bertanggung jawab dalam Pertemuan ASEAN
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of bertanggung jawab dalam Pertemuan ASEAN
IMPELEMENTASI AFTA
TANTANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDONESIA
Oleh Ratna Shofi Inayati
Abstract
Regional economic integration underAFTA can provide an important building blockfor the establishment ofan ASEAN Economic Community AEC The establishment ofan AEC requires afreeflow ofgoods and servicesamong member countries A successful AFTA is vitalfor maintaining regionalpeace and security which is essential for long term ASEAN economic progress Significant progress has been made already in the implementationof their tariff reduction commitment under AFTA However the second phase of economic integration removeor harmonization ofNon TariffBarrier s NTB poses a more challenging and difficult task due mainly to thesignificant differences that exist among each countries in terms ofeconomic development national priorities andlevels ofefficiency
Krisis finansial Asia pada tahun 1997 1998
secara signifikan telah mempengaruhi kemajuan
ekonomi yang dialami oleh negara negaraASEAN dan mengembalikannya pada tahap yangtelah dicapai pada dekade yang lalu Serangantragis pada 11 September 2001 perang Irak danmerebaknya wabah SARS semakin memperparah
dampaknya terhadap liberalisasi perdagangan danintegrasi ekonomi yang lebih besar sebagaimanayang ingin dicapai melalui ASEAN Free TradeArea AFTA
Pembentukan AFTA sebagai kelompok
ekonomi regional tidak bertentangan dengan
sistem perdagangan global sistem GATT yangada tetapi justru akan menunjang secara komplementer sistem global tersebut Berdasarkan pasal
XXIV GATT negara anggota diperkenankan
membentuk suatu wilayah perdagangan bebas
free trade area dan suatu customs union atas
dasar aturan aturan khusus yang tidak merugakannegara negara di luar wilayah tersebut
Di tingkat regional pelaksanaan AFTA
diawasi dikoordinasi dan dikaji ulang olehDewan AFTA AFTA Council yang anggotanyaterdiri atas para Menteri Perdagangan ASEAN
yang dalam tugasnya dibantu oleh PejabatSenior Ekonomi ASEAN SEOM Dewan AFTA
bertanggung jawab dalam Pertemuan ASEANEconomic Minister AEM serta discrahi tugas
untuk membantu mencari penyelesaian terhadap
berbagai sengketa perdagangan yang terjadi diantara negara negara ASEAN
AFTA merupakan wujud dari kesepakatan
dari negara negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasanregional ASEAN dengan menjadikan ASEAN
sebagai basis produksi dunia serta menciptakan
pasar regional bagi 500 juta penduduknya AFTA
dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi
KTT ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992
Di samping faktor eksternal negara negaraASEAN masih berkomitmen terhadap visi untukmengubah ASEAN menjadi kelompok ekonomi
yang terintegrasi dalam kerangka kerja samaASEAN Economic Community AEC KomunitasEkonomi ASEAN Komunitas Ekonomi ASEAN
sebagai salah satu pilar Komunitas ASEAN
ASEAN Community telah disepakati pada KTTke 9 ASEAN di Bali tahun 2003 Konsep Komunitas Ekonomi ASEAN AEC berlandaskan
pada ASEAN Vision 2020 yang mendambakan
ASEAN yang lebih terintegrasi secara ekonomiyakni sebagai A stable prosperous and highlycompetitive ASEAN Economic Region in which
there is a free flow of goods services and
invesments a freer flow of capital aquitable
economic development and reduced poverty andsocio economic disparities 96
Komunitas Ekonomi ASEAN bertujuan
untuk menciptakan pasar tunggal dan basis
produksi yang ditandai dengan bebasnya aliranbarang jasa investasi tenaga kerja terampil danperpindahan barang modal secara lebih bebasKTT juga menetapkan sektor sektor prioritas
yang akan diintegrasikan yaitu produk produkpertanian otomotif elektronika perikanan
produk produk turunan dari karet tekstil dan
pakaian produk produk turunan dari kayu
transportasi udara e ASEAN ITC kesehatan
dan pariwisata Dalam perkembangannya pada
2006 jasa logistik dijadikan sektor prioritas yangke 12 97
Integrasi ekonomi yang diserukan pemimpinASEAN bukanlah pada tingkat integrasi se
bagaimana diwujudkan di Uni Eropa dewasa
ini dan bukan pula sekadar menjiplak langkah
langkah yang ditempuh komunitas ekonomi diEropa Bahkan saat KTT di Bali tahun 2003 para
pemimpin ASEAN menekankan bahwa integrasi
ekonomi yang hendak dicapai tidak akan menggiring ASEAN menjadi suatu unifikasi politiksehingga tidak akan ada institusi supranasional
seperti Komisi Eropa European Comission
Selaku ketua Eminent Persons Group EPG 98Tan Sri Musa Hitam yang juga bekas wakil perdana menteri Malaysia juga mengatakan Since
visiting EU I ve become more conservative withASEAN because we learned that the EU is not
that good an organization that can be transferred
to ASEAN
Uni Eropa merupakan contoh keberha
silan integrasi regional namun bila ASEAN
menempuh proses yang sama belum tentuakan mencapai hasil akhir yang sama Kondisilingkungan dan motivasi politik ketika Uni
Eropa mulai berintegrasi berbeda dengan kondisi
yang dihadapi ASEAN Lingkungan ekonomi
96 ASEAN Vision 2020 Kuala Lumpur 1997 hlm 3
97 ASEAN Secretariat ASEAN Economic Blueprint dalam
Roadmap for an ASEAN Community 2009 2015 JakartaASEAN Secretariat 2009 hlm 19
EPG terdiri atas 10 warga terhormat ASEAN yang di antaranya adalah bekas diplomat menteri luar negeri dan presiden
yang dibentuk pemimpin ASEAN saat KTT ASEAN ke 11 diKuala Lumpur tahun 2005 Kelompok ini bertugas mengeva
luasi dan memberi rekomendasi bagi arah ASEAN ke depan
1
internasional yang sangat terbuka dewasa inijuga berbeda dengan situasi di tahun 1950 an
Tingkat ekonomi anggota yang tergabung dalamkerja sama regional Uni Eropa lebih seragam
dibanding tingkat ekonomi anggota ASEANyang bervariasi yaitu dari ekonomi yang sudahmaju ekonomi tahap transisi sampai ekonomi
yang kurang berkembang Demikian pula dengancorak politiknya Perbedaan karakter ini perlu
menjadi pertimbangan dalam mempelajari proses
integrasi di Eropa sehingga ASEAN bisa
menetapkan langkah langkah apa yang cocokditempuh untuk mencapai bentuk komunitas di
kawasan Asia Tenggara
Tujuan akhir dari Komunitas Ekonomi
ASEAN bukan membentuk keseragaman sistem
bea cukai custom union seperti European
Economic Community di tahun 1950 an Padaprinsipnya keseragaman bea cukai adalah di
mana sekelompok negara sepakat menghapuskan
hambatan perdagangan di antara mereka dan
menetapkan kebijakan satu tarif untuk perda
gangan dengan negara bukan anggota Tahapini adalah satu tingkat integrasi di atas kawasan
perdagangan bebas Kawasan perdagangan
bebas seperti AFTA ASEAN Free Trade Area
menyepakati harmonisasi tarif di antara anggo
tanya tetapi masing masing bebas menentukantarif untuk berdagang dengan bukan anggotaSalah satu keuntungan sistem bea cukai yangseragam adalah biaya transaksi menjadi rendah
Biaya transaksi antar batas negara ini seringmenjadi penghambat perdagangan yang mestinya
lebih mungkin dihindari antarnegara tetangga
daripada antar negara yang berjauhan Namunpenghapusan biaya transaksi ini prosesnya alnat
sulit walaupun dilakukan antarnegara tetangga
Sebagai contoh Uni Eropa memerlukan waktu
dari 1957 sampai pertengahan 1990 an untuk
mencapai tahap invisible borders dan itupun barumencakup sebagian anggotanya 99 Mengingatmasih adanya perbedaan tingkat pembangunan
dan derajat keterbukaan sistem ekonomi di antara
anggota ASEAN maka relatif sulit bagi ASEAN
untuk mencapai tahap keseragaman bea cukaidalam jangka waktu pendek Jadi Komunitas
99Yasmin Sungkar Dari Kerja lama Regional menuju Komuni
tas Ekonomi ASEAN dalam Rama Shofi Inayati Ed Menuju
Komunitas ASEAN dari State Oriented ke People Oriented
Jakarta P2P LIPI 2007 hlm 100
Ekonomi ASEAN benar benar memerlukan
keberhasilan dari program integrasi ekonomi
yang telah dicapai dewasa ini Oleh karenanyainisiatif inisiatif yang sudah ada bagi liberalisasi perdagangan dan investasi yang lebih luasmerupakan building blocks yang penting bagipembangunan pasar dan landasan produksi tunggal sebagai sasaran akhir Komunitas Ekonomi
ASEAN atau AEC
Tulisan ini akan membahas kemajuan dalam
pelaksanaanAFTA serta mengevaluasi tantangan
dan hambatan yang dihadapi oleh negara anggotaASEAN dalam proses implementasinya dan
pengaruhnya terhadap Indonesia Akan dibahaspula kekuatan dan kelemahan Indonesia sebagai
salah satu negara ASEAN dalam mempersiapkan
perdagangan bebas AFTA serta kondisi usaha
kecil dan menengah UKM
Implementasi AFTA
Pada saat pendiri ASEAN memutuskan untuk
membentuk AFTA pada 1992 hal itu berarti
merupakan langkah untuk integrasi ekonomi
yang lebih besar dan sebagai suatu instrumenuntuk membuat perekonomian mereka lebih
kompetitif secara internasional regional dan
nasional Pengintegrasian ekonomi di ASEAN
selalu dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi
kan wilayah ini sebagai suatu landasan produksi
yang menarik bagi perusahaan perusahaandalam dan luar negeri Dengan memaksimalkan
komplementaritas di antara negara negara anggota dalam rangka untuk mencapai economies
of scale dan menjadikannya sebagai produsenproduk yang efisien ASEAN bertekad untukmenjadi suatu landasan produksi tunggal yangberdaya tarik besar bagi arus masuk investasi
asing langsung foreign direct investment FDISuatu landasan produksi yang terintegrasi akanmemberikan kesempatan yang lebih besar bagipembagian kegiatan industri di ASEAN dan
dengan demikian menciptakan efisiensi bagi
industri yang lebih besar serta cost competitiveness dalam rangkaian pilihan produk dan jasa
yang lebih besar pula oo
ioo CPF Luhulima Unsur unsur Dasar Pembentukan Masyarakat ASEAN dalam Ratna Shofi Inayati Ed Menzju
Komunitas ASEAN dari State Oriented ke People Oriented
Jakarta P2P LIPI 2007 hlm 62
Tujuan akhirAFTA ialah meningkatkan daya
saing kawasan regional sebagai basis produksiuntuk pasar dunia Bagi negara negara ASEAN
tercapainya AFTA bukanlah suatu tujuan akhir
melainkan sebagai langkah persiapan untuk
bisa bersaing dalam menghadapi globalisasiekonomi Pada kenyataannya perkembangan di
luar ASEAN baik di Asia maupun tingkat dunia
selalu menjadi faktor eksternal yang mendorongpercepatan terciptanya kawasan perdagangan
bebas
Setelah beberapa tahun kemudian walaupun
terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkatkemajuan ekonomi dan perbedaan tingkat kesiapan menghadapi kekuatan global dan kompetisi
regional kemajuan yang signifikan telah tercapaidalam bidang reformasi tarif liberalisasi dalaminvestasi mendahului alokasi FDI yang lebihefisien dan berhasil menarik anggota baru untuk
bergabung Faktor faktor tersebut besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi yangberlanjut serta dinamisme di kawasan setidaknya
sebelum krisis finansial Asia 1997
Diperluasnya keanggotaan ASEAN menjadi
sepuluh negara menyebabkan semakin besarnya
kesenjangan ekonomi di antara negara ASEAN
lama dan ASEAN yang baru Untuk mengakomodasikan hal tersebut disepakati perbedaan
batas waktu untuk penerapan AFTA terhadapanggota ASEAN lama Brunei Darussalam
Filipina Indonesia Singapura dan Thailand
dengan mempercepat jadwal penurunan tarif
yang semula tahun 2003 menjadi tahun 2002sedangkan anggotabaruASEAN seperti Vietnam
tahun 2006 Laos dan Myanmar tahun 2008 dan
Kamboja 2010
Salah satu langkah penting ke arah perdagangan bebas adalah liberalisasi perdagangan
melalui penghapusan hambatan tarif dan
non tarif di antara anggota ASEAN Untuk
mengimplementasikan kesepakatan penurunan
tarif secara bertahap ASEAN menetapkan skemaCommon Effective Preferential Tariff CEPTCEPT adalah program tahapan penurunan
tarif dan penghapusan hambatan non tarif yangdisepakati bersama oleh negara negaraASEAN
W
Produk CEPT diklasifikasikan kedalam 4 daftar
sebagai berikut 101
i Inclusion List IL yaitu daftar yang berisiproduk produk yang memenuhi kriteriajadwal penurunan tarif tidak ada pembatasan
kuantitatif hambatan non tarifnya harus
dihapuskan dalam waktu 5 tahun
ii General Exception List GEL yaitu daftar
produk yang dikecualikan dari skema CEPToleh suatu negara karena dianggap pentinguntuk alasan perlindungan keamanan na
sional moral masyarakat kehidupan dan
kesehatan manusia binatang atau tumbuhannilai barang barang seni bersejarah atauarkeologis Ketentuan mengenai General
Exceptions dalam perjanjian CEPT konsisten
dengan Artikel X dari General Agreement
on Tariffs and Trade GATT Produk yangtermasuk di sini contohnya senjata amunisi
narkotika dan semacamnya
iii Temporary Exclusions List TEL yakni
daftar yang berisi produk produk yangdikecualikan sementara untuk dimasukkan
dalam skema CEPT Produk produk TEL
barang manufaktur harus dimasukkan kedalam IL paling lambat 1 Januari 2002Produk produk dalam TEL tidak dapat
menikmati konsensi tarif CEPT dari negara
anggotaASEAN lainnya Produk dalam TEL
tidak ada hubungannya sama sekali dengan
produk produk yang tercakup dalam ketentuan General Exceptions
iv Sensitive List yaitu daftar yang berisi produkproduk pertanian bukan olahan unprocessed
agriculturalproducts UAP Produk produk
pertanian bukan olahan adalah bahan baku
pertanian dan produk produk bukan olahan
yang tercakup dalam pos tarif 1 24 dariHarmonized System Code HS dan bahan
baku pertanian yang sejenis serta produkproduk bukan olahan yang tercakup dalampos pos tarif HS produk produk yang telahmengalami perubahan bentuk sedikit diban
ding bentuk asalnya Produk dalam SL harusdimasukkan kedalam CEPT dengan jangka
waktu untuk masing masing negara ialahbagi Brunei Darussalam Indonesia Ma
laysia Filipina dan Thailand tahun 2003
101 www aseansec org 15071 htm diakses pada 4 Oktober2010
62
Vietnam tahun 2013 Laos dan Myanmar
tahun 2015 Kamboja tahun 2017 Produk
yang termasuk di sini misalnya beras gulaproduk daging gandum bawang putih dancengkeh
Apabila suatu negara belum siap untukmenurunkan tarif produk manufaktur maka ada
penundaan tetapi bersifat sementara Keteran
gan mengenai hal ini diatur dengan Protocol
Regarding the Implementation ofCEPT SchemeTemporary Exclusion List Yang termasukdalam CEPT adalah semua produk manufaktur
termasuk barang modal dan produk pertanianolahan serta produk produk yang tidak termasukdalam definisi produk pertanian produk produk
pertanian sensitive dan highly sensitive dikecualikan dari skema CEPT Skema CEPT yangdiintrodusir pada 1993 guna mengeliminasi tarif
impor intra ASEAN sudah selesai ASEAN 6 dan
Vietnam telah menurunkan kewajiban terhadapsemua produk menjadi 0 5 ASEAN 6 menge
liminasi kewaj iban terhadap semua produk pada 1Januari 2010 kecuali untuk Limited Sensitive and
Highly Sensitive UnprocessedAgricultural Products Indonesia dan Filipina telah menawarkan
konsesi untuk beras dan gula Dispensasi khusus
telah diberikan kepada kedua negara itu untuk
menerapkannya terhadap produk produk tersebutpada 2015 Kamboja Laos dan Myanmar juga
telah menerapkan semua produk ke dalam
skema CEPT kecuali untuk 102 54 macam tarif
dari Kamboja 203 macam tarif dari Laos dan
27 macam tarif dari Myanmar Produk produk
ini masih ditempatkan di dalam Daftar Sensitif
mereka Produk produk tersebut akan dialihkan
ke dalam skema CEPT selambat lambatnya pada
1 Januari 2008 untuk Laos dan Myanmar serta 1
Januari 2010 untuk Kamboja
Dalam rangka memperlancar implementasi
Skema CEPT AFTA khususnya untuk menggerakkan sektor swasta telah dibentuk Unit
AFTA di Sekretariat ASEAN Sementara itu
di bawah Senior Economic Official MeetingSEOM dibentuk Kelompok Kerja CEPT AFTA
yang menangani aspek aspek teknis CEPT AFTAseperti jadwal penurunan tarif pemindahan
produk produk dari Temporary ExclusionList TEL ke dalam Inclusion List IL serta
1021bid
piranti hukum untuk pemberlakuannya Legal
Enactment Kelompok Kerja tersebut kemudian
diubah namanya menjadi Coordinating Committeon CEPT for AFTA CCCA guna menangani
masalah masalah dalam implementasi CEPT
terutama dari segi kepabeanan 103
Aturan pengamanan safeguard measures
dalam CEPT AFTA diatur dalam Pasal 6 dari
Perjanjian CEPT yaitu apabila implementasi
skema CEPT mengakibatkan impor dari suatu
produk tertentu meningkat sampai pada suatu
tingkat yang merugikan sektor sektor atau industri industri yang memproduksi barang sejenismaka negara anggota pengimpor dapat menunda
pemberian konsensi untuk sementara sebagai
suatu tindakan darurat Penundaan tersebut
harus konsisten dengan Pasal XIX dari General
Agreement on Tariffs and Trade GATT Negara
anggota yang mengambil tindakan darurat tersebut di atas mesti menotifikasi segera kepada
Dewan AFTA melalui ASEAN Secretariat serta
mengkonsultasikan tindakan tersebut dengan
negara anggota lain yang terkait oa
Di tingkat nasional unit AFTA dipegangoleh Direktorat Jenderal Kerj a sama PerdaganganInternasional Departemen Perdagangan RI yangmempunyai fungsi 105 i mempersiapkan produk
produk yang akan dimasukkan dalam InclusionList IL Temporary Exclusion List TEL Sensitive List SL dan General Exception Lists GEL
Jadwal Penurunan Tarif dan Penyusunan CCEM
CEPT Concessions Exchange Manual dalam
rangka implementasi CEPT AFTA Unit ini juga
menjamin pelaksanaan langkah langkah yangdiperlukan untuk pengesahan dan implementasi
penurunan tarif ii Menampung pertanyaan dankeluhan yang muncul dari masvarakat terutamakalangan swasta dan sebagai saluran komunikasi
dengan lembaga lembaga pemerintah di masing
masing negara
Kemajuan AFTA dewasa ini telah terbentuk
secara signifikan di mana negara negara
anggota ASEAN telah membuat langkah maju
dalam menurunkan tarif intra regional melalui
103 http www depdag go idfiles pzrblikasi djk ipi afta htmdiakses pada 5 Oktober 2010
Io4lbid
ins Direktorat Jenderal Kerja sama ASEAN ASEAN SelayangPandang Jakarta Departemen Luar Negeri 2007 hlm 46
mekanisme CEPT for AFTA Tabel di bawah
menggambarkan persentase dalam CEPT
Sampai saat tulisan ini dibuat tercatat 99 4
produk yang masuk dalam daftar IL untuknegara negara ASEAN 6 Brunei Darussalam
Indonesia Malaysia Filipina Singapura dan
Thailand telah diturunkan tarifnya menjadi
sekitar 0 5 Hingga tahun 2006 rata rata
CEPT ASEAN 6 adalah 1 74 CLMV 4 65
Sejumlah 63 42 produk yang ada dalam ILtarifnya sudah dihapus dan rata rata tarif di
ASEAN sudah semakin menurun dari 2 58
pada tahun 2007 menjadi 1 95 pada tahun
2008106 Negara negara CLMV juga tidak ketinggalan jauh dalam pelaksanaan komitmen CEPT
di mana produk yang masuk dalam IL meningkatdari 52 di tahun 2000 menjadi 97 3 di tahun
2007 dan 66 dari produk produk tersebut telah
memiliki tarif antara 0 5 Untuk ASEAN 6
jumlah produk dalam IL yang tarifnya sudah0 meningkat tajam pada tahun 2003 sekaligus
menandai dimulainya AFTA Pada tahun 2007
produk dalam IL ASEAN 6 yang tarifnya sudah0 sudah mencapai 71 5 sedangkan CLMV
baru mencapai 17 107 Dari data tersebut terlihat
bahwa liberalisasi tarif secara relatif sudah
menunjukkan kemajuan yang berarti sehinggadalam menuju integrasi ekonomi 2015 ASEAN
harus lebih fokus pada penghapusan hambatan
non tarif secara penuh
Untuk memperbaiki dan memperkuat aturan
aturan pelaksanaan skema CEPT agar menjadi
lebih menarik bagi para pebisnis dan investor
potensial di kawasan CEPT Rules ofOrigin sertaOperational Certification Procedures telah dire
visi dan mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2004
Hal hal yang disempurnakan adalah 108 i metodestandar penghitungan lokal ASEAN content ii
prinsip prinsip penentuan biaya dari ASEANserta pedoman untuk metodologi penghitungan
biaya iii perlakuan terhadap barang barangatau material lokal locally proeured iv
perbaikan terhadap proses verifikasi termasuk
verifikasi langsung on site verification
Joint Media Statement of the Forthieth ASEAN EconomicMinisters AEM Meeting Singapura 25 26 Agustus 2008
ASEAN Community in Figures 2008 Jakarta ASEANSecretariat 2008 hlm 23 24
108Ibid
Tabel 1 Persentase Tarif untuk ASEAN di dalam Paket CEPT
Negara Persentase Total
Brunei Darussalam 71 63 28 37 100
Indonesia AHTN 2007 66 48 33 52 100
Malaysia 81 42 18 58 100
Filipina 50 30 49 70 100
Singapura 100 00 100
Thailand AHTN 2007 54 37 45 63 100
ASEAN 6 71 54 28 46 100
Kamboja 3 5 79 94 21 100
Laos 6 28 93 72 100
Myanmar 3 44 96 56 100
Vietnam 52 06 47 94 100
CLMV23 17 011 82 991 100
Total ASEAN 49 67 50 33 100
Sumber ASEAN Secretariat July 2007
Sebagai catatan produk produk GE diperkirakan sudah termasuk CEPT MFN dan TEL terakhir diperkirakan
sudah termasuk CEPT MFN
Perdagangan barang intra ASEAN dalampenghapusan tarif harus mengikuti jadwal dan
komitmen yang sudah ditetapkan dalam CEPTAFTA Agreement dan protokol yang relevanlainnya Ada empat langkah yang harus ditempuhdalam penghapusan tari 109 i Menghapus paj akimpor semua produk kecuali untuk produk yangmasuk daftar sensitif dan sangat sensitif pada
tahun 2010 bagi ASEAN 6 dan 2015 bagi CLMV
ii Menghapus pajak impor untuk produk yangdikategorikan Sektor Integrasi Prioritas pada
tahun 2007 bagi ASEAN 6 dan pada tahun 2012
bagi CLMV iii Memasukkan sisa produk yangberada dalam daftar sensitif ke dalam skema
CEPT dan menurunkan tarifnya menjadi 0 5
pada Januari 2010 bagi ASEAN 6 dan Januari
2013 bagi Vietnam Januari 2015 bagi Laos dan
Myanmar serta Januari 2017 bagi Kamboja
iv Memasukkan produk produk yang beradadalam daftar perkecualian umum sesuai dengan
kesepakatan CEPT
Terbentuknya AFTA memberikan insentif
dalam bentuk pengurangan dan eliminasi
109 ASEAN Economic Blueprint dalam Roadmap for anASEAN Community 2009 2015 Jakarta ASEAN Secretariat2009 hlm 22 23
M
penghapusan hambatan hambatan non tarif
serta perbaikan terhadap kebijakan kebijakanfasilitas pedagangan Dalam perkembangannya
AFTA tidak hanya difokuskan pada liberali
sasi perdagangan barang tetapi juga terhadapperdagangan jasa dan investasi Pada awal
berdirinya ASEAN mencurahkan perhatian
nya untuk membangun rasa saling percaya
Confidence Bulding Measure itikad baik danmengembangkan kebiasaan secara terbuka dan
dinamis di antara sesama anggotanya
Komunitas ekonomi dapat diwujudkan
dengan baik apabila integrasi terpenuhi di semua
sektor ekonomi Namun untuk melaksanakannya
ASEAN menghadapi tantangan yang sangat besarsehingga sebagai katalisator ekonomi regional
pada tahap awal dipilih 12 sektor prioritas 110Kedua belas sektor tersebut yang paling diminatianggota ASEAN dan menjadi tempat mereka
untuk bersaing satu sama lain Gagasannya adalah jika sektor sektor ini diliberalisasikan secara
10 Ke 12 sektor prioritas integrasi ekonomi AFTA adalahelektronika e ASEAN peralatan ICT healthcare produk
berbasis kayu otomotif produk berbasis karet tekstil dan pro
duk tekstil produk berbasis pertanian perikanan transportasi
udara pariwisata dan logistik
penuh sektor sektor ini akan berintegrasi dan
masing masing anggota ASEAN akan mengembangkan keunggulan sektor sektor ini dengan
menarik investasi dan perdagangan di dalam
ASEAN contohnya dengan saling melakukanoutsourching serta membantu mengembangkan
produk poduk buatan ASEAN Selain itu
pengembangan juga dilakukan terhadap sektorprioritas pangan pertanian dan kehutanan
Dalam implementasinya perdagangan bebas
harus memperhatikan beberapa aspek yangmemengaruhi yaitu dimulai dengan meneliti
mekanisme perdagangan prinsip sentral darikeuntungan komparatif comparative advantage
pro dan kontra di bidang tarif dan kuota serta melihat bagaimana berbagai jenis mata uang atauvaluta asing diperdagangkan berdasarkan kurstukar valuta asing Sebagai contoh keuntungandari keanggotaan AFTA adalah sebagai berikut
Vietnam menjual sepatu ke Thailand Thailand
menjual radio ke Indonesia dan Indonesia me
lengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit
ke Vietnam Melalui spesialisasi bidang usahatiap bangsa akan mengonsumsi lebih banyakdibanding yang dapat diproduksinya sendiri Namun dalam konsep perdagangan tersebut tidakada hambatan tarif bea masuk 0 5 maupun
hambatan non tarif bagi negara negara ASEAN
melalui skema CEPT AFTA Oleh sebab itu
dalam melakukan pedagangan sesama anggota
biaya operasional mampu ditekan sehingga akan
menguntungkan Sebagai catatan AFTA 2002
hanya mencakup pembebasan arus perdaganganbarang Mengenai kebebasan keluar masuk sektorjasa atau liberalisasi sektor jasa misalnya arus
perpindahan tenaga di negara negara ASEAN
diatur sendiri dengan kesepakatan yang disebutASEAN Framework Agreement on Services
AFAS di mana liberalisasinya ditargetkan
tercapai pada tahun 2015
Tantangan dalamAFTAantara lain lambatnya
kemajuan penghapusan non tarifdan ini disadari
oleh para menteri ekonomi negara anggota
ASEAN Dengan perkembangan implementasi
AFTA yang cukup pesat diperlukan perhatianyang serius untuk menghapus hambatan non tarifyang dianggap tidak perlu dan tidak beralasanlagi untuk dipertahankan Setiap negara anggota
Kompas 11 Juni 2002
didesak untuk menyelesaikan proses pemeriksaan
hambatan non tarif pemberitahuan prosedur
lisensi impor dan saling mnginformasikanhambatan non tarif negara lain Selanjutnya
diharapkan adanya rekomendasi atas batas akhir
penghapusannya menjelang pertemuan AFTACouncil berikutnya
Keterlibatan sektor swasta dalam usaha
mempercepat penghapusan hambatan non tarif
diakui cukup penting Oleh karena itu kelompokbisnis diminta memberitahukan hambatan non
tarif yang dihadapi dalam menj alankan usahanyadi kawasan ASEAN Negara anggota seperti
Singapura Brunei Darussalam dan Malaysia
telah mencapai target mereka yaitu menghapus
tarif menjadi 0 bagi 60 produk yang masuk
dalam inclusion list Thailand mencapai target
tahun 2002 dan Indonesia tahun berikutnya
meskipun sebenarnya sudah lebih dari 56
produk dalam IL yang tarifnya 0 Adapun
Filipina sebagian besar produknya hanya 1
tarifnya dan masih mengalami hambatan legal
dalam memenuhi komitmennya namun berusaha
keras mencapai target tersebut
Sebagian negara anggota ASEAN telah
mengambil peran sebagai koordinator untuk
sektor tertentu antara lain Indonesia adalah
koordinator sektor otomotifdan produk berbasis
kayu Setiap sektor prioritas mempunyai petajalan yang mengombinasikan inisiatifkhusus persektor dengan inisiatif umum yang berlaku bagisemua sektor Indonesia pada mulanya bukanlah
peringkat pertama Indonesia menguasai 23 1
sedangkan Malaysia 26 dan Thailand 33 7
tetapi ke depan Indonesia akan bisa pada posisi
nomor satu maka Indonesia dianggap mampumenjadi koordinator sektor otomotif Namun
demi kepentingan nasional mereka Malaysia dan
Thailand lebih menonjolkan produk otomotif na
sionalnya Jadi political will dari masing masinganggota harus lebih tinggi supaya pengembangan
perdagangan ASEAN bisa tercapai untuk terwu
judnya Komunitas Ekonomi ASEAN
Tantangan Utama AFTA
Di dalam pelaksanaannya AFTA masih menemui
berbagai kendala yang menghambat terciptanya interdependensi saling menguntungkanantarnegara anggota Hal ini mengakibatkan
65
perdagangan intra ASEAN begitu pula in
vestasi antarnegara ASEAN dianggap tidakbanyak mengalami kemajuan Akibatnya dapat
dilihat lemahnya upaya negara negara anggota
untuk memanfaatkan mekanisme yang telahditetapkan untuk menyelesaikan permasalahan
permasalahan intra ASEAN Kendala itu juga
disebabkan oleh kekurangselarasan antara pilar
masyarakat ekonomi ASEAN yang mencitacitakan sebuah pasar tunggal dengan masyarakat
keamanan ASEAN yang masih mengedepankanprinsip non interference yang berdasarkankonsensus Pada prinsipnya negara anggota yangberselisih dianjurkan melakukan konsultasi bila
teral agar mencapai penyelesaian damai Negara
anggota lain bisa menawarkan jasa baiknya untuk
menjadi penengah Apabila penyelesaian damai
tidak tercapai persoalan bisa dibawa ke Senior
Officials Meeting SEOM Kemudian dibentuksebuah panel yang tugasnya mencari fakta danmenetapkan ketentuan ASEAN yang dapatditerapkan Elemen barn dan penting adalahGeneral Dispute Settlement Mechanism DSM
yang bisa diterapkan pada semua permasalahan yang muncul dalam kerj a lama ekonomiASEAN DSM tergantung putusan SEOM dalamhal ini mayoritas tunggal bukan konsensus
Hal ini menunjukkan bahwa ASEAN DSM
mengawali penggunaan proses pengambilan
keputusan non konsensus di ASEAN 112 Sebagai
contoh tahun 2001 Malaysia dan Thailand
berusaha menyelesaikan masalah ditundanya
pemotongan tarif untuk mobil dan suku cadangyang diekspor ke Malaysia Menurut skemaCEPT negara negara ASEAN sepakat untuk
menurunkan bea masuk mobil dan suku cadangsampai maksimum 5 menjelang akhir 2002Akan tetapi Malaysia mengajukan permohonan
untuk menunda pemotongan tarif hingga dua
tahun ke depan untuk melindungi pasar bagi
Proton mobil nasionalnya Jadi Malaysia masih
mengenakan bea masuk mobil sebesar 300
dan industri Thailand jadi dirugikan Thailand
kehilangan kesempatan mengekspor 36 000
mobil ke Malaysia Menurut skema CEPT tahun
2000 Malaysia dijadwalkan mengimpor 10
112 Jose L Tongzon Role of AFTA in an ASEAN Economic
Community dalam Denis Hew Ed Roadmap to an ASEANEconomic Community Singapore ISEAS 2005 hlm134 135
dari jumlah total yang dibutuhkan Thailand20 tahun 2001 dan 30 tahun 2002 13 Sesuai
ketentuan AFTA Malaysia harus menawarkan
kompensasi non moneter kepada Thailand Jadi
negara yang bersengketa mempunyai waktu180 hari sejak dimulainya pembicaraan tentangpersetujuan kompensasi Namun negara negara
anggota tetap berharap agar AFTA dapat menjadipenghubung pertumbuhan perekonomian danmemperkuat kohesivitas antarnegara anggota
ASEAN karena perbedaan dan perselisihan
kepentingan antarnegara anggota akan berkurangseiring meningkatnya interdependensi danhubungan mutualisme sebagai dampak dari kerj asama liberalisasi perdagangan kawasan
Implementasi komitmen dari pengurangan
tarif dan transfer produk dari daftar IL dapat
dikatakan secara umum berhasil dan tampaknya
dapat diselesaikan dalam batas waktu yangtelah disetujui bersama Namun negara negara
ASEAN dihadapkan pada tantangan ke depan dan
hambatan pada proses integrasi ekonomi terhadaprealisasi Komunitas Ekonomi ASEAN
Meskipun implementasi pengurangan tarif
secara umum telah berhasil penggunaan izin
CEPT sangat rendah Faktor faktor yang memengaruhinya adalah kurangnya prosedur yangjelas dan transparan untuk mengisi form aplikasi
yang telah disetujui kurangnya kredibilitas dansaling percaya di antara negara negara pemberidan penerima preferensi keuntungan preferensi
yang rendah mengakibatkan keseluruhan prosespengisian aplikasi kurang menarik kurangnyakesadaran tentang konsesi di bawah AFTA sertamasih terjadinya inefisiensi birokrasi 14
Non Tariff Barriers NTB s dan ongkostransportasi yang masih eksis secara signifikan
di suatu wilayah tetap perlu dihapus ataudisesuaikan Sementara prosedur memperoleh
lisensi standar teknis dan prosedur bea cukai
masih merupakan hambatan utama terhadapproses liberalisasi perdagangan Program kerja
telah disepakati ASEAN guna menghilangkan
setiap hambatan dalam 3 paket 2008 2009 dan2010 untuk ASEAN 5 2010 2011 dan 2012
113 Yasmin Sungkar Ed AFTA di Tengah tengah Perubahan
Konfigurasi Regional Terkini Jakarta P2P LIPI 2003 hlm
33
114 Jose L Tongzon Op Cit hlm 138
untuk Filipina 2013 2014 dan 2015 2018 untuk
CLMV
Negara negara ASEAN perlu memberitahu
kan kepada negara anggota lainnya dan ASEAN
Sekretariat apabila suatu Non Tariff MeasureNTM tertentu akan diberlakukan Suatu proses
review perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
ketentuan NTM telah dijalankan secara adil
ASEAN Integration Svstem of PreferencesAISP merupakan skema preferensi unilateral
yang diberikan oleh ASEAN 6 berupa tarif 0terhadap produk ekspor ke Kamboja LaosMyanmar dan Vietnam CLMV Sejak Desem
ber 2006 ASEAN 6 menawarkan tarif 0 untuk
3 195 jenis produk CLMV meliputi Myanmar
1 681 produk Kamboja 632 produk Laos
494 produk dan Vietnam 388 produk Adapun
Malaysia telah rnembebaskan tarif duty exemption terhadap 793 jenis produk kepada Myanmar293 produk Vietnam 237 produk Kamboja
179 produk dan Laos 83 produk Pembebasan
tarif diberikan kepada produk produk seperti
halnya buah buah produk kimia produk karet
produk berbasis kayu produk kertas produk
listrik dan elektronika produk plastik produk
alas kaki produk furniture produk tekstil serta
produk besi dan baja 15
Thailand juga telah siap untuk mengakhirihambatan non tarif di antara sesama negara
anggota ASEAN Naris Chaiyasoot Direktur
Jenderal Kebijakan Fiskal FPO pada Kemen
terian Keuangan menyatakan bahwa para pejabat
terkait dari Kementerian Keuangan Pertanian
dan Koperasi Industri dan Perdagangan dalam
pertemuan Komite AFTA mendiskusikan agenda
yang dibahas pada AFTA Security CommitteeMeeting ke 20 di Malaysia tahun 2003 Thailand mengusulkan pengurangan tarif impor
bagi negara anggota baru ASEAN termasuk
Laos Kamboja dan Myanmar selama kurun
waktu Desember 2006 Desember 2009 hingga
0 5 guna saling meningkatkan perdagangan
produk 16 Demikian pula hasil pertemuan
s
Ministry of International Trade and Industry Based onASEAN Harmonised Tariff Nomenclature AHTN 2002
1 Thailand to push for end of NTB s among ASEAN lihathttp www biothai orglcgi binleontentlnewslshow pl 0275diakses 2 Oktober 2010
tersebut menegaskan himbauan Thailand kepada
Malaysia untuk mengakhiri hambatan non tarif
pada industri otomoti Meskipun telah disepakati
adanya saling pengurangan pajak Malaysia ma
sih tetap mengenakan kuota impor sebesar20 000 unit kendaraan dari Thailand Produsen
otomotif Thailand masih harus mengajukan
izin ekspor ke Malaysia melalui prosedur yangberlapis lapis Karelia Malaysia menunda pemo
tongan tarif untuk mobil dan suku cadangnya
guna melindungi industri otomotifnya maka
Thailand menaikkan bea masuk kelapa sawit
dari Malaysia Adapun Filipina juga menyerah
pada tekanan dari kalangan penghasil gula dan
produk pertanian Indonesia mengalami kesulitan
yang sama di mana pelaku usaha di bidang kimiaseperti plastik belum siap untuk mengikuti AFTAKecenderungan memproteksi industri domestik
tertentu bertentangan dengan prinsip liberalisasidan dapat mengarah ke konflik balk di tingkat
nasional maupun regional Sebelumnya banyak
negara anggota ASEAN telah menyepakati untuk
secara bertahap menghapuskan hambatan nontarif di antara kesepuluh negara anggota mulai
2008 sampai dengan 2010 Akan tetapi Filipina
meminta penundaan sementara terhadap beberapahambatan dengan alasan beberapa negara belum
siap untuk menghapus secara total hambatannon tarif tersebut
ASEAN lebih terdiversifikasi dalam bidangpolitik serta kemajuan dan prioritas ekonomi
dengan bertambahnya anggota ASEAN ne
gara negara CLMV Meskipun terdapat lebih
banyak perbedaan jenis komoditi yang diproduksidalam perekonomian tersebut sehingga mem
bentuk lingkup yang lebih komplementer diantara mereka tetapi ukuran yang bertambahdan keanekaragaman yang lebih besar dalamorientasi politik kemajuan ekonomi dan
kesiapan liberalisasi perdagangan di dalam
ASEAN menyebabkan proses pengambilan
keputusan memerlukan waktu lebih lama Hal inimemperlambat kemajuan integrasi ekonomi
ASEAN juga memperkuat hubungan dagangdengan kekuatan ekonomi di luar Asia Tenggara
di samping mendorong integrasi ekonomi didalam ASEAN sendiri Hal ini untuk memperke
cil risiko perkembangan global yang tidak dapatdihindari seperti krisis global yang diakibatkan
67
Tabel 2 Klasifikasi Non Tariff Barrier NTB
Warna Kotak Perlakuan
Hijau Bisa diterima
Merah Harus dihapuskan
Kuning emasAmber Penghapusan NTB bisa dinegosiasikan
melemahnya ekonomi AS rendahnya pertumbu
han ekonomi Eropa serta masalah perekonomian
Jepang Untuk menuju kerja sama yang lebihluas ASEAN melakukan kerja sama dengan
Jepang Korea Selatan dan China ASEAN 3Dengan adanya proliferasi perj anj ian Free TradeArea FTA atas inisiatif beberapa anggota
efektivitas AFTA sebagai perdagangan bebas
dapat digali Meskipun ekstra ASEAN FTA ini
dapat mendatangkan beberapa keuntungan tidak
langsung untuk negara ASEAN namun hal itudapat pula menimbulkan risiko clan tantangan
terhadap ASEAN sebagai kelompok preferensiekonomi FTA ini dapat dianggap oleh anggotaASEAN lainnya sebagai peluang bagi negaranon ASEAN untuk memperoleh akses tarif
bebas tanpa harus memberikan akses timbal balik
sehingga mengurangi efektivitas AFTA 117
Di samping perkembangan intra ASEANselanjutnya Tabel 3 berikut menunjukkan
persentase impor dan ekspor intra dan ekstra
ASEAN
Pada Tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa
dengan melihat ASEAN sebagai satu unit
kawasan perdagangan intra ASEAN masih
sangat kecil dengan perdagangan ekstra ASEAN
Namun bila ditinjau lebih jauh setiap negaraASEAN memiliki karakter yang berbeda dalampola ekspor clan impor baik pada tingkat intra
ataupun ekstra ASEAN Jadi seberapa besar
ekspor di setiap negara ASEAN ke dalam dan keluar menunjukkan semakin potensial perdagangan
luar negeri suatu negara Sebaliknya semakin
besar impor suatu negara menunjukkan kian
tinggi tingkat ketergantungan atas kebutuhan dari
luar Secara keseluruhan perdagangan ASEAN
masih didominasi transaksi dengan negara dan
kawasan di luar ASEAN Hampir semua negara
ASEAN meskipun bervariasi menunjukkan
117Ibid
Ci
persentase ekspor ke kawasan regional lebih kecil
dari persentase ekspor ke luar kawasan ASEAN
kecuali Laos dan Myanmar 118
Di dalam ASEAN Singapura dianggapsebagai pelopor perdagangan bebas dengan
mitranya di luar ASEAN dan telah menandatan
gani perjanjian dengan beberapa negara seperti
Australia Selandia Baru Jepang Uni Eropadan AS Perdagangan bebas ini mengundangberbagai kritik karena dianggap menghambatpembentukan kawasan perdagangan bebas
regional seperti AFTA Secara khusus Ma
laysia pernah mengingatkan bahwa bisa saja
Singapura membuka pintu belakang wilayahperdagangan bebas ASEAN kepada mitranya
di luar ASEAN19 Mitra Singapura dapat me
nikmati tarif bebas memasuki pasar ASEAN
melalui Singapura tanpa memberikan keuntungan
yang timbal balik kepada negara ASEAN lainnya Untuk menjamin tidak terbukanya pintu
belakang wilayah perdagangan bebas ASEANSekretariat ASEAN di Jakarta akan memonitor
semua perjanjian dagang bilateral yang dilakukananggota ASEAN Agar konsesi tarif program
AFTA tidak tumpang tindih dengan kerja samabilateral negara non ASEAN maka kemudahan
dan keuntungan apapun yang ditawarkan kepadamitra dagang bilateralnya harus pula ditawarkankepada sesama anggota ASEAN Hal tersebut
barangkali perlu dicantumkan sebagai kode
etik dalam ketentuan AFTA serta dicarikan
penyelesaiannya melalui mekanisme arbitrase
seperti dalam WTO clan GATT
118 https www cia gov library publications the worldfactbook geos la html diakses pada 4 Oktober 2010
119Yasmin Sungkar Op Cit hlm 35
Tabel 3 Perdagangan Intra dan Ekstra ASEAN 2008
Negara ASEANPersentase Ekspor
Intra ASEAN
Persentase Ekspor
Ekstra ASEAN
Persentase Impor
Intra ASEAN
Persentase Impor
Ekstra ASEAN
Brunei Darussalam 22 5 77 5 49 4 50 6
Cambodia 6 4 93 6 65 1 34 9
Filipina 14 4 85 6 74 4 25 3
Indonesia 19 8 80 2 68 3 31 7
Laos 87 5 12 5 17 3 82 7
Malaysia 25 9 74 1 76 0 24 0
Myanmar 58 2 41 8 54 5 45 5
Singapura 42 0 58 0 69 7 30 3
Thailand 22 6 77 4 83 2 16 8
Vietnam 16 2 83 8 75 5 24 5
Sumber ASEAN Statistics 2009
Pengaruh AFTA bagi Perkembangan
Ekonomi Indonesia
Dengan disepakatinya ASEAN Free Trade
Area AFTA pada KTT di Singapura negara
anggota memiliki kesepakatan untuk melakukan
perdagangan bebas sesama anggota ASEAN
yang dilakukan secara bertahap Indonesiasebagai negara yang memiliki sumber daya alamyang melimpah seharusnya mampu bersaingsecara bebas dalam produk produk perdagangan
dengan negara anggota lainnya Namun pada
kenyataannya Indonesia belum mampu bersaingdalam produk produk industri dengan negara
ASEAN lain Ekonomi Indonesia masih lemah
dan juga tingkat pembangunan industrialisasi
yang relatif cenderung masih rendah Bangsa inihanya menerima produk produk dari negara lain
tanpa mampu bersaing dengan setimpal Hal inijuga akan mengakibatkan industri industri kecil
yang ada di Indonesia mengalami kemunduran
karena tidak memiliki modal yang cukup untukbersaing dengan produk industri dari negaranegara anggota lainnya 0
Negara negara yang memiliki tingkat
pembangunan industri yang berkembangkurang baik menerapkan kebijakan proteksiuntuk melindungi industri dalam negeri ter
hadap barang barang impor Indonesia masihmenjalankan kebijakan proteksi yang cukuptinggi Perbedaan kebijakan pengenaan bea cukai
120 M Hadi Soesastro and M C Basri Survey of Recent development Bulletin of Indonesian Economic Studies 1998V61 34 No 1 h1m 11
tersebut mencerminkan perbedaan daya saingkomoditas yang dihasilkan oleh masing masingnegara Tingkat efisiensi produksi negara negara
yang lebih maju di AFTA umumnya sudah lebihtinggi dibandingkan dengan Indonesia sehingga
negara tersebut mampu menerapkan bea masuk
yang sangat rendah yang memberikan dampakpositif bagi perdagangannya Indonesia belum
berani menerapkan kebijakan tarif yang rendahkarena mempertahankan daya saing produksidalam negeri terhadap produk impor Di sampingitu untuk melindungi produksi dalam negeri
dilakukan dengan mengenakan biaya masuk yangcukup tinggi maupun mengenakan kuota untukbarang barang impor tertentu Dalam situasikebijakan pengenaaan bea masuk yang masihsangat bervariasi tersebut penerapan knnsepkawasan perdagangan bebas akan menimbulkan
dampak yang berbeda beda Negara yang telahmampu menerapkan kebijakan bea masuk yangcukup rendah diperkirakan akan dapat menarikkeuntungan besar dalam bentuk peningkatan
volume ekspornya ke negaYa anggota ASEAN
lainnya Sebaliknya masih rendahnya peningkatan volume ekspor membuat negara kita tidak
banyak mendapat keuntungan dalam skema
perdagangan bebas karena industri di Indonesia
belum mampu bersaing dengan industri negaraanggota lainnya Hal inilah yang memungkinkanterjadinya ketegangan di antara sesama negara
anggota bahkan kalau tidak hati hati ketegangan
s
tersebut dapat pula menj adi alasan untuk merusakkerja sama ASEAN secara keseluruhan 12
Dengan adanya liberalisasi perdagangan
yang ingin dibentuk dalam ASEAN EconomicCommunity Komunitas Ekonomi ASEAN2015 secara umum dituntut adanya daya saing
yang baik dari ASEAN maupun masing masinganggotanya agar memperoleh hasil maksimal dari
kerja sama ini Untuk mewujudkan hal tersebut
tentunya diperlukan persiapan yang baik dariseluruh anggota ASEAN termasuk Indonesia
yang pelaksanaannya sesuai dengan cetak biruKomunitas Ekonomi ASEAN 2015 yang telahdisepakati oleh seluruh anggota ASEAN
Indonesia National Single Window INSW
merupakan suatu sistem layanan publik yang terintegrasi yang menyediakan fasilitas pengajuanpertukaran dan pemrosesan informasi standar
secara elektronik guna menyelesaikan semua
proses kegiatan dalam penanganan lalu lintas ba
rang ekspor dan impor untuk meningkatkan dayasaing perekonomian nasional INSWjuga sistemnasional yang memungkinkan dilakukannyapenyampaian data dan informasi secara tunggal
single submission of data and informationpemrosesan data dan informasi secara sinkron
synchronous processing of data and information integrasi informasi dan memadukan alur
proses bisnis antara sistem kepabeanan perizinan
ekspor impor kepelabuhanan kebandarudaraan
pembayaran pengangkutan barang dan logistikserta sistem lain yang terkait dengan penangananlalu lintas barang ekspor impor 122
Pembentukan National Single Window
NSW merupakan salah satu instrumen dalam
fasilitas perdagangan yang berupaya untuk meliberalisasikan perdagangan dengan menghapus
hambatan hambatan yang terdapat dalam prosesaliran barang Tentunya peluang dan tantanganyang besar membutuhkan persiapan sertadaya saing yang baik agar mampu bersaing didalamnya Pembangunan dan pengembangan
sistem NSW yang sedemikian besar dan sangatkompleks memerlukan banyak sekali perubahan
mendasar dan penyesuaian di lingkungan internal
121 Ibid
122 Paul J Davidson ASEAN The Evolving Legal FrameworkforEconomic Cooperation Singapore TimesAcademic Press
2002 hlm 135
70
setiap Government Agencies GA di manadalam praktiknya sering menemui banyakpermasalahan kendala dan hambatan sehingga
perlu langkah antisipasi dan solusi bersama
Persiapan yang dilakukan oleh Indonesia harusmampu mengatasi lemahnya kondisi kinerja
pelayanan ekspor impor yang ada di Indonesiasaat ini Kondisi kinerja pelayanan ekspor impor
yang perlu ditingkatkan antara lain 123 i Leadtime waktu penanganan barang impor danekspor yang masih terlalu lama dibandingkandengan negara anggota ASEAN lainnya
ii Masih banyaknya titik layanan point ofservices dalam proses pelayanan ekspor impor
sehingga mengakibatkan pelayanan tidak efisien
serta tambahan biaya dalam penanganan lalu
lintas barang ekspor impor yang mengakibatkanekonomi biaya tinggi high cost economyiii Tingkat validitas dan akurasi data atas
transaksi dan kegiatan ekspor impor yang belummemadai terutama terkait dengan data perizinan
ekspor impor iv Kepentingan nasional untuk
mengontrol lalu lintas barang antarnegara Untukmelindungi kepentingan nasional perlu adanya
kontrol terhadap lalu lintas barang ekspor imporsecara lebih baik terutama yang terkait denganisu terorisme trans national crime drug trafficking illegal activity Intellectual PropertyRight dan perlindungan konsumen v Untuk
meningkatkan daya saing perekonomian nasional perlu dilakukan peningkatan kinerja sistem
pelayanan publik dengan menerapkan prinsipprinsip good governance melalui pembangunan
otomasi sistem pelayanan yang terintegrasi vi
Untuk meningkatkan kelancaran arus barangekspor impor sangat dibutuhkan adanya integrasi
sistem antar Instansi Pemerintah GA yang akanmampu meningkatkan efisiensi pelayanan
keseluruhan proses ekspor impor
Kinerja dari pelayanan ekspor impor dari
Indonesia tersebut adalah bentuk bentuk ham
batan yang terdapat dalam aliran bebas barangdi Indonesia sekaligus merupakan hambatan
bagi Indonesia dalam mewujudkan liberalisasi
perdagangan dengan berusaha menghapus segala
bentuk hambatan dalam aliran bebas barang di
123 Pidato Presiden Indonesia dalam Business Forum di Sidneypada 11 Maret 2010 Lihat http Www deplu go id PagesSpeech TranscriptionDisplay aspx Namel Pidato Name2Presiden IDP 485 1 en diakses 3 September 2010
ASEAN bahkan di dunia secara global Kebu
tuhan untuk menerapkan Sistem National Single
Window di Indonesia selain dilatarbelakangi
oleh beberapa kesepakatan di tingkat regional
ASEAN juga didorong oleh adanya kebutuhandi tingkat nasional untuk dapat meningkatkan
kinerja ekspor impor di Indonesia Harus diakui
bahwa kondisi kinerja layanan ekspor impor di
Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan
beberapa negara lain terutama bila dilihat dari
indikator lead time pelayanan impor masih
banyaknya point ofservices dalam penyelesaianimpor masih tingginya biaya yang harus dikeluarkan clan adanya ketidakpastian dalam proses
pelayanan ekspor impor Selain itu dari sisi
kepentingan rlasional perlu dilakukan peningkatan validitas dan akurasi data ekspor impor
serta pengawasan terhadap lalu lintas barangantarnegara Pembangunan clan penerapan sistem
NSW di Indonesia pada awal pembahasannya
disatukan dengan program pemerintah untuk
meningkatkan kelancaran arus barang ekspor impor Dan pada awal pelaksanaannya pemerintah
menggabungkannya ke dalam Tim Keppres
Nomor 54 Tahun 2002 yang menangani tentangkelancaran arus barang ekspor dan impor 124
Kondisi UKM di Indonesia
Permasalahan besar yang dihadapi oleh Indonesiasaat ini adalah kurangnya jumlah wirausaha
dengan produktivitas dan daya saing yang tinggiUpaya meningkatkan daya saing bangsa harusdimulai dari mengembangkan kewirausahaan
dari para wirausahawan pemilik dan pengelola
unit usaha yang telah ada serta menumbuhkanwirausaha atau minimal unit unit usaha baru
pada sektor sektor yang produktif sesuai denganpotensi daerah Pengembangan kewirausahaan
juga diharapkan akan meningkatkan daya tahan
bangsa terbukti pada saat krisis ekonomi usaha
mikro kecil dan menengah UMKM yangmengandalkan bahan baku lokal dan memiliki
keunggulan kompetitif 125 Hal ini dibuktikan
dari peran UKM yang menjadi katup pengamanperekonomian nasional dan motor pemulihan
124 Tempo Interaktif 16 Desember 2009
121 Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat
Instruksi Presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1995
ekonomi pada tahun tahun awal krisis eko
nomi
Walaupun UMKM merupakan pelaku
ekonomi utama di Indonesia produktivitasnya
diukur dengan nilai tambah per tenaga kerja sa
ngat jauh tertinggal Penyebabnya diduga adalah
faktor kewirausahaan skala usaha dan sebagian
besar UMKM berada pada sektor yang kurangproduktif dan jenuh serta tidak berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi iptek Pelaku UKM
memang dituntut meningkatkan kemampuanmanajemen dan tertarik menggunakan teknologi
Jadi modal kerja bukan satu satunya hal yangdibutuhkan oleh UKM tetapi juga diperlukan
teknologi sehingga produk yang dihasilkankemasannya dapat bersaing Namun kelompokUKM umumnya kurang berminat mengadopsiiptek dalam pengembangan usahanya karena
khawatir merugi Kultur ekonomi subsistem
takut rugi mengakibatkan sebagian UKM
bertahan dengan model usaha tradisional Mereka
khawatir tingginya risiko jika menginvestasikan
modal untuk menggunakan teknologi dalam usa
hanya Untuk itu upaya penumbuhan unit usaha
baru khususnya UKM yang berbasis iptek perludidorong clan dikembangkan terutama untuksektor industri pengolahan sektor keuangan dan
jasa pengembangan bisnis
Untuk tujuan tersebut Kementerian Ko
perasi dan UMKM mencanangkan penumbuhan
6 juta unit usaha baru di Indonesia selama periode
2005 2009 Sekitar 5 3 juta unit usaha baru
diprediksikan akan tumbuh secara alami pada
sektor sektor ekonomi yang telah ada sedang700 000 unit usaha baru perlu diarahkan pada sek
tor sektor usaha yang berbasis pengetahuan clanteknologi serta sektor yang mampu meningkatkan
produktivitas clan daya saing perekonomiannasional Untuk mewujudkan 6 juta unit usaha
baru yang berbasis pengetahuan dan teknologitentunya bukan merupakan pekerjaan yangmudah karena terkait dengan risiko bisnis yangdihadapi usaha baru serta mengubah motivasi
clan perilaku wirausaha barn tersebut Untuk
itu perlu dilakukan kajian yang komprehensifuntuk mengetahui model model penumbuhan
unit usaha baru yang efektif Di samping itumenganalisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan program tersebut termasuk
71
aspek kebijakan pemerintah kelembagaan dan
dukungan perkuatan lainnya seperti kurikulum
pelatihan pembiayaan teknologi pemasaran dan
distribusi kemitraan ketersediaan sumber bahan
baku secara berkelanjutan pendampingan serta
sarana dan prasarana 126
Kemajuan pengembangan UKM memajukan
industri jasa perusahaan adalah merupakan
kunci keberhasilan karena industri besar dan
perekonomian modern serta perkotaan atau
negara maju mendapatkannya dari pasar yangtumbuh sehat 127 Kegiatan ini mendekatkan
UKM terhadap dua hal yaitu jasa keuangandan jasa inovasi sebagai sumber kemajuan
dan umumnya mereka ini hanya bisa berusaha
apabila memiliki legalitas bisnis formal yangbaik disertai hubungan dengan perbankan yangkuat Jadi industri jasa perusahaan adalah kunci
kemajuan UKM terutama membuka akses l 8
Pendekatan klaster juga dapat digunakan
untuk membangun industri jasa perusahaan yangkuat seandainya suatu daerah bertanya tentang
satu program yang ada sekali dalam lima tahununtuk memajukan UKM dalam jangka panjangseharusnya dipilih membangun infrastruktur
fisik untuk membangun klaster industri
jasa perusahaan di tempat yang strategis disuatu kota Ini akan merupakan pusat pelayanan
pengembangan usaha melalui pasar dan tumbuh
dalam satu lokasi yang kompak sebagai bagiandari city supporting services Jika telah berhasilmembangun infrastruktur pasti mereka akan
dituntut mengelola dengan baik sesuai UU No
1 2004 dan akan diawasi sesuai UU No 15 2004
Dengan demikian advokasi ke arah ini menjadi
penting dibanding dengan program penguatanyang sangat terbatas jumlahnya Badan LayananUmum Jasa Layanan Pengembangan Usaha
BLU JLPU pada dasawarsa mendatang
126 Noer Soetrisno Ekonomi Rakyat Usaha Mikro dan UKM
dalam Perekonomian Indonesia Sumbangsih untuk Analisis
Struktural Jakarta STEKPI 2005 hlm 35 40
127 Dalam pengertian lapangan usaha atau kegiatan ekonomi
yang termasuk ke dalam usaha jasa perusahaan adalah jasa konsultasi piranti keras jasa konsultasi piranti lunak pengolahan
data perawatan reparasi mesin kantor komputer penelitian danpengembangan rekayasa teknologi jasa hukum jasa akuntansi
dan perpajakan jasa riset pemasaran jasa konsultasi bisnis dan
pemasaran jasa konsultasi engineering analisis dan testing jasaperiklanan seleksi tenaga kerja dan fotokopi
128Ibid
72
menjadi entri baru pengembangan klaster dasar
pendukung pengembangan klaster UKM didaerah Fokus ini akan menjadi perjuangan
strategis pengembangan UKM di daerah sejalan
dengan fakta investasi swasta dan masyarakat
mencapai porsi terbesar 70 80 dari investasi
nasional daerah 129
Potret terakhir struktur unit usaha di Indo
nesia tahun 2008 sesuai dengan ketentuan UU
No 20 2008 di luar pertanian adalah usaha mikro
mencapai 24 juta lebih dari total 51 43 juta unit
usaha yang ada Usaha kecil jumlahnya kurangdari setengah juta sedangkan usaha menengah
hanya sekitar 40 ribu unit saja Jika tanpa peruba
han teknologi yang diperlukan perbaikan bagiUKM hanya satu yaitu meningkatkan skala untuk
menaikkan omset Perubahan ini membutuhkan
investasi berarti terbuka fasilitasi investasi yangmembuka ruang restrukturisasi usaha menuju
formalisasi kemitraan dan penyertaan sebelum
menuju pasar modal atau perbankan Ruang
inilah yang seharusnya dibaca oleh usahajasapengembangan UKM yaitu investasi melalui
fasilitasi investasi dalam bentuk sekurangnya
intangible knowledge investment 13o
Master sebagai pendekatan terbukti semakin
diterima dalam pendekatan pembangunan
yang melibatkan pola pengelompokan baikindustri maupun infrastruktur sehingga hakikat
klaster akan semakin digunakan Dengan
otonomi daerah pembangunan perkotaan akan
menempati tempat sentral dalam pembangunan
daerah implikasinya pembangunan tempat
usaha adalah komponen penting dari kehidupanekonomi perkotaan di daerah Oleh karena itu
pendekatan klaster pasti akan menjadi bagian
pengembangan model di masing masing daerahPersoalannya adalah aglomerasi yang optimalharus menghasilkan sinergi untuk efisiensi
dan kemajuan berkelanjutan untuk daya saingsuccesfull cluster brought efficiency and sustainprogess for better competitive strength
129Ibid
Noer Soetrisno Indonesia Reform Globalitazion and
SME dalam Tran Van Hoa and Charles Harvie eds New
Asian Regionalism Responses to Globalization and Crisis
Palgrave Mac Millan 2003 hlm 32
Advokasi klaster pada dasarnya dapat
dimulai pada berbagai level balk promosi
maupun proteksi dalam konteks promosi kita
sudah banyak belaj ar dari dunia dan pengalamankita sendiri yang pada umumnya terjadi padapengemba ngan usaha di sektor industri Master
untuk proteksi mungkin jarang dipikirkan dandianggap tidak berguna karena dinilai mundurtetapi dalam suasana ekonomi dualistik seperti
kebanyakan negara berkembang dan perkotaankita perlu mencegah dampak negatif ketim
pangan Bentuk Master proteksi adalah isu pasar
tradisional versus pasar modern penanganan
ekonomi kawasan kumuh dan lain lain yangmemerlukan pendekatan berkelompok me
nyatu aglomerasi yang membesar dan menguatterpadu layak sehat dan aman Untuk menggerakkan kembali kesadaran akan pentingnya
pengembangan klaster bagi UKM di Indonesia
dengan meningkatnya intensitas desentralisasi
maka langkah terbaik adalah mendorong setiappemerintah kota atau kabupaten membangun
miniatur klaster dalam bentuk infrastruktur
Pusat Pelayanan Jasa Perusahaan Hal yangdikemukakan di atas sangat penting untuk negaradengan masyarakat yang tingkat kewirausahaanrendah seperti Indonesia Sebagaimana diketahui
rasio penduduk terhadap IKM pada tahun 2008masih sangat tinggi yaitu 71 di mana pada tahun
1996 kita pernah mencapai angka 46 sedangkan
benchmark idealnya 20 131 Jika menggunakan
ukuran UMKM Non Pertanian juga tidak bagus
karena angkanya masih di atas 100 sementara
idealnya 6 agar ekonomi bangsa mempunyai
absorbsi tinggi terhadap insentif fasilitasi finansial dan ekspor 13
Depgan berkembangnya pengalaman
pembangunan industri kecil dan menengah
serta UKM di berbagai negara yang demikianberagam serta menunjukan klaster kegiatan bisnis
adalah kebutuhan maka Master akan semakin
mendapatkan dasar yang kuat sebagai pendekatan Lahirnya Commercial Center di kota besar
sebenarnya secara tidak disadari juga mengilhami
pola baru penyatuan layanan bisnis karena kita
dapat belanja informasi pengembangan usaha
dan jasajasa yang diperlukan di tempat itu Per
131 ibid
1321bid
kembangan baru ini akan semakin memperkuat
alasan penggunaan pendekatan klaster dalam
pengembangan UMKM di tanah air
Pemerintah mengembangkan program
melahirkan UKM baru pada tahun 2002 melalui
upaya penataan dan pemberian peran secara ber
tahap pada UKM berdasarkan sistem kemitraanUpaya lainnya dengan memanfaatkan kesiapan
peran pengusaha Indonesia dalam menjalankan
pasar bebas ASEAN AFTA dan Asia Pasifik
APEC yang dilakukan secara bertahap atasdasar kesiapan setiap produknya Misalnyabagi industri dengan produk yang bertahanuntuk masuk AFTA negara dapat mengurangi
perannya hingga 60 Sementara bagi industri
dengan produk baru yang siap masuk AFTApada 2005 negara dapat mengurangi sebagian
peran hingga 30 Selain program UKM baru
yang dikaitkan dengan AFTA mantan MenkoPerekonomian Dorodjatun mengatakan bahwa
pemerintah juga memperhatikan masalah
keuangan UKM karena seperti diketahui kredit
macet UKM sebanyak 472 ribu UKM dengan
nilai Rp44 3 triliun UKM yang direvitalisasiialah yang masih potensial untuk berkembangatau dikembangkan tetapi mengalami kesulitan
keuangan dengan kebijakan restrukturisasi
usaha Pemerintah juga akan memfasilitasi UKM
yang memiliki pertumbuhan nol persen bahkannegatif tetapi masih berjalan dengan membe
rikan bantuan teknis dan kemudahan akses atas
permodalan dalam negeri dan asing DirekturINDEF Bustanul Arifin mengatakan kalau
program UKM pemerintah itu untuk memberikan
kesempatan dan membesarkan peran UKM di
pasar ekspor adalah suatu yang menggembirakan
apalagi sepanjang upaya stimulasi UKM tidakdihambat dengan pungutan pungutan resmi
dan tidak resmi Masalahnya kantor Menko itu
hanya mengambil kebijakan sedangkan tataran
pelaksanaannya berada di departemen teknis
yakni Menteri Negara Koperasi dap UKM sertaDeperindag Jadi sekarang bagaimana konsep inibisa diimplementasikan oleh departemen teknis
secara konkret Dengan mengurangi kegagalan
yang ada peran serta tersebut juga dilakukanoleh asosiasi dan Kadin Indonesia sebagai bagian
dari UKM termasukjuga pemerintah daerah dan
sistem masyarakat lainnya seperti asosiasi UKM
73
harus berperan secara door to door Kalau semua
komponen terkoordinasi secara bagus UKM
Indonesia akan mampu berkembang133
Namun di tingkat ASEAN kelompok bisnis
belum merasakan manfaat yang diharapkan darikerj a samaAFTA dan menganggap keputusan dankebijakan pemimpinASEAN sering tidak relevandengan realitas perkembangan ekonomi nasional
M S Hidayat selaku ketua Kamar Dagang danIndustri Indonesia Kadin mengatakan bahwa
banyak kebijakan ASEAN yang lebih bersifatproduk politik daripada ekonomi tidak bisa
diterapkan walau tampak menarik secara teori 34
Walaupun demikian ada indikasi positif dengan
adanya keyakinan bahwa pemerintah dan sektor
swasta harus bekerja sama untuk kesejahteraan
rakyat melalui peningkatan perdagangan regional
dan internasional InisiatifKadin Batam menga
dakan ASEAN Small Medium Enterprise Expo
bulan Juli 2007 adalah suatu langkah konkrit
untuk kemajuan AFTA Tujuan Expo ini adalah
memberikan kesempatan kepada pelaku UKM
dalam mempromosikan produk produk mereka di
antara kalangan pelaku usaha UKM se ASEAN
memperluas pasar produk untuk tujuan ekspor
dan impor mendorong kalangan UKM untukmengembangkan produk produk mereka agar
sesuai dengan standar internasional mendorongkalangan UKM untuk menjalin kerja sama yangsaling menguntungkan di wilayah ASEANDalam Expo itu digelar pula seminar sebagai
forum untuk mendiskusikan tentang bagaimanacaranya mengembangkan UKM di wilayah
ASEAN meningkatkan daya saing di kalanganpelaku UKM serta merumuskan kerja sama yangsaling lnenguntungkan di kalangan UKM wilayahASEAN 15 Kegiatan semacam ini bisa membantu
menj awab pertanyaan tentang manfaat AFTA danKomunitas Ekonomi ASEAN bagi masyarakat
karena UKM adalah pelaku ekonomi pentingdi Indonesia dan lebih melibatkan masyarakatluas
l33 Pemerintah Kurangi Peran pada UKM Siap Ekspor KoranTempo 9 Maret 2002
Business Yet to Feel Benefit from ASEAN Jakarta Post21 Februari 2007
Kadin Batam ASEAN Small Medium Enterprise Expo
and Seminar htip wwwkadin indonesia or id id agenda kadin isi php news id 1745 diakses pada 7 Juli 2007
74
Di samping sudah adanya usaha memperkenalkan ASEAN ke berbagai lapisan masyarakatbukan suatu rahasia bahwaASEAN belum banyakdikenal masyarakat Ada pandangan menarik dariBatam mengenai hubungan masyarakat denganASEAN dalam konteks integrasi ASEANMasyarakat di sana hanya tahu bahwa ASEANitu adalah Singapura dan Malaysia maksudnya
di samping Indonesia Mereka tidak begitu tahutentang negaraASEAN lainnya termasuk Brunei
Darussalam yang secara geografis letaknya relatif
jauh dibanding Singapura dan Malaysia Hal iniantara lain karena tidak ada hubungan dagangdengan negara negara tersebut Adapun hubungan dagang dengan Singapura dan Malaysiasangat erat Iagipula 90 PMA di kawasan Batberasal dari Singapura Kalau anggota lamaASEAN belum juga dikenal terlebih lagi dengananggota baru Kenyataan di lapangan seperti inibarus menjadikan ASEAN semakin aktif dalammenggeser karakteristik peran pemerintah untuk
melibatkan peran masyarakat ASEAN Charter
yang menjadi landasan hukum atau semacamkonstitusi bagi ASEAN bisa menjadi tolok ukuratas usaha organisasi ASEAN dalam mengubah
karaktemya Ali Alatas salah seorang anggotaEPG mengungkapkan bahwa as per the request
ofthe head of states and governments we tried to
draw up a charter which would change ASEANinto a more people centered organization not justa place government officials and diplomats
Salah satu cara yang bisa ditempuh ASEANadalah dengan membuka j alur komunikasi secarareguler dengan berbagai lapisan masyarakat yangterwakili dalam berbagai kelompok
PenutupPada kenyataannya perdagangan bebas dalam
kerangka AFTA yang sudah dimulai sejak1992 masih belum juga mendongkrak tingkat
perdagangan intra ASEAN yang relatif kecildibanding perdagangan total ASEAN Pada saatKomunitas EkonomiASEAN mulai dicanangkan
persentase perdagangan intra ASEAN terhadapperdagangan total semua anggota ASEANhanya mencapai 22 1 Rendahnya perdagangan
intra ASEAN ini antara lain dikarenakan masih
ASEAN Faces Critical Period in a Changing WorldJakarta Post 17 Januari 2007
adanya hambatan non tarif perbedaan standar
produk dan belum harmonisnya prosedur bea
cukai Persoalan lain yang sama pentingnyaadalah kurang populernya skema CommonEffective Preferential Tarriff CEPT di kalanganswasta kurang jelasnya aturan kandungan lokaldan belum kuatnya mekanisme penyelesaian
masalah perdagangan Oleh karena itu ASEAN
membolehkan negara anggota yang belum siapberintegrasi untuk menyusul di kemudian hari
agar tidak memperlambat anggota yang lebihsiap
Rencana penerapan AFTA lebih banyak dipa
hami para pengusaha besar sementara sosialisasi
terhadap para pengusaha UKM sangat minimKarenanya saat AFTA mulai berlaku efektif
banyak UKM yang merasa terjepit Begitulahkondisi umum dunia usaha di Indonesia terkait
rencana penerapan zona kerja sama ekonomi di
kawasan negara negara ASEAN Hanya para
pemilik perusahaan besar yang telah menyatakansiap bersaing saat AFTA diterapkan sebaliknyapara pengusaha kelas usaha kecil akan sangat
kesulitan
Produk Indonesia tak kalah kualitasnya
dengan produk impor Harga yang murah bisadiberikan para pengusaha nasional dengan
menurunkan margin keuntungan atau peningkatan kapasitas produksi Juga dapat dilakukan
dengan menerapkan standar produksi yang lebihmodern yakni dengan melakukan revitalisasi
mesin produksi yang digunakan Jika sosialisasidiberikan secara transparan tak akan terjadi pe
nolakan besar dari para pelaku UKM terhadaprencana penerapan perdagangan bebas AFTA
Masalah sosialisasi ini perlu gencar dilakukan
sebab pada umumnya para UKM tidak memiliki
akses informasi on line Semangat jiwa entrepre
neurship nya juga tak sekelas para pengusahaUKM di AS atau Eropa yang bisa mengubahkelemahan menjadi kekuatan Di samping itutetap diperlukan adanya dukungan permodalanpemasaran serta bimbingan manajemen usaha
oleh pemerintah bagi kalangan pengusaha kecil
dan menengah yang selama ini dikelola denganketerbatasan kemampuan serta kurangnya arahan
dari pihak pemerintah
Daftar Pustaka
ASEAN Secretariat 2008 ASEAN Community in Figures 2008 Jakarta ASEAN Secretariat
ASEAN Secretariat 2009 ASEAN Economic Blue
print Dalam Roadmapfor an ASEAN Community 2009 2015 Jakarta ASEAN Secretariat
ASEAN Vision 2020 Kuala Lumpur 1997
ASEAN Faces Critical Period in a ChangingWorld Jakarta Post 17 Januari 2007
Davidson Paul J 2002 ASEAN The Evolving LegalFrameworkfor Economic Cooperation Singa
pore Times Academic Press
Direktorat Jenderal Kerja sama ASEAN Departe
men Luar Negeri 2007 ASEAN SelayangPandang
Inayati Ratna Shofi Ed 2007 Menuju Komuni
tas ASEAN dari State Oriented ke People
Oriented Jakarta P2P LIPI
Joint Media Statement of the Forthieth ASEAN Eco
nomic Ministers AEM Meeting Singapura25 26 Agustus 2008
Soesastro M Hadi and Basri M C Survey ofRecentdevelopment Bulletin oflndonesian Economic
Studies 1998 vol 34 no 1
Soetrisno Noer Indonesia Reform Globalitazion
and SME Dalam Tran Van Hoa and Charles
Harvie Ed New Asian Regionalism Res
ponses to Globalization and Crisis Palgrave
Mac Millan 2003
2005 Ekonomi Rakyat Usaha Mikro
dan UKM dalam Perekonomian Indonesia
Sumbangsih untukAnalisis Struktural Jakarta
STEKPI
Sungkar Yasmin Ed 2003 AFTA di Tengah tngah
Perubahan Konfzgurasi Regional Terkini Jakarta P2P LIPI
Tempo Interaktif 16 Desember 2009Tongzon Jose L Role ofAFTA in an ASEAN Eco
nomic Community Dalam Denis Hew Ed2005 Roadmap to an ASEANEconomic Community Singapore ISEAS
Pemerintah Kurangi Peran pada UKM Siap EksporKoran Tempo 9 Maret 2002
Kadin Batam ASEAN Small Medium Enterprise
Expo and Seminar http wwa v akdinindonesia or id id agenda kadin isi php newsid 1745 diakses pada 7 Juli 2007
Pidato Presiden Indonesia dalam Business Forum
Sidney 11 Maret2010 Lihathttp Www deplugo id Pages Speech TranscriptionDisplay aspxName Pidato Name2 Presiden IDP 485
l en diakses pada 3 September 2010
Http www tarif depkeu go id Others h i AFTAdiakses pada 19 Agustus 2010
75