BAB II Landasan Teori A. Optimalisasi Penggunaan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of BAB II Landasan Teori A. Optimalisasi Penggunaan ...
23
BAB II
Landasan Teori
A. Optimalisasi Penggunaan Laboratorium Komputer
1. Pengertian Optimalisasi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia optimalisasi adalah berasal dari kata
optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling
baik, menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan
mengoptimalkan (menjadikan paling baik, paling tinggi dan sebagainya) sehingga
optimalisasi adalah suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat
sesuatu (sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan) menjadi lebih/sepenuhnya
sempurna, fungsional atau lebih efektif.32
Optimalisasi adalah mencari nilai-nilai atau fungsi yang terbaik,
memecahkan masalah serta meminimalisir kesalahan dan memaksimalkan
manfaat pada setiap sarana dan aktivitas yang dikerjakan, yang dijadikan
ketentuan atau pedoman pokok dalam pengerjaan tersebut. Penggunaan sarana
dalam setiap kegiatan harus difungsikan dengan baik dan diharapkan mengulangi
kesalahan serta memberi manfaat yang besar pada sarana tersebut.
Mengoptimalisasi fungsi sarana dan prasarana pada sebuah laboratorium
komputer yang termasuk jaringan dan komputer yang tersedia di dalamnya dapat
membuat akses jaringan lebih cepat dan stabil, menghindari gangguan jaringan
yang dapat mengganggu kelancaran aktivitas dalam laboratorium, serta
32
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1994), hlm. 800
24
peningkatan mutu perangkat keras dan perangkat lunak dalam laboratorium
tersebut lebih maksimal dan penggunaan tiap unit komputer menjadi lebih baik.33
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
optimalisasi adalah suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat
sesuatu (sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan) menjadi lebih/sepenuhnya
sempurna, fungsional atau lebih efektif.
2. Laboratorium Komputer
Laboratorium merupakan salah satu prasarana pendidikan yang dapat
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan cara memberikan
pengalaman nyata bagi siswa yang menggunakananya. Menurut Didi Wahyu
Sudirman, “Laboratorium merupakan akumulasi dari berbagai sumber daya
manusia, material, mesin-mesin (termasuk di dalamnya fasilitas dan energi), uang
dan informasi”.34
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan
pembelajran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Richard Decaprio
mengemukakan Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan
berbagai macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian
ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin
ilmu.35
Laboratorium merupakan perangkat kelengkapan akademik, disamping
buku dan media lain yang dapat digunakan sebagai kelengkapan kegiatan
33
Berry Maulani, dkk, Optimalisasi Fungsi Laboratorium Komputer Universitas STIKUBANK
Semarang, scholar.google.co.id, diakses pada tanggal 11 Desember 2019. 34
Didi Wahyu Sudirman, Pengembangan Kapasitas Laboratorium Administrasi(Jurnal Efisiensi
: FISE ADP Vol. 1, 2006), hlm. 12 35
Richard Decaprio, Tips Mengelolah Laboratorium Sekolah, (Yogyakarta : Diva Pers, 2013),
hlm. 16
25
akademik. Laboratorium sebagai tempat yang digunakan untuk melakukan praktik
oleh para siswa guna memperoleh pengalaman nyata selama pembelajaran.
Menurut M. Saleh H. Emha, laboratorium adalah “Suatu tempat atau lembaga
tempat siswa belajar serta mengadakan percobaan (penyelidikan), dan
sebagainya”.36
Laboratorium berfungsi sebagai fasilitas pendukung proses
pembelajaran di sekolah. Selain itu juga sebagai wahana untuk pengembangan
penalaran, sikap dan keterampilan peserta didik dalam mengkontruksi
pengetahuanya. Keberhasilan kegiatan laboratorium didukung oleh empat faktor
yaitu peralatan, bahan, tenaga laboratorium, dan bimbingan pendidik yang
diperoleh peserta didik dalam melakukan tugas-tugas praktikum.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
laboratorium adalah adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai
macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah
sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan Laboratorium itu adalah
laboratorium Komputer SMP Karya Ibu Palembang.
a. Ruang Lingkup Sarana Laboratorium
Keberadaan sarana laboratorium turut berperan penting dalam membantu
kelancaran praktik khususnya pada mata pelajaran TIK. Pembahasan mengenai
ruang lingkup sarana laboratorium dapat diketahui berdasarkan pemaparan
36
M. Saleh H. Emha, Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 7
26
berikut, Hartati Sukirman dkk menyebutkan bahwa “Manajemen sarana
pendidikan merupakan segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan
pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”.37
Lebih lanjut menurut Mulyasa, “manajemen sarana pendidikan bertugas
mengatur dan menjaga sarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi
secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan”.38
Sarana pendidikan
merupakan alat atau benda yang berfungsi sebagai penunjang untuk membantu
proses berlangsungnya proses pembelajaran yang ada di sekolah.
Menurut Dirjen Dikdasmen DepdikbudSecara teoritis, sarana pendidikan
tersebut ditinjau berdasarkan jenis, fungsi, dan sifatnya. Kemudian secara garis
besar bila ditinjau dari jenisnya, sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu sarana pendidikan yang dirancang secara khusus untuk kepentingan
pembelajaran dan sarana pendidikan yang sudah tersedia di lingkungan kita
berupa barang-barang jadi yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran,
misalnya: peninggalan purba kala, sawah, masjid, atau benda-benda lain yang
dapat diperagakan.39
Menurut Nawawi dalam Ibrahim Bafadalmembedakan
sarana pendidikan menjadi beberapa macam, yaitu “Habis tidaknya dipakai;
37
Hartati Sukirman, Op.cit, hlm. 23 38
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 49 39
Dikdasmen Depdikbud, Op.cit, hlm. 134
27
bergerak tidaknya pada saat digunakan; dan hubungannya dengan proses belajar
mengajar”.40
b. Fungsi Sarana Laboratorium
Sarana laboratorium memiliki fungsi utama dalam membantu
keberlangsungan kegiatan praktikum di dalam laboratorium. Terdapat berbagai
macam fungsi sarana laboratorium. Pengertian sederhana dari fungsi adalah
kegunaan yang timbul karena adanya kebutuhan manusia. Sri Rumini, dkk
menjelaskan bahwa “Suatu benda dikatakan fungsional tidak hanya diartikan
sebagai hal-hal yang bersifat psikis, misalnya berminat mengaktualisasikan diri
untuk memanfaatkan sarana belajar guna mengembangkan potensi yang
dimiliki”.41
Lebih lanjut dijelaskan: Peranan atau keberfungsian suatu alat akan
berhubungan dengan suatu sistem. Suatu alat terbentuk oleh adanya bagian-
bagian yang saling berkaitan satu sama lain yang menjadi satu kesatuan sehingga
keberfungsian suatu benda atau alat memiliki ciri-ciri tertentu, misal: a) proses,
yaitu memikirkan proses suatu alat tersebut, b) maksud, yaitu melihat dari sisi
tujuan, c) keseluruhan, artinya memahami fungsi suatu benda dengan mengetahui
kegunaan seluruh benda tersebut, d) perilaku, maksudnya memahami suatu benda
dari keseluruhan bagian-bagianya berperilaku, e) hubungan, maksudnya
hubungan benda tersebut dengan hal-hal yang abstrak.42
Menurut Dirjen
40
Ibrahim Bafadhal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 2004), hlm. 2 41Sri Rumini, dkk, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : UNY, 1991), hlm. 110 42
Ibid, hlm. 110.
28
Dikdasmen Depdikbud, “Fungsi sarana pendidikan yang berupa alat
pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan dalam proses pembelajaran
sangat penting guna mencapai tujuan pendidikan”.43
Sarana pendidikan tersebut
terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga berfungsi sebagai alat yang
dapat memperlancar serta mempermudah penangkapan pengertian dalam proses
interaksi antar guru dan siswa. Keadaan tertentu fungsi sarana pendidikan sangat
menentukan dalam proses pembelajaran. Jika sarana yang dibutuhkan tidak ada,
maka proses pembelajaran tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan
dan tujuan yang telah ditetapkan akan sulit dicapai. Adanya sarana pendidikan
yang lengkap tentu saja akan memudahkan guru dalam menyampaikan pesan
pembelajaran yang dimaksud kepada siswanya.
Moedjadi Hadiat, dkkmengemukakan fungsi laboratorium sebagai berikut:
a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima antara teori
dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yang
merupakan suatu kesatuan. Keduanya saling mengkaji dan mencari dasar. b.
Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa atau mahasiswa. c.
Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah
dari sesuatu objek dalam lingkunagn alam maupun sosial. Menambah
keterampilan dalam menggunakan alat media yang tersedia untuk mencari dan
menentukan kebenaran. d. Memupuk rasa ingin tahu, sebagai modal sikap ilmiah
seseorang calon ilmuwan. e. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai
43
Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Op.cit, hlm. 7
29
keterampilan yang diperoleh.44
Fungsi dari laboratorium tidak hanya sebagai
tempat melakukan kegiatan pembelajaran, namun dapat juga memupuk
keberanian untuk mencari kebenaran ilmiah, di laboratorium komputer siswa
menjadi berani untuk melakukan praktik dengan begitu siswa akan lebih percaya
diri karena telah mencoba melakukan praktik berdasarkan teori yang telah
diajarkan.
Menurut Richard Decaprioterdapat delapan fungsi laboratorium, yaitu: a)
Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan
praktik. b) Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari
kalangan siswa, mahasiswa, dosen ataupun peneliti lainnya. c) Memberikan dan
memupuk keberanian para peneliti untuk mencari kebenaran ilmiah. d)
Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat
media yang tersedia dalam laboratorium. e) Memupuk rasa ingin tahu kepada
para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong
untuk selalu mengkaji dan mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji
coba, maupun eksperimentasi. f) Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa
percaya diri para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap
penemuan yang terdapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium. g)
Laboratorium dapat dmenjadi sumber belajar untuk memcahkan berbagai masalah
melalui kegiatan praktik. h) Laboratorium dapat menjadi sarana belajar siswa,
44
Moedjadi Hadiat, dkk, Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan Manual Alat Ilmu
Pengetahuan Alam, (Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998), hlm. 15
30
mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk memahami segala ilmu
pengetahuan yang bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang konkret dan
nyata.45
Fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai sarana dan
tempat untuk mendukung berjalannya proses pembelajaran yang di dalamnya
terkait dengan pengembangan, pemahaman, keterampilan dan inovasi bidang ilmu
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, terkait itu pengembangan terkait
laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali untuk
meningkatkan SDM guru khususnya kemampuan dalam Informasi dan Tekonolgi
(IT), juga laboratorium bisa digunakan sebagai pusat E-learning, atau ICT center
maupun bisnis center, sehingga pembelajaran atau mata pelajaran apapun bisa
dilakukan di Laboratorium komputer ini dengan menggunakan fasilitas yang
ada.46
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
fungsi laboratorium komputer adalah Menyeimbangkan antara teori dan praktik,
memberikan keterampilan kerja ilmiah, memberikan dan memupuk keberanian
para peneliti untuk mencari kebenaran ilmiah, Menambah keterampilan dan
keahlian, Memupuk rasa ingin tahu, memupuk dan membina rasa percaya diri
para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh, Laboratorium dapat dmenjadi
sumber belajar untuk memcahkan berbagai masalah melalui kegiatan praktik dan
45
Richard Decaprio, Op.cit, hlm. 17 46
Joko Hariyanto, Pengelolaan Pengembangan Laboratorium Teknik Komputer Jaringan,
scholar.google.co.id, diakses pada tanggal 7 Januari 2020.
31
Laboratorium dapat menjadi sarana belajar siswa. Dalam penelitian ini, fungsi
yang dimaksud adalah fungsi dari laboratorium Komputer di SMP Karya Ibu
Palembang.
c. Desain Laboratorium
Sebelum laboratorium itu dibangun harus tahu dulu untuk keperluan apa
dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Misalnya laboratorium yang akan
digunakan untuk pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah tentunya akan
memiliki bentuk yang berbeda dengan laboratorium untuk penelitian. Demikian
pula, laboratorium untuk penelitian atau percobaan fisiologi tumbuhan akan
berbeda dengan laboratorium untuk ekologi. Pada umumnya bentuk, ukuran dan
tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai
laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena
fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan
yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai
kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang
melebihi kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan
mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah
laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar
40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2
dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum
32
mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap
mahasiswa.
d. Jenis Laboratorium
Suatu indikator akan tercapai apa bila seorang pengelolah tahu dan
memahami macam-macam jenis laboratorium itu sendiri. Di sekolah menengah,
umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang
membutuhkan laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk
pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia
dan laboratorium biologi. Di SLTP mungkin hanya ada laboratorium IPA saja. Di
Perguruan Tinggi, untuk satu jurusan saja, mungkin terdapat banyak
laboratorium.. Kadang-kadang atas pertimbangan efisiensi, suatu ruangan
laboratorium difungsikan sekaligus sebagai ruangan kelas untuk proses belajar
mengajar IPA . Laboratorium jenis ini dikenal sebagai science classroom-
laboratory. Kelebihan jenis laboratorium ini berrsifat multi guna.
3. Optimalisasi Penggunaan Laboratorium Komputer
a. Indikator Kegiatan Pengelolaan Sarana Laboratorium
Pengelolaan sarana laboratorium adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara terus menerus terhadap benda-benda laboratorium, agar
senantiasa siap pakai dalam kegiatan belajar mengajar.
33
Usman mendefinisikan “Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangkaian mencapai tujuan tertentu,
siapa yang melakukan, bilamana, dimana dan bagaimana cara melakukannya”.47
Perencanaan menurut Hani Handoko meliputi: 1) Pemilihan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi 2) Penentuan strategi, kebijakan, proyek, program,
prosedur, meotde, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.48
Menurut Siagian dalam Husaini Usman bahwa “Perencanaan sebagai
keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut hal-hal
yang akan dikerjakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya”.49
Ibrahim Bafadal mendefinisikan perencanaan sebagai
berikut: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan
menetapkan program pengadaan fasilitas di sekolah, baik yang berbentuk sarana
maupun prasarana pendidikan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Oleh karena itu, keefektifan suatu perencanaan pengadaan sarana
laboratorium dapat dinilai atau dilihat dari seberapa jauh pengadaannya dapat
memenuhi kebutuhan laboratorium di sekolah dalam periode tertentu. Apabila
pengadaan sarana telah sesuai dengan kebutuhan, dapat diartikan perencanaan
pengadaan sarana pendidikan di sekolah itu efektif.50
47
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2008), hlm. 60 48
Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2003), hlm. 23 49
Husain Usman, Op.cit, hlm. 60 50
Ibrahim Bafadhal, Op.cit, hlm. 26
34
Berdasarkan beberapa pendapat yang ada di atas dapat diketahui bahwa
perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
secara terpadu dan sistematis dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan merupakan langkah penting sebelum pelaksanaan pengajaran
di laboratorium, tanpa perencanaan akhirnya sering mengecewakan karena tidak
sesuai dengan harapan. Menurut Didi Wahyu Sudirman “perencanaan suatu
laboratorium sebenarnya banyak faktor yang perlu dipertimbangkan”, seperti: 38
1) Tujuan laboratorium: untuk meningkatkan mutu pembelajaran, pengembangan
ilmu dan pengabdian masyarakat. 2) Sejauh mana fungsi laboratorium dalam
kelembagaan. 3) Tujuan kurikulum dan instansional lembaga. 4) Sifat,
kedudukan, urgensi serta eksistensi adanya laboratorium. 5) Macam, sifat dan
banyaknya mata pelajaran yang memerlukan laboratorium. 6) Mempelajari
potensi lembaga dalam hal potensi keuangan, tenaga pengelola, pemeliharaan
laboratorium, dasar hukum dan struktur organisasi laboratorium. 7) Tata letak
lokasi laboratorium, sifat dan proses kegiatannya. 8) Pedoman operasional (SOP)
dan qualityassurance. 9) Output lembaga.51
Pengorganisasian Unsur kedua dalam pengelolaan laboratorium adalah
pengorganisasian. Setelah merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai, maka
tahap selanjutnya merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang dapat
mensukseskan pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.
51
Didi Wahyudi Sudirman, Op.cit, hlm. 20
35
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan yang harus dilakukan,
pengelompokkan tugas-tugas, dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap
personil. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang berhasil akan membuat
ssuatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini tercermin dalam struktur
organisasi. “Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola”52
. Sondang P. Siagian
menyatakan bahwa pengorganisasian merupakan: Keseluruhan proses
pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah di ditentukan sebelumnya. Laboratorium di sekolah merupakan
salah satu unit organisasi di lingkungan sekolah yang memiliki sistem tata kerja
dari sekelompok orang atau petugas untuk mencapai tujuan.53
Menurut Richard Decapriomengemukakan beberapa fungsi organisasi
laboratorium, yakni: 1) Memperlancar perencanaan praktik dan penelitian
laboratorium 2) Memperlancar manajemen (pengaturan) kegiatan penelitaian dan
praktik di laboratorium 3) Memperlancar pelaporan dan pertanggugjawaban
seluruh kegiatan di laboratorium sehingga mudah dievaluasi. 4) Mempermudah
pengawasan (controlling) segala kegiatan di laboratorium.54
Berdasarkan
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan unsur
52
Hani Handoko, Op.cit, hlm. 169 53
Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakrta : PT. Bumi Aksara, 2007), hlm. 60 54
Richard Decaprio, Op.cit, hlm.52
36
penting dalam pengelolaan laboratorium, karena di dalamnya terdapat struktur
organisasi, wewenang, dan tanggung jawab serta deskripsi tugas masing-masing
komponen laboratorium. Struktur organisasi dalam pengelolaan laboratorium
terdiri dari koordinator laboratorium, kepala laboratorium, teknisi laboratorium,
dan tenaga laboran. Koordinator laboratorium bertanggung jawab mengkoordinasi
laboratorium yang ada di sekolah. Jabatan koordinator laboratorium dipegang
oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Koordinator laboratorium
membawahi kepala laboratorium yang ada di sekolah. Kepala laboratorium
bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengatur penggunaan salat satu
laboratorium untuk mendukung pembelajaran. Kepala laboratorium membawahi
dua bagian, yaitu teknisi dan laboran.
Selanjutnya dalam pengelolaan sarana di laboratorium adalah pelaksanaan.
Setelah menentukan perencanaan dan menetapkan pengorganisasian, maka
tindakan selanjutnya adalah menggerakkan seluruh komponen yang terlibat agar
dapat melaksanakan sesuai dengan rencanan dan pengorganisasian yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan merupakan upaya menggerakkan seluruh orang yang
terkait untuk melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-
masing dengan cara yang baik dan benar.
Menurut Barnawi dan M. Arifin, Pelaksanaan merupakan “usaha-usaha
untuk menggerakkan bawahan agar melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai
37
dengan tujuan yang telah ditetapkan”.55
Dari seluruh rangkaian kegiatan
pengelolaan, pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling utama.
Dalam kegiatan perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan
dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan kegiatan pelaksanaan
justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi. Kegiatan pelaksanan dalam pendidikan adalah
pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan pendidikan di
sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.
Hadari Nawawi menyebutkan: Fungsi dan peranan actuating yakni pertama,
melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi
(communication); kedua, upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi
kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian”.56
Barnawi &
M. Arifin mengemukakan “dalam pengarahan, manajer melakukan motivasi,
komunikasi, dan menjalankan kepemimpinannya”.57
Pengawasan merupakan
proses pengamatan dari pelaksanaan kegiatan organisasi dalam hal ini
laboratorium komputer, untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya serta
meminimalisir terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan
dalam usaha pencapaian tujuan. Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam Ismail
55
Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media, 2015), hlm. 27 56
Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Dengan
Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta : Gajah Mada University, 2000), hlm. 95 57
Barnawi dan M. Arifin, Op.cit, hlm. 27
38
Marsta “Pengawasan adalah keseluruhan dari pada aktivitas-aktivitas dan
tindakan-tindakan untuk menjamin atau membuat agar semua pelaksanaan dan
penyelenggaraan berlangsung secara berhasil sesuai dengan yang telah
direncanakan, diputuskan dan diperintahkan”. Pengawasan dimaksudkan untuk
menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan
yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien.
Menurut Didin Kurniadin & Imam Machali, “pengawasan adalah suatu
kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan program atau
pekerjaan/kegiatan yang sedang atau telah dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan”.58
Pendapat lain dikemukakan Murdick dalam Fattah (2000:
101), “pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan
bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi”.59
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian pengawasan adalah kegiatan memantau aktivitas laboratorium guna
memperoleh kepastian tentang pelaksanaan program atau pekerjaan/kegiatan yang
sedang atau telah dilakukan supaya pelaksanaan dan penyelenggaraannya
berlangsung baik sesuai dengan yang telah direncanakan, diputuskan dan
diperintahkan.
58
DidinKurniadin dan Imam Mahali, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,
2013), hlm. 367 59
Fattah, Landasan Manajemen, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 101
39
Pelaksanaan tugas pengawasan pengelolaan laboratorium ada tiga fase yang
perlu dilakukan, menurut M. Manullang yaitu: 1) Menetapkan alat ukur Untuk
menilai pelaksanaan tugas anggota, seorang pengawas harus mempunyai alat ukur
yang memenuhi standar. Alat penilaian atau standar bagi hasil pekerjaaan
bawahan, pada umumnya terdapat baik pada rencana keseluruhan maupun pada
rencana-rencana bagian. Artinya, dalam rencana itulah pada umumnya terdapat
standar bagi pelaksanaan pekerjaan. 2) Mengadakan penilaian Seorang pimpinan
yang melakukan penilaian harus dapat membandingkan hasil pekeraan bawahan
yang senyatanya dengan standar sehingga dengan perbandingan itu dapat
dipastikan terjadi tidaknya penyimpangan. 3) Mengadakan tindakan perbaikan.
Tindakan perbaikan itu tidak serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan
yang senyatanya dengan rencana atau standar.60
Berdasarkan uraian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa pengawasan adalah tindakan atau prosses kegiatan
untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan untuk kemudian
dilakukan kegiatan perbaikan dan mencegah terulang kembali kesalahan-
kesalahan tersebut. Tujuan pengawasan yakni: 1) Menentukan dan
menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan terjadinya kesulitan; 2)
Mengadakan pencegahan dan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang
terjadi; 3) Mendapatkan efisiensi dan efektivitas.
60
M. Manuallang, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta : Gajah Mada Univ Press, 2006), hlm.
184
40
Pengawasan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua (Djati Julitriarsa dan
John Suprihanto yaitu: 1) Pengawasan prefentif, dilakukan pada waktu sebeum
terjadinya penyimpangan atau kesalahan. 2) Pengawasan repressif, dilakukan
pada waktu sudah terjadi penyimpangan atau kesalahan.61
Pendapat tersebut
senada dengan pendapat dari Manullang bahwa: Janis pengawasan berdasarkan
waktu dibedakan menjadi 2 yaitu pengawasan preventif dan repressif.62
Preventif
adalah pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan atau
kesalahan, sedangkan pengawasan repressif adalah pengawasan setelah rencana
sudah dijalankan. Pengawasan preventif pada laboratorium dapat dilakukan
dengan pemasangan tata tertib laboratorium. Pemasangan tata tertib akan
membantu siswa dalam mengetahui yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama
berada di laboratorium komputer.
Sunggu luar bisa apabila pencapaian penggunaan lab komputer yang
bagus dengan adanya Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang
dipunyai dan waktu yang singkat. Akan tetapi semua akan bisa teratasi dengan
adanya pengelolaan yang baik dan bagus.
b. Sistematika Kinerja Pengelolaan Laboratorium Komputer
Tenaga laboratorium sekolah adalah tenaga kependidikan yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang kegiatan proses pendidikan di laboratorium
sekolah, meliputi laboran dan teknisi. Laboran adalah tenaga laboratorium dengan
61
Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, Op.cit, hlm.106 62
Manullang, Op.cit, hlm. 177
41
keterampilan tertentu yang bertugas membantu pendidik dan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di laboratorium sekolah. Teknisi adalah tenaga
laboratorium dengan jenjang keterampilan dan keahlian tertentu yang lebih tinggi
dari laboran, yang bertugas membantu pendidik dan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran di laboratorium sekolah.63
Fungsi dasar laboratorium adalah
memfasilitasi dukungan proses pembelajaran agar sekolah dapat memenuhi misi
dan tujuannya. Laboratorium sekolah dapat digunakan sebagai wahana untuk
pengembangan penalaran, sikap dan keterampilan peserta didik dalam
mengkonstruksi pengetahuannya. Keberhasilan kegiatan laboratorium didukung
oleh tiga faktor, yaitu peralatan, bahan dan fasilitas lainnya, tenaga laboratorium,
serta bimbingan pendidik yang diperoleh peserta didik dalam melakukan tugas-
tugas praktik.64
Pengelola laboratorium IPA di sekolah idealnya meliputi; a. Kepala
laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang ditugaskan menjadi
pimpinan tertinggi dalam organisas laboratorium serta membawahi anggota
laboratorium, pembimbing praktikum, staf administrasi, laboran, dan asisten
praktikum serta bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di laboratorium, b.
Anggota laboratorium adalah staf edukatif yang memiliki minat keilmuan dan
bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan laboratorium,
c. Pembimbing praktikum adalah staf edukatif yang bertanggungjawab dalam
63
Tim Instruktur Diklat Kepala Laboratorium, Modul Diklat Laboratorium IPA, (Jakarta : Tim
Instruktur Diklat,2012), hlm. 6 64
Ibid, hlm. 6
42
memberikan bimbingan praktikum bagi siswa untuk mata pelajaran IPA, d. Staf
administrasi adalah tenaga administratif yang menjalankan fungsi administrasi di
laboratorium, e. Laboran adalah staf laboratorium yang membantu pelaksanaan
kegiatan dan teknis operasional dalam laboratorium, serta mempersiapkan
peralatan dan bahan.65
Tenaga atau pengelola laboratorium sekolah adalah tenaga kependidikan
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang kegiatan proses pendidikan
di laboratorium sekolah, meliputi laboran dan teknisi. Laboran adalah tenaga
laboratorium dengan keterampilan tertentu yang bertugas membantu pendidik dan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium sekolah. Teknisi adalah
tenaga laboratorium dengan jenjang keterampilan dan keahlian tertentu yang lebih
tinggi dari laboran, yang bertugas membantu pendidik dan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di laboratorium sekolah.66
Fungsi dasar laboratorium
adalah memfasilitasi dukungan proses pembelajaran agar sekolah dapat memenuhi
misi dan tujuannya. Laboratorium sekolah dapat digunakan sebagai wahana untuk
pengembangan penalaran, sikap dan keterampilan peserta didik dalam
mengkonstruksi pengetahuannya. Keberhasilan kegiatan laboratorium didukung
oleh tiga faktor, yaitu peralatan, bahan dan fasilitas lainnya, tenaga laboratorium,
65
Ibid, hlm.42 66
Made Alit, dkk, Prosedur Pengelolaan Laboratorium IPA di Sekolah, (Bandung : P4TK IPA,
2011), hlm. 106.
43
serta bimbingan pendidik yang diperoleh peserta didik dalam melakukan tugas-
tugas praktik.67
Tenaga laboratorium sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan
yang sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah melalui kegiatan laboratorium. Sebagaimana tenaga
kependidikan lainnya, tenaga laboratorium sekolah juga merupakan tenaga
fungsional. Oleh karena itu diperlukan adanya kualifikasi, standar kompetensi, dan
sertifikasi. Dalam konteks pendidikan, peserta didik merupakan subjek sekaligus
objek yang memiliki potensi. Potensi tersebut dikembangkan menjadi kemampuan
melalui proses pendidikan. Pengembangan potensi ditempuh melalui proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas dan atau di laboratorium. Untuk itu
diperlukan adanya standar tenaga Laboratorium yang secara bersama sama dengan
pendidik mengembangkan potensi peserta didik. Untuk mendukung proses
pembelajaran, maka laboratorium itu harus dilayani oleh tenaga laboratorium
sekolah yang kompeten. Setiap laboratorium memiliki tenaga laboratorium, dapat
terdiri dari laboran dan atau teknisi sesuai dengan kebutuhannya.68
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Optimalisasi Penggunaan Laboratorium
Komputer
Faktor yang mempengaruhi optimalisasi penggunaan laboratorium komputer
terdiri atas faktor secara internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut
67
Ibid, hlm. 106 68
Ibid, hlm. 107
44
mempengaruhi optimalisasi penggunaan laboratorium komputer baik menghambat
atau mendorong terhadap optimalisasi penggunaan laboratorium komputer yang
baik.69
Penghambat optimalisasi penggunaan laboratorium komputer adalah tidak
adanya kerjasama antar SDM sekolah dalam mengelola komputer serta minimnya
tenaga ahli. Sedangkan faktor yang menjadi pendukung adalah adanya
ketersediaan komputer, adanya struktur organisasi yang mewajibkan optimalisasi
penggunaan laboratorium komputer, adanya keuangan yang memadai dan tenaga
ahli yang profesional.
Hal senada yang disampaikan oleh Dedi Septiawan Saputra berpendapat,
Faktor pendukung optimalisasi penggunaan laboratorium komputer yaitu sumber
daya manusia yang unggul, anggaran untuk pemeliharaan, teknisi yang handal,
didukung dengan hardware dan software yang selalu upgrade.70
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa optimalisasi
penggunaan laboratorium komputer yang dilakukan tidak terlepas dari faktor
pendukung dan penghambat. Baik atau tidak baik optimalisasi penggunaan
laboratorium komputer yang dilakukan tergantung pada faktor tersebut.
69
Ibid, hlm. 79 70
Dedi Setiawan Saputro. 2017. Pengelolaan Sarana Laboratorium Komputer Jurusan
Multimedia Di Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulia Dua Wedomartani Ngemplak Sleman. Dalam
jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 3, (Online) http://journal.student.uny.ac.id, 28 September
2019, hlm. 1