bertanggung jawab dalam Pertemuan ASEAN

17
IMPELEMENTASI AFTA TANTANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDONESIA Oleh Ratna Shofi Inayati Abstract Regional economic integration underAFTA can provide an important building blockfor the establishment of an ASEAN Economic Community AEC The establishment of an AEC requires a free flow of goods and services among member countries A successful AFTA is vital for maintaining regionalpeace and security which is essen tial for long term ASEAN economic progress Significant progress has been made already in the implementation of their tariff reduction commitment under AFTA However the second phase of economic integration remove or harmonization of Non Tariff Barrier s NTB poses a more challenging and difficult task due mainly to the significant differences that exist among each countries in terms of economic development national priorities and levels of efficiency Krisis finansial Asia pada tahun 1997 1998 secara signifikan telah mempengaruhi kemajuan ekonomi yang dialami oleh negara negara ASEAN dan mengembalikannya pada tahap yang telah dicapai pada dekade yang lalu Serangan tragis pada 11 September 2001 perang Irak dan merebaknya wabah SARS semakin memperparah dampaknya terhadap liberalisasi perdagangan dan integrasi ekonomi yang lebih besar sebagaimana yang ingin dicapai melalui ASEAN Free Trade Area AFTA Pembentukan AFTA sebagai kelompok ekonomi regional tidak bertentangan dengan sistem perdagangan global sistem GATT yang ada tetapi justru akan menunjang secara komple menter sistem global tersebut Berdasarkan pasal XXIV GATT negara anggota diperkenankan membentuk suatu wilayah perdagangan bebas free trade area dan suatu customs union atas dasar aturan aturan khusus yang tidak merugakan negara negara di luar wilayah tersebut Di tingkat regional pelaksanaan AFTA diawasi dikoordinasi dan dikaji ulang oleh Dewan AFTA AFTA Council yang anggotanya terdiri atas para Menteri Perdagangan ASEAN yang dalam tugasnya dibantu oleh Pejabat Senior Ekonomi ASEAN SEOM Dewan AFTA bertanggung jawab dalam Pertemuan ASEAN Economic Minister AEM serta discrahi tugas untuk membantu mencari penyelesaian terhadap berbagai sengketa perdagangan yang terjadi di antara negara negara ASEAN AFTA merupakan wujud dari kesepakatan dari negara negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya AFTA dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi KTT ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992 Di samping faktor eksternal negara negara ASEAN masih berkomitmen terhadap visi untuk mengubah ASEAN menjadi kelompok ekonomi yang terintegrasi dalam kerangka kerja sama ASEAN Economic Community AEC Komunitas Ekonomi ASEAN Komunitas Ekonomi ASEAN sebagai salah satu pilar Komunitas ASEAN ASEAN Community telah disepakati pada KTT ke 9 ASEAN di Bali tahun 2003 Konsep Komu nitas Ekonomi ASEAN AEC berlandaskan pada ASEAN Vision 2020 yang mendambakan ASEAN yang lebih terintegrasi secara ekonomi yakni sebagai A stable prosperous and highly competitive ASEAN Economic Region in which there is a free flow of goods services and invesments a freer flow of capital aquitable

Transcript of bertanggung jawab dalam Pertemuan ASEAN

IMPELEMENTASI AFTA

TANTANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDONESIA

Oleh Ratna Shofi Inayati

Abstract

Regional economic integration underAFTA can provide an important building blockfor the establishment ofan ASEAN Economic Community AEC The establishment ofan AEC requires afreeflow ofgoods and servicesamong member countries A successful AFTA is vitalfor maintaining regionalpeace and security which is essential for long term ASEAN economic progress Significant progress has been made already in the implementationof their tariff reduction commitment under AFTA However the second phase of economic integration removeor harmonization ofNon TariffBarrier s NTB poses a more challenging and difficult task due mainly to thesignificant differences that exist among each countries in terms ofeconomic development national priorities andlevels ofefficiency

Krisis finansial Asia pada tahun 1997 1998

secara signifikan telah mempengaruhi kemajuan

ekonomi yang dialami oleh negara negaraASEAN dan mengembalikannya pada tahap yangtelah dicapai pada dekade yang lalu Serangantragis pada 11 September 2001 perang Irak danmerebaknya wabah SARS semakin memperparah

dampaknya terhadap liberalisasi perdagangan danintegrasi ekonomi yang lebih besar sebagaimanayang ingin dicapai melalui ASEAN Free TradeArea AFTA

Pembentukan AFTA sebagai kelompok

ekonomi regional tidak bertentangan dengan

sistem perdagangan global sistem GATT yangada tetapi justru akan menunjang secara komplementer sistem global tersebut Berdasarkan pasal

XXIV GATT negara anggota diperkenankan

membentuk suatu wilayah perdagangan bebas

free trade area dan suatu customs union atas

dasar aturan aturan khusus yang tidak merugakannegara negara di luar wilayah tersebut

Di tingkat regional pelaksanaan AFTA

diawasi dikoordinasi dan dikaji ulang olehDewan AFTA AFTA Council yang anggotanyaterdiri atas para Menteri Perdagangan ASEAN

yang dalam tugasnya dibantu oleh PejabatSenior Ekonomi ASEAN SEOM Dewan AFTA

bertanggung jawab dalam Pertemuan ASEANEconomic Minister AEM serta discrahi tugas

untuk membantu mencari penyelesaian terhadap

berbagai sengketa perdagangan yang terjadi diantara negara negara ASEAN

AFTA merupakan wujud dari kesepakatan

dari negara negara ASEAN untuk membentuk

suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka

meningkatkan daya saing ekonomi kawasanregional ASEAN dengan menjadikan ASEAN

sebagai basis produksi dunia serta menciptakan

pasar regional bagi 500 juta penduduknya AFTA

dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi

KTT ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992

Di samping faktor eksternal negara negaraASEAN masih berkomitmen terhadap visi untukmengubah ASEAN menjadi kelompok ekonomi

yang terintegrasi dalam kerangka kerja samaASEAN Economic Community AEC KomunitasEkonomi ASEAN Komunitas Ekonomi ASEAN

sebagai salah satu pilar Komunitas ASEAN

ASEAN Community telah disepakati pada KTTke 9 ASEAN di Bali tahun 2003 Konsep Komunitas Ekonomi ASEAN AEC berlandaskan

pada ASEAN Vision 2020 yang mendambakan

ASEAN yang lebih terintegrasi secara ekonomiyakni sebagai A stable prosperous and highlycompetitive ASEAN Economic Region in which

there is a free flow of goods services and

invesments a freer flow of capital aquitable

economic development and reduced poverty andsocio economic disparities 96

Komunitas Ekonomi ASEAN bertujuan

untuk menciptakan pasar tunggal dan basis

produksi yang ditandai dengan bebasnya aliranbarang jasa investasi tenaga kerja terampil danperpindahan barang modal secara lebih bebasKTT juga menetapkan sektor sektor prioritas

yang akan diintegrasikan yaitu produk produkpertanian otomotif elektronika perikanan

produk produk turunan dari karet tekstil dan

pakaian produk produk turunan dari kayu

transportasi udara e ASEAN ITC kesehatan

dan pariwisata Dalam perkembangannya pada

2006 jasa logistik dijadikan sektor prioritas yangke 12 97

Integrasi ekonomi yang diserukan pemimpinASEAN bukanlah pada tingkat integrasi se

bagaimana diwujudkan di Uni Eropa dewasa

ini dan bukan pula sekadar menjiplak langkah

langkah yang ditempuh komunitas ekonomi diEropa Bahkan saat KTT di Bali tahun 2003 para

pemimpin ASEAN menekankan bahwa integrasi

ekonomi yang hendak dicapai tidak akan menggiring ASEAN menjadi suatu unifikasi politiksehingga tidak akan ada institusi supranasional

seperti Komisi Eropa European Comission

Selaku ketua Eminent Persons Group EPG 98Tan Sri Musa Hitam yang juga bekas wakil perdana menteri Malaysia juga mengatakan Since

visiting EU I ve become more conservative withASEAN because we learned that the EU is not

that good an organization that can be transferred

to ASEAN

Uni Eropa merupakan contoh keberha

silan integrasi regional namun bila ASEAN

menempuh proses yang sama belum tentuakan mencapai hasil akhir yang sama Kondisilingkungan dan motivasi politik ketika Uni

Eropa mulai berintegrasi berbeda dengan kondisi

yang dihadapi ASEAN Lingkungan ekonomi

96 ASEAN Vision 2020 Kuala Lumpur 1997 hlm 3

97 ASEAN Secretariat ASEAN Economic Blueprint dalam

Roadmap for an ASEAN Community 2009 2015 JakartaASEAN Secretariat 2009 hlm 19

EPG terdiri atas 10 warga terhormat ASEAN yang di antaranya adalah bekas diplomat menteri luar negeri dan presiden

yang dibentuk pemimpin ASEAN saat KTT ASEAN ke 11 diKuala Lumpur tahun 2005 Kelompok ini bertugas mengeva

luasi dan memberi rekomendasi bagi arah ASEAN ke depan

1

internasional yang sangat terbuka dewasa inijuga berbeda dengan situasi di tahun 1950 an

Tingkat ekonomi anggota yang tergabung dalamkerja sama regional Uni Eropa lebih seragam

dibanding tingkat ekonomi anggota ASEANyang bervariasi yaitu dari ekonomi yang sudahmaju ekonomi tahap transisi sampai ekonomi

yang kurang berkembang Demikian pula dengancorak politiknya Perbedaan karakter ini perlu

menjadi pertimbangan dalam mempelajari proses

integrasi di Eropa sehingga ASEAN bisa

menetapkan langkah langkah apa yang cocokditempuh untuk mencapai bentuk komunitas di

kawasan Asia Tenggara

Tujuan akhir dari Komunitas Ekonomi

ASEAN bukan membentuk keseragaman sistem

bea cukai custom union seperti European

Economic Community di tahun 1950 an Padaprinsipnya keseragaman bea cukai adalah di

mana sekelompok negara sepakat menghapuskan

hambatan perdagangan di antara mereka dan

menetapkan kebijakan satu tarif untuk perda

gangan dengan negara bukan anggota Tahapini adalah satu tingkat integrasi di atas kawasan

perdagangan bebas Kawasan perdagangan

bebas seperti AFTA ASEAN Free Trade Area

menyepakati harmonisasi tarif di antara anggo

tanya tetapi masing masing bebas menentukantarif untuk berdagang dengan bukan anggotaSalah satu keuntungan sistem bea cukai yangseragam adalah biaya transaksi menjadi rendah

Biaya transaksi antar batas negara ini seringmenjadi penghambat perdagangan yang mestinya

lebih mungkin dihindari antarnegara tetangga

daripada antar negara yang berjauhan Namunpenghapusan biaya transaksi ini prosesnya alnat

sulit walaupun dilakukan antarnegara tetangga

Sebagai contoh Uni Eropa memerlukan waktu

dari 1957 sampai pertengahan 1990 an untuk

mencapai tahap invisible borders dan itupun barumencakup sebagian anggotanya 99 Mengingatmasih adanya perbedaan tingkat pembangunan

dan derajat keterbukaan sistem ekonomi di antara

anggota ASEAN maka relatif sulit bagi ASEAN

untuk mencapai tahap keseragaman bea cukaidalam jangka waktu pendek Jadi Komunitas

99Yasmin Sungkar Dari Kerja lama Regional menuju Komuni

tas Ekonomi ASEAN dalam Rama Shofi Inayati Ed Menuju

Komunitas ASEAN dari State Oriented ke People Oriented

Jakarta P2P LIPI 2007 hlm 100

Ekonomi ASEAN benar benar memerlukan

keberhasilan dari program integrasi ekonomi

yang telah dicapai dewasa ini Oleh karenanyainisiatif inisiatif yang sudah ada bagi liberalisasi perdagangan dan investasi yang lebih luasmerupakan building blocks yang penting bagipembangunan pasar dan landasan produksi tunggal sebagai sasaran akhir Komunitas Ekonomi

ASEAN atau AEC

Tulisan ini akan membahas kemajuan dalam

pelaksanaanAFTA serta mengevaluasi tantangan

dan hambatan yang dihadapi oleh negara anggotaASEAN dalam proses implementasinya dan

pengaruhnya terhadap Indonesia Akan dibahaspula kekuatan dan kelemahan Indonesia sebagai

salah satu negara ASEAN dalam mempersiapkan

perdagangan bebas AFTA serta kondisi usaha

kecil dan menengah UKM

Implementasi AFTA

Pada saat pendiri ASEAN memutuskan untuk

membentuk AFTA pada 1992 hal itu berarti

merupakan langkah untuk integrasi ekonomi

yang lebih besar dan sebagai suatu instrumenuntuk membuat perekonomian mereka lebih

kompetitif secara internasional regional dan

nasional Pengintegrasian ekonomi di ASEAN

selalu dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi

kan wilayah ini sebagai suatu landasan produksi

yang menarik bagi perusahaan perusahaandalam dan luar negeri Dengan memaksimalkan

komplementaritas di antara negara negara anggota dalam rangka untuk mencapai economies

of scale dan menjadikannya sebagai produsenproduk yang efisien ASEAN bertekad untukmenjadi suatu landasan produksi tunggal yangberdaya tarik besar bagi arus masuk investasi

asing langsung foreign direct investment FDISuatu landasan produksi yang terintegrasi akanmemberikan kesempatan yang lebih besar bagipembagian kegiatan industri di ASEAN dan

dengan demikian menciptakan efisiensi bagi

industri yang lebih besar serta cost competitiveness dalam rangkaian pilihan produk dan jasa

yang lebih besar pula oo

ioo CPF Luhulima Unsur unsur Dasar Pembentukan Masyarakat ASEAN dalam Ratna Shofi Inayati Ed Menzju

Komunitas ASEAN dari State Oriented ke People Oriented

Jakarta P2P LIPI 2007 hlm 62

Tujuan akhirAFTA ialah meningkatkan daya

saing kawasan regional sebagai basis produksiuntuk pasar dunia Bagi negara negara ASEAN

tercapainya AFTA bukanlah suatu tujuan akhir

melainkan sebagai langkah persiapan untuk

bisa bersaing dalam menghadapi globalisasiekonomi Pada kenyataannya perkembangan di

luar ASEAN baik di Asia maupun tingkat dunia

selalu menjadi faktor eksternal yang mendorongpercepatan terciptanya kawasan perdagangan

bebas

Setelah beberapa tahun kemudian walaupun

terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkatkemajuan ekonomi dan perbedaan tingkat kesiapan menghadapi kekuatan global dan kompetisi

regional kemajuan yang signifikan telah tercapaidalam bidang reformasi tarif liberalisasi dalaminvestasi mendahului alokasi FDI yang lebihefisien dan berhasil menarik anggota baru untuk

bergabung Faktor faktor tersebut besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi yangberlanjut serta dinamisme di kawasan setidaknya

sebelum krisis finansial Asia 1997

Diperluasnya keanggotaan ASEAN menjadi

sepuluh negara menyebabkan semakin besarnya

kesenjangan ekonomi di antara negara ASEAN

lama dan ASEAN yang baru Untuk mengakomodasikan hal tersebut disepakati perbedaan

batas waktu untuk penerapan AFTA terhadapanggota ASEAN lama Brunei Darussalam

Filipina Indonesia Singapura dan Thailand

dengan mempercepat jadwal penurunan tarif

yang semula tahun 2003 menjadi tahun 2002sedangkan anggotabaruASEAN seperti Vietnam

tahun 2006 Laos dan Myanmar tahun 2008 dan

Kamboja 2010

Salah satu langkah penting ke arah perdagangan bebas adalah liberalisasi perdagangan

melalui penghapusan hambatan tarif dan

non tarif di antara anggota ASEAN Untuk

mengimplementasikan kesepakatan penurunan

tarif secara bertahap ASEAN menetapkan skemaCommon Effective Preferential Tariff CEPTCEPT adalah program tahapan penurunan

tarif dan penghapusan hambatan non tarif yangdisepakati bersama oleh negara negaraASEAN

W

Produk CEPT diklasifikasikan kedalam 4 daftar

sebagai berikut 101

i Inclusion List IL yaitu daftar yang berisiproduk produk yang memenuhi kriteriajadwal penurunan tarif tidak ada pembatasan

kuantitatif hambatan non tarifnya harus

dihapuskan dalam waktu 5 tahun

ii General Exception List GEL yaitu daftar

produk yang dikecualikan dari skema CEPToleh suatu negara karena dianggap pentinguntuk alasan perlindungan keamanan na

sional moral masyarakat kehidupan dan

kesehatan manusia binatang atau tumbuhannilai barang barang seni bersejarah atauarkeologis Ketentuan mengenai General

Exceptions dalam perjanjian CEPT konsisten

dengan Artikel X dari General Agreement

on Tariffs and Trade GATT Produk yangtermasuk di sini contohnya senjata amunisi

narkotika dan semacamnya

iii Temporary Exclusions List TEL yakni

daftar yang berisi produk produk yangdikecualikan sementara untuk dimasukkan

dalam skema CEPT Produk produk TEL

barang manufaktur harus dimasukkan kedalam IL paling lambat 1 Januari 2002Produk produk dalam TEL tidak dapat

menikmati konsensi tarif CEPT dari negara

anggotaASEAN lainnya Produk dalam TEL

tidak ada hubungannya sama sekali dengan

produk produk yang tercakup dalam ketentuan General Exceptions

iv Sensitive List yaitu daftar yang berisi produkproduk pertanian bukan olahan unprocessed

agriculturalproducts UAP Produk produk

pertanian bukan olahan adalah bahan baku

pertanian dan produk produk bukan olahan

yang tercakup dalam pos tarif 1 24 dariHarmonized System Code HS dan bahan

baku pertanian yang sejenis serta produkproduk bukan olahan yang tercakup dalampos pos tarif HS produk produk yang telahmengalami perubahan bentuk sedikit diban

ding bentuk asalnya Produk dalam SL harusdimasukkan kedalam CEPT dengan jangka

waktu untuk masing masing negara ialahbagi Brunei Darussalam Indonesia Ma

laysia Filipina dan Thailand tahun 2003

101 www aseansec org 15071 htm diakses pada 4 Oktober2010

62

Vietnam tahun 2013 Laos dan Myanmar

tahun 2015 Kamboja tahun 2017 Produk

yang termasuk di sini misalnya beras gulaproduk daging gandum bawang putih dancengkeh

Apabila suatu negara belum siap untukmenurunkan tarif produk manufaktur maka ada

penundaan tetapi bersifat sementara Keteran

gan mengenai hal ini diatur dengan Protocol

Regarding the Implementation ofCEPT SchemeTemporary Exclusion List Yang termasukdalam CEPT adalah semua produk manufaktur

termasuk barang modal dan produk pertanianolahan serta produk produk yang tidak termasukdalam definisi produk pertanian produk produk

pertanian sensitive dan highly sensitive dikecualikan dari skema CEPT Skema CEPT yangdiintrodusir pada 1993 guna mengeliminasi tarif

impor intra ASEAN sudah selesai ASEAN 6 dan

Vietnam telah menurunkan kewajiban terhadapsemua produk menjadi 0 5 ASEAN 6 menge

liminasi kewaj iban terhadap semua produk pada 1Januari 2010 kecuali untuk Limited Sensitive and

Highly Sensitive UnprocessedAgricultural Products Indonesia dan Filipina telah menawarkan

konsesi untuk beras dan gula Dispensasi khusus

telah diberikan kepada kedua negara itu untuk

menerapkannya terhadap produk produk tersebutpada 2015 Kamboja Laos dan Myanmar juga

telah menerapkan semua produk ke dalam

skema CEPT kecuali untuk 102 54 macam tarif

dari Kamboja 203 macam tarif dari Laos dan

27 macam tarif dari Myanmar Produk produk

ini masih ditempatkan di dalam Daftar Sensitif

mereka Produk produk tersebut akan dialihkan

ke dalam skema CEPT selambat lambatnya pada

1 Januari 2008 untuk Laos dan Myanmar serta 1

Januari 2010 untuk Kamboja

Dalam rangka memperlancar implementasi

Skema CEPT AFTA khususnya untuk menggerakkan sektor swasta telah dibentuk Unit

AFTA di Sekretariat ASEAN Sementara itu

di bawah Senior Economic Official MeetingSEOM dibentuk Kelompok Kerja CEPT AFTA

yang menangani aspek aspek teknis CEPT AFTAseperti jadwal penurunan tarif pemindahan

produk produk dari Temporary ExclusionList TEL ke dalam Inclusion List IL serta

1021bid

piranti hukum untuk pemberlakuannya Legal

Enactment Kelompok Kerja tersebut kemudian

diubah namanya menjadi Coordinating Committeon CEPT for AFTA CCCA guna menangani

masalah masalah dalam implementasi CEPT

terutama dari segi kepabeanan 103

Aturan pengamanan safeguard measures

dalam CEPT AFTA diatur dalam Pasal 6 dari

Perjanjian CEPT yaitu apabila implementasi

skema CEPT mengakibatkan impor dari suatu

produk tertentu meningkat sampai pada suatu

tingkat yang merugikan sektor sektor atau industri industri yang memproduksi barang sejenismaka negara anggota pengimpor dapat menunda

pemberian konsensi untuk sementara sebagai

suatu tindakan darurat Penundaan tersebut

harus konsisten dengan Pasal XIX dari General

Agreement on Tariffs and Trade GATT Negara

anggota yang mengambil tindakan darurat tersebut di atas mesti menotifikasi segera kepada

Dewan AFTA melalui ASEAN Secretariat serta

mengkonsultasikan tindakan tersebut dengan

negara anggota lain yang terkait oa

Di tingkat nasional unit AFTA dipegangoleh Direktorat Jenderal Kerj a sama PerdaganganInternasional Departemen Perdagangan RI yangmempunyai fungsi 105 i mempersiapkan produk

produk yang akan dimasukkan dalam InclusionList IL Temporary Exclusion List TEL Sensitive List SL dan General Exception Lists GEL

Jadwal Penurunan Tarif dan Penyusunan CCEM

CEPT Concessions Exchange Manual dalam

rangka implementasi CEPT AFTA Unit ini juga

menjamin pelaksanaan langkah langkah yangdiperlukan untuk pengesahan dan implementasi

penurunan tarif ii Menampung pertanyaan dankeluhan yang muncul dari masvarakat terutamakalangan swasta dan sebagai saluran komunikasi

dengan lembaga lembaga pemerintah di masing

masing negara

Kemajuan AFTA dewasa ini telah terbentuk

secara signifikan di mana negara negara

anggota ASEAN telah membuat langkah maju

dalam menurunkan tarif intra regional melalui

103 http www depdag go idfiles pzrblikasi djk ipi afta htmdiakses pada 5 Oktober 2010

Io4lbid

ins Direktorat Jenderal Kerja sama ASEAN ASEAN SelayangPandang Jakarta Departemen Luar Negeri 2007 hlm 46

mekanisme CEPT for AFTA Tabel di bawah

menggambarkan persentase dalam CEPT

Sampai saat tulisan ini dibuat tercatat 99 4

produk yang masuk dalam daftar IL untuknegara negara ASEAN 6 Brunei Darussalam

Indonesia Malaysia Filipina Singapura dan

Thailand telah diturunkan tarifnya menjadi

sekitar 0 5 Hingga tahun 2006 rata rata

CEPT ASEAN 6 adalah 1 74 CLMV 4 65

Sejumlah 63 42 produk yang ada dalam ILtarifnya sudah dihapus dan rata rata tarif di

ASEAN sudah semakin menurun dari 2 58

pada tahun 2007 menjadi 1 95 pada tahun

2008106 Negara negara CLMV juga tidak ketinggalan jauh dalam pelaksanaan komitmen CEPT

di mana produk yang masuk dalam IL meningkatdari 52 di tahun 2000 menjadi 97 3 di tahun

2007 dan 66 dari produk produk tersebut telah

memiliki tarif antara 0 5 Untuk ASEAN 6

jumlah produk dalam IL yang tarifnya sudah0 meningkat tajam pada tahun 2003 sekaligus

menandai dimulainya AFTA Pada tahun 2007

produk dalam IL ASEAN 6 yang tarifnya sudah0 sudah mencapai 71 5 sedangkan CLMV

baru mencapai 17 107 Dari data tersebut terlihat

bahwa liberalisasi tarif secara relatif sudah

menunjukkan kemajuan yang berarti sehinggadalam menuju integrasi ekonomi 2015 ASEAN

harus lebih fokus pada penghapusan hambatan

non tarif secara penuh

Untuk memperbaiki dan memperkuat aturan

aturan pelaksanaan skema CEPT agar menjadi

lebih menarik bagi para pebisnis dan investor

potensial di kawasan CEPT Rules ofOrigin sertaOperational Certification Procedures telah dire

visi dan mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2004

Hal hal yang disempurnakan adalah 108 i metodestandar penghitungan lokal ASEAN content ii

prinsip prinsip penentuan biaya dari ASEANserta pedoman untuk metodologi penghitungan

biaya iii perlakuan terhadap barang barangatau material lokal locally proeured iv

perbaikan terhadap proses verifikasi termasuk

verifikasi langsung on site verification

Joint Media Statement of the Forthieth ASEAN EconomicMinisters AEM Meeting Singapura 25 26 Agustus 2008

ASEAN Community in Figures 2008 Jakarta ASEANSecretariat 2008 hlm 23 24

108Ibid

Tabel 1 Persentase Tarif untuk ASEAN di dalam Paket CEPT

Negara Persentase Total

Brunei Darussalam 71 63 28 37 100

Indonesia AHTN 2007 66 48 33 52 100

Malaysia 81 42 18 58 100

Filipina 50 30 49 70 100

Singapura 100 00 100

Thailand AHTN 2007 54 37 45 63 100

ASEAN 6 71 54 28 46 100

Kamboja 3 5 79 94 21 100

Laos 6 28 93 72 100

Myanmar 3 44 96 56 100

Vietnam 52 06 47 94 100

CLMV23 17 011 82 991 100

Total ASEAN 49 67 50 33 100

Sumber ASEAN Secretariat July 2007

Sebagai catatan produk produk GE diperkirakan sudah termasuk CEPT MFN dan TEL terakhir diperkirakan

sudah termasuk CEPT MFN

Perdagangan barang intra ASEAN dalampenghapusan tarif harus mengikuti jadwal dan

komitmen yang sudah ditetapkan dalam CEPTAFTA Agreement dan protokol yang relevanlainnya Ada empat langkah yang harus ditempuhdalam penghapusan tari 109 i Menghapus paj akimpor semua produk kecuali untuk produk yangmasuk daftar sensitif dan sangat sensitif pada

tahun 2010 bagi ASEAN 6 dan 2015 bagi CLMV

ii Menghapus pajak impor untuk produk yangdikategorikan Sektor Integrasi Prioritas pada

tahun 2007 bagi ASEAN 6 dan pada tahun 2012

bagi CLMV iii Memasukkan sisa produk yangberada dalam daftar sensitif ke dalam skema

CEPT dan menurunkan tarifnya menjadi 0 5

pada Januari 2010 bagi ASEAN 6 dan Januari

2013 bagi Vietnam Januari 2015 bagi Laos dan

Myanmar serta Januari 2017 bagi Kamboja

iv Memasukkan produk produk yang beradadalam daftar perkecualian umum sesuai dengan

kesepakatan CEPT

Terbentuknya AFTA memberikan insentif

dalam bentuk pengurangan dan eliminasi

109 ASEAN Economic Blueprint dalam Roadmap for anASEAN Community 2009 2015 Jakarta ASEAN Secretariat2009 hlm 22 23

M

penghapusan hambatan hambatan non tarif

serta perbaikan terhadap kebijakan kebijakanfasilitas pedagangan Dalam perkembangannya

AFTA tidak hanya difokuskan pada liberali

sasi perdagangan barang tetapi juga terhadapperdagangan jasa dan investasi Pada awal

berdirinya ASEAN mencurahkan perhatian

nya untuk membangun rasa saling percaya

Confidence Bulding Measure itikad baik danmengembangkan kebiasaan secara terbuka dan

dinamis di antara sesama anggotanya

Komunitas ekonomi dapat diwujudkan

dengan baik apabila integrasi terpenuhi di semua

sektor ekonomi Namun untuk melaksanakannya

ASEAN menghadapi tantangan yang sangat besarsehingga sebagai katalisator ekonomi regional

pada tahap awal dipilih 12 sektor prioritas 110Kedua belas sektor tersebut yang paling diminatianggota ASEAN dan menjadi tempat mereka

untuk bersaing satu sama lain Gagasannya adalah jika sektor sektor ini diliberalisasikan secara

10 Ke 12 sektor prioritas integrasi ekonomi AFTA adalahelektronika e ASEAN peralatan ICT healthcare produk

berbasis kayu otomotif produk berbasis karet tekstil dan pro

duk tekstil produk berbasis pertanian perikanan transportasi

udara pariwisata dan logistik

penuh sektor sektor ini akan berintegrasi dan

masing masing anggota ASEAN akan mengembangkan keunggulan sektor sektor ini dengan

menarik investasi dan perdagangan di dalam

ASEAN contohnya dengan saling melakukanoutsourching serta membantu mengembangkan

produk poduk buatan ASEAN Selain itu

pengembangan juga dilakukan terhadap sektorprioritas pangan pertanian dan kehutanan

Dalam implementasinya perdagangan bebas

harus memperhatikan beberapa aspek yangmemengaruhi yaitu dimulai dengan meneliti

mekanisme perdagangan prinsip sentral darikeuntungan komparatif comparative advantage

pro dan kontra di bidang tarif dan kuota serta melihat bagaimana berbagai jenis mata uang atauvaluta asing diperdagangkan berdasarkan kurstukar valuta asing Sebagai contoh keuntungandari keanggotaan AFTA adalah sebagai berikut

Vietnam menjual sepatu ke Thailand Thailand

menjual radio ke Indonesia dan Indonesia me

lengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit

ke Vietnam Melalui spesialisasi bidang usahatiap bangsa akan mengonsumsi lebih banyakdibanding yang dapat diproduksinya sendiri Namun dalam konsep perdagangan tersebut tidakada hambatan tarif bea masuk 0 5 maupun

hambatan non tarif bagi negara negara ASEAN

melalui skema CEPT AFTA Oleh sebab itu

dalam melakukan pedagangan sesama anggota

biaya operasional mampu ditekan sehingga akan

menguntungkan Sebagai catatan AFTA 2002

hanya mencakup pembebasan arus perdaganganbarang Mengenai kebebasan keluar masuk sektorjasa atau liberalisasi sektor jasa misalnya arus

perpindahan tenaga di negara negara ASEAN

diatur sendiri dengan kesepakatan yang disebutASEAN Framework Agreement on Services

AFAS di mana liberalisasinya ditargetkan

tercapai pada tahun 2015

Tantangan dalamAFTAantara lain lambatnya

kemajuan penghapusan non tarifdan ini disadari

oleh para menteri ekonomi negara anggota

ASEAN Dengan perkembangan implementasi

AFTA yang cukup pesat diperlukan perhatianyang serius untuk menghapus hambatan non tarifyang dianggap tidak perlu dan tidak beralasanlagi untuk dipertahankan Setiap negara anggota

Kompas 11 Juni 2002

didesak untuk menyelesaikan proses pemeriksaan

hambatan non tarif pemberitahuan prosedur

lisensi impor dan saling mnginformasikanhambatan non tarif negara lain Selanjutnya

diharapkan adanya rekomendasi atas batas akhir

penghapusannya menjelang pertemuan AFTACouncil berikutnya

Keterlibatan sektor swasta dalam usaha

mempercepat penghapusan hambatan non tarif

diakui cukup penting Oleh karena itu kelompokbisnis diminta memberitahukan hambatan non

tarif yang dihadapi dalam menj alankan usahanyadi kawasan ASEAN Negara anggota seperti

Singapura Brunei Darussalam dan Malaysia

telah mencapai target mereka yaitu menghapus

tarif menjadi 0 bagi 60 produk yang masuk

dalam inclusion list Thailand mencapai target

tahun 2002 dan Indonesia tahun berikutnya

meskipun sebenarnya sudah lebih dari 56

produk dalam IL yang tarifnya 0 Adapun

Filipina sebagian besar produknya hanya 1

tarifnya dan masih mengalami hambatan legal

dalam memenuhi komitmennya namun berusaha

keras mencapai target tersebut

Sebagian negara anggota ASEAN telah

mengambil peran sebagai koordinator untuk

sektor tertentu antara lain Indonesia adalah

koordinator sektor otomotifdan produk berbasis

kayu Setiap sektor prioritas mempunyai petajalan yang mengombinasikan inisiatifkhusus persektor dengan inisiatif umum yang berlaku bagisemua sektor Indonesia pada mulanya bukanlah

peringkat pertama Indonesia menguasai 23 1

sedangkan Malaysia 26 dan Thailand 33 7

tetapi ke depan Indonesia akan bisa pada posisi

nomor satu maka Indonesia dianggap mampumenjadi koordinator sektor otomotif Namun

demi kepentingan nasional mereka Malaysia dan

Thailand lebih menonjolkan produk otomotif na

sionalnya Jadi political will dari masing masinganggota harus lebih tinggi supaya pengembangan

perdagangan ASEAN bisa tercapai untuk terwu

judnya Komunitas Ekonomi ASEAN

Tantangan Utama AFTA

Di dalam pelaksanaannya AFTA masih menemui

berbagai kendala yang menghambat terciptanya interdependensi saling menguntungkanantarnegara anggota Hal ini mengakibatkan

65

perdagangan intra ASEAN begitu pula in

vestasi antarnegara ASEAN dianggap tidakbanyak mengalami kemajuan Akibatnya dapat

dilihat lemahnya upaya negara negara anggota

untuk memanfaatkan mekanisme yang telahditetapkan untuk menyelesaikan permasalahan

permasalahan intra ASEAN Kendala itu juga

disebabkan oleh kekurangselarasan antara pilar

masyarakat ekonomi ASEAN yang mencitacitakan sebuah pasar tunggal dengan masyarakat

keamanan ASEAN yang masih mengedepankanprinsip non interference yang berdasarkankonsensus Pada prinsipnya negara anggota yangberselisih dianjurkan melakukan konsultasi bila

teral agar mencapai penyelesaian damai Negara

anggota lain bisa menawarkan jasa baiknya untuk

menjadi penengah Apabila penyelesaian damai

tidak tercapai persoalan bisa dibawa ke Senior

Officials Meeting SEOM Kemudian dibentuksebuah panel yang tugasnya mencari fakta danmenetapkan ketentuan ASEAN yang dapatditerapkan Elemen barn dan penting adalahGeneral Dispute Settlement Mechanism DSM

yang bisa diterapkan pada semua permasalahan yang muncul dalam kerj a lama ekonomiASEAN DSM tergantung putusan SEOM dalamhal ini mayoritas tunggal bukan konsensus

Hal ini menunjukkan bahwa ASEAN DSM

mengawali penggunaan proses pengambilan

keputusan non konsensus di ASEAN 112 Sebagai

contoh tahun 2001 Malaysia dan Thailand

berusaha menyelesaikan masalah ditundanya

pemotongan tarif untuk mobil dan suku cadangyang diekspor ke Malaysia Menurut skemaCEPT negara negara ASEAN sepakat untuk

menurunkan bea masuk mobil dan suku cadangsampai maksimum 5 menjelang akhir 2002Akan tetapi Malaysia mengajukan permohonan

untuk menunda pemotongan tarif hingga dua

tahun ke depan untuk melindungi pasar bagi

Proton mobil nasionalnya Jadi Malaysia masih

mengenakan bea masuk mobil sebesar 300

dan industri Thailand jadi dirugikan Thailand

kehilangan kesempatan mengekspor 36 000

mobil ke Malaysia Menurut skema CEPT tahun

2000 Malaysia dijadwalkan mengimpor 10

112 Jose L Tongzon Role of AFTA in an ASEAN Economic

Community dalam Denis Hew Ed Roadmap to an ASEANEconomic Community Singapore ISEAS 2005 hlm134 135

dari jumlah total yang dibutuhkan Thailand20 tahun 2001 dan 30 tahun 2002 13 Sesuai

ketentuan AFTA Malaysia harus menawarkan

kompensasi non moneter kepada Thailand Jadi

negara yang bersengketa mempunyai waktu180 hari sejak dimulainya pembicaraan tentangpersetujuan kompensasi Namun negara negara

anggota tetap berharap agar AFTA dapat menjadipenghubung pertumbuhan perekonomian danmemperkuat kohesivitas antarnegara anggota

ASEAN karena perbedaan dan perselisihan

kepentingan antarnegara anggota akan berkurangseiring meningkatnya interdependensi danhubungan mutualisme sebagai dampak dari kerj asama liberalisasi perdagangan kawasan

Implementasi komitmen dari pengurangan

tarif dan transfer produk dari daftar IL dapat

dikatakan secara umum berhasil dan tampaknya

dapat diselesaikan dalam batas waktu yangtelah disetujui bersama Namun negara negara

ASEAN dihadapkan pada tantangan ke depan dan

hambatan pada proses integrasi ekonomi terhadaprealisasi Komunitas Ekonomi ASEAN

Meskipun implementasi pengurangan tarif

secara umum telah berhasil penggunaan izin

CEPT sangat rendah Faktor faktor yang memengaruhinya adalah kurangnya prosedur yangjelas dan transparan untuk mengisi form aplikasi

yang telah disetujui kurangnya kredibilitas dansaling percaya di antara negara negara pemberidan penerima preferensi keuntungan preferensi

yang rendah mengakibatkan keseluruhan prosespengisian aplikasi kurang menarik kurangnyakesadaran tentang konsesi di bawah AFTA sertamasih terjadinya inefisiensi birokrasi 14

Non Tariff Barriers NTB s dan ongkostransportasi yang masih eksis secara signifikan

di suatu wilayah tetap perlu dihapus ataudisesuaikan Sementara prosedur memperoleh

lisensi standar teknis dan prosedur bea cukai

masih merupakan hambatan utama terhadapproses liberalisasi perdagangan Program kerja

telah disepakati ASEAN guna menghilangkan

setiap hambatan dalam 3 paket 2008 2009 dan2010 untuk ASEAN 5 2010 2011 dan 2012

113 Yasmin Sungkar Ed AFTA di Tengah tengah Perubahan

Konfigurasi Regional Terkini Jakarta P2P LIPI 2003 hlm

33

114 Jose L Tongzon Op Cit hlm 138

untuk Filipina 2013 2014 dan 2015 2018 untuk

CLMV

Negara negara ASEAN perlu memberitahu

kan kepada negara anggota lainnya dan ASEAN

Sekretariat apabila suatu Non Tariff MeasureNTM tertentu akan diberlakukan Suatu proses

review perlu dilakukan untuk memastikan bahwa

ketentuan NTM telah dijalankan secara adil

ASEAN Integration Svstem of PreferencesAISP merupakan skema preferensi unilateral

yang diberikan oleh ASEAN 6 berupa tarif 0terhadap produk ekspor ke Kamboja LaosMyanmar dan Vietnam CLMV Sejak Desem

ber 2006 ASEAN 6 menawarkan tarif 0 untuk

3 195 jenis produk CLMV meliputi Myanmar

1 681 produk Kamboja 632 produk Laos

494 produk dan Vietnam 388 produk Adapun

Malaysia telah rnembebaskan tarif duty exemption terhadap 793 jenis produk kepada Myanmar293 produk Vietnam 237 produk Kamboja

179 produk dan Laos 83 produk Pembebasan

tarif diberikan kepada produk produk seperti

halnya buah buah produk kimia produk karet

produk berbasis kayu produk kertas produk

listrik dan elektronika produk plastik produk

alas kaki produk furniture produk tekstil serta

produk besi dan baja 15

Thailand juga telah siap untuk mengakhirihambatan non tarif di antara sesama negara

anggota ASEAN Naris Chaiyasoot Direktur

Jenderal Kebijakan Fiskal FPO pada Kemen

terian Keuangan menyatakan bahwa para pejabat

terkait dari Kementerian Keuangan Pertanian

dan Koperasi Industri dan Perdagangan dalam

pertemuan Komite AFTA mendiskusikan agenda

yang dibahas pada AFTA Security CommitteeMeeting ke 20 di Malaysia tahun 2003 Thailand mengusulkan pengurangan tarif impor

bagi negara anggota baru ASEAN termasuk

Laos Kamboja dan Myanmar selama kurun

waktu Desember 2006 Desember 2009 hingga

0 5 guna saling meningkatkan perdagangan

produk 16 Demikian pula hasil pertemuan

s

Ministry of International Trade and Industry Based onASEAN Harmonised Tariff Nomenclature AHTN 2002

1 Thailand to push for end of NTB s among ASEAN lihathttp www biothai orglcgi binleontentlnewslshow pl 0275diakses 2 Oktober 2010

tersebut menegaskan himbauan Thailand kepada

Malaysia untuk mengakhiri hambatan non tarif

pada industri otomoti Meskipun telah disepakati

adanya saling pengurangan pajak Malaysia ma

sih tetap mengenakan kuota impor sebesar20 000 unit kendaraan dari Thailand Produsen

otomotif Thailand masih harus mengajukan

izin ekspor ke Malaysia melalui prosedur yangberlapis lapis Karelia Malaysia menunda pemo

tongan tarif untuk mobil dan suku cadangnya

guna melindungi industri otomotifnya maka

Thailand menaikkan bea masuk kelapa sawit

dari Malaysia Adapun Filipina juga menyerah

pada tekanan dari kalangan penghasil gula dan

produk pertanian Indonesia mengalami kesulitan

yang sama di mana pelaku usaha di bidang kimiaseperti plastik belum siap untuk mengikuti AFTAKecenderungan memproteksi industri domestik

tertentu bertentangan dengan prinsip liberalisasidan dapat mengarah ke konflik balk di tingkat

nasional maupun regional Sebelumnya banyak

negara anggota ASEAN telah menyepakati untuk

secara bertahap menghapuskan hambatan nontarif di antara kesepuluh negara anggota mulai

2008 sampai dengan 2010 Akan tetapi Filipina

meminta penundaan sementara terhadap beberapahambatan dengan alasan beberapa negara belum

siap untuk menghapus secara total hambatannon tarif tersebut

ASEAN lebih terdiversifikasi dalam bidangpolitik serta kemajuan dan prioritas ekonomi

dengan bertambahnya anggota ASEAN ne

gara negara CLMV Meskipun terdapat lebih

banyak perbedaan jenis komoditi yang diproduksidalam perekonomian tersebut sehingga mem

bentuk lingkup yang lebih komplementer diantara mereka tetapi ukuran yang bertambahdan keanekaragaman yang lebih besar dalamorientasi politik kemajuan ekonomi dan

kesiapan liberalisasi perdagangan di dalam

ASEAN menyebabkan proses pengambilan

keputusan memerlukan waktu lebih lama Hal inimemperlambat kemajuan integrasi ekonomi

ASEAN juga memperkuat hubungan dagangdengan kekuatan ekonomi di luar Asia Tenggara

di samping mendorong integrasi ekonomi didalam ASEAN sendiri Hal ini untuk memperke

cil risiko perkembangan global yang tidak dapatdihindari seperti krisis global yang diakibatkan

67

Tabel 2 Klasifikasi Non Tariff Barrier NTB

Warna Kotak Perlakuan

Hijau Bisa diterima

Merah Harus dihapuskan

Kuning emasAmber Penghapusan NTB bisa dinegosiasikan

melemahnya ekonomi AS rendahnya pertumbu

han ekonomi Eropa serta masalah perekonomian

Jepang Untuk menuju kerja sama yang lebihluas ASEAN melakukan kerja sama dengan

Jepang Korea Selatan dan China ASEAN 3Dengan adanya proliferasi perj anj ian Free TradeArea FTA atas inisiatif beberapa anggota

efektivitas AFTA sebagai perdagangan bebas

dapat digali Meskipun ekstra ASEAN FTA ini

dapat mendatangkan beberapa keuntungan tidak

langsung untuk negara ASEAN namun hal itudapat pula menimbulkan risiko clan tantangan

terhadap ASEAN sebagai kelompok preferensiekonomi FTA ini dapat dianggap oleh anggotaASEAN lainnya sebagai peluang bagi negaranon ASEAN untuk memperoleh akses tarif

bebas tanpa harus memberikan akses timbal balik

sehingga mengurangi efektivitas AFTA 117

Di samping perkembangan intra ASEANselanjutnya Tabel 3 berikut menunjukkan

persentase impor dan ekspor intra dan ekstra

ASEAN

Pada Tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa

dengan melihat ASEAN sebagai satu unit

kawasan perdagangan intra ASEAN masih

sangat kecil dengan perdagangan ekstra ASEAN

Namun bila ditinjau lebih jauh setiap negaraASEAN memiliki karakter yang berbeda dalampola ekspor clan impor baik pada tingkat intra

ataupun ekstra ASEAN Jadi seberapa besar

ekspor di setiap negara ASEAN ke dalam dan keluar menunjukkan semakin potensial perdagangan

luar negeri suatu negara Sebaliknya semakin

besar impor suatu negara menunjukkan kian

tinggi tingkat ketergantungan atas kebutuhan dari

luar Secara keseluruhan perdagangan ASEAN

masih didominasi transaksi dengan negara dan

kawasan di luar ASEAN Hampir semua negara

ASEAN meskipun bervariasi menunjukkan

117Ibid

Ci

persentase ekspor ke kawasan regional lebih kecil

dari persentase ekspor ke luar kawasan ASEAN

kecuali Laos dan Myanmar 118

Di dalam ASEAN Singapura dianggapsebagai pelopor perdagangan bebas dengan

mitranya di luar ASEAN dan telah menandatan

gani perjanjian dengan beberapa negara seperti

Australia Selandia Baru Jepang Uni Eropadan AS Perdagangan bebas ini mengundangberbagai kritik karena dianggap menghambatpembentukan kawasan perdagangan bebas

regional seperti AFTA Secara khusus Ma

laysia pernah mengingatkan bahwa bisa saja

Singapura membuka pintu belakang wilayahperdagangan bebas ASEAN kepada mitranya

di luar ASEAN19 Mitra Singapura dapat me

nikmati tarif bebas memasuki pasar ASEAN

melalui Singapura tanpa memberikan keuntungan

yang timbal balik kepada negara ASEAN lainnya Untuk menjamin tidak terbukanya pintu

belakang wilayah perdagangan bebas ASEANSekretariat ASEAN di Jakarta akan memonitor

semua perjanjian dagang bilateral yang dilakukananggota ASEAN Agar konsesi tarif program

AFTA tidak tumpang tindih dengan kerja samabilateral negara non ASEAN maka kemudahan

dan keuntungan apapun yang ditawarkan kepadamitra dagang bilateralnya harus pula ditawarkankepada sesama anggota ASEAN Hal tersebut

barangkali perlu dicantumkan sebagai kode

etik dalam ketentuan AFTA serta dicarikan

penyelesaiannya melalui mekanisme arbitrase

seperti dalam WTO clan GATT

118 https www cia gov library publications the worldfactbook geos la html diakses pada 4 Oktober 2010

119Yasmin Sungkar Op Cit hlm 35

Tabel 3 Perdagangan Intra dan Ekstra ASEAN 2008

Negara ASEANPersentase Ekspor

Intra ASEAN

Persentase Ekspor

Ekstra ASEAN

Persentase Impor

Intra ASEAN

Persentase Impor

Ekstra ASEAN

Brunei Darussalam 22 5 77 5 49 4 50 6

Cambodia 6 4 93 6 65 1 34 9

Filipina 14 4 85 6 74 4 25 3

Indonesia 19 8 80 2 68 3 31 7

Laos 87 5 12 5 17 3 82 7

Malaysia 25 9 74 1 76 0 24 0

Myanmar 58 2 41 8 54 5 45 5

Singapura 42 0 58 0 69 7 30 3

Thailand 22 6 77 4 83 2 16 8

Vietnam 16 2 83 8 75 5 24 5

Sumber ASEAN Statistics 2009

Pengaruh AFTA bagi Perkembangan

Ekonomi Indonesia

Dengan disepakatinya ASEAN Free Trade

Area AFTA pada KTT di Singapura negara

anggota memiliki kesepakatan untuk melakukan

perdagangan bebas sesama anggota ASEAN

yang dilakukan secara bertahap Indonesiasebagai negara yang memiliki sumber daya alamyang melimpah seharusnya mampu bersaingsecara bebas dalam produk produk perdagangan

dengan negara anggota lainnya Namun pada

kenyataannya Indonesia belum mampu bersaingdalam produk produk industri dengan negara

ASEAN lain Ekonomi Indonesia masih lemah

dan juga tingkat pembangunan industrialisasi

yang relatif cenderung masih rendah Bangsa inihanya menerima produk produk dari negara lain

tanpa mampu bersaing dengan setimpal Hal inijuga akan mengakibatkan industri industri kecil

yang ada di Indonesia mengalami kemunduran

karena tidak memiliki modal yang cukup untukbersaing dengan produk industri dari negaranegara anggota lainnya 0

Negara negara yang memiliki tingkat

pembangunan industri yang berkembangkurang baik menerapkan kebijakan proteksiuntuk melindungi industri dalam negeri ter

hadap barang barang impor Indonesia masihmenjalankan kebijakan proteksi yang cukuptinggi Perbedaan kebijakan pengenaan bea cukai

120 M Hadi Soesastro and M C Basri Survey of Recent development Bulletin of Indonesian Economic Studies 1998V61 34 No 1 h1m 11

tersebut mencerminkan perbedaan daya saingkomoditas yang dihasilkan oleh masing masingnegara Tingkat efisiensi produksi negara negara

yang lebih maju di AFTA umumnya sudah lebihtinggi dibandingkan dengan Indonesia sehingga

negara tersebut mampu menerapkan bea masuk

yang sangat rendah yang memberikan dampakpositif bagi perdagangannya Indonesia belum

berani menerapkan kebijakan tarif yang rendahkarena mempertahankan daya saing produksidalam negeri terhadap produk impor Di sampingitu untuk melindungi produksi dalam negeri

dilakukan dengan mengenakan biaya masuk yangcukup tinggi maupun mengenakan kuota untukbarang barang impor tertentu Dalam situasikebijakan pengenaaan bea masuk yang masihsangat bervariasi tersebut penerapan knnsepkawasan perdagangan bebas akan menimbulkan

dampak yang berbeda beda Negara yang telahmampu menerapkan kebijakan bea masuk yangcukup rendah diperkirakan akan dapat menarikkeuntungan besar dalam bentuk peningkatan

volume ekspornya ke negaYa anggota ASEAN

lainnya Sebaliknya masih rendahnya peningkatan volume ekspor membuat negara kita tidak

banyak mendapat keuntungan dalam skema

perdagangan bebas karena industri di Indonesia

belum mampu bersaing dengan industri negaraanggota lainnya Hal inilah yang memungkinkanterjadinya ketegangan di antara sesama negara

anggota bahkan kalau tidak hati hati ketegangan

s

tersebut dapat pula menj adi alasan untuk merusakkerja sama ASEAN secara keseluruhan 12

Dengan adanya liberalisasi perdagangan

yang ingin dibentuk dalam ASEAN EconomicCommunity Komunitas Ekonomi ASEAN2015 secara umum dituntut adanya daya saing

yang baik dari ASEAN maupun masing masinganggotanya agar memperoleh hasil maksimal dari

kerja sama ini Untuk mewujudkan hal tersebut

tentunya diperlukan persiapan yang baik dariseluruh anggota ASEAN termasuk Indonesia

yang pelaksanaannya sesuai dengan cetak biruKomunitas Ekonomi ASEAN 2015 yang telahdisepakati oleh seluruh anggota ASEAN

Indonesia National Single Window INSW

merupakan suatu sistem layanan publik yang terintegrasi yang menyediakan fasilitas pengajuanpertukaran dan pemrosesan informasi standar

secara elektronik guna menyelesaikan semua

proses kegiatan dalam penanganan lalu lintas ba

rang ekspor dan impor untuk meningkatkan dayasaing perekonomian nasional INSWjuga sistemnasional yang memungkinkan dilakukannyapenyampaian data dan informasi secara tunggal

single submission of data and informationpemrosesan data dan informasi secara sinkron

synchronous processing of data and information integrasi informasi dan memadukan alur

proses bisnis antara sistem kepabeanan perizinan

ekspor impor kepelabuhanan kebandarudaraan

pembayaran pengangkutan barang dan logistikserta sistem lain yang terkait dengan penangananlalu lintas barang ekspor impor 122

Pembentukan National Single Window

NSW merupakan salah satu instrumen dalam

fasilitas perdagangan yang berupaya untuk meliberalisasikan perdagangan dengan menghapus

hambatan hambatan yang terdapat dalam prosesaliran barang Tentunya peluang dan tantanganyang besar membutuhkan persiapan sertadaya saing yang baik agar mampu bersaing didalamnya Pembangunan dan pengembangan

sistem NSW yang sedemikian besar dan sangatkompleks memerlukan banyak sekali perubahan

mendasar dan penyesuaian di lingkungan internal

121 Ibid

122 Paul J Davidson ASEAN The Evolving Legal FrameworkforEconomic Cooperation Singapore TimesAcademic Press

2002 hlm 135

70

setiap Government Agencies GA di manadalam praktiknya sering menemui banyakpermasalahan kendala dan hambatan sehingga

perlu langkah antisipasi dan solusi bersama

Persiapan yang dilakukan oleh Indonesia harusmampu mengatasi lemahnya kondisi kinerja

pelayanan ekspor impor yang ada di Indonesiasaat ini Kondisi kinerja pelayanan ekspor impor

yang perlu ditingkatkan antara lain 123 i Leadtime waktu penanganan barang impor danekspor yang masih terlalu lama dibandingkandengan negara anggota ASEAN lainnya

ii Masih banyaknya titik layanan point ofservices dalam proses pelayanan ekspor impor

sehingga mengakibatkan pelayanan tidak efisien

serta tambahan biaya dalam penanganan lalu

lintas barang ekspor impor yang mengakibatkanekonomi biaya tinggi high cost economyiii Tingkat validitas dan akurasi data atas

transaksi dan kegiatan ekspor impor yang belummemadai terutama terkait dengan data perizinan

ekspor impor iv Kepentingan nasional untuk

mengontrol lalu lintas barang antarnegara Untukmelindungi kepentingan nasional perlu adanya

kontrol terhadap lalu lintas barang ekspor imporsecara lebih baik terutama yang terkait denganisu terorisme trans national crime drug trafficking illegal activity Intellectual PropertyRight dan perlindungan konsumen v Untuk

meningkatkan daya saing perekonomian nasional perlu dilakukan peningkatan kinerja sistem

pelayanan publik dengan menerapkan prinsipprinsip good governance melalui pembangunan

otomasi sistem pelayanan yang terintegrasi vi

Untuk meningkatkan kelancaran arus barangekspor impor sangat dibutuhkan adanya integrasi

sistem antar Instansi Pemerintah GA yang akanmampu meningkatkan efisiensi pelayanan

keseluruhan proses ekspor impor

Kinerja dari pelayanan ekspor impor dari

Indonesia tersebut adalah bentuk bentuk ham

batan yang terdapat dalam aliran bebas barangdi Indonesia sekaligus merupakan hambatan

bagi Indonesia dalam mewujudkan liberalisasi

perdagangan dengan berusaha menghapus segala

bentuk hambatan dalam aliran bebas barang di

123 Pidato Presiden Indonesia dalam Business Forum di Sidneypada 11 Maret 2010 Lihat http Www deplu go id PagesSpeech TranscriptionDisplay aspx Namel Pidato Name2Presiden IDP 485 1 en diakses 3 September 2010

ASEAN bahkan di dunia secara global Kebu

tuhan untuk menerapkan Sistem National Single

Window di Indonesia selain dilatarbelakangi

oleh beberapa kesepakatan di tingkat regional

ASEAN juga didorong oleh adanya kebutuhandi tingkat nasional untuk dapat meningkatkan

kinerja ekspor impor di Indonesia Harus diakui

bahwa kondisi kinerja layanan ekspor impor di

Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan

beberapa negara lain terutama bila dilihat dari

indikator lead time pelayanan impor masih

banyaknya point ofservices dalam penyelesaianimpor masih tingginya biaya yang harus dikeluarkan clan adanya ketidakpastian dalam proses

pelayanan ekspor impor Selain itu dari sisi

kepentingan rlasional perlu dilakukan peningkatan validitas dan akurasi data ekspor impor

serta pengawasan terhadap lalu lintas barangantarnegara Pembangunan clan penerapan sistem

NSW di Indonesia pada awal pembahasannya

disatukan dengan program pemerintah untuk

meningkatkan kelancaran arus barang ekspor impor Dan pada awal pelaksanaannya pemerintah

menggabungkannya ke dalam Tim Keppres

Nomor 54 Tahun 2002 yang menangani tentangkelancaran arus barang ekspor dan impor 124

Kondisi UKM di Indonesia

Permasalahan besar yang dihadapi oleh Indonesiasaat ini adalah kurangnya jumlah wirausaha

dengan produktivitas dan daya saing yang tinggiUpaya meningkatkan daya saing bangsa harusdimulai dari mengembangkan kewirausahaan

dari para wirausahawan pemilik dan pengelola

unit usaha yang telah ada serta menumbuhkanwirausaha atau minimal unit unit usaha baru

pada sektor sektor yang produktif sesuai denganpotensi daerah Pengembangan kewirausahaan

juga diharapkan akan meningkatkan daya tahan

bangsa terbukti pada saat krisis ekonomi usaha

mikro kecil dan menengah UMKM yangmengandalkan bahan baku lokal dan memiliki

keunggulan kompetitif 125 Hal ini dibuktikan

dari peran UKM yang menjadi katup pengamanperekonomian nasional dan motor pemulihan

124 Tempo Interaktif 16 Desember 2009

121 Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan

Kewirausahaan Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat

Instruksi Presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1995

ekonomi pada tahun tahun awal krisis eko

nomi

Walaupun UMKM merupakan pelaku

ekonomi utama di Indonesia produktivitasnya

diukur dengan nilai tambah per tenaga kerja sa

ngat jauh tertinggal Penyebabnya diduga adalah

faktor kewirausahaan skala usaha dan sebagian

besar UMKM berada pada sektor yang kurangproduktif dan jenuh serta tidak berbasis ilmu

pengetahuan dan teknologi iptek Pelaku UKM

memang dituntut meningkatkan kemampuanmanajemen dan tertarik menggunakan teknologi

Jadi modal kerja bukan satu satunya hal yangdibutuhkan oleh UKM tetapi juga diperlukan

teknologi sehingga produk yang dihasilkankemasannya dapat bersaing Namun kelompokUKM umumnya kurang berminat mengadopsiiptek dalam pengembangan usahanya karena

khawatir merugi Kultur ekonomi subsistem

takut rugi mengakibatkan sebagian UKM

bertahan dengan model usaha tradisional Mereka

khawatir tingginya risiko jika menginvestasikan

modal untuk menggunakan teknologi dalam usa

hanya Untuk itu upaya penumbuhan unit usaha

baru khususnya UKM yang berbasis iptek perludidorong clan dikembangkan terutama untuksektor industri pengolahan sektor keuangan dan

jasa pengembangan bisnis

Untuk tujuan tersebut Kementerian Ko

perasi dan UMKM mencanangkan penumbuhan

6 juta unit usaha baru di Indonesia selama periode

2005 2009 Sekitar 5 3 juta unit usaha baru

diprediksikan akan tumbuh secara alami pada

sektor sektor ekonomi yang telah ada sedang700 000 unit usaha baru perlu diarahkan pada sek

tor sektor usaha yang berbasis pengetahuan clanteknologi serta sektor yang mampu meningkatkan

produktivitas clan daya saing perekonomiannasional Untuk mewujudkan 6 juta unit usaha

baru yang berbasis pengetahuan dan teknologitentunya bukan merupakan pekerjaan yangmudah karena terkait dengan risiko bisnis yangdihadapi usaha baru serta mengubah motivasi

clan perilaku wirausaha barn tersebut Untuk

itu perlu dilakukan kajian yang komprehensifuntuk mengetahui model model penumbuhan

unit usaha baru yang efektif Di samping itumenganalisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan program tersebut termasuk

71

aspek kebijakan pemerintah kelembagaan dan

dukungan perkuatan lainnya seperti kurikulum

pelatihan pembiayaan teknologi pemasaran dan

distribusi kemitraan ketersediaan sumber bahan

baku secara berkelanjutan pendampingan serta

sarana dan prasarana 126

Kemajuan pengembangan UKM memajukan

industri jasa perusahaan adalah merupakan

kunci keberhasilan karena industri besar dan

perekonomian modern serta perkotaan atau

negara maju mendapatkannya dari pasar yangtumbuh sehat 127 Kegiatan ini mendekatkan

UKM terhadap dua hal yaitu jasa keuangandan jasa inovasi sebagai sumber kemajuan

dan umumnya mereka ini hanya bisa berusaha

apabila memiliki legalitas bisnis formal yangbaik disertai hubungan dengan perbankan yangkuat Jadi industri jasa perusahaan adalah kunci

kemajuan UKM terutama membuka akses l 8

Pendekatan klaster juga dapat digunakan

untuk membangun industri jasa perusahaan yangkuat seandainya suatu daerah bertanya tentang

satu program yang ada sekali dalam lima tahununtuk memajukan UKM dalam jangka panjangseharusnya dipilih membangun infrastruktur

fisik untuk membangun klaster industri

jasa perusahaan di tempat yang strategis disuatu kota Ini akan merupakan pusat pelayanan

pengembangan usaha melalui pasar dan tumbuh

dalam satu lokasi yang kompak sebagai bagiandari city supporting services Jika telah berhasilmembangun infrastruktur pasti mereka akan

dituntut mengelola dengan baik sesuai UU No

1 2004 dan akan diawasi sesuai UU No 15 2004

Dengan demikian advokasi ke arah ini menjadi

penting dibanding dengan program penguatanyang sangat terbatas jumlahnya Badan LayananUmum Jasa Layanan Pengembangan Usaha

BLU JLPU pada dasawarsa mendatang

126 Noer Soetrisno Ekonomi Rakyat Usaha Mikro dan UKM

dalam Perekonomian Indonesia Sumbangsih untuk Analisis

Struktural Jakarta STEKPI 2005 hlm 35 40

127 Dalam pengertian lapangan usaha atau kegiatan ekonomi

yang termasuk ke dalam usaha jasa perusahaan adalah jasa konsultasi piranti keras jasa konsultasi piranti lunak pengolahan

data perawatan reparasi mesin kantor komputer penelitian danpengembangan rekayasa teknologi jasa hukum jasa akuntansi

dan perpajakan jasa riset pemasaran jasa konsultasi bisnis dan

pemasaran jasa konsultasi engineering analisis dan testing jasaperiklanan seleksi tenaga kerja dan fotokopi

128Ibid

72

menjadi entri baru pengembangan klaster dasar

pendukung pengembangan klaster UKM didaerah Fokus ini akan menjadi perjuangan

strategis pengembangan UKM di daerah sejalan

dengan fakta investasi swasta dan masyarakat

mencapai porsi terbesar 70 80 dari investasi

nasional daerah 129

Potret terakhir struktur unit usaha di Indo

nesia tahun 2008 sesuai dengan ketentuan UU

No 20 2008 di luar pertanian adalah usaha mikro

mencapai 24 juta lebih dari total 51 43 juta unit

usaha yang ada Usaha kecil jumlahnya kurangdari setengah juta sedangkan usaha menengah

hanya sekitar 40 ribu unit saja Jika tanpa peruba

han teknologi yang diperlukan perbaikan bagiUKM hanya satu yaitu meningkatkan skala untuk

menaikkan omset Perubahan ini membutuhkan

investasi berarti terbuka fasilitasi investasi yangmembuka ruang restrukturisasi usaha menuju

formalisasi kemitraan dan penyertaan sebelum

menuju pasar modal atau perbankan Ruang

inilah yang seharusnya dibaca oleh usahajasapengembangan UKM yaitu investasi melalui

fasilitasi investasi dalam bentuk sekurangnya

intangible knowledge investment 13o

Master sebagai pendekatan terbukti semakin

diterima dalam pendekatan pembangunan

yang melibatkan pola pengelompokan baikindustri maupun infrastruktur sehingga hakikat

klaster akan semakin digunakan Dengan

otonomi daerah pembangunan perkotaan akan

menempati tempat sentral dalam pembangunan

daerah implikasinya pembangunan tempat

usaha adalah komponen penting dari kehidupanekonomi perkotaan di daerah Oleh karena itu

pendekatan klaster pasti akan menjadi bagian

pengembangan model di masing masing daerahPersoalannya adalah aglomerasi yang optimalharus menghasilkan sinergi untuk efisiensi

dan kemajuan berkelanjutan untuk daya saingsuccesfull cluster brought efficiency and sustainprogess for better competitive strength

129Ibid

Noer Soetrisno Indonesia Reform Globalitazion and

SME dalam Tran Van Hoa and Charles Harvie eds New

Asian Regionalism Responses to Globalization and Crisis

Palgrave Mac Millan 2003 hlm 32

Advokasi klaster pada dasarnya dapat

dimulai pada berbagai level balk promosi

maupun proteksi dalam konteks promosi kita

sudah banyak belaj ar dari dunia dan pengalamankita sendiri yang pada umumnya terjadi padapengemba ngan usaha di sektor industri Master

untuk proteksi mungkin jarang dipikirkan dandianggap tidak berguna karena dinilai mundurtetapi dalam suasana ekonomi dualistik seperti

kebanyakan negara berkembang dan perkotaankita perlu mencegah dampak negatif ketim

pangan Bentuk Master proteksi adalah isu pasar

tradisional versus pasar modern penanganan

ekonomi kawasan kumuh dan lain lain yangmemerlukan pendekatan berkelompok me

nyatu aglomerasi yang membesar dan menguatterpadu layak sehat dan aman Untuk menggerakkan kembali kesadaran akan pentingnya

pengembangan klaster bagi UKM di Indonesia

dengan meningkatnya intensitas desentralisasi

maka langkah terbaik adalah mendorong setiappemerintah kota atau kabupaten membangun

miniatur klaster dalam bentuk infrastruktur

Pusat Pelayanan Jasa Perusahaan Hal yangdikemukakan di atas sangat penting untuk negaradengan masyarakat yang tingkat kewirausahaanrendah seperti Indonesia Sebagaimana diketahui

rasio penduduk terhadap IKM pada tahun 2008masih sangat tinggi yaitu 71 di mana pada tahun

1996 kita pernah mencapai angka 46 sedangkan

benchmark idealnya 20 131 Jika menggunakan

ukuran UMKM Non Pertanian juga tidak bagus

karena angkanya masih di atas 100 sementara

idealnya 6 agar ekonomi bangsa mempunyai

absorbsi tinggi terhadap insentif fasilitasi finansial dan ekspor 13

Depgan berkembangnya pengalaman

pembangunan industri kecil dan menengah

serta UKM di berbagai negara yang demikianberagam serta menunjukan klaster kegiatan bisnis

adalah kebutuhan maka Master akan semakin

mendapatkan dasar yang kuat sebagai pendekatan Lahirnya Commercial Center di kota besar

sebenarnya secara tidak disadari juga mengilhami

pola baru penyatuan layanan bisnis karena kita

dapat belanja informasi pengembangan usaha

dan jasajasa yang diperlukan di tempat itu Per

131 ibid

1321bid

kembangan baru ini akan semakin memperkuat

alasan penggunaan pendekatan klaster dalam

pengembangan UMKM di tanah air

Pemerintah mengembangkan program

melahirkan UKM baru pada tahun 2002 melalui

upaya penataan dan pemberian peran secara ber

tahap pada UKM berdasarkan sistem kemitraanUpaya lainnya dengan memanfaatkan kesiapan

peran pengusaha Indonesia dalam menjalankan

pasar bebas ASEAN AFTA dan Asia Pasifik

APEC yang dilakukan secara bertahap atasdasar kesiapan setiap produknya Misalnyabagi industri dengan produk yang bertahanuntuk masuk AFTA negara dapat mengurangi

perannya hingga 60 Sementara bagi industri

dengan produk baru yang siap masuk AFTApada 2005 negara dapat mengurangi sebagian

peran hingga 30 Selain program UKM baru

yang dikaitkan dengan AFTA mantan MenkoPerekonomian Dorodjatun mengatakan bahwa

pemerintah juga memperhatikan masalah

keuangan UKM karena seperti diketahui kredit

macet UKM sebanyak 472 ribu UKM dengan

nilai Rp44 3 triliun UKM yang direvitalisasiialah yang masih potensial untuk berkembangatau dikembangkan tetapi mengalami kesulitan

keuangan dengan kebijakan restrukturisasi

usaha Pemerintah juga akan memfasilitasi UKM

yang memiliki pertumbuhan nol persen bahkannegatif tetapi masih berjalan dengan membe

rikan bantuan teknis dan kemudahan akses atas

permodalan dalam negeri dan asing DirekturINDEF Bustanul Arifin mengatakan kalau

program UKM pemerintah itu untuk memberikan

kesempatan dan membesarkan peran UKM di

pasar ekspor adalah suatu yang menggembirakan

apalagi sepanjang upaya stimulasi UKM tidakdihambat dengan pungutan pungutan resmi

dan tidak resmi Masalahnya kantor Menko itu

hanya mengambil kebijakan sedangkan tataran

pelaksanaannya berada di departemen teknis

yakni Menteri Negara Koperasi dap UKM sertaDeperindag Jadi sekarang bagaimana konsep inibisa diimplementasikan oleh departemen teknis

secara konkret Dengan mengurangi kegagalan

yang ada peran serta tersebut juga dilakukanoleh asosiasi dan Kadin Indonesia sebagai bagian

dari UKM termasukjuga pemerintah daerah dan

sistem masyarakat lainnya seperti asosiasi UKM

73

harus berperan secara door to door Kalau semua

komponen terkoordinasi secara bagus UKM

Indonesia akan mampu berkembang133

Namun di tingkat ASEAN kelompok bisnis

belum merasakan manfaat yang diharapkan darikerj a samaAFTA dan menganggap keputusan dankebijakan pemimpinASEAN sering tidak relevandengan realitas perkembangan ekonomi nasional

M S Hidayat selaku ketua Kamar Dagang danIndustri Indonesia Kadin mengatakan bahwa

banyak kebijakan ASEAN yang lebih bersifatproduk politik daripada ekonomi tidak bisa

diterapkan walau tampak menarik secara teori 34

Walaupun demikian ada indikasi positif dengan

adanya keyakinan bahwa pemerintah dan sektor

swasta harus bekerja sama untuk kesejahteraan

rakyat melalui peningkatan perdagangan regional

dan internasional InisiatifKadin Batam menga

dakan ASEAN Small Medium Enterprise Expo

bulan Juli 2007 adalah suatu langkah konkrit

untuk kemajuan AFTA Tujuan Expo ini adalah

memberikan kesempatan kepada pelaku UKM

dalam mempromosikan produk produk mereka di

antara kalangan pelaku usaha UKM se ASEAN

memperluas pasar produk untuk tujuan ekspor

dan impor mendorong kalangan UKM untukmengembangkan produk produk mereka agar

sesuai dengan standar internasional mendorongkalangan UKM untuk menjalin kerja sama yangsaling menguntungkan di wilayah ASEANDalam Expo itu digelar pula seminar sebagai

forum untuk mendiskusikan tentang bagaimanacaranya mengembangkan UKM di wilayah

ASEAN meningkatkan daya saing di kalanganpelaku UKM serta merumuskan kerja sama yangsaling lnenguntungkan di kalangan UKM wilayahASEAN 15 Kegiatan semacam ini bisa membantu

menj awab pertanyaan tentang manfaat AFTA danKomunitas Ekonomi ASEAN bagi masyarakat

karena UKM adalah pelaku ekonomi pentingdi Indonesia dan lebih melibatkan masyarakatluas

l33 Pemerintah Kurangi Peran pada UKM Siap Ekspor KoranTempo 9 Maret 2002

Business Yet to Feel Benefit from ASEAN Jakarta Post21 Februari 2007

Kadin Batam ASEAN Small Medium Enterprise Expo

and Seminar htip wwwkadin indonesia or id id agenda kadin isi php news id 1745 diakses pada 7 Juli 2007

74

Di samping sudah adanya usaha memperkenalkan ASEAN ke berbagai lapisan masyarakatbukan suatu rahasia bahwaASEAN belum banyakdikenal masyarakat Ada pandangan menarik dariBatam mengenai hubungan masyarakat denganASEAN dalam konteks integrasi ASEANMasyarakat di sana hanya tahu bahwa ASEANitu adalah Singapura dan Malaysia maksudnya

di samping Indonesia Mereka tidak begitu tahutentang negaraASEAN lainnya termasuk Brunei

Darussalam yang secara geografis letaknya relatif

jauh dibanding Singapura dan Malaysia Hal iniantara lain karena tidak ada hubungan dagangdengan negara negara tersebut Adapun hubungan dagang dengan Singapura dan Malaysiasangat erat Iagipula 90 PMA di kawasan Batberasal dari Singapura Kalau anggota lamaASEAN belum juga dikenal terlebih lagi dengananggota baru Kenyataan di lapangan seperti inibarus menjadikan ASEAN semakin aktif dalammenggeser karakteristik peran pemerintah untuk

melibatkan peran masyarakat ASEAN Charter

yang menjadi landasan hukum atau semacamkonstitusi bagi ASEAN bisa menjadi tolok ukuratas usaha organisasi ASEAN dalam mengubah

karaktemya Ali Alatas salah seorang anggotaEPG mengungkapkan bahwa as per the request

ofthe head of states and governments we tried to

draw up a charter which would change ASEANinto a more people centered organization not justa place government officials and diplomats

Salah satu cara yang bisa ditempuh ASEANadalah dengan membuka j alur komunikasi secarareguler dengan berbagai lapisan masyarakat yangterwakili dalam berbagai kelompok

PenutupPada kenyataannya perdagangan bebas dalam

kerangka AFTA yang sudah dimulai sejak1992 masih belum juga mendongkrak tingkat

perdagangan intra ASEAN yang relatif kecildibanding perdagangan total ASEAN Pada saatKomunitas EkonomiASEAN mulai dicanangkan

persentase perdagangan intra ASEAN terhadapperdagangan total semua anggota ASEANhanya mencapai 22 1 Rendahnya perdagangan

intra ASEAN ini antara lain dikarenakan masih

ASEAN Faces Critical Period in a Changing WorldJakarta Post 17 Januari 2007

adanya hambatan non tarif perbedaan standar

produk dan belum harmonisnya prosedur bea

cukai Persoalan lain yang sama pentingnyaadalah kurang populernya skema CommonEffective Preferential Tarriff CEPT di kalanganswasta kurang jelasnya aturan kandungan lokaldan belum kuatnya mekanisme penyelesaian

masalah perdagangan Oleh karena itu ASEAN

membolehkan negara anggota yang belum siapberintegrasi untuk menyusul di kemudian hari

agar tidak memperlambat anggota yang lebihsiap

Rencana penerapan AFTA lebih banyak dipa

hami para pengusaha besar sementara sosialisasi

terhadap para pengusaha UKM sangat minimKarenanya saat AFTA mulai berlaku efektif

banyak UKM yang merasa terjepit Begitulahkondisi umum dunia usaha di Indonesia terkait

rencana penerapan zona kerja sama ekonomi di

kawasan negara negara ASEAN Hanya para

pemilik perusahaan besar yang telah menyatakansiap bersaing saat AFTA diterapkan sebaliknyapara pengusaha kelas usaha kecil akan sangat

kesulitan

Produk Indonesia tak kalah kualitasnya

dengan produk impor Harga yang murah bisadiberikan para pengusaha nasional dengan

menurunkan margin keuntungan atau peningkatan kapasitas produksi Juga dapat dilakukan

dengan menerapkan standar produksi yang lebihmodern yakni dengan melakukan revitalisasi

mesin produksi yang digunakan Jika sosialisasidiberikan secara transparan tak akan terjadi pe

nolakan besar dari para pelaku UKM terhadaprencana penerapan perdagangan bebas AFTA

Masalah sosialisasi ini perlu gencar dilakukan

sebab pada umumnya para UKM tidak memiliki

akses informasi on line Semangat jiwa entrepre

neurship nya juga tak sekelas para pengusahaUKM di AS atau Eropa yang bisa mengubahkelemahan menjadi kekuatan Di samping itutetap diperlukan adanya dukungan permodalanpemasaran serta bimbingan manajemen usaha

oleh pemerintah bagi kalangan pengusaha kecil

dan menengah yang selama ini dikelola denganketerbatasan kemampuan serta kurangnya arahan

dari pihak pemerintah

Daftar Pustaka

ASEAN Secretariat 2008 ASEAN Community in Figures 2008 Jakarta ASEAN Secretariat

ASEAN Secretariat 2009 ASEAN Economic Blue

print Dalam Roadmapfor an ASEAN Community 2009 2015 Jakarta ASEAN Secretariat

ASEAN Vision 2020 Kuala Lumpur 1997

ASEAN Faces Critical Period in a ChangingWorld Jakarta Post 17 Januari 2007

Davidson Paul J 2002 ASEAN The Evolving LegalFrameworkfor Economic Cooperation Singa

pore Times Academic Press

Direktorat Jenderal Kerja sama ASEAN Departe

men Luar Negeri 2007 ASEAN SelayangPandang

Inayati Ratna Shofi Ed 2007 Menuju Komuni

tas ASEAN dari State Oriented ke People

Oriented Jakarta P2P LIPI

Joint Media Statement of the Forthieth ASEAN Eco

nomic Ministers AEM Meeting Singapura25 26 Agustus 2008

Soesastro M Hadi and Basri M C Survey ofRecentdevelopment Bulletin oflndonesian Economic

Studies 1998 vol 34 no 1

Soetrisno Noer Indonesia Reform Globalitazion

and SME Dalam Tran Van Hoa and Charles

Harvie Ed New Asian Regionalism Res

ponses to Globalization and Crisis Palgrave

Mac Millan 2003

2005 Ekonomi Rakyat Usaha Mikro

dan UKM dalam Perekonomian Indonesia

Sumbangsih untukAnalisis Struktural Jakarta

STEKPI

Sungkar Yasmin Ed 2003 AFTA di Tengah tngah

Perubahan Konfzgurasi Regional Terkini Jakarta P2P LIPI

Tempo Interaktif 16 Desember 2009Tongzon Jose L Role ofAFTA in an ASEAN Eco

nomic Community Dalam Denis Hew Ed2005 Roadmap to an ASEANEconomic Community Singapore ISEAS

Pemerintah Kurangi Peran pada UKM Siap EksporKoran Tempo 9 Maret 2002

Kadin Batam ASEAN Small Medium Enterprise

Expo and Seminar http wwa v akdinindonesia or id id agenda kadin isi php newsid 1745 diakses pada 7 Juli 2007

Pidato Presiden Indonesia dalam Business Forum

Sidney 11 Maret2010 Lihathttp Www deplugo id Pages Speech TranscriptionDisplay aspxName Pidato Name2 Presiden IDP 485

l en diakses pada 3 September 2010

Http www tarif depkeu go id Others h i AFTAdiakses pada 19 Agustus 2010

75