BAB I TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM PROESES BELAJAR – MENGAJAR DI SEKOLAH

45
BAB I TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM PROESES BELAJAR – MENGAJAR DI SEKOLAH Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlanggsungnya interaksi edukatif di dalam kelas, yang lazim disebut proses belajar mengajar. Guru juga bertugas sebagai administrator, evalusai, konselor, dan lain-lain sesuai dengan sepuluh kopetensi (kemampuan) yang dimilikinya. Namun uraian kali ini kami batasi masalah proses belajar mengajar sebagaimana telah tertuang dalam topik bahasan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah. Agar tujuan pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar, maka perlu pengadmintrasian kegiatan-kegiatan belajar mengajar, yang lazim disebut adminitrasi kurikulum. Bidang pengaministrasian ini sebenarnya merupakan pusat dari semua kegiatan di sekolah ( M. Moh. Rifai, 1986: 114 ). Menurut James B. Brow seperti yang dikutip oleh Sardiman A.M. ( 1990: 142 ), mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain : menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Tugas guru dalam proses belajar mengajar meliputi tugas paedagogis dan tugas administrasi. Tugas paedagogis adalah tugas membantu, membimbing dan memimpin. ( Moh. Rifai, 1989 : 135 ) mengatkan bahwa : Di dalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinan yangdilakukan itu. Ia tidak melakukan instruksi-instruksi dan tidak berdiri di bawah instruksi manusia lain kecuali dirinya sendiri, setelah masuk dalam situasi kelas.

Transcript of BAB I TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM PROESES BELAJAR – MENGAJAR DI SEKOLAH

BAB ITUGAS DAN PERANAN GURU DALAMPROESES BELAJAR – MENGAJAR

DI SEKOLAH

Tugas dan peranan guru sebagai pendidikprofesional sesungguhnya sangat kompleks, tidakterbatas pada saat berlanggsungnya interaksiedukatif di dalam kelas, yang lazim disebut prosesbelajar mengajar. Guru juga bertugas sebagaiadministrator, evalusai, konselor, dan lain-lainsesuai dengan sepuluh kopetensi (kemampuan) yangdimilikinya. Namun uraian kali ini kami batasimasalah proses belajar mengajar sebagaimana telahtertuang dalam topik bahasan.

Proses belajar mengajar merupakan inti darikegiatan pendidikan disekolah. Agar tujuanpendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar,maka perlu pengadmintrasian kegiatan-kegiatanbelajar mengajar, yang lazim disebut adminitrasikurikulum. Bidang pengaministrasian ini sebenarnyamerupakan pusat dari semua kegiatan di sekolah( M. Moh. Rifai, 1986: 114 ). Menurut James B.Brow seperti yang dikutip oleh Sardiman A.M.( 1990: 142 ), mengemukakan bahwa tugas danperanan guru antara lain : menguasai danmengembangkan materi pelajaran, merencanakan danmempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontroldan mengevaluasi kegiatan siswa.

Tugas guru dalam proses belajar mengajarmeliputi tugas paedagogis dan tugas administrasi.Tugas paedagogis adalah tugas membantu, membimbingdan memimpin. ( Moh. Rifai, 1989 : 135 ) mengatkanbahwa :

Di dalam situasi pengajaran, gurulah yangmemimpin dan bertanggung jawab penuh ataskepemimpinan yangdilakukan itu. Ia tidakmelakukan instruksi-instruksi dan tidakberdiri di bawah instruksi manusia lainkecuali dirinya sendiri, setelah masuk dalamsituasi kelas.

Jadi setelah masuk kelas tugas guru adalahsebagai pemimpin dan bukan semata-mata mengontroldan mengritik.

Untuk dapat mampu melaksanakan tugas mengajardengan baik, guru harus memiliki kemampuanprofesional, yaitu terpenuhinya 10 kompetensiguru, yang meliputi :

1. Menguasai bahan, meliputi :a) Menguasai bahan bidang studi dalam

kurikulum sekolah.b) Menguasai bahan pengayaan / penunjang

bidang studi.2. Mengelola program belajar mengajar,

meliputi :a) Merumuskan tujuan instruksional.b) Mengenal dan dapat menggunakan prosedur

instruksional yang tepat.c) Melaksanakan program belajar mengajar.d) Mengenal kempuan anak didik.

3. Mengelola kelas, meliputi :a) Mengatur tata ruang kelas untuk

pelajaran.b) Menciptakan iklim belajar mengajar yang

serasi.4. Penggunakan media atau sumber, meliputi :

a) Mengenal, memilih dan menggunakan media.b) Membuat alat bantu pelajaran yang

sederhana.c) Menggunakan perpustakaan dalam proses

belajar-mengajar.d) Menggunakan micro teaching untuk unit

program pengenalan lapangan.5. menguasai landasan-landasan pendidikan.6. mengelola interaksi-interaksi belajar

mengajar.7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan

pelajaran.8. Mengenal fungsi layanan bimbingan dan

penyuluhan di sekolah, meliputi :a) mengenal fungsi dan layanan program

bimbingan dan penyuluhan.b) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan

penyuluhan.

9. Mengenalkan dan menyelenggarakan adminstrasisekolah

10. Memahami prinsip-prinsip dan manfsirkan hasilpenelitian pendidikan guna keperluanpengajaran.( Depdikbud, 1984/1985 : 25 – 26 )

Kompetensi profesional di atas merupakan profilkemampuan dasar yang harus dimiliki guru.Kompetensi tersebut dikempetensi tersebutdikembangkan berdasarkan pada analisis tugas-tugasyang harus dilakukan guru. Oleh karena itu,sepuluh kompetensi tersebut secara operasionalakan mencerminkan fungsi dan peranan guru dalammembelajarkan anak didik. Melalui pengembangankompetensi profesi, diusahkan agar pengusaanakademis dapat terpadu secara dangan kemampuanmengajar. Hal ini perlu karena seorang gurudiharapkan mampu mengambil keputusan secaraprofesional dalam melaksanakan tugasnya yaitukeputusan yang mengandung wibawa akademik danpraktis secara kependidikan.

Selain kopetensi profesional, seorang guru jugadituntut memiliki 2 kopetensi lain yaitukompetensi pribadi dan kompetensi kemasyarakatan (sosial ). ( Dirto H. Dkk., 1983 : 21 ). Sikappribadi yang dijiwai oleh filsafat Pancasila, yangakan mengagungkan budaya bangsanya, yang relaberkorban bagi kelestarian bangsa dab nebgarabyatermasuk dalam kompetensi pribadi. Sedangkankompetensi kemasyarakatan adalah kemampuan gurudalam membina dan mengembangkan interaksi sosialbik sebagai tenaga profesional maupun sebagaiwarga masyarakat (Sutan Zanbi Arbi, 1992/1993) :133). Guru yang Pancasilais adalah guru yang mampumenciptakan suasana yang serasi, selaras danseimbang dalam aspek kehidupan di masyarakat.

Mengenai tugas guru dalam pengelolaanpengajaran, dalam buku Petunjuk Pelaksanaan ProsesBelajar Mengajar Kurikulum 1984 PendidikanKejuruan disebutkan sebagai berikut:

1) Membuat program pengajaran.2) Mengorganisasi kelas dan siswa, meliputi:

a) Mengatur ruangan dan perabot pelajarandi kelas.

b) Mengatur siswa dalm belajar.c) Memilih metode belajar mengajar.

3) Menggunakan sarana dan lingkungan sebagaisumber belajar (1985: 22).

Sementara itu Tim Proyek Peningkatan danPengembangan Guru, seperti dikutip Hadari Nawawi,merumuskan tugas dalam pengelolaan pengajaransebagi berikut:

1) Merumuskan tujuan instruksional.2) Mengenal dan dapat menggunakan metode

mengajar.3) Mampu memilih, menyusun dan menggunakan

prosedur instruksional yang relevan denganmateri dan murid.

4) Mampu melaksanakan program mengajar yangdinamis.

5) Mengenal dan memahami kemampuan anakdidik.

6) Mampu merencanakan dan melaksanakanprogram remidial (Hadari Nawawi, 1982:124).

Ahli lain yang mengemukakan pendapat tentangtugas mengajar guru adalah Ad. Rovijakkers (1989:9), yang mengemukakan bahwa tugas guru dalammengajar meliputi; mengurutkan bahan, memilihmasalah pokok dan tambahan, memilih alat peraga,cara menyajikan bahan dan mengukur kemampuan muridmenerima bahan.

Disamping itu, di dalam SK MenpanNo.84/Menpan/1993 disebutkan bahwa bidang kegiatanguru meliputi bidang kegiatan pendidikan, prosesbelajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan,pengembengan profesi, dan penunjang proses belajarmengajar atau bimbingan dan penyuluhan. Butirkegiatan proses belajar mengajar atau praktek,disebutkan tugas pokok guru meliputi kegiatansebagai berikut :

1) Menyusun program pengajar atau praktek.2) Menyajikan program pengajaran atau

melaksanakan praktek.3) Melaksanakan evaluasi belajar atau praktek.

4) Melaksanakan analisis hasi evaluasi belajaratau praktek.

5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikandan pengayaan.

6) Menyusun dan melaksanakan program bimibingandan penyuluhan di kelas yang menjadi tanggungjawabnya.

7) Membimbing siswa dalam kegiatanekstrakurikuler.

8) Membimbing guru dalam kegiatan proses belajarmengajarba atau praktek peroarangan.

9) Melaksnakan bimbingan karier siswa.10) Mengikuti kegiatan EBTA atau EBTANAS.

a) Menyusun kisi-kisi.b) Menyusun soal.c) Mengawasi pelaksanaan EBTA atau EBTANASd) Memeriksa hasil EBTA dan EBTANAS.

(SK Menpan No. 84/Menpan/1993).Pendapat lain tentang tugas guru dalam

pengajaran dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto( 1983 : 99 ), sebagai berikut :1. Mempelajari materi pelajaran ( dalam GBPP ),

yang akan dijadikan tuntunan dalam penyusunanrencana pelajaran.

2. Memilih pendekatan atau strategi untukmenyampaikan pelajaran.

3. Memilih alat-alat pelajaran dan sarana lain.4. Memilih strategi evaluasi yang akan diambil.

Dari pendapat-pendapat yang telahdiuraikan di atas, dapat diambil kesimpuln bahwatugas guru dalam proses belajar mengajar dapatdikelompokkan ke dalam 3 kegiatan yaitu :1) Menyusun program pengajaran :

a) Program tahunan pelaksanaankurikulum.

b) Program semester / catur wulan.c) Program satuan pelajarand) Perencanaan program mengajar

2) Menyajikan / melaksanakan pengajaran :a) Menyampaikan materi (dalam GBPP).b) Menggunakan metode mengajar.c) Menggunakan media / sumber.

3) Melaksanakan evaluasi belajar :

a) Menganalisis hasil evaluasibelajar

b) Melaporkan hasil evaluasi belajarc) Melaksanakan program perbaikan

dan pengayaan.

Efektif Pelaksanaan Mengajar

Pengajaran merupakan hasil proses belajarmengajar, efektivitasnya tergantung dari beberapaunsur. Efektifitas suatu kegiatan tergantung dariterlaksana tidaknya perencanaan. Karenaperencanaan, maka pelaksanaan pengajaran menjadibaik dan efektif. Cara untuk mencapai hasilbelajar yang efektif yaitu murid-murid harusdijadikan pedoman setiap kali membuat persiapandalam mengajar. (S.Nasution, 1989: 101).

Menurut L.L Pasaribu dan B. Simanjuntak(1993: 25), di dalam pendidikan efectivitas dapatditinjau dari dua segi yaitu :1) Mengajar guru, di mana menyangkut sejauh

mana kegiatan belajar mengajar yangdirencanakan terlaksana.

2) Belajar murid, yang menyangkut sejauh manatujuan pelajaran yang diinginkan tercapaimelalui kegiatan belajar mengajar ( KBM )

Menurut Tim Pembina Mata Kuliah DidaktikMetodik / Kurikulum IKIP Surabaya (1988:48),mengemukakan bahwa :

Efisiensi dan efektivitas mengajar dalmproses interaksi belajar mengajar yangbaik adalah segala daya upaya guru untukmembantu murid-murid agar bisa belajardengan baik.Untuk mengetahui efetivitasmengajar, dengan mengevaluasi berbagaiaspek proses pengajaran.Hasil tes mengungkapkan kelemahan belajarsiswa dan kelemahan pengajaran secaramenyeluruh.

Selanjutnya S. Nasution (1989: 102),mengemukakan pendapat tentang ciri-ciri pengajaranyang efektif, yaitu bahwa pengajaran yang efektif

merupakan proses sirkuler, yang terdiri dari atasempat kompenen:1) Mengadakan asesment, mendiagnosis:

a) Asesment atau diagnosis diadakan padabeberapa fase yakni ;(1) Tingkat perkembangan kognotif dan

efektif.(2) Kesiapan mempelajari bahan baru.(3) Bahan yang telah dipelajari

sebelumnya (entry behavior).(4) Pengalaman berhubungan dengan bahan

pelajaran.

b) Asesment selama proses instruksional,selama berlangsunya proses belajarmengajar, siswa harus dipantau dan dinilaiterus menerus, untuk mengetahui ;(1) Sampai mana bahan telah dikuasai.(2) Bahan mana yang kurang dipahami.(3) Sebab-sebab kegagalan memahami bahan

tertentu.(4) Metode dan alat mana yang dapat

bermanfaat.(5) Bahan mana harus diajarkan kembali

dan kepada siswa yang mana.

c) Asesment pada akhir instruksional, yaitupada akhir pelajaran, untuk mengetahui ;(1) Apa yang telah mereka kuasai dari

seluruh pelajaran.(2) Apa yang tidak berhasil dikuasai.(3) Apakah masih perlu diberi ulangan,

latihan reinforcement bagi siswatertentu.

2) Perencanaan pengajaran, terjadi pada duatingkat, yakni :a) Tingkat kurikulum umum (tingkat makro)b) Tingkat instruksional yang spesifik untuk

pengajaran dalam kelas (tingkat mikro)

3) Mengajar denga efektifEfektivitas mengajar , nyata dari keberhasilansiswa menguasai apa yang diajarkan guru itu.

4) Latihan dan reinforcement, yaitu membantu siswamelatih dan memantapkan pelajaran. Dalam halini guru bertindak sebagai ”coach”, yaitumembantu, mendorong, memperbaiki, memotivasidan memberikan balikan selama proses belajarmengajar. Kegiatan ini meliputi :

a) Menyediakan lembaran kerja bagi setiapsiswa.

b) Memajukan pertanyaan yang mendorongsiswa mengadakan analisis, sintesis danpenilaian.

c) Mengadakan simulasi dan permainan peran.d) Memimpin diskusi.e) Membantu siswa berfikir iritis,

memecahkan masalah atau situasi yangmendukung konflik.

Pengajaran efektif tersebut dapat digambarkansebagai berikut:

Gambar: Proses Sirkuler PengajaranEfektif

Mengadakan asesment / penilaian / mendiagnosis

Membimbing / latihan Reinforcem

ent

Mengajar efektif

ialah proses sirkuler

Merencanakan

Mengajar

1

2

3

4

Adapun karakteristik atau ciri-ciri guruyang efektif dikemukakan oleh S. Nasution (1989: 110) ada 12 ciri yaitu:

1. Mulai dan mengakhiri pelajaran tepat padawaktunya.

2. Berada terus di dalam kelas danmenggunakan sebagian besar dari jampelajaran untuk mengajar dan membimbingpelajaran.

3. Memberi ikhtisar pelajaran lampau padapermulaan pelajaran baru.

4. Mengemukakan tujuan pelajaran lampau padapermulaan pelajaran

5. Menyajikan pelajaran baru langkah demilangkah dan memberi latihan praktis padaakhir tiap langkah.

6. Memberi latihan praktis yang mengaktifkansemua siswa

7. Memberi bantuan siswa khususnya padapermulaan pelajaran

8. Mengajukan banyak pertanyaan dan berusahamemperoleh jawaban dari semua atausebanyak-banyaknya siswa untuk mengetahuipemahaman tiap siswa.

9. Bersedia menegrjakan kembali apa yangbelum dipahami oleh siswa

10. Membantu kemajuan siswa, memberi balikanyang sistematis dan memperbaiki setiapkesalahan

11. Mengadakan review atau pengulangan tiapminggu secara teratur.

12. Mengadakan evaluasi berdasarkan tujuanyang telah dirumuskan.

Bagaimana agar proses belajar mengajardapat berlangsung secara efektif danefisien?

Upaya untuk menjadikan efektif dan efesiendengan kegiatan mendidik atau mengajarhakiktanya adalah menyediakan kondisi bagiterjadinya proses belajar mengajar.

Dalam pelaksanaan proses belajarmengajar di sekolah terdapat beberapa aspekkemampuan yang harus dikuasai dan dilakukanoleh guru dalam mengajar, agar kegiatan belajarmengajar dapat efektif. Menurut Rob Norris yangdikutip oleh Dakdir (1987: 179), mengajar yangefektif tergantung pada :a. Kepribadian guru.b. Metode yang dipilih.c. Pola tingkah laku.d. Kompetensi yang relevan.

Ahli lain yakni A.S. Bar mengemukakan bahwamengajar yang efektif itu tergantung pada:

a. Sikap guru pada waktu mengajar.b. Tingkah laku guru pada waktu mengajar. c. Motivasi.d. Perhatian terhadap perbedaan individu.e. Mengorganisasi bahan.f. Memberi ilustrasi.g. Memberi tugas.h. Pertanyaan dalam kelas.i. Penguasan bahan.j. Memberi komentar terhadap jawaban siswa.k. Ketertiban siswa.l. Cara memberi tes dan evaluasi. (1987: 179 –

180).

Menurut Rustiyah (1982:44-47), agar gurudapat mengajar secara efektif hendaknyasyarat-syarat sebagai berikut :

a. Membelajari siswa secara aktif.b. Mempergunakan banyak metode mengajar

( variasi metode ).c. Memberi motivasi belajar siswa yang tepat.d. Materi yang diajarkan disesuaikan dengan

kurikulum dan kebutuhan masyarakate. Mempertimbangkan perbedaan individu siswa.f. Selalu membuat perencanaan sebelum mengajar.g. Memberikan pengaruh yang sugestif kepada

siswa.h. Memilih keberanian dalam menghadapisiswanya dan masalah-masalah yang timbulsewaktu PBM berlangsung.

i. Mampu menciptakan situasi yangdemokratis di sekolah.

j. Sewaktu menyajikan bahan pengajaran,guru memberikan masalah-masalah yangmerangsang siswa untuk berfikir.

k. Mengintegrasikan semua pelajaran yangdiberikan kepada siswa.

l. Menghubungkan mata pelajaran di sekolahdengan kebutuhan nyata di masyarakat.

m. Memberikan kebebasan kepada siswa untukdapat menyelidiki, mengamati sendiri, belajarsendiri dan mencari pemecahan masalahsendiri.

n. Menyusun perencanaan pengajaran remedialdan diberikan kepada siswa yang memerlukan.Pendapat lain yang dikemukakan oleh Tangyong

(1984 : 10 ) menjelaskan, apabila gurumelaksanakan pendekatan CBSA maka terlihat bahwa10 ciri yang disebutkan di bawah ini muncul :

1. Guru dapat memanfaatkan waktu belajar denganbaik.

2. Guru dapat membagi perhatian kepada siswasecara individual dengan mengingat latarbelakangnya.

3. Guru selalu mendorong siswa untuk belajaraktif, baik untuk kerja individual, kerjakelompok ataupun hanya mendorong untukberfikir.

4. Guru dapat mengatur kegiatan belajarberkelompok yang memungkinkan siswa untukdapat saling belajar dan mengajar.

5. Guru dapat mengembangkan teknik bertanya yangmendorong seluruh siswa untuk berfikir danmemberikan respon untuk berfikir danmemberikan respon untuk timbulnya pertanyaandari siswa yang lain.

6. Guru dapat menciptakan berbagai umpan baliksiswa dan menggunakan bagi pengembanganmateri dan metode mengajarnya.

7. Guru dapat mencari, memanfaatkan danmengintegrasikan sumber belajar lain dilingkungan.

8. Guru dapat menggunakan hasil belajar siswauntuk mendorong lebih giat belajar danberkompetensi sehat.

9. Guru dapat menggunakan hasil belajar siswauntuk selanjutnya meningkatkan kualitasmengajarnya.

10. Guru dapat mengintegrasi sumber belajarlain.

Dari pendapat yang telah diuraikan di atas,dapat diambil kesimpulan bahwa agar pelaksanaanpengajaran efektif, perlu memperhatikan sebagaiberikut :1. Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan

kurikulum ; dilihat dari aspek-aspek :a) Tujuan pengajarb) Bahan pengajaran yang diberikan.c) Alat pengajaran yang digunakan.d) Strategi evaluasi / penilaian yang digunakan.

2. Keterlaksanaan proses belajar mengajar ;meliputi :a) Mengkondisikan kegiatan belajar siswa.b) Menyajikan alat, sumber dan perlengkapan

belajar.c) Menggunakan waktu yang tersedia untuk KBM

secara efektif.d) Motivasi belajar siswa.e) Menguasai bahan pelajaran yang akan

disampaiakn.f) Mengatifkan siswa dalam proses belajar

mengajarg) Melaksanakan komunikasi / interaksi belajar

mengajar.h) Memberikan bantuan dan bimbingan belajar

mengajar kepada siswai) Melaksanakan penilaian proses dan hasil

belajar siswaj) Menggeneralisasikan hasil belajar dan tindak

lanjut.

BAB IIMENGELOLA PROSES BELAJAR – MENGAJAR

Telah dijelaskan di atas tentang tugas dantanggung jawab guru dalam proses belajar mengajar.Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannyadengan kemampuan guru dalam usaha meningkatkanproses dan hasil belajar. Dalam bagian ini akandijelaskan kemapuan guru dalam PBM. Namunsebelumnya akan dijelaskan tentang mengajar danproses belajar mengajar itu sendiri.

Mengajar merupakan suatu aktifitasmengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghungkannya dengan anak, sehinggaterjadi belajar mengajar (Nasution, 1982: 8).

Gagne & Brig mengemukakan bahwa pengajaranbukanlah sesuatu yang terjadi secara kebutuhan,melainkan adanya kemampuan guru yang dimilikitentang dasar-dasar mengajar yang baik. Instruction isthe means meployed by teacher, designer of materials, curriculumspecialist, and promote whose purpose is to develop and organizedplan top promote learning (1979: 9). Sedangkan menurutjaromelek dan foster 1981: 64), mengajar mengandung tigaperanan besar yaitu planning for learning and instruction,fasilitatory of learning and evaluation of learning.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwamengajar pada hakekatnya adalah melakukan kegiatanbelajar, sehingga proses belajar, sehingga prosesbelajar mengajar dapat berlangsung secara efektifdan efisien.

Menurut Moh. Uzer Usman (1990: 1), prosesbelajar mengajar adalah :

Suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan gurudan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsungdalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Selanjutnya dalam buku Pedoman Guru PendidikanAgama Islam terbitan Depag RI, proses belajarmengajar adalah :

Belajar mengajar sebagai proses dapat mengandung duapengertian yaitu rentetan tahapan atau fase dalam mempelajarisesuatu, dan dapat pula berarti sebagai rentetan kegiatanperencanaan oleh guru, pelasanaan kegiatan sampai evaluasi danprogram tindak lanjut ( 1990:1).

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkanbahwa proses belajar mengajar meliputi kegiatanyang dilakukan guru mulai dari perencanaan,pelaksanaan kegiatan s ampai evaluasi dan programtindak lanjut yang berlangsung dalam situasiedukatif untuk mencapai tujaun tertentu yaitupengajaran. Sedangkan yang dimaksug kemampuanmengelola proses belajar mengajar adalahkesanggupan para guru dalam menciptakan suasanakomunikasi yang idukatif antara guru dan pesertadidik yang mencakup segi koknitif, afektiftitasdan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatuberdasarkan perencanaan sampai dengan tahapevaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuanpengajaran.

Proses belajar mengajar merupakan inti dariproses Pendidikan formal dengan guru sebagaipemegang peranan utama. Dalam PBM sebagian besarhasil belajar peserta didik ditentukan olehperanan guru. Guru yang kompeten akan lebih mampumenciptaka lingkungan belajar yang efektif danakan lebih mampu menciptakan lingkungan belajaryang efektif dan akan lebih mampu mengelola PBM,sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkatyang optimal (Moh. Uzer Usman, 1990: 7). Jadikeberhasilan proses belajar mengajar sangatditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelolaproses belajar mengajar.

Berpangkal tolak dari beberapa syarat mengajaryang efektif sebagaimana telah diuraikan padabagian depan, maka kemampuan guru dalam mengelolaPBM, ditijau dari kegiatan yang dilakukan gurupada waktu mengajar.

Achmad Badawi (1990: 31-35), mengatakan bahwamengajar guru dikatakan berkualitas apabilaseorang guru dapat menampilkan kelakuan yang baikdalam usaha mengajarkannya. Kelakuan guru tersebutdiharapkan mencerminkan kemampuan guru dalammengelola PBM yang berkualitas yang meliputi :1. Kemampuan dalam mempersiapkan pengajaran

a. Kemampuan merencanakan PBM, terdiri dari sub-sub kemampuan :1) Kemampuan merusmuskan tujuan pengajaran.2) Kemampuan memilih metode alternatif3) Kemampuan memilih metode yang sesaui

dengan tujuan pengajaran.4) Kemampuan merencanakan langkah-langkah

pengajaran.

b. Kemampuan mempersiapkan bahan pengajaran,terdiri dari :5) Kemampuan penyiapkan bahan yang sesuai

dengan tujuan.6) Kemampuan yang mempersiapkan pengayaan

bahan pengajaran. 7) Kemampuan menyiapkan bahan pengajaran

remedial.

c. Kemampuan merencanakan media dan sumber,terdiri dari :8) Kemampuan memilih media pengajaran yang

tepat.9) Kemampuan memilih sumber pengajaran yang

tepat.

d. Kemampuan merencanakan penilaian terhadapprestasi siswa, terdiri dari sub-subkemampuan :10) Kemampuan menyusul alat penilaian hasil

pengajaran11) Kemampuan merencanakan penafsiran

penggunaan hasil penilaian pengajaran.

2. Kemampuan dalam melaksanakan pengajarana. Kemampuan mengusai bahan yang direncanakan

dan disesuaikannya, terdiri dari sub-subkemampuan :12) Kemampuan menguasai bahan yang

direncanakan.13) Kemampuan menyampaikan bahan yang

direncanakan.14) Kemampuan menyampaikan pengayaan bahan

pengajaran.15) Kemampuan memberikan pengajaran

remedial.

b. Kemampuan dalam mengelola PBM terdiri dari :16) Kemampuan untuk mengarahkan pengajaran

untuk mencapai tujuan pengajaran.17) Kemampuan menggunakan metode pengajaran

yang direncanakan.18) Kemampuan menggunakan metode pengajaran

alternatif.19) Kemampuan menyesuaikan langkah-langkah

mengajar dengan langkah-langkah yangdirencanakan.

c. Kemampuan mengelola keras, terdiri darikemampuan :20) Kemampuan menciptakan suasana kelas yang

serasi.21) Kemampuan memanfaatkan kelas untuk

mencapai tujuan pengajaran.

d. Kemampuan menggunakan metode dan sumber,terdiri dari :22) Kemampuan menggunakan media pengajaran

yang direncanakan23) Kemampuan menggunakan sumber pengajaran

yang telah direncanakan.

e. Kemampuan melaksanakan interaksi belajarmengajar, terdiri dari sub-sub kemampuan :24) Kemampuan melaksnakan PBM secara logis

berurutan.25) Kemampuan memberi pengertian dan contoh

yang sederhana.

26) Kemampuan menggunakan bahasa yang mudahdimengerti.

27) Kemampuan bersikap sungguh-sungguhterhadap pengajaran.

28) Kemampuan bersikap terbuka terhadappengajaran

29) Kemampuan memacu aktivitas siswa30) Kemampan mendorong siswa untuk

berinisiatif31) Kemampuan merangsang timbulnya respon

siswa terhadap pengajaran.

f. Kemampuan melaksnakan penilaian terhadaphasil pengajaran, terdiri dari sub-subkemampuan :32) Kemampuan melaksanakan penilaian hasil

pengajaran.33) Kemampuan melaksanakan penilaian selama

PBM berlangsung.

g. Kemampuan pengadministrasian kegiatan belajarmengajar, terdiri dari sub-sub kemampuan :34) Kemampuan menulis di papan tulis.35) Kemampuan mengadmintrasikan peristiwa

penting yang terjadi selama PBM

Dari pendapat tersebut di atas dapatdisimpulkan bahwa di dalam mengajar diharapakanterlihat kemampuan mengajar guru sebanyakdiharapkan terlihat kemampuam mengajar gurusebanyak 12 kemampuan dengan 36 butir subkemampuan :

a. Kemampuan merencanakan pengajaran sebanyak4 kemampuan dengan 11 sub kemampuan.

b. Kemampuan merencanakan pengajaransebanyakn 8 kemampuan dengan 25 subkemampuan.

c. Kemampuan mengelola belajar secaraindividual.

d. Kemampuan menanyakan pertanyaan yangtepat.

e. Kemampuan menjadikan siswa-siswa yangbertanya.

f. Kemampuan menggunakan alat bantupengajaran.

g. Kemampuan merencanakan urutan bahan secaralogis.

h. Kemampuan membuat bantan memperbaiki alatbantu pengajaran.

i. Kemampuan mengkomunikasikan di setiaptingkat yang berbeda.

j. Kemampuan mengwasi kemajuan peserta didikk. Kemampuan untuk membuat siswa bertanggung

jawab akan belajarnya.l. Kemampuan menjadikan para peserta didik

mengembangkan semangat kerjasama dalamkelas.

m. Kemampuan mengawasi keefektifann. Kemampuan menggunakan materi yang sesuai

dengan lingkungan mereka.Kemampuan menggabungkan situasi belajarsiswa di kelas dengan kerja produktif.(Suharsimi AK., 1983 38).

Kelima belas kemampuan mengajar situasibelajar siswa di Tanzani tersebut sesuaidengan jenis kemampuan guru dalammengelola proses belajar dikelompokkanmenjadikan 3 kelompok, yaitu :

1. Kemampuan merencanakan pengajaran,meliputi :a. Menguasai GBPP.b. Menyusun analisis materi pelajaran

(AMP).c. Menyusun program cawu.d. Menyusun rencana pengajaran, dengan

memperhatikan :

1) Karakter dan kemampuan awal siswa.2) Perumusan tujuan pengajaran.3) Pemilihan bahan dan urutan bahan.4) Pemilihan metode mengajar.5) Pemilihan sarana / alat pendidikan.6) Pemilihan strategi evaluasi.

2. Kemampuan melaksanakan proses belajarmengajar, meliputi :a. Membuka pelajaran.b. Melaksanakan inti proses belajar

mengajar, terdiri :

c. rdiri :1) Menyampaikan materi pelajaran2) Menggunakan ri pelajaran3) Menggunakan metode mengajar.4) Mengajukan pertanyaan.5) Memberikan penguatan6) Interaktif belajar mengajar

3. Kemampuan mengevaluasi / penilaianpengajaran, meliputi :a. Melaksanakan tes.b. Mengolah hasil penilaianc. Melaporkan hasil penilaiand. Melaksanakan program remedial /

perbaikan pengajaran.

Hal-hal yang berkaitan dengan kemampuanmengelola proses belajar mengajar, sepertitelah disebutkan di atas, akan diuraikansatu per satu pada pembahasan berikut :

A. Kemampuan Merencanakan Pengajaran.

Pada hakekatnya bila suatu suatukegiatan direncanakan lebih dahulu, makatujuan dari kegiatan tersebut akan lebihterarah dan lebih berhasil. Itulahsebabnya seorang guru harus memilikikemampuan dalam merencanakan pengajaran.Seorang guru sebelum mengajar hendaknyamerencanakan program pengajaran, membuatpersiapan pengajaran yang hendaknyadiberikan. Sehubungan dengan hal itu,David Johnson (1979: 9), mengatakan :

Teacher are expected to design and deliver instructionso that student learning is facilitated. Instruction is assetof event design to initiated aclivate, and support learningin student, it is the process of arranging the learningsituation ( including the classroom, the student, and thecurriculum materials ) so that learning is facilitated.

Secara bebas dapat diterjemahkan bahwaguru diharapkan merencanakan danmenyampaikan pengjaran, karena itu semuamemudahkan siswa belajar. Pengajaran

merupakan rangkaian peristiwa yangdirencanakan untuk disampaikan, untukmenggiatkan dan mendorong belajar siswayang merupakan proses merangkai situasibelajar (yang terdiri dari ruang kelas,siswa dan materi kurikulum) agar belajarmenjadi lebih mudah.

Perencanaan itu dapat bermanfaat nagiguru sebagai kontrol terhadap diri sendiriagar dapa memperbaiki cara pengajaraannya.Hal ini sesuai dengan pendapat HendiyatSoetopo dan Wasty Soemanto (1984: 136),bahwa selain berguna sebagai alat control,maka persiapan mengajar juga bergunasebagai pegangan bagi guru sendiri.

Pedukung pendapat tersebut, Tim PembinaMata Kuliah Didaktik/Kurikulum IKIPSurabaya (1988: 48), menyatakan bahwadengan perencanaan maka pelaksanaanpengajaraan menjadi baik dan efektif yaitumurid harus dijadikan pedoman setiap kalimembuat persiapan pengajaran.

Sehubungan dengan kemampuan merencanakanpengajaran, berikut ini akan dijelaskanhal-hal sebagai berikut;

1) Menguasai GBPPProgram pengajaran merupakan

seperangkat rencana bahan pengajaranyang digunakan sebagai pedomanpengajaran. Program pengajaran tersebuttertuang dalam GBPP yang didalamnyamemuat tujuan, bahan dan program.

Sebelum tampil di depan kelas, guruharus menguasai bahan atau materipelajaran yang akan diajarkan kepadasiswa dan bahan pelajaran yang mendukungjalannya proses belajar mengajar.Syamsul Mochtar (1987: 12) menjelaskanbahwa kegiatan belajar mengajar disekolah pada hakikatnya merupakanperwujudan pelaksanaan programpengajaraan yang telah digariskan dalam

kurikulum, khususnya GBPP. Oleh karenaitu sebelum melaksanakan kegiatanbelajar mengajar guru harus memahamibenar isi dari GBPP tersebut,yangmeliputi tujuan kurikuler, tujuaninstruksional, serta materi/bahanpelajaran yang diajarkan.

2) Menguasai GBPPAnalisis materi pelajaran adalah

hasil dari kegiatan yang berlangsungsejak seorang guru mulai meneliti isiGBPP kemudian mengkaji materi danmenjabarkannya serta mempertimbangkanpenyajiannya. Analisis materi pelajaranmerupakan salah satu bagian dari rencanakegiatan belajar mengajar yangberhubungan erat dengan materi pelajarandan strategi penyajiannya.

Adapun fungsi analisis materipelajaran sebagai acuan untuk menyusunprogram pengajaran yaitu programtahunan, program catur wulan, programsatuan pelajaran dan rencana pengajaran.Sasaran analisis materi pelajaran yangmerupakan komponen utama, meliputi :

a) Terjabarnya tema/konsep/pokokbahasan/sub pokok bahasan konsep/subtema.

b) Terpilihnya metode yang efektif danefisien.

c) Terpilihnya sarana pembelajaran yangpaling cocok.

d) Tersedianya alokasi waktu sesuaidengan lingkungan materi ke dalammateri dan keliasan materi.(Depdikbud, 1994: 23).

Kegiatan penyusunan analisis materipelajaran ini berupa penjabaran danpenyesuaian isi GBPP mata pelajaran.Adapun langkah-langkahnya adalahsebagai berikut :

a) Mejabarkan kurikulumYaitu mengurangi bahan pelajaran,menguraikan tema/konsep pokok bahasanyang mengacu pada tujuanpembelajaran.

b) Menyesuaikan kurikulumYaitu menyesuaikan pembelajaran dalamkurikulum nasional dengan keadaansetempat agar proses belajar danhasil belajar dapat dicapai secaraefektif dan efisien, sesuai dengantujuan. Kegiatan penyesuaiankurikulum mencakup :

(1) Pemilihan metode(2) Pemilihan sarana pembelajaran(3) Pendistribusian waktu belajar

mengajar.

3) Menyusun program cawu

Menyusun program cawu didasarkanatas program tahunan. Program tahunandan program cawu merupakan sebagian dariprogram pengajaran. Program tahunanmemuat alokasi waktu untuk setiap pokokbahasan dalam satu tahun pelajaran,sedangkan program catur wulan memuatlokasi waktu untuk setiap satuan bahasansetiap cawu.

Dalam menyusun program cawu dapatditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menghitung hari dan jam efektifselama satu cawu.

b) Merncatat mata pelajaran yangakan diajarkan selama satu cawu.

c) Membagi alokasi waktu yangtersedia selama satu cawu.(Wiyono, 1989: 126)

4) Menyusun program satuan pelajaran

Program satuan pelajaran merupakansalah satu bagian dari program pelajaranyang memuat satuan bahasan untukdisajikan dalam beberapa kali pertemuan.Fungsi satuan pelajaran dugunakansebagai acuan untuk menyusun rencanapelajaran, sehingga dapat digunakansebagai acuan bagi guru untukmelaksanakan KBM agar lebih terarah danberjalan efisien dan efektif.

Sehubungan dengan penyusunan satuanpelajaran, hal-hal yang perludiperhatikan adalah :

a) Karakterstik dan Kemampuan Awal Siswa

Karakteristik dan kemampuan awalsiswa adalah pengetahuan danketerampilan yang relevan termasuklatar belakang karakteristik yangdimiliki siswa pada saat akan mulaimengikuti suatu program pengajaran(Abdul Gafur, 1981:59).

Untuk mengetahui karakteristikdan kemampuan awal siswa, teknik yangdapat dilakukan yaitu;(1). Menggunakan catatan ataudokumen seperti rapor.(2). Menggunakan tes pra-syarat dantes awal.(3). Mengadakan komunikasiindividual.(4). Menyampaikan angket. (AbdulGafur, 1981: 62).

b) Tujuan Instrusional Khusus (TIK)

Tujuan instruksional khususadalah kemampuan, ketrampilandansikap yang harus dimiliki oleh siswamanakala ia telah selesai mengikutisesuatu program pelajaran (AbdulGafur, 1981: 70).

Dalam merumuskan tujuaninstruksional khusus, dasar yang

dijadikan pertimbangan adalah;TujuanInstruksional Umum (TIU), usia,karakteristik dan kemapuan siswa,(Oteng Sutisno, 1983: 47). Sedangkanmenurut A. Samana (1982: 46), dasarpertimbangan dalam merumuskan TIKadalah:(1). Tujuan instruksionalinstitusioanl.(2). Tujuan instruksional umum.(3). Sifat bahan.(4). Kebutuhan – kebutuhan siswa.

Jadi dasar pertimbangan dalammerumuskan TIK adalah tujuaninstruksional umum, sifat bahan,karakteristik dan kemampuan awalsiswa.

c) Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran atau materipelajaran adalah gabungan antarapengetahuan (fakta, informasi yangterperinci), ketrampilan (langkah,prosedur, keadaan dan syarat-syarat)dan faktor sikap.

Dasar yang dipakai dalammemilih bahan atau materi pelajaranmenurut A. Samana (1992: 72) terdiridari:(1) Tujuan instruksional umum.(2) Tingkat perkembangan dan

intelektual anak,(3) Pengalaman anak,(4) Alokasi waktu.

Sementara itu Suharsimi Arikunto(1983: 61), mengemukakan dasarpemilihan materi pelajaran sebagaiberikut:(1) Tujuan.

(2) Keadaan siswa.(3) Situasi setempat.(4) Tersedianya waktu dan

fasilitas.

Dari dua pendapat di atas, dapatdisampaikan bahwa dasar pemilihanmateri pelajaran adalah sebagaiberikut :

(1) Tujuan instruksional umum.(2) Tingkat perkembangan siswa(3) Pengalaman siswa(4) Tersedianya waktu dan

fasilitas

d) Metode Mengajar

Menurut Hadari Nawawi (1985: 123),metode mengajar adalah kesatuanlangkah kerja yang dikembangkan olehguru berdasarkan pertimbanganrasioanl tertentu, masing-masingjenisnya bercorak khas dan kesemuanyaberguna untuk mencapai tujuanpengajaran tertentu.

Dasar pemilihan metode mengajarmenurut Abu Ahmadi (1990: 111),terdiri dari lima hal yaitu;(1) Relevansi dengan tujuan.(2) Relevansi dengan bahan.(3) Relevanasi dengan kemampuan

guru.(4) Relevansi dengan situasi

pengajaran.

Sedangkan menurut Lardizal (1987:47), dasar pemilihan metode mengajarterdiri dari:

(1) Tujuan.(2) Materi.(3) Fasilitas.(4) Guru.

Jadi dasar pemilihan metodemengajar terdiri dari: (1). Relevansi dengan tujuan.(2). Relevansi dengan materi.(3). Relevansi dengan kemampuanguru.(4). Relevansi dengan keadaansiswa.(5). Relevansi denganperlengkapan/fasilitas sekolah.

e) Sarana/Alat Pendidikan

Sarana/alat pendidikan adalah alatyang digunakan untuk mencapai suatutujuan pendidikan (SuharsimiArikunto, 1987: 10). Lebih lanjutSuharsimi Arikunto (1987: 11)mengemukakan bahwa sarana pendidikanterdiri dari: alat pengajaran, alatperaga dan alat pendidikan.

Dasar pemilihan sarana menurutAbdul Gafur (1989: 111), terdiridari;(1). Tujuan.(2). Materi.

(3). Karakteristik sarana. (4). Kemampuan anak dan (5). Biaya.

Sementara itu menurut SuharsimiArikunto (1983: 199) dasar pemilihansarana pendidikan terdiri dari:

(1) Kondisi, kemampuan dan minatsiswa.

(2) Tersedianya fasilitas lain dan(3) Alokasi waktu.

Dari dau pendapat diatas, dapatdiambil kesimpulan bahwa dasarpemilihan sarana pendidikan terdiridari:(1) Tujuan.(2) Materi.(3) Kemampuan, minat dan usia

siswa.(4) Alokasi waktu.

f) Strategi Evaluasi

Dalam menentukan strategievaluasi yang akan dilakukan selamaproses belajar mengajar berlangsungberdasrkan pada:

(1). Tujuan evaluasi.(2). Segi-segi yang akan dinilai,

yaitu aspek-aspek pengetahuan danketrampilan murid.

(3). Alat penilaian.(4). Pelaksanaan penilaian. (LL.

Pasaribu, 1983: 137)

B. Kemampuan Melaksanakan Proses BelajarMengajar

Yang dimaksud dengan pelaksanaan prosesbelajar mengajar dalah proses berlangsungbelajar mengajar di kelas yang merupakaninti dari kegiatan pendidikan di sekolah.Jadi pelaksanaan pengajaran adalahinteraksi guru dengan murid dalam rangkamenyampaikan bahan pelajaran kepada siswa

dan untuk mencapai tujuan pengajaran.(Winarno Surachmad, 1983: 257). Sedangkanmenurut Roy R. Lefrancois seperti dikutipoleh Dimayati Mahmud (1989: 23),pelaksanaan pengajaran adalah pelaksanaanstrategi-strategi yang telah dirancanguntuk mencapai tujuan pengajaran.

Menurut Nana Sudjana (1987: 148),pelaksanaan proses belajar mengajarmeliputi pentahapan sebagai berikut:1) Tahap pra Intruksional

Yakni tahap yang ditempuh pada saatdimulai sesuatu proses belajar mengajar,yaitu; (a) Guru menanyakan kehadiran siswa dan

mencatat siswa yang tidak hadir.(b) Bertanya kepada siswa sampai di

mana pembahasan sebelumnya.(c) Memberikan kesemnpatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai bahanpelajaran yang belum dikuasainya,dari pelajaran yang sudahdisampaikan.

(d) Mengajukan pertanyaan kepada siswaberkaitan dengan bahan yang sudahdiberikan.

(e) Mengulang bahan pelajaran yang lainsecara singkat tetapi mencakup semuaaspek bahan.

2) Tahap IntruksionalYakni tahap pemberian bahan pelajaranyang dapat diidentifikasikan beberapakegiatan sebegai berikut:(a) Menjelaskan kepada siswa tujuan

pengajaran yang harus dicapai siswa.(b) Menjelaskan pokok materi yang akan

dibahas.

(c) Membahas pokok materi yang sudahdituliskan.

(d) Pada setiap pokok materi yangdibahas sebaiknya diberikan contoh-contoh yang kongkret, pertanyaan,tugas.

(e) Penggunaan alat bantu pengajaranuntuk memperjelas pembahasan padasetiap materi pelajaran.

(f) Menyimpulkan hasil pembahasan darisemua pokok materi.

3) Tahap Evaluasi dan Tindak LanjutTahap ini bertujuan untuk mengetahui

keberhasilan tahap instruksional,kegiatan yang dapat dilakukan pada tahapini antara lain;a) Mengajukan pertanyaan kepada kelas

atau kepada beberapa murid mengenaisemua aspek pokok materi yang telahdibahas pada tahap instruksional.

b) Apabila pertanyaan yang diajukanbelum dapat dijawab oleh siswa(kurang dari 70%), maka guru harusmengulang pengajaran.

c) Untuk memperkaya pengetahuan siswamengenai materi yang dibahas, gurudapat memberikan tugas atau PR.

d) Akhiri pelajaran dengan menjelaskanatau memberikan pokok materi yangakan dibahas pada pelajaranberikutnya.

Mendukung pendapat diatas J.J.Hasibuan ( 1988: 29) mengemukakan tahapmengajar sebagai berikut:1) Tahap sebelum pengajaran, meliputi:

a) Menyusun tahunan pelaksanaankurikulum.

b) Program semester / cawu pelaksanaankurikulum

c) Program satpel dan perencanaanprogram mengajar

2) Tahap pengajaran, yaitu interaksiguru dan siswa, meliputi :a) Pengelolaan dan pengendalian kelasb) Penyampaian informasi,

keterampilan-keterampilan, konsep.c) Penggunaan tingkah laku verbal dan

non verbal.d) Cara mendapat balikine) Mepertimbangkan prinsip-prinsip

psikologis yaitu motivasi danketerlibatan balikin

f) Mendiagnosis kesulitan belajarg) Menyajikan kegiatan sehubungan

dengan perbedaan individu.h) Mengevaluasi kegiatan interaksi.

3) Tahapan sesudah pengajaran,meliputi :a) Menilai pekerjaan siswab) Membuat perencanaan untuk pertemuan

berikutc) Menilai kembali PBM.

Dari kedua pendapat di atas dapatdisimpulkan bahwa pelaksanaanmengajar meliputi tiga tahap :

1) Tahap sebelum pengajaran (prainstruksional)

2) Tahap pengajaran (instruksional)3) Tahap sesudah pengajaran

(evaluasi dn tindak lanjut)

Sehubungan dengan pelaksanaanpengajaran, berikut ini akandijelaskan tentang membuka pelajaran,

berikut ini akan dijelaskan tentangmembuka pelajaran, berikut ini akandijelaskan tentang membuka pelajaran,menyampaikan materi pelajaran,menggunakan metode mengajar,menggunakan alat peraga, pengelolaankelas dan menutup pelajaran.

1) Membuka pelajaran

Membuka pelajaran adalah usaha ataukegiatan yang dilakukan guru dalamkegiatan belajar mengajar untukmenciptakan pra kondisi bagi muridagar mental maupun perhatiannyaterpusat pada apa yang dipelajarinyasehingga usaha tersebut akanmemberikan efek terhadap kegiatanbelajar. (M. Uzer Usman, 1990: 26).

Jadi yang dimaksud dengan membukapelajaran adalah usaha guru untukmenciptakan kondisi awal agar mentaldan perhatian murid terpusat pada apayang dipelajarinya sehingga usahatersebut akan memberikan efek positifterhadap kegiatan belajar mengajar.

Sehungan dengan membuka pelajaran,

kegiatan yang dilakukan guru untukmenumbuhkan kesiapan mental siswadalam menerima pelajaran adalah :

a) Mengemukakan tujuan pelajaranyang akan dicapai

b) Mengemukakan masalah-masalahpokok yang akan dipelajari

c) Menentukan langkah-langkahkegiatan belajar mengajar

d) Menentukan batas-batas tugasyang harus dikerjakan untuk

mengusai pelajaran. (J.JHasibuan, 1988: 117).

Dalam pada itu, komponen-komponen membuka pelajaran meliputi:

(1) Menarik perhatian siswa(2) Menimbulkan motivasi(3) Membrikan acuan(4) Membuat kaitan

Untuk menarik perhatian siswa,berbagai cara yang dilakukanguru antara lain :

a) Menggunakan gaya mengajar yangbervariasi.

b) Menggunakan berbagai mediamengajar

c) Pola interaksi yang bervariasi,misalnya:(1) Guru menerangkan dan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

(2) Guru memberikan tugas,diskusi dan sebagainya. (J.JHasibuan, 1988: 118)

a) Dengan kehangatan dankeantusiasan, misalnya bersikapramah, bershabat, hangat, danakrap.

b) Dengan menimbulkan rasa ingintahu

c) Dengan mengemukakan ide yangbertentangan.

d) Dengan memperhatikan danmenyesuaikan minat siswa.

Dalam hubungannya dengan membukapelajaran, oleh J.J Hasibuan(1986: 120) diartikan sebagai :

Usaha mengemukakan secaraspesifik dan singkat serangkaianalternatif yang memungkinkansiswa memperoleh gambaran yangjelas tentang hal-hal yang akandipelajari dan cara yang hendakditempuh dalam mempelajari bahanpelajaran.

Usaha dan cara member acuanantara lain adalah :

a) Mengemukan tujuan dan batas-batas tugas

b) Menyarankan langkah-langkah yangakan dilakukan

c) Mengingatkan masalah pokok yangakan dibahas

d) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan(J.J Hasibuan, 1988: 121).

Untuk mempermudah pemahamansiswa dalam mengajarkan bahanpelajaran yang baru guru perlumenghubungkan bahan pengait. Usahaguru untuk membuat kaitan itu,misalnya dengan cara :

a) Membuat antara aspek-aspek yangrelevan dari mata pelajaran yangtelah dipelajari.

b) Membandingkan ataumempertentangkan pengetahuanbaru dengan pengetahuan barudengan penegtahuan yang telahdiketahui siswa.

c) Menjelaskan konsep ataupengertiannya lebih dahulu.

d) Mengemukakan rician bahan yangbaru.

Adapun tujuan membuka pelajarandengan baik dikelas adalah denganmaksud agar diperoleh pengaruhposirif terhadap proses dan hasilbelajar. Pengaruh positif tersebutantara lain :

a) Timbulnya perhatian dan motivasisiswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan dikerjakan.

b) Siswa tahu batas-batas tugasyang akan dikerjakan

c) Siswa mempunyai gambaran yangjelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin diambildalam mempelajari bagian-bagiandari mata pelajaran.

d) Siswa mengetahui hubungan anatarpengalaman-pengalaman yang telahdikuasai dengan hal-hal yangbaru.

e) Siswa mengetahui tingkatkeberhasilannya dalammempelajari pelajaran itu. (J.JHasibun, 1988: 120).

2) Menyampaikan materi pelajaran

Bahan atau materi pelajaran padahakikatnya adalah isi dari materipelajaran yang diberikan kepada siswasesuai dengan kurikulum yangdigunakan. Secara umum sifat bahanpelajaran dapat dibedakan menjadi

beberapa kategori yaitu : fakta,konsep, prinsip, dan keterampilan.

Dalam menyampaikan bahan pelajaranperlu memperhatikan dalam menetapkanbahan pelajaran. Nana Sudjana (1989:67), mengemukakan hal-hal yangdiperhatikan dalam menetapkan materipelajaran sebagai berikut :

a) Bahan harus sesuai denganmenunjang tercapainya tujuan.

b) Bahan yang ditulis dalamperencanaan pengajaran terbataspada konsep / garis besar bahan,tidak perlu urutan tujuan.

c) Menetapkan bahan pengajaranharus serasi dengan urutantujuan.

d) Urutan bahan pengajaranhendaknya memperhatikankesinambungan (kontinuitas).

e) Bahan disusun dari yangsederhana menuju yang kompleks,dari yang mudah menuju yangsulit, dari yang kongkrit menujuyang abstrak, sehingga siswamudah memahami

Hal yang diperlukan dalammenetapkan bahan adalah kemampuanguru memilih bahan yang akandiberikan pada siswa. Guru harusmemilih bahan mana yang perlu.Dalam menetapkan pilihan tersebutNana Sudjana (1989: 70),mengemukakan untuk memperhatikan :a. Tujuan pengajaranb. Urgensi bahanc. Tuntutan kurikulumd. Nilai kegunaan

e. Terbatasnya sumber bahan

3) Menggunakan metode mengajar

Metode mengajar merupakan salahsatu cara yang dipergunakan gurudalam mengadakan hubungan dengansiswa pada saat berlangsungnyapengajaran. Oleh kerana itu, perananmetode mengajar sebagai alat untukmenciptakan proses belajar mengajar.

Dengan metode mengajar diharapkantumbuh berbagai kegiatan belajarsiswa, sehubungan dengan kegiatanmengajar guru. Dengan kata lain,terciptalah interaksi edukatif. Dalaminteraksi ini guru berperan sebagaipenggerak / pembimbing, sedangkansiswa berperan sebagai penerima /dibimbing. Proses interaksi ini akanberjalan baik, kalau siswa lebihbanyak aktif disbanding dengan guru.Oleh karenanya metode mengajar yangbaik adalah metode yang dapatmenumbuhkan kegiatan belajar siswa,serta menggunakan metode mengajarsecara bervariasi. Tugas guru ialahmemilih metode yang tepat untukmenciptakan proses belajar mengajaryang baik. Ketepatan penggunaanmetode mengajar sangat tergantungkepada tujuan, isi proses belajarmengajar dan kegiatan belajarmengajar.

Menurut Nana Sudjana (1989: 69), dalam praktekmengajar metode yang baik diginakan adalah metodemengajar yang bervariasi / kombinasi dari beberapametode mengajar, seperti :

a. Ceramah, tanya jawab dan tugas.b. Ceramah, diskusi dan tugas.c. Ceramah, demontrasi dan eksperimen.d. Ceramah, sosiodrama dan diskusie. Ceramah, problem solving dan tugas.f. Ceramah, demontrasi dan latihan.

Di dalam buku Petunjuk Pelaksanaan ProsesBelajar Mengajar (Depdikbud, 1994: 40 – 70),disebutkan metode mengajar dan pendekatan yangdigunakan pada tiap-tiap mata pelajaran. Adapunpendekatan dan metode yang digunakan tiap-tiapmata pelajaran adalah sebagai berikut :

a) Mata Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP)Metode dan pendekatan yang digunakan yaitu :(1) Ceramah murni(2) Ceramah bervariasi(3) Ekspoitorik (bahan, alat peraga).(4) VCT (Value Clarification Technique =

menguraikan nilai, jenis).(5) Inquiri.(6) Pemecahan masalah(7) Tanya jawab nilai moral(8) Daftar skala sikap(9) Simulasi.(10) Permainan(11) Modeling (mengembangkan mode)(12) Demontrasi(13) Partisipatorik(14) Karyawisata(15) Observasi

b) Mata Pelajaran Agama(1) Agama Islam, pendekatan yang digunakan

adalah :(a) Pendekatan pengalaman (b) Pendekatan pembiasaan (pengalaman)(c) Pendekatan emosional (menggugah

perasaan), (d) pendekatan rasional dan

(d) Pendekatan rasional dan(e) Pendekatan fungsional.

(2) Agama Kristen, pendekatan dan metodeyang digunakan :(a) Pendekatan dialogis partisipasif

(tentang pemahaman iman)(b) Metode mendengar pendapat orang lain.(c) Metode indoktrinasi.

c) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.Metode yang digunakan adalah :(1) Metode Tanya jawab(2) Diskusi(3) Latihan(4) Penugasan(5) Ceramah(6) Bercerita dan dranatisasi

d) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )Pendekatan yang digunakan adalah :(1) Pendekatan factual: memberi berbagai

fakta peristiwa.(2) Pendekatan prosesual; menambahkan

kesinambungan peristiwa.(3) Pendekatan pemecahan masalah kausal;

mengembangkan daya fikir.

Sedangkan metode yang digunakan yaitu :(1) Metode ceramah bervariasi(2) Bercerita(3) Tanya jawab(4) Diskusi(5) Pemberian tugas.(6) Widyawisata.(7) Bermain peran.(8) Sosiodrama

e) Mata Pelajaran Pendidikan Jasmanai dan Kesehatan

Metode yang digunakan adalah :(1) Ceramah.(2) Demostrasi.(3) Eksperimen.(4) Kerja kelompok.(5) Diskusi.(6) Inquiri.(7) Diskoveri.

f) Mata Pelajaran MatematikaPendekatan yang digunakan adalah :(1) Pendekatan induktif: mengkaji kasus-

kasus pola-pola.(2) Pendekatan deduktif: menemukan

membuktikan prinsip.(3) Ketrampilan proses: menerapkan konsep

dan penyelesaian soal.(4) Metode pemberian tugas.(5) Pemecahan masalah.

g) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alama ( IPA )Pendekatan yang digunakan adalah :(1) Pendekatan konsep.(2) Ketrampilan proses.(3) Pemecahan masalah.(4) Pendekatan induktif dan deduktif, dan (5) Pendekatan lingkungan.

Sedangkan metode yang dipakai :(1) Eksperimen.(2) Demontrasi.(3) Diskusi.(4) Karyawisata.(5) Penugasan(6) Metode Tanya jawab.

Dalam pelaksanaan metode-metode tersebuttidak berdiri sendiri tetapi digunakan secaraterpadu. Pada prinsipnya dalam semua mata

pelajaran metode yang digunakan harus dapatmenunjang pendekatan belajar aktif.

4) Menggunakan Alat Peraga dalamPengajaran

Alat peraga dalam mengajar memegang perananpenting sebagai alat bantu untuk menciptakanproses belajar mengajar yang efektif. Metodedan alat merupakan unsur yang tidak biasdilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsisebagai cara/teknik. Dalam proses belajarmengajar alat peraga dipergunakan dengantujuan membantu guru agar proses belajar siswalebih efektif dan efisien.

Alat peraga dalam proses belajar mengajarpenting karena memiliki fungsi pokok sebagaiberikut:

a) Penggunaan alat peraga dalam prosesbelajar mengajar mempunyai fungsisebagai alat bantu untuk mewujudkansituasi belajar mengajar yang efektif.

b) Penggunaan alat peraga merupakan bagianintegral dari keseluruhaan situasibelajar.

c) Alat peraga dalam pengajaranpenggunaannya integral dengan tujuan danisi pelajaran

d) Penggunaan alat peraga dalam pengajaranlebih diutamakan untuk mempercepatproses belajar mengajar dan membantusiswa dalam menangkap pengertian yangdiberikan guru (Nana Sudjana, 1989: 68).

5) Pengelolaan KelasPengelolaan kelas adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh penanggung jawab dalam kegiatanbelajar mengajar atau yang memnatu denganmaksud agar dicapai kondisi optimal, sehinggadapat terlaksana kegiatan belajar seperti yangdiharapkan. (Suharsimi Arikunto, 1986: 68). Di

dalam belajar mengajar, kelas merupakan tempatyang mempunyai ciri khas yang digunakan untukbelajar. Belajar memerlukan konsentrasi, olehkarena itu perlu menciptakan suasana kelasyang dapat menunjang kegiatan belajar yangefektif. Adapun tujuan pengelolaan kelasadalah agar setiap anak di kelas dapat bekerjadengan tertib, sehingga tujuan pengajarantercapai secara efektif dan efisien.

Kegiatan mengelola kelas menyangkutkegiatan sebagai berikut: a) Mengatur tata ruang, misalnya mengatur

meja dan tetmpat duduk, menempatkan papantulis, dan sebagainya.

b) Menciptakan iklim belajar mengajar yangserasi, dalam arti guru harus mampumenangani dan mengarahkan tingkah laku anakdidik agar tidak merusak suasana kelas.(Sardiman A.M., 1986: 167).Guru sangat berperan dalam mengelola kelas.

Apabila guru mampu mengelola kelasnya denganbaik, maka tidaklah sukar bagi guru itu untukmencapai tujuan yang telah dirumuskan. Adapunpengelolaan kelas yang baik seperti yangdikemukakan oleh John Jarolinek dan Clifford D.Foster (1976: 59-62), adalah :a) Good classroom management the mental and social

development of pupils.b) Good classsrom provides intelectual and physical freedom

within know parameters.c) Good classroom facilities the chievement of goals of

instruction.d) Good classroom management allows children the develop

skills of self direction and independence.e) Good classroom management allows pupils to share some

responsibility for classroom management.f) Good classroom management work toward sa warm, but

form relationship between the teacher and pupuls.g) Good classroom management result in positive pupils

attitudes towards the class.

Untuk lebih jelasnya dapat diterjemahkansecara bebas sebagai berikut :

a) Pengelolaan kelas yang baik mempertinggiperkembangan mental dan social murid-murid.

b) Pengelolaan kelas yang baik member kebebasanintelektual dan fisik dalam karakter yangditentukan.

c) Pengelolaan kelas yang baik memungkinkanpencapaian tujuan instruksional.

d) Pengelolaan kelas yang baik mengizinkankepada murid untuk ikut berpartisipasi ataspengelolaan kelasnya.

e) Pengelolaan kelas yang baik mengizinkankepada murid untuk mengembangkan kecakapansendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

f) Pengelolaan kelas yang baik membuat suasanayang hangat terhadap hubungan antara guru danmurid.

g) Pengelolaan kelas yang baik menghasilkansikap murid yang positif terhadap kelasnya.

Mendukung pendapat di atas David a. Sguires,William G. Hut dan Jonh K. Segars (1983 / 1983:81), mengemukakan :

“Our review of research on effective classroom indicatethat teacher can have impact on student behavior andstudent achievement and teacher do that by planningmanaging and instrukcting in ways that keep studentinvolved on succesfully covering appropriate content.”

Maksudnya mengandung makna kurang lebihkurang lebih yaitu kelas yang efektif menunjukkanbahwa guru-guru dapat berdampak pada tingkat lakudan hasil belajar siswa. Untuk itu guru membuatperencanaan pengelolaan dan pengajaran dengansuatu cara tertentu agar siswa terlihat pada suatupeliputan isi pelajaran secara berhasil.

Jadi dalam PBM harus berbentuk adanya kelasyang efektif, yaitu dengan melihat berbagai polatingkat laku guru dan tingkah laku siswa.

6) Interaksi Belajar mengajar

Pelaksanaan interaksi balajar mengajar adalahproses hubungan antara guru dengan siswa selamaberlangsungnya pengajaran. Sehungan denganpelaksanaan PBM Suharsimi Arikunto (1989: 96),mengemukakan ineteraksi belajar mengajarmeliputi :a) Persiapan

(1) Menenangkan kelas.(2) Menyiapkan perlengkapan belajar(3) Apersepsi ( menghubungkan dengan

pelajaran yang lalu ).(4) Membahas pekerjaan rumah (PR).

b) Kegiatn Pokok Belajar(1) Merusmuskan tujuan pelajaran(2) Guru mencatat atau mendiktekan(3) Guru menerangkan secara lisan / tulisan.(4) Guru mendemonsikan.(5) Murid mencoba mendemostrasikan sendiri.(6) Murid mencoba mendemonstrasikan secara

kelompok(7) Diskusi kelas.(8) Murid belajar sendiri(9) Guru member bantuan belajar secara

individual kepada siswa.(10) Guru bertanya(11) Murid bertanya

c) Penyelesaian(1) Evaluasi formatif.(2) Guru menjelaskan kembali bagi pelajaran

tertentu(3) Guru memberikan tugas tertentu / PR.

7) Menutup Pelajaran

Menutup pelajaran adalah kegiatan yangdilakukan guru untuk mengakhiri pelajaranpelajaran atau kegaiatan belajar mengajar (M.Uzer Usman, 1990: 90). Lebih lanjut disebutkanbahwa kegiatan menutup pelajaran tersendiridari :

a) Merangkum atau membuat garis besar persoalanyang dibahas.

b) Mengkonsolidasi perhatian siswa terhadap hal-hal yang diperoleh dalam pelajaran.

c) Mengorganisasi semua kegiatan / pelajaranyang telah dipelajaran sehingga merupakansuatu kesatuan yang berarti dalam memahamimateri.(M. Uzer Usman, 1990: 91).

C. Kemampuan Mengevaluasi (Pelaksanaan Penilaian)

Untuk dapat menentukan tercapainya tidaknyatujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukanusaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilaihasil belajar. Penilaian hasil belajar bertujuanuntuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalamhal penguasaan materi pengjaran yang telahdipelajari tujuan ditetapkan.

Penilaian dalam proses belajar mengajarmeliputi :

a) Evaluasi formatifb) Evaluasi sumatifc) Pelaporan hasil evaluasid) Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.

a) Evaluasi foramatif

Evaluasi formatif adalah penilaian yangdilakukan guru setelah satu pokok bahasanselesai dipelajari oleh siswa (SuharsimiArikuntoro, 1988: 42). Dalam buku PedomanPenilaian hasil Belajar di Sekolah Dasar (1987:42), penilaian formatif disebutkan denganistilah penilaian pada akhir satuan pelajaran.penilaian ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana kertercapaian tujuan instruksional khususyang telah ditentukan dalam setiap satuanpelajaran (Depdikbud., 1987: 48).

b) Evaluasi SumatifEvaluasi sumatif adalah penilaian yang

dielnggarakan oleh guru setelah satu jangkawaktu tertentu. Untuk Sekolah Dasar pada akhircatur wulan, sedangkan untuk sekolah lanjutandilaksanakan pada akhir semester. (SuhasimiArikunto, 1988: 83). Penilaian sumatif bergunauntuk memperoleh informasi tentang keberhasilanbelajar siswa yang dipakai sebagai masukanutama menentukan nilai rapor atau nilai akhircatur wulan semester. ( Depdikbud, 1987: 52).

c) Pelaporan hasil PenilaianSetelah member evaluasi fo