Sustainable Transportation Campus Undip Tembalang Semarang
Transcript of Sustainable Transportation Campus Undip Tembalang Semarang
Penerapan “Campus Transport System” (CTS) di Undip, 2015
Mungkinkah ?
Studi case : Jalan Prof. Sudarto, SH
Ringkasan
Pemindahan Kampus Universitas Diponegoro ke lokasi baru danpembangunan gedung – gedung baru dari berbagai fakultas yangberdampak terhadap peningkatan kualitas pendidikan, sehingga dapatmeningkatkan animo masyarakat bahkan dalam skala nasional untukmenimba ilmu di Kota Semarang khususnya di Universitas Diponegoro.Dengan demikian maka dapat memicu pertambahan jumlah penduduk dikawasan tembalang ini dengan jumlah yang besar, baik itu dari segimahasiswa maupun dari masyarakat pelaku ekonomi dan usaha.
Kondisi ini tentunya merubah kawasan Tembalang secara mikrodan makro, dari segala segi termasuk dalam konteks bahasan inimengenai tata bangunan, lingkungan dan transportasi. Kondisikepadatan di kawasan Tembalang saat ini mendesak adanya konseppenataan kawasan ini secara berkelanjutan sebelum tumbuh secarasporadis ke arah yang tidak teratur. Hal ini ditandaai dengansemakin bertambahnya bangunan bangunan di sepanjang koridor jalan,yang terdiri dari perdagangan dan jasa.
Dalam penelitian Syaifurrahman (2010) Kinerja ruas jalan Prof.Sudarto, SH (Pom bensin - Tirto Agung) pada tahun 2015 dengan nilaiDS ≥ 0,75 (yaitu DS pada kondisi pagi hari 1,09, siang hari 1,12 dansore hari 1,15). Dari hasil analisa pada kondisi eksisting kinerjaruas jalan Prof. Sudarto, SH(antara perempatan Pom Bensin UNDIP-pertigaan Tirto Agung) nilai DS ≥0,75. Untuk kinerja ruas jalan lainyang ditinjau, pada kondisi eksisting nilai DS ≤ 0,75 (nilai DS ruasjalan tersebut antara 0,07 - 0,45).
Oleh karena itu, diperlukan penerapan Campus Transport System(CTS) yang didalamnya terdapat pengaturan prasarana parkir melaluiparking management, peralihan pengguna SOV menuju HOV denganstrategi Preferential Parking, penyediaan jalur pejalan kaki,shuttle service melalui strategi Remote Parking Area. Penerapanprogram CTM memberikan beberapa manfaat sebagai berikut (OTE,2002b):
a. Mampu mengurangi jumlah perjalanan menggunakan moda kendaraanpribadi sebesar 10-30%
b. Mengurangi kebutuhan lahan parkir dan masalah kemacetan lalulintas di sekitar lingkungan kampus.
c. Memberikan keamanan dan ketenangan yang lebih serta mengurangikonflik dengan warga sekitar.
d. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan.
Kata Kunci: Campus Transport System, Parking Management, Preferential Parking, dan Remote
Parking Area
Pemindahan kampus, Perencanaan yang tak Terencana ?
Koridor jalan Prof. Soedarto termasuk kawasan yang memiliki
prospek perkembangan dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Adanya
perguruan tinggi sperti Universitas Diponegoro dan Polines
menyebabkan koridor ini berkembang pesat dalam hal penyediaan barang
dan jasa atau aktivitas perekonomian. Adanya Undip dan Polines juga
menjadi pendorong perkembangan kawasan sebagai pusat kawasan ekonomi
baru. Naiknya angka pendatang, ikut meningkatkan angka pertumbuhan
ekonomi sehingga menyebabkan bertambahnya sarana perdagangan jasa
seperti toko, ruko dan juga Bank. Sehingga kawasan ini memiliki
prospek perkembangan ke bidang ekonomi sbagai pusat penyediaan
kebutuhan barang dan jasa baru bagi pengguna yang sebagian besar
merupakan mahasiswa.
Aktivitas perdagangan dan jasa merupakan salah satu kegiatan
yang dapat menunjang perekonomian masyarakat. Aktivitas tersebut
dipengaruhi oleh lokasi dan jenis barang dagangannya. Dalam hal ini
koridor jalan Prof Soedarto Tembalang merupakan salah satu ruang
Patung
publik yang menjadi salah satu bagian pemekaran wilayah Kota
Semarang/ kota baru, sebab dengan dibangunnya suatu Universitas
Diponegoro di wilayah Tembalang. Universitas yang berada di wilayah
tersebut dapat memicu tumbuhnya aktivitas perdagangan yang diikuti
dengan perubahan fungsi bangunan di sepanjang koridor jalan
tersebut. Hal ini diperkuat dengan semakin berkurangnya jumlah ruang
terbuka yang ada, sebab telah berubah alih fungsi menjadi kawasan
terbangun.
Gambar 1 Koridor Jalan Prof. Sudarto, S.H
Jalan yang Sangat Tidak “Walkable”
Disekitar koridor Tembalang, hampir di setiap spot terdapat
pedagan kaki lima. Banyaknya kampus dan universitas di sekitar
Tembalang menjadi satu peluang usaha tersendiri bagi berbagai
kalanngan, termasuk berbagai kalangan menengah kebawah yang datang
tidak hanya dari jawa Tengah, namun juga dari berbagai daerah di
sekitar pulau jawa madura.
Dengan banyaknya kalangan mahasiswa di sekitar Tembalang
inilah, membuat tumbuhnya pedagang kaki lima yang secara linear
memang juga dibutuhkan oleh kalangan mahasiswa, karena pada umumnya
segala kebutuhan mahasiwa seperti makanan, jajanan tradisional, dan
berbagai kebutuhan lainnya bisa disediakan dan dapat di akses oleh
kalangan mahasiswa dengan harga yang lebih murah. Namun, hal yang
Undip
Jalan Prof.Sudarto, SH
Patung
perlu di atur dari adanya pedangan kaki lima ini adalah masalah
trotoar yang dimanfaatkan mereka untuk berjualan, sehingga
mengganggu kenyamanan para pejalan kaki, dan mengurangi keindahan
koridor Tembalang tersebut.
Gambar 2 Okupansi PKL di Pedestrian
Kinerja Jalan Prof Sudarto
Dalam penelitian Syaifurrahman (2010) dalam e-journal Undip.
Dari hasil analisa pada kondisi eksisting kinerja ruas jalan Prof.
Sudarto, SH (antara perempatan Pom Bensin UNDIP-pertigaan Tirto
Agung) nilai DS ≥0,75. Untuk kinerja ruas jalan lain yang ditinjau,
pada kondisi eksisting nilai DS ≤ 0,75 (nilai DS ruas jalan tersebut
antara 0,07 - 0,45). Kinerja ruas jalan Prof. Sudarto, SH (Pom
bensin - Tirto Agung) pada tahun 2015 dengan nilai DS ≥ 0,75 (yaitu
DS pada kondisi pagi hari 1,09, siang hari 1,12 dan sore hari 1,15).
Peningkatan kinerja ruas dengan melakukan pelebaran lajur tipe jalan
2/2 UD dengan lebar tiap lajur 3,74 m menjadi 4/2D dengan lebar tiap
lajur 3,25 m.
Sedangkan menurut Harijan dkk (2012) dalam jurnal Teknik Sipil
Undip. Ada beberapa penyebab terjadinya kemacetan, diantaranya:
a. Kondisi jalan yang sempit sedangkan jumlah volume yang besar
b. Penggunaan badan jalan untuk lahan parkir.
c. Penggunaan jalur pedestrian sebagai lahan pedagang kaki lima.
d. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi yang berasal dari
wilayah perumahan baik dari wilayah perumahan elit ataupun
perumahan penduduk biasa.
e. Tingginya aktivitas yang terjadi di kawasan tembalang, dimana
melewati jalan Prof. Soedarto, SH. Kawasan tembalang menjadi
wilayah bangkitan dan tarikan, dimana terdapat kawasan
pendidikan (Kampus Universitas DIponegoro, SD Al – Azhar, SMP
27, dll), kawasan tempat tinggal (Graha Estetika, Srondol Bumi
Indah, dll), kawasan perdagangan (ruko, dan kafe – kafe).
Gambar 3 Titik Kemacetan di Jalan Prof. Sudarto, S.H
(A) Simpang tiga di SMP 27 dan Perumahan SBI dengan
jalan Prof. Sudarto,S.H
(B) Titik pertemuan masuk dan keluar tol Tembalang
dengan Jalan Prof. Sudarto,S.H
(C) Titik pertemuan dari Pom Bensin Undip sampai
pertigaan Tirto Agung
(D) Bundaran depan gerbang Undip
Campus Transport System (CTS)
Campus Transport Management (CTM) merupakan penerapan TDM pada
lingkungan kampus.Program CTM berusaha meningkatkan pilihan dalam
transportasi dan mengurangi banyaknya perjalanan dengan menggunakan
mobil yang dilakukan oleh mahasiswa pada lingkungan kampus. (OTE,
2002b)
A
B CD
(1)Parking Management
Parking Management (PM) adalah suatu teknik yang merubah
lokasi, supply dan demand sehingga terjadi pemakaian prasarana
parkir yang lebih baik dan efisien (OTE, 2002b). PM dapat membantu
memecahkan masalah transportasi secara luas karena berdasarkan atas
teori supply dan demand. Kebutuhan akan lahan parkir dapat ditekan
sebesar 10-30% dengan terjadinya pengurangan jumlah perjalanan dan
efisiensi lahan parkir. Penerapan manajemen parkir dapat flexibel,
cepat dan efektif dalam mengurangi masalah parkir.
Selain itu dapat juga membantu tercapainya tujuan lain seperti
pengurangan kemacetan, keamanan perjalanan, peningkatan kualitas
kesehatan lingkungan, penggunaan lahan yang lebih efektif dan juga
masalah finansial. Selama ini, di Jalan Prof. Sudarto, dikelola
secara berkelompok, mulai dari patung diponegoro, akan sangat banyak
ditemui lahan parkir “seenaknya” mulai dari rumah makan sampai
counter pulsa.
Jika Undip serius, seharusnya Undip menggandeng Polines,
Stikes, Unpand dll. Untuk menetapkan regulasi parkir yang terpadu
pada tahun 2015 karena hasil penelitian, kinerja jalan akan sangat
overload pada tahun 2015. Menurut Harijan dkk (2012)seperti di
Persimpangan Setiabudi – Persimpangan SPBU Undip nilai derajat
kejenuhan ≥ 0,75, bahkan ada yang telah melewati nilai 1. Hal ini
menandakan bahwa ruas jalan tersebut sudah tidah nyaman atau bahkan
tidak dapat lagi memfasilitasi volume kendaraan yang melintas.
(2)Preferential Parking
Preferential Parking adalah suatu strategi untuk mendorong
peralihan moda SOV menjadi HOV, dengan cara yang memberikan berbagai
kemudahan pelayanan terhadap pengguna HOV daripada pengguna SOV;
antara lain berupa: jarak petak yang lebih dekat dengan tempat
tujuan, tersedia atap sehingga terlindung dari cuaca, kemudahan
mendapatkan petak parkir, dan biaya parkir yang lebih murah atau
bahkan gratis.Dengan adanya berbagai kemudahan tersebut, diharapkan
dapat mempengaruhi pengguna SOV untuk menjadi HOV atau beralih ke
moda transportasi lainnya. (OTE, 2002c)
Sumber: Harijan dkk 2012
Gambar 4 Jarak Berjalan yang Disanggupi
Dari tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
warga kampus Undip dan lainnya menginginkan untuk tidak berjalan
jauh dalam melakukan pergerakan, yakni berjarak maksimal 500 m.
Karena, tidak ada pengelolaan baik dalam sistem perparkiran di
sepanjang koridor jalan Prof. Sudarto, S.H. Maka tidak heran, banyak
sekali pengguna kendaraan pribadi, baik itu motor dan mobil, karena
sebagian besar pengguna jalan enggan untuk berjalan kaki. Kalau
strategi ini dilakukan, akan banyak pejalan kaki, secara sukarela
memarkirkan kendaraanya dan beralih ke moda transportasi umum
ataupun berjalan kaki.
(3)Remote Parking Area
Remote Parking Area adalah suatu strategi dalam program PM
yaitu dengan menggunakan lahan diluar pusat kegiatan sebagai lahan
parkir, kemudian dengan menggunakan moda transportasi lain untuk
memindahkan pengguna lahan parkir tersebut ke pusat kegiatan.
Keberadaan Remote Parking Area ini dapat ditunjang dengan adanya
jalur pejalan kaki, shuttle service, zona transit bebas biaya dan
biaya parkir yang lebih murah.
Dengan adanya Remote Parking Area ini kepadatan lalu lintas
pada area pusat kegiatan dapat berkurang. Keuntungan lain dari
Remote Parking Area adalah lebih murah daripada meningkatkan supply
lahan parkir pada daerah pusat kegiatan, dapat menggunakan lahan
yang masih tidak terpakai, meningkatkan efisiensi dan kualitas
lingkungan (OTE, 2002a).
a. Jalur Pejalan Kaki
Pedestrian ways merupakan salah satu keinginan yang paling
besar dari warga kampus terhadap Jalan Prof. Sudarto, S.H.
mengapa, karena banyak trotoar yang diambil alih PKL dan
juga ketiadaan pohon-pohon, menyebabkan warga kampus, merasa
enggan untuk berjalan kaki ke kampus.
Sumber: Harijan dkk 2012
Gambar 5 Keinginan Menggunakan Jalur Pejalan Kaki
Sumber: Harijan dkk 2012
Gambar 6 Kondisi yang diinginkan Jalur Pejalan Kaki
b. Feeder Bus Campus dan Angkot Kampus
Mengenai sarana transportasi umum yang saat ini beroperasi di
jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang mayoritas yang di wawancarai
ternyata mengetahui jenisnya akan tetapi mayoritas diantar mereka
mengaku jarang menggunakannya untuk mobilitas sehari-hari meskipun
menurut penilaian mereka kondisi sarana transportasi umum yang ada
cukup baik. Penilaian yang berbeda mereka lontarkan terhadap kondisi
prasarana yang mereka anggap kondisinya saat ini masih dinilai
kurang baik. Menurut kondisi prasarana jalan yang terjadi kerusakan
di beberapa tempat bisa mengganggu kenyamanan berkendara. juga
menilai kondisi trotoar di jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang telah
di salah gunakan yang seharusnya untuk memfasilitasi pejalan kaki
tetapi kenyataan yang ada di lapangan digunakan sebagai tempat
berjualan pedagang kaki lima.
Berikut skema strategi Feeder Kampus Undip yang diintegrasikan
dengan angkutan kampus, agar tidak terjadi keributan dan kericuhan:
Gambar 7. Skema Feeder Kampus Undip Ideal 2015
Rute Eksisting AngkotKampus 2013
Rute Diubah
Rute Feeder KampusUndip
2014 -2015
PenentuanTitik
Titik Feeder KampusUndip
Manfaat Campus Transport System (CTS)
Penerapan TDM pada lingkungan kampus.Program CTM berusahameningkatkan pilihan dalam transportasi dan mengurangi banyaknyaperjalanan dengan menggunakan mobil yang dilakukan oleh mahasiswapada lingkungan kampus. (OTE, 2002b) Penerapan program CTMmemberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Mampu mengurangi jumlah perjalanan menggunakan moda kendaraanpribadi sebesar 10-30%
b. Mengurangi kebutuhan lahan parkir dan masalah kemacetan lalulintas di sekitar lingkungan kampus.
c. Memberikan keamanan dan ketenangan yang lebih serta mengurangikonflik dengan warga sekitar.
d. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan.
Daftar Pustaka
Budi, B.S. dan Mirdiyanti, I., 2002, Analisa Karakteristik ParkirMobil di UK Petra Termasuk Model Bangkitan dan TarikanPergerakan, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Pengadaan Bus Feeder Campus 2014
Pengadaan HalteFeeder Campus 2014
Harijan dkk.2012. Evaluasi dan Perencanaan Sistem Feeder Jalan Prof.Soedarto, SH Tembalang. Jurnal Teknik Sipil. Edisi Juni:Universitas Diponegoro
Kodama, Michael. Parking Management. http://tmi.cob.fsu.edu/act/conf/tmasum03/proceedings/Mike%20Kodama.pdf
Utami, Agata NK dan Pramatatya, Aldiar V. 2011. Tugas Akhir.Analisis Dampak Lalu Lintas akibat Pengembangan KampusUniversitas Diponegoro pada Sistem Jaringan Jalan di TembalangSemarang.