Egrang 1

10
Permainan EGRANG

Transcript of Egrang 1

Olahraga tradisional merupakan permainan asli rakyat sebagai asetbudaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional.Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini perludilestarikan, karena selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan,dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga mempunyaipotensi untuk meningkatkan kualitas jasmani bagi pelakunya.

Olahraga tradisional semula tercipta dari permainan rakyatsebagai pengisi waktu luang. Karena permainan tersebut sangatmenyenangkan dan tidak membutuhkan biaya yang sangat besar, makapermainan tersebut semakin berkembang dan digemari olehmasyarakat sekitar. Permainan ini dilakukan dan digemari mulaidari anak-anak sampai dengan dewasa, sesuai dengan karakterpermainan yang dipakai. Beberapa permainan rakyat yang sudahcukup dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia danmenjadi olahraga tradisional adalah seperti egrang, terompahpanjang, patok lele, gobak sodor (hadang), sumpitan, gebukbantal, gasing, lari balok, tarik tambang, benteng, dagongan,panjat pohon pinang, sepak raga, lomba perahu, lompat batu nias,karapan sapi, dan lain-lain.

Olahraga tradisional merupakan salah satu peninggalan budayanenek moyang yang memiliki kemurnian dan corak tradisi setempat.Indonesia dikenal memiliki kekayaan budaya tradisional yangsangat beraneka ragam. Namun seiring dengan semakin lajunyaperkembangan teknologi di era globalisasi ini, kekayaan budayatradisional semakin lama semakin tenggelam. Semuanya mulaitenggelam seiring dengan pengaruh budaya asing, maraknyapermainan playstation, game watch, computer game, dsb.

Tenggelamnya budaya permainan tradisional tersebut tentunyamerupakan suatu keprihatinan bagi kita semua. Jika generasi saatini tidak berusaha melestarikan maka lambat laun budayatradisional akan semakin tenggelam dan suatu saat akan punah,sehingga identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yangberkebudayaan tinggi akan hilang.

Penyebab tenggelamnya budaya tradisional tersebut tentunyaterdiri dari berbagai macam, seperti :

Ø Kurangnya sosialisasi olahraga tradisional kepada masyarakat;

Ø Tidak adanya minat masyarakat untuk menggali kekayaantradisional;

Ø Tidak ada minat melombakan secara berjenjang, berkelnajutan,dan berkesinambungan.

Egrang adalah permainan tradisional yang mempergunakan bambudengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan denganmenempuh jarak yang telah ditentukan. Permainan ini sudah cukupdikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan seringdilombakan pada acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesiapada bulan Agustus.

Permainan egrang dilakukan oleh anak-anak, remaja, dewasa dengantujuan pengisi waktu luang, bermain dan meningkatkan kemampaunmotorik. Manfaat yang akan dirasakan oleh pelaku perminan iniadalah kegembiraan, kualitas kebugaran, dan bersosialisasi. Alatterbuat dari sepasang bambu bulat, masing-masing bambu memilikiukuran panjang + 2,5 m dan memiliki diameter antar 6 s.d 9 Cm.Pada ukuran 50 Cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yangrata.

Permainan tradisional egrang ini sering dilakukan di lapanganberumput, di stadion, atau tanah dataran. Yang terpenting kondisilapangan yang dipergunakan untuk perlombaan permainan ini datardan luas. Jumlah lintasan dibuat sesuai dengan kondisi ukuranarea yang dipergunakan. Untuk lebih meriahnya perminan ini,sebaiknya lintasan yang dipergunakan minimal sebanyak tigalintasan. Apabila dapat dibuat lebih dari itu, akan lebih baikdan meriah. Masing-masing lintasan dengan ukuran lebar 1 s.d 1,5meter dan panjang 50 meter.

Pemenang dalam permainan tradisional egrang ini ditentukanberdasarkan kecepatan waktu. Waktu yang diambil adalah kakiterakhir melewati garis finish. Agar dalam pelaksanaan kegiatanpermainan ini berjalan baik, maka ditetapkan beberapa hal sebagaiberikut :

1) Peralatan Peserta

a. Sepesang bambu dengan ukuran tinggi 2,75 meter dandiameter bawah minimal 2 dim (5 cm), tinggi pijakan kakiadalah 50 cm;

b. Area Egrang dilapangan rumput atau tanah padat, denganbatasan lintasan yang dibuat dari kapur atau tali raffia,sepanjang 50 meter dan masing-masing lintasan dengan lebar1,5 meter

2) Peralatan Wasit/Juri

a. Dua buah bendera untuk masing-masing juri lintasandengan warna merah dan hijau;

b. Stopwatch;

c. Peluit;

d. Scorepad

3) Peraturan Permainan

a. Peserta Egrang terdiri dari 3 pemain putra;b. Peserta harus menggunakan seragam team masing –

masing Kabupaten/Kota dengan nomor punggung 1 s/d 3;c. Peserta diperkenankan membawa peralatan sendiri

dengan ketentuan menggunagan bahan dari bamboo denganukuran ketinggian maksimal 2,75 m. Jarak penompangkaki dari bamboo terbawah adalah 50 cm, sedangkandiameter bamboo minimal 2 dim (tidak boleh kurang);

d. Start dibelakang garis dan posisi peserta masih

berada di bawah (belum naik);e. Berjalan sesuai dengan lintasan masing- masing;f. Masing-masing orang dalam satu regu wajib menempuh

jarak 50 m, sehingga jumlah total jarak tempuh untukmasing-masing regu adalah sepanjang 150 m;

g. Sebelum pergantian pemain, pemain dan Egrangnyaharus seluruhnya melewati garis;

h. Pemain berikutnya menunggu di luar garis, tidakdiperkenankan masuk dalam arena lomba;

i. Dinyatakan sebagai Pemenang apabila pemain ketigalebih dahulu melewati garis finish;

j. Dinyatakan diskualifikasi jika:- Egrang menyentuh garis lintasan;- jika kaki peserta menyentuh tanah (peserta

jatuh);- Egrang tidak memenuhi ukuran sebagaimana

ketentuan persyaratan;

- Pergantian pemian dilakukan sebelum melewati garisbatas.

4) Peran dan tanggung Jawab Wasit/Juri dan petugas PermainanEgrang

a. Wasit

1. Memberikan arahan terkait dengan bentuk aktivitasyang tidak diperkenankan dilakukan oleh semua pesertakepada semua ketua regu sebelum permainan dimulai;

2. Mengontrol kesiapan juri garis dan petugaspencatat waktu (petugas stopwatch);

3. Memberikan aba-aba kesiapan dan dimulainya permainan

ini, dengan memberikan tanda peluit (aba-aba :bersedia, siap, priiiit);

4. Menghentikan permainan, bila ada yang mencuristart.

b. Juri

1. Wajib membawa bendera merah dan hijau;

2. Memberikan tanda kesiapan peserta, denganmengangkat bendera hijau;

3. Memberikan tanda pelanggaran peserta, denganmengangkat bendera merah (mengikuti peserta dari arahbelakang);