efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi ...
EFEKTIVITAS KEGIATAN LABORATORIUM
BERBASIS INKUIRI PADA MATERI
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
DI SMA NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Laily Mu’ayadah
4401407082
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul ”Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi
Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang”
disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing.
Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang telah
diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di
bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Juli 2011
Laily Mu’ayadah
4401407082
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi
Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang
Disusun oleh :
Nama : Laily Mua’yadah
NIM : 4401407082
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada hari Jum’at
tanggal 8 Juli 2011.
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S., M.S. Dra. Aditya Marianti, M.Si.
19511115 197903 1001 19671217 199303 2001
Penguji Utama
Dra. Aditya Marianti, M.Si.
19671217 199303 2001
Anggota Penguji / Anggota Penguji /
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. Drs. Supriyanto, M.Si.
19621028 198803 2002 19510919 197903 1005
iv
ABSTRAK
Mu’ayadah, Laily. 2011. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
pada Materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten
Rembang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir.
Nur Rahayu Utami, M. Si dan Drs. Supriyanto, M. Si.
Proses belajar mengajar biologi di SMA N 1 Lasem umumnya masih
bersifat Teacher centered learning. Guru belum memanfaatkan media dan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa, sehingga aktivitas siswa belum
mencapai maksimum. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan di SMA Negeri 1
Lasem. Permasalahan pembelajaran di SMA Negeri 1 Lasem dapat diminimalkan
dengan menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri menjadikan siswa dapat mengeksplorasi gejala, merumuskan
permasalahan, mengusulkan hipotesis, mendesain dan melaksanakan cara
pengujian hipotesis, mengorganisasikan dan menganalisa data yang diperoleh
serta mengambil simpulan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre Experimental dengan desain One
Shot Case Study. Sampelnya adalah kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 di SMA Negeri
1 Lasem Tahun Ajaran 2010/2011. Variabel bebas meliputi kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri, variabel terikat yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI
Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 di SMA Negeri 1 Lasem serta variabel
kendali adalah guru, sarana dan prasarana pembelajaran. Sebagai data pendukung
adalah tanggapan siswa dan tanggapan guru. Data tentang aktivitas, hasil belajar
dan tanggapan siswa dianalisis menggunakan analisa deskriptif kuantitatif,
sedangkan data tentang tanggapan guru dianalisis menggunakan analisa deskriptif.
Hasil penelitian pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 menunjukkan bahwa >
75% siswa sangat aktif yaitu sebesar 89,84%. Secara klasikal tingkat ketuntasan
siswa dalam kriteria sangat baik sebesar 89,06% serta > 75% tanggapan siswa
kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 selama proses pembelajaran termasuk kriteria sangat
baik.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri efektif diterapkan pada materi
Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem.
Kata kunci: Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, sistem respirasi manusia
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem
Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang ”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan
sebagian waktu dan tenaga demi membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus
hati kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.
4. Ibu Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. dosen pembimbing I yang penuh kesabaran
dalam membimbing, memberikan arahan dan motivasi kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai.
5. Bapak Drs. Supriyanto, M.Si. dosen pembimbing II yang penuh kesabaran
dalam membimbing dan memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Ibu Dra. Aditya Marianti, M.Si. dosen penguji yang telah memberikan
masukan kepada penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Parmin, S.Pd, M.Pd. dosen wali yang telah memberikan motivasi
kepada penulis.
8. Ibu Dra. Sri Purwaningsih kepala SMA Negeri 1 Lasem yang telah
memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis dalam melakukan
penelitian.
vi
9. Ibu Endang Widyaningsih, S.Pd. guru Biologi SMA Negeri 1 Lasem yang
telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam
melaksanakan penelitian.
10. Bapak dan Ibu tercinta, Kakak, Adik dan semua Keluarga Besar Mbah Kasri
yang dengan tulus memberikan kasih sayang, cinta, semangat dan doa serta
dukungan yang tiada henti-hentinya.
11. Sahabat terdekat, teman-teman Bio ’07 dan teman kos Trisanja 1 yang selalu
memberikan semangat dan dukungan yang tiada henti-hentinya.
12. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangatlah
penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Semarang, Juli 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..........................................................
PENGESAHAN................................................................................................
ABSTRAK…....................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Penegasan Istilah......................................................................
D. Tujuan Penelitian......................................................................
E. Manfaat Penelitian....................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka.......................................................................
B. Hipotesis...................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................
B. Populasi dan Sampel.................................................................
C. Variabel Penelitian...................................................................
D. Rancangan Penelitian...............................................................
E. Prosedur Penelitian...................................................................
F. Sumber Data, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data.............
G. Metode Analisis Data...............................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.........................................................................
B. Pembahasan..............................................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...................................................................................
B. Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
x
1
4
4
5
5
7
13
14
14
14
14
15
19
20
23
26
33
33
34
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Sintaks pembelajaran inkuiri......................................................................
2. Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem respirasi
Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem ......................................
3. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Sistem respirasi
Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem ………..........................
4. Soal yang digunakan untuk penelitian pada pembelajaran materi Sistem
respirasi Manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Lasem………………………………...................
5. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 pada materi
Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem…………………………...........
6. Hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 pada materi Sistem
respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem ………………………………………....
7. Analisis hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran materi
Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem...................................................
8. Tanggapan guru terhadap pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia
dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA
Negeri 1 Lasem ………………………………………………………..…
9. Rekapitulasi hasil penelitian efektivitas kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1
Lasem..........................................................................................................
Halaman
9
16
18
18
23
24
25
25
26
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboraorium berbasis inkuiri
pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem
Kabupaten Rembang...................................................................................
2. Rancangan penelitian The One-Shot Case Study........................................
Halaman
13
14
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Jadwal pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia menggunakan
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem….....…..
2. Silabus ...…………………………………………………………............
3. RPP……………………………………………………………………….
4. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Diskusi Siswa.......................................
5. Kunci Jawaban LKS dan LDS....................................................................
6. Sampel hasil pengerjaan LKS & LDS oleh siswa …………………...…..
7. Daftar nama peserta kelas uji coba……………………………………….
8. Analisis validitas, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal ……….....……
9. Contoh perhitungan validitas butir soal…………………………………..
10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal………………………………
11. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba…………………………….
12. Kisi-kisi soal tes evaluasi (postes)…..................…………………………
13. Soal postes............………………………………………………………..
14. Kunci jawaban soal tes evaluasi (postes)…………...……………………
15. Daftar peserta penelitian.........……………………………………………
16. Sampel hasil observasi aktivitas siswa……………………………...........
17. Lembar penilaian laporan...........................................................................
18. Rubrik penilaian laporan………………....................................................
19. Sampel pengerjaan soal evaluasi (postes) oleh siswa………………...….
20. Analisis aktivitas siswa selama praktikum dan diskusi……………..........
21. Hasil belajar siswa ……………………………….....................................
22. Sampel hasil angket tanggapan siswa…………………………………….
23. Analisis angket tanggapan siswa…………………………………………
24. Hasil wawancara guru……………………………………………………
25. Dokumentasi penelitian…………………………………………………..
26. Surat penetapan dosen pembimbing………………………………...........
27. Surat ijin penelitian……………………………………………………….
28. Surat keterangan penelitian………………………………………………
Halaman
36
37
39
48
52
65
78
79
81
82
83
84
86
91
92
93
95
96
99
100
102
104
106
107
108
110
111
112
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas bangsa, melalui
kegiatan pendidikan di sekolah, diharapkan dapat menciptakan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dapat
memajukan bangsa. Pemerintah telah memprogramkan suatu kurikulum sebagai
acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai
ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam setiap jenjang dan
jalur pendidikan khususnya pada jalur sekolah.
Kurikulum yang sekarang diterapkan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dan dikembangkan sesuai
dengan potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik (Mulyasa 2004). Dalam
kurikulum ini, memungkinkan terjadinya interaksi dalam pembelajaran, sehingga
pola pembelajarannya mengarah pada aktivitas siswa untuk menguji pengetahuan
awalnya atau Student centered learning (Saptono 2003). Student centered
learning menekankan pada kebutuhan siswa dan mengandung berbagai proses
pembelajaran yang menjadikan siswa aktif (Good dan Robertson 2006).
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang
karakteristiknya memenuhi harapan tersebut. Strategi tersebut menghadirkan
situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka.
Inti dari pembelajaran kontekstual adalah inkuiri. Inkuiri dapat
didefinisikan sebagai suatu pencarian kebenaran, informasi atau pengetahuan.
Inkuiri lebih menekankan pada “how we come to know” dan mengurangi “what we
know”. Hal ini menjadikan siswa lebih dilibatkan aktif dalam mengkonstruksi
pengetahuan, memperoleh informasi, memecahkan masalah dan mencari
2
kebenaran atau pengetahuan daripada mengkonsumsi pengetahuan. Proses inkuiri
dimulai dengan mengumpulkan informasi dengan menggunakan organ indera
seperti melihat, mendengar, menyentuh, merasakan dan membaui. Seimears
(2010) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan menjadikan siswa mampu untuk menghubungkan
eksplorasi di dalam kelas dengan kehidupan nyata ketika mereka melakukan
eksperimen.
Berdasarkan observasi awal, diperoleh gambaran bahwa proses belajar
mengajar di SMA 1 Lasem masih bersifat teacher centered learning. Kurangnya
pemanfaatan fasilitas sekolah oleh guru dalam proses pembelajaran dan kesulitan
siswa dalam memahami materi yang berkaitan dengan fisiologi manusia karena
bersifat abstrak menjadikan aktivitas/keaktifan siswa belum mencapai maksimum.
Hasil belajar yang dicapai siswa juga masih rendah karena berdasarkan hasil
Ulangan Semester Gasal Tahun 2010/2011, jumlah siswa yang mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) 64,06%.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan pendekatan yang sesuai untuk
pembelajarannya, yaitu suatu pembelajaran yang dapat mengkaitkan konten mata
pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan
antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka yaitu
pembelajaran kontekstual (Trianto 2009), sehingga siswa akan lebih memahami
materi tersebut dan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar.
Bagian inti dari pembelajaran ini yaitu inkuiri, siswa tidak hanya
mendapatkan pengetahuan dari hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi
merupakan hasil penemuan sendiri. Guru harus mendukung proses inkuiri dalam
kelas dan mendesain pembelajaran berbasis inkuiri agar pemahaman siswa
tentang konsep-konsep penting dapat meningkat dan siswa dapat berlatih
bereksperimen dalam biologi. Pembelajaran inkuiri dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang sangat berperan dalam
meningkatkan pengetahuan sains (Sampson and Gleim 2009).
Inkuiri merupakan salah satu metode di mana siswa merumuskan
masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai
3
menarik simpulan. Menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka
dan akhirnya mencapai simpulan yang disetujui bersama. Dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri, dapat membentuk dan mengembangkan “self-
concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan
ide-ide lebih baik.
Proses pembelajaran inkuiri meliputi perumusan masalah yang diajukan
pada siswa, misalnya guru menunjukkan sesuatu benda/barang/buku yang masih
asing kepada siswa di kelas. Semua siswa diminta mengamati, meraba, melihat
dengan indranya. Guru memberikan masalah/pertanyaan kepada seluruh siswa
yang sudah siap dengan jawaban/pendapat, sehingga siswa akan mendapat giliran
mengemukakan pendapatnya. Jawaban yang sudah dikemukakan oleh temannya
terdahulu, tidak boleh diulang oleh temannya sendiri, sehingga masalah tersebut
berkembang sesuai arahan dari guru. Siswa menemukan banyak masukan baru
yang berarti. Hal itu bisa menjadikan proses interaksi belajar mengajar menjadi
student centered learning (Roestiyah 2008).
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah proses pembelajaran yang
mengharuskan siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui melalui
kegiatan laboratorium atau eksperimen/praktikum, sehingga siswa dapat
mengembangkan kerja ilmiah selama kegiatan berlangsung. Kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi
gejala dan menyatakan permasalahan, mengusulkan jawaban sementara
(hipotesis), mendesain dan melaksanakan cara pengujian hipotesis,
mengorganisasikan dan menganalisa data yang diperoleh dan merumuskan
simpulan. Kegiatan laboratorium ini melatih siswa bekerja ilmiah untuk
memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap ilmiah. Hasil penelitian Nikmah
(2009) menunjukkan bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri tersebut dapat
menumbuhkan keterampilan proses sains siswa dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Yuningrum (2009) yang
menyimpulkan bahwa penerapan metode discovery inquiry dapat meningkatkan
hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa serta aktivitas guru dalam pembelajaran.
4
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian tentang:
“Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi
Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: ”Apakah kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif
diterapkan pada pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1
Lasem Kabupaten Rembang?”
C. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dari judul ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah
penafsiran terhadap judul dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para
pembaca.
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti keberhasilan (tentang
usaha, tindakan). Efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses
belajar mengajar, secara ideal dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang pasti.
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan laboratorium
yang memungkinkan siswa untuk merumuskan masalah, merencanakan
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data,
menarik simpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka
dan pada akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah
2008).
Efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dalam penelitian ini
adalah tercapainya tujuan belajar dengan melakukan serangkaian kegiatan
laboratorium dimana siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui
melalui praktikum. Langkah-langkah pembelajarannya yaitu siswa belajar dari
pengalaman nyata didukung dengan petunjuk LKS, observasi dan pengamatan,
5
sehingga mendorong siswa lebih aktif selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
Penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri ini dikatakan efektif
diterapkan dalam pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia bila: tingkat
ketuntasan siswa secara klasikal dalam kriteria baik dan sangat baik, ≥ 75% siswa
aktif dan sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis inkuiri serta ≥ 75%
tanggapan siswa terhadap penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dalam
kriteria baik dan sangat baik.
2. Konsep Sistem Respirasi Manusia
Berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMA untuk pengajaran Biologi kelas XI IPA, yang tercantum dalam
konsep Sistem Respirasi Manusia dan Hewan yang mempunyai Kompetensi
Dasar mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem respirasi manusia dan hewan tertentu. Standar Kompetensinya
yaitu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat. Dalam penelitian ini, konsep yang dimaksud adalah Sistem Respirasi
pada Manusia.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri pada pembelajaran materi sistem respirasi manusia
di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang.
E. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi siswa, guru
dan sekolah.
1. Bagi Siswa
Manfaat penelitian bagi siswa diantaranya adalah dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa lebih aktif dan kreatif dalam
pembelajaran, dapat merangsang otak dalam memahami dan mencari penyelesaian
6
masalah, meningkatkan minat terhadap pelajaran Biologi, meningkatkan
pemahaman terhadap konsep Biologi, serta membuka wawasan siswa terhadap
ilmu atau konsep biologi dan keterkaitannya dalam peristiwa di kehidupan sehari-
hari.
2. Bagi Guru
Manfaat penelitian bagi guru adalah guru akan memperoleh pengetahuan
dalam menambah variasi dalam penggunaan pendekatan pada proses
pembelajaran Biologi, menciptakan suatu kegiatan belajar yang menarik dan
memberikan alternatif pendekatan serta metode pembelajaran, melaksanakan
proses pembelajaran sesuai KTSP dan meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelas.
3. Bagi Sekolah
Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sebagai sumbangan bagi sekolah
dalam rangka peningkatan kualitas hasil belajar dan peningkatan kualitas sekolah.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran biologi
Belajar merupakan perubahan tingkah laku hasil belajar pada diri
individu atau perubahan konsepsi dan kebiasaan berpikir siswa. Hal ini
disebabkan karena adanya interaksi antara dirinya dengan individu lain atau
lingkungannya (Rustaman 2003).
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar
yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim
dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan
keterampilan. Tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar
instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan
berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain dan
sebagainya. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi“
(live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.
Biologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang manusia dan alam.
Biologi mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi alat-alat tubuh manusia yang
bekerja masing-masing, tetapi saling membantu. Biologi juga dapat diartikan
sebagai suatu proses investigasi (penelusuran/penyelidikan). Proses pengamatan,
gejala alam, merumuskan hipotesis, melakukan pengujian serta membuat
generalisasi merupakan serangkaian yang seharusnya diperhatikan oleh guru pada
saat melakukan aktivitas pembelajaran Biologi (Rustaman 2003).
Pembelajaran Biologi erat kaitannya dengan pengembangan keterampilan
proses sains. Salah satu area dalam pengajaran sains dan standar pengembangan
profesional adalah pengembangan program pembelajaran berbasis inkuiri dan
pembelajaran konten sains melalui inkuiri. National Science Education Standards
(NSES) mengesahkan kurikulum sains yang melibatkan siswa secara aktif dalam
sains menggunakan pembelajaran inkuiri. Pembelajaran ini telah mengubah fokus
pendidikan sains dari penghafalan konsep-konsep dan fakta-fakta dalam mata
8
pelajaran ke belajar berdasarkan inkuiri, selanjutnya siswa mencoba menjawab
untuk memahami dan atau memecahkan masalah. Cara mengajar (paedagogik)
menganjurkan suatu pembelajaran inkuiri, yang melibatkan siswa aktif
menggunakan proses sains dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif seperti
siswa menemukan jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan
mengkonstruk pengetahuan. Pembelajaran Biologi menekankan pada lingkungan
belajar yang menyenangkan dan memudahkan siswa untuk menguasai konsep
(Sidharta 2004).
Dalam pembelajaran Biologi, adanya interaksi antara siswa dengan
lingkungannya merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Biologi lebih
dari sekedar kumpulan fakta ataupun konsep, karena dalam Biologi juga terdapat
kumpulan proses dan nilai yang dapat diaplikasikan serta dikembangkan dalam
kehidupan nyata. Belajar Biologi seharusnya dapat mengakomodir kesenangan
dan kepuasan intelektual bagi siswa dalam usahanya membongkar dan
memperbaiki berbagai konsep yang masih keliru (Saptono 2003).
Observasi dan eksperimen penting dalam mempelajari Biologi.
Kemampuan observasi sangat mendasar untuk melakukan eksplorasi terhadap
lingkungan dan untuk menguji gagasan dengan melibatkan penggunaan semua
indera. Observasi sangat erat kaitannya dengan rasa ingin tahu. Eksperimen dalam
Biologi memerlukan kecermatan dalam memilih obyek untuk dibandingkan
setelah diberi perlakuan pada salah satunya (Rustaman 2003).
2. Metode Pembelajaran Inkuiri
Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik
untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan
peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Inkuiri merupakan suatu teknik
atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun
pelaksanaannya sebagai berikut: guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke
kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari,
meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok, mendiskusikannya dan
membuat laporan (Mulyasa 2004 dan Roestiyah 2008).
9
Pelaksanaan metode inkuiri mempunyai tiga macam cara yaitu:
a. Inkuiri Terpimpin: pada inkuiri terpimpin pelaksanaan penyelidikan
dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk guru. Petunjuk diberikan pada
siswa berupa pertanyaan pembimbing. Pelaksanaan pembelajaran dimulai
dari pertanyaan/masalah. Dari jawaban yang dikemukakan siswa, guru
mengajukan berbagai pertanyaan pelacak, dengan tujuan mengarahkan
siswa ke suatu titik simpulan yang diharapkan. Selanjutnya, siswa
melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan pendapat yang
dikemukakan proses inkuiri.
b. Inkuiri bebas: dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana
seorang scientis. Masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan dilakukan
sendiri dan simpulan konsep disimpulkan sendiri.
c. Inkuiri bebas yang dimodifikasi: berdasarkan masalah yang diajukan guru,
dengan konsep atau teori yang sudah dipahami, siswa melakukan
penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya.
Proses inkuiri dapat mengembangkan potensi intelektual dan emosional.
Dalam implementasinya pembelajaran inkuiri mempunyai sintaks/tahapan
pembelajaran (Trianto 2009).
Tabel 1 Sintaks pembelajaran inkuiri No. Fase Perilaku Guru dan Siswa
1. Menyajikan masalah Guru mengajukan pertanyaan atau permasalahan
kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam
kelompok.
2. Membuat hipotesis Guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai
hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang
ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan
permasalahan yang diberikan.
3. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan
hipotesis yang akan dilakukan.
4. Melakukan percobaan Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan.
5. Mengumpulkan dan
mengolah data
Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk
menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang
telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah
diperoleh.
6. Membuat simpulan Siswa membuat simpulan berdasarkan data yang
diperoleh.
10
Santoso (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh pendekatan
inkuiri terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Siswa yang
belajar dengan pendekatan inkuiri bebas termodifikasi, rata-rata hasil belajar
kognitifnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa
yang belajar dengan pendekatan inkuiri terpimpin. Penelitian ini didukung oleh
hasil penelitian Surtikanti et al. (2001) yang menyatakan bahwa metode
penemuan lebih baik dalam peningkatan pemahaman konsep dibandingkan
dengan metode konvensional. Metode ini juga mampu menumbuhkan sikap
positif (kreatif, kritis, inovatif, percaya diri, terbuka dan mandiri). Siswa menjadi
lebih berperan aktif dalam mencari informasi, mengolah data, memanfaatkan
berbagai jenis sumber belajar dan mengembangkan bakat.
3. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri
Suprijono (2009) menyatakan bahwa inkuiri adalah penemuan. Belajar
penemuan melibatkan siswa dalam keseluruhan proses metode keilmuan sebagai
langkah-langkah sistemik menemukan pengetahuan baru atau memverifikasi
pengetahuan lama. Belajar penemuan mengintegrasikan aktivitas belajar siswa ke
dalam metode penelitian sebagai landasan operasional melakukan investigasi.
Dalam investigasi, siswa tidak hanya belajar memperoleh informasi, namun juga
pemrosesan informasi. Pemrosesan ini tidak hanya melibatkan kepiawaian peserta
didik berdialektika berpikir fakta ke konsep, konsep ke fakta, namun juga
penerapan teori. Tidak kalah penting sebagai hasil pemrosesan informasi adalah
kemampuan siswa memecahkan masalah dan mengkonstruksikannya ke dalam
bentuk laporan atau lainnya sebagai bukti tindak produktif siswa dari belajar
penemuan. Prosedur inkuiri terdiri dari tahapan yaitu melontarkan permasalahan,
mengumpulkan data dan verifikasi, mengumpulkan data dan eksperimentasi,
merumuskan penjelasan dan menganalisis proses inkuiri.
Kegiatan laboratorium adalah suatu kerja yang bertempat dalam
lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar siswa memperoleh pengetahuan
yang bersifat kognitif, psikomotorik, dapat menetapkan pengetahuan dan
keterampilan tersebut pada situasi baru, serta memperoleh sikap ilmiah (Arianto
11
2008). Pembelajaran Biologi akan lebih bermakna dan menyenangkan jika
ditunjang dengan kegiatan laboratorium. Dalam pendidikan IPA, kegiatan
laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar,
khususnya Biologi (Rustaman 2003).
Kegiatan laboratorium dibagi menjadi dua yaitu kegiatan laboratorium
berbasis verifikasi dan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Kegiatan
laboratorium berbasis verifikasi ini melakukan proses sebuah penelitian meliputi
pengamatan/pengukuran, pengolahan data, dan penarikan simpulan untuk
memberikan pengertian kepada siswa terhadap teori atau konsep yang telah guru
berikan melalui suatu eksperimen, sehingga siswa dapat mengerti dan memahami
betul atas konsep dan teori tersebut. Pada kegiatan ini, guru berperan
menerangkan suatu teori, kemudian siswa dapat membuktikanya melalui sebuah
eksperimen. Pada saat melakukan eksperimen, siswa akhirnya dapat menarik
kesimpulan bahwa teori atau konsep tersebut sesuai atau tidak dengan percobaan.
Rustaman (2003) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri adalah kegiatan laboratorium yang memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi gejala dan menyatakan permasalahan, mengusulkan hipotesis,
mendesain dan melaksanakan cara pengujian hipotesis, mengorganisasikan dan
menganalisis data yang diperoleh, serta merumuskan simpulan. Dengan kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri, siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan
bereksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan
cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang sederhana atau yang lebih
canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman, merancang, melakukan
dan menginterpretasikan eksperimen.
Sidharta (2004) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri dapat meningkatkan perkembangan siswa melalui proses belajar sains
(learning science), belajar tentang sains (learning about science) dan belajar
mengerjakan sains (doing science).
12
Keuntungan model kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah sebagai
berikut:
a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebik baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
e. Memberi kepuasan secara intrinsik serta mengembangkan bakat atau
kecakapan individu.
f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang dan memberi kebebasan
siswa untuk belajar sendiri.
g. Meningkatkan keterampilan secara ilmiah.
h. Menjadi lebih kreatif dan terjalin kerjasama yang baik antara murid dan
guru (Roestiyah 2008).
Selain mempunyai beberapa keuntungan, kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri juga mempunyai kelemahan yaitu:
a. Guru yang tidak dapat merumuskan pertanyaan dengan baik kepada
muridnya untuk memecahkan permasalahan secara sistematis, maka akan
membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
b. Guru yang tidak memahami secara keseluruhan proses kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri tersebut, berakibat siswa tidak pernah
memahami tujuan yang sesungguhnya.
c. Adanya kelemahan pada siswa dalam melakukan eksperimen sehingga guru
sulit untuk mencapai pada tujuan yang dituju.
d. Kurangnya alat bantu untuk melakukan proses eksperimen secara inkuiri.
e. Harus memiliki waktu dan tenaga pendidik yang lebih banyak, karena dalam
kegiatan ini diperlukan interaksi yang penuh antara guru dan murid (Sintia
2008).
13
Kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri
a. Meningkatkan pemahaman
tentang konsep dasar
b. Mentransfer pengetahuan pada
situasi baru
c. Mendorong untuk berpikir dan
bekerja atas inisiatif sendiri
d. Mengembangkan bakat siswa
e. Memberi kebebasan siswa
untuk belajar sendiri
Efektif diterapkan dalam
pembelajaran materi
Sistem Respirasi
4. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi sistem respirasi
manusia
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada pembelajaran sistem
respirasi manusia merupakan suatu kegiatan laboratorium dimana siswa
diarahkan untuk melakukan penyelidikan dan percobaan tentang struktur, fungsi
dan proses sistem respirasi manusia serta kelainan yang terjadi pada sistem
respirasi manusia. Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1 Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri
B. Hipotesis
Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan untuk menjawab
permasalahan adalah kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif diterapkan
pada pembelajaran materi sistem respirasi manusia di SMA Negeri 1 Lasem
Kabupaten Rembang.
Fasilitas laboratorium di SMA Negeri
1 Lasem belum dimanfaatkan
oleh guru
Pembelajaran materi
Sistem Respirasi manusia
bersifat abstrak
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011
di SMA Negeri 1 Lasem kelas XI IPA.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas XI IPA reguler di SMA
Negeri 1 Lasem pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 yang terdiri atas 2
kelas yaitu XI IPA 2 dan XI IPA 3. Penelitian merupakan penelitian populasi yang
meneliti seluruh populasi yang ada yaitu kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan
jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 32 siswa.
C. Variabel Penelitian
Penelitian terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat
dan variabel kendali. Variabel bebas dalam penelitian adalah kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri. Variabel terikat dalam penelitian adalah aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas XI IPA Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 di
SMA Negeri 1 Lasem. Variabel kendali dalam penelitian adalah guru SMA
Negeri 1 Lasem, sarana dan prasarana pembelajaran.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre Experimental Design
dengan menggunakan rancangan The One-shot Case Study (Arikunto 2010).
Dengan pola penelitian :
Gambar 2 Rancangan penelitian The One-shot Case Study
Keterangan :
X : Perlakuan yaitu penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada
materi Sistem Respirasi Manusia
O : Hasil perlakuan yaitu hasil belajar siswa dengan penerapan kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia
X O
15
E. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan penelitian:
a. Melakukan observasi awal dengan teknik pengamatan dan wawancara untuk
mengetahui kegiatan belajar mengajar Biologi di SMA Negeri 1 Lasem.
b. Merancang perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
berupa Silabus, RPP, LKS, LDS untuk membantu siswa dalam
pembelajaran.
c. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi kelompok dan
presentasi hasil pengamatan/percobaan siswa. Keterampilan siswa dalam
praktikum dapat diketahui melalui lembar penilaian aktivitas siswa dalam
praktikum.
d. Membuat angket tanggapan siswa dan lembar wawancara untuk guru
mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
e. Menyusun alat evaluasi berupa postes untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari. Soal tes yang
digunakan berupa soal obyektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima
alternatif jawaban. Waktu mengerjakan tes selama 45 menit, dengan jumlah
soal sebanyak 35 butir soal.
f. Uji coba soal tes, dilakukan setelah perangkat tes disusun diluar sampel
penelitian. Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah soal layak
digunakan sebagai alat pengambilan data atau tidak. Indikatornya adalah
dengan menghitung validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Pada
penelitian ini obyek uji coba dipilih siswa kelas XII IPA di sekolah yang
sama yaitu SMA Negeri 1 Lasem, karena siswa kelas XII IPA 1 sudah
pernah mendapatkan pelajaran Sistem Respirasi Manusia.
g. Analisis butir soal postes, meliputi:
1) Validitas
Suatu item disebut valid bila item tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur (Ridlo 2005). Untuk mengetahui validitas empiris, diuji dengan
16
menggunakan rumus Corelasi Product Moment untuk analisis butir soal pilihan
ganda. Rumus yang digunakan adalah :
rxy =
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
2222
Y)X)((-XYN
YYNXXN
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
X = skor tiap butir soal
Y = skor total
∑X = jumlah skor butir soal yang dijawab siswa
∑Y = jumlah angka setiap skor soal
N = jumlah peserta tes
Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan
α = 5%, jika rxy > rtabel maka butir soal valid (Arikunto 2010).
Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem Respirasi
Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8
2) Reliabilitas
Suatu tes mempunyai reliabilitas tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap walaupun diujikan berulang-ulang. Dalam penelitian
ini reliabilitas tes diukur dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu sebagai
berikut:
No Kriteria
validitas soal Jumlah Nomor soal
1
2
Valid
Tidak valid
39
11
1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33,
34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44,
47, 48, 49, 50 3, 4, 8, 11, 12, 16, 18, 21, 30, 45, 46
17
−
−=
∑2
2
1t
t
xyS
pqS
K
Kr
Keterangan:
∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
rxy : reliabilitas secara keseluruhan
K : banyaknya butir soal atau pertanyaan
p : proporsi subyek yang menjawab benar
q : proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1 – p)
St2 : varians total
Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan α = 5%, jika rxy
> rtabel maka instrumen reliabel (Arikunto 2010).
Hasil analisis reliabilitas soal menunjukan bahwa soal tes bersifat reliabel yaitu
sebesar 0,85. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.
3) Tingkat kesukaran (TK)
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.
Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi
yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang
diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Rumusnya adalah
sebagai berikut:
JS
BP =
Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya peserta tes yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa (Arikunto 2010).
Kriteria tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar
0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang
0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah
18
Soal yang baik dan layak digunakan harus mencapai kriteria validitas dan
reliabilitas yang tinggi atau sangat tinggi (valid dan reliabel) dengan tingkat
kesukaran mudah, sedang dan sukar.
Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba
Kriteria tingkat
kesukaran soal Jumlah Nomor soal
1
2
3
Sukar
Sedang
Mudah
3
22
25
3, 5, 12 2, 8, 9, 10, 11, 14, 18, 20, 23, 24, 28, 31, 33,
34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 43, 45 1, 4, 6, 7, 13, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 25, 26, 27,
29, 30, 32, 38, 42, 44, 46, 47, 48, 49, 50
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8
Berdasarkan analisis validitas, tingkat kesukaran butir soal dan
reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan
valid, reliabel, sedangkan untuk tingkat kesukaran butir soal dilihat komposisinya
antara soal yang sukar, sedang dan mudah. Soal yang akan digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Soal yang digunakan untuk penelitian
Jenis soal Nomor butir soal Digunakan Tidak digunakan
Pilihan ganda 1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 15,
17, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 27,
28, 29, 31, 33, 34, 35, 37, 38,
39, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 49,
50
3, 4, 8, 11, 12, 16, 18, 21, 25, 30,
32, 36, 45, 46, 48
Jumlah 35 15 *Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lasem pada siswa kelas XI
IPA 2 dan XI IPA 3. Penelitian dilakukan dalam 6 kali pertemuan. Masing-masing
pertemuan disusun dalam suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat. Secara
singkat kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
19
a. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan pertanyaan/apersepsi
kepada siswa agar mereka dapat mengkaitkan materi sistem respirasi
manusia dengan kehidupan nyata.
b. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok
terdiri dari 5 atau 6 siswa.
c. Guru membagi LKS dan LDS kepada masing-masing kelompok yang sudah
dibentuk.
d. Guru menjelaskan prosedur kerja.
e. Pelaksanaan kegiatan eksperimen, siswa diberi suatu masalah, kemudian
menyusun desain pengamatan/eksperimen secara kelompok. Desain tersebut
dikonsultasikan pada guru sebelum pelaksaan kegiatan eksperimen. Setelah
guru menyetujui desain tersebut, siswa melakukan pengamatan dan
penyelidikan secara mandiri.
f. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil
percobaannya di depan kelas dan kelompok yang lain boleh menanggapi
sehingga timbul tanya jawab antar kelompok.
g. Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa.
h. Memberikan evaluasi kepada siswa (postes).
3. Pengambilan data
Setelah peneliti melakukan persiapan penelitian dan pengujian instrumen,
kemudian peneliti mengambil data yang berupa hasil ulangan harian siswa
(postes), penilaian aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi, angket
tanggapan siswa serta lembar wawancara tanggapan guru.
4. Laporan Penelitian
Setelah pelaksanaan penelitian, dilakukan analisis data dan pembahasan
untuk mengambil simpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian.
F. Sumber Data, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru SMA Negeri 1
Lasem. Jenis data dan cara pengambilan data adalah sebagai berikut: data tentang
aktivitas siswa diambil menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam
praktikum dan diskusi, data tentang hasil belajar siswa diambil dari nilai LKS,
20
nilai LDS dan nilai postes pada materi Sistem Respirasi Manusia, data tentang
tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran diambil menggunakan lembar
angket tanggapan siswa, dan data tentang tanggapan guru terhadap kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri diambil menggunakan lembar wawancara guru.
G. Metode Analisis Data
Dari hasil penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan
kualitatif.
1. Data nilai hasil belajar siswa
Data hasil belajar didapat dari hasil post tes diakhir pertemuan, nilai
laporan lembar kerja siswa dan nilai hasil diskusi siswa, dianalisis secara
deskriptif kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menghitung nilai evaluasi dengan cara:
Nilai Evaluasi = 100 x maksimalskor jumlah
diperoleh yangskor jumlah
b. Menghitung Nilai Akhir (NA) dengan cara:
Keterangan :
NH : Nilai Hasil Belajar
NL LKS : Nilai Rata-Rata Laporan Lembar Kerja Siswa
NL LDS : Nilai Rata-Rata Laporan Lembar Diskusi Siswa
PT : Postes
c. Menentukan rata-rata kelas
Sudjana (2002) menyatakan bahwa untuk mengetahui nilai rata-rata kelas
adalah sebagai berikut :
Ν
Χ∑=Χ
Keterangan :
X = nilai rata-rata
∑ X = jumlah nilai seluruh kelas
N = banyaknya siswa yang mengikuti tes
21
d. Menentukan ketuntasan belajar klasikal
Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk
mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis
presentase menggunakan rumus sebagai berikut (Mulyasa 2004):
P = %100n
nix
∑
∑
Keterangan :
P : Ketuntasan belajar klasikal
∑ni : Jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 75)
∑n : Jumlah total siswa
Penilaian kualitas hasil belajar dilakukan dengan mengkonfirmasikan
persentase ketuntasan klasikal dengan parameter sebagai berikut:
Skor ≤ 54% : Jelek
Skor 55% - 59% : Kurang baik
Skor 60% - 75% : Cukup baik
Skor 76% - 85% : Baik
Skor 86% - 100% : Sangat baik
2. Data aktivitas siswa
a. Menghitung jumlah skor untuk masing-masing siswa
b. Menghitung presentase tingkat aktivitas siswa dengan rumus :
Tingkat Keaktifan Siswa = NP = x 100
Keterangan :
R : Jumlah skor yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimal ideal
100 : Bilangan tetap
c. Menentukan kriteria tingkat keaktifan siswa dengan parameter berikut ini:
Skor ≤ 54% : Tidak aktif
Skor 55% - 59% : Kurang aktif
Skor 60% - 75% : Cukup aktif
Skor 76% - 85% : Aktif
Skor 86% - 100% : Sangat aktif
22
3. Analisis data angket tanggapan siswa
Analisis data angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dianalisis menggunakan skala Guttman
untuk mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang
digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Arikunto 2010) :
%100maksimalskor jumlah
ya menjawab yangskor jumlah ×=nilai
Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :
Skor ≤ 54% : Jelek
Skor 55% - 59% : Kurang baik
Skor 60% - 75% : Cukup baik
Skor 76% - 85% : Baik
Skor 86% - 100% : Sangat baik
4. Data hasil wawancara guru
Data hasil wawancara guru terhadap efektivitas kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri dianalisis secara deskriptif kualitatif.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang
meliputi data aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi hasil
praktikum, hasil belajar siswa, tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Adapun data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan
lembar observasi aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi hasil
praktikum. Hasil observasi aktivitas siswa pada 2 kelas yang diteliti dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3
Kriteria aktivitas
siswa dalam
praktikum
Jumlah siswa Kriteria aktivitas
siswa dalam
diskusi
Jumlah siswa
Kelas XI
IPA 2
Kelas XI
IPA 3
Kelas XI
IPA 2
Kelas XI
IPA 3
Tidak aktif (TA) 0 0 Tidak aktif (TA) 0 0
Kurang aktif (KA) 0 0 Kurang aktif (KA) 0 0
Cukup aktif (CA) 6 3 Cukup aktif (CA) 4 0
Aktif (A) 9 5 Aktif (A) 8 10
Sangat aktif (SA) 17 24 Sangat aktif (SA) 20 22
SA + A 26 29 SA + A 28 32
Jumlah siswa 32 32 Jumlah siswa 32 32
Persentase SA + A 81,25 90,62 Persentase SA + A 87,50 100
Rata-rata aktivitas
siswa dari kedua
kelas (%)
85,94
Rata-rata aktivitas
dari kedua kelas
(%)
93,75
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 20
Berdasarkan Tabel 5, persentase aktivitas siswa pada 2 kelas yang diteliti
efektif karena > 75% siswa sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri. Persentase rata-rata keaktifan siswa dalam praktikum dan diskusi dari
kedua kelas yaitu 85,94% dan 93,75%.
24
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dalam penelitian ini meliputi nilai LKS, LDS dan
nilai postes pada akhir pertemuan. Nilai tersebut kemudian dianalisis dan
diperoleh nilai hasil belajar siswa pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 Data Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3
Nilai tertinggi 85,06 83,60
Nilai terendah 69,44 70,20
Nilai rata-rata 79,52 79,20
Jumlah siswa 32 32
Jumlah siswa yang tuntas 29 28
Ketuntasan klasikal (%) 90,63 87,50
Rata-rata ketuntasan
klasikal dari kedua kelas
(%)
89,06
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 21
Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA
3 menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal siswa dalam kriteria sangat baik yaitu
sebesar 90,63% dan 87,50%. Rata-rata ketuntasan klasikal siswa dari kelas XI
IPA 2 dan XI IPA 3 yaitu 89,06%.
3. Tanggapan Siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
Tanggapan siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
diperoleh melalui angket dengan responden seluruh siswa dalam penelitian, yaitu
siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang masing-masing berjumlah 32 siswa.
Angket tanggapan siswa diberikan pada saat akhir pembelajaran. Ringkasan hasil
angket tanggapan siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri dapat
dilihat pada Tabel 7.
Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan tanggapan siswa yang sangat baik
terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri. Kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3
menunjukkan tanggapan yang sangat baik terhadap kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri dengan persentase berturut-turut yaitu 95,94% dan 95,00%. Rata-rata
tanggapan siswa dari kedua kelas yaitu 95,47% dengan kriteria sangat baik.
25
Tabel 7 Analisis angket tanggapan siswa No.
Aspek yang diamati Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3
∑ % ∑ %
1. Siswa menyukai suasana kelas saat
pembelajaran 30 93,75 32 100
2. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran 32 100 30 93,75
3. Keaktifan siswa dapat meningkat 32 100 31 96,88
4. Guru menghubungkan materi dengan
peristiwa kehidupan yang terkait 30 93,75 32 100
5. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 31 96,88 26 81,25
6. Siswa menggunakan metode ilmiah dalam
kegiatan praktikum 29 90,62 32 100
7. Kemampuan intelektual siswa meningkat 32 100 29 90,62
8. Siswa menyukai media dan metode yang
diterapkan oleh guru 31 96,88 32 100
9. Siswa mudah menerima pelajaran 29 90,62 30 93,75
10. Siswa menyukai pendekatan pembelajaran 31 96,88 30 93,75
Rata-Rata Kelas 30,7 95,94 30,4 95
Rata-rata dari kedua kelas (%) 95,47
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 23
4. Tanggapan Guru terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
Tanggapan guru terhadap kegiatan pembelajaran diperoleh berdasarkan
hasil wawancara dengan guru tentang Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
yang dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada
materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem No. Pernyataan Jawaban
1. Kesan terhadap pembelajaran Kegiatan laboratorium berbais inkuiri dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
(selama percobaan, diskusi dan presentasi).
2. Aktivitas dan hasil belajar siswa
selama pembelajaran
Aktivitas dan hasil belajar siswa rata-rata
meningkat.
3. Kendala selama pembelajaran Kendala: pengelolaan waktu dan biaya.
4. Kekurangan dan kelebihan
penerapan kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri
Kelebihan: dapat meningkatkan pemahaman
siswa, aktivitas dan kerjasama antar siswa.
Kekurangan: membutuhkan banyak waktu.
5. Ketertarikan menggunakan
kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri
Tanggapan positif, yaitu kegiatan ini dapat
meningkatkan semangat belajar siswa,
sehingga pembelajaran ini perlu diterapkan
pada materi biologi tertentu.
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 24
26
Berdasarkan Tabel 8, guru memberikan tanggapan positif terhadap
pembelajaran dengan menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri.
Hasil penelitian pada pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia dengan
menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada kelas XI IPA 2 dan
XI IPA 3 di SMA Negeri 1 Lasem secara ringkas terangkum pada Tabel 9.
Tabel 9 Rekapitulasi hasil penelitian efektivitas Kegiatan Laboratorium
Berbasis Inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri
1 Lasem
Kelas Ketuntasan
klasikal Aktivitas Tanggapan siswa
XI IPA 2 % 90,63 84,38 95,94
Kriteria Sangat baik Aktif Sangat baik
XI IPA 3 % 87,50 95,31 95,00
Kriteria Sangat baik Sangat aktif Sangat baik
Rata-rata % 89,06 89,84 95,47
Kriteria Sangat baik Sangat aktif Sangat baik
B. Pembahasan
1. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Setiap observer melakukan observasi terhadap 2
kelompok. Aktivitas yang diamati selama proses pembelajaran yaitu aktivitas
siswa dalam praktikum, aktivitas siswa dalam diskusi dan presentasi. Berdasarkan
analisis hasil observasi aktivitas siswa pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata
aktivitas dari kedua kelas tersebut dapat dikatakan efektif karena > 75% siswa
sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi sistem
respirasi Manusia, yaitu sebesar 89,84%. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran, siswa aktif berinteraksi dengan guru maupun siswa lainnya dan
siswa mengikuti pembelajaran sesuai yang diharapkan oleh guru. Hal ini
didukung oleh pendapat guru Biologi SMA N 1 Lasem yang menyatakan bahwa
dengan pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, dapat
meningkatkan pemahaman, semangat, kerjasama serta dapat mengurangi rasa
kebosanan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat kegiatan belajar
mengajar, guru memberikan suatu fakta atau konsep melalui pertanyaan maupun
27
gambar. Misalnya pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk mempraktikkan
cara bernafas yang benar. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan pada siswa
,”Bagaimana udara mengalir dari hidung menuju ke paru-paru?”. Berdasarkan
jawaban yang telah dikemukakan, siswa mengajukan suatu masalah tentang
“Bagaimana struktur dan mekanisme pernafasan pada manusia?”. Selanjutnya,
siswa merumuskan hipotesis yaitu “Ada banyak organ yang mendukung kinerja
pernafasan pada manusia dan ada perbedaan antara pernafasan dada dan
pernafasan perut”. Siswa merancang kegiatan percobaan, melakukan praktikum
untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan serta merumuskan simpulan
sendiri. Guru hanya memberikan masukan apabila rancangan kegiatan yang akan
dilakukan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam praktikum, siswa
melakukan percobaan secara berkelompok sesuai dengan rancangan kegiatan yang
telah disetujui oleh guru, kemudian hasil percobaan dipresentasikan di depan
kelas. Dengan memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri, maka situasi
proses belajar menjadi lebih merangsang dan dapat mengembangkan bakat atau
kecakapan siswa (Roestiyah 2008). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian oleh Ariyadi (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran Guide
Discovery Inquiry Laboratory Lesson dengan media preparat dapat meningkatkan
interaksi dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi lebih
aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena dituntut untuk mencari,
menemukan, mengamati dan mengidentifikasi sendiri serta bekerja secara
kelompok dalam melakukan kegiatan pengamatan.
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Indisari (2009) yang
menyatakan bahwa penerapan metode Discovery Inquiry pada materi ciri-ciri
makhluk hidup dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas VII SMP 22
Semarang. Dalam penelitian ini, jumlah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang
masuk kriteria aktif dan sangat aktif dalam praktikum yaitu 26 dan 29 siswa,
sedangkan dalam diskusi yaitu 28 dan 32 siswa. Keaktifan siswa kelas XI IPA 3
lebih tinggi dari kelas XI IPA 2, karena siswa kelas XI IPA 3 aktif melakukan
tanya jawab saat praktikum dan diskusi. Pada pertemuan pertama di kelas XI IPA
2, masih ada siswa yang diam dan tidak melakukan praktikum. Mereka takut
28
untuk bertanya jika belum memahami percobaan yang sedang dilakukan. Dalam
hal ini, guru menyarankan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahaminya kepada teman dalam kelompoknya atau bertanya pada guru saat
istirahat sekolah. Siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan
pendapat, menjawab pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan dalam proses
pembelajaran, dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran, sehingga kepuasan dan kepercayaan dirinya meningkat.
Kesulitan yang dialami oleh siswa selama pembelajaran dengan kegiatan
inkuiri, yaitu siswa merasa kesulitan untuk bekerja secara mandiri. Pada awal
pertemuan, guru hanya menjelaskan secara ringkas tentang bagaimana cara
merumuskan suatu masalah, menyusun hipotesis, mendesain praktikum serta
merumuskan suatu simpulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, siswa
belum terbiasa membuat laporan hasil praktikum sehingga kegiatan pembelajaran
belum tercapai secara optimal. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat memberikan
penjelasan tentang cara menyusun suatu laporan percobaan yang tepat.
Keaktifan siswa juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran, terlihat dari hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran.
Menurut siswa, pembelajaran yang dilaksanakan membuat mereka lebih aktif,
menyenangkan, serta kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup, sehingga siswa
termotivasi untuk belajar biologi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Yuningrum (2009) yang menyatakan bahwa metode Discovery Inquiry
dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa serta aktivitas guru
dalam pembelajaran materi Jamur di SMA N 2 Kudus.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan hasil dari perubahan konsepsi dan kebiasaan
berpikir siswa (Rustaman 2003). Hasil belajar siswa pada materi Sistem Respirasi
Manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, diukur dari tiga aspek
sumber penilaian yaitu nilai LKS, nilai rata-rata dari LDS, serta nilai tes tertulis
(postes) dengan bobot masing-masing yaitu 1. Tes tertulis (postes) yang
digunakan adalah tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan analisis
data dari ketiga aspek sumber penilaian tersebut, diketahui bahwa penerapan
29
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia
menunjukkan hasil yang baik, yaitu dari kedua kelas tersebut ketuntasan klasikal
hasil belajar siswa mencapai lebih dari 75% siswa mencapai KKM SMA Negeri 1
Lasem yaitu 75.
Roestiyah (2008) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan “self concept”, sehingga siswa
mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, menggunakan konsep-konsep
yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran inkuiri
juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan hipotesis,
menggali informasi, merancang dan melakukan percobaan, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan. Oleh karena itu, melalui implementasi
model pembelajaran inkuiri penguasaan konsep biologi siswa dapat ditingkatkan.
Dalam penelitian ini, siswa mencari suatu masalah yang ada dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan topik yang telah ditentukan oleh guru, Pada
pertemuan kedua, guru memberikan pertanyaan “Apa yang kalian rasakan setelah
berlari?”. Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan oleh siswa bahwa frekuensi
pernafasan siswa akan meningkat setelah berlari, maka dapat dirumuskan suatu
masalah tentang frekuensi pernafasan pada manusia. Kemudian siswa menyusun
proposal kegiatan yang berisi tentang judul, tujuan, rumusan masalah, hipotesis
dan metode penelitian. Proposal tersebut dikonsultasikan kepada guru pada jam
istirahat atau setelah jam pelajaran sekolah. Jika proposal tersebut disetujui, maka
pada pertemuan berikutnya siswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai proposal
yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan secara mandiri menuntut kreativitas
siswa untuk mencari kegiatan yang berbeda dari kelompok siswa yang lain,
sehingga siswa mampu mempelajari masalah secara sistematis dan merancang
solusi yang tepat. Siswa juga dituntut untuk belajar sebelum proses pembelajaran
di sekolah berlangsung, sehingga pemahaman siswa dapat meningkat. Hal ini
dapat diketahui dari rata-rata nilai akhir siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3
berturut-turut 79,52 dan 79,20.
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dapat melatih siswa untuk lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya aktivitas kelas lebih berpusat pada
30
siswa. Hal ini didukung oleh pendapat siswa yang menyatakan bahwa mereka
tertarik mengikuti pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas
siswa berbanding terbalik dengan hasil belajar karena aktivitas siswa yang tinggi
pada kelas XI IPA 3 tidak mempengaruhi hasil belajarnya. Sebagian besar siswa
kelas XI IPA 3 aktif dalam berdikusi dan melakukan praktikum, tetapi mereka
kurang mematuhi tugas dari guru. Siswa kelas XI IPA 3 membawa alat dan bahan
yang tidak digunakan dalam praktikum. Guru menyusun lembar penilaian
aktivitas siswa yang salah satu aspeknya yaitu mengecek kesesuaian alat dan
bahan praktikum, sehingga siswa tidak dapat melakukan aktivitas sendiri di luar
kegiatan praktikum yang ditentukan.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Santoso (2009) yang
menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar
kognitif siswa. Suasana pembelajaran menggunakan metode ini menjadi semakin
lebih hidup, banyak siswa yang bertanya kepada temannya yang sedang presentasi
dan saling memberi masukan jika penyampaian presentasi kurang relevan dengan
materi. Dengan suasana pembelajaran yang demikian akan menimbulkan motivasi
sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Kegiatan diskusi dan
presentasi tersebut merangsang keberanian dan kreativitas siswa dalam
mengemukakan gagasan, membiasakan siswa bertukar pikiran dengan teman,
menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui
diskusi mereka belajar bertanggung jawab tehadap hasil pemikiran bersama.
3. Tanggapan Siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
Tanggapan siswa merupakan balikan yang diberikan oleh siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tanggapan ini diperoleh berdasarkan
angket yang diberikan pada akhir proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis
angket tanggapan siswa terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada
materi Sistem respirasi Manusia bahwa siswa memberikan tanggapan yang sangat
baik terhadap pembelajaran yang dilakukan. Siswa sangat senang ketika guru
mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan menggunakan
metode ilmiah dalam praktikum, sehingga dapat membangkitkan semangat siswa
dalam belajar.
31
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri menjadikan pembelajaran menjadi
menyenangkan. Hal ini bisa dilihat pada persentase hasil angket siswa kelas XI
IPA 2 sebesar 96,88% dan siswa kelas XI IPA 3 sebesar 93,75% yang
menyatakan bahwa siswa senang belajar dengan kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri, karena menjadikan lebih kreatif, percaya diri, berpikir kritis dan mandiri.
Pemilihan kegiatan praktikum secara mandiri menjadikan siswa mampu berpikir
kreatif dan tidak selalu tergantung pada guru. Banyak siswa yang aktif bertanya
dalam kelas mengenai hal-hal di luar pembelajaran yang sedang berlangsung
tetapi masih terkait dengan materi pelajaran. Siswa merasa lebih percaya diri
karena pertanyaan dari seorang siswa akan dijawab oleh siswa lain dengan
bimbingan dari guru, sehingga siswa akan berpikir kritis untuk menemukan
sendiri jawaban dari pertanyaan tersebut.
Respon siswa terhadap pembelajaran ini sangat baik, karena berdasarkan
hasil penelitian diperoleh rata-rata tanggapan siswa kelas XI IPA 2 sebesar
95,94% dan kelas XI IPA 3 sebesar 95,00%. Keduanya termasuk dalam kriteria
sangat baik. Dalam kegiatan pembelajaran ini, kerja sama dan semangat belajar
yang tinggi menjadikan tugas yang diberikan oleh guru menjadi lebih ringan.
Situasi proses belajar menggunakan kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri dapat merangsang dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar sendiri sehingga siswa menjadi tidak bosan (Roestiyah 2008). Dalam
penelitian ini, siswa dituntut untuk mencari dan melakukan praktikum sendiri,
agar siswa menggunakan lebih banyak kemampuan dan usahanya. Tetapi, ada
juga siswa yang kurang menyukai pembelajaran ini karena membutuhkan banyak
waktu dan biaya. Pengelolaan waktu yang tepat sangat diperlukan dalam
pembelajaran ini, oleh sebab itu sebelum proses pembelajaran berlangsung guru
harus memahami Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
Pembagian waktu dalam RPP harus disusun sedemikian rupa serta dipatuhi
sehingga pembelajaran berlangsung efektif. Biaya praktikum yang ditanggung
oleh siswa sendiri dapat dikurangi dengan pemakaian barang-barang bekas yang
masih bisa digunakan. Guru tidak membatasi siswa untuk menggunakan
alat/bahan bekas sehingga memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi.
32
Akses internet di SMA N 1 Lasem sudah mencukupi, tetapi belum dimanfaatkan
oleh siswa sehingga guru dapat mencarikan referensi yang mendukung, kemudian
menggandakan dan memberikan pada masing-masing kelompok. Pemanfaatan
perpustakaan juga sangat membantu siswa untuk menunjang kegiatan belajar.
4. Tanggapan Guru terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
Tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri
diperoleh dari hasil wawancara terhadap guru. Guru SMA N 1 Lasem tertarik
terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri karena dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat saat siswa melakukan
praktikum, diskusi dan presentasi yaitu siswa menyiapkan, melakukan dan
menyimpulkan kegiatan belajar secara mandiri.
Kendala yang diamati oleh guru ketika pembelajaran berlangsung yaitu
pengelolaan waktu dan biaya, sehingga perlu pengelolaan waktu yang tepat saat
pembelajaran. Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara mematuhi alokasi waktu
yang telah ditetapkan dalam RPP. Kendala dalam pembelian alat dan bahan
praktikum dapat diatasi dengan adanya kreatifitas siswa untuk memanfaatkan
barang bekas yang dapat digunakan dalam praktikum ini. Jika alat dan bahan
tersebut harus dibeli, maka guru dapat mengadakan demonstrasi di depan kelas
untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan siswa. Selain itu, siswa dapat membeli
alat tersebut dengan cara iuran, cukup satu alat/bahan untuk satu kelas. Kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri juga mempunyai kelebihan yaitu dapat
meningkatkan pemahaman siswa, aktivitas siswa dan kerja sama antar siswa.
Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan oleh peran aktif siswa dalam praktikum,
diskusi dan presentasi.
Dalam proses pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia terjadi interaksi antara
siswa dengan guru serta siswa dengan siswa, sehingga pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan karena berpusat pada siswa. Aktivitas siswa menjadi lebih
hidup, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa meningkat. Guru SMA
Negeri 1 lasem juga tertarik menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri
pada materi-materi tertentu, karena dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
33
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif diterapkan pada
pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem
Rembang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian, guru hendaknya memahami dan mematuhi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun saat
menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri agar pembelajaran
berlangsung secara efektif.
2. Guru sebaiknya memberikan penjelasan secara rinci tentang cara penulisan
laporan agar siswa dapat menyusun laporan dengan tepat.
3. Guru hendaknya memberikan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
siswa saat praktikum serta menyusun lembar penilaian aktivitas siswa agar
siswa tidak melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan praktikum.
4. Guru sebaiknya memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya
perpustakaan sekolah untuk menunjang pembelajaran.
5. Guru hendaknya menyediakan referensi yang dibutuhkan siswa,
menggandakan dan membagikannya untuk mengurangi pengeluaran biaya
pada siswa.
6. Guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan demonstrasi untuk
mengurangi biaya pembelian alat dan bahan yang mahal.
34
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Arianto S. 2008. Pengertian Laboratorium. On line at
http://smileboys.blogspot.com/2008/05/pengertian-laboratorium.html
[diakses tanggal 8 April 2011]
Ariyadi. 2010. Efektivitas Pembelajaran Guide Discovery Inquiry Laboratory
Lesson dengan Preparat pada Materi struktur dan Funfsi Jaringan Tumbuhan
di SMA 1 Wonosobo (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Good J and Robertson J. 2006. CARSS: A Framework for Learner-Centred
Design with Children. International Journal of Artificial Intelligence in
Education 16(4): 381-413.
Indisari D. 2009. Penerapan Metode Discovery-Inquiry pada Materi Ciri-Ciri
Makhluk Hidup untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa di Kelas VII SMP N
22 Semarang (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mulyasa E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nikmah Z. 2009. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada
Pembelajaran materi sistem pencernaan di SMA Negeri 1 Donorejo Jepara
(Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Nurhayati N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widya
Priadi A. 2009. Biology Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira
Ridlo S. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rudyatmi E & A Rusilowati. 2009. Evaluasi pembelajaran. Semarang: FMIPA
Universitas Negeri Semarang.
Rustaman NY, Soendjojo D, Suroso AY, Yusnani A, Ruchji S, Diana R dan
Mimin RK. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan
Biologi FPMIPA UPI.
35
Sampson V and Gleim L. 2009. Argument-Driven Inquiry to Promote the
Understanding of Important Concepts & Practises in Biologics. Journal
Article 71(8): 465-472. On line at http://eric.ed.gov [diakses tanggal 27
Januari 2011].
Santoso H. 2009. Pengaruh Pembelajarn Inkuiri dan Kooperatif terhadap Hasil
Belajar Kognitif Biologi pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Biologi 1
(1):15-24.
Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang.
Seimears CM. 2010. Hey Student, That Can Is Full of Energy. Journal Articles 47
(2): 58-62. On line at http://eric.ed.gov [diakses tanggal 27 Januari 2011].
Sidharta A. 2004. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium
sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. On line at
http://www.p4tkipa.org/data/A_SIDHARTA.pdf [diakses tanggal 14 April
2011].
Sintia. 2008. Eksperimen Berbasis Inquiri dan Eksperimen Berbasis Verifikatif.
On line at http://tahugezrot.blogspot.com [diakses tanggal 27 Maret 2010].
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suprijono A. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Surtikanti H, YH Adisendjaja & A Fitriani. 2001. Pola/Cara Belajar: Penerapan
Metode Penemuan (Discovery dan Inqury) pada Kegiatan Laboratorium
Biokimia di Jurusan Pendidikan Biologi. Jurnal Pengajaran MIPA 1(2):41-
53.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan dan Implementasinya padaKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yuningrum A. 2009. Penerapan Metode Discovery Inquiry terhadap Hasil Belajar
Biologi materi Jamur di SMAN 2 Kudus (Skripsi). Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
36
Lampiran 1. Jadwal pelajaran biologi kelas X IPA SMA N 1 Lasem
Jadwal Pelajaran Biologi Materi sistem Respirasi Manusia dengan Kegiatan
Laboratorium Berbasis Inkuiri di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lasem
o. Pertemuan Hari/Tanggal Kelas Jam
ke- Materi RPP LKS LDS
1.
I
Rabu/
9-2-2011
XI IPA
2 1-2
Sistem Respirasi
Manusia
Indikator
1,2,3,4
- -
XI IPA
3 5-6 - -
2. II
Senin/
14-2-2011
XI IPA
3 2-3
Mekanisme
Respirasi Manusia
Indikator
7,9,10,11
LKS
1
LDS
1
XI IPA
2 6-7
LKS
1
LDS
1
3. III
Rabu/
16-2-2011
XI IPA
2
1-2
Frekuensi
Pernapasan dan
Kapasitas Total
Paru-Paru
Indikator
8,9,10,11
LKS
2 -
XI IPA
3 5-6
LKS
2 -
4. IV
Senin/
28-2-2011
XI IPA
3 2-3
Pernapasan
Manusia
Indikator
9,10,11
LKS
3 -
XI IPA
2 6-7
LKS
3 -
5. V
Rabu/
2-3-2011
XI IPA
2
1-2
Penyakit/Gangguan
pada Sistem
Respirasi Manusia
Indikator
5,6
- LDS
2
XI IPA
3
5-6
-
LDS
2
6. VI
Kamis/
3-3-2011
XI IPA
2 3
Evaluasi (Pos tes) -
- -
XI IPA
3 4 - -
Lampiran 1. Jadwal pelajaran biologi kelas XIPA SMA Negeri 1 Lasem
Lampiran 2. Silabus
37
SILABUS
Nama Sekolah : SMA N 1 Lasem
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Program : XI / IPA
Semester : 2
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok /
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/Alat
3.4 Menjelaskan
keterkaitan
antara struktur,
fungsi, dan
proses serta
kelainan/penyak
it yang dapat
terjadi pada
sistem
pernapasan
pada manusia
dan hewan.
• Sistem Respirasi
Pada Manusia
(Alat pernapasan
pada manusia,
mekanisme
pernapasan,
volume dan
kapasitas paru-
paru, frekuensi
pernapasan,
mekanisme
pertukaran
oksigen dan
karbon dioksida.
• Siswa melakukan
kegiatan
eksperimen dan
diskusi kelompok
tentang mekanisme
pernapasan
manusia,
menghitung
frekuensi
pernapasan dan
kapasitas vital paru-
paru serta
mekanisme
respirasi seluler.
• Menjelaskan mengenai alat-alat
pernapasan manusia dengan
menggunakan media gambar
pada power point.
• Membuktikan sebuah hipotesis
melalui eksperimen tentang
mekanisme pernapasan manusia
(pernapasan dada dan
pernapasan perut)
• Menjelaskan mekanisme
respirasi seluler
• Menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap frekuensi
pernapasan manusia
• Menganalisis hasil eksperimen
penghitungan frekuensi
pernafasan manusia pada saat
beraktivitas dan tidak
beraktivitas
• Menghitung kapasitas vital
paru-paru manusia
• Melakukan percobaan untuk
• Jenis tagihan
Tugas individu, tugas
kelompok, unjuk
kerja, ulangan.
• Bentuk instrument
Produk (laporan hasil
pengamatan tentang
frekuensi pernapasan,
kapasitas vital paru-
paru, proses
pernapasan manusia),
hasil diskusi siswa,
pengamatan sikap, tes
uraian, tes pilihan
ganda.
10 x 45
menit
• Buku
Biologi
SMA Kelas
XI Semester
2
• Komputer
• LCD
• LKS
• LDS
• Alat Dan
Bahan
Praktikum
38
• Pengaruh rokok
terhadap sistem
respirasi.
• Kelainan/penyakit
pada sistem
pernafasan
manusia.
• Diskusi kelompok
mengenai pengaruh
rokok terhadap
kesehatan manusia.
• Siswa mencari
informasi dari
sumber lain
(internet) tentang
berbagai penyakit
pada sistem
pernapasan manusia
kemudian
menganalisisnya.
membuktikan bahwa
pernapasan pada manusia
mengeluarkan CO2 dan H2O.
• Mengidentifikasi zat-zat yang
membahayakan yang
terkandung di dalam rokok.
• Menjelaskan pengaruh rokok
terhadap kesehatan.
• Mengidentifikasi berbagai
macam penyakit pada sistem
respirasi manusia.
• Mengetahui penyebab dan
gejala penyakit yang menyerang
sistem respirasi manusia
• Mengetahui cara penyembuhan
/ penanggulangan penyakit yang
menyerang sistem respirasi pada
manusia.
• Jenis tagihan
Tugas individu, tugas
kelompok, unjuk
kerja, ulangan.
• Bentuk instrument
Produk (laporan hasil
diskusi pengaruh
rokok terhadap
kesehatan manusia),
pengamatan sikap, tes
tertulis.
• Jenis tagihan
Tugas individu,
ulangan.
• Bentuk instrument
Portofolio, tes tertulis.
• Buku
Biologi
SMA Kelas
XI semester
2
• LDS
• Buku
Biologi
SMA Kelas
XI semester
2
• internet
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
39
RPP Biologi SMA:
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Sekolah : SMA Negeri 1 Lasem
Kelas/Semester : XI IPA/2
Mata Pelajaran : Biologi
Waktu : 2 x 45 menit per pertemuan
Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan
dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar
3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan
hewan.
Tujuan Pembelajaran
Kognitif
a. Produk
1. Siswa mampu menjelaskan alat-alat pernapasan manusia, mekanisme
pernafasan manusia dan mekanisme repirasi seluler.
2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
frekuensi pernafasan manusia serta proses pertukaran oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2).
3. Siswa dapat mengidentifikasi zat-zat yang membahayakan yang
terkandung di dalam rokok dan menjelaskan pengaruh rokok serta
berbagai penyakit pada sistem respirasi manusia.
b. Proses
4. Siswa dapat membuktikan sebuah hipotesis tentang mekanisme
pernapasan manusia.
5. Siswa mampu menganalisis hasil eksperimen penghitungan frekuensi
pernafasan.
40
Psikomotorik
6. Siswa terampil melakukan eksperimen berdasarkan topik yang telah
disediakan dan menyusun laporan kegiatan (eksperimen)
Afektif
Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan
dalam perilaku berkarakter dan keterampilan sosial.
Indikator
Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan alat-alat pernapasan manusia menggunakan media gambar
2. Mendeskripsikan mekanisme pernafasan manusia sampai ke tingkat
seluler.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap frekuensi
pernafasan manusia.
4. Menjelaskan proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)
5. Mengidentifikasi zat-zat yang membahayakan yang terkandung di dalam
rokok dan menjelaskan pengaruh rokok terhadap kesehatan.
6. Mengidentifikasi berbagai penyakit, penyebab, gejala dan cara
penyembuhan/penanggulangan pada sistem respirasi manusia.
b. Proses
7. Membuktikan sebuah hipotesis tentang mekanisme pernapasan manusia
(pernapasan dada dan pernapasan perut).
8. Menganalisis hasil eksperimen penghitungan frekuensi pada saat
beraktivitas dan tidak beraktivitas.
Psikomotorik
9. Siswa terampil membuat dan menggunakan alat peraga sesuai topik yang
telah ditentukan.
10. Siswa terampil mendesain dan melakukan eksperimen berdasarkan
masalah yang telah diberikan oleh guru.
11. Siswa dapat menyusun laporan praktikum dengan tepat berdasarkan
sistematika penulisan yang telah ditentukan.
41
Afektif
a. Karakter
Menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi teliti, jujur, peduli, tanggung
jawab, bekerja sama, terbuka dan menghargai pendapat teman.
b. Keterampilan Sosial
Menunjukkan kemampuan keterampilan sosial, meliputi: bertanya,
menyumbang ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, komunikasi.
A. Materi Pembelajaran
1. Alat Pernafasan Manusia
2. Mekanisme Pernafasan Manusia
3. Frekuensi Pernafasan Manusia
4. Kapasitas Paru-Paru
5. Proses Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
6. Pengaruh Rokok terhadap Sistem Respirasi Manusia
7. Kelainan/Penyakit pada Sistem Respirasi Manusia
Materi pembelajaran secara rinci terlampir
B. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Contextual Teaching and Learning
2. Model : Pembelajaran kooperatif (MPK)
3. Metode : Observasi/Eksperimen, Diskusi dan Presentasi
C. Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan pertama (2 x 45 menit): indikator no. 1, 2 dan afektif
Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)
a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan beberapa contoh
berbagai gambar/video/film/fenomena dalam kehidupan
sehari-hari yang termasuk sistem respirasi manusia. (Fase
1 MPK: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa)
10
Kegiatan Inti Waktu (menit)
b. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menjelaskan
gambar/fenomena tersebut. Siswa menyumbang ide atau
30
42
pendapat, sementara siswa lain mendengarkan
pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan
pendapat teman serta tidak mencela pendapat teman
dengan kasar. (Fase 2 MPK: Penyampaian Informasi)
c. Guru memberikan penguatan pada siswa dan meluruskan
jawaban bila ada jawaban yang kurang tepat. (Fase 6
MPK: Reward)
d. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (setiap
kelompok terdiri atas 5-6 siswa). (Fase 3 MPK:
Pengelompokkan peserta didik )
e. Guru memberikan LKS dan LDS yang berisi
topik/masalah yang telah disediakan dan menentukan
alokasi waktu yang tepat.
f. Guru menyuruh siswa untuk membuat proposal kegiatan
yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya,
tetapi proposal tersebut harus sudah disetujui sebelum
siswa melakukan praktikum. (Fase 4 MPK:
Pembimbingan)
10
10
10
10
Kegiatan Penutup Waktu(menit)
g. Siswa menjelaskan kembali apa yang telah diberikan oleh
guru dan bertanya apabila kurang jelas. (Fase 5 MPK:
Evaluasi)
h. Guru mengingatkan kembali tentang tugas yang harus
dikerjakan siswa.
10
Pertemuan kedua (2 x 45 menit): indikator no. 1, 2, 7, 9, 10, 11 dan afektif
Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)
a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar
video/fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang
termasuk proses pernafasan, misalnya: memberikan
contoh cara bernafas yang benar yaitu lewat hidung.
b. Guru memulai diskusi dengan menanyakan kepada siswa
“Bagaimana udara mengalir dari hidung/mulut menuju ke
paru-paru?”. Diharapkan selama diskusi dan tanya jawab
tersebut, siswa menyumbang ide atau pendapat,
sementara siswa lain mendengarkan pendapat
temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat
5
5
43
teman serta tidak mencela pendapat teman dengan kasar.
(Fase 1 MPK)
Kegiatan Inti Waktu (menit)
c. Siswa melakukan praktikum sesuai proposal yang telah
dibuat secara berkelompok. Siswa menguji hipotesis
melalui sejumlah kegiatan yang sudah dibuat dan
menganalisis hasil praktikum secara berkelompok.
d. Siswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasil
eksperimen di depan kelas. Siswa dari kelompok lain
menanggapi dan memberikan ide/pendapat dan
sanggahan. (Fase 5 MPK)
e. Siswa menarik simpulan mengenai eksperimen pada LKS
1 tentang Struktur dan Mekanisme Pernafasan Manusia
berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan.
40
30
5
Kegiatan Penutup Waktu (menit)
f. Meminta siswa untuk mengumpulkan hasil review
tentang respirasi selular dan laporan praktikum pada
pertemuan selanjutnya dan menginformasikan pada siswa
untuk mempersiapkan proposal kegiatan pada LKS 2.
5
Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit): indikator no. 3, 8, 9, 10, 11 dan afektif
Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)
a. Guru mengingatkan materi sebelumnya tentang struktur
dan mekanisme pernafasan manusia
b. Guru mereview tugas siswa tentang respirasi selular
dengan meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil
terbaiknya untuk memperkuat konsep. Diharapkan siswa
menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain
menghargai pendapat temannya dan terbuka ketika
mendengarkan pendapat teman, serta tidak mencela
pendapat teman dengan kasar.
c. Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan
seperti “Apakah kalian pernah berlari-lari saat
berolahraga?” “Apa yang kalian rasakan?”. (Fase 1 MPK)
5
5
5
44
Kegiatan Inti Waktu (menit)
d. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok yang setiap
kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa. (Fase 3 MPK)
e. Membimbing siswa untuk melakukan eksperimen pada
LKS 2 dengan tepat sesuai proposal kegiatan yang telah
disetujui oleh guru. (Fase 4 MPK)
f. Mengingatkan siswa untuk melakukan eksperimen
berbasis inkuiri.
g. Guru membimbing kelompok untuk melakukan analisis
hasil eksperimennya. Ditekankan perlunya kerjasama,
terbuka dan mendengarkan ide teman dalam tugas
analisis ini. (Fase 4)
h. Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimennya
di depan kelas. Setiap siswa didorong untuk peduli dan
ikut bertanggung jawab dan bekerja sama atas
terselesaikannya tugas itu. (Fase 5 MPK)
5
25
5
10
20
Kegiatan Akhir Waktu (menit)
i. Guru membimbing siswa untuk merangkum tentang apa
yang sudah diperoleh dalam pembelajaran.
Tugas pengayaan di rumah: mempelajari dan menyiapkan
praktikum tentang proses pertukaran gas saat bernafas.
5
Pertemuan keempat (2 x 45 menit): indikator no. 4, 9, 10, 11 dan afektif
Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)
a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar/berbagai
fenomena dalam kehidupan sehari-hari misalnya saat siswa
bernafas di depan cermin maka cermin akan basah. Ketika
guru menunjukkan berbagai peristiwa tersebut, guru
memulai diskusi dengan menanyakan kepada siswa
“Mengapa cermin menjadi basah?”. Diharapkan selama
diskusi dan tanya jawab tersebut, siswa menyumbang ide
atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan
pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan
pendapat teman, serta tidak mencela pendapat teman
dengan kasar. (Fase 1 MPK: menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa)
5
45
Kegiatan Inti Waktu (menit)
b. Menyajikan informasi berupa rumusan masalah dengan
mengacu pada LKS 3 tentang Pernafasan pada Manusia
(Fase 2 MPK: Penyampaian Informasi)
c. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Guru membimbing
siswa untuk disiplin waktu dengan berkumpul sesuai
kelompoknya secara cepat.
d. Membimbing kelompok mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan dalam melaksanakan eksperimen sesuai
prosedur yang telah dibuat dan membimbing siswa
melakukan pengisian terhadap tabel pengamatan. Guru
perlu menekankan perlunya ketelitian dan kejujuran
dalam melakukan pengamatan dengan mencatat hasil
pengamatan apa adanya di dalam tabel. Guru meminta
siswa untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan
tempat kerja yang harus tetap dijaga setelah bekerja dalam
kelompok (Fase 4 MPK).
e. Setiap kelompok diminta mengisi Tabel yang telah dibuat
sebagai upaya untuk mengorganisasikan data di papan
tulis dan mengkomunikasikan pekerjaannya di depan
kelas (Fase 4, dan Fase 5 MPK: Evaluasi formatif).
f. Siswa melakukan analisis dengan mengacu pada LKS 3.
Ditekankan perlunya kerjasama, terbuka dan
mendengarkan ide teman dalam tugas analisis ini (Fase 4
MPK).
g. Siswa menarik simpulan dari hasil praktikum yang telah
dilakukan.
h. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-
dua kelompok mempresentasikan kinerjanya dan
ditanggapi kelompok lain. (Fase 5 MPK)
i. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok
yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar
mengajar tersebut. (Fase 6 MPK: Reward)
5
5
25
5
10
5
15
5
Kegiatan Penutup Waktu (menit)
j. Guru membimbing siswa untuk merangkum tentang apa
yang sudah diperoleh dalam pembelajaran
Tugas rumah: mencari dan merangkum artikel tentang
pengaruh rokok terhadap sistem respirasi manusia,
10
46
gangguan/penyakit pada sistem respirasi manusia serta cara
penanggulangannya.
Pertemuan Kelima (2 x 45 menit): indikator no. 5, 6, 9, 10, 11 dan afektif
Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)
a. Guru mengingatkan materi sebelumnya yaitu proses
pernafasan manusia.
b. Guru mereview tugas rumah siswa untuk membawa dan
mampelajari artikel atau sumber lain tentang bahaya
merokok dan kelainan/penyakit pada sistem respirasi
manusia. (Fase 1 dan 2 MPK).
c. Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan seperti
“Apakah kalian pernah merokok atau melihat orang
merokok?” “bagaimana ciri fisik dari perokok?”. (Fase 1
MPK).
3
3
4
Kegiatan Inti (70 menit) Waktu (menit)
d. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. (Fase 3 MPK:
Pengelompokkan siswa). (Fase 3 MPK)
e. Siswa merumuskan hipotesis atas rumusan masalah
yang telah diberikan di LKS 4 dengan cara meminta
siswa jujur mengatakan apa adanya bila belum dapat
merumuskan hipotesis dan meminta siswa yang pandai
untuk peduli dengan cara membantu teman yang
membutuhkan bantuan. (Fase 4 MPK)
f. Siswa mempresentasikan hasil observasi tentang rokok di
depan kelas dengan melakukan yang terbaik dan jujur
untuk memberi kemudahan guru melakukan
pembimbingan dan melakukan evaluasi formatif dan
memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi
pendengar yang baik, menghargai ketika terdapat
perbedaan pendapat serta belajar bertoleransi (Fase 4,
dan Fase 5 MPK)
g. Setiap kelompok menarik simpulan dengan mengacu
pada LDS 2.
h. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok
yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan
belajar mengajar tersebut. (Fase 6 MPK)
10
10
30
10
10
47
Kegiatan Penutup Waktu (menit)
i. Siswa untuk mengumpulkan artikel serta hasil
rangkuman/review-nya
j. Guru menginformasikan pada siswa bahwa pada
pertemuan selanjutnya diadakan Tes Ulangan Harian.
5
5
D. Sumber Pembelajaran
1. Buku siswa: Nurhayati N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: Yrama
Widya. hlm: 257-271
2. Buku Biologi SMA kelas XI jilid 2, Esis
3. Buku Biologi: Priadi A. 2009. Biology Senior High School Year XI.
Jakarta: Yudhistira
4. LKS “Struktur dan Mekanisme Pernafasan pada Manusia (Pernafasan
Dada dan Pernafasan Perut)”
5. Slide Presentation
6. Computer dan LCD
7. Alat dan bahan Praktikum (dalam LKS dan LDS)
E. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian kognitif: Nilai Ulangan Harian (Postes)
2. Penilaian psikomotorik: unjuk kerja dalam kegiatan praktikum, persentasi
dan diskusi hasil kegiatan praktikum, penulisan laporan kegiatan
praktikum.
Penilaian Afektif: sudah tersirat dalam penilaian kognitif dan psikomotorik.
48
LKS dan LDS 1
Struktur dan Mekanisme Pernapasan pada Manusia
(Pernapasan dada dan Pernapasan perut)
Format laporan terdiri atas:
A. Judul
B. Latar Belakang
C. Rumusan masalah
D. Tujuan
E. Hipotesis
F. Landasan Teori
G. Metode Penelitian
H. Hasil dan Pembahasan
I. Simpulan
J. Daftar Pustaka
Buatlah suatu pengamatan tentang struktur dan mekanisme pernafasan pada manusia secara
berkelompok (5-6 orang)!!!
Carilah Literature tentang Respirasi Seluler, kemudian buat resume nya!!
BUAT PROPOSAL KEGIATAN
DAHULU DAN KONSULTASIKAN !!
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS)
49
LKS 2
Frekuensi pernapasan dan kapasitas vital paru-paru
Rancanglah kegiatan untuk Menghitung
Kapasitas Vital Paru-Paru dan Faktor yang
Mempengaruhi Frekuensi Pernafasan Manusia!!!
Format Laporan:
1. Judul
2. Latar Belakang
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan dan Manfaat
5. Hipotesis
6. Landasan Teori
7. Metode Penelitian
8. Hasil dan Pembahasan
9. Simpulan
10. Daftar Pustaka
50
LKS 3
Pernapasan pada ManusiaPernapasan pada ManusiaPernapasan pada ManusiaPernapasan pada Manusia
� Buatlah laporan kelompok berdasarkan data yang sudah kalian peroleh
dengan format laporan sebagai berikut :
A. Judul
B. Latar Belakang
C. Rumusan masalah
D. Tujuan
E. Hipotesis
F. Landasan Teori
G. Metode Penelitian
H. Hasil dan Pembahasan
I. Simpulan
J. Daftar Pustaka
Bagaimana Cara
Membuktikan
bahwa Pernafasan
mengeluarkan CO2
dan H2O??? Lakukan Kegiatan
Percobaan untuk
Membuktikannya!
!!
51
LDS 2
DAMPAK MEROKOK BAGI KESEHATAN
Lakukan observasi di sekitar rumahmu!! Amati kandungan yang ada dalam rokok, sikap seorang perokok ketika merokok, efek
merokok bagi kesehatan dan tuliskan pendapatmu mengenai rokok!!!
Laporan Pengamatan Individu ditulis dengan format: 1. Judul
2. Tujuan
3. Landasan Teori
4. Hasil Observasi
5. Pembahasan (sertakan pendapatmu tentang
rokok)
6. Simpulan
7. Daftar Pustaka
52
KUNCI LKS 1
1. Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan
2. Latar belakang minimal mencakup:
a. Suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari tentang struktur dan
mekanisme pernapasan manusia
b. Alasan siswa mengadakan pengamatan tentang struktur dan mekanisme
pernapasan manusia
c. Macam-macam alat pernapasan manusia: rongga hidung, faring, laring,
trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan paru-paru
d. Pengertian pernapasan dada dan perut.
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan aktivitas otot-
otot antar tulang rusuk. Pernapasan perut adalah pernapasan yang
melibatkan otot-otot diafragma.
3. Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal
mencakup:
a. Bagaimana struktur alat pernapasan manusia?
b. Adakah perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut?
c. Bagaimana mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut?
4. Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan harapan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini.
5. Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah
ditentukan.
6. Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.
a. Pengertian respirasi aerob dan anaerob
Respirasi aerob adalah proses perombakan (pembakaran) bahan
makanan dengan bantuan O2. Respirasi anaerob adalah proses
perombakan bahan makanan dengan jumlah O2 yang sangat minim.
(Priadi 2009)
b. Struktur dan fungsi alat pernapasan manusia
1) Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Pada
rongga hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi
Lampiran 5. Kunci LKS dan LDS
53
untuk menyaring udara dan menjaga kelembapan udara agar sesuai denga
suhu tubuh.
2) Faring adalah saluran yang panjangnya 12-14 cm, terletak sejajar dengan
tulang punggung. Faring merupakan tempat persimpangan antara saluran
pernapasan dan saluran pencernaan.
3) Laring adalah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik yang tersusun
atas 9 tulang rawan dan sejumlah besar otot. Tulang rawan yang terdapat
pada pintu masuk laring disebut epiglotis (suatu klep yang bertugas
mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan).
4) Trakea merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 11 cm terletak di depan
esofagus. Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Di dalam paru-
paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil
disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut alveolus. Dinding alveolus tipis, lembap dan berlekatan erat
dengan kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran O2 dari udara
bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas.
5) Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Pada paru-paru
kanan terdapat 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdapat 2 lobus.
(Nurhayati 2008)
c. Mekanisme pernapasan manusia
1) Pernapasan dada:
Pada saat inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga
tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Tekanan
udara di dalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan udara luar
sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang alveoli.
Pada saat ekspirasi, otot antartulang rusuk bagian dalam kembali
relaksasi sehingga tulang-tulang rusuk sedikit turun. Akibatnya, rongga
dada menyempit sehingga udara terdorong keluar.
54
2) Pernapasan perut
Pada saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar dan volume rongga dada bertambah besar. Tekanan di dalam
rongga dada menjadi kecil sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
Saat ekspirasi, otot dinding rongga perut berkontraksi, sedangkan
diafragma relaksasi. Akibatnya, alat-alat dalam rongga perut terdorong
ke atas dan diafragma naik. Volume rongga dada menjadi kecil dan
tekanan udara menjadi besar sehingga udara terdorong keluar. (Priadi
2009)
7. Metode penelitian/percobaan (tergantung kreatifitas siswa), minimal
mencakup:
a. Alat dan bahan berupa botol plastik yang bagian bawahnya sudah
dilubangi, pipa Y dari kaca/selang, balon karet dan 1 lembaran
balon/karet
b. Cara kerja
1) Dari bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, buatlah model paru-paru
seperti gambar dibawah ini.
2) Atur agar posisi kedua balon karet tetap mengempis
3) Cobalah tarik lembaran balon, kemudian lepaskan. Apa yang terjadi???
8. Hasil dan Pembahasan, mencakup hasil praktikum dan pembahasan mengenai
hal-hal yang bisa ditunjukkan oleh model paru-paru tersebut, Bagaimana
55
mekanisme kerja model paru-paru tersebut sehingga dapat menjelaskan
mekanisme pernapasan pada manusia.
9. Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengacu pada
rumusan masalah, tujuan dan hipotesis
10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam
percobaan/pengamatan.
KUNCI LDS 1
Tugas resume siswa tentang respirasi seluler dibuat dengan format (contoh):
Respirasi selular adalah himpunan dari metabolisme reaksi dan proses
yang terjadi dalam sel-sel dari organisme untuk mengubah energi biokimia dari
nutrisi ke adenosin trifosfat (ATP), kemudian melepaskan produk-produk
limbah. Perubahan glukosa menjadi ATP menempuh beberapa proses yaitu
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs dan fosforilasi oksidatif.
Glikolisis adalah jalur metabolik yang terdapat di sitosol sel pada semua
organisme hidup dan bersifat anaero bik (yaitu tidak memerlukan oksigen).
Dekarboksilasi Oksidatif: pengubahan asam piruvat menjadi 2 asetil KoA
sambil menghasilkan CO2 dan 2NADH2,Terjadi di matriks mitokondria
Siklus Krebs terjadi di dalam matriks mitokondria dan menghasilkan kolam
energi kimia (ATP, NADH, dan FADH 2) dari oksidasi piruvat, produk akhir
dari glikolisis.
Rantai transpor elektron memungkinkan pembebasan sejumlah besar energi
kimia yang tersimpan di NAD (NADH) dan mengurangi FAD (FADH 2).
Energi yang dilepaskan ditangkap dalam bentuk ATP (3 ATP per NADH dan 2
ATP per FADH 2)
Semua sel mampu mensintesis ATP melalui proses glikolisis. Dalam sel,
jika oksigen tidak ada, piruvat dimetabolisme dalam proses fermentasi.
Glikolisis Dekarboksilasi
oksidatif
dan siklus krebs
56
KUNCI LKS 2
1. Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan
2. Latar belakang minimal mencakup:
e. Pengertian kapasitas total paru-paru, kapasitas vital, volume residu, udara
komplementer, udara suplementer, volume tidal dan frekuensi pernapasan
f. Masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan volume udara
pernapasan dan frekuensi pernapasan
g. Alasan siswa mengadakan percobaan tentang kapasitas vital paru-paru dan
hal-hal yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
3. Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal
mencakup:
d. Faktor apa yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia?
e. Berapa kapasitas vital paru-paru manusia?
4. Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan rumusan masalah yang ada.
5. Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah
ditentukan.
6. Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.
a. Volume udara pernapasan
Dalam keadaan biasa, orang dewasa normal menghirup dan
menghembuskan udara sebanyak ±500 ml yang disebut volume tidal
(udara pernapasan). Setelah melakukan pernapasan biasa, kita masih
dapat menghirup udara sekuat-kuatnya sebanyak ±1500 ml yang disebut
volume cadangan inspirasi (udara komplementer) dan menghembuskan
udara sekuat-kuatnya hingga ±1500 ml yang disebut volume cadangan
ekspirasi (udara suplementer). Volume udara tidal, komplementer dan
suplementer mencapai 3500-4000 ml yang disebut kapasitas vital paru-
paru. setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya, di dalam paru-paru
masih tersisa udara sebanyak keseluruhan udara yang tertampung secara
maksimal dalam paru-paru disebut kapasitas total paru-paru yaitu 4500-
5000 ml. (Priadi 2009)
57
b. Frekuensi Pernapasan
Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara
15-18 kali setiap menit pada saat melakukan aktivitas berat. Beberapa
faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan antara lain:
1) Usia, semakin bertambah usia semakin rendah frekuensi pernapasannya.
Hal ini berkaitan dengan semakin berkurangnya jumlah energi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
2) Jenis kelamin, frekuensi pernapasan laki-laki lebih besar dari wanita. Hal
ini karena laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak
membutuhkan energi, kebutuhan O2 dan produksi CO2 lebih tinggi dan
proses metabolisme lebih tinggi dari wanita.
3) Aktivitas, orang yang sedang beraktivitas membutuhkan energi lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang beristirahat. Oleh karena
itu, frekuensi pernapasan orang yang sedang beraktivitas lebih tinggi dari
orang yang sedang beristirahat.
4) Posisi tubuh, hal ini berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh
organ tubuh. Frekuensi pernapasan orang yang sedang berdiri lebih besar
daripada orang yang sedang duduk atau berbaring. Pada orang yang
sedang berdiri, otot-otot kakinya akan berkontraksi untuk menghasilkan
energi agar posisi tubuh tetap berdiri tegak. Kondisi ini menyebabkan
tubuh memerlukan banyak O2 dan menghasilkan banyak CO2.
5) Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin besar frekuensi
pernapasannya. Peningkatan suhu menyebabkan proses metabolisme
meningkat sehingga diperlukan peningkatan O2 yang masuk ke dalam
tubuh dan pengeluaran CO2 dari tubuh.
(Nurhayati 2008)
7. Metode penelitian/percobaan (tergantung kreatifitas siswa), minimal
mencakup:
a. Alat dan bahan berupa balon, tali, alat tulis dan penggaris
b. Variabel bebas (jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh) dan variabel
terikat (jumlah frekuensi pernapasan manusia)
58
c. Cara kerja
1) Ulurkan balon hingga lemas dan mudah untuk ditiup.
2) Ambil napas dalam-dalam, lalu keluarkan lewat mulut dan tiup balon yang
sudah dilemaskan sampai tidak sanggup mengeluarkan udara
3) Pegang secara hati-hati dan ikat perlahan hingga udaranya tidak keluar
4) Ukur panjang balon mengunakan penggaris untuk melihat kapasitas vital
paru-paru Anda.
Keterangan :
Kapasitas vital Keadaan Paru-paru
• 0-7cm = < 0.5 liter
• 7-9cm = 0.5 liter
• 10-11cm = 1 liter
• 12-13cm = 1.5 liter
• 14 < cm = 1.5 liter <
8. Hasil dan Pembahasan, mencakup tabel pengamatan dan pembahasan
mengenai tabel tersebut, adakah perbedaan kapasitas vital paru-paru
antarsiswa, penyebab perbedaan tersebut dll.
Contoh tabel hasil pengamatan:
No Nama Jenis
Kelamin
Ukuran
Tubuh
Suka/Tidak
Olahraga
Ukuran
Balon
(cm)
Ukuran
Balon
(liter)
Keadaan
Kesehatan
Paru-paru
1
2
3
4
5
Jika kapasitasnya kurang dari 1 liter
mengindikasikan ada masalah pada paru-paru Anda
1.5 hingga 3 liter dapat mengindikasikan paru-paru
Anda cukup normal.
Di atas 3 liter menandakan paru-paru Anda
sehat.
Diikat
Diukur dengan
penggaris
Balon Ditiup
59
9. Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengaju pada
rumusan masalah, tujuan dan hipotesis.
10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam
percobaan/pengamatan.
60
KUNCI LKS 3
1. Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan
2. Latar belakang minimal mencakup:
a. Pengertian tentang respirasi eksternal dan internal.
Respirasi eksternal berhubungan dengan proses pertukaran gas
antara udara di dalam alveolus dengan darah di dalam kapiler paru-paru.
Respirasi internal berhubungan dengan pertukaran gas antara darah di
dalam pembuluh kapiler dengan cairan jaringan
b. Berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
pernapasan pada manusia
c. Alasan siswa mengadakan percobaan tentang pernapasan pada manusia
3. Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal
mencakup:
a. Bagaimana cara membuktikan bahwa pernapasan pada manusia
mengeluarkan CO2 an H2O?
b. Mengapa saat kita menghembuskan napas di depan cermin, maka cermin
menjadi basah?
4. Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan rumusan masalah yang
muncul.
5. Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah
ditentukan.
6. Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.
a. Respirasi Eksternal
Respirasi eksternal berhubungan
dengan proses pertukarangas antara udara
di dalam alveolus dengan darah di dalam
kapiler paru-paru. Darah yang masuk ke
kapiler paru-paru membawa CO2
bertekanan lebih tinggi daripada tekanan
udara di atmosfer, sehingga CO2 berdifusi
keluar menuju paru-paru. Sebagian besar
CO2 yang dibawa plasma darah berupa
HCO3-. Setelah mendapat H
+ dari HHb,
HCO3- berubah menjadi H2CO3, lalu
terurai menjadi H2O dan CO2.
61
b. Respirasi Internal
7. Metode penelitian/percobaan (tergantung kreatifitas siswa), minimal
mencakup:
a. Alat dan bahan berupa air kapur, softdrink yang tidak berwarna, sedotan,
gelas aqua dan kaca.
b. Cara kerja
1) Percobaan 1
a) Air kapur yang tidak berwarna berubah menjadi keruh atau seperti
susu dengan hadirnya gas CO2 di dalamnya. Ujilah ini dengan
menambahkan beberapa tetes softdrink yang tidak berwarna dan
mengandung gas CO2 kedalam air kapur yang tidak berwarna tersebut
(gelas air kapur yang pertama).
b) Pengamatan : Amati apa yang terjadi pada saat gelembung gas-gas
CO2 di dalam softdrink bertemu dengan air kapur tersebut.
c) Bereksperimen : Sekarang dengan hati-hati tiuplah melalui sedotan ke
dalam gelas berisi air kapur yang tidak berwarna (gelas air kapur
kedua).
Perhatian!!! jangan sampai air kapur tersedot ke dalam mulut.
d) Mengamati dan mencatat
Paparkan perubahan yang kamu amati di dalam air kapur ketika kamu
meniup terus melalui sedotan tersebut! Apa yang dapat kamu
simpulkan dari percobaan ini?
Darah yang masuk ke kapiler
mengandung oksihemoglobin. HbO2
membebaskan O2 sehingga berdifusi
keluar dari darah dan masuk ke jaringan.
Setelah CO2 berdifusi ke dalam darah,
lalu bergabung dengan Hb membentuk
karboksihemoglobin. Kebanyakan CO2
berikatan dengan H2O membentuk H2CO3.
Dengan bantuan enzim karbonat
anhidrase, H2CO3 terurai menjadi H+ dan
HCO3-
62
2) Percobaan 2
a) Dengan menggunakan kaca, tiuplah napasmu ke kaca tersebut! Apa
yang akan terjadi pada kaca tersebut?
8. Hasil dan Pembahasan, mencakup tabel hasil pengamatan dan pembahasan
mengenai pengaruh hembusan nafas manusia terhadap air kapur, mengapa hal
tersebut bisa terjadi?, Bagaimana reaksi kimia yang terjadi saat air kapur
bertemu dengan CO2?,
9. Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengacu pada
rumusan masalah, tujuan dan hipotesis
10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam
percobaan/pengamatan.
63
KUNCI LDS 2
1. Judul sesuai dengan topik yang telah diberikan.
2. Tujuan, minimal mencakup:
a. Mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam rokok
b. Mengetahui dampak merokok bagi kesehatan
3. Landasan teori, berisi tentang teori-teori yang mendukung observasi ini serta
pustaka yang diacu, minimal mencakup:
Fakta tentang keburukan merokok sangat banyak. Asap rokok yang baru
mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan
50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek
rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat
yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya
daripada polusi di jalan raya yang macet. Dalam kasus yang berlanjut, rokok
dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan tubuh
terpapar infeksi.
Komponen gas asap rokok adalah CO, amoniak, asam hidrosianat,
nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin,
karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan
kanker (karsinogen).
a. Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni
saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan
pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan
pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa
setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.
b. Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk
ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang
perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak
zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
64
c. Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk
berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya
hemoglobin ini berikatan dengan O2 yang sangat penting untuk
pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen
maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin.
d. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat
dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran
pernafasan dan paru-paru.Tar dalam asap rokok juga memperbesar
peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering
terjadi yang disebabkan oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat
menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi.
(http://www.google.co.id/search?q=kadar+ppm+rokok)
4. Hasil observasi berisi tentang data observasi dan studi literatur yang
dilakukan oleh siswa mengenai dampak merokok bagi kesehatan.
5. Pembahasan, mencakup dampak merokok bagi kesehatan manusia, sikap
perokok saat merokok, pendapat siswa mengenai rokok dan orang yang
merokok.
6. Simpulan berisi tentang data hasil percobaan yang telah dilakukan dan
mengacu pada tujuan observasi.
7. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam observasi
“Dampak merokok bagi kesehatan”
79
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 UC-08 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-05 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-24 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
5 UC-12 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
6 UC-25 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7 UC-18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
8 UC-02 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
9 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
10 UC-07 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
11 UC-04 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
12 UC-15 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
13 UC-21 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
14 UC-03 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
15 UC-09 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 UC-28 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
17 UC-17 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
18 UC-13 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
19 UC-29 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
20 UC-14 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
21 UC-01 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
22 UC-06 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
23 UC-22 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
24 UC-20 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
25 UC-27 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
26 UC-10 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
27 UC-26 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
28 UC-11 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
29 UC-30 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
30 UC-16 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
31 UC-31 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
32 UC-32 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
SX 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30
SX2 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30
SXY 856 405 224 1018 202 854 973 447 513 705 745 261 790 636 857 863 884 575 853 603 986 803 703 564 999
rxy 0,412302 0,40997 -0,04468 0,160741 0,451987 0,391879 0,389234 0,196623 0,478679 0,4578 0,248186 0,333161 0,372054 0,414855 0,422514 -0,20783 0,386666 0,172365 0,381667 0,409235 0,12644 0,494116 0,44036 0,35461 0,35316
rTabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Kriteria Valid Valid Tidak ValidTidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak ValidTidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
B 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30
JS 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
P 0,78125 0,34375 0,21875 0,96875 0,15625 0,78125 0,90625 0,40625 0,4375 0,625 0,6875 0,21875 0,71875 0,5625 0,78125 0,84375 0,8125 0,53125 0,78125 0,53125 0,9375 0,71875 0,625 0,5 0,9375
Kriteria Mudah Sedang Sukar Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah
Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Np 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30
p 0,78125 0,34375 0,21875 0,96875 0,15625 0,78125 0,90625 0,40625 0,4375 0,625 0,6875 0,21875 0,71875 0,5625 0,78125 0,84375 0,8125 0,53125 0,78125 0,53125 0,9375 0,71875 0,625 0,5 0,9375
q 0,21875 0,65625 0,78125 0,03125 0,84375 0,21875 0,09375 0,59375 0,5625 0,375 0,3125 0,78125 0,28125 0,4375 0,21875 0,15625 0,1875 0,46875 0,21875 0,46875 0,0625 0,28125 0,375 0,5 0,0625
pq 0,170898 0,225586 0,170898 0,030273 0,131836 0,170898 0,084961 0,241211 0,246094 0,234375 0,214844 0,170898 0,202148 0,246094 0,170898 0,131836 0,152344 0,249023 0,170898 0,249023 0,058594 0,202148 0,234375 0,25 0,058594
x^2
s^2
r11
Jumlah
No SoalKode
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
nV
ali
dit
as
No
ANALISIS VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL
Kriteria soal
reli
abil
itas
1753,5
54,796875
0,848080624 > r tabel=0.279
Lampiran 8. Analisis validitas, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal uji coba
80
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Y Y2
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 43 1849
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 42 1764
0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 41 1681
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 1681
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 41 1681
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 41 1681
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 40 1600
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 39 1521
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1521
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 39 1521
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 39 1521
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 37 1369
1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 37 1369
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 37 1369
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 35 1225
0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 29 841
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 29 841
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 29 841
1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 29 841
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 28 784
1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 28 784
0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784
1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 28 784
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 26 676
0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 26 676
0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 26 676
1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 25 625
0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 25 625
0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 19 361
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 19 361
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19 361
1044 35814
24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25 1044 35814
24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25 1044 35814
831 999 666 925 799 403 868 581 636 634 727 578 856 505 694 671 855 632 971 451 786 827 919 821 860
0,467964 0,35316 0,39647 0,513027 -0,16977 0,392194 0,534844 0,498143 0,414855 0,397835 0,372195 0,472814 0,412302 0,4106 0,36188 0,439447 0,40209 0,380816 0,360268 0,231005 -0,30253 0,428967 0,443267 0,370472 0,453149
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak ValidTidak Valid Valid Valid Valid Valid
24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
0,75 0,9375 0,59375 0,84375 0,78125 0,34375 0,78125 0,5 0,5625 0,5625 0,65625 0,5 0,78125 0,4375 0,625 0,59375 0,78125 0,5625 0,90625 0,40625 0,78125 0,75 0,84375 0,75 0,78125
Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25
0,75 0,9375 0,59375 0,84375 0,78125 0,34375 0,78125 0,5 0,5625 0,5625 0,65625 0,5 0,78125 0,4375 0,625 0,59375 0,78125 0,5625 0,90625 0,40625 0,78125 0,75 0,84375 0,75 0,78125
0,25 0,0625 0,40625 0,15625 0,21875 0,65625 0,21875 0,5 0,4375 0,4375 0,34375 0,5 0,21875 0,5625 0,375 0,40625 0,21875 0,4375 0,09375 0,59375 0,21875 0,25 0,15625 0,25 0,21875
0,1875 0,058594 0,241211 0,131836 0,170898 0,225586 0,170898 0,25 0,246094 0,246094 0,225586 0,25 0,170898 0,246094 0,234375 0,241211 0,170898 0,246094 0,084961 0,241211 0,170898 0,1875 0,131836 0,1875 0,170898
No. Soal
Jumlah
9,357421875
81
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL UJI COBA
Rumus:
rxy =
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
2222
Y)X)((-XYN
YYNXXN
Kriteria:
Butir soal valid jika rxy > r tabel
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis
butir soal. No. Kode X Y X
2 Y
2 XY
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
UC-08
UC-05
UC-19
UC-24
UC-12
UC-25
UC-18
UC-02
UC-23
UC-07
UC-04
UC-15
UC-21
UC-03
UC-09
UC-28
UC-17
UC-13
UC-29
UC-14
UC-01
UC-06
UC-22
UC-20
UC-27
UC-10
UC-26
UC-11
UC-30
UC-16
UC-31
UC-32
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
43
42
41
41
41
41
40
40
39
39
39
39
37
37
37
35
29
29
29
29
28
28
28
28
26
26
26
25
25
19
19
19
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1849
1764
1681
1681
1681
1681
1600
1600
1521
1521
1521
1521
1369
1369
1369
1225
841
841
841
841
784
784
784
784
676
676
676
625
625
361
361
361
43
42
41
41
41
0
40
40
39
39
39
39
37
37
0
35
29
29
29
29
28
28
0
28
26
26
26
25
0
0
0
0
∑ 25 1044 25 35814 856
rxy = = 0,41
Pada α = 5% dengan n=32, diperoleh r tabel = 0,349
Karena rxy > r tabel , maka soal no.1 valid.
Lampiran 9. Contoh perhitungan validitas butir soal
82
CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN
SOAL UJI COBA
Rumus:
P =
Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya peserta tes yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa
Kriteria tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar
0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang
0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis
butir soal.
No. Kode Skor No. Kode Skor
1. UC-08 1 17. UC-17 1
2. UC-05 1 18. UC-13 1
3. UC-19 1 19. UC-29 1
4. UC-24 1 20. UC-14 1
5. UC-12 1 21. UC-01 1
6. UC-25 0 22. UC-06 1
7. UC-18 1 23. UC-22 0
8. UC-02 1 24. UC-20 1
9. UC-23 1 25. UC-27 1
10 UC-07 1 26. UC-10 1
11. UC-04 1 27. UC-26 1
12. UC-15 1 28. UC-11 1
13. UC-21 1 29. UC-30 0
14. UC-03 1 30. UC-16 0
15. UC-09 0 31. UC-31 0
16. UC-28 1 32. UC-32 0
Jumlah 25
P = = 0,78
Berdasarkan kriteria di atas, maka soal no.1 mempunyai tingkat kesukaran yang
mudah.
Lampiran 10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal
83
CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA
Rumus:
−
−=
∑2
2
1t
t
xyS
pqS
K
Kr
∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
rxy : reliabilitas secara keseluruhan
K : banyaknya butir soal atau pertanyaan
p : proporsi subyek yang menjawab benar
q : proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1 – p)
St2 : varians total
Bila rxy > r tabel , maka soal uji coba tersebut reliabel
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh:
K = 50
∑pq = 9,357421875
St2 = 54,796875
rxy = = 1,02 (0,83) = 0,85
Pada α = 5% dengan n=50, diperoleh r tabel = 0,279
Karena rxy > r tabel , maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel
Lampiran 11. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba
84
KISI-KISI SOAL TES EVALUASI
Mata Pelajaran : Biologi
Bahan Kajian : Sistem Respirasi Manusia
Kelas / Semester : XI. IPA/2
Waktu : 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar Sub Konsep Materi Indikator No. Soal Kunci
Jawaban Ranah Kognitif
3.4 Menjelaskan
keterkaitan antara
struktur, fungsi, dan
proses serta
kelainan/penyakit
yang dapat terjadi
pada sistem
pernapasan pada
manusia dan
hewan.
Sistem
Respirasi pada
Manusia
• Alat-alat pernapasan
manusia, mekanisme
pernapasan manusia
(pernapasan dada
dan pernapasan
perut), volume udara
pernapasan dan
kapasitas paru-paru,
frekuensi
pernapasan, dan
mekanisme
pertukaran Oksigen
dan Karbon
dioksida.
• Menjelaskan mengenai
alat-alat pernapasan
manusia dengan
menggunakan media
gambar pada power
point
• Membuktikan sebuah
hipotesis melalui
eksperimen tentang
mekanisme pernapasan
manusia (pernapasan
dada dan pernapasan
perut).
• Menjelaskan mekanisme
respirasi seluler
• Menjelaskan faktor-
faktor yang berpengaruh
terhadap frekuensi
pernapasan manusia
• Menganalisis hasil
eksperimen
1, 26, 29, 32,
34
4, 6, 17, 23
9, 24, 35
2, 12
5, 18
B, E, A, A,
C
D, E, B, C
A, B, A
B, E
C, D
C1, C3, C5, C3,
C1
C1, C5, C5, C4
C4, C5, C3
C2, C2
C4, C5
Lampiran 12. Kisi-kisi soal tes evaluasi (postes)
85
• Pengaruh rokok dan
dampaknya terhadap
kesehatan dan
penyakit-penyakit
dalam sistem
pernapasan manusia
penghitungan frekuensi
pada saat beraktivitas
dan tidak beraktivitas
• Menghitung kapasitas
vital paru-paru manusia
• Melakukan percobaan
untuk membuktikan
bahwa pernapasan pada
manusia mengeluarkan
CO2 dan H2O.
• Mengidentifikasi zat-zat
yang membahayakan
yang terkandung di
dalam rokok.
• Menjelaskan pengaruh
rokok terhadap
kesehatan.
• Mengidentifikasi
berbagai macam
penyakit pada sistem
respirasi manusia.
• Mengetahui penyebab
dan gejala penyakit yang
menyerang sistem
respirasi manusia
• Mengetahui cara
penyembuhan /
penanggulangan
penyakit yang
menyerang sistem
respirasi pada manusia.
7, 13, 20, 22
8, 28, 30
14, 21
11, 15, 31
16, 27
3, 10, 19
25, 33
D, D, A, A
A, E, E
E, A
D, D, A
C, D
A, B, E
C, B
C2, C4, C6, C6
C4, C1, C2
C4, C4
C1, C3, C6
C1, C6
C3, C4, C4
C5, C3
86
1. Berikut adalah alat-alat pernapasan pada
manusia.
1) Trakea 5) Bronkiolus
2) Laring 6) Faring
3) Hidung 7) Pulmo
4) Bronkus
Urutan sistem pernapasan manusia adalah
…..
A. 3-2-6-1-4-5 dan 7
B. 3-6-2-1-4-5 dan 7
C. 3-2-6-4-5-1 dan 7
D. 3-6-2-4-1-5 dan 7
E. 3-2-6-1-5-4 dan 7
2. Faktor utama yang mengatur frekuensi
pernapasan adalah …….
A. Jumlah eritrosit
B. CO2 dalam darah
C. Darah melalui aorta
D. Hemoglobin dalam darah
E. H2O dalam darah
3. Kebanyakan merokok dapat menyebabkan
emfisema (tertutupnya sebagian area paru-
paru), akibatnya menurunnya luas area
untuk pertukaran gas. Berikut ini adalah
gejala yang mungkin diderita oleh orang
yang menderita emfisema yaitu......
A. pH darah yang lebih rendah dari orang
normal.
B. Nafas yang panjang namun lemah
C. Kadar oksi-haemoglobin lebih tinggi dari
orang normal
D. Kemampuan Hb untuk mengikat O2 lebih
tinggi dari orang normal
E. Semua pernyataan di atas salah
4. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan mekanisme
pernafasan dada pada proses......
A. Respirasi D. Inspirasi
B. Ekskresi E. Ekspresi
C. Eksirasi
5. Pada percobaan menghitung kecepatan
pernafasan dengan probandus I pada kondisi
rileks dan probandus II setelah melakukan
lari-lari kecil, maka dapat disusun hipotesis
(dugaan sementara) yaitu.....
A. Usia manusia mempengaruhi kecepatan
bernafas
B. Jenis kelamin mempengaruhi kecepatan
bernafas
C. Aktivitas tubuh mempengaruhi kecepatan
bernafas
D. Suhu tubuh mempengaruhi kecepatan
bernafas
E. Kadar CO2 mempengaruhi kecepatan
bernafas
SOAL POSTES
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Tahun Pelajaran 2010/2011
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/program : XI/IPA
Hari / tanggal :
Waktu : 45 menit
PETUNJUK UMUM:
1. Isikan identitas anda ke lembar jawab yang tersedia.
2. Periksa jumlah halaman sebelum anda menjawabnya.
3. Laporkan kepada peneliti apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas atau kurang lengkap.
4. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum menyerahkannya ke pengawas ujian.
5. Lembar soal masih dalam keadaan seperti semula saat anda mengumpulkannya kembali.
PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, kemudian berilah tanda silang (X) pada
huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawab yang tersedia!
Lampiran 13. Soal postes
87
6. Perhatikan percobaan dibawah ini! Alat
pernafasan apa yang tidak bisa ditunjukkan
dalam percobaan tersebut...
A. Trakhea
B. Diafragma
C. Paru-paru
D. Bronkhus
E. Tulang rusuk
7. Percobaan menggunakan botol/diligent dan
percobaan menggunakan air kapur secara
berturut-turut merupakan percobaan untuk
membuktikan.....
A. Kapasitas vital paru-paru dan bahaya
merokok
B. Bahaya merokok dan pernapasan pada
hewan
C. Pernapasan mengeluarkan CO2 dan
pernapasan pada hewan
D. Kapasitas vital paru-paru dan pernapasan
mengeluarkan CO2
E. Pernapasan mengeluarkan CO2 dan
bahaya merokok
8. Jika kita menghembuskan nafas di depan
cermin. Apa yang akan terjadi?.....
A. Cermin akan menjadi basah karena
adanya H2O
B. Cermin akan menjadi basah karena O2
C. Cermin akan menjadi bersih
D. Cermin akan menjadi kering karena
adanya O2
E. Cermin akan menjadi basah karena CO2
9. Saat kita menganalogikan proses respirasi
sel dengan sebuah mobi. Manakah
pernyataan ini yang tepat?.....
A. Mitokondria adalah mesin mobil
B. Mitokondria adalah kursi yang terdapat di
dalam mobil
C. Mitokondria adalah bahan bakar mobil
D. Mitokondria adalah rem mobil
E. Mitokondria adalah orang yang
mengendarai mobil
10. Mengapa pada penderita TBC, nafas
penderita menjadi terengah-engah? karena....
A. Terjadi peradangan pada paru-paru
B. Adanya bintil-bintil pada dinding
alveolus sehingga sel paru-paru akan mati
dan paru-paru menjadi kecil
C. Penderita merokok terus menerus,
sehingga asap rokok masuk ke paru-paru
D. Penyumbatan saluran pernafasan karena
alergi
E. Penyumbatan batang tenggorok oleh
lendir
11. Siapakah yang disebut perokok pasif?...
A. Orang yang merokok 1 bungkus sehari
B. Orang yang memproduksi rokok
C. Orang yang bekerja di pabrik rokok
D. Orang yang tidak merokok berada di
ruangan berasap rokok
E. Orang yang merokok di tempat yang
disediakan
12. Apabila kita sedang bekerja berat, nafas kita
menjadi lebih cepat, dikarenakan.....
A. Tingginya aktivitas tubuh memerlukan
banyak makanan
B. Bekerja berat memerlukan energi yang
besar
C. Bekerja berat perlu gerakan yang banyak
D. Bekerja berat menyebabkan darah
beredar lebih cepat
E. Semakin tinggi aktivitas tubuh, frekuensi
pernafasan semakin besar
13.
Percobaan di atas bertujuan untuk....
A. Menjelaskan pengaruh rokok terhadap
kesehatan
B. Mengetahui proses pernafasan dada
C. mengetahui proses pernafasan perut
D. Mengukur volume udara pernafasan
E. Membuktikan bahwa pernafasan
mengeluarkan CO2 dan H2O
14. Dalam percobaan mengetahui kandungan
dalam rokok diperoleh bahwa zat “X”
mampu mengikat hemoglobin dalam darah
sehingga membuat darah tidak mampu
mengikat oksigen. Zat yang dimaksud
yaitu.....
A. Tar D. CO2
B. Nikotin E. CO
C. Tembakau
88
15. Pada acara ulang tahun, teman-teman
menyuruh Andi (seorang perokok berat)
untuk memadamkan lilin yang berjarak 10
langkah darinya. Menurut kalian, berapa
jarak yang dapat ditempuh andi sehingga
lilin bisa padam?.....
A. 10 langkah dari Andi
B. Andi tidak bisa memadamkan lilin
C. > 10 langkah dari Andi
D. < 10 langkah dari Andi
E. Semua jawaban benar
16. Bronkhitis adalah peradangan yang terjadi
pada....
A. Pangkal tenggorok
B. Cabang batang tenggorok
C. Batang tenggorok
D. Selaput tenggorok
E. Cabang tenggorok
17. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan
tentang mekanisme pernapasan
1. Otot antar tulang rusuk berkontraksi,
tulang rusuk naik, volume dada
membesar, tekanan udara turun, udara
masuk.
2. Otot sekat rongga dada mengerut,
volume rongga dada mengecil, udara
keluar.
3. Otot antar tulang rusuk kendur, tulang
rusuk turun, volume rongga dada
mengecil, tekanan bertambah, akibatnya
udara keluar.
4. Otot sekat rongga dada mendatar, volume
rongga dada membesar, udara masuk.
Pernyataan yang benar tentang mekanisme
pernapasan dada adalah …….
A. 1 dan 2 D. 2 dan 3
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 1 dan 4
18. Seorang siswa disuruh oleh gurunya untuk
menghitung frekuensi bernafas anggota
keluarga di rumahnya. Data yang diperoleh
berikut.
No. Anggota keluarga Frekuensi
bernafas/menit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kakek
Nenek
Ayah
Ibu
Kakak
Adik
12-15
13-16
14-17
14-18
15-18
20-24
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat
disimpulkan bahwa kecepatan pernafasan
dipengaruhi oleh faktor.....
A. Berat badan D. Usia
B. Jenis kelamin E. Aktivitas
C. Kegiatan tubuh
19. Pekerja di pertambangan batubara
melakukan pemeriksaan X-ray/photo rontgen
dan ditemukan bercak-bercak hitam kecil
pada bagian dada. Apakah yang
menyebabkan bercak-bercak hitam tersebut?
A. Udara kotor mengumpul dalam alveolus
B. Penderita sering merokok
C. Penderita tertelan batubara saat
menambang
D. Serbuk batubara menempel pada
diafragma
E. Serbuk batubara menempel pada
sekeliling bronkhiolus
20. Saat kita menghirup udara sekuat-kuatnya
dan meniupkan ke dalam balon sekuat-
kuatnya, kemudian mengukur diameter
balon. Kegiatan ini berfungsi untuk
mengetahui.....
A. Kapasitas vital paru-paru
B. Volume residu
C. Volume cadangan inspirasi
D. Volume cadangan ekspirasi
E. Volume tidal
21. Seorang perokok memeriksakan paru-
parunya ke rumah sakit menggunakan
pemeriksaan X-ray dan ditemukan bahwa
terdapat substansi hidrokarbon yang bersifat
lengket dan menempel pada paru-paru.
Substansi tersebut adalah.....
A. Tar D. Gas CO2
B. Nikotin E. Gas O2
C. Gas CO2
22. Dalam keadaan biasa, Ima (seorang pelajar)
mempunyai kapasitas total pernafasan
sebanyak 4500 ml. Andaikan kamu seorang
pelari, kira-kira berapa jumlah kapasitas
total pernafasanmu dibandingkan Ima?
A. 5000 ml D. 10.000 ml
B. 2500 ml E. 500 ml
C. tidak dapat dihitung
89
23.
Gambar di atas menunjukkan proses
pernafasan pada fase.....
A. Inspirasi pada pernafasan dada
B. Ekspirasi pada pernafasan dada
C. Inspirasi pada pernafasan perut
D. Ekspirasi pada pernafasan perut
E. Inspirasi dan Ekspirasi
24. Perbedaan fermentasi asam laktat pada otot
manusia dan fermentasi asam laktat pada
pembuatan keju adalah....
A. Fermentasi asam laktat pada manusia
menjadikan mereka kesulitan bernafas,
fermentasi asam laktat pada keju
memberikan warna kuning pada keju
B. Fermentasi asam laktat pada manusia
menjadikan otot kaku dan sakit,
fermentasi asam laktat pada keju
memberikan aroma khas
C. Fermentasi asam laktat pada manusia
memberikan manfaat untuk cadangan
asam laktat, fermentasi asam laktat pada
keju memberikan warna kuning pada
keju
D. Fermentasi asam laktat pada manusia
digunakan sebagai cadangan asam laktat
yang sangat bermanfaat, fermentasi asam
laktat pada keju memberikan aroma yang
khas pada keju
E. Fermentasi asam laktat pada manusia
sama dengan fermentasi asam laktat pada
keju
25. Pernahkah anda melihat seorang penderita
asma menggunakan inhaler. Menurut kalian,
bagaimana proses kerja alat tersebut?
A. Menenangkan pikiran
B. Menegangkan otot bronkhus
C. Mengendurkan otot bronkhus
D. Memberikan nafas buatan
E. Menyaring udara yang masuk
26. Mengapa bayi yang baru lahir pada
umumnya menangis?
A. Karena melihat orang asing di sekitarnya
B. Karena tidak bisa melihat apapun
C. Karena tidak diberi makanan yang cukup
D. Karena tidak tahan terhadap lingkungan
yang baru
E. Karena kesulitan bernafas akibat paru-
paru terisi cairan ketuban
27. Sering kita menjumpai operasi penghilangan
tonsil pada penderita tonsilitas. Apakah anda
setuju dengan upaya tersebut?
A. Saya setuju karena untuk operasi tonsil
tidak sakit
B. Saya setuju karena tonsil tidak berguna
bagi tubuh
C. Saya tidak setuju karena peradangan
tonsil tidak membuat kesakitan yang
berarti
D. Saya tidak setuju karena tonsil berguna
untuk kekebalan tubuh
E. Saya setuju karena karena tidak ada efek
samping yang ditimbulkan jika tonsil
dihilangkan
28. Pertukaran gas CO2 dan O2 pada alveolus
terjadi secara.....
A. Imbimbisi D. Transpor aktif
B. Endositosis E. Difusi
C. Osmosis
29. Dibawah ini merupakan ciri-ciri salah satu
alat pernapasan manusia.
1. Tersusun atas lempengan tulang rawan
2. Memiliki epiglotis
3. Terdapat selaput suara yang bergetar saat
manusia bicara
4. Menghubungkan antara faring dengan
trakea
Alat pernapasan yang dimaksud adalah.....
A. Laring D. Bronkus
B. Hidung E. Bronkiolus
C. Tenggorokan
30. Reaksi kimia proses pernapasan adalah....
A. 6 C2H12O6 + O2 6 CO2 +
6 H2O + E
B. 6 C2H12O6 + O2 CO2 +
6 H2O + E
C. C2H12O6 + 6 O2 6 CO2 +
6 H2O + E
90
D. C6H12O6 + 6 O2 CO2 +
6 H2O + E
E. C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 +
6 H2O + E
31. Pada suatu percobaan diperlukan berbagai
peralatan yaitu syringe/botol penyemprot,
kapas, selang plastik dan rokok. Bagaimana
menyusun alat-alat tersebut sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui pangaruh
rokok terhadap paru manusia?
A. Rokok dimasukkan dalam selang pada
salah satu ujung, kapas dimaasukkan di
tengah selang dan syringe di ujung yang
lainnya
B. Rokok dimasukkan di bagian tengah,
kapas disalah satu ujung dan syringe di
ujung lainnya
C. Kapas dimasukkan dalam syringe lalu
dimasukkan pada salah satu ujung selang,
rokok di ujung yang lainnya
D. kapas dibakar dengan rokok yang
menyala dan diletakkan di salah satu
ujung selang, syringe di ujung yang lain
E. Semua langkah-langkah di atas bisa
digunakan
32. Mengapa saat kita makan tidak boleh
berbicara?
A. Karena makanan akan masuk ke dalam
saluran pernafasan
B. Untuk menjaga sopan santun
C. Agar makanan yang kita makan cepat
tercerna dalam tubuh
D. Karena dapat merusak saluran
pencernaan dan pernafasan
E. Karena menimbulkan kematian
33. Apa yang harus segera kalian lakukan saat
melihat seseorang yang shock karena
sengatan listrik?
A. Menolongnya dan melarikannya ke
rumah sakit
B. Menolong dan meletakannya pada tempat
yang aman serta memberikan nafas
buatan bila tidak ada alat pernafasan
buatan
C. Panik dan segera minta tolong
D. Membiarkannya dan menganggap bahwa
ia sudah mati
E. Pasrah saja karena kita tidak bisa
melakukan apa-apa
34. Otot yang memisahkan antara rongga dada
dan rongga perut adalah …….
A. Otot perut
B. Otot dada
C. Otot diafragma
D. Otot antar tulang rusuk
E. Otot jantung
35. Andi adalah seorang atlit lari tingkat
nasional. Setelah ia berlari cepat selama 30
menit, apa yang bisa kamu amati dari Andi?
sertakan alasan yang tepat!!.....
A. Ia bernafas dengan cepat untuk
mengurangi penumpukkan laktat
B. Ia bernafas dengan cepat untuk
meningkatkan penumpukan laktat
C. Ia kesulitan bernafas karena laktat yang
tertimbun menutup saluran pernafasan
D. Ia kesulitan bernafas karena tidak
terbiasa berlari cepat
E. Ia bernafas seperti saat ia tidak
beraktivitas
SELAMAT MENGERJAKAN
91
KUNCI JAWABANSOAL POSTES
1. B 21. A
2. B 22. A
3. A 23. C
4. D 24. B
5. C 25. C
6. E 26. E
7. D 27. D
8. A 28. E
9. A 29. A
10. B 30. E
11. D 31. A
12. E 32. A
13. D 33. B
14. E 34. C
15. D 35. A
16. C
17. B
18. D
19. E
20. A
Lampiran 14. Kunci jawaban soal tes evaluasi (postes)
92
DAFTAR PESERTA PENELITIAN KELAS XI IPA 2 DAFTAR PESERTA PENELITIAN KELAS XI IPA 3
SMA NEGERI 1LASEM SMA NEGERI 1 LASEM
Lampiran 15. Daftar peserta penelitian
96
Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa
dalam Pembuatan Laporan Hasil Percobaan
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Pendahuluan
Laporan yang dibuat oleh siswa mencakup kelima sub bab
pendahuluan
5
Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 4 sub bab
pendahuluan
4
Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 3 sub bab
pendahuluan
3
Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 2 sub bab
pendahuluan
2
Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 1 sub bab
pendahuluan
1
2. Isi
Hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan praktikum/penelitian
yang telah dilakukan
5
Hasil penelitian tidak sesuai dengan praktikum, tetapi
pembahasannya sudah sesuai dengan hasil penelitian
4
Hasil penelitian sesuai dengan praktikum, tetapi pembahasannya
tidak tepat
3
Hasil penelitian dan pembahasan tidak sesuai dengan praktikum 2
Ada hasil penelitian, tetapi tidak dibahas 1
3. Penutup
Simpulan dan saran benar, daftar pustaka ≥ 3 5
Simpulan dan saran benar, daftar pustaka < 3 4
Simpulan benar, daftar pustaka < 3, tidak ada saran 3
Simpulan benar, tetapi tidak ada saran dan daftar pustaka 2
Simpulan salah, tidak ada saran dan tidak ada daftar pustaka 1
Lampiran 18. Rubrik penilaian laporan
97
Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa
dalam Pembuatan Laporan Hasil Percobaan (Revisi)
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Judul
Judul mencerminkan topik utama yang dapat mengidentifikasi
konsep yang dibahas, maksimal 15 kata
3
Judul mencerminkan topik utama yang dapat mengidentifikasi
konsep yang dibahas, > 15 kata
2
Judul tidak mencerminkan topik utama yang dapat
mengidentifikasi konsep yang dibahas
1
2. Latar Belakang
Memuat secara jelas tentang timbulnya suatu masalah, teori-teori
dan logika-logika yang mendasarai timbulnya gagasan
pemecahan masalah
3
Memuat salah satu dari kedua komponen yang ada dalam latar
belakang
2
Latar belakang tidak berhubungan dengan praktikum yang
dilakukan
1
3. Rumusan masalah
Ditulis berdasarkan tujuan dan topik permasalahan, dinyatakan
dalam bentuk kalimat tanya atau alternatif yang secara implisist
mengandung pertanyaan
3
Rumusan masalah tidak sesuai dengan tujuan dan topik
permasalahan
2
Tidak ada rumusan masalah 1
4. Hipotesis
Sesuai dengan rumusan masalah dan merupakan jawaban
sementara tentang permasalahan
3
Hipotesis tidak sesuai dengan rumusan masalah 2
Tidak ada hipotesis yang dirumuskan
1
5. Landasan teori
Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara
detail serta pustaka yang diacu
3
Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara
detail, tetapi tidak dituliskan pustaka yang diacu
2
Tidak ada landasan teori dalam laporan 1
98
6. Metode penelitian
Meliputi alat, bahan dan prosedur kerja yang ada dalam
praktikum dengan tepat
3
Meliputi alat,bahan dan prosedur kerja, tetapi tidak sesuai dengan
praktikum
2
Tidak menuliskan prosedur kerja dalam laporan 1
7. Pembahasan
Menguraikan teori yang mendukung pembahasan, pengolahan
data dan analisis yang dilakukan serta diskusi temuan-temuan
dalam penelitian tersebut
3
Menguraikan 2 komponen dari tiga komponen di atas 2
Menguraikan satu komponen dari tiga komponen di atas 1
8. Simpulan
Sesuai dengan tujuan dan berawal dari proses analisis yang telah
dilakukan
3
Tidak sesuai dengan tujuan percobaan 2
Tidak membuat simpulan pada akhir percobaan 1
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 PA-01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 87 sangat aktif 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
2 PA-02 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
3 PA-03 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
4 PA-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif
5 PA-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93 sangat aktif 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 60 cukup aktif
6 PA-06 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 11 73 cukup aktif 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 aktif
7 PA-07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif
8 PA-08 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 10 67 cukup aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
9 PA-09 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
10 PA-10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 87 sangat aktif 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 cukup aktif
11 PA-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
12 PA-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
13 PA-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
14 PA-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
15 PA-15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 sangat aktif 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif
16 PA-16 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 11 73 cukup aktif 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70 cukup aktif
17 PA-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif
18 PA-18 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 sangat aktif
19 PA-19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
20 PA-20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 cukup aktif
21 PA-21 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 sangat aktif
22 PA-22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
23 PA-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
24 PA-24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
25 PA-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
26 PA-26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
27 PA-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
28 PA-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
29 PA-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif
30 PA-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
31 PA-31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
32 PA-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
Jumlah siswa adalah: 32 Jumlah siswa adalah: 32
No No
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5 62,5
%
0
0
12,5
25aktif
sangat aktif
∑
0
0
4
8
20
Kriteria
tidak aktif
kurang aktif
cukup aktif
0
18,75
28,125
53,125
Kriteria
tidak aktif
kurang aktif
cukup aktif
aktif
sangat aktif
∑
0
0
6
9
17
%
0
Aktivitas Siswa dalam Praktikum
Aspek yang dinilai
Aktivitas Siswa dalam Diskusi
Aspek yang dinilai
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA 2
Kriteria∑ %Kriteria∑ %No Kode
Lampiran 20. Analisis aktivitas siswa dalam praktikum dan diskusi
101
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 PB-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
2 PB-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
3 PB-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
4 PB-04 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
5 PB-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
6 PB-06 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
7 PB-07 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
8 PB-08 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
9 PB-09 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
10 PB-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
11 PB-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
12 PB-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
13 PB-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
14 PB-14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
15 PB-15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
16 PB-16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
17 PB-17 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
18 PB-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
19 PB-19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
20 PB-20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
21 PB-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
22 PB-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
23 PB-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
24 PB-24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
25 PB-25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
26 PB-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
27 PB-27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
28 PB-28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
29 PB-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif
30 PB-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
31 PB-31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
32 PB-32 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif
No No
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
aktif
sangat aktif
∑ %
0
0 0
0
0
10
22
0
31,25
68,75
Jumlah siswa: 32
Kriteria
tidak aktif
kurang aktif
cukup aktif
0
0
9,375
15,625
75
0
0
3
5
24
tidak aktif
kurang aktif
cukup aktif
aktif
sangat aktif
Jumlah siswa: 32
Kriteria ∑ %
Aktivitas Siswa dalam Praktikum Aktivitas Siswa dalam Diskusi
Aspek yang dinilai Aspek yang dinilai
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA 3
No Kode ∑ % Kriteria ∑ % Kriteria
102
1 2 3 1 2
1 095232 Agung Sulismiyanto PA-01 67 73 87 75,67 83 87 85 83 81,22 tuntas
2 095088 Alfiatun Ni'mah Widiyanti PA-02 67 60 73 66,67 73 73 73 69 69,56 tidak tuntas
3 095089 Alfiyatul Karimah PA-03 67 60 73 66,67 81 80 80,5 89 78,72 tuntas
4 095155 Ani Munawaroh PA-04 67 67 87 73,67 79 87 83 86 80,89 tuntas
5 095054 Anisah Emilia PA-05 73 53 87 71 78 87 82,5 94 82,5 tuntas
6 095202 Diana Eka Silviana PA-06 80 73 87 80 78 87 82,5 89 83,83 tuntas
7 095058 Faiqotun Ni'mah PA-07 67 67 87 73,67 78 87 82,5 97 84,39 tuntas
8 095242 Hani Emiasari PA-08 80 73 87 80 76 87 81,5 83 81,5 tuntas
9 095132 Ika Devi Apriyani PA-09 73 53 87 71 80 87 83,5 91 81,83 tuntas
10 095246 Istiadah Hanifah Putri PA-10 67 73 87 75,67 84 87 85,5 69 76,72 tuntas
11 095209 Lathifatunnur PA-11 67 73 87 75,67 82 87 84,5 94 84,72 tuntas
12 095248 Latifah PA-12 67 73 87 75,67 82 87 84,5 89 83,06 tuntas
13 095166 Lintang Putri Asriani PA-13 67 67 87 73,67 82 87 84,5 97 85,06 tuntas
14 095103 Maulida Rizkiana PA-14 67 60 73 66,67 85 80 82,5 86 78,39 tuntas
15 095213 Minhatunna'im PA-15 73 53 73 66,33 79 87 83 80 76,44 tuntas
16 095215 Muhammad Riyadul Lutfi PA-16 80 73 87 80 79 87 83 77 80 tuntas
17 095216 Ni'mah Syabana PA-17 73 53 73 66,33 73 73 73 69 69,44 tidak tuntas
18 095217 Ninda Yulia Widyantari PA-18 80 73 87 80 81 87 84 80 81,33 tuntas
19 095069 Novi Ayuningsih PA-19 73 53 73 66,33 75 87 81 89 78,78 tuntas
20 095218 Novita Rahmawati PA-20 73 53 73 66,33 77 87 82 74 74,11 tidak tuntas
21 095071 Nur Arif Rohman PA-21 80 73 87 80 78 87 82,5 83 81,83 tuntas
22 095072 Nur Azizah PA-22 73 53 87 71 78 87 82,5 89 80,83 tuntas
23 095142 Riza Ramadhanu PA-23 73 53 87 71 75 87 81 94 82 tuntas
24 095225 Siti Jumairoh PA-24 73 53 73 66,33 75 87 81 80 75,78 tuntas
25 095146 Siti Koniah PA-25 67 67 87 73,67 80 87 83,5 80 79,06 tuntas
26 095147 Siti Mardiyah PA-26 67 67 87 73,67 76 87 81,5 71 75,39 tuntas
27 095226 Siti Marfu'ah PA-27 67 73 87 75,67 84 87 85,5 89 83,39 tuntas
28 095149 Tanti Sri Haryanti PA-28 73 53 87 71 78 87 82,5 91 81,5 tuntas
29 095115 Uun Siti Khoiriyah PA-29 67 60 73 66,67 78 80 79 83 76,22 tuntas
30 095260 Vinandita Utari Putri PA-30 67 73 87 75,67 83 87 85 89 83,22 tuntas
31 095231 Yayuk Muzaro'ah PA-31 73 53 73 66,33 79 87 83 80 76,44 tuntas
32 095117 Yulia Rahma Nur H. PA-32 67 60 73 66,67 79 80 79,5 83 76,39 tuntas
2275 2021 2630 2309 2528 2728 2628 2697 2545
71,09 63,2 82,2 72,15 79 85,3 82,125 84,28125 79,52
Keterangan ∑ %
Tuntas 29 90,63
Tidak Tuntas 3 6,2
Daftar Nilai Kelas XI IPA 2
SMA Negeri 1 Lasem
Jumlah
Rata-Rata
No NIS Nama KodeNilai LKS Nilai LDS
Rata2 Rata2 KeteranganNilai Postes NH
Lampiran 21. Hasil belajar siswa
103
1 2 3 1 2
1 095121 Ahmad Al Ma'ruf PB-01 80 60 73 71 86 87 86,5 83 80,2 tuntas
2 095154 Ahmad Ali Mahfud PB-02 67 73 87 75,67 82 87 84,5 89 83,1 tuntas
3 095091 Anggit Nurcahyo PB-03 87 73 80 80 77 80 78,5 83 80,5 tuntas
4 095092 Anita Zulaikha PB-04 87 73 87 82,33 78 87 82,5 77 80,6 tuntas
5 095235 Ayu Dwi Octaviani PB-05 67 73 87 75,67 80 87 83,5 83 80,7 tuntas
6 095056 Ayuk Suryani PB-06 80 60 73 71 79 87 83 86 80 tuntas
7 095204 Efi Akmalia PB-07 67 73 87 75,67 87 87 87 77 79,9 tuntas
8 095057 Elisabeth Fitriany Sagala PB-08 67 53 80 66,67 73 73 73 74 71,2 tidak tuntas
9 095129 Eva Rohny Oktaviana PB-09 67 73 87 75,67 80 87 83,5 80 79,7 tuntas
10 095240 Fauzia Rahmah PB-10 67 73 73 71 95 93 94 77 80,7 tuntas
11 095098 Ita Dwi Yuliyani PB-11 87 73 87 82,33 78 87 82,5 86 83,6 tuntas
12 095099 Khuzaimah PB-12 87 73 87 82,33 75 87 81 86 83,1 tuntas
13 095210 Lilis Idayati PB-13 67 73 87 75,67 80 93 86,5 80 80,7 tuntas
14 095170 Muhammad Ibnu Farid PB-14 67 67 73 69 77 87 82 77 76 tuntas
15 095109 Mutmainah PB-15 87 73 87 82,33 83 93 88 80 83,4 tuntas
16 095250 Najih Fikriyah PB-16 67 73 73 71 79 87 83 80 78 tuntas
17 095067 Nayla Ma'unah PB-17 67 67 73 69 78 87 82,5 86 79,2 tuntas
18 095068 Nor Afifah PB-18 80 60 73 71 80 87 83,5 86 80,2 tuntas
19 095070 Nugraeni Saputri Nur Hidayah PB-19 67 53 80 66,67 88 87 87,5 83 79,1 tuntas
20 095138 Nur Makhmudah PB-20 67 67 73 69 79 87 83 69 73,7 tidak tuntas
21 095074 Nurul Hidayati PB-21 80 60 73 71 85 87 86 89 82 tuntas
22 095254 Ria Sanjaya PB-22 80 60 73 71 75 87 81 83 78,3 tuntas
23 095177 Setiadi Arianto PB-23 67 73 73 71 80 87 83,5 74 76,2 tuntas
24 095081 Sriyati PB-24 67 67 73 69 78 73 75,5 66 70,2 tidak tuntas
25 095148 Susi Siswati PB-25 67 67 73 69 80 87 83,5 89 80,5 tuntas
26 095257 Sutinah PB-26 67 73 73 71 84 87 85,5 77 77,8 tuntas
27 095151 Tira Antika Putri PB-27 67 67 73 69 81 87 84 83 78,7 tuntas
28 095262 Wiga Dini Ervian PB-28 67 53 80 66,67 87 80 83,5 66 72,1 tidak tuntas
29 095265 Yulia Fitriani PB-29 67 73 73 71 85 87 86 89 82 tuntas
30 095118 Yuliana Istigfaroh PB-30 87 73 87 82,33 79 87 83 83 82,8 tuntas
31 095084 Yuni Astuti PB-31 67 53 80 66,67 85 87 86 86 79,6 tuntas
32 095085 Yuniati PB-32 67 53 80 66,67 83 80 81,5 91 79,7 tuntas
2329 2135 2518 2327 2596 2753 2675 2598 2533
72,8 66,7 78,7 72,73 81,1 86 83,58 81,1875 79,2
Keterangan ∑ %
Tuntas 28 87,5
Tidak Tuntas 4 9,4
Daftar Nilai Kelas XI IPA 3
SMA Negeri 1 Lasem
KeteranganNilai Postes
Jumlah
Rata-Rata
Rata2 Rata2 NHNilai LDSNilai LKS
KodeNamaNISNo
106
ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA
No Pertanyaan
Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3
Jawaban Persentase (%) Kriteria
Jawaban Persentase (%) Kriteria
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah suasana pembelajaran materi sistem
respirasi dengan kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri yang diterapkan menyenangkan?
30 2 93,75 6,25 Sangat
baik 32 0 100 0
Sangat
baik
2. Apakah kalian tertarik mengikuti kegiatan
pembelajaran materi sistem respirasi dengan
metode inkuiri?
32 0 100 0 Sangat
baik 30 2 93,75 6,25
Sangat
baik
3. Apakah pembelajaran materi sistem respirasi
manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar
kalian di kelas?
32 0 100 0 Sangat
baik 31 1 96,88 3,12
Sangat
baik
4. Apakah guru menghubungkan materi dengan
peristiwa kehidupan yang terkait? 30 2 93,75 6,25
Sangat
baik 32 0 100 0
Sangat
baik
5. Guru sudah melibatkan saya aktif dalam
pembelajaran? 31 1 96,88 3,12
Sangat
baik 26 6 81,25 18,75 Baik
6. Guru sudah menggunakan langkah-langkah
dalam metode ilmiah dalam kegiatan praktikum? 29 3 90,62 9,38
Sangat
baik 32 0 100 0
Sangat
baik
7. Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya
dalam pembelajaran? 32 0 100 0
Sangat
baik 29 3 90,62 9,375
Sangat
baik
8. Saya senang dengan media dan metode yang
digunakan guru? 31 1 96,88 3,12
Sangat
baik 32 0 100 0
Sangat
baik
9. Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran
yang diajarkan? 29 3 90,62 9,38
Sangat
baik 30 2 93,75 6,25
Sangat
baik
10. Apakah anda menyukai pendekatan
pembelajaran seperti ini? 31 1 96,88 3,12
Sangat
baik 30 2 93,75 6,25
Sangat
baik
Rata-Rata Kelas 30,7 1,3 95,94 4,06
Sangat
baik 30,4 1,6 95 5
Sangat
baik
Lampiran 23. Analisis angket tanggapan siswa
108
FOTO PENELITIAN KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INKUIRI
PADA MATERI SISTEM RESPIRASI MANUSIA DI KELAS XI IPA
SMA NEGERI 1 LASEM
Guru melakukan orientasi pada siswa
Guru melakukan orientasi pada siswa Guru membimbing siswa dalam
pembuatan proposal kegiatan
Siswa melakukan praktikum sesuai
proposal
Siswa melakukan analisis data hasil
praktikum
Lampiran 25. Dokumentasi penelitian
109
Siswa mempresentasikan hasil
praktikum di depan kelas
Siswa mengajukan pertanyaan saat
diskusi berlangsung
Siswa mengerjakan soal postes
dengan sungguh-sungguh
Observer melakukan penilaian
aktivitas siswa pada saat praktikum