EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
Transcript of EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN ...
EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN
PENANAMAN MODAL BERBASIS ONLINE TERHADAP USAHA KECIL DAN
MENENGAH (STUDI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BATANG HARI)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
Oleh:
KHORIQ ATUS SHOLIHAH
NIM: SIP.161489
PEMBIMBING:
Masburiyah, S.Ag.,M.Fil.I
Nofi Nurman, S.Pd., M.Si
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1442 H/2021 M
iv
MOTTO
Artinya : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu.1
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.2
1Al- Quran, Surah Al - Baqarah (2): 158
2Al- Quran, Surah An – Nisa (4): 59
v
PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya, sembah sujud serta syukurku kepada Allah SWT.
Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku
dengan Ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta
kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullullah
Muhammad SAW.
Ku Persembahkan Skripsi Ini Kepada:
Kedua Orangtuaku yang telah berusaha dengan tulus membimbing hidupku
hingga saat ini, Ayahanda Sapuan dan Ibundaku Maryamah tercinta tiada
hentinya kupanjatkan doa semoga Allah memudahkan segala urusannya
Kepada Mas-mas dan Adikku, Terimakasih Sudah Mendukungku semoga kita
semua bisa menjadi Anak yang selalu berbakti dan mendoakan Orangtua
Aamiin…
Kepada teman rusli dan Ana Anura terimakasih telah banyak membantuku dan
teman semakan setidur Sarmila terimakasih telah menemani keseharianku
selama kuliah terimakasih atas kebaikanmu semoga kita bisa bertemu kelak nanti
Segenap sahabat Ilmu Pemerintahan dan Pendidikan agama Islam lokal C
terimakasih telah menjadi saudara seperjuangan
Terimakasih kepada UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI telah
memberiku kesempatan untuk merasakan menjadi seorang sarjana.
vi
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan
Penanaman Modal Berbasis Online Terhadap Usaha Kecil dan Menengah (Studi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang
Hari). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif
penyelenggaraan perizinan usaha kecil dan menengah berbasis online yang
menggunakan sistem online Single Submistion (OSS) di Kabupaten Batang Hari
Tepatnya di Kecamatan Muara Bulian, untuk mengetahui persepsi masyarakat /
pelaku usaha terhadap perizinan berbasis online tersebut, untuk mengetahui
kebutuhan pengembangan perizinan berbasis online di kabupaten Batang Hari
untuk masa mendatang. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai
berikut: (1)Efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan usaha kecil dan
menengah berbasis online diukur berdasarkan keberhasilan program, keberhasilan
sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output, dan pencapaian
tujuan menyeluruh, belum bias dikatakan efektif. (2) Persepsi pelaku usaha
terhadap pelayanan perizinan berbasis online, perizinan online Single Submission
disambut baik pelaku usaha, namun masih banyak pelaku usaha yang tidak
mengetahui adanya website DPMPTSP dan link perizinan OSS. (3) kebutuhan
pengembangan perizinan online di Kabupaten Batang Hari. Mensingkronkan
kebijakan regulasi pusat dan daerah, meningkatkan pelayanan online disetiap
service point, melengkapi sarana prasarana mebuat ruang khusus pendampingan
OSS maupun OSS mandiri, sosialisasi yang menyeluruh baik sosialisasi langsung
maupun Broadcast layanan SMS, melalui radio, media social, baliho maupun
spanduk pelatihan UMKM, serta meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ahli
dibidang perizinan online agar dapat melatih pelaku usaha menjadi pengusaha
yang meliliki SDM yang baik.
Kata kunci: Efektivitas, Pelayanan Perizinan, Berbasis Online, Online Single
Submission, Usaha Kecil dan Menengah.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Subhaanahu
wata‟ala berkat rahmat dan hidayah-nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan
judul “Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Dan Penanaman
Modal Berbasis Online Terhadap Usaha Kecil Dan Menengah (Studi Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Batanghari)”. Kemudian shalawat dan salam saya haturkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wasallam. Yang telah membimbing dan
mendidik umatnya kejalan yang benar, sehingga kita dapat merasakan indahnya
Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pemerintahan pada
Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui penulisan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA. Ph.D Selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, SE., M.EI sebagai Wakil Rektor I Bidang
Akademik dan Pengembangan Pendidikan. Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd
viii
sebagai Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Keuangan. Dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, S,Ag., MA sebagai Wakil Rektor
III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
3. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH Selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA., M.IR sebagai Wakil Dekan I Bidang
Akademik. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghani., SH selaku Wakil Dekan II
Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan. Dan Bapak Dr.
Ishaq, SH., M.Hum sekalu Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerja sama dilingkungan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
5. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si dan Bapak Yudi Armansyah, S. Th.,
M.Hum selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Ibu Masburiyah, S.Ag., M.Fil.I selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Nofi Nurman, S.Pd., M.Si selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan Ilmu Pengetahuan kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu Karyawan/ti dilingkungan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
ix
9. Bapak dan Ibu Pimpinan Perpustahaan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya.
Akhirnya, semoga Allah SWT, berkenan membalas segala kebikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pengetahuan ilmu.
Jambi, April 2021
Penulis
Khoriq Atus Sholihah
NIM. SIP161489
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 10
C. Batasan Masalah ................................................................ 10
D. Tujuan ............................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian............................................................. 11
F. Kerangka Teori .................................................................. 12
G. Tinjauan Pustaka ............................................................... 29
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 33
B. Pendekatan Penelitian ....................................................... 32
C. Jenis Data dan Sumber Data ............................................. 33
D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 34
E. Teknik Analisis Data ......................................................... 36
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 39
G. Jadwal Penelitian ............................................................... 40
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Kabupaten Batang Hari ........................... 41
B. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ..................... 42
C. Lokasi DPMPTSP ............................................................. 45
D. Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
xi
Satu Pintu (DPMPTSP) dan Visi-Misi .............................. 46
E. Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ..................... 48
F. Keadaan Pegawai .............................................................. 50
G. Tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari .............. 56
H. Sasaran Jangka Menengah DPMPTSP .............................. 57
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Usaha
Kecil dan Menengah Berbasis Online .............................. 58
B. Persepsi Pelaku Usaha Terhadap Pelayanan Perizinan
Berbasis Online Di kecamatan Muara Bulian ................... 83
C. Kebutuhan Pengembangan Perizinan Online di Kabupaten
Batang Hari Untuk Masa Mendatang ................................ 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 93
B. Saran ................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR SINGKATAN
DPMPTSP : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
BPMPPT : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
BPTSP : Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
UMKM : Usaha Mikro Kecil dan Menengah
IUMK : Industri Usaha Mikro Kecil
OSS : Online Single Submission
IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat
NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak
AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
NIB : Nomor Induk Berusaha
SDM : Sumber Daya Manusia
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Jadwal Penelitian .......................................................................... 40
Tabel 1 : Tingkat Investasi Penanaman Modal ........................................... 3
Tabel 2 : Jumlah UMKM ............................................................................ 4
Tabel 4 : Jumlah Perizinan Terdaftar Di Online Single Submission ........... 7
Tabel 4 : Pegawai Tetap Berdasarkan Pendidikan ...................................... 52
Tabel 5 : Pegawai Tetap Berdasarkan Pangkat dan Golongan ................... 53
Tabel 6 : Pegawai Tetap Berdasarkan Usia ................................................ 54
Tabel 7 : Pegawai Tetap Berdasarkan Masa Kerja ..................................... 55
Tabel 8 : Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2019 ......................... 71
Tabel 9 : Jumlah Industri/ Sedang, Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga
Desa Tahun 2017-2019 ................................................................ 76
Tabel 10 : Data Pelaku Usaha Terproses Dalam Sistem OSS ...................... 77
Tabel 11 : Data Informan
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari ......... 48
Gambar 2 : Fase Transisi DPMPTSP Kabupaten Batang Hari Tahun
2017-2021 .............................................................................. 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan terhadap peningkatan pelayanan publik yang baik dan
memuaskan warga negara menjadi suatu kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh
pemerintah. Pemerintah harus bisa merubah pelayanan publik yang kurang baik
menjadi lebih baik. Potret buruknya pelayanan publik seperti ketidakpastian
pelayanan, tidak terdapatnya standar pelayanan yang jelas serta tidak mudah
dipahami membuat warga negara Indonesia enggan berhadapan dengan
penyelenggara pelayanan publik. Tidak hanya itu masih tingginya korupsi
kolusi dan nepotisme yang terjadi mengakibatkan biaya pelayanan menjadi
lebih besar. Prosedur yang panjang serta waktu yang lama dalam proses
pelayanan publik masih menjadi permasalahan yang sering terjadi.
Pelayanan publik merupakan ujung tombak interaksi antara masyarakat
dan pemerintah, karena merupakan implementasi serta kebijakan birokrasi di
lapangan. Dalam konsep penyelenggaraan negara, pelayanan publik yang
bermuara pada kepentingan umum, diformulasikan sebagai salah satu dari 7
(tujuh) asas umum penyelenggaraan negara, sebagaimana diatur dalam
ketetapan MPR RI No. IX Tahun 1998, ditindaklanjuti serta dijabarkan dalam
2
Undang- Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.3
Semakin majunya perkembangan zaman dengan pemanfaatan teknologi
seharusnya dapat manjadi pemecah permasalahan pelayanan publik yang ada.
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik
menjadi lebih cepat, transparan sehingga pelayanan publik menjadi efektif dan
efisien. Pelayanan publik berbasis online/ teknologi informasi perlu diterapkan
untuk mengurangi resiko terjadinya deskriminasi dalam memberikan
pelayanan, ketidakpastian mengenai waktu ataupun biaya pelayanan dan
tentunya mengurangi pungutan liar yang kerap terjadi. 4
Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah,
bahwa tugas utama pemerintah adalah melindung, melayani, memerdayakan,
dan mensejahterakan masyarakat.5 Pemerintah berperan sebagai fasilisator
serta regulator yaitu menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat
berdasarkan pada azaz pemerintahan yang demokratis. Peran pemerintah ini
menuntut agar pemerintah memberikan pelayanan publik yang sesuai dengan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat, berdasarkan tatanan pemerintah yang baik
(Good Governance). Salah satu bidang yang menjadi sorotan masyarakat saat
ini adalah pelayanan publik dibidang administrasi pemerintah khususnya
administrasi pelayanan perizinan usaha dan penanaman modal. Bidang ini
3Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan
Aplikasinya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 213. 4Marlina, “Efektivitas Sistem Perizinan Online dan Tracking Sistem (SPOTS) Pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Siak,” Jurnal Jom
FISIP, Vol. 4. No. 2, (Oktober 2017) hlm.1 5 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3
memiliki arti penting dalam kegiatan perekonomian dan berdampak pada
kesejahteraan masyarakat.
Berikut data pertumbuhan investasi penanaman modal di Kabupaten
batang Hari:
Tabel 1
Tingkat Investasi Penanaman Modal6
Tahun Jumlah investasi Perusahaan
2017 Rp. 3.828 triliun 2.448
2018 Rp. 4.166 triliun 2.172
2019 Rp. 4.226 triliun 1.137
Dari tabel data diatas terlihat bahwa pada tahun 2017 ada Rp. 3.828
triliun dari 2.448 jumlah perusahaan yang menanam modal investasi di
Kabupaten Batang Hari. Kemudian di tahun 2018 Batang Hari mentargetkan
investasi sebesar Rp. 3.83 triliun dan yang terealisasi sebanyak Rp.4.166 triliun
dari 2.172 perusahaan. Investasi yang sudah terkumpul hingga semester
pertama 2019 ini mencapai Rp. 4.226 triliun dari 1.137 perusahaan yang ada
dikabupaten Batang Hari. Terlihat bahwa kenaikan jumlah invertasi memang
terus menunjukan peningkatan namun tidak sebanding dengan jumlah
perusahaan yang semakin menurun. Jika jumlah investasi naik seharusnya
jumlah perusahaan yang menanamkan modal seharusnya juga meningkat,
untuk membuktikan bahwa investor tertarik menanamkan modalnya.
6 https://jambi.tribunnews.com/2019/07/24/angka-investasi-di-batanghari-pada-2019-ini-
sudah-over-target-dari-yang-ditentukan. (diakses 22 januari 2020)
4
Selain investasi penanaman modal Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu juga memberikan pelayanan legalitas usaha
kecil dan menengah. Berikut data jumlah UMKM beberapa tahun kebelakang
di Kabupaten Batang Hari:
Tabel 2
Jumlah UMKM di Kabupaten Batang Hari7
Golongan
usaha
TAHUN
2017 2018 2019
Mikro 1.468 2.845 2.882
Kecil 99 1.161 1.195
Menengah 3 43 58
Jumlah 1.570 4.049 4.135
Dari tabel data tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 jumlah
UMKM Kabupaten Batang Hari terbagi atas usaha mikro sebanyak 1.468,
usaha kecil terdapat 99 usaha dan 3 di usaha menengah. Pada tahun 2018
terjadi lonjakan kenaikan yang cukup besar yaitu usaha mikro sebanyak 2.848,
disini terjadi kenaikan sebesar 1.377 pelaku usaha baru, usaha kecil naik
sebanyak 1.062 dan usaha menengah naik sebanyak 40 pelaku usaha.
Kemudian di tahun 2019 kenaikan tidak terlalu sebesar tahun 2018, usaha
mikro hanya bertambah 37 pelaku usaha, usaha kecil bertambah 34 pelaku
usaha dan menengah hanya bertambah 5 pelaku usaha saja.
Di Kabupaten Batang Hari kantor yang mengurus tentang perizinan
adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
7 Dokumen Dinas KOPERINDAG Kabupaten Batang Hari, 25 Januari 2020
5
(DPMPTSP). Sebelum terbentuknya DPMPTSP, instansi ini telah mengalami
tiga kali perubahan bentuk instansi, pertama kali dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 4 Tahun 2008 Tentang
susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dengan nama
Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP), yang melayani 36 jenis
perizinan diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan. Dengan penambahan bidang tugas
penanaman modal, maka tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi
dan tata kerja menjadi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPMPPT) yang melayani 71 jenis perizinan. Berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 4 Tahun 2008
Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah.8
Seiring berkembangnya zaman maka disahkanlah Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2016 yang mengubah bentuk dari BPMPPT menjadi
DPMPTSP yang melayani 74 jenis perizinan yang diatur dalam Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2014, setelah menjadi DPMPTSP terjadi pelimpahan
wewenang penuh dari Bupati kepada Instansi ini dengan disahkannya
Peraturan Bupati Nomor 87 Tahun 2017 tentang pendelegasian sebagian
wewenang Bupati dibidang penanaman modal dan perizinan dan non perizinan
kepada kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu
Kabupaten Batang Hari. Tidak lama berselang waktu terjadi perubahan atas
8 http://dpmptspbatangharikab.go.id, (diakses 22 Januari 2020).
6
Peraturan Daerah Nomor 87 Tahun 2017 menjadi Peraturan Daerah Nomor 72
Tahun 2018 yang perlu menerapkan penggunaan teknologi informasi melalui
sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (Online Single
Sumission) semakin berkembangnya teknologi dikeluarkannya Peraturan
Bupati Batang Hari Nomor 76 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan secara elektronik pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Satu Pintu kabupaten Batang Hari.
Teknologi informasi yang dikembangkan oleh DPMPTSP Kabupaten
Batanghari adalah Sistem Perizinan dan Non Perizinan Berbasis Online yang
merupakan suatu pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan
dan non perizinan berbentuk informasi elektronik, pemanfaatan website,
pemanfaatan aplikasi dan bentuk lain yang termasuk teknologi informasi.9
Sistem aplikasi ini telah dilaksanakan launching pada tanggal 29
November 2018 dengan jumlah perizinan (Izin non Izin) yang telah di proses
secara Elektronik aplikasi Seri Bulian 74 jumlah perizinan, diantaranya 7 izin
diproses dengan SPIPISE/LKPM ONLINE, 48 izin diproses melalui OSS dan
19 melalui non OSS. Dengan link website Seri Bulian
Perizinan.batangharikab.go.id, Online Single Submission (OSS) oss.go.id.10
Berikut merupakan pelaku usaha yang melakukan izin usaha yang
tercatat di OSS:
9 Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 76 Tahun 2018, BAB IV Pemanfaatan Sistem
Teknologi Informasi, Pasal 9, Ayat 1. 10
http://dpmptspbatangharikab.go.id, (diakses 22 Januari 2020)
7
Tabel 3
Usaha yang Terdaftar Secara OSS11
Data perizinan usaha mikro kecil ini tercatat dari bulan Agustus –
Desember 2019. Data ini hanya tercatat 5 bulan saja di karenakan baru saja
dilimpahkan ke DPMPTSP, sebelumnya DPMPTSP hanya menerima laporan
dari kecatamatan, dan Dinas KOPERINDAG Kabupaten Batang Hari semacam
rekomendasi setelah itu barulah DPMPTSP mengeluarkan surat izinnya.
Karena usaha yang memiliki ukuran 25 Meter kebawah itu masih perizinannya
berada dikecamatan. Sedangkan usaha-usaha besar bisa langsung mengurus ke
DPMPTSP.
Pengajuan permohonan perizinan secara online diakses melalui alamat
website http://dpmptspbatangharikab.go.id, pada Aplikasi Seri Bulian dengan
mengunggah dokumen persyaratan yang lengkap dan sah, atau dilakukan
keabsahan data permohonan dengan instansi terkait, sehingga lebih efektif dan
efisien yang memperpendek birokrasi. Pemohon wajib memiliki email sebelum
melakukan pendaftaran. Pemohon hanya perlu datang ke DPMPTSP untuk
melakukan konfirmasi permohonan izin usaha agar lebih jelas dan tidak terjadi
kesalahan data sehingga pelayanan pun mengetahui apa yang diinginkan
pemohon.
11
Observasi awal di DPMPTSP, 25 Januari 2020.
Perizinan mikro kecil 2019
Online Single
Submission 54
8
Permen Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Publik pada semester 1 Tahun 2019. Survey menilai 9
unsur pelayanan antara lain: Persyaratan, prosedur, waktu pelayanan,
biaya/tarif, kesesuaian layanan, kompetensi, kesopanan, sarana prasarana dan
penanganan pengaduan. Dari hasil penelitian nilai rata-rata mendapatkan nilai
85 (A) dengan kategori sangat memuaskan. Nilai terendah pada waktu
pelayanan dengan nilai 80,6 dan nilai tertinggi pada unsur Biaya/tarif dengan
nilai 99,5. Secara umum nilai IKM Dinas Penanaman Modal masuk dalam
kategori sangat memuaskan. Sampel penelitian sebanyak 150 pelaku usaha
yang mengurus perizinannya di DPMPTSP Kabupaten Batang Hari.
Kepala DPMPTSP menyatakan masih ada pernyataan kurang puasnya
masyarakat terhadap waktu pelayanan disebabkan rekomendasi-rekomendasi
yang dikeluarkan oleh OPD teknis masih relatif belum sesuai dengan standar
yang ditentukan. Solusi yang dilakukan dalam peningkatan pelayanan adalah
DPMPTSP sudah membentuk Tim Teknis Perizinan yang akan ditempatkan di
DPMPTSP dalam rangka mempersingkat waktu dalam memberikan
rekomendasi teknis.12
Dengan hadirnya layanan perizinan online ini diharapkan dapat
memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan dan juga untuk
mempersingkat waktu serta diharapkan bisa mengurangi kemungkinan adanya
pemungutan liar dalam mengurus perizinan dan penanaman modal usaha kecil
12
http://dpmptspbatangharikab.go.id, (diakses 22 Januari 2020).
9
dan menengah di Kecamatan Muara Bulian. Hal ini sesuai dengan Visi
DPMPTSP Kabupaten Batang Hari yaitu: “Terwujudnya Pelayanan
Penanaman Modal dan perizinan yang Prima Menuju Batang Hari Yang Adil
dan Sejahtera Tahun 2021.”
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas penulis tertarik untuk
mengkaji bagaimana efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
penanaman modal usaha kecil dan menengah berbasis online/Sistem
elektronik. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul
: “Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Dan Penanaman
Modal Berbasis Online Terhadap Usaha Kecil Dan Menengah (Studi
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Batanghari)”
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mencoba
merumuskan masalah yang akan diteliti sebegai berikut:
1. Bagaimana Efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan usaha Kecil
dan dan menengah berbasis online di Kecamatan Muara Bulian?
2. Bagaimana persepsi pelaku usaha terhadap pelayanan perizinan berbasis
online di Kecamatan Muara Bulian?
3. Bagaimana kebutuhan pengembangan perizinan online di Kabupaten Batang
Hari untuk masa mendatang?
C. Batasan Masalah
Agar lebih terarah, terkonsep dan tidak terjadi perluasan pada pokok
pembahasan dalam penulisan skripsi, oleh sebab itu penulis memberi Batasan
masalah pembahasan dalam skripsi ini hanya terfokus pada penyelenggaraan
pelayanan perizinan dan penanaman modal usaha kecil dan menengah berbasis
online dari tahun sebelum online dan berbasis online di Kecamatan Muara
Bulian.
D. Tujuan
Sesuai dengan disiplin ilmu peneliti, berdasarkan rumusan masalah
diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui efektivitas penyelenggaraan pelayanan perizinan usaha kecil
dan menengah Berbasis online di Kecamatan Muara Bulian.
11
2. Mengetahui persepsi pelaku usaha setelah adanya sistem perizinan berbasis
online/elektronik di Kecamatan Muara Bulian.
3. Mengetahui kebutuhan pengembangan perizinan online di Kabupaten
Batang Hari untuk masa mendatang.
E. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah kajian
ilmu pengetahuan khususnya ilmu pemerintahan tentang pentingnya
penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab atas
tugas yang diemban, serta terus meningkatkan kualitas layanan dengan
pemanfaatan teknologi informasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi berbagai instansi yang ingin melaksanakan sistem online pada
pelayanan perizinan yang berbasis aplikasi khususnya Aparatur
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) agar menjalankan sistem pelayanan publik dengan baik
12
dan benar sehingga tercapainya E-Goverrnance yang efektif dan
efisien.
b. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat
bahwa instansi di Indonesia sudah mulai menerapkan Teknologi
Informasi sehingga masyarakat bisa secara aktif turut menggunakan
teknologi informasi baik untuk melihat pelayanan apa saja yang ada
disuatu instansi dan memberikan masukan kepada pemerintah dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
c. Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan bagaimana efektifitas Pelayanan
Perizinan berbasis online / berbasis teknologi informasi yang
diterapkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Batanghari sehingga mampu mengakomodasi
kebutuhan masyarakat dalam mengakses pelayanan perizinan.
F. Kerangka Teori
1. Konsep Efektivitas
a. Definisi efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif. Kata efektif berasal dari
bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil sesuatu yang
dilakukan berhasil dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa
13
Indonesia, kata efektif mempunyai arti kata efek, pengaruh, akibat atau
dapat membawa hasil.
Menurut Sondang P. Siagian (2001) memberikan definisi
efektivitas sebagai pemanfaatan sumber daya, sarana, dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
manghasilkan sejumlah barang dan jasa kegiatan yang dijalankannya.
Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran
yang telah ditetapkan. Jika kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti
semakin tinggi efektivitasnya.
Suatu usaha atau kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha
atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang
dimaksud adalah tujuan suatu instansi maka proses pencapaian tujuan
tersebut merupakan keberhasilan dalam melaksanakan program atau
kegiatan menurut wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut.13
Efektivitas berfokus pada outcome (hasil), program atau kegiatan yang
dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan
yang diharapkan atau dikatakan spending wisely.
Efektivitas berhubungan dengan tujuan organisasi baik secara
eksplisit maupun implisit (Drs.Ulbert Silalahi, M.A). sedangkan
13
Tiyas Vela Erdina, Dyah Hariani, Analisis Efektivitas Oeganisasi Dalam Program
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan GunungPati Kota
Semarang, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Diponegoro, Hlm.
14
efektivitas menurut H. Emerson, yaitu pengukuran dalam arti
tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.14
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelayanan dalam penelitian
ini adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan
kegiatan pelayanan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah
ditetapkan. Jika kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti semakin
tinggi efektivitasnya.
b. Pengukuran efektivitas
Menurut Cambel J.P, Pengukuran Efektivitas secara umum dan
yang paling menonjol adalah:15
1. Keberhasilan program
Efektivitas program dapat dijalankan dengan kemampuan operasional
dalam melaksanakan program-program kerja yang sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keberhasilan program
dapat ditinjau dari proses dan mekanisme suatu kegiatan dilakukan
dilapangan.
2. Keberhasilan sasaran
14
Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan
Aplikasinya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 207. 15
Devi Haetanti, Analisis Faktor-Faktor Dalam Efektivitas Kinerja Pelayanan Pada
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tanjung Pinang, Tesis Universitas Terbuka Jakarta,
(2013), hlm. 21.
15
Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan dengan memusatkan
perhatian terhadap aspek output, artinya efektivitas dapat diukur
dengan seberapa jauh tingkat output dalam kebijakan dan prosedur
dari organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kepuasan terhadap program
Kepuasan merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada
keberhasilan program dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
Kepuasan dirasakan oleh para pengguna terhadap kualitas produk
atau jasa yang dihasilkan. Semakin berkuaitas produk dan jasa yang
diberikan maka kepuasan yang dirasakan oleh pengguna semakin
tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi Lembaga.
4. Tingkat input dan output
Pada efektivitas tingkat input dan output dapat dilihat dari
perbandingan antara masukan (input) dengan keluaran (output). Jika
output lebih besar dari pada input maka dapat dikatakan efisien dan
sebaliknya jika input lebih besar dari output maka dapat dikatakan
tidak efisien.
5. Pencapaian tujuan menyeluruh.
Sejauhmana organisasi melaksanakan tugasnya untuk mencapai
tujuan. Dalam hal ini merupakan penilaian umum dengan sebanyak
mungkin kriteria tunggal dan menghasilkan penilaian umum
efektivitas organisasi.
16
Sehingga efektivitas program dapat dijalankan berdasarkan dengan
kemampuan operasionalnya dalam melaksanakan program yang sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, secara komperhensif,
efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu Lembaga
untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.16
Efektivitas kebijakan OSS (Online Single Submission) merupakan
suatu konsep untuk mengukur tercapainya tujuan dari kebijakan tersebut,
baik dalam bentuk target, waktu maupun sasaran jangka panjang.
Efektivitas kebijakan OSS merupakan efektivitas kebijakan pemerintah
yang ditujukan kepada para pemohon pelayanan perizinan berusaha yang
semula dengan prosedur yang manual menjadi tersistem secara online.
Tujuannya untuk mempercepat pengajuan izin serta menjadi kemudahan
bagi pemerintah dalam hal pengawasan dan penertiban bagi pengusaha
berbadan hukum, karena sistem terintergrasi dengan lembaga-lembaga
pusat. 17
Menurut Richard M Streers, terdapat empat faktor yang
mempengaruhi efektivitas, yaitu18
:
16
Khonita Firdaus, “Efektivitas Layanan Mobile Application “mLibrary” di Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada”, Jurnal Universitas Gadjah Mada, hlm. 4. 17
Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan
Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi
Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21. 18
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektivitas-kerja-definisi-faktor.html, (diakses
18 januari 2020)
17
1) Karakteristik Organisasi adalah hubungan yang sifatnya relatif tepat
seperti susunan sumber daya manusia yang terdapat didalam
organisasi.
2) Karakteristik Lingkungan, mencakup dua aspek. Aspek pertama
adalah linngkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada di luar
batas organisasi dan sangat berpengaruh terhadap organisasi ,
terutama dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan.
Aspek kedua adalah lingkungan internal yang dikenal sebagai iklim
organisasi yaitu lingkungan yang secara keseluruhan dalam
lingkungan organisasi.
3) Karakteristik Pekerjaan merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap efektifitas. Didalam diri setiap individu akan ditemukan
banyak perbedaan, akan tetapi kesadaran individu akan perbadaan itu
sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
4) Karakteristik Manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang
dirancang untuk mengkondisikan semua hal yang di dalam organisasi
sehingga efektivitas tercapai. Kebijakan dan praktik manajemen
merupakan alat bagi pimpinan untuk mengarahkan setiap kegiatan
guna mencapai tujuan organisasi.
2. Konsep Pelayanan Publik
a. Definisi Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga
18
negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan pelayanan administrasi
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan
kepentingan publik. Sedangkan pelayanan sebagai sesuatu yang sangat
dibutuhkan oleh setiap orang, kualitas pelayanan menjadi tuntutan dalam
memberikan hasil yang sangat diharapkan oleh seluruh pengguna jasa
layanan. Pelayanan yang berkualitas akan memberikan kepuasan pada
pengguna layanan (masyarakat)19
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.20
Dalam Pemerintahan, pihak yang memberikan pelayanan adalah
aparatur pemerintahan beserta segenap kelengkapan kelembagaannya.
Dengan demikian, pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan
kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Pada hakikatnya
negara dalam hal ini pemerintah haruslah dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b. Standar Pelayanan Publik
Standar Pelayanan adalah suatu tolak ukur yang dipergunakan
untuk acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji
19
Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan
Aplikasinya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 208. 20
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012, tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
19
dari pihak penyedia layanan kepada pelanggan untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas (LAN, 2003). Pengertian yang sama tentang
standar pelayanan ini juga terdapat dalam Permenpan No. 20 Tahun 2006
tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik dan rancangan
final Undang-undang Pelayanan Publik.21
Komponen standar pelayanan publik menurut Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2006 sekurang-
kurangnya meliputi:22
1. Jenis pelayanan, yaitu: pelayanan-pelayanan yang dihasilkan oleh unit
penyelenggara pelayanan.
2. Dasar hukum pelayanan, yaitu peraturan perundang-undangan yang
menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan.
3. Persyaratan pelayanan, yaitu syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
pengurusan sesuatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun
administratif.
4. Prosedur pelayanan, yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi
pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.
5. Waktu penyelesaian pelayanan, yaitu jangka waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis
pelayanan.
21
Noorsyamsa Djamara, Dkk, Standar Pelayanan Publik: Langkah-Langkah
Penyusunan, (Cet.1, Jakarta, 2009), hlm. 56. 22
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2006. Tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik.
20
6. Biaya pelayanan, yaitu besaran biaya/tarif pelayanan yang harus
dibayarkan oleh penerima pelayanan.
7. Produk pelayanan, yaitu hasil pelayanan yang akan diterima sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
8. Sarana dan prasarana, yaitu fasilitas yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pelayanan termasuk fasilitas pelayanan bagi
penyandang cacat.
9. Mekanisme penanganan pengaduan, yaitu tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Konsep Manajemen Pelayanan
manajemen merupakan seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya
manusia (SDM) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.23
Sementara Gibson, Donelly dan Ivancevich mendefinisikan
manajemen sebagai proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu
untuk menggordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil yang
tidak bias dicapai apabila salah satu individu bertindak sendiri.24
4. Konsep Perizinan dan Non Perizinan
a. Definisi Perizinan
23
Sarigan Manulang, Ilmu Ekonomi I, (medan: Sinar harapan), hlm. 17. 24
donnely Gibson ivancrvich, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, (Jakarta: Binarupa Aksara), hlm. 4.
21
Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
berdasarkan Peraturan Daerah atau Peraturan lainnya yang merupakan
bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau
badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.
Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku
usaha/ kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar
usaha.25
b. Definisi Non Perizinan
Non Perizinan adalah Dokumen yang diberikan kepada seseorang
atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu tidak menyangkut aspek legalitas
usaha.26
c. Tujuan Perizinan:
Tujuan perizinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu:27
a. Dari sisi pemerintah tujuan pemberian izin adalah:
1) Untuk melaksanakan peraturan
Apakah ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan
tersebut sesuai dengan kenyataan dalam praktiknya atau tidak dan
sekalipun untuk mengatur ketertiban.
2) Sebagai sumber pendapatan daerah
25
Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2014 26
Ibid 27
https://www.hestanto.web.id/tinjauan-umum-tentang -perizinan. (Diakses 18 Januari
2020 )
22
Dengan adanya permintaan permohonan izin, maka secara
langsung pendapatan pemerintah akan bertambah karena setiap izin
yang dikeluarkan pemohon harus membayar retribusi dahulu. Semakin
banyak pula pendapatan di bidang retribusi tujuan akhirnya yaitu
untuk membiayai pembangunan.
b. Dari sisi masyarakat
Adapun dari sisi masyarakat tujuan pemberian izin itu adalah
sebagai berikut:
1) Untuk adanya kepastian hukum.
2) Untuk adanya kepastian hak.
3) Untuk mendapatkan fasilitas setelah bangunan yang didirikan
mempunyai izin dengan mengikatkan tindakan-tindakan pada
suatu system perizinan, pembuatan undang-undang dapat
mengejar berbagai tujuan dari izin.
5. Penanaman Modal
Istilah investasi atau penanaman modal merupakan istilah-istilah
yang dikenal, baik dalam kegiatan bisnis sehari-hari maupun dalam Bahasa
perundang-undangan. Istilah investasi merupakan istilah yang lebih popular
dalam dunia usaha, sedangkan istilah penanaman modal lebih banyak
digunakan dalam Bahasa perundang-undangan.
Perizinan penanaman modal adalah segala bentuk persetujuan untuk
melakukan penanaman modal baik oleh penanaman modal dalamnegeri
maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara
23
Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pemerintah
daerah yang memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.28
Pasal 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman
modal, menyebutkan bahwa penanaman modal adalah segala bentuk
kegiatan penanaman modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri
maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia.29
Menurut Salim HS yang dimaksud dengan investasi itu adalah
penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun
domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan. Setiap usaha penanaman modal harus
diarahkan kepada kesejateraan masyarakat. Artinya, dengan adanya
investasi yang ditanamkan para investor dapat meningkatkan kualitas
masyarakat Indonesia.30
6. Pelayanan Elektronik
a. Definisi Pelayanan Elektronik
Menurut Rowley (2006) layanan elektronik didefinisikan sebagai
perbuatan, usaha atau pertunjukan yang pengiriman di mediasi oleh
teknologi informasi. Layanan elektronik tersebut meliputi unsur e-tailing,
28
Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2014 29
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penananaman Modal, Pasal 1. 30
Salim HS dan Budi Sitrisno, Hukum Investasi di Indonesia,( PT Raja Grafindo Persada:
Jakarta, 2008) hlm. 31.
24
dukungan pelanggan, dan pelayanan. Definisi ini mencerminkan tiga
komponen utama penyedia layanan, penerima layanan dan saluran
pelayanan (yaitu teknologi). Misalnya, sebagai yang bersangkutan untuk
layanan elektronik publik, badan publik adalah penyedia layanan dan warga
negara serta bisnis penerima layanan. Saluran pelayanan adalah persyaratan
ketiga dari layanan elektronik.31
Kualitas layanan pada lingkungan online menjadi sesuatu yang
penting dalam penentuan kesuksesan atau kegagalan dari e-Government.
Adapun yang dimaksud dengan e-Government menurut UNDP adalah “the
application of information and communication technology (ICT) by
government agencies”(e-Government adalah penerapan dari teknologi
informasi dan komunikasi oleh instansi pemerintah)32
Penerapan e-Government menginginkan adanya perubahan dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat, sebagaimana yang dikatakan M.
Khoirul anwar dan Asianti Oetojo S bahwa suatu sistem untuk
penyelenggaraan pemerintanan dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi terutama yang berkaitan dengan pemberian pelayanan
kepada masyarakat. 33
31
https://id.m.wikipedia.org/wiki/layanan_elektronik (diakses 16 Januari 2020) 32
UNDP, Indonesia Human Development Report 2011, (Jakarta: UNDP, 2002), hlm. 2. 33
Khoirul Anwar dan Asianti Oetojo S, Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi
Pemerintah di Era Otonomi Daerah, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), hlm. 136.
25
b. Pelayanan Perizinan Berusaha
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single
Submission (OSS) merupakan aplikasi yang digunakan untuk segala hal
proses registrasi dan pengajuan perizinan usaha serta pengajuan
perizinan lainnya yang termasuk didalam layanan perizinan berusaha
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.34
Prinsip Dasar Pelaksanaan OSS :
1. Terstandarisasi
2. Terintegrasi
3. Pengawasan oleh profesi bersertifikat
4. Terpenuhinya aspek K3L
5. Kepercayaan kepada pelaku usaha untuk memenuhi standar
OSS mengacu pada Pokok-pokok PP Nomor 24 Tahun 2018:
1. Jenis perizinan, permohon perizinan, penerbit perizinan.
2. Mekanisme pelaksanaan perizinan: pengaturan Kembali fungsi K/L/P
3. Reformasi perizinan
4. OSS: kelembagaan, system, dan pendanaan
5. Insentif atau disinsentif pelaksanaan perizinan melalui OSS
6. Penyelesaian permasalahan dan hambatan perizinan melalui OSS
34
Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan
Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi
Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21.
26
7. Pengenaan sanksi.35
Seluruh pelaku usaha dapat menggunakan OSS. Baik itu usaha
yang berbentuk badan usaha maupun perorangan, baik itu usaha mikro,
kecil, menengah maupun besar; usaha perorangan/badan usaha baik yang
baru maupun yang sudah berdiri sebelum operasionalisasi OSS; juga
usaha dengan modal yang seluruhnya berasal dari dalam negeri, maupun
terdapat komposisi modal asing. Langkah yang harus dilakukan
menggunakan OSS antara lain:
1) Membuat user-ID;
2) Log-in ke sistem OSS dengan menggunakan user-ID;
3) Mengisi data untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB);
4) Untuk usaha baru: melakukan proses untuk memperoleh izin
dasar, izin usaha dan/atau izin komersial atau operasional, berikut
dengan komitmennya. Sedangkan untuk usaha yang telah berdiri
haruslah melanjutkan proses untuk memperoleh izin berusaha (izin
usaha dan/atau komersial) baru yang belum dimiliki,
memperpanjang izin berusaha yang sudah ada, mengembangkan
usaha, mengubah dan/memperbarui data perusahaan.36
35
Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan
Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi
Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21.
36Nara Sima Murti , “Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
(Online Single Submission) Bersadasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2008”, hlm.
6.
27
7. Usaha Kecil dan Menengah
Kriteria usaha kecil dan menengah diatur dalam Undang-Undang
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) No. 20 Tahun 2008 pada pasal
6. Kriteria Usaha Mikro adalah yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Kriteria usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau yang memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Sedangkan kriteria Usaha Menengah adalah yang memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah)
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah suatu bentuk usaha yang
dilihat dari skalanya usaha rumah tangga dan usaha kecil mempunyai
28
jumlah pegawai antara 1-19 orang. Sementara usaha menengah mempunyai
pegawai antara 20-99 orang (BPS,2004).37
8. Teori Persepsi
Persepsi adalah proses dengan mana para individu mengatur dan
mengiterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi
lingkungannya (Robibin dan Judge).38
Persepsi didefinisikan sebagai proses
kognitif dengan mana seseorang individu memilih, mengatur, dan membei
makna bagi rangsangan lingkungann.
Berdasarkan definisi tersebut bahwa setiap orang memberi arti
sendiri terhadap stimulus lingkungannya, individu yang berbeda dapat
melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda, sehingga
mempunyai persepsi yang berbeda.39
37
Bambang Agus Sumatri, Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) : Pengembangan, Teori dan Praktek, (Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara
PGRI Kediri , 2017), hlm. 53-54. 38
Bernhard Tewal dan Adolfina, Perilaku Organisasi , bandung, CV. Patra Media
Grafindo Bandung, 2017, hlm. 101. 39
Bernhard Tewal dan Adolfina, Perilaku Organisasi , bandung, CV. Patra Media
Grafindo Bandung, 2017, hlm.102.
29
G. Tinjauan Pustaka
Guna memberikan penguatan terkait deskripsi teoritik diatas, maka
akan dipaparkan beberapa penelitian yang relavan dengan penelitian ini yang
telah terlebih dahulu dilakukan oleh, diantaranya:
1) Penelitian yang dikakukan oleh Mimi Asliani (2016), dengan judul
“Efektivitas Kinerja Aparatur Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Surat Izin Usaha (Studi Kasus di Kantor Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Sarolangun)”. Yang dalam
penelitiannya membahas tentang proses dalam pembuatan pelayanan
Surat Izin Usaha (SIU) di Kabupaten Sarolangun, efektivitas kinerja
aparatur dalam meningkatkan pelayanan dalam pembuatan SIU di
Kabupeten Sarolangun, dan menilai kepuasan konsumen terhadap
pelayanan SIU di Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi.40
2) Penelitian yang dilakukan oleh Soni Harsono (2018), judul “Evaluasi
Kinerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tentang Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Tebo”. Yang membahas
tentang kualitas kinerja pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan
Perizinan Terpatu Satu Pintu Kabupaten Tebo, membahas kendala -
40
Mimi Asliani, “Efektivitas Kinerja Aparatur Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Surat Izin Usaha (Studi Kasus di Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di
kabupaten Sarolangun)”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
(2016), hlm. 8.
30
kendala dalam memberikan pelayanan perizinan di Kantor PPTSP
Kabupaten Tebo, dan mengevaluasi kinerja pelayanan perizinan di Kantor
Pelayanan PPTSP Kabupaten Tebo. Penenilian ini menggunakan metode
kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara,
dan dokumentas.41
3) Penelitian yang dilakukan oleh Rama Akbar Ramadhan (2017), judul
“Pelaksanaan Sistem Online Pada Pelayanan Perizinan Melalui E-
Governance Yang Berbasis Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi GAMPIL dan
HAYU BANDUNG di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Bandung)”. Yang dalam penelitiannya
membahas tentang pelaksanaan prinsip-prinsip yang terdapat didalam
konsep E-Governance pada website HAYU BANDUNG dan aplikasi
GAMPIL, tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pihak dinas
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu Kota Bandung dalam
memberikan pelayanan melalui Aplikasi Online kepada masyarakat, dan
dampak positif yang dihasilkan setelah adanya sistem online pada
pelayanan perizinan yang menggunakan HAYU BANDUNG dan
GAMPIL di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu.42
41Soni Harsono, “Efaluasi Kinerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu PIntu
Tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Tebo”, Skripsi Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2018), hlm. 5. 42
Rama Akbar Ramadhan, “Pelaksanaan Sistem Online Pada Pelayanan Perizinan
Melalui E-Governance Yang Berbasis Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi GAMPIL dan HAYU
BANDUNG di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota
Bandung)”, Skripsi Universitas Katolik Parahyangan, (2017), hlm.15.
31
Penelitian yang penulis lakukan sudah pastinya berbeda dengan
penelitian-penelitian terdahulu kemukakan dan paparkan di tinjauan
pustaka sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan dan diteliti pada
tempat dan waktu yang berbeda dan dengan konsep yang berbeda pula,
dengan tujuan mengetahui efektivitas penyelenggaraan perizinan dan
penanaman modal berbasis online pada pelayanan perizinan usaha kecil
dan menengah di Kecamatan Muara Bulian, kemudian peneliti fokus
membahas perizinan dan penanaman modal berbasis online pada
perizinan usaha kecil dan menengah saja. Sedangkan penelitian yang
tertulis ditinjauan pustaka yang penulis paparkan ini tidak semuanya
membahas tentang perizinan online karena belum diterapkan perizinan
online ini yang membuat penulis tertarik melakukan penelitian ini, hanya
penelitian dari Rama Akbar Ramadhan yang sama melakukan penelitian
perizinan online namun perbedaannya ia menggunakan metode kualitatif
32
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Iskandar (2009) dalam bukunya Metode
penelitian kualitatif mengartikan metode penelitian adalah suatu proses penelitian
atau pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena social dan masalah manusia.43
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari terletak di Ibu Kota Kabupaten
Batang Hari Kecamatan Muara Bulian. Dan waktu penelitian di laksanakan
dari tanggal 10 januari – 19 Maret 2020.
B. Pendekatan Penelitian
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang
menggambarkan keadaan yang terjadi pada saat penelitian berlangsung yang
dilakukan dengan jalan mengumpulkan data dan menyusunnya dalam
klasifikasi tertentu kemudian menganalisis data dan menyimpulkan hasil
43
Maya Sari Ratna Wati, “Efektivitas Sensus Ekonomi Terhadap Pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi”,
Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2018), hlm. 33.
33
penelitian. Dimana menurut sugiono mendefinisikan deskriptif kualitatif
sebagai berikut: “merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil
penelitian yang relavan dengan variable yang diteliti”.44
C. Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,
yaitu data primer dan data sekunder.45
1. Data Primer
Data primer yang peneliti maksud adalah informasi-informasi
yang diperoleh secara langsung yang dilakukan dengan observasi dan
wawancara. Data Primer ini digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai efektifitas penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
penanaman modal berbasis online pada pelayanan perizinan usaha kecil
dan menengah di Kecamatan Muara Bulian pada Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari.
2. Data Sekunder
Data skunder adalah data atau sejumlah keterangan yang
diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain sehingga tidak bersifat
authentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga, dan
44
Vina Savinatunazah, Efektivitas Pelayanan perizinan berbasis Online Di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ciamis, Jurnal Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh, hlm.71. 45
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2014),
hlm. 45
34
seterusnya.46
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber
berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bupati Batang
Hari, buku-buku, Skripsi, tesis, jurnal dan artikel dan sebagainya.
b. Sumber Data
Sumber data adalah dimana data tersebut di peroleh.47
Sumber /
subjek data dalam penelitian ini meliputi:
1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kabupaten
Batang Hari (DPMPTSP) di peroleh atau di kumpulkan melalui
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
2. DISKOPERINDAG kabupaten Batang Hari.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian.
a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuisioner. Kalua wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek
alam lain.48
46
Ibid 47
Amiril Hadi Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bamdumh, Pustaka Setia, 1998),
hlm. 122. 48
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta,
2012), hlm. 145.
35
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat
dibedakan menjadi paticipant observation (observasi berperan serta) dan
non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang
digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur
dan tidak terstruktur.49
b. Wawancara
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yang masing-masing
mempunyai kedudukan yang berlainan. Pihak yang satu dalam kedudukan
sebagai pencari informasi dan yang lain sebagai pemberi informasi
(responden). Hal inilah yang membedakan wawancara dengan pembicara
biasa atau diskusi. Ada dua jenis wawancara: wawancara berstruktur dan
wawancara tak berstruktur. Wawancara berstruktur menggunakan pedoman
wawancara, wawancara tidak berstruktur sama sekali tidak ada
pedomannya, hanya ada hal penting sebagai pegangan.50
Penelitian ini menggunakan Teknik wawancara terbuka yang
dilakukan kepada masyarakat /pelaku usaha sebagai pengakses pelayanan
perizinan. Peneliti dalam mengambil data seperti percakapan biasa yang
49
Ibid. 50
K.R. Soegijono, “Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan data” (Media
Litbangkes Vol. III. No. 01,1993), hlm.17
36
dilakukan dengan narasumber dan narasumber sendiri tidak merasa
diwawancarai.
Adapun wawancara ini di tunjukan kepada 5 informan yakni:
1. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I
2. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
3. Seksi bagian Front Office
4. Staf DISKOPRINDAG Kabupaten Batang Hari
5. Pelaku Usaha
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini sejumlah dokumen-dokumen
yang telah dikeluarkan oleh orang lain ataupun Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, kebijakan-
kebijakan pemerintah, tentang struktur organisasi DPMPTSP, Sejarah
DPMPTSP, visi-misi DPMPTSP, tugas dan Fungsi DPMPTSP, Surat
Izin Usaha Mikro yang terintegrasi secara Online, dan tulisan-tulisan
sesuai dengan penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan
bentuk penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya
dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.
Ada beberapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:
37
1) Penyusunan data;
2) Klasifikasi data;
3) Pengolahan data;
4) Penyimpulan data;51
Berdasarkan pendapat tersebut, dalam kaitannya menganalisis data
kualitatif mata langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Penyusunan data
Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai
apakah data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data
yang didapat berguna atau tidak dalam penelitian sehingga dilakukan
seleksi penyusunan.
b. Klasifikasi Data
Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk
menggolongkan data yang didasarkan pada kategori yang diteliti.
Penggolongan ini disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah
dibuat sebelumnya berdasarkan Analisa yang terkandung dalam masalah
itu sendiri.
d. Pengolahan Data
Setelah semua data dan fakta terkumpul, selanjutnya data tersebut
diseleksi, kemudian diolah sehingga sistematis, jelas dan mudah untuk
dipahami menggunakan teknik analisis data kualitatif.
51Mohammad Ali, “Strategi Penelitian Bidang Sosial”, Bandung: Angkasa, 1985,
Hlm.151
38
e. Penyimpulan Data
Kegiatan ini dilakukan dengan cara dengan cara menghubungkan
data atau fakta yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik
kesimpulan dan jelas kegunaannya. Langkah ini dilakukan dalam analisis
data kualitatif yang penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.52
52Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” Bandung: Alfabeta,
2009, Hlm. 252
39
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara runtun, pemahaman dalam
penulisan skripsi ini akan sistematisasi sebagai berikut.53
Bab I. Pendahuluan, dalam bab ini di uraikan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batas masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teori, dan tinjauan pustaka.
Bab II. Metode Penelitian, dalam bab ini membahas menganai
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, pengumpulan, serta analisis data,
sistematika penulisan.
Bab III. Gambaran umum, membahas tentang sejarah, struktur
organisasi, visi-misi, tentang perizinan online terhadap usaha kecil dan
menengah.
Bab IV. Pembahasan, dalam bab ini membahas tentang “Efektivitas
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal berbasis online
terhadap usaha kecil dan menengah.”
Bab V. Penutup, dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan hasil
penelitian serta saran-saran terkait dengan Efektivitas penyelenggaraan
pelayanan Perizinan dan Penanaman modal berbasis online terhadap usaha
kecil dan menengah.
53
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Sripsi Edisi Revisi, cet ke-2 (Jambi: Syari‟ah Press,
2014), hlm. 54.
40
G. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di
lapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat
pada tabel jadwal penelitian sebagai berikut:
No Jenis
Kegiatan
Tahun 2020/2021
Jun
i
Feb
ruari
Maret
Mei
Jun
i
Ap
ril
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan
Judul
2 Pembuatan
Proposal x x
3
Perbaikan
Proposal dan
Seminar x
4 surat Izin
Riset X
5 Pengumpulan
Data x
6
Pengolaan
dan Analisis
Data x
7 Pembuatan
Laporan x
8
Bimbingan
dan
Perbaikan x
9 Agenda dan
Ujian Skripsi x
10
Perbaikan
dan
penjilidan x x
41
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Kabupaten Batang Hari
Kabupaten Batang Hari dengan mottonya “ Serentak Bak Regam “
salah satu dari 10 Kabupaten dalam Provinsi Jambi , yang usianya ternyata
lebih tua dari Provinsi Jambi yang berssemboyan “Bumi Sepucuk Jambi
Sembilan Lurah”. Kabupaten Batang Hari dibentuk pada Desember 1948
melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor
81/Kom/U, tanggal 30 November 1948 dengan pusat pemerintahannya di Kota
Jambi. Pada tahun 1963, pusat pemerintahan daerah ini dipindahkan ke Kenali
Asam, 10 km dari Kota jambi. Kemudian pada tahun 1979, berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1979, Ibu kota kabupaten yang terkenal
akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam ke Muara Bulian, 64 km dari
Kota Jambi sampai saat ini.
Batang Hari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran,
awalnya Kabupaten yang berada di Sumatra bagian tengah ini berdasarkan UU
No. 7 Tahun 1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten
Batang Hari yang saat itu ibu kotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung
Jabung beribu kota Kuala Tungkal (yang kemudian dimekarkan menjadi
Kabupaten Tanjung Jabung barat dan Kabupaten tanjung Jabung Timur).54
54
Eldyafdina, “Sejarah Berdirinya Kabupaten Batang hari”, eldyafdina.wordpress.com,
diakses 24 Novemver 2020.
42
Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan
Otonomi Daerah, Kabupaten yang dibelah sungai Batang Hari ini sesuai
dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua Kabupaten
yaitu batang Hari dengan Ibu Kota Muara Bulian dan Muaro Jambi Ibu
kotanya di Sengeti.55
B. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Berdasarkan kewenangan yang diamanatkan oleh Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku, diiringi dengan niat yang tulus untuk membangun dan
memanjukan daerah oleh Bupati Batang Hari, Lembaga Legislatif Daerah serta
komitmen bersama dengan SKPD Teknis terkait Kabupaten Batang Hari, maka
dibentuklah lembaga baru yang menangani semua jenis perizinan usaha yang
disebut Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Kabupaten Batang Hari
yang berdiri pada tahun 2008 sebagai implementasi dari Permendagri Nomor
24 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu. 56
Perubahan nama BPTSP dikarenakan adanya wewenang Penanaman
Modal yang awalnya dikelola oleh Bappeda dilimpahkan ke BPTSP dengan
harapan untuk meningkatkan pelayanan dan pengumpulan semua kegiatan
perizinan dan Investasi penanaman modal berada pada satu tempat, menjadi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).57
55
Ibid 56
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019. Hlm 46. 57
Ibid
43
Pada awalnya BPTSP terbentuk berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2008, pada
tanggal 13 Maret 2008 dilantiklah 5 (lima ) orang pejabat struktural yang
bertugas untuk mengelola BPTSP, terdiri dari : 1 (satu) orang Kepala Badan
(Pejabat Eselon II/b), 1 (satu) orang Sekretaris (Pejabat Eselon III/a), 3 (tiga)
orang Kepala Bidang ( Pejabat Eselon III/b) , yang terdiri dari :
1. Kepala Bidang Data, Informasi, Pelayanan Umum dan Pengaduan.
2. Kepala Bidang Perizinan Jasa Usaha.
3. Kepala Bidang Perizinan Tertentu.
Selanjutnya sebulan kemudian tepatnya pada tanggal 14 April 2008,
dilantik lagi 6 (enam) orang Pejabat Struktural Eselon IV/a, pada lembaga ini
terdiri dari :
1. Kepala Subbidang Data, Informasi dan Dokumentasi.
2. Kepala Subbidang Prindagkop, Reklame dan Izin Usaha Pengadaan
Barang/Jasa.
3. Kepala Subbidang Perizinan Prinsip, Lokasi, IMB dan Gangguan ( HO
) dan SITU.
4. Kepala Subbidang Perizinan Pendidikan dan Kesehatan.
5. Kepala Subbagian Umum.
6. Kepala Subbag Keuangan.
Selanjutnya lima bulan kemudian tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2008
dilantik kembali 3 ( tiga ) orang Pejabat Eselon IV/a terdiri dari :
44
1. Kepala Subbidang Pelayanan Umum dan Penanganan Pengaduan. 58
2. Kepala Subbidang Perizinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata,
SIUJK dan K3.
3. Kepala Subaggian Kepegawaian.
Dan pada tanggal 05 Juni 2013 dilantik kembali : 1 (satu) orang Kepala
Badan ( Pejabat Eselon II/b), 1 (satu) orang Sekretaris (Pejabat Eselon III /a),
4 (empat) orang Kepala Bidang (Pejabat Eselon III/b), dan ditambahnya 14
(empat belas) orang staff, dan 9 (sembilan) orang Pegawai Tidak Tetap / PTT
sampai saat itu DPMPTSP Kabupaten Batang Hari memiliki 36 Personil.
Lembaga ini pada Tahun 2008 belum mempunyai gedung sendiri, untuk
sementara masih pinjam pakai pada Eks Kantor Samsat Kabupaten Batang Hari
yang beralamat di Jalan Gajah Mada Muara Bulian.
Sejak pertengahan Bulan Januari 2009 tepatnya tanggal 19 Januari
2009, BPTSP Kabupaten Batang Hari menempati gedung yang baru yang
dibangun dari dana APBD Kabupaten Batang Hari yang beralamat di Jalan
Jenderal Sudirman Muara Bulian (dalam lingkungan Kantor Bupati Batang
Hari). Sesuai dengan jadwal yang direncakan pada tanggal 11 Mei 2009,
Gedung DPMPTSP yang baru ini diresmikan langsung oleh Bapak Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara RI (Taufiq Effendi) di Muara Bulian.
Penuh harapan dengan adanya lembaga ini kegiatan investasi di
Kabupaten Batang Hari akan semakin berkembang yang pada gilirannya
berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.59
58
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019. Hlm.47.
45
C. Lokasi DPMPTSP
Lokasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari terletak di Ibu Kota Kabupaten Batang
Hari Kecamatan Muara Bulian yang terletak pada koordinat 1°42‟51.20"S LS
dan 103°15'43.20" N LB yang merupakan bagian Timur Provinsi Jambi dengan
luas wilayah 12 X 28 M, dengan batas-batas wilayah Kabupaten Batang Hari.
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi.
2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tebo
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin.60
D. Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) dan Visi-Misi
Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam rangka mereformasi
birokrasi pemerintahan untuk mewujudkan good governance dalam
peningkatan pelayanan publik di bidang perizinan, membentuk satu badan
dengan nama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP). Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) resmi terbentuk pada tanggal 2 Januari 2017. Disamping itu tugas
terpenting Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) adalah memberikan pelayanan publik, menempatkan seluruh
proses perizinan secara terpadu mulai dari permohonan sampai terbitnya
59
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019. Hlm .48. 60
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, Hlm .50.
46
dokumen yang dikelola di bawah satu pintu (one stop service), sehingga
prosedur pelayanan perizinan dapat disederhanankan menjadi semakin mudah,
cepat, transparan kepastian mutu pelayanan, kepastian hukum, keseimbangan
hak dan kewajiban, profesionalisme, partisipatif, persamaan perlakuan / tidak
diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan waktu, kemudahan dan
keterjangkauan, yang bermuara pada peningkatan pelayanan publik dengan
melibatkan partisipasi masyarakat.61
Untuk mencapai tujuan suatu organisasi perangkat daerah maka Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten
Batang Hari perlu menetapkan Visi dan Misi sebagai arah dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari menetapkan visinya sebagai berikut:
“Terwujudnya Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan yang
Prima Menuju Batang Hari Adil dan Sejahtera Tahun 2021”.
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu ditetapkan
misi agar tujuan visi dapat tercapai:
Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah:
61
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm .52.
47
1. Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem investasi daerah
yang transparan serta didukung oleh iklim investasi yang kondusif.
2. Meningkatkan kualitas
3. penyelenggaraan pelayanan perizinan yang prima secara tepat waktu,
pasti dan transparan
4. Mewujudkan sumber daya aparatur pelayanan berkualitas dan
profesional.
5. Sedangkan yang menjadi Motto Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari
adalah “Transparan, Pasti dan Profesional”.62
62
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm. 54.
48
E. Struktur Organisasi
Bidang Perencanaan,
Pengembangan Iklim dan Promosi
Penanaman Modal
Bidang Penyelenggaraan Pelayanan
Perizinan dan Non Perizinan Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan
Bidang Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal dan Informasi
Seksi Perencanaan Penanaman
Modal
Seksi Pengembangan Iklim
Penanaman Modal
Seksi Promosi Penanaman Modal
Seksi Pemantauan dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman Modal
Seksi Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan I
Seksi Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan II
Seksi Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan III
Seksi Pembinaan Pelaksanaan
Penanaman Modal
Seksi Pengolahan Data dan Sistem
Informasi Penanaman Modal
Seksi Pelaporan dan Peningkatan
Layanan
Seksi Kebijakan dan Penyuluhan
Layanan
Seksi Pengaduan dan Informasi
Layanan Perizinan dan Non Perizinan
INDRAWATI, SE NIP.196812051994012001
ATANG PRIYATNA, SE.M NIP.197504182000031002
EFI ISMAYENTI,SE NIP.197009252000032005
ANDI SUSANTO, SE.ME NIP.198303072011011003
AGUS RACHMAD, SE.ME NIP.197908062005011004
ERLINAWATI,S.Pt.ME NIP.197411032000032002
DADIWIRTA,SP NIP.198510262011011004
SELVIA ANGGRAINI, SE NIP.198411052005012003
LIA ASTRI IVO, SE NIP.198508212009022009
NURAINI,SE NIP.197005021992032006
NOVERY,SE NIP.196708051989121001
BEKTIYONO,SE NIP.1962040519870310011
VINTA, SH NIP.198202012009012006
ROSNAINI, SE NIP.197301251998032007
SURYA SAPUTRA, S.KOM NIP.198211252005011003
RATUMAS RAHIMAH,SE NIP.197206191992032002
PARSIEM, SE NIP.197510032007012005
CANDRA IRAWAN, ST.M.Sc NIP.197711152011001
RIJALUDIN,SE.MM NIP.196206091983021002
TARMIZI,A.Md NIP.196804101990021001
49
Keterangan:
Kepala (Pejabat Eselon II/b)
Kepala Badan secara struktural membawahi :
1. Sekretariat.
2. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
4. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman
Modal
5. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi
Penanaman Modal
6. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Penanaman Modal.
a. Sekretaris ( Pejabat Eselon III/a )
Sekretaris, membawahi :
a. Kepala Subbagian Program dan Keuangan
b. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan (
PejabatEselon III/b ), membawahi :
a. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I
b. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
c. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan III
Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi
Penanaman Modal (Pejabat Eselon III/b), membawahi:
a. Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal
b. Kepala Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal
50
c. Kepala Seksi Promosi Penanaman Modal
Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan
Informasi Penanaman Modal (Pejabat EselonIII/b ), membawahi :
a. Kepala Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman
Modal
b. Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal
c. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman
Modal
Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan
(Pejabat EselonIII/b), membawahi :
a. Kepala Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan Perizinan dan Non
Perizinan
b. Kepala Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan
c. Kasi Pelaporan dan Peningkatan Pelayanan.63
F. Keadaan Pegawai
Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun
rohaniah (mental dan pikiran), yang senantiasa dibutuhkan, dan karena itu
menjadi salah satu modal pokok ke dalam sebuah organisasi, Dimana
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam
sebuah organisasi. Dalam memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat, maka diperlukan pegawai yang memadai dan terampil dalam
63
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm,53.
51
memberikan pelayanan kepada masyarakat (costumer). Pada dasarnya
kebijaksanaan dan keaktifan yang dimiliki pegawai mencerminkan 64
Pelaksanaan tugas pekerjaan yang baik pada suatu kantor, dimana
kelancaran dan keberhasilan tugas menjadi hak dan tanggungjawab kantor
tersebut, yang ditentukan oleh kesungguhan dan kemampuan para
pegawainya.
Pada saat ini jumlah pegawai Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah
sebanyak 28 orang pegawai tetap (PT) atau PNS dan 21 orang pegawai
tidak tetap (PTT). Pegawai tersebut direkrut berdasarkan
kompetensi/keahlian dalam bidangnya masing-masing, sehingga telah
berpengalaman dalam pelayanan yang akan ditangani.
Keberadaan para pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari dalam
penelitian ini ditinjau dari berbagai karakter, seperti jenjang pendidikan
terakhir, jenjang golongan dan tingkat usia. Dari 28 orang pegawai yang
ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari, terdiri dari laki-laki sebanyak 13
orang dan perempuan sebanyak 15 orang. Berikut ini penulis akan
menampilkan keadaan pegawai berdasarkan jenjang pendidikan pada
64
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm.54.
52
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Batang Hari dapat kita lihat pada tabel berikut :
Tabel 4
Pegawai Tetap Berdasarkan Pendidikan di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu65
No Pendidikan Jumlah
1 S2 6
2 S1 14
3 D III 3
4 SMA 5
Jumlah 28
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa keadaan pegawai tetap di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Batang Hari berasal dari berbagai strata pendidikan. Walaupun
terdapat dari berbagai strata pendidikan, tapi pada hakekatnya tujuan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Batang Hari adalah untuk dapat memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada seluruh masyarakat secara umum dan masyarakat
Kabupaten Batang Hari secara khusus.
Sedangkan jabatan yang terdapat pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari terdiri
dari Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Subbagian, Kepala Bidang, dan
65
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm .55.
53
Kepala Seksi. Dengan kondisi tersebut diharapkan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang
Hari dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Berikut ini penulis akan menampilkan menampilkan keadaan pegawai
berdasarkan pangkat dan golongan pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari Tahun
2019 sebagai berikut:
Tabel 5
Pegawai Tetap Berdasarkan Pangkat dan Golongan di DPMPTSP66
No Pangkat Golongan Jumlah
1 Pembina Utama Muda IV/c -
2 Pembina Utama IV/b 1
3 Pembina IV/a 6
4 Penata Tingkat 1 III/d 6
5 Penata III/c 7
6 Penata Muda Tingkat 1 III/b 2
7 Penata Muda III/a 1
8 Pengatur Tingkat 1 II/d 3
9 Pengatur II/c 2
Jumlah 28
Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa dari jumlah pegawai
tetap keseluruhan yang berjumlah 28 orang, jumlah yang paling banyak
pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
66
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm .56.
54
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah yang berpangkat Pembina
(III/c) yaitu sebanyak 7 orang.
Dalam memberikan pelayanan faktor usia itu juga berpengaruh
terhadap baik buruk nya pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat, pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari pegawai yang bertugas
mempunyai usia yang berbeda, untuk jelasnya keadaan usia pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Batang Hari Tahun 2016, dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 6
Pegawai Tetap Berdasarkan Usia di kantor (DPMPTSP)67
No Umur
(Tahun) Jumlah
1 20 – 29 -
2 30 – 39 10
3 40 – 49 12
4 50 – 59 6
Jumlah 28
Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa dari jumlah pegawai
tetap keseluruhan yang berjumlah 28 orang, jumlah usia yang paling
banyak pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
67
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm .57.
55
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari adalah yang berusia antara 40 - 49
tahun yaitu sebanyak 12 orang.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, pengalaman
kerja yang terdapat didalam diri pegawai itu sendiri sangatlah berpengaruh
terhadap baik buruknya dalam pemberian pelayanan. Pengalaman kerja di
didapatkan oleh seorang pegawai itu berdasarkan sudah berapa lama dia
mengerjakan tugas tersebut, oleh karena itu untuk jelasnya keadaan masa
kerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2019 dapat di lihat dalam
tabel berikut ini :
Tabel 7
Pegawai Tetap Berdasarkan Masa Kerja
Di DPMPTSP68
No Masa Kerja Jumlah
1 0-1 Tahun 7
2 ≥ 2 Tahun 21
Jumlah 28
Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa dari jumlah pegawai tetap
yang berjumlah 31 orang, jumlah masa bekerja yang paling banyak pada
DPMPTSP Kabupaten Batang Hari adalah yang selama antara ≥ 2 tahun keatas
sebanyak 21 orang.
68
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm. 58.
56
G. Tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari
Tujuan adalah kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
pada penciptaan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis dan
analisis strategis, yang mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan, program
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Dengan memperhatikan visi, misi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari
sebagaimana yang telah ditetapkan diatas, maka visi dan misi tersebut perlu
dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa tujuan
yang hendak dicapai dalam perencanaan strategis Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Hari periode
2016-2021 yaitu :
1. Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem investasi daerah yang
transparan serta didukung oleh iklim investasi yang kondusif.
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan perizinan yang prima
secara tepat waktu, pasti dan transparan
3. Mewujudkan sumber daya aparatur pelayanan berkualitas dan
profesional.69
69
Dokumen Laporan Survey Kepuasan Masyarakat. DPMPTSP Kabupeten Batang Hari
Semester II Tahun 2019, hlm. 60.
57
H. Sasaran Jangka Menengah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Sasaran pembangunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari (DPMPTSP) yang ingin
diwujudkan sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten
Batang Hari 2016-2021 sebanyak 3 sasaran yaitu :
1. Terlaksananya pembinaan, inventarisasi, pengendalian dibidang prasarana,
sarana perekonomian daerah melalui peningkatan promosi investasi daerah
dengan indikator sasaran yaitu Nilai Investasi Daerah.
2. Meningkatnya Jangkauan dan Kualitas Pelayanan Publik dengan indikator
sasaran yaitu :
a. Persentase Perusahaan yang memiliki izin
b. Jumlah pelaku usaha yang melegalkan usaha
3. Meningkatnya Kinerja Aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dengan indikator sasaran yaitu:
a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan Perizinan.
b. Peningkatan peran disektor penanaman modal dan pelayanan perizinan
sebagaimana yang ingin dicapai melalui sasaran tersebut diatas sangat
didukung oleh sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan dan
struktur organisasi yang kuat untuk lima tahun kedepan.
58
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Efektifitas Peyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
Usaha Kecil dan Menengah Berbasis Online
Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal berbasis
elektronik diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik, dan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2019 tentang Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Bagi Usaha Mikro dan Kecil. Dalam
Pasal ayat 6 yang berbunyi:
“Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single
Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah Perizinan Berusaha
yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, dan
pimpinan Lembaga, gubernur, atau bupati/ wali kota kepada Pelaku
Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.”70
Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018, Kabupaten
Batang Hari menetapkan Peraturan Bupati Batang hari Nomor 76 tahun 2018
tentang Penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Secara
70
Permen Koperasi dan usaha kecil dan menengah republik Indonesia No. 02 tahun 2019
tentang Perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik bagi usaha mikro dan kecil, pasal 1 ayat
6.
59
elektronik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Batang Hari.71
DPMPTSP telah melewati beberapa fase yang merupakan bentuk
sasaran pencapaian tujuan efektivitas DPMPTSP yaitu sebagai berikut:72
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah
mempersiapkan target rencana transformasi pengembangan teknologi informasi
2017 sampai target ditahun 2021. Sejak diresmikannya Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang sebelumnya masih Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) dan resmi
berubah menjadi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP).
71
PERBUB No. 76 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan secara Elaktronik Pada Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
kabupaten Batang Hari. 72
PPT Selayang Pandang DPMPTSP Kabupaten Batang Hari Tahun 2019.
Fase II Fase II Fase III Fase IV
Web Base
(BOSS)
DB Develop
ment;
Manual and
IT Mixed;
IT Minded
Dev.
Web Base
(BOSS);
Full IT
Service;
IT Addicted;
Semi
Automation
System.
Web Base
(OSS);
Full
Automatio
n System;
More
Tecnology
Addapted;
Integrated
with Other
Service.
APPs Base
(Android &
IOS);
Full
Integrated
Service With
Other;
No Need
Term &
Automation
Condition
System.
60
Diawal tahun 2017 DPMPTSP telah melakukan upaya pengembangan
penggunaan Teknologi Informasi yang dinamakan Fase I dimana digunakannya
basis web, pengembangan data base, manual dan campuran teknologi
informasi, serta pengembangan pikiran teknologi informasi. Fase II masih
menggunakan basis web, pelayanan teknologi Informasi penuh, membiasakan
penggunakan teknologi informasi, serta melakukan semi otomatis sistem. Fase
III, disinilah DPMPTSP mulai menerapkan integrasi layanan berbasis
elektronik/ berbasis online, DPMPTSP berupaya memberikan layanan yang
baik, dengan pengunaan basis web dengan menggunakan situs website Online
Single Submission (OSS) oss.go.id yang dapat diakses di website Seri Bulian
perizinan.batangharikab.go.id, sistem otomatis penuh, penambahan teknologi
selanjutnya, integrasi dengan layanan lain. Fase IV dimana ini merupakan fase
target akhir di DPMPTSP, berupaya mengembangkan teknologi dengan
penggunaan aplikasi dasar (android dan IOS), integrasi penuh, layanan dan
kebutuhan lainnya, kondisi sistem yang serba otomatis. Untuk mencapai target
ini semua DPMPTSP harus melakukan usaha yang lebih maksimal.
Dalam rangka mencapai efektivitas Program Pelayanan Perizinan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari
ini diperlukan pengukuran efektivitas yang dalam hal ini peneliti menggunakan
teori Cambel J.P pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling
menonjol yaitu:
1. Keberhasilan Program
2. Keberhasilan Sasaran
3. Kepuasan Program
61
4. Tingkat Input dan Output
5. Pencapaian tujuan Menyeluruh
Berikut uraian pengukuran efektivitas Peyelenggaraan Pelayanan Perizinanm
Penanaman Modal Usaha Kecil dan Menengah Berbasis Online:
1. Keberhasilan Program
Dalam meningkatkan pelayanan perizinan dan penanaman modal
tentunya DPMPTSP memiliki banyak program kegiatan untuk meningkatkan
pencapaian sasaran DPMPTSP. Sebelum adanya sistem perizinan online
DPMPTSP melakukan segala proses perizinan secara manual dan memakan
waktu yang cukup lama kekhawatiran adanya pemungutan liar kemungkinnan
bisa terjadi. Jumlah investor yang berinvestasi tidak semeningkat sekarang
kemudahan-kemudahan semakin diperlihatkan seiring pekembangan waktu
walaupun masih banyak kendala dan kekurangan dalam penerapannya.
DPMPTSP pada November 2018 melakukan inovasi dalam mencapai
efektivitas pelayanan. Dengan merilis aplikasi yang bisa diakses di website
perizinan.batanghari.go.id yaitu aplikasi seri bulian (SPIPISE/LKPM
ONLINE), OSS (Online Single Submission), dan SIMBG (Sistem Informasi
Managemen Gedung). Aplikasi yang digunakan untuk perizinan usaha mikro
kecil dan menengah maupun besar yaitu aplikasi OSS.
Dalam rangka pemenuhan pelayanan yang prima DPMPTSP bekerja
sama dengan Lembaga OSS untuk menerakan pelayanan perizinan berusaha
berbasis elektronik (Online Single Submission) . Pelayanan Perizinan Berusaha
(Online Single Submission) adalah Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
62
Elektronik atau Online Single Submission (OSS) merupakan aplikasi yang
digunakan untuk segala hal proses registrasi dan pengajuan perizinan usaha
serta pengajuan perizinan lainnya yang termasuk didalam layanan perizinan
berusaha menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.73
OSS adalah Aplikasi berbasis Web yang berfungsi untuk membantu
proses pengajuan pengaduan dan perizinan untuk selanjutnya dilakukan untuk
proses penindakan yang dilakukan oleh peran pengambil keputusan, aplikasi
website OSS (Online Single Submission) ini menyediakan informasi seperti
data permohonan berusaha, data perizinan yang ada, data instansi daerah, data
perizinan daerah, dll.74
Perizinan yang dilakukan harus sesuai dengan Standar Operasional
Operasional Prosedur. Tata-tata cara pelayanan perizinan dan non perizinan
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pendafataran;
b. Pelaku usaha agar membuka atau mengakses aplikasi OSS dengan pilihan
tampilan menu didalam aplikasi tersebut sesuai dengan perubahan izin yang
diperlukan;
c. Pemeriksaan administrasi persyaratan secara elektronik maupun manual;
d. Verifikasi dan validasi persyaratan;
73
Ika Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan Perizinan
Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi
Universitas Negeri Semarang, (2019), hlm. 21. 74
Lembaga OSS, Petunjuk Teknis Pengisian Mikro dan Kecil (Online Single Submission
V1.1), (November 2019), hlm. 9.
63
e. Koordianasi dan penilaian kelayakan teknis;
f. Pengecekan lapangan;
g. Penyerahan dokumen perizinan asli;
h. Persetujuan administrasi dan teknis;
i. Pemberitahuan kepada pemohon;
j. Survey kepuasan masyarakat (SKM);
k. Pencetakan dokumen perizinan dan non perizinan;
l. Penandatanganan; dan
m. Penyerahan.75
Aplikasi OSS di launching oleh DPMPTSP pada tanggal 29 November
2018 Namun baru digunakan oleh DPMPTSP pada agustus 2019,
keterlambatan berjalannya program OSS ini dikarenakan belum siapnya Dinas
Perizinan dalam dikarenakan beberapa hal, seperti yang dikatakan oleh bapak
Andi Susanto, SE., ME beliau menjelaskan bahwa:
“Keterlambatan DPMPTSP dalam implementasi program bapak Jokowi
tentang perizinan OSS ini dikarnakan belum memadahinya SDM yang
ahli dalam bidang ini dan masih beradaptasi dengan program OSS,
setelah kami benar-benar siap dan masyarakat telah beri sosialisasi baru
program ini dapat kami jalankan dengan adanya pelimpahan wewenang
sepenuh dari bupati pada dinas satu pintu.”76
Kemudian peneliti kembali tentang keberhasilan program OSS ini, bapak
Andi Susanto, SE.,ME. Menyatakan sebagai berikut:
75
Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Standar Operasional
Prosedur Pelayanan Penanaman Modal dan PerizinanTerpadu Satu Pintu, Pasal 18. 76
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.
64
“Program OSS ini sudah sesuai SOP dan sudah terlaksana. Walaupun
masih banyak kekurangan , OSS ini kan baru diterapkan oleh DPMPTSP
selama satu tahun dan sudah cukup banyak pelaku usaha yang terdaftar
NIB disistem OSS. Bagi kami instansi merasa berhasil dalam program ini
namun untuk lebih masksimalnya itu kan butuh waktu, masih banyak
pelaku usaha yang belum mengatahui perizinan online dan pentingnya
perizinan untuk pengembangan usaha mereka hanya berfikir rumitnya saya
tanpa mengetahui besarnya manfaat. Keuntungan dari izin ini selain
legalitas usaha bagi IUMK merekapun ada kemudahan dalam pemasaran
,produk-produk mereka mudah diterima mini market dan toko-toko.”77
Selanjutnya bapak Andi Susanto, SE.,MM selaku seksi perizinan dan non
perizinan I mengatakan:
“Sebelum BPMPPT berubah menjadi DPMPTSP semua serba manual
belum ada pelimpahan wewenang secara penuh dari bupati kepada dinas
perizinan, belum ada SOP yang jelas setelah berubah menjadi DPMPTSP
baru semua perizinan dilimpahkan ke DPMPTSP diawal-awal masih
menggunakan sistem manual belum ada seri bulian dan OSS. Belum ada
namanya pelatihan perizinan karna memang semuanya dilakukan disini
dan ada pelayanan langsung. Sosialisasi program pelatihan SDM dinas
terkait baru sekaranglah dimaksimalkan, program-program ini dahulu
lebih mengutamakan meningkatkan investasi karena tanggung jawab
penuh tentang perizinan usaha kecil menengah itu ada di
DISKOPRINDAG. Berbeda dengan sekarang Menteri Koperasi dan Usaha
kecil dan Menengah memberi tanggung jawab DPMPTSP di seluruh
Indonesia untuk mengurus izin usaha kecil dan menengah yang sudah
terintegrasi dengan Lembaga OSS .”78
Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa sistem OSS sudah
dilaksanakan walaupun belum berjalan secara maksimal, sebelum BPMPPT
bertansformasi menjadi DPMPTSP pelimpahan wewenang penuh tentang
perizinan usaha kecil dan menengah belum ada dan belum memiliki SOP yang
jelas. Setelah menjadi DPMPTSP semua wewenang perizinan harus melalui
DPMPTSP berbagai macam inovasi untuk memangkas birokrasi dilakukan
77
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 78
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.
65
DPMPTSP dengan adanya perizinan online walaupun masih banyak kendala
didalam pelaksanaannya. Belum adanya program-program pelatihan untuk usaha
kecil dan menengah saat itu dikarenakan inovasi seri bulian dan OSS belum lama
dijalankan 1 tahun ini.
Ketika Perizinan di DPMPTSP memiliki SOP yang jelas tentang
penyelenggaraan perizinan dan non perizinan. DPMPTSP banyak melakukan
program-program dalam memaksimalkan kerja DPMPTSP untuk membuat
ekonomi Kabupaten Batang Hari semakin baik. Berikut program kerja yang ada di
DPMPTSP Kabupaten Batang Hari:
1) Program peningkatan integritas pelayanan publik oleh aparatur pelayanan
terpadu satu pintu.
Kegitannya adalah: koordinasi pelaksanaan dan peningkatan pelayanan
asministrasi perizinan dan non perizinan.
2) Program peningkatan dan optimalisasi profesionalitas aparatur PTSP.
Kegiatannya adalah: bimbingan teknis pelayanan perizinan dan non
perizinan, penyelenggaraan pengelolaan sumber daya manusia DPMPTSP,
peningkatan kompetensi pegawai, peningkatan kmpetensi pegawai dalam
penerapan sistem teknologi informasi, orientasi teknis aparatur PTSP.
3) Program peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berkualitas.
Kegiatannya adalah: Publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan
melalui sosialisasi, monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan dan non
perizinan, pengelolaan dan pengembangan sistem teknologi informasi
pelayanan publik.
66
4) Program pemanfaatan dan optimalisasi sistem informasi untuk
meningkatkan kualitas layanan.
Kegiatannya: evaluasi pembinaan pelayanan disetiap service point,
koordinasi penyusunan kebijakan dan standarisi pelayanan publik yaitu
dengan adanya SOP.
5) Penyediaan sistem PTSP yang komprehensif.
Kegiatannya adalah: penyediaan adminitrasi perkantoran pada setiap
service point, penyusunan dokumen Restra DPMPTSP.
6) Program mendekatkan penyelenggaraan PTSP ke masyarakat.
Kegiatannya adalah: penyediaan dukungan pelayanan kantor serta
kecamatan dan kelurahan PTSP, penyediaan sarana PTSP yang bersifat
mobilitas.
7) Program penanganan pengaduan berbasis quick response.
Kegiatannya adalah: pengelolaan pengaduan/keluahan atas
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan, pengendalian dan
penindaklanjutan penyelesaian pengaduan/keluhan atas penyelengharaan
PTSP.
8) Program peningkatan pelayanan publik.
Kegitannya adalah: Bimbingan teknis regulasi teknis PTSP, pelatihan
perizinan oleh masyarakat, pengembangan call center dan komunikasi
masyarakat, penyusunan kebijakan regulasi pelayanan PTSP, pengelolaan
pengembangan survey kepuasan masyarakat, peningkatan kualitas ruang
Pelayanan PTSP
67
9) Program pengelolaan sarana dan prasarana yang mendukung sistem PTSP
untuk kuantitas dan kualitas sistem pelayanan terpadu satu pintu secara
online. Yaitu penyediaan pemeliharaan kendaraan perasional kantor,
pengadaan komputer PC kebutuhan PTSP, pengadaan printer, scanner,
wifi dan penyediaan pemeliharaan sarana dan prasarana PTSP.79
Dari banyaknya program yang dijalankan DPMPTSP masih terdapat
kekurangan dalam pelaksanaannya yang harus ditingkatkan. Seperti yang
dikatakan oleh bapak Andi Susanto, SE., MM yang mengatakan sebagai berikut:
“Kita banyak penambahan program-program karena kebutuhan DPMPTSP
untuk memajukan perizinan itu pastinya akan terus meningkat seperti telah
perizinan OSS ini kan program baru yang perlu diupayakan agar berjalan
sesuai harapan, maka itu kami menambah program bimtek, sosialisasi,
pelatihan. Semua itu yang sudah terlaksanakan meskipun mungkin masih
harus dimaksimalkan kembali, seperti bimbingan teknis pelayanan
perizinan dan non perizinan, peningkatan kualitas SDM DPMPTSP, untuk
publikasi kita sudah mempunyai website namun untuk website
dpmptsp.batangharikab.go.id masih dalam perbaikan server jadi belum
bisa diakses saat ini, namun untuk website perizinan bisa diakses langsung
di perizinan.batangharikab.go.id. untuk program penyediaan sarana
prasarana kami masih akan terus melengkapinya karena memang masih
banyak sarana yang mesti ditambah lagi seperti komputer, printer dan
kantor DPMPTSP tidak terlalu besar yang membuat kami belum bisa
menambah ruangan khusus untuk pendampingan ataupun pendaftaran
mandiri OSS. Untuk penyediaan sarana prasarana bersifat mobilitas itu
akan menjadi target kami membuat perizinan keliling namun itu belum
terlaksana karena kami masih harus memaksimalkan program sebelumnya
dengan penambahan staf yang ahli dalam bidang ini, dan masih
memaksimalkan jumlah pendampingan OSS. Untuk sosialisasi kami sudah
melakukannya sudah ada sosialisasi mungkin belum menyeluruh sehingga
masyarakat masih ada yang belum mengetahui informasi terbaru tentang
perizinan usaha baik itu dikelurahan maupun kecamatan kami harus
bekerjasama.
79
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.
68
Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa program-program
yang ada di DPMPTSP sudah terlaksana namun masih perlu peningkatan
terutama program yang menyangkut dengan upaya efektivitas perizinan online
yang ada di DPMPTSP. Program yang sudah dibuat masih sebagian yang yang
terlaksana dengan cukup baik bahkan masih ada program yang masih belum
terrealisasi dalam hal pelaksanaannya. Untuk mencapai efektivitasnya
DPMPTSP harus lebih mencapai target programnya dengan maksimal.
2. Keberhasilan Sasaran
Sasaran DPMPTSP adalah pelayanan yang prima bagi para pelaku
usaha kecil menengah maupun investor baru yang berada di Kabupaten Batang
Hari. Sosialisasi yang dilakukan DPMPTSP Ketika belum adanya pelayanan
online tidak segencar sekarang.
Sebelum adanya perizinan online DPMPTSP lebih megutamakan
peningkatan jumlah investasi penanaman modal di Kabupaten Batang Hari
dengan capaian jumlah investasi yang melebihi target yang ditentukan, belum
adanya sasaran yang signifikan untuk membuat pelayanan peizinan usaha kecil
dan menengah menjadi lebih populer dikalangan masyarakat dan pelalu usaha
sehingga bertambahnya minat pelaku usaha untuk mengurus legalitas usaha.
DPMPTSP telah mencapai fase III yang banyak menerapkan teknologi
dalam pekerjaannya. Namun dalam fase ini belum cukup maksimal sehingga
belum bisa untuk melangkah ke fase ke IV dengan penerapan Android. Jika
dilihat dari observasi lapangan yang menggambarkan belum populernya OSS
69
ini dimata masyarakat, dikarenakan belum tersosialisasikan secara menyeluruh
yang menyebabkan masyarakat masih menganggap berbelit-belitnya sistem
perizinan.
Berikut hasil wawancara dengan bapak Andi Susanto, SE.,MM yang
mengatakan sasaran Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Sebagai Berikut:
“Sasaran DPMPTSP yaitu membuat pelayanan perizinan prima bagi
pelaku usaha baik itu perizinan usaha besar, mikro kecil dan menengah.
Sesuai dengan sasaran dari visi misi yaitu terlaksananya pembinaan,
inventarisasi, pengendalian dibidang prasarana, sarana perekonomian
daerah yaitu nilai investasi daerah, selanjutnya meningkatkan
jangkauan dan kualitas pelayanan publik dengan sasaran meningkatnya
perusahaan yang memiliki izin dan jumlah pelaku usaha yang
melegalkan usaha. Serta meningkatnya kinerja aparatur DPMPTSP
dengan meningkatkan indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan
perizinan serta peran disektor penanaman modal dan pelayanan
perizinan. Ini semua dapat dicapai harus didukung oleh SDM,
ketatalaksanaan, kelembagaan dan struktur organisasi yang kuat untuk
lima tahun kedepan.”80
Selanjutnya peneliti menanyakan Kembali bagaimana keberhasilan
sasaran Dinas Perizinan dan Penanaman Modal .Berikut hasil wawancara
dengan bapak Andi Susanto yang mengatakan:
“Jika dikatakan sasaran DPMPTSP sudah tercapai 100% itu belum
perizinan online ini bisa dikatakan sudah 60% lah, karena kami
menyadari bahwa jika dilihat masih pengusaha kecil dan menengah
dikabupaten batang hari ini namun jumlah yang melakukan perizinan
dengan yang tidak melakukan perizinan pastinya masih banyak yang
tidak melakukan perizinan. Karena kita tidak dapat memaksa semua
usaha harus ada legalitas semua itu tergantung kemauan pelaku usaha
itu sendiri. Namun mungkin kami juga tidak mengelak jika
masyarakat bilang kami tidak mengerti atau tidak mengetahui adanya
perizinan online karena selama ini DPMPTSP baru mensosialisasikan
80
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.
70
kepada pelaku usaha yang mendaftar manual walaupun sosialisasinya
terbuka untuk umum pun tidak banyak yang mengetahui dan belum
banyak mensosialisasikan sosial media”81
Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa keberhasilan
sasaran program perizinan online belum sepenuhnya tercapai dikarenakan
masih kurangnya sosialisasi kemasyarakat akan pentingnya legalitas perizinan
usaha, serta belum menyeluruhnya sosialisasi tentang perizinan online ini
yang sebenernya akan lebih memudahkan pelaku usaha dalam hal pengurusan
perizinan usaha. Pemanfaatan teknologi untuk sosialisasi dimedia online
belum dilakukan hanya sebatas website resmi DPMPTSP membuat
masyarakat awam tidak terfikir untuk melihat informasi.
3. Kepuasan Terhadap Program
Sebelum adanya perizinan online keberhasilan sasaran masih dikatakan
jauh dari kata berhasil dimata masyarakat dikarena kan perizinan yang berbelit
-belit waktu dan banyaknya biaya yang dikeluarkan, masyarakat belum puas
akan program pelayanan DPMPTSP. Keberhasilan program DPMPTSP saat itu
di ukur menggunakan kuisioner dengan 150 informan. Namun pelaksaannya
hanya dua kali dalam setahun, berikut tahun terakhir DPMPTSP menerapkan
penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat 6 bulan Sekali sebelum adanya
perizinan online:
81
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.
71
Tabel 8
Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 201982
No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata Mutu Pelayanan
U1 Persyaratan Pelayanan 83,00 Sangat Baik (A)
U2 Prosedur Pelayanan 82,00 Sangat Baik (A)
U3 Waktu Pelayanan 80,67 Baik (B)
U4 Biaya/ Tarif Pelayanan 99,50 Sangat Baik (A)
U5 Produk/ Hasil Pelayanan 82,50 Sangat Baik (A)
U6 Kemampuan Petugas Pelayanan 82,50 Sangat Baik (A)
U7 Perilaku Petugas Pelayanan 85,50 Sangat Baik (A)
U8 Kualitas Sarana dan Prasarana 81,50 Sangat Baik (A)
U9 Mekanisme Pengaduan 95,50 Sangat Baik (A)
Nilai Rata -Rata 85,85 Sangat Baik (A)
Dalam menghitung tingkat kepuasan masyarakat DPMPTSP
membagikan kuisioner pada masyarakat dengan mengambil sampel 150 Orang
responden dengan jenis kelamin, laki-laki 85 Orang dan Perempuan 65 Orang.
Dengan berbagai tingkat Pendidikan SD 4 Orang, SMP 8 Orang, SMA 62
Orang, S1 67 orang, S2 9 Orang. Dari 150 Orang responden tersebut
DPMPTSP mendapatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang
Memuaskan dengan jumlah Nilai IKM 85,5 % dalam periode survey dari bulan
Januari - Juni 2019.
Walaupun penilaian masyarakat tentang IKM itu mendapat predikat A.
Untuk masa kerja 6 bulan itu sangat lama dengan jumlah kuisioner yang hanya
150 orang, seharusnya memerlukan jumlah persebaran kuisioner yang lebih
82
dpmptsp.batangharikab.go.id, diakses 7 juni 2020.
72
luas dan lebih banyak lagi agar pengukuran lebih transparan dan bisa menjadi
acuan untuk kedepannya.
Berikut hasil wawancara dengan bapak Andi Susanto yang mengatakan
sebagai berikut:
“Sebenarnya kuisioner ini memang tidak sepenuhnya dapat mengukur
efektif mengukur kefektivan pelayanan DPMPTSP, oleh karena itu
kami meminta kepada informan untuk mengisi penelaiannya yang
objektif. Mereka selalu memberi penilaian baik itu karena memang
kami melayani mereka dengan baik dan ramah itu bentuk apresiasi
mereka karena mereka telah melalukan perizinan di DPMPTSP. Yang
membuat mereka susah itu kan belum ada pemangkasan birokrasi
sehingga meraka berbelit-belit. Mereka mengapresiasi kinerja kami,
untuk keluh kesah masyarakat kami membuka layanan pengaduan yang
dapat diakses di website dpmptsp.batanghari.kab.go.id dan terdapat
kotak pengaduan yang bisa diisi siapa saja.”83
Setelah adanya perizinan online DPMPTSP adanya peningkatan
kualitas pengukuran kepuasan terhadap program. Dengan melakukan
pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat 3 bulan sekali, berarti dalam setahun
dilakukan 4 kali dengan kuisioner yang masih sebanyak 150 orang. Tidak ada
penambahan kriteria dalam pengukurannya yang fokus terhadap perizinan
online dengan masih mengukur 9 unsur pelayanan yaitu persyaratan pelayanan,
prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya/tarif pelayanan, produk/ hasil
pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, perilaku petugas pelayanan,
kualitas sarana dan prasarana, mekanisme pengaduan.
Berikut wawancara peneliti kepada bapak andi susanto, SE., MM:
“Sekarang ada peningkatan pengukuran kepuasan masyarakat yang
dilakukan DPMPTSP itu dengan cara membagikan kuisioner kepada
83
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020.
73
masyarakat 3 bulan sekali dengan jumlah masih 150 informan, setiap
tahun kami lakukan pengukuran dan alhamdulillah DPMPTSP selaku
mendapatkan nilai terbaik dari masyarakat kami selalu mendapatkan nilai
rata-rata selalu 80 kategori A dalam Indeks Kepuasan Masyarakat.”84
Peneliti menanyakan Kembali tentang adakah pengukuran Indeks
Kepuasan Masyarakat terhadap layanan Online (Online Single Submission) :
“Untuk pengukuran IKM terhadap OSS belum kami terapkan kami
sekarang hanya mengukur pelayanan secara umum yang ada di
DPMPTSP. Dari 9 unsur tersebut terdapat informasi pengaduan pelaku
usaha jika ada masalah dalam pelayanan DPMPTSP mereka bisa
mengadukan komentar kesana. Namun untuk kedepannya itu akan
menjadi target pengukuran kami.”85
Kemudian peneliti menanyakan tentang kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan online di DPMPTSP, kepada ibu Ferawati selaku pelayanan di Front
Office :
“Setiap kami melakukan layanan pendampingan OSS, pelaku usaha
sangat terbantu, dan dengan sistem oss ini pelaku usaha juga tidak
membutuhkan waktu yang lama dalam penerbitan NIB (Nomor Induk
Berusaha) hingga dapat diproses untuk izin usaha. Yang membuat lama
itu kan jika kepala dinas tidak atau ada berkas yang belum lengkap dan
di Sistem online ini kita menerapkan tanda tangan elektronik dan ada
kode QR jadi masyarakat merasa puas akan layanan ini. OSS ini bagi
saya sudah bagus hanya saja karena masih baru jadi masih sering terjadi
perubahan versi dan masih ada yang kurang singkron dengan PTSP
kami di OSS tidak ada peta lokasi sedangkan di PTSP ada, itu hanya
salah satunya. Namun kmi terus mengimbangi dengan sistem kami”86
Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa adanya peningkatan
kualitas perhitungan indeks kepuasan masyarakat yang dahulunya hanya dua
kali dalam setahun kini sudah dilakukan empat kali dalam setahun atau 3 (tiga)
84
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 85
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 86
Wawancara Dengan Ferawati, Seksi Bagian pelayanan Front Office, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 15 Desember 2020.
74
bulan sekali. Namun tidak ada penambahan kriteria pengukuran DPMPTSP
masih memakai 9 kategori dalam pengukurannya tidak ada kriteria pengukuran
kepuasan masyarakat terhadap program pelayanan perizinan online. Tetapi
DPMPTSP selalu mendapatkan predikat baik dimata informan. Masih banyak
kekurangan sistem online Single Submission sering terjadi perubahan versi dari
aplikasi karena masih baru dan butuh penambahan fitur, tetapi masih ada fitur
di OSS yang kurang singkron dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
4. Tingkat input dan Output
Tingkat input dan output adalah tingkat pemohon yang melakukan
pendaftaran dan tingkat dikeluarkannya surat izin usaha. Pada efektivitas
tingkat input dan output dapat dilihat dari perbandingan antara masukan (input)
dengan keluaran (output). Jika output lebih besar dari pada input maka dapat
dikatakan efisien dan sebaliknya jika input lebih besar dari output maka
dikatakan tidak efektif. Di DPMPTSP untuk perizinan usaha kecil dan
menengah tidak ada yang ditolak semua pemohon dikeluarkan izinnya, hanya
saja proses perizinannya terbilang cukup lama. Berikut bapak Andi Susanto,
SE., MM mengatakan bahwa:
“Semua pemohon yang melakukan pendafaran izin usahanya
alhamdulillah tidak ada yang ditolak, semua memenuhi kriteria tidak
ada yang mengganggu pemukiman, jika itu IPRT kita lihat
kebersihannya jika kurang bersih dinas Kesehatan pastinya akan
mengarahkan agar pelaku menjaga kebersihan produk maupun
lingkungan tempat produksi. Dulu sebelum ada OSS untuk pendaftaran
perizinan itu bisa sampai 1 Bulan lebih hari yang lama itu pengecekan
lokasi diperlukannya. Namun setelah ada perizinan online bisa
dirasakan manfaatnya mereka yang mengujukan permohonan itu tidak
menunggu waktu yang lama mereka bisa melihat sendiri status
75
perizinan mereka di website yang tersedia dan untuk pengecekan lokasi
bisa dilakukan menyusul.”87
Berikut tabel jumlah Industri usaha kecil dan menengah yang ada di
Kecamatan Muara Bulian:
Tabel 9
Jumlah Industri Besar/Sedang, Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga
Desa Tahun 2017-201988
No Desa/
Kelurahan
Industri Besar/Sedang Industri Kecil dan
Kerajinan Rumah Tangga
2017
2018
2019
2017
2018
2019
1 Singkawang - - - 11 2 7
2 Kilangan - - 1 18 72 34
3 Rantau Puri - 1 2 26 2 3
4 Sungai Buluh - - - 112 56 37
5 Muara Bulian - - - 60 87 71
6 Sridadi 1 2 - 73 48 48
7 Tenam - - - 5 6 8
8 Simpang
Terusan - - - 14 17 17
9 Pasar Terusan - - - 11 7 11
10 Napal Sisik - - - 6 4 4
11 Malapari - 1 1 42 31 31
12 Pelayangan
Rambahan - - - 45 4 1
13 Olak - - - 29 1 3
87
Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP Kabupaten Batang Hari,
25 Desember 2020. 88
Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari, 11 Desember 2020
76
14 Teratai - - - 102 78 54
15 Bajubang Laut - - - 1 2 9
16 Sungai Baung - - - 12 10 12
17 Aro - - - 7 8 7
18 Muara Singoan - - - 12 7 43
19 Rengas
Condong 1 - 1 93 46 70
20 Pasar Baru - 21 13 4
Jumlah 2 4 5 700 501 474
Dari tabel data diatas dapat dikatakan bahwa tingkat usaha kecil dan
menengah di Kecamatan Muara Bulian mengalami naik turun. Pada tahun 2017
jumlah industri besar/ sedang hanya 2 dan 700 usaha disektor industry kecil,
pada tahun 2018 jumlah industri besar/ sedang naik menjadi 4 usaha sedangkan
disektor industri kecil mengalami penurunan cukup jauh menjadi 501 usaha,
dan kemudian pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan dibidang
industri kecil yang naik menjadi 474 usaha dan dibidang indutri besar sebanyak
5 usaha.
Dari data tersebut tampak bahwa walaupun di Kecamatan Muara Bulian
lokasinya lebih dekat dari kantor Dinas Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu yang seharusnya bisa lebih meningkat setiap tahunnya dikarenakan dekat
dari dinas perizinan tapi kenyataaannya masih mengalami penurunan hingga
2019 khusus di Kecamatan Muara Bulian. Walaupun jika dilihat dari tingkat
77
Kabupaten Batang hari selalu mengalami kenaikan. Ini menandakan bahwa
jarak tidak menjamin tingginya minat melakukan perizinan usaha.
Berikut hasil wawancara dengan bapak Andi Susanto, SE.,MM sebagai
berikut:
“Saat belum adanya perizinan online memang lebih tinggi jumlah
perizinannya walaupun waktu penerbitan izin lumayan lama, itu bisa
dikarenakan ketidaktahuan masyarakat akan perizinan online yang
memudahkan ini mereka masih berpatokan dengan cara lama yang
menurut mereka ribet, sulit dan waktu yang lama banyak membuang-
buang waktu. Bahkan mungkin ada yang bingung memulainya dari
mana.”89
Tabel 10
Pelaku Usaha Yang Terdaftar Dalam Sistem OSS90
No NIB Nama Pelaku
Usaha
Kegiatan Usaha Status
1 9120013142944 Darno Pondakan Payo Perupuk Terbit
NIB
2 9120318192412 Bambang
Irawan
Pondakan Sumber Harapan Terbit
NIB
3 9120318192412 Abdul Haris
Hasibuan
Budidaya Ikan Terbit
NIB
4 9120219161812 Amirudin Budidaya Ikan Terbit
NIB
5 9120215141813 Sarmina Pembesaran Ikan Terbit
NIB
6 9120213131819 Darmilem Penangkapan Ikan Terbit
NIB
7 9120211151919 Masuni Budidaya Ikan Terbit
NIB
8 9120119171314 Maman Pembesaran Ikan Terbit
NIB
89
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 90
Online Single Submission DPMPTSP Kabupeten Batang Hari, 10 Maret 2020.
78
9 9120211151415 Irpan Harapan Pembesaran Ikan Terbit
NIB
10 9120119171314 Lili Sunarya Pembesaran Ikan Patin Terbit
NIB
11 9120210180719 Heri Yanto Teluk benteng Rendah Terbit
NIB
12 9120118150512 Mismin Pondakan Harapan Baru Terbit
NIB
13 9120118130317 M Zani Teluk Kabut Benteng Terbit
NIB
14 9120117120416 Isromiyah Pondakan Harapan Maju Terbit
NIB
15 9120414003901 Siti Mutmainah Pondakan Harapan Maju Terbit
NIB
16 9120216013204 Hasan D Pondakan Usaha Baru Terbit
NIB
17 9120319092489 Surya
Atmawijaya
Pondakan Sinar Jaya Mas Terbit
NIB
18 9120319031988 Herni Agusman Pondakan Sinar Bina Bati Terbit
NIB
19 9120319032988 A Kosm Nelayan Tangkap Terbit
NIB
20 9120318072183 Teguh Utoyo Pondakan Lopak
Kepayang
Terbit
NIB
21 9120318072385 Rosalita Pondakan Payo Jati Terbit
NIB
22
9120318012783 Halimah Poklahasar Bungo Tanjung Terbit
NIB
23 9120317061787 A.Rahman SY Pondakan Lobak
Kepayang
Terbit
NIB
24 9120117072483 Laina Budidaya Ikan Terbit
NIB
25 9120116092181 Usman Nazori Budidaya Ikan Terbit
NIB
26 9120116042681 Fatmawati Pengolahan Hasil
Perikanan
Terbit
NIB
27 9120115032181 Saiful Anwary Pondakan Lopak
Kepayang
Terbit
NIB
28 9120010082382 Zulkifli Pondakan Payo Jati Terbit
NIB
29 9120010042375 Ade Sutrisna Budidaya Ikan Terbit
NIB
30 9120010022475 Abdul Manan Budidaya Ikan Terbit
NIB
31 9120010012676 Al Amin Kolam Al Amin Terbit
79
NIB
32 9120317000325 Rendi Andani Pedagang Kecil dan
Eceran Barang Logam,
pedagang Kecil Eceran
Peralatan dan Perlengkapn
Rumah Tangga
Terbit
NIB
33 9120208951065 Yuningsih Duo Srikandi Terbit
NIB
34 9120402962049 Brama
Kurniawan
Jeng Yati Terbit
NIB
35 9120105882772 Zulaikah Berkah Terbit
NIB
36 9161504010280 Nora Zinia Jn Snack Terbit
NIB
37 9161504010291 Maryana Dodol Abil Terbit
NIB
38 9141504010284 Atmini Najwa Kripik Terbit
NIB
39 9161504010300 Yusniati Kue Mama Ita Terbit
NIB
40 9151504010320 Yunia @duo (Morning Jagung,
Rempeyek, dll)
Terbit
NIB
41 9161504030272 Endang Fitria Aneka Snack Terbit
NIB
42 9161504010279 Rahmono Pakde Jamu Terbit
NIB
43 9161504070276 Terbit
NIB
44 9151504010269 Siti Marlina Kripik Ubi Sambal Lado Terbit
NIB
Tabel diatas adalah data pelaku usaha yang sudah mendaftarkan usahanya
melalui sistem aplikasi Online Single Submission yang terdaftar dari bulan agustus
sampai dengan februari 2020 terdapat 72 perizinan usaha kecil dan menengah.
Peneliti hanya menyajikannya 44 item saja dikarenakan usaha IUMK seperti
usaha makanan ringan itu satu pemilik usaha bisa minimal 3-8 kali mendaftarkan
produk usaha nya karena setiap jenis produk berbeda perizinannya. Ini
menggambarkan bahwa dikabupaten batang hari umumnya yang mengurus
80
perizinan hanya orang yang benar-benar ingin mengembangkan usahanya
walaupun mereka tidak semuanya mengetahui informasi melalui media. Dan
sangat menggambarkan apa yang dikatakan oleh Bapak Candra Irawan yang
mengatakan bahwa OSS kurang diketahui oleh masyarakat sehingga tingkat
registrasi dan aktivikasi akun lebih rendah dari pada kota-kota yang lebih maju
dalam penerapan Online Single Submission.
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Candra Irawan, yang mangatakan
bahwa:
“Kabupaten Batang Hari ini kalah jauh perbandingannya dengan kota-kota
lain seperti jakarta dan bandung, jumlah aktivasi akun saja perhari itu bisa
sampai ratusan berbeda jauh dengan kita tingkat aktivasi akun OSS bisa
dihitung dengan jari bahkan dalam sehari itu tidak sampai 10 pelaku usaha
dari situ saja sebenarnya sudah terlihat jelas perbandingan efektivitasnya.
Masyarakat punya usaha tapi tidak banyak yang mau memberi legaslitas
usahanya. Penggunaan teknologi itu masih sekedar digunakan untuk
kesenangan pribada seperti membuka instagram, facebook dan lain-lain
kalo untuk mengebangkan usahanya itu hanya sebagian saja yang
menyadari.91
5. Pencapaian Tujuan Menyeluruh
Sejauhmana organisasi melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan.
Dalam hal ini merupakan penilaian umum dengan sebanyak mungkin kriteria
tunggal dan menghasilkan penilaian umum efektivitas organisasi. Berikut hasil
wawancara dengan Bapak Andi Susanto yang mengatakan bahwa:
“Saat DPMPTSP baru mengubah mana Instansinya dinas ini baru
meningkatkan perkembangannya dari seri sarana prasarana,
penambahan penambahan Staf teknis bagian perizinan dan Non
perizinan, dulu semasa BPMPPT SOP perizinan dan non perizinan
belum ada Ketika berubah menjadi DPMPTSP terjadi pelimpahan
wewenang dari bupati ke pada DPMPTSP tentang pelayanan perizinan
91
Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.
81
dan telah dibentuk SOP yang jelas. DPMPTSP memulai meningkatkan
bagaimana caranya pelayanan perizinan dan penanaman modal menjadi
prima dan efektif seiring dengan perkembangan. Dulu bagian front
Office didapan itu hanya ada 3 yang melayani, sekarang sudah ada 5
orang . Jadi dapat dikatakan bahwa masa-masa itu DPMPTSP belum
mencapai tujuannya secara menyeluruh kami masih dalam bentuk
berbenah untuk menghasilkan yang benar-benar diinginkan
masyarakat. Kalo sekarang sudah Nampak perubahan nya semua sudah
banyak yang ditingkatkan dan dibenahi. Tujuan DPMPTSP secara
menyeluruh sudah tercapai tapi ya itu tadi seiring waktu akan menjadi
lebih efektif dan perekonomian kabupaten batang hari akan meningkat92
Senada dengan yang dikatakan bapak Andi Susanto berikut hasil
wawancara peneliti dengan bapak Candra Irawan yang mengatakan bahwa:
Tujuan menyeluruh DPMPTSP untuk meningkatkan akses terhadap
infrastruktur dan pelayanan dasar perizinan usaha di Kawasan
Kabupaten Batang Hari yang medukung terwujudnya izin usaha yang
kondusif dan berkelanjutan/ Program OSS ini dilaksanakan di
DPMPTSP secara fungsional, program tersebut diawasi oleh peraturan
pemerintah karena wewenang untuk setiap pelaksanaan program pada
satu perangkat daerah harus mendapat perizinan dari peraturan daerah.
Untuk pencapaian OSS saya katakan sudah tercapai dan sudah
terlaksanakan kita mulai menerapkan pada bulan agustus 2019 tetapi
semua itu harus sesuai prosedur dari pusat Lembaga OSS dan jika ada
perubahan dan pembaharuan OSS serta versi-versinya DPMPTSP akan
menyesuaikan aturan dari pusat. Dalam pencapaian tujuan secara
menyeluruh DPMPTSP masih ada kekurangan baik dalam segi SDM
maupun Sarana Prasarana belum adanya ruangan khusus untuk
pendaftaran mandiri ataupun pendampingan OSS namun jika dilihat
dari keseluruhan adanya sistem online ini akan menjadikan layanan
PTSP akan menjadi lebih efektif dan efisien.93
Dalam pelaksanaan perizinan Online Single Submission penulis
menemukan beberapa kendala dan permasalahan dalam penerapan perizinan
online diantaranya sebagai berikut:
92
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Perizinan dan Non Perizinan I, DPMPTSP
Kabupaten Batang Hari, 25 Desember 2020. 93
Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
DPMPTSP Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.
82
a. kesalahan OSS juga tergambar dalam persoalan disharmoni PP 24 Tahun
2018 dengan UU Nomor 15 tahun 2017 tentang Penanaman Modal dan
UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, dimana disharmoni
menyangkut kewenangan memberi izin yang sebelumnya ditangan kepala
daerah sekarang berpindah ke lembaga OSS.
b. Dari sisi anggaran masih memerlukan banyak bantuan dari pemerintah
pusat agar bias digunakan 10-15 tahun kedepan, tetapi tenaga ahli di
daerah belum memadai.
c. terdapat daerah yang belum memiliki akses internet, sehingga perizinan
melalui OSS masih belum bisa merata bagi seluruh izin dari berbagai
daerah.
d. Tingginya keawaman masyarakat terhadap OSS dan banyak yang tidak
mengetahui keberadaan OSS.
Dari hasil wawancara di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu tentang perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik
(Online Single Submission) menyatakan bahwa setelah adanya perizinan
Online ini DPMPTSP tentunya lebih efektif dari tahun-tahun sebelumnya
sebelum adanya layanan OSS . Online Single Submission merupakan jawaban
dari segala permasalahan dari berbelit-belitnya proses perizinan. Dan program
menjadi pemangkas birokrasi dan memperkecil hingga menghilangkan
kekhawatiran akan adanya pungutan liar.
Online Single Submission yang mempunyai payung hukum Peraturan
Pemerintah No. 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
83
Terintegrasi Secara Elektronik ini sudah terlaksana dan tercapai namun untuk
membuatnya efektif DPMPTSP harus lebih menyeluruh memberikan
sosialisasi dan mempunyai ruang pendampingan OSS agar pelaku usaha tidak
merasa bingung dan pelayanan DPMPTSP tetap dipandang baik dalam
masyarakat. Jika dilihat dari sebelum dan sesudah online tentunya seharusnya
pelayanan OSS ini akan lebih membantu dan memudahkan masyarakat dan
semua itu tergantung pada kerja sama antara dinas perizinan kepada
masyarakat bagaimana membuat layanan ini lebih dilihat oleh masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa dimasa Transisi nya DPMPTSP dalam
pencapaian tujuan menyeluruhnya sudah tercapai, tetapi masih banyak yang
harus diperbaiki dan ditingkatkan baik dalam hal pelayanan , sumber daya
manusia, maupun dari segi sarana dan prasarana. Namun kualitas layanan yang
sebelum dan sesudah online, dapat dikatakan sistem online lah yang lebih
memudahkan dan lebih efektif dari sebelumnya karena dapat memangkas
birokrasi. Tetapi masih harus banyak berbenah dari segi sosialisasi, sarana
prasarana maupun sumber daya manusianya.
B. Persepsi Pelaku Usaha Terhadap Pelayanan Perizinan Berbasis Online Di
Kecamatan Muara Bulian
Informasi yang didapatkan dari semua informan ini adalah sama,
walaupun dengan jenis izin yang berbeda namun hanya sebagian dari mereka
yang menggunakan layanan perizinan online (online single submission).
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Muara Bulian sebagian besar pelaku
84
usaha tidak mengetahui keberadaan perizinan online. Sebagian pelaku usaha
menyatakan bahwa mereka tidak tahu mengenai website DPMPTSP.
Ketidaktahuan mengenai website tersebut dikarenakan pelaku usaha
tidak mencari informasi mengenai persyarakatan terlebih dahulu, mereka
memilih untuk bertanya kepada pihak ketiga, yaitu teman yang datang
langsung ke lokasi perizinan atau orang yang terlebih dahulu melakukan
peizinan sebelumnya. Pelaku usaha yang mengakses website DPMPTSP hanya
sebatas melihat persyaratan izin yang mereka perlukan untuk mengajukan
permohonan izin namun tetap saja masih ada pelaku usaha memilih untuk
datang langsung ke kantor Dinas Perizinan untuk mengetahui persyaratan
pengajuan perizinannya. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa animo
masyarakat memang kecil terhadap ketersediaan layanan perizinan online dan
juga pemanfaatannya masih belum optimal dan belum siap secara matang.
Seperti yang dikatakan oleh ibu Yunia seorang pengusaha makanan
rumahan yang diberi nama @Duo yang menjual aneka makanan seperti
rempeyek, kue bawang, merning jagung, dan lainnya. ibu ini mengatakan
sebagai berikut:
“Saya mendaftarkan perizinan jualan saya itu tahun 2019-an waktu itu
pendaftaran perizinannya masih manual harus kekecamatan dinas
Koperindag, terus dinas Kesehatan setelah semua persyarakatan
lengkap surat izin dikeluarkan di dinas perizinan, saya juga belum
mengetahui adanya izin online itu dan saya pun baru tahu Ketika saya
ke kantor dinas Perizinan langsung dan diarahkan untuk melakukan
perizinan elektronik jadi langsung didaftarin secara online oleh
petugasnya dan lumayan cepat karena penerbitan NIB sehari langsung
jadi bahkan tidak sampai satu jam.”94
94
Wawancara Dengan Yunia, Pengusaha Makanan Ringan @Duo, Hutan Lindung RT. 15
RW.04 Kel. Rengas Condong Kec. Muara Bulian, 20 Mei 2020.
85
Sama halnya dengan ibu Endang Fitriati pengusaha kue kering dan
basah di Kecamatan Muara Bulian. Ibu ini mengatakan :
“Saya tidak tahu website kantor itu, dak tau juga ada OSS awalnya
karena diajakin temen yang udah ngurus duluan itu tahun 2019, dan itu
anak saya yang ngurus kedinasnya dan waktu itu juga belum ada saya
ngecek-ngecek di HP perizinan online itu, karena ya bagi saya lebih
enak langsung karna saya sama sekali tidak ngerti. katanya supaya
resmi dan data usaha itu juga bisa terdaftar dipusat kalo kita ngurus izin
kan pastinya usaha kita ini lebih dikenal dan ketika ada bazar produk
kita ini di promosikan lah dan alhamdulillah saya sudah pernah diikut
sertakan di lomba UMKM diprovinsi . tetaplah walaupun kita sudah
terbantu oleh pengurusan NIB yang cepet pake OSS, kita tetap harus
memiliki rekomendasi dari dinas Kesehatan karna kan produk makanan.
Hanya saja kepengurusan di DPMPTSPnya lebih cepat saja95
Hasil wawancara dengan pelaku usaha mengenai pendapat terhadap
keberadaan layanan perizinan online sebenarnya mendapatkan tanggapan yang
baik. Pelaku usaha yang awalnya tidak tahu dan setelah mendapatkan informasi
yang cukup menjadi tahu dan mengerti mengenai layanan perizinan online
yang disediakan oleh DPMPTSP.
Pelaku usaha mengatakan bahwa dengan adanya layanan online ini
tentunya akan mempermudah dalam proses perizinan, menghemat waktu, lebih
cepat, efektif dan efisien. Pelaku usaha lebih memilih datang langsung kelokasi
untuk mengurus izin tanpa tahu melalui layanan online. Meraka berpendapat
bahwa infomasi yang didapatkan secara langsung akan lebih jelas dari pada
informasi dari website. Hal ini terkait dengan lokasi DPMPTSP yang terletak
tepat di Kecamatan Muara Bulian. Sehingga masyarakat Muara Bulian lebih
memilih datang langsung ke Kantor DPMPTSP yang lokasinya tidak terlalu
95
Wawancara Dengan Endang Fitriati, Pengusaha Kue Kering dan Basah, Kec. Muara
Bulian, 20 mei 2020.
86
jauh dari kediaman mereka memungkinkan perjalanan dari satu sisi ke sisi
yang lain dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit bahkan ada yang
hanya menempuh perjalanan tidak sampai 5 - 10 menit menjadi salah satu
penyebab pemohon izin lebih puas apabila datang langsung ke kantor Dinas
Perizinan.
Seperti yang dikatakan salah satu pelaku usaha bernama ibu Zulaikah
seorang pengusaha makanan ringan, bertempat tinggal di jalan Jendral
Sudirman, kelurahan rengas condong kecamatan muara bulian. Mengatakan
bahwa:
“Iya saya sudah tahu perizinan online ini karena saya pernah mengikuti
sosialisasi saat pembukaan program OSS tapi saya belum pernah cobak
buka -buka website nya itu karena jarak rumah saya tidak jauh dari
kantor perizinan saya lebih memilih langsung datang kekantornya kan
disana juga ada tersedia Komputer dan ada karyawan yang
mengarahkan, wajar saja saya ini ibu ibu tidak suka ribet kurang
mengerti kalo langsung kekantornya kan jelas langsung didaftarin dan
bisa langsung didaftarin lagian deket juga enggak sampai 5 menit udah
sampai, tapi tetap harus punya rekomendasi dari kecamatan dan
koperindag dan dinas kesehatan untuk pengurusan izin usaha . Kalo
pengurusan mau ngurus izin usaha itukan wajib punya NIB
keuntungannya waktu pembuatan NIB sangat cepat setelah dapat NIB
baru bisa ngurus izin nya.”96
Selanjutnya juga wawancara dengan bapak supriadi pengusaha kripik
tempe di kelurahan sridadi kecamatan muara bulian yang mengatakan:
“Saya belum mengetahui adanya OSS ini baru tau mbak bilang barusan,
saya mendaftarkan izin usaha itu tahun 2019 sekitar bulan februari kalo
tidak ksalah. Itu pertama ke kecamatan terus ke Koperindag harus
punya NPWP terus ke dinas Kesehatan baru setelah persyarakatannya
lengkap mendaftarkan izinnya ke DPMPTSP lama saya mengurus
perizinan itu dari kantor ke kantor itu 1 bulan. Tapi biaya perizinan
gratis. Ya karena saya yang butuh mau dak mau saya urus perizinan
96
Wawancara dengan Zulaikah, Pengusaha makanan ringan, Kel. Rengas Condong kec.
Muara Bulian, 20 Mei 2020.
87
mana tau usaha saya bisa menjadi besar. Dan kalo mengurus perizinan
itu keuntungannya produk kita itu mudah diterima mini market atau
pasar ini baru tadi pagi saya ambil tarikan produk saya dari mini market
emly untuk diganti dengan yang baru.”97
Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa perizinan berusaha atau
Online Single Submission ini masih kurang dikenal masyarakat, walaupun
perizinannya masih dipandu dinas perizinan, mereka senang izin mereka bisa
mereka akses sendiri di handphone dan produk mereka mudah di pasarkan.
Seperti yang dikatakan oleh seksi perizinan dan non perizinan dinas perizinan
OSS ini baru berjalan sekitar bulan agustus 2019, sebenarnya OSS ini
peraturannya sudah ada ditahun 2018 tetapi baru bisa digunakan akhir-akhir
bulan 2019. Masih banyak pelaku usaha yang dulu nya mendaftar secara
manual tetapi tidak mengetahui adanya OSS ini yang sudah di launching kan
sudah cukup lama dan belum sepenuhnya online sampai saat ini. Semua ini
karena adanya proses transisi dari perizinan yang semuanya manual berubah
menjadi berbasis online dan pelimpahan sepenuhnya kedinas perizinan yang
menjadikan keharusan meminta rekomendasi dahulu. Jadi bisa dikatakan ini
masa perkembangan agar semua usaha yang dulu nya terdaftar secara manual
dapat terdaftar juga di sistem OSS agar pusat dapat melihat perkembangan
usaha di Indonesia karena sudah terintegrasi.
97
Wawancara dengan Supriadi, Pengusaha kripik tempe Kel. Sridadi Kec. Muara Bulian,
20 mei 2020.
88
C. Kebutuhan Pengembangan Perizinan Online Di Kabupaten Batang Hari
Untuk Masa Mendatang
Permasalahan dalam pengembangan perizinan online yang dikatakan
oleh bapak Andi Susanto, SE., MM sebagai berikut:
1) Kebijakan pusat yang selalu berubah dan memerlukan pengkajian dan
implementasi kebijakan baru dari daerah sehingga kebijakan pusat
tidak selalu dapat direalisasikan dengan baik;
2) Masih adanya perubahan versi OSS;
3) Belum semua layanan menggunakan sistem online, proses layanan
masih ada sebagian manual karena masih ada yang tidak singkron
antara OSS dengan sistem di PTSP;
4) Masih ada anggapan dan pemberitaan bahwa izin sulit dan adanya
konten negatif lain dari masyarakat terkait DPMPTSP;
5) Masih belum tercukupinya sarana dan prasarana di lingkup
DPMPTSP;
6) Target pelayanan online belum mencapai 100 % baru di terapkan
Agustus 2019 dari keluarkannya PP Nomor 24 Tahun 2018 Dan
PERBUB Nomor 76 Tahun 2018;
7) Sosialisasi kemasyarakat yang masih kurang98
Keberadaan layanan perizinan online yang disediakan oleh
pemerintah belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat
memberikan bukti bahwa masih ada kesenjangan dalam pembuatan
98
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, 2 maret
2020.
89
kebijakan maupun penerapan kebijakan publik itu sendiri. Pengembangan
layanan sebaiknya berfokus pada optimalisasi layanan yang ada dan juga
penambahan jenis perizinan yang mampu dilakukan secara online. Seperti
yang dikatakan oleh bapak Candra Irawan, ST., M.Sc beliau mengatakan:
“Kita sudah mempunyai aplikasi di link website Seri bulian
Perizinan.batangharikab,go.id, oss.go.id dan simbg.pu.go.id yang
bisa digunakan dan insyaallah ditahun 2020 sudah bisa digunakan
dengan lebih maksimal, nantinya agar masyarakat tidak bolak balik
kekantor-kantor izin Kesehatan itu nantinya diurus oleh satu pintu,
pelaku usaha cukup memberi keterangan alamat sejelas-jelasnya dan
no hp yang bisa dihubungi agar dinas kesehatan bisa memantau
kondisi usaha.”99
Selanjutnya yang dikatakan oleh bapak Andi Susanto SE.,MM beliau
mengatakan bahwa:
“Untuk stategi pengembangan sistem OSS ini DPMPTSP harus
memaksimalkan sosialisasi terhadap masyarakat seperti diadakannya
pelatihan pengurusan izin serta sosialisasi ke media massa sosmed
.”100
Konsep awal penyediaan layanan perizinan online yang akan
memudahkan pemohon untuk tidak perlu langsung datang ke kantor
DPMPTSP ternyata belum signifikan untuk Kabupaten Batang Hari. Urgensi
kesediaan pelayanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi terutama
layanan perizinan online bukan berdasarkan pada kendala jarak dan waktu
tetapi lebih kepada menyediakan layanan yang prima demi melayani
masyarakat dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pelayanan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi menawarkan bentuk pelayanan
99
Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
DPMPTSP Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020. 100
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I
DPMPTSP Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.
90
yang responsif, akuntabel, transparan, adanya bentuk partisipasi berdasarkan
ketentuan hukum, mengingat asas kesetaraan dan menyediakan layanan
yang efektif serta efisien yang seiring dengan konsep good governance. 101
Untuk menyikapi kebijakan pusat yang selalu serubah, respon daerah
terhadap kebijakan pusat harus disikapi melalui pengkajian dan telaah
mendalam untuk disesuaikan sehingga dapat di implementasikan daerah
dalam bentuk kebijakan atau aturan baru atau pendukung lainnya. Seperti
yang dikatakan oleh bapak Candra, ST., M.Sc yang mengatakan bahwa:
“Yang menyebabkan kami kesulitan itu ya regulasi-regulasi
peraturan yang terlalu sering, jadi kami kadang merasa bingung baru
mau melaksanakan sudah ada perubahan, ya kami manut saja lah
karena untuk menjadi lebih baik kami tentunya akan menyesuaikan
dan akan membuat layanan ini lebih efisien.”102
Pencapainan perizinan online yang belum sampai 100 % membuat
DPMPTSP harus banyak berbenah dengan diperlukankan inovasi yang
sejalan dengan pengembangan ekonomi digital dengan beberapa
penyesuaian terutama penggunaan layanan berbasis aplikasi untuk
menunjang tercapainya layanan online 100%. Dan itu semua harus di
lengkapi dengan sarana prasarana yang lengkap dan SDM yang baik.
Seperti yang dikatakan oleh bapak andi susanto, SE.,MM beliau
mengatakan bahwa:
“Iya dalam segi sarana prasana prasarana saya rasa masih kurang,
setiap pegawai telah ada computer masing-masing. Cuma perlu
ditambah lagi seperti didepan itu seharusnya ada layanan Komputer
yang lebih banyak khusus untuk pelaku usaha yang belum bisa
101
Charina Vertinia Budiarti dan Rini Rachmawati, “Persepsi Masyarakat Terhadap
Perizinan Online di Kota Yogyakarta”, hlm. 7. 102
Wawancara Dengan Candra Irawan, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang hari, 2 Maret 2020.
91
mendaftar kan sendiri, dan yang lebih bagus lagi adanya ruangan
khusus pendampingan seperti yang telah diterapkan di DPMPTSP
Jakarta jadi kita enak memandu nya. Jika itu sudah tercapai kita
akan membuka perizinan keliling agar lebih efisien lagi dan
mendekatkan kemasyarakat. Sebab kesuksesan pelayanan online
bukan dari SDM pegawainya saja tapi SDM dari pelaku usaha itu
juga penting.”103
Selanjutnya agar masyarakat luas khususnya pelaku usaha dapat
mengetahui adanya layanan Online Single Submission perlu adanya
sosialisasi, baik melalui pamflet yang disebarkan di jalan, melalui broadcast
layanan SMS, melalui radio, melalui baliho maupun spanduk, dan
sosialisasi kedinas terkait, menggunakan media sosial dan juga pengadaan
baliho di depan kantor Dinas Perizinan.104
Seperti yang dikatakan oleh bapak Andi susanto, SE.,MM yang
mengatakan bahwa:
“Dibuat sosialisasi berkala terhadap aturan dan pelayanan OSS ini
kesetiap kecamatan dan kelurahan di Batang Hari. Dan terus update
informasi terkait berita prestasi, inovasi dan peraturan dengan
media sosial baik radio, website, Instagram, facebook, dan lainnya.
Agar masyarakat tertarik akan pengurusan izin yang selama ini
dianggapnya itu rumit. Sebab bagi saya kalo hanya mengaploud
berita lewat website kita, saya kurang menjamin masyarakat
melihatnya.”105
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat
sebenarnya menyambut baik akan adanya sistem Online Single Submission
103
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, 2 maret
2020. 104
Charina Vertinia Budiarti dan Rini Rachmawati, Persepsi Masyarakat Terhadap
Perizinan Online di Kota Yogyakarta, hlm. 7. 105
Wawancara Dengan Andi Susanto, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Hari, 2 maret
2020.
92
ini karena lebih memudahkan mereka dalam hal pengurusan NIB dan surat
izin usahanya. Namun untuk pengembangan kedepannya DPMPTSP harus
lebih luas dalam hal bersosialisasi baik secara langsung maupun dimedia
sosial, pengadaan pelatihan bimbingan teknologi, serta membuat program
acara-acara bazar yang tentunya lebih memudahkan untuk bersosialisasi.
Dalam hal sarana dan prasarana harus lebih ditingkatkan dengan
penambahan ruang bimbingan pendaftaran OSS maupun ruang OSS
mandiri yang disediakan oleh DPMPTSP dengan penambahan komputer.
Serta terlaksananya sarana berbentuk mobilitas untuk menerapkan
perizinan keliling yang akan membuat program perizinan Online lebih
cepat dikenal masyarakat. Dengan demikian respon masyarakat akan
semakin baik adanya pelayanan perizinan online ini, sehingga mengubah
pemikiran masyarakat akan pentingnya pengurusan izin usaha untuk
mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan lebih berkembang,
serta pelayanan OSS pun menjadi efektif dan efisien.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Efektifitas peyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal
usaha kecil dan menengah berbasis online. Secara keseluruhan baik
keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program,
tingkat input dan output, dan pencapaian tujuan menyeluruh belum bisa
dikatakan efektif masih banyak kekurangan dari setiap servivice point
walaupun sudah diterapkan.
2. Persepsi pelaku usaha terhadap pelayanan perizinan berbasis online.
Pelayanan perizinan online banyak pelaku usaha yang tidak mengetahui
website DPMPTSP Kabupaten Batang Hari dan link website perizinan
online, pelaku usaha lebih memilih mendatangi langsung kantor DPMPTSP
dari pada melihat website, bahkan ada yang mengenal perizinan dari orang
ketiga.
3. Kebutuhan pengembangan perizinan online di Kabupaten Batang Hari untuk
masa mendatang yaitu : ( mensingkronkan kebijakan regulasi pusat dan
daerah. (2) menerapkan pelayanan online pada setiap service point. (3)
melakukan pemerataan sosialisasi baik langsung maupun melalui media
social, Radio, Spanduk, untuk meningkatkan pengetahuan Pelaku Usaha. (4)
Manambah sarana-prasarana, ruang khusus pendampingan OSS maupun
OSS mandiri, serta adanya perizinan keliling.
94
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya DPMPTSP lebih cepat memproses semua pelayanan agar bisa
semua secara online karena sudah ada perintah dari pusat akan Lembaga
OSS ini.
2. Hendaknya mengurangi rekomendasi-rekomendasi untuk melakukan oss
ini yang membuat pelaku usaha merasa rumit. Cukup melengkapi fitur
dalam aplikasi dengan menambahkan detail usaha yang pemohon
inginkan.
3. Hendaknya dalam kusioner IKM lebih ditambah lagi orangnya agar selalu
ada orang baru yang menilai apakah perizinan ini memuaskan atau
sebaliknya.Lebih meningkatkan transparansi kepada masyarakat agar
selalu mendapatkan nilai baik dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan
Aplikasinya, Jakarta: Sinar Grafika, 2018.
Amiril Hadi Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,
1998.
Bambang Agus Sumatri, Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) : Pengembangan, Teori dan Praktek, Kediri:
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri , 2017.
Khoirul Anwar dan Asianti Oetojo S, Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi
Pemerintah di Era Otonomi Daerah, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004.
Lembaga OSS, Petunjuk Teknis Pengisian Mikro dan Kecil (Online Single
Submission V1.1), November 2019.
Mohammad Ali, “Strategi Penelitian Bidang Sosial”, Bandung: Angkasa, 1985.
Nara Sima Murti , Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
(Online Single Submission) Bersadasarkan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 24 Tahun 2008.
Noorsyamsa Djamara, dkk., Standar Pelayanan Publik: Langkah-Langkah
Penyusunan, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2009.
Salim HS dan Budi Sitrisno, Hukum Investasi di Indonesia, PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta, 2008
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi: Syariah Press,
2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta,
2012
UNDP, Indonesia Human Development Report 2011, Jakarta: UNDP, 2002. Ika
Ruwaina, “Efektivitas Kebijakan Single Submission Dalam Pelayanan
Perizinan Berusaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Jawa Tengah”, Skripsi: Universitas Negeri Semarang, 2019.
Devi Haetanti, “Analisis Faktor-Faktor Dalam Efektivitas Kinerja Pelayanan Pada
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tanjung Pinang”, Tesis:
Universitas Terbuka Jakarta, 2013.
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penananaman Modal
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 20 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik.
Peraturan Pemerintah RI No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari No. 3 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal.
Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 3 Tahun 2014
Peraturan Bupati Batang Hari No. 76 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Perizinan dan Non peizinan Secara Elektronik Pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang
Hari.
C. Jurnal Terkait
Hasyim Hasanah, “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Pengumpulan
Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial)”, Jurnal at-Taqaddum, Vol.8.No.2, Juli
2016.
K.R. Soegijono, “Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan data”,
Jurnal Media Litbangkes Vol. III. No. 01,1993.
Jaidan Jauhari, Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Dengan Memanfaatkan E-Commerce, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya, Jurnal Sistem Indormasi (JSI) Vol. 2 No. 1, April
2010.
Marlina, “Efektivitas Sistem Perizinan Online dan Tracking Sistem (SPOTS) Pada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Siak”, Jurnal Jom FISIP Vol. 4. No. 2, Oktober 2017.
Tiyas Vela Erdina, Dyah Hariani, Analisis Efektivitas Oeganisasi Dalam Program
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan
GunungPati Kota Semarang, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.
Vina Savinatunazah, “Efektivitas Pelayanan perizinan berbasis Online Di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ciamis”,
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh.
D. Lain-lain
http://dpmptspbatangharikab.go.id. Diakses 22 Januari 2020.
https://www.artikelsiana.com/2019/08/pengertian-efektivitas-kriteria-aspek-
contoh-efektivitas-kriteria-aspek-contoh-efektivitas.html.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_menengah. Diakses 16 Januari
2020.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/layanan_elektronik. Diakses 16 Januari 2020.
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektivitas-kerja-definisi-faktor.html.
Diakses 18 Januari 2020.
https://nasional.kontan.co.id/news/ini-sanksi-daerah-yang-tak-layani-online-
single-submission-oss. Diakses 12 Mei 2020.
https://jambi.tribunnews.com/2019/07/24/angka-investasi-di-batanghari-pada-
2019-ini-sudah-over-target-dari-yang-ditentukan. Diakses 22 januari 2020.
DAFTAR INFORMAN
No Nama Informan Jabatan/Pekerjaan
1 Andi Susanta, SE., MM Seksi Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan I
2 Candra Irawan, ST.,M.Sc Seksi Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan II
3 Puspa Ayu Staf KOPERINDAG
4 Zulaikah Pengusaha Makanan Ringan
5 Yunia Pengusaha Aneka Kue Kering
6 Endang Fitriati Pengusaha Kue Basah dan Kering
7 Supardi Pengusaha Kripik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Wawancara dengan Seksi perizinan dan non perizinan I
Wawancara dengan Seksi perizinan dan non perizinan II
CURRICULUM VITAE
Identitas Diri
Nama : Khoriq Atus Sholihah
NIM : SIP 161489
Tempat/Tgl. Lahir : Muara Bulian, 18 Mei 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah : O
Alamat : Jln. Gajah Mada, RT. 06/ RW. 02, Kel. Teratai, Kec.
Muara Bulian.
Pekerjaan : Mahasiswa
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
No. HP : +6282251832685
Email : [email protected]
Orang Tua
Nama Ayah : Sofwan bin Efendi
Nama ibu : Maryamah binti Sukarmen
Riwayat Pendidikan
NO JENJANG PENDIDIKAN TEMPAT TAHUN
1 SDN 34/1 Teratai Kabupaten Batang hari, Muara
Bulian 2005-2010
2 SMPN 21 Batang Hari Kabupaten Batang hari, Muara
Bulian 2010-2013
3 SMAN 6 Batang Hari Kabupaten Batang hari, Muara
Bulian 2013-2016
4 S.1 UIN STS JAMBI Muaro Jambi 2021