Bahan bangunan yang sudah umum di wilayah semarang
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of Bahan bangunan yang sudah umum di wilayah semarang
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
2
Disusun Oleh : Nama : Putro Arif W Nim : PA. 13.1.0202 Jurusan : Arsitektur Mata Kuliah : Bahan Bangunan Dosen Pengampu : Ir.Esti Yulitriani T, MT
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
3
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 4 BAB 1 ................................................................................................................................. 5 PENDAHULUAN................................................................................................................. 5
1.1. Latar belakang ....................................................................................................... 5 1.2. Identifikasi masalah ................................................................................................ 5 1.3. Tujuan penulisan .................................................................................................... 6
BAB 2 ................................................................................................................................. 7 BAHAN BANGUNAN MENURUT FUNGSI ........................................................................ 7 SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI ..................................................................................... 7
2.1 Konstruksi Bawah .................................................................................................. 7 2.1.1. Pondasi Batu Belah ............................................................................................ 7 2.1.2. Pondasi Rolag Bata ............................................................................................ 7 2.1.3. Pondasi Foot Plat................................................................................................ 7 2.2 Konstruksi Tengah ............................................................................................... 18 2.3 Konstruksi Atas ........................................................................................................ 23
BAB 3 ............................................................................................................................... 31 BAHAN BANGUNAN UNTUK FINISHING ....................................................................... 31
3.1. Lantai ................................................................................................................... 31 3.2. Dinding ................................................................................................................. 36 3.3. Atap ...................................................................................................................... 40
BAB 4 ............................................................................................................................... 43 BAHAN BANGUNAN UNTUK BANGUNAN TROPIS / LEMBAB.................................... 43
4.1. Definisi Iklim Tropis ................................................................................................. 43 4.2. Arsitektur tropis ...................................................................................................... 43 4.3. Bahan bangunan untuk iklim tropis atau lembab .................................................... 45 4.4. Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis ................................................. 47
BAB 5 ............................................................................................................................... 49 INOVASI BAHAN BANGUNAN ........................................................................................ 49
5.1. Dinding ................................................................................................................... 49 5.1.1. Rumah Botol ........................................................................................................ 49 5.1.2. Bambu pengganti rooster untuk dinding .............................................................. 52 5.1.3. Rumah Kontainer ................................................................................................. 53 5.2 Atap, Partisi, dan Fasad .......................................................................................... 55 5.2.1. Atap Membran .................................................................................................... 55 5.2.2. Polikarbonat ......................................................................................................... 56 5.2.2. Aluminium Composite Panel (ACP) .................................................................... 59
Kesimpulan ...................................................................................................................... 61 Daftar pustaka ................................................................................................................. 62
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
4
KATA PENGANTAR
Asalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala karunia dan limpahan rizki Nya maka saya
dapat menyelesaikan sebuah buku untuk memenuhi syarat lulus matakuliah bahan
bangunan di smester 1 (satu) ini. Selain untuk syarat kelulusan mata kuliah bahan
bangunan, buku bahan bangunan ini juga saya dedikasikan untuk teman saya Ali Maskuri
yang baru saja di angkat menjadi staff logistik di sebuah perusahaan kontraktor di kota
Semarang, atau untuk orang lain di luar sana yang mencari-cari refrensi tentang bahan
bangunan, semoga buku ini bisa menambah materi dalam pembelajaran tentang bahan
banguanan.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah bahan
bangunan, yang telah memberi materi-materi untuk bahan di buku ini, terimakasih juga
kepada teman-teman arsitek angkatan 2013 yang masih menjaga kekompakannya
sampai saat ini, semoga kedepan kita bisa lebih kuat.
Memang terdapat sangat banyak kekurangan dalam buku ini, karena banyak
material-material yang belum tercantum dalam buku ini, karena perkembangan material
begitu cepat, setiap harinya bermunculan produk-produk baru, oleh karena itu saya
harapkan masukan-masukannya, agar kedepannya bisa menggodog lagi buku ini lebih
matang lagi, agar layak di masukkan ke penerbit.
Mungkin buku ini kedepannya bisa sangat membantu dalam TA (Tugas Akhir) saya
dan Tesis saya, dan yang lebih saya harapkan, buku ini bisa bermanfaat bagi banyak
orang.
Selalu bermimpi, dan selalu berusaha untuk mewujudkannya.
Wasalamualaikum Wr.Wb
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
5
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Dalam era globalisasi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat,
persaingan – persaingan semaikn ketat, membuat para produsen melakukan inovasi-
inovasi baru di segala bidang usaha, termasuk pada jasa konstruksi yang juga terus
mengikuti perkembangan zaman yang tidak bisa di hindari. Dizaman yang serba
canggih sekarang ini mengharuskan bidang konstruksi mengikuti arus perubahan,
karena terdorong oleh banyak faktor, seperti bertambaahnya jumlah penduduk,
berkurangnya lahan, berkurangnya ketersediaan material konvensional, dan
berubahnya gaya hidup manusia mempengaruhi sang arsitek dalam mendesain setiap
bangunan, desain-desain dari bangunan modern semakin beragam, semaikin aneh,
semakin gila, denagn bentuk yang semakin berinovasi dari desain-desain sang
arsitek, sehingga menuntut inovasi-inovasi baru pula dari bahan bangunan itu sediri,
untuk bisa menuruti desain yang semakin hari semakin beragam.
Oleh karenanya para produsen mulai berinovasi dengan produk-produk bahan
bangunana, inovasi dari segi bentuk, harga, jenis bahaan, dan masih banyak lagi
inovasi-inovasi baru.
1.2. Identifikasi masalah Semakin beragamnya material untuk bahan bangunan seharusnya mempermudah
konsumen untuk berkreasi, semakin banyak pilihan semakin mudah untuk ber
ekspresi, tapi yang menjadi masalah terkadang kurangnya pengetahuan tentang
bahaan bangunan malah justru menimbulkan masalah baru seperti pengaplikasian
yang salah, asal pilih, asal pasang, membuat bahan bangunan tidak bisa maksimal
dalam penggunaannya, dan terkadang karena kurangnya pengetahuan tentang
material-material hasil kemajuan teknologi beberapa konsumen enggan
menggunakan material-material baru, dan tetap memilih menggunakan material
konvensional.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
6
1.3. Tujuan penulisan Tujuan dari buku ini untuk memperkenalkan secara garis besar seperti apa bahan
bangunan itu, kekurangan, dan kelebihan dari setiap material bahan bangunan,
sehingga pembaca mendapat cukup pengetahuan dan tidak salah dalam menentukan
bahan / material yang akan digunakan, sehingga dalam peggunaannya bisa lebih
optimal, dan tidak takut menggunakan material-material baru yang pada dasarnya jika
digunakan secara tepat akan memberikan keuntungan-keuntungan yang lebih
dibandingkan dengan material konvensional.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
7
BAB 2
BAHAN BANGUNAN MENURUT FUNGSI SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI
Bahan bangunan menurut fungsi sebagai bahan konstruksi dibedakan menjadi 3
(tiga) yaitu konstruksi bawah, tengah, dan atas.
2.1 Konstruksi Bawah Konstruksi bawah yang kita bahas disini adalah pondasi, berbagai macam bentuk
pondasi dengan beberapa macam kegunaanya di sesuaikan dengan kebutuhan.
Melihat dari letaknya di dalam tanah dan tertutup maka pondasi harus dibuata kuat, aman,
dan awet, agar tidak mudah rusak kerusakan pondasi sangat berpengarauh terhadap fisik
bangunan dan susah memperbaikinya. Pondasi dapat di buat dengan berbagai macam
bentuk di pengaruhi oleh :
Beban
Jenis tanah
Bahan
Alat kerja dan tenaga
Lokasi dan situasi
Pertimbangan biaya
Pada bab ini kita akan membahas macam-macam pondasi sesuai dengan bahan
pembuatnya.
2.1.1. Pondasi Batu Belah Pondasi batu belah terbuat dari batu kali yang telah di belah dengan ukuran
Ø 20-30cm.
2.1.2. Pondasi Rolag Bata Pondasi ini di gunakan untuk konstruksi ringan, terbuat dari pasangan batu
bata, yang di susun sesuai dengan kekuatan yang dibutuhkan.
2.1.3. Pondasi Foot Plat Pondasi foot plat terbuat dari beton bertulang, pondasi ini biasanya digunakan
untuk struktur bangunan tinggi/bertingkat, bahan utama pembentuk pondasi ini
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
8
adalah beton bertulang, berikut ini kita sampaikan tentang beton dan
tulangannya.
Beton
Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan bentuk dasar dari
kehidupan sosial modern. Beton sendiri adalah merupakan campuran yang
homogen antara semen, air dan aggregat. Karakteristik beton adalah
mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik
yang rendah.
Menurut Nawy (1985:8) beton dihasilkan dari sekumpulan interaksi mekanis
dan kimia sejumlah material pembentuknya. DPU-LPMB memberikan definisi
tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik
yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air,dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat (SK.SNI T-15-1990-03:1).
Pada tahun 1801, F. Coignet menerbitkan tulisannya tentang prinsip-prinsip
konstruksi dengan meninjau kelemahan bahan beton terhadap tariknya.
Kemudian pada tahun 1850, J.L.Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal
kecil dari bahan semen untuk di pamerkan pada pameran dunia tahun 1855.
Lalu J. Monir, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkan rangka metal
sebagai tulangan beton untuk mengatasi
tariknya pada tempat tamannya. Pada tahun 1886,seorang warga negara
Jerman yang bernama Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan
perancangan struktur beton.
Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari :
Aspdin (1824) Penemu Portland Cement;
J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit
(gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama –
sama memikul beban);
F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada
konstruksi atap, pipa dan kubah;
Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan
sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok “ T ”
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
9
untuk mengurangi beban akibat berat sendiri;
Neuman melakukan analisis letak garis netral;
Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan; dan
E. Freyssinet memperkenalkan dasar – dasar beton pratekan.
Contoh Pemakaian Konstruksi Beton pada Jamannya:
Bangunan kubah Pantheon didirikan th 27 SM;
Pemakaian Pot bunga dari beton yang menggunakan kawat anyaman
(produk dipatenkan oleh Joseph Monier tahun 1867);
Pembuatan kapal beton yang dilengkapi penulangan (tahun 1855);
Jembatan Lamnyong-Darussalam; dan
Menara Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia:
PBI 1955 – PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara
– n; dan
SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton.
Sifat dan karakteristik beton:
Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang
tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah;
Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul
momen lengkung atau tarikan;
Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi
retak yang makin – lama makin besar;
Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan
dikenal dengan proses hidrasi;
Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar
butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah;
Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran
semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang;
Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk
memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan
kekuatan beton yang tinggi;
Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
10
dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan;
Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen
konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya;
Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang
balok, maka dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik;
Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam
menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya
tarik;
Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang
relative rendah;
Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya
mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai
kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran;
Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi; dan
Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu
berupa susut dan rangkak.
Beton dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu:
Beton keras
Sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan
tekan, tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur,
keawetan dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang
terpenting adalah kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari
mutu beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai test uji
kekuatan dilakukan pada beton keras ini antara lain:
Uji kekuatan tekan (compression test);
Uji kekuatan tarik belah (spillting tensile test);
Uji kekuatan lentur;
Uji lekatan antara beton dan tulangan; dan
Uji Modulus Elastisitas dan lain sebagainya.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
11
Beton segar Ada 2 hal yang harus dipenuhi ketika membuat beton:
Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu lama oleh beton yang
mengeras, seperti kekuatan, keawetan, dan kestabilan volume; dan
Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam
kondisi plastis (workability) atau kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding
dan segregation.
Walaupun begitu adalah penting untuk mendapatkan beberapa dari sifat
workabilitas karena penting untuk control kualitas. Pengukuran workabilitas
yang telah dikembangkan antara lain:
Slump test;
Compaction test;
Flow test;
Remoulding test;
Penetration test; dan
Mixer test.
Parameter-parameter yang paling mempengaruhi kekuatan beton adalah:
Kualitas semen;
Proporsi semen dalam campuran beton;
Kekuatan dan kebersihan agregat;
Ikatan/adhesi antar pasta semen dan agregat;
Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton; dan
Pemadatan beton dan perawatan.
Seperti disebutkan oleh L.J. Murdock dan K.M. Brock bahwa “kecakapan
tenaga kerja adalah salah satu faktor penting dalam produksi suatu
bangunan. 3 kinerja yang dibutuhkan dalam pembuatan beton:
Memenuhi kriteria konstruksi yaitu mudah dikerjakan dan dibentuk serta
mempunyai nilai ekonomi;
Kekuatan tekan tinggi; dan
Durabilitas atau keawetan tinggi.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
12
Agregat yang dipakai untuk campuran beton :
Agregat halus ( pasir ) dengan diameter maksimal 1 cm; dan
Agregat kasar ( split ) dengan diameter 2 cm atau lebih.
Kelebihan beton:
Dapat dibentuk sesuai keinginan;
Mampu memikul beban tekan yang berat;
Tahan terhadap temperatur tinggi; dan
Biaya pemeliharaan rendah/ kecil.
Kekurangan beton:
Bentuk yang sudah dibuat sulit diubah;
Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi;
Berat;
Daya pantul suara besar;
Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk;
Tidak memiliki kekuatan tarik;
Setelah dicampur beton segera mengeras; dan
Beton yang mengeras sebelum pengecoran, tidak bisa didaur ulang.
Menurut SNI-15-1990-03, untuk penggunaan beton dengan kekuatan tidak
lebih dari 10 MPa boleh menggunakan campuran 1 pc:2 psr:3 batu pecah/split
dengan slump untuk pengukuran pengerjaannya tidak lebih dari 100 mm.
Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga 20 MPa boleh menggunakan
penakaran volume, tetapi pengerjaan beton dengan kekuatan tekan lebih dari
20 MPa harus menggunakan campuran berat.
Salah satu yang kita kenal adalah Beton Ringan (lightweight concrete) atau
yang lebih dikenal dengan sebutan Hebel. Beton ringan adalah beton yang
memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada beton pada umumnya.
Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi (Aerated Lightweight
Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC)
yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air,
ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat dengan
tekanan uap air.
Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3.
Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
13
ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga
(Autoclaved Aerated Concrete/ AAC). Sebutan lainnya Autoclaved Concrete,
Cellular Concrete (semen dengan cairan kimia penghasil gelembung udara ),
Porous Concrete, dan di Inggris disebut Aircrete and Thermalite.
Diatas sempat di singgung bahan pembuat beton adalah pasir dan split atau
kerikil, pasir dan split yang digunakan juga bukan sembarang pasir dan split,
tapi harus memenuhi beberapa syarat, berikut ini akan di bahas pasir dan split
yang bisa di pakai dalam sebuah pekerjaan konstruksi, terutama untuk
pembuat beton.
Pasir Pasir termasuk material hasil dari tambang / galian, pasir diperoleh dari lapisan
tanah yang berbentuk butiran yang memiliki sifat kohesif, bisa berasal dari
letusan gunung berapi, atau pelapukan batu.
Berdasarkan ukuran butirannya pasir di klasifikasikan menjadi 3 jenis.
1. Pasir Kasar
Biasanya di gunakan untuk beton, ukuran butirannya berkisar 0,26 –
2mm.
2. Pasir Sedang
Biasanya di gunakan untuk plester, ukuran butirannya berkisar 0,2-
0,6mm.
3. Pasir Halus
Digunakan untuk campuran aci (jika diperlukan), ukuran butirannya
berkisar 0,06-0,2mm.
Jenis-jenis pasir untuk bangunan
1. Pasir Vulkanik
Pasir yang terbentuk dari letusan gunung berapi, pasir ini memiliki sifat
yang padat dan keras, dan memiliki tekstur yang tajam, warnanya abu-
abu ke hitaman, kegunaan pasir jenis ini biasanya di pakai untuk
agregrat beton, beton aspal, bahan dasar semen, bahan urugan, bahan
filter pembersih air.
2. Pasir Kursa
Pasir yang terbentuk dari pelapukan batuan dimana hasil pelapukan tadi
terbawa pada aliran air, yang berada di tepi-tepi sungai, sifat pasir ini
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
14
biasanya memerlukan banyak smen agar menjadi adukan yang pulen
(adukan yang sesuai standar slump), pasir jenis ini memiliki kegunaan
untuk bahan baku kaca, smen, mozaik, keramik, bata tahan api, amplas
3. Pasir Besi
Pasir ini terbentuk dari pelapukan batuan beku, pasir ini biasanya
digunakan untuk bahan smen, bahan industri logam besi.
Keuntungan menggunakan pasir :
Tersedia di alam (relatif murah)
Bisa digunakan sebagai bahan struktural dan non struktural
Tahan terendam air
Isolasi terhadap panas dan listrik.
Kerugian menggunakan pasir :
Bahan curah, relatif susah pengambilan dan pengangkutannya
Perlu bahan perekat
Nilai daur ulang rendah
Merusak lingkungan, jika penmbngn tidak di kontrol
Batu Split
Batu seplit berasal dari pemecahan batu-batu besar menjadi ukuran yang lebih
kecil2, pemecahannya bisa menggunakan mesin ataupun manual dengan di
pukul-pukul martil. jenis-jenis batuan menurut ukurannya :
Bolder Elephant Stone ( Batu Gajah)
Material jenis ini banyak digunakan untuk penimbunan daerah-daerah rawa
atau bibir pantai, penahan ombak, reklmasi pantai dan pembuatan dermaga
sederhana dan untuk batu pondasi dsb.
Base Course ( Lapisan Kedua) Material jenis ini digunakan untuk lapisan kedua / ketiga dari suatu areal yang
akan ditimbun, dimana tanah dasarnya sudah cukup stabil.
Split Stone / Batu Pecah ( 30-50mm) Material ini biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum
menggunakan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup/
pemberat pipa didasar laut, dsb.
Split Stone / Batu Pecah ( 20-30 mm)
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
15
Material ini banyak digunakan untuk pengecoran lantai kerja, pengecoran /
pembetonan horizontal.
Split Stone / Batu Pecah ( 10-20mm)
Material jenis ini banyak digunakan untuk pengecoran segala macam
konstruksi mulai dari yang ringan sampai konstruksi berat. Spt: Jalan Tol,
Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta Api, Pelabuhan
dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan, dsb.
Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang mempunyai bentuk bervariasi sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan dalam membuat sebuah konstruksi bangunan.
Istilah bentuk atau tipe Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang disebutkan sesuai
ukurannya ada 1-2, 2-3, dan 3-4 dalam ukuran centi meter. Sebagai contoh jika
kita akan mengerjakan konstruksi bangunan sebuah tiang atau kolom cor beton
dengan ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 30 cm kita bisa menggunakan batu
split ukuran terbesar yaitu tipe 3-4, tetapi jika kita akan mengerjakan
pengecoran kolom praktis yang hanya berukuran 10 cm x 10 cm maka
sebaiknya kita menggunakan ukuran yang paling kecil yaitu tipe 1-2.
Screening ( 5 -10 mm) Material jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan
jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan berkelas-1 ( Aspal Mixed Plant)
Abu Batu ( 0-5 mm)
Material jenis ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses
pengaspalan dan bisa digunakan sebagai pengganti pasir. Material ini adalah
bahan utama dari pembuatan gorong-gorong dan Batako Press.
Agregat A, B
Batu pecah jenis adalah campuran batu split, abu batu dan pasir, yang
dicampur berdasarkan permintaan / kebutuhan proyek dan tergantung
kebutuhannya.Sand (Pasir Sungai)Material jenis ini digunakan untuk bahan
dasar pembuatan dinding / bangunan beton dan bahan baku cor untuk semua
jenis bangunan.
Dalam pembuatan footplat atau beton bertulang lainnya, unsur yang tidak kalah
penting yaitu tulangannya, tulangan dalam beton berupa besi dengan diameter
tertentu, sesuai dengan kebutuhan atau spek.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
16
Besi Beton Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 3 jenis: besi beton permukaan
polos (round bar), besi beton ulir (deformed bar) dan besi beton kanal u
(shape). Bahan baku besi beton adalah billet, yang merupakan balok baja
berukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, 120 x 120mm dengan panjang
masing-masing sekitar 170 mm. Bahan baku dari billet sendiri adalah besi-besi
tua, skrap, serta bahan penolong seperti kokas, grafit, lime, ferro alloys yang
dilebur dengan berbagai metode. Bahan penolong tadi digunakan untuk
mendapatkan unsur carbon (C), Si (silicon), Mn (Mangan) yang akan sangat
berpengaruh pada qualitas besi beton.
Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard yield
strength / Ys) minimal 24 kg / mm2. Kadar carbon berpengaruh besar kepada
sifat mekanik dari besi beton. Kadar carbon yang terlalu besar akan membuat
besi beton menjadi lebih getas dan akan meningkatkan kekerasan dan
kekuatan tarik tetapi keuletannya cenderung menurun. Kadar unsur silikon
berpengaruh terhadap struktur mikro besi beton. Kadar silikon yang rendah
mengakibatkan besi menjadi kropos. Kadar unsur mangan berpengaruh besar
pada keuletan besi beton. Unsur mangan yang terlalu banyak dapat
meningkatkan keuletan tetapi mengurangi kekerasan.
Cara menghitung berat besi beton SNI (Standard Nasional Indonesia) Polos dengan grade U24 (Standard Yield Strength: 24 kg / mm2)
Ulir dengan grade U40 (Standard Yield Strength: 40 kg / mm2)
Berat (dalam kg) = diameter (mm) * diameter (mm) * panjang (m) * 0.006165
0.006165 merupakan coefisien dalam mencari berat besi beton.
Sebagai contoh besi dengan diameter 10mm dan panjang 12m mempunyai
berat
10*10*12*0.006165 = 7.398 kg
Untuk daerah bali dan sekitarnya, besi yang banyak dipasarkan adalah besi
dari PT Hanil Jaya Steel - Surabaya. Hal ini dikarenakan biaya transportasi
yang lebih murah dan kualitas besi beton yang baik. Besi beton SNI dari pabrik
Hanil mempunyai toleransi 0.2mm dengan panjang 12m. Besi beton jenis ini
mempunyai marking seperti "HIJ SNI 16mm" untuk ukuran 16mm.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
17
Contoh diatas adalah besi beton ulir SNI 13mm (S13 = Sirip 13) dan besi beton
polos SNI Ø10mm (P10 = Polos 10).
Selain besi beton jenis SNI, terdapat juga besi beton NON-SNI atau sering kali
disebut BANCI. Kekuatan tarikan atau yield strength dari besi beton jenis ini
tidak dapat dipastikan. Untuk besi beton dengan marking HJ menurut informasi
dari pabrik mempunyai kekuatan U19-20 untuk yang jenis polos dan untuk jenis
ulir mempunya kekuatan U25-30. Toleransi untuk besi beton jenis ini biasanya
lebih besar sampai 0.3mm dengan panjang 12m dan terdapat marking dengan
berbagai tanda salah satunya HJ.
Gb. 2.1 Contoh Besi Tulangan Foto oleh : dokumentasi proyek
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
18
Besi Beton NON SNI Ulir/Sirip D13mm (Ukuran Sket 12.5mm)
Terdapat lagi jenis besi beton tarikan. Besi beton jenis ini biasanya tidak
mempunyai panjang 12m dan tidak terdapat marking atau tanda.
Perhatian!
Terdapat fenomena belakangan ini banyak penjual menjual kawat baja dan
bukan besi beton. Besi beton dengan diameter ukuran 6-10mm yang sering kali
menjadi korban. Fungsi dari kawat baja sangat berbeda dengan besi beton.
Kawat baja berfungsi untuk pengikat dan besi beton berfungsi untuk
penyangga. Sehingga kekuatan tarikan kawat baja jauh dibawah kekuatan besi
beton. Hanya saja diameter kawat baja ini sama besar dengan besi beton
ukuran tertentu. Hal ini sering kali digunakan untuk mendapatkan pasar atau
pun mengeruk keuntungan maximal.
2.2 Konstruksi Tengah Konstruksi tengah adalah, konstruksi yang berada tepat diatas lantai, yang berupa
kolom, dan dinding. Untuk kolom bisa menggunakan baja konvensional, ataupun
beton bertulang, yang di atas sudah di sampaikan.
2.2.1 Dinding Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi
sebagai pemisah antara ruangan, melindungi terhadap intrusi dan cahaya, penyokong
atap dan berfungsi juga untuk menahan cuaca luar yang berupa panas matahari, dan
Gb. 2.2 Contoh Besi Tulangan (ulir) Foto oleh : dokumentasi proyek
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
19
hujan, dinding juga berfungsi untuk menghindari dari binatang liar.
Serta dalam pengenalan pengertian kamus teknik, dinding adalah struktur solid yang
menahan/membatasi dan melindungi suatu area. Dalam kesimpulannya, dinding
adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi
bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik segi konstruksi
maupun penampilan artistik bangunan.
Banyak bahan dasar untuk pembuatan dinding diantaranya adalah :
2.2.1.1 Batu Bata
Batu bata atau di sebut bata merah juga sebenarnya banyak macamnya,
biasanya setiap daerah memiliki cirikhas bata nya masing masing, tapi intinya batu
bata itu di buat dari hasil pembakaran tanah liat yang sudah di cetak, pada
umumnya berbentuk balok persegi panjang dengan dimensi 23cm x 11cm x 5cm,
pemasangan batu bata yang tergolong mudah,dan karena sudah dikenal sangat
lama dan juga mudah di dapatkan di sekitar kita membuat material ini masih
menjadi pilihan utama dalam pembuatan rumah tinggal terutama untuk rumah tingal
sederhana.
Gb. 2.3 Contoh pemasangan batu bata Foto oleh : dokumen proyek Kauman Regency Mranggen
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
20
Selain itu batu bata juga memiliki nilai estetika sendiri jika di ekspose,
dengan tujuan untuk menampilkan kesan natural atau tradisional dalam suatu
bangunan.
2.2.1.2 Batako
Batako adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah : semen +
pasir dengan perbndingan tertentu, dan memiliki lubang di bagian tengahnya,
batako juga sudah cukup lama di kenal di Indonesia, dengan dimensinya yang lebih
besar dari bata merah batako lebih cepat dalam hal pemasangannya. Sama hal
nya dengan bata merah, batako juga memiliki berbagai macam variant atau bentuk,
tapi yang umum di jupai adalah batako yang seperti berikut.
Dengan dimensi 40cm x 10cm x 20cm
Gb. 2.4 Contoh pemasangan batu bata ekspose Foto oleh : http://rumahidaman87.blogspot.com
Gb. 2.5 Contoh batako Foto oleh : dokumentasi proyek
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
21
2.2.1.3 Bata Ringan
Bata ringan adalah batu bata yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada
bata pada umumnya.
Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete
(AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada
gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar akan
mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan bata ringan
AAC dengan CLC dari segi proses pengeringan yaitu AAC mengalami pengeringan
dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan bata ringan jenis CLC yang
mengalami proses pengeringan alami. CLC sering disebut juga sebagai Non-
Autoclaved Aerated Concrete (NAAC).
Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada
disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa,
semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan
pengembang (pengisi udara secara kimiawi).
Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8
jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai
pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume
aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung
kepadatan yang diinginkan.
Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran. Adonan beton aerasi
yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi
uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183
derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan.
Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium
pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida
yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas
hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton
tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali
lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan,
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
22
hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Rongga-
rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.
Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara
alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti
dengan gelembung udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang
sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan,
foam/busa berfungsi hanya sebagai media untuk membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga
standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam
pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan
dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 kg/m³ sampai
1.800 kg/m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30
N/mm².
Pada CLC Gelembung udara didalam beton benar-benar terpisah satu sama
lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan
lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak
memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air
lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton
konvensional.
CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah
seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir saja.
Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan
yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal
500% lebih tinggi dan tahan api.
Gb. 2.6 Contoh Pemasangan Bataringan
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
23
2.3 Konstruksi Atas Konstruksi atas berupa atap yang di bentuk atau di sangga oleh kuda-kuda. Atap
adalah bagian bangunan sebagai mahkota, yang berfungsi untuk menambah keindahan
dan perlindungan dari panas dan hujan juga terhadap angin.
Atap terdiri dari dua unsur yaitu kuda-kuda dan penutup atap.
2.3.1 Kuda-kuda Kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung
beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap.
Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk
segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka
konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang
haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul
beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.
Bahan untuk membuat konstruksi kuda-kuda pun bermacam-macam berikut ini adalah 3
bahan kuda-kuda yang sering digunakan
2.3.1.1 Kayu Pemilihan kayu sebagai bahan bangunan untuk kuda-kuda karena berbagai
alasan diantaranya adalah, mudah didapatkan, mudah pengerjaannya, mudah
penyambungannya, mudah pengangkutannya, bisa di gabungkan dengan bahan lain,
dan kayu memiliki nilai estetis dan dekorasi yang baik.
Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh
masyarakat kita dan telah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai
Gb. 2.7 Contoh penggunaan kayu untuk rangka atap
Foto oleh : http://karyabuanasatritama.blogspot.com/2013/04/tips-memilih-rangka-atap-untuk-
bangunan.html
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
24
pendukung struktur bangunan. Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis pohon yang
dihasilkan dari hutan. Sebagai hasil utama hutan, kayu akan tetap terjaga
keberadaannya selama hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan.
Pada masa lelu perancangan konstruksi kayu dilakukan secara intuitif dan coba-
coba sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan cenderung boros. Akan
tetapi dengan penguasaan teknologi pada saat ini dimana teknik-teknik analisis dan
perencanaan sudah semakin berkembang, maka perencanaan konstruksi kayu dapat
dilakukan secara rasional dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga
pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis. Di negara-negara penghasil kayu
seperti Amerika, Swedia dan lain-lain pemakaian kayu sebagai pendukung struktur
bangunan yang besar sering menggantikan baja dan beton bertulang, sedangkan di
Indonesia kebanyakan struktur kayu masih menjadi pilihan untuk bangunan-bangunan
sederhana.
Sebelum membahas lebih detail tentang perencanaan konstruksi kayu,
pengetahuan tentang sifat dan perilaku kayu dalam mendukung beban perlu dipahami
terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi dasar pertimbangan untuk memilih/menentukan
jenis dan ukuran kayu yang akan dipergunakan sebagai pendukung beban pada
struktur bangunan.
A. Anatomi Kayu
Senyawa utama penyusun sel kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin
dengan komposisi kira-kira 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin (Desch
dkk, 1981, dalam Alimudin dan Irawati, 2005). Sel-sel kayu ini kemudian secara
berkelompok membentuk pembuluh, parenkim, dan serat. Pembuluh memiliki bentuk
seperti pipa yang berfungsi untuk saluran air dan zat hara. Parenkim memiliki bentuk
kotak, berdinding tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil
fotosintesis. Sedangkan serat memiliki bentuk panjang langsing dan berdinding tebal
serta berfungsi sebagai penguat pohon.
Kelompok sel kayu bergabung membentuk bagian/anatomi pohon seperti pada
Gambar 1. Bagian luar kayu yang disebut kulit (bark), merupakan lapisan yang padat
dan cukup kasar. Pada bagian sebelah dalam kulit terdapat lapisan tipis yang disebut
lapisan kambium, lapisan ini merupakan tempat pertumbuhan sel-sel kayu. Di sebelah
dalam lapisan kambium terdapat bagian kayu lunak yang berwarna keputih-putihan
disebut kayu gubal (sapwood), bagian ini berfungsi sebagai penghantar zat-zat
makanann dari akar menuju daun, dan dapat pula berfungsi sebagai tempat
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
25
menyimpan bahan makanan. Karena itu jika dipakai sebagai bahan konstruksi, bagian
kayu ini akan cepat lapuk. Tebalnya lapisan kayu gubal ini kira-kira 2 cm sampai 10
cm dan relatif tetap demikian sepanjang hidup pohon (Mandang dkk, 1997).
Gambar 2.8. Potongan melintang pohon kayu
Ketika pohon mulai dewasa (tua), sebagian kayu di dalam batang mati
berangsur-angsur sehingga tidak dapat berfungsi sebagai saluran air atau zat hara,
dan tidak dapat berfungsi pula sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis. Warna
kayu berubah menjadi lebih tua karena pengendapan zat-zat ekstraktif. Lapisan kayu
ini dikenal dengan nama teras (heartwood)dengan fungsi sebagai penguat pohon.
Karena pada kayu teras tidak terdapat zat-zat makanan, maka bagian kayu ini jika
digunakan sebagai bahan konstruksi akan lebih awet.
Pertumbuhan sel-sel kayu ini desertai dengan munculnya struktur seperti cincin
yang disebut dengan cincin tahunan (annual ring). Pohon kayu yang mengalami
pertumbuhan cepat akan memiliki cincin tahunan yang lebih lebar jika dibandingkan
dengan pohon kayu yang memiliki pertumbuhan lambat. Pada bagian tengah batang
disebut inti (pith) yang dikelilingi oleh sejumlah cincin tahunan yang dapat
memperkirakan umur dari pohon kayu tersebut.
Kayu adalah bahan alam yang tidak homogen. Sifat tidak homogen ini
desebabkan oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan pertumbuhan
yang sering tidak sama. Sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis kayu berbeda pada
arah longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan sifat fisis dan mekanis pada
ketiga arah ini menyebabkan kayu tergolong sebagai bahan ortho-tropik. Pada
Gambar 2 dapat dilihat potongan tampang kayu pada arah longitudinal, radial, dan
tangensial. Kekuatan kayu pada arahh longitudinal lebih beesar dibandingkan dengan
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
26
arah radial maupun tangensial, dan angka kembang susut pada arah longitudinal lebih
kecil dari pada arah radial maupun arah tangensial.
Gambar 2.9Arah longitudinal, radial, dan tangensial pada pohon kayu,
(American Forest Product Laboratory, 1991)
B. Sifat-sifat Fisis Kayu
Kandungan air kayu merupakan bahan higroskopis, artinya kayu memiliki kaitan
yang sangat erat dengan air. Kemampuan menyerap dan melepaskan air sangat
tergantung dari kondisi lingkungan seperti temperatur dan kelembaban udara.
Kandungan air yang terdapat pada sebuah pohon kayu sangat bervariasi tergantung
pada spesiesnya. Dalam satu spesies yang sama terjadi pula perbedaan kandungan
air yang disebabkan oleh umur, ukuran pohon dan lokasi pertumbuhannya. Pada
bagian batang sebuah pohon kayu terjadi perbedaan kandungan air, dimana pada
kayu gubal lebih banyak dari pada kayu teras.Air yang terdapat pada batang kayu
tersimpan dalam dua bentuk yaitu air bebas (free water) yang terletak diantara sel-sel
kayu, dan air ikat (bound water) yang terletak pada dinding sel. Selama air bebas
masih ada, maka dinding-dinding sel kayu akan tetap jenuh. Air bebas merupakan air
yang pertama yang akan berkurang seiring dengan proses pengeringan, dan
pengeringan selanjutnya akan dapat mengurangi air ikat pada dinding sel. Ketika
batang kayu mulai diolah (ditebang dan dibentuk), kandungan airpada batang berkisar
antara 40% hingga 300%. Kandungan air ini dinamakan kandungan air segar. Setelah
ditebang dan dimulai dibentuk atau diolah, kandungan air mulai bergerak keluar.
Suatu kondisi dimana air bebas yang berada di antara sel-sel sudah habis sedangkan
air ikat yang berada pada dinding sel masih jenuh dinamakan titik jenuh serat (fiber
saturation point). Kandungan air pada kondisi ini berkisar antara 25% hingga 30%.
Pengeringan selanjutnya (di bawah titik jenuh serat) akan mengurangi kandunga
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
27
air ikat pada dinding sel, dan hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan dimensi
tampang melintang batang kayu, perubahan sifat-sifat mekanis, dan ketahanan lapuk.
Kandungan air pada kayu akan sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan. Bila kelembaban udara lingkungan meningkat, maka kandungan air pada
kayu juga akan meningkat, dan begitupun sebaliknya. Pada lingkungan yang memiliki
kelembaban udara yang stabil, maka kandungan air pada kayu juga akan cenderung
tetap. Kondisi kandungan air yang tetap pada kayu ini disebut kadar air imbang
(equilibrium moisture content).
Kerapatan dan Berat Jenis
Kerapatan kayu dinyatakan sebagai berat per unit volume. Pengukuran kerapatan
dimaksudkan untuk mengetahui porositas atau persentase rongga (void) pada kayu.
Kerapatan dan volume sangat bergantung pada kandungan air.
Berat jenis adalah perbandingan antara berat kayu tanpa air dengan berat air
pada volume yang sama. Kayu terdiri dari bagian padat (sel kayu), air dan udara.
Ketika kayu dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan maka volume yang tetap
tinggal adalah volume bagian padat atau volume udara saja, sedangkan airnya sudah
menguap. Berat jenis kayu mempunyai korelasi yang positif dengan kekuatan kayu.
Semakin tinggi berat jenis kayu semakin baik kekuatannya dan begitupun sebaliknya.
Cacat kayu
Cacat atau kerusakan kayu dapat mengurangi kekuatan dan bahkan kayu yang
cacat tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi. Cacat kayu yang
sering terjadi adalah retak (cracks), mata kayu (knots), dan kemiringan serat (slope of
grain). Retak pada kayu terjadi karena proses penyusutan akibat penurunan
kandungan air selama proses pengeringan. Pada batang kayu yang tipis, retak dapat
terjadi lebih besar yang disebut dengan belah (split). Mata kayu sering terdapat pada
batang kayu yang merupakan bekas cabang kayu. Pada mata kayu ini terjadi
pembelokan arah serat, sehingga kekuatan kayu menjadi berkurang. Untuk keperluan
konstruksi, sebaiknya dihindari penggunaan batang kayu yang memiliki mata kayu.
Kemiringan serat menunjukkan sudut miring serat kayu. Kemiringan serat pada
batang kayu terjadi disebabkan karena tidak sesuainya sumbu batang kayu dengan
sumbu pohon pada saat pemotongan/penggergajian.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
28
2.3.1.2 Baja Konvensional Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai
dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka
gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat
pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95
persen dari produk barang berbahan logam.
Belakangan dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan
(kekuatan dan umur) baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan
kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan
sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya.
Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima
dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi (di bawah 1 mikrometer). Nakayama
Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja
super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa.
Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga
meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon
sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam
peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak
seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas
mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk
kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal.
Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan
adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat unik.
Bijih besi bertebaran hampir di seluruh permukaan Bumi dalam bentuk oksida besi.
Meskipun inti Bumi tersusun dari logam besi dan nikel, oksida besi yang ada di
permukaan Bumi tidak berasal darinya, melainkan dari meteor yang jatuh ke Bumi.
Di Australia, Brasil, dan Kanada, ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan
beberapa puluh meter dan mengandung 65 persen besi. Besi adalah unsur yang
sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak ke delapan di Jagat Raya setelah
silikon. Pada lapisan kulit Bumi, besi merupakan unsur logam terbanyak ketiga
setelah silikon dan aluminium. Hampir lebih dari 70 abad lalu-5.000 tahun sebelum
Masehi-dari peninggalan di Mesopotania, Iran, dan Mesir diketahui bahwa manusia
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
29
telah menguasai teknologi pembuatan peralatan dari besi baja untuk berburu. Suku
Hatti dan Hittite- 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi-di daerah Anatria dan Armenia
telah berhasil membuat pedang besi berukuran besar dan baju besi dengan proses
semi-lebur.
2.3.1.3 Baja Ringan Material ini sekarang mulai banyak peminatnya karena harganya yang realtif
lebih murah, ringan, dan tahan lama. Nah permasalahannya, di pasar bahan
bangunan, terdapat banyak jenis bahannya, harga dan merk bahan untuk rangka atap
baja ringan ini. Anda pastinya akan bingung memilih dan tidak mau salah memilih
jenis apa yang cocok untuk rumah anda.
Sebelum anda membeli rangka atap baja ringan ini, anda perlu lebih teliti. Teliti
untuk mengenali material dan sistem rangka atap baja ringan secara men-detail,
bukan hanya mengikuti tawaran dari kontraktor atau supplier. Untuk mengetaui rangka
atap baja ringan maka kita harusnya mengerti dahulu bahwa produk ini ialah produk
struktur yang menopang beban sebuah atap, angin, dan juga akan melindugi
penghuninya.
KEUNGGULAN ATAP BAJA RINGAN
1. Biasanya tersedia matrial include dengan pemasangan jadi biaya terpasang relatif
sangat murah.
2. Beban bangunan relatif sangat ringan.
3. Anti rayap dan pengerat yang lain.
4. Pemasangan relatif sangat cepat.
5. Tingkat keamanan terjamin dikarenakan adanya proses perhitungan beban dengan
software khusus sebelum pengerjaan/fabrication.
6. Mampu terpasang pada bentangan sampai 20m.
7. Tidak perlu perawatan dikarenakan Material baja ringan sudah anti karat.
8. Kemerataan kualitas.
9. Pada aplikator khusus pemasangan baja ringan mencantumkan juga sertifikat
garansi hingga 15 tahun.
KEKURANGAN ATAP BAJA RINGAN
1. Hampir jarang ditemukan kekurangan rangka atap baja ringan jika kita benar benar
dalam memilih aplikator pemasangan rangka atap baja ringan.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
30
2. Jarak Kuda kuda baja ringan yang sangat rapat,memungkinkan ruang atap tidak
bisa dipergunakan sebagai ruang dan sebagainya.
Gb. 2.10 Contoh Baja Ringan
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
31
BAB 3 BAHAN BANGUNAN UNTUK FINISHING
Dalam pembangunan sebuah bangunan atau gedung pekerjaan finishing adalah
pekerjaan yang cukup penting, yang perlu di perhatikan dalam kualitas dan kerapian
pekerjaannya, dalam perkerjaan finishing kualitas material juga sangat mempengaruhi
hasil akhir dari penampilan bangunan.
3.1. Lantai Lantai adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai tempat aktivitas, semua
kegiatan didalam bangunan di laksanakan di atas lantai
2.1.1. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu
hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar,
seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua
keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua
bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard,
ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal,
komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung
pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat
rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor
panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku.
Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan
tariknya.
Keramik Lantai adalah jenis penutup lantai yang paling popular digunakan di
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
32
Indonesia. Ini disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah
sekitar Rp. 45.000 / m2 sampai yang harganya diatas Rp. 100.000 / m2. Motif warna
dan ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan
masih banyak lagi. Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak
lebih indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena kekuatan keramik
dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan beban.
2.1.2. Granito (granitile)
Granite Tile hampir mirip dengan keramik, Granit Tile mulai marak di pasar
Indonesia kira-kira pada tahun '95-an, dimana ukurannya yang ada adalah yang besar
yakni 60 x 60, kami rasa cukup aneh bagi orang Indonesia pada masa itu, saat ini
Granite Tile sudah ada sampai ukuran 120 x 120, jadi pertumbuhannya sangat pesat
sekali, sampai menggeser penggunaan keramik - keramik biasa, mari kita lihat dari
berbagai sisi :
1. Kekuatan Body
Jelas granite tile lebih kuat dan keras dibandingkan dengan keramik biasa, hal
ini bisa dibuktikan pada saat melakukan pemotongan kedua jenis produk ini
dengan menggunakan alat grinda..(bisa dikonfirmasi ke tukang - tukang yang
berpengalaman). Granite tile diproduksi melalui proses pembakaran pada suhu
diatas 1000 derajat celsius sehingga penyatuan material lebih padat dan
sempurna serta di press dengan mesin berkekuatan 7200 PH..(semakin besar
PH semankin kuat tekanan press, sehingga semankin padat dan keras ).
2. Ke-Kilap-an
Diukur menggunakan alat gloss meter yang khusus mengukur tingkat kekilapan
permukaan suatu benda maka disimpulkan bahwa kekilapan granite tile dan
keramik biasa mencapai skala antara 60 s/d 80..ini berarti antara kedua produk
ini kilapnya kurang lebih sama, yang membedakan adalah kilapnya granite tile
sangat flat (datar) karena melalui proses pe-moles-an (polished) dan keramik
biasanya agak bergelombang karena hanya di lapisi glasur supaya tampak kilap
tanpa proses pe-moles-an.
3. Ketahanan Gores-an
Keramik dilapisi glasur (bahannya pasir kwarsa) supaya tampak kilap, ini sangat
tidak kuat terhadap goresan misalnya gesekan pada saat memindahkan
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
33
furniture, alas sepatu yang berpasir,dll...sedangkan granite tile tidak dilapisi
glasur tapi melalui proses pe-moles-an permukaanya sampai meng-kilap, ini
jauh lebih tahan gores walaupun tidak anti gores untuk segala jenis
benda..(tidak kuat terhadap goresan paku, pecahan granit/keramik). Jadi
Granite tile lebih unggul dibanding keramik.
4. Ketahanan Noda
Keramik biasa sangat kuat terhadap segala jenis noda karena tidak memiliki
pori - pori, sedangkan granite tile terdapat 2 jenis, pertama granite tile generasi
1 (disebut printing biasa) tidak tahan noda karena pori-porinya menyerap cairan
sehingga menimbulkan flex,..Jenis kedua granite tile generasi 2-3 sama sekali
tidak menyerap noda karena pori-porinya sudah ditutup melalui proses
crystalisasi jadi sama seperti keramik biasa menjadi "anti noda"..jadi tinggal
diputuskan mau yang jenis 1 atau 2...(dua-duanya baik)
5. Persisi (ke-siku-an)
Semua granite tile adalah cutting size, jadi tingkat persisinya sangat siku sekali
hanya memerlukan 1mm lebar nat, sedangkan keramik biasa ada 2 jenis : ada
yang uncutting dan cutting size jadi jika memakai yg uncutting maka lebar nat +-
2-3mm jadi tingkat persisinya kurang baik sedangkan jika memakai cutting size
tidak bermasalah sama seperti granite tile persisinya.
6. Perawatan
Karena keramik lebih tidak tahan gores maka lama kelamaan permukaan akan
penuh dengan goresan jadi terkesan kotor dan warna jadi kusam, tidak bisa
diperbaiki lagi kecuali ganti baru,..granite tile tidak bermasalah jika tampak
kusam tinggal poles dengan bubuk poles yg cuma seharga 50 ribu dan mudah
penggunaannya maka akan tampak baru lagi dan mengkilap seperti baru..jika
terkena noda (untuk jenis yg tdk tahan noda) maka ini adalah 'jalan buntu', sulit
dibersihkan kecuali baru 1-3 hari biasanya masih bisa dibersihkan
menggunakan cairan penghilang noda ( cairan pembersihnya dapat dibeli di
toko kami Golden & Co)
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
34
7. Harga
Keramik lebih murah dibandingkan dengan granite tile jadi silahkan
pertimbangkan dengan segala keunggulan dan kekurangan masing-masing
produk...akan tetapi biasanya ungkapan "ada harga,ada kualitas" ini sepertinya
berlaku untuk membandingkan keramik dan granite tile...jadi masalah harga
sangat relatif sekali.
Inilah penjelasan mengenai granite tile dan keramik biasa, semoga bermanfaat
bagi semua calon pembeli baik itu pembeli keramik ataupun pembeli granitile.
Gb. 3.1 Contoh Pemasangan Granit Tile Foto oleh : http://jakartacity.olx.co.id/jasa-tukang-pasang-
keramik-dan-marmer-iid-366643454
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
35
2.1.3. Granit
Jenis lantai ini merupakan bahan tambang yang langsung diambil dari alam.
Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun
dan tidak dapat diperbaharui. Pengolahannya hanya memerlukan proses pemotongan
dan penghalusan saja. Ketersediaannya di alam yang terbatas menyebabkan
harganya sangat mahal di pasaran. Lantai marmer sangat kuat dan tidak getas cocok
untuk menahan beban yang berat. Marmer bersifat dingin sehingga dapat menyejukan
suhu di dalam ruangan. Tampilannya pun sangat mewah dengan beragam motif dan
corak. Namum perawatannya lebih sulit dibandingkan jenis lantai lainnya. Lantai granit
pada prinsipnya hampir sama dengan marmer, hanya secara kasat mata warnanya
lebih gelap. Ketersediaan jenis batuan ini di alam lebih langka menyebabkan harganya
juga lebih mahal dari marmer.
2.1.4. Marmer
Marmer adalah sejenis batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau
dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit.
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau
malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya
endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk
berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan
butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur
Kuarter hingga Tersier.
2.1.5. Parquet
Sejak dahulu kayu merupakan bahan bangunan yang umum dan banyak tersedia
sehingga dapat digunakan untuk semua elemen bangunan seperti lantai, dinding,
konstruksi bangunan dan atap. Lantai kayu sampai sekarang masih menjadi bahan
yang popular untuk rumah tinggal karena kesan estetika yang alami serta
kemampuannya untuk memberikan kehangatan di dalam ruang. Kayu yang fleksibel
dapat memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer. Teknologi
produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya
permintaan masyarakat. Jenis lantai parket yang dikenal secara umum adalah
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
36
generasi lantai kayu yang menggantikan lantai papan untuk rumah panggung. Jenis-
jenisnya adalah sebagai berikut :
- Parket yang terbuat dari kayu solid atau dikenal dengan Solid Parquet
- Parket yang terbuat dari kayu asli dengan teknologi layer untuk mencapai tingkat
kestabilan yang sempurna dikenal dengan engineer parquet - Parket yang bahannya
terbuat dari bubuk kayu ( MDF ) dan diberi lapisan bertekstur kayu pada
permukaannya.
3.2. Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu
area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya,
membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau
membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah
dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-
langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding
pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota.
Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi
sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian
eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Gb. 3.2 Contoh Modul Praquet
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
37
Pada Bab 2 sudah di jelaskan bahan-bahan pembentuk dinding, dari bahan di atas
ada yang bisa di ekspose dan ada juga yang membutuhkan finishing , berikut ini
bahan-bahan finishing yang sering di gunakan.
2.2.1. Cat Cat merupakan bahan finishing yang sering dipakai selain karena bahannya mudah
didapatkan, dan mudah pengaplikasiannya, bisa di pakai untuk eksterior dan interior
dan juga banyak pilihan warna , cat adalah bahan finishing akhir dari plester,aci.
Banyak jenis dan merk cat yang di jual di pasaran.
Gb. 3.3 Contoh Cat Dinding Interior Foto oleh : https://sites.google.com/site/merkcattembokyangbagus/
Gb. 3.4 Contoh Cat Dinding Eksterior Foto oleh :
https://sites.google.com/site/merkcattembokyangbagus/
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
38
2.2.2. Wall paper
Wallpaper adalah jenis bahan yang digunakan untuk menutupi dan menghias
dinding bagian dalam rumah, kantor, dan bangunan lainnya, yang merupakan salah
satu aspek dari dekorasi interior. WallPaper biasanya dijual dalam bentuk roll
(gulungan ) dan dipasang ke dinding menggunakan lem khusus wallpaper.
Wallpaper ada yang polos sebagai ‘kertas lapisan’ (sehingga dapat dilukis), ada juga
yang bertekstur (seperti anaglypta), dengan desain pola yang berulang secara teratur,
atau yang sekarang mulai jarang yaitu Wallpaper yang di-set hanya satu lembar
(tetapi seluas dinding).
Teknik yang digunakan dalam mencetak Wallpaper antara lain yaitu pencetakan
permukaan, cetak gravure, sutra sablon, percetakan rotary, dan digital printing.
Wallpaper dibuat dalam gulungan panjang yang digantung secara vertikal pada
dinding. Wallpaper bermotif dirancang sehingga pola “Berulang kembali” dan
potongan dipotong dari gulungan yang sama dapat ditempel di samping pola lainnya
sehingga kita dapat melanjutkan pola tersebut.
Gb. 3.5 Contoh Motif Wall Paper Foto oleh :
http://fibrewall.wordpress.com/2013/09/11/definisi-wallpaper-dinding/
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
39
Wallpaper biasanya berbahan dasar kertas dan dilapisi oleh vinyl. Wallpaper yang
masuk ke Indonesia biasa masuk dari Korea, Belgia (Belgium) dan Italia (Italy).
Gb. 3.6 Contoh Pemasangan Wall Paper Foto oleh : http://fibrewall.wordpress.com/2013/09/11/definisi-wallpaper-dinding/
Gb. 3.7Contoh Wall Paper Yang belum Terpasang Foto oleh : http://fibrewall.wordpress.com/2013/09/11/definisi-wallpaper-dinding/
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
40
2.2.3. Batu alam
Batu alam, adalah batuan tang di ambil dari alam dan di proses sehingga bisa
membentuk modul-modul yang bisa di tempel atau di aplikasikan pada dinding,
banyak jenis bantuan alam yang bisa di gunakan untuk pelapis bahan finishing
dinding.
Kelebihan menggunakan batu alam untuk pelapis dinding adalah :
- Memberi kesan natural
- Mudah dibersihkan
- Tahan terhadap cuaca
- Warna tidak berubah
3.3. Atap Atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, atap berfungsi melindungi
bangunan dari cuaca, karena atap yang berhubungan langsung dengan cuaca, maka
atap haruslah terbuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca, berikut ini macam-
macam bahan penutup atap
2.3.1. Genteng
Genteng terbuat dari tanah liat yang di bakar, dan ada pula yang dilapisi glausur atau
lapisan seperti keramik sehingga nampak berkilap, berfungsi pula untuk memantulkan
panas, dan bahan genteng yang terbuat dari tanah dipercaya mampu menyerap panas
dari sinar matahari, jadi didalam ruangan tidak terasa panas.
2.3.2. Sirap Atap sirap adalah atap yang berbahan kayu besi (atau disebut juga kayu ulin). Kayu ini
sangat kuat dan awet sampai puluhan tahun. Kesan alami bangunan dapat
ditampilkan dengan menggunakan bahan atap sirap ini. Di Indonesia kayu ini banyak
ditemukan di Kalimantan. Atap sirap banyak dipasang untuk gazebo, villa, rumah
tinggal, resort, hotel, restoran, dan gedung instansi pemerintah maupun swasta.
Untuk menggunakannya sebagai bahan atap, kayu besi dipotong-potong tipis (sekitar
45 mm). Kemudian kayu tersebut dipasang dengan cara seperti memasang genteng
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
41
tanah, yaitu dipasang bagian bawahnya terlebih dulu, kemudian ditumpuk dengan
yang di atasnya. Itu adalah cara pemasangan yang sederhana.
Berikut ini beberapa detail tentang pemasangan atap sirap.
1. Untuk menjaga agar tidak renggang, sebelum dipasang, bilah-bilah kayu besi bahan
atap sirap dipotong agar rapid an benar-benar presisi.
2. Khusus untuk atap sirap expose, bilah kayu besinya harus benar-benar rapi dan
rapat. Ini dikarenakan pada bangunan yang tidak memakai plafon, sirap pada lapisan
paling bawah biasanya terlihat.
3. Seperti yang telah disebutkan, bilah-bilah kayu sirap dipasang seperti memasang
genteng. Agar tidak melorot, bilah-bilah ini perlu dipaku. Karena jumlah bilah ini
mencapai angka ribuan, gunakanlah pistol paku untuk memasang paku. Pistol paku
bekerja menembakkan paku dengan tenaga angin dari kompresor, sehingga
pekerjaan jadi lebih cepat. Sebisa mungkin proses ini juga dikerjakan secara
bersamaan oleh sejumlah tukang.
4. Atap sirap biasanya dipasang antara 3 hingga 4 lapis. Secara berurutan dari lapisan
paling bawah, atap sirap yang dipasang yaitu layer 1, tripleks, aluminium foil, sirap
layer 2, sirap layer 3, dan sirap layer 4
Gb. 3.8 Atap sirap Foto oleh : direktorimaterial.blogspot.com
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
42
2.3.3. Asbes dan seng Atap asbes meiliki bentuk gelombang besar atau gelombang kecil karena bentuk
nya yang lembaran besar membuat atap seng/asbes memiliki beberapa keuntungan
Pemasangan tidak membutuhkan usuk dan reng
Pemasangan lebih cepat
Sudut atap bisa kecil (minimal 15°)
Atap seng/asbes juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut
Jika terjadi kerusakan, harus mengganti lembaran besar
Bahan tidak menyerap panas
Tidak meredam bunyi-bunyian dari hujan
2.3.4. Galvalume Atap galvalume memiliki sifat hampir sama seperti asbes / seng, yang
membedakannya dalah bentuk gelombang atap galvalume yang bersudut (tidak
lengkung) dan bahan dasarnya metal galvalume yang lebih anti karat dan anti
pecah, tapi tidak dapat menyerap panas dan meredam bunyi-bunyian.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
43
BAB 4 BAHAN BANGUNAN UNTUK BANGUNAN TROPIS / LEMBAB
4.1. Definisi Iklim Tropis Iklim tropis adalah iklim yang memiliki urah hujan dan kelembapan yang tinggi,
suhu hariannya berada antara 27°C - 36°C , dan angin yang sedikit, selain itu radiasi
matahari berada di takaran yang sedang sampai kuat, sehingga menyebabkan pertukaran
panas yang kecil.
Ciri-ciri iklim tropis a) Curah hujan tinggi
b) Kelembaban tinggi
c) Temperatur hampir selalu tinggi, selalu tambah besar
d) Angin sedikit
e) Radiasi matahari sedang sampai kuat
f) Pertukaran panas kecil karena kelembaban tinggi (udara sudah jenuh oleh uap
air), sehingga air tidak mudah menguap
4.2. Arsitektur tropis Indonesia merupakan negara yang terletak di 95° BT - 141°BT garis khatulistiwa,
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga indonesia hanya memiliki 2
musim, musim hujan dan musim panas, cuaca tersebut mempengaruhi gaya hidup sehari-
hari masyarakat indonesia, termasuk dalam mendesain tempat tinggal mereka, dengan
penyesuaian dari waktu-kewaktu membuat penduduk indonesia sadar bahwa penerapan
arsitektur tropis lah yang paling tepat di terapkan pada rumah mereka.
Ciri-ciri arsitektur tropis
Atap yang sebagian besar berbentuk runcing ke atas, dengan sudut
kemiringan atap 30° - 45°. Bertujuan agar memiliki ruang isolasi panas, dan
dengan kemiringan membuat air hujan mudah mengalir.
Memiliki tritisan yang lebar, bertujuan untuk menghindari tempias dari air
hujan, dan masuknya cahaya yang berlebihan.
Memiliki banyak bukaan-bukaan, baik jendela atau pintu, untuk sirkulasi
udara.
Banyak menggunakan material - material dengan konsep alami, agar
memberikan kesan sejuk
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
44
Dinding, dan lantai biasanya menggunakan warna alam
Tumbuh-tumbuhan, air, dll sedemikian mungkin di desain sesuai tapak,
sehingga membuat sirkulasi udara dari luar ke dalam bangunan.
Ukuran dan tata ruang bangunan di sesuaikan dengan kebutuhan
Memaksimalkan sumberdaya alam untuk pencahayaan, dan penghawaan
Strategi utama untuk bangunan
a) Menghalangi radiasi sinar matahari langsung dengan luevers dan sun shadding
(pembayang sinar matahari).
b) Isolasi radiasi panas dengan ruang udara (pada atap dan pemakaian bahan-
bahan bersel dan berpori atau berongga).
c) Jarak bangunan dengan bangunan lain jauh untuk memperlancar aliran udara
d) Kenyamanan Thermis dicapai dengan aliran udara yang mengenai tubuh
manusia.
e) Menghentikan/isolasi radiasi dengan reflektor kurang sesuai karena akan
menambah panas lingkungan dan megurani penerapan kelembaban dan
penguapan.
f) Bahan-bahan yang dipakai sebaiknya mempunyai BJ kecil (ringan), time lag
rendah, kapasitas panas kecil, dimensi kecil, berat sendiri kecil, dapat mengikuti
kadar kelembaban udara sekitar dan konduktivitas panas rendah.
Perilaku iklim tropis basah dan bentuk bangunan
a) Curah hujan tinggi diatasi dengan kemiringan atap curam
b) Kelembaban tinggi, diatasi dengan:
(1) Penggunaan dinding porous pada bangunan agar dapat ikut menyerap uap air di
dalam ruangan dan meningkatkan kenyamanan. Dinding dikeringkan aliran udara
yang melewati celah-celah dinding, mendinginkan permukaan bangunan.
(2) Bangunan mempunyai dua jenis jendela, temporal dan tetap. Jendela temporal
digunakan pada siang hari.
c) Radiasi sinar langsung, diatasi dengan pemakaian sun shadding. Agar panas tidak
terakumulasi dipakai bahan yang kapasiats panasnya kecil.
d) Udara lembab, tanah lembab, radiasi panas balik dari tanah membuat udara jenuh.
Keadaaan ini ditanggulangi dengan mengangkat lantai bangunan untuk memberi
kesempatan udara mengalir di kolong bangunan.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
45
4.3. Bahan bangunan untuk iklim tropis atau lembab Bahan bangunan yang di gunakan harus memenuhi syarat seperti diatas dan
bahan bangunan yang digunakan harus awet, tahan terhadap cuaca, isolasi terhadap
panas juga ramah lingkungan, sebenarnya bahan bangunan untuk arsitektur tropis
adalah, bahan-bahan bangunan yang sering kita jumpai di sekitar kita, jaman dahulu
masyarakat indonesia mengambil material untuk bangunan langsung dari alam, tanpa
pengolahan, hanya menggunakan metode perakitan, seperti contoh atap daun rumbia
atau daun kelapa yang dahulu kala sering dipakai pada rumah-rumah masyarakat
indonesia, tapi sekarang pun masih juga sering di pakai untuk atap gazebo, atau
pendopo, atau untuk gubug-gubug di sawah.
Gb. 4.1 Atap Daun Kelapa yang di gunakan untuk gazebo di pantai Foto oleh : Dokumentasi Arsitek Sore Unpad 2013 – Gunung Kidul Jogja 2013
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
46
Semakin berkembangnya jaman, bertambah pula material- material yang bisa di
gunanakn untuk bangunan tropis seperti bata merah, kayu, genteng keramik / plentong,
dll. karena Indonesia berada di iklim tropis, hanya perlu memperhatikan jenis atau model
yang sebaiknya kita pilih.
Karena di iklim tropis curah hujannya sangat tinggi maka sebaiknya memperhatikan
hal tersebut dalam memilih bahan bangunan, seperti pemilihan paving untuk halaman
rumah sebaiknya tang memiliki lubang untuk resapan air dan bisa di tumbuhi rumput
Temperatur yang sangat tinggi di iklim tropis membuat ruangan akan terasa panas
dalam hal ini penataan lahan dan sirkulasi udara perlu di perhatikan, di usahakan sebisa
mungkin 60% adalah ruang terbuka hijau, itu bertujuan untuk mendukung kenyamanan di
dalam bangunan, dan untuk itu sirkulasi udara pada bangunan penting untuk di
perhatikan, memperbanyak bukaan bisa menjadi solusi untuk aliran udara, selain itu juga
bisa meggunakan daun pintu/jendela berbentuk krepyak.
Gb. 4.2 Contoh Paving
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
47
Untuk bahan bangunan di iklim tropis bukan hanya material-material konvensional
saja yang bisa di gunakan, tapi material-material baru juga bisa dipakai seperti hal nya
baja ringan,bata ringan, dsb juga bisa dipakai untuk menunjang terbangunnya bangunan
dengan konsep arsitektur tropis.
4.4. Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim
tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia
memiliki dua iklim, yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara
sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat panas. Dalam kondisi ikim yang panas
inilah muncul ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun
rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Karena konsepnya yang menyatu dengan alam, dan memanfaatkan energi alam,
maka konsep ini sangat baik diterapkan di negara indonesia, dan akan menimbulkan
Gb. 4.3 Contoh Jendela Krepyak Foto oleh : http//www.cozyhomeideas.blogspot.com
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
48
dampak yang baik bagi lingkungan di sekitar kita.
Dampak Jangka Pendek (sekarang)
Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa di nikmati dengan penerapan
konsep arsitektur tropis adalah :
Terciptanya kenyamanan dalam hunian. Karena sirkulasi udara tercukupi,
membuat hawa dalam ruangan menjadi nyaman
Penghematan Energi, karena untuk penerangan dan penghawaan memanfaatkan
sumber energi alam.
Dampak Jangka Panjang
Dampak yang akan di nikmati beberapa tahun kemudian, jika arsitektur tropis diterapkan
adalah :
Terjaga nya kelestarian alam, karena konsep arsitektur tropis menyatu dengan
alam, bukan merusak alam
Akan semakin berkembangnya konsep arsitektur tropis jika banyak peminatnya.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
49
BAB 5 INOVASI BAHAN BANGUNAN
Dalam era globalisasi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat,
persaingan – persaingan semaikn ketat, membuat para produsen melakukan inovasi-
inovasi baru di segala bidang usaha, termasuk pada jasa konstruksi yang juga terus
mengikuti perkembangan zaman yang tidak bisa di hindari. Dizaman yang serba
canggih sekarang ini mengharuskan bidang konstruksi mengikuti arus perubahan,
karena terdorong oleh banyak faktor, seperti bertambaahnya jumlah penduduk,
berkurangnya lahan, berkurangnya ketersediaan material konvensional, dan
berubahnya gaya hidup manusia mempengaruhi sang arsitek dalam mendesain setiap
bangunan, desain-desain dari bangunan modern semakin beragam, semaikin aneh,
semakin gila, denagn bentuk yang semakin berinovasi dari desain-desain sang
arsitek, sehingga menuntut inovasi-inovasi baru pula dari bahan bangunan itu sediri,
untuk bisa menuruti desain yang semakin hari semakin beragam.
Oleh karenanya para produsen mulai berinovasi dengan produk-produk bahan
bangunana, inovasi dari segi bentuk, harga, jenis bahaan, dan masih banyak lagi
inovasi-inovasi baru.
5.1. Dinding 5.1.1. Rumah Botol
Inovasi untuk bahan dinding akhir-akhir ini semakin banyak selain bata ringan yang
di singgung di atas, ada juga inovasi-inovasi gila dan keren karya salah satu arsitek
Indonesia yang sekarang menjadi Walikota di Kota bandung yaitu Ridwan Kamil,
bertujuan untuk mendaur ulang botol-botol bekas yang sudah tak terpakai Ridwan kamil
memakai botol-botol bekas dari minuman ber energy untuk dinding rumahnya.
Ridwan Kamil membangun rumahnya dari 30,000 botol kaca bekas minuman
energi. Arsitek ini memilih botol minuman berenergi merk terkenal itu karena menurutnya
botol minuman itu tidak dikumpulkan kembali oleh si pemilik industri untuk diisi ulang,
seperti yang biasanya dilakukan oleh minuman ringan kemasan botol yang banyak
beredar di pasaran. Ridwan Kamil mengumpulkan puluhan ribu botol kaca bekas itu
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
50
selama 2 tahun! Ini menunjukkan komitmennya yang sangat tinggi terhadap konsep
rancangan dan idenya untuk sekaligus mengurangi sampah di kotanya.
Ide menggunakan botol kaca berwarna coklat ini juga datang dari kebiasaannya
memperhatikan para pekerjanya yang sering mengkonsumsi minuman tersebut. "Warna
coklat kacanya juga selaras dengan warna kayu," demikian ujarnya seperti yang dikutip
dari HomeDezign.com.
Selain memadupadankan rancangan rumah botolnya dengan kayu, Emil juga
menggabungkan susunan botol dengan glass block di beberapa bagian. Guna
meminimalkan penggunaan cat di bagian luar bangunan, sang arsitek juga membiarkan
beberapa bagian beton terekspos dan menampilkan warna natural betonnya. Aksentuasi
kontras diperoleh dari penggunaan furnitur dan elemen interior lainnya di bagian dalam
rumah.
Dengan idenya tersebut, Ridwan diganjar penghargaan Green Design Award dari
Asia Building Construction Information (BCI) Asia. Dalam ajang penghargaan itu, rumah
botol berhasil menyingkirkan rumah-rumah future art lainnya dari berbagai negara di Asia
seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan lainnya.
Kelebihan rumah botol itu tidak memerlukan cahaya lampu pada siang hari.
Sumber cahaya cukup dari matahari yang menembus dinding-dinding botol. Malah pada
siang hingga sore, Ridwan sering menikmati permainan cahaya matahari yang memantul
pada botol-botol. Cahayanya berpendar, ada yang masuk botol, ada yang masuk ke
celah-celah botol, dan ada yang terpantul.
Gb. 5.1 Cahaya yang menembus dinding botol
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
51
Bentuk rumah rumah botol didesain memiliki dua sayap, yakni sayap depan dan
belakang. Di bagian tengah rumah terdapat sebuah taman. Desain ini sengaja untuk bisa
menangkap sinar matahari lebih banyak. Akibatnya, cahaya matahari bisa masuk dari tiga
sisi rumah.
Bentuk bangunan yang memiliki dua sayap juga membuat udara mengalir bebas.
Sehingga rumah tersebut lebih mengandalkan udara alami ketimbang alat pendingin.
Udara panas di luar juga tidak membuat gerah di dalam. Radiasi panas terperangkap di
dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah.
Gb. 5.2 Tampak luar rumah botol Ridwan Kamil
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
52
5.1.2. Bambu pengganti rooster untuk dinding
Bambu makin dikenal luas sebagai material yang murah dan bisa didapatkan dengan mudah. Perannya makin diperhitungkan sebagai pengganti kayu, besi dan material lainnya karena bambu lebih cepat tumbuh, serta dianggap sebagai material paling 'hijau' dibandingkan material bangunan lainnya. Dibandingkan dengan menggunakan material semen, menggunakan bambu untuk bangunan menghemat penggunaan energi hingga 1/7. Penggunaan dinding bambu berongga untuk dinding, sebagai pengganti rooster bisa kita lihat pada karya dari arsitek Benjamin Garcia Saxe. Dinding berpori besar ini bisa menghadirkan ruang yang sejuk dengan penghawaan alami melalui lubang-lubangnya. Sebagai ide, kita juga bisa menggunakan jenis dinding bambu seperti ini untuk penyekat antara ruang dengan taman atau sekedar membuat gazebo dikebun belakang rumah. Agar bambu awet, kita bisa menggunakan bambu yang diawetkan dengan bahan kimia. Selain itu cara yang mudah untuk mengawetkan bambu adalah dengan melumurinya dengan solar.
Gb. 5.3 Dinding bambu Foto Oleh : Archstudio.com
Bambu di pasang miring keluar bertujuan menghindari tempias dari hujan Dan penghalang penglihatan mata(mengurangi sudut pandang dari liar
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
53
5.1.3. Rumah Kontainer
Akhir-akhir ini masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Makanya tak heran jika sekarang banyak upaya untuk mengolah kembali sampah dan barang-barang bekas menjadi produk baru yang ramah lingkungan. Tak terkecuali dalam hal membangun rumah, kini banyak yang memanfaatkan kayu bekas untuk material bangunan rumah baru. Namun bukan itu pokok pembahasan kita kali ini, yang akan M+Studio bahas kali ini adalah pemanfaatan kembali box kontainer bekas menjadi sebuah hunian atau sering disebut rumah kontainer.
Bisa dibayangkan jika box kontainer dengan ukuran yang besar seperti itu menjadi sampah. Selain pengolahannya membutuhkan proses yang cukup panjang, untuk menampungnya pun membutuhkan tempat yang luas. Jadi sudah tepat jika box-box kontainer bekas tersebut dimanfaatkan kembali menjadi sebuah rumah. Dengan begitu, pembangunan rumah pun menjadi lebih praktis dan efisien. Karena untuk membangun sebuah rumah berukuran kecil cukup dengan 2 atau 3 box kontainer saja. Proses pembangunannya pun relatif cepat, box kontainer tinggal disekat sesuai kebutuhan dan diberi lubang untuk pintu serta jendela. Sebagai gambaran mari kita disimak dua contoh rumah kontainer dengan tampilan eye catching dibawah ini:
Gb. 5.4 Rumah Kontainer
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
54
Foto-foto diatas adalah contoh rumah kontainer yang ada di luar negeri. Rasanya belum lengkap jika tidak melihat negeri sendiri Indonesia tercinta ini. Karena di Indonesia pun ada bangunan dari box kontainer, namun bedanya ini bukan dijadikan rumah melainkan perpustakaan dan poligigi.
Gb. 5.5 Poli Gigi dan Taman baca di Surabaya
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
55
5.2 Atap, Partisi, dan Fasad 5.2.1. Atap Membran
Kegunaan dari atap pada dasarnya adalah melindungi Anda/ Barang Anda dari
cuaca (sinar matahari yang terik atau guyuran hujan); biasanya atap yang ada selama ini
berbentuk kaku, nah di Membrane Roof ini berusaha untuk memadukan antara fungsi
utama atap dengan Seni (Art).
Gb. 5.5 Rangka yang diperlukan untuk mendukung atap membran Foto oleh : http://architensile.wordpress.com
Gb. 5.6 Atap membran terpasang Foto oleh : http://architensile.wordpress.com
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
56
Kelebihan dari pada Membrane Roof untuk Carport anda adalah waktu pakai yang
relatif lama, di banding dengan bahan lain, bahan ini mempunyai waktu pakai yang cukup
lama sehingga anda tidak perlu mengeluarkan “kocek” lebih dalam untuk maintenance,
selain itu bahan dan design yang dipakai sangat atraktif dan fleksibel.
5.2.2. Polikarbonat (polycarbonate) merupakan salah satu jenis dari thermoplastic polimer. Sifatnya
mudah dikerjakan (easily worked), dicetak (easily moulded) dan mudah terbentuk dengan
panas (easily thermoformed). Material ini banyak digunakan pada industri kimia modern.
Material ini memiliki identifikasi kode plastik 7.
Polikarbonat lebih banyak dikenal sebagai penutup atap. Sebenarnya ada banyak
kegunaan bahan yang kuat dan tahan panas ini.
Mungkin anda sudah sering melihat penutup atap pergola yang terbuat dari bahan
semitransparan berwarna-warni.
Mungkin juga anda sudah sering mendengar orang menyebut bahan ini dengan nama
polikarbonat. Tetapi apa sebenarnya bahan yang berasal dari kata polycarbonate dalam
bahasa Inggris ini?
Polikarbonat yang sering disebut juga sebagai engineering plastic ini merupakan hasil
Gb. 5.6 Atap membran Khan Satyr Foto oleh : http://archipress-
ub.blogspot.com/2013/05/struktur-membran.html
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
57
sintesa minyak bumi dan gas.
Sebenarnya material ini sudah ditemukan di AS, dan Jerman sejak tahun 1956. tetapi
baru masuk ke Indonesia sekitar pertengahan 1980-an.
Lebih Kuat
Material ini sangat kuat. Bahan ini 250 kali lebih kuat dibandingkan kaca, dan 20 kali lebih
kuat dibandingkan akrilik.
Mengapa kedua bahan ini yang dijadikan perbandingan? Kaca dan akrilik merupakan
bahan transparan yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Polikarbonatpun
memiliki sifat transparan yang setara dengan kaca, namun punya kekuatan lebih baik.
Selain kuat, polikarbonat juga tahan panas, alias baru meleleh sampai 2000 derajat
celcius. Bila material ini terbakar, lelehannya tidak akan menyebar. Karena transparan,
kuat dan tahan panas. Polikarbonat banyak digunakan untuk jendela pesawat terbang,
tameng huru hara, gallon air minum, serta botol susu. Dengan kekuatan seperti ini,
material ini segera dimanfaatkan sebagai pengganti kaca, misalnya untuk atap transparan
maupun partisi ruang. Lalu apa bedanya dengan lembaran fiberglass yang juga digunakan
untuk keperluan serupa? Jika terpapar panas matahari selama 3 tahun, fiberglass yang
berasal dari serat kaca akan jadi getas (rapuh dan mudah patah). Bahan dasar
polikarbonat yang berbeda membuatnya tidak getas meskipun terus menerus dijemur.
Lembaran yang Fleksibel Sebagai material bangunan, polikarbonat dibuat dalam bentuk lembaran berukuran 2,1m x
11m. ketebalan dan bentuk yang tersedia cukup beragam. Ada yang berupa lembaran
bergelombang, lembaran datar, serta lembaran berongga. Dibandingkan dengan yang
lainnya, yang paling istimewa adalah jenis berongga.
Masing-masing jenis itu memiliki ketebalan yang beragam. Untuk polikarbonat yang
berupa lembaran bergelombang, ketebalan materialnya hanya 0,8mm. Sedangkan yang
berbentuk lembaran datar, ketebalannya 1,1mm. Jenis yang berongga paling beragam,
ketebalannya mulai 5mm samapai 16mm. Karena tipis, material ini dapat dilekukkan
secara fleksibel. Material inipun sangat ringan, per m2 bobotnya hanya 1,2 kg (Densitas
(ρ) polikarbonat = 1200 – 1220 kg/m3). Agar lebih mudah dipadankan dengan bangunan
yang sudah ada, polikarbonat tersedia dalam berbagai warna, mulai dari yang bening,
abu-abu, hijau, biru, merah muda, sampai warna keperakan dan keemasan. Untuk warna,
produsen polikarbonat tertentu memberikan jaminan selama 10 tahun atas pudarnya
warna.
Bahan polikarbonat ternyata dapat dieksplorasi menjadi berbagai bentuk desain
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
58
untuk rumah. Apa saja aplikasinya?
Teknologi bahan ‘plastik’ polikarbonat masih terus berkembang. Saat ini masyarakat lebih
banyak mengenal polikarbonat sebagai bahan penutup atap carport. Padahal polikarbonat
berpotensi untuk diolah menjadi bentuk-bentuk desain yang menarik dan dapat diterapkan
di rumah.
Perkembangan pemakaian polikarbonat di Indonesia memang agak terlambat
dibandingkan dengan negara-negara lain. Tapi lebih baik terlambat, daripada tidak sama
sekali bukan? Berikut ini adalah beberapa aplikasi bahan polikarbonat yang dapat
diterapkan di rumah.
Anak Tangga
Mirip seperti pada lantai, polikarbonat pada anak tangga harus memiliki ketebalan tertentu
(minimal 16mm) agar kuat ketika dipijak. Wujud plastiknya yang semi transparan
membuat seseorang biasanya akan merasa ragu ketika menaikinya. Sebenarnya dengan
didukung oleh struktur tangga dan rangka polikarbonat, kita tidak perlu khawatir dengan
kekuatannya. Ruang anda bisa terkesan sangat futuristic dengan anak tangga
polikarbonat.
Furnitur
Material untuk furniture seperti kayu atau logam dapat dikombinasikan dengan lembaran
polikarbonat. Beberapa contoh yang sudah ada, polikarbonat biasanya dipakai pada
bagian-bagian tertentu saja seperti ambalan pada lemari, pintu lemari, atau bagian lain.
Perpaduan tersebut menghasilkan furniture dengan tampilan modern dan hi-tech.
Partisi Interior Pembatas ruang dari polikarbonat telah banyak dipakai pada interior kantor. Tapi bukan
tidak mungkin bila anda mengaplikasikannya di rumah. Partisi polikarbonat cocok untuk
interior yang modern. Bahan ini memiliki efek tembus pandang serta mampu membentuk
pencahayaan yang unik, sehingga dapat menciptakan suasana ruang yang berkesan hi-
tech. Sifatnya yang tahan air membuat bahan ini bisa juga diterapkan di area yang basah
dan lembab seperti kamar mandi.
Penutup Atap/Kanopi
Sampai saat ini, polikarbonat masih popular digunakan sebagai penutup atap kanopi,
gazebo, carport, skylight, bahkan atap jembatan penyeberangan. Sayangnya, desain
bentuk atap yang umum dipakai di rumah-rumah masih ‘standar’, belum terlalu berani
mencoba desain-desain yang unik. Recommend Penulis, Polikarbonat untuk kanopi:
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
59
1. Twinlite 5mm untuk kanopi, warna gray, garansi 10 tahun
2. Solarlite (merk lokal) lebih murah, garansi 5 tahun
5.2.2. Aluminium Composite Panel (ACP) Alumunium Composite Panel (ACP) adalah merupakan material perpaduan antara
plat Alumunium dan bahan composite. Aluminium Composite Panel ( ACP) dapat
digambarkan sebagai panel datar yang terdiri dari inti berbahan non-aluminium yang
disatukan diantara dua lembar aluminium. Lembar aluminium dapat dilapisi dengan cat
PVDF atau Polyester.
Aluminium Composite Panel ini komposisi struktur bahannya terdiri dari dua lapisan
luar terbuat dari aluminium plat yang diberi warna powder coating . Lalu bagian dalam
diantara dua plat aluminum tadi terbuat dari bahan Low Density Polyethylene. Aluminium
composite panel biasa diproduksi dengan ketebalan standar 4 mm dan ukuran standar
1220 x 2440 mm.
Jenis-Jenis ACP
Jenis ACP menurut lapisan catnya terdiri dari 2 macam, yaitu :
1. Jenis Polyester (PE) yang biasa banyak digunakan untuk interior.
2. Jenis PVDF (Poly Vinyl De Flouride) yang biasa di gunakan di eksterior.
Keunggulan Aluminium Composite Panel Keunggulan dari bahan composite ini adalah beratnya yang lebih ringan tetapi
dengan kekuatan yang lebih tinggi, tahan karat, dengan biaya perakitan yang lebih murah
karena berkurangnya jumlah komponen perakitannya dan tidak memerlukan baut-baut
Gb. 5.7 Atap polycarbonate Foto oleh : http://www.yohanli.com/polikarbonat-polycarbonate.html
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
60
penyambung.
Sifat dasar aluminium composite panel adalah keras dan kaku tetapi ringan dalam
berat. Dilapisi aluminium yang dapat diwarnai dengan bermacam – macam warna.
Aluminium composite panel dipakai secara luas dengan atau tidak dengan warna metalik,
juga dapat memakai pola warna imitasi dari material lain seperti kayu dan marmer.
Composite Panel atau yang biasa disingkat ACP adalah salah satu tipe plat panel
yang mengandung bahan non-aluminium di antara dua lembar aluminium yang
direkatkan. Lembar aluminium dapat dilapisi dengan PVDF atau cat Polyester (PE). ACP
biasa digunakan untuk cladding eksternal bangunan (Outdoor). MACO merupakan produk
aluminium composite panel unggulan kami untuk panel composite PVDF yang lebih
diperuntukkan di luar ruangan (Outdoor). Menggunakan teknologi 3 Layer Coating
merupakan yang terbaik saat ini.
Penerapan Aluminium Composite Panel
1. Penggunaan Aluminium Composite Panel adalah meliputi :
2. Pekerjaan dinding eksterior bangunan / fasade.
3. Pekerjaan kombinasi dari penggunaan kaca, panel kanopi, papan petunjuk dan
billboard.
4. Pekerjaan partisi dinding interior.
5. Pekerjaan pembungkus kolom.
6. Pekerjaan plafond artistic.
7. Pekerjaan lisplank.
8. Pekerjaan Art Design & perforated ( Plat berlubang).
9. Pekerjaan dengan sytem Roll & Bending
Gb. 5.4 Pemasangan ACP eksterior Foto oleh : http://www.ikamart.com/bisnis-jasa/konstruksi/41336/eksterior-alucobond-eksterior-alucopan-eksterior-acp-eksterior-aluminium-composite-panel#ad-image-0
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
61
Kesimpulan
Material dalam pembangunan suatu bangunan sangat bangak dan bermacam-
macam jenisnya, dan material - material yang baru pun terus bermunculan, setiap jenis
material memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, semuanya tergantung
pada pemilihan kita untuk menempatkan material tersebut. Jika pemilihan dan perawatan
material di lakukan dengan tepat, bangunan kita akan menjadi indah dan tahan lama.
Bahan bangunan Arsitektur Unpand Semarang
62
Daftar pustaka
http://rumahidaman87.blogspot.com
http://rumahidaman87.blogspot.com
http://jakartacity.olx.co.id/jasa-tukang-pasang-keramik-dan-marmer-iid-366643454
https://sites.google.com/site/merkcattembokyangbagus/
http://fibrewall.wordpress.com/2013/09/11/definisi-wallpaper-dinding/
direktorimaterial.blogspot.com
http//www.cozyhomeideas.blogspot.com
http://architensile.wordpress.com
http://www.yohanli.com/polikarbonat-polycarbonate.html
http://www.ikamart.com/bisnis-jasa/konstruksi/41336/eksterior-alucobond-eksterior-
alucopan-eksterior-acp-eksterior-aluminium-composite-panel#ad-image-0
http://kuliah-kuliaharchitecture.blogspot.com/2010/09/dasar-dasar-konstruksi-
bangunan-bag.html
http://www.surapathi.com/mx/artikel-bangunan-bali/2012/11/21/besi-beton-mutu-
tips-tricks/
http://www.ciputraentrepreneurship.com/umum/teknik-pemasangan-atap-sirap
http://mstudiosolo.blogspot.com/2013/09/rumah-kontainer.html