Ekonomi Mikro - Peran Pemerintah dalam Perekonomian dan Kebijakan Fiskal

42

Transcript of Ekonomi Mikro - Peran Pemerintah dalam Perekonomian dan Kebijakan Fiskal

FUNGSI PEMERINTAH

Peran pemerintah dibutuhkan karena

perekonomian tidak dapat secara efisien

menghasilkan barang/jasa yang

mengoptimalkan kepuasan masyarakat.

Kegagalan pasar merupakan muara dari tidak

tercapainya kegagalan pasar.

Pareto efisien adalah suatu kondisi alokasi sumber daya yang memiliki karakteristik ‘tidak ada seorang pun yang kondisi kesejahteraannya dapat menjadi lebih baik tanpa memperburuk kesejahteraan orang lain’.

Lima kondisi yang menciptakan kondisi kegagalan pasar

1. Terdapat Kegagalan dalam Bersaing

Adanya hal-hal yang mencegah terjadinya

persaingan di pasar sehingga pasar tidak bisa

berjalan menjadi pasar yang bersaing sempurna

merupakan penyebab terjadinya kegagalan pasar.

Contohnya terbentuknya pasar monopoli.

Kurva Output Pareto Efisien pada Pasar Monopoli

2. Adanya Keberadaan Barang Publik

Perlindungan polisi, pertahanan nasional, kesehatan masyarakat sanitasi, dan peradilan sengketa antar warga masyarakat sulit dipenuhi oleh system perusahaan. swasta merupakan contoh barang public yang membutuhkan peran serta pemerintah sebagai penyedianya. Pelayanan tersebut disediakan pemerintah bagi semua warga masyarakat.

3. Adanya Eksternalitas yang Diciptakan oleh Pelaku Ekonomi

Eksternalitas berarti tingkat seseorang yang memiliki dampak terhadap orang lain, namun tidak ada kompensasi atas dampak yang dirasakan. Eksternalitas ada dua jenis yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.

4. Adanya Kegagalan Informasi / Informasi yang Tidak Sempurna

Adanya informasi yang tidak sempurna juga ikut mendorong pemerintah untuk ikut mengintervensi pasar. Salah satu hal nyata yang menunjukkan pentingnya peran pemerintah terkait dengan informasi yang tidak sempurna ini adalah adanya label halal pada produk makanan.

5. Adanya Ketidakstabilan Makroekonomi

Adanya ketidakstabilan Makro Ekonomi, terutama terkait dengan tingkat pengangguran dan stabilitas harga, merupakan alasan selanjutnya dari perlunya investasi pemerintah.

Menurut Richard Musgrave (1980), pemerintah memiliki tiga peran dalam perekonomian, yaitu :

a. Peran stabilisasi

b. Peran Redistribusi Pendapatan

c. Peran Alokasi Sumber Daya

KEBIJAKAN FISKAL

Sistem fiskal merupakan istilah untuk merangkum perpaduan tindakan pengeluaran, perpajakan dan utang yang dilakukan oleh pemerintah. Berbagi tindakan di bidang fiskal tercermin dalam anggaran pendapatan dan belanja Negara.

1. Teori Kebijakan Fiskal

Dalam masa depresi pada tahun 1930-an itulah teori kebijakan fiskal pertama kali muncul karena tidak mampunya kebijakan moneter dalam menanggulangi depresi. Awalnya kebijakan fiskal berorientasi pada pengangguran.

Dasar pemikiran kebijakan fiscal ialah bahwa pemerintah tidak dapat disamakan dengan individu dalam pengaruh dari tindakan masing-masing terhadap masyarakat sebagai keseluruhan.

2. Macam Kebijakan Fiskal

a. Pembiayaan Fungsional (Functional Finance)

Tokoh dari kebijakan fiscal jenis ini ialah A.P Lerner. Dalam hal ini pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional terutama guna meningkatkan kesempatan kerja (employment).

b. Pengelolaan Anggaran (the managed budget

approach)

Pendekatan ini lebih banyak disukai daripada pendekatan pembelanjaan fungsional karena pengeluaran pemerintah, perpajakan dan pinjaman dimaksudkan untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih mantap.

c. Stabilisasi Anggaran Otomatis (the stabilizing

budget)

Dengan stabilisasi otomatis, pengeluaran pemerintah akan ditentukan berdasar atas perkiraan manfaat dan biaya relative dari berbagai macam program dan pajak akan ditentukan sehingga menimbulkan surplus dalam periode kesempatan kerja penuh.

d. Anggaran Belanja Seimbang (balanced budget

approach)

Suatu modifikasi dari pembelanjaan atas dasar anggaran yang disesuaikan dengan keadaan adalah pembelanjaan secara seimbang dalam jangka panjang.

3. Perangkat Kebijakan Fiskal

a. Perangkat kebijakan fiscal otomatik :

stabilisator terpasang

Stabilisator terpasang adalah segala sesuatu yang dapat menurunkan kecendurungan membelanjakan marjinal dari pendapatan nasional sehingga, dapat mengutangi angka multiplier. Tiga stabilisator utama yaitu pajak, pengeluaran pemerintah, dan pembayaran transfer pemerintah.

b. Perangkat kebijakan fiscal diskresioner

Kebijakan fiskal diskresioner yang perlu pemerintah lakukan adalah memberlakukan perubahan tarif pajak dan perubahan pengeluaran yang dirancang untuk mengurangi kesenjangan yang timbul. Kebijakan fiskal harus diubah oleh pemerintah secara periodik agar dapat dilakukan secara efektif.

4. Tujuan Kebijakan Fiskal

Tujuan kebijakan fiscal adalah pendapatan nasional riil yang terus meningkat pada laju

yang dimungkinkan oleh perubahan teknologi dan tersedianya faktor-faktor

produksi dengan tetap mempertahankan kestabilan harga-harga umum.

a. Jurang deflasi, jurang inflasi dan kebijakan fiskal

Dengan menggunakan kebijakan fiskal pemerintah dapat mempengaruhi besarnya jurang deflasi atau inflasi yang ada dalam perekonomian.

b. Akibat kebijakan fiskal terhadap kegiatan

ekonomi

Jika pemerintah secara aktif menggunakan kebijakan anggaran belanjanya sebagai alat untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi maka masalah depresi dan pengangguran atau inflasi dapat dikurangi. Gerak naik turunnya siklus perusahaan dapat diperkecil, sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lebih stabil.

ANGGARAN PEMERINTAH

Anggaran pemerintah mencerminkan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Agar biaya bagi pengeluaran pemerintah dapat dipenuhi maka pemerintah memerlukan penerimaan. Kegiatan pemerintah umumnya mempunyai kecenderungan makin meningkat.

Makin maju sebuah negara makin besar tingkat pengeluarannya sebagai persentase dari PNB.

1. Kebijakan Fiskal dan Anggaran Belanja

Kebijakan fiskal sering kali dianggap sebgai kebijakan anggaran belanja pemerintah. Bila terjadi selisih antara penerimaan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah maka keadaan yang seperti itu disebut dengan saldo anggaran belanja.

Saldo anggaran belanja dapat dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah dan penerimaan pemerintah yaitu:

a. Anggaran belanja berimbang

Penerimaan pemerintah = pengeluaran

pemerinthah

b. Surplus anggaran belanja

Penerimaan pemerintah > pengeluaran

c. Defisit anggaran belanja

Penerimaan pemerintah < pengeluaran

Saldo anggaran belanja yang dipengaruhi oleh kebijakan pajak yaitu:

a. Pembelanjaan defisit

Terjadi peningkatan pada pengeluaran pemerintah tanpa diikuti oleh peningkatan tarif pajak.

b. Perubahan anggaran belanja berimbang dalam pengeluaran

Pemerintah menaikkan tarif pajak yang menghasilkan pendapatan pemerintah sama besar jumlahnya dengan penambahan pengeluaran pemerintah

2. Efek Pembatasan Paksa

Peningkatan suku bunga akibat ekspansi fiskal yang menyebabkan terjadinya penurunan permintaan agregat disebut dengan efek pembatasan paksa.

3. Pengangguran dan Kebijakan Fiskal

Alternatif kebijakan diskresioner yang akan dilakukan pemerintah adalah:

a. Pemerintah menaikkan pengeluarannya saja

b. Pemerintah menurunkan pajak saja

c. Pemerintah menaikkan pengeluarannya dan

usaha mengatasi pengangguran dilakukan

juga dengan mengurangi pajak

4. Defisit Anggaran Sebagai Alat Ukur

Kebijakan fiskal bersifat ekspansif bila terjadi kenaikan defisit pada anggaran belanja pemerintah. Sedangkan bila defisit anggaran belanja pemerintah mengalami penurunan, maka kebijakan fiskal bersifat kontraktif.

5. Defisit yang Dikoreksi Secara Siklis (CDA = Cyclically Adjusted Deficit)

Perubahan posisi kebijakan fiscal dapat diindikasikan dengan perubahan defisit anggaran yang dikoreksi secara siklis.

KESIMPULAN Tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak melibatkan peran

pemerintah dalam sistem perekonomiannya. Tujuan dari pembangunan ekonomi adalah mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi. Dalam mencapai tujuan tersebut pemerintah

dapat ikut campur baik secara aktif maupun pasif. Salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah adalah kenijakan fiskal.

Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah dalam rangka mengarahkan kondisi perekonimian

untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dilakukan dengan dengan

tujuan untuk mengelola isi permintaan barang dan jasa, untuk mempertahankan produksi dan untuk mempertahankan tingkat

harga barang dan jasa agar inflasi dan deflasi tidak terjadi. Dalam sumber penerimaan negara adalah pajak. Dimana komponen

tersebut memiliki peranan penting dalam kebijakan fiskal untuk menyelesaikan permasalahan perekonomian suatu negara.

…SELESAI… TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

TIM PENYUSUN :

1. Aditia Karyadi

2. Della Astinah

3. Hasbiya Ramadhani

4. Iskamiani Indah Margarita

5. Muhamad Syehabbuddin

6. Rani Nofia Anggraeni

7. Sondang Eunikhe Melisa

TERIMA KASIH KEPADA :

Allah swt

&

Teman-teman D3 Akuntansi A1 STIE Binaniaga

Jika ada kesalahan kami mohon maaf sebesar-besarnya