efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi ...

123
EFEKTIVITAS KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INKUIRI PADA MATERI SISTEM RESPIRASI MANUSIA DI SMA NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Laily Mu’ayadah 4401407082 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi ...

EFEKTIVITAS KEGIATAN LABORATORIUM

BERBASIS INKUIRI PADA MATERI

SISTEM RESPIRASI MANUSIA

DI SMA NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG

skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh

Laily Mu’ayadah

4401407082

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang

berjudul ”Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi

Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang”

disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing.

Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang telah

diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh

gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, Juli 2011

Laily Mu’ayadah

4401407082

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi

Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang

Disusun oleh :

Nama : Laily Mua’yadah

NIM : 4401407082

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada hari Jum’at

tanggal 8 Juli 2011.

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Dr. Kasmadi Imam S., M.S. Dra. Aditya Marianti, M.Si.

19511115 197903 1001 19671217 199303 2001

Penguji Utama

Dra. Aditya Marianti, M.Si.

19671217 199303 2001

Anggota Penguji / Anggota Penguji /

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. Drs. Supriyanto, M.Si.

19621028 198803 2002 19510919 197903 1005

iv

ABSTRAK

Mu’ayadah, Laily. 2011. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

pada Materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten

Rembang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir.

Nur Rahayu Utami, M. Si dan Drs. Supriyanto, M. Si.

Proses belajar mengajar biologi di SMA N 1 Lasem umumnya masih

bersifat Teacher centered learning. Guru belum memanfaatkan media dan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa, sehingga aktivitas siswa belum

mencapai maksimum. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang belum

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan di SMA Negeri 1

Lasem. Permasalahan pembelajaran di SMA Negeri 1 Lasem dapat diminimalkan

dengan menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri menjadikan siswa dapat mengeksplorasi gejala, merumuskan

permasalahan, mengusulkan hipotesis, mendesain dan melaksanakan cara

pengujian hipotesis, mengorganisasikan dan menganalisa data yang diperoleh

serta mengambil simpulan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre Experimental dengan desain One

Shot Case Study. Sampelnya adalah kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 di SMA Negeri

1 Lasem Tahun Ajaran 2010/2011. Variabel bebas meliputi kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri, variabel terikat yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI

Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 di SMA Negeri 1 Lasem serta variabel

kendali adalah guru, sarana dan prasarana pembelajaran. Sebagai data pendukung

adalah tanggapan siswa dan tanggapan guru. Data tentang aktivitas, hasil belajar

dan tanggapan siswa dianalisis menggunakan analisa deskriptif kuantitatif,

sedangkan data tentang tanggapan guru dianalisis menggunakan analisa deskriptif.

Hasil penelitian pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 menunjukkan bahwa >

75% siswa sangat aktif yaitu sebesar 89,84%. Secara klasikal tingkat ketuntasan

siswa dalam kriteria sangat baik sebesar 89,06% serta > 75% tanggapan siswa

kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 selama proses pembelajaran termasuk kriteria sangat

baik.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri efektif diterapkan pada materi

Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem.

Kata kunci: Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, sistem respirasi manusia

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem

Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang ”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan

sebagian waktu dan tenaga demi membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus

hati kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk

melaksanakan penelitian.

3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan

dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.

4. Ibu Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. dosen pembimbing I yang penuh kesabaran

dalam membimbing, memberikan arahan dan motivasi kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat selesai.

5. Bapak Drs. Supriyanto, M.Si. dosen pembimbing II yang penuh kesabaran

dalam membimbing dan memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat selesai.

6. Ibu Dra. Aditya Marianti, M.Si. dosen penguji yang telah memberikan

masukan kepada penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Parmin, S.Pd, M.Pd. dosen wali yang telah memberikan motivasi

kepada penulis.

8. Ibu Dra. Sri Purwaningsih kepala SMA Negeri 1 Lasem yang telah

memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis dalam melakukan

penelitian.

vi

9. Ibu Endang Widyaningsih, S.Pd. guru Biologi SMA Negeri 1 Lasem yang

telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam

melaksanakan penelitian.

10. Bapak dan Ibu tercinta, Kakak, Adik dan semua Keluarga Besar Mbah Kasri

yang dengan tulus memberikan kasih sayang, cinta, semangat dan doa serta

dukungan yang tiada henti-hentinya.

11. Sahabat terdekat, teman-teman Bio ’07 dan teman kos Trisanja 1 yang selalu

memberikan semangat dan dukungan yang tiada henti-hentinya.

12. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan

penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangatlah

penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada

umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Semarang, Juli 2011

Penulis

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..........................................................

PENGESAHAN................................................................................................

ABSTRAK…....................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

DAFTAR GAMBAR........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................

C. Penegasan Istilah......................................................................

D. Tujuan Penelitian......................................................................

E. Manfaat Penelitian....................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka.......................................................................

B. Hipotesis...................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................

B. Populasi dan Sampel.................................................................

C. Variabel Penelitian...................................................................

D. Rancangan Penelitian...............................................................

E. Prosedur Penelitian...................................................................

F. Sumber Data, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data.............

G. Metode Analisis Data...............................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.........................................................................

B. Pembahasan..............................................................................

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan...................................................................................

B. Saran.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Halaman

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

x

1

4

4

5

5

7

13

14

14

14

14

15

19

20

23

26

33

33

34

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Sintaks pembelajaran inkuiri......................................................................

2. Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem respirasi

Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem ......................................

3. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Sistem respirasi

Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem ………..........................

4. Soal yang digunakan untuk penelitian pada pembelajaran materi Sistem

respirasi Manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di kelas

XII IPA SMA Negeri 1 Lasem………………………………...................

5. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 pada materi

Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem…………………………...........

6. Hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 pada materi Sistem

respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem ………………………………………....

7. Analisis hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran materi

Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem...................................................

8. Tanggapan guru terhadap pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia

dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA

Negeri 1 Lasem ………………………………………………………..…

9. Rekapitulasi hasil penelitian efektivitas kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1

Lasem..........................................................................................................

Halaman

9

16

18

18

23

24

25

25

26

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboraorium berbasis inkuiri

pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem

Kabupaten Rembang...................................................................................

2. Rancangan penelitian The One-Shot Case Study........................................

Halaman

13

14

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Jadwal pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia menggunakan

kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem….....…..

2. Silabus ...…………………………………………………………............

3. RPP……………………………………………………………………….

4. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Diskusi Siswa.......................................

5. Kunci Jawaban LKS dan LDS....................................................................

6. Sampel hasil pengerjaan LKS & LDS oleh siswa …………………...…..

7. Daftar nama peserta kelas uji coba……………………………………….

8. Analisis validitas, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal ……….....……

9. Contoh perhitungan validitas butir soal…………………………………..

10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal………………………………

11. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba…………………………….

12. Kisi-kisi soal tes evaluasi (postes)…..................…………………………

13. Soal postes............………………………………………………………..

14. Kunci jawaban soal tes evaluasi (postes)…………...……………………

15. Daftar peserta penelitian.........……………………………………………

16. Sampel hasil observasi aktivitas siswa……………………………...........

17. Lembar penilaian laporan...........................................................................

18. Rubrik penilaian laporan………………....................................................

19. Sampel pengerjaan soal evaluasi (postes) oleh siswa………………...….

20. Analisis aktivitas siswa selama praktikum dan diskusi……………..........

21. Hasil belajar siswa ……………………………….....................................

22. Sampel hasil angket tanggapan siswa…………………………………….

23. Analisis angket tanggapan siswa…………………………………………

24. Hasil wawancara guru……………………………………………………

25. Dokumentasi penelitian…………………………………………………..

26. Surat penetapan dosen pembimbing………………………………...........

27. Surat ijin penelitian……………………………………………………….

28. Surat keterangan penelitian………………………………………………

Halaman

36

37

39

48

52

65

78

79

81

82

83

84

86

91

92

93

95

96

99

100

102

104

106

107

108

110

111

112

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas bangsa, melalui

kegiatan pendidikan di sekolah, diharapkan dapat menciptakan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dapat

memajukan bangsa. Pemerintah telah memprogramkan suatu kurikulum sebagai

acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai

ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam setiap jenjang dan

jalur pendidikan khususnya pada jalur sekolah.

Kurikulum yang sekarang diterapkan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), merupakan kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dan dikembangkan sesuai

dengan potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya

masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik (Mulyasa 2004). Dalam

kurikulum ini, memungkinkan terjadinya interaksi dalam pembelajaran, sehingga

pola pembelajarannya mengarah pada aktivitas siswa untuk menguji pengetahuan

awalnya atau Student centered learning (Saptono 2003). Student centered

learning menekankan pada kebutuhan siswa dan mengandung berbagai proses

pembelajaran yang menjadikan siswa aktif (Good dan Robertson 2006).

Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang

karakteristiknya memenuhi harapan tersebut. Strategi tersebut menghadirkan

situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka.

Inti dari pembelajaran kontekstual adalah inkuiri. Inkuiri dapat

didefinisikan sebagai suatu pencarian kebenaran, informasi atau pengetahuan.

Inkuiri lebih menekankan pada “how we come to know” dan mengurangi “what we

know”. Hal ini menjadikan siswa lebih dilibatkan aktif dalam mengkonstruksi

pengetahuan, memperoleh informasi, memecahkan masalah dan mencari

2

kebenaran atau pengetahuan daripada mengkonsumsi pengetahuan. Proses inkuiri

dimulai dengan mengumpulkan informasi dengan menggunakan organ indera

seperti melihat, mendengar, menyentuh, merasakan dan membaui. Seimears

(2010) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dapat mengembangkan

keterampilan berpikir kritis dan menjadikan siswa mampu untuk menghubungkan

eksplorasi di dalam kelas dengan kehidupan nyata ketika mereka melakukan

eksperimen.

Berdasarkan observasi awal, diperoleh gambaran bahwa proses belajar

mengajar di SMA 1 Lasem masih bersifat teacher centered learning. Kurangnya

pemanfaatan fasilitas sekolah oleh guru dalam proses pembelajaran dan kesulitan

siswa dalam memahami materi yang berkaitan dengan fisiologi manusia karena

bersifat abstrak menjadikan aktivitas/keaktifan siswa belum mencapai maksimum.

Hasil belajar yang dicapai siswa juga masih rendah karena berdasarkan hasil

Ulangan Semester Gasal Tahun 2010/2011, jumlah siswa yang mencapai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) 64,06%.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan pendekatan yang sesuai untuk

pembelajarannya, yaitu suatu pembelajaran yang dapat mengkaitkan konten mata

pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan

antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka yaitu

pembelajaran kontekstual (Trianto 2009), sehingga siswa akan lebih memahami

materi tersebut dan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar.

Bagian inti dari pembelajaran ini yaitu inkuiri, siswa tidak hanya

mendapatkan pengetahuan dari hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi

merupakan hasil penemuan sendiri. Guru harus mendukung proses inkuiri dalam

kelas dan mendesain pembelajaran berbasis inkuiri agar pemahaman siswa

tentang konsep-konsep penting dapat meningkat dan siswa dapat berlatih

bereksperimen dalam biologi. Pembelajaran inkuiri dapat membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang sangat berperan dalam

meningkatkan pengetahuan sains (Sampson and Gleim 2009).

Inkuiri merupakan salah satu metode di mana siswa merumuskan

masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai

3

menarik simpulan. Menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka

dan akhirnya mencapai simpulan yang disetujui bersama. Dengan menggunakan

metode pembelajaran inkuiri, dapat membentuk dan mengembangkan “self-

concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan

ide-ide lebih baik.

Proses pembelajaran inkuiri meliputi perumusan masalah yang diajukan

pada siswa, misalnya guru menunjukkan sesuatu benda/barang/buku yang masih

asing kepada siswa di kelas. Semua siswa diminta mengamati, meraba, melihat

dengan indranya. Guru memberikan masalah/pertanyaan kepada seluruh siswa

yang sudah siap dengan jawaban/pendapat, sehingga siswa akan mendapat giliran

mengemukakan pendapatnya. Jawaban yang sudah dikemukakan oleh temannya

terdahulu, tidak boleh diulang oleh temannya sendiri, sehingga masalah tersebut

berkembang sesuai arahan dari guru. Siswa menemukan banyak masukan baru

yang berarti. Hal itu bisa menjadikan proses interaksi belajar mengajar menjadi

student centered learning (Roestiyah 2008).

Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah proses pembelajaran yang

mengharuskan siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui melalui

kegiatan laboratorium atau eksperimen/praktikum, sehingga siswa dapat

mengembangkan kerja ilmiah selama kegiatan berlangsung. Kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi

gejala dan menyatakan permasalahan, mengusulkan jawaban sementara

(hipotesis), mendesain dan melaksanakan cara pengujian hipotesis,

mengorganisasikan dan menganalisa data yang diperoleh dan merumuskan

simpulan. Kegiatan laboratorium ini melatih siswa bekerja ilmiah untuk

memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap ilmiah. Hasil penelitian Nikmah

(2009) menunjukkan bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri tersebut dapat

menumbuhkan keterampilan proses sains siswa dan meningkatkan hasil belajar

siswa. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Yuningrum (2009) yang

menyimpulkan bahwa penerapan metode discovery inquiry dapat meningkatkan

hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa serta aktivitas guru dalam pembelajaran.

4

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian tentang:

“Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi

Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: ”Apakah kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif

diterapkan pada pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1

Lasem Kabupaten Rembang?”

C. Penegasan Istilah

Penegasan istilah dari judul ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah

penafsiran terhadap judul dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para

pembaca.

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti keberhasilan (tentang

usaha, tindakan). Efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses

belajar mengajar, secara ideal dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang pasti.

Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan laboratorium

yang memungkinkan siswa untuk merumuskan masalah, merencanakan

eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data,

menarik simpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka

dan pada akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama, kemudian

hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah

2008).

Efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dalam penelitian ini

adalah tercapainya tujuan belajar dengan melakukan serangkaian kegiatan

laboratorium dimana siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui

melalui praktikum. Langkah-langkah pembelajarannya yaitu siswa belajar dari

pengalaman nyata didukung dengan petunjuk LKS, observasi dan pengamatan,

5

sehingga mendorong siswa lebih aktif selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

Penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri ini dikatakan efektif

diterapkan dalam pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia bila: tingkat

ketuntasan siswa secara klasikal dalam kriteria baik dan sangat baik, ≥ 75% siswa

aktif dan sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis inkuiri serta ≥ 75%

tanggapan siswa terhadap penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dalam

kriteria baik dan sangat baik.

2. Konsep Sistem Respirasi Manusia

Berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) SMA untuk pengajaran Biologi kelas XI IPA, yang tercantum dalam

konsep Sistem Respirasi Manusia dan Hewan yang mempunyai Kompetensi

Dasar mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/penyakit yang dapat

terjadi pada sistem respirasi manusia dan hewan tertentu. Standar Kompetensinya

yaitu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta kelainan/penyakit

yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat. Dalam penelitian ini, konsep yang dimaksud adalah Sistem Respirasi

pada Manusia.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri pada pembelajaran materi sistem respirasi manusia

di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang.

E. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi siswa, guru

dan sekolah.

1. Bagi Siswa

Manfaat penelitian bagi siswa diantaranya adalah dapat menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa lebih aktif dan kreatif dalam

pembelajaran, dapat merangsang otak dalam memahami dan mencari penyelesaian

6

masalah, meningkatkan minat terhadap pelajaran Biologi, meningkatkan

pemahaman terhadap konsep Biologi, serta membuka wawasan siswa terhadap

ilmu atau konsep biologi dan keterkaitannya dalam peristiwa di kehidupan sehari-

hari.

2. Bagi Guru

Manfaat penelitian bagi guru adalah guru akan memperoleh pengetahuan

dalam menambah variasi dalam penggunaan pendekatan pada proses

pembelajaran Biologi, menciptakan suatu kegiatan belajar yang menarik dan

memberikan alternatif pendekatan serta metode pembelajaran, melaksanakan

proses pembelajaran sesuai KTSP dan meningkatkan kualitas pembelajaran di

kelas.

3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sebagai sumbangan bagi sekolah

dalam rangka peningkatan kualitas hasil belajar dan peningkatan kualitas sekolah.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran biologi

Belajar merupakan perubahan tingkah laku hasil belajar pada diri

individu atau perubahan konsepsi dan kebiasaan berpikir siswa. Hal ini

disebabkan karena adanya interaksi antara dirinya dengan individu lain atau

lingkungannya (Rustaman 2003).

Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar

yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim

dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan

keterampilan. Tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar

instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan

berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain dan

sebagainya. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi“

(live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.

Biologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang manusia dan alam.

Biologi mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi alat-alat tubuh manusia yang

bekerja masing-masing, tetapi saling membantu. Biologi juga dapat diartikan

sebagai suatu proses investigasi (penelusuran/penyelidikan). Proses pengamatan,

gejala alam, merumuskan hipotesis, melakukan pengujian serta membuat

generalisasi merupakan serangkaian yang seharusnya diperhatikan oleh guru pada

saat melakukan aktivitas pembelajaran Biologi (Rustaman 2003).

Pembelajaran Biologi erat kaitannya dengan pengembangan keterampilan

proses sains. Salah satu area dalam pengajaran sains dan standar pengembangan

profesional adalah pengembangan program pembelajaran berbasis inkuiri dan

pembelajaran konten sains melalui inkuiri. National Science Education Standards

(NSES) mengesahkan kurikulum sains yang melibatkan siswa secara aktif dalam

sains menggunakan pembelajaran inkuiri. Pembelajaran ini telah mengubah fokus

pendidikan sains dari penghafalan konsep-konsep dan fakta-fakta dalam mata

8

pelajaran ke belajar berdasarkan inkuiri, selanjutnya siswa mencoba menjawab

untuk memahami dan atau memecahkan masalah. Cara mengajar (paedagogik)

menganjurkan suatu pembelajaran inkuiri, yang melibatkan siswa aktif

menggunakan proses sains dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif seperti

siswa menemukan jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan

mengkonstruk pengetahuan. Pembelajaran Biologi menekankan pada lingkungan

belajar yang menyenangkan dan memudahkan siswa untuk menguasai konsep

(Sidharta 2004).

Dalam pembelajaran Biologi, adanya interaksi antara siswa dengan

lingkungannya merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Biologi lebih

dari sekedar kumpulan fakta ataupun konsep, karena dalam Biologi juga terdapat

kumpulan proses dan nilai yang dapat diaplikasikan serta dikembangkan dalam

kehidupan nyata. Belajar Biologi seharusnya dapat mengakomodir kesenangan

dan kepuasan intelektual bagi siswa dalam usahanya membongkar dan

memperbaiki berbagai konsep yang masih keliru (Saptono 2003).

Observasi dan eksperimen penting dalam mempelajari Biologi.

Kemampuan observasi sangat mendasar untuk melakukan eksplorasi terhadap

lingkungan dan untuk menguji gagasan dengan melibatkan penggunaan semua

indera. Observasi sangat erat kaitannya dengan rasa ingin tahu. Eksperimen dalam

Biologi memerlukan kecermatan dalam memilih obyek untuk dibandingkan

setelah diberi perlakuan pada salah satunya (Rustaman 2003).

2. Metode Pembelajaran Inkuiri

Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik

untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan

peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Inkuiri merupakan suatu teknik

atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun

pelaksanaannya sebagai berikut: guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke

kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok

mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari,

meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok, mendiskusikannya dan

membuat laporan (Mulyasa 2004 dan Roestiyah 2008).

9

Pelaksanaan metode inkuiri mempunyai tiga macam cara yaitu:

a. Inkuiri Terpimpin: pada inkuiri terpimpin pelaksanaan penyelidikan

dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk guru. Petunjuk diberikan pada

siswa berupa pertanyaan pembimbing. Pelaksanaan pembelajaran dimulai

dari pertanyaan/masalah. Dari jawaban yang dikemukakan siswa, guru

mengajukan berbagai pertanyaan pelacak, dengan tujuan mengarahkan

siswa ke suatu titik simpulan yang diharapkan. Selanjutnya, siswa

melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan pendapat yang

dikemukakan proses inkuiri.

b. Inkuiri bebas: dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana

seorang scientis. Masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan dilakukan

sendiri dan simpulan konsep disimpulkan sendiri.

c. Inkuiri bebas yang dimodifikasi: berdasarkan masalah yang diajukan guru,

dengan konsep atau teori yang sudah dipahami, siswa melakukan

penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya.

Proses inkuiri dapat mengembangkan potensi intelektual dan emosional.

Dalam implementasinya pembelajaran inkuiri mempunyai sintaks/tahapan

pembelajaran (Trianto 2009).

Tabel 1 Sintaks pembelajaran inkuiri No. Fase Perilaku Guru dan Siswa

1. Menyajikan masalah Guru mengajukan pertanyaan atau permasalahan

kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam

kelompok.

2. Membuat hipotesis Guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai

hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang

ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan

permasalahan yang diberikan.

3. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan

hipotesis yang akan dilakukan.

4. Melakukan percobaan Guru membimbing siswa mendapatkan informasi

melalui percobaan.

5. Mengumpulkan dan

mengolah data

Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk

menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.

Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang

telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah

diperoleh.

6. Membuat simpulan Siswa membuat simpulan berdasarkan data yang

diperoleh.

10

Santoso (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh pendekatan

inkuiri terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan

pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Siswa yang

belajar dengan pendekatan inkuiri bebas termodifikasi, rata-rata hasil belajar

kognitifnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa

yang belajar dengan pendekatan inkuiri terpimpin. Penelitian ini didukung oleh

hasil penelitian Surtikanti et al. (2001) yang menyatakan bahwa metode

penemuan lebih baik dalam peningkatan pemahaman konsep dibandingkan

dengan metode konvensional. Metode ini juga mampu menumbuhkan sikap

positif (kreatif, kritis, inovatif, percaya diri, terbuka dan mandiri). Siswa menjadi

lebih berperan aktif dalam mencari informasi, mengolah data, memanfaatkan

berbagai jenis sumber belajar dan mengembangkan bakat.

3. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri

Suprijono (2009) menyatakan bahwa inkuiri adalah penemuan. Belajar

penemuan melibatkan siswa dalam keseluruhan proses metode keilmuan sebagai

langkah-langkah sistemik menemukan pengetahuan baru atau memverifikasi

pengetahuan lama. Belajar penemuan mengintegrasikan aktivitas belajar siswa ke

dalam metode penelitian sebagai landasan operasional melakukan investigasi.

Dalam investigasi, siswa tidak hanya belajar memperoleh informasi, namun juga

pemrosesan informasi. Pemrosesan ini tidak hanya melibatkan kepiawaian peserta

didik berdialektika berpikir fakta ke konsep, konsep ke fakta, namun juga

penerapan teori. Tidak kalah penting sebagai hasil pemrosesan informasi adalah

kemampuan siswa memecahkan masalah dan mengkonstruksikannya ke dalam

bentuk laporan atau lainnya sebagai bukti tindak produktif siswa dari belajar

penemuan. Prosedur inkuiri terdiri dari tahapan yaitu melontarkan permasalahan,

mengumpulkan data dan verifikasi, mengumpulkan data dan eksperimentasi,

merumuskan penjelasan dan menganalisis proses inkuiri.

Kegiatan laboratorium adalah suatu kerja yang bertempat dalam

lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar siswa memperoleh pengetahuan

yang bersifat kognitif, psikomotorik, dapat menetapkan pengetahuan dan

keterampilan tersebut pada situasi baru, serta memperoleh sikap ilmiah (Arianto

11

2008). Pembelajaran Biologi akan lebih bermakna dan menyenangkan jika

ditunjang dengan kegiatan laboratorium. Dalam pendidikan IPA, kegiatan

laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar,

khususnya Biologi (Rustaman 2003).

Kegiatan laboratorium dibagi menjadi dua yaitu kegiatan laboratorium

berbasis verifikasi dan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Kegiatan

laboratorium berbasis verifikasi ini melakukan proses sebuah penelitian meliputi

pengamatan/pengukuran, pengolahan data, dan penarikan simpulan untuk

memberikan pengertian kepada siswa terhadap teori atau konsep yang telah guru

berikan melalui suatu eksperimen, sehingga siswa dapat mengerti dan memahami

betul atas konsep dan teori tersebut. Pada kegiatan ini, guru berperan

menerangkan suatu teori, kemudian siswa dapat membuktikanya melalui sebuah

eksperimen. Pada saat melakukan eksperimen, siswa akhirnya dapat menarik

kesimpulan bahwa teori atau konsep tersebut sesuai atau tidak dengan percobaan.

Rustaman (2003) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri adalah kegiatan laboratorium yang memungkinkan siswa untuk

mengeksplorasi gejala dan menyatakan permasalahan, mengusulkan hipotesis,

mendesain dan melaksanakan cara pengujian hipotesis, mengorganisasikan dan

menganalisis data yang diperoleh, serta merumuskan simpulan. Dengan kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri, siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan

bereksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan

cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang sederhana atau yang lebih

canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman, merancang, melakukan

dan menginterpretasikan eksperimen.

Sidharta (2004) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri dapat meningkatkan perkembangan siswa melalui proses belajar sains

(learning science), belajar tentang sains (learning about science) dan belajar

mengerjakan sains (doing science).

12

Keuntungan model kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah sebagai

berikut:

a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa,

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebik baik.

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang baru.

c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

bersikap obyektif, jujur dan terbuka.

d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya

sendiri.

e. Memberi kepuasan secara intrinsik serta mengembangkan bakat atau

kecakapan individu.

f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang dan memberi kebebasan

siswa untuk belajar sendiri.

g. Meningkatkan keterampilan secara ilmiah.

h. Menjadi lebih kreatif dan terjalin kerjasama yang baik antara murid dan

guru (Roestiyah 2008).

Selain mempunyai beberapa keuntungan, kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri juga mempunyai kelemahan yaitu:

a. Guru yang tidak dapat merumuskan pertanyaan dengan baik kepada

muridnya untuk memecahkan permasalahan secara sistematis, maka akan

membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.

b. Guru yang tidak memahami secara keseluruhan proses kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri tersebut, berakibat siswa tidak pernah

memahami tujuan yang sesungguhnya.

c. Adanya kelemahan pada siswa dalam melakukan eksperimen sehingga guru

sulit untuk mencapai pada tujuan yang dituju.

d. Kurangnya alat bantu untuk melakukan proses eksperimen secara inkuiri.

e. Harus memiliki waktu dan tenaga pendidik yang lebih banyak, karena dalam

kegiatan ini diperlukan interaksi yang penuh antara guru dan murid (Sintia

2008).

13

Kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri

a. Meningkatkan pemahaman

tentang konsep dasar

b. Mentransfer pengetahuan pada

situasi baru

c. Mendorong untuk berpikir dan

bekerja atas inisiatif sendiri

d. Mengembangkan bakat siswa

e. Memberi kebebasan siswa

untuk belajar sendiri

Efektif diterapkan dalam

pembelajaran materi

Sistem Respirasi

4. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi sistem respirasi

manusia

Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada pembelajaran sistem

respirasi manusia merupakan suatu kegiatan laboratorium dimana siswa

diarahkan untuk melakukan penyelidikan dan percobaan tentang struktur, fungsi

dan proses sistem respirasi manusia serta kelainan yang terjadi pada sistem

respirasi manusia. Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri

B. Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan untuk menjawab

permasalahan adalah kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif diterapkan

pada pembelajaran materi sistem respirasi manusia di SMA Negeri 1 Lasem

Kabupaten Rembang.

Fasilitas laboratorium di SMA Negeri

1 Lasem belum dimanfaatkan

oleh guru

Pembelajaran materi

Sistem Respirasi manusia

bersifat abstrak

14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011

di SMA Negeri 1 Lasem kelas XI IPA.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas XI IPA reguler di SMA

Negeri 1 Lasem pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 yang terdiri atas 2

kelas yaitu XI IPA 2 dan XI IPA 3. Penelitian merupakan penelitian populasi yang

meneliti seluruh populasi yang ada yaitu kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan

jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 32 siswa.

C. Variabel Penelitian

Penelitian terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat

dan variabel kendali. Variabel bebas dalam penelitian adalah kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri. Variabel terikat dalam penelitian adalah aktivitas

dan hasil belajar siswa kelas XI IPA Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 di

SMA Negeri 1 Lasem. Variabel kendali dalam penelitian adalah guru SMA

Negeri 1 Lasem, sarana dan prasarana pembelajaran.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre Experimental Design

dengan menggunakan rancangan The One-shot Case Study (Arikunto 2010).

Dengan pola penelitian :

Gambar 2 Rancangan penelitian The One-shot Case Study

Keterangan :

X : Perlakuan yaitu penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada

materi Sistem Respirasi Manusia

O : Hasil perlakuan yaitu hasil belajar siswa dengan penerapan kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia

X O

15

E. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan penelitian:

a. Melakukan observasi awal dengan teknik pengamatan dan wawancara untuk

mengetahui kegiatan belajar mengajar Biologi di SMA Negeri 1 Lasem.

b. Merancang perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

berupa Silabus, RPP, LKS, LDS untuk membantu siswa dalam

pembelajaran.

c. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi kelompok dan

presentasi hasil pengamatan/percobaan siswa. Keterampilan siswa dalam

praktikum dapat diketahui melalui lembar penilaian aktivitas siswa dalam

praktikum.

d. Membuat angket tanggapan siswa dan lembar wawancara untuk guru

mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

e. Menyusun alat evaluasi berupa postes untuk mengukur sejauh mana

pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari. Soal tes yang

digunakan berupa soal obyektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima

alternatif jawaban. Waktu mengerjakan tes selama 45 menit, dengan jumlah

soal sebanyak 35 butir soal.

f. Uji coba soal tes, dilakukan setelah perangkat tes disusun diluar sampel

penelitian. Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah soal layak

digunakan sebagai alat pengambilan data atau tidak. Indikatornya adalah

dengan menghitung validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Pada

penelitian ini obyek uji coba dipilih siswa kelas XII IPA di sekolah yang

sama yaitu SMA Negeri 1 Lasem, karena siswa kelas XII IPA 1 sudah

pernah mendapatkan pelajaran Sistem Respirasi Manusia.

g. Analisis butir soal postes, meliputi:

1) Validitas

Suatu item disebut valid bila item tersebut mengukur apa yang

seharusnya diukur (Ridlo 2005). Untuk mengetahui validitas empiris, diuji dengan

16

menggunakan rumus Corelasi Product Moment untuk analisis butir soal pilihan

ganda. Rumus yang digunakan adalah :

rxy =

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

2222

Y)X)((-XYN

YYNXXN

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = skor tiap butir soal

Y = skor total

∑X = jumlah skor butir soal yang dijawab siswa

∑Y = jumlah angka setiap skor soal

N = jumlah peserta tes

Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan

α = 5%, jika rxy > rtabel maka butir soal valid (Arikunto 2010).

Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem Respirasi

Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8

2) Reliabilitas

Suatu tes mempunyai reliabilitas tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap walaupun diujikan berulang-ulang. Dalam penelitian

ini reliabilitas tes diukur dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu sebagai

berikut:

No Kriteria

validitas soal Jumlah Nomor soal

1

2

Valid

Tidak valid

39

11

1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 19, 20,

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33,

34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44,

47, 48, 49, 50 3, 4, 8, 11, 12, 16, 18, 21, 30, 45, 46

17

−=

∑2

2

1t

t

xyS

pqS

K

Kr

Keterangan:

∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

rxy : reliabilitas secara keseluruhan

K : banyaknya butir soal atau pertanyaan

p : proporsi subyek yang menjawab benar

q : proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1 – p)

St2 : varians total

Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan α = 5%, jika rxy

> rtabel maka instrumen reliabel (Arikunto 2010).

Hasil analisis reliabilitas soal menunjukan bahwa soal tes bersifat reliabel yaitu

sebesar 0,85. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

3) Tingkat kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.

Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi

yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang

diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Rumusnya adalah

sebagai berikut:

JS

BP =

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya peserta tes yang menjawab soal dengan benar

JS : jumlah seluruh siswa (Arikunto 2010).

Kriteria tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar

0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang

0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah

18

Soal yang baik dan layak digunakan harus mencapai kriteria validitas dan

reliabilitas yang tinggi atau sangat tinggi (valid dan reliabel) dengan tingkat

kesukaran mudah, sedang dan sukar.

Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba

Kriteria tingkat

kesukaran soal Jumlah Nomor soal

1

2

3

Sukar

Sedang

Mudah

3

22

25

3, 5, 12 2, 8, 9, 10, 11, 14, 18, 20, 23, 24, 28, 31, 33,

34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 43, 45 1, 4, 6, 7, 13, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 25, 26, 27,

29, 30, 32, 38, 42, 44, 46, 47, 48, 49, 50

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8

Berdasarkan analisis validitas, tingkat kesukaran butir soal dan

reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan

valid, reliabel, sedangkan untuk tingkat kesukaran butir soal dilihat komposisinya

antara soal yang sukar, sedang dan mudah. Soal yang akan digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Soal yang digunakan untuk penelitian

Jenis soal Nomor butir soal Digunakan Tidak digunakan

Pilihan ganda 1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 15,

17, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 27,

28, 29, 31, 33, 34, 35, 37, 38,

39, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 49,

50

3, 4, 8, 11, 12, 16, 18, 21, 25, 30,

32, 36, 45, 46, 48

Jumlah 35 15 *Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lasem pada siswa kelas XI

IPA 2 dan XI IPA 3. Penelitian dilakukan dalam 6 kali pertemuan. Masing-masing

pertemuan disusun dalam suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat. Secara

singkat kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

19

a. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan pertanyaan/apersepsi

kepada siswa agar mereka dapat mengkaitkan materi sistem respirasi

manusia dengan kehidupan nyata.

b. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 5 atau 6 siswa.

c. Guru membagi LKS dan LDS kepada masing-masing kelompok yang sudah

dibentuk.

d. Guru menjelaskan prosedur kerja.

e. Pelaksanaan kegiatan eksperimen, siswa diberi suatu masalah, kemudian

menyusun desain pengamatan/eksperimen secara kelompok. Desain tersebut

dikonsultasikan pada guru sebelum pelaksaan kegiatan eksperimen. Setelah

guru menyetujui desain tersebut, siswa melakukan pengamatan dan

penyelidikan secara mandiri.

f. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil

percobaannya di depan kelas dan kelompok yang lain boleh menanggapi

sehingga timbul tanya jawab antar kelompok.

g. Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa.

h. Memberikan evaluasi kepada siswa (postes).

3. Pengambilan data

Setelah peneliti melakukan persiapan penelitian dan pengujian instrumen,

kemudian peneliti mengambil data yang berupa hasil ulangan harian siswa

(postes), penilaian aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi, angket

tanggapan siswa serta lembar wawancara tanggapan guru.

4. Laporan Penelitian

Setelah pelaksanaan penelitian, dilakukan analisis data dan pembahasan

untuk mengambil simpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian.

F. Sumber Data, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru SMA Negeri 1

Lasem. Jenis data dan cara pengambilan data adalah sebagai berikut: data tentang

aktivitas siswa diambil menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam

praktikum dan diskusi, data tentang hasil belajar siswa diambil dari nilai LKS,

20

nilai LDS dan nilai postes pada materi Sistem Respirasi Manusia, data tentang

tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran diambil menggunakan lembar

angket tanggapan siswa, dan data tentang tanggapan guru terhadap kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri diambil menggunakan lembar wawancara guru.

G. Metode Analisis Data

Dari hasil penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan

kualitatif.

1. Data nilai hasil belajar siswa

Data hasil belajar didapat dari hasil post tes diakhir pertemuan, nilai

laporan lembar kerja siswa dan nilai hasil diskusi siswa, dianalisis secara

deskriptif kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Menghitung nilai evaluasi dengan cara:

Nilai Evaluasi = 100 x maksimalskor jumlah

diperoleh yangskor jumlah

b. Menghitung Nilai Akhir (NA) dengan cara:

Keterangan :

NH : Nilai Hasil Belajar

NL LKS : Nilai Rata-Rata Laporan Lembar Kerja Siswa

NL LDS : Nilai Rata-Rata Laporan Lembar Diskusi Siswa

PT : Postes

c. Menentukan rata-rata kelas

Sudjana (2002) menyatakan bahwa untuk mengetahui nilai rata-rata kelas

adalah sebagai berikut :

Ν

Χ∑=Χ

Keterangan :

X = nilai rata-rata

∑ X = jumlah nilai seluruh kelas

N = banyaknya siswa yang mengikuti tes

21

d. Menentukan ketuntasan belajar klasikal

Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk

mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis

presentase menggunakan rumus sebagai berikut (Mulyasa 2004):

P = %100n

nix

Keterangan :

P : Ketuntasan belajar klasikal

∑ni : Jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 75)

∑n : Jumlah total siswa

Penilaian kualitas hasil belajar dilakukan dengan mengkonfirmasikan

persentase ketuntasan klasikal dengan parameter sebagai berikut:

Skor ≤ 54% : Jelek

Skor 55% - 59% : Kurang baik

Skor 60% - 75% : Cukup baik

Skor 76% - 85% : Baik

Skor 86% - 100% : Sangat baik

2. Data aktivitas siswa

a. Menghitung jumlah skor untuk masing-masing siswa

b. Menghitung presentase tingkat aktivitas siswa dengan rumus :

Tingkat Keaktifan Siswa = NP = x 100

Keterangan :

R : Jumlah skor yang diperoleh siswa

SM : Skor maksimal ideal

100 : Bilangan tetap

c. Menentukan kriteria tingkat keaktifan siswa dengan parameter berikut ini:

Skor ≤ 54% : Tidak aktif

Skor 55% - 59% : Kurang aktif

Skor 60% - 75% : Cukup aktif

Skor 76% - 85% : Aktif

Skor 86% - 100% : Sangat aktif

22

3. Analisis data angket tanggapan siswa

Analisis data angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan

kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dianalisis menggunakan skala Guttman

untuk mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang

digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Arikunto 2010) :

%100maksimalskor jumlah

ya menjawab yangskor jumlah ×=nilai

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

Skor ≤ 54% : Jelek

Skor 55% - 59% : Kurang baik

Skor 60% - 75% : Cukup baik

Skor 76% - 85% : Baik

Skor 86% - 100% : Sangat baik

4. Data hasil wawancara guru

Data hasil wawancara guru terhadap efektivitas kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri dianalisis secara deskriptif kualitatif.

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang

meliputi data aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi hasil

praktikum, hasil belajar siswa, tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap

kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Adapun data yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

1. Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan

lembar observasi aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi hasil

praktikum. Hasil observasi aktivitas siswa pada 2 kelas yang diteliti dapat dilihat

pada Tabel 5.

Tabel 5 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3

Kriteria aktivitas

siswa dalam

praktikum

Jumlah siswa Kriteria aktivitas

siswa dalam

diskusi

Jumlah siswa

Kelas XI

IPA 2

Kelas XI

IPA 3

Kelas XI

IPA 2

Kelas XI

IPA 3

Tidak aktif (TA) 0 0 Tidak aktif (TA) 0 0

Kurang aktif (KA) 0 0 Kurang aktif (KA) 0 0

Cukup aktif (CA) 6 3 Cukup aktif (CA) 4 0

Aktif (A) 9 5 Aktif (A) 8 10

Sangat aktif (SA) 17 24 Sangat aktif (SA) 20 22

SA + A 26 29 SA + A 28 32

Jumlah siswa 32 32 Jumlah siswa 32 32

Persentase SA + A 81,25 90,62 Persentase SA + A 87,50 100

Rata-rata aktivitas

siswa dari kedua

kelas (%)

85,94

Rata-rata aktivitas

dari kedua kelas

(%)

93,75

*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 20

Berdasarkan Tabel 5, persentase aktivitas siswa pada 2 kelas yang diteliti

efektif karena > 75% siswa sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri. Persentase rata-rata keaktifan siswa dalam praktikum dan diskusi dari

kedua kelas yaitu 85,94% dan 93,75%.

24

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini meliputi nilai LKS, LDS dan

nilai postes pada akhir pertemuan. Nilai tersebut kemudian dianalisis dan

diperoleh nilai hasil belajar siswa pada Tabel 6.

Tabel 6 Hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 Data Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3

Nilai tertinggi 85,06 83,60

Nilai terendah 69,44 70,20

Nilai rata-rata 79,52 79,20

Jumlah siswa 32 32

Jumlah siswa yang tuntas 29 28

Ketuntasan klasikal (%) 90,63 87,50

Rata-rata ketuntasan

klasikal dari kedua kelas

(%)

89,06

*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 21

Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA

3 menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal siswa dalam kriteria sangat baik yaitu

sebesar 90,63% dan 87,50%. Rata-rata ketuntasan klasikal siswa dari kelas XI

IPA 2 dan XI IPA 3 yaitu 89,06%.

3. Tanggapan Siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

Tanggapan siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

diperoleh melalui angket dengan responden seluruh siswa dalam penelitian, yaitu

siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang masing-masing berjumlah 32 siswa.

Angket tanggapan siswa diberikan pada saat akhir pembelajaran. Ringkasan hasil

angket tanggapan siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri dapat

dilihat pada Tabel 7.

Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan tanggapan siswa yang sangat baik

terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri. Kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3

menunjukkan tanggapan yang sangat baik terhadap kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri dengan persentase berturut-turut yaitu 95,94% dan 95,00%. Rata-rata

tanggapan siswa dari kedua kelas yaitu 95,47% dengan kriteria sangat baik.

25

Tabel 7 Analisis angket tanggapan siswa No.

Aspek yang diamati Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3

∑ % ∑ %

1. Siswa menyukai suasana kelas saat

pembelajaran 30 93,75 32 100

2. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran 32 100 30 93,75

3. Keaktifan siswa dapat meningkat 32 100 31 96,88

4. Guru menghubungkan materi dengan

peristiwa kehidupan yang terkait 30 93,75 32 100

5. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 31 96,88 26 81,25

6. Siswa menggunakan metode ilmiah dalam

kegiatan praktikum 29 90,62 32 100

7. Kemampuan intelektual siswa meningkat 32 100 29 90,62

8. Siswa menyukai media dan metode yang

diterapkan oleh guru 31 96,88 32 100

9. Siswa mudah menerima pelajaran 29 90,62 30 93,75

10. Siswa menyukai pendekatan pembelajaran 31 96,88 30 93,75

Rata-Rata Kelas 30,7 95,94 30,4 95

Rata-rata dari kedua kelas (%) 95,47

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 23

4. Tanggapan Guru terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

Tanggapan guru terhadap kegiatan pembelajaran diperoleh berdasarkan

hasil wawancara dengan guru tentang Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

yang dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada

materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem No. Pernyataan Jawaban

1. Kesan terhadap pembelajaran Kegiatan laboratorium berbais inkuiri dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar

(selama percobaan, diskusi dan presentasi).

2. Aktivitas dan hasil belajar siswa

selama pembelajaran

Aktivitas dan hasil belajar siswa rata-rata

meningkat.

3. Kendala selama pembelajaran Kendala: pengelolaan waktu dan biaya.

4. Kekurangan dan kelebihan

penerapan kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri

Kelebihan: dapat meningkatkan pemahaman

siswa, aktivitas dan kerjasama antar siswa.

Kekurangan: membutuhkan banyak waktu.

5. Ketertarikan menggunakan

kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri

Tanggapan positif, yaitu kegiatan ini dapat

meningkatkan semangat belajar siswa,

sehingga pembelajaran ini perlu diterapkan

pada materi biologi tertentu.

*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 24

26

Berdasarkan Tabel 8, guru memberikan tanggapan positif terhadap

pembelajaran dengan menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri.

Hasil penelitian pada pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia dengan

menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada kelas XI IPA 2 dan

XI IPA 3 di SMA Negeri 1 Lasem secara ringkas terangkum pada Tabel 9.

Tabel 9 Rekapitulasi hasil penelitian efektivitas Kegiatan Laboratorium

Berbasis Inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri

1 Lasem

Kelas Ketuntasan

klasikal Aktivitas Tanggapan siswa

XI IPA 2 % 90,63 84,38 95,94

Kriteria Sangat baik Aktif Sangat baik

XI IPA 3 % 87,50 95,31 95,00

Kriteria Sangat baik Sangat aktif Sangat baik

Rata-rata % 89,06 89,84 95,47

Kriteria Sangat baik Sangat aktif Sangat baik

B. Pembahasan

1. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran diamati dengan

menggunakan lembar observasi. Setiap observer melakukan observasi terhadap 2

kelompok. Aktivitas yang diamati selama proses pembelajaran yaitu aktivitas

siswa dalam praktikum, aktivitas siswa dalam diskusi dan presentasi. Berdasarkan

analisis hasil observasi aktivitas siswa pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata

aktivitas dari kedua kelas tersebut dapat dikatakan efektif karena > 75% siswa

sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi sistem

respirasi Manusia, yaitu sebesar 89,84%. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam

pembelajaran, siswa aktif berinteraksi dengan guru maupun siswa lainnya dan

siswa mengikuti pembelajaran sesuai yang diharapkan oleh guru. Hal ini

didukung oleh pendapat guru Biologi SMA N 1 Lasem yang menyatakan bahwa

dengan pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, dapat

meningkatkan pemahaman, semangat, kerjasama serta dapat mengurangi rasa

kebosanan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat kegiatan belajar

mengajar, guru memberikan suatu fakta atau konsep melalui pertanyaan maupun

27

gambar. Misalnya pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk mempraktikkan

cara bernafas yang benar. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan pada siswa

,”Bagaimana udara mengalir dari hidung menuju ke paru-paru?”. Berdasarkan

jawaban yang telah dikemukakan, siswa mengajukan suatu masalah tentang

“Bagaimana struktur dan mekanisme pernafasan pada manusia?”. Selanjutnya,

siswa merumuskan hipotesis yaitu “Ada banyak organ yang mendukung kinerja

pernafasan pada manusia dan ada perbedaan antara pernafasan dada dan

pernafasan perut”. Siswa merancang kegiatan percobaan, melakukan praktikum

untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan serta merumuskan simpulan

sendiri. Guru hanya memberikan masukan apabila rancangan kegiatan yang akan

dilakukan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam praktikum, siswa

melakukan percobaan secara berkelompok sesuai dengan rancangan kegiatan yang

telah disetujui oleh guru, kemudian hasil percobaan dipresentasikan di depan

kelas. Dengan memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri, maka situasi

proses belajar menjadi lebih merangsang dan dapat mengembangkan bakat atau

kecakapan siswa (Roestiyah 2008). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian oleh Ariyadi (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran Guide

Discovery Inquiry Laboratory Lesson dengan media preparat dapat meningkatkan

interaksi dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi lebih

aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena dituntut untuk mencari,

menemukan, mengamati dan mengidentifikasi sendiri serta bekerja secara

kelompok dalam melakukan kegiatan pengamatan.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Indisari (2009) yang

menyatakan bahwa penerapan metode Discovery Inquiry pada materi ciri-ciri

makhluk hidup dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas VII SMP 22

Semarang. Dalam penelitian ini, jumlah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang

masuk kriteria aktif dan sangat aktif dalam praktikum yaitu 26 dan 29 siswa,

sedangkan dalam diskusi yaitu 28 dan 32 siswa. Keaktifan siswa kelas XI IPA 3

lebih tinggi dari kelas XI IPA 2, karena siswa kelas XI IPA 3 aktif melakukan

tanya jawab saat praktikum dan diskusi. Pada pertemuan pertama di kelas XI IPA

2, masih ada siswa yang diam dan tidak melakukan praktikum. Mereka takut

28

untuk bertanya jika belum memahami percobaan yang sedang dilakukan. Dalam

hal ini, guru menyarankan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum

dipahaminya kepada teman dalam kelompoknya atau bertanya pada guru saat

istirahat sekolah. Siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan

pendapat, menjawab pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan dalam proses

pembelajaran, dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses

pembelajaran, sehingga kepuasan dan kepercayaan dirinya meningkat.

Kesulitan yang dialami oleh siswa selama pembelajaran dengan kegiatan

inkuiri, yaitu siswa merasa kesulitan untuk bekerja secara mandiri. Pada awal

pertemuan, guru hanya menjelaskan secara ringkas tentang bagaimana cara

merumuskan suatu masalah, menyusun hipotesis, mendesain praktikum serta

merumuskan suatu simpulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, siswa

belum terbiasa membuat laporan hasil praktikum sehingga kegiatan pembelajaran

belum tercapai secara optimal. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat memberikan

penjelasan tentang cara menyusun suatu laporan percobaan yang tepat.

Keaktifan siswa juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa terhadap

pembelajaran, terlihat dari hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran.

Menurut siswa, pembelajaran yang dilaksanakan membuat mereka lebih aktif,

menyenangkan, serta kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup, sehingga siswa

termotivasi untuk belajar biologi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian Yuningrum (2009) yang menyatakan bahwa metode Discovery Inquiry

dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa serta aktivitas guru

dalam pembelajaran materi Jamur di SMA N 2 Kudus.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan hasil dari perubahan konsepsi dan kebiasaan

berpikir siswa (Rustaman 2003). Hasil belajar siswa pada materi Sistem Respirasi

Manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, diukur dari tiga aspek

sumber penilaian yaitu nilai LKS, nilai rata-rata dari LDS, serta nilai tes tertulis

(postes) dengan bobot masing-masing yaitu 1. Tes tertulis (postes) yang

digunakan adalah tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan analisis

data dari ketiga aspek sumber penilaian tersebut, diketahui bahwa penerapan

29

kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia

menunjukkan hasil yang baik, yaitu dari kedua kelas tersebut ketuntasan klasikal

hasil belajar siswa mencapai lebih dari 75% siswa mencapai KKM SMA Negeri 1

Lasem yaitu 75.

Roestiyah (2008) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan “self concept”, sehingga siswa

mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, menggunakan konsep-konsep

yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran inkuiri

juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan hipotesis,

menggali informasi, merancang dan melakukan percobaan, serta

mengkomunikasikan hasil percobaan. Oleh karena itu, melalui implementasi

model pembelajaran inkuiri penguasaan konsep biologi siswa dapat ditingkatkan.

Dalam penelitian ini, siswa mencari suatu masalah yang ada dalam

kehidupan sehari-hari sesuai dengan topik yang telah ditentukan oleh guru, Pada

pertemuan kedua, guru memberikan pertanyaan “Apa yang kalian rasakan setelah

berlari?”. Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan oleh siswa bahwa frekuensi

pernafasan siswa akan meningkat setelah berlari, maka dapat dirumuskan suatu

masalah tentang frekuensi pernafasan pada manusia. Kemudian siswa menyusun

proposal kegiatan yang berisi tentang judul, tujuan, rumusan masalah, hipotesis

dan metode penelitian. Proposal tersebut dikonsultasikan kepada guru pada jam

istirahat atau setelah jam pelajaran sekolah. Jika proposal tersebut disetujui, maka

pada pertemuan berikutnya siswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai proposal

yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan secara mandiri menuntut kreativitas

siswa untuk mencari kegiatan yang berbeda dari kelompok siswa yang lain,

sehingga siswa mampu mempelajari masalah secara sistematis dan merancang

solusi yang tepat. Siswa juga dituntut untuk belajar sebelum proses pembelajaran

di sekolah berlangsung, sehingga pemahaman siswa dapat meningkat. Hal ini

dapat diketahui dari rata-rata nilai akhir siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3

berturut-turut 79,52 dan 79,20.

Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dapat melatih siswa untuk lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya aktivitas kelas lebih berpusat pada

30

siswa. Hal ini didukung oleh pendapat siswa yang menyatakan bahwa mereka

tertarik mengikuti pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas

siswa berbanding terbalik dengan hasil belajar karena aktivitas siswa yang tinggi

pada kelas XI IPA 3 tidak mempengaruhi hasil belajarnya. Sebagian besar siswa

kelas XI IPA 3 aktif dalam berdikusi dan melakukan praktikum, tetapi mereka

kurang mematuhi tugas dari guru. Siswa kelas XI IPA 3 membawa alat dan bahan

yang tidak digunakan dalam praktikum. Guru menyusun lembar penilaian

aktivitas siswa yang salah satu aspeknya yaitu mengecek kesesuaian alat dan

bahan praktikum, sehingga siswa tidak dapat melakukan aktivitas sendiri di luar

kegiatan praktikum yang ditentukan.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Santoso (2009) yang

menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar

kognitif siswa. Suasana pembelajaran menggunakan metode ini menjadi semakin

lebih hidup, banyak siswa yang bertanya kepada temannya yang sedang presentasi

dan saling memberi masukan jika penyampaian presentasi kurang relevan dengan

materi. Dengan suasana pembelajaran yang demikian akan menimbulkan motivasi

sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Kegiatan diskusi dan

presentasi tersebut merangsang keberanian dan kreativitas siswa dalam

mengemukakan gagasan, membiasakan siswa bertukar pikiran dengan teman,

menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui

diskusi mereka belajar bertanggung jawab tehadap hasil pemikiran bersama.

3. Tanggapan Siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

Tanggapan siswa merupakan balikan yang diberikan oleh siswa terhadap

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tanggapan ini diperoleh berdasarkan

angket yang diberikan pada akhir proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis

angket tanggapan siswa terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada

materi Sistem respirasi Manusia bahwa siswa memberikan tanggapan yang sangat

baik terhadap pembelajaran yang dilakukan. Siswa sangat senang ketika guru

mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan menggunakan

metode ilmiah dalam praktikum, sehingga dapat membangkitkan semangat siswa

dalam belajar.

31

Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri menjadikan pembelajaran menjadi

menyenangkan. Hal ini bisa dilihat pada persentase hasil angket siswa kelas XI

IPA 2 sebesar 96,88% dan siswa kelas XI IPA 3 sebesar 93,75% yang

menyatakan bahwa siswa senang belajar dengan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri, karena menjadikan lebih kreatif, percaya diri, berpikir kritis dan mandiri.

Pemilihan kegiatan praktikum secara mandiri menjadikan siswa mampu berpikir

kreatif dan tidak selalu tergantung pada guru. Banyak siswa yang aktif bertanya

dalam kelas mengenai hal-hal di luar pembelajaran yang sedang berlangsung

tetapi masih terkait dengan materi pelajaran. Siswa merasa lebih percaya diri

karena pertanyaan dari seorang siswa akan dijawab oleh siswa lain dengan

bimbingan dari guru, sehingga siswa akan berpikir kritis untuk menemukan

sendiri jawaban dari pertanyaan tersebut.

Respon siswa terhadap pembelajaran ini sangat baik, karena berdasarkan

hasil penelitian diperoleh rata-rata tanggapan siswa kelas XI IPA 2 sebesar

95,94% dan kelas XI IPA 3 sebesar 95,00%. Keduanya termasuk dalam kriteria

sangat baik. Dalam kegiatan pembelajaran ini, kerja sama dan semangat belajar

yang tinggi menjadikan tugas yang diberikan oleh guru menjadi lebih ringan.

Situasi proses belajar menggunakan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri dapat merangsang dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

belajar sendiri sehingga siswa menjadi tidak bosan (Roestiyah 2008). Dalam

penelitian ini, siswa dituntut untuk mencari dan melakukan praktikum sendiri,

agar siswa menggunakan lebih banyak kemampuan dan usahanya. Tetapi, ada

juga siswa yang kurang menyukai pembelajaran ini karena membutuhkan banyak

waktu dan biaya. Pengelolaan waktu yang tepat sangat diperlukan dalam

pembelajaran ini, oleh sebab itu sebelum proses pembelajaran berlangsung guru

harus memahami Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

Pembagian waktu dalam RPP harus disusun sedemikian rupa serta dipatuhi

sehingga pembelajaran berlangsung efektif. Biaya praktikum yang ditanggung

oleh siswa sendiri dapat dikurangi dengan pemakaian barang-barang bekas yang

masih bisa digunakan. Guru tidak membatasi siswa untuk menggunakan

alat/bahan bekas sehingga memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi.

32

Akses internet di SMA N 1 Lasem sudah mencukupi, tetapi belum dimanfaatkan

oleh siswa sehingga guru dapat mencarikan referensi yang mendukung, kemudian

menggandakan dan memberikan pada masing-masing kelompok. Pemanfaatan

perpustakaan juga sangat membantu siswa untuk menunjang kegiatan belajar.

4. Tanggapan Guru terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri

Tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri

diperoleh dari hasil wawancara terhadap guru. Guru SMA N 1 Lasem tertarik

terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri karena dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat saat siswa melakukan

praktikum, diskusi dan presentasi yaitu siswa menyiapkan, melakukan dan

menyimpulkan kegiatan belajar secara mandiri.

Kendala yang diamati oleh guru ketika pembelajaran berlangsung yaitu

pengelolaan waktu dan biaya, sehingga perlu pengelolaan waktu yang tepat saat

pembelajaran. Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara mematuhi alokasi waktu

yang telah ditetapkan dalam RPP. Kendala dalam pembelian alat dan bahan

praktikum dapat diatasi dengan adanya kreatifitas siswa untuk memanfaatkan

barang bekas yang dapat digunakan dalam praktikum ini. Jika alat dan bahan

tersebut harus dibeli, maka guru dapat mengadakan demonstrasi di depan kelas

untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan siswa. Selain itu, siswa dapat membeli

alat tersebut dengan cara iuran, cukup satu alat/bahan untuk satu kelas. Kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri juga mempunyai kelebihan yaitu dapat

meningkatkan pemahaman siswa, aktivitas siswa dan kerja sama antar siswa.

Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan oleh peran aktif siswa dalam praktikum,

diskusi dan presentasi.

Dalam proses pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium

berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia terjadi interaksi antara

siswa dengan guru serta siswa dengan siswa, sehingga pembelajaran menjadi

lebih menyenangkan karena berpusat pada siswa. Aktivitas siswa menjadi lebih

hidup, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa meningkat. Guru SMA

Negeri 1 lasem juga tertarik menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri

pada materi-materi tertentu, karena dapat meningkatkan semangat belajar siswa.

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif diterapkan pada

pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem

Rembang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang

dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, guru hendaknya memahami dan mematuhi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun saat

menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri agar pembelajaran

berlangsung secara efektif.

2. Guru sebaiknya memberikan penjelasan secara rinci tentang cara penulisan

laporan agar siswa dapat menyusun laporan dengan tepat.

3. Guru hendaknya memberikan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh

siswa saat praktikum serta menyusun lembar penilaian aktivitas siswa agar

siswa tidak melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan praktikum.

4. Guru sebaiknya memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya

perpustakaan sekolah untuk menunjang pembelajaran.

5. Guru hendaknya menyediakan referensi yang dibutuhkan siswa,

menggandakan dan membagikannya untuk mengurangi pengeluaran biaya

pada siswa.

6. Guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan demonstrasi untuk

mengurangi biaya pembelian alat dan bahan yang mahal.

34

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Arianto S. 2008. Pengertian Laboratorium. On line at

http://smileboys.blogspot.com/2008/05/pengertian-laboratorium.html

[diakses tanggal 8 April 2011]

Ariyadi. 2010. Efektivitas Pembelajaran Guide Discovery Inquiry Laboratory

Lesson dengan Preparat pada Materi struktur dan Funfsi Jaringan Tumbuhan

di SMA 1 Wonosobo (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Good J and Robertson J. 2006. CARSS: A Framework for Learner-Centred

Design with Children. International Journal of Artificial Intelligence in

Education 16(4): 381-413.

Indisari D. 2009. Penerapan Metode Discovery-Inquiry pada Materi Ciri-Ciri

Makhluk Hidup untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa di Kelas VII SMP N

22 Semarang (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Mulyasa E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nikmah Z. 2009. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada

Pembelajaran materi sistem pencernaan di SMA Negeri 1 Donorejo Jepara

(Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Nurhayati N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widya

Priadi A. 2009. Biology Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira

Ridlo S. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rudyatmi E & A Rusilowati. 2009. Evaluasi pembelajaran. Semarang: FMIPA

Universitas Negeri Semarang.

Rustaman NY, Soendjojo D, Suroso AY, Yusnani A, Ruchji S, Diana R dan

Mimin RK. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan

Biologi FPMIPA UPI.

35

Sampson V and Gleim L. 2009. Argument-Driven Inquiry to Promote the

Understanding of Important Concepts & Practises in Biologics. Journal

Article 71(8): 465-472. On line at http://eric.ed.gov [diakses tanggal 27

Januari 2011].

Santoso H. 2009. Pengaruh Pembelajarn Inkuiri dan Kooperatif terhadap Hasil

Belajar Kognitif Biologi pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Biologi 1

(1):15-24.

Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang.

Seimears CM. 2010. Hey Student, That Can Is Full of Energy. Journal Articles 47

(2): 58-62. On line at http://eric.ed.gov [diakses tanggal 27 Januari 2011].

Sidharta A. 2004. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium

sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. On line at

http://www.p4tkipa.org/data/A_SIDHARTA.pdf [diakses tanggal 14 April

2011].

Sintia. 2008. Eksperimen Berbasis Inquiri dan Eksperimen Berbasis Verifikatif.

On line at http://tahugezrot.blogspot.com [diakses tanggal 27 Maret 2010].

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suprijono A. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surtikanti H, YH Adisendjaja & A Fitriani. 2001. Pola/Cara Belajar: Penerapan

Metode Penemuan (Discovery dan Inqury) pada Kegiatan Laboratorium

Biokimia di Jurusan Pendidikan Biologi. Jurnal Pengajaran MIPA 1(2):41-

53.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan dan Implementasinya padaKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Yuningrum A. 2009. Penerapan Metode Discovery Inquiry terhadap Hasil Belajar

Biologi materi Jamur di SMAN 2 Kudus (Skripsi). Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

35

LAMPIRAN

36

Lampiran 1. Jadwal pelajaran biologi kelas X IPA SMA N 1 Lasem

Jadwal Pelajaran Biologi Materi sistem Respirasi Manusia dengan Kegiatan

Laboratorium Berbasis Inkuiri di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lasem

o. Pertemuan Hari/Tanggal Kelas Jam

ke- Materi RPP LKS LDS

1.

I

Rabu/

9-2-2011

XI IPA

2 1-2

Sistem Respirasi

Manusia

Indikator

1,2,3,4

- -

XI IPA

3 5-6 - -

2. II

Senin/

14-2-2011

XI IPA

3 2-3

Mekanisme

Respirasi Manusia

Indikator

7,9,10,11

LKS

1

LDS

1

XI IPA

2 6-7

LKS

1

LDS

1

3. III

Rabu/

16-2-2011

XI IPA

2

1-2

Frekuensi

Pernapasan dan

Kapasitas Total

Paru-Paru

Indikator

8,9,10,11

LKS

2 -

XI IPA

3 5-6

LKS

2 -

4. IV

Senin/

28-2-2011

XI IPA

3 2-3

Pernapasan

Manusia

Indikator

9,10,11

LKS

3 -

XI IPA

2 6-7

LKS

3 -

5. V

Rabu/

2-3-2011

XI IPA

2

1-2

Penyakit/Gangguan

pada Sistem

Respirasi Manusia

Indikator

5,6

- LDS

2

XI IPA

3

5-6

-

LDS

2

6. VI

Kamis/

3-3-2011

XI IPA

2 3

Evaluasi (Pos tes) -

- -

XI IPA

3 4 - -

Lampiran 1. Jadwal pelajaran biologi kelas XIPA SMA Negeri 1 Lasem

Lampiran 2. Silabus

37

SILABUS

Nama Sekolah : SMA N 1 Lasem

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Program : XI / IPA

Semester : 2

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada salingtemas.

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok /

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/Alat

3.4 Menjelaskan

keterkaitan

antara struktur,

fungsi, dan

proses serta

kelainan/penyak

it yang dapat

terjadi pada

sistem

pernapasan

pada manusia

dan hewan.

• Sistem Respirasi

Pada Manusia

(Alat pernapasan

pada manusia,

mekanisme

pernapasan,

volume dan

kapasitas paru-

paru, frekuensi

pernapasan,

mekanisme

pertukaran

oksigen dan

karbon dioksida.

• Siswa melakukan

kegiatan

eksperimen dan

diskusi kelompok

tentang mekanisme

pernapasan

manusia,

menghitung

frekuensi

pernapasan dan

kapasitas vital paru-

paru serta

mekanisme

respirasi seluler.

• Menjelaskan mengenai alat-alat

pernapasan manusia dengan

menggunakan media gambar

pada power point.

• Membuktikan sebuah hipotesis

melalui eksperimen tentang

mekanisme pernapasan manusia

(pernapasan dada dan

pernapasan perut)

• Menjelaskan mekanisme

respirasi seluler

• Menjelaskan faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap frekuensi

pernapasan manusia

• Menganalisis hasil eksperimen

penghitungan frekuensi

pernafasan manusia pada saat

beraktivitas dan tidak

beraktivitas

• Menghitung kapasitas vital

paru-paru manusia

• Melakukan percobaan untuk

• Jenis tagihan

Tugas individu, tugas

kelompok, unjuk

kerja, ulangan.

• Bentuk instrument

Produk (laporan hasil

pengamatan tentang

frekuensi pernapasan,

kapasitas vital paru-

paru, proses

pernapasan manusia),

hasil diskusi siswa,

pengamatan sikap, tes

uraian, tes pilihan

ganda.

10 x 45

menit

• Buku

Biologi

SMA Kelas

XI Semester

2

• Komputer

• LCD

• LKS

• LDS

• Alat Dan

Bahan

Praktikum

38

• Pengaruh rokok

terhadap sistem

respirasi.

• Kelainan/penyakit

pada sistem

pernafasan

manusia.

• Diskusi kelompok

mengenai pengaruh

rokok terhadap

kesehatan manusia.

• Siswa mencari

informasi dari

sumber lain

(internet) tentang

berbagai penyakit

pada sistem

pernapasan manusia

kemudian

menganalisisnya.

membuktikan bahwa

pernapasan pada manusia

mengeluarkan CO2 dan H2O.

• Mengidentifikasi zat-zat yang

membahayakan yang

terkandung di dalam rokok.

• Menjelaskan pengaruh rokok

terhadap kesehatan.

• Mengidentifikasi berbagai

macam penyakit pada sistem

respirasi manusia.

• Mengetahui penyebab dan

gejala penyakit yang menyerang

sistem respirasi manusia

• Mengetahui cara penyembuhan

/ penanggulangan penyakit yang

menyerang sistem respirasi pada

manusia.

• Jenis tagihan

Tugas individu, tugas

kelompok, unjuk

kerja, ulangan.

• Bentuk instrument

Produk (laporan hasil

diskusi pengaruh

rokok terhadap

kesehatan manusia),

pengamatan sikap, tes

tertulis.

• Jenis tagihan

Tugas individu,

ulangan.

• Bentuk instrument

Portofolio, tes tertulis.

• Buku

Biologi

SMA Kelas

XI semester

2

• LDS

• Buku

Biologi

SMA Kelas

XI semester

2

• internet

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

39

RPP Biologi SMA:

SISTEM RESPIRASI MANUSIA

Sekolah : SMA Negeri 1 Lasem

Kelas/Semester : XI IPA/2

Mata Pelajaran : Biologi

Waktu : 2 x 45 menit per pertemuan

Standar Kompetensi

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan

dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Kompetensi Dasar

3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan

hewan.

Tujuan Pembelajaran

Kognitif

a. Produk

1. Siswa mampu menjelaskan alat-alat pernapasan manusia, mekanisme

pernafasan manusia dan mekanisme repirasi seluler.

2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

frekuensi pernafasan manusia serta proses pertukaran oksigen (O2) dan

karbondioksida (CO2).

3. Siswa dapat mengidentifikasi zat-zat yang membahayakan yang

terkandung di dalam rokok dan menjelaskan pengaruh rokok serta

berbagai penyakit pada sistem respirasi manusia.

b. Proses

4. Siswa dapat membuktikan sebuah hipotesis tentang mekanisme

pernapasan manusia.

5. Siswa mampu menganalisis hasil eksperimen penghitungan frekuensi

pernafasan.

40

Psikomotorik

6. Siswa terampil melakukan eksperimen berdasarkan topik yang telah

disediakan dan menyusun laporan kegiatan (eksperimen)

Afektif

Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan

dalam perilaku berkarakter dan keterampilan sosial.

Indikator

Kognitif

a. Produk

1. Menjelaskan alat-alat pernapasan manusia menggunakan media gambar

2. Mendeskripsikan mekanisme pernafasan manusia sampai ke tingkat

seluler.

3. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap frekuensi

pernafasan manusia.

4. Menjelaskan proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)

5. Mengidentifikasi zat-zat yang membahayakan yang terkandung di dalam

rokok dan menjelaskan pengaruh rokok terhadap kesehatan.

6. Mengidentifikasi berbagai penyakit, penyebab, gejala dan cara

penyembuhan/penanggulangan pada sistem respirasi manusia.

b. Proses

7. Membuktikan sebuah hipotesis tentang mekanisme pernapasan manusia

(pernapasan dada dan pernapasan perut).

8. Menganalisis hasil eksperimen penghitungan frekuensi pada saat

beraktivitas dan tidak beraktivitas.

Psikomotorik

9. Siswa terampil membuat dan menggunakan alat peraga sesuai topik yang

telah ditentukan.

10. Siswa terampil mendesain dan melakukan eksperimen berdasarkan

masalah yang telah diberikan oleh guru.

11. Siswa dapat menyusun laporan praktikum dengan tepat berdasarkan

sistematika penulisan yang telah ditentukan.

41

Afektif

a. Karakter

Menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi teliti, jujur, peduli, tanggung

jawab, bekerja sama, terbuka dan menghargai pendapat teman.

b. Keterampilan Sosial

Menunjukkan kemampuan keterampilan sosial, meliputi: bertanya,

menyumbang ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, komunikasi.

A. Materi Pembelajaran

1. Alat Pernafasan Manusia

2. Mekanisme Pernafasan Manusia

3. Frekuensi Pernafasan Manusia

4. Kapasitas Paru-Paru

5. Proses Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

6. Pengaruh Rokok terhadap Sistem Respirasi Manusia

7. Kelainan/Penyakit pada Sistem Respirasi Manusia

Materi pembelajaran secara rinci terlampir

B. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Contextual Teaching and Learning

2. Model : Pembelajaran kooperatif (MPK)

3. Metode : Observasi/Eksperimen, Diskusi dan Presentasi

C. Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan pertama (2 x 45 menit): indikator no. 1, 2 dan afektif

Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)

a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan beberapa contoh

berbagai gambar/video/film/fenomena dalam kehidupan

sehari-hari yang termasuk sistem respirasi manusia. (Fase

1 MPK: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa)

10

Kegiatan Inti Waktu (menit)

b. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menjelaskan

gambar/fenomena tersebut. Siswa menyumbang ide atau

30

42

pendapat, sementara siswa lain mendengarkan

pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan

pendapat teman serta tidak mencela pendapat teman

dengan kasar. (Fase 2 MPK: Penyampaian Informasi)

c. Guru memberikan penguatan pada siswa dan meluruskan

jawaban bila ada jawaban yang kurang tepat. (Fase 6

MPK: Reward)

d. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (setiap

kelompok terdiri atas 5-6 siswa). (Fase 3 MPK:

Pengelompokkan peserta didik )

e. Guru memberikan LKS dan LDS yang berisi

topik/masalah yang telah disediakan dan menentukan

alokasi waktu yang tepat.

f. Guru menyuruh siswa untuk membuat proposal kegiatan

yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya,

tetapi proposal tersebut harus sudah disetujui sebelum

siswa melakukan praktikum. (Fase 4 MPK:

Pembimbingan)

10

10

10

10

Kegiatan Penutup Waktu(menit)

g. Siswa menjelaskan kembali apa yang telah diberikan oleh

guru dan bertanya apabila kurang jelas. (Fase 5 MPK:

Evaluasi)

h. Guru mengingatkan kembali tentang tugas yang harus

dikerjakan siswa.

10

Pertemuan kedua (2 x 45 menit): indikator no. 1, 2, 7, 9, 10, 11 dan afektif

Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)

a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar

video/fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang

termasuk proses pernafasan, misalnya: memberikan

contoh cara bernafas yang benar yaitu lewat hidung.

b. Guru memulai diskusi dengan menanyakan kepada siswa

“Bagaimana udara mengalir dari hidung/mulut menuju ke

paru-paru?”. Diharapkan selama diskusi dan tanya jawab

tersebut, siswa menyumbang ide atau pendapat,

sementara siswa lain mendengarkan pendapat

temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat

5

5

43

teman serta tidak mencela pendapat teman dengan kasar.

(Fase 1 MPK)

Kegiatan Inti Waktu (menit)

c. Siswa melakukan praktikum sesuai proposal yang telah

dibuat secara berkelompok. Siswa menguji hipotesis

melalui sejumlah kegiatan yang sudah dibuat dan

menganalisis hasil praktikum secara berkelompok.

d. Siswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasil

eksperimen di depan kelas. Siswa dari kelompok lain

menanggapi dan memberikan ide/pendapat dan

sanggahan. (Fase 5 MPK)

e. Siswa menarik simpulan mengenai eksperimen pada LKS

1 tentang Struktur dan Mekanisme Pernafasan Manusia

berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan.

40

30

5

Kegiatan Penutup Waktu (menit)

f. Meminta siswa untuk mengumpulkan hasil review

tentang respirasi selular dan laporan praktikum pada

pertemuan selanjutnya dan menginformasikan pada siswa

untuk mempersiapkan proposal kegiatan pada LKS 2.

5

Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit): indikator no. 3, 8, 9, 10, 11 dan afektif

Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)

a. Guru mengingatkan materi sebelumnya tentang struktur

dan mekanisme pernafasan manusia

b. Guru mereview tugas siswa tentang respirasi selular

dengan meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil

terbaiknya untuk memperkuat konsep. Diharapkan siswa

menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain

menghargai pendapat temannya dan terbuka ketika

mendengarkan pendapat teman, serta tidak mencela

pendapat teman dengan kasar.

c. Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan

seperti “Apakah kalian pernah berlari-lari saat

berolahraga?” “Apa yang kalian rasakan?”. (Fase 1 MPK)

5

5

5

44

Kegiatan Inti Waktu (menit)

d. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok yang setiap

kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa. (Fase 3 MPK)

e. Membimbing siswa untuk melakukan eksperimen pada

LKS 2 dengan tepat sesuai proposal kegiatan yang telah

disetujui oleh guru. (Fase 4 MPK)

f. Mengingatkan siswa untuk melakukan eksperimen

berbasis inkuiri.

g. Guru membimbing kelompok untuk melakukan analisis

hasil eksperimennya. Ditekankan perlunya kerjasama,

terbuka dan mendengarkan ide teman dalam tugas

analisis ini. (Fase 4)

h. Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimennya

di depan kelas. Setiap siswa didorong untuk peduli dan

ikut bertanggung jawab dan bekerja sama atas

terselesaikannya tugas itu. (Fase 5 MPK)

5

25

5

10

20

Kegiatan Akhir Waktu (menit)

i. Guru membimbing siswa untuk merangkum tentang apa

yang sudah diperoleh dalam pembelajaran.

Tugas pengayaan di rumah: mempelajari dan menyiapkan

praktikum tentang proses pertukaran gas saat bernafas.

5

Pertemuan keempat (2 x 45 menit): indikator no. 4, 9, 10, 11 dan afektif

Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)

a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar/berbagai

fenomena dalam kehidupan sehari-hari misalnya saat siswa

bernafas di depan cermin maka cermin akan basah. Ketika

guru menunjukkan berbagai peristiwa tersebut, guru

memulai diskusi dengan menanyakan kepada siswa

“Mengapa cermin menjadi basah?”. Diharapkan selama

diskusi dan tanya jawab tersebut, siswa menyumbang ide

atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan

pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan

pendapat teman, serta tidak mencela pendapat teman

dengan kasar. (Fase 1 MPK: menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa)

5

45

Kegiatan Inti Waktu (menit)

b. Menyajikan informasi berupa rumusan masalah dengan

mengacu pada LKS 3 tentang Pernafasan pada Manusia

(Fase 2 MPK: Penyampaian Informasi)

c. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok,

setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Guru membimbing

siswa untuk disiplin waktu dengan berkumpul sesuai

kelompoknya secara cepat.

d. Membimbing kelompok mempersiapkan alat dan bahan

yang diperlukan dalam melaksanakan eksperimen sesuai

prosedur yang telah dibuat dan membimbing siswa

melakukan pengisian terhadap tabel pengamatan. Guru

perlu menekankan perlunya ketelitian dan kejujuran

dalam melakukan pengamatan dengan mencatat hasil

pengamatan apa adanya di dalam tabel. Guru meminta

siswa untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan

tempat kerja yang harus tetap dijaga setelah bekerja dalam

kelompok (Fase 4 MPK).

e. Setiap kelompok diminta mengisi Tabel yang telah dibuat

sebagai upaya untuk mengorganisasikan data di papan

tulis dan mengkomunikasikan pekerjaannya di depan

kelas (Fase 4, dan Fase 5 MPK: Evaluasi formatif).

f. Siswa melakukan analisis dengan mengacu pada LKS 3.

Ditekankan perlunya kerjasama, terbuka dan

mendengarkan ide teman dalam tugas analisis ini (Fase 4

MPK).

g. Siswa menarik simpulan dari hasil praktikum yang telah

dilakukan.

h. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-

dua kelompok mempresentasikan kinerjanya dan

ditanggapi kelompok lain. (Fase 5 MPK)

i. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok

yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar

mengajar tersebut. (Fase 6 MPK: Reward)

5

5

25

5

10

5

15

5

Kegiatan Penutup Waktu (menit)

j. Guru membimbing siswa untuk merangkum tentang apa

yang sudah diperoleh dalam pembelajaran

Tugas rumah: mencari dan merangkum artikel tentang

pengaruh rokok terhadap sistem respirasi manusia,

10

46

gangguan/penyakit pada sistem respirasi manusia serta cara

penanggulangannya.

Pertemuan Kelima (2 x 45 menit): indikator no. 5, 6, 9, 10, 11 dan afektif

Kegiatan Pendahuluan Waktu (menit)

a. Guru mengingatkan materi sebelumnya yaitu proses

pernafasan manusia.

b. Guru mereview tugas rumah siswa untuk membawa dan

mampelajari artikel atau sumber lain tentang bahaya

merokok dan kelainan/penyakit pada sistem respirasi

manusia. (Fase 1 dan 2 MPK).

c. Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan seperti

“Apakah kalian pernah merokok atau melihat orang

merokok?” “bagaimana ciri fisik dari perokok?”. (Fase 1

MPK).

3

3

4

Kegiatan Inti (70 menit) Waktu (menit)

d. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok,

setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. (Fase 3 MPK:

Pengelompokkan siswa). (Fase 3 MPK)

e. Siswa merumuskan hipotesis atas rumusan masalah

yang telah diberikan di LKS 4 dengan cara meminta

siswa jujur mengatakan apa adanya bila belum dapat

merumuskan hipotesis dan meminta siswa yang pandai

untuk peduli dengan cara membantu teman yang

membutuhkan bantuan. (Fase 4 MPK)

f. Siswa mempresentasikan hasil observasi tentang rokok di

depan kelas dengan melakukan yang terbaik dan jujur

untuk memberi kemudahan guru melakukan

pembimbingan dan melakukan evaluasi formatif dan

memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi

pendengar yang baik, menghargai ketika terdapat

perbedaan pendapat serta belajar bertoleransi (Fase 4,

dan Fase 5 MPK)

g. Setiap kelompok menarik simpulan dengan mengacu

pada LDS 2.

h. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok

yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan

belajar mengajar tersebut. (Fase 6 MPK)

10

10

30

10

10

47

Kegiatan Penutup Waktu (menit)

i. Siswa untuk mengumpulkan artikel serta hasil

rangkuman/review-nya

j. Guru menginformasikan pada siswa bahwa pada

pertemuan selanjutnya diadakan Tes Ulangan Harian.

5

5

D. Sumber Pembelajaran

1. Buku siswa: Nurhayati N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: Yrama

Widya. hlm: 257-271

2. Buku Biologi SMA kelas XI jilid 2, Esis

3. Buku Biologi: Priadi A. 2009. Biology Senior High School Year XI.

Jakarta: Yudhistira

4. LKS “Struktur dan Mekanisme Pernafasan pada Manusia (Pernafasan

Dada dan Pernafasan Perut)”

5. Slide Presentation

6. Computer dan LCD

7. Alat dan bahan Praktikum (dalam LKS dan LDS)

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian kognitif: Nilai Ulangan Harian (Postes)

2. Penilaian psikomotorik: unjuk kerja dalam kegiatan praktikum, persentasi

dan diskusi hasil kegiatan praktikum, penulisan laporan kegiatan

praktikum.

Penilaian Afektif: sudah tersirat dalam penilaian kognitif dan psikomotorik.

48

LKS dan LDS 1

Struktur dan Mekanisme Pernapasan pada Manusia

(Pernapasan dada dan Pernapasan perut)

Format laporan terdiri atas:

A. Judul

B. Latar Belakang

C. Rumusan masalah

D. Tujuan

E. Hipotesis

F. Landasan Teori

G. Metode Penelitian

H. Hasil dan Pembahasan

I. Simpulan

J. Daftar Pustaka

Buatlah suatu pengamatan tentang struktur dan mekanisme pernafasan pada manusia secara

berkelompok (5-6 orang)!!!

Carilah Literature tentang Respirasi Seluler, kemudian buat resume nya!!

BUAT PROPOSAL KEGIATAN

DAHULU DAN KONSULTASIKAN !!

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS)

49

LKS 2

Frekuensi pernapasan dan kapasitas vital paru-paru

Rancanglah kegiatan untuk Menghitung

Kapasitas Vital Paru-Paru dan Faktor yang

Mempengaruhi Frekuensi Pernafasan Manusia!!!

Format Laporan:

1. Judul

2. Latar Belakang

3. Rumusan Masalah

4. Tujuan dan Manfaat

5. Hipotesis

6. Landasan Teori

7. Metode Penelitian

8. Hasil dan Pembahasan

9. Simpulan

10. Daftar Pustaka

50

LKS 3

Pernapasan pada ManusiaPernapasan pada ManusiaPernapasan pada ManusiaPernapasan pada Manusia

� Buatlah laporan kelompok berdasarkan data yang sudah kalian peroleh

dengan format laporan sebagai berikut :

A. Judul

B. Latar Belakang

C. Rumusan masalah

D. Tujuan

E. Hipotesis

F. Landasan Teori

G. Metode Penelitian

H. Hasil dan Pembahasan

I. Simpulan

J. Daftar Pustaka

Bagaimana Cara

Membuktikan

bahwa Pernafasan

mengeluarkan CO2

dan H2O??? Lakukan Kegiatan

Percobaan untuk

Membuktikannya!

!!

51

LDS 2

DAMPAK MEROKOK BAGI KESEHATAN

Lakukan observasi di sekitar rumahmu!! Amati kandungan yang ada dalam rokok, sikap seorang perokok ketika merokok, efek

merokok bagi kesehatan dan tuliskan pendapatmu mengenai rokok!!!

Laporan Pengamatan Individu ditulis dengan format: 1. Judul

2. Tujuan

3. Landasan Teori

4. Hasil Observasi

5. Pembahasan (sertakan pendapatmu tentang

rokok)

6. Simpulan

7. Daftar Pustaka

52

KUNCI LKS 1

1. Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan

2. Latar belakang minimal mencakup:

a. Suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari tentang struktur dan

mekanisme pernapasan manusia

b. Alasan siswa mengadakan pengamatan tentang struktur dan mekanisme

pernapasan manusia

c. Macam-macam alat pernapasan manusia: rongga hidung, faring, laring,

trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan paru-paru

d. Pengertian pernapasan dada dan perut.

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan aktivitas otot-

otot antar tulang rusuk. Pernapasan perut adalah pernapasan yang

melibatkan otot-otot diafragma.

3. Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal

mencakup:

a. Bagaimana struktur alat pernapasan manusia?

b. Adakah perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut?

c. Bagaimana mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut?

4. Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan harapan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini.

5. Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah

ditentukan.

6. Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.

a. Pengertian respirasi aerob dan anaerob

Respirasi aerob adalah proses perombakan (pembakaran) bahan

makanan dengan bantuan O2. Respirasi anaerob adalah proses

perombakan bahan makanan dengan jumlah O2 yang sangat minim.

(Priadi 2009)

b. Struktur dan fungsi alat pernapasan manusia

1) Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Pada

rongga hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi

Lampiran 5. Kunci LKS dan LDS

53

untuk menyaring udara dan menjaga kelembapan udara agar sesuai denga

suhu tubuh.

2) Faring adalah saluran yang panjangnya 12-14 cm, terletak sejajar dengan

tulang punggung. Faring merupakan tempat persimpangan antara saluran

pernapasan dan saluran pencernaan.

3) Laring adalah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik yang tersusun

atas 9 tulang rawan dan sejumlah besar otot. Tulang rawan yang terdapat

pada pintu masuk laring disebut epiglotis (suatu klep yang bertugas

mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan).

4) Trakea merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 11 cm terletak di depan

esofagus. Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Di dalam paru-

paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil

disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang

disebut alveolus. Dinding alveolus tipis, lembap dan berlekatan erat

dengan kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran O2 dari udara

bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas.

5) Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Pada paru-paru

kanan terdapat 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdapat 2 lobus.

(Nurhayati 2008)

c. Mekanisme pernapasan manusia

1) Pernapasan dada:

Pada saat inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga

tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Tekanan

udara di dalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan udara luar

sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang alveoli.

Pada saat ekspirasi, otot antartulang rusuk bagian dalam kembali

relaksasi sehingga tulang-tulang rusuk sedikit turun. Akibatnya, rongga

dada menyempit sehingga udara terdorong keluar.

54

2) Pernapasan perut

Pada saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma

mendatar dan volume rongga dada bertambah besar. Tekanan di dalam

rongga dada menjadi kecil sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.

Saat ekspirasi, otot dinding rongga perut berkontraksi, sedangkan

diafragma relaksasi. Akibatnya, alat-alat dalam rongga perut terdorong

ke atas dan diafragma naik. Volume rongga dada menjadi kecil dan

tekanan udara menjadi besar sehingga udara terdorong keluar. (Priadi

2009)

7. Metode penelitian/percobaan (tergantung kreatifitas siswa), minimal

mencakup:

a. Alat dan bahan berupa botol plastik yang bagian bawahnya sudah

dilubangi, pipa Y dari kaca/selang, balon karet dan 1 lembaran

balon/karet

b. Cara kerja

1) Dari bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, buatlah model paru-paru

seperti gambar dibawah ini.

2) Atur agar posisi kedua balon karet tetap mengempis

3) Cobalah tarik lembaran balon, kemudian lepaskan. Apa yang terjadi???

8. Hasil dan Pembahasan, mencakup hasil praktikum dan pembahasan mengenai

hal-hal yang bisa ditunjukkan oleh model paru-paru tersebut, Bagaimana

55

mekanisme kerja model paru-paru tersebut sehingga dapat menjelaskan

mekanisme pernapasan pada manusia.

9. Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengacu pada

rumusan masalah, tujuan dan hipotesis

10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam

percobaan/pengamatan.

KUNCI LDS 1

Tugas resume siswa tentang respirasi seluler dibuat dengan format (contoh):

Respirasi selular adalah himpunan dari metabolisme reaksi dan proses

yang terjadi dalam sel-sel dari organisme untuk mengubah energi biokimia dari

nutrisi ke adenosin trifosfat (ATP), kemudian melepaskan produk-produk

limbah. Perubahan glukosa menjadi ATP menempuh beberapa proses yaitu

glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs dan fosforilasi oksidatif.

Glikolisis adalah jalur metabolik yang terdapat di sitosol sel pada semua

organisme hidup dan bersifat anaero bik (yaitu tidak memerlukan oksigen).

Dekarboksilasi Oksidatif: pengubahan asam piruvat menjadi 2 asetil KoA

sambil menghasilkan CO2 dan 2NADH2,Terjadi di matriks mitokondria

Siklus Krebs terjadi di dalam matriks mitokondria dan menghasilkan kolam

energi kimia (ATP, NADH, dan FADH 2) dari oksidasi piruvat, produk akhir

dari glikolisis.

Rantai transpor elektron memungkinkan pembebasan sejumlah besar energi

kimia yang tersimpan di NAD (NADH) dan mengurangi FAD (FADH 2).

Energi yang dilepaskan ditangkap dalam bentuk ATP (3 ATP per NADH dan 2

ATP per FADH 2)

Semua sel mampu mensintesis ATP melalui proses glikolisis. Dalam sel,

jika oksigen tidak ada, piruvat dimetabolisme dalam proses fermentasi.

Glikolisis Dekarboksilasi

oksidatif

dan siklus krebs

56

KUNCI LKS 2

1. Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan

2. Latar belakang minimal mencakup:

e. Pengertian kapasitas total paru-paru, kapasitas vital, volume residu, udara

komplementer, udara suplementer, volume tidal dan frekuensi pernapasan

f. Masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan volume udara

pernapasan dan frekuensi pernapasan

g. Alasan siswa mengadakan percobaan tentang kapasitas vital paru-paru dan

hal-hal yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

3. Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal

mencakup:

d. Faktor apa yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia?

e. Berapa kapasitas vital paru-paru manusia?

4. Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan rumusan masalah yang ada.

5. Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah

ditentukan.

6. Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.

a. Volume udara pernapasan

Dalam keadaan biasa, orang dewasa normal menghirup dan

menghembuskan udara sebanyak ±500 ml yang disebut volume tidal

(udara pernapasan). Setelah melakukan pernapasan biasa, kita masih

dapat menghirup udara sekuat-kuatnya sebanyak ±1500 ml yang disebut

volume cadangan inspirasi (udara komplementer) dan menghembuskan

udara sekuat-kuatnya hingga ±1500 ml yang disebut volume cadangan

ekspirasi (udara suplementer). Volume udara tidal, komplementer dan

suplementer mencapai 3500-4000 ml yang disebut kapasitas vital paru-

paru. setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya, di dalam paru-paru

masih tersisa udara sebanyak keseluruhan udara yang tertampung secara

maksimal dalam paru-paru disebut kapasitas total paru-paru yaitu 4500-

5000 ml. (Priadi 2009)

57

b. Frekuensi Pernapasan

Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara

15-18 kali setiap menit pada saat melakukan aktivitas berat. Beberapa

faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan antara lain:

1) Usia, semakin bertambah usia semakin rendah frekuensi pernapasannya.

Hal ini berkaitan dengan semakin berkurangnya jumlah energi yang

dibutuhkan oleh tubuh.

2) Jenis kelamin, frekuensi pernapasan laki-laki lebih besar dari wanita. Hal

ini karena laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak

membutuhkan energi, kebutuhan O2 dan produksi CO2 lebih tinggi dan

proses metabolisme lebih tinggi dari wanita.

3) Aktivitas, orang yang sedang beraktivitas membutuhkan energi lebih

tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang beristirahat. Oleh karena

itu, frekuensi pernapasan orang yang sedang beraktivitas lebih tinggi dari

orang yang sedang beristirahat.

4) Posisi tubuh, hal ini berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh

organ tubuh. Frekuensi pernapasan orang yang sedang berdiri lebih besar

daripada orang yang sedang duduk atau berbaring. Pada orang yang

sedang berdiri, otot-otot kakinya akan berkontraksi untuk menghasilkan

energi agar posisi tubuh tetap berdiri tegak. Kondisi ini menyebabkan

tubuh memerlukan banyak O2 dan menghasilkan banyak CO2.

5) Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin besar frekuensi

pernapasannya. Peningkatan suhu menyebabkan proses metabolisme

meningkat sehingga diperlukan peningkatan O2 yang masuk ke dalam

tubuh dan pengeluaran CO2 dari tubuh.

(Nurhayati 2008)

7. Metode penelitian/percobaan (tergantung kreatifitas siswa), minimal

mencakup:

a. Alat dan bahan berupa balon, tali, alat tulis dan penggaris

b. Variabel bebas (jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh) dan variabel

terikat (jumlah frekuensi pernapasan manusia)

58

c. Cara kerja

1) Ulurkan balon hingga lemas dan mudah untuk ditiup.

2) Ambil napas dalam-dalam, lalu keluarkan lewat mulut dan tiup balon yang

sudah dilemaskan sampai tidak sanggup mengeluarkan udara

3) Pegang secara hati-hati dan ikat perlahan hingga udaranya tidak keluar

4) Ukur panjang balon mengunakan penggaris untuk melihat kapasitas vital

paru-paru Anda.

Keterangan :

Kapasitas vital Keadaan Paru-paru

• 0-7cm = < 0.5 liter

• 7-9cm = 0.5 liter

• 10-11cm = 1 liter

• 12-13cm = 1.5 liter

• 14 < cm = 1.5 liter <

8. Hasil dan Pembahasan, mencakup tabel pengamatan dan pembahasan

mengenai tabel tersebut, adakah perbedaan kapasitas vital paru-paru

antarsiswa, penyebab perbedaan tersebut dll.

Contoh tabel hasil pengamatan:

No Nama Jenis

Kelamin

Ukuran

Tubuh

Suka/Tidak

Olahraga

Ukuran

Balon

(cm)

Ukuran

Balon

(liter)

Keadaan

Kesehatan

Paru-paru

1

2

3

4

5

Jika kapasitasnya kurang dari 1 liter

mengindikasikan ada masalah pada paru-paru Anda

1.5 hingga 3 liter dapat mengindikasikan paru-paru

Anda cukup normal.

Di atas 3 liter menandakan paru-paru Anda

sehat.

Diikat

Diukur dengan

penggaris

Balon Ditiup

59

9. Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengaju pada

rumusan masalah, tujuan dan hipotesis.

10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam

percobaan/pengamatan.

60

KUNCI LKS 3

1. Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan

2. Latar belakang minimal mencakup:

a. Pengertian tentang respirasi eksternal dan internal.

Respirasi eksternal berhubungan dengan proses pertukaran gas

antara udara di dalam alveolus dengan darah di dalam kapiler paru-paru.

Respirasi internal berhubungan dengan pertukaran gas antara darah di

dalam pembuluh kapiler dengan cairan jaringan

b. Berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

pernapasan pada manusia

c. Alasan siswa mengadakan percobaan tentang pernapasan pada manusia

3. Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal

mencakup:

a. Bagaimana cara membuktikan bahwa pernapasan pada manusia

mengeluarkan CO2 an H2O?

b. Mengapa saat kita menghembuskan napas di depan cermin, maka cermin

menjadi basah?

4. Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan rumusan masalah yang

muncul.

5. Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah

ditentukan.

6. Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.

a. Respirasi Eksternal

Respirasi eksternal berhubungan

dengan proses pertukarangas antara udara

di dalam alveolus dengan darah di dalam

kapiler paru-paru. Darah yang masuk ke

kapiler paru-paru membawa CO2

bertekanan lebih tinggi daripada tekanan

udara di atmosfer, sehingga CO2 berdifusi

keluar menuju paru-paru. Sebagian besar

CO2 yang dibawa plasma darah berupa

HCO3-. Setelah mendapat H

+ dari HHb,

HCO3- berubah menjadi H2CO3, lalu

terurai menjadi H2O dan CO2.

61

b. Respirasi Internal

7. Metode penelitian/percobaan (tergantung kreatifitas siswa), minimal

mencakup:

a. Alat dan bahan berupa air kapur, softdrink yang tidak berwarna, sedotan,

gelas aqua dan kaca.

b. Cara kerja

1) Percobaan 1

a) Air kapur yang tidak berwarna berubah menjadi keruh atau seperti

susu dengan hadirnya gas CO2 di dalamnya. Ujilah ini dengan

menambahkan beberapa tetes softdrink yang tidak berwarna dan

mengandung gas CO2 kedalam air kapur yang tidak berwarna tersebut

(gelas air kapur yang pertama).

b) Pengamatan : Amati apa yang terjadi pada saat gelembung gas-gas

CO2 di dalam softdrink bertemu dengan air kapur tersebut.

c) Bereksperimen : Sekarang dengan hati-hati tiuplah melalui sedotan ke

dalam gelas berisi air kapur yang tidak berwarna (gelas air kapur

kedua).

Perhatian!!! jangan sampai air kapur tersedot ke dalam mulut.

d) Mengamati dan mencatat

Paparkan perubahan yang kamu amati di dalam air kapur ketika kamu

meniup terus melalui sedotan tersebut! Apa yang dapat kamu

simpulkan dari percobaan ini?

Darah yang masuk ke kapiler

mengandung oksihemoglobin. HbO2

membebaskan O2 sehingga berdifusi

keluar dari darah dan masuk ke jaringan.

Setelah CO2 berdifusi ke dalam darah,

lalu bergabung dengan Hb membentuk

karboksihemoglobin. Kebanyakan CO2

berikatan dengan H2O membentuk H2CO3.

Dengan bantuan enzim karbonat

anhidrase, H2CO3 terurai menjadi H+ dan

HCO3-

62

2) Percobaan 2

a) Dengan menggunakan kaca, tiuplah napasmu ke kaca tersebut! Apa

yang akan terjadi pada kaca tersebut?

8. Hasil dan Pembahasan, mencakup tabel hasil pengamatan dan pembahasan

mengenai pengaruh hembusan nafas manusia terhadap air kapur, mengapa hal

tersebut bisa terjadi?, Bagaimana reaksi kimia yang terjadi saat air kapur

bertemu dengan CO2?,

9. Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengacu pada

rumusan masalah, tujuan dan hipotesis

10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam

percobaan/pengamatan.

63

KUNCI LDS 2

1. Judul sesuai dengan topik yang telah diberikan.

2. Tujuan, minimal mencakup:

a. Mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam rokok

b. Mengetahui dampak merokok bagi kesehatan

3. Landasan teori, berisi tentang teori-teori yang mendukung observasi ini serta

pustaka yang diacu, minimal mencakup:

Fakta tentang keburukan merokok sangat banyak. Asap rokok yang baru

mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan

50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek

rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat

yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya

daripada polusi di jalan raya yang macet. Dalam kasus yang berlanjut, rokok

dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan tubuh

terpapar infeksi.

Komponen gas asap rokok adalah CO, amoniak, asam hidrosianat,

nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin,

karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan

kanker (karsinogen).

a. Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni

saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan

pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan

pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa

setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.

b. Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.

Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari

menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk

ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang

perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak

zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.

64

c. Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk

berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya

hemoglobin ini berikatan dengan O2 yang sangat penting untuk

pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen

maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin.

d. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat

asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke

dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat

dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran

pernafasan dan paru-paru.Tar dalam asap rokok juga memperbesar

peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering

terjadi yang disebabkan oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat

menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi.

(http://www.google.co.id/search?q=kadar+ppm+rokok)

4. Hasil observasi berisi tentang data observasi dan studi literatur yang

dilakukan oleh siswa mengenai dampak merokok bagi kesehatan.

5. Pembahasan, mencakup dampak merokok bagi kesehatan manusia, sikap

perokok saat merokok, pendapat siswa mengenai rokok dan orang yang

merokok.

6. Simpulan berisi tentang data hasil percobaan yang telah dilakukan dan

mengacu pada tujuan observasi.

7. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam observasi

“Dampak merokok bagi kesehatan”

65

Lampiran 6. Sampel hasil pengerjaan LKS dan LDS oleh siswa

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

DAFTAR PESERTA UJI COBA SOAL KELAS XII IPA 1

Lampiran 7. Daftar nama peserta kelas uji coba

79

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 UC-08 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 UC-05 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

3 UC-19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 UC-24 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

5 UC-12 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

6 UC-25 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

7 UC-18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

8 UC-02 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

9 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1

10 UC-07 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1

11 UC-04 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

12 UC-15 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

13 UC-21 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1

14 UC-03 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

15 UC-09 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 UC-28 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

17 UC-17 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1

18 UC-13 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

19 UC-29 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1

20 UC-14 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1

21 UC-01 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1

22 UC-06 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

23 UC-22 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1

24 UC-20 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1

25 UC-27 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

26 UC-10 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

27 UC-26 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1

28 UC-11 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1

29 UC-30 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

30 UC-16 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

31 UC-31 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1

32 UC-32 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0

SX 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30

SX2 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30

SXY 856 405 224 1018 202 854 973 447 513 705 745 261 790 636 857 863 884 575 853 603 986 803 703 564 999

rxy 0,412302 0,40997 -0,04468 0,160741 0,451987 0,391879 0,389234 0,196623 0,478679 0,4578 0,248186 0,333161 0,372054 0,414855 0,422514 -0,20783 0,386666 0,172365 0,381667 0,409235 0,12644 0,494116 0,44036 0,35461 0,35316

rTabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349

Kriteria Valid Valid Tidak ValidTidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak ValidTidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid

B 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30

JS 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

P 0,78125 0,34375 0,21875 0,96875 0,15625 0,78125 0,90625 0,40625 0,4375 0,625 0,6875 0,21875 0,71875 0,5625 0,78125 0,84375 0,8125 0,53125 0,78125 0,53125 0,9375 0,71875 0,625 0,5 0,9375

Kriteria Mudah Sedang Sukar Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah

Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Np 25 11 7 31 5 25 29 13 14 20 22 7 23 18 25 27 26 17 25 17 30 23 20 16 30

p 0,78125 0,34375 0,21875 0,96875 0,15625 0,78125 0,90625 0,40625 0,4375 0,625 0,6875 0,21875 0,71875 0,5625 0,78125 0,84375 0,8125 0,53125 0,78125 0,53125 0,9375 0,71875 0,625 0,5 0,9375

q 0,21875 0,65625 0,78125 0,03125 0,84375 0,21875 0,09375 0,59375 0,5625 0,375 0,3125 0,78125 0,28125 0,4375 0,21875 0,15625 0,1875 0,46875 0,21875 0,46875 0,0625 0,28125 0,375 0,5 0,0625

pq 0,170898 0,225586 0,170898 0,030273 0,131836 0,170898 0,084961 0,241211 0,246094 0,234375 0,214844 0,170898 0,202148 0,246094 0,170898 0,131836 0,152344 0,249023 0,170898 0,249023 0,058594 0,202148 0,234375 0,25 0,058594

x^2

s^2

r11

Jumlah

No SoalKode

Tin

gk

at

Kes

uk

ara

nV

ali

dit

as

No

ANALISIS VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL

Kriteria soal

reli

abil

itas

1753,5

54,796875

0,848080624 > r tabel=0.279

Lampiran 8. Analisis validitas, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal uji coba

80

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Y Y2

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 43 1849

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 42 1764

0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 41 1681

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 1681

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 41 1681

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 41 1681

1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 40 1600

1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 39 1521

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1521

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 39 1521

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 39 1521

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 37 1369

1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 37 1369

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 37 1369

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 35 1225

0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 29 841

1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 29 841

1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 29 841

1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 29 841

1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 28 784

1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 28 784

0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784

1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 28 784

1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 26 676

0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 26 676

0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 26 676

1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 25 625

0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 25 625

0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 19 361

0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 19 361

1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19 361

1044 35814

24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25 1044 35814

24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25 1044 35814

831 999 666 925 799 403 868 581 636 634 727 578 856 505 694 671 855 632 971 451 786 827 919 821 860

0,467964 0,35316 0,39647 0,513027 -0,16977 0,392194 0,534844 0,498143 0,414855 0,397835 0,372195 0,472814 0,412302 0,4106 0,36188 0,439447 0,40209 0,380816 0,360268 0,231005 -0,30253 0,428967 0,443267 0,370472 0,453149

0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349

Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak ValidTidak Valid Valid Valid Valid Valid

24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0,75 0,9375 0,59375 0,84375 0,78125 0,34375 0,78125 0,5 0,5625 0,5625 0,65625 0,5 0,78125 0,4375 0,625 0,59375 0,78125 0,5625 0,90625 0,40625 0,78125 0,75 0,84375 0,75 0,78125

Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah

Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

24 30 19 27 25 11 25 16 18 18 21 16 25 14 20 19 25 18 29 13 25 24 27 24 25

0,75 0,9375 0,59375 0,84375 0,78125 0,34375 0,78125 0,5 0,5625 0,5625 0,65625 0,5 0,78125 0,4375 0,625 0,59375 0,78125 0,5625 0,90625 0,40625 0,78125 0,75 0,84375 0,75 0,78125

0,25 0,0625 0,40625 0,15625 0,21875 0,65625 0,21875 0,5 0,4375 0,4375 0,34375 0,5 0,21875 0,5625 0,375 0,40625 0,21875 0,4375 0,09375 0,59375 0,21875 0,25 0,15625 0,25 0,21875

0,1875 0,058594 0,241211 0,131836 0,170898 0,225586 0,170898 0,25 0,246094 0,246094 0,225586 0,25 0,170898 0,246094 0,234375 0,241211 0,170898 0,246094 0,084961 0,241211 0,170898 0,1875 0,131836 0,1875 0,170898

No. Soal

Jumlah

9,357421875

81

CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL UJI COBA

Rumus:

rxy =

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

2222

Y)X)((-XYN

YYNXXN

Kriteria:

Butir soal valid jika rxy > r tabel

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal

yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis

butir soal. No. Kode X Y X

2 Y

2 XY

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

UC-08

UC-05

UC-19

UC-24

UC-12

UC-25

UC-18

UC-02

UC-23

UC-07

UC-04

UC-15

UC-21

UC-03

UC-09

UC-28

UC-17

UC-13

UC-29

UC-14

UC-01

UC-06

UC-22

UC-20

UC-27

UC-10

UC-26

UC-11

UC-30

UC-16

UC-31

UC-32

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

0

0

0

0

43

42

41

41

41

41

40

40

39

39

39

39

37

37

37

35

29

29

29

29

28

28

28

28

26

26

26

25

25

19

19

19

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

0

0

0

0

1849

1764

1681

1681

1681

1681

1600

1600

1521

1521

1521

1521

1369

1369

1369

1225

841

841

841

841

784

784

784

784

676

676

676

625

625

361

361

361

43

42

41

41

41

0

40

40

39

39

39

39

37

37

0

35

29

29

29

29

28

28

0

28

26

26

26

25

0

0

0

0

∑ 25 1044 25 35814 856

rxy = = 0,41

Pada α = 5% dengan n=32, diperoleh r tabel = 0,349

Karena rxy > r tabel , maka soal no.1 valid.

Lampiran 9. Contoh perhitungan validitas butir soal

82

CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN

SOAL UJI COBA

Rumus:

P =

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya peserta tes yang menjawab soal dengan benar

JS : jumlah seluruh siswa

Kriteria tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar

0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang

0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal

yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis

butir soal.

No. Kode Skor No. Kode Skor

1. UC-08 1 17. UC-17 1

2. UC-05 1 18. UC-13 1

3. UC-19 1 19. UC-29 1

4. UC-24 1 20. UC-14 1

5. UC-12 1 21. UC-01 1

6. UC-25 0 22. UC-06 1

7. UC-18 1 23. UC-22 0

8. UC-02 1 24. UC-20 1

9. UC-23 1 25. UC-27 1

10 UC-07 1 26. UC-10 1

11. UC-04 1 27. UC-26 1

12. UC-15 1 28. UC-11 1

13. UC-21 1 29. UC-30 0

14. UC-03 1 30. UC-16 0

15. UC-09 0 31. UC-31 0

16. UC-28 1 32. UC-32 0

Jumlah 25

P = = 0,78

Berdasarkan kriteria di atas, maka soal no.1 mempunyai tingkat kesukaran yang

mudah.

Lampiran 10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal

83

CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA

Rumus:

−=

∑2

2

1t

t

xyS

pqS

K

Kr

∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

rxy : reliabilitas secara keseluruhan

K : banyaknya butir soal atau pertanyaan

p : proporsi subyek yang menjawab benar

q : proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1 – p)

St2 : varians total

Bila rxy > r tabel , maka soal uji coba tersebut reliabel

Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh:

K = 50

∑pq = 9,357421875

St2 = 54,796875

rxy = = 1,02 (0,83) = 0,85

Pada α = 5% dengan n=50, diperoleh r tabel = 0,279

Karena rxy > r tabel , maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel

Lampiran 11. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba

84

KISI-KISI SOAL TES EVALUASI

Mata Pelajaran : Biologi

Bahan Kajian : Sistem Respirasi Manusia

Kelas / Semester : XI. IPA/2

Waktu : 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada salingtemas.

Kompetensi Dasar Sub Konsep Materi Indikator No. Soal Kunci

Jawaban Ranah Kognitif

3.4 Menjelaskan

keterkaitan antara

struktur, fungsi, dan

proses serta

kelainan/penyakit

yang dapat terjadi

pada sistem

pernapasan pada

manusia dan

hewan.

Sistem

Respirasi pada

Manusia

• Alat-alat pernapasan

manusia, mekanisme

pernapasan manusia

(pernapasan dada

dan pernapasan

perut), volume udara

pernapasan dan

kapasitas paru-paru,

frekuensi

pernapasan, dan

mekanisme

pertukaran Oksigen

dan Karbon

dioksida.

• Menjelaskan mengenai

alat-alat pernapasan

manusia dengan

menggunakan media

gambar pada power

point

• Membuktikan sebuah

hipotesis melalui

eksperimen tentang

mekanisme pernapasan

manusia (pernapasan

dada dan pernapasan

perut).

• Menjelaskan mekanisme

respirasi seluler

• Menjelaskan faktor-

faktor yang berpengaruh

terhadap frekuensi

pernapasan manusia

• Menganalisis hasil

eksperimen

1, 26, 29, 32,

34

4, 6, 17, 23

9, 24, 35

2, 12

5, 18

B, E, A, A,

C

D, E, B, C

A, B, A

B, E

C, D

C1, C3, C5, C3,

C1

C1, C5, C5, C4

C4, C5, C3

C2, C2

C4, C5

Lampiran 12. Kisi-kisi soal tes evaluasi (postes)

85

• Pengaruh rokok dan

dampaknya terhadap

kesehatan dan

penyakit-penyakit

dalam sistem

pernapasan manusia

penghitungan frekuensi

pada saat beraktivitas

dan tidak beraktivitas

• Menghitung kapasitas

vital paru-paru manusia

• Melakukan percobaan

untuk membuktikan

bahwa pernapasan pada

manusia mengeluarkan

CO2 dan H2O.

• Mengidentifikasi zat-zat

yang membahayakan

yang terkandung di

dalam rokok.

• Menjelaskan pengaruh

rokok terhadap

kesehatan.

• Mengidentifikasi

berbagai macam

penyakit pada sistem

respirasi manusia.

• Mengetahui penyebab

dan gejala penyakit yang

menyerang sistem

respirasi manusia

• Mengetahui cara

penyembuhan /

penanggulangan

penyakit yang

menyerang sistem

respirasi pada manusia.

7, 13, 20, 22

8, 28, 30

14, 21

11, 15, 31

16, 27

3, 10, 19

25, 33

D, D, A, A

A, E, E

E, A

D, D, A

C, D

A, B, E

C, B

C2, C4, C6, C6

C4, C1, C2

C4, C4

C1, C3, C6

C1, C6

C3, C4, C4

C5, C3

86

1. Berikut adalah alat-alat pernapasan pada

manusia.

1) Trakea 5) Bronkiolus

2) Laring 6) Faring

3) Hidung 7) Pulmo

4) Bronkus

Urutan sistem pernapasan manusia adalah

…..

A. 3-2-6-1-4-5 dan 7

B. 3-6-2-1-4-5 dan 7

C. 3-2-6-4-5-1 dan 7

D. 3-6-2-4-1-5 dan 7

E. 3-2-6-1-5-4 dan 7

2. Faktor utama yang mengatur frekuensi

pernapasan adalah …….

A. Jumlah eritrosit

B. CO2 dalam darah

C. Darah melalui aorta

D. Hemoglobin dalam darah

E. H2O dalam darah

3. Kebanyakan merokok dapat menyebabkan

emfisema (tertutupnya sebagian area paru-

paru), akibatnya menurunnya luas area

untuk pertukaran gas. Berikut ini adalah

gejala yang mungkin diderita oleh orang

yang menderita emfisema yaitu......

A. pH darah yang lebih rendah dari orang

normal.

B. Nafas yang panjang namun lemah

C. Kadar oksi-haemoglobin lebih tinggi dari

orang normal

D. Kemampuan Hb untuk mengikat O2 lebih

tinggi dari orang normal

E. Semua pernyataan di atas salah

4. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas menunjukkan mekanisme

pernafasan dada pada proses......

A. Respirasi D. Inspirasi

B. Ekskresi E. Ekspresi

C. Eksirasi

5. Pada percobaan menghitung kecepatan

pernafasan dengan probandus I pada kondisi

rileks dan probandus II setelah melakukan

lari-lari kecil, maka dapat disusun hipotesis

(dugaan sementara) yaitu.....

A. Usia manusia mempengaruhi kecepatan

bernafas

B. Jenis kelamin mempengaruhi kecepatan

bernafas

C. Aktivitas tubuh mempengaruhi kecepatan

bernafas

D. Suhu tubuh mempengaruhi kecepatan

bernafas

E. Kadar CO2 mempengaruhi kecepatan

bernafas

SOAL POSTES

SISTEM RESPIRASI MANUSIA

Tahun Pelajaran 2010/2011

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/program : XI/IPA

Hari / tanggal :

Waktu : 45 menit

PETUNJUK UMUM:

1. Isikan identitas anda ke lembar jawab yang tersedia.

2. Periksa jumlah halaman sebelum anda menjawabnya.

3. Laporkan kepada peneliti apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas atau kurang lengkap.

4. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum menyerahkannya ke pengawas ujian.

5. Lembar soal masih dalam keadaan seperti semula saat anda mengumpulkannya kembali.

PETUNJUK KHUSUS:

Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, kemudian berilah tanda silang (X) pada

huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawab yang tersedia!

Lampiran 13. Soal postes

87

6. Perhatikan percobaan dibawah ini! Alat

pernafasan apa yang tidak bisa ditunjukkan

dalam percobaan tersebut...

A. Trakhea

B. Diafragma

C. Paru-paru

D. Bronkhus

E. Tulang rusuk

7. Percobaan menggunakan botol/diligent dan

percobaan menggunakan air kapur secara

berturut-turut merupakan percobaan untuk

membuktikan.....

A. Kapasitas vital paru-paru dan bahaya

merokok

B. Bahaya merokok dan pernapasan pada

hewan

C. Pernapasan mengeluarkan CO2 dan

pernapasan pada hewan

D. Kapasitas vital paru-paru dan pernapasan

mengeluarkan CO2

E. Pernapasan mengeluarkan CO2 dan

bahaya merokok

8. Jika kita menghembuskan nafas di depan

cermin. Apa yang akan terjadi?.....

A. Cermin akan menjadi basah karena

adanya H2O

B. Cermin akan menjadi basah karena O2

C. Cermin akan menjadi bersih

D. Cermin akan menjadi kering karena

adanya O2

E. Cermin akan menjadi basah karena CO2

9. Saat kita menganalogikan proses respirasi

sel dengan sebuah mobi. Manakah

pernyataan ini yang tepat?.....

A. Mitokondria adalah mesin mobil

B. Mitokondria adalah kursi yang terdapat di

dalam mobil

C. Mitokondria adalah bahan bakar mobil

D. Mitokondria adalah rem mobil

E. Mitokondria adalah orang yang

mengendarai mobil

10. Mengapa pada penderita TBC, nafas

penderita menjadi terengah-engah? karena....

A. Terjadi peradangan pada paru-paru

B. Adanya bintil-bintil pada dinding

alveolus sehingga sel paru-paru akan mati

dan paru-paru menjadi kecil

C. Penderita merokok terus menerus,

sehingga asap rokok masuk ke paru-paru

D. Penyumbatan saluran pernafasan karena

alergi

E. Penyumbatan batang tenggorok oleh

lendir

11. Siapakah yang disebut perokok pasif?...

A. Orang yang merokok 1 bungkus sehari

B. Orang yang memproduksi rokok

C. Orang yang bekerja di pabrik rokok

D. Orang yang tidak merokok berada di

ruangan berasap rokok

E. Orang yang merokok di tempat yang

disediakan

12. Apabila kita sedang bekerja berat, nafas kita

menjadi lebih cepat, dikarenakan.....

A. Tingginya aktivitas tubuh memerlukan

banyak makanan

B. Bekerja berat memerlukan energi yang

besar

C. Bekerja berat perlu gerakan yang banyak

D. Bekerja berat menyebabkan darah

beredar lebih cepat

E. Semakin tinggi aktivitas tubuh, frekuensi

pernafasan semakin besar

13.

Percobaan di atas bertujuan untuk....

A. Menjelaskan pengaruh rokok terhadap

kesehatan

B. Mengetahui proses pernafasan dada

C. mengetahui proses pernafasan perut

D. Mengukur volume udara pernafasan

E. Membuktikan bahwa pernafasan

mengeluarkan CO2 dan H2O

14. Dalam percobaan mengetahui kandungan

dalam rokok diperoleh bahwa zat “X”

mampu mengikat hemoglobin dalam darah

sehingga membuat darah tidak mampu

mengikat oksigen. Zat yang dimaksud

yaitu.....

A. Tar D. CO2

B. Nikotin E. CO

C. Tembakau

88

15. Pada acara ulang tahun, teman-teman

menyuruh Andi (seorang perokok berat)

untuk memadamkan lilin yang berjarak 10

langkah darinya. Menurut kalian, berapa

jarak yang dapat ditempuh andi sehingga

lilin bisa padam?.....

A. 10 langkah dari Andi

B. Andi tidak bisa memadamkan lilin

C. > 10 langkah dari Andi

D. < 10 langkah dari Andi

E. Semua jawaban benar

16. Bronkhitis adalah peradangan yang terjadi

pada....

A. Pangkal tenggorok

B. Cabang batang tenggorok

C. Batang tenggorok

D. Selaput tenggorok

E. Cabang tenggorok

17. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan

tentang mekanisme pernapasan

1. Otot antar tulang rusuk berkontraksi,

tulang rusuk naik, volume dada

membesar, tekanan udara turun, udara

masuk.

2. Otot sekat rongga dada mengerut,

volume rongga dada mengecil, udara

keluar.

3. Otot antar tulang rusuk kendur, tulang

rusuk turun, volume rongga dada

mengecil, tekanan bertambah, akibatnya

udara keluar.

4. Otot sekat rongga dada mendatar, volume

rongga dada membesar, udara masuk.

Pernyataan yang benar tentang mekanisme

pernapasan dada adalah …….

A. 1 dan 2 D. 2 dan 3

B. 1 dan 3 E. 3 dan 4

C. 1 dan 4

18. Seorang siswa disuruh oleh gurunya untuk

menghitung frekuensi bernafas anggota

keluarga di rumahnya. Data yang diperoleh

berikut.

No. Anggota keluarga Frekuensi

bernafas/menit

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kakek

Nenek

Ayah

Ibu

Kakak

Adik

12-15

13-16

14-17

14-18

15-18

20-24

Berdasarkan pengamatan tersebut dapat

disimpulkan bahwa kecepatan pernafasan

dipengaruhi oleh faktor.....

A. Berat badan D. Usia

B. Jenis kelamin E. Aktivitas

C. Kegiatan tubuh

19. Pekerja di pertambangan batubara

melakukan pemeriksaan X-ray/photo rontgen

dan ditemukan bercak-bercak hitam kecil

pada bagian dada. Apakah yang

menyebabkan bercak-bercak hitam tersebut?

A. Udara kotor mengumpul dalam alveolus

B. Penderita sering merokok

C. Penderita tertelan batubara saat

menambang

D. Serbuk batubara menempel pada

diafragma

E. Serbuk batubara menempel pada

sekeliling bronkhiolus

20. Saat kita menghirup udara sekuat-kuatnya

dan meniupkan ke dalam balon sekuat-

kuatnya, kemudian mengukur diameter

balon. Kegiatan ini berfungsi untuk

mengetahui.....

A. Kapasitas vital paru-paru

B. Volume residu

C. Volume cadangan inspirasi

D. Volume cadangan ekspirasi

E. Volume tidal

21. Seorang perokok memeriksakan paru-

parunya ke rumah sakit menggunakan

pemeriksaan X-ray dan ditemukan bahwa

terdapat substansi hidrokarbon yang bersifat

lengket dan menempel pada paru-paru.

Substansi tersebut adalah.....

A. Tar D. Gas CO2

B. Nikotin E. Gas O2

C. Gas CO2

22. Dalam keadaan biasa, Ima (seorang pelajar)

mempunyai kapasitas total pernafasan

sebanyak 4500 ml. Andaikan kamu seorang

pelari, kira-kira berapa jumlah kapasitas

total pernafasanmu dibandingkan Ima?

A. 5000 ml D. 10.000 ml

B. 2500 ml E. 500 ml

C. tidak dapat dihitung

89

23.

Gambar di atas menunjukkan proses

pernafasan pada fase.....

A. Inspirasi pada pernafasan dada

B. Ekspirasi pada pernafasan dada

C. Inspirasi pada pernafasan perut

D. Ekspirasi pada pernafasan perut

E. Inspirasi dan Ekspirasi

24. Perbedaan fermentasi asam laktat pada otot

manusia dan fermentasi asam laktat pada

pembuatan keju adalah....

A. Fermentasi asam laktat pada manusia

menjadikan mereka kesulitan bernafas,

fermentasi asam laktat pada keju

memberikan warna kuning pada keju

B. Fermentasi asam laktat pada manusia

menjadikan otot kaku dan sakit,

fermentasi asam laktat pada keju

memberikan aroma khas

C. Fermentasi asam laktat pada manusia

memberikan manfaat untuk cadangan

asam laktat, fermentasi asam laktat pada

keju memberikan warna kuning pada

keju

D. Fermentasi asam laktat pada manusia

digunakan sebagai cadangan asam laktat

yang sangat bermanfaat, fermentasi asam

laktat pada keju memberikan aroma yang

khas pada keju

E. Fermentasi asam laktat pada manusia

sama dengan fermentasi asam laktat pada

keju

25. Pernahkah anda melihat seorang penderita

asma menggunakan inhaler. Menurut kalian,

bagaimana proses kerja alat tersebut?

A. Menenangkan pikiran

B. Menegangkan otot bronkhus

C. Mengendurkan otot bronkhus

D. Memberikan nafas buatan

E. Menyaring udara yang masuk

26. Mengapa bayi yang baru lahir pada

umumnya menangis?

A. Karena melihat orang asing di sekitarnya

B. Karena tidak bisa melihat apapun

C. Karena tidak diberi makanan yang cukup

D. Karena tidak tahan terhadap lingkungan

yang baru

E. Karena kesulitan bernafas akibat paru-

paru terisi cairan ketuban

27. Sering kita menjumpai operasi penghilangan

tonsil pada penderita tonsilitas. Apakah anda

setuju dengan upaya tersebut?

A. Saya setuju karena untuk operasi tonsil

tidak sakit

B. Saya setuju karena tonsil tidak berguna

bagi tubuh

C. Saya tidak setuju karena peradangan

tonsil tidak membuat kesakitan yang

berarti

D. Saya tidak setuju karena tonsil berguna

untuk kekebalan tubuh

E. Saya setuju karena karena tidak ada efek

samping yang ditimbulkan jika tonsil

dihilangkan

28. Pertukaran gas CO2 dan O2 pada alveolus

terjadi secara.....

A. Imbimbisi D. Transpor aktif

B. Endositosis E. Difusi

C. Osmosis

29. Dibawah ini merupakan ciri-ciri salah satu

alat pernapasan manusia.

1. Tersusun atas lempengan tulang rawan

2. Memiliki epiglotis

3. Terdapat selaput suara yang bergetar saat

manusia bicara

4. Menghubungkan antara faring dengan

trakea

Alat pernapasan yang dimaksud adalah.....

A. Laring D. Bronkus

B. Hidung E. Bronkiolus

C. Tenggorokan

30. Reaksi kimia proses pernapasan adalah....

A. 6 C2H12O6 + O2 6 CO2 +

6 H2O + E

B. 6 C2H12O6 + O2 CO2 +

6 H2O + E

C. C2H12O6 + 6 O2 6 CO2 +

6 H2O + E

90

D. C6H12O6 + 6 O2 CO2 +

6 H2O + E

E. C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 +

6 H2O + E

31. Pada suatu percobaan diperlukan berbagai

peralatan yaitu syringe/botol penyemprot,

kapas, selang plastik dan rokok. Bagaimana

menyusun alat-alat tersebut sehingga dapat

digunakan untuk mengetahui pangaruh

rokok terhadap paru manusia?

A. Rokok dimasukkan dalam selang pada

salah satu ujung, kapas dimaasukkan di

tengah selang dan syringe di ujung yang

lainnya

B. Rokok dimasukkan di bagian tengah,

kapas disalah satu ujung dan syringe di

ujung lainnya

C. Kapas dimasukkan dalam syringe lalu

dimasukkan pada salah satu ujung selang,

rokok di ujung yang lainnya

D. kapas dibakar dengan rokok yang

menyala dan diletakkan di salah satu

ujung selang, syringe di ujung yang lain

E. Semua langkah-langkah di atas bisa

digunakan

32. Mengapa saat kita makan tidak boleh

berbicara?

A. Karena makanan akan masuk ke dalam

saluran pernafasan

B. Untuk menjaga sopan santun

C. Agar makanan yang kita makan cepat

tercerna dalam tubuh

D. Karena dapat merusak saluran

pencernaan dan pernafasan

E. Karena menimbulkan kematian

33. Apa yang harus segera kalian lakukan saat

melihat seseorang yang shock karena

sengatan listrik?

A. Menolongnya dan melarikannya ke

rumah sakit

B. Menolong dan meletakannya pada tempat

yang aman serta memberikan nafas

buatan bila tidak ada alat pernafasan

buatan

C. Panik dan segera minta tolong

D. Membiarkannya dan menganggap bahwa

ia sudah mati

E. Pasrah saja karena kita tidak bisa

melakukan apa-apa

34. Otot yang memisahkan antara rongga dada

dan rongga perut adalah …….

A. Otot perut

B. Otot dada

C. Otot diafragma

D. Otot antar tulang rusuk

E. Otot jantung

35. Andi adalah seorang atlit lari tingkat

nasional. Setelah ia berlari cepat selama 30

menit, apa yang bisa kamu amati dari Andi?

sertakan alasan yang tepat!!.....

A. Ia bernafas dengan cepat untuk

mengurangi penumpukkan laktat

B. Ia bernafas dengan cepat untuk

meningkatkan penumpukan laktat

C. Ia kesulitan bernafas karena laktat yang

tertimbun menutup saluran pernafasan

D. Ia kesulitan bernafas karena tidak

terbiasa berlari cepat

E. Ia bernafas seperti saat ia tidak

beraktivitas

SELAMAT MENGERJAKAN

91

KUNCI JAWABANSOAL POSTES

1. B 21. A

2. B 22. A

3. A 23. C

4. D 24. B

5. C 25. C

6. E 26. E

7. D 27. D

8. A 28. E

9. A 29. A

10. B 30. E

11. D 31. A

12. E 32. A

13. D 33. B

14. E 34. C

15. D 35. A

16. C

17. B

18. D

19. E

20. A

Lampiran 14. Kunci jawaban soal tes evaluasi (postes)

92

DAFTAR PESERTA PENELITIAN KELAS XI IPA 2 DAFTAR PESERTA PENELITIAN KELAS XI IPA 3

SMA NEGERI 1LASEM SMA NEGERI 1 LASEM

Lampiran 15. Daftar peserta penelitian

93

Lampiran 16. Sampel hasil observasi aktivitas siswa

94

95

Lampiran 16. Lembar penilaian laporan

96

Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa

dalam Pembuatan Laporan Hasil Percobaan

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Pendahuluan

Laporan yang dibuat oleh siswa mencakup kelima sub bab

pendahuluan

5

Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 4 sub bab

pendahuluan

4

Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 3 sub bab

pendahuluan

3

Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 2 sub bab

pendahuluan

2

Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 1 sub bab

pendahuluan

1

2. Isi

Hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan praktikum/penelitian

yang telah dilakukan

5

Hasil penelitian tidak sesuai dengan praktikum, tetapi

pembahasannya sudah sesuai dengan hasil penelitian

4

Hasil penelitian sesuai dengan praktikum, tetapi pembahasannya

tidak tepat

3

Hasil penelitian dan pembahasan tidak sesuai dengan praktikum 2

Ada hasil penelitian, tetapi tidak dibahas 1

3. Penutup

Simpulan dan saran benar, daftar pustaka ≥ 3 5

Simpulan dan saran benar, daftar pustaka < 3 4

Simpulan benar, daftar pustaka < 3, tidak ada saran 3

Simpulan benar, tetapi tidak ada saran dan daftar pustaka 2

Simpulan salah, tidak ada saran dan tidak ada daftar pustaka 1

Lampiran 18. Rubrik penilaian laporan

97

Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa

dalam Pembuatan Laporan Hasil Percobaan (Revisi)

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Judul

Judul mencerminkan topik utama yang dapat mengidentifikasi

konsep yang dibahas, maksimal 15 kata

3

Judul mencerminkan topik utama yang dapat mengidentifikasi

konsep yang dibahas, > 15 kata

2

Judul tidak mencerminkan topik utama yang dapat

mengidentifikasi konsep yang dibahas

1

2. Latar Belakang

Memuat secara jelas tentang timbulnya suatu masalah, teori-teori

dan logika-logika yang mendasarai timbulnya gagasan

pemecahan masalah

3

Memuat salah satu dari kedua komponen yang ada dalam latar

belakang

2

Latar belakang tidak berhubungan dengan praktikum yang

dilakukan

1

3. Rumusan masalah

Ditulis berdasarkan tujuan dan topik permasalahan, dinyatakan

dalam bentuk kalimat tanya atau alternatif yang secara implisist

mengandung pertanyaan

3

Rumusan masalah tidak sesuai dengan tujuan dan topik

permasalahan

2

Tidak ada rumusan masalah 1

4. Hipotesis

Sesuai dengan rumusan masalah dan merupakan jawaban

sementara tentang permasalahan

3

Hipotesis tidak sesuai dengan rumusan masalah 2

Tidak ada hipotesis yang dirumuskan

1

5. Landasan teori

Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara

detail serta pustaka yang diacu

3

Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara

detail, tetapi tidak dituliskan pustaka yang diacu

2

Tidak ada landasan teori dalam laporan 1

98

6. Metode penelitian

Meliputi alat, bahan dan prosedur kerja yang ada dalam

praktikum dengan tepat

3

Meliputi alat,bahan dan prosedur kerja, tetapi tidak sesuai dengan

praktikum

2

Tidak menuliskan prosedur kerja dalam laporan 1

7. Pembahasan

Menguraikan teori yang mendukung pembahasan, pengolahan

data dan analisis yang dilakukan serta diskusi temuan-temuan

dalam penelitian tersebut

3

Menguraikan 2 komponen dari tiga komponen di atas 2

Menguraikan satu komponen dari tiga komponen di atas 1

8. Simpulan

Sesuai dengan tujuan dan berawal dari proses analisis yang telah

dilakukan

3

Tidak sesuai dengan tujuan percobaan 2

Tidak membuat simpulan pada akhir percobaan 1

99

Lampiran 19. Sampel pengerjaan soal evaluasi (postes) oleh siswa

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 PA-01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 87 sangat aktif 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

2 PA-02 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

3 PA-03 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

4 PA-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif

5 PA-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93 sangat aktif 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 60 cukup aktif

6 PA-06 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 11 73 cukup aktif 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 aktif

7 PA-07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif

8 PA-08 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 10 67 cukup aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

9 PA-09 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

10 PA-10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 87 sangat aktif 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 cukup aktif

11 PA-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

12 PA-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

13 PA-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

14 PA-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

15 PA-15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 sangat aktif 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif

16 PA-16 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 11 73 cukup aktif 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70 cukup aktif

17 PA-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif

18 PA-18 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 sangat aktif

19 PA-19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

20 PA-20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 cukup aktif

21 PA-21 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 sangat aktif

22 PA-22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

23 PA-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

24 PA-24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

25 PA-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

26 PA-26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

27 PA-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

28 PA-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

29 PA-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif

30 PA-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

31 PA-31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

32 PA-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

Jumlah siswa adalah: 32 Jumlah siswa adalah: 32

No No

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5 62,5

%

0

0

12,5

25aktif

sangat aktif

0

0

4

8

20

Kriteria

tidak aktif

kurang aktif

cukup aktif

0

18,75

28,125

53,125

Kriteria

tidak aktif

kurang aktif

cukup aktif

aktif

sangat aktif

0

0

6

9

17

%

0

Aktivitas Siswa dalam Praktikum

Aspek yang dinilai

Aktivitas Siswa dalam Diskusi

Aspek yang dinilai

Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA 2

Kriteria∑ %Kriteria∑ %No Kode

Lampiran 20. Analisis aktivitas siswa dalam praktikum dan diskusi

101

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 PB-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

2 PB-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

3 PB-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

4 PB-04 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

5 PB-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

6 PB-06 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 80 aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

7 PB-07 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

8 PB-08 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

9 PB-09 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

10 PB-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

11 PB-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

12 PB-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

13 PB-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

14 PB-14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

15 PB-15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

16 PB-16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

17 PB-17 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 11 73 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

18 PB-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

19 PB-19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

20 PB-20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

21 PB-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

22 PB-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

23 PB-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

24 PB-24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

25 PB-25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

26 PB-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

27 PB-27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

28 PB-28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

29 PB-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif

30 PB-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif

31 PB-31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 80 aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

32 PB-32 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 87 sangat aktif 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif

No No

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

aktif

sangat aktif

∑ %

0

0 0

0

0

10

22

0

31,25

68,75

Jumlah siswa: 32

Kriteria

tidak aktif

kurang aktif

cukup aktif

0

0

9,375

15,625

75

0

0

3

5

24

tidak aktif

kurang aktif

cukup aktif

aktif

sangat aktif

Jumlah siswa: 32

Kriteria ∑ %

Aktivitas Siswa dalam Praktikum Aktivitas Siswa dalam Diskusi

Aspek yang dinilai Aspek yang dinilai

Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA 3

No Kode ∑ % Kriteria ∑ % Kriteria

102

1 2 3 1 2

1 095232 Agung Sulismiyanto PA-01 67 73 87 75,67 83 87 85 83 81,22 tuntas

2 095088 Alfiatun Ni'mah Widiyanti PA-02 67 60 73 66,67 73 73 73 69 69,56 tidak tuntas

3 095089 Alfiyatul Karimah PA-03 67 60 73 66,67 81 80 80,5 89 78,72 tuntas

4 095155 Ani Munawaroh PA-04 67 67 87 73,67 79 87 83 86 80,89 tuntas

5 095054 Anisah Emilia PA-05 73 53 87 71 78 87 82,5 94 82,5 tuntas

6 095202 Diana Eka Silviana PA-06 80 73 87 80 78 87 82,5 89 83,83 tuntas

7 095058 Faiqotun Ni'mah PA-07 67 67 87 73,67 78 87 82,5 97 84,39 tuntas

8 095242 Hani Emiasari PA-08 80 73 87 80 76 87 81,5 83 81,5 tuntas

9 095132 Ika Devi Apriyani PA-09 73 53 87 71 80 87 83,5 91 81,83 tuntas

10 095246 Istiadah Hanifah Putri PA-10 67 73 87 75,67 84 87 85,5 69 76,72 tuntas

11 095209 Lathifatunnur PA-11 67 73 87 75,67 82 87 84,5 94 84,72 tuntas

12 095248 Latifah PA-12 67 73 87 75,67 82 87 84,5 89 83,06 tuntas

13 095166 Lintang Putri Asriani PA-13 67 67 87 73,67 82 87 84,5 97 85,06 tuntas

14 095103 Maulida Rizkiana PA-14 67 60 73 66,67 85 80 82,5 86 78,39 tuntas

15 095213 Minhatunna'im PA-15 73 53 73 66,33 79 87 83 80 76,44 tuntas

16 095215 Muhammad Riyadul Lutfi PA-16 80 73 87 80 79 87 83 77 80 tuntas

17 095216 Ni'mah Syabana PA-17 73 53 73 66,33 73 73 73 69 69,44 tidak tuntas

18 095217 Ninda Yulia Widyantari PA-18 80 73 87 80 81 87 84 80 81,33 tuntas

19 095069 Novi Ayuningsih PA-19 73 53 73 66,33 75 87 81 89 78,78 tuntas

20 095218 Novita Rahmawati PA-20 73 53 73 66,33 77 87 82 74 74,11 tidak tuntas

21 095071 Nur Arif Rohman PA-21 80 73 87 80 78 87 82,5 83 81,83 tuntas

22 095072 Nur Azizah PA-22 73 53 87 71 78 87 82,5 89 80,83 tuntas

23 095142 Riza Ramadhanu PA-23 73 53 87 71 75 87 81 94 82 tuntas

24 095225 Siti Jumairoh PA-24 73 53 73 66,33 75 87 81 80 75,78 tuntas

25 095146 Siti Koniah PA-25 67 67 87 73,67 80 87 83,5 80 79,06 tuntas

26 095147 Siti Mardiyah PA-26 67 67 87 73,67 76 87 81,5 71 75,39 tuntas

27 095226 Siti Marfu'ah PA-27 67 73 87 75,67 84 87 85,5 89 83,39 tuntas

28 095149 Tanti Sri Haryanti PA-28 73 53 87 71 78 87 82,5 91 81,5 tuntas

29 095115 Uun Siti Khoiriyah PA-29 67 60 73 66,67 78 80 79 83 76,22 tuntas

30 095260 Vinandita Utari Putri PA-30 67 73 87 75,67 83 87 85 89 83,22 tuntas

31 095231 Yayuk Muzaro'ah PA-31 73 53 73 66,33 79 87 83 80 76,44 tuntas

32 095117 Yulia Rahma Nur H. PA-32 67 60 73 66,67 79 80 79,5 83 76,39 tuntas

2275 2021 2630 2309 2528 2728 2628 2697 2545

71,09 63,2 82,2 72,15 79 85,3 82,125 84,28125 79,52

Keterangan ∑ %

Tuntas 29 90,63

Tidak Tuntas 3 6,2

Daftar Nilai Kelas XI IPA 2

SMA Negeri 1 Lasem

Jumlah

Rata-Rata

No NIS Nama KodeNilai LKS Nilai LDS

Rata2 Rata2 KeteranganNilai Postes NH

Lampiran 21. Hasil belajar siswa

103

1 2 3 1 2

1 095121 Ahmad Al Ma'ruf PB-01 80 60 73 71 86 87 86,5 83 80,2 tuntas

2 095154 Ahmad Ali Mahfud PB-02 67 73 87 75,67 82 87 84,5 89 83,1 tuntas

3 095091 Anggit Nurcahyo PB-03 87 73 80 80 77 80 78,5 83 80,5 tuntas

4 095092 Anita Zulaikha PB-04 87 73 87 82,33 78 87 82,5 77 80,6 tuntas

5 095235 Ayu Dwi Octaviani PB-05 67 73 87 75,67 80 87 83,5 83 80,7 tuntas

6 095056 Ayuk Suryani PB-06 80 60 73 71 79 87 83 86 80 tuntas

7 095204 Efi Akmalia PB-07 67 73 87 75,67 87 87 87 77 79,9 tuntas

8 095057 Elisabeth Fitriany Sagala PB-08 67 53 80 66,67 73 73 73 74 71,2 tidak tuntas

9 095129 Eva Rohny Oktaviana PB-09 67 73 87 75,67 80 87 83,5 80 79,7 tuntas

10 095240 Fauzia Rahmah PB-10 67 73 73 71 95 93 94 77 80,7 tuntas

11 095098 Ita Dwi Yuliyani PB-11 87 73 87 82,33 78 87 82,5 86 83,6 tuntas

12 095099 Khuzaimah PB-12 87 73 87 82,33 75 87 81 86 83,1 tuntas

13 095210 Lilis Idayati PB-13 67 73 87 75,67 80 93 86,5 80 80,7 tuntas

14 095170 Muhammad Ibnu Farid PB-14 67 67 73 69 77 87 82 77 76 tuntas

15 095109 Mutmainah PB-15 87 73 87 82,33 83 93 88 80 83,4 tuntas

16 095250 Najih Fikriyah PB-16 67 73 73 71 79 87 83 80 78 tuntas

17 095067 Nayla Ma'unah PB-17 67 67 73 69 78 87 82,5 86 79,2 tuntas

18 095068 Nor Afifah PB-18 80 60 73 71 80 87 83,5 86 80,2 tuntas

19 095070 Nugraeni Saputri Nur Hidayah PB-19 67 53 80 66,67 88 87 87,5 83 79,1 tuntas

20 095138 Nur Makhmudah PB-20 67 67 73 69 79 87 83 69 73,7 tidak tuntas

21 095074 Nurul Hidayati PB-21 80 60 73 71 85 87 86 89 82 tuntas

22 095254 Ria Sanjaya PB-22 80 60 73 71 75 87 81 83 78,3 tuntas

23 095177 Setiadi Arianto PB-23 67 73 73 71 80 87 83,5 74 76,2 tuntas

24 095081 Sriyati PB-24 67 67 73 69 78 73 75,5 66 70,2 tidak tuntas

25 095148 Susi Siswati PB-25 67 67 73 69 80 87 83,5 89 80,5 tuntas

26 095257 Sutinah PB-26 67 73 73 71 84 87 85,5 77 77,8 tuntas

27 095151 Tira Antika Putri PB-27 67 67 73 69 81 87 84 83 78,7 tuntas

28 095262 Wiga Dini Ervian PB-28 67 53 80 66,67 87 80 83,5 66 72,1 tidak tuntas

29 095265 Yulia Fitriani PB-29 67 73 73 71 85 87 86 89 82 tuntas

30 095118 Yuliana Istigfaroh PB-30 87 73 87 82,33 79 87 83 83 82,8 tuntas

31 095084 Yuni Astuti PB-31 67 53 80 66,67 85 87 86 86 79,6 tuntas

32 095085 Yuniati PB-32 67 53 80 66,67 83 80 81,5 91 79,7 tuntas

2329 2135 2518 2327 2596 2753 2675 2598 2533

72,8 66,7 78,7 72,73 81,1 86 83,58 81,1875 79,2

Keterangan ∑ %

Tuntas 28 87,5

Tidak Tuntas 4 9,4

Daftar Nilai Kelas XI IPA 3

SMA Negeri 1 Lasem

KeteranganNilai Postes

Jumlah

Rata-Rata

Rata2 Rata2 NHNilai LDSNilai LKS

KodeNamaNISNo

104

Lampiran 22. Sampel hasil angket tanggapan siswa

105

106

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA

No Pertanyaan

Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3

Jawaban Persentase (%) Kriteria

Jawaban Persentase (%) Kriteria

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1. Apakah suasana pembelajaran materi sistem

respirasi dengan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri yang diterapkan menyenangkan?

30 2 93,75 6,25 Sangat

baik 32 0 100 0

Sangat

baik

2. Apakah kalian tertarik mengikuti kegiatan

pembelajaran materi sistem respirasi dengan

metode inkuiri?

32 0 100 0 Sangat

baik 30 2 93,75 6,25

Sangat

baik

3. Apakah pembelajaran materi sistem respirasi

manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar

kalian di kelas?

32 0 100 0 Sangat

baik 31 1 96,88 3,12

Sangat

baik

4. Apakah guru menghubungkan materi dengan

peristiwa kehidupan yang terkait? 30 2 93,75 6,25

Sangat

baik 32 0 100 0

Sangat

baik

5. Guru sudah melibatkan saya aktif dalam

pembelajaran? 31 1 96,88 3,12

Sangat

baik 26 6 81,25 18,75 Baik

6. Guru sudah menggunakan langkah-langkah

dalam metode ilmiah dalam kegiatan praktikum? 29 3 90,62 9,38

Sangat

baik 32 0 100 0

Sangat

baik

7. Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya

dalam pembelajaran? 32 0 100 0

Sangat

baik 29 3 90,62 9,375

Sangat

baik

8. Saya senang dengan media dan metode yang

digunakan guru? 31 1 96,88 3,12

Sangat

baik 32 0 100 0

Sangat

baik

9. Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran

yang diajarkan? 29 3 90,62 9,38

Sangat

baik 30 2 93,75 6,25

Sangat

baik

10. Apakah anda menyukai pendekatan

pembelajaran seperti ini? 31 1 96,88 3,12

Sangat

baik 30 2 93,75 6,25

Sangat

baik

Rata-Rata Kelas 30,7 1,3 95,94 4,06

Sangat

baik 30,4 1,6 95 5

Sangat

baik

Lampiran 23. Analisis angket tanggapan siswa

107

Lampiran 24. Hasil wawancara guru

108

FOTO PENELITIAN KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INKUIRI

PADA MATERI SISTEM RESPIRASI MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 LASEM

Guru melakukan orientasi pada siswa

Guru melakukan orientasi pada siswa Guru membimbing siswa dalam

pembuatan proposal kegiatan

Siswa melakukan praktikum sesuai

proposal

Siswa melakukan analisis data hasil

praktikum

Lampiran 25. Dokumentasi penelitian

109

Siswa mempresentasikan hasil

praktikum di depan kelas

Siswa mengajukan pertanyaan saat

diskusi berlangsung

Siswa mengerjakan soal postes

dengan sungguh-sungguh

Observer melakukan penilaian

aktivitas siswa pada saat praktikum

110

Lampiran 26. Surat penetapan dosen pembimbing

111

Lampiran 27. Surat ijin penelitian

112

Lampiran 28. Surat keterangan penelitian