analisis scanline struktur geologi daerah nglanggran ...

10
ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee Page 181 ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN , KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL GEOLOGICAL STRUCTURE SCANLINE ANALYSIS IN NGLANGGRAN REGION, PATUK DISTRICT, GUNUNG KIDUL REGENCY Jassy Yudhistira AL, Abdurrachman Asseggaf * , Ramadhan Adhitama, Lilo Bayu Setiaji 1 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia a Email korespondensi: [email protected] Sari. Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil proses deformasi. Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat adanya gaya yang bekerja di dalam bumi. Daerah Nglanggran merupakan daerah wisata khususnya geowisata, berdasarkan pemetaan geologi dan metode scanline dalam daerah penelitian dijumpai struktur geologi yang memiliki arah gaya timurlaut-baratdaya (dominan). Struktur geologi yang ada berdampak besar pada pembentukan morfologi daerah Nglanggran ini, dan hasil akhir penelitian ini berupa peta geologi daerah Nglanggran, dan dijumpai struktur geologi yaitu; sesar geser sinistral Ngoro-Oro 1, sesar geser sinistral Ngoro-Oro 2, sesar geser sinistral Terbah, sesar geser sinistral Nglanggran, sesar geser sinistral Putat. Penentuan jenis-jenis struktur geologi tersebut didapatkan menggunakan klasifikasi Rickard (1972). Abstract. Structural geology is a part of geology that studies the shape (architecture) of rocks as a result of the deformation process. Rock deformation is a change in shape and size in rocks as a result of the forces acting on the earth. The Nglanggran area is a tourist area, especially geotourism, based on geological mapping and the scanline method in the study area, a geological structure that has a northeast-southwest (dominant) direction is found. The existing geological structures have a major impact on the formation of the morphology of the Nglanggran area, and the final result of this study is a geological map of the Nglanggran area, and the geological structures are found, namely; Ngoro-Oro 1 sinistral shear fault, Ngoro-Oro 2 sinistral shear fault, Largest sinistral shear fault, Nglanggran sinistral shear fault, Putat sinistral shear fault. Sejarah Artikel : Diterima 05 Juni 2021 Revisi 05 Juli 2021 Disetujui 07 Juli 2021 Terbit Online 27 Agustus 2021 Kata Kunci : Ø Struktur Geologi, Ø Deformasi, Ø Scanline, Ø Nglanggran Keywords : Ø Geological Structure, Ø Deformation,, Ø Scanline, Ø Nglanggran,

Transcript of analisis scanline struktur geologi daerah nglanggran ...

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 181

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN , KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

GEOLOGICAL STRUCTURE SCANLINE ANALYSIS IN NGLANGGRAN REGION,

PATUK DISTRICT, GUNUNG KIDUL REGENCY

Jassy Yudhistira AL, Abdurrachman Asseggaf *, Ramadhan Adhitama, Lilo Bayu Setiaji

1Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

aEmail korespondensi: [email protected]

Sari. Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil proses deformasi. Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat adanya gaya yang bekerja di dalam bumi. Daerah Nglanggran merupakan daerah wisata khususnya geowisata, berdasarkan pemetaan geologi dan metode scanline dalam daerah penelitian dijumpai struktur geologi yang memiliki arah gaya timurlaut-baratdaya (dominan). Struktur geologi yang ada berdampak besar pada pembentukan morfologi daerah Nglanggran ini, dan hasil akhir penelitian ini berupa peta geologi daerah Nglanggran, dan dijumpai struktur geologi yaitu; sesar geser sinistral Ngoro-Oro 1, sesar geser sinistral Ngoro-Oro 2, sesar geser sinistral Terbah, sesar geser sinistral Nglanggran, sesar geser sinistral Putat. Penentuan jenis-jenis struktur geologi tersebut didapatkan menggunakan klasifikasi Rickard (1972). Abstract. Structural geology is a part of geology that studies the shape (architecture) of rocks as a result of the deformation process. Rock deformation is a change in shape and size in rocks as a result of the forces acting on the earth. The Nglanggran area is a tourist area, especially geotourism, based on geological mapping and the scanline method in the study area, a geological structure that has a northeast-southwest (dominant) direction is found. The existing geological structures have a major impact on the formation of the morphology of the Nglanggran area, and the final result of this study is a geological map of the Nglanggran area, and the geological structures are found, namely; Ngoro-Oro 1 sinistral shear fault, Ngoro-Oro 2 sinistral shear fault, Largest sinistral shear fault, Nglanggran sinistral shear fault, Putat sinistral shear fault.

Sejarah Artikel : • Diterima

05 Juni 2021 • Revisi

05 Juli 2021 • Disetujui

07 Juli 2021 • Terbit Online

27 Agustus 2021 Kata Kunci : Ø Struktur Geologi, Ø Deformasi, Ø Scanline, Ø Nglanggran

Keywords : Ø Geological Structure, Ø Deformation,, Ø Scanline, Ø Nglanggran,

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 182

The determination of the types of geological structures is obtained using the Rickard classification (1972).

PENDAHULUAN

Keberadaan struktur geologi sering dikaitkan dengan bencana tanah longsor dan gempa bumi. Daerah Nglanggran merupakan daerah yang cukup menarik untuk dilakukan penelitian dan daerah penelitian ini termasuk salah satu kawasan wisata. Daerah ini memiliki beberapa litologi yang berbeda dengan kemiringan datar sampai terjal serta dipengaruhi oleh kontrol struktur yang beragam, dan berdasarkan peta zona kerentanan tanah memiliki potensi zona Gerakan tanah dari sedang sampai tinggi, dan pada daerah penelitian juga memiliki curah hujan sedang dimana hal tersebut dapat membuat daya dukung batuan berkurang. Struktur geologi sendiri umumnya dapat menyebabkan rekahan batuan, sehingga daya dukung batuan berkurang. Untuk mengetahui pengaruh struktur geologi terhadap pergerakan tanah, maka digunakan metode pemetaan detail terhadap unsur struktur geologi. Secara administrasi daerah peneilitian terletak di Desa Nglanggran, kecamatan Patuk, kabupaten Gunungkidul, propinsi Yogyakarta. Bagian Utara berbatasan dengan Klaten, Timur berbatasan dengan Wonogiri, dan Barat dengan Bantul. Secara geografis, daerah penelitian berada pada koordinat 07o83’00”LS–07o86’00”LS dan 110o52’00”BT–110o55’00”BT. Lokasi penelitian berada pada area gunung api purba Nglanggran yang memiliki kondisi geomorfologi perbukitan dengan elevasi 100-750 mdpl.

Gambar 1. Daerah penelitian ( Google Earth 2020 )

GEOLOGI REGIONAL

Fisiografi

Fisiografi regional daerah penilitian secara umum berada pada zona Pegunungan Selatan yang berbatasan dengan dataran Yogyakarta di bagian Barat, Surakarta di bagian Utara, Waduk Gajahmungkur atau Wonogiri di bagian Timur, dan bagian Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Zona Pegunungan Selatan dibagi menjadi 3 (tiga) subzona, di antaranya subzona Baturagung, Wonosari, dan Gunung Sewu (Gambar 2). Subzona Baturagung pada bagian Barat (tinggian G. Sudimoro ± 507 m), bagian Timur subzona Baturagung terdapat 2 (dua) tinggian yaitu G. Panggung (±706 m) dan G. Gajahmungkur (± 737 m). Subzona Baturagung memiliki relief agak curam – curam yang ditunjukkan dengan beda tinggi antara 100m – 300m dan 200m - 700m yang tersusun oleh batuan yang berasal dari gunung api.

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 183

Subzona Wonosari terletak di daerah Wonosari dan sekitarnya yang merupakan bagian tengah dari zona Pegunugan Selatan yang memiliki bentang alam berupa dataran tinggi. Pada bagian Barat – Utara dibatasi oleh subzona Gunung Sewu. Subzona Wonosari dialiri sungai utama yaitu Kali Oyo yang mengalir ke arah Barat yang kemudian menyatu dengan Kali Opak. Endapan Kwarter pada daerah ini berupa lempung hitam dan endapan danau purba dengan batuan dasar batugamping. Subzona Gunungsewu memiliki bentang alam perbukitan karst dengan kenampakan morfologi conical hill dan sink hole, yang membentang dari barat – timur. Perbukitan pada subzona ini memiliki goa dan sungai bawah tanah. Pada bagian barat dibatasi oleh Parangtritis dan bagian Timur dibatasi oleh Pacitan.

Gambar 2. Fisiografi regional daerah penelitian (Van Bemmelen, 1949)

Geologi dan Stratigrafi

Geologi regional daerah penelitian termasuk ke dalam peta geologi lembar Surakarta-Giritontro, Jawa (Surono, dkk. 1992). Berdasarkan peta geologi regional tersebut, daerah penelitian tersusun dari 2 (dua) formasi batuan Formasi Semilir dan Formasi Nglanggran (Gambar 3). Berdasarkan tatanan stratigrafi menurut Surono (2009) stratigrafi tua – muda pada daerah penelitian adalah Formasi Semilir dan Nglanggran. Formasi Semilir diendapkan secara selaras di atas Formasi Kebo-Butak dengan umur Miosen Awal (N5). Formasi Semilir tersusun atas batuan batuan hasil erupsi gunung api dengan litologi tuf lapili dan tuf setempat bercampur dengan sedimen klastik. Bagian bawah Formasi Semilir tersusun atas tuf lapili dengan sisipan tuf dan lempung tufaan, batupasir tufaan, dan breksi batuapung. Sedangkan pada bagian atas disusun oleh litologi tuf dengan sisipan tuf lapili, batupasir tufaan, dan batupasir kerikilan. Sedangkan Formasi Nglanggran terendapkan secara selaras di atas formas Semilir yang tersusun atas litologi breksi gunung api, aglomeratdengan sisipan tuf, dan lava andesit, pada Formasi Nglanggran fosil jarang ditemukan. Menurut Rahardjo (2007, dalam Surono, 2009) foraminifera Formasi Nglanggran memiliki umur Miosen Awal (N5-N6).

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 184

Gambar 3. Stratigrafi daerah penelitian ( Surono, 2009)

Struktur Geologi

Struktur geologi pada Pegunungan Selatan didominasi oleh sesar yang berarah timurlaut – baratdaya (Pola Meratus) dan Utara – Selatan (Pola Sunda). Sebagian kecil terdapat pula pola struktur daerah dengan arah baratlaut-tenggara dan barat – timur (Pola Jawa). Pembentukan struktur pada Pegunungan Selatan terjadi pada umur Kapur- sekarang (C. Prasetyadi, 2011).

Situmorang, dkk (1976) mengatakan bahwa struktur geologi di Pulau Jawa umumnya mempunyai arah baratlaut-tenggara dan timurlaut-baratdaya (Gambar 4) sesuai dengan konsep Wrench Fault Tectonic Moody and Hill (1956) yang didasarkan pada model shear murni (pure shear).

Gambar 4. Pola struktur Pulau Jawa (Sitimorang dkk,1976)

METODE PENELITIAN Metodelogi dalam penelitian dilakukan dengan tahap awal berupa studi literatur yaitu melakukan studi regional mengenai daerah penelitian yang mencakup tektonik, stratigrafi, dan struktu geologi. Tahap selanjutnya berupa pengambilan data primer dengan menggunakan metode pemetaan geologi secara detail dan untuk pengambilan data struktur geologi menggunakan metode windows scanline untuk menghitung intensitas rekahan pada batuan dengan cara menggambil sampel rekahan dengan menggunakan penampang persegi yang di letakkan pada singkapan yang memtong rekahan, dari data scanline ini dapat digunakan untuk menghitung densitas dan intensitas struktur geologi. Pengambilan data sekendur berupa interpretasi citra satelit data DEM dan dilakukan analisis FFD ( Fault and faracture

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 185

density ). Tahap selanjutnya analisis struktur geologi yang digunakan berupa data struktur geologi yang dijumpai di lapangan (kekar, bidang sesar, slikenline, slikenside) kemudian dilakukan analisis kinematik menggunakan streonet dan rosset. Dalam penentuan jenis sesar digunakan klasifikasi Rickard (1972) dimana penentuan jenis sesar berdasarkan kemiringan bidang sesar dan besar sudut pitch/rake sesar dan tahap yang terakhir adalah penyusunan laporan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Stratigrafi

Stratigrafi daerah studi disusun 2 (dua) satuan yaitu satuan batupasir tufaan (Formasi Semilir) dan breksi vulkanik (Formasi Nglanggran) yang merupakan Formasi Semilir dan Nglanggran (Table 1). Variasi litologi kedua formasi tersebut terdiri dari lava andesitik, breksi vulkanik, dan batupasir tufaan. Stratigrafi menunjukkan hubungan homoklinal dengan kemiringan ke arah Selatan. Struktur geologi di daerah ini menunjukkan keterkaitan yang kompleks dan terdiri dari sesar sinistral dengan kecenderungan Utaran- Selatan dan Timurlaut – Baratdaya.

Tabel 1. Stratigrafi daerah penelitian

Struktur Geologi

Pengambilan data kekar pada daerah penelitian dilakukan pada 6 lokasi pengamatan (Table 2). Metode dalam pengambilan sampel pada daerah penelitian menggunakan metode windows scanline dengan cara melatakkan penampang dengan bentuk persegi dengan ukuran 1 x 1 m2 pada batuan (Gambar 5). Kemudian dilakukan pengukuran pada setiap kekar yang berada didalam penampang. Kekar dilakukan pemisahan berdasarkan arah orientasi serta dialakukan pengambilan data panjang, aperture, mineral pengisi pada masing-masing kekar.

Tabel 2. Intensitas kekar pada lokasi pengamatan

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 186

Gambar 5. Sampel windows scanline pada beberapa lokasi pengamatan Struktur geologi daerah penelitian didominasi dengan sesar geser yang ditafsirkan berdasarkan analisis morfologi, penafsiran citra satelit, analisis kinematik kekar dan sesar berdasarkan data yang didapat di lapangan seperti shear fracture, shear joint, stylolite, breksiasi, slikinline, slikenside, rake dan bidang sesar. Kemudian berdasarkan analisis kinematik dengan metode stereografi, penamaan sesar dilakukan berdasarkan klasifikasi Rickard (1972) dengan paramater jenis sesar, kemiringan bidang sesar, dan besar rake/picth, diikuti dengan nama daerah keterdapatan struktur geologi.

1. Sesar Geser Sinitral Ngoro-Oro 1 Sesar geser sinistral Ngoro-Oro 1 terletak pada bagian baratlaut daerah penelitian dengan orisentasi timurlaut-baratdaya yang memiki kelurusan pada citra satelit DEM (Digital Elevation Model) dan kenampakan bidang sesar di lapangan yang menunjukkan adanya offset litologi yang mengindikasikan adanya sesar atau struktur geologi (Gambar 6). Analisis kinematik sesar dilakukan dengan metode stereografi berdasarakan data kekar pada sekitar jalur sesar dan bidang sesar itu sendiri. Sesar ini memiliki nilai rake/picth sebesar 10o, dengan orientasi bidang sesar N 207o E/76o dengan pergerakan sinistral. Berdasarkan kemingiringan bidang sesar dan rake menurut klasifikasi Rickard (1972) sesar merupakan sesar Left Slip Fault.

Gambar 6. analisis kinematik dan Kenampakan sesar geser sinistral Ngoro-Oro 1

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 187

2. Sesar Geser Sinistral Ngoro-Oro 2

Sesar geser sinistral Ngoro-Oro 2 terletak pada bagian tengah daerah penelitian dengan orientasi sesar baratdaya-timurlaut yang memiliki kenampakan kelurusan pada topografi, citra satelit DEM (Digital Elevation Model) dan peta intensitas kelurusan pada daerah penelitian serta kenampakan offset litologi di lapangan (Gambar 7). Sesar ini memiliki kedudukan lapisan N 235o E/65o dengan rake 20o dengan pergerakan mengiri. Berdasarkan kemingiringan bidang sesar dan rake menurut klasifikasi Rickard (1972) sesar merupakan sesar Normal Left Slip Fault.

Gambar 7. Analisis kinematik dan Kenampakan sesar geser sinistral Ngoro-Oro 2

3. Sesar Geser Sinistral Terbah

Sesar geser sinistral Terbah terletak pada bagian tengah daerah penelitian dengan orientasi sesar baratdaya-timurlaut yang memiliki kenampakan kelurusan yang sama dengan kenampakan bentang alam, topografi, dan citra satelit DEM (Digital Elevatiton Model). Sesar ini memiliki kedudukan bidang sesar N 206o

E/76o dengan besar rake 13o (Gambar 8). Berdasrkan klasifikasi Rickard (1976) sesar ini merupakan Normal Left Slip Fault.

Gambar 7. Analisis kinematik dan Kenampakan sesar geser sinistral Terbah

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 188

4. Sesar Geser Nglanggran

Sesar geser sinistral Nglanggran terletak pada bagian tengah daerah penelitian memotong Gunungapi Purba Nglanggran dengan orientasi sesar baratdaya-timurlaut ditunjukkan dengan kenampankan bentang alam, topografi, citra satelit DEM (Digital Elevation Model) dan peta intensitas kelurusan menunjukkan adanya kelurusan yang memiliki orientasi yang sama dengan sesar ini. Sesar ini memiliki kedudukan bidang sesar N 70o E/81o besar rake sebesar 50o dengan pergerakan mengiri (Gambar 9). Menurut Klasifikasi Rickard (1972) jenis sesar ini adalah Left Normal Slip Fault.

Gambar 8. Analisis kinematik dan Kenampakan sesar geser sinistral Nglanggran.

5. Sesar Geser Sinistral Putat

Sesar geser sinistral Putat terletak pada bagian tenggara daerah penelitian dengan orientasi sesar baratdaya-timurlaut ditunjukkan dengan kenapakan bentangalam, topografi, citra satelit DEM dan peta intensitas kelurusan yang menunjukkan suatu kelurusan yang memiliki orientasi yang sama dengan sesar serta di lapangan ditemukan kedudukan bidang sesar dengan N 224 E/80o dengan besar rake 40o dan terdapat kenampakan pembelokan sungai (Gambar 10).

Gambar 9. Analisis kinematik dan Kenampakan sesar geser sinistral Putat.

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 189

KESIMPULAN

Hasil akhir pemetaan struktur geologi dan metode scanline daerah penelitian terdapat 5 (lima) buah sesar geser sinistral yaitu; sesar geser sinistral Ngoro-Oro 1 dengan kedudukan bidang sesar N 207o E/76o

dan besar rake 10o serta ditemukan kenampakan bidang sesar di lapangan, sesar geser sinistral Ngoro-Oro 2 dengan kedudukan bidang sesar N 235o E/65o dan besar rake 20o ditemukan juga kenampakan bidang sesar di lapangan, sesar geser sinistral Terbah dengan kedudukan bidang sesar N 206o E/76o dan besar rake 13o serta ditemukan kenampakan bidang sesar di lapangan, sesar geser sinistral Nglanggran dengan kedudukan bidang sesar N 70o E/81o dan besar rake 50o serta ditemukan kenampakan bidang sesar di lapangan, sesar geser sinistral Putat dengan kedudukan bidang sesar N 224o E/80o dan besar rake 40o serta ditemukan kenampakan bidang sesar di lapangan

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Abdurrachman Asseggaf, MT. dan Ramadhan Adhitama, ST. M.Sc yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan penelitian ini. Kepada rekan Lilo Bayu S selaku team penelitan yang telah membantu penulis dalam pengambilan data maupun pengolahan data. Serta kepada orangtua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bemmelen, R.W. Van, (1949): The geology of Indonesia vol1A, general geology of Indonesia anad adjacent archipelagoes, Government Printing Office, The Hauge, Belanda

2. Prasetyadi, C., Sudarno, Ign. Indranadi, VB. Dan Surono, 2011. Pola dan genesa struktur geologi pegunungan selatan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Sumber Daya Geologi 21(2), 92-107

3. Situmorang, B., Siswoyo, E., Paltrinieri, F., 1976. Wrench fault tectonic and aspects of hyhrocarbon accumulation in java. Proc. Petr. Ass. Sem.V, Jakarta:53-57

4. Surono, 2009. Litostratigrafi pegunungan selatan bagian timur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jurnal Sumber Daya Geologi, 19 (3) 209-221

5. Surono, Budi Toha dan Sudarno , 1992. Peta Geologi Lembar Surakarta – Giritontro, Jawa, Skala 1:100.000.. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.

6. Rickard, M. J, 1971, A Classification Diagram for Fold Orientations. Geological Magazine, 108(1), pp. 23-26.

ANALISIS SCANLINE STRUKTUR GEOLOGI DAERAH NGLANGGRAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman 181-190, Agustus, 2021 https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 190

Gambar 10. Peta Geologi Daerah Penelitian.