EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN ...

136
EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL BERBASIS ONLINE TERHADAP USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BATANG HARI) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Pada Fakultas Syariah Oleh: KHORIQ ATUS SHOLIHAH NIM: SIP.161489 PEMBIMBING: Masburiyah, S.Ag.,M.Fil.I Nofi Nurman, S.Pd., M.Si PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1442 H/2021 M

Transcript of EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN ...

EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN

PENANAMAN MODAL BERBASIS ONLINE TERHADAP USAHA KECIL DAN

MENENGAH (STUDI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BATANG HARI)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Syariah

Oleh:

KHORIQ ATUS SHOLIHAH

NIM: SIP.161489

PEMBIMBING:

Masburiyah, S.Ag.,M.Fil.I

Nofi Nurman, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1442 H/2021 M

ii

iii

i

iv

MOTTO

Artinya : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu.1

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.2

1Al- Quran, Surah Al - Baqarah (2): 158

2Al- Quran, Surah An – Nisa (4): 59

v

PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya, sembah sujud serta syukurku kepada Allah SWT.

Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku

dengan Ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta

kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullullah

Muhammad SAW.

Ku Persembahkan Skripsi Ini Kepada:

Kedua Orangtuaku yang telah berusaha dengan tulus membimbing hidupku

hingga saat ini, Ayahanda Sapuan dan Ibundaku Maryamah tercinta tiada

hentinya kupanjatkan doa semoga Allah memudahkan segala urusannya

Kepada Mas-mas dan Adikku, Terimakasih Sudah Mendukungku semoga kita

semua bisa menjadi Anak yang selalu berbakti dan mendoakan Orangtua

Aamiin…

Kepada teman rusli dan Ana Anura terimakasih telah banyak membantuku dan

teman semakan setidur Sarmila terimakasih telah menemani keseharianku

selama kuliah terimakasih atas kebaikanmu semoga kita bisa bertemu kelak nanti

Segenap sahabat Ilmu Pemerintahan dan Pendidikan agama Islam lokal C

terimakasih telah menjadi saudara seperjuangan

Terimakasih kepada UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI telah

memberiku kesempatan untuk merasakan menjadi seorang sarjana.

vi

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan

Penanaman Modal Berbasis Online Terhadap Usaha Kecil dan Menengah (Studi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang

Hari). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif

penyelenggaraan perizinan usaha kecil dan menengah berbasis online yang

menggunakan sistem online Single Submistion (OSS) di Kabupaten Batang Hari

Tepatnya di Kecamatan Muara Bulian, untuk mengetahui persepsi masyarakat /

pelaku usaha terhadap perizinan berbasis online tersebut, untuk mengetahui

kebutuhan pengembangan perizinan berbasis online di kabupaten Batang Hari

untuk masa mendatang. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai

berikut: (1)Efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan usaha kecil dan

menengah berbasis online diukur berdasarkan keberhasilan program, keberhasilan

sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output, dan pencapaian

tujuan menyeluruh, belum bias dikatakan efektif. (2) Persepsi pelaku usaha

terhadap pelayanan perizinan berbasis online, perizinan online Single Submission

disambut baik pelaku usaha, namun masih banyak pelaku usaha yang tidak

mengetahui adanya website DPMPTSP dan link perizinan OSS. (3) kebutuhan

pengembangan perizinan online di Kabupaten Batang Hari. Mensingkronkan

kebijakan regulasi pusat dan daerah, meningkatkan pelayanan online disetiap

service point, melengkapi sarana prasarana mebuat ruang khusus pendampingan

OSS maupun OSS mandiri, sosialisasi yang menyeluruh baik sosialisasi langsung

maupun Broadcast layanan SMS, melalui radio, media social, baliho maupun

spanduk pelatihan UMKM, serta meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ahli

dibidang perizinan online agar dapat melatih pelaku usaha menjadi pengusaha

yang meliliki SDM yang baik.

Kata kunci: Efektivitas, Pelayanan Perizinan, Berbasis Online, Online Single

Submission, Usaha Kecil dan Menengah.

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Subhaanahu

wata‟ala berkat rahmat dan hidayah-nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan

judul “Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Dan Penanaman

Modal Berbasis Online Terhadap Usaha Kecil Dan Menengah (Studi Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Batanghari)”. Kemudian shalawat dan salam saya haturkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wasallam. Yang telah membimbing dan

mendidik umatnya kejalan yang benar, sehingga kita dapat merasakan indahnya

Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pemerintahan pada

Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui penulisan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA. Ph.D Selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, SE., M.EI sebagai Wakil Rektor I Bidang

Akademik dan Pengembangan Pendidikan. Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd

viii

sebagai Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

Keuangan. Dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, S,Ag., MA sebagai Wakil Rektor

III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

3. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH Selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA., M.IR sebagai Wakil Dekan I Bidang

Akademik. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghani., SH selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan. Dan Bapak Dr.

Ishaq, SH., M.Hum sekalu Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerja sama dilingkungan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

5. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si dan Bapak Yudi Armansyah, S. Th.,

M.Hum selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Ibu Masburiyah, S.Ag., M.Fil.I selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Nofi Nurman, S.Pd., M.Si selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan Ilmu Pengetahuan kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu Karyawan/ti dilingkungan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

ix

9. Bapak dan Ibu Pimpinan Perpustahaan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya.

Akhirnya, semoga Allah SWT, berkenan membalas segala kebikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pengetahuan ilmu.

Jambi, April 2021

Penulis

Khoriq Atus Sholihah

NIM. SIP161489

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PERNYATAAN ..................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 10

C. Batasan Masalah ................................................................ 10

D. Tujuan ............................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian............................................................. 11

F. Kerangka Teori .................................................................. 12

G. Tinjauan Pustaka ............................................................... 29

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 33

B. Pendekatan Penelitian ....................................................... 32

C. Jenis Data dan Sumber Data ............................................. 33

D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 34

E. Teknik Analisis Data ......................................................... 36

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 39

G. Jadwal Penelitian ............................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kabupaten Batang Hari ........................... 41

B. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ..................... 42

C. Lokasi DPMPTSP ............................................................. 45

D. Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

xi

Satu Pintu (DPMPTSP) dan Visi-Misi .............................. 46

E. Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ..................... 48

F. Keadaan Pegawai .............................................................. 50

G. Tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari .............. 56

H. Sasaran Jangka Menengah DPMPTSP .............................. 57

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Usaha

Kecil dan Menengah Berbasis Online .............................. 58

B. Persepsi Pelaku Usaha Terhadap Pelayanan Perizinan

Berbasis Online Di kecamatan Muara Bulian ................... 83

C. Kebutuhan Pengembangan Perizinan Online di Kabupaten

Batang Hari Untuk Masa Mendatang ................................ 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 93

B. Saran ................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xii

DAFTAR SINGKATAN

DPMPTSP : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

BPMPPT : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

BPTSP : Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

UMKM : Usaha Mikro Kecil dan Menengah

IUMK : Industri Usaha Mikro Kecil

OSS : Online Single Submission

IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat

NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak

AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

NIB : Nomor Induk Berusaha

SDM : Sumber Daya Manusia

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Jadwal Penelitian .......................................................................... 40

Tabel 1 : Tingkat Investasi Penanaman Modal ........................................... 3

Tabel 2 : Jumlah UMKM ............................................................................ 4

Tabel 4 : Jumlah Perizinan Terdaftar Di Online Single Submission ........... 7

Tabel 4 : Pegawai Tetap Berdasarkan Pendidikan ...................................... 52

Tabel 5 : Pegawai Tetap Berdasarkan Pangkat dan Golongan ................... 53

Tabel 6 : Pegawai Tetap Berdasarkan Usia ................................................ 54

Tabel 7 : Pegawai Tetap Berdasarkan Masa Kerja ..................................... 55

Tabel 8 : Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2019 ......................... 71

Tabel 9 : Jumlah Industri/ Sedang, Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga

Desa Tahun 2017-2019 ................................................................ 76

Tabel 10 : Data Pelaku Usaha Terproses Dalam Sistem OSS ...................... 77

Tabel 11 : Data Informan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari ......... 48

Gambar 2 : Fase Transisi DPMPTSP Kabupaten Batang Hari Tahun

2017-2021 .............................................................................. 59

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan terhadap peningkatan pelayanan publik yang baik dan

memuaskan warga negara menjadi suatu kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh

pemerintah. Pemerintah harus bisa merubah pelayanan publik yang kurang baik

menjadi lebih baik. Potret buruknya pelayanan publik seperti ketidakpastian

pelayanan, tidak terdapatnya standar pelayanan yang jelas serta tidak mudah

dipahami membuat warga negara Indonesia enggan berhadapan dengan

penyelenggara pelayanan publik. Tidak hanya itu masih tingginya korupsi

kolusi dan nepotisme yang terjadi mengakibatkan biaya pelayanan menjadi

lebih besar. Prosedur yang panjang serta waktu yang lama dalam proses

pelayanan publik masih menjadi permasalahan yang sering terjadi.

Pelayanan publik merupakan ujung tombak interaksi antara masyarakat

dan pemerintah, karena merupakan implementasi serta kebijakan birokrasi di

lapangan. Dalam konsep penyelenggaraan negara, pelayanan publik yang

bermuara pada kepentingan umum, diformulasikan sebagai salah satu dari 7

(tujuh) asas umum penyelenggaraan negara, sebagaimana diatur dalam

ketetapan MPR RI No. IX Tahun 1998, ditindaklanjuti serta dijabarkan dalam

2

Undang- Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.3

Semakin majunya perkembangan zaman dengan pemanfaatan teknologi

seharusnya dapat manjadi pemecah permasalahan pelayanan publik yang ada.

Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik

menjadi lebih cepat, transparan sehingga pelayanan publik menjadi efektif dan

efisien. Pelayanan publik berbasis online/ teknologi informasi perlu diterapkan

untuk mengurangi resiko terjadinya deskriminasi dalam memberikan

pelayanan, ketidakpastian mengenai waktu ataupun biaya pelayanan dan

tentunya mengurangi pungutan liar yang kerap terjadi. 4

Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah,

bahwa tugas utama pemerintah adalah melindung, melayani, memerdayakan,

dan mensejahterakan masyarakat.5 Pemerintah berperan sebagai fasilisator

serta regulator yaitu menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat

berdasarkan pada azaz pemerintahan yang demokratis. Peran pemerintah ini

menuntut agar pemerintah memberikan pelayanan publik yang sesuai dengan

aspirasi dan kebutuhan masyarakat, berdasarkan tatanan pemerintah yang baik

(Good Governance). Salah satu bidang yang menjadi sorotan masyarakat saat

ini adalah pelayanan publik dibidang administrasi pemerintah khususnya

administrasi pelayanan perizinan usaha dan penanaman modal. Bidang ini

3Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan

Aplikasinya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 213. 4Marlina, “Efektivitas Sistem Perizinan Online dan Tracking Sistem (SPOTS) Pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Siak,” Jurnal Jom

FISIP, Vol. 4. No. 2, (Oktober 2017) hlm.1 5 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

3

memiliki arti penting dalam kegiatan perekonomian dan berdampak pada

kesejahteraan masyarakat.

Berikut data pertumbuhan investasi penanaman modal di Kabupaten

batang Hari:

Tabel 1

Tingkat Investasi Penanaman Modal6

Tahun Jumlah investasi Perusahaan

2017 Rp. 3.828 triliun 2.448

2018 Rp. 4.166 triliun 2.172

2019 Rp. 4.226 triliun 1.137

Dari tabel data diatas terlihat bahwa pada tahun 2017 ada Rp. 3.828

triliun dari 2.448 jumlah perusahaan yang menanam modal investasi di

Kabupaten Batang Hari. Kemudian di tahun 2018 Batang Hari mentargetkan

investasi sebesar Rp. 3.83 triliun dan yang terealisasi sebanyak Rp.4.166 triliun

dari 2.172 perusahaan. Investasi yang sudah terkumpul hingga semester

pertama 2019 ini mencapai Rp. 4.226 triliun dari 1.137 perusahaan yang ada

dikabupaten Batang Hari. Terlihat bahwa kenaikan jumlah invertasi memang

terus menunjukan peningkatan namun tidak sebanding dengan jumlah

perusahaan yang semakin menurun. Jika jumlah investasi naik seharusnya

jumlah perusahaan yang menanamkan modal seharusnya juga meningkat,

untuk membuktikan bahwa investor tertarik menanamkan modalnya.

6 https://jambi.tribunnews.com/2019/07/24/angka-investasi-di-batanghari-pada-2019-ini-

sudah-over-target-dari-yang-ditentukan. (diakses 22 januari 2020)

4

Selain investasi penanaman modal Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu juga memberikan pelayanan legalitas usaha

kecil dan menengah. Berikut data jumlah UMKM beberapa tahun kebelakang

di Kabupaten Batang Hari:

Tabel 2

Jumlah UMKM di Kabupaten Batang Hari7

Golongan

usaha

TAHUN

2017 2018 2019

Mikro 1.468 2.845 2.882

Kecil 99 1.161 1.195

Menengah 3 43 58

Jumlah 1.570 4.049 4.135

Dari tabel data tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 jumlah

UMKM Kabupaten Batang Hari terbagi atas usaha mikro sebanyak 1.468,

usaha kecil terdapat 99 usaha dan 3 di usaha menengah. Pada tahun 2018

terjadi lonjakan kenaikan yang cukup besar yaitu usaha mikro sebanyak 2.848,

disini terjadi kenaikan sebesar 1.377 pelaku usaha baru, usaha kecil naik

sebanyak 1.062 dan usaha menengah naik sebanyak 40 pelaku usaha.

Kemudian di tahun 2019 kenaikan tidak terlalu sebesar tahun 2018, usaha

mikro hanya bertambah 37 pelaku usaha, usaha kecil bertambah 34 pelaku

usaha dan menengah hanya bertambah 5 pelaku usaha saja.

Di Kabupaten Batang Hari kantor yang mengurus tentang perizinan

adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Dokumen Dinas KOPERINDAG Kabupaten Batang Hari, 25 Januari 2020

5

(DPMPTSP). Sebelum terbentuknya DPMPTSP, instansi ini telah mengalami

tiga kali perubahan bentuk instansi, pertama kali dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 4 Tahun 2008 Tentang

susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dengan nama

Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP), yang melayani 36 jenis

perizinan diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan. Dengan penambahan bidang tugas

penanaman modal, maka tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi

dan tata kerja menjadi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu (BPMPPT) yang melayani 71 jenis perizinan. Berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 4 Tahun 2008

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah.8

Seiring berkembangnya zaman maka disahkanlah Peraturan Daerah

Nomor 11 Tahun 2016 yang mengubah bentuk dari BPMPPT menjadi

DPMPTSP yang melayani 74 jenis perizinan yang diatur dalam Peraturan

Daerah Nomor 3 Tahun 2014, setelah menjadi DPMPTSP terjadi pelimpahan

wewenang penuh dari Bupati kepada Instansi ini dengan disahkannya

Peraturan Bupati Nomor 87 Tahun 2017 tentang pendelegasian sebagian

wewenang Bupati dibidang penanaman modal dan perizinan dan non perizinan

kepada kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

Kabupaten Batang Hari. Tidak lama berselang waktu terjadi perubahan atas

8 http://dpmptspbatangharikab.go.id, (diakses 22 Januari 2020).

6

Peraturan Daerah Nomor 87 Tahun 2017 menjadi Peraturan Daerah Nomor 72

Tahun 2018 yang perlu menerapkan penggunaan teknologi informasi melalui

sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (Online Single

Sumission) semakin berkembangnya teknologi dikeluarkannya Peraturan

Bupati Batang Hari Nomor 76 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan pelayanan

perizinan dan non perizinan secara elektronik pada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Satu Pintu kabupaten Batang Hari.

Teknologi informasi yang dikembangkan oleh DPMPTSP Kabupaten

Batanghari adalah Sistem Perizinan dan Non Perizinan Berbasis Online yang

merupakan suatu pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan

dan non perizinan berbentuk informasi elektronik, pemanfaatan website,

pemanfaatan aplikasi dan bentuk lain yang termasuk teknologi informasi.9

Sistem aplikasi ini telah dilaksanakan launching pada tanggal 29

November 2018 dengan jumlah perizinan (Izin non Izin) yang telah di proses

secara Elektronik aplikasi Seri Bulian 74 jumlah perizinan, diantaranya 7 izin

diproses dengan SPIPISE/LKPM ONLINE, 48 izin diproses melalui OSS dan

19 melalui non OSS. Dengan link website Seri Bulian

Perizinan.batangharikab.go.id, Online Single Submission (OSS) oss.go.id.10

Berikut merupakan pelaku usaha yang melakukan izin usaha yang

tercatat di OSS:

9 Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 76 Tahun 2018, BAB IV Pemanfaatan Sistem

Teknologi Informasi, Pasal 9, Ayat 1. 10

http://dpmptspbatangharikab.go.id, (diakses 22 Januari 2020)

7

Tabel 3

Usaha yang Terdaftar Secara OSS11

Data perizinan usaha mikro kecil ini tercatat dari bulan Agustus –

Desember 2019. Data ini hanya tercatat 5 bulan saja di karenakan baru saja

dilimpahkan ke DPMPTSP, sebelumnya DPMPTSP hanya menerima laporan

dari kecatamatan, dan Dinas KOPERINDAG Kabupaten Batang Hari semacam

rekomendasi setelah itu barulah DPMPTSP mengeluarkan surat izinnya.

Karena usaha yang memiliki ukuran 25 Meter kebawah itu masih perizinannya

berada dikecamatan. Sedangkan usaha-usaha besar bisa langsung mengurus ke

DPMPTSP.

Pengajuan permohonan perizinan secara online diakses melalui alamat

website http://dpmptspbatangharikab.go.id, pada Aplikasi Seri Bulian dengan

mengunggah dokumen persyaratan yang lengkap dan sah, atau dilakukan

keabsahan data permohonan dengan instansi terkait, sehingga lebih efektif dan

efisien yang memperpendek birokrasi. Pemohon wajib memiliki email sebelum

melakukan pendaftaran. Pemohon hanya perlu datang ke DPMPTSP untuk

melakukan konfirmasi permohonan izin usaha agar lebih jelas dan tidak terjadi

kesalahan data sehingga pelayanan pun mengetahui apa yang diinginkan

pemohon.

11

Observasi awal di DPMPTSP, 25 Januari 2020.

Perizinan mikro kecil 2019

Online Single

Submission 54

8

Permen Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI

Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat

Terhadap Pelayanan Publik pada semester 1 Tahun 2019. Survey menilai 9

unsur pelayanan antara lain: Persyaratan, prosedur, waktu pelayanan,

biaya/tarif, kesesuaian layanan, kompetensi, kesopanan, sarana prasarana dan

penanganan pengaduan. Dari hasil penelitian nilai rata-rata mendapatkan nilai

85 (A) dengan kategori sangat memuaskan. Nilai terendah pada waktu

pelayanan dengan nilai 80,6 dan nilai tertinggi pada unsur Biaya/tarif dengan

nilai 99,5. Secara umum nilai IKM Dinas Penanaman Modal masuk dalam

kategori sangat memuaskan. Sampel penelitian sebanyak 150 pelaku usaha

yang mengurus perizinannya di DPMPTSP Kabupaten Batang Hari.

Kepala DPMPTSP menyatakan masih ada pernyataan kurang puasnya

masyarakat terhadap waktu pelayanan disebabkan rekomendasi-rekomendasi

yang dikeluarkan oleh OPD teknis masih relatif belum sesuai dengan standar

yang ditentukan. Solusi yang dilakukan dalam peningkatan pelayanan adalah

DPMPTSP sudah membentuk Tim Teknis Perizinan yang akan ditempatkan di

DPMPTSP dalam rangka mempersingkat waktu dalam memberikan

rekomendasi teknis.12

Dengan hadirnya layanan perizinan online ini diharapkan dapat

memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan dan juga untuk

mempersingkat waktu serta diharapkan bisa mengurangi kemungkinan adanya

pemungutan liar dalam mengurus perizinan dan penanaman modal usaha kecil

12

http://dpmptspbatangharikab.go.id, (diakses 22 Januari 2020).

9

dan menengah di Kecamatan Muara Bulian. Hal ini sesuai dengan Visi

DPMPTSP Kabupaten Batang Hari yaitu: “Terwujudnya Pelayanan

Penanaman Modal dan perizinan yang Prima Menuju Batang Hari Yang Adil

dan Sejahtera Tahun 2021.”

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas penulis tertarik untuk

mengkaji bagaimana efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan dan

penanaman modal usaha kecil dan menengah berbasis online/Sistem

elektronik. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul

: “Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Dan Penanaman

Modal Berbasis Online Terhadap Usaha Kecil Dan Menengah (Studi

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Batanghari)”

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mencoba

merumuskan masalah yang akan diteliti sebegai berikut:

1. Bagaimana Efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan usaha Kecil

dan dan menengah berbasis online di Kecamatan Muara Bulian?

2. Bagaimana persepsi pelaku usaha terhadap pelayanan perizinan berbasis

online di Kecamatan Muara Bulian?

3. Bagaimana kebutuhan pengembangan perizinan online di Kabupaten Batang

Hari untuk masa mendatang?

C. Batasan Masalah

Agar lebih terarah, terkonsep dan tidak terjadi perluasan pada pokok

pembahasan dalam penulisan skripsi, oleh sebab itu penulis memberi Batasan

masalah pembahasan dalam skripsi ini hanya terfokus pada penyelenggaraan

pelayanan perizinan dan penanaman modal usaha kecil dan menengah berbasis

online dari tahun sebelum online dan berbasis online di Kecamatan Muara

Bulian.

D. Tujuan

Sesuai dengan disiplin ilmu peneliti, berdasarkan rumusan masalah

diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan usaha kecil

dan menengah Berbasis online di Kecamatan Muara Bulian.

11

2. Mengetahui persepsi pelaku usaha setelah adanya sistem perizinan berbasis

online/elektronik di Kecamatan Muara Bulian.

3. Mengetahui kebutuhan pengembangan perizinan online di Kabupaten

Batang Hari untuk masa mendatang.

E. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang penulis

lakukan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau

masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah kajian

ilmu pengetahuan khususnya ilmu pemerintahan tentang pentingnya

penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab atas

tugas yang diemban, serta terus meningkatkan kualitas layanan dengan

pemanfaatan teknologi informasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

bagi berbagai instansi yang ingin melaksanakan sistem online pada

pelayanan perizinan yang berbasis aplikasi khususnya Aparatur

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) agar menjalankan sistem pelayanan publik dengan baik

12

dan benar sehingga tercapainya E-Goverrnance yang efektif dan

efisien.

b. Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat

bahwa instansi di Indonesia sudah mulai menerapkan Teknologi

Informasi sehingga masyarakat bisa secara aktif turut menggunakan

teknologi informasi baik untuk melihat pelayanan apa saja yang ada

disuatu instansi dan memberikan masukan kepada pemerintah dalam

rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.

c. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan bagaimana efektifitas Pelayanan

Perizinan berbasis online / berbasis teknologi informasi yang

diterapkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Batanghari sehingga mampu mengakomodasi

kebutuhan masyarakat dalam mengakses pelayanan perizinan.

F. Kerangka Teori

1. Konsep Efektivitas

a. Definisi efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif. Kata efektif berasal dari

bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil sesuatu yang

dilakukan berhasil dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa

13

Indonesia, kata efektif mempunyai arti kata efek, pengaruh, akibat atau

dapat membawa hasil.

Menurut Sondang P. Siagian (2001) memberikan definisi

efektivitas sebagai pemanfaatan sumber daya, sarana, dan prasarana

dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk

manghasilkan sejumlah barang dan jasa kegiatan yang dijalankannya.

Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran

yang telah ditetapkan. Jika kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti

semakin tinggi efektivitasnya.

Suatu usaha atau kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha

atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang

dimaksud adalah tujuan suatu instansi maka proses pencapaian tujuan

tersebut merupakan keberhasilan dalam melaksanakan program atau

kegiatan menurut wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut.13

Efektivitas berfokus pada outcome (hasil), program atau kegiatan yang

dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan

yang diharapkan atau dikatakan spending wisely.

Efektivitas berhubungan dengan tujuan organisasi baik secara

eksplisit maupun implisit (Drs.Ulbert Silalahi, M.A). sedangkan

13

Tiyas Vela Erdina, Dyah Hariani, Analisis Efektivitas Oeganisasi Dalam Program

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan GunungPati Kota

Semarang, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Diponegoro, Hlm.

14

efektivitas menurut H. Emerson, yaitu pengukuran dalam arti

tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.14

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelayanan dalam penelitian

ini adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan

kegiatan pelayanan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah

ditetapkan. Jika kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti semakin

tinggi efektivitasnya.

b. Pengukuran efektivitas

Menurut Cambel J.P, Pengukuran Efektivitas secara umum dan

yang paling menonjol adalah:15

1. Keberhasilan program

Efektivitas program dapat dijalankan dengan kemampuan operasional

dalam melaksanakan program-program kerja yang sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keberhasilan program

dapat ditinjau dari proses dan mekanisme suatu kegiatan dilakukan

dilapangan.

2. Keberhasilan sasaran

14

Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan

Aplikasinya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 207. 15

Devi Haetanti, Analisis Faktor-Faktor Dalam Efektivitas Kinerja Pelayanan Pada

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tanjung Pinang, Tesis Universitas Terbuka Jakarta,

(2013), hlm. 21.

15

Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan dengan memusatkan

perhatian terhadap aspek output, artinya efektivitas dapat diukur

dengan seberapa jauh tingkat output dalam kebijakan dan prosedur

dari organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kepuasan terhadap program

Kepuasan merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada

keberhasilan program dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

Kepuasan dirasakan oleh para pengguna terhadap kualitas produk

atau jasa yang dihasilkan. Semakin berkuaitas produk dan jasa yang

diberikan maka kepuasan yang dirasakan oleh pengguna semakin

tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi Lembaga.

4. Tingkat input dan output

Pada efektivitas tingkat input dan output dapat dilihat dari

perbandingan antara masukan (input) dengan keluaran (output). Jika

output lebih besar dari pada input maka dapat dikatakan efisien dan

sebaliknya jika input lebih besar dari output maka dapat dikatakan

tidak efisien.

5. Pencapaian tujuan menyeluruh.

Sejauhmana organisasi melaksanakan tugasnya untuk mencapai

tujuan. Dalam hal ini merupakan penilaian umum dengan sebanyak

mungkin kriteria tunggal dan menghasilkan penilaian umum

efektivitas organisasi.

16

Sehingga efektivitas program dapat dijalankan berdasarkan dengan

kemampuan operasionalnya dalam melaksanakan program yang sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, secara komperhensif,

efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu Lembaga

untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.16

Efektivitas kebijakan OSS (Online Single Submission) merupakan

suatu konsep untuk mengukur tercapainya tujuan dari kebijakan tersebut,

baik dalam bentuk target, waktu maupun sasaran jangka panjang.

Efektivitas kebijakan OSS merupakan efektivitas kebijakan pemerintah

yang ditujukan kepada para pemohon pelayanan perizinan berusaha yang

semula dengan prosedur yang manual menjadi tersistem secara online.

Tujuannya untuk mempercepat pengajuan izin serta menjadi kemudahan

bagi pemerintah dalam hal pengawasan dan penertiban bagi pengusaha

berbadan hukum, karena sistem terintergrasi dengan lembaga-lembaga

pusat. 17

Menurut Richard M Streers, terdapat empat faktor yang

mempengaruhi efektivitas, yaitu18

:

16

Khonita Firdaus, “Efektivitas Layanan Mobile Application “mLibrary” di Perpustakaan

Universitas Gadjah Mada”, Jurnal Universitas Gadjah Mada, hlm. 4. 17

Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan

Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi

Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21. 18

https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektivitas-kerja-definisi-faktor.html, (diakses

18 januari 2020)

17

1) Karakteristik Organisasi adalah hubungan yang sifatnya relatif tepat

seperti susunan sumber daya manusia yang terdapat didalam

organisasi.

2) Karakteristik Lingkungan, mencakup dua aspek. Aspek pertama

adalah linngkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada di luar

batas organisasi dan sangat berpengaruh terhadap organisasi ,

terutama dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan.

Aspek kedua adalah lingkungan internal yang dikenal sebagai iklim

organisasi yaitu lingkungan yang secara keseluruhan dalam

lingkungan organisasi.

3) Karakteristik Pekerjaan merupakan faktor yang paling berpengaruh

terhadap efektifitas. Didalam diri setiap individu akan ditemukan

banyak perbedaan, akan tetapi kesadaran individu akan perbadaan itu

sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

4) Karakteristik Manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang

dirancang untuk mengkondisikan semua hal yang di dalam organisasi

sehingga efektivitas tercapai. Kebijakan dan praktik manajemen

merupakan alat bagi pimpinan untuk mengarahkan setiap kegiatan

guna mencapai tujuan organisasi.

2. Konsep Pelayanan Publik

a. Definisi Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga

18

negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan pelayanan administrasi

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan

kepentingan publik. Sedangkan pelayanan sebagai sesuatu yang sangat

dibutuhkan oleh setiap orang, kualitas pelayanan menjadi tuntutan dalam

memberikan hasil yang sangat diharapkan oleh seluruh pengguna jasa

layanan. Pelayanan yang berkualitas akan memberikan kepuasan pada

pengguna layanan (masyarakat)19

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.20

Dalam Pemerintahan, pihak yang memberikan pelayanan adalah

aparatur pemerintahan beserta segenap kelengkapan kelembagaannya.

Dengan demikian, pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan

kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Pada hakikatnya

negara dalam hal ini pemerintah haruslah dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat.

b. Standar Pelayanan Publik

Standar Pelayanan adalah suatu tolak ukur yang dipergunakan

untuk acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji

19

Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan

Aplikasinya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 208. 20

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012, tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

19

dari pihak penyedia layanan kepada pelanggan untuk memberikan

pelayanan yang berkualitas (LAN, 2003). Pengertian yang sama tentang

standar pelayanan ini juga terdapat dalam Permenpan No. 20 Tahun 2006

tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik dan rancangan

final Undang-undang Pelayanan Publik.21

Komponen standar pelayanan publik menurut Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2006 sekurang-

kurangnya meliputi:22

1. Jenis pelayanan, yaitu: pelayanan-pelayanan yang dihasilkan oleh unit

penyelenggara pelayanan.

2. Dasar hukum pelayanan, yaitu peraturan perundang-undangan yang

menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan.

3. Persyaratan pelayanan, yaitu syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam

pengurusan sesuatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun

administratif.

4. Prosedur pelayanan, yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi

pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

5. Waktu penyelesaian pelayanan, yaitu jangka waktu yang diperlukan

untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis

pelayanan.

21

Noorsyamsa Djamara, Dkk, Standar Pelayanan Publik: Langkah-Langkah

Penyusunan, (Cet.1, Jakarta, 2009), hlm. 56. 22

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2006. Tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik.

20

6. Biaya pelayanan, yaitu besaran biaya/tarif pelayanan yang harus

dibayarkan oleh penerima pelayanan.

7. Produk pelayanan, yaitu hasil pelayanan yang akan diterima sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

8. Sarana dan prasarana, yaitu fasilitas yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pelayanan termasuk fasilitas pelayanan bagi

penyandang cacat.

9. Mekanisme penanganan pengaduan, yaitu tata cara pelaksanaan

penanganan pengaduan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Konsep Manajemen Pelayanan

manajemen merupakan seni dan ilmu perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya

manusia (SDM) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu.23

Sementara Gibson, Donelly dan Ivancevich mendefinisikan

manajemen sebagai proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu

untuk menggordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil yang

tidak bias dicapai apabila salah satu individu bertindak sendiri.24

4. Konsep Perizinan dan Non Perizinan

a. Definisi Perizinan

23

Sarigan Manulang, Ilmu Ekonomi I, (medan: Sinar harapan), hlm. 17. 24

donnely Gibson ivancrvich, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, (Jakarta: Binarupa Aksara), hlm. 4.

21

Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah

berdasarkan Peraturan Daerah atau Peraturan lainnya yang merupakan

bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau

badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.

Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku

usaha/ kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar

usaha.25

b. Definisi Non Perizinan

Non Perizinan adalah Dokumen yang diberikan kepada seseorang

atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu tidak menyangkut aspek legalitas

usaha.26

c. Tujuan Perizinan:

Tujuan perizinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu:27

a. Dari sisi pemerintah tujuan pemberian izin adalah:

1) Untuk melaksanakan peraturan

Apakah ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan

tersebut sesuai dengan kenyataan dalam praktiknya atau tidak dan

sekalipun untuk mengatur ketertiban.

2) Sebagai sumber pendapatan daerah

25

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2014 26

Ibid 27

https://www.hestanto.web.id/tinjauan-umum-tentang -perizinan. (Diakses 18 Januari

2020 )

22

Dengan adanya permintaan permohonan izin, maka secara

langsung pendapatan pemerintah akan bertambah karena setiap izin

yang dikeluarkan pemohon harus membayar retribusi dahulu. Semakin

banyak pula pendapatan di bidang retribusi tujuan akhirnya yaitu

untuk membiayai pembangunan.

b. Dari sisi masyarakat

Adapun dari sisi masyarakat tujuan pemberian izin itu adalah

sebagai berikut:

1) Untuk adanya kepastian hukum.

2) Untuk adanya kepastian hak.

3) Untuk mendapatkan fasilitas setelah bangunan yang didirikan

mempunyai izin dengan mengikatkan tindakan-tindakan pada

suatu system perizinan, pembuatan undang-undang dapat

mengejar berbagai tujuan dari izin.

5. Penanaman Modal

Istilah investasi atau penanaman modal merupakan istilah-istilah

yang dikenal, baik dalam kegiatan bisnis sehari-hari maupun dalam Bahasa

perundang-undangan. Istilah investasi merupakan istilah yang lebih popular

dalam dunia usaha, sedangkan istilah penanaman modal lebih banyak

digunakan dalam Bahasa perundang-undangan.

Perizinan penanaman modal adalah segala bentuk persetujuan untuk

melakukan penanaman modal baik oleh penanaman modal dalamnegeri

maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara

23

Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pemerintah

daerah yang memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.28

Pasal 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman

modal, menyebutkan bahwa penanaman modal adalah segala bentuk

kegiatan penanaman modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri

maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara

Republik Indonesia.29

Menurut Salim HS yang dimaksud dengan investasi itu adalah

penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun

domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan. Setiap usaha penanaman modal harus

diarahkan kepada kesejateraan masyarakat. Artinya, dengan adanya

investasi yang ditanamkan para investor dapat meningkatkan kualitas

masyarakat Indonesia.30

6. Pelayanan Elektronik

a. Definisi Pelayanan Elektronik

Menurut Rowley (2006) layanan elektronik didefinisikan sebagai

perbuatan, usaha atau pertunjukan yang pengiriman di mediasi oleh

teknologi informasi. Layanan elektronik tersebut meliputi unsur e-tailing,

28

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2014 29

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penananaman Modal, Pasal 1. 30

Salim HS dan Budi Sitrisno, Hukum Investasi di Indonesia,( PT Raja Grafindo Persada:

Jakarta, 2008) hlm. 31.

24

dukungan pelanggan, dan pelayanan. Definisi ini mencerminkan tiga

komponen utama penyedia layanan, penerima layanan dan saluran

pelayanan (yaitu teknologi). Misalnya, sebagai yang bersangkutan untuk

layanan elektronik publik, badan publik adalah penyedia layanan dan warga

negara serta bisnis penerima layanan. Saluran pelayanan adalah persyaratan

ketiga dari layanan elektronik.31

Kualitas layanan pada lingkungan online menjadi sesuatu yang

penting dalam penentuan kesuksesan atau kegagalan dari e-Government.

Adapun yang dimaksud dengan e-Government menurut UNDP adalah “the

application of information and communication technology (ICT) by

government agencies”(e-Government adalah penerapan dari teknologi

informasi dan komunikasi oleh instansi pemerintah)32

Penerapan e-Government menginginkan adanya perubahan dalam

pemberian pelayanan kepada masyarakat, sebagaimana yang dikatakan M.

Khoirul anwar dan Asianti Oetojo S bahwa suatu sistem untuk

penyelenggaraan pemerintanan dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi terutama yang berkaitan dengan pemberian pelayanan

kepada masyarakat. 33

31

https://id.m.wikipedia.org/wiki/layanan_elektronik (diakses 16 Januari 2020) 32

UNDP, Indonesia Human Development Report 2011, (Jakarta: UNDP, 2002), hlm. 2. 33

Khoirul Anwar dan Asianti Oetojo S, Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi

Pemerintah di Era Otonomi Daerah, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), hlm. 136.

25

b. Pelayanan Perizinan Berusaha

Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single

Submission (OSS) merupakan aplikasi yang digunakan untuk segala hal

proses registrasi dan pengajuan perizinan usaha serta pengajuan

perizinan lainnya yang termasuk didalam layanan perizinan berusaha

menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang

Pelayanan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.34

Prinsip Dasar Pelaksanaan OSS :

1. Terstandarisasi

2. Terintegrasi

3. Pengawasan oleh profesi bersertifikat

4. Terpenuhinya aspek K3L

5. Kepercayaan kepada pelaku usaha untuk memenuhi standar

OSS mengacu pada Pokok-pokok PP Nomor 24 Tahun 2018:

1. Jenis perizinan, permohon perizinan, penerbit perizinan.

2. Mekanisme pelaksanaan perizinan: pengaturan Kembali fungsi K/L/P

3. Reformasi perizinan

4. OSS: kelembagaan, system, dan pendanaan

5. Insentif atau disinsentif pelaksanaan perizinan melalui OSS

6. Penyelesaian permasalahan dan hambatan perizinan melalui OSS

34

Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan

Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi

Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21.

26

7. Pengenaan sanksi.35

Seluruh pelaku usaha dapat menggunakan OSS. Baik itu usaha

yang berbentuk badan usaha maupun perorangan, baik itu usaha mikro,

kecil, menengah maupun besar; usaha perorangan/badan usaha baik yang

baru maupun yang sudah berdiri sebelum operasionalisasi OSS; juga

usaha dengan modal yang seluruhnya berasal dari dalam negeri, maupun

terdapat komposisi modal asing. Langkah yang harus dilakukan

menggunakan OSS antara lain:

1) Membuat user-ID;

2) Log-in ke sistem OSS dengan menggunakan user-ID;

3) Mengisi data untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB);

4) Untuk usaha baru: melakukan proses untuk memperoleh izin

dasar, izin usaha dan/atau izin komersial atau operasional, berikut

dengan komitmennya. Sedangkan untuk usaha yang telah berdiri

haruslah melanjutkan proses untuk memperoleh izin berusaha (izin

usaha dan/atau komersial) baru yang belum dimiliki,

memperpanjang izin berusaha yang sudah ada, mengembangkan

usaha, mengubah dan/memperbarui data perusahaan.36

35

Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan

Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi

Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21.

36Nara Sima Murti , “Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

(Online Single Submission) Bersadasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2008”, hlm.

6.

27

7. Usaha Kecil dan Menengah

Kriteria usaha kecil dan menengah diatur dalam Undang-Undang

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) No. 20 Tahun 2008 pada pasal

6. Kriteria Usaha Mikro adalah yang memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling

banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Kriteria usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau yang memiliki hasil penjualan tahunan lebih

dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling

banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Sedangkan kriteria Usaha Menengah adalah yang memiliki kekayaan

bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan

paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan

tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar

rupiah)

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah suatu bentuk usaha yang

dilihat dari skalanya usaha rumah tangga dan usaha kecil mempunyai

28

jumlah pegawai antara 1-19 orang. Sementara usaha menengah mempunyai

pegawai antara 20-99 orang (BPS,2004).37

8. Teori Persepsi

Persepsi adalah proses dengan mana para individu mengatur dan

mengiterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi

lingkungannya (Robibin dan Judge).38

Persepsi didefinisikan sebagai proses

kognitif dengan mana seseorang individu memilih, mengatur, dan membei

makna bagi rangsangan lingkungann.

Berdasarkan definisi tersebut bahwa setiap orang memberi arti

sendiri terhadap stimulus lingkungannya, individu yang berbeda dapat

melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda, sehingga

mempunyai persepsi yang berbeda.39

37

Bambang Agus Sumatri, Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) : Pengembangan, Teori dan Praktek, (Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara

PGRI Kediri , 2017), hlm. 53-54. 38

Bernhard Tewal dan Adolfina, Perilaku Organisasi , bandung, CV. Patra Media

Grafindo Bandung, 2017, hlm. 101. 39

Bernhard Tewal dan Adolfina, Perilaku Organisasi , bandung, CV. Patra Media

Grafindo Bandung, 2017, hlm.102.

29

G. Tinjauan Pustaka

Guna memberikan penguatan terkait deskripsi teoritik diatas, maka

akan dipaparkan beberapa penelitian yang relavan dengan penelitian ini yang

telah terlebih dahulu dilakukan oleh, diantaranya:

1) Penelitian yang dikakukan oleh Mimi Asliani (2016), dengan judul

“Efektivitas Kinerja Aparatur Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Surat Izin Usaha (Studi Kasus di Kantor Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Sarolangun)”. Yang dalam

penelitiannya membahas tentang proses dalam pembuatan pelayanan

Surat Izin Usaha (SIU) di Kabupaten Sarolangun, efektivitas kinerja

aparatur dalam meningkatkan pelayanan dalam pembuatan SIU di

Kabupeten Sarolangun, dan menilai kepuasan konsumen terhadap

pelayanan SIU di Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan cara observasi, wawancara, dan

dokumentasi.40

2) Penelitian yang dilakukan oleh Soni Harsono (2018), judul “Evaluasi

Kinerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tentang Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Tebo”. Yang membahas

tentang kualitas kinerja pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpatu Satu Pintu Kabupaten Tebo, membahas kendala -

40

Mimi Asliani, “Efektivitas Kinerja Aparatur Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Surat Izin Usaha (Studi Kasus di Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di

kabupaten Sarolangun)”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

(2016), hlm. 8.

30

kendala dalam memberikan pelayanan perizinan di Kantor PPTSP

Kabupaten Tebo, dan mengevaluasi kinerja pelayanan perizinan di Kantor

Pelayanan PPTSP Kabupaten Tebo. Penenilian ini menggunakan metode

kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara,

dan dokumentas.41

3) Penelitian yang dilakukan oleh Rama Akbar Ramadhan (2017), judul

“Pelaksanaan Sistem Online Pada Pelayanan Perizinan Melalui E-

Governance Yang Berbasis Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi GAMPIL dan

HAYU BANDUNG di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu Kota Bandung)”. Yang dalam penelitiannya

membahas tentang pelaksanaan prinsip-prinsip yang terdapat didalam

konsep E-Governance pada website HAYU BANDUNG dan aplikasi

GAMPIL, tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pihak dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu Kota Bandung dalam

memberikan pelayanan melalui Aplikasi Online kepada masyarakat, dan

dampak positif yang dihasilkan setelah adanya sistem online pada

pelayanan perizinan yang menggunakan HAYU BANDUNG dan

GAMPIL di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu.42

41Soni Harsono, “Efaluasi Kinerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu PIntu

Tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Tebo”, Skripsi Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2018), hlm. 5. 42

Rama Akbar Ramadhan, “Pelaksanaan Sistem Online Pada Pelayanan Perizinan

Melalui E-Governance Yang Berbasis Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi GAMPIL dan HAYU

BANDUNG di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota

Bandung)”, Skripsi Universitas Katolik Parahyangan, (2017), hlm.15.

31

Penelitian yang penulis lakukan sudah pastinya berbeda dengan

penelitian-penelitian terdahulu kemukakan dan paparkan di tinjauan

pustaka sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan dan diteliti pada

tempat dan waktu yang berbeda dan dengan konsep yang berbeda pula,

dengan tujuan mengetahui efektivitas penyelenggaraan perizinan dan

penanaman modal berbasis online pada pelayanan perizinan usaha kecil

dan menengah di Kecamatan Muara Bulian, kemudian peneliti fokus

membahas perizinan dan penanaman modal berbasis online pada

perizinan usaha kecil dan menengah saja. Sedangkan penelitian yang

tertulis ditinjauan pustaka yang penulis paparkan ini tidak semuanya

membahas tentang perizinan online karena belum diterapkan perizinan

online ini yang membuat penulis tertarik melakukan penelitian ini, hanya

penelitian dari Rama Akbar Ramadhan yang sama melakukan penelitian

perizinan online namun perbedaannya ia menggunakan metode kualitatif

32

BAB II

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Iskandar (2009) dalam bukunya Metode

penelitian kualitatif mengartikan metode penelitian adalah suatu proses penelitian

atau pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu

fenomena social dan masalah manusia.43

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari terletak di Ibu Kota Kabupaten

Batang Hari Kecamatan Muara Bulian. Dan waktu penelitian di laksanakan

dari tanggal 10 januari – 19 Maret 2020.

B. Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang

menggambarkan keadaan yang terjadi pada saat penelitian berlangsung yang

dilakukan dengan jalan mengumpulkan data dan menyusunnya dalam

klasifikasi tertentu kemudian menganalisis data dan menyimpulkan hasil

43

Maya Sari Ratna Wati, “Efektivitas Sensus Ekonomi Terhadap Pemberdayaan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi”,

Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2018), hlm. 33.

33

penelitian. Dimana menurut sugiono mendefinisikan deskriptif kualitatif

sebagai berikut: “merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil

penelitian yang relavan dengan variable yang diteliti”.44

C. Jenis Data dan Sumber Data

a. Jenis Data

Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,

yaitu data primer dan data sekunder.45

1. Data Primer

Data primer yang peneliti maksud adalah informasi-informasi

yang diperoleh secara langsung yang dilakukan dengan observasi dan

wawancara. Data Primer ini digunakan untuk mendapatkan informasi

mengenai efektifitas penyelenggaraan pelayanan perizinan dan

penanaman modal berbasis online pada pelayanan perizinan usaha kecil

dan menengah di Kecamatan Muara Bulian pada Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari.

2. Data Sekunder

Data skunder adalah data atau sejumlah keterangan yang

diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain sehingga tidak bersifat

authentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga, dan

44

Vina Savinatunazah, Efektivitas Pelayanan perizinan berbasis Online Di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ciamis, Jurnal Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh, hlm.71. 45

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2014),

hlm. 45

34

seterusnya.46

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber

berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bupati Batang

Hari, buku-buku, Skripsi, tesis, jurnal dan artikel dan sebagainya.

b. Sumber Data

Sumber data adalah dimana data tersebut di peroleh.47

Sumber /

subjek data dalam penelitian ini meliputi:

1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kabupaten

Batang Hari (DPMPTSP) di peroleh atau di kumpulkan melalui

Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.

2. DISKOPERINDAG kabupaten Batang Hari.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian.

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuisioner. Kalua wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek

alam lain.48

46

Ibid 47

Amiril Hadi Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bamdumh, Pustaka Setia, 1998),

hlm. 122. 48

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta,

2012), hlm. 145.

35

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi paticipant observation (observasi berperan serta) dan

non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang

digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur

dan tidak terstruktur.49

b. Wawancara

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yang masing-masing

mempunyai kedudukan yang berlainan. Pihak yang satu dalam kedudukan

sebagai pencari informasi dan yang lain sebagai pemberi informasi

(responden). Hal inilah yang membedakan wawancara dengan pembicara

biasa atau diskusi. Ada dua jenis wawancara: wawancara berstruktur dan

wawancara tak berstruktur. Wawancara berstruktur menggunakan pedoman

wawancara, wawancara tidak berstruktur sama sekali tidak ada

pedomannya, hanya ada hal penting sebagai pegangan.50

Penelitian ini menggunakan Teknik wawancara terbuka yang

dilakukan kepada masyarakat /pelaku usaha sebagai pengakses pelayanan

perizinan. Peneliti dalam mengambil data seperti percakapan biasa yang

49

Ibid. 50

K.R. Soegijono, “Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan data” (Media

Litbangkes Vol. III. No. 01,1993), hlm.17

36

dilakukan dengan narasumber dan narasumber sendiri tidak merasa

diwawancarai.

Adapun wawancara ini di tunjukan kepada 5 informan yakni:

1. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

2. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II

3. Seksi bagian Front Office

4. Staf DISKOPRINDAG Kabupaten Batang Hari

5. Pelaku Usaha

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini sejumlah dokumen-dokumen

yang telah dikeluarkan oleh orang lain ataupun Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, kebijakan-

kebijakan pemerintah, tentang struktur organisasi DPMPTSP, Sejarah

DPMPTSP, visi-misi DPMPTSP, tugas dan Fungsi DPMPTSP, Surat

Izin Usaha Mikro yang terintegrasi secara Online, dan tulisan-tulisan

sesuai dengan penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan

bentuk penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya

dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.

Ada beberapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:

37

1) Penyusunan data;

2) Klasifikasi data;

3) Pengolahan data;

4) Penyimpulan data;51

Berdasarkan pendapat tersebut, dalam kaitannya menganalisis data

kualitatif mata langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Penyusunan data

Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai

apakah data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data

yang didapat berguna atau tidak dalam penelitian sehingga dilakukan

seleksi penyusunan.

b. Klasifikasi Data

Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk

menggolongkan data yang didasarkan pada kategori yang diteliti.

Penggolongan ini disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah

dibuat sebelumnya berdasarkan Analisa yang terkandung dalam masalah

itu sendiri.

d. Pengolahan Data

Setelah semua data dan fakta terkumpul, selanjutnya data tersebut

diseleksi, kemudian diolah sehingga sistematis, jelas dan mudah untuk

dipahami menggunakan teknik analisis data kualitatif.

51Mohammad Ali, “Strategi Penelitian Bidang Sosial”, Bandung: Angkasa, 1985,

Hlm.151

38

e. Penyimpulan Data

Kegiatan ini dilakukan dengan cara dengan cara menghubungkan

data atau fakta yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik

kesimpulan dan jelas kegunaannya. Langkah ini dilakukan dalam analisis

data kualitatif yang penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.52

52Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” Bandung: Alfabeta,

2009, Hlm. 252

39

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtun, pemahaman dalam

penulisan skripsi ini akan sistematisasi sebagai berikut.53

Bab I. Pendahuluan, dalam bab ini di uraikan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, batas masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

kerangka teori, dan tinjauan pustaka.

Bab II. Metode Penelitian, dalam bab ini membahas menganai

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, pengumpulan, serta analisis data,

sistematika penulisan.

Bab III. Gambaran umum, membahas tentang sejarah, struktur

organisasi, visi-misi, tentang perizinan online terhadap usaha kecil dan

menengah.

Bab IV. Pembahasan, dalam bab ini membahas tentang “Efektivitas

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal berbasis online

terhadap usaha kecil dan menengah.”

Bab V. Penutup, dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan hasil

penelitian serta saran-saran terkait dengan Efektivitas penyelenggaraan

pelayanan Perizinan dan Penanaman modal berbasis online terhadap usaha

kecil dan menengah.

53

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Sripsi Edisi Revisi, cet ke-2 (Jambi: Syari‟ah Press,

2014), hlm. 54.

40

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di

lapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat

pada tabel jadwal penelitian sebagai berikut:

No Jenis

Kegiatan

Tahun 2020/2021

Jun

i

Feb

ruari

Maret

Mei

Jun

i

Ap

ril

Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan

Judul

2 Pembuatan

Proposal x x

3

Perbaikan

Proposal dan

Seminar x

4 surat Izin

Riset X

5 Pengumpulan

Data x

6

Pengolaan

dan Analisis

Data x

7 Pembuatan

Laporan x

8

Bimbingan

dan

Perbaikan x

9 Agenda dan

Ujian Skripsi x

10

Perbaikan

dan

penjilidan x x

41

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kabupaten Batang Hari

Kabupaten Batang Hari dengan mottonya “ Serentak Bak Regam “

salah satu dari 10 Kabupaten dalam Provinsi Jambi , yang usianya ternyata

lebih tua dari Provinsi Jambi yang berssemboyan “Bumi Sepucuk Jambi

Sembilan Lurah”. Kabupaten Batang Hari dibentuk pada Desember 1948

melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor

81/Kom/U, tanggal 30 November 1948 dengan pusat pemerintahannya di Kota

Jambi. Pada tahun 1963, pusat pemerintahan daerah ini dipindahkan ke Kenali

Asam, 10 km dari Kota jambi. Kemudian pada tahun 1979, berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1979, Ibu kota kabupaten yang terkenal

akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam ke Muara Bulian, 64 km dari

Kota Jambi sampai saat ini.

Batang Hari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran,

awalnya Kabupaten yang berada di Sumatra bagian tengah ini berdasarkan UU

No. 7 Tahun 1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten

Batang Hari yang saat itu ibu kotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung

Jabung beribu kota Kuala Tungkal (yang kemudian dimekarkan menjadi

Kabupaten Tanjung Jabung barat dan Kabupaten tanjung Jabung Timur).54

54

Eldyafdina, “Sejarah Berdirinya Kabupaten Batang hari”, eldyafdina.wordpress.com,

diakses 24 Novemver 2020.

42

Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan

Otonomi Daerah, Kabupaten yang dibelah sungai Batang Hari ini sesuai

dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua Kabupaten

yaitu batang Hari dengan Ibu Kota Muara Bulian dan Muaro Jambi Ibu

kotanya di Sengeti.55

B. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Berdasarkan kewenangan yang diamanatkan oleh Peraturan Perundang-

Undangan yang berlaku, diiringi dengan niat yang tulus untuk membangun dan

memanjukan daerah oleh Bupati Batang Hari, Lembaga Legislatif Daerah serta

komitmen bersama dengan SKPD Teknis terkait Kabupaten Batang Hari, maka

dibentuklah lembaga baru yang menangani semua jenis perizinan usaha yang

disebut Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Kabupaten Batang Hari

yang berdiri pada tahun 2008 sebagai implementasi dari Permendagri Nomor

24 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu. 56

Perubahan nama BPTSP dikarenakan adanya wewenang Penanaman

Modal yang awalnya dikelola oleh Bappeda dilimpahkan ke BPTSP dengan

harapan untuk meningkatkan pelayanan dan pengumpulan semua kegiatan

perizinan dan Investasi penanaman modal berada pada satu tempat, menjadi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).57

55

Ibid 56

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019. Hlm 46. 57

Ibid

43

Pada awalnya BPTSP terbentuk berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2008, pada

tanggal 13 Maret 2008 dilantiklah 5 (lima ) orang pejabat struktural yang

bertugas untuk mengelola BPTSP, terdiri dari : 1 (satu) orang Kepala Badan

(Pejabat Eselon II/b), 1 (satu) orang Sekretaris (Pejabat Eselon III/a), 3 (tiga)

orang Kepala Bidang ( Pejabat Eselon III/b) , yang terdiri dari :

1. Kepala Bidang Data, Informasi, Pelayanan Umum dan Pengaduan.

2. Kepala Bidang Perizinan Jasa Usaha.

3. Kepala Bidang Perizinan Tertentu.

Selanjutnya sebulan kemudian tepatnya pada tanggal 14 April 2008,

dilantik lagi 6 (enam) orang Pejabat Struktural Eselon IV/a, pada lembaga ini

terdiri dari :

1. Kepala Subbidang Data, Informasi dan Dokumentasi.

2. Kepala Subbidang Prindagkop, Reklame dan Izin Usaha Pengadaan

Barang/Jasa.

3. Kepala Subbidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan Gangguan ( HO

) dan SITU.

4. Kepala Subbidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan.

5. Kepala Subbagian Umum.

6. Kepala Subbag Keuangan.

Selanjutnya lima bulan kemudian tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2008

dilantik kembali 3 ( tiga ) orang Pejabat Eselon IV/a terdiri dari :

44

1. Kepala Subbidang Pelayanan Umum dan Penanganan Pengaduan. 58

2. Kepala Subbidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata,

SIUJK dan K3.

3. Kepala Subaggian Kepegawaian.

Dan pada tanggal 05 Juni 2013 dilantik kembali : 1 (satu) orang Kepala

Badan ( Pejabat Eselon II/b), 1 (satu) orang Sekretaris (Pejabat Eselon III /a),

4 (empat) orang Kepala Bidang (Pejabat Eselon III/b), dan ditambahnya 14

(empat belas) orang staff, dan 9 (sembilan) orang Pegawai Tidak Tetap / PTT

sampai saat itu DPMPTSP Kabupaten Batang Hari memiliki 36 Personil.

Lembaga ini pada Tahun 2008 belum mempunyai gedung sendiri, untuk

sementara masih pinjam pakai pada Eks Kantor Samsat Kabupaten Batang Hari

yang beralamat di Jalan Gajah Mada Muara Bulian.

Sejak pertengahan Bulan Januari 2009 tepatnya tanggal 19 Januari

2009, BPTSP Kabupaten Batang Hari menempati gedung yang baru yang

dibangun dari dana APBD Kabupaten Batang Hari yang beralamat di Jalan

Jenderal Sudirman Muara Bulian (dalam lingkungan Kantor Bupati Batang

Hari). Sesuai dengan jadwal yang direncakan pada tanggal 11 Mei 2009,

Gedung DPMPTSP yang baru ini diresmikan langsung oleh Bapak Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara RI (Taufiq Effendi) di Muara Bulian.

Penuh harapan dengan adanya lembaga ini kegiatan investasi di

Kabupaten Batang Hari akan semakin berkembang yang pada gilirannya

berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.59

58

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019. Hlm.47.

45

C. Lokasi DPMPTSP

Lokasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari terletak di Ibu Kota Kabupaten Batang

Hari Kecamatan Muara Bulian yang terletak pada koordinat 1°42‟51.20"S LS

dan 103°15'43.20" N LB yang merupakan bagian Timur Provinsi Jambi dengan

luas wilayah 12 X 28 M, dengan batas-batas wilayah Kabupaten Batang Hari.

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi.

2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tebo

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin.60

D. Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) dan Visi-Misi

Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam rangka mereformasi

birokrasi pemerintahan untuk mewujudkan good governance dalam

peningkatan pelayanan publik di bidang perizinan, membentuk satu badan

dengan nama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP). Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) resmi terbentuk pada tanggal 2 Januari 2017. Disamping itu tugas

terpenting Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) adalah memberikan pelayanan publik, menempatkan seluruh

proses perizinan secara terpadu mulai dari permohonan sampai terbitnya

59

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019. Hlm .48. 60

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, Hlm .50.

46

dokumen yang dikelola di bawah satu pintu (one stop service), sehingga

prosedur pelayanan perizinan dapat disederhanankan menjadi semakin mudah,

cepat, transparan kepastian mutu pelayanan, kepastian hukum, keseimbangan

hak dan kewajiban, profesionalisme, partisipatif, persamaan perlakuan / tidak

diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi

kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan waktu, kemudahan dan

keterjangkauan, yang bermuara pada peningkatan pelayanan publik dengan

melibatkan partisipasi masyarakat.61

Untuk mencapai tujuan suatu organisasi perangkat daerah maka Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten

Batang Hari perlu menetapkan Visi dan Misi sebagai arah dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari menetapkan visinya sebagai berikut:

“Terwujudnya Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan yang

Prima Menuju Batang Hari Adil dan Sejahtera Tahun 2021”.

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu ditetapkan

misi agar tujuan visi dapat tercapai:

Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah:

61

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm .52.

47

1. Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem investasi daerah

yang transparan serta didukung oleh iklim investasi yang kondusif.

2. Meningkatkan kualitas

3. penyelenggaraan pelayanan perizinan yang prima secara tepat waktu,

pasti dan transparan

4. Mewujudkan sumber daya aparatur pelayanan berkualitas dan

profesional.

5. Sedangkan yang menjadi Motto Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari

adalah “Transparan, Pasti dan Profesional”.62

62

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm. 54.

48

E. Struktur Organisasi

Bidang Perencanaan,

Pengembangan Iklim dan Promosi

Penanaman Modal

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan

Perizinan dan Non Perizinan Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan

Bidang Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal dan Informasi

Seksi Perencanaan Penanaman

Modal

Seksi Pengembangan Iklim

Penanaman Modal

Seksi Promosi Penanaman Modal

Seksi Pemantauan dan Pengawasan

Pelaksanaan Penanaman Modal

Seksi Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan I

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan II

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan III

Seksi Pembinaan Pelaksanaan

Penanaman Modal

Seksi Pengolahan Data dan Sistem

Informasi Penanaman Modal

Seksi Pelaporan dan Peningkatan

Layanan

Seksi Kebijakan dan Penyuluhan

Layanan

Seksi Pengaduan dan Informasi

Layanan Perizinan dan Non Perizinan

INDRAWATI, SE NIP.196812051994012001

ATANG PRIYATNA, SE.M NIP.197504182000031002

EFI ISMAYENTI,SE NIP.197009252000032005

ANDI SUSANTO, SE.ME NIP.198303072011011003

AGUS RACHMAD, SE.ME NIP.197908062005011004

ERLINAWATI,S.Pt.ME NIP.197411032000032002

DADIWIRTA,SP NIP.198510262011011004

SELVIA ANGGRAINI, SE NIP.198411052005012003

LIA ASTRI IVO, SE NIP.198508212009022009

NURAINI,SE NIP.197005021992032006

NOVERY,SE NIP.196708051989121001

BEKTIYONO,SE NIP.1962040519870310011

VINTA, SH NIP.198202012009012006

ROSNAINI, SE NIP.197301251998032007

SURYA SAPUTRA, S.KOM NIP.198211252005011003

RATUMAS RAHIMAH,SE NIP.197206191992032002

PARSIEM, SE NIP.197510032007012005

CANDRA IRAWAN, ST.M.Sc NIP.197711152011001

RIJALUDIN,SE.MM NIP.196206091983021002

TARMIZI,A.Md NIP.196804101990021001

49

Keterangan:

Kepala (Pejabat Eselon II/b)

Kepala Badan secara struktural membawahi :

1. Sekretariat.

2. Kelompok Jabatan Fungsional

3. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

4. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman

Modal

5. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi

Penanaman Modal

6. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Penanaman Modal.

a. Sekretaris ( Pejabat Eselon III/a )

Sekretaris, membawahi :

a. Kepala Subbagian Program dan Keuangan

b. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan (

PejabatEselon III/b ), membawahi :

a. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

b. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II

c. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan III

Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi

Penanaman Modal (Pejabat Eselon III/b), membawahi:

a. Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal

b. Kepala Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal

50

c. Kepala Seksi Promosi Penanaman Modal

Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan

Informasi Penanaman Modal (Pejabat EselonIII/b ), membawahi :

a. Kepala Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman

Modal

b. Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal

c. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman

Modal

Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan

(Pejabat EselonIII/b), membawahi :

a. Kepala Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan Perizinan dan Non

Perizinan

b. Kepala Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan

c. Kasi Pelaporan dan Peningkatan Pelayanan.63

F. Keadaan Pegawai

Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun

rohaniah (mental dan pikiran), yang senantiasa dibutuhkan, dan karena itu

menjadi salah satu modal pokok ke dalam sebuah organisasi, Dimana

kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam

sebuah organisasi. Dalam memberikan pelayanan yang prima kepada

masyarakat, maka diperlukan pegawai yang memadai dan terampil dalam

63

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm,53.

51

memberikan pelayanan kepada masyarakat (costumer). Pada dasarnya

kebijaksanaan dan keaktifan yang dimiliki pegawai mencerminkan 64

Pelaksanaan tugas pekerjaan yang baik pada suatu kantor, dimana

kelancaran dan keberhasilan tugas menjadi hak dan tanggungjawab kantor

tersebut, yang ditentukan oleh kesungguhan dan kemampuan para

pegawainya.

Pada saat ini jumlah pegawai Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah

sebanyak 28 orang pegawai tetap (PT) atau PNS dan 21 orang pegawai

tidak tetap (PTT). Pegawai tersebut direkrut berdasarkan

kompetensi/keahlian dalam bidangnya masing-masing, sehingga telah

berpengalaman dalam pelayanan yang akan ditangani.

Keberadaan para pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari dalam

penelitian ini ditinjau dari berbagai karakter, seperti jenjang pendidikan

terakhir, jenjang golongan dan tingkat usia. Dari 28 orang pegawai yang

ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari, terdiri dari laki-laki sebanyak 13

orang dan perempuan sebanyak 15 orang. Berikut ini penulis akan

menampilkan keadaan pegawai berdasarkan jenjang pendidikan pada

64

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm.54.

52

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Kabupaten Batang Hari dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tabel 4

Pegawai Tetap Berdasarkan Pendidikan di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu65

No Pendidikan Jumlah

1 S2 6

2 S1 14

3 D III 3

4 SMA 5

Jumlah 28

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa keadaan pegawai tetap di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Kabupaten Batang Hari berasal dari berbagai strata pendidikan. Walaupun

terdapat dari berbagai strata pendidikan, tapi pada hakekatnya tujuan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Kabupaten Batang Hari adalah untuk dapat memberikan pelayanan sebaik-

baiknya kepada seluruh masyarakat secara umum dan masyarakat

Kabupaten Batang Hari secara khusus.

Sedangkan jabatan yang terdapat pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari terdiri

dari Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Subbagian, Kepala Bidang, dan

65

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm .55.

53

Kepala Seksi. Dengan kondisi tersebut diharapkan Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang

Hari dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

Berikut ini penulis akan menampilkan menampilkan keadaan pegawai

berdasarkan pangkat dan golongan pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari Tahun

2019 sebagai berikut:

Tabel 5

Pegawai Tetap Berdasarkan Pangkat dan Golongan di DPMPTSP66

No Pangkat Golongan Jumlah

1 Pembina Utama Muda IV/c -

2 Pembina Utama IV/b 1

3 Pembina IV/a 6

4 Penata Tingkat 1 III/d 6

5 Penata III/c 7

6 Penata Muda Tingkat 1 III/b 2

7 Penata Muda III/a 1

8 Pengatur Tingkat 1 II/d 3

9 Pengatur II/c 2

Jumlah 28

Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa dari jumlah pegawai

tetap keseluruhan yang berjumlah 28 orang, jumlah yang paling banyak

pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

66

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm .56.

54

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah yang berpangkat Pembina

(III/c) yaitu sebanyak 7 orang.

Dalam memberikan pelayanan faktor usia itu juga berpengaruh

terhadap baik buruk nya pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat, pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari pegawai yang bertugas

mempunyai usia yang berbeda, untuk jelasnya keadaan usia pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Kabupaten Batang Hari Tahun 2016, dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Pegawai Tetap Berdasarkan Usia di kantor (DPMPTSP)67

No Umur

(Tahun) Jumlah

1 20 – 29 -

2 30 – 39 10

3 40 – 49 12

4 50 – 59 6

Jumlah 28

Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa dari jumlah pegawai

tetap keseluruhan yang berjumlah 28 orang, jumlah usia yang paling

banyak pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

67

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm .57.

55

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah yang berusia antara 40 - 49

tahun yaitu sebanyak 12 orang.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, pengalaman

kerja yang terdapat didalam diri pegawai itu sendiri sangatlah berpengaruh

terhadap baik buruknya dalam pemberian pelayanan. Pengalaman kerja di

didapatkan oleh seorang pegawai itu berdasarkan sudah berapa lama dia

mengerjakan tugas tersebut, oleh karena itu untuk jelasnya keadaan masa

kerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2019 dapat di lihat dalam

tabel berikut ini :

Tabel 7

Pegawai Tetap Berdasarkan Masa Kerja

Di DPMPTSP68

No Masa Kerja Jumlah

1 0-1 Tahun 7

2 ≥ 2 Tahun 21

Jumlah 28

Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa dari jumlah pegawai tetap

yang berjumlah 31 orang, jumlah masa bekerja yang paling banyak pada

DPMPTSP Kabupaten Batang Hari adalah yang selama antara ≥ 2 tahun keatas

sebanyak 21 orang.

68

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm. 58.

56

G. Tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari

Tujuan adalah kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu

pada penciptaan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis dan

analisis strategis, yang mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan, program

dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Dengan memperhatikan visi, misi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari

sebagaimana yang telah ditetapkan diatas, maka visi dan misi tersebut perlu

dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa tujuan

yang hendak dicapai dalam perencanaan strategis Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari periode

2016-2021 yaitu :

1. Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem investasi daerah yang

transparan serta didukung oleh iklim investasi yang kondusif.

2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan perizinan yang prima

secara tepat waktu, pasti dan transparan

3. Mewujudkan sumber daya aparatur pelayanan berkualitas dan

profesional.69

69

Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari

Semester II Tahun 2019, hlm. 60.

57

H. Sasaran Jangka Menengah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Sasaran pembangunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari (DPMPTSP) yang ingin

diwujudkan sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten

Batang Hari 2016-2021 sebanyak 3 sasaran yaitu :

1. Terlaksananya pembinaan, inventarisasi, pengendalian dibidang prasarana,

sarana perekonomian daerah melalui peningkatan promosi investasi daerah

dengan indikator sasaran yaitu Nilai Investasi Daerah.

2. Meningkatnya Jangkauan dan Kualitas Pelayanan Publik dengan indikator

sasaran yaitu :

a. Persentase Perusahaan yang memiliki izin

b. Jumlah pelaku usaha yang melegalkan usaha

3. Meningkatnya Kinerja Aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu dengan indikator sasaran yaitu:

a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan Perizinan.

b. Peningkatan peran disektor penanaman modal dan pelayanan perizinan

sebagaimana yang ingin dicapai melalui sasaran tersebut diatas sangat

didukung oleh sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan dan

struktur organisasi yang kuat untuk lima tahun kedepan.

58

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Efektifitas Peyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal

Usaha Kecil dan Menengah Berbasis Online

Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal berbasis

elektronik diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi

Secara Elektronik, dan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2019 tentang Perizinan

Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Bagi Usaha Mikro dan Kecil. Dalam

Pasal ayat 6 yang berbunyi:

“Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single

Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah Perizinan Berusaha

yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, dan

pimpinan Lembaga, gubernur, atau bupati/ wali kota kepada Pelaku

Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.”70

Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018, Kabupaten

Batang Hari menetapkan Peraturan Bupati Batang hari Nomor 76 tahun 2018

tentang Penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Secara

70

Permen Koperasi dan usaha kecil dan menengah republik Indonesia No. 02 tahun 2019

tentang Perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik bagi usaha mikro dan kecil, pasal 1 ayat

6.

59

elektronik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Batang Hari.71

DPMPTSP telah melewati beberapa fase yang merupakan bentuk

sasaran pencapaian tujuan efektivitas DPMPTSP yaitu sebagai berikut:72

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah

mempersiapkan target rencana transformasi pengembangan teknologi informasi

2017 sampai target ditahun 2021. Sejak diresmikannya Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang sebelumnya masih Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) dan resmi

berubah menjadi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP).

71

PERBUB No. 76 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan secara Elaktronik Pada Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

kabupaten Batang Hari. 72

PPT Selayang Pandang DPMPTSP Kabupaten Batang Hari Tahun 2019.

Fase II Fase II Fase III Fase IV

Web Base

(BOSS)

DB Develop

ment;

Manual and

IT Mixed;

IT Minded

Dev.

Web Base

(BOSS);

Full IT

Service;

IT Addicted;

Semi

Automation

System.

Web Base

(OSS);

Full

Automatio

n System;

More

Tecnology

Addapted;

Integrated

with Other

Service.

APPs Base

(Android &

IOS);

Full

Integrated

Service With

Other;

No Need

Term &

Automation

Condition

System.

60

Diawal tahun 2017 DPMPTSP telah melakukan upaya pengembangan

penggunaan Teknologi Informasi yang dinamakan Fase I dimana digunakannya

basis web, pengembangan data base, manual dan campuran teknologi

informasi, serta pengembangan pikiran teknologi informasi. Fase II masih

menggunakan basis web, pelayanan teknologi Informasi penuh, membiasakan

penggunakan teknologi informasi, serta melakukan semi otomatis sistem. Fase

III, disinilah DPMPTSP mulai menerapkan integrasi layanan berbasis

elektronik/ berbasis online, DPMPTSP berupaya memberikan layanan yang

baik, dengan pengunaan basis web dengan menggunakan situs website Online

Single Submission (OSS) oss.go.id yang dapat diakses di website Seri Bulian

perizinan.batangharikab.go.id, sistem otomatis penuh, penambahan teknologi

selanjutnya, integrasi dengan layanan lain. Fase IV dimana ini merupakan fase

target akhir di DPMPTSP, berupaya mengembangkan teknologi dengan

penggunaan aplikasi dasar (android dan IOS), integrasi penuh, layanan dan

kebutuhan lainnya, kondisi sistem yang serba otomatis. Untuk mencapai target

ini semua DPMPTSP harus melakukan usaha yang lebih maksimal.

Dalam rangka mencapai efektivitas Program Pelayanan Perizinan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari

ini diperlukan pengukuran efektivitas yang dalam hal ini peneliti menggunakan

teori Cambel J.P pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling

menonjol yaitu:

1. Keberhasilan Program

2. Keberhasilan Sasaran

3. Kepuasan Program

61

4. Tingkat Input dan Output

5. Pencapaian tujuan Menyeluruh

Berikut uraian pengukuran efektivitas Peyelenggaraan Pelayanan Perizinanm

Penanaman Modal Usaha Kecil dan Menengah Berbasis Online:

1. Keberhasilan Program

Dalam meningkatkan pelayanan perizinan dan penanaman modal

tentunya DPMPTSP memiliki banyak program kegiatan untuk meningkatkan

pencapaian sasaran DPMPTSP. Sebelum adanya sistem perizinan online

DPMPTSP melakukan segala proses perizinan secara manual dan memakan

waktu yang cukup lama kekhawatiran adanya pemungutan liar kemungkinnan

bisa terjadi. Jumlah investor yang berinvestasi tidak semeningkat sekarang

kemudahan-kemudahan semakin diperlihatkan seiring pekembangan waktu

walaupun masih banyak kendala dan kekurangan dalam penerapannya.

DPMPTSP pada November 2018 melakukan inovasi dalam mencapai

efektivitas pelayanan. Dengan merilis aplikasi yang bisa diakses di website

perizinan.batanghari.go.id yaitu aplikasi seri bulian (SPIPISE/LKPM

ONLINE), OSS (Online Single Submission), dan SIMBG (Sistem Informasi

Managemen Gedung). Aplikasi yang digunakan untuk perizinan usaha mikro

kecil dan menengah maupun besar yaitu aplikasi OSS.

Dalam rangka pemenuhan pelayanan yang prima DPMPTSP bekerja

sama dengan Lembaga OSS untuk menerakan pelayanan perizinan berusaha

berbasis elektronik (Online Single Submission) . Pelayanan Perizinan Berusaha

(Online Single Submission) adalah Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

62

Elektronik atau Online Single Submission (OSS) merupakan aplikasi yang

digunakan untuk segala hal proses registrasi dan pengajuan perizinan usaha

serta pengajuan perizinan lainnya yang termasuk didalam layanan perizinan

berusaha menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang

Pelayanan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.73

OSS adalah Aplikasi berbasis Web yang berfungsi untuk membantu

proses pengajuan pengaduan dan perizinan untuk selanjutnya dilakukan untuk

proses penindakan yang dilakukan oleh peran pengambil keputusan, aplikasi

website OSS (Online Single Submission) ini menyediakan informasi seperti

data permohonan berusaha, data perizinan yang ada, data instansi daerah, data

perizinan daerah, dll.74

Perizinan yang dilakukan harus sesuai dengan Standar Operasional

Operasional Prosedur. Tata-tata cara pelayanan perizinan dan non perizinan

dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Pendafataran;

b. Pelaku usaha agar membuka atau mengakses aplikasi OSS dengan pilihan

tampilan menu didalam aplikasi tersebut sesuai dengan perubahan izin yang

diperlukan;

c. Pemeriksaan administrasi persyaratan secara elektronik maupun manual;

d. Verifikasi dan validasi persyaratan;

73

Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan

Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi

Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21. 74

Lembaga OSS, Petunjuk Teknis Pengisian Mikro dan Kecil (Online Single Submission

V1.1), (November 2019), hlm. 9.

63

e. Koordianasi dan penilaian kelayakan teknis;

f. Pengecekan lapangan;

g. Penyerahan dokumen perizinan asli;

h. Persetujuan administrasi dan teknis;

i. Pemberitahuan kepada pemohon;

j. Survey kepuasan masyarakat (SKM);

k. Pencetakan dokumen perizinan dan non perizinan;

l. Penandatanganan; dan

m. Penyerahan.75

Aplikasi OSS di launching oleh DPMPTSP pada tanggal 29 November

2018 Namun baru digunakan oleh DPMPTSP pada agustus 2019,

keterlambatan berjalannya program OSS ini dikarenakan belum siapnya Dinas

Perizinan dalam dikarenakan beberapa hal, seperti yang dikatakan oleh bapak

Andi Susanto, SE., ME beliau menjelaskan bahwa:

“Keterlambatan DPMPTSP dalam implementasi program bapak Jokowi

tentang perizinan OSS ini dikarnakan belum memadahinya SDM yang

ahli dalam bidang ini dan masih beradaptasi dengan program OSS,

setelah kami benar-benar siap dan masyarakat telah beri sosialisasi baru

program ini dapat kami jalankan dengan adanya pelimpahan wewenang

sepenuh dari bupati pada dinas satu pintu.”76

Kemudian peneliti kembali tentang keberhasilan program OSS ini, bapak

Andi Susanto, SE.,ME. Menyatakan sebagai berikut:

75

Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Standar Operasional

Prosedur Pelayanan Penanaman Modal dan PerizinanTerpadu Satu Pintu, Pasal 18. 76

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.

64

“Program OSS ini sudah sesuai SOP dan sudah terlaksana. Walaupun

masih banyak kekurangan , OSS ini kan baru diterapkan oleh DPMPTSP

selama satu tahun dan sudah cukup banyak pelaku usaha yang terdaftar

NIB disistem OSS. Bagi kami instansi merasa berhasil dalam program ini

namun untuk lebih masksimalnya itu kan butuh waktu, masih banyak

pelaku usaha yang belum mengatahui perizinan online dan pentingnya

perizinan untuk pengembangan usaha mereka hanya berfikir rumitnya saya

tanpa mengetahui besarnya manfaat. Keuntungan dari izin ini selain

legalitas usaha bagi IUMK merekapun ada kemudahan dalam pemasaran

,produk-produk mereka mudah diterima mini market dan toko-toko.”77

Selanjutnya bapak Andi Susanto, SE.,MM selaku seksi perizinan dan non

perizinan I mengatakan:

“Sebelum BPMPPT berubah menjadi DPMPTSP semua serba manual

belum ada pelimpahan wewenang secara penuh dari bupati kepada dinas

perizinan, belum ada SOP yang jelas setelah berubah menjadi DPMPTSP

baru semua perizinan dilimpahkan ke DPMPTSP diawal-awal masih

menggunakan sistem manual belum ada seri bulian dan OSS. Belum ada

namanya pelatihan perizinan karna memang semuanya dilakukan disini

dan ada pelayanan langsung. Sosialisasi program pelatihan SDM dinas

terkait baru sekaranglah dimaksimalkan, program-program ini dahulu

lebih mengutamakan meningkatkan investasi karena tanggung jawab

penuh tentang perizinan usaha kecil menengah itu ada di

DISKOPRINDAG. Berbeda dengan sekarang Menteri Koperasi dan Usaha

kecil dan Menengah memberi tanggung jawab DPMPTSP di seluruh

Indonesia untuk mengurus izin usaha kecil dan menengah yang sudah

terintegrasi dengan Lembaga OSS .”78

Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa sistem OSS sudah

dilaksanakan walaupun belum berjalan secara maksimal, sebelum BPMPPT

bertansformasi menjadi DPMPTSP pelimpahan wewenang penuh tentang

perizinan usaha kecil dan menengah belum ada dan belum memiliki SOP yang

jelas. Setelah menjadi DPMPTSP semua wewenang perizinan harus melalui

DPMPTSP berbagai macam inovasi untuk memangkas birokrasi dilakukan

77

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 78

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.

65

DPMPTSP dengan adanya perizinan online walaupun masih banyak kendala

didalam pelaksanaannya. Belum adanya program-program pelatihan untuk usaha

kecil dan menengah saat itu dikarenakan inovasi seri bulian dan OSS belum lama

dijalankan 1 tahun ini.

Ketika Perizinan di DPMPTSP memiliki SOP yang jelas tentang

penyelenggaraan perizinan dan non perizinan. DPMPTSP banyak melakukan

program-program dalam memaksimalkan kerja DPMPTSP untuk membuat

ekonomi Kabupaten Batang Hari semakin baik. Berikut program kerja yang ada di

DPMPTSP Kabupaten Batang Hari:

1) Program peningkatan integritas pelayanan publik oleh aparatur pelayanan

terpadu satu pintu.

Kegitannya adalah: koordinasi pelaksanaan dan peningkatan pelayanan

asministrasi perizinan dan non perizinan.

2) Program peningkatan dan optimalisasi profesionalitas aparatur PTSP.

Kegiatannya adalah: bimbingan teknis pelayanan perizinan dan non

perizinan, penyelenggaraan pengelolaan sumber daya manusia DPMPTSP,

peningkatan kompetensi pegawai, peningkatan kmpetensi pegawai dalam

penerapan sistem teknologi informasi, orientasi teknis aparatur PTSP.

3) Program peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berkualitas.

Kegiatannya adalah: Publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan

melalui sosialisasi, monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan dan non

perizinan, pengelolaan dan pengembangan sistem teknologi informasi

pelayanan publik.

66

4) Program pemanfaatan dan optimalisasi sistem informasi untuk

meningkatkan kualitas layanan.

Kegiatannya: evaluasi pembinaan pelayanan disetiap service point,

koordinasi penyusunan kebijakan dan standarisi pelayanan publik yaitu

dengan adanya SOP.

5) Penyediaan sistem PTSP yang komprehensif.

Kegiatannya adalah: penyediaan adminitrasi perkantoran pada setiap

service point, penyusunan dokumen Restra DPMPTSP.

6) Program mendekatkan penyelenggaraan PTSP ke masyarakat.

Kegiatannya adalah: penyediaan dukungan pelayanan kantor serta

kecamatan dan kelurahan PTSP, penyediaan sarana PTSP yang bersifat

mobilitas.

7) Program penanganan pengaduan berbasis quick response.

Kegiatannya adalah: pengelolaan pengaduan/keluahan atas

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan, pengendalian dan

penindaklanjutan penyelesaian pengaduan/keluhan atas penyelengharaan

PTSP.

8) Program peningkatan pelayanan publik.

Kegitannya adalah: Bimbingan teknis regulasi teknis PTSP, pelatihan

perizinan oleh masyarakat, pengembangan call center dan komunikasi

masyarakat, penyusunan kebijakan regulasi pelayanan PTSP, pengelolaan

pengembangan survey kepuasan masyarakat, peningkatan kualitas ruang

Pelayanan PTSP

67

9) Program pengelolaan sarana dan prasarana yang mendukung sistem PTSP

untuk kuantitas dan kualitas sistem pelayanan terpadu satu pintu secara

online. Yaitu penyediaan pemeliharaan kendaraan perasional kantor,

pengadaan komputer PC kebutuhan PTSP, pengadaan printer, scanner,

wifi dan penyediaan pemeliharaan sarana dan prasarana PTSP.79

Dari banyaknya program yang dijalankan DPMPTSP masih terdapat

kekurangan dalam pelaksanaannya yang harus ditingkatkan. Seperti yang

dikatakan oleh bapak Andi Susanto, SE., MM yang mengatakan sebagai berikut:

“Kita banyak penambahan program-program karena kebutuhan DPMPTSP

untuk memajukan perizinan itu pastinya akan terus meningkat seperti telah

perizinan OSS ini kan program baru yang perlu diupayakan agar berjalan

sesuai harapan, maka itu kami menambah program bimtek, sosialisasi,

pelatihan. Semua itu yang sudah terlaksanakan meskipun mungkin masih

harus dimaksimalkan kembali, seperti bimbingan teknis pelayanan

perizinan dan non perizinan, peningkatan kualitas SDM DPMPTSP, untuk

publikasi kita sudah mempunyai website namun untuk website

dpmptsp.batangharikab.go.id masih dalam perbaikan server jadi belum

bisa diakses saat ini, namun untuk website perizinan bisa diakses langsung

di perizinan.batangharikab.go.id. untuk program penyediaan sarana

prasarana kami masih akan terus melengkapinya karena memang masih

banyak sarana yang mesti ditambah lagi seperti komputer, printer dan

kantor DPMPTSP tidak terlalu besar yang membuat kami belum bisa

menambah ruangan khusus untuk pendampingan ataupun pendaftaran

mandiri OSS. Untuk penyediaan sarana prasarana bersifat mobilitas itu

akan menjadi target kami membuat perizinan keliling namun itu belum

terlaksana karena kami masih harus memaksimalkan program sebelumnya

dengan penambahan staf yang ahli dalam bidang ini, dan masih

memaksimalkan jumlah pendampingan OSS. Untuk sosialisasi kami sudah

melakukannya sudah ada sosialisasi mungkin belum menyeluruh sehingga

masyarakat masih ada yang belum mengetahui informasi terbaru tentang

perizinan usaha baik itu dikelurahan maupun kecamatan kami harus

bekerjasama.

79

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.

68

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa program-program

yang ada di DPMPTSP sudah terlaksana namun masih perlu peningkatan

terutama program yang menyangkut dengan upaya efektivitas perizinan online

yang ada di DPMPTSP. Program yang sudah dibuat masih sebagian yang yang

terlaksana dengan cukup baik bahkan masih ada program yang masih belum

terrealisasi dalam hal pelaksanaannya. Untuk mencapai efektivitasnya

DPMPTSP harus lebih mencapai target programnya dengan maksimal.

2. Keberhasilan Sasaran

Sasaran DPMPTSP adalah pelayanan yang prima bagi para pelaku

usaha kecil menengah maupun investor baru yang berada di Kabupaten Batang

Hari. Sosialisasi yang dilakukan DPMPTSP Ketika belum adanya pelayanan

online tidak segencar sekarang.

Sebelum adanya perizinan online DPMPTSP lebih megutamakan

peningkatan jumlah investasi penanaman modal di Kabupaten Batang Hari

dengan capaian jumlah investasi yang melebihi target yang ditentukan, belum

adanya sasaran yang signifikan untuk membuat pelayanan peizinan usaha kecil

dan menengah menjadi lebih populer dikalangan masyarakat dan pelalu usaha

sehingga bertambahnya minat pelaku usaha untuk mengurus legalitas usaha.

DPMPTSP telah mencapai fase III yang banyak menerapkan teknologi

dalam pekerjaannya. Namun dalam fase ini belum cukup maksimal sehingga

belum bisa untuk melangkah ke fase ke IV dengan penerapan Android. Jika

dilihat dari observasi lapangan yang menggambarkan belum populernya OSS

69

ini dimata masyarakat, dikarenakan belum tersosialisasikan secara menyeluruh

yang menyebabkan masyarakat masih menganggap berbelit-belitnya sistem

perizinan.

Berikut hasil wawancara dengan bapak Andi Susanto, SE.,MM yang

mengatakan sasaran Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Sebagai Berikut:

“Sasaran DPMPTSP yaitu membuat pelayanan perizinan prima bagi

pelaku usaha baik itu perizinan usaha besar, mikro kecil dan menengah.

Sesuai dengan sasaran dari visi misi yaitu terlaksananya pembinaan,

inventarisasi, pengendalian dibidang prasarana, sarana perekonomian

daerah yaitu nilai investasi daerah, selanjutnya meningkatkan

jangkauan dan kualitas pelayanan publik dengan sasaran meningkatnya

perusahaan yang memiliki izin dan jumlah pelaku usaha yang

melegalkan usaha. Serta meningkatnya kinerja aparatur DPMPTSP

dengan meningkatkan indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan

perizinan serta peran disektor penanaman modal dan pelayanan

perizinan. Ini semua dapat dicapai harus didukung oleh SDM,

ketatalaksanaan, kelembagaan dan struktur organisasi yang kuat untuk

lima tahun kedepan.”80

Selanjutnya peneliti menanyakan Kembali bagaimana keberhasilan

sasaran Dinas Perizinan dan Penanaman Modal .Berikut hasil wawancara

dengan bapak Andi Susanto yang mengatakan:

“Jika dikatakan sasaran DPMPTSP sudah tercapai 100% itu belum

perizinan online ini bisa dikatakan sudah 60% lah, karena kami

menyadari bahwa jika dilihat masih pengusaha kecil dan menengah

dikabupaten batang hari ini namun jumlah yang melakukan perizinan

dengan yang tidak melakukan perizinan pastinya masih banyak yang

tidak melakukan perizinan. Karena kita tidak dapat memaksa semua

usaha harus ada legalitas semua itu tergantung kemauan pelaku usaha

itu sendiri. Namun mungkin kami juga tidak mengelak jika

masyarakat bilang kami tidak mengerti atau tidak mengetahui adanya

perizinan online karena selama ini DPMPTSP baru mensosialisasikan

80

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.

70

kepada pelaku usaha yang mendaftar manual walaupun sosialisasinya

terbuka untuk umum pun tidak banyak yang mengetahui dan belum

banyak mensosialisasikan sosial media”81

Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa keberhasilan

sasaran program perizinan online belum sepenuhnya tercapai dikarenakan

masih kurangnya sosialisasi kemasyarakat akan pentingnya legalitas perizinan

usaha, serta belum menyeluruhnya sosialisasi tentang perizinan online ini

yang sebenernya akan lebih memudahkan pelaku usaha dalam hal pengurusan

perizinan usaha. Pemanfaatan teknologi untuk sosialisasi dimedia online

belum dilakukan hanya sebatas website resmi DPMPTSP membuat

masyarakat awam tidak terfikir untuk melihat informasi.

3. Kepuasan Terhadap Program

Sebelum adanya perizinan online keberhasilan sasaran masih dikatakan

jauh dari kata berhasil dimata masyarakat dikarena kan perizinan yang berbelit

-belit waktu dan banyaknya biaya yang dikeluarkan, masyarakat belum puas

akan program pelayanan DPMPTSP. Keberhasilan program DPMPTSP saat itu

di ukur menggunakan kuisioner dengan 150 informan. Namun pelaksaannya

hanya dua kali dalam setahun, berikut tahun terakhir DPMPTSP menerapkan

penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat 6 bulan Sekali sebelum adanya

perizinan online:

81

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.

71

Tabel 8

Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 201982

No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata Mutu Pelayanan

U1 Persyaratan Pelayanan 83,00 Sangat Baik (A)

U2 Prosedur Pelayanan 82,00 Sangat Baik (A)

U3 Waktu Pelayanan 80,67 Baik (B)

U4 Biaya/ Tarif Pelayanan 99,50 Sangat Baik (A)

U5 Produk/ Hasil Pelayanan 82,50 Sangat Baik (A)

U6 Kemampuan Petugas Pelayanan 82,50 Sangat Baik (A)

U7 Perilaku Petugas Pelayanan 85,50 Sangat Baik (A)

U8 Kualitas Sarana dan Prasarana 81,50 Sangat Baik (A)

U9 Mekanisme Pengaduan 95,50 Sangat Baik (A)

Nilai Rata -Rata 85,85 Sangat Baik (A)

Dalam menghitung tingkat kepuasan masyarakat DPMPTSP

membagikan kuisioner pada masyarakat dengan mengambil sampel 150 Orang

responden dengan jenis kelamin, laki-laki 85 Orang dan Perempuan 65 Orang.

Dengan berbagai tingkat Pendidikan SD 4 Orang, SMP 8 Orang, SMA 62

Orang, S1 67 orang, S2 9 Orang. Dari 150 Orang responden tersebut

DPMPTSP mendapatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang

Memuaskan dengan jumlah Nilai IKM 85,5 % dalam periode survey dari bulan

Januari - Juni 2019.

Walaupun penilaian masyarakat tentang IKM itu mendapat predikat A.

Untuk masa kerja 6 bulan itu sangat lama dengan jumlah kuisioner yang hanya

150 orang, seharusnya memerlukan jumlah persebaran kuisioner yang lebih

82

dpmptsp.batangharikab.go.id, diakses 7 juni 2020.

72

luas dan lebih banyak lagi agar pengukuran lebih transparan dan bisa menjadi

acuan untuk kedepannya.

Berikut hasil wawancara dengan bapak Andi Susanto yang mengatakan

sebagai berikut:

“Sebenarnya kuisioner ini memang tidak sepenuhnya dapat mengukur

efektif mengukur kefektivan pelayanan DPMPTSP, oleh karena itu

kami meminta kepada informan untuk mengisi penelaiannya yang

objektif. Mereka selalu memberi penilaian baik itu karena memang

kami melayani mereka dengan baik dan ramah itu bentuk apresiasi

mereka karena mereka telah melalukan perizinan di DPMPTSP. Yang

membuat mereka susah itu kan belum ada pemangkasan birokrasi

sehingga meraka berbelit-belit. Mereka mengapresiasi kinerja kami,

untuk keluh kesah masyarakat kami membuka layanan pengaduan yang

dapat diakses di website dpmptsp.batanghari.kab.go.id dan terdapat

kotak pengaduan yang bisa diisi siapa saja.”83

Setelah adanya perizinan online DPMPTSP adanya peningkatan

kualitas pengukuran kepuasan terhadap program. Dengan melakukan

pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat 3 bulan sekali, berarti dalam setahun

dilakukan 4 kali dengan kuisioner yang masih sebanyak 150 orang. Tidak ada

penambahan kriteria dalam pengukurannya yang fokus terhadap perizinan

online dengan masih mengukur 9 unsur pelayanan yaitu persyaratan pelayanan,

prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya/tarif pelayanan, produk/ hasil

pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, perilaku petugas pelayanan,

kualitas sarana dan prasarana, mekanisme pengaduan.

Berikut wawancara peneliti kepada bapak andi susanto, SE., MM:

“Sekarang ada peningkatan pengukuran kepuasan masyarakat yang

dilakukan DPMPTSP itu dengan cara membagikan kuisioner kepada

83

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.

73

masyarakat 3 bulan sekali dengan jumlah masih 150 informan, setiap

tahun kami lakukan pengukuran dan alhamdulillah DPMPTSP selaku

mendapatkan nilai terbaik dari masyarakat kami selalu mendapatkan nilai

rata-rata selalu 80 kategori A dalam Indeks Kepuasan Masyarakat.”84

Peneliti menanyakan Kembali tentang adakah pengukuran Indeks

Kepuasan Masyarakat terhadap layanan Online (Online Single Submission) :

“Untuk pengukuran IKM terhadap OSS belum kami terapkan kami

sekarang hanya mengukur pelayanan secara umum yang ada di

DPMPTSP. Dari 9 unsur tersebut terdapat informasi pengaduan pelaku

usaha jika ada masalah dalam pelayanan DPMPTSP mereka bisa

mengadukan komentar kesana. Namun untuk kedepannya itu akan

menjadi target pengukuran kami.”85

Kemudian peneliti menanyakan tentang kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan online di DPMPTSP, kepada ibu Ferawati selaku pelayanan di Front

Office :

“Setiap kami melakukan layanan pendampingan OSS, pelaku usaha

sangat terbantu, dan dengan sistem oss ini pelaku usaha juga tidak

membutuhkan waktu yang lama dalam penerbitan NIB (Nomor Induk

Berusaha) hingga dapat diproses untuk izin usaha. Yang membuat lama

itu kan jika kepala dinas tidak atau ada berkas yang belum lengkap dan

di Sistem online ini kita menerapkan tanda tangan elektronik dan ada

kode QR jadi masyarakat merasa puas akan layanan ini. OSS ini bagi

saya sudah bagus hanya saja karena masih baru jadi masih sering terjadi

perubahan versi dan masih ada yang kurang singkron dengan PTSP

kami di OSS tidak ada peta lokasi sedangkan di PTSP ada, itu hanya

salah satunya. Namun kmi terus mengimbangi dengan sistem kami”86

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa adanya peningkatan

kualitas perhitungan indeks kepuasan masyarakat yang dahulunya hanya dua

kali dalam setahun kini sudah dilakukan empat kali dalam setahun atau 3 (tiga)

84

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 85

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 86

Wawancara Dengan Ferawati, Seksi Bagian pelayanan Front Office, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 15 Desember 2020.

74

bulan sekali. Namun tidak ada penambahan kriteria pengukuran DPMPTSP

masih memakai 9 kategori dalam pengukurannya tidak ada kriteria pengukuran

kepuasan masyarakat terhadap program pelayanan perizinan online. Tetapi

DPMPTSP selalu mendapatkan predikat baik dimata informan. Masih banyak

kekurangan sistem online Single Submission sering terjadi perubahan versi dari

aplikasi karena masih baru dan butuh penambahan fitur, tetapi masih ada fitur

di OSS yang kurang singkron dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

4. Tingkat input dan Output

Tingkat input dan output adalah tingkat pemohon yang melakukan

pendaftaran dan tingkat dikeluarkannya surat izin usaha. Pada efektivitas

tingkat input dan output dapat dilihat dari perbandingan antara masukan (input)

dengan keluaran (output). Jika output lebih besar dari pada input maka dapat

dikatakan efisien dan sebaliknya jika input lebih besar dari output maka

dikatakan tidak efektif. Di DPMPTSP untuk perizinan usaha kecil dan

menengah tidak ada yang ditolak semua pemohon dikeluarkan izinnya, hanya

saja proses perizinannya terbilang cukup lama. Berikut bapak Andi Susanto,

SE., MM mengatakan bahwa:

“Semua pemohon yang melakukan pendafaran izin usahanya

alhamdulillah tidak ada yang ditolak, semua memenuhi kriteria tidak

ada yang mengganggu pemukiman, jika itu IPRT kita lihat

kebersihannya jika kurang bersih dinas Kesehatan pastinya akan

mengarahkan agar pelaku menjaga kebersihan produk maupun

lingkungan tempat produksi. Dulu sebelum ada OSS untuk pendaftaran

perizinan itu bisa sampai 1 Bulan lebih hari yang lama itu pengecekan

lokasi diperlukannya. Namun setelah ada perizinan online bisa

dirasakan manfaatnya mereka yang mengujukan permohonan itu tidak

menunggu waktu yang lama mereka bisa melihat sendiri status

75

perizinan mereka di website yang tersedia dan untuk pengecekan lokasi

bisa dilakukan menyusul.”87

Berikut tabel jumlah Industri usaha kecil dan menengah yang ada di

Kecamatan Muara Bulian:

Tabel 9

Jumlah Industri Besar/Sedang, Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga

Desa Tahun 2017-201988

No Desa/

Kelurahan

Industri Besar/Sedang Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga

2017

2018

2019

2017

2018

2019

1 Singkawang - - - 11 2 7

2 Kilangan - - 1 18 72 34

3 Rantau Puri - 1 2 26 2 3

4 Sungai Buluh - - - 112 56 37

5 Muara Bulian - - - 60 87 71

6 Sridadi 1 2 - 73 48 48

7 Tenam - - - 5 6 8

8 Simpang

Terusan - - - 14 17 17

9 Pasar Terusan - - - 11 7 11

10 Napal Sisik - - - 6 4 4

11 Malapari - 1 1 42 31 31

12 Pelayangan

Rambahan - - - 45 4 1

13 Olak - - - 29 1 3

87

Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP Kabupaten Batang Hari,

25 Desember 2020. 88

Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari, 11 Desember 2020

76

14 Teratai - - - 102 78 54

15 Bajubang Laut - - - 1 2 9

16 Sungai Baung - - - 12 10 12

17 Aro - - - 7 8 7

18 Muara Singoan - - - 12 7 43

19 Rengas

Condong 1 - 1 93 46 70

20 Pasar Baru - 21 13 4

Jumlah 2 4 5 700 501 474

Dari tabel data diatas dapat dikatakan bahwa tingkat usaha kecil dan

menengah di Kecamatan Muara Bulian mengalami naik turun. Pada tahun 2017

jumlah industri besar/ sedang hanya 2 dan 700 usaha disektor industry kecil,

pada tahun 2018 jumlah industri besar/ sedang naik menjadi 4 usaha sedangkan

disektor industri kecil mengalami penurunan cukup jauh menjadi 501 usaha,

dan kemudian pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan dibidang

industri kecil yang naik menjadi 474 usaha dan dibidang indutri besar sebanyak

5 usaha.

Dari data tersebut tampak bahwa walaupun di Kecamatan Muara Bulian

lokasinya lebih dekat dari kantor Dinas Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu yang seharusnya bisa lebih meningkat setiap tahunnya dikarenakan dekat

dari dinas perizinan tapi kenyataaannya masih mengalami penurunan hingga

2019 khusus di Kecamatan Muara Bulian. Walaupun jika dilihat dari tingkat

77

Kabupaten Batang hari selalu mengalami kenaikan. Ini menandakan bahwa

jarak tidak menjamin tingginya minat melakukan perizinan usaha.

Berikut hasil wawancara dengan bapak Andi Susanto, SE.,MM sebagai

berikut:

“Saat belum adanya perizinan online memang lebih tinggi jumlah

perizinannya walaupun waktu penerbitan izin lumayan lama, itu bisa

dikarenakan ketidaktahuan masyarakat akan perizinan online yang

memudahkan ini mereka masih berpatokan dengan cara lama yang

menurut mereka ribet, sulit dan waktu yang lama banyak membuang-

buang waktu. Bahkan mungkin ada yang bingung memulainya dari

mana.”89

Tabel 10

Pelaku Usaha Yang Terdaftar Dalam Sistem OSS90

No NIB Nama Pelaku

Usaha

Kegiatan Usaha Status

1 9120013142944 Darno Pondakan Payo Perupuk Terbit

NIB

2 9120318192412 Bambang

Irawan

Pondakan Sumber Harapan Terbit

NIB

3 9120318192412 Abdul Haris

Hasibuan

Budidaya Ikan Terbit

NIB

4 9120219161812 Amirudin Budidaya Ikan Terbit

NIB

5 9120215141813 Sarmina Pembesaran Ikan Terbit

NIB

6 9120213131819 Darmilem Penangkapan Ikan Terbit

NIB

7 9120211151919 Masuni Budidaya Ikan Terbit

NIB

8 9120119171314 Maman Pembesaran Ikan Terbit

NIB

89

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 90

Online Single Submission DPMPTSP Kabupeten Batang Hari, 10 Maret 2020.

78

9 9120211151415 Irpan Harapan Pembesaran Ikan Terbit

NIB

10 9120119171314 Lili Sunarya Pembesaran Ikan Patin Terbit

NIB

11 9120210180719 Heri Yanto Teluk benteng Rendah Terbit

NIB

12 9120118150512 Mismin Pondakan Harapan Baru Terbit

NIB

13 9120118130317 M Zani Teluk Kabut Benteng Terbit

NIB

14 9120117120416 Isromiyah Pondakan Harapan Maju Terbit

NIB

15 9120414003901 Siti Mutmainah Pondakan Harapan Maju Terbit

NIB

16 9120216013204 Hasan D Pondakan Usaha Baru Terbit

NIB

17 9120319092489 Surya

Atmawijaya

Pondakan Sinar Jaya Mas Terbit

NIB

18 9120319031988 Herni Agusman Pondakan Sinar Bina Bati Terbit

NIB

19 9120319032988 A Kosm Nelayan Tangkap Terbit

NIB

20 9120318072183 Teguh Utoyo Pondakan Lopak

Kepayang

Terbit

NIB

21 9120318072385 Rosalita Pondakan Payo Jati Terbit

NIB

22

9120318012783 Halimah Poklahasar Bungo Tanjung Terbit

NIB

23 9120317061787 A.Rahman SY Pondakan Lobak

Kepayang

Terbit

NIB

24 9120117072483 Laina Budidaya Ikan Terbit

NIB

25 9120116092181 Usman Nazori Budidaya Ikan Terbit

NIB

26 9120116042681 Fatmawati Pengolahan Hasil

Perikanan

Terbit

NIB

27 9120115032181 Saiful Anwary Pondakan Lopak

Kepayang

Terbit

NIB

28 9120010082382 Zulkifli Pondakan Payo Jati Terbit

NIB

29 9120010042375 Ade Sutrisna Budidaya Ikan Terbit

NIB

30 9120010022475 Abdul Manan Budidaya Ikan Terbit

NIB

31 9120010012676 Al Amin Kolam Al Amin Terbit

79

NIB

32 9120317000325 Rendi Andani Pedagang Kecil dan

Eceran Barang Logam,

pedagang Kecil Eceran

Peralatan dan Perlengkapn

Rumah Tangga

Terbit

NIB

33 9120208951065 Yuningsih Duo Srikandi Terbit

NIB

34 9120402962049 Brama

Kurniawan

Jeng Yati Terbit

NIB

35 9120105882772 Zulaikah Berkah Terbit

NIB

36 9161504010280 Nora Zinia Jn Snack Terbit

NIB

37 9161504010291 Maryana Dodol Abil Terbit

NIB

38 9141504010284 Atmini Najwa Kripik Terbit

NIB

39 9161504010300 Yusniati Kue Mama Ita Terbit

NIB

40 9151504010320 Yunia @duo (Morning Jagung,

Rempeyek, dll)

Terbit

NIB

41 9161504030272 Endang Fitria Aneka Snack Terbit

NIB

42 9161504010279 Rahmono Pakde Jamu Terbit

NIB

43 9161504070276 Terbit

NIB

44 9151504010269 Siti Marlina Kripik Ubi Sambal Lado Terbit

NIB

Tabel diatas adalah data pelaku usaha yang sudah mendaftarkan usahanya

melalui sistem aplikasi Online Single Submission yang terdaftar dari bulan agustus

sampai dengan februari 2020 terdapat 72 perizinan usaha kecil dan menengah.

Peneliti hanya menyajikannya 44 item saja dikarenakan usaha IUMK seperti

usaha makanan ringan itu satu pemilik usaha bisa minimal 3-8 kali mendaftarkan

produk usaha nya karena setiap jenis produk berbeda perizinannya. Ini

menggambarkan bahwa dikabupaten batang hari umumnya yang mengurus

80

perizinan hanya orang yang benar-benar ingin mengembangkan usahanya

walaupun mereka tidak semuanya mengetahui informasi melalui media. Dan

sangat menggambarkan apa yang dikatakan oleh Bapak Candra Irawan yang

mengatakan bahwa OSS kurang diketahui oleh masyarakat sehingga tingkat

registrasi dan aktivikasi akun lebih rendah dari pada kota-kota yang lebih maju

dalam penerapan Online Single Submission.

Berikut hasil wawancara dengan Bapak Candra Irawan, yang mangatakan

bahwa:

“Kabupaten Batang Hari ini kalah jauh perbandingannya dengan kota-kota

lain seperti jakarta dan bandung, jumlah aktivasi akun saja perhari itu bisa

sampai ratusan berbeda jauh dengan kita tingkat aktivasi akun OSS bisa

dihitung dengan jari bahkan dalam sehari itu tidak sampai 10 pelaku usaha

dari situ saja sebenarnya sudah terlihat jelas perbandingan efektivitasnya.

Masyarakat punya usaha tapi tidak banyak yang mau memberi legaslitas

usahanya. Penggunaan teknologi itu masih sekedar digunakan untuk

kesenangan pribada seperti membuka instagram, facebook dan lain-lain

kalo untuk mengebangkan usahanya itu hanya sebagian saja yang

menyadari.91

5. Pencapaian Tujuan Menyeluruh

Sejauhmana organisasi melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan.

Dalam hal ini merupakan penilaian umum dengan sebanyak mungkin kriteria

tunggal dan menghasilkan penilaian umum efektivitas organisasi. Berikut hasil

wawancara dengan Bapak Andi Susanto yang mengatakan bahwa:

“Saat DPMPTSP baru mengubah mana Instansinya dinas ini baru

meningkatkan perkembangannya dari seri sarana prasarana,

penambahan penambahan Staf teknis bagian perizinan dan Non

perizinan, dulu semasa BPMPPT SOP perizinan dan non perizinan

belum ada Ketika berubah menjadi DPMPTSP terjadi pelimpahan

wewenang dari bupati ke pada DPMPTSP tentang pelayanan perizinan

91

Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.

81

dan telah dibentuk SOP yang jelas. DPMPTSP memulai meningkatkan

bagaimana caranya pelayanan perizinan dan penanaman modal menjadi

prima dan efektif seiring dengan perkembangan. Dulu bagian front

Office didapan itu hanya ada 3 yang melayani, sekarang sudah ada 5

orang . Jadi dapat dikatakan bahwa masa-masa itu DPMPTSP belum

mencapai tujuannya secara menyeluruh kami masih dalam bentuk

berbenah untuk menghasilkan yang benar-benar diinginkan

masyarakat. Kalo sekarang sudah Nampak perubahan nya semua sudah

banyak yang ditingkatkan dan dibenahi. Tujuan DPMPTSP secara

menyeluruh sudah tercapai tapi ya itu tadi seiring waktu akan menjadi

lebih efektif dan perekonomian kabupaten batang hari akan meningkat92

Senada dengan yang dikatakan bapak Andi Susanto berikut hasil

wawancara peneliti dengan bapak Candra Irawan yang mengatakan bahwa:

Tujuan menyeluruh DPMPTSP untuk meningkatkan akses terhadap

infrastruktur dan pelayanan dasar perizinan usaha di Kawasan

Kabupaten Batang Hari yang medukung terwujudnya izin usaha yang

kondusif dan berkelanjutan/ Program OSS ini dilaksanakan di

DPMPTSP secara fungsional, program tersebut diawasi oleh peraturan

pemerintah karena wewenang untuk setiap pelaksanaan program pada

satu perangkat daerah harus mendapat perizinan dari peraturan daerah.

Untuk pencapaian OSS saya katakan sudah tercapai dan sudah

terlaksanakan kita mulai menerapkan pada bulan agustus 2019 tetapi

semua itu harus sesuai prosedur dari pusat Lembaga OSS dan jika ada

perubahan dan pembaharuan OSS serta versi-versinya DPMPTSP akan

menyesuaikan aturan dari pusat. Dalam pencapaian tujuan secara

menyeluruh DPMPTSP masih ada kekurangan baik dalam segi SDM

maupun Sarana Prasarana belum adanya ruangan khusus untuk

pendaftaran mandiri ataupun pendampingan OSS namun jika dilihat

dari keseluruhan adanya sistem online ini akan menjadikan layanan

PTSP akan menjadi lebih efektif dan efisien.93

Dalam pelaksanaan perizinan Online Single Submission penulis

menemukan beberapa kendala dan permasalahan dalam penerapan perizinan

online diantaranya sebagai berikut:

92

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP

Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 93

Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II

DPMPTSP Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.

82

a. kesalahan OSS juga tergambar dalam persoalan disharmoni PP 24 Tahun

2018 dengan UU Nomor 15 tahun 2017 tentang Penanaman Modal dan

UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, dimana disharmoni

menyangkut kewenangan memberi izin yang sebelumnya ditangan kepala

daerah sekarang berpindah ke lembaga OSS.

b. Dari sisi anggaran masih memerlukan banyak bantuan dari pemerintah

pusat agar bias digunakan 10-15 tahun kedepan, tetapi tenaga ahli di

daerah belum memadai.

c. terdapat daerah yang belum memiliki akses internet, sehingga perizinan

melalui OSS masih belum bisa merata bagi seluruh izin dari berbagai

daerah.

d. Tingginya keawaman masyarakat terhadap OSS dan banyak yang tidak

mengetahui keberadaan OSS.

Dari hasil wawancara di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu tentang perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik

(Online Single Submission) menyatakan bahwa setelah adanya perizinan

Online ini DPMPTSP tentunya lebih efektif dari tahun-tahun sebelumnya

sebelum adanya layanan OSS . Online Single Submission merupakan jawaban

dari segala permasalahan dari berbelit-belitnya proses perizinan. Dan program

menjadi pemangkas birokrasi dan memperkecil hingga menghilangkan

kekhawatiran akan adanya pungutan liar.

Online Single Submission yang mempunyai payung hukum Peraturan

Pemerintah No. 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha

83

Terintegrasi Secara Elektronik ini sudah terlaksana dan tercapai namun untuk

membuatnya efektif DPMPTSP harus lebih menyeluruh memberikan

sosialisasi dan mempunyai ruang pendampingan OSS agar pelaku usaha tidak

merasa bingung dan pelayanan DPMPTSP tetap dipandang baik dalam

masyarakat. Jika dilihat dari sebelum dan sesudah online tentunya seharusnya

pelayanan OSS ini akan lebih membantu dan memudahkan masyarakat dan

semua itu tergantung pada kerja sama antara dinas perizinan kepada

masyarakat bagaimana membuat layanan ini lebih dilihat oleh masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa dimasa Transisi nya DPMPTSP dalam

pencapaian tujuan menyeluruhnya sudah tercapai, tetapi masih banyak yang

harus diperbaiki dan ditingkatkan baik dalam hal pelayanan , sumber daya

manusia, maupun dari segi sarana dan prasarana. Namun kualitas layanan yang

sebelum dan sesudah online, dapat dikatakan sistem online lah yang lebih

memudahkan dan lebih efektif dari sebelumnya karena dapat memangkas

birokrasi. Tetapi masih harus banyak berbenah dari segi sosialisasi, sarana

prasarana maupun sumber daya manusianya.

B. Persepsi Pelaku Usaha Terhadap Pelayanan Perizinan Berbasis Online Di

Kecamatan Muara Bulian

Informasi yang didapatkan dari semua informan ini adalah sama,

walaupun dengan jenis izin yang berbeda namun hanya sebagian dari mereka

yang menggunakan layanan perizinan online (online single submission).

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Muara Bulian sebagian besar pelaku

84

usaha tidak mengetahui keberadaan perizinan online. Sebagian pelaku usaha

menyatakan bahwa mereka tidak tahu mengenai website DPMPTSP.

Ketidaktahuan mengenai website tersebut dikarenakan pelaku usaha

tidak mencari informasi mengenai persyarakatan terlebih dahulu, mereka

memilih untuk bertanya kepada pihak ketiga, yaitu teman yang datang

langsung ke lokasi perizinan atau orang yang terlebih dahulu melakukan

peizinan sebelumnya. Pelaku usaha yang mengakses website DPMPTSP hanya

sebatas melihat persyaratan izin yang mereka perlukan untuk mengajukan

permohonan izin namun tetap saja masih ada pelaku usaha memilih untuk

datang langsung ke kantor Dinas Perizinan untuk mengetahui persyaratan

pengajuan perizinannya. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa animo

masyarakat memang kecil terhadap ketersediaan layanan perizinan online dan

juga pemanfaatannya masih belum optimal dan belum siap secara matang.

Seperti yang dikatakan oleh ibu Yunia seorang pengusaha makanan

rumahan yang diberi nama @Duo yang menjual aneka makanan seperti

rempeyek, kue bawang, merning jagung, dan lainnya. ibu ini mengatakan

sebagai berikut:

“Saya mendaftarkan perizinan jualan saya itu tahun 2019-an waktu itu

pendaftaran perizinannya masih manual harus kekecamatan dinas

Koperindag, terus dinas Kesehatan setelah semua persyarakatan

lengkap surat izin dikeluarkan di dinas perizinan, saya juga belum

mengetahui adanya izin online itu dan saya pun baru tahu Ketika saya

ke kantor dinas Perizinan langsung dan diarahkan untuk melakukan

perizinan elektronik jadi langsung didaftarin secara online oleh

petugasnya dan lumayan cepat karena penerbitan NIB sehari langsung

jadi bahkan tidak sampai satu jam.”94

94

Wawancara Dengan Yunia, Pengusaha Makanan Ringan @Duo, Hutan Lindung RT. 15

RW.04 Kel. Rengas Condong Kec. Muara Bulian, 20 Mei 2020.

85

Sama halnya dengan ibu Endang Fitriati pengusaha kue kering dan

basah di Kecamatan Muara Bulian. Ibu ini mengatakan :

“Saya tidak tahu website kantor itu, dak tau juga ada OSS awalnya

karena diajakin temen yang udah ngurus duluan itu tahun 2019, dan itu

anak saya yang ngurus kedinasnya dan waktu itu juga belum ada saya

ngecek-ngecek di HP perizinan online itu, karena ya bagi saya lebih

enak langsung karna saya sama sekali tidak ngerti. katanya supaya

resmi dan data usaha itu juga bisa terdaftar dipusat kalo kita ngurus izin

kan pastinya usaha kita ini lebih dikenal dan ketika ada bazar produk

kita ini di promosikan lah dan alhamdulillah saya sudah pernah diikut

sertakan di lomba UMKM diprovinsi . tetaplah walaupun kita sudah

terbantu oleh pengurusan NIB yang cepet pake OSS, kita tetap harus

memiliki rekomendasi dari dinas Kesehatan karna kan produk makanan.

Hanya saja kepengurusan di DPMPTSPnya lebih cepat saja95

Hasil wawancara dengan pelaku usaha mengenai pendapat terhadap

keberadaan layanan perizinan online sebenarnya mendapatkan tanggapan yang

baik. Pelaku usaha yang awalnya tidak tahu dan setelah mendapatkan informasi

yang cukup menjadi tahu dan mengerti mengenai layanan perizinan online

yang disediakan oleh DPMPTSP.

Pelaku usaha mengatakan bahwa dengan adanya layanan online ini

tentunya akan mempermudah dalam proses perizinan, menghemat waktu, lebih

cepat, efektif dan efisien. Pelaku usaha lebih memilih datang langsung kelokasi

untuk mengurus izin tanpa tahu melalui layanan online. Meraka berpendapat

bahwa infomasi yang didapatkan secara langsung akan lebih jelas dari pada

informasi dari website. Hal ini terkait dengan lokasi DPMPTSP yang terletak

tepat di Kecamatan Muara Bulian. Sehingga masyarakat Muara Bulian lebih

memilih datang langsung ke Kantor DPMPTSP yang lokasinya tidak terlalu

95

Wawancara Dengan Endang Fitriati, Pengusaha Kue Kering dan Basah, Kec. Muara

Bulian, 20 mei 2020.

86

jauh dari kediaman mereka memungkinkan perjalanan dari satu sisi ke sisi

yang lain dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit bahkan ada yang

hanya menempuh perjalanan tidak sampai 5 - 10 menit menjadi salah satu

penyebab pemohon izin lebih puas apabila datang langsung ke kantor Dinas

Perizinan.

Seperti yang dikatakan salah satu pelaku usaha bernama ibu Zulaikah

seorang pengusaha makanan ringan, bertempat tinggal di jalan Jendral

Sudirman, kelurahan rengas condong kecamatan muara bulian. Mengatakan

bahwa:

“Iya saya sudah tahu perizinan online ini karena saya pernah mengikuti

sosialisasi saat pembukaan program OSS tapi saya belum pernah cobak

buka -buka website nya itu karena jarak rumah saya tidak jauh dari

kantor perizinan saya lebih memilih langsung datang kekantornya kan

disana juga ada tersedia Komputer dan ada karyawan yang

mengarahkan, wajar saja saya ini ibu ibu tidak suka ribet kurang

mengerti kalo langsung kekantornya kan jelas langsung didaftarin dan

bisa langsung didaftarin lagian deket juga enggak sampai 5 menit udah

sampai, tapi tetap harus punya rekomendasi dari kecamatan dan

koperindag dan dinas kesehatan untuk pengurusan izin usaha . Kalo

pengurusan mau ngurus izin usaha itukan wajib punya NIB

keuntungannya waktu pembuatan NIB sangat cepat setelah dapat NIB

baru bisa ngurus izin nya.”96

Selanjutnya juga wawancara dengan bapak supriadi pengusaha kripik

tempe di kelurahan sridadi kecamatan muara bulian yang mengatakan:

“Saya belum mengetahui adanya OSS ini baru tau mbak bilang barusan,

saya mendaftarkan izin usaha itu tahun 2019 sekitar bulan februari kalo

tidak ksalah. Itu pertama ke kecamatan terus ke Koperindag harus

punya NPWP terus ke dinas Kesehatan baru setelah persyarakatannya

lengkap mendaftarkan izinnya ke DPMPTSP lama saya mengurus

perizinan itu dari kantor ke kantor itu 1 bulan. Tapi biaya perizinan

gratis. Ya karena saya yang butuh mau dak mau saya urus perizinan

96

Wawancara dengan Zulaikah, Pengusaha makanan ringan, Kel. Rengas Condong kec.

Muara Bulian, 20 Mei 2020.

87

mana tau usaha saya bisa menjadi besar. Dan kalo mengurus perizinan

itu keuntungannya produk kita itu mudah diterima mini market atau

pasar ini baru tadi pagi saya ambil tarikan produk saya dari mini market

emly untuk diganti dengan yang baru.”97

Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa perizinan berusaha atau

Online Single Submission ini masih kurang dikenal masyarakat, walaupun

perizinannya masih dipandu dinas perizinan, mereka senang izin mereka bisa

mereka akses sendiri di handphone dan produk mereka mudah di pasarkan.

Seperti yang dikatakan oleh seksi perizinan dan non perizinan dinas perizinan

OSS ini baru berjalan sekitar bulan agustus 2019, sebenarnya OSS ini

peraturannya sudah ada ditahun 2018 tetapi baru bisa digunakan akhir-akhir

bulan 2019. Masih banyak pelaku usaha yang dulu nya mendaftar secara

manual tetapi tidak mengetahui adanya OSS ini yang sudah di launching kan

sudah cukup lama dan belum sepenuhnya online sampai saat ini. Semua ini

karena adanya proses transisi dari perizinan yang semuanya manual berubah

menjadi berbasis online dan pelimpahan sepenuhnya kedinas perizinan yang

menjadikan keharusan meminta rekomendasi dahulu. Jadi bisa dikatakan ini

masa perkembangan agar semua usaha yang dulu nya terdaftar secara manual

dapat terdaftar juga di sistem OSS agar pusat dapat melihat perkembangan

usaha di Indonesia karena sudah terintegrasi.

97

Wawancara dengan Supriadi, Pengusaha kripik tempe Kel. Sridadi Kec. Muara Bulian,

20 mei 2020.

88

C. Kebutuhan Pengembangan Perizinan Online Di Kabupaten Batang Hari

Untuk Masa Mendatang

Permasalahan dalam pengembangan perizinan online yang dikatakan

oleh bapak Andi Susanto, SE., MM sebagai berikut:

1) Kebijakan pusat yang selalu berubah dan memerlukan pengkajian dan

implementasi kebijakan baru dari daerah sehingga kebijakan pusat

tidak selalu dapat direalisasikan dengan baik;

2) Masih adanya perubahan versi OSS;

3) Belum semua layanan menggunakan sistem online, proses layanan

masih ada sebagian manual karena masih ada yang tidak singkron

antara OSS dengan sistem di PTSP;

4) Masih ada anggapan dan pemberitaan bahwa izin sulit dan adanya

konten negatif lain dari masyarakat terkait DPMPTSP;

5) Masih belum tercukupinya sarana dan prasarana di lingkup

DPMPTSP;

6) Target pelayanan online belum mencapai 100 % baru di terapkan

Agustus 2019 dari keluarkannya PP Nomor 24 Tahun 2018 Dan

PERBUB Nomor 76 Tahun 2018;

7) Sosialisasi kemasyarakat yang masih kurang98

Keberadaan layanan perizinan online yang disediakan oleh

pemerintah belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat

memberikan bukti bahwa masih ada kesenjangan dalam pembuatan

98

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, 2 maret

2020.

89

kebijakan maupun penerapan kebijakan publik itu sendiri. Pengembangan

layanan sebaiknya berfokus pada optimalisasi layanan yang ada dan juga

penambahan jenis perizinan yang mampu dilakukan secara online. Seperti

yang dikatakan oleh bapak Candra Irawan, ST., M.Sc beliau mengatakan:

“Kita sudah mempunyai aplikasi di link website Seri bulian

Perizinan.batangharikab,go.id, oss.go.id dan simbg.pu.go.id yang

bisa digunakan dan insyaallah ditahun 2020 sudah bisa digunakan

dengan lebih maksimal, nantinya agar masyarakat tidak bolak balik

kekantor-kantor izin Kesehatan itu nantinya diurus oleh satu pintu,

pelaku usaha cukup memberi keterangan alamat sejelas-jelasnya dan

no hp yang bisa dihubungi agar dinas kesehatan bisa memantau

kondisi usaha.”99

Selanjutnya yang dikatakan oleh bapak Andi Susanto SE.,MM beliau

mengatakan bahwa:

“Untuk stategi pengembangan sistem OSS ini DPMPTSP harus

memaksimalkan sosialisasi terhadap masyarakat seperti diadakannya

pelatihan pengurusan izin serta sosialisasi ke media massa sosmed

.”100

Konsep awal penyediaan layanan perizinan online yang akan

memudahkan pemohon untuk tidak perlu langsung datang ke kantor

DPMPTSP ternyata belum signifikan untuk Kabupaten Batang Hari. Urgensi

kesediaan pelayanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi terutama

layanan perizinan online bukan berdasarkan pada kendala jarak dan waktu

tetapi lebih kepada menyediakan layanan yang prima demi melayani

masyarakat dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pelayanan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi menawarkan bentuk pelayanan

99

Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II

DPMPTSP Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020. 100

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

DPMPTSP Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.

90

yang responsif, akuntabel, transparan, adanya bentuk partisipasi berdasarkan

ketentuan hukum, mengingat asas kesetaraan dan menyediakan layanan

yang efektif serta efisien yang seiring dengan konsep good governance. 101

Untuk menyikapi kebijakan pusat yang selalu serubah, respon daerah

terhadap kebijakan pusat harus disikapi melalui pengkajian dan telaah

mendalam untuk disesuaikan sehingga dapat di implementasikan daerah

dalam bentuk kebijakan atau aturan baru atau pendukung lainnya. Seperti

yang dikatakan oleh bapak Candra, ST., M.Sc yang mengatakan bahwa:

“Yang menyebabkan kami kesulitan itu ya regulasi-regulasi

peraturan yang terlalu sering, jadi kami kadang merasa bingung baru

mau melaksanakan sudah ada perubahan, ya kami manut saja lah

karena untuk menjadi lebih baik kami tentunya akan menyesuaikan

dan akan membuat layanan ini lebih efisien.”102

Pencapainan perizinan online yang belum sampai 100 % membuat

DPMPTSP harus banyak berbenah dengan diperlukankan inovasi yang

sejalan dengan pengembangan ekonomi digital dengan beberapa

penyesuaian terutama penggunaan layanan berbasis aplikasi untuk

menunjang tercapainya layanan online 100%. Dan itu semua harus di

lengkapi dengan sarana prasarana yang lengkap dan SDM yang baik.

Seperti yang dikatakan oleh bapak andi susanto, SE.,MM beliau

mengatakan bahwa:

“Iya dalam segi sarana prasana prasarana saya rasa masih kurang,

setiap pegawai telah ada computer masing-masing. Cuma perlu

ditambah lagi seperti didepan itu seharusnya ada layanan Komputer

yang lebih banyak khusus untuk pelaku usaha yang belum bisa

101

Charina Vertinia Budiarti dan Rini Rachmawati, “Persepsi Masyarakat Terhadap

Perizinan Online di Kota Yogyakarta”, hlm. 7. 102

Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.

91

mendaftar kan sendiri, dan yang lebih bagus lagi adanya ruangan

khusus pendampingan seperti yang telah diterapkan di DPMPTSP

Jakarta jadi kita enak memandu nya. Jika itu sudah tercapai kita

akan membuka perizinan keliling agar lebih efisien lagi dan

mendekatkan kemasyarakat. Sebab kesuksesan pelayanan online

bukan dari SDM pegawainya saja tapi SDM dari pelaku usaha itu

juga penting.”103

Selanjutnya agar masyarakat luas khususnya pelaku usaha dapat

mengetahui adanya layanan Online Single Submission perlu adanya

sosialisasi, baik melalui pamflet yang disebarkan di jalan, melalui broadcast

layanan SMS, melalui radio, melalui baliho maupun spanduk, dan

sosialisasi kedinas terkait, menggunakan media sosial dan juga pengadaan

baliho di depan kantor Dinas Perizinan.104

Seperti yang dikatakan oleh bapak Andi susanto, SE.,MM yang

mengatakan bahwa:

“Dibuat sosialisasi berkala terhadap aturan dan pelayanan OSS ini

kesetiap kecamatan dan kelurahan di Batang Hari. Dan terus update

informasi terkait berita prestasi, inovasi dan peraturan dengan

media sosial baik radio, website, Instagram, facebook, dan lainnya.

Agar masyarakat tertarik akan pengurusan izin yang selama ini

dianggapnya itu rumit. Sebab bagi saya kalo hanya mengaploud

berita lewat website kita, saya kurang menjamin masyarakat

melihatnya.”105

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

sebenarnya menyambut baik akan adanya sistem Online Single Submission

103

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, 2 maret

2020. 104

Charina Vertinia Budiarti dan Rini Rachmawati, Persepsi Masyarakat Terhadap

Perizinan Online di Kota Yogyakarta, hlm. 7. 105

Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, 2 maret

2020.

92

ini karena lebih memudahkan mereka dalam hal pengurusan NIB dan surat

izin usahanya. Namun untuk pengembangan kedepannya DPMPTSP harus

lebih luas dalam hal bersosialisasi baik secara langsung maupun dimedia

sosial, pengadaan pelatihan bimbingan teknologi, serta membuat program

acara-acara bazar yang tentunya lebih memudahkan untuk bersosialisasi.

Dalam hal sarana dan prasarana harus lebih ditingkatkan dengan

penambahan ruang bimbingan pendaftaran OSS maupun ruang OSS

mandiri yang disediakan oleh DPMPTSP dengan penambahan komputer.

Serta terlaksananya sarana berbentuk mobilitas untuk menerapkan

perizinan keliling yang akan membuat program perizinan Online lebih

cepat dikenal masyarakat. Dengan demikian respon masyarakat akan

semakin baik adanya pelayanan perizinan online ini, sehingga mengubah

pemikiran masyarakat akan pentingnya pengurusan izin usaha untuk

mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan lebih berkembang,

serta pelayanan OSS pun menjadi efektif dan efisien.

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Efektifitas peyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal

usaha kecil dan menengah berbasis online. Secara keseluruhan baik

keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program,

tingkat input dan output, dan pencapaian tujuan menyeluruh belum bisa

dikatakan efektif masih banyak kekurangan dari setiap servivice point

walaupun sudah diterapkan.

2. Persepsi pelaku usaha terhadap pelayanan perizinan berbasis online.

Pelayanan perizinan online banyak pelaku usaha yang tidak mengetahui

website DPMPTSP Kabupaten Batang Hari dan link website perizinan

online, pelaku usaha lebih memilih mendatangi langsung kantor DPMPTSP

dari pada melihat website, bahkan ada yang mengenal perizinan dari orang

ketiga.

3. Kebutuhan pengembangan perizinan online di Kabupaten Batang Hari untuk

masa mendatang yaitu : ( mensingkronkan kebijakan regulasi pusat dan

daerah. (2) menerapkan pelayanan online pada setiap service point. (3)

melakukan pemerataan sosialisasi baik langsung maupun melalui media

social, Radio, Spanduk, untuk meningkatkan pengetahuan Pelaku Usaha. (4)

Manambah sarana-prasarana, ruang khusus pendampingan OSS maupun

OSS mandiri, serta adanya perizinan keliling.

94

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya DPMPTSP lebih cepat memproses semua pelayanan agar bisa

semua secara online karena sudah ada perintah dari pusat akan Lembaga

OSS ini.

2. Hendaknya mengurangi rekomendasi-rekomendasi untuk melakukan oss

ini yang membuat pelaku usaha merasa rumit. Cukup melengkapi fitur

dalam aplikasi dengan menambahkan detail usaha yang pemohon

inginkan.

3. Hendaknya dalam kusioner IKM lebih ditambah lagi orangnya agar selalu

ada orang baru yang menilai apakah perizinan ini memuaskan atau

sebaliknya.Lebih meningkatkan transparansi kepada masyarakat agar

selalu mendapatkan nilai baik dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan

Aplikasinya, Jakarta: Sinar Grafika, 2018.

Amiril Hadi Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,

1998.

Bambang Agus Sumatri, Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) : Pengembangan, Teori dan Praktek, Kediri:

Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri , 2017.

Khoirul Anwar dan Asianti Oetojo S, Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi

Pemerintah di Era Otonomi Daerah, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004.

Lembaga OSS, Petunjuk Teknis Pengisian Mikro dan Kecil (Online Single

Submission V1.1), November 2019.

Mohammad Ali, “Strategi Penelitian Bidang Sosial”, Bandung: Angkasa, 1985.

Nara Sima Murti , Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

(Online Single Submission) Bersadasarkan Peraturan Pemerintah RI

Nomor 24 Tahun 2008.

Noorsyamsa Djamara, dkk., Standar Pelayanan Publik: Langkah-Langkah

Penyusunan, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2009.

Salim HS dan Budi Sitrisno, Hukum Investasi di Indonesia, PT Raja Grafindo

Persada: Jakarta, 2008

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi: Syariah Press,

2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta,

2012

UNDP, Indonesia Human Development Report 2011, Jakarta: UNDP, 2002. Ika

Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan

Perizinan Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi: Universitas Negeri Semarang, 2019.

Devi Haetanti, “Analisis Faktor-Faktor Dalam Efektivitas Kinerja Pelayanan Pada

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tanjung Pinang”, Tesis:

Universitas Terbuka Jakarta, 2013.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penananaman Modal

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 20 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik.

Peraturan Pemerintah RI No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari No. 3 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal.

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2014

Peraturan Bupati Batang Hari No. 76 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Perizinan dan Non peizinan Secara Elektronik Pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang

Hari.

C. Jurnal Terkait

Hasyim Hasanah, “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Pengumpulan

Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial)”, Jurnal at-Taqaddum, Vol.8.No.2, Juli

2016.

K.R. Soegijono, “Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan data”,

Jurnal Media Litbangkes Vol. III. No. 01,1993.

Jaidan Jauhari, Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Dengan Memanfaatkan E-Commerce, Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Sriwijaya, Jurnal Sistem Indormasi (JSI) Vol. 2 No. 1, April

2010.

Marlina, “Efektivitas Sistem Perizinan Online dan Tracking Sistem (SPOTS) Pada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

Kabupaten Siak”, Jurnal Jom FISIP Vol. 4. No. 2, Oktober 2017.

Tiyas Vela Erdina, Dyah Hariani, Analisis Efektivitas Oeganisasi Dalam Program

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan

GunungPati Kota Semarang, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

Vina Savinatunazah, “Efektivitas Pelayanan perizinan berbasis Online Di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ciamis”,

Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh.

D. Lain-lain

http://dpmptspbatangharikab.go.id. Diakses 22 Januari 2020.

https://www.artikelsiana.com/2019/08/pengertian-efektivitas-kriteria-aspek-

contoh-efektivitas-kriteria-aspek-contoh-efektivitas.html.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_menengah. Diakses 16 Januari

2020.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/layanan_elektronik. Diakses 16 Januari 2020.

https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektivitas-kerja-definisi-faktor.html.

Diakses 18 Januari 2020.

https://nasional.kontan.co.id/news/ini-sanksi-daerah-yang-tak-layani-online-

single-submission-oss. Diakses 12 Mei 2020.

https://jambi.tribunnews.com/2019/07/24/angka-investasi-di-batanghari-pada-

2019-ini-sudah-over-target-dari-yang-ditentukan. Diakses 22 januari 2020.

DAFTAR INFORMAN

No Nama Informan Jabatan/Pekerjaan

1 Andi Susanta, SE., MM Seksi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan I

2 Candra Irawan, ST.,M.Sc Seksi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan II

3 Puspa Ayu Staf KOPERINDAG

4 Zulaikah Pengusaha Makanan Ringan

5 Yunia Pengusaha Aneka Kue Kering

6 Endang Fitriati Pengusaha Kue Basah dan Kering

7 Supardi Pengusaha Kripik

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara dengan Seksi perizinan dan non perizinan I

Wawancara dengan Seksi perizinan dan non perizinan II

Ruangan tunggu

Informasi depan pintu

Ruang pelayanan

Kantor DPMPTSP

Bapak Supriadi pengusaha kripik tempe.

Ibu Zulaikah pengusaha dodol dan Kripik

admin
SALINAN

CURRICULUM VITAE

Identitas Diri

Nama : Khoriq Atus Sholihah

NIM : SIP 161489

Tempat/Tgl. Lahir : Muara Bulian, 18 Mei 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah : O

Alamat : Jln. Gajah Mada, RT. 06/ RW. 02, Kel. Teratai, Kec.

Muara Bulian.

Pekerjaan : Mahasiswa

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

No. HP : +6282251832685

Email : [email protected]

Orang Tua

Nama Ayah : Sofwan bin Efendi

Nama ibu : Maryamah binti Sukarmen

Riwayat Pendidikan

NO JENJANG PENDIDIKAN TEMPAT TAHUN

1 SDN 34/1 Teratai Kabupaten Batang hari, Muara

Bulian 2005-2010

2 SMPN 21 Batang Hari Kabupaten Batang hari, Muara

Bulian 2010-2013

3 SMAN 6 Batang Hari Kabupaten Batang hari, Muara

Bulian 2013-2016

4 S.1 UIN STS JAMBI Muaro Jambi 2021