sekitar 2 % nilai ekspor riil negara-negara berkembang (Esquivel and Larrain, 2002).

2. Mudah menimbulkan inflasi

RAJAH 2. Inflasi Dunia Tahun 1880 – 1995(Sumber: Bordo & Jonung 2001)

Dampak inflasi Hancurnya sepertiga perdagangan antarbangsa tahun 1929 dan 1933, terjadinya depresi industri di Inggeris pada tahun 1926 dan hancurnya pasar modal AS tahun 1929.

Terjadinya krisis peso di negara Meksiko pada tahun 1991 dan krisis ekonomi yang menimpa Asia pada tahun 1997.

BAGIAN IIMENGAPA DAPAT TERJADI?

SISTEM MONETER SAAT INI Bersifat self destructive:1. Berdasarkan pada debt-driven

development.2. Berdasarkan pada bunga (riba).3. Berdasarkan pada ilusi“ ” uang

kertas.

A. Pinjaman dengan suku bunga:1. Berpengaruh pada pemerataan ekonomi. Pinjaman perbankan dengan suku bunga

memerlukan kepastian pengembalian. Akibatnya kredit perbankan hanya

diberikan kepada peminjam yang memiliki jaminan kredit, yaitu golongan kaya saja.

Golongan miskin tidak pernah memperoleh bagian pinjaman kredit perbankan.

2. Berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi

Kemudahan kredit akan meningkatkan konsumsi masyarakat.

Tingginya konsumsi akan mengurangi tabungan masyarakat.

Rendahnya tabungan masyarakat akan meningkatkan suku bunga.

Peningkatan suku bunga akan menurunkan investasi.

Rendahnya investasi akan menurunkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja.

3. Berpengaruh pada ketidakstabilan ekonomi

Suku bunga sering mengalami perubahan (volatility).

Tingginya volatility akan menyebabkan tingginya ketidakpastian (uncertainty) dalam financial market.

Inverstor tidak berani melakukan investasi jangka panjang, akan memilih jangka pendek.

Investasi jangka pendek akan mencari keuntungan (capital gain) pada pasar saham, forex dan keuangan yang bersifat spekulatif.

Akibatnya, “investasi” di pasar tersebut lebih menarik dibanding di pasar sektor riil.

Fakta menunjukkan: Pada tahun 1970-an, omset pasar uang hanya sebesar 15 milyar dolar AS.

Pada 1980-an, omset meningkat 4 kali lipat menjadi 60 milyar dolar AS.

Tahun 2000-an omset itu meningkat 1.3 triliun dolar AS atau menjadi 20 kali lipat.

Omset pasar uang itu sama dengan 6 kali lipat daripada nilai perdagangan sektor riil yang memerlukan kerja keras dan tetesan keringat.

Fakta menunjukkan: Menurut Prof. John Gray dari Oxford University, motif transaksi murni dalam pasar uang telah berubah menjadi perdagangan derivatif yang penuh dengan motif spekulasi.

Hanya 5 % dari 1.2 triliun dolar AS per hari transaksi keuangan yang berorientasi kepada sektor riil dan selebihnya (95%) adalah transaksi spekulatif yang tidak menyokong pertumbuhan sektor riil sama sekali.

Fakta menunjukkan: Penelitian oleh Bank of International Settlement (BIS):

total turnover perdagangan foreign exchange bulan April 1989 sebesar 620 milyar dolar AS per hari kerja.

Pada bulan April 1995 sudah mencapai 1.230 milyar dolar AS per hari kerja.

Meningkatnya turnover tersebut disebabkan kerana meningkatnya derevatives contract (futures and options).

Pada 31 Maret 1995 posisi nilai total derevatives contract mencapai 40.700 milyar dolar AS dengan volume harian sebesar 839 milyar dolar AS.

Nilai itu jauh lebih besar dibandingkan dengan volume harian ekspor impor yang hanya 26.3 milyar dolar AS.

Fakta menunjukkan: Maurice Allais (pemenang Nobel ekonomi 1992) juga telah melakukan penelitian, menemukan bahwa volume speculative cahs flow daripada negara-negara G-7 besarnya adalah 34 kali lipat dibandingkan dengan flows untuk transaksi perdagangan barang dan jasa.

Fakta menunjukkan: Dalam pasar-pasar uang saja, terdapat gelembung-gelembung (bubbles) dolar AS yang berjumlah 80 triliun dolar AS per tahun.

Jumlah ini 20 kali lipat melebihi nilai perdagangan dunia, yang jumlahnya sekitar 4 triliun dolar AS per tahun.

Artinya, gelembung itu bisa membeli segala yang diperniagakan sebanyak 20 kali lipat dari dimensi yang biasa.

Gelembung ini tentu akan terus membesar dan akan meledak, maka akan terjadi keruntuhan ekonomi global yang lebih buruk dari depresi ekonomi tahun 1929

B. Mata uang kertas:1. Memunculkan seignorage dan ketidakadilan:

Sebagai contoh biaya produksi satu dolar uang kertas, sama dengan empat sen dolar. Dengan anggapan satu dolar senilai Rp 10,000, maka nilai empat sen dolar kira-kira Rp 400.00.

Sementara di belahan dunia lain ada 2.8 milyar jiwa yang hidupnya bersusah payah hanya untuk mendapatkan dua dolar sehari dan bahkan 1.2 milyar jiwa yang kerja kerasnya hanya dihargai satu dolar sehari (Wolfensohn, 2004).

2. Memunculkan penjajahan ekonomi melalui hutang LN

John Perkins dalam bukunya Confessions of an Economic Hit Man (2006): isinya membuka rahsia pemerintah Amerika Syarikat yang berani membayar tinggi kepada orang-orang seperti dia untuk membuat negara-negara kaya sumber alam agar mengajukan hutang luar negeri sebayak-banyaknya kepada negara AS sampai negara itu tidak mungkin lagi dapat membayar hutangnya, kecuali dengan menguras seluruh sumber alam yang dimilikinya.

Fakta menunjukkan: Hutang negara maju kepada negara

berkembang telah menyebabkan terjadinya kerusakan ekologi, degradasi lahan, polusi yang meluas, pemusnahan hutan, kebakaran hutan, penjarahan sumber alam, rosaknya struktur sosial masyarakat tradisional dsb.

Perusakan itu harus terjadi hanya dalam rangka untuk memperoleh lembaran-lembaran uang kertas dolar AS yang tidak bernilai guna melunasi hutang-hutang luar negerinya yang senantiasa bunga-berbunga.

Fakta menunjukkan: Dalam angka hutang yang berkisar 130 milyar dolar AS, Indonesia harus menyisihkan anggaran belanja per tahunnya sekitar 30-40% hanya untuk membayar pokok hutang ditambah bunganya.

Untuk anggaran belanja 2005-2006, sekitar 146 triliun rupiah untuk membayar hutang dan sekitar 60 triliun rupiah di antaranya adalah untuk pembayaran bunga hutang.

BAGIAN IIIMENGAPA HARUS EMAS DAN

PERAK?

Emas dan perak sangat stabil Sebagai contoh, seekor kambing di jaman Nabi SAW harganya 1 sampai 2 dinar. Hari ini 1400 tahun kemudian, harga seekor kambing masih sekitar 1 sampai 2 dinar.

Seekor ayam pada zaman Nabi SAW harganya 1 dirham. Hari ini, 1400 tahun kemudian, harganya masih 1 dirham.

Dengan demikian, selama 1400 tahun, inflasinya hampir mendekati nol

Emas memiliki nilai intrinsik Pada saat terjadi krisis peso Meksiko tahun 1995, nilai emas naik sebesar 107 % dalam waktu 3 bulan pada saat terjadinya krisis.

Ketika krisis menimpa ASEAN tahun 1997 nilai emas mengalami kenaikan 375 % dalam kurun waktu 7 bulan pada saat krisis terjadi.

Sedangkan pada saat krisis menimpa rubel Rusia tahun 1998, emas mengalami kenaikan 307 %.

Emas dapat menggantikan dolar Argumen:1. Dolar dalam proses

bangkrut.

2. Suplai uang kertas cenderung terus mengalami kenaikan.

Fakta:1. Pemerintah AS

mengalami defisit neraca pembayaran sebesar 8 triliun dolar.

2. The Fed telah mencetak dolar pada tingkat yang sulit dipercaya yakni sekitar 11,7 % yang diyakini sangat potensial memicu inflasi.

Emas dapat menggantikan dolar Argumen:3. Produksi emas

melambat

4. Permintaan emas meningkat drastis

Fakta:3. Laporan World Gold

Council, suplai emas yang diproduksi menurun hingga 4%

4. Kenaikan permintaan emas di berbagai negara: Jepang (10%), Amerika (4%), Saudi Arabia (12%), India (25%) dan China (30 %)

Emas dapat menggantikan dolar Argumen:5. Bank sentral

meningkatkan devisa emas

6. Emas kembali mendapatkan perhatian dunia internasional

Fakta:5. Ada kebijakan

mengurangi devisa dalam dolar

6. Munculnya kembali gagasan untuk menjadikan emas sebagai mata uang

Investasi emas lebih menarik

Sumber: http://www.sharelynx.com/charts/Dow$tbault.gif

Dolar AS

Minyak

Emas

Dolar AS terus terdepresiasi

Sumber: Miller (n.d.)

BAGIAN IVHUKUM KEMBALI KEPADA

DINAR DAN DIRHAM

BOLEH MENCETAK BOLEH TIDAK MENCETAK

MATA uang ISLAM

DINAR SYAR’IDIRHAM SYAR’I

HUKUM MENGGUNAKANNYA

HUKUM MENCETAK MATA uang BAGI NEGARA

MUBAH

MUBAH BAGI INDIVIDU

Adanya taqrir Rasulullah saw terhadap penggunaan dinar Romawi dan dirham Parsi

Adanya taqrir Rasulullah saw terhadap penggunaan timbangan (wazan) Quraisy

Rasul mengkaitkannya dengan pelaksanaan hukum-hukum syari’at yang lain

Adanya taqrir Rasulullah saw Adanya kemubahan pertukaran

dalam jual-beli dan sewa-menyewa

Adanya taqrir Rasulullah saw Adanya fi’lur Rasul saw yang tidak

pernah mencetak mata uang sendiri untuk negaranya

JIKA TIDAK MENCETAK

EKONOMI NEGARA DALAM BAHAYA (DHARAR)

WAJIB MENCETAK MATA uang SENDIRI

APA JENIS MATA uang YANG HARUS DICETAK?

JIKA MENCETAK MATA uang SENDIRI

Qaidah syara’: Maa laa yatimmul wajibu illa

bihi fahuwa wajib

WAJIB DENGAN JENIS EMAS DAN PERAK

KERANA DAPAT DIKENDALIKAN OLEH NEGARA ASING MELALUI

MATA uangNYA

MENGGUNAKAN MATA uang ASING

ADA HUKUM SYARI’AT YANG WAJIB DILAKSANAKAN OLEH NEGARA

BERSIFAT QATH’IY (TIDAK BERUBAH)

PELAKSANAANNYA ADA YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN EMAS DAN PERAK

MENGAPA WAJIB?

Hukum-hukum syari’at:

1. Hukum kanzul mal.2. Hukum zakat mal.3. Hukum diyat.4. Hukum potong

tangan. 5. Hukum sharf. KEWAJIBAN TERSEBUT TIDAK

SEMPURNA KECUALI DENGAN EMAS DAN PERAK

TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN MATA uang ASING SEBAGAI

WASILAH JIKA MENIMBULKAN DHARAR

Qaidah syara’:Al wasilatu ilal harami haram

Qaidah syara’: Maa laa yatimmul wajibu illa

bihi fahuwa wajib

NEGARA WAJIB MENCETAK MATA uang EMAS DAN PERAK SENDIRI

MATA uang JENIS LAIN YANG MUBAH DICETAK OLEH NEGARA

MATA uang DENGAN SATUAN YANG KECIL

BOLEH DICAMPUR DENGAN LOGAM LAIN

MATA uang KERTAS, BRONS, TEMBAGA DLL.

MENCETAK MATA uang BUKAN EMAS DAN PERAK

SYARAT: NISBAHNYA HARUS JELAS

DIGUNAKAN SEBAGAI MATA uang RASMI NEGARA

UNTUK KEPERLUAN TRANSAKSI YANG NILAINYA KECIL

SYARAT: NEGARA HARUS MENYIMPAN EMAS

DAN PERAK YANG SAMA DENGAN NOMINAL MATA uang

YANG DICETAK MUBAH

KERANA ADA PERTIMBANGAN

TERTENTU

JIKA NEGARA MENCETAK MATA uang SENDIRI

BOLEHKAH INDIVIDU MENGGUNAKAN MATA uang LAIN?

MUBAH

JIKA TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN HUKUM SYARI’AT YANG TERKADAR

DENGAN EMAS DAN PERAK

NEGARA TIDAK BOLEH MEMAKSA RAKYATNYA

KEMBALI PADA KEMUBAHAN PERTUKARAN DENGAN

MENGGUNAKAN APA SAHAJA

NEGARA HARUS MELARANG PENGGUNAANNYA KHAS MATA uang

TERSEBUT

TIDAK BOLEH MENGHARAMKAN SESUATU YANG MUBAH

JIKA ADA MATA uang TERTENTU YANG DAPAT MENIMBULKAN DHARAR

Qaidah syara’:Kullu fardin min afradil amril mubah

idza kana dlaran au mu`ddiyan ila dharar hurrima dzalikal fardu wa

zhallal amru mubahan

HARUS DISTANDARISASI DENGAN EMAS DAN PERAK

PENGGUNAAN MATA uang YANG DIHARAMKAN

1. LARANGAN RIBA

2. LARANGAN KANZUL MAL

4. LARANGAN ISRAF DAN TADZBIR

3. LARANGAN BERJUDI (MAISIR)

A. RIBA NASI’AH

6. LARANGAN TAQTIR DAN BAKHIL

B. RIBA FADHL

5. LARANGAN TARIF

BAGIAN VHUKUM SEPUTAR RIBA

DWI CONDRO TRIONO

RASULULLAH SAW BERSABDA: “Apabila perbuatan zina dan riba telah

merajalela di suatu negeri, berarti penduduknya telah mengijinkan turunnya adzab dari Allah atas diri mereka .”

“Rasulullah SAW mengutuk orang yang memakan riba, orang yang memberinya, juru tulisnya dan kedua saksinya. Rasulullah SAW menegaskan, “Mereka semua sama”.

FIRMAN ALLAH SWT:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya (QS. Al Baqarah: 275).

ANCAMAN RIBA

“Pada waktu aku dimi’rajkan ke langit, aku memandang ke langit dunia, ternyata di sana terdapat banyak orang yang memiliki perut seperti rumah-rumah yang besar dan telah doyong perut-perut mereka. Mereka dilemparkan dan disusun secara bertumpuk di atas jalur yang dilewati oleh para pengikut Fir’aun. Mereka diberdirikan di dekat api neraka setiap pagi dan sore hari. Mereka berkata: “Wahai Rabb kami, janganlah pernah terjadi hari kiamat”. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?” Jawabnya, “Mereka adalah para pemakan riba dari kalangan umatmu yang tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila . ”

“Pada waktu aku diisra’kan, tatkala kami telah sampai ke langit ke tujuh, aku melihat ke arah atasku, ternyata aku menyaksikan kilat, petir dan badai. Lalu aku mendatangi sekelompok orang yang memiliki perut seperti rumah, di dalamnya banyak terdapat ular berbisa yang dapat terlihat dengan jelas dari luar perut mereka. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?” Dia menjawab, “Mereka adalah para pemakan riba . ”

“Satu dirham yang didapatkan seseorang melalui riba lebih besar tingkat dosanya di sisi Allah daripada tiga puluh enam kali perbuatan zina yang dilakukan seseorang. Sedang riba yang paling parah adalah yang berasal dari harta seorang muslim”

“Satu dirham dari hasil riba yang dimakan oleh seseorang yang mengetahuinya, itu lebih berat ketimbang tiga puluh enam kali perzinaan .”

“Siapa yang memakan satu dirham dari hasil riba, dirinya sama dengan tiga puluh tiga kali berbuat zina. Dan siapa yang dagingnya tumbuh dari harta yang haram, maka neraka lebih pantas untuknya .”

“Di dalam riba itu ada sembilan puluh sembilan pintu dosa. Yang paling ringan darinya adalah seperti seorang anak laki-laki yang menzinahi ibu kandungnya sendiri .”

ANCAMAN PALING BERAT:

“Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya .”

APA ITU RIBA? Makna riba secara bahasa adalah az-

ziyadah atau tambahan. Secara syar’iy, makna riba adalah setiap tambahan atau keuntungan yang diambil terhadap suatu pinjaman sebagai imbalan karena masa menunggu.

Riba jenis ini dalam kitab fiqh biasa disebut dengan istilah riba nasi’ah.

DALIL-DALILNYA: وا ب�� ر هو ف عا ف ن ر �ج �رض ق كل

“Setiap pinjam-meminjam yang yang menghasilkan manfa’at adalah riba .”

“Jika seseorang meminjamkan wang kepada orang lain, janganlah ia menerima hadiah (darinya)” (HR. Bukhari).

“Manfaat yang ditarik dari peminjaman adalah salah satu cabang daripada riba” (HR. Baihaqi).

Dari Abu Burdah bin Abi Musa, “Aku datang ke Madinah dan bertemu dengan Abdullah bin Salam, ia berkata, “Kamu hidup di dalam sebuah negeri dimana riba tersebar luas. Kerana itu, jika salah seorang berhutang kepadamu dan ia memberikan sekeranjang rumput atau gandum atau jerami, janganlah kamu terima, kerana itu adalah riba” (HR. Bukhari).

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Jika seseorang dari kamu memberi pinjaman dan peminjam menawarkan kepadanya makanan, janganlah kamu menerimanya; dan jika peminjam menawarkan tunggangan, janganlah ia menerimanya; kecuali apabila sudah terbiasa dengan saling menukar yang demikian” (HR. Baihaqi).

RIBA FADHL Riba fadhl adalah tambahan atau keuntungan yang diperoleh dari transaksi tukar-menukar atau jual-beli barang-barang tertentu.

Ada 6 jenis barang yang dapat memunculkan riba apabila barang-barang tersebut ditransaksikan, yaitu: emas, perak, gandum, jelai, kurma dan garam.

DALIL-DALILNYA: “Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum

dengan gandum, jelai dengan jelai, kurma dengan kurma dan garam dengan garam serupa dengan serupa, dari tangan ke tangan. Barangsiapa yang membayar lebih atau mengambil lebih, ia telah melakukan riba. Pengambil dan pembayar sama-sama berdosa” (HR. Muslim; HR. Ahmad).

“Emas dengan emas, biji dan zatnya harus sebanding timbangannya. Perak dengan perak, biji dan zatnya harus sebanding timbangannya. Garam dengan garam, kurma dengan kurma, bur dengan bur, sya’ir dengan sya’ir, sama dan sepadan. Maka siapa saja yang menambahkan atau minta tambahan, maka dia telah melakukan riba” (HR. An Nasa’i).

“Janganlah kalian menjualbelikan emas dengan emas kecuali dengan sama (timbangan dan ukurannya). Tidak boleh sebagiannya melebihi sebagiannya yang lain, juga jangan kalian menjual perak dengan perak kecuali dengan timbangan dan ukuran yang sama. Dan jangan menjual emas dan perak yang tidak ada di tempat saat melakukan transaksi (ghaib)” (HR. Bukhari, No: 2177).

“Rasulullah SAW melarang jual beli perak dengan perak dan emas dengan emas, kecuali dengan nilai setara (sama nilainya). Beliau membolehkan kita membeli perak dengan emas menurut kehendak kita, serta membolehkan kita membeli emas dengan perak menurut kehendak kita.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Jangan kalian menjual emas dengan emas kecuali sama (timbangan dan ukurannya) dan janganlah kalian menjual perak dengan perak kecuali sama timbangan dan ukurannya. Tidak boleh sebagian melebihi sebagian yang lain dan janganlah kalian menjual sebagian emas dan perak yang tidak ada di tempat dengan kontan.” (Sunan Tirmizi: 1259). 

“Bahwa dia bertransaksi dengan Thalhah bin Ubaidillah di Makkah sebesar seratus dinar. Kemudian Thalhah mengambil uang emas tersebut dan mulai dilihat-lihat darinya, kemudian berkata: ‘Tunggu, sampai datang bendaharaku dari hutan’. Saat itu Umar mendengar hal ini, lalu dia berkata: ‘Demi Allah, dia tak boleh berpisah kecuali sampai dia mendatangkan uang tersebut. Karena Rasulullah SAW bersabda: ‘Menjual emas dengan perak akan mengandung riba kecuali bila kontan’ “ (Bukhari: 2174; Muslim: 1586; Tirmizi: 1243; Abu Daud: 3348).

”Aku pernah melihat Abdullah bin Abi Aufa di pasar mata uang. Dia berkata, ”Hai para pedagang mata uang, bergembiralah”. Mereka menjawab, ”Allah SWT telah memberimu kabar gembira dengan surga, maka tentang apakah engkau memberikan kabar gembira kepada kami hai Abu Muhammad?”. Dia menjawab, Rasulullah SAW bersabda kepada para pedagang mata uang, ”Bergembiralah dengan neraka”.

SYARAT TAUBAT:

“Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya .”

SOLUSI: Sebagai alternatif pengganti:1.Jual-beli (murabahah).2.Bagi hasil (syirkah).3.Sewa (ijaroh).4.Pinjaman kebajikan (qordhul hasan).

BAGIAN VIHUKUM JUAL BELI

SAHAM

JUAL-BELI SAHAM Jual beli saham di pasar saham

mempunyai banyak model. Paling tidak ada 4 model jual-

beli saham yang penting, yaitu:1. SPOT2. TRADING ON MARGIN3. SHORT SALE4. OPTION

1. JUAL BELI SPOT Transaksi spot (langsung) disebut juga dengan pasar masa sekarang.

Pembeli membayar harga secara sempurna dan menerima surat berharga dari penjual sesuai dengan prosedur yang ada dalam bursa.

Jual beli ini dilakukan secara tunai. Surat berharganya diserahkan secara langsung dan tidak ada tangguh sama sekali.

2. TRADING ON MARGIN Pembeli membayar sebagian secara tunai, kemudian pialang mencari pinjaman kepada bank untuk melunasi sisa harga.

Syaratnya surat berharga obyek traksaksi tersebut dijadikan jaminan bagi pialang untuk melunasi harga pinjaman.

Surat berharga didaftarkan atas nama pialang, bukan atas nama pembeli.

Pihak pialang membayar bunga kepada bank atas pinjaman tersebut.

Pialang membebankan harga yang lebih tinggi kepada pembeli dibanding dengan harga bunga.

Spekulan menggunakan transaksi ini karena adanya ekspektasi kenaikan harga pasar dari surat berharga, sehingga memperoleh keuntungan yang lebih tinggi bila dibanding dengan membayar tunai.

3. SHORT SALE Penjual melakukan penjualan terhadap surat berharga yang tidak dia miliki pada waktu akad penjualan, namun dia melakukan pembelian pada waktu jatuh tempo dan menyerahkannya kepada pembeli atau dengan cara berhutang dari pialang.

Pada kondisi ini, pialang menyimpan harga sampai penjual membelinya dan menyerahkannya kepada pialang.

Penjual melakukan proses ini karena memperkirakan harga akan jatuh.

Jika ia menjual surat berharga hari ini dengan harga Rp.2000 (misal), dia memperkirakan harga akan turun setelah 15 hari, yaitu hari jatuh tempo akad, menjadi Rp.1500 dan menyerahkannya kepada pembeli dalam akad short sale yang telah membeli darinya seharga Rp.2000, sehingga dia memperoleh keuntungan dari perbedaan dari dua harga itu sebesar Rp.500.

Pembeli melakukan proses ini karena memperkirakan harga akan naik.

Pembeli memperkirakan harga akan naik setelah 15 hari, yaitu hari jatuh tempo akad, menjadi Rp.2500, sehingga dia memperoleh keuntungan (capital gain) dari perbedaan dari dua harga tu sebesar Rp.500.

4. OPTION Transaksi ini tidak terjadi pada surat berharga, tetapi yang menjadi obyeknya adalah hak beli (call option) dan hak jual (put option) atas surat berharga, sehingga obyek akad adalah hak tersebut.

Transaksi option adalah akad yang memberikan hak bagi pemegangnya untuk membeli atau menjal surat berharga tertentu pada masa akan datang dengan harga tertentu yang ditentukan pada waktu akad.

Contoh: Frederick mempunyai 100 ribu saham di perusahaan Bonex. Harga saham pada waktu itu adalah 5000 rupiah. Sebagai ganti dari menjualnya, Frederick melakukan transaksi option kepada Bobby seharga 5000 rupiah dengan waktu tempo 1 bulan setelah akad.

Jika waktu tempo harga saham menjadi 6000 rupiah, Bobby akan meneruskan akadnya, kemudian menjualnya, sehingga memperoleh keuntungan 1000 X 100.000 = Rp. 100 juta, kemudian dipotong Rp. 50 juta sebagai biaya option.

Sedangkan pihak Frederick kerugiannya bisa dikurangi, karena telah dipotong biaya option.

Sebaliknya jika harga saham turun, maka Bobby bisa membatalkan akadnya dan cukup hanya membayar harga option saja.

RUKUN JUDI1. Harus ada pihak-pihak yang menjadi

pelaku judi.2. Masing-masing pihak harus

memberikan sejumlah wang atau harta lainnya yang akan dipertaruhkan.

3. Harus ada proses pengundian yang berlangsung secara spekulatif.

4. Ada pihak yang menang, iaitu yang memperolehi harta yang dipertaruhkan dan ada pihak yang kalah, iaitu yang kehilangan harta yang dipertaruhkan.

LARANGAN BERJUDI

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya"” (QS. Al Baqarah: 191).

LARANGAN BERJUDI

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).

JIKA SAHAM = UANG Maka hukum-hukum yang berlaku dapat disamakan dengan jual beli valas.

Yaitu, transaksi tidak boleh dalam kondisi tidak tunai dan tidak di tempat.

Ketentuan hukum itu hanya berlaku jika saham yang diperjualbelikan bukanlah saham yang bermasalah (saham yang diterbitkan oleh PT yang hukumnya bathil).

BAGIAN VIIKESIMPULAN

KESIMPULAN: Mata uang kertas sangat tidak stabil. Mata uang kertas menimbulkan krisis ekonomi.

Mata uang kertas menimbulkan ketidakadilan.

Mata uang kertas menjadi alat penjajahan. Mata uang kertas diambang kehancuran. Emas dan perak lebih stabil. Kembali kepada emas dan perak wajib hukumnya.

Penggunaan mata uang harus sesuai dengan hukum syari’at.

SEKIANWASSALAAMU’ALAIKUM

WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH